latar belakang

2
A. Latar belakang Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang penting bagi peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui interaksi dengan guru dan lingkungannya. Dimyati dan Mudjiono (2006) menyatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Rusman (2001:116) menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses pengintegrasian berbagai komponen dan kegiatan, yaitu siswa dan lingkungan belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku (hasil belajar) sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Namun kenyataan dilapangan, berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMA N 7 Padang, banyak siswa terlihat kurang aktif didalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat mengikuti pembelajaran tidak banyak siswa yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Siswa kurang berani untuk mengajukan pendapat dan ide yang mereka miliki untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa masih rendah karena siswa kurang memahami konsep dan prinsip fisika dengan baik. Berdasarkan data cacatan guru mata pelajaran fisika di SMA N 7 Padang, dari 36 orang siswa pada kelas X-6 hanya 15 orang yang tuntas pada ulangan harian pada materi sebelumya tentang fluida diam. Salah satu kemungkinan penyebab kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Bagi siswa fisika merupakan pelajaran yang hanya berakitan dengan rumus dan angka-angka rumit. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah ini adalah memperbaikai model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang digunakan hendaknya dapat membuat siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satunya dengan memberikan pembelajaran beradasarkan masalah kontekstual agar siswa tertarik

Upload: trisna-maulida

Post on 14-Apr-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

none

TRANSCRIPT

Page 1: Latar belakang

A. Latar belakang

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang penting bagi peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui interaksi dengan guru dan lingkungannya. Dimyati dan Mudjiono (2006) menyatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Rusman (2001:116) menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses pengintegrasian berbagai komponen dan kegiatan, yaitu siswa dan lingkungan belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku (hasil belajar) sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Namun kenyataan dilapangan, berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMA N 7 Padang, banyak siswa terlihat kurang aktif didalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat mengikuti pembelajaran tidak banyak siswa yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Siswa kurang berani untuk mengajukan pendapat dan ide yang mereka miliki untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa masih rendah karena siswa kurang memahami konsep dan prinsip fisika dengan baik. Berdasarkan data cacatan guru mata pelajaran fisika di SMA N 7 Padang, dari 36 orang siswa pada kelas X-6 hanya 15 orang yang tuntas pada ulangan harian pada materi sebelumya tentang fluida diam. Salah satu kemungkinan penyebab kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Bagi siswa fisika merupakan pelajaran yang hanya berakitan dengan rumus dan angka-angka rumit.

Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah ini adalah memperbaikai model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang digunakan hendaknya dapat membuat siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satunya dengan memberikan pembelajaran beradasarkan masalah kontekstual agar siswa tertarik untuk belajar. Salah satu pembelajaran kontekstual yang mengajak siswa menemukan pemecahan masalah yang ada disekitar siswa adalah model Problem based learning. Problem based learning merupakan salah satu dari jenis dari tipe model pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem based learning yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 7 Padang pada tahun pembelajaran 2014/2015.