layang prb edisi 1 2012

8
oleh warga terdampak, angka-angka ini Berbasis Komunitas (REKOMPAK). YOGYAKARTA – Erupsi Gunung Merapi seolah tidak berarti. Pemerintah mengganti 2.856 rumah rusak 2010, diikuti awan panas dan terjangan Pemerintah kemudian menyusun akibat terdampak langsung erupsi Merapi lahar dingin, telah meluluhlantakkan lahan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi di DIY dan Jawa Tengah. di sekitar Sleman, Magelang, Klaten, dan Pascabencana Erupsi Gunung Merapi Kini, sejumlah lokasi huntap sedang Boyolali. Tetumbuhan tidak lagi bersisa dan selama tiga tahun (2011-2013). Lima dalam proses pembangunan, seperti di hunian warga rata dengan tanah. bidang menjadi prioritas, yakni Karangkendal dan Batur, Sleman. Kekhawatiran sekaligus harapan besar perumahan dan prasarana lingkungan, Pemerintah daerah menaksir 70 persen kemudian mengemuka, akankah Merapi prasarana publik, sektor sosial serta huntap telah selesai dibangun. Selain pulih kembali? relokasi permukiman, sektor ekonomi kedua lokasi itu, terdapat sembilan lokasi Badan Nasional Penanggulangan produktif, dan lintas sektor yang berkaitan lain yang tengah disiapkan, dengan luas Bencana (BNPB) mencatat total kerusakan dengan lingkungan hidup. lahan mencapai 50 hektare. dan kerugian akibat erupsi Gunung Merapi Salah satu program pemulihan yang Terpisah dari itu, proses relokasi mencapai Rp3,628 triliun. Kebutuhan dana tengah digiatkan ialah pendirian hunian penyintas di Desa Jumoyo dan Sirahan, rehabilitasi dan rekonstruksi tetap (huntap). Kegiatan ini dilaksanakan Magelang, Jawa Tengah, justru terkendala pascabencana di Provinsi DIY dan Jawa oleh Kementerian Pekerjaan Umum ketersediaan lahan dan aturan tata ruang Tengah diperkirakan tidak kurang dari melalui program Rehabilitasi dan wilayah daerah. Sementara itu, di Desa Rp1,35 triliun. Namun jika dibandingkan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Balerante, dengan kehilangan sosial yang dialami Eling lan waspada ngadepi bebaya Halaman 7 Profil KEUNIKAN BAKPIA TELO “JOGLO” DARI MERAPI “KAMI HARAP HUNTAP LEKAS BERDIRI...” Hari beranjak senja ketika Ny. Karsinah membuka pintu dan melihat-lihat lingkungan sekitarnya. Perempuan berusia separuh abad itu lalu duduk di kursi bambu sembari menyisiri rambutnya yang setengah basah. “Saya baru saja selesai mandi. Kalau sudah mandi sore, biasanya saya duduk dan mengobrol dengan tetangga,” ujar Ny. Karsinah, akhir Maret lalu. Tidak seberapa lama, datanglah Ny. Pademoro (88) yang tinggal sekitar 20 meter dari kediamannya. Mereka duduk bersama dan larut dalam perbincangan hangat. Salah satu topik pembicaraan dua penghuni lokasi hunian sementara (huntara) Gondang 2, Cangkringan, Sleman, ini adalah tentang hunian tetap (huntap). Beberapa bulan lagi, keduanya segera pindah ke huntap di Wukirsari yang tidak jauh dari lokasi tinggal saat ini. Tinggal di huntara maupun huntap sejatinya bukan keinginan Ny. Karsinah dan Ny. Pademoro. Jika boleh memilih, mereka rindu kembali tempat tinggal asli di Manggong. Namun apa mau dikata, dusun asri yang berada tepat di kaki Gunung Merapi itu telah musnah diterjang awan panas. Warga Manggong setidaknya telah dua kali mengungsi. Pertama kali ke (bersambung ke hlm. 8) (bersambung ke hlm. 8) LAYANG PRB Edisi Mei-Juni 2012 Halaman 4 Info Magelang PASIR UNTUK PENGHIDUPAN MASYARAKAT Halaman 2 Urun Rembug PEMERINTAH PROVINSI DIY SAMBUT BAIK IMDFF-DR Proses pembangunan hunian tetap di Dusun Batur, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DIY, sudah sampai pada tahap penyelesaian akhir, Rabu (18/4). Diharapkan dalam waktu dekat, kompleks hunian tersebut sudah dapat ditempati penyintas yang saat ini masih tinggal di hunian sementara. Pekerja mengerjakan dinding hunian tetap di Dusun Batur, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (18/4) Eling lan waspada ngadepi bebaya BAHU-MEMBAHU PULIHKAN MERAPI

Upload: sampur-ariyanto

Post on 22-Mar-2016

239 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Media komunikasi pelaku PRB di Jogja

TRANSCRIPT

Page 1: Layang PRB edisi 1 2012

oleh warga terdampak, angka-angka ini B er bas is Komunitas (REKOMPAK ) . YOGYAKARTA – Erupsi Gunung Merapi seolah tidak berarti. Pemerintah mengganti 2.856 rumah rusak 2010, diikuti awan panas dan terjangan

Pemerintah kemudian menyusun akibat terdampak langsung erupsi Merapi lahar dingin, telah meluluhlantakkan lahan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi di DIY dan Jawa Tengah.di sekitar Sleman, Magelang, Klaten, dan Pascabencana Erupsi Gunung Merapi Kini, sejumlah lokasi huntap sedang Boyolali. Tetumbuhan tidak lagi bersisa dan selama tiga tahun (2011-2013). Lima dalam proses pembangunan, seperti di hunian warga rata dengan tanah. b i d a n g m e n j a d i p r i o r i t a s , y a k n i K arangkendal dan Batur, S leman. Kekhawatiran sekaligus harapan besar perumahan dan prasarana lingkungan, Pemerintah daerah menaksir 70 persen kemudian mengemuka, akankah Merapi prasarana publik, sektor sosial serta huntap telah selesai dibangun. Selain pulih kembali?relokasi permukiman, sektor ekonomi kedua lokasi itu, terdapat sembilan lokasi Badan Nasional Penanggulangan produktif, dan lintas sektor yang berkaitan lain yang tengah disiapkan, dengan luas Bencana (BNPB) mencatat total kerusakan dengan lingkungan hidup. lahan mencapai 50 hektare.dan kerugian akibat erupsi Gunung Merapi

Salah satu program pemulihan yang Terpisah dari itu, proses relokasi mencapai Rp3,628 triliun. Kebutuhan dana tengah digiatkan ialah pendirian hunian penyintas di Desa Jumoyo dan Sirahan, r e h a b i l i t a s i d a n r e k o n s t r u k s i tetap (huntap). Kegiatan ini dilaksanakan Magelang, Jawa Tengah, justru terkendala pascabencana di Provinsi DIY dan Jawa oleh Kementerian Pekerjaan Umum ketersediaan lahan dan aturan tata ruang Tengah diperkirakan tidak kurang dari melalui program Rehabil i tasi dan wilayah daerah. Sementara itu, di Desa Rp1,35 triliun. Namun jika dibandingkan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman B a l e r a n t e , dengan kehilangan sosial yang dialami

Eling lan waspada ngadepi bebaya

Halaman 7

ProfilKEUNIKAN BAKPIA TELO “JOGLO” DARI MERAPI

“KAMI HARAP HUNTAP

LEKAS BERDIRI...”

Hari beranjak senja ketika Ny. Karsinah membuka pintu dan melihat-lihat lingkungan sekitarnya. Perempuan berusia separuh abad itu lalu duduk di kursi bambu sembari menyisiri rambutnya yang setengah basah.

“Saya baru saja selesai mandi. Kalau sudah mandi sore, biasanya saya duduk dan mengobrol dengan tetangga,” ujar Ny. Karsinah, akhir Maret lalu.

Tidak seberapa lama, datanglah Ny. Pademoro (88) yang tinggal sekitar 20 meter dari kediamannya. Mereka duduk bersama dan larut dalam perbincangan hangat. Salah satu topik pembicaraan dua penghuni lokasi hunian sementara (huntara) Gondang 2, Cangkringan, Sleman, ini adalah tentang hunian tetap (huntap). Beberapa bulan lagi, keduanya segera pindah ke huntap di Wukirsari yang tidak jauh dari lokasi tinggal saat ini.

Tinggal di huntara maupun huntap sejatinya bukan keinginan Ny. Karsinah dan Ny. Pademoro. Jika boleh memilih, mereka rindu kembali tempat tinggal asli di Manggong. Namun apa mau dikata, dusun asri yang berada tepat di kaki Gunung Merapi itu telah musnah diterjang awan panas.

Warga Manggong setidaknya telah dua kali mengungsi. Pertama kali ke (bersambung ke hlm. 8)

(bersambung ke hlm. 8)

LAYANG PRBEdis i Mei-Juni 2012

Halaman 4

Info MagelangPASIR UNTUK PENGHIDUPANMASYARAKAT

Halaman 2

Urun RembugPEMERINTAH PROVINSI DIY SAMBUT BAIK IMDFF-DR

Proses pembangunan hunian tetap di Dusun Batur, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DIY, sudah sampai pada tahap penyelesaian akhir, Rabu (18/4). Diharapkan dalam waktu dekat, kompleks hunian tersebut sudah dapat ditempati penyintas yang saat ini masih tinggal di hunian sementara.

Pekerja mengerjakan dinding hunian tetap di Dusun Batur, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (18/4)

El ing lan waspada ngadepi bebaya

BAHU-MEMBAHU PULIHKAN MERAPI

Page 2: Layang PRB edisi 1 2012

2URUN REMBUG

El ing lan waspada ngadepi bebaya

Mulai 27 April 2012, Layang Pengurangan Risiko Namun kini, dengan dukungan Indonesia Multi Donor D e n g a n t e t a p m e m p e r t a h a n k a n k o n s e p Bencana (Layang PRB) hadir kembali bagi masyarakat Fund Facility for Disaster Recovery (IMDFF-DR), di mana IOM, keberimbangan pemberitaan, Layang PRB berusaha terdampak erupsi Gunung Merapi. Sebelumnya, media FAO dan UNDP bergabung untuk melaksanakan program menjembatani alur komunikasi dua arah antara komunikasi berkonsep newsletter ini pernah terbit enam bersama ini, Layang PRB kembali dipandang penting untuk pemerintah, warga terdampak, serta pihak-pihak lain yang edisi, mulai November 2010 hingga April 2011. diterbitkan lagi sebagai sarana peningkatan kewaspadaan mendukung upaya pemulihan Gunung Merapi. Layang

Ketika itu, Layang PRB adalah hasil kerja sama antara publik terhadap isu pemulihan mata pencaharian dan PRB akan terbit berkala setiap bulan dan didistribusikan di Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DIY dan Jawa tanggap darurat bencana. seluruh wilayah terdampak bencana erupsi Merapi.Tengah bersama dengan International Organization for Dalam edisi-edisi berikutnya diharapkan peran aktif Redaksi Layang PRB juga terbuka akan segala bentuk Migration (IOM) Yogyakarta melalui dukungan lembaga para pegiat program pengurangan resiko bencana di DIY masukan, saran, dan informasi dari masyarakat luas. Bagi multidonor Java Reconstruction Fund (JRF) dan the dan Jawa Tengah beserta Forum Pengurangan Risiko siapa pun yang memiliki informasi penting mengenai Humanitarian Aid and Civil Protection Departement of the Bencana (FPRB) DIY dan Jawa Tengah untuk dapat kondisi terkini penanganan bencana erupsi Merapi, dapat European Commission (ECHO). Karena keterbatasan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas informasi menghubungi redaksi.pendanaan, Layang PRB pun berhenti terbit. kebencanaan yang disajikan di Layang PRB. Semoga kehadiran Layang PRB bisa bermanfaat.

merupakan kerja bersama tiga lembaga rekonstruksi dari masing-masing daerah. meningkatkan daya saing produk di pasar. internasional, yakni UNDP, FAO, dan IOM. Khusus untuk pemulihan pascaerupsi Dengan begitu, diharapkan produk-UNDP akan fokus dalam penguatan Gunung Merapi, sasaran program tim produk dari kelompok masyarakat kapasitas dan peran pemerintah daerah, IMDFF-DR adalah penyintas yang akan penerima manfaat dapat dipasarkan FAO akan bergerak di bidang pemulihan pindah ke hunian tetap. Untuk itu, selama dengan baik demi menjaga kelangsungan

YO G YA K A R TA – T i m p r o g r a m mata pencaharian berbasis pertanian dan dua bulan terak hir in i , t im ak an usaha di masa depan.pemulihan mata pencaharian pascaerupsi peternakan, sementara IOM akan berupaya menyelesaikan penilaian lapangan untuk Dalam kesempatan tersebut, Budi G u n u n g M e r a p i , y a n g d i d u k u n g meningkatkan ketahanan masyarakat menentukan calon-calon penerima Antono juga menyarankan tim IMDFF-DR Indonesian Multi Donor Fund Facility for melalui usaha perekonomian alternatif dan manfaat sekaligus menentukan jenis untuk segera bertemu dan berkoordinasi Disaster Recovery (IMDFF-DR), Rabu (18/4), pengurangan risiko bencana. program yang cocok diterapkan di dengan jajaran pemerintah terkait di bertemu Sekretaris Daerah Provinsi DI Kegiatan ketiga lembaga tersebut masyarakat. Provinsi DIY sehingga program yang Yogyak ar ta, Drs. Ichsanuri . Dalam sepenuhnya didukung oleh IMDFF-DR Intervensi pemulihan dapat dilakukan direncanakan bisa selaras. pertemuan tersebut, Ichsanuri menyambut dengan dana dari Pemerintah Selandia melalui penguatan mata pencaharian yang Di penghujung pertemuan, Ichsanuri baik keberadaan tim yang akan bekerja Baru. Bantuan dana pemulihan senilai total sudah ada, ataupun membentuk mata berterima kasih atas partisipasi tim IMDFF-selama satu tahun ke depan ini. 4 juta dolar NZ itu akan dipergunakan pencaharian alternatif baru. Dari hasil DR untuk meringankan beban masyarakat

Tim IMDFF-DR diwakili beberapa staf untuk pemulihan pascabencana erupsi pengamatan di lapangan, telah ada terdampak bencana erupsi Merapi. UNDP dan IOM. Sementara wakil FAO Merapi di Provinsi DIY dan Jawa Tengah, beberapa kelompok usaha warga di desa- Menurutnya, pemulihan di sektor fisik dan kebetulan berhalangan hadir. Pertemuan serta gempa Mentawai di Provinsi desa terdampak Merapi di Sleman maupun ekonomi adalah yang paling penting untuk di ruang kerja Sekretaris Daerah, Kepatihan, S u m a t e r a B a r a t . T i m I M D F F - D R Magelang, dengan produk berupa dilakukan. Saat ini pemerintah sedang ini juga dihadiri Kepala Pelaksana Harian berkoordinasi erat dengan Badan makanan olahan dan kerajinan. menyelesaikan pembangunan hunian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Perencanaan Pembangunan Nasional Lebih lanjut, tim IMDFF-DR juga tetap bagi warga, sehingga intervensi tim (BPBD) Provinsi DIY, Ir. Budi Antono, M.Si. ( B a p p e n a s ) d a n B a d a n N a s i o n a l menjelaskan mengenai penerapan metode IMDFF-DR akan memberi kontribusi

Program Merapi Volcanic Eruption Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Value Chain Analysis bagi kelompok usaha signifikan bagi percepatan pemulihan L i v e l i h o o d s R e c o v e r y P r o g r a m m e mengikuti rencana aksi rehabilitasi dan dampingan. Metode ini menilai dan tersebut.

Tim IMDFF-DR menggelar pertemuan bersama Sekretaris Daerah Provinsi DIY Drs. Ichsanuri dan Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi DIY Ir. Budi Antono, M.Si. di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (18/4)

TAJUK LAYANG PRB HADIR KEMBALI

PEMERINTAH PROVINSI DIY SAMBUT BAIK IMDFF-DR

Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRB

Salam semangat!

I M D F F - D R m e r u p a k a n wujud nyata solidaritas dunia untuk Indonesia

Page 3: Layang PRB edisi 1 2012

3INFO JOGJA

El ing lan waspada ngadepi bebaya

merupakan antusiasme warga yang sudah semakin sadar SLEMAN – Pembangunan hunian tetap (huntap) akan tingginya risiko dan bahaya erupsi Merapi.pascabencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten

“Hanya saja, kami selaku perangkat desa menjadi Sleman, DIY, memang belum rampung seluruhnya. Namun k e s u l i t a n k a re n a t i d a k m u n g k i n k a m i d a p a t demikian, minat warga terdampak bencana untuk dapat mengakomodasi seluruh keinginan warga. Karena itu, tinggal di rumah-rumah permanen bantuan pemerintah kami minta pemerintah segera menetapkan kriteria bagi ini tidak surut, bahkan cenderung naik.warga terdampak yang dapat direlokasi,” ujar Sutrisno di Berdasarkan hasil laporan Rehabilitasi Rekonstruksi ruang kerjanya.Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas

Huntap bagi penyintas asal Desa Argomulyo nantinya (Rekompak), medio Maret 2012, pembangunan huntap akan ditempatkan di Dusun Kuwang dan Randusari. Saat fase I di Desa Kepuharjo dan Wukirsasi selesai 146 unit. ini di Kuwang masih berdiri bangunan hunian sementara Sementara itu, untuk huntap fase II relokasi kolektif dan (huntara). Beberapa warga penghuni mandiri yang mencapai 426 unit, kini tinggal pemasangan

Di Kabupaten Sleman, dari target 3.023 KK yang hendak atap dan sedikit penyelesaian akhir. Huntap fase II direlokasi, sekitar 2.487 KK di antaranya telah setuju. diperkirakan rampung beberapa pekan mendatang.Sementara itu, sisanya masih bertahan di lokasi asal, Sejumlah warga tampak tidak sabar ingin segera melakukan intimidasi. Guna membangun kepercayaan kendati masuk ke wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III menempati huntap. Seperti tampak di Dusun Batur, Desa antara masyarakat dengan pemerintah, komitmen dan Merapi yang terlarang sebagai kawasan hunian. Namun Kepuharjo, mereka mulai mencicil penempatan barang- konsisten menjadi kunci utama.demikian, pemerintah daerah tetap terus berusaha barang atau perabot rumah tangga. Setiap pagi atau sore Terdapat sekitar 18 lokasi huntap yang tersebar di tujuh mengajak warga yang resisten ini untuk mau pindah ke hari, mereka selalu menyempatkan diri menengok desa di Sleman. Sebagian besar dari lokasi tersebut adalah lokasi hunian baru yang lebih aman.kemajuan pembangunan huntap. “Bahkan kalau malam, bekas huntara. Oleh karenanya, pemerintah akan

Salah satu cara yang akan ditempuh, seperti pernah kadang sudah ada (warga) yang tidur di rumah ini juga,” melaksanakan mekanisme relokasi setahap demi setahap, dipaparkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, kata Haryo (55), salah satu warga. menurut pembagian blok huntara. Dengan begitu, warga Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi DIY, Ir. Rani Terus meningkatnya keinginan warga untuk tinggal di yang masih menghuni huntara tidak tergusur, melainkan Sjamsinarsi, MT, adalah pendekatan kultural dan dialogis. huntap juga terlihat di Desa Argomulyo, Kecamatan hanya berpindah ke rumah tetangganya yang sudah Menurut Rani, hal ini terbukti efektif untuk menyadarkan Cangkringan. Menurut Kepala Desa Argomulyo, Sutrisno terlebih dulu menghuni huntap.masyarakat akan bahaya bencana alam. Di sisi lain, Hadi, awal Maret lalu, dari 297 kepala keluarga (KK) menjadi pemerintah juga tidak boleh sekadar obral janji atau 565 KK. Menurut hemat Sutrisno, peningkatan ini

MINAT WARGA TERHADAP HUNTAP TETAP TINGGI

ditemui awal Maret lalu.SLEMAN – Minimnya kegiatan yang dapat dilakukan Tulus, Sekretaris Desa Kepuharjo, Kecamatan oleh warga lanjut usia di hunian sementara membuat

Cangkringan, Sleman, juga membenarkan hal ini. mereka cepat merasa bosan. Padahal, kelompok lansia ini Menurutnya, belum ada pihak yang memberi perhatian masih ingin aktif membantu perekonomian keluarga, khusus bagi lansia. Pelatihan-pelatihan ekonomi kreatif bukan malah menjadi beban bagi anak dan cucu mereka.yang selama ini diberikan dari lembaga swadaya Di lokasi hunian sementara (huntara) Kuwang dan masyarakat maupun organisasi sosial lebih mengarah Gondang, misalnya, cukup banyak terlihat warga lansia kepada kelompok ibu dan perempuan. yang hanya menghabiskan hari dengan duduk, tidur, atau

Beberapa kegiatan yang dirasa bermanfaat adalah mengobrol. Terkadang mereka juga mengerjakan pelatihan peternakan unggas lokal, pemilahan sampah, pekerjaan rumah atau mengasuh cucu. Namun, rutinitas budidaya tanaman obat, dan lainnya yang tidak yang berulang setiap hari selama lebih dari satu tahun membutuhkan energi banyak namun tetap bermanfaat. terakhir ini semakin menjemukan.Terlebih saat berada di huntap, beberapa lansia mungkin “Kalau dulu, sewaktu masih tinggal di kampung, saya perlu mendapatkan pendampingan khusus untuk tidak pernah berdiam diri di rumah seperti ini. Pagi dan beradaptasi dengan lingkungan baru.siang saya biasanya pergi ke hutan mencari rumput atau

kayu bakar,” ujar Wiyono (75), warga Huntara Kuwang, saat

LANSIA PERLU KEGIATAN

Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRB

LAYANG PRB

Dua warga lanjut usia yang tinggal di hunian sementara Gondang 2, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DIY, menghabiskan hari tanpa kegiatan.

Sejumlah Perangkat Desa Argomulyo sedang membahas penambahan jumlah calon penghuni hunian tetap di balai desa, awal April lalu.

PENANGGUNG JAWAB PRODUKSI : Diana Setiawati (IOM), Danang Samsurizal (Koordinator Forum PRB DIY). PENYUNTING : Diana Setiawati, Yoga Putra (IOM ), Aris Sustiyono (Forum PRB DIY), Mariana Pardede (Forum PRB DIY). REPORTER : Yoga Putra. LAYOUT : Sampur Ariyanto (IOM). PHOTOGRAFER : Sampur Ariyanto, Yoga Putra, Fachrul Rizky (IOM). KONTRIBUTOR : Eko Teguh Paripurno.

Alamat Redaksi : Gedung KESBANGLINMAS DIY Lt 2, Jl Sudirman No 5, Yogyakarta

Redaksi Layang PRB menerima tulisan opini sepanjang 5000 karakter (termasuk spasi) dilengkapi biodata singkat penulis. Bagi tulisan yang dimuat, redaksi akan memberikan honor sepantasnyaIOM • OIM

MERAPI VOLCANIC ERUPTION LIVELIHOODS RECOVERY PROGRAMME

Funded by Indonesia Multi-Donor Fund Facility for Disaster Recovery (IMDFF-DR)

Produksi Layang PRB ini didukung oleh :

Page 4: Layang PRB edisi 1 2012

4INFO JATENG

El ing lan waspada ngadepi bebaya

YOGYAKARTA – Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang hendak melakukan aktivitas pendakian maupun pertambangan di sekitar lereng Gunung Merapi untuk waspada. Hujan di musim pancaroba kali ini berpotensi menyebabkan banjir lahar dingin tiba-tiba atau memicu guguran material lepas yang dapat membahayakan.

Berdasarkan Laporan Aktivitas Gunung Merapi tanggal 7-13 April 2012, BPPTK mendeskripsikan cuaca di sekitar Merapi umumnya cerah di pagi dan siang hari, tetapi dapat berubah mendung di sore dan malam hari. Sementara itu, intensitas hujan tertinggi adalah sebesar 38 mm/jam yang berlangsung selama 50 menit di Pos Kaliurang, Sleman.

BMKG juga memperkirakan hujan masih berpotensi turun hingga awal musim kemarau yang jatuh pada dasarian (sepuluh hari) pertama Juni 2012, khususnya di wilayah Sleman bagian utara. Namun, curah hujan tidak dapat diprediksi mengingat hujan dapat turun kapan saja di musim pancaroba dan bersifat amat lokal.

Ancaman hujan mendadak dengan intensitas lebat akan membahayakan warga yang bekerja sebagai penambang pasir. Tidak hanya terseret arus banjir lahar dingin, para penambang juga dapat terkena runtuhan dinding lereng sungai yang rapuh. Tahun lalu, peristiwa ini sampai menelan korban jiwa. Oleh karena itu, BMKG mengimbau penambang untuk segera menghentikan aktivitasnya apabila cuaca mendung.

WASPADAI GUGURAN MATERIAL MERAPI

perkenalan kepada LEGS (Livestock Emergency KLATEN – Organisasi Arbeiter-Samariter-Bund Guidelines and Standards). Dalam waktu dekat ASB Deutschland e.V (ASB) bersama Pemerintah akan menggelar lokakarya dengan melibatkan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengadakan perangkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Hasil pelatihan pengurangan risiko bencana bagi peternak. akhir yang diharapkan adalah Rencana Kontinjensi Pelatihan bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan PRB di Desa Balerante.menghindari kerugian akibat kematian ternak saat

Ditambahkan Basuki, Sekretaris Desa Balerante, erupsi Gunung Merapi.pelatihan PRB bagi para peternak amat bermanfaat. Pelatihan pengurangan risiko bencana (PRB) itu Bagi warga Balerante, ternak adalah harta yang berlangsung di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, berharga di samping juga sebagai cadangan sumber sejak Februari lalu hingga Juni mendatang. Seperti bahan pangan. Ia pun berharap pelatihan tidak disampaikan oleh Arya Bagus, Business Development semata terfokus pada upaya penyelamatan ternak Officer ASB, awal April, program ini diikuti oleh 10 saja, tetapi juga manajemen penanganan ternak di orang peternak perwakilan lima dusun di Balerante. pengungsian. Hal ini karena pada peristiwa erupsi Balerante dipilih karena penduduk desa ini Merapi 2010, banyak ternak yang terlantar di barak-dominan bermata pencaharian sebagai peternak sapi barak pengungsian dan kekurangan pakan.perah. Rata-rata kepemilikan sapi mencapai lima ekor

Menurut Arya, hal-hal semacam ini telah per kepala keluarga. Pada erupsi Gunung Merapi dipikirkan dan segera akan diimplementasikan. Selain Oktober 2010 lalu, desa ini pun terdampak langsung. evakuasi yang cepat dan aman, ternak juga amat Banyak ternak yang akhirnya tidak sempat diungsikan memerlukan kandang nyaman dan jaminan dan mati terkena awan panas.ketersediaan pakan serta air guna menopang “ S e b e n a r ny a p ro g r a m i n i t i d a k h a ny a kelangsungan hidupnya.dilaksanakan di Balerante, tetapi juga di Desa

“ Pe m e r i n t a h K a b u p a t e n K l a t e n s u d a h Kepuharjo, Glagaharjo, dan Wukirsari, Kabupaten merencanakan pembuatan lokasi evakuasi ternak Sleman,” ungkap Arya saat ditemui di Yogyakarta.yang layak di daerah Kebondalem Lor,” ujarnya.Saat ini, pelatihan tersebut telah sampai tahap

MAGELANG – Melimpahnya materi tambang galian C berupa pasir dan batu di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah, diharapkan dapat menjadi sumber penghidupan baru di masa depan. Masyarakat pun didorong mampu mengolah dan memanfaatkan material tersebut dengan baik.

Batu dan pasir berasal dari Gunung Merapi yang terbawa aliran lahar dingin di Sungai Putih saat musim hujan 2011 lalu. Ribuan kubik material ini sempat menerjang permukiman warga, merusak sawah dan lahan

permintaan material tidak akan pernah habis,” paparnya. baik menambang,” kata Hari (40), warga huntara Jumoyo.pertanian, hingga memutuskan akses transportasi.Jumoyo, lanjut Sungkono, amat potensial sebagai Pemerintah Desa Jumoyo sebenarnya telah Dalam kunjungan ke Desa Jumoyo, awal April, tampak

sentra penghasil pasir dan batu di kawasan DIY dan Jawa memberikan pelatihan pengolahan pasir menjadi batako, aktivitas penambangan pasir marak, baik yang dikelola Tengah. Terlebih, desa ini berada persis di tepi Jalan Raya buis, atau pilar untuk keperluan pembangunan rumah. warga secara tradisional atau perusahaan dengan alat Magelang sehingga amat strategis dari segi pemasaran. Bahkan, alat-alat pengolahan pasir telah dibeli dari hasil berat. Harga pasir dibanderol rata-rata Rp150 ribu per truk.

Dari kegiatan ini, penambang pasir mendapatkan upah pengumpulan sumbangan donatur, tetapi hasilnya belum Kepala Desa Jumoyo, Sungkono, mengatakan pasir dan minimal Rp25 ribu per hari. Jumlah tersebut cukup untuk maksimal. Kendala pengembangan usaha ini, ungkap batu Merapi sebenarnya menjanjikan sumber pendapatan memenuhi kebutuhan sehari-hari selama tinggal di hunian Sungkono, karena mayoritas warga menginginkan usaha baru apabila dapat dimanfaatkan. “Pasir dan batu sangat sementara (huntara). “Daripada tidak ada pekerjaan, lebih yang langsung menghasilkan uang.laku dijual. Selama pembangunan terus berjalan,

Info Magelang

PASIR UNTUK PENGHIDUPAN MASYARAKAT

Info Klaten

PELATIHAN PRB BAGI PETERNAK

Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRB

Sejumlah warga Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Jawa Tengah, tengah menambang pasir Kali Putih hasil endapan banjir lahar dingin, Rabu (18/4).

Page 5: Layang PRB edisi 1 2012

5INFO FORUM PRB

El ing lan waspada ngadepi bebaya

Koordinator Umum Forum Pengurangan Risiko YOGYAKARTA – Kota Yogyakarta terpilih menjadi Bencana (PRB) DIY, Danang Samsurizal, mengatakan tuan rumah pelaksanaan the 5th Asian Ministerial pelaksanaan AMCDRR pada Oktober nanti adalah tepat Conference on Disaster Risk Reduction (AMCDRR) yang karena sesuai dengan peringatan Hari PRB Sedunia akan berlangsung tanggal 22-25 Oktober 2012. setiap Rabu kedua Oktober. Sementara itu, secara Yogyakarta dinilai sebagai daerah yang memiliki nasional, BNPB telah mencanangk an “Bulan masyarakat tangguh bencana. Terbukti pada gempa Pengurangan Risiko Bencana Nasional” selama Oktober.bumi 2006 dan erupsi Gunung Merapi 2010, sektor

Dalam acara yang akan dihadiri pejabat setingkat penghidupan dapat pulih dalam waktu yang relatif menteri se-Asia Pasifik ini, akan terbentuk forum singkat.pertukaran pengalaman tentang keberhasilan dan AMCDRR sendiri merupakan konferensi dua tahunan pendekatan inovatif dalam pelaksanaan Kerangka Kerja yang diselenggarakan oleh pemerintah tingkat Asia-Aksi Hyogo (HFA) di setiap negara. Para menteri juga Pasifik. Konferensi telah berlangsung di Beijing, China akan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap (2005), New Delhi, India (2007), Kuala Lumpur, Malaysia pelaksanaan HFA.(2009), dan di Incheon, Korea Selatan (2010). Untuk

Selain itu, AMCDRR juga akan dimeriahkan Festival pelaksanaan kelima di Indonesia, tema yang diusung Film Dokumenter yang mengusung tema PRB. adalah “Penguatan Kapasitas Lokal dalam Pengurangan Diperkirakan terdapat sekitar 30 film dari berbagai Risiko Bencana”. MCDRR akan diselenggarakan Badan belahan dunia akan ditayangkan selama konferensi Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama the berlangsung.United Nations International Strategy for Disaster

Reduction (UN-ISDR), bersama sejumlah mitra kerja lokal.

Setidaknya terdapat sembilan indikator yang YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana harus dipenuhi dalam proses pembentukan Desa Daerah Provinsi DIY bersama sejumlah lembaga Tangguh, sesuai Petunjuk Teknis BNPB. Kesembilan swadaya masyarakat anggota Forum Pengurangan indikator itu adalah sebagai berikut, yakni memiliki Bencana DIY, Jumat (13/4), membahas pembentukan peta ancaman bencana, memiliki peta dan analisis Desa Tangguh di Provinsi DIY. Diharapkan, warga Desa kerentanan, mampi melakukan pemetaan dan Tangguh akan memiliki ketahanan dan kapasitas analisis kapasitas dan sumber daya, memiliki menghadapi segala macam potensi bencana yang rancangan perencanaan manajemen bencana, terjadi di sekitar mereka.memiliki rancangan perencanaan aksi komunitas Ada lima desa yang diusulkan menjadi Desa dalam pengurangan risiko bencana (PRB), memiliki Tangguh di DIY tahun 2012 ini, yakni dua di sukarelawan manajemen bencana termasuk Kabupaten Kulon Progo sebagai Desa Tangguh k e b e r a d a a n f o r u m P R B , m e m i l i k i s i s t e m Bencana Tsunami, sementara tiga lainnya berada di pemberitahuan dini berbasis masyarakat, memiliki Gunung Kidul sebagai Desa Tangguh Bencana Tanah rencana kontinjensi termasuk rencana evaluasi, dan Longsor. Program Desa Tangguh berlangsung mulai memiliki ketahanan sumber mata pencaharian.Mei hingga Juli 2012.

BPBD DIY AKAN BENTUK LIMA DESA TANGGUH

SEGERA MENJADI TUAN RUMAH

TH THE 5 AMCDRR

YOGYAKARTA

Penguatan Kapasitas Lokal

dalam Pengurangan Risiko Bencana

Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRB

Forum PRB DIY bersama BPBD DIY, BPBD Kulon Progo, dan BPBD Gunung Kidul membahas rencana pembentukan desa tangguh di PUSDALOPS DIY, Jumat (13/4).

Page 6: Layang PRB edisi 1 2012

6OPINI

Bencana cenderung terjadi pada komunitas yang merupakan pembangunan kembali semua prasarana dan modal dagang, pupuk organik, dan mesin produksi rentan dan akan membuatnya kian rentan. Berkenaan sarana kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik makanan. Pilihan ini biasanya didukung dengan beberapa dengan hal tersebut, Undang-Undang Penanggulangan pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat, dengan usaha pemulihan penguasaan dan penganekaragaman Bencana Nomor 24 Tahun 2007 memandatkan perlunya sasaran utama rekonstruksi adalah tumbuh dan aset fisik/infrastruktur yang akan berdampak pada upaya pemulihan setelah terjadi bencana sampai pada berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan pulihnya aset lain, misalnya perbaikan sarana pertanian, kondisi masyarakat yang lebih baik. budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya perbaikan sarana air bersih, perbaikan saluran irigasi.

Pemulihan dimaknai sebagai serangkaian kegiatan peran serta warga dalam segala aspek kehidupan Mendorong proses pemulihan melalui usaha yang sistematis untuk mengembalikan kondisi masyarakat bermasyarakat. peningkatan kemampuan sumber daya manusia menjadi dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan “Kondisi masyarakat” yang dimaksud undang-undang pilihan OMS lainnya. Usaha tersebut merupakan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan tersebut adalah aset penghidupan yang melekat pada penguatan transformasi yang akan mengarah pada sarana melalui upaya rehabilitasi dan rekonstruksi. setiap individu, keluarga, kelompok, atau unit sosial yang penguatan penguasaan aset ekonomi. Hal ini dapat kita Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek lebih tinggi. Menurut konsep penghidupan berkelanjutan, lihat pada pilihan pelatihan-pelatihan yang diadakan OMS. p e l a y a n a n p u b l i k a t a u ada enam aset penghidupan yang melekat di masyarakat Misalnya, pelatihan pertanian jamur kuping, perikanan, masyarakat sampai tingkat dalam pengembangan kehidupannya, yaitu aset manusia, produksi pakan konsentrat, membuat pakan ternak yang memadai di wilayah aset fisik/infrastruktur, aset ekonomi/ finansial, aset alternatif, pembenihan, pemasaran produk makanan, dan pascabencana dengan sosial, aset alam/lingkungan, dan aset politik. pembuatan pupuk organik. Sesungguhnya kegiatan-s a s a r a n u t a m a Sumber daya manusia merupakan kemampuan kegiatan ini bukan barang baru bagi masyarakat Merapi. Di normalisasi semua dasar yang dimiliki setiap orang. Aset sosial sisi lain, ada pula OMS yang mendorong pemulihan aspek pemerintahan merupakan kekayaan sosial yang dimiliki penganekaragaman aset secara tidak langsung melalui d a n k e h i d u p a n komunitas. Aset sumber daya alam adalah pelatihan-pelatihan pembuatan suvenir dari pasir dan m a s y a r a k a t . kemampuan alam dalam melayani/mencukupi produksi makanan olahan yang merupakan sektor R e k o n s t r u k s i kebutuhan kehidupan. Aset fisik merupakan pencaharian baru bagi warga Gunung Merapi.

sumber daya produktif buatan yang dimiliki Peran penguatan penguasaan, penganekaragaman, individu, komunitas, maupun pemerintah. Aset transformasi dan mobilisasi aset fisik/infrastruktur rupanya

finansial adalah sumber ekonomi yang digunakan bukan pilihan menarik bagi OMS. Peran ini tampaknya komunitas untuk mencapai tujuan kehidupannya. telah dipasrahkan pada pemerintah yang bekerja sama

Proses pemulihan, bila dilihat dengan perspektif dengan lembaga-lembaga donor. OMS juga tidak banyak pengembangan aset, dapat dilakukan dalam bentuk b e r p e r a n d a l a m p e m u l i h a n p e n g u a s a a n d a n

usaha mendorong proses pemulihan berupa penguasaan penganekaragaman aset sosial, pendidikan, politik, dan aset, penganekaragaman aset, maupun kemampuan lingkungan alam. Kalaupun ada OMS yang turun tangan,

transformasi nilai aset. Penguasaan aset merupakan singgungan itu hanya dilakukan lewat kegiatan-kegiatan k e m a m p u a n m a s ya ra k at m e n g a k s e s at a u pendek yang cenderung “setor lantas ngeloyor” dengan mengontrol sumber daya yang diperlukan guna contoh kegiatan penanaman pohon. Inilah bukti OMS mengembangkan kehidupan. Penganekaragaman belum melalui proses pemberdayaan yang sistematis. Pada

aset merupakan kemampuan masyarakat ruang-ruang peran yang relatif kosong itu seharusnya OMS dalam melipatgandakan/memperbanyak mengisi. Kita perlu melakukan usaha-usaha penguatan jenis aset yang dapat diakses dan dikontrol. penguasaan dan penganekaragaman aset dengan tidak Transformasi nilai aset merupakan melupakan upaya transformasi dan mobilisasi aset.

k e m a m p u a n m a s y a r a k a t d a l a m Pada akhirnya, rasanya kita perlu menegaskan ulang meningkatkan nilai aset melalui proses mandat kita semua untuk melakukan pemulihan yang pertukaran aset yang berada dalam ruang lebih baik. Masalah sekaligus kerentanan besar kita di akses dan kontrolnya. Indonesia saat ini adalah korupsi. Oleh karenanya, kita P e n g u a t a n p e n g u a s a a n d a n perlu menjaga agar proses pemulihan yang sedang

p e n g a n e k a r a g a m a n a s e t e k o n o m i berjalan ini benar-benar sebuah Community Based Disaster masyarakat adalah pilihan favorit Organisasi Recovery (CBDR) yang sesungguhnya, bukan justru

Masyarakat Sipil (OMS). Pascabencana erupsi menjadi Corruption Based Disaster Recovery.Merapi 2010, sebagian besar OMS telah melakukan pemulihan penguasaan aset ekonomi secara langsung melalui pemberian bantuan berupa bibit cepat panen, ternak,

PERAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL 1

DALAM PEMULIHAN PASCABENCANA MERAPI 2010

Pusat Studi Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

olehEko Teguh Paripurno

Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRB

El ing lan waspada ngadepi bebaya

1 Disampaikan ulang pada Konferensi Nasional PRBBK VII dari bahan pengantar diskusi Peran Masyarakat Sipil dalam Pemulihan pada Seminar Internasional Memperingati Setahun Erupsi Merapi yang diselenggarakan oleh Badan Geologi di Yogyakarta

Page 7: Layang PRB edisi 1 2012

7Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRB

oleh pembeli yang datang langsung ke dapur.Ditambahkan Yeni (26), pembuat Bakpia Telo Joglo asal Dusun Panguk, dalam sehari

produksi bakpia mencapai 25 kotak isi 10 buah. Harga satu kotak Rp10.000,00. Baru-baru ini jumlah pesanan Bakpia Telo Joglo terus bertambah. Akhir Maret lalu, seorang pembeli dari Jakarta memesan 300 kotak.

Tingginya minat konsumen terhadap Bakpia Telo Joglo juga tak lepas dari keunikan promosi. Dalam leaflet dan promosi internet, Bakpia Telo Joglo yang kini berada di bawah manajemen Koperasi Syariah Kaliadem Sejahtera menekankan bahwa pembuat bakpia merupakan warga terdampak erupsi Gunung Merapi. Menurut Dalimin, pengurus Koperasi Syariah Kaliadem Sejahtera, upaya ini bukan untuk menarik simpati, melainkan memperlihatkan kreativitas dan inisiatif warga untuk bangkit pascabencana.

Para pembuat bakpia memulai segalanya dari nol. Bermula dari pengungsian di Sariharjo, November 2010, warga mendapat dampingan dari Yayasan Sayap Ibu berupa pembuatan makanan olahan, salah satunya bakpia. Semakin lama, kegiatan ini terus berkembang dan mendapat dukungan modal dari donatur. Kelompok pun mampu memiliki oven dan segala peralatan pembuatan bakpia.

Tekad kuat mengembangkan usaha mendorong Bakpia Telo Joglo ikut dalam “Sosro Joy Tea Green Tea Youth Business Competition 2011”. Tidak disangka Bakpia Telo Joglo keluar sebagai pemenang kategori Best of the Best.

Kebanggaan lain adalah kunjungan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X ke lokasi huntara Gondang 2, beberapa waktu lalu. Ketika itu, Sultan berkesempatan mencicipi

Berkunjung ke Yogyakarta terasa lebih lengkap jika pulang membawa oleh-oleh langsung produk bakpia telo ini. Sultan juga bakpia. Begitu juga jika berwisata ke Gunung Merapi, sempatkanlah membeli bakpia unik memberi apresiasi kepada bakpia yang yang tidak ada duanya. Bakpia Telo Joglo, namanya. dinilai inovatif.

Ada banyak keunikan yang terasa saat menggigit bakpia berkulit renyah ini. Salah Jika penasaran ingin melihat dan satunya adalah kumbu (bumbu isi) yang bukan dibuat dari kacang hijau seperti bakpia mencicipi langsung Bakpia Telo Joglo, umumnya, tetapi dari telo (ubi dalam bahasa Jawa). dapat langsung datang ke lokasi Lava

Saat ditemui di dapur pembuatannya di Dusun Ngrangkah, kawasan lava tour, Desa To u r y a n g b e r a d a d i D e s a Umbulharjo, Sleman, salah satu pembuat Bakpia Telo Joglo, Tri Rahayu (38), menjelaskan U m b u l h a r j o , C a n g k r i n g a n , cara pembuatan makanan itu. Sleman, DIY. Cukup mudah

Untuk kulit bakpia, bahan yang digunakan adalah tepung terigu, mentega, minyak menemukan kios Bakpia Telo Joglo goreng, gula, dan garam. Seluruh bahan diuleni hingga kalis dan digiling. Sementara untuk karena bersanding dengan kumbu, bahannya adalah ubi ungu tua yang dikupas, dicuci bersih, lalu dikukus hingga sebuah menara pandang lunak. Adonan diaduk selama 2-3 jam di atas api kecil hingga benar-benar liat dan matang. dan memasang poster

“Jika tidak dimasak lama, bakpia bisa cepat basi. Usia bakpia kualitas baik seharusnya usaha yang cukup besar bisa mencapai satu minggu,” kata Tri, Senin (9/4). dan menarik perhatian.

Kumbu yang telah masak segera dibungkus adonan kulit dan dipanggang di dalam S e l a m a t m e n i k m a t i oven hingga matang. Setelah itu, bakpia kemudian diangin-anginkan hingga dingin sensasi rasa unik di setiap dengan sendirinya. Tidak jarang, sebelum sempat masuk toko, bakpia telah keburu dipesan gigitannya.

PROFIL

El ing lan waspada ngadepi bebaya

KEUNIKAN BAKPIA TELO

“JOGLO” DARI MERAPI

Proses pembuatan Bakpia Telo Joglo yang berlangsung di lokasi Lava Tour, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DIY, Kamis (19/4). Bakpia Telo Joglo memiliki keunikan karena berisi ubi ungu, bukan kacang hijau.

Page 8: Layang PRB edisi 1 2012

Bahu Membahu... (sambungan hlm. 1)

Kami harap... (sambungan hlm. 1)

Balai Desa Wukirsari dan berikutnya ke Stadion Maguwoharjo. Setelah beberapa bulan Desa Sirahan.tinggal di pengungsian, mereka mendapat jatah huntara di Gondang 2. Pemerintah kedua desa itu sebenarnya telah menyiapkan beberapa tanah kas, tetapi

“Tinggal di sini memang enak, tapi rumah sementara tidak tahan lama. Ini dinding letaknya dekat dengan tepi sungai. Padahal lokasi ini juga telah ditetapkan sebagai area gedhek dan terpal mulai jebol. Atap juga sudah bocor. Kami harap huntap lekas berdiri agar terdampak langsung bencana lahar dingin sehingga tidak direkomendasikan untuk bisa hidup layak,” papar Ny. Pademoro. dijadikan hunian.

Guna mengusir penat, sebagian warga di huntara Gondang 2 menyibukkan diri dengan Di sisi lain, relokasi ke huntap juga berpotensi memicu konflik masyarakat, seperti yang usaha-usaha kecil, seperti budidaya jamur dan pengolahan abon lele. Mereka juga pernah terjadi di Desa Balerante, Klaten. Warga bersikukuh tetap tinggal di lokasi asal mengumpulkan batang-batang kayu dari hutan untuk dibuat kusen pintu dan jendela atau mereka. Musyawarah terus diintensifkan demi meraih mufakat. Huntap menjadi dilematis perabot rumah tangga guna mengisi huntap kelak. tersendiri baik bagi warga maupun pemerintah. Pendekatan dialogis amat diperlukan

Saat ini, pemerintah melalui REKOMPAK tengah menyosialisasikan tahapan untuk menjawab tantangan ini,.pembangunan huntap kepada masyarakat. Pemerintah akan memberikan tanah seluas

2 2100 m untuk hunian dan 50 m untuk fasilitas umum, serta subsidi sebesar Rp30 juta per 2 rumah. Luas huntap yang akan dibangun adalah 36 m dengan dua kamar, satu ruang

keluarga, satu dapur, dan satu kamar mandi.Berbeda dengan warga di DIY, para penyintas di Desa Jumoyo dan Sirahan, Magelang,

Jawa Tengah belum mendapat kepastian apa pun mengenai relokasi ke huntap. Pemerintah belum menentukan lokasi huntap karena menyesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Magelang.

Karena tidak kunjung ada kepastian, beberapa warga yang rumahnya masih utuh kembali pulang. Mereka mengaku tidak nyaman lama-lama tinggal di huntara. “Lebih baik kami perbaiki rumah lama dan kembali tinggal di sana,” kata Feri (35), penghuni huntara di

Klaten, penyintas menolak relokasi dengan alasan lokasi huntap berjauhan dengan lahan pertanian.

Usaha mengembalikan kondisi Merapi seperti semula juga dilakukan warga. Sembari menanti huntap selesai dibangun, para penyintas yang sudah satu tahun lebih tinggal di hunian sementara (huntara) ini pun berinisiatif mencari nafkah.

Penyintas di lokasi huntara Gondang dan Kuwang, misalnya, kini bekerja sebagai penambang pasir di Sungai Gendol. Kaum ibu menyibukkan diri dengan membuat makanan olahan atau kerajinan tangan.

Sektor lain yang menjanjikan sumber penghidupan adalah pariwisata. Di Desa Umbulharjo, Cangkringan, warga menggarap serius wisata “Lava Tour”. Pemasukan yang diperoleh kemudian digunakan sebagai kas bersama. Dengan demikian, warga berhenti menggantungkan hidup dari pemberian bantuan.

Pemulihan Merapi juga menarik perhatian donor asing. Untuk memfasilitasi bantuan dana pemulihan bencana, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Indonesia Multi Donor Fund Facility for Disaster Recovery (IMDFF-DR). Dana IMDFF-DR dimanfaatkan sebagai alternatif mengisi kesenjangan pembiayaan dan meningkatkan manfaat program pemerintah tahun anggaran 2011–2013.

Oleh UNDP, FAO, dan IOM, kegiatan IMDFF-DR ini diimplementasikan dalam program Merapi Volcanic Eruption Livelihood Programme. Fokus program ini adalah penguatan kapasitas pemerintah daerah, pemulihan sektor pertanian dan peternakan, serta penguatan kapasitas masyarakat melalui perekonomian kreatif dan pelatihan tanggap bencana.

Masa depan Merapi kian jelas. Melalui kerja sama segala pihak, pemulihan Merapi diharapkan berlangsung lebih cepat sehingga nadi kehidupan warga berdenyut kembali.

8

El ing lan waspada ngadepi bebaya

Edisi 2012Mei-Juni

LAYANG PRBINFO PETA

Seorang warga Dusun Manggong, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, sedang melihat tanah kavling miliknya di lokasi hunian tetap di Dusun Pager Jurang, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (19/4).