laporang lengkap psikotropik

39
BAB I PENDAHULUAN Sampai beberapa puluh tahun yang lalu orang masih tidak percaya penyakit. Penyakit psikis terutama psikosis. Psikofarmakologi sendiri dimualai secara tiba-tiba dan tanpa rencana, terlihat dari pengalaman melakukan sedasi atau stimulasi, misalnya dengan obat tidur atau amin penyegar. Atau terapi dengan insulin atau penterasol ini dimulai dengan di perkenalkan senyawa-senyawa di bawah ini. Hampir semua bersamaan yaitu: 1. Klorpromazin 2. Metpromat 3. Reserpin. (Mutsheler,1991) Obat-obat psikotropik yaitu obat-obat yang mepengaruhi fungsi psikis, kelakuan, dan pengalaman (1992-1937) penyakit jiwa di oati dengan candu, skoplamin bromide, dan barbiturat, obat-obat ini masih 1

Upload: yanie-remphe-crayatrifie

Post on 18-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

just share again

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Sampai beberapa puluh tahun yang lalu orang masih tidak percaya penyakit. Penyakit psikis terutama psikosis. Psikofarmakologi sendiri dimualai secara tiba-tiba dan tanpa rencana, terlihat dari pengalaman melakukan sedasi atau stimulasi, misalnya dengan obat tidur atau amin penyegar. Atau terapi dengan insulin atau penterasol ini dimulai dengan di perkenalkan senyawa-senyawa di bawah ini. Hampir semua bersamaan yaitu:1. Klorpromazin2. Metpromat3. Reserpin.(Mutsheler,1991)Obat-obat psikotropik yaitu obat-obat yang mepengaruhi fungsi psikis, kelakuan, dan pengalaman (1992-1937) penyakit jiwa di oati dengan candu, skoplamin bromide, dan barbiturat, obat-obat ini masih harus di lengkapi dengan cara-cara lain, misalnya terpi kerja kreatif, siokinsulin,syok istrik bakan pembedahan otak pada schizopernia yang para cara ini banyak ditentang karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan epilepsi. (Tim dosen, 2013)Pengobatan lebih lanjut di mulai pada tahun 1952 setelah ditemukannya klorpomazin dan reserpin (sekarang anti hipertensi). Setelah itu pada tahun 1957 anti depresi, pertama mulai digunakanunutuk iprosianida (obat TBC) dan inipramin kemudian menyusul Diazepam,sekarang banyak fitofarmaka telah di sintesis, obat-obat baru ini dapat mempersingkat pengobatan.pasien lebih koperatif setelah sembuh,resionialasi lebih muda demikian pada keadaan depresi tertentu masih diperlukan elektronnya. Tujuan dari percobaan adalah untuk mengetahui efek obat dari golongan psikotropik yaitu fenobarbital, amitripilin,klorpromazin dan Na cmc sebagai kontrol negatif pada hewan uji mencit ( Mus musculus) .Maksud percobaan adalah untuk mengetahui dan memahami efek dari obat-obatan golongan psikotropik.Prinsip percobaan adalah berdasarkan pengamatan terhadapa kontrol negatif dari hewan uji mencit (Mus musculus) setelah pemberian obat golongan psikotropik yaitu fenobarbital, amitripilin,klorpromazin dan Na cmc sebagai kontrol negatif.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Teori ringkasObat-obat psikotropik yaitu obat-obat yang mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan dan pengalaman. Dulu (1922-1937) penyakit jiwa diobati dengan candu, skopolamin, bromide, dan barbiturate, Obat-obat ini masih harus dilengkapi dengan cara-cara lain, misalnya terapi kerja kreatif, syok insulin, syok listrik, bahkan pembedahan otak pada schizophrenia yang arah. Cara ini banyak ditentang karena dapat menyebabakan kerusakn otak dan epilepsy (Tim dosen UIT, 2013).Pengobatan lebih lanjut dimulai tahun 1952, setelah ditemukannya klorpamazin dan reserpin (sekarang antihipertensi). Setelah itu pada tahun 1957, antidepresi pertama dimulai digunakannya ipriniasida (obat TBC) dan impramin. Kemudian menyusul meprobat, diazepam, sekarang banyak psikofarmaka telah disintesis (Tim dosen UIT, 2013).Psikotropik adalah obat yang mempengaruhi fungsi perilaku, emosi, dan pikiran yang biasa digunakan dalam bidang ilmu kedokteran jiwa sedangkan psikofarmakologi adalah ilmu kedokteran jiwa. Psikologi adalh ilmu yang mempelajari kimiawi, mekanisme kerja serta farmakologi klinik dan psikotropik. Psikofarmakologi berkembang dengan pesat sejak ditemukannya reserpin dan klorpamazin yang ternyata efektif untuk mengobati kelainan psikotrpik (Gunawan, 2007). Dewasa ini terapi CECT masih digunakan dalam psikotropika kecenderungan bunuh diri. Biofarama ECT lebih cepat menghilangakan depresan daripada obat. Keuntungan penggunaan obat telah pemberiaannya lebih rendah dapat digunakan untuk pengobatan yang relative murah (penderita tidak perlu pengolahan rumah sakit) dan pemberriaanya dapat dilakukan lebih cepat daripada penderita yang tidak kooperatif (Gariswarna, 1995). Psikotropik terbagi 4 bagian yaitu Antipsikosis (gangguan mental), Antiansietas(perasaan cemas), Antidepresi (perasaan putus asa), dan Psikotogenik (halusinasi). Antipsikosis adalah dapat mengobati gangguan mental pada penderita skizoprenia mengatasi agresivitas,hiperaktivitas dan labilitas emosinal pasien psikosis. Antipsikotik menghambat dopamin pada otak sehingga memulihkan gejala psikotik dan menghambat daerah pemicu kemoreseptor dan pusat muntah(emetik) pada otak sehingga menghasilkan efek antiemetic. Antidepresi adalah obat untuk mengatasi depresi mental yang biasanya mendadak dan adanya kejadian pencetus. Psikotogenik adalah obat yang dapat menimbulkan kelainan tingkah laku rasa takut disertai halusinasi,ilusi,gangguan cara fikir dan perubahan alam perasaan jadi dapat menimbulkan psikosis ( Anonim, 2009).Obat-obat anti psikotropik dibagi menjadi 3 yaitu :1. Obat yang menekan fungsi psikis di SSPA. Neuroleptika, yang bekerja antipsikosis dan sedative, digunakan pada macam macam psikosis seperti schizophrenia, mania.B. Tranqilizer/ataraktika/ansiolitika (tranquilus = tenang, anxious = kuatir/cemas, Lysis = hilangkan, ataraktor = ketenangan) yaitu senyawa yang kerjanya sedative, relaksasi otot, antikonvulsif, digunakan pada keaadan neurotis misalnya gelisah, takut, stress.2. Obat-obat yang memacu fungsi-fungsi psikis tertentu di SSPC. Antidepresi yang terdiri dari :C.1 Timoleptika (thymos=suasana jiwa), yang digunakan untuk melawan melankolia (murung, jiwa sedih), dan memperbaiki suasana jiwa.C.2 Timeretika, digunakan untuk menghilangkan inaktivitas fisik dan mental yang menyertai depresi tanpa memperbaiki keadaan jiwa.D. Psikostimulasi, memperbaiki inisiatif, kewaspadaan, menghilangkan rasa letih dan kantuk, menaikkan prestasi fisik dan mental. Tidak digunakan sebagai antidepresi, misalnya amfetamin, metal fenidat (retalin), fenkamin (r eactivan) juga kofein. 3. Obat-obat yang mengacaukan fungsi mental tertentu : obat obat ini menimbulkan halusinasi, pikiran, khayal, misalnya LSD, fensiklin (Tim dosen UIT, 2013).B. Uraian Bahan 1. Aquadest (Depkes RI,1979.Hal 96)Nama Resmi: AQUA DESTILLATANama Lain: Air SulingBerat Molekul: 18,02Rumus Molekul: H2OPemerian: Cairan tidak berwarna,tidak berbau,tidak berasaPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat

2. Na.CMC (Depkes RI,1979.Hal 401)Nama Resmi: NATRII CARBOXYMETHIL CELLULOSUMNama Lain: Natrium karboksi selulosaPemerian: Serbuk atau butiran,putih atau putih kekuningan,tidak berbau atau hamper tidak berbauKelarutan : Mudah mendispersi dalam air membentuk suspensi koloidal,tidak laru dalam etanol 95%)P dalam eter P dan dalam pelarut organikPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKhasiat : Zat tambahan

C. Uraian Obat1. Amitripilin (Depkes RI,1979.Hal 84)Nama resmi: AMYTRIPTYUNI HYDROCHLORIDUMNama Lain: Amitriplina HidrokloridaPemerian: Serbuk Hablur atau hablur kecil,putih atau hampir putih,tidak berbau atau hampir tidak berbauRumus Molekul : C20H23N,HClBerat Molekul : 313,87Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air,dalam 1,5 bagian etanol (95%)P,dalam 1,2 bagian klorform P,praktis tidak larut dalam eter PPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKhasiat : AntidepresanIndikasi : Sebagai antidepresi,enurisis noktoral pada anak yang tidak mengalami kelainan organik,gangguan kecemasanFarmakologi : Menghambat reuptake serotonin dan norepinefrin di presinaps membran sel sehingga terjadi peningkatan konsentrasi serotonin dan atau norefineprin disusunan saraf-saraf pusatStabilitas: disimpan ditempat yang terhindar dari cahayaKontra Indikasi: Hipersensitif terhadap amitripilin atau komponen sediaan lain sensitifitas mungkin terjadi dengan trislik lainnya: penggunaan inhib MAO selama 14 hariEfek Samping: Efek samping lain (1-10% pasien) bengkak,CHF,hipertensi,takikardi,aritmia, Hypotensi,miocardial,infark,demamMekanisme Aksi: Menghambat reuptake serotonin dan neropinefrin di presinaps membran Sel sehingga terjadi peningkatan konsentrasi serotonin dan atau Norefinefrin di SSP

2. Fenobarbital (Depkes RI,1979. Hal 481)Nama Resmi: PHENOBARBITALUMNama Lain: Fenobarbital,LuminalRumus Molekul: C12H12N2O3Berat Molekul: 232,24Pemerian: Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak pahitKelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P dalam larutan Alkali hidroksidaPenyimpanan : dalam wadah tertutup rapatKhasiat : Hipnotikum, sedativumDosis maksimum: 300mg/600mg(menurut PIO, Depkes RI 2007)Indikasi: sebagai antikonvulsi, phenobarbital digunakan dalam penanganan seizure Tonik klonik dan seizure parsialFarmakologi: Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi pada dosis subhipnotisKontraindikasi: Hipersensitif terhadap barbiturat atau komponen sediaan, gangguan hati, dispnea, obstruksi saluran nafas porfina, hamil.Efek samping: ngantuk, kelelahan, depresi mental, ataksia, dalam alergi kulit, anemia, megaloblastikMekanisme aksi: Berbiturat menekan korteks sensor, menurunkan aktifitas motorik, mempengaruhi fungsi serebral dan menyebabkan kantuk, efek sedasi dan hipnotik.

3. Klorpromasin (Depkes RI,1979. Hal 156)Nama Resmi: CHLORPROMAZIN HYDROCHLORIDUMNama Lain: Klorpromazina HidrokloridaBerat Molekul: 355,32Pemerian: Serbuk atau hablur,putih atau agak kuning gading,tidak berbau oleh karena Cahaya menjadi tuaKelarutan: sangat mudah larut dalam air,mudah larut dalam etanol P dalam kloroform PPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKhasiat: Antimetikum,Transkulizer(menurut PIO,Depkes RI 2007)Indikasi:Mengendalikan mania, terapischrofrenia, mengendalikan mual dan Menghilangkan kegelisahan dan ketakutanFarmakologi: Onset kerja: 1 jam 15 menit, Oral: 30-60 menit, absobsi cepatKontra Indikasi: Hipersensitifitas terhadap klorfromazin atau komponen lain formulasiEfek Samping: Hipotensi postural, takikardia, pusing distonia, ataksia, kejang, mual konstipasi xerostonicMekanisme Aksi: Memblok reseptor dopaminergik dipostinapsik mesolimbik otak,memblok kuat efek alpha adrinergik, menekan pelepasan hormon hipotalamus dan hipofisa

D. Uraian hewan uji 1. Klasifikasi mencit (Mus musculus)( Anonin, 2013) Kingdom: Animalia Filum: Chordata Class: MamaliaOrdo: RodentiaFamili : MuridaeGenus : MusSpecies : Mus musculus2. Morfologi mencit (Mus musculus) mencit (Mus musculus) adalah hewan pengerat (rodentia) yang cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam daerah yang cukup luas, penyebaran mulai dari iklim dingin,sedang mampu panas dan dapat hidup terus menerus secara bebas sebagai hewan liar. Mencit dapat mencapai umur 2-3 tahun tetapi perbedaan mencit dalam usia maksimum dari berbagai dalam mencit terutama karena perbedaan dalam kepekaan terhadap perilaku mencit terutama karena perbedaan dalam kepekaan terhadap perilaku mencit selama hidup beranak selama 7-8 bulan dan menghasilkan 6-10 liter (Malole dan Pramono, 1989)3. Karakter mencit (Mus musculus)(Malole dan Pramono, 1989)Berat badan dewasa-jantan: 20-40 gBerat badan dewasa-betian : 25-40 gBerat lahir: 0,5-1,5 gLuas permukaan tubuh: 20:36 cm2Temperatur tubuh: 36,5-38 CJumlah diploid : 40Harapan hidup : 1,5 3,0 tahunKomsumsi makanan : 15 g/ 100 g/hariKomsumsi air minum : 15 ml/100 g/ hariMulai dikawinkan jantan: 50 hariMulai dikawinkan-betina: 50-60 hariSiklus birahi : 4-5 hariLama kebuntingan: 19-21 hariUmur sapih: 21-28 hariWaktu pemulihan komersial: 7-9 bulan / 6-10 literProduksi anak : 8 bulanJumlah pemapasan : 91-163/menitKomposisi air susu: Lemak 12,1 %Volume tidal : Laktosa 3,23Detak jantung : 325-780/ menitVolume darah : 76-80 mg/g

BAB IIIMETODE KERJA

A. Alat dan Bahan1. Alat-alat yang di gunakana. Batang pengaduk b. Gelas ukurc. Gelas kimiad. Lap Haluse. Lap kasarf. Sendok tandukg. Spoit oralh. Botoli. Stopwatchj. Timbangan analitikk. Timbangan digitall. Penangas airm. Kompor listrik2. Bahan-bahan yang di gunakana. Aquadestb. Amitripilin 25 mgc. Klorpromazin 150mgd. Fenobarbital 30 mge. Na cmc 1 %f. Hewan uji mencit (Mus musculus)B. Prosedur kerja 1. Pembuatan larutan a. Amitripilin 1. Disiapkan alat dan bahan2. Ditimbang amitripilin sebanyak 0,085 g3. Di larutkan dengan aqudest ad 100 ml4. Disuspensikan dengan Na cmc 1% lalu di omogenkanb. Klorpromazin1. Disiapkan alat dan bahan2. Ditimbang klorpromazin sebanyak 0,148 g3. Dilarutkan dengan aquadest ad 100 ml4. Dikocok ad homogenc. Fenobarbital1. Disiapkan alat dan bahan2. Ditimbang fenobarbital sebanyak 0,0492 g3. Dilarutkan dengan aquadest ad 100 ml4. Dikocok ad homogend. Na cmc 1 %1. Disiapkan alat dan bahan2. Di timbang Na cmc 4 g3. Di panaskan air sebanyak 400ml sampai mendidih kemudian masukkan Na cmc perlahan-lahan sambil di aduk ad homogen 4. Dicukupkan volumenya ad 30 ml beri labeL Na cmc 1 % b/v2. Cara kerja perlakuan hewan uji mencit (Mus musculus) a. Disiapkan alat dan bahan b. Diambil hewan uji mencit (Mus musculus) yang telah ditimbang c. Diberi perlakuan terhadap ewan uji mencit (Mus musculus)1. Untuk kelompok I diberi suspensei obat Na cmc 1 % secara peroral dengan berrat badan 25 g di berikan suspensi obat.2. Untuk kelompok II di beri suspensi obat fenobarbital secara peroral dengan berat badan 24 g di berikan suspensi obat sebanyak 0,0429 mg3. Untuk kelompok III diberi suspensi obat fenobarbital + amitripilin dengan berat badan 20 g di berikan suspensi obat sebanyak 0,0429 ml.4. Untuk kelompok IV Diberi suspensi obat fenobarbital + klorpromazin di berikan suspensi obat sebanyak 0,685 mgd. Di amati Onset dan Durasie. Kesimpulan dari semua data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

NOObat yang diginakanBerat BadanHewan UjiOnsetDurasi

1Na CMC 1 %25 g

2Fenobarbital29 g2 menit21 menit

3Fenobarbital dan Amitripilin20 g2 menit20 menit

4Fenobarbital dan Clorpomazin23 g5 menit20 menit

B. PembahasanPsikotropik adalah obt yang mempengaruhi pengaruh fungsi perilaku, emosi pikiran yang biasa digunakan dalam bidang psikis atau ilmu kedokteran jiwa. Sedagkan psikofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari kimiawi, mekanisme kerja serta farmakologi klinik dan psikotropik.Obat-obat ini digunakan dalam psikiatri terutama untuk mengatsi deprisi hebat dan kecenderungan bunuh diri. Biasanya ECT lebih cepat menghilanagkan depresi dari pada obat. Pada percobaan ini digunakan beberapa obat psikotropik yaitu Amitripilin, Fenobarbital, dan Klorpomazin serta Na CMC 1 % b/v sebgai kontrol.Pada pemberian Na CMC 1 % b/v tidak memberikan efek apa-apa terhadap hewan uji mencit (Mus musculu), karena Na CMC hanya berfungsi sebagai kontrol dan tidak termasuk obat psikotropik.Pada pemberian suspensi obat Fenobarbital pada hewan uji mencit (Mus musculus) denga berat badan 29 gram dengan onset 2 menit dan durasinya 21 menit.Pada pemberian suspensi obat fenobarbital dan amitripilin pada hewan uji mencit ( Mus musculus ) dengan berat badan 20 gram yang memiliki onset 5 menit dan durasinya 20 menit.Sedangkan pemberian suspensi obat Fenobarbital dan Klorpomazin pada hewan uji mencit (Mus musculus) dengan berat badan 23 gram yang memiliki onset 5 menit dan durasinya 20 menit.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada pemggunaan Na CMC tidak menimbulkan efek apapun terhadap hewan uji mencit (Mus musculus) karena Na CMC hanya sebagai kontrol negatif.2. Pada percobaan ini dengan menggunakan obat psikotropik diantaranya yakni Fenobarbital, amitripilin, dan Klorpomazin. Obat yang digunakan yang paling baik memberikan efek yaitu Fenobarbital yang memiliki onset 2 menit dan durasi 21 menit. Sedangkan pada obat Fenobarbital dan Amitripilin memiliki Onset 5 menit dan durasinya 20 menit, kemudian Fenobarbital dan Klorpomazin onset 5 menit dan durasinya 20 menit.

B. Saran1. Asisten Kami sebagai praktikan masih sangat mengharapkan bimbingan serta arahan dari kakanda-kakanda asisten yang akan menjadi nilai tambah bagi kami, baik pada penulisan Laporan yang baik dan benar serta pada praktikum.2. LaboratoriumDiharapkan kepada pihak Laboratorium agar kiranya melengkapi fasilitas yang ada dalam laboratorium biofarmaseutika agar supaya pada saat praktikum tidak ada kendala.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. mencit (online) (http:// id. Wikipedia. Org/mencit). Diakses pada tanggal 07 mei 2013.

Depkes RI, 2007. Pelayanan Informasi Obat. Polna Farmasi Komunitas dan Klinik. Jakarta

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta .

Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta.

Ganiswarna, G.S, 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.

Gunaswan, G.S, 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.

Malole MBB dan Pramono, S.C, 1989. Penanganan Hewan Coba Laboratorium. Universitas Bioteknologi ITB, Bandung.

Tim Dosen, 2013. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikologi I. Universitas Indonesia Timur. Makasaar.Tjay. H.T, dan Rahardja, 2007. Obat-obat penting Edisi VI PT. Elex media competindo Gramedia. Jakarta.

SKEMA KERJA

Hewan Uji mencit (Mus musculus)

Dipuasakan

Ditimbang

Dikelompokkan

Diberi Perlakuan

Na CMC 1 % Fenobarbital Fenobarbital + Fenobarbital + AmitripilinKlorpomazin

Diamati Onset dan DurasiAnalisis Data

Pembahasan Kesimpulan

2.perhitungan Dosis1. amitriptilin 25 mgberat 20 tab = 4,32 mgberat rata-rata = 0,22 mgdosis untuk BB mencit standar = 25 x 0,0026 = 0,065 mg/20 g BB/1mlDosis untuk BB mencit 30 g = x 0,065 mg = 0,0975 mg / 30 g BB /1ml = 0,0000975 gUntuk % b/v = x 1 ml x 0,0000975 g =0,00975 %Berat yang ditimbang = x Dosis hewan uji= x 0,0976 mg

= 0,00085 mg Dibuat suspensi 100 ml = x 0,00085 mg = 0,085 mg Volume pemberian = x volume max. = x 1 ml = 0,67 ml2. klorpromazin 150 mgberat 20 tab = 3,75 mg berat rata-rata = 0,38 mg dosis untuk BB mencit standar = 150 x 0,0026 = 0,39 mg/20 g BB/1ml Dosis untuk BB mencit 30 g = x 0,39 mg = 0,585 mg / 30 g BB /1ml = 0,000585 gUntuk % b/v = x 1 ml x 0,000585 g = 0,585 % Berat yang ditimbang = x Dosis hewan uji = x 0,585 mg

= 0,001482mg Dibuat suspensi 100 ml = x 0,001482 mg = 0,1482 mgVolume pemberian = x volume max. = x 1 ml = 0,76 ml

3. Fenobarbital 30 mg berat 20 tab = 2,2 mg berat rata-rata = 0,11 mg dosis untuk BB mencit standar = 30 mg x 0,0026 = 0,078 mg/20 g BB/1ml Dosis untuk BB mencit 30 g = x 0,078 mg = 0,117 mg / 30 g BB /1ml = 0,000117 g Untuk % b/v = x 1 ml x 0,000 117 g = 0,0117 % Berat yang ditimbang = x Dosis hewan uji = x 0,117 mg = 0,000429 mg Dibuat suspensi 100 ml = x 0,000429 mg = 0,0429 mg Volume pemberian = x volume max. = x 1 ml = 0,96 mg

10