lingkup, perkembangan, dan teori geografi-prof. dr. sutikno

43
MATERI MATRIKULASI PROGRAM S2 TAHUN AKADEMIK 2014/2015 FAKULTAS GEOGRAFI, UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA ------------------------------------------------------------ ---------------------------------------------- LINGKUP, PERKEMBANGAN DAN TEORI GEOGRAFI Oleh: Sutikno Prof. (ret). Dr. I. PENGANTAR Materi matrikulasi Program S2 Tahun Akademik 2012/2013 Fakultas Geografi UGM seperti tercantum pada jadwal, langsung terfokus pada obyek material geografi, seperti Geografi Fisik (Geomorfologi dan Hidrologi), Geografi Manusia, dan tehnik/metode dalam Geografi, yakni Kartografi, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Obyek material tersebut merupakan dasar/pokok kajian geografi yang dapat dikaitkan dengan berbagai terapan geografi, dan bahkan dapat dikaitkan degan disiplin ilmu lain.. Kemudian yang terakhir, seperti yang tercantum dalam jadwal, adalah Teori Perkembangan Geografi, yang telah diubah menjadi Perkembangan Teori Geografi. Komposisi material matrikulasi tersebut dipandang masih terpisah-pisah belum menunjukkan jati diri ilmu geografi. Oleh karena itu dipandang perlu

Upload: giska-manikasari

Post on 11-Dec-2015

324 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

geografi

TRANSCRIPT

Page 1: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

MATERI MATRIKULASI PROGRAM S2TAHUN AKADEMIK 2014/2015

FAKULTAS GEOGRAFI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA----------------------------------------------------------------------------------------------------------

LINGKUP, PERKEMBANGAN DAN TEORI GEOGRAFI

Oleh:Sutikno Prof. (ret). Dr.

I. PENGANTAR

Materi matrikulasi Program S2 Tahun Akademik 2012/2013 Fakultas Geografi

UGM seperti tercantum pada jadwal, langsung terfokus pada obyek material geografi,

seperti Geografi Fisik (Geomorfologi dan Hidrologi), Geografi Manusia, dan

tehnik/metode dalam Geografi, yakni Kartografi, Penginderaan Jauh dan Sistem

Informasi Geografis. Obyek material tersebut merupakan dasar/pokok kajian geografi

yang dapat dikaitkan dengan berbagai terapan geografi, dan bahkan dapat dikaitkan

degan disiplin ilmu lain.. Kemudian yang terakhir, seperti yang tercantum dalam jadwal,

adalah Teori Perkembangan Geografi, yang telah diubah menjadi Perkembangan Teori

Geografi. Komposisi material matrikulasi tersebut dipandang masih terpisah-pisah belum

menunjukkan jati diri ilmu geografi. Oleh karena itu dipandang perlu dalam kesempatan

matrikulasi ini diberikan wawasan yang lebih luas tentang geografi, agar peserta

matrikulasi yang berlatar non geografi dapat memahami lingkup geografi, sehingga

dapat memposisikan latarbelakang keilmuan yang telah dimiliki dan dapat

memanfaatkannya dalam kajian pada Prodi S2 yang akan diambil. Tidak berlebihan

kiranya bagi peserta matrikulasi yang berlatarbelakang disiplin ilmu non geografi tentang

geografi sebagai sain. Hal tersebut senada pendapat Jiang Naili (2012) yang

menyebutkan bahwa banyak orang merasa kebingungan tentang geografi sebagai sain

(ilmu pengetahuan). Agar supaya peserta matrikulasi yang non-geografi berkurang rasa

kebingungaya, maka materi matrikulasi yang semula berjudul: Teori Perkembangan

Geografi dan telah diubah menjadi Perkembangan Teori Geografi, dan akhirnya diubah

Page 2: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

menjadi: LINGKUP, PERKEMBANGAN DAN TEORI GEOGRAFI. Harapan dengan

perubahan judul tersebut para peserta matrikulasi yang berlatarbelakang non geografi

lebih mengenal lingkup sain geografi, perkembangan sain geografi dan teori sain geografi

Setelah mengenal, kemudian mengerti, memahami, menerapkan, memanfaatkan sain

geografi dan akhirnya mengembangkanya.

II. LINGKUP SAIN GEOGRAFI

Bidang kajian geografi cukup luas yaitu fenomena geosfera, yang terdiri dari

atmosfer, litosfer (termasuk pedosfer), hidrosfer, biosfer (termasuk antroposfer).

Komponen penyusun fenomena geosfer saling terkait membentuk satu sistem alamiah

yang mantap (Gambar 1). Kajiannya tidak terbatas pada substansinya (materialnya) saja

tetapi termasuk proses dan perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing

komponen geosfer, beserta interaksinya. Fenomena geosfer yang menjadi obyek kajian

geografi tersebut juga menjadi obyek kajian disiplin ilmu yang lain. Secara substansial

obyek kajian geografi bertampalan dengan disiplin ilmu yang lain. Pertanyaan kemudian

yang muncul adalah apakah perbedaanya antara geografi dengan disiplin ilmu yang lain?

Menurut Hagett (1983) pembedanya terletak pada pendekatan yang digunakan, yaitu

pendekatan keruangan, ekologis dan kompleks wilayah.

Penegasan bahwa lingkup sain geografi itu cukup luas, dapat disimak dari

pendapat Jiang Naili (2012) yang menyatakan bahwa obyek kajian geografi adalah sistem

ruang di permukaan bumi, yang sebagai intinya adalah sistem regional yang tersusun atas

aktifitas manusia dan lingkungan geografis. Lingkungan geografis itu sendiri tersusun

atas lingkungan geografis alami, dan lingkungan geografis manusia. Masing-masing

komponen geografis tersebut banyak macamnya yang mempunyai keterkaitan yang

kompleks. Pendapat Thrift (dalam Laffan, 2012), lebih menguatkan lingkup kajian

geografi itu luas, yang menyatakan bahwa geografi itu merupakan displin keilmuan

yang luas, mempunyai sejarah perkembangan yang panjang dan mempunyai subyek

material kajian yang melebar dan bersinggungan dengan banyak disiplin mulai dari yang

bersifat fisik dan sosial murni.

2

Page 3: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

Gambar 1. Komponen geosfer yang menjadi obyek kajian geografi

Lingkup kajian geografi yang dinyatakan luas tersebut dapat ditelaah menurut

definisi geografi dari waktu ke waktu. Berikut disampaikan beberapa definisi geografi

untuk menunjukkan lingkup yang menjadi fokus dari kajian geografi. Definisi geografi

cukup banyak, dalam matrikulasi ini diambilkan dari Kitchin dan N.J.Tate (2000) dan

kumpulan definisi dari catatan kuliah (Sutikno, 2008).

Definisi Geografi dari Kitchin dan N.J. Tate (2000): .

1. Geography is the science whose main function is to trace the interaction of

man in society and so much of his environment that varies locally

( Mackinder, 1887).

2. Geography is concerned to provide accurate, orderly and rational description

and interpretation of the variable characters of the Earth’s surface

( Hartshorne, 1959).

3. Geography ca be regarded as a science concerned with the rational

development, testing, of theory that explain ad predict the spatial distribution

A

HL

B

A : atmosferH : hidrosferL : litosferB : biosfer

Bersifat dinamik

3

Page 4: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

and location of various characteristics of the surface of the Earth (Yeates,

1968).

4. Geography is the study of spatial forms and structures produces historically

ad specified by modes of production (Danford, 1981).

5. Geography is the study of the Earth’s surface as the space within which the

human population lives (Hagget, 1981).

6. “Literally defined as” earth description”, geography is widely accepted as

discipline that provides” knowledge about the earth as the home of human

kind”’ (Johnston, 1985).

7. ‘Geographers are concerned with three kinds of analysis: i). spatial

(location): number, characteristics, activities and distributions; ii).

ecological: the relationship between humans and environment; iii). Regional:

the combination of the first two themes in areal differentiation (Hagget, 1990)

8. Geography explores the relationship between the earth and its peoples

through the study of place, space and environment. Geographers ask question

where and what; also how and why (Geography Working Group’ Interim

Report, 1990).

9. The study of place seeks to described and understand not only the location of

the physical and human features of the Earth, but also the process, systems,

and interrelationship the create or influence those features (Geography

Working Group’ Interim Report, 1990).

10. The study of the environment embraces both its physical and human

dimensions. Thus it addresses the resources, some times scarce ad fragile,

that the Earth provides and on which all life depends; the impact of those

resources of human activities; and wider social, economic, political and

cultural consequences of the relationship between the two (Geography

Working Group’ Interim Report, 1990).

11. Geography is about how we view the world, how we see people in places

(Gale,1992).

Definisi Geografi dari catatan kuliah (Sutikno, 2008):

1. Geography is essentially to the full understanding of reality.

4

Page 5: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

2. Geography is so comprehensive in character that the ideally complete

geographer would have to know all about every science that has to do with the

world, both nature and of man.

3. Geography endeavor to describe and interprets actual sections of reality as

the exist, and those sections they observe phenomena by methods that, in a

general way, are available to the common man

4. Geography is an integrating science concerned with studying the world.

5. Geography seeks to acquire a complete knowledge of the area differentiation

of the world and therefore discriminate among the phenomena that vary in

different parts of the world only in terms of their geographic significance i.e.

their relation to the total differentiation of areas.

6. In studying the interrelation of these phenomena geography depends first and

fundamentally on comparison of maps depicting the area expression of

individual phenomena or interrelated phenomena

7. Geography accepts the universal scientific standards of precise logical

reasoning based on spatial defined, if not standardized map.

8. Geography seeks to establish principles of relationships between the

phenomena that are a really related in the same or different areas in order

that it may correctly interpret the interrelations of such phenomena in any

particular area.

9. Geography seeks to organized its knowledge of the world into interconnected

system in order that any particular fragment of knowledge may be related to

all others that bear upon it.

10. Geography is concerned to provide an accurate, orderly, and rational

description of the variable character of the earth’s surface.

11. Its goal is nothing than an understanding of the past, interacting system

comprising all humanity and its natural environment on the surface of the

earth

12. Geography seeks to explain how the subsystems of the physical environment

are organized on the earth’s surface, and how man contributes himself over

the earth in relation to physical features and to other man.

5

Page 6: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

13. Geography is concerned with giving man an orderly description of his world

(however) the contemporary stress is on geography as the study of spatial

organization expressed as patterns and processes.

14. Geography .. A science concerned with the rational development, and testing

of theories that explain and predict the spatial distribution and location of

various characteristics on the surface of the earth.

15. Geography is the study of relations between society and the natural

environment.

16. Geography looks at how society shapes, alters, and increasingly transforms

the natural environment, creating humanized forms from stretches of pristine

nature, and then sedimenting layers of socialization on within the other, one

on top of the others, until a complex natural-social landscape results.

17. Geography is a study of nature-society interrelations.

18. Geographers integrates phenomena according to its distinctive chorographic

point of view.

19. Geography, aptitude of comprehending the correspondence and correlation

of facts, be they in terrestrial milieu which includes them all, be they in

regional milieu in which they are localized.

Rumusan dari sejumlah 30 definisi tersebut cukup bervariasi ada yang sangat

pendek (sederhana) dan ada yang lebih panjang dan kompleks. Definisi geografi yang

begitu bervariasi, di satu pihak membingungkan, di pihak lain justru memberikan

keleluasaan untuk memilih sebagai landasan untuk penelitian atau penulisan ilmiah..

Terkait dengan variasi definisi tersebut tidak berlebihan apabila dinyatakan bahwa tidak

ada satu definisi yang sesuai bagi semua geograf. Variasi rumusan definisi dari berbagai

pendapat tersebut tergantung pada fokus obyek kajian yang ditekuni bagi perumus

definisi. Bahkan ada yang menyatakan bahwa geografi adalah apa yang dikerjakan

geograf (bersifat akademik) / (what geographers do; academic) dan dan apa yang dikaji

geograf ( bahasa sehari-hari) / (what geographers study; vernacular).

Kesimpulan yang diambil dari variasi definisi tersebut adalah: meskipun rumusan

definisi berbeda-beda namun ada beberapa elemen yang menjadi identitas geografi.dan

merupakan lingkup geografi. Lingkup sain geografi yang tersirat dan tersurat dalam

6

Page 7: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

definisi geografi tersebut adalah: ruang (space), lingkungan alami dan lingkungan

manusia (natural and human environment), wilayah (region), timbalbalik

(interrelationship), keterpaduan (integrated), ketergantungan (interdependency) dan

keberlanjutan (sustainability). Lebih lanjut dapat dinyatakan bahwa unsur yang dikaji

dalam sain geografi mencakup semua unsur kajian ilmu lingkungan. Dalam ilmu

lingkungan pokok kajiannya adalah unsur abiotik, biotik dan kultur (budaya) atau sering

disingkat ABC (Abiotic, Biotic, Culture). Tidak berlebihan pula bila dinyatakan bahwa

sain geografi termasuk gugus ilmu lingkungan, atau paling tidak sebagai pondasi dari

ilmu lingkungan.

Divisi Geografi

Lingkup geografi yang cukup luas, obyek material bertampalan dengan obyek

kajian disiplin ilmu pengetahuan lain, kecenderungan kajian bersifat fisik dan sosial

murni, dan geograf bekerja sesuai dengan fokus interesnya masing-masing, maka

geografi terbagi menjadi dua cabang, yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Obyek

kajian dari masing-masing cabang tersebut tentunya telah dibahas pada materi matrikulasi

yang lalu. Geografi fisik menekankan kajian pada unsur fisik, seperti geomorfologi,

hidrologi, ilmu tanah, hidrometeorologi dan klimatologi; sedang geografi manusia

terfokus pada aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik. Keterkaitan diantara geografi

fisik dan geografi sosial, beserta fokus kajian dan persinggungan dengan disiplin ilmu

pengetahuan lain tertera pada Gambar 2.

Bidang kajian dalam Geografi Fisik dan Geografi Manusia selain yang tertulis dalam

Gambar 2, masih ada beberapa tambahan bidang kajian yang relatif baru. Misalnya dalam

Geografi Fisik terdapat tambahan bidang kajian: Geomorfologi Pantai, Sumberdaya Air,

Mitigasi Bencana/Bahaya, Geografi Rekreasi, Pariwisata da Sport, dan Geografi

Kesehatan; sedang pada Geografi Manusia terdapat tambahan bidang kajian: Geografi

Perilaku dan Persepsi, Geografi Penduduk, Geografi Industri, Geografi Pertanian,

Geografi Regional dan Pengembangan Wilayah serta Geografi Transportasi (Strahler dan

Strahler, 2003). Pemisahan menjadi Geografi Fisik dan Geografi Manusia semakin tajam

terjadi pada pertengahan abad 20. Clark (1950 dalam Matthews dan Herbert, 2004)

berpandangan bahwa geografi manusia dihambat kemajuanya karena pertimbangan

7

Page 8: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

akademik, asumsinya bahwa geografi fisik lebih penting dalam memahami fenomena

manusia. Subyektifitas dari intepretasi, penting dari konsep personal dan penilaian

terhadap identitas obyek kajian merupakan hambatan perkembangan geografi manusia.

Akibatnya terjadi penyimpangan arah perkembangan geografi manusia. Salah satu butir

yang teridentifikasi adanya penyimpangan geograf manusia dari paradigma insani dan

alamiah, adalah suburnya kajian ilmu sosial dan ilmu humaniora daripada ilmu

pengethauan fisik dan alam. Akibatnya kajian geografi manusia cenderung

menggunakan teori-teori ilmu sosial dan humaniora. Efek lebih lanjut menurut Johson

(dalam Matthews dan Herbert, 2004) terdapat perbedaan epistemologi dalam geografi

fisik dan geografi manusia. Secara akademik geografis kedua cabang geografi tersebut

saling membutuhkan, dalam arti kajian geografi fisik memerlukan konsep geografi

manusia, sebaliknya kajian geografi manusia memerlukan informasi geografi fisik.

Dengan asumsi bahwa fenomena fisik merupakan wadah dari semua komponen manusia

beserta aktifitas dan prosesnya.

Gambar 2. Geografi dengan cabang Geografi Fisik dan Geografi Manusia, beserta bidang kajian dan ilmu pendukungnya.

8

GEOGRAFI

Geografi Tanah

Bio-Geografi

Geomorfologi

Klimatologi

Matematika Geografi

Geografi Politik

Geografi Budaya

Geografi Sejarah

Geografi Ekonomi

Geografi Sosial

Geologi

Biologi

Pedologi

Meteorologi

Astronomi

Ilmu Politik

Antropologi

Sejarah

Ekonomi

Sosiologi

GE

OG

RA

FI F

ISIK

GE

OG

RA

FI M

AN

US

IA

Page 9: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

Pandangan bahwa kedua cabang geografi tersebut saling membutuhkan, diperkuat

oleh pendapat Jiang Naili (2012) dan Stoddart (1987) dan Orme (1985). Jiang Naili

menyatakan bahwa gabungan atau senyawa dari geografi fisik dan geografi manusia

merupakan jati diri geografi. Tidak bermakna jika geografi fisik terpisah dari geografi

manusia, dan demikian juga sebalikya. Jika geografi manusia terpisah dari geografi fisik

akan kurang berarti dan tidak masuk akal (Stoddart dalam Matthews dan Herbert, 2004).

Bahkan Orme menyatakan bahwa geografi tanpa dasar geografi fisik tumpul, dan

geografi tanpa dasar geografi fisik adalah sosiologi (Orme, dalam Matthews dan Herbert,

2004)..

Kenyataan dalam dunia pendidikan meskipun banyak argumentasi bahwa

sebaiknya tidak terjadi pemisahan antara geografi fisik dan geografi manusia, tetap terjadi

pemisahan geografi. Hal tersebut terpengaruh oleh dunia kerja dan terpengaruh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun terjadi pemisahan di antara

dua cabang geografi, masih terdapat tradisi dalam metode kajian geografis. Sebagai

pengikat, yakni tradisi kartografis (peta), kerja lapang dan holistik. Dalam kajian

geografis peta menjadi bahan dan alat utama, baik sebagai peta dasar, peta tematik, peta

analitik maupun peta sintesis. Kerja lapang merupakan metode utama dalam perolehan

data geografis. Holistik dalam arti fenomena yang dikaji utuh menyeluruh, meskipun

kadar keholistikannya tergantung pada permasalahan dan tujuan kajiannya. Kadar

keholistikan kajian geografi dapat diketahui dari pertanyaan pemandu dalam geografi

yang terdiri dari 5W/1 H:

1) What: mengetahui fenomena yang dikaji, apakah obyek, proses atau

kejadianya;

2) Where: mengetahui tempat/lokasi terdapat atau kejadiannya;

3) When: mengetahui waktu kejadian;

4) Why: mengetahui penyebab kejadian;

5) Who: mengetahui siapa yang terlibat atau yang bertanggung jawab

terhadap suatu kejadian

6) How: mengetahui cara menyelesaikan kejadian, atau megetahui proses

berlangsugnya kejadian.

9

Page 10: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

Pertayaan pemandu kajian geografi tersebut tergolong pertayaan lama dan partial, yang

dapat digunakan untuk menentukan tingkat dan bobot kajian untuk memperoleh derajad

akademik. Bagi program S1 lebih menekankan pada tiga pertanyaan pertama, yaitu what,

where dan when, dapat juga S1 mengkaji pertanyaan yang lain tetapi tidak merupakan

keharusan. Bagi program S2 dan S3 analisisnya lebih mengutamakan pada pertanyaan ke

4 hingga ke 6; berdasarka data dasar dari pertayaan 1 hingga 4.

Agar pertanyaan pemandu dalam kajian geografi tersebut lebih bersifat analitik, maka

dimodifikasi menjadi empat pertanyaan utama, yang merupakan gabungan dari

pertanyaan yang ada sebelumnya. Pertayaan pemandu kajian geografi yang baru lebih

sesuai bagi peeliti pada jenjang studi Program S2 dan S3, pertanyaan pemandu dimaksud

adalah sebagai berikut:

1) Apa, dimana dan kapan (what, where and when) jawaban terhadap

pertanyaan tersebut merupakan data geografis yang dapat dianalisis, secara

spasial dan temporal;

2) Bagaimana dan mengapa (how and why): jawaban terhadap pertanyaan

memerlukan analisis yang mendalam dan mempuyai nilai akademik yang

penting;

3) Apakah dampaknya (what is the impact): jawaban terhadap pertanyaan

tersebut merupakan penilaian terhadap suatu kondisi ligkungan geografis yang

dapat dijadikan dasr penyelesaian masalah atau pengembangan;

4) Bagaimana seharusnya (how ought to): jawaban terhadap pertanyaan tersebut

merupakan pola pemikiran peneliti untuk penyelesaian suatu permasalahan

yang telah teridentifikasi..

III. PERKEMBANGAN SAIN GEOGRAFI

Disiplin geografi pada mulanya tidak tersusun secara sistematis seperti sekarang

ini. Pengetahuan mengenai suatu wilayah yang meliputi aspek-aspek alamiah dengan

karakteristiknya. mula-mula hanya dalam bentuk cerita yang disampaikan oleh seseorang

kepada yang lainnya. Terdorong oleh kebutuhan untuk mempermudah perjalanan

berikutnya, secara sederhana pengalaman perjalanan itu dilukiskan ke dalam bentuk peta

10

Page 11: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

(Sumaatmadja, 1988). Bagi kepentingan perjalanan, perdagangan, peperangan dan

pertahanan, peta tersebut sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek

telaahan, yang kemudian menjadi perangsang bagi perkembangan sain geografi.

Perkembangan sain geografi secara garis besar dapat dibagi menjadi empat tahapan,

yaitu: geografi klasik, geografi abad pertengahan; geografi modern dan geografi baru

(Widoyo Alfandi, 2001). Rincian perkembangan geografi dapat diringkaskan pada Tabel

1. Isi dari Tabel 1 adalah pentahan, periode waktu, tokoh/pencetus/penggagas dan

substansi, obyek, konsep geografisnya.

Tabel 1. Perkembangan sain geografi (diringkas dari Widyo Alfandi, 2001).

Tahapan/periode

waktu

Tokoh/Pencetus Substansi obyek, gagasan, konsep geografis

Geografi klasik (600 SM-1500 M

1) Homerus (850 SM) dan Hesodius

2) Herodotus 485-425 SM

3) Pytagoras 572-497 SM

4) Plato (428-348 SM)

5) Thales (640-546 SM)

6) Anaximader (611-547 SM

7) Aristotel

1) Geografi berdasar filsafat dan sejarah, ilmu kebumian dilandasi oleh mitologi, kemudian berkembang mengalami perubahan, karena dipengaruhi oleh ilmu alam, ilmu pasti dan logika

2) Pembuat peta dunia, yang terbagi menjadi Eropa (hingga Ukraina), Afrika (Sudan) dan Asia (India Timur); sebagai bapak geografi; penganutnya:Ibnu Kaldun (1332-1406 M)

3) Aliran geografi matematis, menyatakan bahwa bumi bulat dan megajarkan pengukuran bola bumi secara matematis; unsur tunggal apa pembentuk alam semesta

4) Ahli filsafat yang megajarkan geometri sebagai pengetahuan rasional atas dasar akal murni sebagai dasar pengembangan kebearan filsafati.

5) Berpendapat bahwa bumi berbentuk keping yang terapug di atas air, separo bola hampa, mempertanyakan dasar alam dan isi alam; yang kemudian disagah oleh Parmenides seabad kemudian bahwa bumi itu bulat.

6) Menyempurakan sistem koordinat dan ukuran bumi

7) Menyempurnakan sistem koordinat dan ukuran bumi

8) Menyatakan bahwa bumi bulat yang berevolusi terhadap matahari da berputar pada

11

Page 12: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

es (382-322 SM

8) Heraclides (320 SM) dan Aristarchus (310-230 SM

9) Erathostenes (276-196 SM

10) Hipparchus (160-125 SM

11) Claudius Ptolomeus (90-155 M)

12) Posidonius (100 M)

13) Hecateus (520 SM)

14) Theophrastus (370 SM)

15) Strabo (64 SM-21 M)

16) Plinius (23-79 M)

porosnya

9) Sistem koordinat dan ukuran bumi, disempurnakan dan membuat peta dunia, memperkenalkan nama geografi dan disebut sebagai bapak geografi. Uraiannya tentang geografi fisik, astroomi, matematika, ethografi dan negara-negara.

10) Mempertegas prinsip geosentris, melakukan pengamatan astroomi yang bermanfaat bagi pelayaran; membagi bumi atas zone iklim berdasarkan garis lintang.

11) Menerbitkan buku Geograpika Unphegesis (Bimbingan ke Geografi), merupakan sumber pengetahuan geografi dan perpetaan pada zaman Yunani Kuno dan bangsa Eropa. Ia membedakan geografi dengan korografi.

12) Melakuka pengkuran dari Pulau Rhodes hingga Kota Alexandria, sebagai dasar utuk menentukan keliling bumi, hasilya lebih teliti dari sebelumnya.

13) Sebagai pelopor geografi regional, termasuk aliran logografi, termasuk Herodotus..

14) Pelopor phytogeografi

15) Sebagai pelopor aliran determinisme lingkungan, lingkungan berpengaruh terhadap pengelompokan kebudayaan dan pembagian pemerintahan. Ilmu geografi dicirikan oleh integrasi antara lokasi, karakteristik wilayah dan interelasi atar wilayah, pembuat peta Eropa, Afrika dan Asia. Buku yang disusun Geographia, terdiri dari 17 jilid

16) Perjalanan ke berbagai tempat, karena faktor politik hasilnya tidak diterbitkan.

17) Perjalanan darat dilakukan mulai dari pantai timur laut Mediteran ke Tabriz, terus sampai ke Peking (1275), Cina Utara dan Selatan; kemudian perjalanan laut melalui Selat Malaka, Sailan dan Selat Hormuz. Laporan ditulis tahun1972-1296.

12

Page 13: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

17) Marcopolo (1266-1272

18) Columbus (1497-1498 M)

19) Bartomolome-us Diaz

20) Vasco de Gama (1497-1499)

21) Ibnu Batuta (1304-1378)

22) Ibnu Said (abad 13)

23) Al Idrisi (abad 12)

18) Sebagai penemu Benua Amerika (1492)

19) Melakukan pelayaran hingga Tajung Harapan Afrika Selatan tahun 1486

20) .tahun 1498 mencapai India setelah melakukan pelayara meyusuri patai barat Afrika dan Afrika Timur.

21) Melakukan perjalanan ke Laut Hitam, Laut Kaspia, Asia Tengah, pantai Timur Afrika Timur, Afrika Barat

22) Perjalanan yang dilakuka ke Madagaskar, India, Cina, Sailan, Korea dan Jepang; pembuat peta degan orientasi arah utara; pta lautan Hindia dipenuhi dengan pulau-pulau termasuk Indonesia;

23) Pegajar ilmu falak, pertambaga, kartografi dan ethnografi.CATATAN; geografi di dunia muslim abad 12-13 berkembang pesat karean pengaruh dari: lalu lintas yang maju, bahasa dan agama Islam yang sama, dukungan kerajaan dan ada penterjemah karya geografis ke bahasa Arab.

Geografi abad pertengahan (1500-1800)

1) Copernicus (1500)

2) Galileo Galilei (1564-1642)

3) Bernadus Varenius

1) Peceramah tentag cakrawala dan hal terkait dengan bumi dan planet yang berevolusi mengelilingi bumi. Geografi berkembang untuk penyebaran agama, perdagangan da perang.

2) Meerbitkan buku Delle Macchie Solari (1613) yang membearkan pendapat Copernicu bahwa bumi berevolusi mengelilingi matahari. Geografi yang berkembang geografi matematis, dan ada geografi umum dan geografi khusus.

3) Menerbitkan buku: Geographia Generalis tahun 1650; ada dualisme dalam geografi:

13

Page 14: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

(1622-1650)4) Cluverius

(abad 17)

5) Jean Pecard (1620-1682)

geografi alamiah dan geografi sosial.4) Pegarag buku geografi umum (tahun

1626), isinya tentang geografi matematis dan deskripsi negra-negara. Karya sebagai penciri peralihan geografi pertegahan menuju ke awal geografi modern.

5) Penentu ukuran yang tepat dari 1 derajad meridian, hasilnya juga digunkan oelh Newton. Pertanyaan pemandu geografi yag diguaka adalah apa dan dimana. Geografi bersifat deskriptif dan matematis.

14

Page 15: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

Geografi modern (abad 18-pertegahan abad 19).

1) Emmanuel Kant (1724-1804)

2) Alexander von Humboldt (1769-1859)

3) Karl Ritter (1779-1859)

4) Charles Darwin (1809-1882)

5) F. Ratzel (1844-1904)

1) Filosof, pengajar geografi fisik, geografi merupakan disiplin ilmiah. Pengarang buku Phsische Geographie. Geografi merupakan bagian dari ilmu empiris, yang membahas gejala di permukaan bumi, sebagai dasar memahami tentang dunia.

2) Geografi adalah basis dari sejarah, sedang sejarah itu geografi dari abad ke abad yang digerakan oleh manusia. Hasil perjalaan ke Amerika Selatan dan Tengah memperoleh kesimpulan terdapat korelasi antara elevasi dengan jenis-jenis vegetasi; terdapat perbedaan dan persamaan karakteristik gejala di permukaan bumi.

3) Peletak dasar geografi sosial modern, geografi regional, dan penganut aliran geografi fisik-determinis; sebagai pelopor geografi regional.Mengembangkan teori siklus perkembangan kebudayaan: sebagai makhluk organis, kebudayaa berdaur melalui kelahiran, dewasa, kemudian mati.Penulis buku The laws of spasial growth of states: contribution to scientific political geography (1986).

4) Mengajukan empat konsep: Organisme akan selalu berevolusi

sepanjang masa; Ada hubugan erat antara

organisme dan kondisi lingkungan fisik;

Siapa yang kuat akan menang dan bertahan hidup;

Ada kemungkinan alam menghasilkan variasi karakteristik secara acak pada setiap kelompok organisme.

5) Pengarang buku Antropogeographie (1882), yang mengupas faktor penentu kehidupan pada suatu wilayah adalah lingkungan alam dan aktifitas manusia. Manusia sebagai penentu corak kebudayaanya, kependudukan, permukiman dan budaya menjadi perhatiannya. Penelitian yang dilakukan telah menggunakan metode ilmiah, dengan kesimpulan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh alam, sebagai pelopor ajaran fisik determinis.

15

Page 16: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

6) G.P Marsh(1864)

7) Ferdinand von Richthoffen (1813-1905)

8) Alfred Thayer Mahan (1840-1914)

9) Rudolf Kyellen (1921); Karl Haushofer (1928); Sir Halford Mackinder (1943)

10) W, Smith dan J. Hutton (1776-1797)

11) Otto Schluter (1872); Ernst Kapp (1808-

6) Pendapatnya: manusia yang membentuk rumahnya, yang dimaksud bumi. Pendapat ini dikoreksi oleh V.de la Blache bahwa bumi tidak mendikte perilaku manusia, tetapi bumi menawarkan alternatif pilihan, manusialah yang menentukan pilihannya, termasuk aliran environmental possibilities. Pelopor geografi manusia

7) Seorang ahli geologi, menerbitkan buku: China, the result of personal journeys and studies base therein. Perhatiannya pada pengaruh benua terhadap struktur internal dan perkembangan bentuk permukaan bumi, yang kemudian dikaitkan dengan kegiatan manusia, berjasa dalam pengembangan geomorfologi. Pengikutnya adalah Albrecht Penck dan William M. Davis.

8) Penulis peranan angkatan laut Negara AS. Tiga buku yang ditulisnya:

The influence of sea power upon history

The ifluence of sea power upon French revolution and empire

The life of Nelson.Faktor yang mempengaruhi sea power adalah: letak geografis Negara, tata letak Negara, cakupan wilayah, jumlah penduduk, watak nasional/kepribadian bangsa dan politik Negara.

9) Pengembang geografi politik dan geopolitik

10) Pelopor geologi

11) .Pelopor geografi budaya (cultural), yang terdiri dari geografi permukiman, geografi ekonomi, dan geografi transportasi.

16

Page 17: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

1896)Geografi awal abad 20 (geografi Baru)

1) Fred K. Schaefer, McCarty, Garrison, Claval (1950)

2) Minshull dalam Daldjoeni(1991)

3) Johnston

(1983)

4) UMUM

1) Berbagai pandangan/pendapat yang muncul:a Penelitian geografi lama bersifat

ideografis diubah ke nomotetikb Penelitian lama bersifat

retrospektif diubah ke prospektif.c Proses penalaran yag semula

bersifat sintesik diubah ke analitikd Dalil geografi harus dapat

menjelaskan pola sebaran yang saling berkaitan.

e Pergeseran dari penelitian berifat fisik ke geografi sosial, geografi ekonomi, geografi politi, geografi kota, dsb..

2) Perkembangan geografi baru:a Jenis bidang studi geografi

bertambahb Analisis lebih ditekankan pada

hubungan kausalitas.c Informasi gejala geografi lebih

ditekankan pada masalah mengapa dan bagaimana.

d Prioritas penelitian bersifat tematik ketimbang kewilayahan

e Geografi terintegrasi/terpadu merupakan pendekatan teortik, yang dapat diterapkan untuk pemecahan masalah keruangan, ekologis, kewilayahan dan kesejarahan.

3) Fokus kajian geografi manusia adalah ruang, hubungan ruang, perubahan dalam ruang, cara organisasi masyarakat dalam ruang, konsep manusia dalam perubahan ruang dan penggunaanya.

4) Perkembangan geografi dalam geografi modern:a Pertanyaan pemandu kajian

geografi 5W/1Hb Fokus geografi pada deskripsi,

interpretasi, analisis, penjelasan tentang distribusi, proses, pola, struktur dan manipulasi gejala geografi.

c Kelompok aliran geografi baru: geografi sejarah (1950), geografi kultural (1950), geografi ekonomi (1950), geografi

17

Page 18: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

perilaku (1960), geografi agama (1967), geografi radikal (1970), geografi kesejahteraan (1970), geografi marxixtis (1970), geografi ruang-waktu (1975) dan geografi humanis (1977)

Perkembangan geografi yang tercantum pada Tabel 1 telah mempengaruhi

perkembangan geografi di Indonesia. Berbanding dengan Barat, Geografi di Indonesia

termasuk lambat. Baru setelah kemerdekaan RI mulai muncul perguruan tinggi yang

membuka Jurusan Geografi UGM dan UI), baik yang berorientasi ke kependidikan

maupun ilmu murni. Jika memperhatikan munculya ilmu geografi dimulai dari

perjalanan/pelayaran, seharusnya sejak Sriwijaya, Majapahit sudah mempunyai sejarah

perkembangan geografi. Hanya sayangnya pada waktu itu budaya tulis belum merupakan

kebutuhan. Sejarah perkembangan geografi di Indonesia dapat ditelusuri dari dari buku

yang diterbitkan ahli geologi, seperti Van Bemmelen, Pannekoek, Verstappen, dan hasil-

hasil penelitian dan buku yang di tulis oleh berbagai kalangan di perguruan tinggi di

Indonesia.

IV. TEORI GEOGRAFI

Sebelum membincangkan teori geografi terlebih dulu diawali dengan pengertian

tentang teori dan terminologi yang terkait, yaitu prinsip dan konsep. Teori diperoleh dari

hasil suatu penelitian atau kajian filsafati. Penelitian berangkat dari teori berakhir dengan

teori. Awal penelitian perlu didasari oleh prinsip geografi, konsep geografi, kemudian

teori geografi.

Prinsip Geografi

Prinsip geografi adalah pokok-pokok fikiran yang mendasari pola kajian geografi.

Cakupan dari pokok-pokok fikiran geografi tersebut terdiri dari: deskripsi dan klasifikasi,

lokasi dan penyebaran fenomena, interelasi dan jaringan, korolgi/keruangan,

ukuran/skala, dan pola, serta proses.. Setiap kajian geografi harus didasari oleh prinsip

geografi tersebut. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan kajian salah satu

fenomena geografi, misalnya tentang kemiskinan, maka harus didasari oleh pengertian

atau deskripsi kemiskinan serta klasifikasi kemiskinan, harus tahu lokasi dan distribusi

18

Page 19: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

kemiskinan, harus didasari oleh interelasi dengan aspek lingkungan lainnya serta ukuran

wilayah yang terkena kemiskinan.

Konsep Geografi

Konsep adalah suatu abstraksi, suatu pengertian, yang merupakan definisi

operasional, dan terdiri dari kesadaran terhadap kesan, pemahaman, dan pengalaman

yang kompleks untuk menunjukkan hubungan dan gejala empiris yang dinyatakan oleh

fakta atau suatu pengertian yag mejelaskan suatu gejala (Widoyo Alfandi, 2001). Banyak

konsep geografi, yang dikemukakan oleh para geograf, diantaranya oleh Fiet Gerald

(1973), Peter Hagget (1975), Warman (1981), Whiple (dalam Bintarto, 1981) yang

masing-masing mempuyai penekanan yang berbeda-beda.

Konsep geografi (Fitzgerald,1973):

1) the concept of development through time;

2) the concept of the relationship between an organism and it habitat;

3) the concept of selection and struggle;

4) the concept of random variation.

Konsep Geografi menurut Peter Hagget (1975)

1) Areal differentiation

2) Landscape

3) Man-environment

4) Spatial distribution

5) Geometric

Konsep geografi (Henry J.Warman, dalam Bintarto: 1981):

1) strata kehidupan (life layer concept)

2) dominasi ekologi manusia (man ecological dominant concept)

3) interaksi keruangan (spatial interaction)

4) globalisasi (globalism concept)

5) wilayah (regional concept)

6) hubungan wilayah (areal relationships)

7) kesamaan wilayah (areal likeness)

8) perbedaan wilayah (areal differences)

19

Page 20: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

9) keunikan wilayah (areal uniqueness)

10) penyebaran areal (areal distribution)

11) lokasi relatif (relative location)

12) keuntungan komparatif (advantage comparative)

13) perubahan abadi (perpectual transformation concept)

14) sumber daya budaya yang berbeda (culturally defined resources concept)

15) skala ( round earth on flat paper concept)

Konsep Geografi Menurut Getrude Whiple (dalam Bintarto, 1981)

1) The earth as a planet

2) Varied ways of living

3) Varied natural regions

4) Significance of region to man

5) The importance of location in understanding world affaire

Teori Geografi

Teori geografi adalah suatu rangkaian proposisi atau pernyataan atau himpunan

prinsip, yang telah dibuktikan melalui alasan logis dari suatu fakta dan asumsi yang

benar, disusun secara sistematik, yang berperan menjelaskan dan meramalkan suatu

gejala geografis atau kenampakan geografis yang dipermasalahkan.

Sifat dari teori (termasuk teori geografi):

1) menyatakan hubungan sistematik yang memberikan kerangka

orientasi klasifikasi data dan analisis data,

2) logis dan konsisten,

3) general dan abstraksi,

4) dapat diuji kebenarannya,

5) menjelaskan dan meramalkan gejala.

Seperti disebutkan dalam uraian sebelumnya, obyek kajian geografi bertampalan

dengan bidang kajian disiplin lain. Sebagai akibatnya kajian geografi sering terpengaruh

oleh atau bahkan menggunakan teori-teori dari disiplin ilmu lain. Kajian geografi fisik

20

Page 21: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

sering menggunakan teori fisika dan geologi; sedang bagi geografi manusia sering dan

bahkan banyak yang menggunakan teori sosiologi, teori ekonomi dan teori psikologi.

Sebenarnya geografi yang obyek kajiannya pada geosfer dan terfokus pada aspek spasial,

lingkungan seharusnya dapat membangun teori geografis yang mandiri. Segala sesuatu

yang berada di permukaan bumi, tentu terletak pada ruang tertentu atau aspek spasial

tertentu. Oleh sebab itu geografi dapat mendasari terbentuknya teori-teori spasial, yang

menjadi penciri sain geografi. Pertimbangan geografi dapat mendasari teori spasial

adalah sebagai berikut.

1) Geografi adalah studi hubungan antara masyarakat dan

alam, ruang sebagai luasan permukaan dan lingkungan alam yang dimodifikasi oleh

gaya sosial menjadi bentanglahan kemanusiaan.

2) Ruang (space) adalah totalitas dari tempat-tempat dimana

benda berada pada suatu waktu tertentu.

3) Ruang dapat dipertimbangkan sebagai abstraksi dari benda-

benda penting yang menempatinya

4) Ruang di bumi pada kenyataannya tidak murni sebagai

lingkungan alami, tetapi selalu termodifikasi oleh aktitas manusia.

5) Ruang terdiri dari obyek-obyek yang saling berhubungan

yang memotong lingkungan dan tidak terasing dari hubungan itu sendiri.

6) Ruang absolut dicirikan oleh luasan yang homogen,

equivalen dalam semua arah, dan bukan persepsi terhadap rasa dan bukan tidak asli.

7) Ruang obyektif adalah bentuk georafis dari ruang-ruang

yang terbentuk oleh kreatifitas manusia.

H. Teori-teori Geografi 1. Teori Ledakan Penduduk Malthus

Setelah memahami pengertia konsep geografi dan geografi dapat menjadi dasar untuk

membangun teori geografi berikut disampaikan beberapa teori geografi.

1. Teori Ledakan Penduduk Malthus (1798)

.Malthus seorang ahli ekonomi yang tergolong ekonomi Mazhab Klasik.. Dalam

21

Page 22: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

ilmu geografi ekonomi dan populasi namanya dikenal sebagai seorang pelopor yang

mengukir pada mazhab geografi tersebut. Selain itu nama Malthus kemudian diabadikan

juga dalam istilah ”neomalthusianisme”. Teori Malthus tentang ledakan penduduk yang

ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population (1798). Dalam teorinya

tersebut Malthus berpendapat, bahwa:

a. Masyarakat manusia akan tetap miskin karena terdapat

kecenderungan pertambahan penduduk berjalan lebih cepat daripada persediaan

makanan.

b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret

ukur sehingga pelipat-gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun,

sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yankni

menurut deret hitung atau deret tambah

2. Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Elsworth Huntington Huntington adalah seorang ahli geografi Amerika yang produktif menulis

berbagai buku ternama dan teorinya tergolong fantastis imajiner. Inti teori-teorinya itu

terdapat dalam tiga buku yakni: The Pulse of Asia (1907); Palestine and Its

Transformation (1911), Civilization and Climate (1915), yang secara garis besar pokok-

pokok pikirannya sebagai berikut:

a. Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Barat Daya pada

zaman kuno kondisinya mengerikan karena kekeringan, pada awal abad ke-20

diperkirakan adanya kemerosotan perabadaban yang terjadi dan disebabkan oleh

perubahan iklim.

b. Kekeringan di wilayah ini pada masa sekarang kelihatannya tidak sesuai

dengan posisinya terdahulu sebagai pusat kerajaan, dan dia mulai berpikir

bahwa iklimnya yang dahulu seharusnya lebih lembab, bahwa wilayah ini harus

mengalami proses pengeringan yang progresif .Proses semacam ini harus

menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar fenomena-fenomena yang

lebih umum.

c. Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,

umumnya dari timur ke barat. Inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat

22

Page 23: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

peradaban besar dari Babilonia, Mesir ke Yunani, ke Roma, dari Roma ke

Prancis, dan dari Prancis ke Inggeris, serta dari Inggeris ke Amerika Serikat.

3. Teori Lokasi Lahan von Thunenvon Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada

dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan

mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang

yang dibutuhkan seluruh negara, daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok

bahan mentah lain ke kota.

1) Lahan pertama berada di dekat pusat kota (pasar) akan

dipakai untuk kegiatan- kegiatan intensif jenis tanaman yang hasilnya cepat

rusak, memakan tempat dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.

2) Daerah kedua merupakan daerah hutan. Hal ini bisa

dipahami mengingat masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan

bakar yang sifatnya memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan

agar dekat dari pusat kota.

3) Daerah ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis

gandum atau padipadian.

4) Daerah keempat berupa daerah penggembalaan ternak.

5) Daerah kelima, merupakan daerah ’three field system’

merupakan daerah ilalang, daerah tandus.

6) Daerah keenam merupakan daerah perburuan. Untuk

memudahkan dan efisiensi transportasi, diperlukan sungai yang membelah kota,

ternyata dapat menghemat 1/6 transportasi darat, sehingga daerah pertama akan

berkembang sepanjang sungai. Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan

sungai, sehingga akan sama biaya transpor darat bagi daerah yang tidak dapat

menikmati adanya sungai.

4. Teori Daya Sentrifugal dan Sentripetal Charles O. Colby

Colby adalah penulis artikel Jurnal Annals pada Association of American

Geographers Vol 23.No.1 (Mar.1933), hlmn.1-20. yang menulis topik “Centrifugal and

23

Page 24: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

Centripetal Forces in Urban Geography”. Dalam tulisan tersebut Colby menguraikan

bahwa proses berekspansinya kota yang makin meluas dan berubahnya struktur tata guna

lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan sentripetal pada

beberapa kota. Daya sentrifugal, mendorong gerak ke luar penduduk dan usahanya

sehingga terjadi disperse kegiatan manusia dan elokasi sector-sektor serta zone-zone

kota. Daya sentripetal, mendorong penduduk bergerak ke dalam kota dan berbagai usaha

usahanya yang menimbulkan pemusatan (konsentrasi) aktivitas masyarakat.

Penyebab timbulnya daya sentrifugal dan sentripetal dari penduduk kota adalah: ada.

gangguan yang sering berulang, seperti; macetnya lalu lintas, polusi udara dan bunyi,

menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal di situ.

Namun sebaliknya, banyak juga penduduk luar/pinggir kota yang justru menyenangi

hidup tinggal di kota, inilah yang kedua ini termasuk daya sentripetal yang penyebabnya,

sebagai berikut: memiliki tempat-tempat di pusat kota yang strategis, sangat cocok untuk

pengembangan industri dan merupakan kemudahan tersendiri dalam operasi industri

Berbagai perusahaan dan bisnis, biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi apakah itu dekat

stasion kereta api, pelabuhan, maupun terminal bus, maupun pusatpusat keramaian publik

lainnya

5. Teori Kota Konsentris BurgessBurgess adalah seorang geograf Amerika Serikat yang mengkaji struktur kota

Chicago pada tahun 1920-an, dan teori konsentrasi tersebut dimuat dalam tulisannya yang

berjudul The Geography of City (1925). Inti teori kota konsentris tersebut adalah:

a. Pada hakikatnya kota itu meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat/inti,

sehingga muncul zone-zone baru sebagai perluasannya.

b. Pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zone yang konsentris letaknya,

sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar di pusat kota terdapat:

Zone Pertama; Central Bisnis District (disingkat BCD). untuk sebagai

pusat/jantung kehidupan perdagangan, perekonomian, dan kemasyarakatan..

Zone Kedua; terdapat Zone Peralihan (trantitional zone) merupakan kawasan

perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno.

Zone Ketiga: kawasan perumahan para buruh kebanyakan adalah kaum

24

Page 25: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

imigran.

Zone Keempat: penghini kelas menengah, cukup rapi memiliki jarak sanitasi

yang lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nnyaman dan baik. Namun

terdapat juga sebagian kecil rumah berkelas elite.

Zone kelima; merupakan Commuters Zone, atau tempat orang yang pulang-

pergi setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah

serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat/tidur atau dormitory

towns, maklum perumahan untuk orang-orang kaya.

6. Teori Konflik antara Suku Bangsa Nomadik dengan Sedenter (Jean Bunhes)

Bunhes seorang ahli geografi Prancis murid Le Play yang meneliti pengaruh

kehidupan nomadik (barbar) terhadap politik. Penelitiannya ini dilakukan di beberapa

kawasan khususnya Afrika (Gurun Sahara dan Asia Tengah yang beriklim keras), dengan

sistem keluarga yang menghasilkan otorianisme dalam bukunya Geographie humanie

(1925). Adapun isi pokok teori tersebut, sebagai berikut:

1) Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam, tidak

memungkinkan pengolahan alam yang intensif. Hanya bibir-bibir gunung yang di

mana oase-oase irigasi dibangun, tanaman bisa tumbuh dan berkembang.

2) Di mana-pun tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart)

untuk memelihara kawanan ternak dan hewan. Dan dengan demikian wilayah

penggembala di atas kuda, kelompok-kelompok kecil manusia yang tersebar

dengan ternaknya dalam suatu wilayah yang luas.

3) Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk bergerak keliling dan untuk

mengetahui sebelumnya tentang wilayah perumputan serta sumbersumber air

untuk jarak yang jauh, mereka memperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang

menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruang dan menguasai para

tetangga mereka.

4) Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaannya diperoleh dari

25

Page 26: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepada pstoral, dan dari subordinasi

geografisnya pada lingkungannya.

5) Kelompok penggembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang

mengerumuni seluruh Asia Selatan dan Asia Timur, yang memimpin dunia.

Selama berabad-abad mereka menguasai India, dan Cina berada di bawah

kekuasaan orang-orang Mongol, yaitu kaum Nomad para penggembala Asia yang

perkasa (herdsman).

Teori yang dicontohkan tersebut contoh teori geografi yang bernuansa geografi manusia

dengan sub-disiplinnya; dalam teori yang dikemukakan aspek ruang tampak jelas,

disamping itu juga warna teori ilmu sosial dan ekonomi masih tampak. Teori geografi

fisik pada umumnya bernuansa teori fisika dan geologi. Teori-teori yang sering menjadi

acuan dalam geografi fisik antara lain:

1) Teori apungan benua (continental drift theory)

2) Teori konveksi

3) Teori penjalaran dasar samudra

4) Teori lempeng tektonik

5) Teori penggelombangan (undation theory)

6) Teori tentang proses geologik/geomorfik:

a The present is the key to the past

b Proses geomorfik yang sekarang terjadi dahulu juga terjadi meskipun tidak

selalu sama intensitasnya

c Intensitas hujan berpengaruh nyata terhadap tingkat erosi

d Semakin tinggi tingkat erosi pada DAS semakin tinggi kerawanan bahaya

banjir dan kekeringan.

e Pemanasan global terjadi karena pencemaran udara akibat aktifitas

manusia

PENUTUP

1. Obyek material kajian geografi cukup luas yaitu fenomena

geosfer, yang terdiri dari atmosfer, litosfer (termasuk pedosfer), hidrosfer dan biosfer

26

Page 27: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

(termasuk antroposfer), masing-masing komponen dinamis, saling terkait, saling

tergantung membetuk sistem alamiah yang mantap..

2. Obyek kajian geografi adalah sistem ruang di permukaan bumi,

yang sebagai intinya adalah sistem regional yang tersusun atas aktifitas manusia dan

lingkungan geografis. Lingkungan geografis itu sendiri tersusun atas lingkungan

geografis alami, dan lingkungan geografis manusia Subyek material kajian yang

melebar dan bersinggungan dengan banyak disiplin mulai dari yang bersifat fisik dan

sosial murni.

3. Defnisi geografi cukup banyak, tidak ada definisi yang

memenuhi kebutuhan semua geograf. Variasi rumusan definisi dari berbagai

pendapat tersebut tergantung pada fokus obyek kajian yang ditekuni bagi perumus

definisi. Bahkan ada yang menyatakan bahwa geografi adalah apa yang dikerjakan

geograf (bersifat akademik) / (what geographers do; academic) dan dan apa yang

dikaji geograf ( bahasa sehari-hari) / (what geographers study; vernacular).

4. Pemisahan geografi menjadi geografi fisik dan geografi manusia

sebagai akibat pengaruh teori- teori disiplin ilmu lain, yaitu teori ilmu sosial dan

fisika. Geografi fisik dan geografi manusia saling melengkapi dan saling

membutuhkan.

5. Awal perkembangan geografi dimulai dari perjalanan, kerja

lapang kemudian dibuat peta dan dibukukan, perkembangan geografi lebih cepat pada

pertengahan abad 20. Tahap perkembangan geografi melalui 5 tahapan.

6. Pertanyaan pemandu kajian geografi yang lama bersifat parsial

5W/1H, untuk lebih bersifat analitik diubah menjadi 3W/HW/W/H.

7. Pemahaman terhadap prinsip, konsep dan teori geografi perlu

dalam kajian geografi Teori geografi yang bernuansa geografi dan geografi manusia

antara lain teori: Teori Ledakan Penduduk Malthus, Teori Pengaruh Iklim Terhadap

Peradaban Elsworth Huntington, Teori Lokasi Lahan von Thunen, Teori Daya

Sentrifugal dan Sentripetal Charles O. Colby, Teori Kota Konsentris Burgess, dan

Teori Konflik antara Suku Bangsa Nomadik dengan Sedenter (Jean Bunhes)

8. Teori dalam geografi fisik banyak dipengaruhi oleh teori fisika dan geologi.

27

Page 28: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

DAFTAR PUSTAKA

Bintarto, 1981. Suatu Tinjauan Filsafat Geografi. Seminar Peningkatan Relevansi Metode Penelitian. Fakultas Geografi UGM.

Hagget P. 1983. Geography A Modern Synthesis. Happer & Row Publisher. New York.

Jiang Naili, 2012. Interpreting Geography Science.Canadian Social Science. Vol. 8, No. 2, 2012, pp. 63-68

Kitchin R., N.J.Tate, 2000. Conducting Research in Human Geography: Theory, Methodology. Practice. Prentice Hall. New York.

Laffan S.W. 2012. The Citation Relationsh between Journals of Geography and Cognate Disciplines School of Biological, Earth and Environmental Sciences, University of New South Wales, Sydney, NSW 2052, Australia. Email: [email protected] . .

Matthews. J.A. and D.T. Herbert. 2004.Edit. Unifying Geography. Routledge. London Sharper C. 2009. Past-president’s Address: is Geography (the Discipline) Sustainable

without Geography (the subject)? The Canadian Geographer / Le G ´ eographe

Strahler, A. A Strahler. 2003. Introduction Physical Geography. John Wiley & Sons. New York.

Sumaatmadja, Nursid (1988) Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Oxford University Press. London

Sutikno, 2008, Konsep, Teori dan Pemikiran Geografi. Catatan Kuliah Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.

Widoyo Alfandi, 2001. Epistemologi Geografi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Widoyo Alfandi, 2001. Ontologi Geografi. Draft final buku, Yogyakarta,

.

28

Page 29: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

29

Page 30: Lingkup, Perkembangan, Dan Teori Geografi-Prof. Dr. Sutikno

30