latihan ujian formatif ilmu biomedik dasar untuk uas 2012

14
LATIHAN UJIAN AKHIR BIOMEDIK KHODIJAH ALATAS PEMBAHASAN DARI BEBERAPA SUMBER INTERNET DAN EBOOK MOHON DIPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN

Upload: khodijah-alatas

Post on 12-Aug-2015

235 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

semoga bisa membantu, diambil dari beberapa sumber seperti sherwood, silverthorn serta webasite-website di internet. mohon diperbaiki kesalahannya. semoga membantu

TRANSCRIPT

Page 1: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

ð  

LATIHAN  UJIAN  AKHIR  BIOMEDIK  

           

KHODIJAH  ALATAS  PEMBAHASAN  DARI  BEBERAPA  SUMBER  INTERNET  DAN  EBOOK  

MOHON  DIPERBAIKI  JIKA  ADA  KESALAHAN  

Page 2: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

1. Reseptor yang mendeteksi osmolar itas (osmoreseptor)

cairan tubuh terdapat dalam pembuluh darah (F, Pelajari

tentang osmoreseptorà

a. Osmoreseptor adalah sensor khusus yang

mendeteksi perubahan kecil pada osmolalitas cairan

melalui osmoreseptor yang terlihat pada rasa haus

dan diuresis melalui ginjal. Sebagai contoh

osmolalitas plasma meningkat, rasa haus timbul dan

konsumsi air meningkat. Sebagai tambahan,

hipotalamus terstimulasi untuk mensekresi

vasopresin, yang meningkatkan reabsorbsi air pada

ginjal. Secara bersamaan, dua mekanisme ini mengembalikan

osmolalitas plasma menjadi norma)

b. Baroreseptor mengatur volume sebagai respon pada

perubahan tekanan dan sirkulasivolume melalui

tekanan sensor yang khusus yang terletak pada

lengkung aorta dan sinus karotis.Respon baroreseptor baik

neural, melalui simpatis dan parasimpatis, dan hormonal termasuk

renin-angiotensin, aldosteron, atrial-

natriuretic peptide,dan renal prostaglandin.

Hasil bersih dari perubahan jumlah Na+ginjal dan

reabsorbsi air sebagai respon untuk memperbaiki volume menjadi

normal

2. Inflamasi terjadi setelah makrofag sampai ke lokasi

kerusakan jaringan (F)

3. Proses ekspirasi bersifat aktif (Fà

a. Ekspirasi Pasif ( Normal )

Pada saat otot interkostal eksternal mengalami

relaksasi atau melemas, posisi sangkar iga yang

tadinya terangkat menjadi turun. Ketika paru

Page 3: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

mengalami recoil, tekanan intra-alveolus meningkat

sebesar 1 mm Hg diatas tekanan atmosfer menjadi

761 mm Hg . Jumlah molekul udara yang berada

pada saat volume paru membesar sekarang menjadi

termampatkan ke volume yang lebih kecil dari

sebelumnya dan mulai meninggalkan paru menuruni

gradien dari tinggi ke rendah atau dari tekanan intra-

alveolus ke tekanan atmosfer yang lebih rendah dan

terhenti saat tekanan intra-alveolus setara kembali

dengan tekanan atmosfer .

b. Ekspirasi Aktif

Ekspirasi aktif berguna untuk mengkosongkan paru

secara tuntas dan cepat , contohnya adalah

pernafasan saat olahraga dimana tekanan intra-

alveolus harus lebih ditingkatkan di atas tekanan

atmosfer. Untuk mengurangi volume rongga thoraks

dan paru, maka kontraksi otot-otot ekspirasi seperti

otot dinding abdomen lebih ditingkatkan. Pada saat

kontraksi otot dinding abdomen juga terjadi

peningkatan tekanan intra abdomen yang

menimbulkan gaya ke atas pada diafragma,

mendorong semakin ke atas ke dalam rongga thoraks

dari posisi lemasnya sehingga ukuran vertikal

ronggga thoraks menjadi semakin kecil2. Kontraksi

otot interkostal internal mengakitbatkan iga tertarik

turun sehingga mendatarkan dinding dada dan

volume thoraks semakin berkurang, volume

4. Respons imun humoral merupakan peran sel limfosit T (F,

Humoral berkaitan dengan serum (cairan). Sel limfosit B

yang berperan, sel limfosit T berperan pada imunitas

seluler)

5. Urin yg di produksi oleh ginjal akan dialirkan ke vesika

urinaria at kantung kemih melalui ureter (T)

6. Meningkatnya konsumsi garam natrium dapat meningkatkan

volume cairan ekstrasel (T, Natrium meningkatkan

tekanan osmotic--à air mengikuti natrium)

7. Tekanan darah arteri dapat meningkat bila volume darah

arteri meningkat.( T, Tekanan darah merupakan tekanan

cairan darah pada dinding pembuluh darah,

peningkatan volume meningkatan tekanan hidrostatik

Page 4: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

cairan darah. à

BP=CO x RP

CO= SVxHR

Factor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu

• Volume total di pembuluh darah

Semakin besar volume pembuluh darah, cenderung

untuk meningkatkan tekanan darah. Jika volume

darah berkurang lebih dari 10%, tekanan darah akan

turun.

• Resistensi vaskular (Vascular resistance)

Vascular resistance adalah perlawanan pembuluh

darah karena adanya gesekan antara dinding

pembuluh darah dengan darah yang mengalir.

Semakin tinggi resistensinya, tekanan darah akan

meningkat. Sebaliknya, semakin kecil resistensinua,

tekanana darah akan menurun. Resistensi vaskular

dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu

o Ukuran lumen pembuluh darah

Semakin kecil ukuran dari lumen, semakin

besar tingkat resistensinya.

o Kekentalan darah

Semakin kental darah, resistensi akan

semakin besar. Sebaliknya, semakin encer

darah, resistensi akan menurun.

o Panjang dari pembuluh darah

Semakin panjang pembuluh darah, resistensi

akan semakin besar.

§ Cardiac Output Output kardia (Cardiac

output/CO ) merupakan volume darah yang

dipompakan dariventrikel kiri ke aorta atau dari

ventrikel kanan ke arteri pulmonalis setiap menit.

Output kardia sama dengan stroke volume, volume

darah yang dipompakan ventrikel setiap kontraksi

dikali dengan heart rate, detak jantung per menit.

Cara lain mengitung output kardia adalah dengan membagi

rerata tekanan arteri (mean arterial pressure/MAP) dengan

resistensi (R). Rerata tekanan arteri (mean arterial pressure)

adalah rata-rata tekanan darah di pembuluh nadi (arteri).

Rerata tekanan arteri diperkirakan dengan rumus : MAP =

diastol + 1/3(Sistol-diastol)

CO = MAP : R. Maka MAP = CO x R. Dari rumus diatas

Page 5: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

didapat, apabila resistensi tetap dan output kardia meningkat,

maka

Sebaliknya, apabila resistensi tetap dan output kardia

menurun, maka rerata tekanan arteri menurun.

8. Pada sel-sel yang bersebelahan, komunikasi antar sel dapat

berlangsung melalui komunikasi secara listrik atau secara

kimiawi (T,

a. Komunikasi langsung adalah komunikasi antarsel

yang sangat berdekatan dan melakukan kontak.

b. Komunikasi lokal (intrinsik) adalah komunikasi

yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke

cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi

dengan sel lain yang berdekatan (sinyal parakrin)

atau sel itu sendiri (sinyal autokrin).

c. Komunikasi jarak jauh (ekstrinsik) adalah

komunikasi antarsel yang mempunyai jarak cukup

jauh, sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau

dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon)

yang dialirkan melalui darah.

9. Dalam keadaan normal, glukosa selalu terdapat dalam cairan

filtrat glomerulus, tetapi tidak terdapat dalam urin. (T,

Glukosa dapat meliwati membran filtrasi glomerulus,

namun direabsorbsi secara sempurna (jika transport

maksimum tidak terlampaui))

10. Curah jantung (cardiac output) adalah volume darah ynag

dipompakan oleh jantung dalam satu kontraksi (sistol

ventrikel). (F, Curah jantung dihitung berdasarkan

frekuensi jantung/menit.)

Potensial pasca sinaps inhibitorik (IPSP) terjadi bila ikatan

neurotransmiter dan reseptor di pasca sinaps menghasilkan

pembukaan ion K (T, Bila neurotransmiter ditangkap oleh

reseptor di membran post sinaps maka

akan terjadi :

1. Peningkatan permeabilitas Na+ à terjadi Potensial Eksitasi Post Sinaps

(PEPS) àbila tercapai titik letup maka terjadi potensial aksiàimpuls

2. Peningkatan permeabilitas Cl- àterjadi Potesial Inhibisi Post Sinaps (PIPS))

11. Proses adaptasi terhadap perubahan lingkungan, dimulai

dengan adanya perubahan permeabilitas membran sel saraf

(reseptor) terhadap ion tertentu oleh stimulus.( T,Rangsang

dari lingkungan pada sel saraf dapat membuka kanal ion

berpintu.)

Page 6: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

12. Sistem imun spesifik dan non-spesifik melibatkan proses

inflamasi( T, Inflamasi merupakan respons imun awal.

Inflamasi merupakan respon pertahanan non-spesifik.

Symptom inflamasi terdiri atas nyeri, panas, bengkak dan

kemerahan. Inflamasi terdiri atas 3 tahap respon, yaitu: ·

Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah.

Vasodilatasi adalah peningkatan diameter arteriol dan

peningkatan permeabilitas pembuluh darah menyebabkan

material yang sebelumnya tidak tembuh pembuluh darah

menjadi tembus pembuluh darah. Substansi terkait

vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas antara lain:

1) Histamin: disekresikan oleh mast cells, basofil, neutrofil dan makrofag ke daerah yang terluka.

2) Kinin: menyebabkan terjadinya vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas dan berfungsi sebagai agen kemotaktis bagi fagosit.

3) Prostaglandin: disekresikan oleh sel rusak, berfungsi untuk mengintensifkan efek dari histamin dan kinin, dan menstimulasi emigrasi fagosit melalui dinding kapiler.

4) Leukotrienes: diproduksi oleh basofil dan mast cells, berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas, berperan dalam perlekatan fagosit ke pathogen, dan berperan sebagai agen

kemotaktis.

5) Complement: berfungsi menstimulasi sekresi histamin, menarik neutrofil melalui kemotaksis, menginisiasi komponen yang dapat menghancurkan fagosit.

Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah menghasilkan terbentuknya 3 buah symptom inflamasi, yaitu panas, kemerahan (eritema), dan pembengkakan (edema).

· Perpindahan fagosit dari pembuluh darah ke cairan interstistial. Satu jam setelah proses inflamasi mulai, darah mulai terakumulasi dan menyebabkan neutrofil menempel pada permukaan dalam endothelium pembuluh darah. Neutrofil kemudian berpindah melalui dinding pembuluh darah menuju daerah yang rusak, dan proses ini disebut sebagai emigrasi, dan tergantung pada kemotaksis. Neutrofil berperan untuk menghancurkan mikroba dengan cara melakukan fagositosis. Setelah neutrofil, monosit turutekerja dengan cara bertransformasi menjadi makrofag yang berfungsi untuk menambahkan jumlah makrofag yang telah ada sebelumnya. Makrofag dan jaringan rusak yang telah mati kemudian membentuk kantung yang disebut pus.

· Perbaikan jaringan

Page 7: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

13. Arus balik vena ke atrium kanan sanagt dipengaruhi oleh

posisi tubuh (T, Pada sistem vena aliran darah tidak

mempunyai daya dorong aktif (dalam sistem arteri ada

pompa jantung), bandingkan juga komponan otot pada

dinding vena dan arteri)

14. Difusi gas O2 antara alveoli dan kapiler paru ditentukan oleh

perbedaan tekanan parsial O2 (PO2) alveoli dan tekanan

parsial CO2 (PCO2) di kapiler paru. (F, Diffusi gas

berkaitan hanya dengan perbedaan konsentrasi gas itu

sendiri.)

15. Efek langsung kerjasama sistem tubuh dalam proses

homeostasis adalah terkendalinya cairan intraseluler.

(F,Terkendalinya cairan ekstraselà semua cairan akan

melewati ekstrasel terlebih dahulu)

16. Ginjal berperan dalam pengaturan pH cairan tubuh melalui

kerja bufer/dapar bikarbonat. Fosfat dan amonia.(T,Fakta

jelas)

17. Tekanan onkotik di kapiler glomerulus (tekanan koloid

osmotik) merupakan tekanan yang dapat mendorong

terjadinya proses filtrasi di glomerulus ginjal (F,Tekanan

onkotik akan adalah tekanan yang terjadi oleh adanya

protein dalam cairan, dan menyebabkan tekanan

osmotik yang tinggi .)

18. Surfaktan dapat mencegah kolapsnya alveolus. (Tà

Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar

yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka

minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan

campuran yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah

bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan tegangan

permukaan cairan,( menegangkan permukaan alveolusà

tidak terjadi kolaps) sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda

molekulnya)

19. Tekanan darah diastolik terutama ditentukan oleh kekuatan

kontraksi jantung.(T,Oleh tahanan perifer yang dihasilkan

oleh pembuluh darah (gesekan antara darah dan dinding

pembuluh darah))

20. Refleks otonom adalah refelks yang efektornya organ

viseral(T, Lihat berbagai macam klasifikasi reflex)

Macam-macam Gerak Refleks

Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang

belakang), refleks medulla (pada sumsum lanjutan), refleks

Page 8: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

cerebellar (melibatkan otak kecil), refleks superfisial

(melibatkan kulit dan lain-lain), refleks miotatik (pada otot

lurik), serta refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi

pupil dan denyut jantung).

Refleks Spinal (pada sumsum tulang belakang)

Bila dipisahkan dari bagian otak lainnya, med spin mampu

memediasi sejumlah refleks, somatik dan autonomik. Dasar

morfologis refleks saraf umumnya disebut arkus refleks,

yang dalam bentuknya yang paling sederhana tersusun atas:

o reseptor, yang bereaksi terhadap stimulus;

o penghantar aferen, yang membawa impuls ke “pusat

refleks” (Penghantar aferen adalah serabut sensorik

aferen, yang kebanyakan mempunyai badan sel

diganglion spinal atau kranial);

o “Pusat refleks”, tempat pesan aferen dari reseptor

berkumpul dengan impuls aferen dari reseptor

lainnya, atau dengan aferen dari sumber lain, yang

mungkin mengubah pengaruh impuls aferen dari

reseptor;

o penghantar eferen, yaitu serabut saraf yang menuju

ke efektor;efektor, yang menghasilkan reaksi, yang

mungkin adalah otot,

o kelenjar atau vasa darah, atau mungkin melibatkan

beberapa komponen itu.

Refleks sangat bervariasi, dari yang sangat kompleks,

misalnya refleks menelan, yang melibatkan berbagai efektor;

sampai yang paling sederhana.Salah satu jenis dari refleks

spinal adalah refleks somatik. Refleks fleksor adalah yang

responnya adalah fleksi anggota badan. Stimulus yang paling

poten adalah noksiseptif, dan hasilnya adalah tarikan

anggota badan (withdrawal reflex). Pada refleks lain ada

ekstensi anggota badan, misalnya pada crossed extensor

reflex yang mungkin menyertai refleks fleksor. Masih ada

lagi refleks yang lebih kompleks, misalnya scratch reflex.

Semua refleks tersebut biasanya melibatkan beberapa otot,

dan respon refleksnya mungkin berbagai macam tergantung

pada keadaan (jenis dan tempat pengenaan stimulus,

intensitas stimulus, pengenaan stimulus lain secara

bersamaan, dll). Arkus refleks semacam ini sangat

kompleks. Refleks lain adalah stretch reflex, yaitu kontraksi

satu otot karena diregangkan. Ini merupakan refleks

elementer yang mungkin terjadi di semua otot. Stretch

Page 9: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

refleks menjadi dasar banyak sekali postural reflex, yang

secara garis besar bertujuan untuk menjaga sikap tubuh yang

benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan,

baik itu karena daya dari luar atau disebabkan karena gerak

yang dilakukan oleh organisme.

Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil)

Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri

atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil

berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan

otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula

oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai

pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak

jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak

refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.

Refleks Superficial

Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh

stimulasi kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda

dan jalur kortikospinal. Contoh dari refleks superficial adalah:

Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik,

supra umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke

medial. Respon : kontraksi dinding perut

Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas

ke bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.

Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon :

gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral

Refleks Visceral

Refleks Visceral Refleks ini sering disebut juga Refleks otonom

karena sering melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks

visceral, seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks spinal yang

bisa terjadi tanpa input dari otak. Meskipun begitu, refleks spinal

juga sering dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari

otak yang dibawa oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih

tinggi. Misal, urinasi dapat diinisiasi secara sadar dengan kesadaran

atau bisa juga dihambat oleh stress dan emosi, seperti dengan

adanya orang lain (sindrom bashful bladder).

Refleks visceral lain diintegrasikan di otak , khususnya di

hipotalamus, thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat

koordinasi yang dibutuhkan untuk menjaga homeostatis seperti

detak jantung, tekanan darah, nafas, makan, keseimbangan air dan

menjaga temperatur. Di sini juga ada pusat refleks seperti salivating,

muntah, bersin, batuk, menelan, dan tersendak.

Page 10: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

Salah satu tipe reflex otonom yang menarik adalah konversi

stimulus emosional ke respon visceral. Sistem Limbic, yang

merupakan tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah, agresif

dan lapar, disebut sebagai “visceral brain” karena pengaruhnya

dalam refleks emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang

tertarik saat seseorang merasa takut.

Refleks visceral merupakan polysinaptic dengan sedikitnya

satu sinapsis di CNS di antara neuron sensorik dan

preganglion saraf otonom serta sinaps tambahan di ganglion,

antara neuron preganglionic dan postganglionic.[ps]

21. Pembentukan urin diawali dengan proses filtrasi di

glomerulus.(T,Darah yang melalu kapiler glomerulus

akan mengalami filtrasi dan cairan filtrat masuk ke

kapsula Bowman.--> filtrassi-reabsorpsi-augmentasi)

22. Katup jantung dapat terbuka dan tertutup karena katup

jantung mengandung otot polos yang dapat berkontraksi.(F,

Katup bekerja pasif, berdasarkan perbedaan tekanan

dalam 2 ruang yang dibatasinya.)

23. Respetor untuk caraka pertama yang hidrofilik terdapat di

sitoplasma sel target.(F,Di membran sel)

24. Proses homeostasis berlangsung melalui proses transduksi

sinyal (signal transduction) baik secara kimiawi maupun

secara listrik(T,Proses listrik terjadi pada jalur refleks

saraf, sedangkan proses kimiawi terjadi baik pada

lengkung refleks saraf (pada sinaps) maupun hormon.)

25. Proses homeostasis selalu menggunakan lengkung

refleks.(T,Prosesnya berupa stimulus-respons.)

26. Komposisi dan volume urin di kandung kemih (vesika

urinaria) adalah sama dengan komposisi dan volume cairan

hasil filtrasi di glomerulus.(F,Sepanjang perjalanan

sepanjang tubulus ginjal, filtrat glomerulus dapat

mengalami pengurangan komponen (reabsorbsi) dan

atau penambahan komponen (sekresi))

27. Orifisium uretrae interna terletak di ujung gland penis(F)

28. Hormon aldosteron dapat meningkatkan volume cairan

tubuh melalui peningkatan reabsorbsi natrium di tubulus

ginjal .(T,Pelajari secara garis besar tentang hormon

aldosteron dalam kaitannya dengan reabsorbsi natrium

di ginjal)

29. Meningkatnya kadar CO2 dalam darah akan menurunkan

frekuensi pernafasan(F,CO2 dapat dapat bereaksi dengan

air dan menghasilkan ion H yang merangsang pusat

Page 11: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

pernafasan.)

30. Pembentukan potensial aksi pada akson penting untuk

memicu terjadinya proses kimiawi di

sinaps.(T,Neurotransmiter dilepaskan jika ada potensial

aksi di akson.)

31. Pada sinaps yang konvergen, dapat terjadi sumasi ruang.(T,

Satu neuron dapat memberi sinaps padabanyak

neuron=divergen

Satu neuron dapat menerima banyak sinaps=konvergen

32. Bila kita berada dalam posisi berdiri tanpa bergerak, tekanan

darah sistemik dapat menurun.(T,Karena arus balik vena

menurun, volume diastolik menurun, curah jantung

menurun, volume darah dalam pembuluh menurun.)

33. Sel limfosit bertanggungjawab dalam terbentuknya imunitas

dapatan (acquired immunity)(T,Imunitas dapatan

merupakan imunitas yang dibangun setelah lahir. Apa

akibatnya bila sistem imun tidak berkembang?)

34. Penurunan pH darah akibat aktivitas fisik disebabkan oleh

meningkatnya kebutuhan oksigen.(F,Hal ini berkaitan

dengan produksi CO2.)

35. Peningkatan frekuensi pernapasan dapat meningkatkan pH

cairan tubuh (T,Terjadi pembuangan CO2.)

36. Peningkatan aktivitas saraf simpatis akan menurunkan

frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot

jantung(F,Yang terjadi adalah peningkatan)

37. Proses maturasi sel-sel sistem imun di kelenjar thymus

bertujuan untuk pengenalan self-antigen(T, Agar dapat

membedakan self dan non-self (antigen asing))

38. Proses refleks yang melibatkan banyak sinaps akan

mempunyai waktu refleks yang lebih lambat dibandingkan

dengan yang hanya melibatkan sedikit sibnaps.(T, Karena

pada sinaps terjadi proses kimiawi.)

39. Menurunnya volume cairan tubuh dapat memicu sekresi

hormon ADH( T,Pelajari perangsangan sekresi ADH dan

Page 12: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

mekanisme kerjanya)

40. Dalam proses homeostasis umpan balik negatif berperan

untuk meningkatkan respons terhadap rangsang(

F,Berperan untuk menghentikan respons.)

41. sel saraf dapat membentuk impuls atau potensial aksi, karena

sel saraf mempunyai kanal ion Na berpintu

listrik.(T,Potensial aksi terjadi melalui umpan balik

posistif dalam siklus Hodgkin.)

42. Satuan fungsional ginjal adalah glomerulus.( F,Satuan

fungsional ginjal adalah nefron yang terdiri atas

glomerulus, kapsula Bowman dan tubulus-tubulus.)

43. Cabang arcus aorta yang mendarahi daerah kepala adalah

arteri carotis communis(T)

44. Proses komunikasi antar sel-sel dalam suatu lengkung

refleks dapat berlangsung melalui proses listrik maupun

proses kimiawi.(T,Lengkung refleks dapat berupa

rangkaian sel saraf, atau rangkaian saraf dan sistem

hormon.)

45. Perubahan yang terjadi di lingkungan kita (internal dan

external environment), dideteksi oleh sistem

hormon.(F,Yang dapat mentransduksi rangsang dari

lingkungan adalah sistem saraf, karena sel saraf

mempunyai kanal ion berpintu.)

46. Masuknya udara ke paru (alveolus) pada saat inspirasi terjadi

oleh adanya peningkatan volume rongga toraks(T,Kontraksi

otot diafragma meningkatkan volume rongga toraks.

P1V1 = P2V2)

47. Dalam suatu lengkung refleks saraf, kegiatan listrik yang

terjadi di reseptor berupa potensial berjenjang.(T,Pelajari

mekanismenya)

48. Mulai dari pembuluh arteri sampai ke pembuluh kapiler,

tekanan darah akan semakin menurun.(T,

49. Reaksi penggumpalan (aglutinasi) yang dapat terjadi pada

transfusi darah adalah akibat terbentuknya antibodi dalam

Page 13: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

serum resipien (penerima darah)yang menggumpalkan sel

darah erah donor.(T, Interaksi antigen-antibodi, terdiri dari 4

buah tahapan yaitu:

o Fiksasi komplemen: terjadi jika bagian molekul antibodi mengikat molekul komplemen. Fungsi fiksasi komplemen adalah mencegah kerusakan akibat toksin dan mikroorganisme. Efek fiksasi komplemen antara lain: Opsonisasi: partikel antigen diselubungi antibodi yang memfasilitasi proses fagositosis. Produk protein berlekuk dari komplemen bereaksi dengan reseptor khusus neutrofil dan makrofag, sehingga meningkatkan fagositosis.

o Sitolisis: faktor-faktor komplemen menyebabkan dinding sel hancur, dan isi sel keluar.

o Inflamasi

• Netralisasi: antibodi menutup sisi toksik antigen menjadikannya tidak berbahaya.

• Aglutinasi: penggumpalan. • Presipitasi: terjadi hubungan silang molekul antigen,

sehingga kompleks antigen-antibodi tidak dapat larut dan berpresipitasi.

50. Pada daerah nasopharynx terdapat tuba eustachius yang

menghubungkan saluran pernafasan dengan liang telinga

dalam(T)

51. Aliran vena dari seluruh tubuh akan kembali ke atrium kanan

melalui vena pulmonalis (F)

52. Pembentukan antibodi oleh tubuh hanya terjadi pada proses

imunitas aktif (T) Jenis imunitas:

o Imunitas aktif: didapat jika tubuh merespon dengan memproduksi sendiri antibodinya. Alami: terjadi jika antibodi diproduksi oleh tubuh yang bersangkutan sebagai respon terhadap pajanan antigen, dapat bersifat sementara maupun seumur hidup.

o Buatan (terinduksi): jika proses pembentukan antibodi diinduksi oleh adanya pathogen yang telah dilemahkan (vaksin).

• Imunitas pasif: didapat jika antibodi diperoleh dari individu lain.

o Alami: antibodi didapat dari ibu yang dialirkan melalui plasenta.

o Buatan: antibodi diperoleh dari hewan atau organisme lain yang telah terpapar antigen tertentu sebelumnya.

53. Bagian dinding rongga toraks yang bertanggungjawab untuk

mencegah kolapsnya paru adalah pleura viseralis.(

Page 14: Latihan ujian formatif Ilmu Biomedik Dasar untuk UAS 2012

 

 

F,Rongga pleura yang bertekanan negatif dan

mengandung selapis titpis cairan, dapat menjaga paru

tetap melekat pada dinding rongga dada.)

54. Caraka ke-dua (second messenger) adalah reseptor untuk

caraka pertama (first messenger)(F,Caraka ke-dua

merupakan efek dari ikatan caraka pertama dengan

reseptor sel target dan mengantarai respons sel target.)