web viewlaporan praktikum biologi dasar i. ... pendidikan ipa. ... simbiosis parasitisme terdapat...

33
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I INTERAKSI ANTARA ORGANISME DENGAN LINGKUNGAN OLEH: KELOMPOK I 1. FANENI INTAN HARTIKA 11312241001 2. NOVIASTRI HERDINAWATI 11312241002 3. OKAFANI SARI MULIAWATI 11312241003 4. LINA SAFITRI 11312241004 5. RATIH DWI UTAMI 11312241041 PRODI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Upload: vuongdan

Post on 30-Jan-2018

256 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I

INTERAKSI ANTARA ORGANISME DENGAN

LINGKUNGAN

OLEH:

KELOMPOK I

1. FANENI INTAN HARTIKA 11312241001

2. NOVIASTRI HERDINAWATI 11312241002

3. OKAFANI SARI MULIAWATI 11312241003

4. LINA SAFITRI 11312241004

5. RATIH DWI UTAMI 11312241041

PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

Page 2: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum biologi yang berjudul Interaksi Antara Organisme dengan Linkungan

disusun oleh Kelompok I pada :

Hari/tanggal : Kamis, 20 Oktober 2011

Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 13 – 20 Oktober

2011.

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing,

Ekosari R, M.P.

Page 3: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

A. TUJUAN

1. Memerikan jenis tanah atau permukaan lahan lokasi pengamatan.

2. Memerikan sifat fisik klimatik (suhu dan kelembaban tanah, suhu dan kelembaban

udara.

3. Memerikan sifat khemis (pH dsb.) tanah atau permukaan lahan lokasi pengamatan.

4. Mengidentifikasi jenis-jenis dan spesifikasi vegetasi yang ada di dalam lokasi

pengamatan.

5. Mengidentifikasi jenis-jenis dan spesifikasi hewan yang ada di dalam lokasi

pengamatan.

6. Menjelaskan jenis-jenis asosiasi yang ada di lokasi pengamatan.

7. Mengaitkan sifat spesifik organism dengan spesifikasi lingkungan.

B. KAJIAN PUSTAKA

Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk

hidup dengan lingkungan. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Haeckel,

seorang ahli Biologi, pada pertengahan dasawarsa 1860-an. Ekologi berasal dari bahasa

Yunani, oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu., sehingga secara harfiah

ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan,

hewan, manusia) dengan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembaban, dll),

demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang

semuanya menjadi sebagian dari pengetahuan manusia, proses yang berlangsung terus

tersebut dinamakan dengan “Hukum Alam”

Ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup

dengan lingkungannya baik lingkungan biotik ataupun abiotik yang merupakan hubungan

timbal balik yang sangat rumit dan kompleks. Sebuah ekosistem mempunyai dua

komponen yaitu biotik dan abiotik.

1. Komponen Biotik

a. Produsen : makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanan sendiri karena

dapat “mengolah” bahan-bahan non makanan (air, sinar matahari,

Page 4: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

karbondioksida) menjadi bahan makanan (glukosa) atau dikenal dengan istilah

fotosintesis. Artinya semua tanaman mulai dari algae yang mikroskopis sampai

dengan tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki klorofil dapat berperan sebagai

produsen dalam suatu ekosistem

b. Konsumen : terdiri dari berbagai tingkat, konsumen I, konsumen II, dst.

Dimana semakin tinggi tingkat konsumen maka semakin banyak pilihan

makanannya karena dia bisa memakan konsumen yang lebih rendah.

Konsumen I lebih dikenal sebagai herbivora karena memakan tumbuhan

(produsen), konsumen II akan memakan konsumen I, dst.

c. Dekomposer : bakteri pengurai yang bertugas menguraikan semua makhluk

hidup yang tak bernyawa (telah mati) untuk dihancurkan menjadi lebih kecil

sehingga menghasilkan unsur hara.

2. Komponen Abiotik

Mencakup unsur-unsur litosfer (lithosphere atau lapisan kerak bumi termasuk tanah)

yang mencakup tipe tanah, bahan induk, serta parameter-parameternya seperti

struktur, tekstur, sifat-sifat fisik, kimia dan kesuburan, hidrosfer (hydrosphere) yang

meliputi lautan dan perairan lainnya dengan parameter-parameter keasaman (pH) ,

suhu, arus, dll. Serta atmosfer (atmosphere) yang meliputi kelembaban udara,

intensitas cahaya, angin, suhu, dll.

a. Tekstur tanah

Tanah itu terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas, dan jasad hidup. Bahan

padat itu terdiri atas organik, dan anorganik, yang anorganik terdapat dalam

bermacam-macam bentuk dan ukuran, berdasarkan besar ukurannya dibagi

dalam beberapa fraksi atau golongan. Fraksi batu > 10 mm, kerikil 2-10 mm,

pasir 0,05-2 mm, debu 0,02-0,05 mm, liat < 0,02 mm. Pasir, debu dan liat

merupakan fraksi utama. Makin tinggi kandungan liat makin tinggi

kesuburannya. (Kartasapoetra, 1985:10)

b. Struktur tanah

Struktur tanah dapat dibagi dalam struktur makro dan mikro. Yang

dimaksudkan dengan struktur makro/ struktur lapisan bawah tanah yaitu

penyusunan agregat-agregat tanah satu dengan yang lainnya. Sedang struktur

mikro ialah penyusunan butir-butir primer tanah ke dalam butir-butir

Page 5: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

majemuk/ agregat-agregat yang satu sama lain dibatasi oleh bidang-bidang

belah alami. (Kartasapoetra, 1985:13)

c. pH tanah

pH tanah yaitu suatu ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan air tanah dan

dipakai sebagai ukuran bagi keasaman tanah. pH tanah ini mempunyai

pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap tanaman. Pengaruh

langsung pada akar tanaman pada ph < 4,0 , > 10,0 kerusakan pada akar

tanaman. Pengaruh tidak langsung antara lain, tersedianya unsur hara,

kemungkinan timbulnya keracunan tanaman pada pH rendah oleh unsur kimia,

seperti Al, Mn, dimana unsur-unsur ini banyak terdapat pada pH tanah rendah.

pH Reaksi

< 4,5 Sangat asam sekali

4,6 – 5,0 Asam sekali

5,1 – 5,5 Agak asam

5,6 – 6,0 Sedikit asam

6,1 – 6,5 Kurang asam

6,6 – 7,5 Netral

7,6 – 8,0 Sedikit alkalis (basa)

8,1 – 9,0 Agak alkalis (basa)

>9,0 Sangat alkalis

(Kartasapoetra, 1985:15)

d. Temperatur tanah

Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang dapat diukur

berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan berbagai termometer. Faktor

pengaruh suhu tanah, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud

dengan faktor luar yaitu radiasi matahari, keawanan, curah hujan, angin,

kelembaban udara. Sedang yang dimaksud dengan faktor dalam yaitu tekstur

tanah, struktur tanah, kadar air tanah, kandungan bahan organik, warna tanah.

Pengaruh suhu terhadap tanaman adalah sangat besar, terutama terhadap

pertumbuhan tanaman juga pengaruhnya pada proses pematangan buah.

(Kartasapoetra, 1985:21)

Page 6: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

e. Kelembaban

Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada diudara. Keadaan

kelembaban diatas permukaan bumi berbeda-beda, besarnya kelembaban suatu

daerah merupakan faktor yang dapat menstimulir curah hujan. Besarnya

kelembaban di suatu tempat pada suatu musim erat hubungannya dengan

perkembangan-perkembangan dari organisme terutama jamur dari penyakit

tumbuh-tumbuhan. Di daerah tropis yang artinya besar mengakibatkan masalah

bagi tanaman terutama untuk hasil-hasil sayuran, lekas membusuk yang

disebabkan oleh kelembaban tadi. (Kartasapoetra, 1985:22)

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap

individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik

individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian

banyak kita lihat di sekitar kita.

Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang

erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama

yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut

netral. Contohnya : antara capung dan sapi.

b. Predasi

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan

ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator

juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan

mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.

c. Parasitisme

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah

satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari

hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium

dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.

d. Komensalisme

Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda

spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah

Page 7: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek

dengan pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang

saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup

pada bintil akar kacang-kacangan.

C. METODELOGI PRAKTIKUM

1. Tempat dan waktu

Tempat : Kebun Biologi FMIPA UNY

Waktu : Kamis, 20 Oktober 2011

2. Alat dan Bahan

a. Objek pengamatan : Komponen biotik dan abiotik pada lokasi pengamatan

di Kebun Biologi Laboratorium FMIPA UNY

b. Alat :

Termometer ruang

Hygrometer

Ph meter

Luxmeter

Roll meter

Cetok

Rafia

Gelas beker

c. Bahan

A. Air

3. Prosedur :

Page 8: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

D. HASIL PENGAMATAN

Lokasi pengamatan : Kebun Biologi FMIPA UNY

Hari, tanggal pengamatan : Kamis, 20 Oktober 2011

Jam Pengamatan : 07.25 - 08.35 WIB

1. Komponen Abiotik

Aspek yang Diukur/Diamati Plot

Struktur Tanah

Membuat plot 1 x 1 m2 untuk membatasi lokasi pengamatan

Dengan menggunakan cetok, mengambil sampel tanah di beberapa sudut lokasi bagiantop sil kedalaman 15 cm, kemudian tentukantekstur dan struktur tanah (presentase masing – masing komponen liat, berpasir,

berhumus)

Mengukur pH, suhu dan kelembaban udara dalam tanah pada lokasi pengamatan.

Mengukur suhub dan kelembaban udara, kecepatan angin, dan intensitas cahaya pada lokasi pengamatan

Mengamati jenis vegetasi, hewan yang ada pada plot lokasi pengamatan, menghitung jumlahnya, dan mengamati atau menetukan bentuk interksi

antar komponem biotik dan abiotik.

Mencatat hasil pengamatan dalam tabel

Page 9: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

Debu

Liat

Pasir

16,67%

33,33%

50%

(lempung berpasir)

Kelembaban udara 68 %

Suhu Udara 32 ºC

Kelembaban tanah 10%

Suhu tanah 28 ºC

Ph tanah 6,9

Intensitas cahaya 773 x 10 Lux

2. Komponen Biotik

No Jenis komponen

biotik

Jumlah Kepadatan Cara hidup Bentuk

interaksi

1 Pohon srikaya 2 2/m2 Di atas tanah Menjadi

produsen utama

dalam plot

2 Tanaman klitoria 5 5/m2 Merambat

pada

tumbuhan

lain

Merambat pada

2 pohon srikaya

3 Tanaman “X”

yang berwarna

ungu

4 4/m2 Merambat

pada

tumbuhan

lain

Merambat pada

2 pohon srikaya

4 Rumput kecil +++ +++/m2 Bebas Tumbuh

menyebar diatas

tanah

5 Tanaman yang

warna pinggirnya

putih

11 11/m2 Bebas Di atas tanah

mengelilingi

pohon srikaya

Page 10: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

6 Rumput hijau ++ ++/m2 Bebas Tumbuh

menyebar di atas

tanah

7 Tanaman kamboja 1 1/m2 Bebas Tumbuh di pot

8 Tanaman ephorbia 1 1/m2 Bebas Tumbuh di pot

9 Semut merah kecil ++ ++/m2 Berkelompok

di atas tanah

Merambati

pohon srikaya

10 Semut merah

besar

+++ +++/m2 Berkelompok

di atas tanah

Merambati

pohon srikaya

11 Semut hitam +++ +++/m2 Berkelompok

di atas tanah

Mengerubuti

buah srikaya

12 Kupu-kupu 1 1/m2 Terbang

bebas

Terbang bebas

mengitari pohon

srikaya

13 Nyamuk 5 5/m2 Terbang

bebas

Terbang bebas

mengitari pohon

srikaya

14 Ulat bulu 1 1/m2 Di atas tanah Memakan

rumput

Keterangan :

(+++) = banyak sekali

(++) = banyak

(+) = sedikit

3. Jenis asosiasi atau interaksi

Page 11: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

Gejala asosiasi Nama organisme yang

terlibat dalam asosiasi

Jenis asosiasi

Ulat bulu memakan rumput Ulat bulu dan rumput Simbiosis

parasitisme/predasi

Kupu-kupu menghinggap

pada bunga

Kupu-kupu dan bunga Simbiosis mutualisme

Semut hitam mengerubungi

buah srikaya

Semut hitam dan buah

srikaya

Simbiosis

parasitisme/predasi

Klitoria dan tanaman “X”

merambat pada tumbuhan

lain

Pohon srikaya, klitoria dan

tanaman “X”

Simbiosis

komensalisme

Semut hitam berkompetisi

memperebutkan buah

srikaya

Semut hitam Kompetisi

E. PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di lingkungan Kebun Biologi

FMIPA UNY, mengenai Interaksi antara Organisme dengan Lingkungannya bertujuan antara

lain untuk memerikan sifat fisik klimatik atau (suhu dan kelembaban udara, suhu dan

kelembaban tanah, intensitas cahaya) tanah atau p[ermukaan lahan lokasi pengamatan,

menyebutkan jenis-jenis dan spesifikasi hewan yang ada di dalam di lokasi pengamatan,

menjelaskan jenis-jenis asosiasi yang ada di lokasi pengamatan, serta mengaitkan sifat

spesifik organisme dengan spesifikasi lingkungan.

Dari pengamatan dapat dioeroleh hasil berupa data pengamatan sehingga dapat

dibahas beberapa hal sebagai berikut :

1. Komponen abiotik

a) Jenis tanah (struktur tanah)

Struktur berhubungan dengan agregasi partikel utama tanah (pasir,

debu dan tanah liat ) menjadi partikel senyawa atau kelompok partikel utama

yang dipisahkan dari agregat yang berdekatan dengan permukaan yang lemah.

Page 12: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

Liat Debu

Pasir

Struktur memodifikasi pengaruh tekstur dalam hal hubungan kelembababan

udara, tersedianya hara tanaman, kegiatan jasad renik dan pertumbuhan akar.

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang

dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif anatara fraksin pasir

(sand) berdiameter 2,00 sampai 0,2 mm, debu (silt ) berdiameter 0,20 – 0,002

mm dan liat (elay) < 2 µm.

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwea presentasi tekstur tanah

adalah sebagai berikut : Debu : 16,67%

Tanah liat : 33,33%

Pasir : 50%

Dengan menggunakan ketiga data ini dapat diketahui jenis tanah atau

permukan lahan lokasi pengamatan dengann cara menganalisis atau mengolah

data pada segitiga tekstur tanah.

Berdasarkan skema segitiga tekstur tanah diatas dikertahui bahwa

perpotongan dari ketiga garis tekstur tanah yang berdasarkan presentasi

struktur tanah diperoleh bahwa jenis tanah atau permukaan lahan lokasi

pengamatan termasuk ke dalam jenis tanah lempung berpasir atau sandy clay

loam.

Page 13: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

Berdasarkan kelas teksturenya maka, jenis lempung berpasir

digolongan menjadi tanah berteksture sedang atau tanah berlempung yang

terdiri dari tanah berteksture sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang

berteksture lempung berpasir.

Tanah berteksture lempung akan mempunyai partikel-partikel yang

mempunyai kandungan secara proporsional (debu, tanah liat dan tanah pasir).

Apabila yang terkandung lebih dominan adalah sifat pasir berarti tanah

berteksture lempung berpasir sesuai dengan hasil pengamatan ini. Teksture

tanah paling dominan dari ketiganya adalah: tanah pasir dan setelah diolah

pada segitiga teksture tanah ternyata terbukti dan sesuai dengan literatur bahwa

jenis tanah atau permukaan lokasi pengamatan term,ask ke dalam jenis tanah

lempung berpasir.

Tanah berteksture sedang atau tanah berlempung salah satunya terdiri

dari tanah berteksture sedang tetapi agak kasar yang meliputi tanah berteksture

lempung tanah berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir halus. Teksture

tanah lempung berpasir (sandy loam) mengandung proporsi fraksi tanah

sebagai berikut:

Pasir : 40%-87,5%

Debu : <50%

Liat : <20%

(Kemas Ali Hanafiah, 2007:65)

Menurut hasil pengamatan pada percobaan ini diperoleh hasil :

Pasir:50%, Debu: 16,67%, Tanah liat:33,33%, maka terjadi ketidak sesuaian

dengan literatur yaitu pada presentasi tanah liat, namun perbedaan ini tidak

mempengaruhi teksture tanah pada percobaan kami yang termasuk ke dalam

jenis tanah lempung berpasir. Karena pada teksture tanah lempung berpasir

(sandy loam) mengandung tanah pasir yang lebih dominan yaitu 50%.

b) Sifat fisik klimatik

Kelembababan tanah

Kelembaban tanah terjadi akibat kandungan air setempat yang tinggi.

Air di dalam tanah tergantung pada keadaan teksture dan struktur, semakin

halus liat tanah semakin besar air yang dapat diikat oleh tanah liat.

Page 14: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

Kelembaban tanah merupakan faktor penting untuk kehidupan. Fungsi utama

dari kelembaban tanah adalah mengontrol pembagian air hujan yang turun ke

bumi menjadi run off ataupun infiltrasi. Kelembaban tanah sangat penting

untuk studi hipotesis air dan studi neraca air.

Dalam pengamatan kami, didapatkan hasil bahwa kelembaban tanah

sebesar 10% , termasuk kategori cukup rendah. Kelembaban tanah juga

mempengaruhi jumlah tumbuhan dan hewan yang hidup pada plot tersebut.

Pada tanah yang mempunyai kelembaban rendah banyak tumbuh rerumputan

di sekitar plot tersebut. pada pengamatan kami plot yang kami amati juga

terdapat banyak tumbuh rerumputan. Hal ini dikarenakan tumbuhan

mempunyai kelembaban yang optimal untuk tumbuh, jumlah hewan yang

hidup pada plot tersebut juga banyak karena hewan mudah untuk memperoleh

makanan. Pada pengamatan kami terdapat banyak semut hitam yang merambat

pada pohon srikaya dan di sekitar tanah juga terdapat banyak semut merah

yang berada pada tanah.

Kelembaban udara

Kelembaban udara juga merupakan salah satu sifat fisik klimaks yang

berperan penting dalam kehidupan organisme. Fungsi dari kelembaban udara

antara lain untuk respirasi, gutasi dan transpirasi tumbuhan yang berperan

mengatur dan mengkondidikan efektifitas dari penggunaan air dan mineral dari

dalam tanah.

Dalam pengamatan didapatkan hasil bahwa kelembaban udara sebesar

68% termasuk kategori cukup lembab. Tingkat kelembaban udara yang cukup

tinggi ini dikarenakan oleh jumlah vegetasi dan tingkat intensitas cahaya yang

berhasil menembus permukaan tanah. Suhu udara juga mempengaruhi tingkat

kelembaban yang terjadi.

Temperatur atau suhu tanah

Temperatur/suhu adalah suatu sifat tanah yang sangat penting, secara

langsung memengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terdapat kelembaban,

struktur, aktivitas mikroba dan enzim, dekomposisi sisa tanaman dan

ketersediaan hara pada tanaman.Temperatur tanah merupakan salah satu faktor

Page 15: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara

(Kemas Ali Hanifiah,2007 : 88)

Berdsasarkan pada percobaan yang telah kami lakukan, untuk

mengetahui suhu tanah atau permukaan lokasi pengamatan menggunakan

termometer. Sehingga dalam percobaan ini diperoleh data bahwa suhu tanah

atau lahan lokasi pengamatan adalah 28°C.

Menurut literatur, temperatur tanah sangat mempengaruhi aktivitas

mikroba. Aktivitas ini sangat terbatas pada temperatur di bawah 10°C. Laju

optimum aktivitas biota tanah yang menguntungkan terjadi pada temperatur

18-30 °C, seperti bakteri pengikat N pada tanah berdrainase baik. Nitrifikasi

berlangsung optimum pada temperatur sekitar 30 °C. Pada temperatur di atas

30 °C, lebih banyak unsur K tertukar dibebaskan daripada temperatur yang

lebih rendah. Sehingga penyerapan oleh akar juga meningkat. Pada temperatur

diatas 40 °C mikrobia umumnya menjadi inaktif. (Kemas Ali

Haniofiah,2007:88)

Dari data pengamatan diketahui bahwa suhu atau temperatur tanah

adalah 28 °C dengan demikian suhu tersebut berada pada rentang antara

temperatur 18-30 °C yang merupakan suhu ideal bagi mikrobial tanah untuk

melakukan aktivitas kimianya. Seperti bakteri pengikat N2 yaitu nitobakter,

bakteri nitrosomonas dan nitrosococcus yang dapat mengikat N2 dari udara

karena temperatur tanah pada percobaan ini mendukung aktivitas mikrobial

maka aktivitas mengikat N2 dari udara dapat berjalan baik sehingga dapat

menyuburkan tanah pada lahan lokasi pengamatan ini.

Temperatur udara

Temperatur udara dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang dapat

diakses oleh daerah permukaan bumi. Kuat lemahnya intensitas cahaya

memengaruhi temperatur udara. Suhu yang tinggi atau (T > 37°C)

menyebabkan penguapan pada tanaman semakin tinggi. Apabila suhu terlalu

rendah (T < 10°C) menyebabkan aktivitas biologis tanaman seperti

fotosintesis, respirasi dan asimilasi terganggu.

Pada pengamatan ini diperoleh data bahwa temperatur udara pada

lokasi pengamatan sebesar 32°C. Data ini diperoleh dengan cara mengukur

Page 16: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

suhu udara menggunakan termometer. Pada titik temperatur kamar yaitu antara

suhu 25 – 37 suatu tumbuhan dapat melakukan aktivitas secara potensial untuk

berfotosintesis. Sehingga suhu udara yang diperoleh dari hasil pengamatan ini

juga termasuk dalam rentang antara suhu 25-37 . Maka suhu ini juga

mendukung aktivitas tumbuhan. Pada suhu ini juga akan mendukung aktivitas-

aktivitas hewan dan seluruh organisme yang berada pada plot ini.

Intensitas cahaya

Intensitas cahaya tergantung pada sudut jatuhnya sinar. Apabila di

waktu pagi hari dan sore hari sudut jatuhnya sinar kecil maka intensitas cahaya

yang mengenai permukaan tanah akan kecil. Sedangkan semakin sian, sudut

jatuhnya sinar akan semakin besar sehingga intensitas cahaya yang mengenai

permukaan tanah juga akan semakin besar.

Kami melakukan pengamatan pada pukul 08.30 WIB saat cahaya

matahari cukup terang. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya pada

lokasi pengamatan digunakan alat yaitu luxmeter, sehingga diperoleh hasil

bahwa besarnya intensitas cahaya pada plot lokasi pengamatan adalah 773 x

10 lux.

Intensitas cahaya yang tinggi dapat menyebabkan penguapan pada

tumbuhan juga tinggi. Apabila penguapan yang tinggi tidak disertai dengan

penyerapan air dan unsur hara tanah maka tumbuhan bisa layu dan akhirnya

mati. Sedangkan pada hewan dapat mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan

cairan tubuh.

c) Sifat khemis

Ph tanah

Pada umumnya tanah yang telah berkembang lanjut dalam daerah iklim

basah mempunyai pH tanah yang rendah, semakin lanjut umurnya semakin

asam tanah. Sebaliknya tanah di daerah iklim kering, penguapan menyebabkan

tertimbunnya unsur-unsur basa di permukaan tanah karena besarnya evaporasi

dibandingkan dengan presiptasi, sehingga makin lanjut umur tanah makin

tinggi pHnya. Selain itu pertumbuhan tanaman banyak dipengaruhi pH tanah.

Pada lokasi yang kami amati, diperoleh pH tanah sebesar 6,9 yang berarti tanah

tersebut netral. Tanah asam banyak mengandung ion H yang dapat ditukar,

sedang tanah alkalis kaya akan unsur-unsur basa yang dapat ditukar. pH tanah

Page 17: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

hanya merupakan ukuran intensitas keasaman tanah, bukan kapasitas jumlah

unsur hara. (Isa Darmawijaya, 1997: 175)

Ph tanah ini mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung

terhadap tanaman. Pengaruh langsung pada akar pada PH < 4,0 , > 10,0

menyebabkan kerusakan pada akar tanaman (Kartasapoetra dkk, 1985 :15)

2. Komponen Biotik

Telah diketahui sebelumnya bahwa komponen biotik merupakan komponen

yang menyusun kehidupan yang saling terintregasi (berhubungan). Komponen biotik

terdiri dari organisme yang mampu menjadi salah satu peranan di bawah ini yaitu

produsen, konsumen dan decomposer. Dari hasil pengamatan, diperoleh data untuk

komponen biotik sebagai berikut:

a) Jenis-jenis dan spesifikasi vegetasi di dalam lokasi pengamatan

Vegetasi dapat dikatakan sebagai produsen, apabila organism tersebut

mampu mensintesis makanan sendiri dengan cara mengubah zat anorganik

menjadi zat organic. Vegetasi merupakan petunjuk kemampuan tanah atau

sifat-sifat tanah tertentu. Umumnya perbedaan vegetasi liar juga merupakan

indikasi perbedaan jenis tanah. Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan

hasil jenis-jenis vegetasi sebagai berikut:

pohon srikaya = 2

klitoria = 5

tanaman “x” = 4

rumput kecil = +++

tanaman yang pinggirnya putih = 11

ephorbia = 1

kamboja = 1

rumput hijau = ++

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada lokasi yang kami amati

ditumbuhi beberapa jenis rumput dan jumlah atau kepadatannya cukup banyak.

Rerumputan dapat tumbuh subur pada lokasi tersebut karena kondisi tanah di

lokasi tersebut merupakan tanah lempung berpasir, selain itu disebabkan oleh

suhu, intensitas cahaya, dan kelembaban yang cukup serta faktor-faktor abiotik

lainnya.

Page 18: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

Setelah melakukan kegiatan observasi ini, selain dapat mengamati dan

menghitung jumlah kepadatannya, dari setiap individu dapat diketahui

bagaimana cara hidupnya. Untuk cara hidup tumbuhan yang kami amati adalah

bebas dan adapula yang merambat pada tumbuhan lain yaitu tanaman klitoria

dan tanaman “X” yang berwarna ungu.

b) Jenis-jenis spesifikasi hewan di dalam lokasi pengamatan

Hewan digolongkan dalam golongan konsumen, karena hewan tidak

mampu mensintesis makanan sendiri, akan tetapi mmperoleh makanan dengan

cara memakan produsen ataupun organism lain (konsumen yang berada

ditingkat bawahnya). Jenis-jenis hewan yang hidup di suatu lingkungan

tertentu, juga menunjukkan sifat-sifat tanah dari lingkungan tersebut. Karena

setiap hewan hidup dalam lingkungan yang berbeda-beda. Dari hasil

pengamatan yang dilakukan, ditemukan beberapa jenis hewan yaitu:

Semut merah (besar) = ++

Semut merah (kecil) = +++

Ulat bulu = 1

Kupu-kupu = 1

Semut hitam = +++

Nyamuk = ++

Pada lokasi yang kami amati didominasi oleh jenis hewan semut.

Karena tanah pada lokasi ini sebagian besar atau 50 % berupa pasir sehingga

semut dapat dengan mudah menggali dan membuat sarang sebagai tempat

tinggal. Selain itu terdapat pohon srikaya sebagai sumber makanan semut.

Setelah melakukan kegiatan observasi ini, selain dapat mengamati dan

menghitung jumlah kepadatannya, dari setiap individu dapat diketahui

bagaimana cara hidupnya. Untuk hewan semut yang kami amati, semut hidup

diatas tanah dan membuat sarang sebagai tempat tinggalnya. Semut hidup

diatas tanah juga tidak terlepas dari aktivitas mereka untuk mencari makan dan

pemenuhan energi yang berasal dari matahari. Selain itu, semut juga

memperoleh makanan dari pohon srikaya.

Asosiasi merupakan hubungan atau interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan

makhluk hidup yang lain. Ini dapat terjadi dalam spesies yang sama (intraspesies) maupun

Page 19: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

spesies yang berbeda (interspesies). Jenis asosiasi antar makhluk hidup dapat berupa

simbiosis komensalisme, simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan kompetisi. Berikut

adalah bentuk asosiasiasi yang kami temukan selama melakukan pengamatan :

Simbiosis komensalisme terdapat dalam interaksi antara klitoria dan tanaman “X”

terhadap pohon srikaya. Komensalisme sendiri berasal dari kata latin “ko” yang berarti

dengan bersama-sama dan “mensa” yang berarti meja, sehingga simbiosis komensalisme

adalah hubungan antara organisme dimana dalam interaksi ini organisme yang satu

mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme yang lainnya sama sekali tidak dirugikan.

Dalam interaksi anatara klitoria dan tanaman “X” terhadap pohon srikaya organisme yang

diuntungkan adalah klitoria dan tanaman “X”. Sedangkan pohon srikaya tidak dirugikan

dengan adanya klitoria dan tanaman “X”

Simbiosis mutualisme terdapat dalam interaksi antara kupu-kupu terhadap bunga pada

pohon srikaya. Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah

pihak. Kupu-kupu mendapatkan sari madu yang ada pada bunga sedangkan bunga

memperoleh bantuan dari kupu-kupu yang menyebarkan serbuk sari bunga tersebut ke bunga

lain. Serbuk sari ini akan menempel pada tubuh kupu-kupu dan jatuh pada bunga lain pada

saat kupu-kupu terbang dan menempel pada bunga yang lain.

Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput.

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara organisme yang hanya menguntungkan satu

pihak saja,dimana organisme satu diuntungkan akan tetapi organisme yang lain dirugikan.

Dalam interaksi ulat bulu dengan rumput, ulat bulu mendapatkan makanan dari rumput, akan

tetapi organisme rumput dirugikan karena kelangsungan hidupnya terancam oleh ulat bulu.

Kompetisi adalah bentuk interaksi yang disebabkan karena adanya kepentingan yang

sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diinginkan / dibutuhkan.

Kompetisi dapat terjadi dalam memperebutkan makanan atau tempat. Dalam pengamatan ini

terjadi kompetisi intraspesies yaitu antara sesama semut hitam dengan semut hitam yang lain

yang berkompetisi memperebutkan makanan yaitu buah srikaya. Dimana makanan tersebut

digunakan untuk mempertahankan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada vegetasi-vegetasi

yang berada di plot lokasi pengamatan, terjadi kompetisi interspesies, yaitu antara rumput

kecil, rumput hijau, tanaman yang pinggirnya berwarna putih, dan juga pohon srikaya.

Diantara keempat vegetasi tersebut terjadi persaingan dalam memperebutkan unsure hara

Page 20: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

serta air dan garam mineral yang ada dalam tanah. Unsure hara serta air dan garam mineral

tersebut sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan vegetasi-

vegetasi tersebut.

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

1) Jenis tanah atau permukaan lahan pada lokasi pengamatan adalah lempung berpasir.

Dengan perincian pasir sebesar 50%, debu sebesar 16,67% dan tanah liat sebesar

33,33%. Kondisi lahan ini cukup baik bagi tumbuh dan berkembangnya makhluk

hidup yang ada.

2) Sifat fisik klimatik tanah dan udara

a. Suhu tanah : 28°C

b. Kelembaban tanah : 10 %

c. Suhu udara : 32°C

d. Kelembaban udara : 68%

e. Intensitas cahaya : 773 x 10 lux

3) Sifat khemis tanah

a. pH tanah : 6,9

b. Struktur tanah : lempung berpasir

4) Jenis dari vegetasi yang tumbuh dalam plot lokasi pengamatan adalah rerumputan

dengan spesifikasi sifat yang tumbuh menyebar dalam plot tersebut. Jenis-jenis

rerumputan adalah rumput kecil, rumput hijau (agak besar) dan rumput-rumput kecil

lainnya. Keberadaan berbagai jenis rumput yang tumbuh subur ini dikarenakan kondisi

lingkungan yang memang cocok bagi kehidupan rumput itu sendiri.

5) Jenis dan spesifikasi hewan yang ada dan hidup di dalam plot lokasi pengamatan

adalah hewan jenis serangga yang didominasi oleh semut. Semut yang teramati adalah

semut merah besar, semut merah kecil, dan semut hitam.

6) Jenis-jenis asosiasi yang terjadi dalam plot llokasi pengamatan:

a. Simbiosis komenalisme: klitoria dan tanaman “X” merambat pada pohon

srikaya

b. Simbiosis mutulisme: kupu-kupu menghinggap pada bunga

c. Simbiosis parasitisme: semut hitam mengerubungi buah srikaya serta ulat bulu

memakan rumput

Page 21: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

d. Kompetisi intraspesies: sesama semut hitam yang memperebutkan makanan

yaitu buah srikaya

e. Kompetisi interspesies: rumput kecil, rumput hijau, tanaman yang pinggirnya

berwarna putih, dan juga pohon srikaya yang memperebutkan unsure hara, air

dan garram mineral yang terdapat dalam tanah

7) Sifat spesifik dari organism memiliki keterkaitan dengan spesifikasi lingkungan

dimana organism hidup. Karena suatu organism hidup pada suatu tempat dengan

spesifikasi lingkungan tertentu dimana ia nantinya dapat hidup, tumbuh dan

berkembang. Dalam pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan memunculkan

sifat spesifik organism.`

Page 22: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

DAFTAR PUSTAKA

Darmawijaya, Isa. 1997. Klasifikasi tanah. Yogyakarta : UGM Press

Dwijoseputro, 1990. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga

Hanifah, Kemas Ali. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Haryanto. 2004. Komponen-Komponen Ekosistem. Jakarta: Erlangga

Kartasapoetra, G dkk. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta : Bina

Aksara

Suwarno, dkk. 2006. Kehidupan Makhluk Hidup. Surakarta: Intan Pariwara

Irshadi Bagas. 2008. http://irshadi-bagas-4all.blogspot.com/2008/05/interaksi-antar-

organisme.html. Diambil pada tanggal 11 Desember 2011.

Page 23: Web viewLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I. ... PENDIDIKAN IPA. ... Simbiosis parasitisme terdapat dalam interaksi antara ulat bulu dengan rumput

LAMPIRAN

Gambar komponen biotik dan abiotik pada lokasi pengamatan di lingkungan terrestrial.