lembaga kebijakan pengadaan barang
DESCRIPTION
SEJARAH LKPPTRANSCRIPT
![Page 1: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5695d3441a28ab9b029d5663/html5/thumbnails/1.jpg)
SEJARAH LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) tumbuh dari cikal bakalnya, Pusat
Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Publik (PPKPBJ) yang dibentuk pada tahun
2005. Sebagai unit kerja Eselon II di Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas, PPKPBJ memiliki tugas Penyusunan kebijakan dan regulasi pengadaan
barang/jasa pemerintah, memberikan bimbingan teknis dan advokasi terkait pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah, dan memfasilitasi penyelenggaraan ujian sertifikasi ahli
pengadaan barang/jasa pemerintah.
Seiring reformasi yang bergulir di Indonesia, muncul harapan agar pengadaan barang/jasa
pemerintah yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBN/APBD) dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien,
mengutamakan penerapan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat, transparan, terbuka, dan
berlaku adil bagi semua pihak. Selain lingkup dan cakupan pengadaan barang/jasa pemerintah
yang luas, bersifat lintas institusi dan lintas sektor, juga berdampak langsung bagi
pengembangan usaha kecil, peningkatan produksi dalam negeri, dan pengembangan iklim dan
dunia usaha pada umumnya.
Bertolak dari latar belakang seperti demikian, dirasakan perlu keberadaan lembaga tersendiri
yang memiliki kewenangan merumuskan perencanaan dan pengembangan strategi, penentuan
kebijakan serta aturan perundangan pengadaan barang/jasa pemerintah yang sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan lingkungan internal maupun eksternal secara berkelanjutan, terpadu,
terarah, dan terkoordinasi.
Pada tanggal 6 Desember 2007, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007. LKPP berkedudukan sebagai
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, LKPP dikoordinasikan oleh
Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas.
LKPP mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan
barang/jasa pemerintah.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Kebijakan_Pengadaan_Barang/Jasa_Pemerintah diakses tanggal 26 juni 2014)
![Page 2: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5695d3441a28ab9b029d5663/html5/thumbnails/2.jpg)
Tugas dan Fungsi LKPP
Tugas :
Melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Fungsi LKPP:
1. Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan dan standar prosedur di
bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah termasuk pengadaan badan usaha dalam
rangka kerjasama pemerintah dengan badan usaha.
2. Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan pembinaan sumberdaya
manusia di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
4. Pembinaan dan pengembangan sistem informasi serta pengawasan pengadaan
barang/jasa Pemerintah secara elektronik (e-procurement).
5. Pemberian bimbingan teknis, advokasi dan bantuan hukum.
6. Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan, penatausahaan,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan serta rumah tangga.
(http://ahlipengadaanbjp.blogspot.com/2013/04/lembaga-kebijakan-pengadaan-pemerintah.html
diakses pada tanggal 26 juni 2014 )