latihan 1 a gis esri2 -...

162
Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 1 UNDP – Tim Teknis Nasional Pengertian Sistem Informasi Geografis Data Spasial Peta Proyeksi Peta, Sistem Koordinat, Survey dan GPS Konsep GIS

Upload: vanmien

Post on 21-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

1 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pengertian Sistem Informasi Geografis Data Spasial Peta Proyeksi Peta, Sistem Koordinat, Survey

dan GPS

Konsep GIS

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

2 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan

disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).

Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:

” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data

geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk

memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,

mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis

geografis ”.

Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang

berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG

yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data

yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik

tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya.

Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang

berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu,

sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan

seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan

SIG dari sistem informasi lainnya.

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari

berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat

lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya

manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa

persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

3 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.2. Data Spasial

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah

data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar

referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data

lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan

berikut ini :

1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi

(lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan

proyeksi.

2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki

beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis vegetasi, populasi,

luasan, kode pos, dan sebagainya.

1.2.1. Format Data Spasial

Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan

data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat

direpresentasikan dalam dua format, yaitu:

1.2.1.1. Data Vektor

Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis,

area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama),

titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

Data Vektor

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

4 UNDP – Tim Teknis Nasional

Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan

fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan

ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan

lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan

data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan

gradual.

1.2.1.2. Data Raster

Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem

Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur

sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).

Data Raster

Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata

lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili

oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan

oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan

batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah,

vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah

besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya

dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

5 UNDP – Tim Teknis Nasional

Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data

yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume

data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data

vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat

sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya

membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah,

tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

1.2.2. Sumber Data Spasial

Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber

antara lain :

1.2.2.1. Peta Analog Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam

bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan

besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.

Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta

digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi

sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.

1.2.2.2. Data Sistem Penginderaan Jauh Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan

sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan

mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa

dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit

untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format

raster.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

6 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.2.2.3. Data Hasil Pengukuran Lapangan

Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri,

pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi,

batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.

1.2.2.4. Data GPS (Global Positioning System) Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG.

Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini

biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Pembahasan mengenai GPS akan

diterangkan selanjutnya.

1.3. Peta, Proyeksi Peta, Sistem Koordinat, Survey dan GPS Data spatial yang dibutuhkan pada SIG dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah

satunya melalui survei dan pemetaan yaitu penentuan posisi/koordinat di lapangan. Berikut

ini akan dijelaskan secara ringkas beberapa hal yang berkaitan dengan posisi/koordinat

serta metoda-metoda untuk mendapatkan informasi posisi tersebut di lapangan.

1.3.1. Peta Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di atas

maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi

tertentu (secara matematis). Karena dibatasi oleh skala dan proyeksi maka peta tidak akan

pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi), karena itu diperlukan penyederhanaan dan

pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta.

1.3.2. Proyeksi Peta Pada dasarnya bentuk bumi tidak datar tapi mendekati bulat maka untuk menggambarkan

sebagian muka bumi untuk kepentingan pembuatan peta, perlu dilakukan langkah-langkah

agar bentuk yang mendekati bulat tersebut dapat didatarkan dan distorsinya dapat

terkontrol, untuk itu dilakukan proyeksi ke bidang datar.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

7 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.2.1. Pengelompokan Proyeksi Peta 1.3.2.1.1. Berdasar Mempertahankan Sifat Aslinya

1. Luas permukaan yang tetap (ekuivalen)

2. Bentuk yang tetap (konform)

3. Jarak yang tetap (ekuidistan)

Perbandingan dari daerah yang sama untuk proyeksi yang berbeda :

1.3.2.1.2. Berdasar Bidang Proyeksi yang Digunakan 1. Bidang datar

2. Bidang kerucut

3. Bidang silinder

Proyeksi Bidang Datar : Proyeksi Kerucut :

Proyeksi Silinder :

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

8 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.2.2. Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Proyeksi UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an. Sejak saat itu proyeksi ini

menjadi standar untuk pemetaan topografi.

1.3.2.2.1. Sifat-sifat Proyeksi UTM 1. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua

buah meridian, yang disebut dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone

disebut sebagai meridian tengah.

2. Daerah diantara dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola

bumi dibagi menjadi 60 zone.

3. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0,9996.

4. Perbesaran pada meridian standar adalah 1.

5. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1,001.

6. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.

1.3.2.2.2. Sistem Koordinat UTM

Untuk menghindari koordinat negatif dalam proyeksi UTM setiap meridian tengah dalam

tiap zone diberi harga 500.000 mT (meter timur). Untuk harga-harga ke arah utara, ekuator

dipakai sebagai garis datum dan diberi harga 0 mU (meter utara). Untuk perhitungan ke

arah selatan ekuator diberi harga 10.000.000 mU.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

9 UNDP – Tim Teknis Nasional

Wilayah Indonesia (90° – 144° BT dan 11° LS – 6° LU) terbagi dalam 9 zone UTM, dengan

demikian wilayah Indonesia dimulai dari zona 46 sampai zona 54 (meridian sentral 93° –

141° BT).

1.3.2.3. Metoda Penentuan Posisi Metoda penentuan posisi adalah cara untuk mendapatkan informasi koordinat suatu objek

(contoh koordinat titik batas, koordinat batas persil tanah dan lain-lain) di lapangan.

Metoda penentuan posisi dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu metoda penentuan

posisi terestris dan metoda penentuan posisi extra-terestris (satelit).

Pada metoda terestris penentuan posisi titik dilakukan dengan melakukan pengamatan

terhadap target atau objek yang terletak di permukaan bumi. Beberapa contoh metoda

yang umum digunakan adalah :

1. Metode poligon.

2. Metode pengikatan ke muka.

3. Metode pengikatan ke belakang.

4. Dan lain-lain.

Pada metode ekstra terestris penentuan posisi dilakukan berdasarkan pengamatan

terhadap benda atau objek di angkasa seperti bintang, bulan, quasar dan satelit buatan

manusia, beberapa contoh penentuan posisi extra terestris adalah sebagai berikut :

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

10 UNDP – Tim Teknis Nasional

1. Astronomi geodesi.

2. Transit Dopler.

3. Global Positioning System (GPS).

4. Dan lain-lain.

1.3.3. Sistem Koordinat Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua-dimensi atau tiga-dimensi)

yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat itu sendiri dapat

didefinisikan dengan menspesfikasi tiga parameter berikut, yaitu :

1.3.3.1. Lokasi Titik Nol dari Sistem Koordinat Posisi suatu titik di permukaan bumi umumnya ditetapkan dalam/terhadap suatu sistem

koordinat terestris. Titik nol dari sistem koordinat terestris ini dapat berlokasi di titik pusat

massa bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi

(sistem koordinat toposentrik).

1.3.3.2. Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat Posisi tiga-dimensi (3D) suatu titik di permukaan bumi umumnya dinyatakan dalam suatu

sistem koordinat geosentrik. Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat

yang digunakan, dikenal dua sistem koordinat yang umum digunakan, yaitu sistem

koordinat Kartesian (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik (L,B,h), yang keduanya

diilustrasikan pada gambar berikut :

Koordinat Kartesian :

(XA,YA,ZA)

Koordinat Geodetik :

(ϕA,λA,hA)λA

ϕA

hA

AZ

Y

XYA

XA

ZA

Greenwich

Kutub

PusatBumi

PermukaanBumi

Elipsoid referensi

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

11 UNDP – Tim Teknis Nasional

Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem koordinat toposentrik,

yaitu umumnya dalam bentuk sistem koordinat Kartesian (N,E,U) yang diilustrasikan pada

gambar berikut.

Parameter - parameter (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk mendefiniskan posisi

suatu titik dalam sistem koordinat tersebut. Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam 2D,

baik dalam (L,B), ataupun dalam suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti Polyeder,

Traverse Mercator (TM) dan Universal Traverse Mercator (UTM).

1.3.4. Metode Penentuan Posisi Global (GPS) GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang

dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS dapat

memberikan informasi tentang posisi, kecepatan dan waktu di mana saja di muka bumi

setiap saat, dengan ketelitian penentuan posisi dalam fraksi milimeter sampai dengan

meter. Kemampuan jangkauannya mencakup seluruh dunia dan dapat digunakan banyak

orang setiap saat pada waktu yang sama (Abidin,H.Z, 1995). Prinsip dasar penentuan

posisi dengan GPS adalah perpotongan ke belakang dengan pengukuran jarak secara

simultan ke beberapa satelit GPS seperti gambar berikut :

Sistem Koordinat

ToposentrikUA

AZenith (U)

Timur (E)

Koordinat Kartesian :

(NA, EA, UA)

Utara (N)

Titik di permukaan bumi

EA

NA

Sistem KoordinatToposentrik

UAUA

A

Koordinat Kartesian :

(NA, EA, UA)

Titik di permukaan bumi

Sistem KoordinatToposentrik

Zenith (U)

Timur (E)

Utara (N)

Titik di permukaan bumi

EAEA

NANA

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

12 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.4.1. Sistem GPS Untuk dapat melaksanakan prinsip penentuan posisi di atas, GPS dikelola dalam suatu

sistem GPS yang terdiri dari dari 3 bagian utama yaitu bagian angkasa, bagian pengontrol

dan bagian pemakai, seperti gambar berikut :

SATELIT. 21 + 3 satelit

. periode orbit : 12 jam. altitude orbit : 20200 km

SISTEM KONTROL. Sinkronisasi waktu. Prediksi orbit. Injeksi data. Monitor kesehatan satelit

PENGGUNA. Mengamati sinyal GPS

. Hitung posisi dan kecepatan. Dapatkan informasi

mengenai waktu

1.3.4.1.1. Bagian Angkasa Terdiri dari satelit-satelit GPS yang mengorbit mengelilingi bumi, jumlah satelit GPS adalah

24 buah. Satelit GPS mengorbit mengelilingi bumi dalam 6 bidang orbit dengan tinggi rata-

rata setiap satelit ± 20.200 Km dari permukaan bumi.

Konstelasi Satelit di Luar Angkasa

Setiap satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada 2

frekuensi L-band (dinamakan L1 dan L2). Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit

dalam jumlah dan waktu yang cukup, kemudian data yang diterima tersebut dapat dihitung

untuk mendapatkan informasi posisi, kecepatan maupun waktu.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

13 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.4.1.2. Bagian Pengontrol Adalah stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit yang berfungsi untuk memonitor

dan mengontrol kelaikgunaan satelit-satelit GPS. Stasiun kontrol ini tersebar di seluruh

dunia, yaitu di pulau Ascension, Diego Garcia, Kwajalein, Hawai dan Colorado Springs. Di

samping memonitor dan mengontrol fungsi seluruh satelit, juga berfungsi menentukan orbit

dari seluruh satelit GPS.

1.3.4.1.3. Bagian Pengguna Adalah peralatan (Receiver GPS) yang dipakai pengguna satelit GPS, baik di darat, laut,

udara maupun di angkasa. Alat penerima sinyal GPS (Receiver GPS) diperlukan untuk

menerima dan memproses sinyal-sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam

penentuan posisi, kecepatan, maupun waktu.

Secara umum Receiver GPS dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Receiver militer

2. Receiver tipe navigasi

3. Receiver tipe geodetik

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

14 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.4.2. Metoda-metoda Penentuan Posisi dengan GPS Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan satelit GPS adalah pengikatan ke

belakang dengan jarak, yaitu mengukur jarak ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya

telah diketahui. Perhatikan gambar berikut :

Prinsip Dasar Penentuan Posisi dengan GPS (sumber Abidin H.Z)

Penentuan posisi dengan GPS dapat dikelompokkan atas beberapa metoda diantaranya :

Metoda absolut,

Metoda relatif (differensial).

1.3.4.2.1. Metoda Absolut Penentuan posisi dengan GPS metode absolut adalah penentuan posisi yang hanya

menggunakan 1 alat receiver GPS. Karakteristik penentuan posisi dengan cara absolut ini

adalah sebagai berikut :

1. Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 (terhadap pusat bumi).

2. Prinsip penentuan posisi adalah perpotongan ke belakang dengan jarak ke beberapa

satelit sekaligus.

3. Hanya memerlukan satu receiver GPS.

4. Titik yang ditentukan posisinya bisa diam (statik) atau bergerak (kinematik).

5. Ketelitian posisi berkisar antara 5 sampai dengan 10 meter.

Aplikasi utama untuk keperluan navigasi, metoda penentuan posisi absolut ini umumnya

menggunakan data pseudorange dan metoda ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi-aplikasi

yang menuntut ketelitian posisi yang tinggi.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

15 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.4.2.2. Metoda Relatif (Differensial) Yang dimaksud dengan penentuan posisi relatif atau metoda differensial adalah

menentukan posisi suatu titik relatif terhadap titik lain yang telah diketahui koordinatnya,

pengukuran dilakukan secara bersamaan pada dua titik dalam selang waktu tertentu.

Selanjutnya dari data hasil pengamatan

diproses/dihitung akan didapat perbedaan koordinat kartesian 3 dimensi (dx, dy, dz) atau

disebut juga dengan baseline antar titik yang diukur.

Karakteristik umum dari metoda penentuan posisi ini adalah sebagai berikut :

1. Memerlukan minimal 2 receiver, satu ditempatkan pada titik yang telah diketahui

koordinatnya.

2. Posisi titik ditentukan relatif terhadap titik yang diketahui.

3. Konsep dasar adalah differencing process dapat mengeliminir atau mereduksi

pengaruh dari beberapa kesalahan dan bias.

4. Bisa menggunakan data pseudorange atau fase.

5. Ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat mm sampai dengan dm.

6. Aplikasi utama : survei pemetaan, survei penegasan batas, survei geodesi dan navigasi

dengan ketelitian tinggi.

1.3.4.3. Ketelitian Penentuan Posisi dengan GPS Penentuan posisi dengan GPS dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Ketelitian data terkait dengan tipe data yang digunakan, kualitas receiver GPS, level

dari kesalahan dan bias.

2. Geometri satelit, terkait dengan jumlah satelit yang diamati, lokasi dan distribusi satelit

dan lama pengamatan.

3. Metoda penentuan posisi, terkait dengan metoda penentuan posisi GPS yang

digunakan, apakah absolut, relatif, DGPS, RTK dan lain-lain.

4. Strategi pemrosesan data, terkait dengan real-time atau post processing, strategi

eliminasi dan pengkoreksian kesalahan dan bias, pemrosesan baseline dan perataan

jaringan serta kontrol kualitas.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

16 UNDP – Tim Teknis Nasional

1.3.4.4. Aplikasi-aplikasi GPS Beberapa aplikasi dari GPS diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Survei dan pemetaan.

2. Survei penegasan batas wilayah administrasi, pertambangan dan lain-lain.

3. Geodesi, Geodinamika dan Deformasi.

4. Navigasi dan transportasi.

5. Telekomunikasi.

6. Studi troposfir dan ionosfir.

7. Pendaftaran tanah, Pertanian.

8. Photogrametri & Remote Sensing.

9. GIS (Geographic Information System).

10. Studi kelautan (arus, gelombang, pasang surut).

11. Aplikasi olahraga dan rekreasi.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

17 UNDP – Tim Teknis Nasional

Memulai ArcMap Menampilkan dan mengatur layer Identifikasi hubungan antara features geographic Informasi yang menyertai sebuah layer Identifikasi Spesifik Features Penggunaan Map Tips Penentuan Feature Geographic berdasarkan kondisi

Pengenalan ArcMap

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

18 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada latihan ini anda akan ditunjukkan bagaimana suatu data spasial tersusun,

selain itu anda juga akan melihat hubungan antara data geographical dan komponennya

dengan cara membuka table yang ada pada setiap features.

Pada bagian akhir dari latihan ini anda juga akan mempelajari tentang konsep

topologi. Melalui latihan ini anda diharapkan bisa menampilkan data spasial, melakukan

query, dan bagaimana membuat output peta.

2.1 Memulai ArcMap □ Jalankan aplikasi ArcMap Jika di desktop computer anda sudah terdapat shortcut

untuk ArcMap jalankan ArcMap dengan melakukan dobel klik. Cara lain, click

Start > Programs > ArcGIS > ArcMap. Anda akan melihat tampilan awal dari

ArcMap. Pilih a new empty map kemudian klik OK

□ Sekarang anda telah berada di tampilan aplikasi program ArcMap. ArcMap

digunakan untuk melihat peta, baik itu di data view atau di layout view. Data view

digunakan untuk mempersiapkan data yang akan digunakan dalam pembuatan peta

seperti mengolah, melakukan query, editing, dan simbolisasi.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

19 UNDP – Tim Teknis Nasional

Layout view memberikan fasilitas tools untuk membuat sebuah tampilan peta yang

sesuai dengan kaidah kartografi.

Ketika anda bekerja di ArcMap, berarti anda sedang bekerja dalam sebuah

dokumen peta. Dokumen ini dapat berisi berbagai bentuk data, yang biasanya terdiri dari

beberapa data spasial. Sebuah dokumen peta memiliki ekstensi mxd

2.2 Menampilkan dan Mengatur Layer

□ Untuk latihan ini, anda akan diminta membuka sebuah dokumen peta, kemudian

anda akan berlatih untuk melihat dan memperhatikan data-data spasial apa saja

yang ada di dalamnya. Klik File > Open

□ Buka direktori C:\Latihan_GIS\Latihan1\

Dobel klik kota_yogya.mxd untuk membuka dan menampilkan peta.

Ketika kota_yogya.mxd terbuka, anda akan melihat tampilan sebagian kota yogya,

beserta jalan utama, jalan kereta api, dan lokasi fasilitas umum.

Table of contents

Table of contents

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

20 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Perhatikan berbagai macam bentuk feature geographic (fasilitas umum, jalan utama,

dsb) tersusun sesuai dengan informasi yang ditampilkan dalam layer di table of

contents. Sebagai contoh , semua fasilitas umum terkelompokkan dalam sebuah

layer yang di sebut fasilitas umum. Setiap fasilitas umum di representasikan oleh

sebuah feature titik.

□ Selanjutnya, coba pelajari layer yang ada di dalam table of contents, dan coba

jawab pertanyaan sebagai berikut :

Pertanyaan 2.1 : Berapa layer yang sedang di tampilkan dalam table of contents ?

□ Pertanyaan 2.2 : Dari layer yang ada di table of contents, berapa jumlah fasilitas

umum yang dapat dilihat di display area?

□ Pertanyaan 2.3 : Layer jalan utama direpresentasikan sebagai features

2.3 Identifikasi hubungan antara Geographic Features Peta merepresentasikan lokasi dari features geographic yang berhubungan satu

sama lain. Dengan memperhatikan secara sekilas pada peta anda akan dapat

membedakan dengan jelas suatu feature apakah berada di utara atau selatan ataupun

disamping feature yang lain. Jenis hubungan yang dapat ditangkap oleh software melalui

topologi. Topologi adalah suatu rumusan prosedur matematis yang digunakan untuk

membentuk suatu bentuk keruangan yang saling berhubungan dan berdekatan. ArcGIS

menggunakan hubungan dan kedekatan, dan hubungan planimetrik lainnya seperti luasan,

panjang, dan arah untuk melakukan analisis pola keruangan.

Pada langkah selanjutnya, anda akan berlatih tentang hubungan spasial antara

features dengan mengamati sebuah peta. Kemudian anda akan memilih feature

berdasarkan hubungan spasial seperti menentukan fasilitas umum yang jauhnya 1 km dari

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

21 UNDP – Tim Teknis Nasional

Gedung Gramedia. Dalam latihan selanjutnya, anda akan melihat bagaimana program

akan membentuk topologi dan kemudian anda akan lebih mudah mengenali hubungan

spasial antara features.

Sebelum memulai langkah tersebut, anda diminta melakukan zooming di sekitar

gedung Gramedia. Anda akan menggunakan bookmark yang telah ada, bookmark

menyimpan batasan geographic tertentu.

□ Pada menubar, klik View > Bookmarks > Gramedia

Tampilan zooms merepresentasikan gedung Gramedia beserta jalan-jalan yang

ada disekitar gedung. Perhatikan jalan yang ada disertai label nama jalan. Dengan

menggunakan informasi yang ada pada peta cobalah jawab pertanyaan dibawah

ini :

□ Pertanyaan 2.4 : Jalan apakah yang ber intersect dengan jalan Jendral Sudirman ke

arah utara?

□ Pertanyaan 2.5 : Jika anda berada di gedung Telkom, tunjukkan jalan menuju ke

Gedung Gramedia (sebutkan nama jalannya)

□ Pertanyaan 2.6 : Aktifkan citra Quickbird dengan memberi tanda √ untuk

qb_kota_yogya.jpg di table of contents. Perhatikan SMAN 3 dan Telkom, diantara

keduanya manakah yang masih memiliki vegetasi di sekitar lingkungannya?

□ Pertanyaan 2.7 : Diantara kedua gedung tersebut diatas, menurut pengamatan

anda, manakah yang memiliki halaman lebih luas?termasuk dengan halaman depan

dan belakang kedua gedung (lakukan zoom in untuk memperjelas tampilan gedung

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

22 UNDP – Tim Teknis Nasional

2.4 Informasi/Penjelasan yang menyertai sebuah layer

Dalam tahap ini anda akan mempelajari bagaimana informasi atau data atribut yang

menyertai sebuah data spasial. Sebelum anda mengamati data atribut dari beberapa layer

yang terdapat di table of contents, anda di minta terlebih dahulu mengganti tampilan extent

geografi dengan cara :

□ Pada menubar, klik View > Bookmarks > UN DP □ Pada table of contents klik kanan layer yogya_utility_name_april04 untuk

memunculkan layer’s context menu

□ kemudian klik open attribute table

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

23 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tabel atribut berhubungan dengan tampilan layer yogya_utility_name_april04, setiap

record pada tabel atribut merepresentasikan individual feature dalam layer

yogya_utility_name_april04. bagian bawah dari tabel terdapat informasi yang

menunjukkan jumlah record yang ada pada data atribut.

□ scroll kebawah untuk melihat record yang ada, kemudian scroll kekanan untuk

melihat informasi apa saja yang menyertai layer tersebut.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

24 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ tutup table atribut

□ Lakukan hal yang sama untuk layer yogya_secondary_road_july06 Pada table of contents klik kanan layer yogya_utility_name_april04 kemudian

klik open attribute table

□ Pada tampilan akan muncul data atribut yang menyertai layer

yogya_secondary_road_july06. Perhatikan jumlah record yang ada.

Tutup table atribut

Pertanyaan 2.8 : berapa jumlah record yang ada pada layer

yogya_utility_name_april04 ?

Pertanyaan 2.9 : Informasi apa saja yang bias anda dapatkan dengan melihat table

atribut layer yogya_secondary_road_july06?

2.5 Identifikasi Spesifik Features

Pada tahap sebelumnya anda telah ditunjukkan bagaimana cara menampilkan tabel

atribut dari semua features yang ada pada sebuah layer. Pada tahap ini anda akan

ditunjukkan bagaimana cara mengenali informasi yang ada pada feature individu

(memunculkan data atribut hanya untuk satu feature saja)

Klik Identify Features button pada Tools tool bar Arahkan pointer ke tengah salah satu titik utilitas (yogya_utility_name_april04

layer), sebagai contoh titik kantor UNDP

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

25 UNDP – Tim Teknis Nasional

Jika posisi pointer anda sedikit jauh dari pusat titik symbol, hal tersebut dapat

merubah toleransi pencarian, dan akan berakibat informasi yang akan dimunculkan

berasal bukan dari titik utilitas melainkan dari layer yang berada di belakangnya, yaitu

batas administrasi kecamatan (cjava_yogya_subdistrict_boundary_BAKO_june2004).

Perhatikan bagaimana features yang terpilih akan menyala ketika di klik dan akan

muncul Identify result window.

Pertanyaan 2.10 : Di desa, kecamatan, dan kabupaten apakah kantor UNDP

berada?

□ Lakukan pengidentifikasian untuk titik-titik yang lain yang muncul pada display area. Tutup jendela identify result

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

26 UNDP – Tim Teknis Nasional

2.6 Penggunaan Map Tips

Selanjutnya anda akan belajar bagaimana menggunakan map tips pada sebuah

layer. Jika anda meletakkan pointer di atas sebuah feature, maka map tips akan

memunculkan sebuah data atribut tunggal dari sebuah feature.

Klik kanan pada layer yogya_secondary_road_july06 dan klik properties.

Klik display tab

beri tanda check (√) pada kotak show map tips

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

27 UNDP – Tim Teknis Nasional

jangan tutup kotak dialog layer properties.

Primary display field akan menjadi data atribut yang akan dimunculkan sebagai

map tip. Anda dapat menentukan primary display field pada fields tab.

Klik fields tab

Klik primary display field dropdown, perhatikan semua pilihan data atribut yang

ada. field

□ Pilihan default adalah field yang pertama memiliki karakter string. Pilihlah field

NAMA sebagai primary display field

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

28 UNDP – Tim Teknis Nasional

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

29 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Klik OK pada layer properties. Letakkan pointer anda pada salah satu feature jalan.

Nama jalan akan muncul dalam map tip

Pada langkah selanjutnya anda akan belajar bagaimana menggunakan sebuah

atribut layer untuk menentukan suatu lokasi tertentu.

□ Pertanyaan 2.11 : terletak di jalan apakah kampus MMTC?

Map Tip

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

30 UNDP – Tim Teknis Nasional

2.7 Menentukan feature geografi berdasarkan kondisi tertentu. Anda mungkin dihadapkan pada situasi dimana anda mau menampilkan satu atau

beberapa feature dengan criteria tertentu. Pada tahap ini anda akan mencari jalan dengan

nama jalan Jambon, dan nama kecamatan Kasihan.

□ Pada menu bar, klik selection > select by attributes

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

31 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Select by attributes dialog memungkinkan anda membangun query untuk layer

yang ada pada peta. Anda akan memilih jalan dengan membuat sebuah ekspresi

dengan menggunakan attribute [NAMA] untuk nama jalan yaitu Jalan Jambon.

Jalan yang kita pilih akan terpilih dengan warna menyala pada tampilan.

□ Untuk layer, klik drop down list, pilih yogya_secondary_road_july06

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

32 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Untuk fields, dobel klik [NAMA] > klik

tombol = dari daftar fungsi > klik Get

Unique Values > untuk Unique Values,

dobel klik Jalan Jambon > klik apply

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

33 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Pada tampilan, perhatikan jalan jambon akan ditandai dengan warna menyala (biru).

Perhatikan juga pada bagian bawah dari ArcMap menunjukkan jumlah feature yang

terpilih dari fungsi diatas.

□ Pada dialog select by attributes, klik close > pada menu bar, klik selection >

Clear selected features

Jalan Jambon Jumlah features yang terpilih

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

34 UNDP – Tim Teknis Nasional

Selanjutnya, anda akan mengidentifikasi semua fasilitas umum/gedung yang

jaraknya 500 meter dari suatu segmen jalan, dalam hal ini kita tentukan adalah Jalan

Magelang.

Terlebih dahulu anda perlu memilih nama jalan yaitu jalan magelang sesuai dengan

prosedur sebelumnya. Anda perlu membuat ekspresi untuk melakukan hal tersebut.

□ Pada menu bar, klik selection >select by

attributes > untuk layer, dari dropdown list

pilih yogya_secondary_road_july06

□ Klik Clear untuk menghapus ekspresi

sebelumnya

□ untuk fields, dobel klik [NAMA] >

klik tanda = pada daftar fungsi,

jika diperlukan klik Get Unique Values

untuk Unique values pilih Jl. Magelang

klik Apply, dan klik Close.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

35 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Perhatikan pada tampilan, Jalan Magelang akan ditunjukkan warna biru menyala.

Selanjutnya anda akan menentukan fasilitas umum/gedung yang jaraknya 500

meter dari Jalan Magelang.

□ Pada menu bar, klik Selection > Select By Location □ Pada dialog select by location,

pastikan semua pilihan tersusun sama

seperti gambar disamping

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

36 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Klik Apply , perhatikan bahwa pada jarak 500 meter dari Jalan Magelang ada 5

fasilitas umum/gedung yang terpilih

□ klik Close untuk menutup dialog select by location

□ refresh tampilan, jika diperlukan dengan meng klik tombol refresh pada

bagian bawah tampilan ArcMap

Dalam kegiatan diatas anda baru saja melakukan sebuah operasi analisis spasial.

Pada latihan selanjutnya anda akan belajar untuk melakukan operasi yang sama dengan

kombinasi criteria.

□ Pertanyaan 2.12 : Lakukan analisis spasial dengan cara menentukan jalan apa saja

yang jaraknya 1000 meters dari ATM BRI 01?

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

37 UNDP – Tim Teknis Nasional

Penyimpanan data spasial Menampilkan data spasial di ArcMap Mengganti nama layer Klasifikasi dan simbolisasi data spasial Label features Membuat sebuah layer file Layout view Menentukan skala peta Menyimpan dokumen peta Memasukkan data frame baru Menyimpan label sebagai anotasi

Pada latihan ini anda akan belajar bagaimana menampilkan data spasial dan data

atribut dengan membuat sebuah peta. Peta yang akan kita buat dalam latihan ini adalah

Menampilkan Data Spasial

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

38 UNDP – Tim Teknis Nasional

peta daerah bencana gempa bumi di propinsi Yogyakarta. Anda akan diminta untuk

membuat peta daerah bencana sesuai dengan lokasi kabupaten masing-masing.

3.1 Penyimpanan Data Spasial □ Jalankan program ArcCatalog untuk melihat semua data yang ada dalam

geodatabase. klik start>programs>ArcGIS>ArcCatalog

□ Pada catalog tree, di bagian kiri dari ArcCatalog, dobel klik pada drive C:\ untuk

menampilkan isi dari drive C

□ Arahkan catalog tree ke direktori C:\Latihan_GIS\base_map

Dalam folder base_map terdapat dua tipe penyimpanan data spasial. yang pertama

tersimpan dalam folder, yang kedua tersimpan dalam geodatabase.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

39 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik folder base_map, anda akan melihat beberapa subfolder yang berisikan

komponen base_map

□ Klik subfolder administrative, didalamnya terdapat beberapa file. File-file didalam

folder tersebut lah yang disebut sebagai shape file. Dengan extensi .shp

□ Pertanyaan 3.1 : berapa jumlah shape file yang terdapat di dalam subfolder

hydrology?

Sebuah shape file akan tersusun oleh 3 atau 5 file. Untuk melihat file-file penyusun

sebuah shape file dapat langsung dilihat dengan menggunakan windows explorer. Satu

shape file minimal tersusun atas 3 file yaitu file berekstensi .dbf (untuk menyimpan

data), .shp (menyimpan shape), dan shx (untuk menyimpan index). Shape file yang sudah

terproyeksi biasanya memiliki lebih dari 3 ekstensi file diatas. Terdapat 4 tambahan file

yaitu file berkestensi .prj (proyeksi), .sbx (indeks), . sbn, dan .shp(xml document). Untuk

lebih jelasnya lakukan kegiatan berikut

□ Dari windows eksplorer, klik folder di C:\Latihan_GIS\base_map\administrative

□ Pertanyaan 3.2 : ada berapa file yang menyusun

cjava_yogyakarta_district_boundary_BAKOSURTANAL shape file?

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

40 UNDP – Tim Teknis Nasional

Data spasial yang akan kita gunakan dalam latihan menampilkan data adalah

berupa Geodatabase. Geodatabase merupakan suatu wadah untuk menyimpan data-data

spasial dan database. suatu geodatabase dapat tersusun oleh: feature datasets, feature

class, table, raster catalog, raster data sets, tool box, dan relationship class. Untuk

menambah pengertian tentang geodatabase lakukan kegiatan berikut :

□ Dari ArcCatalog, buka C:\latihan_GIS\base_map.mdb

Dengan membuka file base_map.mdb, berarti anda sedang membuka sebuah

geodatabase. Perhatikan isi dari geodatabase tersebut. Geodatabase tersebut berisi data-

data berupa feature datasets dan feature class.

Dalam geodatabase base_map terdiri dari 6 feature data set, yaitu administrasi,

hydrology, settlements, dan transport. Dalam setiap feature dataset tersusun atas

beberapa feature class.

□ klik administrative feature dataset untuk melihat feature class yang ada di

dalamnya.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

41 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ pertanyaan 3.3 : terdiri dari berapa feature class kah feature dataset hydrologi? 3.2 Menampilkan Data Spasial di ArcMap

Kegiatan selanjutnya anda akan diminta untuk menampilkan data spasial ke dalam

peta. Layers dapat berupa beberapa format, SDE layers, ArcInfo, ArcViewGIS shape files,

Geodatabase, dan beberapa tipe data raster. Dalam latihan ini anda akan menampilkan

feature berupa polygon, garis, titik, dan citra satelit dalam format TIFF. Data format

tersebut akan kita diskusikan lebih lanjut dalam materi selanjutnya.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

42 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Jalankan Program ArcMap, klik Start > Programs > ArcGIS > ArcMap

□ Pilih A new empty map > klik OK

□ Pada toolbar ArcMap, klik tombol Add Data

□ Pada dialog Add Data, arahkan ke direktori C:\Latihan_GIS\Latihan2

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

43 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tampilkan semua layer yang ada pada folder. Anda dapat menampilkan satu

persatu atau sekaligus dengan cara klik salah satu layer kemudian gunakan shift

atau control untuk memilih layer yang lain. Tampilkan data berupa vector terlebih

dahulu.

Semua coverage yang anda tampilkan adalah berupa data vector. Data tersebut

merupakan data daerah Gunung Merapi, dimana terdapat beberapa zona bahaya merapi,

beserta lokasi barak-barak pengungsian, fasilitas kesehatan, pos pengamatan,

permukiman, dan sungai-sungai yang berada di kawasan Merapi.

Tampilkan citra SRTM berupa TIFF image, dengan mengklik tombol add

□ Perhatikan skala peta pada tool bar

Pertanyaan 3.4? berapakah skala tampilan peta anda saat ini?

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

44 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan pada tampilan, citra SRTM akan otomatis muncul dibelakang layer-layer

yang telah anda munculkan sebelumnya. Selanjutnya anda akan menggerakan tampilan

dari image yang telah ditampilkan.

Gunakan pan untuk membuat

image berada ditengah-tengan tampilan

3.3 Mengganti Nama Layer Selanjutnya kita perlu merubah beberapa

properties yang ada pada tiap layer.

Pertama kita perlu merubah nama layer.

Ada dua cara untuk merubah nama layer

Klik kanan pada layer barak >

properties

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

45 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada dialog Layer properties, pilih tab General

Untuk nama layer ganti dengan lokasi barak pengungsi

Klik apply. Nama akan berubah pada table of contents

Selain cara diatas penamaan layer dapat juga dilakukan langsung dengan mengklik kiri

langsung pada nama layer.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

46 UNDP – Tim Teknis Nasional

Gantilah nama-nama layer yang lain dengan ketentuan sebagai berikut

fasilitas kesehatan Lokasi Puskesmas

pos pengamatan Lokasi Pos Pengamatan

sungai_merapi Sungai

permukiman_merapi Permukiman

zona_merapi Kawasan Bahaya Merapi

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

47 UNDP – Tim Teknis Nasional

3.4 Klasifikasi dan Simbolisasi Data Spasial

Jika anda perhatikan pada tampilan, semua titik lokasi feature ditampilkan

menggunakan titik dengan warna yang berbeda. Akan sangat sulit untuk kita membedakan

antara titik lokasi puskesmas dengan lokasi barak pengungsi hanya dengan menggunakan

warna. Apalagi jika kategori titik-titik yang ditampilkan banyak. Oleh karena itu perlu

adanya pembuatan symbol atau simbolisasi terhadap obyek dengan kateogori yang

berbeda beda.

Langkah selanjutnya anda akan membuat simbolisasi setiap layer yang ada pada

peta. Langkah pertama yang anda akan lakukan adalah membuat layer Kawasan Bahaya

Merapi menjadi transparent. Karena jika anda perhatikan gambar SRTM dari Gunung

Merapi tertutup oleh warna dari Kawasan Bahaya Merapi.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

48 UNDP – Tim Teknis Nasional

klik kanan layer Kawasan Bahaya Merapi > Properties

pada Layer properties dialog pilih display tab

untuk persentase (%) transparent, isikan 40

klik OK

Kegiatan selanjutnya anda akan membuat symbol layer menjadi lebih informatif dan

mudah untuk di mengerti.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

49 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada dialog Layer properties untuk layer Kawasan Bahaya Merapi, pilih tab

Symbology

pada Show pilih Categories

Pada Categories pilih Unique Values

untuk Value fields pilih merapi

klik Add All Values

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

50 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Anda dapat

memanjangkan judul table

untuk memperjelas nilai

dari kategori. Pada

symbol akan muncul 3

Kawasan Bahaya Merapi.

Data tersebut

menunjukkan bahwa

dalam field merapi

terdapat 3 nilai.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

51 UNDP – Tim Teknis Nasional

Selanjutnya anda dapat merubah warna setiap kawasan. Anda dapat merubah

warna dengan menggunakan kategori yang sudah disediakan ataupun dengan warna

tertentu sesuai dengan keinginan anda. Dalam kegiatan ini penentuan warna untuk

masing-masing kawasan adalah

Kawasan Bencana I Yucca Yellow

Kawasan Bencana II Seville Orange

Kawasan Bencana III Mars Red

Pada Symbology dobel klik warna untuk Kawasan Bencana I

Pada Symbol selector untuk Options Fill Color pilih Yucca Yellow

Untuk Outline Width Isi dengan 1.2

Outline Color pilih dengan warna black

Klik OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

52 UNDP – Tim Teknis Nasional

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

53 UNDP – Tim Teknis Nasional

Langkah selanjutnya adalah merubah symbol lokasi barak pengungsian.

Anda dapat melakukan perubahan symbol dengan dobel klik langsung pada symbol

Lokasi Barak Pengungsi pada table of contents atau dengan klik kanan pada layer

> Properties > pilih tab Symbology

Pada layer properties > klik symbol untuk memunculkan symbol selector

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

54 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan symbol-symbol yang ada category, anda dapat

menggunakan symbol yang ada pada category atau menggunakan

symbol lainnya.

Scroll ke bawah untuk melihat symbol-symbol yang ada

Untuk memunculkan symbol lainnya pada symbol selector

> klik More Symbols

Pastikan anda memilih Civic, sekarang perhatikan lagi

symbol-symbol yang ada, scroll ke bawah untuk melihat

symbol yang ada. Apakah ada perubahan?

Pilih Symbol Campground

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

55 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tentukan warna dari symbol adalah solar yellow

Tentukan ukuran symbol yaitu 12

Untuk merubah bentuk symbol Campground lebih jauh lagi klik Properties. Pada

latihan ini anda tidak perlu melakukan perubahan pada bentuk symbol.

klik OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

56 UNDP – Tim Teknis Nasional

Lakukan perubahan symbol juga untuk layer lokasi puskesmas dan layer lokasi

pengamatan, dengan prosedur yang sama yang anda lakukan di atas, dengan ketentuan

sebagai berikut :

Layer lokasi puskesmas

- bentuk symbol

- ukuran 14

Lokasi Pengamatan

- bentuk symbol

- ukuran 18

Langkah selanjutnya adalah anda akan mempelajari bagaimana mengubah symbol

layer yang berupa line atau garis. Dalam peta anda ada dua layer yang bentuknya berupa

garis yaitu layer jalan dan sungai.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

57 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik kanan layer jalan > Properties

Pada layer properties pilih tab symbology

Untuk Show dibagian kiri layer properties

pilih Categories > Unique Values

Untuk Value field pilih Layer dari drop

down list

klik Add All Values untuk memunculkan

nilai dalam field LAYER

Pertanyaan 3.5 : Ada berapa tipe jalan yang ada pada layer jalan?

Rubahlah terlebih dahulu label tipe jalan, dengan cara klik pada tipe jalan di bawah

field Label. JLN_LAIN ganti dengan Jalan Lain dan JLN_LOKAL ganti dengan

Jalan Lokal

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

58 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk merubah symbol dari masing-masing jalan dapat dilakukan dengan dobel klik

pada symbol jalan ataupun dengan klik kanan dan pilih Properties for selected

symbol.

Untuk Jalan Lain, pada symbol selector pilih symbol Highway Ramp, dengan

warna electron gold, dan tebal garis adalah 1.

Untuk Jalan Lokal, pada symbol selector pilih Highway, warna merah, dengan

tebal garis 1.8

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

59 UNDP – Tim Teknis Nasional

Lakukan perubahan symbol untuk sungai. Dobel klik pada symbol sungai pada

table of content untuk memunculkan symbol selector.

Pada symbol selector pilih symbol river > OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

60 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pertanyaan 3.6 : Apa perbedaan pemberian symbol untuk Layer Jalan dan Layer

sungai pada proses diatas?

Apabila tampilan untuk feature jalan dan sungai pada peta terlalu dominan anda

dapat memberikan transparansi untuk masing-masing layer tersebut.

Klik kanan pada Layer Jalan dan Sungai, pilih tab display, untuk % transparency

isikan 20.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

61 UNDP – Tim Teknis Nasional

Selanjutnya anda akan merubah symbol untuk layer permukiman, layer ini bentuk

featurenya berupa polygon.

Dobel klik pada symbol permukiman untuk memunculkan symbol selector

Pada symbol selector, untuk warna pilih Ginger Pink, hilangkan warna outline

dengan memilih no color

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

62 UNDP – Tim Teknis Nasional

Peta anda seharusnya seperti gambar diatas. Pada kegiatan selanjutnya anda akan

mempelajari pemberian label atau nama lokasi pada peta. Sebuah peta tidak akan lengkap

tanpa memberi nama feature yang ada pada peta. Pemberian nama pada peta sangat

penting, pembaca peta harus dapat dengan mudah membaca lokasi yang ada di peta.

Dengan kata lain pembaca tidak akan menggunakan peta kita jika peta tersebut tidak

mampu mengkomunikasikan informasi yang ingin kita sampaikan terkait dengan lokasi dan

nama tempat.

3.6 Label Features Selanjutnya anda akan memberi label nama dari tiap-tiap puskesmas pada layer

Puskesmas yang ada di kawasan rawan bahaya merapi.

Klik kanan layer puskesmas > pada layer properties pilih tab label

Untuk label field pilih Nama, untuk Color pilih ultra blue,

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

63 UNDP – Tim Teknis Nasional

□ Untuk besar huruf, isikan 5

Klik OK

Perhatikan pada peta apakah label tiap puskesmas sudah

muncul?. Untuk memunculkan label yang telah kita susun diatas

yaitu dengan cara :

Klik kanan pada layer Puskesmas > Label Features

Sekarang perhatikan pada peta, apakah label sudah muncul?

jika size dari label masih terlalu kecil maka dapat dilakukan

perubahan size pada symbol selector.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

64 UNDP – Tim Teknis Nasional

Anda dapat memodifikasi pemberian warna untuk label dengan cara :

Pada tab labels di layer properties klik symbol untuk memunculkan symbol

selector untuk text. Anda dapat memilih tipe huruf yang ada pada kategori. Pilih

Country2 untuk tipe penulisan label, untuk warna label pilih cherry cola, jenis huruf

Arial, size 6, style bold.

untuk menambahkan fungsi halo, klik properties > tab mask, untuk style pilih halo,

size ketik 1

Tentukan warna halo, klik symbol, untuk fill color pilih warna solar yellow > OK

Anda juga dapat mengatur posisi label. Ada dua cara untuk mengatur posisi label, yaitu

dengan menggunakan fungsi label default pada ArcMap, atau dengan menggunakan

ekstensi Maplex. Pada kegiatan ini anda akan belajar menggunakan kedua fungsi diatas.

Klik kanan pada layer puskesmas > Properties

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

65 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada layer properties > pilih tab label

Klik Placement Properties.. di Other Options

Pada dialog Placement Properties, memungkinkan anda

untuk mengatur letak dari label. Dalam latihan ini anda

diminta untuk meletakkan label di bawah features

Klik Change Location, pilih Bottom Center Only

Klik OK

Anda dapat merubah posisi dari label sesuai dengan kriteria yang anda inginkan.

Selanjutnya anda akan belajar menggunakan labeling dengan maplex. Maplex

adalah ekstensi di ArcMap. Maplex memungkinkan anda untuk proses labeling yang lebih

lengkap.

Pada menu tool bar ArcMap, klik Tools > Extensions Aktifkan ekstensi maplex

Klik Close

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

66 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk memunculkan ekstensi Maplex pada menu bar, klik kanan menu bar, pilih

Labelling. Pada tampilan akan muncul jendela labeling.

Untuk mengaktifkan maplex > klik Labeling > klik drop down list, pilih Use Maplex

Label Engine

Perhatikan pada jendela Labelling, proses labelling telah aktif. Pada jendela labeling

terdapat tulisan fast, hal tersebut menunjukkan bahwa proses pelabelan dilakukan

secara cepat tanpa memperhatikan penempatan yang baik. Klik drop down list

fast dan pilih Best. Dengan memilih best, program akan mencari penempatan

posisi terbaik untuk label.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

67 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik kanan Layer Puskesmas >

Properties > Label > Placement

Properties

Untuk merubah posisi label klik Position..,

pada jendela Position anda dapat memilih

posisi label sesuai dengan kriteria anda

Letakkan label dengan posisi diatas feature,

pilih North > OK

Pindahkan tab ke Label Fitting Strategy .

Bagian ini digunakan untuk mengatur

penempatan label sehingga sesuai

dengaan feature yang ada

Pada bagian ini terdapat 3 fungsi. Yaitu :

1. Stack Label > Options

Fungsi ini digunakan untuk mengatur

panjang dari suatu label. Apabila suatu

label sangat panjang anda dapat

melakukan pemisahan label ke baris

yang baru. Pemisahan dapat dilakukan

berdasarkan koma, titik, dan spasi.

Anda juga dapat mengatur panjang

maksimum dari suatu baris, ataupun

panjang dari karakter satu baris.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

68 UNDP – Tim Teknis Nasional

2. Reduce font size,

digunakan untuk mengecilkan ukuran huruf secara

otomatis jika ter dapat label yang bersinggungan

dengan feature ataupun label yang lain. Pada

fungsi ini kita dapat mengatur batas bawah besar

huruf layer pada peta. Untuk lower limit tentukan 4

pts. Klik OK

3. Abbreviate label

digunakan jika anda menginginkan label hanya

mengambil beberapa huruf saja pada label. Pada

latihan ini kita tidak akan menggunakannya.

Selanjutnya pada Placement Properties pindahkan

ke tab Conflict Resolution. Fungsi ini digunakan

untuk mengatur penempatan label yang satu dengan

yang lain apakah terdapat konflik seperti terdapat

duplikasi, ataupun singgungan antara label.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

69 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pastikan anda memberi tanda check (√) untuk Remove duplicate labels dan Never

remove label. Fungsi tersebut dilakukan untuk mencegah adanya duplikasi label, dan

mencegah penghilangan label oleh program, yang disebabkan oleh label yang

bersinggungan

Jika anda telah selesai mengatur Placement Properties, > klik OK.

Klik OK pada Layer Properties, dan perhatikan penempatan Label pada peta anda.

Tampilan Peta anda seharusnya sama seperti pada gambar diatas

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

70 UNDP – Tim Teknis Nasional

3.7 Membuat Sebuah Layer File Layer menyimpan properties bagaimana symbol layer ditampilkan. Layers File dapat

digunakan untuk sharing atau berbagi properties tampilan dari sebuah layer. Sebagai

contoh, ada rekan anda yang menginginkan symbol dan warna yang sama dari layer yang

anda miliki, maka rekan anda tidak perlu lagi membuat tampilan symbol yang sama. Pada

tahap ini anda diminta untuk membuat layers file jalan dan puskesmas

Klik kanan layer jalan > Save As layer file

Simpan di C:\Latihan_GIS\Latihan2, simpan dengan nama Jalan.lyr

Lakukan hal yang sama untuk layer Lokasi Puskesmas dengan nama

puskesmas.lyr

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

71 UNDP – Tim Teknis Nasional

3.8 Membuat Layout Peta dengan menggunakan Layout View Pada tahap sebelumnya anda telah bekerja pada data view di ArcMap. Pada Tahap

ini anda akan membuat sebuah layout peta dengan menggunakan layout view. Layout

view memungkinkan anda untuk mengatur komponen-komponen peta pada satu halaman.

Penggunaannya sama seperti ketika anda bekerja pada sebidang lembar kertas. Hasil

cetakan peta akan sama dengan tampilan di Layout View. Selanjutnya anda akan

berpindah dari data view ke layout view.

Pada menu bar klik View > Layout View

Layout view memiliki default orientasi Portrait. Dalam latihan ini anda akan membuat

sebuah peta dengan orientasi landscape.

Layout ViewData View

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

72 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik File > Page and Print Setup

Untuk printer pilih Adobe PDF, size A4, orientation Landscape

Beri tanda check (√) use printer paper settings pada map page size

Anda juga dapat memilih apakah elemen peta berubah otomatis secara

proporsional apabila ada perubahan ukuran halaman. Beri tanda check (√) pada

Scale Map element proportionally to changes in Page size

Klik OK untuk menutup jendela Page Setup

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

73 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tampilan peta akan mengecil untuk menyesuaikan dengan tampilan ArcMap.

Perhatikan persentase pengurangan (disini tertulis 44 %; tempat anda kemungkinan

berbeda) di layout toolbar. Tool bar ini akan muncul ketika anda berpindah dari

data view ke layout view

Jika anda menginginkannya, klik dan drag tool bar ini ke menu bar aplikasi ArcMap

atau letakkan sejajar dengan toolbar yang lainnya.

Sejauh ini anda hanya mempelajari bagaimana memindahkan data anda dari data

view ke layout view. Anda akan belajar lebih jauh lagi bagaimana menampilkan komponen

peta pada latihan selanjutnya.

3.9 Menentukan skala peta

Peta dapat ditampilkan dalam skala besar atau kecil. Sebagai contoh skala peta 1 :

10.000 adalah lebih besar dibandingkan skala peta 1 : 100.000. Peta dapat ditampilkan

dalam berbagai skala sesuai dengan tujuan dan penggunaannya.

Skala tampilan layout anda saat ini dapat dilihat di bagian atas tengah dari toolbar di

ArcMap.

Pertanyaan 3.7 : berapa skala peta anda saat ini?

ArcMap menghitung scala peta anda ketika berubah dari data view ke layout view.

Skala ini mungkin tidak sesuai (terlalu besar atau terlalu kecil) untuk peta anda.

Selanjutnya anda akan merubah skala peta

Ketik 200000 pada kotak skala dan tekan enter

Peta akan otomatis memperbesar ke skala 1 : 200.000

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

74 UNDP – Tim Teknis Nasional

Jika diperlukan, gunakan pan pada toolbar untuk menggeser tampilan peta, perhatikan

pula bahwa Layout toolbar juga memiliki fasilitas zoom pada halaman layout.

Lakukan zooming dengan menggunakan zooms pada toolbar

Perhatikan bahwa:

Persentase perubahan pada saat pembesaran ataupun perkecilan

Skala 1 : 200.000 tetap tidak berubah

Hal tersebut menunjukkan layout zoom memungkinkan anda untuk melihat peta

dengan berbagai bentuk perubahan atau pembesaran tampilan dengan tidak mengubah

skala tampilan data anda.

3.10 Menyimpan dokumen peta Perhatikan bahwa peta anda hanya memiliki tampilan utama peta saja tanpa

komponen peta lainnya (orientasi, legenda, skala bar, dll). Anda akan menambahkan

komponen tersebut pada latihan lainnya.

Untuk menyimpan peta :

Klik File > Save AS

Simpan file di C:/Latihan_GIS/latihan2/

untuk file name, ketik Merapi

untuk Save as type, pastikan sebagi ArcMap Document (*.mxd)

Klik Save

Selanjutnya untuk latihan, simpan kembali layout anda. Beri nama ex_layout

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

75 UNDP – Tim Teknis Nasional

3. 11 Memasukkan sebuah data frame dan menampilkan layer file Penambahan data frame baru mungkin akan anda butuhkan dalam sebuah

dokumen peta. Mungkin anda menginginkan sebuah data frame untuk menampilkan peta

wilayah studi ataupun untuk menampilkan peta dengan symbol atau klasifikasi yang

berbeda.

dari Layout view ubah tampilan anda kembali ke Data View

Dari menu insert > data frame

data frame baru otomatis menjadi aktif data frame pada tampilan

ArcMap anda.

klik tombol Add data dan tampilkan Jalan.lyr dan

bahaya_merapi.lyr yang telah anda buat pada latihan

sebelumnya.

3.12 Menyimpan label sebagai anotasi

Pada saat anda menggunakan labeling otomatis di ArcMap, beberapa label

mungkin tidak muncul, selain itu anda juga mungkin menginginkan memindahkan satu atau

lebih label. Untuk melakukan proses itu anda harus merubah label menjadi anotasi,

sehingga anda dapat memilih dan menggerakan label menjadi posisi yang lebih baik.

Dalam ArcMap anda dapat memilih apakah menyimpan anotasi sebagi property dari layer

ketika anda menyimpan dokumen peta, atau anda menyimpan anotasi sebagai anotasi

feature dalam database anda.

Klik kanan pada layer puskesmas > klik Convert Labels to annotation

Untuk store annotation pilih In the map

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

76 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk dapat memindahkan label anotasi anda harus berada pada tampilan klik View

> Data View

Keluar dari ArcMap tanpa menyimpan dokumen anda

Dalam latihan ini anda telah mempelajari bagaimana menampilkan data di ArcMap.

Menampilkan coverage, sebuah shape file, dan sebuah image. Dalam proses ini anda juga

mempelajari bagaimana mengatur table of contents, bagaimana melakukan klasifikasi dan

simbolisasi sederhana dari layer yang ada di ArcMap, dan bagaimana anda memberikan

label pada feature yang ada.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

77 UNDP – Tim Teknis Nasional

Menyiapkan data atribut Konversi data ke geodatabase Menggabungan data Mengatur tampilan layout peta Mengatur data frame Mengatur tampilan data tematik Menggunakan query builder Pemberian label Operasi data atribut Pembuatan dan pengaturan charts Label expression Komponen dan layout peta Output Peta

Pemetaan Tematik

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

78 UNDP – Tim Teknis Nasional

Semalam telah terjadi gempa di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang

menimbulkan kerusakan cukup parah. Posisi anda adalah sebagai seorang Information

Management Officer. Gubernur meminta anda untuk menampilkan sebuah peta yang

menunjukkan tingkat kerusakan dan kebutuhan masyrakat akibat gempa dalam bidang

perumahan

Dalam latihan ini anda akan menggunakan studi dan data-data gempa di Propinsi

Yogyakarta dan Jawa Tengah. Anda akan membuat sebuah peta yang menunjukkan

tingkat kerusakan dan kebutuhan masyarakat akan perbaikan rumah anda akan membuat

peta level kecamatan

4.1 Menyiapkan data atribut

Pada saat terjadinya suatu bencana, data adalah hal yang sangat penting. Dalam

latihan ini anda akan diberi data mengenai jumlah korban jiwa, rumah rusak (berat, sedang,

ringan) dan progress kemajuan respon terhadap bencana. Semua data yang anda peroleh

dalam format spread sheet excel. Untuk dapat mengolahnya di ArcMap data-data tersebut

perlu diolah terlebih dahulu.

Dari windows explorer > arahkan ke direktori C:\Latihan_GIS\Latihan3

Dobel klik file data_kerusakan_asli, data tersebut menunjukkan data kerusakan

rumah dan pembangunannya. Data tersebut tidak dapat langsung kita masukkan

ke dalam system GIS. Kita memerlukan proses cleaning dan pemberian Pcode

(place code), P code merupakan kode unique tiap lokasi, kode ini dibuat oleh

pemerintah dalam hal ini BPS.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

79 UNDP – Tim Teknis Nasional

Masih di direktori C:\Latihan_GIS\Latihan3, buka file data_kerusakan_edit. Pada

file ini anda melihat file excel yang sudah di cleaning dan diberi Pcode. File ini

belum langsung dapat terbaca di ArcMap. Anda harus melakukan proses konversi

ke geodatabase terlebih dahulu

Gantilah nama tiap kolom terlebih dahulu, sesuai dengan nama yang ada tetapi

dengan syarat minimal 10 karakter, sebagai contoh total_rumah menjadi tot_rmh 4.2 Konversi Data ke Geodatabase Untuk melakukan proses konversi, blok atau select terlebih dahulu semua table

yang ada di file data_kerusakan_edit, termasuk dengan judul field/kolom.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

80 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik file > save as , simpan di folder latihan3, untuk file name ketik

data_kerusakan_edit, Save as type pilih DBF4 (dBASE IV) > Save

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

81 UNDP – Tim Teknis Nasional

Anda akan mendapatkan dialog konfirmasi > klik OK

Sekarang anda telah memiliki file kerusakan_rumah_edit yang berformat dbf.

Format dbf sebenarnya dapat langsung di baca di ArcMap, akan tetapi lebih baik lagi jika

anda melakukan proses importing kedalam Geodatabase.

Jalankan ArcCatalog : Start >Program files > ArcGIS > ArcCatalog

Di ArcCatalog arahkan ke direktori C:\Latihan_GIS\Latihan3\batas_admin.mdb

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

82 UNDP – Tim Teknis Nasional

Terdapat dua feature class dalam geodatabase

batas_admin, yaitu batas_kabupaten dan

batas_kecamatan. anda akan melakukan proses

importing file kerusakan_rumah_edit.dbf, ke

dalam geodatabase batas_admin.

Di dalam batas_admin.mdb, klik kanan >

import > Table (single)

Pada dialog table to table, untuk input

table arahkan table di direktori

C:\Latihan_GIS\Latihan3\, data_kerusakan_edit.dbf

Untuk output table, ketik data_rumah

Klik OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

83 UNDP – Tim Teknis Nasional

Apabila proses import data selesai, anda akan melihat sebuah file table dengan

nama data_rumah, didalam batas_admin.mdb

Perhatikan data yang ada dalam table data_rumah, klik file data_rumah di table

content > klik Preview. Untuk melihat seluruh isi dari table data-rumah scrool table

ke kanan.

Pcode

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

84 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan data pada table data_rumah terdapat kolom CODE. Kolom tersebut

yang dinamakan Pcode (Place code), angka-angka tersebut merupakan kode yang

mewakili suatu lokasi. Level lokasi yang paling rendah yang memiliki Pcode adalah desa.

Pcode tersebut digunakan untuk menggabungkan data table dengan data spasial, dengan

syarat bahwa di dalam data spasial harus memiliki Pcode yang sama dengan data tabular.

Dalam latihan selanjutnya anda akan belajar bagaimana menggabungkan data tabuler

dengan data spasial.

4.3 Pengagabungan Data Perhatikan table atribut batas_kecamatan feature class. Klik kembali pada

batas_admin.mdb > klik pada file batas_kecamatan. Pada tampilan preview akan

muncul tampilan feature batas kecamatan yogya dan jateng.

Untuk merubah ke tampilan table klik dropdown list yang ada di bagian bawah

tampilan > pilih table

perhatikan table atribut batas_kecamatan, scroll kekanan untuk melihat isi dari table.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

85 UNDP – Tim Teknis Nasional

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada table atribut batas_kecamatan juga

memiliki Pcode. Pcode antara table data_rumah dan batas_kecamatan memiliki format

number dan level yang sama yaitu kecamatan. Dengan menggunakan Pcode tersebut kita

akan menggabungkan data_rumah dengan data spasial yaitu batas_kecamatan. Dalam

latihan selanjutnya anda akan mempelajari bagaimana menggabungkan data tersebut di

ArcMap.

Jalankan program ArcMap ,klik Start > Programs > ArcGIS > ArcMap

Pilih A new empty map > klik OK

Save peta anda dengan nama Peta Kerusakan Rumah, File > Save, simpan di

direktori C:Latihan_GIS\Latihan3

Pcode

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

86 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik Add data button untuk menampilkan data

Pada dialog Add data, arahkan ke C:\Latihan_GIS\Latihan3. buka

batas_admin.mdb. tampilkan batas_kabupaten, batas_kecamatan, dan data rumah

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

87 UNDP – Tim Teknis Nasional

Rubahlah symbol dari batas_kabupaten dan batas kecamatan. Dobel klik pada

symbol warna batas kabupaten di table of contents.

Pada Symbol Selector klik Properties

Pada symbol property editor, Pada simple fill Color pilih No Color. Klik Outline

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

88 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada symbol selector pilih boundary state, untuk warna ganti dengan gray 10%.

Tebal garis 4. klik OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

89 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik OK pada symbol selector dialog >

klik OK pada symbol property editor, klik

OK

Ganti symbol batas_kecamatan dengan

metode yang sama seperti diatas, dengan

ketentuan pilih boundary city sebagai

symbol, tebal garis : 1

Selanjutnya anda akan menggabungkan

table data_rumah dengan batas_kecamatan,

untuk kegiatan tersebut kita akan menggunakan

layer baru.

Klik kanan layer batas_kecamatan > klik

Copy

Klik kanan pada layers > paste layer(s)

Perhatikan pada table of contents, akan muncul satu

layer baru dengan nama

yang sama yaitu

batas_kecamatan.

Rubahlah nama layer

batas_kecamatan menjadi

Kerusakan Rumah.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

90 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik pada nama layer batas_kecamatan ganti dengan Kerusakan Rumah Sekarang perhatikan data atribut layer kerusakan rumah. Dengan cara klik kanan

pada layer Kerusakan Rumah > Open attribute table

Pada data attribute table anda akan melihat table yang sama dengan table yang

ada pada layer batas kecamatan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam table

tersebut terdapat Pcode yang akan kita gunakan untuk menggabungkan data tabular

dengan data spasial.

Klik Close

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

91 UNDP – Tim Teknis Nasional

Data Atribut Layer Kerusakan Rumah

Data tabular data rumah

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

92 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik kanan pada layer kerusakan rumah > Join and Relates > Join..

Pada jendela Join Data anda akan ditanyakan apa yang anda ingin gabungkan

dengan layer, ada dua pilihan yaitu (1) apakah anda ingin menggabungkan data atribut

dengan suatu table, dan (2) apakah anda ingin menggabungkan data dari layer lain

berdasarkan lokasi. karena dalam latihan ini anda akan menggabungkan data atribut dari

sebuah layer dengan sebuah table data, maka anda harus memilih opsi yang pertama.

Pada jendela Join Data anda akan ditanyakan What do want to join with this

layer?. Pilihlah join attributes from a table

Selanjutnya pada pilihan 1 anda harus menentukan field pada layer yang akan

digunakan untuk menggabungkan dengan table. Pilihlah field KODE_KEC

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

93 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada pilihan 2 anda diminta menentukan table apa yang akan digabungkan dengan

data atribut layer. Dari drop down list anda dapat langsung memilih table

data_rumah, anda juga dapat mencari table tersebut dengan menentukan di

direktori C:\Latihan_GIS\Latihan3\Batas_admin.mdb\data_rumah

Pilihan 3, anda akan diminta menentukan field mana pada table yang akan

digunakan sebagai dasar penggabungan table dengan data atribut layer. Dari

dropdown list pilihlah CODE

Pada jendela join data, di bawah pilihan 3, terdapat tombol advanced, terdapat 2

pilihan bagaimana proses anda ingin menggabungkan data. Apakah anda

menggabungkan dengan keinginan memunculkan semua record atau

menggabungkan hanya record yang benar-benar sesuai. Pada latihan ini pilihlah

pilihan pertama. Klik OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

94 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik OK pada jendela Join data

Anda akan mendapat dialog konformasi apakah anda akan membuat index untuk

proses penggabungan diatas?.pilih Yes, pembuatan index digunakan untuk

mempercepat proses dalam pencarian data.

Sekarang perhatikan data atribut layer kerusakan rumah > Klik kanan pada layer

kerusakan rumah > open attribute table

Pertanyaan 4.1 : apa perbedaan pada data atribut layer kerusakan rumah sebelum

dan sesudah penggabungan data?

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

95 UNDP – Tim Teknis Nasional

4.4 Pengaturan Tampilan Layout

Selanjutnya anda akan menampilkan data kerusakan rumah melalui peta. Anda

akan menampilkan tingkat kerusakan rumah sesuai dengan wilayah kabupaten anda kerja.

Dalam modul ini Bantul akan digunakan sebagai contoh, karena Kabupaten Bantul

merupakan wilayah yang paling parah terkena gempa.

Dari tampilan data view rubahlah menjadi tampilan layout, klik View > layout view

Aturlah halaman dan ukuran kertas yang akan anda gunakan. Dalam latihan ini kita

akan menggunakan setting ukuran kertas A3. File > Page and Print setup > pilih

printer Adobe pdf > ukuran kertas A3 > orientasi Landscape > OK

Pada tampilan peta, anda akan melihat bahwa data frame peta anda hanya

memenuhi sebagian bidang kertas. Perbesarlah data frame peta dengan menarik

garis frame. Pastikan data frame anda tidak menutupi seluruh bidang kertas,

pastikan anda masih mempunyai ruang untuk komponen peta (judul, legend, dll),

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

96 UNDP – Tim Teknis Nasional

Dalam latihan ini kita akan menempatkan komponen-komponen peta di samping

kanan peta.

Buatlah garis pembatas peta, dengan menggunakan tool drawing yang ada di

bagian bawah kiri ArcMap.

Buatlah kotak pada peta,dengan batas terluar.

Dobel klik pada kotak untuk memunculkan symbol selector

Pilih No color pada fill color, dan ganti warna garis menjadi hitam, tebal 1

Pada bidang peta akan muncul garis batas peta.

Batas kertas

Batas frame peta

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

97 UNDP – Tim Teknis Nasional

4.5 Mengatur Tampilan Data Frame Peta Tampilan peta anda saat ini adalah seluruh jawa tengah. Untuk memfokuskan

tampilan peta sesuai dengan kabupaten yang dinginkan anda dapat melakukan zooming

langsung dengan menggunakan layout tool apabila anda telah mengetahui lokasinya.

Apabila anda belum mengetahui lokasi kabupaten anda perlu melakukan query terlebih

dahulu.

Pada ArcMap menu tool bar, klik selection > select by attributes, untuk layer

pilih batas_kabupaten, untuk method pilih Create new selection. Buatlah ekspresi

dengan cara dobel klik [KABUPATEN] pada kolom field. Klik tanda = pada fungsi,

klik Get Unique Values, kemudian dobel klik ‘Bantul’ pada Unique Values..> klik

Apply

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

98 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan pada peta, wilayah yang kita query diatas ditandai dengan warna biru.

Anda dapat melakukan zooming langsung dengan layout tool pada daerah yang

telah terselect atau dengan menggunakan zoom to selected features. Dari menu

tool bar klik selection > zoom to selected features

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

99 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan perubahan tampilan pada peta. Peta akan menampilkan wilayah

kabupaten bantul, dengan tanda wilayah bergaris biru.

Hilangkanlah tanda selection (garis warna biru) pada peta, dengan cara klik

selection > clear selected features

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

100 UNDP – Tim Teknis Nasional

4.6 Pengaturan Tampilan Data Tematik

Selanjutnya anda akan memunculkan data kerusakan rumah pada peta anda di daerah

Kab. Bantul

Klik kanan pada layer kerusakan_rumah > properties > Definition Query

gunakan ekspresi sebagai berikut [KABUPATEN] = 'Bantul’

Pada layer properties pilih tab symbology

Pada symbology untuk show pilih quantities >Graduated colors

Untuk pilihan value pilih field data_rumah.TOTAL_RUMAH. Field total rumah

menunjukkan jumlah total rumah yang rusak (roboh dan rusak berat) setiap

kecamatan

Untuk warna anda dapat memilih criteria anda sendiri

Perhatikan nilai yang ada, nilai tersebut memiliki range yang kurang baik. Anda

dapat mengatur range tersebut dengan cara klik pada angka di bawah Range ketik

angka yang anda inginkan, angka yang diketik merupakan angka terakhir dalam

kelas.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

101 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan angka di bawah field label masih menunjukkan 5 angka decimal

dibelakang. Anda dapat menghilangkan angka 00000 tersebut dengan cara klik

pada label > format labels..

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

102 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada dialog number format untuk category pilih Numeric > untuk Rounding pilih

Number of decimal places ketikkan angka 0. anda juga dapat memisahkan angka

per seribu dengan memberi tanda check pada show thousands separators. Klik

OK

Sekarang perhatikan range angka di bawah field label, 5 angka decimal telah

hilang. Untuk memudahkan pembacaan range, pada label 0 – 1000 ganti dengan 1

– 1000 dan untuk range 8000 – 2000 ganti dengan > 8000. anda dapat mengganti

langsung dengan mengklik pada angka di bawah field label

Tampilan sementara peta anda akan Nampak seperti gambar berikut.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

103 UNDP – Tim Teknis Nasional

4.7 Menggunakan Query Builder

Perhatikan pada tampilan peta, peta tersebut menunjukkan tingkat kerusakan

rumah meliputi seluruh kabupaten. Dalam latihan ini anda hanya menginginkan

kenampakan kerusakan rumah di wilayah kabupaten anda dalam contoh adalah

Kabupaten Bantul. Untuk itu anda memerlukan membuat sebuah ekspresi query, dengan

cara

Dari layer properties untuk layer kerusakan rumah, pilih tab Definition query

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

104 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk membuat sebuah query klik Query Builder.

Perhatikan bagian field di Query builder, akan terdapat field-field dengan nama

yang panjang sehingga agak sulit untuk membacanya. Hal tersebut disebabkan

data atribut yang ada merupakan penggabungan dari dua data atribut yaitu

batas_kecamatan dan data_rumah.

Sebagai contoh

Data_rumah.TOTAL_RUMAH

Untuk dapat membaca nya anda dapat meletakkan kursor di atas keterangan yang

anda inginkan.

Nama tabel Nama field

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

105 UNDP – Tim Teknis Nasional

Dobel klik batas_kecamatan.

KABUPATEN pada Fields >

klik tanda = pada fungsi > klik

Get Unique Values > dobel klik

‘Bantul’ pada Unique Values

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

106 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik OK

Perhatikan pada peta anda, sekarang data kerusakan rumah hanya di tunjukkan

pada Kabupaten Bantul

Pertanyaan 4.2 : Ada berapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul yang

mengalami kerusakan paling parah akibat gempa?

Perhatikan tampilan peta dengan melakukan perbesaran menggunakan tool layout.

Perhatikan symbol batas kecamatan dan kabupaten tertutupi oleh garis dari layer

kerusakan rumah. Geserlah layer kerusakan rumah kebawah layer batas kabupaten

dan batas kecamatan pada table of content dengan cara mendrag layer ke bawah.

Selanjutnya anda diminta hanya untuk memunculkan batas kecamatan untuk

wilayah Kabupaten Bantul sehingga garis batas kecamatan diluar Kabupaten Bantul

tidak muncul. Caranya anda membuat sebuah query ekspression dengan metode

yang sama yaitu klik kanan pada layer batas_kecamatan > properties >

Definition query, pada Query builder ekspression

[KABUPATEN] = 'Bantul'

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

107 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan pada peta, batas garis kecamatan hanya muncul pada wilayah

Kabupaten Bantul

Selanjutnya untuk wilayah diluar Kabupaten Bantul yang masih berwarna putih,

anda diminta untuk memberikan warna abu-abu. Untuk melakukan hal tersebut

anda perlu meng copy layer batas kabupaten terlebih dahulu. Kita tidak dapat

menggunakan layer batas kabupaten yang ada secara langsung karena layer

tersebut akan digunakan sebagai legenda.

Klik kanan pada layer batas kabupaten > Copy.

Gantilah nama layer tersebut dengan nama Background dengan cara klik pada

nama layer.

Klik kanan pada layer > Paste layer(s). sekarang anda memiliki layer baru dengan

nama yang sama yaitu batas kabupaten. Drag ke bawah layer baru tersebut

tempatkan di atas layer kerusakan rumah

Selanjutnya untuk memberikan warna abu-abu diluar Kab. Bantul, dobel klik pada

symbol layer background > fill color pilih Gray 10 %

Untuk menghilangkan garis luar dari symbol, klik properties >outline > properties

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

108 UNDP – Tim Teknis Nasional

Hilangkan tanda check √ untuk symbol garis dan warna pada layer > klik OK

perhatikan pada tampilan peta tertutupi warna abu-abu. Untuk

menghilangkan warna abu-abu tersebut khusus untuk wilayah Kabupaten Bantul

anda perlu membuat sebuah ekspresi query.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

109 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik kanan pada layer background > Properties > Definition query > Query

builder, Buatlah ekspresi sama dengan sebelumnya, akan tetapi disini kita

mengganti fungsi = dengan fungsi < >. Ekspresi query nya sebagai berikut :

[KABUPATEN] <> 'Bantul'

Sekarang perhatikan pada tampilan peta anda.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

110 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pertanyaan 4.3 : apa perbedaan tanda fungsi = dan < > pada query builder

expression?

Apabila anda perhatikan pada peta anda, informasi tingkat kerusakan rumah yang

anda tampilkan belum bisa memberikan informasi kepada orang lain, karena pada peta

belum ada nama-nama lokasi. Untuk memunculkannya kita perlu melakukan proses

labeling atau pelabelan, sama seperti yang telah anda lakukan pada Latihan2.

4.8 Pemberian Label Pada kegiatan selanjutnya anda akan memberi label untuk nama kabupaten dan

nama kecamatan. Klik kanan pada layer batas_kabupaten > properties > labels

Pada text string, untuk label field pilih KABUPATEN dengan menggunakan drop

down list untuk Text symbol, klik symbol > pilih category Country 2 > ganti warna

dengan Dark umber > Ukuran 12 > style Bold.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

111 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tambahkan efek halo pada label nama kabupaten dengan cara. Klik properties

pada symbol selector > pada editor pilih tab mask > untuk style pilih halo, ganti

ukuran 1 > untuk merubah warna klik symbol > pilih warna dari drop down list >

pilih solar yellow.

Klik OK jika anda telah selesai mengatur tampilan label.

Perhatikan pada tampilan peta anda, apakah label nama kabupaten sudah muncul?.

Untuk memunculkannya kita perlu melakukan langkah sekali lagi yaitu klik kanan

pada layer batas_kabupaten > label features

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

112 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tampilan 100%

Tampilan satu halaman penuh

Pan untukmenggeser Perkecilan ke tengah

tampilan

Perbesaran sesuai daerah yang kita inginkan

Perkecilan daerah yang kita inginkan

Perbesaran ke tengah tampilan

Kembali ke tampilan sebelumnya

untuk memastikan apakah ukuran huruf sudah sesuai dengan tampilan peta, anda

dapat menggunakan tool layout untuk membersar tampilan. Gunakan zoom to

100 % (1 : 1) pada layout tool untuk melihat tampilan peta sebenarnya ketika anda

print..

selanjutnya anda akan melakukan pemberian label untuk nama kecamatan di

Kabupaten Bantul. Lakukan langkah yang sama seperti pada kegiatan diatas.

Klik kanan pada layer batas_kecamatan > properties > labels. Untuk label fields

pilih KECAMATAN, gunakan jenis huruf Arial, warna putih dengan halo warna hitam, ukuran huruf 9. Disini anda perlu perhatikan bahwa ukuran huruf kecamatan

harus lebih kecil dari Kabupaten.

Untuk mengatur letak huruf, klik Placement properties, anda dapat menggunakan

placement properties default atau dengan menggunakan maplex, seperti yang telah

anda lakukan di latihan2.

lakukan perbesaran 100 % untuk melihat apakah tampilan peta dan label anda

sudah proportional.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

113 UNDP – Tim Teknis Nasional

Peta anda saat ini pada perbesaran 100 % akan nampak seperti gambar diatas.

Selanjutnya untuk membuat peta anda menjadi lebih informatif anda akan memunculkan

angka rumah yang sedang dibangun, rencana, dan jumlah rumah yang masih di butuhkan.

Anda akan memunculkan angka dan diagram dari keterangan diatas.

sebelum memunculkan diagram bar, anda perlu memastikan apakah semua

informasi/data yang anda akan munculkan telah tersedia di data atribut. Untuk melihat isi

data atribut layer kerusakan rumah, klik kanan pada layer diagram kerusakan > open

attribute table >

Anda akan menggunakan layer kerusakan rumah untuk memunculkan diagram bar,

akan tetapi layer tersebut telah kita gunakan untuk memunculkan thematic tingkat

kerusakan rumah. Untuk itu anda perlu meng copy layer tersebut,

Klik kanan pada layer kerusakan rumah > Copy . kemudian klik kanan pada layer

paling atas klik kanan Paste layer (s)

saat ini pada table of contents anda memiliki dua layer kerusakan rumah.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

114 UNDP – Tim Teknis Nasional

Ganti nama layer kerusakan rumah yang baru dengan cara

klik pada nama layer, ganti dengan nama diagram

kerusakan.

4.9 Operasi Data Attribute

selanjutnya anda akan memunculkan diagram bar jumlah

rumah yang sedang di bangun, di rencanakan, dan jumlah

kekurangan rumah yang masih di butuhkan.

pastikan bahwa pada data atribut anda memiliki semua data diatas.

Buka atribut table untuk melihat kelengkapan data. Klik

kanan pada layer diagram kerusakan > open attribute table.

Scroll ke kanan untuk melihat isi table.

Apakah anda melihat semua data yang anda butuhkan (rumah di bangun, di

rencanakan, dan kekurangan rumah)?. Pada table anda tidak menemukan jumlah rumah

yang masih dibutuhkan (gaps). Gaps di peroleh dari hasil jumlah total rumah rusak di

kurangi jumlah rumah dibangun + rumah yang direncanakan di bangun.

Perhatikan data atribut layer diagram kerusakan, data-data kerusakan rumah di

dalamnya berasal dari table data rumah yang di gabungkan (join) dengan data spasial

kecamatan (ingat latihan join table). Untuk menambahkan informasi dalam attribute table

kita perlu menambahkan kolom pada table data rumah.

Pada tampilan table of contents pastikan anda merubah dari tampilan display ke

source, karena table tidak akan bisa kita lihat jika masih dalam tampilan display.

Scroll ke bawah untuk melihat table data_rumah. Klik kanan table data_rumah >

open

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

115 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk menambahkan kolom baru pada table, klik options di bagian bawah table >

Add field

Pada jendela Add field ketikan Gaps pada Name. untuk type anda harus

menyesuaikan dengan tipe data yang anda akan tampilkan dalam field. Karena pada

kolom Gaps kita akan mengisi data berupa angka maka kita memilih Type Short integer.

Pada kolom type pilih Short integer > klik OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

116 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan table data rumah, scroll ke kanan, di bagian kanan muncul field/kolom

baru dengan nama gaps. Kolom tersebut akan kita isi dengan

gaps =

total kerusakan rumah – (dibangun + rencana). Untuk memasukkan formula

tersebut klik kanan pada judul field > Field calculator

Selanjutnya anda akan dimintai konfirmasi apakah anda akan melakukan

penghitungan atau formulasi table, karena pembuatan formulasi akan merubah

table dan anda tidak bisa mengulangnya. Klik Yes

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

117 UNDP – Tim Teknis Nasional

Anda akan menjumpai jendela field calculator. Pastikan kursor anda berada pada

kolom gaps > dobel klik RUMAH RUSAK > klik fungsi tanda - > ketik tanda ( >

dobel klik DIBANGUN > klik tanda + > dobel klik RENCANA > ketik tanda ) > klik

OK

Perhatikan pada table data rumah, field Gaps sekarang telah terisi angka-angka

hasil formulasi yang anda buat diatas. Klik tanda X untuk menutup jendela

attributes of data rumah.

langkah selanjutnya adalah anda akan menggabungkan atau join ulang table data

rumah dengan layer diagram kerusakan. Pertama anda perlu menghilangkan proses

penggabungan awal yang telah anda lakukan sebelumnya.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

118 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik kanan layer diagram kerusakan > Joins and Relates > Remove Join (s) >

data rumah

selanjutnya anda akan menggabungkan

kembali table data rumah yang telah kita

lengkapi dengan kolom gaps dengan layer

diagram kerusakan

Klik kanan pada layer diagram kerusakan >

Join and relates > Join. Isikan seperti

ketentuan dibawah.

Klik OK

selanjutnya anda akan menampilkan

diagram bar pembangunan rumah pada peta.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

119 UNDP – Tim Teknis Nasional

4.10 Pembuatan dan Pengaturan Charts Klik kanan pada layer diagram kerusakan > Properties > untuk show pilih Charts

> Bar/Coulmn.

Di bagian kanan terdapat field-field yang terdapat pada data attribute, scroll

kebawah untuk melihat field yang ada. Anda akan memunculkan data rumah di bangun,

direncanakan, dan kebutuhan rumah.

Klik pada field DIBANGUN > klik tanda > (add), anda akan melihat field berpindah

dari field selection ke bagian kanan yang menunjukkan field-field yang anda pilih

untuk ditampilkan

Anda dapat mengatur tampilan warna dari tiap diagram bar yang akan anda

munculkan. Dobel klik pada symbol warna > pada symbol selector anda dapat

memilih warna dan garis luar symbol. Lakukan perubahan warna dengan ketentuan

sebagai berikut :

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

120 UNDP – Tim Teknis Nasional

Dibangun medium apple

Direncanakan solar yellow

Gaps mars red

Untuk garis luar semua symbol adalah 0.1 dan warna hitam.

Hilangkan background layer kerusakan dengan klik tombol background > pada

symbol selector untuk fill color pilih No color > outline pilih No Color.

Klik Properties Pada jendela Chart symbol editor anda dapat mengatur besarnya tampilan 3D dari

diagram bar. Pastikan anda memberi tanda check display in 3D untuk

menampilkan diagram bar dalam bentuk 3D.

Tarik ke bawah tombol Thickness untuk mengatur tebal 3D, tampilkan bentuk 3D

dalam bentuk yang proporsional.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

121 UNDP – Tim Teknis Nasional

Di bawah pengaturan 3D terdapat Leader Lines:, leader lines digunakan untuk

menunjukkan lokasi/polygon dari diagram bar. Leader lines biasanya digunakan

ketika diagram bar terlalu banyak, dan polygon yang ada terlalu kecil sehingga perlu

adanya garis yang menunjukkan lokasi diagram pada peta. Karena kita

menginginkan diagram bar berada pada polygon hilangkan tanda check pada show

leader lines

Klik OK pada Chart Symbol Editor Anda juga dapat mengatur besar kecilnya ukuran diagram, klik tombol size.

Tentukan ukuran dari diagram adalah 50

Klik OK pada Chart Size

Klik apply pada layer properties

geser jendela layer properties sehingga anda

bias melihat tampilan peta. Apakah diagram

sudah muncul pada peta anda? Perhatikan

apakah semua diagram sudah muncul di tiap

kecamatan. Tampilan peta anda saat ini

seperti ditunjukkan gambar di bawah ini

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

122 UNDP – Tim Teknis Nasional

Anda juga dapat mengatur tampilan diagram berdasarkan criteria tertentu. Sebagai

contoh anda ingin memunculkan diagram hanya untuk wilayah kecamatan yang

sudah ada pembangunan rumah. Pada layer properties klik Exclusion.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

123 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada jendela Exclusion properties pastikan kursor anda berada pada kolom

pembuatan ekspresi query. Exclusion digunakan untuk menghilangkan

pemunculan diagram pada peta berdasarkan criteria tertentu

Dalam latihan ini kita akan menghilangkan diagram pada kecamatan yang

pembangunan rumahnya masih 0. Dobel klik field [data_rumah.DIBANGUN] > klik

tanda fungsi = > klik tombol Get unique values > dobel klik 0

Klik OK pada jendela Data Exclusion properties

Klik OK pada layer properties

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

124 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan tampilan peta anda, geser jendela layer properties jika menghalangi

pandangan anda.

Pertanyaan 4.4 : apa perbedaan sebaran diagram pada peta sebelum dan sesudah

exclusion data?

Pertanyaan 4.5 : di kecamatan manakah tingkat pembangunan rumah masih

bernilai kosing (0) ?

Anda diminta untuk memunculkan semua diagram di semua wilayah kecamatan

Kab. Bantul, untuk itu anda harus menghilangkan query yang telah anda buat

sebelumnya

pada jendela layer properties > symbology > exclusion > clear > OK

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

125 UNDP – Tim Teknis Nasional

klik OK untuk menutup layer properties

perhatikan peta tampilan peta anda, untuk mengetahui apakah tampilan diagram

proporsional dengan tampilan peta anda dapat menggunakan layout tool dengan

perbesar 100 %.

Klik tanda 1 : 1 pada layout tool. Gunakan pan untuk menggeser tampilan peta.

Pertanyaan 4.6 : dengan melihat diagram pada peta, di kecamatan apakah tingkat

kebutuhan pembangunan rumah paling tinggi?

untuk menjawab pertanyaan diatas mungkin anda sedikit kesulitan karena diagram

hanya digunakan untuk mempercepat pengguna untuk secara sekilas mengerti kondisi dari

suatu daerah. Untuk memudahkannya anda harus menambahkan nilai-nilai absolute dari

diagram yang ada pada peta. Untuk menambahkan nilai-nilai diagram tersebut kita dapat

menggunakan labeling.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

126 UNDP – Tim Teknis Nasional

4.11 Label Expression untuk memunculkan nilai ketiga diagram (dibangun, direncanakan, dibutuhkan) kita

tidak dapat hanya menggunakan fungsi labeling saja , disini kita perlu membuat sebuah

ekspresi label.

klik kanan pada layer diagram kerusakan > Properties > labels

Pada layer properties labels, pilih expression..,

Hapus tulisan yang ada dalam box expression.

Ada dua cara untuk memunculkan nilai-nilai diagram diatas, pertama; anda dapat

memunculkannya secara horizontal, yang kedua adalah secara vertical. Expression yang

digunakan :

Horizontal "<CLR red='0' green='255' blue='0'>" & [data_rumah.DIBANGUN]& "</CLR>"& " "

&"<CLR red='255' green='255' blue='0'>" & [data_rumah.RENCANA] & "</CLR>"&" "&"<CLR red='255' green='0' blue='0'>" & [data_rumah.Gaps] & "</CLR>"

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

127 UNDP – Tim Teknis Nasional

Vertical "<CLR red='0' green='255' blue='0'>" & [data_rumah.DIBANGUN]& "</CLR>"& vbnewline&"<CLR red='255' green='255' blue='0'>" & [data_rumah.RENCANA] & "</CLR>"&vbnewline&"<CLR red='255' green='0' blue='0'>" & [data_rumah.Gaps] & "</CLR>"

Klik kanan layer diagram kerusakan > label features

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

128 UNDP – Tim Teknis Nasional

Anda dapat melihat perbedaan penggunaan expression untuk multi label secara

horizontal atau vertical pada tampilan peta. Anda dapat memilih salah satu ekspressi

diatas.

Anda dapat memodifikasi warna dari label dengan mengganti komposisi red, green,

blue pada ekspresi.

Matikan fungsi maplex jika penempatan label nilai diagram anda kurang bagus. Klik

Labelling pada labeling tool > matikan tanda check untuk Use Maplex Label

Engine.

Anda akan diminta konfirmasi apakah anda benar-benar yakin akan berpindah dari

maplex label engine menjadi label standar ? pilih Yes.

Perhatikan lagi pada tampilan peta, apakah semua label yang muncul pada peta

sudah tertata dengan baik sehingga tidak ada label yang bersinggungan.

Perhatikan pada tampilan peta, sekarang anda telah menampilkan 3 nilai absolute

untuk rumah dibangun, direncanakan, dan membutuhkan, dengan warna sesuai

dengan warna diagram.

Pertanyaan 4.7 : berdasarkan nilai absolute dipeta, kecamatan apakah yang paling

membutuhkan pembagunan rumah?

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

129 UNDP – Tim Teknis Nasional

Bandingkan dengan jawaban anda sebelumnya.

Jika tampilan peta anda saat ini masih dalam zooming perbesaran, klik zoom to

whole page pada layout tool untuk menampilkan peta secara keseluruhan.

4.12 Komponen dan Layout Peta Pada latihan selanjutnya anda akan mempelajari memasukkan komponen-

komponen peta.

Dalam latihan sebelumnya anda telah mempelajari bagaimana mengatur data

frame layer yang ada pada peta, sehingga tampilan peta tersebut bisa memberikan

informasi kepada pengguna. Data frame layer tersebut merupakan salah satu dari

beberapa komponen peta. Pengguna peta belum bisa membaca informasi yang ada dalam

peta jika belum ada komponen peta yang lainnya, seperti judul, legenda, skala, dll.

Dalam latihan ini anda akan mempelejari bagaimana melengkapi tampilan

peta yang telah anda buat sebelumnya sehingga bisa digunakan oleh pengguna sebagai

sumber informasi.

Anda dapat menempatkan komponen-komponen tersebut sesuai dengan kaidah

kartografi, yang perlu kita perhatikan adalah jangan sampai komponen tersebut

menghalangi informasi yang kita munculkan pada peta. Dalam latihan ini anda akan

memasukkan komponen peta di sebelah kanan tampilan peta.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

130 UNDP – Tim Teknis Nasional

Buatlah kotak disebelah kanan peta anda dengan menggunakan tool new

rectangle yang terletak di bawah table of contents > tentukan tebal garis adalah 1

> hilangkan warna pada kotak, perhatikan gambar diatas.

Ketik nama judul peta dengan menggunakan text tool yang berada di

bawah table of contents. Klik pada dibagian atas kolom keterangan peta. Ketikkan

PETA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI BIDANG PERUMAHAN

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

131 UNDP – Tim Teknis Nasional

Dobel klik pada tulisan yang anda buat untuk mengganti property dari tulisan > klik

change symbol

Pada symbol selector pilih

Country 2 pada category > pilih

warna Cherry Wood Brown >

dan style Bold > ukuran 15

Untuk melihat apakah tulisan judul

sudah proporsional dengan ruang

yang tersedia dan

tampilan peta, zooming

tampilan peta menggunakan

layout tool

Ganti zooming peta dengan 1 : 1

atau 100 %

selanjutnya akan lebih baik jika dalam memasukkan komponen-komponen peta

lainnya dalam tampilan 100 %, karena anda langsung dapat mengetahui

proporsional tidaknya suatu komponen

Buatlah judul lokasi KABUPATEN BANTUL PROPINSI YOGYAKARTA,dengan

menggunakan text tool dengan ukuran huruf 12, karakter spasi 20. Anda dapat

membuat garis untuk membatasi tempat judul peta.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

132 UNDP – Tim Teknis Nasional

Selanjutnya di bawah judul peta, anda akan memasukkan symbol

orientasi atau arah utara peta. Klik insert pada menu toolbar

ArcMap > North arrow.

Anda dapat memilih bentuk dari orientasi sesuai dengan

keinginan anda, dalam latihan ini pilih ESRI North 19, anda dapat

pula mengganti warna orientasi pilihan anda, klik properties

klik OK, atur ukuran dari orientasi sehingga sesuai dengan ruang

yang ada.

Selanjutnya anda akan memasukkan skala bar dalam peta anda, terlebih dahulu

perhatikan berapa skala peta tampilan anda saat ini?.

Gantilah angka skala peta anda dengan angka yang bulat, misal dalam tampilan

peta ini adalah 1:135,931 maka kita rubah menjadi 120000, pastikan bahwa dalam

mengganti skala peta ini cakupan wilayah tampilan peta masih terliputi.

Zoom satu halaman penuh untuk memastikan wilayah tampilan anda tidak

terpotong. Jika masih ada wilayah yang terpotong, kecilkan skala peta menjadi

125000

Gunakan zoom 100% dan pan untuk kembali ke keterangan peta. Untuk

memasukkan skala bar klik insert > scale bar pada menu toolbar

Pada scale bar selector anda dapat memilih bentuk skala bar sesuai yang anda

inginkan. > Scroll kebawah untuk melihat bentuk skala bar yang ada. Pilih dobel

alternating scale bar 2 > klik properties.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

133 UNDP – Tim Teknis Nasional

Isikan keterangan yang ada pada jendela

scale bar seperti keterangan gambar

disamping ini.

Klik OK pada skala bar > klik OK pada

scale bar selector

Aturlah ukuran skala bar sehingga sesuai

dengan ruang yang ada. Perhatikan angka

yang ada akan berubah secara otomatis

mengikuti panjang dari skala bar yang anda

buat.

Untuk memudahkan pembacaan peta anda perlu menambahkan skala teks peta,

kita dapat melakukan secara otomatis dengan cara, klik insert pada menu toolbar >

scale text > pilih Absolute Scale. Ganti ukuran huruf menjadi 12, tambahkan

keterangan seperti pada gambar dibawah. Skala 1 : 125.000 pada Ukuran A3

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

134 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk menyamakan tinggi

tulisan, anda dapat lakukan

dengan cara menselect

ketiga tulisan klik kanan >

Align > Align Top

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

135 UNDP – Tim Teknis Nasional

Masukkan legenda peta,dengan cara klik insert > legend

Pada jendela legend wizard anda akan diminta untuk menentukan layer mana saja

yang akan di tampilkan dalam legenda. ArcMap akan memasukkan semua layer

yang ada secara otomatis sehingga anda perlu memilih layer mana yang akan

dimunculkan.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

136 UNDP – Tim Teknis Nasional

Karena layer Background tidak kita gunakan dalam peta maka Klik layer

background > klik tanda < sehingga layer background berada disebelah kiri.

Klik Next sampai anda menemukan finish > klik Finish Perhatikan pada tempat keterangan, sekarang terdapat legend peta. Pindahkan

kebawah skala peta. Atur ukuran dari legend sehingga proporsional dengan ruang

yang ada.

Untuk merubah tulisan yang ada pada legend anda harus menggantinya pada layer

di table of contents karena apa yang ada layer akan otomatis muncul pada peta.

Ganti nama layer dengan cara klik langsung pada nama layer di table of contents.

Legend peta akan Nampak seperti gambar dibawah.

Dengan menggunakan text tool tambahkan keterangan angka-angka pada peta di

legend

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

137 UNDP – Tim Teknis Nasional

Jika anda memerlukan untuk mengatur properties dari legend, anda dapat

melakukan dobel klik pada legend untuk memunculkan Legend properties. Klik OK

jika anda telah selesai mengatur legend properties

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

138 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tambahkan keterangan lembaga pembuat peta dengan menggunakan text tool.

Untuk memasukkan gambar atau logo organisasi anda dapat lakukan dengan cara

klik insert > picture. Arahkan ke direktori C:\Latihan_GIS\Latihan3. Pilih logo yang

ada.

Tambahkan pula sumber data dari peta yang anda buat dan keterangan spatial peta

dengan menggunakan text tool Jika diperlukan tambahkan pula disclaimer peta, disclaimer merupakan pernyataan

bahwa lembaga pembuat peta tidak bertanggungjawab atas informasi yang ada

pada peta, dan menyatakan bahwa informasi yang ada masih dalam proses. Setiap

peta standar yang dibuat oleh UN biasanya memiliki disclaimer seperti ini

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

139 UNDP – Tim Teknis Nasional

Tampilkan juga keterangan spatial dari peta, dengan menggunakan text tool Anda dapat mengisi bagian bawah layout keterangan peta dengan inset peta.

Karena tampilan peta anda adalah level kabupaten, maka kita dapat menggunakan

level propinsi sebagai inset. Untuk memasukkan inset kita dapat menggunakan data

frame baru, caranya klik insert > Data frame. Letakkan data frame baru di bagian

paling bawah.

Gantilah nama data frame baru anda dengan cara

klik pada New Data Frame di table of contents,

ganti dengan nama inset peta

Untuk menampilkan peta pada data frame klik

tombol Add data pada menu ArcMap. Tampilkan

batas_kabupaten yang ada di folder latihan3.

Pada tampilan anda akan muncul data frame

dengan layer batas kabupaten Propinsi DIY dan

JATENG. Untuk menampilkan propinsi DIY saja

gunakan Definition Query pada layer properties.

Buat query seperti keterangan di samping

[PROVINSI] = ‘DI YOGYAKARTA’

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

140 UNDP – Tim Teknis Nasional

Untuk memunculkan tanda lokasi pada inset, klik kanan pada data frame inset >

properties > Extent Rectangle. Klik Layers pada Data Frame Properties

masukkan ke Show extent rectangle for these data frames dengan klik tanda >.

Untuk memodifikasi tampilan frame klik Frame..

Dari frame properties aturlah tebal frame menjadi 2

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

141 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik OK seluruh jendela, perhatikan pada data frame inset anda. Tanda kotak

merah akan muncul otomatis menunjukkan lokasi Kabupaten Bantul

Tampilan keterangan peta anda saat ini seharusnya nampak seperti gambar

dibawah ini.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

142 UNDP – Tim Teknis Nasional

Perhatikan pada peta, salah satu kelengkapan peta adalah adanya grid koordinat.

Untuk memunculkan grid koordinat dapat anda lakukan dengan cara; klik pada

frame peta utama anda > klik kanan > Grid

klik New Grid..

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

143 UNDP – Tim Teknis Nasional

Pada jendela Grid and Graticules Wizard anda akan memilih tipe grid yang anda

akan buat. Ada 3 pilihan yaitu

1. Graticule ; membagi peta berdasarkan garis meridians dan parallels, grid ini

yang biasa kita gunakan untuk memunculkan grid latitude/longitude atau

koordinat geografis

2. Measure Grid ; membagi peta berdasarkan grid pada satuan pemetaan, grid ini

digunakan untuk memunculkan koordinat UTM

3. Reference Grid; membagi peta berdasarkan index tertentu. Karena peta anda memiliki koordinat geografi maka dalam latihan ini anda akan

mempelajari bagaimana memunculkan grid untuk koordinat geografis yaitu

Graticule.

Pada jendela Grid and Graticules Wizard pilih Graticule > klik Next Selanjutnya anda akan diminta menentukan interval antar grid. interval dapat

ditentukan berdasarkan Deg (Derajat), Min (Menit), Sec (Detik), untuk latihan ini

kita tentukan jarak antara grid yaitu 5 menit, maka ketikkan angka 5 di bawah kolom

Min

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

144 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik Next, anda dapat mengganti bentuk garis dan huruf untuk grid. pada latihan ini

gunakan pilihan default > klik Next sampai anda kembali ke Data Frame Properties

> klik Apply

Pada peta anda, grid akan muncul, apakah ukuran dan interval grid anda sudah

proporsional, pastikan jarak antara grid tidak terlalu dekat sehingga tidak menutupi

peta utama. Gunakan zoom 100 % untuk melihat bentuk dan ukuran text pada grid.

Perhatikan label untuk grid, semua label ber orientasi horizontal, sehingga ada label

yang bersinggungan dengan keterangan peta yang berada di sebelah kanan.

Anda dapat mengatur posisi label dari grid dengan cara klik kanan pada data frame

peta utama > klik Properties > Grids > pilih Graticule > Properties

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

145 UNDP – Tim Teknis Nasional

Anda dapat mengatur properties grid

pada jendela Reference System

Properties. Untuk mengatur text

pada grid klik Label > beri tanda

check Left dan Right pada vertical

Labels.

Ganti ukuran huruf menjadi 5

Klik OK sampai anda menutup

jendela data frame properties.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

146 UNDP – Tim Teknis Nasional

Sekarang perhatikan posisi

label vertical grid pada peta.

sekarang orientasi label

telah berubah dari horizontal

menjadi verikal.

anda dapat memunculkan dua bentuk grid sekaligus di peta, yaitu dengan cara

menambahkan/membuat grid baru pada peta yang telah anda buat grid

geografisnya, selanjutnya anda memunculkan grid koordinat UTM.

Klik data frame peta utama anda > klik kanan > properties > Grids > New..>

Measured Grid > klik Next

Karena pada peta anda telah ada grid yang kita buat sebelumnya, maka untuk grid

ini akan kita tampilkan

berupa titik/tick pada

peta. pada

Appearance pilih Tick

Marks and Label

Perhatikan pada

coordinate system

dan intervals, keduanya

masih menunjukkan

koordinat geografis

dengan intervals

derajat decimal

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

147 UNDP – Tim Teknis Nasional

Selanjutnya anda akan menentukan system koordinat, pada default kordinat peta

anda adalah sama dengan data frame peta yaitu geografis GCS WGS’84, klik

properties untuk merubahnya.

Pada jendela spatial reference properties klik select > untuk mencari kordinat

UTM dobel klik folder Projected Coordinate System > dobel klik UTM > dobel klik

Wgs 84

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

148 UNDP – Tim Teknis Nasional

scroll ke kanan untuk memilih zone UTM, karena DIY berada di zone 49 S maka klik

WGS 1984 UTM Zone 49S.prj > klik Add

Klik OK pada jendela Create Measure Grid, sekarang perhatikan pada intervals,

semula interval masih dalam format decimal degree sekarang telah berubah

menjadi meters. Anda dapat mengatur jarak antar grid dengan satuan meter. Ketik

10000 untuk kolom X dan Y axis. Angka tersebut menunjukkan bahwa interval antar

grid adalah

10000 meter

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

149 UNDP – Tim Teknis Nasional

Klik Next sampai anda menemukan tombol finish.., pada data frame properties >

Grids > pilih measure grid > properties > intervals. Pada intervals gantilah units

dari Decimal degree ke meters > klik OK

Klik OK pada data frame properties Perhatikan pada peta anda, sekarang anda telah memiliki dua grid yaitu Graticule

(untuk geografis) dan Measure Grid (UTM). Lakukan zoom dengan menggunakan

layout tool pada grid di bagian tepi peta. pastikan tidak ada grid yang berimpitan.

Jika ada yang berimpitan anda dapat mengaturnya kembali di label grid properties

Perhatikan pada label grid UTM terdapat 6 angka decimal dibelakang koordinat.

Anda dapat menghilangkan angka tersebut dengan cara ; pada reference system

properties > labels > Additional Properties > Number format

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

150 UNDP – Tim Teknis Nasional

Ganti Number of decimal places 6 menjadi 0

> klik OK sampai jendela Reference System Properties

Ganti warna huruf menjadi biru > klik OK Sekarang perhatikan pada label grid, 6 angka

decimal telah hilang

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

151 UNDP – Tim Teknis Nasional

gambar berikut merupakan hasil akhir tampilan peta anda.

Simpan project peta anda , klik File > Save 4.13 Output Peta Anda dapat mengekspor hasil peta anda ke dalam bentuk berbagai format. Klik File

> Export Map

anda dapat memilih berbagai format keluaran, dalam latihan ini kita akan membuat

peta dalam format pdf, anda juga dapat mengatur resolusi keluaran. Semakin besar

resolusi semakin bagus kualitas gambar akan tetapi ukuran dari file juga akan semakin

besar.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

152 UNDP – Tim Teknis Nasional

Simpan file keluaran peta anda pada direktori C:\Latihan_GIS\Latihan3, dengan

nama Peta Kerusakan Rumah.pdf

Sekarang anda telah mempunyai sebuah Peta Kerusakan Rumah yang siap untuk di cetak.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

153 UNDP – Tim Teknis Nasional

Glossarium

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

154 UNDP – Tim Teknis Nasional

Annotasi Keterangan atau informasi tambahan yang menjelaskan posisi atau titik tertentu.

Biasanya anotasi berhubungan dengan keterangan atau kata-kata yang dicetak

pada peta yang dibuat.

ArcGIS Merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasiskan

system operasi Windows yang dikembangkan oleh ESRI. Terdiri dari ArcMap,

ArcCatalog, ArcGlobe, ArcReader, ArcScene.

ArcMap Bagian dari software ArcGIS yang dapat mengerjakan pengolahan data,

menampilkan data, pembuatan peta dan cetak peta.

ArcCatalog Bagian dari software ArcGIS yang berfungsi sebagai katalog data, pembaca file,

pengaturan sistem koordinat dan metadata.

Atribut Keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/Feature dalam SIG/GIS.

Biasanya berbentuk tabel yang masing-masing catatannya mempunyai kaitan

dengan bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin

memiliki atribut antara lain: nama sungai, panjangnya, tingkat sedimentasinya,

dapat berlayar pada sungai tersebut atau tidak, dan lain sebagainya.

Pada data raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster tersebut. Pada

umumnya hanya satu atribut saja yang dapat disimpan. Terkadang pada tabel

atribut ini tersimpan juga keterangan bagaimana sebuah bentukan harus

ditampilkan pada ArcMap (misalnya berapa ketebalan garis, warna, jenis font yang

digunakan, dan lain sebagainya).

Citra Satelit Foto-foto permukaan bumi atau permukaan benda angkasa lain yang direkam oleh

satelit buatan (bukan satelit alam seperti bulan).

Coverage Data tempat menyimpan bentukan/feature geografi. Sebuah coverage

menyimpan informasi atau keterangan seragam (titik saja, garis saja atau polygon

saja) dan biasanya juga sejenis/tematis seperti misalnya jenis tanah, sungai, jalan,

tata guna lahan. Selain bentukan/feature, coverage juga menyimpan keterangan

dan penjelasannya dalam atribut maupun anotasi.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

155 UNDP – Tim Teknis Nasional

Digitasi Sebuah kegiatan untuk merubah bentukan/feature geografi yang berasal dari peta

analog ke bentuk digital dalam format GIS/SIG. Proses perubahan ini biasanya

menggunakan perangkat meja digitasi atau dapat juga dengan pemindai

(scanner).

Domain Sekumpulan nilai yang telah diperiksa keakuratannya dalam sebuah elemen.

Data Attribute Data tabular atau teks yang menjelaskan lebih lengkap mengenai sebuah

bentukan/feature. Penjelasan ini memiliki link/kaitan dan berbeda dengan

bentukan/feature yang lainnya.

DBMS Data Base Management System adalah sekumpulan perangkat lunak yang

dijalankan pada sekumpulan perangkat keras yang dipergunakan untuk membuat

dan mengelola database/basis data berdasarkan aturan tertentu yang sudah

direncanakan sebelumnya. DBMS ini data dapat dengan mudah ditambah,

disimpan, dirubah, dihapus dan juga dimanfaatkan.

Data Frame Data frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta (dalam layout di

ArcGIS) bisa memiliki beberapa data frame (peta utama, inset satu, inset dua, peta

pembanding dan lain sebagainya), namun pada data view hanya satu data frame

yang dapat ditampilkan pada satu saat. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah

wilayah geografis, besarnya bagian peta yang akan dipakai untuk

menampilkannya, sistem koordinatnya dan berbagai pengaturan tampilan lainnya.

Secara umum, cartographer/pembuat peta menyebutnya sebagai map

body/tubuh peta.

Data Raster Data yang terdiri sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom. Pada masing-masing

sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal. Data raster biasanya merupakan sebuah

gambar (warna-warninya) bisa juga nilai sel tersebut melambangkan sesuatu yang

berbeda-beda (seperti tata guna lahan) atau yang berkesinambungan seperti

curah hujan dan ketinggian.

Sebuah sel data raster hanya mampu menyimpan sebuah keterangan atau nilai

saja, untuk mengatasi keterbatasan digunakan beberapa band data raster yang

masing-masing menampilkan keterangan yang berbeda (contohnya citra satelit

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

156 UNDP – Tim Teknis Nasional

yang ditampilkan dalam komposit band Red Green Blue (RGB) yang terdiri dari 3

band data raster.

Masing-masing sel pada data raster mewakili bentuk/kondisi tertentu di alam nyata.

Luas wilayah yang diwakilkan oleh sebuah sel (biasanya berbentuk bujur sangkar)

yang disebut resolusi.

Data Spasial Data Ruang adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan

bumi serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya. Biasanya data spasial

menyimpan koordinat dan topologi dari bentukan tersebut. Definisi lainnya

menyebutkan data spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.

Data Vektor Data titik, garis atau polygon (daerah/wilayah) yang masing-masingnya dibangun

atas sebuah koordinat (titik) atau kumpulan koordinat (garis dan polygon). Data

tersebut mewakili benda/obyek tertentu di muka bumi. Misalnya garis yang

mewakilkan jaringan jalan.

Data View Sebuah View/jendela pada ArcMap dan ArcReader berfungsi untuk melihat,

menampilkan, mengeksplorasi, meng-query data-data geografis dan tidak

menampilkan keterangan selain data geografis misalnya legenda, judul dan skala.

Datasets Koleksi atau kelompok data-data yang berkaitan, dikumpulkan dan disimpan pada

tempat yang sama.

Datum Referensi yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran permukaan bumi.

Pada ilmu survei dan geodesi, datum merupakan titik referensi di permukaan bumi

berikut model asosiasi yang matematis dimana penhitungan koordinat dilakukan.

ESRI Environmental System Research Institute (Inc.) Salah satu perusahan pengembang

perangkat lunak Sistem Informasi Geografis

Feature Bentukan atau gambaran secara sederhana atas benda/fenomena/objek di

permukaan bumi yang disederhanakan sebagai titik, garis atau polygon

(daerah/luasan).

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

157 UNDP – Tim Teknis Nasional

Feature Class Dalam terminologi perangkat lunak ArcGIS, adalah koleksi dari feature/bentukan

geografi yang memiliki persamaan geometri (seperti hanya titik saja, garis saja atau

polygon saja), persamaan atribut dan persamaan referensi ruangnya.

Feature Class ini dapat disimpan dalam sebuah geodatabase, shapefile, coverage

atau format data lainnya. Feature Class memungkinkan feature/bentukan sejenis

digabungkan ke dalam satu unit untuk mempermudah penyimpanannya. Sebagai

contoh, jalan utama, jalan pemukiman, jalan negara, jalan propinsi, jalan

kecamatan dan lorong dapat dikelompokkan dalam satu feature class yang kita

namakan jaringan jalan.

FGDC Federal Geographic Data Commitee ialah organisasi yang didirikan oleh

pemerintah Amerika Serikat untuk mengelola, menganggarkan, mengkoordinasikan

pengembangan, penggunaan, berbagi pakai dan desiminasi data-data survey,

pemetaan dan data keruangan lainnya. Organisasi ini menetapkan standar sebuah

metadata keruangan di Amerika Sarikat yang dipakai dalam konteks

pengembangan National Spatial Data Infrastructure (NSDI).

Foto Udara Foto permukaan bumi yang diambil dengan kamera yang berada (jauh) di atas

permukaan bumi. Baik yang dipegang dengan atau dipasang pada dudukan

khusus dari sebuah wahana (pesawat, helikopter, balon udara, roket, layangan dan

lainnya).

Dalam kaitannya dengan pemetaan, foto udara dilakukan dengan cara-cara

tertentu dan hasilnya diproses mengikuti tata cara pengolahan yang baku.

Full Extent Tool yang digunakan pada data view untuk menampilkan sebuah atau beberapa

feature secara keseluruhan.

Georeference Menyelaraskan data geografis sehingga ia dapat tepat berada pada koordinat

yang tepat dengan demikian data tadi dapat dilihat, di-query dan dianalisa serta

diperbandingkan dengan data geografis lain yang memiliki cakupan wilayah yang

sama.

Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan

kadang dibutuhkan warping dan rubber sheeting serta orthorektifikasi.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

158 UNDP – Tim Teknis Nasional

Georektifikasi Suatu proses penyelarasan citra satelit atau foto udara secara digital terhadap peta

yang mencakup wilayah yang sama. Dalam proses ini tempat-tempat yang dapat

ditemukan pada foto udara atau citra satelit misalnya persimpangan jalan, ditandai

baik pada citra maupun peta. Untuk proses ini dibutuhkan paling sedikit tiga

pasangan titik yang dapat dijumpai pada peta dan citra. Kemudian titik ini dijadikan

acuan dalam pemrosesan selanjutnya hingga akhirnya didapatkan citra atau foto

udara yang dapat ditampilkan mewakili tempat sebenarnya di permukaan bumi.

Geodatabase Sebuah database yang menyimpan, mengelola suatu data, informasi geografis dan

data keruangan yang lainnya. Tujuan utama pengembangan geodatabase adalah

untuk mempermudah pengguna untuk query data. Misalnya Geodatabase Provinsi

NAD yang di dalamnya terdapat kumpulan data Provinsi NAD dengan berbagai

feature (titik, garis, polygon)

GPS Global Positioning System adalah sebuah sistem navigasi yang memanfaatkan

satelit NAVSTAR yang dapat dipergunakan secara global (di seluruh dunia).

Penerima GPS (reveiver) yang dipakai akan menginformasikan koordinat tempat

GPS berada.

ISO Kependekan dari International Organization Standardization. Sebuah federasi dari

institusi standarisasi nasional 145 negara di dunia yang bergabung menjadi sebuah

organisasi internasional untuk mendefinisikan dan memastikan kriteria - kriteria

tertentu sebagai sebuah standar internasional.

Layer Representasi visual dari data geografis pada peta digital. Secara konseptual sebuah

layer adalah irisan atau strata tertentu atas realitas geografis pada sebuah daerah

tertentu yang kurang lebih sejenis atau mempunyai kriteria yang sama maupun

mirip. Misalnya jaringan jalan, batas administrasi pemerintahan, batas kawasan

taman nasional, sungai.

Layer File Dalam ArcGIS, selain layer - layer yang disimpan sebagai shapefile, coverage atau

geodatabase, ada format lain yaitu layer file (*.lyr) sebagai media penyimpanan

sebuah layer dan menyimpan keterangan tambahan mengenai tampilan datanya.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

159 UNDP – Tim Teknis Nasional

Map Tips Sebuah tool kotak kuning yang tampil secara sekilas bila kita menggerakan mouse

pada data spasial (titik, garis dan poligon) yang tampil pada data view.

Memberikan keterangan secara singkat. Untuk mengaktifkan tool ini, terlebih dahulu

field yang akan ditampilkan harus diaktifkan.

Line Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah garis adalah sebuah bentukan yang

terhubung oleh dua titik atau lebih. Misalnya jalan.

Metadata Sebuah layer/shapefile/geodatabase menjadi lebih informatif jika metadatanya

tersedia. Fungsi metadata adalah sebagai informasi data tersebut, kapan data

tersebut dibuat, proyeksi yang digunakan, institusi yang memproduksinya.

Contohnya sebuah pada sebuah data tertulis 15414 yang berarti sebuah kode pos,

maka angka tadi merupakan informasi yang berarti.

MXD Pada software ArcGIS, bila kita menjalankan ArcMap maka *.mxd adalah sebuah

file project yang berisi sebuah peta, layoutnya, graphic, laporan dan semua

keterangan serta komponen lain pembentuk peta tersebut. Dokumen peta ini bisa

dicetak atau dirubah (exporting) pada dokumen lain misalnya menjadi format JPEG

atau PDF.

Orthophoto Foto udara yang sudah dikoreksi secara geometris (orthorectified) sehingga skala

pada foto tadi menjadi seragam dan jarak sebenarnya bisa diukur dengan tepat,

dalam kata lain orthophoto bisa dianggap sebagai sebuah peta.

Orthorectification

Proses untuk menghasilkan sebuah orthophoto melalui rektifikasi.

Pan Salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada pada data

view untuk data frame yang aktif.

Peta Tematik Sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan khusus/tertentu

yang bertujuan untuk menampilkan pola dari satu tema saja. Misalnya Kepadatan

Penduduk, Sebaran Penyakit Malaria, Iklim dan sebagainya.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

160 UNDP – Tim Teknis Nasional

Polygon Poligon, secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk bersudut banyak. Dalam GIS

istilah poligon adalah kumpulan pasangan koordinat yang menghubungkan paling

sedikit tiga titik (vertex) dan titik awal bertemu dengan titik yang paling akhir dan

menutup. Misalnya : Batas Administrasi.

Polyline Polyline secara harfiah diterjemahkan sebagai garis yang saling terhubung. Pada

GIS, polyline adalah garis yang terhubung satu dengan lainnya yang terpusat pada

garis induknya . Misalnya sungai besar yang memiliki anak sungai.

Point Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik (vertex) adalah sebuah bentukan

yang memiliki koordinat x dan y yang mewakili suatu pusat atau tempat. Misalnya :

Ibukota, Negara, Titik Sample.

Proyeksi Adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan (permukaan bumi) yang

melengkung menjadi sebuah bidang datar (peta) dengan proses transformasi

matematis yang sistematis.

Perlu dicatat bahwa tidak ada satu proyeksipun yang mampu secara sempurna

memindahkan bidang lengkung menjadi bidang datar sehingga akan ada aspek

yang terdistorsi misalnya jaraknya, luas wilayahnya, bentuknya, arahnya atau

kombinasi dari beberapa atau semua aspek tadi.

Rektifikasi Proses transformasi citra atau foto udara dengan persamaan matematis tertentu

untuk mendapatkan citra atau foto udara yang planimetris.

RDBMS Relational Database Management System adalah database yang memiliki lebih dari

satu tabel didalamnya dan masing - masing tabel berhubungan satu dengan yang

lainnya pada satu kolom umum yang sering disebut kolom kunci.

Select Element

Gambar panah berwarna hitam pada toolbar berfungsi untuk memilih elemen-

elemen pada layouting dan memilih label-label manual.

Shapefile Format penyimpanan suatu bentukkan/feature lengkap dengan atribut yang terkait

atas bentukan geografis tadi. Shapefile hanya dapat menyimpan satu

bentukan/feature saja.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

161 UNDP – Tim Teknis Nasional

SIG Sistem Informasi Geografis. Berasal dari bahasa Inggris GIS - Geographic Information System

adalah sekumpulan perangkat keras, perangkat lunak dan data yang terintegrasi satu

dengan lainnya yang mampu menampilkan, mengelola data dan informasi secara

geografis, menganalisa hubungannya secara keruangan serta memodelkan proses-proses

keruangan. SIG memberikan kerangka kerja untuk mengumpulkan dan mengorganisasi

data keruangan dan informasi lain yang terkait sehingga tidak hanya ditampilkan saja

namun dapat dianalisa. Beberapa definisi lain memasukkan unsur sumber daya manusia

sebagai sebuah bagian yang tak dapat dipisahkan dari SIG.

Sistem Koordinat

Sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal X dan Y (dua

dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) beserta seperangkat

aturan-aturannya. Sistem koordinat yang digunakan untuk menentukan posisi dalam

konteks ruang.

Symbology Salah satu tab Properties yang memiliki seperangkat konvensi, aturan atau sistem

pengkodean yang mendefinisikan bagaimana bentukan/feature geografis

ditampilkan lewat simbol - simbol pada sebuah peta.

Skala Perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model.

TOC Table of Content adalah daftar berisi data frame, layer-layer yang digunakan pada

pada suatu project document. Pada TOC ini juga kita bisa mengontrol layer-layer

yang aktif.

Titik Kontrol Dalam survey, titik kontrol atau benchmark adalah titik yang telah diketahui

ketinggian dan koordinatnya. Penanda ini telah dipasang secara khusus permanen

oleh surveyor (dari suatu institusi yang berkompeten). Titik kontrol ini biasanya

dibentuk menjadi tugu kecil atau kadang-kadang tanda-tanda lain seperti cat

untuk titik kontrol bantu.

Toolbar “Tools”

Toolbar standar, berfungsi pada penggunaan data frame atau view pada operasi

ArcMap atau ArcCatalog.

Modul Pelatihan ArcGIS Dasar 2007 

162 UNDP – Tim Teknis Nasional

UTM Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah diproyeksikan

(Transverse Mercartor) dengan membagi bumi menjadi 60 zona yang berbeda,

masing-masing selebar 6°. Zona 1 berada pada 180° Bujur Barat hingga 174° Bujur

Barat. Pertambahan zona ke arah timur.

Vertex Pasangan koordinat yang bersama-sama dengan vertex lainnya yang saling

terhubung dan membentuk sebuah garis atau poligon. Vertex yang mengawali dan

mengakhiri sebuah garis atau poligon disebut juga node.

View Pada ArcGIS, view merupakan cara untuk dapat melihat secara keseluruhan isi dari

coverage, shapefile atau geodatabase yang dipilih pada Catalog Tree di

ArcCatalog.

Pada ArcView 3.x adalah salah satu dari lima jenis dokumen yang ada dalam

sebuah file project (*.apr). View dipakai untuk menampilkan, meng-query, dan

menganalisa tema-tema geografis.

WGS84 World Geographic System 1984 adalah datum dan sistem koordinat yang paling

umum digunakan saat ini yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan

Amerika Serikat untuk menggantikan WGS72. Pengukuran GPS juga menggunakan

datum dan sistem proyeksi ini.

XML eXtensible Markup Language yang dikembangkan oleh World Wide Web

Consortium (W3C) sebagai sebuah standar bahasa markup umum terutama untuk

menampilkan format text sehingga datanya dapat dibaca oleh berbagai aplikasi

computer. XML adalah aturan - aturan untuk membuat format informasi standar

dengan menggunakan tag - tag (penanda) sehingga data dan format text dapat

dimanfaatkan pada berbagai aplikasi/perangkat lunak.

Zoom In Tool yang digunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada dalam data

frame atau peta.

Zoom Out Tool yang digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.