laporanpenentuan massa rumus zat
DESCRIPTION
Laporanpenentuan Massa Rumus ZatTRANSCRIPT
II. PENENTUAN MASSA RUMUS ZAT
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Massa atom suatu unsur didefinisikan sebagai massa atom itu
sendiri dibandingkan dengan massa atom unsur lain sebagai standar. Skala
massa atom yang digunakan sebagai standar internasional adalah isotop
karbon-12. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan prinsip
Stoikiomertri, namun dewasa ini para pakar menemukan alat yang dengan
mudah digunakan untuk menghitung massa atom suatu unsur yaitu
Spektrofotometer massa.
Spektrometri massa adalah metode yang paling mudah untuk
menentukan bobot melekul. Sebuah spektrometri massa yang paling
sederhana pun mampu memberikan bobot molekul integral sehingga
memperkuat rumus empiris dan rumus molekul yang diperoleh dari
analisis pembakaran spektrometer massa canggih dengan daya pisah tinggi
dapat memberikan bobot melekul yang cukup tinggi/teliti untuk
menentukan rumus melekulnya (Sukardjo, 1985).
Stoikiometri didefinisikan sebagai perhitungan dari jumlah elemen
yang ada dalam komponen yang dipisahkan/diproduksi atau dihasilkan
oleh sebuah reaksi kimia, atau sebagai cabang dari ilmu kimia yang
berhubungan dengan aspek jumlah seluruh kombinasi bahan kimia (Bailar
et al, 1995).
Pengukuran spektrometri massa didasarkan pada pengubahan
melekul netral menjadi partikel bermuatan melalui benturan dengan
elektron berenergi tinggi. Spektrum massa memberi informasi berat
melekul yang berguna untuk mengidentifikasi bangun melekul bersama
spektrum IR dan MR (Hendrayana, 1994).
Persenyawaan-persenyawaan ionik pada waktu membentuk kristal
ada yang membawa serta melekul air ke dalam struktur kristal itu.
Persenyawaan yang struktur kristalnya mengandung melekul air disebut
hidrat. Hidrat merupakan senyawa murni dimana kondisinya stabil pada
suhu tertentu dan kelembaban tertentu/atmosfer (Anwar Nur et al, 1981).
Massa molekul atom sendiri-sendiri biasanya diberikan dalam
satuan atomik (sma). Satuan didefinisikan dalam atom karbon normal 12C
(yang ditetapkan bersama sebesar 12,000 sma). Karena atom H
mempunyai kurang lebih dari massa atom karbon, maka massa atom
Hidrogen adalah 1 sma. Massa setiap melekul hidrogen atau adalah 2 sma,
karena tiap melekul terdiri 2 atom hidrogen yang terikat menjadi satu
serupa dengan massa atom oksigen (O) adalah 16,00 sma, sedangkan
massa melekul oksigen (O2) adalah 32 sma (Cromer, 1994).
2. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum dari acara II ini adalah untuk menentukan massa
rumus hidrat-kupri sulfat (CuSO4.H2O).
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara II Penentuan Mass Rumus Zat ini dilaksanakan
pada hari Sabtu , tanggal 9 Oktober 2010, pada pukul 09.00-11.00
WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan
dan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
B. Tinjauan Pustaka
Penetapan Mr memerlukan pengetahuan mengenai susunan atom
dan berat senyawa. Dari hal itu dapat ditentukan bahwa air mempunyai
rumus molekul H2O, NaCl dan asam asetat. Dua senyawa yang berbeda
dapat memiliki rumus yang sama, misalnya etanol dan eter dengan rumus
molekul C2H6O. Namun dengan reaksinya dengan 10 gram Na dapat
dibuktikan bahwa etanol memiliki 1 atom H yang kedudukannya lain,
karena itu etanol ditulis dengan C5H5OH (Sukardjo, 1999).
Pengukuran massa pada molekul netral menjadi partikel bermuatan
melalui benturan dengan elektron berenergi tinggi. Spektrum massa diberi
informasi berat nol yang berguna untuk mengidentifikasi dari unsur
molekul bersama spektrum, pada spektrum massa berat molekul
ditentukan pada kelompok puncak paling kanan. Sedangkan gugus
molekul stabil merupakan molekul pada molekul gugus yang lebih kecil
(Hendayana, 1994).
Untuk senyawa ion, jumlah massa atom elemen-elemen yang ada di
dalam rumus dikenal massa rumus atau berat rumus. Penggunaan istilah
massa rumus tak hanya untuk senyawa ion. Dapat juga digunakan untuk
senyawa molekuler, dalam hal ini istilah massa formula dan massa
molekul mempunyai arti yang sama (Brady, 1998).
Massa atom unsur sebenarnya belum dapat diukur dengan alat
penimbang massa atom karena atom berukuran sangat kecil. Massa atom
unsur ditentukan unsur ditentukandengan cara membandingkan massa
atom rata-rata unsur terhadap 1/12 massa rata-rata atom C-12 massa atom
relatif (Ar). Untuk memudahkan dalam perhitungan berat atom dapat
dipakai satuan atom yang biasa disebut massa atom (sma) daripada satuan
berat lainnya seperti gram, kilogram (Anonim, 2005).
Atom begitu kecil sehungga sukar membandingkan beratnya
dengan benda lain, kisaran bobot atom hidrogen 1,671.10-23 gram. Untuk
menghasilkan analisa dalam istilah rumus memakai langkah yang pertama
adalah membagi prosentase dari masing-masing unsurnya dengan berat
atomnya. Langkah berikutnya membagi hasil yang didapat pada langkah
pertama dengan golongan unsur sehingga dapat diperoleh analisis unsur
yang tepat (Flesser, 2000).
Massa atom suatu melekul sendiri biasanya diberikan dalam satuan
massa atomik (sma). Satuan didefinisikan dalam atom carbon normal, 12 C
yang ditetapkan bersama 12 sma. Karena atom H yang kira-kira
mempunyai 1/12 massa atom C. Sebelum di temukan alat spektrofometer
massa, untuk menentukan berat atom suatu zat dapat dilakukan dengan
cara kimia tersebut. Percepatan yang dilakukan ini adalah setelah satu zara
zat kimia tersebut.
Dari hukum Dulog dan Petit, didapat hubungan antara bert atom
dengan energi panas, panasnya khususnya untuk zat padat Cu, Zn, dan Sn.
Mereka memberi kesimpulan bahwa jumlah energi panas yang diperlukan
untuk menentukan suhu 1 mol atom suatu unsur adalah 26,3 Joule. Hal ini
dapat digunakan untuk menentukan BA dari suatu unsur partikel (Tony,
1987).
C. Alat, Bahan , dan Cara Kerja
1. Alat :
a. Neraca Listrik
b. Krus
c. Penjepit Krus
d. Oven
e. Eksikator
2. Bahan
Hidrat Kupri Sulfat (C4SO4.xH2O) 0,2 gram.
3. Cara Kerja :
a. Krus kosong ditimbang sampai ketelitian miligram.
b. 0,5 gram Hidrat Kupri-Sulfat ditimbang dan dimasukkan ke dalam
krus.
c. Krus dengan isinya dipanaskan dalam keadaan terbuka.
d. Nyala pembakar dipebesar sehingga krus menjadi merah pijar
selama 30 menit sampai beratnya konstan.
e. Krus didinginkan dan dimasukkan ke dalam desikator
f. Krus dan isinya ditimbang dengan teliti.
D. Hasil dan Analisis Hasil Percobaan
Tabel 2.1 Penentuan Massa Rumus Hidrat-Kupri Sulfat
a (gram) b c d WarnaAwal Akhir
13, 5347 13, 4011 0,1336 0, 4895 Biru tua Biru muda
Perhitungan massa rumus zat :
Krus + isi sebelum pemijaran = 13, 5347
Krus + isi sesudah pemijaran = 13, 4011 -
Berat air = 0, 1336
X mol CuSO4 = mol H2O
X =
gCuSO4
MrCuSO4
=gH 2 O
MrH 2O
X =
0 ,4895159 ,5
=0 ,133618
= 0,003x = 0,007
X =
0 ,0030 ,007
X = 2,33 mol
X = 2 mol
Jadi rumusnya : CuSO4 . X H2O
Mr = Mr CuSO4 + Mr H2O
= 159,5+ 4 (18)
= 159,5 + 72
= 231,5
E. Pembahasan dan Kesimpulan
1. Pembahasan
Pada praktikum acara II ini menggunakan CuSO4 sebagai bahan
untuk menentukan massa rumus hidrat, karena CuSO4 bersifat mengikat
air berbentuk kristal. Tujuan pemanasan yang dilakukan terhadap krus
yang berisi hidrat-kupri sulfat yaitu untuk menghilangkan air kristal pada
hidrat sehingga menjadi gram anhidrat. Pemanasan ini dilakukan dalam
oven.
Dari hasil percobaan tersebut didapatkan berat air yang dikandung
hidrat adalah 0,1336 gram. Dalam menentukan berat air tersebut dapat
dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan berat krus dan isi sebelum
pemijaran adalah 13,5347 gram dan setelah pemijaran beratnya menjadi
13,4011 gram. Berat krus kosong sebelum dan sesudah pemijaran tetap.
Sehingga dari percobaan ini dapat diketahui bahwa berat isi (hidrat)
mengalami penyusutan. Pemijaran dilakukan pada suhu lebih dari 100oC
bertujuan untuk menghilangkan air yang kemudian berubah menjadi uap
air. Hal ini juga dapat mempengaruhi jumlah CuSO4 setelah pemijaran
karena berat dari Kupri sulfat merupakan selisih berat hidrat mula-mula
dengan berat air.
Dari hasil penelitian diperoleh x sebesar 4 dengan pembulatan ini
tidak didapat hasil yang bulat yang mungkin dikarenakan waktu yang tidak
tepat 24 jam m elainkan kurang dari 24 jam. Sehingga air yang menguap
belum semua dan sedikit berpengaruh pada berat kupri sulfat. Akan tetapi,
hal ini tidak berpengaruh karena hasil yang didapat sudah mendekati
kebenaran.
Dalam tabel 2.1 terdapat perbedaan massa krus + isi sebelum
pemijaran lebih besar daripada massa krus sesudah pemijaran. Massa yang
berkurang itu adalah massa air yang sudah berubah menjadi anhidrat.
Akibat dari pemanasan dengan suhu tinggi karena dimasukkan ke dalam
oven dengan suhu dan waktu yang telah ditentukan.
2. Kesimpulan
1. Berat krus + isi sebelum pemijaran lebih besar daripada berat krus + isi
sesudah pemijaran. Hal ini disebabkan karena pada saat pemijaran
berat hidrat-kupri sulfat mengalami penyusutan sehingga beratnya
berkurang.
2. Rumusan hidrat-kupri sulfat yang di dapat adalah CuSO4.5H2O
3. Perubahan warna pada proses dari awal adalah biru tua menjadi biru
muda pada akhir proses.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Kimia.upi.edu.com
Anonim. 2005. www. o-fish.com
Anwar Nur, Iskandar,dan Sjachri. 1981. Kimia Dasar II. IPB. Bogor.
Bailar, Moeller, dan Kleinberg. 1995. University Chemistory. D.C. Heath and
Company. Boston.
Brady, James E. 1998. Kimia Universitas dan Stuktur. Binarupa. Jakarta.
Cromer. 1994. Fisika Untuk Ilmu Hayati. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Fleeser. 2000. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Hendayana, S. 1994. Kimia Analitik Instrument. IKIP Semarang Press. Semarang.
Sukardjo. 1999. Kimia Fisika. Bina Aksara. Jakarta.
Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika Untuk Universitas. PT. Gramedia.
Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENENTUAN MASSA RUMUS ZAT
Disusun oleh : Kelompok 1 :
1. Amirul Umah (H3110001)
2. Ilham Suryono (H3110020)
3. Kirana Dewinta S. (H3110021)
4. Muh. Yunan (H3110025)
5. Rinaldi Edwan (H3110036)
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010