Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau OSPEK pada umumnya dilaksanakan di lingkungan Universitas dalam rangka memperkenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru dimanan nantinya para mahasiswa baru atau maba dapat beradaptasi dengan kehidupan kampus. Pengenalan ini sangat diperlukan meningat sistem kehidupan kampus yang berbeda dengan sistem sebelumnya di sekolah. Secara umum perbedaannya terletak pada proses belajar-mengajar, dimana perguruan tinggi berbasis pada otonomi keilmuan dan kebebasan mimbar akademik. Selain itu mahasiswa baru juga perlu mengenal civitas academica yang akan berinteraksi dengan mereka, serta birokrasi dan pelayanan di kampus nantinya yang berbeda keadaannya pada sekolah asal mereka masing-masing[footnoteRef:2]. [2: di kutip dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0804/26/0803.htm ]

Ospek sendiri pada konsepnya menekankan pada pengenalan baru lingkungan kampus kepada mahasiswa. Walaupun pernah tercatat peristiwa buruk tentang ospek, dimana ospek yang dilakukan di perguruan tinggi menimbulkan pro dan kontra kerena mengakibatnya adanya korban jiwa, sampai sekarang kegiatan ospek masih berlanjut, dimana penyebutan yang umum adalah Masa Bimbingan atau Mabim.Diluar pro dan kontra, kegiatan pengenalan kehidupan kampus, sangat dibutuhkan oleh mahasiswa baru. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan pengenalan ini. Dari segi psikologisnya, mahasiswa baru akan merasa lebih siap menghadapi kehidupan kampus. Selain itu dalam hal lain yaitu komunikasi, mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan dapat berkomunikasi baik dengan senior maupun teman seangkatannya. Namun, masih banyak pandangan-pandangan yang mengangap bahwa kegiatan semacam ini perlu diikuti karena merasa ada manfaat yang dapat diambil saat mengikuti ospek selain membuang tenaga, waktu dan pikiran.