lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6206/7/lampiran.pdfyang mudah...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
94
LAMPIRAN
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
95
Transkrip Wawancara Pos Kota
26 Juni 2018
Pukul 12:00
A : Venny Suryanto
B : Sekretaris Redaksi (Sutiyo Waridono)
A : Siang pak. Pertama-tama saya menjelaskan dulu tentang topic
skripsi yang saya ambil. Judul skripsi saya tentang citra polisi yang
saya ambil dari media Pos Kota dan Warta Kota sebagai
perbandingan. Untuk itu saya perlu tahu bagaimana sih pak sejarah
berdirinya Pos Kota ? fokusnya apa dan segmentasinya siapa?
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
96
B : Oh.. iya.. jadi gini Pos Kota itu berdiri sejak 15 April 1970 oleh
Pak Harmoko mantan menteri penerangan, mantan ketua DPR/MPR
bersama dengan H. Tahar dan lima orang lainnya pendiri Pos Kota.
Kalau sesuai dengan visi misi Pos Kota yaitu pertama, media untuk
mencerdaskan lapisan masyarakat menengah ke bawah dengan
membawa fungsi sebagai alat penerangan, pendidikan dan memberi
hiburan sehat. Kedua, media yang memberi informasi jelas dan benar
tentang berbagai masalah aspek kehidupan. Ketiga, media yang
berpartisipasi dalam pembangunan sebagai wadah penyalur aspirasi
serta wadah kontrol sosial yang efektif. Misinya, pertama, menjadikan
media yang isinya sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan
masyarakat menengah ke bawah, menjadikan media dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh pembaca, menjadikan media sebagai
sarana tukar menukar informasi dikalangan pembaca dan menjadikan
media dengan harga yang terjangkau oleh pembaca. Jadi memang
misinya itu segmentasinya untuk lapisan masyarakat menengah
kebawah maknaya banyak yang bilang kalau Koran Pos Kota itu ya
dibacanya sama tukang becak, tukang ojek, tukang angkot karena ya
memang untuk masyarakat menengah kebawah.
A : Iya karena memang wawasan untuk masyarakat menengah
kebawah ya pak? Kalo untuk fokus pemberitaanya itu apa aja pak?
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
97
B : Dari awal pendirian Pos Kota ya, karena saya di Pos Kota juga
sudah dari tahun 1996 jadi sudah 22 tahun itu tidak bergeser. Artinya
pemberitaan pertama Pos Kota itu adalah kriminal dan perkotaan.
Karena Memang saya selaku sekretaris redaksi selalu ikut rapat
redaksi kalau dilihat dari Koran Pos Kota ya itu memang menjadikan
berita kriminal sebagai headline. Kenapa kita jadikan berita utama
adalah kriminal karena menginformasikan kejadian-kejadian yang
terjadi pada lapisan masyarakat kebawah, agar masyarakat lebih aware
dan lebih berhati-hati dan jangan sampai menimpa pembaca.
A : Dan Pos Kota ini juga seringkali melibatkan polisi kan ya pak?
B : Oh selalu
A : Selalu ya pak. Jadi untuk pemberitaan itu terkait polisi ada ga sih
pak agenda setting dari redaksi Pos Kota untuk menayangkan
pemberitaan terkait polisi pak?
B : Jadi gini ya, saya selaku sekretaris redaksi, saya sebelumnya juga
lama berkecimbung di dunia wartawan, saya lama bertugas juga di
kepolisian dan saya 15 tahun bertugas di kepolisian. Saya tugas di
Polda Metrojaya, Polres Jakarta Selatan, Polres Jakarta Pusat, Polres
Jakarta Utara. Memang ya polisi itu adalah mitra wartawan apalagi
kepada Pos Kota. Keberhasilan polisi itu selalu disampaikan lewat
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
98
wartawan maksutnya bukan hanya Pos Kota, media-media lain juga.
Waktu dulu sebelum Warta Kota ada itu disampaikan ke Sinar Pagi,
Koran Bhayangkara. Nah itu selalu kita dipanggil misalnya polisi
habis menangkap maling pencuri motor, pemerkosaan dan lain –lain.
A : Yang memicu kepolisian lebih mengutamakan Pos Kota atau
Warta Kota untuk dijadikan tempat pengaduan itu apa sih pak?
Apakah Karena Pos Kota selalu memberitakan yang positif saja kah?
B : Betul. Karena kan media nya. Media Pos Kota kan selalu terkait
dengan berita-berita kriminal makanya keberhasilan polisi juga
misalnya menangkap pencuri nah pasti mereka selalu menghubungi
kita. Tolong dong nanti kirim wartawan, kita sudah berhasil
menangkap penjahat, pelaku pencurian, perampokan, perkosaan dan
lain-lain. Ada juga kegiatan polisi diluar penangkapan itu juga kami
sering diundang tuh Pos Kota. Seperti ini polisi lalu lintas, seperti
rekaya lalu lintas ya pokoknya terkait dengan kegitan lalu lintas ya
kami sebagai pemberitaan kriminal. Saya juga menjadikan polsek atau
kantor polsek sebagai rumah kedua. Kenapa? Karena pagi saya antar
istri dan saya langsung ke polsek untuk mendapatkan informasi atau
berita-berita dari kepolisian.
A : Berarti memang berkesinambungan ya pak, dalam artian saling
membutuhkan gitu ya pak?
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
99
B : Oh betul.. kalau saya sih mengartikan sebagai hubungan simbiosis
mutualisme, saling menguntungkan ya. Satu sisi begini kami dapat
untung dapat berita, mereka juga terangkat. Karena ya memang berita
kriminal itu sangat dekat dengan kepolisian. Mereka juga inginnya
berita nya cepat naik. Sekarang sudah ada detik.com online, maka
berita yang didapatkan oleh mereka akan lebih cepat naik. Kalau kita
Pos Kota diutamakan untuk cetak nya dulu maka keesokkan harinya
baru naik berita tersebut. Ya karena perkembangan teknologi ya. Polisi
juga ingin lebih cepat lagi, mereka langsung mengundang wartawan
detik.com sekaligus Pos Kota juga diundang. Tapi kalo detik.com kan
detik itu juga naik beritanya.
A : Tapi sampai saat ini kerjasama antar Pos Kota dengan Polisi juga
masih ya pak?
B : Oh masih.. karena begini ya, dari dulu sampai sekarang Kapolda
Metrojaya selalu berkunjung ke kantor Pos Kota, karena bagi mereka
Pos Kota adalah mitra yang bagus untuk mereka. Artinya apa yang
mereka dan bawahannya lakukan dan diketahui masyarakat dan
ditayangkan beritanya di Pos Kota. Jadi mereka tahu oh ini loh
keberhasilan polsek palmerah, polsek Jakarta barat dalam menangkap
penjahat.
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
100
A : Oke tapi kan kalau diberitakan yang seperti demikian pak itu kan
lebih banyaknya tentang yang positifnya ya pak. Sedangkan ada juga
kasus polisi sendiri yang negatif seperti kasus pungli, itu bagaimana
sih pak apakah tetap diekspos beritanya?
B : Artinya gini ya, kadang-kadang polisi itu juga manusia ya, ada
salah dan benarnya. Tapi gini, polisi sekarang sudah transparan, saya
juga sudah maklum. Bahkan Kapolri sendiri sudah bilang kalau ada
anggota nya yang salah pun akan di tindak tegas. Nah kami tuh juga
memberitakan kalau polisi yang terlibat narkoba ya kami beritakan.
Seperti polisi yang terlibat kekerasan juga kami beritakan. Saya sih
mikirnya karena ya sudah marak media online ya, jadi berita yang
masuk ke online ya polisi harus siap menanggung malu, tanggung
sendiri dan harus siap berhadapan dengan wartawan. Kayaknya sih
sudah tidak ada yang ditutup-tutupi lagi.
A : Berarti berita positif atau negatif tentang kepolisian tetap di ekspos
ya pak?
B : Oh tetap.. tetaplah. Contoh ya kasus kaburnya narapidana polres
Jakarta Timur. Itu Kapolres Jakarta Timur membantah kepada
wartawan. Tapi saat Kapolda ditanya oleh wartawan dan menjawab
iya betul ada tahanan polres yang kabur.. nah makanya kan malu
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
101
sendiri Kapolres menutup-nutupi. Biasanya polisi yang bandel itu
ditangani oleh polisi lagi yang disebut propos atau pomal nya.
A : Tapi kan ga sedikit ya pak polisi-polisi yang nakal itu kasusnya
pak?
B : Ada yang disebut Komponas yang dibentuk pemerintah,
Komponas adalah Komisi Kepolisian nasional yang isinya bukan
orang-orang dari kepolisian ya tapi dari luar kepolisian.
A : Tugasnya pak?
B : Tugasnya ya mengawasi polisi-polisi yang bandel. Salah satunya
ya.
A : Menekankan lagi pak, setiap hari pemberitaan polisi pasti ada ya
pak di cetak nya?
B : Oh pasti. Di setiap media bukan hanya Pos Kota mengirimkan
wartawannya disetiap Polres untuk memantau kejadian-kejadian apa
saja yang terjadi dilakukan oleh kepolisian. Dahulu saat oplahnya
banyak, itu karena saking banyaknya beirta polisi yang dimuat.
Makanya biasa kalau wartawan sudah kenal dengan polisi, kasus jam 1
malam pun tinggal dikonfirmasi ke pihak polisi nya lewat Whatsapp.
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
102
A : Oke.. kalau yang saya lihat di internet gitu ya pak, Pos Kota juga
ada online nya, saya juga baca-baca tentang kasus polisi terutama
pungli itu kayanya lebih banyak ditahun-tahun sebelumnya ya pak?
B : Sebenarnya gini yah pungli polisi itu memang kalau berdasarkan
pengalaman saya sebagai wartawan itu paling banyak dilakukan di lalu
lintas ya. Itu memang banyak juga keluhan warga telepon kekantor
Pos Kota. Mereka menyesalkan perbuatan tersebut, masih adanya
perbuatan oknum-oknum polisi tertentu. Contoh kasus ya tetangga
saya sendiri naik motor dari Kota Tangerang ke Serpong itu membawa
anak yang duduk didwaepan, tidak sadar anaknya memainkan lampu
motor. Kebetulan ada polisi juga kena lah tilang dan bayar 200ribu
kepolisi. Makanya saya juga merasa, meskipun teman saya yang polisi
banyak yah setelah ada oknum-oknum yang seperti itu saya kesel juga.
Ada juga kasus polisi yang meras-meras narkoba agar pelaku
dibebaskan.Itu juga ada. Tapi gini yah kalau kasus yang pungli-pungli
itu kalau kasus internal polisi, kalau tidak kita yang lihat sendiri atau
laporan masyarakat itu polisi juga tidak akan bongkar ke wartawan.
A : Berarti biasanya informasi nya juga taunya dari masyarakat ya
pak?
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
103
B : Betul dari masyarakat, keluhan-keluhan dari masyarakat. kita dapat
dari lapangan. Tapi kalau anggotanya sendiri sih kalau mereka polisi
yang nakal sudah ditangani yang saya bilang tadi propos.
A : Tapi kenapa pemberitaannya tidak sebanyak yang dikeluhkan
masyarakat?
B : Ya karena kita gaada laporan. Gini semua kejadian yang kita tulis
di media itu harus berdasarkan laporan polisi. Artinya agar bisa
dipertanggungjawabkan ke hukum. Biasanya ada laporan harian
seperti kebakaran dan lainnya. Begitu juga kasus pungli tadi kalau
Kabit Humas Kapolda MetroJaya atau Kasuba Humas Polres tidak
menginformasikan kan kita tidak bisa juga main tulis aja. Biasanya
kasus pungli itu konfirmasinya langsung dari Kapolda. Karena ini
menyangkut nama baik institusi.
A : Nah itu dia pak. Karena kalau kita lihat di media selalu tentang
yang menangkat derajat namun melihat dari masayarakt merasa takut
dengan polisi.
B : Memang polisi lalu lintas itu kadang suka iseng. Kadang apalagi
kalau pengemudi perempuan dia pikir pasti takut kan makanya
ditilang. Tapi selain pungli dilalu lintas itu banyak juga keluhan pungli
dipembuatan SIM di samsat kalau tidak bayar mahal akan dipersulit.
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
104
Nah itu ya kadang-kadang masing-masing media juga
memberitakanlah itu cuman kita juga harus kelapangan Tanya-tanya
kepada masyarakat yang terkena pungli SIM tersebut benar atau
tidaknya.
A : Kalau ternyata benar adanya penyogokan pak?
B : Ya sekali-kali ini lah, kita tulis. Tapi kan masih banyak berita lain
yang bisa kami tulis tidak hanya itu. Kalau ada masyarakat yang
mengeluh telepon ke kantor ini pak ada pungli itu juga kami tulis, tapi
harus tetap konfirmasi lagi kalau lalu lintas ya ke Kasat Lantas, Polda
metrojaya. Kalau pungli itu biasanya ke Kabit Humas atau Dirlantas
Polri kalau kasus tersebut. tapi biasanya gitu kalau polisi menyangkut
anggotanya kalau wartawan tidak tahu biasanya diem aja polisinya
tidak diberitahu ke kita. Beda kalau wartawannya sudah tahu dan
kepergok baru dikasih tahu. Mungkin mereka menunjukkan rasa
kesetiakawanan nya terhadap sesama polisi, jadi kalau tidak ada yang
tahu ya tidak akan dikasih tahu juga ke wartawan, namun proses tetap
berjalan. Setiap polisi yang ikut dalam tindak kejahatan itu akan
diadili dipengadilan. Itu tim sapu bersih pungli (saber pungli) atas
perintah Presiden Jokowi itu dipimpin oleh bintang tiga dari kepolisian
itu pangkatnya Komjen (Komisaris Jenderal) biasanya ini sudah
menduduki jabatan Kapolda makanya dia punya wewenang untuk tim
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
105
saber pungli. Saya kasih contohnya waktu itu ada Kasat Lantas Polres
bekasi yang ditangkap karena pungli SIM itu dilaci menyimpan sekitar
Rp 54 juta oleh polisi itu pangkatnya AKBP dalam kepolisian itu
Letnan Kolonel, sudah besar pangkatnya. Artinya dia langsung
ditangkap oleh tim saber pungli, dia langsung diamanin dan dibawa ke
Polda. Tapi prosesnya bagaimana tergantung kalau kasusnya berat ya
dilanjutkan kalau tidak ya paling kena sanksi. Tapi biasanya nih ya
biasanya kalau sudah berpangkat dikepolisian lalu tertangkap itu
karirnya akan susah, jabatannya dicopot dan akan diganti dengan
perwira yang lain.
A : Kalau tidak ada konfirmasi dari yang bersakungkatan seperi
Kapolda berarti tidak bisa asal naik ya pak?
B : Ya tidak bisa. Kita juga tidak ingin bikin berita yang tidak benar.
Kalau tidak ada konfirmasi ya tidak akan kita naikan beritanya. Karena
terkait nama baik institusi, Negara dan juga nama baik kepolisian. Kan
dia juga memikirkan bagaimana keluarganya. Pokoknya kita kalau
tidak ada statement dari Kapolres, Kabit Humas dan Kapolda itu tidak
akan kami beritakan dan tidak akan berani walaupun data sudah kami
dapatkan.
A : Tapi kalau dari bapak sendiri, dari sisi masyarakat nih pak, bapak
sudah tahu polisi seperti apa, tapi di satu sisi bapak juga sebagai
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
106
wartawan yang harus menjaga nama baik serta institusi maupun
Negara. Menurut bapak bagaimana sih pak citra polisi di mata bapak ?
B : Ya sekarang gini ya, tergantung dari orangnya ya. Polisi kan juga
ada yang baik ada juga yang engga baik. Gitu aja. Di satu sisi Kapolri
juga sudah berulang kali kalau ada anggota nya yang salah maka akan
ditindak dan masyarakat juga diminta untuk tidak takut untuk
melaporkan kalau ada polisi pungli atau apa. Itu makanya saat Kapolri
memberikan informasi demikian itu polisi juga ada rasa takut sekali.
A : oke deh pak, sampai sini dulu wawancara nya mungkin nanti kalau
ada yang kurang bisa saya kontek lagi ya pak.
B : oke siap, whatsapp aja ya.
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
107
Transkrip wawancara Warta Kota
4 Juli 2018
A : Venny
B : Tri Broto
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
108
A : Begini pak, mengenai wawancara ini untuk skripsi saya tentang
framing citra polisi yang saya ambil dari dua media yaitu Pos Kota
dan Warta Kota, nah sebelumnya saya mau nanya awa berdirinya atau
sejarahnya Warta Kota itu bagaimana pak ?
B : Okey.. jadi gini.. Warta Kota itu berdiri tahun 1999, dulu itu
Kompas berpikir bahwa grup ini membutuhkan koran regional karena
banyak dari kami memiliki media skala nasional, sementara yang
fokus di regional itu khususnya di Jabodetabek itu belum ada. Gitu
loh. Ditahun 1999 itu belum ada. Sementara kita juga punya pers
daerah, dan kompas gramedia juga punya unit-unit perusahaan seperti
kompas print, kompas majalah dan untuk medianya ada rasio, nah
sebagian besar itu dan pers daerah itu adalah Koran-koran didaerah
tapi belum banyak, itu ada Banjarmasin Pos, nah sedangkan
Jabodetabek itu belum ada dan Kompas punya halaman khusus
metropolitan Jabodetabek itu hanya tiga halaman. Padahal pemilik
kebijakan perusahaan maupun pemerintahan itu kan ada di Jakarta.
Sehingga Kompas berpikir yasudah kita buat saja media yang
coverage nya hanya di Jabodetabek karena bagaimana pun seluruh
aktivitas di nusantara ini terpusat di Jabodetabek. Itu yang paling
penting. Dan yang punya hanya competitor akhirnya berdirilah Warta
Kota ini. Kami dulu awal pelatihan disini, di Palmerah. Kemudian
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
109
kantornya di Gajah Mada, dekat Pos Kota. Nah itu mulai dari Mei
1999 kami terbit. Kemudian setelah 3 hari kami mencoba jadi
sisipannya Kompas, kemudian kita terbit sendiri. Pendirinya tentu Pak
Jacob Oetama, hanya ide-idenya dari para petinggi Kompas Gramedia.
Kira-kira gitu diawal kami berdiri. Reporter ada 40, editor 12, total
seluruhnya di redaksi ada 80-90 orang.
A : Warta kota fokus beritanya apa sih pak?
B : Ya berhubung tadi konsepnya adalah Koran regional, berarti kami
memang punya ide konsep yang berkaitan dengan jabodetabek. Entah
itu peristiwa terkait nasional atau internasional seperti Asean Games,
bukan sebatas olah raganya. Tapi juga setelah dan sesudah dari event
ini, ni warga jabodetabek kegiatannya apa sih baik secara bisnis
maupun kebijakan dari pemerintah pusat. Jadi Warta Kota memang
diperuntukkan untuk wilayah Jabodetabek. Boleh dibilang 70% itu
berita Jakarta , 30% itu berita bogor, depok, tangerang dan bekasi.
Misalkan event-event seperti di Jakarta, peristiwa tentang jabodetabek
itu sudah pasti kita garap.
A : Kalau untuk berita kriminalnya sendiri pak?
B : Nah peristiwa itu kan mencakup banyak hal ya, bisa peristiwa
langsung dan tidak langsung. Peristiwa langsung itu ya peristiwa yang
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
110
jatuh dari langit seperti bencana alam, kriminal. Yang tidak langsung
itu adalah peristiwa terencana misalkan jumpa pers produk handphone
baru. Artinya kita memang menggarap itu batasannya adalah kita tidak
mengumbar, kita tidak menampilkan tampilan yang keji, misalnya
foto-foto, sisi penggarapan juga mengambil background dari berita itu.
Kalau dulu dikenal sebagai berita dibalik berita. Ada peristiwa
kebakaran misalkan nah kita tidak hanya membicarakan peristiwa itu
saja, tapi kita juga mendalami sebenarnya dibalik peristiwa ini apa sih
yang menarik? Ada kejadian menarik apa yang terjadi sebelum
kejadian itu yang bisa kita ambil. Kita memfokuskan pada berita yang
menarik dan penting. Yang seperti saya bilang misalnya ada korban
peristiwa kebakaran, itu reporter harus tahu sebelum dan sesudah
peristiwa itu korban ngapain aja, bagaimana tahunya? Tanya warga
sekitar.
A : Kalau Pos Kota kan sudah pasti kriminal ya pak, nah kalau Warta
Kota itu lebih fokus ke berita apa pak?
B : Oke.. kalau Warta Kota itu ranahnya adalah berita populer. Orang
mungkin bingung berita populer kaya apa sih. Berita populer itu
sebelum ada online kita ukurnya gampang, ada peristiwa misalkan dari
kebutuhan media itu sendiri. Bisa di Warta Kota headline itu bisa
tentang artis, bisa juga BBM naik tapi kita ambil angle efek dari BBM
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
111
naik, kita ambil sesuatu yang menarik yang dibutuhkan orang.
Kriminal mungkin Pos Kota tetap dibikin jadi headline, bagus tidak
bagus tetap dibikin jadi headline. Selalu kriminal. Kami tidak. Karena
menurut kami tidak semua pembaca itu senang dengan hal kriminal.
Bagaimana kita tahunya? Setelah kita terbit dengan headline beberapa
peristiwa yang kita buat kemudian dalam tiga bulan itu kita survei, dan
itulah yang jadi patokan kita, ternyata berita kriminal tidak masuk
dalam urutan petama, justru berita seleb yang masuk urutan pertama,
politik dan ketiga baru kriminal.
A : Kalau segmentasi nya sendiri bagaimana pak?
B : Segmentasi kita adalah menengah keatas. Karena itu yang
mempengaruhi kami dalam memproduksi Koran.
A : Pemberitaan Polisi di Warta Kota seperti apa sih pak?
B : Berita-berita polisi itu kita bagi wilayah ya reporter-reporter nya
kita bagi ada yang di Polda, Polres Jakarta Selatan, Jakarta Barat,
Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Itu sama mereka harus
bisa mencover berita kriminal kepolisian juga tentang pemda. Nah
sekarang itu setiap Polres ada polseknya. Setiap polsek nya ada bagian
humas, dia yang akan memberikan informasi-informasi dari
kepolisian. Lalu bagaimana kalau misalkan tidak ada informasi dari
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
112
humas? Saya dulu beritahu teman-teman reporter karena informasi
dari polisi itu paling susah, nah gimana caranya? Harus ada
pendekatan. Kami dulu reporter di didik dengan datang ke polres ke
bagian Sentara Pelayanan Kepolisian (SPK), disitu pintu pertama
informasi atau peristiwa apapun yang terjadi di wilayah masing-
masing. Kemudian dicatat dibuku besar dan diserahkan ke
administrasi didalam dan kemudian diketik dan dikirim keatasnya
sampai ketingkat Polres. Reporter itu saya suruh bagaimanapun
caranya harus mendapatkan buku besar itu. Karena kalau tidak kita
tidak dapat peristiwa yang baru. Sehari dua hari belum tentu dapet
yang ada disuruh pulang, dimarahin pula. Karena memang diwajibkan
untuk mendapatkan berita tersebut dan saingan kita adalah Pos Kota.
Tapi lama-lama dikasih juga. Tapi tidak berita fresh, akhirnya kita
pilah-pilah berita yang masih lumayan fresh,dan semakin kesini
semakin akrab juga dengan polisi dengan cara kita dekati serse-serse,
tim ini adalah tim yang paling pertama berangkat setiap ada peristiwa.
A : Tapi berarti polisi tidak saling membutuhkan ya pak dengan Warta
Kota ?
B : Betul, awal-awal seperti itu,sulit sekali mendapatkan berita
kepolisian tapi lama-lama saling kenal sampai sekarang ya. Karena
harus ada timbal balik, kita mendekati polisi jangan sampai dia merasa
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
113
dia sedang kita wawancarai. Sekarang tidak perlu pakai timbal balik
pun jadi.
A : Biasanya polisi itu kan pasti membutuhkan karyawan untuk
menciptakan nama baik institusi ya pak, tapi kenapa wartawan yang
harus mengejar-ngejar polisinya?
B : Kadang namanya di polisi itu ada struktur, kalau tidak ada ijin dari
atasan itu tidak akan boleh. Kadang mereka takut membocorkan
karena takut dimarahin atasan. Karena ada atasan yang enak atau
engga. Kita perlu hormati mereka, meskipun kita perlu beritanya, kita
perlu hormati mereka yang memberi informasi. Yang penting kita ada
konfirmasi, check and recheck. Meskipun dapet laporan dari polisi
lapangan tetep kita konfirmasi lagi ke atasannya, sudah jelas, harus.
Kapolsek tanya, Kapolres juga ditanya.
A : Bagaimana sih mas Warta Kota ini menggambarkan atau
memberitakan sisi polisinya ?
B : Okey.. nah kita kan udah dapet peristiwa nya dari polisi, mau angle
polisi dulu atau apa dulu, angle itu subjektif. Kalau saya subjektif,
biasanya editor disini punya pandangan lain. Di Warta Kota kalau
reporter membuat berita ngomong Kapolres nya dulu orang tidak akan
membaca. Kenapa? Berdasarkan pengalaman redaktur, koran tidak
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
114
akan laku apabila beritanya demikian. Yang harus kita dahulukan
adalah sisi menariknya dulu kemudian sisi kedekatan pembacanya,
harus memberikan rasa aman kepada pembaca. Bagaimana pembaca
merasa diberi panduan supaya anda di prumah berjaga-jaga dengan
kasus kriminal tersebut. bukan hanya berita perampokan yang kita
bahas, tapi kita lebih maju misalnya 15 perampokan serupa terjadi di
Jakarta.
A : Pemberitaannya itu sendiri seimbang ga sih pak antara peristiwa
atau cara kerja polisinya ? karena kita sebagai sisi masyarakat juga
melihat polisi ada yang baik tapi ada juga polisi negatif.
B : Masing-masing media itu punya pandangan sendiri-sendiri. Tidak
bisa disamakan dengan media lain. Warta Kota lebih mementingkan
pembaca, pembaca yang beli koran kita, kalau polisi tidak membeli
koran kita ya gapapa. Karena apa, sekali lagi ini lari ke bisnis, Pos
Kota memang kriminal pemberitaannya tapi pemasang iklan seperti
perbankan, maskapai penerbangan apakah mereka mau pasang? Belum
tentu. Namun sebisa kami diminimalisir kata “berhasil” dari
pemberitaan kepolisian. , tidak usah dibilang berhasil memang mereka
kerjanya harus menangkap urusan atau peristiwa-peristiwa seperti
pencuri, narkoba, pemerkosaan ya seperti kejahatan lah.Kita
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
115
memberikan pesan atas kejadian tersebut dan bukan tentang kehebatan
polisi. Itu yang kita ambil. Tapi tetap harus ada komentar polisi.
A : Berita polisi yang terkait berita tidak terlalu diutamakan gitu ya
mas?
B : Ya. Tidak terlalu. Bersifat netral aja sih.
A : Sejauh 2018 ini masih ada ga sih pak kejadian pungli oleh
kepolisian?
B : Pernah dulu ya, bulan apa ya saya lupa, pugli lalu lintas.
A : Tapi pemberitaan kasus pungli itu seperti apa sih pak kalau di
Warta Kota ?
B : Gini. Koran itu kan kita cari berita ya. Tidak hanya pungli polisi
karena ada berita yang lebih menarik. Begitu banyak peristiwa yang
kita dapatkan, begitu kita mau ngomongin pungli itu ketutup dengan
kasus yang lain. Meskipun saya akan tetap tulis di online itu
pembacanya akan sedikit. Kalau pembaca sedikit, rating kita ga naik.
Kalau di online kita betul-betul cari visitor. Kalau kita taro juga di
koran sebagai headline, tidak ada menariknya, mending kita taro di
halaman dalam. Jadi ada skala prioritasnya. Memang banyak yang
kesal dengan pungli polisi, tapi balik lagi seberapa banyak orang yang
tertarik dengan berita pungli di Jakarta. Gitu loh. Kita ada satu
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
116
halaman di koran bagi masyarakat yang mengadu tentang apapun
termasuk pungli itu ya, itu mereka boleh sms ke kita apa saja
pengaduannya dan kami pilah-pilah untuk dimuat di Koran.
A : Pengaduan terbanyak nya apa sih pak?
B : Paling banyak itu di pelayanan, sms pembaca itu sehari bisa 300
sms setiap hari. Ada juga komplen bikin SIM pake calo, Pungli
polantas dan masih banyak lagi. Kita sengaja memberikan halaman
ini untuk keluhan pembaca, ada model artikel, sms, opini, media sosial
itu kita ambil. Biasanya kalau berita polisi negatif pun tetap kita
tayangkan, konfirmasi sudah jelas, dan tetap menaruh komentar dari
polisi tersebut.
A : Oke pak makasih banyak ya, mungkin kalau ada yang kurang saya
hubungi lagi ya pak.
B : Siap.
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
117
Curriculum Vitae
Data Pribadi Nama : Venny Suryanto
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 September 1996
Agama : Buddha
Alamat Rumah : Regency Melati Mas block C 12 no 23 RT 001 RW 017
Serpong Utara, Pondok Jagung, Tangerang-Selatan
Status : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
No. HP : 0896-3464-4987 (WA) / 081384488298
Email : [email protected]
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
118
1. SD Strada Bhakti Nusa
2. SMP di Strada Bhakti Nusa
3. SMA di Efata School
1. Anggota Divisi Publikasi UFC (Umn Futsal) 2016
2. Anggota Divisi Dana Commpress 2017
3. Tutor/ Pembicara bidang Jurnalistik Focation Management 2017
4. Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Basket UMN 2014-2015
- Guru Bimbel SD tahun 2014
- Bisnis Minuman NayNay Thai Tea
- Server di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) Mazda 2016
- Usher Matasaksi di Jiexpo Kemayoran 2017
- Kasir di Event Concert Selena Gomez Revival Tour - ICE BSD 2016
- Kasir di event Saranghaeyo Indonesia - ICE BSD 2016
- Kasir di Big Bad Wolf (BBW) - ICE BSD 2016-2017
- Kasir event Prudential Finance - ICE BSD 2017
- Kasir Pekan Raya Indonesia (PRI) - ICE BSD 2016-2017
- Kasir event KATY PERRY CONCERT 2018
- Kasir event Disney On Ice 2018
Internship/ Magang sebagai Reporter Ekonomi di Harian Kontan, Gedung
Kontan, Kebayoran Lama tahun 2017
• Keahlian Komputer ( MS Word,dan Ms Powerpoint )
• Kemampuan menulis artikel yang baik (tercatat 65 artikel yang terbit
di Koran Harian KONTAN (Kompas Group) 2017
• Menguasai Adobe Photoshop dan Indesign
• Menguasai Mugscope, Storify dan Steller
• Canva.com
Demikian CV yang saya buat, semoga dapat dijadikan pertimbangan. Terimakasih.
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018
119
Analisis Framing Citra..., Venny Suryanto, FIKOM UMN, 2018