lapotan bivalvia.docx

23
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Odum (1994) kerang merupakan kelompok benthos yang cukup dominan di air tawar. Bivalvia merupakan kelas dalam moluska yang di dalamnya termasuk semua jenis kerang- kerangan. Bivalvia memiliki arti dua pasang cangkang. Cangkang bivalvia disatukan oleh suatu engsel elastis yang bernama ligamen dan mempunyai satu atau dua otot adductor dalam cangkangnya yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan cangkang tersebut. Untuk membedakan cangkang kanan dan kiri dari bivalvia sangat sulit,karena biasanya bentuknya mengikuti buentuk karang yang ditempelinya sehingga bentuknya tidak jelas (Barnes, 1982). Bivalvia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, mantel dan organ dalam. Kakinya dapat menonjol dari dua cangkang dan dapat memanjang ataupun memendek,fungsinya untuk bergerak dan merayap . 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut : 1.2.1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis- jenis dari bivalvia 1.2.2. Mahasiswa dapat mengenali morfologi dan mengetahui ekologi dari bivalvia

Upload: amir-yarkhasy

Post on 08-Feb-2016

298 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: lapotan bivalvia.docx

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Menurut Odum (1994) kerang merupakan kelompok benthos yang cukup

dominan di air tawar. Bivalvia merupakan kelas dalam moluska yang di

dalamnya termasuk semua jenis kerang- kerangan. Bivalvia memiliki arti dua

pasang cangkang. Cangkang bivalvia disatukan oleh suatu engsel elastis yang

bernama ligamen dan mempunyai satu atau dua otot adductor dalam

cangkangnya yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan

cangkang tersebut. Untuk membedakan cangkang kanan dan kiri dari bivalvia

sangat sulit,karena biasanya bentuknya mengikuti buentuk karang yang

ditempelinya sehingga bentuknya tidak jelas (Barnes, 1982). Bivalvia terdiri

dari tiga bagian utama, yaitu kaki, mantel dan organ dalam. Kakinya dapat

menonjol dari dua cangkang dan dapat memanjang ataupun

memendek,fungsinya untuk bergerak dan merayap .

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.2.1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis- jenis dari bivalvia

1.2.2. Mahasiswa dapat mengenali morfologi dan mengetahui ekologi dari

bivalvia

1.3. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diharapkan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat

mengkaji lebih dalam mengenai anggota dari bivalavia

Page 2: lapotan bivalvia.docx

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Bivalvia

Suwignyo (1998) membagi Bivalvia dalam 3 sub kelas diantaranya :

1. Sub kelas Protobranchia

Biasanya struktur tubuhnya primitif,filamen insangnya pendek dan tidak

melipat, selain itu permukaan kakinya datar dan menghadap ke

ventral,dan memiliki otot aduktor 2 buah. Terdiri dari dua ordo,yaitu :

Ordo Nuculacea.

Ordo Solenomyacea

2. Sub kelas Lamellibranchia

Sub kelas ini memiliki ciri- ciri antara lain filamen insang memanjang dan

melipat seperti huruf W,antara filamen dihubungkan oleh cilia

(filabranchia) atau jaringan (eulamellibranchia). Berikut ini adalah

anggota yang termasuk pada sub kelas ini :

Ordo Taxodonta

Ordo Anisomyaria

Ordo Heterodonta

Ordo Schizodonta

Ordo Adapedonta

Ordo Anomalodesmata

3. Sub kelas Septibranchia.

Pada sub kelas ini insangnya termodifikasi menjadi sekat antara rongga

inhalant dan rongga suprabranchia, yang berfungsi seperti pompa.

Umumnya hidup di laut dalam seperti Cuspidularia dan Poromya.

Page 3: lapotan bivalvia.docx

2.2. Morfologi Bivalvia

Gambar 1. Morfologi BIvalvia

Cangkang dari kerang terdiri dari 3 lapisan, yaitu :

1. Lapisan luar tipis, hampir berupa bahan seperti kulit, hanya lebih keras dan

disebut periostrakum (perostracumi), yang melindungi

2. Lapisan kedua yang tebal, terbuat dari kalsium karbonat

3. Lapisan dalam terdiri dari mother of pearl, dibentuk oleh selaput mantel

dalam bentuk lapisan tipis.

Bagian tertua dari cangkang terletak di gabungan engsel yang disebut

umbo. Penshell dan rock scallop mempunyai otot besar di dekat bagian

tengah cangkang (Carpenter dan Niem,1998).

2.3. Ekologi Bivalvia

Bivalvia biasanya hidup dengan membenamkan dirinya di pasir,lumpur

atau permukaaan subtrat. Tetapi ada juga yang hidup dengan menempel di

permukaan benda yang keras. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Nontji

(1987), bahwa bivalvia hidup menetap di dasar laut dengan cara

membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur bahkan pada karang-karang

batu. Sedangkan menurut Kastoro (1982), ditinjau dari habitatnya bivalvia

memiliki cara hidup yang berlainan walaupun termasuk dalam satu suku dan

hidup dalam satu ekosistem yang sama. Menurut Odum (1994), bahwa

binatang infauna seringkali memberikan reaksi yang mencolok terhadap

ukuran butir atau tekstur dasar laut, sehingga habitat Molusca dari berbagai

lereng pasir lumpur akan berbeda.

Page 4: lapotan bivalvia.docx

III. MATERI DAN METODE3.1. Waktu dan Tempat

3.1.1. Hari, Tanggal : Senin, 22 April 2013

3.1.2. Waktu : Pukul 14.40- selesai

3.1.3. Tempat : Laboratorium Biologi Jurusan Ilmu Kelautan,

FPIK, Universitas Diponegoro

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat tulis

Lembar kerja modul bivalvia

3.2.2. Bahan

Kerang Anadara granosa

Kerang Vasticardium oxyganum

Kerang Derna viridis

Kerang Tridacna squmosa

Kerang Mactra violacea

Kerang Antigona chemnitzii

3.3. Cara Kerja

Amati morfologi kerang

Catat ciri- ciri khusus kerang

Catat nama ilmiahnya

Gambar morfologi kerang di lembar kerja bivalvia

Page 5: lapotan bivalvia.docx

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil

1. Perna viridis

Ciri-ciri :

1. Berwarna coklat kehijauan

2. Memiliki permukaan halus dengn garis melengkung sejajar

sepanjang permukaan

3. Berbentuk lonjong

2. Tridacna Squamosa

Ciri-ciri :

1. Berwarna putih gading

2. Memiliki permukaan menonjol (bergelombang) dan kasar

3. Berbentuk seperti kipas

3.Mactra violacea

Page 6: lapotan bivalvia.docx

Ciri-ciri :

1. Berwarna coklat keputihan

2. Memiliki permukaan halus

3. Berbentuk seperti kipas

4. Antigona chemnitzii

Ciri-ciri :

1. Berwarna coklat muda bercampur putih

2. Memiliki permukaan cukup kasar

3. Berbentuk seperti kipas dengan tonjolan kecil di pangkal

5. Anadara granosa

Ciri-ciri :

1. Berwarna putih

2. Memiliki permukaan kasar

3. Berbentuk seperti kipas dengan ujung bergelombang dan

terdapat tonjolan kecil di pangkal

4. Terdapat tonjolan kecil pada permukaan yang mengikuti

ruas

Page 7: lapotan bivalvia.docx

6. Vasticardium oxygonum

Ciri-ciri :

1. Berwarna putih

2. Memiliki permukaan kasar bergelombang

3. Berbentuk seperti kipas

4. Memiliki cekungan yang dalam

4.1.1 Klasifikasi Bivalvia

1. Klasifikasi Perna Viridis

Gambar 2. Perna viridis

Kingdom : Animalia

Phylum : Moluska

Class : Bivalvia

Sub Class : Lamellibranchiata

Ordo : Anisomyria

Superfamily : Mytilacea

Family : Mytilidae

Page 8: lapotan bivalvia.docx

Sub family : Mytilinae

Genus : Perna

(Asikin, 1982

2. Klasifikasi Tridacna Squamosa

Gambar 3. Tridacna squamosa

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Pelecypoda

Order : Veneroida

Family : Tridacnidae

Genus : Tridacna

(Anonim, 2012)

3. Klasifikasi Mactra violacea

Gambar 4. Mactra violacea

Page 9: lapotan bivalvia.docx

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Ordo : Eulamellibranchia

Family : Mactridae

Genus : Mactra

(Anonim, 2011)

4. Klasifikasi Antigona chemnitzii

Gambar 5. Antigona chemnitzii

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Ordo : Chamida

Family : Veneridae

Genus : Antigona

Page 10: lapotan bivalvia.docx

5.Klasifikasi Anadara granosa

Gambar 6. Anadara granosa

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Subclass : Pteriomorphia

Ordo : Arcoida

Family : Arcidae

Genus : Anadara

(Linnaeus, 1758)

6.Klasifikasi Vasticardium oxygonum

Gambar 7. Vasticardium oxygonum

Kingdom : Animalia

Page 11: lapotan bivalvia.docx

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Sub class : Pteriomorphia

Ordo : Arcoida

Family : Pectinidae

Genus : Vasticardium

4.2 Pembahasan

4.2.1 Morfologi Bivalvia

1. Perna viridis

Perna viridis memiliki cangkang berwarna hijau dengan

garis melengkung sejajar pada permukaan cangkangnya. Cangkang

kerang ini berbentuk lonjong, meruncing pada bagian belakang dan

ukurannya panjang. Kerang ini dapat mencapai panjang maksimum

hingga 16,5 cm, tapi pada umumnya ditemukan dengan panjang 8

cm. Pada fase juvenil, cangkang berwarna hijau cerah dan pada

fase dewasa warna mulai memudar dan menjadi coklat dengan tepi

cangkang berwarna hijau. Memiliki garis ventral cangkang yang

agak cekung dan keras serta memiliki ligamen yang

menghubungkan kedua cangkang kanan dan kiri.

Gambar 8. Bagian Kerang Hijau

Perna viridis memiliki empat baris insang yang bermanfaat

sebagai organ respirasi dan filterfeeder. Kerang ini biasanya

Page 12: lapotan bivalvia.docx

digunakan sebagai bioindikator limbah berat karena sifatnya yang

sesil dan filterfeeder (memperoleh makanan dengan cara

menyaring partikel atau organisme mikro yang berada dalam air

dengan menggunakan sistem sirkulasi). Kerang hijau umumnya

bersifat sedintary dengan kaki, visceral mass, dan rongga mantel.

Kerang ini tidak memiliki radula, mayoritas ciliary feeder dengan

bagian insang berkembang untuk mengumpulkan makanan

(ctenidid).

2. Tridacna Squamosa

Kerang ini disebut juga dengan kerang bersisik. Kerang ini

berwarna putih gading dengan permukaan yang bergelombang.

Kerang ini termasuk salah satu dari jenis kerang besar. Kerang ini

dapat mencapai panjang maksimal 40 cm. Kerang ini memiliki

cangkang yang simetris dan besar dengan jarak sisik di

permukaannya besar.

Gambar 9. Morfologi Tridacna squamosa

Ukuran cangkang kerang ini sangat besar dan berat

sehingga disebut dengan kerang raksasa (giant clam).

Cangkangnya memiliki sistem sirkulai khusus, dan juga menjadi

tempat tinggal zooxanthellae.

Page 13: lapotan bivalvia.docx

3.Mactra violacea

Mactra violacea merupakan kerang dengan ukuran 8 cm.

Panjang total yang telah diukur menggunakan jangka vernier

digital mendekati 0,1 mm, mendekati sumbu antero-posterioir dan

lebar mendekati sumbu dorso-ventral. Jarak maksimum antar

cangkang saat tertutup dihitung sebagai tinggi. Berat total, berat

daging dan berat cangkang tercatat hampir mendekati 0.1 gram.

Gambar 10. Morfologi Mactra violacea

4. Antigona chemtzii

Memiliki cangkang untuk melindungi tubuh. Cangkang

merupakan alat pelindung diri, terdiri atas lebih dari 98% lapisan

karbonat (CaC, crystalline calcium carbonate), dipisahkan oleh

lapisan tipis (lembaran) protein di antara cangkang dan bagian

tubuh (otot dan daging).

Kedua keping cangkang pada bagian dalam ditautkan

oleh sebuah otot aduktor anterior dan sebuah otot aduktor

posterior, yang bekerja secara antagonis dengan hinge ligament.

Ketika otot aduktor rileks, ligament berkerut maka kedua keping

cangkang akan terbuka, demikian sebaliknya. Guna mempererat

sambungan keping cangkang, di bawah hinge ligament terdapat

gigi atau tonjolan pada keping yang satu (Poutiers, 1998).

Page 14: lapotan bivalvia.docx

5. Anadara granosa

Kerang darah memiliki pigmen darah merah atau

haemoglobin yang disebut bloody cockles, sehingga disebut kerang

dara. Kerang ini dapat hidup pada kondisi kadar oksigen yang

relatif rendah. Kerang Anadara memiliki filament insang

memanjang dan melipat, seperti huruf W, antar filamen terhubung

oleh cilia (filiaranchia) atau jaringan (eulamellibranchia).

Anadara juga merupakan ordo Toxodonta, dimana gigi

pada hinge banyak dan sama. Memiliki otot aduktor berukuran

hampir sama dan pertautan antar filament insang tidak ada. Kerang

darah memiliki cangkang yang tebal, kasar, bulat dan bergerigi di

bagian puncaknya serta tidak ditumbuhi oleh rambut-rambut.

Kerang darah mempunyai cangkang berwarna putih ditutupi

periostrakum yang berwarna kuning kecoklatan sampai coklat

kehitaman. Ukuran kerang dewasa mencapai 6-9 cm.

6.Vasticardium oxygonium

Memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup

Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh

jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk

membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan

mengendurkan otot. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum,

prismatik, dan nakreas.

Page 15: lapotan bivalvia.docx

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah:

1. Morfologi kerang antar spesies berbeda. Pada Perna viridis memiliki

cangkang kecil dan permukaan halus, pada Tridacna Squamosa berukuran besar

dengan permukaan yang kasar, pada Mactra violacea berukuran kecil dengan

permukaan halus, pada Antigona chemtzii berukuran kecil dengan permukaan

kasar karena ada tonjolan kecil, pada Anadara granosa berukuran sedang dengan

permukaan bergelombang, dan pada Vasticardium oxygonium memiliki ukuran

yang besar dengan cekungan dalam.

5.2 Saran

1. Praktikan tidak ramai sendiri saat asisten menjelaskan

2. Sampel yang akan diamati sebaiknya masih utuh

Page 16: lapotan bivalvia.docx

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.http://blognyaibudosen.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-ilmiah-

mollisca.html. 23 April 2013. 19:35

Anonim. 2011. http://alfiapunyainfo.blogspot.com/. 23 April 2012. 19:52

Barnes, R.S.K. 1982. An introduction to marine ecology. Blackwell scientific

Publications, Great Bitain : 339 hal sumber dari

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31101450/biv

alvia.docx?AWSAccessKeyI diakses pada 24 April 2013 pukul

16.25

Carpenter, Kent E., and Volker H, Niem. 1998. The Living Marine Resources of

The Western Central Pacific Volume 2 : Cephalopods, crustaceans,

holuthurians and shark. Food and Agriculture Organization of the

United States. Roma.

Kastoro, W. 1982. Usaha Budidaya Kerang Hijau, Mytilus viridis di Indonesia.

LON-LIPI, Jakarta: 14 hal

LINNAEUS, 1758. Syst. nat., 10 (1): 694.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta

Oemarjati.1990.Taksonomi Avertebrata (Pengantar Praktikum Laboratorium).

UI:Jakarta.

Odum EP. 1994. Dasar- Dasar Ekologi. T. Samingan (Penerjemah). Ed ke-3.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Poutiers, J. M. 1998. Bivalves. Acephala, Lamellibranchia, Pelecypoda. p. 123–

362.

Suwignyo, Sugiarti.2005. Avertebrata air jilid 2.Penebar Swadaya:Jakarta

Suwignyo S, Widigdo B, Wardiatno Y, Krisianti M. 1998. Avertebrata Air untuk

Mahasiswa Perikanan. Jilid 2. Bogor: Fakultas

perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Page 17: lapotan bivalvia.docx

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ZOOLOGI LAUT

MODUL 3

BIVALVIA

Disusun Oleh:

Betty Banjarnahor 26020212130060

Rio Redyansyah 26020212130061

Asisten:

Irma Kusumadewi K2D009047

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

Page 18: lapotan bivalvia.docx

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013