laporang bengkel (profil u)

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Mata kuliah Teknologi Dasar Mekanik merupakan teori dasar yang diajarkan kepada mahasiswa jurusan Teknik Listrik untuk memahami dan biasa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel mekanik. Dimana pekerjaannya menggunakan alat-alat yang dioperasikan secara manual. Setelah melaksanakan praktek ini, Mahasiswa / praktikan diharapkan mempunyai ketrampilan maupun kemampuan pengetahuan dalam bidang kerja bangku dan sejenisnya. Untuk lebih mewujudkan hal-hal diatas, aktivitas terbesar dilakukan olehmahasiswa/praktikan sedangkan instruktur hanya memberikan penje lasan / bimbinganapabila dianggap perlu untuk diketahui. 1.2. TUJUAN PRAKTEK Setelah selesai mempelajari dan melaksanakan buku praktek Teknologi Mekanik ini, para mahasiswa/praktikan diharapkan dapat : 1. Mengikir profil U & mengikir bulat 2. Menggores dan menandai 3. Menggergaji 4. Mengebor 5. Mengetap 6. Mengcountersing 7. Mengukur menggunakan jangka sorong 8. Memakai siku Sesuai dengan teknik yang benar

Upload: tipodeincognito

Post on 01-Jan-2016

349 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporang Bengkel (Profil U)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Mata kuliah Teknologi Dasar Mekanik merupakan teori dasar yang diajarkan kepada mahasiswa

jurusan Teknik Listrik untuk memahami dan biasa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan

dengan bengkel mekanik.

Dimana pekerjaannya menggunakan alat-alat yang dioperasikan secara manual. Setelah melaksanakan

praktek ini, Mahasiswa / praktikan diharapkan mempunyai ketrampilan maupun kemampuan pengetahuan

dalam bidang kerja bangku dan sejenisnya. Untuk lebih mewujudkan hal-hal diatas, aktivitas terbesar

dilakukan olehmahasiswa/praktikan sedangkan instruktur hanya memberikan penjelasan /

bimbinganapabila dianggap perlu untuk diketahui.

1.2. TUJUAN PRAKTEK

Setelah selesai mempelajari dan melaksanakan buku praktek Teknologi Mekanik ini, para

mahasiswa/praktikan diharapkan dapat :

1. Mengikir profil U & mengikir bulat

2. Menggores dan menandai

3. Menggergaji

4. Mengebor

5. Mengetap

6. Mengcountersing

7. Mengukur menggunakan jangka sorong

8. Memakai siku Sesuai dengan teknik yang benar

Page 2: Laporang Bengkel (Profil U)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA/TEORI DASAR

2.1. KIKIR

Pengikiran merupakan salah satu dari kerja bangku yang merupakan proses pengerjaan

logam dengan tujuan pengikisan dan meratakan serta menghaluskan permukaan

logam yang pada umumnya dilakukan dengan sikap kerja berdiri.

Dalam kurikulum Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali terdapat mata kuliah praktek Dasar

Teknologi Mekanik yang diberikan pada mahasiswa semester I. Pada praktikum ini mahasiswa diberikan

salah satu praktek kerja kikir untuk memberikan keahlian melakukan pengikiran benda logam pada

mahasiswa sebagai bekal kelak ketika sudah lulus dari Politeknik.

Kikir adalah perkakas tangan terpenting untuk pengambilan serpih atau penggarapan benda kerja.

Kikir dibedakan oleh bentuk gigi, jenis gurat, pembagian gurat, besar dan bentuk. Pemilihan kikir

ditentukan oleh besar,  besar dan bentuk benda kerja serta banyaknya pengambilan serpih, mutu

permukaan dan ketepatan pekerjaan kikir.

Gambar 2.1. Perbedaan Gagang Kikir

Page 3: Laporang Bengkel (Profil U)

Gambar 2.2. Sikap Kerja Paksa Saat Mengikir

Cara memegang kikir yang benar

Tangan kanan : Peganglah gagang kikir dengan teguh dan tekanlah ujunggagang tersebut, dengan

telapak tangan bagian tengah. Jari-jari yang lainnya dibawahkikir.

Tangan kiri : Tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir. Jari-jari yang lainnya terletak

diujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama dan melipat kebawah, tetapi tidak menggenggam

ujung kikir tersebut.

Page 4: Laporang Bengkel (Profil U)

Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang tersebut harus dipegang dengan genggaman yang ringan

dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu jari saja. Pekerjaan pengikiran terdiri dari dua jenis antara

lain pekerjaan pengikisan atau sering disebut pengikiran kasar yaitu proses penyerpihan atau pembuangan

logam serpih dengan penekanan. Dan pengikiran penghalusan permukaan yaitu

mengikir halus pada permukaan bidang kerja dengan sedikit penekanan dengan perasaan sehingga hasil

kikir menjadi lebih presisi, sehingga posisi siku memegang peran yang sangat penting karena gaya otot

bekerja bervariasi dengan sudut siku. Oleh karena itu berat dari lengan dan beban lain yang berada di

tangan akan memberikan sedikit momen pada siku. Pekerjaan kikir terdiri dari pekerjaan yang

memerlukan ketelitian dan pekerjaan yang memerlukan sedikit penekanan. Maka untuk menghasilkan

hasil kerja yang optimal dengan sikap tubuh yang alamiah, tinggi objek kerja harus berada 5÷10 cm di atas

siku untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan tinggi objek 5÷10 cm di bawah siku untuk pekerjaan

dengan sedikit penekanan.

2.1.1. PEMILIHAN KIKIR

Pemilihan macam kikir yang digunakan tergantung dari ukuran dan bentuk dari permukaan dari

benda kerja yang akan dikikir.Kikir Pelat = untuk benda kerja yang permukaannya rata.

 

Kikir Persegi  = untuk mengikir bagian tengah suatu lubang berbentuk persegi.

Kikir Segitiga  = untuk mengikir permukaan benda kerja sehingga

menghasilkan bentuk segitiga.

Kikir Bulat  = untuk menghasilkan permukaan benda kerja yang rata bulat.

Kikir Setengah Bulat = untuk menghaluskan atau meratakan bidang kerjasetengah bulat.

2.1.2. MENGIKIR RATA

1. Benda kerja dicekam sedemikian rupa sehingga pencekaman tidak menyebabkan benda kerja

tersebut berubah bentuk (bengkok)

2. Pengikiran memanjang. Kikir digunakan sejajar dengan sisi panjang benda kerja.

3. Kikir digunakan sejajar dengan sisi melintang dengan benda kerja.

4. Untuk dapat menghasilkan pengikiran yang baik, maka setelah karat pada benda kerja hilang

pengikiran dilanjutkan dengan pengikiran menyilang dengan sudut 60o terhadap sisi memanjang.

Untuk dapat menghasilkan permukaan kikir yang halus dan rata, maka kikir harus dibersihkan

dengan menggunakan sikat kawat atau sikat pembersih kikir. Arah pembersihan ini disesuaikan

dengan alur kikir yaitu dengan menarik sikat kawat keluar. Sedangkan arah mendorong adalah

arus yang salah dimana akan mengakibatkan alus dari kikir tersebut menjadi rusak.

Page 5: Laporang Bengkel (Profil U)

2.2. GERGAJI

Gergaji digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi tebal dari bendakerja yang nantinya akan

dikerjakan lagi. Ada banyak tipe dai bingkai dan daungergaji dipasaran.

2.2.1. BAGIAN-BAGIAN DARI GERGAJI

1. Sebelum proses pemotongan dimulai buat alur dengan kikir segitiga padaujung garis yang akan

diigergaji.

2. Letakkan gergaji di alur tersebut dan dimiringkan kemuka kira-kira 10o. Tekanan yang tidak

cukup pada permulaan pemotongan akan menyebabkan gigi-gigi gergaji menggosok benda kerja

dan menjadi tumpul.

3. Hasil yang baik adalah bila menurut metode yang telah ditentukan

Page 6: Laporang Bengkel (Profil U)

4. Penggergajian yang salah akan mengasilkan pemotongan yang menyimpang dari yang

diinginkan.

5. Sudut pemotongan terlalu besar akam menyebabkan mata gergaji rusak. Bagian – bagian dari

gergaji adalah sebagai berikut :

Bingkai : biasanya terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat. Bingkai

yang dapat diatur, dibuat dari pipa oval dari baja. Bingkai ini dapat dipakai untuk bermacam-macam

panjang dari daun gergaji.

Tangkai : harus yang baik pegangannya (sepeti memegang pistol), biasanya terbuat dari logam

yang lunak.

Pasak : daun gergaji dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada bingkainya.

Mur Kupu-kupu : untuk mengencangkan daun gergaji.

2.3. BOR

Pengerboran adalah salah satu hal yang penting dan sering digunakan dalamoperasi permesinan.

Mesin bor dapat juga digunakan untuk bermacam-macam operasi seperti reaming (pelebaran),

couunterboring, boring, pemotongan ulir, dan beberapa pekerjaan yang bulat.

Mesin bor dapat digolongkan sebagai berikut :

• Mesin bor tangan (mekanik dan elektrik)

• Mesin bor bangku atau dengan kaki

• Mesin bor tiang (colum) atau mesin bor tegak (tunggal ataubanyak poros )

• Mesin bor radial

• Mesin-mesin “jig bor”Pada pengerjaan profil U ini kami menggunakan mesin bor colum dan

pillarPemilihan/ penggunaan dari mesin dalam pemakaian tertentu tergantunglebarnyaa lubang dan

ukuran benda kerja.

Page 7: Laporang Bengkel (Profil U)

2.3.1. MESIN BOR JENIS COLUM DAN PILLAR

Mesin bor jenis colum, terdiri dari sebuah batang tegak, padanya dipasangkepala mesin bor dan meja

kerja. Meja mesin dapat digerakkan keatas dan kebawahbegitu juga kesamping. Dan mesin bor tipe Pillar

meja hanya dapat dinaik turunkan,tetapi mesin ini sering digunakan dengan gabungan meja lain. Kedua

type mesin borini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis, disamping dengan tuas

pemutardengan tangan.

2.4. MEMEGANG BENDA KERJA DENGAN RAGUM TANGAN

Benda-benda kecil dapat dipegang dalam ragum tangan. Pelubang dari titik-titik pusat yang

berdiameter sampai dengan +6 mm tidak memerlukan penjepit ragumtangan dengan meja mesin.

Pengaturan tempat-tempat pengeboran dengan ujungpelubang (bor) dapat lebi mudah dan cepat.

2.5. PENITIK

Penitikan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja atau bahan kerjaatau bahan-bahan

dengan alat yang diperkeras dan digerinda ujungnya bersudut ±300– 90o. Penekanan ujung penitik harus

terhadap bahan yang lebih lunak, bagian yangdiletakkan akan terdorong kepermukaan disekitar ujung

penitik.

Penandaan dengan penitik terutama untuk 3 tujuan :

1. Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk memudahkan dan memusatkan

awal dari pengeboran.

2. Untuk menjelaskan garis hinggadimana bagian yangdikerjakan.

3. Untuk menjelaskan garis-garis goresan.

2.5.1. CARA MENANDAI PUSAT

1. Pegang penitik ditangan kiri.

2. Miringkan dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong, dimana tempat pusat dititik.

3. Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan danperiksa posisinya. Jika sudah tepat, pukul

yang lebih keras.Keungkinan kesalahan bisa terjadi pasa saat menitik sehingga lingkaran tidak betul-

betul bulat dan tiitk pusat tidak pada tempatnya.

Page 8: Laporang Bengkel (Profil U)

2.6. PENGGORES

Tiga macam penggores tangan yang biasa dipakai di ruang kerja : Penggores tangan sedukan,

Penggores dengan satu ujung bengkok,  Penggores dengan ujung dapat dirubah-ubah. Ujung penggores

harus benar sudutnya antara 20o– 25o.

2.6.1. CARA MEMBERI TANDA

1. Penggores harus cukup kemiringannya dari jalan pembantu. Haasilkemiringan yang salah akan

membuat goresan yang kabur dan tidak akan benar dalam memindahkan ukuran.

2. Tekan penyiku atau penggaris agar kuat benda kerja dan gambar hanya sekali.

3. Kecondongan penggores pada arah maju.

2.7. PENGGARIS SIKU

Siku adalah alat yang digunakanuntuk mengukur kerataan benda kerja danmembuat sudut 90o atau

siku-siku. Cara menggunakanya adalah dengan menempatkan siku tegak lurus dengan benda

kerja. Kemudian dilihat permukaan benda apakah sudah rata atau siku-siku dengan cara menggerakkan

siku ini kedepan dan kebelakang. Apabila masih terlihat lubang pada permukaan benda kerja tersebut

berarti permukaan tersebut belum rata.

2.8. JANGKA SORONG DAN PENGGARIS

2.8.1. JANGKA SORONG

Page 9: Laporang Bengkel (Profil U)

Jangka sorong terdiri dari :

• Rahang tetap/fixed jaw dan bingkai, sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang

sangat teliti dan dibuat dengan diagravier.

• Rahang tidak tetap/ slidding jaw dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai.

• Skrup pengencang yang berfungsi untuk menjaga ketepatanpengukuran.Kadang-kadang ada yang

dilengkapI dengan pengatur/fine adjusmen gerakanyang halus sepanjang bingkainya. Kadang ada

juga yang melengkapi dengan bagian-bagian untuk pengukuran dalam dan kedalaman suatu benda.

2.8.1.1. CARA MEMBACA JANGKA SORONG

Skala jangka sorong ada dua yaitu : skala utama dan skala nonius. Skalautama adalah skala yang tidak

bergerak, skala nonius adalah skala yang bergerak.Mencari ketelitian jangka sorong : Letakkan 0 skala

nonius segaris dengan 0skala utama maka bagian ke 10 dari skala nonius segaris dengan bagian ke 9

skalautama, kalau 1 bagian skala utama = 1mm, maka 1 bagian skala nonius = 0,9 mm, maka ketelitian

jangka sorong = 1 – 0,9 = 0,1 mm. Ini berarti jangka sorong dapatmembaca sampai 0,1 mm.

2.8.2. PENGGARIS

Penggaris yang kami gunakan pada saat pengerjaan profil U adalah pengarisbesi. Besi yang keras,

tipis dan mudah lentur dipilih sebagai bahan dari penggarisyang digunakan dalam pengerjaan logam.

Kelenturan dari penggaris mempunyaikebaikan, apabila untuk mengukur permukaan lengkung. Ketelitian

dari pembacaantergantung dari kwalitet garis-garis dan pada pembagian skala. Ukuran skala daripenggaris

besi berkwlitet tinggi biasanya dalam pembagian 1/1 atau ½ mm.

Page 10: Laporang Bengkel (Profil U)

2.8.2.1. KETELITIAN DAN CARA MENGGUNAKAN PENGGARIS

• Ketelitian ukuran adalah bagian ukurran terkecil yang bisa langsungdibaca pada alat tersebut.

• Panjan dari benda yang akan diukur ditempatkan berlawanandengan skala yang mudah dibaca

dengan menempatkan pinggir-pinggir benda yang diukur pada garis-garis bagian skala.

• Jika penempatan pinggir-pinggir dari benda yang diukur denganbagian sklaa tidak mungkin,

perkiraa yang tepat dari panjang bendayang diukur tak mungki didapat.

• Kesukaran ini dapat diatasi dengan prinsip jangka sorong danmicrometer. Kedua alat tersebut

dapat mengukur dengan pembagianskala lebih teliti.

2.9. RAGUM

Ragum dipergunakan untuk menjepit benda kerja seperti digunakan untuk mengikir, menggergaji,

memahat dll. Ragum biasanya terbuat dari besi tuang ataubaja tempa. Yang terpenting pada semua bangku

kerja adalah struktur kekerasan daribangku itu sendiri dan kekerasan memasang ragum. Banyak sekali

model dari ragum,yang mana dipergunakan untuk keperluan yang berbeda.

Dibawah ini ada dua macamcontoh ragum :

• Pemasangan bentuk rahang depan

• Pemasangan bentuk rahang belakang.

2.9.1. PENCEKAMAN BENDA KERJA PADA RAGUM

1. Pencekaman benda kerja ; permukaan benda kerja yangdikerjakan beradasedekat mungkin

permukaan atas rahangragum.

2. Pencekaman benda bulat ; ragum yang rahangnya berbentuk Vdigunakan untuk mencekam

benda kerja yang bulat ataupunpipa.

3. Pencekaman benda kerja yang tak teratur ; Paralel pad yangterbuat dari kayu dapat dipakai sebagai

pembantu sehinggabenda kerja dapat dicekam dengan baik.

4. Pencekaman untuk yang mencegah benda kerja yang rusak ; lemaluminium dapat dipasang pada

rahang ragum, sehinggapencekaman tidak menyebabkan benda kerja rusak.

Page 11: Laporang Bengkel (Profil U)

2.10. COUNTERSING

Disamping pengeboran beberapaoperasi lain mengenai lubang yang bulatdapat dilakukan pada mesin

bor. Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu maksud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang

seperti kedudukan kepalaskrup dan paku keling . Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut

“countersink cutter”.

2.11. PALU

Palu yang baik terdiri dari :

1. Serat dari kayunya sejajar dengan sumbunya.

2. Ujung yang memukul.

3. Ujung yang meruncing dipolish.

4. Tangkai yang dipasang presisi pada kepala palunya.

5. Kepala palunya diamankan oleh semacam pasak.

6. Harus di camper.

Cara memegang palu yang benar adalah posisi ibu jari dan jari-jari yang lainmenangkup pada ujung

tangkai. Gerakannya dilakukan dengan pergelangan danlengan, lihatlah pada tempat yang dipukul dan

diusahakan bahwa sumbu kepala palutegak lurus. Pasaknya miring terhadap sumbu kepala palu, maka

tangkainya menekankesemua permukaan lubang.

Page 12: Laporang Bengkel (Profil U)

2.12. STAMP (CAP )

Cap-cap dipakai menandai logam dan beberapa bahan bukan logam dengannomer, huruf atau tanda-

tanda lainnya. Cap-cap dibuat dari baja perkakas (alatpotong), dikeraskan dan di tempering (60-62 RC).

Cap-cap tidak boleh digunakanpada bidang yang telah dikeraskan atau kasar ( raw ). Jika digunakan untuk

itu, makacap-cap akan rusak.

TIPE-TIPE STEMPEL

ada 3 tipe stempel :

1. Cap nomor

2. Cap huruf 

3. Cap tanda

 CARA MENGECAP :

1. Pengecapan dari kanan ke kiri (untuk orang tidak kidal ) untuk mempermudah dilihat.

2. Letakkan cap pada benda kerja, miringkan sedikit kearah kita, diatasgaris tanda.

3. Tarik cap hati-hati kegaris sampai kita merasakan berhenti digaris itu.

4. Cap sekarang ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerjadengan rata.

5. Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.

6. Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus (tegak ).

7. Untuk membetulkan adalah tempatkan kembali cap pada bekaspengecapan dibetulkan dengan

memutar searah jarum jam atauberlawanan.

8. Pada permukaan pukullah dengan ringan saja.

9. Setelah diadakan pembetulan, barulah kita pukul dengan keras,sehingga semuanya seragam dan

kedalaman yang tepat.

10. Terakhir hilangkan seluruh tonjolan-tonjolan yang terjadi denganmenggunakan kikir.

Page 13: Laporang Bengkel (Profil U)

2.13. KESELAMATAN KERJA DI BANGKU KERJA

MESIN DAN ALAT-ALAT KERJA

Pertimbangannya sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kitaharus mempertimbangkan

dan mengingat akan keselamatan kerja, sehingga programkerja akan berjalan dengan lancer.

• Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui.

• Lingkungan dan suasana tempat kerja.

• Pengaman .

• Kebersihan mesin dan alat.

PERLENGKAPAN DIRI SENDIRI

• Pakaian kerja yang sesuai rapih dan terkancing.

• Jangan menyimpan benda tajam.

• Rambut yang panjang harus diberi pelindung.

• Lepas semua perhiasan dari tangan.

• Gunakan kacamata khusus.

• Gunakan sepatu yang sesuai.

• Gunakan sarung tangan jika perlu.

KEBERSIHAN

• Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja.

• Gunakanlah pakaian kerja sebersih mungkin.

• Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dansesudah dipakai.

KEMAMPUAN

Pada saat mengerjakan benda kerja pada suatu mesin misalnya mesinbubut, bor, dan gergaji, kita

harus melihat kemampuan mesin tersebut, sehinggabanyak pemakaian, kecepatan putaran atau kecepatan

potongnya harus ditentukanberdasarkan akan kemampuan mesinya agar tetap aman. Kerusakan-kerusakan

yangterjadi pada umumnya yang diakibatkan pada beban lebih, misalnya : electro motorterbakar, karena

sabuk penggerak atau kopling tidak slip.

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alatyang tidak tepat (tidak

sesuai ) dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah atautidak hati-hati. Kecelakaan ini

disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau bendakerja yang tajam.

PENCEGAHANNYA

1. Bekerjalah dengan hati-hati

2. Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

3. Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik.

Page 14: Laporang Bengkel (Profil U)

4. Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar.

5. Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku baju kerja

6. Simpanlan alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhikita.

7. Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lain.

8. Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

9. Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya.

10. Alasi alat-alat presisi dengan lap halus.

11. Ambillah alat-alat dengan hati-hati.

12. Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat-alat kerja bangku :

1. KIKIR

- Periksalah tangkai kikir, apakah tangkai kikir terpasang denganbaik dan kuat? Jangan

menggunakan kikir tanpa tangkai.

- Bersihkan kikir dari beram sebelum dan sesudah dipakai.

- Jangan membiarkan di atau kotoran pada gigi-gigi kikir.

- Jangan mempergunakan kikir sebagai palu.

- Simpanlah kikir terpisah satu dengan yang lainnya.

2. PALU

Kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan palu yang salah bukansaja menimpa si pekerja tetapi

juga bisa menimpa lingkungan disekitarnya.

PENCEGAHAN

- Periksa selalu, apakah tangkai terpasang kuat pada rumahnyayakinkan baji terpasang dengan baik

ditempatnya.

- Jangan mempergunakan palu yang tangkainya patah ataupecah.

- Hilangkan olie flemak atau kotoran lainnya dari bagian mukapalu dan tangkai sebelum digunakan.

- Jangan mempergunakan palu untuk memukul benda yang lebihkeras dari palu itu sendiri.

- Pilihlah ukuran palu yang sesuai dengan operasinya.

- Gerinda segera muka palu yang lebih berkembang.

- Waktu memukul yakinkan disekitar kita tidak ada orang.

3. RAGUM

- Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai.

- Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong.

Page 15: Laporang Bengkel (Profil U)

- Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul ataudiperpanjang cukup diputar dengan

tangan saja.

- Bersihkan selalu ragum setelah dipakai, berilah olie atau lemak secukupnya.

- Mulut ragum harus diberi jarak.

4. GERGAJI TANGAN

- Pergunakanlah daun gergaji yang tajam.

- Sewaktu pemakanan gergaji harus bergerak lurus.

- Jepitlah benda kerja dengan kuat.

- Pengergajian diusahakan sedekat mungkin ke mulut ragum.

- Simpanlah gergaji dalam keadaan tidak di kencangkan.

Page 16: Laporang Bengkel (Profil U)

BAB III

PEMBAHASAN / ANALISA

3.1 JOB SHEET

 

3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengerjaan profil U adalah :

1. Plat besi baja -- 10x67x36 mm

2. Gergaji besi -- 1 buah

3. Ragum -- 1 buah

4. Kikir -- 3 macam

5. Penggores -- 1 buah

6. Penitik -- 1 buah

7. Jangka sorong -- 1 buah

8. Penggaris -- 1 buah

9. Bor -- 1 set

10. Tap (3, 5, 6 ) -- 3 set/ukuran

11. Countersink (6 ) -- 1 set

12. Palu -- 1 buah

13. Stamping -- 1 set

3.3 LANGKAH KERJA DAN PENGERJAAN JOB

Dalam bab IV ini kita membahas tentang bagaimana langkah kerja dan cara pengerjaannya dengan

baik . Hal pertama yang kita perhatikan ialah menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, dan kemampuan-

kemampuan kita menggunakan alat ukur dengan benar terlebih dahulu. Dan menyiapkan besi baja

berbentuk U yang terlebih dahulu dipotong menjaadi 90 mm

Pada pertemuan pertama belajar menggergaji dengan baik dan benar di benda kerja sehingga

mendapatkan ukuran panjang 86 mm, setelah proses pemotongan dengan gergaji tangan berhasil

selanjutnya kita belajar menitik pada benda kerja. Pada benda kerja kita ukur dengan mistar agar mendapat

ukutan panjang 82 mm,setelah mendapat ukuran tersebut lakukan proses penitikan dengan jarak 2 mm dari

Page 17: Laporang Bengkel (Profil U)

satu titik ke titik lainnya. Setelah proses penitikan selesai dilanjutkan dengan pemotongan kembali bagian

yang telah dititik tersebut dengan gergaji sehingga memperoleh ukuran panjang 82 mm.

Hari kedua kita kembali menggergaji benda kerja agar mendapat kanukuran tinggi 32 mm, supaya

kita terbiasa menggergaji dengan baik dan benar. Setelah mendapatkan Ukuran panjang 82 mm dan tinggi

32 mm pada benda kerja, lakukan proses pengikiran dengan alat kikir yang sesuai fungsinya

sehinggamemperoleh hasil pengukuran panjang 80 mm, tinggi 30 mm dan lebar 63 mm.Pada proses

pengikiran ini kita harus waspada dan selalu memperhatikan hasil pengikiran setidaknya setiap 30 menit

sekali, kita mengukur hasil pengikiran dengan jangka sorong agar mendapatkan hasil yang maksimal pada

benda kerja. Pada proses pengikiran tersebut mungkin kita memerlukan banyak waktu agar mendapatkan

hasil yang maksimal dan tepat.

Hari keempat setelah mendapatkan hasil pengukuran panjang 80 mm,tinggi 30 mm, dan lebar 63

mm, kita kembali mengikir pada benda kerja agar benda kerja halus dan menghilangkan bekas karatnya.

Hari kelima setelah benda kerja terlihat halus dan sesuai ukuran yang sudah ditentukan, kita membuat

sketsa pada benda kerja untuk membuat lubang berbentuk segiempat dengan ukuran 10x15mm pada

masing-masing kaki benda kerja dengan gergaji, pada proses tersebut kita menyisakan sedikit celah agar

bisa dikikir untuk medapatkan ukuran tersebut dan membuatnya terlihat rapi dan halus. Setelah itu

membuat lubang kembali dengan gergaji agar mendapatkan ukuran yang sudah dipersyaratkan pada daftar

gambar dan daftar tabel.

Hari keenam kembali membuat lubang di kaki kaki benda kerja berbentuk setengah lingkaran dengan

diameter 20 mm, pada proses tersebut pertama kita harus menggergaji dengan bentuk segitiga dan

menyisakan celah agarkita bisa mengikirnya dengan kikir setengah lingkaran agar mendapatkan

bentuk yang halus dan rapi. Setelah itu membuat bentuk tumpul pada masing-masing ujung kaki benda

kerja dengan kikir setengah lingkaran sesuai dengan daftargambar dan daftar tabel.

Hari ketujuh membuat delapan lubang pada bagian atas benda kerja dengan menggunakan mesin bor

tetapi kita terlebih dahulu harus memberikan tanda pada benda kerja dengan cara menitik bagian yang akan

dibor dengan menggunakan penitik. Setelah diberi titik lanjutkan dengan melakukan pengeboran bagaian

yang akan di lubangi sesuai dengan mata bor dengan ketentuan yang dipersyaratkan.

Hari kedelapan kita kembali membuat sketsa dengan menyambungkan dua lubang besar yang sudah

dilubangi dengan mesin bor, setelah itu kita potong bagian di dalamnya dengan gergaji sesuai dengan daftar

gambar dan daftar table lalu dikikir agar halus dan rapi. Sesudahnya lakukan proses pengetapan dengan tap

pada dua lubang yang sudah ditentukan. Dalam proses tersebut kita memakaimata tap yang berbeda sesuai

dengan yang sudah dipersyaratkan dan harus berhati–hati dalam memutar tap, memutar tap dimulai

dengan memutarnya sesuaidengan arah jarum jam, jika terasa keras putar balik sebanyak 1 kali putaran

Page 18: Laporang Bengkel (Profil U)

lalulanjutkan kembali memutar searah jarum jam. Dalam pengetapan satu lubang harus tiga kali agar baut

yang akan di coba bisa masuk dengan lancer.

Hari kesembilan melakukan proses countersing dengan menggunakanmesin bor. Dalam proses ini

kita harus berhati-hati agar hasilnya tidak terlalu dalam maupun terlalu keluar sehingga baut dapat benar-

benar rata dengan bendakerja.

Hari terakhir melakukan proses stamping. Letakan benda pada landasan atau di ragum. Ambil pelat

penahan lurus dan letakan pada bawah garisyang akan di stamping. Letakan stempel pada atas garis yang

telah ada pelatpenahannya yang lurus dan stempel sedikit miring untuk mengepaskannya.Tegakan stempel

sehingga menyentuh seluruh permukaannya ke benda kerja. Pukulah dengan palu, lalu kikir dan amplas

pekerjaan baja profil U pun selesai.

3.4 ANALISA DATA

Pertemuan

Ke

Proses yang dikerjakan Hasil Kendala

Page 19: Laporang Bengkel (Profil U)

BAB V

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktek bangku kerja ini

mengajarkan kami tentang teknik-teknik dasar teknologi mekanik dan cara menggunakan alat yang baik

dan benar seperti :

Mengikir profil U & mengikir bulat

Menggores dan menandai

Menggergaji

Mengebor

Mengetap

Mengcountersing

Mengukur menggunakan jangka sorong

Memakai siku

Menggunakan palu

Memberi cap (stamping )

4.2 SARAN

Pada praktek selanjutnya diharapkan peralatan yang disediakan lebih lengkapdan dijelaskan cara-cara

pengerjaanya terlebih dahulu. Mungkin juga bias diawaldisarankan bagi yang ingin menggunakan

peralatan diluar dari meja kerja bias diinfokan bias dipinjam kepada teknisi.