latihan uts industri petrokimia-april 2015

18
Kementerian Pendidikan Nasional FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA LATIHAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Nama : Alethea Royan NPM : 3335111877 Kelas : A Matakuliah : Industri Petrokimia Hari, tanggal : Selasa 15 April 2015 Nama Dosen : Dr. H. Fatah Sulaiman Jawablah dengan tepat !! 1). Dari produk-produk petrokimia berikut ini : Purified Terephtalat Acid, Polipropylen, pupuk Urea, kaca film, detergen, ban mobil dan Nylon 6. Klasifikasikan termasuk jenis produk apa dalam industri petrokimia, tuliskan tahapan lintasan proses produksinya, termasuk dalam jalur yang mana dalam industri petrokimia. JAWAB: a. PTA berupa produk intermediet dari paraxylane. Tahapan produksi PTA: Bahan baku utama dalam produksi PTA ini adalah paraxylene. Paraxylene kemudian masuk kedalam unit oxidasi untuk menghasilkan crude terephtalic acid.

Upload: alethea-royan

Post on 08-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

latuhan uts

TRANSCRIPT

Kementerian Pendidikan Nasional

Kementerian Pendidikan NasionalFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LATIHAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP

TAHUN AKADEMIK 2014/2015Nama

: Alethea Royan

NPM

: 3335111877

Kelas

: A

Matakuliah

: Industri Petrokimia

Hari, tanggal

: Selasa 15 April 2015Nama Dosen

: Dr. H. Fatah Sulaiman

Jawablah dengan tepat !!

1). Dari produk-produk petrokimia berikut ini : Purified Terephtalat Acid, Polipropylen, pupuk Urea, kaca film, detergen, ban mobil dan Nylon 6.

Klasifikasikan termasuk jenis produk apa dalam industri petrokimia, tuliskan tahapan lintasan proses produksinya, termasuk dalam jalur yang mana dalam industri petrokimia.

JAWAB:

a. PTA berupa produk intermediet dari paraxylane.

Tahapan produksi PTA:

Bahan baku utama dalam produksi PTA ini adalah paraxylene. Paraxylene kemudian masuk kedalam unit oxidasi untuk menghasilkan crude terephtalic acid. Kemudian masuk ke unit purifikasi untuk menghasilkan purified terephtalic acid.

PTA ini bergerak dalam bidang industri petrokimia jalur aromatis.b. C3 (propylene) berupa produk intermediet dari olefin.

Tahapan produksi dari polipropilene

Bahan baku pembuatan polipropilene dari minyak mentah. Minyak mintah didistilasi (dikilang) menjadi naptha. Napha merupakan salah satu produk dari hasil pengolahan pada kilang minyak, yaitu fraksi ringan dari hasil distilasi crude oil, yang berupa hidrokarbon. Kemudian naphta diproses dengan proses thermal cracking dengan temeperatur 800-850OC. Proses cracking berfungsi sebagai pemutus rantai hidrokarbon, yang akan menghasilkan olefin, olefin berupa hidrokarbon dari C2-C9. Olefin yang didapat diproses lebih lanjut untuk memisahkan C3 (propylene) dari C2-C9. C3 (propylene) berupa produk intermediet dari olefin, yang merupakan bahan baku industry petrokimia yang digunakan luas untuk memproduksi produk-produk petrokimia seperti polypropylene. Kemudian C3 (propylene) dipolimerisasi untuk membentuk polipropilene.

Pabrik polypropylene ini bergerak dalam bidang industri petrokimia jalur olefin.

c. Urea termasuk klasifikasi produk intermediate dan termasuk kedalam jalur industri petrokimia syn-gas atau gas sintesis. Tahapan produksi dari pupuk urea yaitu

Yaitu, Pertama ammonia dengan karbondioksida direaksikan menjadi ammonia karbamat (NH4COONH2)

Kedua, ammonia karbamat dilewatkan melalui prilling tower untuk dikristalkan sehingga menjadi urea.

d. Kaca Film merupakan produk jadi (produk hilir) dari PTA.

Tahapan produksi pembuatan kaca film:

PTA + EG (ethylene glycol) ( polyethylene terephtalat, kemudian di drying sehingga menjadi PET, PET masuk kedalam extruder yang berfungsi mencairkan PET, kemudian keluaran extruder didinginkan secara mendadak, selanjutnya dibentuk menjadi ukuran yang homogen (butiran atau lembaran film)

Jalur dalam pembuatan produk petrokimianya adalah jalur aromatis.

e. Sabun deterjen merupakan produk jadi (produk hilir) yang terbuat dari LAB-sulfonate. Dengan produk dasar n-parafin yang merupakan hasil ekstraksi dari kerosin atau minyak bumi. Jalur dalam pembuatan produk petrokimianya adalah jalur aromatik.

f. Ban mobil merupakan produk jadi (produk hilir). Ban mobil berasal dari bahan campuran karet dan carbon black. Jalur dalam pembuatan produk petrokimianya adalah jalur olefin.

Jenis kopolimer styrene dan butadiene yang mengndung 50% butadiene dikenal sebagai SBR (styrene Butadiene Rubber). SBR dihasilkan dari proses polimerisasi.

g. Nylon 6 merupakan produk jadi (produk hilir). Nylon (polikaprolaktam) terbuat dari kaprolaktam (produk antara) yang terbentuk dari proses polimerisasi sintesis. Jalur dalam pembuatan produk petrokimianya adalah jalur aromatik.

Dimana nylon berasal dari Crude oil kemudian disintesis menjadi benzene. Benzene dengan proses hidrogenasi benzene menghasilkan siklohexana, kemudian dilakukan oksidasi siklohexana menjadi siklohexanon. Selanjutnya disintesis menjadi kaprolaktam dan dipolimerisasi menjadi nylon 6.2) a. Jelaskan perbedaan prinsip pengolahan bahan baku utama industri petrokimia, berbasis minyak bumi dan gas alam. Sebutkan peralatan utama dan fungsinya.b). Jelaskan proses proses, hydrodesulfurization, catalityc cracking, steam reforming, Blending dalam proses di refinery?JAWAB:a. Pengolahan Bahan Baku Petrokimia Berbasis Minyak Bumi

Minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam yang belum bisa digunakan sebagai bahan baku maupun keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak bumi mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas.

Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

Pengolahan Bahan Baku Petrokimia Berbasis Gas Alam

Gas alam adalah campuran hidrokarbon ringan yang terbentuk secara alami yang bercampur dengan beberapa senyawa non-hidrokarbon. Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hydrogen sulfide, dan uap air yang bervariasi. Untuk mendapatkan gas alam kering, maka gas-gas asam harus diambil dan uap air dikurangi.

Pengolahan Gas Alam

Gas-gas asam dapat dikurangi atau diambil dengan satu atau beberapa cara berikut :1. Absorpsi fisik dengan memakai pelarut absorpsi selektif

2. Adsorpsi fisik dengan memakai adsorben padat

3. Absorpsi kimia dengan memakai pelarut (suatu bahan kimia) yang bisa bereaksi reversible dengan gas-gas asam.

Alat-Alat utama proses minyak bumi :

1. Hydrotreating : memisahkan dari pengotor seperti sulfur, nitrogen, CO2, mercaptan.

2. Distilasi : Pemisahan antara fraksi ringan dengan fraksi berat berdasarkan titik didih

3. Cracking : Pemotongan rantai lurus dan panjang menjadi rantai pendek, dengan bantuan thermal (Thermal cracking), Katalis (Catalytic cracking), Hydrocracking.

4. Reforming dan isomerisasi : Merubah rantai lurus menjadi rantai cincin atau cabang dengan bantuan thermal (Thermal cracking), Katalis (Catalytic cracking), Hydroisomerisasi.Alat-alat proses gas alam :

1. Absorber : penghilangan CO2 yang terkandung dalam gas alam mentah

2. Fractionation (scrub coloumn) : Pemisahan propane, butane dan kondensat dari gas alam mentah.

3. Main exchanger : mencairkan gas alam dengan bantuan propane refrigeration.

b. Hydrodesulfurizer

Hydrodesulfureizer (HDS) adalah proses penghilangan sulfur pada bahan bakar cair. Hydrodesulfureizer adalah standar proses katalitik untuk menghilangkan sulfur dari produk minyak bumi. Dalam proses ini, minyak mentah dipanaskan kemudian dicampur dengan hydrogen dan katalis untuk mengubah kandungan suldur menjadi hydrogen sulfid. Untuk memenuhi standar kandungan sulfur yang sangat rendah (