latar belakang

8
A. LATAR BELAKANG Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi yang bernama Persit adalah organisasi yang terdiri atau terbentuk dari sekumpulan orang yaitu adalah para istri dari seorang tentara. Tetapi bukan berarti karena persit merupakan organisasi yang terbentuk dari kumpulan istri tentara menjadikan persit ini sangat terkontrol oleh tentara. Organisasi ini seperti halnya organisasi lain, memiliki tata aturan, visi, misi, program kerja, pengurus dan segala macam persyaratan yang menjadikan persit menjadi sebuah organisasi. Walaupun begitu, tetap saja kinerja dari organisasi ini sangat terpengaruh terhadap otoritas tentara, dan berdampak pada ketaatan dan kepatuhan yang didasarkan oleh persit untuk tentara. Ketaatan sendiri adalah bentuk dari kesediaan untuk tunduk kepada hukum atau perintah atau menerima pernyataan yang dikemukakan oleh pimpinan sebagai hal yang benar. Taat dan patuh memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan. Ketaatan dan kepatuhan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat. Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan

Upload: mary-winchester

Post on 24-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

latar

TRANSCRIPT

A. LATAR BELAKANGOrganisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.Organisasi yang bernama Persit adalah organisasi yang terdiri atau terbentuk dari sekumpulan orang yaitu adalah para istri dari seorang tentara. Tetapi bukan berarti karena persit merupakan organisasi yang terbentuk dari kumpulan istri tentara menjadikan persit ini sangat terkontrol oleh tentara. Organisasi ini seperti halnya organisasi lain, memiliki tata aturan, visi, misi, program kerja, pengurus dan segala macam persyaratan yang menjadikan persit menjadi sebuah organisasi. Walaupun begitu, tetap saja kinerja dari organisasi ini sangat terpengaruh terhadap otoritas tentara, dan berdampak pada ketaatan dan kepatuhan yang didasarkan oleh persit untuk tentara.Ketaatan sendiri adalah bentuk dari kesediaan untuk tunduk kepada hukum atau perintah atau menerima pernyataan yang dikemukakan oleh pimpinan sebagai hal yang benar. Taat dan patuh memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan. Ketaatan dan kepatuhan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat. Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan secara bersama-sama sebab peraturan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama. Ketaatan dan kepatuhan juga merupakan modal yang utama bagi setiap orang untuk mewujudkan keadilan masyarakat secara keseluruhan.B. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimanakah bentuk ketaatan istri dari seorang tentara?2. Apa penyebab keloyalan yang membentuk sifat taat pengurus persit?

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATATeknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan wawancara mendalam sekaligus membuat catatan lapangan. Subjek dalam wawancara ini adalah istri-istri dari beberapa anggota tentara yang sekaligus ikut serta menjadi pengurus dalam organisasi persit atau persatuan istri tentara. Subjek yang diambil adalah subjek yang berada pada organisasi yang berbeda-beda, dengan maksud bahwa mereka menjadi pengurus persit dalam kantor atau tempat dinas yang berbeda-beda.Sebelumnya penulis hanya sekedar berbincang kepada salah seorang subjek dengan tujuan untuk mengetahui hal apa yang akan diwawancara sebagai topic utama dalam tugas makalah ini. Setelah mendapatkan bahan dan tema untuk wawancara, penulis langsung membuat rancangan pertanyaan yang akan diajukan pada subjek. Setelah itu pewawancara datang ke rumah subjek masing-masing untuk melakukan tanya jawab dengan tujuan mengumpulkan data sebagai catatan lapangan yang akan diolah menjadi data.Dari wawancara tersebut didapatkan beberapa data yang langsung diolah menjadi beberapa kategori sehingga menemukan beberapa rumusan masalah yang di cari oleh penulis sebagai bahan dalam membuat penelitian grounded research ini.D. ANALISIS / INTERPRETASIDari hasil olahan data yang telah diperoleh penulis dalam wawancaranya dengan istri tentara, penulis melakukan analisis dengan cara objektif, yaitu istri seorang tentara awalnya berperilaku taat dikarenakan tuntutan tugas yang mengharuskan istri seorang tentara masuk dalam organisasi yang disebut dengan persit, tetapi lama kelamaan secara tidak sadar dalam beberapa kalimat yang mereka utarakan, mereka terlihat seperti sangat membela dan membanggakan persit tersebut.Peneliti mendapatkan beberapa data, ternyata seseorang dalam organisasi yang berperan sebagai pengurus akan sangat loyal kepada ketua dari setiap organisasi persit dalam setiap tempat dinasnya. Menunjukkan bahwa bentuk ketaatan tidak hanya muncul pada suami tetapi juga taat kepada jabatan yang dipunyai oleh tentara dalam kehidupan kedinasan. Dan sempat terucap oleh salah seorang subjek ya kalau ga loyal ya ga bisa jadi pengurus dong, semakin mengarahkan pada penulis dalam menganalisis bahwa hal-hal tersebutlah yang membantu para pengurus persit menciptakan rasa taat dalam diri meraka.E. MANFAAT LAPORANWawancara dan pencatatan hasil lapangan ini dilakukan agar memberi manfaat kepada ilmu pengetahuan, antara lain:1. Mampu mengetahui seperti apa bentuk ketaatan yang ditunjukkan oleh istri seorang tentara2. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya bentuk ketaatan3. Mampu memberikan program preventif agar tidak memunculkan suatu masalah dalam masalah ketaatan oleh istri seorang tentara iniF. LANGKAH / PROSES1. Data: Data yang diperoleh merupakan catatan hasil wawancara berupa narrative type yang dicatat oleh penulis apa adanya sesuai dengan pernyataan dari setiap subjek.2. Klasifikasi: Data ini merupakan wawancara yang bersifat kualitatif.3. Interpretasi: Interpretasi dilakukan dengan sistem objektif yang menganalisis data sesuai dengan subjek yang diwawancarai, yaitu dilihat dari bentuk ketaatannya.4. General teori: Teori yang digunakan dalam pengamatan ini adalah teori obedience, yang dapat muncul akibat situasi yang mendukung dalam lingkungan dinas.G. POPULASI SAMPEL RUANG LINGKUPPopulasi yang digunakan dalam wawancara ini adalah komunitas berupa organisasi persit di beberapa asrama militer di Surakarta, yang terdiri dari 5 orang istri tentara yang ikut menjadi pengurus persit yang memiliki rentang usia sekitar 40 sampai 50 tahun. Suami-suami mereka masih aktif bekerja menjadi seorang tentara, dan anak-anak mereka masih bersekolah. Pengurus persit ini hanya mengikuti dan aktif dalam organisasi persit dalam kedinasan tentara.H. ORIENTASI / ARAHOrientasi atau arah dalam wawancara ini adalah mampu mengetahui kondisi ketaatan yang terjadi pada istri-istri beberapa tentaratersebut dan seberapa loyalnya mereka dalam menjalani kepengurusan organisasi persit merka. Dengan orientasi tersebut maka penulis sebagai pengamat sekaligus pewawancara dan orang yang mempelajari psikologi mempunyai rancangan preventif, yaitu:1. Untuk ibu rumah tangga lainnya yang bukan merupakan anggota maupun pengurus persit atau organisasi lainnya, diharapkan mampu meniru dan memposisikan diri dengan baik seperti yang sudah dicontohkan dalam makalah ini.2. Membuat beberapa study kasus atau sejenis pelatihan kepada ibu rumah tangga yang lain sehingga dapat menginternalisasi sifat taat.I. INDICATOR KEBERHASILANDari pengamatan dan hasil wawancara ini indicator keberhasilannya adalah mampu mengetahui lebih dalam mengenai munculnya latar belakang dari ketaatan dari program preventif itu komunitas mampu:1. Memanfaatkan waktu dengan baik2. Dapat membentuk sikap ketaatan dengan baik3. Dapat memberikan keloyalan dengansemua anggota dan pengurus persit4. Mampu mendidik anak-anak mereka dengan ketaatan

GROUNDED RESEACHKETAATAN ISTRI SEORANG TENTARA DALAM KEPENGURUSAN PERSIT Subjek : Psikologi KomunitasPengampu : Dra. Tuti Hardjajani, M.Si.

Disusun olehADLY RENDRAHADY WAHYUDIG0112002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2014