li sgd 2 lbm 1 blok 13

7
Step 1 : - Ekskavasi : proses suatu pembersihan kavitas sampai ke dentin, biasanya menggunakan ekskavator ; pembersihan atau pengambilan jaringan yang ada pada karies ; pengerokkan atau pembuangan dentin lunak pada karies - Kavitas kelas 3 : kavitas pd gigi anterior bagian proksimal namun tidak mencapai incisal ; tjd pd permukaan mesial atau distal pada gigi I atau gigi C, biasanya bentuk lesinya bulat atau kecil - Resin komposit : suatu bahan tambalan, sewarna dengan gigi, dengn bahan dasar polymer, dengan partikel anorganik sbg penguat ; tambalan yang mirip dengan gigi, pengerasannya dgn sinar halogen atau LED ; ada dua jenis : self curing (polymerisasi tjd ketika bahan dicampur),light curing (polymerisasi stlh penyinaran) ; resin akrilik yg tlh ditmbh bahan lain spt bubuk quartz utk membentuk struktur komposit - Indeks DMF-T : metode pengukuran karies gigi pd karies permanen, Decay Missing Filled Step 2 : 1. Diagnosa kasus skenario ? 2. Klasifikasi interval DMF-T ? hubungan DMF-T dengan kasus di skenario ? 3. Etiologi perubahan warna pada tumpatan pasien ? 4. Mengapa pada celah berwarna coklat kehitaman berbayang, terasa lunak saat diekskavasi 5. Perawatan selanjutnya setelah dibuang tumpatannya 6. Jenis pemeriksaan pada kasus tersebut

Upload: rizal-prakoso

Post on 24-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LI SGD LBM 1 BLOK 13

TRANSCRIPT

Page 1: Li Sgd 2 Lbm 1 Blok 13

Step 1 :

- Ekskavasi : proses suatu pembersihan kavitas sampai ke dentin, biasanya menggunakan ekskavator ; pembersihan atau pengambilan jaringan yang ada pada karies ; pengerokkan atau pembuangan dentin lunak pada karies

- Kavitas kelas 3 : kavitas pd gigi anterior bagian proksimal namun tidak mencapai incisal ; tjd pd permukaan mesial atau distal pada gigi I atau gigi C, biasanya bentuk lesinya bulat atau kecil

- Resin komposit : suatu bahan tambalan, sewarna dengan gigi, dengn bahan dasar polymer, dengan partikel anorganik sbg penguat ; tambalan yang mirip dengan gigi, pengerasannya dgn sinar halogen atau LED ; ada dua jenis : self curing (polymerisasi tjd ketika bahan dicampur),light curing (polymerisasi stlh penyinaran) ; resin akrilik yg tlh ditmbh bahan lain spt bubuk quartz utk membentuk struktur komposit

- Indeks DMF-T : metode pengukuran karies gigi pd karies permanen, Decay Missing Filled

Step 2 :

1. Diagnosa kasus skenario ?2. Klasifikasi interval DMF-T ? hubungan DMF-T dengan kasus di skenario ?3. Etiologi perubahan warna pada tumpatan pasien ?4. Mengapa pada celah berwarna coklat kehitaman berbayang, terasa

lunak saat diekskavasi5. Perawatan selanjutnya setelah dibuang tumpatannya6. Jenis pemeriksaan pada kasus tersebut7. Syarat bahan restorasi yang baik8. Patofisiologi dr diagnosa kasus skenario9. Kenapa pada cusp gigi posterior tampak rata ?10. Kenapa gusinya nyeri pada saat menggeretakkan gigi11. Di skenario,gigi I1 menggunakan resin komposit. Macam tambalan

disesuaikan dengan letak gigi ?12.Indikasi dan kontraindikasi resin komposit

STEP 3

Page 2: Li Sgd 2 Lbm 1 Blok 13

1. Tahap pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa - Anamnesa - Pemeriksaan isotop dan scanning electron microscopy : utk melihat

kevitalan dr tumpatan yang telah diaplikasikan pd karies,jika hasilnyaterdapat celah maka perlu dilakukan ekskavasi lebih lanjut krn bisa tjd karies sekunder krn kebocoran mikro

- Pewarnaan Jelaskan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis ? (anamnesa sampai radiografi)

2. Klasifikasi interval DMF-T ? hubungan DMF-T dengan kasus di skenario ?Klasifikasi:

- Sangat rendah : 0,0 – 1,1- Rendah : 1,2 – 2,6- Moderat :2,7 – 4,4- Tinggi : 4,5 – 6,5- Sangat tinggi : > 6,6

Di skenario didapatkan 5 (tinggi), penghitungannya dengan cara D + M + F jika individual,utk kelompok maka D + M + F dibagi jumlah anggota kelompok

3. Etiologi perubahan warna pada tumpatan pasien ?- Kemungkinan tjd karies rekuren,tambalannya tjd kebocoran shg

bakteri,saliva,dll dpt masuk shg menimbulkan karies, termasuk karies rekuren yang lesi dinding. Karies rekuren ada 2 :lesi luar (tdk ada hub dgn tumpatan), lesi dinding (bakteri ada di antara tumpatan dgn kavitas) Tjd kebocoran krn penyusutan RK krn polymerisasi, shg menimbulan celah antara kavitan dan tumpatan dsb celah mikro, shg bakteri bisa masuk ke celah shg tkd akumulasi plak. Proses karies dari whitespot – hitam – lunak ? patofisiologi dan etiologi karies ? komposisi karies ? pembersihan karies sampai mana ? faktor karies sekunder ?

- Tambalan terlalu lama- Akibat penggunaan oklusi dan pengunyahan tdk normal

Page 3: Li Sgd 2 Lbm 1 Blok 13

- Perbedaan thermal antara matriks dengan struktur jaringan gigi shg menimbulkan celah

- Sifat resin komposit yaitu mengabsorpsi cairan, akan tjd penyerapan dan kelarutan bahan yg akan menyebabkan perubahan warna dan kontur

- Faktor intrinsik :Dr resin komposit misal jenis filler, kurang kuat wkt penyinaran

- Faktor eksrinsik :Dr kopi,minuman ringan, dan obat kumur

4. Mengapa pada celah berwarna coklat kehitaman berbayang, terasa lunak saat diekskavasi

- Kebocoran pd Rk bisa mengakibat demineralisasi yg akan menyebar di sepanjang kavitas, produk asam dr bakteri akan menyebabkan pH mjd asam, kristal apatit akan hilang dan lunak saat diekskavasi

- Adanya lesi karies aktif dmn lesi ini memiliki ciri warnanya coklat kehitaman dan konsistensinya lunak

5. Perawatan selanjutnya setelah dibuang tumpatannya- Kavitas dibersihkan, dan diganti dgn tumpatan yg baru, kemudian pasien

di edukasi. Jika kavitas sudah sangat besar,bisa di PSA- Diberi edukasi, jgn mengkonsumsi makanan mengandung warna- Setelah diganti tumpatan baru, lalu diberi edukasi yg berfungsi

menghindari karies sekunder dgn cara melakukan plak kontrol, bisa dengan edukasi diet,selain itu bisa juga dgn teknik tumpatan : antara gigi sebelahnya dengan gigi yg ada tumpatannya harus memiliki celah agar ttp bisa dibersihkan pd celah tsb, lalu pemeriksaan ulang dgn mereview edukasi yg diberikan dan untuk mengathui kondisitumpatan

- Dr skenario pasien juga mengalami bruxism, maka pasien diberi mouth guard

6. Jenis pemeriksaan pada kasus tersebut- Tes perkusi dgn cara mengetuk pelan pd oklusal atau incisal gigi, dgn

ujung instrument. Untuk melihat kondisi periodontal. Fungsi ligamen periodontal ???

Page 4: Li Sgd 2 Lbm 1 Blok 13

- Tes vitalitas menggunakan CE- Tes sondasi : kedalaman karies mengunakan sonde dmn ujung sonde

digoreskan pada kavitas, jika nyangkut maka ada karies. Tujuannya ?- Palpasi ???- Radiografi menggunakan bite wing

7. Syarat bahan restorasi yang baik- Daya serap air rendah- Tahan saliva- Perubahan warnanya lama- Kuat dgn tekanan mekanik- Tidak toksik- Tidak mengiritasi pulpa- Biokompatibelnya baik,konduktivitasnya rendah. Amalgam memiliki

konduktivitas tinggi.- Tingkat resistensi thd keausan rendah- Dpt mengembalikan anatomi gigi

8. Patofisiologi dr karies sekunder pd kasus skenarioAkumulasi plak pd dinding tumpatan - diskolorisasi warna tumpatan - tumpatan rapuh - masuknya bakteri - kebocoran mikro - interaksi bakteri dengan jaringan – karies sekunder

9. Kenapa pada cusp gigi posterior tampak rata ?Karena memiliki kebiasaan menggeretakkan giginya, frekuensi yang semakin lama menyebabkan semakin ausnya permukaan shg terlihat dentinnyaIstilah dari etiologi menggeretakkan gigi ? akibat bruxism apa ?

10. Kenapa gusinya nyeri pada saat menggeretakkan gigiTekanan mekanik yang teralu tinggi, shg jaringan penyokongnya nyeri

11. Di skenario,gigi I1 menggunakan resin komposit. Macam tambalan disesuaikan dengan letak gigi ?Untuk gigi anterior : GIC atau Resin Komposit

Page 5: Li Sgd 2 Lbm 1 Blok 13

Posterior : amalgam, resin komposit krn aplikasinya cukup luas,dan warnanya bisa disesuaikan dgn gigi pasien

12.Indikasi dan kontraindikasi resin komposit

13. Diagnosa kasus skenario ?Karies sekunder,dilihat dr skenario antara tumpatan dengan jaringan terdapat celah coklat kehitaman berbayang hingga ke labial.