lembaran daerah kota salatiga tahun 2018 nomor 1

350
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022 PEMERINTAH KOTA SALATIGA

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA

TAHUN 2018 NOMOR 1

PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD) KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

Page 2: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

WALIKOTA SALATIGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA

NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SALATIGA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Page 3: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88);

11. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2010 Nomor 6);

12. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 Nomor 4);

Page 4: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

13. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 2);

14. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 9);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA dan

WALIKOTA SALATIGA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Salatiga. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Walikota adalah Walikota Salatiga. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya

disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yang selanjutnya disingkat RPJMN, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Page 5: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, yang selanjutnya disebut RPJMD Provinsi Jawa Tengah, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.

9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005–2025, yang selanjutnya disebut RPJPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

10. Rencana Tata Ruang Wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022 yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.

12. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah, adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.

13. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

14. Pembangunan daerah adalah usaha yang sistematik untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.

15. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.

16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

19. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.

Page 6: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

20. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi

satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

21. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

22. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien dan efektif.

BAB II RPJMD

Pasal 2

(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Walikota terpilih hasil pemilihan Walikota tahun 2017.

(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.

(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN serta memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RTRW.

Pasal 3

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi sebagai: a. landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam

melaksanakan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022;

b. pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah sesuai periode RPJMD;

c. pedoman dalam penyusunan RKPD sesuai periode RPJMD; d. acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai periode RPJMD; e. instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

sesuai periode RPJMD.

Page 7: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

Pasal 4 (1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun

dengan sistematika sebagai berikut: a. BAB I Pendahuluan; b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah; c. BAB III Gambaran Keuangan Daerah; d. BAB IV Permasalahan dan Isu Strategis Daerah; e. BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; f. BAB VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program

Pembangunan Daerah; g. BAB VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan

Program Perangkat Daerah; h. BAB VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; i. BAB IX Penutup.

(2) Dokumen RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 5 (1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap

pelaksanaan RPJMD. (2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi: a. pengendalian terhadap perumusan kebijakan RPJMD; b. pelaksanaan RPJMD; c. evaluasi terhadap hasil RPJMD.

(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV

PERUBAHAN RPJMD

Pasal 6 (1) Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. terjadi perubahan yang mendasar.

Page 8: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1
Page 9: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

WALIKOTA SALATIGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SALATIGA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kota Salatiga Tahun 2017-2022;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa

Barat;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

Page 10: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992

Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3500);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4698);

8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 3);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5

Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5

Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88);

11. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kota Salatiga Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota

Salatiga Tahun 2010 Nomor 6);

12. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga

Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Salatiga

Tahun 2011 Nomor 4);

Page 11: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

13. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 2);

14. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

(Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 9);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA

dan

WALIKOTA SALATIGA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA

TAHUN 2017-2022.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Salatiga.

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas

Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam

sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom.

4. Walikota adalah Walikota Salatiga.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya

disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kota Salatiga.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan

DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah.

7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019, yang selanjutnya disingkat RPJMN,

adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019.

Page 12: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2013-2018, yang selanjutnya disebut

RPJMD Provinsi Jawa Tengah, adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013

sampai dengan tahun 2018.

9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota

Salatiga Tahun 2005–2025, yang selanjutnya disebut

RPJPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah

untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak

tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

10. Rencana Tata Ruang Wilayah, yang selanjutnya disingkat

RTRW, adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga

Tahun 2010-2030.

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

Salatiga Tahun 2017-2022 yang selanjutnya disebut RPJMD

adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk

periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai

dengan tahun 2022.

12. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya

disebut Renstra Perangkat Daerah, adalah dokumen

perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun

terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.

13. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya

disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya

disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan Daerah

untuk periode 1 (satu) tahun.

14. Pembangunan daerah adalah usaha yang sistematik untuk

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki daerah untuk

peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,

kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses

dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah sesuai

dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.

15. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses

untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan

pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku

kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber

daya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.

16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan.

17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

19. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh

Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.

Page 13: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

20. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi

satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat

Daerah atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh

Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan

pembangunan daerah.

21. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala

bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban daerah tersebut.

22. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah adalah

suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai

hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan

tercapainya target secara ekonomis, efisien dan efektif.

BAB II

RPJMD

Pasal 2

(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Walikota terpilih hasil pemilihan Walikota tahun 2017.

(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat

tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan

daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat

Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan

kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka

waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai

dengan tahun 2022.

(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun

dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN serta

memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RTRW.

Pasal 3

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi

sebagai:

a. landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam

melaksanakan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan

tahun 2022;

b. pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah

sesuai periode RPJMD;

c. pedoman dalam penyusunan RKPD sesuai periode RPJMD;

d. acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai periode RPJMD;

e. instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

sesuai periode RPJMD.

Page 14: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

Pasal 4

(1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun

dengan sistematika sebagai berikut:

a. BAB I Pendahuluan;

b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah;

c. BAB III Gambaran Keuangan Daerah;

d. BAB IV Permasalahan dan Isu Strategis Daerah;

e. BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;

f. BAB VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program

Pembangunan Daerah;

g. BAB VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan

Program Perangkat Daerah;

h. BAB VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

i. BAB IX Penutup.

(2) Dokumen RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 5

(1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap

pelaksanaan RPJMD.

(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

a. pengendalian terhadap perumusan kebijakan RPJMD;

b. pelaksanaan RPJMD;

c. evaluasi terhadap hasil RPJMD.

(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB IV

PERUBAHAN RPJMD

Pasal 6

(1) Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa

proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata

cara penyusunan rencana pembangunan daerah yang

diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa

substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. terjadi perubahan yang mendasar.

Page 15: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

(2) Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dan huruf b, tidak dapat dilakukan apabila sisa masa berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun.

(3) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, mencakup terjadinya bencana alam,

goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah atau perubahan

kebijakan nasional. (4) Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi pedoman penyusunan RKPD dan penyusunan

Perubahan Renstra Perangkat Daerah.

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 7

RKPD Tahun 2017 dan RKPD Tahun 2018 yang telah ditetapkan

sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku.

Pasal 8

Penyusunan RKPD Tahun 2023 berpedoman pada RPJPD pada tahapan keempat yaitu tahun 2020-2024, serta mengacu pada RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah pada periode

berkenaan.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Salatiga.

Ditetapkan di Salatiga pada tanggal

WALIKOTA SALATIGA,

YULIYANTO

Diundangkan di Salatiga

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KOTA SALATIGA,

FAKRUROJI

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN NOMOR

NOREG PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA, PROVINSI JAWA TENGAH:

( 1 / 2018 )

Page 16: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA

NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022

I. UMUM

Pada hakikatnya perencanaan pembangunan daerah merupakan

bagian integral yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan

pembangunan nasional dengan arah, tujuan, kebijakan, sasaran dan

prioritasnya sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional. Kebijakan tersebut selanjutnya dituangkan

dalam RPJMN dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai

wujud masa depan yang diinginkan dalam kurun waktu lima tahun.

RPJMN sebagai rencana jangka menengah selanjutnya diterjemahkan

secara kongkrit, spesifik dan operasional menjadi rencana operasional

tahunan.

Selain untuk mencapai sasaran pembangunan nasional,

pembangunan daerah juga bertujuan untuk meningkatkan hasil-hasil

pembangunan daerah bagi masyarakat secara adil dan merata agar

masyarakat lebih sejahtera.

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan

cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi

Walikota berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perlu disusun Rencana Pembangunan

Daerah kurun waktu 5 (lima) tahun.

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari

visi, misi, dan program Walikota untuk waktu 5 (lima) tahun yang

penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMN,

memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,

kebijakan umum, program pembangunan daerah dan program

kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Penyusunan

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dilakukan secara partisipatif

dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan, serta

mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 17: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digunakan sebagai pedoman

penyusunan Renstra Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun

terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 dan pedoman

penyusunan RKPD pada setiap tahun anggaran.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, perlu

membentuk Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR

Page 18: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA

NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD)

KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022

Page 19: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................. i DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... I - 1 1.1. Latar Belakang .................................................................. I - 1

1.2. Landasan Hukum ............................................................. I - 3

1.3. Hubungan Antar Dokumen ............................................... I - 5 1.4. Maksud dan Tujuan .......................................................... I - 7

1.5. Sistematika Penulisan ....................................................... I - 8

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ......................................... II - 1 2.1. Aspek Geografi dan Demografi ........................................... II - 1

2.1.1. Aspek Geografi .................................................................. II - 1 1. Karakteristik Lokasi, Luas dan Batas Wilayah ................ II - 1

2. Kondisi Topologi ............................................................ II - 3

3. Kondisi Geologi dan Hidrologi ........................................ II - 3 4. Kondisi Klimatologi ........................................................ II - 6

5. Penggunaan Lahan ........................................................ II - 6 6. Gambaran Potensi Pengembangan Wilayah .................... II - 8

a. Kawasan Budidaya .................................................... II - 8 b. Kawasan Lindung ...................................................... II - 15

c. Wilayah Rawan Bencana ............................................ II - 17

2.1.2. Kondisis Demografi ........................................................... II - 18 1. Jumlah Penduduk ......................................................... II - 18

2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ........................................................................ II - 19

3. Tingkat Kepadatan Penduduk ........................................ II - 20 2.2. Aspek Kesejahteraan Rakyat .............................................. II - 26

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ................. II - 20 1. Pertumbuhan Ekonomi ................................................. II - 20

2. Pertumbuhan PDRB Kota Salatiga ................................. II - 22

3. PDRB per Kapita ........................................................... II - 26 4. Laju Inflasi .................................................................... II - 27

5. Indeks Gini ................................................................... II - 28 6. Penduduk Miskin .......................................................... II - 30

7. Indeks Pembangunan Manusia ...................................... II - 32 a. Angka Harapan Hidup (AHH) ..................................... II - 34

b. Harapan Lama Sekolah (HLS) .................................... II - 36 c. Rata-rata Lama Sekolah ............................................. II - 38

d. Pengeluaran Riil per Kapita ....................................... II - 39

8. Indeks Pembangunan Gender ........................................ II - 40 9. Indeks Pemberdayaan Gender ........................................ II - 42

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ............................................... II - 43 1. Angka Partisipasi Kasar ................................................. II - 43

2. Angka Partisipasi Murni ................................................ II - 44 3. Rasio Penduduk yang Bekerja ........................................ II - 44

4. Tingkat Pengangguran Terbuka ..................................... II - 45

2.3. Aspek Pelayanan Umum .................................................... II - 46 2.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan

Dasar ............................................................................... II - 46 1. Urusan Pendidikan ........................................................ II - 46

2. Urusan Kesehatan ......................................................... II - 49 3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang .............. II - 58

4. Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman .............. II - 61 5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan

Perlindungan Masyarakat .............................................. II - 62

6. Urusan Sosial ............................................................... II - 64

Page 20: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

ii

2.3.2. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib

Non Pelayanan Dasar ........................................................ II - 67 1. Urusan Tenaga Kerja ..................................................... II - 67

2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ............................................................................. II - 69

3. Urusan Pangan ............................................................. II - 71 4. Urusan Pertanahan ....................................................... II - 72

5. Urusan Lingkungan Hidup ............................................ II - 72

6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil .............................................................................. II - 75

7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................. II - 76 8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana .................................................................... II - 77 9. Urusan Perhubungan .................................................... II - 78

10. Urusan Komunikasi dan Informatika ........................... II - 80 11. Urusan Koperasi dan UKM .......................................... II - 81

12. Urusan Penanaman Modal ........................................... II - 82

13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga ............................. II - 84 14. Urusan Statistik .......................................................... II - 85

15. Urusan Persandian ...................................................... II - 85 16. Urusan Kebudayaan .................................................... II - 86

17. Urusan Perpustakaan .................................................. II - 86 18. Urusan Kearsipan ....................................................... II - 87

2.3.3. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Pilihan ................. II - 88

1. Urusan Kelautan dan Perikanan .................................... II - 88 2. Urusan Pariwisata ......................................................... II - 89

3. Urusan Pertanian .......................................................... II - 90 4. Urusan Perdagangan ..................................................... II - 92

5. Urusan Perindustrian .................................................... II - 93 6. Urusan Transmigrasi ..................................................... II - 94

2.3.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ........................... II - 95 1. Perencanaan ................................................................. II - 95

2. Penelitian dan Pengembangan ....................................... II - 96

3. Keuangan ..................................................................... II - 97 4. Kepegawaian ................................................................. II - 98

2.3.5. Fungsi Penunjang Lainnya ................................................ II - 99 1. Pengawasan .................................................................. II - 99

2. Sekretariat DPRD .......................................................... II - 100 3. Sekretariat Daerah ........................................................ II - 101

4. Kecamatan .................................................................... II - 107

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ................................................ III - 1

3.1. Kinerja Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2026 .. III - 1 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD ................................................ III - 1

3.1.1.1 Pendapatan Daerah ........................................................... III - 2 3.1.1.2 Belanja Daerah ................................................................. III - 5

3.1.1.3 Pembiayaan Daerah .......................................................... III - 8 3.1.2. Neraca Daerah .................................................................. III - 10

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ...................... III - 19

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ......................................... III - 19 3.2.2. Analisis Pembiayaan ......................................................... III - 23

3.3. Kerangka Pendanaan ........................................................ III - 25 3.3.1. Proyeksi berdasarkan Data Masa Lalu ............................... III - 25

1. Proyeksi Pendapatan ..................................................... III - 25 2. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang

Bersifat Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama ......... III - 28 3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan ..................................... III - 30

Page 21: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

iii

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS.......................................... IV - 1

4.1. Permasalahan Pembangunan ............................................ IV - 1

4.1.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar ......................................... IV - 1 1. Urusan Pendidikan ........................................................ IV - 1

2. Urusan Kesehatan ......................................................... IV - 1 3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang .............. IV - 2

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman .. IV - 3 5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan

Pelindungan Masyarakat ............................................... IV - 3

6. Urusan Sosial ............................................................... IV - 3 4.1.2. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar .................................. IV - 4

1. Urusan Tenaga Kerja ..................................................... IV - 4 2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan

Anak ............................................................................. IV - 4 3. Urusan Pangan ............................................................. IV - 5

4. Urusan Pertanahan ....................................................... IV - 5 5. Urusan Lingkungan Hidup ............................................ IV - 5

6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil .............................................................................. IV - 5 7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................. IV - 6

8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana .................................................................... IV - 6

9. Urusan Perhubungan .................................................... IV - 6 10. Urusan Komunikasi dan Informatika ........................... IV - 6

11. Urusan Koperasi dan UKM .......................................... IV - 7

12. Urusan Penanaman Modal ........................................... IV - 7 13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga ............................. IV - 7

14. Urusan Statistik .......................................................... IV - 8 15. Urusan Persandian ...................................................... IV - 8

16. Urusan Kebudayaan .................................................... IV - 8 17. Urusan Perpustakaan .................................................. IV - 8

18. Urusan Kearsipan ....................................................... IV - 8 4.1.3. Urusan Pilihan .................................................................. IV - 9

1. Urusan Kelautan dan Perikanan .................................... IV - 9

2. Urusan Pariwisata ......................................................... IV - 9 3. Urusan Pertanian .......................................................... IV - 9

4. Urusan Perdagangan ..................................................... IV - 9 5. Urusan Perindustrian .................................................... IV - 10

6. Urusan Transmigrasi ..................................................... IV - 10 4.1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ........................... IV - 10

1. Perencanaan ................................................................. IV - 10 2. Penelitian dan Pengembangan ....................................... IV - 10

3. Keuangan ..................................................................... IV - 10

4. Kepegawaian ................................................................. IV - 11 4.1.5. Fungsi Penunjang Lainnya ................................................ IV - 11

1. Pengawasan .................................................................. IV - 11 2. Sekretariat DPRD .......................................................... IV - 11

3. Sekretariat Daerah ........................................................ IV - 12 4. Kecamatan .................................................................... IV - 13

4.2. Isu Strategis ..................................................................... IV - 14

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN .............................................. V - 1

5.1. Visi ................................................................................... V - 1 5.2. Misi .................................................................................. V - 2

5.3. Tujuan dan Sasaran .......................................................... V - 7

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ...................................................................................... VI - 1

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 ................... VI - 1

Page 22: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

iv

6.2. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 ............................................................. VI - 6 A. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wilayah

Jawa Tengah ................................................................. VI - 7 B. Arah Pembangunan Kewilayahan Kota Salatiga .............. VI - 9

6.3. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Salatiga Tahun 2005-2025 ................ VI - 13

6.4. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kota Salatiga Tahun 2010-2030 ............................ VI - 20 6.5. Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga

Tahun 2017-2022 ............................................................. VI - 22 6.6. Arah Kebijakan Jangka Menengah Kota Salatiga

Tahun 2017-2022 ............................................................. VI - 31 6.7. Program Pembangunan Daerah ......................................... VI - 38

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM

PERANGKAT DAERAH ................................................................. VII - 1

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH .......... VIII - 1

BAB IX PENUTUP ..................................................................................... IX -1

Page 23: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Keterkaitan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan ......... I - 7

Gambar 2.1. Peta Kota Salatiga ............................................................. II - 2 Gambar 2.2. Persentase Luas Penggunaan Lahan Tahun 2015 ............... II - 8

Gambar 2.3. Piramida Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur di Kota Salatiga Tahun 2016 .................................... II - 19 Gambar 2.4. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga,

Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 ....... II - 21 Gambar 2.5. Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga dengan

Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016 ...................................................................... II - 21

Gambar 2.6. Posisi Relatif PDRB ADHB Kota Salatiga Tahun 2015 ......... II - 24 Gambar 2.7. Posisi Relatif PDRB ADHK Kota Salatiga Tahun 2015 .......... II - 25

Gambar 2.8. Perkembangan PDRB per Kapita Kota Salatiga, Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2011-2015 ......................................... II - 26 Gambar 2.9. Posisi Relatif PDRB per Kapita Kota Salatiga Tahun 2015 ... II - 27

Gambar 2.10. Perkembangan Inflasi Kota Salatiga Tahun 2012-2017 (April “year On year) ........................................................... II - 28

Gambar 2.11. Posisi Relatif Inflasi Kota Salatiga dibandingkan Kota Lainnya, Provinsi dan Nasional Tahun 2016 .................................... II - 28

Gambar 2.12. Perkembangan Indeks Gini Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2011-2015 ......................................... II - 29 Gambar 2.13. Posisi Relatif Indeks Gini Kota Salatiga Tahun 2015 ........... II - 30

Gambar 2.14. Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional 2012-2016 ............................... II - 30

Gambar 2.15. Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga Tahun 2016 ...................................................................... II - 31

Gambar 2.16. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kota Salatiga

Tahun 2012-2016 ............................................................. II - 31 Gambar 2.17. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kota Salatiga Berdasarkan

Tingkat Kesejahteraan ....................................................... II - 32 Gambar 2.18. Perkembangan IPM Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan

Nasional Tahun 2012-2016 ............................................... II - 33 Gambar 2.19. Posisi Relatif IPM Kota Salatiga dibandingkan dengan Kota Lain,

Provinsi dan Nasional Tahun 2016 .................................... II - 34 Gambar 2.20. Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Salatiga,

Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2012-2016 ................... II - 35

Gambar 2.21. Posisi Relatif Angka Harapan Hidup (AHH Kota Salatiga Tahun 2016 ...................................................................... II - 36

Gambar 2.22. Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016 .................... II - 37

Gambar 2.23. Posisi Relatif Harapan Lama Sekolah Kota Salatiga Tahun 2016 ....................................................................... II - 37

Gambar 2.24. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016 .................... II - 38

Gambar 2.25. Posisi Relatif Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga,

Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 ............ II - 39 Gambar 2.26. Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kota Salatiga,

Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2016 .................... II - 40 Gambar 2.27. Posisi Relatif Pengeluaran Rill Per Kapita Kota Salatiga

Tahun 2016 ...................................................................... II - 40 Gambar 2.28. Perkembangan IPG Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2010-2015 ......................................... II - 41

Gambar 2.29. Posisi Relatif IPG Kota Salatiga Tahun 2015 ....................... II - 41 Gambar 2.30. Perkembangan IDG Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2011-2015 ......................................... II - 42 Gambar 2.31. Posisi Relatif IDG Kota Salatiga Tahun 2015 ...................... II - 43

Gambar 2.32. Perkembangan APK PAUD, SD dan SMP Kota Salatiga, Tahun 2012-2016 ............................................................. II - 43

Page 24: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

vi

Gambar 2.33. Perkembangan APM SMP/MTs Kota Salatiga,

Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 ....... II - 44 Gambar 2.34. Perkembangan TPAK Kota Salatiga, Jawa Tengah dan

Nasional Tahun 2011-2015 ............................................... II - 45 Gambar 2.35. Posisi Relatif TPAK Kota Salatiga Tahun 2015 .................... II - 45

Gambar 2.36. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 ............................................... II - 46

Gambar 3.1. Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 2

Gambar 3.2. Grafik Proporsi Unsur-unsur Pendapatan terhadap Total Pendapatan Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016 .. III - 3

Gambar 3.3. Grafik Perkembangan Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 5

Gambar 3.4. Grafik Proporsi Unsur-unsur Belanja terhadap

Total Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ........ III - 6 Gambar 3.5. Perkembangan Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah

dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 8

Gambar 3.6. Perkembangan Jumlah Nilai Aset Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 10

Gambar 5.1. Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah

Tahun 2013–2018 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022 ............................................................. V - 5

Gambar 5.2. Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022 ..................... V - 6

Page 25: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 1

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah

atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)

berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan

kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi

Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga merupakan hasil proses politik

terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh

masyarakat, yang dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk lima tahun yang akan datang. Visi

pembangunan jangka menengah Kota Salatiga tahun 2017-2022 adalah :

“Salatiga HATI BERIMAN yang SMART”

Berdasarkan pernyataan visi di atas, maka terdapat makna yang terkandung

dalam visi tersebut berdasarkan masing-masng frase. Visi Kota Salatiga memiliki

dua frase, yaitu kata HATI BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN

merupakan singkatan dari kata SEHAT, TERTIB, BERSIH, INDAH dan AMAN.

Sementara itu kata SMART merupakan singkatan dari SEJAHTERA, MANDIRI dan

BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam

kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.

Penjelasan Makna Visi Salatiga HATI BERIMAN yang SMART

Unsur Visi Penjelasan

Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ mengandung arti “Sejiwa dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap

penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut

Agama dan Kepercayaan masing-masing”

“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna

“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/ masyarakat Salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan

Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu, masyarakat

Indonesia yang adil dan makmur materiil spiritual” (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)

Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, yang

dicapai melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan

pembangunan berwawasan lingkungan

Page 26: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 2

Unsur Visi Penjelasan

Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta

berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan

potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan

makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan

keselarasan pembangunan, toleransi dan hubungan antar pemangku kepentingan

Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai

pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih,

profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi

supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia

Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi

masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN

dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri dan dalam RPJMD Jawa

Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari.

Jika disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2. Persandingan Visi Kota Salatiga

dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah

Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga

RPJPN

2005–2025

RPJMN

2015-2019

RPJPD

2005–2025

RPJMD

2013-2018

RPJPD

2005–2025

RPJMD 2017-

2022

INDONESIA

YANG MANDIRI,

MAJU, ADIL

DAN MAKMUR

INDONESIA YANG

BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN

BERLANDASKAN GOTONG

ROYONG

JAWA

TENGAH YANG

MANDIRI,

MAJU, SEJAHTERA,

DAN LESTARI

MENUJU

JAWA TENGAH

SEJAHTERA

DAN BERDIKARI,

(Mboten

Korupsi, Mboten

Ngapusi)

SALATIGA

YANG MAJU, DEMOKRATIS

DAN NYAMAN

Salatiga HATI

BERIMAN yang SMART

(Sejahtera,

Mandiri dan Bermartabat)

5.2. Misi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan

visi. Rumusan misi menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh guna

mencapai visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022.

Untuk mencapai visi “Salatiga Hari Beriman yang Smart” ditetapkan

9 (sembilan) misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Page 27: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 3

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana.

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.

4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang

berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota.

6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah,

Kecil dan Mikro.

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan

memperluas akses lapangan pekerjaan.

8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.

9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Keterkaitan antara unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

ke dalam masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3.

Keterkaitan Unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 pada masing-masing Misi

No Unsur Visi Salatiga

HATI BERIMAN yang

SMART

Misi RPJMD Kota Salatiga 2017-2022

A. Frase Sehat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

B. Frase Tertib dan Aman

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

C. Frase Bersih dan

Indah

4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan

infrastruktur perkotaan yang berwawasan

lingkungan

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota

D. Frase Mandiri 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan

Mikro

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah

dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan

E. Frase Sejahtera 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

F.

Frase Bermartabat 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang

baik (good governance)

Page 28: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 4

Jika dikaitkan dengan misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025, maka

misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.

sebagai berikut:

Tabel 5.4. Keselarasan Antara Misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025

dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

No Misi RPJPD Kota Salatiga

Tahun 2005-2025

Misi RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022

1 Misi 1 : Mewujudkan SDM yang

berkualitas melalui peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi agar mampu mengadaptasi perkembangan global

dengan tetap berlandaskan pada

norma dan nilai-nilai luhur masyarakat

Misi 1: Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

2 Misi 2 : Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah berbasis

pada potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi

kerakyatan

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

3 Misi 3 : Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Terwujudnya Tata Kelola

Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin

berkualitas, profesional, bersih dan

bermartabat, serta semakin meningkatnya peran dan fungsi

pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

didukung oleh infrastruktur dan teknologi maju

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good

governance)

4 Misi 4 : Mewujudkan demokrasi

yang berdasarkan hukum, bermartabat, bertanggungjawab

dan berkeadilan

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

5 Misi 5 : Mewujudkan penataan

pembangunan yang berwawasan lingkungan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan

lingkungan

6 Misi 6 : Mewujudkan fasilitas dan

utilitas Kota Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Page 29: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 5

Sementara itu keterkaitan antara misi RPJMD Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digambarkan

melalui bagan berikut :

Visi RPJMD Jateng Tahun 2013-

2018 “Menuju Jawa Tengah

Sejahtera Dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten

Ngapusi””

Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 : “Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Misi 1 : Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,

Berdaulat di Bidang Politik,

Berdikari di Bidang Ekonomi dan

Berkepribadian di Bidang

Kebudayaan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai

budaya.

Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat yang Berkeadilan,

Menanggulangi Kemiskinan dan

Pengangguran

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

Misi 3 : Mewujudkan

Penyelenggaraan Pemerintahan

Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,

Jujur dan Transparan, “Mboten

Korupsi, Mboten Ngapusi”

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan

Sosial Masyarakat untuk

Meningkatkan Persatuan dan

Kesatuan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan

lingkungan

Misi 5 : Memperkuat Partisipasi

Masyarakat dalam Pengambilan

Keputusan dan Proses

Pembangunan yang Menyangkut

Hajat Hidup Orang Banyak

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Misi 6 : Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik untuk Memenuhi

Kebutuhan Dasar Masyarakat

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan

Jawa Tengah yang Berkelanjutan

dan Ramah Lingkungan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance)

Gambar 5.1.

Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013–2018

dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022

Page 30: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 6

Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 jika dikaitkan dengan misi

pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Visi RPJMN Tahun 2015-2019 :

”Terwujudnya Indonesia Yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”

Visi RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022 : “Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Misi 1 : Mewujudkan keamanan

nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian

Indonesia sebagai negara kepulauan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Misi 2 : Mewujudkan masyarakat

maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara

hukum

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

Misi 3 : Mewujudkan politik luar

negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup

manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan

lingkungan

Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang

berdaya saing

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Misi 6 : Mewujudkan Indonesia

menjadi negara maritim yang

mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance)

Gambar 5.2.

Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022

Page 31: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 7

Tabel 5.5.

Keselarasan Antara Nawa Cita Nasional dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Nawa Cita Misi RPJMD Salatiga 2017-2022

Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga negara

Misi 3 : Meningkatkan ketentraman,

ketertiban dan kondusifitas wilayah

Membuat pemerintah tidak absen dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif dan demokratis

Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan

publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance)

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang

berwawasan lingkungan

Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan

air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

Misi 3 : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program

Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan

Indonesia Sejahtera.

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan

pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial,

kesetaraan gender dan perlindungan anak

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha

Menengah, Kecil dan Mikro

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Melakukan revolusi karakter bangsa melalui

kebijakan penataan kembali kurikulum

pendidikan nasional

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan

memperluas akses lapangan pekerjaan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan

pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan

memperkuat pendidikan kebhinekaan

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

5.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu

strategis yang dihadapi untuk periode tahun 2017-2022. Tujuan yang ditetapkan

berdasarkan misi pembangunan lima tahun ke depan Kota Salatiga adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi

seluruh masyarakat.

2. Meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya serta melestarikan

warisan budaya Kota Salatiga.

Page 32: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 8

3. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga.

4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian pertumbuhan

penduduk.

5. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman

guna menunjang efektifitas pembangunan.

6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung

pertumbuhan wilayah secara merata.

7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan dan

saluran pembuangan limbah.

8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan

berkelanjutan.

9. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi, lingkungan

perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi masyarakat dalam

rangka peningkatan kualitas hidup.

10. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.

11. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada peningkatan

kerja sama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam memperluas

kesempatan kerja di Kota Salatiga.

12. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani

masalah kesejahteraan sosial.

13. Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pencapaian

kesetaraan dan keadilan gender.

14. Meningkatkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam

menunjang kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Sementara itu yang dimaksud dengan sasaran adalah kondisi yang

menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang ingin dicapai mendasarkan pada

tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan non

formal bagi masyarakat.

2. Meningkatnya aktivitas seni gelar karya budaya dan kelestarian warisan

budaya.

3. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.

4. Meningkatnya angka keselamatan ibu dan anak.

5. Menurunnya penyakit menular dan tidak menular.

6. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.

7. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat

dan wilayah yang kondusif.

8. Meningkatnya kualitas sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai

untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi.

Page 33: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 9

9. Meningkatnya kualitas penataaan ruang dan pengendalian pemanfaatan

ruang.

10. Meningkatnya kuantitas dan fungsi sarana prasarana drainase dan pengairan

serta pembuangan air limbah.

11. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

12. Tersedianya dan optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan

ramah lingkungan.

13. Meningkatnya pemerataan sarana prasarana permukiman, sanitasi dan air

bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

14. Meningkatnya kuantitas dan daya saing UMKM, koperasi dan industri.

15. Meningkatnya kinerja perdagangan.

16. Meningkatnya kunjungan wisata pada berbagai destinasi unggulan.

17. Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan

masyarakat.

18. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

19. Meningkatnya realisasi investasi.

20. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja daerah.

21. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS.

22. Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.

23. Meningkatnya cakupan hak-hak anak, kesetaraan dan keberdayaan

perempuan.

24. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik pada unit-unit

pelayanan publik.

25. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan penerapan teknologi

informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

26. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil

Negara (ASN).

Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran berdasarkan

masing-masing misi pada RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 disajikan pada

tabel berikut :

Page 34: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 10

Tabel 5.6.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Misi Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran Idnikator Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1. Meningkatkan

kualitas pelayanan

pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal dan

menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya

Meningkatkan

penyelenggaraan

pendidikan yang

berkualitas dan merata bagi

seluruh

masyarakat

Rata-rata

Lama Sekolah

Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95

Harapan Lama

Sekolah

Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99

Meningkatnya

Akses dan

kualitas pendidikan dasar

dan pendidikan

non formal bagi masyarakat

Angka

Partisiapsi

Sekolah PAUD

% 48 52 56 60 64 68 72 72

Angka Partisiapsi

Sekolah SD/MI

% 89,5 90 92 94 96 98 100 100

Angka

Partisiapsi

Sekolah SMP/MTs

% 85,4 87 89 91 93 95 97 97

Meningkatkan apresiasi pada

seni dan karya

budaya serta melestarikan

warisan budaya

Kota Salatiga

Cakupan seni dan Cagar

budaya yang

dilestarikan

Meningkatnya aktivitas seni

gelar karya

budaya dan kelestarian

warisan budaya

% 34,5 38 42 46 50 54 58 58

Persentase

kelompok seni dan komunitas

budaya yang

dibina

% 39,5 44 48 52 56 60 64 64

Persentase

Cagar Budaya yang

dilestarikan

% 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2

Meningkatkan

prestasi pemuda dan olahraga

Peringkat

dalam Porda

Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5

Meningkatnya

prestasi pemuda

dan olahraga

Persentase

pemuda

berwirausaha

% 3 3 4 4 5 5 6 6

Persentase atlet

berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00

Page 35: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 11

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

2. Meningkatkan

kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan

keluarga berencana

Meningkatkan

derajat

kesehatan masyarakat dan

pengendalian

pertumbuhan penduduk

Angka Usia

Harapan Hidup

Tahun 76,87 76,90 76,92 76,95 76,97 77,00 77,02 77,02

Meningkatnya angka

keselamatan ibu

dan anak

Angka Kematian Ibu

/100.000 KH

157,00 157,00

157,00

157,00

117,00

117,00

117,00

117,00

Angka

Kematian Bayi

/1000

KH

15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75

Prevalensi

balita Gizi

Buruk

%

0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

Menurunnya

penyakit menular dan tidak

menular

Sucses Rate TB

Kota Salatiga

% 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 85,00

Prevalensi Hipertensi

Penduduk Usia

diatas 18

tahun

% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25

Laju Pertumbuhan

penduduk

% 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32

Terkendalinya

pertumbuhan penduduk

TFR (Total

Fertility Rate)

% 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40

3. Meningkatkan ketentraman,

ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Menciptakan tatanan

kehidupan

masyarakat yang tentram,

tertib dan aman

guna menunjang efektifitas

pembangunan

Indeks/ Angka kriminalitas

Indeks 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06

Meningkatnya

ketenteraman, ketertiban umum,

perlindungan

masyarakat serta wilayah yang

kondusif

Cakupan

Penegakan Peraturan

Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba

/

10.000 penddk

2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00

Page 36: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 12

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

4. Meningkatkan

kualitas penataan

ruang dan infrastruktur

perkotaan yang

berwawasan lingkungan

Meningkatkan

kualitas

penataan ruang dan

infrastruktur

dalam mendukung

pertumbuhan

wilayah secara

merata

Persentase

kawasan wajah

kota yang tertata dengan

baik (%)

% 45 50 55 60 65 70 75 75

Meningkatnya kualitas sarana

prasarana jalan

dan jembatan yang memadai

untuk

kenyamanan dan kelancaran

transportasi

Persentase jalan dalam

kondisi baik

% 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75

Meningkatnya

kualitas

penataaan ruang dan pengendalian

pemanfaatan

ruang

Tingkat

ketaatan

terhadap Rencana Tata

Ruang Wilayah

(RTRW)

% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00

Meningkatkan

kualitas sarana dan prasarana

drainase,

pengairan dan saluran

pembuangan

limbah

Persentase

wilayah dengan infrastruktur

kondisi baik

% 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00

Meningkatnya

kuantitas dan

fungsi sarana prasarana

darinase dan

pengairan serta pembuanga air

limbah

Persentase

jaringan

drainse dalam kondisi baik

% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100,00

Persentase

jaringan irigasi

kondisi baik

% 92

93 95 97 99 100 100 100

Meningkatkan

kualitas

lingkungan hidup dalam

mendukung

pembangunan berkelanjutan

Indeks

Kualitas

Lingkungan Hidup

Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66

Meningkatnya

kualitas

lingkungan hidup

Indeks

pencemaran

air

Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47.67 47.87 47.87

Indeks

pencemaran udara

Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57

Page 37: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 13

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Indeks tutupan

lahan

Nilai 59,38 59,38 59,39 59,39 59,4 59,4 59,41 59,41

Penyediaan dan

optimalisasi

sarana trasnportasi

massal yang

berkualitas dan ramah lingkungan

Persentase

kendaraan

angkutan umum yang

memenuhi

persyaratan teknis dan laik

jalan

% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00

5. Meningkatkan

kualitas pelayanan

air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Mewujudkan

peningkatan

kualitas pelayanan air

bersih, sanitasi,

lingkungan perumahan dan

permukiman

perkotaan yang merata bagi

masyarakat

dalam rangka

peningkatan kualitas hidup

Persentase

luasan

kawasan kumuh

perkotaan

% 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99

Meningkatnya

pemerataan

sarana prasarana

permukiman, serta sanitasi dan

air bersih sebagai

kebutuhan dasar masyarakat

Cakupan

lingkungan

yang sehat dan

aman yang

didukung

dengan PSU

% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63

Cakupan

ketersediaan

rumah layak

huni

% 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62

6. Mengembangkan

ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah,

Kecil dan Mikro

Meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan

perkapita

penduduk

Pertumbuhan

Ekonomi

% 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45

PDRB per

kapita

Ribu

rupiah

53.033

(2015)

58.9

93

61.9

73

64.9

53

67.9

33

70.9

13

73.8

93

73.893

Meningkatnya

kuantitas dan daya saing

UMKM, koperasi

dan Industri

Persentase

usaha mikro dan kecil yang

dibina

% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86

Page 38: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 14

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Persentase

KSP/USP

koperasi sehat

% 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53

Persentase

pertumbuhan Industri Kecil

dan Menengah

% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Meningkatnya

kinerja

perdagangan

Peningkatan

kontribusi

sektor perdagangan

terhadap PDRB

% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72

Meningkatnya

kunjungan wisata

pada berbagai destinasi

unggulan

Jumlah

Kunjungan

wisata

Orang 120.000 120.0

00

125.0

00

130.0

00

140.0

00

150.0

00

160.0

00

160.000

Meningkatnya

produktivitas pertanian dan

perikanan, serta

ketahanan

pangan masyarakat

Produktivitas

tanaman pangan utama

- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73

- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36

Produksi

perikanan

budidaya

Ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000

Produksi Daging Sapi

Potong

kg 912.425 1.018.010

1.018.270

1.018.270

1.018.530

1.018.530

1.018.530

1.018.530

Meningkatnya

keberdayaan

masyarakat dalam

pembangunan

Persentase

peningkatan

Swadaya masarakat

%/th 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 39: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 15

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

7. Meningkatkan

kerjasama, daya

saing daerah dan daya tarik investasi

dan memperluas

akses lapangan pekerjaan

Mewujudkan

pengelolaan

potensi daerah yang mendorong

pada

peningkatan kerjasama antar

daerah dan

antar pelaku

investasi dalam memperluas

kesempatan

kerja di Kota Salatiga

Pertumbuhan

nilai investasi

% 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3

Meningkatnya realisasi investasi

Kenaikan nilai investasi PMA

Milyar Rupiah

245,249 255,249

265,749

276,749

288,749

301,249

314,749

314,749

Kenaikan nilai

investasi

PMDN

Milyar

Rupiah

153,678 155,1

78

156,8

78

158,6

78

160,6

78

163,3

78

166,5

78

166,578

Tingkat

pengangguran terbuka

% 6,43

(2015)

6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73

Meningkatnya

penyerapan tenaga kerja

daerah

Persentase

Penempatan Tenaga Kerja

% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40

8. Meningkatkan kesejahteraan

sosial, kesetaraan

gender dan perlindungan anak

Meningkatkan ketahanan sosial

masyarakat

dalam mencegah dan menangani

masalah

kesejahteraan sosial

Persentase penduduk

miskin

% 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7

Meningkatnya kualitas

penanganan

PMKS

Cakupan penanganan

PMKS

% 15 16 17 18 19 20 21 21

Skor Pola

Pangan Harapan

Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2

Meningkatnya

konsumsi pangan

beragam, bergizi seimbang, dan

aman

Proporsi

penduduk

dengan asupan kalori

minimum di

bawah 1400 kkal/

kapita/hari

Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5

Meningkatkan

perlindungan,

pemenuhan hak-hak anak,

dan pencapaian

Score capaian

KLA

Score 0 239 500 650 675 675 680 680

IPG Indeks 96,02

(2015)

96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20

Page 40: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 16

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

kesetaraan dan

keadilan gender

IDG Indeks 80,83

(2015)

80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57

Meningkatnya

cakupan hak-hak

anak, kesetaraan dan keberdayaan

perempuan

Persentase

kelembagaan

forum anak tingkat kota,

kecamatan dan

kelurahan

% 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14

Persentase

perempuan dalam

parlemen

% 28 28 28 28 32 32 32 32

Sumbangan

perempuan

dalam pendapatan

kerja

% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89

9. Meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan

mewujudkan

tatakelola

pemerintahan yang baik (good

governance)

Meningkatkan

pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

pemerintah

daerah dalam menunjang

kualitas

pelayanan publik dan tata

kelola

pemerintahan

Indeks PMPRB Nilai 58,25 60 60 62 62 65 65 65

Meningkatnya

kepuasan

masyarakat atas pelayanan publik

pada unit-unit

pelayanan publik

Rata-rata SKM

(Skor

Kepuasan Masyarakat)

% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75

Meningkatnya

keterbukaan informasi publik

dan penerapan

teknologi informasi dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

Tingkat

ketersediaan media

informasi

publik

% 14 15 50 70 80 90 100 100

Tingkat

pengembangan

layanan E Government dan

smart city

% 20 26 53 72 82 91 100 100

Page 41: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 17

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Presentase

ketersediaan

data statistik

% 0 50 60 70 80 90 100 100

Persentase

perangkat daerah yang

telah

menerapkan manajemen

arsip secara

lebih efektif (e-arsip)

% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5

Meningkatnya profesionalisme

dan kompetensi

sumberdaya aparatur sipil

negara (ASN)

Indeks Profesionalitas

ASN

Skor 0 90,53 90,6 90,65 90,7 90,75 90,8 90,8

Meningkatnya

partisipasi dan

akuntabilitas kinerja birokrasi

pemerintah

Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Skor LAKIP/

LKjIP

Skor 56,95 60 62,5 65 67,5 70 72,5 72,5

Page 42: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 1

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah

atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)

berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan

kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi

Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga merupakan hasil proses politik

terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh

masyarakat, yang dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk lima tahun yang akan datang. Visi

pembangunan jangka menengah Kota Salatiga tahun 2017-2022 adalah :

“Salatiga HATI BERIMAN yang SMART”

Berdasarkan pernyataan visi di atas, maka terdapat makna yang terkandung

dalam visi tersebut berdasarkan masing-masng frase. Visi Kota Salatiga memiliki

dua frase, yaitu kata HATI BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN

merupakan singkatan dari kata SEHAT, TERTIB, BERSIH, INDAH dan AMAN.

Sementara itu kata SMART merupakan singkatan dari SEJAHTERA, MANDIRI dan

BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam

kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.

Penjelasan Makna Visi Salatiga HATI BERIMAN yang SMART

Unsur Visi Penjelasan

Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ mengandung arti “Sejiwa dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap

penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut

Agama dan Kepercayaan masing-masing”

“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna

“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/ masyarakat Salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan

Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu, masyarakat

Indonesia yang adil dan makmur materiil spiritual” (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)

Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, yang

dicapai melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan

pembangunan berwawasan lingkungan

Page 43: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 2

Unsur Visi Penjelasan

Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta

berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan

potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan

makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan

keselarasan pembangunan, toleransi dan hubungan antar pemangku kepentingan

Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai

pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih,

profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi

supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia

Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi

masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN

dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri dan dalam RPJMD Jawa

Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari.

Jika disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2. Persandingan Visi Kota Salatiga

dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah

Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga

RPJPN

2005–2025

RPJMN

2015-2019

RPJPD

2005–2025

RPJMD

2013-2018

RPJPD

2005–2025

RPJMD 2017-

2022

INDONESIA

YANG MANDIRI,

MAJU, ADIL

DAN MAKMUR

INDONESIA YANG

BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN

BERLANDASKAN GOTONG

ROYONG

JAWA

TENGAH YANG

MANDIRI,

MAJU, SEJAHTERA,

DAN LESTARI

MENUJU

JAWA TENGAH

SEJAHTERA

DAN BERDIKARI,

(Mboten

Korupsi, Mboten

Ngapusi)

SALATIGA

YANG MAJU, DEMOKRATIS

DAN NYAMAN

Salatiga HATI

BERIMAN yang SMART

(Sejahtera,

Mandiri dan Bermartabat)

5.2. Misi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan

visi. Rumusan misi menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh guna

mencapai visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022.

Untuk mencapai visi “Salatiga Hari Beriman yang Smart” ditetapkan

9 (sembilan) misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Page 44: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 3

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana.

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.

4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang

berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota.

6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah,

Kecil dan Mikro.

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan

memperluas akses lapangan pekerjaan.

8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.

9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Keterkaitan antara unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

ke dalam masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3.

Keterkaitan Unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 pada masing-masing Misi

No Unsur Visi Salatiga

HATI BERIMAN yang

SMART

Misi RPJMD Kota Salatiga 2017-2022

A. Frase Sehat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

B. Frase Tertib dan Aman

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

C. Frase Bersih dan

Indah

4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan

infrastruktur perkotaan yang berwawasan

lingkungan

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota

D. Frase Mandiri 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan

Mikro

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah

dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan

E. Frase Sejahtera 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

F.

Frase Bermartabat 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang

baik (good governance)

Page 45: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 4

Jika dikaitkan dengan misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025, maka

misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.

sebagai berikut:

Tabel 5.4. Keselarasan Antara Misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025

dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

No Misi RPJPD Kota Salatiga

Tahun 2005-2025

Misi RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022

1 Misi 1 : Mewujudkan SDM yang

berkualitas melalui peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi agar mampu mengadaptasi perkembangan global

dengan tetap berlandaskan pada

norma dan nilai-nilai luhur masyarakat

Misi 1: Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

2 Misi 2 : Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah berbasis

pada potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi

kerakyatan

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

3 Misi 3 : Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Terwujudnya Tata Kelola

Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin

berkualitas, profesional, bersih dan

bermartabat, serta semakin meningkatnya peran dan fungsi

pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

didukung oleh infrastruktur dan teknologi maju

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good

governance)

4 Misi 4 : Mewujudkan demokrasi

yang berdasarkan hukum, bermartabat, bertanggungjawab

dan berkeadilan

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

5 Misi 5 : Mewujudkan penataan

pembangunan yang berwawasan lingkungan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan

lingkungan

6 Misi 6 : Mewujudkan fasilitas dan

utilitas Kota Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Page 46: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 5

Sementara itu keterkaitan antara misi RPJMD Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digambarkan

melalui bagan berikut :

Visi RPJMD Jateng Tahun 2013-

2018 “Menuju Jawa Tengah

Sejahtera Dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten

Ngapusi””

Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 : “Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Misi 1 : Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,

Berdaulat di Bidang Politik,

Berdikari di Bidang Ekonomi dan

Berkepribadian di Bidang

Kebudayaan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai

budaya.

Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat yang Berkeadilan,

Menanggulangi Kemiskinan dan

Pengangguran

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

Misi 3 : Mewujudkan

Penyelenggaraan Pemerintahan

Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,

Jujur dan Transparan, “Mboten

Korupsi, Mboten Ngapusi”

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan

Sosial Masyarakat untuk

Meningkatkan Persatuan dan

Kesatuan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan

lingkungan

Misi 5 : Memperkuat Partisipasi

Masyarakat dalam Pengambilan

Keputusan dan Proses

Pembangunan yang Menyangkut

Hajat Hidup Orang Banyak

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Misi 6 : Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik untuk Memenuhi

Kebutuhan Dasar Masyarakat

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan

Jawa Tengah yang Berkelanjutan

dan Ramah Lingkungan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance)

Gambar 5.1.

Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013–2018

dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022

Page 47: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 6

Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 jika dikaitkan dengan misi

pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Visi RPJMN Tahun 2015-2019 :

”Terwujudnya Indonesia Yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”

Visi RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022 : “Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Misi 1 : Mewujudkan keamanan

nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian

Indonesia sebagai negara kepulauan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Misi 2 : Mewujudkan masyarakat

maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara

hukum

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

Misi 3 : Mewujudkan politik luar

negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup

manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan

lingkungan

Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang

berdaya saing

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Misi 6 : Mewujudkan Indonesia

menjadi negara maritim yang

mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance)

Gambar 5.2.

Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022

Page 48: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 7

Tabel 5.5.

Keselarasan Antara Nawa Cita Nasional dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Nawa Cita Misi RPJMD Salatiga 2017-2022

Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga negara

Misi 3 : Meningkatkan ketentraman,

ketertiban dan kondusifitas wilayah

Membuat pemerintah tidak absen dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif dan demokratis

Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan

publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance)

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang

berwawasan lingkungan

Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan

air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

Misi 3 : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program

Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan

Indonesia Sejahtera.

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan

pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial,

kesetaraan gender dan perlindungan anak

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha

Menengah, Kecil dan Mikro

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Melakukan revolusi karakter bangsa melalui

kebijakan penataan kembali kurikulum

pendidikan nasional

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan

memperluas akses lapangan pekerjaan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan

pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan

memperkuat pendidikan kebhinekaan

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

5.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu

strategis yang dihadapi untuk periode tahun 2017-2022. Tujuan yang ditetapkan

berdasarkan misi pembangunan lima tahun ke depan Kota Salatiga adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi

seluruh masyarakat.

2. Meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya serta melestarikan

warisan budaya Kota Salatiga.

Page 49: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 8

3. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga.

4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian pertumbuhan

penduduk.

5. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman

guna menunjang efektifitas pembangunan.

6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung

pertumbuhan wilayah secara merata.

7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan dan

saluran pembuangan limbah.

8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan

berkelanjutan.

9. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi, lingkungan

perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi masyarakat dalam

rangka peningkatan kualitas hidup.

10. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.

11. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada peningkatan

kerja sama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam memperluas

kesempatan kerja di Kota Salatiga.

12. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani

masalah kesejahteraan sosial.

13. Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pencapaian

kesetaraan dan keadilan gender.

14. Meningkatkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam

menunjang kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Sementara itu yang dimaksud dengan sasaran adalah kondisi yang

menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang ingin dicapai mendasarkan pada

tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan non

formal bagi masyarakat.

2. Meningkatnya aktivitas seni gelar karya budaya dan kelestarian warisan

budaya.

3. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.

4. Meningkatnya angka keselamatan ibu dan anak.

5. Menurunnya penyakit menular dan tidak menular.

6. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.

7. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat

dan wilayah yang kondusif.

8. Meningkatnya kualitas sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai

untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi.

Page 50: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 9

9. Meningkatnya kualitas penataaan ruang dan pengendalian pemanfaatan

ruang.

10. Meningkatnya kuantitas dan fungsi sarana prasarana drainase dan pengairan

serta pembuangan air limbah.

11. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

12. Tersedianya dan optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan

ramah lingkungan.

13. Meningkatnya pemerataan sarana prasarana permukiman, sanitasi dan air

bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

14. Meningkatnya kuantitas dan daya saing UMKM, koperasi dan industri.

15. Meningkatnya kinerja perdagangan.

16. Meningkatnya kunjungan wisata pada berbagai destinasi unggulan.

17. Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan

masyarakat.

18. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

19. Meningkatnya realisasi investasi.

20. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja daerah.

21. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS.

22. Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.

23. Meningkatnya cakupan hak-hak anak, kesetaraan dan keberdayaan

perempuan.

24. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik pada unit-unit

pelayanan publik.

25. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan penerapan teknologi

informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

26. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil

Negara (ASN).

Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran berdasarkan

masing-masing misi pada RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 disajikan pada

tabel berikut :

Page 51: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 10

Tabel 5.6.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Misi Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran Idnikator Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1. Meningkatkan

kualitas pelayanan

pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal dan

menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya

Meningkatkan

penyelenggaraan

pendidikan yang

berkualitas dan merata bagi

seluruh

masyarakat

Rata-rata

Lama Sekolah

Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95

Harapan Lama

Sekolah

Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99

Meningkatnya

Akses dan

kualitas pendidikan dasar

dan pendidikan

non formal bagi masyarakat

Angka

Partisiapsi

Sekolah PAUD

% 48 52 56 60 64 68 72 72

Angka Partisiapsi

Sekolah SD/MI

% 89,5 90 92 94 96 98 100 100

Angka

Partisiapsi

Sekolah SMP/MTs

% 85,4 87 89 91 93 95 97 97

Meningkatkan apresiasi pada

seni dan karya

budaya serta melestarikan

warisan budaya

Kota Salatiga

Cakupan seni dan Cagar

budaya yang

dilestarikan

Meningkatnya aktivitas seni

gelar karya

budaya dan kelestarian

warisan budaya

% 34,5 38 42 46 50 54 58 58

Persentase

kelompok seni dan komunitas

budaya yang

dibina

% 39,5 44 48 52 56 60 64 64

Persentase

Cagar Budaya yang

dilestarikan

% 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2

Meningkatkan

prestasi pemuda dan olahraga

Peringkat

dalam Porda

Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5

Meningkatnya

prestasi pemuda

dan olahraga

Persentase

pemuda

berwirausaha

% 3 3 4 4 5 5 6 6

Persentase atlet

berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00

Page 52: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 11

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

2. Meningkatkan

kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan

keluarga berencana

Meningkatkan

derajat

kesehatan masyarakat dan

pengendalian

pertumbuhan penduduk

Angka Usia

Harapan Hidup

Tahun 76,87 76,90 76,92 76,95 76,97 77,00 77,02 77,02

Meningkatnya angka

keselamatan ibu

dan anak

Angka Kematian Ibu

/100.000 KH

157,00 157,00

157,00

157,00

117,00

117,00

117,00

117,00

Angka

Kematian Bayi

/1000

KH

15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75

Prevalensi

balita Gizi

Buruk

%

0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

Menurunnya

penyakit menular dan tidak

menular

Sucses Rate TB

Kota Salatiga

% 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 85,00

Prevalensi Hipertensi

Penduduk Usia

diatas 18

tahun

% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25

Laju Pertumbuhan

penduduk

% 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32

Terkendalinya

pertumbuhan penduduk

TFR (Total

Fertility Rate)

% 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40

3. Meningkatkan ketentraman,

ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Menciptakan tatanan

kehidupan

masyarakat yang tentram,

tertib dan aman

guna menunjang efektifitas

pembangunan

Indeks/ Angka kriminalitas

Indeks 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06

Meningkatnya

ketenteraman, ketertiban umum,

perlindungan

masyarakat serta wilayah yang

kondusif

Cakupan

Penegakan Peraturan

Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba

/

10.000 penddk

2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00

Page 53: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 12

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

4. Meningkatkan

kualitas penataan

ruang dan infrastruktur

perkotaan yang

berwawasan lingkungan

Meningkatkan

kualitas

penataan ruang dan

infrastruktur

dalam mendukung

pertumbuhan

wilayah secara

merata

Persentase

kawasan wajah

kota yang tertata dengan

baik (%)

% 45 50 55 60 65 70 75 75

Meningkatnya kualitas sarana

prasarana jalan

dan jembatan yang memadai

untuk

kenyamanan dan kelancaran

transportasi

Persentase jalan dalam

kondisi baik

% 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75

Meningkatnya

kualitas

penataaan ruang dan pengendalian

pemanfaatan

ruang

Tingkat

ketaatan

terhadap Rencana Tata

Ruang Wilayah

(RTRW)

% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00

Meningkatkan

kualitas sarana dan prasarana

drainase,

pengairan dan saluran

pembuangan

limbah

Persentase

wilayah dengan infrastruktur

kondisi baik

% 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00

Meningkatnya

kuantitas dan

fungsi sarana prasarana

darinase dan

pengairan serta pembuanga air

limbah

Persentase

jaringan

drainse dalam kondisi baik

% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100,00

Persentase

jaringan irigasi

kondisi baik

% 92

93 95 97 99 100 100 100

Meningkatkan

kualitas

lingkungan hidup dalam

mendukung

pembangunan berkelanjutan

Indeks

Kualitas

Lingkungan Hidup

Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66

Meningkatnya

kualitas

lingkungan hidup

Indeks

pencemaran

air

Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47.67 47.87 47.87

Indeks

pencemaran udara

Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57

Page 54: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 13

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Indeks tutupan

lahan

Nilai 59,38 59,38 59,39 59,39 59,4 59,4 59,41 59,41

Penyediaan dan

optimalisasi

sarana trasnportasi

massal yang

berkualitas dan ramah lingkungan

Persentase

kendaraan

angkutan umum yang

memenuhi

persyaratan teknis dan laik

jalan

% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00

5. Meningkatkan

kualitas pelayanan

air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Mewujudkan

peningkatan

kualitas pelayanan air

bersih, sanitasi,

lingkungan perumahan dan

permukiman

perkotaan yang merata bagi

masyarakat

dalam rangka

peningkatan kualitas hidup

Persentase

luasan

kawasan kumuh

perkotaan

% 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99

Meningkatnya

pemerataan

sarana prasarana

permukiman, serta sanitasi dan

air bersih sebagai

kebutuhan dasar masyarakat

Cakupan

lingkungan

yang sehat dan

aman yang

didukung

dengan PSU

% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63

Cakupan

ketersediaan

rumah layak

huni

% 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62

6. Mengembangkan

ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah,

Kecil dan Mikro

Meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan

perkapita

penduduk

Pertumbuhan

Ekonomi

% 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45

PDRB per

kapita

Ribu

rupiah

53.033

(2015)

58.9

93

61.9

73

64.9

53

67.9

33

70.9

13

73.8

93

73.893

Meningkatnya

kuantitas dan daya saing

UMKM, koperasi

dan Industri

Persentase

usaha mikro dan kecil yang

dibina

% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86

Page 55: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 14

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Persentase

KSP/USP

koperasi sehat

% 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53

Persentase

pertumbuhan Industri Kecil

dan Menengah

% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Meningkatnya

kinerja

perdagangan

Peningkatan

kontribusi

sektor perdagangan

terhadap PDRB

% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72

Meningkatnya

kunjungan wisata

pada berbagai destinasi

unggulan

Jumlah

Kunjungan

wisata

Orang 120.000 120.0

00

125.0

00

130.0

00

140.0

00

150.0

00

160.0

00

160.000

Meningkatnya

produktivitas pertanian dan

perikanan, serta

ketahanan

pangan masyarakat

Produktivitas

tanaman pangan utama

- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73

- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36

Produksi

perikanan

budidaya

Ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000

Produksi Daging Sapi

Potong

kg 912.425 1.018.010

1.018.270

1.018.270

1.018.530

1.018.530

1.018.530

1.018.530

Meningkatnya

keberdayaan

masyarakat dalam

pembangunan

Persentase

peningkatan

Swadaya masarakat

%/th 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 56: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 15

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

7. Meningkatkan

kerjasama, daya

saing daerah dan daya tarik investasi

dan memperluas

akses lapangan pekerjaan

Mewujudkan

pengelolaan

potensi daerah yang mendorong

pada

peningkatan kerjasama antar

daerah dan

antar pelaku

investasi dalam memperluas

kesempatan

kerja di Kota Salatiga

Pertumbuhan

nilai investasi

% 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3

Meningkatnya realisasi investasi

Kenaikan nilai investasi PMA

Milyar Rupiah

245,249 255,249

265,749

276,749

288,749

301,249

314,749

314,749

Kenaikan nilai

investasi

PMDN

Milyar

Rupiah

153,678 155,1

78

156,8

78

158,6

78

160,6

78

163,3

78

166,5

78

166,578

Tingkat

pengangguran terbuka

% 6,43

(2015)

6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73

Meningkatnya

penyerapan tenaga kerja

daerah

Persentase

Penempatan Tenaga Kerja

% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40

8. Meningkatkan kesejahteraan

sosial, kesetaraan

gender dan perlindungan anak

Meningkatkan ketahanan sosial

masyarakat

dalam mencegah dan menangani

masalah

kesejahteraan sosial

Persentase penduduk

miskin

% 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7

Meningkatnya kualitas

penanganan

PMKS

Cakupan penanganan

PMKS

% 15 16 17 18 19 20 21 21

Skor Pola

Pangan Harapan

Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2

Meningkatnya

konsumsi pangan

beragam, bergizi seimbang, dan

aman

Proporsi

penduduk

dengan asupan kalori

minimum di

bawah 1400 kkal/

kapita/hari

Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5

Meningkatkan

perlindungan,

pemenuhan hak-hak anak,

dan pencapaian

Score capaian

KLA

Score 0 239 500 650 675 675 680 680

IPG Indeks 96,02

(2015)

96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20

Page 57: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 16

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

kesetaraan dan

keadilan gender

IDG Indeks 80,83

(2015)

80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57

Meningkatnya

cakupan hak-hak

anak, kesetaraan dan keberdayaan

perempuan

Persentase

kelembagaan

forum anak tingkat kota,

kecamatan dan

kelurahan

% 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14

Persentase

perempuan dalam

parlemen

% 28 28 28 28 32 32 32 32

Sumbangan

perempuan

dalam pendapatan

kerja

% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89

9. Meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan

mewujudkan

tatakelola

pemerintahan yang baik (good

governance)

Meningkatkan

pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

pemerintah

daerah dalam menunjang

kualitas

pelayanan publik dan tata

kelola

pemerintahan

Indeks PMPRB Nilai 58,25 60 60 62 62 65 65 65

Meningkatnya

kepuasan

masyarakat atas pelayanan publik

pada unit-unit

pelayanan publik

Rata-rata SKM

(Skor

Kepuasan Masyarakat)

% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75

Meningkatnya

keterbukaan informasi publik

dan penerapan

teknologi informasi dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

Tingkat

ketersediaan media

informasi

publik

% 14 15 50 70 80 90 100 100

Tingkat

pengembangan

layanan E Government dan

smart city

% 20 26 53 72 82 91 100 100

Page 58: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 17

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Presentase

ketersediaan

data statistik

% 0 50 60 70 80 90 100 100

Persentase

perangkat daerah yang

telah

menerapkan manajemen

arsip secara

lebih efektif (e-arsip)

% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5

Meningkatnya profesionalisme

dan kompetensi

sumberdaya aparatur sipil

negara (ASN)

Indeks Profesionalitas

ASN

Skor 0 90,53 90,6 90,65 90,7 90,75 90,8 90,8

Meningkatnya

partisipasi dan

akuntabilitas kinerja birokrasi

pemerintah

Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Skor LAKIP/

LKjIP

Skor 56,95 60 62,5 65 67,5 70 72,5 72,5

Page 59: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.Aspek Geografi

1. Karakteristik Lokasi, Luas dan Batas Wilayah

Kota Salatiga terletak pada posisi yang cukup unik baik segi geografis

maupun administratif. Kota Salatiga secara astronomis terletak antara 007o.17’

dan 007o.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110o.27’.56,81” dan 110o.32’.4,64”

Bujur Timur. Kota Salatiga memiliki ketinggian 450-825 meter diatas

permukaan air laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 23oC-28oC, sebagaimana

diketahui bahwa tinggi rendahnya suatu tempat berpengaruh terhadap suhu

udara tersebut. Semakin tinggi letak suatu daerah, suhu udaranya semakin

rendah. Setiap naik 100 meter tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan turun

rata-rata 0,65°C sehingga menyebabkan kondisi udara menjadi sejuk.

Kota Salatiga merupakan wilayah yang banyak dikelilingi oleh beberapa

gunung, antara lain Gunung Merbabu, Telomoyo, Payung dan Rong.

Keberadaan beberapa gunung tersebut menyebabkan Kota Salatiga memiliki

tingkat kesuburan tanah dan potensi alam yang cukup besar.

Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten

Semarang, dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan, Kauman Lor dan

Pejaten)

Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo dan Watu Agung)

Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Sukoharjo dan

Glawan)

Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Tegal Waton dan

Nyamat)

Sebelah Selatan : Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Samirono, Jetak)

Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Karang

Duren)

Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Jombor, Sraten

dan Gedangan)

Kecamatan Getasan (Desa Polobogo)

Page 60: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 2

Sumber : Dokumen RTRW Kota Salatiga

Gambar 2.1 Peta Kota Salatiga

Luas wilayah Kota Salatiga ± 5.678,110 ha atau ± 56,78 km² secara

administratif terbagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 23 (dua puluh tiga)

kelurahan yang terdiri dari 1.089 RT dan 200 RW, data selengkapnya sebagai

berikut:

Tabel 2.1. Data Jumlah RT/RW dan Luas Wilayah Kota Salatiga

Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan

NO KECAMATAN/KELURAHAN LUAS

WILAYAH(±ha)

Jumlah

RT

Jumlah

RW

1. KECAMATAN SIDOREJO 16.292 305 59

1. Kelurahan Salatiga

2. Kelurahan Bugel

3. Kelurahan Sidorejo Lor

4. Kelurahan Blotongan

5. Kelurahan Pulutan

6. Kelurahan Kauman Kidul

2.020

2.944

2.761

4.238

2.371

1.958

80

21

88

71

20

25

12

6

14

15

5

7

Page 61: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 3

NO KECAMATAN/KELURAHAN LUAS

WILAYAH(±ha)

Jumlah

RT

Jumlah

RW

2. KECAMATAN SIDOMUKTI 11.460 229 37

1. Kelurahan Mangunsari

2. Kelurahan Dukuh

3. Kelurahan Kecandran

4. Kelurahan Kalicacing

2.908

3.772

3.993

787

91

73

26

39

15

9

6

7

3. KECAMATAN TINGKIR 15.601 294 48

1. Kelurahan Kalibening

2. Kelurahan Sidorejo Kidul

3. Kelurahan Kutowinangun Lor

4. Kelurahan Kutowinangun Kidul

5. Kelurahan Gendongan

6. Kelurahan Tingkir Tengah

7. Kelurahan Tingkir Lor

2.775

5.996

1.970

1.020

689

1.378

1.773

9

32

89

70

38

32

24

3

8

6

8

5

10

8

4. KECAMATAN ARGOMULYO 18.526 262 56

1. Kelurahan Ledok

2. Kelurahan Cebongan

3. Kelurahan Tegalrejo

4. Kelurahan Randuacir

5. Kelurahan Kumpulrejo

6. Kelurahan Noborejo

1.873

1.381

1.884

3.776

6.290

3.322

66

22

58

36

43

37

13

6

9

8

10

10

Sumber : BPS, Salatiga Dalam Angka, 2017

2. Kondisi Topografi

Berdasarkan aspek topografi, wilayah Kota Salatiga dibagi menjadi

3 (tiga) kategori yaitu:

a. Daerah Bergelombang ± 65%, terdiri dari:

Kelurahan: Dukuh, Ledok, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,

Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo dan Kauman Kidul.

b. Daerah Miring ± 25%, terdiri dari:

Kelurahan: Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul, Tingkir Lor,

Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah dan Cebongan.

c. Daerah Datar ± 10%, terdiri dari:

Kelurahan: Kalicacing, Noborejo, Kalibening dan Blotongan.

3. Kondisi Geologi dan Hidrologi

Berdasarkan kondisi geomorfologinya, Kota Salatiga di kelompokan

dalam 3 (tiga) satuan morfologi yaitu satuan morfologi puncak gunung api,

tubuh gunungapi dan kaki gunung api berikut rinciannya:

a. Satuan morfologi puncak gunung api

Satuan ini didirikan oleh bentuk kerucut gunung api pada bagian puncak,

yang menempati daerah penyelidikan bagian barat daya berupa puncak

Gunung Merbabu dan bagian barat puncak Gunung Telomoyo. Ketinggian

tempat umumnya lebih dari 1400 mdpl, dengan ketinggian lereng lebih

dari 35o. Batuan penyusun satuan morfologi daerah ini adalah endapan

Page 62: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 4

volkanik muda hasil kegiatan dari Gunung Merbabu yang terdiri atas lava

basal dan andesit, pola aliran sungainya menunjukkan pola radian yang

divergen.

b. Satuan morfologi tubuh gunung api

Satuan ini menempati bagian barat daya daerah penyelidikan, melampar

dari tenggara ke barat laut sepanjang lereng Gunung Merbabu dan Gunung

Telomoyo dan menempati bagian kecil di barat laut sebagai lereng Gunung

Ungaran. Ketinggiannya antara 400-1400 mdpl dan kemiringan lereng

antara 10o-50o. Satuan ini tersusun oleh endapan volkanik muda, lahar

dan lava, sungai-sungai yang mengalir di daerah ini umumnya mempunyai

pola aliran sub-pararel dan sub-radial.

c. Satuan morfologi kaki gunungapi

Satuan ini menempati bagian besar daerah penyelidikan yang melampar

mulai dari bagian tengah ke utara, timur laut, dan tenggara sebagian dari

kaki Gunung Merbabu, Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo.

Ketinggiannya kurang dari 500 mdpl dan kemiringan lereng antara 5o-30o.

Satuan morfologi ini tersusun oleh endapan-endapan vulkanik dan batuan

sedimen tersier, sungai-sungai yang mengalir di daerah ini umumnya

mempunyai pola aliran sun-dendritik dan radial yang konvergen di sekitar

rawa pening.

Tekstur tanah di Kota Salatiga dibedakan menjadi tanah Latosol Coklat

dan tanah Latosol Coklat Tua. Secara rinci diuraikan dibawah ini:

a. Tanah Latosol Coklat

Bahan induknya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, teksture remah dan

konsegtasinya gembur, produktivitas tanah sedang sampai tinggi. Jenis

tanah ini terdapat di sebagian wilyah Kota Salatiga dan hal ini sangat baik

ditanami padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, cengkih dan lain-

lain.

b. Tanah Latosol Coklat Tua

Bahan dasarnya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, tekstur tanahnya

remah dan konsegtasinya gembur sekali. Tanah ini terdapat di bagian

ujung kota, sekitar Pegunungan Payung Rong. Tanah ini cocok sekali

ditanami kopi, teh, coklat, padi, pisang, cengkih, dan tanaman campuran.

Kondisi hidrologi di Kota Salatiga dapat dibagi menjadi air permukaan

dan air bawah tanah (hidrogeologi). Untuk memenuhi kebutuhan akan air

bersih, dapat diperoleh dari air permukaan berupa air sungai dan mata air.

Sedangkan air bawah tanah (hidrogeologi) didapat dengan menggali sumur

dangkal.

Page 63: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 5

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Salatiga meliputi pengelolahan wilayah

sungai Jratunseluna yang merupakan wilayah sungai strategis nasional

mencakup DAS Tuntang. Sumber-sumber air baku yang dapat dimanfaat

antara lain :

a. Mata air Senjoyo melayani Kelurahan: Tingkir Lor, Tingkir Tengah, Ledok,

Tegalrejo, Mangunsari, Kalicacing, Kecandran, Sidorejo Lor, Pulutan dan

Mangunsari;

b. Mata air Kaligojek melayani Kelurahan: Kalibening, Sidorejo Kidul,

Kutowinangun Kidul, Kutowinangun Lor dan Salatiga;

c. Mata air Kaligethek, Kalimatan dengan debit 18 (delapan belas) liter per

detik dan Kalisombo timur dengan debit 10 (sepeluh) liter per detik

melayani Kelurahan: Kuntowinangun Lor, Bugel, Salatiga, Sidorejo Lor

dan Blotongan;

d. Sumur artesis Jalan Sukowati melayani Kelurahan: Kalicacing,

Mangunsari dan Kecandran;

e. Sumur artesis Cebongan melayani Kelurahan: Ledok dan Tegalrejo;

f. Sumur artesis Tegalsari melayani Kelurahan: Kalibening dan Sidorejo

Kidul;

g. Rencana pembangunan embung ditetapkan di Kecamatan Argomulyo

sebagai penyediaan kebutuhan air baku, pertanian dan pengendalian

banjir.

Sedangkan untuk aliran sungai yang dapat dimanfaatkan yaitu:

1) Sungai Senjoyo di Kelurahan: Tingkir Tengah, Tingkir Lor, Sidorejo Kidul,

Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul;

2) Sungai Setro di Kelurahan Kauman Kidul;

3) Sungai Jetis di Kelurahan: Randuacir, Noborejo, Cebongan, Ledok,

Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul;

4) Sungai Ngaglik di Kelurahan: Kumpulrejo, Randuacir, Tegalrejo, Ledok,

Gendongan, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul;

5) Sungai Nanggulan di Kelurahan: Kutowinangun Lor dan Kutowinangun

Kidul;

6) Sungai Ngawen di Kelurahan: Kumpulrejo, Tegalrejo dan Mangunsari;

7) Sungai Sraten di Kelurahan: Kumpulrejo, Mangunsari, Kelurahan Dukuh

dan Kecandran;

8) Sungai Sawahan di Kelurahan: Kumpulrejo, Dukuh dan Kecandran;

9) Sungai Ngemplak di Kelurahan: Dukuh dan Kecandran.

Page 64: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 6

4. Kondisi Klimatologi

Kondisi iklim di Kota Salatiga beriklim tropis dengan suhu udara rata-

rata 23oC-28oC. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan

topografi dan perputaran/ pertemuan arus udara. Jumlah curah hujan di Kota

Salatiga beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat, dengan jumlah

curah hujan di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebanyak 2.124 mm dengan

rata-rata hari hujan 84 hari dan rata-rata curah hujan

sebanyak 25,29 mm/hari. Curah hujan tertinggi berada di bulan April

sebanyak 460 mm dengan hari hujan 16 hari dan rata rata curah hujan

sebanyak 28,75 mm/hari. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Curah Hujan, Hari Hujan dan Rata-rata Curah Hujan

di Kota Salatiga Tahun 2015

Bulan Curah Hujan Hari Hujan Rata-Rata Curah

Hujan

Januari 374 16 23,375

Februari 239 11 21,73

Maret 374 16 23,375

April 460 16 28,75

Mei 153 6 25,5

Juni 0 0 0

Juli 0 0 0

Agustus 0 0 0

September 0 0 0

Oktober 0 0 0

November 174 7 24,857

Desember 350 12 29,166

2015 2.124 84 25,29 Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016

5. Penggunaan Lahan

Wilayah Kota Salatiga tercatat seluas 5.678 ha, terbagi dalam empat

kecamatan masing-masing Argomulyo merupakan wilayah yang paling

luas 1852 ha, kemudian Sidorejo 1.624 ha, Sidomukti 1.145 ha dan

Tingkir 1.054 ha. Dilihat dari penggunaan lahan tahun 2015, 56,781 km2 dari

wilayah seluas 7.805 km2 atau 13,75% merupakan lahan sawah dan

48,976 km2 atau 86,25% adalah bukan lahan sawah. Alih fungsi lahan sawah

merupakan hal yang tidak bisa dihindari, setiap tahunnya penurunan luas

lahan sawah karena beralih fungsi menjadi pemukiman ataupun infrastruktur

lain seperti jalan atau industri.

Pada tahun 2015, penggunaan lahan sawah digunakan sebagai lahan

sawah pengairan teknis sebesar 46,72% dan lainnya digunakan sebagai

berpengairan setengah teknis, sederhana dan tadah hujan. Ahli fungsi lahan

dari sawah menjadi pekarangan paling tinggi terjadi di Kecamatan Sidorejo

Page 65: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 7

dengan luas 20.176 m2 dan Kecamatan Sidomukti seluas 6.007 m2, sedangkan

Kecamatan Tingkir seluas 748 m2.

Lahan bukan sawah sebagian besar merupakan tegal/kebun pada

tahun 2015 sebesar 27,14% yang pada umumnya digunakan untuk

pekarangan di mana kecamatan yang menggunakan tegal menjadi pekarangan

di Kecamatan Argomulyo sebesar 423.672 m2 kemudian Kecamatan Sidorejo

sebesar 91.998 m2. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Perubahan Status Penggunaan Lahan per Kecamatan

Tahun 2013-2015 (m2)

No Kecamatan

dari sawah menjadi pekarangan

dari tegal menjadi pekarangan

2013 2014 2015 2013 2014 2015

1 Argomulyo 0 0 0 14.483 28.343 423.672

2 Tingkir 3.685 2.093 748 8.600 15.404 9.766

3 Sidomukti 3.231 0 6.007 41.398 25.761 17.135

4 Sidorejo 15.589 13.456 20.176 15.835 13.685 91.998

Total 22.455 15.549 26.931 80.316 83.193 542.571

Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016

Lahan sawah dilihat dari jenis pengairannya pada tahun 2015 sebagian

besar beririgasi teknis yaitu 364.695 ha. Kemudian tadah hujan 159.356 ha,

sederhana 133.362 ha dan setengah teknis 123.131 ha. Selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Luas Lahan Menurut Jenis Pengairan/Irigasi per Kecamatan

Tahun 2015 (ha)

No Kecamatan Irigasi

Teknis

Setengah

Teknis Sederhana

Tadah

hujan Jumlah

1 Argomulyo 5.790 3.000 15.101 5.780 29.671

2 Tingkir 252.579 23.625 26.640 8.448 311.292

3 Sidomukti 28.146 14.444 9.441 9.170 61.198

4 Sidorejo 78.180 82.065 82.180 135.948 378.373

2015 364.695 123.131 133.362 159.346 780.534

Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016

Presentase penggunaan lahan pada tahun 2015 terbesar yaitu

pekarangan sebesar 55,67%, kemudian tegal sebesar 27,14%, sawah teknis

sebesar 8,59%, sedangkan untuk sawah non teknis sebesar 5,14% dan lainnya

sebesar 3,45%.

Page 66: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 8

Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016

Gambar 2.2 Persentase Luas Penggunaan Lahan Tahun 2015

6. Gambaran Potensi Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah pada hakekatnya ditujukan untuk menciptakan

kesejahteraan masyarakat, melalui upaya peningkatan keterpaduan program

pembangunan antar wilayah dan antar sektor yang berdimensi keruangan. Hal

tersebut diarahkan untuk mengurangi kesenjangan (aspek pemerataan),

meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah (aspek pertumbuhan) dan

mewujudkan kelestarian lingkungan (aspek keberlanjutan), yang didasarkan

pada pemanfaatan potensi sumber daya unggulan secara terpadu dan

komprehensif.

Berdasarkan RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030 peruntukan lahan

dengan memparhatikan pola ruang yang terdiri dari Kawasan Budidaya dan

Kawasan Lindung, dengan uraian sebagai berikut:

a. Kawasan Budidaya

Pengembangan Kawasan Budidaya di Kota Salatiga terdiri atas

kawasan peruntukan perumahan, kawasan peruntukan perdagangan dan

jasa, kawasan peruntukan perkantoran, kawasan peruntukan industri,

kawasan peruntukan pariwisata, kawasan Ruang Terbukan Non Hijau

(RTNH), kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan peruntukan ruang bagi

kegiatan sektor informal dan kawasan peruntukan lainnya.

1) Kawasan Peruntukan Perumahan

Kawasan peruntukan perumahan meliputi perumahan dengan

kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan sedang dan

perumahan dengan kepadatan rendah. Perumahan dengan kepadatan

tinggi, yaitu lebih besar dari 5.336 jiwa per km2 terdapat di Kelurahan:

Kutowinangun, Gendongan, Ledok, Tegalrejo, Kalicacing dan Salatiga.

Pengembangan kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan

Page 67: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 9

tinggi meliputi peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan,

peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh, mendorong

pembangunan perumahan secara vertikal, menetapkan koefisien dasar

bangunan maksimal 70 dalam setiap pembangunan kawasan

perumahan dan mendorong pembuatan sumur resapan komunal dan

biopori.

Selanjutnya perumahan dengan kepadatan sedang, yaitu

antara 2.668 hingga 5.336 jiwa per km2 terdapat di Kelurahan: Tingkir

Tengah, Cebongan, Mangunsari dan Sidorejo Lor. Sedangkan kawasan

peruntukan perumahan kepadatan rendah, yaitu kurang dari 2.668

jiwa per km2 terdapat di Kelurahan: Sidorejo Kidul, Kalibening, Tingkir

Lor, Kumpulrejo, Noborejo, Randuacir, Kecandran, Dukuh, Blotongan,

Bugel, Kauman Kidul dan Pulutan. Pengembangan kawasan

peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang dan rendah, yaitu

meliputi peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan,

peningkatan kualitas hunian bagi rumah tangga miskin. Menetapkan

koefisien dasar bangunan maksimal 60 dalam setiap pembangunan

kawasan perumahan dan mendorong pembuatan sumur resapan dan

biopori.

2) Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

Pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan jasa yang

meliputi pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.

Kawasan peruntukan pasar tradisional terdapat di Kecamatan:

Sidorejo, Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti; pusat perbelanjaan

terdapat di Kelurahan: Salatiga, Kutowinangun Kidul, Kutowinangun

Lor dan Kalicacing; dan toko modern terdapat di Kecamatan: Sidorejo,

Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan

jasa, yaitu pengembangan kegiatan pasar tradisional modern di

Kelurahan Sidorejo Lor; peningkatan kualitas pasar tradisional Rejosari

di Kelurahan Mangunsari; peningkatan kualitas pasar tradisional Jetis

di Kelurahan Sidorejo Lor; pengembangan kegiatan pasar tradisional

agro di Kelurahan Kecandran; peningkatan kualitas pasar tradisional di

Kelurahan Noborejo; peningkatan kualitas pusat perbelanjaan

Pasaraya I di Kelurahan Kutowinangun Kidul; peningkatan kualitas

pusat perbelanjaan Pasaraya II di Kelurahan Kutowinangun Lor;

pengembangan toko modern sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

dan pengembangan toko modern tidak berdekatan dengan pasar

tradisional.

Page 68: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 10

3) Kawasan Peruntukan Perkantoran

Kawasan peruntukan perkantoran meliputi pemerintahan

perkantoran pemerintah dan perkantoran swasta. Kawasan peruntukan

perkantoran terdapat di pusat pemerintahan kota di Jalan Letjend.

Sukowati Kelurahan Kalicacing, Jalan Ki Penjawi di Kelurahan Sidorejo

Lor, Jalan Hasanudin di Kelurahan Mangunsari, Jalan Marditomo di

Kelurahan Sidorejo Kidul dan Jalan Argo Boga di Kelurahan Randuacir.

Sedangkan kawasan peruntukan perkantoran swasta terdapat di

Kelurahan: Salatiga, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,

Kalicacing, Gendongan, Sidorejo Lor, Mangunsari, Sidorejo Kidul dan

Randuacir.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan perkantoran,

yaitu penataan kawasan Jalan Jenderal Sudirman, perencanaan

fasilitas perkantoran harus menyediakan ruang untuk RTH, RTNH dan

sumur resapan dan mengarahkan pengembangan kegiatan perkantoran

swasta di kawasan peruntukan perdagangan dan jasa.

4) Kawasan Peruntukan Industri

Kawasan peruntukan industri meliputi industri kecil, industri

menengah dan industri besar non polutan. Kawasan peruntukan

industri kecil di tetapkan di Kelurahan: Kutowinangun Lor,

Kutowinangun Kidul, Gendongan, Tingkir Lor dan Tingkir Tengah;

Kawasan peruntukan industri menengah di tetapkan di Kelurahan:

Sidorejo Kidul dan Noborejo, dan untuk Kawasan peruntukan Industri

besar non polutan ditetapkan di Kelurahan: Kutowinangun, Ledok,

Mangunsari, Cebongan, Randuacir dan Noborejo.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan industri, yaitu

peningkatan kualitas sarana prasarana kawasan peruntukan industri

menengah dan industri besar non polutan di Kelurahan: Noborejo dan

Randuacir dengan luas kurang lebih 157 (seratus lima puluh tujuh) ha;

industri kecil diarahkan berbentuk klaster dan mengarahkan

pembangunan IPAL komunal bagi industri kecil yang menimbulkan

polusi.

5) Kawasan Peruntukan Pariwisata

Kawasan peruntukan pariwisata, yaitu terdiri dari pariwisata

budaya, pariwisata alam dan pariwisata buatan. Kawasan peruntukan

pariwisata budaya meliputi pariwisata budaya Batu Prasasti

Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul, pariwisata budaya Goa

Asmorodono di Kelurahan Kecandran dan pariwisata budaya Sumur

Wali di Kelurahan Randuacir. Rencana pengembangan kawasan

Page 69: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 11

peruntukan pariwisata budaya, yaitu peningkatan wisata budaya batu

prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul, pengembangan

wisata budaya bangunan kuno bersejarah di Kota Salatiga dan

pengembangan wisata religi di Kelurahan Bugel.

Untuk kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi wisata

agro Salib Putih di Kelurahan Kumpulrejo, wisata Hutan Karet di

Kelurahan Bugel dan wisata agro Salak di Kelurahan Kecandran.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata alam, yaitu

pengembangan wisata taman buah di Kelurahan Noborejo dan

pengembangan wisata hutan kota Ngawen di Kelurahan Mangunsari.

Sedangkan untuk kawasan peruntukan pariwisata buatan

meliputi pariwisata buatan wisata air dan permainan di Kelurahan

Cebongan dan pariwisata buatan wisata kuliner di Kelurahan: Sidorejo

Lor dan Blotongan. Rencana pengembangan kawasan peruntukan

pariwisata buatan meliputi pengembangan wisata air dan permainan di

Kelurahan Bugel dan pengembangan dan peningkatan wisata kuliner di

Kelurahan: Sidorejo Lor dan Blotongan.

6) Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)

Kawasan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya dan

ekonomi masyarakat kota, yaitu meliputi alun-alun kawasan

pemerintahan, plasa bangunan ibadah, penyediaan lahan parkir dan

lapangan olahraga. Alun-alun kawasan pemerintahan, yaitu Lapangan

Pancasila terdapat di Kelurahan Kalicacing berfungsi sebagai kegiatan

rakyat dan rekreatif; lokasi plasa bangunan ibadah tersebar pada setiap

pembangunan prasarana ibadah yang terdapat di wilayah Kota

Salatiga; lokasi lahan parkir meliputi area permukiman dan pusat-

pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pariwisata dan pemerintahan;

dan untuk pengembangan gedung gelora pemuda, bumi perkemahan

dan lapangan olahraga meliputi rencana pembangunan Sport and Youth

Center di Kelurahan Kecandran dan Kelurahan Sidorejo Lor, lapangan

olah raga di tiap kecamatan dan Stadion Kridanggo.

7) Kawasan Ruang Evakuasi Bencana

Kawasan ruang evakuasi bencana dengan rencana

pengembangan melalui penataan lingkungan ruang evakuasi bencana,

yaitu meliputi kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan:

Blotongan dan Bugel di lapangan Prampelan Blotongan dan halaman

atau gedung pertemuan Kecamatan Sidorejo; ruang evakuasi bencana

di Kelurahan: Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun

Kidul di lapangan sepak bola Sidorejo Kidul dan gedung pertemuan

Page 70: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 12

Kecamatan Tingkir; ruang evakuasi bencana di Kelurahan: Randuacir

dan Kelurahan Kumpulrejo di halaman dan gedung pertemuan

Kecamatan Argomulyo dan lapangan sepak bola Randuacir.

8) Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal

Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal, yaitu

area khusus untuk pedagang kaki lima (PKL). Kawasan peruntukan

kegiatan sektor informal terdapat di kawasan PKL Kridanggo di

Kelurahan Kalicacing, kawasan PKL Lapangan Pancasila di Kelurahan

Kalicacing, kawasan PKL Jenderal Sudirman di Kelurahan: Salatiga,

Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul dan Kalicacing, kawasan PKL

Pasar Andong di Kelurahan Mangunsari dan kawasan PKL Margosari di

Kelurahan Salatiga.

9) Kawasan Peruntukan Lainnya

Pengembangan kawasan peruntukannya lainnya, yaitu meliputi

kawasan peruntukan pertanian, perikanan, hutan rakyat, pelayanan

umum, pertahanan dan keamanan, serta olah raga dan rekreasi.

Kawasan Peruntukan Pertanian

Kawasan peruntukan pertanian terbagi menjadi 4 kawasan,

meliputi pertanian tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan

peternakan. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan dibagi

menjadi dua yaitu kawasan peruntukan pertanian lahan basah dan

kawasan peruntukan pertanian lahan kering. Kawasan peruntukan

pertanian lahan basah, yaitu meliputi (1) sawah beririgasi teknis

ditetapkan sebagai kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan

dengan luas kurang lebih 274 ha, terletak di sebagian Kelurahan:

Ledok, Tingkir Tengah, Tingkir Lor, Kalibening, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Mangunsari, Salatiga dan Kauman Kidul;

(2) sawah beririgasi setengah teknis, terletak di sebagian Kelurahan:

Tingkir Tengah, Sidorejo Kidul, Kecandran, Pulutan, Sidorejo Lor,

Bugel dan Kauman Kidul; dan (3) sawah beririgasi sederhana,

terletak di sebagian Kelurahan: Ledok, Pulutan, Blotongan dan

Kauman Kidul. Sedangkan kawasan peruntukan pertanian lahan

kering ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan

seluas kurang lebih 305 ha, terletak di sebagian Kecamatan:

Sidorejo, Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti.

Kawasan peruntukan holtikultura, terletak di Kecamatan:

Argomulyo dan Sidomukti. Selanjutnya kawasan peruntukan

perkebunan, terletak di sebagian Kelurahan: Bugel, Blotongan dan

Kauman Kidul. Sedangkan kawasan peruntukan peternakan yang

Page 71: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 13

meliputi peternakan ternak besar, ternak kecil dan unggas terletak di

sebagian Kecamatan: Argomulyo dan Sidomukti.

Pengembangan kawasan peruntukan pertanian meliputi

pembatasan alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan untuk

kegiatan non pertanian; peningkatan status sawah beririgasi

sederhana dan setengah teknis secara bertahap menjadi sawah

beririgasi teknis; peningkatan jaringan irigasi; pengembangan sentra

buah-buahan di Kelurahan: Kauman Kidul, Kecandran dan Sidorejo

Kidul; pengembangan perkebunan tanaman keras di Kelurahan:

Blotongan, Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,

Bugel, Randuacir dan Kumpulrejo; dan peningkatan prasarana

klaster peternakan sapi, kambing dan kelinci di sebagian Kecamatan:

Argomulyo dan Sidomukti.

Kawasan Peruntukan Perikanan

Kawasan peruntukan perikanan terdapat di Kelurahan:

Kauman Kidul, Pulutan dan Tingkir Tengah. Pengembangan kawasan

peruntukan perikanan, yaitu peningkatan prasarana klaster

minapolitan di Kelurahan Pulutan, peningkatan prasarana pasar

ikan di Kelurahan Pulutan dan peningkatan prasarana pembibitan

ikan di Kelurahan: Kauman Kidul dan Tingkir Tengah.

Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat

Kawasan peruntukan hutan rakyat dengan rencana

pengembangan melalui penanaman kembali hutan rakyat dan

pembatasan alih fungsi hutan rakyat. Kawasan peruntukan hutan

rakyat terletak di sebagian Kelurahan: Blotongan, Sidorejo Lor,

Kauman Kidul, Pulutan, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,

Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Kumpulrejo,

Randuacir, Cebongan, Kecandran dan Dukuh.

Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum

Kawasan pelayanan umum meliputi pelayanan umum

pendidikan, peribadatan dan kesehatan. Kawasan pelayanan umum

pendidikan terdiri dari pendidikan dasar tersebar di Kota Salatiga,

pendidikan menengah terdapat di subpusat pelayanan kota,

pendidikan tinggi terdapat di subpusat pelayanan kota dan

pendidikan luar sekolah. Rencana pengembangan pelayanan umum

pendidikan yaitu melalui peningkatan kualitas sarana prasarana

dasar dan menengah, peningkatan kualitas sarana prasarana

Page 72: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 14

pendidikan tinggi dan pendidikan luar sekolah diarahkan di kawasan

perdagangan dan jasa.

Untuk kawasan pelayanan umum peribadatan keagamaan

dengan rencana pengembangan melalui peningkatan kualitas sarana

prasarana pelayanan peribadatan tersebar di Kota Salatiga.

Sedangkan kawasan pelayanan umum kesehatan, yaitu terdiri dari

(1) pelayanan kesehatan dasar, meliputi puskesmas pembantu di

Kelurahan: Blotongan, Sidorejo Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul,

Pulutan, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Gendongan,

Tingkir Tengah, Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Randuacir, Dukuh dan

Mangunsari; dan puskesmas di Kelurahan: Kalicacing, Tegalrejo,

Mangunsari, Sidorejo Lor dan Sidorejo Kidul; (2) pelayanan

kesehatan rujukan, meliputi Rumah Sakit Umum Daerah tipe B

terdapat di Kelurahan Mangunsari, Rumah Sakit Paru dr.Ario

Wirawan terdapat di Kelurahan Mangunsari, Rumah Sakit DKT

dr.Asmir terdapat di Kelurahan Kutowinangun Lor, Balai Pengobatan

Penyakit Paru-paru terdapat di Kelurahan Kalicacing dan Puskesmas

Rawat Inap terdapat di Kelurahan Cebongan. Rencana

pengembangan pelayanan umum kesehatan yaitu peningkatan

kualitas sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan

pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan kelas puskesmas

menjadi rumah sakit tipe C dan pengembangan puskesmas

pembantu.

Kawasan Peruntukan Pertahanan Keamanan

Pengembangan kawasan peruntukan pertahanan dan

keamanan meliputi Korem di Kelurahan Salatiga; Kodim di

Kelurahan Salatiga; Koramil di Kelurahan: Sidorejo Lor, Sidorejo

Kidul, Randuacir dan Mangunsari; Yonif 411 Kostrad di Kelurahan:

Kalicacing, Gendongan, Mangunsari dan Tegalrejo; Polres Kota

Salatiga di Kelurahan Kalicacing; Satlantas Kota Salatiga di

Kelurahan Salatiga; dan Polsek di Kelurahan: Sidorejo Lor, Sidorejo

Kidul, Randuacir dan Mangunsari. Rencana pengembangan kawasan

pertahanan dan keamanan yaitu peningkatan prasarana dan sarana

dikawasan pertahanan dan keamanan dan penataan kawasan

pertahanan dan keamanan.

Kawasan Peruntukan Olahraga dan Rekreasi

Kawasan peruntukan olahraga dan rekreasi meliputi rencana

Sport and Youth Center di Kelurahan: Kecandran dan Sidorejo Lor;

lapangan olahraga di tiap kecamatan; Gelanggang Olahraga.

Page 73: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 15

Rencana pengembangannya, yaitu peningkatan prasarana dan

sarana di kawasan olahraga dan peningkatan kerja sama antar klub

olahraga.

b. Kawasan Lindung

Kawasan Lindung di Kota Salatiga terdiri atas kawasan yang

memberi perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan

setempat, Ruang Terbuka Hijau (RTH), kawasan cagar budaya, kawasan

rawan bencana alam, kawasan lindung geologi dan kawasan lindung

lainnya.

1) Kawasan yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahannya

Kawasan yang memberi perlindungan kawasan bawahannya

meliputi kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat seluas kurang

lebih 45 ha dan kawasan resapan air. Kawasan lindung yang dikelola

masyarakat terletak di sebagian Kelurahan: Bugel, Blotongan, Sidorejo

Kidul, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul dan di ruas Jalan

Lingkar Salatiga di Kelurahan: Kumpulrejo dan Dukuh. Sedangkan

kawasan resapan air terletak di Kelurahan: Randuacir, Kumpulrejo,

Bugel, Blotongan, Sidorejo Kidul dan Kutowinangun Lor. Rencana

pengembangannya yaitu melakukan penghijauan, mengarahkan

pemanfaatan ruang di kawasan resapan air untuk fungsi hutan dan

mengendalikan pemanfaatan ruang di kawasan yang memberi

perlindungan kawasan bawahannya.

2) Kawasan Perlindungan Setempat

Rencana pengembangan kawasan perlindungan setempat yaitu

penghijauan di kawasan perlindungan setempat, pengendalian

pemanfaatan kawasan perlindungan setempat, dan perlindungan dan

penguatan dinding pembatas sungai. Kawasan perlindungan setempat

meliputi kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar mata air dan

kawasan sekitar embung atau waduk. Kawasan sempadan sungai

meliputi (a) Sungai Senjoyo di Kelurahan: Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul; (b) Sungai

Setro di Kelurahan Kauman Kidul; (c) Sungai Jetis di Kelurahan:

Randuacir, Noborejo, Cebongan, Ledok, Sidorejo Kidul dan

Kutowinangun; (d) Sungai Ngaglik di Kelurahan: Kumpulrejo,

Randuacir, Tegalrejo, Ledok, Gendongan dan Kutowinangun Lor;

(e) Sungai Nanggulan di Kelurahan Kutowinangun; (f) Sungai Ngawen di

Kelurahan: Kumpulrejo, Tegalrejo dan Mangunsari; (g) Sungai Sraten di

Kelurahan: Kumpulrejo, Mangunsari, Dukuh dan Kecandran;

Page 74: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 16

(h) Sungai Sawahan di Kelurahan: Kumpulrejo, Dukuh dan Kecandran;

dan (i) Sungai Ngemplak di Kelurahan: Dukuh dan Kecandran.

Untuk kawasan sekitar air mata meliputi mata air Kalitaman,

mata air Kalisombo, mata air Benoyo, mata air Siluwing dan mata air

Kaligethek. Sedangkan kawasan sekitar embung atau waduk terletak di

kawasan embung atau waduk di Kecamatan Argomulyo.

3) Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota

RTH kota terdiri dari RTH publik dan RTH privat. RTH public

eksisting seluas kurang lebih 260 ha atau kurang lebih 4,6% dari luas

wilayah, meliputi (a) hutan kota seluas kurang lebih 29 ha di

Kelurahan: Salatiga, Sidorejo Lor, Tegalrejo, Mangunsari, Kumpulrejo

dan Dukuh; (b) taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang

lebih 26 ha; (c) pemakaman seluas kurang lebih 52 ha; (d) kawasan

lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 ha; (e) jalur hijau seluas

kurang lebih 24 ha; (f) Taman wisata seluas kurang lebih 79 ha.

Sedangkan RTH privat eksisting seluas 365 ha atau kurang lebih 6,4%

dari luas wilayah, meliputi RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih

340 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga dan halaman perkantoran,

pertokoan dan tempat usaha seluas kurang lebih 25 ha.

Rencana pengembangan luasan RTH meliputi RTH minimal

sebesar 20% dari luas wilayah atau kurang lebih seluas 1.136 ha, RTH

publik minimal sebesar 20% dari luas wilayah atau kurang lebih seluas

1.136 ha dan RTH privat minimal sebesar 10% dari luas wilayah atau

kurang lebih seluas 585 ha.

Rencana pemenuhan RTH publik, yaitu (a) Pembangunan hutan

kota seluas kurang lebih 402 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga; (b)

pembangunan taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang

lebih 112 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga; (c) pembangunan

pemakaman terpadu seluas kurang lebih 21 ha di masing-masing

kecamatan; (d) pengadaan tanah kawasan lindung bawahannya seluas

kurang lebih 46 ha di Kelurahan: Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan

Kutowinangun Kidul dan di ruas Jalan Lingkar Salatiga di Kelurahan:

Kumpulrejo dan Dukuh; (e) pengadaan tanah di sempadan sungai

seluas kurang lebih 220 ha di Kelurahan: Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Kauman Kidul,

Cebongan, Ledok, Kumpulrejo, Randuacir, Tegalrejo, Gendongan,

Mangunsari, Dukuh dan Kecandran; (f) pengadaan tanah di sempadan

SUTET seluas kurang lebih 55 ha terdapat di Kelurahan: Tingkir

Tengah, Tingkir Lor, Sidorejo Kidul dan Kauman Kidul;

(g) pembangunan jalur hijau seluas kurang lebih 4 ha di ruas Jalan

Page 75: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 17

Lingkar Salatiga; (h) pembangunan taman wisata seluas kurang

lebih 16 ha di Kelurahan Bugel.

4) Kawasan Cagar Budaya

Pengembangan kawasan cagar budaya meliputi Prasasti

Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 ha

dan bangunan bersejarah di Kelurahan: Salatiga, Kalicacing,

Kutowinangun dan Sidorejo Lor. Rencana pengembangannya yaitu

pengaturan perubahan ukuran dan bentuk bangunan, pengembangan

kegiatan kepariwisataan dan pengaturan lingkungan sekitar kawasan

cagar budaya.

5) Kawasan Lindung Geologi

Kawasan lindung geologi merupakan kawasan imbuhan air yang

berupa cekungan air tanah Salatiga dan cekungan air tanah

Rawapening, terletak di Kecamatan: Argomulyo, Tingkir, Sidorejo dan

Sidomukti. Rencana pengembangan kawasan imbuhan air, yaitu

(a) pembangunan sumur resapan terdapat di Kelurahan: Randuacir,

Kumpulrejo, Bugel, Blotongan, Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan

Kutowinangun Kidul; (b) pembangunan biopori terdapat di Kelurahan:

Randuacir, Kumpulrejo, Bugel, Blotongan, Sidorejo Kidul,

Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul; (c) pembangunan dam

penahan tersebar di wilayah sungai Kota Salatiga; (d) pembangunan

embung konservasi di Kelurahan: Kumpulrejo dan Noborejo.

6) Kawasan Lindung Lainnya

Kawasan Lindung Lainnya merupakan kawasan perlindungan

plasma nutfah, yaitu terdiri dari gandaria (Buvca macrophilla) di

Kelurahan Mangunsari, Kesambi (scleichera oleosa) di Kelurahan

Kalicacing, Rejasa (elaecanpur grandiflora) di Kelurahan Kalicacing dan

pule (alstonia scholaris) di kelurahan Mangunsari. Rencana

pengembangan kawasan perlindungan plasma yaitu meliputi

pembangunan hutan kota di Kelurahan: Mangusari dan Kumpulrejo.

c. Wilayah Rawan Bencana

Kota Salatiga merupakan kawasan rawan longsor yang meliputi

sebagaian Kelurahan: Blotongan, Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor,

Kutowinangun Kidul, Bugel, Rancuacir dan Kumpulrejo. Pengelolahan

kawasan rawan longsor, yaitu:

1) Menetapkan tingkat bahaya gerakan tanah dan longsor pada masing-

masing kawasan;

Page 76: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 18

2) Membatasi pengembangan prasarana dan sarana umum di kawasan

rawan longsor;

3) Merelokasi penduduk yang ada di sebagian kawasan rawan gerakan

tanah dan longsor;

4) Menetapkan kawasan rawan gerakan tanah dan longsor sebagai RTH

pengaman lingkungan;

5) Kegiatan budi daya diarahkan untuk dapat mendukung dan

mengembangkan fungsi kawasan sebagai kawasan evakuasi

bencana.

2.1.2. Kondisi Demografi

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2016 sebanyak

186.420 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 91.198 jiwa dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 95.222 jiwa. Rasio jenis kelamin Kota

Salatiga sebesar 95,77% atau dengan kata lain penduduk perempuan lebih

banyak dari pada penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin Kota Salatiga

meningkat sebesar 0,01% tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015

sebesar 95,78%.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Tahun Jumlah Penduduk Rasio Jenis

Kelamin Laki-Laki Perempuan Total

1 2012 86.070 89.919 175.989 95,72

2 2013 87.410 91.309 178.719 95,78

3 2014 88.720 92.584 181.304 95,83

4 2015 89.928 93.887 183.815 95,78

5 2016 91.198 95.222 186.420 95,77

Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2017

Penyebaran penduduk Kota Salatiga terbanyak adalah Kecamatan

Sidorejo dengan jumlah penduduk sebanyak 55.632 jiwa dimana penduduk

laki-laki sebanyak 26.947 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak

28.685 jiwa. Persebaran jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin per

kecamatan di Kota Salatiga dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6.

Persebaran Jumlah Penduduk Berdasarkan Masing-masing Kecamatan

Kota Salatiga Tahun 2016

No. Kecamatan

Tahun 2016

Jumlah Penduduk Total

Rasio Jenis Kelamin L P

1 Argomulyo 21.688 22.381 44.069 96,90

2 Tingkir 21.281 22.187 43.468 95,92

Page 77: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 19

No. Kecamatan

Tahun 2016

Jumlah Penduduk Total

Rasio Jenis Kelamin L P

3 Sidomukti 20.906 21.568 42.474 96,93

4 Sidorejo 27.323 29.886 56.409 93,94

Kota Salatiga 91.198 95.222 186.420 95,77

Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2017

2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Kota

Salatiga tahun 2016 sebesar 185.766 jiwa, meningkat dari tahun 2015 sebesar

183.815 jiwa. Pada tahun 2016 jumlah penduduk laki-laki sebanyak

90.877 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 94.889 jiwa.

Sebagian besar penduduk termasuk kelompok umur usia produktif

(15-64 tahun) sebanyak 130.445 jiwa dan penduduk tidak produktif

(0-14 tahun) sebanyak 42.187 jiwa dan jumlah penduduk usia 65 keatas tahun

sebanyak 13.134 jiwa. Apabila dibandingkan antara penduduk usia produktif

dengan penduduk tidak produktif maka diperoleh angka ketergantungan

sebesar 42,41% atau setiap 100 penduduk usia produktif paling tidak harus

menanggung beban 42 orang usia non produktif.

Sumber :BPS, Buku Statistik dan Kependudukan Jawa Tengah 2016

Gambar 2.3 Piramida Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur di Kota Salatiga Tahun 2016

6,598

7,715

7,861

6,789

9,215

7,406

7,252

6,461

7,179

4,971

5,307

5,398

3,826

1,209

1,518

2,172

6.538

6.965

6.519

8.312

8.037

8.692

6.339

7.724

6.225

7.240

6.348

5.181

2.505

2.951

1.594

3.720

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74

75 +

Perempuan Laki-Laki

Page 78: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 20

Grafik di atas menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok

umur tahun 2016 paling besar pada kelompokumur 20-24 tahun sebanyak

17.258 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9.215 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 8.037 jiwa dan kelompok umur terendah pada

umur 70-74 tahun dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.518 jiwa dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.594 jiwa.

3. Tingkat Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2011

hingga tahun 2015 terus mengalami peningkatan, yaitu tahun 2011 sebesar

3.053 jiwa/km2 dan pada tahun 2015 menjadi sebesar 3.237 jiwa/km2. Kondisi

ini berarti setiap 1 km2 wilayah Kota Salatiga di huni oleh 3.237 jiwa.

Persebaran menurut kecamatan, kepadatan penduduk tertinggi berada di

Kecamatan Tingkir sebesar 4.066 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan

Argomulyo dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.344 jiwa/km2.

Secara rinci kepadatan penduduk per Kecamatan di Kota Salatiga dapat dilihat

pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7.

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Salatiga Tahun 2011-2015

Kecamatan Kepadatan penduduk per Km2

2011 2012 2013 2014 2015

Argomulyo 2.205 2.240 2.276 2.310 2.344

Tingkir 3.845 3.900 2.958 4.013 4.066

Sidomukti 2.443 3.493 3.551 3.603 3.654

Sidorejo 3.232 3.280 3.331 3.378 3.424

Kota Salatiga 3.053 3.099 3.148 3.193 3.237

Sumber : BPS Kota Salatiga, 2016

2.2. Aspek Kesejahteraan Rakyat

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga pada kurun waktu lima tahun,

(2012-2016) terjadi penurunan. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga

tahun 2016 turun menjadi sebesar 5,23% dibandingkan tahun 2012

sebesar 5,53%. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi tertinggi

terjadi pada tahun 2013 mencapai sebesar 6,30%. Pertumbuhan ekonomi

Kota Salatiga di tahun 2016 sebetulnya mengalami kenaikan dibandingkan

tahun 2015 namun pertumbuhannya relatif kecil. Kondisi Kota Salatiga

ditahun 2016 mengalami kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan

capaian Provinsi Jawa Tengah yang mengalami penurunan. Secara rinci

dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Page 79: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 21

** : Angka sangat sementara

Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten/Kota Di Indonesia, 2016

Gambar 2.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 (%)

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kota lainnya di

Jawa Tengah pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga

sebesar 5,23% berada di atas capaian Jawa Tengah sebesar 5,26% dan

nasional sebesar 5,02%. Secara rinci posisi relatif pertumbuhan ekonomi

Kota Salatiga tahun 2016 dapat kita lihat pada Gambar 2.5.

Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten/Kota Di Indonesia, 2016

Gambar 2.5 Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga dengan Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2016 (%)

2012 2013 2014 2015 2016**

Kota Salatiga 5.53 6.30 5.57 5.17 5.23

Jawa Tengah 5.34 5.11 5.27 5.47 5.28

Nasional 6.03 5.56 5.02 4.79 5.02

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

5.17

5.32

5.23

5.69

5.36

5.46

5.28

5.02

4.60

4.80

5.00

5.20

5.40

5.60

5.80

KotaMagelang

KotaSurakarta

KotaSalatiga

KotaSemarang

KotaPekalongan

Kota Tegal

Kota Jawa Tengah (5,28) Nasional (5,02)

Page 80: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 22

2. Pertumbuhan PDRB Kota Salatiga

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

indikator ntuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam satu

periode tertentu. PDRB pada prinsipnya merupakan jumlah nilai tambah

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu atau

jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Perhitungan PDRB dilakukan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas

Dasar Harga Konstan (ADHK). PDRB ADHB menggambarkan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap

tahun, sedangkan PDRB ADHK menggunakan harga pada tahun tertentu

dan saat ini yang digunakan yaitu tahun dasar 2010. PDRB ADHB dapat

digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi.

PDRB ADHB Kota Salatiga dalam kurun waktu lima tahun

(2011-2015) menunjukkan peningkatan yang cukup baik setiap tahunnya,

yaitu tahun 2011 tercatat sebesar Rp.6.611,46 miliar meningkat menjadi

sebesar Rp.9.748,31 miliar pada tahun 2015. Demikian pula untuk PDRB

ADHK tahun 2011 sebesar Rp.6.230,22 miliar meningkat menjadi

Rp.7.755,54 miliar. Perkembangan PDRB ADHB dan PDRB ADHK menurut

lapangan usaha di Kota Salatiga tahun 2011 hingga tahun 2015 dapat

dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8. Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Menurut Lapangan Usaha

Kota Salatiga Tahun 2011-2015 (Milliar Rupiah)

PDRB 2011 2012 2013 2014* 2015**

PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (miliar rupiah)

6.611,46 7.295,22 7.990,57 8.891,78 9.748,31

PDRBAtas Dasar Harga Konstan

(miliar rupiah)

6.230,22 6.574,91 6.989,05 7.376,06 7.755,54

* : Angka sementara ** : Angka sangat sementara

Sumber : BPS,Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali, 2016

Sektor penyumbang PDRB terbesar Kota Salatiga adalah sektor

Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor, yaitu kontribusi pada tahun 2015 terbesar pada

sektor industri pengolahan sebesar Rp. 3.100,00 miliar. Secara keseluruhan,

kontribusi terkecil PDRB ADHB Kota Salatiga pada sektor Pertambangan dan

Penggalian sebesar Rp.4,88 miliar, secara lengkap dapat dilihat pada

Tabel 2.9.

Page 81: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 23

Tabel 2.9.

PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha Kota Salatiga Tahun 2011-2015 (Milliar Rupiah)

No LapanganUsaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

342,84 366,01 410,51 446,5 491,89

B Pertambangan dan Penggalian

4,5 4,38 4,1 4,44 4,88

C Industri Pengolahan 1.950,19 2.252,94 2.455,95 2.812,13 3.100,00

D Pengadaan Listrik dan Gas

14,32 15,18 15,53 15,56 15,19

E Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

6,53 6,39 6,58 6,85 7,09

F Konstruksi 915,58 996,92 1.122,47 1.246,67 1.364,04

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda

Motor

995,46 1.026,33 1.118,45 1.191,53 1.278,49

H Transportasi dan

Pergudangan

190,94 204,09 227,1 263,38 298,41

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

499,67 536,17 569,65 650,8 732,78

J Informasi dan

Komunikasi

247,84 244,73 256,7 268,63 277,84

K Jasa Keuangan dan

Asuransi/Financial

and Insurance Activities

239,73 269,27 290,43 304,45 334,48

L Real Estat 318,03 342,22 371,12 414,91 458,12

M,N Jasa Perusahaan 63,73 71,12 82,36 91,4 104,73

O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

401,47 447,47 472,88 501,81 549,15

P Jasa Pendidikan 269,18 339,29 397,66 454,36 492,46

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

84,33 102,36 115,12 133,5 148,61

R,S,T,U Jasa lainnya 67,12 70,35 73,98 84,87 90,14

Produk Domestik Regional Bruto

6.611,46 7.295,22 7.990,57 8.891,78 9.748,31

PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) 38,13 41,45 44,71 49,04 53,03

Sumber : BPS,Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali , 2016 Keterangan:

*)Angka sementara **) Angka sangat sementara

Posisi relatif PDRB ADHB Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar

Rp.9.748 miliar dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa Tengah tergolong

cukup rendah, yaitu peringkat 3 terendah setelah Kota Magelang

(Rp.6.467 miliar) dan Kota Pekalongan (Rp.7.778 miliar), secara rinci dapat

dilihat pada Gambar 2.6.

Page 82: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 24

Sumber : BPS, Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali , 2016

Gambar 2.6 Posisi Relatif PDRB ADHB Kota Salatiga Tahun 2015

(Milliar Rupiah)

PDRB ADHK tahun 2010 menurut lapangan usaha Kota Salatiga

dalam kurun waktu 2011-2015 setiap tahunnya mengalami kenaikan, yaitu

pada tahun 2011 sebesar Rp.6.230,22 miliar dan pada tahun 2015 naik

menjadi sebesar Rp.7.755,54 miliar. Pada tahun 2015 berdasarkan lapangan

usaha, sektor yang memberikan kontribusi tinggi terhadap PDRB ADHK

tahun 2010 Kota Salatiga, antara lain yaitu sektor Industri Pengolahan,

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan

Konstruksi. Sedangkan kontribusi terkecil pada sektor Pertambangan dan

Penggalian hanya mencapai sebesar Rp.3,36 miliar. Selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 2.10.

Tabel 2.10.

PDRB ADHK Tahun Dasar 2010 Menurut Lapangan Usaha Kota Salatiga Tahun 2011-2015 (Milliar Rupiah)

No LapanganUsaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

A Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan

332,14 337,77 348,61 359,59 376,8

B Pertambangan dan Penggalian

4,31 4,08 3,7 3,51 3,36

C Industri Pengolahan 1.772,77 1.928,74 2.081,16 2.223,83 2.320,39

D Pengadaan Listrik

dan Gas

14,25 15,7 16,93 16,94 15,72

E Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

6,47 6,4 6,42 6,52 6,57

F Konstruksi 869,54 901,4 977,76 1.014,49 1.066,76

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda

Motor

954,59 968,72 1.019,45 1.058,20 1.094,50

6,467 7,778 9,748 10,984

34,982

134,269

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

KotaMagelang

KotaPekalongan

KotaSalatiga

Kota Tegal KotaSurakarta

KotaSemarang

Page 83: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 25

No LapanganUsaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

H Transportasi dan

Pergudangan

190,28 204,65 226,65 247,07 270,36

I Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum

480,85 504,36 515,48 557,92 600,66

J Informasi dan

Komunikasi

245,13 252,86 266,83 283,21 295,97

K Jasa Keuangan dan

Asuransi

224,19 232,36 240,61 246,88 263,7

L Real Estat 313,17 336,87 362,48 386,7 413,98

M,N Jasa Perusahaan 59,84 65,85 72,63 77,79 84,09

O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

395,93 396,51 401,72 401,64 420,9

P Jasa Pendidikan 224,66 264,31 286,91 314,64 335,8

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial

76,29 85,97 92,02 102,06 108,72

R,S,T,U Jasa lainnya 65,83 68,36 69,69 75,07 77,25

Produk Domestik Regional Bruto

6.230,22 6.574,91 6.989,05 7.376,06 7.755,54

Laju Pertumbuhan PDRB (%) 6,58 5,53 6,3 5,54 5,14

*): Angka sementara **) : Angka sangat sementara

Sumber : BPS, Buku Tinjauan Pdrb Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali, 2016

Sama halnya dengan kondisi PDRB ADHB, posisi relatif PDRB ADHK

Kota Salatiga tahun 2015 sebesar Rp.7.756 miliar dibandingkan Kota

lainnya di Jawa Tengah juga rendah, berada di peringkat ketiga terendah

setelah Kota Magelang (Rp.5.241 miliar) dan Kota Pekalongan

(Rp.6.043 Miliar), secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Sumber : BPS, Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali , 2016

Gambar 2.7 Posisi Relatif PDRB ADHK Kota Salatiga Tahun 2015

(Milliar Rupiah)

5,241 6,043 7,756 8,952

28,453

109,142

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

KotaMagelang

KotaPekalongan

KotaSalatiga

Kota Tegal KotaSurakarta

KotaSemarang

Page 84: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 26

3. PDRB per Kapita

PDRB per kapita merupakan hasil pembagian PDRB suatu daerah

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB perkapita atas dasar

harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang

penduduk, PDRB perkapita dapat dijadikan salah satu indikator guna

melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah.

PDRB perkapita Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2011-2015

terus meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp.38.133 ribu dan pada

tahun 2015 naik menjadi Rp.53.030 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di Kota Salatiga. Kondisi positif

PDRB per kapita Kota Salatiga sejalan dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sumber: BPS, Buku PDRB Kabupaten Kota Di Indonesia 2011-2015, 2016

Gambar 2.8 Perkembangan PDRB per Kapita Kota Salatiga, Jawa

Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 (ribu rupiah)

PDRB per kapita Kota Salatiga pada tahun 2015

sebesar Rp.53.030 ribu berada di atas Provinsi Jawa Tengah sebesar

Rp.30.025 ribu dan Nasional sebesar Rp.45.176 ribu. Dibandingkan dengan

kota lainnya di Jawa Tengah pada tahun 2015, PDRB per kapita Kota

Salatiga peringkat ketiga terendah setelah Kota Pekalongan (Rp.26.242 ribu)

dan Kota Tegal (Rp.44.627 ribu), selengkapnya dapat dilihat pada

Gambar 2.9.

38,13341,453

44,710

49,043

53,033

21,16322,865

24,95227,599

30,02532,364

35,10538,366

41,90045,176

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

2011 2012 2013 2014*) 2015**)

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 85: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 27

Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten Kota Di Indonesia 2011-2015, 2016 Gambar 2.9 Posisi Relatif PDRB per Kapita Kota Salatiga

Tahun 2015 (ribu rupiah)

4. Laju Inflasi

Inflasi merupakan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan

jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Namun, tidak jarang ada

barang dan jasa yang harganya justru turun. Kenaikan harga satu atau dua

sejumlah barang dan jasa saja tidak dapat disebut inflasi,terkecuali bila

kenaikan itu meluas yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa

lainnya. Dampak dari inflasi salah satunya adalah menurunnya daya beli

masyarakat, yang dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat

terganggu karena ketidakmampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang

dan jasa.

Inflasi Kota Salatiga pada tahun 2012-2014 terus naik, yaitu

tahun 2012 sebesar 4,12% dan pada tahun 2014 naik menjadi

sebesar 7,84%, namun pada tahun 2015 turun menjadi sebesar 2,61% dan

pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,19% dan pada

tahun 2017 di Bulan April mengalami kenaikan sebesar 3,78%. Kondisi

inflasi Kota Salatiga tahun 2017 di bulan April berdasarkan year on year

tidak berbeda dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang juga

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016, yaitu Provinsi Jawa Tengah

pada tahun 2017 naik menjadi 3,93% dan Nasional sebesar 3,28%,

selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.10.

26,2

42

44,6

27

53,0

33

53,5

38

68,2

95

78,9

30

30,025

45,176

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

KotaPekalongan

Kota Tegal KotaSalatiga

KotaMagelang

KotaSurakarta

KotaSemarang

kota Jawa Tengah Nasional

Page 86: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 28

Sumber : Berita Resmi Statistik masing-masing BPS

Gambar 2.10 Perkembangan Inflasi Kota Salatiga Tahun 2012-2017

(April “year On year) (%)

Kondisi inflasi Kota Salatiga tahun 2016 jika dibandingkan dengan

kondisi capaian kota lainnya di Jawa Tengah menunjukkan nomor tiga

terendah setelah Kota Semarang dan Surakarta. Inflasi Kota Salatiga secara

umum sudah lebih baik dengan berada di bawah angka inflasi nasional.

Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Sumber : Berita Resmi Statistik masing-masing BPS Gambar 2.11 Posisi Relatif Inflasi Kota Salatiga dibandingkan Kota

Lainnya, Provinsi dan Nasional Tahun 2016 (%)

5. Indeks Gini

Salah satu indikator yang dipergunakan untuk menilai ketimpangan

pemerataan pendapatan di suatu wilayah adalah dengan menggunakan

Indeks Gini. Koefisian Indeks Gini adalah 0 (nol) hingga 1 (satu) yang

mengandung arti bahwa sama sekali tidak terjadi ketimpangan ketika

capaian indeks Gini ketika bernilai 0 (nol) dan ketimpangan dapat dikatakan

4.12

7.677.84

2.612.19

3.78

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

2012 2013 2014 2015 2016 2017 april(YoY)

Kota Salatiga

2.70 2.56 2.61 2.56

3.46

3.95

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

KotaMagelang

KotaSurakarta

KotaSalatiga

KotaSemarang

KotaPekalongan

Kota Tegal

Kota Jateng (2,36) Nasional (3,02)

Page 87: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 29

tinggi apabila capaian Indeks Gini ketika bernilai 1 (satu). Ketimpangan

pemerataan pendapatan menggunakan Indeks Gini dapat diklasifikasikan

kedalam 3 kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Indeks Gini

dikategorikan rendah apabila capaiannya dibawah 0,3. Capaian Indeks Gini

dikatakan sedang apabila capaiannya berada diantara 0,3 hingga 0,4 dan

dikategorikan tinggi apabila capaiannya diatas 0,4 hingga 1.

Tingkat ketimpangan pendapatan Kota Salatiga setiap tahunnya

cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar 0,34 dan pada

tahun 2015 menjadi sebesar 0,38, meskipun pernah mengalami penurunan

pada tahun 2014 menjadi sebesar 0,35. Ini berarti bahwa masih terdapat

kesenjangan antara satu orang dengan orang lain yang cukup signifikan dan

indeks gini Kota Salatiga tergolong ‘sedang’.

Sumber : BPS, Buku Indikator Utama Sosial Politik dan Keamanan Jawa Tengah 2015 dan Buku Pemerataan Pendapatan Dan Pola Konsumsi Jawa Tengah 2015, 2016

Gambar 2.12 Perkembangan Indeks Gini Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015

Posisi relatif Indeks Gini Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 0,38 sama

dengan rata-rata Jawa Tengah (0,38) dan dibawah (lebih baik) dari rata-rata

Nasional (0,41). Indeks gini Kota Salatiga dibandingkan dengan kota lain di

Jawa Tengah pada tahun 2015 merupakan peringkat tertinggi, kondisi

tersebut menunjukkan ketimpangan pendapatan penduduk di Kota Salatiga

lebih besar dibandingkan kota lainnya. secara rinci dapat dilihat pada

Gambar 2.13.

0.34

0.35

0.37

0.35

0.38

0.38 0.38

0.39

0.38 0.38

0.41 0.41 0.41 0.41 0.41

0.31

0.33

0.35

0.37

0.39

0.41

0.43

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 88: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 30

Sumber : BPS, Buku indikator utama sosial politik dan keamanan Jawa Tengah 2015 dan Buku pemerataan pendapatan dan pola konsumsi jawa tengah 2015, 2016

Gambar 2.13 Posisi Relatif Indeks Gini Kota Salatiga Tahun 2015

6. Penduduk Miskin

Penduduk miskin berdasarkan presentase diKota Salatiga selama

kurun waktu lima tahun (2012-2016) mengalami penurunan, yaitu dari

tahun 2012 sebesar 7,11% menurun menjadi 5,24% pada tahun 2016.

Persentase penduduk miskin Kota Salatiga ditahun 2016 penurunannya

relevan dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang sama-sama

mengalami penurunan seperti yang terlihat pada Gambar 2.14.

Sumber : BPS, Buku indikator utama sosial politik dan keamanan Provinsi Jawa Tengah 2015, 2016

Gambar 2.14 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional 2012-2016 (%)

Sedangkan posisi relatif persentase penduduk miskin Kota Salatiga

tahun 2016 sebesar 5,24% berada di bawah (lebih baik) dari Provinsi Jawa

Tengah (13,27%) dan Nasional (10,70%). Dibandingkan dengan

kabupaten/kota se-Jawa Tengah pada tahun 2016, persentase penduduk

0.32 0.33 0.34 0.35 0.35 0.38

0.380.41

0.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0.40

0.45

KotaPekalongan

KotaSemarang

KotaMagelang

KotaSurakarta

Kota Tegal KotaSalatiga

Kota JAWA TENGAH NASIONAL

7.116.40 5.93 5.80

5.24

14.9814.44

13.58 13.58 13.27

11.66 11.4710.96 11.22

10.70

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 89: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 31

miskin Kota Salatiga peringkat kedua terendah setelah Kota Semarang

sebesar 4,85%, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Sumber : BPS, Buku indikator utama sosial politik dan keamanan Provinsi Jawa Tengah 2016, 2017

Gambar 2.15 Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga

Tahun 2016 (%)

Tidak berbeda dengan persentase penduduk miskin, jumlah

penduduk miskin Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2012 hingga

tahun 2016 juga terus mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2012

sebesar 12.300 jiwa dan padatahun 2016 menurun menjadi 9.730 jiwa,

secara rinci terlihat pada Gambar 2.16.

Sumber : BPS Jawa Tengah Gambar 2.16 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kota Salatiga

Tahun 2012-2016 (Jiwa)

14.1

2

17.2

3

18.9

8

17.4

6

19.8

6

13.9

1 20.5

3

12.6

7

12.0

9

14.4

6

9.0

7

13.1

2

12.4

9

14.3

8

13.5

7

13.3

3

18.5

4

11.6

5

7.6

5

8.3

5 14.1

0

7.9

9

11.6

0

11.3

7

11.0

4

12.9

0

17.5

8

10.1

0 19.4

7

8.7

9

10.8

8

5.2

4

4.8

5

7.9

2

8.2

0

13.27 13.27

10.70 10.70

Cilacap

Ban

yu

mas

Pu

rbalin

gga

Ban

jarn

egara

Kebu

men

Pu

rwore

jo

Won

osobo

Magela

ng

Boyola

li

Kla

ten

Su

koh

arj

o

Won

ogir

i

Kara

ngan

yar

Sra

gen

Gro

bogan

Blo

ra

Rem

ban

g

Pati

Ku

du

s

Jepara

Dem

ak

Sem

ara

ng

Tem

an

ggu

ng

Ken

dal

Bata

ng

Pekalo

ngan

Pem

ala

ng

Tegal

Bre

bes

Kota

Magela

ng

Kota

Su

rakart

a

Kota

Sala

tiga

Kota

Sem

ara

ng

Kota

Pekalo

ngan

Kota

Tegal

Kota Jawa Tengah (13,27%) Nasional (10,70%)

12,30011,500

10786 106009730

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga

Page 90: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 32

Berdasarkan hasil pendataan BDT ditahun 2015, penduduk miskin

dilihat dari kondisi kesejahteraan rumah tangga dengan tingkat

kesejahteraan 40% terendah di Kota Salatiga tercatat 11.484 rumah tangga.

Dari jumlah tersebut, dikelompokkan menjadi 5 desil yaitu :

a) Desil 1 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 10%

terendah sebanyak 3.047.

b) Desil 2 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan antara

11%-20% terendah sebanyak 4.410.

c) Desil 3 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan antara

21%-30% terendah sebanyak 981.

d) Desil 4 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan antara

31%-40% terendah sebanyak 732.

e) Desil 4+ atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan diatas 40%

terendah sebanyak 2.314.

Dilihat berdasarkan persebarannya, jumlah penduduk miskin di Kota

Salatiga paling tinggi berada di Kecamatan Argomulyo dengan jumlah

penduduk miskin sebanyak 3.294 KK. Selengkapnya persebaran jumlah

penduduk miskin disetiap kecamatan berdasarkan desil 1-4+ dapat dilihat

pada gambar berikut.

Sumber : BDT 2015, diolah

Gambar 2.17 Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kota Salatiga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan (Desil)

7. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting untuk

mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

(penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil

pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan

ARGOMULYO SIDOMUKTI SIDOREJO TINGKIR

Desil 1 1004 666 801 576

Desil 2 1289 1016 1049 1056

Desil 3 227 237 240 227

Desil 4 180 181 174 197

Desil 4+ 594 515 579 626

Grand total 3294 2615 2843 2732

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Page 91: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 33

sebagainya. IPM merupakan indikator yang mencerminkan kualitas hidup

penduduk yang meliputi Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-Rata Lama

Sekolah, Harapan Lama Sekolah dan Pengeluaran Rill Per Kapita.

Perkembangan IPM Kota Salatiga selama kurun waktu lima tahun

(2012-2016) trennya meningkat meskipun kenaikannya relatif kecil, yaitu

dari 79,10 pada tahun 2012 menjadi sebesar 81,14 pada tahun 2016. IPM

Kota Salatiga relevan dengan IPM Jawa Tengah dan Nasional yang terus

meningkat selama kurun waktu lima tahun,selengkapnya dapat dilihat pada

gambar berikut.

Sumber : BPS Jawa Tengah

Gambar 2.18 Perkembangan IPM Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2012-2016

Capaian IPM Kota Salatiga pada tahun 2016 sebesar 81,14

menunjukkan hasil yang baik, yaitu berada di atas Provinsi Jawa Tengah

sebesar 69,98 dan Nasional 70,18, serta dibandingkan dengan kota lainnya

di Jawa Tengah merupakan posisi kedua tertinggi setelah Kota

Semarang (81,19), selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

79.10 79.37 79.9880.96 81.14

67.21 68.02 68.78 69.49 69.98

67.0968.31 68.90 69.55 70.18

60.00

65.00

70.00

75.00

80.00

85.00

90.00

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga Jawa tengah Nasional

Page 92: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 34

Sumber : BPS Jawa Tengah

Gambar 2.19 Posisi Relatif IPM Kota Salatiga dibandingkan dengan

Kota Lain, Provinsi dan Nasional Tahun 2016 Besaran IPM Kota Salatiga didukung atas pencapaian komponen IPM

di dalamnya, yaitu harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, angka

harapan hidup dan pengeluaran perkapita yang disesuaikan. Kondisi

capaian masing-masng komponen IPM dapat dilihat pada uraian berikut :

a. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup atau disingkat AHH adalah rata-rata tahun

hidup yang akan dijalani oleh seorang bayi saat lahir sampai pada tahun

tertentu saat ia meninggal. Data AHH di suatu daerah berguna untuk

mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan pelayanan

kesehatan dan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat. Semakin

lama harapan hidup yang mampu dicapai maka semakin tinggi derajar

kesehatannya. AHH menunjukkan kualitas kesehatan masyarakat, yang

mencerminkan “lamanya hidup” sekaligus “hidup sehat” suatu

masyarakat. Tren perkembangan AHH Kota Salatiga selam kurun

waktu tahun 2012-2016 dapat dilihat pada gambar berikut.

73.3

2

73.5

5

77.1

6

80.7

6

81.1

4

81.1

9

69.98

70.18

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

76.00

78.00

80.00

82.00

84.00

Kota Jawa Tengah Nasional

Page 93: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 35

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017

Gambar 2.20 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Salatiga, Jawa Tengah Dan Nasional

Tahun 2012-2016 (Tahun)

Pada gambar di atas bahwa selama periode tahun 2012-2016

AHH Kota Salatiga selalu meningkat, demikian juga dengan kondisi

Provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Tahun 2016, AHH Kota Salatiga

sebesar 76,87 tahun meningkat setiap tahunnya jika dilihat dari capaian

tahun 2012-2016. Hal ini berarti dari tahun 2012 sampai tahun 2016,

rata-rata penduduk Kota Salatiga dapat bertahan hidup antara

usia 76-77 tahun.

Sedangkan posisi relatif AHH Kota Salatiga tahun 2016

sebesar 76,87 tahun berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah

sebesar 74,02 tahun dan Nasional sebesar 70,90 tahun. Dibandingkan

dengan kota lainnya di Provinsi Jawa tengah tahun 2016, Kota Salatiga

berada pada posisi ketiga tertinggi setelah Kota Semarang

sebesar 77,21 tahun dan Kota Surakarta sebesar 77,03 tahun, secara

rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

76.52 76.53 76.53 76.83 76.87

73.09 73.2873.88 73.96 74.02

70.20 70.40 70.59 70.78 70.90

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

76.00

78.00

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 94: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 36

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017

Gambar 2.21 Posisi Relatif Angka Harapan Hidup (AHH)

Kota Salatiga Tahun 2016

b. Harapan Lama Sekolah (HLS)

Harapan lama sekolah atau disingkat HLS didefinisikan sebagai

lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh

anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan

untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai

jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam

tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. HLS dihitung

pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu

program wajib belajar.

HLS di Kota Salatiga dalam kurun waktu lima tahun (2012-2016)

mengalami peningkatan dari 14,60 tahun pada tahun 2012 menjadi

sebesar 14,98 tahun pada tahun 2016. Menunjukkan bahwa penduduk

Kota Salatiga sampai dengan tahun 2016 memiliki lama sekolah setara

diploma II. Kondisi HLS Kota Salatiga tidak berbeda dengan kondisi HLS

Provinsi Jawa Tengah ataupun Nasional yang sama-sama terus

mengalami kenaikan, secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

76.6277.03 76.87

77.21

74.15 74.18

70.90

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

KotaMagelang

KotaSurakarta

KotaSalatiga

KotaSemarang

KotaPekalongan

Kota Tegal

Kota Jateng (74,02) Nasional (70,90)

Page 95: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 37

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017

Gambar 2.22 Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016

Dilihat dari posisi relatifnya, HLS Kota Salatiga pada tahun 2016

sebesar 14,98 tahun berada di atas Provinsi Jawa Tengah

sebesar 12,45 tahun dan Nasional 12,72 tahun. Dibandingkan dengan

kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah, Kota Salatiga berada di posisi

tertinggi, secara rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017

Gambar 2.23 Posisi Relatif Harapan Lama Sekolah Kota Salatiga Tahun 2016

14.60 14.6114.95 14.97 14.98

11.3911.89

12.17 12.38 12.45

11.68 12.10

12.39 12.55 12.72

8.00

9.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

16.00

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

12.0

1

12.7

7

13.5

5

14.5

0

14.7

0

14.9

8

12.4512.72

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

Kota Jawa Tengah Nasional

Page 96: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 38

c. Rata-rata Lama Sekolah

Rata-Rata Lama Sekolah atau disingkat RLS didefinisikan

sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani

pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata

lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang

dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. RLS dihitung

untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses

pendidikan sudah berakhir. Penghitungan RLS pada usia 25 tahun ke

atas juga mengikuti standard internasional yang digunakan oleh UNDP.

Perkembangan RLS Kota Salatiga selama kurun waktu lima

tahun (2012-2016) terus meningkat dan relevan dengan kondisi Provinsi

Jawa Tengah dan Nasional, yaitu RLS Kota Salatiga dari

sebesar 9,09 tahun pada tahun 2012 menjadi sebesar 9,82 tahun pada

tahun 2016. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : BPS Jawa Tengah

Gambar 2.24 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016

(Tahun)

Dilihat dari posisi relatifnya, RLS Kota Salatiga pada tahun 2016

sebesar 9,82 tahun berada di atas Provinsi Jawa Tengah

sebesar 7,15 tahun dan Nasional 7,95 tahun. Dibandingkan RLS kota

lainnya di Jawa Tengah tahun 2016, RLS Kota Salatiga diposisi ketiga

terendah setelah Kota Tegal (8,28 tahun), dan Kota Pekalongan

(8,29 tahun) secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

9.09 9.20 9.379.81 9.82

6.77 6.80 6.93 7.03 7.15

7.59 7.61 7.73 7.84 7.95

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga Jawa Tengah

Page 97: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 39

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017

Gambar 2.25 Posisi Relatif Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga, Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2016 (Tahun)

d. Pengeluaran Rill per Kapita

Besarnya pengeluaran konsumsi per kapita digunakan sebagai

pendekatan untuk mengetahui tingkat pendapatan masyarakat dan

tingkat kemampuan ekonomi masyarakat. Pengeluaran rumah tangga ini

terdiri dari pengeluaran makanan dan bukan makanan yang

menggambarkan bagaimana penduduk mengalokasikan kebutuhan

rumah tangganya. Rata-rata pengeluaran per kapita Kota Salatiga pada

tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami kenaikan, yaitu yang awalnya

tahun 2011 sebesar Rp.13.966 ribu menjadi Rp.14.811 ribu pada

tahun 2016. Kondisi Kota Salatiga tahun 2012 hingga tahun 2016

relevan dengan kondisi pengeluaran per kapita Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional yang juga terus mengalami kenaikan, secara rinci dapat

dilihat pada gambar berikut.

8.2

8

8.2

9

9.8

2

10.2

9

10.3

7

10.4

9 7.15

7.95

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Kota Jawa Tengah Nasional

Page 98: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 40

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017

Gambar 2.26 Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kota Salatiga, Jawa

Tengah dan Nasional Tahun 2011-2016 (Ribu Rupiah)

Sedangkan posisi relatif pengeluaran per kapita Kota Salatiga

tahun 2016 yang mencapai sebesar Rp.14.811 ribu berada di atas

Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp.10.153 ribu dan Nasional

sebesar Rp.10.420 ribu, serta posisi tertinggi diantara kota lainnya di

Provinsi Jawa Tengah, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2016

Gambar 2.27 Posisi Relatif Pengeluaran Rill per Kapita Kota Salatiga Tahun 2016 (Ribu Rupiah)

8. Indeks Pembangunan Gender

Indeks Pembangunan Gender atau disingkat IPG adalah angka

pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia (sama seperti definisi

IPM), namun terpilih berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan

perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan

2012 2013 2014 2015 2016

Kota Salatiga 13,966 14,125 14,205 14,600 14,811

Jawa Tengah 9,497 9,618 9,640 9,930 10,153

Nasional 9,815 9,858 9,903 10,150 10,420

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

11,090

13,90014,811

13,909

11,721 11,849

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

KotaMagelang

KotaSurakarta

KotaSalatiga

KotaSemarang

KotaPekalongan

Kota Tegal

Kota Jateng (10.153 ribu rupiah) Nasional (10.420 ribu rupiah)

Page 99: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 41

pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender

terjadi apabila nilai IPG mendekati/sama dengan angka 100.

Capaian IPG Kota Salatiga dalam periode tahun 2010 hingga 2015

terus meningkat, yaitu dari sebesar 94,31 pada tahun 2010 menjadi

sebesar 96,02 pada tahun 2015. IPG Kota Salatiga selama periode enam

tahun terakhir relevan dengan capaian IPG Jawa Tengah dan Nasional yang

terus mengalami kenaikan tiap tahun, selengkapnya dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016

Gambar 2.28 Perkembangan IPG Kota Salatiga, Provinsi Jawa

Tengah dan Nasional Tahun 2010-2015

Posisi relatif IPG Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 96,02 berada di

atas Provinsi Jawa Tengah sebesar 92,21 dan Nasional sebesar 91,03, serta

berada di urutan kedua tertinggi dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa

Tengah setelah Kota Surakarta sebesar 96,38, selengkapnya dapat dilihat

pada gambar berikut.

Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016

Gambar 2.29 Posisi Relatif IPG Kota Salatiga Tahun 2015

94.3194.64 94.81 94.91

95.5396.02

90.3290.92 91.12

91.5091.89

92.21

89.42 89.5290.07 90.19 90.34

91.03

88.00

89.00

90.00

91.00

92.00

93.00

94.00

95.00

96.00

97.00

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

92.8

1

94.7

1

95.6

2

95.8

1

96.0

2

96.3

8

92.21

91.03

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

Kota Tegal KotaPekalongan

KotaSemarang

KotaMagelang

KotaSalatiga

KotaSurakarta

Kota Jawa Tengah Nasional

Page 100: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 42

9. Indeks Pemberdayaan Gender

Indeks Pemberdayaan Gender atau disingkat IDG merupakan angka

pembentuk yang tersusun dari beberapa variabel yang mencerminkan

tingkat keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan

sehingga kebutuhan dan permasalahannya dapat mempengaruhi serta

teraktualisasi dalam hasil keputusan kebijakan pembangunan yang

menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga legislatif, eksekutif,

maupun yudikatif. IDG Kota Salatiga dari tahun 2011 hingga tahun 2015

cenderung menurun, yaitu pada tahun 2011 sebesar 81,45 turun dan pada

tahun 2015 menurun menjadi 80,83. Berbeda dengan kondisi Provinsi Jawa

Tengah dan Nasional yang terus meningkat, secara rinci dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016

Gambar 2.30 Perkembangan IDG Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

dan Nasional Tahun 2011-2015

Dibandingkan dengan IDG Provinsi Jawa Tengah tahun 2015

sebesar 74,80 dan IDG Nasional tahun 2015 sebesar 70,83, IDG Kota

Salatiga tahun 2015 sebesar 80,83 berada di atasnya. Dibandingkan dengan

kota lainnya di Jawa Tengah, IDG Kota Salatiga tahun 2015 posisi berada di

urutan pertama tertinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.

81.45 81.25 80.91 80.36 80.83

68.9970.82 71.22

74.4674.80

69.1470.07 70.46 70.68 70.83

60.00

63.00

66.00

69.00

72.00

75.00

78.00

81.00

84.00

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 101: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 43

Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016

Gambar 2.31 Posisi Relatif IDG Kota Salatiga Tahun 2015

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap

indikator indikator-indikator sebagai berikut :

1. Angka Partisipasi Kasar

Perkembangan APK (angka partisipasi kasar) SD di Kota Salatiga

tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami perkembangan yang fluktuatif,

pada tahun 2012 APK SD Kota Salatiga sebesar 132,7% turun

menjadi 98,31% pada tahun 2013 kemudian pada tahun 2015 menjadi

sebesar 118,46%. Seperti dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga, tahun 2017

Gambar 2.32 Perkembangan APK PAUD, SD dan SMP Kota Salatiga, Tahun 2012-2016

Perkembangan APK SMP/MTs di Kota Salatiga tahun 2011 hingga

tahun 2015 mengalami perkembangan yang fluktuatif, pada tahun 2012 APK

67.4

4

74.9

8

75.8

3

76.5

3

76.6

7

80.8

3 74.80

70.83

60.00

75.00

90.00

Kota Jawa Tengah Nasional

2012 2013 2014 2015 2016

APK PAUD 72.47 51.37 44.83 52.87 54.23

APK SD/MI/SDLB/ Paket A) 132.27 119.92 113.02 115.89 118.46

APK SMP/MTs/SMPLB /Paket B

187.19 125.55 121.34 129.01 123.01

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Page 102: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 44

Kota Salatiga sebesar 187,19% menuruan menjadi 123,03% pada tahun

2016 menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar 129,01.

2. Angka Partisipasi Murni

Perkembangan APM (angka partisipasi murni) SMP/MTs di Kota

Salatiga tahun 2011 hingga tahun 2015 mengalami perkembangan yang

fluktuatif, pada tahun 2011 APM Kota Salatiga sebesar 75,02% naik

menjadi 88,05% pada tahun 2014 kemudian pada tahun 2015 turun

menjadi sebesar 83,81%. Dibandingkan dengan APM Jawa Tengah dan

Nasional pada tahun 2015 APM SMP/MTs Kota Salatiga diatas capaian Jawa

Tengah dan Nasional. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : Buku Indikator utama Sosial,Politik, dan Kemanan Jateng Tahun 2016

Gambar 2.33 Perkembangan APM SMP/MTs Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015

3. Rasio Penduduk yang Bekerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah suatu indikator

ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif

secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari. Perkembangan TPAK Kota

Salatiga menunjukkan tren menurun, dimana pada tahun 2011

sebesar 67,83% dan pada tahun 2015 menjadi sebesar 62,70%. Kondisi

TPAK Kota Salatiga relevan dengan kondisi TPAK Provinsi Jawa Tengah

maupun Nasional yang juga cenderung menurun, secara rinci dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

75.02

83.0984.38

88.0583.81

69.92

72.52

74.94

78.57 78.66

68.35

70.93

73.88

77.53 77.82

60.00

65.00

70.00

75.00

80.00

85.00

90.00

95.00

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 103: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 45

Sumber : BPS, Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas 2015, 2016

Gambar 2.34 Perkembangan TPAK Kota Salatiga, Jawa Tengah dan

Nasional Tahun 2011-2015 (%)

Posisi relatif TPAK Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 62,70% berada di

bawah Jawa Tengah 67,86% dan Nasional sebesar 65,76%. Dibandingkan

dengan kota lainnya di Jawa Tengah tahun 2015, TPAK Kota Salatiga

peringkat pertama terendah, secara rinci dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Sumber : BPS, Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas 2015, 2016

Gambar 2.35 Posisi Relatif TPAK Kota Salatiga Tahun 2015 (%)

4. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan indikator

ketenagakerjaan yang ditunjukkan untuk melihat seberapa besar jumlah

pengangguran di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk

67.83

68.8568.38

65.27

62.70

70.15

71.2670.72

69.68

67.8668.34

67.76

66.77 66.60

65.76

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

62.7

0

64.3

5

65.1

7

66.9

6

67.4

7

70.1

2

67.86

65.76

58.00

60.00

62.00

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

KotaSalatiga

KotaMagelang

Kota Tegal KotaSemarang

KotaPekalongan

KotaSurakarta

Kota Jawa Tengah Nasional

Page 104: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 46

yang termasuk pada kategori angkatan kerja. Besar kecilnya tingkat

pengangguran terbuka mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja

yang termasuk dalam pengangguran. Perkembangan TPT Kota Salatiga

tahun 2011-2015 menunjukkan kondisi negatif yaitu pada tahun 2015

mengalami kenaikan menjadi sebesar 6,43%, sangat tinggi dibandingkan

kondisi capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 4,46%. Kondisi TPT Kota

Salatiga tahun 2014 hingga 2015 berbeda dengan kondisi Provinsi Jawa

Tengah yang turun menjadi sebesar 4,99%, namun sama naik dengan

kondisi Nasional menjadi sebesar 6,18%, secara rinci dapat dilihat pada

gambar berikut di bawah ini.

Sumber : BPS, Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas 2015

Gambar 2.36 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Salatiga,

Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 (%)

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar

1. Urusan Pendidikan

Pembangunan pada urusan pendidikan di Kota Salatiga menunjukkan

kondisi yang sangat baik, hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya rata-

rata lama sekolah dalam lima tahun terakhir (2012-2016). Rata-rata lama

sekolah di Kota Salatiga pada tahun 2012 adalah sebesar 9,09 tahun,

meningkat menjadi menjadi 9,82 tahun di tahun 2015. Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata pendidikan penduduk di Kota Salatiga ada pada tingkatan

SMP kelas 2 dan sebagian sudah ada di SMA.

Pendidikan usia dini di Kota Salatiga dapat dilihat dari besarnya Angka

Partisipasi Kasar Pendidikan Usia Dini (PAUD). APK PAUD tahun 2012

sebesar 72,47%, mengalami penurunan menjadi 54,23% ditahun 2016. APK

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Salatiga 6.39 6.84 6.21 4.46 6.43

Jawa Tengah 7.10 5.60 6.00 5.68 5.00

Nasional 7.48 6.13 6.17 5.94 6.18

6.39

6.84

6.21

4.46

6.43

7.10

5.60

6.00

5.68

4,99

7.48

6.13 6.175.94

6.18

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

7.50

8.00

Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional

Page 105: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 47

PAUD pada tahun 2012 merupakan capaian tertinggi dibandingkan tahun-

tahun lainnya. Penurunan APK PAUD juga setara dengan penurunan penduduk

usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK/RA yang menunjukkan pada

tahun 2016 sebesar 64,22%, menurun dibandingkan tahun 2015

sebesar 70,56%.

Kondisi PAUD terkareditasi di Kota Salatiga tahun 2016 sudah

mencapai 93,87%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2015

sebesar 90.82%. Sementara itu ruang kelas TK/RA dalam kondisi baik sudah

mencapai 89,61%. Dengan melihat kondisi perkembangan PAUD di Kota

Salatiga menunjukkan dari sisi layanan sudah baik, rata-rata capaiannya

tinggi. Namun dari sisi partisipasi anak usia PAUD masih tergolong rendah

dibandingkan dengan capaian penyediaan layanannya.

Selanjutnya perkembangan kinerja PAUD di Kota Saatiga dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.11. Kinerja Pendidikan Usia Dini Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 APK Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) (%)

% 72,47 51,37 44,83 52,87 54,23

2 Persentase Ruang Kelas

Dalam Kondisi Baik

TK/RA

% 89,64 87,90 90,95 89,51 89,61

3 Prosentase penduduk usia

4-6 tahun yang bersekolah

di TK / RA

% 92,98 64,39 60,75 70,56 64,22

4 Prosentase TK / RA yang

terakreditasi

% 90,82 90,82 90,82 90,82 93,87

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017

APK SD/MI dan SMP/MTs di Kota Salatiga sangat tinggi yaitu

mencapai 118,46% untuk SD/MI dan 123,01% untuk SMP/MTs. Di Kota

Salatiga masih terdapat anak yang termasuk pada kondisi putus sekolah,

tahun 2016 anak putus sekolah tingkatan SD/MI mencapai sebesar 0,01% dan

anak putus sekolah SMP/MTs mencapai sebesar 0,24%. Dilihat dari sarana

dan prasarana, ruang belajar beserta isinya SD/MIdalam kondisi baik

tahun 2016 sebesar 85,52%. Sedangkan ruang kelas dalam kondisi baik

SMP/MTs mencapai 92,67%. Kinerja pendidikan dasar di Kota Salatiga secara

terperinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 106: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 48

Tabel 2.12.

Kinerja Pencapaian Pendidikan Dasar Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB/

Paket A

% 132,27 119,92 113,02 115,89 118,46

2 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/SDLB

/Paket A

% 112,96 100,58 95,17 99,58 102,17

3 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMP/MTs/ SMPLB/ Paket B

% 187,19 125,55 121,34 129,01 123,01

4 Angka Partisipasi Murni

(APM)

SMP/MTs/SMPLB/ Paket B

% 139,70 87,23 82,39 85,12 88,62

5 Angka Putus Sekolah SD/MI

% 0,00 0,07 0,01 0,01 0,01

6 Persentase angka mengulang tingkat SD/

MI

% 4,40 3,87 3,55 2,33 2,34

7 Angka Putus Sekolah

SMP/MTs

% 0,22 0,12 0,20 0,21 0,24

8 Prosentase angka

mengulang tingkat SMP/ MTs

% 0,45 0,47 0,30 0,31 0,42

9 Persentase Ruang Kelas Dalam Kondisi Baik

SD/MI

% 87,90 88,27 86,06 80,20 85,52

10 Persentase Ruang Kelas

Dalam Kondisi Baik

SMP/MTs

% 92,77 92,68 89,92 88,08 92,67

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017

Kinerja pada pendidikan non formal secara makro dapat dilihat dari

penduduk usia > 15 tahun yang termasuk pada kategori melek huruf.

Penduduk usia > 15 tahun melek huruf di Kota Salatiga pada tahun 2016

sebesar 99,04%, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi

tahun 2015 yang sudah mencapai 99,03%. Untuk mendukung pendidikan

formal, banyak upaya dilakukan dengan memberdayakan PKBM, kerjasama

dengan LPK. Selain itu dikembangkan juga kegiatan vokasi dan KUB. Kinerja

pendidikan non formal selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.13.

Capaian Kinerja Pendidikan Non Formal Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Prosentase penduduk

melek huruf

% tad tad tad 99,03 99,04

2 Prosentase lembaga pelatihan dan kursus

yang terakreditasi

% 14,70 20,59 23,53 32,35 35,29

Page 107: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 49

No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

3 Prosentase pusat

kegiatan dan belajar masyarakat

(PKBM) yang

terakreditasi

% 0,00 0,00 0,00 22,22 22,22

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017

Dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,

ketersediaan yang kompeten sesuai dengan bidang pengajarannya paling

diutamakan. Ketersediaan guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV secara

keseluruhan di Kota Salatiga pada tahun 2016 mencapai sebesar 87%. Guru

SD/MI dengan status layak mengajar menunjukkan capaian sebesar 89,79%

dan guru layak mengajar untuk tingkatan SMP/MTs mencapai sebesar 92,14%.

Secara terperinci kinerja upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan di Kota Salatiga dapat dilihat melalui tabel berikut.

Tabel 2.14. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Prosentase guru layak

mengajar TK / RA

% 41,26 49,65 41,55 67,63 70,09

2 Prosentase guru layak

mengajar SD / MI

% 65,01 71,68 79,40 84,58 89,79

3 Prosentase guru layak mengajar SMP / MTs

% 89,36 90,41 89,52 89,99 92,14

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017

Secara umum, pencapaian bidang pendidikan sudah berjalan dengan baik

dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Salatiga.

Kondisi perlu perhatian adalah masih terdapatnya anak putus sekolah yang

terjadi setiap tahunnya.

2. Urusan Kesehatan

Kondisi capaian dibidang kesehatan secara makro dapat dilihat dari

meningkatnya usia harapan di Kota Salatiga. Untuk mencapai kondisi yang

ideal dibidang kesehatan, antara lain harus memperhatikan kondisi

ketersediaan layanan kesehatan, sarana prasarana, SDM dan partisipasi

masyarakat terutama tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan. Dari sisi ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di Kota Salatiga,

rumah sakit yang ada saat ini dan sudah terakreditasi sebesar 83,33% atau

sebanyak 5 rumah sakit dari total 6 rumah sakit yang ada di Kota Salatiga.

Untuk pelayanan dasar puskesmas, tahun 2016 puskesmas yang terakreditasi

Page 108: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 50

strata utama baru mencapai 16,6%. Selengkapnya capaian standarisasi

pelayanan kesehatan Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.15. Capaian Indikator Kinerja Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kota SalatigaTahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase Rumah Sakit

Terakreditasi

% 66,67 66,67 83,33 83,33 83,33

2 Persentase Puskesmas

Terakreditasi strata

utama

% tad Tad Tad tad 16,6

3 Persentase Rumah sakit

yang memiliki ijin

% 100 100 100 100 100

4 Persentase tenaga

kesehatan yang memiliki

ijin praktek

% 56 58 60 87 93

5 Persentase optik yang

memiliki ijin

% 100 100 100 100 100

6 Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

SIMPUS

% 100 100 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Kinerja pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di Kota

Salatiga masih memerlukan perhatian. Kinerja pada indikator sucses rate TB

pada tahun 2016 sebesar 77,88% menunjukkan penurunan dibandingkan

tahun 2015 yang mencapai 82,33%. Kondisi kinerja Sucses Rate TB trennya

terlihat fluktuatif dari tahun ke tahun. Sementara itu angka Angka Penemuan

Kasus Baru TB (CNR) ditahun 2016 sebesar 95,54 per 100.000 penduduk, lebih

rendah jika dibandingkan tahun tahun-tahun sebelumnya. Indikator

pencegahan dan penanggulangan penyakit menular sebagian besar masih

memerlukan perhatian, terutama Angka Penemuan Pneumonia Balita yang

masih tinggi mencapai 47,67%. Kinerja pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular di Kota Salatiga selengkapnya dapata dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.16. Capaian Kinerja Indikator Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Sucses Rate TB Kota

Salatiga

% 69,17 79,21 72,79 82,33 77,88

2 Angka Penemuan

Kasus Baru TB (CNR)

100.000

pddk

110,62 160,69 128,73 123,08 95,54

3 Annual Parasite

Incident per 1.000

penduduk

/1000

penduduk

0 0,06 0,17 0,03 0,5

4 Incident Rate DBD

per 100.000

penduduk

/100.000

penduduk

12,83 31,72 4,6 14,16 44,01

Page 109: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 51

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

5 Angka Penemuan

Pneumonia Balita

% 33,28 44,4 44,69 58,63 47,67

6 Cakupan

Desa/Kelurahan UCI

% 100 100 100 100 100

7 Acute Paralysis Rate

usia < 15 tahun per

100.000 penduduk

kasus 2 2 2 0 2

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Kinerja upaya kesehatan masyarakat di Kota Salatiga menunjukkan

perkembangan yang cukup baik. Banyak indikator yang sudah mencapai

target 100%. Namun terdapat beberapa kondisi yang mash memerlukan

perhatian terhadap berbagai kegiatan upaya kesehatan masyarakat, antara lain

pada tahun 2016 angka penemuan kasus baru HIV AIDS masih tinggi

mencapai 18 kasus, belum terlaksananya skrining kesehatan sesuai standar

terhadap warga negara usia 15-59 tahun, bayi usia kurang dari 6 bulan yang

mendapat ASI Eksklusif sebesar 59,39%, bayi stunting sebesar 20,1%, cakupan

pelayanan lansia baru mencapai 70,47% dan mash terdapatnya gizi buruk

sebesar 0,04%.

Kinerja upaya kesehatan masyarakat di Kota Salatiga selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17.

Capaian Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Proporsi penduduk

yang terinfeksi HIV

lanjut yang memiliki

akses pada obat-obatan

anti retroviral

% 94,2 95,3 95,92 96 86

2 Angka penemuan kasus

baru HIV AIDS

kasus 26 14 23 25 18

3 Prevalensi Hipertensi

penduduk usia > 18

tahun

% 5,36 15,2 9,66 8,58 4,22

4 Setiap penderita

hipertensi

mendapatkan

pelayanan kesehatan

sesuai standar;

% 100 100 100 100 100

5 Setiap penderita

Diabetes Mellitus

mendapatkan

pelayanan kesehatan

sesuai standar;

% 100 100 100 100 100

6 Prevalensi Diabetes

Milletus penduduk usia

> 15 th

% 0,92 3,2 1,37 1,45 1,43

Page 110: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 52

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

7 Persentase

Kelurahan/desa yang

melaksanakan

Posbindu PTM

% 0 0 72,73 81,82 100

8 Setiap Orang Dengan

Gangguan Jiwa (ODGJ)

mendapatkan

pelayanan kesehatan

sesuai standar

% 100 100 100 100 100

9 Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

kegiatan kesehatan

olahraga pada

kelompok masyarakat

di wilayah kerja

% 100 100 100 100 100

10 Setiap anak pada usia

pendidikan dasar

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai

standar;

% 98,48 99,88 99,2 98,8 98,83

11 cakupan pelayanan

kesehatan remaja

% 100 100 100 100 100

12 Cakupan Pelayanan

Kesehatan Lansia

% 72,3 72,79 70,13 70 70,47

13 Persentase calon

jemaah haji yang

mendapat pelayanan

kesehatan

% 100 100 100 100 100

14 Prevalensi balita gizi

buruk

% 0,12 0,02 0,02 0,03 0,04

15 Persentase balita

giziburuk yang

ditangani

% 100 100 100 100 100

16 Persentase ibu hamil

Kekurangan Energi

Kronis (KEK)

% 3,4 3,42 6,33 6,41 5,36

17 Persentase bayi usia

kurang dari 6 bulan

yang mendapat ASI

Eksklusif

% 45,12 46,6 47,85 61,3 59,39

18 Persentase kasus

stunting di Salatiga

% tad tad tad tad 20,1

19 Persentase remaja putri

yang mendapat Tablet

Tambah Darah (TTD)

% tad tad tad tad 29,98

20 Persentase rumah yang

memenuhi syarat

kesehatan

% 71,33 74,57 82,84 87,45 86,08

21 Persentase penduduk

akses jamban sehat

% 92,03 79,89 81,57 85,75 86,08

22 Persentase Desa

Kelurahan yang

melaksanakan STBM

% 13,64 45,45 63,64 69,56 78,26

Page 111: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 53

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

23 Persentase penduduk

akses air minum yang

memenuhi syarat

kesehatan

% 73,69 86,61 83,31 91,23 57,78

24 Persentase TTU yang

memenuhi syarat

kesehatan

% 87,34 85,51 87,61 89,5 88,44

25 Persentase TPM yang

memenuhi syarat

kesehatan

% 87,34 85,51 84,55 89,03 80,32

26 Persentase fasilitas

pelayanan kesehatan

dasar dengan tingkat

kepuasan masyarakat

baik

% 100 100 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Upaya pelayanan kesehatan melalui kemitraan mendorong pada cakupan

penduduk yang mendapatkan jaminan kesehatan. Penduduk dengan cakupan

kepertaan JKN pada tahun 2016 sebesar 77,88%, menunjukkan penurunan

jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 80,25%. Menurunnya penduduk

dengan cakupan kepesertaan JKN disebabkan antara lain adanya perubahan

data penduduk miskin paska pemutakhiran data tahun 2015. Sementara itu,

jaminan layanan terhadap penduduk miskin sudah baik yang ditunjukkan

dengan jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan jaminan pelayanan

kesehatan sudah mencapai 100%.

Tabel 2.18. Capaian Indikator Kinerja Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase jumlah

masyarakat miskin

yang mendapatkan

jaminan pelayanan

kesehatan

% 100 100 100 100 100

2 Persentase cakupan

kepesertaan JKN

% 61,9 62,3 63,68 80,25 77,88

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak di Kota Salatiga

antara lain dilihat dari pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, persalinan

dan saat nifas. Secara umum, kinerja pelayanan terhadap keselamatan ibu

melahirkan sudah cukup baik dengan kondisi pelayanan kesehatan ibu hamil

mencapai sebesar 93,3%, pelayanan kesehatan ibu bersalin sebesar 99,9% dan

pelayanan kesehatan Ibu Nifas sebesar 98,07%. Namun yang masih

memerlukan perhatian adalah masih ditemukannya kematian ibu melahirkan.

Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Salatiga sejak tahun 2012 hingga berakhirnya

Page 112: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 54

RPJMD tahun 2016 mengalami fluktuatif. Tahun 2012 sebesar 72,6/100.000

KH (2 kasus), tahun 2013 sebesar 279,2/100.000 KH (7 kasus), tahun 2014

sebesar 82,85/100.000 KH (2 kasus), tahun 2015 sebesar 186,29/100.000 KH

(5 kasus) dan tahun 2016 sebesar 157,05/100.000 KH (4 kasus).

Angka tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 7 kasus naik 3 kali

lipat dibanding tahun 2012. Penyebab kematian ibu pada tahun 2013 berbeda

dengan 4 tahun lainnya yaitu didominasi oleh penyebab tidak langsung 6

kasus (85,7%) dan penyebab langsung 1 kasus (14,3%). 6 penyebab tidak

langsung tersebut antara lain karena ibu hamil mempunyai penyakit penyerta

seperti Thallasemia, TBC, HIV/AIDS, Kanker, pecah pembuluh darah dan

jatuh. Dan 1 kasus penyebab langsung disebabkan eklamsia.

Sedangkan kematian ibu pada tahun yang lain didominasi oleh penyebab

langsung. Tahun 2014 AKI mengalami penurunan menjadi 2 kasus dan naik

kembali di tahun 2015 dan 2016. Berbeda dengan tahun 2013 Kematian di

tahun 2015 dan 2016 ini didominasi oleh penyebab langsung yaitu perdarahan

dan pre eklamsi.

Tabel 2.19.

Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan

di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 AKI per 100.000 KLH /100.000

KH

72,6 279,2 82,85 186,29 157,05

2 Cakupan pelayanan

kesehatan ibu hamil

% 95,4 93,5 94,9 94,4 93,3

3 Cakupan pelayanan

kesehatan ibu bersalin

% 95,85 99,9 99,9 99,9 99,9

4 Cakupan pelayanan

kesehatan Ibu Nifas

% 95,85 96,36 94,9 92,8 98,07

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita di Kota Salatiga relatif

cukup baik. Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Salatiga sejak tahun 2012 hingga

berakhirnya RPJMD tahun 2016 relatif stabil. Tahun 2012 sebesar 11,38/1000

KH (31 kasus), tahun 2013 sebesar 15,95/1.000 KH (40 kasus), tahun 2014

sebesar 15,15/1000 KH (37 kasus), tahun 2015 sebesar 13,04/1000 KH

(35 kasus) dan tahun 2016 sebesar 15,31/1000 KH (39 kasus).

Kematian bayi masih menjadi masalah, bukan hanya di Kota Salatiga

akan tetapi hampir di semua Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah. Dari

kasus kematian bayi yang telah dilakukan audit ditemukan bahwa kondisi bayi

yang dilahirkan berkaitan erat dengan riwayat dan kondisi ibu sejak hamil,

penatalaksanaan persalinan atau bahkan penyakit penyerta/ kelainan bawaan

pada bayi.

Page 113: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 55

Faktor – faktor yang mempengaruhi kematian bayi tersebut, antara lain:

- Masih banyaknya persalinan pada usia remaja. Hal tersebut disebabkan

karena kurang optimalnya pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi

remaja.

- Penyebab kematian bayi masih didominasi oleh Asfiksia dan BBLR.

- Kasus asfiksia terjadi erat hubungannya dengan proses persalinan yang

tidak sesuai dengan prosedur. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor

ketidakpatuhan petugas dalam menjalankan prosedur tidak terpenuhi

sehingga penanganan kepada pasien tidak optimal.

- Selain itu beberapa kasus kematian di Rumah sakit adalah rujukan dari

pelayanan kesehatan primer, sehingga perlu diperhatikan pula upaya

stabilisasi bayi menuju ke fasilitas rujukan, kondisi bayi saat tiba di

fasilitas rujukan serta sistem rujukan yang berlaku. Kondisi bayi saat tiba

di fasilitas rujukan mempengaruhi besarnya peluang bayi untuk dapat

diselamatkan. Dengan demikian perlu ditingkatkan pemahaman petugas

kesehatan, serta sarana dan prasarana di fasilitas pelayanan dasar.

- Sedangkan Untuk kasus BBLR, banyak faktor yang mempengaruhi antara

lain masih banyaknya ibu hamil KEK dan anemi, dugaan Ibu hamil

terserang virus Human Papiloma Virus, umur saat hamil, jumlah paritas

serta penyakit penyerta pada ibu seperti asma, hipertensi, dll.

- Hal tersebut diatas terjadi akibat dari kurangnya konseling pra nikah yang

dilakukan oleh petugas dan juga skrening pra kehamilan.

Angka Kematian Balita (AKABA) Kota Salatiga sejak tahun 2012 hingga

berakhirnya RPJMD tahun 2016 relatif stabil. Tahun 2012 sebesar 12,48/1000

KH (34 kasus), tahun 2013 sebesar 17,15/1.000 KH (43 kasus), tahun 2014

sebesar 16,15/1000 KH (39 kasus), tahun 2015 sebesar 14,53/1000 KH (39

kasus) dan tahun 2016 sebesar 16,09/1000 KH (41 kasus).

Kegagalan pencapaian Indikator ini berkaitan erat dengan kondisi

pendidikan, social, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal termasuk

perawatan kesehatan sehari – harinya. Banyak faktor yang menyebabkan

kematian balita, namun beberapa penyebab utama adalah keterlambatan

mengakses pelayanan kesehatan. Keterlambatan ini sebagian besar disebabkan

karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang tanda bahaya pada balita.

Hal tersebut terjadi karena masih minimnya informasi yang diberikan oleh

tenaga kesehatan tentang tanda bahaya pada balita sakit.

Tabel 2.20.

Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 AKB per 1.000 KLH /1000

KH

11,38 15,95 15,15 13,04 15,31

Page 114: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 56

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

2 Cakupan pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

% 105,8 95,18 97,97 95,65 96,11

3 AKABA per 1.000 /1000

KH

12,48 17,15 16,15 14,53 16,09

4 Cakupan pelayanan

kesehatan balita

% 81,66 86 84,5 91,9 90,9

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Kinerja pelayanan obat dan perbekalan kesehatan ditunjukkan dengan

indikator ketersediaan obat sesuai kebutuhan pada puskesmas dan

jaringannya, Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai

standar, pengawasan obat, pengawasan terhadap apotik dan PKRT yang

memiliki ijin. Dari indikator tersebut, kondisi kinerjanya sudah mencapai

100%. Tugas yang masih perlu menjadi perhatian dibidang pelayanan obat dan

perbekalan kesehatan yaitu terhadap keberadaan toko alkes yang memiliki ijin,

yang mana sampai dengan tahun 2016 pengawasannya masih kurang karena

kondisinya belum diketahui.

Tabel 2.21.

Capaian Indikator Kinerja Pelayanan Obat dan Perbekalan Kesehatan

di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase ketersediaan

obat sesuai kebutuhan

pada puskesmas dan

jaringannya

% 93,7 93,75 100 100 100

2 Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

pelayanan kefarmasian

sesuai standar

% 100 100 100 100 100

3 Cakupan pengawasan

obat

% 100 100 100 100 100

4 Persentase apotik yang

memiliki ijin

% 100 100 100 100 100

5 Persentase toko obat

yang memiliki ijin

% 100 100 100 100 100

6 Persentase toko alkes

yang memiliki ijin

% 0 0 0 0 0

7 Persentase PKRT yang

memiliki ijin

% 0 0 0 0 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Dilihat dari sisi pengawasan obat dan makanan, Distribusi

pangan/post market yang diawasi sudah mencapai 100%. Namun pengawasan

terhadap rumah tangga pangan yang telah diterbitkan sertifikat produksi

pangan industri rumah tangga (SPPIRT) masih cukup rendah yaitu

mencapai 46%. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah yang lebih

strategis terhadap pengawasan industri pangan rumah tangg karena

persebarannya dimungkinkan cukup banyak.

Page 115: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 57

Tabel 2.22.

Capaian Indikator Kinerja Pengawasan Obat dan Makanan di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase industri

rumah tangga pangan

yang telah diterbitkan

sertifikat produksi

pangan industri rumah

tangga (SPPIRT)

% 10 15 19,08 36,78 46

2 Persentase Distribusi

pangan/post market

yang diawasi

% 100 100 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Upaya promosi dan pemberdayaan dibidang kesehatan Kota Salatiga salah

satunya sudah dikeluarkan berkaitan dengan perda kawasan tanpa rokok.

Upaya pemberdayaan promosi kesehatan dan pemberdayaan bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber

masyarakat serta terciptanya lingkungan yang kondusif. Dilihat dari indikator

kinerja promosi dan pemberdayaan dibidang kesehatan Kota Salatiga yang

masih memerlukan upaya percepatan antara lain pencapaian Desa Siaga Strata

Mandiri, pencapaian poskestren strata mandiri, PHBS tatanan tempat kerja

sehat dan PHBS tatanan tempat umum sehat. Kondisi pencapaian kinerja

upaya promosi dan pemberdayan masyarakat selengkapnya dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2.23.

Capaian Indikator Kinerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Tersusunya Perda

Kawasan Tanpa Rokok

% 0 0 0 0 100

2 Persentase jumlah UKK

informal strata madya

% 0 0 0 8,33 50

3 Cakupan pelayanan

kesehatan kerja UKK

formal

% 0 0 0 0 80

4 Cakupan Desa Siaga

Strata Mandiri

% 0 0 4,54 54,54 56,52

5 Persentase jumlah

poskestren strata

mandiri

% 0 0 0 11,11 11,11

6 Persentasejumlah SBH

strata mandiri

% 100 100 100 100 100

7 Cakupan PHBS tatanan

rumah tangga strata

paripurna

% 85 86 88,7 86,85 86,17

Page 116: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 58

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

8 Cakupan PHBS tatanan

institusi pendidikan

strata paripurna

% 75 77 79 80 81

9 Cakupan PHBS tatanan

institusi kesehatan

sehat

% 60 65 73 75 84

10 Cakupan PHBS tatanan

tempat kerja sehat

% 54 55 56 60 65

11 Cakupan PHBS tatanan

tempat umum sehat

% 0 0 0 76 77

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017

Puskesmas sebagai ujung tombak pemberi layanan tingkat dasar

kesehatan memerlukan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sesuai

dengan standar. Sarana dan prasarana kesehatan merupakan salah satu faktor

pendukung bagi keberhasilan Puskesmas dalam mencapai tujuan yaitu

peningkatan mutu pelayanan. Kinerja pemenuhan sarana dan prasarana

kesehatan pada puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota Salatiga

diwujudkan dalam pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasarana puskesmas/puskesmas pembantu. Sampai dengan tahun 2016,

pemenuhan sarana prasarana di puskesmas Kalicacing, Tegalrejo, Mangunsari,

Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul dan Cebongan tercapai sebesar 67%, dengan

kondisi tersebut relatif masih kurang. Untuk itu perlu adanya penyediaan data

yang valid guna melakukan perencanaan kebutuhan pemenuhan sarana dan

prasarana kesehatan dilingkungan puskesmas agar kinerja pelayanan semakin

membaik.

Tabel 2.24. Capaian Indikator Kinerja Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana

dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Terpenuhinya sarana

prasarana di

puskesmas Kalicacing,

Tegalrejo, Mangunsari,

Sidorejo Lor, Sidorejo

Kidul dan Cebongan

dan Jaringannya

% 55 56 59 63 67

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Urusan pekerjaan umum dan penataan ruang memegang peranan penting

dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing global, terutama

dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar masyarakat seperti pangan, papan,

sandang, rasa aman, pendidikan dan kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa kewenangan

Page 117: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 59

urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk pemerintah kabupaten/

kota mencakup sub urusan berikut:

1. Sumber Daya Air (SDA) dengan kewenangan pertama pada pengelolaan

SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai dalam 1 (satu)

daerah kabupaten/ kota. Kedua pengembangan dan pengelolaan sistem

irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari

1000 ha dalam 1 (satu) daerah kabupaten/ kota.

2. Air Minum, dengan kewenangan pada pengelolaan dan pengembangan

SPAM di daerah kabupaten/ kota.

3. Persampahan, dengan kewenangan pada pengembangan sistem dan

pengelolaan persampahan dalam daerah kabupaten/ kota.

4. Air Limbah, dengan kewenangan pada pengelolaan dan pengembangan

sistem air limbah domestik dalam daerah kabupaten/ kota.

5. Drainase, dengan kewenangan pengelolaan dan pengembangan sistem

drainase yang terhubung langsung dengan sungai dalam daerah

kabupaten/ kota.

6. Permukiman, dengan kewenangan pada penyelenggaraan infrastruktur

pada permukiman di daerah kabupaten/ kota.

7. Bangunan Gedung, dengan kewenangan pada penyelenggaraan bangunan

gedung di wilayah daerah kabupaten/ kota, termasuk pemberian izin

mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.

8. Penataan Bangunan dan Lingkungannya, dengan kewenangan pada

penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di daerah

kabupaten/ kota.

9. Jalan, dengan kewenangan pada penyelenggaraan jalan kabupaten/kota.

10. Jasa Konstruksi, dengan kewenangan penyelenggaraan pelatihan tenaga

terampil konstruksi, penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi

cakupan daerah kabupaten/ kota, penerbitan izin usaha jasa konstruksi

nasional (nonkecil dan kecil) dan pengawasan tertib usaha, tertib

penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi.

11. Penataan Ruang, dengan kewenangan pada penyelenggaraan penataan

ruang daerah kabupaten/ kota.

Kinerja urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada sub urusan

sumberdaya air ditunjukkan dengan indikator rasio jaringan irigasi di Kota

Salatiga pada tahun 2016 mencapai 67 m/ha meningkat dibandingkan

tahun 2015 yang mencapai 39 m/ha. Panjang irigasi di Kota Salatiga pada

tahun 2017 adalah 38.533 m dimana luas daerah irigasinya 985 ha. Rasio

jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi yang berfungis

dengan baik terhadap luas lahan budidaya. Sesuai Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor 14.PRT/M Tahun 2015, status daerah irigasi yang

Page 118: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 60

sudah ditetapkan terdapat 19 DI seluas 985 ha yang menjadi kewenangan

Pemkot Salatiga. Panjang Drainase sistem terbuka di Kota Salatiga pada

tahun 2017 dalam kondisi baik mencapai 29.119 m dan kondisi sedangkan

mencapai 100 m sementara itu panjang Drainase sistem tertutup jika dipilah

berdasarkan kondisinya terbagi drainase dalam kondisi baik sepanjang

152.863 m, kondisi sedang panjangnya 19.394 m dan kondisi buruk hanya

mencapai 481 m. Kualitas saluran drainase Kota Salatiga pada tahun 2016

menunjukkan kondisi baik mencapai sebesar 90,87%, masih terdapat 9,13%

kondisi drainase masih menunjukkan kondisi yang rendah. Sementara itu jalan

pada tahun 2016 dalam kondisi baik mencapai sebesar 32,5%, kondisi

sedang 50,2%, rusak ringan 16,8% dan rusak berat 0,5%. Dengan melihat

kondisi tersebut, kebutuhan atas sarana dan prasarana yang mash menjadi

prioritas salah satunya adalah pada penyediaan drainase dalam kondisi baik

mengingat kondisinya masih kategori rendah.

Capaian kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Salatiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.25.

Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No. Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Rasio panjang

jaringan irigasi terhadap luas area

daerah irigasi

m/

hektar

tad tad 32 39 39

2 Persentase irigasi

dalam kondisi baik

% tad tad Tad 90,87 92

3 Persentase

Drainase dalam kondisi baik/

pembuangan aliran air tidak tersumbat

% 65,40 79,60 82,50 85,67 90,87

Panjang

drainase

meter 158,047 174,957 190,266 195,865 201,957

4 Bangunan gedung

ber-IMB,

unit tad tad tad tad 284

5 Tersedianya

dokumen Rencana Tata Bangunan

dan Lingkungan

Dok 1 1 1 1 1

6 Persentase jalan kondisi baik

% 52,59 52,59 84,10 84,10 87,85

Kondisi Baik km 343.777 344.096 242,088 242,088 109,820

Kondisi Sedang km 165.081 162.770 27,340 27,210 169,280

Kondisi Rusak

Ringan

km 90.178 90.178 18,425 18,425 58,360

Kondisi Rusak

Berat

km 57.167 57.167 0 0 1.790

7 Persentase

tersedianya 7

(tujuh) layanan informasi jasa

% Tad 100 100 100 100

Page 119: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 61

No. Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

konstruksi Tingkat Kabupaten pada

Sistem Informasi

Pembina Jasa Konstruksi

(SIPJAKI) 8 Tersedianya

layanan Izin Usaha

Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

Waktu Penerbitan

Paling Lama10 (sepuluh) Hari

Kerja setelah Persyaratan

Lengkap dan benar

Unit tad tad 50 50 50

9 Persentase jasa konstruksi tertib

usaha

Unit tad tad 46 34 29

10 Tersusunnya

berbagai tingkatan Rencana Rinci tata

ruang, peraturan zonasi dan

peraturan penataan ruang

lainnya sesuai

dengan UU Nomor 26 Tahun 2007

tentang penataan ruang.

dok tad tad tad tad tad

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Salatiga 2017

4. Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kewenangan urusan perumahan dan kawasan permukiman bagi

pemerintah kabupaten/kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yaitu pada sub urusan perumahan

dalam rangka menyediakan rumah bagi masyarakat termasuk di dalamnya

perijinan mengenai rumah. Sub urusan Kawasan Permukiman melalui

perijinan pembangunan perumahan dan upaya-upaya penataan kawasan

kumuh. Sub urusan kawasan permukiman kumuh memiliki kewenangan

dalam rangka pencegahan perumahan dan kawasan permukimankumuh,

penyediaan PSU untuk kawasan perumahan dan sertifikasi, kualifikasi dan

registrasi bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Jumlah rumah di Kota Salatiga tahun 2016 tercatat sebanyak 41.889 unit

rumah. Kondisi rumah layak huni sebanyak 37.503 unit (89,53%) termasuk

rumah susun 2 (dua) twin blok dengan pembiayaan dari APBN, dengan sasaran

masyarakat Salatiga yang belum memiliki rumah. Sedangkan rumah tidak

layak huni pada tahun 2016 di Kota Salatiga sebanyak 4.386 unit (10,47%),

pada tahun 2012-2015 belum ada data karena belum dilakukan penyusunan

Page 120: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 62

dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP).

Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di dukung PSU masih

tergolong rendah yaitu sebesar 50%. Sementara itu penduduk yang

mendapatkan akses air minum perpipaan yang aman tercatat pada tahun 2016

sebesar 78,25%. Capaian kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman Kota Salatiga Tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 2.26. Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Kota Salatiga Tahun 2012-2016

Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah rumah susun

yang terbangun

Twin

blok

2 2 2 2 2

Cakupan ketersediaan rumah layak huni dan

terjangkau

% 70,00 71,00 73,00 76,00 89,53

Jumlah rumah tidak

layak huni

Unit tad tad tad tad 4.386

Cakupan lingkungan

yang sehat dan aman

yang di dukung PSU

% 10,00 18,00 28,00 40,00 50,00

Persentase kawasan

kumuh

% tad tad tad tad 13,20

Rasio tempat pemakaman umum per

satuan penduduk

m2 tad 527,94 531,69 533,74 535,18

Tersedianya air baku

untuk memenuhi

kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 37,00 38,00 39,00 40,00 41,00

Pelayanan air bersih (sistem perpiaan)

SR 137.482 138.358 140.970 142.479 143.676

Persentase Rumah

Tangga (RT) yang

menggunakan Air

Bersih

% 81,56 84,89 89,67 92,67 94,16

Persentase penduduk yang mendapatkan

akses air minum yang

aman

% 60,95 54,62 60,22 65,56 78,25

Persentase Penduduk

yang terlayani sistem air limbah yang

memadai

% 68,74 70,19 71,84 74,28 77,15

Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga 2017

5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Kondisi ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat di

Kota Salatiga menjadi perhatian penting dalam pelaksanaan pembangunan

daerah dan pelayanan kepada dunia usaha/dunia industri dan masyarakat

pada umumnya. Wilayah Kota Salatiga yang cukup strategis di jalur

perekonomian dan transportasi bagian tengah antara Semarang dan

Surakarta, tentunya banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi

Page 121: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 63

ketenteraman dan kenyamanan masyarakat Kota Salatiga secara umum

cukup baik dan kondusif bagi pembangunan daerah

Upaya memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban

umum serta menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

dilakukan oleh Satpol PP sebagai penegak Perda dan Perwal. Rasio petugas

Satpol PP di Kota Salatiga tahun 2016 sebesar 8 per 10.000 penduduk.

Cakupan patroli petugas Satpol PP tahun 2016 sudah mencapai sebesar 100%.

Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota

Salatiga pada tahun 2016 telah mencapai 100%. Dalam menjaga ketertiban dan

keamanan juga keberadaan anggota Linmas sangat diperlukan. Pada

tahun 2011 jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk di Kota Salatiga

sebanyak 60 per jumlah 10.000 penduduk meningkat menjadi sebesar 67 per

jumlah 10.000 penduduk tahun 2016.

Namun tantangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban saat ini

adalah bagaimana meningkatkan kembali wawasan kebangsaan bagi

masyarakat Kota Salatiga. Ditahun 2016, muncul kasus radikalsime ditengah-

tengah masyarakat sebanyak 2 kasus, menurun dibandingkan dengan kasus

ditahun 2015 sebanyak 3 kasus. Persoalan radikalisme menjadi tugas yang

cukup berat karena isu tersebut menjadi salah satu isu nasional. Perlu menjadi

prioritas utama bagi pemerintah Kota Salatiga bagaimana mengembangkan

paham-paham kebangsaan kepada masyarakat. Menjadi tantangan bagi

Pemerintah Kota Salatiga yaitu kasus penyalahgunaan narkoba. Prevalensi

penyaahgunaan narkoba ditahun 2016 mencapai 2,5%. Ini menjadi tantangan

besar karena kasus narkoba sudah banyak menyasar seluruh kelompok umur.

Pencegahan dini dan penaggulangan bencana di Kota Salatiga pada

tahun 2016 untuk cakupan satuan petugas pemadam kebakaran mencapai

sebesar 1 orang/10.000 penduduk dengan tingkat waktu tanggap daerah

layanan sebesar 39. Ketersediaan sarana dan prasarana antara lain WMK yang

memiliki mobil dan/atau mesin damkar laik pakai mencapai 75%. Kinerja

Kinerja Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.27.

Capaian Kinerja Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2011–2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Cakupan

Penegakan

Peraturan Daerah

dan Peraturan

Kepala Daerah

% 100 100 100 100 100

2 Persentase Patroli

Siaga Ketertiban

Umum

% 100 100 100 100 100

Page 122: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 64

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

3 Rasio jumlah Polisi

Pamong Praja per

10.000 penduduk

Orang/10.000

penduduk

4 3 4 3 8

4 Cakupan petugas

Perlindungan

Masyarakat

(Linmas) di

Kabupaten/Kota

Orang/10.000

penduduk

60 64 72 74 67

5 Cakupan pelayanan

bencana kebakaran

Kabupaten/Kota

% 46 59 56 52 39

6 Tingkat waktu

tanggap daerah

layanan

% 1 0 1 1 1

7 Cakupan Satuan

Petugas Pemadam

Kebakaran

Orang/10.000

penduduk

1 0 1 1 1

8 Jumlah Unjuk Rasa Kasus 6 5 11 8 16

9 Menurunnya angka

kriminalitas

kasus 0 332 337 182 271

10 Prevalensi

Penyalahguna

Narkoba

Prevalensi 0 2,1 2,1 2,5 2,5

11 Persentase

penduduk yang

tersosialisasi

wawasan

kebangsaan

% 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034 0,0035

12 Jumlah ormas yang

terfasilitasi

% tad 42/42 32/32 52/52 65/67

13 Persentase

penduduk yang

tersosialisasi

pendidikan politik

% 0,0056 0,0057 0,0058 0,0059 0,0060

14 Jumlah kasus

radikalisme di

masyarakat

Kasus tad 1 1 3 2

Sumber : Satpol PP Kota Salatiga 2017

6. Urusan Sosial

Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin

dan anak terlantar. Bagi fakir miskin dan anak terlantar seperti yang dimaksud

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Pemerintah dan Pemerintah Daerah memberikan rehabilitasi sosial, jaminan

sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial sebagai perwujudan

pelaksanaan kewajiban negara dalam menjamin terpenuhinya hak atas

kebutuhan dasar warga negara yang miskin dan tidak mampu.

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang

Kesejahteraan Sosial menyebutkan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi

Page 123: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 65

terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar

dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya. Selanjutnya dalam pasal 1 angka 2

menyebutkan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang

terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah

Daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi

kebutuhan dasar, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Dalam konsep penyelenggaraan

kesejahteraan sosial warga masyarakat tersebut dikenal dengan sebutan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan masyarakat miskin yang

menjadi kelompok sasaran pelayanan sosial.

Urusan Sosial yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 terdiri

dari 6 sub bidang, yaitu (1) Pemberdayaan Sosial; (2) Penanganan Warga

Negara Migran Korban Tindak Kekerasan; (3) Rehabilitasi Sosial; (4)

Perlindungan dan Jaminan Sosial; (5) Penanganan Bencana; dan (6) Taman

Makam Pahlawan.

Upaya Pemerintah Daerah Kota Salatiga dalam menangani PMKS sudah

cukup baik namun hasilnya masih belum optimal. Persentase (%) PMKS skala

kabupaten/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan

kebutuhan dasar pada tahun 2016 mencapai 26%, menunjukkan tren

meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumya. Persentase (%) PMKS

skala kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya masih

rendah dengan kondisi tahun 2016 hanya sebesar 3,4%.

Pemberdayaan kelembagaan sosial di Kota Salatiga dapat dilihat dari

besarnya LK3 yang dibentuk dan dibina. Lembaga ini berfungsi sebagai

pemberi layanan konseling, perlindungan maupun pendampingan. Di

tahun 2016, pembentukan dan pembinaan terhadap LK3 masih rendah, yaitu

sebesar 10%. Melihat kondisi tersbut, perlu upaya-upaya perluasan kegiatan

pembinaan maupun pembentukan agar jangkauan terhadap pelayana sosial

semakin membaik. Sementara itu penanganan korban perdagangan

orang/tindak kekerasan melalui lembaga terpadu di Kota Salatiga

menunjukkan masih cukup rendah. Dari kondisi kejadian yang ada di Kota

Salatiga, cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas

rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di

dalam unit pelayanan terpadu baru sebesar 26%.

Penyelenggaran urusan sosial di Kota Salatiga masih memerlukan banyak

perhatian dengan melihat kondisi capaian selama ini. Perlu adanya dukungan

dari sektor-sektor terkait, baik dari sisi perencanaan, penetapan sasaran

Page 124: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 66

maupun anggaran untuk meningkatkan kualitas penanganan masalah sosial.

Selengkapnya kinerja capaian urusan sosial dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.28. Capaian Kinerja Urusan Sosial Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase penerbitan

izin pengumpulan sumbangan dalam

daerah kabupaten/kota

% 0 0 0 0 0

2 Persentase (%) PMKS

skala kota yang menerima program

pemberdayaan sosial

melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau

kelompok sosial ekonomi

sejenis lainnya

% 1,6 2,0 2,4 2,8 3,4

3 Persentase LK3 yang

dibentuk dan dibina

% 5 6 7 9 10

4 Persentase (% PSKA, PSM, KT, dan Dunia

Usaha/CSR yang

dibentuk dan dibina

% 9 10 12 15 18

5 Persentase cakupan

layanan reintegrasi sosial

bagi perempuan dan

anak korban kekerasan

% 3,3 4,0 5 6 7

6 Persentase cakupan layanan rehabilitasi

sosial yang diberikan

oleh petugas rehabilitasi

sosial terlatih bagi perempuan dan anak

korban kekerasan di

dalam unit pelayanan terpadu

% 13 15 18 22 26

7 Persentase (%) wahana

kesejahteraan sosial

berbasis masyarakat

(WKSBM) yang menyediakan sarana

prasarana pelayanan

kesejahteraan sosial

% 10 12 14 17 21

8 Persentase (%) panti

sosial skala kabupaten yang menyediakan

sarana prasarana

pelayanan kesejahteraan sosial

% 14 17 21 25 30

9 Persentase jumlah

penyandang masalah

disabilitas yang telah

memperoleh bantuan/penanganan

% 11 13 16 19 23

10 Persentase eks

penyandang penyakit

sosial (eks. Narapida, PSK, Narkoba dan

penyakit Sosial Lainnya)

yang telah terbina (%)

% 13 16 19 23 28

Page 125: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 67

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

11 Persentase (%) PMKS

skala kota yang memperoleh pemenuhan

kebutuhan dasar

% 12 14 17 20 24

12 Persentase (%)

penyandang cacat fisik

dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang

telah menerima jaminan

sosial

% 4 5 6 7 8

13 Persentase (%) anak terlantar yang di tangani

% 8 10 12 14 17

14 Terbentuknya sitem

layanan rujukan terpadu

(SLRT) berupa Pusat Kesejahteraan Sosial

(PUSKESOS)

%

4 5 6 7 8

15 Persentase (%) Verifikasi

dan validasi Penerima

Bantuan Iur (PBI) Jaminan Kesehatan

% 14 17 21 25 30

16 Persentase pelaksanaan pemberian bantuan

sembakau, bantuan

pangan non tunai dan PKH bagi fakir miskin

% 15 18 22 27 32

17 Persentase (%) korban bencana skala kabupaten

yang menerima bantuan

sosial selama masa tanggap darurat

% 15 18 21 25 30

Sumber : Dinsos Kota Salatiga 2017

2.3.2. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar

1. Urusan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Bab I pasal 1 ayat 2

disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Pembagian Urusan Pemerintahan bidang Tenaga Kerja berdasarkan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

meliputi: 1) Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Penempatan

Tenaga Kerja; 3) Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenaga Kerjaan.

Berdasarkan pembagian urusan tersebut maka kewenangan Pemerintah

kabupaten/kota terkait dengan pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja

meliputi: pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi, pembinaaan

lembaga pelatihan kerja swasta, perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan

kerja, konsultansi produktivitas pada perusahaan kecil dan pengukuran

produktivitas tingkat daerah. Selanjutnya berkaitan dengan penempatan

tenaga kerja, maka kewenangan Pemerintah kabupaten/kota meliputi:

Page 126: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 68

pelayanan antar kerja di daerah kabupaten/kota, penerbitan izin LPTKS dalam

1 (satu) daerah kabupaten/kota, pengelolaan informasi pasar kerja dalam

daerah kabupaten/kota, perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna

penempatan) di daerah kabupaten/kota, dan penerbitan perpanjangan IMTA

yang lokasi kerja dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.

Dalam upaya perluasan kesempatan kerja di Kota Salatiga, berbagai

upaya telah dilaksanakan baik melalui pelatihan maupun melalui penyediaan

informasi tenaga kerja. Pada tahun 2016, pencari tenaga kerja yang

ditempatkan mencapai sebesar 34,8%, menunjukkan peningkatan

dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 33,60%. Tingkat partisipasi

angkatan kerja secara keseluruhan mengalami perbaikan dengan kondisi pada

tahun 2016 sebesar 63,46%, lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi

tahun 2015 sebesar 62,70%. Tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi pada

tahun 2012 mencapai 68,85%. Sementara itu tingkat pengangguran terbuka

Kota Salatiga tahun 2011-2015 menunjukkan kondisi negatif yaitu pada

tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi sebesar 6,43%, sangat tinggi

dibandingkan kondisi capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 4,46%.

Kemudian terkait dengan hubungan industrial kewenangan pemerintah

kabupaten/kota meliputi: pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran

perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya beroperasi dalam 1

(satu) daerah kabupaten/kota, pencegahan dan penyelesaian perselisihan

hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah.

Sedangkan untuk urusan pengawasan ketenagakerjaan bukan kewenangan

pemerintah kabupaten/kota melainkan pemerintah pusat dan provinsi.Kondisi

capaian urusan ketenaga kerjaan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.29.

Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Besaran tenaga kerja

yang mendapatkan

pelatihan

orang 120 120 140 176 100

2 Persentase Lembaga

Pelatihan kerja yang memiliki izin

% 5 5 5 5 6

3 Persentase pencari kerja

yang ditempatkan

% 42,9 40,26 39,9 33,6 34,8

4 Tingkat partisipasi

angkatan kerja

% 68,85 67,96 65,27 62,70 63,46

5 Tingkat pengangguran terbuka

% 6,84 6,21 4,46 6,43 tad

6 Jumlah TKI yang

terlindungi

orang 33 22 22 28 23

7 Persentase Tenaga Kerja Asing Yang memiliki izin

% 40 36 46 22 35

Page 127: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 69

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

8 Jumlah perusahaan yang

telah disahkan peraturaan

perusahaannya oleh

Dinas

PP 15 16 16 17 17

PKB 2 2 3 4 3

9 Angka perselisihan

pengusaha-pekerja yang diselesaikan

kasus 12 11 9 10 12

10 Besaran pekerja/buruh

yang menjadi peserta

program BPJS Ketenagakerjaan

% 93,33 94,66 n/a 93,52 n/a

Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga, 2017

2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kinerja pada urusan pemberdayaan peremupuan dan perlindungan anak

di Kota Salatiga dapat dilihat dari besarnya upaya peningkatan kualitas hidup

dan perlindungan perempuan, peningkatan peran serta dan kesetaraan gender

dalam pembangunan, penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan

anak dan upaya melalui kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan.

Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di Kota Salatiga

dapat dilihat dari kinerja menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan.

Tahun 2016, Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Salatiga

menunjukkan kondisi relatif kecil yaitu sebesar 0,05%. Berkaitan dengan

peningkatan perlindungan khusus anak, upaya menurunkan kekerasan

terhadap anak masih belum berhasil dengan baik pada tahun 2016, kekerasan

terhadap anak tercatat sebanyak 20 kasus, meningkat tajam jika dibandingkan

dengan kondisi tahun 2015 sebanyak 6 kasus.

Upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kota Salatiga dengan

mengembangkan kota layak anak. Capaian Salatiga sebagai kota layak anak

masih rendah yaitu pada kelas pratama ditahun 2015 dan 2016. Sementara

itu, forum kelembagaan anak baru tercapai sebesar 25% secara keseluruhan

ditingkat kota, kecamatan dan kelurahan.

Tabel 2.30. Capaian Kinera Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Hasil Evaluasi Kota

Layak Anak (KLA)

Strata KLA tad tad tad Pratama Pratama

2 Persentase Kecamatan

Layak Anak (KELANA)

% tad tad tad tad tad

3 Persentase

Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELA)

% tad tad tad tad tad

4 Prevalensi Kekerasan Terhadap Anak

% 22 22 35 6 20

5 Persentase Kelembagaan Forum

Anak Tingkat Kota,

Kecamatan, Kelurahan

% 4 4 4 4 4

Page 128: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 70

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

6 Persentase

Kelembagaan Pusat Pelayanan

Terpadu/Pusat

Pelayanan Terpadu Perlindungan

Perempuan dan Anak

(PPT/P2TP2A)

% 100 100 100 100 100

7 Persentase

kelembagaan PUG aktif

% 7,4 11,11 7,4 7,4 7,4

8 Persentase Perangkat

Daerah yang

melaksanakan PPRG

% 53,85 46,15 92,31 96,15 84,62

9 Persentase perempuan

yang menjadi anggota legislatif

% 20 28 28 28 28

10 Persentase sumbangan

pendapatan

perempuan dalam rumah tangga

% 41,09 41,47 41,86 41,34 tad

12 Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga

(KDRT)

% 0,08 0,08 0,14 0,04 0,05

14 Cakupan Perempuan

dan Anak Korban

Kekerasan yang Mendapat Penanganan

Sesuai Standar

% 100 100 100 100 90

16 Persentase Pusat

Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) sesuai standar

% tad tad tad tad 0,06

17 Pemberdayaan

lembaga

kemasyarakatan yang bergerak dibidang

pemberdayaan desa

dan lembaga adat

tingkat daerah kabupaten/kota dan

pemberdayaan

masyarakat hukum adat yang sama dalam

daerah

kabupaten/kota

% tad tad tad tad 4

Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Salatiga, 2017

Upaya penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

ditunjukkan dengan monitoring dan evaluasi PUG yang setiap tahun dilakukan

sampai dengan 2 kali. Penyediaan data gender dilakukan melalui penyusunan

data Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA). Pencapaian kelembagaan

bidang PUG juga dapat dilihat dari meningkatnya pengetahuan tentang

pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender dan anak serta

traficking yang terjadi di Kota Salatiga.

Page 129: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 71

3. Urusan Pangan

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan

seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki

ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan

atau rentan terhadap ancaman kelaparan. Terdapat tiga komponen utama

ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan

pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki

sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah

kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk

mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Sementara itu pemanfaatan pangan

adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan

tepat secara proporsional.

Ketersediaan energi dan protein per kapita di Kota Salatiga pada tingkat

rumah tangga pada tahun 2016 sebesar 2.439 kkal/kapita. Sedangkan untuk

ketersediaan protein per kapita pada tahun 2016 mencapai

106,19 gram/kapita. Angka ketersediaan energi dan protein telah melebihi

standar Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke VIII tahun 2004, yaitu untuk

ketersediaan energi sebesar 2.200 kkal/kap/hr, dan ketersediaan protein

sebesar 57 gram/kap/hr. Berkaitan dengan konsumsi pangan, capaian Skor

pola pangan harapan baru mencapai 90,05%, meningkat dibandingkan dengan

kondisi tahun 2015 sebesar 90,07. Dengan demikian, meningkatnya skor mutu

pangan, menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin

baik komposisi dan mutu gizinya. Kinerja urusan pangan Kota Salatiga

tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.31.

Capaian Kinerja Urusan Pangan Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Ketersediaan energi per kapita

kkal/ kapita

2.501 2.431 2.453 2.504 2.439

2 Ketersediaan protein

per kapita

gram/kap

ita

65,65 63,93 82,08 83,32 106,19

3 Penguatan cadangan

pangan

% tad tad tad tad tad

4 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

% 89,7 89,9 90,1 90,5 90,7

5 Penanganan rumah

tangga rawan pangan

KK

(kepala keluarga)

tad tad tad tad tad

6 Ketersediaan pangan

utama (beras)

ton/thn tad tad tad tad tad

7 Persentase pangan

segar aman

% tad 92 100 100 86,67

Sumber : Dinas Pangan Kota Salatiga, 2017

Page 130: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 72

4. Urusan Pertanahan

Kewenangan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan bidang pertanahan

berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 meliputi a) pemberian

dalam ijin lokasi; b) penyelesaian sengketa tanah garapan; c) penyelesaian

masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan; d)

penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah

kelebihan maksimum dan tanah absentee; e) penetapan tanah ulayat; f)

penyelesaian masalah tanah kosong, inventarisasi dan pemanfaatan tanah

kosong; g) penerbitan izin membuka tanah; dan h) perencanaan penggunaan

tanah yang hamparannya dalam daerah.

Sejak tahun 2012-2016 Kota Salatiga hanya melaksanakan 3 kewenangan

yaitu a) pemberian ijin lokasi; b) penyelesaian perselisihan sengketa tanah

garapan; dan c) penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah

untuk pembangunan. Pada tahun 2012 terdapat pengajuan lokasi yang

dikeluarkan sebanyak 6 izin, tahun 2013 tidak terdapat pengajuan izin lokasi.

Tahun 2014 terdapat pengajuan 2 izin lokasi, tahun 2015 dan 2016 hanya

terdapat 2 pengajuan izin lokasi.

Pada tahun 2016 tercatat tidak terjadi perselisihan sengketa tanah di

Kota Salatiga dibandingkan dengan kasus ditahun 2015 yang mencapai

3 kasus. Ditahun 2016 tidak ada penyelesaian masalah ganti rugi tanah, jauh

lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya yang

sangat tinggi karena ada proses pembebasan lahan untuk proyek jalan tol yang

melintasi Kota Salatiga. Jumlah Penyelesaian Sengketa Tanah di Kota Salatiga

sebanyak 6 kasus dan penyelesaian ganti rugi telah diselesaikan sebanyak

238 bidang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.32.

Capaian Indikator Urusan Pemerintah Bidang Pertanahan di Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kinerja

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah izin

lokasi yang

dikeluarkan

izin 6 0 2 4 4

2 Jumlah penyelesaian

sengketa tanah

Kasus 1 1 1 3 0

3 Jumlah penyelesaian

masalah ganti rugi tanah

bidang 0 150 55 33 0

Sumber : Bidang Pemerintahan Setda Kota Salatiga, 2017

5. Urusan Lingkungan Hidup

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah, pembagian urusan pemerintah bidang lingkungan hidup yang menjadi

kewenangan pemerintah kabupaten/ kota mencakup sub urusan perencanaan

Page 131: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 73

lingkungan hidup, kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian

pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup keanekaragaman Hayati

(Kehati), Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun (Limbah B3), pembinaan dan pengawasan terhadap izin

lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH),

pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak

MHA yang terkait dengan PPLH, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan

lingkungan hidup untuk masyarakat, penghargaan lingkungan hidup untuk

masyarakat, pengaduan lingkungan hidup dan persampahan.

Kinerja pengelolan lingkungan hidup di Kota Salatiga sudah berjalan

dengn baik. Kondisi tersebut ditunjukkan dari sisi perencanaan lingkungan

hidup sudah memiliki dokumen RPPLH. Pengawasan terhadap pelaksanaan

AMDAL, lembaga kemasyarakatan tingkat kabupaten yang mendapatkan

pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup, penerima

penghargaan tingkat Kabupaten yang difasilitasi untuk penghargaan tingkat

Provinsi, pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dan penegakan hukum

lingkungan sudah mencapai 100%.

Beberapa indikator yang masih memerlukan perhatian terhadap kondisi

lingkungan hidup di Kota Salatiga antara lain pemantauan status mutu air

dengan capaian pada tahun 2016 sebesar 80%, kinerja sudah menunjukkan

perbaikan dari capaian sebelumnya sebesar 75% ditahun 2015. Cakupan

pengawasan terhadap pelaksanaan UKL/UPL ditahun 2016 sebesar 75%

dengan capain kinerja baik dibandingkan tahun 2015 sebesar 70%. Perhatian

besar berada pada pengelolaan sampah, dimana tahun 2016 baru

mencapai 63% dengan persentase pengurangan sampah masih relatif rendah

sebesar 10%. Ketersediaan ruang terbuka hijau masih sangat kurang, yaitu

sebesar 15,9% ditahun 2016 dari target 30%. Penyediaan ruang terbuka hijau

perkotaan publik sebesar 5,66% dan Ruang terbuka hijau privat

sebesar 10,01%.

Sementara itu Kota Salatiga pada tahun 2016 mendapatkan

2 (dua) penghargaan lingkungan hidup untuk tingkat kabupaten/kota. Dengan

capaian atas penghargaan ini motivasi dalam perbaikan lingkungan masih

tetap menjadi prioritas, terutama dalam proses pencegahan terjadinya

kerusakan lingkungan.

Sampah domestik atau yang biasa disebut sampah rumah tangga atau

sejenis sampah rumah tangga yang dihasilkan dari segala aktifitas warga yang

terjadi di Kota Salatiga merupakan permasalahan krusial yang harus ditangani

dan ditingkatkan penanganannya. Hal ini diperlukan untuk mencegah

pencemaran lingkungan baik pencemaran udara, air dan tanah yang

diakibatkan oleh timbunan sampah domestik yang tidak tertangani.

Page 132: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 74

Ketergantungan Kota Salatiga atas pemanfaatan air tanah untuk air bersih

mewajibkan kita semua agar menjaga kondisi air tanah dari dampak

pencemaran yang dapat ditimbulkan dari adanya timbunan sampah yang tidak

tertangani.

Proses pengurangan volume sampah perlu juga ditingkatkan dengan

berbagai cara baik melalui pembinaan masyarakat sadar pengolahan sampah

mulai dari RT dan RW; pembentukan dan pembinaan kelompok bank sampah

di masyarakat; pembangunan dan pengelolaan TPST3R maupun TPST atau

pusat daur ulang sampah; pembangunan dan peningkatan fungsi TPS.

Jumlah sarana dan prasarana pengelolaan persampahan juga masih

belum optimal. Dilihat dari ketersediaan jumlah TPS sebanyak 30 unit jika

dibandingkan wilayah pemukiman belum terpenuhi sesuai kebutuhan.

Ketersediaan sarana dan prasarana pengangkutan sampah juga masih kurang.

TPA atau Tempat Pemprosesan Akhir merupakan lini akhir dari proses

penanganan sampah di Salatiga. Dengan kondisi volume sampah domestik

harian saat ini yang masuk ke TPA diperkirakan umur TPA hanya mencapai

5 (lima) tahun lagi atau hanya sampai tahun 2022. Mengingat keterbatasan

lahan landfill yang ada maka diperlukan beberapa penanganan strategis yaitu:

pengurangan volume sampah dengan kegiatan daur ulang sampah diubah

menjadi kompos secara intensif; penyediaan lahan untuk area landfill baru juga

tetap dibutuhkan. Kedepan diharapkan dengan intensifitas kegiatan ini

menciptakan TPA dengan Sistem Sanitary Landfill.

Selain itu perlu mewujudkan Tempat Pemprosesan Akhir Sampah

Ngronggo Salatiga menjadi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Edukatif

Rekreatif dan Inovatif Nggronggo Salatiga atau disingkat TPAS ERINS. Kedepan

TPAS ERINS merupakan pusat edukasi pengolahan persampahan bagi

masyarakat juga menjadi pusat penelitian dan pengembangan hasil olahan

sampah di Salatiga selain juga menjadi area rekreasi taman dan kebun dengan

beragam jenis tanaman dan hewan yang akan ditanam dan pelihara disana.

Tabel 2.33.

Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Dokumen RPPLH dok 1 1 1 1 1

2 Dokumen KLHS

dok 0 0 0 0 1

3 Pemantauan status mutu

air

% 50 60 70 75 80

4 Cakupan pengawasan

terhadap pelaksanaan

AMDAL

% 0 0 0 100 100

5 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan

UKL/UPL

% 55 60 65 70 75

6 Ketersediaan Laboratorium

Penelitian Lingkungan

Unit 0 1 1 1 1

Page 133: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 75

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

7 Persentase lembaga

kemasyarakatan tingkat kabupaten yang

mendapatkan pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup

% tad 100 100 100 100

8 Jumlah Penghargaan lingkungan hidup tingkat

kabupaten

buah 0 2 1 0 2

9 Persentase penerima

penghargaan tingkat Kabupaten yang difasilitasi

untuk penghargaan

tingkat Provinsi

%

100 100 100 100 100

10 Persentase pengaduan

masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran

dan/atau perusakan

lingkungan hidup yang

ditindaklanjuti

%

100 100 100 100 100

11 Kegiatan Penegakan hukum lingkungan

% 100 100 100 100 100

12 Persentase penanganan

sampah %

50 55 55 58 63

13 Persentase pengurangan

sampah diperkotaan %

3 4 6 8 10

14 Persentase pengangkutan

sampah %

50 55 55 58 63

15 Luas RTHK perkotaan

publik (%) %

tad 5,5 5,59 5,66 5,66

16 Luas RTHK perkantoran

privat (%) %

tad 9,96 9,98 10,01 10,01

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga, 2017

6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Sistem administrasi yang menyangkut seluruh masalah kependudukan,

meliputi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan data informasi

kependudukan, patut menjadi perhatian untuk mewujudkannya. Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

(Adminduk) dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 menjamin hak

seorang/kelompok penganut Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang

Maha Esa untuk mendapatkan hak-hak administrasi kependudukan seperti

pencantuman kepercayaan dalam KTP, akta kelahiran, perkawinan dan

dokumen kematian yang dijamin dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006

tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk).

Sementara itu kewenangan pemerintah kabupaten/kota sesuai Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yaitu 1) Pelayanan

pendaftaran penduduk; 2) Pelayanan pencatatan sipil; 3) Pengumpulan data

kependudukan; 4) Pemanfaatan dan penyajian database kependudukan

kabupaten/kota.; 5) Penyusunan profil kependudukan kabupaten/kota.

Page 134: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 76

Capain urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil sampai

dengan tahun 2016 sudah cukup baik. Penduduk dengan memiliki akte

kelahiran pada tahun 2016 sudah mencapai 92,00% dan penduduk yang

sudah memiliki KTP mencapai sebesar 95,00%. Sementara itu Persentase

cakupan pencatatan sipil Akta Perkawinan (non muslim) masih perlu

dioptimalkan lagi. Tahun 2016 tercatat sebesar 90,00%, menurun

dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 yang sudah mencapai 96,00%

bahkan ditahun 2013 sudah mencapai 99,00%. Capaian urusan

kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.34.

Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase cakupan Akta Kelahiran

% 341 54,61 68,62 89,00 92,00

2 Persentase cakupan

penduduk ber KTP

% 76,71 78,77 79,10 90,00 95,00

3 Persentase cakupan

pencatatan sipil Akta Perkawinan (non

muslim)

% 85,19 99,00 92,00 96,00 90,00

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya pembangunan

untuk meningkatkan kapasitas dan peran serta masyarakat mewujudkan

kemandirian dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. Kemandirian

dicerminkan dari meningkatnya kapasitas dan kualitas masyarakat dalam tata

kelola pembangunan di tingkat kelurahan/desa, meningkatnya kualitas

sumberdaya manusia juga diimbangi dengan meningkatnya kapasitas dan

kualitas kelembagaan-kelembagaan kemasyarakatan di tingkat kelurahan.

Dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas SDM dan kelembagaan, maka

dinamika pembangunan di tingkat kelurahan semakin meningkat dan tingkat

kesejahteran masyarakat kelurahan dapat terwujud.

Pelaksanaan pemberdayaan ditingkat kelurahan Kota Salatiga sudah

berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi pembinaan dan

pemberdayaan kelompok ditingkat kelurahan sudah tercapai secara

keseluruhan 100%. Kondisi yang masih menjadi kendala berkaitan dengan

pemberdayaan masyarakat adalah masih perlunya optimalisasi peningkatan

kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya.

Page 135: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 77

Tabel 2.35.

Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase PKK Aktif % 100 100 100 100 100

2 Persentase Posyandu aktif % 100 100 100 100 100

3 Jumlah siswa

mendapatkan PMTAS

Siswa tad tad tad tad 500

4 Persentase kelurahan

berpatisipasi dalam TMMD

% 36,36 45,45 54,55 63,64 69,57

Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Salatiga, 2017

8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana merupakan

salah satu urusan pemerintahan yang baru, karena urusan ini baru ada dalam

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. Terdapat 3 (tiga) sub

urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Salatiga adalah

Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Mulai

tahun 2018 kewenangan Petugas Lapangan KB menjadi urusan Pemerintah

Pusat.

Bidang pelayanan KB, rasio akseptor KB baru pada tahun 2012-2016

mencapai diatas 100% dikarenakan jumlah kepersertaan KB baru melampaui

Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) yang diberikan kepada Kota Salatiga.

Cakupan peserta KB aktif di Kota Salatiga capaiannya masih

menunjukkan belum optimal, pada tahun 2016 sebesar 79,28% menurun jika

dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 80,95%. Menurunnya

kepesertaan cakupan KB aktif juga sama dengan kondisi menurunnya rasio

pengguna akseptor KB baru. Pada kelompok perempuan, pemakaian

kontrasepsi/CPR juga mengalami penurunan ditahun 2016 sebesar 77,5%

dibandingkan tahun 2015 sebesar 80,95%. Penurunan yang sama terhadap

ketiga indikator tersebut perlu ada perbaikan dengan meningkatkan sosialisasi

kepada masyarakat dan promosi lainnya agar cakupan penggunaan alat

kontrasepsi dimasyarakat semakin membaik, melalui petugas Pembantu

Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) sebagai ujung tumbak penyuluhan

KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Berdasarkan SPM bidang

Pelayanan KB kondisi ideal petugas PPKBD adalah 2 (dua) petugas di setiap

kelurahan. Capaian rasio PPKBD sampai dengan tahun 2016 adalah 1:1,74

artinya dari 23 kelurahan hanya terdapat 40 petugas PPKBD dari jumlah ideal

46 petugas.

Secara umum, capaian urusan pengendalian penduduk dan keluarga

berencana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 136: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 78

Tabel 2.36.

Capaian Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Rasio akseptor KB baru

% 128,29 113,72 100,68 102,17 101,00

2 Cakupan peserta KB aktif

% 70,00 70,00 73,39 80,95 79,28

3 Rasio Penyuluh Lapangan

Keluarga Berencana (PLKB)

% 3,6:1 4,4:1 4,4:1 2,5:1 2,5:1

4 Angka kelahiran remaja

(perempuan usia 15-19 thn)

per 1000 perempuan usia 15-19 thn

% tad tad tad 1,87 1,87

5 Angka pemakaian

kontrasepsi/CPR bagi

perempuan menikah usia

15-49

% 78,27 77,43 73,38 80,95 77,5

6 Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi

(Unmetneed)

% 10,52 9,67 9,11 8,84 8,83

7 Cakupan penyediaan

informasi data mikro

keluarga di setiap desa/kelurahan

% 100 100 100 100 100

8 Cakupan PUS yang istrinya di bawah 20 tahun

% 2,70 3,11 2,91 2,90 2,90

9 Laju Pertumbuhan

Penduduk

% 1,1 1,09 1,05 0,97 0,95

10 Rasio Pembantu Pembina

Keluarga Berencana Desa

(PPKBD)

kelurahan/

PPKBD

1:1,82 1:1,82 1:1,82 1:1,82 1:1,74

12 Cakupan Perkawinan Usia

di Bawah 21 tahun

% tad tad tad 31,43 25

14 Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang

ber-KB

% 88,87 88,87 88,03 87,4 86,49

15 TFR % 2,15 2,22 2,2 2,19 2,18

9. Urusan Perhubungan

Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah, kewenangan urusan perhubungan untuk kabupaten dan kota adalah

sebagai berikut Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pelayaran,

penerbangan dan perkeretaapian.

Untuk meningkatkan mobilitas atau gerak barang, manusia, dan

informasi dibutuhkan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai guna

memperpendek waktu untuk menempuh jarak antar suatu daerah dengan

daerah lainnya. Perhubungan tidak hanya dilakukan dalam satu wilayah di

suatu daerah saja, tetapi juga antar daerah, antar pulau dan antar negara.

Untuk memperlancar perhubungan tidak dapat dipisahkan dengan jenis

perhubungan. Oleh karena itu, dibedakan tiga macam perhubungan, yaitu

perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Berdasarkan

kewenangan tersebut di atas, maka Kota Salatiga sebagai wilayah yang tidak

Page 137: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 79

memiliki jalur pelayaran, penerbangan dan perkeretaapian kewenangan yang

dijalankan hanya pada LLAJ.

Kota Salatiga merupakan wilayah yang mempunyai arus lalu lintas cukup

padat, terletak di jalur utama Semarang-Solo. Untuk memudahkan mobilitas

penduduk antar daerah, Pemerintah Kota Salatiga menyediakan satu terminal

kelas A, dan satu terminal kelas C, serta didukung dengan sub terminal yang

menghubungkan wilayah perkotaan dengan wilayah perdesaan di Kota Salatiga.

Rencana untuk mendukung pergerakan arus lalu lintas akan dibangun

terminal baru tipe C di Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo yang

menghubungkan jalur kopeng dengan Kota Salatiga. Sedangkan untuk

pelayanan pergerakan antar daerah di Kota Salatiga dilayani beberapa armada

Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan

kendaraan umum berupa angkutan kota dan angkutan perdesaan.

Meningkatnya jumlah angkutan umum yang beroperasi di Kota Salatiga

perlu didukung dengan peningkatan pelayanan di terminal baik dari

aksesibilitas naik turunnya penumpang maupun ruang tunggunya, integrasi

antar terminal dan angkutan penghubung lainnya. Sarana angkutan umum di

Kota Salatiga setiap tahunnya terus meningkat, dimana persentase sarana dan

prasarana perhubungan dalam kondisi baik sudah mencapai 95% pada

tahun 2016. Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan

guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) sampai dengan tahun 2016

seudah mencapai 89%. Saat ini, ketersediaan angkutan yang melayani wilayah

Kota Salatiga sudah mencapai 95% berdasarkan ketersediaan jaringan jalan

yang ada. Unit kendaraan angkutan umum yang melayani wilayah yang telah

tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kota sebanyak 421 unit. Sementara

itu, yang perlu menjadi perhatian adalah meningkatnya kasus pelanggaran lalu

lintas. Ditahun 2016 tercatat sebanyak 286 kasus, meningkat dibandingkan

dengan kejadian tahun 2015 sebanyak 243 kasus. Capaian kinerja urusan

perhubungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.37.

Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase fasilitas,

prasarana dan perlengkapan

jalan dalam kondisi baik

% tad tad tad tad 95

2 Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan

penerangan jalan umum

(PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.

% 44 49 57 87 89

3 Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi

Kabupaten/ Kota yang

memiliki populasi kendaraan wajib uji

Perhubungan Bermotor

unit 1 lajur (9

unit)

1 lajur

(9 unit)

1 lajur

( 9 unit )

1 laju

( 9 unit)

1 lajur

( 9 unit)

Page 138: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 80

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

minimal 4000 (empat ribu)

kendaraan wajib uji.

4 Jumlah kasus pelanggaran lalu lintas

kasus 227 215 198 243 286

5 Persentase ketersediaan angkutan kota

% tad tad tad tad 95

6 Tersedianya angkutan umum yang melayani

wilayah yang telah tersedia

jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten /

kota

unit 460 455 434 439 421

7 Persentase kendaraan layak

jalan melalui uji KIR

% tad tad tad tad 73,15

10. Urusan Komunikasi dan Informatika

Tuntutan pelayanan bidang komunikasi dan Informasi semakin

meningkat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi komunikasi dan

informasi yang ada. Semakin meningkatnya kemampuan masyarakat luas

dalam penguasaan teknologi komunikasi dan informasi juga harus diimbangi

oleh Pemerintah Daerah sebagai aktor utama pelaksana pembangunan. Untuk

menopang pelaksanaan keterbukaan informasi kepada masyarakat luas dan

memberikan informasi atas pelaksanaan program pembangunan yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Salatiga juga telah ada website resmi

Pemerintah Kota Salatiga. Website tersebut dapat dengan mudah diakses oleh

masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain website

milik Pemerintah Daerah, semua OPD di Kota Salatiga juga telah memiliki

website sendiri-sendiri. Namun yang menjadi kendala adalah berkaitan dengan

update terhadap status data dalam website yang belum termonitor dengan

baik.

Pengembangan Smart City akan didukung dan diawali dengan

pengembangan E-Government secara terintegrasi. Melalui pengembangan

E-Government yang teritegrasi diharapkan akan menjadi komponen utama

identifikasi potensi lokal dalam pengembangan Smart City, terutama

disesuaikan dengan Program Prioritas Tahun 2017-2022 maupun Tri Fungsi

Kota Salatiga.

Capaian indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kota

Salatiga tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.38.

Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Rasio pengaduan informasi publik yang tertangani

% 0 100 100 100 tad

2 Persentase sengketa informasi

yang diselesaikan

% 0 100 100 100 tad

Page 139: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 81

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

3 Cakupan pengembangan dan

pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di

Tingkat Kecamatan

% 0 0 0 0 0

4 Sistem penyediaan Layanan

Informasi

% 0 0 0 0 0

5 % badan publik menyediakan

informasi publik

% 0 0 0 0 0

6 Prosentase sekolah dasar

dalam penggunaan internet sehat dan aman

% tad 50 50 100 0

7 Prosentase relawan TIK

dalam pemanfaatan TIK

% tad tad tad tad tad

8 ada tidaknya website resmi

Pemerintah Kota Salatiga

ada/tidak ada ada ada ada ada

9 persentase OPD memiliki

website resmi

% 31 96 100 100 100

10 jumlah OPD memiliki website unit 8 25 26 26 26

11 ada tidaknya jaringanm

internet di OPD

ada/tidak ada ada ada ada ada

12 Tersedianya jaringan WAN di

lingkup Pemkot

% 79 95 95 100 100

13 Tersedianya jaringan WAN di

lingkup Pemkot

titik 34 41 41 43 43

14 Penyebaran informasi melalui

majalah

edisi 6 6 6 6 6

15 Penyebaran informasi melalui

radio

radio 1 1 1 1 1

16 Media baru seperti website (media online);

website 1 1 1 1 1

17 Media luar ruang seperti media baliho

baliho 8 8 8 8 8

18 Media informasi melalui media interpersonal

kali 14 14 14 14 14

Sumber : Dinas Komunikasi dan Infomatika Kota Salatiga, Tahun 2017

11. Urusan Koperasi dan UKM

Perkembangan koperasi yang memiliki ijin usaha simpan pinjam di Kota

Salatiga dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 secara umum

meningkat. Pada tahun 2012 terdapat 5,97% koperasi simpan pinjam yang

berijin, meningkat menjadi 21,23% ditahun 2016. Jumlah koperasi di Kota

Salatiga saat ini tercatat sebanyak 212 koperasi dan 26 koperasi cabang, dari

jumah tersebut koperasi dengan status aktif sebesar 66% dan yang statusnya

kategori sehat lebih rendah yaitu 5,66%. Kondisi tersebut menunjukkan

banyaknya jumlah koperasi di Kota Salatiga masih perlu mendapatkan

pembinaan yang lebih serius terutama dalam aspek legalitas dan manajemen

pengelolaan koperasi.

Adapun dari sisi akses permodalan, koperasi dan UKM di Kota Salatiga

banyak yang telah mampu mengakses ke lembaga-lembaga keuangan yang ada.

UKM yang mampu mengakses permodalan persentasenya selalu meningkat dari

tahun ke tahun. Dengan kondisi terakhir tahun 2016 sebesar 60%. Adapun

koperasi yang sudah mampu mengakses permodalan mencapai 100% atau

dengan kata lain seluruh koperasi sudah mampu mengakses permodalan ke

Page 140: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 82

bank atau lembaga keuangan lainnya. Namun yang perlu menjadi perhatian

adalah rendahnya promosi produk UKM, tahun 2016 UMKM yang telah

mengikuti pameran promosi produk hanya sebesar 0,82%.Perkembangan

capaian kinerja Urusan Koperasi dan UKM dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.39.

Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase koperasi yang memiliki ijin usaha

simpan pinjam

% 5,97 11,82 14,36 16,04 21,23

2 Persentase KSP/USP

koperasi sehat %

tad tad 5,94 5,66 5,66

3 Persentase koperasi aktif % 82,00 82,00 66,00 66,00 66,00

4 Persentase UMKM yang

telah mengikuti pameran

promosi produk

% 0,27 0,74 0,82 0,82 0,82

5 Persentase usaha mikro

dan kecil yang dibina % tad 27,50 31,90 36,80 39,59

6 Persentase UKM/koperasi yang mengakses

pembiayaan bank/

keuangan

% UKM yang

mengakses permodalan

% 40,00 25,00 25,00 50,00 60,00

% koperasi yang

mengakses permodalan

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga, 2017

12. Urusan Penanaman Modal

Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada pemerintah

kabupaten/kota, Pemerintah Kota Salatiga harus melaksanakan kewenangan

penanaman modal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kewenangan

tersebut antara lain penyelenggaraan kebijakan pengembangan penanaman

modal; koordinasi, penetapan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

penanaman modal; melaksanakan promosi dan kerjasama penanaman modal;

pelaksanaan pelayanan penanaman modal meliputi pemberian izin usaha

kegiatan penanaman modal dan non perizinan yang menjadi kewenangan

kabupaten/kota; melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan

pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang

memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan

kabupaten/kota; Mengkaji, merumuskan, dan menyusun kebijakan teknis

pengendalian pelaksanaan penanaman modal di kabupaten/kota.

Pemerintah Kota Salatiga setiap tahunnya selalu menyelenggarakan

kegiatan promosi peluang penanaman modal. Hanya saja hasil yang

diharapkan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut masih belum optimal.

Hal tersebut dapat dilihat dari semakin menurunnya jumlah investor berskala

nasional yang berinvestasi di Kota Salatiga. Pada tahun 2014 terdapat

195 investor yang masuk namun pada tahun 2016 jumlah investor yang masuk

Page 141: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 83

hanya sebanyak 131 saja. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada besarnya

nilai investasi yang ditanamkan di Kota Salatiga. Nilai investasi di Kota Salatiga

sejak tahun 2013 sampai 2016 jumlahnya selalu mengalami penurunan.

Capaian indikator penanaman modal di Kota Salatiga selama kurun

waktu 2012–2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.40.

Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinera

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah informasi

peluang usaha sektor/

bidang usaha unggulan

Sektor 0 0 2 sektor/ bidang usaha

2 sektor/ bidang usaha

2 sektor/ bidang usaha

2 Jumlah fasilitasi Pemerintah Daerah

dalam rangka

kerjasama kemitraan

Paket 0 0 1 1 1

3 Jumlah promosi

peluang penanaman modal kabupaten/kota

Paket 2 3 3 3 3

4 Jumlah Investor berskala nasional

(PMA/PMDN)

Investor tad tad 195 140 131

5 Jumlah nilai investasi

berskala nasional

(PMA/PMDN)

Milyar 103.529 135.847 99.780 98.631 63.606

6 Jumlah dan jenis pelayanan perijinan

dan nonperijinan

bidang penanaman

modal melalui PTSP di bidang penanaman

modal; Pendaftaran

Penanaman Modal Dalam Negeri, Ijin

prinsip Penanaman

Modal Dalam Negeri, Ijin Usaha Penanaman

Modal Dalam Negeri,

Tanda DAftar Perusahaan (TDP),

Surat Ijin Usaha

Perdagangan (SIUP),

Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga

Kerja Asing (IMTA) yang

bekerja lebih di 1 (satu) kabupaten/kota sesuai

kewenangan

pemerintah kabupaten/kota

% 66,67 66,67 66,67 66,67 66,67

7 Jumlah bimbingan pelaksanaan Kegiatan

Penanaman Modal

kepada masyarakat dunia usaha

Paket 0 0 1 1 1

8 Terimplementasikannya

Sistem Pelayanan

Informasi Perizinan

Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

% 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00

Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2017

Page 142: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 84

13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Kegiatan kepemudaan diarahkan untuk meningkatkan partisipasi dan

peran aktif pemuda dalam membangun diri, masyarakat, bangsa, dan negara.

Jenis kegiatan kepemudaan yang telah dilaksanakan antara lain, terkait

dengan bidang pendidikan politik dan demokratisasi; sumber daya ekonomi;.

kepedulian terhadap masyarakat; ilmu pengetahuan dan teknologi; olahraga,

seni, dan budaya; kepedulian terhadap lingkungan hidup; pendidikan

kewirausahaan; dan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.Pembangunan

kepemudaan dilaksanakan dengan memfasilitasi aktifitas kepemudaan baik

lintas internasional, nasional, provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan.

Fasilitasi aktifvitas kepemudaan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

pemuda yang kreatif, inovatif serta memiliki jiwa kewirausahaan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional, Pemerintah Daerah mempunyai tugas untuk

melaksanakan kebijakan dan mengoordinasikan pembinaan dan

pengembangan keolahragaan serta melaksanakan standardisasi bidang

keolahragaan di daerah. Melalui undang-undang tersebut, masyarakat berhak

melakukan kegiatan olahraga, memperoleh pelayanan dalam kegiatan olahraga,

memilih dan mengikuti jenis atau cabang olahraga yang sesuai dengan bakat

dan minatnya, memperoleh pengarahan, dukungan, bimbingan, pembinaan

dan pengembangan dalam keolahragaan, menjadi pelaku olahraga dan

mengembangkan industri olahraga.

Pelayanan kepemudaan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2009 ditujukan untuk menumbuhkan budaya prestasi

diantara para pemuda, termasuk didalamnya prestasi dalam bidang olahraga.

Fasilitasi keolahragaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga adalah

fasilitasi pembentukan organisasi olah raga, pembangunan gelanggang/balai

remaja (selain milik swasta) dan gedung olahraga serta lapangan olahraga.

Kinerja capaian kepemudaan dan olahraga di Kota Salatiga ditunjukkan

dengan peningkatan kewirausahaan pemuda, peningkatan cabang olahraga

berprestasi dan ketersediaan sarana lapangan olahraga. Kinerja kepemudaan

dan olahraga dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.41. Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah pemuda yang

mampu berwirausaha orang

8 8 8 5 5

2 Jumlah Cabang

Olahraga Prestasi cabang

4 4 4 5 5

3 Rasio Lapangan

Olahraga %

17 17 17,41 17,41 17,41

Sumber : Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Kota Salatiga, Tahun 2017

Page 143: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 85

14. Urusan Statistik

Ketersediaan data/informasi/statistik berguna untuk mengambil satu

kebijakan dimasa yang akan datang. Penyediaan data yang cepat, tepat dan

akurat akan memudahkan dalam menyusun perencanaan pembangunan dan

mengevaluasi hasil pembangunan. Data yang ada, secara regular harus

dilakukan pembaharuan sehingga terjaga keakuratannya.

Ketersedian Buku Kota Salatiga Dalam Angka dan PDRB Kota Salatiga

sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 selalu tersedia. Hal ini tentunya

sangat membantu penyediaan data untuk perencanaan pembangunan. Namun

demikian yang menjadi perhatian yaitu waktu terbit kedua buku tersebut. Jika

buku tersebut terlambat waktu penerbitannya akan mempengaruhi

perencanaan pembangunan yang akan disusun. Capaian kinerja urusan

statistik dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.42. Kinerja Pembangunan Urusan Statistik Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016

1 Buku Kota Salatiga Dalam

Angka

ada ada ada ada ada

2 Buku PDRB Kota Salatiga ada ada ada ada ada Sumber : Data isian Bappeda Kota Salatiga, Tahun 2017

15. Urusan Persandian

Persandian, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintah Daerah merupakan Urusan Wajib Pemerintah Daerah

dalam kelompok Non Pelayananan Dasar. Urusan Pemerintahan Konkuren

bidang persandian yang diserahkan ke daerah merupakan dasar pelaksanaan

Otonomi Daerah. Persandian merupakan satu dari 18 item Urusan Non

Pelayanan Dasar yang wajib diselenggarakan di daerah sesuai dengan

kebutuhan daerah tersebut.

Saat ini tantangan terbesar bagi pemerintah Kota Salatiga adalah

pengelolaan keamaan jaringan informasi. Sampai tahun 2017, kondisi kinerja

pengelolaan keamanan jaringan informasi masih belum optimal dilihat dari

capaian Indeks Keamanan Informasi (KAMI) yang dilakukan oleh Direktorat

Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi Informatika dinyatakan dalam kriteria

“Tidak Layak”. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi KAMI dimana dalam tata

kelola hanya mendapat skor 10 dari 100. Pengelolan resiko mendapatkan skor

0 dari 100. Kerangka kerja keamanan informasi mendapat skor 0 dari 100,

pengelola aset mendapatkan skor 22 dan teknologi serta keamanan informasi

mendapatkan skor 46.

Page 144: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 86

16. Urusan Kebudayaan

Pelestarian cagar budaya merupakan sebuah usaha dinamis yang

bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan nilai serta keberadaan

cagar budaya melalui cara pemanfaatan, pengembangan dan perlindungan

terhadap cagar budaya tersebut. Pelestarian cagar budaya bertujuan untuk

melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia,

meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya, memperkuat

kepribadian bangsa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan

mempromosikan warisan budaya kepada masyarakat internasional.

Dalam pengembangan nilai budaya di Kota Salatiga, kinerja ditunjukkan

melalui penetapan rencana induk pengembangan kebudayaan dan usaha-

usaha penetapan benda, situs dan kawasan cagar budaya untuk dilestarikan.

Upaya pengelolaan keragaman budaya dilakukan melalui penyelenggaraan

festival seni dan budaya, misi kesenian, sarana penyelenggaraan seni dan

budaya, grup kesenian, kajian seni, fasilitasi seni dan pengorganisasian seni

di Kota Salatiga.

Capaian kinerja urusan kebudayaan secara keseluruhan di Kota Salatiga

dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.43.

Kinerja Pembangunan Urusan Kebudayaan Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah Benda, Situs

dan Kawasan Cagar

Budaya yang dilestarikan

Situs/

benda

2 2 2 2 2

2 Jumlah Penyelenggaraan festival seni dan budaya

Festival 3 1 0 3 3

3 Jumlah gedung kesenian Gedung 0 0 0 0 1

4 Jumlah Misi Kesenian Kali 3 3 4 5 7

5 Jumlah Sarana penyelenggaraan seni

dan budaya

Unit 2 2 2 3 3

6 Jumlah grup kesenian Unit 69 88 111 159 229

7 Cakupan Kajian Seni % 30 40 50 60 70

8 Cakupan Fasilitasi Seni % 10 20 30 40 50

9 Cakupan Sumber Daya

Manusia kesenian

% 20 20 25 30 50

10 Cakupan Organisasi seni % 30 32 34 50 70

11 Jumlah tradisi kesenian

yang telah mendapatkan sertifikasi HAKI

tradisi 2 4 4 4 4

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga Tahun 2017

17. Urusan Perpustakaan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, pembagian urusan bidang perpustakaan untuk

Pemerintah Daerah adalah pembinaan perpustakaan, dengan lingkup

pengelolaan perpustakaan tingkat daerah kabupaten/kota, pembudayaan

Page 145: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 87

gemar membaca tingkat daerah kabupaten/kota. Kemudian pelestarian

koleksi nasional dan naskah kuno yang meliputi pelestarian naskah kuno

milik daerah kabupaten/kota, dan pengembangan koleksi budaya etnis

nusantara yang ditemukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.

Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan ditunjukkan

dengan jumlah pustakawan di Kota Salatiga sampai tahun 2016 tercatat

baru 1 orang dengan kategori terampil. Koleksi buku yang tersedia

diperpustakaan trennya meningkat yang dapat dilihat dari kondisi

tahun 2011 sebanyak 7.251 buku menjadi 39.793 buku ditahun 2016.

Sementara itu jumlah sarana membaca yaitu perpustakaan di Kota Salatiga

tahun 2016 sebanyak 199 perpustakaan yang terdiri dari Perpustakaan

Daerah sebanyak 1 unit, Perpustakaan Kecamatan sebanyak 4 unit,

Perpustakaan Kelurahan sebanyak 23 unit dan Perpustakaan Sekolah

sebanyak 167 unit. Selengkapnya kondisi perkembangan capaian indikator

pada urusan perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.44. Kinerja Urusan Perpustakan Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah Perpustakaan:

Daerah unit 1 1 1 1 1

Keliling unit 2 2 2 3 4

Lokasi sasaran keliling lokasi 17 20 20 20 30

Kecamatan unit 4 4 4 4 4

Kelurahan unit 22 22 22 22 23

Masyarakat unit

Sekolah unit 167 167 167 167 167

3 Persentase pustakawan

yang bersertifikasi

% 0 0 0 0 0

4 Jumlah pustakawan

berdasarkan tingkatan

orang 0 0 0 1 1

Terampil orang 0 0 1 1 1

Ahli orang 0 0 0 1 1

5 Rasio jumlah bahan

bacaan masyarakat dengan pertumbuhan

jumlah pemustaka

% 1 1 1 1 1

6 Tingkat koleksi buku yang

tersedia di Perpusda

Buku 20.578 26.419 30.555 35.576 39.793

Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, 2017

18. Urusan Kearsipan

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan

media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

dibuat dan diterima oleh lembaga negara, Pemerintahan Daerah, lembaga

pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan

perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara (Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 pasal 1).

Page 146: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 88

Sistem pengelolaan arsip yang dilakukan Kota Salatiga dalam rangka

perlindungan dan penyelamatan arsip ditunjukkan dengan banyaknya arsip

statis yang diselamatkan. Tahun 2016, terdapat sebanyak 80 arsip yang

diselamatkan, meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015

sebanyak 60 arsip. Dari jumlah tersebut, ditahun 2016 arsip statis yang di

akses, digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 15 arsip.

Permasalahan dalam pengelolaan arsip saat ini yang paling utama yaitu

kebutuhan arsiparis yang sudah memiliki sertifikasi kompetensi kearsipan.

Selain itu tantangan berikutnya adalah bagaiman mampu menerapkan

manajemen arsip secara lebih efektif (e-arsip) di masing-masing Perangkat

Daerah. Perkembangan capaian kinerja urusan kearsipan dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 2.45.

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase arsiparis yang

telah memperoleh sertifikasi

kompetensi kearsipan

% tad tad tad tad tad

2 Persentase Perangkat

Daerah yang telah menerapkan manajemen

arsip secara lebih efektif (e-

arsip)

% tad tad tad tad tad

3 Jumlah arsip statis yang di

selamatkan

books 45 40 36 60 80

4 Jumlah arsip statis yang di akses, digunakan dan

dimanfaatkan oleh

masyarakat

books 15 15 15 15 15

5 Jumlah Arsiparis

berdasarkan tingkatan

Orang 0 0 0 0 3

Terampil Orang 0 0 0 0 3

Ahli Orang 0 0 0 0 0

6 Jumlah masyarakat

pengguna arsip statis

orang 25 25 25 25 50

7 Persentase penerapan

pengelolaan arsip secara

baku

% 100 100 100 100 100

Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, 2017

2.3.3. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Pilihan

1. Urusan Kelautan dan Perikanan

Kewenangan urusan kelautan dan perikanan sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 mencakup sub urusan (1) Perikanan Tangkap

meliputi: a) Pemberdayaan nelayan kecil dalam daerah kabupaten/kota; b)

Pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI); dan sub

urusan Perikanan Budidaya meliputi: a) Penerbitan IUP di bidang

pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota;

Page 147: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 89

b) Pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan; dan c) Pengelolaan

pembudidayaan ikan.

Produksi perikanan budidaya menunjukkan penurunan dari 447,23 ton

ditahun 2012, menjadi 677,1 ton ditahun 2016. Komoditas utama perikanan

budidaya Kota Salatiga adalah ikan lele, nila, mujaer dan gurame. Beberapa

upaya pemerintah Kota Salatiga dalam rangka mengembangkan perikanan

budidaya adalah dengan melakukan pembinaan dan peningkatan

keterampilan pembudidaya ikan mengenai cara budidaya ikan yang baik.

Cakupan pembinaan kelompok pembudidaya ikan pada tahun 2015 sudah

mencapai 100%. Sementara itu, berdasarkan hasil pembinaan terhadap

kelompok, kelompok pembudidaya ikan yang telah menerapkan Cara

Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) sebanyak 19,67%.

Tabel 2.46.

Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 Produksi

perikanan

budidaya

ton 447,23 686,56 861,31 691,9 677,1

2 Rata-rata

pendapatan Pembudidaya

ikan

Ribu

rupiah/ bulan

500 500 500 600 800

3 Cakupan bina

kelompok pembudidaya

ikan

% 100 100 100 100 100

4 Persentase

Kelompok

Pembudidaya Ikan yang telah

menerapkan

Cara Budidaya

Ikan yang Baik (CBIB)

% 9,76 12,00 14,81 17,86 19,67

5 Produksi Benih

BBI

ekor 3.000.000 3.200.000 3.400.000 3.500.000 3.800.000

Produksi Benih

Usaha

Pembenihan Rakyat (UPR)

ekor 4.333.050 6.132.000 11.438.000 10.275.000 8.315.000

Sumber : Dinas Pertanian Kota Salatiga, 2017

2. Urusan Pariwisata

Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam

rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, akan tetapi juga dalam

rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Pada

tahun 2016, banyaknya usaha akomodasi di Kota Salatiga adalah 30 usaha

dengan jumlah kamar sebanyak 960 kamar. Banyaknya wisatawan yang

menginap di usaha akomodasi (hotel bintang dan hotel melati) tahun 2016

Page 148: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 90

sebesar 130.896 wisatawan yang terdiri dari wisatawan nusantara dan

wisatawan mancanegara.

Tabel 2.47. Capaian Indikator Urusan Pariwisata di Kota Salatiga

Tahun 2013 – 2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2013 2014 2015 2016

1 Kunjungan wisata

Jiwa 120.524 395.055 329.346 130.896

2 Persentase obyek wisata yang

dipromosikan

% 100 100 100 100

3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap

PDRB

% 6 6 6 6

4 Jumlah obyek wisata

unggulan

Obyek 3 3 3 3

5 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/

hotel

Unit 30 30 30 30

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3. Urusan Pertanian

Kewenangan urusan pertanian sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 mencakup sub urusan Sarana Pertanian, Prasarana Pertanian,

Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengendalian dan

Penanggulangan Bencana Pertanian, dan Perizinan Usaha Pertanian. Produksi

pertanian tanaman pangan di Kota Salatiga didominasi oleh tanaman ubi

kayu dengan produksi pada tahun 2016 sebanyak 45,10 ton/ha, kemudian

ubi jalar sebanyak 11,68 ton/ha. Sementara itu produksi padi di Kota Salatiga

komoditas nomor 3 dengan tingkat produktivitas pada tahun 2016

sebanyak 6,38 ton/ha. Untuk tanaman holtikultura, produksi tertinggi pada

jenis cabe besar ditahun 2016 mencapai 11,4 kw/ha.

Pada jenis tanaman perkebunan, didominasi oleh tiga jenis yaitu kelapa

dalam dengan produksi sebanyak 387,54 kg/ha, kopi robusta dengan

produksi sebesar 326,24 kw/ha dan cengkeh sebanyak 119,69 kw/ha. Dari

ketiga jenis komoditas perkebunan tersebut, menunjukkan penurunan untuk

jenis kelapa dalam. Kelompok tani yang dibina sampai tahun 2016

mencapai 147 kelompok yang terbagi ke dalam kelompok pemula

sebanyak 40, kelompok lanjut sebanyak 71 dan kelompok madya

sebanyak 36. Sampai dengan tahun 2016, kelompok tani utama di Kota

Salatiga belum ada yang termasuk ke dalam kelompok utama.

Dibidang peternakan, pada kelompok hewan besar didominasi oleh sapi,

kambing dan domba dengan populasi tertinggi pada jenis kambing.

Sedangkan untuk kelompok hewan ternak kecil terdiri dari ayam ras, ayam

buras dan itik. Dari ketiga jenis hewan kecil tersebut, paling banyak berada

pada ayam buras mencapai produksi 349.883 kg ditahun 2016. Untuk

Page 149: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 91

kelompok yang mendapatkan pembinaan, terdapat 31 kelompok peternakan.

Kinerja urusan pertanian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.48. Capaian Indikator Urusan Pertanian Kota Salatiga

Tahun 2012–2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Produktivitas

tanaman pangan

utama

Padi (ton/ha) 5,73 6,18 5,77 5,71 6,38

Jagung (ton/ha) 3,81 6,78 2,62 3,16 1,51

Ubi kayu (ton/ha) 22,15 23,85 35,96 33,75 45,10

Ubi Jalar (ton/ha) 13,66 13 14 11 11,68

2 Produktivitas

pertanian tanaman hortikultura

Cabe besar (kw/ha) tad 12 22,5 10 11,4

Rambutan (kw/phn) tad 0,60 0,23 0,33 0,47

Durian (kw/phn) 1 0,61 0,23 0,25 0,4

Pisang (kw/phn) 0,23 0,26 0,21 0,28 0,27

Jahe (kg/m2) 1,05 1,93

3 Produksi tanaman

perkebunan utama

- Kelapa Dalam kg/ha 424,21 428,75 432,33 430,38 387,54

- Kopi Robusta kg/ha 467,82 454,41 473,08 239,24 326,24

- Cengkeh kg/ha 161,78 153,04 157,80 112,35 119,69

Cakupan bina

kelompok tani

Pemula Klp 64 64 64 55 40

Lanjut Klp 58 54 54 64 71

Madya Klp 31 33 33 28 36

Utama Klp 0 0 0 0 0

4 Populasi komoditas

peternakan utama

a. Sapi potong ekor 1.603 1.229 1.354 1.350 1.349

b. Kerbau ekor 125 102 95 90 76

c. Kambing ekor 3.665 3.375 3.480 3.489 3.250

d. Domba ekor 1.127 948 845 800 799

e. Ayam ras ekor 204.000 385.556 330.780 371.900 349.883

f. Ayam buras ekor 87.250 119.810 81.500 89.300 89.150

f. Itik ekor 4.651 4.300 4.269 3.956 3.819

5 Produksi daging

a. Sapi potong kg 1.351.800 1.265.705 1.013.820 1.036.005 912.425

b. Kambing kg 51.376 59.664 37.116 37.512 45.948

c. Domba kg 28.196 26.472 24.180 24.408 21.696

d. Ayam ras kg 6.475.249 7.284.182 4.680.716 4.458.261 5.943.498

f. Ayam buras kg 8.640 19.012 20.862 17.198 16.962

6 Produksi Telur ayam ras

kg 1.355.000 1.305.977 1.302.396 1.252.681 1.095.880

7 Produksi Telur ayam buras

kg 40.750 42.912 54.500 52.134 47.034

8 Produksi Susu liter 6.372.378 4.452.894 3.693.167 4.446.172 4.814.323

9 Cakupan bina kelompok peternak

Klp 30 30 31 31 31

Sumber : Dinas Pertanian Kota Salatiga, 2017

Page 150: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 92

4. Urusan Perdagangan

Kinerja urusan perdagangan dapat dilihat dari indikator perlindungan

konsumen dan pengaanan perdangan. Saat ini jumlah pasar tradisional yang

diawasi sebanyak 15 pasar, tidak ada peningkatan kinerja selama lima tahun.

Sementara itu jumlah pasar swalayan yang diawasi pada tahun 2015

sebesar 35 pasar, meningkat ditahun 2016 menjadi 51 pasar swalayan. Dari

Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional ditunjukkan dengan

produk yang bisa diterima pasar internasional. Selama lima tahun terakhir,

produk unggulan daerah Kota Salatiga yang diterima secara internasional

hanya sebanyak 2 produk. Nila ekspor Kota Salatiga pada tahun 2015

sebesar 225.845.098,52 rupiah, meningkat jika dibandingkan dengan

tahun 2014 sebesar 4.165.835.371,48 rupiah. Pemberdayaan kelompok usaha

dilakukan dengan pembinaan rutin, baik dengan peningkatan ketrampilan

maupun dengan penguatan manajemen. Cakupan bina kelompok

pedagang/usaha informal yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Salatiga

relatif masih kecil baru sebesar 10%. Sedangkan untuk penataan lokasi PKL

dari jumlah yang ada baru sebesar 17%.

Kinerja urusan perdagangan Kota Salatiga selengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.49.

Kinerja Urusan Perdagangan Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Pasar

Tradisional yang diawasi

Buah 15 15 15 15 15

Jumlah Pasar

Swalayan yang

diawasi (berijin)

Buah 19 23 29 35 51

Produk yang bisa

diterima pasar internasional

Jenis 2 2 2 2 2

Perkembangan nilai ekspor

USS 67.251. 165,21

235.207. 491,91

4.165.835. 371,48

225.845. 098,52

287.558. 618,24

Perkembangan nilai impor

Rp 4.206. 851,77

133.877. 315,88

65.727. 957,45

15.903.965. 649,68

117.158. 851,31

Peningkatan

Kontribusi sektor

Perdagangan terhadap PDRB

% 1,48 5,24 3,80 3,43 4,50

Cakupan bina kelompok

pedagang/usaha

informal

% 8,00 10,00 10,00 10,00 8,00

Persentase lokasi

PKL yang tertata

% 17,00 17,00 17,00 17,00 17,00

Persentase pasar

yang memenuhi persyaratan

% 60,00 60,00 60,00 50,00 50,00

Sumber : Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Tahun 2017

Page 151: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 93

5. Urusan Perindustrian

Perkembangan industri kecil dan menengah di Kota Salatiga dapat

dilihat dari kondisi pertumbuhan industri setiap tahunnya. Pada tahun 2016,

industri kecil dan menengah di Kota Salatiga tumbuh sebesar 5% hampir

sama dengan tahun-tahun sebelumnya tidak banyak peningkatan. Sektor

industri terutama pengolahan masih menjadi salah satu sektor yang memiliki

kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi di Salatiga. Kontribusi

sektor industri terhadap PDRB tahun 2015 mencapai sebesar 29,92%, sedikit

ada penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 30,15%.

Dibidang pengembangan industri kecil dan menengah, pertumbuhan

IKM di Kota Salatiga pada tahun 2016 sebesar 0,2%, mengalami penurunan

jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 yang mencapai 0,6%. Upaya

peningkatan kapasitas dan penggunaan iptek dalam sistem produksi

ditunjukkan dengan banyaknya IKM yang dibina. Tahun 2016, IKM yang

dibina relatif kecil hanya 1%, sementara itu IKM yang mendapatkan bantuan

hanya sebesar 0,80%. Jumlah IKM yang memenuhi standar produksi

hanya 7 unit. Dibidang penataan struktur industri, di Kota Salatiga

terdapat 3 klaster industri. IKM yang mendapatkan kesempatan promosi dari

Pemerintah Daerah sebanyak 10 produk IKM dengan IKM yang memiliki Izin

Usaha Industri Kecil Melalui sertifikasi Halal sebanyak 4%.

Kinerja urusan perindustrian Kota Salatiga selengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.50.

Kinerja Urusan Perindustrian Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Pertumbuhan IKM

% 0,2

0,2 0,2 0,6 0,2

2 Kontribusi sektor

Industri terhadap

PDRB

% 29,33 29,78 30,15 29,92 29,92

3 Persentase industri

kecil dan menengah

% 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

4 Cakupan kelompok IKM yang dibina

% 0,8 0,8 1,00 1,00 1,00

5 Cakupan kelompok

IKM yang

mendapatkan bantuan

% 0,50 0,50 0,60 0,60 0,80

6 Jumlah IKM yang

telah memenuhi

standar kelayakan produksi

Unit 6,00 6,00 6,00 7,00 7,00

7 Jumlah klaster industri yang

berkembang

Klaster 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

8 Jumlah produk IKM

yang telah

terpromosikan

Produk 6,00 6,00 10,00 10,00 10,00

Page 152: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 94

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

9 Persentase IKM terdaftar memiliki

Izin Usaha Industri

Kecil Melalui P-IRT

% 10 15 19,08 36,78 46

10 Persentase IKM

memiliki Izin Usaha Industri Kecil

Melalui sertifikasi

Halal

% 1,00 1,00 2,00 2,00 4,00

Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga, tahun 2017

6. Urusan Transmigrasi

Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah yang

padat ke daerah yang kurang padat dalam rangka mendukung pengembangan

dan wilayah. Tujuan dari transmigrasi dilihat dari kependudukan yaitu

memeratakan persebaran penduduk dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Sementara itu dilhat dari sisi kewilayahan yaitu meningkatkan

produksi hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian dan

memperkuat keamanan nasional dengan menyebarnya penduduk pada

wilayah-wilayah terjauh dalam satu negara.

Dalam urusan transmigirasi, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan

dalam perencanaan kawasan transmigrasi, pembangunan kawasan

transmigrasi dan pengembangan kawasan transmigrasi. Pemerintah Kota

Salatiga, sebagai daerah pengirim transmigran memiliki tugas menyiapkan

penduduk yang siap diberangkatkan ke wilayah transmigrasi. Pada

tahun 2015, jumlah transmigran yang diberangkatkan sebanyak 5 kepala

keluarga, meningkat dibandingkan dengan yang diberangkatkan pada

tahun 2014 mencapai 2 KK. Pemberangkatan transmigrasi paling tinggi terjadi

pada tahun 2012 mencapai 13 KK. Akan tetapi pada tahun 2016, tidak ada

calon transmigran yang diberangkatkan. Peminat transmigrasi di Kota

Salatiga relatif kecil, dalam empat tahun terakhir hanya sebesar 5%. Kinerja

urusan pilihan transmigrasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.51. Kinerja Urusan Transmigrasi Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah transmigran

yang diberangkatkan ke

lokasi transmigrasi

orang 13 7 2 5 0

2 Prosentase peminat

transmigrasi

% 6 5 5 5 5

Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Kota Salatiga 2017

Page 153: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 95

2.3.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan

1. Perencanaan

Penyusunan perencanaan pembangunan daerah disusun mengacu

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2015. Berdasarkan Undang-Undang tersebut terdapat pengaturan

baru tentang pengelompokan urusan kewenangan wajib dan urusan

kewenangan pilihan bagi Pemerintahan Daerah.

Kebijakan tersebut terkait erat dengan keterpaduan perencanaan

pembangunan secara nasional. Perencanaan pembangunan memiliki fungsi

strategis dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kinerja

program-program pembangunan daerah. Oleh karena itu, perencanaan

pembangunan memerlukan dukungan data yang lengkap, komprehesif dan

akurat yang berupa system informasi data basis perencanaan pembangunan

daerah, berupa potensi sumberdaya alam, lingkungan, potensi sumberdaya

manusia dan data spasial. Perencanaan pembangunan daerah bersifat

komprehensif dan mencakup seluruh urusan kewenangan daerah dan

penugasan lain dari Pemerintah Pusat.

Selain itu, perencanaan pembangunan daerah Kota Salatiga harus

sinergis dengan rencana pembangunan provinsi dan nasional, agar

keterpaduan pembangunan daerah dapat dicapai. Keterpaduan perencanaan

pembangunan daerah kabupaten/kota dilakukan melalui konsultasi

perencanaan pembangunan Kota Salatiga baik ditingkat provinsi maupun

nasional agar rencana pembangunan daerah Kota Salatiga sejalan dengan

arahan pembangunan nasional dan kebijakan pembangunan Provinsi Jawa

Tengah.

Kinerja fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan

pembangunan Kota Salatiga tahun 2012–2016 tercermin dari capaian

perencanaan pembangunan daerah yaitu Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kota Salatiga Tahun 2005–2025 ditetapkan dengan

Perda Nomor 6 Tahun 2010, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Tahun 2011–2016 yang ditetapkan dengan Perda Nomor 1

Tahun 2012, Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD), Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja PD (Renja PD).

Penyusunan perencanaan pembangunan daerah secara operasional

berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.

Capaian kinerja fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang

perencanaan pembangunan di Kota Salatiga secara umum mengacu pada 4

(empat) indikator kinerja kunci, antara lain: 1) tersedianya dokumen

perencanaan RPJPD 2005-2025; 2) tersedianya Dokumen Perencanaan

Page 154: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 96

RPJMD; 3) tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD tiap tahun anggaran

yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota; dan 4) Penjabaran Program

RPJMD ke dalam RKPD Kota Salatiga.

Secara lengkap hasil kinerja fungsi penunjang Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Salatiga tahun 2012–2016 dapat disajikan pada

tabel berikut ini.

Tabel 2.52.

Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Perencanaan Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2012–2016

No. Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 Tersedianya Dokumen

Perencanaan RPJPD

yang telah ditetapkan

dengan Perda

% 100 100 100 100 100

2 Tersedianya Dokumen

Perencanaan: RPJMD

yang telah ditetapkan

dengan Perda

% 100 100 100 100 100

3 Tersedianya Dokumen

Perencanaan: RKPD

yang telah ditetapkan

dengan Peraturan

Walikota

% 100 100 100 100 100

4 Penjabaran Program

RPJMD ke dalam RKPD

Kota Salatiga

% 100 100 100 100 100

Sumber : Bapelitbangda Kota Salatiga Tahun 2017

2. Penelitian dan Pengembangan

Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan di Kota

Salatiga dalam rangka pemecahan masalah dan peningkatan kualitas

produk baik dalam bentuk produk hukum, kebijakan maupun

perencanaan. Dalam mendukung perkembangan penelitan dan

pengembangan, Pemerintah Kota Salatiga mencoba membangun sebuah

inovasi pada setiap Perangkat Daerah sebagai bagian dari peningkatan

pelayanan kepada masyarakat.

Pengembangan sistem Inovasi pada setiap Perangkat Daerah di

Kota Salatiga merupakan suatu bentuk cara pandang/pendekatan

pembangunan daerah yang dilakukan secara sistematis, dengan lebih

menekankan kerja kolaboratif antar stakeholders pembangunan daerah.

Pada tahun 2017, Pemerintah Kota Salatiga mengusulkan seluruh

Perangkat Daerah untuk memiliki program inovasi berdasarkan hasil

kajian penelitian dan pengembangan terhadap berbagai persoalan

pelayanan yang dihadapi pada masing-masing Perangkat Daerah. Pada

awal permulaan ini kreasi dari masing-masing Perangkat Daerah belum

berkembang dengan baik. Sehingga upaya-upaya penelitian dan

Page 155: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 97

pengembangan terhadap pemecahan masalah menjadi salah satu

agenda pembangunan Kota Salatiga.

Pengembangan inovasi perkotaan (urban inovation) menjad salah

satu elemen dalam pengembangan kota cerdas (smart city). Mengingat

smart city merupakan salah satu jawaban berbagai persoalan di

perkotaan. Inovasi perkotaan (urban inovation) yang berbasis SDGs

menjadi prioritas dalam RPJMD Tahun 2017-2022 sekaligus pencapaian

target SDGs.

Pengembangan smart city di Kota Salatiga diarahkan pada

kemampuan untuk mengatasi persoalan kota dan mengindentifikasi

yang menjadi prioritas untuk ditangani. Beberapa aspek yang perlu

diperhatikan yaitu : a) karakteristik kota; b) keunikan kota; c) kearifan

lokal yang ada; d) ragam komunitas; dan e) unsur pendukung

(pemerintah dan institusi lain). Melalui komponen tersebut diharapkan

Kota Salatiga mampu mewujudkan Smart Economy, Smart People, Smart

Governance, Smart Mobility, Smart Enviroment dan Smart Living.

Tabel 2.53. Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Penelitian dan Pengembangan

Kota Salatiga tahun 2012–2016

No. Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase Perangkat

Daerah yang memiliki

program inovasi daerah

% tad tad 20 23 25

3. Keuangan

Kinerja pengelolaan keuangan Kota Salatiga antara lain tergambar

dari besarnya belanja daerah terhadap anggaran belanja. Rasio realisasi

belanja terhadap anggaran belanja pada tahun 2016 sebesar 74,56%,

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015

sebesar 66,92%. Kondisi SILPA di Kota Salatiga ditunjukkan dengan

rasio SILPA terhadap total belanja tahun sebelumnyayang mana pada

tahun 2016 sebesar 28,86% mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun 2015 sebesar 49,96%. Dari sisi belanja langsung terhadap

total APBD menunjukkan tren meningkat, yaitu sebesar 50,6%

ditahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 48,1%.

Pengelolaan keuangan di Kota Salatiga sudah berjalan transparan

dan akuntabel melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri

Nomor 21 Tahun 2011. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan

Page 156: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 98

dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan berbasis akuntansi,

nilai-nilai historis, realistis, periodisasi, konsisten, pengungkapan

lengkap dan penyajian secara wajar. Atas upaya yang telah dilakukan,

Pemerintah Kota Salatiga dalam hal penilaian keuangan dari BPK pada

tahun 2012-2015 masih memperoleh penilaian opini Wajar Dengan

Pengecualian (WDP) dan menunjukkan kinerja yang lebih baik

ditahun 2016 dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) dari BPK.

Kinerja fungsi penunjang keuangan daerah Kota Salatiga

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.54.

Kinerja Fungsi Penunjang Keuangan Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Rasio Belanja Langsung

terhadap Total APBD

% 46 47,9 50,9 48,1 50,6

2 Besaran PAD terhadap

seluruh pendapatan

dlm APBD (Realisasi)

% 13,8 17,6 22,8 22,3 18,5

3 Rasio SILPA thdp total belanja tahun

sebelumnya

% 18,7 37,25 42,48 49,96 28,86

4 Rasio realisasi belanja

thd anggaran belanja

% 87,72 73,25 71,3 66,92 74,56

5 Rasio realisasi PAD

terhadap potensi PAD

% 80 80 80 80 80

6 Peningkatan PAD % 17 36,4 56,2 0,76 16,3

7 Opini BPK terhtadap

LapKeu Daerah

WPD WPD WPD WPD WTP

8 Rasio Belanja Modal

dibanding Total Belanja

Daerah

% 25,8 23,8 25,9 22,5 27,3

9 Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung

dibanding Total Belanja

Daerah

% 49,8 46,6 45 38,7 34,8

Sumber : Badan Keuangan Daerah Kota Salatiga, 2017

4. Kepegawaian

Kinerja pembangunan berkaitan dengan kepegawaian dapat

dilihat dari indikator jumlah pegawai yang sesuai dengan formasi dan

kebutuhan baik melalui jalur CPNS maupun IPDN. Peningkatan

kapasitas aparatur melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan,

teknis dan fungsional serta pemberian kesempatan kepada pegawai

untuk melanjutkan pendidikan formal yang lebih tinggi. Pembinaan dan

pengembangan aparatur untuk meningkatkan kedisiplinan aparatur

dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kinerja kepegawaian Kota

Salatiga dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 157: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 99

Tabel 2.55.

Kinerja Fungsi Penunjang Kepegawaian Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah Aparatur yang

telah mengikuti Diklatpim II

% 96,00 80,00 88,00 96,00 100

2 Jumlah Aparatur yang

telah mengikuti

Diklatpim III

% 92,17 74,78 82,61 83,48 100

3 Jumlah Aparatur yang

telah mengikuti Diklatpim IV

% 85 88 97 96 97

4 Jumlah ASN mengikuti Diklat Teknis setiap

tahun

orang 682 1096 477 682 383

5 Persentase Aparatur

ASN yang telah

mengikuti Diklat Fungsional

% 75 75 105 85 40

6 Jumlah Aparatur yang

mengikuti Diklat

Prajabatan

orang 151 0 145 57 0

7 Persentase ASN yang

kenaikan pangkatnya tepat waktu

% 100 100 100 100 100

8 Jumlah ASN pensiun setiap tahun

orang 200 150 92 80 120

9 Persentase kasus

pelanggaran disiplin

PNS dalam satu tahun

yang terselesaikan

% 100 100 100 100 100

10 Persentase ASN struktural yang

mengikuti kegiatan

assesment

% 10,86 9,87 19,74 9,87 68,26

11 Persentase

pembentukan pansel dalam setiap pengisian

jabatan pimpinan tinggi

pratama

% 0 0 0 0 100

Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Tahun 2017

2.3.5. Fungsi Penunjang Lainnya

1. Pengawasan

Pengawasan merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan

kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan daerah

yang dilaksanakan ke dalam program dan kegiatan. Peningkatan sistem

pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH di

Kota Salatiga ditunjukkan dengan banyaknya laporan hasil pemeriksanaan

yang dikeluarkan oleh Inspektorat. Tahun 2016, temuan BPK RI yang

ditindaklanjuti menunjukkan peningkatan yaitu sebesar 71,4%

dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 64,95%. Penilaian terhadap

pelaksanaan reformasi birokrasi menunjukkan hasl yang semakin

membaik. Tahun 2016, level penilaian mandiri pelaksanaan reformasi

birokrasi sebesar 58% meningkat dibandingkan tahun 2014 atau 2013.

Page 158: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 100

Sementara itu dalam rangka peningkatan profesionalisme tenaga

pemeriksa dan aparatur pengawasan, tercatat tenaga pemeriksa yang

menguasai teknik/teori pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja

pada tahun 2016 mencapai 100%.

Tabel 2.56.

Kinerja Urusan Penunjang Pengawasan Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 1 Rasio temuan BPK RI

yang ditindaklananjuti % 65,05 46,30 21,25 64,95 71,4

2 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan

LHP 52 52 52 52 60

3 Jumlah laporan hasil

tindak lanjut temuan

hasil pengawasan yang

telah disusun

Laporan 1 1 1 1 1

4 Meningkatnya level Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

Skor 52 52 52 58 58

5 Meningkatnya level

Zona Integritas di Kota Salatiga

Kategori tad tad tad tad tad

6 Persentase tenaga pemeriksa yang

menguasai teknik/teori

pengawasan dan penilaian akuntabilitas

kinerja

% 100 100 100 100 100

7 Meningkatnya level

kapabilitas Inspektorat

level 1 1 1 1 1

8 Tingkat Maturiti SPIP level 1 1 1 2 2,34

Sumber : Inspektorat Kota Salatiga, Tahun 2017

2. Sekretariat DPRD

Kinerja sekretariat DPRD berdasarkan fungsinya yaitu

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta

mengorganisasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah. berdasarkan fungsi tersebut, sekretariat

DPRD kinerja dapat dilihat dari fasilitasi peningkatan kapasitas DPRD,

fasilitasi berbagai kegiatan DPRD dan fasilitasi penyediaan tenaga ahli

dalam pendampingan produk hukum di Kota Salatiga.

Pada tahun 2016, fasilitasi peningkatan kapasitas DPRD tercapai

sebesar 84%, tren meningkat jika dilihat dalam lima tahun terakhir.

Sementara itu, pendampingan oleh tenaga ahli terhadap penyusunan

produk hukum daerah mencapai 84% dari keseluruhan produk hukum

yang diselesaikan oleh DPRD. Kinerja yang belum dilakukan sampai

tahun 2016 ini adalah dalam mengukur tingkat kepuasan DPRD terhadap

pelayanan ataupun fasilitasi yang diselenggarakan oleh Sekretariat DPRD.

Page 159: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 101

Kinerja Sekretariat DPRD dalam lima tahun terakhir selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.57. Kinerja Urusan Penunjang Sekretariat DPRD Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Kondisi Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Prosentase Peningkatan

Kapasitas DPRD yang

terfasilitasi

% 80 80 82 82 84

2 Tingkat kepuasan DPRD

terhadap fasilitasi pelayanan yang

diberikan Sekretariat

DPRD

% 0 0 0 0 0

3 Prosentase jumlah produk yang didampingi

oleh tenaga ahli DPRD

% 80 80 82 82 84

Sumber : Sekretariat DPRD Kota Salatiga, 2017

3. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang membantu walikota

dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap

pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif, yang

menyelenggarakan fungsi pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah,

pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah serta pelayanan administratif dan

pembinaan ASN pada Perangkat Daerah.

Bagian pembangunan memiliki tugas dan fungsi penunjang

perencanaan dan fungsi penunjang penelitian dan pengembangan. Pada

indikator tingkat kelulusan ASN dalam ujian sertifikasi keahlian barang/

jasa kinerjanya menunjukkan penurunan dalam lima tahun terakhir, pada

tahun 2012 mencapai 26% dan ditahun 2016 hanya sebesar 5%,

menunjukkan kinerja yang menurun setiap tahunnya. Sementara itu

kinerja yang menunjukkan penurunan juga ditunjukkan dari pencapaian

serapan sesuai target fisik dan keuangan yang mana tahun 2012 dan

tahun 2013 sudah mencapai 100%, namun tahun 2016 menurun

menjadi 93,33%. Kinerja pada bagian pembangunan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2.58.

Kinerja Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

a Tingkat kelulusan PNS dalam ujian

sertifikasi keahlian

barang / jasa

% 26 6 8 14 5

Page 160: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 102

No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

b Persentase jumlah kegiatan pengadaan

barang dan jasa yang

difasilitasi dibagi

target tiap tahun

% 100 100 95 84,8 100

c Tercapainya serapan sesuai target fisik

dan keuangan

% 100 100 66,67 53,33 93,33

d Tersedianya buku

petunjuk teknis

pelaksanaan pengadaan barang

dan jasa

Dokumen 1 1 1 1 1

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Pada bagian hukum, tugas dan fungsi yang dimiliki melingkupi

fasilitasi produk hukum daerah, bantuan hukum dan hak asasi manusia

serta dokumentasi, informasi dan penyuluhan hukum. Secara umum,

indikator kinerja pada bagian hukum menunjukkan tren yang baik,

capaiannya rata-rata sudah 100% atau menunjukkan peningkatan.

Tabel 2.59.

Kinerja Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase Raperda atas usul walikota yang

disusun dan

disampaikan ke DPRD

berdasarkan propem Perda di lingkungan

Pemerintah Daerah.

% 100 90

100 100 100

2 Persentase rancangan

Perwali yang ditetapkan

% 100 100 100 100 100

3 Persentase masyarakat

tidak mampu yang mendapatkan pelayanan

bantuan hukum

dibandingkan dengan masyarakat tidak

mampu yang

mengajukan

permohonan

% 100 100 100 100 100

4 Persentase sosialisasi peraturan perundang-

undangan

% 100 100 100 100 100

5 Jumlah produk hukum

daerah yang

diundangkan

produk 58

59

56 40 93

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Bagian urusan Pemerintahan Umum dan urusan Pemerintahan

Daerah tugas dan fungsi yang dimiliki meliputi bidang pemberdayaan

masyarakat, bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil,

Page 161: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 103

bidang pertanahan, bidang ketentraman, ketertiban umum dan

pelindungan masyarakat, Sekretariat DPRD serta Kecamatan. Dalam lima

tahun terakhir, kinerja Pemerintahan Umum dan urusan Pemerintahan

Daerah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.60.

Kinerja Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Ketepatan waktu OPD mengirim data

untuk laporan

kinerja ke Pemkot

% 100 100 100 100 100

2 Persentase

pembinaan pejabat struktural

kecamatan dan

kelurahan

% 100 100 100 100 100

3 Jumlah Kecamatan/Kelurah

an yang

menyelenggarakan

admin secara lengkap

% 100 100 100 100 100

4 Pencapaian skor

LPPD

skor 3,1126 3,0828 3,0492 3,0486 belum

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Pada bagian umum, tugas dan fungsi yang dimiliki melingkupi

pelayanan administratif Perangkat Daerah. Indikator capaian kinerja yang

ditunjukkan yaitu persentase pemenuhan kebutuhan sarana prasarana

sesuai RKBMD dengan capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 82,61%,

meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 81,74%.

Namun jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2014 capaian kinerjanya

menurun yaitu dari sebesar 88,7%. Sementara itu inikator kinerja

pemenuhan kebutuhan pemeliharaan BMD trennya menunjukkan

peningkatan. Kinerja pada bagian umum selengkapnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 2.61. Kinerja Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase

pemenuhan

kebutuhan sarana prasarana

sesuai RKBMD

% 83,48 86,96 88,7 81,74 82,61

2 Persentase

pemenuhan

kebutuhan pemeliharaan

BMD

% 75,76 83,33 84,85 87,12 89,39

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Page 162: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 104

Pada bagian hubungan masyarakat dan protokol tugas dan fungsi

yang dimiliki melingkupi urusan Pemerintahan Daerah bidang komunikasi

dan informatika, bidang statistik, bidang persandian. Kinerja yang

ditunjukkan secara umum mash kurang baik. Kinerja pada peserta yang

dilatih dalam Pelatihan Protokoler tahun 2016 sebesar 66,66%

menunjukkan capaian kinerja menurun dibandingkan dengan tahun-

tahun sebelumnya. Sementara itu pada indikator kinerja peserta yang

dilatih dalam pelatihan jurnalistik dan analisis pemberitaan yang

digunakan untuk pengambilan kebijakan dibandingkan dengan analisis

pemberitaan yang dihasilkan ditahun 2016 belum menunjukkan

kinerjanya.

Tabel 2.62.

Kinerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase jumlah

peserta yang dilatih

dalam Pelatihan

Protokoler

% 100

75 org

89,33

134

org

100

80 org

100

60 org

66,66

60 org

2 Persentase jumlah peserta yang dilatih

dalam Pelatihan

Jurnalistik

% 100 100

org

100 75 org

- 100 60 org

-

3 Persentase jenis

media penyebarluasan

informasi yang

dipergunakan

% 80

(4/5)

80

(4/5)

80

(4/5)

80

(4/5)

80

(4/5)

4 Persentase analisis

pemberitaan yang digunakan untuk

pengambilan

kebijakan dibandingkan

dengan analisis

pemberitaan yang dihasilkan

% tad tad tad tad tad

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Melingkupi urusan Pemerintahan Daerah bidang tenaga kerja,

bidang transmigrasi, bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, bidang

perindustrian, bidang perdagangan, bidang penanaman modal, bidang

energi dan sumber daya mineral, bidang pangan, bidang pertanian, bidang

kelautan dan perikanan, bidang pekerjaan umum dan penataan ruang,

bidang perumahan dan kawasan permukiman, bidang lingkungan hidup,

bidang kehutanan, bidang perhubungan serta Badan Usaha Milik Daerah.

Pada bagian perekonomian, indikator kinerja lebih terfokus pada kondisi

BUMD yang sehat, di mana tahun 2016 menunjukkan kinerja 100%.

Page 163: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 105

Tabel 2.63.

Kinerja Bagian Perkonomian Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Persentase BUMD

kategori sehat

% 75

75

75

75

100

2. Persentase pelaku

usaha mikro kecil yang menjadi sasaran

program SIKP

% 0 0 0 0 52

3. Persentase

penghematan energy

di lingkup institusi pemerintah

% tad tad tad tad tad

4. Persentase pelaku ussha yang memiliki

ijin lingkungan

% 30 33 39 47 50

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kota Salatiga mempunyai

tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan, pengoordinasian

administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah dan pelayanan

administratif dilingkup fungsi penunjang kepegawaian dan fungsi

penunjang pendidikan dan pelatihan serta dukungan administrasi

kesekretariatan dan kepegawaian, menetapkan 3 sasaran strategis dengan

10 indikator utama. Untuk mencapai sasaran dan indikator kinerja utama

dilaksanakan 5 program dan 6 kegiatan dengan 34 indikator kinerja

kegiatan.

Hasil pengukuran indikator kinerja utama Bagian Organisasi dan

Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota Salatiga pada akhir tahun

menunjukkan bahwa secara keseluruhan target sasaran yang ada dapat

dicapai dengan baik, dengan rata-rata persentase pencapaian kinerja

adalah 94,32 % dari 10 indikator kinerja utama. Berdasarkan interprestasi

penilaian dengan pengukuran skala ordinal yang telah ditentukan, suatu

organisasi dinyatakan sangat berhasil apabila hasil capaian target

kinerjanya melebihi 85% dari target kinerja perencanaan yang ditetapkan.

Hasil pengukuran kinerja Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.64.

Kinerja Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016

No Indikator Satuan Tahun

2012

Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

a Persentase ketepatan

waktu penyusunan

LAKIP & PKT oleh SKPD dan Kota

% 50 53,85 53,85 63,5 65,38

Page 164: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 106

No Indikator Satuan Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

b Persentase SKPD yang

melaksanakan SPM %

100

(13 skpd)

100

(13 skpd)

100

13 (skpd)

100

(13 skpd)

100

(13 skpd)

c Persentase SKPD yang

menetapkan SOP

50

(26 skpd)

60

(26 skpd)

75

(26 skpd)

80

(26 skpd)

100

(26 skpd)

d Persentase SKPD yang

melaksanakan IKM % 22 22 27 28 77,78

e Persentase SKPD yang

sudah menetapkan

standar pelayanan

% 39 39 44 56 100

f Persentase SKPD yang

mengembangkan

budaya kerja

% 0 53,85

(14skpd)

100

(26 skpd)

100

(26 skpd)

100

(26 skpd)

g Persentase PNS Setda

yang mendapat

pelayanan adminitrasi kepegawaian

% 100 100 100 100 100

j Persentase SKPD yang

dievaluasi % 0 0 0 50 100

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Bagian Kesra Setda Kota Salatiga mempunyai tugas urusan

Pemerintahan Daerah bidang kesehatan, bidang sosial, bidang

kebudayaan, bidang pendidikan, bidang perpustakaan, bidang kearsipan,

bidang kepemudaan dan olahraga, bidang pengendalian penduduk dan

keluarga berencana, bidang pemberdayaan perempuan dan pelindungan

anak serta urusan keagamaan tingkat kota.

Tabel 2.65.

Kinerja Bagian Kesejahteran Rakyat Sekretariat Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016

No Indikator Tahun

2012

Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

a. Banyaknya penyelenggaraan

forum dan banyaknya jumlah

pengajar Paud TPQ pada Forum

Komunikasi PAUD-TPQ Kota

Salatiga

0 dan 0 1 dan 50 1 dan 90 1 dan 50 1 dan 50

b Persentase rata-rata

penyelenggaraan kegiatan bidang

keagamaan, sosial budaya dan

olahraga yang terlaksana dibandingkan seluruh kegiatan

bidang keagamaan, sosial budaya

dan olahraga yang direncanakan.

1. Terlaksananya MTQ

2. Terlaksananya Fasilitasi Penyelenggaraan Ibadah Haji

3. Terlaksananya pembinaan

modin

4. Terlaksananya penyaluran

bingkisan kaum dhuafa

5. Terlaksananya pembinaan lembaga pemberdayaan

keluarga

6. Terlaksananya rakor bidang

kepemudaan dan

keolahragaan 7. Terlaksananya silaturahmi

pemerintah dengan tokoh

agama

100%

100%

100%

-

100%

-

100%

-

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

99,89%

100%

100%

100%

100%

99,2%

100%

100%

99,97%

100%

100%

100%

100%

99,8%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

99,8%

100%

100%

c Persentase penyusunan kebijakan

bidang kesejahteraan rakyat

berdasarkan rekomendasi

100%

(1 rekom)

100%

(1 rekom)

60%

(3 rekom)

100%

(5rekom)

100%

(5rekom)

Page 165: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 107

No Indikator

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

d Persentase penerima hibah yang

tertib melaporkan

97,53%

(79 laporan)

98,8%

(165 laporan)

100%

(44 laporan)

100%

(44 laporan)

0%

Persentase penyusunaan

kebijakan kurikulum berbasis potensi dan karakteristik

Daerah (muatan lokal) yang

dilaksanakan berdasarkan

rekomendasi.

0% 0% 0% 0% 0%

Persentase penyusunan kebijakan

pembinaan usaha kesehatan

sekolah / madrasah berdasarkan

rekomendasi

0% 0% 0% 0% 0%

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

Bagian Keuangan Setda Kota Salatiga mempunyai tugas urusan

Pemerintahan Daerah melingkupi fungsi penunjang keuangan dan fungsi

pengawasan

Tabel 2.66. Kinerja Bagian Keuangan Sekretariat Daerah

Kota SalatigaTahun 2012-2016

No Indikator Tahun

2012

Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

a Tersedianya

standarisasi harga 0 0 0 0

100%

620 bk

b Persentase terdistribusinya

juklak APBD

0 0 0 0 324% buku

c Presentase bendahara kegiatan

yang diberi bimbingan teknis

rutin tahunan

0 0 0 0 0

d. Persentase realisasi

keuangan Setda sesuai dengan batas

minimal yang ditetapkan

0 0 0 0 0

Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017

4. Kecamatan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, kecamatan

dipimpin oleh Camat dengan tugas menyelenggaraan urusan pemerintahan

umum, mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat,

mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban

umum, mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada,

mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum,

mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan

oleh Perangkat Daerah di Kecamatan, membina dan mengawasi,

penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau kelurahan. Selain itu kecamatan

masih memiliki tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi

Page 166: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 108

kewenangan kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Perangkat

Daerah kota yang ada di Kecamatan.

Indikator kinerja kecamatan di Kota Salatiga ditunjukkan melalui

lima indikator, yaitu tingkat Ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP,

tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan di kecamatan dan kelurahan,

Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan,

presentase realisasi usulan hasil musrenbang dan nilai Survei Kepuasan

Masyarakat. Pencapaian indikator kinerja berdasarkan masing-masing

kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.67. Kinerja Kecamatan Kota salatiga Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Tingkat Ketepatan waktu

penyampaian SPPT ke WP

Kec. Sidorejo % 0 0 0 0 0

Kec. Tingkir % 0 0 0 0 0

Kec. Sidomukti % 0 0 0 0 0

Kec.Argomulyo % 0 0 0 0 0

2 Tingkat Fasilitasi

kegiatan kelembagaan di

Kecamatan dan kelurahan

Kec. Sidorejo % 0 0 0 0 0

Kec. Tingkir % 0 0 0 0 76

Kec. Sidomukti % 0 0 0 0 100

Kec. Argomulyo % 0 0 0 100 100

3 Cakupan RW berprestasi

di bidang kebersihan dan

kesehatan lingkungan

% 0 0 32 43 54

Kec. Sidorejo % 0 0 100 100 100

Kec. Tingkir % 0 0 0 0 82

Kec. Sidomukti % 32 43 54

Kec. Argomulyo % 50 55 60

4 Presentase realisasi usulan hasil

musrenbang

Kec. Sidorejo % 0 116,5 152,9 31,6 40

Kec. Tingkir % 0 126 38 63 69

Kec. Sidomukti % 40

Kec. Argomulyo % 94 95 85 70 70

5 Nilai Survei Kepuasan

Masyarakat ( angka )

Kec. Sidorejo % 0 95 96 96 85

Kec. Tingkir % 0 0 83 82 0

Kec. Sidomukti % 0 0 0 0 0

Kec. Argomulyo % 0 67 68 69 70

Sumber : Kecamatan Kota Salatiga, 2017

Page 167: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 1

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Bab ini akan menguraikan dua aspek yaitu: gambaran kinerja keuangan

daerah Kota Salatiga pada tahun 2012-2016, meliputi kinerja keuangan atau

pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan persoalan-

persoalan yang dihadapi dalam mengelola pendapatan dan belanja daerah dan

proyeksi keuangan daerah yang meliputi proyeksi pendapatan dan belanja daerah

serta arah kebijakan pengelolaan keuangan, kebijakan umum anggaran serta

kerangka pendanaan pembangunan pada tahun 2017-2022.

3.1. Kinerja Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

Kinerja keuangan daerah Kota Salatiga tahun 2012-2016 menjadi salah satu

pertimbangan dalam pengelolaan keuangan Kota Salatiga tahun 2017-2022.

Sesuai dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa keuangan daerah harus dikelola

secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab sesuai

dengan azas kepatutan dan rasa keadilan.

Pengelolaan keuangan daerah Kota Salatiga dilaksanakan dalam suatu

sistem terintegrasi diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan

Peraturan Daerah. APBD merupakan instrumen yang berfungsi untuk

menciptakan disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan

kebijakan pendapatan maupun belanja daerah. Struktur APBD Kota Salatiga

terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Gambaran

pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan

informasi tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai

penyelenggaraan pembangunan daerah sehingga dapat dijadikan dasar analisis

terhadap aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan,

belanja dan pembiayaan daerah guna mewujudkan visi dan misi pembangunan

daerah 5 (lima) tahun mendatang.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

Kinerja pelaksanaan APBD lima tahun terakhir (2012-2016) mencakup

perkembangan pendapatan dan belanja daerah, proporsi sumber pendapatan,

pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah.

Page 168: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 2

3.1.1.1. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah merupakan unsur penting dalam struktur APBD,

karena besaran pendapatan akan menentukan kemampuan Pemerintah

Daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

Pendapatan daerah Kota Salatiga berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),

dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah (Format

Permendagri). Secara umum pertumbuhan realisasi pendapatan Kota Salatiga

selama lima tahun terakhir (2012-2016) cenderung meningkat dengan

peningkatannya rata-rata sebesar 14,10% per tahun. Pendapatan daerah Kota

Salatiga mengalami peningkatan dari sebesar Rp.562.323.845.006,00 pada

tahun 2012 menjadi Rp.879.784.189.262,00 pada tahun 2016, seperti terlihat

pada gambar berikut.

Gambar 3.1. Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Salatiga

Tahun 2012-2016 (Milyar Rupiah)

Pendapatan daerah Kota Salatiga terbesar dari dana perimbangan dengan

kinerja semakin meningkat dari Rp.387.037.577.686,00 pada tahun 2012

menjadi Rp.569.849.837.883,00 pada tahun 2016. Dana perimbangan tersebut

terdiri dari: dana bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum, dan dana

alokasi khusus. Proporsi dana perimbangan cenderung menurun dari sebesar

68,83% pada tahun 2012 menjadi 64,71% pada tahun 2016. PAD menempati

posisi kedua dengan besaran meningkat dari sebesar Rp.106.100.450.499,00

dengan proporsi 13,84% pada tahun 2012 menjadi Rp.160.545.713.000,00

dengan proporsi 23,16% pada tahun 2016. Sementara itu lain-lain pendapatan

yang sah hanya sebesar Rp.93.239.783.283,00 dengan proporsi 17,34% pada

tahun 2012, cenderung menurun menjadi Rp.67.980.841.000,00 dengan

proporsi 12,13% pada tahun 2016.

562.32603.20

727.62 750.58

879.78

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1,000

2012 2013 2014 2015 2016

Mil

yar

Page 169: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 3

Gambar 3.2. Grafik Proporsi Unsur-unsur Pendapatan terhadap Total

Pendapatan Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016 (%)

Sumber pendapatan daerah yang merupakan cerminan kemandirian

daerah dalam melakukan pembiayaan pembangunan adalah PAD. Derajat

kemandirian fiskal menunjukkan sejauh mana Pemerintah Daerah mampu

untuk mendanai kegiatan pembangunan daerah. Proporsi PAD terhadap total

pendapatan daerah Kota Salatiga yang baru mencapai 23,16% pada

tahun 2016 menunjukkan bahwa kemandirian keuangan daerah Kota Salatiga

dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah masih belum dapat berjalan optimal

dilihat dari sisi PAD. Oleh karena itu pajak daerah, retribusi daerah dan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan harus terus digali potensinya,

tanpa harus memberatkan dunia usaha, dengan berbagai regulasi dan

kebijakan daerah.

Secara rinci perkembangan pendapatan daerah Kota Salatiga tercantum

pada tabel berikut ini.

13.84 17.59 22.78 22.25 23.16

68.83 66.95 61.81 60.75

64.71

17.34 15.46 15.41 17.00 12.13

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

2012 2013 2014 2015 2016

PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Page 170: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 4

Tabel 3.1.

Realisasi Pendapatan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

1 PENDAPATAN 562.323.845.006 603.204.201.915 727.619.868.812 750.581.558.962 879.784.189.262

1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

77.798.870.961 106.100.450.499 165.747.645.080 167.010.555.173 203.768.652.017

1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak

Daerah

18.695.207.840 24.383.336.212 33.574.817.767 37.859.524.015 48.281.112.295

1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 10.185.796.292 13.120.666.772 13.088.140.066 11.298.762.474 13.318.993.043

1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

3.386.255.556 4.272.634.922 5.969.227.395 6.486.947.814 16.923.587.731

1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah

45.531.611.273 64.323.812.593 113.115.459.852 111.365.320.870 125.244.961.948

2 . 2 DANA PERIMBANGAN 387.037.577.686 403.863.968.133 449.752.498.951 455.982.623.940 569.849.837.863

1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak

33.687.801.686 28.573.341.133 26.626.367.951 21.824.580.940 30.072.083.681

1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 325.710.016.000 358.331.867.000 399.083.343.000 400.176.755.000 456.079.561.000

1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 27.639.760.000 16.958.760.000 24.042.788.000 33.981.288.000 83.698.193.202

1 . 3 LAIN-LAIN

PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

97.487.396.359 93.239.783.283 112.119.724.781 127.588.379.849 106.165.699.362

1 . 3 . 1 Hibah Dana BOS - -

1 . 3 . 2 Dana Bagi Hasil Pajak

dari Propinsi

28.815.306.359 28.205.198.085 35.810.587.000 50.307.899.849 47.720.641.362

1 . 3 . 3 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

46.948.716.000 54.303.589.000 53.206.712.000 65.537.360.000 36.290.158.000

1 . 3 . 4 Bantuan Keuangan dari Propinsi

21.723.374.000 10.730.996.198 23.102.425.781 11.743.120.000 22.154.900.000

Sumber: LPP APBD Kota Salatiga Tahun 2012-2016

Page 171: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 5

3.1.1.2 Belanja Daerah

Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan. Unsur belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening

kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan

kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh daerah. Total belanja daerah Kota Salatiga

tahun 2012-2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya dari sebesar

Rp.551.634.845.320,00 menjadi Rp.919.667.517.133,00. Perkembangan besaran

belanja daerah Kota Salatiga secara rinci dapat dilhat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.3. Grafik Perkembangan Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun

2012-2016 (Milyar Rupiah)

Perkembangan belanja langsung Kota Salatiga semakin meningkat dari

Rp 239.359.464.086,00 pada tahun 2012 menjadi Rp.514.841.076.672,00 pada

tahun 2016, dengan proporsi belanja langsung terhadap total belanja cenderung

meningkat dari sebesar 43,49% pada tahun 2012 menjadi 55,98% pada

tahun 2016. Belanja tidak langsung juga meningkat dari sebesar

Rp.312.275.381.234,00 pada tahun 2012 menjadi Rp.404.826.440.461,00 pada

tahun 2016. Proporsi belanja tidak langsung terhadap total belanja menurun dari

sebesar 56,61% pada tahun 2012 menjadi 44,02% pada tahun 2016. Proporsi

unsur-unsur belanja terhadap total belanja daerah terlihat pada gambar berikut.

551.63 529.24

645.79 673.87

919.67

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1,000

2012 2013 2014 2015 2016

Mil

yar

Page 172: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 6

Gambar 3.4. Grafik Proporsi Unsur-unsur Belanja terhadap Total Belanja

Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (%)

Secara rinci perkembangan Belanja Daerah Kota Salatiga tercantum pada

tabel berikut ini.

56.61 61.02

52.79 53.40

44.02 43.39 38.98

47.21 46.60

55.98

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

2012 2013 2014 2015 2016

BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG

Page 173: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 7

Tabel 3.2.

Realisasi Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

2 BELANJA 551.634.845.320 529.237.634.485 645.787.982.695 673.865.039.498 919.667.517.133

2 . 1 BELANJA TIDAK

LANGSUNG

312.275.381.234 322.953.118.148 340.931.748.563 359.815.567.950 404.826.440.461

2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 288.483.089.554 301.808.242.863 321.835.007.263 347.998.139.322 367.822.656.817

2 . 1 . 2 Belanja Bunga 0 0 0 0 0

2 . 1 . 3 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0

2 . 1 . 4 Belanja Hibah 15.823.569.000 19.062.817.000 17.801.506.000 5.861.750.000 18.679.384.000

2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 498.856.802 1.234.885.000 668.360.000 5.411.950.000 17.380.440.000

2 . 1 . 6 Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa

0 0 0 0 0

2 . 1 . 7 Belanja Bantuan

Keuangan Kepada Provinsi

/Kabupaten /Kota dan

Pemerintahan Desa

974.939.531 832.716.205 527.175.300 516.928.628 616.646.144

2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga 6.494.926.347 14.457.080 99.700.000 26.800.000 327.313.500

2 . 2 BELANJA LANGSUNG 239.359.464.086 206.284.516.337 304.856.234.132 314.049.471.548 514.841.076.672

2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 20.832.316.000 24.874.430.150 36.562.330.875 39.467.290.125 45.998.939.494

2 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 93.621.867.979 112.206.179.848 148.020.934.531 167.433.004.931 201.547.280.314

2 . 2 . 3 Belanja Modal 124.905.280.107 69.203.906.339 120.272.968.726 107.149.176.492 267.294.856.864

SURPLUS / DEFISIT 10.688.999.686 73.966.567.430 81.831.886.117 76.716.519.464 (39.883.327.871)

Page 174: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 8

3.1.1.3 Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun

anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit

atau untuk memanfaatkan surplus. Penerimaan pembiayaan daerah Kota

Salatiga selama kurun waktu tahun 2012-2016 mengalami peningkatan dari

sebesar Rp.96.244.090.462,00 menjadi sebesar Rp.336.915.169.500,00.

Penerimaan pembiayaan daerah tersebut bersumber dari sisa lebih perhitungan

anggaran tahun lalu, penerimaan kembali pemberian pinjaman, dan pencairan

dana cadangan. Adapun pengeluaran pembiayaan daerah digunakan untuk

penyertaan modal Pemerintah Daerah dan pembayaran pokok utang. Jumlah

pengeluaran pembiayaan daerah meningkat dari sebesar Rp.6.724.500.000,00

menjadi Rp.31.582.000.000,00. Secara ringkas perkembangan jumlah

penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah tercantum

pada gambar berikut.

Gambar 3.5. Perkembangan Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah

dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

Perincian penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah tercantum pada

tabel berikut:

96.24

136.03

197.36

247.48

336.92

6.72 12.84 4.8814.57 31.58

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2012 2013 2014 2015 2016

Mil

yar

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

Page 175: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 9

Tabel 3.3.

Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH

96.244.090.462 136.033.401.583 197.360.637.229 274.480.739.732 336.915.169.696

3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya

71.087.709.512 100.208.590.148 197.164.319.013 274.308.613.346 336.630.382.196

3 . 1 . 2 Pencairan Dana Cadangan 24.500.000.000 35.500.000.000 0 0 0

3 . 1 . 3 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0 0

3 . 1 . 4 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

656.380.950 324.811.435 196.318.216 172.126.386 284.787.500

3 . 2 PENGELUARAN

PEMBIAYAAN DAERAH

6.724.500.000 12.835.650.000 4.883.910.000 14.566.877.000 31.582.000.000

3 . 2 . 1 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 0

3 . 2 . 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

6.200.000.000 12.757.000.000 4.872.950.000 14.566.877.000 31.582.000.000

3 . 2 . 3 Pembayaran Pokok Utang 0 78.650.000 10.960.000 0 0

3 . 2 . 4 Pemberian Pinjaman Daerah-

Dana bergulir

524.500.000 0 0 0 0

PEMBIAYAAN NETTO 89.519.590.462 123.197.751.583 192.476.727.229 259.913.862.732 305.333.169.500

SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN

BERKENAAN

100.208.590.148 197.164.319.013 274.308.613.346 336.630.382.196 265.449.841.825

Page 176: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 10

3.1.2. Neraca Daerah

Neraca daerah merupakan instrumen yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas,

solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan

dana pembangunan daerah. Neraca daerah memuat informasi jumlah aset

daerah serta jumlah kewajiban dan ekuitas dana setiap tahunnya.

Jumlah aset di Kota Salatiga menunjukkan kecenderungan penurunan dari

Rp.1.613.701.803.374,57 pada tahun 2012 menjadi Rp.2.036.676.185.726,81

pada tahun 2016. Komposisi terbesar aset Kota Salatiga adalah aset tetap namun

selama kurun waktu lima tahun perkembangannya mengalami penurunan

proporsi dari sebesar 84,90% pada tahun 2012 menjadi 75,49% pada tahun

2016. Aset lancar cenderung meningkat proporsinya dari sebesar 7,34% pada

tahun 2012 menjadi 15,28% pada tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan adanya

peningkatan kapasitas pembiayaan daerah Kota Salatiga. Komponen lain yang

menunjukkan kecenderungan peningkatan adalah investasi jangka panjang

melalui penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada BUMD dan Bank Jateng.

Gambar 3.6. Perkembangan Jumlah Nilai Aset Kota Salatiga

Tahun 2012-2016

Pemerintah Kota Salatiga sampai dengan tahun 2016 masih memiliki

kewajiban jangka pendek sebesar Rp.8.952.868.921,64 berupa Pendapatan

Diterima Dimuka dan Utang Belanja. Adapun jumlah ekuitas dana sampai

dengan tahun 2016 sebesar Rp. 2.023.933.659.942,22.

Hasil analisis terhadap rasio keuangan daerah pada neraca daerah Kota

Salatiga secara rinci digambarkan pada tabel berikut ini.

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2012 2013 2014 2015 2016

7.34 12.90

15.55

22.41

15.28

3.62 4.12 3.89 5.48 6.46

84.90 79.78 78.58

65.44

75.49

1.35 2.49 1.98 6.67

2.76

ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG

ASET TETAP DANA CADANGAN

ASET LAINNYA

Page 177: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 11

Tabel 3.4.

Analisis Rasio Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

1. Rasio lancar

(current ratio)

28,16 31,34 26,10 27,20 24,43

2. Rasio quick (quick ratio)

24,95 28,33 24,98 25,12 23,06

3. Rasio total hutang

terhadap total aset

0,003 0,004 0,009 0,007 0,006

4. Rasio hutang

terhadap modal

0,0026 0,0042 0,0087 0,0073 0,0063

Secara umum kondisi neraca daerah Kota Salatiga tergolong baik, terlihat

dari rasio lancar dan rasio quick yang mencapai lebih dari angka 1, dan rasio

total hutang terhadap total aset dan rasio hutang terhadap modal yang bernilai

kurang dari 0,1. Kondisi ini tentunya perlu dijaga dan dipertahankan sehingga

kondisi keuangan daerah tetap dalam kondisi sehat.

Perkembangan neraca daerah Kota Salatiga selama tahun 2012-2015 dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Page 178: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 12

Tabel 3.5.

Neraca Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2015 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

1 ASET

2 ASET LANCAR

3 Kas di Kas Daerah 97.176.181.659,00 190.710.672.539,00 251.754.094.798 312.565.379.887,00 246.495.765.773,00

4 Kas di Bendahara

Pengeluaran

18.565.550,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Kas di Bendahara

Pengeluaran BLU RSUD

3.032.408.489,00 6.453.646.474,00 21.583.976.548 22.423.223.824,00 16.475.136.612,00

6 Kas di Bendahara

Penerimaan

22.968.261,00 20.128.612,00 4.311.100 9.994.487,00 13.597.900,00

7 Kas di Bendahara Penerimaan BLU

RSUD

381.929.178,00 45.138.827,00 64.955.300 433.017.917,00 522.038.597,00

8 Kas di Bendahara Dana Kapitasi JKN

0,00 0,00 970.542.000 1.641.778.385,00 2.455.242.804,00

9 Kas Lainnya 0,00 0,00 0,00 1.955.414.829,97 1.198.268.887,00

10 Investasi Jangka Pendek-Deposito

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

11 Belanja Dibayar

Dimuka

823.295.987,23 816.736.636,00 789.476.649,20 925.884.821,92 949.799.419,42

12 Piutang Pajak 358.940.222,00 200.459.362,50 4.896.471.297,65 8.582.011.904,72 7.231.420.763,07

a. Piutang Pajak 602.144.994,00 377.909.657,00 16.790.417.365,00 12.823.271.813,00 11.528.251.023,00

b. Cadangan

Kerugian Piutang Pajak

(243.204.772,00) (177.450.294,50) (11.893.946.067,35) (4.241.259.908,28) (4.296.830.259,93)

13 Piutang Retribusi 3.173.156.290,70 7.522.276.349,30 8.422.317.853,50 54.408.950,00 32.637.427,50

a. Piutang Retribusi 4.123.120.203,00 9.184.911.106,00 10.350.111.052,00 56.860.000,00 36.972.500,00

b. Cadangan

Kerugian Piutang Retribusi

(949.963.912,30) (1.662.634.756,70) (1.927.793.198,50) (2.451.050,00) (4.335.072,50)

Page 179: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 13

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

14 Bagian Lancar

Tagihan Kepada Dinas/Satuan Kerja

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

15 Bagian Lancar

Tuntutan Ganti Rugi

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

16 Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 12.274.499.868,55 18.469.642.261,47

a. Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 18.252.582.034,00 20.976.685.676,22

b. Cadangan

Kerugian Piutang

Lainnya

0,00 0,00 0,00 (5.978.082.165,45) (2.507.043.414,75)

17 Piutang Dana Bagi Hasil

0,00 0,00 0,00 2.787.740.475,00 0,00

18 Persediaan 13.479.615.470,00 21.902.472.402,97 23.895.207.170,70 16.276.480.374,51 17.435.193.674,45

19 Jumlah Aset

Lancar

118.467.061.106,93 227.671.531.202,77 312.381.352.717,05 379.929.835.824,67 311.278.744.118,92

20 INVESTASI

JANGKA APANJANG

21 INVESTASI NON

PERMANEN

22 Pinjaman Bergulir 1.425.339.686,10 1.793.175.960,00 1.797.635.130,60 2.915.015.429,00 2.578.730.850,00

23 Penyisihan Pinjaman Bergulir

0,00 0,00 (1.153.894.935,40) (1.031.919.904,00) (1.151.802.828,50)

24 Pinjaman Tidak

Bergulir

1.078.624.582,00 788.507.452,85 590.351.320,35 993.296.392,60 680.155.215,60

25 Penyisihan

Pinjaman Tidak Bergulir

0,00 0,00 (575.631.350,25) (560.817.538,65) (439.509.064,30)

26 Jumlah Investasi

Non Permanen

2.503.964.268,10 2.581.683.412,85 2.387.986.450.95 2.315.574.378,95 1.667.574.172,80

27 INVESTASI PERMANEN

Page 180: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 14

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

28 Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah

55.940.835.947,35 70.041.275.271,23 75.801.685.101,96 90.540.802.440,87 129.922.741.695,21

29 Investasi Permanen Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

30 Jumlah Investasi

Permanen

55.940.835.947,35 70.041.275.271,23 75.801.685.101,96 90.540.802.440,87 129.922.741.695,21

31 Jumlah Investasi Jangka Panjang

58.444.800.215,45 72.622.958.684,08 78.189.671.552,91 92.856.376.819,82 131.590.315.868,01

32 ASET TETAP

33 Tanah 335.757.901.168,00 330.174.820.141,00 382.837.260.054,00 378.471.866.227,00 681.693.118.381,85

34 Peralatan dan Mesin

214.231.850.322,01 222.607.280.871,58 264.760.510.524,08 289.575.018.188,38 340.832.886.930,57

35 Gedung dan

Bangunan

341.067.841.230,00 349.448.039.453,00 363.193.317.614,73 373.950.380.467,78 335.459.946.611,88

36 Jalan, Irigasi dan Jaringan

451.247.008.740,00 479.578.145.841,00 538.464.206.252,79 578.528.393.818,93 697.808.161.801,82

37 Aset Tetap Lainnya 27.596.914.423,00 23.657.360.001,47 27.544.978.921,59 35.006.107.689,68 72.025.005.576,66

38 Konstruksi dalam Pengerjaan

75.451.000,00 2.371.125.600,00 1.670.412.000,00 7.570.013.267,00 17.685.275.843,40

39 Akumulasi

Penyusutan

(478.978.299.588,65) (553.916.995.849,23) (607.924.369.820,50)

40 Jumlah Aset Tetap 1.369.976.966.883,01 1.407.836.771.918,05 1.578.470.685.367,19 1.109.184.783.809,54 1.537.580.025.298,68

41 DANA CADANGAN

42 Dana cadangan 45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00 0,00 0,00

43 Jumlah Dana

Cadangan

45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00 0,00 0,00

44 ASET LAINNYA

45 Kemitraan dengan Pihak Ketiga

19.330.322.811,98 19.330.322.811,98 19.330.322.811,98 19.330.322.811,98 19.330.322.811,98

46 Aset Tak Berwujud 2.237.556.460,00 2.621.014.510,00 3.474.543.841,00 3.886.284.841,00 4.127.270.641,27

47 Akumulasi

Amortisasi Aset Tak Berwujud

(2.777.842.003,75) (3.161.579.313,00) (3.605.445.708,32)

Page 181: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 15

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

48 Aset Lain-lain 176.569.786,71 21.958.611.557,24 16.965.477.711,57 92.996.693.521,04 36.371.952.696,28

49 Tuntutan Ganti

Kerugian Daerah

4.500.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00

50 Jumlah Aset Lainnya

21.748.949.058,69 43.914.448.879,22 39.773.344.364,55 113.054.721.861,02 56.227.100.441,21

51 JUMLAH ASET 1.613.701.803.374,57 1.764.541.562.235,12 2.008.815.054.001,71 1.695.025.718.315,05 2.036.676.185.726,81

52 KEWAJIBAN

53 KEWAJIBAN

JANGKA PENDEK

54 Utang Perhitungan

Fihak Ketiga (PFK)

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

55 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri

Pemerintah Pusat

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

56 Pendapatan Diterima Dimuka

0,00 0,00 0,00 2.641.094.517,58 3.789.656.862,95

57 Utang Belanja 0,00 0,00 0,00 11.917.462.993,00 8.952.868.921,64

a. Utang Belanja

Pegawai

0,00 0,00 0,00 1.394.280.997,00 3.188.887.159,64

b. Utang Belanja

Barang dan Jasa

0,00 0,00 0,00 10.523.181.996,00 5.763.981.762,00

Utang Belanja Modal

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

58 Kewjiban Jangka

PendeK Lainnya

4.207.600.936,00 7.264.236.258,00 8.753.161.718,00 0,00 0,00

59 Jumlah Kewajiban

Jangka Pendek

4.207.600.936,00 7.264.236.258,00 8.753.161.718,00 14.558.557.510,58 12.742.525.784,59

60 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

61 Utang Dalam

Negeri-Pemerintah Pusat

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Page 182: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 16

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

62 Utang Dalam

Negeri-Pemda Otonom Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

63 Utang Dalam Negeri

-BUMN/BUMD

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

64 Utang Dalam Negeri -Bank/Lembaga

Keuangan Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

65 Jumlah Kewajiban

Jangka Panjang

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

66 JUMLAH KEWAJIBAN

4.207.600.936,00 7.364.236.258,00 8.753.161.718,00 14.558.557.510,58 12.742.525.784,59

67 EKUITAS

68 Ekuitas Dana

Lancar

69 Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SILPA)

97.176.181.659,00 190.710.672.539,00 251.754.094.798,00

70 Sisa Lebih

Pembiayaan Anggaran (SILPA) di

BLU RSUD

3.032.408.489,00 6.453.646.474,00 21.583.976.548,00

71 Pendapatan Yang Ditangguhkan

22.968.261,00 20.128.612,00 4.311.100,00

72 Pendapatan Yang

Ditangguhkan di

BLU RSUD

381.929.178,00 45.138.827,00 64.955.300,00

73 Penerimaan Pembiayaan Yang

Ditangguhkan

0,00 0,00 0,00

74 Kas di Bendahara Keuangan Non-

Silpa

0,00 0,00 970.542.000,00

Page 183: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 17

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

75 Cadangan Belanja

Dibayar Dimuka

823.295.987,23 816.736.636,00 789.476.649,20

76 Cadangan Piutang 3.532.096.512,70 7.722.735.711,80 13.318.789.151,15

77 Cadangan Persediaan

13.479.615.470,00 21.902.472.402,97 23.895.207.170,70

78 Cadangan Bagian

Lancar TPTGR

0,00 0,00 0,00

79 Cad. Bagian Lancar Tagihan Kepada

Dinas/Satuan Kerja

0,00 0,00 0,00

80 Dana Yang Harus

Disediakan Untuk Pembayaran Utang

Jangka Pendek

(4.189.035.386,00) (7.264.236.258,00) (8.753.161.718,00)

81 Dana Yang Harus Disediakan Untuk

Pembayaran Bagian

Lancar Untuk Jangka Panjang

0,00 0,00 0,00

82 Jumlah Akuitas

Dana Lancar

114.259.460.170,93 220.407.294.944,77 303.628.190.999,05

Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan

83 Diinvestasikan

Dalam Investasi

Jangka Panjang

58.444.800.215,45 72.622.958.684,04 78.189.671.522,91

84 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

1.369.976.966.883,01 1.407.836.771.918,05 1.578.470.685.367,19

85 Diinvestasikan

Dalam Aset Lainnya

21.748.949.058,69 43.914.448.879,22 39.773.344.364,55

86 Dana yg Disediakan Untuk Utang

Jangka Panjang

0,00 0,00 0,00

Page 184: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 18

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

87 Jumlah Ekuitas

Desa Yang Diinvestasikan

1.450.170.716.157,15 1.524.374.179.481,35 1.696.433.701.284,65

88 Ekuitas Dana Yang

Dicadangkan

89 Diinvestasikan Dalam Dana

Cadangan

45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00

90 Jumlah Ekuitas

Dana Cadangan

45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00

91 JUMLAH EKUITASI

1.609.494.202.438,57 1.764.541.562.235,12 2.000.061.892.283,70 1.680.467.160.804,47 2.023.933.659.942,22

92 JUMLAH

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

1.613.701.803.374,37 1.764.541.562.235,12 1.579.285.672.765,05 1.695.025.718.315,05 2.036.676.185.726,05

Page 185: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 19

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur menjadi

salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat kebijakan

pengelolaan keuangan daerah pada masa yang telah lampau. Realisasi belanja

pemenuhan kebutuhan aparatur di Kota Salatiga menunjukkan peningkatan

sepanjang tahun 2012-2016 dari Rp.329.552.209.912,00 menjadi

Rp.453.582.273.151,00. Kendati mengalami peningkatan dari sisi jumlah,

proporsi realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur mengalami

penurunan dari 59,74 % pada tahun 2012 menjadi 49,32% pada tahun 2016.

Realisasi belanja kebutuhan aparatur dapat dilihat pada tabel yang tersaji

dibawah ini.

Page 186: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 20

Tabel 3.6.

Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

A Belanja Tidak

Langsung

288.362.821.734,00 301.562.260.563,00 321.561.540.333,00 347.998.139.322,00 367.822.656.817,00

1 Belanja Gaji

dan Tunjangan

214.203.233.567,00 226.567.204.105,00 237.679.756.877,00 254.070.191.718,00 262.771.416.816,00

2 Belanja Tambahan

Penghasilan**)

71.942.953.385,00 71.813.104.950,00 80.396.495.456,00 90.305.317.531,00 100.758.400.811,00

3 Belanja Penerimaan

Anggota dan

Pimpinan DPRD serta

Operasional KDH/WKDH

1.030.000.000,00 1.660.000.000,00 1.684.000.000,00 1.684.000.000,00 1.684.000.000,00

4 Belanja

pemungutan Pajak Daerah**)

1.186.634.782,00 1.521.951.508,00 1.801.288.000,00 117.297.746,00 103.840.850,00

5 Insentif

Pemungutan

Pajak Daerah

0,00 0,00 0,00 1.552.324.025,00 2.163.159.000,00

6 Insentif Pemungutan

Retribusi Daerah

120.267.820,00 245.982.300,00 273.466.930,00 269.008.302,00 341.839.340,00

B Belanja

Langsung

43.162.772.429,00 41.105.947.053,00 50.660.209.901,00 58.534.148.110 95.151.887.686

1 Belanja

Honorarium PNS**)

7.747.435.500,00 10.138.176.500,00 13.636.050.450,00 14.478.727.400,00 13.980.028.800,00

Page 187: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 21

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

2 Belanja Uang Lembur**)

512.965.500,00 505.251.500,00 481.670.000,00 627.790.250,00 696.906.750,00

3 Belanja

Beasiswa Pendidikan PNS

360.900.000,00 368.500.000,00 495.050.000,00 205.500.000,00 40.000.000,00

4 Belanja Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis PNS**)

2.536.456.200,00 2.901.014.688,00 2.068.436.000,00 1.835.981.700,00 1.112.823.287,00

5 Belanja makanan dan

minuman

pegawai***)

5.331.652.368,00 6.024.935.150,00 7.716.466.950,00 7.701.537.070,00 9.828.325.147,00

6 Belanja pakaian dinas dan

atributnya**)

230.800.000,00 285.024.500,00 1.132.458.000,00 525.171.500,00 833.023.750,00

7 Belanja Pakaian kerja

225.522.800,00 1.008.888.550,00 734.876.800,00 570.043.700,00 1.461.801.500,00

8 Perawatan

Kendaraan

Bermotor

3.070.035.805,00 4.324.041.544,00 4.614.990.824,00 4.877.858.818,00 4.718.984.603,00

9 Belanja perjalanan

dinas**)

5.116.274.905,00 7.198.681.613,00 7.647.203.189,00 11.682.829.149,00 15.973.289.437,00

10 Belanja perjalanan

pindah tugas

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

11 Belanja

Pemulangan Pegawai

1.822.301.600,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Belanja Modal

(Kantor)

14.235.043.500,00 5.041.516.050,00 8.613.204.600,00 10.294.614.767,00 39.619.431.400,00

Page 188: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 22

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

TOTAL Belanja

Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur

329.552.209.912,00 339.358.290.658,00 368.701.947.146,00 398.976.861.349 453.582.273.151

Total Belanja

Daerah

551.634.845.320 529.237.634.485 645.787.982.695 673.865.039.498 919.667.517.133

Proporsi Belanja

Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur

60,10 64,75 57,64 60,06 50,07

Sumber: BKD Kota Salatiga Tahun 2016. (Diolah)

Page 189: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 23

3.2.2. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan daerah bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan pendanaan pembangunan daerah diluar kapasitas pendapatan

daerah serta kewajiban-kewajiban yang menjadi beban Pemerintah Daerah.

Analisis pembiayaan daerah tidak dapat terlepas dari kondisi defisit ataupun

surplus yang terjadi dalam APBD. Defisit/Surplus riil dalam APBD terjadi apabila

pendapatan daerah dikurangi dengan realisasi belanja daerah dan pengeluaran

pembiayaan daerah menimbulkan adanya defisit/surplus dalam APBD.

APBD Kota Salatiga tahun 2012-2015 selalu pada posisi surplus kecuali

pada tahun 2016. Pada tahun 2016 terjadi defisit riil anggaran sebesar

Rp.71.465.327.871,00. Surplus riil yang terjadi pada tahun 2012 sebesar

Rp.3.964.499.686,00, kemudian pada tahun 2015 mencapai

Rp.62.149.642.464,00. Perkembangan defisit/surplus riil Kota Salatiga secara

rinci dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Adapun komposisi penutup defisit riil anggaran Kota Salatiga dalam kurun

waktu tahun 2012-2016 sebagian besar berasal dari SiLPA dengan

kecenderungan meningkat dari sebesar Rp.71.087.709.512,00 menjadi

Rp.336.630.382.000,00. Sebagian kecil lainnya berasal dari hasil penjualan

kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp.3.386.255.556,00 pada

tahun 2012 meningkat menjadi Rp.16.872.995.339,00 pada tahun 2016.

Perkembangan komposisi penutup defisit riil anggaran secara rinci dapat dilihat

pada Tabel 3.8.

Page 190: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 24

Tabel 3.7.

Perhitungan Defisit Riil Anggaran Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

1. Pendapatan Daerah 562.323.845.006 603.204.201.915 727.619.868.812 750.581.558.962 879.784.189.262

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah 551.634.845.320 529.237.634.485 645.787.982.695 673.865.039.498 919.667.517.133

3. Pengeluaran Pembiayaan

Daerah

6.724.500.000 12.835.650.000 4.883.910.000 14.566.877.000 31.582.000.000

Surplus/Defisit riil 3.964.499.686 61.130.917.430 76.947.976.117 62.149.642.464 (71.465.327.871)

Sumber: BKD Kota Salatiga, 2016

Tabel 3.8. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2012-2016 (Rupiah)

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

1. Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

71.087.709.512 100.208.590.148 197.164.319.013 247.308.613.346 336.630.382.196

2. Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0 0

3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

3.386.255.556 4.272.634.922 4.272.634.922 6.486.947.814 16.872.995.339

4. Penerimaan Pinjaman Daerah

5. Penerimaan Kembali

Pemberian Pinjaman Daerah

0 0 0 0 0

6. Penerimaan Piutang

Daerah

0 0 0 0 0

Sumber: BKD Kota Salatiga, 2016

Page 191: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 25

3.3. Kerangka Pendanaan

3.3.1. Proyeksi berdasarkan Data Masa Lalu

1. Proyeksi Pendapatan Daerah

Mendasarkan pada realisasi pendapatan daerah tahun 2012-2016,

pendapatan daerah Kota Salatiga diproyeksikan mengalami peningkatan

menjadi sebesar Rp.870.408.510.000,00 pada tahun 2017 dan menjadi

sebesar Rp.1.283.689.681.920,00 pada tahun 2022. Beberapa asumsi yang

mendasari peningkatan pendapatan daerah adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan ekonomi nasional meningkat sesuai dengan target dalam

RPJMN Tahun 2015-2019 berada pada angka diatas 5%.

b. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tumbuh pada angka diatas 5%.

c. PAD mengalami kenaikan sebagai akumulasi dari pendapatan pajak

daerah yang naik rata-rata 10,73%, hasil retribusi daerah naik rata-

rata 5%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan naik rata-

rata 5%, dan lain-lain PAD yang sah naik rata-rata 2,86%.

d. Dana perimbangan mengalami kenaikan sebagai akumulasi dari dana

bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sama dengan tahun 2017;

Dana Alokasi Umum (DAU) naik 8,91% per tahun; dan Dana Alokasi

Khusus (DAK) mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun.

e. Lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami kenaikan sebagai

akumulasi dari kenaikan dana bagi hasil pajak dari Provinsi

sebesar 6,57%, dan bantuan keuangan dari Provinsi yang mengalami

kenaikan sebesar 0,84%, hibah dana BOS dan dana penyesuaian dan

otonomi khusus.

Kebijakan pendapatan merupakan rencana lima tahunan dalam

rangka peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi

daerah dan dana perimbangan agar kapasitas fiskal daerah mampu

menopang upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan

daerah. Kebijakan pendapatan tahun 2017-2022 difokuskan untuk

memberdayakan potensi pendapatan daerah dan mendorong peningkatan

dana perimbangan melalui :

a. Optimalisasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah

(ekstensifikasi dan intensifikasi).

b. Peningkatan pengelolaan, pemanfaatan dan pengawasan aset daerah

yang berdaya guna dan berhasil guna.

c. Peningkatan sistem pelayanan unit pelayanan teknis daerah dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

d. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan

pendapatan daerah.

e. Peningkatan koordinasi dengan OPD penghasil.

Page 192: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 26

f. Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana untuk peningkatan

investasi dan sumber-sumber pendapatan.

g. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan perusahaan daerah.

h. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

i. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait dana

perimbangan.

j. Penyesuaian tarif pajak dan retribusi daerah melalui revisi perda-perda

yang berhubungan dengan pendapatan daerah.

Hasil proyeksi pendapatan daerah Kota Salatiga tahun 2017-2022

secara rinci ditampilkan pada tabel berikut.

Page 193: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 27

Tabel 3.9.

Proyeksi Pendapatan Daerah Kota SalatigaTahun 2017-2022 (Rupiah)

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PENDAPATAN 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920

1.1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH

188.382.623.000 234.605.796.000 244.808.358.220 255.646.315.525 267.173.159.975 279.447.626.142

1.1.1 Pendapatan Pajak

Daerah

43.595.000.000 37.500.000.000 41.523.666.399 45.979.063.231 50.912.514.212 56.375.313.483

1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9.277.463.000 10.500.000.000 11.025.000.000 11.576.250.000 12.155.062.500 12.762.815.625

1.1.3 Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

10.187.796.000 14.515.796.000 15.241.585.800 16.003.665.090 16.803.848.345 17.644.040.762

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

125.322.364.000 172.090.000.000 177.018.106.021 182.087.337.203 187.301.734.919 192.665.456.271

2.2 DANA PERIMBANGAN 616.698.721.000 627.364.797.000 681.983.066.548 741.619.480.852 806.736.331.539 877.838.618.738

1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak

31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000

1.2.2 Dana Alokasi Umum 448.067.710.000 456.079.561.000 496.706.755.148 540.952.986.512 589.140.635.965 641.620.801.806

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 137.256.529.000 139.910.754.000 153.901.829.400 169.292.012.340 186.221.213.574 204.843.334.931

1.3 LAIN-LAIN

PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

65.327.166.000 106.017.880.800 110.652.646.700 115.582.101.049 120.825.518.017 126.403.437.041

1.3.1 Hibah Dana BOS 0 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800

1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi

54.212.766.000 67.980.841.000 72.445.899.758 77.204.228.641 82.275.089.963 87.679.011.209

1.3.3 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 0

0 0 0 0 0

1.3.3 Bantuan Keuangan

dari Propinsi

11.114.400.000 20.306.000.000 20.475.707.142 20.646.832.609 20.819.388.255 20.993.386.032

Sumber: Penghitungan Tim

Page 194: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 28

2. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Bersifat Wajib dan

Mengikat Serta Prioritas Utama

Analisis proyeksi belanja dan pengeluaran yang bersifat wajib dan

mengikat serta prioritas utama dilakukan untuk memperoleh gambaran

kebutuhan belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah selama kurun waktu

lima tahun. Analisis dilakukan dengan proyeksi 5 tahun ke depan untuk

penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Belanja dan

pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas

utama diproyeksikan meningkat dari Rp.415.434.418.000,00 pada

tahun 2017 menjadi Rp 563.061.557.243,00 pada tahun 2022, dengan

asumsi belanja pegawai dihitung dengan memperhitungkan accres

sebesar 6,27%, dengan asumsi tidak adanya kebijakan kenaikan gaji PNS

dari Pemerintah.

Perincian belanja dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan

mengikat serta prioritas utama Kota Salatiga tercantum pada tabel berikut

ini.

Page 195: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 29

Tabel 3.10.

Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Bersifat Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2017-2022

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

A Belanja Tidak Langsung

415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243

Belanja Pegawai 415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243

Belanja Bunga 0 0 0 0 0 0

Belanja Subsidi 0 0 0 0 0 0

Belanja bagi hasil

kepada Provinsi/Kabupaten/

Kota/Pemerintah Desa

0 0 0 0 0 0

B Belanja langsung 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000

Belanja Beasiswa

Pendidikan PNS 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000

C Pengeluaran

Pembiayaan 0 0 0 0 0 0

Pembentukan Dana

Cadangan 0 0 0 0 0 0

Pembayaran Pokok

Utang 0 0 0 0 0 0

TOTAL (A+B+C) 415.474.418.000 441.522.156.009 469.203.087.190 498.619.612.757 529.880.554.477 563.101.557.243

Sumber: Penghitungan Tim.

Page 196: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 30

3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil

keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program

pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.

Penghitungan kerangka pendanaan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaannya.

Tahapan penghitungan kerangka pendanaan didahului dengan penghitungan

kapasitas riil keuangan daerah, yuaitu total penerimaan daerah setelah

dikurangkan dengan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan

mengikat serta prioritas utama.

Hasil penghitungan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk

mendanai pembangunan daerah tahun 2017-2022 tercantum pada tabel berikut

ini.

Page 197: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 31

Tabel 3.11.

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2017-2022

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 Total Pendapatan

dan Penerimaan

Pembiayaan

1.135.858.351.825 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920

Pendapatan 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920

Penerimaan Pembiayaan

265.449.841.825 0 0 0 0 0

Dikurangi:

2 Belanja dan

Pengeluaran Pembiayaan

yang Wajib dan

Mengikat

serta Prioritas

Utama

415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243

Kapasitas Riil

Kemampuan Keuangan

720.423.933.825 526.506.317.791 568.280.984.278 614.268.284.669 664.894.455.054 720.628.124.677

Sumber: Penghitungan Tim.

Page 198: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 32

Pengalokasian belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan Kota Salatiga

menyesuaikan dengan pendapatan daerah. Belanja daerah diproyeksikan

meningkat dari sebesar Rp.890.348.819.000,00 pada tahun 2017 menjadi

Rp.1.273.689.681.920,00 pada tahun 2022. Kebijakan dalam pengalokasian

belanja daerah Kota Salatiga sebagai berikut.

1. Belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola yang proposional,

efisien, efektif dan berprinsip pada pro poor, pro growth, pro job, pro

environment dan pro public.

2. Belanja daerah dikelola secara tertib dan transparan berbasis akrual sesuai

dengan asas efisien, efektif, dan akuntabel.

3. Belanja tidak langsung diprioritaskan terlebih dahulu untuk belanja yang

wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan, antara lain belanja

pegawai. Sementara itu untuk belanja hibah, belanja sosial dan belanja

bantuan keuangan kepada Provinsi/dan kabupaten/kota dan pemerintah

desa, serta belanja tidak terduga diperhitungkan berdasarkan ketersediaan

dana dan kebutuhan belanja langsung.

4. Belanja pegawai dianggarkan sesuai regulasi yang berlaku, dan unjangan

pegawai diarahkan pada peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN).

5. Belanja hibah dan bantuan sosial dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah dan Peraturan Perubahannya.

6. Belanja langsung diarahkan terutama untuk mencapai visi dan misi Walikota

Salatiga tahun 2017-2022 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

pada urusan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai kewenangan

pemerintah kota yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, kemudian sisanya dialokasikan untuk

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelaksanaan fungsi penunjang

urusan pemerintahan.

7. Belanja daerah juga diarahkan untuk mendukung peningkatan nilai tambah

sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan kontribusi yang besar bagi

pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja sebagai upaya

perluasan lapangan kerja guna menurunkan angka kemiskinan dan

pengangguran.

8. Pengalokasian belanja langsung didasarkan pada anggaran berbasis kinerja

dengan tolok ukur kinerja yang jelas dan terukur sebagaimana tercantum

dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD).

Penerimaan pembiayaan daerah terutama berasal dari SiLPA tahun

anggaran sebelumnya. Penerimaan pembiayaan daerah didorong menurun dari

sebesar Rp.265.449.841.825,00 pada tahun 2017 menjadi nol rupiah. Asumsi

Page 199: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 33

pembiayaan yaitu SiLPA direncanakan semakin berkurang seiring dengan

peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.

Kebijakan berkaitan penerimaan pembiayaan daerah Kota Salatiga yaitu: dalam

menetapkan SiLPA tahun anggaran sebelumnya, disesuaikan dengan kapasitas

potensi riil yang ada, terutama hanya berasal dari sisa penghematan belanja.

Pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan meningkat dari sebesar

Rp.5.000.000.000,00 pada tahun 2017 menjadi Rp.10.000.000.000,00 pada

tahun 2022. Kebijakan berkaitan pengeluaran pembiayaan daerah Kota Salatiga

yaitu: penyertaan modal Pemerintah Daerah digunakan untuk menganggarkan

dana yang diinvestasikan/ disertakan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

untuk memperkuat struktur modal dan memperkuat share permodalan

khususnya BUMD yang kepemilikannya bersama oleh Pemerintah Kota Salatiga

dan Provinsi. Penyertaan modal Pemerintah Daerah yang dianggarkan dalam

APBD didasarkan pada Peraturan Daerah tentang penyertaan modal daerah.

Penggunaan keuangan daerah dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

Prioritas I untuk belanja wajib dan pengeluaran yang wajib dan mengikat serta

prioritas utama; Prioritas II untuk belanja langsung untuk program unggulan

Kepala Daerah dan program prioritas diluar belanja langsung wajib dan mengikat

serta prioritas utama; dan Prioritas III yang merupakan belanja tidak langsung

dan pengeluaran pembiayaan diluar belanja tidak langsung wajib dan mengikat

serta prioritas utama. Secara rinci besaran Belanja pada Prioritas I, Prioritas II,

dan Prioritas III sebagaimana tercantum pada Tabel 3.12.

Adapun proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan Kota Salatiga

dalam kurun waktu lima tahun 2017-2022 dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Page 200: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 34

Tabel 3.12.

Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2017-2022 (Rupiah)

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

A Total Pendapatan dan Penerimaan

Pembiayaan

1.135.858.351.825 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920

1. Pendapatan 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920

2. Penerimaan

Pembiayaan 265.449.841.825 0 0 0 0 0

B

Prioritas I (Belanja

dan Pengeluaran

Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat

serta Prioritas Utama)

415.474.418.000 441.522.156.009 469.203.087.190 498.619.612.757 529.880.554.477 563.101.557.243

1 Belanja Tidak

Langsung 415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243

2 Belanja Langsung 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000

3 Pengeluaran Pembiayaan

0 0 0 0 0 0

Kapasitas riil kemampuan keuangan

(A-B)

720.383.933.825 526.466.317.791 568.240.984.278 614.228.284.669 664.854.455.054 720.588.124.677

C Prioritas II (Belanja

Langsung untuk

Program Unggulan

Kepala daerah dan Program Prioritas

diluar Belanja

Langsung Wajib dan Mengikat serta

Prioritas Utama)

581.041.305.868 384.681.859.781 418.389.374.959 455.722.669.873 497.065.046.396 542.839.034.683

Belanja Langsung 581.041.305.868 384.681.859.781 418.389.374.959 455.722.669.873 497.065.046.396 542.839.034.683

Page 201: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 35

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

D Prioritas III 139.342.627.957 131.784.458.010 139.851.609.319 148.505.614.796 157.789.408.658 167.749.089.994

a Belanja Tidak

Langsung 139.342.627.957 121.784.458.010 129.851.609.319 138.505.614.796 147.789.408.658 157.749.089.994

Belanja Pegawai diluar

belanja gaji dan

tunjangan

124.100.627.957 106.343.458.010 114.077.114.319 122.364.275.296 131.244.540.208 140.760.339.699

Belanja Hibah 6.623.800.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000

Belanja Bantuan Sosial 5.678.550.000 3.334.950.000 3.668.445.000 4.035.289.500 4.438.818.450 4.882.700.295

Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Propinsi/ Kab/ Kota

616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000

Belanja Tidak Terduga 2.323.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

b Pengeluaran

Pembiayaan 0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000

Penyertaan Modal

(Investasi) Pemerintah Daerah

0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000

Pemberian Pinjaman Daerah

0 0 0 0 0 0

Surplus Anggaran

Riil/Berimbang 0 0 0 0 0 0

Sumber: Penghitungan Tim

Page 202: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 36

Tabel 3.13.

Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2017-2022

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PENDAPATAN 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.533 1.283.689.681.919

1.1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH

188.382.623.000 234.605.796.000 244.808.358.220 255.646.315.524 267.173.159.976 279.447.626.141

1.1.1 Pendapatan Pajak

Daerah

43.595.000.000 37.500.000.000 41.523.666.399 45.979.063.231 50.912.514.212 56.375.313.483

1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9.277.463.000 10.500.000.000 11.025.000.000 11.576.250.000 12.155.062.500 12.762.815.625

1.1.3 Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

10.187.796.000 14.515.796.000 15.241.585.800 16.003.665.090 16.803.848.345 17.644.040.762

1.1.4 Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah

125.322.364.000 172.090.000.000 177.018.106.021 182.087.337.203 187.301.734.919 192.665.456.271

2.2 DANA PERIMBANGAN 616.698.721.000 627.364.797.000 681.983.066.548 741.619.480.852 806.736.331.539 877.838.618.737

1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak

31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000

1.2.2 Dana Alokasi Umum 448.067.710.000 456.079.561.000 496.706.755.148 540.952.986.512 589.140.635.965 641.620.801.806

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 137.256.529.000 139.910.754.000 153.901.829.400 169.292.012.340 186.221.213.574 204.843.334.931

1.3 LAIN-LAIN

PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

65.327.166.000 106.017.880.800 110.652.646.700 115.582.101.050 120.825.518.018 126.403.437.041

1.3.1 Hibah Dana BOS 0 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800

1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak

dari Propinsi

54.212.766.000 67.980.841.000 72.445.899.758 77.204.228.641 82.275.089.963 87.679.011.209

1.3.3 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

0 0 0 0 0 0

1.3.3 Bantuan Keuangan dari

Propinsi

11.114.400.000 20.306.000.000 20.475.707.142 20.646.832.609 20.819.388.255 20.993.386.032

2 BELANJA 890.348.819.000 957.988.473.800 1.027.444.071.468 1.102.847.897.426 1.184.735.009.531 1.273.689.681.920

2.1 BELANJA TIDAK

LANGSUNG

430.676.418.000 456.923.156.009 484.937.582.190 514.720.952.257 546.385.422.927 580.050.307.538

2.1.1 Belanja Pegawai 415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243

2.1.2 Belanja Bunga - - - - - -

2.1.3 Belanja Subsidi - - - - - -

2.1.4 Belanja Hibah 6.623.800.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000

Page 203: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 37

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.678.550.000 3.334.950.000 3.668.445.000 4.035.289.500 4.438.818.450 4.882.700.295

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/

Kabupaten/ Kota dan

Pemerintah Desa

- - 0 0 0 0

2.1.7 Belanja Bantuan

Keuangan Kepada

Provinsi /Kabupaten

/Kota dan

Pemerintahan Desa

616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.323.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

2.2 BELANJA LANGSUNG 459.672.401.000 532.547.473.800 572.250.298.145 615.757.040.458 663.447.953.050 715.741.302.348

2.2.1 Belanja Pegawai 58.250.506.000 47.580.933.486 51.128.218.071 55.015.367.131 59.276.354.651 63.948.551.023

2.2.2 Belanja Barang dan

Jasa

215.684.890.000 208.478.887.653 224.021.540.774 241.053.331.721 259.723.119.669 280.194.645.363

2.2.3 Belanja Modal 185.737.005.000 276.487.652.661 297.100.539.300 319.688.341.606 344.448.478.730 371.598.105.962

SURPLUS/DEFISIT -19.940.309.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3.1 PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH

265.449.841.000 0 0 0 0 0

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun

Anggaran Sebelumnya

265.449.841.825 0 0 0 0 0

3.1.2 Pencairan Dana

Cadangan

0 0 0 0 0 0

3.1.3 Penerimaan Pinjaman

Daerah

0 0 0 0 0 0

3.1.4 Penerimaan Kembali

Pemberian Pinjaman

0 0 0 0 0 0

3.2 PENGELUARAN

PEMBIAYAAN DAERAH

0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan

Page 204: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 38

No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022

3.2.2 Penyertaan Modal

(Investasi) Pemerintah

Daerah

0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000

3.2.3 Pembayaran Pokok

Utang

0 0

3.2.4 Pemberian Pinjaman

Daerah-Dana bergulir

0 0 0 0 0 0

PEMBIAYAAN NETTO 0 -10.000.000.000 -10.000.000.000 -10.000.000.000 -10.000.000.000 -10.000.000.000

SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN

BERKENAAN

0 0 0 0 0 0

Sumber: Penghitungan Tim .

Page 205: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 1

BAB IV

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH

4.1. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan di Kota Salatiga ditunjukkan dengan kondisi

permasalahan pada masing-masing urusan pembangunan. Sementara itu isu

strategis merupakan rumusan dari berbagai permasalahan yang perlu ditangani

melalui berbagai strategi dan kebijakan. Permasalahan berdasarkan hasil analisis

kinerja capaian pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya pada Bab II

selanjutnya disampaikan melalui uraian berikut.

4.1.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar

1. Urusan Pendidikan

a. Masih rendahnya APK PAUD (0-6 tahun) dengan kondisi tahun 2016

APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar 54,23%.

b. Masih terdapatnya anak putus sekolah pada layanan pendidikan

dasar, tahun 2016 terdapat 0,24 angka putus sekolah tingkat

SMP/MTs dan sebesar 0,01% tingkat SD/MI.

c. Belum optimalnya kualitas sarana dan prasaran belajar, antara lain

kondisi ruang kelas SD/MI dalam kondisi baik tahun 2016

sebesar 85,52%, PAUD sebesar 89,61% dan SMP sebesar 92,67%.

d. Masih kurangnya kualitas pelayanan pendidikan non fromal yang

ditunjukkan dengan kondisi lembaga pelatihan dan kursus yang

terakreditasi.

e. Masih kurangnya kualitas pelayanan pendidikan non fromal yang

ditunjukkan dengan kondisi lembaga pelatihan dan kursus yang

terakreditasi.

f. Belum optimalnya kualitas guru, pada tahun 2016 guru layak

mengajar TK/RA sebesar 70,09%, SD/MI sebesar 89,79% dan

SMP/MTs sebesar 92,14%.

2. Urusan Kesehatan

a. Belum optimalnya penyediaan layanan dasar kesehatan sesuai

standar, tahun 2016 puskesmas yang terakreditasi strata utama baru

sebesar 16,6%.

b. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular, pada tahun 2016 temuan

Kasus Baru TB (CNR) sebesar 95,54 per 100.000 penduduk, penemuan

pneumonia balita sebesar 47,67% dan masih ada beberapa penyakit

menular lainnya.

Page 206: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 2

c. Masih ditemukannya kasus baru HIV/AIDs, tercatat pada tahun 2016

Angka penemuan kasus baru HIV AIDS sebanyak 18 kasus.

d. Belum optimalnya layanan terhadap kelompok lansia, hal ini

ditunjukkan dengan Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia tahun 2016

sebesar 70,47%.

e. Masih terdapatnya kasus balita gizi buruk, ditahun 2016 Prevalensi

balita gizi buruk tercatat sebesar 0,04% meningkat dibandingkan

dengan tahun 2015 sebesar 0,03%.

f. Masih adanya kasus balita stunting dengan kondisi tahun 2016 kasus

stunting di Salatiga mencapai 20,10%.

g. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asi

ekslusif, tahun 2016 bayi baru lahir mendapat asi ekslusif baru

sebesar 59,39%.

h. Masih adanya rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan, pada

tahun 2016 rumah yang memenuhi syarat kesehatan baru

mencapai 86,08%.

i. Masih terdapatnya penduduk tidak mampu yang belum mendapat

JKN, tercatat cakupan kepesertaan JKN tercapai sebesar 77,88%.

j. Masih adanya kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, pada

tahun 2016 angka kematian ibu melahirkan sebesar 157,05

per 100.000 KLH dan angka kematian bayi sebesar 15,31

per 1.000 KLH.

k. Masih rendahnya industri rumah tangga memiliki sertifikasi produksi,

tercatat ditahun 2016 industri rumah tangga pangan yang telah

diterbitkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPPIRT)

tercapai sebesar 46%.

l. Belum optimalnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan,

capaian PHBS ditahun 2016 pada institusi kesahatan dengan kinerja

pada tahun 2016 sebesar 84%, tempat kerja sebesar 65% dan dan

tempat umum sehat sebesar 77%.

m. Belum optimalnya pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas,

ditahun sebesar 2016 tercatat sebesar 67%.

n. Belum optimalnya mutu pelayanan rujukan ditandai dengan belum

terpenuhinya sarana prasarana dan SDM yang sesuai dengan standar.

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

a. Masih terdapatnya jaringan irigasi dalam kondisi rusak, tahun 2016

masih terdapat 8% kondisi irigasi dalam kondisi rusak.

b. Masih terdapatnya drainase dalam kondisi buruk, terjadi pembuangan

aliran air tersumbat, ditahun 2016 tercatat sebesar 9,13% drainase

tidak dalam kondisi baik.

Page 207: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 3

c. Belum optimalnya pemeliharaan jalan dan jembatan, kondisi tersebut

dapat dilihat dari persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 87,85%.

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

a. Masih belum optimalnya kualitas dan ketersediaan perumahan yang

ditnjukkan dengan kondisi ketersediaan rumah layak huni

sebesar 89,53% dan cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di

dukung PSU baru sebesar 50,00%.

b. Masih terdapatnya luasan kawasan kumuh perkotaan, ditahun 2016

tercatat ada 13,20% termasuk kategori kawasan kumuh.

c. Masih rendahnya ketersediaan air baku untuk pemenuhan sehari-hari,

tahun 2016 tercatat baru memenuhi sebesar 41,00%.

d. Belum optimalnya kondisi sanitasi masyarakat yang dapat dilihat dari

ketersediaan dan distribusi air minum aman ditahun 2016

tercapai 78,25%, sementara itu untuk pelayanan air limbah penduduk

yang terlayani sistem air limbah yang memadai sebesar 77,15%.

e. Ketersedian wilayah pemakaman saat ini belum menjangkau seluruh

penduduk Kota Salatiga.

5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat

a. Belum optimalnya ketersediaan SDM serta sarana dan prasarana

pemadam kebakaran, cakupan pelayanan bencana kebakaran baru

mencapai 39%.

b. Tingginya angka kriminalitas yang terjadi di Kota Salatiga, tahun 2016

tercatat mencapai 271 kasus.

c. Masih adanya penyalahgunaan Narkoba yang ditunjukkan

ditahun 2016 sebesar 2,5%.

d. Masih rendahnya penduduk yang mendapatkan pengetahuan wawasan

kebangsaan, ditahun 2016 hanya sebesar 0,0035%.

e. Terdeteksinya kasus radikalisme dimasyarakat, tahun 2016 ditemukan

sebanyak 2 kasus.

6. Urusan Sosial

a. Rendahnya pemberdayaan PMKS, tahun 2016 PMKS skala kota yang

menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya hanya

sebesar 3,4%.

b. Masih rendahnya pembinaan terhadap kelembagaan yang berkaitan

dengan PMKS, seperti pembinaan terhadap LK3 baru 10%.

c. Rendahnya bantuan terhadap PMKS, antara lain ditunjukkan dengan

jumlah penyandang masalah disabilitas yang telah memperoleh

Page 208: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 4

bantuan/penanganan tercapai sebesar 23% dan PMKS skala kota yang

memperoleh pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 24%.

d. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pelayanan

rehabilitasi sosial.

e. Kurang optimalnya sistem layanan rujukan terpadu pelayanan

permasalahan sosial.

f. Kurangnya tenaga profesional atau terampil di bidang pelayanan sosial.

g. Belum optimalnya penanganan rehabilitasi sosial PMKS di luar panti

sesuai standar.

h. Belum optimalnya pemberian ijin pengumpulan uang dan barang yang

bersumber dari masyarakat.

4.1.2. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar

1. Urusan Tenaga Kerja

a. Tingginya tingkat pengangguran terbuka, tercatat ditahun 2015

mencapai sebesar 6,43%.

b. Rendahnya besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis

kompetensi, ditahun 2016 hanya sebanyak 100 orang.

c. Masih rendahnya kelembagaan pelatihan kerja yang memliki ijin,

ditahun 2016 yang memiliki ijin tercatat sebesar 6%.

d. Rendahnya penempatan tenaga kerja, ditahun 2016 sebesar 34,8%

tenaga kerja yang mampu ditempatkan.

e. Belum memiliki instruktur sendiri sesuai syarat.

2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak

a. Masih rendahnya capaian KLA Kota Salatiga, tahun 2015 dan 2016

capaiannya baru sampai pada tahap pratama.

b. Masih adanya kasus kekerasan pada perempuan dan anak baik dalam

Rumah tangga maupun diluar RT, tercatat tahun 2016 kasus

kekerasan terhadap anak mencapai 20 kasus.

c. Belum terbentuknya kelembagan forum anak ditingkat kelurahan,

baru tercapai sebesar 4% sampai dengan tahun 2016.

d. Belum optimalnya pelaksanaan pengarus utamaan gender dalam

pembangunan yang ditunjukkan dengan kelembagaan PUG di daerah

yang aktif baru sebesar 7,4%.

e. Belum optimalnya sumbangan pendapatan perempuan dalam

keluarga, pada tahun 2015 hanya sekitar 41,34% saja.

f. Masih rendahnya ketersediaan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga)

yang sesuai standar, ditahun 2016 baru tersedia sebesar 0,06%.

Page 209: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 5

3. Urusan Pangan

a. Kurangnya lumbung pangan untuk penunjang cadangan pangan

daerah yang ditnjukkan dengan sampai tahun 2016 belum penguatan

cadangan pangan belum berjalan.

b. Belum optimalnya pengawasan pangan segar dan aman, ditahun 2016

baru tercapai sebesar 86,67%.

c. Belum optimalnya pengawasan distribusi pangan.

d. Belum optimalnya inovasi pangan lokal dalam rangka keanekaragaman

pangan.

e. Belum optimalnya pemanfaatan pekarangan dalam rangka

keanekaragaman pangan.

4. Urusan Pertanahan

Masih terjadinya sengketa lahan antara pemerintah dengan masyarakat

maupun pemerintah dengan pemerintah (instansi lain).

5. Urusan Lingkungan Hidup

a. Belum optimalnya pemantauan status mutu air, ditahun 2016 tercatat

baru mencapai sebesar 80%.

b. Belum optimalnya pengawasan terhadap perusahaan wajib

AMDAL/UKL-UPL, ditahun 2016 tercapai sebesar 75%.

c. Masih belum optimalnya penanganan dan pengelolaan sampah.

Kondisi tersebut ditunjukkan dengan sampah yang ditangani baru

sebesar 63%, pengangkutan sampah tercapai sebesar 63% dan upaya

pengurangan sampah baru tercapai sebesar 10%.

d. Masih rendahnya ketersediaan ruang terbuka hijau dibandingkan

dengan luas perkotaan, tahun 2016 luas RTHK perkotaan publik

sebesar 5,66% dan luas RTHK perkantoran privat sebesar 10,01%.

6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

a. Masih terdapatnya penduduk wajib KTP yang belum memiliki KTP

elektronik, tercatat ditahun 2016 penduduk yang sudah memiliki KTP

sebesar 95%.

b. Masih terdapatnya penduduk dengan tidak memiliki akte kelahiran,

ditahun 2016 tercatat 8,00% penduduk tanpa akte kelahiran.

c. Masih rendahnya kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA).

d. Belum optimalnya cakupan pencatatan sipil khususnya Akta

Perkawinan (non muslim), tahun 2016 tercatat sebesar 90%.

Page 210: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 6

7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, pada

tahun 2016 keluarahan yang berpartisipasi dalam TMMD baru

mencapai 69,57%.

8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

a. Masih terdapatnya angka kelahiran remaja perempuan, tercatat pada

tahun 2016 terdapat 1,87 angka kelahiran remaja (perempuan usia

15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun.

b. Belum optimlanya layanan pemakaian kontrasepsi bagi perempuan,

tercatat CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun 2016

sebesar 77,5%.

c. Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmetneed)

sebesar 8,83%.

d. Perkawinan usia di bawah 21 tahun masih tinggi, tercatat

ditahun 2016 sebesar 25%.

e. Masih rendahnya minat PUS untuk menggunakan MKJP dan

rendahnya minat KB Pria.

f. Belum optimalnya anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB,

tercatat ditahun 2016 cakupannya baru mencapai 86,49%.

g. Masih tingginya angka TFR sebesar 2,18 ditahun 2016.

9. Urusan Perhubungan

a. Masih belum optimalnya fasilitas dan perlengkapan jalan dalam

kondisi baik, tahun 2016 sebesar 95%.

b. Belum optimalnya penyediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu,

marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan,

tahun 2016 tercapai sebesar 89%.

c. Tingginya angka pelanggaran lalu lintas, tahun 2016 tercatat

sebanyak 286 kasus pelanggaran lalu lintas.

d. Belum tersedianya ATCS di kota Salatiga sebagai pengatur trafick light

jarak jauh.

10. Urusan Komunikasi dan Informatika

a. Masih lemahnya akses media informasi.

b. Belum optimalnya ketersediaan jaringan informasi.

c. Pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat

tidak berkembang.

d. Belum optimalnya media informasi.

e. Masih lemahnya kapasitas SDM dan sarana prasarana lembaga yang

mengelola teknologi informasi.

Page 211: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 7

f. Belum optimalnya penyediaan data dan jaringan informasi yang

disediakan oleh instasi pemerintah Kota Salatiga.

g. Belum optimlanya implemenasi e-governmnent.

11. Urusan Koperasi dan UKM

a. Masih rendahnya koperasi usaha simpan pinjam yang memiliki ijn

usaha, pada tahun 2016 tercatat baru sebesar 21,23%.

b. Rendahnya status koperasi sehat, ditahun 2016 koperasi dengan

status sehat baru mencapai 5,66% sementara yang aktif mencapai

sebesar 66,00%.

c. Belum optimalnya pembinaan UKM, kondisi tersebut dapat dilihat dari

keterlibatan UKM yang mengikuti pameran promosi produk hanya

sebesar 0,82%.

d. Masih rendahnya pembinaan terhadap UKM, ditahun 2016 UKM yang

dibina baru terapai sebesar 39,56%.

e. Masih rendahnya UKM yang mampu mengakses permodalan,

ditahun 2016 UKM yang mengakses permodalan hanya

sebesar 60,00%.

12. Urusan Penanaman Modal

a. Belum optimalnya penyelenggaraan perijinan dan penanaman modal.

Tahun 2016, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan

bidang penanaman modal melalui PTSP tercapai sebesar 66,67%.

b. Belum optimalnya implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan

Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Tahun 2016,

implementasi SPIPISE tercapai sebesar 50%.

c. Belum optimalnya pelayanan perijinan dengan metode 1 pintu, karena

proses permohonan rekomendasi perijinan masih melalui dinas teknis.

13. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

a. Belum tersedianya data base kepemudaaan dan keolahragaan.

b. Belum optimalnya kegiatan kepemudaaan termasuk kepramukaan.

c. Masih minimnya prestasi olahraga, dipengaruhi oleh kurangnya

kompetensi pelatih, sarana prasarana olahraga.

d. Kurang optimalnya pembibitan olahraga di satuan pendidikan.

e. Belum optimalnya pengembangan olahraga unggulan dan olahraga

masyarakat.

f. Masih kurangnya pembinaan pramuka yang bersertifikat baik tingkat

dasar dan tingkat lanjutan.

Page 212: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 8

14. Urusan Statistik

Belum optimalnya pengisian data dan informasi pembangunan oleh OPD.

Tingkat keterisian data Sistem Informasi Pembangunan daerah dan Data

Pembangunan Kota Salatiga pada tahun 2015 belum terisi sepenuhnya.

15. Urusan Persandian

Belum optimalnya kemampuan SDM SANTEL dalam merumuskan dan

menyampaikan kepada pihak-pihak terkait agar tetap terjaga keamanan

informasinya.

16. Urusan Kebudayaan

a. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan

(gedung kesenian).

b. Masih belum optimalnya pengembangan budaya lokal,

penyelenggaraan kegiatan kebudayaan dalam satu tahun hanya 3 kali.

c. Belum optimalnya pengelolaan dan pelestarian cagar budaya, tercatat

sampai dengan tahun 2016 hanya 2 situs/benda yang dilestarikan.

d. Belum terbentuknya tim ahli cagar budaya daerah.

17. Urusan Perpustakaan

a. Belum optimalnya pelayanan perpustakaan ditandai dengan kurangnya

pustakawan, sarana prasarana, penggunaan TIK dan koleksi

perpustakaan yang masih kurang.

b. Belum berjalannya pengelolaan perpustakaan berbasis masyarakat.

c. Masih belum optimalnya pertumbuhan jumlah bahan bacaan masyarakat

dengan pertumbuhan jumlah perpustakaan, ditahun 2016 sebesar 1%.

18. Urusan Kearsipan

a. Belum optimalnya pelayanan kearsipan ditandai dengan ketersediaan

depo arsip yang belum sesuai standar, penggunaan TIK, sarana

prasarana dan kualitas SDM yang belum memadai. Sehingga masih

terdapat arsip statis yang belum di selamatkan sebesar 20%.

b. Belum adanya SDM arsiparis dan petugas kearsipan di lingkup OPD

yang ditunjukkan dengan belum adanya arsiparis yang telah

memperoleh sertifikasi kompetensi kearsipan.

c. Masih rendahnya masyarakat yang memanfaatkan arsip, tercatat

jumah masyarakat pengguna arsip statis sebanyak 50 orang.

Page 213: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 9

4.1.3. Urusan Pilihan

1. Urusan Kelautan dan Perikanan

a. Menurunnya produksi ikan budidaya ditahun 2016 sbeesar 677,1 ton

dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 691,9 ton dan

tahun 2014 sebesar 861,31 ton.

b. Masih rendahnya kelompok pembudidaya ikan yang telah menerapkan

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), tahun 2016 baru mencapai

sebesar 19,67%.

c. Menurunnya produksi benih ikan hasil pembenihan rakyat,

ditahun 2016 tercatat sebesar 8.315.000 lebih rendah dibandingkan

dengan tahun 2015 sebesar 10.275.000 ekor dan tahun 2014

sebesar 11.438.000 ekor.

2. Urusan Pariwisata

a. Menurunnya kunjungan wisatawan yang masuk ke Salatiga tahun 2016

sebanyak 130.896 orang, dibandingkan dengan tahun 2015

sebayak 329.346 orang.

b. Belum optimalnya sumbangan pariwisata terhadap sektor PDRB,

tercatat ditahun 2016 sebesar 6%.

3. Urusan Pertanian

a. Terbatasnya luas lahan pertanian di Salatiga, ditunjukkan dengan

produksi tanaman pangan utama tingkat kenaikannya relaitif rendah,

seperti padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.

b. Belum optimalnya produktivitas tanaman holtikultura.

c. Menurunnya produksi tanaman perkebunan, ditahun 2016 kelapa

dalam dan cengkeh sebagai unggulan produksinya menurun.

d. Belum optimalnya pembinaan kelompok tani, sampai tahun 2016 belum

ada kelompok tani dengan status utama.

e. Menurunnya populasi komoditas peternakan utama seperti sapi,

kambing dan ayam.

4. Urusan Perdagangan

a. Belum optimalnya kawasan lokasi penataan pedagang kaki lima (PKL),

tahun 2016 baru sebesar 17%.

b. Belum representatifnya sarana dan prasarana perdagangan yang

ditunjukkan dengan persentase pasar yang memenuhi persyaratan baru

tercapai 50%.

c. Belum optimalnya pengawasan bahan berbahaya terutama pada

makanan.

Page 214: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 10

5. Urusan Perindustrian

a. Masih rendahnya pertumbuhan IKM di Kota Salatiga, ditunjukkan

dengan pertumbuhan ditahun 2016 sebesar 0,2%.

b. Rendahnya pembinaan terhadap IKM, tahun 2016 IKM yang

mendapatkan pembinaan hanya sebesar 1% dan mendapatkan bantuan

sebesar 0,8%.

c. Rendahnya industri yang memenuhi standar kelayakan industri,

tahun 2016 hanya sebesar 7%.

d. Rendahnya produk IKM yang terpromosikan, tahun 2016 baru 10%

produk yang dapat dipromosikan.

e. Masih rendahnya ketersediaan data IKM yang memiliki ijin P-IRT.

f. Masih rendahnya IKM makanan yang memiliki sertifikasi halal,

tahun 2016 hanya sebesar 4%.

6. Urusan Transmigrasi

Keterbatasan kuota transmigran dari pemerintah pusat yang diberikan

kepada Pemerintah Kota Salatiga sebanyak 5 KK.

4.1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan

1. Perencanaan

a. Belum optimalnya kualitas perencanaan pembangunan.

b. Masih adanya ketidakselarasan antar dokumen perencanaan.

c. Kurangnya kompetensi SDM dalam bidang perencanaan, penganggaran

dan pengendalian pembangunan daerah.

d. Belum tersedianya data perencanaan yang akurat, valid dan aksesibel.

2. Penelitian dan Pengembangan

a. Belum optimalnya kualitas penelitian dan pengembangan dalam

menunjang perencanaan pembangunan.

b. Masih kurangnya inovasi daerah dalam meningkatkan kualitas layanan

kepada masyarakat.

c. Kurangnya kompetensi SDM dalam bidang penelitian dan

pengembangan daerah.

3. Keuangan

a. Belum optimalnya pendapatan asli daerah khususnya yang bersumber

dari pajak dan retribusi daerah.

b. Kurangnya penerapan standar pelayanan dan pemanfaatan teknologi

informasi dalam peningkatan kualitas pelayanan pemungutan pajak dan

retribusi daerah.

Page 215: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 11

c. Belum optimalnya implementasi manajemen pengelolaan keuangan dan

aset daerah berbasis acrual.

d. Belum optimalnya kemampuan SDM pengelola keuangan.

e. Belum optimlanya peningkatan kapasitas SDM keuangan yang ada di

perangkat daerah.

4. Kepegawaian

a. Belum optimalnya kualitas pelayanan manajemen kepegawaian dengan

kondisi tahun 2016 belum ada standar penilaian berupa survei

kepuasan masyarakat (SKM) dan nilai indeks kepuasan masyarakat.

b. Belum optimalnya kompetensi aparatur, dilihat dari masih rendahnya

aparatur yang mendapat peningkatan pendidikan formal tercatat

tahun 2016 hanya sebesar 1,45% dan peningkatan kapasitas aparatur

melalui diklat teknis dan fungsional tahun 2016 tercacat hanya

sebesar 10,06%.

c. Kurangnya ketersediaan aparatur dibandingkan dengan kebutuhannya,

tercatat tahun 2012-2016 sebanyak 644 PNS yang pensiun sementara

pengadaan di tahun 2013 sebanyak 145 formasi dan tahun 2104

sebanyak 57 formasi.

d. Belum optimalnya penegakan disiplin aparatur dengan kondisi

tahun 2016 belum ada peraturan atau landasan hukum dan SOP

tentang penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin.

e. Belum optimalnya pemetaan dan penataan aparatur dengan kondisi

tahun 2016 belum maksimal dalam penyusunan standar kompetensi

dan persentase PNS Struktural yang mengikuti kegiatan assesment

tahun 2016 tercatat 68,26%.

4.1.5. Fungsi Penunjang Lainnya

1. Pengawasan

a. Belum optimalnya SDM bidang pengawasan yang menguasai

teknik/teori pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja,

tahun 2016 SDM yang menguasai sebesar 90%.

b. Belum optimalnya peningkatan status level Inspektorat dan tingkat

maturiti SPIP.

2. Sekretariat DPRD

a. Belum seluruhnya anggota DPRD mendapatkan peningkatan kapasitas,

tahun 2016 baru mencapai 84%.

b. Belum optimalnya pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat DPRD

kepada DPRD.

Page 216: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 12

c. Belum optimalnya produk hukum yang mendapatkan pendampingan

tenaga ahli, tahun 2016 prosentase jumlah produk yang didampingi oleh

tenaga ahli DPRD sebesar 84%.

3. Sekretariat Daerah

a. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelimpahan kewenangan

pelayanan terpadu satu pintu dengan PATEN.

b. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelaksanaan tugas dan fungsi

Kecamatan.

c. belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam mendukung

pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah.

d. belum optimalnya koordinasi kebijakan pengadaan barang jasa.

e. Belum optimalnya pemahaman terhadap regulasi pengadaan barang

dan jasa.

f. Belum terpenuhinya target serapan fisik dan keuangan OPD.

g. belum optimalnya pengadministrasian pengadaan barang dan jasa.

h. Belum optimalnya pengisian RUP oleh OPD.

i. Belum optimalnya perencanaan kegiatan Sekretariat Daerah.

j. Belum optimalnya pemanfaatan anggaran yang bersumber dari

bantuan keuangan Provinsi.

k. belum optimalnya koordinasi kebijakan pembentukan Perda.

l. belum optimalnya koordinasi penyusunan produk hukum daerah.

m. belum adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam perancangan

produk hukum daerah.

n. belum optimalnya monitoring evaluasi implementasi Perda dan

Perwali.

o. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelayanan bantuan hukum

bagi masyarakat tidak mampu.

p. belum optimalnya pelayanan administratif dan pengelolaan jaringan

dokumentasi dan informasi hukum berbasis sistem elektronik.

q. belum efektifnya penyebarluasan informasi peraturan perundang–

undangan.

r. belum optimalnya koordinasi kebijakan dalam penyelenggaraan

kegiatan protokoler dan kehumasan.

s. Masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi dalam

penyelenggaraan kegiatan komunikasi dan informatika.

t. Belum terpenuhinya kebutuhan bandwith untuk penyebarluasan

informasi publik dan penggunaan aplikasi kehumasan.

u. Belum optimalnya kebijakan pengelolaan Lembaga Penyiaran Publik

Lokal.

Page 217: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 13

v. Belum optimalnya penyebarluasan informasi publik berupa media

tradisional.

w. Belum tercapainya target penilaian SAKIP yang tercatat pada

tahun 2016 sebesar 56,44%.

x. Belum optimalnya koordinasi kebijakan, monitoring dan evaluasi

penataan kelembagaan.

y. Belum optimalnya koordinasi kebijakan penyelenggaraan kegiatan

keagamaan skala kota.

z. Masih rendahnya koordinasi kebijakan dalam upaya penanggulangan

kemiskinan.

aa. Masih rendahnya koordinasi kebijakan di dalam pembinaan

keolahragaan dan kepemudaan.

bb. Belum optimalnya fungsi kelembagaan tim pembina Usaha Kesehatan

Sekolah/Madrasah di tingkat kecamatan dan kota.

cc. Masih belum adanya kebijakan tentang muatan lokal di tingkat

pendidikan dasar.

dd. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam

pengelolaan persuratan.

ee. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana

kedinasan.

ff. Belum optimalnya target pemeliharaan barang milik daerah sesuai

RKPBMD.

gg. Belum optimalnya deviden dari BUMD dalam memberikan

sumbangan kepada PAD.

hh. Belum efektifnya pendataan pelaku usaha mikro kecil pada program

Sistem Informasi Kredit Program.

ii. Belum optimalnya asistensi DBHCHT kepada OPD pengelola

DBHCHT.

jj. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

kk. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.

ll. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan infrastruktur dan perhubungan.

mm. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan pengendalian inflasi daerah.

4. Kecamatan

a. Belum optimalnya pembinaan dalam mendorong RW berprestasi,

tahun 2016 rata-rata baru mencapai 54%.

Page 218: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 14

b. Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat yang ditunjukkan

dengan belum adanya penilaian atas pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat.

c. Belum optimalnya implementasi perencanaan paska Musrenbang,

realisasi usulan hasil Musrenbang baru tercapai sebesar 40%.

4.2. Isu Strategis

Isu strategis menjadi dasar dalam menentukan kondisi yang harus

diselesaikan dimasa yang akan datang. Isu strategis diartikan sebagai suatu

kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan

menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan

peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah

kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak,

bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan

datang, oleh karena itu untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan

analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi

untuk dipilih menjadi isu strategis.

Isu strategis pembangunan di Kota Salatiga berdasarkan hasil analisis pada

berbagai permasalahan pembangunan dirumuskan sebagai berikut:

1. Masih Tingginya Angka Pengangguran dan Banyaknya Penduduk Miskin

Pengangguran terbuka meliputi penduduk yang sedang mencari

pekerjaan, penduduk yang sedang mempersiapkan suatu usaha, penduduk

yang merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, penduduk yang sudah

punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran menjadi

permasalahan strategis dalam pembangunan daerah karena berkaitan

dengan tingkat pendapatan penduduk dalam pemenuhan kebutuhan

hidupnya. Tingkat pengangguran terbuka Kota Salatiga pada tahun 2015

mencapai sebesar 6,43%, menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan

kondisi tahun 2014 sebesar 4,46%. Sementara itu penduduk miskin di Kota

Salatiga termasuk rendah, tahun 2016 sebesar 5,24%. Walaupun kecil

namun penanganannya sangat kompleks karena tidak hanya berkaitan

dengan pendapatan tetapi berhubungan dengan lainnya seperti pendidikan,

kesehatan, pangan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

dasar. Kemiskinan masih menjadi permasalahan disetiap daerah dalam

pembangunan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang

bersifat multi sektoral sehingga penanganannya memerlukan integrasi dari

seluruh pemangku kepentingan di Kota Salatiga.

Page 219: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 15

2. Masih Belum Optimalnya Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan

Pembangunan pendidikan di Kota Salatiga menunjukkan kondisi

yang sangat baik, hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata

lama sekolah dalam lima tahun terakhir (2011-2015). Rata-rata lama

sekolah di Kota Salatiga pada tahun 2011 adalah sebesar 8,97 tahun,

meningkat menjadi menjadi 9,81 tahun di tahun 2015. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan penduduk di Kota Salatiga ada

pada tingkatan SMP kelas 2 dan sebagian sudah ada di SMA. Walaupun dari

sisi rata-rata lama sekolah sudah semakin membaik, di Kota Salatiga masih

terdapat anak yang termasuk pada kondisi putus sekolah, tahun 2016 anak

putus sekolah tingkatan SD/MI mencapai sebesar 0,01% dan anak putus

sekolah SMP/MTs mencapai sebesar 0,21%. Dilihat dari sarana dan

prasarana, ruang belajar beserta isinya SD/SMP sesuai standar tahun 2016

sebesar 50% dengan rasio guru/murid per kelas rata-rata sebesar 0,072%.

Sedangkan untuk rasio guru per murid sebesar 0,075%. Pada pendidikan

non formal, penduduk usia > 15 tahun melek huruf di Kota Salatiga pada

tahun 2016 sebesar 99,03%, mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan kondisi tahun 2013 yang sudah mencapai 99,96% dan tahun 2014

mencapai sebesar 99,98%. Selain itu pelayanan pendidikan non fromal

masih dirasa belum optimal terutama dalam pemberdayaan PKBM,

kerjasama dengan LPK, PAUD, TBM dan imlepemntasi juga kegiatan vokasi

dan KBU.

Pembangunan pada urusan kesehatan dapat dilihat dari kondisi

pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat dilihat secara makro,

yaitu meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya kematian ibu,

kematian bayi, balita dan gizi buruk. Di Kota Salatiga, usia harapan hidup

pada tahun 2015 mencapai 76,83%, meningkat dibandingkan dengan

kondisi tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan masih menjadi tantangan

bagi Pemerintah Kota Salatiga berkaitan dengan angka kesakitan dan

kematian. Pada angka kematian menunjukkan kondisi angka kematian bayi

sebesar 11,5 per 1000 KH ditahun 2016 dan angka kematian ibu

melahirkan sebesar 157,05 per 100.000 KH. Selain itu masih terdapat balita

dengan kondisi gizi buruk, tercatat pada tahun 2016 balita gizi buruk

mencapai 0,04%, meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015

sebesar 0,03%.

3. Belum Optimalnya Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis

Kerakyatan serta Masih Tingginya Angka Kesenjangan Pendapatan

Penduduk

Pembinaan dan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan masih

menjadi isu strategis dalam pembangunan ke depan di Kota Salatiga.

Page 220: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 16

Perkembangan UMKM di Kota Salatiga tidak banyak berkembang, hal ini

dapat dilihat dari kondisi capaian setiap tahunnya yang relatif stagnan.

Sementara itu UMKM yang mendapatkan pembinaan relatif kecil baru

sebesar 39,9%. Dibidang perkoperasian, saat ini status koperasi dalam

kondisi aktif tahun 2015 sebesar 66,00%, sementara yang sehat hanya

mencapai sebesar 5,66%. Hal ini ditengarai salah satunya adalah banyak

koperasi yang kondisinya belum terpantau secara lebih mendalam dan

belum adanya piranti hukum untuk menyeleksi pendirian koperasi di Kota

Salatiga. Dibidang perijinan, kinerjanya masih belum optimal, ini dapat

dilihat dari penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang

penanaman modal melalui PTSP tercapai sebesar 66,67% ditahun 2016.

Selain itu penerapan teknologi informasi Sistem Pelayanan Informasi dan

Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) baru sebesar 50%. Masih

perlu perbaikan terutama dalam pelayanan perijinan dengan metode satu

pintu dan pelayanan perijinan dengan sistem aplikasi.

Di bidang perdagangan, penataan pedagang kaki lima masih belum

optimal baik dari penempatan maupun dari pembinaan terhadap pedagang

kaki lima itu sendiri. Sarana dan prasarana perdagangan itu sendiri masih

dinilai belum representatif dalam mendukung kegiatan usaha. Sementara

itu dilihat dari pengembangan industri juga belum optimal. Kendala yang

dihadapi saat ini antara lain masih kurangnya sarana dan prasarana IKM

dalam menunjang produksi. Tingkat pertumbuhan rata-rata hanya

mencapai 5% per tahun. Klaster industri yang sudah ditetapkan juga masih

belum berkembang. Selain itu masih banyaknya industri yang belum

berbadan hukum yang tidak dapat mengintervensi bantuan.

Tingkat ketimpangan pendapatan Kota Salatiga setiap tahunnya

cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar 0,34 dan pada

tahun 2015 menjadi sebesar 0,38. Capaian Indeks Gini Kota Salatiga berada

pada kategori sedang dengan capaian berkisar diantara 0,3 hingga 0,4.

Posisi relatif Indeks Gini Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 0,38 sama

dengan rata-rata Jawa Tengah (0,38) dan dibawah rata-rata Nasional (0,41).

Dibandingkan dengan Kota Lain di Jawa Tengah pada tahun 2015 Indeks

Gini Kota Salatiga berada pada posisi tertinggi.

4. Belum Optimalnya Upaya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan

Belum Optimalnya Penanganan Terhadap Penyandang Permasalahan

Kesejahteraan Sosial

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih menjadi kendala

di Kota Salatiga. Peran masyarakat dari waktu ke waktu menunjukkan

penurunan, masyarakat lebih mengandalkan peran besar pemerintah dalam

pembangunan di wilayahnya.

Page 221: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 17

Tantangan dalam penanganan PMKS karena besarnya jenis PMKS

yaitu mencapai 26 karakteristik PMKS. Jenis PMKS paling tinggi di Kota

Salatiga adalah kelompok fakir miskin. Penanganan PMKS bergantung pada

ketersediaan data mengenai PMKS itu sendiri. Permasalahan yang dihadapi

saat ini adalah ketersediaan data mengenai jumlah dan karakteristik PMKS

yang ada di Kota Salatiga. Validitas data PMKS masih belum memenuhi

harapan dilihat dari kondisinya sehingga dalam penanganannya menjadi

tidak optimal. Penanganan PMKS tidak hanya bergantung pada pemerintah

saja, namun perlu ada keterlibatan dari masyarakat sehingga mampu

memperluas sasaran peningkatan kualitas hidup PMKS. Peran masyarakat

terutama pemberdayaan lembaga swasta dalam penanganan PMKS masih

termasuk kurang. Dilihat dari sarana prasarana, dilihat dari kondisi yang

ada saat ini masih belum memadai terutama dalam penyediaan rumah

singgah dan pengelolaan panti. Selain itu, dalam penanganan PMKS di Kota

Salatiga masih terbatas pada bantuan, untuk kegiatan selanjutnya yang

bersifat pengembangan masih relatif minim.

5. Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik dan Implementasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi

tantangan bagi Pemerintah Kota Salatiga. Masih terdapatnya Perangkat

Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum

mendasarkan pada standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan.

Ketersediaan data dan informasi pembangunan belum sepenuhnya dapat

dipubilkasikan dan dapat diakses oleh masyarakat. Penilaian terhadap

akuntasibiltas kinerja pemerintahan saat ini sebesar 56,95 atau setara

dengan nilai CC.

Di era pengetahuan dewasa ini, peningkatan daya saing dan kohesi

sosial merupakan tumpuan bagi pewujudan kesejahteraan rakyat

(kemakmuran) yang semakin tinggi dan semakin adil. Kecenderungan

perkembangan juga meningkatkan pemahaman bahwa daya saing tak

sekedar dipengaruhi oleh sumber daya alam setempat, melainkan faktor-

faktor “upaya/buatan” (fikir dan ikhtiar), terutama pengetahuan yang

dikembangkan, dimanfaatkan dan disebarluaskan yang mendorong

berkembangnya inovasi dan difusinya secara terus-menerus. Karena itu,

daya saing semakin ditentukan oleh sistem inovasi dalam upaya

mengembangkan potensi spesifiknya.

Sistem inovasi daerah/SID (regional innovation system/RIS)

merupakan salah satu di antara agenda penting dari berbagai negara

dewasa ini. Karena hal ini sangat erat kaitannya dengan terjadinya

pembaharuan atau kecenderungan pergeseran pandangan yang kuat dalam

Page 222: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 18

sistem inovasi belakangan. Tekanan yang kuat terjadi pada dimensi yang

sebenarnya saling terkait, yaitu interaksi antar aktor (lembaga), proses

pembelajaran, dan dimensi spasial-lokasional (daerah). Sebagai suatu

bentuk cara pandang/pendekatan sistem tentang inovasi, sistem inovasi

daerah yang dimaksud disini pada dasarnya adalah suatu kesatuan dari

sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan interaksi dan proses produktif

yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan

difusinya termasuk teknologi dan praktek baik/terbaik serta proses

pembelajarannya di daerah.

6. Belum Optimalnya Pemenuhan Pelayanan Infrastruktur

Isu strategis dibidang infrastruktur wilayah dilihat dari penyediaan

sarana dan prasarana umum dan pelayanan dasar bagi masyarakat.

Dibidang sarana dan prasaran umum, permasalahan yang dihadapi yaitu

masih terdapatnya saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

Persentase Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak

tersumbat pada tahun 2016 baru mencapai 90,87% dari total panjang

drainase sebesar 201,956 meter. Saluran drainase tersumbat oleh sampah

karena masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.

Penggunaan ruang milik jalan (rumija) belum berdasarkan fungsinya, ada

yang digunakan untuk berjualan termasuk pemasangan reklame. Dibidang

pertanian, saluran irigasi banyak mengalami kerusakan dan masih ada

masyarakat yang membuat bangunan di atas lahan irigasi. Saat ini Rasio

jaringan irigasi baru mencapai 67 m/ha dengan total panjang saluran irigasi

mencapai 38.533 meter. Persentase Kondisi irigasi kondisinya saat ini

mencapai 90,87%. Panjang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah

Kota salatiga saat ini dalam kondisi baik mencapai 109,820 km, kondisi

sedang sebesar 169,280 km dan rusak sebesar 58,360 km

Dalam pemenuhan sarana dan prasaran dasar, di Kota Salatiga

masih terdapat 4 kelurahan masih kategori rawan air bersih yaitu

Kelurahan: Randuacir, Kumpulrejo, Blotongan dan Noborejo. Sanitasi masih

menjadi permasalahan, terutama dipermukiman padat yang belum memilki

sanitasi tidak layak dan masih terdapatnya luasan kawasan kumuh

perkotaan yang belum terselesaikan. Selain itu masih terdapatnya rumah

tidak layak huni yang belum tertangani dan ketersedian wilayah

pemakaman saat ini belum menjangkau seluruh penduduk Kota Salatiga.

Page 223: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 19

7. Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan serta Belum Optimalnya

Penegakaan Hukum Pelanggaran Tata Ruang.

Isu strategis pengendalian pencemaran lingkungan dapat dilihat dari

kondisi saat ini menunjukkan terjadinya alih fungsi lahan terutama

dibidang pertanian. Potensi pencemaran lingkungan juga masih menjadi

kendala, hal ini dikarenakan masih belum optimalnya tingkat kepatuhan

perusahaan terhadap pengendalian pencemaran dan masih kurangnya

pengawasan terhadap perusahaan wajib AMDAL/UKL-UPL.

Pengelolaan sampah juga masih belum optimal. Dilihat dari

ketersediaan jumlah TPS sebanyak 30 unit jika dibandingkan wilayah

pemukiman belum terpenuhi sesuai kebutuhan. Ketersediaan sarana dan

prasarana pengangkutan sampah juga masih kurang, serta pengelolaan

persampahan di TPA belum optimal. Dalam penanganan sampah di TPA

masih memerlukan peningkatan kapasitas dan kualitas TPA dengan Sistem

Sanitary Landfill dan peningkatan fungsi TPA menjadi TPA Edukasi,

Rekreasi dan Inovasi atau TPAS ERINS yang berkelanjutan. Sementara itu

ketersediaan RTH masih rendah yang baru tersedia sebesar 12,11%.

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perluasan permukiman serta

lokasi berusaha menyebabkan banyak lahan di Kota Salatiga yang berubah

peruntukannya. Permasalahan yang terjadi adalah beberapa pihak ada

kecenderungan melakukan pelanggaran terhadap peraturan daerah tentang

tata ruang. Terjadinya pelanggaran tata ruang di Kota Salatiga lebih

disebabkan oleh beberapa persoalan, antara lain pertama adalah penggunan

lahan, sudah bukan rahasia lagi bahwa pada sektor penggunaan lahan

adalah sektor pelanggaran yang paling banyak terjadi di Indonesia, kedua

kualitas ruang karena ekslusivitas permukiman dan ketiga kesenjangan

pembangunan antar wilayah.

8. Belum Optimalnya Pengelolaan, Pelestarian Cagar Budaya dan Kesenian

Daerah

Belum optimalnya pengelolaan, pelestarian cagar budaya dan

kesenian daerah di Kota Salatiga ditunjukkan dengan masih rendahnya

ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan (gedung kesenian). Dari sisi

sumberdaya manusia, jumlah dan kualitas SDM pengelola kebudayaan

masih terbatas. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan

budaya lokal masih rendah. Dari sisi pengelolaan dan pelestarian cagar

budaya di Kota Salatiga masih belum banyak perhatian. Banyak cagar

budaya yang belum dikelola dengan baik, selain itu sumberdaya manusia

yang memiliki keahlian dalam pengelolaan dan pelestarian cagar budaya

juga masih rendah.

Page 224: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 1

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah

atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)

berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan

kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi

Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga merupakan hasil proses politik

terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh

masyarakat, yang dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk lima tahun yang akan datang. Visi

pembangunan jangka menengah Kota Salatiga tahun 2017-2022 adalah :

“Salatiga HATI BERIMAN yang SMART”

Berdasarkan pernyataan visi di atas, maka terdapat makna yang terkandung

dalam visi tersebut berdasarkan masing-masng frase. Visi Kota Salatiga memiliki

dua frase, yaitu kata HATI BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN

merupakan singkatan dari kata SEHAT, TERTIB, BERSIH, INDAH dan AMAN.

Sementara itu kata SMART merupakan singkatan dari SEJAHTERA, MANDIRI dan

BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam

kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1.

Penjelasan Makna Visi Salatiga HATI BERIMAN yang SMART

Unsur Visi Penjelasan

Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ mengandung arti “Sejiwa dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap

penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut

Agama dan Kepercayaan masing-masing”

“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna

“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/ masyarakat Salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan

Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu, masyarakat

Indonesia yang adil dan makmur materiil spiritual” (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)

Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, yang

dicapai melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan

pembangunan berwawasan lingkungan

Page 225: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 2

Unsur Visi Penjelasan

Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta

berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan

potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan

makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan

keselarasan pembangunan, toleransi dan hubungan antar pemangku kepentingan

Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai

pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih,

profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi

supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia

Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi

masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN

dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri dan dalam RPJMD Jawa

Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari.

Jika disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2. Persandingan Visi Kota Salatiga

dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah

Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga

RPJPN

2005–2025

RPJMN

2015-2019

RPJPD

2005–2025

RPJMD

2013-2018

RPJPD

2005–2025

RPJMD 2017-

2022

INDONESIA

YANG MANDIRI,

MAJU, ADIL

DAN MAKMUR

INDONESIA YANG

BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN

BERLANDASKAN GOTONG

ROYONG

JAWA

TENGAH YANG

MANDIRI,

MAJU, SEJAHTERA,

DAN LESTARI

MENUJU

JAWA TENGAH

SEJAHTERA

DAN BERDIKARI,

(Mboten

Korupsi, Mboten

Ngapusi)

SALATIGA

YANG MAJU, DEMOKRATIS

DAN NYAMAN

Salatiga HATI

BERIMAN yang SMART

(Sejahtera,

Mandiri dan Bermartabat)

5.2. Misi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan

visi. Rumusan misi menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh guna

mencapai visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022.

Untuk mencapai visi “Salatiga Hari Beriman yang Smart” ditetapkan

9 (sembilan) misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Page 226: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 3

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana.

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.

4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang

berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota.

6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah,

Kecil dan Mikro.

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan

memperluas akses lapangan pekerjaan.

8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.

9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Keterkaitan antara unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

ke dalam masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3.

Keterkaitan Unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 pada masing-masing Misi

No Unsur Visi Salatiga

HATI BERIMAN yang

SMART

Misi RPJMD Kota Salatiga 2017-2022

A. Frase Sehat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

B. Frase Tertib dan Aman

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

C. Frase Bersih dan

Indah

4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan

infrastruktur perkotaan yang berwawasan

lingkungan

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota

D. Frase Mandiri 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan

Mikro

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah

dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan

E. Frase Sejahtera 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

F.

Frase Bermartabat 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang

baik (good governance)

Page 227: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 4

Jika dikaitkan dengan misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025, maka

misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.

sebagai berikut:

Tabel 5.4. Keselarasan Antara Misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025

dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

No Misi RPJPD Kota Salatiga

Tahun 2005-2025

Misi RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022

1 Misi 1 : Mewujudkan SDM yang

berkualitas melalui peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi agar mampu mengadaptasi perkembangan global

dengan tetap berlandaskan pada

norma dan nilai-nilai luhur masyarakat

Misi 1: Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

2 Misi 2 : Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah berbasis

pada potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi

kerakyatan

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

3 Misi 3 : Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Terwujudnya Tata Kelola

Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin

berkualitas, profesional, bersih dan

bermartabat, serta semakin meningkatnya peran dan fungsi

pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

didukung oleh infrastruktur dan teknologi maju

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good

governance)

4 Misi 4 : Mewujudkan demokrasi

yang berdasarkan hukum, bermartabat, bertanggungjawab

dan berkeadilan

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

5 Misi 5 : Mewujudkan penataan

pembangunan yang berwawasan lingkungan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan

lingkungan

6 Misi 6 : Mewujudkan fasilitas dan

utilitas Kota Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Page 228: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 5

Sementara itu keterkaitan antara misi RPJMD Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digambarkan

melalui bagan berikut :

Visi RPJMD Jateng Tahun 2013-

2018 “Menuju Jawa Tengah

Sejahtera Dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten

Ngapusi””

Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 : “Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Misi 1 : Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,

Berdaulat di Bidang Politik,

Berdikari di Bidang Ekonomi dan

Berkepribadian di Bidang

Kebudayaan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai

budaya.

Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat yang Berkeadilan,

Menanggulangi Kemiskinan dan

Pengangguran

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

Misi 3 : Mewujudkan

Penyelenggaraan Pemerintahan

Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,

Jujur dan Transparan, “Mboten

Korupsi, Mboten Ngapusi”

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan

Sosial Masyarakat untuk

Meningkatkan Persatuan dan

Kesatuan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan

lingkungan

Misi 5 : Memperkuat Partisipasi

Masyarakat dalam Pengambilan

Keputusan dan Proses

Pembangunan yang Menyangkut

Hajat Hidup Orang Banyak

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Misi 6 : Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik untuk Memenuhi

Kebutuhan Dasar Masyarakat

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan

Jawa Tengah yang Berkelanjutan

dan Ramah Lingkungan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance)

Gambar 5.1.

Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013–2018

dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022

Page 229: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 6

Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 jika dikaitkan dengan misi

pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Visi RPJMN Tahun 2015-2019 :

”Terwujudnya Indonesia Yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”

Visi RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022 : “Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Misi 1 : Mewujudkan keamanan

nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian

Indonesia sebagai negara kepulauan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Misi 2 : Mewujudkan masyarakat

maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara

hukum

Misi 2 : Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

Misi 3 : Mewujudkan politik luar

negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim

Misi 3 : Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup

manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera

Misi 4 : Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan

lingkungan

Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang

berdaya saing

Misi 5 : Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

Misi 6 : Mewujudkan Indonesia

menjadi negara maritim yang

mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses

lapangan pekerjaan

Misi 8 : Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

Misi 9 : Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance)

Gambar 5.2.

Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022

Page 230: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 7

Tabel 5.5.

Keselarasan Antara Nawa Cita Nasional dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Nawa Cita Misi RPJMD Salatiga 2017-2022

Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga negara

Misi 3 : Meningkatkan ketentraman,

ketertiban dan kondusifitas wilayah

Membuat pemerintah tidak absen dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif dan demokratis

Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan

publik dan mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance)

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang

berwawasan lingkungan

Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan

air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

Misi 3 : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program

Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan

Indonesia Sejahtera.

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan

pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan keluarga

berencana

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial,

kesetaraan gender dan perlindungan anak

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha

Menengah, Kecil dan Mikro

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Melakukan revolusi karakter bangsa melalui

kebijakan penataan kembali kurikulum

pendidikan nasional

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan

memperluas akses lapangan pekerjaan

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan

pendidikan, mewujudkan SDM yang handal

dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan

memperkuat pendidikan kebhinekaan

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak

5.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu

strategis yang dihadapi untuk periode tahun 2017-2022. Tujuan yang ditetapkan

berdasarkan misi pembangunan lima tahun ke depan Kota Salatiga adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi

seluruh masyarakat.

2. Meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya serta melestarikan

warisan budaya Kota Salatiga.

Page 231: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 8

3. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga.

4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian pertumbuhan

penduduk.

5. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman

guna menunjang efektifitas pembangunan.

6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung

pertumbuhan wilayah secara merata.

7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan dan

saluran pembuangan limbah.

8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan

berkelanjutan.

9. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi, lingkungan

perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi masyarakat dalam

rangka peningkatan kualitas hidup.

10. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.

11. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada peningkatan

kerja sama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam memperluas

kesempatan kerja di Kota Salatiga.

12. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani

masalah kesejahteraan sosial.

13. Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pencapaian

kesetaraan dan keadilan gender.

14. Meningkatkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam

menunjang kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Sementara itu yang dimaksud dengan sasaran adalah kondisi yang

menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang ingin dicapai mendasarkan pada

tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan non

formal bagi masyarakat.

2. Meningkatnya aktivitas seni gelar karya budaya dan kelestarian warisan

budaya.

3. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.

4. Meningkatnya angka keselamatan ibu dan anak.

5. Menurunnya penyakit menular dan tidak menular.

6. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.

7. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat

dan wilayah yang kondusif.

8. Meningkatnya kualitas sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai

untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi.

Page 232: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 9

9. Meningkatnya kualitas penataaan ruang dan pengendalian pemanfaatan

ruang.

10. Meningkatnya kuantitas dan fungsi sarana prasarana drainase dan pengairan

serta pembuangan air limbah.

11. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

12. Tersedianya dan optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan

ramah lingkungan.

13. Meningkatnya pemerataan sarana prasarana permukiman, sanitasi dan air

bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

14. Meningkatnya kuantitas dan daya saing UMKM, koperasi dan industri.

15. Meningkatnya kinerja perdagangan.

16. Meningkatnya kunjungan wisata pada berbagai destinasi unggulan.

17. Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan

masyarakat.

18. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

19. Meningkatnya realisasi investasi.

20. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja daerah.

21. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS.

22. Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.

23. Meningkatnya cakupan hak-hak anak, kesetaraan dan keberdayaan

perempuan.

24. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik pada unit-unit

pelayanan publik.

25. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan penerapan teknologi

informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

26. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil

Negara (ASN).

Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran berdasarkan

masing-masing misi pada RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 disajikan pada

tabel berikut :

Page 233: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 10

Tabel 5.6.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Misi Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran Idnikator Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1. Meningkatkan

kualitas pelayanan

pendidikan,

mewujudkan SDM yang handal dan

menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya

Meningkatkan

penyelenggaraan

pendidikan yang

berkualitas dan merata bagi

seluruh

masyarakat

Rata-rata

Lama Sekolah

Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95

Harapan Lama

Sekolah

Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99

Meningkatnya

Akses dan

kualitas pendidikan dasar

dan pendidikan

non formal bagi masyarakat

Angka

Partisiapsi

Sekolah PAUD

% 48 52 56 60 64 68 72 72

Angka Partisiapsi

Sekolah SD/MI

% 89,5 90 92 94 96 98 100 100

Angka

Partisiapsi

Sekolah SMP/MTs

% 85,4 87 89 91 93 95 97 97

Meningkatkan apresiasi pada

seni dan karya

budaya serta melestarikan

warisan budaya

Kota Salatiga

Cakupan seni dan Cagar

budaya yang

dilestarikan

Meningkatnya aktivitas seni

gelar karya

budaya dan kelestarian

warisan budaya

% 34,5 38 42 46 50 54 58 58

Persentase

kelompok seni dan komunitas

budaya yang

dibina

% 39,5 44 48 52 56 60 64 64

Persentase

Cagar Budaya yang

dilestarikan

% 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2

Meningkatkan

prestasi pemuda dan olahraga

Peringkat

dalam Porda

Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5

Meningkatnya

prestasi pemuda

dan olahraga

Persentase

pemuda

berwirausaha

% 3 3 4 4 5 5 6 6

Persentase atlet

berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00

Page 234: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 11

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

2. Meningkatkan

kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan

keluarga berencana

Meningkatkan

derajat

kesehatan masyarakat dan

pengendalian

pertumbuhan penduduk

Angka Usia

Harapan Hidup

Tahun 76,87 76,90 76,92 76,95 76,97 77,00 77,02 77,02

Meningkatnya angka

keselamatan ibu

dan anak

Angka Kematian Ibu

/100.000 KH

157,00 157,00

157,00

157,00

117,00

117,00

117,00

117,00

Angka

Kematian Bayi

/1000

KH

15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75

Prevalensi

balita Gizi

Buruk

%

0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

Menurunnya

penyakit menular dan tidak

menular

Sucses Rate TB

Kota Salatiga

% 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 85,00

Prevalensi Hipertensi

Penduduk Usia

diatas 18

tahun

% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25

Laju Pertumbuhan

penduduk

% 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32

Terkendalinya

pertumbuhan penduduk

TFR (Total

Fertility Rate)

% 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40

3. Meningkatkan ketentraman,

ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Menciptakan tatanan

kehidupan

masyarakat yang tentram,

tertib dan aman

guna menunjang efektifitas

pembangunan

Indeks/ Angka kriminalitas

Indeks 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06

Meningkatnya

ketenteraman, ketertiban umum,

perlindungan

masyarakat serta wilayah yang

kondusif

Cakupan

Penegakan Peraturan

Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba

/

10.000 penddk

2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00

Page 235: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 12

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

4. Meningkatkan

kualitas penataan

ruang dan infrastruktur

perkotaan yang

berwawasan lingkungan

Meningkatkan

kualitas

penataan ruang dan

infrastruktur

dalam mendukung

pertumbuhan

wilayah secara

merata

Persentase

kawasan wajah

kota yang tertata dengan

baik (%)

% 45 50 55 60 65 70 75 75

Meningkatnya kualitas sarana

prasarana jalan

dan jembatan yang memadai

untuk

kenyamanan dan kelancaran

transportasi

Persentase jalan dalam

kondisi baik

% 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75

Meningkatnya

kualitas

penataaan ruang dan pengendalian

pemanfaatan

ruang

Tingkat

ketaatan

terhadap Rencana Tata

Ruang Wilayah

(RTRW)

% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00

Meningkatkan

kualitas sarana dan prasarana

drainase,

pengairan dan saluran

pembuangan

limbah

Persentase

wilayah dengan infrastruktur

kondisi baik

% 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00

Meningkatnya

kuantitas dan

fungsi sarana prasarana

darinase dan

pengairan serta pembuanga air

limbah

Persentase

jaringan

drainse dalam kondisi baik

% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100,00

Persentase

jaringan irigasi

kondisi baik

% 92

93 95 97 99 100 100 100

Meningkatkan

kualitas

lingkungan hidup dalam

mendukung

pembangunan berkelanjutan

Indeks

Kualitas

Lingkungan Hidup

Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66

Meningkatnya

kualitas

lingkungan hidup

Indeks

pencemaran

air

Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47.67 47.87 47.87

Indeks

pencemaran udara

Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57

Page 236: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 13

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Indeks tutupan

lahan

Nilai 59,38 59,38 59,39 59,39 59,4 59,4 59,41 59,41

Penyediaan dan

optimalisasi

sarana trasnportasi

massal yang

berkualitas dan ramah lingkungan

Persentase

kendaraan

angkutan umum yang

memenuhi

persyaratan teknis dan laik

jalan

% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00

5. Meningkatkan

kualitas pelayanan

air bersih, sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Mewujudkan

peningkatan

kualitas pelayanan air

bersih, sanitasi,

lingkungan perumahan dan

permukiman

perkotaan yang merata bagi

masyarakat

dalam rangka

peningkatan kualitas hidup

Persentase

luasan

kawasan kumuh

perkotaan

% 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99

Meningkatnya

pemerataan

sarana prasarana

permukiman, serta sanitasi dan

air bersih sebagai

kebutuhan dasar masyarakat

Cakupan

lingkungan

yang sehat dan

aman yang

didukung

dengan PSU

% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63

Cakupan

ketersediaan

rumah layak

huni

% 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62

6. Mengembangkan

ekonomi

kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah,

Kecil dan Mikro

Meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan

perkapita

penduduk

Pertumbuhan

Ekonomi

% 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45

PDRB per

kapita

Ribu

rupiah

53.033

(2015)

58.9

93

61.9

73

64.9

53

67.9

33

70.9

13

73.8

93

73.893

Meningkatnya

kuantitas dan daya saing

UMKM, koperasi

dan Industri

Persentase

usaha mikro dan kecil yang

dibina

% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86

Page 237: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 14

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Persentase

KSP/USP

koperasi sehat

% 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53

Persentase

pertumbuhan Industri Kecil

dan Menengah

% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Meningkatnya

kinerja

perdagangan

Peningkatan

kontribusi

sektor perdagangan

terhadap PDRB

% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72

Meningkatnya

kunjungan wisata

pada berbagai destinasi

unggulan

Jumlah

Kunjungan

wisata

Orang 120.000 120.0

00

125.0

00

130.0

00

140.0

00

150.0

00

160.0

00

160.000

Meningkatnya

produktivitas pertanian dan

perikanan, serta

ketahanan

pangan masyarakat

Produktivitas

tanaman pangan utama

- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73

- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36

Produksi

perikanan

budidaya

Ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000

Produksi Daging Sapi

Potong

kg 912.425 1.018.010

1.018.270

1.018.270

1.018.530

1.018.530

1.018.530

1.018.530

Meningkatnya

keberdayaan

masyarakat dalam

pembangunan

Persentase

peningkatan

Swadaya masarakat

%/th 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 238: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 15

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

7. Meningkatkan

kerjasama, daya

saing daerah dan daya tarik investasi

dan memperluas

akses lapangan pekerjaan

Mewujudkan

pengelolaan

potensi daerah yang mendorong

pada

peningkatan kerjasama antar

daerah dan

antar pelaku

investasi dalam memperluas

kesempatan

kerja di Kota Salatiga

Pertumbuhan

nilai investasi

% 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3

Meningkatnya realisasi investasi

Kenaikan nilai investasi PMA

Milyar Rupiah

245,249 255,249

265,749

276,749

288,749

301,249

314,749

314,749

Kenaikan nilai

investasi

PMDN

Milyar

Rupiah

153,678 155,1

78

156,8

78

158,6

78

160,6

78

163,3

78

166,5

78

166,578

Tingkat

pengangguran terbuka

% 6,43

(2015)

6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73

Meningkatnya

penyerapan tenaga kerja

daerah

Persentase

Penempatan Tenaga Kerja

% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40

8. Meningkatkan kesejahteraan

sosial, kesetaraan

gender dan perlindungan anak

Meningkatkan ketahanan sosial

masyarakat

dalam mencegah dan menangani

masalah

kesejahteraan sosial

Persentase penduduk

miskin

% 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7

Meningkatnya kualitas

penanganan

PMKS

Cakupan penanganan

PMKS

% 15 16 17 18 19 20 21 21

Skor Pola

Pangan Harapan

Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2

Meningkatnya

konsumsi pangan

beragam, bergizi seimbang, dan

aman

Proporsi

penduduk

dengan asupan kalori

minimum di

bawah 1400 kkal/

kapita/hari

Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5

Meningkatkan

perlindungan,

pemenuhan hak-hak anak,

dan pencapaian

Score capaian

KLA

Score 0 239 500 650 675 675 680 680

IPG Indeks 96,02

(2015)

96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20

Page 239: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 16

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

kesetaraan dan

keadilan gender

IDG Indeks 80,83

(2015)

80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57

Meningkatnya

cakupan hak-hak

anak, kesetaraan dan keberdayaan

perempuan

Persentase

kelembagaan

forum anak tingkat kota,

kecamatan dan

kelurahan

% 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14

Persentase

perempuan dalam

parlemen

% 28 28 28 28 32 32 32 32

Sumbangan

perempuan

dalam pendapatan

kerja

% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89

9. Meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan

mewujudkan

tatakelola

pemerintahan yang baik (good

governance)

Meningkatkan

pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

pemerintah

daerah dalam menunjang

kualitas

pelayanan publik dan tata

kelola

pemerintahan

Indeks PMPRB Nilai 58,25 60 60 62 62 65 65 65

Meningkatnya

kepuasan

masyarakat atas pelayanan publik

pada unit-unit

pelayanan publik

Rata-rata SKM

(Skor

Kepuasan Masyarakat)

% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75

Meningkatnya

keterbukaan informasi publik

dan penerapan

teknologi informasi dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

Tingkat

ketersediaan media

informasi

publik

% 14 15 50 70 80 90 100 100

Tingkat

pengembangan

layanan E Government dan

smart city

% 20 26 53 72 82 91 100 100

Page 240: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 17

Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Idnikator

Sasaran

Satuan

Kondisi awal

RPJMD

Target Capaian Kondisi

akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Presentase

ketersediaan

data statistik

% 0 50 60 70 80 90 100 100

Persentase

perangkat daerah yang

telah

menerapkan manajemen

arsip secara

lebih efektif (e-arsip)

% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5

Meningkatnya profesionalisme

dan kompetensi

sumberdaya aparatur sipil

negara (ASN)

Indeks Profesionalitas

ASN

Skor 0 90,53 90,6 90,65 90,7 90,75 90,8 90,8

Meningkatnya

partisipasi dan

akuntabilitas kinerja birokrasi

pemerintah

Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Skor LAKIP/

LKjIP

Skor 56,95 60 62,5 65 67,5 70 72,5 72,5

Page 241: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 1

BAB VI

STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Pemerintah Kota Salatiga dalam mencapai tujuan dan sasaran

pembangunan RPJMD Tahun 2017-2022 dengan efektif dan efisien tetap

memperhatikan keselarasan dan sinergitas pembangunan dimana untuk

mewujudkan keselarasan dan sinergitas pembangunan tersebut perlu untuk

mengkaji dan memperhatikan strategi dan arah kebijakan pembangunan yang

termuat dalam RPJMN Tahun 2015-2019, RPJMD Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018, RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025 dan RTRW Kota

Salatiga Tahun 2010-2030 yang masing masing diuraikan sebagai berikut :

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015-2019

Visi Pembangunan Nasional RPJMN Tahun 2015-2019 adalah:

”Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-Royong”. Visi pembangunan nasional tersebut

diwujudkan melalui pelaksanaan 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia

sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,

kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju

Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi

dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda

prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

Page 242: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 2

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit

bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-

sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Strategi pembangunan nasional tahun 2015-2019 menggariskan hal-

hal sebagai berikut:

a. Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN

Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1) Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan

masyarakat.

2) Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran,

produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang

makin melebar yang dapat merusak keseimbangan

pembangunan.

3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan

daya dukung lingkungan dan mengganggu keseimbangan

ekosistem.

b. Tiga Dimensi Pembangunan

1) Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat.

Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kualitas

manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia-

manusia Indonesia unggul dengan meningkatkan kecerdasan

otak dan kesehatan fisik melalui pendidikan, kesehatan dan

perbaikan gizi. Manusia Indonesia unggul tersebut diharapkan

juga mempunyai mental dan karakter yang tangguh dengan

perilaku yang positif dan konstruktif. Karena itu pembangunan

Page 243: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 3

mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama

pembangunan, tidak hanya di birokrasi tetapi juga pada

seluruh komponen masyarakat, sehingga akan dihasilkan

pengusaha yang kreatif, inovatif, punya etos bisnis dan mau

mengambil risiko, pekerja yang berdedikasi, disiplin, kerja

keras, taat aturan dan paham terhadap karakter usaha

tempatnya bekerja, masyarakat yang tertib dan terbuka sebagai

modal sosial yang positif bagi pembangunan, serta memberikan

rasa aman dan nyaman bagi sesama.

2) Dimensi pembangunan sektor unggulan dengan prioritas:

a. Kedaulatan pangan.

Indonesia mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi

kedaulatan pangan bagi seluruh rakyat, sehingga tidak boleh

tergantung secara berlebihan kepada negara lain.

b. Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan.

Dilakukan dengan memanfaatkan sebesar-besarnya sumber

daya energi (gas, batu-bara, panas bumi dan tenaga air)

dalam negeri.

c. Kemaritiman dan kelautan.

Kekayaan laut dan maritim Indonesia harus dapat

dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan nasional dan

kesejahteraan rakyat.

d. Pariwisata dan industri.

Potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang

unik merupakan modal untuk pengembangan pariwisata

nasional. Sedangkan industri diprioritaskan agar tercipta

ekonomi yang berbasiskan penciptaan nilai tambah dengan

muatan iptek, keterampilan, keahlian dan SDM yang unggul.

3) Dimensi pemerataan dan kewilayahan.

Pembangunan bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi

untuk seluruh masyarakat di seluruh wilayah. Karena itu

pembangunan harus dapat menghilangkan/memperkecil

kesenjangan antar kelompok pendapatan maupun kesenjangan

antar wilayah, dengan prioritas:

a. Wilayah desa, untuk mengurangi jumlah penduduk miskin,

karena penduduk miskin sebagian besar tinggal di desa;

b. Wilayah pinggiran;

c. Luar Jawa;

d. Kawasan Timur.

Page 244: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 4

c. Kondisi sosial, politik, hukum dan keamanan yang stabil diperlukan

sebagai prasyarat pembangunan yang berkualitas.

Kondisi tersebut antara lain:

1) Kepastian dan penegakan hukum;

2) Keamanan dan ketertiban;

3) Politik dan demokrasi;

4) Tatakelola dan reformasi birokrasi.

d. Quickwins (hasil pembangunan yang dapat segera dilihat hasilnya).

Pembangunan merupakan proses yang terus menerus dan

membutuhkan waktu yang lama. Karena itu dibutuhkan output cepat

yang dapat dijadikan contoh dan acuan masyarakat tentang arah

pembangunan yang sedang berjalan, sekaligus untuk meningkatkan

motivasi dan partisipasi masyarakat.

Arah kebijakan umum pembangunan jangka menengah nasional

tahun 2015-2019 yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan

Berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkelanjutan

merupakan landasan utama untuk mempersiapkan Indonesia lepas

dari posisi sebagai negara berpendapatan menengah menjadi negara

maju. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ditandai dengan

terjadinya transformasi ekonomi melalui penguatan pertanian,

perikanan dan pertambangan, berkembangnya industri manufaktur di

berbagai wilayah, modernisasi sektor jasa, penguasaan iptek dan

berkembangnya inovasi, terjaganya kesinambungan fiskal,

meningkatnya daya saing produk ekspor non-migas terutama produk

manufaktur dan jasa, meningkatnya daya saing dan peranan usaha

mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, serta meningkatnya

ketersediaan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang berkualitas.

b. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam

(SDA) yang Berkelanjutan.

Arah kebijakan peningkatan pengelolaan dan nilai tambah SDA

adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan

produktivitas dan perluasan areal pertanian, meningkatkan daya

saing dan nilai tambah komoditi pertanian dan perikanan,

meningkatkan produktivitas sumber daya hutan, mengoptimalkan

nilai tambah dalam pemanfaatan sumber daya mineral dan tambang

lainnya, meningkatkan produksi dan ragam bauran sumber daya

Page 245: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 5

energi, meningkatkan efisiensi dan pemerataan dalam pemanfaatan

energi, mengembangkan ekonomi kelautan yang terintegrasi antar

sektor dan antar wilayah, serta meningkatnya efektivitas pengelolaan

dan pemanfaatan keragaman hayati Indonesia yang sangat kaya.

c. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan

Pemerataan.

Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat

konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan,

mempercepat penyediaan infrastruktur perumahan dan kawasan

permukiman (air minum dan sanitasi) serta infrastruktur kelistrikan,

menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung

ketahanan nasional dan mengembangkan sistem transportasi massal

perkotaan. Kesemuanya dilaksanakan secara terintegrasi dan dengan

meningkatkan peran kerjasama Pemerintah-Swasta.

d. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam

dan Penanganan Perubahan Iklim.

Arah kebijakan peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi

bencana dan perubahan iklim adalah melalui peningkatan

pemantauan kualitas lingkungan, pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan hidup, penegakan hukum lingkungan hidup,

mengurangi risiko bencana, meningkatkan ketangguhan pemerintah

dan masyarakat terhadap bencana serta memperkuat kapasitas

mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

e. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh.

Landasan pembangunan yang kokoh dicirikan oleh meningkatnya

kualitas pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang bersih,

transparan, efektif dan efisien, meningkatnya kualitas penegakan

hukum dan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi,

semakin mantapnya konsolidasi demokrasi, semakin tangguhnya

kapasitas penjagaan pertahanan dan stabilitas keamanan nasional,

serta meningkatnya peran kepemimpinan dan kualitas partisipasi

Indonesia dalam forum internasional.

f. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan

Rakyat Yang Berkeadilan.

Sumberdaya manusia yang berkualitas tercermin dari meningkatnya

akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan

dengan memberikan perhatian lebih pada penduduk miskin dan

daerah 3T, meningkatnya kompetensi siswa Indonesia dalam bidang

matematika, sains dan literasi, meningkatnya akses dan kualitas

Page 246: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 6

pelayanan kesehatan, terutama kepada para ibu, anak, remaja dan

lansia, meningkatnya pelayanan gizi masyarakat yang berkualitas,

meningkatnya efektivitas pencegahan dan pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan, serta berkembangnya jaminan kesehatan.

g. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah.

Pembangunan daerah diarahkan untuk menjaga momentum

pertumbuhan wilayah Jawa-Bali dan Sumatera bersamaan dengan

meningkatkan kinerja pusat-pusat pertumbuhan wilayah di

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, menjamin

pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah bagi seluruh lapisan

masyarakat, mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan

kawasan perbatasan, membangun kawasan perkotaan dan perdesaan,

mempercepat penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

mengoptimalkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.

6.2. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Visi pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang termuat

dalam RJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah “Menuju

Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.

Terdapat 7 (tujuh) Misi yang ditempuh dalam rangka mewujudkan visi

tersebut, yaitu:

1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di

Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan Berkepribadian di

Bidang Kebudayaan

2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,

Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran

3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah

yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”

4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan

Persatuan dan Kesatuan

5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan

dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang

Banyak

6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan

Dasar Masyarakat

7. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa

Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Page 247: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 7

Mendasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan guna mewujudkan Visi dan

Misi Pembangunan Jangka Menengah Jawa Tengah Tahun 2013- 2018,

maka dirumuskan 11 (sebelas) Program Unggulan sebagai jabaran

operasional, sehingga dapat diimplementasikan dan diukur tingkat

keberhasilannya, yaitu:

1. Pendidikan Politik Masyarakat.

2. Reformasi Birokrasi Berbasis Kompetensi.

3. Menguatkan Sistem Pelayanan Publik.

4. Mewujudkan Desa Mandiri.

5. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja.

6. Rakyat Sehat.

7. Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan di Jawa Tengah.

8. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak.

9. Pembangunan Infrastruktur.

10. Pembangunan Lingkungan Jawa Tengah Ijo Royo-Royo.

11. Meningkatkan Peran dan Fungsi Seni Budaya Jawa.

A. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa Tengah

Dalam rangka pencapaian tujuan pengembangan wilayah Jawa

Tengah, maka dilakukan strategi pengembangan wilayah Jawa Tengah

melalui:

a. Peningkatan pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi

wilayah yang merata dan berhierarki.

b. Pemerataan pembangunan infrastruktur terutama di wilayah tengah

dan selatan.

c. Pemeliharaan dan pemulihan fungsi kawasan yang berfungsi

lindung.

d. Pengentasan kemiskinan dan pembangunan kualitas hidup

masyarakat terutama di kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan

dan pengangguran tinggi serta IPM rendah.

e. Pengembangan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan daerah,

terutama pada daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam

tinggi tetapi nilai PDRB per kapitanya rendah.

f. Mendorong percepatan pembangunan daerah dengan pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan per kapita relatif rendah dan kawasan

perbatasan.

g. Penguatan kerjasama antar daerah/wilayah/regional berdasarkan

permasalahan, kekuatan dan potensi endogen.

Page 248: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 8

h. Penanggulangan bencana yang difokuskan pada upaya pengurangan

risiko dan kerentanan bencana.

Sedangkan arah kebijakan untuk perwujudan strategi

pengembangan wilayah Jawa Tengah meliputi:

a. Peningkatan pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi

wilayah yang merata dan berhierarki, melalui upaya:

1) Pemantapan fungsi-fungsi pusat kegiatan, baik Pusat Kegiatan

Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), maupun Pusat

Kegiatan Lokal (PKL).

2) Peningkatan kapasitas pelayanan prasarana sarana dasar

wilayah.

3) Pengembangan interkoneksi antara pusat kegiatan dan

hinterland.

4) Pemantapan perkembangan kawasan di sepanjang Pantura dan

mempercepat pertumbuhan kawasan di sepanjang Pansela.

b. Pemerataan pembangunan infrastruktur terutama di wilayah tengah

dan selatan, melalui upaya:

1) Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas terutama di wilayah

tengah dan selatan.

2) Pengembangan sistem transportasi darat, laut dan udara secara

terpadu guna meningkatkan aksesibilitas antar wilayah.

3) Pengembangan sistem energi secara optimal dan mewujudkan

keterpaduan sistem penyediaan listrik agar terdistribusi merata.

4) Pengembangan sistem prasarana pengairan untuk menunjang

kegiatan sektor yang terkait pemanfaatan sumber daya air.

5) Pengembangan sistem pelayanan prasarana permukiman

terpadu guna mencapai kualitas lingkungan permukiman yang

baik.

c. Pemeliharaan dan pemulihan fungsi kawasan lindung, melalui

upaya:

1) Rehabilitasi dan konservasi kawasan yang berfungsi lindung

baik hutan maupun non hutan berbasis Daerah Aliran Sungai

(DAS).

2) Peningkatan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan

perkotaan yang merata.

3) Peningkatan rehabilitasi pada lahan-lahan kritis.

4) Rehabilitasi daerah resapan air guna mempertahankan

ketersediaan air.

Page 249: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 9

d. Pengentasan kemiskinan dan pembangunan kualitas hidup

masyarakat terutama di kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan

dan pengangguran tinggi serta IPM rendah, melalui upaya:

1) Peningkatan akses penduduk miskin terhadap pangan,

pendidikan, kesehatan, energi dan rumah layak huni.

2) Pengembangan ekonomi padat karya untuk mengurangi

pengangguran.

e. Pengembangan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan daerah,

terutama pada daerah-daerah yang memiliki sumberdaya alam tinggi

tetapi nilai PDRB per kapitanya rendah, melalui upaya:

1) Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dalam arti

luas.

2) Pengendalian konversi lahan sawah dengan implementasi lahan

pertanian pangan berkelanjutan.

3) Pengembangan kawasan berdasarkan potensi unggulan baik di

perdesaan maupun perkotaan.

4) Pengembangan industri unggulan daerah skala kecil, menengah

dan besar.

5) Mendorong fasilitasi akses permodalan untuk pengembangan

usaha tani dan UMKM di wilayah perdesaan.

f. Mendorong percepatan pembangunan daerah dengan pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan per kapita relatif rendah dan kawasan

perbatasan, melalui upaya:

1) Peningkatan akses masyarakat terhadap lahan dan pemanfaatan

sumber daya alam terutama di perdesaan dan di kawasan

perbatasan.

2) Peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar di desa-

desa tertinggal.

3) Mendorong pengembangan investasi, terutama di wilayah

selatan.

g. Penguatan kerjasama antar daerah/wilayah/regional dan antar

pihak, melalui upaya:

1) Memfasilitasi pengembangan kerjasama antar wilayah/daerah.

2) Pemantapan skema kerjasama antara pemerintah dan swasta

dalam meningkatkan sumber pembiayaan pembangunan.

h. Penanggulangan bencana yang difokuskan pada upaya pengurangan

risiko dan kerentanan bencana, melalui upaya:

1) Penanggulangan risiko bencana.

2) Memperkecil faktor kerentanan terhadap bencana.

Page 250: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 10

B. Arah Pembangunan Kewilayahan Kota Salatiga

Secara khusus, arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga juga

termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dimana

dijelaskan terkait dengan Arah Pengembangan Wilayah Wilayah

pengembangan Kedungsepur meliputi Kabupaten Kendal, Kota

Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan

Kabupaten Grobogan. Potensi regional yang dimiliki wilayah

pengembangan Kedungsepur adalah: (1) primer berupa perikanan;

(2) sekunder berupa tekstil, logam, furniture, pengolahan ikan; dan

(3) tersier berupa jasa dan perdagangan. Sementara potensi unggulan

yang dimiliki dan dapat terus dikembangkan Kota Salatiga yaitu industri

unggulan makanan olahan, batik, klaster kelinci, klaster sapi, klaster

susu, pupuk cair organik, bordir dan even bersama bidang pariwisata.

Sasaran yang diharapkan dapat dicapai wilayah Kedungsepur

meliputi pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan TPT tahun 2017-2018

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.1.

Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kedungsepur

Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018

No Kabupaten/Kota Pertumbuhan Ekonomi (%)

2017 2018

1 Kab. Kendal 5,70 – 6,10 6,10 – 6,50

2 Kab. Semarang 6,00 – 6,20 6,20 – 6,60

3 Kab. Demak 4,70 – 5,20 5,20 – 5,60

4 Kab. Grobogan 4,40 – 5,00 5,00 – 5,40

5 Kota Semarang 5,80 – 6,20 6,20 – 6,60

6 Kota Salatiga 5,40 – 5,90 5,90 – 6,30

Tabel 6.2.

Sasaran Angka Kemiskinan Wilayah Kedungsepur Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018

No Kabupaten/Kota Angka Kemiskinan (%)

2017 2018

1 Kab. Kendal 8,52 7,49

2 Kab. Semarang 6,22 5,65

3 Kab. Demak 11,30 10,19

4 Kab. Grobogan 10,89 9,90

5 Kota Semarang 4,65 4,50

6 Kota Salatiga 4,74 4,32

Page 251: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 11

Tabel 6.3.

Sasaran TPT Wilayah Kedungsepur Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018

No Kabupaten/Kota TPT (Persen)

2017 2018

1 Kab. Kendal 6,50 6,50

2 Kab. Semarang 3,60 3,29

3 Kab. Demak 6,09 5,96

4 Kab. Grobogan 4,60 4,50

5 Kota Semarang 5,31 4,95

6 Kota Salatiga 3,80 3,62

Memperhatikan potensi dan keunggulan wilayah Kedungsepur

yang telah diuraiakan pada bagian sebelumnya, serta memperhatikan

arah pengembangan wilayah Jawa Tengah ke depan, maka ditetapkan

konsep pengembangan wilayah Kedungsepur adalah Pengembangan

Wilayah Kedungsepur Berbasis Perdagangan Jasa, Industri,

Pariwisata, dan Agrominapolitan yang Berkelanjutan. Guna

mendukung konsep tersebut maka arah kebijakan dan strategi

pengembangan wilayah Kedungsepur sebagaimana dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 6.4. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Kedungsepur

Konsep

Pengembangan Aspek Kebijakan Strategi

Pengembangan

Wilayah Kedungsepur

berbasis Perdagangan

Jasa, Industri, Pariwisata dan

Agrowanapolitan

yang Berkelanjutan

Ekonomi Peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang

merata di wilayah Kedungsepur

melalui pengotimalan

sektor potensial

dan dukungan pengembangan

Meningkatkan

dukungan infrastruktur dalam

pengembangan ekonomi

Meningkatkan

dukungan dan kinerja

infrastruktur pada wilayah-wilayah

pertanian

Kedungsepur

Perbaikan jalan dan

peningkatan kualitas jalan yang

merata di wilayah pertanian

Kedungsepur

Fisik (Infrastruktur,

Konektivitas, Alam)

Pengembangan infrastruktur yang

merata guna mendukung

aktivitas di wilayah pertanian

Kedungsepur yang

masih tertinggal

Meningkatkan dukungan dan

kinerja infrastruktur pada wilayah-

wilayah pertanian Kedungsepur

Page 252: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 12

Konsep Pengembangan

Aspek Kebijakan Strategi

Pengembangan

pelayanan infrastruktur

regional di wilayah

Kedungsepur

Mengembangkan

infastruktur regional yang meningkatkan

interaksi wilayah di

Kedungsepur

Pengembangan sektor ekonomi

potensial yang terpadu di wilayah

Kedungsepur

Meningkatkan konektivitas internal

wilayah Kedungsepur

melalui keterhubungan

pengembangan

sektor ekonomi

Peningkatan interaksi internal

wilayah Kedungsepur

Peningkatan dukungan

prasarana jalan penghubung

interwilayah di Kedungsepur

Pengembangan dukungan

transportasi massal regional

Kedungsepur via BRT dan angkutan

penumpang

Pengembangan

konektivitas wilayah Kedungsepur

melalui jalur kereta api

Peningkatan

interaksi eksternal wilayah

Kedungsepur dengan region lain

yang berbatasan

Peningkatan

dukungan transportasi dalam

memperkuat interaksi eksternal

wilayah

Kedungsepur

Sosial Pengembangan sumber daya

manusia di wilayah Kedungsepur

melalui pengoptimalan

pendidikan

masyarakat

Peningkatan pelayanan

pendidikan formal dan non formal

wilayah Kedungsepur

Pengentasan permasalahan

kesejahteraan sosial masyarakat

dengan target “penyelesaian

masalah langsung

dari pihak yang bermasalah”

Penanganan permasalahan

pengangguran di wilayah

Kedungsepur

Page 253: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 13

Konsep Pengembangan

Aspek Kebijakan Strategi

Tata Kelola Pengembangan

Kelembagaan Kedungsepur efektif

Penguatan

kerjasama regional Kedungsepur dalam

penyediaan

infrastruktur dan sistem pelayanan

regional

Pembentukan baru badan pengelola

kerjasama interwilayah

Kedungsepur

Lingkungan

Hidup

Pengintegrasian

kegiatan ekonomi wilayah dengan

pelestarian lingkungan

Pelestarian sumber

daya air, tanah dan hutan

Sumber : Perubahan RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013-2018

6.3. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Kota Salatiga Tahun 2005-2025

Arah kebijakan pembangunan jangka panjang dalam RPJPD Kota

Salatiga Tahun 2005-2025 perlu untuk ditelaah mengingat arahan dan

amanat regulasi. Adapun tahapan pembangunan dalam RPJPD Kota

Salatiga Tahun 2005-2025, yang terdiri dari:

1. Tahapan Pertama (2005-2009)

2. Tahapan Kedua (2010-2014)

3. Tahapan Ketiga (2015-2019)

4. Tahapan Keempat (2020-2024)

Berdasarkan tahapan tersebut, penyusunan RPJMD Kota Salatiga

Tahun 2017-2022 masuk kedalam 2 tahapan yaitu Tahapan Ketiga

(Tahun 2015-2019) dan Tahapan Keempat (Tahun 2020-2024). Adapun

prioritas pembangunan pada dua tahapan pembangunan tersaji pada tabel

berikut:

Page 254: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 14

Tabel 6.5.

Prioritas Pembangunan dalam RPJPD Kota Salatiga Tahun 2015-2019 dan Tahun 2020-2024

No Misi

Tahapan

III

2015-2019

IV

2020-2024

1 Mewujudkan SDM yang berkualitas

melalui peningkatan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi agar

mampu

mengadaptasi perkembangan

global dengan tetap berlandaskan pada

norma dan nilai-nilai luhur

masyarakat.

1. Peningkatan pelayanan pendidikan yang

bermutu didukung oleh tenaga pendidik yang

kompeten dibidangnya, serta serta peningkatan

relevansi kurikulum

pendidikan dasar dan menengah dengan

disesuiakan dengan perkembangan iptek

serta kebutuhan pasar. 2. Peningkatan kesempatan

memperoleh pendidikan

dasar dan menengah yang bermutu.

3. Penguatan peran lembaga-lembaga

pendidikan dan pelatihan untuk

menyiapkan SDM siap pakai dan langsung bisa

bekerja dan berusaha

melalui bengkel latihan kerja dan berusaha.

4. Peningkatan jangkauan kualitas akademik dan

profesionalisme SDM pendidikan melalui

pencapaian sertifikasi guru.

5. Penguatan peran

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan dan kegiatan sosial.

6. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan

serta terwujudnya

sistem jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat. 7. Peningkatan mutu

pelayanan kesehatan masyarakat Dan

pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan

melalui penguatan

profesionalisme dan kompetensi tenaga

kesehatan serta terwujudnya sistem

1. Pemantapan pelayanan pendidikan yang

bermutu didukung oleh tenaga pendidik yang

kompeten dibidangnya, serta serta peningkatan

relevansi kurikulum

pendidikan dasar dan menengah dengan

disesuaikan dengan perkembangan iptek,

serta kebutuhan pasar. 2. Pemantapan

kesempatan memperoleh

pendidikan dasar dan menengah yang bermutu

3. Pemantapan peran lembaga-lembaga

pendidikan dan pelatihan untuk

menyiapkan SDM siap pakai dan langsung bisa

bekerja dan berusaha

melalui bengkel latihan kerja dan berusaha.

4. Pemantapan jangkauan kualitas akademik dan

profesionalisme SDM pendidikan melalui

pencapaian sertifikasi guru.

5. Pemantapan mutu

pelayanan kesehatan serta terwujudnya

sistem jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat. 6. Pemantapan

kesejahteraan,

perlindungan serta kemandirian tenaga

kerja. 7. Pemantapan peran dan

partisipasi Pemuda dalam pembangunan di

Kelurahan pasing-masing dalam

pembangunan.

8. Pemantapan sistem pengendalian laju

pertumbuhan penduduk dan pengaturan

Page 255: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 15

No Misi

Tahapan

III 2015-2019

IV 2020-2024

jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat.

8. Penguatan peran dan partisipasi pemuda

dalam pembangunan di Kelurahan masing-

masing dalam pembangunan.

9. Peningkatan kualitas tenaga kerja yang

mempunyai daya saing

tinggi. 10. Peningkatan

kesejahteraan, perlindungan serta

kemandirian tenaga kerja.

11. Penguatan sistem

pengendalian laju pertumbuhan penduduk

dan pengaturan persebarannya melalui

peningkatan fasilitas.

persebarannya melalui

peningkatan,

peningkatan fasilitas program KB dan

transmigrasi mandiri. 9. Pemantapan

pemberdayaan penyandang masalah

kesejahteraan sosial. 10. Pemantapan kepedulian

terhadap etika dan

moral, nilai-nilai keagamaan dan budaya

lokal. 11. Pemantapan dan

penerapan hasil penelitian dan

pengembangan IPTEK

yang mampu mendorong berkembangnya

teknologi madya. 12. Pemantapan pelayanan

Perpustakaan berbasis teknologi informasi

sebagai sarana penyebaran informasi,

ilmu pengetahuan, hasil

penelitian dan penemuan lainnya

kepada masyarakat.

2 Mewujudkan

peningkatan

perekonomian

daerah berbasis

pada potensi lokal

yang berorientasi

pada ekonomi

kerakyataan.

1. Penguatan peran sektor sektor pendidikan dalam

pembanguna ekonomi dengan tetap

mempertikan penguatan

peran sektor lain seperti perindustrian,

perdagangan dan pariwisata melalui

pemanfaatan teknologi, kelembagaan dan sarana

dan prasarana pendukung.

2. Penguatan UMKM dalam

pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan

berorientasi ekspor serta pengembangan

kewirausahaan untuk mendorong daya saing.

3. Peningkatan

Pengurangan distorsi pasar dan pengurangan

peran pemerintah dalam berbisnis

4. Peningkatan nilai

1. Pemantapan peran sektor sektor pendidikan

dalam pembanguna ekonomi dengan tetap

mempertikan penguatan

peran sektor lain seperti perindustrian,

perdagangan dan pariwisata melalui

pemanfaatan teknologi, kelembagaan dan sarana

dan prasarana pendukung.

2. Pemantapan situasi

iklim usaha yang kondusif untuk

masuknya investor dalam rangka

menanamkan modalnya dengan dukungan

perijinan yang mudah,

cepat dan transparan, terpenuhinya sarana

dan prasarana investasi yang memadai dan

terjaminnya kepastian

Page 256: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 16

No Misi

Tahapan

III 2015-2019

IV 2020-2024

tambah barang dan jasa

yang berorientasi pada

peningkatan produktifitas,

kesejahteraan petani baik pertanian pangan,

hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan

dan kehutanan, berkembangnya

pertanian perkotaan,

dengan konsep pengembangan

agribisnis, agar mampu bersaing dipasar lokal

maupun regional, serta mendukung ketahanan

pangan nasional.

5. Peningkatan situasi iklim usaha yang

kondusif untuk masuknya investor

dalam rangka menanamkan modalnya

dengan dukungan perijinan yang mudah,

cepat dan transparan,

terpenuhinya sarana dan prasarana investasi

yang memadai dan terjaminnya kepastian

hukum, dengan harapan akan dapat

menyerap/membuka lapangan kerja baru.

6. Peningkatan pengelolaan

pembangunan Kota Salatiga yang efektif,

efisien dan produktif serta peningkatan

potensi daerah secara kreatif dan inovatif.

7. Penguatan struktur

perekonomian daerah yang berbasis produk

unggulan yang komparatif dan

kompetitif dalam rangka mendorong peningkatan

kualitas produk melalui pemanfaatan kemajuan

IPTEK.

hukum, dengan harapan

akan dapat

menyerap/membuka lapangan kerja baru.

3. Pemantapan peran UMKM dalam

pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan

berorientasi ekspor serta pengembangan

kewirausahaan untuk

mendorong daya saing. 4. Pengurangan distorsi

pasar dan mengembalikan peran

pemerintah sebagai regulator, dinamisator

dan fasilitator.

5. Pemantapan nilai tambah barang dan jasa

yang berorientasi pada peningkatan

produktifitas, kesejahteraan petani

baik pertanian pangan, hortikultura, perikanan,

peternakan, perkebunan

dan kehutanan, berkembangnya

pertanian perkotaan, dengan konsep

pengembangan agribisnis, agar mampu

bersaing dipasar lokal maupun regional, serta

mendukung ketahanan

pangan nasional. 6. Pemantapan pengelolaan

pembangunan Kota Salatiga yang efektif,

efisien dan produktif serta peningkatan

potensi daerah secara

kreatif dan inovatif. 7. Pemantapan struktur

perekonomian yang didukung oleh produk-

produk unggulan yang mempunyai nilai

ekonomis strategis, berkualitas serta

mempunyai keunggulan

komparatif dan kompetitif.

3 Mewujudkan tata

kelola pemerintahan

1. Penguatan sistem dan

kualitas

1. Pemantapan sistem

perencanaan yang

Page 257: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 17

No Misi

Tahapan

III 2015-2019

IV 2020-2024

yang baik

dengan

meningkatnya kinerja pelayanan

publik yang berorientasi kepada

kepuasan masyarakat.

penyelenggaraan

pemerintah yang efektif

dan efisien dengan menerapkan prinsip

good governance melalui peningkatan

akuntabilitas, transparansi, keadilan,

serta partisipasi

masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah. 2. Penguatan budaya kerja

yang profesional, bersih, beretika dan berwibawa.

3. Penguatan pengelolaan keuangan dan

kemandirian keuangan

daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi

daerah yang nyata dan bertanggung jawab.

4. Penguatan sistem pelayanan publik

melalui peningkatan kompetensi sesuai

kewenangan

berdasarkan standar pelayanan minimal pada

bidang pelayanan dasar. 5. Penguatan sistem

perencanaan yang berorientasi pada

potensi sumberdaya dan

urgensi kebutuhan masyarakat dengan

melibatkan partisipasi masyarakat dan

pemangku kepentingan. 6. Penguatan kerjasama

dan kemitraan strategis antar pelaku

pembangunan.

berorientasi pada

potensi sumberdaya dan

urgensi kebutuhan masyarakat dengan

melibatkan partisipasi masyarakat dan

pemangku kepentingan. 2. Pemantapan sistem dan

kualitas penyelenggaraan

pemerintah yang efektif

dan efisien dengan menerapkan prinsip

good governance melalui peningkatan

akuntabilitas, transparansi, keadilan,

serta partisipasi

masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah. 3. Pemantapan budaya

kerja yang profesional, bersih, beretika dan

berwibawa. 4. Peningkatan pengelolaan

keuangan dan

kemandirian keuangan daerah dalam rangka

pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan

bertanggung jawab. 5. Pemantapan sistem

pelayanan publik

melalui peningkatan kompetensi sesuai

kewenangan berdasarkan standar

pelayanan minimal pada bidang pelayanan dasar.

6. Pemantapan kerjasama dan kemitraan strategis

antar pelaku

pembangunan.

4 Mewujudkan

demokrasi yang

berdasarkan

hukum,

bermartabat,

bertanggung jawab

dan berkeadilan.

1. Penguatan integritas dan profesionalisme aparat

penegak hukum. 2. Penguatan kedisiplinan

dan kepatuhan masyarakat pada

peraturan dan hukum

serta terwujudnya ketentraman dan

ketertiban masyarakat. 3. Penguatan ketentraman

dan ketertiban

1. Pemantapan integritas dan profesionalisme

aparat penegak hukum. 2. Pemantapan

kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat

pada peraturan dan

hukum serta terwujudnya

ketentraman dan ketertiban masyarakat.

3. Pemantapan

Page 258: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 18

No Misi

Tahapan

III 2015-2019

IV 2020-2024

kehidupan masyarakat.

4. Penguatan peran serta

masyarakat untuk ikut serta menjaga keamanan

dan ketertiban umum. 5. Penguatan demokrasi

politik, penegakan hukum dan HAM

melalui peningkatan partisipasi dan

pendidikan politik rakyat

serta profesionalisme aparat dan penegak

hukum. 6. Penguatan tata nilai

kehidupan masyarakat dengan menjunjung

tinggi kesejajaran,

keharmonisan, saling percaya, toleransi,

kooperatif dan solidaritas dalam

keberagaman. 7. Penguatan perlakuan

dan pelayanan yang sama pada seluruh

lapisan masyarakat

dalam penyelenggaraan pemerintahan,

kemasyarakatan dan pembangunan

ketentraman dan

ketertiban kehidupan

masyarakat. 4. Pemantapan peran serta

masyarakat untuk ikut serta menjaga keamanan

dan ketertiban umum. 5. Pemantapan demokrasi

politik, penegakan hukum dan HAM

melalui peningkatan

partisipasi dan pendidikan politik rakyat

serta profesionalisme aparat dan penegak

hukum. 6. Pemantapan tata nilai

kehidupan masyarakat

dengan menjunjung tinggi kesejajaran,

keharmonisan, saling percaya, toleransi,

kooperatif dan solidaritas dalam

keberagaman. 7. Pemantapan perlakuan

dan pelayanan yang

sama pada seluruh lapisan masyarakat

dalam penyelenggaraan pemerintahan,

kemasyarakatan dan pembangunan

5 Mewujudkan

penataan

pembangunan yang

berwawasan

lingkungan.

1. Penguatan pengelolaan

SDA dan LH dalam

rangka menjaga keberlanjutan fungsi

sumber daya. 2. Penguatan sistem

pengendalian kerusakan dan pencemaran

lingkungan. 3. Penguatan perencanaan

pembangunan yang

dilaksanakan sesuai tata ruang kota yang

berkelanjutan, wawasan lingkungan dan

berorientasi pada keindahan, lestari dan

kenyamanan kota serta

didukung partisipasi masyarakat yang tinggi.

4. Penguatan pemahaman aparatur penyelenggara

pemerintahan akan

1. Pemantapan pengelolaan

SDA dan LH dalam

rangka menjaga keberlanjutan fungsi

sumber daya. 2. Pemantapan sistem

pengendalian kerusakan dan pencemaran

lingkungan. 3. Pemantapan

pemahaman aparatur

penyelenggara pemerintahan akan

pembangunan berkelanjutan.

4. Pemantapan Perilaku masyarakat akan

pembangunan

berkelanjutan. 5. Pemantapan

perencanaan pembangunan yang

dilaksanakan sesuai tata

Page 259: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 19

No Misi

Tahapan

III 2015-2019

IV 2020-2024

pembangunan

berkelanjutan.

5. Penguatan Perilaku masyarakat akan

pembangunan berkelanjutan.

ruang kota yang

berkelanjutan, wawasan

lingkungan dan berorientasi pada

keindahan, lestari dan kenyamanan kota serta

didukung partisipasi masyarakat yang tinggi.

6 Mewujudkan

fasilitas dan utilitas

Kota

1. Penguatan aksesibilitas

masyarakat, melalui

pemeliharaan dan peningkatan kualitas

jalan, jembatan, sarana dan manajemen

transportasi, meningkatkan

penerangan jalan, meningkatnya fasilitas

air minum, energi listrik,

perumahan, sarana komunikasi dan sarana

perekonomian masyarakat serta sarana

sosial, taman kota, sport zone dan tempat

peribadatan masyarakat

serta sarana pembuangan sampah.

2. Peningkatan infrastruktur dan utilitas

yang dibutuhkan masyarakat dan

pengembangan infrastruktur baru.

3. Penguatan kualitas

layanan air bersih dan perbaikan sanitasi yang

memadai, guna terciptanya kesehatan

lingkungan permukiman perkotaan.

4. Penguatan kualitas layanan fasilitas umum

dan fasilitas kota yang

berkualitas untuk masyarakat dan menarik

bagi wisatawan. 5. Pengembangan cakupan

dan penerapan penatagunaan

pertanahan berdasarkan

Rencana Tata Ruang Wilayah dan

peningkatan cakupan serta kualitas pelayanan

administrasi pertanahan

1. Pemantapan

aksesibilitas

masyarakat, melalui pemeliharaan dan

peningkatan kualitas jalan, jembatan, sarana

dan sistem transportasi yang berorientasi pada

keamanan dan kenyamanan,

meningkatkan

penerangan jalan, meningkatnya fasilitas

air minum, energi listrik, perumahan, sarana

komunikasi dan sarana perekonomian

masyarakat serta sarana

sosial, taman kota, sport zone dan tempat

peribadatan masyarakat serta sarana

pembuangan sampah. 2. Peningkatan

infrastruktur dan utilitas yang dibutuhkan

masyarakat dan

pengembangan infrastruktur baru.

3. Peningkatan kualitas layanan air bersih dan

perbaikan sanitasi yang memadai, guna

terciptanya kesehatan lingkungan permukiman

perkotaan.

4. Peningkatan kualitas layanan fasilitas umum

dan fasilitas kota yang berkualitas untuk

masyarakat dan menarik bagi wisatawan.

5. Pemantapan

penatagunaan pertanahan,

administrasi dan hukum, pemanfaatan

dan pengendalian

Page 260: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 20

No Misi

Tahapan

III 2015-2019

IV 2020-2024

yang berbasis Kelurahan

serta pemanfaatan dan

pengendalian pertanahan secara

merata dan berkeadilan. 6. Penguatan kualitas

penataan ruang melalui pengembangan

penerapan perencanaan tata ruang, percepatan

dan pengembangan

pemanfaatan ruang dan peningkatan

pengendalian pemanfaatan ruang.

pertanahan untuk

menunjang

perekonomian daerah dan kesejahteraan

masyarakat. 6. Pemantapan sistem

penataan ruang yang nyaman, produktif dan

berkelanjutan melalui pemantapan penerapan

perencanaan tata ruang,

pengembangan pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang.

Sumber: RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025

6.4. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kota Salatiga Tahun 2010-2030

Kebijakan dan strategi penataan ruang Kota Salatiga telah ditetapkan

melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

Tujuan penataan ruang Kota Salatiga adalah mewujudkan Kota

Salatiga sebagai pusat pendidikan dan olahraga di kawasan Kendal–

Ungaran–Semarang–Salatiga–Purwodadi (Kedungsepur) yang berkelanjutan

didukung sektor perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan.

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut ditetapkan

kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah meliputi:

a. kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang:

1) pemantapan pusat pelayanan kegiatan sesuai dengan fungsinya.

2) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem

prasarana dan sarana umum.

3) pengembangan sistem jaringan transportasi jalan yang

memperlancar pergerakan antarpusat kegiatan.

b. kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang:

1) peningkatan fungsi kawasan lindung.

2) penyediaan RTH kota yang proporsional.

3) perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan

efisien.

4) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara.

Page 261: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 21

c. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis:

1) pengembangan kawasan strategis sosial budaya:

a) menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi

pendidikan berskala internasional.

b) meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan tinggi di

kawasan strategis.

c) meningkatkan prasarana dan sarana pusat pendidikan

dasar dan pusat pendidikan menengah di kawasan

strategis.

2) pengembangan kawasan strategis ekonomi:

a) menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi

perdagangan dan jasa.

b) meningkatkan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa

berskala regional.

c) meningkatkan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang

kegiatan perdagangan dan jasa.

Kawasan strategis di Kota Salatiga meliputi:

a. kawasan strategis sosial budaya:

1) kawasan strategis pendidikan dasar dan menengah (learning

center) di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor.

2) kawasan strategis pendidikan tinggi di Kelurahan Blotongan dan

Kelurahan Pulutan.

b. kawasan strategis ekonomi yaitu kawasan strategis perdagangan dan

jasa di Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga, Kelurahan

Kutowinangun Kidul dan Kelurahan Kutowinangun Lor.

Rencana pengembangan kawasan strategis meliputi:

a. penataan kawasan strategis.

b. peningkatan prasarana dan sarana pendukung kawasan strategis.

c. peningkatan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengembangan

kawasan strategis.

Page 262: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 22

6.5. Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga

Tahun 2017-2022

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota

Salatiga yang dilaksanakan melalui 9 (sembilan) misi dan agar lebih

terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 mendatang menurut misi sebagai

berikut.

Misi 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan

SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan

pendidikan non formal melalui peningkatan kondusifitas sekolah,

peningkatan peran dan kompetensi guru, peningkatan aktivitas

orang tua dalam pendidikan anak dan optimalisasi peran

pemerintah serta swasta.

b. Meningkatkan aktivitas seni, gelar karya budaya dan kelestarian

warisan budaya melalui penyadaran masyarakat akan pelestarian

warisan budaya dan kesenian di Kota Salatiga.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana lapangan olahraga, Sport

Center dan bumi perkemahan.

Misi 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan

keluarga berencana

a. Menurunkan kematian ibu dan anak melalui peningkatan

pelayanan kesehatan ibu dan anak di pelayanan kesehatan tingkat

pertama dan rujukan, peningkatan perilaku dan kepedulian

masyarakat terkait keselamatan ibu melahirkan, penurunan

penyakit tidak menular pada ibu hamil.

b. Menurunkan gizi buruk melalui gerakan masyarakat hidup sehat,

peningkatan sarana pelayanan gizi masyarakat, pemberian dan

perawatan pada kasus gizi buruk, peningkatan cakupan bayi

dengan ASI Eksklusif.

c. Penurunan penyakit menular melalui peningkatan kualitas

lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan

penjangkauan penemuan kasus penyakit menular dan tidak

menular, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dalam

penanganan penyakit.

d. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi untuk

Page 263: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 23

mengatur kehamilan, meningkatkan kesadaran yang baik pada

remaja tentang kesehatan reproduksi, peningkatan layanan

keluarga berencana.

Misi 3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas

wilayah

Menciptakan kondisi yang aman, tertib dan tentram ditengah

masyarakat, melalui langkah-langkah penegakan aturan,

penertiban, pengawasan, pemantauan untuk pencegahan

gangguan, potensi konflik serta pemberantasan penyakit

masyarakat yang meresahkan secara intens dan berkelanjutan,

didukung penguatan koordinasi dengan seluruh mitra terkait.

Misi 4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur

perkotaan yang berwawasan lingkungan

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan melalui

pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan.

b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang melalui

revisi dokumen RTRW, penataan kawasan strategis perkotaaan,

penataan wajah kota dan pembangunan landmark kota.

c. Meningkatkan kuanititas dan kualitas prasarana drainase dan

pengairan melalui pembangunan jaringan drainase, rehabilitasi

secara intensif, pengelolaan sarana prasarana pengairan dan

peningkatan peran masyarakat.

d. Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dalam upaya mencegah

dampak pencemaran lingkungan hidup melalui koordinasi,

sosialisasi dan pengawasan secara intensif serta pemantauan

status mutu air, udara dan tanah.

e. Meningkatkan kualitas pengelolaan transportasi melalui

peningkatan sarana dan prasarana perhubungan, penataan trayek,

peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum, pengembangan

sistem manajemen dan rekayasa lalu lintas serta pengembangan

angkutan massal.

Misi 5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan

lingkungan permukiman kota

a. Menurunkan kawasan kumuh perkotaan melalui penyadaran dan

peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan,

membangun keterpaduan progam bidang lingkungan hidup,

Page 264: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 24

kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur publik.

b. Meningkatkan akses terhadap sanitasi dan air bersih melalui

pemenuhan kebutuhan ketersediaan sarana sanitasi dan air

bersih.

Misi 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada

Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

a. Meningkatkan kuantitas dan daya saing UMKM dan Koperasi

melalui penguatan kapasitas dan ketrampilan SDM, serta

pengembangan kemitraan usaha dengan usaha besar.

b. Meningkatkan kuantitas dan daya saing industri melalui fasilitasi

kemudahan penyediaan bahan baku, penggunaan teknologi

produksi dan peningkatan kualitas produk.

c. Meningkatkan kinerja perdagangan melalui pengembangan

jaringan pemasaran dalam negeri dan luar negeri.

d. Meningkatkan kunjungan wisata melalui diversifikasi produk

wisata yang mencakup destinasi dan atraksi wisata.

e. Meningkatkan produktivitas pertanian/perkebunan dan

peternakan melalui fasilitasi sarana produksi, revitalisasi

penyuluhan dan pemberdayaan kelompok tani dan kelompok

ternak.

f. Peningkatan produksi perikanan melalui fasilitasi sarana produksi

perikanan, penguatan kapasitas dan keterampilan teknis Cara

Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang

baik (CPIP).

g. Meningkatkan pola pangan harapan dengan mendorong

masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi,

seimbang dan aman.

h. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah

melalui fasilitasi penyediaan stimulan dana pembangunan.

Misi 7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik

investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan

a. Peningkatan realisasi investasi dalam mendorong perluasan

kesempatan kerja daerah melalui penciptaan iklim usaha yang

kondusif, menciptakan kepastian hukum dan kualitas pelayanan.

b. Meningkatkan serapan tenaga kerja melalui penyediaan tenaga

kerja sesuai kebutuhan pasar.

Page 265: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 25

Misi 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan

perlindungan anak

a. Memberdayakan masyarakat agar mandiri menyelesaikan masalah-

masalah sosial yang timbul di lingkungannya, mengembangkan

usaha kesejahteraan sosial, memperkuat jaringan lembaga serta

memperkuat kapasitas PSKS dan TKSK dalam membangun

kesejahteraan PMKS.

b. Pemenuhan hak-hak anak melalui pencegahan, pelayanan,

pemberdayaan, sinkronisasi program dan kegiatan mainstreaming

PUHA, penguatan kelembagaan dan mendorong gerakan

perlindungan bagi anak.

c. Percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui PPRG,

peningkatan pendapatan perempuan, peningkatan jumlah

perempuan di legislatif dan pemberdayaan perempuan rentan.

d. Meningkatkan ketahanan pangan di daerah melalui peningkatan

keanekaragaman pangan, penyediaan lumbung pangan, inovasi

pangan lokal dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan di

daerah.

Misi 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan

tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

a. Peningkatan pelayanan publik melalui penyediaan sarana dan

prasarana pelayanan publik yang baik dan berkualitas serta

melalui pengembangan dan penguatan Sistem Inovasi Daerah

(SIDa).

b. Penyediaan informasi publik dengan penerapan teknologi informasi

berbasis web dan aplikasi.

c. Peningkatan kualitas e-goverment melalui peningkatan kapasitas

aparatur dan partisipasi masyarakat dalam penggunaaan

pelayanan e-government.

d. Peningkatan sistem pengawasan internal, pengelolaan keuangan

dan aset daerah yang optimal yang didukung dengan perencanaan

dan evaluasi yang sinergitas dan berkualitas.

e. Peningkatan kapasitas aparatur perencana serta peningkatan

kualitas pelaporan dan evaluasi pembangunan daerah.

Selengkapnya hubungan strategi dengan tujuan dan sasaran RPJMD

Kota Salatiga Tahun 2017-2022 tersaji pada tabel berikut:

Page 266: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 26

Tabel 6.6.

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Misi Tujuan Sasaran Strategi

1. Meningkatkan

kualitas

pelayanan pendidikan,

mewujudkan SDM yang

handal dan menjunjung

tinggi nilai-

nilai budaya

Meningkatkan

penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas dan merata

bagi seluruh masyarakat

Meningkatnya Akses

dan kualitas

pendidikan dasar dan pendidikan non formal

bagi masyarakat

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan

pendidikan non formal melalui peningkatan kondusifitas sekolah,

peningkatan peran dan kompetensi guru, peningkatan aktivitas orang tua dalam pendidikan anak, dan optimalisasi peran pemerintah serta

swasta

Meningkatkan apresiasi

pada seni dan karya budaya serta

melestarikan warisan

budaya Kota Salatiga

Meningkatnya aktivitas

seni dan gelar karya budaya dan kelestarian

warisan budaya Kota

Salatiga.

Meningkatkan aktivitas seni dan gelar karya budaya dan kelestarian

warisan budaya Kota Salatiga melalui penyadaran masyarakat akan pelestarian warisan budaya dan kesenian di Kota Salatiga

Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga

Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga

Meningkatkan sarana dan prasarana lapangan olahraga, Sport Center dan bumi perkemahan

2. Meningkatkan kualitas

pelayanan

kesehatan masyarakat

dan keluarga berencana

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

dan pengendalian

pertumbuhan penduduk

Meningkatnya angka keselamatan ibu dan

anak

Menurunkan kematian ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di pelayanan kesehatan tingkat pertama dan

rujukan, peningkatan perilaku dan kepedulian masyarakat terkait

keselamatan ibu melahirkan, penurunan penyakit tidak menular pada ibu hamil

Menurunkan gizi buruk melalui gerakan masyarakat hidup sehat,

peningkatan sarana pelayanan gizi masyarakat, pemberian dan perawatan pada kasus gizi buruk, peningkatan cakupan bayi dengan

ASI Eksklusif

Menurunnya penyakit menular dan tidak

menular

Penurunan penyakit menular melalui peningkatan kualitas lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan penjangkauan

penemuan kasus penyakit menular dan tidak menular, peningkatan

kualitas pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit

Terkendalinya pertumbuhan

penduduk

Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi ntuk

mengatur kehamilan, meningkatkan kesadaran yang baik pada remaja

Page 267: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 27

Misi Tujuan Sasaran Strategi

tentang kesehatan reproduksi, peningkatan layanan keluarga berencana

3. Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan

kondusifitas wilayah

Menciptakan tatanan

kehidupan masyarakat yang tentram, tertib

dan aman guna menunjang efektifitas

pembangunan

Meningkatnya

ketenteraman, ketertiban umum,

perlindungan masyarakat serta

wilayah yang kondusif

Menciptakan kondisi yang aman, tertib dan tentram ditengah

masyarakat, melalui langkah-langkah penegakan aturan, penertiban, pengawasan, pemantauan untuk pencegahan gangguan, potensi

konflik serta pemberantasan penyakit masyarakat yang meresahkan secara intens dan berkelanjutan, didukung penguatan koordinasi

dengan seluruh mitra terkait

4. Meningkatkan

kualitas

penataan ruang dan

infrastruktur perkotaan

yang berwawasan

lingkungan

Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan

infrastruktur dalam mendukung

pertumbuhan wilayah secara merata

Meningkatnya kualitas

sarana prasarana jalan

dan jembatan yang memadai untuk

kenyamanan dan kelancaran transportasi

Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan melalui

pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan

Meningkatnya kualitas

penataaan ruang dan pengendalian

pemanfaatan ruang

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang melalui revisi

dokumen RTRW, penataan kawasan strategis perkotaaan, penataan wajah kota, dan pembangunan landmark kota

Meningkatkan kualitas

sarana dan prasarana drainase, pengairan

dan saluran pembuangan limbah

Meningkatnya

kuantitas dan fungsi sarana prasarana

darinase dan pengairan serta pembuanga air

limbah

Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana drainase dan

pengairan melalui pembangunan jaringan drainase, rehabilitasi secara intensif, pengelolaan sarana prasarana pengairan dan peningkatan

peran masyarakat

Meningkatkan kualitas lingkungan hidup agar

mendukung

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dalam upaya mencegah dampak pencemaran lingkungan hidup melalui koordinasi, sosialisasi

dan pengawasan secara intensif, serta pemantauan status mutu air,

udara dan tanah

Penyediaan dan optimalisasi

sarana trasnportasi

Meningkatkan kualitas pengelolaan transportasi melalui peningkatan sarana dan prasarana perhubungan, penataan trayek, peningkatan

kualitas pelayanan angkutan umum, pengembangan sistem

Page 268: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 28

Misi Tujuan Sasaran Strategi

massal yang berkualitas dan

ramah lingkungan

manajemen dan rekayasa lalu lintas serta pengembangan angkutan massal

5. Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih,

sanitasi dan lingkungan

permukiman kota

Mewujudkan sarana dan prasarana

perumahan, permukiman dan

sanitasi perkotaan yang merata bagi masyarakat

dalam rangka peningkatan kualitas

hidup

Meningkatnya pemerataan sarana

prasarana permukiman, serta

sanitasi dan air bersih sebagai kebutuhan

dasar masyarakat

Menurunkan kawasan kumuh perkotaan melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan,

membangun keterpaduan progam bidang lingkungan hidup, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur publik.

Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi dan air bersih

6. Mengembangkan ekonomi

kerakyatan yang

berorientasi pada Usaha

Menengah,

Kecil dan Mikro

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dan pendapatan perkapita penduduk

Meningkatnya kuantitas dan daya

saing UMKM, koperasi dan industri

Meningkatkan kuantitas dan daya saing UMKM dan koperasi melalui penguatan kapasitas dan ketrampilan SDM, serta pengembangan

kemitraan usaha dengan usaha besar

Meningkatkan kuantitas dan daya saing industri melalui fasilitasi kemudahan penyediaan bahan baku, penggunaan teknologi produksi,

dan peningkatan kualitas produk

Meningkatnya kinerja

perdagangan

Meningkatkan kinerja perdagangan melalui pengembangan jaringan

pemasaran dalam negeri dan luar negeri

Meningkatnya kunjungan wisata pada

berbagai destinasi unggulan

Meningkatkan kunjungan wisata melalui diversifikasi produk wisata yang mencakup destinasi dan atraksi wisata

Meningkatnya

produktivitas pertanian

dan perikanan, serta ketahanan pangan

masyarakat

Meningkatkan produktivitas pertanian/perkebunan dan peternakan

melalui fasilitasi sarana produksi, revitalisasi penyuluhan dan

pemberdayaan kelompok tani dan kelompok ternak

Memfasilitasi sarana produksi perikanan, penguatan kapasitas dan keterampilan teknis Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara

Pembenihan Ikan yang baik (CPIP)

Page 269: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 29

Misi Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatkan pola pangan harapan dengan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan

aman

Meningkatnya

keberdayaan masyarakat dalam

pembangunan

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah

melalui fasilitasi penyediaan stimulan dana pembangunan

7. Meningkatkan

kerjasama, daya saing

daerah dan

daya tarik investasi dan

memperluas akses

lapangan pekerjaan

Mewujudkan

pengelolaan potensi daerah yang mendorong

pada peningkatan

kerjasama antar daerah dan antar pelaku

investasi dalam memperluas

kesempatan kerja di Kota Salatiga

Meningkatnya realisasi

investasi

Peningkatan realisasi investasi dalam mendorong perluasan

kesempatan kerja daerah melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, menciptakan kepastian hukum dan kualitas pelayanan

Meningkatnya

penyerapan tenaga

kerja daerah

Meningkatkan serapan tenaga kerja melalui penyediaan tenaga kerja

sesuai kebutuhan pasar

8. Meningkatkan

kesejahteraan sosial,

kesetaraan gender dan

perlindungan anak

Meningkatkan

ketahanan sosial masyarakat dalam

mencegah dan menangani masalah

kesejahteraan sosial

Meningkatnya kualitas

penanganan PMKS

Memberdayakan masyarakat agar mandiri menyelesaikan masalah-

masalah sosial yang timbul di lingkungannya, mengembangkan usaha kesejahteraan sosial, memperkuat jaringan lembaga serta memperkuat

kapasitas PSKS dan TKSK dalam membangun kesejahteraan PMKS

Meningkatkan perlindungan,

pemenuhan hak-hak

anak dan pencapaian kesetaraan dan

keadilan gender

Meningkatnya cakupan hak-hak anak,

kesetaraan dan

keberdayaan perempuan

Pemenuhan hak-hak anak melalui pencegahan, pelayanan, pemberdayaan, sinkronisasi program dan kegiatan mainstreaming

PUHA, penguatan kelembagaan dan mendorong gerakan perlindungan

bagi anak

Percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui PPRG, peningkatan pendapatan perempuan, peningkatan jumlah perempuan

di legislatif dan pencegahan, pelayanan serta pemberdayaan perempuan rentan

Page 270: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 30

Misi Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi

seimbang dan aman

Meningkatkan ketahanan pangan di daerah melalui peningkatan keanekaragaman pangan, penyediaan lumbung pangan, inovasi pangan

lokal dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan di daerah

9. Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan

mewujudkan tatakelola

pemerintahan yang baik

(good governance)

Meningkatkan pelaksanaan Reformasi

Birokrasi Pemerintah Daerah dalam

menunjang kualitas pelayanan publik dan

tata kelola pemerintahan

Meningkatnya kepuasan masyarakat atas

pelayanan publik pada unit-unit pelayanan

publik

Peningkatan pelayanan publik melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik yang baik dan berkualitas serta melalui

pengembangan dan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Meningkatnya keterbukaan informasi

publik dan penerapan

teknologi informasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan

Penyediaan informasi publik dengan penerapan teknologi informasi berbasis website dan aplikasi

Peningkatan kualitas e-goverment melalui peningkatan kapasitas

aparatur dan partisipasi masyarakat dalam penggunaaan pelayanan e-government

Meningkatnya

profesionalisme dan kompetensi sumber daya

Aparatur Sipil Negara (ASN)

Peningkatan sistem pengawasan internal, pengelolaan keuangan dan

aset daerah yang optimal yang didukung dengan perencanaan dan evaluasi yang sinergitas dan berkualitas

Meningkatnya partisipasi dan

akuntabilitas kinerja birokrasi Pemerintah

Peningkatan kapasitas aparatur perencana serta peningkatan kualitas pelaporan dan evaluasi pembangunan daerah

Page 271: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 31

6.6. Arah Kebijakan Jangka Menengah Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota Salatiga

yang dilaksanakan melalui 9 (sembilan) misi dan agar lebih terarah dalam

mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan arah kebijakan

berdasarkan tahapan pembangunan tahunan. Tahapan pelaksanaan

pembangunan merupakan sebuah mekanisme pemilihan fokus dan tema

pembangunan pada masing-masing tahun perencanaan yang akan

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Salatiga. Pentahapan pelaksanaan

pembangunan bertujuan untuk memberikan tema, nuansa dan arah

pembangunan dalam rangka pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil

Walikota yang kemudian akan diterjehmahkan dalam Rencana Kerja

Pembangunan Daerah setiap tahunnya.

1. Tahun 2018 “Perwujudan Pelayanan Publik dan Good Governance

sebagai Pondasi Penyelenggaraan Pemerintahan Menuju Salatiga

BERMARTABAT, TERTIB DAN AMAN”.

Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk

mendukung pencapaian Misi 8, Misi 9 dan Misi 3, dimana pada tahap

ini pembangunan difokuskan pada peningkatan tata kelola

pemerintahan yang baik dengan mengedepankan prinsip-prinsip good

governance dan e-government melalui peningkatkan kualitas pelayanan

publik yang prima, keterbukaan dan penerapan teknologi informasi

keterbukaan informasi publik. Peningkatan profesionalisme dan

kompetensi sumberdaya aparatur sipil negara (ASN) dan penerapan

teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Pembangunan juga difokuskan pada perwjudan kehidupan

masyarakat yang tentram, tertib dan aman guna menunjang efektifitas

pembangunan melalui langkah-langkah penegakan aturan, penertiban,

pengawasan, pemantauan untuk pencegahan gangguan, potensi konflik

serta pemberantasan penyakit masyarakat yang meresahkan secara

intens dan berkelanjutan, didukung penguatan koordinasi dengan

seluruh mitra terkait.

2. Tahun 2019 “Perwujudan Sumber Daya Manusia yang handal

Menuju Salatiga SEHAT”

Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk

mendukung pencapaian Misi 1 dan Misi 2 dimana pada tahap ini,

pembangunan difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan Anak

usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan non formal bagi masyarakat

Page 272: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 32

melalui peningkatan kondusifitas sekolah, peningkatan peran dan

kompetensi guru, peningkatan aktivitas orang tua dalam pendidikan

anak dan optimalisasi peran pemerintah serta swasta. Apresiasi pada

seni dan karya budaya melalui peningkatan aktivitas seni dan budaya

serta penyadaran masyarakat akan pelestarian warisan budaya dan

kesenian di Kota Salatiga.

Pembangunan juga difokuskan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat dan keluarga berencana melalui peningkatan pelayanan

kesehatan ibu dan anak di pelayanan kesehatan tingkat pertama dan

rujukan, gerakan masyarakat hidup sehat melalui peningkatan sarana

pelayanan gizi masyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan serta

perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Tahun 2020 “Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan

Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga BERSIH DAN INDAH”

Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk

mendukung pencapaian Misi 4 dan Misi 5 dimana pada tahap ini,

pembangunan difokuskan pada peningkatan kualitas penataan ruang

dan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan wilayah secara

merata melalui penyediaan sarana prasarana jalan dan jembatan yang

memadai untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi, optimalisasi

sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan ramah lingkungan.

Pembangunan juga difokuskan pada peningkatan kualitas

lingkungan hidup, udara, tanah dan air melalui peningkatan kesadaran

pelaku usaha dalam upaya mencegah dampak pencemaran lingkungan

hidup. Peningkatan dan penyediaan pelayanan irigasi dengan fokus

rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dalam rangka mendukung

peningkatan produksi pertanian.

4. Tahun 2021 “Peningkatan Perekonomian dan Daya Saing Daerah

Menuju Salatiga MANDIRI”

Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk

mendukung pencapaian Misi 6 dan Misi 7 dimana pada tahap ini,

pembangunan difokuskan pada peningkatan kuantitas dan daya saing

UMKM dan koperasi melalui penguatan kapasitas dan ketrampilan

SDM, serta pengembangan kemitraan usaha dengan usaha besar,

kemudahan akses permodalan dan meningkatkan produktivitas,

kualitas dan pemasaran produk, peningkatan kinerja perindustrian dan

perdagangan melalui pengembangan jaringan pemasaran dalam negeri

Page 273: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 33

dan luar negeri.

Pembangunan juga difokuskan pada produktivitas pertanian dan

perikanan, serta ketahanan pangan masyarakat melalui fasilitasi

sarana produksi, revitalisasi penyuluhan dan pemberdayaan kelompok

tani dan kelompok ternak. Peningkatan produksi perikanan melalui

fasilitasi sarana produksi perikanan, penguatan kapasitas dan

keterampilan teknis Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara

Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).

Pembangunan juga difokuskan pada pengelolaan potensi daerah

yang mendorong pada peningkatan kerjasama antar daerah dan antar

pelaku investasi dalam memperluas kesempatan kerja di Kota Salatiga.

Mendorong perluasan kesempatan kerja daerah melalui penciptaan

iklim usaha yang kondusif, menciptakan kepastian hukum dan kualitas

pelayanan serta penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar.

Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana investasi,

penyediaan tenaga kerja yang terampil dan melakukan pengembangan

sistem informasi investasi dan tenaga kerja berbasis teknologi

informasi.

5. Tahun 2022 “Integrasi Pembangunan Menuju Salatiga HATI

BERIMAN yang SMART”

Merupakan tema pembangunan yang menjadi Ultimate Goal dari

penyelenggaraan pembangunan di tahun akhir perencanaan

pembangunan di Kota Salatiga. Pembangunan difokuskan pada

optimalisasi dan sinergitas lintas sektor dalam pencapaian sembilan

misi pembangunan di Kota Salatiga. Keberhasilan pembangunan

ditandai dengan pencapaian indikator makro pembanguan daerah.

Selengkapnya arah kebijakan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

tersaji pada tabel berikut:

Page 274: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 34

Tabel 6.7.

Arah Kebijakan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

Kebijakan “Perwujudan Pelayanan

Publik dan Good

Governance sebagai Pondasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Menuju Salatiga BERMARTABAT,

TERTIB DAN AMAN”

“Perwujudan Sumber Daya Manusia yang Handal

Menuju Salatiga SEHAT”

“Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan

Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga

BERSIH DAN INDAH”

“Peningkatan

Perekonomian dan Daya Saing Daerah Menuju

Salatiga MANDIRI”

“Integrasi

Pembangunan Menuju Salatiga

HATI BERIMAN yang SMART”

Prioritas Pembangunan

a. Peningkatan pelayanan publik

melalui penyediaan

sarana dan prasarana pelayanan publik

yang baik dan berkualitas serta

melalui pengembangan dan

penguatan Sistem Inovasi Daerah

(SIDa).

b. Penyediaan informasi publik dengan

penerapan teknologi informasi berbasis

website dan aplikasi. Peningkatan kualitas

e-goverment melalui

peningkatan kapasitas aparatur

dan partisipasi

a. Peningkatan kualitas sekolah terutama pada

penyediaan dan

perbaikan sarana dan prasarana penunjang

pembelajaran pada PAUD, dikdas dan

pendidikan non formal. b. Peningkatan peran dan

komptensi guru terutama kompetensi

paedagogi guru PAUD,

SD dan SMP. c. Peningkatan peran orang

tua akan pentingnya pendidikan terutama

pada pendidikan karakter.

d. Pengembangan

kurikulum muatan lokal terutama untuk

menunjang pendidikan

a. Peningkatan kemantapan jalan

dengan fokus pada

jalan dan jembatan dengan kondisi rusak

berat. b. Peningkatan kualitas

perencanaan dan penataan ruang

perkotaan dengan prioritas pada

penataan kawasan

strategis perkotaan. c. Peningkatan kinerja

pelayanan sarana drainase dan

pengairan fokus rehabilitasi jaringan

drainase dan

pengairan yang rusak. d. Peningkatan

pengawasan dan

a. Penguatan kapasitas dan ketrampilan pelaku

UMKM dan lembaga

koperasi terutama kemampuan dalam

mengakses permodalan dan meningkatkan

produktivitas, kualitas dan pemasaran produk.

b. Peningkatan fasilitasi kemudahan penyediaan

bahan baku,

penggunaan teknologi produksi dan

peningkatkan kualitas produk diprioritaskan

para produk-produk unggulan Kota Salatiga.

c. Peningkatan fasilitasi

pengembangan jaringan pemasaran produk-

produk unggulan Kota

a. Pemantapan dan pemerataan

pendidikan dan

kesehatan yang berdaya saing guna

mewujudkan sumber daya

manusis yang berkualitas.

b. Pemantapan dan pemerataan

infrastruktur

terutama mengarah pada penyelesaian

penataan wajah kota dan

penyediaan transportasi massal

yang terintegrasi.

c. Pengembangan usaha ekonomi

kerakyatan

Page 275: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 35

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

masyarakat dalam penggunaaan

pelayanan e-government.

c. Peningkatan sistem

pengawasan internal, pengelolaan

keuangan dan aset daerah yang optimal

yang didukung dengan perencanaan

dan evaluasi yang sinergitas dan

berkualitas.

d. Peningkatan kapasitas aparatur

perencana serta peningkatan kualitas

pelaporan dan evaluasi

pembangunan

daerah. e. Peningkatan

kenyamanan dan kemanan wilayah

dengan prioritas pada penegakan regulasi

daerah dan peningkatan upaya

preventif.

f. Peningkatan kualitas pendidikan dengan

karakter. e. Peningkatan kesadaran

masyarakat akan pelestarian budaya dan

kesenian dengan budaya

dan seni khas Salatiga. f. Peningkatan aktivitas

kesenian dan budaya dengan fokus pada

kesenian tradisional dan budaya lokal.

g. Pembangunan lapangan olahraga, Sport Center

dan bumi perkemahan.

h. Meningkatkan kelangsungan hidup di

1000 hari pertama pasca kelahiran baik pada ibu

dan bayi, peningkatan kualitas layanan di

tingkat pertama.

i. Penurunan gizi buruk difokuskan pada

penanganan gizi buruk, stunting balita dan gizi

lebih. j. Penurunan angka

kesakitan di fokuskan pada penemuan penyakit

menular (TB, HIV AIDS),

pengendalian lingkungan dan perilaku hidup

pengendalian pencemaran/

perusakan lingkungan hidup dengan fokus

pada pada sentra-

sentra industri dan kawasan

permukiman. e. Peningkatan

pelayanan perhubungan dengan

prioritas pada perbaikan sarana dan

prasarana

transportasi. f. Penataan kawasan

kumuh perkotaan yang difokuskan pada

peningkatan pengetahuan

lingkungan sehat bagi

masyarakat, perbaikan

infrastruktur sanitasi, air bersih, drainase,

persampahan yang didukung berbagai

program sinergitas dari Pemerintah

Provinsi maupun

Pemerintah Pusat. g. Penyediaan sarana

Salatiga dan penyediaan sarana

perdagangan yang sesuai standar.

d. Peningkatan

diversifikasi produk wisata dengan fokus

pada pengembangan destinasi wajah kota,

dan penyelenggaraan atraksi wisata berbasis

seni budaya daerah. e. Peningkatan fasilitasi

sarana produksi,

revitalisasi penyuluhan dan pemberdayaan

kelompok tani dan kelompok ternak

dengan prioritas pada sentra-sentra produksi

pertanian/perkebunan

dan peternakan. f. Peningkatan fasilitasi

sarana produksi perikanan, penguatan

kapasitas dan keterampilan kelompok

pembudidaya dan pembenih ikan dengan

fokus pada sentra-

sentra usaha perikanan.

terutama UMKM, industri kecil dan

menengah serta penataan pasar.

d. Pemantapan

program-program penanggulangan

kemiskinan. e. Pemerataan

kualitas pelayanan publik pada

seluruh unit pelayanan publik

pemerintah.

f. Perwujudan tata kelola

pemerintahan yang transparan dan

akuntabel. g. Pengembangan

Smart City di

berbagai jenis pelayanan.

Page 276: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 36

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

prioritas pada peningkatan sarana

pendidikan, peningkatan kualitas

pendidik dan tenaga

kependidikan. g. Peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

h. Peningkatan ketersediaan sarana

dan prasarana infrastrukur

mencakup jalan,

jembatan, drainase dan sarana

transportasi, sanitasi dan air bersih, serta

ruang terbuka hijau. i. Peningkatan daya

saing perekonomian

daerah dengan fokus pada peningkatan

kinerja di sektor perdagangan, industri

dan usaha kecil menengah.

j. Peningkatan penanggulangan

kemiskinan.

sehat. k. Mengendalikan

pertumbuhan penduduk dengan fokus

meningkatkan jumlah

peserta KB baru, peningkatan partisipasi

KB pria. l. Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan

perlindungan anak. m. Peningkatan partisipasi

stakeholder dalam

pencapaian kesejahteraan sosial

dengan memperhatikan kemampuan PMKS

untuk makin mandiri, serta sinergitas lembaga

pengelola PMKS.

n. Akserelasi pemenuhan hak-hak anak dengan

prioritas pada anak-anak korban kekerasan

termasuk TPPO, difabel dan anak-anak rentan.

o. Penguatan pengarusutamaan

gender dengan fokus

pada peningkatan kualitas hidup dan peran

sanitasi dan air bersih difokuskan bagi

masyarakat berpenghasilan

rendah dan keluarga

baru. k. Peningkatan kualitas

pelayanan pendidikan dan kesehatan.

l. Pengembangan usaha perekonomian rakyat

dengan fokus pada penataan pasar,

pembinaan UMKM,

dan pengembangan investasi.

h. Optimalisasi penanggulangan

kemiskinan.

g. Peningkatan konsumsi pangan yang beragam,

bergizi, seimbang dan aman dengan fokus

pada pemanfaatan

pekarangan untuk penyediaan pangan

alternatif dan diversifikasi produk

pangan. h. Peningkatan fasilitasi

penyediaan stimulan dana pembangunan

guna mendorong

partisipasi masyarakat dengan fokus pada

pembangunan tingkat kelurahan.

i. Menetapkan regulasi yang memberikan

berbagai kemudahan

penanaman modal, optimalisasi instansi

perijinan terpadu dalam percepatan pelayanan

perijinan, meningkatkan daya

dukung sarana dan prasarana investasi.

j. Penyediaan tenaga

kerja yang terampil dan melakukan

Page 277: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 37

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

perempuan di berbagai bidang pembangunan.

p. Peningkatan pemenuhan pangan bagi masyarakat

yang beragam, bergizi

seimbang dan aman dalam rangka

meningkatkan konsumsi energi dan protein

masyarakat. q. Peningkatan kualitas

pelayanan publik. r. Peningkatan infrastrukur

dasar dan penunjang.

s. Peningkatan kinerja perekonomian daerah

penanggulangan kemiskinan.

pengembangan sistem informasi investasi dan

tenaga kerja berbasis teknologi informasi.

k. Peningkatan kualitas

pelayanan publik sesuai dengan standar.

i. Optimalisasi program penanggulangan

kemiskinan. l. Peningkatan kualitas

infrastruktur dasar dan penunjang.

Page 278: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 38

6.7. Program Pembangunan Daerah

Program pembangunan daerah Kota Salatiga tahun 2017-2022

merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan

dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Program pembangunan

daerah merupakan pernyataan program unggulan kepala daerah Kota

Salatiga yang berisi program prioritas yang bersifat strategis. Program

unggulan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga selama periode

tahun 2017-2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.8. Program Unggulan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga

Tahun 2017-2022

No. Program Unggulan OPD Program Nomenklatur

A Pemberdayaan Kelembagaan ditingkat Kelurahan

1 Program Guyub RW BKD, BAPELITBANGDA

dan Bag. Tapem

Program Peningkatan

Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

2 Kenaikan insentif

RT/RW

Bag. Tapem dan

Kecamatan

(kategori belanja

langsung)

3 Insentif bagi Modin dan Pencatat Nikah

DISDUKCAPIL dan Bag. Kesra

(kategori belanja tidak langsung)

B Peningkatan Sarana dan Prasaran Olahraga, Seni, Budaya dan Pendidikan

1 Pembangunan lapangan olahraga di

tiap kecamatan

DISPORA, DPU PR, DPM PTSP dan

Kecamatan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Olahraga

2 Pagelaran seni DISBUDPAR dan

Kecamatan

Program Pengelolaan

Keragaman Budaya

3 Penataan lokasi zona

pendidikan

DISDIK, DPU PR dan

DLH

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan, Program Sarana dan

Prasarana Aparatur, Program Ruang Terbuka

Hijau

4 Insentif Wiyata

Bhakti

DISDIK Program Penyediaan

Administrasi Teknis dan Keamanan

C Penataan Wajah Kota

1 Penataan wilayah

jalan Jenderal

Sudirman

DPU PR , DISHUB,

DISDAG, DLH, DINKOP

UKM, SATPOL PP, BAPELITBANGDA dan

Bag. Hukum

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan,

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur, Program Penataan RTH

Page 279: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 39

No. Program Unggulan OPD Program Nomenklatur

2 Pembangunan rest

area pada exit tol Tingkir (dilengkapi

gardu pandang, taman, toilet,

foodcourt yang memiliki daya tarik)

DPU PR, DLH, DISHUB,

DISBUDPAR, DINKOP UKM,

BAPELITBANGDA, BKD dan Kecamatan

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan, Program Penataan RTH

3 Penataan kompleks perkantoran

Sukowati

DPU PR Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

4 Pembangunan tugu pahlawan

DLH, DISDAG dan SATPOL PP

Program Penataan RTH

5 Penataan Bunderan

Tamansari (Tugu Jam)

DPU PR, DLH dan

DISHUB

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan, Program Penataan RTH

6 Pembangunan taman kota

DLH dan BAPELITBANGDA

Program Pengelolaan RTH

7 Pembangunan gedung serba guna

di JLS

DPU PR, BKD, DPM PTSP, DLH dan

DISHUB

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

8 Penataan kota

menuju kota layak anak dan lansia

DPU PR, DLH, DP3A,

DISHUB dan DINSOS

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan

9 Pembangunan

fasilitas umum

(rusunawa)

DINAS PKP Program Pengendalian

Perumahan dan Kawasan

Permukiman

10 Penghijauan DLH, DINAS PKP dan Bag. Tapem

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber

Daya Alam, Program

Pengadaan Tanah

D Peningkatan Kualitas Layanan Melalui Integrasi layanan E-Government

1 Pengembangan

website untuk kelurahan

DISKOMINFO, BK

DIKLATDA, Kecamatan dan Bag. Humas

Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media Massa

2 Pengembangan website untuk UKM

DISKOMINFO, DINKOP UKM, DISDAG dan

BAPELITBANGDA

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi

dan Media Massa

Program pembangunan yang berfokus pada pencapaian sasaran Visi dan

Misi Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dijabarkan pada setiap misi

sebagai berikut:

A. Program Pembangunan Misi Pertama

Dalam rangka perwujudan misi pertama yaitu “Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung

tinggi nilai-nilai budaya”, maka program unggulan yang mendukung misi ini

difokuskan adalah:

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

3. Program Pendidikan Non Formal.

Page 280: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 40

4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.

7. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.

8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.

B. Program Pembangunan Misi Kedua

Dalam rangka perwujudan misi kedua yaitu “Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana”, maka program

unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:

1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.

2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

6. Program Keluarga Berencana.

7. Program Kesehatan Reproduksi Remaja.

8. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling.

C. Program Pembangunan Misi Ketiga

Dalam rangka perwujudan misi ketiga yaitu “Meningkatkan

ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah”, maka program unggulan

yang mendukung misi ini difokuskan pada:

1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan.

3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

4. Program Pendidikan Politik Masyarakat.

D. Program Pembangunan Misi Keempat

Dalam rangka perwujudan misi keempat yaitu “Meningkatkan kualitas

penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan lingkungan”,

maka program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:

1. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

2. Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong.

3. Program Perencanaan Tata Ruang.

4. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

5. Program pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya.

Page 281: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 41

6. Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Sampah.

7. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup.

8. Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam.

9. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

10. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

11. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

LLAJ.

12. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

E. Program Pembangunan Misi Kelima

Dalam rangka perwujudan misi kelima yaitu “Meningkatkan kualitas

pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota”, maka

program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:

1. Program Pengembangan Perumahan.

2. Program Lingkungan Sehat Perumahan.

3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan.

F. Program Pembangunan Misi Keenam

Dalam rangka perwujudan misi keenam yaitu “Mengembangkan

ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan

Mikro”, maka program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:

1. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil dan Menegah.

2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil

dan Menengah.

3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

4. Program pengembangan industri Kecil Dan menengah.

5. Program peningkatan Kapasitas dan penggunaan Iptek Dalam Sistem

Produksi.

6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

7. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial.

8. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.

9. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

10. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.

11. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.

12. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

13. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

14. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

Page 282: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 42

15. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

16. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan.

17. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat.

G. Program Pembangunan Misi Ketujuh

Dalam rangka perwujudan misi ketujuh yaitu “Meningkatkan

kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan memperluas

akses lapangan pekerjaan”, maka program unggulan yang mendukung misi

ini difokuskan pada:

1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

2. Program peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja.

3. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.

H. Program Pembangunan Misi Kedelapan

Dalam rangka perwujudan misi kedelapan yaitu “Meningkatkan

kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak”, maka

program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:

1. Program Penanganan Fakir Miskin.

2. Program Pemberdayaan Sosial.

3. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial.

4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.

5. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial.

6. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma.

7. Program Pembinaan Anak Terlantar.

8. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah.

9. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) dan PMKS Lainnya.

10. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan).

11. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

dan Anak.

12. Program Keserasian kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan.

13. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan.

14. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan

Anak.

Page 283: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 43

I. Program Pembangunan Misi Kesembilan

Dalam rangka perwujudan misi kesembilan yaitu “Meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang

baik (good governance)”, maka program unggulan yang mendukung misi ini

difokuskan pada:

1. Program Penataan Administrasi Kependudukan.

2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH.

3. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan.

4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah.

5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

7. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS.

8. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.

9. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan

Informasi.

10. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa.

11. Program Peningkatan Tata Laksana Komunikasi dan Informasi.

Selengkapnya kebijakan dan program pembangunan daerah Kota

Salatiga tahun 2017-2022 yang diselaraskan dengan sasaran dan

indikatornya tersaji dalam tabel berikut:

Page 284: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 44

Tabel 6.9.

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2022)

OPD

Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Meningkatkan

penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas dan

merata bagi

seluruh masyarakat

Meningkatnya

akses dan kualitas

pendidikan dasar dan pendidikan

non formal bagi

masyarakat

Meningkatkan akses

dan kualitas

pelayanan pendidikan dasar

dan pendidikan non

formal melalui peningkatan

kondusifitas sekolah,

peningkatan peran dan kompetensi

guru, peningkatan

aktivitas orang tua dalam pendidikan

anak dan

optimalisasi peran

pemerintah serta swasta

Peningkatan

kualitas sekolah

terutama pada penyediaan dan

perbaikan sarana

dan prasarana penunjang

pembelajaran

pada PAUD, Dikdas dan

Pendidikan Non

Formal. Peningkatan peran

dan komptensi

guru terutama

Kompetensi paedagogi Guru

PAUD, SD dan

SMP. Peningkatan peran

Orang tua akan

pentingnya pendidikan

terutama pada

pedidikan karakter.

Pengembangan

kurikulum

muatan lokal

Program

Pendidikan Anak

Usia Dini

APK Pendidikan

Anak Usia Dini

(PAUD)

% 54,23 64,23 Disdik

Persentase Ruang Kelas Dalam

Kondisi Baik

TK/RA

% 89,61 93 Disdik

Persentase

Penduduk Usia 4-6 Tahun yang

bersekolah di

TK/RA

% 64,22 86 Disdik

Persentase TK/RA

yang terakreditasi

% 93,87 95,5 Disdik

Program Wajib

Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun

Angka Partisipasi

Kasar (APK) SD/MI/SDLB/Pak

et A

% 118,46 100 Disdik

Angka Partisipasi

Murni (APM)

SD/MI/SDLB/Paket A

% 102,17 100 Disdik

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMP/MTs/SMPLB/ Paket B

% 123,01 100 Disdik

APM SMP/MTs/SMPLB

/ Paket B

% 88,62 100 Disdik

Page 285: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 45

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

terutama untuk

menunjang

pendidikan karakter.

Angka Putus

Sekolah SD/MI

% 0,01 0 Disdik

Persentase angka

mengulang tingkat

SD/MI

% 2,34 1,95 Disdik

Angka Putus Sekolah SMP/MTs

% 0,24 0,12 Disdik

Persentase angka mengulang tingkat

SMP/MTs

% 0,42 0,3 Disdik

Persentase Ruang

Kelas Dalam

Kondisi Baik SD/MI

% 85,52 92,51 Disdik

Persentase Runag Kelas Dalam

Kondisi Baik

SMP/MTs

% 92,67 92,79 Disdik

Program Pendidikan Non

Formal

Persentase lembaga pelatihan

dan kursus yang

terakreditasi

% 35,29 58 Disdik

Persentase pusat

kegiatan dan belajar masyarakat

(PKBM) yang

terakreditasi

% 22,22 100 Disdik

Program

Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

Persentase guru

layak mengajar TK/RA

% 70,09 76,5 Disdik

Persentase guru layak mengajar

SD/ MI

% 89,79 97,5 Disdik

Page 286: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 46

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

Persentase guru

layak mengajar

SMP/ MTs

% 92,14 95,5 Disdik

Program

Manajemen Pelayanan

Pendidikan

Ketersediaan data

informasi pendidikan

% 100 100 Disdik

Meningkatkan

apresiasi pada seni

dan karya budaya serta melestarikan

warisan budaya

Kota Salatiga

Meningkatnya

aktivitas seni dan

gelar karya budaya dan kelestarian

warisan budaya

Kota Salatiga

Meningkatkan

aktivitas seni dan

gelar karya budaya dan kelestarian

warisan budaya kota

salatiga melalui penyadaran

masyarakat akan

pelestarian warisan budaya dan kesenian

di Kota Salatiga,

Peningkatan

kesadaran

masyarakat akan pelestarian budaya

dan kesenian

dengan budaya dan seni khas

Salatiga.

Peningkatan aktivitas kesenian

dan budaya

dengan fokus pada kesenian

tradisional dan

budaya lokal.

Program

Pengelolaan

Kekayaan Budaya

Jumlah

penyelenggaraan

festival seni dan budaya

Event 15 19 Disbudpar

Persentase cagar

budaya yang

dilestarikan

% 9,4 10,2 Disbudpar

Meningkatkan

prestasi pemuda dan olahraga

Meningkatnya

prestasi pemuda dan olahraga

Meningkatkan

sarana dan prasarana lapangan

olahraga, Sport Center dan bumi

perkemahan

Pembangunan

lapangan olahraga, Sport Center dan

bumi perkemahan

Peningkatan

sarana dan prasarana

olahraga

Persentase

Kecamatan memiliki stadion

yang representatif

% 0 100 Dispora

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

Meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat dan

pengendalian

pertumbuhan

Meningkatnya

angka keselamatan ibu

dan anak

Menurunkan

kematian ibu dan anak melalui

peningkatan

pelayanan kesehatan

Meningkatkan

kelangsungan hidup di 1000 hari

pertama pasca

kelahiran baik

Program

Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan

Anak

Cakupan

pelayanan kesehatan ibu

hamil

% 93,3 100 Dinkes

Page 287: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 47

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

penduduk

ibu dan anak di

pelayanan kesehatan

tingkat pertama dan rujukan,

peningkatan perilaku

dan kepedulian masyarakat terkait

keselamatan ibu

melahirkan,

penurunan penyakit tidak menular pada

ibu hamil

pada ibu dan bayi,

peningkatan

kualitas layanan di tingkat pertama

Cakupan

pelayanan

kesehatan ibu bersalin

% 99,9 100 Dinkes

Cakupan

pelayanan

kesehatan ibu

nifas

% 98,07 100 Dinkes

Program Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan Anak

Balita

Cakupan pelayanan

kesehatan bayi

baru lahir

% 96,11 100 Dinkes

Cakupan

pelayanan kesehatan balita

% 90,9 100 Dinkes

Menurunkan gizi buruk melalui

gerakan masyarakat

hidup sehat, peningkatan sarana

pelayanan gizi

masyarakat, pemberian dan

perawatan pada

kasus gizi buruk, peningkatan

cakupan bayi dengan

ASI eksklusif

Penurunan gizi buruk difokuskan

pada penanganan

gizi buruk, stunting balita dan gizi lebih

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Persentase ibu hamil Kekurangan

Energi Kronis

(KEK)

% 5,36 1,5 Dinkes

Persentase bayi

usia kurang dari 6 bulan yang

mendapat ASI

eksklusif

% 59,39 75 Dinkes

Persentase kasus stunting di

Salatiga

% 20,1 10 Dinkes

Menurunnya

penyakit menular dan tidak menular

Penurunan penyakit

menular melalui peningkatan kualitas

lingkungan sehat,

Penurunan angka

kesakitan di fokuskan pada

penemuan penyakit

Program

Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular

Sucses Rate TB

Kota Salatiga

% 77,88 85 Dinkes

Page 288: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 48

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

perilaku hidup

bersih dan sehat,

peningkatan penjakauan

penemuan kasus

penyakit menular, dan tidak menular,

peningatan kualitas

pelayanan kesehatan

dalam penanganan penyakit

menular (TB, HIV

AIDS), pengendalian

lingkungan dan perilaku hidup

sehat.

CNR (CaseNotification

Rate) TB per

100.000 penduduk

/100.000 pddk

95,54 126 Dinkes

Annual ParasiteIncident

per 1.000

penduduk

/1000 pddk

<1 <1 Dinkes

Incident Rate DBD

per 100.000 penduduk

/100.00

0 pddk

44,01 <15 Dinkes

Angka Penemuan Pneumonia Balita

% 47,67 53 Dinkes

AcuteParalysis Rate usia < 15

tahun per 100.000

penduduk

kasus 2 2 Dinkes

Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Ketersediaan Perda Kawasan Tanpa

Rokok

% 100 100 Dinkes

Cakupan Desa

Siaga Strata

Mandiri

% 56,52 82,61 Dinkes

Cakupan PHBS

tatanan rumah tangga strata

paripurna

% 86,17 92 Dinkes

Cakupan PHBS

tatanan tempat

umum sehat

% 77 83 Dinkes

Terkendalinya pertumbuhan

penduduk

Mengendalikan pertumbuhan

penduduk dengan

Mengendalikan pertumbuhan

penduduk dengan

Program Keluarga Berencana

Rasio akseptor KB baru

% 101 120 Disdalduk KB

Cakupan peserta % 79,28 79,55 Disdalduk

Page 289: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 49

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

meningkatkan

kesadaran

masyarakat dalam penggunaan alat

kontrasepsi ntuk

mengatur kehamilan,

meningkatkan

kesadaran yang baik

pada remaja tentang kesehatan

reproduksi,

peningkatan layanan keluarga berencana

fokus meningkatkan

jumlah peserta KB

baru, peningkatan partisipasi KB pria

KB aktif KB

Rasio Pembantu Pembina Keluarga

Berencana Desa

(PPKBD)

kelurahan/PPKB

D

1:1,74 1:2 Disdalduk KB

Program Kesehatan

Reproduksi

Remaja

Angka kelahiran remaja

(perempuan usia

15-19 thn) per

1000 perempuan usia 15-19 thn

% 1,87 1,74 Disdalduk KB

Angka pemakaian

kontrasepsi/CPR

bagi perempuan

menikah usia 15-49

% 77,5 77,95 Disdalduk

KB

Program Pengembangan

Pusat Pelayanan

Informasi dan Konseling KRR

Cakupan perkawinan usia

dibawah 21 tahun

% 25 10 Disdalduk KB

Misi 3: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Menciptakan

tatanan kehidupan masyarakat yang

tentram, tertib dan

aman guna menunjang

efektifitas

pembangunan

Meningkatkannya

ketenteraman, ketertiban umum,

perlindungan

masyarakat serta wilayah yang

kondusif

Menciptakan kondisi

yang aman, tertib, dan tentram

ditengah

masyarakat, melalui langkah-langkah

penegakan aturan,

penertiban, pengawasan,

pemantauan untuk

pencegahan gangguan, potensi

konflik serta

Peningkatan

kenyamanan dan kemanan wilayah

dengan prioritas

pada penegakan regulasi daerah, dan

peningkatan upaya

preventif

Program

Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan

Lingkungan

Cakupan

penegakan Peraturan Daerah

dan Peraturan

Kepala Daerah

% 63 100 Satpol PP

Program Pemberdayaan

Masyarakat

Untuk Menjaga

Ketertiban dan Keamanan

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per

10.000 penduduk Orang/1

0.000 pendudu

k

8 11 Satpol PP

Cakupan petugas Orang/1 67 79 Satpol PP

Page 290: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 50

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

pemberantasan

penyakit masyarakat

yang meresahkan secara intens dan

berkelanjutan,

didukung penguatan koordinasi dengan

seluruh mitra terkait

Perlindungan

Masyarakat

(Linmas) di kota

0.000

penddk

Program

kemitraan pengembangan

wawasan

kebangsaan

Persentase

pemahaman masyarakat

terhadap wawasan

kebangsaan

% 12,70 13,30 Bakesban

gpol

Program

Pendidikan Politik

Masyarakat

Persentase tingkat

partisipasi pemilih dalam pemilu

(PILKADA, PILEG,

PILPRES)

% 84,04 85,00 Bakesban

gpol

Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan lingkungan

Meningkatkan

kualitas penataan ruang dan

infrastruktur

dalam mendukung pertumbuhan

wilayah secara

merata

Meningkatnya

kualitas sarana prasarana jalan

dan jembatan yang

memadai untuk kenyamanan dan

kelancaran

transportasi

Meningkatkan

kualitas dan kuantitas jalan dan

jembatan melalui

pembangunan dan rehabilitasi jalan dan

jembatan

Peningkatan

kemantapan jalan dengan fokus pada

jalan dan jembatan

dengan kondisi rusak berat

Program

Rehabilitasi/ Pemeliharaan

Jalan dan

Jembatan

Persentase jalan

kondisi baik

% 87,85 97,75 DPU PR

Persentase

jembatan kondisi baik

% 85 97,75 DPU PR

Program Pembangunan

Saluran

Drainase/ Gorong-gorong

Drainase dalam kondisi baik/

pembuangan

aliran air tidak tersumbat

% 15,60 100 DPU PR

Meningkatnya kualitas

penataaan ruang

dan pengendalian pemanfaatan

ruang

Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan

penataan ruang melalui revisi

dokumen RTRW,

penataan kawasan strategis perkotaaan,

penataan wajah kota

Peningkatan kualitas

perencanaan dan

penataan ruang perkotaan dengan

prioritas pada

penataan kawasan strategis perkotaan

Program Perencanaan Tata

Ruang

Tersedianya dokumen Rencana

Tata Bangunan

dan Lingkungan

dok 1 6 DPU PR

Program

Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

Persentase

bangunan gedung ber-IMB

% - 40 DPU PR

Page 291: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 51

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

dan pembangunan

landmark kota

Meningkatkan

kualitas sarana

dan prasarana drainase,

pengairan dan

saluran pembuangan

limbah

Meningkatnya

kuantitas dan

fungsi sarana prasarana

darinase dan

pengairan serta pembuanga air

limbah

Meningkatkan

kuanititas dan

kualitas prasaran drainase dan

pengairan melalui

pembangunan jaringan drainase,

rehabilitasi secara

intensif, pengelolaan sarana prasarana

pengairan dan

peningkatan peran

masyarakat

Peningkatan kinerja

pelayanan sarana

drainase dan pengairan fokus

rehabilitasi jaringan

drainase dan pengairan yang

rusak

Program

Pengembangan

dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan

Jaringan Pengairan

Lainnya

Persentase luasan

irigasi dalam

kondisi baik

% 82,00 100 DPU PR

Program

Pengembangan Kinerja

Pengolahan

Sampah

Persentase

penanganan sampah

% 63,00 75,00 DLH

Persentase pengangkutan

sampah

% 63,00 75,00 DLH

Meningkatkan

kualitas lingkungan hidup

agar mendukung

Meningkatnya

kualitas lingkungan hidup

Meningkatkan

kesadaran pelaku usaha dalam upaya

mencegah dampak

pencemaran

lingkungan hidup melalui koordinasi,

sosialisasi dan

pengawasan secara intensif, serta

pemantauan status

mutu air, udara dan tanah.

Peningkatan

pengawasan dan pengendalian

pencemaran/

perusakan

lingkungan hidup dengan fokus pada

pada sentra-sentra

industri dan kawasan

permukiman

Program

Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan

Lingkungan

Hidup

Pemantauan

status mutu air

% 80 100 DLH

Cakupan

pengawasan terhadap

pelaksanaan

AMDAL

% 100,00 100,00 DLH

Cakupan

pengawasan terhadap

pelaksanaan

UKL/UPL

% 80,00 100,00 DLH

Program

Perlindungan Konservasi

Sumber Daya

Alam

Jumlah

penghargaan lingkungan hidup

tingkat Kota

penghargaan 2 2 DLH

Persentase % 100,00 100,00 DLH

Page 292: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 52

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

pertanian

penerima

penghargaan tingkat kota yang

difasilitasi untuk

penghargaan tingkat Provinsi

Program Pengelolaan

Ruang Terbuka

Hijau (RTH)

Persentase ruang terbuka hijau

% 15,90 17,5 DLH

Penyediaan dan

optimalisasi sarana

trasnportasi

massal yang berkualitas dan

ramah lingkungan

Meningkatkan

kualitas pengelolaan transportasi melalui

peningkatan sarana

dan prasarana perhubungan,

penataan trayek,

peningkatan kualitas pelayanan angkutan

umum,

pengembangan

sistem management dan rekayasa lalu

lintas serta

pengembangan angkutan massal

Peningkatan

pelayanan perhubungan

dengan prioritas

pada perbaikan sarana dan

prasarana

transportasi

Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Ketersediaan

rambu-rambu lalu lintas

% 95,00 100,00 Dishub

Persentase sarana dan prasarana

perhubungan

dalam kondisi baik

% 95,00 100,00 Dishub

Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan

Prasarana dan

Fasilitas LLAJ

Persentase fasilitas perlengkapan jalan

dalam kondisi baik

% 95,00 100,00 Dishub

Program Peningkatan

Pelayanan

Angkutan

Persentase ketersediaan

angkutan kota

% 95,00 100,00 Dishub

Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota

Mewujudkan

sarana dan

prasarana perumahan,

permukiman dan

sanitasi perkotaan

Meningkatnya

pemerataan

sarana prasarana permukiman, serta

sanitasi dan air

bersih sebagai

Menurunkan

kawasan kumuh

perkotaan melalui penyadaran dan

peningkatan

kemampuan

Penataan kawasan

kumuh perkotaan

yang difokuskan pada peningkatan

pengetahuan

lingkungan sehat

Program

Lingkungan

Sehat Perumahan

Proprosi rumah

tangga dengan

akses sanitasi layak

% 79,0 100,0 DPKP

Proporsi rumah

tangga dengan

% 94,16 100,0 DPKP

Page 293: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 53

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

yang merata bagi

masyarakat dalam

rangka peningkatan

kualitas hidup.

kebutuhan dasar

masyarakat

masyarakat dalam

mengelola

lingkungan, membangun

keterpaduan progam

bidang lingkungan hidup, kesehatan,

pemberdayaan

ekonomi dan

infrastruktur publik. Meningkatkan

ketersediaan sarana

sanitasi dan air bersih.

bagi masyarakat,

perbaikan

infrastruktur sanitasi, air

bersih, drainase,

persampahan yang didukung berbagai

program sinergitas

dari Pemerintah

Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

Penyediaan sarana

sanitasi dan air bersih difokuskan

bagi masyarakat

berpenghasilan rendah dan

keluarga baru.

akses air bersih

Program Pemberdayaan

Komunitas

Perumahan

Cakupan layanan rumah layak huni

yang terjangkau

% 16,3 83,38 DPKP

Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi dan

pendapatan perkapita

penduduk

Meningkatnya

kuantitas dan

daya saing UMKM,

koperasi dan Industri

Meningkatkan

kuantitas dan daya

saing UMKM dan

Koperasi melalui penguatan

kapasitas dan

ketrampilan SDM, serta pengembangan

kemitraan usaha

dengan usaha besar.

Meningkatkan

kuantitas dan daya saing industri

melalui fasilitasi

Penguatan

kapasitas dan

ketrampilan

pelaku UMKM dan lembaga Koperasi

terutama

kemampuan dalam mengakses

permodalan dan

meningkatkan produktivitas,

kualitas dan

pemasaran produk.

Peningkatan

Program

Pengembangan

Kewirausahaan

dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil dan

Menegah

Persentase UMKM

yang telah

mengikuti

pameran promosi produk

% 0,82 5,93 Dinkop

UKM

Program Pengembangan

Sistem

Pendukung Bagi

Usaha Mikro Kecil dan

Menengah

Persentase usaha mikro dan kecil

yang dibina

% 39,56 69,86 Dinkop UKM

Persentase

koperasi aktif

% 66,00 85,00 Dinkop

UKM

Program Persentase % 5,19 23,70 Dinkop

Page 294: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 54

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

kemudahan

penyediaan bahan

baku, penggunaan teknologi produksi

dan peningkatan

kualitas produk.

fasilitasi

kemudahan

penyediaan bahan baku, penggunaan

teknologi produksi

dan peningkatkan kualitas produk

diprioritaskan

para produk-

produk unggulan Kota Salatiga.

Peningkatan

Kualitas

Kelembagaan Koperasi

koperasi simpan

pinjam yang

memiliki izin

UKM

Persentase

KSP/USP koperasi sehat

% 5,66 8,53 Dinkop

UKM

Program

Pengembangan

Industri Kecil dan

Menengah

Pertumbuhan IKM % 0,20 0,30 Disperina

ker

Kontribusi sektor

Industri terhadap

PDRB

% 29,52 30,00 Disperina

ker

Persentase

industri kecil dan menengah

% 1,00 2,00 Disperina

ker

Program Peningkatan

Kapasitas dan

Penggunaan Iptek Dalam Sistem

Produksi

Cakupan kelompok IKM yang dibina

% 1,00 1,20 Disperinaker

Cakupan kelompok

IKM yang

mendapatkan bantuan

% 0,8 1 Disperina

ker

Program Peningkatan

Kemampuan

Teknologi Industri

Persentase IKM yang telah

memenuhi standar

kelayakan produksi

% 7,00 9,00 Disperinaker

Program Pengembangan

Sentra-sentra

Industri Potensial

Persentase IKM memiliki izin

usaha industri

kecil melalui sertifikasi Halal

% 4,00 3,00 Disperinaker

Meningkatnya kinerja

perdagangan

Meningkatkan kinerja perdagangan

melalui

pengembangan

Peningkatan fasilitasi

pengembangan

jaringan pemasaran

Program Peningkatan

Efisiensi

Perdagangan

Persentase kelompok

pedagang (formal

dan informal) yang

% 46,00 92,00 Disdag

Page 295: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 55

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

jaringan pemasaran

dalam negeri dan

luar negeri

produk-produk

unggulan Kota

Salatiga dan penyediaan sarana

perdagangan yang

sesuai standar

Dalam Negeri

dibina

Persentase pasar tradisional yang

memenuhi standar

% 50,00 87,00 Disdag

Persentase ijin

usaha perdagangan yang

diterbitkan

% 80,00 100,00 Disdag

Program

Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor

Perkembangan

nilai ekspor

Rp. 287.588.6

18,24,-

305.277.9

28,78,-

Disdag

Perkembangan

nilai impor

Rp. 117.158.8

51,31,-

103.784.2

43,90,-

Disdag

Meningkatnya

kunjungan wisata

pada berbagai destinasi unggulan

Meningkatkan

kunjungan wisata

melalui diversifikasi produk wisata yang

mencakup destinasi

dan atraksi wisata

Peningkatan

diversifikasi produk

wisata dengan fokus pada

pengembangan

destinasi wajah kota, dan

penyelenggaraan

atraksi wisata berbasis seni

budaya daerah

Program

Pengembangan

Pemasaran Pariiwisata

Jumlah kunjungan

wisata

Orang 120.000 160.000 Disbudpar

Program Pengembangan

Destinasi

Pariwisata

Persentase obyek wisata unggulan

yang dikelola

Pemkot yang

memiliki sarana prasarana

memadai

% 50,00 100,00 Disbudpar

Meningkatnya

produktivitas pertanian dan

perikanan, serta

ketahanan pangan

masyarakat

Meningkatkan

produktivitas pertanian/perkebun

an dan peternakan

melalui fasilitasi

sarana produksi, revitalisasi

penyuluhan dan

pemberdayaan

Peningkatan

fasilitasi sarana produksi,

revitalisasi

penyuluhan dan

pemberdayaan kelompok tani dan

kelompok ternak

dengan prioritas

Program

Peningkatan Kesejahteraan

Petani

Cakupan bina

kelompok tani

Distan

- Pemula % 27,21 23,38

- Lanjut % 48.30 48,70

- Madya % 24,49 25,32

- Utama % 0 2,60

Program Peningkatan

Produksi

Produktivitas pertanian tanaman

pangan

Distan

Page 296: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 56

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

kelompok tani dan

kelompok ternak.

Peningkatan produksi perikanan

melalui fasilitasi

sarana produksi perikanan,

penguatan

kapasitas dan

keterampilan teknis Cara Budidaya Ikan

yang Baik (CBIB)

dan Cara Pembenihan Ikan

yang Baik (CPIB).

Meningkatkan pola pangan harapan

dengan mendorong

masyarakat untuk mengkonsumsi

pangan yang

beragam, bergizi,

seimbang dan aman.

pada sentra-sentra

produksi

pertanian/perkebunan dan

peternakan.

Peningkatan fasilitasi sarana

produksi

perikanan,

penguatan kapasitas dan

keterampilan

Kelompok Pembudidaya dan

Pembenih Ikan

dengan fokus pada sentra-sentra

usaha perikanan.

Peningkatan konsumsi pangan

yang beragam,

bergizi, seimbang

dan aman dengan fokus pada

pemanfaatan

pekarangan untuk penyediaan

pangan alternatif,

dan diversifikasi produk pangan.

Pertanian/

Perkebunan

- Padi Ton / Ha 6,38 6,73

- Jagung Ton / Ha 1,51 5,36

Program Peningkatan

Produksi Hasil

Peternakan

Produksi Daging kg 912.435 1.018.530 Distan

Program

Pengembangan Budidaya

Perikanan

Produksi

perikanan budidaya

ton 677,1 1.000 Distan

Rata-rata pendapatan

pembudidaya ikan

Ribu rupiah /

bulan

800 2.500 Distan

Program

Pengembangan

Sistem Penyuluhan

Perikanan

Cakupan bina

kelompok

pembudidaya ikan

% 100 100 Distan

Persentase kelompok

pembudidaya ikan

yang telah menerapkan Cara

Budidaya Ikan

yang Baik (CBIB)

% 19,67 53,33 Distan

Produksi Benih

Usaha Pembenihan Rakyat (UPR)

ekor 8.315.000 16.000.00

0

Distan

Meningkatnya keberdayaan

masyarakat dalam

pembangunan

Meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan

Peningkatan fasilitasi penyediaan

stimulan dana

pembangunan guna

Program Peningkatan

Keberdayaan

Masyarakat

Persentase Kelurahan

berpatisipasi

dalam TMMD

% 82,61 100,00 DP3A

Page 297: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 57

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

wilayah melalui

fasilitasi penyediaan

stimulan dana pembangunan

mendorong

partisipasi

masyarakat dengan fokus pada

pembangunan

tingkat Kelurahan

Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan

Mewujudkan

pengelolaan

potensi daerah yang mendorong

pada peningkatan

kerjasama antar daerah dan antar

pelaku investasi

dalam memperluas kesempatan kerja

di Kota Salatiga

Meningkatnya

realisasi investasi

Peningkatan realisasi

investasi dalam

mendorong perluasan

kesempatan kerja

daerah melalui penciptaan iklim

usaha yang

kondusif, menciptakan

kepastian hukum

dan kualitas pelayanan

Menetapkan

regulasi yang

memberikan berbagai

kemudahan

penanaman modal, optimalisasi

instansi perijinan

terpadu dalam percepatan

pelayanan perijinan,

meningkatkan daya dukung sarana dan

prasarana investasi

Program

Peningkatan

Iklim Investasi dan Realisasi

Investasi

Jumlah investor

berskala nasional

(PMDN/PMA)

investor 131 177 DPMPTSP

Jumlah nilai investasi berskala

nasional (PMA)

Milyar Rupiah

245,249 314,749 DPMPTSP

Jumlah nilai

investasi berskala

nasional (PMDN)

Milyar

Rupiah

153,678 166,578 DPMPTSP

Meningkatnya

penyerapan tenaga

kerja daerah

Meningkatkan

serapan tenaga kerja

melalui penyediaan tenaga kerja sesuai

kebutuhan pasar

Penyediaan tenaga

kerja yang terampil

dan melakukan pengembangan

sistem informasi

investasi dan tenaga kerja berbasis

teknologi

informasi

Program

Peningkatan

Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja

Besaran tenaga

kerja yang

mendapatkan pelatihan

orang 100,00 100,00 Disperina

ker

Program

Peningkatan

Kesempatan Kerja

Persentase

lembaga

penempatan tenaga kerja

swasta (LPTKS)

memiliki izin

% 6,00 15,00 Disperina

ker

Persentase pencari

kerja yang

% 34,80 36,20 Disperina

ker

Page 298: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 58

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

ditempatkan

Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.

Meningkatkan ketahanan sosial

masyarakat dalam

mencegah dan menangani

masalah

kesejahteraan

sosial

Meningkatnya kualitas

penanganan PMKS

Memberdayakan masyarakat agar

mandiri

menyelesaikan masalah-masalah

sosial yang timbul

dilingkungannya,

mengembangkan usaha kesejahteraan

sosial, memperkuat

jaringan lembaga serta memperkuat

kapasitas PSKS dan

TKSK dalam membangun

kesejahteraan PMKS

Peningkatan partisipasi

stakeholder dalam

pencapaian kesejahteraan sosial

dengan

memperhatikan

kemampuan PMKS untuk makin

mandiri, serta

sinergitas lembaga pengelola PMKS

Program Penanganan

Fakir Miskin

Persentase pelaksanaan

pemberian

bantuan sembako, bantuan pangan

non tunai dan PKH

bagi fakir miskin

% 32,00 95,00 Dinsos

Program

Pemberdayaan Sosial

Persentase

penerbitan izin pengumpulan

sumbangan dalam

daerah kota

% 0,00 13,00 Dinsos

Program

Perlindungan dan Jaminan Sosial

Persentase (%)

verifikasi dan validasi Penerima

Bantuan Iur (PBI)

jaminan kesehatan

% 30,00 88,00 Dinsos

Program

Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan

Sosial

Persentase LK3

yang dibentuk dan dibina

% 10,00 31,00 Dinsos

Persentase PSKA,PSM,KT, dan

dunia usaha/CSR

yang dibentuk dan dibina

% 18,00 53,00 Dinsos

Persentase wahana

kesejahteraan

sosial berbasis

masyarakat (WKSBM) yang

menyediakan

sarana prasarana

% 21,00 62,00 Dinsos

Page 299: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 59

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

pelayanan

kesejahteraan

sosial

Program

Pembinaan Eks Penyandang

Penyakit Sosial

Persentase eks

penyandang penyakit sosial

(eks. narapida,

PSK, narkoba dan penyakit nosial

lainnya) yang telah

terbina

% 28,00 83,00 Dinsos

Program

Pembinaan Para Penyandang

Cacat dan

Trauma

Persentase

penyandang cacat fisik dan mental,

serta lanjut usia

tidak potensial yang telah

menerima jaminan

sosial

% 8,00 25,00 Dinsos

Persentase jumlah

penyandang masalah disabilitas

yang telah

memperoleh bantuan/penanga

nan

% 23,00 69,00 Dinsos

Program

Pembinaan Anak

Terlantar

Persentase anak

terlantar yang di

tangani

% 17,00 52,00 Dinsos

Program

Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan

Daerah

Persentase panti

sosial skala kota yang menyediakan

sarana prasarana

pelayanan

% 30,00 88,00 Dinsos

Page 300: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 60

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

kesejahteraan

sosial

Persentase

cakupan layanan

reintegrasi sosial bagi perempuan

dan anak korban

kekerasan

% 7,00 21,00 Dinsos

Persentase

cakupan layanan rehabilitasi sosial

yang diberikan

oleh petugas rehabilitasi sosial

terlatih bagi

perempuan dan anak korban

kekerasan di

dalam unit pelayanan terpadu

% 26,00 77,00 Dinsos

Persentase ketersediaan

fasilitas pelayanan

rehabilitasi sosial terhadap

kebutuhan

% 0,00 100,00 Dinsos

Program

Pemberdayaan

Fakir Miskin, Komunitas Adat

Terpencil (KAT),

dan PMKS Lainnya

Persentase PMKS

skala kota yang

menerima program pemberdayaan

sosial melalui

Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

atau kelompok

% 3,4 11 Dinsos

Page 301: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 61

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

sosial ekonomi

sejenis lainnya

Persentase PMKS

skala kota yang

memperoleh pemenuhan

kebutuhan dasar

% 24 73 Dinsos

Meningkatnya

konsumsi pangan

beragam, bergizi seimbang dan

aman

Meningkatkan

ketahanan pangan di

daerah melalui peningkatan

keanekaragaman

pangan, penyediaan lumbung pangan,

inovasi pangan lokal

dan pengawasan terhadap

ketersediaan pangan

di daerah

Peningkatan

pemenuhan pangan

bagi masyarakat yang beragam,

bergizi seimbang,

dan aman dalam rangka

meningkatkan

konsumsi energi dan protein

masyarakat

Program

Peningkatan

Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perke

bunan)

Ketersediaan

energi per kapita

Kkal /

kapita

2.439 2.500 Dinas

Pangan

Ketersediaan

protein per kapita

Gram/ka

pita

106,19 110 Dinas

Pangan

Penguatan

cadangan pangan

% 0 100 Dinas

Pangan

Penanganan

rumah tangga rawan pangan

KK 0 260 Dinas

Pangan

Ketersediaan

pangan utama

(beras)

Ton/tah

un

0 21.198 Dinas

Pangan

Persentase pangan

segar aman

% 86,67 100 Dinas

Pangan

Ketersedian

informasi pasokan, harga,

dan akses pangan

% 0 95 Dinas

Pangan

Meningkatkan

perlindungan, pemenuhan hak-

hak anak dan

pencapaian

kesetaraan dan keadilan gender

Meningkatnya

cakupan hak-hak anak, kesetaraan

dan keberdayaan

perempuan

Pemenuhan hak-hak

anak melalui pencegahan,

pelayanan,

pemberdayaan,

sinkronisasi program dan kegiatan

maintreaming PUHA,

penguatan

Akserelasi

pemenuhan hak-hak anak dengan

prioritas pada anak-

anak korban

kekerasan termasuk TPPO, difabel dan

anak-anak rentan

Program

Peningkatan Kualitas Hidup

dan Perlindungan

Perempuan dan

Anak

Cakupan

perempuan dan anak korban

kekerasan yang

mendapat

penanganan sesuai standar

% 100 100 DP3A

Page 302: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 62

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

kelembagaan dan

mendorong gerakan

perlindungan bagi anak

Percepatan pelaksanaan

pengarusutamaan

gender melalui PPRG, peningkatan

pendapatan

perempuan, peningkatan jumlah

perempuan di

legislatif dan

pencegahan, pelayanan serta

pemberdayaan

perempuan rentan

Penguatanpengarusutamaan gender

dengan fokus pada

peningkatan kualitas hidup dan

peran perempuan di

berbagai bidang pembangunan

Rasio Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (KDRT)

% 0,05 0,05 DP3A

Program

Keserasian

Kebijakan Peningkatan

Kualitas Anak

dan Perempuan

Score capaian KLA score 0 680 DP3A

Jumlah Perangkat

Daerah yang

memiliki sistem data gender dan

anak

jumlah 0 1 DP3A

Program

Peningkatan

Peran Serta dan Kesetaraan

Gender dalam

Pembangunan

Persentase

perempuan yang

menjadi anggota legislatif

% 28 32 DP3A

Sumbangan perempuan dalam

pendapatan kerja

% 41,34 41,89 DP3A

Program

Penguatan

Kelembagaan Pengarusutamaa

n Gender dan

Anak

Persentase

kelembagaan

forum anak tingkat Kota, Kecamatan,

Kelurahan

% 14,29 32,14 DP3A

Persentase

kelembagaan PUG aktif

% 7,40 18,18 DP3A

Persentase perangkat daerah

yang

melaksanakan PPRG

% 84,62 95,00 DP3A

jumlah Pusat jumlah 0 1 DP3A

Page 303: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 63

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

Pembelajaran

Keluarga (Puspaga)

yang terbentuk

Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)

Meningkatkan

pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

Pemerintah Daerah

dalam menunjang kualitas pelayanan

publik dan tata

kelola pemerintahan

Meningkatnya

kepuasan masyarakat atas

pelayanan publik

pada unit-unit

pelayanan publik.

Meningkatnya

keterbukaan informasi publik

dan penerapan

teknologi informasi dalam

penyelenggaraan

pemerintahan. Meningkatnya

profesionalisme

dan kompetensi

sumberdaya Aparatur Sipil

Negara (ASN).

Meningkatnya partisipasi dan

akuntabilitas

kinerja birokrasi pemerintah.

Peningkatan

pelayanan publik melalui penyediaan

sarana dan

prasarana

pelayanan publik yang baik dan

berkualitas.

Penyediaan informasi publik

dengan penerapan

teknologi informasi berbasis website

dan aplikasi.

Peningkatan kualitas e-goverment

melalui peningkatan

kapasitas aparatur

dan partisipasi masyarakat dalam

penggunaaan

pelayanan e-government.

Peningkatan sistem

pengawasan internal,

pengelolaan

keuangan dan asset

daerah yang optimal yang didukung

Pelayanan publik

yang berkualitas dengan focus pada

peningkatan

standar pelayanan

(SP, SPP dan SOP) layanan public

serta kualitas

sumber daya manusia yang

melayani langsung

masyarakat. Optimalisasi

website dan

inovasi aplikasi layanan yang

efektif, fefisien, up

to date serta dekat

dengan masyarakat.

Penyediaan system

dan infrastruktur e-Gov yang

mutahir dan

terintegrasi. Peningkatan

penerapan open government dengan fokus pada

pelaporan kinerja

Program

Penataan Administrasi

Kependudukan

Persentase

cakupan akta kelahiran

% 92,00 95,00 Disdukcapil

Persentase cakupan

penduduk ber-KTP

% 95,00 100,00 Disdukcapil

Persentase

cakupan

pencatatan sipil akta perkawinan

(non muslim)

% 90,00 100,00 Disdukcapil

Program

Peningkatan

Sistem Pengawasan

Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

Meningkatnya level

Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

Level 58,25 70 Inspektorat

Rasio temuan BPK

RI yang

ditindaklanjuti

% 71,40 87,00 Inspektorat

Persentase Laporan Hasil

Pemeriksaan yang

terbit tepat waktu

% 75,00 95,00 Inspektorat

Program

Peningkatan Profesionalisme

Tenaga

Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan

Meningkatnya level

kapabilitas Inspektorat

Level 1 3 Inspektorat

Tingkat Maturiti SPIP

level 2,34 3 Inspektorat

Page 304: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 64

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

dengan

perencanaan dan

evaluasi yang sinergitas dan

berkualitas.

Peningkatan kapasitas aparatur

perencana serta

peningkatan

kualitas pelaporan dan evaluasi

pembangunan

daerah.

instansi

pemerintah secara

terbuka. Pengembangan

sistem

peningkatan kompetensi APIP.

Meningkatkan

kualitas

perencanaan dengan focus pada

optimalisasi

sistem informasi perencanaan

pembangunan

daerah. Peningkaan

ketersediaan data

pendukung perencanaan

pembangunan,

utamanya pada

indikator kunci pembangunan

daerah.

Program

Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Peningkatan PAD % 16,30 10 BKD

Opini BPK terhadap Laporan

Keuangan Daerah

kategori WTP WTP BKD

Program

Perencanaan

Pembangunan Daerah

Persentase usulan

masyarakat yang

diakomodir

% 40 41 Bapelitbangda

Program Peningkatan

Kapasitas Iptek

Sistem Produksi

Persentase terfasilitasinya

inovasi/temuan

% 20 25 Bapelitbangda

Program

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur

Persentase peserta

yang mengikuti diklat

kepemimpinan

% 4,27 5,68 BK

Diklatda

Persentase peserta

yang mengikuti diklat teknis dan

fungsional

% 10,06 14,26 BK

Diklatda

Program

Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

Persentase PNS

yang melanjutkan

pendidikan sesuai dengan NSPK

(Norma, Standart,

Prosedur dan Kriteria)

% 1,45 2,26 BK

Diklatda

Persentase PNS struktural yang

mengikuti kegiatan

assesment

% 68,26 29,95 BK Diklatda

Persentase

penyelesaian

% 100 100 BK

Diklatda

Page 305: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 65

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi Akhir

(2022)

OPD

mutasi dan

pensiun

Persentase kasus

pelanggaran

disiplin ASN dalam satu tahun yang

terselesaikan

% 100 100 BK

Diklatda

Program

Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan

Media Masa

Prosentase sekolah

dasar dalam

penggunaan internet sahat dan

aman

% 0 100 Diskominfo

Persentase website

OPD aktif

% 0 100 Diskominfo

Program

Fasilitasi Peningkatan SDM

Bidang

Komunikasi dan Informasi

Prosentase relawan

TIK dalam pemanfaatan TIK

% 0 100 Diskominfo

Cakupan pengembangan

dan pemberdayaan

kelompok informasi

masyarakat

% 0 100 Diskominfo

Program

Kerjasama

Informasi Dengan Mass Media

Sistem penyediaan

layanan informasi

% 0 100 Diskominfo

Program

Peningkatan Tata

Laksana

Komunikasi dan Informasi

Rasio pengaduan

informasi publik

yang tertangani

% 0 100 Diskominfo

Badan publik

menyediakan informasi publik

% 0 100 Diskominfo

Page 306: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII -1

BAB VII

KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN

PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Kerangka pendanaan pembangunan dan program perangkat daerah

dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022

berdasarkan masing-masing urusan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Program berdasarkan masing-masing urusan selanjutnya

akan dijabarkan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah. Perincian program

dan indikator kinerja program beserta kerangka pendanaan dikelompokkan

berdasarkan urusan pemerintahan sebagai berikut:

Page 307: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

Urusan Pemerintahan Wajib

Pelayanan Dasar

Urusan Pendidikan

Dinas Pendidikan

Program Pendidikan Anak Usia Dini 4,788,097,000 5,460,490,000 4,914,506,159 5,288,243,422 5,697,822,425 6,146,928,067 32,296,087,073 Dinas Pendidikan

APK Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

% 54.23 54.23 56.23 58.23 60.23 62.23 64.23 64.23

Persentase Ruang Kelas Dalam

Kondisi Baik PAUD

% 89.61 89.72 89.83 89.94 91 92 93 93

Prosentase penduduk usia 4 - 6

tahun yang bersekolah di TK /

RA

% 64.22 65 68 71 75 80 86 86

Prosentase TK / RA yang

terakreditasi

% 93.87 94 94.05 95 95.05 96 96.5 96.5

Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun

50,391,428,000 61,185,423,000 55,067,610,809 59,255,380,143 63,844,760,319 68,877,041,054 100 358,621,643,325 Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD/MI/Paket A

% 118.46 100 100 100 100 100 100 100

Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI/Paket A

% 102.17 100 100 100 100 100 100 100

Angka Partisipasi Kasar (APK)

SMP/MTs/ Paket B

% 123.01 100 100 100 100 100 100 100

Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/ Paket B

% 88.62 91.5 94.5 97.5 100 100 100 100

Angka Putus Sekolah SD/MI % 0.01 0 0 0 0 0 0 0

Persentase angka mengulang

tingkat SD/ MI

% 2.34 2.34 2.25 2.15 2.05 2 1.95 1.95

Angka Putus Sekolah

SMP/MTs

% 0.24 0.22 0.2 0.18 0.16 0.14 0.12 0.12

Prosentase angka mengulang

tingkat SMP/ MTs

% 0.42 0.35 0.34 0.33 0.32 0.31 0.3 0.3

Persentase Ruang Kelas Dalam

Kondisi Baik SD/MI

% 85.52 85.76 86 89.5 91.77 91.48 92.51 92.51

Persentase Ruang Kelas Dalam

Kondisi Baik SMP/MTs

% 92.67 92.69 92.71 92.73 92.75 92.77 92.79 92.79

Program Pendidikan Non Formal 3,693,103,000 7,268,487,000 6,541,725,033 7,039,208,673 7,584,401,442 8,182,208,326 40,309,133,473 Dinas Pendidikan

Prosentase penduduk melek

huruf

% 99.04 99.08 99.09 99.1 99.11 99.12 99.13 99.13

Prosentase lembaga pelatihan

dan kursus yang terakreditasi

% 35.29 39.5 42 45 48 53 58 58

Prosentase pusat kegiatan dan

belajar masyarakat (PKBM)

yang terakreditasi

% 22.22 40 60 80 100 100 100 100

Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

880,193,000 1,007,433,000 906,701,721 975,654,371 1,051,219,641 1,134,077,378 5,955,279,112 Dinas Pendidikan

Prosentase guru layak

mengajar PAUD

% 70.09 74.12 74.5 75 75.5 76 76.5 76.5

Prosentase guru layak

mengajar SD / MI

% 89.79 91 92 93 94 95 96 96

Prosentase guru layak

mengajar SMP / MTs

% 92.14 93 93.5 94 94.5 95 95.5 95.5

Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan

44,356,000 2,341,300,000 2,107,197,938 2,267,445,655 2,443,061,272 2,635,624,767 11,838,985,632 Dinas Pendidikan

Ketersediaan data informasi

Pendidikan

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase penyusunan

kebijakan kurikulum berbasis

potensi dan karakteristik

daerah (muatan lokal) yang

dilaksanakan berdasarkan

rekomendasi

% 0 50 60 70 80 90 100 100

Pogram Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

Bulan 12 12 30,000,000 12 24,000,000 12 21,600,286 12 23,242,940 12 25,043,126 12 27,017,039 12 150,903,392 Dinas Pendidikan

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 470,368,000 12 607,545,000 12 546,797,750 12 588,380,502 12 633,951,079 12 683,919,467 12 3,530,961,798 Dinas Pendidikan

Tabel 7.1

Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kota Salatiga Tahun 2017-2022

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 2

Page 308: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Peningkatan Sarana dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 470,368,000 12 607,545,000 12 546,797,750 12 588,380,502 12 633,951,079 12 683,919,467 12 3,530,961,798 Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 455,000,000 12 0 12 - 12 - 12 - 12 - 12 455,000,000 Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Bulan 12 12 55,109,000 12 230,400,000 12 207,362,749 12 223,132,225 12 240,414,008 12 259,363,578 12 1,215,781,561 Dinas Pendidikan

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,968,000 12 35,000,000 12 31,500,418 12 33,895,954 12 36,521,225 12 39,399,849 12 190,285,446 Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

12 12 331,439,000 12 33,000,000 0 29,700,394 0 31,959,043 0 34,434,298 0 37,148,429 0 497,681,164 Dinas Pendidikan

Urusan Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Keselamatan

Ibu Melahirkan dan Anak

660,722,000 650,000,000 585,007,756 629,496,295 678,251,325 731,711,484 3,935,188,861 Dinas Kesehatan

Cakupan pelayanan kesehatan

ibu hamil

% 93.3 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan kesehatan

ibu bersalin

% 99.9 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan kesehatan

Ibu Nifas

% 98.07 100 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Anak Balita

99,901,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 603,665,132 Dinas Kesehatan

Cakupan pelayanan kesehatan

bayi baru lahir

% 96.11 100 100 100 100 100 100 100

AKABA per 1.000 /1000 KH 16.09 12.5 12.5 11.5 11.5 11 11 11

Cakupan pelayanan kesehatan

balita

% 90.9 100 100 100 100 100 100 100

Program Pengadaan, Peningkatan

dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas

Pembantu

3,324,774,000 4,500,000,000 4,050,053,697 4,358,051,274 4,695,586,095 5,065,694,892 25,994,159,958 Dinas Kesehatan

Persentase Puskesmas memiliki

sarana prasarana sesuai

standar

% 67 70 75 80 85 90 95 95

Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

- -

Persentase Puskesmas

Terakreditasi strata Utama

% 16.6 16.6 16.6 33.3 33.3 33.3 66.6 66.6

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

11,778,992,000 10,354,712,000 9,319,364,360 10,028,081,294 10,804,764,818 11,656,402,596 63,942,317,068 Dinas Kesehatan

Persentase fasilitas pelayanan

kesehatan dasar dengan

tingkat kepuasan masyarakat

baik

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase ibu hamil

Kekurangan Energi Kronis

(KEK)

% 5,36 6 5 4 3 2 1.5 1,5

Persentase bayi usia kurang

dari 6 bulan yang mendapat

ASI Eksklusif

% 59,39 60 63 65 68 70 75 75

Persentase kasus stunting di

Salatiga

% 20,1 20 18 16 14 12 10 10

Persentase remaja putri yang

mendapat Tablet Tambah

Darah (TTD)

% 29,98 30 33 35 38 40 45 45

Proporsi penduduk yang

terinfeksi HIV lanjut yang

memiliki akses pada obat-

obatan anti retroviral

% 86 87 88 89 90 91 92 92

Prevalensi Hipertensi penduduk

usia > 18 tahun

% 4,22 3.75 3.23 2.73 2.24 1.74 1.25 1.25

Setiap penderita hipertensi

mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar;

% 100 100 100 100 100 100 100 100

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 3

Page 309: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Setiap penderita Diabetes

Melitus mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai

standar;

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Prevalensi Diabetis Mellitus

penduduk usia > 15 th

% 1,43 1.2 1.15 1 0.96 0.9 0.8 0.8

Setiap orang dengan gangguan

jiwa (ODGJ) mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai

standar;

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Setiap warga negara Indonesia

usia 15 s.d. 59 tahun

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar;

% tad 100 100 100 100 100 100 100

Setiap anak pada usia

pendidikan dasar mendapatkan

skrining kesehatan sesuai

standar;

% 98.83 100 100 100 100 100 100 100

cakupan pelayanan kesehatan

remaja

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan Pelayanan Kesehatan

Lansia

% 70.47 100 100 100 100 100 100 100

Persentase rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

% 86.08 87 88 89 90 91 92 92

Persentase Desa Kelurahan

yang melaksanakan STBM

% 78.26 100 100 100 100 100 100 100

Persentase TTU yang memenuhi

syarat kesehatan

% 88.44 89 90 91 92 93 94 94

Persentase TPM yang

memenuhi syarat kesehatan

% 80.32 85 86 87 88 89 90 90

*Proporsi jamaah haji Kota

Salatiga yang mendapat

pemeriksaaan dan pembinaan

kesehatan sesuai standar

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

Dinas Kesehatan

Persentase rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

% 89 90 91 92 92

Persentase Desa Kelurahan

yang melaksanakan STBM

% 100 100 100 100 100

Persentase TTU yang memenuhi

syarat kesehatan

% 91 92 93 94 94

Persentase TPM yang

memenuhi syarat kesehatan

% 87 88 89 90 90

Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Lansia

Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan Kesehatan

Lansia

% 100 100 100 100 100

Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak

Menular

Dinas Kesehatan

Prevalensi Hipertensi penduduk

usia > 18 tahun

% 2.73 2.24 1.74 1.25 1.25

Setiap penderita hipertensi

mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar;

% 100 100 100 100 100

Setiap penderita Diabetes

Melitus mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai

standar;

% 100 100 100 100 100

Prevalensi Diabetis Mellitus

penduduk usia > 15 th

% 1 0.96 0.9 0.8 0,8

Setiap orang dengan gangguan

jiwa (ODGJ) mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai

standar;

% 100 100 100 100 100

Setiap warga negara Indonesia

usia 15 s.d. 59 tahun

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar;

% 100 100 100 100 100

Program Kemitraan Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

8,133,128,000 10,126,000,000 9,113,520,831 9,806,583,822 10,566,112,177 11,398,939,216 59,144,284,046 Dinas Kesehatan

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 4

Page 310: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase cakupan

kepesertaan JKN

% 77.88 80 85 90 95 100 100 100

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

553,119,000 479,000,000 431,105,716 463,890,347 499,819,053 539,215,078 2,966,149,194 Dinas Kesehatan

Sucses Rate TB Kota Salatiga % 77.88 80 81 82 83 84 85 85

CNR (Case Notification Rate) TB

per 100.000 penduduk

/100.000

pddk

95.54 120 122 123 124 125 126 126

Annual Parasite Incident per

1.000 penduduk

/1000

pddk

<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1

Incident Rate DBD per 100.000

penduduk

/100.000

pddk

44.01 <20 <19 <18 <17 <16 <15 <15

Angka Penemuan Pneumonia

Balita

% 47.67 48 49 50 51 52 53 53

Acute Paralysis Rate usia < 15

tahun per 100.000 penduduk

kasus 2 2 2 2 2 2 2 2

Tertanganinya KLB/Bencana 1

x 24 jam

% 100 100 100 100 100 100 100

Proporsi penduduk yang

terinfeksi HIV lanjut yang

memiliki akses pada obat-

obatan anti retroviral

% 86 87 88 89 90 91 92 92

*Proporsi jamaah haji Kota

Salatiga yang mendapat

pemeriksaaan dan pembinaan

kesehatan sesuai standar

% 100 100 100 100 100 100 100

Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan

3,665,134,000 5,077,000,000 4,569,360,582 4,916,850,293 5,297,664,578 5,715,229,548 29,241,239,001 Dinas Kesehatan

Ketersediaan Perda Kawasan

Tanpa Rokok

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan kesehatan

kerja UKK formal

% 80 82 84 86 88 90 92 92

Cakupan Desa Siaga Strata

Mandiri

% 56.52 60.86 65.22 69.56 73.91 78.26 82.61 82.61

Cakupan PHBS tatanan rumah

tangga strata paripurna

% 86.17 87 88 89 90 91 92 92

Cakupan PHBS tatanan

institusi pendidikan strata

paripurna

% 81 82 83 84 85 86 87 87

Cakupan PHBS tatanan

institusi kesehatan sehat

% 84 86.7 89.4 92 95 98 100 100

Cakupan PHBS tatanan tempat

kerja sehat

% 65 67 69 71 73 75 77 77

Cakupan PHBS tatanan tempat

umum sehat

% 77 78 79 80 81 82 83 83

cakupan pelayanan kesehatan

remaja

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

2,999,890,000 3,702,500,000 3,332,294,181 3,585,707,743 3,863,423,892 4,167,941,186 21,651,757,002 Dinas Kesehatan

Persentase ketersediaan obat

sesuai kebutuhan pada

puskesmas dan jaringannya

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase apotik yang memiliki

ijin

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Pengawasan Obat dan

Makanan

61,850,000 68,000,000 61,200,811 65,854,997 70,955,523 76,548,278 404,409,610 Dinas Kesehatan

Persentase industri rumah

tangga pangan yang telah

diterbitkan sertifikat produksi

pangan industri rumah tangga

(SPPIRT)

% 46 50 56 66 76 86 96 96

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bln 12 12 1,572,415,000 12 1,770,280,555 12 1,593,273,624 12 1,714,438,539 12 1,847,223,280 12 1,992,822,481 12 10,490,453,479 Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bln 12 12 46,382,904,000 12 1,169,591,029 12 1,052,645,883 12 1,132,697,261 12 1,220,425,638 12 1,316,620,289 12 52,274,884,100 Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Disipilin

Aparatur

Bln 12 12 120,120,000 12 120,120,000 12 108,109,433 12 116,330,915 12 125,340,845 12 135,220,282 12 725,241,476 Dinas Kesehatan

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bln 12 12 23,000,000 12 25,000,000 12 22,500,298 12 24,211,396 12 26,086,589 12 28,142,749 12 148,941,033 Dinas Kesehatan

Program Penataan Peraturan

Perundang-undangan

Bln 12 12 196,713,500 12 40,000,000 0 36,000,477 0 38,738,234 0 41,738,543 0 45,028,399 0 398,219,153 Dinas Kesehatan

RSUD

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 5

Page 311: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Pengadaan, Peningkatan

Sarana Dan Prasarana Rumah

Sakit/ Jiwa/ Rumah Sakit Paru-

Paru

22,235,215,000 25,522,500,000 22,970,554,553 24,717,414,141 26,631,799,134 28,730,932,861 150,808,415,689 RSUD

Persentase peralatan medis

yang memenuhi standar

% 78.24 90.00 8,500,000,000 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 95.00 8,500,000,000

Persentase gedung pelayanan

yang memenuhi standar

% 78.95 67.00 22,235,780,000 75.00 82.00 85.00 88.00 90.00 90.00 22,235,780,000

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

2,000,000,000 1,800,023,865 1,936,911,677 2,086,927,153 2,251,419,952 10,075,282,648 RSUD

Persentase peralatan penunjan

yang memenuhi standar

% 92.86 85.00 0.00 85.00 86.00 87.00 88.00 90.00 90.00

Program Peningkatan Mutu

Layanan Kepada Masyarakat

81,000,000,000 104,713,416,666 144,001,909,237 154,952,934,180 166,954,172,256 180,113,596,152 831,736,028,491 RSUD

Persentase Pemakaian Tempat

Tidur (BOR)%

75.03 75.00 77.00 80.00 82.00 83.00 85.00 85.00

Average Length of Stay (Av LOS)hari

4.31 5.75 5.50 5.25 5.00 4.75 4.50 4.50

Bed Turn Over (BTO) kali 63.68 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 65.00

Turn Over Interval (TOI) hari 1.44 2.25 2.00 1.75 1.50 1.25 1.00 1.00

Net Death Rate (NDR) 0/00 25.60 25.50 25.25 25.00 24.75 24.50 24.25 24.25

Gross Death Rate (GDR) 0/00 40.60 40.50 40.40 40.30 40.20 40.10 40.00 40.00

Akreditasi Rumah Sakit (KARS)pelayanan

16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00

Indek Kepuasan Masyarakat

(IKM)%

78.62 82.00 83.00 84.00 85.00 88.00 90.00 90.00

Urusan Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Program Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong-Gorong

2,442,500,000 6,046,000,000 5,441,472,145 5,855,284,000 7,755,282,788 8,692,864,844 36,233,403,777 DPU PR

Persentase kenaikan panjang

Drainase

% 3.11 1.5 10 10 10 10 10 51.50

Program Pembangunan

Turap/Talud/Bronjong

5,095,255,000 2,470,000,000 2,223,029,474 2,392,085,921 2,577,355,034 2,780,503,641 17,538,229,070 DPU PR

Panjang sungai berturap meter 1,500 1,700 1,300 2,400 2,400 2,400 2,400

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan

1,500,000,000 3,400,000,000 3,060,040,571 3,292,749,851 3,547,776,160 3,827,413,918 18,627,980,501 DPU PR

Persentase jalan kondisi baik % 87.85 90 92 94 95 96 97.75 97.75

Program Pembangunan Jalan dan

Jembatan

147,750,251,562 16,723,541,665 60,822,657,672 68,230,501,091 75,119,073,313 84,040,001,882 452,686,027,184 DPU PR

Panjang jalan dan jembatan

yang terbangun dan meningkat

kapasitas maupun

konstruksinya

m2 6,500 2,000 8,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Program Pembangunan Sistem

Informasi/ database Jalan

675,000,000 300,000,000 270,003,580 290,536,752 313,039,073 337,712,993 2,186,292,397 DPU PR

Tersedianya data base jalan

dan jembatan

dok 3 3 3 3 3 3 3 3

Program Perencanaan Jalan dan

Jembatan

800,000,000 800,000,000 720,009,546 774,764,671 834,770,861 900,567,981 4,830,113,059 DPU PR

Tersedianya dokumen

perencana1n jalan dan

jembatan

dok 10 10 10 10 10 10 10

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kebinamargaan

55,000,000 41,500,000 37,350,495 40,190,917 43,303,738 46,716,964 264,062,115 DPU PR

Persentase peralatan

kebinamargaan dalam kondisi

baik

% 90 90 90 90 90 90 90 90

Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa

dan Jaringan Pengairan Lainnya

6,844,000,000 8,616,000,000 7,754,502,812 8,344,215,506 8,990,482,176 9,699,117,153 50,248,317,647 DPU PR

Rasio jaringan irigasi m/ ha 39 39 39 39 39 39 39 39

Program Penyediaan dan

Pengelolaan Air Baku

4,394,390,000 2,040,500,000 1,836,474,349 1,976,134,139 2,129,187,428 2,297,011,206 14,673,697,121 DPU PR

Persentase Pemenuhan air

baku

% 77.00 81.00 85.00 89.00 93.00 95.00 97.00 100.00

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

5,631,100,000 9,895,000,000 8,905,618,074 9,582,870,523 10,325,072,090 11,138,900,212 55,478,560,900 DPU PR

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 6

Page 312: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase rumah tangga

dengan akses air bersih

% 94.16 95.25 96.34 97.43 98.52 99.61 100.00 100.00

Persentase rumah tangga

dengan akses air sanitasi layak

% 77.15 79.25 81.36 83.46 85.56 87.66 89.77 89.77

Program Rehabilitasi /

Pemeliharaan Saluran Drainase /

Gorong - Gorong

1,505,700,000 1,529,375,000 1,376,455,750 1,481,132,148 1,595,847,107 1,721,632,694 9,210,142,700 DPU PR

Persentase Drainase dalam

kondisi baik/ pembuangan

aliran air tidak tersumbat

% 90.87 91 92 94 96 98 100 100

Program Pengawasan Jasa

Konstruksi

39,500,000 75,000,000 67,500,895 72,634,188 78,259,768 84,428,248 417,323,099 DPU PR

Persentase tersedianya 7 (tujuh)

layanan informasi jasa

konstruksi Tingkat Kabupaten

pada Sistem Informasi Pembina

Jasa Konstruksi (SIPJAKI)

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Perencanaan Tata Ruang 300,000,000 291,500,000 262,353,478 282,304,877 304,169,633 328,144,458 1,768,472,446 DPU PR

Tersedianya dokumen Rencana

Tata Bangunan dan

Lingkungan

dok 2 2 2 2 2 2 1 13

Program Pemanfaatan Ruang 280,000,000 625,000,000 562,507,458 605,284,899 652,164,735 703,568,735 3,428,525,827 DPU PR

Persentase rekomedasi

pemanfaatan tata ruang

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

372,000,000 227,000,000 204,302,709 219,839,475 236,866,232 255,536,165 1,515,544,581 DPU PR

Persentase bangunan gedung

ber-IMB

% 32.81 33.26 33.70 34.15 34.60 35.04 35.49 40.00

Program Inspeksi Kondisi Jalan

dan Jemabatan

300,000,000 300,000,000 270,003,580 290,536,752 313,039,073 337,712,993 1,811,292,397 DPU PR

Jumlah dokumen survei kondisi

jalan, kecepatan perjalanan

dan LHR

Dok 1 1 1 1 1 1 1 1

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 503,764,132 DPU PR

Jumlah dokumen peraturan

perundang-undangan PU dan

tata ruang

1 1 1 1 1

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 1,094,468,000 12 681,500,000 12 613,358,132 12 660,002,654 12 711,120,427 12 767,171,349 12 4,527,620,562 DPU PR

Program Peningkatan Sarana dan

prasarana Aparatur

Bulan 12 12 80,826,232,563 12 42,730,000,000 12 38,457,509,886 12 41,382,117,984 12 44,587,198,628 12 48,101,587,272 12 296,084,646,333 DPU PR

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Bulan 12 12 154,802,000 12 95,000,000 12 85,501,134 12 92,003,305 12 99,129,040 12 106,942,448 12 633,377,926 DPU PR

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 86,500,000 12 25,000,000 12 22,500,298 12 24,211,396 12 26,086,589 12 28,142,749 12 212,441,033 DPU PR

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 44,000,000 12 44,000,000 12 39,600,525 12 42,612,057 12 45,912,397 12 49,531,239 12 265,656,218 DPU PR

Program Pengembangan,

Pengelolaan dan Konservasi

Sungai, Danau dan Sumberdaya Air

Lainnya

12 12 425,000,000 12 660,000,000 0 594,007,876 0 639,180,853 0 688,685,961 0 742,968,584 3,749,843,274 DPU PR

Program Pengembangan Dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa

Dan Jaringan Pengairan Lainnya

0 0 6,844,000,000 0 8,616,000,000 0 7,754,502,812 0 8,344,215,506 0 8,990,482,176 0 9,699,117,153 50,248,317,647 DPU PR

Program Pengembangan,

Pengelolaan dan Konservasi

Sungai, Danau dan Sumberdaya Air

Lainnya

0 0 425,000,000 0 660,000,000 0 594,007,876 0 639,180,853 0 688,685,961 0 742,968,584 3,749,843,274 DPU PR

Progran Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

0 0 35,000,000 0 35,000,000 0 31,500,418 0 33,895,954 0 36,521,225 0 39,399,849 211,317,446 DPU PR

Urusan Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 7

Page 313: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Pengendalian,

Pengembangan Kawasan

Permukiman

DINAS PKP

Prosentase kesesuaian

pelaksanaan pembangunan

permukiman dan pemanfaatan

permukiman dengan rencana

kawasan permukiman

% 0 0 0 100 100 100 100 100

Program Pengembangan

Perumahan

9,437,480,000 1,750,000,000 1,575,020,882 1,694,797,718 1,826,061,259 1,969,992,458 18,253,352,317 DINAS PKP

Cakupan lingkungan yang

sehat dan aman yang didukung

dengan PSU

% 50 55 60 65 70 75 80 80

Program Lingkungan Sehat

Perumahan

8,525,000,000 8,286,306,000 7,457,774,278 8,024,921,426 8,646,458,496 9,327,977,328 50,268,437,528 DINAS PKP

Persentase rumah tinggal

bersanitasi

% 79 81 83 85 89 92 100 100

Persentase kawasan kumuh % 13.2 13.92 19.3 24.8 32.46 40.82 47.63 47.63

Program Pemberdayaan Komunitas

Perumahan

8,629,880,000 7,198,786,000 6,478,993,301 6,971,706,333 7,511,670,987 8,103,745,215 44,894,781,836 DINAS PKP

Cakupan ketersediaan rumah

layak huni

% 81 89.29 90.07 90.96 91.84 92.73 93.62 93.62

Cakupan layanan rumah layak

huni terjangkau

% 16.3 26.5 36.71 48.38 60.04 71.71 83.38 83.38

Program Pengelolaan Areal

Pemakaman

904,000,000 525,000,000 472,506,265 508,439,315 547,818,378 590,997,737 3,548,761,695 DINAS PKP

Rasio tempat pemakaman

umum per satuan penduduk

M2 535.18 545.18 555.18 565.18 575.18 585.18 595.18 605.18

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 985,000,000 913,250,000 821,935,898 884,442,295 952,943,111 1,028,054,636 5,585,625,939 DINAS PKP

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 155,000,000 512,500,000 461,256,116 496,333,617 534,775,083 576,926,363 2,736,791,179 DINAS PKP

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 15,000,000 13,500,179 14,526,838 15,651,954 16,885,650 90,564,620 DINAS PKP

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

34,250,000 0 34,250,000 DINAS PKP

Urusan Ketenteraman dan

Ketertiban Umum Serta

Perlindungan Masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja

Program Peningkatan Keamanan

dan Kenyamanan Lingkungan

1,742,784,000 1,579,000,000 1,421,118,842 1,529,191,769 1,647,628,987 1,777,496,052 9,697,219,650 Satpol PP

Cakupan Penegakan Peraturan

Daerah dan Peraturan Kepala

Daerah

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Rasio jumlah Polisi Pamong

Praja per 10.000 penduduk

Orang/

10.000

penduduk

8 8 9 9 10 10 11 11

Persentase Patroli Siaga

Ketertiban Umum

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Pemberdayaan Masyarakat

Untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan

200,000,000 120,000,000 108,001,432 116,214,701 125,215,629 135,085,197 804,516,959 Satpol PP

Cakupan petugas Perlindungan

Masyarakat (Linmas) di

Kabupaten/Kota

Orang/

10.000

penduduk

67.29 75 75 77 77 79 79 79

Program Peningkatan Kesiagaan

dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

298,000,000 382,000,000 343,804,558 369,950,130 398,603,086 430,021,211 2,222,378,986 Satpol PP

Tingkat waktu tanggap

(response time rate) daerah

layanan wilayah kebakaran

% 38.89 70 70 70 70 70 70 70

Cakupan Satuan Petugas

Pemadam Kebakaran

Orang/

10.000

penduduk

1.25 1 1 2 2 2 2 2

Cakupan pelayanan bencana

kebakaran Kabupaten/ Kota

% 75 80 80 80 80 80 80 80

Program Pencegahan Dini dan

Penanggulangan Korban Bencana

Alam

150,000,000 200,000,000 180,002,387 193,691,168 208,692,715 225,141,995 1,157,528,265 Satpol PP

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 8

Page 314: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase sekolah tanggap

bencana

% 0 0 5 10 10 15 15 15

Persentase desa siaga bencana % 0 0 5 10 10 15 15 15

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 2,013,240,000 12 2,065,886,000 12 1,859,322,052 12 2,000,719,359 12 2,155,676,794 12 2,325,588,479 12 12,420,432,684 Satpol PP

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 192,288,000 12 315,600,000 12 284,043,766 12 305,644,663 12 329,317,105 12 355,274,068 12 1,782,167,602 Satpol PP

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 46,500,000 46,500,000 Satpol PP

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 88,564,620 Satpol PP

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Program Peningkatan Keamanan

Dan Kenyamanan Lingkungan

408,150,000 453,500,000 408,155,411 439,194,723 473,210,732 510,509,474 2,692,720,340 Bakesbangpol

Presentase jumlah unjuk rasa

anarkis (tdk dpt dikendalikan)

di Kota Salatiga

% 0 0 0 0 0 0 0 0

Program Pemeliharaan

Kantrantibmas Dan Pencegahan

Tindak Kriminal

38,700,000 43,000,000 38,700,513 41,643,601 44,868,934 48,405,529 255,318,577 Bakesbangpol

Tersusunnya kajian dampak

perekonomian

Dokumen 4 4 4

Program Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

189,000,000 210,000,000 189,002,506 203,375,726 219,127,351 236,399,095 1,246,904,678 Bakesbangpol

Persentase pemahaman

masyarakat terhadap wawasan

kebangsaan

% 12.70 12.80 12.90 13.00 13.10 12.20 13.30 13.30

Program Pendidikan Politik

Masyarakat

1,135,800,000 1,262,000,000 1,135,815,059 1,222,191,268 1,316,851,034 1,420,645,990 7,493,303,351 Bakesbangpol

Persentase Tingkat partisipasi

pemilih dalam Pemilu

(PILKADA, PILEG, PILPRES,)

% 84.04 0.00 70.00 51.00 0.00 0.00 85.00 0.00

Program kemitraan wawasan

kebangsaan

180,000,000 200,000,000 180,002,387 193,691,168 208,692,715 225,141,995 1,187,528,265 Bakesbangpol

Persentase penyusunan

kebijakan penyelenggaraan

kegiatan keagamaan skala kota

berdasarkan rekomendasi

% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Program Peningkatan

Pemberantasan Penyakit

Masyarakat (Pekat)

315,000,000 350,000,000 315,004,176 338,959,544 365,212,252 393,998,492 2,078,174,463 Bakesbangpol

Prevalensi penyalahguna

narkoba

Prevalensi 2.5 2.5 2.5 2.4 2.4 2.3 2.3 2.3

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 169,331,400 12 188,146,000 12 169,333,645 12 182,211,092 12 196,323,498 12 211,797,829 1,117,143,465 Bakesbangpol

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 65,700,000 12 73,000,000 12 65,700,871 12 70,697,276 12 76,172,841 12 82,176,828 433,447,817 Bakesbangpol

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 11,700,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 77,189,337 Bakesbangpol

Urusan Sosial

Dinas Sosial

Program Penanganan Fakir Miskin 135,000,000 150,000,000 135,001,790 145,268,376 156,519,536 168,856,496 890,646,199 Dinsos

Persentase pelaksanaan

pemberian bantuan sembakau,

bantuan pangan non tunai dan

PKH bagi fakir miskin

% 32.00 38.00 46.00 55.00 66.00 79.00 95.00 95

Program Pemberdayaan Sosial 427,500,000 475,000,000 427,505,668 460,016,523 495,645,199 534,712,239 2,820,379,629 Dinsos

Persentase penerbitan izin

pengumpulan sumbangan

dalam daerah kabupaten/kota

% 0.00 3.00 5.00 7.00 9.00 11.00 13.00 13

Program Perlindungan Dan

Jaminan Sosial

369,000,000 410,000,000 369,004,892 397,066,894 427,820,066 461,541,090 88 2,434,432,943 Dinsos

Persentase (%) Verifikasi dan

validasi Penerima Bantuan Iur

(PBI) Jaminan Kesehatan

% 30.00 36.00 43.00 51.00 61.00 74.00 88.00 88

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 9

Page 315: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah

859,500,000 955,000,000 859,511,396 924,875,326 996,507,716 1,075,053,027 5,670,447,464 Dinsos

Persentase penyusunan

kebijakan bidang kesejahteraan

rakyat berdasarkan

rekomendasi

% 60.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80

Persentase penyusunan

kebijakan optimalisasi

pengumpulan dan

pendistribusian zakat

berdasarkan rekomendasi

% 0.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 100

Persentase (%) panti sosial

skala kabupaten yang

menyediakan sarana prasarana

pelayanan kesejahteraan sosial

% 30.00 36.00 43.00 51.00 61.00 74.00 88.00 88

Persentase (%) korban bencana

skala kabupaten yang

menerima bantuan sosial

selama masa tanggap darurat

% 30.00 37.00 44.00 53.00 63.00 76.00 91.00 91

Persentase cakupan layanan

reintegrasi sosial bagi

perempuan dan anak korban

kekerasan

% 7.00 8.00 10.00 12.00 14.00 17.00 21.00 21

Persentase cakupan layanan

rehabilitasi sosial yang

diberikan oleh petugas

rehabilitasi sosial terlatih bagi

perempuan dan anak korban

kekerasan di dalam unit

pelayanan terpadu

% 26.00 31.00 37.00 45.00 54.00 64.00 77.00 77

Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

472,500,000 525,000,000 472,506,265 508,439,315 547,818,378 590,997,737 31 3,117,261,695 Dinsos

Persentase LK3 yang dibentuk

dan dibina

% 10.00 12.00 15.00 18.00 21.00 26.00 31.00 31

Persentase (% PSKA,PSM,KT,

dan Dunia Usaha/CSR yang

dibentuk dan dibina

% 18.00 21.00 26.00 31.00 37.00 44.00 53.00 53

Persentase (%) wahana

kesejahteraan sosial berbasis

masyarakat (WKSBM) yang

menyediakan sarana prasarana

pelayanan kesejahteraan sosial

% 21.00 25.00 30.00 36.00 43.00 52.00 62.00 62

Program Pembinaan Eks

Penyandang Penyakit Sosial

45,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 83 296,882,066 Dinsos

Persentase eks penyandang

penyakit sosial (eks. Narapida,

PSK, Narkoba dan penyakit

Sosial Lainnya) yang telah

terbina (%)

% 28.00 33.00 40.00 48.00 57.00 69.00 83.00 83

Program Pembinaan Para

Penyandang Cacat dan Trauma

202,500,000 225,000,000 202,502,685 217,902,564 234,779,305 253,284,745 1,335,969,298 Dinsos

Persentase (%) penyandang

cacat fisik dan mental, serta

lanjut usia tidak potensial yang

telah menerima jaminan sosial

% 8.00 10.00 12.00 14.00 17.00 21.00 25.00 25

Persentase jumlah penyandang

masalah disabilitas yang telah

memperoleh

bantuan/penanganan

% 23.00 28.00 33.00 40.00 48.00 57.00 69.00 69

Program Pembinaan Anak Terlantar 108,000,000 120,000,000 108,001,432 116,214,701 125,215,629 135,085,197 52 712,516,959 Dinsos

Persentase (%) anak terlantar

yang di tangani

% 17.00 21.00 25.00 30.00 37.00 43.00 52.00 52

Program Pemberdayaan Fakir

Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT), dan PMKS Lainnya

135,000,000 150,000,000 135,001,790 145,268,376 156,519,536 168,856,496 890,646,199 Dinsos

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 10

Page 316: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase (%) PMKS skala kab

yang menerima program

pemberdayaan sosial melalui

Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) atau kelompok sosial

ekonomi sejenis lainnya

% 3,4 4.00 5.00 6.00 7.00 9.00 11.00 11

Terbentuknya sistem layanan

rujukan terpadu (SLRT) berupa

Pusat Kesejahteraan Sosial

(PUSKESOS)

% 8.00 10.00 12.00 14.00 17.00 21.00 25.00 25

Persentase (%) PMKS skala kab

yang memperoleh pemenuhan

kebutuhan dasar

% 24.00 29.00 35.00 42.00 51.00 61.00 73.00 73

Program Kepahlawanan,

Keperintisan, Kesetiakawanan, dan

Restorasi Sosial

369,288,229 332,363,813 357,639,341 385,338,816 415,711,443 1,860,341,643 Dinsos

Pemeliharaan taman makam

pahlawan

TMP 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah kegiatan pelestarian

nilai-nilai kepahlawanan dan

kejuangan

Kegiatan 4 4 5 5 5 5 5 5

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 312,750,000 347,500,000 312,754,147 336,538,404 362,603,593 391,184,217 2,063,330,360 Dinsos

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 27,000,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 178,129,240 Dinsos

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

171,000,000 171,000,000 Dinsos

Proram Peningkatan Disiplin

Aparatur

8,000,000 8,000,000 Dinsos

Urusan Pemerintahan Wajib Non

Pelayanan Dasar

Urusan Tenaga Kerja

Dinas Perindustrian dan Tenaga

Kerja

Program Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja

99,000,000 110,000,000 99,001,313 95,878,399 103,304,264 111,446,765 618,630,741 Dispernaker

Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan

orang 100 75 100 100 100 100 100 575

% 60 60 75 75 75 75 75 75

Program Peningkatan Kesempatan

Kerja

99,000,000 110,000,000 99,001,313 106,530,142 114,780,993 123,828,097 653,140,546 Dispernaker

Persentase lembaga

penempatan tenaga kerja

swasta (LPTKS) memiliki izin

% 6 8 11 11 15 15 15 15

Persentase pencari kerja yang

ditempatkan

% 34.8 34.9 35.4 35.7 35.85 36 36.2 36,2

Tingkat partisipasi angkatan

kerja

% 63.46 62.78 62.1 61.43 60.76 60.1 59.45 59,45

Tingkat pengangguran terbuka orang 5577 5443 5411 5330 5250 5171 5043 5043

Jumlah TKI yang terlindungi orang 23 25 27 29 31 32 32 32

Persentase Tenaga Kerja Asing

Yang memiliki izin

% 35 40 40 40 40 40 40 40

Program Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

659,700,000 733,000,000 659,708,747 709,878,130 764,858,802 825,145,412 4,352,291,090 Dispernaker

Jumlah perusahaan yang telah

disahkan peraturaan

perusahaannya oleh Dinas

PP 17 5 5 7 9 11 13 13

PKB 3 3 1 1 2 2 3 3

Angka perselisihan pengusaha-

pekerja yang diselesaikan

kasus 12 10 10 10 10 10 10 10

Urusan Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

Dinas Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan

Perempuan dan Anak

36,000,000 40,000,000 36,000,477 38,738,234 41,738,543 45,028,399 237,505,653 DP3A

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 11

Page 317: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Cakupan Perempuan dan Anak

Korban Kekerasan yang

Mendapat Penanganan Sesuai

Standar

% 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Rasio Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (KDRT)

% 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05

Prevalensi kekerasan terhadap

anak

% 0.04 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02

Persentase kelembagaan Pusat

Pelayanan Terpadu/Pusat

Pelayanan Terpadu

Perlindungan Perempuan dan

Anak

% 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Program Keserasian kebijakan

Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan

168,300,000 187,000,000 168,302,231 181,101,242 195,127,689 210,507,766 1,110,338,928 DP3A

Score capaian KLA score 0 239.00 500.00 650.00 675.00 675.00 680.00 680.00

Jumlah Perangkat Daerah yang

memiliki sistem data gender

dan anak

jumlah 0 0.00 0.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Program Peningkatan Peran Serta

dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

485,100,000 539,000,000 485,106,432 521,997,697 562,426,868 606,757,677 3,200,388,674 DP3A

Persentase perempuan yang

menjadi anggota legislatif

% 28 28.00 28.00 28.00 32.00 32.00 32.00 32.00

Sumbangan Perempuan dalam

Pendapatan Kerja (%)

% 41.34 41.52 41.71 41.89 41.89 41.89 41.89 41.89

Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak

168,150,000 224,000,000 201,602,673 216,934,108 233,735,841 252,159,035 1,296,581,657 DP3A

Persentase Kelembagaan Forum

Anak Tingkat Kabupaten,

Kecamatan, Keelurahan

% 14.29 14.29 17.86 10.34 25.00 28.57 32.14 32.14

Persentase kelembagaan PUG

aktif

% 7.4 7.40 12.12 12.12 15.15 15.15 18.18 18.18

Persentase perangkat daerah

yang melaksanakan PPRG

% 84.62 84.38 87.50 87.50 90.63 90.63 90.63 90.63

jumlah Pusat Pembelajaran

Keluarga (Puspaga) yang

terbentuk

jumlah 0 0.00 0.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 313,740,000 12 348,600,000 12 313,744,160 12 337,603,705 12 363,751,403 12 392,422,498 12 2,069,861,766 DP3A

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 65,700,000 12 73,000,000 12 65,700,871 12 70,697,276 12 76,172,841 12 82,176,828 12 433,447,817 DP3A

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 89,064,620 DP3A

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

10,500,000 10,500,000 DP3A

Urusan Pangan

Dinas Pangan

Program Peningkatan Ketahanan

Pangan (Pertanian/Perkebunan)

907,578,000 1,008,420,000 907,590,033 976,610,237 1,052,249,540 1,135,188,454 5,987,636,264 Dinas Pangan

Ketersediaan informasi

pasokan, harga dan akses

pangan di daerah

% 0 90 91 92 93 94 95 95

Ketersediaan energi per kapita kkal/

kapita

2,439 2,439 2,451 2,463 2,475 2,487 2,500 2,500

Ketersediaan protein per kapita gram/

kapita

106.19 106.19 106.7 107.2 108.00 109.00 110.00 110.00

Penguatan cadangan pangan % 0 0 10 30 50 70 100 100

Pangan segar aman % 86.67 88 90 92 95 98 100 100

Ketersediaan pangan utama

(beras)

ton/ tahun 19200 19,584 19,976 20,375 20,783 21,198 21,198

penanganan rumah tangga

rawan pangan

KK 0 10 60 110 160 210 260 260

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 929,520,000 12 1,032,800,000 12 929,532,324 12 1,000,221,190 12 1,077,689,182 12 1,162,633,263 12 6,132,395,959 Dinas Pangan

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 280,800,000 12 312,000,000 12 280,803,723 12 302,158,222 12 325,560,636 12 351,221,512 12 1,852,544,093 Dinas Pangan

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 12

Page 318: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 89,064,620 Dinas Pangan

Pertanahan

Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Program Pengembangan Informasi

Pertanahan

45,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 296,882,066 Dinas PKP

Cakupan pengembangan

Sistem Informasi Pertanahan

Daerah

% 0  20  40  60  80  100  100  100 

Program Pengembangan Wilayah

Perbatasan

90,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 1 593,764,132 Dinas PKP

Dokumen Penegasan Batas

Wilayah Daerahdok

0 1 1 1 0 0 0

Program Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

27,000,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 178,129,240 Dinas PKP

Media interpersonal kali 0 0 4 4 4 4 4 4

Media luar ruang kali 0 0 4 4 8 12 12 12

Program Penyelesaian Konflik-

Konflik Pertanahan

73,440,000 81,600,000 73,440,974 79,025,996 85,146,628 91,857,934 484,511,532 Dinas PKP

Persentase Penyelesaian

sengketa tanah garapan dalam

daerah Kota

% 70 70 70 80 80 90 90 100

Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup

Program Perencanaan Dan

Pengendalian Tata Lingkungan

75,000,000 75,000,000 67,500,895 72,634,188 78,259,768 84,428,248 452,823,099 DLH

Dokumen RPPLH dok 0 0 1 0 0 0 1

Dokumen KLHS dok 1 0 0 0 0 0 1

Persentase Penegakan hukum

lingkungan %

100 100 100 100 100 100 100

Program Pengembangan Kinerja

Pengolahan Sampah

5,625,000,000 6,250,000,000 5,625,074,580 6,052,848,991 6,521,647,354 7,035,687,350 37,110,258,274 DLH

Persentase penanganan

sampah %

65 65 70 70 70 73 73

Persentase pengurangan

sampah diperkotaan%

14 17 20 21 21 24 24

Persentase pengangkutan

sampah%

65 65 70 70 70 73 73

Program Pengendalian Pencemaran

dan Perusakan Lingkungan Hidup

468,000,000 520,000,000 468,006,205 503,597,036 542,601,060 585,369,187 3,087,573,488 DLH

Pemantauan status mutu air % 90 100 100 100 100 100 100

Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan AMDAL

% 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan UKL/UPL

% 95 100 100 100 100 100 100

Ketersediaan Laboratorium

Penelitian Lingkungan

Unit 1 1 1 1 1 1 1

Program Perlindungan Konservasi

Sumber Daya Alam

45,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 296,882,066 DLH

Jumlah Penghargaan

lingkungan hidup tingkat

kabupaten

buah

1 2 2 2 2 2 2

Persentase penerima

penghargaan tingkat

Kabupaten yang difasilitasi

untuk penghargaan tingkat

Provinsi

%

100 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Pengendalian

Polusi

90,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 593,764,132 DLH

Persentase penyimpanan

limbah B3 sesuai dengan

ketentuan

% 27.5 30 35 40 45 50 50

Persentase pengaduan

masyarakat akibat adanya

dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup

yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100 100 100

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 13

Page 319: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

1,327,500,000 1,475,000,000 1,327,517,601 1,428,472,362 1,539,108,775 1,660,422,215 8,758,020,953 DLH

Persentase ruang terbuka hijau%

15.9 16,2  16,5  16,9  17,2  17,5  17,5 

Pembangunan Sarana Prasarana

Ketenagalistrikan

1,497,500,000 1,250,000,000 1,125,014,916 1,210,569,798 1,304,329,471 1,407,137,470 7,794,551,655 DLH

Cakupan layanan penerangan

jalan umum

% 60.00 60.00 63.00 66.00 69.00 72.00 75.00 75.00

Program Pembinaan dan

Pengembangan Bidang

Ketenagalistrikan

225,000,000 250,000,000 225,002,983 242,113,960 260,865,894 281,427,494 1,484,410,331 DLH

Persentase penurunan

pelanggaran penggunaan PJU

tanpa meteran

% 41.00 42.00 44.00 45.00 46.00 47.00 49.00 49.00

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 15,238,800,000 12 16,932,000,000 12 15,239,002,045 12 16,397,894,260 12 17,667,925,279 12 19,060,521,313 12 100,536,142,896 DLH

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Bulan 12 12 2,032,200,000 12 2,258,000,000 12 2,032,226,944 12 2,186,773,284 12 2,356,140,756 12 2,541,853,126 12 13,407,194,109 DLH

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 89,064,620 DLH

Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

Program Penataan Administrasi

Kependudukan

1,328,618,000 977,750,000 879,986,667 946,907,696 1,020,246,512 1,100,662,929 6,254,171,804 Disdukcapil

Persentase cakupan akta

kelahiran

% 92 93 93 94 94 95 95 95

Persentase penduduk ber KTP

elektronik

% 95 100 100 100 100 100 100 100

Persentase cakupan pencatatan

sipil akta perkawinan

% 90 100 100 100 100 100 100 100

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 1,025,599,000 12 1,137,750,000 12 1,023,988,576 12 1,101,860,630 12 1,187,200,684 12 1,280,776,525 12 6,757,175,416 Disdukcapil

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 902,712,000 12 124,700,000 12 112,231,488 12 120,766,443 12 130,119,908 12 140,376,034 12 1,530,905,873 Disdukcapil

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Bulan 12 12 12 50,000,000 12 45,000,597 12 48,422,792 12 52,173,179 12 56,285,499 12 251,882,066 Disdukcapil

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 12 80,489,337 Disdukcapil

Program Disiplin Aparatur 13,500,000 13,500,000

Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Dinas Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat

82.61 1,169,640,000 1,299,600,000 1,169,655,508 1,258,605,208 1,356,085,264 1,462,972,685 7,716,558,665 DP3A

Persentase Kelurahan yang

berpartisipasi dalam Kegiatan

TMMD

% 95.63 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam membangun

desa

231,300,000 257,000,000 231,303,067 248,893,151 268,170,139 289,307,464 1,525,973,820 DP3A

Persentase PKK aktif %

Program Promosi Kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

51,900,000 57,090,000 51,381,681 55,289,144 59,571,336 64,266,783 339,498,943 DP3A

persentase Posyandu Aktif % 100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase penyusunan

kebijakan pembinaan usaha

keehatan sekolah/madrasah

berdasarkan rekomendasi

% 0 50 60 70 80 90 100 100

Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana

Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana 1,266,250,000 1,347,300,000 1,212,586,077 1,304,800,551 1,405,858,477 1,516,669,051 8,053,464,156 Disdalduk KB

Rasio akseptor KB baru % 101 110 115 115 117 120 120 120

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 14

Page 320: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Cakupan peserta KB aktif % 79.28 77.5 78 79 80 80 80 79.55

Rasio Penyuluh Lapangan

Keluarga Berencana (PLKB)

% 2,5:1 2:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1

Program Kesehatan Reproduksi

Remaja

109,000,000 84,000,000 75,601,002 81,350,290 87,650,940 94,559,638 532,161,871 Disdalduk KB

Angka kelahiran remaja

(perempuan usia 15-19 thn) per

1000 perempuan usia 15-19

thn

% 1.87 1.85 2 2 2 2 2 1.74

Angka pemakaian

kontrasepsi/CPR bagi

perempuan menikah usia 15-

49

% 77.5 77.6 78 78 78 78 78 77.95

Program Pelayanan Kontrasepsi 380,000,000 396,000,000 356,404,725 383,508,512 413,211,576 445,781,150 2,374,905,964 Disdalduk KB

Cakupan PUS yang ingin ber

KB tidak terpenuhi (Unmetneed)

% 8.83 8.83 9 9 9 9 9 8.8

Cakupan penyediaan informasi

data mikro keluarga di setiap

desa/kelurahan

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan PUS yang istrinya di

bawah 20 tahun

% 2.9 2.8 2.79 2.77 2.65 2.6 2.5 2.5

Laju Pertumbuhan Penduduk % 2.18 2.16 2.15 2.12 2.11 2.1 2.1 2.1

Program pembinaan Peran serta

masyarakat dalam Pelayanan KB/

KR yang Mandiri

169,910,000 304,000,000 273,603,628 294,410,575 317,212,927 342,215,833 1,701,352,962 Disdalduk KB

Rasio Pembantu Pembina

Keluarga Berencana Desa

(PPKBD)

1:1,74 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2

Program Promosi Kesehatan Ibu,

Bayi dan Anak melalui Kelompok

kegiatan di Masyarakat

53,150,000 53,400,000 48,060,637 51,715,542 55,720,955 60,112,913 322,160,047 Disdalduk KB

Cakupan Balita/ Anak dengan

Tumbuh Kembang sesuai

dengan Kartu Kembang Anak

(KKA)

% - 100 100 100 100 100 100 100

Program Pengembangan Pusat

Pelayanan Informasi dan Konseling

KRR

181,630,000 185,800,000 167,222,217 179,939,095 193,875,533 209,156,914 1,117,623,758 Disdalduk KB

Cakupan Perkawinan Usia di

Bawah 21 tahun

% 25 22 20 17 15 12 10 10

Program Pengembangan Bahan

Informasi tentang Pengasuhan dan

Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

24,300,000 27,000,000 24,300,322 26,148,308 28,173,517 30,394,169 160,316,316 Disdalduk KB

Cakupan Kader BKB yang

Terlatih

% - 40 60 70 80 90 100 100

Program Penyiapan Tenaga

Pendamping Kelompok Bina

Keluarga

80,660,000 73,600,000 66,240,878 71,278,350 76,798,919 82,852,254 451,430,401 Disdalduk KB

Cakupan Anggota Bina

Keluarga Balita (BKB) yang ber-

KB

% 86.49 75 77 80 85 87 90 90

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

Bulan 12 12 4,000,000 12 4,000,000 12 3,600,048 12 3,873,823 12 4,173,854 12 4,502,840 12 24,150,565 Disdalduk KB

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 186,800,000 12 240,100,000 12 216,092,865 12 232,526,247 12 250,535,605 12 270,282,965 12 1,396,337,682 Disdalduk KB

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 122,500,000 12 137,000,000 12 123,301,635 12 132,678,450 12 142,954,510 12 154,222,267 12 812,656,861 Disdalduk KB

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 12,000,000 12 14,062,647 12 12,656,550 12 13,619,052 12 14,673,860 12 15,830,462 12 82,842,571 Disdalduk KB

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 Disdalduk KB

Perhubungan

Dinas Perhubungan

Program Pembangunn Prasarana

dan Fasilitas Perhubungan

389,000,000 125,000,000 112,501,492 121,056,980 130,432,947 140,713,747 1,018,705,165 Dishub

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 15

Page 321: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu,

marka, dan guardrill) dan

penerangan jalan umum (PJU)

pada jalan Kabupaten/Kota.

%

73% 77.22 81.78 86.33 90.89 95.44 100 100

Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana dan

Fasilitas LLAJ

50,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 301,882,066 Dishub

Persentase fasilitas, prasarana

dan perlengkapan jalan dalam

kondisi baik

%

98.61 98.49 98.56 98.63 98.7 98.68 99.03 99.03

Program Peningkatan Pelayanan

Angkutan

430,752,000 397,560,000 357,808,744 385,019,303 414,839,380 447,537,258 2,433,516,685 Dishub

Persentase kesediaan angkutan

kota

% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88%

Program Pengendalian dan

Pengamanan Lalu Lintas

1,329,000,000 1,207,975,000 1,087,191,914 1,169,870,442 1,260,477,914 1,359,829,508 7,414,344,778 Dishub

Jumlah kasus pelanggaran lalu

lintas

Kasus 227 Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun

Program Peningkatan Kelaikan

Pengoperasian Kendaraan Bermotor

45,000,000 40,500,537 43,580,513 46,955,861 50,656,949 226,693,860 Dishub

Persentase kendaraan layak

jalan melalui uji KIR%

73.15 87.47 82.15 90.93 90.19 89.79 97.59 97.59

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 820,500,000 12 626,400,000 12 563,767,475 12 606,640,737 12 653,625,584 12 705,144,729 12 3,976,078,525 Dishub

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 420,000,000 12 411,800,000 12 370,624,914 12 398,810,114 12 429,698,301 12 463,567,368 12 2,494,500,697 Dishub

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 Dishub

Komunikasi dan Informatika

Dinas Komunikasi dan Infomatika

Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media

Masa

1,360,000,000 1,746,000,000 1,571,420,835 1,690,923,894 1,821,887,405 1,965,489,618 10,155,721,752 Diskominfo

Prosentase sekolah dasar

dalam penggunaan internet

sahat dan aman

%

18 36 54 72 90 100 100

Persentase website OPD aktif % 15 50 70 80 90 100 100

Tingkat ketersediaan media

informasi publik luar ruang%

75 0 25 0 0 0 4

Tingkat ketersediaan media

informasi publik dalam

ruangan (comment center)

%

0 5 95 0 0 0 100

Program Fasilitasi Peningkatan

SDM Bidang Komunikasi dan

Informasi

80,000,000 155,000,000 139,501,850 150,110,655 161,736,854 174,485,046 860,834,405 Diskominfo

Prosentase relawan TIK dalam

pemanfaatan TIK%

10 20 40 60 80 100 100

Cakupan pengembangan dan

pemberdayaan Kelompok

Informasi Masyarakat di

Tingkat Kecamatan

%

0  20 40 60 80 100 100

Persentase jumlah peserta yang

dilatih pada pelatihan protokol %

66.6 100 90 0 90 0

Persentase jumah peserta yang

dilatih pada pelatihan

jurnalistik

%

0 81.6 0 90 . 90 90

Program Kerjasama Informasi

Dengan Mas Media

0 270,000,000 243,003,222 261,483,076 281,735,166 303,941,694 1,360,163,157 Diskominfo

§ Media tradisional seperti

pertunjukan rakyat;kali

0 6 12 12 12 12 54

§ Media interpersonal seperti

sarasehan, ceramah/diskusi

dan lokakarya; dan/atau

kali

0 6 12 12 12 12 54

§ Media luar ruang seperti

media baliho dan vidiotron.kali

0 6 12 12 12 12 54

Sistem penyediaan Layanan

Informasi%

0 25 50 75 100 100

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 16

Page 322: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Peningkatan Tata Laksana

Komunikasi dan Informasi

39,000,000 270,000,000 243,003,222 261,483,076 281,735,166 303,941,694 1,399,163,157 Diskominfo

Rasio pengaduan informasi

publik yang tertangani%

0 60 70 80 90 100 100

% sengketa informasi yg

diselesaikan%

50 60 70 80 90 100 100

% badan publik menyediakan

informasi publik%

0 10 30 50 75 100 100

Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi

Tingkat pengembangan

layanan E Government dan

smart city

%

26 0 53 72 82 91 100 100

Tingkat ketersediaan layanan

infrastrastruktur dasar data

center, disaster rekoveri center

dan TIK Pomkot

%

15 25 34 45 55 65 65

Tingkat ketersediaan ekosistem

TIK Smart City%

0 0 10 35 40 50 50

Program Pengkajian dan Penelitian

Bidang Informasi dan Komunikasi

0 0 0 0

Jumlah pendataan menara

telekomunikasi

Kelurahan 0 0 0 0 23 23 23 23 23

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 144,950,000 12 238,418,000 12 214,579,045 12 230,897,304 12 248,780,499 12 268,389,521 12 1,346,014,369 Diskominfo

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 58,500,000 12 143,000,000 12 128,701,706 12 138,489,185 12 149,215,291 12 160,976,527 12 778,882,709 Diskominfo

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 12 80,489,337 Diskominfo

Koperasi dan UKM

Dinas Koperasi dan UKM

Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah

183,500,000 140,000,000 126,001,671 135,583,817 146,084,901 157,599,397 888,769,785 Diskop UKM

Persentase UMKM yang telah

mengikuti pameran promosi

produk

% 0.82 3.10 3.86 4.82 5.86 5.86 5.93 5.93

Program Pengembangan Sistem

Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil

dan Menengah

685,708,000 825,000,000 742,509,845 798,976,067 860,857,451 928,710,730 4,841,762,092 Diskop UKM

Persentase usaha mikro dan

kecil yang dibina

% 39.56 43.54 47.91 52.68 57.95 63.77 69.86 69.86

Persentase koperasi aktif % 66 85 85 85 85 85 85 85

Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi

380,600,000 319,000,000 287,103,807 308,937,413 332,864,881 359,101,482 1,987,607,582 Diskop UKM

Persentase koperasi aktif % 66.00 85.31% 85.31% 85.31% 85.31% 85.31% 85.31% 85.31%

Persentase koperasi yang

memiliki ijin simpan pinjam

% 5.19 0.00% 9.48% 11.85% 14.22% 18.96% 23.70% 23.70%

Persentase KSP/USP koperasi

sehat

% 5.66 5.69% 6.16% 7.11% 7.58% 8.06% 8.53% 8.53%

Program Peciptaan Iklim Usaha

Kecil Menengah yang Kondusif

546,398,000 850,000,000 765,010,143 823,187,463 886,944,040 956,853,480 4,828,393,125 Diskop UKM

Nilai Omzet Usaha Mikro juta 146929 148,398 149,882 151,381 152,895 154,424 155,968 155,968

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

- 10,000,000 9,000,119 9,684,558 10,434,636 11,257,100 -

50,376,413 Diskop UKM

Jumlah perda LPS Koperasi naskah 0 0 - 1 - 1 1 1

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 180,432,000 12 234,500,000 12 211,052,798 12 227,102,894 12 244,692,209 12 263,978,989 12 1,361,758,890 Diskop UKM

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 285,000,000 12 112,000,000 12 100,801,336 12 108,467,054 12 116,867,921 12 126,079,517 12 849,215,828 Diskop UKM

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 78,489,337 Diskop UKM

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 11,000,000 12 11,000,000 Diskop UKM

Penanaman Modal

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 17

Page 323: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi

308,300,000 269,300,000 242,373,213 260,805,157 281,004,741 303,153,697 1,664,936,809 DPMPTSP

Jumlah nilai investasi berskala

nasional PMA

milya

r

rupia

245,249 255,249 265,749 276,749 288,749 301,249 314,749 314,749

Jumlah nilai investasi berskala

nasional PMDN

milya

r

rupia

153,678 155,178 156,878 158,678 160,678 163,378 166,578 166,578

Program Peningkatan Iklim

Investasi dan Realisasi Investasi

92,000,000 43,000,000 38,700,513 41,643,601 44,868,934 48,405,529 308,618,577 DPMPTSP

Jumlah Investor berskala

nasional (PMA/PMDN)

invest

or

131 137 145 153 161 169 177 177

Program Peningkatan Pelayanan

Perijinan Terpadu

690,000,000 456,000,000 410,405,441 441,615,862 475,819,391 513,323,749 2,987,164,444 DPMPTSP

Jumlah dan jenis pelayanan

perijinan dan nonperijinan

bidang penanaman modal

melalui PTSP di bidang

penanaman modal;

Pendaftaran Penanaman Modal

Dalam Negeri, Ijin prinsip

Penanaman Modal Dalam

Negeri, Ijin Usaha Penanaman

Modal Dalam Negeri, Tanda

DAftar Perusahaan (TDP), Surat

Ijin Usaha Perdagangan (SIUP),

Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja

Asing (IMTA) yang bekerja lebih

di 1 (satu) kabupaten/kota

sesuai kewenangan pemerintah

kabupaten/kota

% 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67

Terimplementasikannya Sistem

Pelayanan Informasi Perizinan

Investasi Secara Elektronik

(SPIPISE)

% 50 75 75 75 75 75 75 75

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 340,360,000 12 345,550,000 12 310,999,123 12 334,649,915 12 360,568,839 12 388,989,082 12 2,081,116,959 DPMPTSP

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Bulan 12 12 138,200,000 12 138,400,000 12 124,561,651 12 134,034,288 12 144,415,359 12 155,798,261 12 835,409,559 DPMPTSP

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 DPMPTSP

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 27,000,000 12 12 12 27,000,000 DPMPTSP

Kepemudaan dan Olahraga

Dinas Kepemudaan dan Olah Raga

Program Pengembangan dan

Keserasian Kebijakan Pemuda

65,000,000 75,000,000 67,500,895 72,634,188 78,259,768 84,428,248 442,823,099 Dispora

Jumlah pemuda yang

mengikuti penguatan

kepemimpinan, kepeloporan

dan kewirausahaan

orang 40 100 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan peran serta

kepemudaan

429,950,000 449,800,000 404,825,367 435,611,436 469,349,917 506,344,347 2,695,881,067 Dispora

Cakupan Peran Serta Pemuda

dalam kegiatan kepemudaanorang

1185 1315 1,350 1,400 1,450 1,500 1,550 1,550

Program Pencegahaan

Penyalahgunaan Narkoba

50,000,000 55,000,000 49,500,656 53,265,071 57,390,497 61,914,049 327,070,273 Dispora

Persentase Satuan Pendidikan

dan Organisasi Pemuda yang

mendapatkan peningkatan

kapasitas

% 0 0 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Upaya

Penumbuhan Kewirausahaan dan

Kecakapan Hidup Pemuda

0 50,000,000 26,000,000 40 23,400,310 25,179,852 27,130,053 29,268,459 180,978,674 Dispora

Jumlah Pemuda yang terlatih

dalam berwirausaha (pemuda

binaan 200 orang)

orang 40 40 40 40 40 40 40

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 18

Page 324: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Pengembangan Kebijakan

Manajemen olah raga

220,500,000 137,000,000 123,301,635 132,678,450 142,954,510 154,222,267 910,656,861

Cakupan peningkatan

kapasitas dan kompetensi

keolahragaan

Orang 60 280 300 300 350 350 400 400

Program Pembinaan dan

pemasyarakatan olahraga

1,419,773,000 1,198,000,000 1,078,214,295 1,160,210,095 1,250,069,365 1,348,600,551 7,454,867,306 Dispora

Jumlah cabor olahraga berprestasi cabor 32 32 39 39 39 39 39 39

Program Peningkatan sarana dan

prasarana olahraga

4,420,000,000 4,019,000,000 3,617,147,958 3,892,224,015 4,193,680,114 4,524,228,393 24,666,280,481 Dispora

Persentase lapangan olahraga

yang representatif

% 17.4 20 22 25 27 28 30 30

Program Peningkatan Kegiatan

Kepramukaan

0 75,000,000 215,000,000 193,502,566 208,218,005 224,344,669 242,027,645 1,158,092,885 Dispora

Jumlah Gugus depan yang

mengikuti gerakan

kepramukaan

orang 0 60 100 100 100 100 100 100

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 365,500,000 12 338,700,000 12 304,834,042 12 328,015,993 12 353,421,113 12 381,277,969 60 2,071,749,116 Dispora

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 162,500,000 12 132,500,000 12 119,251,581 12 128,320,399 12 138,258,924 12 149,156,572 60 829,987,475 Dispora

Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 15,000,000 12 12 15,000,000 Dispora

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 60 90,564,620 Dispora

Statistik

Dinas Komunikasi dan Infomatika

Program Pengambangan

Data/Informasi Statistik Sektoral

0 0 Diskominfo

Persentase ketersediaan data

statistik sektoral%

10 100 100 100 100 100 100

Persandian

Dinas Komunikasi dan Infomatika

Program penyelenggaraan

persandian untuk pengamanan

informasi

kriteria

Tingkat pengamanan informasi

daerah

100 100 100 100 100 100

Kebudayaan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Program Pengembangan Nilai

Budaya

50,000,000 113,000,000 101,701,348 109,435,510 117,911,384 127,205,227 619,253,470 Disbudpar

Persentase/Jumlah Benda,

Situs dan Kawasan Cagar

Budaya yang dilestarikan

Buah 2 2 2 2 3 3 4 4

Program Pengelolaan Kekayaan

Budaya

980,000,000 1,146,000,000 1,031,413,675 1,109,850,391 1,195,809,259 1,290,063,632 6,753,136,957 Disbudpar

Jumlah penyelenggaraan

festival seni dan budaya

Event 15 16 17 18 19 19 19 19

Program Pengelolaan Keragaman

Budaya

80,000,000 72,500,000 65,250,865 70,213,048 75,651,109 81,613,973 445,228,996 Disbudpar

Persentase Cagar Budaya yang

dilestarikan

% 9.4 9.4 10.2 10.2 10.2 10.2 10.2 10.2

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 299,010,000 12 445,200,000 12 400,685,312 12 431,156,539 12 464,549,984 12 501,166,081 12 2,541,767,917 Disbudpar

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 158,500,000 12 85,000,000 12 76,501,014 12 82,318,746 12 88,694,404 12 95,685,348 12 586,699,513 Disbudpar

Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 17,800,000 17,800,000

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 12 80,489,337 Disbudpar

Perpustakaan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 19

Page 325: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Pengembangan Budaya

Baca dan Pembinaan Perpustakaan

783,000,000 791,000,000 711,909,439 766,048,568 825,379,689 890,436,591 4,767,774,287 Dinpersip

Persentase pustakawan yang

bersertifikasi%

25 25 25 25 50 75 100

Persentase koleksi buku yang

tersedia di perpustakaan

% 40 60 89 89 89 90 90

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 638,500,000 12 765,800,000 12 689,229,138 12 741,643,481 12 799,084,407 12 862,068,700 12 4,496,325,726 Dinpersip

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 375,000,000 12 390,000,000 12 351,004,654 12 377,697,777 12 406,950,795 12 439,026,891 12 2,339,680,116 Dinpersip

Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 7,800,000 - - - - 7,800,000 Dinpersip

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 Dinpersip

Kearsipan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Program perbaikan sistem

administrasi kearsipan

65,000,000 126,500,000 113,851,509 122,509,664 131,998,142 142,402,312 702,261,627 Dinpersip

Jumlah masyarakat pengguna

arsip statis

Orang 50 50 60 65 70 75 85 100

Persentase arsiparis yang telah

memperoleh sertifikasi

kompetensi kearsipan

% 0 0 0 40 80 100 100 100

Jumlah Arsiparis Terampil Orang 3 3 4 4 4 5 5

Program penyelamatan dan

pelestarian dokumen arsip daerah

120,000,000 120,000,000 108,001,432 116,214,701 125,215,629 135,085,197 80 724,516,959 Dinpersip

Jumlah arsip statis yang di

selamatkan

Boks 80 90 95 100 110 115 120

Program pemeliharaan rutin

berkala sarana dan prasarana

kearsipan

51,150,000 153,000,000 137,701,826 148,173,743 159,649,927 172,233,626 15 821,909,123 Dinpersip

Persentase perangkat daerah

yang telah menerapkan

manajemen arsip secara lebih

efektif (e-arsip

% 0 10 20 40 60 80 100 50

Program peningkatan kualitas

pelayanan informasi

58,000,000 244,000,000 219,602,912 236,303,225 254,605,113 274,673,234 1,287,184,483 Dinpersip

Jumlah arsip statis yang di

akses, digunakan dan

dimanfaatkan oleh masyarakat

books 15 15 20 25 30 35 40

Urusan Pemerintahan Pilihan

Perikanan dan Kelautan

Dinas Pertanian

Program Pengembangan Budidaya

Perikanan

275,000,000 348,000,000 313,204,153 337,022,632 363,125,325 391,747,072 2,028,099,181 Dinpertan

Produksi perikanan budidaya ton 677.10 700.00 750 800 850 900 1,000 1000

Rata-rata pendapatan

Pembudidaya ikan

Rb Rp/bln 800 1,000 1,250 1,500 1,750 2,000 2,500 2500

Program Pengembangan Sistem

Penyuluhan Perikanan

75,000,000 80,000,000 72,000,955 77,476,467 83,477,086 90,056,798 478,011,306 Dinpertan

Cakupan bina kelompok

pembudidaya ikan

% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

- Jumlah Kelompok

Pembudidyaya

Ikan yg Terbina

Klp 61.00 63.00 65.00 68.00 71.00 73.00 75.00 75.00

- Jumlah Kelompok

Pembudidya Ikan

klp 61.00 63.00 65.00 68.00 71.00 73.00 75.00 75.00

Persentase Kelompok

Pembudidaya Ikan yang telah

menerapkan Cara Budidaya

Ikan yang Baik (CBIB)

% 19.67 23.81 30.77 36.76 42.25 47.95 53.33 53.33

- Kelompok Pembudidaya

Ikan yang telah

menerapkan Cara

Budiddaya Ikan yang

Baik (CBIB)

klp 12.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 40.00

- Jumlah Kelompok

Pembudidaya Ikan

klp 61.00 63.00 65.00 68.00 71.00 73.00 75.00 75.00

Produksi Benih BBI ekor 3,800,000 3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 5,750,000 6,500,000 6,500,000

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 20

Page 326: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Produksi Benih Usaha

Pembenihan Rakyat (UPR)

ekor 8,315,000 10,000,000 12,000,000 13,000,000 14,000,000 15,000,000 16,000,000 16,000,000

Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

300,000,000 350,000,000 315,004,176 338,959,544 365,212,252 393,998,492 2,063,174,463 Dinparbud

Jumlah kunjungan wisata orang 130,896 132,396 133,896 135,396 136,896 138,396 139,896 139,896

Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

335,000,000 447,000,000 402,305,334 432,899,760 466,428,219 503,192,359 2,586,825,672 Dinparbud

Jumlah Obyek Wisata

Unggulan

buah 6 6 6 6 6 6 6 6

Pengembangan Kemitraan 88,600,000 45,000,000 40,500,537 43,580,513 46,955,861 50,656,949 315,293,860

Peran serta masyarakat dalam

pengembangan pariwisata

kelompok 3 3 4 5 4 5 5 5 Dinparbud

Pertanian

Dinas Pertanian

Program Peningkatan Produksi

Pertanian / Perkebunan

850,000,000 465,000,000 418,505,549 450,331,965 485,210,563 523,455,139 3,192,503,216 Distan

Produktivitas Tanaman Pangan

Utama

- Padi Ton /ha 6.38 6.4 6.46 6.53 6.59 6.66 6.73 6.73

- Jagung Ton /ha 1.51 5.1 5.15 5.2 5.25 5.31 5.36 5.36

Produktivitas pertanian

tanaman hortikulturaTon /ha

0.00

Produksi tanaman perkebunan

utamaKg/ha

0.00

Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani

100,000,000 60,000,000 54,000,716 58,107,350 62,607,815 67,542,599 402,258,479 Distan

Cakupan Bina Kelompok Tani

- Pemula % 27.21 28.19 27 27 26 26 23 23.38

- Lanjut % 48.30 47.65 48 49 48 47 49 48.7

- Madya % 24.49 24.16 24 23.38 24.03 25.32 25.32 25.32

- Utama % 0.00 0 0.67 1.3 1.95 1.95 2.6 2.6

Program Peningkatan Produksi

Hasil Peternakan

650,000,000 545,000,000 490,506,503 527,808,432 568,687,649 613,511,937 3,395,514,522 Distan

Produksi Daging Sapi Potong kg 912,425 1,018,010.00 1,018,270.00 1,018,270.00 10,185,530.00 10,185,530.00 10,185,530.00 10,185,530.00

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Ternak

145,000,000 155,000,000 139,501,850 150,110,655 161,736,854 174,485,046 925,834,405

Angka Kematian/Mortalitas

Ternak

ekor/

tahun

tad 0 0 0 0 0 0

Program Pengembangan,

Pengelolaan Dan Konversi Sungai,

Danau Dan Sumber Daya Air

Lainnya

Bulan 12 12 60,000,000 660,000,000 720,000,000 Distan

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 735,050,000 12 620,200,000 12 558,187,401 12 600,636,311 12 647,156,110 12 698,165,327 12 3,859,395,149 Distan

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 286,000,000 12 331,000,000 12 297,903,950 320,558,883 345,386,444 372,610,002 12 1,953,459,278 Distan

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12,589,926 13,565,026 14,634,230 12 80,489,337 Distan

Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 22,500,000 22,500,000

Perdagangan

Dinas Perdagangan

Program Perlindungan Konsumen

Dan pengamanan Perdagangan

207,410,000 149,000,000 134,101,778 144,299,920 155,476,073 167,730,786 958,018,557 Disdag

Persentase Alat UTTP dan

perlengkapannya di wilayah

Kota Salatiga yang ditera ulang

% 60.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 90.00

Ketersediaan informasi

pasokan, harga dan akses

pangan daerah.

Komoditi 20.00 22.00 25.00 27.00 30.00 32.00 33.00

Persentase pasar rakyat

dengan informasi

perkembangan harga

terkoneksi dengan kementrian

perdagangan

% 67.00 67.00 83.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Perkembangan harga

kebutuhan pokok

Daftar

harga

1 1 1 1 1 1 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 21

Page 327: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program peningkatan Efisiensi

perdagangan Dalam negeri

208,249,000 160,000,000 144,001,909 154,952,934 166,954,172 180,113,596 1,014,271,612 Disdag

Persentase kelompok pedagang

(formal dan informal) yang

dibina

% 75.00 83.00 88.00 92.00 96.00 100 100

Persentase ijin usaha

perdagangan yang diterbitkan

% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100

Program Peningkatan Dan

pengembangan Ekspor

45,000,000 10,000,000 9,000,119 9,684,558 10,434,636 11,257,100 95,376,413 Disdag

Perkembangan nilai ekspor Rp 287.558.

618,24

290,461,474 293,366,089 296,299,750 299,262,748 302,255,375 305,277,929 305,277,929

Perkembangan nilai impor Rp 117.158.

851,31

114,815,639 112,519,326 110,268,940 108,063,561 105,902,990 103,784,244 103,784,244

Peningkatan Kontribusi sektor

Perdagangan terhadap PDRB

% 5 5 5 5 5 5

Jumlah produk yang bisa

diterima pasar internasional

produk 4 4 4 4 4 4 4

Pembinaan Pedagang Kaki Lima

Dan Asongan

218,000,000 1,040,000,000 936,012,410 1,007,194,072 1,085,202,120 1,170,738,375 5,457,146,977 Disdag

Program persentase lokasi PKL

yang tertata

% 21 31 41 51 61 73 73

Program Sarana Dan Prasarana

Perdagangan

878,242,000 1,650,000,000 1,485,019,689 1,597,952,134 1,721,714,901 1,857,421,460 9,190,350,184 Disdag

Persentase pasar yang

memenuhi persyaratan

% 53 60 66 73 80 85 85

Persentase pasar tradisional

yang memenuhi standar.

% 53.00 60.00 67.00 73.00 80.00 87 87

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

108,735,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 259,864,240

Jumlah naskah Akademik

peraturan perundang-

undangan

dokumen 1 1 1 1 1 1

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 3,135,548,000 12 3,048,350,000 12 2,743,551,375 12 2,952,192,356 12 3,180,842,194 12 3,431,558,005 18,492,041,930 Disdag

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 607,500,000 12 5,195,000,000 12 4,675,561,991 12 5,031,128,082 12 5,420,793,280 12 5,848,063,325 26,778,046,678 Disdag

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 109,000,000 12 12,600,000 12 11,340,150 12 12,202,544 12 13,147,641 12 14,183,946 172,474,281 Disdag

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,000,000 12 10,000,000 12 9,000,119 12 9,684,558 12 10,434,636 12 11,257,100 63,376,413 Disdag

Perindustrian

Dinas Perindustrian dan Tenaga

Kerja

Program Pengembangan Industri

Kecil dan menengah

144,000,000 160,000,000 144,001,909 154,952,934 166,954,172 180,113,596 950,022,612 Dispernaker

Pertumbuhan IKM % 0.20 0.20 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30

Kontribusi sektor Industri

terhadap PDRB

% 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00

Persentase industri kecil dan

menengah

% 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Program Peningkatan Kapasitas

Iptek Sistem Produksi

98,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 601,764,132 Dispernaker

Cakupan kelompok IKM yang

dibina

% 1.00 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20

Cakupan kelompok IKM yang

mendapatkan bantuan

% 0.80 0.80 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Program Peningkatan Kemampuan

Teknologi Industri

283,500,000 315,000,000 283,503,759 305,063,589 328,691,027 354,598,642 1,870,357,017 Dispernaker

Jumlah IKM yang telah

memenuhi standar kelayakan

produksi

Unit 7.00 7.00 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00

Program Penataan Struktur

Industri

95,400,000 106,000,000 95,401,265 102,656,319 110,607,139 119,325,257 629,389,980 Dispernaker

Jumlah klaster industri yang

berkembang

Klaster 3.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Program Pengembangan Sentra-

sentra Industri potensial

219,600,000 244,000,000 219,602,912 236,303,225 254,605,113 274,673,234 1,448,784,483 Dispernaker

Jumlah produk IKM yang telah

terpromosikan

Produk 10 15 15 20 20 20 20 20

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 22

Page 328: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase IKM memiliki Izin

Usaha Industri Kecil Melalui

sertifikasi Halal

% 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

Program Penciptaan Iklim Usaha

Kecil Menengah Yang Kondusif

Bulan 12 12 1,475,000,000 12 500,000,000 1,975,000,000 Dispernaker

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 302,400,000 12 336,000,000 12 302,404,009 12 325,401,162 12 350,603,762 12 378,238,552 1,995,047,485 Dispernaker

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 392,400,000 12 436,000,000 12 392,405,203 12 422,246,746 12 454,950,119 12 490,809,550 2,588,811,617 Dispernaker

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 89,064,620 Dispernaker

Transmigrasi

Dinas Perindustrian dan Tenaga

Kerja

Program Pengembangan Wilayah

Transmigrasi

58,500,000 65,000,000 58,500,776 62,949,630 67,825,132 73,171,148 385,946,686 Dispernaker

Jumlah transmigran yang

diberangkatkan ke lokasi

transmigrasi

KK

0 5 5 5 5 5 5 5

Program Transmigrasi Regional 18,000,000 20,000,000 18,000,239 19,369,117 20,869,272 22,514,200 118,752,826 Dispernaker

Prosentase Peminat Transmigrasi % 5 5 5 5 5 5 5 5

Fungsi Penunjang Urusan

Pemerintahan

Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan

Badan Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah

Program Pengembangan Data

Informasi

188,000,000 90,000,000 81,001,074 87,161,025 93,911,722 101,313,898 641,387,719 Bapelitbangda

Persentase penggunaan data

dalam perencanaan daerah

% 60 62 63 65 67 70 72 72

Program Kerjasama Pembangunan 235,000,000 145,000,000 130,501,730 140,426,097 151,302,219 163,227,947 19 965,457,992 Bapelitbangda

Terfasilitasi kerjasama

pembangunan dengan

lembaga atau dunia usaha

dokumen 6 4 4 2 2 2 2 19

Program Perencanaan

Pengembangan Kota-Kota

Menengah Dan Besar

128,450,000 350,000,000 315,004,176 338,959,544 365,212,252 393,998,492 1,891,624,463 Bapelitbangda

Persentase Kesesuaian

Program dalam Renja PD

terhadap RPJMD pada

Bidang Perencanaan Sarana

Prasarana dan

Pengembangan Wilayah

% 30 60 70 70 75 75 80 80

Persentase Kesesuaian

Kegiatan dalam Renja PD

terhadap Renstra pada

Bidang Perencanaan Sarana

Prasarana dan

Pengembangan Wilayah

% 30 60 70 70 75 75 80 80

Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

- 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 100 503,764,132 Bapelitbangda

Persentase jumlah aparat

perencana yang mengikuti

pelatihan

% 100 0 - 100 0 100 0 100 100

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

2,112,000,000 1,075,000,000 967,512,828 1,041,090,027 1,121,723,345 1,210,138,224 7,527,464,423 Bapelitbangda

Persentase usulan

masyarakat yang diakomodir

% 40 40 41 41 42 42 42 42

Persentase kesesuaian

Dokumen RKPD dengan

Renstra

% 89,39 100 100 100 100 100 100 100

Persentase kesesuaian

Dokumen RKPD dengan

RPJMD

97.14 97.57 100 100 100 100 100 100

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 23

Page 329: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase kesesuaian

Dokumen RKPD dengan

APBD

97.1 97.51 100 100 100 100 100 100

Program Perencanaan

Pembangunan Ekonomi

563,000,000 550,000,000 495,006,563 532,650,711 573,904,967 619,140,487 3,333,702,728 Bapelitbangda

Persentase Kesesuaian

Program dalam Renja PD

terhadap RPJMD pada

Bidang Perencanaan

Ekonomi

% 30 60 70 75 80 85 90 90

Persentase Kesesuaian

Kegiatan dalam Renja PD

terhadap Renstra pada

Bidang Ekonomi

% 30 60 70 75 80 85 90 90

Program Perencanaan Sosial Dan

Budaya

148,000,000 325,000,000 292,503,878 314,748,148 339,125,662 365,855,742 1,785,233,430 Bapelitbangda

Persentase Kesesuaian

Program dalam Renja PD

terhadap RPJMD pada

Bidang Perencanaan

Kesejahteraan Rakyat

% - 80 85 90 95 100 100 100

Persentase Kesesuaian

Kegiatan dalam Renja PD

terhadap Renstra pada

Bidang Perencanaan

Kesejahteraan Rakyat

% - 80 85 90 95 100 100 100

Program Perencanaan Tata Ruang 77,800,000 70,000,000 63,000,835 67,791,909 73,042,450 78,799,698 430,434,893

Tersusunnya dokumen

perencanaan pendukung

tata ruang

dokumen 0 0 1 0 0 0 0 1

Program Pemberdayaan Fakir

Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT), Dan PMKS Lainnya

Bapelitbangda

Persentase kesesuaian

program penanggulangan

kemiskinan dengan

dokumen SPKD

% - 70 75 80 85 85

Program Pelayanan Dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah

95,000,000 95,000,000

Tersusunnya dokumen dokumen 1 1 0 1 0 0 0 3

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

90,000,000 1 0 90,000,000 Bapelitbangda

Tersusunnya raperda

dokumen perencanaan kota

dokumen 0 1 0 0 0 0 1 0

Program Penyelamatan Dan

Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

10,000,000 18,000,000 16,200,215 17,432,205 18,782,344 2 20,262,780 7 100,677,544 Bapelitbangda

Tersedianya arsip/dokumen

daerah sesuai dengan jadwal

retensi arsip

kegiatan 0 1 2 0 2 0 2 7

Program Peningkatan Ketahanan

Pangan (Pertanian/Perkebunan)

60,000,000 - 60,000,000 Bapelitbangda

Tersusunnya dokumen perencanaan

pendukung peningkatan ketahanan

pangan

dokumen 0 1 0 0 0 0 0 1

Program Peningkatan Kapasitas

Iptek Sistem Produksi

440,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 943,764,132 Bapelitbangda

Persentase terfasilitasinya

inovasi/temuan

% 15 20 25 25 25 25 25 25

Program Perbaikan Gizi Masyarakat 65,000,000 58,500,776 62,949,630 67,825,132 73,171,148 1 327,446,686 Bapelitbangda

Terlaksananya koordinasi

perbaikan gizi masyarakat

kegiatan 1 0 1 0 0 0 0 1

Program Pengembangan Dan

Penelitian

Bapelitbangda

Persentase pemanfaatan

hasil kelitbangan

% 0 40 70 80 90 100 100 100

Program Perencanaan Prasarana

Wilayah Dan Sumber Daya Alam

Bapelitbangda

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 24

Page 330: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase Kesesuaian

Program dalam Renja PD

terhadap RPJMD pada

Bidang Perencanaan

Sumberdaya Alam

% 30 60 70 75 80 85 90 90

Persentase Kesesuaian

Kegiatan dalam Renja PD

terhadap Renstra pada

Bidang Perencanaan Sumber

Daya Alam

% 30 60 70 75 80 85 90 90

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 723,046,800 12 741,400,000 12 667,268,847 12 718,013,159 12 773,623,896 12 834,601,376 60 4,457,954,078 Bapelitbangda

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 391,000,000 12 312,000,000 12 280,803,723 12 302,158,222 12 325,560,636 12 351,221,512 60 1,962,744,093 Bapelitbangda

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 24,500,000 12 12,000,000 12 10,800,143 12 11,621,470 12 12,521,563 12 13,508,520 60 84,951,696 Bapelitbangda

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 20,000,000 12 18,000,239 12 19,369,117 12 20,869,272 12 22,514,200 60 115,752,826 Bapelitbangda

Nilai Lakip Bapelitbangda 66 68 70 72 74 74 76 76

Keuangan

Badan Keuangan Daerah

Program Peningakatn dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

3,736,605,000 4,244,175,000 3,819,808,145 4,110,296,059 4,428,642,025 4,777,710,137 25,117,236,366 BKD

Peningkatan PAD % 16.3 6.0 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0

Opini BPK terhadap Laporan

Keuangan Daerah

opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1,146,995,000 1,091,000,000 981,913,019 1,056,585,320 1,138,418,762 1,228,149,584 6,643,061,684 BKD

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

2,538,000,000 969,000,000 872,111,563 938,433,708 1,011,116,206 1,090,812,967 7,419,474,443 BKD

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

60,000,000 60,000,000 BKD

Prigram Peningkatan Kapasitas

Sumber Data Aparatur

70,842,000 70,842,000 BKD

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

120,000,000 225,000,000 202,502,685 217,902,564 234,779,305 253,284,745 1,253,469,298 BKD

Kepegawaian

Badan Kepegawaian, Pendidikan

dan Pelatihan Daerah

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

2,463,750,000 2,737,500,000 2,463,782,666 2,651,147,858 2,856,481,541 3,081,631,059 16,254,293,124 BK DIKLATDA

Persentase Peserta yang

mengikuti Diklat Kepemimpinan %

4.27% 1.38% 7.57% 8.43% 8.09% 6.71% 5.68% 5.68%

Persentase Peserta yang

mengikuti Diklat Teknis dan

Fungsional

%

10.06% 9.59% 9.27% 9.36% 12.69% 13.71% 14.26% 14.26%

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

1,476,880,000 1,931,000,000 1,737,923,042 1,870,088,224 2,014,928,166 2,173,745,964 11,204,565,396 BK DIKLATDA

Persentase PNS yang

melanjutkan pendidikan sesuai

dengan NSPK (Norma, Standart,

Prosedur dan Kriteria)

%

1.45% 1.46% 1.61% 1.76% 2.01% 2.20% 2.26% 2.26%

Persentase PNS struktural yang

mengikuti kegiatan assesment %

68,26% 20% 30% 30% 30% 30% 30% 30%

Persentase Penyelesaian Mutasi

dan Pensiun%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase kasus pelanggaran

disiplin ASN dalam satu tahun

yang terselesaikan

%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program Fasilitas Pindah/Purna

Tugas PNS

228,000,000 210,000,000 189,002,506 203,375,726 219,127,351 236,399,095 1,285,904,678 BK DIKLATDA

Tercapainya Fasilitas

Pindah/Purna Tugas PNS

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 25

Page 331: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Penyelamatan dan

Pelestarian Dokumen/arsip Daerah

90,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 593,764,132 BK DIKLATDA

Persentase pemenuhan arsip

Badan Kepegawaian,

Pendidikan dan Pelatihan

Daerah

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 670,050,000 12 707,750,000 12 636,983,445 12 685,424,620 12 738,511,346 12 796,721,235 12 4,235,440,647 BK DIKLATDA

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 418,903,000 12 310,000,000 12 279,003,699 12 300,221,310 12 323,473,709 12 348,970,093 12 1,980,571,810 BK DIKLATDA

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 BK DIKLATDA

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 15,500,000 15,500,000 BK DIKLATDA

Fungsi Penunjang Lainnya

Pengawasan

Inspektorat

Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

1,070,000,000 1,430,000,000 1,287,017,064 1,384,891,849 1,492,152,915 1,609,765,266 8,273,827,093 Inspektorat

Rasio temuan BPK RI yang

ditindaklanjuti

% 71,4 75.0 77.0 80.0 83.0 85.0 87.0 87

Persentase Laporan Hasil

Pemeriksaan yang terbit tepat

waktu

% 75.0 80.0 83.0 85.0 87.0 90.0 95.0 95

Meningkatnya level Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

Skor 58,25 60.0 62.0 63.0 65.0 68.0 70.0 70

Program Peningkatan

Profesionalisme Tenaga Pemeriksa

dan Aparatur Pengawasan

65,000,000 130,000,000 117,001,551 125,899,259 135,650,265 146,342,297 719,893,372 Inspektorat

Meningkatnya level kapabilitas

Inspektorat

level 1.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3

Tingkat Maturitas SPIP level 2,34 2,5 2,85 3.0 3.0 3.0 3.0 3

Program Penataan dan

Penyempurnaan Kebijakan Sistem

dan Prosedur Pengawasan

20,000,000 15,000,000 13,500,179 14,526,838 15,651,954 16,885,650 95,564,620 Inspektorat

Persentase terwujudnya

Kebijakan Pengawasan

% 100   100 100  100  100   100 100  100 

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 240,000,000 12 261,780,000 12 235,605,124 12 253,522,369 12 273,157,895 12 294,688,358 1,558,753,746 Inspektorat

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 320,000,000 12 185,000,000 12 166,502,208 12 179,164,330 12 193,040,762 12 208,256,346 1,251,963,645 Inspektorat

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 12,900,000 12,900,000 Inspektorat

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 78,489,337 Inspektorat

Sekretariat DPRD

Program Peningkatan Kapasitas

Lembaga Perwakilan Rakyat

12,343,680,000 8,301,550,000 7,471,494,060 8,039,684,567 8,662,365,054 9,345,137,651 54,163,911,332 Sek DPRD

Prosentase Peningkatan

Kapasitas DPRD yang

terfasilitasi

%

84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00

90

Tingkat kepuasan DPRD

terhadap fasilitasi pelayanan

yang diberikan Sekretariat

DPRD

%

0.00 60.00 62.00 64.00 66.00 68.00 70.00

70

Prosentase jumlah produk yang

didampingi oleh tenaga ahli

DPRD

%

84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00

90

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Bulan 12 12 1,990,000,000 12 1,873,800,000 12 1,686,442,360 12 1,814,692,550 12 1,955,242,050 12 2,109,355,353 11,429,532,313 Sek DPRD

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasana Aparatur

Bulan 12 12 1,105,000,000 12 1,446,000,000 12 1,301,417,255 12 1,400,387,143 12 1,508,848,332 12 1,627,776,625 8,389,429,354 Sek DPRD

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 26

Page 332: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 200,000,000 12 210,000,000 12 189,002,506 12 203,375,726 12 219,127,351 12 236,399,095 1,257,904,678 Sek DPRD

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 78,489,337 Sek DPRD

Sekretariat Daerah 17,424,828,000 19,360,920,000 17,425,059,029 18,750,196,015 20,202,414,830 21,794,780,788 114,958,198,661

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Terselenggaranya Pelayanan

Adminitrasi Perkantoran Berbasis

Teknologi Informasi

% 60 65 70 75 80 85 90 90 Bag. Umum

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Persentase pemenuhan kebutuhan

sesuai RKBMD % 83 84 86 88 90 92 94 94 Bag. Umum

Prosentase pemenuhan kebutuhan

pemeliharaan BMD % 83 85 86 87 88 89 90 90 Bag. Umum

Program: Peningkatan Disiplin

Aparatur

Terpenuhinya kebutuhan pakaian

dinas pimpinan dan aparatur % 95 95 95 95 95 95 95 95 Bag. Umum

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Prosentase peserta yang mengikuti

bimtek barang/jasa % 100 100 100 100 100 100 100 100

Bag.

Pembangunan

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Tersedianya database capaian

kinerja Setda dokumen 20 1 1 1 1 1 1 Bag. Orpeg

Program: Peningkatan Pelayanan

Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah

82 84 86 88 90 90

Meningkatnya indeks kepuasan

pelayanan tamu pemerintah daerah Skor 80 80 82 84 86 88 90 90 Bag. Umum

Cakupan Koordinasi Pemerintah

daerah 70 73 75 75 77 77 77 77

Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan

Jumlah rekomendasi sinkronisasi

penguatan kurikulum berbasis

potensi dan karakteristik daerah

(muatan lokal)

Rekomenda

si

- 1 1 Bag. Kesra

Presentase UKS yang memiliki strata

Paripurna % - 10 Bag. Kesra

Program perencanaan

Pembangunan Daerah

Peningkatan skor LPPD dan

Ketepatan waktu penyampaian LKPJ skor 3,048 3,05 3,05 - - - - - Bag.

Pemerintahan

waktu 30 Maret 30 Maret 30 Maret

Persentase kebijakan infrastruktur

dan perhubungan % - - 66 75 85 95 100 100

Bag.

Perekonomian

Program: Pengendalian

pencemaran dan perusakan

lingkungan hidup

Terciptanya pengendalian

pencemaran lingkungan hidup

Bag.

Perekonomian

Persentase pelaku usaha yang

memiliki perijinan lingkungan % - - 50 60 70 80 90 90

Bag.

Perekonomian

Program: Peningkatan Sistem

pengawasan Internal dan

Pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH

- - - -

Persentase tercapainya realisasi

keuangan sesuai dengan batas

minimal yang ditetapkan % 93 80 80 85 90 95 100 100

Bag.

Pembangunan

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 27

Page 333: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Persentase tersusunnya rencana

kerja Sekretariat Daerah Tepat

Waktu

dok 1 1 1 1 1 1 1 1 Bag.

Pembangunan

Prosentase OPD di dalam menginput

RUP % 100 100 100 100 100 100 100 100

Bag.

Pembangunan

Indeks Reformasi Birokrasi % 58 60 60 62 62 65 65 65 Bag. Orpeg

Peningkatan Kerjasama Antar

Pemerintah Daerah

fasilitasi penyusunan perjanjian

kerjasama dengan pihak lainnya PKS 25 25 30 - - -

Bag.

Pemerintahan

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

Prosentase Raperda atas usul

Walikota yang tersusun dan

disampaikan ke DPRD berdasarkan

propem Perda di lingkungan

Pemerintah Daerah

% 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum

Prosentase rancangan Perwali yang

ditetapkan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum

Persentase permintaan bantuan

hukum dari masyarakat yang

mampu dilayani oleh pemerintah

daerah

% 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum

Prosentase kajian implementasi

peraturan daerah dan peraturan

Walikota

% 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum

Prosentase Sosialisasi Peraturan

perundang undangan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum

Prosentase produk hukum daerah

yang diundangkan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum

Persentase pemanfaatan DBHCHT

untuk membiayai kegiatan OPD % 50 60 70 75 80 85 90 90 Bag.

Perekonomian

Terwujudnya Penataan dan dan

evaluasi dibidang kelembagaan %

100

8 OPD 33

OPD

100

8 OPD 33 OPD

100

8 OPD 33 OPD

100

8 OPD 33 OPD

100

8 OPD 33 OPD

100

8 OPD 33 OPD

100

8 OPD 33 OPD

100

8 OPD 33 OPD Bag. Orpeg

Program: Perlindungan dan

Konservasi SDA

Persentase penghematan energi di

lingkup institusi pemerintahan % - - 50 60 70 80 90 90 Bag.

Perekonomian

Program: pemberdayaan Fakir

miskin, Komunitas adat terpencil

(KAT) dan PMKS lainnya

Terlaksananya koordinasi dan

monitoring bantuan pangan

Bag.

Perekonomian

Program: Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah 1 Rekomendasi

Jumlah rekomendasi kebijakan

bidang Kesejahteraan Rakyat

Rekomenda

si

3

Rekomend

asi

5 Rekomendasi 1 Rekomendasi Bag. Kesra

Presentase fasilitasi penyusunan

kebijakan optimalisasi pengelolaan

zakat

SK UPZ 10 10 Bag. Kesra

Jumlah rekomendasi kebijakan

hibah daerah

Rekomenda

si

1 Rekomendasi - Bag. Kesra

Program: Pengembangan sistem

pendukung bagi usaha mikro kecil

dan menengah

Presentase rakor pengendalian

inflasi dalam satu tahun % 100 100 100 100 100 100

Bag.

Perekonomian

Persentase pelaku usaha mikro kecil

yang menjadi sasaran program SIKP % - - 50 55 60 65 70 70 Bag.

Perekonomian

Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi - - - -

Terwujudnya fasilitasi kerjasama

pemerintah daerah di

bidang promosi & investasi

bidang - 3 3 - - - - - Bag.

Pemerintahan

Program Pengembangan dan

Keserasian Kebijakan Pemuda

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 28

Page 334: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Jumlah rekomendasi kebijakan

bidang pemuda

Rekomenda

si

- 1 1 Bag. Kesra

Program Pengembangan Kebijakan

Manajemen Olahraga

Jumlah rekomendasi kebijakan

bidang olahraga

Rekomenda

si

- 1 1 Bag. Kesra

Program: Pengembangan Wawasan

Pembangunan orang 80 80 84

banyaknya penyelenggaraan forum

dan banyaknya jumlah modin yang

terbina di Kota Salatiga kegiatan

1 keg dan

80 modin

1 keg dan 80

modin

1 keg dan 88

modin

1 keg dan 88

modin

1 keg dan 88

modin

1 keg dan 94

modin

1 keg dan 94

modin

1 keg dan 94

modin Bag. Kesra

Program Kemitraan

Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

Jumlah fasilitasi kegiatan

keagamaan tingkat kota

agama /

keyakinan 5 5 5 Bag. Kesra

Program Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

Terlaksananya pensertifikatan tanah

milik pemkot dan masyarakat - - 2 - - - - - Bag.

Pemerintahan

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Persentase terdistribusinya juknis

administrasi pembangunan % - 100 100 100 100 100 100 100 bag.

Pembangunan

Presentase terdistribusinya juklak

APBD % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Keuangan

Presentase terdistribusinya buku

standarisasi harga % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Keuangan

Presentase deviden BUMD dalam

PAD % 80 83 86 90 94 96 98 98

bag.

Perekonomian

Program Pembinaan Dan

Pengembangan Aparatur

Cakupan Pelayanan administrasi

kepegawaian dilingkungan Setda % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Orpeg

Tingkat kepuasan PNS Setda

terhadap Layanan Administrasi

Kepegawaian dilingkungan Setda % 95 95 95 97 97 98 98 98 Bag. Orpeg

Program Penataan

Ketatalaksanaan Dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik

Prosentase ketersediaan regulasi

ketatalaksanaan % 75 100 100 100 100 100 Bag. Orpeg

Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Pedesaan

Terwujudnya fasilitasi penyusunan

kebijakan Kecamatan Kelurahan,

penyelenggaraan PATEN, dan

koordinasi permasalahan

kewilayahan

% 100 100 - bag.

Pemerintahan

Program pengembangan

komunikasi, informasi dan media

masa

% 80

Persentase jenis media

penyebarluasan informasi yang

dipergunakan

% 80 1 1 1 1 1 1 Bag. Humas &

Protokol

Program fasilitasi peningkatan

SDM Bidang Komunikasi dan

informasi

Persentase jumlah peserta yang

dilatih pada Pelatihan Protokol % 67 100

Bag. Humas &

Protokol

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 29

Page 335: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Prosentase jumlah peserta yang

dilatih pada pelatihan jurnalistik % - 82 90 90

Bag. Humas &

Protokol

Program kerjasama informasi

dengan media masa -

Persentase fasilitasi pengadaab

barang jasa melalui ULP % 100 100 100 100 100 100 100 100

Bag.

Pembangunan

Prosentase analisis pemberitaan

yang digunakan untuk pengambilan

kebijakan dibandingkan dengan

analisis pemberitaan yang dihasilkan

% - 55 60 80 80 80 80 80 Bag. Humas &

Protokol

Program Pengembangan Kebijakan

dan Fasilitasi Kegiatan Bidang

Kesejahteraan Rakyat

Presentase pengembangan kebijakan

bidang kesejahteraan rakyat % 100 100 100 100 100 Bag. Kesra

Presentase pelaksanaan fasilitasi

kegiatan bidang kesejahteraan rakyat % 100 100 100 100 100 Bag. Kesra

Program: peningkatan kapasitas

kelembagaan pemerintah daerah -

Terwujudnya fasilitasi penyusunan

kebijakan lingkup subbag

pemerintahan umum,

penyelenggaraan PATEN, dan

koordinasi permasalahan

kewilayahan

% - - 67 Bag.

Pemerintahan

Program Koordinasi

Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Peningkatan skor LPPD dan

ketepatan waktu penyampaikan

LKPJ

skor - - - 3 3 3 3 3 Bag.

Pemerintahan

waktu 30 Maret 30 Maret 30 Maret 30 Maret 30 Maret

Terwujudnya fasilitasi penyusunan

kebijakan Lingkup subbag

pemerintahan umum,

penyelenggaraan PATEN, dan

koordinasi permasalahan

kewilayahan

% - - - 67 83 83 100 100 Bag.

Pemerintahan

Terwujudnya fasilitasi kerjasama

pemerintah daerah bidang - - - 5 5 5 5 5

Bag.

Pemerintahan

Program: Program Peningkatan

Kesempatan Kerja

Persentase ketersediaan tenaga kerja

terlatih % - - 50 55 60 65 70

Bag.

Perekonomian

Program: Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata

Meningkatnya koordinasi bidang

pariwisata % - 50 60 70 80 90 90

Bag.

Perekonomian

Kecamatan

Kecamatan Sidomukti

Program Peningkatan Dan

Pengembangan Dan Pengelolaan

Keuangan Daerah

99,500,000 126,500,000 113,851,509 122,509,664 131,998,142 142,402,312 736,761,627 Kec. Sidomukti

Tingkat Ketepatan waktu

penyampaian SPPT ke WP

% 0 70 70 75 75 80 80 80

Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat

642,935,000 711,000,000 639,908,484 688,572,101 741,902,603 800,379,793 4,224,697,981 Kec. Sidomukti

Tingkat Fasilitasi kegiatan

kelembagaan di Kecamatan dan

kelurahan

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Partispasi

Masyarakat Dalam Membangun

Desa

119,700,000 130,000,000 117,001,551 125,899,259 135,650,265 146,342,297 774,593,372 Kec. Sidomukti

Cakupan RW berprestasi di

bidang kebersihan dan

kesehatan lingkungan

% 54 59 62 65 70 72 75 75

Presentase realisasi usulan

hasil musrenbang

% 40 30 30 40 40 45 45 45

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 30

Page 336: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Peningkatan Pelayanan

Perijinan Terpadu

Nilai Survei Kepuasan

Masyarakat

% 0 70 41,480,000 72 45,000,000 74 40,500,537 76 43,580,513 78 46,955,861 80 50,656,949 80

268,173,860 Kec. Sidomukti

Program Pelayanan Adm.

Perkantoran

Bulan 12 12 393,665,000 12 350,852,000 12 315,770,987 12 339,784,668 12 366,101,283 12 394,957,596 12 2,161,131,534 Kec. Sidomukti

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Bulan 12 12 219,750,000 12 163,800,000 12 147,421,955 12 158,633,066 12 170,919,334 12 184,391,294 12 1,044,915,649 Kec. Sidomukti

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 12,825,000 12 17,063,000 12 15,356,904 12 16,524,762 12 17,804,619 12 19,207,989 12 98,782,274 Kec. Sidomukti

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 13,000,000 12 12,495,000 12 11,245,649 12 12,100,856 12 13,038,077 12 14,065,746 12 75,945,328 Kec. Sidomukti

Program Peningkatan Kapasitas

Aparatur Pemerintah

Bulan 12 12 15,000,000 12 13,782,000 12 12,403,964 12 13,347,258 12 14,381,015 12 15,514,535 12 84,428,773 Kec. Sidomukti

Kecamatan Sidorejo

Program Peningkatan Dan

Pengembangan Dan Pengelolaan

Keuangan Daerah

150,000,000 170,000,000 153,002,029 164,637,493 177,388,808 191,370,696 1,006,399,025 Kec. Sidorejo

Tingkat Ketepatan waktu

penyampaian SPPT ke WP%

60 65 70 75 75 80 80

Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat

685,000,000 873,000,000 785,710,417 845,461,947 910,943,702 982,744,809 5,082,860,876 Kec. Sidorejo

Tingkat Fasilitasi kegiatan

kelembagaan di Kecamatan dan

kelurahan

%

100 60 62 64 66 68 70 100

Program Peningkatan Partispasi

Masyarakat Dalam Membangun

Desa

135,000,000 148,000,000 133,201,766 143,331,464 154,432,609 166,605,076 880,570,916 Kec. Sidorejo

Cakupan RW berprestasi di

bidang kebersihan dan

kesehatan lingkungan

%

100 60 65 70 75 80 85 75

Presentase realisasi usulan

hasil musrenbang%

40 50 50 52 54 56 58 45

Program Peningkatan Pelayanan

Perijinan Terpadu

66,000,000 69,000,000 62,100,823 66,823,453 71,998,987 77,673,988 413,597,251 Kec. Sidorejo

Nilai Survei Kepuasan

Masyarakat ( angka )%

85 86 87 88 89 90 91 91

Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media

Masa

45,000,000 45,000,000 40,500,537 43,580,513 46,955,861 50,656,949 271,693,860 Kec. Sidorejo

Persentase kegagalan

administrasi di tingkat

kecamatan dan kelurahan

%

0 20% 50% 75% 100% 100% 100% 100%

Tingkat Kepastian proses

layanan publik.%

0 20% 50% 75% 100% 100% 100% 100%

Progrm Pengelolaan Kekayaan

Budaya

40,000,000 0 12 12 40,000,000 Kec. Sidorejo

Persentase pemenuhan

kegiatan budaya ditingkat

kecamatan

%

100 100 0 0 0 0

Program Pelayanan Adm.

Perkantoran

Bulan 12 12 539,000,000 12 565,000,000 12 508,506,742 12 547,177,549 12 589,556,921 12 636,026,136 12 3,385,267,348 Kec. Sidorejo

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Bulan 12 12 6,277,000,000 12 746,000,000 12 671,408,902 12 722,468,056 12 778,423,828 12 839,779,642 12 10,035,080,428 Kec. Sidorejo

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 12 20,000,000 12 23,000,000 12 20,700,274 12 22,274,484 12 23,999,662 12 25,891,329 12 135,865,750 Kec. Sidorejo

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 12 125,000,000 12 125,000,000 12 112,501,492 12 121,056,980 12 130,432,947 12 140,713,747 12 754,705,165 Kec. Sidorejo

Program Peningkatan Kapasitas

Aparatur Pemerintah

Bulan 12 12 80,000,000 12 80,000,000 12 72,000,955 12 77,476,467 12 83,477,086 12 90,056,798 12 483,011,306 Kec. Sidorejo

Kecamatan Tingkir

Program Peningkatan Dan

Pengembangan Dan Pengelolaan

Keuangan Daerah

200,000,000 225,000,000 202,502,685 217,902,564 234,779,305 253,284,745 1,333,469,298 Kec. Tingkir

Tingkat Ketepatan waktu

penyampaian SPPT ke WP%

0 80 82 83 85 87 88

Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat

754,590,000 936,515,000 842,874,675 906,973,420 977,219,291 1,054,244,278 5,472,416,664 Kec. Tingkir

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 31

Page 337: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Tingkat Fasilitasi kegiatan

kelembagaan di Kecamatan dan

kelurahan

%

76 78 82 83% 84% 85% 86%

Presentase realisasi usulan

hasil musrenbang%

69 50 53

Program Peningkatan Partispasi

Masyarakat Dalam Membangun

Desa

318,056,000 364,323,000 327,895,047 352,830,736 380,157,781 410,122,036 2,153,384,600 Kec. Tingkir

Cakupan RW berprestasi di

bidang kebersihan dan

kesehatan lingkungan

%

82 83 83 84 84 85 85

Presentase realisasi usulan

hasil musrenbang%

55 56 58 60

Program Peningkatan Pelayanan

Perijinan Terpadu

30,000,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 181,129,240 Kec. Tingkir

Nilai Survei Kepuasan

Masyarakat ( angka )%

83 84 85 87 89 90 92

Program Pelayanan Adm.

Perkantoran

Bulan 12 100 619,750,000 100 621,560,000 100 559,411,417 100 601,953,411 100 648,575,221 100 699,696,293 3,750,946,341 Kec. Tingkir

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Bulan 12 100 317,442,000 100 551,580,000 100 496,428,582 100 534,180,871 100 575,553,640 100 620,919,109 3,096,104,201 Kec. Tingkir

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 12 100 29,000,000 100 25,900,000 100 23,310,309 100 25,083,006 100 27,025,707 100 29,155,888 159,474,910 Kec. Tingkir

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 12 100 24,060,000 100 15,000,000 100 13,500,179 100 14,526,838 100 15,651,954 100 16,885,650 99,624,620 Kec. Tingkir

Program Peningkatan Kapasitas

Aparatur Pemerintah

100 149,175,000 100 99,775,000 100 89,798,691 100 96,627,681 100 104,111,578 100 112,317,713 651,805,663 Kec. Tingkir

Program Pengelolaan Areal

Pemakaman

900,012 900,012

Cakupan luasan Pemakaman

yang dipelihara

100

Progam Pengelolaan Ruang terbuka

hijau

20,000,000 50,000,000 45,000,597 100 48,422,792 100 52,173,179 100 56,285,499 271,882,066 Kec. Tingkir

Cakupan luasan RTH yang

dipelihara

Progrm Pengelolaan Kekayaan

Budaya

40,000,000 155,000,000 139,501,850 150,110,655 161,736,854 174,485,046 820,834,405 Kec. Tingkir

Persentase pemenuhan

kegiatan budaya ditingkat

kecamatan

100 100 100 100 100 100

Kecamatan Argomulyo

Program Peningkatan Dan

Pengembangan Dan Pengelolaan

Keuangan Daerah

251,564,000 260,000,000 234,003,103 251,798,518 271,300,530 292,684,594 1,561,350,744 Kec. Argomulyo

Tingkat Ketepatan waktu

penyampaian SPPT ke WP%

0 75 77 79 80 81 82 82

Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat

855,944,000 1,310,500,000 1,179,465,638 1,269,161,377 1,367,459,017 1,475,242,923 7,457,772,955 Kec. Argomulyo

Tingkat Fasilitasi kegiatan

kelembagaan di Kecamatan dan

kelurahan

%

100 100 100 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Partispasi

Masyarakat Dalam Membangun

Desa

557,800,000 580,000,000 522,006,921 561,704,386 605,208,874 652,911,786 3,479,631,968 Kec. Argomulyo

Cakupan RW berprestasi di

bidang kebersihan dan

kesehatan lingkungan

%

70 72 72 73 74 75 76 76

Presentase realisasi usulan

hasil musrenbang%

60 60 64 68 72 74 76 76

Program Peningkatan Pelayanan

Perijinan Terpadu

28,815,000 59,500,000 53,550,710 57,623,122 62,086,083 66,979,744 328,554,659 Kec. Argomulyo

Nilai Survei Kepuasan

Masyarakat (angka)

% 0 74 75 77 78 79 80 80

Program Pengelolaan Kekayaan

Budaya

40,000,000 100 50,000,000 100 45,000,597 100 48,422,792 100 52,173,179 100 56,285,499 100 291,882,066 Kec. Argomulyo

Persentase pemenuhan

kegiatan budaya ditingkat

kecamatan

% 0 100 100 100 100 100 100

Program Pelayanan Adm.

Perkantoran

Bulan 100 100 539,875,000 100 486,500,000 100 437,855,805 100 471,153,765 100 507,645,030 100 547,657,903 100 2,990,687,504 Kec. Argomulyo

Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Bulan 100 100 1,121,721,000 100 300,000,000 100 270,003,580 100 290,536,752 100 313,039,073 100 337,712,993 100 2,633,013,397 Kec. Argomulyo

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 32

Page 338: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi

Awal

(2016)

Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)

2017 2018 2019

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Bulan 100 100 17,500,000 100 22,500,000 100 20,250,268 100 21,790,256 100 23,477,930 100 25,328,474 100 130,846,930 Kec. Argomulyo

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Bulan 100 100 15,000,000 100 15,000,000 100 13,500,179 100 14,526,838 100 15,651,954 100 16,885,650 100 90,564,620 Kec. Argomulyo

Program Peningkatan Kapasitas

Aparatur Pemerintah

Bulan 100 100 7,148,000 100 7,000,000 100 6,300,084 100 6,779,191 100 7,304,245 100 7,879,970 100 42,411,489 Kec. Argomulyo

Program Penguasaan, Pemilikan,

Penggunaan dan Pemanfaatan

Tanah

100 14,215,000 100 44,000,000 100 39,600,525 100 42,612,057 100 45,912,397 100 49,531,239 100 235,871,218 Kec. Argomulyo

Persentase pemenuhan tanah

bengkok yang memiliki batas

% 0 15 20 40 60 80 100 100

Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi informasi

75,250,000 75,250,000 150,500,000 Kec. Argomulyo

Persentase pemeliharaan

sarana dan prasarana TI di

kecamatan dalam mendukung

inovasi

% 100 100 100 100 0 0 0

Jumlah Total 720,423,933,825 526,506,317,791 568,280,984,278 614,268,284,669 664,894,455,054 720,628,124,677

Proyeksi Belanja Langsung

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 33

Page 339: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 1

BAB VIII

KINERJA PEYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran

tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota

dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam

memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan dan daya saing. Hal ini

ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan

daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun

sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil

indikator visi dan tujuan pembangunan daerah. Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kota Salatiga disampaikan melalui Tabel 8.1.

Sementara itu indikator kinerja daerah terhadap capaian penyelenggaran

urusan pemerintahan bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran

keberhasilan pencapaian indikator kinerja berdasarkan masing-masing urusan

pembangunan. Penetapan indikator kinerja daerah selanjutnya berdasarkan urusan

penyelenggaran pemerintahan disajikan dalam Tabel 8.2.

Page 340: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 2

Tabel 8.1.

Penetapan Indikator Kinerja Utama Kota Salatiga Tahun 2017-2022

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja Akhir

RPJMD

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

1. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95

2. Harapan Lama Sekolah Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99

3. Cakupan Seni dan Cagar Budaya yang Dilestarikan % 34,5 38 42 46 50 54 58 58

4. Peringkat dalam Porda Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5

5. Angka Harapan Hidup Tahun 76,87 76,96 77,05 77,13 77,22 77,31 77,40 77,40

6. Laju Pertumbuhan penduduk % 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32

7. Indeks/ Angka Kriminalitas Skor 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06

8. Kawasan Wajah Kota yang Tertata Dengan Baik % 45 50 55 60 65 70 75 75

9. Wilayah dengan Infrastruktur Kondisi Baik % 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00

10. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 70 72 75 78 80 82 85 85

11. Luasan Kawasan Kumuh Perkotaan % 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99

12. Pertumbuhan Ekonomi % 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45

13. PDRB per Kapita Ribu

rupiah

53.033

(2015)

58.993 61.973 64.953 67.933 70.913 73.893 73.893

14. Pertumbuhan Nilai Investasi % 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3

15. Tingkat Pengangguran Terbuka % 6,43

(2015)

6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73

16. Penduduk Miskin % 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7

17. Pola Pangan Harapan Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2

18. Capaian KLA Skor 0 239 500 650 675 675 680 680

19. IPM Skor 81,14 81,65 82,16 82,67 83,18 83,69 84,20 84,20

Page 341: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 3

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

20. IPG Skor 96,02 (2015)

96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20

21. IDG Skor 80,83

(2015)

80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57

22. Indeks PMPRB Skor 58,25 60 60 62 62 65 65 65

Page 342: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 4

Tabel 8.2.

Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Salatiga Tahun 2017-2022

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan DISDIK

1) Angka Partisiapsi Sekolah PAUD % 48 52 56 60 64 68 72 72

2) Angka Partisiapsi Sekolah SD/MI % 89,5 90 92 94 96 98 100 100

3) Angka Partisiapsi Sekolah SMP/MTs % 85,4 87 89 91 93 95 97 97

Kesehatan DINKES

4) Angka Kematian Ibu /100.000

KH

157,05 157,00 157,00 157,00 117,00 117,00 117,00 117,00

5) Angka Kematian Bayi /1000 KH 15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75

6) Prevalensi balita gizi buruk % 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

7) Sucses Rate TB % 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 126,00

8) Prevalensi hipertensi penduduk usia diatas

18 tahun

% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang DPU PR

9) Persentase jaringan drainse dalam kondisi

baik

% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100

10) Persentase jaringan irigasi kondisi baik % 92

93 95 97 99 100 100 100

11) Persentase jalan dalam kondisi baik % 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75

12) Tingkat ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00

Page 343: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 5

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

DINAS PKP

13) Cakupan lingkungan yang sehat dan aman

yang didukung dengan PSU

% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63

14) Cakupan ketersediaan rumah layak huni % 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62

Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan

Pelindungan Masyarakat

SATPOL PP

15) Cakupan penegakan Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

16) Prevalensi penyalahgunaan narkoba / 10.000

penduduk

2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00

Sosial DINSOS

17) Cakupan penanganan PMKS % 15 16 17 18 19 20 21 21

Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar

Tenaga kerja DISPERINAKER

18) Persentase penempatan tenaga kerja

% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40

Pemberdayaan Perempuan dan

Pelindungan Anak

DP3A

19) Persentase kelembagaan forum anak tingkat

Kota, Kecamatan dan Kelurahan % 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14

20) Persentase perempuan dalam Parlemen

% 28 28 28 28 32 32 32 32

21) Sumbangan perempuan dalam pendapatan

kerja

% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89

Page 344: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 6

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Pangan DINAS PANGAN

22) Proporsi penduduk dengan asupan kalori

minimum di bawah 1400 kkal/ kapita/hari

Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5

Pertanahan DINAS PKP

23) Persentase penyelesaian sengketa tanah

garapan dalam daerah kota

% 70 70 70 80 80 90 90 90

Lingkungan Hidup DLH

24) Indeks pencemaran air Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47,67 47,87 47,87

25) Indeks pencemaran udara Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57

26) Indeks tutupan lahan Nilai 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38

27) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

DISDUKCAPIL

28) Persentase cakupan akta kelahiran % 92 93 93 94 94 95 95 95

29) Persentase penduduk ber KTP elektronik % 95 100 100 100 100 100 100 100

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

30) Persentase peningkatan swadaya masarakat %/th 2 2 2 2 2 2 2 2

Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana

DISDALDUK KB

31) TFR (Total Fertility Rate) % 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40

Perhubungan DISHUB

32) Persentase kendaraan angkutan umum yang

memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan

% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00

Page 345: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 7

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Komunikasi dan Informatika DISKOMINFO

33) Tingkat ketersediaan media informasi publik Skor 14 15 50 70 80 90 100 100

34) Tingkat pengembangan layanan e-

Government dan smart city

Skor 20 26 53 72 82 91 100 100

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DINKOP UKM

35) Persentase usaha mikro dan kecil yang

dibina

% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86

36) Persentase KSP/USP koperasi sehat % 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53

Penanaman Modal DPM PTSP

37) Kenaikan nilai investasi PMA Milyar

Rupiah

245,249 255,249 265,749 276,749 288,749 301,249 314,749 314,749

38) Kenaikan nilai investasi PMDN Milyar

Rupiah

153,678 155,178 156,878 158,678 160,678 163,378 166,578 166,578

Kepemudaan dan olah raga DISPORA

39) Persentase pemuda berwirausaha % 3 3 4 4 5 5 6 6

40) Persentase atlet berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00

Statistik DISKOMINFO

41) Persentase ketersediaan data statistik

sektoral

% 10,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Persandian DISKOMINFO

42) Tingkat pengamanan informasi daerah % 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Kebudayaan DISBUDPAR

43) Persentase kelompok seni dan komunitas

budaya yang dibina

% 39,5 44 48 52 56 60 64 64

44) Persentase cagar budaya yang dilestarikan % 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2

Page 346: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 8

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Perpustakaan DINAS PERSIP

45) Persentase koleksi buku yang tersedia di

perpustakaan

% 40 60 89 89 89 90 90 90

Kearsipan DINAS PERSIP

46) Persentase perangkat daerah yang telah

menerapkan manajemen arsip secara lebih efektif (e-arsip)

% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5

Urusan Pemerintahan Pilihan

Kelautan dan Perikanan DISTAN

47) Produksi perikanan budidaya

ton 677,10 700 750 800 850 900 1000 1000

Pariwisata DISBUDPAR

48) Jumlah kunjungan wisata Orang 120.000 120.000 125.000 130.000 140.000 150.000 160.000 160.000

Pertanian DISTAN

49) Produktivitas tanaman pangan utama

- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73

- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36

Produksi perikanan budidaya ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000

Produksi daging sapi potong kg 912.425 1.018.010 1.018.270 1.018.270 1.018.530 1.018.530 1.018.530 1.018.530

Perdagangan DISDAG

50) Peningkatan kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB

% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72

Perindustrian DISPERINAKER

51) Persentase pertumbuhan industri kecil dan

menengah

% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Page 347: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 9

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Transmigrasi DISPERINAKER

52) Prosentase Peminat Transmigrasi % 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00

Fungsi Penunjang Urusan

Pemerintahan

Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

BAPELITBANGDA

53) Presentase usulan masyarakat yang

diakomodir dalam dokumen perencanaan

% 40 40 41 41 42 42 42 42

54) Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan % 0 40 70 80 90 100 100 100

55) Persentase kesesuaian dokumen RPJMD

dengan RKPD % 89,39 97,57 100 100 100 100 100 100

56) Persentase kesesuaian Dokumen RKPD dengan APBD

% 100 97,51 100 100 100 100 100 100

Keuangan BKD

57) Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah

Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Kepegawaian BK DIKLATDA

58) Indeks Profesionalitas ASN Skor 0 90,35 90,40 90,45 90,50 90,55 90,60 90,60

Fungsi Penunjang Lainnya

Pengawasan INSPEKTORAT

59) Meningkatnya level kapabilitas Inspektorat level 1,0 2,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0

60) Tingkat Maturitas SPIP level 2,34 2,85 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0

Sekretariat DPRD SET DPRD

61) Prosentase jumlah produk yang didampingi

oleh tenaga ahli DPRD

% 84,00 85,00 86,00 87,00 88,00 89,00 90,00 90,00

Page 348: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 10

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Sekretariat Daerah SETDA

62) Rata-rata SKM (Skor Kepuasan Masyarakat)

% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75

Kecamatan KECAMATAN

Kecamatan Sidomukti

63) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP

% 0 70 70 75 75 80 80 80

64) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan di Kecamatan dan Kelurahan

% 100 100 100 100 100 100 100 100

65) Cakupan RW berprestasi di bidang

kebersihan dan kesehatan lingkungan

% 54 59 62 65 70 72 75 75

66) Presentase realisasi usulan hasil Musrenbang

% 40 30 30 40 40 45 45 45

67) Nilai survei kepuasan masyarakat % 0 70 72 74 76 78 80 80

Kecamatan Sidorejo

68) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP

% 0 60 65 70 75 75 80 80

69) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan

di Kecamatan dan Kelurahan %

100 60 62 64 66 68 70 100

70) Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan

% 100 60 65 70 75 80 85 75

71) Presentase realisasi usulan hasil

Musrenbang %

40 50 50 52 54 56 58 45

72) Nilai survei kepuasan masyarakat

%

85 86 87 88 89 90 91 91

Page 349: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 11

No

Indikator Kinerja Daerah Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

Target Kinerja

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

Perangkat Daerah

Pengampu Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

Tahun

2022

Tahun

2022

Kecamatan Tingkir

73) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP

% 0 80 82 83 85 87 88 88

74) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan di Kecamatan dan Kelurahan

% 76 78 82 83 84 85 86 86

75) Presentase realisasi usulan hasil

Musrenbang %

69 50 53 55 56 58 60 60

76) Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan

% 82 83 83 84 84 85 85 85

77) Nilai survei kepuasan masyarakat % 83 84 85 87 89 90 92 92

Kecamatan Argomulyo

78) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP

% 0 75 77 79 80 81 82 82

79) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan

di Kecamatan dan Kelurahan %

100 100 100 100 100 100 100 100

80) Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan

% 70 72 72 73 74 75 76 76

81) Presentase realisasi usulan hasil

Musrenbang %

60 60 64 68 72 74 76 76

82) Nilai survei kepuasan masyarakat % 0 74 75 77 78 79 80 80

Page 350: LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2018 NOMOR 1

RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IX - 1

BAB IX

PENUTUP

Penyusunan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 merupakan

salah satu bagian agenda perencanaan lima tahunan dalam rangka

menjabarkan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Salatiga

periode 2017-2022. RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dalam

penyusunannya tidak terlepas dari tahapan perencanaan pembangunan

jangka panjang, pola pengembangan tata ruang wilayah dan tentunya dengan

memperhatikan isu-isu yang berkembang baik ditingkat provinsi maupun

nasional.

Dalam RPJMD ini telah ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan

daerah sebagai tolok ukur kinerja kepala daerah dalam menyelesaikan

permasalahan strategis penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

daerah lima tahun yang akan datang. Dengan tersusunnya dokumen

RPJMD 2017-2022 akan menjadi pedoman atau acuan dalam menetapkan

arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah untuk kurun waktu lima

tahun mendatang yang akan dilaksanakan oleh seluruh perangkat daerah di

Kota Salatiga. Dengan berpedoman pada RPJMD tersebut dalam rangka

menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima tahun yang akan

datang.