lat pel sel (pribadi)

126
Pelajaran 1 EVANGELISASI OIKOS A. Evangelisasi 1. Pentingnyas Evangelisasi 2. Kebutuhan Evangelisasi Saat ini 3. Model Evangelisasi yang ideal dewasa ini B. Evangelisasi Oikos 1. Apakah “Evangelisasi Oikos” itu. 2. Evangelisasi Oikos dalam Kitab Suci 3. Keuntungan Evangelisasi Oikos 4. Proses Evangelisasi oikos 5. Momen Penting dalam Evangelisasi Oikos C. 1. Refleksi 2. Bahan Diskusi 3. Bahan Studi 4. Survei Pribadi 5. Tugas 1

Upload: wilaxmalaikat

Post on 24-Jan-2018

1.587 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lat pel sel (pribadi)

Pelajaran 1

EVANGELISASI OIKOS

A. Evangelisasi

1. Pentingnyas Evangelisasi2. Kebutuhan Evangelisasi Saat ini3. Model Evangelisasi yang ideal dewasa ini

B. Evangelisasi Oikos

1. Apakah “Evangelisasi Oikos” itu.2. Evangelisasi Oikos dalam Kitab Suci3. Keuntungan Evangelisasi Oikos4. Proses Evangelisasi oikos5. Momen Penting dalam Evangelisasi Oikos

C. 1. Refleksi2. Bahan Diskusi3. Bahan Studi4. Survei Pribadi5. Tugas

1

Page 2: Lat pel sel (pribadi)

2

“Kami ingin menegaskan sekali

lagi bahwa tugas evangelisasi

semua orang menjadi bagian

penting misi gereja”-Paus Paulus VI-

Gereja masa depan ialah gereja yang

dibangun

dari bawah oleh komunitas dasar-Karl Rahner-

Page 3: Lat pel sel (pribadi)

EVANGELISASI OIKOS

A. Evangelisasi

Evangelisasi atau Penginjilan berarti membawa Kabar Gembira ke dalam seluruh lapisan hidup manusia dan memperbaharui manusia dari dalam.1 Evangelisasi juga mempunyai maksud secara explisit yaitu secara terang-terangan mewartakan Kabar Gembira dan mengajak orang-orang untuk mengalami pertobatan yang dapat merubah hidupnya.

A.1 Pentingnya Evangelisasi.

• Evangelisasi merupakan tugas perutusan yang diamanatkan oleh Yesus sendiri sebelum kenaikanNya ke surga: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Mat.28:18-20.

• Kata-kata kunci: “Pergilah., Jadikanlah muridKu.., Baptislah.., Ajarlah.., Ketahuilah..!”Kita dipanggil untuk pergi ke dalam dunia yang penuh ketegangan, luka-luka dan dosa serta membawa kembali domba-domba yang sesat dan kelaparan.

• Paulus sendiri sungguh-sungguh menyadari akan tugas ini. “Jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” I Kor.9:16. Kata-kata Paulus ini dibuktikannya dengan gigih memberitakan Injil, walaupun harus menderita, dipenjara, bahkan dihukum mati pancung kepala. Bagi Paulus “hidup adalah Kristus mati adalah keuntungan“ Flp.1:21.

• Di tengah dunia dewasa ini evangelisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak.

• Pada jaman gereja awali, evangelisasi merupakan hal yang terpenting. Waktu itu orang kristen menganggap dirinya sebagai umat yang “diutus”, sebagai terang dan ragi. Mereka tahu bahwa gereja “ada” karena umat

1 Evangelii Nuntiandi 18.

3

Page 4: Lat pel sel (pribadi)

terlibat dalam evangelisasi, seperti api “ada” karena menyala. Demikian juga gereja ada karena umatnya menyala-nyala oleh Roh Kudus dalam penginjilan. Hasilnya meskipun ditengah-tengah kesulitan, dalam waktu singkat kekristenan dapat menaklukkan sebuah kekaisaran romawi.

• Fakta historis yang sudah berlangsung selama 2000 thn membuktikan bahwa agama kristen mampu mengubah suatu masyarakat, mampu mengubah kehidupan suatu negara atau bahkan negara-negara. Perubahan itu tidak terjadi lewat deklarasi prinsip-prinsip yang disebarluaskan melalui media komunikasi, pernyataan-pernyataan ataupun dialog dengan para penguasa politik, melainkan melalui kuasa cinta kasih dan evangelisasi yang mengubah hati manusia. Pada awalnya manusia-manusia itu tersentuh oleh cinta kasih Tuhan dan kuasa Injil sehingga hidupnya berubah, sesudah itu masyarakat sipil mengikuti perubahan dengan mengubah hukum-hukumnya. Perubahan yang radikal dari hatilah yang akan mampu mengalahkan kondisi-kondisi penghambat yang ada dalam masyarakat yang bukan kristen atau yang sudah bukan kristen lagi. Hal itu dapat terwujud apabila ada semangat evangelisasi dalam gereja.

• Pada tahun 1974 Paus Paulus VI telah mengungkapkan kebutuhan akan penginjilan dalam ensiklik “Evangelii Nuntiandi” yang berisi tentang evangelisasi dalam dunia modern. Kemudian dalam pelbagai kesempatan Paus Yohanes Paulus II telah berkali-kali menekankan akan perlunya suatu Evangelisasi Baru yang bersifat langsung. Evangelisasi Baru berbeda dengan Evangelisasi Indirek yang pada beberapa dekade yang lalu dimengerti dan ditekankan sebagai penginjilan tanpa pewartaan, tetapi penginjilan melalui karya-karya sosial dan karitatif.

• “Evangelisasi Baru” berarti baru dalam cara, baru dalam semangat, baru dalam subjeknya dan baru dalam sasaran. Sasaran evangelisasi baru adalah orang kristen yang kehidupannya bukan kristen lagi, sehingga pada mereka perlu diadakan penginjilan kembali atau reevangelisasi. Akan tetapi tidak menutup kesempatan untuk evangelisasi bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Fakta di Amerika hanya ada 12% dari orang-orang yang beragama yang sungguh-sungguh berdedikasi spiritual tinggi. Orang-orang lain pada umumnya tidak begitu berbeda dengan orang-orang yang tidak beragama atau kafir, namanya saja yang kristen tapi perbuatan, cara hidup dan cara berpikirnya kafir. Mereka yang disebut berdedikasi spiritual tinggi itu semangat evangelisasinya sangat kecil. Menurut statistik, kehidupan orang-orang yang berdedikasi spiritual tinggi tersebut adalah:

4

Page 5: Lat pel sel (pribadi)

- mereka lebih puas dengan keadaan hidupnya- mereka jauh lebih bahagia daripada orang-orang lain- mereka lebih mengutamakan hidup keluarga- mereka lebih dapat menghargai suku dan agama lain- mereka juga sungguh memperhatikan perbaikan masyarakat. - Mereka melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan karitatif.

A.2 Kebutuhan Evangelisasi saat ini.

• Dewasa ini, sekurang-kurangnya sejak beberapa abad yang lalu, penginjilan dalam gereja Katolik diartikan sebagai misi. “Misi” berarti suatu kegiatan penginjilan di tanah orang non kristen atau di pelosok-pelosok negeri atau di bagian kota yang kotor. Misi ini dipandang sebagai pekerjaan orang-orang tertentu yaitu imam, biarawan-biarawati ataupun katekis, bukan oleh anggota gereja biasa.

• Sesungguhnya Misi itu merupakan ciri khas gereja. Gereja tidak mungkin ada dan berkembang tanpa misi atau evangelisasi. Persoalannya adalah bagaimana kita dapat menyadari bahwa gereja adalah misi dan umatnya adalah misionaris. Padahal oleh pembaptisan setiap orang mengambil bagian dalam imamat Kristus, dalam perutusanNya sebagai nabi dan raja.2 Yang disebut misionaris bukan hanya orang-orang tertentu tetapi setiap anggota gereja.

• Kebutuhan Gereja saat ini adalah: 1. Gereja membutuhkan anggota-anggota yang dapat memberikan

kesaksian yang efektif tentang imannya dalam perkataan dan perbuatan, jika berhadapan dengan dunia yang tidak beriman ini.

2. Gereja membutuhkan umat kristen yang tahu bahwa mereka sedang berperang untuk keselamatan jiwa-jiwa manusia.

3. Gereja membutuhkan orang-orang yang tahu bahwa supaya mereka dipelengkapi mereka harus memasuki suatu komunitas, karena tidaklah mungkin mereka dapat mewartakan Kristus tanpa bantuan orang lain.

4. Yesus sangat mengharapkan supaya umatnya mencari kesempatan membawa Injil Kristus kepada orang-orang yang tidak percaya dan tidak berdaya. Yesus tidak menghendaki manusia hanya menjadi tokoh dan pendukung suatu lembaga agama dan mereka hanya seperti domba yang gemuk dan nyaman yang menerima makanan terus dari gembalanya, tetapi Dia menghendaki supaya mereka

2 Katekismus Gereja Katolik 1268

5

Page 6: Lat pel sel (pribadi)

pergi bersama Dia dalam misi untuk menebus dunia. Orang yang tidak mau mengambil bagian dengan segenap hati dalam misiNya akan ditinggalkanNya, meskipun mereka antusias terhadap ajaranNya dan mengagumi kepribadianNya. Yesus menyelamatkan manusia dengan rela menjadi manusia. Dosa manusia ditebus oleh manusia Yesus yang merupakan penjelmaan Allah itu sendiri. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa Allah mau menyelamatkan manusia melalui manusia pula. Dengan kerelaan untuk menginjil maka kita dapat mengambil bagian dalam karya penyelamatan itu. Sesungguhnya hanya Yesus saja yang dapat menyelamatkan manusia tetapi Dia juga mau melibatkan manusia di dalam karya penyelamatan itu. Untuk itu Yesus mencari orang-orang yang rela memberikan diri dan hatinya untuk karya penyelamatan dan selanjutnya diberiNya kekuatan, kemampuan, karunia dan rahmat di dalam pelaksanaannya. Semuanya itu dikerjakan oleh Roh Kudus, Dialah penggerak utama karya evangelisasi.

A.3 Model Evangelisasi yang ideal dewasa ini

Tujuan penginjilan sesungguhnya adalah pertobatan. Tetapi ini bukan berarti mempertobatkan orang secara dangkal, seperti yang sering terjadi bahwa orang bertobat hanya sampai pada tahap emosional atau hanya sampai pada kulit saja. Pertobatan yang hanya sampai tahap ini mudah luntur sehingga semangat berimannya berangsur-angsur hilang dan akhirnya orang tersebut meninggalkan Tuhan dan gerejaNya. • Yang menjadi tujuan penginjilan ialah

Mempermudah proses pertobatan seseorang untuk sampai pada pertobatan sesungguhnya. Maksud dari “pertobatan sesungguhnya” adalah setelah penghayatan bertahap yang diawali pengalaman perjumpaan dengan Allah, pada gilirannya dia boleh mempertobatkan orang lain melalui kesaksian hidup, pengalaman iman dan juga pengetahuannya akan kebenaran. Akhirnya pertobatan itu bukan saja dalam relasinya dengan Tuhan tetapi harus juga bertobat dalam relasinya dengan sesama manusia, masyarakat dan dunia. Itulah sasaran evangelisasi dewasa ini. Pertobatan seperti ini akan mampu merubah dunia. Hal itu sudah dilaksanakan oleh umat gereja awali, yang dalam waktu relatif singkat mampu mempertobatkan satu kekaisaran romawi sehingga dalam jangka waktu dua abad lebih hampir semua Eropah menjadi Kristen.

6

Page 7: Lat pel sel (pribadi)

• Pertobatan yang sesungguhnya itu merupakan suatu proses. Pertama-tama orang dibawah pada pengalaman perjumpaan dengan Allah yang menyadarkan akan Cinta Tuhan sehingga memungkinkan dia terbuka terhadap Roh Kudus dan Roh Kudus itu dapat berkarya secara bebas. Pengalaman perjumpaan itu masih merupakan awal hidup baru di dalam Roh Kudus. Selanjutnya hidup baru itu masih perlu ditumbuhkan melalui latihan-latihan rohani dan kesetiaan dalam kasih persaudaraan dalam suatu komunitas. Untuk dapat tumbuh dalam hidup rohani maka lingkungan hidup itu sangat mempengaruhi. Lingkungan hidup rohani yang baik akan memberikan pengaruh hidup rohani yang baik pula pada orang di sekitarnya. Yang dimaksudkan dengan lingkungan hidup itu adalah komunitas. Komunitas adalah tempat pembelajaran, tempat pelaksanaan praktek iman sehingga iman bukan hanya sampai pada akal budi tapi dapat diwujutkan dalam perbuatan.

• Sesungguhnya Yesus datang ke dunia pertama-tama mendirikan komunitas para rasul sebagai pondasi-pondasi gereja. Dalam komunitas ini Yesus memberikan perhatiannya secara khusus, mengajar murid-muridNya, memberikan waktu untuk mereka. Dalam komunitas kecil ini murid-murid Yesus dapat mempraktekkan iman dalam perbuatan serta mewujudkan kasih dalam tindakan. Itulah cara evangelisasi yang diajarkan oleh Yesus, dan cara ini pula yang dipakai oleh penerus-penerusNya yang walaupun tanpa rumah ibadat, mereka dapat terus bertumbuh dalam kualitas iman maupun dalam kuantitas.

• Akhirnya dapat disimpulkan bahwa tujuan evangelisasi dewasa ini adalah membentuk komunitas-komunitas orang beriman, di mana orang dapat secara nyata mengalami kuasa cinta Allah, mengalami kehadiran Roh Kudus yang memperkuat persaudaraan kristiani di antara mereka, serta menghayati karya penyelamatan Allah dalam Ekaristi dan sakramen-sakramen. Setelah mengalami lebih dahulu pengalaman akan Allah, akhirnya mereka dapat membawa orang lain pada pengalaman yang sama. Komunitas-komunitas seperti itu akan mampu mempengaruhi secara mendalam kehidupan para anggotanya dan mengubah cara hidup mereka. Adanya komunitas-komunitas seperti itulah yang merupakan syarat untuk evangelisasi yang sejati dewasa ini.

Rupanya sesuatu yang menggembirakan sementara terjadi di dalam gereja Katolik dewasa ini. Di mana-mana muncul komunitas-komunitas baru, baik komunitas religius maupun komunitas awam di pelbagai tempat dan bagian dunia ini: di Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia dan

7

Page 8: Lat pel sel (pribadi)

Eropah. Pada Pentakosta 1998 berkumpullah sekitar 500.000 orang anggota komunitas-komunitas baru dari pelbagai dunia. Karena itu Sri Paus Yohanes Paulus II berkata, bahwa suatu musim semi baru sudah mulai dalam Gereja, tanda-tandanya yang pertama sudah kelihatan. Selanjutnya berbicara tentang gerakan-gerakan dan komunitas-komunitas baru tersebut Paus Yohanes Paulus II melihat semua itu sebagai suatu karunia Allah bagi Gereja dan dunia, khususnya untuk karya evangelisasi: “Gerakan-gerakan itu merupakan suatu karunia sejati dari Allah untuk evangelisasi baru dan untuk aktivitas misioner yang sesungguhnya. Jadi saya menganjurkan agar supaya gerakan-gerakan baru itu diperkembangkan dan supaya orang minta bantuan mereka untuk memberikan kekuatan dan semangat, khususnya pada orang-orang muda untuk hidup kristiani dan karya evangelisasi, dalam suatu pandangan yang lebih pluralistik dalam bentuk persekutuannya dan dalam ekspresinya.”3 Para uskup Italia telah melakukan suatu terobosan baru dalam kesadaran mereka untuk karya evangelisasi ini lewat pengakuan mereka akan rahmat dan karunia Roh Kudus yang diberikan kepada komunitas-komunitas awam dan meng-undang mereka untuk melibatkan diri secara lebih mendalam lagi: “Pesekutuan kaum awam merupakan suatu realitas wajib untuk evangelisasi baru dan karenanya harus semakin membuka diri dengan besar hati untuk karya misi, lebih-lebih karena kita melihat usaha-usaha yang semakin nyata untuk menyingkirkan iman dan nilai-nilai kristiani dari kehidupan masyarakat, juga dalam negara kita (maksudnya Italia)”.4

Komunitas Tritunggal Mahakudus khususnya para pelayan-nya sesuai dengan visi dan misi komunitas sangat diharapkan untuk mengambil bagian secara optimal di dalam evangelisasi ini dengan sungguh-sungguh berpegang pada Kitab Suci, Iman Katolik dan Statuta KTM. Hendaklah dengan berani dan semangat berkobar-kobar yang dinyalakan oleh Roh Kudus yang merupakan penggerak utama dari evangelisasi ini, setiap insan KTM mengambil langkah yang pasti untuk terjun dalam penginjilan ini dimana petunjuk-petunjuk dan caranya dijelaskan dalam program pem-binaan ini.

B. Evangelisasi Oikos

3 Redemtoris Missio no.724 Le Aggregazioni Laicali nella Chiesa, dikutip dalam: Don Giuseppe, oc h 41

8

Page 9: Lat pel sel (pribadi)

Umat dewasa ini sering berpendapat bahwa penginjilan adalah suatu pekerjaan pelayanan yang hanya dikerjakan oleh orang-orang tertentu. Gereja dewasa ini sudah kehilangan semangat penginjilan yang digunakan oleh gereja awali, yang dalam penginjilannya memakai sarana yang sederhana yaitu cara alami. Strategi penginjilan cara alami ini disebut strategi oikos. Kata Oikos berasal dari bahasa Yunani yang berarti rumah tangga atau keluarga atau sekelompok orang di dalam rumah.

B.1 Apakah “Evangelisasi Oikos” Itu

Evangelisasi oikos ialah penginjilan yang menggunakan strategi hubungan pribadi dengan sesama, atau strategi keluarga. Arti kata keluarga menurut para misionaris kristen adalah siapa saja yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu keluarga kita sendiri atau hubungan darah, bawahan atau karyawan, langganan atau rekan bisnis, teman sehobi, teman kerja dan tetangga. Kepada merekalah terang injil itu dapat diwartakan khususnya mereka yang dalam kegelapan.

Gereja Awali tidak melakukan evangelisasi dengan KRK yang mengumpulkan umat yang banyak. Mereka tidak mengantar jemput orang ke gereja atau membawa anak-anak ke Sekolah Minggu dan memberi kue pada akhir acara. Tetapi sejarah gereja dan kitab suci mengatakan bahwa gereja awali tumbuh melalui sarana alami yaitu evangelisasi oikos.

Yesus memanggil para muridNya bukan di sinagoga tetapi ketika mereka sedang bekerja, di tempat kehidupan mereka sehari-hari.Yesus memanggil Petrus dan Andreas ketika mereka sedang menebarkan jala di danau (Mrk 1:16). Demikian pula Yohanes dan Yakobus ketika mereka sedang membereskan jala (Mrk 1:19-20). Matius dipanggil Yesus ketika ia sedang bekerja di rumah cukai (Mat 9:9). Konsep evangelisasi oikos mengatakan bahwa tempat yang paling efektif untuk pelayanan ialah kehidupan sehari-hari. Sarana-sarana alami yang disediakan Allah untuk evangelisasi ialah menggunakan hubungan dengan sesama.

B.2 Evangelisasi Oikos dalam Kitab Suci

• Kisah 10 dan 11 (tentang Kornelius).Dalam Kisah 10:2 dituliskan: “Ia serta seisi rumahnya (oikos) saleh dan takut akan Allah.” Seorang malaikat Allah berkata kepada Kornelius untuk mendatangkan Petrus dan “ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu (oikos)” (11:14). Ketika Petrus

9

Page 10: Lat pel sel (pribadi)

sampai di rumah Kornelius (Kis 10:24), Kornelius “sedang menanti-kan sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya.”

• Lukas 8:26-39, kisah orang yang kerasukan setan. Setelah Yesus menyembuhkan orang itu, ia meminta pada Yesus agar boleh menyertaiNya (ayat 38). Tetapi Yesus berkata kepadanya “pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu” (ayat 39). Selanjutnya dikatakan bahwa orang itu pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan kepada anggota oikosnya tentang Yesus.

• Lukas 5:27-32 Dalam perikop ini diceritakan bahwa Yesus bertemu dengan seorang pemungut cukai yang bernama Lewi dan memintanya untuk menjadi muridNya. Lewi segera mengikuti Yesus lalu ia mengadakan perjamuan makan yang besar dan mengundang anggota oikosnya yaitu sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Yesus (Lk.5:29). Karena Lewi adalah seorang pemungut pajak yang dibenci orang, maka teman-temannya ialah para pemungut pajak dan “orang-orang berdosa” lainnya. Dalam hal ini ia melayani oikosnya.

• Lukas 19:9, Zakeus membawa Yesus ke rumahnya dan seluruh isi rumahnya (oikos) diselamatkan (Luk 19:9) ;

• Yoh.1:35-42, Andreas bertemu dengan Yesus. Ia segera membawa salah seorang anggota oikosnya (Simon) kepada Yesus (Yoh.1:40-42)

• Yoh.1:44-45, Filipus setelah bertemu dengan Yesus memanggil Natanael.

• Yoh.4:50-53, anak seorang pegawai istana disembuhkan Yesus dan dikatakan di situ bahwa “seluruh isi rumahnya (oikos) menjadi percaya (ayat 53).”

B.3 Keuntungan Evangelisasi Oikos

1. Merupakan cara alami untuk menjangkau orang lain. Orang-orang yang akan diinjili tidak perlu dicari lagi, karena hubungan dengan orang-orang yang akan diinjili sudah ada, tinggal memanfaatkan hubungan itu untuk mewartakan Injil. Sehingga

10

Page 11: Lat pel sel (pribadi)

istilah yang dapat dipakai dalam evangelisasi oikos ini ialah bukan “pergi untuk menginjil” tetapi “menginjil ketika pergi”.

2. Merupakan cara yang paling banyak menghasilkan buah dalam pewartaan. Semakin kita dekat dengan seseorang, kita semakin mempunyai banyak kesempatan untuk membawa pengaruh dalam hidup mereka. Kesempatan paling baik untuk evangelisasi adalah jika teman-teman atau anggota keluarga kita yang mengatakan, “Kenapa anda begitu memperhatikan saya”; “Kenapa hidupmu berubah”.

3. Sumber kontak itu terus bertambah. Kalau ada 20 orang dalam oikos kita, maka kita akan mempunyai 400 kontak melalui orang-orang dalam oikos kita.

4. Memungkinkan orang mengalami kepuasan pribadi yang besar. Merupakan sesuatu yang menyenangkan apabila ada orang yang ingin mengenal Kristus. Tetapi akan ada kegembiraan khusus kalau kita melihat orang-orang yang sudah kita doakan dengan penuh kasih dalam waktu yang cukup lama mau menerima Kristus dan tumbuh secara rohani. Rasul Yohanes mengatakan, “Bagiku, tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran” (III yoh 4).

5. Memberikan kesempatan pembinaan lanjut yang lebih efektif.Hubungan sudah terbina dengan baik, akan memudahkan komunikasi. Banyak orang non Kristen tetap non Kristen karena mereka tidak mengenal satu orang Kristen.

B.4 Proses Evangelisasi oikos

Karena evangelisasi oikos memanfaatkan hubungan yang sudah ada maka dibawa ini dijelaskan enam tahap evangelisasi dalam menjalin hubungan dengan orang lain:

Tahap Pertama–Melayani (perhatian dan kesaksian hidup).

Suatu kesadaran hakiki adalah “kalau kita melayani orang lain, maka yang kita layani ialah Yesus. Kalau kita memberi kesaksian hidup maka kita menyaksikan Yesus yang hidup dalam diri kita”. Dengan melayani orang-orang di sekitar kita, berarti kita membangun persahabatan yang nantinya akan dapat dipakai untuk mewartakan Injil kepada mereka. Yang perlu kita perhatikan adalah “Orang akan lebih dulu melihat siapa

11

Page 12: Lat pel sel (pribadi)

kita ini sebelum mereka mendengarkan apa yang kita katakan.” Sikap kita seperti itu akan dapat menimbulkan kepercayaan kepada orang lain.

Tahap Kedua – Sharing

Kalau kita sudah dipercaya, maka perwartaan kita atau kata-kata kita lebih mudah diterima. Dalam keadaan hubungan yang biasa seperti itulah evangelisasi itu paling efektif. Kemudian barulah kita dengan penuh kasih dapat menceritakan kesaksian dan fakta-fakta Injil sejelas mungkin. Yang perlu kita perhatikan ialah “Kita harus mempunyai keinginan untuk membagikan iman kita kepada orang-orang di sekitar kita.”

Tahap Ketiga – Menjelaskan

Pada saat kita mulai mewartakan tentang kebenaran kepada seseorang, mungkin kita akan menerima banyak pertanyaan. Dalam hal ini kita harus siap untuk menjelaskannya. Ketakutan, kesalah-pahaman, terlalu teoritis dsb, sering menjadi halangan bagi seseorang untuk menerima Kristus. Hal-hal itu harus kita tangani dengan hati-hati, tetapi tepat. Tentu saja hal itu disertai dengan doa.

Tahap Keempat – Terikat

Pada tahap ini kita menggunakan trik-trik untuk membuat orang itu merasa terikat dan mau mengabdi kepada Yesus. Kadang-kadang tahap ini merupakan bagian yang paling sulit, tetapi paling penting. Keterikatan kepada Kristus merupakan saat yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Seseorang akan menjadi terikat kepada Yesus kalau dia senang dengan Yesus. Untuk sampai pada proses ini tergantung dari kepandaian kita dalam mewartakan. Kalau dia tidak menyukai pasti dia tidak akan terikat.

Tahap Kelima – Keterlibatan

Setelah orang itu merasa yakin terhadap Kristus, orang itu dapat diajak untuk masuk menjadi anggota sel komunitas sebagai peninjau atau calon anggota. Setelah itu dia diarahkan untuk mengikuti retret awal hidup di dalam Roh atau seminar hidup baru dalam Roh supaya dapat menerima baptisan Roh (Doa Pencurahan Roh).

Tahap Keenam – Masuk Gereja dan ambil bagian dalam evangelisasi

Membawa orang tersebut menjadi anggota gereja dengan menerima baptisan, tentu saja hal ini dilaporkan kepada pastor paroki. Setelah karunia-karunianya diketahui, maka dia harus didorong untuk melayani,

12

Page 13: Lat pel sel (pribadi)

terlibat dalam pelayanan sebagai suatu tugas yang diberikan secara otomatis kepada setiap orang pada saat pembaptisan.

BOM : PROSES EVANGELISASI OIKOS

PENCURAHAN

ROH KUDUSKelas

Pertobatan

Masuk dalam tubuh Diajak masuk ke sel setelah terikat lebih dalam

Menggunakan jala dengan berhasil

Dibimbing dengan lemah lembut Sampai menerima Yesus Sebagai Tuhan

KETERIKATAN Menangani rasa takut, kesalah pahaman dan

luka-luka batin

Menjawab Pertanyaan

MENJELASKAN

Jawabannya

selalu YESUS

Sharing tentang Yesus dan fakta-fakta Injil

Sharing tentang kesaksian Anda

S H A R I N G

Membangun jembatan persahabatan dengan melayani

M E L A Y A N I

Mempunyai hati seorang

hamba Rumah tangga Lingkungan

13

Liturgi Pelayanan

Page 14: Lat pel sel (pribadi)

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya se-gala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukan-nya untuk Aku

Pekerjaan Bepergian

Gereja Sehobi

Membangun di atas hu-bungan yang sudah ada

Membuat daftar dan berdoa syafaat bagi oikos anda

Evangelisasi Oikos

B.5 Momen penting dalam evangelisasi Oikos.

• Kehidupan setiap orang ditandai dengan peristiwa-peristiwa apakah itu peristiwa menyakitkan ataupun membahagiakan. Yang pasti adalah peristiwa-peristiwa itu sangat berpotensi mempengaruhi pola hidupnya. Dalam keadaan ini seseorang ataupun keluarga berada dalam keadaan tidak stabil sehingga sangat membutuhkan sesuatu yang lebih baik. Dalam kehidupan berkeluarga peristiwa-peristiwa tersebut misalnya: perkawinan, kelahiran anak, perselingkuhan, perceraian dll. Seorang karyawan mengalami peristiwa-peristiwa seperti: Penyesuaian dalam kerja, kesulitan dengan atasan, perubahan jam kerja, dipecat dll. Lain lagi yang dialami seorang murid sekolah ataupun mahasiswa.

• Jangka waktu ketika pola kelakuan seseorang atau suatu keluarga mengalami gangguan oleh satu atau beberapa peristiwa yang membutuhkan tanggapan ekstra disebut Masa Transisi. Ketika seseorang atau keluarga berada dalam “Masa Transisi ini” adalah kesempatan yang paling baik untuk evangelisasi. Sebaliknya orang yang berada dalam keadaan stabil dimana dia hanya mengalami sedikit kesulitan atau gangguan dalam pola hidupnya, dia tidak akan begitu terbuka untuk mengubah gaya hidupnya secara radikal. Semakin lama tenggang waktu masa transisi seseorang akan semakin sulit penerimaannya untuk evangelisasi. Dengan kata lain kesempatan untuk meng-evangelisasi semakin kecil.

• “Masa Transisi” dapat menjadi lebih besar kalau seseorang mengalami lebih dari satu peristiwa dalam waktu yang sama atau dalam jangka waktu yang berdekatan (peristiwa beruntun). Misalnya seseorang yang mau menikah dan juga sedang menghadapi kesulitan dengan atasannya di kantor. Orang yang mengalami saat-saat seperti ini akan lebih mudah menerima pendapat atau pelayanan daripada jika masing-masing peristiwa itu terjadi sendiri-sendiri.

14

Page 15: Lat pel sel (pribadi)

“Berdasarkan pengalaman yang sudah teruji bahwa orang yang tidak ke gereja lebih mudah menerima perubahan pola hidup daripada orang yang setia ke gereja, meskipun peristiwa yang dialami sama.” Karena itu berusahalah untuk mengetahui secepat mungkin masa-masa transisi yang dialami seseorang ataupun keluarga yang anda kenal. Sangat perlu juga untuk mempelajari cara-cara pendekatan pada seseorang sesuai peristiwa yang dialami.

• Gereja-gereja yang sedang mengalami pertumbuhan pesat sungguh-sungguh memberikan perhatian besar untuk penginjilan pada masa-masa transisi ini. Mereka melatih para awam supaya terampil dalam bidang ini. Mereka menetapkan suatu sistim untuk mengenali masa-masa transisi dalam kehidupan orang-orang di sekitar yang belum mengenal Kristus ataupun mereka yang sudah anggota gereja tetapi tidak menggereja lagi.

“Menetapkan suatu sistim pelayanan untuk mengenali masa-masa transisi dan menginjili orang-orang pada masa transisi ini akan membuka kesempatan besar bagi pertumbuhan sel komunitas dan bagi gereja lokal.”

Di bawah ini adalah peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan masa transisi dalam hidup seseorang atau keluarga. Peristiwa-peristiwa ini belumlah semua peristiwa, tetapi sudah menyangkut peristiwa-peristiwa yang penting.

- Kematian suami atau istri- Perceraian- Pisah ranjang- Kematian seorang anggota keluarga dekat- Sakit atau luka badan- Perkawinan- Dipecat dari pekerjaan- Kehamilan- Kesulitan dalam hal seks- Pertambahan anggota keluarga- Penyesuaian dalam bisnis- Perubahan dalam keuangan- Kematian seorang sahabat dekat- Gadaian atau pinjaman dalam jumlah yang besar- Anak perempuan atau laki-laki yang meninggalkan rumah- Kesulitan dengan saudara ipar atau mertua

15

Page 16: Lat pel sel (pribadi)

- Suami atau istri yang mulai bekerja- Kesulitan dengan atasan- Perubahan jam kerja atau keadaan- Pindah rumah

R e f l e k s i

16

Pemungutan suara yang dilakukan oleh George Gallup pada

musim semi 1980 menunjukkan suatu fakta yang menarik

tentang orang-orang yang sekarang tidak ke gereja lagi.

“50% orang yang tidak masuk gereja melihat bahwa sebentar lagi

mereka akan menjadi anggota gereja yang aktif.” Mereka sudah

membuat keputusan dalam hati, bahwa mereka akan melangkah

masuk ke dalam Tubuh Kristus. Mereka kira-kira tahu bahwa

mereka harus dan sedang merencanakan akan kembali ke gereja.

Yang harus kita kerjakan adalah memberi semangat dan

mendorong mereka. Mereka menunggu undangan kita.

“Empat dari lima keluarga yang tidak ke gereja menginginkan agar

anak-anak mereka mendapat pendidikan dan bimbingan rohani.”

Jika kita tidak mendapatkan orang tua-nya, mungkin mereka lebih

dari sekadar mau untuk mengijinkan anak mereka dididik. Pada

gilirannya anak-anak mereka yang akan menginjili orang tua-nya.

“Duapertiga dari orang-orang yang tidak ke gereja masih berdoa

kepada Tuhan, percaya bahwa Yesus Kristus itu Putera Allah dan

percaya akan kehidupan setelah kematian.” Orang-orang ini

mungkin mempunyai iman tetapi tidak mempunyai perbuatan.

Mereka dapat digerakkan dengan mudah supaya mereka bertindak

dengan iman dan menjadi pengikut Kristus yang beriman.

Gallup menyimpulkan, “Kita sedang menangani suatu bangsa

yang mempunyai akar yang dalam pada agama. Jika akar itu

disirami dengan kebaikan dan kasih, maka akar itu akan

tumbuh.” Kita perlu menyirami supaya Tuhan dapat

menumbuhkan.

Page 17: Lat pel sel (pribadi)

Berdasarkan apa yang sudah dibaca di atas, hal-hal apa yang dapat anda

lakukan supaya anda dapat melibatkan orang-orang yang tidak ke gereja

di sekitar anda?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B a h a n D i s k u s i

Bacalah Injil Mat.9:35-38, kemudian jawaban atas

beberapa pertanyaan-pertanyaan di bawah ini

diskusikanlah dalam kelompokmu:

1. Ayat 36 mengatakan bahwa orang banyak yang mengikuti

Yesus itu “lelah dan terlantar seperti domba yang tidak

mempunyai gembala.” Apakah artinya? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Apakah ini merupakan gambaran yang tepat bagi keadaan

orang sekarang ini? Menurut anda bagaimana? Jelaskan! -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Ayat 37 mengatakan “Tuaian banyak.” Apakah ada

banyak tuaian di sekitar anda? Jika jawaban anda “ya”,

17

Pemungutan suara yang dilakukan oleh George Gallup pada

musim semi 1980 menunjukkan suatu fakta yang menarik

tentang orang-orang yang sekarang tidak ke gereja lagi.

“50% orang yang tidak masuk gereja melihat bahwa sebentar lagi

mereka akan menjadi anggota gereja yang aktif.” Mereka sudah

membuat keputusan dalam hati, bahwa mereka akan melangkah

masuk ke dalam Tubuh Kristus. Mereka kira-kira tahu bahwa

mereka harus dan sedang merencanakan akan kembali ke gereja.

Yang harus kita kerjakan adalah memberi semangat dan

mendorong mereka. Mereka menunggu undangan kita.

“Empat dari lima keluarga yang tidak ke gereja menginginkan agar

anak-anak mereka mendapat pendidikan dan bimbingan rohani.”

Jika kita tidak mendapatkan orang tua-nya, mungkin mereka lebih

dari sekadar mau untuk mengijinkan anak mereka dididik. Pada

gilirannya anak-anak mereka yang akan menginjili orang tua-nya.

“Duapertiga dari orang-orang yang tidak ke gereja masih berdoa

kepada Tuhan, percaya bahwa Yesus Kristus itu Putera Allah dan

percaya akan kehidupan setelah kematian.” Orang-orang ini

mungkin mempunyai iman tetapi tidak mempunyai perbuatan.

Mereka dapat digerakkan dengan mudah supaya mereka bertindak

dengan iman dan menjadi pengikut Kristus yang beriman.

Gallup menyimpulkan, “Kita sedang menangani suatu bangsa

yang mempunyai akar yang dalam pada agama. Jika akar itu

disirami dengan kebaikan dan kasih, maka akar itu akan

tumbuh.” Kita perlu menyirami supaya Tuhan dapat

menumbuhkan.

Page 18: Lat pel sel (pribadi)

tulislah beberapa hal yang perlu dilakukan supaya tuaian

itu dapat dituai. Jika anda menjawab “tidak”, berikanlah

alasannya mengapa anda berpendapat seperti itu? Apakah

tuaian pada jaman Yesus lebih banyak daripada tuaian

jaman ini?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

B a h a n S t u d i

1. Mensharingkan Injil

Apakah anda pernah bertanya pada diri sendiri,

“Mengapa Tuhan menaruh saya di bumi ini?” Sebagai

orang beriman, tidaklah diragukan lagi bahwa salah satu

alasannya ialah untuk membawa orang lain kepada

Kristus. Catatlah pikiran-pikiran pokok ayat-ayat Kitab

Suci di bawah ini:

1. Lukas 19:10, Yesus berbicara setelah Zakheus bertobat ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Yohanes 15:18, Yesus kepada murid-muridNya --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

18

Page 19: Lat pel sel (pribadi)

3. Kisah 20:24, Paulus kepada para penatua Efesus --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Kisah 1:8, Yesus kepada para muridNya ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. II Tim.4:2, Paulus kepada Timotius ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apakah sekarang anda menyadari tentang pentingnya

mensharingkan Kristus kepada orang lain?------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Melayani

Bacalah Yoh.13:1-17, kemudian garisbawahilah.

1. Empat hal apakah yang diketahui Yesus pada ayat 1-3?a. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

b. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

c. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Setelah mengetahui empat hal ini, apa yang dilakukan Yesus

? -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Mengapa Simon Petrus menjawab seperti pada ayat 9?

19

Page 20: Lat pel sel (pribadi)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Mengapa Yesus yang membasuh kaki Yudas itu patut

menjadi perhatian kita ? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Tulislah tiga orang yang perlu “anda basuh kakinya.” Apa

yang dapat anda lakukan untuk “membasuh kaki mereka.”? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Apa janji Yesus pada ayat 17 ? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

S u r v e i p r i b a d i

Membuat Daftar Oikos

20

Dalam “dunia” anda, ada 20 sampai 30 orang

yang termasuk dalam oikos anda. Orang-orang

ini adalah orang-orang yang sering berhubung-

an dengan anda, mungkin karena hubungan

keluarga, pekerjaan atau berdekatan dengan

rumah anda atau mempunyai hobi yang sama.

Beberapa orang dalam oikos anda itu anda

temui setiap hari. Sebagian besar lainnya anda

temui beberapa kali dalam seminggu.

Isilah daftar oikos di bawah ini dengan nama

orang-orang dalam oikos anda itu. Renungkan-

lah kehidupan rohani mereka.

Kelompokkanlah mereka menurut kriteria di

bawah ini (no.1 s/d no.7). Jika anda tidak yakin

akan keadaan rohani mereka, buatlah

perkiraan setepat mungkin

Page 21: Lat pel sel (pribadi)

Daftar oikos anda

N

o

Nama-nama Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

dst

.

Kriteria Nilai:

1. Tidak sadar akan kebenaran kristen

dan tidak tertarik.

2. Terbuka untuk mendengar kabar

gembira Yesus Kristus.

3. Mengerti Injil, tetapi ada halangan

untuk dapat melibatkan dirinya

4. Sudah siap membuat keputusan

untuk menerima Kristus.

5. Kristen tetapi belum tumbuh.

6. Orang kristen yang sedang tumbuh.

7. Orang kristen dewasa.

21

Dalam “dunia” anda, ada 20 sampai 30 orang

yang termasuk dalam oikos anda. Orang-orang

ini adalah orang-orang yang sering berhubung-

an dengan anda, mungkin karena hubungan

keluarga, pekerjaan atau berdekatan dengan

rumah anda atau mempunyai hobi yang sama.

Beberapa orang dalam oikos anda itu anda

temui setiap hari. Sebagian besar lainnya anda

temui beberapa kali dalam seminggu.

Isilah daftar oikos di bawah ini dengan nama

orang-orang dalam oikos anda itu. Renungkan-

lah kehidupan rohani mereka.

Kelompokkanlah mereka menurut kriteria di

bawah ini (no.1 s/d no.7). Jika anda tidak yakin

akan keadaan rohani mereka, buatlah

perkiraan setepat mungkin

Page 22: Lat pel sel (pribadi)

T u g a s

1. Bacalah dan tandailah “Evangelii Nuntiandi no.6-39

2. Tulislah hasil refleksi pribadi.

3. Studi no.1 “Melayani” dan no.2 “Mensharingkan Injil” jawabannya ditulis dalam lembar tugas.

4. Kerjakan Survei “Membuat daftar oikos”.

5. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.

22

Page 23: Lat pel sel (pribadi)

Pelajaran 2

METODE EVANGELISASI OIKOS

A. Mengubah Strategi

B. Memperkenalkan Kristus

1. Memulai Percakapan2. Memasukkan Kristus dalam Percakapan3. Empat cara mensharingkan Kristus.

C. Menanggulangi Penolakan

D. Beberapa Pendekatan untuk menjawab keluhan-keluahan tentang Gereja

E. 1. Refleksi2. Bahan Diskusi3. Bahan Studi4. Survei Pribadi5. Tugas

23

Page 24: Lat pel sel (pribadi)

Teknik-teknik evangelisasi itu baik,Tetapi teknik yang paling canggih sekalipun

Tidak dapat menggantikan karya Roh Kudus yang lembut.Persiapan yang paling sempurnapun dari seorang evangelis,

Tidak ada efeknya sama sekali tanpa Roh Kudus.Tanpa Roh Kudus

Skema yang mengandalkan sosiologi atau psikologiYang paling canggih sekalipun,

Akan segera tampak tidak ada nilainya.-Paus Paulus VI-

24

Kalau komunitas-komunitas dasar

menjadi sungguh-sungguh aktif dan

mengarah keluar kelompok, maka

mereka akan dapat menjadi

pembawa kuasa misioner sejati

bagi gereja masa depan

-Karl Rahner-

Page 25: Lat pel sel (pribadi)

METODE EVANGELISASI OIKOS

A. Mengubah strategi

Apa yang menjadi pusat perhatian gereja dewasa ini? Gereja memberi perhatian besar pada pembangunan gedung-gedung yang efisien misalnya gedung gereja, gedung pertemuan untuk dapat menampung jumlah umat yang besar,dll. Gereja memberikan perhatian pada karya-karya misioner karitatif berupa kesehatan dengan mendirikan rumah-rumah sakit, pendidikan dengan sekolah-sekolah yang bermutu, panti-panti asuhan dan karya-karya sosial lainnya.

Situasi Umat saat ini banyak yang kehausan dan kekeringan, seolah-olah berada di tengah padang gurun. Tetapi perhatian gereja belum terarah pada kenyataan ini. Seandainyapun gereja memberi perhatian pada kebutuhan-kebutuhan rohani atau evangelisasi maka seringkali hal ini merupakan cara yang bertolak belakang dengan metode evangelisasi yang diterapkan Yesus yang telah terbukti dipakai oleh gereja awali dan menghasilkan pertobatan yang gemilang karena peranan Roh Kudus. Awam masih kurang dilibatkan dalam karya evangelisasi sehingga merekapun tidak tertarik dan tidak mempunyai motivasi dengan karya evangelisasi. Padahal tugas pewartaan ini merupakan tugas mereka juga. Sekaranglah saatnya merubah strategi, awam bukan hanya menerima makanan rohani, bukan hanya sebagai objek tetapi juga menjadikan dirinya pelaksana dan sungguh-sungguh terlibat di dalam karya evangelisasi ini. Allah mau menyelamatkan manusia lewat manusia pula. Paus Yohanes Paulus II dalam pesannya pada hari minggu misi sedunia pada tanggal 22 oktober 2000 mengatakan: ”Setiap orang Kristen adalah misionaris. Mereka dapat menyumbangkan sesuatu: mulai dari doa, kurban, kesaksian hidup serta derma bahkan kemartiran. Api misi perlu lebih bernyala dan berkobar.” Karena awam ditempatkan di tengah-tengah dunia dengan tugas-tugas duniawi yang sangat beraneka macam, maka Paus Paulus VI mengharapkan keterlibatan awam dalam evangelisasi yang sangat khusus itu. 5 Awam bersentuhan langsung dengan dunia maka awampun mendapat tugas untuk menguduskan nilai-nilai duniawi karena awam dapat menembus seluruh aspek kehidupan. Untuk itu perlu memotivasi para awam dan sekaligus membekali mereka untuk dapat mewartakan Kristus dengan teknik-teknik sederhana yaitu dengan memakai strategi oikos.

5 Evangelii Nuntiandi 70.

25

Page 26: Lat pel sel (pribadi)

B. Memperkenalkan Kristus

B.1. Memulai percakapan.

Pertama-tama carilah kesempatan, tentu saja ini diperlukan kebijaksanaan dan terutama mohon campur tangan Allah melalui doa. Ingatlah selalu bahwa Tuhan-lah yang akan membuka pintu jika waktunya tiba. Kalau anda sungguh-sungguh memohon pada Tuhan supaya diberikan kesempatan, maka anda akan heran menyaksikan betapa banyaknya kesempatan yang diberikan Tuhan untuk anda, Tuhan memberikan kejutan-kejutan yang anda tidak pernah duga lebih dahulu. Ramahlah terhadap semua orang dan layanilah mereka. Kadangkala orang yang anda anggap tidak mungkin menerima Kristus justru dialah ladang yang subur. Cara pandang anda terhadap orang tersebut mungkin sama dengan orang lain memandang dia. Karena itu mungkin anda-lah satu-satunya orang yang bersikap hangat padanya sehingga dia dapat membuka pintu hatinya terhadap pelayananmu. Ajaklah dia berbicara dan anda hanya mendengarkan. Setiap orang mempunyai kesenangan sendiri, punya topik-topik pembicaraan yang menarik bagi-nya sekalipun dia orang yang pendiam. Karena itu orang yang pendiampun akan ikut berbicara jika yang dibicarakan itu adalah topik yang dia senangi apalagi kalau dia mengetahui bahwa dia sungguh-sungguh didengarkan. Jika sudah yakin akan hal ini, anda dapat mengambil kesem-patan untuk mengajukan pertanyaan yang paling mengena. Saat itu pasti dia akan menjawab pertanyaan anda.

Bagaimana caranya?- Pertama-tama pandanglah mata orang itu dengan penuh kasih tanpa

menimbulkan curiga baginya.- Kemudian tersenyumlah dengan lembut, wajah anda harus kelihatan

ramah.- Sesudah itu ajukanlah pertanyaan yang dimulai dengan kata “bagaimana”

atau “mengapa”.

Pada saat dia berbicara tentang kejenuhan, hidup yang tidak berarti, rasa bersalah, kesepian, dll, secara tidak langsung dia sudah bertanya tentang Yesus itu sendiri. Jangan terburu-buru dulu, ciptakanlah suasana rilex. Sediakanlah waktu untuk berbicara, mungkin dengan sambil minum kopi atau ajaklah makan bersama. Terimalah orang itu sebagaimana adanya. Itu tidak berarti bahwa anda membiarkan mereka dalam keadaan seperti itu terus. Tapi dengan menerima dia, sudah merupakan awal untuk memasuki pembicaraan yang baik. Paus Paulus VI berkata: ”Hormatilah keadaan

26

Page 27: Lat pel sel (pribadi)

rohani orang yang dilayani. Bergeraklah sesuai waktu dan kecepatan mereka. Tidak ada orang yang berhak untuk terlalu memaksa mereka”. Berikanlah pujian yang jujur dan dengan tulus. Pujian yang sesuai dapat membantu banyak. Jangan kikir dengan pujian bagi orang lain, tapi jangan juga memberikan pujian yang berlebihan. Dari cara anda menanggapi, dia dapat menilai siapa anda. Perhatikanlah apa yang menyebabkan orang itu stress, dan kebutuhan apa yang diperlukan akhibat stress tersebut. Tunjukkanlah rasa belas kasihan (empati) anda dengan menceritakan hal yang hampir sama menimpa hidup anda dulu dan bagaimana anda telah menanggulanginya dengan kuasa Yesus.

B.2. Memasukkan Kristus ke dalam percakapan.

Biasanya kita tidak punya keberanian untuk berbicara terang-terangan tentang Kristus. Ingatlah bahwa keberanian itu bukan berarti tidak ada rasa takut. Keberanian berarti mengambil tindakan di tengah-tengah rasa takut.

Sembilan cara kreatif untuk memasukkan Kristus dalam percakapan:

1. Apabila orang itu tahu bahwa hidupmu baik, bertanyalah kepadanya, ”Sudah pernahkah saya menceritakan kepada anda mengapa saya tertarik kepada hal-hal rohani?”

2. Apabila orang itu tahu bahwa keluargamu baik dan anda punya kasih serta aktif dalam pelayanan, katakanlah kepadanya: ”Mungkin engkau tidak akan mengira seperti itu, seandainya engkau tahu siapa saya sepuluh tahun lalu”.

Apabila saat itu bukan merupakan waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara tentang Kristus, katakanlah: “Nanti kalau ada kesempatan (biar 15 menit saja), saya akan menceritakan mengapa hidup saya berubah”

3. Jika anda berbicara dengan orang Katolik yang murtad karena kecewa dengan gereja, anda dapat berkata, “Saya juga pernah merasa seperti anda…. Saya pernah mengalami banyak problem dengan gereja, tetapi sekarang tidak lagi. Maukah anda mendengarkannya?”Ingatlah bahwa mungkin alasan yang diungkapkan orang itu tentang kemurtatannya bukanlah alasan yang utama atau sebenarnya. Seringkali alasan itu hanya menutupi sesuatu yang lebih besar. Jadi janganlah terlalu memperhatikan alasan yang dikemukakan pertama. Dengarkan saja tetapi tidak perlu terlalu dihiraukan. Katakanlah bahwa hidup dengan Yesus itu sangat menyenangkan, karena anda sendiri mengetahuinya dan sudah mengalaminya sendiri.

27

Page 28: Lat pel sel (pribadi)

4. Apabila orang itu adalah orang non Kristen tapi anda dekat dengannya dan mengenalnya secara pribadi, maka dia akan mempercayai anda dan dia akan mulai mensharingkan tentang segala beban, kerinduan, frustasi, kekosongan, kerinduan mereka dll. Jika pengalaman anda hampir sama dengan pengalamannya, katakanlah,

”Saya juga pernah mengalami seperti yang anda alami, tetapi satu saat saya mengalami sesuatu yang benar-benar mengubah pandangan saya tentang hidup ini. Maukah anda mendengar pengalaman saya?”

Jika pengalaman anda tidak sama dengan yang dia alami, anda dapat berkata, “Kalau cara pandang saya masih seperti dulu, dan saya mengalami seperti yang anda alami sekarang ini, tentu perasaan saya seperti anda. Tetapi sekarang tidak begitu, karena ada suatu pengalaman yang benar-benar telah mengubah pandangan saya tentang hidup ini. Maukah anda ingin mendengarnya?”

5. Kepada orang yang telah lama anda kenal tetapi anda belum pernah berbicara tentang Kristus kepadanya, katakanlah, “Saya kira saya perlu minta maaf kepadamu. Saya sudah mengenalmu beberapa tahun tetapi saya belum pernah menceritakan apa yang paling berarti bagi hidup saya.”

6. Kepada orang yang mengeluh tentang dunia ini, katakanlah,“Pernahkah anda mempertimbangkan diagnosa Yesus dan perbaikan yang dilakukanNya bagi dunia?”

7. Jika anda sedang membicarakan pokok berita yang sedang terjadi atau krisis dunia yang paling akhir atau beberapa peristiwa yang paling mutakhir, mungkin anda dapat bertanya, ”Menurut anda, apakah yang tidak beres dalam dunia ini?” Setelah mendengar dari dia tentang berbagai penyebab eksternal yang menyebabkan problema pada manusia, kita dapat bertanya, “Pernahkah anda memikirkan apa yang dikatakan Yesus tentang hal ini?” Kemudian katakanlah apa yang dipikirkan Yesus tentang manusia dalam Mrk.7:21-23. Manusia sendirilah, karena sikap batinnya penyebab masalah pokok.

8. Untuk mengangkat pembicaraan tentang hal-hal rohani, bertanyalah:“Apakah anda tertarik pada hal-hal rohani?”Perhatikan apakah mereka menjawab ya atau tidak, selanjutnya tanyalah: “Menurut anda, yang disebut orang Kristen sejati itu bagaimana?”Biasanya jawaban mereka tentang orang kristen adalah mereka yang melakukan kegiatan kristiani seperti: pergi ke gereja, hidup dengan baik, berdoa, dll. Jika mereka menjawab seperti itu, berkatalah:

28

Page 29: Lat pel sel (pribadi)

“Hal-hal itu memang benar. Itulah yang dilakukan orang Kristen sejati. Bolehkah saya ceritakan apa yang dikatakan Kitab Suci mengenai orang kristen sejati?”Pandangannya memang benar, tetapi yang paling benar adalah Orang Kristen sejati harus selalu mengalami sukacita karena mereka memiliki hidup yang kekal. Sukacita surgawi sudah bisa dialami di dunia ini. (Yoh.10.10b)

9. Jika pembicaraan sudah mulai mengenai hal-hal rohani, tanyakanlah dua pertanyaan ini:

a. “Sudah tahukah anda bahwa sekarang ini anda memiliki hidup yang kekal?” Jawaban selalu ya atau tidak. Tetapi kalau mereka menjawab “mungkin”, anggaplah jawaban itu “tidak”.

b. “Seandainya saat ini anda berdiri di hadapan Allah, kemudian Dia bertanya: Mengapa Aku harus membawa engkau masuk surga? bagaimana anda menjawabnya?” Jawaban akan selalu didasarkan pada iman atau karya. (Jawaban atas pertanyaan ini akan membuat anda mengetahui sampai di mana kerohanian mereka).

B.3. Empat cara mensharingkan Kristus

Biasanya kita mempunyai anggapan bahwa mensharingkan Kristus adalah berbicara tentang Injil, hal itu merupakan salah satu cara. Sebenarnya ada empat cara untuk mensharing Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Setiap saat kita mempunyai kesempatan untuk mensyaringkan Kristus dengan menggunakan salah satu dari empat cara ini:

1. Kebenaran.Di sini kita hanya dapat berbicara tentang kebenaran Allah. Misalnya: “Allah telah memberikan hari yang indah ini”, “Anak-anak merupakan suatu karunia Allah yang berharga” atau “bintang-bintang yang indah itu menunjukkan kepada saya bahwa Allah di balik alam raya”. Kita dapat mengatakan perkataan kebenaran ini pada situasi yang paling santai sekalipun. Dalam Yohanes 1:29 Yohanes pembaptis mengatakan satu sabda kebenaran ketika ia mengakui Kristus sebagai “Anak domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia”.

2. Kesaksian.Di sini kita hanya menceritakan kebaikan Allah dalam pengalaman hidup kita. Suatu kesaksian merupakan pengalaman pribadi karena itu

29

Page 30: Lat pel sel (pribadi)

kesaksian tidak dapat dibantah. Suatu kesaksian tidak selalu mengenai mengapa menjadi kristen, tetapi juga tentang apa yang telah dilakukan Allah. Dalam Yoh.1:41 Andreas menceritakan kesaksiannya ketika ia berkata kepada Petrus: “Kami sudah menemukan Mesias”. Paus Paulus VI mengatakan “Manusia modern lebih mau mendengarkan kesaksian daripada mendengarkan guru. Dan jika ia mendengarkan guru, hal itu disebabkan karena mereka adalah saksi-saksi.”6

3. Injil.Menceritakan siapa Yesus. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Dia datang ke dunia dengan ajaran-ajaran-Nya, teladan-teladan-Nya dll. Dia rela menderita dan wafat bagi manusia untuk menebus dosa-dosa manusia. Kemudian Dia bangkit dari mati lalu naik ke surga. Semuanya Dia lakukan demi cintaNya pada manusia. Dalam hal ini seakan-akan kita berkotbah tentang Yesus.

4. Mengajak (mengundang).Dengan cara mengajak mereka datang menghadiri pertemuan sel komunitas. Perlihatkanlah bahwa anda akan sangat senang jika mereka mau memenuhi undangan anda. Kalau perlu tawarkan untuk dijemput, kontaklah selalu dengan menelpon.

C. Menanggulangi Penolakan

Untuk memperkenalkan Kristus pada orang lain, kita perlu mengetahui mengapa orang menolak Kristus dan bagaimana menangani alasan-alasan penolakan itu.

Tingkat pertama: melayani.

Dalam melayani anggota oikos mungkin anda menemukan orang-orang yang menolak Kristus dengan macam-macam alasan misalnya:

1. Menolak karena tidak pernah mendengar tentang Kristus. Masalah ini dapat ditangani dengan mengatakan kebenaran-kebenaran tentang Kristus.

2. Menolak karena keliru. Mereka hanya tahu dari dengar-dengar saja. Akhibatnya mereka salah dengar tentang Kristus dan agama Kristen. Cara menanggulanginya ialah menjelaskan yang sebenarnya.

6 Pidato kepada Para Anggota Consilium de Laici, (2Okt 1974): AAS 66 (1974), hal 568

30

Page 31: Lat pel sel (pribadi)

3. Menolak karena menilai agama Kristen tidak baik. Biasanya karena mengenal orang-orang kristen yang salah. Cara menanggulanginya ialah melayani orang itu dengan kasih sehingga ia dapat mempunyai gambaran yang benar tentang seorang Kristen.

Tingkat kedua: sharing

Pada tingkat ini orang mendengarkan sharing anda dan dia akan mengambil perbandingan dengan keadaan dirinya. Jika mereka menolak Kristus pada tingkat-tingkat ini, hal itu disebabkan karena:

1. Tidak mau tunduk kepada siapapun. Mungkin mereka tidak mau menerima siapa saja sebagai Tuhan dalam hidup mereka, karena merasa puas dengan gaya hidupnya. Ini merupakan salah satu alasan yang paling menakutkan dalam penolakan karena orang itu percaya kepada berita yang diwartakan tetapi tetap berkanjang pada gaya hidupnya. Beritahukanlah kepadanya bahwa dirinya dalam bahaya. Dan sampaikanlah kebenaran ini: “Jika percaya, engkau dapat menerima Kristus sebagai Tuhan.”

2. Menolak Kristus karena takut kehilangan orang-orang dekat. Biasanya dia mendapat tekanan dari keluarga dan kerabatnya. Hal ini adalah hal yang biasa, karena itu kita harus mengerti dengan orang tersebut. Anda dapat menjelaskan Sabda Tuhan dalam Mat.10:34-35. Di lain pihak jelaskan juga bahwa menerima Kristus berarti membawa keluarga dan teman kepada Kristus. Kis.16:13-15.

Tingkat ketiga: Menjelaskan

Pada tingkat ini orang perlu mendengarkan penjelasan yang logis tentang Injil supaya dia dapat mengambil suatu keputusan. Apabila pada tingkat ini dia menolak hal itu disebabkan karena:

1. Orang tersebut merasa tidak layak karena dosanya terlalu besar. Ia merasa tidak layak menerima pengampunan Kristus. Penolakan ini dapat diungkapkan dengan perkataan “dosaku terlalu berat” atau “Bagaimana mungkin Allah akan menerima saya?” Anda dapat menangani masalah ini dengan mengatakan bahwa Allah justru mau menyelamatkan orang-orang yang berdosa dan bahwa karena Dia adalah Allah, maka kuasaNya untuk mengampuni lebih besar daripada kemampuan kita untuk berbuat dosa. Dasar-dasar kitab suci untuk menunjang penjelasan anda adalah: Mat.9:12; Lk.15:11-32; Lk.19:1-10; Yoh.8:1-11; Lk.7:36-50, dll.

31

Page 32: Lat pel sel (pribadi)

2. Menolak karena tidak dapat berhenti melakukan kebiasaan dosa. Orang ini tidak mengerti bahwa Tuhan berkuasa memberikan kemam-puan padanya mengalahkan kebiasaan berdosa. Anda dapat memberi penjelasan seperti pada no.3.

3. Menunda-nunda. Orang ini merasa bahwa nanti jika sudah ada waktu, ia dapat membenahi dirinya dan kemudian ia dapat berbuat seperti yang dikehendaki Kristus baginya. Pendekatan yang paling baik untuk menangani orang-orang seperti ini adalah katakanlah padanya:a. “Mungkin tidak ada lagi hari esok.” (Yoh.4:14; II Kor.6:2; Mzm.14:4)b. “Jika anda ingin menunggu sampai anda berbenah diri, anda tidak

akan pernah dapat mewujudkannya.”

D. Beberapa pendekatan untuk menjawab keluhan-keluhan tentang Gereja

Banyak kali kita temukan orang-orang Katolik yang tidak lagi menjalankan kehidupan iman mereka karena berbagai macam alasan. Dibawah ini diuraikan mengenai alasan-alasan mereka dan cara pendekatannya.

1. “Semua yang mereka bicarakan di gereja ialah uang”Kerapkali pernyataan seperti ini hanyalah alasan permukaan untuk menyembunyikan alasan yang sesungguhnya.Untuk menanggapinya ada beberapa usul:• “Saya sudah menerima begitu banyak dari Allah melalui gereja,

sehingga saya merasa tidak akan pernah dapat membayar semuanya”.

• “Saya merasa bahwa Gereja seolah-olah rumah saya yang kedua sehingga saya juga bertanggung jawab atas kebutuhan keuangannya”

Jelaskan juga pandangan anda tentang sumbangan itu sebagai suatu karya misioner, sebagai salah satu cara untuk pengungkapan syukur kepada Allah. Sebagaimana kita mengalami masalah keuangan rumah tangga sendiri, demikian juga gereja mengalaminya, bahkan kebutuhan itu jauh lebih besar. Sedangkan sumber pemasukan keuangan gereja adalah sumbangan umat.

2. “Hidupku sudah terlalu buruk, sehingga Tuhan tidak mau dengan aku lagi.”Biasanya orang seperti ini telah menjadikan hal-hal lain sebagai allahnya dan terikat olehnya. Terikat oleh pekerjaan, keluarga, uang,

32

Page 33: Lat pel sel (pribadi)

kenikmatan, dll. Cara pendekatan pada orang seperti ini adalah menekankan rasa bersalah dan rasa berdosa yang ada pada mereka. Bagaimana anda menolong orang seperti ini?• Ingatkan dia akan masa lalunya dan saat-saat ketika dia beribadat:

“Bukankah anda ke gereja ketika masih muda?” Tetaplah membicarakan masa itu dan ceritakan juga pengalaman anda sendiri. Dengan demikian anda telah mengingatkan padanya sesuatu yang mungkin akan direnungkannya setelah anda pergi.

• Berilah kesaksian tentang keluarga anda sendiri, tentang problem anda dan bagaimana anda dapat menanggungnya karena pertolongan Tuhan. “Syukurlah saya mempunyai banyak saudara seiman yang mau ikut menanggung beban saya. Sel komunitas kami benar-benar memberikan penghiburan dalam masalah ini. Ceritanya begini…..”

3. “Beberapa tahun lalu saya dikecewakan oleh seorang pastor, karena itu saya meninggalkan gereja.”Terhadap orang seperti ini janganlah berbantahan dan berlagak menjadi pembela gereja. Dengarkanlah cerita orang itu, mungkin juga yang terjadi tidaklah seperti yang dipikirkan atau yang dirasakannya.Beberapa cara untuk menanggapinya:• “Itu belum seberapa, ada cerita yang lebih hebat lagi.”

Dia tidak menyangka bahwa reaksi anda lain sekali. Hal ini akan memperlunak pengalaman yang dialaminya dengan pastor itu.

• “Itu menunjukkan bahwa sebagai manusia, kadang-kadang kita semua juga, dapat berbuat buruk seperti itu.” Dalam Kitab Suci orang-orang memperlakukan Yesus dengan tidak baik. Mereka menyebut-Nya “orang Samaria”, “anak haram”, “dirasuk setan”. Meskipun begitu, Ia tidak menyerah.

• Undanglah dia ke sel komunitasmu: “Lupakan semua itu, datanglah dan lihatlah sendiri bagaimana pertemuan sel komunitas kami. Setiap orang pernah terluka seperti anda juga. Ikutlah dengan sel kami, anda akan senang.”

4. “Saya tidak setuju dengan banyak hal dalam gereja…. Karena itu saya tidak pergi ke gereja lagi.”Anda dapat menjelaskan beberapa hal tentang gereja sbb:• Kebijaksanaan Gereja Katolik sudah berlangsung dan teruji selama

2000 tahun. Gereja dengan sungguh-sungguh telah mengemban mandat Yesus untuk “mengajarkan segala hal yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat.28:20).

33

Page 34: Lat pel sel (pribadi)

• Yesus berkata kepada Gereja yang dilambangkan oleh Petrus: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya…….” (Mat.16:18-19)

• Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang teguh dalam memperjuangkan moral kemanusiaan dengan menentang hal-hal seperti pengguguran kandungan, perceraian, kontrasepsi, Eutanasia, homoseks, ketidakadilan, dll.

• Undanglah dia ke sel komunitas anda: “Banyak hal menarik yang kami bicarakan dalam sel komunitas kami. Kami akan senang sekali mendengarkan pandangan-pandangan anda dan anda dapat belajar banyak di sana. Saya juga begitu.”

5. “Gereja tidak mau menerima saya, saya sudah cerai.”Orang-orang yang sudah bercerai biasanya berpikir bahwa mereka dikucilkan oleh gereja. Ini pendapat keliru dan salah. Anda harus mengetahui aturan gereja tentang hal ini dan menjelaskan kepada mereka:• Jika orang yang sudah bercerai dan belum kawin lagi, ia bebas

menerima sakramen. Sedangkan orang yang sudah bercerai dan kawin lagi, dia boleh menghadiri misa dan ikut kegiatan gereja tetapi tidak boleh menerima komuni. Tidak menerima komuni ini disebut “puasa ekaristi”. Bagi orang yang telah cerai dan kawin lagi “Puasa ekaristi” bukan berarti Tuhan telah diambil daripadanya. Sama sekali tidak! Penerimaan Ekaristi merupakan cara yang lazim bagi kita di dunia untuk berkomunikasi dengan cinta Yesus. Namun Allah tidak terbelenggu oleh sakramen-sakramen cintaNya. Menerima Sakramen Mahakudus tidak lain adalah menerima cinta Tuhan yang tersalib dan mengambil bagian dalam buah kehidupanNya. Orang yang sudah cerai dan kawin lagi diundang Yesus ke perjamuan kudusNya untuk turut ambil bagian di dalam perayaan kurban cintaNya itu, justru dengan tidak menerima Komuni Suci. Kepada kaum Kristiani yang mengalami kegagalan perkawinan, Yesus bersabda: “Engkau saudaraKu, engkau saudariKu, hendaklah kamu berkomunikasi dengan salib dan kebangkitanKu, justru dengan tidak menerima Komuni Suci. Terimalah sengsara ini demi cintamu kepadaKu dan demi hormatmu bagi perjanjian cintaKu. Dan Aku Tuhanmu dan Allahmu, pasti menemukan sarana-sarana untuk menghibur

34

Page 35: Lat pel sel (pribadi)

dengan cara lain dan memenuhimu dengan karunia yang berlimpah-limpah. Percayalah padaKu dan pada GerejaKu.”

• Anda tidak boleh meninggalkan Tuhan karena Ia tidak pernah meninggalkan anda. Lakukanlah yang terbaik dalam situasi yang anda hadapi. Jika anda bertekun dalam iman yang baik, anda akan menyaksikan bagaimana Tuhan akan membuka pintu-pintu yang dulu tertutup.

6. “Saya tidak tahan terhadap semua perubahan yang terjadi dalam gereja, karena itu saya keluar.”Orang ini mempunyai type konserfatif, yang sulit menerima perubahan. Oleh karena itu kita perlu hati-hati dalam menjelaskan kepada mereka.• Sebagian besar perubahan yang terjadi dalam Gereja Katolik akhir-

akhir ini merupakan hasil konsili Vatikan II, yang diprakarsai oleh Paus Yohanes XXIII. Hasilnya adalah gereja senantiasa selalu peka terhadap perkembangan zaman yang senantiasa selalu berubah. Misalnya dalam Misa, konstitusi hasil Konsili mengadakan perubahan dari bahasa Latin ke bahasa Indonesia, justru supaya kita dapat mengikuti liturgi dengan baik. Tidak ada perubahan pada inti misa. Pengantin tetap pengantin meskipun bajunya sudah diganti.

• “Banyak perubahan yang dulu tidak saya senangi, sekarang dapat saya ikuti dengan lebih baik. Berdoa, bernyanyi dll, membuat saya lebih banyak mengalami kepuasan dalam mengikuti misa.”

• Undanglah dia ke misa: “Datanglah dan saksikan sendiri. Misanya sama, hanya bajunya saja yang lain.”

7. “Saya tidak membutuhkan gereja, saya beribadat kepada Tuhan dengan cara saya sendiri.”Anda harus mengatakan suatu kebenaran bahwa kita tidak boleh beribadat kepada Tuhan dengan cara kita sendiri tetapi harus menurut cara yang dikatakanNya kepada kita di dalam Kitab Suci.Ada dua dimensi ibadat yang harus kita lakukan:- Pribadi: Hubungan pribadi dengan Yesus yang dikembangkan

terutama melalui doa pribadi dan bacaan Kitab Suci.- Umum: Yesus mendirikan Gereja yang diberiNya kuasa.

(Mat.16:18). Yesus berkata dalam Lk.10:16: “Siapa yang men-dengarkan kamu mendengarkan Aku dan siapa yang menolak kamu menolak Aku.”

Untuk dapat berkembang dalam hubungan pribadi dengan Tuhan, dibutuhkan pengajaran-pengajaran dari gereja.

35

Page 36: Lat pel sel (pribadi)

8. “Mengapa orang Katolik harus menghadiri misa pada hari minggu?”Orang seperti ini belum mengerti banyak tentang kehidupan beriman karena itu kita dapat memberi penjelasan:• Perintah ketiga berbunyi: “Peliharalah hari Sabat.” Dalam Doa

Kesepuluh perintah Allah dalam perintah ketiga disebutkan “Kuduskanlah hari Tuhan”. Gereja mempunyai kewajiban untuk menganjurkan umatnya memenuhi perintah ketiga ini. Seperti seorang ibu yang baik, Gereja Katolik mengetahui apa yang baik bagi anak-anaknya. Untuk itu Gereja mengharuskan anak-anaknya untuk taat dengan mematuhi aturan-aturan gereja demi kebaikan anak-anaknya. Betapa seringnya orang tua mengatakan, ”Ayo, makanlah sayuran ini supaya kamu tumbuh sehat dan kuat.”

• Supaya kita dapat tumbuh menjadi orang Kristen, misa pada hari minggu merupakan hal yang penting sekali. Inilah cara yang diinginkan Yesus.

36

Page 37: Lat pel sel (pribadi)

R e f l e k s i

37

Berperan

Kita dapat mengenali sesuatu dengan baik kalau kita melihat

suatu perbuatan dilakukan. Sebagai pihak ketiga kita dapat

mengamati sesuatu yang terjadi dengan objektif.

Amatilah dengan baik dan buatlah catatan pada waktu anda

melihat situasi-situasi di bawah ini:

Situasi I : “Keluarga Katolik yang murtad”

Anda sedang berbicara tentang evangelisasi, pada saat

yang sama anda berpapasan dengan tetangga anda yang

mobilnya sedang mogok. Tetangga anda itu adalah

seorang yang dulunya Katolik. Dia mengenal anda dan

tahu bahwa anda adalah anggota KTM. Apa yang anda

akan lakukan?

Situassi II: “Anggota Paroki yang tidak aktif”

Anda sedang berada di supermarket bersama dengan

teman-teman anda. Akhirnya pembicaraan masuk ke

dalam aktifitas paroki. Salah seorang yang bersama anda

adalah seorang yang tidak aktif di paroki, tidak

menyetujui aktifitas di paroki. Apa yang anda lakukan?

Page 38: Lat pel sel (pribadi)

B a h a n D i s k u s i

1. Bacalah Yohanes 4:5-15. Berdasarkan bacaan itu

susunlah secara sistimatis metode yang dipakai

Yesus dalam mewartakan Injil. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Biasanya orang katolik kurang begitu berani melakukan

evangelisasi pribadi. Mengapa demikian? -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

3. Untuk dapat merubah strategi evangelisasi, apa yang harus

dilakukan oleh gereja dewasa ini? Berilah beberapa jawaban. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B a h a n S t u d i

Penolakan

Di dalam Kitab Suci kita dapat melihat orang-orang

yang menolak pewartaan Injil. Di bawah ini ada

beberapa contoh. Bacalah berulang-ulang kisahnya

kemudian tulislah dalam lembaran jawaban alasan

38

Page 39: Lat pel sel (pribadi)

penolakan dan tingkat kriteria penolakannya.

Kriteria Penolakan

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3- Salah dengar karena

dengar-dengar saja

- Ketidak tahuan

- Keliru.

- Halangan intelektual

- Tidak mau tunduk

- Tekanan dari

keluarga dan teman

- Dosa

- Rasa bersalah

- Menunda-nunda

1. Pemimpin yang muda dan kaya: Markus 10:17-23 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Orang-orang Farisi : Yohanes 11:46-53 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------

3. Nikodemus : Yohanes 3:1-21 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------

4. Perampok yang tidak percaya : Lukas 23:39 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------

39

Page 40: Lat pel sel (pribadi)

5. Agripa : Kisah 26:27-29 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------

6. Orang-orang Efesus : Kisah 19:21-40 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------

7. Orang-orang Atena : Kisah 17:16-32

S u r v e i p r i b a d i

Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada lima

orang. Anda dapat bertanya kepada anggota oikos

anda sendiri atau orang lain. Mulailah dengan

berkata, “Saya mengikuti suatu kursus yang

berusaha mengajar saya bagaimana orang berpikir,

bolehkah saya mengajukan lima pertanyaan

pendek ini?(Jika anda belum kenal dengan orang yang anda ajak bicara itu, perkenalkanlah diri anda terlebih dahulu.)

1. Menurut anda masalah paling besar yang dihadapi orang dewasa ini adalah ……..

Orang 1 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 2 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 3 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 4 ------------------------------------------------------------------------------ Orang 5 ------------------------------------------------------------------------------

2. Apakah yang paling memuaskan anda dalam hidup anda? Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 -----------------------------------------------------------------------------

40

Page 41: Lat pel sel (pribadi)

Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------

4. Apakah yang membuat anda paling frustrasi? Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------

5. Apakah tujuan hidup anda? Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------

6. Menurut anda apakah agama yang terorganisasi (gereja) itu relevan bagi orang-orang dewasa ini? Jelaskan!

Orang 1 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 2 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 3 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 4 ----------------------------------------------------------------------------- Orang 5 -----------------------------------------------------------------------------

T u g a s

1. Bacalah dan tandailah “Evangelii Nuntiandi no.40-82

2. Hasil refleksi pribadi

3. Hasil studi

4. Buatlah survei “pertanyaan untuk lima orang”

5. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.

41

Page 42: Lat pel sel (pribadi)

Pelajaran 3

SEL KOMUNITAS

A. Alasan mengembangkan Sel Komunitas

B. Sel Komunitas1. Sel Komunitas ialah sebuah kelompok kecil2. Tujuan Sel Komunitas3. Prinsip-prinsip penting dalam sebuah Sel Komunitas4. Keuntungan Sistim Sel Komunitas

C. Pertemuan Sel1. Waktu Pertemuan2. Unsur-unsur Pertemuan Sel

D. Pertumbuhan Sel Komunitas1. Cara anggota baru masuk ke dalam Sel Komunitas2. Petunjuk praktis untuk mengundang anggota Oikos3. Pembelahan Sel

1) Metode Pembelahan Sel2) Mengapa Sel tidak membela3) Hambatan Perkembangan Sel

E. Sed Inti

F. 1. Bahan Diskusi2. Bahan Studi3. Survei Pridadi4. Tugas

42

Page 43: Lat pel sel (pribadi)

Prinsip Pedoman Strategi Sel KomunitasMelihat adanya kebutuhan……. penuhilahMelihat adanya luka……. sembuhkanlah

SEL KOMUNITAS

43

Jika pemimpin berapi-api dengan

semangat evangelisasi,

akan mempengaruhi seluruh anggota

sel.

Hasilnya ialah sebuah sel komunitas

yang berkobar-kobar semangatnya

dalam melakukan evangelisasi

dan berusaha untuk menjangkau orang

sebanyak-banyaknya.

Jika pemimpin tidak berapi-api maka

sel komunitas

akan pasif dan mungkin mati

Page 44: Lat pel sel (pribadi)

A. Alasan mengembangkan Sel Komunitas

1. Allah menghendaki agar setiap orang menjadi murid Kristus.

Sebagai anggota gereja, seringkali kita terlena dan berpuas diri dengan keadaan gereja yang penuh tiap minggu, bangga dengan organisasi gereja yang tersusun rapih dll. Apabila kita meninjau kembali sampai di mana kesuksesan tugas perutusan kita, dengan jujur dapat dikatakan bahwa kesuksesan tugas perutusan itu masih jauh dari yang diharapkan. Yesus berkata: “Jadikanlah semua bangsa muridKu” Mat.28:19. Tapi kalau kita melihat saudara-saudara di lingkungan hidup kita masing-masing, dengan jujur kita akan mengatakan bahwa masih banyak orang yang belum menjadi muridNya, masih banyak yang belum hidup sesuai dengan kehendakNya. Bahkan banyak saudara dan kenalan kita yang berada di ambang kehancuran hidup rohani, mereka berada di tepi jurang neraka. Banyak orang yang menamakan Kristen tapi belum bisa disebut murid Kristus. Karena itu dari kita sangat dibutuhkan semangat evangelisasi seperti yang dimiliki umat gereja awali yaitu melayani dengan memanfaat-kan hubungan antar pribadi. Dewasa ini dibutuhkan kesaksian hidup Kristiani yang mengandalkan cinta persaudaraan seperti yang dimiliki umat gereja awali yang membuat mereka disukai banyak orang. Untuk dapat mewujudkan semangat cinta persaudaraan kristiani ini membutuhkan suatu lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang dimaksudkan adalah kelompok-kelompok kecil yang disebut kelompok sel.

2. Pelayanan paling baik ialah melalui jalinan persahabatan.

Orang Kristen harus selalu melayani di mana saja mereka berada, tetapi hal ini belum dilaksanakan. Mereka belum melayani oikos yaitu mereka di sekitar pekerjaan, keluarga, orang-orang yang sehobi atau para tetangga. Allah telah memberikan mereka yang ada di sekitar anda supaya anda dapat melayani mereka dan berbicara tentang Kristus kepada mereka tetapi sering kali anda mengabaikan kesempatan ini. Dengan memanfaatkan hubungan yang sudah ada ini anda tidak perlu lagi mencari domba di tempat lain karena mereka sudah diberikan Tuhan di sekitar anda. Tempat yang paling baik untuk melayani ialah di mana anda berada sekarang ini karena di situ sudah ada orang-orang yang diberikan Tuhan padamu untuk dilayani yaitu sauhabat-sahabatmu, keluargamu, tetanggamu, karyawammu, dll. Tidak perlu anda harus berkotbah di dalam suatu persekutuan doa atau menjadi misionaris di tempat-tempat pedalaman

44

Page 45: Lat pel sel (pribadi)

di mana masih banyak orang kafir. Hal itu memang mungkin tetapi untuk mewujudkannya masih diperlukan banyak persyaratan dll.

3. Gereja harus melayani kebutuhan seluruh umat.

Gereja tidak dapat menjangkau seluruh umat kalau tugas pelayan itu hanya menjadi beban para klerus, katekis atau biarawan-biarawati. Melalui jalinan persahabatan yang terbentuk lewat kelompok-kelompok kecil, orang-orang di dalamnya pasti akan saling memperhatikan kebutuhan rohani orang lain bahkan bukan hanya pada kebutuhan rohani tapi sampai pada kebutuhan emosional dan jasmani. Karena apabila seseorang sudah terlibat dalam kehidupan orang lain maka dia pasti akan merasa terbeban untuk melayani orang itu.

4. Evangelisasi merupakan prioritas gereja.

Wartakanlah dan jadikanlah mereka muridKu! Kedua pekerjaan ini menjadi tugas setiap orang Kristen. Pemuridan selalu dimulai dengan evangelisasi yang tujuan akhirnya adalah menjadikan murid itu seorang evangelis. Rasul Petrus sudah mengatakan dengan jelas dalam II Ptr.3:9, bahwa satu-satunya alasan mengapa Yesus menunda kedatanganNya kembali ialah supaya lebih banyak orang diselamatkan. Karena itu evange-lisasi (salah satu tujuan Sel Komunitas) harus diprioritaskan.

B. Sel Komunitas

B.1. Sel Komunitas ialah sebuah kelompok kecil.

Ciri khas Sel Komunitas adalah:• Tempat orang mengenal dan mengalami kasih Allah dalam Kristus

oleh Roh Kudus.• Bersemangat dalam evangelisasi, pemuridan dan penggembalaan

anggota-anggotanya sehari-hari.• Tekanan utama pada hubungan antarpribadi, baik dengan Allah

maupun dengan sesama.• Ada suasana persaudaraan yang nampak dari jalinan persahabatan

yang erat di antara anggotanya. • selalu menghasilkan komunitas baru.

B.2. Tujuan Sel Komunitas.

45

Page 46: Lat pel sel (pribadi)

1. Pemuridan.

• Membentuk anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati dan menjadikan orang-orang Katolik yang dewasa serta

• Membawa para anggota sel KTM agar “dalam kuasa Roh Kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang menye-lamatkan sampai pada persatuan cinta kasih.”

2. Multiplikasi.

Tanda bahwa sel itu hidup dan berkembang adalah terjadinya multiplikasi atau pembelahan sel. Multiplikasi hanya mungkin bila anggota sel itu bertambah sampai mencapai jumlah tertentu dan pada saatnya membelah atau melahirkan sel baru. Tentu saja supaya anggota sel bertambah mensyaratkan adanya semangat evangelisasi dan pelayanan dari setiap anggota khususnya Pelayan Selnya. Tujuan kedua ini bisa terlaksana bila tujuan pertama diupayakan. Tujuan kedua ini merealisasikan visi “membawa orang lain kepada pengalaman yang sama.”

B.3. Prinsip-prinsip penting dalam sebuah sel Komunitas:

1. Yang penting bukan kuantitas tetapi kualitas.Anggota-anggota sel yang mempunyai kualitas rohani yang baik dengan sendirinya akan menambah jumlah anggota sel itu secara alami. Kualitas rohani setiap anggota akan menjadi daya tarik bagi orang lain untuk mencari tahu apa yang menjadikan mereka demikian. Tentu saja anggota yang berkualitas dengan sendirinya akan bersemangat dalam evangelisasi.

2. Sel komunitas bekerja pada oikos. Kebanyakan pelayanan sel komunitas dilakukan di luar pertemuan sel. Dan meskipun pertemuan sel itu merupakan tempat perkumpulan bagi kelompok dan tempat pemberhentian di mana anggota dapat menimba kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan, memberikan laporan dan saling meneguhkan, namun sebagian besar pelayanan terjadi ketika setiap anggota bersama-sama dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari (oikos). Mungkin orang-orang itu berasal dari tempat kerja yang sama, atau mempunyai kesenangan yang sama, dsb.

3. Sel komunitas selalu berkembang menghasilkan sel komunitas baru.

46

Page 47: Lat pel sel (pribadi)

Setelah orang dibawa masuk ke dalam sel dia dijadikan murid, dibimbing, diberi pelajaran, dikonseling, disembuhkan dll. Sehingga pada akhirnya dia menjadi orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Yesus dan menjadikan Yesus pusat hidupnya. Pada gilirannya dengan sendirinya dia akan termotivasi untuk membawa pengalaman yang sama kepada orang lain. Hal itu tentu saja akan menambah jumlah anggota sel tersebut. Setelah anggota sel mencapai jumlah tertentu maka sel itu sudah harus membelah, hal mana berarti terbentuk lagi sel komunitas baru.

4. Sel komunitas ialah kumpulan dari orang-orang yang sungguh-sungguh mau melayani. Dapat dikatakan bahwa sel komunitas berfungsi sebagai gereja mini yang mempunyai tujuan menjangkau orang-orang non Kristen atau Kristen atau Katolik KTP dan menjadikan mereka murid Kristus, kemudian pada gilirannya mereka juga dapat melayani Tuhan.

5. Sel komunitas menekankan hubungan antar pribadi. Sel menekankan persaudaraan kristiani karena itu kebersamaan di dalam sel merupakan satu keharusan. Para anggota dibina untuk saling mengasihi dan saling terbuka satu sama lain supaya yang satu dapat menopang dan menguatkan yang lainnya. Tetapi lebih dari itu yang diutamakan adalah hubungan pribadi mereka dengan Tuhan. Itu yang menjadi utama dan terutama barulah menyusul yang lain.

B.4. Keuntungan Sistim Sel Komunitas

1. Fleksibel.- Karena kelompoknya kecil, maka prosedur atau fungsi dapat

diubah dengan mudah untuk menghadapi perubahan situasi atau mencapai tujuan berbeda.

- Karena sel sebagai kelompok kecil adalah tidak formal, maka pola pelaksanaannya tidak perlu kaku.

- Tempat, waktu dan lamanya pertemuan dapat diatur.- Kelompok yang kecil dapat dengan mudah dibelah kalau sudah

mencapai tujuannya.

2. Inklusif.Orang lebih dapat berintegrasi dengan sebuah kelompok kecil daripada kelompok besar karena dalam kelompok kecil tidak terlalu banyak perbedaan pendapat.

3. Pribadi

47

Page 48: Lat pel sel (pribadi)

Komunikasi Kristiani seringkali tidak bersifat pribadi. Tetapi di dalam kelompok kecil, komunikasi terjadi pada tingkat pribadi, pribadi bertemu dengan pribadi. Itulah sebabnya sebuah kelompok kecil dapat mencapai lebih banyak orang daripada komunikasi media massa. Komunikasi pribadi jangkauannya dapat lebih mendalam. Hal ini memang kontradiksi kedengarannya. Media massa menjangkau jutaan orang tetapi hanya sedikit sekali yang dijangkau secara mendalam. Gereja harus menggunakan berbagai bentuk komunikasi yang ada, tetapi dalam mewartakan Kristus yang pribadi, tidak ada yang dapat menggantikan komunikasi pribadi.

4. Kelompok kecil dapat tumbuh dengan dibelah.Sebuah kelompok itu akan efektif hanya jika kelompok itu kecil, tetapi dapat berkembang dengan mudah. Kelompok kecil dapat berkembang biak seperti sebuah sel yang hidup, menjadi 2, 4, 8 atau lebih, tergantung pada vitalitas (kemampuan hidup) setiap kelompok.

5. Kelompok kecil dapat menjadi sarana efektif untuk evangelisasi.Evangelisasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil sebagai metodologi yang mendasar.

6. Hanya membutuhkan kepemimpinan profesional yang minim.Memimpin suatu kelompok yang kecil tidak serumit memimpin kelompok yang besar.

7. Dapat beradaptasi dengan Gereja Institusional.Kelompok kecil tidak harus membuang Gereja. Kelompok-kelompok kecil dapat terus ada tanpa melewati atau meremehkan Gereja. Kelompok kecil merupakan komponen hakiki dari struktur Gereja dan pelayanannya, bukan untuk menggantikannya.

C. Pertemuan Sel Komunitas.

Pertemuan sel adalah acara yang sangat penting. Inti dari sel adalah pertemuan sel. Pertemuan sel adalah tempat pemberhentian di mana anggota dapat menimba kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan, memberikan laporan dan saling meneguhkan.

C.1. Waktu Pertemuan Sel

• Sel komunitas dapat bertemu kapan saja sepanjang minggu, sesuai dengan keadaan setempat.

48

Page 49: Lat pel sel (pribadi)

• Pada umumnya waktu pertemuan yang paling baik ialah 1,5 jam. Jangan pernah memperpanjang waktu lebih dari dua jam. Orang yang mau tinggal lama boleh, tetapi yang punya bayi atau kebutuhan lain yang mendesak dapat pulang pada waktu yang telah ditentukan. Tentukan waktu tertentu kapan orang dapat pulang. Pertemuan sel itu harus selalu berakhir sedemikian rupa, sehingga orang-orang yang hadir merasa, bahwa waktunya kurang.

• Pertemuan sel itu dilakukan secara periodik dan teratur, misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Periode pertemuan sel KTM idealnya seminggu sekali, paling sedikit dua minggu sekali.

C.2. Unsur-unsur pertemuan sel

Yang pertama-tama bertanggung jawab dalam pertemuan sel itu ialah Pelayan Sel. Dia dapat menentukan siapa yang dapat memimpin pujian, pengajaran atau kotbah dll. Tetapi yang sesungguhnya memimpin pertemuan sel itu ialah Roh Kudus sendiri. Karena itu para petugas harus mempersiapkan pertemuan itu sebaik-baiknya dan berdoa untuk itu. Pelayan sel dapat menyusun jadwal petugas. Unsur-unsur pertemuan sel akan dibicarakan secara terperinci dalam pertemuan berikutnya.

D. Pertumbuhan Sel Komunitas

Pertumbuhan sebuah sel komunitas kadang-kadang lambat sekali, tetapi kadang-kadang amat cepat. Jika pelayan dan anggota setia dan taat, Allah akan menumbuhkan. Tuhan selalu menghendaki agar setiap anggota sel dapat menjangkau orang-orang baru.

D.1. Cara anggota baru masuk ke dalam sel komunitas :

1. Bila orang datang pada salah satu kegiatan komunitas (PD.KTM, Adorasi bersama, Pendalaman iman, retret, dll), nama mereka diberikan kepada pelayan sel komunitas kemudian pelayan sel tersebut akan mengunjungi orang itu dan mengadakan evangelisasi.

2. Kalau orang sudah mulai tertarik, mereka akan dimasukkan ke dalam sel komunitas sesuai dengan tempat tinggal mereka.

3. Anggota-anggota sel komunitas dapat mengundang anggota oikosnya untuk menghadiri sel komunitas setelah mereka melayani anggota

49

Page 50: Lat pel sel (pribadi)

oikosnya lebih dahulu. Tetapi untuk mengundang mereka ke pertemuan sel sebaiknya memberitahukan kepada pelayan sel lebih dahulu.

D.2. Petunjuk untuk mengundang anggota oikos :

1. Undanglah anggota-anggota oikos siapa saja yang jauh dari Kristus dan mereka yang membutuhkan Kristus (orang-orang bermasalah, sakit, dll) bahkan meskipun mereka tidak tinggal berdekatan dengan sel komunitas anda. Menjangkau seseorang merupakan prioritas yang lebih besar daripada mempertahankan prinsip dekatnya tempat tinggal.

2. Jika ada seorang anggota oikos yang sudah mengenal Kristus, tetapi tinggal jauh dari sel komunitas anda, bertanyalah dulu kepada pelayan wilayah sebelum mengundang mereka ke dalam pertemuan sel anda. Lebih baik kiranya jika orang menghadiri pertemuan sel yang terdekat dengan tempat tinggalnya, kecuali jika ada alasan tertentu yang mengharuskannya menghadiri pertemuan sel lain.

3. Jangan mengundang orang yang sudah banyak aktivitasnya dalam organisasi atau kelompok lain. Lebih baik mereka berfungsi dalam pelayanan di kelompoknya sendiri. Namun kalau mereka minta untuk bergabung, jangan pula ditolak, asal mereka dapat memenuhi persyaratannya.

D.3. Pembelahan Sel (Multiplikasi)

Ketika tiba saatnya, maka kelompok sel harus membela. Banyak kelompok sel yang tidak pernah melahirkan sel baru atau bahkan anggota selnya berkurang dan akhirnya kelompok sel itu mati. Dalam Statuta KTM pasal 7 no.38 menyebutkan jumlah anggota yang ideal untuk satu sel adalah minimal 4 orang dan maksimal 16 orang. Jadi apabila satu sel sudah mencapai jumlah 14 sampai 16 orang dan ada kira-kira setengahnya sudah komit dalam kehadiran pertemuan sel serta sudah ada calon pelayan sel maka sel itu harus membelah. Calon Pelayan Sel yang baru biasanya ialah wakil pelayan sel dan sudah harus mengikuti Program Latihan Pelayan Sel. Sel yang sehat biasanya dalam jangka waktu 6 sampai 12 bulan sudah bermultiplikasi.

D.3.1. Metode Pembelahan Sel.

Ada dua metode pembelahan sel yaitu metode 5x5 dan G-12. Yang dipakai dalam KTM adalah metode 5x5. Karena itu yang akan dibicarakan di sini adalah Metode Pembelahan 5x5. Dalam prinsip ini pelayan sel

50

Page 51: Lat pel sel (pribadi)

berusaha untuk melipat gandakan kelompok sel menjadi dua. Salah satu kewajiban pelayan sel adalah mempersiapkan seorang calon pelayan sel dan dua orang calon wakil pelayan sel. Yang dipersiapkan sebagai calon pelayan sel adalah wakilnya sedangkan yang dipersiapkan sebagai calon wakil pelayan sel adalah orang yang dianggap cakap dan mempunyai kemampuan memimpin. Pelayan Sel wajib mendorong mereka untuk mengikuti Program Latihan Pelayan Sel. Metode 5x5 seringkali dikenal sebagai prinsip tradisional atau metode induk-anak. Ada dua variasi dalam prinsip ini:

Variasi pertama: Biasanya sel induk akan membentuk nukleus baru yang terdiri dari pelayan baru, wakil pelayan baru dan beberapa anggota dari sel induk. Pelayan baru dari tim ini adalah wakil pelayan dari sel induk. Nukleus baru ini memulai sel anak.

Variasi kedua: Pelayan dengan beberapa anggota dari sel induk keluar memulai sel anak. Dalam skenario ini, si wakil pelayan akan mengam-bil alih kemudi di sel induk.

Proses multiplikasi metode 5x5:

Multiplikasi yang terjadi dalam metode 5x5 ini mirip dengan perkembang-an sebuah sel biologi. Pada sebuah sel biologi, pelipat gandaan dimulai ketika kromoson-kromoson mulai saling mencari pasangannya. Tahap kedua, pasangan kromoson itu membentuk poros di tengah. Tahap berikutnya masing-masing kromosom saling mengikat, sebelum akhirnya membentuk kutub-kutub untuk melepaskan diri. Pada tahap kelima akhirnya sel itu membelah diri. Dalam sel rohani kelima tahap ini disebut: pertama tahap mengenal, kedua tahap mengasihi, ketiga tahap mengikat, keempat tahap melepaskan diri dan kelima tahap meninggalkan.

Tahap pertama: Tahap mengenal.

Pada tahap ini setiap anggota mulai belajar untuk saling mengenal dan memperhatikan anggota sel lainnya. Mereka saling menceritakan latar belakang dirinya, keluarganya dan memberi kesaksian-kesaksian pribadi mereka. Proses pengenalan ini penting untuk menciptakan suasana persaudaraan dan keakraban di dalam sel. Yang banyak berperan pada tahap ini adalah pelayan sel dan wakilnya. Proses ini memerlukan waktu kira-kira dua bulan atau empat sampai lima kali pertemuan sel.

51

Page 52: Lat pel sel (pribadi)

Tahap kedua: Tahap mengasihi.

Pada tahap ini proses pengenalan yang menyenangkan telah berakhir. Setiap anggota telah mengenal sifat-sifat anggota selnya. Mulailah terjadi perbedaan pendapat di dalam sel, terjadi konflik yang menciptakan kubu-kubu. Situasi ini menyebabkan banyak anggota sel yang mengalami krisis dan mulai mempertanyakan keberadaannya dalam sel. Pada tahap inilah setiap anggota belajar saling mengasihi, saling mengerti dan memberi perhatian. Dibutuhkan suatu komitmen untuk bertumbuh bersama-sama agar mereka dapat mempertahankan selnya. Pelayan sel harus memainkan perannya sebagai seorang gembala yang sudah mengetahui sifat-sifat anggotanya. Sangat dibutuhkan kearifan dari pelayan sel untuk mendampingi anggota-anggotanya. Tahap mengasihi berlangsung kira-kira dua bulan atau empat sampai lima kali pertemuan sel.

Tahap ketiga: mengikat.

Pada tahap ini persoalan-persoalan besar telah teratasi, masa krisis telah terlewati. Sel mulai tumbuh lebih kuat dan lebih terikat. Setiap anggota mulai saling menarik dan mengikatkan diri dalam kelompok dan mulai menetapkan peran, sasaran dan tujuan kelompok. Ada perasaan memiliki sel dan mempunyai keinginan besar untuk mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan sel. Ada yang mengambil peran sebagai pemimpin pujian, pemain musik, memberi-kan perhatian kepada yang lain dll. Pada tahap ini kelompok sel telah menjadi suatu “komunitas” yang saling berbagi dan saling mendukung. Tahap ini berlangsung selama dua bulan atau empat sampai lima kali pertemuan sel. Sebaiknya dari tahap pertama sampai tahap ketiga jangan dulu ada penerimaan anggota baru.

Tahap keempat: Tahap melepaskan diri.

Kelompok sel telah bertumbuh dan saling membangun, setiap anggota merasakan manfaat tinggal dalam sel. Kesaksian hidup dan pewartaan mereka menarik orang-orang lain untuk datang dan ikut ambil bagian di dalamnya (bdk. Yoh 13:34-35). Pada tahap ini banyak peristiwa-peristiwa menyenangkan yang terjadi, ketika para anggotanya merencanakan strategi-strategi penjangkauan yang kreatif, acara makan bersama dan proyek-proyek pelayanan masyarakat. Doa, syafaat dan perencanaan makin teguh dan kuat. Anggota merasa bahwa mereka harus terlibat dalam evangelisasi untuk menambah jumlah anggota sel.

52

Page 53: Lat pel sel (pribadi)

Pada tahap ini kelompok dapat merasakan bahwa mereka sedang bergerak menuju sasaran pelipat gandaan.

Tahap kelima: Tahap meninggalkan.

Kelompok Sel dapat dibelah menjadi dua sel apabila:- Kira-kira setengah anggota mencapai pertumbuhan rohani yang

cukup baik yaitu mereka setia dalam pertemuan sel.- Jumlah anggota mencapai batas maksimum 14-16 orang.- Sudah ada anggota yang siap menjadi pelayan sel. Kalau pelayan sel

sungguh-sungguh bersemangat maka pasti sel itu akan jalan dengan baik biarpun anggota-anggotanya masih baru.

Lamanya tahap keempat dan kelima yaitu sampai pada pembelahan adalah relatif, idealnya dua sampai tiga bulan.

Pembelahan dan pembentukan sel baru merupakan wewenang dari Pelayan Wilayah. Dalam struktur kepelayanan, Metode 5x5 ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Kira-kira 5 buah kelompok sel dipimpin oleh seorang pelayan wilayah. Pelayan wilayah ini bertugas untuk memperhatikan perkembangan setiap sel yang dipimpinnya. Pelayan Distrik membawahi kira-kira 5 wilayah, dengan demikian ia harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan kira-kira 25 kelompok sel di bawahnya. Kira-kira 5 pelayan distrik mendapat bimbingan dan pengarahan dari seorang Pelayan regio, yang tentu saja bertanggung jawab atas perkembangan kira-kira 125 sel di bawahnya. Beberapa pelayan regio dibawah tanggung jawab seorang pelayan provinsi. Akhirnya para pelayan provinsi dibawah kepemimpinan dari seorang Pelayanan Umum.Metode 5x5 ini mempunyai kekurangan, yaitu rasa sakit akhibat pemisahan kelompok sel. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan adanya sel inti yang lebih bersifat statis dan mengikat. Tapi kelebihan metode ini adalah kemurnian ajaran dan visi misinya lebih aman, kelompok sel lebih sehat dan yang menjadi Pelayan sel dipilih dari beberapa orang.

D.3.2. Mengapa sel tidak membela.7

1. Para anggota sel menjadi terlalu nyaman satu sama lain. Mereka terikat begitu erat dengan hubungan mereka dan tidak ingin melepaskannya. Mereka juga takut menambah anggota karena tidak mau terganggu. Ini adalah penyakit koinonitus, yang disebabkan terlalu menekankan

7 Menurut Comiskey.

53

Page 54: Lat pel sel (pribadi)

persekutuan kekristenan, terlalu hangat satu sama lain dan melupakan amanat Kristus untuk menjangkau mereka yang belum mengenal Dia.

2. Para anggota tidak mengetahui sukacita besar yang menyertai kelahiran sel baru.

3. Setelah mengalami indahnya gerakan Roh Allah di dalam kelompok kecil, ada ketakutan bahwa kelompok berikutnya tidak akan mengalami hal yang sama.

D.3.3. Hambatan Perkembangan sel.

1. Kurangnya latihan bagi para pelayan sel .Para pelayan tidak mengetahui cara memimpin, karena belum mengikuti Latinan Pelayan Sel.

2. Kurangnya disiplin dalam pertemuan-pertemuan.Tidak disiplin waktu, jalannya acara pertemuan tidak disiapkan sehingga waktu tidak terkontrol, acara terlalu panjang atau tidak membawa sukacita bagi peserta, akibatnya anggota tidak mengalami apa-apa dan tidak mendapat manfaat dalam pertemuan sel.

3. Kurangnya pengertian tentang visi dan misi.Terutama bagi para pelayan sel mutlak harus tahu dan mengerti visi dan misi supaya dia mengerti sel akan dibawa ke mana.

4. Mengundang pembicara luar tanpa persetujuan bersama. Terlalu banyak memanggil pembicara yang tidak mengetahui visi dan misi serta spiritualitas Komunitas akan mengurangi kualitas sel.

5. Kurang terbuka terhadap karunia-karunia Roh Kudus.Tenaga-tenaga pengajar kurang bahkan tidak ada, karunia-karunia pelayanan kurang, manifestasi Roh Kudus dalam pertemuan sel kurang atau tidak ada.

6. Kelompok-kelompok terlalu besar dan tidak terkendali.Keakraban kurang terbina apabila jumlah anggota sel terlalu besar. Biasanya orang sulit terbuka pada kelompok besar, padahal keterbuka-an ini sangat membantu dalam menciptakan kekeluargaan kristiani.

7. Kepemimpinan yang pecah .Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa dalam hidup berkomunitas, karena itu dibutuhkan kerendahan hati untuk dapat memahami orang lain.

8. Masalah-masalah keuangan, ketidak jujuran,dll .Setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan dan cacat-cacat celah. Masalah keuangan, ketidak jujuran dll, merupakan hal-hal yang sangat

54

Page 55: Lat pel sel (pribadi)

peka dan berpotensi dipakai oleh si jahat dalam meretakkan ke-keluargaan yang sudah terbina.

10. Kesombongan rohani.Ini merupakan bahaya yang besar. Sel yang jatuh dalam kesombongan rohani terjebak dalam strategi iblis untuk menghancurkan kehidupan komunitas

11. Tidak mempunyai semangat untuk mencari yang hilang. Anggota-anggota yang tidak datang lagi ke pertemuan sel dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha dari pelayan sel atau rekan-rekan anggota untuk mengunjungi dan mencari tahu penyebabnya.

12. Pelayan dan anggota tidak hidup di hadirat Allah.Kurang menjalankan komitmen hidup rohani akan memperlemah kualitas dari sel.

13. Terlalu memamerkan lebel dan kurang memperhatikan kualitas akan merugikan Komunitas.

E. Sel IntiTujuan sel adalah evangelisasi dan pemuridan. Sebagai sarana

evangelisasi setiap sel harus menambah jumlah anggota terus-menerus supaya melalui kelompok sel mereka mengalami pemuridan. Proses ini memaksa setiap sel harus membelah diri supaya dapat berkembang. Karena keakraban dan pertumbuhan potensi-potensi serta karunia-karunia akan lebih memungkinkan bila kelompok itu kecil. Keefektifan peran setiap anggota dalam kelompok yang kecil akan lebih optimal. Dalam kelompok yang kecil setiap anggota mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk ambil bagian. Tetapi biasanya perpisahan yang terjadi saat multiplikasi merupakan sesuatu yang menyakitkan. Hal ini dapat diatasi dengan adanya sel inti.

Siapakah yang menjadi anggota sel inti? Anggota Sel inti ialah seluruh anggota Dewan Pelayan Wilayah, para pelayan sel dan wakil pelayan sel dalam wilayah itu.

Sel inti lebih bersifat statis. Maksudnya para anggota tidak perlu mencari tambahan anggota. Keakraban dalam sel inti sangat dibutuhkan sebagai perekat sel-sel yang lain di dalam wilayahnya. Pertemuan sel inti bukanlah pertemuan rapat pelayan/wakil dengan dewan pelayan wilayah, melainkan merupakan sebuah sel komunitas yang keberadaannya statis, tidak bertambah tetapi tetap. Sharing di dalam Pertemuan Sel Inti dapat berupa pengalaman suka dan duka di dalam memimpin sel masing-masing.

55

Page 56: Lat pel sel (pribadi)

Karena sel inti ini merupakan sel komunitas maka bentuk pertemuannya seperti pertemuan sel komunitas. Pertemuan sel inti diadakan sebulan sekali dan dipimpin oleh pelayan wilayah atau wakilnya. Pelayan wilayah dapat menyusun daftar petugas di dalam pertemuan-pertemuan.

Fungsi pertemuan sel inti:

1. Untuk mengembangkan kasih persaudaraan yang sudah ada, seperti sabda Yesus “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yoh.13:34-35)

2. Untuk memperkokoh kepemimpinan wilayah dan sel-sel yang ada di dalamnya.

3. Untuk membahas masalah-masalah yang ada dalam wilayah dan sel serta mencari jalan keluarnya bersama-sama.

4. Untuk merencanakan kemajuan wilayah.5. Menjaga kesatuan visi-misi KTM.

56

Page 57: Lat pel sel (pribadi)

B a h a n D i s k u s i

1. Bacalah Amsal 27:10 dan Pengkotbah 4:9-10.

Mengapa persekutuan itu penting? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------

2. Mengapa kelompok kecil lebih efektif daripada kelompok

besar? -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

3. Menurut pendapat dan pengalaman anda apa yang menjadi

penyebab sel komunitas sulit bertumbuh dan

bermultiplikasi? -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

B a h a n S t u d i

Persekutuan diambil dari kata “Koinonia” yang artinya berbagi bersama. Pada waktu anda membaca ayat-ayat di bawah ini ada sesuatu yang anda peroleh yang

berguna untuk perkembangan komunitas anda.

Catatlah apa yang anda petik dari bacaan-bacaan

tersebut.

• I Yohanes 4:11-21 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

57

Page 58: Lat pel sel (pribadi)

• Galatia 6:2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Galatia 6:6 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Yakobus 5:16 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

S u r v e i p r i b a d i

Anggaplah saat ini anda adalah seorang Pelayan Sel di dalam sel komunitas anda. Anda telah menjadi anggota komunitas minimal 1 tahun. Di bawah ini ada beberapa statement yang perlu anda tanggapi secara jujur dengan memberikan penilai-an menurut kriteria yang ada.

Penilaian:

A. Benar B. Tidak sepenuhnya benar

C. Tidak benar D. Tidak mengerti

1. Baru saat ini saya mengetahui dengan baik tentang

Sel Komunitas.

2. Sel Komunitas saya sudah lebih dari dua tahun belum

pernah bermultiplikasi.

58

Page 59: Lat pel sel (pribadi)

3. Para anggota sel saya terlalu akrab sehingga kami

takut untuk membelah.

4. Anggota Sel saya hanya silih berganti, ada yang

datang dan ada yang pergi, hanya tidak lebih dari tiga

orang yang merupakan anggota yang setia.

5. Saya merasakan suasana persaudaraan ada di dalam

Sel saya.

6. Pertemuan Sel Komunitas saya teratur secara

periodik yaitu seminggu sekali atau dua minggu

sekali.

7. Pertemuan Sel Komunitas saya kira-kira 90% dimulai

tepat waktu.

8. Beberapa anggota sel saya terlalu aktif dengan

kegiatan di luar komunitas sehingga mereka tidak

begitu terbeban aktif di dalam sel.

9. Semangat melayani ada dalam sel komunitas saya.

10. Di dalam sel saya ada lebih dari dua orang yang berpo-

tensi untuk menjadi Pelayan Sel.

Setelah anda melihat kembali keadaan sel komunitas anda, apakah

yang akan anda buat untuk komunitas anda setelah anda mengikuti

program ini?

------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

59

Page 60: Lat pel sel (pribadi)

------

T u g a s

1. Baca dan tandailah ensiklik Paus Yohanes Paulus II: “Redemtoris Missio” no.21-38.

2. Hasil studi

3. Buatlah survei pribadi untuk sel komunitas anda kemudian buatlah rencana anda untuk kemajuan sel komunitas anda.

4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.

Pelajaran 4

60

Page 61: Lat pel sel (pribadi)

PERTEMUAN SEL

A. Waktu dan Tempat Pertemuan Sel

1. Waktu Pertemuan2. Tempat Pertemuan

B. Unsur-unsur dalam Pertemuan Sel

1. Doa, Nyanyian, Sharing dan Pewartaan1) Doa2) Nyanyian3) Sharing4) Pewartaan

2. Pujian, Penyembahan dan manifestasi Karunia Roh Kudus1) Pujian2) Penyembahan3) Manifestasi Roh Kudus

C. Struktur Pertemuan Sel

D. 1. Bahan Diskusi2. Bahan Studi3. Survei Pribadi4. Tugas.

61

Page 62: Lat pel sel (pribadi)

PERTEMUAN SEL

62

“ Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara?Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu:Yang seorang mazmur, yang lain pengajaran,Atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh,Atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh,Tetapi semuanya itu harus dipergunakanUntuk membangun.”

I Kor. 14:26

Page 63: Lat pel sel (pribadi)

Inti dari kelompok sel adalah pertemuan sel. Oleh karena itu pertemuan sel adalah acara yang sangat penting. Di dalam pertemuan sel para anggota dapat saling menguatkan satu sama lain melalui sharing, saling mendoakan, menerima pengajaran, mendengarkan kotbah dan melalui pertumbuhan karunia-karunia Roh Kudus. Pertemuan sel adalah tempat pemberhentian di mana anggota dapat bersekutu dalam Tuhan dan menimba kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan. Tanpa pertemuan sel maka kelompok sel itu tidak ada. Kelompok yang tidak mengadakan pertemuan sel secara rutin dan teratur bukanlah kelompok sel. Kelompok sel yang tidak pernah lagi atau jarang mengadakan pertemuan sel, lama-kelamaan kelompok itu akan bubar dengan sendirinya atau harus dibubarkan oleh yang berwenang untuk itu.

A. Waktu dan tempat Pertemuan sel

A.1 Waktu Pertemuan

• Periode pertemuan sel, idealnya satu minggu sekali, minimum dua minggu sekali.

• Waktu Pertemuan sel harus dijadwalkan secara rutin dan teratur. Ditentukan harinya, jam mulai dan jam berakhirnya pertemuan. Masing-masing sel dapat menentukan sendiri kapan waktu pertemuan-nya sesuai dengan kondisi setempat dan situasi anggota. Akan tetapi pertemuan sel itu tidak terikat oleh waktu yang sudah dijadwalkan, melainkan fleksibel. Misalnya pada satu saat beberapa atau semua anggota berhalangan dengan waktu yang sudah ditetapkan maka berdasarkan kesepakatan bersama dapat dicari waktu lain yang cocok untuk menggantikannya. Pada hakekatnya diusahakan supaya jangan membatalkan pertemuan sel yang sudah ditentukan tiap periode-nya.

• Pada umumnya waktu pertemuan yang paling baik ialah satu setengah jam. Jangan pernah memperpanjang waktu lebih dari dua jam. Sesudah pertemuan kalau ada yang mau tinggal lebih lama boleh, tetapi yang punya bayi atau kebutuhan lain yang mendesak dapat pulang pada waktunya. Karena itu tentukanlah dan sepakatilah bersama kapan berakhirnya pertemuan sel.

• Pertemuan sel itu harus selalu berakhir sedemikian rupa, sehingga orang-orang yang hadir merasa, bahwa waktunya kurang.

A.2 Tempat Pertemuan

63

Page 64: Lat pel sel (pribadi)

Pertemuan Sel tidak terikat pada suatu tempat tertentu. Tempat pertemuan hendaklah dilaksanakan di suatu tempat yang layak, bisa di dalam ruangan misalnya ruang doa, ruang keluarga, ruang kelas, dll, ataupun di tempat terbuka seperti teras, taman, dll. Kelompok yang kecil tidak perlu membutuhkan tempat yang besar. Supaya pertemuan dapat berjalan dengan baik maka sebelum pertemuan dimulai tempat perlu diatur terlebih dahulu. Dalam pengaturan tempat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pertemuan dalam ruangan:

a. Udara terlalu panas dan pengap atau terlalu dingin membuat suasana pertemuan tidak nyaman. Karena itu perhatikan ventilasi atau AC.

c. Gangguan-gangguan seperti telepon, binatang peliharaan, bel pintu, dll merupakan hal yang biasa.

b. Jangan ada orang yang duduk di tengah-tengah pintu sehingga menghalangi orang keluar masuk.

c. Jangan mengadakan pertemuan sel pada waktu yang kurang tepat misalnya ketika anggota keluarga yang tidak ikut pertemuan mengadakan kegiatan yang lain di tempat sama.

d. Perhatikan supaya televisi, radio atau yang sejenisnya jangan mengganggu suasana doa.

2. Pertemuan di tempat terbuka (alam)a. Jauhkan dari keramaian misalnya jangan dekat jalan atau dekat

kandang.b. Pilihlah tempat datar.c. Usahakanlah supaya tempat itu sejuk dan terlindung dari sinar

matahari.

3. Sedapatnya duduklah dalam lingkaran supaya semua orang dapat melihat satu sama lain. Suasana akan terasa lebih akrab kalau duduk berbentuk lingkaran.

4. Hindari hiasan bunga atau tanaman tinggi yang menghalangi pandang-an satu sama lain.

5. Hindarilah kesan bahwa pria duduk di sisi yang satu dan wanita di sisi yang lain, seolah-olah ada pemisahan antara pria dan wanita.

6. Hindari orang duduk terlalu berdekatan sehingga saling bersentuhan tetapi jangan terlalu berjauhan.

B. Unsur-unsur dalam Pertemuan Sel

64

Page 65: Lat pel sel (pribadi)

Tidak ada dua kelompok sel yang bentuk acaranya persis sama. Pada prinsipnya inti dari pertemuan sel itu sama tetapi cara-cara peng-ungkapan bisa berbeda sesuai dengan situasi dan kebutuhan masing-masing sel. Semua sel komunitas di mana saja berada memiliki empat unsur yang sama yaitu: Doa, Nyanyian, Sharing dan Pewartaan.

B.1. Doa, Nyanyian, Sharing dan Pewartaan.

B.1.1 Doa.

Doa merupakan bagian yang sangat penting dan harus ada dalam pertemuan sel. Anggota-anggota pemula biasanya masih sulit untuk berdoa karena kurang berani, gugup dll. Justru di dalam pertemuan sel orang dapat melatih berdoa karena kelompok kecil memungkinkan orang dapat lebih terbuka dan lebih berani untuk secara bebas mengungkapkan doanya. Kalau dalam pertemuan kelompok besar doa permohonan untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi jarang atau tidak boleh diungkapkan, tapi dalam per-temuan kelompok kecil hal itu memungkinkan.

Bentuk doa yang baik diterapkan dalam pertemuan sel ialah doa percakapan. Doa ini merupakan doa yang tidak resmi atau sering disebut orang sebagai doa spontan yang diucapkan dengan suara jelas supaya orang lain dapat mendengarnya. Doa percakapan ini berupa doa pujian, syukur, permohonan, syafaat, penyerahan dan doa penyembuhan. Doa percakapan adalah berbicara kepada Allah sesuai dorongan hati. Seringkali orang takut berdoa spontan karena khawatir kalimatnya tidak baik atau kehabisan kata-kata. Jangan khawatir akan apa yang dipikirkan orang lain tentang doa anda, jangan terlalu menghiraukan bentuk doa atau kata-kata yang anda gunakan, tetapi perhatikanlah komunikasi anda dengan Allah dalam doamu.

Metode doa percakapan:

a. Berdoalah tentang satu topik.

Sangat baik untuk berdoa menurut topik sebanyak mungkin. Contoh: seseorang dalam pertemuan sel berdoa bagi temannya yang sakit. Doa orang itu dapat merupakan topik sehingga yang lain berdoa untuk mohon kekuatan bagi keluarga si sakit. Yang lain dapat berdoa supaya keuangan keluarga si sakit dapat tercukupi. Yang lain berdoa untuk mohon kekuatan dan iman bagi si sakit. Orang lain mungkin berdoa untuk paramedis yang menangani si sakit supaya mereka dapat mengambil tindakan tepat di dalam penyembuhan. Jangan dulu mendoakan hal-hal lain di luar topik ini, akan ada saatnya doa dalam

65

Page 66: Lat pel sel (pribadi)

satu topik ini terhenti sejenak. Keheningan sejenak ini dapat merupa-kan tanda untuk memulai topik yang baru.

b. Berdoalah dengan singkat.

Kita akan berdoa dengan singkat kalau kita berdoa tentang satu aspek saja dari satu topik. Aspek-aspek lain nanti orang lain yang mendoa-kannya. Doa satu aspek ini mungkin hanya satu atau dua kalimat saja. Kalau setiap orang berdoa dengan singkat, maka satu orang dapat berdoa lebih dari satu kali. Hal itu lebih baik dari pada setiap orang berdoa panjang dengan mengungkapkan banyak aspek. Keuntungan berdoa singkat adalah: • orang yang masih takut berdoa dapat mulai berdoa karena doa

singkat itu sederhana.• suasana menjadi hidup karena masing-masing orang akan berdoa.• terhindar dari pengulangan-pengulangan yang tidak berarti.

c. Berdoalah dengan spontan.

Jangan bergiliran menurut tempat duduk. Biarkanlah setiap orang berdoa bagi apa yang menarik hatinya. Misalnya kalau enam pokok hal yang akan didoakan pada waktu doa percakapan, mungkin anda hanya tertarik pada tiga hal saja. Jangan berdoa tentang sesuatu yang tidak anda ketahui atau yang tidak anda kehendaki. Dalam berdoa percakap-an setiap orang bebas berdoa jika merasa siap. Tapi perlu diingat bahwa orang lain juga harus diberi kesempatan terutama mereka yang masih takut atau ragu-ragu, jangan hanya satu atau dua orang saja yang memonopoli doa itu. Adalah suatu hal yang buruk jika dalam satu pertemuan sel yang dihadiri delapan orang, doa percakapan yang terjadi hanyalah pertandingan doa dari dua atau tiga orang saja. Berdoa dengan spontan bukan berarti berdoa tanpa pikiran sehingga asal bicara saja. Ingat bahwa doa yang didengarkan oleh orang lain hendaklah enak untuk didengar.

Dengan mendoakan doa percakapan, anda akan merasakan kerinduan yang baru untuk berdoa dalam kelompok sel anda. Anda akan merasa bahwa waktu dalam kelompok berlalu begitu cepat daripada yang anda inginkan. Anda akan lebih berani untuk berdoa di mana saja anda dibutuhkan. Doa percakapan merupakan kesempatan bagi para pemula untuk melatih diri di dalam berdoa spontan.B.1.2. Nyanyian.

66

Page 67: Lat pel sel (pribadi)

Menyanyi bagi Tuhan dapat mengangkat hati dan meringankan jiwa. Syair-syair di dalam lagu merupakan suatu doa. Pada saat syair-syair itu dinyanyikan, doa yang terungkap dari syair-syair itu menjadi lebih dalam sebab lagu itu dapat menyentuh kedalaman jiwa. Karena itu menyanyi sama dengan berdoa dua kali sebab di dalam nyanyian ada unsur melodi dan harmoni. Melodi mempengaruhi jiwa sedangkan harmoni mempengaruhi roh. Pada saat menyanyi, jiwa dan roh dipengaruhi oleh melodi dan harmoni sehingga memungkinkan jiwa dan roh terarah pada Tuhan.

Ayat-ayat Kitab Suci:

• Efesus 5:19 “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”

• Mazmur 13:6b “Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku”

Prinsip-prinsip untuk menyanyi dalam pertemuan sel:

a. Hendaklah sudah ada yang ditunjuk lebih dahulu untuk memimpin nyanyian. Yang bersangkutan harus mempersiapkan lagu-lagunya. Doa adalah persiapan paling utama. Dalam pertemuan sel setiap orang dapat mengangkat lagu secara spontan sesuai dorongan hati, berarti apa yang disiapkan pemimpin nyanyian tidak mutlak harus dinyanyikan, tapi hal itu tidak berarti bahwa orang yang bersangkutan tidak perlu persiapan sama sekali.

b. Terlibatlah secara aktif dengan “sungguh-sungguh menyanyi” sebagai ungkapan persembahan dan hormat sembah pada Tuhan. Jangan berpikir bahwa anda akan menyanyi nanti pada saat merasa enak untuk menyanyi.

c. Usahakanlah keharmonisan nyanyian itu. Jangan ada suara yang terlalu menonjol tetapi jangan juga bernyanyi seperti berbisik atau bernyanyi untuk diri sendiri. Jangan juga menyanyi keras-keras apabila anda belum menguasai lagunya atau bila anda menyadari bahwa suara anda kurang merdu.

d. Lagu-lagu yang dipilih harus disesuaikan dengan situasi. Misalnya pada waktu penyembahan nyanyikanlah lagu-lagu lembut, jangan menyanyikan lagu ritme cepat. Hendaklah juga memperhatikan suasana liturgi gereja.

67

Page 68: Lat pel sel (pribadi)

e. Alat-alat musik tidak mutlak harus ada. Untuk kelompok kecil baik juga kalau ada gitar pengiring. Akan tetapi jangan terikat oleh alat musik. Apabila ada musik maka nyanyian harus sinkron dengan alat musik.

f. Kalau mengangkat lagu atau memulai lagu, mulailah dengan nada tengah, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

B.1.3. Sharing.

Sharing merupakan salah satu bagian yang paling berarti dari pertemuan sel. Bagi kelompok kecil sharing merupakan bagian yang sangat menarik. Oleh karena itu bagian ini sering dimanfaatkan oleh si jahat untuk mengacaukan pertemuan. Untuk itu pelayan sel harus memperhatikan bagian ini supaya sharing itu dapat terlaksana sesuai tujuan dan maanfaatnya. Tujuan sharing adalah untuk memuliakan Allah dan membangun komunitas bukan untuk memuliakan diri sendiri. Sedangkan manfaat sharing adalah supaya anggota-anggota dalam satu sel bisa saling mengenal dan ada keterbukaan satu sama lain, supaya pelayan sel bisa saling mengenali kebutuhan anggotanya.

Dua model sharing:

a. Sharing pengalaman hidup.Pengalaman hidup rohani, pengalaman hidup jasmani dan pengalaman pelayanan berupa sukacita ataupun kesedihan dapat diungkapkan pada saat ini. Semua pengalaman ini hendaklah berpusat pada Allah. Inspirasi evangelisasi seringkali muncul pada saat mendengarkan sharing pengalaman dari orang lain.

b. Sharing dari sabda Tuhan.Dari keterlibatan setiap anggota dalam membaca Kitab suci setiap hari mungkin ada hal-hal menarik yang bagus untuk dibagikan di dalam kelompok berupa sharing. Bisa juga disediakan waktu untuk membaca Kitab Suci di dalam kelompok sesudah itu setiap anggota dapat mensharingkan apa yang dikatakan Tuhan melalui Sabda Tuhan yang baru dibacakan.

Supaya acara sharing di dalam pertemuan sel dapat berjalan efektif dan sesuai tujuan maka diperlukan seorang pemimpin sharing yang bertugas sebagai moderator. Pemimpin sharing itu bisa Pelayan Sel atau wakilnya ataupun anggota yang kompeten.

68

Page 69: Lat pel sel (pribadi)

Beberapa pedoman untuk pemimpin sharing:

• Sedapat mungkin anda memberi contoh sharing dengan mengawali sharing yang terarah dan penyampaiannya secara praktis dan singkat.

• Terbukalah dan ceritakanlah pengalaman anda sendiri, maka kelompok akan terbuka satu sama lain seperti anda membuka diri pada mereka.

• Orang tidak boleh ditekan atau dipaksakan untuk sharing. Biasanya dalam waktu empat sampai enam minggu setiap orang dalam kelompok itu akan ambil bagian dalam sharing.

• Usahakan agar sebanyak mungkin orang bisa mendapat giliran sharing, karena itu pembicaraan yang melantur diarahkan kembali ke topik sharing. Dan sedapat mungkin kesempatan yang diberikan pada setiap orang hanya untuk sharing satu topik saja.

• Bila sharing berubah menjadi suatu perdebatan atau diskusi, maka pemimpin sharing mengembalikan pada tujuan sharing sebenarnya.

• Jangan memonopoli sharing dengan memberi komentar setiap sharing.

Pada mulanya sharing akan terlihat seperti ini:

Pemimpin

Tujuan sharing seperti ini:

Pemimpin

69

Page 70: Lat pel sel (pribadi)

Biasanya orang kurang pengertian tentang sharing. Mereka sering tertarik untuk berbicara secara abstrak daripada mensharingkan maksud Tuhan melalui pengalaman hidupnya atau melalui sabdaNya. Sering juga orang cenderung terpancing untuk mendiskusikan hal-hal yang masih dipertentangkan misalnya: predestinasi (takdir), karunia-karunia rohani, dsb. Bagi anda yang dipercayakan memimpin sharing hendaklah menjaga supaya sharing di dalam pertemuan sel dapat mencapai maksudnya.

Sharing yang baik adalah:

a. Singkat, padat, jelas dan sistimatis.Hindarilah penyampaian sharing yang bertele-tele, terlalu mendetail dan terlalu banyak menggambarkan keadaan pribadi.

b. Sharing pengalaman pribadi harus objektif (mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi) dan benar. Pengalaman pribadi berarti nyata bukan khayalan. Hindari penyampaian sharing yang tidak jujur dan dilebih-lebihkan.

c. Sharing bukan berdiskusi atau penyelesaian masalah.Karena itu dalam sharing tidak boleh mengajukan pertanyaan yang perlu dijawab atau dikomentari pada saat itu juga. Sharing tidak mencarikan jalan keluar bagi suatu masalah. Maka bila ada hal-hal yang perlu dikomentari, pemimpin sharing atau pelayan sel atau wakil pelayan dapat mencatatnya dan membahasnya dengan anggota tersebut secara pribadi, atau bila hal itu bersifat umum, dapat dikomentari setelah selesai acara sharing atau selesai pertemuan sel.

d. Sharing bukanlah tempat untuk mendiskreditkan orang lain atau membicarakan kekurangan atau kesalahan orang lain.

Sharing merupakan hal yang sangat menarik dalam pertemuan sel, tetapi bukan berarti bahwa sebagian besar waktu pertemuan sel dipakai untuk sharing. Kadangkala pertemuan sel itu dapat berhasil dengan baik juga tanpa adanya sharing.

B.1.4. Pewartaan.

Di dalam Pertemuan Sel pengetrapan ajaran iman ini dalam bentuk pengajaran, kotbah, renungan atau diskusi. Pengajaran kebenaran melalui Kitab Suci dan ajaran Gereja Katolik memberikan arah yang jelas kepada kelompok. Sebuah kelompok dapat keluar jalur jika tidak diarahkan dengan jelas dan benar.

70

Page 71: Lat pel sel (pribadi)

1. Pengajaran.

Untuk pertumbuhan iman seseorang, pengajaran itu sangat penting. Dari pengajaran-pengajaran yang benar akan muncul perbuatan-perbuatan yang benar. Dari perbuatan-perbuatan yang benar akan muncul sikap yang benar. Sikap yang benar ini menghasilkan kebajikan-kebajikan yang menghantar orang kepada Tuhan. Ada dua unsur yang sangat penting dalam kehidupan beriman jemaat awali yaitu: Pengajaran dan Ekaristi (bdk.Kis.2:42). Sakramen-sakramen dan pengajaran merupakan dua hal yang harus ada dalam kehidupan setiap orang Katolik. Tanpa keduanya kehidupan beriman akan pincang. Tanpa pengajaran yang benar pertumbuhan rohani orang-orang Katolik hanya akan ke arah devosi-devosi dan hidup imannya tidak mendalam. Supaya pengajaran ini dapat bermanfaat maka pengajar harus mempersiapkan bahan jauh hari sebelumnya. Yang dapat mengajar dalam pertemuan sel adalah anggota yang mempunyai karunia mengajar.

Diajurkan supaya dalam pertemuan sel jangan mengajar topik-topik yang luas tetapi tentang sub topik saja. Misalnya: Jangan mengajar tentang Karunia-karunia Roh Kudus karena lingkup pembicaraannya luas. Tetapi fokuskanlah pengajaran mungkin pada salah satu karunia Roh Kudus misalnya karunia bahasa Roh. Atau lebih terfokus lagi pada karunia berdoa dalam bahasa roh atau lebih terfokus lagi pada manfaat karunia berdoa dalam bahasa roh. Lebih menarik lagi kalau yang diajarkan itu hanya intinya saja disajikan dalam waktu kira-kira 10-15 menit kemudian disusul dengan diskusi tentang topik itu. Waktu untuk pengajaran di dalam pertemuan sel paling baik adalah 30 menit jangan melebihi 45 menit. Pengajaran tidak selamanya harus ada dalam pertemuan sel. Pengajaran lebih baik dilaksanakan pada pertemuan pengajaran di luar pertemuan sel.

2. Khotbah.

Khotbah memiliki peranan yang penting di dalam pewartaan Sabda Allah di dunia. Meskipun kesaksian Gereja tidak terdiri atas perkataan saja (kerygma dan didakhe), melainkan berbentuk persekutuan (koinonia) dan pelayanan (diakonia) juga, namun mewartakan Injil adalah tugas utama dari umat yang menjadi saksi-saksi Kristus.Seorang pengkhotbah diharapkan menyampaikan khotbah dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga mendorong para pendengar untuk dapat melakukan Firman Tuhan, seperti yang tercantum di dalam Yakobus 1:22a “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja.“ Seseorang yang hanya membaca firman

71

Page 72: Lat pel sel (pribadi)

Tuhan tetapi tidak menjelaskannya, tidak membangun iman umat. Berkotbah berarti menghidupkan iman umat supaya mereka mempunyai semangat untuk mencintai Tuhan dan pada akhirnya mau melayani Tuhan dan sesama. Kotbah yang baik dalam pertemuan sel idealnya 10 s/d 15 menit, jangan melebihi 20 menit. Di dalam pertemuan sel setiap anggota dapat berkotbah asalkan dipersiapkan dengan baik.

Nasihat dan anjuran untuk menjadi pengkhotbah yang baik:

1. Pergunakanlah bahasa yang baik2. Buatlah skema yang jelas dalam pikiran anda.3. Pada waktu berbicara jangan terikat pada teks.4. Sampaikan ajakan yang menyentuh perasaan. 5. Usahakan supaya khotbah anda bergaya dialog.6. Tariklah perhatian pendengar pada permulaan khotbah dengan cara

yang mengesankan.7. Perhatikan reaksi pendengar saat berkhotbah.8. Jangan berkhotbah terlalu lama karena akan membosankan.9. Pada akhir khotbah rangkumlah khotbah anda secara singkat, padat tapi

jelas, dengan bahasa yang indah dan mengesankan.

Beberapa petunjuk praktis

a. Persiapkanlah kotbah anda dengan baik bukan hanya materinya tetapi terutama persiapan batin yaitu doa.

b. Perhatikan teknik-teknik berkotbah:- Berkotbah tidak identik dengan membaca.- Supaya ada kontak dengan pendengar.- Penampilan dan cara berpakaian cukup menentukan kewibawaan.- Pergunakanlah bahasa tubuh: mimik muka, gerak tangan, bergaya-

gaya dsb.c. Perhatikan teknik-teknik berbicara sbb:

- Suara dapat didengar. - Artikulasi harus jelas. Ada orang yang suaranya keras tapi

artikulasi jelek- Ada penekanan-penekanan yang dilontarkan dengan wibawa tapi

bukan berteriak. Kuasailah dan meyakinilah materi kotbah kemudian sampaikanlah dengan penjiwaan. Hal itu akan mempengaruhi intonasi yaitu tinggi rendahnya suara atau lagu kalimat, karena itu jangan monoton.

72

Page 73: Lat pel sel (pribadi)

B.2. Pujian, Penyembahan dan manifestasi karunia Roh Kudus.

Ketiga unsur ini yang membedakan pertemuan sel KTM dengan pertemuan-pertemuan doa lainnya. Pujian dan penyembahan merupakan dua unsur yang sangat penting yang tidak boleh tidak ada dalam Pertemuan Sel. Pujian penyembahan yang baik memungkinkan terjadinya manifestasi karunia Roh Kudus di dalam pertemuan sel. Kelompok sel yang berkembang dalam karunia-karunia akan bertumbuh subur dan cepat bermultiplikasi, karena karisma-karisma Roh Kudus berguna untuk pertumbuhan umat.

B.2.1. Pujian

Inti dari pujian adalah memberikan penghargaan dan penghormatan yang tulus kepada Tuhan karena Dia layak menerima pujian dari umat manusia ciptaanNya. Pengungkapan Pujian pada Tuhan dalam Pertemuan Sel adalah dalam bentuk doa dan nyanyian. Nyanyian yang berupa pujian pada Tuhan dapat berupa nyanyian sukacita maupun nyanyian lembut dan hikmat.

Manfaat Puji-pujian dalam Pertemuan Sel:

a. Menghadirkan Allah.- menghantar umat memasuki pelataran Allah (Mzm 100:4)- mengundang hadirat Allah (2 Taw 5:12-14)- Allah bertahta di atas puji-pujian (Mzm 22:4)

b. Dalam Pujian ada kuasa.- melepaskan dari segala ikatan (Kis 16:25-26; 1Sam 16:14-23)- memberikan kemenangan (Yos 6; 2 Taw 20:21-22)

Yang perlu diperhatikan:

• Puji-pujian yang baik kepada Allah adalah pujian yang keluar dari hati yang terdalam, yang dapat diungkapkan melalui nyanyian atau doa dan dapat diekspresikan secara wajar.

• Puji-pujian dengan nyanyian tidak selamanya harus lagu suka cita, tetapi dapat juga merupakan nyanyian lembut, mendalam dan hikmat.

• Salah satu spiritualitas KTM adalah karmel yang ciri khasnya adalah keheningan hati sebagai sarana persatuan dengan Tuhan, maka sebaik-nya lagu-lagu lembut dan hikmat lebih dominan.

73

Page 74: Lat pel sel (pribadi)

Hendaklah ciri khas ini mewarnai setiap pertemuan KTM. Tetapi hal ini bukan berarti meniadakan lagu-lagu sukacita yang ekspresif.

B.2.2. Penyembahan.

Maksud Allah menciptakan manusia ialah supaya manusia mencintai Allah dan menyembahNya. Jadi manusia diciptakan untuk menyembah Allah dan bersatu denganNya. Kalau manusia tidak menyem-bah Allah maka dia akan menyembah yang lain. Penyembahan berarti mengagumi Allah yang kudus dengan penuh hikmad dan hormat dan ber-usaha masuk dalam persatuan denganNya. Dalam pertemuan sel penyem-bahan mempunyai kaitan yang erat dengan Pujian. Puji-pujian yang terjadi dengan baik akan memungkinkan penyembahan terjadi dengan baik pula.

Yang perlu diperhatikan:

a. Lagu-lagu yang dipakai dalam penyembahan adalah lagu-lagu yang lembut, agung dan hikmat. Syair lagunya tentang pujian dan sembah yang mengagumi Allah serta kerinduan untuk bersatu dalam kasihNya. Banyak lagu lembut dan hikmat tapi tidak mempunyai unsur sembah.

b. Sedapat mungkin lagu-lagu tersebut sudah dikenal bahkan sudah dihafal umat. Jangan ada kesan seolah-olah masih belajar lagu. Kalau ada lagu baru dan belum dikenal umat dilatih dulu sebelum pertemuan.

c. Sesudah lagu-lagu sembah dilanjutkan dengan senandung dalam roh. Diharapkan supaya semua anggota sel dapat bersenandung dalam roh.

d. Pada saat penyembahan ciptakanlah melodi yang harmonis dan indah. Meskipun pada saat penyembahan hati dan pikiran tertuju pada Allah, tetapi tetap juga memperhatikan kebersamaan sebagai kesatuan umat. Hindarilah suara-suara yang terlalu menonjol. Biasanya penyembahan dalam senandung roh berhenti hampir bersamaan. Seperti bahasa roh senandung dalam roh dapat dikendalikan oleh budi.

e. Ciptakanlah saat-saat hening dimana orang dapat mendengarkan Tuhan dan meresapi akan kehadiranNya. Jangan takut akan kehening-an, tetapi jangan pula menjadikan kesempatan ini untuk doa hening.

B.2.3 Manifestasi Roh Kudus

Penyembahan dalam roh menghantar hati dan jiwa untuk berserah dan terpusat pada Allah. Pada saat itu seolah-olah antena-antena indrawi terangkat dan siap menerima signal-signal adikodrati dari Allah berupa karunia-karunia Roh Kudus. Dalam hal ini dibutuhkan keterbukaan ter-hadap Roh Kudus dan keberanian di dalam iman untuk mengungkapkan

74

Page 75: Lat pel sel (pribadi)

karunia-karunia Roh Kudus itu berupa Bahasa Roh, Nubuat, Sabda Pengetahuan, karunia penyembuhan, dll. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Karunia Roh Kudus (Kharisma) adalah untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan sendiri. (1 Kor 12:7)

b. Berikan kesempatan pada Roh Kudus untuk berkarya melalui karunia-karunianya, jangan memadamkan Roh. (1 Tes 5:19-21)

c. Supaya tertib sopan dan teratur.(1 Kor 14:27-33; 40).Jangan ada perang nubuat, baiklah seorang demi seorang. Apabila ada yang berkata-kata dalam bahasa Roh sebaiknya dia sendiri atau orang lain dapat menafsirkannya. Apabila tidak ada yang dapat menafsirkan lebih baik dia berdiam diri (ayat 28).

d. Berikan kesempatan pada umat untuk meresap-resapkan penyataan-penyataan Allah. Apabila tersentuh dengan salah satu penyataan dan terdorong untuk meresponi dengan doa, pujian, syukur secara spontan atau mau menanggapi dengan lagu yang sesuai, hal itu baik.

e. Mohonlah karunia membeda-bedakan roh. Hal ini penting untuk mengetahui sumber dari penyataan-penyataan itu, apakah dari Tuhan, diri sendiri atau dari roh jahat. Supaya kelompok dapat bertumbuh dalam karunia-karunia dibutuhkan karunia discernment. Biasanya karunia ini diberikan kepada para pemimpin dan kepada mereka yang sudah dewasa dalam iman.

C. Struktur Pertemuan Sel

Sesungguhnya Roh Kuduslah penyelenggara pertemuan sel itu. Karena itu struktur pertemuan sel tergantung dari kehendak Roh Kudus. Penginisiatif pertama adalah Allah sendiri yang mau bekerja sama dengan kehendak bebas manusia. Untuk melaksanakan rencanaNya di dalam Pertemuan Sel, Allah membutuhkan pemimpin pertemuan sel. Karena itu hendaklah Pelayan Sel mengatur jadwal petugas pertemuan sel. Yang bertugas sebagai pemimpin acara sudah harus mempersiapkannya lebih dahulu. Persiapan yang dilakukan bukan hanya persiapan materi tetapi terutama persiapan doa. Meskipun Allah sendiri yang memimpin pertemu-an sel tetapi peranan seorang pemimpin acara amat penting. Karena itu pemimpin acara perlu mengetahui struktur pertemuan sel yang baik. Meskipun acara sudah disusun dengan baik oleh pemimpin acara, bukan berarti bahwa susunan itu sudah mutlak dan tidak dapat berubah lagi. Adakalanya yang terjadi dalam pertemuan sel berbeda dengan yang sudah

75

Page 76: Lat pel sel (pribadi)

dipersiapkan. Hal itu bisa saja terjadi karena Roh Kudus menghendaki lain, susunannya bisa berubah dan lagu-lagunyapun bisa berubah. Contoh Struktur Pertemuan Sel

1. Pembukaan. (10 s/d 15 menit)- Salam Pembukaan dan Tanda Salib- Lagu pembukaan.

Satu lagu persaudaraan untuk menghimpun atau satu lagu Roh Kudus atau satu lagu tenang untuk menghayati kehadiran Tuhan.

- Doa pertobatan. Mohon pengudusan supaya layak memasuki pelataran Allah. Boleh dinyanyikan lagu pertobatan tetapi tidak selalu harus ada lagu. Umat bisa diajak untuk mengungkapkan dosa-dosanya secara spontan. Hal ini memungkinkan dalam kelompok kecil yang saling terbuka.

- Doa Pembukaan. Kalau tidak ada lagu pertobatan, doa pembukaan boleh didahului lagu tenang yang sesuai. Doa Pertobatan dan Doa pembukaan bisa juga digabung menjadi satu doa saja.

- Waktu untuk bagian pembukaan ini idealnya 10 s/d 15 menit. Kecuali kalau ada penekanan khusus pada pertobatan waktunya dapat diperpanjang.

2. Pujian, Syukur dan Penyembahan. (20 s/d 30 menit)- Umat diajak bersyukur dan memuji Tuhan dengan kata-kata sendiri,

tapi tidak perlu berteriak atau tergesa-gesa, cukup berkata-kata dengan keyakinan dan keluar dari dalam hati.

- Dua sampai empat lagu pujian syukur yang membangkitkan iman, harap dan kasih pada Allah. Tidak selalu harus lagu gembira. Usahakan tingkatannya menanjak, maksudnya secara bertahap pujian itu makin terarah pada pribadi Allah Tritunggal. Misalnya lagu pertama tentang kebaikan Tuhan, menyusul lagu syukur atas kebaikan dan cintaNya berikutnya pujian pada Tuhan karena keagungan dan kebesaranNya.

- Satu atau dua lagu Penyembahan. Pilihlah lagu yang lembut, hikmat dan agung yang sudah dikenal dan diketahui umat. Lagu ini akan membawa umat masuk hadirat Allah untuk mencintaiNya mengalami cintaNya dan bersatu denganNya.

- Lagu penyembahan akan mengantar umat pada penyembahan di dalam Roh Kudus atau senandung Roh.

- Saat hening dan manifestasi Roh Kudus.

76

Page 77: Lat pel sel (pribadi)

- Saat hening harus ada dalam Pertemuan Sel. Jangan takut akan keheningan. Manifestasi Roh Kudus yang terjadi biasanya berupa bahasa roh, nubuat, sabda pengetahuan, penyembuhan, pujian syukur yang terilhami yang didoakan ataupun dinyanyikan.

- Waktu untuk bagian ini idealnya 20-30 menit. Terkadang bagian ini menjadi panjang sesuai tuntunan Roh Kudus.

- Bagian ini harus ada dalam Pertemuan Sel. Kecuali manifestasi Roh Kudus yang tidak selamanya harus ada, tergantung keterbukaan umat dan tuntunan Roh Kudus.

3. Bagian Sabda. - Pengajaran, khotbah, renungan sharing atau diskusi

Unsur ini tidak selamanya harus ada dalam Pertemuan Sel, kalau ada itu baik tapi kalau tidak ada jangan dipaksakan.

- Waktu untuk bagian ini idealnya 20 s/d 30 menit. Khusus untuk kotbah idealnya 10-15 menit sesudah itu dapat diberikan kesempatan sharing. Bisa juga langsung sharing tanpa kotbah.

4. Doa Umat, syafaat dan saling mendoakan. (10 s/d 15 menit)- Untuk bagian ini bagus memakai metode doa percakapan. Saling

mendoakan dapat berupa saling menumpangkan tangan sambil berdoa dalam bahasa roh ataupun bahasa biasa. Sebaiknya bagian ini diakhiri dengan Doa Bapa kami.

- Kalau ada yang mau didoakan secara khusus, cukup 1 atau 2 orang saja dan diprioritaskan pada orang baru atau tamu. Apabila banyak yang ingin didoakan lebih baik mereka didoakan selesai acara.

5. Penutup. (15 menit)- Persembahan atau kolekte yang diiringi dengan lagu yang sesuai.- Pengumuman- Lagu Penutup: lagu Maria atau lagu syukur.- Doa Penutup: Kalau lagu penutup bukan lagu Maria, sesudah doa

penutup bisa dilanjutkan dengan Doa Salam Maria.- Tutup dengan tanda Salib- Bersalaman sambil menyanyikan lagu yang sesuai.

Apabila ada penekanan-penekanan khusus pada bagian-bagian tertentu sehingga bagian itu menjadi panjang maka bagian yang lain dipersingkat atau ditiadakan. Perhatikanlah waktu pertemuan jangan melebihi dua jam. Struktur ini hanya contoh tidaklah baku tetapi dapat

77

Page 78: Lat pel sel (pribadi)

dipergunakan sebagai standart. Tidak semua bagian harus ada tetapi yang utama adalah tuntunan Roh Kudus.

B a h a n D i s k u s i

1. Bacalah Ibrani 10:24-25. Apakah tujuannya

bertemu bersama sebagai orang percaya? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------

2. Menurut anda apakah sharing perlu di dalam pertemuan sel? Anda

dapat menjawab perlu atau tidak perlu. Sebutkan alasannya. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

3. Sebutkan acara yang paling menarik di dalam pertemuan

sel? Mengapa anda berpendapat bahwa acara tersebut

menarik ? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------

B a h a n S t u d i

Inti dari kelompok sel adalah pertemuan sel. Di

bawah ini ada beberapa ayat kitab suci. Pada saat

anda membacanya mungkin ada sesuatu yang

menarik yang dapat berguna untuk pertemuan sel

komunitas anda. Catatlah apa yang anda petik itu.

78

Page 79: Lat pel sel (pribadi)

• Matius 18: 19-20-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------

• I Korintus 14: 26-40-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------

• I Korintus 12: 27-31-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------• Mazmur 100:2

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Kolose 3:16--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

S u r v e i p r i b a d i

Saat ini anda diminta untuk melihat pertemuan sel

dari sel komunitas anda. Anda dapat secara kristis

memberikan penilaian dengan sejujurnya tentang

pertemuan sel komunitas anda dengan menanggapi

pernyataan-pernyataan di bawah ini. Ingatlah bahwa

tidak ada satu selpun yang pertemuannya sudah

sempurna.

Anda hanya mengisi kotak jawaban dengan huruf A atau B.

A : Benar B : Tidak benar.

79

Page 80: Lat pel sel (pribadi)

1. Pertemuan sel dimulai tepat waktu dan berakhir pada

waktunya karena lama pertemuan sel tidak melebihi 2

jam.

2. Periode Pertemuan sel dilaksanakan sesuai jadwal (ada

yang tiap minggu yang lain setiap dua minggu).

3. Pertemuan sel dilaksanakan di satu tempat tertentu.

4. Ada lebih dari setengah anggota sel dapat terlibat aktif di

dalam doa-doa spontan.

5. Beberapa orang anggota sel doa-doa spontannya terlalu

panjang dan berputar-putar pada hal yang sama.

6. Ada lebih dari setengah anggota sel dapat memimpin acara

pertemuan sel

7. Penyembahan tidak selalu ada karena masih banyak yang

belum bisa berdoa dalam berbahasa Roh.

8. Banyak teman sel saya takut memberikan sharing.

9. Sesudah penyembahan ada saat hening dan pada waktu itu

sering ada penyataan karunia-karunia Roh Kudus.

10. Dalam pertemuan sel saya, selalu ada pengajaran atau

kotbah, karena kalau tidak ada unsur itu sepertinya perte-

muan sel tidak lengkap.

Setelah anda melihat pertemuan sel anda, tulislah rencana anda

untuk kemajuan pertemuan sel anda.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----

80

Page 81: Lat pel sel (pribadi)

T u g a s

1. Buatlah hasil studi anda

2. Buatlah hasil survei tentang pertemuan sel

komunitas anda kemudian tulislah rencana anda

untuk kemajuan pertemuan sel anda.

3. Cantumkan nama anda pada lembar-lembar

jawaban kemudian kumpulkan pada pertemuan

berikutnya.

81

Page 82: Lat pel sel (pribadi)

Pelajaran 5

PELAYAN SEL

A. Pengertian Pelayan

1. “Menjadi Pelayan” adalah tugas terhormat2. Arti “Menjadi seorang Pelayan”

B. Pelayan Sel KTM

1. Fungsi seorang Pelayan Sel1) Pelayan Sel adalah Gembala2) Pelayan Sel adalah Motivator

2. Kriteria Pelayan Sel

3. Skala Prioritas seorang Pelayan Sel

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Pelayan Sel

C. 1. Refleksi2. Bahan Diskusi3. Bahan Studi4. Tugas

82

Page 83: Lat pel sel (pribadi)

83

Mulailah dengan satu orang

yang sungguh-sungguh rindu akan Tuhan

Taburkan beberapa orang kristen lain yg juga

bersemangat

Tambahlah dgn beberapa orang lain yg ingin

mengenal Yesus

Campurkan studi yang menarik dan seimbang

Tambahkan secangkir doa dan secangkir persiapan

Aduklah dengan sendok akal sehat

Masukkan setetes humor

Buanglah kata-kata yang tidak dimengerti orang

banyak

Buanglah emosi yang berlebihan

Bumbuilah dengan penerimaan, kasih dan

kehangatan pribadi

Buanglah gaya mengkotbahi dan sikap sok suci

Ijinkanlah Roh Kudus mengangkat hati orang

untuk menyembah Tuhan

Manusia modern lebih senang mendengarkan seorang saksi daripada guru.Dan jika mereka mau mendengarkan guru, sebabnya ialah karena guru itu adalah saksi.

-Paus Paulus VI-

Page 84: Lat pel sel (pribadi)

PELAYAN SEL

A. Pengertian Pelayan

A.1 “Menjadi Pelayan” adalah tugas terhormat

Setiap pelayan sel hendaklah selalu menyadari bahwa tugas mereka adalah tugas terhormat di hadapan Allah, bahwa predikat yang disandangnya bukanlah dalam arti duniawi tetapi dalam arti rohani. Menjadi pelayan berarti meneladani Yesus, dalam arti itu seorang pelayan mengerjakan nilai-nilai luhur.

1. Yesus adalah pelayan dan hamba

“Melayani” adalah pekerjaan Yesus di dunia ini. Yesus tidak mempunyai methode tertentu dalam pelayanan, yang dilakukanNya hanyalah melayani dan menjadi seorang hamba. Seakan-akan Yesus berkata: “Satu hal yang harus kamu lakukan jika kamu ingin seperti aku adalah menjadi “seorang hamba”, menjadi “seorang pelayan.”

- Mrk.10:45 “Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

- Flp.2:5-8 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

- Yoh.13:3-5 “Yesus tahu bahwa BapaNya telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus menanggalkan jubahNya dan mulai membasuh kaki murid-muridNya.”

84

Page 85: Lat pel sel (pribadi)

2. Allah menghendaki agar setiap orang di muka bumi ini menjadi murid Kristus.

“Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku……” Mat.28:19. Amanat Yesus ini mengandung makna betapa besar kerinduanNya untuk menjadikan semua bangsa muridNya. Itulah program-Nya, yang merupakan visi-Nya yang jelas di dalam “Perusahaan-Nya”. Siapa karyawan-Nya, siapa rekan sekerja-Nya dalam bisnis-Nya yang besar itu? Sulit mengatakan bahwa seorang pengusaha besar akan sukses dalam mencapai visinya tanpa rekan sekerja atau karyawan. Allah dapat melakukan apa saja untuk kebaikan dan keselamatan manusia, tetapi hanya satu yang tidak dapat dilakukanNya yaitu “Dia tidak dapat memaksakan kehendakNya pada manusia”. Allah sangat menghargai kebebasan manusia untuk memilih dan menanggapi tawaranNya. Demikian pula tidak pernah Dia memaksa seseorang untuk menjadi rekan sekerja atau karyawan di dalam proyekNya yang besar itu. Keliru apabila orang berpendapat bahwa untuk dapat dipakai Allah haruslah masuk dalam pelayanan full time. Sesungguhnya setiap orang Kristen otomatis mendapat tugas perutusan pada saat pembabtisan. Tugas ini diperkuat lagi dengan sakramen krisma. Sayangnya kesadaran akan hal ini masih sangat kurang.Kristus telah membebaskan manusia dengan harapan supaya kemerdekaan itu tidak dipergunakan untuk berbuat dosa tetapi untuk melayani Tuhan dan sesama. “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu pergunakan kemer-dekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal.5:13). Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang yang berada di luar Kristus adalah budak dari keinginannya sendiri. Tetapi kita telah dimerdekakan untuk menjadi seperti yang dikehendaki Tuhan dan bebas untuk tidak memperhatikan diri sendiri saja, tetapi memperhati-kan orang lain juga.

3. Salah satu jalan menuju kebesaran di hadapan Allah adalah menjadi Pelayan.

Dalam Injil Mat.20 para murid berdebat karena Yakobus dan Yohanes ingin menjadi yang terbesar di dalam kerajaan Allah. Pada ayat 26 dan 27 Yesus berkata: “Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” Yesus tidak mengkritik ataupun memarahi Yakobus dan Yohanes karena mereka berambisi untuk menjadi besar, tetapi yang dilakukan-Nya adalah memberikan

85

Page 86: Lat pel sel (pribadi)

pengajaran yang mantap bagaimana supaya dapat menjadi besar dalam kerajaan Allah, yaitu dengan menjadi seorang Hamba, menjadi Pelayan. Manusia selalu mempunyai keinginan-keinginan yang baik misalnya: Untuk berpengaruh dalam hidup orang lain, untuk dipakai Allah, untuk menjadi orang penting dsb. Keinginan-keinginan seperti itu tidak salah, bahkan keinginan-keinginan ini diberikan Allah pada manusia. Persoalan yang sesungguhnya adalah bagaimana caranya menjadi besar dan menjadi yang pertama dalam pandangan Allah dan dalam kerajaanNya, yaitu jadilah seorang pelayan. Seringkali manusia tidak dapat membedakan mana tujuan dan mana sarana, sehingga tidak jarang orang bekerja mati-matian untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jamani yang sebenarnya tidak memberikan jaminan kehidupan kekal. Sebaliknya banyak orang menyepelehkan pekerjaan-pekerjaan pelayanan ataupun menempatkan itu sebagai pekerjaan ekstra. Padahal sebenarnya pekerjaan ini dapat memberikan jaminan untuk kehidupan kekal. Dengan bekerja bagi Tuhan memungkinkan orang tersebut dapat berkembang dalam iman, harap dan kasihnya kepada Tuhan, berkembang dalam kebajikan-kebajikan yang dapat menjamin dia untuk kehidupan kekal.

4. Hukum tabur tuai.

- Obaja 15 berkata, ”Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu.”

- Lk.6:38 Yesus berkata, “Berilah maka kamu akan diberi.”- Galatia 6:7, “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan

dituainya.”Ini adalah hukum tabur tuai, yang mengatakan bahwa manusia akan menuai apa yang ditaburnya. Kalau prinsip ini dipegang oleh pelayan, maka dia akan mengerti bahwa dengan melayani Tuhan maka Tuhan juga akan melayani Dia. Dengan demikian Allah tidak akan melupa-kannya dan Allah akan membalas jerih payahnya. Pendapat ini bukanlah berlebihan, karena seorang pekerja layak mendapat upahnya. Seorang pengusaha yang tidak adilpun pasti akan memberikan upah bagi karyawannya. Demikian pula Pengusaha Agung yang adil itu akan berlaku sangat adil terhadap para karyawannya, bahkan akan memperlakukan para pekerjaNya seperti anakNya sendiri. Inilah perbedaan besar antara pengusaha duniawi dengan Pengusaha Agung itu. Kalau seorang pelayan sungguh-sungguh menyadari akan hal ini maka dia akan bekerja segiat-giatNya hanya bagi kemuliaan Allah Bapa. Memang apa yang dituainya bukan terutama kebahagiaan

86

Page 87: Lat pel sel (pribadi)

duniawi tetapi kedamaian surgawi dan keselamatan kekal. Allah tidak melupakan kebutuhan-kebutuhan jasmani para hambanya yang masih berada di dunia ini. “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat.6:33). Dalam hal ini butuh iman.

A.2 Arti “menjadi seorang pelayan”

Kenyataannya sulit menemukan orang-orang yang sungguh-sungguh termotivasi untuk melayani Tuhan. Seandainyapun ada, semangat pelayanan yang besar kebanyakan dijumpai pada orang-orang yang “baru bertobat” atau baru mengalami jamahan kasih Allah. Akhibat-nya banyak dari mereka belum mengerti sesungguhnya “arti menjadi seorang pelayan”. Tidaklah heran kalau sering dijumpai seorang pelayan menjadi tuan dan minta dilayani, menjadikan dirinya bos dan anggota menjadi anak buah, sehingga seenaknya memerintah. Pendapat ini dipengaruhi pemikiran duniawi yang menganggap bahwa kedudukan itu adalah suatu kesempatan. Di lain pihak ada orang yang memiliki semangat pelayanan tinggi tapi motivasinya keliru, ingin mencari pujian dll. Pemikiran dan anggapan tersebut sangat kontras dengan prinsip pelayan yang diajarkan Yesus.

1. Menjadi pelayan berarti menganggap orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri.

Paulus berkata, “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” Flp.2:4. Mungkin pikiran kita terusik dengan anjuran Paulus itu sehingga kita berkata, “Bagaimana saya dapat menganggap orang lain lebih baik dari diri saya?” tetapi itulah yang dilakukan Yesus sehingga Allah sangat meninggikan Dia. Memang sulit menganggap orang lain lebih baik dari diri kita, apalagi kalau perbuatannya tidak dilandasi motivasi murni atau seorang pembohong dll. Untuk menekan anggapan ini baiklah kita menyadari bahwa dalam hati manusia tersimpan segala macam potensi kejahatan. Dalam diri manusia ada sisi baik dan buruk, karena perjuangan manusia adalah peperangan antara yang baik dan jahat yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga kalau kita melihat diri sendiri, bagaimana mungkin kita melihat orang lain lebih buruk dari kita? Hanya Tuhan saja yang mengetahui dengan jelas keadaan kita, Dia lebih mengetahui kadar kebaikan atau keburukan kita masing-masing. Anggapan ini berguna bagi kita supaya dari dalam hati kita timbul motivasi murni untuk melayani Tuhan melalui orang lain.

87

Page 88: Lat pel sel (pribadi)

2. Prinsip di dalam Amsal 3:27 “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya”.

Seringkali orang merasa tidak bisa ambil bagian dalam hal-hal rohani, padahal sebenarnya dia mampu melakukannya. Rupanya penyebabnya karena orang tersebut tidak terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan rohani. Kebanyakan orang Katolik memang tidak terbiasa dan tidak dibiasakan ambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan rohani, mereka lebih banyak dijadikan objek bukan subjek. Akhibatnya mereka merasa bahwa pekerjaan-pekerjaan itu bukanlah bagian mereka tetapi bagian para imam atau katekis atau biarawan-biarawati. Karena itu perlu sekali sejak dini memberikan tanggung jawab dalam hal-hal rohani kepada anak-anak misalnya dalam sekolah minggu. Padahal Allah mengingin-kan supaya setiap orang kristen dapat melakukan pekerjaan kebaikan yaitu melayani Allah dan sesama. Allah tidak akan pernah meminta umatnya melakukan apa yang tidak mampu dilakukannya.

3. Menjadi seorang pelayan berarti melakukan pekerjaan dengan rasa tanggung jawab.

Dalam Lk.17:10 Yesus berkata, “Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” Kalau demikian seorang pelayan tidak boleh mengharapkan pujian karena dia hanya melakukan tugasnya saja, tidak lebih dari itu. Persoalannya sekarang apakah orang mengetahui dan mengerti bahwa pekerjaan-pekerjaan itu adalah tugas dan tanggung jawabnya? Seringkali orang tidak menyadari akan hal ini karena mereka tidak diberikan kepercayaan oleh para pemimpin. Memang sering dijumpai ada pemimpin takut mempercayakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan kepada orang lain. Mungkin takut akan ekses atau takut pamornya hilang karena orang lain bisa sukses. Menjadi hamba atau pelayan sudah menjadi tugas setiap orang yang dibaptis, bukanlah pekerjaan ekstra, hanya saja proporsinya berbeda-beda untuk setiap orang. Menjadi seorang pelayan berarti memberikan hidupnya bagi orang lain hanya untuk menyenangkan hati Allah.

B. Pelayan Sel KTM

• Mereka yang diserahi pimpinan dalam KTM disebut pelayan karena mereka dipanggil bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani

88

Page 89: Lat pel sel (pribadi)

seturut teladan Yesus Kristus (Mat.20:28). Karena itu yang menjadi pemimpin sel di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus dinamakan Pelayan Sel.

• Pelayan sel bertanggung jawab untuk seluruh anggota selnya, dia harus menjaga kesatuan dan kekompakan kelompoknya terutama menuntun para anggota mengalami kasih Allah serta mencintai Allah dan selanjutnya mengarahkan mereka untuk ambil bagian di dalam pelayanan.

• Dalam KTM sel-sel itu merupakan landasan dasar karena itu peranan seorang Pelayan Sel sangat menentukan perkembangan komunitas. Sehingga boleh dikatakan bahwa KTM tidak mungkin ada tanpa kelompok sel dan kelompok sel tidak mungkin ada tanpa seorang pelayan sel. Karena itu meskipun kelompok yang dipimpinnya hanyalah kelompok kecil, tetap dibutuhkan suatu kemampuan dalam hal memimpin.

B.1 Fungsi Seorang Pelayan sel:

1. Sebagai Gembala2. Motivator.

B.1.1 Pelayan Sel adalah Gembala

Dalam Matius 9:36-38, Yesus sang gembala ideal, melihat orang-orang seperti kawanan domba yang tidak mempunyai gembala. Ia berkata: “Mintalah kepada yang empunya tuaian untuk mengirimkan pekerja-pekerja…..”, yaitu gembala-gembala, baik pria maupun wanita, tua atau muda dari segala jenjang profesi untuk menjadi pekerja-pekerjanya.Satu sel adalah satu kawanan yang perlu dituntun, diberi makanan rohani dan dilindungi. Untuk itu Pelayan sel sebagai gembala hendaklah membimbing kawanan selnya untuk terbuka kepada Roh Kudus, mengarahkan anggota-anggota pada hidup rohani yang baik, menjaga kesatuan kawanan dan menganjurkan mereka untuk berpegang kepada ketetapan-ketetapan yang menjadi pedoman hidup Komunitas.

Perhatian Pelayan Sel sebagai Gembala

1. Membimbing anggota kepada penghayatan Doa, Kitab Suci dan Sakramen.

89

Page 90: Lat pel sel (pribadi)

Sel Komunitas haruslah memprioritaskan ketiga sarana ini sebagai landasan dasar seluruh aktifitas hidup komunitas. Karena inti hidup Kristen ialah hubungan pribadi dengan Allah, maka sudah selayaknya hubungan ini harus dibina dan diperdalam terus menerus. Untuk itu KTM harus memakai sarana-sarana yang disediakan Allah di dalam Gereja. KTM dengan Spiritualitas Karmelnya sungguh-sungguh menekankan hal ini. Karena itu hendaklah menjadi perhatian setiap Pelayan Sel untuk mengarahkan Selnya sebagai kesatuan dan anggota sebagai pribadi, kepada nilai rohani.

a. Doa

Sel komunitas selalu harus memprioritaskan hidup doa.

• Tanpa doa kita tidak dapat berkembang dalam hubungan pribadi dengan Allah. Doa haruslah menjadi nafas hidup dari sel. Jadi kelompok sel itu bukanlah sekumpulan orang yang mengadakan arisan atau pertemuan makan-makan tetapi kelompok yang berdoa. Pelayan Sel harus selalu mengingat akan hal ini.

• Doa haruslah menduduki tempat paling tinggi di dalam kehidupan sel. Melalui doa, Roh Kudus dapat berkarya dengan bebas di dalam sel. Roh Kuduslah yang menggerakkan sel, menguduskan, mendewasakan, membawa orang kepada Yesus, menumbuhkan sel dan akhirnya memultiplikasikan sel itu. Hubungan dengan Roh Kudus adalah mutlak.

• Doa mengubah karya manusia menjadi karya ilahi. Di luar karya dan bimbingan Roh Kudus, pertemuan sel akan terasa hambar, pekerjaan untuk sel terasa melelahkan dan kemungkinan besar suasana kekeluargaan tidak ada bahkan mungkin pertengkaran dan akhirnya selnya bubar. Agar dapat mengenali dan dibimbing oleh Roh Kudus, doa adalah suatu hal yang mutlak bagi anggota sel terutama bagi pelayan sel. Sel yang berdoa adalah sel yang mempunyai kuasa.

Karena itu Pelayan Sel juga secara pribadi tidak boleh melalaikan hal ini dan tetap mengingatkan anggotanya untuk tetap berdoa setiap hari. Pelayan sel wajib mendoakan anggota-anggotanya dan sebaliknya anggota mendoakan pelayannya.

b. Kitab Suci.

Sel Komunitas hendaklah selalu diarahkan untuk selalu berpegang pada Kitab Suci. Pengajaran-pengajaran ataupun khotbah diarahkan untuk berpegang pada Kitab Suci sebagai sumber inspirasi, jangan terlalu banyak bicara teologi, moral, filsafat ataupun pendapat orang

90

Page 91: Lat pel sel (pribadi)

tetapi hendaklah selalu berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Demikian pula Pelayan Sel itu sendiri hendaklah akrab dengan kitab suci dan dia pun selalu mengingatkan hal ini kepada anggotanya.

c. Sakramen-sakramen.

Terutama Ekaristi dan rekonsiliasi dianjurkan setiap anggota menerimanya sesering mungkin. • Ekaristi adalah bukti kasih Allah yang luar biasa, di mana Yesus

hadir bagi umatnya secara istimewa dan menyalurkan kasihNya kepada kita. Karena itu hendaklah pelayan sel selalu mengingatkan dan memotivasi anggotanya untuk menerima sakramen ini sesering mungkin atau minimal seminggu dua kali, termasuk Misa hari minggu tentunya.

• Dalam Sakramen tobat, Tuhan Yesus yang maharahim menantikan umatnya datang berdamai dan Dia selalu siap sedia mengampuni dosa umatnya. Karena itu para anggota KTM hendaklah menerima Sakramen tobat secara teratur. Pelayan Sel hendaklah selalu meng-ingatkan hal ini kepada para anggota. Pelayan sel dapat mengatur jadwal teratur untuk menerima sakramen ini bersama-sama, tentu saja dengan koordinasi imamnya dan sesuai situasi dan kondisi.

2. Mengarahkan Sel supaya berpegang pada iman Gereja Katolik dan Statuta.

Sel merupakan bagian dari gereja universal maka Pelayan sel wajib selalu mengingatkan anggotanya berpegang pada iman Gereja Katolik.

• Pelayan Sel wajib memonitor setiap anggota untuk tidak secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Persekutuan Doa atau kebangunan rohani atau Seminar dan sejenisnya di luar gereja Katolik. Hal ini penting untuk menjaga kemurnian iman Katolik setiap anggota. Bukan berarti bahwa KTM tidak memiliki semangat ekumenisme, tetapi kenyataan dewasa ini, ekumenisme belumlah sehat karena biasanya pihak Katolik dirugikan. Anggota KTM harus mempunyai semangat ekumenisme yang sehat karena itu merupakan semangat konsili vatikan II.

• Hendaklah Pelayan Sel selalu berpegang pada Statuta KTM sebagai pedoman hidup Komunitas. Hal ini penting supaya Sel yang dipimpinnya tetap sejalan dengan keseluruhan Komunitas. Statuta memberikan rambu-rambu yang jelas supaya semangat komunitas tetap

91

Page 92: Lat pel sel (pribadi)

sesuai dengan visi dan misi KTM. Dalam berpegang pada statuta, Pelayan Sel tetaplah berpegang pada kebijaksanaan dan kearifan dari Tuhan. Karena itu statuta harus dibaca, dimengerti dan dilaksanakan dengan semangat cinta kasih.

3. Menciptakan kekeluargaan Kristiani.

Sel bisa dikatakan sebagai “keluarga kedua” atau “rumah kedua” bagi setiap anggotanya. Suasana kekeluargaan ini haruslah menjiwai kehidupan seluruh komunitas. Karena itu Pelayan Sel harus berusaha men-ciptakan atmosfir kekeluargaan Kristiani. Pelayan Sel harus berusaha sedemikian rupa sehingga setiap anggota merasa diterima, diakui, dihargai, dibutuhkan, penting, aman dan nyaman berada di dalam sel. Mengusahakan agar setiap orang merasa bahwa mereka adalah bagian dari sel dan KTM. Sel dan KTM adalah bagian dari hidupnya. Perlakuan Pelayan Sel ini bukan hanya terhadap para anggota selnya saja, sel pun harus berlaku sama pada anggota dari sel yang lain dan terbuka terhadap para pengunjung. Bila orang baru atau pengunjung merasa tidak diterima, mereka pasti tidak akan datang lagi. Tugas pelayan sel untuk menciptakan kekeluargaan kristiani ini sangat penting.

Cara menciptakan kekeluargaan kristiani:

a. Kristus adalah pusat dari kekeluargaan kristiani.Kekeluargaan kristiani berbeda dengan bentuk kekeluargaan non-kristiani. Dalam kekeluargaan kristiani, yang menjadi pusat adalah Yesus. Yesus harus menjadi pusat dari sel. Yesus yang memanggil, menyatukan dan membentuk sel

b. Saling mengasihi satu sama lain.Yesus berkata: “Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yoh.15:12). Kasih Kristus ini merupakan model dan ukuran. Mengasihi berarti meng-inginkan yang baik bagi orang lain, dan berusaha mewujudkannya. Salah satu bentuk dari kasih adalah saling menghargai.

c. Saling menerima satu sama lain.Setiap orang adalah individu yang unik. Di dunia ini tidak ada dua orang yang persis sama. Namun adanya perbedaan tidak berarti tiadanya persatuan dan kekeluargaan. Kekeluargaan hanya mungkin bila orang mengakui adanya perbedaan itu dan sekaligus menerima

92

Page 93: Lat pel sel (pribadi)

perbedaan itu. Penerimaan ini tidak berarti mengabaikan atau menutupi dosa. Menerima berarti tetap mengasihi orang lain meskipun mereka berdosa atau melukai kita, kemudian dengan cinta berusaha menarik mereka mendekat kepada kita daripada menyingkirkan mereka. Ini berarti orang yang berdosa tidak ditolak, tidak diadili, tidak dicemoohkan, melainkan ditolong, diterima dan disemangati untuk bangkit.

d. Saling mengampuni.

Adalah hal yang biasa apabila di dalam sel terjadi gesekan, benturan, kekecewaan atau saling menjatuhkan. Jangan mengharapkan sel yang sempurna di mana tidak ada perselisihan, ini hanyalah mimpi. Justru melalui gesekan-gesekan ini semua anggota sel didewasakan dan disempurnakan. Sama seperti batu-batu di sungai umumnya ber-bentuk bulat dan tidak ada sisi yang tajam. Ini terjadi karena gesekan dan benturan antar batu yang menghilangkan sisi tajam. Tuhanpun dapat memakai gesekan-gesekan ini untuk membentuk anggota-anggota sel dan membentuk sel itu. Baca Ef.4:32; Mat.18:21-22.

e. Saling menolong.

Paulus memberikan nasihat, “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Gal:6:2). “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Flp.2:4). Sel yang sehat adalah dimana setiap anggotanya saling memberi dukungan. Dukungan hanya mungkin bila ada keterbukaan dan kepercayaan di antara para anggota. Dalam sharing orang saling membuka diri, luka-lukanya, problemnya, kebutuhannya. Anggota yang dalam kesulitan harus ditolong. Bahkan memberikan pertolongan dalam hal finansial, kalau orang tersebut sungguh-sungguh membutuhkannya. Satu hal yang harus diperhatikan ialah bahwa sharing merupakan rahasia.

Kekeluargaan Kristiani merupakan daya tarik yang besar bagi setiap orang. Kehidupan modern saat ini memiskinkan arti hidup manusia. Orang kehilangan nilai-nilai yang berharga. Apa yang namanya kasih, perhatian, dukungan, penerimaan, kekeluargaan dewasa ini menjadi barang yang langka. Barang-barang ini sulit ditemukan dalam dunia yang individualistis dan penuh persaingan. Justru inilah yang ditawarkan KTM, KTM harus mewujudkan kekeluargaan kristiani. Bila kehilangan ini, maka KTM tidak akan banyak gunanya, tidak diminati dan bahkan ditinggalkan orang. Ada dua hal penting untuk menciptakan

93

Page 94: Lat pel sel (pribadi)

kekeluargaan kristiani yaitu Kasih dan waktu. Seberapa besar kasih seseorang akan nampak dari seberapa banyak waktu yang disediakan. Sulit mengatakan bahwa seorang ayah mengasihi keluarganya bila ia tidak punya waktu untuk mereka. Demikian pula halnya dengan Pelayan Sel. Seorang gembala tidak akan dapat menggembalakan domba-dombanya bila ia tidak punya waktu untuk mereka.

Tugas Pelayan Sel sebagai gembala:

1. Memimpin domba-domba (Mzm.23:1-3)Pelayan sel dibantu oleh seorang wakil, bertugas untuk membimbing selnya, agar di dalam selnya terdapat semangat doa dan persaudaraan sejati. Ia mendampingi anggota selnya dalam mencapai cita-cita hidupnya, dalam menghayati Injil dan mentaati semua peraturan Komunitas. Ia memperhatikan suka duka mereka dan mendampingi mereka dalam perjuangan hidupnya.

2. Menjaga domba-domba (Kis.20:28-29)Pelayan sel bertanggung jawab untuk menjaga selnya seperti seorang gembala menjaga domba-dombanya. Pelayan sel mengunjungi, meng-konseling dan berdoa bagi anggota yang sakit dan bermasalah. Pelayan yang sering mengunjungi anggota sel-nya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk memulti-plikasikan sel-nya. Suatu kunjungan pribadi menunjukkan perhatian dari pelayan sel dan seringkali mengubah para anggota sel itu menjadi pekerja.

3. Melindungi domba-domba (Yoh.10:10; Kis.20:28-29; Ef.6:12).Pelayan sel bertanggung jawab untuk melindungi domba-dombanya dari si jahat. Dalam dunia modern sekarang ini, si jahat telah menyamar dalam banyak bentuk: nilai-nilai dunia yang tidak kristiani, materialisme, narkoba, korupsi, pornografi, ilmu-ilmu gaib dll.

4. Mencari domba yang hilang (Luk.15:4).Pelayan sel yang baik akan mencari anggota selnya yang tidak lagi datang ke pertemuan sel, bukan hanya membiarkan begitu saja. Pelayan sel hendaklah peka dengan sifat-sifat anggota-anggotanya.

B.1.2. Pelayan Sel adalah motivator.

Sel membutuhkan pemimpin yang dapat memotivasi para anggota-nya. Karena itu seorang pelayan sel adalah seorang motivator. Sebaik

94

Page 95: Lat pel sel (pribadi)

apapun suatu organisasi, tidak akan berjalan dengan semestinya jika orang-orang di dalamnya tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaannya.

Cara memotivasi antara lain:

1. Kasih.Untuk mendorong seseorang, kita perlu menunjukkan kasih yang ikhlas, yang nampak dari wajah, suara, dan sikap kita. Orang-orang pasti akan menanggapi kasih ini. Kasih kepada sesama adalah dasar dari setiap tindakan kita.

2. Penghargaan.Penghargaan kepada setiap anggota sel dan menganggap mereka orang penting merupakan sikap yang bijaksana dari Pelayan Sel. Sikap itu akan membuat para anggota tidak akan pernah merasa rendah diri. Jika para anggota merasa rendah diri mereka tidak dapat berkarya dan akan terus merasa tidak mampu dan gagal. Jika orang merasa tidak penting, mereka akan malas untuk bekerja.

3. Kepercayaan dan tanggung jawab.Untuk memunculkan calon-calon pemimpin, seorang pelayan sel harus berani memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota-nya dalam hal-hal tertentu. Jangan takut kalau anggota berbuat salah. Kesalahan yang dibuat perlu dikoreksi, tetapi kepercayaan tetap diberikan. Kalau anggota percaya diri maka kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi, justru kesalahan itu akan menjadi pelajaran yang berharga baginya. Kepercayaan dan tanggung jawab itu memunculkan potensi-potensi yang tersembunyi dari anggota.

4. Pujian.Memuji kemampuan dan prestasi orang lain itu benar-benar memberi-kan semangat. Memberikan pujian berarti menuangkan minyak ke dalam api di hati mereka. Cara terbaik untuk mendorong seseorang bukan dengan cara mencari kesalahannya tetapi justru mencari kebaikannya dan memujinya. Motivasi bersalah itu hanya berlangsung sebentar saja. Lebih baik mencari kebaikan dan memaafkan kesalahan. Dengan memuji orang lain atas perbuatan baiknya berarti menolong mereka untuk memperbaiki kesalahannya. Menjelek-jelekkan orang adalah tindakan mematikan, sedangkan pujian itu menghidupkan.

5. Selalu ada di dalam kegiatan sel (sejauh itu mungkin)Kehadiran Pelayan Sel di tengah-tengah sel itu sangat penting, ada efek kehadiran. Pelayan sel menjadi panutan bagi para anggota sel. Sama

95

Page 96: Lat pel sel (pribadi)

seperti seorang anak yang sangat mengharapkan kedekatan dan kehadiran orang tuanya, para anggota sel menganggap Pelayannya sebagai orang tuanya karena sel adalah keluarganya yang kedua. Karena itu mereka sangat mengharapkan agar Pelayan Sel hadir bersama mereka.

6. Jangan hanya memerintah, tetapi memberi contoh.Anggota Sel akan tergerak untuk terlibat apabila pelayan sel-nya ambil bagian dalam pelayanan meskipun dalam segala kekurangannya. Tetapi jangan memonopoli semua pekerjaan, ini tidak mendidik.

B.2. Kriteria Pelayan Sel.

Seorang Pelayan Sel tidak perlu harus mempunyai banyak keahlian. Kalau tuntutannya seperti itu, mungkin tidak ada seorang pun yang dapat dan mau menjadi pelayan sel..

B.2.1. Berdasarkan penelitian, kriteria Pelayan sel adalah:

a. Setiap orang bisa sukses sebagaimana dirinya ada. Setiap orang dapat memultiplikasikan selnya. Setiap orang mempunyai keistimewaannya sendiri, tidak ada pribadi yang sama. Tuhan memakai semua orang sesuai tipe kepribadiaannya, kaya atau miskin, pria atau wanita dll. Maka setiap orang harus menjadi dirinya sendiri. Apa yang dilakukannya sebagai pemimpin lebih berarti daripada siapa dirinya.

b. Tidak ada hubungan antara karunia rohani pelayan sel dengan keberhasilan dalam multiplikasi sel. Karunia-karunia rohani itu penting, tetapi tidak ada karunia khusus untuk memimpin sebuah sel.

c. Umumnya setiap orang dapat memimpin sel dengan baik setelah melalui pelatihan.

d. Pelayan Sel yang paling berhasil adalah yang memanfaatkan pelbagai karunia yang dimiliki anggotanya dan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dalam karunia-karunianya. Setiap individu itu penting dalam keberhasilan sel.

e. Umur, pekerjaan dan jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi multiplikasi

B.2.2 Pelayan sel yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut:

1 Mengasihi Allah

96

Page 97: Lat pel sel (pribadi)

Pelayan sel harus memiliki motivasi murni yaitu mencintai Allah di atas segala-galanya. Kehendak Allah adalah prioritas pertamanya.a. Menyadari bahwa menjadi pelayan sel adalah panggilan Allahb. Dengan hidup di hadirat Allah Pelayan sel akan peka terhadap

bimbingan Allah. Dia akan semakin mencari kehendak Allah di dalam hidupnya dan di dalam selnya sehingga ia akan mengerti ke mana ia berjalan dan ke mana ia membimbing para anggotanya. Hidup di hadirat Allah berarti mengasihi Allah yang diungkapkan dalam bentuk menyediakan waktu doa pribadi, merenungkan dan melaksanankan Firman Tuhan dan menghayati sakramen-sakramen terutama Ekaristi dan Rekonsiliasi.

2 Mengasihi jiwa-jiwa.Hatinya berkobar-kobar untuk semakin membawa orang pada kesela-matan. Semangat evangelisasi-nya yang tinggi.a. Mempunyai semangat untuk bekerja dalam team.

Meskipun metode-metode yang digunakan dalam pelayanan dapat bermacam-macam tetapi harus tetap memegang prinsip kesatuan. Tuhan tidak akan memberi wewenang dalam hal rohani kepada orang yang hanya mau bekerja seorang diri saja.

b. Berdedikasi tinggi. (bersemangat dalam pengabdian)Pelayan Sel yang bersemangat akan menularkan semangatnya itu kepada orang lain.

c. Mengerti orang lain. Dalam hidup bersama selalu terjadi kesalah pahaman, kelupaan kecil-kecil atau salah pengertian. Jangan menjadikan masalah-masalah kecil itu menjadi besar. Tindakan Pelayan Sel yang paling utama adalah memahami dan berpikir positif tentang anggotanya.

d. Mengembangkan semangat evangelisasik oikos.

3. Mempunya kesaksian hidup yang memperlihatkan bahwa dia dibim-bing oleh Roh Allah. Hal ini hanya mungkin bila ia berada dalam bimbingan Roh Kudus. Karena itu dia menunjukkan sifat-sifat:a. Rendah hati.

Rendah hati adalah sifat utama Yesus. Kerendahan hati ini sangat dibutuhkan oleh seorang pelayan (Flp.2:3-11). Dalam semangat ke-rendahan hati pelayan sel dapat melihat kelemahan saudara-saudarinya sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh dalam iman.

b. Setia dalam pelayanan.

97

Page 98: Lat pel sel (pribadi)

Kehadirannya dalam pelayanan berdampak besar dalam evangelisasi.

c. Rela dan setia memikul salib. (Mat.16:24) Karena pandangannya tertuju pada keselamatan kekal, maka segala kesulitan akan dihadapinya dalam iman. Dia meresapi sabda Tuhan dalam Yoh 15:18-25. Demikian pula dalam pelayanan-pelayanan pengajaran atau konseling dll, dengan iman berani mewartakan kebenaran bahwa setiap orang yang mau mengikuti Yesus harus memikul salib. Kegagalan salib adalah kejayaan Paskah.

d. Disiplin dalam hidup rohani. Disiplin adalah cara yang paling baik untuk melawan si jahat dan keinginan-keinginan daging.

e. Mencintai keluarganya sendiri.

4. Mencintai Gereja Katolik.Pelayan Sel KTM yang baik akan selalu taat pada gereja institusi dan berpegang pada ajaran-ajaran gereja dan iman Katolik.

5. Prioritas utama dalam Pelayanan adalah sel komunitas.Seorang pelayan sel KTM harus mau melepaskan kegiatan tertentu, baik di dalam atau di luar gereja supaya ia dapat menjangkau orang-orang di sekitarnya dengan bebas. Pelayanan yang berhasil membutuh-kan banyak tenaga dan waktu. Sebagian besar orang harus melepaskan dulu banyak kegiatan sebelum memimpin sebuah sel komunitas. Dalam hubungan dengan gereja setempat kadangkala gereja sangat mem-butuhkan orang-orang KTM yang berdedikasi tinggi. Sejauh dia mampu, maka demi kebutuhan yang lebih besar tugas rangkap itu dimungkinkan asal jangan melalaikan kewajibannya dalam komunitas. Tetapi perlu diingat bahwa orang yang seperti ini hanya sedikit sekali.

6. Teruji dalam pelayananUjian dapat berupa menjadi wakil pelayan. Seorang Pelayan Sel harus telah mengikuti program latihan kepemimpinan dan diutus.

7. Seorang pelayan Sel KTM hendaknya sungguh-sungguh mengetahui dan mengerti Visi dan Misi KTM serta berpegang teguh pada statuta.

B.3. Skala Prioritas Seorang Pelayan Sel.

Sebagai manusia, seorang Pelayan Sel mempunyai banyak keterbatasan. Biasanya kehendak baik seseorang banyak sekali tetapi

98

Page 99: Lat pel sel (pribadi)

kemampuannya terbatas. Maka perlulah seorang Pelayan Sel menentukan skala prioritas di dalam hidupnya sebagai berikut:

1. Tuhan.Norma tertinggi dalam hidup KTM ialah kehendak Allah, karena itu sesuai dengan teladan Tuhan Yesus Kristus, pelaksanaan kehendak Allah harus menjiwai seluruh pikiran, keinginan, cita-cita, bahkan seluruh hidup anggota Komunitas. “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya” (Yoh.4:34). Seperti Bunda Maria, kitapun harus selalu siap melakukan kehendak Allah, apapun itu, karena kita tahu bahwa kehendak Bapa adalah yang terbaik bagi kita. Untuk dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah maka Pelayan sel memprioritaskan doa, baca Kitab Suci dan menerima sakramen-sakramen terutama ekaristi dan tobat.

2. Keluarga.Dalam segala karya pelayanan, perhatian terhadap keluarga harus diprioritaskan dan tidak boleh diabaikan. Bagi mereka yang sudah berkeluarga prioritas kedua adalah keluarga karena panggilan hidupnya adalah untuk mencintai Tuhan melalui keluarganya. Dengan sungguh-sungguh mencintai keluarga, Pelayan Sel dapat dihantar kepada kekudusan, karena keluarga itu ditandai dengan sakramen. Bagi anggota selibat demi kerajaan Allah prioritas ini tidak berlaku.

3. Pekerjaan.KTM adalah komunitas awam. Sebagai awam pasti harus bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Karena itu seorang Pelayan sel sebagai seorang awam harus mengembangkan ketrampilannya untuk bekerja. Pelayanan tidak boleh mengganggu pekerjaan, tetapi dalam hal ini haruslah seimbang karena dalam dunia dewasa ini dimana materialisme dan konsumerisme mempengaruhi manusia begitu kuatnya sehingga banyak orang yang mendewakan pekerjaannya dan mengabaikan yang lebih utama. Bagi Pelayan Sel yang bekerja full time pelayanan, prioritas ini tidak berlaku karena dia mendapat penghidupan dari pelayanan. Hal yang sama juga tidak berlaku bagi mereka yang sudah pensiun atau tidak punya tanggungan lagi di dalam keluarga.

4. Pelayanan.Pelayanan harus diberi tempat yang selayaknya di dalam hidup seorang Pelayan Sel, karena hal itu merupakan salah satu panggilan dalam kehidupannya. Pelayanan bukanlah pekerjaan ekstra bagi seorang

99

Page 100: Lat pel sel (pribadi)

pelayan sel, tetapi merupakan pekerjaan yang wajib demi cintanya kepada Tuhan dan sesama. Perlu diingat pula bahwa kita tidak boleh rakus dalam pelayanan sehingga mau melayani dalam banyak bidang. Lebih baik satu pelayanan saja dengan hasil yang memuaskan daripada banyak pelayanan dan tidak satupun yang beres, itu hanya menge-cewakan Tuhan dan banyak orang serta tidak baik untuk dirinya sendiri karena dia akan merasa kelelahan dan akhirnya kekeringan..

Skala prioritas setiap pelayan sel tentu saja berbeda-beda, tetapi yang tidak berbeda adalah prioritas pertama yaitu Tuhan. Di dalam menjalankan skala prioritas ini jangan lupa bahwa istirahat itu penting dan dikehendaki Tuhan, karena menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap manusia. Pelayan sel yang baik harus pandai memilah-milah dalam menentukan skala prioritas-nya. Tapi apabila prioritas pertama yaitu Tuhan sungguh-sungguh dijalan-kan dengan baik maka pasti yang lain akan terlaksana dengan baik pula.B.4 Beberapa Hal yang perlu diperhatikan oleh Pelayan Sel:

1. Sel bukan miliknya.

Seorang pemimpin mempunyai kecenderungan menganggap bahwa dia adalah pemilik dari apa yang dipimpinnya. Sesungguhnya pemilik kelompok sel itu adalah Tuhan, Pelayan Sel hanya pekerja Tuhan. Karena itu Pelayan Sel bertanggung jawab kepada yang empunya kelompok itu. Untuk dapat mengetahui kehendak pemilik sel Pelayan sel harus selalu berkomunikasi dengan pemilikNya melalui doa serta taat kepada pelayan diatasnya.

2. Mengetahui dan mengerti dengan jelas visi dan misi KTM serta berpegang teguh pada statuta.

Visi dan Misi menentukan arah yang jelas dari komunitas sedangkan untuk dapat mencapai visi dan misi, statuta memberikan rambu-rambu bagi komunitas.

3. Mengatur waktu.

Sebagai seorang awam Pelayan Sel pasti mempunyai kesibukan-kesibukan lain yang perlu diperhitungkan dalam aktivitas hidupnya. Untuk itu ia harus mengelola waktu pribadi dan waktu untuk sel secara efektif dengan membuat jadwal yang realistis. Dalam hal ini mungkin perlu untuk membuang aktivitas-aktivitas yang kurang penting.

4. Jangan takut gagal.

Ketakutan dan keraguan menumpulkan kreativitas dan melemahkan semangat. Setiap pemimpin harus siap dan berani menerima kegagalan.

100

Page 101: Lat pel sel (pribadi)

Kegagalan merupakan hal yang lumrah dalam semua bidang kehidup-an, karena segala sesuatu tidak harus berjalan sesuai dengan yang di-harapkan. Justru dengan kegagalan kita dapat kesempatan untuk mem-perbaiki kesalahan dan selanjutnya memungkinkan kita untuk maju.

R e f l e k s i

101

MENGGEMBALAKAN

Bacalah Kolose 3:12-14.Anda adalah seorang Gembala. Nilailah diri anda sendiri sejujurnya dengan mengisi pada kotak, salah satu dari angka 1 sampai 10. Nilai angka 1 adalah sangat rendah dan angka 10 sangat tinggi.

1. Belas Kasih: Saya merasa sangat prihatin dengan keseng-

saraan orang lain di lingkungan hidup saya.

2. Keramahan: Jika ada seseorang di lingkungan saya yang pu-

tus asa, saya menghiburnya dengan kata-kata dan

perbuatan.

3. Kerendahan hati: Saya menolong orang lain tanpa minta

diperhatikan.

4. Kelembutan: Saya menanggulangi kesedihan dan kesusahan

orang lain seperti seorang ibu kepada anaknya.

5. Kesabaran: Kesalahan orang lain menjadi kesempatan bagi

saya untuk lebih mengerti dan memberi semangat kepada

mereka.

6. Mau menolong: Saya menjadi sangat peka terhadap kesu-

litan orang lain serta berusaha mencari cara untuk

menolong dan menghibur mereka.

7. Mengampuni: Saya dapat memperbaiki hubungan yang re-

tak tanpa harus menang dan membela posisi saya.

8. Kasih: Saya dapat memberikan diri saya untuk

Page 102: Lat pel sel (pribadi)

B a h a n D i s k u s i

1. Apakah ciri-ciri para pemimpin yang sukses

di dunia ini ?

2. Apakah perbedaan pemimpin duniawi de-

ngan pemimpin rohani ?

3. Sebagai gembala, anda harus melindungi domba-domba

dari ancaman dunia yang jahat ini. Apa saja ancaman-

ancaman tersebut? Jelaskan.

4. Dewasa ini apa yang namanya kasih dan persaudaraan

sudah menjadi barang langkah. Mengapa demikian?

Sebagai Pelayan anda harus berusaha sedemikian rupa

supaya kasih dan persaudaraan itu tidak menjadi barang

langkah. Apa rencana anda untuk itu?

102

Page 103: Lat pel sel (pribadi)

B a h a n S t u d i

MENGGEMBALAKAN I

Bacalah Injil Yohanes 10:1-10, Mazmur 23 dan

Yehezkiel 34:1-8. Telitilah perikop-perikop Alkitab ini

kemudian tulislah ayat-ayat yang cocok dengan

gambaran seorang gembala seperti yang tercantum di

bawah ini.

1. Mengenal dombanya :

------------------------------------------------------------------------------

2. Dikenal dombanya :

-----------------------------------------------------------------------------

3. Memanggilnya dengan namanya :

------------------------------------------------------------------------------

4. Menjalin hubungan dengan dombanya :

------------------------------------------------------------------------------

5. Memimpinnya di jalan yang benar :

------------------------------------------------------------------------------

6. Mengurbankan hidupnya sendiri :

------------------------------------------------------------------------------

7. Menyediakan padang rumput :

------------------------------------------------------------------------------

8. Memberikan kebutuhan dombanya :

------------------------------------------------------------------------------

9. Memimpinnya di jalan yang benar :

103

Page 104: Lat pel sel (pribadi)

------------------------------------------------------------------------------

10. Menjadi sumber hidup bagi dombanya :

------------------------------------------------------------------------------

11. Menyediakan makanan :

------------------------------------------------------------------------------

12. Menyediakan air :

------------------------------------------------------------------------------

13. Berjalan bersama dombanya di lembah :

------------------------------------------------------------------------------

14. Menjadikan murid (pentungan/gada) :

------------------------------------------------------------------------------

15. Menguatkan dan menghibur (tongkat) :

------------------------------------------------------------------------------

16. Menguatkan yang lemah :

------------------------------------------------------------------------------

17. Menyembuhkan yang sakit :

------------------------------------------------------------------------------

18. Membalut yang luka :

------------------------------------------------------------------------------

19. Mengumpulkan yang tercerai berai :

------------------------------------------------------------------------------

20. Mencari yang hilang :

------------------------------------------------------------------------------

Sebagai seorang gembala, pilihlah 5 dari 20 ciri-ciri seorang

pelayan yang baik tersebut, kemudian jelaskan mengapa anda

104

Page 105: Lat pel sel (pribadi)

memilihnya.

1. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MENGGEMBALAKAN II

Baca dan pelajarilah I Petrus 5:1-5. Teks ini memberikan arah

kepada para pemimpin dan anggota sebuah kawanan. Coba anda

kontraskan cara yang betul dan cara yang salah dalam memimpin.

Cara yang betul : ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------

Cara yang salah : ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------

Apakah tanggung jawab anda kepada pemimpin yang di atas

anda? (ayat 5) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------

105

Page 106: Lat pel sel (pribadi)

T u g a s

1. Bacalah dan Pelajarilah: Redemptoris Missio No. 41-51, 60

2. Kerjakan bahan refleksi dan bahan studi “Menggem-balakan I dan II. Buatlah dalam lembar-lembar tugas, berilah nama kemudian kumpulkan pada pertemuan berikutnya.

106

Page 107: Lat pel sel (pribadi)

Pelajaran 6

PEMURIDAN KRISTIANI

A. Pemuridan

1. Tujuan Pemuridan Kristiani2. Yesus Sang Guru3. Murid Kristus

1) Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus2) Ciri-ciri seorang Murid Kristus

107

Page 108: Lat pel sel (pribadi)

B. Pemuridan dalam Sel Komunitas

C. Pemuridan dalam KTM

D. Dua belas Prinsip Pemuridan

E. 1. Refleksi2. Bahan Diskusi3. Bahan Studi4. Tugas

108

Seorang murid tidak lebih dari pada

gurunya, atau seorang hamba dari pada

tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika

ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi

seorang hamba jika ia menjadi sama seperti

tuannya. Mat 10:24-25

Page 109: Lat pel sel (pribadi)

PEMURIDAN KRISTIANI

A. Pemuridan

• Pemuridan adalah suatu proses di mana seseorang belajar sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.

• Untuk dapat belajar sesuatu yang berguna, seorang murid membutuhkan guru. Karena itu Guru dan Murid adalah dua unsur yang berperan penting di dalam pemuridan. Seorang murid sulit belajar dengan baik dan benar tanpa seorang guru. Apabila murid belajar sendiri tanpa pendampingan seorang guru, kemungkinan dia bisa sesat.

• Sebaliknya seorang guru tidak akan banyak berguna tanpa adanya murid. Apa yang diajarkan oleh guru harus menjadi daya tarik bagi murid, dan murid dapat mengerti bahwa yang diajarkan itu adalah sesuatu yang berguna baginya dan orang lain.

109

“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu”

Lk.14:33

Page 110: Lat pel sel (pribadi)

• Dalam pemuridan seorang murid harus mengikuti sang guru, ikut serta dalam cara hidup dan misinya. Dan pada akhirnya murid terdorong untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan seterusnya mempunyai komitmen untuk mengikuti petunjuk atau ajaran guru yaitu menjalani cara hidup yang baru sebagai hasil pembelajarannya dari guru.

A.1 Tujuan pemuridan kristiani:

• Supaya murid Kristus mengetahui semua pengetahuan yang diajarkan Yesus. Akan tetapi “mengetahui” saja belumlah cukup, tujuan pemuridan kristiani harus sampai pada penghayatan dan pelaksanaan semua yang diajarkan Yesus.

• Supaya murid Kristus mengikuti pola hidup Sang Guru sebagai teladan dan idolanya.

• Supaya setiap murid Kristus mengambil bagian dalam hidup Yesus Sang Guru, yang mana melalui murid Gurunya dikenal oleh orang lain. Sehingga lama-kelamaan murid Kristus dapat menjadi serupa dengan Kristus.

• Pada akhirnya pemuridan bertujuan pada kaderisasi yaitu pembelajaran yang berkesinambungan. Pengetahuan yang diperoleh seorang murid harus diteruskannya kepada orang lain. Dalam hal ini si murid yang sudah belajar dari gurunya, dapat memuridkan orang lain. Murid sekaligus menjadi guru.

A.2. Yesus Sang Guru:

Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah guru ilahi. Yesus berkata “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu…….” (Mat.11:29). Yesus mengajar, memberi teladan dan memberi hidup bagi para muridNya, itulah pekerjaanNya sebagai guru. • Seluruh dunia berada dalam hatiNya, untuk itu Dia datang dan

mengurbankan diriNya. Yesus melihat betapa banyak manusia yang membutuhkan kebenaran dan membutuhkan pertolongan, betapa banyak manusia yang tidak mengerti tujuan hidupnya. Yesus membutuhkan orang-orang untuk dapat dipakaiNya mewartakan kebenaran dan menjadi alatnya untuk penyelamatan umat manusia. Kalau tidak ada orang yang dapat menuntun mereka maka mereka akan tersesat.

• Dengan tujuan untuk menjangkau seluruh dunia itulah, Yesus mencurahkan hidupNya ke dalam hidup 12 orang murid supaya mereka yang nantinya akan meneruskan tugas perutusanNya. Yesus mengajar

110

Page 111: Lat pel sel (pribadi)

mereka, mengikut sertakan mereka dalam pelayanan dan memberikan mereka kesempatan untuk melayani. Yesus memenuhi kebutuhan mereka serta meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Akhirnya Yesus memberi kuasa dan mengutus mereka melakukan pekerjaan yang telah dilakukanNya. Meskipun Yesus sangat sibuk, perhatian-Nya untuk mereka sangat besar padahal jumlah mereka hanya sedikit. Hal itu dilakukan-Nya karena mereka-lah yang akan menjadi tulang punggung gereja, merekalah yang menjadi penerus pewartaan di dunia. Itulah yang dilakukan Yesus untuk murid-muridNya, Dia telah menjadi guru mereka, dan untuk itu Yesus telah melimpahkan semua pengetahuanNya kepada mereka.

Apa yang dilakukan Yesus sebagai guru?

Tugas utama yang dilakukan Yesus di dunia ini adalah melaksanakan kehendak BapaNya. Kehendak Allah dalam diri Yesus adalah menyelamatkan manusia secara utuh. Di samping keselamatan jiwa sebagai yang utama, tetapi juga kesembuhan penyakit-penyakit jasmani, emosional dll. Untuk maksud tersebut, Yesus memiliki misi ke depan yaitu supaya karya keselamatan itu dilanjutkan dari jaman ke jaman. Karenanya karya keselamatan itu Yesus teruskan kepada murid-muridNya supaya selanjutnya murid-murid itu meneruskan ke generasi berikutnya. Dalam hal inilah Yesus mengajar sambil memberi contoh. Yang dilakukan Yesus adalah:• Yesus mengajar para murid tentang:

- Kebenaran-kebenaran ilahi misalnya Allah adalah kasih, Yesus Putra Allah, Yesus adalah jalan kebenaran, dll.

- Koreksi pada kebiasaan-kebiasaan atau pendapat yang salah dalam masyarakat serta menyempurnakan Hukum Taurat.

- Bagaimana dapat mengatasi suatu keadaan dalam kehidupan. • Yesus membentuk para murid dalam kehidupan praktis. Pengajaran-

Nya sederhana dan mudah dimengerti karena diselingi contoh-contoh dan perumpamaan-perumpamaan praktis.

• Yesus menjadikan diriNya panutan atau model dalam hidup para murid-Nya. Yang ditonjolkan Yesus sebagai pribadi ialah kewibawaan rohani, penyerahan diri pada kehendak Allah serta pelayanan dalam kasih dan kuasa Allah.

• Yesus menunjukkan bahwa pengalaman adalah pengajaran terbaik. Karena itu Yesus mengadakan praktek-praktek pelayanan dan membiarkan para murid terlibat.

111

Page 112: Lat pel sel (pribadi)

• Yesus membina para murid-Nya dengan memberikan waktu secara pribadi untuk berbicara dari hati ke hati meskipun ditengah kesibukan. Dalam hal ini Yesus memberikan perhatian dan waktu.

• Yesus memberikan contoh bagaimana harus mengikuti-Nya yaitu konsekuen dengan apa yang diajarkan. Misalnya Yesus mengajarkan dalam doa Bapa Kami, Mat 6:10 “Jadilah kehendakMu”, hal itu dia buktikan yaitu waktu di taman Getsemani dia berdoa kepada Bapa: “……….jadilah kehendakMu” Mat 26:42. Yesus mengajarkan tentang mengampuni musuh (Lk 6:27-28), dibuktikanNya dengan mengampuni algojo-algojo (Lk 23:34).

• Yesus memberitahukan kepada para murid bahwa apa yang dialami oleh guru, itu juga yang akan dialami oleh para murid, karena seorang murid tidak akan lebih dari gurunya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama dengan gurunya (Mat 10:24-25)

A.3 Murid Kristus

Seorang murid ialah seorang pembelajar, yaitu siapa saja yang mengikuti atau meniru ajaran orang lain dan menerima ide-ide dan jalan pikiran gurunya. • Seorang murid adalah seorang pengikut, di mana setiap saat dia siap

sedia mengikuti ke mana gurunya pergi. Ia harus memutuskan bahwa tidak ada sesuatupun yang menghalanginya dalam mengikuti gurunya, meskipun ia harus berkorban.

• Menjadi seorang murid Yesus Kristus merupakan suatu proses. Menjadi seorang murid bukan berarti bahwa murid itu telah “tiba di tempat tujuan atau langsung mencapai kedewasaan rohani”. Tetapi sebagaimana murid pada umumnya tentu saja murid itu melewati tingkatan-tingkatan atau kelas berdasarkan kemampuan pencapaian pengetahuan dan penghayatannya. Tingkatan-tingkatan itu berawal dari pertobatan dan berlanjut terus tahap demi tahap sampai seumur hidup.

• Seorang murid Kristus berada di bawah otoritas Kristus. Yesuslah yang menguasai seluruh hidupnya, bukan hanya menguasai perasaannya, bukan pula hanya keinginannya tetapi menguasai seluruh aspek hidupnya.

• Seorang murid Kristus menyerahkan kehendak bebasnya hanya pada Yesus. Di dalam Yesus dia hidup dan bergerak, di luar Yesus dia tidak dapat disebut murid Kristus

112

Page 113: Lat pel sel (pribadi)

A.2.1 Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus.

Yesus menginginkan semua manusia menjadi murid-Nya supaya manusia dapat memiliki hidup yang lebih baik. Tentu saja hidup yang lebih baik yang diberikan Yesus itu sangat berharga. Tetapi untuk dapat memiliki sesuatu yang baik dan berharga tentu saja ada syarat-syaratnya. Sama seperti murid pada umumnya, untuk dapat diterima menjadi murid dalam sekolah yang bermutu, dia harus memenuhi persyaratan-persyaratan. Setelah murid diterima, dia tetap harus memenuhi persyaratan sebagai murid.

Syarat seorang murid Kristus adalah:

• Harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya. (Mrk 8:34).• Setelah tiba saatnya, yaitu sesudah mengikuti pemuridan sampai tahap

tertentu, seorang murid harus siap diutus. (Mat 28:10-20). Dengan demikian seorang murid berfungsi juga sebagai guru, dimana dia dapat membimbing orang lain. Apa yang dia telah terima harus diteruskan-nya kepada orang lain.

• Harus menjadikan Yesus prioritas utama dalam hidupnya. Keluarga, segala harta benda miliknya, pekerjaan dll, tidak boleh menyaingi Yesus sebagai prioritas utama. (Lk.14:26,33).

• Harus bersedia dibentuk oleh Yesus menurut cara dan kehendak-Nya.

A.2.2 Ciri-ciri seorang murid Kristus.

Tujuan pemuridan Kristiani adalah supaya setiap murid Kristus dapat menjadi serupa dengan Yesus sehingga melalui murid, Gurunya dikenal. Tetapi haruslah diingat bahwa pemuridan itu merupakan suatu proses pertumbuhan tingkat rohani dari tahap ke tahap. Karena itu diharapkan seorang murid Kristus pada akhirnya dapat menunjukkan ciri-ciri seperti yang disebutkan dibawah ini, atau setidaknya ciri-ciri ini secara bertahap berkembang dalam diri seorang murid Kristus. Pada saat yang sama yaitu setelah seorang murid Kristus mulai berkembang dalam ciri-ciri yang ideal, pada saat itu pula murid itu dituntut untuk berfungsi sekaligus sebagai guru yaitu menjadi teladan dan dapat membimbing orang lain. Semakin tinggi tingkat rohani seorang murid Kristus, ciri-cirinya akan semakin kelihatan.

Ciri-ciri yang ideal dari seorang murid Kristus adalah:

113

Page 114: Lat pel sel (pribadi)

1) Mengenal Allah.

Seorang murid yang mengenal Allah berarti murid tersebut dekat dengan Allah. Tidak mungkin seseorang dapat mengenali orang lain kalau dia jauh dan jarang bertemu. Untuk itu seorang murid Kristus selalu menyediakan waktu untuk doa pribadi, penghayatan sakramen dan Kitab Suci. Melalui pengalaman-pengalaman hidup rohani dia dapat lebih mengenal Allah, sebagai Allah yang Maha Kasih. Dia mengetahui dan meyakini bahwa Allah hidup dan di dalam Roh Kudus Allah berkarya untuk kebaikan manusia.

2) Mengasihi Allah dan sesama .

- Seorang murid yang mengasihi Allah akan melakukan perintah-perintah Allah. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu” Yoh 14:15. Salah satu perintah Tuhan adalah pergi mewartakan Injil dan menghasilkan buah. Berarti seorang murid wajib berevangelisasi demi cintanya kepada Tuhan.Demikian pula segala sesuatu yang dikerjakan atau diperbuatnya harus didasari kasih kepada Allah.

- Di lain pihak apabila seseorang berkembang dalam kasih kepada Allah maka ia juga pasti akan mengasihi sesamanya. St. Yohanes berkata bahwa bila orang mengatakan dia mengasihi Allah tetapi membenci sesamanya maka dia adalah seorang pembohong (I Yoh 4:11,20).

3) Melakukan kehendak Allah .

Dalam Yoh 4:34 Yesus bersabda: “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”. Bagi seorang murid Kristus, Kehendak Allah haruslah di atas segala-galanya. Norma tertinggi di dalam hidup setiap anggota KTM adalah Kehendak Allah. Melakukan kehendak Allah menuntut kurban dan penyangkalan diri karena sering kali kehendak Allah bertentangan dengan kehendak sendiri. Hal itu telah dilakukan Yesus, yang mana demi kehendak Allah Bapa, Dia rela wafat di salib. Pokoknya Prinsip hidup seorang murid Kristus adalah “melakukan kehendak Allah”.

B. Pemuridan dalam Sel Komunitas.

Dalam sel komunitas ada dua bentuk pelayanan yaitu pelayanan ke dalam dan pelayanan keluar. Pelayanan ke luar berupa evangelisasi di mana

114

Page 115: Lat pel sel (pribadi)

para anggota yang sudah lebih dewasa dalam iman dapat menjaring orang-orang yang belum mengenal Kristus atau yang kehidupan kekristenannya buruk. Prioritas utama dalam pelayanan keluar ini adalah anggota oikos. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam sel komunitas untuk dijadikan murid. Para anggota baru ini akan dilayani oleh pelayan sel dan para anggota yang tingkat kerohaniannya lebih baik supaya para anggota baru ini dapat lebih mengenal Allah dan dapat memiliki hubungan pribadi dengan Allah supaya pada gilirannya mereka dapat menjadi anggota yang militan dalam pewartaan. Proses ini akan berlangsung terus menerus. Inilah yang disebut pemuridan dalam sel komunitas. Melalui pengajaran-pengajaran, pendampingan, bimbingan, sharing, konseling, persaudaraan kristiani dan perkembangan karunia-karunia Roh Kudus di dalam sel komunitas, proses pemuridan itu dapat terlaksana dengan baik.

Di dalam sel komunitas para anggota akan mengalami pertumbuh-an rohani. Pertumbuhan rohani berarti berpindah dari tingkat rohani yang rendah ke tingkat rohani yang lebih tinggi. Karena itu para murid Kristus dapat dibedakan berdasarkan tingkat kedewasaan rohani yang dimilikinya. Secara bertahap tingkat kedewasaan rohani tersebut adalah:

1. Tingkat pertama: Anak-anak

• Merupakan orang-orang yang baru mengalami pertobatan dan baru menerima Kristus.

• Mereka juga adalah orang-orang yang bermasalah dan mau bergabung dengan sel komunitas karena mengharapkan perobahan dalam hidupnya.

• Orang-orang yang bergabung dalam sel komunitas hanya karena coba-coba dan ingin tahu dapat juga dimasukkan dalam tingkat pertama ini.

Pembinaan orang pada tingkat pertama ini menjadi tanggung jawab Pelayan Sel. Biasanya Pelayan Sel menunjuk seorang anggota yang sudah lebih dewasa dalam hidup rohani untuk mendampingi dan membimbing mereka. Bahan pembinaan untuk mereka misalnya dari “arrival kit” (panduan pemula). Umumnya setelah sebelas minggu orang pada tingkat ini sudah dapat memasuki tahap remaja. Sedangkan orang yang bermasalah dibina oleh seluruh anggota, tetapi harus mendapat perhatian khusus dari Pelayan Sel dan wakilnya. Lamanya seorang murid dalam tingkat ini adalah relatif. Ada yang membutuhkan waktu lama tapi ada yang hanya membutuhkan waktu singkat. Bahkan ada orang-orang tertentu yang masuk dalam kehidupan

115

Page 116: Lat pel sel (pribadi)

sel komunitas tanpa melalui tingkat anak-anak, karena sebelum bergabung di dalam sel komunitas mereka sudah memiliki hidup rohani yang lebih baik, sebab tempat pemuridan bukan hanya dalam sel komunitas. Sel komunitas hanyalah salah satu wadah pemuridan di dalam gereja katolik.

2. Tingkat kedua: Remaja

• Mereka adalah orang yang hidup rohaninya sudah lebih maju. • Mereka sudah mulai mengalami suka duka dalam kehidupan

berkomunitas dan sudah mengerti akan makna berkomunitas. • Mereka sudah mulai menyenangi kehidupan doa dan sudah

menyadari betapa Allah mencintai mereka dan bahwa mereka sangat berharga bagi Tuhan.

• Mereka sudah menemui makna dari Kitab Suci dan sakramen-sakramen.

• Orang pada tingkat ini mulai belajar pengendalian diri dan kerendahan hati.

• Mereka berusaha untuk menyenangkan hati Allah dengan melayani dan menjauhkan dosa, tetapi realitasnya mereka mengalami banyak perjuangan dalam hal ini. Meskipun mereka menyadari bahwa mereka tidak boleh berbuat dosa, tapi pada prakteknya mereka sering masih sulit untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dosa tertentu.

• Mereka sering kali mempunyai banyak cita-cita rohani, tetapi masih berbentuk khayalan atau mimpi karena cita-cita itu biasanya hanya bersumber dari pikiran bukan dari hati.

• Mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan teman-teman dalam komunitas untuk pertumbuhan rohani mereka. Akan tetapi motivasi-motivasi mereka masih sering dikendalikan oleh ego mereka sendiri.

Untuk pembinaan, mereka diberikan pelajaran-pelajaran yang sesuai. Mereka sudah diberikan pengajaran-pengajaran untuk berevangelisasi. Sebagai bagian dari pembinaan, kelompok sudah mempercayakan pelayanan-pelayanan tertentu kepada mereka yaitu pelayanan masih dalam lingkup komunitas, misalnya memimpin pujian dalam sel, mendoakan orang-orang bermasalah yang minta dilayani oleh kelompok sel, memberikan kotbah atau renungan sesuai talentanya, menjadi pendamping rohani bagi anggota tingkat anak-anak, dll. Tujuan pelayanan-pelayanan ini disamping memberikan kesempatan

116

Page 117: Lat pel sel (pribadi)

kepada mereka untuk berevangelisasi, juga lebih banyak sebagai pelatihan bagi mereka supaya mereka dapat belajar dari pengalaman.

3. Tingkat ketiga: Dewasa

• Mereka adalah orang yang sudah matang rohaninya. • Motivasi rohani mereka lebih untuk melaksanakan kehendak Allah. • Mereka sudah bisa menghayati arti sabda Tuhan yang mengatakan

“Barangsiapa mengikuti Aku hendaklah dia menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku”.

• Kehidupan rohaninya dalam hal penghayatan doa, Kitab Suci dan sakramen sudah lebih teratur.

• Terkadang mereka mengalami kekeringan-kekeringan rohani, tetapi Tuhan memberikan kesetiaan kepada mereka.

• Mereka belumlah orang yang sempurna tetapi masih belajar untuk menjadi sempurna karena mereka masih tetap murid dan masih dalam proses pemuridan. Janganlah lupa bahwa proses pemuridan itu berlangsung seumur hidup. Karena itu mereka tidak luput dari cacat-cacat celah yang kecil.

• Mereka berusaha untuk hidup kudus, karena itu dosa-dosa kecil mereka anggap sebagai beban. Karena cintanya kepada Allah, mereka mengakukan dosanya secara teratur.

• Mereka sadar bahwa mereka adalah umat yang diutus dan harus mengambil bagian dalam amanat Perutusan Agung Kristus.

• Mereka memahami akan kata-kata Yesus: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu” Yoh 15:18.

Komunitas mempercayakan pelayanan-pelayanan yang lebih besar kepada mereka misalnya dalam komunitas mereka dapat menjadi pelayan atau team pelayan, mengajar, dll. Mereka sudah diberikan kepercayaan untuk evangelisasi di luar komunitas bahkan kepada orang yang belum mengenal Kristus atau agama lain, dll. Orang yang sudah pada tingkat ini dapat mengadakan pelayanan sendiri atas nama komunitas dengan sepengetahuan pelayan sel atau pelayan di atasnya.

Perlu diperhatikan bahwa di dalam sel komunitas tidak ada pengelompokan-pengelompokan sesuai tingkat kedewasaan iman ataupun tahap keanggotaaan. Sama seperti satu keluarga, orang tua dan anak-anak (masih balita sampai yang sudah dewasa) bergabung menjadi

117

Page 118: Lat pel sel (pribadi)

satu kesatuan keluarga, demikian pula satu sel adalah satu keluarga yang saling membangun dan menopang. Orang tua wajib memperhatikan pembinaan dan pendidikan anak-anak, sedangkan anak-anak yang sudah lebih dewasa harus memperhatikan dan mengasihi adik-adiknya. Yang menjadi orang tua di dalam sel komunitas adalah Pelayan dan wakilnya. Tingkat kedewasaan iman seperti yang diuraikan di atas hanyalah sebagai tolok ukur bagi masing-masing anggota untuk menilai dirinya sendiri apakah dia berkembang atau tidak. Demikian pula bagi Pelayan Sel dan Wakilnya, untuk dapat membina anggotanya dengan lebih baik, perlu untuk melihat tingkat kedewasaan iman setiap anggotanya.

Sebagaimana sekolah pada umumnya dimana para murid diharap-kan dari hari ke hari semakin memiliki banyak pengetahuan dan budi pekerti sehingga secara bertahap dapat berkembang dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, maka para anggota sel sebagai murid Kristus diharapkan dapat berkembang dari tingkat anak-anak menjadi dewasa. Tingkat kedewasaan iman seseorang tidak dapat diukur berdasar-kan usia hidupnya. Ada orang yang usianya masih muda tetapi kedewasaan imannya sudah tinggi, seperti St.Theresia Lisieux. Sedangkan lamanya seorang murid pada tingkatnya adalah relatif. Ada yang harus berada pada satu tingkat lebih lama sedangkan yang lain mungkin jangka waktunya pendek.

C. Pemuridan dalam KTM

Di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus, pembinaan merupa-kan bagian amat penting dalam kehidupan komunitas. Tanpa pembinaan yang baik, komunitas tidak akan dapat berkembang dengan baik. Tanpa pembinaan, komunitas tidak akan banyak berarti bagi setiap anggota dan bagi gereja universal. Karena itu pembinaan ini harus mendapat prioritas utama dan menjadi perhatian pokok dari seluruh team pelayan. Pembinaan ini merupakan perwujudan dari pemuridan kristiani dalam KTM. Ada dua tujuan pembinaan di dalam KTM:

1. Membentuk semua anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati, yang makin serupa dengan Kristus. Secara bertahap para anggota diasimilir ke dalam Kristus, sehingga seluruh hidupnya, cara berpikir, cara merasa, keinginan dan kehendaknya menjadi satu dengan hidup, cara berpikir, cara merasa serta kehendak Kristus. Pembinaan ini

118

Page 119: Lat pel sel (pribadi)

bersifat integral, menyeluruh, meliputi bidang intelektual, mental dan rohani. Mereka harus dibawa pada pertobatan yang mendalam.

2. Membekali para anggota dengan pelbagai macam pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, sehingga pelayanan mereka sungguh-sungguh dapat dipertanggung jawabkan dan tidak menyimpang dari iman Gereja Katolik

Untuk maksud pemuridan kristiani ini, para anggota KTM harus menjalani empat tahap keanggotaan. Pada setiap tahap ada sistim pembinaan yang harus diikuti oleh setiap anggota pada tahapnya. Sistim pembinaan tersebut berupa pengajaran-pengajaran, anjuran retret serta kewajiban menjalankan komitmen-komitmen. Di samping itu setiap anggota harus memenuhi persyaratan minimal dalam kehadiran pertemuan sel maupun pertemuan pengajaran. Apabila seorang anggota tidak memenuhi persyaratan pembinaan dalam tahapnya maka dia tidak diperkenankan untuk naik ke tahap berikutnya. Semua anggota komunitas dari tahap satu sampai tahap empat mewajibkan dirinya untuk hidup menurut semangat komunitas dengan menjalankan delapan kewajiban dasar antara lain: menghadiri pertemuan sel dan pengajaran, meluangkan waktu untuk doa dan bacaan Kitab Suci minimal satu jam sehari, dll. Pelaksanaan kewajiban itu dapat dijalankan secara bertahap. Sistim Pembinaan tiap tahap dan pelaksanaan kewajiban-kewajiban dasar itu merupakan proses pemuridan di dalam KTM. Dalam kelompok sel KTM, pelayan sel sangat berperan dalam pemuridan anggota-anggota sel. D. Dua belas Prinsip Pemuridan:

1. Mencari sebuah teladan.

Semua orang Kristen adalah murid Yesus melalui babtisan. Salah satu rahmat baptisan adalah kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan Yesus kepada setiap orang Kristen untuk mewakili Dia melakukan apa yang telah dilakukanNya. Apa yang dilakukan Yesus itu merupakan teladan yang harus ditiru oleh para muridNya. Selanjutnya para murid memberi teladan kepada generasi berikutnya. Hal itu telah berlangsung terus-menerus dari dulu hingga saat ini sehingga kitapun menjadi murid Kristus karena telah mengikuti teladan orang lain yang mendahului kita. Seandainya tidak ada orang lain yang telah menjadi teladan dan memberitakan injil pada kita, tentu saat ini kita belum menjadi murid Kristus. Untuk menjadi murid Kristus, kita masih perlu orang lain yang memberikan teladan dan bimbingan, menasihati dan mengajar serta menegur kita, dll. Pada gilirannya kita

119

Page 120: Lat pel sel (pribadi)

akan melakukan hal yang sama dimana kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, membimbing mereka, mengajar mereka, menasihati mereka, menegur mereka, dll. Dengan kata lain setiap orang Kristen adalah murid sekaligus guru. Santo Paulus berkata, “Engkau mengikuti aku seperti aku mengikuti Kristus.” Santo Paulus adalah murid Kristus sekaligus guru bagi banyak orang.

2. Keterlibatan dalam suatu hubungan.

Membangun suatu hubungan merupakan prinsip yang penting dalam pemuridan. Dengan membangun hubungan maka guru dan murid akan saling mengenal. Murid akan mengetahui bahwa dia dikasihi dan dibimbing oleh gurunya. Murid membutuhkan seorang guru yang selalu siap sedia menemaninya ketika dia berjuang dalam pertumbuhan imannya.

3. Penyerahan diri

Dengan membasuh kaki murid-muridNya (Yoh 13), Yesus telah memberikan teladan bahwa seorang guru harus melayani dan menyerahkan diri untuk murid-muridNya. Orang lain berpendapat bahwa murid harus melayani gurunya. Ini adalah pendapat keliru.. Ajaran Yesus bertolak belakang dengan pendapat. Penyerahan diri ialah kerendahan hati yang dinyatakan dalam kasih dan pelayanan. Jika anda mau mendidik orang menjadi murid, maka anda harus menjadi pelayan terlebih dahulu. Hal itu yang akan dilihat orang darimu sehingga mereka akan percaya kepadamu. Sesudah itu anda harus siap memberi nasihat dan bimbingan kepada murid anda. Keberhasilan itu bukan karena pengetahuan yang anda berikan, bukan pula karena indahnya kata-kata anda, tetapi karena tindakan pelayanan anda telah mulai menghasilkan buah.

4. Penyangkalan diri.

Penyangkalan diri dalam hal ini adalah sikap batin, yaitu kemauan untuk melayani. Pada dasarnya seorang pelayan atau hamba tidak memiliki hak, yang ada hanyalah kewajiban. Dalam hal ini perlu pengendalian diri terhadap kenikmatan dan keinginan-keinginan daging.

5. Memikul salib.

120

Page 121: Lat pel sel (pribadi)

Yesus berkata dalam injil Lukas 14:27 “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu” Perkataan Yesus ini jelas. Salib tidak terlepas dari kehidupan setiap murid Kristus. Yang menjadi soal adalah apakah seorang murid mengerti tentang salib. Tidak semua kesulitan atau penderitaan merupakan salib. Yesus memikul salib dikehendaki Allah Bapa, untuk itu Dia rela memikul salib. Penderitaan yang dialami karena dosa sendiri bukanlah salib karena dosa bukanlah kehendak Allah. Jadi unsur utama yang dimaksudkan di sini adalah demi kehendak Allah kita menderita atau mendapat kesulitan. Para umat perdana sudah memberikan contoh dalam memikul salib. Mereka menderita aniaya karena mereka pengikut Kristus dan untuk itu mereka bersuka cita meskipun dalam kesulitan.

6. Dapat diajar.

Arti Pemuridan bukan hanya mengisi otak orang dengan pengetahuan atau berbicara soal informasi. Pemuridan lebih berbicara tentang “pembentukan” yaitu pembentukan pribadi. Banyak orang yang memiliki banyak pengetahuan, tetapi hatinya memberontak sehingga perilakunya tidak sepadan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Apabila hal ini yang terjadi maka pemuridan tidak mencapai tujuan. Maksud pemuridan adalah supaya pengetahuan yang diperoleh oleh murid itu dapat menghasilkan perubahan hidup. Praktek hidup yang benar jauh lebih penting daripada perkataan. Yesus tidak pernah mengajak murid-muridNya dengan berkata, “Mari kita pelajari kitab kejadian atau kitab Yesaya.” Yesus lebih banyak memberikan contoh dan teladan.

7. Kesetiaan.

Seorang murid harus memiliki sifat setia. Untuk dapat berkembang dalam kesetiaan maka harus belajar untuk setia dalam perkara-perkara kecil. Yesus berkata: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” Lk 16:10. Setialah terhadap pelayanan orang lain atau setialah pada orang di atas anda, dengan demikian anda dapat setia juga dalam pelayanan anda sendiri. Sebagai seorang pemimpin sel komunitas, anda harus bertanggung jawab dengan memberikan laporan-laporan kepada pelayan wilayah anda, dan dengan demikian anda akan diberikan kesetiaan di dalam pelayanan anda di dalam sel anda. Kesetiaan itu berhubungan erat juga dengan

121

Page 122: Lat pel sel (pribadi)

masalah keuangan. “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” Lk.16:11.

8. Taat kepada orang yang diberi kuasa

Yang kita maksudkan di sini bukan hanya taat kepada pemimpin, tetapi juga kepada orang yang diberi kuasa oleh pemimpin. Jika anda ditunjuk oleh pelayan wilayah untuk memimpin sebuah kelompok, berarti anda adalah orang yang diberi kuasa pada kelompok itu. Jika mereka menerima anda, mereka menerima dia yang memberi kuasa. Jika mereka menolak anda, mereka menolak dia. Jika mereka mendengarkan anda, mereka mendengarkan dia. Dengan demikian anda mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap mereka yang anda pimpin. Sampai mana anda tunduk dan taat kepada pimpinan sampai di situ pula anda menyalurkan kewibawaan kepada mereka yang dipercayakan kepada anda.

9. Bekerja di bawah pengawasan.

Seorang Pelayan mempunyai fungsi rangkap, disamping sebagai murid ia juga berfungsi sebagai guru. Sebagai murid ia masih dididik oleh orang lain, dalam hal itu ia dipanggil untuk bekerja di bawah pengawasan gurunya. Pelayanan yang dia lakukan seolah-olah merupakan latihan kerja sehingga perlu dievaluasi. Dalam hal ini pelayan itu selalui siap menerima bimbingan

10. Mengerjakan tugas-tugas.

Anda harus mengerjakan tugas yang diberikan kepada anda. Pelajarilah pelajaran-pelajaran yang perlu diberikan kepada murid-muridmu. Jangan melakukan segala sesuatu menurut kehendak anda sendiri. Serahkanlah tugas-tugas tepat pada waktunya. Hadirlah dan bantulah kegiatan wilayah. Sampaikanlah segala informasi yang harus anda sampaikan. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang harus anda lakukan.

11. Diakui oleh para pemimpin

Seorang murid harus melayani dan mengikuti perintah gurunya. Dengan demikian ia akan segera dikenal dan diakui oleh pelayan untuk bisa diberi tanggung jawab dalam pelayanan. Sekali dikenal, ia mungkin merasa sudah sampai pada tujuan atau sudah dewasa dalam iman. Tetapi ingatlah, kita ini dipanggil sebagai pembelajar. Prosesnya

122

Page 123: Lat pel sel (pribadi)

tidak pernah berhenti. Kita mencapai kedewasaan penuh jika masuk ke dalam kerajaan Kristus. Kesabaran dan ketekunan merupakan kuncinya.

12. Diperbolehkan melakukan pelayan sendiri.

Sekali anda boleh melakukan pelayanan anda sendiri, pelayanan memang telah benar-benar dimulai. Sekarang anda dipanggil untuk menjadikan orang lain sebagai murid. Anda menjadi teladan mereka. Anda mau berkembang dengan membangun hubungan dengan sesama dan membantu membentuk orang lain.

R e f l e k s i

123

Anda adalah seorang pelayan atau team pelayan atau calon pelayan. Saat ini

anda sudah mengerti dengan lebih baik mengenai pemuridan dalam sel

komunitas. Dalam pengajaran di atas anda sudah dapat membedakan

anggota sel menurut kedewasaan rohaninya yaitu tingkat anak-anak, tingkat

remaja dan tingkat dewasa. Tugas anda saat ini adalah menilai diri anda

sendiri dan masing-masing teman anggota sel-mu. Dengan sejujurnya nilailah

diri anda sendiri, juga teman-teman sel-mu. Sebagai murid anda dan teman

selmu berada di tingkat mana? Berikanlah alasannya.

1. Saya sendiri berada pada tingkat …………………………….

Alasannya: ……………………………………………………

2. Teman-teman sel:

Page 124: Lat pel sel (pribadi)

B a h a n D i s k u s i

1. Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah Sang

Guru ideal. Setiap orang Kristen mendapat

panggilan untuk penjadi guru dalam Pemuridan

Kristiani. Apa yang anda akan lakukan

sebagai

guru sesuai maksud Yesus?

2. Berkali-kali Yesus mengatakan bahwa kalau mau menjadi

muridNya harus memikul salib (Lk 14:27; Mat 10:38; Mat

16:24). Coba anda jelaskan apa yang Yesus maksudkan dengan

salib itu?

3. Ciri-ciri seorang murid Kristus sudah dijelaskan secara global

pada bagian A.2.2. Coba anda terangkan lebih detil lagi

mengenai ciri seorang murid tersebut.

4. Apa pendapat atau usul anda untuk memajukan pemuridan

dalam KTM ?B a h a n S t u d i

Di bawah ini disajikan dasar-dasar Kitab Suci yang

124

Page 125: Lat pel sel (pribadi)

berbicara tentang Pemuridan. Anda dapat mengambil

kesimpulan tentang Ciri Pemuridan dari ayat-ayat

tersebut.

1. Matius 11:25-30; Matius 10:38-39; Lukas 14:27

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, tulislah dalam satu

kalimat ciri seorang murid Kristus. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

2. Yakobus 1:22-25; Yohanes 15:5; Yohanes 14:21; Matius 28:19

Tulislah dalam satu kalimat ciri seorang murid, berdasarkan

ayat-ayat tersebut: ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

3. Yohanes 8:31-32; Yohanes 6:66-68; Kolose 3:16; II Petrus 2:15 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

4. Yohanes 13:35; Matius 20:26-28; Kolose 3:12-15 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

5. Yohanes 15:8; Galatia 5:22; Matius 4:19; I Petrus 3:15 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

T u g a s

125

Page 126: Lat pel sel (pribadi)

1. Bacalah dan tandailah Redemptoris Missio No.71-

74; 77-83; 86-92

2. Tulislah hasil refleksi pribadi anda.

3. Hasil studi anda tulislah dalam lembaran tugas.

4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran

jawaban kemudian kumpulkan.

126