laptut step 7 no 2 dan 3 blok 15 skenario 1.docx

5
Nama : Nur Dian Afidah NIM : H2A013028 STEP 7 No. 2 dan 3 2. Pemeriksaan Fisik a. Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-PB. b. Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati menentukan status dehidrasi pada gizi buruk). c. Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat, nadi lemah dan cepat), kesadaran menurun. d. Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5° C). e. Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung f. Sangat pucat g. Pembesaran hati dan ikterus h. Adakah perut kembung, bising usus melemah/meninggi, tanda asites, atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash) i. Tanda defisiensi vitamin A pada mata:

Upload: nur-dian-afidah

Post on 15-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Nama : Nur Dian Afidah

NIM : H2A013028

STEP 7

No. 2 dan 3

2. Pemeriksaan Fisik

a. Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-PB.

b. Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati menentukan status dehidrasi pada gizi buruk).

c. Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat, nadi lemah dan cepat), kesadaran menurun.

d. Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5° C).e. Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantungf. Sangat pucatg. Pembesaran hati dan ikterush. Adakah perut kembung, bising usus melemah/meninggi, tanda asites, atau

adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash)i. Tanda defisiensi vitamin A pada mata:

Konjungtiva atau kornea yang kering, bercak Bitot Ulkus kornea Keratomalasia

j. Ulkus pada mulutk. Fokus infeksi: telinga, tenggorokan, paru, kulitl. Lesi kulit pada kwashiorkor:

hipo- atau hiper-pigmentasi deskuamasi ulserasi (kaki, paha, genital, lipatan paha, belakang telinga) lesi eksudatif (menyerupai luka bakar), seringkali dengan infeksi

sekunder (termasuk jamur) Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi

hitam terkelupas ( crazy pavement dermatosis)

m. Tampilan tinja (konsistensi, darah, lendir).n. Tanda dan gejala infeksi HIV (lihat bab 8).

Catatan:

Anak dengan defisiensi vitamin A seringkali fotofobia. Penting untuk memeriksa mata dengan hati-hati untuk menghindari robeknya kornea. Pada buku Pedoman TAGB untuk memudahkan penanganan berdasarkan tanda bahaya dan tanda penting (syok, letargis, dan muntah/diare/ dehidrasi), anak gizi buruk dikelompokkan menjadi 5 kondisi klinis dan diberikan rencana terapi cairan dan makanan yang sesuai.

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium: gula darah, Hb, Ht, preparat apusan darah, urin rutin, feses b. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, 2002).Jenis Parameter Antropometri

Sebagai indikator status gizi, antropometri dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia.Jenis parameter antropometri:1) Umur2) Berat Badan3) Tinggi Badan4) Lingkar Lengan Atas5) Lingkar Kepala6) Lingkar Dada7) Jaringan Lunak

Indeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur

Beberapa indeks antropometri:

1) BB/U (Berat Badan terhadap Umur)2) TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)3) BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)4) Lila/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)5) Indeks Massa Tubuh (IMT)6) Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur7) Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul

Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).

Indeks berat badan menurut umur (BB/U)Merupakan pengukuran antropometri yang sering digunakan sebagai indikator dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan dan keseimbangan antara intake dan kebutuhan gizi terjamin. Berat badan memberikan gambaran tentang massa tubuh (otot dan lemak). Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang mendadak, misalnya terserang infeksi, kurang nafsu makan dan menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. BB/U lebih menggambarkan status gizi sekarang. Berat badan yang bersifat labil, menyebabkan indeks ini lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Current Nutritional Status)

Indeks tinggi badan menurut umur (TB/U)

Indeks TB/U disamping memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status ekonomi. Indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks

c. Foto toraks d. Uji tuberkulin

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4 ed. Vol. III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006.

2. Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Kemkes RI. Jakarta. 2011.