lembaran daerah kota bitung tahun2001hukum.unsrat.ac.id/perda/perdabitung_18_2001.pdf · 18.surat...

15
NOMOR : 18 LEMBARAN DAERAH KOTA BITUNG TAHUN 2001 NOMOR : 18 PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR : 18 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KOTA BITUNG DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat WALIKOTA BITUNG, a bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang memiliki kekuasaan kepada Daerah untuk menyelenggarakan otonomi Daerah dengan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab, dimana bidang Pertambangan dan Energi perlu dioptimalkan menunjang Pembangunan di Kota Bitung b. bahwa dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bitung dari sektor Pertambangan dan Energi maka perlu ditetapkan Retribusi Pertambangan dan Energi. c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pertambangan dan Energi Kota Bitung. 1. Undang-undang Nomor 44 Prp. Nomor 60 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 133 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2070) ; 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik 599

Upload: trantruc

Post on 30-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NOMOR : 18

LEMBARAN DAERAHKOTA BITUNG

TAHUN 2001 NOMOR : 18

PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG

NOMOR : 18 TAHUN 2001

TENTANG

RETRIBUSI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KOTA BITUNG

DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

Mengingat

WALIKOTA BITUNG,

a bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang memiliki kekuasaankepada Daerah untuk menyelenggarakan otonomi Daerahdengan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab,dimana bidang Pertambangan dan Energi perlu dioptimalkanmenunjang Pembangunan di Kota Bitung

b. bahwa dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli DaerahKota Bitung dari sektor Pertambangan dan Energi maka perluditetapkan Retribusi Pertambangan dan Energi.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerahtentang Retribusi Pertambangan dan Energi Kota Bitung.

1. Undang-undang Nomor 44 Prp. Nomor 60 tentangPertambangan Minyak dan Gas Bumi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1960 Nomor 133 TambahanLembaran Negara Nomor 2070) ;

2. Undang-undang Nomor 11Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik

599

Indonesia Tahun 1967Nomor 22,Tambahan Lembaran NegaraNomor 2831) ;

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971 tentang PemsahaanPertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1971Nomor 76, Tal11bahanLel11baran Negara NOl11or2971 ) ;

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65,Tal11bahanLembaran Negara Nomor 3045) ;

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang KetenagaListrikan (Lembaran Negara RepubIik Indonesia tahun 1985Nomor 74 Tambahan Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor3317);

6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayati dan Ekosisternnya (LembaranNegara Republik Indonesia Thun 1990Nomor 49, TambahanLembaran Negara Nomor 3419);

7. Undang-Undang Nomor 7 Tahoo 1990 tentang PembentukanKotamadya Daerah Tingkat II Bitung (Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun 1990Nomor52,TambahanLembaranNegaraNomor 1342);

8. Undang-oodang Nomor 18Tahoo 1997tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1997Nemor 41TambahanLembaranNegpraNomor3685yang dimbah dengan Undang-undang Nomor 34 tahun2000);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelo1aanLingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor3699) ;

10.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 54, TambahanLembaran NegaraNomor 3833);

11.Undang-Undang Nomor 22Tahun 1999tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 1999Nomor 60, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3839) ;

12.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999tentang PerimbanganKeuangan Antara pemerintah Pusat dan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 72, Tambahan

600

Lembaran Negara Nomor 4849) ;13. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang

Penyediaan clan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negararepublik Indonesia Talmn 1989 Nomor 24, Tambahan LembaranNegara Nomor 3394);

.

14. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang UsahaPenunjang Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indo-nesia Tahun 1995 Nomor 46, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3603) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah clan Kewenangan Propinsi SebagaiDaerah Otonomi (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomer 3952);

16.Peraturan Pemerintah Nomer 29 Tahun 2000 tentangPenyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3956) ;

17. Peraturan Pemerintah Nomor : 66 Tahoo 200 1 tentang RetribusiDaerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 INomor 119, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4139);

18. Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 1972 tentangPengaturan,Pengurusan, clan Penguasaan Uap Geothermal, Sumber AirBawah Tanah clan Mata Air Panas ;

19. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentangPengelolaanKawasan Lindung ;

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BITUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURANDAERAH KarA BITUNGTENfANG RETRIBUSIPERTAMBANGAN DAN ENERGI KarA BITUNG

BAB I

KEfENfUAN UMUM

Pasal 1

1

1

1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kota Bitung

601

2 Pemerintah Daerah aclalah Pemerintah Kota Bitung3. Kepala claerah aclalah Walikota Bitung4. Dinas aclalah Dinas Pertambangan clan Energi Kota Bitung5. Kepala Dinas aclalah Kepala Dinas pertambangan clan Energi

Kota Bitung6. Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yangmelipllti

Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya,Baclan Usalla Milik Negara (BUMN)/Badan Usalla Milik Daerall(BUMO) / Baclan Usaha Milik Swasta (BUMS) dengan nama

atau bentuk apaplln, Persekutuan, Perkumpulan, Finna, Kongsi,Koperasi, Yayasan atall Organisasi yang sejenis bentllk usahatetap, serta bentuk Baclan Usaha lainnya.

7. Retribllsi aclalah pembayaran atas jasa atau pllngutan ataspemberian ijin usaha pertambangan clan energi.

8. Wajib Retribusi adalah orangpribadi atau Badan Hukum yangmelakukan kegiatan dibiclang Pertambangan clan Energi KotaBitung.

9. Bahan Galian Tambang adalah bahan galian sebagaimanadimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980.

10. Energi adalah tenaga yang dihasilkan oleh tenaga air, minyakbumilgas bumi, tenaga angin, panas bumi clan tenaga surya.

II. Usaha Pertambangan Bahan Galian adalah usaha pertambanganyang terdiri clari usaha Penyelidikan Umum, Eksplorasi,

Eksploitasi, Pengolahan clan pemurnian serta Pengangkutanbahan galian.

12. Penyelidikan Umum adalah penyelidikan geologi umum ataugeofisika, di daratan, perairan clan dari udara segala sesuatudengan maksud untuk membuat peta geologi umum atau untukmenetapkan tancla-tancla aclanya bahan galian pacla umumnya.

13. Eksplorasi adalah segala penyelidikan geologiJpertambanganuntuk menetapkan lebih telitilseksama adanya dan sifat letakanbahan galian.

14. Eksploitasi aclalah usaha pertambangan dengan maksud untukmenghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya termasukdidalamnya kegiatan pengolahan dan pemurnian,pengangkutan clan penjualan.

15. Pengolahan dan Pemurnian adalah pekerjaan untukmempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkanclan memperoleh unsur-unsuryang terdapat pacla bahan gaHan.

602

16. Pengangkutan adalah segal a usaha pemindahan bahan galiandan hasil pengolahanlpemurnian bahan galian dari wilayaheksplorasi atau tempat pengolahan dan pemumian.

17. Surat Ijin Usaha Pertambangan Daerah yang selanjutnya disin-gakat SIUPD adalah kuasa pertambangan, yang berisikanwewenang untuk melakukan semua atau sebagian bahan usahapertambangan bahan galian

18. Surat Ijin Us aha Pertambangan Rakyat Daerah (SIUPRD)adalah kuasa pertambangan yang berisi wewenang untukmelakukan usaha pertambangan rakyat jenis bahan galianemas.

19. IUKS adalah kuasa ketenagaJistrikan yang berisikan wewenangmelakukan kegiatan pengoperasian semua atau sebagian listrikyang tersedia yang sudah mempunyai izin ketenagalistrikan

untuk kepentingan sendiri.20. IUKU adalah kuasa ketenagalistrikan yang berisikan wewenang

melakukan kegiatan pengoperasian semua atau sebagian listrikyang tersedia yang sudah mempunyai izin ketenagalistrikan

untuk kepentingan urnum.21. Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik aclaIah kuasa ketena-

galistrikan yang berisikan wewenang melakukan kegiatansemua atau sebagian pelayanan usaha penunjang tenaga listrik.

22. Pertambangan Rakyat adalah suatu usaha pertambangan bahangalian dari semua golongan A, B dan C yang dilakukan olehrakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong-royong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri.

23. Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) aclaIah Wilayah yangtelah ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagai wilayah dimanausaha pertambangan rakyat untuk jenis bahan galian emasdapat dilakukan.

24. Usaha Pertambangan aclaIah wewenangyang diberikan kepadabadan/perorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan.

25. Pemeriksaan aclaIah serangkaian kegiatan untuk mencari,mengumpulkan dan mengolah dan atau keterangan lainnyaclaIam rangka pengawasan. Kepatuhan pemenuhan kewajibanRetribusi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

26. Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah aclaIahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik PegawaiNegeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari

603

serta mengumpulkan buktl untuk dibuat keterangan dibidangRetribusi Daerah yang terjadi serta menentukan tersangkanya.

27. Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah Kota Bitung.

BAB II

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Pasal 2Dengan nama Retribusi Pertambangan dan Energi dipungutRetribusi sebagai pembayaran atas pelayanan jasa dibidangPertambangan dan Energi.

Pasal 3

Obyek Retribusi adalah Penerbitan Izin dan Pendaftaran Izinkemba1i (Daftar ulang) yang usahanya dibidang Pertambangandan Energi.

Pasal 4

Subyek Retribusi adalah orang pribadi dan atau Badan Usahayang bergerak dibidang Pertambangan dan Energi.

BABIDGOLONGAN REfRIBUSI

Pasal 5

Retribusi Pertambangan dan Energi digolongkan Retribusi JasaUsaha

BAB IV

PRINSIP PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA

TARIF RETRIBUSI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Pasal 6

Prinsip dan penetapan struktur ditetapkan berdasarkan vol-ume dan jenis kegiatan

604

TarifRetribusiJenis Perizinan lzin Baru Daftar Ulang

I) Izin Usaha Ketenagalistrikan Sendiri(IUKS) 500.000 100.000

2). Izin Usa11aKetenagalistrikan Umum 500.000 200.000(IUKS)

3). Izm Penunjang Tenaga Listrik 100.000 25.0004). Izin Pendaftaran Pembangkit Tenaga

Listrik 250.000/Unit/ 100.000<IOOKVA

5). Persetujuan (Rekomendasi) SuratKeterangan, Lain-lain 500.000 100.000

b. Bidang Air Bawah Tanah

Jenis Perizman Izin Baru Daftar UlangI). Izm Pengambilan Air Bawah Tanall

setiap titik bor galian penurapan clanmata air :Usaha Perorangan 500.000 100.000Perusahaan 750.000 200.000

2). Izin Eksplorasi Air Bawah Tanah 500.000 100.0003). Izin Perusahaan Pengeboran

Air Bawah Tanall (SIPPAT) 500.000 100.0004). Surat Tanda Instalasi Bor (STIB) 250.000 50.000

BAB V

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 7

(1). Izin Pertambangan clan Energi tercliri dari :a. Bidang Energi

c. Bidang Usaha Pertambangan

I).Jenis Perizinan Izin BaruIzm Usaha Pertambangan Bahan Galian Gol CPerusahaan/BadanIKoperasi- 0 sid 1 Ha 500.000

Daftar Ulang

100.000

605

- 1 sid 3 Ha 750.000 150.000

- 3 sid 5 Ha 1.000.000 200.000

Usaha Perorangan

- 0 sid I Ha 250.000 50.000

- 1 sid 3 Ha 400.000 150.000

- 3 sid 5 Ha 500.000 100000

2) Izin Usaha Pertambangan (IUP)

- IUPPenyelidikan Umum 15.000.000<5000Ha 3.000.000

- IUP Eksplorasi 30.000.000<3000Ha 6.000.000

- IUP Eksploitasi 75.000.000< lOOOHa 15.000.000

- IUP Pengolahan dan Pemurnian 75.000.000 15.000.000

- IUP Pengangkutan dan Penjualan 75.000.000 15.000.000

3) Surat lzin Usaha Pertambangan Rakyat Daerah(SIUPRD) 10.000. OOO/Hektar 2.000.000

4). Surat Izin Usaha Tromol

- 4 sid 8 buahlunit 250.000 50.000- 8 sid 12 buahlunit 500.000 100.000- 12 sid 16buahlunit 750.()()() 150.()()()

(2). Retribusi Pertambangan dan Energi terdiri dari :a BidangEnergiJenis Retribusi

I). Retribusi penyaluran BBM

-SPBU

Tarip Retribusi Keterangan

-Pangkalan

5%'. premi PremiumdanSolar

5% x selisih harga jual PremiPertarnina

2). Retribusi Penyaluran BahanBakar KhususPangkalan

5%x premi5% x selisih harga jual Premi

Pertarnina

3). Retribusi Pemakaian Energi ListrikUntukkepentingan Sendiri (IUKS) 5% x daya terpakai

x harga Industrinon PLN

606

4). Retribusi Pemakaian Energi ListrikUntuk Kepentingan Umum(IUK.U) 5% x clayaterpakai PLN

xtarifumumSuplemen Tenaga Listrik Perusahaan 53.712.-/HP= 746KVAPT. SEWATAMASwasta Nasional Keperusahaan Negara(PU\T)

5).

b. Biclang Pertambangan Umum

Jenis RetribusiLintas Kota

(Dari Kabupaten Kota/Provinsi lain)

I). Retribusi/Iuran Eksploitasi(Produksi Bahan Galian Gol. B)

- luran tetap ErnaslPerak- luran Produksi ErnaslPerakBahan Galian Golongan C

- Pasir- Kerikil- pasir clan Kerikil (SJRfU)- Tanah Urug- Batu gununglkali

2)

BAB VI

PFIDZlNAN

Pasal 8

Tarif Retribusi Keterangan

25.000,-lton5% x hargajual

per meter kubik75012501250500I<XX)

Setiap kegiatan dibidang Pertambangan clan ~nergi hams memiliki izin dari kepala Daerahclan atau Kepala Dinas Pertambangan clan Energi Kota Bitung

BABvnKEWENANGANPEMUNGUfAN

Pasal 9

(1). Kewenangan Pemungutan Retribusi dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan clanEnergi Kota Bitung

I.

607

(2) Kewenangan dan Kewajiban Kepala Dinas Pertambangan dan Energi adalah :

a Melaksanakan pendataan obyek Retribusib Memungut, menagih dan menerima Retribusi sesuai ketentuan yang berlakuc. Melaporkan pelaksanaan pemungutan Retribusi kepada Kepala Daeral1 setiap

6 (enam) bulan sekali.(3) Dokumen-dokumen dan Administrasi yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan

ini, berpedoman kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BABvmTATA CARA PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN RETRIBUSI

Pasal 10

(I) Untuk kelancaran dan Tertib pelaksanaan Penghitungan, Penetapan dan

Pemungutan Retribusi, Kepala Dinas Pertan1bangan dan Energi membentuk TimPelaksana yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.

(2) Tim yang dimaksud ayat (I) pasal ini, mempunyai tugas sebagai berikut :

a Melakukan pemantauan dan pendataan terhadap obyek Retribusi ;b. Melakukan pemeriksaan atas kelengkapan administrasi guna mengetal1Ui vol

ume dan jenis kegiatan ; .

c. Melaporkan hasil pemantauan dan pendataan kepada Kepala DinasPertambangan dan Energi sebagai bal1an bagi Kepala Dinas dalam menetapkanbesamya Retribusi yang harus dibayar oleh Wajib Retribusi ;

d. Dalam melaksanakan tugasnya Tim, melaporkan hasil pelaksanaan tugas danbertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas Pertambangandan Energi Kota Bitung.

BAB IXKEBERATAN

Pasal 11

(I). Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan keberatan kepada Kepala Daerah

melalui Kepala Dinas Pertan1bangan dan Energi Kota Bitung terhadap besarnyatarifRetn"busi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah dan atau KeputusanKepala Daerah untuk memperoleh pengurangan atau keringanan atau pembebasanRetribusi.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan disertai alasan-

alasan yangjelas

608

U

lP

(3). Pengajuan Keberatan tidak me nunda kewajiban membayar Retribusi.(4). Tata cara elaksanaan ketentuan ayat (1) pasal ini, ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah

an BABX

PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 12

m

(1). Kepala Daerah dapat memberikan pengurangan, keringana dan pembebasanRetribusi.

(2). Keringanan dan atau pengurangan Retribusi dapat <iiberikan apabilah WajibRetribusi mengalami kerugian yang diakibatkan oleh suatu keadaan diluarkekuasaannya seperti kecelakaan atau bencana alamo

(3). Keringanan dan atau pengurangan sebagaimana dimaksud ayat( 1) pasal ini,diberikan setinggi-tingginya 50 (lima puluh) persen dari Retribusi yang terutang.

(4). Kewenangan pemberian keringanan atau pengurangan Retribusi sebagaimanadimaksud ayat(1) pasal ini, dapat didelegasikan oleh Kepala Daerah kepada KepalaDinas Pertambangan dan Energi Kota Biung.

rol

.as:an BAB XI

UANGPFRANGSANG

Pasal 13M;an

(1). Kepada lnstansi Pengelolah dan pembantu pengelo1ah diberikan uang perangsang

sebesar 5% (lima persen) dari seluruh penerimaan yang telah disetor ke Kas Daerah(2). lnstansi pengelolah dan pembantu pengelolah dimaksud ayat(l) pasal ini,

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.(3). Tata cara permintaan pembayaran uang perangsang dimaksud ayat (I )didalam pasal

ini, dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

ah1>an>an

BAB XII

PEMBINAANDANPENGAWASAN

Pasal14

an- Pembinaan dan Pengawasan administrasi pengelolaan Retribusi Pengangkutan bahangalian batubara, bahan baku semen dan barang-barang potensiallainya secara teknisadministrasi dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan danEnergi Kota Bitung

609

BABxmKEfENTUANPIDANA

Pasal15

(I). Pelanggaran terhadap Ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diancamdengan pidana selama-Iamanya 6 (enam) bulan kurungan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5000.000 (limajuta rupiah).

(2). Selain sanksi sebagai mana yang dimaksud pada ayat (I) pasal ini, terhadappelanggaran tersebut dapat dibebankan biaya yang dikeluarkan oleh PemerintahDaerah untuk melakukan pelaksanaan penegakan hukum

(3). Tindak pidana sebagai mana yang dimaksud pada ayat (I) pasal ini adalahpelanggaran

(4). Kepala Daerah menetapkan besarnya biaya yang dimaksud pada ayat(2) pasal ini.

BAB XIV

PENYIDIKAN

Pasal16

(1). Selain Pejabat, Penyidik umum yang bertugas menyidik tindak pidana penyidikanatas tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapatdilakukan pula olehPenyidikPegawaiNegeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerahyang pengangkatannya ditetapkan sesuai Peraturan perundang-undangan yangberlaku.

(2). Didalam melaksanakan tugas penyedik, para pejabat penyidik sebagai manadimaksud pada ayat (1) ini berwenang :a Menerima Laporan atau pengaduan dati seseorang tentang adanya tindak

pidana.b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan

Pemeriksaan.c. Memberhentikan seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri

tersangka.d Melakukan penyitaan benda dan atau surate. Mengambil sidikjari dan memotret seseorangf Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksig. Mendatangkan orang yang ahli dalam hubungannya dengan pemeriksaan

tersangka.It Mengadakanpenghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dati penyidik

I

610

bahwa terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindakpidana dan se1anjutnya me1alui penyidik, memberitahukan ha1 tersebut k€';..adapenuntut umum, tersangka dan ke1uarganya.

(3). Dalam me1aksanakan tugasnya, pellyidik tidak berwenang me1akukan p.:nangkapandan atau penahanan.

(4). Penyidik membuat berita acara setiap tindakan tentang.

a. Pemeriksaan tersangkab Pemasukan rumahc. Pemeriksaall belldad. Pemeriksaan surate. Pemeriksaan saksif. Pemeriksaan ditempat kejadianDan mellgirimkannya kepada Pel1gadilan Negeri me1alui Penyidik POLRl.

BAB XVKEfENfUAN PENUrUP

Pasal 17

Hal-hal yang 1;-..dumdiatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknispelaksanaa!>l1yaditetapkan lebih lanjut dellgan keputusan Kepala Daerah.

Pasal 18

Peraturan Daerah iru mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Perundangan Peraturan ini denganpenempatannya da1aJri Lembaran Daerah Kota Bitung.

Disahkan diPada tanggal

: Bitung12November 2001

WALIKOTA BITUNGTtd

MJLTON KANSJLDiundangkan di BitungPada tanggal23 Nopember 200 1SEKRETARIS DAERAH KOfA BITUNG,

Ir.HUlBERT TARORE,MT

LEMBARAN DAFRAH KOTA BITUNGTAHUN 2001 NOMOR 18

611

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG

NOMOR : 18 TAHUN 2001

TENfANGRETR...{TSIPERTAMBANGAN DAN ENERGI

KOTA BITUNG

L PENJELASAN UMUM

Undang-undang Nomor 22 Tahun '.()99 tentang Pemerintahan Daerahmemberikan kewenangan yang luas, nyata u.., bertanggung jawab, sehinggamemberikan peluang kepada Daerah agar leluas""llengatur clan melaksanakankewenangan atas prakarsa sendiri sesuai dengan kepentil'qIl rnasyarakat clanpotensisetiap Daerah,

Kewenangan Pemerintah Daerah dilaksanakan secara 111&,utuh clan bulatyang meliputi semua aspek pemerintahan didalam usaha di bidang "!~rtambangandan EnergL

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, makakewenangan d1bidangPertambanganclan Energi sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai DaerahOtonom dan bertanggungja'Wab dalam pelaksanaan kewenangan tersebut

11. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasa..'2

Pasal3: cukupjelas ,

: - Obyek Retn1>usiPenerbitan lzin Barn yattu ObyekD..rizinanyang Illeliputi: ,

a maangusuuc ClanEnergJ.Bamb. Bidang Air Bawah Tanah!Geologic, Bidang Usaha Pertambangan

- Obyek Retribusi Pendaftaran Izin kembali (DaftarUlang) menyangkut persyaratan teknis me1iputiobyek perizinan yang sudah diterbitkan sebelumOtonomi Daerah oleh PemerintahPropinsi, dimanaobyek usahanya berada di DaerahlKota Bitung

612

Pasal 4 sid 7Pasal 8

Pasal 9

Pasal 10 sfd Pasal18

t1

tl11

h

:k

:Iftim113

19

serta masa berlakunya perizinan wajib di daftarulangyang meliputi:a Bidang Listrik dan Energi Barnb. Bidang Air Bawah Tanahc. Bidang Usaha pertambangan

Cukup jelasa Seluruh kegiatan dibidang Pertambangan dan

Energi yang usahanya berada di Daerah/KotaBitung baik usaha barn maupun usaha lanjutan(Daftar Ulang) hams memiliki lzin dan KepalaDaerah

: Kewenangan pemungutan dilaksanakan olehPemerintal1 Daerah dalam hal ini Dinas Teknis daninstansi terkait yang ditunjuk oleh Kepala Daerahdengan Keputusan Kepala Daerah.

. Cukup jelas.

613