latar-belakang

Download Latar-Belakang

If you can't read please download the document

Upload: dhynie-soesila-wahyudi

Post on 26-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ilmu lingkungan

TRANSCRIPT

3

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan industri dapat berdampak positif atau negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Dampak negatif (merugikan), yaitu dampak yang dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan.

Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah (daratan). Lingkungan dapat tercemar karena: Kecepatan hilangnya senyawa tertentu dari lingkungan lebih besar daripada kecepatan masuknya senyawa pengganti, Rusaknya atau putusnya alur siklus biokimia, Kecepatan masuknya senyawa ke dalam lingkungan lebih besar daripada kecepatan pengambilannya, Masuknya senyawa yang tidak terdegredasi ke dalam lingkungan.

Salah satu jenis pencemaran lingkungan adalah pencemaran air. Air merupakan salah satu kebutuhan primer bagi makhluk hidup untuk sumber minum, makan, memasak dan lain-lain. Jika terjadi penyimpangan dari keadaan normal air dapat dikatakan air sudah tercemar. Pada keadaan normal: 1) Air hujan mengandung SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, debu, 2) Air mata air mengandung mineral Na, Mg, Ca, Fe, O2, 3) Air mengandung bakteri/mikroorganisme lain dan 4) Air murni tanpa mineral tidak enak/segar.

Komponen pencemar air dapat berupa bahan buangan padat, organik, anorganik, olahan bahan makanan, cairan berminyak, zat kimia, dan panas.

Bahan Buangan Padat/Butiran.Pelarutan bahan buangan padat menyebabkan perubahan warna. Larutan pekat dan berwarna gelap mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air, fotosintesis dalam air terganggu sehingga jumlah oksigen terlarut berkurang dan akan berpengaruh terhadap kehidupan organisme dalam air

Pengendapan bahan buangan padat akan menutupi permukaan dasar air, menghalangi fotosintesis, menutupi sumber makanan dan telur ikan di dasar air, sehingga jumlah ikan berkurang. Pembentukan koloidal yang melayang dalam air menyebabkan keruh dan menghalangi sinar matahari, fotosintesis terganggu dan jumlah oksigen terlarut berkurang sehingga mempengaruhi kehidupan dalam air.

Bahan Buangan Zat KimiaSabun, deterjen, shampoo, dan bahan pembersih lainnya. Bahan ini mengganggu lingkungan karena: Menaikkan pH air (Jika memakai bahan non-pospat menaikkan pH menjadi 10,5 11), Bahan antiseptik yang ditambahkan akan dapat membunuh/mengganggu mikroorganisme, dan sebagian jenis sabun/deterjen tak dapat terdegradasi.Bahan pemberantas hama/insektisida. Bersifat racun dan tak dapat/sulit terdegradasi (beberapa minggu sampai beberapa tahun). Insektisida sering dicampur dengan senyawa minyak bumi sehingga permukaan air akan tertutupi minyakZat pewarna. Bersifat racun dan cocarcinogenik (merangsang/penyebab tumbuhnya kangker) dan dapat mempengaruhi kandungan oksigen dan pH dalam air. Zat warna mengandung senyawa kimia berbahaya chromogen dan auxsochromeLarutan penyamak kulit. Mengandung ion logam Cr, tidak dapat untuk air minum. Sebagai pengganti Cr untuk bahan penyamak dipakai enzym. Bersama lemak dan sisa kulit, enzym akan didegradasi menghasilkan senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (hasil 7 peruraian protein dan senyawa amin). Populasi mikroorganisme akan bertambah dan memungkinkan berkembangbiaknya bakteri patogen yang berbahaya. Zat radioaktif. Penggunaan radiasi zat radioaktif di berbagai bidang (pertanian, peternakan, kedokteran, hidrologi, farmasi, pertambangan, industri) akan terbawa air ke lingkungan. Akibat radiasi dapat merusak sel tubuh dan genetik.Permasalahan

Limbah merupakan bahan buangan yang berbentuk cair, gas dan padat yang mengandung bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya sehingga air limbah sehingga air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dan lain-lain. Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair, sedangkan Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.

Salah satu contoh limbah cair adalah limbah industri laundry yang mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti deterjen dan yang berdampak pada kesehatan ataupun lingkungan. Di kota Yogyakarta banyak terdapat banyak usaha laundry, peluang usaha ini terjadi karena banyaknya anak perantauan dari berbagai daerah yang menimba ilmu baik dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Padatnya aktivitas seseorang menjadi salah satu penyebab kurangnya waktu luang untuk mengerjakan pekerjaan rumah sehingga lebih memilih untuk memanfaatkan jasa laundry. Semakin berkembangnya jasa laundry, maka semakin besar pula limbah yang akan dihasilkan. Hal ini tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Seperti yang dimuat dikoran Tribun pada hari Selasa, 5 Mei 2015 yang membahas Bahan Kimia Melebihi Ambang Batas. Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Yogyakarta telah melakukan studi untuk meneliti kandungan yang terkandung pada limbah laundry. Adapun beberapa parameter yang diuji di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan DIY yaitu Zat Padat Tersuspensi (TSS), Zat Padat Terlarut (TDS), Biologycal Oxygen Demand (BOD), dan Chemical Oxygen Demand (COD). Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa limbah laundry melebihi ambang batas yang telah ditentukan pada peraturan gubernur yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil uji parameter lingkungan

Parameter

Hasil pengukuran limbah

Ambang batas

Penurunan

Zat Padat Tersuspensi (TSS)

455 mg/L

50 mg/L

136 mg/L

Zat Padat Terlarut (TDS)

853 mg/ L

1000 mg/L

643 mg/L

Biologycal Oxygen Demand (BOD)

420 mg/ L

50 mg/L

60 mg/L

Chemical Oxygen Demand (COD)

1350 mg/ L

125 mg/L

210 mg/L

Kandungan deterjen

339 mg/L

5 mg/L

48 mg/L

Fosfat

600 mg/L

3 mg/L

15 mg/L

Setelah ditemukan banyak kandungan-kandungan zat kimia dalam laundry yang melebihi ambang batas BLH kota Yogyakarta melakukan tindakan penanggulangan dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengurangi nilai-nilai dari parameter yang diuji agar aman bagi lingkungan. Setelah dilakukan penanggulangan menggunakan alat IPAL menunjukkan hasil penurunan yang cukup berpengaruh terhadap penurunan kadar parameter lingkungan yang diukur. Jumlah tersebut memang masih jauh diatas ambang batas namun haisl tersebut membuktikan kinerja IPAL mampu menurunkan kuantitas zat berbahaya dan nilai dari setiap parameter, sehingga aman bagi lingkungan.

Beberapa dampak buruk yang diakibatkan oleh limbah laundry pada lingkungan salah satunya bila limbah laundry dibuang tanpa pengelolaan yang tepat maka akan mencemari lingkungan sekitar seperti sumur,sungai,dan sumber air lain. Padahal sumur, sungai merupakan salah satu sumber konsumsi air dan keperluan lain seperti mandi, minum, memasak, dan mencuci sehingga dapat berpengaruh pada kesehatan. Zat-zat yang ada dalam deterjen tidak dapat terurai namun akan terus mengendap sehingga dampaknya pada kesehatan akan terlihat dalam jangka waktu lama. Beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan seperti terjadinya penyakit dalam, batuk-batuk, dan iritasi kulit secara langsung.

Apabila kadar limbah laundry melebihi ambang batas maka tidak hanya menyebabkan terjangkitnya berbagai penyakit, tetapi juga menyebabkan ketidakseimbangan alam. Misalnya air limbah yang mencemari sungai dapat membuat ekosistem sungai terganggu, ikan menjadi banyak yang mati serta tumbuhan dapat layu bahkan mati sehingga kadar oksigen di lingkungan berkurang dan tidak ada penyerapan kadar karbondioksida di udara dan semakin lama akan menyebabkan pencemaran udara akibat dari penimbunan zat kimia di lingkungan.

SolusiSPAL (sistem pengolahan air limbah). Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir dan tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat mengalirlancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam detergen.Pengolahan secara Biologi, Teknik pengolahan detergen secara biologi yaitu dengan bantuan bakteri, koagulasi-flokulasi-flotasi, adsorpsi karbon aktif, lumpur aktif, khlorinasi. Mendestabilkan PartikelDetergen mempunyai sifat koloid. Karakteristik dari partikel koloid dalam air sangat dipengaruhi oleh muatan listrik dan kebanyakan partikel tersuspensi bermuatan negative. Mendestabilkan partikel, ada dua tahap yaitu dengan mengurangi muatan elektrostatis sehingga menurunkan nilai potensial zeta dari koloid, proses ini lazim disebut sebagai koagulasi dan yang kedua adalah memberikan kesempatan kepada partikel untuk saling bertumbukan dan bergabung, yang dilakukan dengan cara pengadukan dan disebut sebagai flokulasi.Menanami Selokandengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan.Filtrasi media karbon aktif dan proses antifoaming merupakan alternatif lain dalam menurunkan kadar surfaktan dalam air limbah laundry.Gunakan deterjen seminimal mungkinuntuk mencegah dampak lebih parah diperlukan kesadaran konsumen agar hanya memilih produk deterjen ramah lingkungan. Deterjen ramah lingkungan dapat dilihat dari logo pada kemasan produk deterjen, walaupun untuk membuktikan produk tersebut benar-benar ramah lingkungan harus melalui uji laboratorium. Konsumen juga dapat meminimalikan pemakaian deterjen karena pemakaian dalam kadar kurang atau maksimal sama dengan takaran yang dianjurkan sudah cukup.

Tips Memilih Deterjen Cuci

Deterjen tersebut ramah lingkungan.Cara pengujiannya:Campur deterjen dengan air, aduk merata, kemudian siramkan ke tanaman dan lihat hasilnya.apakah deterjen tersebut biodegradeable (mudah terurai secara alamiah, tidak meninggalkan bekas).jika ke tanaman, apakah tanaman tersebut masih hidup di hari-hari berikutnya.

Tidak panas di tangan

Deterjen yang menyebabkan panas apabila digenggam di tangan adalah karena reaksi dari soda campuran deterjen tersebut terhadap lemak dibahwa lapisan kulit. Soda nama kimianya Sodium Hydroxide (NaOH). Industri deterjen menggunakan ini karena murah dan penangannya mudah. Sangat berbahaya, dalam dosis kecil bersifat korosif, jika banyak dapat menimbulkan iritasi. cara pengujian dilarutkan Produk sabun cair deterjen dalam air secukupnya, kemudian rendamlah beberapa logam besi (misal: paku), biarkan beberapa hari. Hasilnya paku akan berkarat (tanda Sodium Hydroxide mulai bekerja).

Tidak banyak berbusa.

Asumsi ibu-ibu makin banyak busa makin enak nyucinya, makin bersih, namun asumsi tersebut belum tentu benar. Sebelum kita menggunakan sabun atau sesuatu pertimbangkanlah secara matang keuntungan dan kerugian yang akan timbul darinya.Busa ( Carboxyl Methyl Cellulose) sejenis bahan kimia yang hanya menghasilkan buih. Mencuci dengan banyak buih tidak memberikan keuntunagan justru mempunyai kerugian meliputi: pemakaian air bertambah (untuk membilas), tenaga lebih banyak keluar, waktupun lebih banyak terbuang (karena harus membilas).

Deterjen yang bekerja untuk kita, bukan kita yang kerja untuk deterjenProduk sabun cair Deterjen yang baik adalah deterjen yang mampu bekerja sendiri menghilangkan kotoran (kotoran ringan).

Berat jenis lebih berat daripada air.Sabun cair deterjen memiliki berat jenis lebih berat dari pada air, jika dilarutkan dalam air ia akan tenggelam.