li sgd 4 lbm 2 blok 11
DESCRIPTION
BLOK 11 LBM 2TRANSCRIPT
Step 2
1. Pengertian nyeri neuropatik- Nyeri yang diakibatkan karena adanya lesi
pada jaringan saraf perifer dan central- Diakibatkan oleh beberapa penyebab
seperti amputasi, toksis (akibat kemoterapi), infeksi misalnya ketika diinfeksi oleh herpes
- Dapat menurunkan fungsional dari saraf, nyerinya bersifat epikritik (tajam dan menusuk) karena adanya kerusakan di saraf A delta
- Suatu nyeri krn adanya kerusakan pd sumsum tuilang belakang dan memberikan rasa panas seperti terbakar
- menurut International Association
for The Study
ofPain (IASP) adalah “nyeri yang
dipicu atau disebabkan oleh lesi
primer atau disfungsi dari sistem
saraf” dan dapat disebabkan oleh
kompresi atau infiltrasi dari
nervus oleh suatu tumor,
tergantung di mana lesi atau
disfungsi terjadi.
2. Klasifikasi nyeri neuropatik- Berdasarkan letak lesi
a. Nyeri neuropatik perifer, lesi berada di sistem aferen perifer. Mulai dari saraf tepi sampai radiks dorsalis. Diakibatkan oleh neuropati, trauma susunan saraf pusat, radikulopati, neoplasma
b. Nyeri central, lesi berada di central spt di medulla spinalis. Diakibatkan oleh multiple sklerosis, trauma medulla spinalis, arachnoiditis
- Berdasarkan waktua. Nyeri akut, kurang dari 3 bulan.
Timbulnya cepat, berlangsung dalam waktu yg tidak lama, tdk sampai tahunan
b. Nyeri kronik, lebih dari 3 bulan. Biasanya dikenal sebagai penyakit
menahun. Cth hipertensi, diabetes melitus
- Berdasarkan penyakita. Medulla spinalis, diakibatkan oleh
multiple sklerosis, trauma pd medulla spinalis
b. Otak, diakibatkan oleh stroke- Berdasarkan mekanisme
a. Nyeri spontan, b. Nyeri evoked pain, manifestasi ke
hiperalgesia dimana ada rangsangan lalu bagaimana cara saraf merespon
- Berdasarkan penyebaba. Infeksib. Trauma
Tabel 1. Klasifikasi nyeri neuropatikKlasifikasi Keterangan
Lokasi Central (spinal, thalamus, korteks)
Perifer (nervus, plexus, ganglion radix dorsalis, dan radix spinalis)
Etiologi Trauma Iskemia Inflamasi Neurotoxic Paraneoplastic Metabolik Defisiensi
Gejala dan tanda Kualitas nyeri Gejala positif dan gejala
negatifMekanisme Discharge ektopik
Hilangnya inhibisi Sensitisasi perifer Sensitisasi sentral
Nyeri neuropatik dapat bersifat spontan atau dibangkitkan. Gejala nyeri neuropatik dapat bersifat positif (misalnya: paraestesia atau disestesia), dan dapat pula negatif (hipestesia). Dokter harus mencurigai suatu kondisi nyeri neuropati bila menjumpai penderita dengan keluhan nyeri seperti dibakar, kejutan listrik, ditusuk-tusuk, dan kesemutan. 8
3. gejala dan ciri-ciri nyeri neuropatik- Spontan atau stimulus yg tidak tergantung
dr faktor luar. Ada sensasi terbakar, nyeri
spt disengat listrik, tidak dapat merasakan rangsangan yang normal.
- Nyeri yang dipicu oleh rangsang dari luar. Spt hiperalgesia; respon meningkat untuk rangsang nyeri yang normal, alodinia nyeri rangsang yg pd keadaan normal tdk menimbulkan nyeri, dinamis dipicu oleh sentuhan, statis
- Nyeri neuropatik seringkali memberi
gejala seperti tersengat listrik, terasa
panas, kesemutan, kram-kram ataupun
pedih seperti disiram air cabe. Keluhan
ini bisa terasa sepanjang hari tetapi bisa
pula bersifat hilang timbul. Kalau terasa
sepanjang hari, seringkali nyerinya
menghebat saat malam hari sehingga
penderita, tidak jarang, terbangun dari
tidurnya. Nyeri ini sangat mengganggu
dan menurunkan kwalitas hidup
penderita karena keluhan ini bersifat
berkepanjangan. Seringkali penderita
menjadi ngantuk dipagi hari, kurang
berkonsentrasi sehingga penderita
menjadi kurang produktif dan tidak
jarang mengakibatkan depresi.
Tabel 2. Definisi gejala nyeri neuropatik9
Terminologi DefinisiParaestesia Sensasi abnormal, baik
spontan atau dibangkitkanDisestesia Sensasi abnormal tidak
menyenangkan, baik spontan atau dibangkitkan
Hipestesia Berkurangnya sensitivitas terhadap rangsang sensorik (taktil maupun thermal)
Hiperestesia Meningkatnya sensitivitas terhadap rangsang sensorik (taktil maupun thermal)
Hipoalgesia Berkurangnya respon nyeri pada rangsang sensorik nyeri
Hiperalgesia Meningkatnya respon nyeri pada rangsang sensorik nyeri
Allodinia Nyeri muncul pada rangsang sensorik yang seharusnya tidak menimbulkan nyeri
Hipestesia sering dijumpai pada nyeri neuropatik diabetika. Hiperalgesia dan allodinia seringkali dijumpai pada nyeri pasca herpes. Paraestesia dan disestesia sering dijumpai pada nyeri pasca stroke.9
4. Macam-macam penyebab nyeri neuropatik- Krn adanya gangguan otak dan chorda
spinalis- Gangguan pd sistem saraf tepi- Infeksi, misalnya HIV- Krn penyakit sistemik, misalnya diabetes
melitus- Pasca-pembedahan, pasca-amputasi- Adanya luka pada sel batang otak- Adanya kerusakan di bagian saraf yg
bertugas ut menghantarkan sensasi nyeri, sehingga menyebabkan disfungsi saraf
- Nyeri perifer: cth neuralgia trigeminal, neuralgia post-traumatik, neuropathy sensoris krn HIV, radikulopati, trauma
- Nyeri central: cth mielopathy HIV, multiple sklerosis, penyakit Parkinson, nyeri post-stroke, spinal-cord lesion
Penyebab Tersering Nyeri Neuropatik
Nyeri Neuropatik
Sentral
Nyeri Neuropatik Perifer
Mielopati
kompresif dengan
stenosis spinalis
Mielopati HIV
Multiple sclerosis
Penyakit Parkinson
Mielopati post
iskemik
Poliradikuloneuropati
demielinasi inflamasi akut
dan kronik
Polineuropati alkoholik
Polineuropati oleh karena
kemoterapi
Sindrom nyeri regional
kompleks (complex
Mielopati post
radiasi
Nyeri post stroke
Nyeri post trauma
korda spinalis
Siringomielia
regional pain syndrome)
Neuropati jebakan
(misalnya, carpal tunnel
syndrome)
Neuropati sensoris oleh
karena HIV
Neuralgia iatrogenik
(misalnya, nyeri post
mastektomi atau nyeri post
thorakotomi)
Neuropati sensoris
idiopatik
Kompresi atau infiltrasi
saraf oleh tumor
Neuropati oleh karena
defisiensi nutrisional
Neuropati diabetik
Phantom limb pain
Neuralgia post herpetic
Pleksopati post radiasi
Radikulopati (servikal,
thorakal, atau
lumbosakral)
Neuropatik oleh karena
paparan toksik
Neuralgia trigeminus (Tic
Doulorex)
Neuralgia post trauma
(Tabel 1: Dikutip dari kepustakaan 8)
Nyeri neuropatik juga dapat
dihubungkan dengan penyakit infeksi, yang
paling sering adalah HIV. Cytomegalovirus,
yang sering ada pada penderita HIV, juga dapat
menyebabkan low back pain, radicular pain, dan
mielopati. Nyeri neuropatik adalah hal yang
paling sering dan penting dalam morbiditas
pasien kanker. Nyeri pada pasien kanker dapat
timbul dari kompresi tumor pada jaringan saraf
atau kerusakan sistem saraf karena radiasi atau
kemoterapi.
5. Mekanisme nyeri neuropatik- Perifer: adanya kerusakan saraf
mediator keluar adanya reseptor baru disekitar jaringan shg jaringan yg terasa sakit menyebar. Ada 4 aktivasi etopik (stimulus noksius; reseptor aktif. Pd perifer tjd keabnormalan dlm transmisi rangsangan shg persepsi nyeri salah, mempengaruhi keluarnya cathecolamine)
- Central: 1. Sensitisasi central (mediasi inflamsi substansi P), 2. Disinhibisi, kematian aktivasi mediator pereda, 3. Reorganisasi struktural, serabut C mati, muncul serabut baru Alfa-beta
- Nyeri neuropatik spontan : salah pusat salah memberikan persepsi sensibilitas
6. Penatalaksanaan nyeri neuropatik- Menggunakan obat-obatan ut terapi;
golongan anti-depresan trisiklik dan anti-konvulsan karbamasepin
- Menggunakan obat ut terapi; anti-epilepsi spektrum luas (karbamasepin), obat ut meningkatkan inhibisi neurotransmitter
7. Pada skenario, apa sebenarnya yang sedang dialami oleh pasien?- Pasien mengalami neuralgia trigeminal
krn rasa tertusuk pd gigi. Pd mulut diinnervasi oleh nervus trigeminus.
- Nyeri spontan (berdasarkan gejala), pd skenario tdk ada tanda2 inflamasi dikarenakan kerusakan saraf perifer
8. Penyebab neuralgia trigeminus?- Demielinisasi nervus trigeminus- Tekanan pd saraf, akibat pembengkakan
pembuluh darah (pembuluh darah bengkak menjepit saraf trigeminus), kelainan posisi dr pembuluh arteri shg saraf terjepit oleh arteri
- Tdk ada penyebab sama sekali, resiko terjangkit neuralgia trigeminus bila; perempuan usia>50 tahun
- Adanya tumor- Krn adanya iritasi, misalnya pd
pengobatan PSA kemungkinan adanya iritasi shg dpt mempengaruhi saraf trigeminus
9. Mengapa setelah minum obat pereda nyeri rasa nyeri yang dirasakan tidak hilang?
- Tergantung intensitasnya; obat yg diberikan tdk sesuai intensitasnya
- Dpt diobati dg menggunakan karbamazepin; pemberian obat hrs diawasi o/ dokter krn dpt mempengaruhi fungsi hati. Sblm diberikan obat tsb hrs dites darah dan hati apakah cocok atau tdk menggunakan obat tsb
- Dilakukan pemeriksaan kadar obat dlm darah pasien. Bila kadar mencukupi bisa ditambahkan obat lain cth baklofen
10. Apa hubungan sakit pasien dengan riwayat pengobatan sebelumnya?- Krn adanya iritasi, misalnya pd
pengobatan PSA kemungkinan adanya iritasi shg dpt mempengaruhi saraf trigeminus. Proses PSA kurang steril sebabkan iritasi
11. Gangguan apa saja yang terjadi pada saraf?- Kelainan struktural, kesalahan dalam
organogenesis- Gangguan dalam organ- Gangguan metabolisme