latar belakang
TRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
Pembangunan peternakan khususnya di Propinsi Jawa Timur merupakan bagian
tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Di dalam
pelaksanaannya mengacu berbagai program yang mengarah pada turnbuhnya ekonomi
kerakyatan yang akan terus maju dan dikembangkan. Tujuan pembangunan
peternakan adalah: (1). Meningkatkan Produksi dan Produktivitas ternak, (2).
Terpenuhinya konsurnsi pangan asal ternak, bahan baku industri dan ekspor, (3).
Tersedianya kesempatan berusaha dan meningkatkan peran kelembagaan peternak
pengusaha dan lembaga terkait lainnya, dan (4) terwujudnya keseimbangan antara
pemanfaat dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA).
Tujuan pembangunan peternakan tersebut, merupakan salah satu penopang yang
akan mewujudkan Visi Kabupaten Lamongan, Yaitu: uterwujudnya Daerah Agropolitan
yang Mandiri, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Tahun 2015. Sejalan
dengan Visi tersebut maka POKTAN "BAROKAH I" Desa Konang Kecamatan Glagah
Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur sangat peduli terhadap pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi yang lebih profesional, tangguh dan mandiri
agar mampu menghasilkan produksi yang berdaya saing tinggi di pasar domestik
maupun pasar global, diman mana fokus pembinaanya adalah kelompok tani.
Pemberdayaan masyarakat melaiui kelompok tani, merupakan salah satu sasaran
pembangunan peternakan, yaitu berupaya membuat masyarakat jadi mampu dengan
menggunakan potensi yang dimiliki, baik dalam bentuk sumber daya alam, pikiran dan
modal untuk memecahkan masalah mereka, menggali inisiatif-inisiatif baru serta
melaksanakan kegiatan guna mencapai tingkat hidup yang lebih baik.
Kegiatan peternakan di lakukan dengan menjadikan kelompok tani sebagai
pengelola ternak sekaligus sebagai pengelola pembuatan pupuk organik dengan
pembinaan POKTAN "BAROKAH I" Desa Konang Kecamatan Glagah Kabupaten
Lamongan Propinsi Jawa Timur. Para kelompok tani diberi kesempatan menilai
kelemahan, menyusun prioritasnya kemudian berbuat sesuatau memperbaiki dan
meningkatnya. Kegiatan tersebut sekaligus merupakan proses belajar yang hasilnya
sering kali lebih kreatif spesifik lokallita dan mendapat banyak dukungan masyarakat
dengan terus mengevaluasi hasil kerja mereka, kelompok tani diharapakan semakin
berusaha meningkatkan perencanaan meraka.
Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang didapat dalam kelompok tani
adalah sapi pengembangan menggunakan sistem pertanian/peternakan terpadu (mix
fanning) ramah lingkungan. Model usaha tani pertanian/peternakan terpadu (mix
farming) merupakan gabungan usaha tani tanaman pangan denga peternakan yang
dilakukan secara bersamaan dan terhubung satu sama lain mengupayakan
penggunaan input yang berasal dari sistem peternakan itu sendiri tanpa banyak
bergantung dari luar. Seperti memanfatakan kotoran (feses) ternak yang terbuang (zeo
waste) untuk membuat pupuk organik dan pengembangan lahan pertanian organik,
sedangkan jerami atau jagung dari pertanian di gunakan sebagai bahan pakan ternak
tidak ada limbah yang terbuang dan lingkungan terjaga dari pencemaran. Dengan kata
lain terjadi siklus biologi yang saling mendukung, melengkapi, dan menguntungkan
dalam usaha tersebut.
Kabupaten Lamongan dengan potensi sumber daya alam yang besar, sumber
daya manusia yang memadai, potensi pasar menguntungkan dan karakteristik iklim
yang sangat mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan berbagai komoditi
pertaniaan holtikultura, tanaman pangan dan ternak menjadi acuan untuk
mengembangkan sapi potong dengan sistem usaha tani pertanian/peternakan terpadu
(mix farming).
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar 1945.
2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 66/Permentan/Ot. 140/12/2010
Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Untuk Pertanian Tahun Anggaran 2011.
3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 67/Permentan/Ot. 140/12/2010 tentang
Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun 2011.
4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 68/Permentan/Ot.140/12/2010 tentang
Penugasan Kepada Bupati/Walikota Dalam Pengelotaan Kegiatan Dan Tanggung
Jawab Dana Tugas Pembantuan Kebupaten/Kota Tahun Anggaran 2011.
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 70/Permentan/Ot. 140/12/2010 tentang
Penugasan Kepada Gubernur Dalam Pengelolaan Kegiatan Dan Tanggung Jawab
Dana Tugas Pembantuan Provinsi Tahun Anggaran 2011.
PERMASALAHAN
1) Aspek Umum :
a. Keinginan masyarakat petani/peternak untuk memelihara sapi terbentur pada
keterbatasan modal sehingga sumber daya yang ada belum di manfaatkan
secara maksimal.
b. Import ternak dan daging yang cenderung meningkat setiap tahun.
c. Keterpaduan wilayah usaha tani dan komoditas peternakan sebagian besar
belum membentuk suatu skala usaha agrobisnis yang mendukung
agroindustri.
d. Kurang berperannya pengurus lembaga kelompok tani dalam membina
anggotanya, sehingga manfaat yang dirasakan anggota masih kurang yang
dapat mempengaruhi keinginan untuk tetap menjadi anggota.
2) Aspek Khusus :
1. Angka pemotongan ternak yang relatif tinggi di kab. Lamongan tidak diimbangi
jumlah kelahiran menyebabkan jumlah cenderung menurun.
2. Kurangnya pengetahuan dan keteramplan kelompok tentang memanfaatkan
sumber daya alarm yang ada untuk pengembangan ternak sapi.
3. Angka pemotongan rutin sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten
Lamongan yang cukup besar.
4. Limbah (feses) yang di hasilkan oleh sapi dan pertanian sangat mencukupi
untuk pengotahan pupuk organik oleh kelompok tani yang ada.
MAKSUD DAN TUJUAN
1) Maksud:
Pembuatan proposal ini dimaksudkan untuk memperoleh bantuan dana
sosial/hibah program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dari Kementerian
Pertanian Republik Indonesia. Sehingga diharapkan dengan bantuan
tersebutakan mendorong masyarakat lebih berperan aktif dalam partisipasi dan
pelaksanaan pembangunan di desa terutama pada sektor pertanian dan
peternakan sehingga akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat.
2) Tujuan :
a. Mensuplai kebutuhan pupuk organik masyarakat petani.
b. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan POKTAN "BAROKAH I" dalam
mengelola usaha pengolahan pupuk organik dan menjalin kerjasama dengan
kelompok tani yang lain.
c. Meningkatkan kesuburan dan produktifitas lahan pertanian juga lahan produksi
peternakan.
d. Meningkatkan pendapatan petani melalui pemanfaatan produktif dan
penggunaan sumber daya yang ada dengan menekan penggunaan pupuk un-
organik.
e. Tersedianya fasilitas secara terpadu terhadap limbah panen, peternakan dan
sampah lainnya menjadi pupuk kompos/organik.
f. Terbukanya tempat pelatihan, penelitian berbagai kalangan masyarakat
terhadap sektor pertanian dan peternakan serta composting.
g. Menciptakan tenaga terampil yang mampu, menggunakan yang memiliki baik
dalam bentuk sumber daya, tenaga, pikiran, serta menggali inisiatif-inisiatif
dalam memecahkan serta melahirkan kreatifitas untuk mencapai tingkat hidup
yang baik.
h. Mendinamiskan kelompok tani sehingga dapat berfungsi berperan sebagai
pusat percontohan menuju masyarakat sejahtera. i. Membuka peluang
usaha dan kesempatan kerja yang produktif bagi
masyarakat kelompok tani dalam rangka mengatasi kemiskinan.
SASARAN DAN TARGET 1)
Sasaran:
Sasaran dari kegiatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) ini adalah :
1. Secara Khusus, akan dimanfaatkan untuk peningkatan secara kelembagaan
Kelompok Tan! yang ada beserta anggota yang mempunyai lahan produktif
pertanian dan peternakan.
2. Secara Umum, akan dimanfaatkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian
dan peternakan bagi seluruh masyarakat melalui pemanfaatan pupuk organik.
2) Target:
1. Tersedianya kandang sapi komunal yang bisa memuat kurang lebih 30 ekor
sapi beserta rumah komposnya.
2. Tersedianya peralatan rnesin pembuat pupuk organik beserta alat
pendukungnya.
3. Pemanfaatan lahan dan limbah panen serta kotoran ternak untuk kegiatan
UPPO secara berkesinambungan.
4. Tersedianya sarana pengolahan pakan untuk amoniasi jagung, silage, jerami
jagung dan fermentasi ampas tahu.
5. Tersedianya dana operasional dan pemeliharaan serta perawatannya.
6. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi atau angkutan guna mobiltas
produksi.
UNIT PELAKSANA KEGIATAN
Unit pelaksana kegiatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) adalah sebagai
berikut:
1. Pengelola kegiatan adalah Kelompok Tani (POKTAN) "BAROKAH I" Desa
Konang Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur, dengan
susunan pengurus sebagaimana terlampir.
2. Lokasi kegiatan adalah di Desa Konang Kecamatan Glagah Kabupaten
Lamongan Propinsi Jawa Timur.
3. Waktu Pelaksanaan direncanakan pada bulan Juli 2015.
4. Sumber Anggaran Dana berasal dari program UPPO Kementan Rl pada APBN
Tahun Anggaran 2015, dengan Rencana Anggaran Biaya sebagaimana terlampir.
5. Analisa Kegiatan UPPO adalah :
» Modal, sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya.
» Penghasilan / Pendapatan dari Penjualan Pupuk, asumsi tiap hari produksi 5
zak pupuk organik dengan harga @ Rp. 40.000,- maka penghasilan sehari
sebesar Rp. 200.000,-. Jadi dalam 1 (satu) bulan bulan ditargetkan sebesar
Rp. 6.000.000,-.
» Penjualan Sapi Induk, asumsi pertumbuhan berat badan induk sapi 0,5 kg/hr
dengan harga jual berat hidup Rp. 20.000,-/kg. Jadi dalam 1 (satu) bulan
hasil penjualan daging ditargetkan sebesar Rp. 9.000.000,- dengan rincian :
30 ekor x 15 kg x Rp. 20.000,-.
POTENSI PRODUKSI DAN KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT
Masyarakat Desa Konang Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan mayoritas
adalah petani. Kegiatan pertanian adalah kegiatan pokok masyarakat, disamping juga
peternakan. Sektor pertanian, sub sektor tanaman pangan merupakan produksi
komoditi unggulan adalah padi, jagung, susu, dan daging. Sistem pertanian yang oleh
sebagian masyarakat kelompok tani telah berkembang yang sebelumnya masih
tradisional.
Salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat belum dapat menerapkan cara-
cara modern secara keseluruhan disebabkan kondisi geografis yang kurang
mendukung, keterbatasan keteramplan pengetahuan yang masih tradisional serta
keterbatasan modal, masyarakat dengan potensi yang ada belum mampu menunjukkan
hasil kerja keras dan semangat kerja tinggi dalam mengelola usaha.
Dalam hat pengetolaan kegiatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) ada
beberapa hal yang menjadi perhatian POKTAN "BAROKAH I", antara lain :
1) Prinsip Kerja:
a. Berpikir sebelum bertindak.
b. Motivasi kerja adalah pengabdian serta menjunjung tinggi akhlak yang luhur.
c. Proses menuju sasaran berjalan teratur (terorganisir), tahap demi tahap.
d. Pengambilan keputusan (decision making dilakukan secara musyawarah.
e. Pembagian tugas (job description) sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2) Aspek Teknis :
a. Dana kegiatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) akan dikelola dan
dimanfaatkan secara efisien dan efektif sesuai sasaran.
b. Kerjasama PPL/lnseminator untuk memberikan pelatihan kepada petani cara
mendeteksi sapi, ciri-ciri sapi birahi dan inseminasi buatan (IB) dengan metode
demonstrasi.
c. Pengelolaan limbah jerami untuk peningkatan kualitas pakan melalui teknik
amonisasi jerami dan pembuatannya sebelum dijadikan makanan ternak.
d. Hijauan makanan yang berlebihan seperti rumput serta dapat dibuat silage
bersama jerami jagung dari pertanian.
e. Pembuatan kalender musi tentang sistem pertanian yang akan menunjukkan
analisis sumber daya yang mengontrol ketersediaan rumput sepanjang tahun.
f. Pemanfaatan secara maksimal pupuk organik dari limbah ternak dan pertanian
untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi dan jagung.
3) Aspek Sosial dan Ekonomi
a. Pertemuan dan diskusi kelompok yang dilakukan rutin sekali sebulan atau
sesuai kondisi yang terjadi.
b. Pelatihan oleh Sarjana Masuk Desa atau PPL/lnseminator kepada peternak
tentang cara pemeliharaan sapi dan pengoiahan limbah kotoran ternak
menjadi pupuk organik (Bokashi/ Kompos).
c. Mencatat dan menganalisa usaha untuk mengetahui untung rugi usaha,
sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas usaha.
PENUTUP
Dengan kegiatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), diharapkan Hasil
produksi pupuk organik akan mampu meningkatkan pendapatan petani / peternak,
membuka peluang usaha yang menguntungkan yang akan melahirkan petani
profesional yang mandiri, kreatif dan bertanggungjawab. Sekaligus menciptakan
iapangan kerja, suasana lingkungan yang tetap bersih sehat serta bebas polusi atau
pencemaran.
Disamping itu keuntungan lain yang dapat diperoleh masyarakat petani / peternak
adalah akan menambah pengetahuan dan keterampilan berternak sebab teknik
pengolahan pakan yang merupakan hastl penelitian lembaga atau perguruan tinggi
akan diterapkan peternak dengan metode dan bahan yang sederhana seperti amonia
padi untuk meningkatkan kualitas jerami sebagai pakan ternak, pembuatan silage dari
hijauan rumput segar dan limbah pertanian (jerami) untuk persiapan menghadapi
musim kemarau, fermentasi ampas dihaluskan untuk mempertahankan lama
penyimpanan pakan yang digunakan sebagai konsentrat tambahan alternatiif karena
bahannya murah dan mudah diperoleh. Limbah dari ternak (feses) atau kotoran dapat
di buat pupuk organik (bokashi/kompos).
Demikian untuk menjadikan periksa dan atas terkabulnya permohonan ini kami
sampaikan terima kasih.