latihan soal b.indo

7
11. Kompetensi : Menentukan tujuan penulis Soal : Pemandangan di Lembang, Kabupaten Jawa Barat sangat mempesona. Terutama pada malam hari, terlihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian yang dihiasi kemerlap lampu yang sangat indah. Udara yang sejuk dan segar seakan menyambut siapa saja yang datang kesini. Banyak wisatawan yang selalu mengunjungi Lembang membuat daerah ini tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama pada akhir pekan. Antrian panjang kendaraan yang ingin menuju tempat-tempat pariwisata seakan tak pernah berhenti. Paragraf diatas merupakan jenis paragraf… a. Narasi b. Eksposisi c. Deskripsi d. Persuasi e. Argumentasi Sumber : Individu Jawaban : c. deskripsi Pembahasan : kalimat diatas merupakan kalimat deskripsi karena tujuan dari penulis adalah menggambarkan suasana yang ada. 12. Kompetensi : Menentukan tujuan penulis Soal : Sumber : Jawaban : Pembahasan :

Upload: intan-septiarini-pratiwi

Post on 29-Nov-2015

1.838 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

soal bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: latihan soal b.indo

11. Kompetensi : Menentukan tujuan penulis

Soal : Pemandangan di Lembang, Kabupaten Jawa Barat sangat mempesona. Terutama pada malam hari, terlihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian yang dihiasi kemerlap lampu yang sangat indah. Udara yang sejuk dan segar seakan menyambut siapa saja yang datang kesini. Banyak wisatawan yang selalu mengunjungi Lembang membuat daerah ini tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama pada akhir pekan. Antrian panjang kendaraan yang ingin menuju tempat-tempat pariwisata seakan tak pernah berhenti. Paragraf diatas merupakan jenis paragraf… a. Narasib. Eksposisic. Deskripsid. Persuasie. Argumentasi

Sumber : Individu

Jawaban :c. deskripsi

Pembahasan : kalimat diatas merupakan kalimat deskripsi karena tujuan dari penulis adalah menggambarkan suasana yang ada.

12. Kompetensi : Menentukan tujuan penulisSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

13. Kompetensi : Menentukan tujuan penulisSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

14. Kompetensi : Menentukan pernyataan/jawaban dari isi biografi (negarawan/sastrawan)Soal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

Page 2: latihan soal b.indo

15. Kompetensi : menentukan isi dan simpulan diagramSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

16. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra melayu klasik Soal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

17. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra melayu klasik Soal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

18. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra melayu klasik Soal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

19. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel/cerpen/dramaSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

20. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel/cerpen/dramaSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

21. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel/cerpen/dramaSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

22. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik puisiSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

23. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik puisi

Page 3: latihan soal b.indo

Soal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

24. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik puisiSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

25. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik puisiSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

26. Kompetensi : Menentukan unsur intrinsik puisiSoal : Sumber : Jawaban :Pembahasan :

CONTOH ANALISIS CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMIANALISIS CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI

 UNSUR INTRINSIK  DAN EKSTRINSIK

a.      Unsur Intrinsik

1.      Tema :

Seorang kepala keluarga yang lalai menghidupi keluarganya.

2.      Amanat pokok yang terdapat dalam cerpen ini adalah "Pelihara, dan jagalah apa yang kau miliki,

bertanggungjawablah dengan kewajibanmu di dunia ini." Amanat lain yang dapat diambil dari cerpen,

antara lain:

1) jangan cepat marah kalau diejek orang,

2) jangan cepat bangga kalau berbuat baik,

3) jangan terpesona oleh gelar dan nama besar,

4) jangan menyia-nyiakan yang kamu miliki, dan

5) jangan egois.

3.       Latar

Dalam suatu cerita latar dibentuk melalui segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan

dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya suatu peristiwa. Latar ini ada tiga macam, yaitu: latar

tempat; latar waktu; dan latar sosial.

a. Latar Tempat

Latar jenis ini biasa disebut latar fisik. Latar tempat yang ada dalam cerpen ini jelas disebutkan oleh

Page 4: latihan soal b.indo

pengarangnya, seperti kota, dekat pasar, di surau, dan sebagainya, seperti yang sudah dipaparkan di

atas contoh seperti berikut :

Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan

berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat. Maka kira-kira sekilometer dari

pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil kekanan, simpang yang kelima,

membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan tuan temui sebuah surau tua

b.      Latar Waktu

Latar jenis ini, yang terdapat dalam cerpen ini ada yang bersamaan dengan latar tempat, seperti yang

sudah dipaparkan di atas pada latar tempat atau contoh yang lainnya seperti berikut :

“Pada suatu waktu,” kata Ajo Sidi memulai, “..di Akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah

berpulang ….”

c.       Latar Sosial

Di dalam cerpen ini latar sosial digambarkan sebagai berikut :

Dan di pelataran surau kiri itu akan tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengan segala

tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun Ia sebagai Garin, penjaga surau

itu. Orang-orang memanggilnya kakek. Dari contoh ini tampak latar sosial berdasarkan usia, pekerjaan,

dan kebisaan atau cara hidupnya.

4.      Alur

Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu

sebab-sebab kematian kakek Garin. Sedangkan strukturnya berupa bagian awal, tengah, dan akhir.

Adapun alur mundurnya mulai muncul di akhir bagian awal dan berakhir di awal bagian akhir.

5.      Penokohan

Tokoh dalam cerpen ini ada empat orang, yaitu tokoh Aku, Ajo Sidi, Kakek, dan Haji Saleh.

1) Tokoh Aku berwatak selalu ingin tahu urusan orang lain.

2) Ajo Sidi adalah orang yang suka membual,dan cinta kerja.

3) Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan mempercayai orang lain pendek

akal dan pikirannya, serta terlalu lemah imannya.

4) Haji Saleh yaitu orang yang telah mementingkan diri sendiri (egois).

6.      Titik Pengisahan

Titik pengisahan cerpen ini yaitu pengarang berperan sebagai tokoh utama (akuan sertaan) sebab secara

langsung pengarang terlibat di dalam cerita. Selain itu pengarang pun berperan sebagai tokoh bawahan

ketika si kakek bercerita tentang Haji Saleh di depan tokoh aku.

7.      Gaya Bahasa / Majas

Majas yang digunakan dalam cerpen ini di antaranya majas alegori karena di dalam cerita ini cara

berceritanya menggunakan lambang, yakni tokoh Haji Saleh dan kehidupan di akhirat, atau lebih

tepatnya menggunakan majas parabel (majas ini merupakan bagian dari majas alegori) karena majas ini

berisi ajaran agama, moral atau suatu kebenaran umum dengan mengunakan ibarat. Majas ini sangat

dominan dalam cerpen ini

Selain majas alegori atau parabol, pengarang pun menggunakan majas Sinisme seperti yang

diucapkan tokoh aku: ”…Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak

memelihara apa yang tidak dijaga lagi….” Inilah sebuah kritik untuk masyarakat kita sekarang ini. Dengan

demikian penggunaan majas-majas itu untuk mengingatkan atau menasehati sekaligus mengejek

pembaca atau masyarakat. Nasehat dan ejekannya itu ternyata berhasil. Buktinya, ketika cerpen ini

Page 5: latihan soal b.indo

diterbitkan tidak lama kemudian cerpen ini mendapat tempat di hati pembacanya dan masih terus

dibicarakan hingga kini.

b. Unsur Ekstrinsik

1.      Judul                             : Robohnya Surau Kami

2.      Penulis                           : Ali Akbar Navis

3.      Agama Pengarang         : Islam

  NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM CERPEN

  Nilai Sosial :

Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerpen tersebut karena pada

hakikatnya kita adalah mahluk sosial.

  Nilai Moral

Kita sebagai sesama manusia hendaknya jangan saling mengejek atau menghina orang lain tetapi harus

saling menghormati.

  Nilai Agama

Kita harus selalu melakukan kehendak Allah, jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya seperti bunuh

diri, mencemooh dan berbohong.

  Nilai Pendidikan

Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat

tenaga.

  Nilai Adat

Kita harus memegang teguh nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

MANFAAT CERPEN

Cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di Kelas.

Cerpen sebagai salah satu karya sastra jelas dapat memberikan manfaat seperti layaknya karya sastra

yang lain. Manfaatnya selain memberikan kenikmatan dan hiburan, dia juga dapat mengembangkan

imajinasi, memberikan pengalaman pengganti, mengembangkan pengertian perilaku manusia dan dapat

menyuguhkan pengalaman yang universal. Oleh karena itu dapat memberikan manfaat, maka

sewajarnya sebuah cerpen dapat dijadikan bahan/materi pembelajaran sastra di kelas. Pemilihan dan

penetapan cerpen sebagai bahan/materi pembelajaran tentunya harus mengikuti kriteria yang sudah

ditetapkan secara umum yaitu:

a. Dilihat dari segi bahasanya, cerpen ini jelas menggunakan bahasa yang bisa dipahami pembaca orang

Indonesia, yaitu bahasa Indonesia. Tidak hanya ini, gaya bahasanya pun menarik dan pilihan katanya

pun dapat memperkaya kosa kata siswa dalam hal bidang keagamaan.

b. Latar belakang budaya yang ditampilkan pun masih terasa umum. Jadi, siapa pun (baik yang

beragama Islam, kristen, Hindu,maupun Budha) bisa dengan mudah memahaminya dan tidak

menimbulkan pertentangan yang mendasar. Meskipun di dalamnya terdapat kosa kata islami, hal ini

tidaklah menggangu bahkan akan menarik jika siswa membandingkan dengan kosa kata non-Islam yang

sejenis.

Page 6: latihan soal b.indo

Berdasarkan kriteria-kritera inilah kiranya cerpen ini sangat sesuai dan tepat bila dijadikan bahan ajar untuk pembelajaran sastra di kelas I dan II, apalagi di kelas III SMU. Selain itu, akan lebih menarik lagi jika gurunya pun aktif-kreatif ketika membelajarkan siswanya dalam menelaah cerpen tersebut. Namun demikian, agar pembelajaran sastra dengan bahan cerpen itu menarik dan lancar, guru dan siswanya pun haruslah sama-sama membaca cerpen itu lebih dari satu kali dan jangan coba- coba membaca ringkasannya.Diposkan oleh BINTANG LIM