latar belakang

2
 LATAR BELAKANG Menurut World Health Organization ( WHO ) 1998, Abortus didefinisikan sebagai upaya terminasi kehamilan yang dilakukan sebelum janin mampu hidup di luar kandungan. Abortus yang tidak aman ( unsafe abortion ) adalah abortus yang dilakukan dengan men ggun aka n metode bere siko tinggi, bahk an fatal dila kuka n oleh orang yan g tida k terlatih atau tidak terampil serta komplikasinya merupakan penyebab langsung kematian wanita usia reproduksi.  Abortus merupakan berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar tanpa mempers oal kan peny ebab nya. Anak baru hidu p di dun ia luar kalau bera tnya telah mencapai lebih dari 500 gram atau umur kehamilan lebih dari 20 minggu. Abotus dibagi kedalam abortus spontan, yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya, dan keguguran ini merupakan kurang lebih 20% dari semua abortus, sedangkan abortus buatan (provocatus), yaitu abortus yang terjadi disengaja, digugurkan, dan 80% dari semua abortus adalah abortus provocat us ( Obstetri Patologi FK Unpad.20 02 ) Abortus merupaka n penyebab kema tian ibu yan g mun cul dalam ben tuk komplik asi perd arah an dan sepsis. Menuru t profil Kesehatan Reproduksi Indonesia 2003, yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI ( DepKes RI ) tentang penyebab kematian ibu yang abortus, diketahui bahwa semua wani ta hamil bere siko terh adap kematia n ibu (He lian ty, 2003 ). Peny eba b lang sung kema tian ibu di neg ara- neg ara berk emb ang meli puti pend arah an, infe ksi, pers alin an mace t, abor tus atau keg ugur an, dan keh amil an deng an gan ggua n hipe rten si. WHO mem per kir akan di sel uru h dun ia , da ri 46 juta kel ahi ran pe rta hun te rda pat 20 jut a ke ja di an ab or tu s. Se ki tar 13 % da ri juml ah tota l ke ma ti an ibu di se lu ruh du ni a dia kib atk an ole h komplik asi abort us, 800 wa nit a di ant ar anya me nin ggal ka rena komplikasi abortus dan sekurangnya 95 % 19 dari setiap 20 tindak abortus) di antaranya terjadi di negara berkemb ang. Di Indonesia angka kemat ian Ibu (AKI) menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2002/2003) masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian abortus di Indonesia setiap tahun terjadi 2 juta kasus. Ini artinya terdapat 43 kasus abortus per 100 kelahiran hidup. Menurut sensus penduduk tahun 2000, terdapat 53.783.717 perempu an usia 15 – 49 tahun, dan dari jumlah tersebut terdapa t 23 kasus abortus per 100 kelahiran hidup BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Abortus adalah pengh entian kehamila n atau pengeluaran produk konsep si sebelum janin hidup.janin biasanya dianggap mampu setelah lima sampai enam bulan masa gestasi (Brunner dan Suddarth 2001) )  

Upload: dionissashabira

Post on 28-Mar-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

latar belakang

TRANSCRIPT

7/21/2019 LATAR BELAKANG

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-56f92a36863cd 1/2

LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization ( WHO ) 1998, Abortus didefinisikan sebagai upaya

terminasi kehamilan yang dilakukan sebelum janin mampu hidup di luar kandungan.

Abortus yang tidak aman ( unsafe abortion ) adalah abortus yang dilakukan dengan

menggunakan metode beresiko tinggi, bahkan fatal dilakukan oleh orang yang tidak 

terlatih atau tidak terampil serta komplikasinya merupakan penyebab langsung kematianwanita usia reproduksi.

 

Abortus merupakan berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar tanpa

mempersoalkan penyebabnya. Anak baru hidup di dunia luar kalau beratnya telah

mencapai lebih dari 500 gram atau umur kehamilan lebih dari 20 minggu. Abotus dibagi

kedalam abortus spontan, yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya, dan keguguran ini

merupakan kurang lebih 20% dari semua abortus, sedangkan abortus buatan (provocatus),

yaitu abortus yang terjadi disengaja, digugurkan, dan 80% dari semua abortus adalah

abortus provocatus ( Obstetri Patologi FK Unpad.2002 ) Abortus merupakan penyebab

kematian ibu yang muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Menurut

profil Kesehatan Reproduksi Indonesia 2003, yang dikeluarkan Departemen Kesehatan

RI ( DepKes RI ) tentang penyebab kematian ibu yang abortus, diketahui bahwa semua

wanita hamil beresiko terhadap kematian ibu (Helianty, 2003). Penyebab langsung

kematian ibu di negara-negara berkembang meliputi pendarahan, infeksi, persalinan

macet, abortus atau keguguran, dan kehamilan dengan gangguan hipertensi. WHO

memperkirakan di seluruh dunia, dari 46 juta kelahiran pertahun terdapat 20 juta

kejadian abortus. Sekitar 13 % dari jumlah total kematian ibu di seluruh dunia

diakibatkan oleh komplikasi abortus, 800 wanita diantaranya meninggal karena

komplikasi abortus dan sekurangnya 95 % 19 dari setiap 20 tindak abortus) di antaranya

terjadi di negara berkembang. Di Indonesia angka kematian Ibu (AKI) menurut Survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2002/2003) masih berada pada angka 307 per100.000 kelahiran hidup.

Kejadian abortus di Indonesia setiap tahun terjadi 2 juta kasus. Ini artinya terdapat 43

kasus abortus per 100 kelahiran hidup. Menurut sensus penduduk tahun 2000, terdapat

53.783.717 perempuan usia 15 – 49 tahun, dan dari jumlah tersebut terdapat 23 kasus

abortus per 100 kelahiran hidup

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi

Abortus adalah penghentian kehamilan atau pengeluaran produk konsepsi sebelum janin

hidup.janin biasanya dianggap mampu setelah lima sampai enam bulan masa gestasi

(Brunner dan Suddarth 2001) )

 

7/21/2019 LATAR BELAKANG

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-56f92a36863cd 2/2

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu

atau berat janin kurang dari 1.000 gram. (Carpenito, Lynda, 2001, Buku Saku Diagnosa

Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta)

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu

atau berat janin kurang dari 500 gram (Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta

Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, hlm: 260 FKUI Jakarta: Media Aesculapius).