latar belakang

7
  A. LATAR BELAKANG Setiap tahun tidak sedikit para lulusan SLTA mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta. Ada beberapa jenis seleksi masuk perguruan tinggi. Di Perguruan Tinggi Swasta seleksi masuk biasanya dilaksanakan dengan system “gelombang” bertempat di perguruan tinggi bersangkutan, sedangkan di Perguruan Tinggi Negeri biasanya dilaksakan dengan dua cara, yaitu secara serentak bersamaan dan dengan cara mandiri. Seleksi secara serentak dilaksanakan melalui sistem rayonisasi dan pelaksanaannya terdistribusi hampir di seluruh provinsi di Indonesia, sedangkan seleksi cara mandiri dilaksanakan di perguruan tinggi negeri yang bersangkuta n. Bagi para lulusan SLTA yang ingin mengikuti seleksi ujian mandiri di perguruan tinggi negeri di luar kota sudah barang tentu memerlukan akomodasi; transfortasi, penginapan, dan konsumsi. Selama ini untuk transfortasi mereka menggunakan jasa angkutan umum seperti Bis, Kereta Api, Pesawat, kendaraan pribadi maupun Travel. Sedangkan sebagai tempat istirahat, tidur, dan persiapan mereka umumnya menggunakan Hotel, Guest House, ataupun rumah family atau teman. Demikian juga untuk makan dan sarapan mereka harus ke rumah makan atau tempat lannya. Keperluan pengurusan akomodasi para calon mahasiswa, bisa jadi akan menambah beban pekerjaan yang harus dipikul, sehingga da pat mengganggu konsen trasi. Hal ini membuka peluang membuka usaha jasa pendaftaran calon mahasiswa baru di perguruan tinggi, khususnya untuk mengatasi persoalan akomodasi. B. RUANG LINGKUP Sebagai langkah awal usaha, ruang lingkup kegiatan usaha dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut : 1. Modal awal usaha sebesar Rp.25.000.000,- 2. Objek perguruan tinggi adalah Perguruan Tinggi Negeri di Bandung.

Upload: budi-ono

Post on 20-Jul-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 1/7

 A.  LATAR BELAKANG

Setiap tahun tidak sedikit para lulusan SLTA mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi

baik Negeri maupun Swasta. Ada beberapa jenis seleksi masuk perguruan tinggi. Di Perguruan

Tinggi Swasta seleksi masuk biasanya dilaksanakan dengan system “gelombang” bertempat di

perguruan tinggi bersangkutan, sedangkan di Perguruan Tinggi Negeri biasanya dilaksakan

dengan dua cara, yaitu secara serentak bersamaan dan dengan cara mandiri. Seleksi secara

serentak dilaksanakan melalui sistem rayonisasi dan pelaksanaannya terdistribusi hampir di

seluruh provinsi di Indonesia, sedangkan seleksi cara mandiri dilaksanakan di perguruan tinggi

negeri yang bersangkutan.

Bagi para lulusan SLTA yang ingin mengikuti seleksi ujian mandiri di perguruan tinggi

negeri di luar kota sudah barang tentu memerlukan akomodasi; transfortasi, penginapan, dan

konsumsi. Selama ini untuk transfortasi mereka menggunakan jasa angkutan umum seperti Bis,

Kereta Api, Pesawat, kendaraan pribadi maupun Travel. Sedangkan sebagai tempat istirahat,

tidur, dan persiapan mereka umumnya menggunakan Hotel, Guest House, ataupun rumah

family atau teman. Demikian juga untuk makan dan sarapan mereka harus ke rumah makan

atau tempat lannya.

Keperluan pengurusan akomodasi para calon mahasiswa, bisa jadi akan menambah

beban pekerjaan yang harus dipikul, sehingga dapat mengganggu konsentrasi. Hal ini membuka

peluang membuka usaha jasa pendaftaran calon mahasiswa baru di perguruan tinggi,

khususnya untuk mengatasi persoalan akomodasi.

B.  RUANG LINGKUP 

Sebagai langkah awal usaha, ruang lingkup kegiatan usaha dibatasi dengan hal-hal

sebagai berikut :

1.  Modal awal usaha sebesar Rp.25.000.000,-

2.  Objek perguruan tinggi adalah Perguruan Tinggi Negeri di Bandung.

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 2/7

3.  Untuk keperluan Akomodasi, kegiatan usaha bekerja sama dengan Travel Cipaganti

dan Hotel bintang 3 di Bandung.

4.  Untuk keperluan Promosi dan pemasaran, kegiatan usaha bekerja sama dengan SLTA

favorit dan dua Pusat Bimbel di Tangerang.

C.   ANALISIS SWOT 

1.  Strengths/Kekuatan

-  Belum ada usaha sejenis dilakukan oleh orang lain.

-  Banyak pola promosi dapat dilakukan; brosur, spanduk, internet, iklan, dlsb.

2.  Weaknesses/Kelemahan

Jenis usaha belum terlalu popular.-  Jenis usaha dilaksanakan hanya dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 4 bulan

dalam setahun, setelah itu off.

3.  Opportunity/Peluang

-  Perguruan Tinggi Negeri di Bandung, khususnya ITB termasuk perguruan tinggi

negeri yang banyak diminati lulusan SLTA.

-  Jumlah lulusan SLTA setiap tahun cukup significant, termasuk yang ingin masuk

perguruan tinggi negeri setiap tahun menunjukkan kecendrungan meningkat.4.  Threaten/Hambatan

-  Persaingan dengan cara konvensional tetap terbuka.

-  Perguruan Tinggi Negeri ITB satu-satunaya PTN yang membuka pelaksanaan

seleksi masuk dengan sistem “mandiri” di Bandung. 

D.  STRATEGI USAHA

1.  Pasar Sasaran : Para lulusan SLTA, khususnya SLTA favorit.

2.  Penentuan posisi : Melayani jasa masuk perguruan tinggi negeri di Bandung untuk

urusan akomodasi.

3.  Harga : Bersifat kompetitif dan rasional.

4.  Pelayanan : Pelayanan yang cepat, nyaman, dan memuaskan.

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 3/7

5.  Promosi : Promosi melalui brosur, spanduk, internet, iklan dan pameran.

6.  Penjualan : Menekan unit yang mahal sehingga harga jual lebih terjangkau.

7.  Riset Pasar : Memahami kebutuhan dan keinginan pasar serta memantau

pesaing.

E.  PROGRAM KEGIATAN 

NO KEGIATAN JAN PEB MAR APR KET

1. Membuat brosur dan spanduk

2. Menyebar brosur dan spanduk

3. Memasang iklan4. Mencetak Formulir Pendaftaran

5. Mengikuti Pameran

6. Pelaksanaan Pendaftaran

7. Pengantaran peserta

8. Riset Pasar

F.   ANALISA BIAYA

1.  DASAR PERHITUNGAN

1.1.  Modal usaha Rp. 25.000.000,-

1.2.  Lama kegiatan usaha 4 bulan

1.3.  Jumlah karyawan 2 orang

1.4.  Sewa tempat perbulan Rp. 1.000.000,-

1.5.  Gaji karyawan perbulan Rp. 1.000.000,-

1.6.  Biaya akomodasi :

-  Hotel permalam perorang Rp.175.000,-

-  Travel (p-p) Rp.150.000,-

-  Makan (m,p,s) Rp. 75.000,-

Total Rp. 400.000,-

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 4/7

1.7.  Harga Penjualan produk/jasa Rp.500.000,-

1.8.  Keuntungan penjualan perorang Rp.100,000,-

1.9.  Target penjualan minimal 150

1.10.  Pajak 10% dari penghasilan

2.  ANALISA LABA-RUGI ( dalam rupiah )

NO. URAIAN  BIAYA

1. Penjualan produk/jasa : 150 x Rp.150.000,- 75.000.000,-

2. Biaya akomodasi : 150 x Rp.400.000,- (60.000.000,-)

3. Biaya-biaya lain :

Pembuatan brosur dan spanduk (2.000.000,-)

Pembuatan Formulir ( 500.000,-)

Pembelian ATK ( 500.000,-)

Mengikuti Pameran (3.000.000,-)

Gaji Karyawan :2 x 4 x Rp.1.000.000,- (8.000.000,-)

Biaya izin usaha (2.000.000,-)

Sewa tempat : 2 ruang (8.000.000,-)

Pemasangan iklan (1.000.000,-)

Total : (25.000.000,-)

4. Pajak 10% dari keuntungan hasil penjualan (1.500.000,-)

5. Total Biaya (86.500.000,-)

Laba Bersih (11.500.000,-)

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 5/7

G.  KESIMPULAN 

Dari hasil analisa kegiatan usaha di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.  Tinjauan Manajemen Keuangan

Ditinjau dari sisi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini

tidak layak dilaksanakan dengan alasan :

-  Keuntungan usaha pada awal tahun pertama sudah mengalami kerugian yang

cukup significant.

-  Jika usaha diteruskan tahun kedua, walaupun sudah memiliki investasi dalam

bentuk biaya perizinan usaha, namun investasi ini relative sangat kecildibandingkan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan, sehingga laba usaha untuk

tahun kedua tetap saja mengalami kerugian. Demikian seterusnya untuk tahun-

tahun berikutnya.

2.  Tinjauan Manajemen Pemasaran

Ditinjau dari sisi manajemen pemasaran, maka dapat disimpulkan pula bahwa usaha

 jenis ini tidak layak dilaksanakan dengan alasan :-  Usaha jenis ini tergolong baru, sehingga perlu upaya keras dan improvisasi yang

terus menerus. Hal ini menyebabkan peningkatan dalam pembiayaan.

-  Sistem seleksi cara “mandiri” dan tempat pelaksanaannya di lokasi perguruan

tinggi yang bersangkutankan sudah sangat jarang dilakukan oleh PTN. Di

Bandung saja hanya ITB yang melaksanakan pola ini, bahkan rencananya mulai

tahun depan seluruh sistem seleksi masuk PTN hanya dilaksankan satu kali dan

secara serentak di hampir seluruh Provinsi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan

peluang pasar sudah tidak ada lagi.

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 6/7

3.  Tinjauan Manajemen SDM

Ditinjau dari sisi manajemen SDM, maka dapat pula disimpulkan bahwa usaha jenis

ini tidak layak dilaksanakan dengan alasan:

-  Karena kegiatan usaha ini hanya berjalan selama 4 bulan setiap tahun, ini berarti

selama 8 bulan karyawan menganggur. Hal ini membuat masalah pada

konsistensi kerja dan penghasilan karyawan, sehingga kerja karyawan tidak

nyaman karena merasa kelangsungan kerja dan hidupnya tidak tejamin.

---oOo---

5/17/2018 LATAR BELAKANG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07d04840c5 7/7

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN :

TINJAUAN

PENGEMBANGAN BISNIS JASA PENDAFTARAN CALON

MAHASISWA KE PERGURUAN TINGGI

DIBUAT OLEH :

BUDIONO

NIM : 55110110120

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2010

BISNIS

SDM

PEMASARAN

KEUANGAN