learning unit qu-1.3 fin ed a-2

Upload: rwanita-anggar-dewi

Post on 29-Oct-2015

241 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

qms3

TRANSCRIPT

  • MODUL 3 - SEMESTER 1

    MENGEMBANGKAN BUDAYA MUTU

    BUDAYA MUTU DI TINGKAT PERSONAL, TEMPAT KERJA DAN

    INSTITUSIONAL

    UNIT PELAJARAN

    QU-1.3

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 2 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI)

    Edisi pertama, 2007

    Publikasi ini dibuat dan dikembangkan atas kerja sama antara International Labour Organization (ILO) dan Nuffic untuk menunjang Entrepreneurial Skills Development Program (ESDP), yang diimplementasikan oleh Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) dan dibiyai oleh Pemerintah Negeri Belanda

    Publikasi ini mungkin dikutip atau direproduksi tanpa hak, pada kondisi seperti ini pengutip harus mencantumkan sumbernya. Apabila mempunyai permintaan untuk penyesuaian atau terjemahan bahan selain kedalam bahasa Indonesia, harus meminta ijin yang dialamatkan ke Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) Jl. Kanayakan 21, Dago, Bandung 40135.

    PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU

    SEMESTER 1. MODUL 3: PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU

    UNIT PELAJARAN 3: BUDAYA MUTU DI TINGKAT PERSONAL, TEMPAT KERJA DAN INSTITUSIONAL.

    Penulis : Adelina Guastavi (DELTA Programme)

    Dibantu oleh : Sara Bozzi Colonna

    Penunjukan yang mengerjakan publikasi International Training Center ILO, disesuaikan dengan praktik Perserikatan Bangsa Bangsa, dan pemberian bahan yang ada didalamnya, tidak mengandung ungkapan secara langsung dari sebuah pendapat apapun pada bagian Pusat sehubungan dengan kedudukan hukum dan kewenangan suatu Negara, bidang ataupun wilayah atau mengenai batasan perbatasan.

    Pertanggung-jawaban terhadap pendapat yang diungkapkan dalam artikel, bahan ajar dan lain-lainnya semata-mata pada penulis, publikasi ini tidak ada hubungannya dengan pusat

    Penggunaan nama perusahaan dan produk komersial dan seluruh proses tidak mendapat dukungan dari International Labour Office, dan kesalahan dalam penulisan perusahaan, produk komersial ataupun proses tidak bermaksud untuk memberi celaan/hinaan.

    DELTA (Distance Education and Learning Technology Applications)

    International Training Centre of the ILO

    Viale Maestri del Lavoro, 10 10127 Turin, Italy

    Tel.: +39-011-6936-523; +390-011-6936-111

    Fax.: +39-011-6936-469; +39-011-6638-842

    E-mail: [email protected]

    Web site. http://www.itcilo.org

    Diterjemahkan oleh:

    Sinta Abdul Majid

    Dindin Sulaeman

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 3 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    UNIT PELAJARAN QU 1.3:

    BUDAYA MUTU DI TINGKAT PERSONAL, TEMPAT KERJA DAN INSTITUSIONAL

    Tujuan khusus pembelajaran

    1. Pendahuluan

    2. Perilaku mutu di tingkat personal

    2.1. Menentukan budaya mutu, perilaku mutu dan kinerja prima 2.2. Perilaku mutu dalam pikiran: pentingnya etika 2.3. Tujuh kebiasaan yang sangat efektif 2.4. Perilaku mutu tubuh: pentingnya gizi yang baik dan kesehatan fisik yang

    baik 2.5. Perilaku mutu agar bisa dipertahankan

    3. Perilaku mutu di tingkat tempat kerja

    3.1. Kebiasaan yang meningkatkan mutu kerja dan menambah produktivitas 3.2. Kesehatan dan keamanan di tempat kerja

    4. Perilaku mutu di tingkat institusional

    4.1. Tanggung jawab sosial korporasi/perusahaan 4.2. Kode/aturan dalam melaksanakan profesi 4.3. Pendekatan terintegrasi pada mutu

    Pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan hak asasi manusia termasuk peraturan kesehatan dan keamanan

    Pemenuhan persyaratan lingkungan yang bisa dipertahankan Pemenuhan sistem manajemen mutu

    Daftar Tugas

    Bibliography and webography

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 4 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Tujuan Khusus Pembelajaran

    Di akhir unit pembelajaran ini, saudara diharapkan bisa:

    menentukan budaya mutu, perilaku mutu dan kinerja prima; menjelaskan prinsip-prinsip utama etika dan perilaku mutu dalam pikiran; menjabarkan tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif; menyiapkan matriks dan diagram manajemen waktu; mengetahui pentingnya menerapkan perilaku mutu kesehatan yang baik

    seimbang termasuk gizi dan kesehatan fisik yang prima;

    menerapkan perilaku mutu yang bisa dipertahankan; menjelaskan perilaku mutu di tingkat tempat kerja yang meningkatkan

    mutu kerja dan menambah produktivitas termasuk kesehatan dan keamanan di tempat kerja;

    membuat laporan tentang bahaya; menjelaskan konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan implikasi

    praktisnya;

    membuat draf kode kerja; Membuat laporan tentang pendekatan terintegrasi pada tingkat institusional

    berdasarkan praktek bisnis setempat.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 5 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    1 Pendahuluan

    Dimana kita dan kemana kita akan pergi?

    Dalam Unit Pembelajaran ini kita akan menggali perilaku mutu (=kebiasaan melakukan sesuatu yang bermutu) di tiga tingkat berbeda: tingkat personal, tempat kerja dan institusional. Pembelajaran ini akan memberi saudara gambaran global tentang perilaku mutu yang dibutuhkan untuk kebaikan saudara secara personal, untuk komunitas dan masyarakat secara keseluruhan, serta saat saudara memasuki dunia kerja.

    Perilaku mutu pada tingkat personal akan ditinjau dari dua sudut pandang yang meskipun berbeda tapi saling tergantung: perilaku mutu pikiran, misalnya pentingnya etika dan pelaksanaan etika; serta perilaku mutu tubuh, misalnya pentingnya gizi dan kesehatan fisik yang baik. Ada tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif, yaitu 1) bersikap proaktif, 2) mulai memikirkan tujuan, 3) mendahulukan yang lebih penting, 4) berpikir dengan pola sama-sama enak (win-win solution), 5) mencoba mengerti untuk dimengerti, 6) sinergis dan 7) pembaharuan, yang akan dianalisis dengan penekanan khusus pada manajemen waktu. Perilaku mutu agar bisa dipertahankan juga secara khusus dibahas berkaitan dengan manajemen sampah/limbah, penghematan energi, mengurangi polusi, dan penggunaan fasilitas umum dengan baik.

    Berkaitan dengan perilaku mutu di tingkat tempat kerja, kita akan menggaris bawahi dua aspek yang sangat penting: kebiasaan yang meningkatkan mutu kerja dan menambah produktivitas, dan kesehatan dan keamanan di tempat kerja. Dalam hubungannya dengan kesehatan dan keamanan di tempat kerja, kita akan melihat pentingnya pengembangan sikap aman yang sesuai, penyebab utama kecelakaan, panduan untuk diikuti agar aman dalam bekerja, peralatan dan perlengkapan keamanan dan bagaimana memperbaiki kondisi yang tidak aman termasuk pentingnya mengenakan pakaian aman sesuai dengan profesi saudara.

    Akhirnya kita akan menganalisis perilaku mutu di tingkat institusional yang menyiratkan penerapan sikap dan program kewarga negaraan korporasi, menentukan kode kerja untuk profesi tertentu dan menggunakan pendekatan terintegrasi pada mutu yang mencakup: pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan hak asasi manusia termasuk peraturan kesehatan dan keamanan, pemenuhan peraturan lingkungan dan sistem manajemen mutu.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 6 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    2 Perilaku mutu di tingkat personal

    2.1 Menentukan perilaku mutu, perilaku mutu dan kinerja yang bagus

    Kita akan memulai Unit Pembelajaran ini dengan mengajukan dua definisi utama mutu yang diberikan. Yang pertama, merujuk pada mutu manusia yang terkait dengan etika dan perilaku mutu, sementara yang kedua mendefinisikan mutu barang dan jasa yang menjadi kerangka kerja dasar bagi peningkatan kesadaran akan konsep mutu.

    Definisi Mutu

    Mutu bila didefinisikan secara umum dan dalam ruang lingkup yang luas adalah:

    sifat penting yang mampu membedakan sesuatu atau seseorang; tingkat atau angka keunggulan atau harga: "kualitas mahapeserta didik

    naik";

    sesuatu yang melekat pada suatu entitas dan nyata: masing-masing kota mempunyai mutunya sendiri;

    warna nada: (musik) milik bunyi khas kompleks (suara atau bunyi atau suara musik); "warna nada penyanyi sopran kaya dan bagus";

    terpilih: superior angka; "kertas mutu"; "memilih bananas status sosial yang tinggi; orang kualitas";

    Kualitas merujuk pada sifat atau milik tak terpisahkan atau khas orang, benda, proses atau hal lain. Sifat atau milik seperti itu mungkin menentukan orang atau hal selain orang atau hal lain, atau mungkin menunjukkan suatu tingkat prestasi atau keunggulan. Kalau dipakai di kerabat untuk mendiami, masa juga mungkin menandakan seorang peran atau ciri pribadi. Peran atau ciri pribadi itu adalah apa yang bisa ditegaskan sebagai kualitas?

    Apa yang dimaksudkan dengan mutu seseorang?

    Ketika mendefinisikan mutu seseorang, perlu memperhitungkan dari beberapa perspektif yang berbeda dengan menyaring kenyataan secara subyektif, karena mutu bisa dipersepsikan dan ada hubungannya dengan kepemilikan.

    hubungan kepemilikan hanya bisa ditegaskan berdasarkan sesuatu yang berpasangan, contoh sederhana ialah jarak (memerlukan dua ujung) ;

    mutu seseorang tergantung pada interaksi dan hubungan sesamanya: pada sistem sosial tidak ada yang benar secara absolut, kecuali konsekuensi yang terjadi akibat diterapkannya suatu sistem atau peraturan.

    hubungan kombinasi yang dinamik yang sudah ada dan dimengerti sebagai suatu produk interaksi.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 7 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Sistem sosial adalah lingkungan yang luas dan membiarkan setiap individu untuk menentukan tugas masing-masing serta secara leluasa terlibat dalam persaingan kelas dunia.

    Mutu seseorang merupakan ciri pribadi yang dapat dilihat oleh orang lain seberapa berguna dan berharga bagi masyarakat. Mutu seseorang juga merefleksikan sifat mutu praktis pada tingat individu melalui internalisasi dan silaturahmi, secara bersamaan, pada level sosial merupakan tempat dimana perubahan inisiatif dan kreatifitas, mengusulkan perubahan budaya dari situasi sekarang dan peraturan baru pengaruh dari eksternal.

    Oleh karena itu, sistem sosial yang dinamis, selalu berubah disesuaikan dengan proses pengembangan mutu dibangun pada:

    pemenuhan janji ke tingkat mutu perseorangan (peraturan internal) ; penentuan mutu melalui pendekatan baru dengan pola berpikir yang kreatif

    untuk keuntungan masyarakat (peraturan eksternal)

    Mutu barang dan jasa

    Para profesional bisnis di seluruh dunia telah menetapkan standar mutu barang dan jasa. Standar-standar tersebut biasanya dinyatakan dalam kerangka kualitatif atau kuantitatif atau keduanya. Jika mutu dinyatakan dalam kerangka kualitatif, akan dikatakan bahwa barang atau jasa tersebut pasti memiliki karakteristik-karakteristik tertentu sehingga bisa disebut sebagai barang atau jasa bermutu tinggi.

    Jika dinyatakan dalam kerangka kuantitatif, mutu akan dikatakan bahwa barang dan jasa tersebut pasti memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang bisa

    Social System

    Externalised rules

    Human Quality

    Quality behaviour

    Internalised

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 8 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    ditunjukkan dengan angka. Misalnya, sebuah mobil Fiat pasti memenuhi standar-standar tertentu agar bisa dijual. Pertama, harus memenuhi sejumlah kriteria kualitatif tertentu seperti kenyamanan, penampilan dan bagian-bagian mekanis mobil tersebut. Dari sudut pandang kuantitatif, pabrik pembuat mobil Fiat tersebut memiliki kriteria berbentuk angka (jumlah) untuk mengukur mutu untuk: ukuran bagian-bagian mesin dan mobil, jumlah putaran mesin per menit dengan kecepatan perjalanan tertentu, dan seterusnya. Berdasarkan kedua kriteria tersebut: kualitatif dan kuantitatif untuk menyusun standar Fiat agar bisa dijual.

    Apa yang dimaksudkan dengan kebiasaan?

    Kebiasaan adalah pertemuan pengetahuan, kemampuan dan keinginan. Pengetahuan adalah sesuatu yang harus dilakukan dan mengapa dilakukan (tingkat kognitif), kemampuan adalah bagaimana melakukannya (tingkat psikomotorik) dan keinginan adalah motivasi atau keinginan untuk melakukannya (tingkat afektif). Misalnya jika ingin belajar mengendarai mobil (tingkat afektif atau motivasi), kita harus mempelajari dan mengetahui kode kerja mengemudi (bagaimana mengemudi atau tingkat kognitif), dan kita harus belajar bagaimana memindahkan persneling dan menaikkan kecepatan mobil (tingkat psikomotorik). Ketiga tingkat ini harus dipisah-pisah agar bisa dianalisis walaupun sebenarnya ketiga unsur tadi saling berhubungan satu sama lain di saat bersamaan. Untuk membuat sesuatu jadi kebiasaan, kita harus menggunakan ketiga bidang yang berbeda tersebut secara bersamaan.

    Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa perilaku mutu yang bagus berhubungan dengan mpncapaian kompetensi (pengetahuan, kemampuan dan sikap) dengan tingkatan yang bagus, dan memungkinkan seseorang memenuhi serangkaian karakteristik kualitatif permanen yang diharuskan. (Dalam kasus ini, berarti untuk memenuhi kebutuhan atau harapan sekolah, komunitas, keluarga dan diri sendiri dengan menetapkan standar perilaku mutu sendiri).

    Apa yang dimaksudkan dengan perilaku mutu?

    Perilaku mutu bisa didefinisikan sebagai perilaku yang efektif dan efisien, dengan kata lain seseorang memanifestasikan perilaku mutu dengan melakukan hal yang benar dengan cara yang benar. Misalnya mendaur ulang dan menggunakan kembali limbah, bisa didefinisikan sebagai perilaku mutu.

    Apa yang dimaksudkan dengan tindakan yang bagus?

    Suatu tindakan yang bagus merujuk pada perilaku moral dan etika yang didukung oleh nilai-nilai moral dan etika. Etika merujuk pada prinsip-prinsip yang mendefinisikan perilaku sebagai sebuah tindakan yang tepat, baik dan benar. Prinsip-prinsip tersebut tidak selalu mendikte satu tindakan moral yang tunggal, melainkan memberikan alat untuk evaluasi dan memutuskan diantara sejumlah pilihan yang ada.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 9 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Apa pengertian kinerja yang bagus itu?

    Kinerja yang baik merupakan gabungan perilaku mutu, perilaku mutu dan tindakan yang baik.

    2.2 Perilaku mutu dalam pikiran: pentingnya etika Memang mutu dan etika memiliki satu premis inti yang sama yaitu melakukan hal yang baik dengan benar, dengan kata lain memanifestasikan perilaku mutu. Etika bukanlah ajaran mutu yang eksklusif, begitu juga sebaliknya. Etika adalah sekumpulan prinsip atau standar tindakan manusia yang mengatur perilaku individu dan organisasi. Etika mengetahui hal apa yang benar dan mempelajari saat seseorang tumbuh dewasa.

    Etika bisa berbeda bagi orang yang berbeda, khususnya saat ada tenaga kerja internasional dalam sebuah organisasi dengan berbagai norma budaya yang berbeda. Karena tiap individu memiliki konsep sendiri tentang apa yang benar, maka organisasi perlu membuat standar atau kode etik organisasi.

    Hubungan antara etika dan nilai

    Istilah etika dan nilai tidak bisa saling ditukarkan. Etika berkaitan dengan bagaimana seseorang yang bermoral harus bersikap, sementara nilai adalah penilaian dalam diri yang menentukan bagaimana seseorang sebenarnya bersikap. Nilai berhubungan dengan etika saat nilai tersebut menyangkut keyakinan tentang apa yang benar dan apa yang salah.

    Nilai kita adalah apa yang kita hargai dan sistem nilai adalah tatanan dimana kita menghargai nilai tersebut. Karena nilai-nilai tersebut memberi peringkat pada apa yang kita sukai dan tidak kita sukai, maka nilai-nilai kita menentukan bagaimana kita akan bersikap pada situasi tertentu. Namun, nilai-nilai seringkali saling bersinggungan atau bertentangan. Misalnya, keinginan kita untuk jujur mungkin berbenturan dengan keinginan kita untuk jadi kaya, berharga dan sebagainya dimata orang lain. Dalam kasus seperti ini, kita melarikan diri ke dan bertanya pada sistem nilai kita. Nilai-nilai yang terus-menerus kita hargai lebih tinggi dari nilai lain adalah nilai inti dalam diri kita, nilai yang menentukan karakter dan kepribadian kita.

    Apa pengertian kode etik itu?

    Kode etik berhubungan dengan nilai-nilai dalam hidup kita secara umum dan merujuk pada perilaku kita dalam masyarakat. Sebuah kode etik umumnya tidak memiliki bidang atau konteks yang spesifik seperti halnya kode tindakan yang baik dalam profesi yang akan kita bahas nanti.

    Sebagian besar orang memiliki keyakinan tentang apa yang benar dan salah berdasarkan kepercayaan agama, akar budaya, latar-belakang keluarga, pengalaman pribadi, hukum, nilai-nilai organisasi, norma-norma profesional dan kebiasaan politis. Hal ini bukan merupakan nilai yang terbaik untuk bisa

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 10 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    memutuskan secara etika, dan juga bukan karena mereka tidak penting tetapi dikarenakan tidak bersifat universal

    Nilai-nilai dasar seperti kepercayaan, penghargaan, tanggung jawab, keadilan, perhatian, dan kewarga negaraan bersifat universal, sementara sebaliknya, kepercayaan pribadi dan profesional yang dimiliki oleh budaya dan anggota masyarakat yang sama akan berbeda-beda pada jaman yang berbeda.

    Tidak ada yang salah dengan memiliki keyakinan moral pribadi dan profesional yang kuat, namun sayangnya, sejumlah orang ingin menerapkan penilaian moral pribadi mereka pada orang lain.

    Nilai etis universal yang berupa rasa menghargai orang lain mendikte penghargaan terhadap martabat dan otonomi tiap orang dan menyerang kebijakan diri dalam bidang kontroversi legitimasi.

    Apa yang dimaksudkan dengan prinsip-prinsip etika?

    Kita menterjemahkan nilai-nilai kedalam bentuk prinsip/ajaran sehingga nilai tersebut bisa mengarahlkan dan memotivasi tindakan etis. Prinsip-prinsip etis merupakan aturan untuk bertindak yang muncul dari nilai-nilai etis. Misalnya, kejujuran adalah sebuah nilai yang mengatur perilaku dalam bentuk ajaran-ajaran seperti: katakan yang sebenarnya, jangan menipu, dan jangan curang. Dengan cara ini, nilai-nilai berubah menjadi ajaran/prinsip dalam bentuk anjuran dan larangan (dos and donts) khusus.

    Etika juga berkaitan dengan menerapkan ajaran atau prinsip tadi dalam tindakan. Konsistensi antara apa yang menurut kita bernilai dan apa tindakan kita dianggap sebagai masalah integritas.

    Semua ini berhubungan dengan disiplin diri, misalnya:

    Tidak melalukan apa yang sebenarnya ingin saudara lakukan. Tindakan tidak lantas jadi benar hanya karena tindakan tersebut diizinkan atau karena saudara bisa melarikan diri.

    Tidak melakukan apa yang bisa saudara lakukan meskipun memiliki hak untuk melakukannya. Ada perbedaan besar antara tindakan yang saudara punya hak untuk melakukannya dengan tindakan yang benar.

    Tidak melakukan apa yang saudara inginkan. Seseorang yang etis sering memilih untuk tidak melakukan lebih dari yang diharuskan oleh hukum dan tidak melakukan kurang dari apa yang diizinkan hukum.

    Kenapa harus beretika?

    Orang-orang memiliki banyak alasan untuk bersikap etis:

    Ada keuntungan dari dalam dirinya sendiri. Menerapkan prinsip-prinsip etis merupakan penghargaan bagi diri sendiri.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 11 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Ada keuntungan pribadi. Sangat bijaksana jika memilih untuk bersikap etis. Hal itu merupakan urusan yang bagus yang menimbulkan kepercayaan dari pelanggan atau dari orang lain yang tidak sedang berada dalam situasi bisnis.

    Ada persetujuan. Bersikap etis menimbulkan harga diri dan martabat, kekaguman dari orang-orang yang mencintai dan rasa hormat dari teman-teman dekat.

    Ada kebiasaan. Tindakan etis bisa sangat cocok dengan proses pelatihan.

    Namun, ada juga hambatan-hambatan untuk bersikap etis, yang mencakup:

    Etika kepentingan diri sendiri. Jika motivasi untuk berperilaku etis berasal dari kepentingan diri sendiri, pengambilan keputusan menyempit menjadi penghitungan untung rugi.

    Jika resiko (kerugian) untuk berperilaku etis besar, atau resiko dari berperilaku tidak etis kecil dan keuntungannya besar, maka prinsip-prinsip moral akan kalah demi keuntungan tersebut. Ini bukan masalah kecil: banyak orang yang mencontek saat ujian, berbohong saat menulis resume lamaran pekerjaan, dan mengaburkan atau bahkan memalsukan fakta saat bekerja. Ujian sebenarnya untuk etika kita adalah apakah kita rela melakukan hal yang benar meskipun tidak sesuai dengan kepentingan diri kita.

    Sekarang lakukan Tugas QU.1-3 AS.1/8 Tugas kelompok menerapkan etika dalam bisnis yang bisa ditemukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.

    2.3 Tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif.1 Seorang peneliti terkenal Stephen R. Covey menyampaikan berdasarkan penemuannya keberhasilan etika ada beberapa karakter, seperti integritas, kerendahan hati, ketaatan, emosi, keberanian, keadilan, kesabaran, industri, kesederhanaan, keramahan dan Aturan Emas Jangan melakukan sesuatu pada orang lain apabila anda tidak mau orang lain melakukan sesuatu pada diri anda. Ketujuh kebiasaan tersebut merupakan pendekatan yang sangat terpadu yang bergerak dari ketergantungan (saudara harus menjaga saya) ke ketidak tergantungan (saya bisa menjaga diri) sampai ke saling ketergantungan (kita bisa lebih baik jika bersama).

    1 Diambil dari Covey S>R the 7 habits of highly effective people, Powerful lesson in personal change Pocket books, Simon & Schulster, 1997

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 12 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Tiga kebiasaan pertama berhubungan dengan ketidak tergantungan, inti dari karakter mulai tumbuh, kebiasaan nomor 4, 5, 6 berhubungan dengan kerja tim, kerjasama, dan komunikai yang saling tergantung. Kebiasaan nomor 7 adalah kebiasaan pembaharuan. Kita akan membahas ketujuh kebiasaan ini lebih dalam di Semester 2 Modul 2 Unit Pembelajaran ini.

    Kebiasaan 1: Bersikap proaktif

    Apa yang dimaksudkan dengan bersikap proaktif? Proaktif adalah bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, kemampuan untuk memilih tanggapan pada dan untuk situasi tertentu. Perilaku proaktif merupakan suatu keasadaran yang didasarkan pada nilai-nilai dan bukan perilaku reaktif, yang berdasarkan pada perasaan.

    Orang-orang yang reaktif membiarkan keadaan, kondisi, atau lingkungan sekitar mereka memberitahu mereka bagaimana harus menaggapi atau bersikap. Orang-orang proaktif memikirkan dengan seksama, memilih dan menginternalisasi nilai-nilai yang memberitahu mereka bagaimana harus menanggapi. Yang membedakan keduanya bukanlah apa yang terjadi, tapi bagaimana kita menanggapi (merespon) apa yang terjadi itu. Tak seorang pun bisa membuat anda menderita kecuali jika andalah yang membiarkan mereka melakukan itu. Bahasa yang kita gunakan merupakan indikasi nyata dari perilaku kita. Perbandingan antara perilaku proaktif dan reaktif ditunjukkan dalam tabel berikut.

    Reaktif Proaktif

    Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan Mari kita melihat alternatif jalan keluarnya

    Dia membuat saya marah Saya mengendalikan perasaan saya sendiri

    Saya terpaksa melakukannya Saya akan memilih respon yang sesuai

    Saya tidak bisa Saya memilih

    Saya harus Saya lebih suka

    Segalanya memburuk Inisiatif apa yang bisa kita pakai?

    Kebiasaan 2: Mulai Memikirkan Tujuan

    Penerapan kebiasaan yang lebih fundamental adalah tiap hari memulai dengan sebuah gambaran, atau paradigma tentang tujuan hidup kita sebagai kerangka rujukan kita. Tiap bagian hidup bisa diteliti dalam artian apa yang benar-benar berarti bagi kitapandangan terhadap hidup kita secara keseluruhan.

    Semua hal diciptakan dua kali. Pertama penciptaan dalam pikiran dan ada kreasi, kedua berwujud fisik dari semua hal. Untuk membangun rumah, pertama kita

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 13 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    harus menciptakan cetak birunya dan kemudian barulah membangun rumah yang sebenarnya. Kita menciptakan pidato dan menuliskannya di kertas sebelum benar-benar berpidato. Untuk mulai memikirkan tujuan, kembangkanlah filosofi atau keyakinan personal. Mulailah dengan mempertimbangkan contoh-contoh berikut:

    Jangan pernah berkompromi dengan kejujuran; ingatlah orang-orang yang terlibat; pertahankan sikap positif; berolahragalah tiap hari agar tetap sehat; jagalah selera humor;

    jangan takut salah;

    Dengan memusatkan kehidupan kita pada prinsip yang benar, kita menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengembangan faktor-faktor pendukung kehidupan yaitu keamanan, penjagaan, kebijaksanaan dan kekuatan. Prinsip adalah kebenaran fundamental. Prinsip-prinsip tersebut adalah jalinan benang yang terajut erat dengan ketepatan, konsistensi, keindahan dan kekuatan dalam kain kehidupan.

    Kebiasaan 3: Mendahulukan yang paling penting

    Kebiasaan nomor 3 berkaitan dengan penerapan manajemen diri. Dalam pelaksanaannya membutuhkan kebiasaan 1 dan 2 sebagai pendahuluan. Kebiasaan yang satu ini adalah manajemen diri tiap hari, tiap saat.

    Dalam matriks manajemen waktu dibawah ini, mendesak berarti diperlukan perhatian segera, sementara penting berkaitan dengan hasil yang berkontribusi pada misi, tujuan, dan nilai yang ingin dicapai. Orang-orang yang efektif dan proaktif menghabiskan sebagian besar waktunya di kuadran II sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan di kuadran I.

    Matriks manajemen waktu

    Mendesak Tidak mendesak

    Penting

    I

    Krisis, memadamkan kebakaran

    Masalah-masalah yang mendesak

    Proyek yang memiliki tenggat waktu

    II

    Tindakan Pencegahan

    Membangun hubungan

    Melihat peluang baru

    Perencanaan, rekreasi

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 14 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Tidak penting III

    Interupsi, masalah-masalah yang menekan

    Surat, telepon, laporan

    Rapat-rapat

    IV

    Hal-hal remeh, kesibukan sehari-hari

    Bersantai

    Bersenang senang

    Kebiasaan 4: Berpikir dengan pola sama-sama enak (win-win solution)

    Solusi sama-sama enak adalah kerangka pikir dan hati yang terus menerus mencari keuntungan timbal balik dalam semua hubungan manusia. Kedua sisi di dahulukan: biasanya hasil akhirnya lebih baik. Jika tidak bisa dicapai solusi sama-sama enak, maka alternatifnya adalah tidak ada kesepakatan. Butuh keberanian besar serta banyak pertimbangan untuk menciptakan keuntungan timbal balik, khususnya jika pihak satunya memikirkan solusi menang-kalah (pihak yang satu enak, yang satunya lagi menderita).

    Pemikiran ini mencakup lima dimensi kehidupan yang saling bergantung: karakter, hubungan, kesepakatan, sistem dan proses. Karakter melibatkan integritas, kedewasaan, yang merupakan keseimbangan antara memikirkan orang lain dengan keberanian mengungkapkan perasaan.

    Hubungan berarti bahwa kedua belah pihak saling percaya dan sangat berkomitmen untuk mencapai solusi sama-sama enak. Kesepakatannya membutuhkan kelima elemen hasil yang diinginkan, panduan, sumber, pertanggung jawaban dan konsekuensi. Kesepakatan sama-sama menang ini hanya bisa bertahan di dalam sistem yang mendukungnya.

    Untuk mencapai kesepakatan sama-sama enak, ada empat langkah yang dibutuhkan 1) memandang masalah dari sudut pandang lain, 2) mengenali masalah dan perhatian utamanya, 3) menentukan hasil yang bisa diterima dan 4) mencari kemungkinan pilihan lain untuk mencapai hasil tersebut.

    Kebiasaan 5: Mencoba mengerti agar bisa dimengerti

    Mencoba mengerti terlebih dulu melibatkan sebuah pergeseran paradigma karena kita biasanya mencoba untuk dimengerti terlebih dulu. Mendengarkan dengan empati merupakan kunci komunikasi efektif. Ini menitik beratkan pada mempelajari bagaimana orang lain memandang dunia, bagaimana orang lain merasakan sesuatu. Inti dari mendengarkan dengan empati bukanlah kita setuju dengan orang tersebut, kita hanya memahami orang tersebut lebih dalam secara keseluruhan, baik secara emosional maupun intelektual. Setelah bertahan hidup

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 15 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    secara fisik, hal selanjutnya yang dibutuhkan oleh seseorang adalah bertahan hidup secara psikologisdipahami, disetujui, didukung, dihargai.

    Kebiasaan 6: Sinergi

    Sinergis berarti bahwa satu keseluruhan lebih besar dibanding bagian-bagiannya. Bersama-sama, kita bisa mencapai lebih banyak dari yang kita capai sendiri-sendiri. Sebuah contoh bagus tentang hal ini adalah dalam orkestra. Lima kebiasaan sebelumnya membangun jalan menuju kebiasaan yang ke6. Kebiasaan ini menitikberatkan konsep sama-sama senang dan kemampuan berkomunikasi dengan empati meskipun tantangan-tantangan yang dibawa oleh alternatif-alternatif baru ini tidak ada sebelumnya. Sinergis terjadi saat orang mengabaikan kebiasaan lama mereka dan mentalitas menang-kalah mereka dan membuka diri untuk kerja sama kreatif. Jika ada pemahaman sejak awal, orang-orang bisa mencapai solusi yang lebih baik daripada yang bisa mereka capai sendirian.

    Kebiasaan 7: Menajamkan gergajinya (Pembaharuan)

    Kebiasan 7 adalah memanfaatkan waktu untuk menajamkan gergaji kita agar bisa memotong lebih cepat. Hal ini merujuk pada pertahanan dan peningkatan aset besar yang kita miliki, yaitu diri kita sendiri. Kebiasaan ini memperbaharui empat dimensi sifat alami kita, fisik, spiritual, mental, dan emosi-sosial. Keempat dimensi sifat alami kita ini harus digunakan secara reguler dengan cara yang bijak dan seimbang.

    Sehubungan dengan dimensi fisik, berarti mengikuti pola gizi yang baik, istirahat dan relaksasi dan olahraga teratur. Dimensi spiritual adalah komitmen kita pada sistem nilai yang kita anut. Pembaharuan berasal dari refleksi dan bacaan spiritual. Dimensi mental adalah terus mengembangkan intelektualitas kita melalui membaca dan menulis.

    Ketiga dimensi ini mengesampingkan dulu masalah waktu, termasuk dalam kegiatan-kegiatan di kuadran II. Dimensi sosial dan emosional kehidupan kita saling terikat karena kehidupan emosional kita utamanya, meski tidak eksklusif, muncul dari dan dimanifestasikan dalam hubungan kita dengan orang lain. Meskipun kegiatan ini tidak membutuhkan waktu, kegiatan ini tetap membutuhkan latihan.

    Sekarang kerjakan tugas QU.1-3 AS.2/8 Penilaian diri diagram dan matriks manajemen waktu untuk orang-orang yang sangat efektif yang bisa ditemukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 16 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    2.4 Perilaku mutu tubuh Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, semua dimensi sifat alami kita harus digunakan dengan teratur dengan cara yang bijak dan seimbang. Memindahkan dimensi fisik berarti megikuti gizi yang baik, istirahat dan relaksasi dan olahraga teratur. Mari kita melihat gizi yang baik dan pentingnya kesehatan fisik yang baik.

    Pentingnya gizi yang baik

    Bagi sebagian besar dari kita, kesukaan kita menikmati makanan telah menjadi korban hidup kita yang hingar bingar dan juga menjadi korban dari peningkatan kerenggangan hubungan kita, dalam ekonomi komersil yang kompleks, dari proses alami dimana makanan ditanam dan diproduksi. Makanan cepat saji yang palsu, dibungkus, dan tidak sehat hanya satu contoh yang paling dramatis dari penurunan mutu makanan dalam hidup kita, dan merupakan ancaman besar bagi kebaikan budaya dan lingkungan kita. Yang disayangkan, makanan cepat saji biasanya berarti lebih banyak kalori, lemak jenuh, pemanis buatan dan karbohidrat dibanding makanan lambat saji.

    Karena kenyamanannya, makanan cepat saji sangat terkenal dan sukses secara komersil dalam masyarakat modern kebanyakan, tapi sering juga dikritik karena kerugian-kerugian berikut:

    Banyak makanan cepat saji yang tidak sehat, dan konsumsi berlebih (dimana kata berlebih didefinisikan secara umum sebagai dua kali seminggu atau lebih) bisa menyebabkan kegemukan.

    Eksploitasi pemasaran dan pengiklanan digunakan, khususnya diarahkan pada anak-anak (yang bisa menimbulkan efek merugikan pada kebiasaan makanan mereka dan bahkan kematian).

    Menyebabkan kerusakan lingkungan melalui pembungkusan berlebih dan penebangan hutan untuk perburuan hewan.

    Mengurangi keberagaman makanan lokal.

    Makanan cepat saji ini bertahan dengan model pemberian kerja yang bergaji rendah, bermanfaat rendah, mendukung praktek eksploitasi pekerja melalui industri makanan dan industri pelayanan makanan.

    Skema pemasarannya (royalti).

    Mutunya yang seringkali lebih rendah dibanding restoran biasa.

    Makanan lambat saji

    Pada tahun 1986, Carlo Petrini2 memutuskan untuk melawan laju makanan cepat saji dan semua itu tergambar dari protes yang dijalankannya untuk menentang

    2 Pendiri dan presiden Internacional Show Food Movement. Dia tinggal di Bra, Itali

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 17 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    pembangunan restoran McDonalds di dekat restoran Spanish Steps di Roma. Petrini mendirikan Gerakan Makanan Lambat Saji Internasional, Gerakan yang bertujuan untuk menyelamatkan ekonomi lokal, pelestarian tradisi asli yang sangat kaya, dan penciptaan jenis konsumerisme baru yang sadar lingkungan yang ditujukan agar bisa dipertahankan.

    Istilah Makanan Lambat Saji hanya menggambarkan asal, langkah pertama, dan perluasan internasional gerakan ini dari sudut pandang pendirinya, istilah ini juga merupakan ungkapan yang kuat tentang tujuan organisasi ini untuk melahirkan reformasi sosial melalui perubahan sikap berkaitan dengan makanan dan pola makan.

    Jika saudara sesekali memilih makanan cepat saji, berikut ini adalah sejumlah alternatif yang lebih sehat:

    Pilihlah makanan yang dibakar, dikukus, atau dipanggang, alih-alih yang digoreng

    Pilihlah daging yang tidak berlemak seperti ayam atau ikan Pesanlah nasi atau kentang panggang alih-alih kentang goreng Jangan makan keju atau mayonnaise yang ada di roti isi (sandwich) atau

    burger untuk menghemat sekitar 100 kalori.

    Pentingnya kesehatan fisik yang baik

    Kesehatan yang baik adalah prioritas untuk Kinerja yang baik dan untuk gaya hidup aktif. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa perubahan paling awal yang menyebabkan serangan jantung dimulai di usia muda dan perubahan apapun dalam gaya hidup anak muda harus dibuat pada masa-masa awal kehidupan (masa muda) jika saudara ingin tumbuh menjadi orang yang sehat dan bugar.

    Ada tiga resep yang dibutuhkan untuk mencapai kebugaran/kesehatan fisik, yaitu: kekuatan, daya tahan, fleksibilitas.

    Kekuatan

    Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan gaya. Ingatlah bahwa jantung merupakan organ muskular (otot). Peningkatan kekuatan dibutuhkan untuk mengembangkan kebugaran dan kesehatan fisik. Kekuatan otot sangat penting bagi kemampuan hidup, kemampuan olahraga dan mempertahankan postur tubuh yang bagus.

    Daya tahan

    Daya tahan adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan selama jangka waktu tertentu tanpa menderita tekanan pernapasan (tidak menjadi ngos-ngosan).

    Fleksibilitas

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 18 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Fleksibilitas adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan rentang kemungkinan gerakan sendi. Orang perlu melakukan kegiatan bergerak yang bisa mendorong mereka memaksa sendi-sendi dan otot-otot bergerak sampai batas maskimum.

    Hal-hal yang harus dihindari untuk tetap sehat:

    merokok; alkohol dan obat-obatan; obat palsu; seks tidak aman yang mungkin menyebabkan HIV/AIDS; kontak dengan spesies hewan yang mungkin menimbulkan flu burung.

    Agar tetap sehat kita harus memahami pentingnya menjalani hidup yang seimbang, melakukan kebiasaan-kebiasaan kesehatan yang baik, dan menyeimbangkan antara belajar, bekerja dan bersantai. Kita juga perlu melakukan diet yang seimbang dan menghindari bahan-bahan yang bisa memberi dampak negatif pada kesehatan kita. Dalam hal ini, kita harus berhati-hati dengan apa yang kita beli, khususnya obat-obatan. Yang terakhir, kita semua sadar tentang konsekuensi seks tidak aman yang menyebabkan HIV/AIDS dan bahaya penyebaran flu burung yang disebabkan kontak antara manusia dan burung dan tidak adanya ukuran kebersihan yang cukup.

    Sekarang lakukan tugas QU.1-3 AS.3/8 Penilaian diri gizi yang baik dan kesehatan dan keugaran fisik yang bisa ditemukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini

    2.5 Perilaku mutu lain yang perlu dipertahankan Di Unit Pembelajaran 1 kita telah menganalisis konsep keberlanjutan yang dalam arti luas berarti bahwa input bahan mentah dan energi pada ekonomi dan output bahan sisa (limbah) dan panas harus ada dalam kapasitas regeneratif dan absortif ekosistem.

    Pengembangan berkelanjutan merujuk pada kemampuan produsen dan pabrik untuk memenuhi kebutuhan barang saat ini sekaligus melestarikan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan barang tersebut di masa depan. Secara khusus, tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat penggunaan sumber daya alam, mengurangi jumlah polusi yang dihasilkan, dan menyediakan cukup banyak produk seperti makanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Konsep keberlanjutan memperhatikan sifat ekonomi, lingkungan dan masyarakat yang saling tergantung. Hasilnya, usaha-usaha pengembangan berkelanjutan dilakukan oleh semua sektor masyarakat, termasuk konsumen, pemerintah, dan industri.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 19 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Praktek kewarga negaraan yang baik dan sederhana

    Sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari kita juga perlu melakukan perilaku mutu untuk bisa berkelanjutan. Hal ini sederhana saja, kita hanya membutuhkan sejumlah tekad kuat dan usaha untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan. Beberapa perilaku mutu yang baik dan berkaitan dengan kita semua adalah:

    pengelolaan limbah; penghematan energi; Mengurangi polusi; menggunakan fasilitas umum dengan hati-hati

    Pengelolaan limbah

    Pengelolaan limbah menjadi masalah besar baik di negara berkembang maupun negara maju. Tempat pembuangan akhir harus diciptakan untuk mengubur lembah-limbah (sampah) yang kita hasilkan sehari-hari. Saat kita memilih sepetak tanah atau tempat yang luas untuk tempat akhir membuang sampah, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, yaitu:

    Geologi; misalnya lapisan tanah lempung bisa dijadikan tempat ideal sebagai tempat akhir pembuangan sampah karena tidak tertembus (air tidak bisa melewatinya).

    Hidrologi; misalnya sebuah lokasi TPA tidak boleh berlokasi di dekat sungai.

    Sejumlah besar limbah rumah tangga mengalami penurunan (proses pembusukan). Sampah ini menghasilkan gas dan bahan kimia, tahun pertama lajunya cukup lambat. Namun, saat TPA itu sudah penuh dan ditutup, penurunan dalam 3-5 tahun berikutnya cukup cepat. Setelah 5 tahun, penurunan tersebut melambat sedikit-demi sedikit.

    Jika TPA sudah penuh (kira-kira dalam waktu sekitar setahun, tempat tersebut ditutup dengan lapisan tanah lempung setebal kira-kira 1 meter dan kemudian ditutupi lagi dengan tanah setebal satu meter untuk menumbuhkan rumput dan pohon. Saat sebuah TPA siap ditutup, ada TPA lain yang siap dibuka. Begitu seterusnya, atau paling tidak sampai kita kehabisan lahan.

    Tempat bekas TPA itu bisa diubah menjadi lapangan rumput atau taman, yang nantinya bisa digunakan oleh masyarakat setempat.

    Pada tahun-tahun belakangan ini, kesadaran tentang masalah lingkungan semakin meningkat dan jadi bisa diterima saat kita mengubur sampah dalam jumlah sebegitu besar di TPA, karena:

    Tanah tidak bisa dipertahankan (tdak bisa di daur ulang) Sampah yang ditumpuk di TPA menghasilkan polusi

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 20 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Kita tidak semata-mata menghasilkan sampah di rumah. Saat kita keluar kita membeli permen, kripik dan makanan cepat saji yang dibungkus. Jika tak seorangpun mau memasukkannya ke tempat sampah, apa kira-kira yang terjadi pada daerah di sekitar kita?

    Kadang, TPA bukanlah cara terbaik untuk menyingkirkan sampah. Dalam jurnal pembelajaran saudara, tulis sampah yang saudara masukkan ke tempat sampah setiap hari, atau benda-benda yang saudara lemparkan dan dibiarkan selama beberapa hari. Lalu, di kolom sebelahnya, tulis sebuah cara alternatif cara lain untuk membuang sampah.

    Pengurangan, pendaur ulangan, penggunaan ulang

    Perlu diingat bahwa proses daur ulang juga membutuhkan energi dan sumber daya lainnya. Jauh lebih ramah lingkungan jika kita tidak memproduksi limbah (kurangi pemakaian atau gunakan sedikit saja) sejak awal atau barang-barang yang telah dipakai, dipakai lagi (penggunaan ulang): buatlah sesuatu yang bisa digunakan lagi, misalnya kaleng minuman, silakan merujuk pada kasus di bawah ini.

    Kasus daur ulang kaleng aluminium

    Kaleng kemasan minuman terbuat dari aluminium (sekitar 75%nya) dan sebagian terbuat dari baja. Cara mudah untuk mengujinya adalah dengan meletakkan magnet di sisi kaleng tersebut, jika magnetnya tidak menempel maka kaleng tersebut terbuat dari aluminium. Kaleng aluminium lebih ringan dari kaleng baja dan kaleng baja lebih berkilau. Konsumsi minuman kaleng sangat tinggi diseluruh dunia. Tiap kaleng aluminium bisa di daur ulang menjadi wadah kemasan minuman lagi, dan ini bisa dilakukan terus menerus. Mendaur ulang kaleng aluminium menghemat energi dan sumber daya alam dan juga mengurangi beban TPA. Kaleng-kaleng tersebut bisa dilebur di pabrik daur ulang dan diubah menjadi aluminium batangan yang bisa digunakan untuk membuat kaleng baru. Ini disebut daur ulang lingkaran tertutup, karena kaleng lama hilang dan kaleng baru muncul.

    Coba ingat-ingat lagi minggu lalu. Apakah saudara membuang sampah apapun yang bisa didaur ulang atau digunakan lagi?

    Penghematan energi

    Kita hanya perlu menggunakan sedikit perilaku mutu yang baik untuk mengurangi pemakaian energi. Sejauh energi itu berhubungan dengan listrik dan air, kita harus:

    mematikan lampu secara teratur kapanpun kita tidak membutuhkannya dan mencabut peralatan listrik rumah tangga yang tidak sedang dipakai;

    jika ada anggota keluarga kita perlu memperbaharui peralatan rumah tangga, sarankan untuk memilih solusi ekologi yang meskipun lebih mahal saat membelinya tapi mengkonsumsi listrik dan air yang lebih sedikit. Untuk jangka panjang saling menguntungkan merupakan strategi untuk kita dan planet;

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 21 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    belilah bohlam yang memakan listrik sedikit, yang bisa bertahan 10 kali lebih lama dari bohlam biasa dan menggunakan listrik 5 kali lebih sedikit;

    hindari mandi berlama-lama (dengan berendam seperti yang umum dilakukan di Amerika dan Eropa) dan pilihlah mandi menggunakan shower yang menggunakan air lebih sedikit;

    waspadai kebocoran pipa air dan jika terjadi hentikan segera untuk menghidari terbuang sia-sia

    Mengurangi polusi

    Untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah CO2 di lingkungan kita, kita tentu harus mengurangi emisi gas yang jadi penyebab polusi dan pemanasan iklim. Ada dua perilaku mutu yang disarankan:

    beli dan pakailah produk-produk biologis yang menggunakan bahan alami dan bebas pestisida (yang produksinya membutuhkan banyak energi);

    abaikan mobil 4x4 WD dan bersepedalah untuk menempuh jarak dekat; prioritaskan penggunaan mobil hibrida yang menggunakan listrik dan

    minyak tanah untuk menempuh jarak jauh

    Menggunakan fasilitas umum dengan hati-hati

    Apa fasilitas umum itu? Fasilitas umum adalah semua infrastruktur yang dibuat oleh pemerintah pusat dan / atau pemerintah daerah untuk digunakan oleh warga negara untuk meningkatkan dan membantu kehidupan sehari-hari mereka, seperti: transportasi umum, sekolah, rumah sakit, jalan raya, bandara, air, listrik dan gas. Untuk menyediakan layanan-layanan ini, pemerintah memungut pajak dari tiap barang yang dijual.

    Pajak yang dimaksud adalah PPN yang merupakan singkatan dari pajak pertambahan nilai, merupakan pajak yang harus dibayar jika kita membeli barang atau jasa. Pajak ini biasanya dimasukkan dalam harga barang atau jasa yang kita beli, sehingga kita kadang tidak sadar kita sudah membayarnya. Saat seseorang mengenakan PPN pada kita, orang tersebut mengalikan harga bersih barang atau jasa yang kita beli dengan tingkat PPN untuk menghitung jumlah PPN yang harus kita bayar. Kemudian jumlah PPN tersebut ditambahkan ke harga asli barang atau jasa sehingga menghasilkan harga kotor, yaitu harga yang harus kita bayar ke kasir.

    Sangat sering tindakan kekerasan/vandalisme yang dilakukan oleh warga negara merusak fasilitas umum sehingga harus diperbaiki lagi oleh pihak berwenang menggunakan dana yang didapat dari pajak yang seharusnya bisa digunakan dengan lebih efektif untuk memedahkan masalah yang lebih mendesak seperti mengentaskan kemiskinan, atau untuk membiayai proyek penelitian dan pengembangan (Litbang) untuk mengurangi polusi dan menggunakan sumber energi baru yang diperbarui.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 22 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Dengan alasan-alasan tersebut, menggunakan fasilitas umum dengan hati-hati adalah perilaku mutu yang baik dari seluruh warga negara.

    Sekarang kerjakan tugas QU-1.3 AS 4/8 perilaku mutu yang baik untuk bisa dipertahankan yang bisa ditemukan di Bagian Tugas di akhir unit pembelajaran ini.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 23 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    3 Perilaku mutu di tingkat tempat kerja

    Meskipun saudara bekerja di perusahaan besar, berwiraswasta atau menjadi manajer perusahaan, ada sejumlah perilaku mutu di tempat kerja yang harus saudara ketahui dan miliki seperti perilaku mutu dan peraturan kesehatan dan keamanan di tempat kerja.

    3.1 Perilaku yang meningkatkan mutu kerja dan menambah produktivitas

    Mutu dimulai di hari pertama

    Kita pasti ingin dikenal sebagai pegawai yang memiliki mutu kerja; kesan ini harus dimulai di hari pertama kerja. Kita mungkin sudah mengetahui bahwa menghasilkan mutu kerja sangat penting untuk mempertahankan pekerjaan kita. Misalnya, kita pasti sudah tahu betapa pentingnya tepat waktu. Saat kita akan mulai bekerja,

    pastikan untuk mempelajari semua yang bisa dipelajari, tapi jangan berharap bisa mempelajari semuanya di hari pertama kerja. Jangan takut untuk mengatakan, Saya tidak tahu dan untuk bertanya. Tunjukkan ketertarikan untuk mempelajari peraturan dan regulasi perusahaan. Berikut ini sejumlah tips, yang bisa membantu membuat hari pertama kerja lebih mudah dan akan menumbuhkan perilaku baik yang akan menghasilkan kerja bermutu:

    Pergi kerja beberapa menit lebih awal. Melaporlah pada penyelia (supervisor)pagi-pagi.

    Dengarkan instruksi dengan seksama. Bertanyalah jika ada yang tidakdimengerti.

    Bersikap ramahlah pada rekan-rekan pekerja tapi jangan menghabiskan waktuuntuk bersosialisasi.

    Berikan kerja sehari penuh untuk mendapatkan bayaran sehari penuh (totalitas).

    Banyak perusahaan yang memiliki program orientasi untuk membantu pegawai baru memulai pekerjaannya. Sebagai bagian dari program itu, pegawai baru akan ditunjukkan area kerja, diperkenalkan pada teman sekerja (di bagian yang sama), diberikan sejumlah latar belakang informasi tentang perusahaan, dan diberitahu tentang kebijakan dan keuntungan perusahaan. Ingat, cara kita menangani diri kita sendiri untuk memulai pekerjaan baru akan menjadi kesan pertama yang

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 24 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    dimiliki oleh rekan sekerja kita. Berikut ini sejumlah saran yang bisa membantu menciptakan kesan pertama yang menyenangkan:

    Ketahui dan ingat-ingat nama orang yang bekerja bersama kita, dan ingatlahuntuk selalu menyebut nama mereka dengan benar.

    Pelajari dan ingat-ingat regulasi perusahaan tentang waktu istirahat, jam makansiang, istirahat sore dan merokok. Jangan melanggar aturan-aturan ini.

    Bersikaplah ramah dan sopan pada semua orang.

    Harapan pemilik perusahaan

    Berikut ini adalah harapan-harapan penting bagi pemilik perusahaan (orang yang mempekerjakan kita):

    1 Pegawai tulus dan bersungguh-sungguh serta berminat agar bisa menghasilkan kerja bermutu tinggi.

    2 Pekerja yang baik yang mau mempelajari cara dan metode baru untuk meningkatkan mutu kerja.

    3 Pegawai yang meyakini dan mempraktekkan kejujuran. MISAL: mulai kerja tepat waktu; kembali dari istirahat dan makan siang tepat waktu; bersikap produktif saat bekerja; tidak pulang kantor lebih cepat, meskipun hanya beberapa menit; tidak mengambil stempel, pena, kertas, dan barang-barang kecil lain untuk penggunaan pribadi; tidak mencuri uang dan/atau barang-barang lain; tidak memberikan kemudahan atau diskon khusus pada teman atau keluarga tanpa persetujuan penyelia.

    4 Pegawai yang setia pada perusahaan. MISAL: Menjaga kerahasiaan hal-hal seperti margin harga dan kode penjualan; tidak ikut-ikutan bergosip dan berdebat; tidak mengkritik bisnis pada orang luar; menjadi pelanggan yang baik untuk membeli barang dan jasa perusahaan yang dijual di pasaran.

    5 Pewagai yang ambisius dan berkeinginan untuk meningkat ke posisi yang lebih tinggi dengan tanggung jawab lebih besar.

    6 Pegawai yang mencoba bertahan dengan perubahan kondisi di lapangan kerja.

    7 Pegawai yang menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan yang baik.

    8 Pegawai yang menerima kritik yang membangun dengan baik.

    9 Pegawai yang mematuhi aturan dan regulasi.

    10 Pegawai yang menunjukkan inisiatif. MISAL: Meminta tambahan tugas pada

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 25 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    penyelia jika pekerjaan yang diberikan sudah selesai.

    11 Pegawai yang menangani stok dan suplai barang-barang dengan hati-hati. PERHATIKAN: barang-barang ini adalah investasi perusahaan. Barang yang rusak dan penggunaan suplai yang tidak bertanggung jawab akan mengurangi keuntungan.

    12 Pegawai yang sangat memperhatikan kerapian dan penampilan personal.

    Jika pegawai mengetahui apa yang diharapkan oleh orang yang mempekerjakannya, pegawai tersebut akan lebih bisa memenuhi harapan dan memberikan kerja bermutu tinggi.

    Informasi berikut merangkum strategi-strategi yang bisa dipakai untuk meningkatkan mutu kerja.

    1 Membaur dan menyamankan diri dalam seting kerja yang baru.

    Wajar saja jika mengalami kegugupan saat memulai pekerjaan baru. Cobalah rileks dan melakukan yang terbaik. Mungkin butuh waktu sebelum kita bisa merasa nyaman dengan rekan kerja baru. Jangan biarkan hal itu mengganggu kita. Kita mungkin tidak akan langsung melakukan pekerjaan yang diberikan pada kita. Biarkan majikan baru kita tahu seberapa handal kita dengan mengerjakan apapun yang disuruh. Jika kita mengalami masalah serius dalam menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut, bicarakan dengan penyelia.

    2 Terus masuk kerja.

    Usahakan sebisa mungkin untuk menghindari tidak masuk kerja / bolos. Masuklah tepat waktu dan bekerjalah penuh sehari kerja. Atur kehidupan pribadi sehingga tidak mengganggu pekerjaan. Jika harus cuti, cobalah mengaturnya dengan penyelia. Jika ternyata pada detik-detik terakhir kita tidak bisa masuk kerja, hubungi penyelia dan jelaskan alasannya.

    3 Kenali pekerjaan kita

    Ketahui tugas dan tanggung jawab yang ada dalam pekerjaan tersebut. Ketahui komitmen yang dibuat oleh majikan kita dengan kita. Ketahui peraturan perusahaan. Ketahui prosedur keluhan di perusahaan sehingga kita bisa melindungi hak kita sebagai pekerja.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 26 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    4 Selesaikan tugas yang diberikan.

    Dengar dengan seksama instruksi yang diberikan oleh penyelia tentang tugas dan kewajiban. Tanyakan pada penyelia pertanyaan apa pun yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan baik. Jika terjadi kesalahan fatal, beritahukan segera pada penyelia agar bisa diperbaiki. Jika ternyata kita tidak bisa menyelesaikan tugas sesuai waktu yang diberikan, beritahu penyelia secepat mungkin saat kita menyadarinya. Jangan tunggu sampai detik terakhir. Bersedialah mengambil tugas-tugas tambahan yang bisa kita kerjakan. Bersiaplah membantu mengerjakan tugas yang berbeda dari yang biasa dilakukan, atau kerja lembur jika diminta.

    Belajar dari orang lain

    Entah formal atau informal, pegawai baru harus dilatih oleh pegawai yang lebih berpengalaman untuk membantunya mempelajari pekerjaan barunya dan mencapai standar mutu. Pegawai yang berpengalaman yang memiliki karakteristik-karakteristik berikut bisa memberikan bantuan paling banyak pada pegawai baru.

    Karakteristik-karakteristik contoh peran

    Bagi pegawai baru yang ingin menjadi pegawai terbaik dan mencapai hasil bermutu tinggi, pegawai yang lebih berpengalaman harus dijadikan contoh dan harus menunjukkan karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

    mempertahankan standar kinerjabermutu tinggi;

    sangat mengenal pekerjaannya;

    menghargai dan sadar akan mutu; menerima tanggung jawab;

    menyampaikan pemikiran dengan efektif; tahu bagaimana menangani orang-orang;

    sadar akan keamanan; memiliki kepribadian menyenangkan;

    disukai oleh sebagian besar pekerja

    sabar;

    penuh pertimbangan; tahu bagaimana mengkritik dengan cara yang positif;

    bersedia membantu; mudah berteman

    tidak menganak-emaskan siapapun;

    tidak ceroboh mengambil keputusan;

    Tidak egois; Tahu bagaimana cara mendengar orang lain;

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 27 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Mengungkapkan pendapat dengan baik;

    Memberi contoh yang baik;

    Tahu bagaimana cara menganalisis masalah;

    Membuat keputusan yang akurat;

    Punya inisiatif; Mau bekerja sama;

    Energetik; Rapi dan teratur.

    Sekarang nilailah diri saudara menggunakan kriteria-kriteria diatas dengan mengerjakan Tugas QU 3-1. AS 5/8 dimana posisi saya? yang bisa ditemukan di bagian Tugas di akhir unit pembelajaran ini.

    Berikut ini sejumlah alasan mutu kerja yang buruk:

    Orang-orang tidak tahu bagaimana (atau apa) yang harus mereka lakukan.

    Keuntungan dan kerugian (hadiah dan konsekuensi) tidak cukup tinggi.

    Mereka pikir mereka baik-baik saja, meskipun mereka belum pernah dievaluasi.

    Mereka menganggap cara mereka, bukan cara perusahaan, adalah yang lebihbaik, padahal itu salah.

    Tidak ada konsekuensi negatif untuk Kinerja yang buruk.

    Mereka mengalami hambatan dalam membatasi mutu performa.

    Mereka tidak menginginkan pekerjaan tersebut, atau mereka tidak tahu kenapamereka harus melakukannya.

    Mereka menganggap tugas lain lebih penting.

    3.2 Kesehatan dan keamanan di tempat kerja Definisi3

    Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja dimana pegawai, kontraktor dan masyarakat tidak terkena bahaya kesehatan dan potensi kecelakaan.

    3 Sumber : The world Health Organization.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 28 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Kesehatan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan fisik, mental dan sosial. Hal ini lebih dari sekedar tidak adanya penyakit atau kuman.

    Berpikir aman

    Hari pertama bekerja adalah saat untuk memulai menumbuhkan sikap aman yang sesuai. Bahkan jika kita sudah berpengalaman pun, kita tetap harus meminta atau mendapat peraturan perusahaan dan instruksi khusus untuk diterapkan di bagian kerja kita. Setelah mendapatkan peraturan, untuk tetap bisa mempertahankan minat tinggi pada keamanan biasanya menjadi sulit. Para pekerja bila sudah terbiasa dengan pekerjaannya secara rutin di bagian (departemen) tempat mereka bekerja, biasanya mereka menjadi kurang hati-hati. Tanpa kerjasama penuh dari setiap pegawai, program keamanan tidak akan berhasil. Namun bila semua pekerja memahami bahwa pihak manajemen sangat memperhatikan keamanan, maka akan lebih mudah untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya hal tersebut.

    Kenapa kecelakaan terjadi?

    Kesalahan manusia (perilaku tidak aman) 80%

    Kegagalan mekanis (kondisi tidak aman) 18%

    Pengaruh alam (banjir, badai) 2%

    Kesalahan manusia: penyebab-penyebab utama kecelakaan

    Lima penyebab utama kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan adalah:

    1. Kurangnya sikap aman.

    2. Kurangnya pengetahuan.

    3. Kurangnya kemampuan.

    4. Kepenatan

    Sebagian besar kecelakaan besar dan ringan disebabkan oleh tindakan yang tidak aman, bukan oleh kondisi yang tidak aman. Dari lima penyebab kecelakaan dalam pekerjaan, empat diantaranya disebabkan oleh tindakan tidak aman bagi semua orang yang disebabkan oleh kondisi tidak aman.

    Kurangnya sikap aman merupakan penyebab sebagian besar kecelakaan. Orang yang memiliki sikap aman yang baik akan menjadi warga negara yang bahagia dan bertanggung jawab. Seseorang mengubah sikapnya terhadap keamanan biasanya pada saat mereka tertarik, marah, tertekan atau lelah. Mereka menjadi kurang memperhatikan keamanan dan lebih memungkinkan mengalami kecelakaan.

    Penggunaan obat-obatan dan alkohol bisa menyebabkan sikap aman yang buruk. Ini mungkin sebagian alasan kenapa alkohol terlibat paling tidak setengah dari

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 29 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    semua kecelakaan bermotor yang fatal. Selain itu, bahaya dari alkohol dan obat-obatan berhubungan dengan batasan fisik. Itulah sebabnya kenapa orang yang berada dalam pengaruh zat-zat ini bereaksi lebih lambat terhadap bahaya.

    Kurangnya pengetahuan merupakan penyebab lain kecelakaan. Kurangnya pengetahuan terutama berbahaya di toko; oleh karena itu; mengharuskan para pegawainya diberi pelatihan.

    Kurangnya kemampuan merupakan penyebab kecelakaan yang paling umum. Kurangnya kemampuan terutama terlihat saat situasi darurat.

    Kepenatan. Banyak orang menderita kepenatan. Ada sejumlah alasan yang menyebabkan hal ini. Diantaranya adalah kerja berlebihan, bising, panas, kelembaban, penyakit, kurang istirahat dan diet yang salah. Kepenatan bisa menyebabkan perilaku tidak aman. Hal ini sering menyebabkan kecelakaan.

    Kegagalan mekanis: penyebab utama kecelakaan

    Berikut adalah sejumlah jenis kondisi tidak aman yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Ingatlah bahwa kondisi tidak aman seringkali merupakan akibat dari tindakan tidak aman.

    Kurangnya penjagaan. Hal ini berlaku untuk tempat-tempat berbahaya seperti plafon, catwalk, atau penopang / perancah penggantung (yang biasa digunakan oleh pembersih jendela di gedung bertingkat) yang tidak dilengkapi dengan pagar penghalang; jalur aliran listrik atau bahan peledak yang tidak dipagari atau ditutup dengan layak; mesin atau perlengkapan lain setelah memindahkan bagian atau titik berbahaya lain yang tidak dijaga dengan aman.

    Penjaga yang tidak cukup. Seringnya, bahan berbahaya yang tidak sepenuhnya dijaga lebih berbahaya dari bahan berbahaya yang tidak dijaga sama sekali. Para pekerja yang melihat ada penjaga akan merasa aman dan tidak memperhatikan peringatan yang biasanya akan mereka perhatikan jika tidak ada penjaga sama sekali.

    Item-item cacat. Perlengkapan atau bahan yang sudah tua, sobek, retak, patah, karatan, bengkok; bangunan, mesin, atau perlengkapan yang telah benar-benar rusak dan tidak bisa lagi diperbaiki.

    Pengaturan yang berbahaya. Lantai dan area kerja yang kacau; layout mesin dan fasilitas produksi lain yang tidak tepat; celah gang atau pintu darurat yang terhalang; barang-barang atau perlengkapan yang ditumpuk atau disimpan dengan tidak aman; plafon atau kendaraan yang terlalu penuh; fasilitas pembuangan atau pembakaran limbah yang tidak cukup.

    Pencahayaan yang tidak sesuai. Kurang cahaya; cahaya berlebih; cahaya dengan warna yang salah; nyala lampu; pengaturan sistem pencahayaan yang menyebabkan bayangan dan terlalu banyak kontras.

    Ventilasi yang tidak aman. Konsentrasi uap, debu, gas, asap; kapasitas yang tidak tepat, lokasi atau pengaturan sistem ventilasi; pertukaran udara yang kurang,

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 30 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    sumber udara yang tidak murni yang digunakan untuk pertukaran udara; suhu dan kelembaban yang tidak normal.

    Selain orang yang menderita kecelakaan, keluarga dan teman-teman orang tersebut juga menambah beban produksi. Berikut ini sejumlah aturan yang bisa membantu mendorong sikap yang tepat:

    1. Aturan: Selalu waspadai praktek-praktek tidak aman, perlengkapan tidak amandan kondisi yang tidak aman. Sikap semua pegawai mengenai hal ini merupakanhal yang paling penting, dan dengan tidak mengabaikan bahaya yang jelas bagidiri sendiri, bantulah orang lain untuk tetap waspada.

    2. Aturan: Bagi pegawai, sikap aman harus sama pentingnya dengankepemimpinan, produksi dan kesadaran biaya. Ini akan membuat kita lebihsadar bahwa sikap mereka terhadap keamanan merupakan indikasi perasaanmereka terhadap tanggung jawab.

    3. Aturan: Jadikan keamanan sebagai masalah sehari-hari. Diskusikan keamananpaling tidak dengan salah satu anggota kelompok kerja kita setiap hari; kitaharus membantu menjadikan keamanan sebagai masalah pribadi.

    4. Aturan: Laporkan segera segala kecelakaan sekecil apapun. Hal ini akanmembantu pembenahan tempat bermasalah tersebut sesegera mungkin danmenunjukkan seberapa penting keamanan bagi kita.

    Salah satu kontribusi kita yang penting bagi pencegahan kecelakaan adalah mengkomunikasikan keinginan kita sendiri untuk bekerja dengan aman. Orang-orang terluka bukan karena mereka ingin, tapi karena kadang mereka melakukan hal-hal yang tidak aman dengan alasan-alasan sebagai berikut:

    Mereka tidak tahu bahwa yang mereka lakukan itu salah.

    Mereka salah mengerti instruksinya.

    Mereka tidak menganggap penting instruksi tersebut.

    Mereka tidak mendapat instruksi spesifik.

    Mereka dengan sengaja mengabaikan instruksi.

    Mereka belum dilatih dengan benar.

    Salah satu direktur keamanan mengatakan :Kau bisa punya semua peralatan keamanan yang kau butuhkan: kacamata, topi pengaman, selang pemadam dilokasi strategis, sabuk pengamantapi kau tetap harus memeriksa secara teratur apakah semuanya digunakan dengan baik atau tidak.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 31 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Para pegawai harus ingat bahwa meskipun peraturan dan regulasi keamanan, penjaga dan peralatan mekanis, poster-poster keamanan, dan pembicaraan merupakan faktor keamanan yang penting, hal-hal ini tidak akan bisa mengganti tindakan aman yang dilakukan oleh para individu pegawai sendiri. Berikut ini beberapa panduan yang harus diikuti untuk keamanan dalam bekerja:

    Anggap praktek kerja yang aman sebagai bagian dari pekerjaan. Para pekerjamemiliki tanggung jawab untuk bekerja dengan cara yang tidak berbahaya bagidiri sendiri, teman sekerja, atau bagi barang-barang milik perusahaan. Melakukanpekerjaan ditempat yang berbahaya merupakan pekerjaan yang salah. Kebiasaanbekerja aman merupakan salah satu kriteria pekerja yang baik.

    Belajarlah melakukan praktek kerja yang aman dari penyelia dan terapkanpelajaran tersebut. Ikuti saran penyelia saudara. Hasilnya, kecelakaan banyakyang bisa dicegah.

    Carilah bahan-bahan berbahaya di tempat kerja yang bisa membahayakan orang-orang; pindahkan barang berbahaya tersebut atau laporkan pada penyeliasaudara, jika saudara menemukan peralatan kerja, kotak, atau barang yang salahtempat dan berada di jalur jalan, ambillah dan pastikan barang tersebut disimpandi tempat yang tidak menghalangi jalan. Jika perlengkapan atau peralatan kerjatersebut tampak rusak atau butuh perbaikan, laporkan dengan demikianperlengkapan atau peralatan tersebut bisa diperbaiki atau diganti.

    Bertanyalah jika saudara ragu tentang prosedur keamanan. Biarkan penyeliasaudara menunjukkan praktek kerja yang pasti dan aman untuk tiap tugas yangharus dikerjakan. Ikuti instruksinya dengan cermat.

    Ingat, keamanan adalah mencegah kecelakaan sebelum kecelakaan itu terjadi. Orang-orang terluka karena mereka ceroboh atau karena melanggar peraturan keamanan. Oleh karena itulah membangun pola kerja yang aman dan benar-benar memiliki kebiasaan aman berarti kita akan terus bekerja. Kebiasaan kerja dibangun untuk mempermudah kita untuk melakukan sesuatu.

    Berbicara tentang keamanan saja tidak cukup. Kita harus memiliki sikap aman yang baik dengan tindakan kita, tunjukkan bahwa prosedur keamanan memang benar-benar penting.

    Peralatan dan perlengkapan kerja

    Banyak kejadian yang melukai tangan, lengan, jari, dan kaki yang bisa dihindari jika para pekerja menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan memakai pakaian pelindung yang aman.

    Sekitar 30% dari kecelakaan melukai tangan, lengan, atau jari. Sebagian besar kecelakaan ini terjadi pada pekerja yang menggunakan permesinan besar. Tiga dari empat kecelakaan ini terjadi pada mereka yang tidak memakai sarung tangan pengaman.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 32 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    40% dari kecelakaan melukai bagian tengah tubuh, seringnya pada punggung. Tiga penyebab utama kecelakaan punggung adalah:

    tidak menggunakan teknik untuk mengangkat barang,

    mengangkat barang yang terlalu berat, dan

    Terlalu banyak mengangkat dalam satu hari.

    Sejumlah kecelakaan menyebabkan luka yang menimbulkan kematian. Peralatan yang paling berbahaya di tempat kerja adalah kendaraan bermotor. Mobil besar dan truk menyebabkan sekitar 30% dari semua kematian yang terkalit dengan kecelakaan kerja. Mabuk, mengebut, dan tidak memperhatikan jalan adalah alasan yang paling sering diberikan.

    Keamanan adalah masalah semua orang

    Keamanan telah dianggap sebagai bagian dari pikiran. Pelajari saran-saran berikut untuk mengenal sikap keamanan yang tak sehat sehingga bisa dihindari agar tidak menjadi kebiasaan yang buruk:

    Aku lupa menekan switchnya.

    Menurutku terlalu merepotkan memakai helm keras seperti itu.

    Tidak ada yang bilang tidak boleh melewati kabel-kabel itu.

    Aku tidak memberitahu mereka untuk tidak melakukan hal itu karenaaku bukan bos.

    Aku tidak mendengarkan mereka karena menurutku mereka juga tidaktahu banyak.

    Aku tidak mengangkat kardus itu karena aku lelah dan aku tidakmenyangka akan ada orang yang tersandung kardus itu.

    Aku telah melakukan pekerjaan ini begitu sering hingga seolah-olah akubisa melakukannya dengan mata tertutup sekalipun.

    Ucapan-ucapan diatas adalah alasan-alasan yang dibuat atas kecelakaan yang harusnya bisa dihindari. Berikut adalah sikap-sikap yang salah yang mendasari munculnya alasan-alasan diatas: melamun, perselisihan, kelelahan, terlalu percaya diri, kemalasan, pengabaian dan kelalaian.

    Ingat, kecerobohan dan kebodohan pekerja lah yang menyebabkan sebagian besar kecelakaan terjadi.

    Memperbaiki kondisi tidak aman

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 33 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    1. Pindahkan barang berbahaya jika mungkin. Barang yang membahayakan fisikmenyebabkan sekitar 20% kecelakaan yang terjadi.

    2. Perlindungan. Jika titik bahaya (misalnya kabel tekanan tinggi) tidak bisadipindahkan, pastikan bahaya tersebut dilindungi menggunakan penutup, atauperalatan pelindung lain.

    3. Peringatan. Jika perlindungan tidak mungkin dilakukan atau tidak praktis,peringatkan semua orang akan kondisi yang tidak aman tersebut. Anggap sajasebuah truk harus mundur melintasi trotoar ke sebuah plafon pengangkat. Kita tidakbisa memindahkan trotoar atau membangun pagar di sekeliling truk tersebut. Yangbisa kita lakukan hanya memperingatkan bahwa ada kondisi yang berbahaya.Lakukan dengan menunjukkan tanda bahaya atau menggunakan alat (bel, peluit,klakson, lampu sinyal, dsb)

    4. Rekomendasikan. Jika kita tidak bisa memindahkan atau menjaga sebuah kondisitidak aman sendirian, peringatkan pihak yang berwenang atas hal tersebut. Berikanrekomendasi spesifik tentang bagaimana menghilangkan kondisi tidak aman tersebut.

    5. Tindak lanjut rekomendasi. Setelah beberapa waktu, periksalah untukmemastikan bahwa kondisi tidak aman tersebut sudah diperbaiki. Jika tetap ada,tanggung jawab kitalah untuk memberitahu orang yang kita beri rekomendasi waktuitu.

    Pakaian yang sesuai dengan pekerjaan bisa membantu kita menjadi aman dan nyaman. Pakaian kerja yang benar bisa membantu mencegah kecelakaan dan luka. Pakaian kerja harus nyaman dipakai dan melindungi tubuh dari kondisi lingkungan sekitar. Semakin berbahaya pekerjaannya, semakin khususlah pakaian kerjanya. Misalnya, seorang astronot tidak akan pergi ke ruang angkasa mengenakan pakaian renang. Jenis pekerjaan menentukan pakaian yang sesuai untuk keamanan kerja. Sejumlah tips umum untuk jenis pakaian yang tepat untuk dipakai demi keamanan dan kenyamanan kerja mencakup hal-hal berikut ini:

    Memakai pakaian yang aman

    Pakailah pakaian yang pas dan halus yang melindungi tubuh sesuai dengan yangdibutuhkan, dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Pakaian lenganpendek adalah pakaian yang paling bagus untuk bekerja di dalam ruanganmenggunakan mesin. Jika memakai pakaian lengan panjang, lengannya harusdigulung sampai siku. Pakailah pakaian yang halus, dan hampir pas untukmenghindari pakaian tersangkut di sudut tajam atau di putaran mesin. Janganmemakai scarf terurai, dasi, tutup saku yang melambai-lambai, perhiasan yangmenggantung, jam tangan, atau cincinbarang-barang ini juga bisa tersangkut dibenda-benda saat kerja atau tersangkut di mesin. Ikatkan celemek/pelindungapapun dengan benar-benar rapi dan aman dengan alasan yang sama.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 34 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Pakailah sepatu yang nyaman dan memberi dukungan yang diperlukan. Sepatukanvas bersol lembut tidak cocok dipakai bekerja. Meskipun cocok untuk pakaiankasual; sepatu ini memberi perlindungan dan dukungan yang terbatas. Pakailahsepatu yang aman, klip jari kaki, atau pelindung kaki jika menangani atau bekerjadengan bahan-bahan berat. Kaki celana yang dibuat khusus bisa memberikanperlindungan yang baik bagi kaki dari asam, percikan api, pentalan logam, danbahan kimia dari pestisida.

    Pakailah pelindung wajah untuk menghindari bahaya dari partikel atau pestisidayang beterbangan melebihi perlindungan kacamata (google). Pakailah google saatmenangani bahan kimia, mengebor atau menghancurkan beton, mengelupaskan,menghaluskan, menggunakan sikat kawat, mengelas, menggunakan gerindaportabel, atau untuk pekerjaan lain dimana mungkin ada partikel yangbeterbangan.

    Pakailah jenis perlindungan pernafasan yang tepat (masker debu atau maskerpernafasan) untuk pekerjaan yang menimbulkan debu atau yang dikerjakan ditempat berdebu atau saat mengecat dengan semprotan, menggunakan pestisida,atau melakukan pekerjaan-pekerjaan serupa.

    Sarung tangan bisa memberikan perlindungan yang dibutuhkan dari kotoran,sengatan panas, bahan kimia, dan benda tajam. Pakailah sarung tangan yangsesuai saat menangani bahan bangunan dan zat kimia yang tajam, berat, kasaratau panas. Pakailah sarung tangan kanvas atau sarung tangan dari katun kasaruntuk melindungi dari melepuh karena gesekan saat mencabut rumput. Pakailahsarung tangan asbes saat bekerja di dekat panas, seperti di dekat oven besar.Pakailah sarung tangan karet saat menangani asam, larutan, minyak tanah, atausaat menggunakan pembersih oven besar.

    Jaga kebersihan pakaian kerja dan tubuh sendiri. Selalu mencuci tangan sampaibersih sebelum makan. Infeksi yang disebabkan oleh kotoran bisa menimbulkanketidaknyamanan dan penyakit, yang bisa menyebabkan kehilangan waktu kerjadan pengurangan gaji.

    Pakailah sabuk pengaman dengan tali pengaman jika ada bahaya jatuh, misalnyasaat bekerja membersihhkan jendela di gedung bertingkat banyak.

    Sekarang kerjakan tugas QU-1.3 AS.6/8 Tugas KelompokMELAPORKAN BAHAYA yang bisa ditemukan di Bagian Tugas diakhir Unit Pembelajaran ini.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 35 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    4 Perilaku mutu di tingkat institusional

    Perilaku mutu di tingkat institusional menyiratkan penerapan kebijakan dan program sikap warga korporasi yang dimulai dengan menentukan kode kerja untuk profesi tersebut dan menggunakan pendekatan terpadu terhadap mutu yang mencakup: pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan pemenuhan hak asasi manusia termasuk didalamnya peraturan keamanan dan kesehatan; pemenuhan peraturan lingkungan; serta pemenuhan standar sistem manajemen mutu.

    4.1 Mendefinisikan kewarga negaraan korporasi Secara umum, corporate social responsibility (CSR) menjabarkan hubungan antara bisnis dengan masyarakat. Pada tingkat yang lebih sempit, CSR atau warga perusahaan (corporate citizenship, CC) menjabarkan peran perusahaan di masyarakat tidak hanya pada aspek ekonomi semata. Hal ini biasanya diekspresikan dalam serangkaian kebijakan dan kegiatan di dalam dan di luar perusahaan yang akan membantu mencapai tujuan ini. Kontribusi ini ditentukan oleh seberapa baik perusahaan mengatur dampak ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus sehubungan dengan pihak-pihak terkait.

    CSR tidak hanya baik untuk dimiliki. Tapi berkaitan dengan serangkaian nilai dan perilaku inti yang berarti bahwa bisnis merupakan kekuatan positif dalam masyarakat. Menjadi warga persuahaan berarti mematuhi peraturan ketenaga kerjaan dan tawar menawar kolektif, memperlakukan pegawai dengan adil dan sama rata dan memastikan keadilan sosial di tempat kerja. Dengan demikian, bisa memberikan jaminan kesehatan & keamanan pegawai serta mencegah polusi atau pengaruh negatif layanan atau fungsi perusahaan. Ini berkaitan dengan tanggapan pada kebutuhan dan tekanan pelanggan dengan tujuan agar bisa dipertahankan dan juga berkaitan dengan dukungan perlindungan hak asasi manusia.

    Warga perusahaan yang baik bisa memberikan keuntungan bisnis seperti: pengaturan reputasi, pengaturan resiko kerja, perekrutan, motivasi, dan penempatan pegawai; hubungan dan akses investor pada modal; pembelajaran dan inovasi; persaingan dan penempatan pasar; efisiensi operasional; dan mendapatkan apa yang disebut dengan izin sosial untuk beroperasi atau label sosial.

    Peralatan CSR meliputi reputasi dan manajemen krisis, laporan sosial dan lingkungan, dialog para pemegang saham dan kemitraan negeri-swasta. Terlepas dari kesejahteraan perusahaan, kemitraan strategis antara dunia bisnis dengan pembuat kebijakan, praktisi pengembang atau pemegang saham lain dalam masyarakat memberikan peralatan penting dalam CSR, khususnya dalam konteks pengembangan.

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 36 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    The UN Global Compact (UNGC) Apa yang dimaksudkan dengan UNGC4?

    UNGC adalah sebuah inisiatif sukarela warga perusahaan yang menyatukan perusahaan-perusahaan dengan agens PBB, organisasi buruh yang independen dan aktor masyarakat sipil lainnya yang mendorong tindakan dan kemitraan dalam usaha untuk mengejar ekonomi global yang lebih bisa dipertahankan dan lebih inklusif. Compact ini berdasarkan pada sembilan Prinsip yang berkenaan dengan bidang hak asasi manusia, buruh/tenaga kerja, dan lingkungan

    Ke sembilan prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Memastikan bahwa perusahaan tidak terlibat dalam pelecehan hak asasi manusia

    2. Bisnis sebaiknya mendukung dan menghargai perlindungan internasional terhadap hak asasi manusia dalam pengaruhnya; dan

    3. sebaiknya kebebasan asosiasi dan pengetahuan efektif tentang hak untuk tawar menawar kolektif.

    4. Penghapusan semua bentuk pemaksaan tenaga kerja;

    5. Penghilangan pemaksaan dan pemerasan tenaga kerja yang efektif.

    6. Menghilangkan diskriminasi dalam ketenaga kerjaan dan lapangan kerja.

    7. Bisnis sebaiknya mendukung pendekatan awal terhadap tantangan lingkungan.

    8. Melakukan inisiatif untuk mendukung tanggung jawab lingkungan yang lebih besar; dan

    9. mendorong pengembangan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

    Apa maksudnya dalam praktek?

    UNGC diperkenalkan pada bulan Juli 2000 oleh Sekjen PBB. Sembilan prinsip tersebut berasal dari konsensus yang hampir universal dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), Deklarasi Organisasi Buruh Internasional tentang Prinsip dan Hak dasar dalam Bekerja (1998) dan Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pengembangan (1992).

    UNGC meminta tiap perusahaan untuk memadukan dukungan terhadap hak asasi manusia, memenuhi standar tenaga kerja dan perlindungan lingkungan pada inti operasi bisnis mereka dan untuk menghentikan kegiatan dan proyek perusahaan yang melampaui prinsip-prinsip tersebut. Baru-baru ini, beberapa perusahaan yang menandatanganinya diharuskan melaporkan di depan umum kemajuannya dalam menerapkan ke sembilan prinsip tersebut. The Global Reporting Initiative (GRI) menjadi mekanisme pelaporan jika terjadi pelanggaran implementasi ke UGHC.

    4 Sumber: United Nations Global Compact

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 37 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    Meskipun mencapai momentum yang mengesankan, gerakan tanggung jawab perusahaan naik turun di ambang batas nyata. Sebagian besar inisiatif perusahaan berputar-putar pada inti bisnis, terpisah satu sama lain dan tidak berhubungan dengan sistem yang lebih luas untuk menghasilkan dampak kolektif yang lebih besar. Untuk mencapai potensi penuhnya, gerakan tersebut harus memindahkan gigi. Spesifiknya, perusahaan harus menanyakan pertanyaan fundamental tentang bagaimana mencapai skala yang dibutuhkan untuk menanggapi masalah global dan bagaimana caranya membantu mengkatalisasi perkembangan kerangka pemerintahan global yang lebih efektif.

    Tanggung jawab Sosial perusahaan, bergunakah konsep ini untuk pengembangan?

    Dengan adanya konferensi tingkat tinggi di Afrika Selatan pada tahun 2002, CSR secara resmi memasuki arena kebijakan internasional. Dengan perkembangan peran yang diberikan pada pertumbuhan ekonomi dan pengembangan, peran bisnis dalam pengembangan perbaikan sosial juga telah meningkat.

    Hal ini tidak dapat dilihat dari inkorporasi CSR dalam Tujuan Pengembangan Milenium dimana lingkungan bisnis diberikan peran penting terkait dengan pengentasan kemiskinan.

    Tujuan Pengembangan Milenium (The Millennium Development Goals / MDG)

    Ada hubungan yang jelas antara inisiatif tanggung jawab perusahaan dengan tantangan pengembangan berkelanjutan yang lebih luas. Dalam konteks ini mungkin berguna jika kita melihat apakah Tujuan pengembangan milenium yang merupakan bagian dari peta menuju implementasi Deklarasi Milenium PBB sesuai dengan konferensi internasional pada tahun 1990-an.

    Meskipun pencapaian MDG tidak menjamin pengembangan berkelanjutan, tujuan-tujuan tersebut mengingatkan kita bahwa paling tidak ada sejumlah konsensus di tingkat global terkait dengan kebutuhan untuk mencapai kemajuan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan fundamental. Misalnya, pada tahun 2015, ke 191 anggota PBB disumpah untuk memenuhi delapan tujuan berikut:

    1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan: hilangkan setengah dari proporsi orang miskin yang hidup dengan biaya dibawah sedolar sehari dan setengah lagi dari proporsi orang yang menderita kelaparan.

    2. Mencapai pendidikan dasar universal: memastikan bahwa semua anak menyelesaikan wajib belajar.

    3. Mendukung kesamaan gender dan memperkuat posisi wanita: menghilangkan pembedaan gender di dunia pendidikan dasar dan menengah, khususnya pada 2005 dan di semua tingkatan pada 2015.

    4. Mengurangi tingkat kematian anak: mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu;

  • MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN UNTUK MAHASISWA SEMESTER 1

    UNIT PELAJARAN QU 1 .3 BU D AY A MU T U TK PE R S O N AL T EM P A T KE RJ A & I N ST IT U S I A .GU A S TAV I 38 / 58

    ED I S I : A / REV I S I : 2 15/11/2007

    5. Meningkatkan kesehatan ibu: mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu.

    6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain: beralih dan mulai membalik penyebaran HIV/AIDS dan membalik pengaruh malaria dan penyakit besar lainnya.

    7. Memastikan keberlangsungan lingkungan: mengintegrasi prinsip-prinsip pengembangan berkelanjutan menjadi kebijakan dan program negara dan mengembalikan hilangnya sumber daya alam; mengurangi setengah proporsi orang yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman; dan mencapai peningkatan signifikan dalam kehidupan 100 juta orang miskin di tempat kumuh pada tahun 2020.

    8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangungan: sejauh ini, melingkupi masalah-masalah negara berkembang seperti pengurangan tarif dan kuota pasar ekspor, meningkatkan pelunasan hutang dan akses obat-obatan penting yang terjangkau di negara-negara berkembang.

    Bagaimana negara saudara memenuhi Tujuan Pengembangan Milenium (MDG)?

    Jelas, pentingnya pengaturan perusahaan yang baik beranjak jauh dari kepentingan pemegang saham di tiap perusahaan. Memang, prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas pengaturan perusahaan penting bagi integritas dan kredibilitas hukum bagi sistem pasar kita. Kita telah mempercayai perusahaan untuk menciptakan pekerjaan yang meningkatkan pemasukan pajak dan menyediakan barang dan jasa untuk pasar.

    Tanggung jawab manajer perusahaan, tentu saja tidak terbatas pada melaporkan laporan keuangan yang jujur, melaksanakan fungsi utama kegiatan bisnis dan mematuhi berbagai hukum yang berlaku. Perusahaan-perusahaan bisnis juga harus menanggapi harapan masyarakat demokrasi tentang cara mereka beroperasi. Harapan-harapan tersebut seringkali tidak tertuang sebagai hukum resmi. Pembagi keuntungan sebenarnya mengharapkan perusahaan memenuhi tuntutan masyarakat, sesuai dengan maksimalisasi nilai pe