latar belakang
DESCRIPTION
ukkkkkkkkkkkTRANSCRIPT
A. LATAR BELAKANG
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang mengalami
perkembangan yang cukup pesat baik dalam aspek fisik, ekonomi maupun
kependudukan. Pada saat ini volume lalu lintas Provinsi Sumatera Utara sudah relatif
padat sehingga menimbulkan kemacetan pada ruas-ruas jalan yang ada. Ruas jalan pada
saat ini kondisinya banyak yang rusak, hal ini dikarenakan hampir semua kegiatan dan
lalu lintas pergerakan transportasi kota terkonsentrasi pada ruas-ruas jalan tertentu saja.
Sebagai antisipasi terhadap peningkatan arus lalu lintas tersebut, sudah semestinya
dilakukan upaya peningkatan terhadap struktur perkerasan jalan yang ada, sehingga
pengguna jalan dapat berkendaraan dengan rasa aman dan nyaman.
Sejalan dengan arahan kebijaksanaan dan strategi pembinaan jaringan jalan berupa
peningkatan efektifitas pemanfaatan jaringan jalan baik dalam mewujudkan efisiensi
angkutan jalan raya dalam rangka meningkatkan perhubungan antar daerah maupun
dalam rangka penunjang pengembangan suatu kawasan melalui pengembangan/
peningkatan pelayanan dibidang prasarana jalan yang disesuaikan dengan karakteristik
angkutan jalannya. Berkaitan dengan kebijakan tersebut telah ditunjuk konsultan yang
akan melakukan perencanaan teknis atas jalan yang dimaksud. Konsultan akan
mempersiapkan kebutuhan data, melakukan semua analisis dan perhitungan dalam
lingkup perencanaan teknis jalan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, Pemberi Tugas dalam hal ini adalah SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Utara, telah menunjuk seorang Project Officer yang bertindak mewakili Pemberi Tugas dimana Konsultan dalam berdiskusi dan berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan tersebut
B. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari Pekerjaan Perencanaan Teknis ini adalah tersusunnya Rencana Teknis dan Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik Konstruksi Jalan. Untuk Maksud tersebut di atas maka tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya perencanaan teknis yang sesuai dengan kondisi serta situasi wilayah perencanaan
C. Waktu dan Tempat
Rencana penyusunan / pembuatan laporan KP bulan Juni dan penyelesain/penyerahan laporan KP Oktober . Konsultan gambar , alamat Jalan. Mekarsari Dalam 1 No.23 Rt01\Rw16 D. Batasan Masalah
Lapisan Ulang dan Rekonstruksi diperlukan mengingat kondisi permukaan jalan existing
sudah tidak rata lagi dan pada beberapa lokasi terdapat retak memanjang, terkelupas serta
berlubang, sehingga untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang maksimal perlu
dilakukan Lapisan Ulang maupun Rekonstruksi.
Pelebaran Jalan (Widening) diperlukan mengingat lebar jalan existing < 7.00 meter
belum memenuhi lebar standar jalan nasional seperti yang ditetapkan Direktorat Jenderal
Bina Marga (Surat Nomor : 42/KPTS/Db/2007) yaitu 7.00 meter dengan bahu jalan 2.00
meter, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011.
Disamping pertimbangan hal tersebut di atas, pelebaran jalan (Widening) juga sangat
diperlukan mengingat jalan tersebut bila dilewati kendaraan berat dan apabila berpapasan
salah satu kendaraan tersebut harus keluar dari perkerasan jalan (melewati bahu jalan)
dan ini sangat membahayakan bagi pengendara kendaraan berat tersebut (bisa
menyebabkan tergulingnya kendaraan).
E. Teori Pendukung
- Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga
No : 038/T/BM/1997.
- Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga, Maret
1992.
- -A Policy on Geometric Design of Highways an Street, AASHTO, 1994
F. Teknik Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan juga masukan-masukan dari instansi terkait terutama
P2JN dan PJN serta pertimbangan - pertimbangan teknis terhadap pokok - pokok perencanaan
yang harus dipenuhi, maka berikut ini adalah usulan - usulan yang akan diberikan dalam
merencanakan Pekerjaan Perencanaan DED Lintas Tengah, Paket 14, Provinsi Sumatera Utara :
o Pekerjaan Peningkatan Jalan yang akan dilakukan pada Pekerjaan Perencanaan DED
Lintas Tengah, Paket 14, Provinsi Sumatera Utara ini adalah :
Lapisan Ulang (Overlay)
Rekonstruksi (Reconstruction)
Pelebaran Jalan (Widening)
Lapisan Ulang dan Rekonstruksi diperlukan mengingat kondisi permukaan jalan existing
sudah tidak rata lagi dan pada beberapa lokasi terdapat retak memanjang, terkelupas serta
berlubang, sehingga untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang maksimal perlu
dilakukan Lapisan Ulang maupun Rekonstruksi.
Pelebaran Jalan (Widening) diperlukan mengingat lebar jalan existing < 7.00 meter
belum memenuhi lebar standar jalan nasional seperti yang ditetapkan Direktorat Jenderal
Bina Marga (Surat Nomor : 42/KPTS/Db/2007) yaitu 7.00 meter dengan bahu jalan 2.00
meter, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011.
Disamping pertimbangan hal tersebut di atas, pelebaran jalan (Widening) juga sangat
diperlukan mengingat jalan tersebut bila dilewati kendaraan berat dan apabila berpapasan
salah satu kendaraan tersebut harus keluar dari perkerasan jalan (melewati bahu jalan)
dan ini sangat membahayakan bagi pengendara kendaraan berat tersebut (bisa
menyebabkan tergulingnya kendaraan).
o Saluran Samping (Side Ditch)
Pada lokasi jalan yang belum memiliki saluran samping atau sudah tidak berfungsi akan
direncanakan saluran samping (Side Ditch). Untuk daerah pemukiman dan lokasi jalan
dengan kemiringan tinggi akan dipasang saluran samping diperkeras seperti pasangan
batu atau beton, sedangkan untuk daerah kebun atau persawahan cukup dipasang saluran
tanah (Earth Ditch).
o Bangunan Pelengkap
Pada lokasi jalan yang curam (rawan longsor) akan direncanakan tembok penahan tanah
(Retainning Wall) dan akan direncanakan guard rail.
Standar dan Kriteria Perencanaan yang akan digunakan dalam merencanakan Pekerjaan
Perencanaan DED Lintas Tengah, Paket 14, Provinsi Sumatera Utara ini mengikuti :
a. DESAIN GEOMETRIK
Standar Perencanaan :
- Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga
No : 038/T/BM/1997.
- Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga, Maret
1992.
- A Policy on Geometric Design of Highways an Street, AASHTO, 1994
Kriteria Perencanaan :
- Kecepatan Rencana : 60 km / jam
- Lebar Jalur Lalu lintas : 2 x 3.50 m
- Lebar Bahu Jalan : 2 x 2.00 m
b. DESAIN PERKERASAN
Standar Perencanaan :
- Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metoda Analisa
Komponen SNI. 1732-1989 F.
- AASHTO Guide for Design of Pavement Structure, 1993.
- Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode
Lendutan, Departemen Pekerjaan Umum, Pd T-05-2005-B.
METODA BINA MARGA
Perencanaan tabal perkerasan dilakukan berdasarkan kekuatan ralatif
masing-masing lapis perkerasan, dengan menggunakan formula sebagai berikut :
ITP = Indeks tebal perkerasan.
a1,a2,a3, = Koefisient kekuatan relatif
D1,D2,D3, = Tebal masing-masing lapis perkerasan
ITP ditentukan dengan menggunakan formula AAHSTO1972
G 1
LogmW18 = 9.36 Log(SN + 1)-0.14523 + ------------------------+Log (---) + 0.372 (Si-3.0)
1094 R
0.4 ------------- (SN + 1)314
Dimana :
W18 = AESAL – 18 keps
SN = Structural number - inch
ITP = SN * 2.54 - cm
Gt = Serviceability loss
Ip = Initial service ability
Ip = Terminal serviceability
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
R = Regional factor
Si = Soil support or DDT
G. Jadwal Penyusunan Laporan
NO. HARI
1 3 4 5 6 7 8 9
1 1/7/2013 16/7/2013 152 21/7/2013 4/8/2013 153 5/8/2013 25/8/2013 204 26/8/2013 4/9/2013 105 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 9/9/2013 19/9/2013 10
BAB II : LANDASAN TERORIBAB III : USULAN PEMECAHAN MASALABAB IV : PENGUMPULAN DATA
URAIAN KEGIATAN TANGGAL BULAN2
BAB I : PENDAHULUAN
H. Daftar Pustaka DIRECTORAT GENERAL OF HIGHWAY MINISTRY OF PUBLIC WORKS , STANDARD SPECIFICATIONS FOR GEOMETRIC DESIGN OF URBAN ROADS , 1992 , 15 Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga, Maret 1992