latihan soal iv fixx
DESCRIPTION
latihan soalTRANSCRIPT
NAMA : ENI HERDIANI
NPM : 260110120026
RESUME PARAMETER FARMAKOKINETIK
Parameter farmakokinetika adalah besaran yang diturunkan secara
matematis dari model berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh atau
metabolitnya dalam darah, urin atau cairan hayati lainnya. Fungsi dari penetapan
parameter farmakokinetik suatu obat adalah untuk mengkaji kinetika absorbsi,
distribusi dan eliminasi didalam tubuh (Shargel dan Yu, 2005).
Secara umum parameter farmakokinetika digolongkan menjadi parameter
primer, sekunder dan turunan. Parameter primer adalah parameter 7
farmakokinetika yang harganya dipengaruhi secara langsung oleh variabel
biologis. Contoh dari parameter primer adalah volume distribusi (Vd), klirens
(Cl), dan kecepatan absorpsi (Ka). Volume distribusi adalah volume hipotetik
dalam tubuh tempat obat terlarut. Vd adalah salah satu faktor yang harus
diperhitungkan dalam memperkirakan jumlah obat dalam tubuh. Vd merupakan
suatu parameter yang berguna untuk menilai jumlah relatif obat di luar
kompartemen sentral atau dalam jaringan (Shargel dan Yu, 2005).
Adapun parameter-parameter farmakokinetika :
A. T maksimum (tmaks) yaitu waktu konsentrasi plasma mencapai
puncak dapat disamakan dengan waktu yang diperlukan untuk
mencapai konsentrasi obat maksimum setelah pemberian obat. Pada
tmaks absorpsi obat adalah terbesar, dan laju absorpsi obat sama
dengan laju eliminasi obat. Absorpsi masih berjalan setelah tmaks
tercapai, tetapi pada laju yang lebih lambat. Harga tmaks menjadi lebih
kecil (berarti sedikit waktu yang diperlukan untuk mencapai
konsentrasi plasma puncak) bila laju absorpsi obat menjadi lebih cepat
(Shargel, 2005).
B. Konsentrasi plasma puncak (Cmaks) menunjukkan konsentrasi obat
maksimum dalam plasma setelah pemberian secara oral. Untuk
beberapa obat diperoleh suatu hubungan antara efek farmakologi suatu
obat dan konsentrasi obat dalam plasma (Shargel, 2005).
C. Menurut Holford (1998), Volume Distribusi (Vd) adalah volume yang
didapatkan pada saat obat didistribusikan. Menghubungkan jumlah
obat dalam tubuh dengan konsentrasi obat ( C ) dalam darah atau
plasma.
D. AUC (Area Under Curve) adalah permukaan di bawah kurva (grafik)
yang menggambarkan naik turunnya kadar plasma sebagai fungsi dari
waktu. AUC dapat dihitung secara matematis dan merupakan ukuran
untuk bioavailabilitas suatu obat. AUC dapat digunakan untuk
membandingkan kadar masing-masing plasma obat bila penentuan
kecepatan eliminasinya tidak mengalami perubahan. Selain itu antara
kadar plasma puncak dan bioavailabilitas terdapat hubungan langsung
(Waldon, 2008).
E. MRT merupakan waktu keberadaan obat dalam tubuh
F. Tetapan Laju Eliminasi dan Waktu Paruh dalam Plasma Waktu paruh
dalam plasma adalah waktu dimana konsentrasi obat dalam darah
(plasma) menurun hingga separuh dari nilai seharusnya. Pengukuran
t½ memungkinkan perhitungan konstanta laju eliminasi dengan
rumus :
G. Klirens
Klirens suatu obat adalah faktor yang memprediksi laju eliminasi yang
berhubungan dengan konsentrasi obat :
Klirens dapat dirumuskan berkenaan dengan darah (CLb), plasma
(CLp) atau bebas dalam urin (CLu), bergantung pada konsentrasi yang
diukur. Eliminasi obat dari tubuh dapat meliputi proses-proses yang
terjadi dalam ginjal, paru, hati dan organ lainnya. Dengan membagi
laju terjadi pada setiap organ dengan konsentrasi obat yang menuju
pada organ menghasilkan klirens pada masing-masing obat tersebut.
Kalau digabungkan klirens-klirens yang terpisah sama dengan klirens
sistemik total (Katzung, 2001). Klirens obat adalah suatu ukuran
eliminasi obat dari tubuh tanpa mempermasalahkan mekanisme
prosesnya. Umumnya, jaringan tubuh atau organ dianggap sebagai
suatu kompartemen cairan dengan volume terbatas (volume distribusi)
dimana obat terlarut didalamnya (Shargel, 2005).
Untuk beberapa obat rute pemakaian mempengaruhi kecepatan
metabolismenya. Obat- obat yang diberikan secara oral diabsorbsi secara normal
dalam duodenal dari usus halus dan ditransport melalui pembuluh mesenterika
menuju vena porta hepatik dan ke hati sebelum ke sirkulasi sistemik. Obat-obat
yang dimetabolisme dalam jumlah besar oleh hati atau sel-sel mukosa usus halus
menunjukkan avaibilitas sistemik yang jelek jika diberikan secara oral.
Metabolisme secara oral sebelum mencapai sirkulasi umum disebut first pass
effect atau eliminasi presistemik (Shargel, 2005).
Sumber: Shargel, L. dan Yu. (2005). Biofarmasetika dan Farmakokinetika
Terapan. Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 449-453.
LATIHAN SOAL
Suatu obat x (300mg) diberikan secara IV(orde 1) dan kadar obat tersebut dalam
monitor untuk menentukan kinetiknya diperoleh data sbb
T (jam C (mg/ml) log C
5 4,7 0,6721
10 3,65 0,5623
15 3,05 0,4843
20 2,4 0,3802
30 1,45 0,1614
40 0,93 -0,0315
50 0,61 -0,2147
Jawab :
Y= 0,7702 -0,0199x
R2= 0,999
Log Cp = −Kt2,3
+ logC0
Log Cp = 0,7702 -0,0199t
a. Gambarkan grafik
0 10 20 30 40 50 60
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
f(x) = − 0.0198679391492149 x + 0.770233177802399R² = 0.999105159836726
Kurva Waktu terhadap Log Konsentrasi Plasma
waktu (jam)
Log
Cpl
asm
a
b. Hitung K
keterangan :
y2 = konsentrasi ke.2 pada waktu 1
y1= konsentrasi ke.1 pada waktu 2
x2 = waktu ke 2
x1= waktu ke 1
Slop = -K =
2,3
-K = 2,303 * - 0,0199
-K = -0,0458297 jam-1
K = 0,0458297 jam-1
c. Hitung t1/2
t1/2 = 0,693
K
t1/2 = 0,693
0,0458297 jam-1
t1/2 = 15,1211987 jam
d. V d=DB0
Cp0
Keterangan:
DB0 : kadar obat dalam tubuh mula-mula atau sama dengan dosis yg
diberikan
Cp0 : kadar obat dalam plasma mula-mula. didapat dari anti ln K pada
persamaan regresi linier t vs Cp
Log Cp = 0,7702 -0,0199t
Log Cp0= 0,7702 -0,0199(0)
Log Cp0 = 0,7702
Cp0 = 5,891 mg/mL
Maka
V d=300mg
5,891mg /mL
V d=50,924mL
e. CL (Clearance obat)
CL=KCp
keterangan :
K=konstantaeliminasi
Vd= volume distribusi
CL=0,693x V d
t 12
Cl=0,693 x50,9215,131
Cl=2,332 ml/jam
f. Hitung AUC
AUC0−t= Cn−1+Cn
2(t n−t n−1)
Di dapat 6 data AUC
AUC1−2= C2−1+C2
2(t2−t2−1 )
=4,7+3,65
2(10−5 )
=20,875 jam mg/mL
AUC3−2= C3−1+C3
2(t3−t3−1 )
= 3,65+3,05
2(15−10 )
= 16,75 jam mg/mL
AUC4−3= C4−1+C4
2(t 4−t 4−1 )
= 2,4+3,05
2(20−15 )
= 13,625 jam mg/mL
AUC5−4= C5−1+C5
2(t5−t5−1 )
= 1,45+2,4
2(30−20 )
= 19,25 jam mg/mL
AUC6−5= C6−1+C6
2(t 6−t 6−1 )
= 0,93+1,45
2( 40−30 )
= 11,9 jam mg/mL
AUC7−6= C7−1+C7
2(t 7−t 7−1)
= 0,61+0,93
2(50−40 )
= 7,7 jam mg/mL
Total AUC
AUC7−1=AUC1−2+AUC3−2+AUC4−3+AUC5−4+AUC6−5+AUC7−6
=(20,875 + 16,75 + 13,625 + 19,25 + 11,9 +7,7) jam mg/mL
=90,1 jam mg/mL
AUC t−∞= CmK el
=0,61
0,0458297 jam−1
= 13,310146 jam mg/mL
Dan AUC t−∞= CmK el
AUC0−t= logCn−1+logC n
2(t n−t n−1)
Di dapat 6 data AUC
AUC1−2= lo gC2−1+ logC2
2(t 2−t2−1 )
=0,672098+0,562293
2(10−5 )
=3,085977 jam mg/mL
AUC3−2= logC3−1+ logC3
2(t 3−t 3−1 )
= 0,562293+0,4843
2(15−10 )
= 2,61648176 jam mg/mL
AUC4−3= logC4−1+logC4
2(t 4−t 4−1 )
= 0,4843+0,380211
2(20−15 )
= 2,161277703 jam mg/mL
AUC5−4= logC5−1+logC5
2(t5−t5−1 )
= 0,380211+0,161368
2(30−20 )
= 2,70789622 jam mg/mL
AUC6−5= logC6−1+logC 6
2(t 6−t 6−1 )
= 0,161368+(−0,03152)
2(40−30 )
= 0,64925475 jam mg/mL
AUC7−6= logC7−1+logC 7
2(t 7−t 7−1)
= (−0,03152 )+(−0,21467)
2(50−40 )
= -1,230936082 jam mg/mL
Total AUC
AUC7−1=AUC1−2+AUC3−2+AUC4−3+AUC5−4+AUC6−5+AUC7−6
=(3,085976806 + 2,61648176 + 2,161277703 + 2,70789622 +
0,64925475 + -1,230936082) jam mg/mL
=9,98995116 jam mg/mL
AUC t−∞= logCmK el
=−0,21467
0,0458297 jam−1
= -4, 684 jam mg/mL