lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah,kc.umn.ac.id/291/8/lampiran.pdfsejak dari...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
TRANSKIP WAWANCARA
Tempat : Jl. Laksda Yos Sudarso, Sunter 1
Hari & Tanggal : Jumat ,11 Maret 2016
Jam : 13.00 WIB
Tipe : Wawancara Langsung
Narasumber : Ahmad Muhibuddin – Deputy Head of Corporate
Communication (Key Informan)
Q: Pertanyaan / A: Jawaban
Q: Bagaimana definisi CSR menurut anda ?
A: CSR merupakan kegiatan social yang dilakukan perusahaan untuk mempererat
hubungan kemanusiaan, serta menjalin kerjasama dengan stakeholder dan
organisasi diluar perusahaan sehingga adanya timbal balik yang saling
menguntungkan antara masyarakat dan perusahaan.
Q: Bagaimana konsep CSR yang diterapkan di Astra Honda Motor (AHM)?
A: Konsep kita sederhana saja, bahwa donasi atau charity atau bantuan itu kita
anggap harus bertingkat dari sekedar charity atau donasi. Kemudian nanti ada
engagement, kemudian setelah itu ada kemitraan, jadi masyarakat adalah mitra
bagi perusahaan. Jadi itu yang ingin kita capai.
Q: Sejak Kapan AHM menjalankan program CSR ?
A: Sudah lama ya. Sejak dari Federal Motor sejak tahun 1995 atau 1996 gitu
kita sudah menjalankan CSR.
Q: Apakah komitmen CSR ini dituangkan dalam berbagai kebijakan
perusahaan?
A: Ya Dituangkan.
Q: Bagaimana implementasi CSR di AHM yang telah berjalan selama ini ?
A: Ya itu sudah kita evaluasi, setiap event CSR kita lakukan improvement. Kalau
tahun lalu ada yang kurang baik atau efektif kita lakukan perbaikan dan kita
laksanakan lebih baik dibandingkan tahun yang lalu.
Q: Apakah CSR di AHM sudah menjadi bagian dari strategi bisnis
perusahaan?
A: Ya, kegiatan CSR yang kami jalankan sudah menjadi bagian bisnis
perusahaan.
Q: Bidang apa saja yang sering dilakukan AHM dalam menjalankan CSR ?
A: Bidang pendidikan. Sedikit tambahan filosofi astra adalah POST. Kita punya
salah satu tema berbunyi Prosper Into Nation jadi sejahtera bersama bangsa. CSR
itu merupakan suatu tools atau alat untuk kita sama-sama sejahtera bersama
bangsa.
Q: Apakah program Sekolah Satu Hati masih berjalan sampai saat ini ?
A: Masih dan akan terus dilaksanakan. Karena ini merupakan program
berkelanjutan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, karena adanya respon positif
dari masyarakat yang menciptakan keterikatan dengan AHM.
Q: Apakah program CSR sudah berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan?
A: Sampai saat ini sudah. Kita tinggal meningkatkan terus bagaimana jaringan
dan kuantitasnya.
Q: Bagaimana kondisi internal / eksternal publik serta kondisi lingkungan
dalam mempengaruhi program CSR?
A: Kondisi internal yang pertama kemampuan sumber daya yang ada seperti apa,
yang kedua adalah masalah finansial dalam pendanaannya. Nah budgetnya itu
yang kita sesuaikan. Jadi kita punya list kegiatan seperti apa, tapi kita sesuaikan
dengan budget yang bisa kita lakukan. Dalam lingkungan, jadi beberapa
lingkungan kita pengaruhi berdasarkan hasil analisa kebutuhan terhadap program
CSR tersebut.
Q: Bagaimana evaluasi dan feedback dari program CSR yang pernah
dilaksanakan ?
A: Feebacknya selama ini baik. Untuk evaluasi kita bekerja sama dengan pihak
ketiga dan pihak ketiga itu memberikan laporan dari jasil kegiatan selama ini
cukup baik. Secara image sih contohnya sekolah binaan kita tampil di acara
Gubernur DKI Jakarta yaitu Pa Ahok dan mendapatkan apresiasi dari beliau nah
itu kan merupakan pencapaian yang cukup baik lah.
Q: Adakah usaha proaktif dari perusahaan untuk mengkomunikasikan
kegiatan CSR ke publik ?
A: Ada, kita beberapa program CSR kita lakukan publikasinya kita bekerja sama
dengan tim Public Relations (PR), kita berikan informasi kepada tim PR dan tim
PR yang nantinya akan mempublikasikan kegiatan-kegiatan CSR dari Astra
Honda Motor.
Q: Apa permasalahan yang dihadapi oleh AHM ?
A: Astra tidak ada permasalahan, sejauh ini lancar-lancar saja. Ada permasalahan
kecil namun bisa kita atasi.
Q: Seberapa penting AHM memperhatikan persoalan community
engagement?
A: Buat kita penting sekali. Jadi komunitas kemudian engagement itu ada
beberapa hal stakeholdernya mungkin dengan komunitas-komunitas yaitu
masyarakat sekitar. Bisa juga komunitas-komunitas pelanggan kita, yaitu
komunitas Honda kita anggap penting sekali. Karena masyarakat tersebut
merupakan stakeholder terkait langsung ataupun tidak langsung terhadap produk
maupun perusahaan AHM sendiri.
Q: Kira-kira community engagement yang diciptakan oleh AHM sudah
berada pada tahap apa?
A: Bisa dibilang kita sudah berada dalam tahap Involve, dimana kita sudah bisa
bekerja sama dengan mereka. Kemitraannya belum sampai, jadi baru sampai
tahap involve lah.
TRANSKIP WAWANCARA
Tempat : Jl. Laksda Yos Sudarso,Sunter 1
Hari & Tanggal : Jumat, 11 Maret 2016
Jam : 14.00 WIB
Tipe : Wawancara Langsung
Narasumber : Yudi Yozardi – Head Manager of CSR (Key Informan)
Q: Pertanyaan / A: Jawaban
Q: Apa latar belakang AHM melakukan CSR ?
A: Jadi CSR merupakan kewajiban bagi perusahaan-‐perusahaan di dalam
Astra Group, kita harus punya Corporate Social Responsibility atau tanggung
jawab sosial. Kami menyadari bahwa masyarakat sekitar menjadi faktor
penting dalam perusahaan. Jadi semua perusahaan di Astra rasanya sudah
diwajibkan untuk melakukan kegiatan CSR tersebut.
Q: Definisi CSR ?
A: CSR adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang berjangka
panjang, karena adanya dukungan dari stakeholder khususnya dari
masyarakat yang memberikan kontribusi kepada perusahaan dan menjaga
perusahaan agar tetap eksis.
Q: Apa latar belakang dari Program Sekolah Satu Hati ?
A: Program CSR di AHM khususnya ada 5 pilar sebagai dasarnya yang
pertama adalah program pendidikan, program lingkungan, program
kesehatan, program pemberdayaan masyarakat, dan emergency respons.
Sekolah satu hati bergerak dibidang pendidikan, namun AHM memilih isu
lingkungan untuk memwujudkan program ini. Sekolah satu hati melihat
bahwa menjaga kelestarian lingkungan sangat penting dilakukan dan AHM
memulai dari dunia pendidikan.
Q: Bagaimana perkembangan CSR di AHM ?
A: Sejauh ini karena itu suatu kewajiban yang harus kita lakukan ya kita
selalu melakukan improvement terhadap kegiatan yang kita lakukan di
seluruh program yang dilaksanakan itu walaupun sama mungkin tapi setiap
kali ada beberapa perbaikan-‐perbaikan improvement supaya hasilnya akan
lebih baik dari waktu ke waktu.
Q: Apa tujuan AHM melakukan CSR ?
A: Tujuan CSR sebenarnya ada dua hal. Yang pertama adalah meningkatkan
citra perusahaan, jadi itu adalah aspek utamanya. Citra perusahaan yang
positif dan yang baik itu harus dijaga dan dibangun yaitu diantaranya dengan
melakukan beberapa program CSR yang baik. Kemudia yang kedua adalah
sebagai tanggung jawab sosial kita. Kita punya kewajiban dan juga bahkan
beberapa regulasi dari pemerintah mewajibkan untuk melakukan suatu
kegiatan CSR tersebut.
Q: Apa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program Sekolah
Satu Hati?
A:Sekolah Satu Hati sebetulnya itu adalah Sekolah yang berwawasan
lingkungan kemudian ada beberapa nilai tambahnya dan kita harapkan
adalah pertama wawasan lingkungannya, jadi kita berharap para siswa dari
sekolah-‐sekolah Satu Hati tersebut punya wawasan lingkungan yang baik,
yang tambahannya adalah mengenai budaya, sosial, dan lingkungan. Yang
kita harapkan mereka juga punya nilai tambah dalam tiga hal tadi.
Q: Apa langkah-‐langkah perencanaan program CSR ?
A: Langkah-‐langkahnya kita mengidentifikasi dulu sekolahnya seperti apa,
fasilitasnya apa saja dari sekolah tersebut, kemudia animo guru-‐guru
terhadap program kita seperti apa dan dari situ kita dapat menyeleksi dan
menentukan sekolah tersebut sebagai Sekolah Satu Hati.
Q: Dalam menentukan kegiatan CSR, apakah AHM menentukan sendiri
program yang akan diambil atau melakukan survey terlebih dahulu
terhadap karyawan/ masyarakat amupun pemerintah terkait kegiatan
yang mereka inginkan ?
A: Pertama kita menentukan sendiri kegiatan yang kita lakukan berdasarkan
survey yang kita lakukan. Jadi survey kebutuhan masyarakat seperti apa, jadi
kita melakukan program CSR nya berdasarkan itu juga.
Q: Bagaimana prosedur pelaksanaan CSR di AHM ? apakah ada divisi
khusus yang langsung mengatasi ? apakah AHM bekerjasama dengan
pemerintah daerah setempat?
A: Semaksimal mungkin kita melakukan sendiri, namun ada beberapa juga
yang kita lakukan yang ketiga, namun semaksimal mungkin kita melakukan
sendiri.
Q: Bagaimana AHM memposisikan pendidikan dalam kegiatan CSR ?
A: Jadi pendidikan merupakan suatu hal yang penting menurut kami, dimana
salah satu indicator kesejahteraan masyarakat juga di lihat dari pendidikan
dan kami juga berasumsi tingkat pendidikan itu akan mampu meningkatkan
tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum. Jadi, pendidikan merupakan
hal yang terpenting bagi kita. Nanti juga terlihat dalam porsi kegiatan kita,
porsi pendanaan kita yang terbanyak adalah dalam bidang pendidikan.
Q: Apa saja hambatan yang ada dalam program Sekolah Satu Hati ?
A: Hambatannya itu adalah dalam pelaksanaannya, karena ada beberapa
sekolah yang kurang kooperatif dan sebagainya, tapi setelah kita melakukan
pendekatan persuasif mereka bisa berkerja sama.
Q: Apa pesan utama yang akan disampaikan dalam mensosialisasikan
program Sekolah Satu Hati?
A: Pesan yang mau kami sampaikan itu tentang pentingnya lingkungan yang sehat di dunia pendidikan. Karena ketika sekolah itu sehat, maka akan menambahkan minat belajar para siswa/siswanya dan juga para guru dalam mengajar. Kami ingin menjadi wadah bagi siswa/siswi untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan,sosial, maupun budaya
Q: Apa pesan yang akan disampaikan dalam sekolah satu hati ini ?
A: Pesan yang mau kami sampaikan itu tentang pentingnya lingkungan yang
sehat didunia pendidikan, karena ketika itu sehat, maka akan menambahkan
nilai minat belajar para siswa/siswi dan juga para guru dalam mengajar.
Kami ingin menjadi wadah bagi siswa/siswi untuk menumbuhkan rasa
kepedulian terhadap lingkungan sosial, maupun budaya.
TRANSKIP WAWANCARA
Tempat : Jl. Laksda Yos Sudarso, Sunter 1
Hari & Tanggal : Jumat , 11 Maret 2016
Jam : 15.00 WIB
Tipe : Wawancara Langsung
Narasumber : Agus Subagja – Div. CSR Officer (Key Informan)
Q: Pertanyaan / A: Jawaban
Q: Sekolah Satu Hati itu apa sih pak ?
A: Sekolah Satu Hati itu adalah sekolah yang merupakan binaan AHM untuk
implementasi beberapa hal, diantaranya adalah kurikulum Adiwiyata dalam
bentuk lingkungan kemudian mitra untuk melakukan social movement terutama
siswanya dalam bentuk safety riding, kemudiaan yang ketiga adalah mitra untuk
melakukan pelestarian budaya.
Q: Apa dasar yang melandasi dipilihnya program sekolah satu hati? Apakah
ada tujuan tertentu dibalik pemilihannya?
A: Banyak sekali yang menjadi acuan kita. Yang pertama adalah ada regulasi-
regulasi yang mendasari itu silahkan dicari, misalkan dari implementasi
kurikulum Adiwiyata , pemerintah itu mengharapkan bantuan dari pihak swasta,
kemudian secara internalnya dari Honda Motor Jepang dan dari Astra
Internasional yang merupakan pemegang saham AHM itu merupakan kebijakan
khusus dengan CSR yang mengatakan bahwa kita harus bertanggung jawab
dengan hasil dari produk kita. Jadi kami memproduksi sepeda motor, sebetulnya
setelah ditangan pelanggan ya semua tergantung pelanggan, tetapi karena ada
tanggung jawab sosial kami, kami itu bertanggung jawab bagaimana supaya
motor itu aman dikendarai, aman bagi lingkungan, aman bagi pengendaranya gitu
loh. Jadi AHM melalukan edukasional atau capacity building secara masif untuk
safety riding ini melalui beberapa hal, salah satunya di sekolah.
Q: Sekolah seperti apa yang menjadi sasaran utama AHM?
A: Sebenarnya kami tidak punya sasaran utama yang pasti, karena semakin
banyaknya permintaan sekolah yang mau bergabung, maka kami menyeleksi
sekolah yang memiliki tujuan yang sama dengan kami dan punya komitmen untuk
menjalankan seluruh kegiatan Sekolah Satu Hati, kegiatan Sekolah Satu Hati tidak
akan berhasil tanpa kontribusi seluruh pihak sekolah. Disini kami hanya
mengajarkan dan sekolah yang mengembangkan.
Q: Bagaimana Prosedur Program Sekolah Satu Hati di AHM ?
A: yang pertama ada komitmen dari sekolah. Komitmen dalam implementasi
kurikulum adiwiyata itu kan gak gampang. Seluruh elemen sekolah harus terlibat
mulai dari siswa, karyawan, guru, orangtua, kepala sekolah semua terlibat disitu
nah harus ada komitmennya. Yang kedua harus memiliki potensi. Potensi secara
finansial atau hal lainnya. Karena AHM tidak akan membantu 100%, tidak
mendidik. Secara internal AHM juga ada kebijakan khusus, setiap tahun berubah,
misalkan tahun pertama itu di ring 1, sekolah-sekolah sekitar perusahaan.
Kemudian setengah dari ring 1 itu akan berkembang. Kan kurikulum Adiwiyata
itu ada tingkatannya dari kota, provinsi, nasional sama mandiri. Nah kalo dari
nasional ke mandiri harus punya imbas kan, jadi sekolahan itu harus punya
sekolah binaan lagi. Itu diserahkan ke sekolah masing-masing. Sekarang kan
banyakan SMA ya. Nah nanti diharapkan sekolah-sekolah AHM berimbasnya ke
SMP. Jadi ada kesinambungan, gak putus seperti itu.
Q: Bagaimana realisasi program Sekolah Satu Hati ?
A: kan ada 3 hal tadi, misalkan di kurikulum adiwiyatanya ya itu ita membantu
mereka menerapkan dalam empat hal, misalnya membuat kebijakan, membuat
kurikulum, melengkapi sarana prasarananya. Misalkan sarana prasarana belajar
mulai dari sampah pilah untuk pemilahan sampah, untuk cuci tangan di wastafel,
terus mesin pencacah, tong sampah , tanaman obat-obatan dalam pot, kemudian
pendidikan. Kita mendidik gurunya, mendidik siswanya juga. Mendidiknya tuh
dengan cara kita mendatangkan narasumber ke sekolah atau mengajak mereka ke
AHM (pabrik atau tempat lainnya), atau mereka difasilitasi sharing di antara
mereka. Sharing itu ada dua hal, benar-benar sharing atau dengan cara berlomba.
Nah kemudian yang keempat ada partisipatif, itu ada peringatan-peringatan.
Dalam satu tahun tuh ada beberapa hari yang harus diperingati, ada hari air, hari
bumi, hari lingkungan, hari puspa, hari ozon. Mereka tuh harus memperingati hari
itu dan melakukan kegiatan untuk memperingati hari itu. Nah itu bertingkat, mulai
dari tingkat sekolah, tingkat sekolah binaan, bahkan sampai tingkat astra.
Q: Berapa banyak provinsikah yang menjadi bagian sekolah satu hati ?
A: ini kan baru tahun ketiga ya, baru di Jakarta, banten sama jawa barat yang
sudah full. Karena ga semua ambil tiga-tiganya. Misalkan, ada yang di riau tuh,
hanya ambil budaya angklung saja, terus kalo yang di jogja ada beberapa hanya
ambil kurikulum etika berlalu lintas yang social movement-nya saja. Jadi tidak
selalu sekolah itu ambil tiga-tiganya. Bisa salah satu atau ambil beberapa. Karena
kedepannya kita harapkan ada tiga-tiganya. Ada adiwiyatanya, budayanya,
sosialnya.
Q: Apakah pihak AHM melalukan scanning dan monitoring ?
A: iya dong. Jadi, sebelum melakukan program ini kita lihat dulu pemerintah tuh
maunya apa? Terus pemegang-pemegang saham kita punya kebijakan seperti apa?
Kondisi lapangan di lingkungan kita juga seperti apa? Karena tidak mungkin kita
memaksakan keinginan kita kan. Jadi keinginan kita harus inline dengan
keinginan sekolah dan juga pemerintah. Karena dalam perjalanannya tidak semua
sekolah welcome juga dengan program ini. Banyak yang menganggap ini
memberatkan mereka, menambahkan pekerjaan mereka karena tidak ada
kontribusi langsung buat guru kan. Ini baru terasa manfaatnya kalau sudah
kumulatif dan masif. Kalau hany abeberapa orang belum terasa, dan ini pasti
menambahkan pekerjaan guru. Fokus guru pasti terganggu, ini nambah beban dan
nambah jam kerja. Kami melakukan monitoring dengan mengadakan forum
komunikasi sekolah satu hati sebagai wadah setiap sekolah untuk menyampaikan
pendapat dan keluhan mereka terhadap program ini. Selain itu supaya AHM tau
perbaikan – perbaikan apa yang harus dilakukan kedepannya.
Q: Bagaimana cara untuk mencari tau apa yang diinginkan oleh pemerintah
dan stakeholder ?
A: Kita kan sudah lihat. Secara berkala ada silaturahmi dengan tokoh masyarakat,
instansi terkait. Terus kita juga googling regulasi-regulasi yang terkait. Kita juga
ada forum-forum komunikasi, jadi tidak asal tembak. Misalkan, kita ke BPLHD,
kita silaturahmi ke beberapa instansi, ke pemda apa sih maunya. Terutama kalau
di tingkat pusat kita bersilaturahminya ke diknat dan KLHK karena itu yang
terkait di kementrian Lingkungan dan kehutanan sekarang (DULKLH) jadi cari
tau di punya program apa, mereka mau di support apa. Dan kalo pemdanya
mereka langsung minta, misalkan gini, sekolah itu kan titipan Adipura dulunya.
Adipura itu penghargaan untuk pemerintah-pemerintah daerah dalam hal
lingkungan, jadi itu berlaku secara nasional. Nah titik pantaunya itu ada di pasar,
sekolah, atau di kantor-kantor pemerintah. Mereka ada keterbatasan energi dan
dana, jadi sekolah-sekolah minta bantuan ke swasta.
Q: Apakah AHM melakukan identifikasi isu dalam masyarakat yang bisa
menjadi keuntungan bagi masyarakat dan perusahaan?
A: Oh tentu. Itu sebetulnya kamus wajibnya community development atau orang
CSR. Jadi kalau orang CSR tidak peka dengan kiri kanannya ya bukan orang
CSR. Karena harusnya program yang baik itu adalah digali dari isu-isu itu. Baik
isu positif maupun isu negatif. Cuma pinter-pinternya kita untuk melihat mana
yang desire, mana yang need. Karena tidak jarang masyarakat atau orang-orang
tertentu itu melihat kita dating itu seperti ATM. Itu yang perlu di siasati, seninya
disitu.
Q: Jadi hampir semua isu-isu yang ada AHM terapkan dalam bentuk nyata?
A: jadi dari isu regulasi, dari isu masyarakat digodok dulu, di identifikasi, ditelaah
apakah itu terkait dengan kita karena tidak semua bisa kita handle. Baru setelah
itu, kita coba susun program.
Q: Berapa jumlah sekolah yang mengikuti program Sekolah Satu Hati ?
A: Ada 25 sekolah. Tingkatannya ada 1 SD, 3 SMP, sisanya SMA.
Q: Apa saja yang didapatkan oleh sekolah melalui program Sekolah Satu
Hati ?
A: pertama bimbingan teknis dari kita, baik orang dari AHM yang menjadi
narasumber atau AHM menghadirkan narasumber. Jadi melatih guru, kepala
sekolah, pokoknya masyarakat sekolah lah. Kemudian sarana-sarana seperti
perbaikan toilet, lapangan, taman, alat peraga pendidikan.
Q: Apa respon masyarakat terkait Program Sekolah Satu Hati ?
A: Untuk masyarakat sekolah justru kita jadi keteteran sekarang. Mereka banyak
sekali yang mau gabung untuk bermitra. Karena dari awal kan, ketika kita
menawarkan door-to-door ke sekolah itu banyak yang gak tertarik, malahan tiap
kita telfon tuh kita diomelin, tapi setelah sudah berkembang da nada pengakuan
dari PEMDA dan kelihatan manfaatnya mereka jadi banyak yang daftar. Banyak
yang menghubungi secara pribadi dan instansi kepada kita. Tapi itu tadi, kan ada
screening dan monitoringnya, tidak begitu saja bisa diterima. Misalkan budaya,
sekolah satu hati memiliki guru musik kan, nah guru musiknya itu kita sekolahkan
di Bandung untuk belajar angklung 1 minggu disana. Pulangnya, sekolahnya kita
kasih angklung. Jadi sekolah mengajarkan kepada siswanya. Jadi setelah mereka
latihan, anak-anaknya kita kasih panggung. Kan banyak sekali di AHM kegiatan-
kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti event-event, ceremony, mereka
dikasih kesempatan untuk tampil jadi mereka gak sekedar berlatih, tapi ada
saluran untuk menampilkannya. Kemudian, secara berkala setiap tahun kita
melakukan pasang giri, dimana lomba bermain angklung di antara mereka. Dari
angklung saja mereka tertarik, banyak sekali kepala sekolah secara pribadi
menghubungi kami untuk masuk, even yang dulu menolak program ini.
Q: Kendala apa yang dihadapi selama program sekolah satu hati
berlangsung ?
A: Kendalanya ya banyak minat. Itu kendala bukan sih ? di kita juga banyak
program. Ada keterbatasan, karena disini temen-temen cuma 5 orang untuk
menjalankan semua program CSR seluruh Indonesia. Waktu pun terbatas, Terus
kalender sekolah dengan kalender usaha berbeda. Kemudian ada guru-guru yang
dalam tanda kutip masih merasa terbebani diawal, Tapi setelah berjalan tidak
signifikan karena saling mempengaruhi, yang sulit tadi ketika membangun saja.
Kita mempunyai group di media sosial seperti whatsapp group, dll, mereka
malahan aktif dan saling berbagi diantara mereka. Jadi kita bener-bener menjadi
Pembina saja. Apa yang mereka kurang, yang mereka tidak tahu tentang dunia
usaha di AHM ada ya kita support.
Q: Adakah kendala dalam mempublikasikan program Sekolah Satu Hati ?
A: Enggak tuh. Kita pun juara berturut-turut di Astra selama 4 tahun untuk
publikasi CSR. Kita menggunakan media sosial seperti facebook, twitter dan
instagram. Ini yang membuat semakin populer di anak-anak sekolah, walaupun
guru-gurunya belum tentu tau karena guru-gurunya belum tentu punya. Kemudian
event-event kita pun suka diliput oleh media. Jadi masih banyak media yang
memang mau mempublikasikan tanpa dibayar dengan catatan kita harus cerdas
mengemasnya, baik dalam penulisan maupun pemilihan moment. Misalnya,
jangan bentrok dengan event java jazz atau bentrok dengan program pemerintah.
Nah kita cari yang kegiatan pemerintah rada-rada longgar misalkan Hari Ozon,
Hari Sampah, dll. Nah kalo kita mau publikasi di sana, maka muatan program kita
yang harus oke. Hari batik kan jarang banget ya, orang-orang ahri Batik ya cuma
pake batik, Sekolah Satu Hati di hari batik adalah belajar membatik. Jadi dari 1
sekolah yang berada disekitar perusahaan, kita ajarkan asal usul batik, caranya
membatik dan mempraktekan langsung.
Q: Bekerja sama dengan siapa saja sih pak?
A: Tentu dengan dinas DPLH dari daerah sampe pusat, kemudian Diknas dari
level sekolah sampe kepala suku dinas, dengan perusahaan-perusahaan satu
group.
Q: Durasi waktu dalam implementasi programnya berapa lama pak?
A: implementasinya itu 1 Tahun. 1 siklus pendidikan.
Q: Anggaran yang dikeluarkan kira-kira berapa pak ?
A: Variatif, karena kita tidak menyamakan setiap sekolah. Misalkan dikasih mesin
pencacah semua sekolah juga dikasih, engga begitu. Kita kasih sesuai kebutuhan.
Misalkan, sekolah itu baru mengenal biopori, nah kita kasih alat biopori. Jadi
tidak bisa disamakan. Yang bisa disamakan adalah pelatihannya. SMA 110
membuat hutan sekolah, coba dihitung semurah-murahnya hutan sekolah berapa,
jadi saya tidak bisa mengeluarkan angka per sekolahnya berapa, karena setiap
tahun dan setiap sekolahnya berbeda
Q: SDM nya siapa aja pak ?
A: Ya ini, kita ber 6 dan dibantu yayasan semut merah, pemerintah daerah
setempat, dan pihak luar yaitu, rekanan kita. Misalkan, misalkan ada yang jago di
sampah ya kita minta bantuannya, ada yang jago kultur jaringan, oh ini ada yang
dari IPB kita ambil untuk mengajari kita.
Q: Apakah program Sekolah Satu ini mempunyai dampak positif dalam
jangka waktu panjang ?
A: Ya, justru ini sebagai investasi sosial. Harapannya ini jadi social movement.
Ketik anak-anak kita tertanam dibawah sadarnya mencintai lingkungan dengan
benar, tidak mengeksplorasi lingkungan dengan salah tapi dengan bijak,
perilakunya juga friendly. Ini kan akan jadi bola salju atau multifire effect,
diharapkan setelah paradigmanya tergeser bisa menjadi agent of change bagi yang
lainnya. AHM pun tidak putus sampai di sekolah satu hati saja. Sekolah satu hati
setelah di didik, kita buatin organisasi virtualnya yang bernama Sahabat Satu Hati.
Anak-anak sekolah yang sudah lulus mau kemana nanti? Mungkin dari sepuluh
seribu yang lulus ada seratus aja yang masih bagus mau sharing ke adik-adiknya.
Ini terbukti dari beberapa sekolah setelah lulus mengajarkan adik-adiknya belajar
angklung.
Q: Bagaimana evaluasi yang dilakukan ?
A: Evaluasinya ada yang langsung dan tidak langsung. Yang tidak langsung
misalkan budaya yaitu dalam pasang giri angklung. Untuk yang safety riding ada
kontes keterampilan berkendara. Kemudian kami pun mengadakan kegiatan
forum komunikasi sekolah satu hati, disana mereka presentasi kegiatan sekolah
mereka selama satu tahun ini dan mereka kasih tau apa yang mereka harapkan
dari kami. Selain itu forum komunikasi ini pun menjadi wadah bertemunya
seluruh sekolah satu hati sehingga mereka dapat berbagi ilmu dan saling
mendukung satu sama lain
Q: Apa harapan bapak terhadap Sekolah Satu Hati kedepannya?
A: Kalau saya sih berharap ini menjadi inspirasi perusahaan lainnya. Kalau kita
menyentuh itu bukan hanya dengan tulus tapi tuntas. Mungkin punya banyak duit
tapi percuma kalo hit and run. Kami membuat fondasi dan mudah-mudahan
fondasi ini bisa dibangun oleh banyak instansi yang lain. Ini bisa menjadi
inspirasi. Misalkan dalam 3 hal tadi kan lingkungan, sosial dan budayanya. Untuk
lingkungan harapannya adalah nanti menjadi multifire effect, menghasilkan
orang-orang yang berwawasan lingkungan. Untuk sosialnya menghasilkan
perubahan sosial yang positif terutama perilaku di jalan raya, perilaku antri,
menghormati hak-hak orang lain di jalan raya. Untuk budayanya saat ini kan
hanya angklung, jadi kedepannya bukan hanya angklung, bisa juga reog atau
budaya-budaya yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Sehingga nanti kalau
kita mau belajar angklung tidak perlu pergi ke belanda, jepang ataupun korea
karena orang kita sudah tahu dan mampu dan juga mencintai. Dalam prosenya
mencinta itu kan harus senang dulu, bagaimana membuat pemuda kita senang
main angklung atau reog. Kembali lagi harapannya adalah menjadi inspirasi,
kemudian menjadi agen-agen yang ikhlas nanti untuk sama-sama membangun.
Mungkin nanti berasanya beberapa tahun kedepan.
Q: Apa impact dari program Sekolah Satu Hati ?
A: AHM à Enggak signifikan ya, karena ga duikur. Misalkan apakah penjualan
AHM meningkat karna sekolah satu hati ya belum tentu, bisa jadi tidak. Soalnya
kami tidak mengukur kesana. Bayangkan saja apa hubungannya angkulng dengan
motor kan gitu.
Umum à Ketika pertama launching program ini, bukan hanya dicuekin bahkan
ditolak, tapi saat ini mereka meminta. Kami memang belum mengukur itu.
Mungkin itu memang kelemahan kami. Entah itu dibilang kelemahan, kebodohan
atau low profile. Jadi kami melihat dari banyak orang yang tertarik itu lebih dari
cukup. Kemudian kegiatan makin banyak, makin besar tapi biaya yang
dikeluarkan AHM semakin kecil artinya mereka mau share. Misalkan menanam
mangrove, kalau dulu kami menyediakan makannya, seragamnya,
transportasinya,udah kesini kami mungkin menyediakan snacknya saja, lainnya
sudah sendiri-sendiri. Dulu dalam menanam pohon semua AHM yang support,
tapi sekarang antar sekolah mau saling memberi. Jadi sudah banyak orang yang
ikut dan berbagi dalam program ini.
Q: menurut bapak, apa pentingnya komunitas?
A: Sangat penting. Komunitas itu gambaran mikro dari masyarakat Indonesia.
Sehomogen apapun komunitas itu, misalkan komunitas rider, komunitas
petualang, sehomogen itu pun kita dapat melihat banyak sekali perbedaan,
keinginan, kebutuhan dan banyak sekali potensi. Kalau saya melihatna dari situ.
Karena komunitas itu mnyimpan banyak energy dan potensi, maka tinggal
bagaimana kita menggalinya, mau diarahkan kemana. Dalam lingkup kecil kami
sudah mencoba di komunitas sahabat satu hati, itu tidak ada ketuanya, itu tidak
ada pengurusnya. Banyak informasi yang berasal dari komunitas. Ada beberapa
desa yang hilang karena abrasi itu ada di daerah bekasi, kita bisa tau ada 4 desa
yang tergusur itu dari komunitas langsung. Tidak ada dari google dan tidak ada
dari pemerintah. Jadi bagi saya komunitas itu sangat penting dan di kita ada
programnya untuk mengelola komunitas ini. Artinya kalau sudah disediakan
orang dan program berarti menunjukan keseriusan pimpinan disini bahwa ini
penting, walaupun tidak ada statement komunitas itu penting
Q: Bagaimana AHM mensosialisasikan program sekolah satu hati ?
A: Kami tim CSR menjelaskan latar belakang, kebijakan – kebijakan, dan tujuan
dari program CSR ini.
TRANSKIP WAWANCARA
Tempat : Jl. H. Agus Salim No. 45, Sabang
Hari & Tanggal : Jumat, 19 Maret 2016
Jam : 10.00 WIB
Tipe : Wawancara Langsung
Narasumber : Dani Miftahul Akhyar, S.T. , M.si – Head of CSR /
Comdev PT. Smartfren, Telecom, Tbk. (Informan Expert)
Q: Pertanyaan / A: Jawaban
Q: Apa definisi CSR menurut Bapak ?
A: Definisi CSR itu kan kalau menurut saya secara textbook atau tekstual itu kan
banyak ya. Ada definisi menurut ISO 26000, definisi menurut walt CSR forum.
Macem-macem ya. Tapi menurut saya gampangnya adalah ada tiga keyword
definisi CSR yang pertama adalah komitmen dan tanggung jawab dari
perusahaan, yang kedua adalah pelaksanaan triple bottom line, yang ketiga adalah
sustainable atau berkelanjutan. Jadi kalau dirangkum satu kalimat adalah
komitmen atau tanggung jawab perusahaan untuk menjalankan fungsinya dalam
mencari profit, tetapi juga menjaga keseimbangan dengan pelestarian lingkungan
dan pengembangan sumber daya manusia sehingga tercapai pembangunan yang
berkelanjutan. Nah tiga hal itu.
Q: Sama gak sih pak CSR dengan community development ?
A: oh..CSR dengan community development menurut saya ada irisannya, tidak
100% sama gitu. Jadi community development bisa dibilang part of CSR. Kalau
kita liat di ISO 26000 kan ada 7 core subject ISO 26000, community involvement
dan development itu ada di point ketujuh. Ya kan. Gitu.
Q: Menurut Bapak, tujuan CSR meliputi apa saja ?
A: Tujuan CSR yang dilaksanakan di perusahaan-perusahaan Indonesia itu
motifnya bermacam-macam. Mulai dari dia sekedar motif untuk memenuhi
kewajiban legal, karna itu kan wajib ya. Ya sekedar aja, yang penting kegiatannya
ada, gak peduli berapa banyak dan berapa besar yang didonasikan atau berapa
gede event nya, tapi yang penting ada dan muncul di annual report. Karena itu
wajib. Itu satu. Yang kedua, sudah mulai muncul adanya hmm apa bukan hanya
kewajiban tapi more than that. Itu untuk mendapatkan lisence to operate, seperti
perusahaan-perusahaan tambang, perusahaan yang mengelola sumber daya
mineral atau sumber daya alam. Mereka dalam melaksanakan bisnisnya harus
mendapatkan lisence to operate dari masyarakat sekitar, makanya mereka bikin
kegiatan CSR atau community development. Jadi yang pertama tadi hanya
sekedar legal yang sekedar formalitas, yang kedua karena untuk menunjang
bisnisnya, nah yang ketiga itu tingkatannya lebih tinggi itu karena sifatnya udah
lebih filantrofi. Kalau filantropi mereka merasa dirinya bagian dari masyarakat
makanya harus memberikan atau bersumbangsih berpartisipasi terhadap
pengembangan masyarakat. Akhirnya mereka ber-CSR. Begitu. Jadi ada tiga
motif tujuan CSR di Indonesia.
Q: Bagaimana suatu CSR dapat dikatakan ideal?
A: program CSR yang dikatakan ideal yang paling tinggi tadi. Yang sifatnya lebih
filantrofi. Jadi bukan hanya sekedar legal doang memenuhi undang-undang,
bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban bisnis doang, tapi sudah ada unsur
kesukarelaan, kedermawanan untuk memberikan partisipasi sumbangsihnya
kepada pengembangan masyarakat Indonesia. Itu yang ideal.
Q: Dalam membuat program CSR, apa tahapan atau langkah yang diambil
untuk menentukan program yang bapak akan jalankan? Apakah
sepenuhnya dari pihak konsultan atau ada request dari klien ?
A: kalau secara umum menurut saya tahapan dalam melaksanakan CSR itu kan
sudah ada di buku coombs. Mulai dari screening dan monitoring, conducting
formative research, create CSR initiative, Communicate CSR initiative sampai ke
evaluation dan feedback. Walaupun dalam pelaksanaannya itu kondisional. Jadi
tidak semuanya harus dimulai dari screening dan monitoring. Bisa juga CSR itu
dimulai dari krisis. Jadi misalnya, perusahaan saya ada krisis di suatu tempat.
Krisis misalnya ada demo dari masyarakat, ada bencana atau ada apa, lalu kita
melakukan kegiatan CSR disana gitu. Ada juga yang mulai dari request dari
masyarakat, jadi ada proposal dari masyarakat di suatu tempat tertentu kepada
perusahaan saya tolong dong dibantu kita disini. Kita yang tadinya enggak ngerti
tentang mereka di satu daerah itu ada kegiatan apa kita lalu jadi tertarik lalu kita
bikin program CSR disana. Nah pelaksanaan CSR disuatu perusahaan ada yang
pake konsultan CSR dan ada yang enggak. Kalau yang pakai konsultan ya peran
konsultan lebih besar pada pelaksanaan, kalau strategi dan konsep tetap dipegang
oleh perusahaan.
Q: Apa langkah yang harus dilakukan untuk melihat kebutuhan masyarakat
sekitar ?
A: yang harus dilakukan adalah simplenya itu banyak mendengar dan banyak
melihat. Lakukan observasi langsung di lapangan. Tidak bisa kita mendengar
hanya dari media massa saja, mendengar dari LSM saja, tetapi sebaiknya ngeliat
langsung ke lapangan, kondisinya seperti apa masyarakatnya yang perlu kita
bantu tersebut. Tidak juga kita hanya percaya pada konsultan aja gitu. Jadi
langkah yang harus dilakukan adalah turun ke lapangan melihat langsung
menggali kebutuhan masyarakat. Caranya adalah berinteraksi dengan local leader
dari masyarakat tersebut. Misalnya di desa ya berinteraksi dengan local leader di
desa tersebut. Local leader itu bisa local leader formal dan informal. Local leader
formal contohnya kepala desa. Local leader informal misalnya pemuka agama
setempat, ketua karang taruna, ketua ibu-ibu PKK, dan sebagainya. Untuk lebih
mempermudah, perlu dilakukannya social mapping untuk membantu memenuhi
apa yang dibutuhkan target sasaran.
Q: Jadi kita perusahaan harus aware ya pak dengan masyarakat sekitar?
A: Harus aware dong. Kita juga tanya ke mereka kenal gak dengan perusahaan
kami? Oh kenal, kalau kenal apa persepsi mereka tentang perusahaan
kita?imagenya baik atau buruk ? kalau buruk apa kenapa dan harapan mereka
apa?. Jadi untuk melihat kebutuhan masyarakat sekitar yang harus dinilai menurut
saya itu ada tiga. Singkatannya itu NPV: Needs atau kebutuhan, Pain itu
keresahan keresahan, yang ketiga itu Vission itu harapan kedepan.
Q: Ada contoh kasus perusahaan yang saya teliti. Saat perusahaan tersebut
pertama kali menawarkan program CSR mereka kepada sekolah-sekolah,
banyak dari mereka menolak dengan keras dan ada yang menerima dengan
baik. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangkan
program CSR, sekolah-sekolah yang dulu menolak keras sekarang bahkan
menawarkan diri. Bagaimana pendapat bapak mengenai program CSR yang
dijalankan oleh perusahaan tersebut?
A: Itu sangat wajar dan dialami banyak perusahaan. Prinsipnya adalah tidak
semua orang berniat baik akan diterima dengan baik oleh orang yang akan kita
bantu dan saya pun dalam kapasitas saya sebagai praktisi CSR, saya mengalami
hal seperti itu. Ditolak, diminta uang pelicin, loh.. saya mau bantu kamu kok
kamu malah minta duit sama saya gitu kan. Aneh. Tapi ada juga yang menerima
dengan sangat baik,dengan tangan terbuka. Nah apa yang terjadi kalau saya
mengalami hal seperti itu,saya akan memilih melakukan program CSR kepada
mereka yang menerima kita dengan tangan terbuka terlebih dahulu, ya kan.
Daripada yang nolak apalagi minta-minta uang pelicin seperti itu ngapain. Kita
akan lakukan kepada orang yang nerima kita dengan baik lebih dahulu. Nah pada
kenyataannya setelah program dengan orang tesebut berjalan dengan baik, ada
hasilnya, ada dampaknya, ada exposure nya, yang lain itu akan melihat, sekolah-
sekolah yang menolak tersebut. Loh ternyata setelah dibantu kok jadi bagus ya,
kok jadi manfaatnya ada ya. Kayak gitu. Lalu mereka akan menawarkan dirinya ,
yang tadinya menolak nanti malah akan menawarkan diri. Hal itu sangat wajar
dan sangat lumrah. Tidak ada masalah dengan hal tersebut.
Q: Jadi menurut bapak, program CSR yang dilakukan oleh perusahaan
yang saya teliti bisa dikatakan berhasil?
A: Justru program CSR yang berhasil. Artinya apa, program CSR kita
memberikan dampak positif. Yang kedua, exposure CSR kita kedengeran
kemana-mana. Menurut saya begitu.
Q: Apa saja tahapan perencanaan yang bapak biasa lakukan dan model
perencanaan seperti apa yang bapak gunakan ketika merencanakan suatu
program CSR?
A: oke. Jadi yang biasa saya lakukan dalam merencanakan program CSR adalah
yang pertama need assessment. Need assessment itu menggali kebutuhan dari
stakeholder, bukan masyarakat saja. Jadi menggali kebutuhan dari all
stakeholders. Baik dari stakeholder internal maupun eksternal. Lalu melakukan
mapping terhadap kebutuhan stakeholder tersebut. Nah dari kebutuhan
stakeholder tersebut mana yang kemudian kita akan buat programnya. Ya
contohnya stakeholder internal kita dari cabang perusahaan yang ada di sumatera
selatan. Ternyata disana ada isu bahwa masyarakat kurang menerima perusahaan
kita, produk perusahaan kita. Misalnya ada isu tersebut. Nah kemudian disisi lain
masyarakat sumatera selatan ternyata banyak membutuhkan bantuan di bidang
pendidikan karena mereka misalnya status sosialnya sangat rendah,
pendidikannya rendah oleh karena itu mungkin ada hubungannya dengan
penolakan atau produk kita gak gitu laku disana. Nah, kita bikin program CSR
disana. Jadi setelah melakukan need assessment terhadap stakeholder, yang kedua
melakukan mapping. Yang ketiga baru menyusun program CSR yang tepat sesuai
dengan kebutuhan. Nah yang harus digaris bawahi adalah susunlah program yang
sesuai dengan kebutuhan stakeholder yang mau kita bantu. Kadang-kadang
perusahaan menyusun program CSR dari kemauan dia sendiri. Wah perusahaan
maunya dalam bidang pendidikan, kasih beasiswa padahal itu bukan yang
dibutuhkan oleh masyarakat yang kita bantu atau stakeholder.
Q: Apakah penting untuk menentukan tujuan dan indikator keberhasilan
dari suatu program CSR?
A: harus dan wajib ya, karena kita kalau CSR kan memakai dana perusahaan.
Memakai dana perusahaan kan dana dari stakeholder kita makanya kita harus
bertanggung jawab . jangan sampai program CSR kita ada kesan buang-buang
uang. Nah itu jangan sampai, karena perusahaan kan pada dasarnya kita
memberikan value kepada masyarakat. Jangan seperti itu. Jadi kita harus
menentukan tolak ukur keberhasilan program CSR ini apa. Macem-macem ya
program CSR tolak ukurnya. Yang pertama dilihat dari acceptance masyarakat
terhadap perusahaan. Itu yang paling penting contohnya perusahaan kita ingin
punya bisnis di daerah papua yang tadinya ditolak, lalu akrena kita melakukan
program CSR atau community development, masyarakat mulai menerima karena
mereka menganggap kehadiran perusahaan kita bermanfaat buat mereka. Nah itu
penting sekali. Yang kedua dilihat dari jumlah partisipasi masyarakat yang ikut
program kita. Misalnya program sekolah satu hati dari AHM tadinya ditahun
pertama atau bulan pertama yang ikut cuma lima sekolah, lalu setelah berhasil
lima sekolah bulan berikutnya ternyata yang daftar banyak mungkin jadi dua kali
lipat atau tiga kali lipat nah itu contoh ukuran program CSR yang berhasil.
Apakah memenuhi target. Misalnya dalam setahun bisa seratus sekolah atau
bagaimana gitu. Ajdi yang pertama keberhasilan dari sisi kualitatif, yang kedua
dari sisi kuantitatif. Kualitatif itu dari acceptance masyarakat kepada kita, itu bisa
di buktikan dari interview, dari testimoni dari masyarakat. yang kedua dari sisi
kuntitatif dari sisi jumlah peserta yang ikut,dan sebagainya, termasuk kalau dilihat
dari sisi PR, targetnya bisa dinilai dari PR value yang di generate kalau program
CSR ini di release beritanya ke media massa.
Q: menurut bapak apa peran PR dalam perencanaan program CSR itu
seperti apa?
A: CSR itu kan part of corporate communications atau PR ya. Kalau dibukunya
paul argenti ada Sembilan fungsi dari corporate communications atau PR, salah
satunya adalah CSR. Peran PR dalam CSR itu adalah lebih kepada mengangkat,
menghilight atau meng-expose kegiatan CSR ini ke public, sehingga diketahui
oleh publik. Mengapa perlu? Supaya menimbulkan image atau citra positif
masyarakat terhadap perusahaan kita. Itu perannya PR. Kalau CSR sendiri
sebenarnya dia butuh gak butuh sih terhadap exposure, kan ada CSR yang justru
mereka gak mau di expose, karna kalau di expose mungkin masyarakat kurang
nyaman dan sebagainya. Ada loh yang seperti itu, tapi ada juga yang perlu kita
expose supaya menghilight atau mengangkat potensi yang ada di daerah tersebut.
Q: Bagaimana pendapat bapak mengenai perkembangan CSR yang ada di
Indonesia saat ini?
A: Nah CSR yang ada di Indonesia ini , menurut saya masih sebagian besar itu
berpatokan pada pengertian pemahaman CSR secara tradisional. Pemahan CSR
tradisional itu yang pertama adalah bahwa CSR itu sama dengan charity atau
donasi . jadi perusahaan bergerak dibidang apa, CSR nya di bidang apa. Yang
penting itu ngeluarin duit untuk membantu masyarakat. ada perusahaan yang
dibidang teknologi , tapi CSR nya tidak terkait dengan hal tersebut atau yang
penting bikin bakti sosial, bikin donor darah, bikin apa gitu . which is itu gapapa,
itu bagus juga tapi itu pemahaman yang tradisional. Kalau kita merujuk pada
pemahaman CSR yang paling baru, CSR diharapkan juga selain kita membantu
masyarakat secara optimal menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat tetapi
ada juga dampak terhadap bisnis kita. Itu yang harus dipahami. Jadi dampak
sosial masyarakat yang utama, yang kedua juga ada timbal balik bisnis kita.
Karena apa? Karena itulah tanggung jawab kita terhadap stakeholder, karena CSR
ini kan dananya diambil dari dana perusahaan kan jadi ini tidak ada kesan buang-
buang uang yang tidak ada hubungannya dengan kemajuan perusahaan. Jadi kita
harus balancing. Nah itu pemahaman CSR yang baru. Nah di Indonesia masih
belum sampai ke arah itu.
Q: Menurut bapak, seberapa penting komunitas dalam menyukseskan
program CSR?
A: kalau menurut pengalaman saya pribadi, saya itu mewakili CSR perusahaan
membentuk komunitas pelanggan atau user dari perusahaan saya. Jadi pelanggan
pelanggan saya dikumpulin dalam sebuah wadah namanya komunitas perusahaan.
Nah komunitas perusahaan ini adalah wadah bagi mereka untuk berinteraksi dan
beraktifitas yang mempunyai interest yang sama. Saya lalu meng-combine
kegiatan mereka di komunitas ini dengan kegiatan CSR, karena ternyata sebgaian
besar dari komunitas ini juga punya interest dengan kegiatan sosial sehingga
komunitas perusahaan ini akan juga membentuk image positif terhadap kegiatan
yang ada di masyarakat. jadi mereka ini punya aspirasi ingin melakukan kegiatan
sosial tapi mereka gak tau wadahnya, lalu kita ada kegiatan CSR nah ini bisa jadi
wadah mereka. Jadi justru CSR kita menjadi lebih berkembang karena peran dari
komunitas ini. Kalau sebelumnya kan CSR kita lakuin sendiri , kalau yang ini kita
libatkan komunitas sehingga mereka pun juga bisa menjadi fasilitator dari
kegiatan CSR ini. Nah perusahaan baru mendorong dari belakang dari
infrastrukturnya dan sebagainya.
Q: fokus penelitian saya pada model perencanaan Timothy Coombs, apakah
model perencanaan tersebut sudah tepat untuk digunakan?
A: menurut saya setelah saya lihat yang sekolah satu hati ini model perencanaan
ini bisa mewakili, tapi mungkin setiap sekolah case nya berbeda-beda ya tapi
secara umum bisa mewakili. Yang pertama kan AHM melakukan scanning dan
monitoring terhadap kebutuhan yang ada di sekolah-sekolah tersebut. Apa sih? Oh
ternyata perlunya melestarikan budaya, lingkungan, dan sebagainya. Yang dimana
sekarang ini makin lama makin turunkan. Kemudian yang kedua, mereka
melakukan research, kenapa sih itu turun, oh ternyata karena anak-anaknya begini
dan sebagainya. Ada himpitan kebutuhan ekonomi dan lain sebagainya. Yang
ketiga lalu mereka membuat sebuah program, kan namanya sekolah satu hati
dibikin paying programnya yang bisa diterpkan ke semua sekolah, kemudian
mereka komunikasikan itu sehingga masyarakat bisa tau program tersebut dan
mereka melakukan evaluasi sebelum mereka melakukan program berikutnya.
Saya rasa cukup mewakili dari yang itu.
Lestari Rumata Nancy
Public Relations Citra 1 ext blok AA4/1A,Kalideres
083-8780-74540 / 0812-9672-7842
CURRICULUM VITAE PERSONAL IDENTITY Full Name : Lestari Rumata Nancy
Nick Name : Tari
Place, Date of Birth: Jakarta, February 25 1994
Gender : Female
Religion : Christian
Marital Status : Single
Nationality : Indonesian
Address : Citra 1 extention
Blok AA4/1A ,Kalideres
West Jakarta 11840
Phone : 0812 9672 7842
083 8780 74540
Email : [email protected]
SKILLS & STRENGHT : * Communicative * Familiar with media relations, CSR,Online PR,MarComm, and Event Management * An Adventurous * Humorous and friendly * Capable to do individual work and also team work * Hard working and highly motivated * Uphold honesty and responsibility * Keen and detailed EDUCATIONAL BACKGROUND AND COURSE: * 2000-2006 :San Marino Elementary School * 2006-2009 :San Marino Junior High School
* 2009-2012 :San Marino Senior High School
* 2012-NOW :Multimedia Nusantara University (Majoring Public Relations) * 2010-2011 :English Course in English First * 2010-2011 : Piano Course in Purwacaraka Music Studio * 2010-2012 : Vocal Course in Purwacaraka Music Studio ORGANIZATIONAL EXPERIENCE: * Member of singer at HKBP Kalideres * Member of Event Division in Christmas Committee HKBP Kalideres * Secretary of Youth HKBP Kalideres * Treasurer of Christmas Youth HKBP Kalideres * Communication Festival ‘Anggakara’ 2014 Multimedia Nusantara University as committee of Security Division * iWalk3G – CSR Activity (Fun walk 2014) as Head of Food and Beverage Division * Green Walk Summarecon Serpong – CSR Activity (Your 1st step for 1 Million Love 2014) as committee of Event Division
* Mother’s Day Concert (Speak Up Your Love 2014)-Event Management as committee of Food and Beverage Division * Communication Festival ‘Domination’ 2015 Multimedia Nusantara University as committee of Security Division * MISS Multimedia Nusantara University ‘Power of Love’ 2015 as committee of Public Relations Division.
TRAINING & WORKSHOP EXPERIENCE: * Participants in Character Building Training, held by Multimedia
Nusantara University * Participants in Career Building Workshop, held by Multimedia Nusantara University * Participants in Teamwork and Leadership Training, held by Multimedia Nusantara University * Participants Beauty Class, held by Etude House
* Participants in Citizen Journalism with Pepih Nugraha, held by Multimedia Nusantara University * Participants in “Personal Branding Dalam Dunia Kerja” with Indi Barends, held by Multimedia Nusantara University * Participants in Seminar “Pendidikan Politik Terhadap Sikap Nasionalisme Pemuda” with Anies Rasyid Baswedan”, held by Multimedia Nusantara University * Participants in News Anchor Competency Building with Timothy Marbun, held by Multimedia Nusantara University * Participants in media Visit to Metro TV – Mata Najwa, held by Multimedia Nusantara University * Participants in ComNews 2015 ‘Conference on Communication and New Media Studies held by Multimedia Nusantara University WORKING EXPERIENCE: * 2015 : Corporate Communications – Corporate Social Responsibility (Internship), PT Astra Honda Motor (AHM)
PART TIME EXPERIENCE : * 2012 : Sales Promotion Girl of BRI Bank * 2013 : Sales Promorion Girl of Orang Tua Group LANGUAGE ABILITY: * Bahasa Indonesia (Native Language) * English ( Secondary Language) COMPUTER ABILITY: * Microsoft Office (Word,power point, and Excell) * Photoshop, Photoscape * Movie maker, imovie, Garageband * Internet and social media * Prezi INTEREST: * Music * Singing * Make Up * Movie * Culinary * Sport, etc