lembaran daerah kota salatiga tahun 2018 nomor 1
TRANSCRIPT
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2018 NOMOR 1
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD) KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022
PEMERINTAH KOTA SALATIGA
WALIKOTA SALATIGA PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SALATIGA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88);
11. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2010 Nomor 6);
12. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2011 Nomor 4);
13. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 2);
14. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 9);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA dan
WALIKOTA SALATIGA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Salatiga. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Walikota adalah Walikota Salatiga. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya
disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yang selanjutnya disingkat RPJMN, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, yang selanjutnya disebut RPJMD Provinsi Jawa Tengah, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.
9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005–2025, yang selanjutnya disebut RPJPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
10. Rencana Tata Ruang Wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022 yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.
12. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah, adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.
13. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
14. Pembangunan daerah adalah usaha yang sistematik untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.
15. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.
16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
19. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.
20. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
21. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
22. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien dan efektif.
BAB II RPJMD
Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Walikota terpilih hasil pemilihan Walikota tahun 2017.
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.
(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN serta memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RTRW.
Pasal 3
RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi sebagai: a. landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022;
b. pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah sesuai periode RPJMD;
c. pedoman dalam penyusunan RKPD sesuai periode RPJMD; d. acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai periode RPJMD; e. instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
sesuai periode RPJMD.
Pasal 4 (1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun
dengan sistematika sebagai berikut: a. BAB I Pendahuluan; b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah; c. BAB III Gambaran Keuangan Daerah; d. BAB IV Permasalahan dan Isu Strategis Daerah; e. BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; f. BAB VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program
Pembangunan Daerah; g. BAB VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan
Program Perangkat Daerah; h. BAB VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; i. BAB IX Penutup.
(2) Dokumen RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 5 (1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan RPJMD. (2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi: a. pengendalian terhadap perumusan kebijakan RPJMD; b. pelaksanaan RPJMD; c. evaluasi terhadap hasil RPJMD.
(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PERUBAHAN RPJMD
Pasal 6 (1) Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. terjadi perubahan yang mendasar.
WALIKOTA SALATIGA PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SALATIGA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Salatiga Tahun 2017-2022;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa
Barat;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3500);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4698);
8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88);
11. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kota Salatiga Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota
Salatiga Tahun 2010 Nomor 6);
12. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Salatiga
Tahun 2011 Nomor 4);
13. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 2);
14. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kota Salatiga Tahun 2016 Nomor 9);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA
dan
WALIKOTA SALATIGA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2017-2022.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Salatiga.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas
Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
4. Walikota adalah Walikota Salatiga.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya
disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Salatiga.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan
DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019, yang selanjutnya disingkat RPJMN,
adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013-2018, yang selanjutnya disebut
RPJMD Provinsi Jawa Tengah, adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah
untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013
sampai dengan tahun 2018.
9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Salatiga Tahun 2005–2025, yang selanjutnya disebut
RPJPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
10. Rencana Tata Ruang Wilayah, yang selanjutnya disingkat
RTRW, adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Tahun 2010-2030.
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Salatiga Tahun 2017-2022 yang selanjutnya disebut RPJMD
adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai
dengan tahun 2022.
12. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut Renstra Perangkat Daerah, adalah dokumen
perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun
terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.
13. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya
disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya
disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan Daerah
untuk periode 1 (satu) tahun.
14. Pembangunan daerah adalah usaha yang sistematik untuk
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki daerah untuk
peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses
dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah sesuai
dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.
15. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses
untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan
pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.
16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan.
17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
19. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh
Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.
20. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh
Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan
pembangunan daerah.
21. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut.
22. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah adalah
suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai
hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan
tercapainya target secara ekonomis, efisien dan efektif.
BAB II
RPJMD
Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
Walikota terpilih hasil pemilihan Walikota tahun 2017.
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan
daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat
Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan
kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai
dengan tahun 2022.
(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN serta
memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RTRW.
Pasal 3
RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi
sebagai:
a. landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan
tahun 2022;
b. pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah
sesuai periode RPJMD;
c. pedoman dalam penyusunan RKPD sesuai periode RPJMD;
d. acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai periode RPJMD;
e. instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
sesuai periode RPJMD.
Pasal 4
(1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
a. BAB I Pendahuluan;
b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah;
c. BAB III Gambaran Keuangan Daerah;
d. BAB IV Permasalahan dan Isu Strategis Daerah;
e. BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;
f. BAB VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program
Pembangunan Daerah;
g. BAB VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan
Program Perangkat Daerah;
h. BAB VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
i. BAB IX Penutup.
(2) Dokumen RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 5
(1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan RPJMD.
(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. pengendalian terhadap perumusan kebijakan RPJMD;
b. pelaksanaan RPJMD;
c. evaluasi terhadap hasil RPJMD.
(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB IV
PERUBAHAN RPJMD
Pasal 6
(1) Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa
proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata
cara penyusunan rencana pembangunan daerah yang
diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa
substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. terjadi perubahan yang mendasar.
(2) Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan huruf b, tidak dapat dilakukan apabila sisa masa berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun.
(3) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, mencakup terjadinya bencana alam,
goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah atau perubahan
kebijakan nasional. (4) Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi pedoman penyusunan RKPD dan penyusunan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah.
BAB V KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 7
RKPD Tahun 2017 dan RKPD Tahun 2018 yang telah ditetapkan
sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku.
Pasal 8
Penyusunan RKPD Tahun 2023 berpedoman pada RPJPD pada tahapan keempat yaitu tahun 2020-2024, serta mengacu pada RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah pada periode
berkenaan.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Salatiga.
Ditetapkan di Salatiga pada tanggal
WALIKOTA SALATIGA,
YULIYANTO
Diundangkan di Salatiga
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KOTA SALATIGA,
FAKRUROJI
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN NOMOR
NOREG PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA, PROVINSI JAWA TENGAH:
( 1 / 2018 )
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022
I. UMUM
Pada hakikatnya perencanaan pembangunan daerah merupakan
bagian integral yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan
pembangunan nasional dengan arah, tujuan, kebijakan, sasaran dan
prioritasnya sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional. Kebijakan tersebut selanjutnya dituangkan
dalam RPJMN dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai
wujud masa depan yang diinginkan dalam kurun waktu lima tahun.
RPJMN sebagai rencana jangka menengah selanjutnya diterjemahkan
secara kongkrit, spesifik dan operasional menjadi rencana operasional
tahunan.
Selain untuk mencapai sasaran pembangunan nasional,
pembangunan daerah juga bertujuan untuk meningkatkan hasil-hasil
pembangunan daerah bagi masyarakat secara adil dan merata agar
masyarakat lebih sejahtera.
Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi
Walikota berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perlu disusun Rencana Pembangunan
Daerah kurun waktu 5 (lima) tahun.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program Walikota untuk waktu 5 (lima) tahun yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMN,
memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, program pembangunan daerah dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Penyusunan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dilakukan secara partisipatif
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan, serta
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digunakan sebagai pedoman
penyusunan Renstra Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun
terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 dan pedoman
penyusunan RKPD pada setiap tahun anggaran.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)
KOTA SALATIGA TAHUN 2017-2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................. i DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... I - 1 1.1. Latar Belakang .................................................................. I - 1
1.2. Landasan Hukum ............................................................. I - 3
1.3. Hubungan Antar Dokumen ............................................... I - 5 1.4. Maksud dan Tujuan .......................................................... I - 7
1.5. Sistematika Penulisan ....................................................... I - 8
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ......................................... II - 1 2.1. Aspek Geografi dan Demografi ........................................... II - 1
2.1.1. Aspek Geografi .................................................................. II - 1 1. Karakteristik Lokasi, Luas dan Batas Wilayah ................ II - 1
2. Kondisi Topologi ............................................................ II - 3
3. Kondisi Geologi dan Hidrologi ........................................ II - 3 4. Kondisi Klimatologi ........................................................ II - 6
5. Penggunaan Lahan ........................................................ II - 6 6. Gambaran Potensi Pengembangan Wilayah .................... II - 8
a. Kawasan Budidaya .................................................... II - 8 b. Kawasan Lindung ...................................................... II - 15
c. Wilayah Rawan Bencana ............................................ II - 17
2.1.2. Kondisis Demografi ........................................................... II - 18 1. Jumlah Penduduk ......................................................... II - 18
2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ........................................................................ II - 19
3. Tingkat Kepadatan Penduduk ........................................ II - 20 2.2. Aspek Kesejahteraan Rakyat .............................................. II - 26
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ................. II - 20 1. Pertumbuhan Ekonomi ................................................. II - 20
2. Pertumbuhan PDRB Kota Salatiga ................................. II - 22
3. PDRB per Kapita ........................................................... II - 26 4. Laju Inflasi .................................................................... II - 27
5. Indeks Gini ................................................................... II - 28 6. Penduduk Miskin .......................................................... II - 30
7. Indeks Pembangunan Manusia ...................................... II - 32 a. Angka Harapan Hidup (AHH) ..................................... II - 34
b. Harapan Lama Sekolah (HLS) .................................... II - 36 c. Rata-rata Lama Sekolah ............................................. II - 38
d. Pengeluaran Riil per Kapita ....................................... II - 39
8. Indeks Pembangunan Gender ........................................ II - 40 9. Indeks Pemberdayaan Gender ........................................ II - 42
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ............................................... II - 43 1. Angka Partisipasi Kasar ................................................. II - 43
2. Angka Partisipasi Murni ................................................ II - 44 3. Rasio Penduduk yang Bekerja ........................................ II - 44
4. Tingkat Pengangguran Terbuka ..................................... II - 45
2.3. Aspek Pelayanan Umum .................................................... II - 46 2.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan
Dasar ............................................................................... II - 46 1. Urusan Pendidikan ........................................................ II - 46
2. Urusan Kesehatan ......................................................... II - 49 3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang .............. II - 58
4. Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman .............. II - 61 5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat .............................................. II - 62
6. Urusan Sosial ............................................................... II - 64
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
ii
2.3.2. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib
Non Pelayanan Dasar ........................................................ II - 67 1. Urusan Tenaga Kerja ..................................................... II - 67
2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ............................................................................. II - 69
3. Urusan Pangan ............................................................. II - 71 4. Urusan Pertanahan ....................................................... II - 72
5. Urusan Lingkungan Hidup ............................................ II - 72
6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil .............................................................................. II - 75
7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................. II - 76 8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana .................................................................... II - 77 9. Urusan Perhubungan .................................................... II - 78
10. Urusan Komunikasi dan Informatika ........................... II - 80 11. Urusan Koperasi dan UKM .......................................... II - 81
12. Urusan Penanaman Modal ........................................... II - 82
13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga ............................. II - 84 14. Urusan Statistik .......................................................... II - 85
15. Urusan Persandian ...................................................... II - 85 16. Urusan Kebudayaan .................................................... II - 86
17. Urusan Perpustakaan .................................................. II - 86 18. Urusan Kearsipan ....................................................... II - 87
2.3.3. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Pilihan ................. II - 88
1. Urusan Kelautan dan Perikanan .................................... II - 88 2. Urusan Pariwisata ......................................................... II - 89
3. Urusan Pertanian .......................................................... II - 90 4. Urusan Perdagangan ..................................................... II - 92
5. Urusan Perindustrian .................................................... II - 93 6. Urusan Transmigrasi ..................................................... II - 94
2.3.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ........................... II - 95 1. Perencanaan ................................................................. II - 95
2. Penelitian dan Pengembangan ....................................... II - 96
3. Keuangan ..................................................................... II - 97 4. Kepegawaian ................................................................. II - 98
2.3.5. Fungsi Penunjang Lainnya ................................................ II - 99 1. Pengawasan .................................................................. II - 99
2. Sekretariat DPRD .......................................................... II - 100 3. Sekretariat Daerah ........................................................ II - 101
4. Kecamatan .................................................................... II - 107
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ................................................ III - 1
3.1. Kinerja Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2026 .. III - 1 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD ................................................ III - 1
3.1.1.1 Pendapatan Daerah ........................................................... III - 2 3.1.1.2 Belanja Daerah ................................................................. III - 5
3.1.1.3 Pembiayaan Daerah .......................................................... III - 8 3.1.2. Neraca Daerah .................................................................. III - 10
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ...................... III - 19
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ......................................... III - 19 3.2.2. Analisis Pembiayaan ......................................................... III - 23
3.3. Kerangka Pendanaan ........................................................ III - 25 3.3.1. Proyeksi berdasarkan Data Masa Lalu ............................... III - 25
1. Proyeksi Pendapatan ..................................................... III - 25 2. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang
Bersifat Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama ......... III - 28 3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan ..................................... III - 30
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
iii
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS.......................................... IV - 1
4.1. Permasalahan Pembangunan ............................................ IV - 1
4.1.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar ......................................... IV - 1 1. Urusan Pendidikan ........................................................ IV - 1
2. Urusan Kesehatan ......................................................... IV - 1 3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang .............. IV - 2
4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman .. IV - 3 5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan
Pelindungan Masyarakat ............................................... IV - 3
6. Urusan Sosial ............................................................... IV - 3 4.1.2. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar .................................. IV - 4
1. Urusan Tenaga Kerja ..................................................... IV - 4 2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan
Anak ............................................................................. IV - 4 3. Urusan Pangan ............................................................. IV - 5
4. Urusan Pertanahan ....................................................... IV - 5 5. Urusan Lingkungan Hidup ............................................ IV - 5
6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil .............................................................................. IV - 5 7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................. IV - 6
8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana .................................................................... IV - 6
9. Urusan Perhubungan .................................................... IV - 6 10. Urusan Komunikasi dan Informatika ........................... IV - 6
11. Urusan Koperasi dan UKM .......................................... IV - 7
12. Urusan Penanaman Modal ........................................... IV - 7 13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga ............................. IV - 7
14. Urusan Statistik .......................................................... IV - 8 15. Urusan Persandian ...................................................... IV - 8
16. Urusan Kebudayaan .................................................... IV - 8 17. Urusan Perpustakaan .................................................. IV - 8
18. Urusan Kearsipan ....................................................... IV - 8 4.1.3. Urusan Pilihan .................................................................. IV - 9
1. Urusan Kelautan dan Perikanan .................................... IV - 9
2. Urusan Pariwisata ......................................................... IV - 9 3. Urusan Pertanian .......................................................... IV - 9
4. Urusan Perdagangan ..................................................... IV - 9 5. Urusan Perindustrian .................................................... IV - 10
6. Urusan Transmigrasi ..................................................... IV - 10 4.1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ........................... IV - 10
1. Perencanaan ................................................................. IV - 10 2. Penelitian dan Pengembangan ....................................... IV - 10
3. Keuangan ..................................................................... IV - 10
4. Kepegawaian ................................................................. IV - 11 4.1.5. Fungsi Penunjang Lainnya ................................................ IV - 11
1. Pengawasan .................................................................. IV - 11 2. Sekretariat DPRD .......................................................... IV - 11
3. Sekretariat Daerah ........................................................ IV - 12 4. Kecamatan .................................................................... IV - 13
4.2. Isu Strategis ..................................................................... IV - 14
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN .............................................. V - 1
5.1. Visi ................................................................................... V - 1 5.2. Misi .................................................................................. V - 2
5.3. Tujuan dan Sasaran .......................................................... V - 7
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ...................................................................................... VI - 1
6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 ................... VI - 1
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
iv
6.2. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 ............................................................. VI - 6 A. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wilayah
Jawa Tengah ................................................................. VI - 7 B. Arah Pembangunan Kewilayahan Kota Salatiga .............. VI - 9
6.3. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Salatiga Tahun 2005-2025 ................ VI - 13
6.4. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Salatiga Tahun 2010-2030 ............................ VI - 20 6.5. Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 ............................................................. VI - 22 6.6. Arah Kebijakan Jangka Menengah Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 ............................................................. VI - 31 6.7. Program Pembangunan Daerah ......................................... VI - 38
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH ................................................................. VII - 1
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH .......... VIII - 1
BAB IX PENUTUP ..................................................................................... IX -1
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Keterkaitan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan ......... I - 7
Gambar 2.1. Peta Kota Salatiga ............................................................. II - 2 Gambar 2.2. Persentase Luas Penggunaan Lahan Tahun 2015 ............... II - 8
Gambar 2.3. Piramida Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur di Kota Salatiga Tahun 2016 .................................... II - 19 Gambar 2.4. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga,
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 ....... II - 21 Gambar 2.5. Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga dengan
Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016 ...................................................................... II - 21
Gambar 2.6. Posisi Relatif PDRB ADHB Kota Salatiga Tahun 2015 ......... II - 24 Gambar 2.7. Posisi Relatif PDRB ADHK Kota Salatiga Tahun 2015 .......... II - 25
Gambar 2.8. Perkembangan PDRB per Kapita Kota Salatiga, Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2011-2015 ......................................... II - 26 Gambar 2.9. Posisi Relatif PDRB per Kapita Kota Salatiga Tahun 2015 ... II - 27
Gambar 2.10. Perkembangan Inflasi Kota Salatiga Tahun 2012-2017 (April “year On year) ........................................................... II - 28
Gambar 2.11. Posisi Relatif Inflasi Kota Salatiga dibandingkan Kota Lainnya, Provinsi dan Nasional Tahun 2016 .................................... II - 28
Gambar 2.12. Perkembangan Indeks Gini Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2011-2015 ......................................... II - 29 Gambar 2.13. Posisi Relatif Indeks Gini Kota Salatiga Tahun 2015 ........... II - 30
Gambar 2.14. Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional 2012-2016 ............................... II - 30
Gambar 2.15. Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga Tahun 2016 ...................................................................... II - 31
Gambar 2.16. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kota Salatiga
Tahun 2012-2016 ............................................................. II - 31 Gambar 2.17. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kota Salatiga Berdasarkan
Tingkat Kesejahteraan ....................................................... II - 32 Gambar 2.18. Perkembangan IPM Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2012-2016 ............................................... II - 33 Gambar 2.19. Posisi Relatif IPM Kota Salatiga dibandingkan dengan Kota Lain,
Provinsi dan Nasional Tahun 2016 .................................... II - 34 Gambar 2.20. Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Salatiga,
Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2012-2016 ................... II - 35
Gambar 2.21. Posisi Relatif Angka Harapan Hidup (AHH Kota Salatiga Tahun 2016 ...................................................................... II - 36
Gambar 2.22. Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016 .................... II - 37
Gambar 2.23. Posisi Relatif Harapan Lama Sekolah Kota Salatiga Tahun 2016 ....................................................................... II - 37
Gambar 2.24. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016 .................... II - 38
Gambar 2.25. Posisi Relatif Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga,
Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 ............ II - 39 Gambar 2.26. Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kota Salatiga,
Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2016 .................... II - 40 Gambar 2.27. Posisi Relatif Pengeluaran Rill Per Kapita Kota Salatiga
Tahun 2016 ...................................................................... II - 40 Gambar 2.28. Perkembangan IPG Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2010-2015 ......................................... II - 41
Gambar 2.29. Posisi Relatif IPG Kota Salatiga Tahun 2015 ....................... II - 41 Gambar 2.30. Perkembangan IDG Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2011-2015 ......................................... II - 42 Gambar 2.31. Posisi Relatif IDG Kota Salatiga Tahun 2015 ...................... II - 43
Gambar 2.32. Perkembangan APK PAUD, SD dan SMP Kota Salatiga, Tahun 2012-2016 ............................................................. II - 43
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
vi
Gambar 2.33. Perkembangan APM SMP/MTs Kota Salatiga,
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 ....... II - 44 Gambar 2.34. Perkembangan TPAK Kota Salatiga, Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2011-2015 ............................................... II - 45 Gambar 2.35. Posisi Relatif TPAK Kota Salatiga Tahun 2015 .................... II - 45
Gambar 2.36. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 ............................................... II - 46
Gambar 3.1. Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 2
Gambar 3.2. Grafik Proporsi Unsur-unsur Pendapatan terhadap Total Pendapatan Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016 .. III - 3
Gambar 3.3. Grafik Perkembangan Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 5
Gambar 3.4. Grafik Proporsi Unsur-unsur Belanja terhadap
Total Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ........ III - 6 Gambar 3.5. Perkembangan Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah
dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 8
Gambar 3.6. Perkembangan Jumlah Nilai Aset Kota Salatiga Tahun 2012-2016 ............................................................. III - 10
Gambar 5.1. Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah
Tahun 2013–2018 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022 ............................................................. V - 5
Gambar 5.2. Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022 ..................... V - 6
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah
atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)
berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan
kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi
Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga merupakan hasil proses politik
terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh
masyarakat, yang dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk lima tahun yang akan datang. Visi
pembangunan jangka menengah Kota Salatiga tahun 2017-2022 adalah :
“Salatiga HATI BERIMAN yang SMART”
Berdasarkan pernyataan visi di atas, maka terdapat makna yang terkandung
dalam visi tersebut berdasarkan masing-masng frase. Visi Kota Salatiga memiliki
dua frase, yaitu kata HATI BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN
merupakan singkatan dari kata SEHAT, TERTIB, BERSIH, INDAH dan AMAN.
Sementara itu kata SMART merupakan singkatan dari SEJAHTERA, MANDIRI dan
BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam
kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1.
Penjelasan Makna Visi Salatiga HATI BERIMAN yang SMART
Unsur Visi Penjelasan
Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ mengandung arti “Sejiwa dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap
penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut
Agama dan Kepercayaan masing-masing”
“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna
“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/ masyarakat Salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan
Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu, masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur materiil spiritual” (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)
Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, yang
dicapai melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan
pembangunan berwawasan lingkungan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 2
Unsur Visi Penjelasan
Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta
berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan
potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan
makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan
keselarasan pembangunan, toleransi dan hubungan antar pemangku kepentingan
Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai
pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih,
profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi
supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia
Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi
masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN
dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri dan dalam RPJMD Jawa
Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari.
Jika disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2. Persandingan Visi Kota Salatiga
dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga
RPJPN
2005–2025
RPJMN
2015-2019
RPJPD
2005–2025
RPJMD
2013-2018
RPJPD
2005–2025
RPJMD 2017-
2022
INDONESIA
YANG MANDIRI,
MAJU, ADIL
DAN MAKMUR
INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG
ROYONG
JAWA
TENGAH YANG
MANDIRI,
MAJU, SEJAHTERA,
DAN LESTARI
MENUJU
JAWA TENGAH
SEJAHTERA
DAN BERDIKARI,
(Mboten
Korupsi, Mboten
Ngapusi)
SALATIGA
YANG MAJU, DEMOKRATIS
DAN NYAMAN
Salatiga HATI
BERIMAN yang SMART
(Sejahtera,
Mandiri dan Bermartabat)
5.2. Misi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan
visi. Rumusan misi menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah
kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh guna
mencapai visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022.
Untuk mencapai visi “Salatiga Hari Beriman yang Smart” ditetapkan
9 (sembilan) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 3
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga
berencana.
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang
berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota.
6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro.
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan
memperluas akses lapangan pekerjaan.
8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.
9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Keterkaitan antara unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
ke dalam masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3.
Keterkaitan Unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 pada masing-masing Misi
No Unsur Visi Salatiga
HATI BERIMAN yang
SMART
Misi RPJMD Kota Salatiga 2017-2022
A. Frase Sehat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
B. Frase Tertib dan Aman
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
C. Frase Bersih dan
Indah
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan
infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota
D. Frase Mandiri 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan
Mikro
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah
dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
E. Frase Sejahtera 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
F.
Frase Bermartabat 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang
baik (good governance)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 4
Jika dikaitkan dengan misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025, maka
misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.
sebagai berikut:
Tabel 5.4. Keselarasan Antara Misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025
dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
No Misi RPJPD Kota Salatiga
Tahun 2005-2025
Misi RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022
1 Misi 1 : Mewujudkan SDM yang
berkualitas melalui peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu mengadaptasi perkembangan global
dengan tetap berlandaskan pada
norma dan nilai-nilai luhur masyarakat
Misi 1: Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
2 Misi 2 : Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah berbasis
pada potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi
kerakyatan
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
3 Misi 3 : Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin
berkualitas, profesional, bersih dan
bermartabat, serta semakin meningkatnya peran dan fungsi
pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
didukung oleh infrastruktur dan teknologi maju
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
4 Misi 4 : Mewujudkan demokrasi
yang berdasarkan hukum, bermartabat, bertanggungjawab
dan berkeadilan
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
5 Misi 5 : Mewujudkan penataan
pembangunan yang berwawasan lingkungan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan
6 Misi 6 : Mewujudkan fasilitas dan
utilitas Kota Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 5
Sementara itu keterkaitan antara misi RPJMD Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digambarkan
melalui bagan berikut :
Visi RPJMD Jateng Tahun 2013-
2018 “Menuju Jawa Tengah
Sejahtera Dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi””
Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 : “Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Misi 1 : Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,
Berdaulat di Bidang Politik,
Berdikari di Bidang Ekonomi dan
Berkepribadian di Bidang
Kebudayaan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai
budaya.
Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan
Pengangguran
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
Misi 3 : Mewujudkan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,
Jujur dan Transparan, “Mboten
Korupsi, Mboten Ngapusi”
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan
Sosial Masyarakat untuk
Meningkatkan Persatuan dan
Kesatuan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan
lingkungan
Misi 5 : Memperkuat Partisipasi
Masyarakat dalam Pengambilan
Keputusan dan Proses
Pembangunan yang Menyangkut
Hajat Hidup Orang Banyak
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
Misi 6 : Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik untuk Memenuhi
Kebutuhan Dasar Masyarakat
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan
Jawa Tengah yang Berkelanjutan
dan Ramah Lingkungan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Gambar 5.1.
Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013–2018
dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 6
Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 jika dikaitkan dengan misi
pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Visi RPJMN Tahun 2015-2019 :
”Terwujudnya Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”
Visi RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 : “Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Misi 1 : Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
Misi 2 : Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
Misi 3 : Mewujudkan politik luar
negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan
lingkungan
Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang
berdaya saing
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
Misi 6 : Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Gambar 5.2.
Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 7
Tabel 5.5.
Keselarasan Antara Nawa Cita Nasional dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Nawa Cita Misi RPJMD Salatiga 2017-2022
Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara
Misi 3 : Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan kondusifitas wilayah
Membuat pemerintah tidak absen dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif dan demokratis
Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang
berwawasan lingkungan
Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
Misi 3 : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program
Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan
Indonesia Sejahtera.
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan keluarga
berencana
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial,
kesetaraan gender dan perlindungan anak
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha
Menengah, Kecil dan Mikro
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
Melakukan revolusi karakter bangsa melalui
kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan
memperluas akses lapangan pekerjaan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinekaan
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu
strategis yang dihadapi untuk periode tahun 2017-2022. Tujuan yang ditetapkan
berdasarkan misi pembangunan lima tahun ke depan Kota Salatiga adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi
seluruh masyarakat.
2. Meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya serta melestarikan
warisan budaya Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 8
3. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga.
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian pertumbuhan
penduduk.
5. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman
guna menunjang efektifitas pembangunan.
6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung
pertumbuhan wilayah secara merata.
7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan dan
saluran pembuangan limbah.
8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan.
9. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi, lingkungan
perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi masyarakat dalam
rangka peningkatan kualitas hidup.
10. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.
11. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada peningkatan
kerja sama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam memperluas
kesempatan kerja di Kota Salatiga.
12. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani
masalah kesejahteraan sosial.
13. Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pencapaian
kesetaraan dan keadilan gender.
14. Meningkatkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam
menunjang kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
Sementara itu yang dimaksud dengan sasaran adalah kondisi yang
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang ingin dicapai mendasarkan pada
tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan non
formal bagi masyarakat.
2. Meningkatnya aktivitas seni gelar karya budaya dan kelestarian warisan
budaya.
3. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.
4. Meningkatnya angka keselamatan ibu dan anak.
5. Menurunnya penyakit menular dan tidak menular.
6. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
7. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat
dan wilayah yang kondusif.
8. Meningkatnya kualitas sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai
untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 9
9. Meningkatnya kualitas penataaan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
10. Meningkatnya kuantitas dan fungsi sarana prasarana drainase dan pengairan
serta pembuangan air limbah.
11. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
12. Tersedianya dan optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan
ramah lingkungan.
13. Meningkatnya pemerataan sarana prasarana permukiman, sanitasi dan air
bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
14. Meningkatnya kuantitas dan daya saing UMKM, koperasi dan industri.
15. Meningkatnya kinerja perdagangan.
16. Meningkatnya kunjungan wisata pada berbagai destinasi unggulan.
17. Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan
masyarakat.
18. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
19. Meningkatnya realisasi investasi.
20. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja daerah.
21. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS.
22. Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.
23. Meningkatnya cakupan hak-hak anak, kesetaraan dan keberdayaan
perempuan.
24. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik pada unit-unit
pelayanan publik.
25. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan penerapan teknologi
informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
26. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran berdasarkan
masing-masing misi pada RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 disajikan pada
tabel berikut :
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 10
Tabel 5.6.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Misi Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran Idnikator Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan
pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal dan
menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya
Meningkatkan
penyelenggaraan
pendidikan yang
berkualitas dan merata bagi
seluruh
masyarakat
Rata-rata
Lama Sekolah
Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95
Harapan Lama
Sekolah
Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99
Meningkatnya
Akses dan
kualitas pendidikan dasar
dan pendidikan
non formal bagi masyarakat
Angka
Partisiapsi
Sekolah PAUD
% 48 52 56 60 64 68 72 72
Angka Partisiapsi
Sekolah SD/MI
% 89,5 90 92 94 96 98 100 100
Angka
Partisiapsi
Sekolah SMP/MTs
% 85,4 87 89 91 93 95 97 97
Meningkatkan apresiasi pada
seni dan karya
budaya serta melestarikan
warisan budaya
Kota Salatiga
Cakupan seni dan Cagar
budaya yang
dilestarikan
Meningkatnya aktivitas seni
gelar karya
budaya dan kelestarian
warisan budaya
% 34,5 38 42 46 50 54 58 58
Persentase
kelompok seni dan komunitas
budaya yang
dibina
% 39,5 44 48 52 56 60 64 64
Persentase
Cagar Budaya yang
dilestarikan
% 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Meningkatkan
prestasi pemuda dan olahraga
Peringkat
dalam Porda
Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5
Meningkatnya
prestasi pemuda
dan olahraga
Persentase
pemuda
berwirausaha
% 3 3 4 4 5 5 6 6
Persentase atlet
berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 11
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2. Meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan
keluarga berencana
Meningkatkan
derajat
kesehatan masyarakat dan
pengendalian
pertumbuhan penduduk
Angka Usia
Harapan Hidup
Tahun 76,87 76,90 76,92 76,95 76,97 77,00 77,02 77,02
Meningkatnya angka
keselamatan ibu
dan anak
Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
157,00 157,00
157,00
157,00
117,00
117,00
117,00
117,00
Angka
Kematian Bayi
/1000
KH
15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75
Prevalensi
balita Gizi
Buruk
%
0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
Menurunnya
penyakit menular dan tidak
menular
Sucses Rate TB
Kota Salatiga
% 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 85,00
Prevalensi Hipertensi
Penduduk Usia
diatas 18
tahun
% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25
Laju Pertumbuhan
penduduk
% 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32
Terkendalinya
pertumbuhan penduduk
TFR (Total
Fertility Rate)
% 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40
3. Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Menciptakan tatanan
kehidupan
masyarakat yang tentram,
tertib dan aman
guna menunjang efektifitas
pembangunan
Indeks/ Angka kriminalitas
Indeks 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06
Meningkatnya
ketenteraman, ketertiban umum,
perlindungan
masyarakat serta wilayah yang
kondusif
Cakupan
Penegakan Peraturan
Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba
/
10.000 penddk
2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 12
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
4. Meningkatkan
kualitas penataan
ruang dan infrastruktur
perkotaan yang
berwawasan lingkungan
Meningkatkan
kualitas
penataan ruang dan
infrastruktur
dalam mendukung
pertumbuhan
wilayah secara
merata
Persentase
kawasan wajah
kota yang tertata dengan
baik (%)
% 45 50 55 60 65 70 75 75
Meningkatnya kualitas sarana
prasarana jalan
dan jembatan yang memadai
untuk
kenyamanan dan kelancaran
transportasi
Persentase jalan dalam
kondisi baik
% 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75
Meningkatnya
kualitas
penataaan ruang dan pengendalian
pemanfaatan
ruang
Tingkat
ketaatan
terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah
(RTRW)
% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00
Meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana
drainase,
pengairan dan saluran
pembuangan
limbah
Persentase
wilayah dengan infrastruktur
kondisi baik
% 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00
Meningkatnya
kuantitas dan
fungsi sarana prasarana
darinase dan
pengairan serta pembuanga air
limbah
Persentase
jaringan
drainse dalam kondisi baik
% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100,00
Persentase
jaringan irigasi
kondisi baik
% 92
93 95 97 99 100 100 100
Meningkatkan
kualitas
lingkungan hidup dalam
mendukung
pembangunan berkelanjutan
Indeks
Kualitas
Lingkungan Hidup
Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66
Meningkatnya
kualitas
lingkungan hidup
Indeks
pencemaran
air
Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47.67 47.87 47.87
Indeks
pencemaran udara
Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 13
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Indeks tutupan
lahan
Nilai 59,38 59,38 59,39 59,39 59,4 59,4 59,41 59,41
Penyediaan dan
optimalisasi
sarana trasnportasi
massal yang
berkualitas dan ramah lingkungan
Persentase
kendaraan
angkutan umum yang
memenuhi
persyaratan teknis dan laik
jalan
% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00
5. Meningkatkan
kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Mewujudkan
peningkatan
kualitas pelayanan air
bersih, sanitasi,
lingkungan perumahan dan
permukiman
perkotaan yang merata bagi
masyarakat
dalam rangka
peningkatan kualitas hidup
Persentase
luasan
kawasan kumuh
perkotaan
% 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99
Meningkatnya
pemerataan
sarana prasarana
permukiman, serta sanitasi dan
air bersih sebagai
kebutuhan dasar masyarakat
Cakupan
lingkungan
yang sehat dan
aman yang
didukung
dengan PSU
% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63
Cakupan
ketersediaan
rumah layak
huni
% 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62
6. Mengembangkan
ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan
perkapita
penduduk
Pertumbuhan
Ekonomi
% 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45
PDRB per
kapita
Ribu
rupiah
53.033
(2015)
58.9
93
61.9
73
64.9
53
67.9
33
70.9
13
73.8
93
73.893
Meningkatnya
kuantitas dan daya saing
UMKM, koperasi
dan Industri
Persentase
usaha mikro dan kecil yang
dibina
% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 14
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Persentase
KSP/USP
koperasi sehat
% 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53
Persentase
pertumbuhan Industri Kecil
dan Menengah
% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Meningkatnya
kinerja
perdagangan
Peningkatan
kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB
% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72
Meningkatnya
kunjungan wisata
pada berbagai destinasi
unggulan
Jumlah
Kunjungan
wisata
Orang 120.000 120.0
00
125.0
00
130.0
00
140.0
00
150.0
00
160.0
00
160.000
Meningkatnya
produktivitas pertanian dan
perikanan, serta
ketahanan
pangan masyarakat
Produktivitas
tanaman pangan utama
- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73
- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36
Produksi
perikanan
budidaya
Ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000
Produksi Daging Sapi
Potong
kg 912.425 1.018.010
1.018.270
1.018.270
1.018.530
1.018.530
1.018.530
1.018.530
Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Persentase
peningkatan
Swadaya masarakat
%/th 2 2 2 2 2 2 2 2
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 15
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
7. Meningkatkan
kerjasama, daya
saing daerah dan daya tarik investasi
dan memperluas
akses lapangan pekerjaan
Mewujudkan
pengelolaan
potensi daerah yang mendorong
pada
peningkatan kerjasama antar
daerah dan
antar pelaku
investasi dalam memperluas
kesempatan
kerja di Kota Salatiga
Pertumbuhan
nilai investasi
% 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3
Meningkatnya realisasi investasi
Kenaikan nilai investasi PMA
Milyar Rupiah
245,249 255,249
265,749
276,749
288,749
301,249
314,749
314,749
Kenaikan nilai
investasi
PMDN
Milyar
Rupiah
153,678 155,1
78
156,8
78
158,6
78
160,6
78
163,3
78
166,5
78
166,578
Tingkat
pengangguran terbuka
% 6,43
(2015)
6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73
Meningkatnya
penyerapan tenaga kerja
daerah
Persentase
Penempatan Tenaga Kerja
% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40
8. Meningkatkan kesejahteraan
sosial, kesetaraan
gender dan perlindungan anak
Meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat
dalam mencegah dan menangani
masalah
kesejahteraan sosial
Persentase penduduk
miskin
% 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7
Meningkatnya kualitas
penanganan
PMKS
Cakupan penanganan
PMKS
% 15 16 17 18 19 20 21 21
Skor Pola
Pangan Harapan
Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2
Meningkatnya
konsumsi pangan
beragam, bergizi seimbang, dan
aman
Proporsi
penduduk
dengan asupan kalori
minimum di
bawah 1400 kkal/
kapita/hari
Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5
Meningkatkan
perlindungan,
pemenuhan hak-hak anak,
dan pencapaian
Score capaian
KLA
Score 0 239 500 650 675 675 680 680
IPG Indeks 96,02
(2015)
96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 16
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
kesetaraan dan
keadilan gender
IDG Indeks 80,83
(2015)
80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57
Meningkatnya
cakupan hak-hak
anak, kesetaraan dan keberdayaan
perempuan
Persentase
kelembagaan
forum anak tingkat kota,
kecamatan dan
kelurahan
% 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14
Persentase
perempuan dalam
parlemen
% 28 28 28 28 32 32 32 32
Sumbangan
perempuan
dalam pendapatan
kerja
% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89
9. Meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan
mewujudkan
tatakelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
Meningkatkan
pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
pemerintah
daerah dalam menunjang
kualitas
pelayanan publik dan tata
kelola
pemerintahan
Indeks PMPRB Nilai 58,25 60 60 62 62 65 65 65
Meningkatnya
kepuasan
masyarakat atas pelayanan publik
pada unit-unit
pelayanan publik
Rata-rata SKM
(Skor
Kepuasan Masyarakat)
% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75
Meningkatnya
keterbukaan informasi publik
dan penerapan
teknologi informasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Tingkat
ketersediaan media
informasi
publik
% 14 15 50 70 80 90 100 100
Tingkat
pengembangan
layanan E Government dan
smart city
% 20 26 53 72 82 91 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 17
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Presentase
ketersediaan
data statistik
% 0 50 60 70 80 90 100 100
Persentase
perangkat daerah yang
telah
menerapkan manajemen
arsip secara
lebih efektif (e-arsip)
% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5
Meningkatnya profesionalisme
dan kompetensi
sumberdaya aparatur sipil
negara (ASN)
Indeks Profesionalitas
ASN
Skor 0 90,53 90,6 90,65 90,7 90,75 90,8 90,8
Meningkatnya
partisipasi dan
akuntabilitas kinerja birokrasi
pemerintah
Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Skor LAKIP/
LKjIP
Skor 56,95 60 62,5 65 67,5 70 72,5 72,5
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah
atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)
berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan
kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi
Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga merupakan hasil proses politik
terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh
masyarakat, yang dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk lima tahun yang akan datang. Visi
pembangunan jangka menengah Kota Salatiga tahun 2017-2022 adalah :
“Salatiga HATI BERIMAN yang SMART”
Berdasarkan pernyataan visi di atas, maka terdapat makna yang terkandung
dalam visi tersebut berdasarkan masing-masng frase. Visi Kota Salatiga memiliki
dua frase, yaitu kata HATI BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN
merupakan singkatan dari kata SEHAT, TERTIB, BERSIH, INDAH dan AMAN.
Sementara itu kata SMART merupakan singkatan dari SEJAHTERA, MANDIRI dan
BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam
kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1.
Penjelasan Makna Visi Salatiga HATI BERIMAN yang SMART
Unsur Visi Penjelasan
Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ mengandung arti “Sejiwa dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap
penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut
Agama dan Kepercayaan masing-masing”
“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna
“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/ masyarakat Salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan
Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu, masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur materiil spiritual” (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)
Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, yang
dicapai melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan
pembangunan berwawasan lingkungan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 2
Unsur Visi Penjelasan
Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta
berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan
potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan
makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan
keselarasan pembangunan, toleransi dan hubungan antar pemangku kepentingan
Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai
pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih,
profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi
supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia
Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi
masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN
dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri dan dalam RPJMD Jawa
Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari.
Jika disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2. Persandingan Visi Kota Salatiga
dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga
RPJPN
2005–2025
RPJMN
2015-2019
RPJPD
2005–2025
RPJMD
2013-2018
RPJPD
2005–2025
RPJMD 2017-
2022
INDONESIA
YANG MANDIRI,
MAJU, ADIL
DAN MAKMUR
INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG
ROYONG
JAWA
TENGAH YANG
MANDIRI,
MAJU, SEJAHTERA,
DAN LESTARI
MENUJU
JAWA TENGAH
SEJAHTERA
DAN BERDIKARI,
(Mboten
Korupsi, Mboten
Ngapusi)
SALATIGA
YANG MAJU, DEMOKRATIS
DAN NYAMAN
Salatiga HATI
BERIMAN yang SMART
(Sejahtera,
Mandiri dan Bermartabat)
5.2. Misi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan
visi. Rumusan misi menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah
kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh guna
mencapai visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022.
Untuk mencapai visi “Salatiga Hari Beriman yang Smart” ditetapkan
9 (sembilan) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 3
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga
berencana.
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang
berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota.
6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro.
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan
memperluas akses lapangan pekerjaan.
8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.
9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Keterkaitan antara unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
ke dalam masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3.
Keterkaitan Unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 pada masing-masing Misi
No Unsur Visi Salatiga
HATI BERIMAN yang
SMART
Misi RPJMD Kota Salatiga 2017-2022
A. Frase Sehat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
B. Frase Tertib dan Aman
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
C. Frase Bersih dan
Indah
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan
infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota
D. Frase Mandiri 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan
Mikro
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah
dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
E. Frase Sejahtera 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
F.
Frase Bermartabat 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang
baik (good governance)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 4
Jika dikaitkan dengan misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025, maka
misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.
sebagai berikut:
Tabel 5.4. Keselarasan Antara Misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025
dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
No Misi RPJPD Kota Salatiga
Tahun 2005-2025
Misi RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022
1 Misi 1 : Mewujudkan SDM yang
berkualitas melalui peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu mengadaptasi perkembangan global
dengan tetap berlandaskan pada
norma dan nilai-nilai luhur masyarakat
Misi 1: Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
2 Misi 2 : Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah berbasis
pada potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi
kerakyatan
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
3 Misi 3 : Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin
berkualitas, profesional, bersih dan
bermartabat, serta semakin meningkatnya peran dan fungsi
pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
didukung oleh infrastruktur dan teknologi maju
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
4 Misi 4 : Mewujudkan demokrasi
yang berdasarkan hukum, bermartabat, bertanggungjawab
dan berkeadilan
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
5 Misi 5 : Mewujudkan penataan
pembangunan yang berwawasan lingkungan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan
6 Misi 6 : Mewujudkan fasilitas dan
utilitas Kota Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 5
Sementara itu keterkaitan antara misi RPJMD Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digambarkan
melalui bagan berikut :
Visi RPJMD Jateng Tahun 2013-
2018 “Menuju Jawa Tengah
Sejahtera Dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi””
Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 : “Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Misi 1 : Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,
Berdaulat di Bidang Politik,
Berdikari di Bidang Ekonomi dan
Berkepribadian di Bidang
Kebudayaan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai
budaya.
Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan
Pengangguran
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
Misi 3 : Mewujudkan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,
Jujur dan Transparan, “Mboten
Korupsi, Mboten Ngapusi”
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan
Sosial Masyarakat untuk
Meningkatkan Persatuan dan
Kesatuan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan
lingkungan
Misi 5 : Memperkuat Partisipasi
Masyarakat dalam Pengambilan
Keputusan dan Proses
Pembangunan yang Menyangkut
Hajat Hidup Orang Banyak
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
Misi 6 : Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik untuk Memenuhi
Kebutuhan Dasar Masyarakat
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan
Jawa Tengah yang Berkelanjutan
dan Ramah Lingkungan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Gambar 5.1.
Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013–2018
dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 6
Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 jika dikaitkan dengan misi
pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Visi RPJMN Tahun 2015-2019 :
”Terwujudnya Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”
Visi RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 : “Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Misi 1 : Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
Misi 2 : Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
Misi 3 : Mewujudkan politik luar
negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan
lingkungan
Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang
berdaya saing
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
Misi 6 : Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Gambar 5.2.
Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 7
Tabel 5.5.
Keselarasan Antara Nawa Cita Nasional dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Nawa Cita Misi RPJMD Salatiga 2017-2022
Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara
Misi 3 : Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan kondusifitas wilayah
Membuat pemerintah tidak absen dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif dan demokratis
Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang
berwawasan lingkungan
Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
Misi 3 : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program
Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan
Indonesia Sejahtera.
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan keluarga
berencana
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial,
kesetaraan gender dan perlindungan anak
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha
Menengah, Kecil dan Mikro
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
Melakukan revolusi karakter bangsa melalui
kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan
memperluas akses lapangan pekerjaan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinekaan
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu
strategis yang dihadapi untuk periode tahun 2017-2022. Tujuan yang ditetapkan
berdasarkan misi pembangunan lima tahun ke depan Kota Salatiga adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi
seluruh masyarakat.
2. Meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya serta melestarikan
warisan budaya Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 8
3. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga.
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian pertumbuhan
penduduk.
5. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman
guna menunjang efektifitas pembangunan.
6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung
pertumbuhan wilayah secara merata.
7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan dan
saluran pembuangan limbah.
8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan.
9. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi, lingkungan
perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi masyarakat dalam
rangka peningkatan kualitas hidup.
10. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.
11. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada peningkatan
kerja sama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam memperluas
kesempatan kerja di Kota Salatiga.
12. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani
masalah kesejahteraan sosial.
13. Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pencapaian
kesetaraan dan keadilan gender.
14. Meningkatkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam
menunjang kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
Sementara itu yang dimaksud dengan sasaran adalah kondisi yang
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang ingin dicapai mendasarkan pada
tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan non
formal bagi masyarakat.
2. Meningkatnya aktivitas seni gelar karya budaya dan kelestarian warisan
budaya.
3. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.
4. Meningkatnya angka keselamatan ibu dan anak.
5. Menurunnya penyakit menular dan tidak menular.
6. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
7. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat
dan wilayah yang kondusif.
8. Meningkatnya kualitas sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai
untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 9
9. Meningkatnya kualitas penataaan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
10. Meningkatnya kuantitas dan fungsi sarana prasarana drainase dan pengairan
serta pembuangan air limbah.
11. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
12. Tersedianya dan optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan
ramah lingkungan.
13. Meningkatnya pemerataan sarana prasarana permukiman, sanitasi dan air
bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
14. Meningkatnya kuantitas dan daya saing UMKM, koperasi dan industri.
15. Meningkatnya kinerja perdagangan.
16. Meningkatnya kunjungan wisata pada berbagai destinasi unggulan.
17. Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan
masyarakat.
18. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
19. Meningkatnya realisasi investasi.
20. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja daerah.
21. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS.
22. Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.
23. Meningkatnya cakupan hak-hak anak, kesetaraan dan keberdayaan
perempuan.
24. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik pada unit-unit
pelayanan publik.
25. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan penerapan teknologi
informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
26. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran berdasarkan
masing-masing misi pada RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 disajikan pada
tabel berikut :
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 10
Tabel 5.6.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Misi Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran Idnikator Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan
pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal dan
menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya
Meningkatkan
penyelenggaraan
pendidikan yang
berkualitas dan merata bagi
seluruh
masyarakat
Rata-rata
Lama Sekolah
Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95
Harapan Lama
Sekolah
Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99
Meningkatnya
Akses dan
kualitas pendidikan dasar
dan pendidikan
non formal bagi masyarakat
Angka
Partisiapsi
Sekolah PAUD
% 48 52 56 60 64 68 72 72
Angka Partisiapsi
Sekolah SD/MI
% 89,5 90 92 94 96 98 100 100
Angka
Partisiapsi
Sekolah SMP/MTs
% 85,4 87 89 91 93 95 97 97
Meningkatkan apresiasi pada
seni dan karya
budaya serta melestarikan
warisan budaya
Kota Salatiga
Cakupan seni dan Cagar
budaya yang
dilestarikan
Meningkatnya aktivitas seni
gelar karya
budaya dan kelestarian
warisan budaya
% 34,5 38 42 46 50 54 58 58
Persentase
kelompok seni dan komunitas
budaya yang
dibina
% 39,5 44 48 52 56 60 64 64
Persentase
Cagar Budaya yang
dilestarikan
% 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Meningkatkan
prestasi pemuda dan olahraga
Peringkat
dalam Porda
Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5
Meningkatnya
prestasi pemuda
dan olahraga
Persentase
pemuda
berwirausaha
% 3 3 4 4 5 5 6 6
Persentase atlet
berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 11
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2. Meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan
keluarga berencana
Meningkatkan
derajat
kesehatan masyarakat dan
pengendalian
pertumbuhan penduduk
Angka Usia
Harapan Hidup
Tahun 76,87 76,90 76,92 76,95 76,97 77,00 77,02 77,02
Meningkatnya angka
keselamatan ibu
dan anak
Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
157,00 157,00
157,00
157,00
117,00
117,00
117,00
117,00
Angka
Kematian Bayi
/1000
KH
15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75
Prevalensi
balita Gizi
Buruk
%
0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
Menurunnya
penyakit menular dan tidak
menular
Sucses Rate TB
Kota Salatiga
% 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 85,00
Prevalensi Hipertensi
Penduduk Usia
diatas 18
tahun
% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25
Laju Pertumbuhan
penduduk
% 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32
Terkendalinya
pertumbuhan penduduk
TFR (Total
Fertility Rate)
% 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40
3. Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Menciptakan tatanan
kehidupan
masyarakat yang tentram,
tertib dan aman
guna menunjang efektifitas
pembangunan
Indeks/ Angka kriminalitas
Indeks 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06
Meningkatnya
ketenteraman, ketertiban umum,
perlindungan
masyarakat serta wilayah yang
kondusif
Cakupan
Penegakan Peraturan
Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba
/
10.000 penddk
2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 12
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
4. Meningkatkan
kualitas penataan
ruang dan infrastruktur
perkotaan yang
berwawasan lingkungan
Meningkatkan
kualitas
penataan ruang dan
infrastruktur
dalam mendukung
pertumbuhan
wilayah secara
merata
Persentase
kawasan wajah
kota yang tertata dengan
baik (%)
% 45 50 55 60 65 70 75 75
Meningkatnya kualitas sarana
prasarana jalan
dan jembatan yang memadai
untuk
kenyamanan dan kelancaran
transportasi
Persentase jalan dalam
kondisi baik
% 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75
Meningkatnya
kualitas
penataaan ruang dan pengendalian
pemanfaatan
ruang
Tingkat
ketaatan
terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah
(RTRW)
% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00
Meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana
drainase,
pengairan dan saluran
pembuangan
limbah
Persentase
wilayah dengan infrastruktur
kondisi baik
% 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00
Meningkatnya
kuantitas dan
fungsi sarana prasarana
darinase dan
pengairan serta pembuanga air
limbah
Persentase
jaringan
drainse dalam kondisi baik
% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100,00
Persentase
jaringan irigasi
kondisi baik
% 92
93 95 97 99 100 100 100
Meningkatkan
kualitas
lingkungan hidup dalam
mendukung
pembangunan berkelanjutan
Indeks
Kualitas
Lingkungan Hidup
Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66
Meningkatnya
kualitas
lingkungan hidup
Indeks
pencemaran
air
Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47.67 47.87 47.87
Indeks
pencemaran udara
Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 13
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Indeks tutupan
lahan
Nilai 59,38 59,38 59,39 59,39 59,4 59,4 59,41 59,41
Penyediaan dan
optimalisasi
sarana trasnportasi
massal yang
berkualitas dan ramah lingkungan
Persentase
kendaraan
angkutan umum yang
memenuhi
persyaratan teknis dan laik
jalan
% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00
5. Meningkatkan
kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Mewujudkan
peningkatan
kualitas pelayanan air
bersih, sanitasi,
lingkungan perumahan dan
permukiman
perkotaan yang merata bagi
masyarakat
dalam rangka
peningkatan kualitas hidup
Persentase
luasan
kawasan kumuh
perkotaan
% 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99
Meningkatnya
pemerataan
sarana prasarana
permukiman, serta sanitasi dan
air bersih sebagai
kebutuhan dasar masyarakat
Cakupan
lingkungan
yang sehat dan
aman yang
didukung
dengan PSU
% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63
Cakupan
ketersediaan
rumah layak
huni
% 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62
6. Mengembangkan
ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan
perkapita
penduduk
Pertumbuhan
Ekonomi
% 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45
PDRB per
kapita
Ribu
rupiah
53.033
(2015)
58.9
93
61.9
73
64.9
53
67.9
33
70.9
13
73.8
93
73.893
Meningkatnya
kuantitas dan daya saing
UMKM, koperasi
dan Industri
Persentase
usaha mikro dan kecil yang
dibina
% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 14
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Persentase
KSP/USP
koperasi sehat
% 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53
Persentase
pertumbuhan Industri Kecil
dan Menengah
% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Meningkatnya
kinerja
perdagangan
Peningkatan
kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB
% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72
Meningkatnya
kunjungan wisata
pada berbagai destinasi
unggulan
Jumlah
Kunjungan
wisata
Orang 120.000 120.0
00
125.0
00
130.0
00
140.0
00
150.0
00
160.0
00
160.000
Meningkatnya
produktivitas pertanian dan
perikanan, serta
ketahanan
pangan masyarakat
Produktivitas
tanaman pangan utama
- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73
- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36
Produksi
perikanan
budidaya
Ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000
Produksi Daging Sapi
Potong
kg 912.425 1.018.010
1.018.270
1.018.270
1.018.530
1.018.530
1.018.530
1.018.530
Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Persentase
peningkatan
Swadaya masarakat
%/th 2 2 2 2 2 2 2 2
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 15
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
7. Meningkatkan
kerjasama, daya
saing daerah dan daya tarik investasi
dan memperluas
akses lapangan pekerjaan
Mewujudkan
pengelolaan
potensi daerah yang mendorong
pada
peningkatan kerjasama antar
daerah dan
antar pelaku
investasi dalam memperluas
kesempatan
kerja di Kota Salatiga
Pertumbuhan
nilai investasi
% 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3
Meningkatnya realisasi investasi
Kenaikan nilai investasi PMA
Milyar Rupiah
245,249 255,249
265,749
276,749
288,749
301,249
314,749
314,749
Kenaikan nilai
investasi
PMDN
Milyar
Rupiah
153,678 155,1
78
156,8
78
158,6
78
160,6
78
163,3
78
166,5
78
166,578
Tingkat
pengangguran terbuka
% 6,43
(2015)
6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73
Meningkatnya
penyerapan tenaga kerja
daerah
Persentase
Penempatan Tenaga Kerja
% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40
8. Meningkatkan kesejahteraan
sosial, kesetaraan
gender dan perlindungan anak
Meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat
dalam mencegah dan menangani
masalah
kesejahteraan sosial
Persentase penduduk
miskin
% 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7
Meningkatnya kualitas
penanganan
PMKS
Cakupan penanganan
PMKS
% 15 16 17 18 19 20 21 21
Skor Pola
Pangan Harapan
Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2
Meningkatnya
konsumsi pangan
beragam, bergizi seimbang, dan
aman
Proporsi
penduduk
dengan asupan kalori
minimum di
bawah 1400 kkal/
kapita/hari
Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5
Meningkatkan
perlindungan,
pemenuhan hak-hak anak,
dan pencapaian
Score capaian
KLA
Score 0 239 500 650 675 675 680 680
IPG Indeks 96,02
(2015)
96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 16
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
kesetaraan dan
keadilan gender
IDG Indeks 80,83
(2015)
80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57
Meningkatnya
cakupan hak-hak
anak, kesetaraan dan keberdayaan
perempuan
Persentase
kelembagaan
forum anak tingkat kota,
kecamatan dan
kelurahan
% 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14
Persentase
perempuan dalam
parlemen
% 28 28 28 28 32 32 32 32
Sumbangan
perempuan
dalam pendapatan
kerja
% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89
9. Meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan
mewujudkan
tatakelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
Meningkatkan
pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
pemerintah
daerah dalam menunjang
kualitas
pelayanan publik dan tata
kelola
pemerintahan
Indeks PMPRB Nilai 58,25 60 60 62 62 65 65 65
Meningkatnya
kepuasan
masyarakat atas pelayanan publik
pada unit-unit
pelayanan publik
Rata-rata SKM
(Skor
Kepuasan Masyarakat)
% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75
Meningkatnya
keterbukaan informasi publik
dan penerapan
teknologi informasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Tingkat
ketersediaan media
informasi
publik
% 14 15 50 70 80 90 100 100
Tingkat
pengembangan
layanan E Government dan
smart city
% 20 26 53 72 82 91 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 17
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Presentase
ketersediaan
data statistik
% 0 50 60 70 80 90 100 100
Persentase
perangkat daerah yang
telah
menerapkan manajemen
arsip secara
lebih efektif (e-arsip)
% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5
Meningkatnya profesionalisme
dan kompetensi
sumberdaya aparatur sipil
negara (ASN)
Indeks Profesionalitas
ASN
Skor 0 90,53 90,6 90,65 90,7 90,75 90,8 90,8
Meningkatnya
partisipasi dan
akuntabilitas kinerja birokrasi
pemerintah
Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Skor LAKIP/
LKjIP
Skor 56,95 60 62,5 65 67,5 70 72,5 72,5
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.Aspek Geografi
1. Karakteristik Lokasi, Luas dan Batas Wilayah
Kota Salatiga terletak pada posisi yang cukup unik baik segi geografis
maupun administratif. Kota Salatiga secara astronomis terletak antara 007o.17’
dan 007o.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110o.27’.56,81” dan 110o.32’.4,64”
Bujur Timur. Kota Salatiga memiliki ketinggian 450-825 meter diatas
permukaan air laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 23oC-28oC, sebagaimana
diketahui bahwa tinggi rendahnya suatu tempat berpengaruh terhadap suhu
udara tersebut. Semakin tinggi letak suatu daerah, suhu udaranya semakin
rendah. Setiap naik 100 meter tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan turun
rata-rata 0,65°C sehingga menyebabkan kondisi udara menjadi sejuk.
Kota Salatiga merupakan wilayah yang banyak dikelilingi oleh beberapa
gunung, antara lain Gunung Merbabu, Telomoyo, Payung dan Rong.
Keberadaan beberapa gunung tersebut menyebabkan Kota Salatiga memiliki
tingkat kesuburan tanah dan potensi alam yang cukup besar.
Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten
Semarang, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan, Kauman Lor dan
Pejaten)
Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo dan Watu Agung)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Sukoharjo dan
Glawan)
Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Tegal Waton dan
Nyamat)
Sebelah Selatan : Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Samirono, Jetak)
Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Karang
Duren)
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Jombor, Sraten
dan Gedangan)
Kecamatan Getasan (Desa Polobogo)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 2
Sumber : Dokumen RTRW Kota Salatiga
Gambar 2.1 Peta Kota Salatiga
Luas wilayah Kota Salatiga ± 5.678,110 ha atau ± 56,78 km² secara
administratif terbagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 23 (dua puluh tiga)
kelurahan yang terdiri dari 1.089 RT dan 200 RW, data selengkapnya sebagai
berikut:
Tabel 2.1. Data Jumlah RT/RW dan Luas Wilayah Kota Salatiga
Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan
NO KECAMATAN/KELURAHAN LUAS
WILAYAH(±ha)
Jumlah
RT
Jumlah
RW
1. KECAMATAN SIDOREJO 16.292 305 59
1. Kelurahan Salatiga
2. Kelurahan Bugel
3. Kelurahan Sidorejo Lor
4. Kelurahan Blotongan
5. Kelurahan Pulutan
6. Kelurahan Kauman Kidul
2.020
2.944
2.761
4.238
2.371
1.958
80
21
88
71
20
25
12
6
14
15
5
7
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 3
NO KECAMATAN/KELURAHAN LUAS
WILAYAH(±ha)
Jumlah
RT
Jumlah
RW
2. KECAMATAN SIDOMUKTI 11.460 229 37
1. Kelurahan Mangunsari
2. Kelurahan Dukuh
3. Kelurahan Kecandran
4. Kelurahan Kalicacing
2.908
3.772
3.993
787
91
73
26
39
15
9
6
7
3. KECAMATAN TINGKIR 15.601 294 48
1. Kelurahan Kalibening
2. Kelurahan Sidorejo Kidul
3. Kelurahan Kutowinangun Lor
4. Kelurahan Kutowinangun Kidul
5. Kelurahan Gendongan
6. Kelurahan Tingkir Tengah
7. Kelurahan Tingkir Lor
2.775
5.996
1.970
1.020
689
1.378
1.773
9
32
89
70
38
32
24
3
8
6
8
5
10
8
4. KECAMATAN ARGOMULYO 18.526 262 56
1. Kelurahan Ledok
2. Kelurahan Cebongan
3. Kelurahan Tegalrejo
4. Kelurahan Randuacir
5. Kelurahan Kumpulrejo
6. Kelurahan Noborejo
1.873
1.381
1.884
3.776
6.290
3.322
66
22
58
36
43
37
13
6
9
8
10
10
Sumber : BPS, Salatiga Dalam Angka, 2017
2. Kondisi Topografi
Berdasarkan aspek topografi, wilayah Kota Salatiga dibagi menjadi
3 (tiga) kategori yaitu:
a. Daerah Bergelombang ± 65%, terdiri dari:
Kelurahan: Dukuh, Ledok, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,
Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo dan Kauman Kidul.
b. Daerah Miring ± 25%, terdiri dari:
Kelurahan: Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul, Tingkir Lor,
Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah dan Cebongan.
c. Daerah Datar ± 10%, terdiri dari:
Kelurahan: Kalicacing, Noborejo, Kalibening dan Blotongan.
3. Kondisi Geologi dan Hidrologi
Berdasarkan kondisi geomorfologinya, Kota Salatiga di kelompokan
dalam 3 (tiga) satuan morfologi yaitu satuan morfologi puncak gunung api,
tubuh gunungapi dan kaki gunung api berikut rinciannya:
a. Satuan morfologi puncak gunung api
Satuan ini didirikan oleh bentuk kerucut gunung api pada bagian puncak,
yang menempati daerah penyelidikan bagian barat daya berupa puncak
Gunung Merbabu dan bagian barat puncak Gunung Telomoyo. Ketinggian
tempat umumnya lebih dari 1400 mdpl, dengan ketinggian lereng lebih
dari 35o. Batuan penyusun satuan morfologi daerah ini adalah endapan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 4
volkanik muda hasil kegiatan dari Gunung Merbabu yang terdiri atas lava
basal dan andesit, pola aliran sungainya menunjukkan pola radian yang
divergen.
b. Satuan morfologi tubuh gunung api
Satuan ini menempati bagian barat daya daerah penyelidikan, melampar
dari tenggara ke barat laut sepanjang lereng Gunung Merbabu dan Gunung
Telomoyo dan menempati bagian kecil di barat laut sebagai lereng Gunung
Ungaran. Ketinggiannya antara 400-1400 mdpl dan kemiringan lereng
antara 10o-50o. Satuan ini tersusun oleh endapan volkanik muda, lahar
dan lava, sungai-sungai yang mengalir di daerah ini umumnya mempunyai
pola aliran sub-pararel dan sub-radial.
c. Satuan morfologi kaki gunungapi
Satuan ini menempati bagian besar daerah penyelidikan yang melampar
mulai dari bagian tengah ke utara, timur laut, dan tenggara sebagian dari
kaki Gunung Merbabu, Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo.
Ketinggiannya kurang dari 500 mdpl dan kemiringan lereng antara 5o-30o.
Satuan morfologi ini tersusun oleh endapan-endapan vulkanik dan batuan
sedimen tersier, sungai-sungai yang mengalir di daerah ini umumnya
mempunyai pola aliran sun-dendritik dan radial yang konvergen di sekitar
rawa pening.
Tekstur tanah di Kota Salatiga dibedakan menjadi tanah Latosol Coklat
dan tanah Latosol Coklat Tua. Secara rinci diuraikan dibawah ini:
a. Tanah Latosol Coklat
Bahan induknya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, teksture remah dan
konsegtasinya gembur, produktivitas tanah sedang sampai tinggi. Jenis
tanah ini terdapat di sebagian wilyah Kota Salatiga dan hal ini sangat baik
ditanami padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, cengkih dan lain-
lain.
b. Tanah Latosol Coklat Tua
Bahan dasarnya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, tekstur tanahnya
remah dan konsegtasinya gembur sekali. Tanah ini terdapat di bagian
ujung kota, sekitar Pegunungan Payung Rong. Tanah ini cocok sekali
ditanami kopi, teh, coklat, padi, pisang, cengkih, dan tanaman campuran.
Kondisi hidrologi di Kota Salatiga dapat dibagi menjadi air permukaan
dan air bawah tanah (hidrogeologi). Untuk memenuhi kebutuhan akan air
bersih, dapat diperoleh dari air permukaan berupa air sungai dan mata air.
Sedangkan air bawah tanah (hidrogeologi) didapat dengan menggali sumur
dangkal.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 5
Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Salatiga meliputi pengelolahan wilayah
sungai Jratunseluna yang merupakan wilayah sungai strategis nasional
mencakup DAS Tuntang. Sumber-sumber air baku yang dapat dimanfaat
antara lain :
a. Mata air Senjoyo melayani Kelurahan: Tingkir Lor, Tingkir Tengah, Ledok,
Tegalrejo, Mangunsari, Kalicacing, Kecandran, Sidorejo Lor, Pulutan dan
Mangunsari;
b. Mata air Kaligojek melayani Kelurahan: Kalibening, Sidorejo Kidul,
Kutowinangun Kidul, Kutowinangun Lor dan Salatiga;
c. Mata air Kaligethek, Kalimatan dengan debit 18 (delapan belas) liter per
detik dan Kalisombo timur dengan debit 10 (sepeluh) liter per detik
melayani Kelurahan: Kuntowinangun Lor, Bugel, Salatiga, Sidorejo Lor
dan Blotongan;
d. Sumur artesis Jalan Sukowati melayani Kelurahan: Kalicacing,
Mangunsari dan Kecandran;
e. Sumur artesis Cebongan melayani Kelurahan: Ledok dan Tegalrejo;
f. Sumur artesis Tegalsari melayani Kelurahan: Kalibening dan Sidorejo
Kidul;
g. Rencana pembangunan embung ditetapkan di Kecamatan Argomulyo
sebagai penyediaan kebutuhan air baku, pertanian dan pengendalian
banjir.
Sedangkan untuk aliran sungai yang dapat dimanfaatkan yaitu:
1) Sungai Senjoyo di Kelurahan: Tingkir Tengah, Tingkir Lor, Sidorejo Kidul,
Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul;
2) Sungai Setro di Kelurahan Kauman Kidul;
3) Sungai Jetis di Kelurahan: Randuacir, Noborejo, Cebongan, Ledok,
Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul;
4) Sungai Ngaglik di Kelurahan: Kumpulrejo, Randuacir, Tegalrejo, Ledok,
Gendongan, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul;
5) Sungai Nanggulan di Kelurahan: Kutowinangun Lor dan Kutowinangun
Kidul;
6) Sungai Ngawen di Kelurahan: Kumpulrejo, Tegalrejo dan Mangunsari;
7) Sungai Sraten di Kelurahan: Kumpulrejo, Mangunsari, Kelurahan Dukuh
dan Kecandran;
8) Sungai Sawahan di Kelurahan: Kumpulrejo, Dukuh dan Kecandran;
9) Sungai Ngemplak di Kelurahan: Dukuh dan Kecandran.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 6
4. Kondisi Klimatologi
Kondisi iklim di Kota Salatiga beriklim tropis dengan suhu udara rata-
rata 23oC-28oC. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
topografi dan perputaran/ pertemuan arus udara. Jumlah curah hujan di Kota
Salatiga beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat, dengan jumlah
curah hujan di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebanyak 2.124 mm dengan
rata-rata hari hujan 84 hari dan rata-rata curah hujan
sebanyak 25,29 mm/hari. Curah hujan tertinggi berada di bulan April
sebanyak 460 mm dengan hari hujan 16 hari dan rata rata curah hujan
sebanyak 28,75 mm/hari. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Curah Hujan, Hari Hujan dan Rata-rata Curah Hujan
di Kota Salatiga Tahun 2015
Bulan Curah Hujan Hari Hujan Rata-Rata Curah
Hujan
Januari 374 16 23,375
Februari 239 11 21,73
Maret 374 16 23,375
April 460 16 28,75
Mei 153 6 25,5
Juni 0 0 0
Juli 0 0 0
Agustus 0 0 0
September 0 0 0
Oktober 0 0 0
November 174 7 24,857
Desember 350 12 29,166
2015 2.124 84 25,29 Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016
5. Penggunaan Lahan
Wilayah Kota Salatiga tercatat seluas 5.678 ha, terbagi dalam empat
kecamatan masing-masing Argomulyo merupakan wilayah yang paling
luas 1852 ha, kemudian Sidorejo 1.624 ha, Sidomukti 1.145 ha dan
Tingkir 1.054 ha. Dilihat dari penggunaan lahan tahun 2015, 56,781 km2 dari
wilayah seluas 7.805 km2 atau 13,75% merupakan lahan sawah dan
48,976 km2 atau 86,25% adalah bukan lahan sawah. Alih fungsi lahan sawah
merupakan hal yang tidak bisa dihindari, setiap tahunnya penurunan luas
lahan sawah karena beralih fungsi menjadi pemukiman ataupun infrastruktur
lain seperti jalan atau industri.
Pada tahun 2015, penggunaan lahan sawah digunakan sebagai lahan
sawah pengairan teknis sebesar 46,72% dan lainnya digunakan sebagai
berpengairan setengah teknis, sederhana dan tadah hujan. Ahli fungsi lahan
dari sawah menjadi pekarangan paling tinggi terjadi di Kecamatan Sidorejo
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 7
dengan luas 20.176 m2 dan Kecamatan Sidomukti seluas 6.007 m2, sedangkan
Kecamatan Tingkir seluas 748 m2.
Lahan bukan sawah sebagian besar merupakan tegal/kebun pada
tahun 2015 sebesar 27,14% yang pada umumnya digunakan untuk
pekarangan di mana kecamatan yang menggunakan tegal menjadi pekarangan
di Kecamatan Argomulyo sebesar 423.672 m2 kemudian Kecamatan Sidorejo
sebesar 91.998 m2. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Perubahan Status Penggunaan Lahan per Kecamatan
Tahun 2013-2015 (m2)
No Kecamatan
dari sawah menjadi pekarangan
dari tegal menjadi pekarangan
2013 2014 2015 2013 2014 2015
1 Argomulyo 0 0 0 14.483 28.343 423.672
2 Tingkir 3.685 2.093 748 8.600 15.404 9.766
3 Sidomukti 3.231 0 6.007 41.398 25.761 17.135
4 Sidorejo 15.589 13.456 20.176 15.835 13.685 91.998
Total 22.455 15.549 26.931 80.316 83.193 542.571
Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016
Lahan sawah dilihat dari jenis pengairannya pada tahun 2015 sebagian
besar beririgasi teknis yaitu 364.695 ha. Kemudian tadah hujan 159.356 ha,
sederhana 133.362 ha dan setengah teknis 123.131 ha. Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Luas Lahan Menurut Jenis Pengairan/Irigasi per Kecamatan
Tahun 2015 (ha)
No Kecamatan Irigasi
Teknis
Setengah
Teknis Sederhana
Tadah
hujan Jumlah
1 Argomulyo 5.790 3.000 15.101 5.780 29.671
2 Tingkir 252.579 23.625 26.640 8.448 311.292
3 Sidomukti 28.146 14.444 9.441 9.170 61.198
4 Sidorejo 78.180 82.065 82.180 135.948 378.373
2015 364.695 123.131 133.362 159.346 780.534
Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016
Presentase penggunaan lahan pada tahun 2015 terbesar yaitu
pekarangan sebesar 55,67%, kemudian tegal sebesar 27,14%, sawah teknis
sebesar 8,59%, sedangkan untuk sawah non teknis sebesar 5,14% dan lainnya
sebesar 3,45%.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 8
Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2016
Gambar 2.2 Persentase Luas Penggunaan Lahan Tahun 2015
6. Gambaran Potensi Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah pada hakekatnya ditujukan untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat, melalui upaya peningkatan keterpaduan program
pembangunan antar wilayah dan antar sektor yang berdimensi keruangan. Hal
tersebut diarahkan untuk mengurangi kesenjangan (aspek pemerataan),
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah (aspek pertumbuhan) dan
mewujudkan kelestarian lingkungan (aspek keberlanjutan), yang didasarkan
pada pemanfaatan potensi sumber daya unggulan secara terpadu dan
komprehensif.
Berdasarkan RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030 peruntukan lahan
dengan memparhatikan pola ruang yang terdiri dari Kawasan Budidaya dan
Kawasan Lindung, dengan uraian sebagai berikut:
a. Kawasan Budidaya
Pengembangan Kawasan Budidaya di Kota Salatiga terdiri atas
kawasan peruntukan perumahan, kawasan peruntukan perdagangan dan
jasa, kawasan peruntukan perkantoran, kawasan peruntukan industri,
kawasan peruntukan pariwisata, kawasan Ruang Terbukan Non Hijau
(RTNH), kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan peruntukan ruang bagi
kegiatan sektor informal dan kawasan peruntukan lainnya.
1) Kawasan Peruntukan Perumahan
Kawasan peruntukan perumahan meliputi perumahan dengan
kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan sedang dan
perumahan dengan kepadatan rendah. Perumahan dengan kepadatan
tinggi, yaitu lebih besar dari 5.336 jiwa per km2 terdapat di Kelurahan:
Kutowinangun, Gendongan, Ledok, Tegalrejo, Kalicacing dan Salatiga.
Pengembangan kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 9
tinggi meliputi peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan,
peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh, mendorong
pembangunan perumahan secara vertikal, menetapkan koefisien dasar
bangunan maksimal 70 dalam setiap pembangunan kawasan
perumahan dan mendorong pembuatan sumur resapan komunal dan
biopori.
Selanjutnya perumahan dengan kepadatan sedang, yaitu
antara 2.668 hingga 5.336 jiwa per km2 terdapat di Kelurahan: Tingkir
Tengah, Cebongan, Mangunsari dan Sidorejo Lor. Sedangkan kawasan
peruntukan perumahan kepadatan rendah, yaitu kurang dari 2.668
jiwa per km2 terdapat di Kelurahan: Sidorejo Kidul, Kalibening, Tingkir
Lor, Kumpulrejo, Noborejo, Randuacir, Kecandran, Dukuh, Blotongan,
Bugel, Kauman Kidul dan Pulutan. Pengembangan kawasan
peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang dan rendah, yaitu
meliputi peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan,
peningkatan kualitas hunian bagi rumah tangga miskin. Menetapkan
koefisien dasar bangunan maksimal 60 dalam setiap pembangunan
kawasan perumahan dan mendorong pembuatan sumur resapan dan
biopori.
2) Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan jasa yang
meliputi pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
Kawasan peruntukan pasar tradisional terdapat di Kecamatan:
Sidorejo, Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti; pusat perbelanjaan
terdapat di Kelurahan: Salatiga, Kutowinangun Kidul, Kutowinangun
Lor dan Kalicacing; dan toko modern terdapat di Kecamatan: Sidorejo,
Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan perdagangan dan
jasa, yaitu pengembangan kegiatan pasar tradisional modern di
Kelurahan Sidorejo Lor; peningkatan kualitas pasar tradisional Rejosari
di Kelurahan Mangunsari; peningkatan kualitas pasar tradisional Jetis
di Kelurahan Sidorejo Lor; pengembangan kegiatan pasar tradisional
agro di Kelurahan Kecandran; peningkatan kualitas pasar tradisional di
Kelurahan Noborejo; peningkatan kualitas pusat perbelanjaan
Pasaraya I di Kelurahan Kutowinangun Kidul; peningkatan kualitas
pusat perbelanjaan Pasaraya II di Kelurahan Kutowinangun Lor;
pengembangan toko modern sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
dan pengembangan toko modern tidak berdekatan dengan pasar
tradisional.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 10
3) Kawasan Peruntukan Perkantoran
Kawasan peruntukan perkantoran meliputi pemerintahan
perkantoran pemerintah dan perkantoran swasta. Kawasan peruntukan
perkantoran terdapat di pusat pemerintahan kota di Jalan Letjend.
Sukowati Kelurahan Kalicacing, Jalan Ki Penjawi di Kelurahan Sidorejo
Lor, Jalan Hasanudin di Kelurahan Mangunsari, Jalan Marditomo di
Kelurahan Sidorejo Kidul dan Jalan Argo Boga di Kelurahan Randuacir.
Sedangkan kawasan peruntukan perkantoran swasta terdapat di
Kelurahan: Salatiga, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,
Kalicacing, Gendongan, Sidorejo Lor, Mangunsari, Sidorejo Kidul dan
Randuacir.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan perkantoran,
yaitu penataan kawasan Jalan Jenderal Sudirman, perencanaan
fasilitas perkantoran harus menyediakan ruang untuk RTH, RTNH dan
sumur resapan dan mengarahkan pengembangan kegiatan perkantoran
swasta di kawasan peruntukan perdagangan dan jasa.
4) Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan peruntukan industri meliputi industri kecil, industri
menengah dan industri besar non polutan. Kawasan peruntukan
industri kecil di tetapkan di Kelurahan: Kutowinangun Lor,
Kutowinangun Kidul, Gendongan, Tingkir Lor dan Tingkir Tengah;
Kawasan peruntukan industri menengah di tetapkan di Kelurahan:
Sidorejo Kidul dan Noborejo, dan untuk Kawasan peruntukan Industri
besar non polutan ditetapkan di Kelurahan: Kutowinangun, Ledok,
Mangunsari, Cebongan, Randuacir dan Noborejo.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan industri, yaitu
peningkatan kualitas sarana prasarana kawasan peruntukan industri
menengah dan industri besar non polutan di Kelurahan: Noborejo dan
Randuacir dengan luas kurang lebih 157 (seratus lima puluh tujuh) ha;
industri kecil diarahkan berbentuk klaster dan mengarahkan
pembangunan IPAL komunal bagi industri kecil yang menimbulkan
polusi.
5) Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata, yaitu terdiri dari pariwisata
budaya, pariwisata alam dan pariwisata buatan. Kawasan peruntukan
pariwisata budaya meliputi pariwisata budaya Batu Prasasti
Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul, pariwisata budaya Goa
Asmorodono di Kelurahan Kecandran dan pariwisata budaya Sumur
Wali di Kelurahan Randuacir. Rencana pengembangan kawasan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 11
peruntukan pariwisata budaya, yaitu peningkatan wisata budaya batu
prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul, pengembangan
wisata budaya bangunan kuno bersejarah di Kota Salatiga dan
pengembangan wisata religi di Kelurahan Bugel.
Untuk kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi wisata
agro Salib Putih di Kelurahan Kumpulrejo, wisata Hutan Karet di
Kelurahan Bugel dan wisata agro Salak di Kelurahan Kecandran.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata alam, yaitu
pengembangan wisata taman buah di Kelurahan Noborejo dan
pengembangan wisata hutan kota Ngawen di Kelurahan Mangunsari.
Sedangkan untuk kawasan peruntukan pariwisata buatan
meliputi pariwisata buatan wisata air dan permainan di Kelurahan
Cebongan dan pariwisata buatan wisata kuliner di Kelurahan: Sidorejo
Lor dan Blotongan. Rencana pengembangan kawasan peruntukan
pariwisata buatan meliputi pengembangan wisata air dan permainan di
Kelurahan Bugel dan pengembangan dan peningkatan wisata kuliner di
Kelurahan: Sidorejo Lor dan Blotongan.
6) Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Kawasan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya dan
ekonomi masyarakat kota, yaitu meliputi alun-alun kawasan
pemerintahan, plasa bangunan ibadah, penyediaan lahan parkir dan
lapangan olahraga. Alun-alun kawasan pemerintahan, yaitu Lapangan
Pancasila terdapat di Kelurahan Kalicacing berfungsi sebagai kegiatan
rakyat dan rekreatif; lokasi plasa bangunan ibadah tersebar pada setiap
pembangunan prasarana ibadah yang terdapat di wilayah Kota
Salatiga; lokasi lahan parkir meliputi area permukiman dan pusat-
pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pariwisata dan pemerintahan;
dan untuk pengembangan gedung gelora pemuda, bumi perkemahan
dan lapangan olahraga meliputi rencana pembangunan Sport and Youth
Center di Kelurahan Kecandran dan Kelurahan Sidorejo Lor, lapangan
olah raga di tiap kecamatan dan Stadion Kridanggo.
7) Kawasan Ruang Evakuasi Bencana
Kawasan ruang evakuasi bencana dengan rencana
pengembangan melalui penataan lingkungan ruang evakuasi bencana,
yaitu meliputi kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan:
Blotongan dan Bugel di lapangan Prampelan Blotongan dan halaman
atau gedung pertemuan Kecamatan Sidorejo; ruang evakuasi bencana
di Kelurahan: Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun
Kidul di lapangan sepak bola Sidorejo Kidul dan gedung pertemuan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 12
Kecamatan Tingkir; ruang evakuasi bencana di Kelurahan: Randuacir
dan Kelurahan Kumpulrejo di halaman dan gedung pertemuan
Kecamatan Argomulyo dan lapangan sepak bola Randuacir.
8) Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal
Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal, yaitu
area khusus untuk pedagang kaki lima (PKL). Kawasan peruntukan
kegiatan sektor informal terdapat di kawasan PKL Kridanggo di
Kelurahan Kalicacing, kawasan PKL Lapangan Pancasila di Kelurahan
Kalicacing, kawasan PKL Jenderal Sudirman di Kelurahan: Salatiga,
Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul dan Kalicacing, kawasan PKL
Pasar Andong di Kelurahan Mangunsari dan kawasan PKL Margosari di
Kelurahan Salatiga.
9) Kawasan Peruntukan Lainnya
Pengembangan kawasan peruntukannya lainnya, yaitu meliputi
kawasan peruntukan pertanian, perikanan, hutan rakyat, pelayanan
umum, pertahanan dan keamanan, serta olah raga dan rekreasi.
Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian terbagi menjadi 4 kawasan,
meliputi pertanian tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan
peternakan. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan dibagi
menjadi dua yaitu kawasan peruntukan pertanian lahan basah dan
kawasan peruntukan pertanian lahan kering. Kawasan peruntukan
pertanian lahan basah, yaitu meliputi (1) sawah beririgasi teknis
ditetapkan sebagai kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan
dengan luas kurang lebih 274 ha, terletak di sebagian Kelurahan:
Ledok, Tingkir Tengah, Tingkir Lor, Kalibening, Kutowinangun Kidul,
Kutowinangun Lor, Mangunsari, Salatiga dan Kauman Kidul;
(2) sawah beririgasi setengah teknis, terletak di sebagian Kelurahan:
Tingkir Tengah, Sidorejo Kidul, Kecandran, Pulutan, Sidorejo Lor,
Bugel dan Kauman Kidul; dan (3) sawah beririgasi sederhana,
terletak di sebagian Kelurahan: Ledok, Pulutan, Blotongan dan
Kauman Kidul. Sedangkan kawasan peruntukan pertanian lahan
kering ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan
seluas kurang lebih 305 ha, terletak di sebagian Kecamatan:
Sidorejo, Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti.
Kawasan peruntukan holtikultura, terletak di Kecamatan:
Argomulyo dan Sidomukti. Selanjutnya kawasan peruntukan
perkebunan, terletak di sebagian Kelurahan: Bugel, Blotongan dan
Kauman Kidul. Sedangkan kawasan peruntukan peternakan yang
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 13
meliputi peternakan ternak besar, ternak kecil dan unggas terletak di
sebagian Kecamatan: Argomulyo dan Sidomukti.
Pengembangan kawasan peruntukan pertanian meliputi
pembatasan alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan untuk
kegiatan non pertanian; peningkatan status sawah beririgasi
sederhana dan setengah teknis secara bertahap menjadi sawah
beririgasi teknis; peningkatan jaringan irigasi; pengembangan sentra
buah-buahan di Kelurahan: Kauman Kidul, Kecandran dan Sidorejo
Kidul; pengembangan perkebunan tanaman keras di Kelurahan:
Blotongan, Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,
Bugel, Randuacir dan Kumpulrejo; dan peningkatan prasarana
klaster peternakan sapi, kambing dan kelinci di sebagian Kecamatan:
Argomulyo dan Sidomukti.
Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan peruntukan perikanan terdapat di Kelurahan:
Kauman Kidul, Pulutan dan Tingkir Tengah. Pengembangan kawasan
peruntukan perikanan, yaitu peningkatan prasarana klaster
minapolitan di Kelurahan Pulutan, peningkatan prasarana pasar
ikan di Kelurahan Pulutan dan peningkatan prasarana pembibitan
ikan di Kelurahan: Kauman Kidul dan Tingkir Tengah.
Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
Kawasan peruntukan hutan rakyat dengan rencana
pengembangan melalui penanaman kembali hutan rakyat dan
pembatasan alih fungsi hutan rakyat. Kawasan peruntukan hutan
rakyat terletak di sebagian Kelurahan: Blotongan, Sidorejo Lor,
Kauman Kidul, Pulutan, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul,
Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Kumpulrejo,
Randuacir, Cebongan, Kecandran dan Dukuh.
Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum
Kawasan pelayanan umum meliputi pelayanan umum
pendidikan, peribadatan dan kesehatan. Kawasan pelayanan umum
pendidikan terdiri dari pendidikan dasar tersebar di Kota Salatiga,
pendidikan menengah terdapat di subpusat pelayanan kota,
pendidikan tinggi terdapat di subpusat pelayanan kota dan
pendidikan luar sekolah. Rencana pengembangan pelayanan umum
pendidikan yaitu melalui peningkatan kualitas sarana prasarana
dasar dan menengah, peningkatan kualitas sarana prasarana
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 14
pendidikan tinggi dan pendidikan luar sekolah diarahkan di kawasan
perdagangan dan jasa.
Untuk kawasan pelayanan umum peribadatan keagamaan
dengan rencana pengembangan melalui peningkatan kualitas sarana
prasarana pelayanan peribadatan tersebar di Kota Salatiga.
Sedangkan kawasan pelayanan umum kesehatan, yaitu terdiri dari
(1) pelayanan kesehatan dasar, meliputi puskesmas pembantu di
Kelurahan: Blotongan, Sidorejo Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul,
Pulutan, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Gendongan,
Tingkir Tengah, Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Randuacir, Dukuh dan
Mangunsari; dan puskesmas di Kelurahan: Kalicacing, Tegalrejo,
Mangunsari, Sidorejo Lor dan Sidorejo Kidul; (2) pelayanan
kesehatan rujukan, meliputi Rumah Sakit Umum Daerah tipe B
terdapat di Kelurahan Mangunsari, Rumah Sakit Paru dr.Ario
Wirawan terdapat di Kelurahan Mangunsari, Rumah Sakit DKT
dr.Asmir terdapat di Kelurahan Kutowinangun Lor, Balai Pengobatan
Penyakit Paru-paru terdapat di Kelurahan Kalicacing dan Puskesmas
Rawat Inap terdapat di Kelurahan Cebongan. Rencana
pengembangan pelayanan umum kesehatan yaitu peningkatan
kualitas sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan kelas puskesmas
menjadi rumah sakit tipe C dan pengembangan puskesmas
pembantu.
Kawasan Peruntukan Pertahanan Keamanan
Pengembangan kawasan peruntukan pertahanan dan
keamanan meliputi Korem di Kelurahan Salatiga; Kodim di
Kelurahan Salatiga; Koramil di Kelurahan: Sidorejo Lor, Sidorejo
Kidul, Randuacir dan Mangunsari; Yonif 411 Kostrad di Kelurahan:
Kalicacing, Gendongan, Mangunsari dan Tegalrejo; Polres Kota
Salatiga di Kelurahan Kalicacing; Satlantas Kota Salatiga di
Kelurahan Salatiga; dan Polsek di Kelurahan: Sidorejo Lor, Sidorejo
Kidul, Randuacir dan Mangunsari. Rencana pengembangan kawasan
pertahanan dan keamanan yaitu peningkatan prasarana dan sarana
dikawasan pertahanan dan keamanan dan penataan kawasan
pertahanan dan keamanan.
Kawasan Peruntukan Olahraga dan Rekreasi
Kawasan peruntukan olahraga dan rekreasi meliputi rencana
Sport and Youth Center di Kelurahan: Kecandran dan Sidorejo Lor;
lapangan olahraga di tiap kecamatan; Gelanggang Olahraga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 15
Rencana pengembangannya, yaitu peningkatan prasarana dan
sarana di kawasan olahraga dan peningkatan kerja sama antar klub
olahraga.
b. Kawasan Lindung
Kawasan Lindung di Kota Salatiga terdiri atas kawasan yang
memberi perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan
setempat, Ruang Terbuka Hijau (RTH), kawasan cagar budaya, kawasan
rawan bencana alam, kawasan lindung geologi dan kawasan lindung
lainnya.
1) Kawasan yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahannya
Kawasan yang memberi perlindungan kawasan bawahannya
meliputi kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat seluas kurang
lebih 45 ha dan kawasan resapan air. Kawasan lindung yang dikelola
masyarakat terletak di sebagian Kelurahan: Bugel, Blotongan, Sidorejo
Kidul, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul dan di ruas Jalan
Lingkar Salatiga di Kelurahan: Kumpulrejo dan Dukuh. Sedangkan
kawasan resapan air terletak di Kelurahan: Randuacir, Kumpulrejo,
Bugel, Blotongan, Sidorejo Kidul dan Kutowinangun Lor. Rencana
pengembangannya yaitu melakukan penghijauan, mengarahkan
pemanfaatan ruang di kawasan resapan air untuk fungsi hutan dan
mengendalikan pemanfaatan ruang di kawasan yang memberi
perlindungan kawasan bawahannya.
2) Kawasan Perlindungan Setempat
Rencana pengembangan kawasan perlindungan setempat yaitu
penghijauan di kawasan perlindungan setempat, pengendalian
pemanfaatan kawasan perlindungan setempat, dan perlindungan dan
penguatan dinding pembatas sungai. Kawasan perlindungan setempat
meliputi kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar mata air dan
kawasan sekitar embung atau waduk. Kawasan sempadan sungai
meliputi (a) Sungai Senjoyo di Kelurahan: Tingkir Tengah, Tingkir Lor,
Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul; (b) Sungai
Setro di Kelurahan Kauman Kidul; (c) Sungai Jetis di Kelurahan:
Randuacir, Noborejo, Cebongan, Ledok, Sidorejo Kidul dan
Kutowinangun; (d) Sungai Ngaglik di Kelurahan: Kumpulrejo,
Randuacir, Tegalrejo, Ledok, Gendongan dan Kutowinangun Lor;
(e) Sungai Nanggulan di Kelurahan Kutowinangun; (f) Sungai Ngawen di
Kelurahan: Kumpulrejo, Tegalrejo dan Mangunsari; (g) Sungai Sraten di
Kelurahan: Kumpulrejo, Mangunsari, Dukuh dan Kecandran;
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 16
(h) Sungai Sawahan di Kelurahan: Kumpulrejo, Dukuh dan Kecandran;
dan (i) Sungai Ngemplak di Kelurahan: Dukuh dan Kecandran.
Untuk kawasan sekitar air mata meliputi mata air Kalitaman,
mata air Kalisombo, mata air Benoyo, mata air Siluwing dan mata air
Kaligethek. Sedangkan kawasan sekitar embung atau waduk terletak di
kawasan embung atau waduk di Kecamatan Argomulyo.
3) Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
RTH kota terdiri dari RTH publik dan RTH privat. RTH public
eksisting seluas kurang lebih 260 ha atau kurang lebih 4,6% dari luas
wilayah, meliputi (a) hutan kota seluas kurang lebih 29 ha di
Kelurahan: Salatiga, Sidorejo Lor, Tegalrejo, Mangunsari, Kumpulrejo
dan Dukuh; (b) taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang
lebih 26 ha; (c) pemakaman seluas kurang lebih 52 ha; (d) kawasan
lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 ha; (e) jalur hijau seluas
kurang lebih 24 ha; (f) Taman wisata seluas kurang lebih 79 ha.
Sedangkan RTH privat eksisting seluas 365 ha atau kurang lebih 6,4%
dari luas wilayah, meliputi RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih
340 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga dan halaman perkantoran,
pertokoan dan tempat usaha seluas kurang lebih 25 ha.
Rencana pengembangan luasan RTH meliputi RTH minimal
sebesar 20% dari luas wilayah atau kurang lebih seluas 1.136 ha, RTH
publik minimal sebesar 20% dari luas wilayah atau kurang lebih seluas
1.136 ha dan RTH privat minimal sebesar 10% dari luas wilayah atau
kurang lebih seluas 585 ha.
Rencana pemenuhan RTH publik, yaitu (a) Pembangunan hutan
kota seluas kurang lebih 402 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga; (b)
pembangunan taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang
lebih 112 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga; (c) pembangunan
pemakaman terpadu seluas kurang lebih 21 ha di masing-masing
kecamatan; (d) pengadaan tanah kawasan lindung bawahannya seluas
kurang lebih 46 ha di Kelurahan: Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan
Kutowinangun Kidul dan di ruas Jalan Lingkar Salatiga di Kelurahan:
Kumpulrejo dan Dukuh; (e) pengadaan tanah di sempadan sungai
seluas kurang lebih 220 ha di Kelurahan: Tingkir Tengah, Tingkir Lor,
Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Kauman Kidul,
Cebongan, Ledok, Kumpulrejo, Randuacir, Tegalrejo, Gendongan,
Mangunsari, Dukuh dan Kecandran; (f) pengadaan tanah di sempadan
SUTET seluas kurang lebih 55 ha terdapat di Kelurahan: Tingkir
Tengah, Tingkir Lor, Sidorejo Kidul dan Kauman Kidul;
(g) pembangunan jalur hijau seluas kurang lebih 4 ha di ruas Jalan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 17
Lingkar Salatiga; (h) pembangunan taman wisata seluas kurang
lebih 16 ha di Kelurahan Bugel.
4) Kawasan Cagar Budaya
Pengembangan kawasan cagar budaya meliputi Prasasti
Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 ha
dan bangunan bersejarah di Kelurahan: Salatiga, Kalicacing,
Kutowinangun dan Sidorejo Lor. Rencana pengembangannya yaitu
pengaturan perubahan ukuran dan bentuk bangunan, pengembangan
kegiatan kepariwisataan dan pengaturan lingkungan sekitar kawasan
cagar budaya.
5) Kawasan Lindung Geologi
Kawasan lindung geologi merupakan kawasan imbuhan air yang
berupa cekungan air tanah Salatiga dan cekungan air tanah
Rawapening, terletak di Kecamatan: Argomulyo, Tingkir, Sidorejo dan
Sidomukti. Rencana pengembangan kawasan imbuhan air, yaitu
(a) pembangunan sumur resapan terdapat di Kelurahan: Randuacir,
Kumpulrejo, Bugel, Blotongan, Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor dan
Kutowinangun Kidul; (b) pembangunan biopori terdapat di Kelurahan:
Randuacir, Kumpulrejo, Bugel, Blotongan, Sidorejo Kidul,
Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul; (c) pembangunan dam
penahan tersebar di wilayah sungai Kota Salatiga; (d) pembangunan
embung konservasi di Kelurahan: Kumpulrejo dan Noborejo.
6) Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan Lindung Lainnya merupakan kawasan perlindungan
plasma nutfah, yaitu terdiri dari gandaria (Buvca macrophilla) di
Kelurahan Mangunsari, Kesambi (scleichera oleosa) di Kelurahan
Kalicacing, Rejasa (elaecanpur grandiflora) di Kelurahan Kalicacing dan
pule (alstonia scholaris) di kelurahan Mangunsari. Rencana
pengembangan kawasan perlindungan plasma yaitu meliputi
pembangunan hutan kota di Kelurahan: Mangusari dan Kumpulrejo.
c. Wilayah Rawan Bencana
Kota Salatiga merupakan kawasan rawan longsor yang meliputi
sebagaian Kelurahan: Blotongan, Sidorejo Kidul, Kutowinangun Lor,
Kutowinangun Kidul, Bugel, Rancuacir dan Kumpulrejo. Pengelolahan
kawasan rawan longsor, yaitu:
1) Menetapkan tingkat bahaya gerakan tanah dan longsor pada masing-
masing kawasan;
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 18
2) Membatasi pengembangan prasarana dan sarana umum di kawasan
rawan longsor;
3) Merelokasi penduduk yang ada di sebagian kawasan rawan gerakan
tanah dan longsor;
4) Menetapkan kawasan rawan gerakan tanah dan longsor sebagai RTH
pengaman lingkungan;
5) Kegiatan budi daya diarahkan untuk dapat mendukung dan
mengembangkan fungsi kawasan sebagai kawasan evakuasi
bencana.
2.1.2. Kondisi Demografi
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2016 sebanyak
186.420 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 91.198 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 95.222 jiwa. Rasio jenis kelamin Kota
Salatiga sebesar 95,77% atau dengan kata lain penduduk perempuan lebih
banyak dari pada penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin Kota Salatiga
meningkat sebesar 0,01% tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar 95,78%.
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Tahun Jumlah Penduduk Rasio Jenis
Kelamin Laki-Laki Perempuan Total
1 2012 86.070 89.919 175.989 95,72
2 2013 87.410 91.309 178.719 95,78
3 2014 88.720 92.584 181.304 95,83
4 2015 89.928 93.887 183.815 95,78
5 2016 91.198 95.222 186.420 95,77
Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2017
Penyebaran penduduk Kota Salatiga terbanyak adalah Kecamatan
Sidorejo dengan jumlah penduduk sebanyak 55.632 jiwa dimana penduduk
laki-laki sebanyak 26.947 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
28.685 jiwa. Persebaran jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin per
kecamatan di Kota Salatiga dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Persebaran Jumlah Penduduk Berdasarkan Masing-masing Kecamatan
Kota Salatiga Tahun 2016
No. Kecamatan
Tahun 2016
Jumlah Penduduk Total
Rasio Jenis Kelamin L P
1 Argomulyo 21.688 22.381 44.069 96,90
2 Tingkir 21.281 22.187 43.468 95,92
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 19
No. Kecamatan
Tahun 2016
Jumlah Penduduk Total
Rasio Jenis Kelamin L P
3 Sidomukti 20.906 21.568 42.474 96,93
4 Sidorejo 27.323 29.886 56.409 93,94
Kota Salatiga 91.198 95.222 186.420 95,77
Sumber : BPS, Kota Salatiga Dalam Angka 2017
2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Kota
Salatiga tahun 2016 sebesar 185.766 jiwa, meningkat dari tahun 2015 sebesar
183.815 jiwa. Pada tahun 2016 jumlah penduduk laki-laki sebanyak
90.877 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 94.889 jiwa.
Sebagian besar penduduk termasuk kelompok umur usia produktif
(15-64 tahun) sebanyak 130.445 jiwa dan penduduk tidak produktif
(0-14 tahun) sebanyak 42.187 jiwa dan jumlah penduduk usia 65 keatas tahun
sebanyak 13.134 jiwa. Apabila dibandingkan antara penduduk usia produktif
dengan penduduk tidak produktif maka diperoleh angka ketergantungan
sebesar 42,41% atau setiap 100 penduduk usia produktif paling tidak harus
menanggung beban 42 orang usia non produktif.
Sumber :BPS, Buku Statistik dan Kependudukan Jawa Tengah 2016
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur di Kota Salatiga Tahun 2016
6,598
7,715
7,861
6,789
9,215
7,406
7,252
6,461
7,179
4,971
5,307
5,398
3,826
1,209
1,518
2,172
6.538
6.965
6.519
8.312
8.037
8.692
6.339
7.724
6.225
7.240
6.348
5.181
2.505
2.951
1.594
3.720
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
Perempuan Laki-Laki
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 20
Grafik di atas menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok
umur tahun 2016 paling besar pada kelompokumur 20-24 tahun sebanyak
17.258 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9.215 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 8.037 jiwa dan kelompok umur terendah pada
umur 70-74 tahun dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.518 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.594 jiwa.
3. Tingkat Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2011
hingga tahun 2015 terus mengalami peningkatan, yaitu tahun 2011 sebesar
3.053 jiwa/km2 dan pada tahun 2015 menjadi sebesar 3.237 jiwa/km2. Kondisi
ini berarti setiap 1 km2 wilayah Kota Salatiga di huni oleh 3.237 jiwa.
Persebaran menurut kecamatan, kepadatan penduduk tertinggi berada di
Kecamatan Tingkir sebesar 4.066 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan
Argomulyo dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.344 jiwa/km2.
Secara rinci kepadatan penduduk per Kecamatan di Kota Salatiga dapat dilihat
pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Salatiga Tahun 2011-2015
Kecamatan Kepadatan penduduk per Km2
2011 2012 2013 2014 2015
Argomulyo 2.205 2.240 2.276 2.310 2.344
Tingkir 3.845 3.900 2.958 4.013 4.066
Sidomukti 2.443 3.493 3.551 3.603 3.654
Sidorejo 3.232 3.280 3.331 3.378 3.424
Kota Salatiga 3.053 3.099 3.148 3.193 3.237
Sumber : BPS Kota Salatiga, 2016
2.2. Aspek Kesejahteraan Rakyat
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga pada kurun waktu lima tahun,
(2012-2016) terjadi penurunan. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
tahun 2016 turun menjadi sebesar 5,23% dibandingkan tahun 2012
sebesar 5,53%. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi tertinggi
terjadi pada tahun 2013 mencapai sebesar 6,30%. Pertumbuhan ekonomi
Kota Salatiga di tahun 2016 sebetulnya mengalami kenaikan dibandingkan
tahun 2015 namun pertumbuhannya relatif kecil. Kondisi Kota Salatiga
ditahun 2016 mengalami kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
capaian Provinsi Jawa Tengah yang mengalami penurunan. Secara rinci
dapat dilihat pada Gambar 2.4.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 21
** : Angka sangat sementara
Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten/Kota Di Indonesia, 2016
Gambar 2.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 (%)
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kota lainnya di
Jawa Tengah pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
sebesar 5,23% berada di atas capaian Jawa Tengah sebesar 5,26% dan
nasional sebesar 5,02%. Secara rinci posisi relatif pertumbuhan ekonomi
Kota Salatiga tahun 2016 dapat kita lihat pada Gambar 2.5.
Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten/Kota Di Indonesia, 2016
Gambar 2.5 Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga dengan Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2016 (%)
2012 2013 2014 2015 2016**
Kota Salatiga 5.53 6.30 5.57 5.17 5.23
Jawa Tengah 5.34 5.11 5.27 5.47 5.28
Nasional 6.03 5.56 5.02 4.79 5.02
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
5.17
5.32
5.23
5.69
5.36
5.46
5.28
5.02
4.60
4.80
5.00
5.20
5.40
5.60
5.80
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSalatiga
KotaSemarang
KotaPekalongan
Kota Tegal
Kota Jawa Tengah (5,28) Nasional (5,02)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 22
2. Pertumbuhan PDRB Kota Salatiga
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
indikator ntuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam satu
periode tertentu. PDRB pada prinsipnya merupakan jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu atau
jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Perhitungan PDRB dilakukan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK). PDRB ADHB menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap
tahun, sedangkan PDRB ADHK menggunakan harga pada tahun tertentu
dan saat ini yang digunakan yaitu tahun dasar 2010. PDRB ADHB dapat
digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi.
PDRB ADHB Kota Salatiga dalam kurun waktu lima tahun
(2011-2015) menunjukkan peningkatan yang cukup baik setiap tahunnya,
yaitu tahun 2011 tercatat sebesar Rp.6.611,46 miliar meningkat menjadi
sebesar Rp.9.748,31 miliar pada tahun 2015. Demikian pula untuk PDRB
ADHK tahun 2011 sebesar Rp.6.230,22 miliar meningkat menjadi
Rp.7.755,54 miliar. Perkembangan PDRB ADHB dan PDRB ADHK menurut
lapangan usaha di Kota Salatiga tahun 2011 hingga tahun 2015 dapat
dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Menurut Lapangan Usaha
Kota Salatiga Tahun 2011-2015 (Milliar Rupiah)
PDRB 2011 2012 2013 2014* 2015**
PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (miliar rupiah)
6.611,46 7.295,22 7.990,57 8.891,78 9.748,31
PDRBAtas Dasar Harga Konstan
(miliar rupiah)
6.230,22 6.574,91 6.989,05 7.376,06 7.755,54
* : Angka sementara ** : Angka sangat sementara
Sumber : BPS,Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali, 2016
Sektor penyumbang PDRB terbesar Kota Salatiga adalah sektor
Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor, yaitu kontribusi pada tahun 2015 terbesar pada
sektor industri pengolahan sebesar Rp. 3.100,00 miliar. Secara keseluruhan,
kontribusi terkecil PDRB ADHB Kota Salatiga pada sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar Rp.4,88 miliar, secara lengkap dapat dilihat pada
Tabel 2.9.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 23
Tabel 2.9.
PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha Kota Salatiga Tahun 2011-2015 (Milliar Rupiah)
No LapanganUsaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
342,84 366,01 410,51 446,5 491,89
B Pertambangan dan Penggalian
4,5 4,38 4,1 4,44 4,88
C Industri Pengolahan 1.950,19 2.252,94 2.455,95 2.812,13 3.100,00
D Pengadaan Listrik dan Gas
14,32 15,18 15,53 15,56 15,19
E Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
6,53 6,39 6,58 6,85 7,09
F Konstruksi 915,58 996,92 1.122,47 1.246,67 1.364,04
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
995,46 1.026,33 1.118,45 1.191,53 1.278,49
H Transportasi dan
Pergudangan
190,94 204,09 227,1 263,38 298,41
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
499,67 536,17 569,65 650,8 732,78
J Informasi dan
Komunikasi
247,84 244,73 256,7 268,63 277,84
K Jasa Keuangan dan
Asuransi/Financial
and Insurance Activities
239,73 269,27 290,43 304,45 334,48
L Real Estat 318,03 342,22 371,12 414,91 458,12
M,N Jasa Perusahaan 63,73 71,12 82,36 91,4 104,73
O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
401,47 447,47 472,88 501,81 549,15
P Jasa Pendidikan 269,18 339,29 397,66 454,36 492,46
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
84,33 102,36 115,12 133,5 148,61
R,S,T,U Jasa lainnya 67,12 70,35 73,98 84,87 90,14
Produk Domestik Regional Bruto
6.611,46 7.295,22 7.990,57 8.891,78 9.748,31
PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) 38,13 41,45 44,71 49,04 53,03
Sumber : BPS,Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali , 2016 Keterangan:
*)Angka sementara **) Angka sangat sementara
Posisi relatif PDRB ADHB Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar
Rp.9.748 miliar dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa Tengah tergolong
cukup rendah, yaitu peringkat 3 terendah setelah Kota Magelang
(Rp.6.467 miliar) dan Kota Pekalongan (Rp.7.778 miliar), secara rinci dapat
dilihat pada Gambar 2.6.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 24
Sumber : BPS, Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali , 2016
Gambar 2.6 Posisi Relatif PDRB ADHB Kota Salatiga Tahun 2015
(Milliar Rupiah)
PDRB ADHK tahun 2010 menurut lapangan usaha Kota Salatiga
dalam kurun waktu 2011-2015 setiap tahunnya mengalami kenaikan, yaitu
pada tahun 2011 sebesar Rp.6.230,22 miliar dan pada tahun 2015 naik
menjadi sebesar Rp.7.755,54 miliar. Pada tahun 2015 berdasarkan lapangan
usaha, sektor yang memberikan kontribusi tinggi terhadap PDRB ADHK
tahun 2010 Kota Salatiga, antara lain yaitu sektor Industri Pengolahan,
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan
Konstruksi. Sedangkan kontribusi terkecil pada sektor Pertambangan dan
Penggalian hanya mencapai sebesar Rp.3,36 miliar. Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10.
PDRB ADHK Tahun Dasar 2010 Menurut Lapangan Usaha Kota Salatiga Tahun 2011-2015 (Milliar Rupiah)
No LapanganUsaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan
332,14 337,77 348,61 359,59 376,8
B Pertambangan dan Penggalian
4,31 4,08 3,7 3,51 3,36
C Industri Pengolahan 1.772,77 1.928,74 2.081,16 2.223,83 2.320,39
D Pengadaan Listrik
dan Gas
14,25 15,7 16,93 16,94 15,72
E Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6,47 6,4 6,42 6,52 6,57
F Konstruksi 869,54 901,4 977,76 1.014,49 1.066,76
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda
Motor
954,59 968,72 1.019,45 1.058,20 1.094,50
6,467 7,778 9,748 10,984
34,982
134,269
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
KotaMagelang
KotaPekalongan
KotaSalatiga
Kota Tegal KotaSurakarta
KotaSemarang
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 25
No LapanganUsaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
H Transportasi dan
Pergudangan
190,28 204,65 226,65 247,07 270,36
I Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
480,85 504,36 515,48 557,92 600,66
J Informasi dan
Komunikasi
245,13 252,86 266,83 283,21 295,97
K Jasa Keuangan dan
Asuransi
224,19 232,36 240,61 246,88 263,7
L Real Estat 313,17 336,87 362,48 386,7 413,98
M,N Jasa Perusahaan 59,84 65,85 72,63 77,79 84,09
O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
395,93 396,51 401,72 401,64 420,9
P Jasa Pendidikan 224,66 264,31 286,91 314,64 335,8
Q Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
76,29 85,97 92,02 102,06 108,72
R,S,T,U Jasa lainnya 65,83 68,36 69,69 75,07 77,25
Produk Domestik Regional Bruto
6.230,22 6.574,91 6.989,05 7.376,06 7.755,54
Laju Pertumbuhan PDRB (%) 6,58 5,53 6,3 5,54 5,14
*): Angka sementara **) : Angka sangat sementara
Sumber : BPS, Buku Tinjauan Pdrb Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali, 2016
Sama halnya dengan kondisi PDRB ADHB, posisi relatif PDRB ADHK
Kota Salatiga tahun 2015 sebesar Rp.7.756 miliar dibandingkan Kota
lainnya di Jawa Tengah juga rendah, berada di peringkat ketiga terendah
setelah Kota Magelang (Rp.5.241 miliar) dan Kota Pekalongan
(Rp.6.043 Miliar), secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Sumber : BPS, Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali , 2016
Gambar 2.7 Posisi Relatif PDRB ADHK Kota Salatiga Tahun 2015
(Milliar Rupiah)
5,241 6,043 7,756 8,952
28,453
109,142
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
KotaMagelang
KotaPekalongan
KotaSalatiga
Kota Tegal KotaSurakarta
KotaSemarang
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 26
3. PDRB per Kapita
PDRB per kapita merupakan hasil pembagian PDRB suatu daerah
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB perkapita atas dasar
harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang
penduduk, PDRB perkapita dapat dijadikan salah satu indikator guna
melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah.
PDRB perkapita Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2011-2015
terus meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp.38.133 ribu dan pada
tahun 2015 naik menjadi Rp.53.030 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di Kota Salatiga. Kondisi positif
PDRB per kapita Kota Salatiga sejalan dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Sumber: BPS, Buku PDRB Kabupaten Kota Di Indonesia 2011-2015, 2016
Gambar 2.8 Perkembangan PDRB per Kapita Kota Salatiga, Jawa
Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 (ribu rupiah)
PDRB per kapita Kota Salatiga pada tahun 2015
sebesar Rp.53.030 ribu berada di atas Provinsi Jawa Tengah sebesar
Rp.30.025 ribu dan Nasional sebesar Rp.45.176 ribu. Dibandingkan dengan
kota lainnya di Jawa Tengah pada tahun 2015, PDRB per kapita Kota
Salatiga peringkat ketiga terendah setelah Kota Pekalongan (Rp.26.242 ribu)
dan Kota Tegal (Rp.44.627 ribu), selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 2.9.
38,13341,453
44,710
49,043
53,033
21,16322,865
24,95227,599
30,02532,364
35,10538,366
41,90045,176
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2011 2012 2013 2014*) 2015**)
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 27
Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten Kota Di Indonesia 2011-2015, 2016 Gambar 2.9 Posisi Relatif PDRB per Kapita Kota Salatiga
Tahun 2015 (ribu rupiah)
4. Laju Inflasi
Inflasi merupakan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan
jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Namun, tidak jarang ada
barang dan jasa yang harganya justru turun. Kenaikan harga satu atau dua
sejumlah barang dan jasa saja tidak dapat disebut inflasi,terkecuali bila
kenaikan itu meluas yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa
lainnya. Dampak dari inflasi salah satunya adalah menurunnya daya beli
masyarakat, yang dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat
terganggu karena ketidakmampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang
dan jasa.
Inflasi Kota Salatiga pada tahun 2012-2014 terus naik, yaitu
tahun 2012 sebesar 4,12% dan pada tahun 2014 naik menjadi
sebesar 7,84%, namun pada tahun 2015 turun menjadi sebesar 2,61% dan
pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,19% dan pada
tahun 2017 di Bulan April mengalami kenaikan sebesar 3,78%. Kondisi
inflasi Kota Salatiga tahun 2017 di bulan April berdasarkan year on year
tidak berbeda dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang juga
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016, yaitu Provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2017 naik menjadi 3,93% dan Nasional sebesar 3,28%,
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.10.
26,2
42
44,6
27
53,0
33
53,5
38
68,2
95
78,9
30
30,025
45,176
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
KotaPekalongan
Kota Tegal KotaSalatiga
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSemarang
kota Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 28
Sumber : Berita Resmi Statistik masing-masing BPS
Gambar 2.10 Perkembangan Inflasi Kota Salatiga Tahun 2012-2017
(April “year On year) (%)
Kondisi inflasi Kota Salatiga tahun 2016 jika dibandingkan dengan
kondisi capaian kota lainnya di Jawa Tengah menunjukkan nomor tiga
terendah setelah Kota Semarang dan Surakarta. Inflasi Kota Salatiga secara
umum sudah lebih baik dengan berada di bawah angka inflasi nasional.
Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Sumber : Berita Resmi Statistik masing-masing BPS Gambar 2.11 Posisi Relatif Inflasi Kota Salatiga dibandingkan Kota
Lainnya, Provinsi dan Nasional Tahun 2016 (%)
5. Indeks Gini
Salah satu indikator yang dipergunakan untuk menilai ketimpangan
pemerataan pendapatan di suatu wilayah adalah dengan menggunakan
Indeks Gini. Koefisian Indeks Gini adalah 0 (nol) hingga 1 (satu) yang
mengandung arti bahwa sama sekali tidak terjadi ketimpangan ketika
capaian indeks Gini ketika bernilai 0 (nol) dan ketimpangan dapat dikatakan
4.12
7.677.84
2.612.19
3.78
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 april(YoY)
Kota Salatiga
2.70 2.56 2.61 2.56
3.46
3.95
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSalatiga
KotaSemarang
KotaPekalongan
Kota Tegal
Kota Jateng (2,36) Nasional (3,02)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 29
tinggi apabila capaian Indeks Gini ketika bernilai 1 (satu). Ketimpangan
pemerataan pendapatan menggunakan Indeks Gini dapat diklasifikasikan
kedalam 3 kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Indeks Gini
dikategorikan rendah apabila capaiannya dibawah 0,3. Capaian Indeks Gini
dikatakan sedang apabila capaiannya berada diantara 0,3 hingga 0,4 dan
dikategorikan tinggi apabila capaiannya diatas 0,4 hingga 1.
Tingkat ketimpangan pendapatan Kota Salatiga setiap tahunnya
cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar 0,34 dan pada
tahun 2015 menjadi sebesar 0,38, meskipun pernah mengalami penurunan
pada tahun 2014 menjadi sebesar 0,35. Ini berarti bahwa masih terdapat
kesenjangan antara satu orang dengan orang lain yang cukup signifikan dan
indeks gini Kota Salatiga tergolong ‘sedang’.
Sumber : BPS, Buku Indikator Utama Sosial Politik dan Keamanan Jawa Tengah 2015 dan Buku Pemerataan Pendapatan Dan Pola Konsumsi Jawa Tengah 2015, 2016
Gambar 2.12 Perkembangan Indeks Gini Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015
Posisi relatif Indeks Gini Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 0,38 sama
dengan rata-rata Jawa Tengah (0,38) dan dibawah (lebih baik) dari rata-rata
Nasional (0,41). Indeks gini Kota Salatiga dibandingkan dengan kota lain di
Jawa Tengah pada tahun 2015 merupakan peringkat tertinggi, kondisi
tersebut menunjukkan ketimpangan pendapatan penduduk di Kota Salatiga
lebih besar dibandingkan kota lainnya. secara rinci dapat dilihat pada
Gambar 2.13.
0.34
0.35
0.37
0.35
0.38
0.38 0.38
0.39
0.38 0.38
0.41 0.41 0.41 0.41 0.41
0.31
0.33
0.35
0.37
0.39
0.41
0.43
2011 2012 2013 2014 2015
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 30
Sumber : BPS, Buku indikator utama sosial politik dan keamanan Jawa Tengah 2015 dan Buku pemerataan pendapatan dan pola konsumsi jawa tengah 2015, 2016
Gambar 2.13 Posisi Relatif Indeks Gini Kota Salatiga Tahun 2015
6. Penduduk Miskin
Penduduk miskin berdasarkan presentase diKota Salatiga selama
kurun waktu lima tahun (2012-2016) mengalami penurunan, yaitu dari
tahun 2012 sebesar 7,11% menurun menjadi 5,24% pada tahun 2016.
Persentase penduduk miskin Kota Salatiga ditahun 2016 penurunannya
relevan dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang sama-sama
mengalami penurunan seperti yang terlihat pada Gambar 2.14.
Sumber : BPS, Buku indikator utama sosial politik dan keamanan Provinsi Jawa Tengah 2015, 2016
Gambar 2.14 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional 2012-2016 (%)
Sedangkan posisi relatif persentase penduduk miskin Kota Salatiga
tahun 2016 sebesar 5,24% berada di bawah (lebih baik) dari Provinsi Jawa
Tengah (13,27%) dan Nasional (10,70%). Dibandingkan dengan
kabupaten/kota se-Jawa Tengah pada tahun 2016, persentase penduduk
0.32 0.33 0.34 0.35 0.35 0.38
0.380.41
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
KotaPekalongan
KotaSemarang
KotaMagelang
KotaSurakarta
Kota Tegal KotaSalatiga
Kota JAWA TENGAH NASIONAL
7.116.40 5.93 5.80
5.24
14.9814.44
13.58 13.58 13.27
11.66 11.4710.96 11.22
10.70
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 31
miskin Kota Salatiga peringkat kedua terendah setelah Kota Semarang
sebesar 4,85%, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.15.
Sumber : BPS, Buku indikator utama sosial politik dan keamanan Provinsi Jawa Tengah 2016, 2017
Gambar 2.15 Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Kota Salatiga
Tahun 2016 (%)
Tidak berbeda dengan persentase penduduk miskin, jumlah
penduduk miskin Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2012 hingga
tahun 2016 juga terus mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2012
sebesar 12.300 jiwa dan padatahun 2016 menurun menjadi 9.730 jiwa,
secara rinci terlihat pada Gambar 2.16.
Sumber : BPS Jawa Tengah Gambar 2.16 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kota Salatiga
Tahun 2012-2016 (Jiwa)
14.1
2
17.2
3
18.9
8
17.4
6
19.8
6
13.9
1 20.5
3
12.6
7
12.0
9
14.4
6
9.0
7
13.1
2
12.4
9
14.3
8
13.5
7
13.3
3
18.5
4
11.6
5
7.6
5
8.3
5 14.1
0
7.9
9
11.6
0
11.3
7
11.0
4
12.9
0
17.5
8
10.1
0 19.4
7
8.7
9
10.8
8
5.2
4
4.8
5
7.9
2
8.2
0
13.27 13.27
10.70 10.70
Cilacap
Ban
yu
mas
Pu
rbalin
gga
Ban
jarn
egara
Kebu
men
Pu
rwore
jo
Won
osobo
Magela
ng
Boyola
li
Kla
ten
Su
koh
arj
o
Won
ogir
i
Kara
ngan
yar
Sra
gen
Gro
bogan
Blo
ra
Rem
ban
g
Pati
Ku
du
s
Jepara
Dem
ak
Sem
ara
ng
Tem
an
ggu
ng
Ken
dal
Bata
ng
Pekalo
ngan
Pem
ala
ng
Tegal
Bre
bes
Kota
Magela
ng
Kota
Su
rakart
a
Kota
Sala
tiga
Kota
Sem
ara
ng
Kota
Pekalo
ngan
Kota
Tegal
Kota Jawa Tengah (13,27%) Nasional (10,70%)
12,30011,500
10786 106009730
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 32
Berdasarkan hasil pendataan BDT ditahun 2015, penduduk miskin
dilihat dari kondisi kesejahteraan rumah tangga dengan tingkat
kesejahteraan 40% terendah di Kota Salatiga tercatat 11.484 rumah tangga.
Dari jumlah tersebut, dikelompokkan menjadi 5 desil yaitu :
a) Desil 1 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 10%
terendah sebanyak 3.047.
b) Desil 2 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan antara
11%-20% terendah sebanyak 4.410.
c) Desil 3 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan antara
21%-30% terendah sebanyak 981.
d) Desil 4 atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan antara
31%-40% terendah sebanyak 732.
e) Desil 4+ atau rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan diatas 40%
terendah sebanyak 2.314.
Dilihat berdasarkan persebarannya, jumlah penduduk miskin di Kota
Salatiga paling tinggi berada di Kecamatan Argomulyo dengan jumlah
penduduk miskin sebanyak 3.294 KK. Selengkapnya persebaran jumlah
penduduk miskin disetiap kecamatan berdasarkan desil 1-4+ dapat dilihat
pada gambar berikut.
Sumber : BDT 2015, diolah
Gambar 2.17 Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kota Salatiga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan (Desil)
7. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting untuk
mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan
ARGOMULYO SIDOMUKTI SIDOREJO TINGKIR
Desil 1 1004 666 801 576
Desil 2 1289 1016 1049 1056
Desil 3 227 237 240 227
Desil 4 180 181 174 197
Desil 4+ 594 515 579 626
Grand total 3294 2615 2843 2732
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 33
sebagainya. IPM merupakan indikator yang mencerminkan kualitas hidup
penduduk yang meliputi Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-Rata Lama
Sekolah, Harapan Lama Sekolah dan Pengeluaran Rill Per Kapita.
Perkembangan IPM Kota Salatiga selama kurun waktu lima tahun
(2012-2016) trennya meningkat meskipun kenaikannya relatif kecil, yaitu
dari 79,10 pada tahun 2012 menjadi sebesar 81,14 pada tahun 2016. IPM
Kota Salatiga relevan dengan IPM Jawa Tengah dan Nasional yang terus
meningkat selama kurun waktu lima tahun,selengkapnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
Sumber : BPS Jawa Tengah
Gambar 2.18 Perkembangan IPM Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2012-2016
Capaian IPM Kota Salatiga pada tahun 2016 sebesar 81,14
menunjukkan hasil yang baik, yaitu berada di atas Provinsi Jawa Tengah
sebesar 69,98 dan Nasional 70,18, serta dibandingkan dengan kota lainnya
di Jawa Tengah merupakan posisi kedua tertinggi setelah Kota
Semarang (81,19), selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
79.10 79.37 79.9880.96 81.14
67.21 68.02 68.78 69.49 69.98
67.0968.31 68.90 69.55 70.18
60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga Jawa tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 34
Sumber : BPS Jawa Tengah
Gambar 2.19 Posisi Relatif IPM Kota Salatiga dibandingkan dengan
Kota Lain, Provinsi dan Nasional Tahun 2016 Besaran IPM Kota Salatiga didukung atas pencapaian komponen IPM
di dalamnya, yaitu harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, angka
harapan hidup dan pengeluaran perkapita yang disesuaikan. Kondisi
capaian masing-masng komponen IPM dapat dilihat pada uraian berikut :
a. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka harapan hidup atau disingkat AHH adalah rata-rata tahun
hidup yang akan dijalani oleh seorang bayi saat lahir sampai pada tahun
tertentu saat ia meninggal. Data AHH di suatu daerah berguna untuk
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan dan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat. Semakin
lama harapan hidup yang mampu dicapai maka semakin tinggi derajar
kesehatannya. AHH menunjukkan kualitas kesehatan masyarakat, yang
mencerminkan “lamanya hidup” sekaligus “hidup sehat” suatu
masyarakat. Tren perkembangan AHH Kota Salatiga selam kurun
waktu tahun 2012-2016 dapat dilihat pada gambar berikut.
73.3
2
73.5
5
77.1
6
80.7
6
81.1
4
81.1
9
69.98
70.18
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
82.00
84.00
Kota Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 35
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017
Gambar 2.20 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Salatiga, Jawa Tengah Dan Nasional
Tahun 2012-2016 (Tahun)
Pada gambar di atas bahwa selama periode tahun 2012-2016
AHH Kota Salatiga selalu meningkat, demikian juga dengan kondisi
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Tahun 2016, AHH Kota Salatiga
sebesar 76,87 tahun meningkat setiap tahunnya jika dilihat dari capaian
tahun 2012-2016. Hal ini berarti dari tahun 2012 sampai tahun 2016,
rata-rata penduduk Kota Salatiga dapat bertahan hidup antara
usia 76-77 tahun.
Sedangkan posisi relatif AHH Kota Salatiga tahun 2016
sebesar 76,87 tahun berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah
sebesar 74,02 tahun dan Nasional sebesar 70,90 tahun. Dibandingkan
dengan kota lainnya di Provinsi Jawa tengah tahun 2016, Kota Salatiga
berada pada posisi ketiga tertinggi setelah Kota Semarang
sebesar 77,21 tahun dan Kota Surakarta sebesar 77,03 tahun, secara
rinci dapat dilihat pada gambar berikut.
76.52 76.53 76.53 76.83 76.87
73.09 73.2873.88 73.96 74.02
70.20 70.40 70.59 70.78 70.90
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 36
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017
Gambar 2.21 Posisi Relatif Angka Harapan Hidup (AHH)
Kota Salatiga Tahun 2016
b. Harapan Lama Sekolah (HLS)
Harapan lama sekolah atau disingkat HLS didefinisikan sebagai
lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan
untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai
jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam
tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. HLS dihitung
pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu
program wajib belajar.
HLS di Kota Salatiga dalam kurun waktu lima tahun (2012-2016)
mengalami peningkatan dari 14,60 tahun pada tahun 2012 menjadi
sebesar 14,98 tahun pada tahun 2016. Menunjukkan bahwa penduduk
Kota Salatiga sampai dengan tahun 2016 memiliki lama sekolah setara
diploma II. Kondisi HLS Kota Salatiga tidak berbeda dengan kondisi HLS
Provinsi Jawa Tengah ataupun Nasional yang sama-sama terus
mengalami kenaikan, secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.
76.6277.03 76.87
77.21
74.15 74.18
70.90
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSalatiga
KotaSemarang
KotaPekalongan
Kota Tegal
Kota Jateng (74,02) Nasional (70,90)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 37
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017
Gambar 2.22 Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016
Dilihat dari posisi relatifnya, HLS Kota Salatiga pada tahun 2016
sebesar 14,98 tahun berada di atas Provinsi Jawa Tengah
sebesar 12,45 tahun dan Nasional 12,72 tahun. Dibandingkan dengan
kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah, Kota Salatiga berada di posisi
tertinggi, secara rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017
Gambar 2.23 Posisi Relatif Harapan Lama Sekolah Kota Salatiga Tahun 2016
14.60 14.6114.95 14.97 14.98
11.3911.89
12.17 12.38 12.45
11.68 12.10
12.39 12.55 12.72
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
12.0
1
12.7
7
13.5
5
14.5
0
14.7
0
14.9
8
12.4512.72
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
Kota Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 38
c. Rata-rata Lama Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah atau disingkat RLS didefinisikan
sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani
pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata
lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang
dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. RLS dihitung
untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses
pendidikan sudah berakhir. Penghitungan RLS pada usia 25 tahun ke
atas juga mengikuti standard internasional yang digunakan oleh UNDP.
Perkembangan RLS Kota Salatiga selama kurun waktu lima
tahun (2012-2016) terus meningkat dan relevan dengan kondisi Provinsi
Jawa Tengah dan Nasional, yaitu RLS Kota Salatiga dari
sebesar 9,09 tahun pada tahun 2012 menjadi sebesar 9,82 tahun pada
tahun 2016. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber : BPS Jawa Tengah
Gambar 2.24 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016
(Tahun)
Dilihat dari posisi relatifnya, RLS Kota Salatiga pada tahun 2016
sebesar 9,82 tahun berada di atas Provinsi Jawa Tengah
sebesar 7,15 tahun dan Nasional 7,95 tahun. Dibandingkan RLS kota
lainnya di Jawa Tengah tahun 2016, RLS Kota Salatiga diposisi ketiga
terendah setelah Kota Tegal (8,28 tahun), dan Kota Pekalongan
(8,29 tahun) secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.
9.09 9.20 9.379.81 9.82
6.77 6.80 6.93 7.03 7.15
7.59 7.61 7.73 7.84 7.95
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga Jawa Tengah
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 39
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017
Gambar 2.25 Posisi Relatif Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Salatiga, Kota Lainnya di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016 (Tahun)
d. Pengeluaran Rill per Kapita
Besarnya pengeluaran konsumsi per kapita digunakan sebagai
pendekatan untuk mengetahui tingkat pendapatan masyarakat dan
tingkat kemampuan ekonomi masyarakat. Pengeluaran rumah tangga ini
terdiri dari pengeluaran makanan dan bukan makanan yang
menggambarkan bagaimana penduduk mengalokasikan kebutuhan
rumah tangganya. Rata-rata pengeluaran per kapita Kota Salatiga pada
tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami kenaikan, yaitu yang awalnya
tahun 2011 sebesar Rp.13.966 ribu menjadi Rp.14.811 ribu pada
tahun 2016. Kondisi Kota Salatiga tahun 2012 hingga tahun 2016
relevan dengan kondisi pengeluaran per kapita Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional yang juga terus mengalami kenaikan, secara rinci dapat
dilihat pada gambar berikut.
8.2
8
8.2
9
9.8
2
10.2
9
10.3
7
10.4
9 7.15
7.95
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
Kota Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 40
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2017
Gambar 2.26 Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kota Salatiga, Jawa
Tengah dan Nasional Tahun 2011-2016 (Ribu Rupiah)
Sedangkan posisi relatif pengeluaran per kapita Kota Salatiga
tahun 2016 yang mencapai sebesar Rp.14.811 ribu berada di atas
Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp.10.153 ribu dan Nasional
sebesar Rp.10.420 ribu, serta posisi tertinggi diantara kota lainnya di
Provinsi Jawa Tengah, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah 2016
Gambar 2.27 Posisi Relatif Pengeluaran Rill per Kapita Kota Salatiga Tahun 2016 (Ribu Rupiah)
8. Indeks Pembangunan Gender
Indeks Pembangunan Gender atau disingkat IPG adalah angka
pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia (sama seperti definisi
IPM), namun terpilih berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan
perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan
2012 2013 2014 2015 2016
Kota Salatiga 13,966 14,125 14,205 14,600 14,811
Jawa Tengah 9,497 9,618 9,640 9,930 10,153
Nasional 9,815 9,858 9,903 10,150 10,420
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
11,090
13,90014,811
13,909
11,721 11,849
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSalatiga
KotaSemarang
KotaPekalongan
Kota Tegal
Kota Jateng (10.153 ribu rupiah) Nasional (10.420 ribu rupiah)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 41
pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender
terjadi apabila nilai IPG mendekati/sama dengan angka 100.
Capaian IPG Kota Salatiga dalam periode tahun 2010 hingga 2015
terus meningkat, yaitu dari sebesar 94,31 pada tahun 2010 menjadi
sebesar 96,02 pada tahun 2015. IPG Kota Salatiga selama periode enam
tahun terakhir relevan dengan capaian IPG Jawa Tengah dan Nasional yang
terus mengalami kenaikan tiap tahun, selengkapnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016
Gambar 2.28 Perkembangan IPG Kota Salatiga, Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional Tahun 2010-2015
Posisi relatif IPG Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 96,02 berada di
atas Provinsi Jawa Tengah sebesar 92,21 dan Nasional sebesar 91,03, serta
berada di urutan kedua tertinggi dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa
Tengah setelah Kota Surakarta sebesar 96,38, selengkapnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016
Gambar 2.29 Posisi Relatif IPG Kota Salatiga Tahun 2015
94.3194.64 94.81 94.91
95.5396.02
90.3290.92 91.12
91.5091.89
92.21
89.42 89.5290.07 90.19 90.34
91.03
88.00
89.00
90.00
91.00
92.00
93.00
94.00
95.00
96.00
97.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
92.8
1
94.7
1
95.6
2
95.8
1
96.0
2
96.3
8
92.21
91.03
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
Kota Tegal KotaPekalongan
KotaSemarang
KotaMagelang
KotaSalatiga
KotaSurakarta
Kota Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 42
9. Indeks Pemberdayaan Gender
Indeks Pemberdayaan Gender atau disingkat IDG merupakan angka
pembentuk yang tersusun dari beberapa variabel yang mencerminkan
tingkat keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan
sehingga kebutuhan dan permasalahannya dapat mempengaruhi serta
teraktualisasi dalam hasil keputusan kebijakan pembangunan yang
menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif. IDG Kota Salatiga dari tahun 2011 hingga tahun 2015
cenderung menurun, yaitu pada tahun 2011 sebesar 81,45 turun dan pada
tahun 2015 menurun menjadi 80,83. Berbeda dengan kondisi Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional yang terus meningkat, secara rinci dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016
Gambar 2.30 Perkembangan IDG Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2011-2015
Dibandingkan dengan IDG Provinsi Jawa Tengah tahun 2015
sebesar 74,80 dan IDG Nasional tahun 2015 sebesar 70,83, IDG Kota
Salatiga tahun 2015 sebesar 80,83 berada di atasnya. Dibandingkan dengan
kota lainnya di Jawa Tengah, IDG Kota Salatiga tahun 2015 posisi berada di
urutan pertama tertinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
81.45 81.25 80.91 80.36 80.83
68.9970.82 71.22
74.4674.80
69.1470.07 70.46 70.68 70.83
60.00
63.00
66.00
69.00
72.00
75.00
78.00
81.00
84.00
2011 2012 2013 2014 2015
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 43
Sumber : KPPA, Buku PMBG, BPS , 2016
Gambar 2.31 Posisi Relatif IDG Kota Salatiga Tahun 2015
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap
indikator indikator-indikator sebagai berikut :
1. Angka Partisipasi Kasar
Perkembangan APK (angka partisipasi kasar) SD di Kota Salatiga
tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami perkembangan yang fluktuatif,
pada tahun 2012 APK SD Kota Salatiga sebesar 132,7% turun
menjadi 98,31% pada tahun 2013 kemudian pada tahun 2015 menjadi
sebesar 118,46%. Seperti dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga, tahun 2017
Gambar 2.32 Perkembangan APK PAUD, SD dan SMP Kota Salatiga, Tahun 2012-2016
Perkembangan APK SMP/MTs di Kota Salatiga tahun 2011 hingga
tahun 2015 mengalami perkembangan yang fluktuatif, pada tahun 2012 APK
67.4
4
74.9
8
75.8
3
76.5
3
76.6
7
80.8
3 74.80
70.83
60.00
75.00
90.00
Kota Jawa Tengah Nasional
2012 2013 2014 2015 2016
APK PAUD 72.47 51.37 44.83 52.87 54.23
APK SD/MI/SDLB/ Paket A) 132.27 119.92 113.02 115.89 118.46
APK SMP/MTs/SMPLB /Paket B
187.19 125.55 121.34 129.01 123.01
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 44
Kota Salatiga sebesar 187,19% menuruan menjadi 123,03% pada tahun
2016 menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar 129,01.
2. Angka Partisipasi Murni
Perkembangan APM (angka partisipasi murni) SMP/MTs di Kota
Salatiga tahun 2011 hingga tahun 2015 mengalami perkembangan yang
fluktuatif, pada tahun 2011 APM Kota Salatiga sebesar 75,02% naik
menjadi 88,05% pada tahun 2014 kemudian pada tahun 2015 turun
menjadi sebesar 83,81%. Dibandingkan dengan APM Jawa Tengah dan
Nasional pada tahun 2015 APM SMP/MTs Kota Salatiga diatas capaian Jawa
Tengah dan Nasional. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber : Buku Indikator utama Sosial,Politik, dan Kemanan Jateng Tahun 2016
Gambar 2.33 Perkembangan APM SMP/MTs Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015
3. Rasio Penduduk yang Bekerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah suatu indikator
ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif
secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari. Perkembangan TPAK Kota
Salatiga menunjukkan tren menurun, dimana pada tahun 2011
sebesar 67,83% dan pada tahun 2015 menjadi sebesar 62,70%. Kondisi
TPAK Kota Salatiga relevan dengan kondisi TPAK Provinsi Jawa Tengah
maupun Nasional yang juga cenderung menurun, secara rinci dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
75.02
83.0984.38
88.0583.81
69.92
72.52
74.94
78.57 78.66
68.35
70.93
73.88
77.53 77.82
60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
2011 2012 2013 2014 2015
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 45
Sumber : BPS, Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas 2015, 2016
Gambar 2.34 Perkembangan TPAK Kota Salatiga, Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2011-2015 (%)
Posisi relatif TPAK Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 62,70% berada di
bawah Jawa Tengah 67,86% dan Nasional sebesar 65,76%. Dibandingkan
dengan kota lainnya di Jawa Tengah tahun 2015, TPAK Kota Salatiga
peringkat pertama terendah, secara rinci dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Sumber : BPS, Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas 2015, 2016
Gambar 2.35 Posisi Relatif TPAK Kota Salatiga Tahun 2015 (%)
4. Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan indikator
ketenagakerjaan yang ditunjukkan untuk melihat seberapa besar jumlah
pengangguran di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk
67.83
68.8568.38
65.27
62.70
70.15
71.2670.72
69.68
67.8668.34
67.76
66.77 66.60
65.76
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
2011 2012 2013 2014 2015
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
62.7
0
64.3
5
65.1
7
66.9
6
67.4
7
70.1
2
67.86
65.76
58.00
60.00
62.00
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
KotaSalatiga
KotaMagelang
Kota Tegal KotaSemarang
KotaPekalongan
KotaSurakarta
Kota Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 46
yang termasuk pada kategori angkatan kerja. Besar kecilnya tingkat
pengangguran terbuka mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja
yang termasuk dalam pengangguran. Perkembangan TPT Kota Salatiga
tahun 2011-2015 menunjukkan kondisi negatif yaitu pada tahun 2015
mengalami kenaikan menjadi sebesar 6,43%, sangat tinggi dibandingkan
kondisi capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 4,46%. Kondisi TPT Kota
Salatiga tahun 2014 hingga 2015 berbeda dengan kondisi Provinsi Jawa
Tengah yang turun menjadi sebesar 4,99%, namun sama naik dengan
kondisi Nasional menjadi sebesar 6,18%, secara rinci dapat dilihat pada
gambar berikut di bawah ini.
Sumber : BPS, Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas 2015
Gambar 2.36 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Salatiga,
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2015 (%)
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
1. Urusan Pendidikan
Pembangunan pada urusan pendidikan di Kota Salatiga menunjukkan
kondisi yang sangat baik, hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya rata-
rata lama sekolah dalam lima tahun terakhir (2012-2016). Rata-rata lama
sekolah di Kota Salatiga pada tahun 2012 adalah sebesar 9,09 tahun,
meningkat menjadi menjadi 9,82 tahun di tahun 2015. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata pendidikan penduduk di Kota Salatiga ada pada tingkatan
SMP kelas 2 dan sebagian sudah ada di SMA.
Pendidikan usia dini di Kota Salatiga dapat dilihat dari besarnya Angka
Partisipasi Kasar Pendidikan Usia Dini (PAUD). APK PAUD tahun 2012
sebesar 72,47%, mengalami penurunan menjadi 54,23% ditahun 2016. APK
2011 2012 2013 2014 2015
Kota Salatiga 6.39 6.84 6.21 4.46 6.43
Jawa Tengah 7.10 5.60 6.00 5.68 5.00
Nasional 7.48 6.13 6.17 5.94 6.18
6.39
6.84
6.21
4.46
6.43
7.10
5.60
6.00
5.68
4,99
7.48
6.13 6.175.94
6.18
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
Kota Salatiga Jawa Tengah Nasional
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 47
PAUD pada tahun 2012 merupakan capaian tertinggi dibandingkan tahun-
tahun lainnya. Penurunan APK PAUD juga setara dengan penurunan penduduk
usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK/RA yang menunjukkan pada
tahun 2016 sebesar 64,22%, menurun dibandingkan tahun 2015
sebesar 70,56%.
Kondisi PAUD terkareditasi di Kota Salatiga tahun 2016 sudah
mencapai 93,87%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar 90.82%. Sementara itu ruang kelas TK/RA dalam kondisi baik sudah
mencapai 89,61%. Dengan melihat kondisi perkembangan PAUD di Kota
Salatiga menunjukkan dari sisi layanan sudah baik, rata-rata capaiannya
tinggi. Namun dari sisi partisipasi anak usia PAUD masih tergolong rendah
dibandingkan dengan capaian penyediaan layanannya.
Selanjutnya perkembangan kinerja PAUD di Kota Saatiga dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.11. Kinerja Pendidikan Usia Dini Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 APK Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) (%)
% 72,47 51,37 44,83 52,87 54,23
2 Persentase Ruang Kelas
Dalam Kondisi Baik
TK/RA
% 89,64 87,90 90,95 89,51 89,61
3 Prosentase penduduk usia
4-6 tahun yang bersekolah
di TK / RA
% 92,98 64,39 60,75 70,56 64,22
4 Prosentase TK / RA yang
terakreditasi
% 90,82 90,82 90,82 90,82 93,87
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017
APK SD/MI dan SMP/MTs di Kota Salatiga sangat tinggi yaitu
mencapai 118,46% untuk SD/MI dan 123,01% untuk SMP/MTs. Di Kota
Salatiga masih terdapat anak yang termasuk pada kondisi putus sekolah,
tahun 2016 anak putus sekolah tingkatan SD/MI mencapai sebesar 0,01% dan
anak putus sekolah SMP/MTs mencapai sebesar 0,24%. Dilihat dari sarana
dan prasarana, ruang belajar beserta isinya SD/MIdalam kondisi baik
tahun 2016 sebesar 85,52%. Sedangkan ruang kelas dalam kondisi baik
SMP/MTs mencapai 92,67%. Kinerja pendidikan dasar di Kota Salatiga secara
terperinci dapat dilihat pada tabel berikut.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 48
Tabel 2.12.
Kinerja Pencapaian Pendidikan Dasar Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB/
Paket A
% 132,27 119,92 113,02 115,89 118,46
2 Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/SDLB
/Paket A
% 112,96 100,58 95,17 99,58 102,17
3 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/ SMPLB/ Paket B
% 187,19 125,55 121,34 129,01 123,01
4 Angka Partisipasi Murni
(APM)
SMP/MTs/SMPLB/ Paket B
% 139,70 87,23 82,39 85,12 88,62
5 Angka Putus Sekolah SD/MI
% 0,00 0,07 0,01 0,01 0,01
6 Persentase angka mengulang tingkat SD/
MI
% 4,40 3,87 3,55 2,33 2,34
7 Angka Putus Sekolah
SMP/MTs
% 0,22 0,12 0,20 0,21 0,24
8 Prosentase angka
mengulang tingkat SMP/ MTs
% 0,45 0,47 0,30 0,31 0,42
9 Persentase Ruang Kelas Dalam Kondisi Baik
SD/MI
% 87,90 88,27 86,06 80,20 85,52
10 Persentase Ruang Kelas
Dalam Kondisi Baik
SMP/MTs
% 92,77 92,68 89,92 88,08 92,67
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017
Kinerja pada pendidikan non formal secara makro dapat dilihat dari
penduduk usia > 15 tahun yang termasuk pada kategori melek huruf.
Penduduk usia > 15 tahun melek huruf di Kota Salatiga pada tahun 2016
sebesar 99,04%, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi
tahun 2015 yang sudah mencapai 99,03%. Untuk mendukung pendidikan
formal, banyak upaya dilakukan dengan memberdayakan PKBM, kerjasama
dengan LPK. Selain itu dikembangkan juga kegiatan vokasi dan KUB. Kinerja
pendidikan non formal selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.13.
Capaian Kinerja Pendidikan Non Formal Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Prosentase penduduk
melek huruf
% tad tad tad 99,03 99,04
2 Prosentase lembaga pelatihan dan kursus
yang terakreditasi
% 14,70 20,59 23,53 32,35 35,29
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 49
No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
3 Prosentase pusat
kegiatan dan belajar masyarakat
(PKBM) yang
terakreditasi
% 0,00 0,00 0,00 22,22 22,22
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017
Dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,
ketersediaan yang kompeten sesuai dengan bidang pengajarannya paling
diutamakan. Ketersediaan guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV secara
keseluruhan di Kota Salatiga pada tahun 2016 mencapai sebesar 87%. Guru
SD/MI dengan status layak mengajar menunjukkan capaian sebesar 89,79%
dan guru layak mengajar untuk tingkatan SMP/MTs mencapai sebesar 92,14%.
Secara terperinci kinerja upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan di Kota Salatiga dapat dilihat melalui tabel berikut.
Tabel 2.14. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Prosentase guru layak
mengajar TK / RA
% 41,26 49,65 41,55 67,63 70,09
2 Prosentase guru layak
mengajar SD / MI
% 65,01 71,68 79,40 84,58 89,79
3 Prosentase guru layak mengajar SMP / MTs
% 89,36 90,41 89,52 89,99 92,14
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2017
Secara umum, pencapaian bidang pendidikan sudah berjalan dengan baik
dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Salatiga.
Kondisi perlu perhatian adalah masih terdapatnya anak putus sekolah yang
terjadi setiap tahunnya.
2. Urusan Kesehatan
Kondisi capaian dibidang kesehatan secara makro dapat dilihat dari
meningkatnya usia harapan di Kota Salatiga. Untuk mencapai kondisi yang
ideal dibidang kesehatan, antara lain harus memperhatikan kondisi
ketersediaan layanan kesehatan, sarana prasarana, SDM dan partisipasi
masyarakat terutama tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan. Dari sisi ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di Kota Salatiga,
rumah sakit yang ada saat ini dan sudah terakreditasi sebesar 83,33% atau
sebanyak 5 rumah sakit dari total 6 rumah sakit yang ada di Kota Salatiga.
Untuk pelayanan dasar puskesmas, tahun 2016 puskesmas yang terakreditasi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 50
strata utama baru mencapai 16,6%. Selengkapnya capaian standarisasi
pelayanan kesehatan Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.15. Capaian Indikator Kinerja Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kota SalatigaTahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase Rumah Sakit
Terakreditasi
% 66,67 66,67 83,33 83,33 83,33
2 Persentase Puskesmas
Terakreditasi strata
utama
% tad Tad Tad tad 16,6
3 Persentase Rumah sakit
yang memiliki ijin
% 100 100 100 100 100
4 Persentase tenaga
kesehatan yang memiliki
ijin praktek
% 56 58 60 87 93
5 Persentase optik yang
memiliki ijin
% 100 100 100 100 100
6 Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
SIMPUS
% 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Kinerja pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di Kota
Salatiga masih memerlukan perhatian. Kinerja pada indikator sucses rate TB
pada tahun 2016 sebesar 77,88% menunjukkan penurunan dibandingkan
tahun 2015 yang mencapai 82,33%. Kondisi kinerja Sucses Rate TB trennya
terlihat fluktuatif dari tahun ke tahun. Sementara itu angka Angka Penemuan
Kasus Baru TB (CNR) ditahun 2016 sebesar 95,54 per 100.000 penduduk, lebih
rendah jika dibandingkan tahun tahun-tahun sebelumnya. Indikator
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular sebagian besar masih
memerlukan perhatian, terutama Angka Penemuan Pneumonia Balita yang
masih tinggi mencapai 47,67%. Kinerja pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular di Kota Salatiga selengkapnya dapata dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.16. Capaian Kinerja Indikator Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Sucses Rate TB Kota
Salatiga
% 69,17 79,21 72,79 82,33 77,88
2 Angka Penemuan
Kasus Baru TB (CNR)
100.000
pddk
110,62 160,69 128,73 123,08 95,54
3 Annual Parasite
Incident per 1.000
penduduk
/1000
penduduk
0 0,06 0,17 0,03 0,5
4 Incident Rate DBD
per 100.000
penduduk
/100.000
penduduk
12,83 31,72 4,6 14,16 44,01
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 51
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
5 Angka Penemuan
Pneumonia Balita
% 33,28 44,4 44,69 58,63 47,67
6 Cakupan
Desa/Kelurahan UCI
% 100 100 100 100 100
7 Acute Paralysis Rate
usia < 15 tahun per
100.000 penduduk
kasus 2 2 2 0 2
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Kinerja upaya kesehatan masyarakat di Kota Salatiga menunjukkan
perkembangan yang cukup baik. Banyak indikator yang sudah mencapai
target 100%. Namun terdapat beberapa kondisi yang mash memerlukan
perhatian terhadap berbagai kegiatan upaya kesehatan masyarakat, antara lain
pada tahun 2016 angka penemuan kasus baru HIV AIDS masih tinggi
mencapai 18 kasus, belum terlaksananya skrining kesehatan sesuai standar
terhadap warga negara usia 15-59 tahun, bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI Eksklusif sebesar 59,39%, bayi stunting sebesar 20,1%, cakupan
pelayanan lansia baru mencapai 70,47% dan mash terdapatnya gizi buruk
sebesar 0,04%.
Kinerja upaya kesehatan masyarakat di Kota Salatiga selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.17.
Capaian Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Proporsi penduduk
yang terinfeksi HIV
lanjut yang memiliki
akses pada obat-obatan
anti retroviral
% 94,2 95,3 95,92 96 86
2 Angka penemuan kasus
baru HIV AIDS
kasus 26 14 23 25 18
3 Prevalensi Hipertensi
penduduk usia > 18
tahun
% 5,36 15,2 9,66 8,58 4,22
4 Setiap penderita
hipertensi
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar;
% 100 100 100 100 100
5 Setiap penderita
Diabetes Mellitus
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar;
% 100 100 100 100 100
6 Prevalensi Diabetes
Milletus penduduk usia
> 15 th
% 0,92 3,2 1,37 1,45 1,43
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 52
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
7 Persentase
Kelurahan/desa yang
melaksanakan
Posbindu PTM
% 0 0 72,73 81,82 100
8 Setiap Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ)
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
% 100 100 100 100 100
9 Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
kegiatan kesehatan
olahraga pada
kelompok masyarakat
di wilayah kerja
% 100 100 100 100 100
10 Setiap anak pada usia
pendidikan dasar
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
standar;
% 98,48 99,88 99,2 98,8 98,83
11 cakupan pelayanan
kesehatan remaja
% 100 100 100 100 100
12 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Lansia
% 72,3 72,79 70,13 70 70,47
13 Persentase calon
jemaah haji yang
mendapat pelayanan
kesehatan
% 100 100 100 100 100
14 Prevalensi balita gizi
buruk
% 0,12 0,02 0,02 0,03 0,04
15 Persentase balita
giziburuk yang
ditangani
% 100 100 100 100 100
16 Persentase ibu hamil
Kekurangan Energi
Kronis (KEK)
% 3,4 3,42 6,33 6,41 5,36
17 Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
% 45,12 46,6 47,85 61,3 59,39
18 Persentase kasus
stunting di Salatiga
% tad tad tad tad 20,1
19 Persentase remaja putri
yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
% tad tad tad tad 29,98
20 Persentase rumah yang
memenuhi syarat
kesehatan
% 71,33 74,57 82,84 87,45 86,08
21 Persentase penduduk
akses jamban sehat
% 92,03 79,89 81,57 85,75 86,08
22 Persentase Desa
Kelurahan yang
melaksanakan STBM
% 13,64 45,45 63,64 69,56 78,26
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 53
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
23 Persentase penduduk
akses air minum yang
memenuhi syarat
kesehatan
% 73,69 86,61 83,31 91,23 57,78
24 Persentase TTU yang
memenuhi syarat
kesehatan
% 87,34 85,51 87,61 89,5 88,44
25 Persentase TPM yang
memenuhi syarat
kesehatan
% 87,34 85,51 84,55 89,03 80,32
26 Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan
dasar dengan tingkat
kepuasan masyarakat
baik
% 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Upaya pelayanan kesehatan melalui kemitraan mendorong pada cakupan
penduduk yang mendapatkan jaminan kesehatan. Penduduk dengan cakupan
kepertaan JKN pada tahun 2016 sebesar 77,88%, menunjukkan penurunan
jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 80,25%. Menurunnya penduduk
dengan cakupan kepesertaan JKN disebabkan antara lain adanya perubahan
data penduduk miskin paska pemutakhiran data tahun 2015. Sementara itu,
jaminan layanan terhadap penduduk miskin sudah baik yang ditunjukkan
dengan jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan jaminan pelayanan
kesehatan sudah mencapai 100%.
Tabel 2.18. Capaian Indikator Kinerja Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase jumlah
masyarakat miskin
yang mendapatkan
jaminan pelayanan
kesehatan
% 100 100 100 100 100
2 Persentase cakupan
kepesertaan JKN
% 61,9 62,3 63,68 80,25 77,88
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak di Kota Salatiga
antara lain dilihat dari pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, persalinan
dan saat nifas. Secara umum, kinerja pelayanan terhadap keselamatan ibu
melahirkan sudah cukup baik dengan kondisi pelayanan kesehatan ibu hamil
mencapai sebesar 93,3%, pelayanan kesehatan ibu bersalin sebesar 99,9% dan
pelayanan kesehatan Ibu Nifas sebesar 98,07%. Namun yang masih
memerlukan perhatian adalah masih ditemukannya kematian ibu melahirkan.
Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Salatiga sejak tahun 2012 hingga berakhirnya
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 54
RPJMD tahun 2016 mengalami fluktuatif. Tahun 2012 sebesar 72,6/100.000
KH (2 kasus), tahun 2013 sebesar 279,2/100.000 KH (7 kasus), tahun 2014
sebesar 82,85/100.000 KH (2 kasus), tahun 2015 sebesar 186,29/100.000 KH
(5 kasus) dan tahun 2016 sebesar 157,05/100.000 KH (4 kasus).
Angka tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 7 kasus naik 3 kali
lipat dibanding tahun 2012. Penyebab kematian ibu pada tahun 2013 berbeda
dengan 4 tahun lainnya yaitu didominasi oleh penyebab tidak langsung 6
kasus (85,7%) dan penyebab langsung 1 kasus (14,3%). 6 penyebab tidak
langsung tersebut antara lain karena ibu hamil mempunyai penyakit penyerta
seperti Thallasemia, TBC, HIV/AIDS, Kanker, pecah pembuluh darah dan
jatuh. Dan 1 kasus penyebab langsung disebabkan eklamsia.
Sedangkan kematian ibu pada tahun yang lain didominasi oleh penyebab
langsung. Tahun 2014 AKI mengalami penurunan menjadi 2 kasus dan naik
kembali di tahun 2015 dan 2016. Berbeda dengan tahun 2013 Kematian di
tahun 2015 dan 2016 ini didominasi oleh penyebab langsung yaitu perdarahan
dan pre eklamsi.
Tabel 2.19.
Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 AKI per 100.000 KLH /100.000
KH
72,6 279,2 82,85 186,29 157,05
2 Cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil
% 95,4 93,5 94,9 94,4 93,3
3 Cakupan pelayanan
kesehatan ibu bersalin
% 95,85 99,9 99,9 99,9 99,9
4 Cakupan pelayanan
kesehatan Ibu Nifas
% 95,85 96,36 94,9 92,8 98,07
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita di Kota Salatiga relatif
cukup baik. Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Salatiga sejak tahun 2012 hingga
berakhirnya RPJMD tahun 2016 relatif stabil. Tahun 2012 sebesar 11,38/1000
KH (31 kasus), tahun 2013 sebesar 15,95/1.000 KH (40 kasus), tahun 2014
sebesar 15,15/1000 KH (37 kasus), tahun 2015 sebesar 13,04/1000 KH
(35 kasus) dan tahun 2016 sebesar 15,31/1000 KH (39 kasus).
Kematian bayi masih menjadi masalah, bukan hanya di Kota Salatiga
akan tetapi hampir di semua Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah. Dari
kasus kematian bayi yang telah dilakukan audit ditemukan bahwa kondisi bayi
yang dilahirkan berkaitan erat dengan riwayat dan kondisi ibu sejak hamil,
penatalaksanaan persalinan atau bahkan penyakit penyerta/ kelainan bawaan
pada bayi.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 55
Faktor – faktor yang mempengaruhi kematian bayi tersebut, antara lain:
- Masih banyaknya persalinan pada usia remaja. Hal tersebut disebabkan
karena kurang optimalnya pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi
remaja.
- Penyebab kematian bayi masih didominasi oleh Asfiksia dan BBLR.
- Kasus asfiksia terjadi erat hubungannya dengan proses persalinan yang
tidak sesuai dengan prosedur. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor
ketidakpatuhan petugas dalam menjalankan prosedur tidak terpenuhi
sehingga penanganan kepada pasien tidak optimal.
- Selain itu beberapa kasus kematian di Rumah sakit adalah rujukan dari
pelayanan kesehatan primer, sehingga perlu diperhatikan pula upaya
stabilisasi bayi menuju ke fasilitas rujukan, kondisi bayi saat tiba di
fasilitas rujukan serta sistem rujukan yang berlaku. Kondisi bayi saat tiba
di fasilitas rujukan mempengaruhi besarnya peluang bayi untuk dapat
diselamatkan. Dengan demikian perlu ditingkatkan pemahaman petugas
kesehatan, serta sarana dan prasarana di fasilitas pelayanan dasar.
- Sedangkan Untuk kasus BBLR, banyak faktor yang mempengaruhi antara
lain masih banyaknya ibu hamil KEK dan anemi, dugaan Ibu hamil
terserang virus Human Papiloma Virus, umur saat hamil, jumlah paritas
serta penyakit penyerta pada ibu seperti asma, hipertensi, dll.
- Hal tersebut diatas terjadi akibat dari kurangnya konseling pra nikah yang
dilakukan oleh petugas dan juga skrening pra kehamilan.
Angka Kematian Balita (AKABA) Kota Salatiga sejak tahun 2012 hingga
berakhirnya RPJMD tahun 2016 relatif stabil. Tahun 2012 sebesar 12,48/1000
KH (34 kasus), tahun 2013 sebesar 17,15/1.000 KH (43 kasus), tahun 2014
sebesar 16,15/1000 KH (39 kasus), tahun 2015 sebesar 14,53/1000 KH (39
kasus) dan tahun 2016 sebesar 16,09/1000 KH (41 kasus).
Kegagalan pencapaian Indikator ini berkaitan erat dengan kondisi
pendidikan, social, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal termasuk
perawatan kesehatan sehari – harinya. Banyak faktor yang menyebabkan
kematian balita, namun beberapa penyebab utama adalah keterlambatan
mengakses pelayanan kesehatan. Keterlambatan ini sebagian besar disebabkan
karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang tanda bahaya pada balita.
Hal tersebut terjadi karena masih minimnya informasi yang diberikan oleh
tenaga kesehatan tentang tanda bahaya pada balita sakit.
Tabel 2.20.
Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 AKB per 1.000 KLH /1000
KH
11,38 15,95 15,15 13,04 15,31
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 56
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
2 Cakupan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir
% 105,8 95,18 97,97 95,65 96,11
3 AKABA per 1.000 /1000
KH
12,48 17,15 16,15 14,53 16,09
4 Cakupan pelayanan
kesehatan balita
% 81,66 86 84,5 91,9 90,9
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Kinerja pelayanan obat dan perbekalan kesehatan ditunjukkan dengan
indikator ketersediaan obat sesuai kebutuhan pada puskesmas dan
jaringannya, Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
standar, pengawasan obat, pengawasan terhadap apotik dan PKRT yang
memiliki ijin. Dari indikator tersebut, kondisi kinerjanya sudah mencapai
100%. Tugas yang masih perlu menjadi perhatian dibidang pelayanan obat dan
perbekalan kesehatan yaitu terhadap keberadaan toko alkes yang memiliki ijin,
yang mana sampai dengan tahun 2016 pengawasannya masih kurang karena
kondisinya belum diketahui.
Tabel 2.21.
Capaian Indikator Kinerja Pelayanan Obat dan Perbekalan Kesehatan
di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase ketersediaan
obat sesuai kebutuhan
pada puskesmas dan
jaringannya
% 93,7 93,75 100 100 100
2 Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian
sesuai standar
% 100 100 100 100 100
3 Cakupan pengawasan
obat
% 100 100 100 100 100
4 Persentase apotik yang
memiliki ijin
% 100 100 100 100 100
5 Persentase toko obat
yang memiliki ijin
% 100 100 100 100 100
6 Persentase toko alkes
yang memiliki ijin
% 0 0 0 0 0
7 Persentase PKRT yang
memiliki ijin
% 0 0 0 0 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Dilihat dari sisi pengawasan obat dan makanan, Distribusi
pangan/post market yang diawasi sudah mencapai 100%. Namun pengawasan
terhadap rumah tangga pangan yang telah diterbitkan sertifikat produksi
pangan industri rumah tangga (SPPIRT) masih cukup rendah yaitu
mencapai 46%. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah yang lebih
strategis terhadap pengawasan industri pangan rumah tangg karena
persebarannya dimungkinkan cukup banyak.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 57
Tabel 2.22.
Capaian Indikator Kinerja Pengawasan Obat dan Makanan di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase industri
rumah tangga pangan
yang telah diterbitkan
sertifikat produksi
pangan industri rumah
tangga (SPPIRT)
% 10 15 19,08 36,78 46
2 Persentase Distribusi
pangan/post market
yang diawasi
% 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Upaya promosi dan pemberdayaan dibidang kesehatan Kota Salatiga salah
satunya sudah dikeluarkan berkaitan dengan perda kawasan tanpa rokok.
Upaya pemberdayaan promosi kesehatan dan pemberdayaan bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat serta terciptanya lingkungan yang kondusif. Dilihat dari indikator
kinerja promosi dan pemberdayaan dibidang kesehatan Kota Salatiga yang
masih memerlukan upaya percepatan antara lain pencapaian Desa Siaga Strata
Mandiri, pencapaian poskestren strata mandiri, PHBS tatanan tempat kerja
sehat dan PHBS tatanan tempat umum sehat. Kondisi pencapaian kinerja
upaya promosi dan pemberdayan masyarakat selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.23.
Capaian Indikator Kinerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Tersusunya Perda
Kawasan Tanpa Rokok
% 0 0 0 0 100
2 Persentase jumlah UKK
informal strata madya
% 0 0 0 8,33 50
3 Cakupan pelayanan
kesehatan kerja UKK
formal
% 0 0 0 0 80
4 Cakupan Desa Siaga
Strata Mandiri
% 0 0 4,54 54,54 56,52
5 Persentase jumlah
poskestren strata
mandiri
% 0 0 0 11,11 11,11
6 Persentasejumlah SBH
strata mandiri
% 100 100 100 100 100
7 Cakupan PHBS tatanan
rumah tangga strata
paripurna
% 85 86 88,7 86,85 86,17
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 58
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
8 Cakupan PHBS tatanan
institusi pendidikan
strata paripurna
% 75 77 79 80 81
9 Cakupan PHBS tatanan
institusi kesehatan
sehat
% 60 65 73 75 84
10 Cakupan PHBS tatanan
tempat kerja sehat
% 54 55 56 60 65
11 Cakupan PHBS tatanan
tempat umum sehat
% 0 0 0 76 77
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2017
Puskesmas sebagai ujung tombak pemberi layanan tingkat dasar
kesehatan memerlukan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sesuai
dengan standar. Sarana dan prasarana kesehatan merupakan salah satu faktor
pendukung bagi keberhasilan Puskesmas dalam mencapai tujuan yaitu
peningkatan mutu pelayanan. Kinerja pemenuhan sarana dan prasarana
kesehatan pada puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota Salatiga
diwujudkan dalam pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu. Sampai dengan tahun 2016,
pemenuhan sarana prasarana di puskesmas Kalicacing, Tegalrejo, Mangunsari,
Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul dan Cebongan tercapai sebesar 67%, dengan
kondisi tersebut relatif masih kurang. Untuk itu perlu adanya penyediaan data
yang valid guna melakukan perencanaan kebutuhan pemenuhan sarana dan
prasarana kesehatan dilingkungan puskesmas agar kinerja pelayanan semakin
membaik.
Tabel 2.24. Capaian Indikator Kinerja Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Terpenuhinya sarana
prasarana di
puskesmas Kalicacing,
Tegalrejo, Mangunsari,
Sidorejo Lor, Sidorejo
Kidul dan Cebongan
dan Jaringannya
% 55 56 59 63 67
3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Urusan pekerjaan umum dan penataan ruang memegang peranan penting
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing global, terutama
dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar masyarakat seperti pangan, papan,
sandang, rasa aman, pendidikan dan kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa kewenangan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 59
urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk pemerintah kabupaten/
kota mencakup sub urusan berikut:
1. Sumber Daya Air (SDA) dengan kewenangan pertama pada pengelolaan
SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai dalam 1 (satu)
daerah kabupaten/ kota. Kedua pengembangan dan pengelolaan sistem
irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari
1000 ha dalam 1 (satu) daerah kabupaten/ kota.
2. Air Minum, dengan kewenangan pada pengelolaan dan pengembangan
SPAM di daerah kabupaten/ kota.
3. Persampahan, dengan kewenangan pada pengembangan sistem dan
pengelolaan persampahan dalam daerah kabupaten/ kota.
4. Air Limbah, dengan kewenangan pada pengelolaan dan pengembangan
sistem air limbah domestik dalam daerah kabupaten/ kota.
5. Drainase, dengan kewenangan pengelolaan dan pengembangan sistem
drainase yang terhubung langsung dengan sungai dalam daerah
kabupaten/ kota.
6. Permukiman, dengan kewenangan pada penyelenggaraan infrastruktur
pada permukiman di daerah kabupaten/ kota.
7. Bangunan Gedung, dengan kewenangan pada penyelenggaraan bangunan
gedung di wilayah daerah kabupaten/ kota, termasuk pemberian izin
mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.
8. Penataan Bangunan dan Lingkungannya, dengan kewenangan pada
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di daerah
kabupaten/ kota.
9. Jalan, dengan kewenangan pada penyelenggaraan jalan kabupaten/kota.
10. Jasa Konstruksi, dengan kewenangan penyelenggaraan pelatihan tenaga
terampil konstruksi, penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi
cakupan daerah kabupaten/ kota, penerbitan izin usaha jasa konstruksi
nasional (nonkecil dan kecil) dan pengawasan tertib usaha, tertib
penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi.
11. Penataan Ruang, dengan kewenangan pada penyelenggaraan penataan
ruang daerah kabupaten/ kota.
Kinerja urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada sub urusan
sumberdaya air ditunjukkan dengan indikator rasio jaringan irigasi di Kota
Salatiga pada tahun 2016 mencapai 67 m/ha meningkat dibandingkan
tahun 2015 yang mencapai 39 m/ha. Panjang irigasi di Kota Salatiga pada
tahun 2017 adalah 38.533 m dimana luas daerah irigasinya 985 ha. Rasio
jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi yang berfungis
dengan baik terhadap luas lahan budidaya. Sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 14.PRT/M Tahun 2015, status daerah irigasi yang
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 60
sudah ditetapkan terdapat 19 DI seluas 985 ha yang menjadi kewenangan
Pemkot Salatiga. Panjang Drainase sistem terbuka di Kota Salatiga pada
tahun 2017 dalam kondisi baik mencapai 29.119 m dan kondisi sedangkan
mencapai 100 m sementara itu panjang Drainase sistem tertutup jika dipilah
berdasarkan kondisinya terbagi drainase dalam kondisi baik sepanjang
152.863 m, kondisi sedang panjangnya 19.394 m dan kondisi buruk hanya
mencapai 481 m. Kualitas saluran drainase Kota Salatiga pada tahun 2016
menunjukkan kondisi baik mencapai sebesar 90,87%, masih terdapat 9,13%
kondisi drainase masih menunjukkan kondisi yang rendah. Sementara itu jalan
pada tahun 2016 dalam kondisi baik mencapai sebesar 32,5%, kondisi
sedang 50,2%, rusak ringan 16,8% dan rusak berat 0,5%. Dengan melihat
kondisi tersebut, kebutuhan atas sarana dan prasarana yang mash menjadi
prioritas salah satunya adalah pada penyediaan drainase dalam kondisi baik
mengingat kondisinya masih kategori rendah.
Capaian kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Salatiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.25.
Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No. Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio panjang
jaringan irigasi terhadap luas area
daerah irigasi
m/
hektar
tad tad 32 39 39
2 Persentase irigasi
dalam kondisi baik
% tad tad Tad 90,87 92
3 Persentase
Drainase dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak tersumbat
% 65,40 79,60 82,50 85,67 90,87
Panjang
drainase
meter 158,047 174,957 190,266 195,865 201,957
4 Bangunan gedung
ber-IMB,
unit tad tad tad tad 284
5 Tersedianya
dokumen Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan
Dok 1 1 1 1 1
6 Persentase jalan kondisi baik
% 52,59 52,59 84,10 84,10 87,85
Kondisi Baik km 343.777 344.096 242,088 242,088 109,820
Kondisi Sedang km 165.081 162.770 27,340 27,210 169,280
Kondisi Rusak
Ringan
km 90.178 90.178 18,425 18,425 58,360
Kondisi Rusak
Berat
km 57.167 57.167 0 0 1.790
7 Persentase
tersedianya 7
(tujuh) layanan informasi jasa
% Tad 100 100 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 61
No. Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
konstruksi Tingkat Kabupaten pada
Sistem Informasi
Pembina Jasa Konstruksi
(SIPJAKI) 8 Tersedianya
layanan Izin Usaha
Jasa Konstruksi (IUJK) dengan
Waktu Penerbitan
Paling Lama10 (sepuluh) Hari
Kerja setelah Persyaratan
Lengkap dan benar
Unit tad tad 50 50 50
9 Persentase jasa konstruksi tertib
usaha
Unit tad tad 46 34 29
10 Tersusunnya
berbagai tingkatan Rencana Rinci tata
ruang, peraturan zonasi dan
peraturan penataan ruang
lainnya sesuai
dengan UU Nomor 26 Tahun 2007
tentang penataan ruang.
dok tad tad tad tad tad
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Salatiga 2017
4. Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kewenangan urusan perumahan dan kawasan permukiman bagi
pemerintah kabupaten/kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yaitu pada sub urusan perumahan
dalam rangka menyediakan rumah bagi masyarakat termasuk di dalamnya
perijinan mengenai rumah. Sub urusan Kawasan Permukiman melalui
perijinan pembangunan perumahan dan upaya-upaya penataan kawasan
kumuh. Sub urusan kawasan permukiman kumuh memiliki kewenangan
dalam rangka pencegahan perumahan dan kawasan permukimankumuh,
penyediaan PSU untuk kawasan perumahan dan sertifikasi, kualifikasi dan
registrasi bidang perumahan dan kawasan permukiman.
Jumlah rumah di Kota Salatiga tahun 2016 tercatat sebanyak 41.889 unit
rumah. Kondisi rumah layak huni sebanyak 37.503 unit (89,53%) termasuk
rumah susun 2 (dua) twin blok dengan pembiayaan dari APBN, dengan sasaran
masyarakat Salatiga yang belum memiliki rumah. Sedangkan rumah tidak
layak huni pada tahun 2016 di Kota Salatiga sebanyak 4.386 unit (10,47%),
pada tahun 2012-2015 belum ada data karena belum dilakukan penyusunan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 62
dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (RP3KP).
Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di dukung PSU masih
tergolong rendah yaitu sebesar 50%. Sementara itu penduduk yang
mendapatkan akses air minum perpipaan yang aman tercatat pada tahun 2016
sebesar 78,25%. Capaian kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kota Salatiga Tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 2.26. Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kota Salatiga Tahun 2012-2016
Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah rumah susun
yang terbangun
Twin
blok
2 2 2 2 2
Cakupan ketersediaan rumah layak huni dan
terjangkau
% 70,00 71,00 73,00 76,00 89,53
Jumlah rumah tidak
layak huni
Unit tad tad tad tad 4.386
Cakupan lingkungan
yang sehat dan aman
yang di dukung PSU
% 10,00 18,00 28,00 40,00 50,00
Persentase kawasan
kumuh
% tad tad tad tad 13,20
Rasio tempat pemakaman umum per
satuan penduduk
m2 tad 527,94 531,69 533,74 535,18
Tersedianya air baku
untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal sehari-hari
% 37,00 38,00 39,00 40,00 41,00
Pelayanan air bersih (sistem perpiaan)
SR 137.482 138.358 140.970 142.479 143.676
Persentase Rumah
Tangga (RT) yang
menggunakan Air
Bersih
% 81,56 84,89 89,67 92,67 94,16
Persentase penduduk yang mendapatkan
akses air minum yang
aman
% 60,95 54,62 60,22 65,56 78,25
Persentase Penduduk
yang terlayani sistem air limbah yang
memadai
% 68,74 70,19 71,84 74,28 77,15
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga 2017
5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Kondisi ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat di
Kota Salatiga menjadi perhatian penting dalam pelaksanaan pembangunan
daerah dan pelayanan kepada dunia usaha/dunia industri dan masyarakat
pada umumnya. Wilayah Kota Salatiga yang cukup strategis di jalur
perekonomian dan transportasi bagian tengah antara Semarang dan
Surakarta, tentunya banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 63
ketenteraman dan kenyamanan masyarakat Kota Salatiga secara umum
cukup baik dan kondusif bagi pembangunan daerah
Upaya memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban
umum serta menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
dilakukan oleh Satpol PP sebagai penegak Perda dan Perwal. Rasio petugas
Satpol PP di Kota Salatiga tahun 2016 sebesar 8 per 10.000 penduduk.
Cakupan patroli petugas Satpol PP tahun 2016 sudah mencapai sebesar 100%.
Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota
Salatiga pada tahun 2016 telah mencapai 100%. Dalam menjaga ketertiban dan
keamanan juga keberadaan anggota Linmas sangat diperlukan. Pada
tahun 2011 jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk di Kota Salatiga
sebanyak 60 per jumlah 10.000 penduduk meningkat menjadi sebesar 67 per
jumlah 10.000 penduduk tahun 2016.
Namun tantangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban saat ini
adalah bagaimana meningkatkan kembali wawasan kebangsaan bagi
masyarakat Kota Salatiga. Ditahun 2016, muncul kasus radikalsime ditengah-
tengah masyarakat sebanyak 2 kasus, menurun dibandingkan dengan kasus
ditahun 2015 sebanyak 3 kasus. Persoalan radikalisme menjadi tugas yang
cukup berat karena isu tersebut menjadi salah satu isu nasional. Perlu menjadi
prioritas utama bagi pemerintah Kota Salatiga bagaimana mengembangkan
paham-paham kebangsaan kepada masyarakat. Menjadi tantangan bagi
Pemerintah Kota Salatiga yaitu kasus penyalahgunaan narkoba. Prevalensi
penyaahgunaan narkoba ditahun 2016 mencapai 2,5%. Ini menjadi tantangan
besar karena kasus narkoba sudah banyak menyasar seluruh kelompok umur.
Pencegahan dini dan penaggulangan bencana di Kota Salatiga pada
tahun 2016 untuk cakupan satuan petugas pemadam kebakaran mencapai
sebesar 1 orang/10.000 penduduk dengan tingkat waktu tanggap daerah
layanan sebesar 39. Ketersediaan sarana dan prasarana antara lain WMK yang
memiliki mobil dan/atau mesin damkar laik pakai mencapai 75%. Kinerja
Kinerja Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.27.
Capaian Kinerja Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2011–2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Cakupan
Penegakan
Peraturan Daerah
dan Peraturan
Kepala Daerah
% 100 100 100 100 100
2 Persentase Patroli
Siaga Ketertiban
Umum
% 100 100 100 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 64
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
3 Rasio jumlah Polisi
Pamong Praja per
10.000 penduduk
Orang/10.000
penduduk
4 3 4 3 8
4 Cakupan petugas
Perlindungan
Masyarakat
(Linmas) di
Kabupaten/Kota
Orang/10.000
penduduk
60 64 72 74 67
5 Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
Kabupaten/Kota
% 46 59 56 52 39
6 Tingkat waktu
tanggap daerah
layanan
% 1 0 1 1 1
7 Cakupan Satuan
Petugas Pemadam
Kebakaran
Orang/10.000
penduduk
1 0 1 1 1
8 Jumlah Unjuk Rasa Kasus 6 5 11 8 16
9 Menurunnya angka
kriminalitas
kasus 0 332 337 182 271
10 Prevalensi
Penyalahguna
Narkoba
Prevalensi 0 2,1 2,1 2,5 2,5
11 Persentase
penduduk yang
tersosialisasi
wawasan
kebangsaan
% 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034 0,0035
12 Jumlah ormas yang
terfasilitasi
% tad 42/42 32/32 52/52 65/67
13 Persentase
penduduk yang
tersosialisasi
pendidikan politik
% 0,0056 0,0057 0,0058 0,0059 0,0060
14 Jumlah kasus
radikalisme di
masyarakat
Kasus tad 1 1 3 2
Sumber : Satpol PP Kota Salatiga 2017
6. Urusan Sosial
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin
dan anak terlantar. Bagi fakir miskin dan anak terlantar seperti yang dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah memberikan rehabilitasi sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial sebagai perwujudan
pelaksanaan kewajiban negara dalam menjamin terpenuhinya hak atas
kebutuhan dasar warga negara yang miskin dan tidak mampu.
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial menyebutkan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 65
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar
dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Selanjutnya dalam pasal 1 angka 2
menyebutkan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang
terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi
kebutuhan dasar, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Dalam konsep penyelenggaraan
kesejahteraan sosial warga masyarakat tersebut dikenal dengan sebutan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan masyarakat miskin yang
menjadi kelompok sasaran pelayanan sosial.
Urusan Sosial yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 terdiri
dari 6 sub bidang, yaitu (1) Pemberdayaan Sosial; (2) Penanganan Warga
Negara Migran Korban Tindak Kekerasan; (3) Rehabilitasi Sosial; (4)
Perlindungan dan Jaminan Sosial; (5) Penanganan Bencana; dan (6) Taman
Makam Pahlawan.
Upaya Pemerintah Daerah Kota Salatiga dalam menangani PMKS sudah
cukup baik namun hasilnya masih belum optimal. Persentase (%) PMKS skala
kabupaten/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar pada tahun 2016 mencapai 26%, menunjukkan tren
meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumya. Persentase (%) PMKS
skala kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya masih
rendah dengan kondisi tahun 2016 hanya sebesar 3,4%.
Pemberdayaan kelembagaan sosial di Kota Salatiga dapat dilihat dari
besarnya LK3 yang dibentuk dan dibina. Lembaga ini berfungsi sebagai
pemberi layanan konseling, perlindungan maupun pendampingan. Di
tahun 2016, pembentukan dan pembinaan terhadap LK3 masih rendah, yaitu
sebesar 10%. Melihat kondisi tersbut, perlu upaya-upaya perluasan kegiatan
pembinaan maupun pembentukan agar jangkauan terhadap pelayana sosial
semakin membaik. Sementara itu penanganan korban perdagangan
orang/tindak kekerasan melalui lembaga terpadu di Kota Salatiga
menunjukkan masih cukup rendah. Dari kondisi kejadian yang ada di Kota
Salatiga, cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu baru sebesar 26%.
Penyelenggaran urusan sosial di Kota Salatiga masih memerlukan banyak
perhatian dengan melihat kondisi capaian selama ini. Perlu adanya dukungan
dari sektor-sektor terkait, baik dari sisi perencanaan, penetapan sasaran
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 66
maupun anggaran untuk meningkatkan kualitas penanganan masalah sosial.
Selengkapnya kinerja capaian urusan sosial dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.28. Capaian Kinerja Urusan Sosial Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase penerbitan
izin pengumpulan sumbangan dalam
daerah kabupaten/kota
% 0 0 0 0 0
2 Persentase (%) PMKS
skala kota yang menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau
kelompok sosial ekonomi
sejenis lainnya
% 1,6 2,0 2,4 2,8 3,4
3 Persentase LK3 yang
dibentuk dan dibina
% 5 6 7 9 10
4 Persentase (% PSKA, PSM, KT, dan Dunia
Usaha/CSR yang
dibentuk dan dibina
% 9 10 12 15 18
5 Persentase cakupan
layanan reintegrasi sosial
bagi perempuan dan
anak korban kekerasan
% 3,3 4,0 5 6 7
6 Persentase cakupan layanan rehabilitasi
sosial yang diberikan
oleh petugas rehabilitasi
sosial terlatih bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu
% 13 15 18 22 26
7 Persentase (%) wahana
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKSBM) yang menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
% 10 12 14 17 21
8 Persentase (%) panti
sosial skala kabupaten yang menyediakan
sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial
% 14 17 21 25 30
9 Persentase jumlah
penyandang masalah
disabilitas yang telah
memperoleh bantuan/penanganan
% 11 13 16 19 23
10 Persentase eks
penyandang penyakit
sosial (eks. Narapida, PSK, Narkoba dan
penyakit Sosial Lainnya)
yang telah terbina (%)
% 13 16 19 23 28
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 67
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
11 Persentase (%) PMKS
skala kota yang memperoleh pemenuhan
kebutuhan dasar
% 12 14 17 20 24
12 Persentase (%)
penyandang cacat fisik
dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang
telah menerima jaminan
sosial
% 4 5 6 7 8
13 Persentase (%) anak terlantar yang di tangani
% 8 10 12 14 17
14 Terbentuknya sitem
layanan rujukan terpadu
(SLRT) berupa Pusat Kesejahteraan Sosial
(PUSKESOS)
%
4 5 6 7 8
15 Persentase (%) Verifikasi
dan validasi Penerima
Bantuan Iur (PBI) Jaminan Kesehatan
% 14 17 21 25 30
16 Persentase pelaksanaan pemberian bantuan
sembakau, bantuan
pangan non tunai dan PKH bagi fakir miskin
% 15 18 22 27 32
17 Persentase (%) korban bencana skala kabupaten
yang menerima bantuan
sosial selama masa tanggap darurat
% 15 18 21 25 30
Sumber : Dinsos Kota Salatiga 2017
2.3.2. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
1. Urusan Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Bab I pasal 1 ayat 2
disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Pembagian Urusan Pemerintahan bidang Tenaga Kerja berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
meliputi: 1) Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Penempatan
Tenaga Kerja; 3) Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenaga Kerjaan.
Berdasarkan pembagian urusan tersebut maka kewenangan Pemerintah
kabupaten/kota terkait dengan pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja
meliputi: pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi, pembinaaan
lembaga pelatihan kerja swasta, perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan
kerja, konsultansi produktivitas pada perusahaan kecil dan pengukuran
produktivitas tingkat daerah. Selanjutnya berkaitan dengan penempatan
tenaga kerja, maka kewenangan Pemerintah kabupaten/kota meliputi:
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 68
pelayanan antar kerja di daerah kabupaten/kota, penerbitan izin LPTKS dalam
1 (satu) daerah kabupaten/kota, pengelolaan informasi pasar kerja dalam
daerah kabupaten/kota, perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna
penempatan) di daerah kabupaten/kota, dan penerbitan perpanjangan IMTA
yang lokasi kerja dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
Dalam upaya perluasan kesempatan kerja di Kota Salatiga, berbagai
upaya telah dilaksanakan baik melalui pelatihan maupun melalui penyediaan
informasi tenaga kerja. Pada tahun 2016, pencari tenaga kerja yang
ditempatkan mencapai sebesar 34,8%, menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 33,60%. Tingkat partisipasi
angkatan kerja secara keseluruhan mengalami perbaikan dengan kondisi pada
tahun 2016 sebesar 63,46%, lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi
tahun 2015 sebesar 62,70%. Tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi pada
tahun 2012 mencapai 68,85%. Sementara itu tingkat pengangguran terbuka
Kota Salatiga tahun 2011-2015 menunjukkan kondisi negatif yaitu pada
tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi sebesar 6,43%, sangat tinggi
dibandingkan kondisi capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 4,46%.
Kemudian terkait dengan hubungan industrial kewenangan pemerintah
kabupaten/kota meliputi: pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran
perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya beroperasi dalam 1
(satu) daerah kabupaten/kota, pencegahan dan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan di daerah.
Sedangkan untuk urusan pengawasan ketenagakerjaan bukan kewenangan
pemerintah kabupaten/kota melainkan pemerintah pusat dan provinsi.Kondisi
capaian urusan ketenaga kerjaan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.29.
Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Besaran tenaga kerja
yang mendapatkan
pelatihan
orang 120 120 140 176 100
2 Persentase Lembaga
Pelatihan kerja yang memiliki izin
% 5 5 5 5 6
3 Persentase pencari kerja
yang ditempatkan
% 42,9 40,26 39,9 33,6 34,8
4 Tingkat partisipasi
angkatan kerja
% 68,85 67,96 65,27 62,70 63,46
5 Tingkat pengangguran terbuka
% 6,84 6,21 4,46 6,43 tad
6 Jumlah TKI yang
terlindungi
orang 33 22 22 28 23
7 Persentase Tenaga Kerja Asing Yang memiliki izin
% 40 36 46 22 35
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 69
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
8 Jumlah perusahaan yang
telah disahkan peraturaan
perusahaannya oleh
Dinas
PP 15 16 16 17 17
PKB 2 2 3 4 3
9 Angka perselisihan
pengusaha-pekerja yang diselesaikan
kasus 12 11 9 10 12
10 Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
program BPJS Ketenagakerjaan
% 93,33 94,66 n/a 93,52 n/a
Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga, 2017
2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kinerja pada urusan pemberdayaan peremupuan dan perlindungan anak
di Kota Salatiga dapat dilihat dari besarnya upaya peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan perempuan, peningkatan peran serta dan kesetaraan gender
dalam pembangunan, penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan
anak dan upaya melalui kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan.
Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di Kota Salatiga
dapat dilihat dari kinerja menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan.
Tahun 2016, Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Salatiga
menunjukkan kondisi relatif kecil yaitu sebesar 0,05%. Berkaitan dengan
peningkatan perlindungan khusus anak, upaya menurunkan kekerasan
terhadap anak masih belum berhasil dengan baik pada tahun 2016, kekerasan
terhadap anak tercatat sebanyak 20 kasus, meningkat tajam jika dibandingkan
dengan kondisi tahun 2015 sebanyak 6 kasus.
Upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kota Salatiga dengan
mengembangkan kota layak anak. Capaian Salatiga sebagai kota layak anak
masih rendah yaitu pada kelas pratama ditahun 2015 dan 2016. Sementara
itu, forum kelembagaan anak baru tercapai sebesar 25% secara keseluruhan
ditingkat kota, kecamatan dan kelurahan.
Tabel 2.30. Capaian Kinera Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Hasil Evaluasi Kota
Layak Anak (KLA)
Strata KLA tad tad tad Pratama Pratama
2 Persentase Kecamatan
Layak Anak (KELANA)
% tad tad tad tad tad
3 Persentase
Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELA)
% tad tad tad tad tad
4 Prevalensi Kekerasan Terhadap Anak
% 22 22 35 6 20
5 Persentase Kelembagaan Forum
Anak Tingkat Kota,
Kecamatan, Kelurahan
% 4 4 4 4 4
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 70
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
6 Persentase
Kelembagaan Pusat Pelayanan
Terpadu/Pusat
Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak
(PPT/P2TP2A)
% 100 100 100 100 100
7 Persentase
kelembagaan PUG aktif
% 7,4 11,11 7,4 7,4 7,4
8 Persentase Perangkat
Daerah yang
melaksanakan PPRG
% 53,85 46,15 92,31 96,15 84,62
9 Persentase perempuan
yang menjadi anggota legislatif
% 20 28 28 28 28
10 Persentase sumbangan
pendapatan
perempuan dalam rumah tangga
% 41,09 41,47 41,86 41,34 tad
12 Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT)
% 0,08 0,08 0,14 0,04 0,05
14 Cakupan Perempuan
dan Anak Korban
Kekerasan yang Mendapat Penanganan
Sesuai Standar
% 100 100 100 100 90
16 Persentase Pusat
Pembelajaran
Keluarga (PUSPAGA) sesuai standar
% tad tad tad tad 0,06
17 Pemberdayaan
lembaga
kemasyarakatan yang bergerak dibidang
pemberdayaan desa
dan lembaga adat
tingkat daerah kabupaten/kota dan
pemberdayaan
masyarakat hukum adat yang sama dalam
daerah
kabupaten/kota
% tad tad tad tad 4
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Salatiga, 2017
Upaya penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
ditunjukkan dengan monitoring dan evaluasi PUG yang setiap tahun dilakukan
sampai dengan 2 kali. Penyediaan data gender dilakukan melalui penyusunan
data Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA). Pencapaian kelembagaan
bidang PUG juga dapat dilihat dari meningkatnya pengetahuan tentang
pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender dan anak serta
traficking yang terjadi di Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 71
3. Urusan Pangan
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan
seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki
ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan
atau rentan terhadap ancaman kelaparan. Terdapat tiga komponen utama
ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan
pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki
sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah
kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk
mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Sementara itu pemanfaatan pangan
adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan
tepat secara proporsional.
Ketersediaan energi dan protein per kapita di Kota Salatiga pada tingkat
rumah tangga pada tahun 2016 sebesar 2.439 kkal/kapita. Sedangkan untuk
ketersediaan protein per kapita pada tahun 2016 mencapai
106,19 gram/kapita. Angka ketersediaan energi dan protein telah melebihi
standar Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke VIII tahun 2004, yaitu untuk
ketersediaan energi sebesar 2.200 kkal/kap/hr, dan ketersediaan protein
sebesar 57 gram/kap/hr. Berkaitan dengan konsumsi pangan, capaian Skor
pola pangan harapan baru mencapai 90,05%, meningkat dibandingkan dengan
kondisi tahun 2015 sebesar 90,07. Dengan demikian, meningkatnya skor mutu
pangan, menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin
baik komposisi dan mutu gizinya. Kinerja urusan pangan Kota Salatiga
tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.31.
Capaian Kinerja Urusan Pangan Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ketersediaan energi per kapita
kkal/ kapita
2.501 2.431 2.453 2.504 2.439
2 Ketersediaan protein
per kapita
gram/kap
ita
65,65 63,93 82,08 83,32 106,19
3 Penguatan cadangan
pangan
% tad tad tad tad tad
4 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% 89,7 89,9 90,1 90,5 90,7
5 Penanganan rumah
tangga rawan pangan
KK
(kepala keluarga)
tad tad tad tad tad
6 Ketersediaan pangan
utama (beras)
ton/thn tad tad tad tad tad
7 Persentase pangan
segar aman
% tad 92 100 100 86,67
Sumber : Dinas Pangan Kota Salatiga, 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 72
4. Urusan Pertanahan
Kewenangan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan bidang pertanahan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 meliputi a) pemberian
dalam ijin lokasi; b) penyelesaian sengketa tanah garapan; c) penyelesaian
masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan; d)
penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah
kelebihan maksimum dan tanah absentee; e) penetapan tanah ulayat; f)
penyelesaian masalah tanah kosong, inventarisasi dan pemanfaatan tanah
kosong; g) penerbitan izin membuka tanah; dan h) perencanaan penggunaan
tanah yang hamparannya dalam daerah.
Sejak tahun 2012-2016 Kota Salatiga hanya melaksanakan 3 kewenangan
yaitu a) pemberian ijin lokasi; b) penyelesaian perselisihan sengketa tanah
garapan; dan c) penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah
untuk pembangunan. Pada tahun 2012 terdapat pengajuan lokasi yang
dikeluarkan sebanyak 6 izin, tahun 2013 tidak terdapat pengajuan izin lokasi.
Tahun 2014 terdapat pengajuan 2 izin lokasi, tahun 2015 dan 2016 hanya
terdapat 2 pengajuan izin lokasi.
Pada tahun 2016 tercatat tidak terjadi perselisihan sengketa tanah di
Kota Salatiga dibandingkan dengan kasus ditahun 2015 yang mencapai
3 kasus. Ditahun 2016 tidak ada penyelesaian masalah ganti rugi tanah, jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya yang
sangat tinggi karena ada proses pembebasan lahan untuk proyek jalan tol yang
melintasi Kota Salatiga. Jumlah Penyelesaian Sengketa Tanah di Kota Salatiga
sebanyak 6 kasus dan penyelesaian ganti rugi telah diselesaikan sebanyak
238 bidang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.32.
Capaian Indikator Urusan Pemerintah Bidang Pertanahan di Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah izin
lokasi yang
dikeluarkan
izin 6 0 2 4 4
2 Jumlah penyelesaian
sengketa tanah
Kasus 1 1 1 3 0
3 Jumlah penyelesaian
masalah ganti rugi tanah
bidang 0 150 55 33 0
Sumber : Bidang Pemerintahan Setda Kota Salatiga, 2017
5. Urusan Lingkungan Hidup
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, pembagian urusan pemerintah bidang lingkungan hidup yang menjadi
kewenangan pemerintah kabupaten/ kota mencakup sub urusan perencanaan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 73
lingkungan hidup, kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), pengendalian
pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup keanekaragaman Hayati
(Kehati), Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (Limbah B3), pembinaan dan pengawasan terhadap izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH),
pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak
MHA yang terkait dengan PPLH, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup untuk masyarakat, penghargaan lingkungan hidup untuk
masyarakat, pengaduan lingkungan hidup dan persampahan.
Kinerja pengelolan lingkungan hidup di Kota Salatiga sudah berjalan
dengn baik. Kondisi tersebut ditunjukkan dari sisi perencanaan lingkungan
hidup sudah memiliki dokumen RPPLH. Pengawasan terhadap pelaksanaan
AMDAL, lembaga kemasyarakatan tingkat kabupaten yang mendapatkan
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup, penerima
penghargaan tingkat Kabupaten yang difasilitasi untuk penghargaan tingkat
Provinsi, pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dan penegakan hukum
lingkungan sudah mencapai 100%.
Beberapa indikator yang masih memerlukan perhatian terhadap kondisi
lingkungan hidup di Kota Salatiga antara lain pemantauan status mutu air
dengan capaian pada tahun 2016 sebesar 80%, kinerja sudah menunjukkan
perbaikan dari capaian sebelumnya sebesar 75% ditahun 2015. Cakupan
pengawasan terhadap pelaksanaan UKL/UPL ditahun 2016 sebesar 75%
dengan capain kinerja baik dibandingkan tahun 2015 sebesar 70%. Perhatian
besar berada pada pengelolaan sampah, dimana tahun 2016 baru
mencapai 63% dengan persentase pengurangan sampah masih relatif rendah
sebesar 10%. Ketersediaan ruang terbuka hijau masih sangat kurang, yaitu
sebesar 15,9% ditahun 2016 dari target 30%. Penyediaan ruang terbuka hijau
perkotaan publik sebesar 5,66% dan Ruang terbuka hijau privat
sebesar 10,01%.
Sementara itu Kota Salatiga pada tahun 2016 mendapatkan
2 (dua) penghargaan lingkungan hidup untuk tingkat kabupaten/kota. Dengan
capaian atas penghargaan ini motivasi dalam perbaikan lingkungan masih
tetap menjadi prioritas, terutama dalam proses pencegahan terjadinya
kerusakan lingkungan.
Sampah domestik atau yang biasa disebut sampah rumah tangga atau
sejenis sampah rumah tangga yang dihasilkan dari segala aktifitas warga yang
terjadi di Kota Salatiga merupakan permasalahan krusial yang harus ditangani
dan ditingkatkan penanganannya. Hal ini diperlukan untuk mencegah
pencemaran lingkungan baik pencemaran udara, air dan tanah yang
diakibatkan oleh timbunan sampah domestik yang tidak tertangani.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 74
Ketergantungan Kota Salatiga atas pemanfaatan air tanah untuk air bersih
mewajibkan kita semua agar menjaga kondisi air tanah dari dampak
pencemaran yang dapat ditimbulkan dari adanya timbunan sampah yang tidak
tertangani.
Proses pengurangan volume sampah perlu juga ditingkatkan dengan
berbagai cara baik melalui pembinaan masyarakat sadar pengolahan sampah
mulai dari RT dan RW; pembentukan dan pembinaan kelompok bank sampah
di masyarakat; pembangunan dan pengelolaan TPST3R maupun TPST atau
pusat daur ulang sampah; pembangunan dan peningkatan fungsi TPS.
Jumlah sarana dan prasarana pengelolaan persampahan juga masih
belum optimal. Dilihat dari ketersediaan jumlah TPS sebanyak 30 unit jika
dibandingkan wilayah pemukiman belum terpenuhi sesuai kebutuhan.
Ketersediaan sarana dan prasarana pengangkutan sampah juga masih kurang.
TPA atau Tempat Pemprosesan Akhir merupakan lini akhir dari proses
penanganan sampah di Salatiga. Dengan kondisi volume sampah domestik
harian saat ini yang masuk ke TPA diperkirakan umur TPA hanya mencapai
5 (lima) tahun lagi atau hanya sampai tahun 2022. Mengingat keterbatasan
lahan landfill yang ada maka diperlukan beberapa penanganan strategis yaitu:
pengurangan volume sampah dengan kegiatan daur ulang sampah diubah
menjadi kompos secara intensif; penyediaan lahan untuk area landfill baru juga
tetap dibutuhkan. Kedepan diharapkan dengan intensifitas kegiatan ini
menciptakan TPA dengan Sistem Sanitary Landfill.
Selain itu perlu mewujudkan Tempat Pemprosesan Akhir Sampah
Ngronggo Salatiga menjadi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Edukatif
Rekreatif dan Inovatif Nggronggo Salatiga atau disingkat TPAS ERINS. Kedepan
TPAS ERINS merupakan pusat edukasi pengolahan persampahan bagi
masyarakat juga menjadi pusat penelitian dan pengembangan hasil olahan
sampah di Salatiga selain juga menjadi area rekreasi taman dan kebun dengan
beragam jenis tanaman dan hewan yang akan ditanam dan pelihara disana.
Tabel 2.33.
Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Dokumen RPPLH dok 1 1 1 1 1
2 Dokumen KLHS
dok 0 0 0 0 1
3 Pemantauan status mutu
air
% 50 60 70 75 80
4 Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan
AMDAL
% 0 0 0 100 100
5 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
UKL/UPL
% 55 60 65 70 75
6 Ketersediaan Laboratorium
Penelitian Lingkungan
Unit 0 1 1 1 1
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 75
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
7 Persentase lembaga
kemasyarakatan tingkat kabupaten yang
mendapatkan pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup
% tad 100 100 100 100
8 Jumlah Penghargaan lingkungan hidup tingkat
kabupaten
buah 0 2 1 0 2
9 Persentase penerima
penghargaan tingkat Kabupaten yang difasilitasi
untuk penghargaan
tingkat Provinsi
%
100 100 100 100 100
10 Persentase pengaduan
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti
%
100 100 100 100 100
11 Kegiatan Penegakan hukum lingkungan
% 100 100 100 100 100
12 Persentase penanganan
sampah %
50 55 55 58 63
13 Persentase pengurangan
sampah diperkotaan %
3 4 6 8 10
14 Persentase pengangkutan
sampah %
50 55 55 58 63
15 Luas RTHK perkotaan
publik (%) %
tad 5,5 5,59 5,66 5,66
16 Luas RTHK perkantoran
privat (%) %
tad 9,96 9,98 10,01 10,01
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga, 2017
6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Sistem administrasi yang menyangkut seluruh masalah kependudukan,
meliputi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan data informasi
kependudukan, patut menjadi perhatian untuk mewujudkannya. Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
(Adminduk) dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 menjamin hak
seorang/kelompok penganut Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa untuk mendapatkan hak-hak administrasi kependudukan seperti
pencantuman kepercayaan dalam KTP, akta kelahiran, perkawinan dan
dokumen kematian yang dijamin dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk).
Sementara itu kewenangan pemerintah kabupaten/kota sesuai Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yaitu 1) Pelayanan
pendaftaran penduduk; 2) Pelayanan pencatatan sipil; 3) Pengumpulan data
kependudukan; 4) Pemanfaatan dan penyajian database kependudukan
kabupaten/kota.; 5) Penyusunan profil kependudukan kabupaten/kota.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 76
Capain urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil sampai
dengan tahun 2016 sudah cukup baik. Penduduk dengan memiliki akte
kelahiran pada tahun 2016 sudah mencapai 92,00% dan penduduk yang
sudah memiliki KTP mencapai sebesar 95,00%. Sementara itu Persentase
cakupan pencatatan sipil Akta Perkawinan (non muslim) masih perlu
dioptimalkan lagi. Tahun 2016 tercatat sebesar 90,00%, menurun
dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 yang sudah mencapai 96,00%
bahkan ditahun 2013 sudah mencapai 99,00%. Capaian urusan
kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.34.
Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase cakupan Akta Kelahiran
% 341 54,61 68,62 89,00 92,00
2 Persentase cakupan
penduduk ber KTP
% 76,71 78,77 79,10 90,00 95,00
3 Persentase cakupan
pencatatan sipil Akta Perkawinan (non
muslim)
% 85,19 99,00 92,00 96,00 90,00
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya pembangunan
untuk meningkatkan kapasitas dan peran serta masyarakat mewujudkan
kemandirian dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. Kemandirian
dicerminkan dari meningkatnya kapasitas dan kualitas masyarakat dalam tata
kelola pembangunan di tingkat kelurahan/desa, meningkatnya kualitas
sumberdaya manusia juga diimbangi dengan meningkatnya kapasitas dan
kualitas kelembagaan-kelembagaan kemasyarakatan di tingkat kelurahan.
Dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas SDM dan kelembagaan, maka
dinamika pembangunan di tingkat kelurahan semakin meningkat dan tingkat
kesejahteran masyarakat kelurahan dapat terwujud.
Pelaksanaan pemberdayaan ditingkat kelurahan Kota Salatiga sudah
berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi pembinaan dan
pemberdayaan kelompok ditingkat kelurahan sudah tercapai secara
keseluruhan 100%. Kondisi yang masih menjadi kendala berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat adalah masih perlunya optimalisasi peningkatan
kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 77
Tabel 2.35.
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Sasaran Satuan Realisasi
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase PKK Aktif % 100 100 100 100 100
2 Persentase Posyandu aktif % 100 100 100 100 100
3 Jumlah siswa
mendapatkan PMTAS
Siswa tad tad tad tad 500
4 Persentase kelurahan
berpatisipasi dalam TMMD
% 36,36 45,45 54,55 63,64 69,57
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Salatiga, 2017
8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana merupakan
salah satu urusan pemerintahan yang baru, karena urusan ini baru ada dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. Terdapat 3 (tiga) sub
urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Salatiga adalah
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Mulai
tahun 2018 kewenangan Petugas Lapangan KB menjadi urusan Pemerintah
Pusat.
Bidang pelayanan KB, rasio akseptor KB baru pada tahun 2012-2016
mencapai diatas 100% dikarenakan jumlah kepersertaan KB baru melampaui
Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) yang diberikan kepada Kota Salatiga.
Cakupan peserta KB aktif di Kota Salatiga capaiannya masih
menunjukkan belum optimal, pada tahun 2016 sebesar 79,28% menurun jika
dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 80,95%. Menurunnya
kepesertaan cakupan KB aktif juga sama dengan kondisi menurunnya rasio
pengguna akseptor KB baru. Pada kelompok perempuan, pemakaian
kontrasepsi/CPR juga mengalami penurunan ditahun 2016 sebesar 77,5%
dibandingkan tahun 2015 sebesar 80,95%. Penurunan yang sama terhadap
ketiga indikator tersebut perlu ada perbaikan dengan meningkatkan sosialisasi
kepada masyarakat dan promosi lainnya agar cakupan penggunaan alat
kontrasepsi dimasyarakat semakin membaik, melalui petugas Pembantu
Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) sebagai ujung tumbak penyuluhan
KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Berdasarkan SPM bidang
Pelayanan KB kondisi ideal petugas PPKBD adalah 2 (dua) petugas di setiap
kelurahan. Capaian rasio PPKBD sampai dengan tahun 2016 adalah 1:1,74
artinya dari 23 kelurahan hanya terdapat 40 petugas PPKBD dari jumlah ideal
46 petugas.
Secara umum, capaian urusan pengendalian penduduk dan keluarga
berencana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 78
Tabel 2.36.
Capaian Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio akseptor KB baru
% 128,29 113,72 100,68 102,17 101,00
2 Cakupan peserta KB aktif
% 70,00 70,00 73,39 80,95 79,28
3 Rasio Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB)
% 3,6:1 4,4:1 4,4:1 2,5:1 2,5:1
4 Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15-19 thn)
per 1000 perempuan usia 15-19 thn
% tad tad tad 1,87 1,87
5 Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
perempuan menikah usia
15-49
% 78,27 77,43 73,38 80,95 77,5
6 Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi
(Unmetneed)
% 10,52 9,67 9,11 8,84 8,83
7 Cakupan penyediaan
informasi data mikro
keluarga di setiap desa/kelurahan
% 100 100 100 100 100
8 Cakupan PUS yang istrinya di bawah 20 tahun
% 2,70 3,11 2,91 2,90 2,90
9 Laju Pertumbuhan
Penduduk
% 1,1 1,09 1,05 0,97 0,95
10 Rasio Pembantu Pembina
Keluarga Berencana Desa
(PPKBD)
kelurahan/
PPKBD
1:1,82 1:1,82 1:1,82 1:1,82 1:1,74
12 Cakupan Perkawinan Usia
di Bawah 21 tahun
% tad tad tad 31,43 25
14 Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang
ber-KB
% 88,87 88,87 88,03 87,4 86,49
15 TFR % 2,15 2,22 2,2 2,19 2,18
9. Urusan Perhubungan
Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, kewenangan urusan perhubungan untuk kabupaten dan kota adalah
sebagai berikut Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pelayaran,
penerbangan dan perkeretaapian.
Untuk meningkatkan mobilitas atau gerak barang, manusia, dan
informasi dibutuhkan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai guna
memperpendek waktu untuk menempuh jarak antar suatu daerah dengan
daerah lainnya. Perhubungan tidak hanya dilakukan dalam satu wilayah di
suatu daerah saja, tetapi juga antar daerah, antar pulau dan antar negara.
Untuk memperlancar perhubungan tidak dapat dipisahkan dengan jenis
perhubungan. Oleh karena itu, dibedakan tiga macam perhubungan, yaitu
perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Berdasarkan
kewenangan tersebut di atas, maka Kota Salatiga sebagai wilayah yang tidak
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 79
memiliki jalur pelayaran, penerbangan dan perkeretaapian kewenangan yang
dijalankan hanya pada LLAJ.
Kota Salatiga merupakan wilayah yang mempunyai arus lalu lintas cukup
padat, terletak di jalur utama Semarang-Solo. Untuk memudahkan mobilitas
penduduk antar daerah, Pemerintah Kota Salatiga menyediakan satu terminal
kelas A, dan satu terminal kelas C, serta didukung dengan sub terminal yang
menghubungkan wilayah perkotaan dengan wilayah perdesaan di Kota Salatiga.
Rencana untuk mendukung pergerakan arus lalu lintas akan dibangun
terminal baru tipe C di Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo yang
menghubungkan jalur kopeng dengan Kota Salatiga. Sedangkan untuk
pelayanan pergerakan antar daerah di Kota Salatiga dilayani beberapa armada
Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan
kendaraan umum berupa angkutan kota dan angkutan perdesaan.
Meningkatnya jumlah angkutan umum yang beroperasi di Kota Salatiga
perlu didukung dengan peningkatan pelayanan di terminal baik dari
aksesibilitas naik turunnya penumpang maupun ruang tunggunya, integrasi
antar terminal dan angkutan penghubung lainnya. Sarana angkutan umum di
Kota Salatiga setiap tahunnya terus meningkat, dimana persentase sarana dan
prasarana perhubungan dalam kondisi baik sudah mencapai 95% pada
tahun 2016. Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan
guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) sampai dengan tahun 2016
seudah mencapai 89%. Saat ini, ketersediaan angkutan yang melayani wilayah
Kota Salatiga sudah mencapai 95% berdasarkan ketersediaan jaringan jalan
yang ada. Unit kendaraan angkutan umum yang melayani wilayah yang telah
tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kota sebanyak 421 unit. Sementara
itu, yang perlu menjadi perhatian adalah meningkatnya kasus pelanggaran lalu
lintas. Ditahun 2016 tercatat sebanyak 286 kasus, meningkat dibandingkan
dengan kejadian tahun 2015 sebanyak 243 kasus. Capaian kinerja urusan
perhubungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.37.
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase fasilitas,
prasarana dan perlengkapan
jalan dalam kondisi baik
% tad tad tad tad 95
2 Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan
penerangan jalan umum
(PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.
% 44 49 57 87 89
3 Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi
Kabupaten/ Kota yang
memiliki populasi kendaraan wajib uji
Perhubungan Bermotor
unit 1 lajur (9
unit)
1 lajur
(9 unit)
1 lajur
( 9 unit )
1 laju
( 9 unit)
1 lajur
( 9 unit)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 80
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
minimal 4000 (empat ribu)
kendaraan wajib uji.
4 Jumlah kasus pelanggaran lalu lintas
kasus 227 215 198 243 286
5 Persentase ketersediaan angkutan kota
% tad tad tad tad 95
6 Tersedianya angkutan umum yang melayani
wilayah yang telah tersedia
jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten /
kota
unit 460 455 434 439 421
7 Persentase kendaraan layak
jalan melalui uji KIR
% tad tad tad tad 73,15
10. Urusan Komunikasi dan Informatika
Tuntutan pelayanan bidang komunikasi dan Informasi semakin
meningkat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi komunikasi dan
informasi yang ada. Semakin meningkatnya kemampuan masyarakat luas
dalam penguasaan teknologi komunikasi dan informasi juga harus diimbangi
oleh Pemerintah Daerah sebagai aktor utama pelaksana pembangunan. Untuk
menopang pelaksanaan keterbukaan informasi kepada masyarakat luas dan
memberikan informasi atas pelaksanaan program pembangunan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Salatiga juga telah ada website resmi
Pemerintah Kota Salatiga. Website tersebut dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain website
milik Pemerintah Daerah, semua OPD di Kota Salatiga juga telah memiliki
website sendiri-sendiri. Namun yang menjadi kendala adalah berkaitan dengan
update terhadap status data dalam website yang belum termonitor dengan
baik.
Pengembangan Smart City akan didukung dan diawali dengan
pengembangan E-Government secara terintegrasi. Melalui pengembangan
E-Government yang teritegrasi diharapkan akan menjadi komponen utama
identifikasi potensi lokal dalam pengembangan Smart City, terutama
disesuaikan dengan Program Prioritas Tahun 2017-2022 maupun Tri Fungsi
Kota Salatiga.
Capaian indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kota
Salatiga tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 2.38.
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio pengaduan informasi publik yang tertangani
% 0 100 100 100 tad
2 Persentase sengketa informasi
yang diselesaikan
% 0 100 100 100 tad
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 81
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
3 Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di
Tingkat Kecamatan
% 0 0 0 0 0
4 Sistem penyediaan Layanan
Informasi
% 0 0 0 0 0
5 % badan publik menyediakan
informasi publik
% 0 0 0 0 0
6 Prosentase sekolah dasar
dalam penggunaan internet sehat dan aman
% tad 50 50 100 0
7 Prosentase relawan TIK
dalam pemanfaatan TIK
% tad tad tad tad tad
8 ada tidaknya website resmi
Pemerintah Kota Salatiga
ada/tidak ada ada ada ada ada
9 persentase OPD memiliki
website resmi
% 31 96 100 100 100
10 jumlah OPD memiliki website unit 8 25 26 26 26
11 ada tidaknya jaringanm
internet di OPD
ada/tidak ada ada ada ada ada
12 Tersedianya jaringan WAN di
lingkup Pemkot
% 79 95 95 100 100
13 Tersedianya jaringan WAN di
lingkup Pemkot
titik 34 41 41 43 43
14 Penyebaran informasi melalui
majalah
edisi 6 6 6 6 6
15 Penyebaran informasi melalui
radio
radio 1 1 1 1 1
16 Media baru seperti website (media online);
website 1 1 1 1 1
17 Media luar ruang seperti media baliho
baliho 8 8 8 8 8
18 Media informasi melalui media interpersonal
kali 14 14 14 14 14
Sumber : Dinas Komunikasi dan Infomatika Kota Salatiga, Tahun 2017
11. Urusan Koperasi dan UKM
Perkembangan koperasi yang memiliki ijin usaha simpan pinjam di Kota
Salatiga dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 secara umum
meningkat. Pada tahun 2012 terdapat 5,97% koperasi simpan pinjam yang
berijin, meningkat menjadi 21,23% ditahun 2016. Jumlah koperasi di Kota
Salatiga saat ini tercatat sebanyak 212 koperasi dan 26 koperasi cabang, dari
jumah tersebut koperasi dengan status aktif sebesar 66% dan yang statusnya
kategori sehat lebih rendah yaitu 5,66%. Kondisi tersebut menunjukkan
banyaknya jumlah koperasi di Kota Salatiga masih perlu mendapatkan
pembinaan yang lebih serius terutama dalam aspek legalitas dan manajemen
pengelolaan koperasi.
Adapun dari sisi akses permodalan, koperasi dan UKM di Kota Salatiga
banyak yang telah mampu mengakses ke lembaga-lembaga keuangan yang ada.
UKM yang mampu mengakses permodalan persentasenya selalu meningkat dari
tahun ke tahun. Dengan kondisi terakhir tahun 2016 sebesar 60%. Adapun
koperasi yang sudah mampu mengakses permodalan mencapai 100% atau
dengan kata lain seluruh koperasi sudah mampu mengakses permodalan ke
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 82
bank atau lembaga keuangan lainnya. Namun yang perlu menjadi perhatian
adalah rendahnya promosi produk UKM, tahun 2016 UMKM yang telah
mengikuti pameran promosi produk hanya sebesar 0,82%.Perkembangan
capaian kinerja Urusan Koperasi dan UKM dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.39.
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase koperasi yang memiliki ijin usaha
simpan pinjam
% 5,97 11,82 14,36 16,04 21,23
2 Persentase KSP/USP
koperasi sehat %
tad tad 5,94 5,66 5,66
3 Persentase koperasi aktif % 82,00 82,00 66,00 66,00 66,00
4 Persentase UMKM yang
telah mengikuti pameran
promosi produk
% 0,27 0,74 0,82 0,82 0,82
5 Persentase usaha mikro
dan kecil yang dibina % tad 27,50 31,90 36,80 39,59
6 Persentase UKM/koperasi yang mengakses
pembiayaan bank/
keuangan
% UKM yang
mengakses permodalan
% 40,00 25,00 25,00 50,00 60,00
% koperasi yang
mengakses permodalan
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga, 2017
12. Urusan Penanaman Modal
Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada pemerintah
kabupaten/kota, Pemerintah Kota Salatiga harus melaksanakan kewenangan
penanaman modal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kewenangan
tersebut antara lain penyelenggaraan kebijakan pengembangan penanaman
modal; koordinasi, penetapan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
penanaman modal; melaksanakan promosi dan kerjasama penanaman modal;
pelaksanaan pelayanan penanaman modal meliputi pemberian izin usaha
kegiatan penanaman modal dan non perizinan yang menjadi kewenangan
kabupaten/kota; melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan
pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang
memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan
kabupaten/kota; Mengkaji, merumuskan, dan menyusun kebijakan teknis
pengendalian pelaksanaan penanaman modal di kabupaten/kota.
Pemerintah Kota Salatiga setiap tahunnya selalu menyelenggarakan
kegiatan promosi peluang penanaman modal. Hanya saja hasil yang
diharapkan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut masih belum optimal.
Hal tersebut dapat dilihat dari semakin menurunnya jumlah investor berskala
nasional yang berinvestasi di Kota Salatiga. Pada tahun 2014 terdapat
195 investor yang masuk namun pada tahun 2016 jumlah investor yang masuk
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 83
hanya sebanyak 131 saja. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada besarnya
nilai investasi yang ditanamkan di Kota Salatiga. Nilai investasi di Kota Salatiga
sejak tahun 2013 sampai 2016 jumlahnya selalu mengalami penurunan.
Capaian indikator penanaman modal di Kota Salatiga selama kurun
waktu 2012–2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.40.
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinera
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah informasi
peluang usaha sektor/
bidang usaha unggulan
Sektor 0 0 2 sektor/ bidang usaha
2 sektor/ bidang usaha
2 sektor/ bidang usaha
2 Jumlah fasilitasi Pemerintah Daerah
dalam rangka
kerjasama kemitraan
Paket 0 0 1 1 1
3 Jumlah promosi
peluang penanaman modal kabupaten/kota
Paket 2 3 3 3 3
4 Jumlah Investor berskala nasional
(PMA/PMDN)
Investor tad tad 195 140 131
5 Jumlah nilai investasi
berskala nasional
(PMA/PMDN)
Milyar 103.529 135.847 99.780 98.631 63.606
6 Jumlah dan jenis pelayanan perijinan
dan nonperijinan
bidang penanaman
modal melalui PTSP di bidang penanaman
modal; Pendaftaran
Penanaman Modal Dalam Negeri, Ijin
prinsip Penanaman
Modal Dalam Negeri, Ijin Usaha Penanaman
Modal Dalam Negeri,
Tanda DAftar Perusahaan (TDP),
Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP),
Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga
Kerja Asing (IMTA) yang
bekerja lebih di 1 (satu) kabupaten/kota sesuai
kewenangan
pemerintah kabupaten/kota
% 66,67 66,67 66,67 66,67 66,67
7 Jumlah bimbingan pelaksanaan Kegiatan
Penanaman Modal
kepada masyarakat dunia usaha
Paket 0 0 1 1 1
8 Terimplementasikannya
Sistem Pelayanan
Informasi Perizinan
Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
% 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 84
13. Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Kegiatan kepemudaan diarahkan untuk meningkatkan partisipasi dan
peran aktif pemuda dalam membangun diri, masyarakat, bangsa, dan negara.
Jenis kegiatan kepemudaan yang telah dilaksanakan antara lain, terkait
dengan bidang pendidikan politik dan demokratisasi; sumber daya ekonomi;.
kepedulian terhadap masyarakat; ilmu pengetahuan dan teknologi; olahraga,
seni, dan budaya; kepedulian terhadap lingkungan hidup; pendidikan
kewirausahaan; dan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.Pembangunan
kepemudaan dilaksanakan dengan memfasilitasi aktifitas kepemudaan baik
lintas internasional, nasional, provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan.
Fasilitasi aktifvitas kepemudaan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan
pemuda yang kreatif, inovatif serta memiliki jiwa kewirausahaan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, Pemerintah Daerah mempunyai tugas untuk
melaksanakan kebijakan dan mengoordinasikan pembinaan dan
pengembangan keolahragaan serta melaksanakan standardisasi bidang
keolahragaan di daerah. Melalui undang-undang tersebut, masyarakat berhak
melakukan kegiatan olahraga, memperoleh pelayanan dalam kegiatan olahraga,
memilih dan mengikuti jenis atau cabang olahraga yang sesuai dengan bakat
dan minatnya, memperoleh pengarahan, dukungan, bimbingan, pembinaan
dan pengembangan dalam keolahragaan, menjadi pelaku olahraga dan
mengembangkan industri olahraga.
Pelayanan kepemudaan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2009 ditujukan untuk menumbuhkan budaya prestasi
diantara para pemuda, termasuk didalamnya prestasi dalam bidang olahraga.
Fasilitasi keolahragaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga adalah
fasilitasi pembentukan organisasi olah raga, pembangunan gelanggang/balai
remaja (selain milik swasta) dan gedung olahraga serta lapangan olahraga.
Kinerja capaian kepemudaan dan olahraga di Kota Salatiga ditunjukkan
dengan peningkatan kewirausahaan pemuda, peningkatan cabang olahraga
berprestasi dan ketersediaan sarana lapangan olahraga. Kinerja kepemudaan
dan olahraga dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.41. Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah pemuda yang
mampu berwirausaha orang
8 8 8 5 5
2 Jumlah Cabang
Olahraga Prestasi cabang
4 4 4 5 5
3 Rasio Lapangan
Olahraga %
17 17 17,41 17,41 17,41
Sumber : Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Kota Salatiga, Tahun 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 85
14. Urusan Statistik
Ketersediaan data/informasi/statistik berguna untuk mengambil satu
kebijakan dimasa yang akan datang. Penyediaan data yang cepat, tepat dan
akurat akan memudahkan dalam menyusun perencanaan pembangunan dan
mengevaluasi hasil pembangunan. Data yang ada, secara regular harus
dilakukan pembaharuan sehingga terjaga keakuratannya.
Ketersedian Buku Kota Salatiga Dalam Angka dan PDRB Kota Salatiga
sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 selalu tersedia. Hal ini tentunya
sangat membantu penyediaan data untuk perencanaan pembangunan. Namun
demikian yang menjadi perhatian yaitu waktu terbit kedua buku tersebut. Jika
buku tersebut terlambat waktu penerbitannya akan mempengaruhi
perencanaan pembangunan yang akan disusun. Capaian kinerja urusan
statistik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.42. Kinerja Pembangunan Urusan Statistik Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016
1 Buku Kota Salatiga Dalam
Angka
ada ada ada ada ada
2 Buku PDRB Kota Salatiga ada ada ada ada ada Sumber : Data isian Bappeda Kota Salatiga, Tahun 2017
15. Urusan Persandian
Persandian, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah merupakan Urusan Wajib Pemerintah Daerah
dalam kelompok Non Pelayananan Dasar. Urusan Pemerintahan Konkuren
bidang persandian yang diserahkan ke daerah merupakan dasar pelaksanaan
Otonomi Daerah. Persandian merupakan satu dari 18 item Urusan Non
Pelayanan Dasar yang wajib diselenggarakan di daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah tersebut.
Saat ini tantangan terbesar bagi pemerintah Kota Salatiga adalah
pengelolaan keamaan jaringan informasi. Sampai tahun 2017, kondisi kinerja
pengelolaan keamanan jaringan informasi masih belum optimal dilihat dari
capaian Indeks Keamanan Informasi (KAMI) yang dilakukan oleh Direktorat
Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi Informatika dinyatakan dalam kriteria
“Tidak Layak”. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi KAMI dimana dalam tata
kelola hanya mendapat skor 10 dari 100. Pengelolan resiko mendapatkan skor
0 dari 100. Kerangka kerja keamanan informasi mendapat skor 0 dari 100,
pengelola aset mendapatkan skor 22 dan teknologi serta keamanan informasi
mendapatkan skor 46.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 86
16. Urusan Kebudayaan
Pelestarian cagar budaya merupakan sebuah usaha dinamis yang
bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan nilai serta keberadaan
cagar budaya melalui cara pemanfaatan, pengembangan dan perlindungan
terhadap cagar budaya tersebut. Pelestarian cagar budaya bertujuan untuk
melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia,
meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya, memperkuat
kepribadian bangsa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
mempromosikan warisan budaya kepada masyarakat internasional.
Dalam pengembangan nilai budaya di Kota Salatiga, kinerja ditunjukkan
melalui penetapan rencana induk pengembangan kebudayaan dan usaha-
usaha penetapan benda, situs dan kawasan cagar budaya untuk dilestarikan.
Upaya pengelolaan keragaman budaya dilakukan melalui penyelenggaraan
festival seni dan budaya, misi kesenian, sarana penyelenggaraan seni dan
budaya, grup kesenian, kajian seni, fasilitasi seni dan pengorganisasian seni
di Kota Salatiga.
Capaian kinerja urusan kebudayaan secara keseluruhan di Kota Salatiga
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.43.
Kinerja Pembangunan Urusan Kebudayaan Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Benda, Situs
dan Kawasan Cagar
Budaya yang dilestarikan
Situs/
benda
2 2 2 2 2
2 Jumlah Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Festival 3 1 0 3 3
3 Jumlah gedung kesenian Gedung 0 0 0 0 1
4 Jumlah Misi Kesenian Kali 3 3 4 5 7
5 Jumlah Sarana penyelenggaraan seni
dan budaya
Unit 2 2 2 3 3
6 Jumlah grup kesenian Unit 69 88 111 159 229
7 Cakupan Kajian Seni % 30 40 50 60 70
8 Cakupan Fasilitasi Seni % 10 20 30 40 50
9 Cakupan Sumber Daya
Manusia kesenian
% 20 20 25 30 50
10 Cakupan Organisasi seni % 30 32 34 50 70
11 Jumlah tradisi kesenian
yang telah mendapatkan sertifikasi HAKI
tradisi 2 4 4 4 4
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga Tahun 2017
17. Urusan Perpustakaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pembagian urusan bidang perpustakaan untuk
Pemerintah Daerah adalah pembinaan perpustakaan, dengan lingkup
pengelolaan perpustakaan tingkat daerah kabupaten/kota, pembudayaan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 87
gemar membaca tingkat daerah kabupaten/kota. Kemudian pelestarian
koleksi nasional dan naskah kuno yang meliputi pelestarian naskah kuno
milik daerah kabupaten/kota, dan pengembangan koleksi budaya etnis
nusantara yang ditemukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan ditunjukkan
dengan jumlah pustakawan di Kota Salatiga sampai tahun 2016 tercatat
baru 1 orang dengan kategori terampil. Koleksi buku yang tersedia
diperpustakaan trennya meningkat yang dapat dilihat dari kondisi
tahun 2011 sebanyak 7.251 buku menjadi 39.793 buku ditahun 2016.
Sementara itu jumlah sarana membaca yaitu perpustakaan di Kota Salatiga
tahun 2016 sebanyak 199 perpustakaan yang terdiri dari Perpustakaan
Daerah sebanyak 1 unit, Perpustakaan Kecamatan sebanyak 4 unit,
Perpustakaan Kelurahan sebanyak 23 unit dan Perpustakaan Sekolah
sebanyak 167 unit. Selengkapnya kondisi perkembangan capaian indikator
pada urusan perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.44. Kinerja Urusan Perpustakan Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Perpustakaan:
Daerah unit 1 1 1 1 1
Keliling unit 2 2 2 3 4
Lokasi sasaran keliling lokasi 17 20 20 20 30
Kecamatan unit 4 4 4 4 4
Kelurahan unit 22 22 22 22 23
Masyarakat unit
Sekolah unit 167 167 167 167 167
3 Persentase pustakawan
yang bersertifikasi
% 0 0 0 0 0
4 Jumlah pustakawan
berdasarkan tingkatan
orang 0 0 0 1 1
Terampil orang 0 0 1 1 1
Ahli orang 0 0 0 1 1
5 Rasio jumlah bahan
bacaan masyarakat dengan pertumbuhan
jumlah pemustaka
% 1 1 1 1 1
6 Tingkat koleksi buku yang
tersedia di Perpusda
Buku 20.578 26.419 30.555 35.576 39.793
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, 2017
18. Urusan Kearsipan
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga negara, Pemerintahan Daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara (Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 pasal 1).
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 88
Sistem pengelolaan arsip yang dilakukan Kota Salatiga dalam rangka
perlindungan dan penyelamatan arsip ditunjukkan dengan banyaknya arsip
statis yang diselamatkan. Tahun 2016, terdapat sebanyak 80 arsip yang
diselamatkan, meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015
sebanyak 60 arsip. Dari jumlah tersebut, ditahun 2016 arsip statis yang di
akses, digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 15 arsip.
Permasalahan dalam pengelolaan arsip saat ini yang paling utama yaitu
kebutuhan arsiparis yang sudah memiliki sertifikasi kompetensi kearsipan.
Selain itu tantangan berikutnya adalah bagaiman mampu menerapkan
manajemen arsip secara lebih efektif (e-arsip) di masing-masing Perangkat
Daerah. Perkembangan capaian kinerja urusan kearsipan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.45.
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase arsiparis yang
telah memperoleh sertifikasi
kompetensi kearsipan
% tad tad tad tad tad
2 Persentase Perangkat
Daerah yang telah menerapkan manajemen
arsip secara lebih efektif (e-
arsip)
% tad tad tad tad tad
3 Jumlah arsip statis yang di
selamatkan
books 45 40 36 60 80
4 Jumlah arsip statis yang di akses, digunakan dan
dimanfaatkan oleh
masyarakat
books 15 15 15 15 15
5 Jumlah Arsiparis
berdasarkan tingkatan
Orang 0 0 0 0 3
Terampil Orang 0 0 0 0 3
Ahli Orang 0 0 0 0 0
6 Jumlah masyarakat
pengguna arsip statis
orang 25 25 25 25 50
7 Persentase penerapan
pengelolaan arsip secara
baku
% 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, 2017
2.3.3. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Pilihan
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Kewenangan urusan kelautan dan perikanan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 mencakup sub urusan (1) Perikanan Tangkap
meliputi: a) Pemberdayaan nelayan kecil dalam daerah kabupaten/kota; b)
Pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI); dan sub
urusan Perikanan Budidaya meliputi: a) Penerbitan IUP di bidang
pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota;
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 89
b) Pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan; dan c) Pengelolaan
pembudidayaan ikan.
Produksi perikanan budidaya menunjukkan penurunan dari 447,23 ton
ditahun 2012, menjadi 677,1 ton ditahun 2016. Komoditas utama perikanan
budidaya Kota Salatiga adalah ikan lele, nila, mujaer dan gurame. Beberapa
upaya pemerintah Kota Salatiga dalam rangka mengembangkan perikanan
budidaya adalah dengan melakukan pembinaan dan peningkatan
keterampilan pembudidaya ikan mengenai cara budidaya ikan yang baik.
Cakupan pembinaan kelompok pembudidaya ikan pada tahun 2015 sudah
mencapai 100%. Sementara itu, berdasarkan hasil pembinaan terhadap
kelompok, kelompok pembudidaya ikan yang telah menerapkan Cara
Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) sebanyak 19,67%.
Tabel 2.46.
Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Produksi
perikanan
budidaya
ton 447,23 686,56 861,31 691,9 677,1
2 Rata-rata
pendapatan Pembudidaya
ikan
Ribu
rupiah/ bulan
500 500 500 600 800
3 Cakupan bina
kelompok pembudidaya
ikan
% 100 100 100 100 100
4 Persentase
Kelompok
Pembudidaya Ikan yang telah
menerapkan
Cara Budidaya
Ikan yang Baik (CBIB)
% 9,76 12,00 14,81 17,86 19,67
5 Produksi Benih
BBI
ekor 3.000.000 3.200.000 3.400.000 3.500.000 3.800.000
Produksi Benih
Usaha
Pembenihan Rakyat (UPR)
ekor 4.333.050 6.132.000 11.438.000 10.275.000 8.315.000
Sumber : Dinas Pertanian Kota Salatiga, 2017
2. Urusan Pariwisata
Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam
rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, akan tetapi juga dalam
rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Pada
tahun 2016, banyaknya usaha akomodasi di Kota Salatiga adalah 30 usaha
dengan jumlah kamar sebanyak 960 kamar. Banyaknya wisatawan yang
menginap di usaha akomodasi (hotel bintang dan hotel melati) tahun 2016
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 90
sebesar 130.896 wisatawan yang terdiri dari wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara.
Tabel 2.47. Capaian Indikator Urusan Pariwisata di Kota Salatiga
Tahun 2013 – 2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Kunjungan wisata
Jiwa 120.524 395.055 329.346 130.896
2 Persentase obyek wisata yang
dipromosikan
% 100 100 100 100
3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB
% 6 6 6 6
4 Jumlah obyek wisata
unggulan
Obyek 3 3 3 3
5 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel
Unit 30 30 30 30
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
3. Urusan Pertanian
Kewenangan urusan pertanian sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 mencakup sub urusan Sarana Pertanian, Prasarana Pertanian,
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Pertanian, dan Perizinan Usaha Pertanian. Produksi
pertanian tanaman pangan di Kota Salatiga didominasi oleh tanaman ubi
kayu dengan produksi pada tahun 2016 sebanyak 45,10 ton/ha, kemudian
ubi jalar sebanyak 11,68 ton/ha. Sementara itu produksi padi di Kota Salatiga
komoditas nomor 3 dengan tingkat produktivitas pada tahun 2016
sebanyak 6,38 ton/ha. Untuk tanaman holtikultura, produksi tertinggi pada
jenis cabe besar ditahun 2016 mencapai 11,4 kw/ha.
Pada jenis tanaman perkebunan, didominasi oleh tiga jenis yaitu kelapa
dalam dengan produksi sebanyak 387,54 kg/ha, kopi robusta dengan
produksi sebesar 326,24 kw/ha dan cengkeh sebanyak 119,69 kw/ha. Dari
ketiga jenis komoditas perkebunan tersebut, menunjukkan penurunan untuk
jenis kelapa dalam. Kelompok tani yang dibina sampai tahun 2016
mencapai 147 kelompok yang terbagi ke dalam kelompok pemula
sebanyak 40, kelompok lanjut sebanyak 71 dan kelompok madya
sebanyak 36. Sampai dengan tahun 2016, kelompok tani utama di Kota
Salatiga belum ada yang termasuk ke dalam kelompok utama.
Dibidang peternakan, pada kelompok hewan besar didominasi oleh sapi,
kambing dan domba dengan populasi tertinggi pada jenis kambing.
Sedangkan untuk kelompok hewan ternak kecil terdiri dari ayam ras, ayam
buras dan itik. Dari ketiga jenis hewan kecil tersebut, paling banyak berada
pada ayam buras mencapai produksi 349.883 kg ditahun 2016. Untuk
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 91
kelompok yang mendapatkan pembinaan, terdapat 31 kelompok peternakan.
Kinerja urusan pertanian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.48. Capaian Indikator Urusan Pertanian Kota Salatiga
Tahun 2012–2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Produktivitas
tanaman pangan
utama
Padi (ton/ha) 5,73 6,18 5,77 5,71 6,38
Jagung (ton/ha) 3,81 6,78 2,62 3,16 1,51
Ubi kayu (ton/ha) 22,15 23,85 35,96 33,75 45,10
Ubi Jalar (ton/ha) 13,66 13 14 11 11,68
2 Produktivitas
pertanian tanaman hortikultura
Cabe besar (kw/ha) tad 12 22,5 10 11,4
Rambutan (kw/phn) tad 0,60 0,23 0,33 0,47
Durian (kw/phn) 1 0,61 0,23 0,25 0,4
Pisang (kw/phn) 0,23 0,26 0,21 0,28 0,27
Jahe (kg/m2) 1,05 1,93
3 Produksi tanaman
perkebunan utama
- Kelapa Dalam kg/ha 424,21 428,75 432,33 430,38 387,54
- Kopi Robusta kg/ha 467,82 454,41 473,08 239,24 326,24
- Cengkeh kg/ha 161,78 153,04 157,80 112,35 119,69
Cakupan bina
kelompok tani
Pemula Klp 64 64 64 55 40
Lanjut Klp 58 54 54 64 71
Madya Klp 31 33 33 28 36
Utama Klp 0 0 0 0 0
4 Populasi komoditas
peternakan utama
a. Sapi potong ekor 1.603 1.229 1.354 1.350 1.349
b. Kerbau ekor 125 102 95 90 76
c. Kambing ekor 3.665 3.375 3.480 3.489 3.250
d. Domba ekor 1.127 948 845 800 799
e. Ayam ras ekor 204.000 385.556 330.780 371.900 349.883
f. Ayam buras ekor 87.250 119.810 81.500 89.300 89.150
f. Itik ekor 4.651 4.300 4.269 3.956 3.819
5 Produksi daging
a. Sapi potong kg 1.351.800 1.265.705 1.013.820 1.036.005 912.425
b. Kambing kg 51.376 59.664 37.116 37.512 45.948
c. Domba kg 28.196 26.472 24.180 24.408 21.696
d. Ayam ras kg 6.475.249 7.284.182 4.680.716 4.458.261 5.943.498
f. Ayam buras kg 8.640 19.012 20.862 17.198 16.962
6 Produksi Telur ayam ras
kg 1.355.000 1.305.977 1.302.396 1.252.681 1.095.880
7 Produksi Telur ayam buras
kg 40.750 42.912 54.500 52.134 47.034
8 Produksi Susu liter 6.372.378 4.452.894 3.693.167 4.446.172 4.814.323
9 Cakupan bina kelompok peternak
Klp 30 30 31 31 31
Sumber : Dinas Pertanian Kota Salatiga, 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 92
4. Urusan Perdagangan
Kinerja urusan perdagangan dapat dilihat dari indikator perlindungan
konsumen dan pengaanan perdangan. Saat ini jumlah pasar tradisional yang
diawasi sebanyak 15 pasar, tidak ada peningkatan kinerja selama lima tahun.
Sementara itu jumlah pasar swalayan yang diawasi pada tahun 2015
sebesar 35 pasar, meningkat ditahun 2016 menjadi 51 pasar swalayan. Dari
Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional ditunjukkan dengan
produk yang bisa diterima pasar internasional. Selama lima tahun terakhir,
produk unggulan daerah Kota Salatiga yang diterima secara internasional
hanya sebanyak 2 produk. Nila ekspor Kota Salatiga pada tahun 2015
sebesar 225.845.098,52 rupiah, meningkat jika dibandingkan dengan
tahun 2014 sebesar 4.165.835.371,48 rupiah. Pemberdayaan kelompok usaha
dilakukan dengan pembinaan rutin, baik dengan peningkatan ketrampilan
maupun dengan penguatan manajemen. Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Salatiga
relatif masih kecil baru sebesar 10%. Sedangkan untuk penataan lokasi PKL
dari jumlah yang ada baru sebesar 17%.
Kinerja urusan perdagangan Kota Salatiga selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.49.
Kinerja Urusan Perdagangan Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Pasar
Tradisional yang diawasi
Buah 15 15 15 15 15
Jumlah Pasar
Swalayan yang
diawasi (berijin)
Buah 19 23 29 35 51
Produk yang bisa
diterima pasar internasional
Jenis 2 2 2 2 2
Perkembangan nilai ekspor
USS 67.251. 165,21
235.207. 491,91
4.165.835. 371,48
225.845. 098,52
287.558. 618,24
Perkembangan nilai impor
Rp 4.206. 851,77
133.877. 315,88
65.727. 957,45
15.903.965. 649,68
117.158. 851,31
Peningkatan
Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap PDRB
% 1,48 5,24 3,80 3,43 4,50
Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha
informal
% 8,00 10,00 10,00 10,00 8,00
Persentase lokasi
PKL yang tertata
% 17,00 17,00 17,00 17,00 17,00
Persentase pasar
yang memenuhi persyaratan
% 60,00 60,00 60,00 50,00 50,00
Sumber : Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Tahun 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 93
5. Urusan Perindustrian
Perkembangan industri kecil dan menengah di Kota Salatiga dapat
dilihat dari kondisi pertumbuhan industri setiap tahunnya. Pada tahun 2016,
industri kecil dan menengah di Kota Salatiga tumbuh sebesar 5% hampir
sama dengan tahun-tahun sebelumnya tidak banyak peningkatan. Sektor
industri terutama pengolahan masih menjadi salah satu sektor yang memiliki
kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi di Salatiga. Kontribusi
sektor industri terhadap PDRB tahun 2015 mencapai sebesar 29,92%, sedikit
ada penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 30,15%.
Dibidang pengembangan industri kecil dan menengah, pertumbuhan
IKM di Kota Salatiga pada tahun 2016 sebesar 0,2%, mengalami penurunan
jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 yang mencapai 0,6%. Upaya
peningkatan kapasitas dan penggunaan iptek dalam sistem produksi
ditunjukkan dengan banyaknya IKM yang dibina. Tahun 2016, IKM yang
dibina relatif kecil hanya 1%, sementara itu IKM yang mendapatkan bantuan
hanya sebesar 0,80%. Jumlah IKM yang memenuhi standar produksi
hanya 7 unit. Dibidang penataan struktur industri, di Kota Salatiga
terdapat 3 klaster industri. IKM yang mendapatkan kesempatan promosi dari
Pemerintah Daerah sebanyak 10 produk IKM dengan IKM yang memiliki Izin
Usaha Industri Kecil Melalui sertifikasi Halal sebanyak 4%.
Kinerja urusan perindustrian Kota Salatiga selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.50.
Kinerja Urusan Perindustrian Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Pertumbuhan IKM
% 0,2
0,2 0,2 0,6 0,2
2 Kontribusi sektor
Industri terhadap
PDRB
% 29,33 29,78 30,15 29,92 29,92
3 Persentase industri
kecil dan menengah
% 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 Cakupan kelompok IKM yang dibina
% 0,8 0,8 1,00 1,00 1,00
5 Cakupan kelompok
IKM yang
mendapatkan bantuan
% 0,50 0,50 0,60 0,60 0,80
6 Jumlah IKM yang
telah memenuhi
standar kelayakan produksi
Unit 6,00 6,00 6,00 7,00 7,00
7 Jumlah klaster industri yang
berkembang
Klaster 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
8 Jumlah produk IKM
yang telah
terpromosikan
Produk 6,00 6,00 10,00 10,00 10,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 94
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
9 Persentase IKM terdaftar memiliki
Izin Usaha Industri
Kecil Melalui P-IRT
% 10 15 19,08 36,78 46
10 Persentase IKM
memiliki Izin Usaha Industri Kecil
Melalui sertifikasi
Halal
% 1,00 1,00 2,00 2,00 4,00
Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga, tahun 2017
6. Urusan Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah yang
padat ke daerah yang kurang padat dalam rangka mendukung pengembangan
dan wilayah. Tujuan dari transmigrasi dilihat dari kependudukan yaitu
memeratakan persebaran penduduk dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sementara itu dilhat dari sisi kewilayahan yaitu meningkatkan
produksi hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian dan
memperkuat keamanan nasional dengan menyebarnya penduduk pada
wilayah-wilayah terjauh dalam satu negara.
Dalam urusan transmigirasi, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan
dalam perencanaan kawasan transmigrasi, pembangunan kawasan
transmigrasi dan pengembangan kawasan transmigrasi. Pemerintah Kota
Salatiga, sebagai daerah pengirim transmigran memiliki tugas menyiapkan
penduduk yang siap diberangkatkan ke wilayah transmigrasi. Pada
tahun 2015, jumlah transmigran yang diberangkatkan sebanyak 5 kepala
keluarga, meningkat dibandingkan dengan yang diberangkatkan pada
tahun 2014 mencapai 2 KK. Pemberangkatan transmigrasi paling tinggi terjadi
pada tahun 2012 mencapai 13 KK. Akan tetapi pada tahun 2016, tidak ada
calon transmigran yang diberangkatkan. Peminat transmigrasi di Kota
Salatiga relatif kecil, dalam empat tahun terakhir hanya sebesar 5%. Kinerja
urusan pilihan transmigrasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.51. Kinerja Urusan Transmigrasi Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah transmigran
yang diberangkatkan ke
lokasi transmigrasi
orang 13 7 2 5 0
2 Prosentase peminat
transmigrasi
% 6 5 5 5 5
Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Kota Salatiga 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 95
2.3.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
1. Perencanaan
Penyusunan perencanaan pembangunan daerah disusun mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015. Berdasarkan Undang-Undang tersebut terdapat pengaturan
baru tentang pengelompokan urusan kewenangan wajib dan urusan
kewenangan pilihan bagi Pemerintahan Daerah.
Kebijakan tersebut terkait erat dengan keterpaduan perencanaan
pembangunan secara nasional. Perencanaan pembangunan memiliki fungsi
strategis dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kinerja
program-program pembangunan daerah. Oleh karena itu, perencanaan
pembangunan memerlukan dukungan data yang lengkap, komprehesif dan
akurat yang berupa system informasi data basis perencanaan pembangunan
daerah, berupa potensi sumberdaya alam, lingkungan, potensi sumberdaya
manusia dan data spasial. Perencanaan pembangunan daerah bersifat
komprehensif dan mencakup seluruh urusan kewenangan daerah dan
penugasan lain dari Pemerintah Pusat.
Selain itu, perencanaan pembangunan daerah Kota Salatiga harus
sinergis dengan rencana pembangunan provinsi dan nasional, agar
keterpaduan pembangunan daerah dapat dicapai. Keterpaduan perencanaan
pembangunan daerah kabupaten/kota dilakukan melalui konsultasi
perencanaan pembangunan Kota Salatiga baik ditingkat provinsi maupun
nasional agar rencana pembangunan daerah Kota Salatiga sejalan dengan
arahan pembangunan nasional dan kebijakan pembangunan Provinsi Jawa
Tengah.
Kinerja fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan
pembangunan Kota Salatiga tahun 2012–2016 tercermin dari capaian
perencanaan pembangunan daerah yaitu Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kota Salatiga Tahun 2005–2025 ditetapkan dengan
Perda Nomor 6 Tahun 2010, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2011–2016 yang ditetapkan dengan Perda Nomor 1
Tahun 2012, Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD), Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja PD (Renja PD).
Penyusunan perencanaan pembangunan daerah secara operasional
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Capaian kinerja fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang
perencanaan pembangunan di Kota Salatiga secara umum mengacu pada 4
(empat) indikator kinerja kunci, antara lain: 1) tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD 2005-2025; 2) tersedianya Dokumen Perencanaan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 96
RPJMD; 3) tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD tiap tahun anggaran
yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota; dan 4) Penjabaran Program
RPJMD ke dalam RKPD Kota Salatiga.
Secara lengkap hasil kinerja fungsi penunjang Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Salatiga tahun 2012–2016 dapat disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.52.
Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Perencanaan Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2012–2016
No. Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Tersedianya Dokumen
Perencanaan RPJPD
yang telah ditetapkan
dengan Perda
% 100 100 100 100 100
2 Tersedianya Dokumen
Perencanaan: RPJMD
yang telah ditetapkan
dengan Perda
% 100 100 100 100 100
3 Tersedianya Dokumen
Perencanaan: RKPD
yang telah ditetapkan
dengan Peraturan
Walikota
% 100 100 100 100 100
4 Penjabaran Program
RPJMD ke dalam RKPD
Kota Salatiga
% 100 100 100 100 100
Sumber : Bapelitbangda Kota Salatiga Tahun 2017
2. Penelitian dan Pengembangan
Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan di Kota
Salatiga dalam rangka pemecahan masalah dan peningkatan kualitas
produk baik dalam bentuk produk hukum, kebijakan maupun
perencanaan. Dalam mendukung perkembangan penelitan dan
pengembangan, Pemerintah Kota Salatiga mencoba membangun sebuah
inovasi pada setiap Perangkat Daerah sebagai bagian dari peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.
Pengembangan sistem Inovasi pada setiap Perangkat Daerah di
Kota Salatiga merupakan suatu bentuk cara pandang/pendekatan
pembangunan daerah yang dilakukan secara sistematis, dengan lebih
menekankan kerja kolaboratif antar stakeholders pembangunan daerah.
Pada tahun 2017, Pemerintah Kota Salatiga mengusulkan seluruh
Perangkat Daerah untuk memiliki program inovasi berdasarkan hasil
kajian penelitian dan pengembangan terhadap berbagai persoalan
pelayanan yang dihadapi pada masing-masing Perangkat Daerah. Pada
awal permulaan ini kreasi dari masing-masing Perangkat Daerah belum
berkembang dengan baik. Sehingga upaya-upaya penelitian dan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 97
pengembangan terhadap pemecahan masalah menjadi salah satu
agenda pembangunan Kota Salatiga.
Pengembangan inovasi perkotaan (urban inovation) menjad salah
satu elemen dalam pengembangan kota cerdas (smart city). Mengingat
smart city merupakan salah satu jawaban berbagai persoalan di
perkotaan. Inovasi perkotaan (urban inovation) yang berbasis SDGs
menjadi prioritas dalam RPJMD Tahun 2017-2022 sekaligus pencapaian
target SDGs.
Pengembangan smart city di Kota Salatiga diarahkan pada
kemampuan untuk mengatasi persoalan kota dan mengindentifikasi
yang menjadi prioritas untuk ditangani. Beberapa aspek yang perlu
diperhatikan yaitu : a) karakteristik kota; b) keunikan kota; c) kearifan
lokal yang ada; d) ragam komunitas; dan e) unsur pendukung
(pemerintah dan institusi lain). Melalui komponen tersebut diharapkan
Kota Salatiga mampu mewujudkan Smart Economy, Smart People, Smart
Governance, Smart Mobility, Smart Enviroment dan Smart Living.
Tabel 2.53. Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Penelitian dan Pengembangan
Kota Salatiga tahun 2012–2016
No. Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase Perangkat
Daerah yang memiliki
program inovasi daerah
% tad tad 20 23 25
3. Keuangan
Kinerja pengelolaan keuangan Kota Salatiga antara lain tergambar
dari besarnya belanja daerah terhadap anggaran belanja. Rasio realisasi
belanja terhadap anggaran belanja pada tahun 2016 sebesar 74,56%,
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar 66,92%. Kondisi SILPA di Kota Salatiga ditunjukkan dengan
rasio SILPA terhadap total belanja tahun sebelumnyayang mana pada
tahun 2016 sebesar 28,86% mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 49,96%. Dari sisi belanja langsung terhadap
total APBD menunjukkan tren meningkat, yaitu sebesar 50,6%
ditahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 48,1%.
Pengelolaan keuangan di Kota Salatiga sudah berjalan transparan
dan akuntabel melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri
Nomor 21 Tahun 2011. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 98
dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan berbasis akuntansi,
nilai-nilai historis, realistis, periodisasi, konsisten, pengungkapan
lengkap dan penyajian secara wajar. Atas upaya yang telah dilakukan,
Pemerintah Kota Salatiga dalam hal penilaian keuangan dari BPK pada
tahun 2012-2015 masih memperoleh penilaian opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP) dan menunjukkan kinerja yang lebih baik
ditahun 2016 dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) dari BPK.
Kinerja fungsi penunjang keuangan daerah Kota Salatiga
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.54.
Kinerja Fungsi Penunjang Keuangan Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio Belanja Langsung
terhadap Total APBD
% 46 47,9 50,9 48,1 50,6
2 Besaran PAD terhadap
seluruh pendapatan
dlm APBD (Realisasi)
% 13,8 17,6 22,8 22,3 18,5
3 Rasio SILPA thdp total belanja tahun
sebelumnya
% 18,7 37,25 42,48 49,96 28,86
4 Rasio realisasi belanja
thd anggaran belanja
% 87,72 73,25 71,3 66,92 74,56
5 Rasio realisasi PAD
terhadap potensi PAD
% 80 80 80 80 80
6 Peningkatan PAD % 17 36,4 56,2 0,76 16,3
7 Opini BPK terhtadap
LapKeu Daerah
WPD WPD WPD WPD WTP
8 Rasio Belanja Modal
dibanding Total Belanja
Daerah
% 25,8 23,8 25,9 22,5 27,3
9 Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung
dibanding Total Belanja
Daerah
% 49,8 46,6 45 38,7 34,8
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kota Salatiga, 2017
4. Kepegawaian
Kinerja pembangunan berkaitan dengan kepegawaian dapat
dilihat dari indikator jumlah pegawai yang sesuai dengan formasi dan
kebutuhan baik melalui jalur CPNS maupun IPDN. Peningkatan
kapasitas aparatur melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan,
teknis dan fungsional serta pemberian kesempatan kepada pegawai
untuk melanjutkan pendidikan formal yang lebih tinggi. Pembinaan dan
pengembangan aparatur untuk meningkatkan kedisiplinan aparatur
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kinerja kepegawaian Kota
Salatiga dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 99
Tabel 2.55.
Kinerja Fungsi Penunjang Kepegawaian Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Aparatur yang
telah mengikuti Diklatpim II
% 96,00 80,00 88,00 96,00 100
2 Jumlah Aparatur yang
telah mengikuti
Diklatpim III
% 92,17 74,78 82,61 83,48 100
3 Jumlah Aparatur yang
telah mengikuti Diklatpim IV
% 85 88 97 96 97
4 Jumlah ASN mengikuti Diklat Teknis setiap
tahun
orang 682 1096 477 682 383
5 Persentase Aparatur
ASN yang telah
mengikuti Diklat Fungsional
% 75 75 105 85 40
6 Jumlah Aparatur yang
mengikuti Diklat
Prajabatan
orang 151 0 145 57 0
7 Persentase ASN yang
kenaikan pangkatnya tepat waktu
% 100 100 100 100 100
8 Jumlah ASN pensiun setiap tahun
orang 200 150 92 80 120
9 Persentase kasus
pelanggaran disiplin
PNS dalam satu tahun
yang terselesaikan
% 100 100 100 100 100
10 Persentase ASN struktural yang
mengikuti kegiatan
assesment
% 10,86 9,87 19,74 9,87 68,26
11 Persentase
pembentukan pansel dalam setiap pengisian
jabatan pimpinan tinggi
pratama
% 0 0 0 0 100
Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Tahun 2017
2.3.5. Fungsi Penunjang Lainnya
1. Pengawasan
Pengawasan merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan
kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan daerah
yang dilaksanakan ke dalam program dan kegiatan. Peningkatan sistem
pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH di
Kota Salatiga ditunjukkan dengan banyaknya laporan hasil pemeriksanaan
yang dikeluarkan oleh Inspektorat. Tahun 2016, temuan BPK RI yang
ditindaklanjuti menunjukkan peningkatan yaitu sebesar 71,4%
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 64,95%. Penilaian terhadap
pelaksanaan reformasi birokrasi menunjukkan hasl yang semakin
membaik. Tahun 2016, level penilaian mandiri pelaksanaan reformasi
birokrasi sebesar 58% meningkat dibandingkan tahun 2014 atau 2013.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 100
Sementara itu dalam rangka peningkatan profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan, tercatat tenaga pemeriksa yang
menguasai teknik/teori pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja
pada tahun 2016 mencapai 100%.
Tabel 2.56.
Kinerja Urusan Penunjang Pengawasan Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 1 Rasio temuan BPK RI
yang ditindaklananjuti % 65,05 46,30 21,25 64,95 71,4
2 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan
LHP 52 52 52 52 60
3 Jumlah laporan hasil
tindak lanjut temuan
hasil pengawasan yang
telah disusun
Laporan 1 1 1 1 1
4 Meningkatnya level Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Skor 52 52 52 58 58
5 Meningkatnya level
Zona Integritas di Kota Salatiga
Kategori tad tad tad tad tad
6 Persentase tenaga pemeriksa yang
menguasai teknik/teori
pengawasan dan penilaian akuntabilitas
kinerja
% 100 100 100 100 100
7 Meningkatnya level
kapabilitas Inspektorat
level 1 1 1 1 1
8 Tingkat Maturiti SPIP level 1 1 1 2 2,34
Sumber : Inspektorat Kota Salatiga, Tahun 2017
2. Sekretariat DPRD
Kinerja sekretariat DPRD berdasarkan fungsinya yaitu
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta
mengorganisasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah. berdasarkan fungsi tersebut, sekretariat
DPRD kinerja dapat dilihat dari fasilitasi peningkatan kapasitas DPRD,
fasilitasi berbagai kegiatan DPRD dan fasilitasi penyediaan tenaga ahli
dalam pendampingan produk hukum di Kota Salatiga.
Pada tahun 2016, fasilitasi peningkatan kapasitas DPRD tercapai
sebesar 84%, tren meningkat jika dilihat dalam lima tahun terakhir.
Sementara itu, pendampingan oleh tenaga ahli terhadap penyusunan
produk hukum daerah mencapai 84% dari keseluruhan produk hukum
yang diselesaikan oleh DPRD. Kinerja yang belum dilakukan sampai
tahun 2016 ini adalah dalam mengukur tingkat kepuasan DPRD terhadap
pelayanan ataupun fasilitasi yang diselenggarakan oleh Sekretariat DPRD.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 101
Kinerja Sekretariat DPRD dalam lima tahun terakhir selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.57. Kinerja Urusan Penunjang Sekretariat DPRD Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Kondisi Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Prosentase Peningkatan
Kapasitas DPRD yang
terfasilitasi
% 80 80 82 82 84
2 Tingkat kepuasan DPRD
terhadap fasilitasi pelayanan yang
diberikan Sekretariat
DPRD
% 0 0 0 0 0
3 Prosentase jumlah produk yang didampingi
oleh tenaga ahli DPRD
% 80 80 82 82 84
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Salatiga, 2017
3. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang membantu walikota
dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif, yang
menyelenggarakan fungsi pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah serta pelayanan administratif dan
pembinaan ASN pada Perangkat Daerah.
Bagian pembangunan memiliki tugas dan fungsi penunjang
perencanaan dan fungsi penunjang penelitian dan pengembangan. Pada
indikator tingkat kelulusan ASN dalam ujian sertifikasi keahlian barang/
jasa kinerjanya menunjukkan penurunan dalam lima tahun terakhir, pada
tahun 2012 mencapai 26% dan ditahun 2016 hanya sebesar 5%,
menunjukkan kinerja yang menurun setiap tahunnya. Sementara itu
kinerja yang menunjukkan penurunan juga ditunjukkan dari pencapaian
serapan sesuai target fisik dan keuangan yang mana tahun 2012 dan
tahun 2013 sudah mencapai 100%, namun tahun 2016 menurun
menjadi 93,33%. Kinerja pada bagian pembangunan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.58.
Kinerja Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
a Tingkat kelulusan PNS dalam ujian
sertifikasi keahlian
barang / jasa
% 26 6 8 14 5
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 102
No Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
b Persentase jumlah kegiatan pengadaan
barang dan jasa yang
difasilitasi dibagi
target tiap tahun
% 100 100 95 84,8 100
c Tercapainya serapan sesuai target fisik
dan keuangan
% 100 100 66,67 53,33 93,33
d Tersedianya buku
petunjuk teknis
pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa
Dokumen 1 1 1 1 1
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Pada bagian hukum, tugas dan fungsi yang dimiliki melingkupi
fasilitasi produk hukum daerah, bantuan hukum dan hak asasi manusia
serta dokumentasi, informasi dan penyuluhan hukum. Secara umum,
indikator kinerja pada bagian hukum menunjukkan tren yang baik,
capaiannya rata-rata sudah 100% atau menunjukkan peningkatan.
Tabel 2.59.
Kinerja Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase Raperda atas usul walikota yang
disusun dan
disampaikan ke DPRD
berdasarkan propem Perda di lingkungan
Pemerintah Daerah.
% 100 90
100 100 100
2 Persentase rancangan
Perwali yang ditetapkan
% 100 100 100 100 100
3 Persentase masyarakat
tidak mampu yang mendapatkan pelayanan
bantuan hukum
dibandingkan dengan masyarakat tidak
mampu yang
mengajukan
permohonan
% 100 100 100 100 100
4 Persentase sosialisasi peraturan perundang-
undangan
% 100 100 100 100 100
5 Jumlah produk hukum
daerah yang
diundangkan
produk 58
59
56 40 93
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Bagian urusan Pemerintahan Umum dan urusan Pemerintahan
Daerah tugas dan fungsi yang dimiliki meliputi bidang pemberdayaan
masyarakat, bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil,
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 103
bidang pertanahan, bidang ketentraman, ketertiban umum dan
pelindungan masyarakat, Sekretariat DPRD serta Kecamatan. Dalam lima
tahun terakhir, kinerja Pemerintahan Umum dan urusan Pemerintahan
Daerah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.60.
Kinerja Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ketepatan waktu OPD mengirim data
untuk laporan
kinerja ke Pemkot
% 100 100 100 100 100
2 Persentase
pembinaan pejabat struktural
kecamatan dan
kelurahan
% 100 100 100 100 100
3 Jumlah Kecamatan/Kelurah
an yang
menyelenggarakan
admin secara lengkap
% 100 100 100 100 100
4 Pencapaian skor
LPPD
skor 3,1126 3,0828 3,0492 3,0486 belum
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Pada bagian umum, tugas dan fungsi yang dimiliki melingkupi
pelayanan administratif Perangkat Daerah. Indikator capaian kinerja yang
ditunjukkan yaitu persentase pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
sesuai RKBMD dengan capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 82,61%,
meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 81,74%.
Namun jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2014 capaian kinerjanya
menurun yaitu dari sebesar 88,7%. Sementara itu inikator kinerja
pemenuhan kebutuhan pemeliharaan BMD trennya menunjukkan
peningkatan. Kinerja pada bagian umum selengkapnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.61. Kinerja Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase
pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana
sesuai RKBMD
% 83,48 86,96 88,7 81,74 82,61
2 Persentase
pemenuhan
kebutuhan pemeliharaan
BMD
% 75,76 83,33 84,85 87,12 89,39
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 104
Pada bagian hubungan masyarakat dan protokol tugas dan fungsi
yang dimiliki melingkupi urusan Pemerintahan Daerah bidang komunikasi
dan informatika, bidang statistik, bidang persandian. Kinerja yang
ditunjukkan secara umum mash kurang baik. Kinerja pada peserta yang
dilatih dalam Pelatihan Protokoler tahun 2016 sebesar 66,66%
menunjukkan capaian kinerja menurun dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya. Sementara itu pada indikator kinerja peserta yang
dilatih dalam pelatihan jurnalistik dan analisis pemberitaan yang
digunakan untuk pengambilan kebijakan dibandingkan dengan analisis
pemberitaan yang dihasilkan ditahun 2016 belum menunjukkan
kinerjanya.
Tabel 2.62.
Kinerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase jumlah
peserta yang dilatih
dalam Pelatihan
Protokoler
% 100
75 org
89,33
134
org
100
80 org
100
60 org
66,66
60 org
2 Persentase jumlah peserta yang dilatih
dalam Pelatihan
Jurnalistik
% 100 100
org
100 75 org
- 100 60 org
-
3 Persentase jenis
media penyebarluasan
informasi yang
dipergunakan
% 80
(4/5)
80
(4/5)
80
(4/5)
80
(4/5)
80
(4/5)
4 Persentase analisis
pemberitaan yang digunakan untuk
pengambilan
kebijakan dibandingkan
dengan analisis
pemberitaan yang dihasilkan
% tad tad tad tad tad
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Melingkupi urusan Pemerintahan Daerah bidang tenaga kerja,
bidang transmigrasi, bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, bidang
perindustrian, bidang perdagangan, bidang penanaman modal, bidang
energi dan sumber daya mineral, bidang pangan, bidang pertanian, bidang
kelautan dan perikanan, bidang pekerjaan umum dan penataan ruang,
bidang perumahan dan kawasan permukiman, bidang lingkungan hidup,
bidang kehutanan, bidang perhubungan serta Badan Usaha Milik Daerah.
Pada bagian perekonomian, indikator kinerja lebih terfokus pada kondisi
BUMD yang sehat, di mana tahun 2016 menunjukkan kinerja 100%.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 105
Tabel 2.63.
Kinerja Bagian Perkonomian Sekretariat Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase BUMD
kategori sehat
% 75
75
75
75
100
2. Persentase pelaku
usaha mikro kecil yang menjadi sasaran
program SIKP
% 0 0 0 0 52
3. Persentase
penghematan energy
di lingkup institusi pemerintah
% tad tad tad tad tad
4. Persentase pelaku ussha yang memiliki
ijin lingkungan
% 30 33 39 47 50
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kota Salatiga mempunyai
tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan, pengoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah dan pelayanan
administratif dilingkup fungsi penunjang kepegawaian dan fungsi
penunjang pendidikan dan pelatihan serta dukungan administrasi
kesekretariatan dan kepegawaian, menetapkan 3 sasaran strategis dengan
10 indikator utama. Untuk mencapai sasaran dan indikator kinerja utama
dilaksanakan 5 program dan 6 kegiatan dengan 34 indikator kinerja
kegiatan.
Hasil pengukuran indikator kinerja utama Bagian Organisasi dan
Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota Salatiga pada akhir tahun
menunjukkan bahwa secara keseluruhan target sasaran yang ada dapat
dicapai dengan baik, dengan rata-rata persentase pencapaian kinerja
adalah 94,32 % dari 10 indikator kinerja utama. Berdasarkan interprestasi
penilaian dengan pengukuran skala ordinal yang telah ditentukan, suatu
organisasi dinyatakan sangat berhasil apabila hasil capaian target
kinerjanya melebihi 85% dari target kinerja perencanaan yang ditetapkan.
Hasil pengukuran kinerja Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.64.
Kinerja Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016
No Indikator Satuan Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
a Persentase ketepatan
waktu penyusunan
LAKIP & PKT oleh SKPD dan Kota
% 50 53,85 53,85 63,5 65,38
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 106
No Indikator Satuan Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
b Persentase SKPD yang
melaksanakan SPM %
100
(13 skpd)
100
(13 skpd)
100
13 (skpd)
100
(13 skpd)
100
(13 skpd)
c Persentase SKPD yang
menetapkan SOP
50
(26 skpd)
60
(26 skpd)
75
(26 skpd)
80
(26 skpd)
100
(26 skpd)
d Persentase SKPD yang
melaksanakan IKM % 22 22 27 28 77,78
e Persentase SKPD yang
sudah menetapkan
standar pelayanan
% 39 39 44 56 100
f Persentase SKPD yang
mengembangkan
budaya kerja
% 0 53,85
(14skpd)
100
(26 skpd)
100
(26 skpd)
100
(26 skpd)
g Persentase PNS Setda
yang mendapat
pelayanan adminitrasi kepegawaian
% 100 100 100 100 100
j Persentase SKPD yang
dievaluasi % 0 0 0 50 100
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Bagian Kesra Setda Kota Salatiga mempunyai tugas urusan
Pemerintahan Daerah bidang kesehatan, bidang sosial, bidang
kebudayaan, bidang pendidikan, bidang perpustakaan, bidang kearsipan,
bidang kepemudaan dan olahraga, bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana, bidang pemberdayaan perempuan dan pelindungan
anak serta urusan keagamaan tingkat kota.
Tabel 2.65.
Kinerja Bagian Kesejahteran Rakyat Sekretariat Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016
No Indikator Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
a. Banyaknya penyelenggaraan
forum dan banyaknya jumlah
pengajar Paud TPQ pada Forum
Komunikasi PAUD-TPQ Kota
Salatiga
0 dan 0 1 dan 50 1 dan 90 1 dan 50 1 dan 50
b Persentase rata-rata
penyelenggaraan kegiatan bidang
keagamaan, sosial budaya dan
olahraga yang terlaksana dibandingkan seluruh kegiatan
bidang keagamaan, sosial budaya
dan olahraga yang direncanakan.
1. Terlaksananya MTQ
2. Terlaksananya Fasilitasi Penyelenggaraan Ibadah Haji
3. Terlaksananya pembinaan
modin
4. Terlaksananya penyaluran
bingkisan kaum dhuafa
5. Terlaksananya pembinaan lembaga pemberdayaan
keluarga
6. Terlaksananya rakor bidang
kepemudaan dan
keolahragaan 7. Terlaksananya silaturahmi
pemerintah dengan tokoh
agama
100%
100%
100%
-
100%
-
100%
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
99,89%
100%
100%
100%
100%
99,2%
100%
100%
99,97%
100%
100%
100%
100%
99,8%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
99,8%
100%
100%
c Persentase penyusunan kebijakan
bidang kesejahteraan rakyat
berdasarkan rekomendasi
100%
(1 rekom)
100%
(1 rekom)
60%
(3 rekom)
100%
(5rekom)
100%
(5rekom)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 107
No Indikator
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
d Persentase penerima hibah yang
tertib melaporkan
97,53%
(79 laporan)
98,8%
(165 laporan)
100%
(44 laporan)
100%
(44 laporan)
0%
Persentase penyusunaan
kebijakan kurikulum berbasis potensi dan karakteristik
Daerah (muatan lokal) yang
dilaksanakan berdasarkan
rekomendasi.
0% 0% 0% 0% 0%
Persentase penyusunan kebijakan
pembinaan usaha kesehatan
sekolah / madrasah berdasarkan
rekomendasi
0% 0% 0% 0% 0%
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
Bagian Keuangan Setda Kota Salatiga mempunyai tugas urusan
Pemerintahan Daerah melingkupi fungsi penunjang keuangan dan fungsi
pengawasan
Tabel 2.66. Kinerja Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
Kota SalatigaTahun 2012-2016
No Indikator Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
a Tersedianya
standarisasi harga 0 0 0 0
100%
620 bk
b Persentase terdistribusinya
juklak APBD
0 0 0 0 324% buku
c Presentase bendahara kegiatan
yang diberi bimbingan teknis
rutin tahunan
0 0 0 0 0
d. Persentase realisasi
keuangan Setda sesuai dengan batas
minimal yang ditetapkan
0 0 0 0 0
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Salatiga, 2017
4. Kecamatan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, kecamatan
dipimpin oleh Camat dengan tugas menyelenggaraan urusan pemerintahan
umum, mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat,
mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum, mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada,
mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum,
mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan
oleh Perangkat Daerah di Kecamatan, membina dan mengawasi,
penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau kelurahan. Selain itu kecamatan
masih memiliki tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal II - 108
kewenangan kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Perangkat
Daerah kota yang ada di Kecamatan.
Indikator kinerja kecamatan di Kota Salatiga ditunjukkan melalui
lima indikator, yaitu tingkat Ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP,
tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan di kecamatan dan kelurahan,
Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan,
presentase realisasi usulan hasil musrenbang dan nilai Survei Kepuasan
Masyarakat. Pencapaian indikator kinerja berdasarkan masing-masing
kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.67. Kinerja Kecamatan Kota salatiga Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Indikator Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Tingkat Ketepatan waktu
penyampaian SPPT ke WP
Kec. Sidorejo % 0 0 0 0 0
Kec. Tingkir % 0 0 0 0 0
Kec. Sidomukti % 0 0 0 0 0
Kec.Argomulyo % 0 0 0 0 0
2 Tingkat Fasilitasi
kegiatan kelembagaan di
Kecamatan dan kelurahan
Kec. Sidorejo % 0 0 0 0 0
Kec. Tingkir % 0 0 0 0 76
Kec. Sidomukti % 0 0 0 0 100
Kec. Argomulyo % 0 0 0 100 100
3 Cakupan RW berprestasi
di bidang kebersihan dan
kesehatan lingkungan
% 0 0 32 43 54
Kec. Sidorejo % 0 0 100 100 100
Kec. Tingkir % 0 0 0 0 82
Kec. Sidomukti % 32 43 54
Kec. Argomulyo % 50 55 60
4 Presentase realisasi usulan hasil
musrenbang
Kec. Sidorejo % 0 116,5 152,9 31,6 40
Kec. Tingkir % 0 126 38 63 69
Kec. Sidomukti % 40
Kec. Argomulyo % 94 95 85 70 70
5 Nilai Survei Kepuasan
Masyarakat ( angka )
Kec. Sidorejo % 0 95 96 96 85
Kec. Tingkir % 0 0 83 82 0
Kec. Sidomukti % 0 0 0 0 0
Kec. Argomulyo % 0 67 68 69 70
Sumber : Kecamatan Kota Salatiga, 2017
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 1
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Bab ini akan menguraikan dua aspek yaitu: gambaran kinerja keuangan
daerah Kota Salatiga pada tahun 2012-2016, meliputi kinerja keuangan atau
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan persoalan-
persoalan yang dihadapi dalam mengelola pendapatan dan belanja daerah dan
proyeksi keuangan daerah yang meliputi proyeksi pendapatan dan belanja daerah
serta arah kebijakan pengelolaan keuangan, kebijakan umum anggaran serta
kerangka pendanaan pembangunan pada tahun 2017-2022.
3.1. Kinerja Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
Kinerja keuangan daerah Kota Salatiga tahun 2012-2016 menjadi salah satu
pertimbangan dalam pengelolaan keuangan Kota Salatiga tahun 2017-2022.
Sesuai dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa keuangan daerah harus dikelola
secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab sesuai
dengan azas kepatutan dan rasa keadilan.
Pengelolaan keuangan daerah Kota Salatiga dilaksanakan dalam suatu
sistem terintegrasi diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. APBD merupakan instrumen yang berfungsi untuk
menciptakan disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan
kebijakan pendapatan maupun belanja daerah. Struktur APBD Kota Salatiga
terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Gambaran
pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan
informasi tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai
penyelenggaraan pembangunan daerah sehingga dapat dijadikan dasar analisis
terhadap aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah guna mewujudkan visi dan misi pembangunan
daerah 5 (lima) tahun mendatang.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Kinerja pelaksanaan APBD lima tahun terakhir (2012-2016) mencakup
perkembangan pendapatan dan belanja daerah, proporsi sumber pendapatan,
pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 2
3.1.1.1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah merupakan unsur penting dalam struktur APBD,
karena besaran pendapatan akan menentukan kemampuan Pemerintah
Daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
Pendapatan daerah Kota Salatiga berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah (Format
Permendagri). Secara umum pertumbuhan realisasi pendapatan Kota Salatiga
selama lima tahun terakhir (2012-2016) cenderung meningkat dengan
peningkatannya rata-rata sebesar 14,10% per tahun. Pendapatan daerah Kota
Salatiga mengalami peningkatan dari sebesar Rp.562.323.845.006,00 pada
tahun 2012 menjadi Rp.879.784.189.262,00 pada tahun 2016, seperti terlihat
pada gambar berikut.
Gambar 3.1. Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Salatiga
Tahun 2012-2016 (Milyar Rupiah)
Pendapatan daerah Kota Salatiga terbesar dari dana perimbangan dengan
kinerja semakin meningkat dari Rp.387.037.577.686,00 pada tahun 2012
menjadi Rp.569.849.837.883,00 pada tahun 2016. Dana perimbangan tersebut
terdiri dari: dana bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum, dan dana
alokasi khusus. Proporsi dana perimbangan cenderung menurun dari sebesar
68,83% pada tahun 2012 menjadi 64,71% pada tahun 2016. PAD menempati
posisi kedua dengan besaran meningkat dari sebesar Rp.106.100.450.499,00
dengan proporsi 13,84% pada tahun 2012 menjadi Rp.160.545.713.000,00
dengan proporsi 23,16% pada tahun 2016. Sementara itu lain-lain pendapatan
yang sah hanya sebesar Rp.93.239.783.283,00 dengan proporsi 17,34% pada
tahun 2012, cenderung menurun menjadi Rp.67.980.841.000,00 dengan
proporsi 12,13% pada tahun 2016.
562.32603.20
727.62 750.58
879.78
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
2012 2013 2014 2015 2016
Mil
yar
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 3
Gambar 3.2. Grafik Proporsi Unsur-unsur Pendapatan terhadap Total
Pendapatan Daerah Kota SalatigaTahun 2012-2016 (%)
Sumber pendapatan daerah yang merupakan cerminan kemandirian
daerah dalam melakukan pembiayaan pembangunan adalah PAD. Derajat
kemandirian fiskal menunjukkan sejauh mana Pemerintah Daerah mampu
untuk mendanai kegiatan pembangunan daerah. Proporsi PAD terhadap total
pendapatan daerah Kota Salatiga yang baru mencapai 23,16% pada
tahun 2016 menunjukkan bahwa kemandirian keuangan daerah Kota Salatiga
dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah masih belum dapat berjalan optimal
dilihat dari sisi PAD. Oleh karena itu pajak daerah, retribusi daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan harus terus digali potensinya,
tanpa harus memberatkan dunia usaha, dengan berbagai regulasi dan
kebijakan daerah.
Secara rinci perkembangan pendapatan daerah Kota Salatiga tercantum
pada tabel berikut ini.
13.84 17.59 22.78 22.25 23.16
68.83 66.95 61.81 60.75
64.71
17.34 15.46 15.41 17.00 12.13
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
2012 2013 2014 2015 2016
PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 4
Tabel 3.1.
Realisasi Pendapatan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 PENDAPATAN 562.323.845.006 603.204.201.915 727.619.868.812 750.581.558.962 879.784.189.262
1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
77.798.870.961 106.100.450.499 165.747.645.080 167.010.555.173 203.768.652.017
1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak
Daerah
18.695.207.840 24.383.336.212 33.574.817.767 37.859.524.015 48.281.112.295
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 10.185.796.292 13.120.666.772 13.088.140.066 11.298.762.474 13.318.993.043
1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
3.386.255.556 4.272.634.922 5.969.227.395 6.486.947.814 16.923.587.731
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah
45.531.611.273 64.323.812.593 113.115.459.852 111.365.320.870 125.244.961.948
2 . 2 DANA PERIMBANGAN 387.037.577.686 403.863.968.133 449.752.498.951 455.982.623.940 569.849.837.863
1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
33.687.801.686 28.573.341.133 26.626.367.951 21.824.580.940 30.072.083.681
1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 325.710.016.000 358.331.867.000 399.083.343.000 400.176.755.000 456.079.561.000
1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 27.639.760.000 16.958.760.000 24.042.788.000 33.981.288.000 83.698.193.202
1 . 3 LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
97.487.396.359 93.239.783.283 112.119.724.781 127.588.379.849 106.165.699.362
1 . 3 . 1 Hibah Dana BOS - -
1 . 3 . 2 Dana Bagi Hasil Pajak
dari Propinsi
28.815.306.359 28.205.198.085 35.810.587.000 50.307.899.849 47.720.641.362
1 . 3 . 3 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
46.948.716.000 54.303.589.000 53.206.712.000 65.537.360.000 36.290.158.000
1 . 3 . 4 Bantuan Keuangan dari Propinsi
21.723.374.000 10.730.996.198 23.102.425.781 11.743.120.000 22.154.900.000
Sumber: LPP APBD Kota Salatiga Tahun 2012-2016
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 5
3.1.1.2 Belanja Daerah
Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan. Unsur belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening
kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan
kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh daerah. Total belanja daerah Kota Salatiga
tahun 2012-2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya dari sebesar
Rp.551.634.845.320,00 menjadi Rp.919.667.517.133,00. Perkembangan besaran
belanja daerah Kota Salatiga secara rinci dapat dilhat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.3. Grafik Perkembangan Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun
2012-2016 (Milyar Rupiah)
Perkembangan belanja langsung Kota Salatiga semakin meningkat dari
Rp 239.359.464.086,00 pada tahun 2012 menjadi Rp.514.841.076.672,00 pada
tahun 2016, dengan proporsi belanja langsung terhadap total belanja cenderung
meningkat dari sebesar 43,49% pada tahun 2012 menjadi 55,98% pada
tahun 2016. Belanja tidak langsung juga meningkat dari sebesar
Rp.312.275.381.234,00 pada tahun 2012 menjadi Rp.404.826.440.461,00 pada
tahun 2016. Proporsi belanja tidak langsung terhadap total belanja menurun dari
sebesar 56,61% pada tahun 2012 menjadi 44,02% pada tahun 2016. Proporsi
unsur-unsur belanja terhadap total belanja daerah terlihat pada gambar berikut.
551.63 529.24
645.79 673.87
919.67
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
2012 2013 2014 2015 2016
Mil
yar
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 6
Gambar 3.4. Grafik Proporsi Unsur-unsur Belanja terhadap Total Belanja
Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (%)
Secara rinci perkembangan Belanja Daerah Kota Salatiga tercantum pada
tabel berikut ini.
56.61 61.02
52.79 53.40
44.02 43.39 38.98
47.21 46.60
55.98
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
2012 2013 2014 2015 2016
BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 7
Tabel 3.2.
Realisasi Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
2 BELANJA 551.634.845.320 529.237.634.485 645.787.982.695 673.865.039.498 919.667.517.133
2 . 1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG
312.275.381.234 322.953.118.148 340.931.748.563 359.815.567.950 404.826.440.461
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 288.483.089.554 301.808.242.863 321.835.007.263 347.998.139.322 367.822.656.817
2 . 1 . 2 Belanja Bunga 0 0 0 0 0
2 . 1 . 3 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0
2 . 1 . 4 Belanja Hibah 15.823.569.000 19.062.817.000 17.801.506.000 5.861.750.000 18.679.384.000
2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 498.856.802 1.234.885.000 668.360.000 5.411.950.000 17.380.440.000
2 . 1 . 6 Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
0 0 0 0 0
2 . 1 . 7 Belanja Bantuan
Keuangan Kepada Provinsi
/Kabupaten /Kota dan
Pemerintahan Desa
974.939.531 832.716.205 527.175.300 516.928.628 616.646.144
2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga 6.494.926.347 14.457.080 99.700.000 26.800.000 327.313.500
2 . 2 BELANJA LANGSUNG 239.359.464.086 206.284.516.337 304.856.234.132 314.049.471.548 514.841.076.672
2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 20.832.316.000 24.874.430.150 36.562.330.875 39.467.290.125 45.998.939.494
2 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 93.621.867.979 112.206.179.848 148.020.934.531 167.433.004.931 201.547.280.314
2 . 2 . 3 Belanja Modal 124.905.280.107 69.203.906.339 120.272.968.726 107.149.176.492 267.294.856.864
SURPLUS / DEFISIT 10.688.999.686 73.966.567.430 81.831.886.117 76.716.519.464 (39.883.327.871)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 8
3.1.1.3 Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit
atau untuk memanfaatkan surplus. Penerimaan pembiayaan daerah Kota
Salatiga selama kurun waktu tahun 2012-2016 mengalami peningkatan dari
sebesar Rp.96.244.090.462,00 menjadi sebesar Rp.336.915.169.500,00.
Penerimaan pembiayaan daerah tersebut bersumber dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun lalu, penerimaan kembali pemberian pinjaman, dan pencairan
dana cadangan. Adapun pengeluaran pembiayaan daerah digunakan untuk
penyertaan modal Pemerintah Daerah dan pembayaran pokok utang. Jumlah
pengeluaran pembiayaan daerah meningkat dari sebesar Rp.6.724.500.000,00
menjadi Rp.31.582.000.000,00. Secara ringkas perkembangan jumlah
penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah tercantum
pada gambar berikut.
Gambar 3.5. Perkembangan Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah
dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
Perincian penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah tercantum pada
tabel berikut:
96.24
136.03
197.36
247.48
336.92
6.72 12.84 4.8814.57 31.58
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2012 2013 2014 2015 2016
Mil
yar
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 9
Tabel 3.3.
Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
3 PEMBIAYAAN DAERAH
3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
96.244.090.462 136.033.401.583 197.360.637.229 274.480.739.732 336.915.169.696
3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
71.087.709.512 100.208.590.148 197.164.319.013 274.308.613.346 336.630.382.196
3 . 1 . 2 Pencairan Dana Cadangan 24.500.000.000 35.500.000.000 0 0 0
3 . 1 . 3 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0 0
3 . 1 . 4 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
656.380.950 324.811.435 196.318.216 172.126.386 284.787.500
3 . 2 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN DAERAH
6.724.500.000 12.835.650.000 4.883.910.000 14.566.877.000 31.582.000.000
3 . 2 . 1 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 0
3 . 2 . 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
6.200.000.000 12.757.000.000 4.872.950.000 14.566.877.000 31.582.000.000
3 . 2 . 3 Pembayaran Pokok Utang 0 78.650.000 10.960.000 0 0
3 . 2 . 4 Pemberian Pinjaman Daerah-
Dana bergulir
524.500.000 0 0 0 0
PEMBIAYAAN NETTO 89.519.590.462 123.197.751.583 192.476.727.229 259.913.862.732 305.333.169.500
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
100.208.590.148 197.164.319.013 274.308.613.346 336.630.382.196 265.449.841.825
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 10
3.1.2. Neraca Daerah
Neraca daerah merupakan instrumen yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas,
solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan
dana pembangunan daerah. Neraca daerah memuat informasi jumlah aset
daerah serta jumlah kewajiban dan ekuitas dana setiap tahunnya.
Jumlah aset di Kota Salatiga menunjukkan kecenderungan penurunan dari
Rp.1.613.701.803.374,57 pada tahun 2012 menjadi Rp.2.036.676.185.726,81
pada tahun 2016. Komposisi terbesar aset Kota Salatiga adalah aset tetap namun
selama kurun waktu lima tahun perkembangannya mengalami penurunan
proporsi dari sebesar 84,90% pada tahun 2012 menjadi 75,49% pada tahun
2016. Aset lancar cenderung meningkat proporsinya dari sebesar 7,34% pada
tahun 2012 menjadi 15,28% pada tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan adanya
peningkatan kapasitas pembiayaan daerah Kota Salatiga. Komponen lain yang
menunjukkan kecenderungan peningkatan adalah investasi jangka panjang
melalui penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada BUMD dan Bank Jateng.
Gambar 3.6. Perkembangan Jumlah Nilai Aset Kota Salatiga
Tahun 2012-2016
Pemerintah Kota Salatiga sampai dengan tahun 2016 masih memiliki
kewajiban jangka pendek sebesar Rp.8.952.868.921,64 berupa Pendapatan
Diterima Dimuka dan Utang Belanja. Adapun jumlah ekuitas dana sampai
dengan tahun 2016 sebesar Rp. 2.023.933.659.942,22.
Hasil analisis terhadap rasio keuangan daerah pada neraca daerah Kota
Salatiga secara rinci digambarkan pada tabel berikut ini.
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
2012 2013 2014 2015 2016
7.34 12.90
15.55
22.41
15.28
3.62 4.12 3.89 5.48 6.46
84.90 79.78 78.58
65.44
75.49
1.35 2.49 1.98 6.67
2.76
ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG
ASET TETAP DANA CADANGAN
ASET LAINNYA
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 11
Tabel 3.4.
Analisis Rasio Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2016
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Rasio lancar
(current ratio)
28,16 31,34 26,10 27,20 24,43
2. Rasio quick (quick ratio)
24,95 28,33 24,98 25,12 23,06
3. Rasio total hutang
terhadap total aset
0,003 0,004 0,009 0,007 0,006
4. Rasio hutang
terhadap modal
0,0026 0,0042 0,0087 0,0073 0,0063
Secara umum kondisi neraca daerah Kota Salatiga tergolong baik, terlihat
dari rasio lancar dan rasio quick yang mencapai lebih dari angka 1, dan rasio
total hutang terhadap total aset dan rasio hutang terhadap modal yang bernilai
kurang dari 0,1. Kondisi ini tentunya perlu dijaga dan dipertahankan sehingga
kondisi keuangan daerah tetap dalam kondisi sehat.
Perkembangan neraca daerah Kota Salatiga selama tahun 2012-2015 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 12
Tabel 3.5.
Neraca Keuangan Daerah Kota Salatiga Tahun 2012-2015 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas di Kas Daerah 97.176.181.659,00 190.710.672.539,00 251.754.094.798 312.565.379.887,00 246.495.765.773,00
4 Kas di Bendahara
Pengeluaran
18.565.550,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Kas di Bendahara
Pengeluaran BLU RSUD
3.032.408.489,00 6.453.646.474,00 21.583.976.548 22.423.223.824,00 16.475.136.612,00
6 Kas di Bendahara
Penerimaan
22.968.261,00 20.128.612,00 4.311.100 9.994.487,00 13.597.900,00
7 Kas di Bendahara Penerimaan BLU
RSUD
381.929.178,00 45.138.827,00 64.955.300 433.017.917,00 522.038.597,00
8 Kas di Bendahara Dana Kapitasi JKN
0,00 0,00 970.542.000 1.641.778.385,00 2.455.242.804,00
9 Kas Lainnya 0,00 0,00 0,00 1.955.414.829,97 1.198.268.887,00
10 Investasi Jangka Pendek-Deposito
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
11 Belanja Dibayar
Dimuka
823.295.987,23 816.736.636,00 789.476.649,20 925.884.821,92 949.799.419,42
12 Piutang Pajak 358.940.222,00 200.459.362,50 4.896.471.297,65 8.582.011.904,72 7.231.420.763,07
a. Piutang Pajak 602.144.994,00 377.909.657,00 16.790.417.365,00 12.823.271.813,00 11.528.251.023,00
b. Cadangan
Kerugian Piutang Pajak
(243.204.772,00) (177.450.294,50) (11.893.946.067,35) (4.241.259.908,28) (4.296.830.259,93)
13 Piutang Retribusi 3.173.156.290,70 7.522.276.349,30 8.422.317.853,50 54.408.950,00 32.637.427,50
a. Piutang Retribusi 4.123.120.203,00 9.184.911.106,00 10.350.111.052,00 56.860.000,00 36.972.500,00
b. Cadangan
Kerugian Piutang Retribusi
(949.963.912,30) (1.662.634.756,70) (1.927.793.198,50) (2.451.050,00) (4.335.072,50)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 13
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
14 Bagian Lancar
Tagihan Kepada Dinas/Satuan Kerja
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Rugi
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
16 Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 12.274.499.868,55 18.469.642.261,47
a. Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 18.252.582.034,00 20.976.685.676,22
b. Cadangan
Kerugian Piutang
Lainnya
0,00 0,00 0,00 (5.978.082.165,45) (2.507.043.414,75)
17 Piutang Dana Bagi Hasil
0,00 0,00 0,00 2.787.740.475,00 0,00
18 Persediaan 13.479.615.470,00 21.902.472.402,97 23.895.207.170,70 16.276.480.374,51 17.435.193.674,45
19 Jumlah Aset
Lancar
118.467.061.106,93 227.671.531.202,77 312.381.352.717,05 379.929.835.824,67 311.278.744.118,92
20 INVESTASI
JANGKA APANJANG
21 INVESTASI NON
PERMANEN
22 Pinjaman Bergulir 1.425.339.686,10 1.793.175.960,00 1.797.635.130,60 2.915.015.429,00 2.578.730.850,00
23 Penyisihan Pinjaman Bergulir
0,00 0,00 (1.153.894.935,40) (1.031.919.904,00) (1.151.802.828,50)
24 Pinjaman Tidak
Bergulir
1.078.624.582,00 788.507.452,85 590.351.320,35 993.296.392,60 680.155.215,60
25 Penyisihan
Pinjaman Tidak Bergulir
0,00 0,00 (575.631.350,25) (560.817.538,65) (439.509.064,30)
26 Jumlah Investasi
Non Permanen
2.503.964.268,10 2.581.683.412,85 2.387.986.450.95 2.315.574.378,95 1.667.574.172,80
27 INVESTASI PERMANEN
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 14
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
28 Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah
55.940.835.947,35 70.041.275.271,23 75.801.685.101,96 90.540.802.440,87 129.922.741.695,21
29 Investasi Permanen Lainnya
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
30 Jumlah Investasi
Permanen
55.940.835.947,35 70.041.275.271,23 75.801.685.101,96 90.540.802.440,87 129.922.741.695,21
31 Jumlah Investasi Jangka Panjang
58.444.800.215,45 72.622.958.684,08 78.189.671.552,91 92.856.376.819,82 131.590.315.868,01
32 ASET TETAP
33 Tanah 335.757.901.168,00 330.174.820.141,00 382.837.260.054,00 378.471.866.227,00 681.693.118.381,85
34 Peralatan dan Mesin
214.231.850.322,01 222.607.280.871,58 264.760.510.524,08 289.575.018.188,38 340.832.886.930,57
35 Gedung dan
Bangunan
341.067.841.230,00 349.448.039.453,00 363.193.317.614,73 373.950.380.467,78 335.459.946.611,88
36 Jalan, Irigasi dan Jaringan
451.247.008.740,00 479.578.145.841,00 538.464.206.252,79 578.528.393.818,93 697.808.161.801,82
37 Aset Tetap Lainnya 27.596.914.423,00 23.657.360.001,47 27.544.978.921,59 35.006.107.689,68 72.025.005.576,66
38 Konstruksi dalam Pengerjaan
75.451.000,00 2.371.125.600,00 1.670.412.000,00 7.570.013.267,00 17.685.275.843,40
39 Akumulasi
Penyusutan
(478.978.299.588,65) (553.916.995.849,23) (607.924.369.820,50)
40 Jumlah Aset Tetap 1.369.976.966.883,01 1.407.836.771.918,05 1.578.470.685.367,19 1.109.184.783.809,54 1.537.580.025.298,68
41 DANA CADANGAN
42 Dana cadangan 45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00 0,00 0,00
43 Jumlah Dana
Cadangan
45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00 0,00 0,00
44 ASET LAINNYA
45 Kemitraan dengan Pihak Ketiga
19.330.322.811,98 19.330.322.811,98 19.330.322.811,98 19.330.322.811,98 19.330.322.811,98
46 Aset Tak Berwujud 2.237.556.460,00 2.621.014.510,00 3.474.543.841,00 3.886.284.841,00 4.127.270.641,27
47 Akumulasi
Amortisasi Aset Tak Berwujud
(2.777.842.003,75) (3.161.579.313,00) (3.605.445.708,32)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 15
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
48 Aset Lain-lain 176.569.786,71 21.958.611.557,24 16.965.477.711,57 92.996.693.521,04 36.371.952.696,28
49 Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah
4.500.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00
50 Jumlah Aset Lainnya
21.748.949.058,69 43.914.448.879,22 39.773.344.364,55 113.054.721.861,02 56.227.100.441,21
51 JUMLAH ASET 1.613.701.803.374,57 1.764.541.562.235,12 2.008.815.054.001,71 1.695.025.718.315,05 2.036.676.185.726,81
52 KEWAJIBAN
53 KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
54 Utang Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
55 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri
Pemerintah Pusat
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
56 Pendapatan Diterima Dimuka
0,00 0,00 0,00 2.641.094.517,58 3.789.656.862,95
57 Utang Belanja 0,00 0,00 0,00 11.917.462.993,00 8.952.868.921,64
a. Utang Belanja
Pegawai
0,00 0,00 0,00 1.394.280.997,00 3.188.887.159,64
b. Utang Belanja
Barang dan Jasa
0,00 0,00 0,00 10.523.181.996,00 5.763.981.762,00
Utang Belanja Modal
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
58 Kewjiban Jangka
PendeK Lainnya
4.207.600.936,00 7.264.236.258,00 8.753.161.718,00 0,00 0,00
59 Jumlah Kewajiban
Jangka Pendek
4.207.600.936,00 7.264.236.258,00 8.753.161.718,00 14.558.557.510,58 12.742.525.784,59
60 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
61 Utang Dalam
Negeri-Pemerintah Pusat
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 16
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
62 Utang Dalam
Negeri-Pemda Otonom Lainnya
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
63 Utang Dalam Negeri
-BUMN/BUMD
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
64 Utang Dalam Negeri -Bank/Lembaga
Keuangan Lainnya
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
65 Jumlah Kewajiban
Jangka Panjang
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
66 JUMLAH KEWAJIBAN
4.207.600.936,00 7.364.236.258,00 8.753.161.718,00 14.558.557.510,58 12.742.525.784,59
67 EKUITAS
68 Ekuitas Dana
Lancar
69 Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA)
97.176.181.659,00 190.710.672.539,00 251.754.094.798,00
70 Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) di
BLU RSUD
3.032.408.489,00 6.453.646.474,00 21.583.976.548,00
71 Pendapatan Yang Ditangguhkan
22.968.261,00 20.128.612,00 4.311.100,00
72 Pendapatan Yang
Ditangguhkan di
BLU RSUD
381.929.178,00 45.138.827,00 64.955.300,00
73 Penerimaan Pembiayaan Yang
Ditangguhkan
0,00 0,00 0,00
74 Kas di Bendahara Keuangan Non-
Silpa
0,00 0,00 970.542.000,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 17
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
75 Cadangan Belanja
Dibayar Dimuka
823.295.987,23 816.736.636,00 789.476.649,20
76 Cadangan Piutang 3.532.096.512,70 7.722.735.711,80 13.318.789.151,15
77 Cadangan Persediaan
13.479.615.470,00 21.902.472.402,97 23.895.207.170,70
78 Cadangan Bagian
Lancar TPTGR
0,00 0,00 0,00
79 Cad. Bagian Lancar Tagihan Kepada
Dinas/Satuan Kerja
0,00 0,00 0,00
80 Dana Yang Harus
Disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek
(4.189.035.386,00) (7.264.236.258,00) (8.753.161.718,00)
81 Dana Yang Harus Disediakan Untuk
Pembayaran Bagian
Lancar Untuk Jangka Panjang
0,00 0,00 0,00
82 Jumlah Akuitas
Dana Lancar
114.259.460.170,93 220.407.294.944,77 303.628.190.999,05
Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan
83 Diinvestasikan
Dalam Investasi
Jangka Panjang
58.444.800.215,45 72.622.958.684,04 78.189.671.522,91
84 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
1.369.976.966.883,01 1.407.836.771.918,05 1.578.470.685.367,19
85 Diinvestasikan
Dalam Aset Lainnya
21.748.949.058,69 43.914.448.879,22 39.773.344.364,55
86 Dana yg Disediakan Untuk Utang
Jangka Panjang
0,00 0,00 0,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 18
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
87 Jumlah Ekuitas
Desa Yang Diinvestasikan
1.450.170.716.157,15 1.524.374.179.481,35 1.696.433.701.284,65
88 Ekuitas Dana Yang
Dicadangkan
89 Diinvestasikan Dalam Dana
Cadangan
45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00
90 Jumlah Ekuitas
Dana Cadangan
45.064.026.110,49 12.495.851.551,00 0,00
91 JUMLAH EKUITASI
1.609.494.202.438,57 1.764.541.562.235,12 2.000.061.892.283,70 1.680.467.160.804,47 2.023.933.659.942,22
92 JUMLAH
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.613.701.803.374,37 1.764.541.562.235,12 1.579.285.672.765,05 1.695.025.718.315,05 2.036.676.185.726,05
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 19
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Proporsi realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur menjadi
salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat kebijakan
pengelolaan keuangan daerah pada masa yang telah lampau. Realisasi belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur di Kota Salatiga menunjukkan peningkatan
sepanjang tahun 2012-2016 dari Rp.329.552.209.912,00 menjadi
Rp.453.582.273.151,00. Kendati mengalami peningkatan dari sisi jumlah,
proporsi realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur mengalami
penurunan dari 59,74 % pada tahun 2012 menjadi 49,32% pada tahun 2016.
Realisasi belanja kebutuhan aparatur dapat dilihat pada tabel yang tersaji
dibawah ini.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 20
Tabel 3.6.
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
A Belanja Tidak
Langsung
288.362.821.734,00 301.562.260.563,00 321.561.540.333,00 347.998.139.322,00 367.822.656.817,00
1 Belanja Gaji
dan Tunjangan
214.203.233.567,00 226.567.204.105,00 237.679.756.877,00 254.070.191.718,00 262.771.416.816,00
2 Belanja Tambahan
Penghasilan**)
71.942.953.385,00 71.813.104.950,00 80.396.495.456,00 90.305.317.531,00 100.758.400.811,00
3 Belanja Penerimaan
Anggota dan
Pimpinan DPRD serta
Operasional KDH/WKDH
1.030.000.000,00 1.660.000.000,00 1.684.000.000,00 1.684.000.000,00 1.684.000.000,00
4 Belanja
pemungutan Pajak Daerah**)
1.186.634.782,00 1.521.951.508,00 1.801.288.000,00 117.297.746,00 103.840.850,00
5 Insentif
Pemungutan
Pajak Daerah
0,00 0,00 0,00 1.552.324.025,00 2.163.159.000,00
6 Insentif Pemungutan
Retribusi Daerah
120.267.820,00 245.982.300,00 273.466.930,00 269.008.302,00 341.839.340,00
B Belanja
Langsung
43.162.772.429,00 41.105.947.053,00 50.660.209.901,00 58.534.148.110 95.151.887.686
1 Belanja
Honorarium PNS**)
7.747.435.500,00 10.138.176.500,00 13.636.050.450,00 14.478.727.400,00 13.980.028.800,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 21
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
2 Belanja Uang Lembur**)
512.965.500,00 505.251.500,00 481.670.000,00 627.790.250,00 696.906.750,00
3 Belanja
Beasiswa Pendidikan PNS
360.900.000,00 368.500.000,00 495.050.000,00 205.500.000,00 40.000.000,00
4 Belanja Kursus, Pelatihan,
Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis PNS**)
2.536.456.200,00 2.901.014.688,00 2.068.436.000,00 1.835.981.700,00 1.112.823.287,00
5 Belanja makanan dan
minuman
pegawai***)
5.331.652.368,00 6.024.935.150,00 7.716.466.950,00 7.701.537.070,00 9.828.325.147,00
6 Belanja pakaian dinas dan
atributnya**)
230.800.000,00 285.024.500,00 1.132.458.000,00 525.171.500,00 833.023.750,00
7 Belanja Pakaian kerja
225.522.800,00 1.008.888.550,00 734.876.800,00 570.043.700,00 1.461.801.500,00
8 Perawatan
Kendaraan
Bermotor
3.070.035.805,00 4.324.041.544,00 4.614.990.824,00 4.877.858.818,00 4.718.984.603,00
9 Belanja perjalanan
dinas**)
5.116.274.905,00 7.198.681.613,00 7.647.203.189,00 11.682.829.149,00 15.973.289.437,00
10 Belanja perjalanan
pindah tugas
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
11 Belanja
Pemulangan Pegawai
1.822.301.600,00 0,00 0,00 0,00 0,00
12 Belanja Modal
(Kantor)
14.235.043.500,00 5.041.516.050,00 8.613.204.600,00 10.294.614.767,00 39.619.431.400,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 22
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
TOTAL Belanja
Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur
329.552.209.912,00 339.358.290.658,00 368.701.947.146,00 398.976.861.349 453.582.273.151
Total Belanja
Daerah
551.634.845.320 529.237.634.485 645.787.982.695 673.865.039.498 919.667.517.133
Proporsi Belanja
Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur
60,10 64,75 57,64 60,06 50,07
Sumber: BKD Kota Salatiga Tahun 2016. (Diolah)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 23
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan daerah bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan pendanaan pembangunan daerah diluar kapasitas pendapatan
daerah serta kewajiban-kewajiban yang menjadi beban Pemerintah Daerah.
Analisis pembiayaan daerah tidak dapat terlepas dari kondisi defisit ataupun
surplus yang terjadi dalam APBD. Defisit/Surplus riil dalam APBD terjadi apabila
pendapatan daerah dikurangi dengan realisasi belanja daerah dan pengeluaran
pembiayaan daerah menimbulkan adanya defisit/surplus dalam APBD.
APBD Kota Salatiga tahun 2012-2015 selalu pada posisi surplus kecuali
pada tahun 2016. Pada tahun 2016 terjadi defisit riil anggaran sebesar
Rp.71.465.327.871,00. Surplus riil yang terjadi pada tahun 2012 sebesar
Rp.3.964.499.686,00, kemudian pada tahun 2015 mencapai
Rp.62.149.642.464,00. Perkembangan defisit/surplus riil Kota Salatiga secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Adapun komposisi penutup defisit riil anggaran Kota Salatiga dalam kurun
waktu tahun 2012-2016 sebagian besar berasal dari SiLPA dengan
kecenderungan meningkat dari sebesar Rp.71.087.709.512,00 menjadi
Rp.336.630.382.000,00. Sebagian kecil lainnya berasal dari hasil penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp.3.386.255.556,00 pada
tahun 2012 meningkat menjadi Rp.16.872.995.339,00 pada tahun 2016.
Perkembangan komposisi penutup defisit riil anggaran secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 3.8.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 24
Tabel 3.7.
Perhitungan Defisit Riil Anggaran Kota Salatiga Tahun 2012-2016 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Pendapatan Daerah 562.323.845.006 603.204.201.915 727.619.868.812 750.581.558.962 879.784.189.262
Dikurangi realisasi:
2. Belanja Daerah 551.634.845.320 529.237.634.485 645.787.982.695 673.865.039.498 919.667.517.133
3. Pengeluaran Pembiayaan
Daerah
6.724.500.000 12.835.650.000 4.883.910.000 14.566.877.000 31.582.000.000
Surplus/Defisit riil 3.964.499.686 61.130.917.430 76.947.976.117 62.149.642.464 (71.465.327.871)
Sumber: BKD Kota Salatiga, 2016
Tabel 3.8. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2012-2016 (Rupiah)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya
71.087.709.512 100.208.590.148 197.164.319.013 247.308.613.346 336.630.382.196
2. Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0 0
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan
3.386.255.556 4.272.634.922 4.272.634.922 6.486.947.814 16.872.995.339
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman Daerah
0 0 0 0 0
6. Penerimaan Piutang
Daerah
0 0 0 0 0
Sumber: BKD Kota Salatiga, 2016
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 25
3.3. Kerangka Pendanaan
3.3.1. Proyeksi berdasarkan Data Masa Lalu
1. Proyeksi Pendapatan Daerah
Mendasarkan pada realisasi pendapatan daerah tahun 2012-2016,
pendapatan daerah Kota Salatiga diproyeksikan mengalami peningkatan
menjadi sebesar Rp.870.408.510.000,00 pada tahun 2017 dan menjadi
sebesar Rp.1.283.689.681.920,00 pada tahun 2022. Beberapa asumsi yang
mendasari peningkatan pendapatan daerah adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan ekonomi nasional meningkat sesuai dengan target dalam
RPJMN Tahun 2015-2019 berada pada angka diatas 5%.
b. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tumbuh pada angka diatas 5%.
c. PAD mengalami kenaikan sebagai akumulasi dari pendapatan pajak
daerah yang naik rata-rata 10,73%, hasil retribusi daerah naik rata-
rata 5%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan naik rata-
rata 5%, dan lain-lain PAD yang sah naik rata-rata 2,86%.
d. Dana perimbangan mengalami kenaikan sebagai akumulasi dari dana
bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sama dengan tahun 2017;
Dana Alokasi Umum (DAU) naik 8,91% per tahun; dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun.
e. Lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami kenaikan sebagai
akumulasi dari kenaikan dana bagi hasil pajak dari Provinsi
sebesar 6,57%, dan bantuan keuangan dari Provinsi yang mengalami
kenaikan sebesar 0,84%, hibah dana BOS dan dana penyesuaian dan
otonomi khusus.
Kebijakan pendapatan merupakan rencana lima tahunan dalam
rangka peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi
daerah dan dana perimbangan agar kapasitas fiskal daerah mampu
menopang upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
daerah. Kebijakan pendapatan tahun 2017-2022 difokuskan untuk
memberdayakan potensi pendapatan daerah dan mendorong peningkatan
dana perimbangan melalui :
a. Optimalisasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah
(ekstensifikasi dan intensifikasi).
b. Peningkatan pengelolaan, pemanfaatan dan pengawasan aset daerah
yang berdaya guna dan berhasil guna.
c. Peningkatan sistem pelayanan unit pelayanan teknis daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
d. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan
pendapatan daerah.
e. Peningkatan koordinasi dengan OPD penghasil.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 26
f. Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana untuk peningkatan
investasi dan sumber-sumber pendapatan.
g. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan perusahaan daerah.
h. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah.
i. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait dana
perimbangan.
j. Penyesuaian tarif pajak dan retribusi daerah melalui revisi perda-perda
yang berhubungan dengan pendapatan daerah.
Hasil proyeksi pendapatan daerah Kota Salatiga tahun 2017-2022
secara rinci ditampilkan pada tabel berikut.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 27
Tabel 3.9.
Proyeksi Pendapatan Daerah Kota SalatigaTahun 2017-2022 (Rupiah)
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PENDAPATAN 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920
1.1 PENDAPATAN ASLI
DAERAH
188.382.623.000 234.605.796.000 244.808.358.220 255.646.315.525 267.173.159.975 279.447.626.142
1.1.1 Pendapatan Pajak
Daerah
43.595.000.000 37.500.000.000 41.523.666.399 45.979.063.231 50.912.514.212 56.375.313.483
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9.277.463.000 10.500.000.000 11.025.000.000 11.576.250.000 12.155.062.500 12.762.815.625
1.1.3 Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
10.187.796.000 14.515.796.000 15.241.585.800 16.003.665.090 16.803.848.345 17.644.040.762
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
125.322.364.000 172.090.000.000 177.018.106.021 182.087.337.203 187.301.734.919 192.665.456.271
2.2 DANA PERIMBANGAN 616.698.721.000 627.364.797.000 681.983.066.548 741.619.480.852 806.736.331.539 877.838.618.738
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000
1.2.2 Dana Alokasi Umum 448.067.710.000 456.079.561.000 496.706.755.148 540.952.986.512 589.140.635.965 641.620.801.806
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 137.256.529.000 139.910.754.000 153.901.829.400 169.292.012.340 186.221.213.574 204.843.334.931
1.3 LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
65.327.166.000 106.017.880.800 110.652.646.700 115.582.101.049 120.825.518.017 126.403.437.041
1.3.1 Hibah Dana BOS 0 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800
1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
54.212.766.000 67.980.841.000 72.445.899.758 77.204.228.641 82.275.089.963 87.679.011.209
1.3.3 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus 0
0 0 0 0 0
1.3.3 Bantuan Keuangan
dari Propinsi
11.114.400.000 20.306.000.000 20.475.707.142 20.646.832.609 20.819.388.255 20.993.386.032
Sumber: Penghitungan Tim
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 28
2. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Bersifat Wajib dan
Mengikat Serta Prioritas Utama
Analisis proyeksi belanja dan pengeluaran yang bersifat wajib dan
mengikat serta prioritas utama dilakukan untuk memperoleh gambaran
kebutuhan belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah selama kurun waktu
lima tahun. Analisis dilakukan dengan proyeksi 5 tahun ke depan untuk
penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas
utama diproyeksikan meningkat dari Rp.415.434.418.000,00 pada
tahun 2017 menjadi Rp 563.061.557.243,00 pada tahun 2022, dengan
asumsi belanja pegawai dihitung dengan memperhitungkan accres
sebesar 6,27%, dengan asumsi tidak adanya kebijakan kenaikan gaji PNS
dari Pemerintah.
Perincian belanja dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kota Salatiga tercantum pada tabel berikut
ini.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 29
Tabel 3.10.
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Bersifat Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2017-2022
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
A Belanja Tidak Langsung
415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243
Belanja Pegawai 415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243
Belanja Bunga 0 0 0 0 0 0
Belanja Subsidi 0 0 0 0 0 0
Belanja bagi hasil
kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota/Pemerintah Desa
0 0 0 0 0 0
B Belanja langsung 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
Belanja Beasiswa
Pendidikan PNS 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
C Pengeluaran
Pembiayaan 0 0 0 0 0 0
Pembentukan Dana
Cadangan 0 0 0 0 0 0
Pembayaran Pokok
Utang 0 0 0 0 0 0
TOTAL (A+B+C) 415.474.418.000 441.522.156.009 469.203.087.190 498.619.612.757 529.880.554.477 563.101.557.243
Sumber: Penghitungan Tim.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 30
3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program
pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
Penghitungan kerangka pendanaan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaannya.
Tahapan penghitungan kerangka pendanaan didahului dengan penghitungan
kapasitas riil keuangan daerah, yuaitu total penerimaan daerah setelah
dikurangkan dengan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama.
Hasil penghitungan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk
mendanai pembangunan daerah tahun 2017-2022 tercantum pada tabel berikut
ini.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 31
Tabel 3.11.
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2017-2022
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Total Pendapatan
dan Penerimaan
Pembiayaan
1.135.858.351.825 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920
Pendapatan 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920
Penerimaan Pembiayaan
265.449.841.825 0 0 0 0 0
Dikurangi:
2 Belanja dan
Pengeluaran Pembiayaan
yang Wajib dan
Mengikat
serta Prioritas
Utama
415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243
Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan
720.423.933.825 526.506.317.791 568.280.984.278 614.268.284.669 664.894.455.054 720.628.124.677
Sumber: Penghitungan Tim.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 32
Pengalokasian belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan Kota Salatiga
menyesuaikan dengan pendapatan daerah. Belanja daerah diproyeksikan
meningkat dari sebesar Rp.890.348.819.000,00 pada tahun 2017 menjadi
Rp.1.273.689.681.920,00 pada tahun 2022. Kebijakan dalam pengalokasian
belanja daerah Kota Salatiga sebagai berikut.
1. Belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola yang proposional,
efisien, efektif dan berprinsip pada pro poor, pro growth, pro job, pro
environment dan pro public.
2. Belanja daerah dikelola secara tertib dan transparan berbasis akrual sesuai
dengan asas efisien, efektif, dan akuntabel.
3. Belanja tidak langsung diprioritaskan terlebih dahulu untuk belanja yang
wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan, antara lain belanja
pegawai. Sementara itu untuk belanja hibah, belanja sosial dan belanja
bantuan keuangan kepada Provinsi/dan kabupaten/kota dan pemerintah
desa, serta belanja tidak terduga diperhitungkan berdasarkan ketersediaan
dana dan kebutuhan belanja langsung.
4. Belanja pegawai dianggarkan sesuai regulasi yang berlaku, dan unjangan
pegawai diarahkan pada peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
5. Belanja hibah dan bantuan sosial dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah dan Peraturan Perubahannya.
6. Belanja langsung diarahkan terutama untuk mencapai visi dan misi Walikota
Salatiga tahun 2017-2022 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
pada urusan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai kewenangan
pemerintah kota yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, kemudian sisanya dialokasikan untuk
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelaksanaan fungsi penunjang
urusan pemerintahan.
7. Belanja daerah juga diarahkan untuk mendukung peningkatan nilai tambah
sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan kontribusi yang besar bagi
pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja sebagai upaya
perluasan lapangan kerja guna menurunkan angka kemiskinan dan
pengangguran.
8. Pengalokasian belanja langsung didasarkan pada anggaran berbasis kinerja
dengan tolok ukur kinerja yang jelas dan terukur sebagaimana tercantum
dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD).
Penerimaan pembiayaan daerah terutama berasal dari SiLPA tahun
anggaran sebelumnya. Penerimaan pembiayaan daerah didorong menurun dari
sebesar Rp.265.449.841.825,00 pada tahun 2017 menjadi nol rupiah. Asumsi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 33
pembiayaan yaitu SiLPA direncanakan semakin berkurang seiring dengan
peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Kebijakan berkaitan penerimaan pembiayaan daerah Kota Salatiga yaitu: dalam
menetapkan SiLPA tahun anggaran sebelumnya, disesuaikan dengan kapasitas
potensi riil yang ada, terutama hanya berasal dari sisa penghematan belanja.
Pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan meningkat dari sebesar
Rp.5.000.000.000,00 pada tahun 2017 menjadi Rp.10.000.000.000,00 pada
tahun 2022. Kebijakan berkaitan pengeluaran pembiayaan daerah Kota Salatiga
yaitu: penyertaan modal Pemerintah Daerah digunakan untuk menganggarkan
dana yang diinvestasikan/ disertakan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
untuk memperkuat struktur modal dan memperkuat share permodalan
khususnya BUMD yang kepemilikannya bersama oleh Pemerintah Kota Salatiga
dan Provinsi. Penyertaan modal Pemerintah Daerah yang dianggarkan dalam
APBD didasarkan pada Peraturan Daerah tentang penyertaan modal daerah.
Penggunaan keuangan daerah dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
Prioritas I untuk belanja wajib dan pengeluaran yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama; Prioritas II untuk belanja langsung untuk program unggulan
Kepala Daerah dan program prioritas diluar belanja langsung wajib dan mengikat
serta prioritas utama; dan Prioritas III yang merupakan belanja tidak langsung
dan pengeluaran pembiayaan diluar belanja tidak langsung wajib dan mengikat
serta prioritas utama. Secara rinci besaran Belanja pada Prioritas I, Prioritas II,
dan Prioritas III sebagaimana tercantum pada Tabel 3.12.
Adapun proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan Kota Salatiga
dalam kurun waktu lima tahun 2017-2022 dapat dilihat pada Tabel 3.13.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 34
Tabel 3.12.
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2017-2022 (Rupiah)
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
A Total Pendapatan dan Penerimaan
Pembiayaan
1.135.858.351.825 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920
1. Pendapatan 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.531 1.283.689.681.920
2. Penerimaan
Pembiayaan 265.449.841.825 0 0 0 0 0
B
Prioritas I (Belanja
dan Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat
serta Prioritas Utama)
415.474.418.000 441.522.156.009 469.203.087.190 498.619.612.757 529.880.554.477 563.101.557.243
1 Belanja Tidak
Langsung 415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243
2 Belanja Langsung 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
3 Pengeluaran Pembiayaan
0 0 0 0 0 0
Kapasitas riil kemampuan keuangan
(A-B)
720.383.933.825 526.466.317.791 568.240.984.278 614.228.284.669 664.854.455.054 720.588.124.677
C Prioritas II (Belanja
Langsung untuk
Program Unggulan
Kepala daerah dan Program Prioritas
diluar Belanja
Langsung Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama)
581.041.305.868 384.681.859.781 418.389.374.959 455.722.669.873 497.065.046.396 542.839.034.683
Belanja Langsung 581.041.305.868 384.681.859.781 418.389.374.959 455.722.669.873 497.065.046.396 542.839.034.683
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 35
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
D Prioritas III 139.342.627.957 131.784.458.010 139.851.609.319 148.505.614.796 157.789.408.658 167.749.089.994
a Belanja Tidak
Langsung 139.342.627.957 121.784.458.010 129.851.609.319 138.505.614.796 147.789.408.658 157.749.089.994
Belanja Pegawai diluar
belanja gaji dan
tunjangan
124.100.627.957 106.343.458.010 114.077.114.319 122.364.275.296 131.244.540.208 140.760.339.699
Belanja Hibah 6.623.800.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000
Belanja Bantuan Sosial 5.678.550.000 3.334.950.000 3.668.445.000 4.035.289.500 4.438.818.450 4.882.700.295
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Propinsi/ Kab/ Kota
616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000
Belanja Tidak Terduga 2.323.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
b Pengeluaran
Pembiayaan 0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah Daerah
0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
Pemberian Pinjaman Daerah
0 0 0 0 0 0
Surplus Anggaran
Riil/Berimbang 0 0 0 0 0 0
Sumber: Penghitungan Tim
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 36
Tabel 3.13.
Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2017-2022
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PENDAPATAN 870.408.510.000 967.988.473.800 1.037.444.071.468 1.112.847.897.426 1.194.735.009.533 1.283.689.681.919
1.1 PENDAPATAN ASLI
DAERAH
188.382.623.000 234.605.796.000 244.808.358.220 255.646.315.524 267.173.159.976 279.447.626.141
1.1.1 Pendapatan Pajak
Daerah
43.595.000.000 37.500.000.000 41.523.666.399 45.979.063.231 50.912.514.212 56.375.313.483
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9.277.463.000 10.500.000.000 11.025.000.000 11.576.250.000 12.155.062.500 12.762.815.625
1.1.3 Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
10.187.796.000 14.515.796.000 15.241.585.800 16.003.665.090 16.803.848.345 17.644.040.762
1.1.4 Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah
125.322.364.000 172.090.000.000 177.018.106.021 182.087.337.203 187.301.734.919 192.665.456.271
2.2 DANA PERIMBANGAN 616.698.721.000 627.364.797.000 681.983.066.548 741.619.480.852 806.736.331.539 877.838.618.737
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000 31.374.482.000
1.2.2 Dana Alokasi Umum 448.067.710.000 456.079.561.000 496.706.755.148 540.952.986.512 589.140.635.965 641.620.801.806
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 137.256.529.000 139.910.754.000 153.901.829.400 169.292.012.340 186.221.213.574 204.843.334.931
1.3 LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
65.327.166.000 106.017.880.800 110.652.646.700 115.582.101.050 120.825.518.018 126.403.437.041
1.3.1 Hibah Dana BOS 0 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800 17.731.039.800
1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak
dari Propinsi
54.212.766.000 67.980.841.000 72.445.899.758 77.204.228.641 82.275.089.963 87.679.011.209
1.3.3 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
0 0 0 0 0 0
1.3.3 Bantuan Keuangan dari
Propinsi
11.114.400.000 20.306.000.000 20.475.707.142 20.646.832.609 20.819.388.255 20.993.386.032
2 BELANJA 890.348.819.000 957.988.473.800 1.027.444.071.468 1.102.847.897.426 1.184.735.009.531 1.273.689.681.920
2.1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG
430.676.418.000 456.923.156.009 484.937.582.190 514.720.952.257 546.385.422.927 580.050.307.538
2.1.1 Belanja Pegawai 415.434.418.000 441.482.156.009 469.163.087.190 498.579.612.757 529.840.554.477 563.061.557.243
2.1.2 Belanja Bunga - - - - - -
2.1.3 Belanja Subsidi - - - - - -
2.1.4 Belanja Hibah 6.623.800.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000 10.489.400.000
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 37
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.678.550.000 3.334.950.000 3.668.445.000 4.035.289.500 4.438.818.450 4.882.700.295
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/
Kabupaten/ Kota dan
Pemerintah Desa
- - 0 0 0 0
2.1.7 Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
Provinsi /Kabupaten
/Kota dan
Pemerintahan Desa
616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000 616.650.000
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.323.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
2.2 BELANJA LANGSUNG 459.672.401.000 532.547.473.800 572.250.298.145 615.757.040.458 663.447.953.050 715.741.302.348
2.2.1 Belanja Pegawai 58.250.506.000 47.580.933.486 51.128.218.071 55.015.367.131 59.276.354.651 63.948.551.023
2.2.2 Belanja Barang dan
Jasa
215.684.890.000 208.478.887.653 224.021.540.774 241.053.331.721 259.723.119.669 280.194.645.363
2.2.3 Belanja Modal 185.737.005.000 276.487.652.661 297.100.539.300 319.688.341.606 344.448.478.730 371.598.105.962
SURPLUS/DEFISIT -19.940.309.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
3 PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DAERAH
265.449.841.000 0 0 0 0 0
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
265.449.841.825 0 0 0 0 0
3.1.2 Pencairan Dana
Cadangan
0 0 0 0 0 0
3.1.3 Penerimaan Pinjaman
Daerah
0 0 0 0 0 0
3.1.4 Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
0 0 0 0 0 0
3.2 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN DAERAH
0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal III - 38
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
3.2.2 Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
0 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
3.2.3 Pembayaran Pokok
Utang
0 0
3.2.4 Pemberian Pinjaman
Daerah-Dana bergulir
0 0 0 0 0 0
PEMBIAYAAN NETTO 0 -10.000.000.000 -10.000.000.000 -10.000.000.000 -10.000.000.000 -10.000.000.000
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
0 0 0 0 0 0
Sumber: Penghitungan Tim .
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 1
BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH
4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan di Kota Salatiga ditunjukkan dengan kondisi
permasalahan pada masing-masing urusan pembangunan. Sementara itu isu
strategis merupakan rumusan dari berbagai permasalahan yang perlu ditangani
melalui berbagai strategi dan kebijakan. Permasalahan berdasarkan hasil analisis
kinerja capaian pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya pada Bab II
selanjutnya disampaikan melalui uraian berikut.
4.1.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1. Urusan Pendidikan
a. Masih rendahnya APK PAUD (0-6 tahun) dengan kondisi tahun 2016
APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar 54,23%.
b. Masih terdapatnya anak putus sekolah pada layanan pendidikan
dasar, tahun 2016 terdapat 0,24 angka putus sekolah tingkat
SMP/MTs dan sebesar 0,01% tingkat SD/MI.
c. Belum optimalnya kualitas sarana dan prasaran belajar, antara lain
kondisi ruang kelas SD/MI dalam kondisi baik tahun 2016
sebesar 85,52%, PAUD sebesar 89,61% dan SMP sebesar 92,67%.
d. Masih kurangnya kualitas pelayanan pendidikan non fromal yang
ditunjukkan dengan kondisi lembaga pelatihan dan kursus yang
terakreditasi.
e. Masih kurangnya kualitas pelayanan pendidikan non fromal yang
ditunjukkan dengan kondisi lembaga pelatihan dan kursus yang
terakreditasi.
f. Belum optimalnya kualitas guru, pada tahun 2016 guru layak
mengajar TK/RA sebesar 70,09%, SD/MI sebesar 89,79% dan
SMP/MTs sebesar 92,14%.
2. Urusan Kesehatan
a. Belum optimalnya penyediaan layanan dasar kesehatan sesuai
standar, tahun 2016 puskesmas yang terakreditasi strata utama baru
sebesar 16,6%.
b. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular, pada tahun 2016 temuan
Kasus Baru TB (CNR) sebesar 95,54 per 100.000 penduduk, penemuan
pneumonia balita sebesar 47,67% dan masih ada beberapa penyakit
menular lainnya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 2
c. Masih ditemukannya kasus baru HIV/AIDs, tercatat pada tahun 2016
Angka penemuan kasus baru HIV AIDS sebanyak 18 kasus.
d. Belum optimalnya layanan terhadap kelompok lansia, hal ini
ditunjukkan dengan Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia tahun 2016
sebesar 70,47%.
e. Masih terdapatnya kasus balita gizi buruk, ditahun 2016 Prevalensi
balita gizi buruk tercatat sebesar 0,04% meningkat dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 0,03%.
f. Masih adanya kasus balita stunting dengan kondisi tahun 2016 kasus
stunting di Salatiga mencapai 20,10%.
g. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asi
ekslusif, tahun 2016 bayi baru lahir mendapat asi ekslusif baru
sebesar 59,39%.
h. Masih adanya rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan, pada
tahun 2016 rumah yang memenuhi syarat kesehatan baru
mencapai 86,08%.
i. Masih terdapatnya penduduk tidak mampu yang belum mendapat
JKN, tercatat cakupan kepesertaan JKN tercapai sebesar 77,88%.
j. Masih adanya kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, pada
tahun 2016 angka kematian ibu melahirkan sebesar 157,05
per 100.000 KLH dan angka kematian bayi sebesar 15,31
per 1.000 KLH.
k. Masih rendahnya industri rumah tangga memiliki sertifikasi produksi,
tercatat ditahun 2016 industri rumah tangga pangan yang telah
diterbitkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPPIRT)
tercapai sebesar 46%.
l. Belum optimalnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan,
capaian PHBS ditahun 2016 pada institusi kesahatan dengan kinerja
pada tahun 2016 sebesar 84%, tempat kerja sebesar 65% dan dan
tempat umum sehat sebesar 77%.
m. Belum optimalnya pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas,
ditahun sebesar 2016 tercatat sebesar 67%.
n. Belum optimalnya mutu pelayanan rujukan ditandai dengan belum
terpenuhinya sarana prasarana dan SDM yang sesuai dengan standar.
3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Masih terdapatnya jaringan irigasi dalam kondisi rusak, tahun 2016
masih terdapat 8% kondisi irigasi dalam kondisi rusak.
b. Masih terdapatnya drainase dalam kondisi buruk, terjadi pembuangan
aliran air tersumbat, ditahun 2016 tercatat sebesar 9,13% drainase
tidak dalam kondisi baik.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 3
c. Belum optimalnya pemeliharaan jalan dan jembatan, kondisi tersebut
dapat dilihat dari persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 87,85%.
4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
a. Masih belum optimalnya kualitas dan ketersediaan perumahan yang
ditnjukkan dengan kondisi ketersediaan rumah layak huni
sebesar 89,53% dan cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di
dukung PSU baru sebesar 50,00%.
b. Masih terdapatnya luasan kawasan kumuh perkotaan, ditahun 2016
tercatat ada 13,20% termasuk kategori kawasan kumuh.
c. Masih rendahnya ketersediaan air baku untuk pemenuhan sehari-hari,
tahun 2016 tercatat baru memenuhi sebesar 41,00%.
d. Belum optimalnya kondisi sanitasi masyarakat yang dapat dilihat dari
ketersediaan dan distribusi air minum aman ditahun 2016
tercapai 78,25%, sementara itu untuk pelayanan air limbah penduduk
yang terlayani sistem air limbah yang memadai sebesar 77,15%.
e. Ketersedian wilayah pemakaman saat ini belum menjangkau seluruh
penduduk Kota Salatiga.
5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat
a. Belum optimalnya ketersediaan SDM serta sarana dan prasarana
pemadam kebakaran, cakupan pelayanan bencana kebakaran baru
mencapai 39%.
b. Tingginya angka kriminalitas yang terjadi di Kota Salatiga, tahun 2016
tercatat mencapai 271 kasus.
c. Masih adanya penyalahgunaan Narkoba yang ditunjukkan
ditahun 2016 sebesar 2,5%.
d. Masih rendahnya penduduk yang mendapatkan pengetahuan wawasan
kebangsaan, ditahun 2016 hanya sebesar 0,0035%.
e. Terdeteksinya kasus radikalisme dimasyarakat, tahun 2016 ditemukan
sebanyak 2 kasus.
6. Urusan Sosial
a. Rendahnya pemberdayaan PMKS, tahun 2016 PMKS skala kota yang
menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya hanya
sebesar 3,4%.
b. Masih rendahnya pembinaan terhadap kelembagaan yang berkaitan
dengan PMKS, seperti pembinaan terhadap LK3 baru 10%.
c. Rendahnya bantuan terhadap PMKS, antara lain ditunjukkan dengan
jumlah penyandang masalah disabilitas yang telah memperoleh
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 4
bantuan/penanganan tercapai sebesar 23% dan PMKS skala kota yang
memperoleh pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 24%.
d. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pelayanan
rehabilitasi sosial.
e. Kurang optimalnya sistem layanan rujukan terpadu pelayanan
permasalahan sosial.
f. Kurangnya tenaga profesional atau terampil di bidang pelayanan sosial.
g. Belum optimalnya penanganan rehabilitasi sosial PMKS di luar panti
sesuai standar.
h. Belum optimalnya pemberian ijin pengumpulan uang dan barang yang
bersumber dari masyarakat.
4.1.2. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
1. Urusan Tenaga Kerja
a. Tingginya tingkat pengangguran terbuka, tercatat ditahun 2015
mencapai sebesar 6,43%.
b. Rendahnya besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi, ditahun 2016 hanya sebanyak 100 orang.
c. Masih rendahnya kelembagaan pelatihan kerja yang memliki ijin,
ditahun 2016 yang memiliki ijin tercatat sebesar 6%.
d. Rendahnya penempatan tenaga kerja, ditahun 2016 sebesar 34,8%
tenaga kerja yang mampu ditempatkan.
e. Belum memiliki instruktur sendiri sesuai syarat.
2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak
a. Masih rendahnya capaian KLA Kota Salatiga, tahun 2015 dan 2016
capaiannya baru sampai pada tahap pratama.
b. Masih adanya kasus kekerasan pada perempuan dan anak baik dalam
Rumah tangga maupun diluar RT, tercatat tahun 2016 kasus
kekerasan terhadap anak mencapai 20 kasus.
c. Belum terbentuknya kelembagan forum anak ditingkat kelurahan,
baru tercapai sebesar 4% sampai dengan tahun 2016.
d. Belum optimalnya pelaksanaan pengarus utamaan gender dalam
pembangunan yang ditunjukkan dengan kelembagaan PUG di daerah
yang aktif baru sebesar 7,4%.
e. Belum optimalnya sumbangan pendapatan perempuan dalam
keluarga, pada tahun 2015 hanya sekitar 41,34% saja.
f. Masih rendahnya ketersediaan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga)
yang sesuai standar, ditahun 2016 baru tersedia sebesar 0,06%.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 5
3. Urusan Pangan
a. Kurangnya lumbung pangan untuk penunjang cadangan pangan
daerah yang ditnjukkan dengan sampai tahun 2016 belum penguatan
cadangan pangan belum berjalan.
b. Belum optimalnya pengawasan pangan segar dan aman, ditahun 2016
baru tercapai sebesar 86,67%.
c. Belum optimalnya pengawasan distribusi pangan.
d. Belum optimalnya inovasi pangan lokal dalam rangka keanekaragaman
pangan.
e. Belum optimalnya pemanfaatan pekarangan dalam rangka
keanekaragaman pangan.
4. Urusan Pertanahan
Masih terjadinya sengketa lahan antara pemerintah dengan masyarakat
maupun pemerintah dengan pemerintah (instansi lain).
5. Urusan Lingkungan Hidup
a. Belum optimalnya pemantauan status mutu air, ditahun 2016 tercatat
baru mencapai sebesar 80%.
b. Belum optimalnya pengawasan terhadap perusahaan wajib
AMDAL/UKL-UPL, ditahun 2016 tercapai sebesar 75%.
c. Masih belum optimalnya penanganan dan pengelolaan sampah.
Kondisi tersebut ditunjukkan dengan sampah yang ditangani baru
sebesar 63%, pengangkutan sampah tercapai sebesar 63% dan upaya
pengurangan sampah baru tercapai sebesar 10%.
d. Masih rendahnya ketersediaan ruang terbuka hijau dibandingkan
dengan luas perkotaan, tahun 2016 luas RTHK perkotaan publik
sebesar 5,66% dan luas RTHK perkantoran privat sebesar 10,01%.
6. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. Masih terdapatnya penduduk wajib KTP yang belum memiliki KTP
elektronik, tercatat ditahun 2016 penduduk yang sudah memiliki KTP
sebesar 95%.
b. Masih terdapatnya penduduk dengan tidak memiliki akte kelahiran,
ditahun 2016 tercatat 8,00% penduduk tanpa akte kelahiran.
c. Masih rendahnya kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA).
d. Belum optimalnya cakupan pencatatan sipil khususnya Akta
Perkawinan (non muslim), tahun 2016 tercatat sebesar 90%.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 6
7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, pada
tahun 2016 keluarahan yang berpartisipasi dalam TMMD baru
mencapai 69,57%.
8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Masih terdapatnya angka kelahiran remaja perempuan, tercatat pada
tahun 2016 terdapat 1,87 angka kelahiran remaja (perempuan usia
15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun.
b. Belum optimlanya layanan pemakaian kontrasepsi bagi perempuan,
tercatat CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun 2016
sebesar 77,5%.
c. Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmetneed)
sebesar 8,83%.
d. Perkawinan usia di bawah 21 tahun masih tinggi, tercatat
ditahun 2016 sebesar 25%.
e. Masih rendahnya minat PUS untuk menggunakan MKJP dan
rendahnya minat KB Pria.
f. Belum optimalnya anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB,
tercatat ditahun 2016 cakupannya baru mencapai 86,49%.
g. Masih tingginya angka TFR sebesar 2,18 ditahun 2016.
9. Urusan Perhubungan
a. Masih belum optimalnya fasilitas dan perlengkapan jalan dalam
kondisi baik, tahun 2016 sebesar 95%.
b. Belum optimalnya penyediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu,
marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan,
tahun 2016 tercapai sebesar 89%.
c. Tingginya angka pelanggaran lalu lintas, tahun 2016 tercatat
sebanyak 286 kasus pelanggaran lalu lintas.
d. Belum tersedianya ATCS di kota Salatiga sebagai pengatur trafick light
jarak jauh.
10. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Masih lemahnya akses media informasi.
b. Belum optimalnya ketersediaan jaringan informasi.
c. Pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
tidak berkembang.
d. Belum optimalnya media informasi.
e. Masih lemahnya kapasitas SDM dan sarana prasarana lembaga yang
mengelola teknologi informasi.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 7
f. Belum optimalnya penyediaan data dan jaringan informasi yang
disediakan oleh instasi pemerintah Kota Salatiga.
g. Belum optimlanya implemenasi e-governmnent.
11. Urusan Koperasi dan UKM
a. Masih rendahnya koperasi usaha simpan pinjam yang memiliki ijn
usaha, pada tahun 2016 tercatat baru sebesar 21,23%.
b. Rendahnya status koperasi sehat, ditahun 2016 koperasi dengan
status sehat baru mencapai 5,66% sementara yang aktif mencapai
sebesar 66,00%.
c. Belum optimalnya pembinaan UKM, kondisi tersebut dapat dilihat dari
keterlibatan UKM yang mengikuti pameran promosi produk hanya
sebesar 0,82%.
d. Masih rendahnya pembinaan terhadap UKM, ditahun 2016 UKM yang
dibina baru terapai sebesar 39,56%.
e. Masih rendahnya UKM yang mampu mengakses permodalan,
ditahun 2016 UKM yang mengakses permodalan hanya
sebesar 60,00%.
12. Urusan Penanaman Modal
a. Belum optimalnya penyelenggaraan perijinan dan penanaman modal.
Tahun 2016, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan
bidang penanaman modal melalui PTSP tercapai sebesar 66,67%.
b. Belum optimalnya implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Tahun 2016,
implementasi SPIPISE tercapai sebesar 50%.
c. Belum optimalnya pelayanan perijinan dengan metode 1 pintu, karena
proses permohonan rekomendasi perijinan masih melalui dinas teknis.
13. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
a. Belum tersedianya data base kepemudaaan dan keolahragaan.
b. Belum optimalnya kegiatan kepemudaaan termasuk kepramukaan.
c. Masih minimnya prestasi olahraga, dipengaruhi oleh kurangnya
kompetensi pelatih, sarana prasarana olahraga.
d. Kurang optimalnya pembibitan olahraga di satuan pendidikan.
e. Belum optimalnya pengembangan olahraga unggulan dan olahraga
masyarakat.
f. Masih kurangnya pembinaan pramuka yang bersertifikat baik tingkat
dasar dan tingkat lanjutan.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 8
14. Urusan Statistik
Belum optimalnya pengisian data dan informasi pembangunan oleh OPD.
Tingkat keterisian data Sistem Informasi Pembangunan daerah dan Data
Pembangunan Kota Salatiga pada tahun 2015 belum terisi sepenuhnya.
15. Urusan Persandian
Belum optimalnya kemampuan SDM SANTEL dalam merumuskan dan
menyampaikan kepada pihak-pihak terkait agar tetap terjaga keamanan
informasinya.
16. Urusan Kebudayaan
a. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan
(gedung kesenian).
b. Masih belum optimalnya pengembangan budaya lokal,
penyelenggaraan kegiatan kebudayaan dalam satu tahun hanya 3 kali.
c. Belum optimalnya pengelolaan dan pelestarian cagar budaya, tercatat
sampai dengan tahun 2016 hanya 2 situs/benda yang dilestarikan.
d. Belum terbentuknya tim ahli cagar budaya daerah.
17. Urusan Perpustakaan
a. Belum optimalnya pelayanan perpustakaan ditandai dengan kurangnya
pustakawan, sarana prasarana, penggunaan TIK dan koleksi
perpustakaan yang masih kurang.
b. Belum berjalannya pengelolaan perpustakaan berbasis masyarakat.
c. Masih belum optimalnya pertumbuhan jumlah bahan bacaan masyarakat
dengan pertumbuhan jumlah perpustakaan, ditahun 2016 sebesar 1%.
18. Urusan Kearsipan
a. Belum optimalnya pelayanan kearsipan ditandai dengan ketersediaan
depo arsip yang belum sesuai standar, penggunaan TIK, sarana
prasarana dan kualitas SDM yang belum memadai. Sehingga masih
terdapat arsip statis yang belum di selamatkan sebesar 20%.
b. Belum adanya SDM arsiparis dan petugas kearsipan di lingkup OPD
yang ditunjukkan dengan belum adanya arsiparis yang telah
memperoleh sertifikasi kompetensi kearsipan.
c. Masih rendahnya masyarakat yang memanfaatkan arsip, tercatat
jumah masyarakat pengguna arsip statis sebanyak 50 orang.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 9
4.1.3. Urusan Pilihan
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
a. Menurunnya produksi ikan budidaya ditahun 2016 sbeesar 677,1 ton
dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 691,9 ton dan
tahun 2014 sebesar 861,31 ton.
b. Masih rendahnya kelompok pembudidaya ikan yang telah menerapkan
Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), tahun 2016 baru mencapai
sebesar 19,67%.
c. Menurunnya produksi benih ikan hasil pembenihan rakyat,
ditahun 2016 tercatat sebesar 8.315.000 lebih rendah dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 10.275.000 ekor dan tahun 2014
sebesar 11.438.000 ekor.
2. Urusan Pariwisata
a. Menurunnya kunjungan wisatawan yang masuk ke Salatiga tahun 2016
sebanyak 130.896 orang, dibandingkan dengan tahun 2015
sebayak 329.346 orang.
b. Belum optimalnya sumbangan pariwisata terhadap sektor PDRB,
tercatat ditahun 2016 sebesar 6%.
3. Urusan Pertanian
a. Terbatasnya luas lahan pertanian di Salatiga, ditunjukkan dengan
produksi tanaman pangan utama tingkat kenaikannya relaitif rendah,
seperti padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.
b. Belum optimalnya produktivitas tanaman holtikultura.
c. Menurunnya produksi tanaman perkebunan, ditahun 2016 kelapa
dalam dan cengkeh sebagai unggulan produksinya menurun.
d. Belum optimalnya pembinaan kelompok tani, sampai tahun 2016 belum
ada kelompok tani dengan status utama.
e. Menurunnya populasi komoditas peternakan utama seperti sapi,
kambing dan ayam.
4. Urusan Perdagangan
a. Belum optimalnya kawasan lokasi penataan pedagang kaki lima (PKL),
tahun 2016 baru sebesar 17%.
b. Belum representatifnya sarana dan prasarana perdagangan yang
ditunjukkan dengan persentase pasar yang memenuhi persyaratan baru
tercapai 50%.
c. Belum optimalnya pengawasan bahan berbahaya terutama pada
makanan.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 10
5. Urusan Perindustrian
a. Masih rendahnya pertumbuhan IKM di Kota Salatiga, ditunjukkan
dengan pertumbuhan ditahun 2016 sebesar 0,2%.
b. Rendahnya pembinaan terhadap IKM, tahun 2016 IKM yang
mendapatkan pembinaan hanya sebesar 1% dan mendapatkan bantuan
sebesar 0,8%.
c. Rendahnya industri yang memenuhi standar kelayakan industri,
tahun 2016 hanya sebesar 7%.
d. Rendahnya produk IKM yang terpromosikan, tahun 2016 baru 10%
produk yang dapat dipromosikan.
e. Masih rendahnya ketersediaan data IKM yang memiliki ijin P-IRT.
f. Masih rendahnya IKM makanan yang memiliki sertifikasi halal,
tahun 2016 hanya sebesar 4%.
6. Urusan Transmigrasi
Keterbatasan kuota transmigran dari pemerintah pusat yang diberikan
kepada Pemerintah Kota Salatiga sebanyak 5 KK.
4.1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
1. Perencanaan
a. Belum optimalnya kualitas perencanaan pembangunan.
b. Masih adanya ketidakselarasan antar dokumen perencanaan.
c. Kurangnya kompetensi SDM dalam bidang perencanaan, penganggaran
dan pengendalian pembangunan daerah.
d. Belum tersedianya data perencanaan yang akurat, valid dan aksesibel.
2. Penelitian dan Pengembangan
a. Belum optimalnya kualitas penelitian dan pengembangan dalam
menunjang perencanaan pembangunan.
b. Masih kurangnya inovasi daerah dalam meningkatkan kualitas layanan
kepada masyarakat.
c. Kurangnya kompetensi SDM dalam bidang penelitian dan
pengembangan daerah.
3. Keuangan
a. Belum optimalnya pendapatan asli daerah khususnya yang bersumber
dari pajak dan retribusi daerah.
b. Kurangnya penerapan standar pelayanan dan pemanfaatan teknologi
informasi dalam peningkatan kualitas pelayanan pemungutan pajak dan
retribusi daerah.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 11
c. Belum optimalnya implementasi manajemen pengelolaan keuangan dan
aset daerah berbasis acrual.
d. Belum optimalnya kemampuan SDM pengelola keuangan.
e. Belum optimlanya peningkatan kapasitas SDM keuangan yang ada di
perangkat daerah.
4. Kepegawaian
a. Belum optimalnya kualitas pelayanan manajemen kepegawaian dengan
kondisi tahun 2016 belum ada standar penilaian berupa survei
kepuasan masyarakat (SKM) dan nilai indeks kepuasan masyarakat.
b. Belum optimalnya kompetensi aparatur, dilihat dari masih rendahnya
aparatur yang mendapat peningkatan pendidikan formal tercatat
tahun 2016 hanya sebesar 1,45% dan peningkatan kapasitas aparatur
melalui diklat teknis dan fungsional tahun 2016 tercacat hanya
sebesar 10,06%.
c. Kurangnya ketersediaan aparatur dibandingkan dengan kebutuhannya,
tercatat tahun 2012-2016 sebanyak 644 PNS yang pensiun sementara
pengadaan di tahun 2013 sebanyak 145 formasi dan tahun 2104
sebanyak 57 formasi.
d. Belum optimalnya penegakan disiplin aparatur dengan kondisi
tahun 2016 belum ada peraturan atau landasan hukum dan SOP
tentang penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin.
e. Belum optimalnya pemetaan dan penataan aparatur dengan kondisi
tahun 2016 belum maksimal dalam penyusunan standar kompetensi
dan persentase PNS Struktural yang mengikuti kegiatan assesment
tahun 2016 tercatat 68,26%.
4.1.5. Fungsi Penunjang Lainnya
1. Pengawasan
a. Belum optimalnya SDM bidang pengawasan yang menguasai
teknik/teori pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja,
tahun 2016 SDM yang menguasai sebesar 90%.
b. Belum optimalnya peningkatan status level Inspektorat dan tingkat
maturiti SPIP.
2. Sekretariat DPRD
a. Belum seluruhnya anggota DPRD mendapatkan peningkatan kapasitas,
tahun 2016 baru mencapai 84%.
b. Belum optimalnya pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat DPRD
kepada DPRD.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 12
c. Belum optimalnya produk hukum yang mendapatkan pendampingan
tenaga ahli, tahun 2016 prosentase jumlah produk yang didampingi oleh
tenaga ahli DPRD sebesar 84%.
3. Sekretariat Daerah
a. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelimpahan kewenangan
pelayanan terpadu satu pintu dengan PATEN.
b. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kecamatan.
c. belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam mendukung
pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah.
d. belum optimalnya koordinasi kebijakan pengadaan barang jasa.
e. Belum optimalnya pemahaman terhadap regulasi pengadaan barang
dan jasa.
f. Belum terpenuhinya target serapan fisik dan keuangan OPD.
g. belum optimalnya pengadministrasian pengadaan barang dan jasa.
h. Belum optimalnya pengisian RUP oleh OPD.
i. Belum optimalnya perencanaan kegiatan Sekretariat Daerah.
j. Belum optimalnya pemanfaatan anggaran yang bersumber dari
bantuan keuangan Provinsi.
k. belum optimalnya koordinasi kebijakan pembentukan Perda.
l. belum optimalnya koordinasi penyusunan produk hukum daerah.
m. belum adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam perancangan
produk hukum daerah.
n. belum optimalnya monitoring evaluasi implementasi Perda dan
Perwali.
o. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelayanan bantuan hukum
bagi masyarakat tidak mampu.
p. belum optimalnya pelayanan administratif dan pengelolaan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum berbasis sistem elektronik.
q. belum efektifnya penyebarluasan informasi peraturan perundang–
undangan.
r. belum optimalnya koordinasi kebijakan dalam penyelenggaraan
kegiatan protokoler dan kehumasan.
s. Masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi dalam
penyelenggaraan kegiatan komunikasi dan informatika.
t. Belum terpenuhinya kebutuhan bandwith untuk penyebarluasan
informasi publik dan penggunaan aplikasi kehumasan.
u. Belum optimalnya kebijakan pengelolaan Lembaga Penyiaran Publik
Lokal.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 13
v. Belum optimalnya penyebarluasan informasi publik berupa media
tradisional.
w. Belum tercapainya target penilaian SAKIP yang tercatat pada
tahun 2016 sebesar 56,44%.
x. Belum optimalnya koordinasi kebijakan, monitoring dan evaluasi
penataan kelembagaan.
y. Belum optimalnya koordinasi kebijakan penyelenggaraan kegiatan
keagamaan skala kota.
z. Masih rendahnya koordinasi kebijakan dalam upaya penanggulangan
kemiskinan.
aa. Masih rendahnya koordinasi kebijakan di dalam pembinaan
keolahragaan dan kepemudaan.
bb. Belum optimalnya fungsi kelembagaan tim pembina Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah di tingkat kecamatan dan kota.
cc. Masih belum adanya kebijakan tentang muatan lokal di tingkat
pendidikan dasar.
dd. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengelolaan persuratan.
ee. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
kedinasan.
ff. Belum optimalnya target pemeliharaan barang milik daerah sesuai
RKPBMD.
gg. Belum optimalnya deviden dari BUMD dalam memberikan
sumbangan kepada PAD.
hh. Belum efektifnya pendataan pelaku usaha mikro kecil pada program
Sistem Informasi Kredit Program.
ii. Belum optimalnya asistensi DBHCHT kepada OPD pengelola
DBHCHT.
jj. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
kk. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.
ll. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan infrastruktur dan perhubungan.
mm. Belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan pengendalian inflasi daerah.
4. Kecamatan
a. Belum optimalnya pembinaan dalam mendorong RW berprestasi,
tahun 2016 rata-rata baru mencapai 54%.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 14
b. Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat yang ditunjukkan
dengan belum adanya penilaian atas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
c. Belum optimalnya implementasi perencanaan paska Musrenbang,
realisasi usulan hasil Musrenbang baru tercapai sebesar 40%.
4.2. Isu Strategis
Isu strategis menjadi dasar dalam menentukan kondisi yang harus
diselesaikan dimasa yang akan datang. Isu strategis diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan
peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah
kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak,
bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan
datang, oleh karena itu untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan
analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi
untuk dipilih menjadi isu strategis.
Isu strategis pembangunan di Kota Salatiga berdasarkan hasil analisis pada
berbagai permasalahan pembangunan dirumuskan sebagai berikut:
1. Masih Tingginya Angka Pengangguran dan Banyaknya Penduduk Miskin
Pengangguran terbuka meliputi penduduk yang sedang mencari
pekerjaan, penduduk yang sedang mempersiapkan suatu usaha, penduduk
yang merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, penduduk yang sudah
punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran menjadi
permasalahan strategis dalam pembangunan daerah karena berkaitan
dengan tingkat pendapatan penduduk dalam pemenuhan kebutuhan
hidupnya. Tingkat pengangguran terbuka Kota Salatiga pada tahun 2015
mencapai sebesar 6,43%, menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan
kondisi tahun 2014 sebesar 4,46%. Sementara itu penduduk miskin di Kota
Salatiga termasuk rendah, tahun 2016 sebesar 5,24%. Walaupun kecil
namun penanganannya sangat kompleks karena tidak hanya berkaitan
dengan pendapatan tetapi berhubungan dengan lainnya seperti pendidikan,
kesehatan, pangan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
dasar. Kemiskinan masih menjadi permasalahan disetiap daerah dalam
pembangunan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang
bersifat multi sektoral sehingga penanganannya memerlukan integrasi dari
seluruh pemangku kepentingan di Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 15
2. Masih Belum Optimalnya Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan
Pembangunan pendidikan di Kota Salatiga menunjukkan kondisi
yang sangat baik, hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata
lama sekolah dalam lima tahun terakhir (2011-2015). Rata-rata lama
sekolah di Kota Salatiga pada tahun 2011 adalah sebesar 8,97 tahun,
meningkat menjadi menjadi 9,81 tahun di tahun 2015. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan penduduk di Kota Salatiga ada
pada tingkatan SMP kelas 2 dan sebagian sudah ada di SMA. Walaupun dari
sisi rata-rata lama sekolah sudah semakin membaik, di Kota Salatiga masih
terdapat anak yang termasuk pada kondisi putus sekolah, tahun 2016 anak
putus sekolah tingkatan SD/MI mencapai sebesar 0,01% dan anak putus
sekolah SMP/MTs mencapai sebesar 0,21%. Dilihat dari sarana dan
prasarana, ruang belajar beserta isinya SD/SMP sesuai standar tahun 2016
sebesar 50% dengan rasio guru/murid per kelas rata-rata sebesar 0,072%.
Sedangkan untuk rasio guru per murid sebesar 0,075%. Pada pendidikan
non formal, penduduk usia > 15 tahun melek huruf di Kota Salatiga pada
tahun 2016 sebesar 99,03%, mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan kondisi tahun 2013 yang sudah mencapai 99,96% dan tahun 2014
mencapai sebesar 99,98%. Selain itu pelayanan pendidikan non fromal
masih dirasa belum optimal terutama dalam pemberdayaan PKBM,
kerjasama dengan LPK, PAUD, TBM dan imlepemntasi juga kegiatan vokasi
dan KBU.
Pembangunan pada urusan kesehatan dapat dilihat dari kondisi
pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat dilihat secara makro,
yaitu meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya kematian ibu,
kematian bayi, balita dan gizi buruk. Di Kota Salatiga, usia harapan hidup
pada tahun 2015 mencapai 76,83%, meningkat dibandingkan dengan
kondisi tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan masih menjadi tantangan
bagi Pemerintah Kota Salatiga berkaitan dengan angka kesakitan dan
kematian. Pada angka kematian menunjukkan kondisi angka kematian bayi
sebesar 11,5 per 1000 KH ditahun 2016 dan angka kematian ibu
melahirkan sebesar 157,05 per 100.000 KH. Selain itu masih terdapat balita
dengan kondisi gizi buruk, tercatat pada tahun 2016 balita gizi buruk
mencapai 0,04%, meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015
sebesar 0,03%.
3. Belum Optimalnya Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis
Kerakyatan serta Masih Tingginya Angka Kesenjangan Pendapatan
Penduduk
Pembinaan dan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan masih
menjadi isu strategis dalam pembangunan ke depan di Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 16
Perkembangan UMKM di Kota Salatiga tidak banyak berkembang, hal ini
dapat dilihat dari kondisi capaian setiap tahunnya yang relatif stagnan.
Sementara itu UMKM yang mendapatkan pembinaan relatif kecil baru
sebesar 39,9%. Dibidang perkoperasian, saat ini status koperasi dalam
kondisi aktif tahun 2015 sebesar 66,00%, sementara yang sehat hanya
mencapai sebesar 5,66%. Hal ini ditengarai salah satunya adalah banyak
koperasi yang kondisinya belum terpantau secara lebih mendalam dan
belum adanya piranti hukum untuk menyeleksi pendirian koperasi di Kota
Salatiga. Dibidang perijinan, kinerjanya masih belum optimal, ini dapat
dilihat dari penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang
penanaman modal melalui PTSP tercapai sebesar 66,67% ditahun 2016.
Selain itu penerapan teknologi informasi Sistem Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) baru sebesar 50%. Masih
perlu perbaikan terutama dalam pelayanan perijinan dengan metode satu
pintu dan pelayanan perijinan dengan sistem aplikasi.
Di bidang perdagangan, penataan pedagang kaki lima masih belum
optimal baik dari penempatan maupun dari pembinaan terhadap pedagang
kaki lima itu sendiri. Sarana dan prasarana perdagangan itu sendiri masih
dinilai belum representatif dalam mendukung kegiatan usaha. Sementara
itu dilihat dari pengembangan industri juga belum optimal. Kendala yang
dihadapi saat ini antara lain masih kurangnya sarana dan prasarana IKM
dalam menunjang produksi. Tingkat pertumbuhan rata-rata hanya
mencapai 5% per tahun. Klaster industri yang sudah ditetapkan juga masih
belum berkembang. Selain itu masih banyaknya industri yang belum
berbadan hukum yang tidak dapat mengintervensi bantuan.
Tingkat ketimpangan pendapatan Kota Salatiga setiap tahunnya
cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar 0,34 dan pada
tahun 2015 menjadi sebesar 0,38. Capaian Indeks Gini Kota Salatiga berada
pada kategori sedang dengan capaian berkisar diantara 0,3 hingga 0,4.
Posisi relatif Indeks Gini Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 0,38 sama
dengan rata-rata Jawa Tengah (0,38) dan dibawah rata-rata Nasional (0,41).
Dibandingkan dengan Kota Lain di Jawa Tengah pada tahun 2015 Indeks
Gini Kota Salatiga berada pada posisi tertinggi.
4. Belum Optimalnya Upaya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan
Belum Optimalnya Penanganan Terhadap Penyandang Permasalahan
Kesejahteraan Sosial
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih menjadi kendala
di Kota Salatiga. Peran masyarakat dari waktu ke waktu menunjukkan
penurunan, masyarakat lebih mengandalkan peran besar pemerintah dalam
pembangunan di wilayahnya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 17
Tantangan dalam penanganan PMKS karena besarnya jenis PMKS
yaitu mencapai 26 karakteristik PMKS. Jenis PMKS paling tinggi di Kota
Salatiga adalah kelompok fakir miskin. Penanganan PMKS bergantung pada
ketersediaan data mengenai PMKS itu sendiri. Permasalahan yang dihadapi
saat ini adalah ketersediaan data mengenai jumlah dan karakteristik PMKS
yang ada di Kota Salatiga. Validitas data PMKS masih belum memenuhi
harapan dilihat dari kondisinya sehingga dalam penanganannya menjadi
tidak optimal. Penanganan PMKS tidak hanya bergantung pada pemerintah
saja, namun perlu ada keterlibatan dari masyarakat sehingga mampu
memperluas sasaran peningkatan kualitas hidup PMKS. Peran masyarakat
terutama pemberdayaan lembaga swasta dalam penanganan PMKS masih
termasuk kurang. Dilihat dari sarana prasarana, dilihat dari kondisi yang
ada saat ini masih belum memadai terutama dalam penyediaan rumah
singgah dan pengelolaan panti. Selain itu, dalam penanganan PMKS di Kota
Salatiga masih terbatas pada bantuan, untuk kegiatan selanjutnya yang
bersifat pengembangan masih relatif minim.
5. Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang
Baik dan Implementasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi
tantangan bagi Pemerintah Kota Salatiga. Masih terdapatnya Perangkat
Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum
mendasarkan pada standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan.
Ketersediaan data dan informasi pembangunan belum sepenuhnya dapat
dipubilkasikan dan dapat diakses oleh masyarakat. Penilaian terhadap
akuntasibiltas kinerja pemerintahan saat ini sebesar 56,95 atau setara
dengan nilai CC.
Di era pengetahuan dewasa ini, peningkatan daya saing dan kohesi
sosial merupakan tumpuan bagi pewujudan kesejahteraan rakyat
(kemakmuran) yang semakin tinggi dan semakin adil. Kecenderungan
perkembangan juga meningkatkan pemahaman bahwa daya saing tak
sekedar dipengaruhi oleh sumber daya alam setempat, melainkan faktor-
faktor “upaya/buatan” (fikir dan ikhtiar), terutama pengetahuan yang
dikembangkan, dimanfaatkan dan disebarluaskan yang mendorong
berkembangnya inovasi dan difusinya secara terus-menerus. Karena itu,
daya saing semakin ditentukan oleh sistem inovasi dalam upaya
mengembangkan potensi spesifiknya.
Sistem inovasi daerah/SID (regional innovation system/RIS)
merupakan salah satu di antara agenda penting dari berbagai negara
dewasa ini. Karena hal ini sangat erat kaitannya dengan terjadinya
pembaharuan atau kecenderungan pergeseran pandangan yang kuat dalam
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 18
sistem inovasi belakangan. Tekanan yang kuat terjadi pada dimensi yang
sebenarnya saling terkait, yaitu interaksi antar aktor (lembaga), proses
pembelajaran, dan dimensi spasial-lokasional (daerah). Sebagai suatu
bentuk cara pandang/pendekatan sistem tentang inovasi, sistem inovasi
daerah yang dimaksud disini pada dasarnya adalah suatu kesatuan dari
sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan interaksi dan proses produktif
yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan
difusinya termasuk teknologi dan praktek baik/terbaik serta proses
pembelajarannya di daerah.
6. Belum Optimalnya Pemenuhan Pelayanan Infrastruktur
Isu strategis dibidang infrastruktur wilayah dilihat dari penyediaan
sarana dan prasarana umum dan pelayanan dasar bagi masyarakat.
Dibidang sarana dan prasaran umum, permasalahan yang dihadapi yaitu
masih terdapatnya saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
Persentase Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak
tersumbat pada tahun 2016 baru mencapai 90,87% dari total panjang
drainase sebesar 201,956 meter. Saluran drainase tersumbat oleh sampah
karena masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.
Penggunaan ruang milik jalan (rumija) belum berdasarkan fungsinya, ada
yang digunakan untuk berjualan termasuk pemasangan reklame. Dibidang
pertanian, saluran irigasi banyak mengalami kerusakan dan masih ada
masyarakat yang membuat bangunan di atas lahan irigasi. Saat ini Rasio
jaringan irigasi baru mencapai 67 m/ha dengan total panjang saluran irigasi
mencapai 38.533 meter. Persentase Kondisi irigasi kondisinya saat ini
mencapai 90,87%. Panjang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah
Kota salatiga saat ini dalam kondisi baik mencapai 109,820 km, kondisi
sedang sebesar 169,280 km dan rusak sebesar 58,360 km
Dalam pemenuhan sarana dan prasaran dasar, di Kota Salatiga
masih terdapat 4 kelurahan masih kategori rawan air bersih yaitu
Kelurahan: Randuacir, Kumpulrejo, Blotongan dan Noborejo. Sanitasi masih
menjadi permasalahan, terutama dipermukiman padat yang belum memilki
sanitasi tidak layak dan masih terdapatnya luasan kawasan kumuh
perkotaan yang belum terselesaikan. Selain itu masih terdapatnya rumah
tidak layak huni yang belum tertangani dan ketersedian wilayah
pemakaman saat ini belum menjangkau seluruh penduduk Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IV - 19
7. Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan serta Belum Optimalnya
Penegakaan Hukum Pelanggaran Tata Ruang.
Isu strategis pengendalian pencemaran lingkungan dapat dilihat dari
kondisi saat ini menunjukkan terjadinya alih fungsi lahan terutama
dibidang pertanian. Potensi pencemaran lingkungan juga masih menjadi
kendala, hal ini dikarenakan masih belum optimalnya tingkat kepatuhan
perusahaan terhadap pengendalian pencemaran dan masih kurangnya
pengawasan terhadap perusahaan wajib AMDAL/UKL-UPL.
Pengelolaan sampah juga masih belum optimal. Dilihat dari
ketersediaan jumlah TPS sebanyak 30 unit jika dibandingkan wilayah
pemukiman belum terpenuhi sesuai kebutuhan. Ketersediaan sarana dan
prasarana pengangkutan sampah juga masih kurang, serta pengelolaan
persampahan di TPA belum optimal. Dalam penanganan sampah di TPA
masih memerlukan peningkatan kapasitas dan kualitas TPA dengan Sistem
Sanitary Landfill dan peningkatan fungsi TPA menjadi TPA Edukasi,
Rekreasi dan Inovasi atau TPAS ERINS yang berkelanjutan. Sementara itu
ketersediaan RTH masih rendah yang baru tersedia sebesar 12,11%.
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perluasan permukiman serta
lokasi berusaha menyebabkan banyak lahan di Kota Salatiga yang berubah
peruntukannya. Permasalahan yang terjadi adalah beberapa pihak ada
kecenderungan melakukan pelanggaran terhadap peraturan daerah tentang
tata ruang. Terjadinya pelanggaran tata ruang di Kota Salatiga lebih
disebabkan oleh beberapa persoalan, antara lain pertama adalah penggunan
lahan, sudah bukan rahasia lagi bahwa pada sektor penggunaan lahan
adalah sektor pelanggaran yang paling banyak terjadi di Indonesia, kedua
kualitas ruang karena ekslusivitas permukiman dan ketiga kesenjangan
pembangunan antar wilayah.
8. Belum Optimalnya Pengelolaan, Pelestarian Cagar Budaya dan Kesenian
Daerah
Belum optimalnya pengelolaan, pelestarian cagar budaya dan
kesenian daerah di Kota Salatiga ditunjukkan dengan masih rendahnya
ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan (gedung kesenian). Dari sisi
sumberdaya manusia, jumlah dan kualitas SDM pengelola kebudayaan
masih terbatas. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
budaya lokal masih rendah. Dari sisi pengelolaan dan pelestarian cagar
budaya di Kota Salatiga masih belum banyak perhatian. Banyak cagar
budaya yang belum dikelola dengan baik, selain itu sumberdaya manusia
yang memiliki keahlian dalam pengelolaan dan pelestarian cagar budaya
juga masih rendah.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah
atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)
berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan
kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi
Walikota dan Wakil Walikota Kota Salatiga merupakan hasil proses politik
terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh
masyarakat, yang dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah untuk lima tahun yang akan datang. Visi
pembangunan jangka menengah Kota Salatiga tahun 2017-2022 adalah :
“Salatiga HATI BERIMAN yang SMART”
Berdasarkan pernyataan visi di atas, maka terdapat makna yang terkandung
dalam visi tersebut berdasarkan masing-masng frase. Visi Kota Salatiga memiliki
dua frase, yaitu kata HATI BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN
merupakan singkatan dari kata SEHAT, TERTIB, BERSIH, INDAH dan AMAN.
Sementara itu kata SMART merupakan singkatan dari SEJAHTERA, MANDIRI dan
BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam
kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1.
Penjelasan Makna Visi Salatiga HATI BERIMAN yang SMART
Unsur Visi Penjelasan
Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ mengandung arti “Sejiwa dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap
penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut
Agama dan Kepercayaan masing-masing”
“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna
“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/ masyarakat Salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan
Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
menurut Agama dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu, masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur materiil spiritual” (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)
Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, yang
dicapai melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan
pembangunan berwawasan lingkungan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 2
Unsur Visi Penjelasan
Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta
berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan
potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan
makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan
keselarasan pembangunan, toleransi dan hubungan antar pemangku kepentingan
Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai
pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih,
profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi
supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia
Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi
masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN
dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri dan dalam RPJMD Jawa
Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari.
Jika disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2. Persandingan Visi Kota Salatiga
dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga
RPJPN
2005–2025
RPJMN
2015-2019
RPJPD
2005–2025
RPJMD
2013-2018
RPJPD
2005–2025
RPJMD 2017-
2022
INDONESIA
YANG MANDIRI,
MAJU, ADIL
DAN MAKMUR
INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG
ROYONG
JAWA
TENGAH YANG
MANDIRI,
MAJU, SEJAHTERA,
DAN LESTARI
MENUJU
JAWA TENGAH
SEJAHTERA
DAN BERDIKARI,
(Mboten
Korupsi, Mboten
Ngapusi)
SALATIGA
YANG MAJU, DEMOKRATIS
DAN NYAMAN
Salatiga HATI
BERIMAN yang SMART
(Sejahtera,
Mandiri dan Bermartabat)
5.2. Misi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan
visi. Rumusan misi menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah
kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh guna
mencapai visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022.
Untuk mencapai visi “Salatiga Hari Beriman yang Smart” ditetapkan
9 (sembilan) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 3
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga
berencana.
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang
berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota.
6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro.
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan
memperluas akses lapangan pekerjaan.
8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.
9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Keterkaitan antara unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
ke dalam masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3.
Keterkaitan Unsur Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 pada masing-masing Misi
No Unsur Visi Salatiga
HATI BERIMAN yang
SMART
Misi RPJMD Kota Salatiga 2017-2022
A. Frase Sehat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
B. Frase Tertib dan Aman
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
C. Frase Bersih dan
Indah
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan
infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota
D. Frase Mandiri 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan
Mikro
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah
dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
E. Frase Sejahtera 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
F.
Frase Bermartabat 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang
baik (good governance)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 4
Jika dikaitkan dengan misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025, maka
misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.
sebagai berikut:
Tabel 5.4. Keselarasan Antara Misi RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025
dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
No Misi RPJPD Kota Salatiga
Tahun 2005-2025
Misi RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022
1 Misi 1 : Mewujudkan SDM yang
berkualitas melalui peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu mengadaptasi perkembangan global
dengan tetap berlandaskan pada
norma dan nilai-nilai luhur masyarakat
Misi 1: Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
2 Misi 2 : Mewujudkan peningkatan perekonomian daerah berbasis
pada potensi lokal yang berorientasi pada ekonomi
kerakyatan
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
3 Misi 3 : Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan yang baik diarahkan pada aparatur yang semakin
berkualitas, profesional, bersih dan
bermartabat, serta semakin meningkatnya peran dan fungsi
pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
didukung oleh infrastruktur dan teknologi maju
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
4 Misi 4 : Mewujudkan demokrasi
yang berdasarkan hukum, bermartabat, bertanggungjawab
dan berkeadilan
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
5 Misi 5 : Mewujudkan penataan
pembangunan yang berwawasan lingkungan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan
6 Misi 6 : Mewujudkan fasilitas dan
utilitas Kota Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 5
Sementara itu keterkaitan antara misi RPJMD Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 digambarkan
melalui bagan berikut :
Visi RPJMD Jateng Tahun 2013-
2018 “Menuju Jawa Tengah
Sejahtera Dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi””
Visi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 : “Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Misi 1 : Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,
Berdaulat di Bidang Politik,
Berdikari di Bidang Ekonomi dan
Berkepribadian di Bidang
Kebudayaan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai
budaya.
Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan
Pengangguran
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
Misi 3 : Mewujudkan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,
Jujur dan Transparan, “Mboten
Korupsi, Mboten Ngapusi”
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan
Sosial Masyarakat untuk
Meningkatkan Persatuan dan
Kesatuan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan
lingkungan
Misi 5 : Memperkuat Partisipasi
Masyarakat dalam Pengambilan
Keputusan dan Proses
Pembangunan yang Menyangkut
Hajat Hidup Orang Banyak
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
Misi 6 : Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik untuk Memenuhi
Kebutuhan Dasar Masyarakat
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan
Jawa Tengah yang Berkelanjutan
dan Ramah Lingkungan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Gambar 5.1.
Skema Keterkaitan Misi RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013–2018
dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 6
Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 jika dikaitkan dengan misi
pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Visi RPJMN Tahun 2015-2019 :
”Terwujudnya Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”
Visi RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 : “Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Misi 1 : Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
Misi 2 : Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum
Misi 2 : Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
Misi 3 : Mewujudkan politik luar
negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim
Misi 3 : Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera
Misi 4 : Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan
lingkungan
Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang
berdaya saing
Misi 5 : Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
Misi 6 : Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses
lapangan pekerjaan
Misi 8 : Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
Misi 9 : Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Gambar 5.2.
Skema keterkaitan Misi RPJMN Tahun 2015–2019 dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017–2022
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 7
Tabel 5.5.
Keselarasan Antara Nawa Cita Nasional dengan Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Nawa Cita Misi RPJMD Salatiga 2017-2022
Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara
Misi 3 : Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan kondusifitas wilayah
Membuat pemerintah tidak absen dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif dan demokratis
Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang
berwawasan lingkungan
Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
Misi 3 : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program
Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan
Indonesia Sejahtera.
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan keluarga
berencana
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial,
kesetaraan gender dan perlindungan anak
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha
Menengah, Kecil dan Mikro
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
Melakukan revolusi karakter bangsa melalui
kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan
memperluas akses lapangan pekerjaan
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, mewujudkan SDM yang handal
dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinekaan
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu
strategis yang dihadapi untuk periode tahun 2017-2022. Tujuan yang ditetapkan
berdasarkan misi pembangunan lima tahun ke depan Kota Salatiga adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi
seluruh masyarakat.
2. Meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya serta melestarikan
warisan budaya Kota Salatiga.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 8
3. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga.
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian pertumbuhan
penduduk.
5. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman
guna menunjang efektifitas pembangunan.
6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam mendukung
pertumbuhan wilayah secara merata.
7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan dan
saluran pembuangan limbah.
8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan.
9. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi, lingkungan
perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi masyarakat dalam
rangka peningkatan kualitas hidup.
10. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.
11. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada peningkatan
kerja sama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam memperluas
kesempatan kerja di Kota Salatiga.
12. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani
masalah kesejahteraan sosial.
13. Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pencapaian
kesetaraan dan keadilan gender.
14. Meningkatkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam
menunjang kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
Sementara itu yang dimaksud dengan sasaran adalah kondisi yang
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang ingin dicapai mendasarkan pada
tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan non
formal bagi masyarakat.
2. Meningkatnya aktivitas seni gelar karya budaya dan kelestarian warisan
budaya.
3. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.
4. Meningkatnya angka keselamatan ibu dan anak.
5. Menurunnya penyakit menular dan tidak menular.
6. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
7. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat
dan wilayah yang kondusif.
8. Meningkatnya kualitas sarana prasarana jalan dan jembatan yang memadai
untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 9
9. Meningkatnya kualitas penataaan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
10. Meningkatnya kuantitas dan fungsi sarana prasarana drainase dan pengairan
serta pembuangan air limbah.
11. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
12. Tersedianya dan optimalisasi sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan
ramah lingkungan.
13. Meningkatnya pemerataan sarana prasarana permukiman, sanitasi dan air
bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
14. Meningkatnya kuantitas dan daya saing UMKM, koperasi dan industri.
15. Meningkatnya kinerja perdagangan.
16. Meningkatnya kunjungan wisata pada berbagai destinasi unggulan.
17. Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan
masyarakat.
18. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
19. Meningkatnya realisasi investasi.
20. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja daerah.
21. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS.
22. Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.
23. Meningkatnya cakupan hak-hak anak, kesetaraan dan keberdayaan
perempuan.
24. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik pada unit-unit
pelayanan publik.
25. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan penerapan teknologi
informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
26. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumber daya Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran berdasarkan
masing-masing misi pada RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 disajikan pada
tabel berikut :
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 10
Tabel 5.6.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Misi Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran Idnikator Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan
pendidikan,
mewujudkan SDM yang handal dan
menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya
Meningkatkan
penyelenggaraan
pendidikan yang
berkualitas dan merata bagi
seluruh
masyarakat
Rata-rata
Lama Sekolah
Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95
Harapan Lama
Sekolah
Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99
Meningkatnya
Akses dan
kualitas pendidikan dasar
dan pendidikan
non formal bagi masyarakat
Angka
Partisiapsi
Sekolah PAUD
% 48 52 56 60 64 68 72 72
Angka Partisiapsi
Sekolah SD/MI
% 89,5 90 92 94 96 98 100 100
Angka
Partisiapsi
Sekolah SMP/MTs
% 85,4 87 89 91 93 95 97 97
Meningkatkan apresiasi pada
seni dan karya
budaya serta melestarikan
warisan budaya
Kota Salatiga
Cakupan seni dan Cagar
budaya yang
dilestarikan
Meningkatnya aktivitas seni
gelar karya
budaya dan kelestarian
warisan budaya
% 34,5 38 42 46 50 54 58 58
Persentase
kelompok seni dan komunitas
budaya yang
dibina
% 39,5 44 48 52 56 60 64 64
Persentase
Cagar Budaya yang
dilestarikan
% 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Meningkatkan
prestasi pemuda dan olahraga
Peringkat
dalam Porda
Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5
Meningkatnya
prestasi pemuda
dan olahraga
Persentase
pemuda
berwirausaha
% 3 3 4 4 5 5 6 6
Persentase atlet
berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 11
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2. Meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan
keluarga berencana
Meningkatkan
derajat
kesehatan masyarakat dan
pengendalian
pertumbuhan penduduk
Angka Usia
Harapan Hidup
Tahun 76,87 76,90 76,92 76,95 76,97 77,00 77,02 77,02
Meningkatnya angka
keselamatan ibu
dan anak
Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
157,00 157,00
157,00
157,00
117,00
117,00
117,00
117,00
Angka
Kematian Bayi
/1000
KH
15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75
Prevalensi
balita Gizi
Buruk
%
0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
Menurunnya
penyakit menular dan tidak
menular
Sucses Rate TB
Kota Salatiga
% 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 85,00
Prevalensi Hipertensi
Penduduk Usia
diatas 18
tahun
% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25
Laju Pertumbuhan
penduduk
% 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32
Terkendalinya
pertumbuhan penduduk
TFR (Total
Fertility Rate)
% 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40
3. Meningkatkan ketentraman,
ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Menciptakan tatanan
kehidupan
masyarakat yang tentram,
tertib dan aman
guna menunjang efektifitas
pembangunan
Indeks/ Angka kriminalitas
Indeks 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06
Meningkatnya
ketenteraman, ketertiban umum,
perlindungan
masyarakat serta wilayah yang
kondusif
Cakupan
Penegakan Peraturan
Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba
/
10.000 penddk
2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 12
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
4. Meningkatkan
kualitas penataan
ruang dan infrastruktur
perkotaan yang
berwawasan lingkungan
Meningkatkan
kualitas
penataan ruang dan
infrastruktur
dalam mendukung
pertumbuhan
wilayah secara
merata
Persentase
kawasan wajah
kota yang tertata dengan
baik (%)
% 45 50 55 60 65 70 75 75
Meningkatnya kualitas sarana
prasarana jalan
dan jembatan yang memadai
untuk
kenyamanan dan kelancaran
transportasi
Persentase jalan dalam
kondisi baik
% 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75
Meningkatnya
kualitas
penataaan ruang dan pengendalian
pemanfaatan
ruang
Tingkat
ketaatan
terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah
(RTRW)
% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00
Meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana
drainase,
pengairan dan saluran
pembuangan
limbah
Persentase
wilayah dengan infrastruktur
kondisi baik
% 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00
Meningkatnya
kuantitas dan
fungsi sarana prasarana
darinase dan
pengairan serta pembuanga air
limbah
Persentase
jaringan
drainse dalam kondisi baik
% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100,00
Persentase
jaringan irigasi
kondisi baik
% 92
93 95 97 99 100 100 100
Meningkatkan
kualitas
lingkungan hidup dalam
mendukung
pembangunan berkelanjutan
Indeks
Kualitas
Lingkungan Hidup
Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66
Meningkatnya
kualitas
lingkungan hidup
Indeks
pencemaran
air
Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47.67 47.87 47.87
Indeks
pencemaran udara
Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 13
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Indeks tutupan
lahan
Nilai 59,38 59,38 59,39 59,39 59,4 59,4 59,41 59,41
Penyediaan dan
optimalisasi
sarana trasnportasi
massal yang
berkualitas dan ramah lingkungan
Persentase
kendaraan
angkutan umum yang
memenuhi
persyaratan teknis dan laik
jalan
% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00
5. Meningkatkan
kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Mewujudkan
peningkatan
kualitas pelayanan air
bersih, sanitasi,
lingkungan perumahan dan
permukiman
perkotaan yang merata bagi
masyarakat
dalam rangka
peningkatan kualitas hidup
Persentase
luasan
kawasan kumuh
perkotaan
% 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99
Meningkatnya
pemerataan
sarana prasarana
permukiman, serta sanitasi dan
air bersih sebagai
kebutuhan dasar masyarakat
Cakupan
lingkungan
yang sehat dan
aman yang
didukung
dengan PSU
% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63
Cakupan
ketersediaan
rumah layak
huni
% 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62
6. Mengembangkan
ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah,
Kecil dan Mikro
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan
perkapita
penduduk
Pertumbuhan
Ekonomi
% 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45
PDRB per
kapita
Ribu
rupiah
53.033
(2015)
58.9
93
61.9
73
64.9
53
67.9
33
70.9
13
73.8
93
73.893
Meningkatnya
kuantitas dan daya saing
UMKM, koperasi
dan Industri
Persentase
usaha mikro dan kecil yang
dibina
% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 14
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Persentase
KSP/USP
koperasi sehat
% 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53
Persentase
pertumbuhan Industri Kecil
dan Menengah
% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Meningkatnya
kinerja
perdagangan
Peningkatan
kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB
% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72
Meningkatnya
kunjungan wisata
pada berbagai destinasi
unggulan
Jumlah
Kunjungan
wisata
Orang 120.000 120.0
00
125.0
00
130.0
00
140.0
00
150.0
00
160.0
00
160.000
Meningkatnya
produktivitas pertanian dan
perikanan, serta
ketahanan
pangan masyarakat
Produktivitas
tanaman pangan utama
- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73
- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36
Produksi
perikanan
budidaya
Ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000
Produksi Daging Sapi
Potong
kg 912.425 1.018.010
1.018.270
1.018.270
1.018.530
1.018.530
1.018.530
1.018.530
Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Persentase
peningkatan
Swadaya masarakat
%/th 2 2 2 2 2 2 2 2
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 15
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
7. Meningkatkan
kerjasama, daya
saing daerah dan daya tarik investasi
dan memperluas
akses lapangan pekerjaan
Mewujudkan
pengelolaan
potensi daerah yang mendorong
pada
peningkatan kerjasama antar
daerah dan
antar pelaku
investasi dalam memperluas
kesempatan
kerja di Kota Salatiga
Pertumbuhan
nilai investasi
% 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3
Meningkatnya realisasi investasi
Kenaikan nilai investasi PMA
Milyar Rupiah
245,249 255,249
265,749
276,749
288,749
301,249
314,749
314,749
Kenaikan nilai
investasi
PMDN
Milyar
Rupiah
153,678 155,1
78
156,8
78
158,6
78
160,6
78
163,3
78
166,5
78
166,578
Tingkat
pengangguran terbuka
% 6,43
(2015)
6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73
Meningkatnya
penyerapan tenaga kerja
daerah
Persentase
Penempatan Tenaga Kerja
% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40
8. Meningkatkan kesejahteraan
sosial, kesetaraan
gender dan perlindungan anak
Meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat
dalam mencegah dan menangani
masalah
kesejahteraan sosial
Persentase penduduk
miskin
% 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7
Meningkatnya kualitas
penanganan
PMKS
Cakupan penanganan
PMKS
% 15 16 17 18 19 20 21 21
Skor Pola
Pangan Harapan
Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2
Meningkatnya
konsumsi pangan
beragam, bergizi seimbang, dan
aman
Proporsi
penduduk
dengan asupan kalori
minimum di
bawah 1400 kkal/
kapita/hari
Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5
Meningkatkan
perlindungan,
pemenuhan hak-hak anak,
dan pencapaian
Score capaian
KLA
Score 0 239 500 650 675 675 680 680
IPG Indeks 96,02
(2015)
96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 16
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
kesetaraan dan
keadilan gender
IDG Indeks 80,83
(2015)
80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57
Meningkatnya
cakupan hak-hak
anak, kesetaraan dan keberdayaan
perempuan
Persentase
kelembagaan
forum anak tingkat kota,
kecamatan dan
kelurahan
% 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14
Persentase
perempuan dalam
parlemen
% 28 28 28 28 32 32 32 32
Sumbangan
perempuan
dalam pendapatan
kerja
% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89
9. Meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan
mewujudkan
tatakelola
pemerintahan yang baik (good
governance)
Meningkatkan
pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
pemerintah
daerah dalam menunjang
kualitas
pelayanan publik dan tata
kelola
pemerintahan
Indeks PMPRB Nilai 58,25 60 60 62 62 65 65 65
Meningkatnya
kepuasan
masyarakat atas pelayanan publik
pada unit-unit
pelayanan publik
Rata-rata SKM
(Skor
Kepuasan Masyarakat)
% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75
Meningkatnya
keterbukaan informasi publik
dan penerapan
teknologi informasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Tingkat
ketersediaan media
informasi
publik
% 14 15 50 70 80 90 100 100
Tingkat
pengembangan
layanan E Government dan
smart city
% 20 26 53 72 82 91 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal V - 17
Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Idnikator
Sasaran
Satuan
Kondisi awal
RPJMD
Target Capaian Kondisi
akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Presentase
ketersediaan
data statistik
% 0 50 60 70 80 90 100 100
Persentase
perangkat daerah yang
telah
menerapkan manajemen
arsip secara
lebih efektif (e-arsip)
% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5
Meningkatnya profesionalisme
dan kompetensi
sumberdaya aparatur sipil
negara (ASN)
Indeks Profesionalitas
ASN
Skor 0 90,53 90,6 90,65 90,7 90,75 90,8 90,8
Meningkatnya
partisipasi dan
akuntabilitas kinerja birokrasi
pemerintah
Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Skor LAKIP/
LKjIP
Skor 56,95 60 62,5 65 67,5 70 72,5 72,5
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 1
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Pemerintah Kota Salatiga dalam mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan RPJMD Tahun 2017-2022 dengan efektif dan efisien tetap
memperhatikan keselarasan dan sinergitas pembangunan dimana untuk
mewujudkan keselarasan dan sinergitas pembangunan tersebut perlu untuk
mengkaji dan memperhatikan strategi dan arah kebijakan pembangunan yang
termuat dalam RPJMN Tahun 2015-2019, RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018, RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025 dan RTRW Kota
Salatiga Tahun 2010-2030 yang masing masing diuraikan sebagai berikut :
6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019
Visi Pembangunan Nasional RPJMN Tahun 2015-2019 adalah:
”Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-Royong”. Visi pembangunan nasional tersebut
diwujudkan melalui pelaksanaan 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju
Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi
dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda
prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 2
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Strategi pembangunan nasional tahun 2015-2019 menggariskan hal-
hal sebagai berikut:
a. Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN
Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1) Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
masyarakat.
2) Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran,
produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang
makin melebar yang dapat merusak keseimbangan
pembangunan.
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan
daya dukung lingkungan dan mengganggu keseimbangan
ekosistem.
b. Tiga Dimensi Pembangunan
1) Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat.
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kualitas
manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia-
manusia Indonesia unggul dengan meningkatkan kecerdasan
otak dan kesehatan fisik melalui pendidikan, kesehatan dan
perbaikan gizi. Manusia Indonesia unggul tersebut diharapkan
juga mempunyai mental dan karakter yang tangguh dengan
perilaku yang positif dan konstruktif. Karena itu pembangunan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 3
mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama
pembangunan, tidak hanya di birokrasi tetapi juga pada
seluruh komponen masyarakat, sehingga akan dihasilkan
pengusaha yang kreatif, inovatif, punya etos bisnis dan mau
mengambil risiko, pekerja yang berdedikasi, disiplin, kerja
keras, taat aturan dan paham terhadap karakter usaha
tempatnya bekerja, masyarakat yang tertib dan terbuka sebagai
modal sosial yang positif bagi pembangunan, serta memberikan
rasa aman dan nyaman bagi sesama.
2) Dimensi pembangunan sektor unggulan dengan prioritas:
a. Kedaulatan pangan.
Indonesia mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi
kedaulatan pangan bagi seluruh rakyat, sehingga tidak boleh
tergantung secara berlebihan kepada negara lain.
b. Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan.
Dilakukan dengan memanfaatkan sebesar-besarnya sumber
daya energi (gas, batu-bara, panas bumi dan tenaga air)
dalam negeri.
c. Kemaritiman dan kelautan.
Kekayaan laut dan maritim Indonesia harus dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan nasional dan
kesejahteraan rakyat.
d. Pariwisata dan industri.
Potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang
unik merupakan modal untuk pengembangan pariwisata
nasional. Sedangkan industri diprioritaskan agar tercipta
ekonomi yang berbasiskan penciptaan nilai tambah dengan
muatan iptek, keterampilan, keahlian dan SDM yang unggul.
3) Dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Pembangunan bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi
untuk seluruh masyarakat di seluruh wilayah. Karena itu
pembangunan harus dapat menghilangkan/memperkecil
kesenjangan antar kelompok pendapatan maupun kesenjangan
antar wilayah, dengan prioritas:
a. Wilayah desa, untuk mengurangi jumlah penduduk miskin,
karena penduduk miskin sebagian besar tinggal di desa;
b. Wilayah pinggiran;
c. Luar Jawa;
d. Kawasan Timur.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 4
c. Kondisi sosial, politik, hukum dan keamanan yang stabil diperlukan
sebagai prasyarat pembangunan yang berkualitas.
Kondisi tersebut antara lain:
1) Kepastian dan penegakan hukum;
2) Keamanan dan ketertiban;
3) Politik dan demokrasi;
4) Tatakelola dan reformasi birokrasi.
d. Quickwins (hasil pembangunan yang dapat segera dilihat hasilnya).
Pembangunan merupakan proses yang terus menerus dan
membutuhkan waktu yang lama. Karena itu dibutuhkan output cepat
yang dapat dijadikan contoh dan acuan masyarakat tentang arah
pembangunan yang sedang berjalan, sekaligus untuk meningkatkan
motivasi dan partisipasi masyarakat.
Arah kebijakan umum pembangunan jangka menengah nasional
tahun 2015-2019 yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkelanjutan
merupakan landasan utama untuk mempersiapkan Indonesia lepas
dari posisi sebagai negara berpendapatan menengah menjadi negara
maju. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ditandai dengan
terjadinya transformasi ekonomi melalui penguatan pertanian,
perikanan dan pertambangan, berkembangnya industri manufaktur di
berbagai wilayah, modernisasi sektor jasa, penguasaan iptek dan
berkembangnya inovasi, terjaganya kesinambungan fiskal,
meningkatnya daya saing produk ekspor non-migas terutama produk
manufaktur dan jasa, meningkatnya daya saing dan peranan usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, serta meningkatnya
ketersediaan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang berkualitas.
b. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam
(SDA) yang Berkelanjutan.
Arah kebijakan peningkatan pengelolaan dan nilai tambah SDA
adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan
produktivitas dan perluasan areal pertanian, meningkatkan daya
saing dan nilai tambah komoditi pertanian dan perikanan,
meningkatkan produktivitas sumber daya hutan, mengoptimalkan
nilai tambah dalam pemanfaatan sumber daya mineral dan tambang
lainnya, meningkatkan produksi dan ragam bauran sumber daya
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 5
energi, meningkatkan efisiensi dan pemerataan dalam pemanfaatan
energi, mengembangkan ekonomi kelautan yang terintegrasi antar
sektor dan antar wilayah, serta meningkatnya efektivitas pengelolaan
dan pemanfaatan keragaman hayati Indonesia yang sangat kaya.
c. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan
Pemerataan.
Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat
konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan,
mempercepat penyediaan infrastruktur perumahan dan kawasan
permukiman (air minum dan sanitasi) serta infrastruktur kelistrikan,
menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung
ketahanan nasional dan mengembangkan sistem transportasi massal
perkotaan. Kesemuanya dilaksanakan secara terintegrasi dan dengan
meningkatkan peran kerjasama Pemerintah-Swasta.
d. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam
dan Penanganan Perubahan Iklim.
Arah kebijakan peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi
bencana dan perubahan iklim adalah melalui peningkatan
pemantauan kualitas lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup, penegakan hukum lingkungan hidup,
mengurangi risiko bencana, meningkatkan ketangguhan pemerintah
dan masyarakat terhadap bencana serta memperkuat kapasitas
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
e. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh.
Landasan pembangunan yang kokoh dicirikan oleh meningkatnya
kualitas pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang bersih,
transparan, efektif dan efisien, meningkatnya kualitas penegakan
hukum dan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi,
semakin mantapnya konsolidasi demokrasi, semakin tangguhnya
kapasitas penjagaan pertahanan dan stabilitas keamanan nasional,
serta meningkatnya peran kepemimpinan dan kualitas partisipasi
Indonesia dalam forum internasional.
f. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan
Rakyat Yang Berkeadilan.
Sumberdaya manusia yang berkualitas tercermin dari meningkatnya
akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan
dengan memberikan perhatian lebih pada penduduk miskin dan
daerah 3T, meningkatnya kompetensi siswa Indonesia dalam bidang
matematika, sains dan literasi, meningkatnya akses dan kualitas
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 6
pelayanan kesehatan, terutama kepada para ibu, anak, remaja dan
lansia, meningkatnya pelayanan gizi masyarakat yang berkualitas,
meningkatnya efektivitas pencegahan dan pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan, serta berkembangnya jaminan kesehatan.
g. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah.
Pembangunan daerah diarahkan untuk menjaga momentum
pertumbuhan wilayah Jawa-Bali dan Sumatera bersamaan dengan
meningkatkan kinerja pusat-pusat pertumbuhan wilayah di
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, menjamin
pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah bagi seluruh lapisan
masyarakat, mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan
kawasan perbatasan, membangun kawasan perkotaan dan perdesaan,
mempercepat penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
mengoptimalkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
6.2. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
Visi pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang termuat
dalam RJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah “Menuju
Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari” “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.
Terdapat 7 (tujuh) Misi yang ditempuh dalam rangka mewujudkan visi
tersebut, yaitu:
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di
Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan Berkepribadian di
Bidang Kebudayaan
2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran
3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah
yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan
Persatuan dan Kesatuan
5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan
dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang
Banyak
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan
Dasar Masyarakat
7. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa
Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 7
Mendasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan guna mewujudkan Visi dan
Misi Pembangunan Jangka Menengah Jawa Tengah Tahun 2013- 2018,
maka dirumuskan 11 (sebelas) Program Unggulan sebagai jabaran
operasional, sehingga dapat diimplementasikan dan diukur tingkat
keberhasilannya, yaitu:
1. Pendidikan Politik Masyarakat.
2. Reformasi Birokrasi Berbasis Kompetensi.
3. Menguatkan Sistem Pelayanan Publik.
4. Mewujudkan Desa Mandiri.
5. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja.
6. Rakyat Sehat.
7. Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan di Jawa Tengah.
8. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak.
9. Pembangunan Infrastruktur.
10. Pembangunan Lingkungan Jawa Tengah Ijo Royo-Royo.
11. Meningkatkan Peran dan Fungsi Seni Budaya Jawa.
A. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa Tengah
Dalam rangka pencapaian tujuan pengembangan wilayah Jawa
Tengah, maka dilakukan strategi pengembangan wilayah Jawa Tengah
melalui:
a. Peningkatan pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
wilayah yang merata dan berhierarki.
b. Pemerataan pembangunan infrastruktur terutama di wilayah tengah
dan selatan.
c. Pemeliharaan dan pemulihan fungsi kawasan yang berfungsi
lindung.
d. Pengentasan kemiskinan dan pembangunan kualitas hidup
masyarakat terutama di kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan
dan pengangguran tinggi serta IPM rendah.
e. Pengembangan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan daerah,
terutama pada daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam
tinggi tetapi nilai PDRB per kapitanya rendah.
f. Mendorong percepatan pembangunan daerah dengan pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan per kapita relatif rendah dan kawasan
perbatasan.
g. Penguatan kerjasama antar daerah/wilayah/regional berdasarkan
permasalahan, kekuatan dan potensi endogen.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 8
h. Penanggulangan bencana yang difokuskan pada upaya pengurangan
risiko dan kerentanan bencana.
Sedangkan arah kebijakan untuk perwujudan strategi
pengembangan wilayah Jawa Tengah meliputi:
a. Peningkatan pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
wilayah yang merata dan berhierarki, melalui upaya:
1) Pemantapan fungsi-fungsi pusat kegiatan, baik Pusat Kegiatan
Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), maupun Pusat
Kegiatan Lokal (PKL).
2) Peningkatan kapasitas pelayanan prasarana sarana dasar
wilayah.
3) Pengembangan interkoneksi antara pusat kegiatan dan
hinterland.
4) Pemantapan perkembangan kawasan di sepanjang Pantura dan
mempercepat pertumbuhan kawasan di sepanjang Pansela.
b. Pemerataan pembangunan infrastruktur terutama di wilayah tengah
dan selatan, melalui upaya:
1) Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas terutama di wilayah
tengah dan selatan.
2) Pengembangan sistem transportasi darat, laut dan udara secara
terpadu guna meningkatkan aksesibilitas antar wilayah.
3) Pengembangan sistem energi secara optimal dan mewujudkan
keterpaduan sistem penyediaan listrik agar terdistribusi merata.
4) Pengembangan sistem prasarana pengairan untuk menunjang
kegiatan sektor yang terkait pemanfaatan sumber daya air.
5) Pengembangan sistem pelayanan prasarana permukiman
terpadu guna mencapai kualitas lingkungan permukiman yang
baik.
c. Pemeliharaan dan pemulihan fungsi kawasan lindung, melalui
upaya:
1) Rehabilitasi dan konservasi kawasan yang berfungsi lindung
baik hutan maupun non hutan berbasis Daerah Aliran Sungai
(DAS).
2) Peningkatan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan
perkotaan yang merata.
3) Peningkatan rehabilitasi pada lahan-lahan kritis.
4) Rehabilitasi daerah resapan air guna mempertahankan
ketersediaan air.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 9
d. Pengentasan kemiskinan dan pembangunan kualitas hidup
masyarakat terutama di kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan
dan pengangguran tinggi serta IPM rendah, melalui upaya:
1) Peningkatan akses penduduk miskin terhadap pangan,
pendidikan, kesehatan, energi dan rumah layak huni.
2) Pengembangan ekonomi padat karya untuk mengurangi
pengangguran.
e. Pengembangan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan daerah,
terutama pada daerah-daerah yang memiliki sumberdaya alam tinggi
tetapi nilai PDRB per kapitanya rendah, melalui upaya:
1) Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dalam arti
luas.
2) Pengendalian konversi lahan sawah dengan implementasi lahan
pertanian pangan berkelanjutan.
3) Pengembangan kawasan berdasarkan potensi unggulan baik di
perdesaan maupun perkotaan.
4) Pengembangan industri unggulan daerah skala kecil, menengah
dan besar.
5) Mendorong fasilitasi akses permodalan untuk pengembangan
usaha tani dan UMKM di wilayah perdesaan.
f. Mendorong percepatan pembangunan daerah dengan pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan per kapita relatif rendah dan kawasan
perbatasan, melalui upaya:
1) Peningkatan akses masyarakat terhadap lahan dan pemanfaatan
sumber daya alam terutama di perdesaan dan di kawasan
perbatasan.
2) Peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar di desa-
desa tertinggal.
3) Mendorong pengembangan investasi, terutama di wilayah
selatan.
g. Penguatan kerjasama antar daerah/wilayah/regional dan antar
pihak, melalui upaya:
1) Memfasilitasi pengembangan kerjasama antar wilayah/daerah.
2) Pemantapan skema kerjasama antara pemerintah dan swasta
dalam meningkatkan sumber pembiayaan pembangunan.
h. Penanggulangan bencana yang difokuskan pada upaya pengurangan
risiko dan kerentanan bencana, melalui upaya:
1) Penanggulangan risiko bencana.
2) Memperkecil faktor kerentanan terhadap bencana.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 10
B. Arah Pembangunan Kewilayahan Kota Salatiga
Secara khusus, arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga juga
termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dimana
dijelaskan terkait dengan Arah Pengembangan Wilayah Wilayah
pengembangan Kedungsepur meliputi Kabupaten Kendal, Kota
Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan
Kabupaten Grobogan. Potensi regional yang dimiliki wilayah
pengembangan Kedungsepur adalah: (1) primer berupa perikanan;
(2) sekunder berupa tekstil, logam, furniture, pengolahan ikan; dan
(3) tersier berupa jasa dan perdagangan. Sementara potensi unggulan
yang dimiliki dan dapat terus dikembangkan Kota Salatiga yaitu industri
unggulan makanan olahan, batik, klaster kelinci, klaster sapi, klaster
susu, pupuk cair organik, bordir dan even bersama bidang pariwisata.
Sasaran yang diharapkan dapat dicapai wilayah Kedungsepur
meliputi pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan TPT tahun 2017-2018
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.1.
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kedungsepur
Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018
No Kabupaten/Kota Pertumbuhan Ekonomi (%)
2017 2018
1 Kab. Kendal 5,70 – 6,10 6,10 – 6,50
2 Kab. Semarang 6,00 – 6,20 6,20 – 6,60
3 Kab. Demak 4,70 – 5,20 5,20 – 5,60
4 Kab. Grobogan 4,40 – 5,00 5,00 – 5,40
5 Kota Semarang 5,80 – 6,20 6,20 – 6,60
6 Kota Salatiga 5,40 – 5,90 5,90 – 6,30
Tabel 6.2.
Sasaran Angka Kemiskinan Wilayah Kedungsepur Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018
No Kabupaten/Kota Angka Kemiskinan (%)
2017 2018
1 Kab. Kendal 8,52 7,49
2 Kab. Semarang 6,22 5,65
3 Kab. Demak 11,30 10,19
4 Kab. Grobogan 10,89 9,90
5 Kota Semarang 4,65 4,50
6 Kota Salatiga 4,74 4,32
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 11
Tabel 6.3.
Sasaran TPT Wilayah Kedungsepur Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018
No Kabupaten/Kota TPT (Persen)
2017 2018
1 Kab. Kendal 6,50 6,50
2 Kab. Semarang 3,60 3,29
3 Kab. Demak 6,09 5,96
4 Kab. Grobogan 4,60 4,50
5 Kota Semarang 5,31 4,95
6 Kota Salatiga 3,80 3,62
Memperhatikan potensi dan keunggulan wilayah Kedungsepur
yang telah diuraiakan pada bagian sebelumnya, serta memperhatikan
arah pengembangan wilayah Jawa Tengah ke depan, maka ditetapkan
konsep pengembangan wilayah Kedungsepur adalah Pengembangan
Wilayah Kedungsepur Berbasis Perdagangan Jasa, Industri,
Pariwisata, dan Agrominapolitan yang Berkelanjutan. Guna
mendukung konsep tersebut maka arah kebijakan dan strategi
pengembangan wilayah Kedungsepur sebagaimana dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 6.4. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Kedungsepur
Konsep
Pengembangan Aspek Kebijakan Strategi
Pengembangan
Wilayah Kedungsepur
berbasis Perdagangan
Jasa, Industri, Pariwisata dan
Agrowanapolitan
yang Berkelanjutan
Ekonomi Peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang
merata di wilayah Kedungsepur
melalui pengotimalan
sektor potensial
dan dukungan pengembangan
Meningkatkan
dukungan infrastruktur dalam
pengembangan ekonomi
Meningkatkan
dukungan dan kinerja
infrastruktur pada wilayah-wilayah
pertanian
Kedungsepur
Perbaikan jalan dan
peningkatan kualitas jalan yang
merata di wilayah pertanian
Kedungsepur
Fisik (Infrastruktur,
Konektivitas, Alam)
Pengembangan infrastruktur yang
merata guna mendukung
aktivitas di wilayah pertanian
Kedungsepur yang
masih tertinggal
Meningkatkan dukungan dan
kinerja infrastruktur pada wilayah-
wilayah pertanian Kedungsepur
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 12
Konsep Pengembangan
Aspek Kebijakan Strategi
Pengembangan
pelayanan infrastruktur
regional di wilayah
Kedungsepur
Mengembangkan
infastruktur regional yang meningkatkan
interaksi wilayah di
Kedungsepur
Pengembangan sektor ekonomi
potensial yang terpadu di wilayah
Kedungsepur
Meningkatkan konektivitas internal
wilayah Kedungsepur
melalui keterhubungan
pengembangan
sektor ekonomi
Peningkatan interaksi internal
wilayah Kedungsepur
Peningkatan dukungan
prasarana jalan penghubung
interwilayah di Kedungsepur
Pengembangan dukungan
transportasi massal regional
Kedungsepur via BRT dan angkutan
penumpang
Pengembangan
konektivitas wilayah Kedungsepur
melalui jalur kereta api
Peningkatan
interaksi eksternal wilayah
Kedungsepur dengan region lain
yang berbatasan
Peningkatan
dukungan transportasi dalam
memperkuat interaksi eksternal
wilayah
Kedungsepur
Sosial Pengembangan sumber daya
manusia di wilayah Kedungsepur
melalui pengoptimalan
pendidikan
masyarakat
Peningkatan pelayanan
pendidikan formal dan non formal
wilayah Kedungsepur
Pengentasan permasalahan
kesejahteraan sosial masyarakat
dengan target “penyelesaian
masalah langsung
dari pihak yang bermasalah”
Penanganan permasalahan
pengangguran di wilayah
Kedungsepur
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 13
Konsep Pengembangan
Aspek Kebijakan Strategi
Tata Kelola Pengembangan
Kelembagaan Kedungsepur efektif
Penguatan
kerjasama regional Kedungsepur dalam
penyediaan
infrastruktur dan sistem pelayanan
regional
Pembentukan baru badan pengelola
kerjasama interwilayah
Kedungsepur
Lingkungan
Hidup
Pengintegrasian
kegiatan ekonomi wilayah dengan
pelestarian lingkungan
Pelestarian sumber
daya air, tanah dan hutan
Sumber : Perubahan RPJMD Jawa Tengah Tahun 2013-2018
6.3. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Kota Salatiga Tahun 2005-2025
Arah kebijakan pembangunan jangka panjang dalam RPJPD Kota
Salatiga Tahun 2005-2025 perlu untuk ditelaah mengingat arahan dan
amanat regulasi. Adapun tahapan pembangunan dalam RPJPD Kota
Salatiga Tahun 2005-2025, yang terdiri dari:
1. Tahapan Pertama (2005-2009)
2. Tahapan Kedua (2010-2014)
3. Tahapan Ketiga (2015-2019)
4. Tahapan Keempat (2020-2024)
Berdasarkan tahapan tersebut, penyusunan RPJMD Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 masuk kedalam 2 tahapan yaitu Tahapan Ketiga
(Tahun 2015-2019) dan Tahapan Keempat (Tahun 2020-2024). Adapun
prioritas pembangunan pada dua tahapan pembangunan tersaji pada tabel
berikut:
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 14
Tabel 6.5.
Prioritas Pembangunan dalam RPJPD Kota Salatiga Tahun 2015-2019 dan Tahun 2020-2024
No Misi
Tahapan
III
2015-2019
IV
2020-2024
1 Mewujudkan SDM yang berkualitas
melalui peningkatan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar
mampu
mengadaptasi perkembangan
global dengan tetap berlandaskan pada
norma dan nilai-nilai luhur
masyarakat.
1. Peningkatan pelayanan pendidikan yang
bermutu didukung oleh tenaga pendidik yang
kompeten dibidangnya, serta serta peningkatan
relevansi kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dengan
disesuiakan dengan perkembangan iptek
serta kebutuhan pasar. 2. Peningkatan kesempatan
memperoleh pendidikan
dasar dan menengah yang bermutu.
3. Penguatan peran lembaga-lembaga
pendidikan dan pelatihan untuk
menyiapkan SDM siap pakai dan langsung bisa
bekerja dan berusaha
melalui bengkel latihan kerja dan berusaha.
4. Peningkatan jangkauan kualitas akademik dan
profesionalisme SDM pendidikan melalui
pencapaian sertifikasi guru.
5. Penguatan peran
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan dan kegiatan sosial.
6. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
serta terwujudnya
sistem jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat. 7. Peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat Dan
pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan
melalui penguatan
profesionalisme dan kompetensi tenaga
kesehatan serta terwujudnya sistem
1. Pemantapan pelayanan pendidikan yang
bermutu didukung oleh tenaga pendidik yang
kompeten dibidangnya, serta serta peningkatan
relevansi kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dengan
disesuaikan dengan perkembangan iptek,
serta kebutuhan pasar. 2. Pemantapan
kesempatan memperoleh
pendidikan dasar dan menengah yang bermutu
3. Pemantapan peran lembaga-lembaga
pendidikan dan pelatihan untuk
menyiapkan SDM siap pakai dan langsung bisa
bekerja dan berusaha
melalui bengkel latihan kerja dan berusaha.
4. Pemantapan jangkauan kualitas akademik dan
profesionalisme SDM pendidikan melalui
pencapaian sertifikasi guru.
5. Pemantapan mutu
pelayanan kesehatan serta terwujudnya
sistem jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat. 6. Pemantapan
kesejahteraan,
perlindungan serta kemandirian tenaga
kerja. 7. Pemantapan peran dan
partisipasi Pemuda dalam pembangunan di
Kelurahan pasing-masing dalam
pembangunan.
8. Pemantapan sistem pengendalian laju
pertumbuhan penduduk dan pengaturan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 15
No Misi
Tahapan
III 2015-2019
IV 2020-2024
jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat.
8. Penguatan peran dan partisipasi pemuda
dalam pembangunan di Kelurahan masing-
masing dalam pembangunan.
9. Peningkatan kualitas tenaga kerja yang
mempunyai daya saing
tinggi. 10. Peningkatan
kesejahteraan, perlindungan serta
kemandirian tenaga kerja.
11. Penguatan sistem
pengendalian laju pertumbuhan penduduk
dan pengaturan persebarannya melalui
peningkatan fasilitas.
persebarannya melalui
peningkatan,
peningkatan fasilitas program KB dan
transmigrasi mandiri. 9. Pemantapan
pemberdayaan penyandang masalah
kesejahteraan sosial. 10. Pemantapan kepedulian
terhadap etika dan
moral, nilai-nilai keagamaan dan budaya
lokal. 11. Pemantapan dan
penerapan hasil penelitian dan
pengembangan IPTEK
yang mampu mendorong berkembangnya
teknologi madya. 12. Pemantapan pelayanan
Perpustakaan berbasis teknologi informasi
sebagai sarana penyebaran informasi,
ilmu pengetahuan, hasil
penelitian dan penemuan lainnya
kepada masyarakat.
2 Mewujudkan
peningkatan
perekonomian
daerah berbasis
pada potensi lokal
yang berorientasi
pada ekonomi
kerakyataan.
1. Penguatan peran sektor sektor pendidikan dalam
pembanguna ekonomi dengan tetap
mempertikan penguatan
peran sektor lain seperti perindustrian,
perdagangan dan pariwisata melalui
pemanfaatan teknologi, kelembagaan dan sarana
dan prasarana pendukung.
2. Penguatan UMKM dalam
pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan
berorientasi ekspor serta pengembangan
kewirausahaan untuk mendorong daya saing.
3. Peningkatan
Pengurangan distorsi pasar dan pengurangan
peran pemerintah dalam berbisnis
4. Peningkatan nilai
1. Pemantapan peran sektor sektor pendidikan
dalam pembanguna ekonomi dengan tetap
mempertikan penguatan
peran sektor lain seperti perindustrian,
perdagangan dan pariwisata melalui
pemanfaatan teknologi, kelembagaan dan sarana
dan prasarana pendukung.
2. Pemantapan situasi
iklim usaha yang kondusif untuk
masuknya investor dalam rangka
menanamkan modalnya dengan dukungan
perijinan yang mudah,
cepat dan transparan, terpenuhinya sarana
dan prasarana investasi yang memadai dan
terjaminnya kepastian
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 16
No Misi
Tahapan
III 2015-2019
IV 2020-2024
tambah barang dan jasa
yang berorientasi pada
peningkatan produktifitas,
kesejahteraan petani baik pertanian pangan,
hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan
dan kehutanan, berkembangnya
pertanian perkotaan,
dengan konsep pengembangan
agribisnis, agar mampu bersaing dipasar lokal
maupun regional, serta mendukung ketahanan
pangan nasional.
5. Peningkatan situasi iklim usaha yang
kondusif untuk masuknya investor
dalam rangka menanamkan modalnya
dengan dukungan perijinan yang mudah,
cepat dan transparan,
terpenuhinya sarana dan prasarana investasi
yang memadai dan terjaminnya kepastian
hukum, dengan harapan akan dapat
menyerap/membuka lapangan kerja baru.
6. Peningkatan pengelolaan
pembangunan Kota Salatiga yang efektif,
efisien dan produktif serta peningkatan
potensi daerah secara kreatif dan inovatif.
7. Penguatan struktur
perekonomian daerah yang berbasis produk
unggulan yang komparatif dan
kompetitif dalam rangka mendorong peningkatan
kualitas produk melalui pemanfaatan kemajuan
IPTEK.
hukum, dengan harapan
akan dapat
menyerap/membuka lapangan kerja baru.
3. Pemantapan peran UMKM dalam
pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan
berorientasi ekspor serta pengembangan
kewirausahaan untuk
mendorong daya saing. 4. Pengurangan distorsi
pasar dan mengembalikan peran
pemerintah sebagai regulator, dinamisator
dan fasilitator.
5. Pemantapan nilai tambah barang dan jasa
yang berorientasi pada peningkatan
produktifitas, kesejahteraan petani
baik pertanian pangan, hortikultura, perikanan,
peternakan, perkebunan
dan kehutanan, berkembangnya
pertanian perkotaan, dengan konsep
pengembangan agribisnis, agar mampu
bersaing dipasar lokal maupun regional, serta
mendukung ketahanan
pangan nasional. 6. Pemantapan pengelolaan
pembangunan Kota Salatiga yang efektif,
efisien dan produktif serta peningkatan
potensi daerah secara
kreatif dan inovatif. 7. Pemantapan struktur
perekonomian yang didukung oleh produk-
produk unggulan yang mempunyai nilai
ekonomis strategis, berkualitas serta
mempunyai keunggulan
komparatif dan kompetitif.
3 Mewujudkan tata
kelola pemerintahan
1. Penguatan sistem dan
kualitas
1. Pemantapan sistem
perencanaan yang
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 17
No Misi
Tahapan
III 2015-2019
IV 2020-2024
yang baik
dengan
meningkatnya kinerja pelayanan
publik yang berorientasi kepada
kepuasan masyarakat.
penyelenggaraan
pemerintah yang efektif
dan efisien dengan menerapkan prinsip
good governance melalui peningkatan
akuntabilitas, transparansi, keadilan,
serta partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah. 2. Penguatan budaya kerja
yang profesional, bersih, beretika dan berwibawa.
3. Penguatan pengelolaan keuangan dan
kemandirian keuangan
daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi
daerah yang nyata dan bertanggung jawab.
4. Penguatan sistem pelayanan publik
melalui peningkatan kompetensi sesuai
kewenangan
berdasarkan standar pelayanan minimal pada
bidang pelayanan dasar. 5. Penguatan sistem
perencanaan yang berorientasi pada
potensi sumberdaya dan
urgensi kebutuhan masyarakat dengan
melibatkan partisipasi masyarakat dan
pemangku kepentingan. 6. Penguatan kerjasama
dan kemitraan strategis antar pelaku
pembangunan.
berorientasi pada
potensi sumberdaya dan
urgensi kebutuhan masyarakat dengan
melibatkan partisipasi masyarakat dan
pemangku kepentingan. 2. Pemantapan sistem dan
kualitas penyelenggaraan
pemerintah yang efektif
dan efisien dengan menerapkan prinsip
good governance melalui peningkatan
akuntabilitas, transparansi, keadilan,
serta partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah. 3. Pemantapan budaya
kerja yang profesional, bersih, beretika dan
berwibawa. 4. Peningkatan pengelolaan
keuangan dan
kemandirian keuangan daerah dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan
bertanggung jawab. 5. Pemantapan sistem
pelayanan publik
melalui peningkatan kompetensi sesuai
kewenangan berdasarkan standar
pelayanan minimal pada bidang pelayanan dasar.
6. Pemantapan kerjasama dan kemitraan strategis
antar pelaku
pembangunan.
4 Mewujudkan
demokrasi yang
berdasarkan
hukum,
bermartabat,
bertanggung jawab
dan berkeadilan.
1. Penguatan integritas dan profesionalisme aparat
penegak hukum. 2. Penguatan kedisiplinan
dan kepatuhan masyarakat pada
peraturan dan hukum
serta terwujudnya ketentraman dan
ketertiban masyarakat. 3. Penguatan ketentraman
dan ketertiban
1. Pemantapan integritas dan profesionalisme
aparat penegak hukum. 2. Pemantapan
kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat
pada peraturan dan
hukum serta terwujudnya
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
3. Pemantapan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 18
No Misi
Tahapan
III 2015-2019
IV 2020-2024
kehidupan masyarakat.
4. Penguatan peran serta
masyarakat untuk ikut serta menjaga keamanan
dan ketertiban umum. 5. Penguatan demokrasi
politik, penegakan hukum dan HAM
melalui peningkatan partisipasi dan
pendidikan politik rakyat
serta profesionalisme aparat dan penegak
hukum. 6. Penguatan tata nilai
kehidupan masyarakat dengan menjunjung
tinggi kesejajaran,
keharmonisan, saling percaya, toleransi,
kooperatif dan solidaritas dalam
keberagaman. 7. Penguatan perlakuan
dan pelayanan yang sama pada seluruh
lapisan masyarakat
dalam penyelenggaraan pemerintahan,
kemasyarakatan dan pembangunan
ketentraman dan
ketertiban kehidupan
masyarakat. 4. Pemantapan peran serta
masyarakat untuk ikut serta menjaga keamanan
dan ketertiban umum. 5. Pemantapan demokrasi
politik, penegakan hukum dan HAM
melalui peningkatan
partisipasi dan pendidikan politik rakyat
serta profesionalisme aparat dan penegak
hukum. 6. Pemantapan tata nilai
kehidupan masyarakat
dengan menjunjung tinggi kesejajaran,
keharmonisan, saling percaya, toleransi,
kooperatif dan solidaritas dalam
keberagaman. 7. Pemantapan perlakuan
dan pelayanan yang
sama pada seluruh lapisan masyarakat
dalam penyelenggaraan pemerintahan,
kemasyarakatan dan pembangunan
5 Mewujudkan
penataan
pembangunan yang
berwawasan
lingkungan.
1. Penguatan pengelolaan
SDA dan LH dalam
rangka menjaga keberlanjutan fungsi
sumber daya. 2. Penguatan sistem
pengendalian kerusakan dan pencemaran
lingkungan. 3. Penguatan perencanaan
pembangunan yang
dilaksanakan sesuai tata ruang kota yang
berkelanjutan, wawasan lingkungan dan
berorientasi pada keindahan, lestari dan
kenyamanan kota serta
didukung partisipasi masyarakat yang tinggi.
4. Penguatan pemahaman aparatur penyelenggara
pemerintahan akan
1. Pemantapan pengelolaan
SDA dan LH dalam
rangka menjaga keberlanjutan fungsi
sumber daya. 2. Pemantapan sistem
pengendalian kerusakan dan pencemaran
lingkungan. 3. Pemantapan
pemahaman aparatur
penyelenggara pemerintahan akan
pembangunan berkelanjutan.
4. Pemantapan Perilaku masyarakat akan
pembangunan
berkelanjutan. 5. Pemantapan
perencanaan pembangunan yang
dilaksanakan sesuai tata
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 19
No Misi
Tahapan
III 2015-2019
IV 2020-2024
pembangunan
berkelanjutan.
5. Penguatan Perilaku masyarakat akan
pembangunan berkelanjutan.
ruang kota yang
berkelanjutan, wawasan
lingkungan dan berorientasi pada
keindahan, lestari dan kenyamanan kota serta
didukung partisipasi masyarakat yang tinggi.
6 Mewujudkan
fasilitas dan utilitas
Kota
1. Penguatan aksesibilitas
masyarakat, melalui
pemeliharaan dan peningkatan kualitas
jalan, jembatan, sarana dan manajemen
transportasi, meningkatkan
penerangan jalan, meningkatnya fasilitas
air minum, energi listrik,
perumahan, sarana komunikasi dan sarana
perekonomian masyarakat serta sarana
sosial, taman kota, sport zone dan tempat
peribadatan masyarakat
serta sarana pembuangan sampah.
2. Peningkatan infrastruktur dan utilitas
yang dibutuhkan masyarakat dan
pengembangan infrastruktur baru.
3. Penguatan kualitas
layanan air bersih dan perbaikan sanitasi yang
memadai, guna terciptanya kesehatan
lingkungan permukiman perkotaan.
4. Penguatan kualitas layanan fasilitas umum
dan fasilitas kota yang
berkualitas untuk masyarakat dan menarik
bagi wisatawan. 5. Pengembangan cakupan
dan penerapan penatagunaan
pertanahan berdasarkan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan
peningkatan cakupan serta kualitas pelayanan
administrasi pertanahan
1. Pemantapan
aksesibilitas
masyarakat, melalui pemeliharaan dan
peningkatan kualitas jalan, jembatan, sarana
dan sistem transportasi yang berorientasi pada
keamanan dan kenyamanan,
meningkatkan
penerangan jalan, meningkatnya fasilitas
air minum, energi listrik, perumahan, sarana
komunikasi dan sarana perekonomian
masyarakat serta sarana
sosial, taman kota, sport zone dan tempat
peribadatan masyarakat serta sarana
pembuangan sampah. 2. Peningkatan
infrastruktur dan utilitas yang dibutuhkan
masyarakat dan
pengembangan infrastruktur baru.
3. Peningkatan kualitas layanan air bersih dan
perbaikan sanitasi yang memadai, guna
terciptanya kesehatan lingkungan permukiman
perkotaan.
4. Peningkatan kualitas layanan fasilitas umum
dan fasilitas kota yang berkualitas untuk
masyarakat dan menarik bagi wisatawan.
5. Pemantapan
penatagunaan pertanahan,
administrasi dan hukum, pemanfaatan
dan pengendalian
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 20
No Misi
Tahapan
III 2015-2019
IV 2020-2024
yang berbasis Kelurahan
serta pemanfaatan dan
pengendalian pertanahan secara
merata dan berkeadilan. 6. Penguatan kualitas
penataan ruang melalui pengembangan
penerapan perencanaan tata ruang, percepatan
dan pengembangan
pemanfaatan ruang dan peningkatan
pengendalian pemanfaatan ruang.
pertanahan untuk
menunjang
perekonomian daerah dan kesejahteraan
masyarakat. 6. Pemantapan sistem
penataan ruang yang nyaman, produktif dan
berkelanjutan melalui pemantapan penerapan
perencanaan tata ruang,
pengembangan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Sumber: RPJPD Kota Salatiga Tahun 2005-2025
6.4. Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Salatiga Tahun 2010-2030
Kebijakan dan strategi penataan ruang Kota Salatiga telah ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
Tujuan penataan ruang Kota Salatiga adalah mewujudkan Kota
Salatiga sebagai pusat pendidikan dan olahraga di kawasan Kendal–
Ungaran–Semarang–Salatiga–Purwodadi (Kedungsepur) yang berkelanjutan
didukung sektor perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan.
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut ditetapkan
kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah meliputi:
a. kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang:
1) pemantapan pusat pelayanan kegiatan sesuai dengan fungsinya.
2) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem
prasarana dan sarana umum.
3) pengembangan sistem jaringan transportasi jalan yang
memperlancar pergerakan antarpusat kegiatan.
b. kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang:
1) peningkatan fungsi kawasan lindung.
2) penyediaan RTH kota yang proporsional.
3) perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan
efisien.
4) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 21
c. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis:
1) pengembangan kawasan strategis sosial budaya:
a) menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi
pendidikan berskala internasional.
b) meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan tinggi di
kawasan strategis.
c) meningkatkan prasarana dan sarana pusat pendidikan
dasar dan pusat pendidikan menengah di kawasan
strategis.
2) pengembangan kawasan strategis ekonomi:
a) menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi
perdagangan dan jasa.
b) meningkatkan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa
berskala regional.
c) meningkatkan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang
kegiatan perdagangan dan jasa.
Kawasan strategis di Kota Salatiga meliputi:
a. kawasan strategis sosial budaya:
1) kawasan strategis pendidikan dasar dan menengah (learning
center) di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor.
2) kawasan strategis pendidikan tinggi di Kelurahan Blotongan dan
Kelurahan Pulutan.
b. kawasan strategis ekonomi yaitu kawasan strategis perdagangan dan
jasa di Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga, Kelurahan
Kutowinangun Kidul dan Kelurahan Kutowinangun Lor.
Rencana pengembangan kawasan strategis meliputi:
a. penataan kawasan strategis.
b. peningkatan prasarana dan sarana pendukung kawasan strategis.
c. peningkatan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengembangan
kawasan strategis.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 22
6.5. Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga
Tahun 2017-2022
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota
Salatiga yang dilaksanakan melalui 9 (sembilan) misi dan agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 mendatang menurut misi sebagai
berikut.
Misi 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan
SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan
pendidikan non formal melalui peningkatan kondusifitas sekolah,
peningkatan peran dan kompetensi guru, peningkatan aktivitas
orang tua dalam pendidikan anak dan optimalisasi peran
pemerintah serta swasta.
b. Meningkatkan aktivitas seni, gelar karya budaya dan kelestarian
warisan budaya melalui penyadaran masyarakat akan pelestarian
warisan budaya dan kesenian di Kota Salatiga.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana lapangan olahraga, Sport
Center dan bumi perkemahan.
Misi 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan
keluarga berencana
a. Menurunkan kematian ibu dan anak melalui peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak di pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan rujukan, peningkatan perilaku dan kepedulian
masyarakat terkait keselamatan ibu melahirkan, penurunan
penyakit tidak menular pada ibu hamil.
b. Menurunkan gizi buruk melalui gerakan masyarakat hidup sehat,
peningkatan sarana pelayanan gizi masyarakat, pemberian dan
perawatan pada kasus gizi buruk, peningkatan cakupan bayi
dengan ASI Eksklusif.
c. Penurunan penyakit menular melalui peningkatan kualitas
lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan
penjangkauan penemuan kasus penyakit menular dan tidak
menular, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dalam
penanganan penyakit.
d. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi untuk
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 23
mengatur kehamilan, meningkatkan kesadaran yang baik pada
remaja tentang kesehatan reproduksi, peningkatan layanan
keluarga berencana.
Misi 3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas
wilayah
Menciptakan kondisi yang aman, tertib dan tentram ditengah
masyarakat, melalui langkah-langkah penegakan aturan,
penertiban, pengawasan, pemantauan untuk pencegahan
gangguan, potensi konflik serta pemberantasan penyakit
masyarakat yang meresahkan secara intens dan berkelanjutan,
didukung penguatan koordinasi dengan seluruh mitra terkait.
Misi 4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan lingkungan
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan melalui
pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan.
b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang melalui
revisi dokumen RTRW, penataan kawasan strategis perkotaaan,
penataan wajah kota dan pembangunan landmark kota.
c. Meningkatkan kuanititas dan kualitas prasarana drainase dan
pengairan melalui pembangunan jaringan drainase, rehabilitasi
secara intensif, pengelolaan sarana prasarana pengairan dan
peningkatan peran masyarakat.
d. Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dalam upaya mencegah
dampak pencemaran lingkungan hidup melalui koordinasi,
sosialisasi dan pengawasan secara intensif serta pemantauan
status mutu air, udara dan tanah.
e. Meningkatkan kualitas pengelolaan transportasi melalui
peningkatan sarana dan prasarana perhubungan, penataan trayek,
peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum, pengembangan
sistem manajemen dan rekayasa lalu lintas serta pengembangan
angkutan massal.
Misi 5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan
lingkungan permukiman kota
a. Menurunkan kawasan kumuh perkotaan melalui penyadaran dan
peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan,
membangun keterpaduan progam bidang lingkungan hidup,
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 24
kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur publik.
b. Meningkatkan akses terhadap sanitasi dan air bersih melalui
pemenuhan kebutuhan ketersediaan sarana sanitasi dan air
bersih.
Misi 6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
a. Meningkatkan kuantitas dan daya saing UMKM dan Koperasi
melalui penguatan kapasitas dan ketrampilan SDM, serta
pengembangan kemitraan usaha dengan usaha besar.
b. Meningkatkan kuantitas dan daya saing industri melalui fasilitasi
kemudahan penyediaan bahan baku, penggunaan teknologi
produksi dan peningkatan kualitas produk.
c. Meningkatkan kinerja perdagangan melalui pengembangan
jaringan pemasaran dalam negeri dan luar negeri.
d. Meningkatkan kunjungan wisata melalui diversifikasi produk
wisata yang mencakup destinasi dan atraksi wisata.
e. Meningkatkan produktivitas pertanian/perkebunan dan
peternakan melalui fasilitasi sarana produksi, revitalisasi
penyuluhan dan pemberdayaan kelompok tani dan kelompok
ternak.
f. Peningkatan produksi perikanan melalui fasilitasi sarana produksi
perikanan, penguatan kapasitas dan keterampilan teknis Cara
Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang
baik (CPIP).
g. Meningkatkan pola pangan harapan dengan mendorong
masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi,
seimbang dan aman.
h. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah
melalui fasilitasi penyediaan stimulan dana pembangunan.
Misi 7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
a. Peningkatan realisasi investasi dalam mendorong perluasan
kesempatan kerja daerah melalui penciptaan iklim usaha yang
kondusif, menciptakan kepastian hukum dan kualitas pelayanan.
b. Meningkatkan serapan tenaga kerja melalui penyediaan tenaga
kerja sesuai kebutuhan pasar.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 25
Misi 8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan
perlindungan anak
a. Memberdayakan masyarakat agar mandiri menyelesaikan masalah-
masalah sosial yang timbul di lingkungannya, mengembangkan
usaha kesejahteraan sosial, memperkuat jaringan lembaga serta
memperkuat kapasitas PSKS dan TKSK dalam membangun
kesejahteraan PMKS.
b. Pemenuhan hak-hak anak melalui pencegahan, pelayanan,
pemberdayaan, sinkronisasi program dan kegiatan mainstreaming
PUHA, penguatan kelembagaan dan mendorong gerakan
perlindungan bagi anak.
c. Percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui PPRG,
peningkatan pendapatan perempuan, peningkatan jumlah
perempuan di legislatif dan pemberdayaan perempuan rentan.
d. Meningkatkan ketahanan pangan di daerah melalui peningkatan
keanekaragaman pangan, penyediaan lumbung pangan, inovasi
pangan lokal dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan di
daerah.
Misi 9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
a. Peningkatan pelayanan publik melalui penyediaan sarana dan
prasarana pelayanan publik yang baik dan berkualitas serta
melalui pengembangan dan penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SIDa).
b. Penyediaan informasi publik dengan penerapan teknologi informasi
berbasis web dan aplikasi.
c. Peningkatan kualitas e-goverment melalui peningkatan kapasitas
aparatur dan partisipasi masyarakat dalam penggunaaan
pelayanan e-government.
d. Peningkatan sistem pengawasan internal, pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang optimal yang didukung dengan perencanaan
dan evaluasi yang sinergitas dan berkualitas.
e. Peningkatan kapasitas aparatur perencana serta peningkatan
kualitas pelaporan dan evaluasi pembangunan daerah.
Selengkapnya hubungan strategi dengan tujuan dan sasaran RPJMD
Kota Salatiga Tahun 2017-2022 tersaji pada tabel berikut:
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 26
Tabel 6.6.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Misi Tujuan Sasaran Strategi
1. Meningkatkan
kualitas
pelayanan pendidikan,
mewujudkan SDM yang
handal dan menjunjung
tinggi nilai-
nilai budaya
Meningkatkan
penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas dan merata
bagi seluruh masyarakat
Meningkatnya Akses
dan kualitas
pendidikan dasar dan pendidikan non formal
bagi masyarakat
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan
pendidikan non formal melalui peningkatan kondusifitas sekolah,
peningkatan peran dan kompetensi guru, peningkatan aktivitas orang tua dalam pendidikan anak, dan optimalisasi peran pemerintah serta
swasta
Meningkatkan apresiasi
pada seni dan karya budaya serta
melestarikan warisan
budaya Kota Salatiga
Meningkatnya aktivitas
seni dan gelar karya budaya dan kelestarian
warisan budaya Kota
Salatiga.
Meningkatkan aktivitas seni dan gelar karya budaya dan kelestarian
warisan budaya Kota Salatiga melalui penyadaran masyarakat akan pelestarian warisan budaya dan kesenian di Kota Salatiga
Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga
Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga
Meningkatkan sarana dan prasarana lapangan olahraga, Sport Center dan bumi perkemahan
2. Meningkatkan kualitas
pelayanan
kesehatan masyarakat
dan keluarga berencana
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan pengendalian
pertumbuhan penduduk
Meningkatnya angka keselamatan ibu dan
anak
Menurunkan kematian ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
rujukan, peningkatan perilaku dan kepedulian masyarakat terkait
keselamatan ibu melahirkan, penurunan penyakit tidak menular pada ibu hamil
Menurunkan gizi buruk melalui gerakan masyarakat hidup sehat,
peningkatan sarana pelayanan gizi masyarakat, pemberian dan perawatan pada kasus gizi buruk, peningkatan cakupan bayi dengan
ASI Eksklusif
Menurunnya penyakit menular dan tidak
menular
Penurunan penyakit menular melalui peningkatan kualitas lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan penjangkauan
penemuan kasus penyakit menular dan tidak menular, peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit
Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi ntuk
mengatur kehamilan, meningkatkan kesadaran yang baik pada remaja
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 27
Misi Tujuan Sasaran Strategi
tentang kesehatan reproduksi, peningkatan layanan keluarga berencana
3. Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan
kondusifitas wilayah
Menciptakan tatanan
kehidupan masyarakat yang tentram, tertib
dan aman guna menunjang efektifitas
pembangunan
Meningkatnya
ketenteraman, ketertiban umum,
perlindungan masyarakat serta
wilayah yang kondusif
Menciptakan kondisi yang aman, tertib dan tentram ditengah
masyarakat, melalui langkah-langkah penegakan aturan, penertiban, pengawasan, pemantauan untuk pencegahan gangguan, potensi
konflik serta pemberantasan penyakit masyarakat yang meresahkan secara intens dan berkelanjutan, didukung penguatan koordinasi
dengan seluruh mitra terkait
4. Meningkatkan
kualitas
penataan ruang dan
infrastruktur perkotaan
yang berwawasan
lingkungan
Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan
infrastruktur dalam mendukung
pertumbuhan wilayah secara merata
Meningkatnya kualitas
sarana prasarana jalan
dan jembatan yang memadai untuk
kenyamanan dan kelancaran transportasi
Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan melalui
pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan
Meningkatnya kualitas
penataaan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang melalui revisi
dokumen RTRW, penataan kawasan strategis perkotaaan, penataan wajah kota, dan pembangunan landmark kota
Meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana drainase, pengairan
dan saluran pembuangan limbah
Meningkatnya
kuantitas dan fungsi sarana prasarana
darinase dan pengairan serta pembuanga air
limbah
Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana drainase dan
pengairan melalui pembangunan jaringan drainase, rehabilitasi secara intensif, pengelolaan sarana prasarana pengairan dan peningkatan
peran masyarakat
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup agar
mendukung
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dalam upaya mencegah dampak pencemaran lingkungan hidup melalui koordinasi, sosialisasi
dan pengawasan secara intensif, serta pemantauan status mutu air,
udara dan tanah
Penyediaan dan optimalisasi
sarana trasnportasi
Meningkatkan kualitas pengelolaan transportasi melalui peningkatan sarana dan prasarana perhubungan, penataan trayek, peningkatan
kualitas pelayanan angkutan umum, pengembangan sistem
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 28
Misi Tujuan Sasaran Strategi
massal yang berkualitas dan
ramah lingkungan
manajemen dan rekayasa lalu lintas serta pengembangan angkutan massal
5. Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih,
sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Mewujudkan sarana dan prasarana
perumahan, permukiman dan
sanitasi perkotaan yang merata bagi masyarakat
dalam rangka peningkatan kualitas
hidup
Meningkatnya pemerataan sarana
prasarana permukiman, serta
sanitasi dan air bersih sebagai kebutuhan
dasar masyarakat
Menurunkan kawasan kumuh perkotaan melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan,
membangun keterpaduan progam bidang lingkungan hidup, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur publik.
Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi dan air bersih
6. Mengembangkan ekonomi
kerakyatan yang
berorientasi pada Usaha
Menengah,
Kecil dan Mikro
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan perkapita penduduk
Meningkatnya kuantitas dan daya
saing UMKM, koperasi dan industri
Meningkatkan kuantitas dan daya saing UMKM dan koperasi melalui penguatan kapasitas dan ketrampilan SDM, serta pengembangan
kemitraan usaha dengan usaha besar
Meningkatkan kuantitas dan daya saing industri melalui fasilitasi kemudahan penyediaan bahan baku, penggunaan teknologi produksi,
dan peningkatan kualitas produk
Meningkatnya kinerja
perdagangan
Meningkatkan kinerja perdagangan melalui pengembangan jaringan
pemasaran dalam negeri dan luar negeri
Meningkatnya kunjungan wisata pada
berbagai destinasi unggulan
Meningkatkan kunjungan wisata melalui diversifikasi produk wisata yang mencakup destinasi dan atraksi wisata
Meningkatnya
produktivitas pertanian
dan perikanan, serta ketahanan pangan
masyarakat
Meningkatkan produktivitas pertanian/perkebunan dan peternakan
melalui fasilitasi sarana produksi, revitalisasi penyuluhan dan
pemberdayaan kelompok tani dan kelompok ternak
Memfasilitasi sarana produksi perikanan, penguatan kapasitas dan keterampilan teknis Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara
Pembenihan Ikan yang baik (CPIP)
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 29
Misi Tujuan Sasaran Strategi
Meningkatkan pola pangan harapan dengan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan
aman
Meningkatnya
keberdayaan masyarakat dalam
pembangunan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah
melalui fasilitasi penyediaan stimulan dana pembangunan
7. Meningkatkan
kerjasama, daya saing
daerah dan
daya tarik investasi dan
memperluas akses
lapangan pekerjaan
Mewujudkan
pengelolaan potensi daerah yang mendorong
pada peningkatan
kerjasama antar daerah dan antar pelaku
investasi dalam memperluas
kesempatan kerja di Kota Salatiga
Meningkatnya realisasi
investasi
Peningkatan realisasi investasi dalam mendorong perluasan
kesempatan kerja daerah melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, menciptakan kepastian hukum dan kualitas pelayanan
Meningkatnya
penyerapan tenaga
kerja daerah
Meningkatkan serapan tenaga kerja melalui penyediaan tenaga kerja
sesuai kebutuhan pasar
8. Meningkatkan
kesejahteraan sosial,
kesetaraan gender dan
perlindungan anak
Meningkatkan
ketahanan sosial masyarakat dalam
mencegah dan menangani masalah
kesejahteraan sosial
Meningkatnya kualitas
penanganan PMKS
Memberdayakan masyarakat agar mandiri menyelesaikan masalah-
masalah sosial yang timbul di lingkungannya, mengembangkan usaha kesejahteraan sosial, memperkuat jaringan lembaga serta memperkuat
kapasitas PSKS dan TKSK dalam membangun kesejahteraan PMKS
Meningkatkan perlindungan,
pemenuhan hak-hak
anak dan pencapaian kesetaraan dan
keadilan gender
Meningkatnya cakupan hak-hak anak,
kesetaraan dan
keberdayaan perempuan
Pemenuhan hak-hak anak melalui pencegahan, pelayanan, pemberdayaan, sinkronisasi program dan kegiatan mainstreaming
PUHA, penguatan kelembagaan dan mendorong gerakan perlindungan
bagi anak
Percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui PPRG, peningkatan pendapatan perempuan, peningkatan jumlah perempuan
di legislatif dan pencegahan, pelayanan serta pemberdayaan perempuan rentan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 30
Misi Tujuan Sasaran Strategi
Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi
seimbang dan aman
Meningkatkan ketahanan pangan di daerah melalui peningkatan keanekaragaman pangan, penyediaan lumbung pangan, inovasi pangan
lokal dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan di daerah
9. Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan
mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik
(good governance)
Meningkatkan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Pemerintah Daerah dalam
menunjang kualitas pelayanan publik dan
tata kelola pemerintahan
Meningkatnya kepuasan masyarakat atas
pelayanan publik pada unit-unit pelayanan
publik
Peningkatan pelayanan publik melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik yang baik dan berkualitas serta melalui
pengembangan dan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Meningkatnya keterbukaan informasi
publik dan penerapan
teknologi informasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
Penyediaan informasi publik dengan penerapan teknologi informasi berbasis website dan aplikasi
Peningkatan kualitas e-goverment melalui peningkatan kapasitas
aparatur dan partisipasi masyarakat dalam penggunaaan pelayanan e-government
Meningkatnya
profesionalisme dan kompetensi sumber daya
Aparatur Sipil Negara (ASN)
Peningkatan sistem pengawasan internal, pengelolaan keuangan dan
aset daerah yang optimal yang didukung dengan perencanaan dan evaluasi yang sinergitas dan berkualitas
Meningkatnya partisipasi dan
akuntabilitas kinerja birokrasi Pemerintah
Peningkatan kapasitas aparatur perencana serta peningkatan kualitas pelaporan dan evaluasi pembangunan daerah
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 31
6.6. Arah Kebijakan Jangka Menengah Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota Salatiga
yang dilaksanakan melalui 9 (sembilan) misi dan agar lebih terarah dalam
mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan arah kebijakan
berdasarkan tahapan pembangunan tahunan. Tahapan pelaksanaan
pembangunan merupakan sebuah mekanisme pemilihan fokus dan tema
pembangunan pada masing-masing tahun perencanaan yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Salatiga. Pentahapan pelaksanaan
pembangunan bertujuan untuk memberikan tema, nuansa dan arah
pembangunan dalam rangka pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil
Walikota yang kemudian akan diterjehmahkan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah setiap tahunnya.
1. Tahun 2018 “Perwujudan Pelayanan Publik dan Good Governance
sebagai Pondasi Penyelenggaraan Pemerintahan Menuju Salatiga
BERMARTABAT, TERTIB DAN AMAN”.
Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk
mendukung pencapaian Misi 8, Misi 9 dan Misi 3, dimana pada tahap
ini pembangunan difokuskan pada peningkatan tata kelola
pemerintahan yang baik dengan mengedepankan prinsip-prinsip good
governance dan e-government melalui peningkatkan kualitas pelayanan
publik yang prima, keterbukaan dan penerapan teknologi informasi
keterbukaan informasi publik. Peningkatan profesionalisme dan
kompetensi sumberdaya aparatur sipil negara (ASN) dan penerapan
teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Pembangunan juga difokuskan pada perwjudan kehidupan
masyarakat yang tentram, tertib dan aman guna menunjang efektifitas
pembangunan melalui langkah-langkah penegakan aturan, penertiban,
pengawasan, pemantauan untuk pencegahan gangguan, potensi konflik
serta pemberantasan penyakit masyarakat yang meresahkan secara
intens dan berkelanjutan, didukung penguatan koordinasi dengan
seluruh mitra terkait.
2. Tahun 2019 “Perwujudan Sumber Daya Manusia yang handal
Menuju Salatiga SEHAT”
Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk
mendukung pencapaian Misi 1 dan Misi 2 dimana pada tahap ini,
pembangunan difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan Anak
usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan non formal bagi masyarakat
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 32
melalui peningkatan kondusifitas sekolah, peningkatan peran dan
kompetensi guru, peningkatan aktivitas orang tua dalam pendidikan
anak dan optimalisasi peran pemerintah serta swasta. Apresiasi pada
seni dan karya budaya melalui peningkatan aktivitas seni dan budaya
serta penyadaran masyarakat akan pelestarian warisan budaya dan
kesenian di Kota Salatiga.
Pembangunan juga difokuskan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat dan keluarga berencana melalui peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak di pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
rujukan, gerakan masyarakat hidup sehat melalui peningkatan sarana
pelayanan gizi masyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan serta
perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Tahun 2020 “Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan
Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga BERSIH DAN INDAH”
Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk
mendukung pencapaian Misi 4 dan Misi 5 dimana pada tahap ini,
pembangunan difokuskan pada peningkatan kualitas penataan ruang
dan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan wilayah secara
merata melalui penyediaan sarana prasarana jalan dan jembatan yang
memadai untuk kenyamanan dan kelancaran transportasi, optimalisasi
sarana trasnportasi massal yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Pembangunan juga difokuskan pada peningkatan kualitas
lingkungan hidup, udara, tanah dan air melalui peningkatan kesadaran
pelaku usaha dalam upaya mencegah dampak pencemaran lingkungan
hidup. Peningkatan dan penyediaan pelayanan irigasi dengan fokus
rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dalam rangka mendukung
peningkatan produksi pertanian.
4. Tahun 2021 “Peningkatan Perekonomian dan Daya Saing Daerah
Menuju Salatiga MANDIRI”
Merupakan tema pembangunan yang diprioritaskan untuk
mendukung pencapaian Misi 6 dan Misi 7 dimana pada tahap ini,
pembangunan difokuskan pada peningkatan kuantitas dan daya saing
UMKM dan koperasi melalui penguatan kapasitas dan ketrampilan
SDM, serta pengembangan kemitraan usaha dengan usaha besar,
kemudahan akses permodalan dan meningkatkan produktivitas,
kualitas dan pemasaran produk, peningkatan kinerja perindustrian dan
perdagangan melalui pengembangan jaringan pemasaran dalam negeri
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 33
dan luar negeri.
Pembangunan juga difokuskan pada produktivitas pertanian dan
perikanan, serta ketahanan pangan masyarakat melalui fasilitasi
sarana produksi, revitalisasi penyuluhan dan pemberdayaan kelompok
tani dan kelompok ternak. Peningkatan produksi perikanan melalui
fasilitasi sarana produksi perikanan, penguatan kapasitas dan
keterampilan teknis Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara
Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).
Pembangunan juga difokuskan pada pengelolaan potensi daerah
yang mendorong pada peningkatan kerjasama antar daerah dan antar
pelaku investasi dalam memperluas kesempatan kerja di Kota Salatiga.
Mendorong perluasan kesempatan kerja daerah melalui penciptaan
iklim usaha yang kondusif, menciptakan kepastian hukum dan kualitas
pelayanan serta penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar.
Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana investasi,
penyediaan tenaga kerja yang terampil dan melakukan pengembangan
sistem informasi investasi dan tenaga kerja berbasis teknologi
informasi.
5. Tahun 2022 “Integrasi Pembangunan Menuju Salatiga HATI
BERIMAN yang SMART”
Merupakan tema pembangunan yang menjadi Ultimate Goal dari
penyelenggaraan pembangunan di tahun akhir perencanaan
pembangunan di Kota Salatiga. Pembangunan difokuskan pada
optimalisasi dan sinergitas lintas sektor dalam pencapaian sembilan
misi pembangunan di Kota Salatiga. Keberhasilan pembangunan
ditandai dengan pencapaian indikator makro pembanguan daerah.
Selengkapnya arah kebijakan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
tersaji pada tabel berikut:
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 34
Tabel 6.7.
Arah Kebijakan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Kebijakan “Perwujudan Pelayanan
Publik dan Good
Governance sebagai Pondasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Menuju Salatiga BERMARTABAT,
TERTIB DAN AMAN”
“Perwujudan Sumber Daya Manusia yang Handal
Menuju Salatiga SEHAT”
“Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan
Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga
BERSIH DAN INDAH”
“Peningkatan
Perekonomian dan Daya Saing Daerah Menuju
Salatiga MANDIRI”
“Integrasi
Pembangunan Menuju Salatiga
HATI BERIMAN yang SMART”
Prioritas Pembangunan
a. Peningkatan pelayanan publik
melalui penyediaan
sarana dan prasarana pelayanan publik
yang baik dan berkualitas serta
melalui pengembangan dan
penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SIDa).
b. Penyediaan informasi publik dengan
penerapan teknologi informasi berbasis
website dan aplikasi. Peningkatan kualitas
e-goverment melalui
peningkatan kapasitas aparatur
dan partisipasi
a. Peningkatan kualitas sekolah terutama pada
penyediaan dan
perbaikan sarana dan prasarana penunjang
pembelajaran pada PAUD, dikdas dan
pendidikan non formal. b. Peningkatan peran dan
komptensi guru terutama kompetensi
paedagogi guru PAUD,
SD dan SMP. c. Peningkatan peran orang
tua akan pentingnya pendidikan terutama
pada pendidikan karakter.
d. Pengembangan
kurikulum muatan lokal terutama untuk
menunjang pendidikan
a. Peningkatan kemantapan jalan
dengan fokus pada
jalan dan jembatan dengan kondisi rusak
berat. b. Peningkatan kualitas
perencanaan dan penataan ruang
perkotaan dengan prioritas pada
penataan kawasan
strategis perkotaan. c. Peningkatan kinerja
pelayanan sarana drainase dan
pengairan fokus rehabilitasi jaringan
drainase dan
pengairan yang rusak. d. Peningkatan
pengawasan dan
a. Penguatan kapasitas dan ketrampilan pelaku
UMKM dan lembaga
koperasi terutama kemampuan dalam
mengakses permodalan dan meningkatkan
produktivitas, kualitas dan pemasaran produk.
b. Peningkatan fasilitasi kemudahan penyediaan
bahan baku,
penggunaan teknologi produksi dan
peningkatkan kualitas produk diprioritaskan
para produk-produk unggulan Kota Salatiga.
c. Peningkatan fasilitasi
pengembangan jaringan pemasaran produk-
produk unggulan Kota
a. Pemantapan dan pemerataan
pendidikan dan
kesehatan yang berdaya saing guna
mewujudkan sumber daya
manusis yang berkualitas.
b. Pemantapan dan pemerataan
infrastruktur
terutama mengarah pada penyelesaian
penataan wajah kota dan
penyediaan transportasi massal
yang terintegrasi.
c. Pengembangan usaha ekonomi
kerakyatan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 35
Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
masyarakat dalam penggunaaan
pelayanan e-government.
c. Peningkatan sistem
pengawasan internal, pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang optimal
yang didukung dengan perencanaan
dan evaluasi yang sinergitas dan
berkualitas.
d. Peningkatan kapasitas aparatur
perencana serta peningkatan kualitas
pelaporan dan evaluasi
pembangunan
daerah. e. Peningkatan
kenyamanan dan kemanan wilayah
dengan prioritas pada penegakan regulasi
daerah dan peningkatan upaya
preventif.
f. Peningkatan kualitas pendidikan dengan
karakter. e. Peningkatan kesadaran
masyarakat akan pelestarian budaya dan
kesenian dengan budaya
dan seni khas Salatiga. f. Peningkatan aktivitas
kesenian dan budaya dengan fokus pada
kesenian tradisional dan budaya lokal.
g. Pembangunan lapangan olahraga, Sport Center
dan bumi perkemahan.
h. Meningkatkan kelangsungan hidup di
1000 hari pertama pasca kelahiran baik pada ibu
dan bayi, peningkatan kualitas layanan di
tingkat pertama.
i. Penurunan gizi buruk difokuskan pada
penanganan gizi buruk, stunting balita dan gizi
lebih. j. Penurunan angka
kesakitan di fokuskan pada penemuan penyakit
menular (TB, HIV AIDS),
pengendalian lingkungan dan perilaku hidup
pengendalian pencemaran/
perusakan lingkungan hidup dengan fokus
pada pada sentra-
sentra industri dan kawasan
permukiman. e. Peningkatan
pelayanan perhubungan dengan
prioritas pada perbaikan sarana dan
prasarana
transportasi. f. Penataan kawasan
kumuh perkotaan yang difokuskan pada
peningkatan pengetahuan
lingkungan sehat bagi
masyarakat, perbaikan
infrastruktur sanitasi, air bersih, drainase,
persampahan yang didukung berbagai
program sinergitas dari Pemerintah
Provinsi maupun
Pemerintah Pusat. g. Penyediaan sarana
Salatiga dan penyediaan sarana
perdagangan yang sesuai standar.
d. Peningkatan
diversifikasi produk wisata dengan fokus
pada pengembangan destinasi wajah kota,
dan penyelenggaraan atraksi wisata berbasis
seni budaya daerah. e. Peningkatan fasilitasi
sarana produksi,
revitalisasi penyuluhan dan pemberdayaan
kelompok tani dan kelompok ternak
dengan prioritas pada sentra-sentra produksi
pertanian/perkebunan
dan peternakan. f. Peningkatan fasilitasi
sarana produksi perikanan, penguatan
kapasitas dan keterampilan kelompok
pembudidaya dan pembenih ikan dengan
fokus pada sentra-
sentra usaha perikanan.
terutama UMKM, industri kecil dan
menengah serta penataan pasar.
d. Pemantapan
program-program penanggulangan
kemiskinan. e. Pemerataan
kualitas pelayanan publik pada
seluruh unit pelayanan publik
pemerintah.
f. Perwujudan tata kelola
pemerintahan yang transparan dan
akuntabel. g. Pengembangan
Smart City di
berbagai jenis pelayanan.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 36
Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
prioritas pada peningkatan sarana
pendidikan, peningkatan kualitas
pendidik dan tenaga
kependidikan. g. Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
h. Peningkatan ketersediaan sarana
dan prasarana infrastrukur
mencakup jalan,
jembatan, drainase dan sarana
transportasi, sanitasi dan air bersih, serta
ruang terbuka hijau. i. Peningkatan daya
saing perekonomian
daerah dengan fokus pada peningkatan
kinerja di sektor perdagangan, industri
dan usaha kecil menengah.
j. Peningkatan penanggulangan
kemiskinan.
sehat. k. Mengendalikan
pertumbuhan penduduk dengan fokus
meningkatkan jumlah
peserta KB baru, peningkatan partisipasi
KB pria. l. Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan
perlindungan anak. m. Peningkatan partisipasi
stakeholder dalam
pencapaian kesejahteraan sosial
dengan memperhatikan kemampuan PMKS
untuk makin mandiri, serta sinergitas lembaga
pengelola PMKS.
n. Akserelasi pemenuhan hak-hak anak dengan
prioritas pada anak-anak korban kekerasan
termasuk TPPO, difabel dan anak-anak rentan.
o. Penguatan pengarusutamaan
gender dengan fokus
pada peningkatan kualitas hidup dan peran
sanitasi dan air bersih difokuskan bagi
masyarakat berpenghasilan
rendah dan keluarga
baru. k. Peningkatan kualitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan.
l. Pengembangan usaha perekonomian rakyat
dengan fokus pada penataan pasar,
pembinaan UMKM,
dan pengembangan investasi.
h. Optimalisasi penanggulangan
kemiskinan.
g. Peningkatan konsumsi pangan yang beragam,
bergizi, seimbang dan aman dengan fokus
pada pemanfaatan
pekarangan untuk penyediaan pangan
alternatif dan diversifikasi produk
pangan. h. Peningkatan fasilitasi
penyediaan stimulan dana pembangunan
guna mendorong
partisipasi masyarakat dengan fokus pada
pembangunan tingkat kelurahan.
i. Menetapkan regulasi yang memberikan
berbagai kemudahan
penanaman modal, optimalisasi instansi
perijinan terpadu dalam percepatan pelayanan
perijinan, meningkatkan daya
dukung sarana dan prasarana investasi.
j. Penyediaan tenaga
kerja yang terampil dan melakukan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 37
Uraian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
perempuan di berbagai bidang pembangunan.
p. Peningkatan pemenuhan pangan bagi masyarakat
yang beragam, bergizi
seimbang dan aman dalam rangka
meningkatkan konsumsi energi dan protein
masyarakat. q. Peningkatan kualitas
pelayanan publik. r. Peningkatan infrastrukur
dasar dan penunjang.
s. Peningkatan kinerja perekonomian daerah
penanggulangan kemiskinan.
pengembangan sistem informasi investasi dan
tenaga kerja berbasis teknologi informasi.
k. Peningkatan kualitas
pelayanan publik sesuai dengan standar.
i. Optimalisasi program penanggulangan
kemiskinan. l. Peningkatan kualitas
infrastruktur dasar dan penunjang.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 38
6.7. Program Pembangunan Daerah
Program pembangunan daerah Kota Salatiga tahun 2017-2022
merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan
dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Program pembangunan
daerah merupakan pernyataan program unggulan kepala daerah Kota
Salatiga yang berisi program prioritas yang bersifat strategis. Program
unggulan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga selama periode
tahun 2017-2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6.8. Program Unggulan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga
Tahun 2017-2022
No. Program Unggulan OPD Program Nomenklatur
A Pemberdayaan Kelembagaan ditingkat Kelurahan
1 Program Guyub RW BKD, BAPELITBANGDA
dan Bag. Tapem
Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
2 Kenaikan insentif
RT/RW
Bag. Tapem dan
Kecamatan
(kategori belanja
langsung)
3 Insentif bagi Modin dan Pencatat Nikah
DISDUKCAPIL dan Bag. Kesra
(kategori belanja tidak langsung)
B Peningkatan Sarana dan Prasaran Olahraga, Seni, Budaya dan Pendidikan
1 Pembangunan lapangan olahraga di
tiap kecamatan
DISPORA, DPU PR, DPM PTSP dan
Kecamatan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Olahraga
2 Pagelaran seni DISBUDPAR dan
Kecamatan
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
3 Penataan lokasi zona
pendidikan
DISDIK, DPU PR dan
DLH
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan, Program Sarana dan
Prasarana Aparatur, Program Ruang Terbuka
Hijau
4 Insentif Wiyata
Bhakti
DISDIK Program Penyediaan
Administrasi Teknis dan Keamanan
C Penataan Wajah Kota
1 Penataan wilayah
jalan Jenderal
Sudirman
DPU PR , DISHUB,
DISDAG, DLH, DINKOP
UKM, SATPOL PP, BAPELITBANGDA dan
Bag. Hukum
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan,
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, Program Penataan RTH
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 39
No. Program Unggulan OPD Program Nomenklatur
2 Pembangunan rest
area pada exit tol Tingkir (dilengkapi
gardu pandang, taman, toilet,
foodcourt yang memiliki daya tarik)
DPU PR, DLH, DISHUB,
DISBUDPAR, DINKOP UKM,
BAPELITBANGDA, BKD dan Kecamatan
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan, Program Penataan RTH
3 Penataan kompleks perkantoran
Sukowati
DPU PR Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
4 Pembangunan tugu pahlawan
DLH, DISDAG dan SATPOL PP
Program Penataan RTH
5 Penataan Bunderan
Tamansari (Tugu Jam)
DPU PR, DLH dan
DISHUB
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan, Program Penataan RTH
6 Pembangunan taman kota
DLH dan BAPELITBANGDA
Program Pengelolaan RTH
7 Pembangunan gedung serba guna
di JLS
DPU PR, BKD, DPM PTSP, DLH dan
DISHUB
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
8 Penataan kota
menuju kota layak anak dan lansia
DPU PR, DLH, DP3A,
DISHUB dan DINSOS
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
9 Pembangunan
fasilitas umum
(rusunawa)
DINAS PKP Program Pengendalian
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
10 Penghijauan DLH, DINAS PKP dan Bag. Tapem
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam, Program
Pengadaan Tanah
D Peningkatan Kualitas Layanan Melalui Integrasi layanan E-Government
1 Pengembangan
website untuk kelurahan
DISKOMINFO, BK
DIKLATDA, Kecamatan dan Bag. Humas
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2 Pengembangan website untuk UKM
DISKOMINFO, DINKOP UKM, DISDAG dan
BAPELITBANGDA
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
Program pembangunan yang berfokus pada pencapaian sasaran Visi dan
Misi Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dijabarkan pada setiap misi
sebagai berikut:
A. Program Pembangunan Misi Pertama
Dalam rangka perwujudan misi pertama yaitu “Meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya”, maka program unggulan yang mendukung misi ini
difokuskan adalah:
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
3. Program Pendidikan Non Formal.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 40
4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
7. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.
B. Program Pembangunan Misi Kedua
Dalam rangka perwujudan misi kedua yaitu “Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana”, maka program
unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:
1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
6. Program Keluarga Berencana.
7. Program Kesehatan Reproduksi Remaja.
8. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling.
C. Program Pembangunan Misi Ketiga
Dalam rangka perwujudan misi ketiga yaitu “Meningkatkan
ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah”, maka program unggulan
yang mendukung misi ini difokuskan pada:
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
2. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan.
3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
4. Program Pendidikan Politik Masyarakat.
D. Program Pembangunan Misi Keempat
Dalam rangka perwujudan misi keempat yaitu “Meningkatkan kualitas
penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan lingkungan”,
maka program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:
1. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
2. Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong.
3. Program Perencanaan Tata Ruang.
4. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
5. Program pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 41
6. Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Sampah.
7. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup.
8. Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam.
9. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
10. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.
11. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ.
12. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.
E. Program Pembangunan Misi Kelima
Dalam rangka perwujudan misi kelima yaitu “Meningkatkan kualitas
pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota”, maka
program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:
1. Program Pengembangan Perumahan.
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan.
3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan.
F. Program Pembangunan Misi Keenam
Dalam rangka perwujudan misi keenam yaitu “Mengembangkan
ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan
Mikro”, maka program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:
1. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil dan Menegah.
2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah.
3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
4. Program pengembangan industri Kecil Dan menengah.
5. Program peningkatan Kapasitas dan penggunaan Iptek Dalam Sistem
Produksi.
6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
7. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial.
8. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
9. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.
10. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.
11. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
12. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
13. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
14. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 42
15. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.
16. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan.
17. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat.
G. Program Pembangunan Misi Ketujuh
Dalam rangka perwujudan misi ketujuh yaitu “Meningkatkan
kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan memperluas
akses lapangan pekerjaan”, maka program unggulan yang mendukung misi
ini difokuskan pada:
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
2. Program peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja.
3. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
H. Program Pembangunan Misi Kedelapan
Dalam rangka perwujudan misi kedelapan yaitu “Meningkatkan
kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak”, maka
program unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada:
1. Program Penanganan Fakir Miskin.
2. Program Pemberdayaan Sosial.
3. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial.
4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.
5. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial.
6. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma.
7. Program Pembinaan Anak Terlantar.
8. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah.
9. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan PMKS Lainnya.
10. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan).
11. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
dan Anak.
12. Program Keserasian kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan.
13. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan.
14. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 43
I. Program Pembangunan Misi Kesembilan
Dalam rangka perwujudan misi kesembilan yaitu “Meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang
baik (good governance)”, maka program unggulan yang mendukung misi ini
difokuskan pada:
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH.
3. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan.
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah.
5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
7. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS.
8. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.
9. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan
Informasi.
10. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa.
11. Program Peningkatan Tata Laksana Komunikasi dan Informasi.
Selengkapnya kebijakan dan program pembangunan daerah Kota
Salatiga tahun 2017-2022 yang diselaraskan dengan sasaran dan
indikatornya tersaji dalam tabel berikut:
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 44
Tabel 6.9.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kota Salatiga Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2022)
OPD
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Meningkatkan
penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas dan
merata bagi
seluruh masyarakat
Meningkatnya
akses dan kualitas
pendidikan dasar dan pendidikan
non formal bagi
masyarakat
Meningkatkan akses
dan kualitas
pelayanan pendidikan dasar
dan pendidikan non
formal melalui peningkatan
kondusifitas sekolah,
peningkatan peran dan kompetensi
guru, peningkatan
aktivitas orang tua dalam pendidikan
anak dan
optimalisasi peran
pemerintah serta swasta
Peningkatan
kualitas sekolah
terutama pada penyediaan dan
perbaikan sarana
dan prasarana penunjang
pembelajaran
pada PAUD, Dikdas dan
Pendidikan Non
Formal. Peningkatan peran
dan komptensi
guru terutama
Kompetensi paedagogi Guru
PAUD, SD dan
SMP. Peningkatan peran
Orang tua akan
pentingnya pendidikan
terutama pada
pedidikan karakter.
Pengembangan
kurikulum
muatan lokal
Program
Pendidikan Anak
Usia Dini
APK Pendidikan
Anak Usia Dini
(PAUD)
% 54,23 64,23 Disdik
Persentase Ruang Kelas Dalam
Kondisi Baik
TK/RA
% 89,61 93 Disdik
Persentase
Penduduk Usia 4-6 Tahun yang
bersekolah di
TK/RA
% 64,22 86 Disdik
Persentase TK/RA
yang terakreditasi
% 93,87 95,5 Disdik
Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Angka Partisipasi
Kasar (APK) SD/MI/SDLB/Pak
et A
% 118,46 100 Disdik
Angka Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI/SDLB/Paket A
% 102,17 100 Disdik
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMP/MTs/SMPLB/ Paket B
% 123,01 100 Disdik
APM SMP/MTs/SMPLB
/ Paket B
% 88,62 100 Disdik
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 45
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
terutama untuk
menunjang
pendidikan karakter.
Angka Putus
Sekolah SD/MI
% 0,01 0 Disdik
Persentase angka
mengulang tingkat
SD/MI
% 2,34 1,95 Disdik
Angka Putus Sekolah SMP/MTs
% 0,24 0,12 Disdik
Persentase angka mengulang tingkat
SMP/MTs
% 0,42 0,3 Disdik
Persentase Ruang
Kelas Dalam
Kondisi Baik SD/MI
% 85,52 92,51 Disdik
Persentase Runag Kelas Dalam
Kondisi Baik
SMP/MTs
% 92,67 92,79 Disdik
Program Pendidikan Non
Formal
Persentase lembaga pelatihan
dan kursus yang
terakreditasi
% 35,29 58 Disdik
Persentase pusat
kegiatan dan belajar masyarakat
(PKBM) yang
terakreditasi
% 22,22 100 Disdik
Program
Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Persentase guru
layak mengajar TK/RA
% 70,09 76,5 Disdik
Persentase guru layak mengajar
SD/ MI
% 89,79 97,5 Disdik
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 46
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
Persentase guru
layak mengajar
SMP/ MTs
% 92,14 95,5 Disdik
Program
Manajemen Pelayanan
Pendidikan
Ketersediaan data
informasi pendidikan
% 100 100 Disdik
Meningkatkan
apresiasi pada seni
dan karya budaya serta melestarikan
warisan budaya
Kota Salatiga
Meningkatnya
aktivitas seni dan
gelar karya budaya dan kelestarian
warisan budaya
Kota Salatiga
Meningkatkan
aktivitas seni dan
gelar karya budaya dan kelestarian
warisan budaya kota
salatiga melalui penyadaran
masyarakat akan
pelestarian warisan budaya dan kesenian
di Kota Salatiga,
Peningkatan
kesadaran
masyarakat akan pelestarian budaya
dan kesenian
dengan budaya dan seni khas
Salatiga.
Peningkatan aktivitas kesenian
dan budaya
dengan fokus pada kesenian
tradisional dan
budaya lokal.
Program
Pengelolaan
Kekayaan Budaya
Jumlah
penyelenggaraan
festival seni dan budaya
Event 15 19 Disbudpar
Persentase cagar
budaya yang
dilestarikan
% 9,4 10,2 Disbudpar
Meningkatkan
prestasi pemuda dan olahraga
Meningkatnya
prestasi pemuda dan olahraga
Meningkatkan
sarana dan prasarana lapangan
olahraga, Sport Center dan bumi
perkemahan
Pembangunan
lapangan olahraga, Sport Center dan
bumi perkemahan
Peningkatan
sarana dan prasarana
olahraga
Persentase
Kecamatan memiliki stadion
yang representatif
% 0 100 Dispora
Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana
Meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan
pengendalian
pertumbuhan
Meningkatnya
angka keselamatan ibu
dan anak
Menurunkan
kematian ibu dan anak melalui
peningkatan
pelayanan kesehatan
Meningkatkan
kelangsungan hidup di 1000 hari
pertama pasca
kelahiran baik
Program
Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Cakupan
pelayanan kesehatan ibu
hamil
% 93,3 100 Dinkes
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 47
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
penduduk
ibu dan anak di
pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan rujukan,
peningkatan perilaku
dan kepedulian masyarakat terkait
keselamatan ibu
melahirkan,
penurunan penyakit tidak menular pada
ibu hamil
pada ibu dan bayi,
peningkatan
kualitas layanan di tingkat pertama
Cakupan
pelayanan
kesehatan ibu bersalin
% 99,9 100 Dinkes
Cakupan
pelayanan
kesehatan ibu
nifas
% 98,07 100 Dinkes
Program Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Anak
Balita
Cakupan pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir
% 96,11 100 Dinkes
Cakupan
pelayanan kesehatan balita
% 90,9 100 Dinkes
Menurunkan gizi buruk melalui
gerakan masyarakat
hidup sehat, peningkatan sarana
pelayanan gizi
masyarakat, pemberian dan
perawatan pada
kasus gizi buruk, peningkatan
cakupan bayi dengan
ASI eksklusif
Penurunan gizi buruk difokuskan
pada penanganan
gizi buruk, stunting balita dan gizi lebih
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Persentase ibu hamil Kekurangan
Energi Kronis
(KEK)
% 5,36 1,5 Dinkes
Persentase bayi
usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI
eksklusif
% 59,39 75 Dinkes
Persentase kasus stunting di
Salatiga
% 20,1 10 Dinkes
Menurunnya
penyakit menular dan tidak menular
Penurunan penyakit
menular melalui peningkatan kualitas
lingkungan sehat,
Penurunan angka
kesakitan di fokuskan pada
penemuan penyakit
Program
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Sucses Rate TB
Kota Salatiga
% 77,88 85 Dinkes
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 48
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
perilaku hidup
bersih dan sehat,
peningkatan penjakauan
penemuan kasus
penyakit menular, dan tidak menular,
peningatan kualitas
pelayanan kesehatan
dalam penanganan penyakit
menular (TB, HIV
AIDS), pengendalian
lingkungan dan perilaku hidup
sehat.
CNR (CaseNotification
Rate) TB per
100.000 penduduk
/100.000 pddk
95,54 126 Dinkes
Annual ParasiteIncident
per 1.000
penduduk
/1000 pddk
<1 <1 Dinkes
Incident Rate DBD
per 100.000 penduduk
/100.00
0 pddk
44,01 <15 Dinkes
Angka Penemuan Pneumonia Balita
% 47,67 53 Dinkes
AcuteParalysis Rate usia < 15
tahun per 100.000
penduduk
kasus 2 2 Dinkes
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Ketersediaan Perda Kawasan Tanpa
Rokok
% 100 100 Dinkes
Cakupan Desa
Siaga Strata
Mandiri
% 56,52 82,61 Dinkes
Cakupan PHBS
tatanan rumah tangga strata
paripurna
% 86,17 92 Dinkes
Cakupan PHBS
tatanan tempat
umum sehat
% 77 83 Dinkes
Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
Mengendalikan pertumbuhan
penduduk dengan
Mengendalikan pertumbuhan
penduduk dengan
Program Keluarga Berencana
Rasio akseptor KB baru
% 101 120 Disdalduk KB
Cakupan peserta % 79,28 79,55 Disdalduk
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 49
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
meningkatkan
kesadaran
masyarakat dalam penggunaan alat
kontrasepsi ntuk
mengatur kehamilan,
meningkatkan
kesadaran yang baik
pada remaja tentang kesehatan
reproduksi,
peningkatan layanan keluarga berencana
fokus meningkatkan
jumlah peserta KB
baru, peningkatan partisipasi KB pria
KB aktif KB
Rasio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana Desa
(PPKBD)
kelurahan/PPKB
D
1:1,74 1:2 Disdalduk KB
Program Kesehatan
Reproduksi
Remaja
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia
15-19 thn) per
1000 perempuan usia 15-19 thn
% 1,87 1,74 Disdalduk KB
Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR
bagi perempuan
menikah usia 15-49
% 77,5 77,95 Disdalduk
KB
Program Pengembangan
Pusat Pelayanan
Informasi dan Konseling KRR
Cakupan perkawinan usia
dibawah 21 tahun
% 25 10 Disdalduk KB
Misi 3: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Menciptakan
tatanan kehidupan masyarakat yang
tentram, tertib dan
aman guna menunjang
efektifitas
pembangunan
Meningkatkannya
ketenteraman, ketertiban umum,
perlindungan
masyarakat serta wilayah yang
kondusif
Menciptakan kondisi
yang aman, tertib, dan tentram
ditengah
masyarakat, melalui langkah-langkah
penegakan aturan,
penertiban, pengawasan,
pemantauan untuk
pencegahan gangguan, potensi
konflik serta
Peningkatan
kenyamanan dan kemanan wilayah
dengan prioritas
pada penegakan regulasi daerah, dan
peningkatan upaya
preventif
Program
Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
Cakupan
penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan
Kepala Daerah
% 63 100 Satpol PP
Program Pemberdayaan
Masyarakat
Untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk Orang/1
0.000 pendudu
k
8 11 Satpol PP
Cakupan petugas Orang/1 67 79 Satpol PP
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 50
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
pemberantasan
penyakit masyarakat
yang meresahkan secara intens dan
berkelanjutan,
didukung penguatan koordinasi dengan
seluruh mitra terkait
Perlindungan
Masyarakat
(Linmas) di kota
0.000
penddk
Program
kemitraan pengembangan
wawasan
kebangsaan
Persentase
pemahaman masyarakat
terhadap wawasan
kebangsaan
% 12,70 13,30 Bakesban
gpol
Program
Pendidikan Politik
Masyarakat
Persentase tingkat
partisipasi pemilih dalam pemilu
(PILKADA, PILEG,
PILPRES)
% 84,04 85,00 Bakesban
gpol
Misi 4 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan lingkungan
Meningkatkan
kualitas penataan ruang dan
infrastruktur
dalam mendukung pertumbuhan
wilayah secara
merata
Meningkatnya
kualitas sarana prasarana jalan
dan jembatan yang
memadai untuk kenyamanan dan
kelancaran
transportasi
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas jalan dan
jembatan melalui
pembangunan dan rehabilitasi jalan dan
jembatan
Peningkatan
kemantapan jalan dengan fokus pada
jalan dan jembatan
dengan kondisi rusak berat
Program
Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan
Persentase jalan
kondisi baik
% 87,85 97,75 DPU PR
Persentase
jembatan kondisi baik
% 85 97,75 DPU PR
Program Pembangunan
Saluran
Drainase/ Gorong-gorong
Drainase dalam kondisi baik/
pembuangan
aliran air tidak tersumbat
% 15,60 100 DPU PR
Meningkatnya kualitas
penataaan ruang
dan pengendalian pemanfaatan
ruang
Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan
penataan ruang melalui revisi
dokumen RTRW,
penataan kawasan strategis perkotaaan,
penataan wajah kota
Peningkatan kualitas
perencanaan dan
penataan ruang perkotaan dengan
prioritas pada
penataan kawasan strategis perkotaan
Program Perencanaan Tata
Ruang
Tersedianya dokumen Rencana
Tata Bangunan
dan Lingkungan
dok 1 6 DPU PR
Program
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Persentase
bangunan gedung ber-IMB
% - 40 DPU PR
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 51
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
dan pembangunan
landmark kota
Meningkatkan
kualitas sarana
dan prasarana drainase,
pengairan dan
saluran pembuangan
limbah
Meningkatnya
kuantitas dan
fungsi sarana prasarana
darinase dan
pengairan serta pembuanga air
limbah
Meningkatkan
kuanititas dan
kualitas prasaran drainase dan
pengairan melalui
pembangunan jaringan drainase,
rehabilitasi secara
intensif, pengelolaan sarana prasarana
pengairan dan
peningkatan peran
masyarakat
Peningkatan kinerja
pelayanan sarana
drainase dan pengairan fokus
rehabilitasi jaringan
drainase dan pengairan yang
rusak
Program
Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan
Jaringan Pengairan
Lainnya
Persentase luasan
irigasi dalam
kondisi baik
% 82,00 100 DPU PR
Program
Pengembangan Kinerja
Pengolahan
Sampah
Persentase
penanganan sampah
% 63,00 75,00 DLH
Persentase pengangkutan
sampah
% 63,00 75,00 DLH
Meningkatkan
kualitas lingkungan hidup
agar mendukung
Meningkatnya
kualitas lingkungan hidup
Meningkatkan
kesadaran pelaku usaha dalam upaya
mencegah dampak
pencemaran
lingkungan hidup melalui koordinasi,
sosialisasi dan
pengawasan secara intensif, serta
pemantauan status
mutu air, udara dan tanah.
Peningkatan
pengawasan dan pengendalian
pencemaran/
perusakan
lingkungan hidup dengan fokus pada
pada sentra-sentra
industri dan kawasan
permukiman
Program
Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan
Lingkungan
Hidup
Pemantauan
status mutu air
% 80 100 DLH
Cakupan
pengawasan terhadap
pelaksanaan
AMDAL
% 100,00 100,00 DLH
Cakupan
pengawasan terhadap
pelaksanaan
UKL/UPL
% 80,00 100,00 DLH
Program
Perlindungan Konservasi
Sumber Daya
Alam
Jumlah
penghargaan lingkungan hidup
tingkat Kota
penghargaan 2 2 DLH
Persentase % 100,00 100,00 DLH
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 52
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
pertanian
penerima
penghargaan tingkat kota yang
difasilitasi untuk
penghargaan tingkat Provinsi
Program Pengelolaan
Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Persentase ruang terbuka hijau
% 15,90 17,5 DLH
Penyediaan dan
optimalisasi sarana
trasnportasi
massal yang berkualitas dan
ramah lingkungan
Meningkatkan
kualitas pengelolaan transportasi melalui
peningkatan sarana
dan prasarana perhubungan,
penataan trayek,
peningkatan kualitas pelayanan angkutan
umum,
pengembangan
sistem management dan rekayasa lalu
lintas serta
pengembangan angkutan massal
Peningkatan
pelayanan perhubungan
dengan prioritas
pada perbaikan sarana dan
prasarana
transportasi
Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Ketersediaan
rambu-rambu lalu lintas
% 95,00 100,00 Dishub
Persentase sarana dan prasarana
perhubungan
dalam kondisi baik
% 95,00 100,00 Dishub
Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan
Prasarana dan
Fasilitas LLAJ
Persentase fasilitas perlengkapan jalan
dalam kondisi baik
% 95,00 100,00 Dishub
Program Peningkatan
Pelayanan
Angkutan
Persentase ketersediaan
angkutan kota
% 95,00 100,00 Dishub
Misi 5 : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota
Mewujudkan
sarana dan
prasarana perumahan,
permukiman dan
sanitasi perkotaan
Meningkatnya
pemerataan
sarana prasarana permukiman, serta
sanitasi dan air
bersih sebagai
Menurunkan
kawasan kumuh
perkotaan melalui penyadaran dan
peningkatan
kemampuan
Penataan kawasan
kumuh perkotaan
yang difokuskan pada peningkatan
pengetahuan
lingkungan sehat
Program
Lingkungan
Sehat Perumahan
Proprosi rumah
tangga dengan
akses sanitasi layak
% 79,0 100,0 DPKP
Proporsi rumah
tangga dengan
% 94,16 100,0 DPKP
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 53
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
yang merata bagi
masyarakat dalam
rangka peningkatan
kualitas hidup.
kebutuhan dasar
masyarakat
masyarakat dalam
mengelola
lingkungan, membangun
keterpaduan progam
bidang lingkungan hidup, kesehatan,
pemberdayaan
ekonomi dan
infrastruktur publik. Meningkatkan
ketersediaan sarana
sanitasi dan air bersih.
bagi masyarakat,
perbaikan
infrastruktur sanitasi, air
bersih, drainase,
persampahan yang didukung berbagai
program sinergitas
dari Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
Penyediaan sarana
sanitasi dan air bersih difokuskan
bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan
keluarga baru.
akses air bersih
Program Pemberdayaan
Komunitas
Perumahan
Cakupan layanan rumah layak huni
yang terjangkau
% 16,3 83,38 DPKP
Misi 6 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan
pendapatan perkapita
penduduk
Meningkatnya
kuantitas dan
daya saing UMKM,
koperasi dan Industri
Meningkatkan
kuantitas dan daya
saing UMKM dan
Koperasi melalui penguatan
kapasitas dan
ketrampilan SDM, serta pengembangan
kemitraan usaha
dengan usaha besar.
Meningkatkan
kuantitas dan daya saing industri
melalui fasilitasi
Penguatan
kapasitas dan
ketrampilan
pelaku UMKM dan lembaga Koperasi
terutama
kemampuan dalam mengakses
permodalan dan
meningkatkan produktivitas,
kualitas dan
pemasaran produk.
Peningkatan
Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil dan
Menegah
Persentase UMKM
yang telah
mengikuti
pameran promosi produk
% 0,82 5,93 Dinkop
UKM
Program Pengembangan
Sistem
Pendukung Bagi
Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
Persentase usaha mikro dan kecil
yang dibina
% 39,56 69,86 Dinkop UKM
Persentase
koperasi aktif
% 66,00 85,00 Dinkop
UKM
Program Persentase % 5,19 23,70 Dinkop
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 54
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
kemudahan
penyediaan bahan
baku, penggunaan teknologi produksi
dan peningkatan
kualitas produk.
fasilitasi
kemudahan
penyediaan bahan baku, penggunaan
teknologi produksi
dan peningkatkan kualitas produk
diprioritaskan
para produk-
produk unggulan Kota Salatiga.
Peningkatan
Kualitas
Kelembagaan Koperasi
koperasi simpan
pinjam yang
memiliki izin
UKM
Persentase
KSP/USP koperasi sehat
% 5,66 8,53 Dinkop
UKM
Program
Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
Pertumbuhan IKM % 0,20 0,30 Disperina
ker
Kontribusi sektor
Industri terhadap
PDRB
% 29,52 30,00 Disperina
ker
Persentase
industri kecil dan menengah
% 1,00 2,00 Disperina
ker
Program Peningkatan
Kapasitas dan
Penggunaan Iptek Dalam Sistem
Produksi
Cakupan kelompok IKM yang dibina
% 1,00 1,20 Disperinaker
Cakupan kelompok
IKM yang
mendapatkan bantuan
% 0,8 1 Disperina
ker
Program Peningkatan
Kemampuan
Teknologi Industri
Persentase IKM yang telah
memenuhi standar
kelayakan produksi
% 7,00 9,00 Disperinaker
Program Pengembangan
Sentra-sentra
Industri Potensial
Persentase IKM memiliki izin
usaha industri
kecil melalui sertifikasi Halal
% 4,00 3,00 Disperinaker
Meningkatnya kinerja
perdagangan
Meningkatkan kinerja perdagangan
melalui
pengembangan
Peningkatan fasilitasi
pengembangan
jaringan pemasaran
Program Peningkatan
Efisiensi
Perdagangan
Persentase kelompok
pedagang (formal
dan informal) yang
% 46,00 92,00 Disdag
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 55
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
jaringan pemasaran
dalam negeri dan
luar negeri
produk-produk
unggulan Kota
Salatiga dan penyediaan sarana
perdagangan yang
sesuai standar
Dalam Negeri
dibina
Persentase pasar tradisional yang
memenuhi standar
% 50,00 87,00 Disdag
Persentase ijin
usaha perdagangan yang
diterbitkan
% 80,00 100,00 Disdag
Program
Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Perkembangan
nilai ekspor
Rp. 287.588.6
18,24,-
305.277.9
28,78,-
Disdag
Perkembangan
nilai impor
Rp. 117.158.8
51,31,-
103.784.2
43,90,-
Disdag
Meningkatnya
kunjungan wisata
pada berbagai destinasi unggulan
Meningkatkan
kunjungan wisata
melalui diversifikasi produk wisata yang
mencakup destinasi
dan atraksi wisata
Peningkatan
diversifikasi produk
wisata dengan fokus pada
pengembangan
destinasi wajah kota, dan
penyelenggaraan
atraksi wisata berbasis seni
budaya daerah
Program
Pengembangan
Pemasaran Pariiwisata
Jumlah kunjungan
wisata
Orang 120.000 160.000 Disbudpar
Program Pengembangan
Destinasi
Pariwisata
Persentase obyek wisata unggulan
yang dikelola
Pemkot yang
memiliki sarana prasarana
memadai
% 50,00 100,00 Disbudpar
Meningkatnya
produktivitas pertanian dan
perikanan, serta
ketahanan pangan
masyarakat
Meningkatkan
produktivitas pertanian/perkebun
an dan peternakan
melalui fasilitasi
sarana produksi, revitalisasi
penyuluhan dan
pemberdayaan
Peningkatan
fasilitasi sarana produksi,
revitalisasi
penyuluhan dan
pemberdayaan kelompok tani dan
kelompok ternak
dengan prioritas
Program
Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Cakupan bina
kelompok tani
Distan
- Pemula % 27,21 23,38
- Lanjut % 48.30 48,70
- Madya % 24,49 25,32
- Utama % 0 2,60
Program Peningkatan
Produksi
Produktivitas pertanian tanaman
pangan
Distan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 56
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
kelompok tani dan
kelompok ternak.
Peningkatan produksi perikanan
melalui fasilitasi
sarana produksi perikanan,
penguatan
kapasitas dan
keterampilan teknis Cara Budidaya Ikan
yang Baik (CBIB)
dan Cara Pembenihan Ikan
yang Baik (CPIB).
Meningkatkan pola pangan harapan
dengan mendorong
masyarakat untuk mengkonsumsi
pangan yang
beragam, bergizi,
seimbang dan aman.
pada sentra-sentra
produksi
pertanian/perkebunan dan
peternakan.
Peningkatan fasilitasi sarana
produksi
perikanan,
penguatan kapasitas dan
keterampilan
Kelompok Pembudidaya dan
Pembenih Ikan
dengan fokus pada sentra-sentra
usaha perikanan.
Peningkatan konsumsi pangan
yang beragam,
bergizi, seimbang
dan aman dengan fokus pada
pemanfaatan
pekarangan untuk penyediaan
pangan alternatif,
dan diversifikasi produk pangan.
Pertanian/
Perkebunan
- Padi Ton / Ha 6,38 6,73
- Jagung Ton / Ha 1,51 5,36
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan
Produksi Daging kg 912.435 1.018.530 Distan
Program
Pengembangan Budidaya
Perikanan
Produksi
perikanan budidaya
ton 677,1 1.000 Distan
Rata-rata pendapatan
pembudidaya ikan
Ribu rupiah /
bulan
800 2.500 Distan
Program
Pengembangan
Sistem Penyuluhan
Perikanan
Cakupan bina
kelompok
pembudidaya ikan
% 100 100 Distan
Persentase kelompok
pembudidaya ikan
yang telah menerapkan Cara
Budidaya Ikan
yang Baik (CBIB)
% 19,67 53,33 Distan
Produksi Benih
Usaha Pembenihan Rakyat (UPR)
ekor 8.315.000 16.000.00
0
Distan
Meningkatnya keberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan
Peningkatan fasilitasi penyediaan
stimulan dana
pembangunan guna
Program Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
Persentase Kelurahan
berpatisipasi
dalam TMMD
% 82,61 100,00 DP3A
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 57
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
wilayah melalui
fasilitasi penyediaan
stimulan dana pembangunan
mendorong
partisipasi
masyarakat dengan fokus pada
pembangunan
tingkat Kelurahan
Misi 7 : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
Mewujudkan
pengelolaan
potensi daerah yang mendorong
pada peningkatan
kerjasama antar daerah dan antar
pelaku investasi
dalam memperluas kesempatan kerja
di Kota Salatiga
Meningkatnya
realisasi investasi
Peningkatan realisasi
investasi dalam
mendorong perluasan
kesempatan kerja
daerah melalui penciptaan iklim
usaha yang
kondusif, menciptakan
kepastian hukum
dan kualitas pelayanan
Menetapkan
regulasi yang
memberikan berbagai
kemudahan
penanaman modal, optimalisasi
instansi perijinan
terpadu dalam percepatan
pelayanan perijinan,
meningkatkan daya dukung sarana dan
prasarana investasi
Program
Peningkatan
Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
Jumlah investor
berskala nasional
(PMDN/PMA)
investor 131 177 DPMPTSP
Jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMA)
Milyar Rupiah
245,249 314,749 DPMPTSP
Jumlah nilai
investasi berskala
nasional (PMDN)
Milyar
Rupiah
153,678 166,578 DPMPTSP
Meningkatnya
penyerapan tenaga
kerja daerah
Meningkatkan
serapan tenaga kerja
melalui penyediaan tenaga kerja sesuai
kebutuhan pasar
Penyediaan tenaga
kerja yang terampil
dan melakukan pengembangan
sistem informasi
investasi dan tenaga kerja berbasis
teknologi
informasi
Program
Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Besaran tenaga
kerja yang
mendapatkan pelatihan
orang 100,00 100,00 Disperina
ker
Program
Peningkatan
Kesempatan Kerja
Persentase
lembaga
penempatan tenaga kerja
swasta (LPTKS)
memiliki izin
% 6,00 15,00 Disperina
ker
Persentase pencari
kerja yang
% 34,80 36,20 Disperina
ker
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 58
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
ditempatkan
Misi 8 : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat dalam
mencegah dan menangani
masalah
kesejahteraan
sosial
Meningkatnya kualitas
penanganan PMKS
Memberdayakan masyarakat agar
mandiri
menyelesaikan masalah-masalah
sosial yang timbul
dilingkungannya,
mengembangkan usaha kesejahteraan
sosial, memperkuat
jaringan lembaga serta memperkuat
kapasitas PSKS dan
TKSK dalam membangun
kesejahteraan PMKS
Peningkatan partisipasi
stakeholder dalam
pencapaian kesejahteraan sosial
dengan
memperhatikan
kemampuan PMKS untuk makin
mandiri, serta
sinergitas lembaga pengelola PMKS
Program Penanganan
Fakir Miskin
Persentase pelaksanaan
pemberian
bantuan sembako, bantuan pangan
non tunai dan PKH
bagi fakir miskin
% 32,00 95,00 Dinsos
Program
Pemberdayaan Sosial
Persentase
penerbitan izin pengumpulan
sumbangan dalam
daerah kota
% 0,00 13,00 Dinsos
Program
Perlindungan dan Jaminan Sosial
Persentase (%)
verifikasi dan validasi Penerima
Bantuan Iur (PBI)
jaminan kesehatan
% 30,00 88,00 Dinsos
Program
Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan
Sosial
Persentase LK3
yang dibentuk dan dibina
% 10,00 31,00 Dinsos
Persentase PSKA,PSM,KT, dan
dunia usaha/CSR
yang dibentuk dan dibina
% 18,00 53,00 Dinsos
Persentase wahana
kesejahteraan
sosial berbasis
masyarakat (WKSBM) yang
menyediakan
sarana prasarana
% 21,00 62,00 Dinsos
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 59
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
pelayanan
kesejahteraan
sosial
Program
Pembinaan Eks Penyandang
Penyakit Sosial
Persentase eks
penyandang penyakit sosial
(eks. narapida,
PSK, narkoba dan penyakit nosial
lainnya) yang telah
terbina
% 28,00 83,00 Dinsos
Program
Pembinaan Para Penyandang
Cacat dan
Trauma
Persentase
penyandang cacat fisik dan mental,
serta lanjut usia
tidak potensial yang telah
menerima jaminan
sosial
% 8,00 25,00 Dinsos
Persentase jumlah
penyandang masalah disabilitas
yang telah
memperoleh bantuan/penanga
nan
% 23,00 69,00 Dinsos
Program
Pembinaan Anak
Terlantar
Persentase anak
terlantar yang di
tangani
% 17,00 52,00 Dinsos
Program
Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan
Daerah
Persentase panti
sosial skala kota yang menyediakan
sarana prasarana
pelayanan
% 30,00 88,00 Dinsos
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 60
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
kesejahteraan
sosial
Persentase
cakupan layanan
reintegrasi sosial bagi perempuan
dan anak korban
kekerasan
% 7,00 21,00 Dinsos
Persentase
cakupan layanan rehabilitasi sosial
yang diberikan
oleh petugas rehabilitasi sosial
terlatih bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu
% 26,00 77,00 Dinsos
Persentase ketersediaan
fasilitas pelayanan
rehabilitasi sosial terhadap
kebutuhan
% 0,00 100,00 Dinsos
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT),
dan PMKS Lainnya
Persentase PMKS
skala kota yang
menerima program pemberdayaan
sosial melalui
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok
% 3,4 11 Dinsos
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 61
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
sosial ekonomi
sejenis lainnya
Persentase PMKS
skala kota yang
memperoleh pemenuhan
kebutuhan dasar
% 24 73 Dinsos
Meningkatnya
konsumsi pangan
beragam, bergizi seimbang dan
aman
Meningkatkan
ketahanan pangan di
daerah melalui peningkatan
keanekaragaman
pangan, penyediaan lumbung pangan,
inovasi pangan lokal
dan pengawasan terhadap
ketersediaan pangan
di daerah
Peningkatan
pemenuhan pangan
bagi masyarakat yang beragam,
bergizi seimbang,
dan aman dalam rangka
meningkatkan
konsumsi energi dan protein
masyarakat
Program
Peningkatan
Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perke
bunan)
Ketersediaan
energi per kapita
Kkal /
kapita
2.439 2.500 Dinas
Pangan
Ketersediaan
protein per kapita
Gram/ka
pita
106,19 110 Dinas
Pangan
Penguatan
cadangan pangan
% 0 100 Dinas
Pangan
Penanganan
rumah tangga rawan pangan
KK 0 260 Dinas
Pangan
Ketersediaan
pangan utama
(beras)
Ton/tah
un
0 21.198 Dinas
Pangan
Persentase pangan
segar aman
% 86,67 100 Dinas
Pangan
Ketersedian
informasi pasokan, harga,
dan akses pangan
% 0 95 Dinas
Pangan
Meningkatkan
perlindungan, pemenuhan hak-
hak anak dan
pencapaian
kesetaraan dan keadilan gender
Meningkatnya
cakupan hak-hak anak, kesetaraan
dan keberdayaan
perempuan
Pemenuhan hak-hak
anak melalui pencegahan,
pelayanan,
pemberdayaan,
sinkronisasi program dan kegiatan
maintreaming PUHA,
penguatan
Akserelasi
pemenuhan hak-hak anak dengan
prioritas pada anak-
anak korban
kekerasan termasuk TPPO, difabel dan
anak-anak rentan
Program
Peningkatan Kualitas Hidup
dan Perlindungan
Perempuan dan
Anak
Cakupan
perempuan dan anak korban
kekerasan yang
mendapat
penanganan sesuai standar
% 100 100 DP3A
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 62
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
kelembagaan dan
mendorong gerakan
perlindungan bagi anak
Percepatan pelaksanaan
pengarusutamaan
gender melalui PPRG, peningkatan
pendapatan
perempuan, peningkatan jumlah
perempuan di
legislatif dan
pencegahan, pelayanan serta
pemberdayaan
perempuan rentan
Penguatanpengarusutamaan gender
dengan fokus pada
peningkatan kualitas hidup dan
peran perempuan di
berbagai bidang pembangunan
Rasio Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT)
% 0,05 0,05 DP3A
Program
Keserasian
Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak
dan Perempuan
Score capaian KLA score 0 680 DP3A
Jumlah Perangkat
Daerah yang
memiliki sistem data gender dan
anak
jumlah 0 1 DP3A
Program
Peningkatan
Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam
Pembangunan
Persentase
perempuan yang
menjadi anggota legislatif
% 28 32 DP3A
Sumbangan perempuan dalam
pendapatan kerja
% 41,34 41,89 DP3A
Program
Penguatan
Kelembagaan Pengarusutamaa
n Gender dan
Anak
Persentase
kelembagaan
forum anak tingkat Kota, Kecamatan,
Kelurahan
% 14,29 32,14 DP3A
Persentase
kelembagaan PUG aktif
% 7,40 18,18 DP3A
Persentase perangkat daerah
yang
melaksanakan PPRG
% 84,62 95,00 DP3A
jumlah Pusat jumlah 0 1 DP3A
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 63
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
Pembelajaran
Keluarga (Puspaga)
yang terbentuk
Misi 9 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)
Meningkatkan
pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Pemerintah Daerah
dalam menunjang kualitas pelayanan
publik dan tata
kelola pemerintahan
Meningkatnya
kepuasan masyarakat atas
pelayanan publik
pada unit-unit
pelayanan publik.
Meningkatnya
keterbukaan informasi publik
dan penerapan
teknologi informasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan. Meningkatnya
profesionalisme
dan kompetensi
sumberdaya Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Meningkatnya partisipasi dan
akuntabilitas
kinerja birokrasi pemerintah.
Peningkatan
pelayanan publik melalui penyediaan
sarana dan
prasarana
pelayanan publik yang baik dan
berkualitas.
Penyediaan informasi publik
dengan penerapan
teknologi informasi berbasis website
dan aplikasi.
Peningkatan kualitas e-goverment
melalui peningkatan
kapasitas aparatur
dan partisipasi masyarakat dalam
penggunaaan
pelayanan e-government.
Peningkatan sistem
pengawasan internal,
pengelolaan
keuangan dan asset
daerah yang optimal yang didukung
Pelayanan publik
yang berkualitas dengan focus pada
peningkatan
standar pelayanan
(SP, SPP dan SOP) layanan public
serta kualitas
sumber daya manusia yang
melayani langsung
masyarakat. Optimalisasi
website dan
inovasi aplikasi layanan yang
efektif, fefisien, up
to date serta dekat
dengan masyarakat.
Penyediaan system
dan infrastruktur e-Gov yang
mutahir dan
terintegrasi. Peningkatan
penerapan open government dengan fokus pada
pelaporan kinerja
Program
Penataan Administrasi
Kependudukan
Persentase
cakupan akta kelahiran
% 92,00 95,00 Disdukcapil
Persentase cakupan
penduduk ber-KTP
% 95,00 100,00 Disdukcapil
Persentase
cakupan
pencatatan sipil akta perkawinan
(non muslim)
% 90,00 100,00 Disdukcapil
Program
Peningkatan
Sistem Pengawasan
Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Meningkatnya level
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Level 58,25 70 Inspektorat
Rasio temuan BPK
RI yang
ditindaklanjuti
% 71,40 87,00 Inspektorat
Persentase Laporan Hasil
Pemeriksaan yang
terbit tepat waktu
% 75,00 95,00 Inspektorat
Program
Peningkatan Profesionalisme
Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Meningkatnya level
kapabilitas Inspektorat
Level 1 3 Inspektorat
Tingkat Maturiti SPIP
level 2,34 3 Inspektorat
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 64
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
dengan
perencanaan dan
evaluasi yang sinergitas dan
berkualitas.
Peningkatan kapasitas aparatur
perencana serta
peningkatan
kualitas pelaporan dan evaluasi
pembangunan
daerah.
instansi
pemerintah secara
terbuka. Pengembangan
sistem
peningkatan kompetensi APIP.
Meningkatkan
kualitas
perencanaan dengan focus pada
optimalisasi
sistem informasi perencanaan
pembangunan
daerah. Peningkaan
ketersediaan data
pendukung perencanaan
pembangunan,
utamanya pada
indikator kunci pembangunan
daerah.
Program
Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Peningkatan PAD % 16,30 10 BKD
Opini BPK terhadap Laporan
Keuangan Daerah
kategori WTP WTP BKD
Program
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Persentase usulan
masyarakat yang
diakomodir
% 40 41 Bapelitbangda
Program Peningkatan
Kapasitas Iptek
Sistem Produksi
Persentase terfasilitasinya
inovasi/temuan
% 20 25 Bapelitbangda
Program
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
Persentase peserta
yang mengikuti diklat
kepemimpinan
% 4,27 5,68 BK
Diklatda
Persentase peserta
yang mengikuti diklat teknis dan
fungsional
% 10,06 14,26 BK
Diklatda
Program
Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Persentase PNS
yang melanjutkan
pendidikan sesuai dengan NSPK
(Norma, Standart,
Prosedur dan Kriteria)
% 1,45 2,26 BK
Diklatda
Persentase PNS struktural yang
mengikuti kegiatan
assesment
% 68,26 29,95 BK Diklatda
Persentase
penyelesaian
% 100 100 BK
Diklatda
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VI - 65
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Satuan Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2022)
OPD
mutasi dan
pensiun
Persentase kasus
pelanggaran
disiplin ASN dalam satu tahun yang
terselesaikan
% 100 100 BK
Diklatda
Program
Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan
Media Masa
Prosentase sekolah
dasar dalam
penggunaan internet sahat dan
aman
% 0 100 Diskominfo
Persentase website
OPD aktif
% 0 100 Diskominfo
Program
Fasilitasi Peningkatan SDM
Bidang
Komunikasi dan Informasi
Prosentase relawan
TIK dalam pemanfaatan TIK
% 0 100 Diskominfo
Cakupan pengembangan
dan pemberdayaan
kelompok informasi
masyarakat
% 0 100 Diskominfo
Program
Kerjasama
Informasi Dengan Mass Media
Sistem penyediaan
layanan informasi
% 0 100 Diskominfo
Program
Peningkatan Tata
Laksana
Komunikasi dan Informasi
Rasio pengaduan
informasi publik
yang tertangani
% 0 100 Diskominfo
Badan publik
menyediakan informasi publik
% 0 100 Diskominfo
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII -1
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH
Kerangka pendanaan pembangunan dan program perangkat daerah
dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022
berdasarkan masing-masing urusan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Program berdasarkan masing-masing urusan selanjutnya
akan dijabarkan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah. Perincian program
dan indikator kinerja program beserta kerangka pendanaan dikelompokkan
berdasarkan urusan pemerintahan sebagai berikut:
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Urusan Pemerintahan Wajib
Pelayanan Dasar
Urusan Pendidikan
Dinas Pendidikan
Program Pendidikan Anak Usia Dini 4,788,097,000 5,460,490,000 4,914,506,159 5,288,243,422 5,697,822,425 6,146,928,067 32,296,087,073 Dinas Pendidikan
APK Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
% 54.23 54.23 56.23 58.23 60.23 62.23 64.23 64.23
Persentase Ruang Kelas Dalam
Kondisi Baik PAUD
% 89.61 89.72 89.83 89.94 91 92 93 93
Prosentase penduduk usia 4 - 6
tahun yang bersekolah di TK /
RA
% 64.22 65 68 71 75 80 86 86
Prosentase TK / RA yang
terakreditasi
% 93.87 94 94.05 95 95.05 96 96.5 96.5
Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun
50,391,428,000 61,185,423,000 55,067,610,809 59,255,380,143 63,844,760,319 68,877,041,054 100 358,621,643,325 Dinas Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI/Paket A
% 118.46 100 100 100 100 100 100 100
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 102.17 100 100 100 100 100 100 100
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs/ Paket B
% 123.01 100 100 100 100 100 100 100
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/ Paket B
% 88.62 91.5 94.5 97.5 100 100 100 100
Angka Putus Sekolah SD/MI % 0.01 0 0 0 0 0 0 0
Persentase angka mengulang
tingkat SD/ MI
% 2.34 2.34 2.25 2.15 2.05 2 1.95 1.95
Angka Putus Sekolah
SMP/MTs
% 0.24 0.22 0.2 0.18 0.16 0.14 0.12 0.12
Prosentase angka mengulang
tingkat SMP/ MTs
% 0.42 0.35 0.34 0.33 0.32 0.31 0.3 0.3
Persentase Ruang Kelas Dalam
Kondisi Baik SD/MI
% 85.52 85.76 86 89.5 91.77 91.48 92.51 92.51
Persentase Ruang Kelas Dalam
Kondisi Baik SMP/MTs
% 92.67 92.69 92.71 92.73 92.75 92.77 92.79 92.79
Program Pendidikan Non Formal 3,693,103,000 7,268,487,000 6,541,725,033 7,039,208,673 7,584,401,442 8,182,208,326 40,309,133,473 Dinas Pendidikan
Prosentase penduduk melek
huruf
% 99.04 99.08 99.09 99.1 99.11 99.12 99.13 99.13
Prosentase lembaga pelatihan
dan kursus yang terakreditasi
% 35.29 39.5 42 45 48 53 58 58
Prosentase pusat kegiatan dan
belajar masyarakat (PKBM)
yang terakreditasi
% 22.22 40 60 80 100 100 100 100
Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
880,193,000 1,007,433,000 906,701,721 975,654,371 1,051,219,641 1,134,077,378 5,955,279,112 Dinas Pendidikan
Prosentase guru layak
mengajar PAUD
% 70.09 74.12 74.5 75 75.5 76 76.5 76.5
Prosentase guru layak
mengajar SD / MI
% 89.79 91 92 93 94 95 96 96
Prosentase guru layak
mengajar SMP / MTs
% 92.14 93 93.5 94 94.5 95 95.5 95.5
Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan
44,356,000 2,341,300,000 2,107,197,938 2,267,445,655 2,443,061,272 2,635,624,767 11,838,985,632 Dinas Pendidikan
Ketersediaan data informasi
Pendidikan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase penyusunan
kebijakan kurikulum berbasis
potensi dan karakteristik
daerah (muatan lokal) yang
dilaksanakan berdasarkan
rekomendasi
% 0 50 60 70 80 90 100 100
Pogram Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Bulan 12 12 30,000,000 12 24,000,000 12 21,600,286 12 23,242,940 12 25,043,126 12 27,017,039 12 150,903,392 Dinas Pendidikan
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 470,368,000 12 607,545,000 12 546,797,750 12 588,380,502 12 633,951,079 12 683,919,467 12 3,530,961,798 Dinas Pendidikan
Tabel 7.1
Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kota Salatiga Tahun 2017-2022
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 2
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Peningkatan Sarana dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 470,368,000 12 607,545,000 12 546,797,750 12 588,380,502 12 633,951,079 12 683,919,467 12 3,530,961,798 Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 455,000,000 12 0 12 - 12 - 12 - 12 - 12 455,000,000 Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Bulan 12 12 55,109,000 12 230,400,000 12 207,362,749 12 223,132,225 12 240,414,008 12 259,363,578 12 1,215,781,561 Dinas Pendidikan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,968,000 12 35,000,000 12 31,500,418 12 33,895,954 12 36,521,225 12 39,399,849 12 190,285,446 Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
12 12 331,439,000 12 33,000,000 0 29,700,394 0 31,959,043 0 34,434,298 0 37,148,429 0 497,681,164 Dinas Pendidikan
Urusan Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Keselamatan
Ibu Melahirkan dan Anak
660,722,000 650,000,000 585,007,756 629,496,295 678,251,325 731,711,484 3,935,188,861 Dinas Kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan
ibu hamil
% 93.3 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pelayanan kesehatan
ibu bersalin
% 99.9 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pelayanan kesehatan
Ibu Nifas
% 98.07 100 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Anak Balita
99,901,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 603,665,132 Dinas Kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
% 96.11 100 100 100 100 100 100 100
AKABA per 1.000 /1000 KH 16.09 12.5 12.5 11.5 11.5 11 11 11
Cakupan pelayanan kesehatan
balita
% 90.9 100 100 100 100 100 100 100
Program Pengadaan, Peningkatan
dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu
3,324,774,000 4,500,000,000 4,050,053,697 4,358,051,274 4,695,586,095 5,065,694,892 25,994,159,958 Dinas Kesehatan
Persentase Puskesmas memiliki
sarana prasarana sesuai
standar
% 67 70 75 80 85 90 95 95
Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
- -
Persentase Puskesmas
Terakreditasi strata Utama
% 16.6 16.6 16.6 33.3 33.3 33.3 66.6 66.6
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
11,778,992,000 10,354,712,000 9,319,364,360 10,028,081,294 10,804,764,818 11,656,402,596 63,942,317,068 Dinas Kesehatan
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dengan
tingkat kepuasan masyarakat
baik
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase ibu hamil
Kekurangan Energi Kronis
(KEK)
% 5,36 6 5 4 3 2 1.5 1,5
Persentase bayi usia kurang
dari 6 bulan yang mendapat
ASI Eksklusif
% 59,39 60 63 65 68 70 75 75
Persentase kasus stunting di
Salatiga
% 20,1 20 18 16 14 12 10 10
Persentase remaja putri yang
mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD)
% 29,98 30 33 35 38 40 45 45
Proporsi penduduk yang
terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat-
obatan anti retroviral
% 86 87 88 89 90 91 92 92
Prevalensi Hipertensi penduduk
usia > 18 tahun
% 4,22 3.75 3.23 2.73 2.24 1.74 1.25 1.25
Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar;
% 100 100 100 100 100 100 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 3
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Setiap penderita Diabetes
Melitus mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar;
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Prevalensi Diabetis Mellitus
penduduk usia > 15 th
% 1,43 1.2 1.15 1 0.96 0.9 0.8 0.8
Setiap orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar;
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Setiap warga negara Indonesia
usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
% tad 100 100 100 100 100 100 100
Setiap anak pada usia
pendidikan dasar mendapatkan
skrining kesehatan sesuai
standar;
% 98.83 100 100 100 100 100 100 100
cakupan pelayanan kesehatan
remaja
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Lansia
% 70.47 100 100 100 100 100 100 100
Persentase rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
% 86.08 87 88 89 90 91 92 92
Persentase Desa Kelurahan
yang melaksanakan STBM
% 78.26 100 100 100 100 100 100 100
Persentase TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
% 88.44 89 90 91 92 93 94 94
Persentase TPM yang
memenuhi syarat kesehatan
% 80.32 85 86 87 88 89 90 90
*Proporsi jamaah haji Kota
Salatiga yang mendapat
pemeriksaaan dan pembinaan
kesehatan sesuai standar
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Dinas Kesehatan
Persentase rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
% 89 90 91 92 92
Persentase Desa Kelurahan
yang melaksanakan STBM
% 100 100 100 100 100
Persentase TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
% 91 92 93 94 94
Persentase TPM yang
memenuhi syarat kesehatan
% 87 88 89 90 90
Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia
Dinas Kesehatan
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Lansia
% 100 100 100 100 100
Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Dinas Kesehatan
Prevalensi Hipertensi penduduk
usia > 18 tahun
% 2.73 2.24 1.74 1.25 1.25
Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar;
% 100 100 100 100 100
Setiap penderita Diabetes
Melitus mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar;
% 100 100 100 100 100
Prevalensi Diabetis Mellitus
penduduk usia > 15 th
% 1 0.96 0.9 0.8 0,8
Setiap orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar;
% 100 100 100 100 100
Setiap warga negara Indonesia
usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
% 100 100 100 100 100
Program Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
8,133,128,000 10,126,000,000 9,113,520,831 9,806,583,822 10,566,112,177 11,398,939,216 59,144,284,046 Dinas Kesehatan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 4
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase cakupan
kepesertaan JKN
% 77.88 80 85 90 95 100 100 100
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
553,119,000 479,000,000 431,105,716 463,890,347 499,819,053 539,215,078 2,966,149,194 Dinas Kesehatan
Sucses Rate TB Kota Salatiga % 77.88 80 81 82 83 84 85 85
CNR (Case Notification Rate) TB
per 100.000 penduduk
/100.000
pddk
95.54 120 122 123 124 125 126 126
Annual Parasite Incident per
1.000 penduduk
/1000
pddk
<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
Incident Rate DBD per 100.000
penduduk
/100.000
pddk
44.01 <20 <19 <18 <17 <16 <15 <15
Angka Penemuan Pneumonia
Balita
% 47.67 48 49 50 51 52 53 53
Acute Paralysis Rate usia < 15
tahun per 100.000 penduduk
kasus 2 2 2 2 2 2 2 2
Tertanganinya KLB/Bencana 1
x 24 jam
% 100 100 100 100 100 100 100
Proporsi penduduk yang
terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat-
obatan anti retroviral
% 86 87 88 89 90 91 92 92
*Proporsi jamaah haji Kota
Salatiga yang mendapat
pemeriksaaan dan pembinaan
kesehatan sesuai standar
% 100 100 100 100 100 100 100
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan
3,665,134,000 5,077,000,000 4,569,360,582 4,916,850,293 5,297,664,578 5,715,229,548 29,241,239,001 Dinas Kesehatan
Ketersediaan Perda Kawasan
Tanpa Rokok
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pelayanan kesehatan
kerja UKK formal
% 80 82 84 86 88 90 92 92
Cakupan Desa Siaga Strata
Mandiri
% 56.52 60.86 65.22 69.56 73.91 78.26 82.61 82.61
Cakupan PHBS tatanan rumah
tangga strata paripurna
% 86.17 87 88 89 90 91 92 92
Cakupan PHBS tatanan
institusi pendidikan strata
paripurna
% 81 82 83 84 85 86 87 87
Cakupan PHBS tatanan
institusi kesehatan sehat
% 84 86.7 89.4 92 95 98 100 100
Cakupan PHBS tatanan tempat
kerja sehat
% 65 67 69 71 73 75 77 77
Cakupan PHBS tatanan tempat
umum sehat
% 77 78 79 80 81 82 83 83
cakupan pelayanan kesehatan
remaja
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan
2,999,890,000 3,702,500,000 3,332,294,181 3,585,707,743 3,863,423,892 4,167,941,186 21,651,757,002 Dinas Kesehatan
Persentase ketersediaan obat
sesuai kebutuhan pada
puskesmas dan jaringannya
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase apotik yang memiliki
ijin
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Pengawasan Obat dan
Makanan
61,850,000 68,000,000 61,200,811 65,854,997 70,955,523 76,548,278 404,409,610 Dinas Kesehatan
Persentase industri rumah
tangga pangan yang telah
diterbitkan sertifikat produksi
pangan industri rumah tangga
(SPPIRT)
% 46 50 56 66 76 86 96 96
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bln 12 12 1,572,415,000 12 1,770,280,555 12 1,593,273,624 12 1,714,438,539 12 1,847,223,280 12 1,992,822,481 12 10,490,453,479 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bln 12 12 46,382,904,000 12 1,169,591,029 12 1,052,645,883 12 1,132,697,261 12 1,220,425,638 12 1,316,620,289 12 52,274,884,100 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Disipilin
Aparatur
Bln 12 12 120,120,000 12 120,120,000 12 108,109,433 12 116,330,915 12 125,340,845 12 135,220,282 12 725,241,476 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bln 12 12 23,000,000 12 25,000,000 12 22,500,298 12 24,211,396 12 26,086,589 12 28,142,749 12 148,941,033 Dinas Kesehatan
Program Penataan Peraturan
Perundang-undangan
Bln 12 12 196,713,500 12 40,000,000 0 36,000,477 0 38,738,234 0 41,738,543 0 45,028,399 0 398,219,153 Dinas Kesehatan
RSUD
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 5
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/ Jiwa/ Rumah Sakit Paru-
Paru
22,235,215,000 25,522,500,000 22,970,554,553 24,717,414,141 26,631,799,134 28,730,932,861 150,808,415,689 RSUD
Persentase peralatan medis
yang memenuhi standar
% 78.24 90.00 8,500,000,000 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 95.00 8,500,000,000
Persentase gedung pelayanan
yang memenuhi standar
% 78.95 67.00 22,235,780,000 75.00 82.00 85.00 88.00 90.00 90.00 22,235,780,000
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
2,000,000,000 1,800,023,865 1,936,911,677 2,086,927,153 2,251,419,952 10,075,282,648 RSUD
Persentase peralatan penunjan
yang memenuhi standar
% 92.86 85.00 0.00 85.00 86.00 87.00 88.00 90.00 90.00
Program Peningkatan Mutu
Layanan Kepada Masyarakat
81,000,000,000 104,713,416,666 144,001,909,237 154,952,934,180 166,954,172,256 180,113,596,152 831,736,028,491 RSUD
Persentase Pemakaian Tempat
Tidur (BOR)%
75.03 75.00 77.00 80.00 82.00 83.00 85.00 85.00
Average Length of Stay (Av LOS)hari
4.31 5.75 5.50 5.25 5.00 4.75 4.50 4.50
Bed Turn Over (BTO) kali 63.68 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 65.00
Turn Over Interval (TOI) hari 1.44 2.25 2.00 1.75 1.50 1.25 1.00 1.00
Net Death Rate (NDR) 0/00 25.60 25.50 25.25 25.00 24.75 24.50 24.25 24.25
Gross Death Rate (GDR) 0/00 40.60 40.50 40.40 40.30 40.20 40.10 40.00 40.00
Akreditasi Rumah Sakit (KARS)pelayanan
16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00
Indek Kepuasan Masyarakat
(IKM)%
78.62 82.00 83.00 84.00 85.00 88.00 90.00 90.00
Urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Program Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-Gorong
2,442,500,000 6,046,000,000 5,441,472,145 5,855,284,000 7,755,282,788 8,692,864,844 36,233,403,777 DPU PR
Persentase kenaikan panjang
Drainase
% 3.11 1.5 10 10 10 10 10 51.50
Program Pembangunan
Turap/Talud/Bronjong
5,095,255,000 2,470,000,000 2,223,029,474 2,392,085,921 2,577,355,034 2,780,503,641 17,538,229,070 DPU PR
Panjang sungai berturap meter 1,500 1,700 1,300 2,400 2,400 2,400 2,400
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
1,500,000,000 3,400,000,000 3,060,040,571 3,292,749,851 3,547,776,160 3,827,413,918 18,627,980,501 DPU PR
Persentase jalan kondisi baik % 87.85 90 92 94 95 96 97.75 97.75
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
147,750,251,562 16,723,541,665 60,822,657,672 68,230,501,091 75,119,073,313 84,040,001,882 452,686,027,184 DPU PR
Panjang jalan dan jembatan
yang terbangun dan meningkat
kapasitas maupun
konstruksinya
m2 6,500 2,000 8,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Program Pembangunan Sistem
Informasi/ database Jalan
675,000,000 300,000,000 270,003,580 290,536,752 313,039,073 337,712,993 2,186,292,397 DPU PR
Tersedianya data base jalan
dan jembatan
dok 3 3 3 3 3 3 3 3
Program Perencanaan Jalan dan
Jembatan
800,000,000 800,000,000 720,009,546 774,764,671 834,770,861 900,567,981 4,830,113,059 DPU PR
Tersedianya dokumen
perencana1n jalan dan
jembatan
dok 10 10 10 10 10 10 10
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kebinamargaan
55,000,000 41,500,000 37,350,495 40,190,917 43,303,738 46,716,964 264,062,115 DPU PR
Persentase peralatan
kebinamargaan dalam kondisi
baik
% 90 90 90 90 90 90 90 90
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
6,844,000,000 8,616,000,000 7,754,502,812 8,344,215,506 8,990,482,176 9,699,117,153 50,248,317,647 DPU PR
Rasio jaringan irigasi m/ ha 39 39 39 39 39 39 39 39
Program Penyediaan dan
Pengelolaan Air Baku
4,394,390,000 2,040,500,000 1,836,474,349 1,976,134,139 2,129,187,428 2,297,011,206 14,673,697,121 DPU PR
Persentase Pemenuhan air
baku
% 77.00 81.00 85.00 89.00 93.00 95.00 97.00 100.00
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
5,631,100,000 9,895,000,000 8,905,618,074 9,582,870,523 10,325,072,090 11,138,900,212 55,478,560,900 DPU PR
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 6
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase rumah tangga
dengan akses air bersih
% 94.16 95.25 96.34 97.43 98.52 99.61 100.00 100.00
Persentase rumah tangga
dengan akses air sanitasi layak
% 77.15 79.25 81.36 83.46 85.56 87.66 89.77 89.77
Program Rehabilitasi /
Pemeliharaan Saluran Drainase /
Gorong - Gorong
1,505,700,000 1,529,375,000 1,376,455,750 1,481,132,148 1,595,847,107 1,721,632,694 9,210,142,700 DPU PR
Persentase Drainase dalam
kondisi baik/ pembuangan
aliran air tidak tersumbat
% 90.87 91 92 94 96 98 100 100
Program Pengawasan Jasa
Konstruksi
39,500,000 75,000,000 67,500,895 72,634,188 78,259,768 84,428,248 417,323,099 DPU PR
Persentase tersedianya 7 (tujuh)
layanan informasi jasa
konstruksi Tingkat Kabupaten
pada Sistem Informasi Pembina
Jasa Konstruksi (SIPJAKI)
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Tata Ruang 300,000,000 291,500,000 262,353,478 282,304,877 304,169,633 328,144,458 1,768,472,446 DPU PR
Tersedianya dokumen Rencana
Tata Bangunan dan
Lingkungan
dok 2 2 2 2 2 2 1 13
Program Pemanfaatan Ruang 280,000,000 625,000,000 562,507,458 605,284,899 652,164,735 703,568,735 3,428,525,827 DPU PR
Persentase rekomedasi
pemanfaatan tata ruang
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
372,000,000 227,000,000 204,302,709 219,839,475 236,866,232 255,536,165 1,515,544,581 DPU PR
Persentase bangunan gedung
ber-IMB
% 32.81 33.26 33.70 34.15 34.60 35.04 35.49 40.00
Program Inspeksi Kondisi Jalan
dan Jemabatan
300,000,000 300,000,000 270,003,580 290,536,752 313,039,073 337,712,993 1,811,292,397 DPU PR
Jumlah dokumen survei kondisi
jalan, kecepatan perjalanan
dan LHR
Dok 1 1 1 1 1 1 1 1
Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 503,764,132 DPU PR
Jumlah dokumen peraturan
perundang-undangan PU dan
tata ruang
1 1 1 1 1
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 1,094,468,000 12 681,500,000 12 613,358,132 12 660,002,654 12 711,120,427 12 767,171,349 12 4,527,620,562 DPU PR
Program Peningkatan Sarana dan
prasarana Aparatur
Bulan 12 12 80,826,232,563 12 42,730,000,000 12 38,457,509,886 12 41,382,117,984 12 44,587,198,628 12 48,101,587,272 12 296,084,646,333 DPU PR
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Bulan 12 12 154,802,000 12 95,000,000 12 85,501,134 12 92,003,305 12 99,129,040 12 106,942,448 12 633,377,926 DPU PR
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 86,500,000 12 25,000,000 12 22,500,298 12 24,211,396 12 26,086,589 12 28,142,749 12 212,441,033 DPU PR
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 44,000,000 12 44,000,000 12 39,600,525 12 42,612,057 12 45,912,397 12 49,531,239 12 265,656,218 DPU PR
Program Pengembangan,
Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumberdaya Air
Lainnya
12 12 425,000,000 12 660,000,000 0 594,007,876 0 639,180,853 0 688,685,961 0 742,968,584 3,749,843,274 DPU PR
Program Pengembangan Dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
Dan Jaringan Pengairan Lainnya
0 0 6,844,000,000 0 8,616,000,000 0 7,754,502,812 0 8,344,215,506 0 8,990,482,176 0 9,699,117,153 50,248,317,647 DPU PR
Program Pengembangan,
Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumberdaya Air
Lainnya
0 0 425,000,000 0 660,000,000 0 594,007,876 0 639,180,853 0 688,685,961 0 742,968,584 3,749,843,274 DPU PR
Progran Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh
0 0 35,000,000 0 35,000,000 0 31,500,418 0 33,895,954 0 36,521,225 0 39,399,849 211,317,446 DPU PR
Urusan Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 7
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Pengendalian,
Pengembangan Kawasan
Permukiman
DINAS PKP
Prosentase kesesuaian
pelaksanaan pembangunan
permukiman dan pemanfaatan
permukiman dengan rencana
kawasan permukiman
% 0 0 0 100 100 100 100 100
Program Pengembangan
Perumahan
9,437,480,000 1,750,000,000 1,575,020,882 1,694,797,718 1,826,061,259 1,969,992,458 18,253,352,317 DINAS PKP
Cakupan lingkungan yang
sehat dan aman yang didukung
dengan PSU
% 50 55 60 65 70 75 80 80
Program Lingkungan Sehat
Perumahan
8,525,000,000 8,286,306,000 7,457,774,278 8,024,921,426 8,646,458,496 9,327,977,328 50,268,437,528 DINAS PKP
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
% 79 81 83 85 89 92 100 100
Persentase kawasan kumuh % 13.2 13.92 19.3 24.8 32.46 40.82 47.63 47.63
Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
8,629,880,000 7,198,786,000 6,478,993,301 6,971,706,333 7,511,670,987 8,103,745,215 44,894,781,836 DINAS PKP
Cakupan ketersediaan rumah
layak huni
% 81 89.29 90.07 90.96 91.84 92.73 93.62 93.62
Cakupan layanan rumah layak
huni terjangkau
% 16.3 26.5 36.71 48.38 60.04 71.71 83.38 83.38
Program Pengelolaan Areal
Pemakaman
904,000,000 525,000,000 472,506,265 508,439,315 547,818,378 590,997,737 3,548,761,695 DINAS PKP
Rasio tempat pemakaman
umum per satuan penduduk
M2 535.18 545.18 555.18 565.18 575.18 585.18 595.18 605.18
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 985,000,000 913,250,000 821,935,898 884,442,295 952,943,111 1,028,054,636 5,585,625,939 DINAS PKP
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 155,000,000 512,500,000 461,256,116 496,333,617 534,775,083 576,926,363 2,736,791,179 DINAS PKP
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 15,000,000 13,500,179 14,526,838 15,651,954 16,885,650 90,564,620 DINAS PKP
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
34,250,000 0 34,250,000 DINAS PKP
Urusan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum Serta
Perlindungan Masyarakat
Satuan Polisi Pamong Praja
Program Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan
1,742,784,000 1,579,000,000 1,421,118,842 1,529,191,769 1,647,628,987 1,777,496,052 9,697,219,650 Satpol PP
Cakupan Penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
Orang/
10.000
penduduk
8 8 9 9 10 10 11 11
Persentase Patroli Siaga
Ketertiban Umum
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Pemberdayaan Masyarakat
Untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan
200,000,000 120,000,000 108,001,432 116,214,701 125,215,629 135,085,197 804,516,959 Satpol PP
Cakupan petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas) di
Kabupaten/Kota
Orang/
10.000
penduduk
67.29 75 75 77 77 79 79 79
Program Peningkatan Kesiagaan
dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
298,000,000 382,000,000 343,804,558 369,950,130 398,603,086 430,021,211 2,222,378,986 Satpol PP
Tingkat waktu tanggap
(response time rate) daerah
layanan wilayah kebakaran
% 38.89 70 70 70 70 70 70 70
Cakupan Satuan Petugas
Pemadam Kebakaran
Orang/
10.000
penduduk
1.25 1 1 2 2 2 2 2
Cakupan pelayanan bencana
kebakaran Kabupaten/ Kota
% 75 80 80 80 80 80 80 80
Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana
Alam
150,000,000 200,000,000 180,002,387 193,691,168 208,692,715 225,141,995 1,157,528,265 Satpol PP
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 8
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase sekolah tanggap
bencana
% 0 0 5 10 10 15 15 15
Persentase desa siaga bencana % 0 0 5 10 10 15 15 15
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 2,013,240,000 12 2,065,886,000 12 1,859,322,052 12 2,000,719,359 12 2,155,676,794 12 2,325,588,479 12 12,420,432,684 Satpol PP
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 192,288,000 12 315,600,000 12 284,043,766 12 305,644,663 12 329,317,105 12 355,274,068 12 1,782,167,602 Satpol PP
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 46,500,000 46,500,000 Satpol PP
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 88,564,620 Satpol PP
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Program Peningkatan Keamanan
Dan Kenyamanan Lingkungan
408,150,000 453,500,000 408,155,411 439,194,723 473,210,732 510,509,474 2,692,720,340 Bakesbangpol
Presentase jumlah unjuk rasa
anarkis (tdk dpt dikendalikan)
di Kota Salatiga
% 0 0 0 0 0 0 0 0
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas Dan Pencegahan
Tindak Kriminal
38,700,000 43,000,000 38,700,513 41,643,601 44,868,934 48,405,529 255,318,577 Bakesbangpol
Tersusunnya kajian dampak
perekonomian
Dokumen 4 4 4
Program Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
189,000,000 210,000,000 189,002,506 203,375,726 219,127,351 236,399,095 1,246,904,678 Bakesbangpol
Persentase pemahaman
masyarakat terhadap wawasan
kebangsaan
% 12.70 12.80 12.90 13.00 13.10 12.20 13.30 13.30
Program Pendidikan Politik
Masyarakat
1,135,800,000 1,262,000,000 1,135,815,059 1,222,191,268 1,316,851,034 1,420,645,990 7,493,303,351 Bakesbangpol
Persentase Tingkat partisipasi
pemilih dalam Pemilu
(PILKADA, PILEG, PILPRES,)
% 84.04 0.00 70.00 51.00 0.00 0.00 85.00 0.00
Program kemitraan wawasan
kebangsaan
180,000,000 200,000,000 180,002,387 193,691,168 208,692,715 225,141,995 1,187,528,265 Bakesbangpol
Persentase penyusunan
kebijakan penyelenggaraan
kegiatan keagamaan skala kota
berdasarkan rekomendasi
% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Program Peningkatan
Pemberantasan Penyakit
Masyarakat (Pekat)
315,000,000 350,000,000 315,004,176 338,959,544 365,212,252 393,998,492 2,078,174,463 Bakesbangpol
Prevalensi penyalahguna
narkoba
Prevalensi 2.5 2.5 2.5 2.4 2.4 2.3 2.3 2.3
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 169,331,400 12 188,146,000 12 169,333,645 12 182,211,092 12 196,323,498 12 211,797,829 1,117,143,465 Bakesbangpol
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 65,700,000 12 73,000,000 12 65,700,871 12 70,697,276 12 76,172,841 12 82,176,828 433,447,817 Bakesbangpol
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 11,700,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 77,189,337 Bakesbangpol
Urusan Sosial
Dinas Sosial
Program Penanganan Fakir Miskin 135,000,000 150,000,000 135,001,790 145,268,376 156,519,536 168,856,496 890,646,199 Dinsos
Persentase pelaksanaan
pemberian bantuan sembakau,
bantuan pangan non tunai dan
PKH bagi fakir miskin
% 32.00 38.00 46.00 55.00 66.00 79.00 95.00 95
Program Pemberdayaan Sosial 427,500,000 475,000,000 427,505,668 460,016,523 495,645,199 534,712,239 2,820,379,629 Dinsos
Persentase penerbitan izin
pengumpulan sumbangan
dalam daerah kabupaten/kota
% 0.00 3.00 5.00 7.00 9.00 11.00 13.00 13
Program Perlindungan Dan
Jaminan Sosial
369,000,000 410,000,000 369,004,892 397,066,894 427,820,066 461,541,090 88 2,434,432,943 Dinsos
Persentase (%) Verifikasi dan
validasi Penerima Bantuan Iur
(PBI) Jaminan Kesehatan
% 30.00 36.00 43.00 51.00 61.00 74.00 88.00 88
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 9
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah
859,500,000 955,000,000 859,511,396 924,875,326 996,507,716 1,075,053,027 5,670,447,464 Dinsos
Persentase penyusunan
kebijakan bidang kesejahteraan
rakyat berdasarkan
rekomendasi
% 60.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80
Persentase penyusunan
kebijakan optimalisasi
pengumpulan dan
pendistribusian zakat
berdasarkan rekomendasi
% 0.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 100
Persentase (%) panti sosial
skala kabupaten yang
menyediakan sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial
% 30.00 36.00 43.00 51.00 61.00 74.00 88.00 88
Persentase (%) korban bencana
skala kabupaten yang
menerima bantuan sosial
selama masa tanggap darurat
% 30.00 37.00 44.00 53.00 63.00 76.00 91.00 91
Persentase cakupan layanan
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan
% 7.00 8.00 10.00 12.00 14.00 17.00 21.00 21
Persentase cakupan layanan
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
% 26.00 31.00 37.00 45.00 54.00 64.00 77.00 77
Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
472,500,000 525,000,000 472,506,265 508,439,315 547,818,378 590,997,737 31 3,117,261,695 Dinsos
Persentase LK3 yang dibentuk
dan dibina
% 10.00 12.00 15.00 18.00 21.00 26.00 31.00 31
Persentase (% PSKA,PSM,KT,
dan Dunia Usaha/CSR yang
dibentuk dan dibina
% 18.00 21.00 26.00 31.00 37.00 44.00 53.00 53
Persentase (%) wahana
kesejahteraan sosial berbasis
masyarakat (WKSBM) yang
menyediakan sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial
% 21.00 25.00 30.00 36.00 43.00 52.00 62.00 62
Program Pembinaan Eks
Penyandang Penyakit Sosial
45,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 83 296,882,066 Dinsos
Persentase eks penyandang
penyakit sosial (eks. Narapida,
PSK, Narkoba dan penyakit
Sosial Lainnya) yang telah
terbina (%)
% 28.00 33.00 40.00 48.00 57.00 69.00 83.00 83
Program Pembinaan Para
Penyandang Cacat dan Trauma
202,500,000 225,000,000 202,502,685 217,902,564 234,779,305 253,284,745 1,335,969,298 Dinsos
Persentase (%) penyandang
cacat fisik dan mental, serta
lanjut usia tidak potensial yang
telah menerima jaminan sosial
% 8.00 10.00 12.00 14.00 17.00 21.00 25.00 25
Persentase jumlah penyandang
masalah disabilitas yang telah
memperoleh
bantuan/penanganan
% 23.00 28.00 33.00 40.00 48.00 57.00 69.00 69
Program Pembinaan Anak Terlantar 108,000,000 120,000,000 108,001,432 116,214,701 125,215,629 135,085,197 52 712,516,959 Dinsos
Persentase (%) anak terlantar
yang di tangani
% 17.00 21.00 25.00 30.00 37.00 43.00 52.00 52
Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT), dan PMKS Lainnya
135,000,000 150,000,000 135,001,790 145,268,376 156,519,536 168,856,496 890,646,199 Dinsos
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 10
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase (%) PMKS skala kab
yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui
Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
% 3,4 4.00 5.00 6.00 7.00 9.00 11.00 11
Terbentuknya sistem layanan
rujukan terpadu (SLRT) berupa
Pusat Kesejahteraan Sosial
(PUSKESOS)
% 8.00 10.00 12.00 14.00 17.00 21.00 25.00 25
Persentase (%) PMKS skala kab
yang memperoleh pemenuhan
kebutuhan dasar
% 24.00 29.00 35.00 42.00 51.00 61.00 73.00 73
Program Kepahlawanan,
Keperintisan, Kesetiakawanan, dan
Restorasi Sosial
369,288,229 332,363,813 357,639,341 385,338,816 415,711,443 1,860,341,643 Dinsos
Pemeliharaan taman makam
pahlawan
TMP 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah kegiatan pelestarian
nilai-nilai kepahlawanan dan
kejuangan
Kegiatan 4 4 5 5 5 5 5 5
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 312,750,000 347,500,000 312,754,147 336,538,404 362,603,593 391,184,217 2,063,330,360 Dinsos
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 27,000,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 178,129,240 Dinsos
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
171,000,000 171,000,000 Dinsos
Proram Peningkatan Disiplin
Aparatur
8,000,000 8,000,000 Dinsos
Urusan Pemerintahan Wajib Non
Pelayanan Dasar
Urusan Tenaga Kerja
Dinas Perindustrian dan Tenaga
Kerja
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
99,000,000 110,000,000 99,001,313 95,878,399 103,304,264 111,446,765 618,630,741 Dispernaker
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan
orang 100 75 100 100 100 100 100 575
% 60 60 75 75 75 75 75 75
Program Peningkatan Kesempatan
Kerja
99,000,000 110,000,000 99,001,313 106,530,142 114,780,993 123,828,097 653,140,546 Dispernaker
Persentase lembaga
penempatan tenaga kerja
swasta (LPTKS) memiliki izin
% 6 8 11 11 15 15 15 15
Persentase pencari kerja yang
ditempatkan
% 34.8 34.9 35.4 35.7 35.85 36 36.2 36,2
Tingkat partisipasi angkatan
kerja
% 63.46 62.78 62.1 61.43 60.76 60.1 59.45 59,45
Tingkat pengangguran terbuka orang 5577 5443 5411 5330 5250 5171 5043 5043
Jumlah TKI yang terlindungi orang 23 25 27 29 31 32 32 32
Persentase Tenaga Kerja Asing
Yang memiliki izin
% 35 40 40 40 40 40 40 40
Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
659,700,000 733,000,000 659,708,747 709,878,130 764,858,802 825,145,412 4,352,291,090 Dispernaker
Jumlah perusahaan yang telah
disahkan peraturaan
perusahaannya oleh Dinas
PP 17 5 5 7 9 11 13 13
PKB 3 3 1 1 2 2 3 3
Angka perselisihan pengusaha-
pekerja yang diselesaikan
kasus 12 10 10 10 10 10 10 10
Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Program Peningkatan Kualitas
Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak
36,000,000 40,000,000 36,000,477 38,738,234 41,738,543 45,028,399 237,505,653 DP3A
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 11
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Cakupan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan yang
Mendapat Penanganan Sesuai
Standar
% 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Rasio Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT)
% 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
Prevalensi kekerasan terhadap
anak
% 0.04 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Persentase kelembagaan Pusat
Pelayanan Terpadu/Pusat
Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan
Anak
% 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Program Keserasian kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
168,300,000 187,000,000 168,302,231 181,101,242 195,127,689 210,507,766 1,110,338,928 DP3A
Score capaian KLA score 0 239.00 500.00 650.00 675.00 675.00 680.00 680.00
Jumlah Perangkat Daerah yang
memiliki sistem data gender
dan anak
jumlah 0 0.00 0.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Program Peningkatan Peran Serta
dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
485,100,000 539,000,000 485,106,432 521,997,697 562,426,868 606,757,677 3,200,388,674 DP3A
Persentase perempuan yang
menjadi anggota legislatif
% 28 28.00 28.00 28.00 32.00 32.00 32.00 32.00
Sumbangan Perempuan dalam
Pendapatan Kerja (%)
% 41.34 41.52 41.71 41.89 41.89 41.89 41.89 41.89
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
168,150,000 224,000,000 201,602,673 216,934,108 233,735,841 252,159,035 1,296,581,657 DP3A
Persentase Kelembagaan Forum
Anak Tingkat Kabupaten,
Kecamatan, Keelurahan
% 14.29 14.29 17.86 10.34 25.00 28.57 32.14 32.14
Persentase kelembagaan PUG
aktif
% 7.4 7.40 12.12 12.12 15.15 15.15 18.18 18.18
Persentase perangkat daerah
yang melaksanakan PPRG
% 84.62 84.38 87.50 87.50 90.63 90.63 90.63 90.63
jumlah Pusat Pembelajaran
Keluarga (Puspaga) yang
terbentuk
jumlah 0 0.00 0.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 313,740,000 12 348,600,000 12 313,744,160 12 337,603,705 12 363,751,403 12 392,422,498 12 2,069,861,766 DP3A
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 65,700,000 12 73,000,000 12 65,700,871 12 70,697,276 12 76,172,841 12 82,176,828 12 433,447,817 DP3A
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 89,064,620 DP3A
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
10,500,000 10,500,000 DP3A
Urusan Pangan
Dinas Pangan
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan)
907,578,000 1,008,420,000 907,590,033 976,610,237 1,052,249,540 1,135,188,454 5,987,636,264 Dinas Pangan
Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
% 0 90 91 92 93 94 95 95
Ketersediaan energi per kapita kkal/
kapita
2,439 2,439 2,451 2,463 2,475 2,487 2,500 2,500
Ketersediaan protein per kapita gram/
kapita
106.19 106.19 106.7 107.2 108.00 109.00 110.00 110.00
Penguatan cadangan pangan % 0 0 10 30 50 70 100 100
Pangan segar aman % 86.67 88 90 92 95 98 100 100
Ketersediaan pangan utama
(beras)
ton/ tahun 19200 19,584 19,976 20,375 20,783 21,198 21,198
penanganan rumah tangga
rawan pangan
KK 0 10 60 110 160 210 260 260
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 929,520,000 12 1,032,800,000 12 929,532,324 12 1,000,221,190 12 1,077,689,182 12 1,162,633,263 12 6,132,395,959 Dinas Pangan
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 280,800,000 12 312,000,000 12 280,803,723 12 302,158,222 12 325,560,636 12 351,221,512 12 1,852,544,093 Dinas Pangan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 12
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 89,064,620 Dinas Pangan
Pertanahan
Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Program Pengembangan Informasi
Pertanahan
45,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 296,882,066 Dinas PKP
Cakupan pengembangan
Sistem Informasi Pertanahan
Daerah
% 0 20 40 60 80 100 100 100
Program Pengembangan Wilayah
Perbatasan
90,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 1 593,764,132 Dinas PKP
Dokumen Penegasan Batas
Wilayah Daerahdok
0 1 1 1 0 0 0
Program Penataan Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
27,000,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 178,129,240 Dinas PKP
Media interpersonal kali 0 0 4 4 4 4 4 4
Media luar ruang kali 0 0 4 4 8 12 12 12
Program Penyelesaian Konflik-
Konflik Pertanahan
73,440,000 81,600,000 73,440,974 79,025,996 85,146,628 91,857,934 484,511,532 Dinas PKP
Persentase Penyelesaian
sengketa tanah garapan dalam
daerah Kota
% 70 70 70 80 80 90 90 100
Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup
Program Perencanaan Dan
Pengendalian Tata Lingkungan
75,000,000 75,000,000 67,500,895 72,634,188 78,259,768 84,428,248 452,823,099 DLH
Dokumen RPPLH dok 0 0 1 0 0 0 1
Dokumen KLHS dok 1 0 0 0 0 0 1
Persentase Penegakan hukum
lingkungan %
100 100 100 100 100 100 100
Program Pengembangan Kinerja
Pengolahan Sampah
5,625,000,000 6,250,000,000 5,625,074,580 6,052,848,991 6,521,647,354 7,035,687,350 37,110,258,274 DLH
Persentase penanganan
sampah %
65 65 70 70 70 73 73
Persentase pengurangan
sampah diperkotaan%
14 17 20 21 21 24 24
Persentase pengangkutan
sampah%
65 65 70 70 70 73 73
Program Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup
468,000,000 520,000,000 468,006,205 503,597,036 542,601,060 585,369,187 3,087,573,488 DLH
Pemantauan status mutu air % 90 100 100 100 100 100 100
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan AMDAL
% 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan UKL/UPL
% 95 100 100 100 100 100 100
Ketersediaan Laboratorium
Penelitian Lingkungan
Unit 1 1 1 1 1 1 1
Program Perlindungan Konservasi
Sumber Daya Alam
45,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 296,882,066 DLH
Jumlah Penghargaan
lingkungan hidup tingkat
kabupaten
buah
1 2 2 2 2 2 2
Persentase penerima
penghargaan tingkat
Kabupaten yang difasilitasi
untuk penghargaan tingkat
Provinsi
%
100 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Pengendalian
Polusi
90,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 593,764,132 DLH
Persentase penyimpanan
limbah B3 sesuai dengan
ketentuan
% 27.5 30 35 40 45 50 50
Persentase pengaduan
masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 13
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
1,327,500,000 1,475,000,000 1,327,517,601 1,428,472,362 1,539,108,775 1,660,422,215 8,758,020,953 DLH
Persentase ruang terbuka hijau%
15.9 16,2 16,5 16,9 17,2 17,5 17,5
Pembangunan Sarana Prasarana
Ketenagalistrikan
1,497,500,000 1,250,000,000 1,125,014,916 1,210,569,798 1,304,329,471 1,407,137,470 7,794,551,655 DLH
Cakupan layanan penerangan
jalan umum
% 60.00 60.00 63.00 66.00 69.00 72.00 75.00 75.00
Program Pembinaan dan
Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
225,000,000 250,000,000 225,002,983 242,113,960 260,865,894 281,427,494 1,484,410,331 DLH
Persentase penurunan
pelanggaran penggunaan PJU
tanpa meteran
% 41.00 42.00 44.00 45.00 46.00 47.00 49.00 49.00
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 15,238,800,000 12 16,932,000,000 12 15,239,002,045 12 16,397,894,260 12 17,667,925,279 12 19,060,521,313 12 100,536,142,896 DLH
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Bulan 12 12 2,032,200,000 12 2,258,000,000 12 2,032,226,944 12 2,186,773,284 12 2,356,140,756 12 2,541,853,126 12 13,407,194,109 DLH
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 89,064,620 DLH
Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Program Penataan Administrasi
Kependudukan
1,328,618,000 977,750,000 879,986,667 946,907,696 1,020,246,512 1,100,662,929 6,254,171,804 Disdukcapil
Persentase cakupan akta
kelahiran
% 92 93 93 94 94 95 95 95
Persentase penduduk ber KTP
elektronik
% 95 100 100 100 100 100 100 100
Persentase cakupan pencatatan
sipil akta perkawinan
% 90 100 100 100 100 100 100 100
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 1,025,599,000 12 1,137,750,000 12 1,023,988,576 12 1,101,860,630 12 1,187,200,684 12 1,280,776,525 12 6,757,175,416 Disdukcapil
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 902,712,000 12 124,700,000 12 112,231,488 12 120,766,443 12 130,119,908 12 140,376,034 12 1,530,905,873 Disdukcapil
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Bulan 12 12 12 50,000,000 12 45,000,597 12 48,422,792 12 52,173,179 12 56,285,499 12 251,882,066 Disdukcapil
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 12 80,489,337 Disdukcapil
Program Disiplin Aparatur 13,500,000 13,500,000
Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat
82.61 1,169,640,000 1,299,600,000 1,169,655,508 1,258,605,208 1,356,085,264 1,462,972,685 7,716,558,665 DP3A
Persentase Kelurahan yang
berpartisipasi dalam Kegiatan
TMMD
% 95.63 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam membangun
desa
231,300,000 257,000,000 231,303,067 248,893,151 268,170,139 289,307,464 1,525,973,820 DP3A
Persentase PKK aktif %
Program Promosi Kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
51,900,000 57,090,000 51,381,681 55,289,144 59,571,336 64,266,783 339,498,943 DP3A
persentase Posyandu Aktif % 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase penyusunan
kebijakan pembinaan usaha
keehatan sekolah/madrasah
berdasarkan rekomendasi
% 0 50 60 70 80 90 100 100
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana 1,266,250,000 1,347,300,000 1,212,586,077 1,304,800,551 1,405,858,477 1,516,669,051 8,053,464,156 Disdalduk KB
Rasio akseptor KB baru % 101 110 115 115 117 120 120 120
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 14
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Cakupan peserta KB aktif % 79.28 77.5 78 79 80 80 80 79.55
Rasio Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB)
% 2,5:1 2:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1
Program Kesehatan Reproduksi
Remaja
109,000,000 84,000,000 75,601,002 81,350,290 87,650,940 94,559,638 532,161,871 Disdalduk KB
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15-19 thn) per
1000 perempuan usia 15-19
thn
% 1.87 1.85 2 2 2 2 2 1.74
Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
perempuan menikah usia 15-
49
% 77.5 77.6 78 78 78 78 78 77.95
Program Pelayanan Kontrasepsi 380,000,000 396,000,000 356,404,725 383,508,512 413,211,576 445,781,150 2,374,905,964 Disdalduk KB
Cakupan PUS yang ingin ber
KB tidak terpenuhi (Unmetneed)
% 8.83 8.83 9 9 9 9 9 8.8
Cakupan penyediaan informasi
data mikro keluarga di setiap
desa/kelurahan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan PUS yang istrinya di
bawah 20 tahun
% 2.9 2.8 2.79 2.77 2.65 2.6 2.5 2.5
Laju Pertumbuhan Penduduk % 2.18 2.16 2.15 2.12 2.11 2.1 2.1 2.1
Program pembinaan Peran serta
masyarakat dalam Pelayanan KB/
KR yang Mandiri
169,910,000 304,000,000 273,603,628 294,410,575 317,212,927 342,215,833 1,701,352,962 Disdalduk KB
Rasio Pembantu Pembina
Keluarga Berencana Desa
(PPKBD)
1:1,74 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2
Program Promosi Kesehatan Ibu,
Bayi dan Anak melalui Kelompok
kegiatan di Masyarakat
53,150,000 53,400,000 48,060,637 51,715,542 55,720,955 60,112,913 322,160,047 Disdalduk KB
Cakupan Balita/ Anak dengan
Tumbuh Kembang sesuai
dengan Kartu Kembang Anak
(KKA)
% - 100 100 100 100 100 100 100
Program Pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR
181,630,000 185,800,000 167,222,217 179,939,095 193,875,533 209,156,914 1,117,623,758 Disdalduk KB
Cakupan Perkawinan Usia di
Bawah 21 tahun
% 25 22 20 17 15 12 10 10
Program Pengembangan Bahan
Informasi tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
24,300,000 27,000,000 24,300,322 26,148,308 28,173,517 30,394,169 160,316,316 Disdalduk KB
Cakupan Kader BKB yang
Terlatih
% - 40 60 70 80 90 100 100
Program Penyiapan Tenaga
Pendamping Kelompok Bina
Keluarga
80,660,000 73,600,000 66,240,878 71,278,350 76,798,919 82,852,254 451,430,401 Disdalduk KB
Cakupan Anggota Bina
Keluarga Balita (BKB) yang ber-
KB
% 86.49 75 77 80 85 87 90 90
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Bulan 12 12 4,000,000 12 4,000,000 12 3,600,048 12 3,873,823 12 4,173,854 12 4,502,840 12 24,150,565 Disdalduk KB
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 186,800,000 12 240,100,000 12 216,092,865 12 232,526,247 12 250,535,605 12 270,282,965 12 1,396,337,682 Disdalduk KB
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 122,500,000 12 137,000,000 12 123,301,635 12 132,678,450 12 142,954,510 12 154,222,267 12 812,656,861 Disdalduk KB
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 12,000,000 12 14,062,647 12 12,656,550 12 13,619,052 12 14,673,860 12 15,830,462 12 82,842,571 Disdalduk KB
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 Disdalduk KB
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Program Pembangunn Prasarana
dan Fasilitas Perhubungan
389,000,000 125,000,000 112,501,492 121,056,980 130,432,947 140,713,747 1,018,705,165 Dishub
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 15
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan (rambu,
marka, dan guardrill) dan
penerangan jalan umum (PJU)
pada jalan Kabupaten/Kota.
%
73% 77.22 81.78 86.33 90.89 95.44 100 100
Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ
50,000,000 50,000,000 45,000,597 48,422,792 52,173,179 56,285,499 301,882,066 Dishub
Persentase fasilitas, prasarana
dan perlengkapan jalan dalam
kondisi baik
%
98.61 98.49 98.56 98.63 98.7 98.68 99.03 99.03
Program Peningkatan Pelayanan
Angkutan
430,752,000 397,560,000 357,808,744 385,019,303 414,839,380 447,537,258 2,433,516,685 Dishub
Persentase kesediaan angkutan
kota
% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88%
Program Pengendalian dan
Pengamanan Lalu Lintas
1,329,000,000 1,207,975,000 1,087,191,914 1,169,870,442 1,260,477,914 1,359,829,508 7,414,344,778 Dishub
Jumlah kasus pelanggaran lalu
lintas
Kasus 227 Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Program Peningkatan Kelaikan
Pengoperasian Kendaraan Bermotor
45,000,000 40,500,537 43,580,513 46,955,861 50,656,949 226,693,860 Dishub
Persentase kendaraan layak
jalan melalui uji KIR%
73.15 87.47 82.15 90.93 90.19 89.79 97.59 97.59
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 820,500,000 12 626,400,000 12 563,767,475 12 606,640,737 12 653,625,584 12 705,144,729 12 3,976,078,525 Dishub
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 420,000,000 12 411,800,000 12 370,624,914 12 398,810,114 12 429,698,301 12 463,567,368 12 2,494,500,697 Dishub
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 Dishub
Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Infomatika
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Media
Masa
1,360,000,000 1,746,000,000 1,571,420,835 1,690,923,894 1,821,887,405 1,965,489,618 10,155,721,752 Diskominfo
Prosentase sekolah dasar
dalam penggunaan internet
sahat dan aman
%
18 36 54 72 90 100 100
Persentase website OPD aktif % 15 50 70 80 90 100 100
Tingkat ketersediaan media
informasi publik luar ruang%
75 0 25 0 0 0 4
Tingkat ketersediaan media
informasi publik dalam
ruangan (comment center)
%
0 5 95 0 0 0 100
Program Fasilitasi Peningkatan
SDM Bidang Komunikasi dan
Informasi
80,000,000 155,000,000 139,501,850 150,110,655 161,736,854 174,485,046 860,834,405 Diskominfo
Prosentase relawan TIK dalam
pemanfaatan TIK%
10 20 40 60 80 100 100
Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di
Tingkat Kecamatan
%
0 20 40 60 80 100 100
Persentase jumlah peserta yang
dilatih pada pelatihan protokol %
66.6 100 90 0 90 0
Persentase jumah peserta yang
dilatih pada pelatihan
jurnalistik
%
0 81.6 0 90 . 90 90
Program Kerjasama Informasi
Dengan Mas Media
0 270,000,000 243,003,222 261,483,076 281,735,166 303,941,694 1,360,163,157 Diskominfo
§ Media tradisional seperti
pertunjukan rakyat;kali
0 6 12 12 12 12 54
§ Media interpersonal seperti
sarasehan, ceramah/diskusi
dan lokakarya; dan/atau
kali
0 6 12 12 12 12 54
§ Media luar ruang seperti
media baliho dan vidiotron.kali
0 6 12 12 12 12 54
Sistem penyediaan Layanan
Informasi%
0 25 50 75 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Peningkatan Tata Laksana
Komunikasi dan Informasi
39,000,000 270,000,000 243,003,222 261,483,076 281,735,166 303,941,694 1,399,163,157 Diskominfo
Rasio pengaduan informasi
publik yang tertangani%
0 60 70 80 90 100 100
% sengketa informasi yg
diselesaikan%
50 60 70 80 90 100 100
% badan publik menyediakan
informasi publik%
0 10 30 50 75 100 100
Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Tingkat pengembangan
layanan E Government dan
smart city
%
26 0 53 72 82 91 100 100
Tingkat ketersediaan layanan
infrastrastruktur dasar data
center, disaster rekoveri center
dan TIK Pomkot
%
15 25 34 45 55 65 65
Tingkat ketersediaan ekosistem
TIK Smart City%
0 0 10 35 40 50 50
Program Pengkajian dan Penelitian
Bidang Informasi dan Komunikasi
0 0 0 0
Jumlah pendataan menara
telekomunikasi
Kelurahan 0 0 0 0 23 23 23 23 23
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 144,950,000 12 238,418,000 12 214,579,045 12 230,897,304 12 248,780,499 12 268,389,521 12 1,346,014,369 Diskominfo
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 58,500,000 12 143,000,000 12 128,701,706 12 138,489,185 12 149,215,291 12 160,976,527 12 778,882,709 Diskominfo
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 12 80,489,337 Diskominfo
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi dan UKM
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
183,500,000 140,000,000 126,001,671 135,583,817 146,084,901 157,599,397 888,769,785 Diskop UKM
Persentase UMKM yang telah
mengikuti pameran promosi
produk
% 0.82 3.10 3.86 4.82 5.86 5.86 5.93 5.93
Program Pengembangan Sistem
Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah
685,708,000 825,000,000 742,509,845 798,976,067 860,857,451 928,710,730 4,841,762,092 Diskop UKM
Persentase usaha mikro dan
kecil yang dibina
% 39.56 43.54 47.91 52.68 57.95 63.77 69.86 69.86
Persentase koperasi aktif % 66 85 85 85 85 85 85 85
Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi
380,600,000 319,000,000 287,103,807 308,937,413 332,864,881 359,101,482 1,987,607,582 Diskop UKM
Persentase koperasi aktif % 66.00 85.31% 85.31% 85.31% 85.31% 85.31% 85.31% 85.31%
Persentase koperasi yang
memiliki ijin simpan pinjam
% 5.19 0.00% 9.48% 11.85% 14.22% 18.96% 23.70% 23.70%
Persentase KSP/USP koperasi
sehat
% 5.66 5.69% 6.16% 7.11% 7.58% 8.06% 8.53% 8.53%
Program Peciptaan Iklim Usaha
Kecil Menengah yang Kondusif
546,398,000 850,000,000 765,010,143 823,187,463 886,944,040 956,853,480 4,828,393,125 Diskop UKM
Nilai Omzet Usaha Mikro juta 146929 148,398 149,882 151,381 152,895 154,424 155,968 155,968
Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
- 10,000,000 9,000,119 9,684,558 10,434,636 11,257,100 -
50,376,413 Diskop UKM
Jumlah perda LPS Koperasi naskah 0 0 - 1 - 1 1 1
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 180,432,000 12 234,500,000 12 211,052,798 12 227,102,894 12 244,692,209 12 263,978,989 12 1,361,758,890 Diskop UKM
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 285,000,000 12 112,000,000 12 100,801,336 12 108,467,054 12 116,867,921 12 126,079,517 12 849,215,828 Diskop UKM
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 78,489,337 Diskop UKM
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 11,000,000 12 11,000,000 Diskop UKM
Penanaman Modal
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 17
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
308,300,000 269,300,000 242,373,213 260,805,157 281,004,741 303,153,697 1,664,936,809 DPMPTSP
Jumlah nilai investasi berskala
nasional PMA
milya
r
rupia
245,249 255,249 265,749 276,749 288,749 301,249 314,749 314,749
Jumlah nilai investasi berskala
nasional PMDN
milya
r
rupia
153,678 155,178 156,878 158,678 160,678 163,378 166,578 166,578
Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi
92,000,000 43,000,000 38,700,513 41,643,601 44,868,934 48,405,529 308,618,577 DPMPTSP
Jumlah Investor berskala
nasional (PMA/PMDN)
invest
or
131 137 145 153 161 169 177 177
Program Peningkatan Pelayanan
Perijinan Terpadu
690,000,000 456,000,000 410,405,441 441,615,862 475,819,391 513,323,749 2,987,164,444 DPMPTSP
Jumlah dan jenis pelayanan
perijinan dan nonperijinan
bidang penanaman modal
melalui PTSP di bidang
penanaman modal;
Pendaftaran Penanaman Modal
Dalam Negeri, Ijin prinsip
Penanaman Modal Dalam
Negeri, Ijin Usaha Penanaman
Modal Dalam Negeri, Tanda
DAftar Perusahaan (TDP), Surat
Ijin Usaha Perdagangan (SIUP),
Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja
Asing (IMTA) yang bekerja lebih
di 1 (satu) kabupaten/kota
sesuai kewenangan pemerintah
kabupaten/kota
% 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67
Terimplementasikannya Sistem
Pelayanan Informasi Perizinan
Investasi Secara Elektronik
(SPIPISE)
% 50 75 75 75 75 75 75 75
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 340,360,000 12 345,550,000 12 310,999,123 12 334,649,915 12 360,568,839 12 388,989,082 12 2,081,116,959 DPMPTSP
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Bulan 12 12 138,200,000 12 138,400,000 12 124,561,651 12 134,034,288 12 144,415,359 12 155,798,261 12 835,409,559 DPMPTSP
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 DPMPTSP
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 27,000,000 12 12 12 27,000,000 DPMPTSP
Kepemudaan dan Olahraga
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
Program Pengembangan dan
Keserasian Kebijakan Pemuda
65,000,000 75,000,000 67,500,895 72,634,188 78,259,768 84,428,248 442,823,099 Dispora
Jumlah pemuda yang
mengikuti penguatan
kepemimpinan, kepeloporan
dan kewirausahaan
orang 40 100 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan peran serta
kepemudaan
429,950,000 449,800,000 404,825,367 435,611,436 469,349,917 506,344,347 2,695,881,067 Dispora
Cakupan Peran Serta Pemuda
dalam kegiatan kepemudaanorang
1185 1315 1,350 1,400 1,450 1,500 1,550 1,550
Program Pencegahaan
Penyalahgunaan Narkoba
50,000,000 55,000,000 49,500,656 53,265,071 57,390,497 61,914,049 327,070,273 Dispora
Persentase Satuan Pendidikan
dan Organisasi Pemuda yang
mendapatkan peningkatan
kapasitas
% 0 0 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Upaya
Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda
0 50,000,000 26,000,000 40 23,400,310 25,179,852 27,130,053 29,268,459 180,978,674 Dispora
Jumlah Pemuda yang terlatih
dalam berwirausaha (pemuda
binaan 200 orang)
orang 40 40 40 40 40 40 40
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 18
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Pengembangan Kebijakan
Manajemen olah raga
220,500,000 137,000,000 123,301,635 132,678,450 142,954,510 154,222,267 910,656,861
Cakupan peningkatan
kapasitas dan kompetensi
keolahragaan
Orang 60 280 300 300 350 350 400 400
Program Pembinaan dan
pemasyarakatan olahraga
1,419,773,000 1,198,000,000 1,078,214,295 1,160,210,095 1,250,069,365 1,348,600,551 7,454,867,306 Dispora
Jumlah cabor olahraga berprestasi cabor 32 32 39 39 39 39 39 39
Program Peningkatan sarana dan
prasarana olahraga
4,420,000,000 4,019,000,000 3,617,147,958 3,892,224,015 4,193,680,114 4,524,228,393 24,666,280,481 Dispora
Persentase lapangan olahraga
yang representatif
% 17.4 20 22 25 27 28 30 30
Program Peningkatan Kegiatan
Kepramukaan
0 75,000,000 215,000,000 193,502,566 208,218,005 224,344,669 242,027,645 1,158,092,885 Dispora
Jumlah Gugus depan yang
mengikuti gerakan
kepramukaan
orang 0 60 100 100 100 100 100 100
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 365,500,000 12 338,700,000 12 304,834,042 12 328,015,993 12 353,421,113 12 381,277,969 60 2,071,749,116 Dispora
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 162,500,000 12 132,500,000 12 119,251,581 12 128,320,399 12 138,258,924 12 149,156,572 60 829,987,475 Dispora
Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 15,000,000 12 12 15,000,000 Dispora
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 60 90,564,620 Dispora
Statistik
Dinas Komunikasi dan Infomatika
Program Pengambangan
Data/Informasi Statistik Sektoral
0 0 Diskominfo
Persentase ketersediaan data
statistik sektoral%
10 100 100 100 100 100 100
Persandian
Dinas Komunikasi dan Infomatika
Program penyelenggaraan
persandian untuk pengamanan
informasi
kriteria
Tingkat pengamanan informasi
daerah
100 100 100 100 100 100
Kebudayaan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Program Pengembangan Nilai
Budaya
50,000,000 113,000,000 101,701,348 109,435,510 117,911,384 127,205,227 619,253,470 Disbudpar
Persentase/Jumlah Benda,
Situs dan Kawasan Cagar
Budaya yang dilestarikan
Buah 2 2 2 2 3 3 4 4
Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
980,000,000 1,146,000,000 1,031,413,675 1,109,850,391 1,195,809,259 1,290,063,632 6,753,136,957 Disbudpar
Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan budaya
Event 15 16 17 18 19 19 19 19
Program Pengelolaan Keragaman
Budaya
80,000,000 72,500,000 65,250,865 70,213,048 75,651,109 81,613,973 445,228,996 Disbudpar
Persentase Cagar Budaya yang
dilestarikan
% 9.4 9.4 10.2 10.2 10.2 10.2 10.2 10.2
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 299,010,000 12 445,200,000 12 400,685,312 12 431,156,539 12 464,549,984 12 501,166,081 12 2,541,767,917 Disbudpar
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 158,500,000 12 85,000,000 12 76,501,014 12 82,318,746 12 88,694,404 12 95,685,348 12 586,699,513 Disbudpar
Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 17,800,000 17,800,000
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 12 80,489,337 Disbudpar
Perpustakaan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 19
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Pengembangan Budaya
Baca dan Pembinaan Perpustakaan
783,000,000 791,000,000 711,909,439 766,048,568 825,379,689 890,436,591 4,767,774,287 Dinpersip
Persentase pustakawan yang
bersertifikasi%
25 25 25 25 50 75 100
Persentase koleksi buku yang
tersedia di perpustakaan
% 40 60 89 89 89 90 90
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 638,500,000 12 765,800,000 12 689,229,138 12 741,643,481 12 799,084,407 12 862,068,700 12 4,496,325,726 Dinpersip
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 375,000,000 12 390,000,000 12 351,004,654 12 377,697,777 12 406,950,795 12 439,026,891 12 2,339,680,116 Dinpersip
Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 7,800,000 - - - - 7,800,000 Dinpersip
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 Dinpersip
Kearsipan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Program perbaikan sistem
administrasi kearsipan
65,000,000 126,500,000 113,851,509 122,509,664 131,998,142 142,402,312 702,261,627 Dinpersip
Jumlah masyarakat pengguna
arsip statis
Orang 50 50 60 65 70 75 85 100
Persentase arsiparis yang telah
memperoleh sertifikasi
kompetensi kearsipan
% 0 0 0 40 80 100 100 100
Jumlah Arsiparis Terampil Orang 3 3 4 4 4 5 5
Program penyelamatan dan
pelestarian dokumen arsip daerah
120,000,000 120,000,000 108,001,432 116,214,701 125,215,629 135,085,197 80 724,516,959 Dinpersip
Jumlah arsip statis yang di
selamatkan
Boks 80 90 95 100 110 115 120
Program pemeliharaan rutin
berkala sarana dan prasarana
kearsipan
51,150,000 153,000,000 137,701,826 148,173,743 159,649,927 172,233,626 15 821,909,123 Dinpersip
Persentase perangkat daerah
yang telah menerapkan
manajemen arsip secara lebih
efektif (e-arsip
% 0 10 20 40 60 80 100 50
Program peningkatan kualitas
pelayanan informasi
58,000,000 244,000,000 219,602,912 236,303,225 254,605,113 274,673,234 1,287,184,483 Dinpersip
Jumlah arsip statis yang di
akses, digunakan dan
dimanfaatkan oleh masyarakat
books 15 15 20 25 30 35 40
Urusan Pemerintahan Pilihan
Perikanan dan Kelautan
Dinas Pertanian
Program Pengembangan Budidaya
Perikanan
275,000,000 348,000,000 313,204,153 337,022,632 363,125,325 391,747,072 2,028,099,181 Dinpertan
Produksi perikanan budidaya ton 677.10 700.00 750 800 850 900 1,000 1000
Rata-rata pendapatan
Pembudidaya ikan
Rb Rp/bln 800 1,000 1,250 1,500 1,750 2,000 2,500 2500
Program Pengembangan Sistem
Penyuluhan Perikanan
75,000,000 80,000,000 72,000,955 77,476,467 83,477,086 90,056,798 478,011,306 Dinpertan
Cakupan bina kelompok
pembudidaya ikan
% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
- Jumlah Kelompok
Pembudidyaya
Ikan yg Terbina
Klp 61.00 63.00 65.00 68.00 71.00 73.00 75.00 75.00
- Jumlah Kelompok
Pembudidya Ikan
klp 61.00 63.00 65.00 68.00 71.00 73.00 75.00 75.00
Persentase Kelompok
Pembudidaya Ikan yang telah
menerapkan Cara Budidaya
Ikan yang Baik (CBIB)
% 19.67 23.81 30.77 36.76 42.25 47.95 53.33 53.33
- Kelompok Pembudidaya
Ikan yang telah
menerapkan Cara
Budiddaya Ikan yang
Baik (CBIB)
klp 12.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 40.00
- Jumlah Kelompok
Pembudidaya Ikan
klp 61.00 63.00 65.00 68.00 71.00 73.00 75.00 75.00
Produksi Benih BBI ekor 3,800,000 3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 5,750,000 6,500,000 6,500,000
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 20
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Produksi Benih Usaha
Pembenihan Rakyat (UPR)
ekor 8,315,000 10,000,000 12,000,000 13,000,000 14,000,000 15,000,000 16,000,000 16,000,000
Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
300,000,000 350,000,000 315,004,176 338,959,544 365,212,252 393,998,492 2,063,174,463 Dinparbud
Jumlah kunjungan wisata orang 130,896 132,396 133,896 135,396 136,896 138,396 139,896 139,896
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
335,000,000 447,000,000 402,305,334 432,899,760 466,428,219 503,192,359 2,586,825,672 Dinparbud
Jumlah Obyek Wisata
Unggulan
buah 6 6 6 6 6 6 6 6
Pengembangan Kemitraan 88,600,000 45,000,000 40,500,537 43,580,513 46,955,861 50,656,949 315,293,860
Peran serta masyarakat dalam
pengembangan pariwisata
kelompok 3 3 4 5 4 5 5 5 Dinparbud
Pertanian
Dinas Pertanian
Program Peningkatan Produksi
Pertanian / Perkebunan
850,000,000 465,000,000 418,505,549 450,331,965 485,210,563 523,455,139 3,192,503,216 Distan
Produktivitas Tanaman Pangan
Utama
- Padi Ton /ha 6.38 6.4 6.46 6.53 6.59 6.66 6.73 6.73
- Jagung Ton /ha 1.51 5.1 5.15 5.2 5.25 5.31 5.36 5.36
Produktivitas pertanian
tanaman hortikulturaTon /ha
0.00
Produksi tanaman perkebunan
utamaKg/ha
0.00
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
100,000,000 60,000,000 54,000,716 58,107,350 62,607,815 67,542,599 402,258,479 Distan
Cakupan Bina Kelompok Tani
- Pemula % 27.21 28.19 27 27 26 26 23 23.38
- Lanjut % 48.30 47.65 48 49 48 47 49 48.7
- Madya % 24.49 24.16 24 23.38 24.03 25.32 25.32 25.32
- Utama % 0.00 0 0.67 1.3 1.95 1.95 2.6 2.6
Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan
650,000,000 545,000,000 490,506,503 527,808,432 568,687,649 613,511,937 3,395,514,522 Distan
Produksi Daging Sapi Potong kg 912,425 1,018,010.00 1,018,270.00 1,018,270.00 10,185,530.00 10,185,530.00 10,185,530.00 10,185,530.00
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak
145,000,000 155,000,000 139,501,850 150,110,655 161,736,854 174,485,046 925,834,405
Angka Kematian/Mortalitas
Ternak
ekor/
tahun
tad 0 0 0 0 0 0
Program Pengembangan,
Pengelolaan Dan Konversi Sungai,
Danau Dan Sumber Daya Air
Lainnya
Bulan 12 12 60,000,000 660,000,000 720,000,000 Distan
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 735,050,000 12 620,200,000 12 558,187,401 12 600,636,311 12 647,156,110 12 698,165,327 12 3,859,395,149 Distan
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 286,000,000 12 331,000,000 12 297,903,950 320,558,883 345,386,444 372,610,002 12 1,953,459,278 Distan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12,589,926 13,565,026 14,634,230 12 80,489,337 Distan
Program Disiplin Aparatur Bulan 12 12 22,500,000 22,500,000
Perdagangan
Dinas Perdagangan
Program Perlindungan Konsumen
Dan pengamanan Perdagangan
207,410,000 149,000,000 134,101,778 144,299,920 155,476,073 167,730,786 958,018,557 Disdag
Persentase Alat UTTP dan
perlengkapannya di wilayah
Kota Salatiga yang ditera ulang
% 60.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 90.00
Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses
pangan daerah.
Komoditi 20.00 22.00 25.00 27.00 30.00 32.00 33.00
Persentase pasar rakyat
dengan informasi
perkembangan harga
terkoneksi dengan kementrian
perdagangan
% 67.00 67.00 83.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Perkembangan harga
kebutuhan pokok
Daftar
harga
1 1 1 1 1 1 1
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 21
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program peningkatan Efisiensi
perdagangan Dalam negeri
208,249,000 160,000,000 144,001,909 154,952,934 166,954,172 180,113,596 1,014,271,612 Disdag
Persentase kelompok pedagang
(formal dan informal) yang
dibina
% 75.00 83.00 88.00 92.00 96.00 100 100
Persentase ijin usaha
perdagangan yang diterbitkan
% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100
Program Peningkatan Dan
pengembangan Ekspor
45,000,000 10,000,000 9,000,119 9,684,558 10,434,636 11,257,100 95,376,413 Disdag
Perkembangan nilai ekspor Rp 287.558.
618,24
290,461,474 293,366,089 296,299,750 299,262,748 302,255,375 305,277,929 305,277,929
Perkembangan nilai impor Rp 117.158.
851,31
114,815,639 112,519,326 110,268,940 108,063,561 105,902,990 103,784,244 103,784,244
Peningkatan Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap PDRB
% 5 5 5 5 5 5
Jumlah produk yang bisa
diterima pasar internasional
produk 4 4 4 4 4 4 4
Pembinaan Pedagang Kaki Lima
Dan Asongan
218,000,000 1,040,000,000 936,012,410 1,007,194,072 1,085,202,120 1,170,738,375 5,457,146,977 Disdag
Program persentase lokasi PKL
yang tertata
% 21 31 41 51 61 73 73
Program Sarana Dan Prasarana
Perdagangan
878,242,000 1,650,000,000 1,485,019,689 1,597,952,134 1,721,714,901 1,857,421,460 9,190,350,184 Disdag
Persentase pasar yang
memenuhi persyaratan
% 53 60 66 73 80 85 85
Persentase pasar tradisional
yang memenuhi standar.
% 53.00 60.00 67.00 73.00 80.00 87 87
Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
108,735,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 259,864,240
Jumlah naskah Akademik
peraturan perundang-
undangan
dokumen 1 1 1 1 1 1
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 3,135,548,000 12 3,048,350,000 12 2,743,551,375 12 2,952,192,356 12 3,180,842,194 12 3,431,558,005 18,492,041,930 Disdag
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 607,500,000 12 5,195,000,000 12 4,675,561,991 12 5,031,128,082 12 5,420,793,280 12 5,848,063,325 26,778,046,678 Disdag
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 109,000,000 12 12,600,000 12 11,340,150 12 12,202,544 12 13,147,641 12 14,183,946 172,474,281 Disdag
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,000,000 12 10,000,000 12 9,000,119 12 9,684,558 12 10,434,636 12 11,257,100 63,376,413 Disdag
Perindustrian
Dinas Perindustrian dan Tenaga
Kerja
Program Pengembangan Industri
Kecil dan menengah
144,000,000 160,000,000 144,001,909 154,952,934 166,954,172 180,113,596 950,022,612 Dispernaker
Pertumbuhan IKM % 0.20 0.20 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
Kontribusi sektor Industri
terhadap PDRB
% 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00
Persentase industri kecil dan
menengah
% 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Program Peningkatan Kapasitas
Iptek Sistem Produksi
98,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 601,764,132 Dispernaker
Cakupan kelompok IKM yang
dibina
% 1.00 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20
Cakupan kelompok IKM yang
mendapatkan bantuan
% 0.80 0.80 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Program Peningkatan Kemampuan
Teknologi Industri
283,500,000 315,000,000 283,503,759 305,063,589 328,691,027 354,598,642 1,870,357,017 Dispernaker
Jumlah IKM yang telah
memenuhi standar kelayakan
produksi
Unit 7.00 7.00 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00
Program Penataan Struktur
Industri
95,400,000 106,000,000 95,401,265 102,656,319 110,607,139 119,325,257 629,389,980 Dispernaker
Jumlah klaster industri yang
berkembang
Klaster 3.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Program Pengembangan Sentra-
sentra Industri potensial
219,600,000 244,000,000 219,602,912 236,303,225 254,605,113 274,673,234 1,448,784,483 Dispernaker
Jumlah produk IKM yang telah
terpromosikan
Produk 10 15 15 20 20 20 20 20
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 22
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase IKM memiliki Izin
Usaha Industri Kecil Melalui
sertifikasi Halal
% 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Program Penciptaan Iklim Usaha
Kecil Menengah Yang Kondusif
Bulan 12 12 1,475,000,000 12 500,000,000 1,975,000,000 Dispernaker
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 302,400,000 12 336,000,000 12 302,404,009 12 325,401,162 12 350,603,762 12 378,238,552 1,995,047,485 Dispernaker
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 392,400,000 12 436,000,000 12 392,405,203 12 422,246,746 12 454,950,119 12 490,809,550 2,588,811,617 Dispernaker
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,500,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 89,064,620 Dispernaker
Transmigrasi
Dinas Perindustrian dan Tenaga
Kerja
Program Pengembangan Wilayah
Transmigrasi
58,500,000 65,000,000 58,500,776 62,949,630 67,825,132 73,171,148 385,946,686 Dispernaker
Jumlah transmigran yang
diberangkatkan ke lokasi
transmigrasi
KK
0 5 5 5 5 5 5 5
Program Transmigrasi Regional 18,000,000 20,000,000 18,000,239 19,369,117 20,869,272 22,514,200 118,752,826 Dispernaker
Prosentase Peminat Transmigrasi % 5 5 5 5 5 5 5 5
Fungsi Penunjang Urusan
Pemerintahan
Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan
Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah
Program Pengembangan Data
Informasi
188,000,000 90,000,000 81,001,074 87,161,025 93,911,722 101,313,898 641,387,719 Bapelitbangda
Persentase penggunaan data
dalam perencanaan daerah
% 60 62 63 65 67 70 72 72
Program Kerjasama Pembangunan 235,000,000 145,000,000 130,501,730 140,426,097 151,302,219 163,227,947 19 965,457,992 Bapelitbangda
Terfasilitasi kerjasama
pembangunan dengan
lembaga atau dunia usaha
dokumen 6 4 4 2 2 2 2 19
Program Perencanaan
Pengembangan Kota-Kota
Menengah Dan Besar
128,450,000 350,000,000 315,004,176 338,959,544 365,212,252 393,998,492 1,891,624,463 Bapelitbangda
Persentase Kesesuaian
Program dalam Renja PD
terhadap RPJMD pada
Bidang Perencanaan Sarana
Prasarana dan
Pengembangan Wilayah
% 30 60 70 70 75 75 80 80
Persentase Kesesuaian
Kegiatan dalam Renja PD
terhadap Renstra pada
Bidang Perencanaan Sarana
Prasarana dan
Pengembangan Wilayah
% 30 60 70 70 75 75 80 80
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
- 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 100 503,764,132 Bapelitbangda
Persentase jumlah aparat
perencana yang mengikuti
pelatihan
% 100 0 - 100 0 100 0 100 100
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
2,112,000,000 1,075,000,000 967,512,828 1,041,090,027 1,121,723,345 1,210,138,224 7,527,464,423 Bapelitbangda
Persentase usulan
masyarakat yang diakomodir
% 40 40 41 41 42 42 42 42
Persentase kesesuaian
Dokumen RKPD dengan
Renstra
% 89,39 100 100 100 100 100 100 100
Persentase kesesuaian
Dokumen RKPD dengan
RPJMD
97.14 97.57 100 100 100 100 100 100
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 23
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase kesesuaian
Dokumen RKPD dengan
APBD
97.1 97.51 100 100 100 100 100 100
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
563,000,000 550,000,000 495,006,563 532,650,711 573,904,967 619,140,487 3,333,702,728 Bapelitbangda
Persentase Kesesuaian
Program dalam Renja PD
terhadap RPJMD pada
Bidang Perencanaan
Ekonomi
% 30 60 70 75 80 85 90 90
Persentase Kesesuaian
Kegiatan dalam Renja PD
terhadap Renstra pada
Bidang Ekonomi
% 30 60 70 75 80 85 90 90
Program Perencanaan Sosial Dan
Budaya
148,000,000 325,000,000 292,503,878 314,748,148 339,125,662 365,855,742 1,785,233,430 Bapelitbangda
Persentase Kesesuaian
Program dalam Renja PD
terhadap RPJMD pada
Bidang Perencanaan
Kesejahteraan Rakyat
% - 80 85 90 95 100 100 100
Persentase Kesesuaian
Kegiatan dalam Renja PD
terhadap Renstra pada
Bidang Perencanaan
Kesejahteraan Rakyat
% - 80 85 90 95 100 100 100
Program Perencanaan Tata Ruang 77,800,000 70,000,000 63,000,835 67,791,909 73,042,450 78,799,698 430,434,893
Tersusunnya dokumen
perencanaan pendukung
tata ruang
dokumen 0 0 1 0 0 0 0 1
Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT), Dan PMKS Lainnya
Bapelitbangda
Persentase kesesuaian
program penanggulangan
kemiskinan dengan
dokumen SPKD
% - 70 75 80 85 85
Program Pelayanan Dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah
95,000,000 95,000,000
Tersusunnya dokumen dokumen 1 1 0 1 0 0 0 3
Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
90,000,000 1 0 90,000,000 Bapelitbangda
Tersusunnya raperda
dokumen perencanaan kota
dokumen 0 1 0 0 0 0 1 0
Program Penyelamatan Dan
Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
10,000,000 18,000,000 16,200,215 17,432,205 18,782,344 2 20,262,780 7 100,677,544 Bapelitbangda
Tersedianya arsip/dokumen
daerah sesuai dengan jadwal
retensi arsip
kegiatan 0 1 2 0 2 0 2 7
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan)
60,000,000 - 60,000,000 Bapelitbangda
Tersusunnya dokumen perencanaan
pendukung peningkatan ketahanan
pangan
dokumen 0 1 0 0 0 0 0 1
Program Peningkatan Kapasitas
Iptek Sistem Produksi
440,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 943,764,132 Bapelitbangda
Persentase terfasilitasinya
inovasi/temuan
% 15 20 25 25 25 25 25 25
Program Perbaikan Gizi Masyarakat 65,000,000 58,500,776 62,949,630 67,825,132 73,171,148 1 327,446,686 Bapelitbangda
Terlaksananya koordinasi
perbaikan gizi masyarakat
kegiatan 1 0 1 0 0 0 0 1
Program Pengembangan Dan
Penelitian
Bapelitbangda
Persentase pemanfaatan
hasil kelitbangan
% 0 40 70 80 90 100 100 100
Program Perencanaan Prasarana
Wilayah Dan Sumber Daya Alam
Bapelitbangda
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 24
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase Kesesuaian
Program dalam Renja PD
terhadap RPJMD pada
Bidang Perencanaan
Sumberdaya Alam
% 30 60 70 75 80 85 90 90
Persentase Kesesuaian
Kegiatan dalam Renja PD
terhadap Renstra pada
Bidang Perencanaan Sumber
Daya Alam
% 30 60 70 75 80 85 90 90
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 723,046,800 12 741,400,000 12 667,268,847 12 718,013,159 12 773,623,896 12 834,601,376 60 4,457,954,078 Bapelitbangda
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 391,000,000 12 312,000,000 12 280,803,723 12 302,158,222 12 325,560,636 12 351,221,512 60 1,962,744,093 Bapelitbangda
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 24,500,000 12 12,000,000 12 10,800,143 12 11,621,470 12 12,521,563 12 13,508,520 60 84,951,696 Bapelitbangda
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 20,000,000 12 18,000,239 12 19,369,117 12 20,869,272 12 22,514,200 60 115,752,826 Bapelitbangda
Nilai Lakip Bapelitbangda 66 68 70 72 74 74 76 76
Keuangan
Badan Keuangan Daerah
Program Peningakatn dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
3,736,605,000 4,244,175,000 3,819,808,145 4,110,296,059 4,428,642,025 4,777,710,137 25,117,236,366 BKD
Peningkatan PAD % 16.3 6.0 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0
Opini BPK terhadap Laporan
Keuangan Daerah
opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1,146,995,000 1,091,000,000 981,913,019 1,056,585,320 1,138,418,762 1,228,149,584 6,643,061,684 BKD
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
2,538,000,000 969,000,000 872,111,563 938,433,708 1,011,116,206 1,090,812,967 7,419,474,443 BKD
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
60,000,000 60,000,000 BKD
Prigram Peningkatan Kapasitas
Sumber Data Aparatur
70,842,000 70,842,000 BKD
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
120,000,000 225,000,000 202,502,685 217,902,564 234,779,305 253,284,745 1,253,469,298 BKD
Kepegawaian
Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Daerah
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
2,463,750,000 2,737,500,000 2,463,782,666 2,651,147,858 2,856,481,541 3,081,631,059 16,254,293,124 BK DIKLATDA
Persentase Peserta yang
mengikuti Diklat Kepemimpinan %
4.27% 1.38% 7.57% 8.43% 8.09% 6.71% 5.68% 5.68%
Persentase Peserta yang
mengikuti Diklat Teknis dan
Fungsional
%
10.06% 9.59% 9.27% 9.36% 12.69% 13.71% 14.26% 14.26%
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
1,476,880,000 1,931,000,000 1,737,923,042 1,870,088,224 2,014,928,166 2,173,745,964 11,204,565,396 BK DIKLATDA
Persentase PNS yang
melanjutkan pendidikan sesuai
dengan NSPK (Norma, Standart,
Prosedur dan Kriteria)
%
1.45% 1.46% 1.61% 1.76% 2.01% 2.20% 2.26% 2.26%
Persentase PNS struktural yang
mengikuti kegiatan assesment %
68,26% 20% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
Persentase Penyelesaian Mutasi
dan Pensiun%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase kasus pelanggaran
disiplin ASN dalam satu tahun
yang terselesaikan
%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Fasilitas Pindah/Purna
Tugas PNS
228,000,000 210,000,000 189,002,506 203,375,726 219,127,351 236,399,095 1,285,904,678 BK DIKLATDA
Tercapainya Fasilitas
Pindah/Purna Tugas PNS
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 25
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Penyelamatan dan
Pelestarian Dokumen/arsip Daerah
90,000,000 100,000,000 90,001,193 96,845,584 104,346,358 112,570,998 593,764,132 BK DIKLATDA
Persentase pemenuhan arsip
Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan
Daerah
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 670,050,000 12 707,750,000 12 636,983,445 12 685,424,620 12 738,511,346 12 796,721,235 12 4,235,440,647 BK DIKLATDA
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 418,903,000 12 310,000,000 12 279,003,699 12 300,221,310 12 323,473,709 12 348,970,093 12 1,980,571,810 BK DIKLATDA
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 15,000,000 12 15,000,000 12 13,500,179 12 14,526,838 12 15,651,954 12 16,885,650 12 90,564,620 BK DIKLATDA
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 15,500,000 15,500,000 BK DIKLATDA
Fungsi Penunjang Lainnya
Pengawasan
Inspektorat
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
1,070,000,000 1,430,000,000 1,287,017,064 1,384,891,849 1,492,152,915 1,609,765,266 8,273,827,093 Inspektorat
Rasio temuan BPK RI yang
ditindaklanjuti
% 71,4 75.0 77.0 80.0 83.0 85.0 87.0 87
Persentase Laporan Hasil
Pemeriksaan yang terbit tepat
waktu
% 75.0 80.0 83.0 85.0 87.0 90.0 95.0 95
Meningkatnya level Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Skor 58,25 60.0 62.0 63.0 65.0 68.0 70.0 70
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur Pengawasan
65,000,000 130,000,000 117,001,551 125,899,259 135,650,265 146,342,297 719,893,372 Inspektorat
Meningkatnya level kapabilitas
Inspektorat
level 1.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3
Tingkat Maturitas SPIP level 2,34 2,5 2,85 3.0 3.0 3.0 3.0 3
Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan Sistem
dan Prosedur Pengawasan
20,000,000 15,000,000 13,500,179 14,526,838 15,651,954 16,885,650 95,564,620 Inspektorat
Persentase terwujudnya
Kebijakan Pengawasan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 240,000,000 12 261,780,000 12 235,605,124 12 253,522,369 12 273,157,895 12 294,688,358 1,558,753,746 Inspektorat
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 320,000,000 12 185,000,000 12 166,502,208 12 179,164,330 12 193,040,762 12 208,256,346 1,251,963,645 Inspektorat
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 12,900,000 12,900,000 Inspektorat
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 78,489,337 Inspektorat
Sekretariat DPRD
Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Perwakilan Rakyat
12,343,680,000 8,301,550,000 7,471,494,060 8,039,684,567 8,662,365,054 9,345,137,651 54,163,911,332 Sek DPRD
Prosentase Peningkatan
Kapasitas DPRD yang
terfasilitasi
%
84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00
90
Tingkat kepuasan DPRD
terhadap fasilitasi pelayanan
yang diberikan Sekretariat
DPRD
%
0.00 60.00 62.00 64.00 66.00 68.00 70.00
70
Prosentase jumlah produk yang
didampingi oleh tenaga ahli
DPRD
%
84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00
90
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 1,990,000,000 12 1,873,800,000 12 1,686,442,360 12 1,814,692,550 12 1,955,242,050 12 2,109,355,353 11,429,532,313 Sek DPRD
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasana Aparatur
Bulan 12 12 1,105,000,000 12 1,446,000,000 12 1,301,417,255 12 1,400,387,143 12 1,508,848,332 12 1,627,776,625 8,389,429,354 Sek DPRD
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 26
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 200,000,000 12 210,000,000 12 189,002,506 12 203,375,726 12 219,127,351 12 236,399,095 1,257,904,678 Sek DPRD
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,000,000 12 13,000,000 12 11,700,155 12 12,589,926 12 13,565,026 12 14,634,230 78,489,337 Sek DPRD
Sekretariat Daerah 17,424,828,000 19,360,920,000 17,425,059,029 18,750,196,015 20,202,414,830 21,794,780,788 114,958,198,661
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Terselenggaranya Pelayanan
Adminitrasi Perkantoran Berbasis
Teknologi Informasi
% 60 65 70 75 80 85 90 90 Bag. Umum
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Persentase pemenuhan kebutuhan
sesuai RKBMD % 83 84 86 88 90 92 94 94 Bag. Umum
Prosentase pemenuhan kebutuhan
pemeliharaan BMD % 83 85 86 87 88 89 90 90 Bag. Umum
Program: Peningkatan Disiplin
Aparatur
Terpenuhinya kebutuhan pakaian
dinas pimpinan dan aparatur % 95 95 95 95 95 95 95 95 Bag. Umum
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Prosentase peserta yang mengikuti
bimtek barang/jasa % 100 100 100 100 100 100 100 100
Bag.
Pembangunan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tersedianya database capaian
kinerja Setda dokumen 20 1 1 1 1 1 1 Bag. Orpeg
Program: Peningkatan Pelayanan
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
82 84 86 88 90 90
Meningkatnya indeks kepuasan
pelayanan tamu pemerintah daerah Skor 80 80 82 84 86 88 90 90 Bag. Umum
Cakupan Koordinasi Pemerintah
daerah 70 73 75 75 77 77 77 77
Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan
Jumlah rekomendasi sinkronisasi
penguatan kurikulum berbasis
potensi dan karakteristik daerah
(muatan lokal)
Rekomenda
si
- 1 1 Bag. Kesra
Presentase UKS yang memiliki strata
Paripurna % - 10 Bag. Kesra
Program perencanaan
Pembangunan Daerah
Peningkatan skor LPPD dan
Ketepatan waktu penyampaian LKPJ skor 3,048 3,05 3,05 - - - - - Bag.
Pemerintahan
waktu 30 Maret 30 Maret 30 Maret
Persentase kebijakan infrastruktur
dan perhubungan % - - 66 75 85 95 100 100
Bag.
Perekonomian
Program: Pengendalian
pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup
Terciptanya pengendalian
pencemaran lingkungan hidup
Bag.
Perekonomian
Persentase pelaku usaha yang
memiliki perijinan lingkungan % - - 50 60 70 80 90 90
Bag.
Perekonomian
Program: Peningkatan Sistem
pengawasan Internal dan
Pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
- - - -
Persentase tercapainya realisasi
keuangan sesuai dengan batas
minimal yang ditetapkan % 93 80 80 85 90 95 100 100
Bag.
Pembangunan
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 27
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Persentase tersusunnya rencana
kerja Sekretariat Daerah Tepat
Waktu
dok 1 1 1 1 1 1 1 1 Bag.
Pembangunan
Prosentase OPD di dalam menginput
RUP % 100 100 100 100 100 100 100 100
Bag.
Pembangunan
Indeks Reformasi Birokrasi % 58 60 60 62 62 65 65 65 Bag. Orpeg
Peningkatan Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
fasilitasi penyusunan perjanjian
kerjasama dengan pihak lainnya PKS 25 25 30 - - -
Bag.
Pemerintahan
Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
Prosentase Raperda atas usul
Walikota yang tersusun dan
disampaikan ke DPRD berdasarkan
propem Perda di lingkungan
Pemerintah Daerah
% 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum
Prosentase rancangan Perwali yang
ditetapkan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum
Persentase permintaan bantuan
hukum dari masyarakat yang
mampu dilayani oleh pemerintah
daerah
% 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum
Prosentase kajian implementasi
peraturan daerah dan peraturan
Walikota
% 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum
Prosentase Sosialisasi Peraturan
perundang undangan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum
Prosentase produk hukum daerah
yang diundangkan % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Hukum
Persentase pemanfaatan DBHCHT
untuk membiayai kegiatan OPD % 50 60 70 75 80 85 90 90 Bag.
Perekonomian
Terwujudnya Penataan dan dan
evaluasi dibidang kelembagaan %
100
8 OPD 33
OPD
100
8 OPD 33 OPD
100
8 OPD 33 OPD
100
8 OPD 33 OPD
100
8 OPD 33 OPD
100
8 OPD 33 OPD
100
8 OPD 33 OPD
100
8 OPD 33 OPD Bag. Orpeg
Program: Perlindungan dan
Konservasi SDA
Persentase penghematan energi di
lingkup institusi pemerintahan % - - 50 60 70 80 90 90 Bag.
Perekonomian
Program: pemberdayaan Fakir
miskin, Komunitas adat terpencil
(KAT) dan PMKS lainnya
Terlaksananya koordinasi dan
monitoring bantuan pangan
Bag.
Perekonomian
Program: Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah 1 Rekomendasi
Jumlah rekomendasi kebijakan
bidang Kesejahteraan Rakyat
Rekomenda
si
3
Rekomend
asi
5 Rekomendasi 1 Rekomendasi Bag. Kesra
Presentase fasilitasi penyusunan
kebijakan optimalisasi pengelolaan
zakat
SK UPZ 10 10 Bag. Kesra
Jumlah rekomendasi kebijakan
hibah daerah
Rekomenda
si
1 Rekomendasi - Bag. Kesra
Program: Pengembangan sistem
pendukung bagi usaha mikro kecil
dan menengah
Presentase rakor pengendalian
inflasi dalam satu tahun % 100 100 100 100 100 100
Bag.
Perekonomian
Persentase pelaku usaha mikro kecil
yang menjadi sasaran program SIKP % - - 50 55 60 65 70 70 Bag.
Perekonomian
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi - - - -
Terwujudnya fasilitasi kerjasama
pemerintah daerah di
bidang promosi & investasi
bidang - 3 3 - - - - - Bag.
Pemerintahan
Program Pengembangan dan
Keserasian Kebijakan Pemuda
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 28
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Jumlah rekomendasi kebijakan
bidang pemuda
Rekomenda
si
- 1 1 Bag. Kesra
Program Pengembangan Kebijakan
Manajemen Olahraga
Jumlah rekomendasi kebijakan
bidang olahraga
Rekomenda
si
- 1 1 Bag. Kesra
Program: Pengembangan Wawasan
Pembangunan orang 80 80 84
banyaknya penyelenggaraan forum
dan banyaknya jumlah modin yang
terbina di Kota Salatiga kegiatan
1 keg dan
80 modin
1 keg dan 80
modin
1 keg dan 88
modin
1 keg dan 88
modin
1 keg dan 88
modin
1 keg dan 94
modin
1 keg dan 94
modin
1 keg dan 94
modin Bag. Kesra
Program Kemitraan
Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
Jumlah fasilitasi kegiatan
keagamaan tingkat kota
agama /
keyakinan 5 5 5 Bag. Kesra
Program Penataan Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Terlaksananya pensertifikatan tanah
milik pemkot dan masyarakat - - 2 - - - - - Bag.
Pemerintahan
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Persentase terdistribusinya juknis
administrasi pembangunan % - 100 100 100 100 100 100 100 bag.
Pembangunan
Presentase terdistribusinya juklak
APBD % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Keuangan
Presentase terdistribusinya buku
standarisasi harga % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Keuangan
Presentase deviden BUMD dalam
PAD % 80 83 86 90 94 96 98 98
bag.
Perekonomian
Program Pembinaan Dan
Pengembangan Aparatur
Cakupan Pelayanan administrasi
kepegawaian dilingkungan Setda % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bag. Orpeg
Tingkat kepuasan PNS Setda
terhadap Layanan Administrasi
Kepegawaian dilingkungan Setda % 95 95 95 97 97 98 98 98 Bag. Orpeg
Program Penataan
Ketatalaksanaan Dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik
Prosentase ketersediaan regulasi
ketatalaksanaan % 75 100 100 100 100 100 Bag. Orpeg
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Terwujudnya fasilitasi penyusunan
kebijakan Kecamatan Kelurahan,
penyelenggaraan PATEN, dan
koordinasi permasalahan
kewilayahan
% 100 100 - bag.
Pemerintahan
Program pengembangan
komunikasi, informasi dan media
masa
% 80
Persentase jenis media
penyebarluasan informasi yang
dipergunakan
% 80 1 1 1 1 1 1 Bag. Humas &
Protokol
Program fasilitasi peningkatan
SDM Bidang Komunikasi dan
informasi
Persentase jumlah peserta yang
dilatih pada Pelatihan Protokol % 67 100
Bag. Humas &
Protokol
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 29
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Prosentase jumlah peserta yang
dilatih pada pelatihan jurnalistik % - 82 90 90
Bag. Humas &
Protokol
Program kerjasama informasi
dengan media masa -
Persentase fasilitasi pengadaab
barang jasa melalui ULP % 100 100 100 100 100 100 100 100
Bag.
Pembangunan
Prosentase analisis pemberitaan
yang digunakan untuk pengambilan
kebijakan dibandingkan dengan
analisis pemberitaan yang dihasilkan
% - 55 60 80 80 80 80 80 Bag. Humas &
Protokol
Program Pengembangan Kebijakan
dan Fasilitasi Kegiatan Bidang
Kesejahteraan Rakyat
Presentase pengembangan kebijakan
bidang kesejahteraan rakyat % 100 100 100 100 100 Bag. Kesra
Presentase pelaksanaan fasilitasi
kegiatan bidang kesejahteraan rakyat % 100 100 100 100 100 Bag. Kesra
Program: peningkatan kapasitas
kelembagaan pemerintah daerah -
Terwujudnya fasilitasi penyusunan
kebijakan lingkup subbag
pemerintahan umum,
penyelenggaraan PATEN, dan
koordinasi permasalahan
kewilayahan
% - - 67 Bag.
Pemerintahan
Program Koordinasi
Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Peningkatan skor LPPD dan
ketepatan waktu penyampaikan
LKPJ
skor - - - 3 3 3 3 3 Bag.
Pemerintahan
waktu 30 Maret 30 Maret 30 Maret 30 Maret 30 Maret
Terwujudnya fasilitasi penyusunan
kebijakan Lingkup subbag
pemerintahan umum,
penyelenggaraan PATEN, dan
koordinasi permasalahan
kewilayahan
% - - - 67 83 83 100 100 Bag.
Pemerintahan
Terwujudnya fasilitasi kerjasama
pemerintah daerah bidang - - - 5 5 5 5 5
Bag.
Pemerintahan
Program: Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
Persentase ketersediaan tenaga kerja
terlatih % - - 50 55 60 65 70
Bag.
Perekonomian
Program: Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Meningkatnya koordinasi bidang
pariwisata % - 50 60 70 80 90 90
Bag.
Perekonomian
Kecamatan
Kecamatan Sidomukti
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Dan Pengelolaan
Keuangan Daerah
99,500,000 126,500,000 113,851,509 122,509,664 131,998,142 142,402,312 736,761,627 Kec. Sidomukti
Tingkat Ketepatan waktu
penyampaian SPPT ke WP
% 0 70 70 75 75 80 80 80
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat
642,935,000 711,000,000 639,908,484 688,572,101 741,902,603 800,379,793 4,224,697,981 Kec. Sidomukti
Tingkat Fasilitasi kegiatan
kelembagaan di Kecamatan dan
kelurahan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Partispasi
Masyarakat Dalam Membangun
Desa
119,700,000 130,000,000 117,001,551 125,899,259 135,650,265 146,342,297 774,593,372 Kec. Sidomukti
Cakupan RW berprestasi di
bidang kebersihan dan
kesehatan lingkungan
% 54 59 62 65 70 72 75 75
Presentase realisasi usulan
hasil musrenbang
% 40 30 30 40 40 45 45 45
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 30
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Peningkatan Pelayanan
Perijinan Terpadu
Nilai Survei Kepuasan
Masyarakat
% 0 70 41,480,000 72 45,000,000 74 40,500,537 76 43,580,513 78 46,955,861 80 50,656,949 80
268,173,860 Kec. Sidomukti
Program Pelayanan Adm.
Perkantoran
Bulan 12 12 393,665,000 12 350,852,000 12 315,770,987 12 339,784,668 12 366,101,283 12 394,957,596 12 2,161,131,534 Kec. Sidomukti
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Bulan 12 12 219,750,000 12 163,800,000 12 147,421,955 12 158,633,066 12 170,919,334 12 184,391,294 12 1,044,915,649 Kec. Sidomukti
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 12,825,000 12 17,063,000 12 15,356,904 12 16,524,762 12 17,804,619 12 19,207,989 12 98,782,274 Kec. Sidomukti
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 13,000,000 12 12,495,000 12 11,245,649 12 12,100,856 12 13,038,077 12 14,065,746 12 75,945,328 Kec. Sidomukti
Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah
Bulan 12 12 15,000,000 12 13,782,000 12 12,403,964 12 13,347,258 12 14,381,015 12 15,514,535 12 84,428,773 Kec. Sidomukti
Kecamatan Sidorejo
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Dan Pengelolaan
Keuangan Daerah
150,000,000 170,000,000 153,002,029 164,637,493 177,388,808 191,370,696 1,006,399,025 Kec. Sidorejo
Tingkat Ketepatan waktu
penyampaian SPPT ke WP%
60 65 70 75 75 80 80
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat
685,000,000 873,000,000 785,710,417 845,461,947 910,943,702 982,744,809 5,082,860,876 Kec. Sidorejo
Tingkat Fasilitasi kegiatan
kelembagaan di Kecamatan dan
kelurahan
%
100 60 62 64 66 68 70 100
Program Peningkatan Partispasi
Masyarakat Dalam Membangun
Desa
135,000,000 148,000,000 133,201,766 143,331,464 154,432,609 166,605,076 880,570,916 Kec. Sidorejo
Cakupan RW berprestasi di
bidang kebersihan dan
kesehatan lingkungan
%
100 60 65 70 75 80 85 75
Presentase realisasi usulan
hasil musrenbang%
40 50 50 52 54 56 58 45
Program Peningkatan Pelayanan
Perijinan Terpadu
66,000,000 69,000,000 62,100,823 66,823,453 71,998,987 77,673,988 413,597,251 Kec. Sidorejo
Nilai Survei Kepuasan
Masyarakat ( angka )%
85 86 87 88 89 90 91 91
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Media
Masa
45,000,000 45,000,000 40,500,537 43,580,513 46,955,861 50,656,949 271,693,860 Kec. Sidorejo
Persentase kegagalan
administrasi di tingkat
kecamatan dan kelurahan
%
0 20% 50% 75% 100% 100% 100% 100%
Tingkat Kepastian proses
layanan publik.%
0 20% 50% 75% 100% 100% 100% 100%
Progrm Pengelolaan Kekayaan
Budaya
40,000,000 0 12 12 40,000,000 Kec. Sidorejo
Persentase pemenuhan
kegiatan budaya ditingkat
kecamatan
%
100 100 0 0 0 0
Program Pelayanan Adm.
Perkantoran
Bulan 12 12 539,000,000 12 565,000,000 12 508,506,742 12 547,177,549 12 589,556,921 12 636,026,136 12 3,385,267,348 Kec. Sidorejo
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Bulan 12 12 6,277,000,000 12 746,000,000 12 671,408,902 12 722,468,056 12 778,423,828 12 839,779,642 12 10,035,080,428 Kec. Sidorejo
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 12 20,000,000 12 23,000,000 12 20,700,274 12 22,274,484 12 23,999,662 12 25,891,329 12 135,865,750 Kec. Sidorejo
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 12 125,000,000 12 125,000,000 12 112,501,492 12 121,056,980 12 130,432,947 12 140,713,747 12 754,705,165 Kec. Sidorejo
Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah
Bulan 12 12 80,000,000 12 80,000,000 12 72,000,955 12 77,476,467 12 83,477,086 12 90,056,798 12 483,011,306 Kec. Sidorejo
Kecamatan Tingkir
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Dan Pengelolaan
Keuangan Daerah
200,000,000 225,000,000 202,502,685 217,902,564 234,779,305 253,284,745 1,333,469,298 Kec. Tingkir
Tingkat Ketepatan waktu
penyampaian SPPT ke WP%
0 80 82 83 85 87 88
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat
754,590,000 936,515,000 842,874,675 906,973,420 977,219,291 1,054,244,278 5,472,416,664 Kec. Tingkir
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 31
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Tingkat Fasilitasi kegiatan
kelembagaan di Kecamatan dan
kelurahan
%
76 78 82 83% 84% 85% 86%
Presentase realisasi usulan
hasil musrenbang%
69 50 53
Program Peningkatan Partispasi
Masyarakat Dalam Membangun
Desa
318,056,000 364,323,000 327,895,047 352,830,736 380,157,781 410,122,036 2,153,384,600 Kec. Tingkir
Cakupan RW berprestasi di
bidang kebersihan dan
kesehatan lingkungan
%
82 83 83 84 84 85 85
Presentase realisasi usulan
hasil musrenbang%
55 56 58 60
Program Peningkatan Pelayanan
Perijinan Terpadu
30,000,000 30,000,000 27,000,358 29,053,675 31,303,907 33,771,299 181,129,240 Kec. Tingkir
Nilai Survei Kepuasan
Masyarakat ( angka )%
83 84 85 87 89 90 92
Program Pelayanan Adm.
Perkantoran
Bulan 12 100 619,750,000 100 621,560,000 100 559,411,417 100 601,953,411 100 648,575,221 100 699,696,293 3,750,946,341 Kec. Tingkir
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Bulan 12 100 317,442,000 100 551,580,000 100 496,428,582 100 534,180,871 100 575,553,640 100 620,919,109 3,096,104,201 Kec. Tingkir
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 12 100 29,000,000 100 25,900,000 100 23,310,309 100 25,083,006 100 27,025,707 100 29,155,888 159,474,910 Kec. Tingkir
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 12 100 24,060,000 100 15,000,000 100 13,500,179 100 14,526,838 100 15,651,954 100 16,885,650 99,624,620 Kec. Tingkir
Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah
100 149,175,000 100 99,775,000 100 89,798,691 100 96,627,681 100 104,111,578 100 112,317,713 651,805,663 Kec. Tingkir
Program Pengelolaan Areal
Pemakaman
900,012 900,012
Cakupan luasan Pemakaman
yang dipelihara
100
Progam Pengelolaan Ruang terbuka
hijau
20,000,000 50,000,000 45,000,597 100 48,422,792 100 52,173,179 100 56,285,499 271,882,066 Kec. Tingkir
Cakupan luasan RTH yang
dipelihara
Progrm Pengelolaan Kekayaan
Budaya
40,000,000 155,000,000 139,501,850 150,110,655 161,736,854 174,485,046 820,834,405 Kec. Tingkir
Persentase pemenuhan
kegiatan budaya ditingkat
kecamatan
100 100 100 100 100 100
Kecamatan Argomulyo
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Dan Pengelolaan
Keuangan Daerah
251,564,000 260,000,000 234,003,103 251,798,518 271,300,530 292,684,594 1,561,350,744 Kec. Argomulyo
Tingkat Ketepatan waktu
penyampaian SPPT ke WP%
0 75 77 79 80 81 82 82
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat
855,944,000 1,310,500,000 1,179,465,638 1,269,161,377 1,367,459,017 1,475,242,923 7,457,772,955 Kec. Argomulyo
Tingkat Fasilitasi kegiatan
kelembagaan di Kecamatan dan
kelurahan
%
100 100 100 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Partispasi
Masyarakat Dalam Membangun
Desa
557,800,000 580,000,000 522,006,921 561,704,386 605,208,874 652,911,786 3,479,631,968 Kec. Argomulyo
Cakupan RW berprestasi di
bidang kebersihan dan
kesehatan lingkungan
%
70 72 72 73 74 75 76 76
Presentase realisasi usulan
hasil musrenbang%
60 60 64 68 72 74 76 76
Program Peningkatan Pelayanan
Perijinan Terpadu
28,815,000 59,500,000 53,550,710 57,623,122 62,086,083 66,979,744 328,554,659 Kec. Argomulyo
Nilai Survei Kepuasan
Masyarakat (angka)
% 0 74 75 77 78 79 80 80
Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
40,000,000 100 50,000,000 100 45,000,597 100 48,422,792 100 52,173,179 100 56,285,499 100 291,882,066 Kec. Argomulyo
Persentase pemenuhan
kegiatan budaya ditingkat
kecamatan
% 0 100 100 100 100 100 100
Program Pelayanan Adm.
Perkantoran
Bulan 100 100 539,875,000 100 486,500,000 100 437,855,805 100 471,153,765 100 507,645,030 100 547,657,903 100 2,990,687,504 Kec. Argomulyo
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Bulan 100 100 1,121,721,000 100 300,000,000 100 270,003,580 100 290,536,752 100 313,039,073 100 337,712,993 100 2,633,013,397 Kec. Argomulyo
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 32
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2020 2021 2022 PD PengampuIndikator SatuanKondisi
Awal
(2016)
Target KinerjaKondisi Akhir RPJMD (2022)
2017 2018 2019
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Bulan 100 100 17,500,000 100 22,500,000 100 20,250,268 100 21,790,256 100 23,477,930 100 25,328,474 100 130,846,930 Kec. Argomulyo
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
Bulan 100 100 15,000,000 100 15,000,000 100 13,500,179 100 14,526,838 100 15,651,954 100 16,885,650 100 90,564,620 Kec. Argomulyo
Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah
Bulan 100 100 7,148,000 100 7,000,000 100 6,300,084 100 6,779,191 100 7,304,245 100 7,879,970 100 42,411,489 Kec. Argomulyo
Program Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah
100 14,215,000 100 44,000,000 100 39,600,525 100 42,612,057 100 45,912,397 100 49,531,239 100 235,871,218 Kec. Argomulyo
Persentase pemenuhan tanah
bengkok yang memiliki batas
% 0 15 20 40 60 80 100 100
Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi informasi
75,250,000 75,250,000 150,500,000 Kec. Argomulyo
Persentase pemeliharaan
sarana dan prasarana TI di
kecamatan dalam mendukung
inovasi
% 100 100 100 100 0 0 0
Jumlah Total 720,423,933,825 526,506,317,791 568,280,984,278 614,268,284,669 664,894,455,054 720,628,124,677
Proyeksi Belanja Langsung
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VII - 33
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 1
BAB VIII
KINERJA PEYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota
dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam
memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan dan daya saing. Hal ini
ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan
daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil
indikator visi dan tujuan pembangunan daerah. Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Kota Salatiga disampaikan melalui Tabel 8.1.
Sementara itu indikator kinerja daerah terhadap capaian penyelenggaran
urusan pemerintahan bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian indikator kinerja berdasarkan masing-masing urusan
pembangunan. Penetapan indikator kinerja daerah selanjutnya berdasarkan urusan
penyelenggaran pemerintahan disajikan dalam Tabel 8.2.
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 2
Tabel 8.1.
Penetapan Indikator Kinerja Utama Kota Salatiga Tahun 2017-2022
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja Akhir
RPJMD
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
1. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,82 9,85 9,87 9,89 9,91 9,93 9,95 9,95
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 14,98 14,98 14,98 14,98 14,99 14,99 14,99 14,99
3. Cakupan Seni dan Cagar Budaya yang Dilestarikan % 34,5 38 42 46 50 54 58 58
4. Peringkat dalam Porda Ranking 7 7 6 6 5 5 5 5
5. Angka Harapan Hidup Tahun 76,87 76,96 77,05 77,13 77,22 77,31 77,40 77,40
6. Laju Pertumbuhan penduduk % 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 1,32
7. Indeks/ Angka Kriminalitas Skor 0,15 0,13 0,12 0,1 0,1 0,07 0,06 0,06
8. Kawasan Wajah Kota yang Tertata Dengan Baik % 45 50 55 60 65 70 75 75
9. Wilayah dengan Infrastruktur Kondisi Baik % 56,52 65,22 73,91 82,61 91,30 100 100 100,00
10. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 70 72 75 78 80 82 85 85
11. Luasan Kawasan Kumuh Perkotaan % 4,47 4,43 4,28 4,22 4,15 4,06 3,99 3,99
12. Pertumbuhan Ekonomi % 5,23 5,27 5,3 5,33 5,37 5,4 5,45 5,45
13. PDRB per Kapita Ribu
rupiah
53.033
(2015)
58.993 61.973 64.953 67.933 70.913 73.893 73.893
14. Pertumbuhan Nilai Investasi % 2,34 2,34 2,43 2,49 2,66 2,81 3 3
15. Tingkat Pengangguran Terbuka % 6,43
(2015)
6,28 6,13 5,98 5,83 5,78 5,73 5,73
16. Penduduk Miskin % 5,24 5,14 5,04 4,94 4,84 4,74 4,7 4,7
17. Pola Pangan Harapan Skor 90,7 91 91,2 91,5 91,7 92 92,2 92,2
18. Capaian KLA Skor 0 239 500 650 675 675 680 680
19. IPM Skor 81,14 81,65 82,16 82,67 83,18 83,69 84,20 84,20
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 3
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
20. IPG Skor 96,02 (2015)
96,22 96,41 96,61 96,81 97,01 97,20 97,20
21. IDG Skor 80,83
(2015)
80,95 81,08 81,20 81,33 81,45 81,57 81,57
22. Indeks PMPRB Skor 58,25 60 60 62 62 65 65 65
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 4
Tabel 8.2.
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Salatiga Tahun 2017-2022
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan DISDIK
1) Angka Partisiapsi Sekolah PAUD % 48 52 56 60 64 68 72 72
2) Angka Partisiapsi Sekolah SD/MI % 89,5 90 92 94 96 98 100 100
3) Angka Partisiapsi Sekolah SMP/MTs % 85,4 87 89 91 93 95 97 97
Kesehatan DINKES
4) Angka Kematian Ibu /100.000
KH
157,05 157,00 157,00 157,00 117,00 117,00 117,00 117,00
5) Angka Kematian Bayi /1000 KH 15,31 11,50 11,50 11,00 11,00 10,75 10,75 10,75
6) Prevalensi balita gizi buruk % 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
7) Sucses Rate TB % 77,88 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 126,00
8) Prevalensi hipertensi penduduk usia diatas
18 tahun
% 4,22 3,72 3,23 2,73 2,24 1,74 1,25 1,25
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang DPU PR
9) Persentase jaringan drainse dalam kondisi
baik
% 90,87 91,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100 100
10) Persentase jaringan irigasi kondisi baik % 92
93 95 97 99 100 100 100
11) Persentase jalan dalam kondisi baik % 87,85 91,25 93,00 94,10 95,00 96.45 97,75 97,75
12) Tingkat ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
% 16,00 17,00 33,00 36,00 44,00 47,00 53,00 53,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 5
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
DINAS PKP
13) Cakupan lingkungan yang sehat dan aman
yang didukung dengan PSU
% 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 47,63
14) Cakupan ketersediaan rumah layak huni % 89,53 89,97 90,07 90,96 91,84 92,73 93,62 93,62
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat
SATPOL PP
15) Cakupan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
16) Prevalensi penyalahgunaan narkoba / 10.000
penduduk
2,10 2,10 2,10 2,10 2,00 2,00 2,00 2,00
Sosial DINSOS
17) Cakupan penanganan PMKS % 15 16 17 18 19 20 21 21
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
Tenaga kerja DISPERINAKER
18) Persentase penempatan tenaga kerja
% 59,40 62,78 60,30 60,90 61,20 61,80 62,40 62,40
Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak
DP3A
19) Persentase kelembagaan forum anak tingkat
Kota, Kecamatan dan Kelurahan % 14,29 14,29 17,86 10,34 25,00 28,57 32,14 32,14
20) Persentase perempuan dalam Parlemen
% 28 28 28 28 32 32 32 32
21) Sumbangan perempuan dalam pendapatan
kerja
% 41,34 41,52 41,71 41,89 41,89 41,89 41,89 41,89
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 6
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Pangan DINAS PANGAN
22) Proporsi penduduk dengan asupan kalori
minimum di bawah 1400 kkal/ kapita/hari
Skor 15 15 14,9 14,8 14,7 14,6 14,5 14,5
Pertanahan DINAS PKP
23) Persentase penyelesaian sengketa tanah
garapan dalam daerah kota
% 70 70 70 80 80 90 90 90
Lingkungan Hidup DLH
24) Indeks pencemaran air Nilai 46,67 46,87 47,07 47,27 47,47 47,67 47,87 47,87
25) Indeks pencemaran udara Nilai 83,37 83,57 83,77 83,97 84,17 84,37 84,57 84,57
26) Indeks tutupan lahan Nilai 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38 59,38
27) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 62,76 62,91 63,06 63,21 63,36 63,51 63,66 63,66
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
DISDUKCAPIL
28) Persentase cakupan akta kelahiran % 92 93 93 94 94 95 95 95
29) Persentase penduduk ber KTP elektronik % 95 100 100 100 100 100 100 100
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
30) Persentase peningkatan swadaya masarakat %/th 2 2 2 2 2 2 2 2
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
DISDALDUK KB
31) TFR (Total Fertility Rate) % 2,50 2,50 2,48 2,45 2,42 2,40 2,40 2,40
Perhubungan DISHUB
32) Persentase kendaraan angkutan umum yang
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan
% 73,65 75,00 75,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 7
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Komunikasi dan Informatika DISKOMINFO
33) Tingkat ketersediaan media informasi publik Skor 14 15 50 70 80 90 100 100
34) Tingkat pengembangan layanan e-
Government dan smart city
Skor 20 26 53 72 82 91 100 100
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DINKOP UKM
35) Persentase usaha mikro dan kecil yang
dibina
% 39,59 43,54 47,91 52,69 57,96 63,77 69,86 69,86
36) Persentase KSP/USP koperasi sehat % 5,66 5,69 6,16 7,11 7,58 8,06 8,53 8,53
Penanaman Modal DPM PTSP
37) Kenaikan nilai investasi PMA Milyar
Rupiah
245,249 255,249 265,749 276,749 288,749 301,249 314,749 314,749
38) Kenaikan nilai investasi PMDN Milyar
Rupiah
153,678 155,178 156,878 158,678 160,678 163,378 166,578 166,578
Kepemudaan dan olah raga DISPORA
39) Persentase pemuda berwirausaha % 3 3 4 4 5 5 6 6
40) Persentase atlet berprestasi % 20,00 20,00 23,00 24,00 26,00 27,00 28,00 28,00
Statistik DISKOMINFO
41) Persentase ketersediaan data statistik
sektoral
% 10,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Persandian DISKOMINFO
42) Tingkat pengamanan informasi daerah % 0 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kebudayaan DISBUDPAR
43) Persentase kelompok seni dan komunitas
budaya yang dibina
% 39,5 44 48 52 56 60 64 64
44) Persentase cagar budaya yang dilestarikan % 9,4 9,4 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 8
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Perpustakaan DINAS PERSIP
45) Persentase koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan
% 40 60 89 89 89 90 90 90
Kearsipan DINAS PERSIP
46) Persentase perangkat daerah yang telah
menerapkan manajemen arsip secara lebih efektif (e-arsip)
% 5 6,25 12,5 18,75 25 31,25 37,5 37,5
Urusan Pemerintahan Pilihan
Kelautan dan Perikanan DISTAN
47) Produksi perikanan budidaya
ton 677,10 700 750 800 850 900 1000 1000
Pariwisata DISBUDPAR
48) Jumlah kunjungan wisata Orang 120.000 120.000 125.000 130.000 140.000 150.000 160.000 160.000
Pertanian DISTAN
49) Produktivitas tanaman pangan utama
- Padi Ton/Ha 6,38 6,4 6,46 6,53 6,59 6,66 6,73 6,73
- Jagung Ton/Ha 1,51 5,1 5,15 5,2 5,25 5,31 5,36 5,36
Produksi perikanan budidaya ton 677,1 700 750 800 850 900 1000 1000
Produksi daging sapi potong kg 912.425 1.018.010 1.018.270 1.018.270 1.018.530 1.018.530 1.018.530 1.018.530
Perdagangan DISDAG
50) Peningkatan kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB
% 4,5 4,54 4,57 4,61 4,65 4,69 4,72 4,72
Perindustrian DISPERINAKER
51) Persentase pertumbuhan industri kecil dan
menengah
% 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 9
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Transmigrasi DISPERINAKER
52) Prosentase Peminat Transmigrasi % 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
Fungsi Penunjang Urusan
Pemerintahan
Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
BAPELITBANGDA
53) Presentase usulan masyarakat yang
diakomodir dalam dokumen perencanaan
% 40 40 41 41 42 42 42 42
54) Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan % 0 40 70 80 90 100 100 100
55) Persentase kesesuaian dokumen RPJMD
dengan RKPD % 89,39 97,57 100 100 100 100 100 100
56) Persentase kesesuaian Dokumen RKPD dengan APBD
% 100 97,51 100 100 100 100 100 100
Keuangan BKD
57) Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Kepegawaian BK DIKLATDA
58) Indeks Profesionalitas ASN Skor 0 90,35 90,40 90,45 90,50 90,55 90,60 90,60
Fungsi Penunjang Lainnya
Pengawasan INSPEKTORAT
59) Meningkatnya level kapabilitas Inspektorat level 1,0 2,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
60) Tingkat Maturitas SPIP level 2,34 2,85 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Sekretariat DPRD SET DPRD
61) Prosentase jumlah produk yang didampingi
oleh tenaga ahli DPRD
% 84,00 85,00 86,00 87,00 88,00 89,00 90,00 90,00
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 10
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Sekretariat Daerah SETDA
62) Rata-rata SKM (Skor Kepuasan Masyarakat)
% 68,33 68,33 70 70 72,5 72,5 75 75
Kecamatan KECAMATAN
Kecamatan Sidomukti
63) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP
% 0 70 70 75 75 80 80 80
64) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan di Kecamatan dan Kelurahan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
65) Cakupan RW berprestasi di bidang
kebersihan dan kesehatan lingkungan
% 54 59 62 65 70 72 75 75
66) Presentase realisasi usulan hasil Musrenbang
% 40 30 30 40 40 45 45 45
67) Nilai survei kepuasan masyarakat % 0 70 72 74 76 78 80 80
Kecamatan Sidorejo
68) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP
% 0 60 65 70 75 75 80 80
69) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan
di Kecamatan dan Kelurahan %
100 60 62 64 66 68 70 100
70) Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan
% 100 60 65 70 75 80 85 75
71) Presentase realisasi usulan hasil
Musrenbang %
40 50 50 52 54 56 58 45
72) Nilai survei kepuasan masyarakat
%
85 86 87 88 89 90 91 91
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal VIII - 11
No
Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
Target Kinerja
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
Perangkat Daerah
Pengampu Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
Tahun
2022
Tahun
2022
Kecamatan Tingkir
73) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP
% 0 80 82 83 85 87 88 88
74) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan di Kecamatan dan Kelurahan
% 76 78 82 83 84 85 86 86
75) Presentase realisasi usulan hasil
Musrenbang %
69 50 53 55 56 58 60 60
76) Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan
% 82 83 83 84 84 85 85 85
77) Nilai survei kepuasan masyarakat % 83 84 85 87 89 90 92 92
Kecamatan Argomulyo
78) Tingkat ketepatan waktu penyampaian SPPT ke WP
% 0 75 77 79 80 81 82 82
79) Tingkat fasilitasi kegiatan kelembagaan
di Kecamatan dan Kelurahan %
100 100 100 100 100 100 100 100
80) Cakupan RW berprestasi di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan
% 70 72 72 73 74 75 76 76
81) Presentase realisasi usulan hasil
Musrenbang %
60 60 64 68 72 74 76 76
82) Nilai survei kepuasan masyarakat % 0 74 75 77 78 79 80 80
RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 | Hal IX - 1
BAB IX
PENUTUP
Penyusunan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 merupakan
salah satu bagian agenda perencanaan lima tahunan dalam rangka
menjabarkan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Salatiga
periode 2017-2022. RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022 dalam
penyusunannya tidak terlepas dari tahapan perencanaan pembangunan
jangka panjang, pola pengembangan tata ruang wilayah dan tentunya dengan
memperhatikan isu-isu yang berkembang baik ditingkat provinsi maupun
nasional.
Dalam RPJMD ini telah ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan
daerah sebagai tolok ukur kinerja kepala daerah dalam menyelesaikan
permasalahan strategis penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
daerah lima tahun yang akan datang. Dengan tersusunnya dokumen
RPJMD 2017-2022 akan menjadi pedoman atau acuan dalam menetapkan
arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah untuk kurun waktu lima
tahun mendatang yang akan dilaksanakan oleh seluruh perangkat daerah di
Kota Salatiga. Dengan berpedoman pada RPJMD tersebut dalam rangka
menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima tahun yang akan
datang.