led

12
PROPOSAL BISNIS OTAK-OTAK TANJUNGPINANG OLEH : JUNAIDY 1041007 LEADERSHIP & ENTREPRENEURSHIP DEVELOPMENT I ENTREPRENEURSHIP CENTER UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM 2013 Jenis Usaha : Makanan

Upload: harimuhammadakbar

Post on 18-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Led

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL BISNIS

    OTAK-OTAK TANJUNGPINANG

    OLEH :

    JUNAIDY 1041007

    LEADERSHIP & ENTREPRENEURSHIP DEVELOPMENT I

    ENTREPRENEURSHIP CENTER

    UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

    2013

    Jenis Usaha : Makanan

  • DAFTAR ISI

    A. DEKSRIPSI USAHA

    1. Visi dan Misi

    a. Visi

    b. Misi

    2. Analisis Situasi

    3. Gambaran Produk

    a. Keunikan Produk

    b. Novelty ( Keunggulan )

    4. Lingkungan Tempat Produksi

    5. Model Bisnis

    6. Resiko

    a. Persaingan

    b. Daya Tahan Produk

    B. PRODUKSI

    1. Bahan dan Alat Produksi

    2. Proses Produksi

    3. Kapasitas Produksi

    C. PEMASARAN

    1. Sasaran Pemasaran

    2. Strategi Pemasaran

    a. Produk

    b. Harga Jual

    c. Promosi

    d. Sistem Pemasaran dan Distribusi

    D. KEUANGAN

    1. Perkiraan Masa Pakai Investasi Peralatan

    2. Biaya Investasi

    3. Pemasukan

    4. Pengeluaran

    5. Laba

    6. BEP ( Break Even Point )

    7. Perhitungan Rasio Laba Kontribusi

  • OTAK-OTAK TANJUNGPINANG

    A. DESKRIPSI USAHA

    Otak-otak Tanjungpinang merupakan usaha makanan berupa otak-otak yang

    dihasilkan dari daging ikan ( biasanya ikan tenggiri ) yang digabungkan dengan campuran

    berempah termasuk lada, bawang putih, bawang merah, kunyit, serai dan santan. Campuran

    ini dibungkus dalam daun kelapa dan dibakar atau dikukus.

    1. Visi dan Misi

    a. Visi

    Memanfaatkan ikan dicampurkan rempah menjadi sebuah produk makanan ringan

    yang menarik dengan adanya rasa rempah asli ciri khas Indonesia. Otak-otak dapat

    sebagai pengganti makanan ( ikan ) karena bahan utama dari otak-otak tersebut

    adalah ikan, yang juga mengandung protein, terutama bagi kalangan yang tidak

    begitu menyukai ikan.

    b. Misi

    Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi-misi yang harus dilakukan,

    yaitu:

    1. Memperkenalkan produk Otak-otak Tanjungpinang sebagai salah satu

    makanan ciri khas Indonesia.

    2. Meningkatkan kualitas produk Otak-otak Tanjungpinang dari bahan produksi,

    rasa, dan kebersihan produk.

    3. Melakukan analisis pasar dengan menentukan sasaran pemasaran produk Otak-

    otak Tanjungpinang

    4. Memperluas akses pemasaran produk Otak-otak Tanjungpinang.

    2. Analisis Situasi

    Ikan Tenggiri merupakan ikan yang paling banyak digunakan untuk membuat

    makanan seperti kerupuk, pempek, siomay dan lain-lain. Ikan tenggiri dijadikan

    sebagai bahan dasar utama dalam produksi karena rasa dari ikan tenggiri tersebut

    sangat cocok dicampurkan dengan bahan makanan lain dan dijadikan sebuah produk

  • makanan yang baru. Itu juga merupakan salah satu alasan mengapa ikan tenggiri

    banyak digunakan dalam memproduksi makanan seperti kerupuk, pempek, siomay dan

    lain-lain. Begitu juga dengan otak-otak, ikan tenggiri merupakan salah satu bahan

    utama dasar dalam membuat otak-otak.

    Ikan Tenggiri banyak tersedia dipasar dengan harga yang relatif mahal, tetapi

    kuantitas ( per kg ) daging dari ikan tenggiri yang sedikit dapat menghasilkan

    kuantitas otak-otak yang banyak karena produk otak-otak ini tidak memerlukan ikan

    tenggiri yang banyak, cukup dengan standar resep.

    Dari segi pemasaran, sudah banyak makanan yang terbuat dari ikan seperti

    kerupuk, pempek, bakso ikan, siomay dan lain-lain. Untuk itu kami mencoba untuk

    membuat Otak-otak tanjungpinang sebagai makanan ringan yang lebih sehat dan

    mudah dikonsumsi daripada makanan lain yang terbuat dari ikan juga. Jika

    dibandingkan dengan makanan ringan seperti kerupuk, otak-otak jauh tidak lebih

    menyebabkan panas dalam bagi para konsumen karena dalam proses produksinya

    menggunakan bakar dan kukus.

    Selain itu, pembuatan Otak-otak tanjungpinang ini akan membuka peluang

    bisnis atau usaha sampingan bagi mahasiswa Universitas Internasional Batam dalam

    kesibukan kerja dan kuliah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan menambah

    penghasilan mahasiswa.

    3. Gambaran Produk

    a. Keunikan Produk

    Produk yang kami tawarkan adalah otak-otak dimasak dengan cara bakar dan

    kukus. Letak keunikan otak-otak tersebut ada pada resepnya yaitu rempah yang

    dicampurkan, resep rempah tersebut merupakan resep keluarga. Selain itu, otak-otak

    yang dikukus itu memiliki keunikan dalam bentuknya, yaitu dapat berupa potongan

    kecil yang dibungkus dalam daun pisang dan bentuk ukuran yang lebih besar yang

    tidak dibungkus.

  • b. Novelty ( Inovasi / Keunggulan Produk )

    Produk otak-otak yang sudah dikenal masyarakat bukan lagi merupakan sebuah

    inovasi baru, tetapi pada produk Otak-otak Tanjungpinang ini merupakan sebuah

    inovasi dengan membawa produk yang banyak dijumpai dikota Tanjungpinang ini ke

    kota Batam. Dengan kata lain, Otak-otak Tanjungpinang memasuki pasar kota Batam

    sehingga konsumen yang berada di Batam dapat menikmati otak-otak dengan ciri khas

    Tanjungpinang ini.

    Otak-otak Tanjungpinang juga memiliki kandungan gizi, bahan dasarnya

    merupakan Ikan Tenggiri yang memiliki protein dan zat besi dan pada bahan dasar

    lainnya juga tidak terdapat bahan / zat yang mengganggu kesehatan tubuh.

    4. Lingkungan Tempat Produksi

    Tempat produksi Otak-otak Tanjungpinang berada di Jalan Lubuk Baja, Komplek

    Bumi Indah Blok F No.6 Nagoya Batam. Lokasi ini dekat dengan pasar yang di sekitar

    Jodoh, jadi mempermudah dalam pencarian bahan produksi dan bahan seperti ikan

    tersebut dalam digunakan pada saat masih segar.

    5. Model Bisnis

    Model bisnis yang dijalankan perusahaan ada 2 yaitu model jual langsung dan model

    komunitas. Model jual langsung dilakukan dengan cara menjual produk langsung ke

    tangan konsumen dan untuk model komunitas dilakukan dengan memanfaatkan tempat

    pemasaran yang sudah ada seperti kedai makanan atau rumah makan.

    6. Resiko

    Selain memiliki peluang usaha, adapun resiko yang harus dihadapi dan diatasi.

    Beberapa resiko yang mungkin akan dihadapi diantaranya adalah :

    a. Persaingan

    Usaha makanan yang memproduksi dari bahan dasar ikan yang sering kita jumpai

    berupa kerupuk, pempek, bakso ikan, siomay dan lain-lain. Tetapi persaingan usaha

    makanan otak-otak di kota Batam masih tidak begitu ketat, sehingga usaha Otak-otak

    Tanjungpinang ini memiliki kesempatan yang sangat baik dalam menjalankan

    usahanya.

  • Ada juga sebagian usaha otak-otak yang kita jumpai berupa penjualan yang

    dilakukan dikedai makanan atau rumah makan. Otak-otak sebagai makanan ringan

    yang dijual untuk sampingan, bukanlah usaha utama dari kedai makanan dan rumah

    makanan tersebut. Pada usaha Otak-otak Tanjungpinang, makanan otak-otak ini akan

    sebagai produk utama kita.

    Untuk mengatasi persaingan, Otak-otak Tanjungpinang dapat memberikan diskon

    kepada konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak. Cara ini dapat

    menarik perhatian konsumen untuk membeli dan juga dapat meningkatkan penjualan

    serta mengurangi sisa produk yang akan rusak.

    b. Daya Tahan Produk

    Ikan yang sebagai bahan dasar dalam memproduksi otak-otak dapat bertahan lama

    jika disimpan dalam lemari es. Tetapi untuk memastikan supaya otak-otak yang

    diproduksi itu lebih baik, ikan yang digunakan memproduksi dibeli sesuai kebutuhan

    untuk memproduksi. Produk otak-otak yang sudah dibakar atau dikukus ini hanya

    dapat bertahan 1 hari. Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah otak-otak dibakar

    dan dikukus pada saat adanya pembelian dari konsumen.

  • B. PROSES PRODUKSI

    1. Bahan dan Alat Produksi

    Usaha pembuatan produk Otak-otak Tanjungpinang membutuhkan bahan baku berupa

    ikan tenggiri. Bahan pendukung antara lain tepung kanji, santan, cabe merah, bawang merah,

    gula pasir, garam, merica, telur ayam, daun pisang dan daun kelapa. Peralatan yang digunakan

    antara lain kompor, panci, pisau, talenan, baskom, parutan, alat dan tempat pemanggang.

    Tabel. Kebutuhan Peralatan

    No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga

    1. Kompor 1 buah Rp.200.000,- Rp.200.000,-

    2. Panci 1 buah Rp.100.000,- Rp.100.000,-

    3. Stainless Steel Knife 1 buah Rp. 10.500,- Rp. 10.500,-

    4. Baskom 1 buah Rp. 6.500,- Rp. 6.500,-

    5. Parutan 1 buah Rp. 90.000,- Rp. 90.000,-

    6. Alat dan Tempat Pemanggang 1 set Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-

    Total Rp.422.000,-

    Tabel Kebutuhan Bahan Baku dan Pendukung Tiap Produksi

    No. Nama Barang Jumlah Pemakaian Harga Satuan Harga

    1. Ikan Tenggiri 3 kg 30 hari Rp. 40.000,- Rp.3.600.000,-

    2. Tepung Kanji 1 kg 30 hari Rp. 6.000,- Rp. 180.000,-

    3. Cabe Merah 0,5 kg 30 hari Rp. 40.000,- Rp. 600.000,-

    4. Bawang Merah 0,5 kg 30 hari Rp. 20.000,- Rp. 300.000,-

    5. Gula Pasir 0,5 kg 30 hari Rp. 9.000,- Rp. 135.000,-

    6. Merica 0,3 kg 30 hari Rp. 20.000,- Rp. 180.000,-

    7. Santan 0,5 kg 30 hari Rp. 10.000,- Rp. 150.000,-

    8. Telur Ayam 1 butir 30 hari Rp. 1.500,- Rp. 45.000,-

    9. Daun Pisang 3 ikat 30 hari Rp. 5.000,- Rp. 450.000,-

    10. Daun Kelapa 3 ikat 30 hari Rp. 5.000,- Rp. 450.000,-

    11. Minyak Tanah 1 liter 30 hari Rp. 17.000,- Rp. 510.000,-

    12. Arang 1 kg 30 hari Rp. 10.000,- Rp. 300.000,-

    Total Biaya Variabel Rp.6.900.000,-

  • 2. Proses Produksi

    Proses pembuatan Otak-otak Tanjungpinang meliputi :

    a. Membersihkan ikan tenggiri kemudian dipotong dan mengambil dagingnya.

    b. Daging ikan tersebut ditumbuk atau digiling hingga legit.

    c. Campurkan tepung kanji, gula pasir, garam, merica, putih telur ayam, cabe merah dan

    bawang merah yang sudah digiling.

    d. Bubuhi santan sampai menjadi bubur sum-sum. Jika kurang lemas, tambahkan santan

    secukupnya.

    e. Ambil daun pisang untuk dibungkus jika ingin dikukus, dan daun kelapa untuk

    dibakar.

    f. Jika semua sudah dibungkus, otak-otak dikukus dengan menggunakan panci.

    g. Atau dibakar di atas api arang sambil dibolak-balik sampai matang.

    3. Kapasitas Produksi

    Kapasitas Produksi yang direncanakan adalah sebanyak 300 unit setiap 1 kali

    produksi.

  • C. PEMASARAN

    1. Sasaran Pemasaran

    Konsumen sebagai pengguna produk yang menjadi target pemasaran adalah

    mahasiswa UIB dan masyarakat sekitar area penjualan makanan pedagang kaki lima seperti

    di Penuin, Windsor dan Nagoya.

    2. Strategi Pemasaran

    a. Produk

    Produk Otak-otak Tanjungpinang cocok dijadikan sebagai makanan ringan sebelum

    makan maupun sesudah. Selain itu produk Otak-otak Tanjungpinang juga cocok dijadikan

    sebagai oleh-oleh makanan khas.

    b. Harga Jual

    Harga jual produk adalah Rp.1.500,- per unit. Dengan harga ekonomis ini dapat

    menarik minat para konsumen untuk membeli produk Otak-otak Tanjungpinang.

    c. Promosi

    Promosi Otak-otak Tanjungpinang dilakukan dengan mendatangi konsumen secara

    langsung yaitu dengan menawarkan produk tersebut ke kedai makan atau rumah makan.

    Selain itu, promosi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan internet. Kegiatan promosi

    dilakukan dengan melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog, dan lain-lain.

    d. Sistem Pemasaran dan Distribusi

    Pemasaran produk dimulai dari kampus UIB dan sekitar Penuin, Windsor dan

    Nagoya dimana area yang terdapat banyak pedagang makanan kaki lima. Pemasaran produk

    juga dilakukan ke kedai makanan atau rumah makan.

  • D. KEUANGAN

    1. Perkiraan Masa Pakai Investasi Peralatan

    - Stand : 5 tahun

    - Peralatan Masak : 1 tahun

    2. Biaya Investasi

    - Stand : Rp. 2.000.000,-

    - Peralatan Masak : Rp. 422.000,-

    No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga

    1. Kompor 1 buah Rp.200.000,- Rp.200.000,-

    2. Panci 1 buah Rp.100.000,- Rp.100.000,-

    3. Stainless Steel Knife 1 buah Rp. 10.500,- Rp. 10.500,-

    4. Baskom 1 buah Rp. 6.500,- Rp. 6.500,-

    5. Parutan 1 buah Rp. 90.000,- Rp. 90.000,-

    6. Alat dan Tempat Pemanggang 1 set Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-

    Total Peralatan Masak Rp.422.000,-

    - Total Investasi : Rp. 2.422.000,-

    3. Pemasukan

    - Penjualan Otak-otak ( 9.000 unit / bulan )

    300 unit x Rp.1.500,- x 30 hari = Rp.13.500.000,-

    - Total Pemasukan = Rp.13.500.000,-

    4. Pengeluaran

    Biaya Tetap

    - Biaya Gaji Penjual Otak-otak = Rp. 1.500.000,-

    - Biaya Sewa, Kebersihan dan Keamanan = Rp. 1.200.000,-

    - Penyusutan Stand :

    ( 1/60 x Rp.2.000.000,-) = Rp. 33.333,-

    - Penyusutan Peralatan Masak

    (1/12 x Rp.422.000,-) = Rp. 35.167,-

    Total Biaya Tetap = Rp. 2.768.500,-

  • Biaya Variabel

    No. Nama Barang Jumlah Pemakaian Harga Satuan Harga

    1. Ikan Tenggiri 3 kg 30 hari Rp. 40.000,- Rp.3.600.000,-

    2. Tepung Kanji 1 kg 30 hari Rp. 6.000,- Rp. 180.000,-

    3. Cabe Merah 0,5 kg 30 hari Rp. 40.000,- Rp. 600.000,-

    4. Bawang Merah 0,5 kg 30 hari Rp. 20.000,- Rp. 300.000,-

    5. Gula Pasir 0,5 kg 30 hari Rp. 9.000,- Rp. 135.000,-

    6. Merica 0,3 kg 30 hari Rp. 20.000,- Rp. 180.000,-

    7. Santan 0,5 kg 30 hari Rp. 10.000,- Rp. 150.000,-

    8. Telur Ayam 1 butir 30 hari Rp. 1.500,- Rp. 45.000,-

    9. Daun Pisang 3 ikat 30 hari Rp. 5.000,- Rp. 450.000,-

    10. Daun Kelapa 3 ikat 30 hari Rp. 5.000,- Rp. 450.000,-

    11. Minyak Tanah 1 liter 30 hari Rp. 17.000,- Rp. 510.000,-

    12. Arang 1 kg 30 hari Rp. 10.000,- Rp. 300.000,-

    Total Biaya Variabel Rp.6.900.000,-

    Biaya Variabel per unit = Rp.6.900.000,- : 300 unit

    = Rp. 767,-

    Total Biaya Operasional = Biaya Tetap + Biaya Variabel

    = Rp.2.768.500,- + Rp.6.900.000,-

    = Rp.9.668.500,-

    5. Laba

    - Keuntungan

    Rp.13.500.000,- - Rp.9.668.500,-

    = Rp.3.831.500,-

    - Revenue Cost Ratio ( R/C )

    Total Penerimaan : Total Biaya Operasional

    Rp.13.500.000,- : Rp.9.668.500,- = 1,40

    - Pay Back Period

    ( Total Biaya Investasi : Keuntungan ) x 1 bulan

    ( Rp.2.422.000,- : Rp.3.831.500,- ) = 0,63 bulan / 19 hari

  • 6. BEP ( Break Even Point )

    - BEP unit = Biaya Tetap / ( Harga Biaya Variabel Unit )

    = Rp. 2.768.500,- / ( Rp.1.500,- - Rp.767,- )

    = Rp. 2.768.500,- / Rp.733,-

    = 3.776,95 = 3.777 unit

    - BEP rupiah = Biaya Tetap / Rasio Laba Kontribusi

    = Rp. 2.768.500,- / 0,489

    = Rp.5.661.554,19

    7. Perhitungan Rasio Laba Kontribusi

    - Rasio Laba Kontribusi ( dihitung dari unit )

    = ( Harga Biaya Variabel Unit ) / Harga

    = ( Rp.1.500,- - Rp.767,- ) / Rp.1.500,-

    = 0,489 = 4,89%

    - Rasio Laba Kontribusi ( dihitung dari total )

    = ( Penjualan Total Biaya Variabel ) / Penjualan

    = ( Rp.13.500.000,- - Rp.6.900.000,- ) / Rp.13.500.000,-

    = 0,489 = 4,89%