laporan6_e1_sidik nurcahyo_inter vlan routing & routing static pada paket tracert 5.3

16
LAPORAN JARINGAN KOMPUTER TENTANG INTER- VLAN DAN STATIC ROUTING OLEH : OKTAVIANI FAIZATUL K. 11520241005 LALU SATRIAWAN KH. 11520241007 SIDIK NURCAHYO 11520241011 ALIFIA REVAN P. 11520241019 http://bwfool2.blogspot.com PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Upload: bwfool

Post on 29-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

0

JARINGAN

KOMPUTER

LAPORAN JARINGAN

KOMPUTER TENTANG INTER-

VLAN DAN STATIC ROUTING

OLEH :

OKTAVIANI FAIZATUL K. 11520241005

LALU SATRIAWAN KH. 11520241007

SIDIK NURCAHYO 11520241011

ALIFIA REVAN P. 11520241019

http://bwfool2.blogspot.com

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

1

JARINGAN

KOMPUTER

A. TUJUAN PRAKTIKUM

a. Mampu membangun LAN dan VLAN dalam jaringan.

b. Mampu membuat inter-VLAN Routing.

c. Mampu memahami konsep routing dan table routing.

d. Memhami konsep keamanan jaringan.

B. SKENARIO PRAKTIKUM (STUDY KASUS)

Seorang Network Administrator diminta untuk membuat VLAN

dalam jaringan komputer yang akan dibuatnya, dan dari VLAN yang

dibuatnya mamapu untuk membuat inter-VLAN melalui proses routing

dan table routing.

C. DASAR TEORI

a. Static Routing

Static routing adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh

user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. routing ini

ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari

IP “internetwork”.

Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP

paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP

paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan

harapan menemukan kecocokan entry – suatu entry yang menyatakan

kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada

kecocokan entry yang ada dalam routing table, dan tidak ada default

route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu

adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat

dan benar.

Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-

sendiri untuk setiap route kepada router. sebuah router hanya akan

Page 3: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

2

JARINGAN

KOMPUTER

meneruskan paket hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing

table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan

langsung kepada nya – keluar interface dari router yang mempunyai

status “up and up” pada line interface dan protocolnya. Dengan

menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana

harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak

bersentuhan langsung kepadanya.

Pentingnya Static Routing

Static routing menjadi sangat penting jika software IOC Cisco tidak

bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Static routing juga

sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk semua paket yang

tidak bisa di”routing”.(default route).

“Stub Network”

Static routing umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan

ke sebuah “stub network” (jaringan yang dibelakangnya tidak ada

jaringan lain).

Sebuah “stub network’ (kadang di sebut “leaf node”) adalah

jaringan yang hanya dapat diakses melalui satu rute. Seringkali,

rute statik digunakan sebagai jalan satu-satunya untuk keluar

masuk jaringan Stub.

Page 4: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

3

JARINGAN

KOMPUTER

Catatan : static routing dapat digunakan untuk koneksi ke suatu

network yang tidak terhubung langsung dengan router anda. Untuk

koneksi “end-to-end”, rute statik harus dikonfigurasi di dua arah.

Konfigurasi Static Routing

Mengkonfigurasi static routing adalah dengan memasukkan tabel

routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam

tabel ini selama jalur/rute aktif.

Perintah “ip route”

Perintah “ip route” digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah static

routing dalam mode konfigurasi global.

ip route Command Syntax

Sintak untuk perintah “ip route” adalah sebagai berikut :

ip route network [mask] {address | interface}[distance]

[permanent]

Parameter Perintah “ip route”

network : Network atau subnet tujuan

mask : Subnet mask

address :Alamat IP router Hop

berikutnya.(IP address of next-hop

router)

interface : Nama interface yang digunakan untuk

mencapai network tujuan. Interface

Page 5: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

4

JARINGAN

KOMPUTER

dapat berupa interface point-to-point.

Perintah tidak akan berfungsi jika

interface adalah multiaccess (contoh

“shared media Ethernet interface”).

distance (Optional) :Mendefinisikan “administrative

distance”.

permanent (Optional) : Menyatakan bahwa rute tidak akan

dihapus, ketika interface mati (shuts

down).

Beberapa keuntungan dari static routing:

1. Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an

informasi router membutuhkan broadcasts yang terus menerus.

2. Keamanan metwork karena static routing hanya mengandung

informasi yang telah dimasukkan secara manual.

Beberapa kerugian dari static routing:

1. Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static

tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan

menginformasikan ke router yang lain.

2. Pengembangan network. Jika suatu network ditambah atau

dipindahkan maka static routig harus diperbaharui oleh

administrator.

Page 6: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

5

JARINGAN

KOMPUTER

Contoh Konfigurasi Rute Statik

Tugas static routing untuk mencapai stub network 172.16.1.0

adalah melalui Router A karena hanya ini satu-satunya jalan untuk

mencapai network 172.16.1.0.

Contoh static routing :

Router(config)# ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1

Ip route : identifikasi static routing

172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network

255.255.255.0 : Subnet Mask

172.16.2.1 : Alamat IP Router B

b. Routing Table

Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma

yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya

tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung

langsung dengan router tersebut. Router berdasarkan cara pemetaan /

routing dibagi tiga:

1.Static Routing

2. Default Routing

3. Dynamic Routing

Page 7: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

6

JARINGAN

KOMPUTER

D. ALAT DAN BAHAN

a. Software Paket Tracert 5.3.

b. PC/Laptop.

E. LANGKAH KERJA DENGAN SWITCH 3COM

1. Inter-VLAN Routing

a. Buat jaringan sesuai dengan gambar.

b. Konfigurasi ip address VLAN administrasidengan network

192.168.1.0/24. Berikut ini contoh konfigurasi ip address pada salah

satu PC dalam jaringan tersebut.

Page 8: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

7

JARINGAN

KOMPUTER

c. Membuat jaringan VLAN Managemen.

d. Konfigurasi ip address VLAN managemen dengan network

192.168.2.0/24. Berikut ini contoh ip address pada salah satu PC

dalam jaringan tersebut.

e. Konfigurasi switch VLAN.

a. Membuat VLAN

Switch> en

Switch# configure terminal

Switch(config)# vlan 2

Switch(config-vlan)# name administrasi

Switch(config-vlan)# exit

Switch(config)# vlan 3

Switch(config-vlan)# name managemen

Switch(config-vlan)# exit

Page 9: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

8

JARINGAN

KOMPUTER

b. Konfigurasi interface pada switch (sesuaikan dengan interface pada

pekerjaan anda)

Switch(config)# interface range fa0/1-3 (range interface untuk

VLAN 2)

Switch(config-if-range)# switchport mode access

Switch(config-if-range)# switchport access vlan 2

Switch(config-if-range)# exit

Switch(config)# interface range fa0/4-6 (range interface untuk

VLAN 3)

Switch(config-if-range)# switchport mode access

Switch(config-if-range)# switchport access vlan 3

Switch(config-if-range)# exit

Switch(config)# interface range fa0/7 (interface yang tersambung

ke router)

Switch(config-if-range)# switchport mode trunk

Switch(config-if-range)# exit

f. Tambahkan 1 buah router pada switch interface 24 dan interface

fa0 pada router.

g. Konfigurasi router

Router> en

Router# configure terminal

Router(config)# interface fa0/0

Page 10: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

9

JARINGAN

KOMPUTER

Router(config-if)# no shutdown

Router(config-if)# interface fa0/0.2 (mendaftarkan sub interface

fa0/0)

Router(config-subif)# encapsulationdotlQ 2 (mendaftarkan VLAN

ID 2)

Router(config-subif)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0

(mendaftarkan ip address untuk sub interface fa.0/0.2 dengan ip

address 192.168.1.254 255.255.255.0)

Router(config-subif)# exit

Router(config-if)# interface fa0/0.3 (mendaftarkan sub interface

fa0/0)

Router(config-subif)# encapsulationdotlQ 3 (mendaftarkan VLAN

ID 3)

Router(config-subif)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0

(mendaftarkan ip address untuk sub interface fa.0/0.3 dengan ip

address 192.168.2.254 255.255.255.0)

Router(config-subif)# exit

Router(config)# exit

h. Pengecekan koneksi dengan ping.

Page 11: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

10

JARINGAN

KOMPUTER

2. Static Routing

1. Buat jaringan network seperti gambar berikut

Tabel Routing Router0

Nomor Destination Netmask Gateway Status Keterangan

1 192.168.1.0 /24 * Direct Connection Otomatis ada

2 192.168.2.0 /24 * Direct Connection Otomatis ada

3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Indirect Connection Ditambahkan

Table Routing Router1

Nomor Destination Netmask Gateway Status Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Indirect Connection Ditambahkan

2 192.168.2.0 /24 * Direct Connection Otomatis ada

3 192.168.3.0 /24 * Direct Connection Otomatis ada

Page 12: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

11

JARINGAN

KOMPUTER

2. Konfigurasi masing-masing komputer sesuai dengan ip address

yang diinginkan.

3. Konfigurasi router

a. Router 0

Router# enable

Router# configure terminal

Router(config)# interface fa0/0 (mendaftarkan interface fa0/0)

Router(config-if)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0

(mendaftarkan ip address fa0/0)

Router(config-if)# exit

Router(config)# interface fa0/1 (mendaftarkan interface fa0/1)

Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0

(mendaftarkan ip address fa0/1)

Router(config-if)# exit

Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0

192.168.2.253 (mendaftarkan membuat table routing tags “ip

address tujuan/next hop” “subnetmask” “gateway”)

Router(config)# exit

b. Router 1

Router# enable

Router# configure terminal

Router(config)# interface fa0/0 (mendaftarkan interface fa0/0)

Page 13: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

12

JARINGAN

KOMPUTER

Router(config-if)# ip address 192.168.3.254 255.255.255.0

(mendaftarkan ip address fa0/0)

Router(config-if)# exit

Router(config)# interface FastEthernet0/1 (mendaftarkan

interface fa0/1)

Router(config-if)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0

(mendaftarkan ip address fa0/1)

Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0

192.168.2.253 (mendaftarkan membuat table routing tags “ip

address tujuan/next hop” “subnetmask” “gateway”)

Router(config)# exit

4. Pengecekan koneksi dengan ping

F. PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING

IP Address yang di set pada router sama dengan ip address yang di set

pada client, sehingga menyebabkan overlap pada eth0 yang menimbulkan

error.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi error adalah dengan

mengganti ip addressnya.

Page 14: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

13

JARINGAN

KOMPUTER

G. TUGAS

1. Bisakah ke-9 komputer tersebut dapat saling berkomunikasi?

a. Jika ya, buatlah jaringan seperti berikut ini, tuliskan secara detail

konfigurasinya dan buatlah tabel routingnya-nya secara lengkap.

b. Jika tidak, jelaskan secara detail alasan logis menurut kelompok

anda untuk memperkuat argumen tersebut.

2. Bisakah ke-18 komputer tersebut dapat saling berkomunikasi?

a. Jika ya, buatlah seperti berikut ini, tuliskan secara detail

konfigurasinya dan buatlah tabel routing-nya secara lengkap.

b. Jika tidak, jelaskan secara detail alasan logis menurut kelompok

anda untuk memperkuat argumen tersebut.

JAWABAN :

1. b. Tidak, karena untuk range ip dari network 192.168.3.0 –

gateway, 192.168.3.254 itu sudah digunakan pada port

eth0.

Page 15: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

14

JARINGAN

KOMPUTER

maka akan keluar peringatan error seperti berikut:

2. b. Tidak, karena untuk range ip dari network 192.168.3.0 –

gateway, 192.168.3.254 itu sudah digunakan pada port eth0.

Maka akan muncul peringatan error seperti berikut:

H. KESIMPULAN

Kita dapat membuat sebuah jaringan komputer dengan menggunakan

metode LAN dan VLAN. Untuk menghubungkan dua atau lebih VLAN

yang berbeda dapat menggunakan metode inter-VLAN dan static routing.

I. SUMBER

http://www.diwarta.com/926/mengenal-dan-pengertian-routing-beserta-

static-routing-protocol/01 april 2012/20:57

Page 16: Laporan6_E1_Sidik Nurcahyo_Inter VLAN Routing & Routing Static Pada Paket Tracert 5.3

15

JARINGAN

KOMPUTER

http://info7ech.blogspot.com/2012/03/pengertian-static-routing.html/01

april 2012/20:58

http://www.sysneta.com/static-route/01 april 2012/20:56

http://servas.wordpress.com/2007/12/08/routing-static/01 april 2012/20:57