li lbm 3 blok 17
DESCRIPTION
fkg unissulaTRANSCRIPT
1. Cara menganalisis sefalometriPPT
2. macam mekanisme bad habit3. OPG?
4. Kenapa setiap tindakan orthodonsi harus didahului pemeriksaan foto profil Mempelajari tipe fasial kasus Mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial Prediksi pertumbuhan Menganalisis kelainan kraniofasial Mendiagnosa kasus Merencanakan perawatan ortodonti Menentukan prognosis
Selain tindakan awal pemerikssan foto profil bisa juga: Evaluasi kasus yang telah dirawat Penelitian
5. Indikasi dan kontraindikasi pencabutan untuk perawatan orthodonsiINDIKASI
Gigi yang berlubang besar sehingga tidak dapat ditambal lagi dan tidak dapat
dilakukan perawatan endodontik, misalnya pada gigi dengan akar bengkok, ataupun
saluran akar buntu
Gigi yang sangat goyah, oleh karena resorbsi tulang alveolar misalnyapada atropi
senilis, patologis, maupun truama.
Gigi impaksi
Untuk kepentingan ortodontik, biasanya hal ini merupakan pecabutan gigi untuk
mendapatkan ruangan yang dibutuhkan dalam perawatannya.
Gigi yang merupakan fokus infeksi, dimana keberadaan gigi yang tidak sehat dapat
merupakan sumber infeksi bagi tubuh
Gigi yang menyebabkan trauma jadingan lunak sekitarnya
Penderita yang mendapat terapi radiasi pada regio kepala dan leher dapat dilakukan
ekstraksi pada gigi yang terkena radiasi. Radiasi dapat menyebabkan kerapuhan gigi,
karies pada gigi, dan pada gigi yang sebelumnya sudah rusak bila terkena radiasi
dapat menjadi lebih parah. Komplikasi yang paling sering oleh karena ekstraksi gigi
setelah terapi radiasi adalah septikemia dan osteoradionecrosis/ORN
Gigi dengan supernumerary, dimana gigi tumbuh berlebih dan tidak normal.
Gigi dengan sisa akar, dimana sisa akar akan menjadi patologis karena hilangnya
pembuluh darah dan jaringan ikat, sehingga kondisi ini membuat akar gigi tidak vital
Gigi dengan fraktur/patah pada bagian tulang alveolar ataupun pada garis fraktur
tulang alveolar.
Gigi yang terletak pada garis fraktur yang mengganggu reposisi.
Keinginan pasien untuk dicabut giginya. Beberapa alasan penderita ingin mencabut
giginya antara lain:
a. Ingin terhindar dari rasa sakit yang sering mengganggu.
b. Ingin diganti dengan gigi tiruan yang menurutnya lebih baik.
c. Enggan /tidak punya waktu untuk datang berulang-ulang ke dokter gigi.
d. Faktor ekonomi.
e. Faktor ketidaktahuan penderita.
Indikasi pencabutan gigi pada gigi decidui/susu antara lain:
1. Gigi ekstra yang menghambat pertumbuhan gigi lain
2. Gigi persistensi, dimana gigi sulung tidak tanggal pada waktunya sehingga
menyebabkan gigi permanen terhambat pertumbuhannya.
3. Gigi susu yang merupakan fokus infeksi
4. Gigi susu dengan karies besar sehingga gigi menjadi non vital
5. Gigi susu yang sudah goyah dan sudah waktunya tanggal
6. Gigi susu yang akarnya menyebabkan ulkus dekubitus.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi pencabutan gigi didasarkan beberapa faktor, yang utama faktor lokal dan
sistemik.
Faktor Lokal
a. Kontraindikasi ekstraksi gigi yang bersifat setempat umumnya menyangkut
suatu infeksi akut jaringan di sekitar gigi. Misalnya gigi dengan kondisi abses
yang menyulitkan anestesi.
b. Sinusitis maksilaris akut. Sinus adalah rongga berisi udara yang terdapat di
sekitar rongga hidung. Sinusitis (infeksi sinus) terjadi jika membran mukosa
saluran pernapasan atas (hidung, kerongkongan, sinus) mengalami
pembengkakan. Pembengkakan tersebut menyumbat saluran sinus yang
bermuara ke rongga hidung. Akibatnya cairan mukus tidak dapat keluar secara
normal. Menumpuknya mukus di dalam sinus menjadi faktor yang mendorong
terjadinya infeksi sinus. Pecabutan gigi terutama gigi premolar dan molar
sebaiknya ditunda sampai sinusitisnya teratasi (Inneke, 1998).
c. Radioterapi kepala dan leher. Alasan melarang ekstraksi dengan keadaan
seperti tersebut diatas adalah bahwa infeksi akut yang berada di sekitar gigi,
akan menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh dan terjadi keadaan
septikemia. Komplikasi lainnya adalah osteoradionekrosis (Koga et al, 2008).
d. Adanya suspek keganasan, yang apabila dilakukan ekstraksi gigi akan
menyebabkan kanker cepat menyebar dan makin ganas.
Faktor sistemik
a. Diabetes mellitus
Pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami penyembuhan
lebih lambat dan cenderung mengalami infeksi, sehingga memerlukan
pemberian antibiotik profilaksis.
b. Kehamilan
Kehamilan bukan kontraindikasi terhadap pembersihan kalkulus ataupun
ekstraksi gigi, karena tidak ada hubungan antara kehamilan dengan
pembekuan darah. Namun perlu diwaspadai terjadinya kondisi hipertensi dan
diabetes mellitus gestasional yang umumnya temporer selama kehamilan.
Umumnya kendala bagi ibu hamil adalah ekstraksi gigi dapat meningkatkan
stress, baik oleh karena nyeri maupun peradangan dari proses pencabutan gigi
yang akan meningkatkan prostaglandin yang berperan dalam kontraksi uterus,
namun hal itu dapat diatasi dengan pemberian analgetik maupun antiinflamasi
yang aman bagi ibu hamil. Bila keadaan umum ibu hamil kurang jelas,
sebaiknya dikonsulkan kebagian obsgyn
c. Kelainan Darah / Blood Dyscrasia
Pasien-pasien dengan penyakit trombositopeni purpura, leukemia, anemia,
hemofilia, maupun kelainan darah lainnya sangat penting untuk diketahui
riwayat penyakitnya sebelum dilakukan tindakan ekstraksi gigi. Untuk itu agar
tidak terjadi komplikasi pasca ekstraksi perlu ditanyakan adakah kelainan
perdarahan seperti waktu perdarahan dan waktu pembekuan darah yang tidak
normal pada penderita.
d. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh
darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh
darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita
menggunakan anestesi lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah
dapat tetap mengalir sehingga terjadi perdarahan pasca ekstraksi.
e. Jaundice/Hepatitis
Pasien dengan penyakit hati dapat mengalami gangguan pembekuan darah
oleh karena defisiensi faktor-faktor pembekuan yang dibentuk oleh hati. Oleh
karenanya pasien dengan penyakit hati dapat menyebabkan “prolonged
hemorrahage” yaitu perdarahan yang terjadi berlangsung lama sehingga bila
penderita akan menerima pencabutan gigi sebaiknya dikirimkan dulu kepada
dokter ahli yang merawatnya