larutan parasetamol 10 mg fix

22
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA KELOMPOK : 7 Shift Reguler A SOAL : I. Latar Belakang Larutan Oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air. Larutan oral dapat diformulasikan untuk diberikan langsung secara oral kepada pasien atau dalam bentuk lebih pekat yang harus diencerkan lebih dahulu sebelum diberikan (FI IV, hal 15). Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007). Sirop adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, atau polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN PARASETAMOL 10 mg/ml

Upload: kinanti-dwi-pusparani

Post on 16-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan fts csp parasetamol

TRANSCRIPT

Page 1: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA

KELOMPOK : 7 Shift Reguler A

SOAL :

I. Latar Belakang

Larutan Oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu

atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam

air atau campuran kosolven air. Larutan oral dapat diformulasikan untuk diberikan langsung

secara oral kepada pasien atau dalam bentuk lebih pekat yang harus diencerkan lebih dahulu

sebelum diberikan (FI IV, hal 15).

Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi

(sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop

adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007). Sirop adalah larutan pekat gula

atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan

larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, atau polialkohol yang lain

dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain untuk menghalangi pembentukan hablur

sakarosa, juga dapat meningkatkn kelarutan obat. Parasetamol adlah bahan aktif yang dapat

bekerja sebagau analgesik dan antipiretik (FI III, hal 37). Parasetamol bekerja dengan

menghambat sintesis prostaglandin pada system syaraf pusat dan melalui aksi perifer dengan

memblok impuls rasa sakit.

II. Preformulasi

a. Zat Aktif

Struktur kimia

Rumus molekul

PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN PARASETAMOL 10 mg/ml

Page 2: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

Nama kimia

Sinonim

Berat molekul

Pemerian

Kelarutan

pH larutan

pKa

Titik lebur

Stabilitas

Panas

Hidrolisis/oksidasi

Cahaya

Kegunaan

Wadah dan

penyimpanan

Kesimpulan :

Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) :

Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) :

(krim/salep) :

Kemasan :

b. Eksipien (zat tambahan)

1. Propilenglikol

Struktur kimia

Rumus molekul C3H8O2

Nama kimia Propilenglikol

Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl

ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;

propylenglycolum

Page 3: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

Berat molekul 76.09 (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 592)

Pemerian Jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau dengan rasa

manis, rasa sedikit tajam dibandingkan gliserin (Handbook of

Pharmaceutical Excipient 6, hal 592)

Kelarutan Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air;

larut pada 1 di 6 bagian eter; tidak larut dengan minyak minyak

atau mineral tetap ringan, tetapi dapat melarutkan beberapa

minyak esensial. (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal

592)

pH larutan -

pKa -

Titik didih dan titik

leleh

Titik didih 1880 C, titik leleh -590C . (Handbook of Pharmaceutical

Excipient 6, hal 592)

Konstanta Dielektrik 32,1 atau 33

Bobot jenis 1,038 g/cm3 at 200C (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6,

hal 592)

Stabilitas

Panas

Hidrolisis/oksidasi

Cahaya

Pada suhu dingin, propilen glikol stabil di sebuah sumur tertutup

kontainer, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, ia cenderung

untuk mengoksidasi, sehingga menimbulkan produk seperti

propionaldehida, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat.

Propylene glycol stabil secara kimia bila dicampur dengan etanol

(95%), gliserin, atau air; larutan berair dapat disterilkan dengan

autoklaf (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 592)

Kegunaan

(Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 592)

Inkompatibilitas Propilenglikol inkompatibel terhadap reagen pengoksidasi seperti

kalium permanganat. (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6,

Page 4: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

hal 592)

Wadah dan

penyimpanan

Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,

sejuk dan kering (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal

592)

2. Aquadest

Struktur kimia H-O-H

Rumus molekul H2O

Nama kimia Aqua destilatta

Sinonim Air suling, aquadest

Berat molekul 18,02 (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 766)

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa

Kelarutan Dapat bercampur dengan semua pelarut polar

pH larutan -

pKa -

Titik didih dan titik

beku

Titik didih 1000 C, titik beku 00C . (Handbook of Pharmaceutical

Excipient 6, hal 766)

Konstanta Dielektrik 80,4 dan 78,54 (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 766)

Bobot jenis 1 g/cm3 atau 0,9971 g/cm3 (Handbook of Pharmaceutical Excipient

6, hal 766)

Stabilitas

Panas

Hidrolisis/oksidasi

Cahaya

Secara kimia air stabil dalam semua bentuk fisik ( es, cair, uap )

Kegunaan Sebagai pelarut

Inkompatibilitas Mengalami reaksi hidrolisis dengan senyawa obat. Dapat bereaksi

dengan logam alkali dan oksida logam alkali seperti kalsium

dioksida dan magnesium oksida. Bereaksi juga dengan garam

anhidrat membentuk garam hidrat dan juga dengan senyawa

organik lain dan kalsium karbida (Handbook of Pharmaceutical

Excipient 6, hal 766)

Page 5: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

3. Green colour

Struktur kimia -

Rumus molekul -

Nama kimia -

Sinonim -

Berat molekul -

Pemerian Tepung zat ini berwarna ungu kemerahan atau ungu kecoklatan

dan bila dilarutkan dalam air menghasilkan warna hijau kebiruan

Kelarutan Mudah larut dalam air

pH larutan -

pKa -

Titik lebur -

Konstanta Dielektrik -

Bobot jenis -

Stabilitas

Panas

Hidrolisis/oksidasi

Cahaya

-

Kegunaan Perwarna

Wadah dan

penyimpanan

Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk

4. Metil Paraben

Page 6: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

Struktur kimia

Rumus molekul C8H8O3 (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

Nama kimia Methyl-4-hydroxybenzoate

Sinonim Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl

ester; metagin; Methyl Chemosept; methylis parahydroxybenzoas;

methyl p-hydroxybenzoate; Methyl Parasept; Nipagin M; Solbrol

M; Tegosept M; Uniphen P-23.

Berat molekul 152,15 (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

Pemerian Serbuk halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa,

agak membakar diikuti rasa tebal ( FI III hal 378)

Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih; tidak

berbau atau berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa terbakar

(FI IV, hal 551); (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal

441)

Kelarutan Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, larut

dalam 3,5 bagian etanol, larut dalam 3 bagian aseton, mudah larut

dalam eter, dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60

panas, jika didinginkan, larutan tetap jernih (FI III, hal 378)

Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon

tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter (FI IV, hal

551)

Page 7: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

(Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

pH larutan 3-6 (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

pKa 8,4 pada suhu 22o C (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal

441)

Titik lebur 125o -128o C (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

Konstanta Dielektrik -

Bobot jenis 1,352 gr/mg atau 1,352 gr/cm3 (Handbook of Pharmaceutical

Excipient 6, hal 441)

Stabilitas

Panas

Hidrolisis/oksidasi

Cahaya

Larutan berair dari methylparaben pada pH 3-6 disterilisasi dengan

autoklaf pada 120oC selama 20 menit, juga stabil tanpa

dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10%

dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sementara

larutan berair pada pH 8 atau di atas dikenakan hidrolisis cepat

(10% atau lebih setelah penyimpanan sekitar 60 hari pada suhu

kamar) (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

Kegunaan Pengawet

Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba dari Methylparaben dan parabens lainnya

adalah sangat berkurang dengan adanya surfaktan nonionik,

seperti

sebagai polisorbat 80, sebagai akibat dari miselisasi. Inkompatibel

dengan bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, sodium

alginate, sorbitol, essensial oil dan atropin. (Handbook of

Pharmaceutical Excipient 6, hal 441-443)

Wadah dan

penyimpanan

Wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan kering (Handbook

of Pharmaceutical Excipient 6, hal 441)

Page 8: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

III.Permasalahan Farmasetika

1. Sediaan yang dibuat adalah larutan dengan penggunaan berulang (dosis ganda/ multiple

dose) yang mengandung air sehingga rentan terhadap pertumbuhan mikroba.

2. Rasa parasetamol sedikit pahit, sehingga harus ditutupi rasa pahit tersebut.

3. Parasetamol stabil pada pH 5-6, serta parasetamol harus terlindung dari cahaya.

4. Bahan pengawet yang adalah metil paraben yang kelarutannya rendah dalam air (jika

menggunakan pengawet metil paraben).

5. Sediaan yang dibuat masih relatif cair sehingga dikhawatirkan mudah tumpah saat akan

digunakan.

6. Kelarutan parasetamol rendah di dalam air dan dosis parasetamol yang diinginkan kecil

yaitu 10 mg/ml atau 50 mg/5 ml, sediaan yang cocok dalam bentuk larutan

7. Sediaan berwarna bening serta tidak beraroma.

IV. Penyelesaian Masalah

1. Karena sediaan multiple dose maka digunakan pengawet yaitu metil paraben (jika

menggunakan metil paraben jangan digunakan bersama sorbitol karena imkompatibel)

2. Untuk menutupi rasa pahit parasetamol, ditambahkan pemanis gliserin.

3. Dibuat sediaan dengan pH berkisar 5-6 dan sediaan dikemas dalam wadah atau botol

kaca gelap tertutup rapat agar zat aktif tetap stabil.

4. Metil paraben dilarutkan dalam propilen glikol

5. Digunakan propilen glikol sebagai pelarut juga pengental.

6. Agar sediaan tidak terlalu encer maka ditambahkan propilen glikol untuk menambah

kekentalan sediaan, serta meningkatkan kelarutan zat aktif.

7. Sediaan parasetamol dosis 10mg/ml dibuat dalam bentuk sediaan larutan.

8. Ditambahkan perwarna dan pengaroma pada sediaan yang akan dibuat.

V. Pendekatan Formula (Formula Yang Diusulkan)

NO

.

Bahan Jumlah Fungsi Bahan Alasan Penambahan

1 Acetaminophen 10mg/ml Sebagai zat aktif Acetaminophen dibuat

Page 9: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

sebagai sediaan elixir

karena acetaminophen

sukar larut dalam air

2 Sirupus simpleks 20 % Sebagai pemanis Menutupi rasa pahit

3 Gliserin 20 % Sebagai

pelarut/solven

dan pemanis

Gliserin berfungsi sebagai

pemanis dan pelarut

4 Propilenglikol 25% Sebagai pelarut pelarut

5 Metil paraben 0,02 % Sebagai pengawet larutan dengan

penggunaan berulang

(dosis ganda/ multiple

dose) yang mengandung

air sehingga rentan

terhadap pertumbuhan

mikroba

6 Green colors 0,25 % Sebagai pewarna Larutan yang dibuat

berwarna jernih sehingga

untuk membuat warna

yang menarik maka

digunakan warna hijau

karena ini sesuai dengan

pengaroma yang

digunakan

7 Vanila essens 0,25 % Sebagai

pengaroma

Vanilla essence sebagai

pengaroma. Aroma vanilla

essence yang segar

diharapkan dapat

menimbulkan rasa enak

pada pasien

8 aquadest ad 100 ml Sebagai pelarut pelarut

Page 10: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

VI. Perhitungan

Volume total sediaan = 100 ml

a. Parasetamol = 10 mg/ml

10 mg1 ml

= x100 ml

→ x=10001

=1000 mg

b. Gliserin = 20

100x100=20 ml

c. Sirupus simpleks = 20

100x100=20 ml

d. Propilen glikol = 15

100x100=15 ml

e. Metil paraben = 0,02100

x100=0,02 ml

f. Essens vanilla = 0,25100

x 100=0,25 ml

g. Green colour = 0,25100

x 100=0,25 ml

h. Aquadest ad 100 ml

VII. Penimbangan

NO. Bahan Jumlah dalam

formula

Jumlah

penimbangan

1 Acetaminophen 10mg/ml 1000 mg

2 Sirupus simpleks 20 % 20 ml

3 Gliserin 20 % 20 ml

4 Propilenglikol 15 % 15 ml

5 Metil paraben 0,02 % 20 mg

6 Green colour 0,25 % 0,25 ml

7 Vanilla essens 0,25 % 0,25 ml

8 Aquadest Ad 100 % Ad 100 ml

Page 11: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

VIII. Prosedur Pembuatan

- Dilarutkan 1000 mg paracetamol ke dalam 8 ml propilen glikol dan 20 ml

gliserin lalu dimasukkan dalam beker glass

- Ditambahkan 20 ml sirupus simpleks

- Ditambahkan metil paraben yang telah dilarutkan dalam 7 ml propilen glikol

- Aduk hingga rata

- Ditambahkan stok pengaroma 0,25 ml

- Ditambahkan stok pewarna 0,25 ml

- Aquades ditambahkan hingga batas tara 100 ml

- Campuran diaduk hingga homogen dan dimasukkan ke dalam wadah yang

sudah ditara

- Sisa volume sediaan digunakan untuk evaluasi sediaan

IX. Analisis titik kritis pembuatan sediaan

1. Pelarutan parasetamol dalam gliserin dan propilen glikol

2. Pelarutan metil paraben

X. Evaluasi

a. Semisolid (Salep, Krim, Gel)

N

oJenis evaluasi Prinsip evaluasi

Jumlah

sampel

Hasil

pengamatanSyarat

1 Uji organoleptis

(warna, bau)

Pengamatan secara

visual.

1 Warna = hijau

Bau = vanilla

Rasa = pahit

.

2 Uji pH sediaan

(FI IV, 1039)

Menentukan pH

sediaan dengan pH-

meter yang telah

1 pH = 6-7

Page 12: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

dibakukan dengan

larutan dapar pH 7

dan pH 4.

3 Penetuan

densitas larutan

(FI IV, 1030)

Menentukan densitas

larutan dengan

menimbang massa

larutan sebanyak

volume tertentu (10

ml) dengan

piknometer yang

kemudian

dibandingkan dengan

cairan yang telah

diketahui densitasnya

(aquadest) pada suhu

tertentu

1 Hasil

penimbangan

dengan

piknometer =

27,27 gr

Bobot pikno

kosong =

16,60 gr

Bobot pikno

dengan air =

25,25 gr

Bobot jenis

sediaan =

1,2335

4 Penentuan

viskositas

sediaan dengan

alat Brokefield-

helipath

Mengukur tekanan

geser sediaan pada

beberapa kecepatan

putar tertentu.

1 - -

5 Uji stabilitas

sediaan

Sediaan disimpan

pada temperatur

kamar untuk

mengamati lamanya

stabilitas sediaan

1 -

6 Uji volume

terpindahkan

Pengukuran volume

sediaan dengan gelas

ukur.

1 Volume

menjadi 93

ml

7 Uji kadar zat Penetapan kadar zat 1 -

Page 13: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

aktif aktif dengan metode

analisis yang sesuai

 

XI. Hasil Percobaan (untuk Laporan)

XII. Pembahasan (untuk Laporan)

XIII. Kesimpulan :

XIV. Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta :

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients.

Sixth Edition Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association. London

Syamsuni, H.A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta : EGC.

EVALUASI SEDIAAN

1. Penentuan Bobot Jenis Larutan dengan Piknometer (FI IV p.1030)

Page 14: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

a. Gunakan piknometer bersih dan kering

b. Timbang piknometer kosong

c. Timbang piknometer yang berisi air yang baru dididihkan

d. Timbang piknometer yang berisi sediaan larutan.

e. Bobot jenis sediaan =

W sediaan−W kosong

W air−W kosong

×ρair

Diketahui: bobot jenis air pada suhu 20C = 997,18 gram/liter

bobot jenis air pada suhu 25C = 996,02 gram/liter

bobot jenis air pada suhu 30C = 994,62 gram/liter

Bobot jenis sediaan =

27 ,27−16 , 6025 ,25−16 ,60

×1=1 ,2335

bobot jenis air pada suhu 20C = 1,2335 x 997,18 gram/liter = 1,226

bobot jenis air pada suhu 25C = 1,2335 x 996,02 gram/liter = 1,225

bobot jenis air pada suhu 30C = 1,2335 x 994,62 gram/liter = 1,223

2. Penentuan Viskositas Larutan dengan Alat Brookfield

a. pilih spindel sesuai dengan viskositas cairan yang hendak diukur.

b. pasang spindel pada gantungan spindel.

c. turunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke dalam cairan yang

hendak diukur viskositasnya.

d. pasang stop kontak.

e. hidupkan motor sambil menekan tombol.

f. biarkan spindel berputar dan perhatikan jarum merah pada skala.

g. catat angka yang ditunjukkan jarum merah tersebut. (untuk menghitung viskositas,

angka pembacaan dikalikan dengan suatu faktor yang dapat dikutip dari tabel yang

terdapat pada brosur alat.)

h. dengan mengubah-ubah ppm, akan diperoleh viskositas cairan pada berbagai ppm.

3. Penentuan pH larutan (FI IV p. 1039)

Page 15: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix

Uji pH larutan dilakukan dengan menggunakan kertas pH atau dengan pH meter.

4. Penentuan Volume Terpindahkan (FI IV p. 1089)

a. Tuang isi dari tiap wadah perlahan-lahan ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan

kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah

dikalibrasi.

b. Diamkan selama 30 menit.

c. Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari campuran: volume rata-rata

larutan, suspensi, atau sirup yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan

tidak satupun volume wadah kurang dari 95% volume yang dinyatakan pada etiket.

5. Penentuan Organoleptis

a. Warna larutan diamati.

b. Bau larutan dicium.

c. Sediaan sediaan dirasakan.

6. Pengamatan Pertumbuhan Mikroorganisme, Cap-locking, dan Pengendapan

Amati sediaan selama beberapa hari untuk mengamati adanya pertumbuhan

mikroorganisme, cap- locking dan pengendapan.

Pengamatan Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3

Warna

Rasa

Aroma

Mikroorganisme

Capslocking

Page 16: Larutan Parasetamol 10 Mg Fix