laporan zoologi echinodermata oseanografi universitas diponegoro

42
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Avertebrata air adalah hewan air yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan pencernaannya terletak dibawah saluran pencernaan. Avertebrata air tebagi menjadi delapan filum yaitu: Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca, Plathyhelmanthes, Nemalthelminthes, annelida dan Anthropoda. Porifera adalah hewan yang tubuhnya berpori-pori. Hewan ini berfungsi sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan kedalam tubuh. Hewan ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang. Semuanya hidup melekat (sessile) pada substrat keras. Terdiri dari empat kelas: Hexactinellida Demospongia e Calcarea Sclerospongiae . Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang. Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Coelenterata terdiri dari 3 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa Anthozoa. Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Jika meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup

Upload: jefry-gunawan-mrg

Post on 28-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Avertebrata air adalah hewan air yang tidak mempunyai tulang belakang dan

susunan pencernaannya terletak dibawah saluran pencernaan. Avertebrata air tebagi

menjadi delapan filum yaitu: Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca,

Plathyhelmanthes, Nemalthelminthes, annelida dan Anthropoda.

Porifera adalah hewan yang tubuhnya berpori-pori. Hewan ini berfungsi sebagai

tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan kedalam tubuh. Hewan

ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang. Semuanya hidup

melekat (sessile)  pada substrat keras. Terdiri dari empat kelas: Hexactinellida

Demospongiae Calcarea Sclerospongiae .

Coelenterata adalah hewan berongga, disebut juga Cnidaria yaitu binatang jelatang.

Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan

kecil di air. Coelenterata terdiri dari 3 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa Anthozoa.

Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Jika meraba kulit

hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur

dengan duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai

kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Hewan ini

tidak ada yang parasit.

Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya

mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur

bulu babi sangat enak untuk dimakan. Echinodermata terdiri dari 5 kelas yaitub

Echinoidea, Asteroidea, Crinoidea, Ophiuroidea, dan Holothuroidea.

Mollusca merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke

dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti

berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya. Tubuh

tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan

kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi

untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.

Page 2: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Mollusca terbagi 3 kelas yaitu :

Pelecypoda.

Semua anggota phylum Echinodermata hidup di laut, dengan karakteristik susunan

radial dari bagian-bagian tubuh, memiliki skeleton yang tersusun atas CaCO3 yang

terdapat pada bagian laminae atau specula. Pada daratan badan terdapat tubercula atau

spinae, mempunyai system ambulacale sebagai alat gerak. Epidermis dari phylum ini

biasanya berbulu getar dan berisi sel-sel kelenjar dan sel-sel indera. Osikula (ossicle)

merupakan kerangka berupa lempeng-lempeng kapur dalam dinding tubuh. Osikula-

osikula tertentu biasanya membentuk duri. Memiliki pediselari (pedicellaria) yakni

pinset yang sangat kecil. Secara anatomi phylum Echinodermata badan memiliki

bentuk seperti bintang yang terdiri atas satu discus centralis yang dikelilingi oleh lima

radii bersifat simetri radial. Hewan ini bercelom besar yang terjadi dari penonjolan

archenteron pada waktu embrio.

Secara fisiologinya, sistem digesti pada phylum Echinodermata sudah lengkap,

walaupun anus mungkin tidak berfungsi. Bergerak lambat dengan telapak tabung.

Gerakannya diatur oleh sistem tekanan hidrostatis, yang disebut sistem vaskular air.

Sistem saraf terdiri dari cincin oral dan dan tali-tali saraf radier. Disini juga terdapat

sistem hemae (darah ) yang terdiri dari sebuah bejana sirkular dan 5 satuan radier.

Namun, cairan dalam bejana dan saluran tersebut tidak mengalir. Pada  echinodermata

tidak terdapat sistem respirasi dan sistem ekskresi secara khusus. Fungsi ekskresi

dilakukan ileh proyeksi-proyeksi  (penonjolan- penonjolan ) kulit yang disebut brank

atau papula yang terdapat diantara papan-papan kapur pada kulit. Kelamin terpisah,

jantan dan betina, dan fertilisasi terjadi dalam air. Larva yang terbentuk bersimetri

bilateral dan berenang, kelak menjadi hewan dewasa yang bersimetri radial

1.2. Tujuan

1.Untuk melakukan Identifikasi sampel Echinodermata.

2.Untuk mengetahui macam-macam kelas Echinodermata.

3. Unutk mengetahui macam-macam bentuk tubuh Echinodermata.

Page 3: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

1.3. Manfaat

1.Praktikan dapat melakukan Identifikasi sampel Echonodermata.

2.Praktikan dapat mengetahui macam-macam kelas Echinodermata.

3.Praktikan dapat menetahui macam-macam bentuk tubuh Echiodermat.

Page 4: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Ambulakral

Sistem Ambulakral Merupakan sistem aliran air lewat pembuluh yang dilakukan

oleh kelompok Echinodermata kelompok hewan berkulit duri). sistem kerjanya diawali

dari masuknya air dari laut melalui lubang madreporit dabagian punggung yang

kemudian dasalurkan ke saluran saluran yang berakhir ke ampula yang menyerupai

balon/tabung (kaki tabung) ampula yang berisi air ini nanti akan di tekankan ke obyek

batuan sehingga bisa membawa badannya bergerak , tentu penekanan ampula

mempunyai konsekwensi air di ampula keluar sehingga kempes lagi air bergerak ke

mulut - begitu seterusnya.

Berikut jalur jalur pembuluh air ditubuhnya.

1. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.

2. Saluran batu

3. Saluran cincin

4. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.

5. Saluran lateral

6. Ampula

7. Kaki tabung.

Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan

ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit)

menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai

cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral.

Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam

gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula.

Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk

ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila

hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan

memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula

Page 5: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki

tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke

arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak

dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.

2.2. Crinoidea

Secara umum Crinoidea dapat digo-longkan dalam dua kelompok besar yaitu

Comatulida atau lili laut yang hidup bebas dan bisa berpindah tempat, dan "stalked

crinoid" atau lili laut bertangkai. Kelompok lili laut yang disebutkan belakangan ini,

hidupnya di dasar laut dan tidak bisa berpin-dah tempat.

Lili laut ditemukan di semua laut dengan kedalaman antara 0 - 6000 m. Jenis

Comatulida hidup di perairan dangkal sedangkan hli laut bertangkai (stalked crinoids)

hidup di laut dalam. Telah diketahui anggota lain dari filum ekhinodermata seperti

teripang, bulu babi, bintang laut, dan bintang mengular dapat dikelompokkan

berdasarkan cara makan dan macam makanan. Lili laut pada umumnya mempunyai

cara dan kebiasaan makan yang sama dengan kelompok di atas yaitu termasuk

kedalam kelompok biota pemakan penyaring (filter feeders). Ma-kanannyapun berupa

plankton dan partikel melayang (seston).

Secara ekonomis lili laut tidaklah mempunyai nilai yang berarti, tetapi keha-

dirannya di daerah terumbu karang adalah cukup penting terutama di dalam siklus

rantai makanan di ekosistem terumbu karang tersebut. Selain itu kehadiran lili laut di

terumbu karang akan menambah nilai este-tika terumbu karang tersebut. Menurut

penelitian para pakar, ternyata bahwa lili laut juga dikonsumsi oleh berbagai jenis

ikan karang (MEYER 1985).

Penelitian mengenai kehidupan lili laut cukup banyak dilakukan pakar asing teruta-

ma untuk jenis-jenis lili laut yang hidup di terumbu karang. Dalam tulisan kali ini akan

diuraikan beberapa aspek tentang kehidupan lili laut.

Kelompok hewan Crinoidea ini dinamakan lili laut atau bintang bulu. Ukuran

hewannya tidak lebih dari 40 cm dan memiliki warna yang mencolok. Crinoidea itu

sendiri berasal dari kata krion yang berarti bunga bakung, hal ini ditandai dengan

bentuk cakram sentralnya seperti mangkuk dengan mulut yang terletak di dasar atau

Page 6: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

bawah yang merupakan cirri khas dari Crinoide. Berikut ini merupakan karakterisik

lain dari kelompok hewan Crinoidea antara lain:

1. Badan terdiri atas calyk dan lima radii:

2. Dinding calyk disebelah aboral disebut theca dan mengandung lamina centralis,

ossicula infrabasalia, ossicula basalia dan ossicula radialia; pada yang tidak

bertangkai lamina centralis dan ossicula infrabasalia menjadi discuss centralis

dan ossicula basalia bersatu menjadi rosette

3. Dinding disebelah oral disebut tegmen dan hanya mengandung spicula

4. Tidak ada spinae dan pedicellariae

5. Skeleton di dalam radii disebut ossicula brachialia

6. Tiap radius bercabang dua; tiap cabang memberi cabang-cabang yang disebut

pinnulae;

7. Ada sulcus ambulacralis pada dataran oral radii;

8. Podia tidak mempunyai batil penghisap dan ampulla;

9. Tidak ada canalis madreporicus; ia digantii oleh diverticula yang terdapat pada

canalis circumoralis dan bermuara kedalam celom;

10. Tidak ada madreporit; ia diganti oleh pori di dalam tegmen;

11. Anus terdapat pada dataran oral, ditepi, interradial, pada suatu papilla;

12. Gonades terdapat didalam pinnulae;

13. Pada mereka yang dapat bergerak bebas di radii, pada dataran aboral

berpangkal cirri dengan mana mereka dapat memegang sesuatu yang tetap;

14. Larva berbentuk sebagai tong dengan 4 baris cilia yang berjalan transversal dan

pada satu ujung terdapat satu lobus preoralis; juga crinoidea yang dapat

bergerak bebas dan mempunyai cirri melalui suatu stadium larva yang

bertangkai ialah stadium larva pentacrinus; tangkai ini trjadi dari lobus

preoralis.

Kelas Crinoidea ini termasuk dalam subphylum pelmatozoa dan kelas ini terbagi

atas ordo Dicyclia yang memiliki karakteristik di dalam basis theca terdapat ossicula

bassalia dan ossicula infrabrasalia. Contoh dalam ordo ini antara lain Antedon rosacea

dan Metacrinus interruptus. Hewan-hewan yang termasuk ordo lain dari kelas

Page 7: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Crinoidea sudah memfosil dan sisa-sisa fosil banyak terdapat pada formasi kapur. 

Distribusi hewan ini tersebar di wilayah Europa, Australia, and Asia. Sedangkan

fosilnya banyak ditemui di Mississippian–Pennsylvanian Mexico.

2.3. Ophiuroidea

Bintang ular adalah hewan dari filum Echinodermata, yang memiliki hubungan

dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan di dasar laut dengan menggunakan lengan

fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang ular umumnya memiliki lima lengan

berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada

spesimen terbesar.Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan

mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki). Ciri

utama pada bintang laut mengular adalah tidak memiliki anus, sehingga sisa

pencernaannya di keluarkan melalui mulut.

Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari tangannya

panjang sehingga memudahkannya bergerak.. Beberapa spesies ophiuroidea

merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah predator atau pemakan

bangkai. Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak

seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan

menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak

seperti ular. Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri bilateral.

Jenis kelamin hewan ini terpisah, Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan

hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia,

disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti

bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular. karakteristik spesies bintang ular

Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang.

Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular.

Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral.

Hewan ini tidak mempunyai amburakal dan anus, sehingga sisa makanan atau

kotorannya    dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya.

Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam.

Page 8: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di

lumpur/pasir.

Bintang ular sangat aktif di malam hari.

Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).

2.4. Asteroidea

Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum

Echinodermata, dan kelas Asteroidea.Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino =

landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki

ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.

Walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan starfish, hewan ini sangat

jauh hubungannya dengan ikan. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini

berbentuk bintang dengan 5 lengan. Bintang laut termasuk  hewan simetri radial dan

umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Mereka bergerak dengan

menggunakan sistem vaskular air. Bintang laut sebenarnya adalah makhluk hidup

yang bebas, namun dikarenakan ketiadaannya organ gerak yang memadai, bintang

laut hanya bergerak mengikuti arus air laut.

Tubuh bintang laut terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral

(yang tidak memiliki mulut). Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya

adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan.  Mulut terdapat di

permukaan bawah atau yang disebut permukaan oral dan anusnya terletak di

permukaan atas atau disebut juga permukaan aboral. Kaki tabung tentakel (tentacle)

terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat

pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam

menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.

Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau

runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut

testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral

berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki

ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem

ambulakral Asteroidea terdiri dari :

Page 9: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian

dorsal tubuh.

2. Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat

3. Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan

4. Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.

Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang

merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.

Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf

Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak

memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan

dioseus. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva

yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi. Echinodermata

merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang, plankton,

danorganisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut

dalam. Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea,

Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.

2.5. Holothuroidea.

Holothuroidea merupakan kelas echinodermata yang memiliki bentuk bulat

memanjang, dengan mulut dan anus terletak pada ujung yang berbeda. Biasanya

anggota kelas ini juga dikenal dengan nama teripang atau sea cucumber.

Holothuroidea tersebar di seluruh perairan, seluruh kedalaman dari daerah intertidal

hingga abyses yang dalam, meliputi daerah tropis, subtropics dan kutub. Contohnya

genus Holothuria, Stichopus, dan Actinopyga (menghuni perairan hangat, dangkal,

daerah tropis hingga subtropics). Kelas ini merupakan organism bentik. Meskipun

mereka juga ditemukan di bebatuan dan karang, namun organism ini mendominasi di

daerah yang bersubstrat pasir atau lumpur. Habitatnya mulai dari permukaan substrat

hingga menguburkan diri di bawah substrat. Ada juga spesies yang hidup di antara

cabang-cabang seaweed (Synaptula hydriformis).

Spesies anggota holothuroidea bersifat sluggish dan mampu diam di satu tempat

dalam jangka waktu yang cukup lama, selama di tempat tersebut tidak terdapat

Page 10: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

gangguan atau predator. Sebagian holothuria merupakan hewan nocturnal yang aktif

mengeluarkan tentakel-tentakel pada malam hari. Contohnya Thyone briareus aktif

pada musim dingin dari saat matahari terbenam hingga 1-2 jamm setelah tengah

malam dan pagi-pagi buta.

Berdasarkan cara makannya, holothuroidea merupakan suspension feeder dan

deposit feeder. Organism ini menjulurkan tentakel ke kolom air untuk mengambil

partikel yang terbawa aliran air. Selain itu, organism holothuroidea juga menyapukan

tentakelnya pada substrat habitatnya. Jenis pakannya meliputi protozoa, algae,

copepod, foraminifera, radiolarian, diatom, larva crustasea. Dari substrat yang

dimakan, holothuroidea juga mengambil kandungan nutrient yang terkandung dalam

substrat tersebut.

Holothuroidea termasuk hewan dioceous meskipun secara morfologi tidak dapat

dibedakan organism jantan dan betina. Namun juga terdapat beberapa spesies

merupakan hermaprodit (Cucumaria laevigata, Masothuria intestinali). Cara

reproduksi kelas ini adalah seksual, namun ada juga spesies yang mampu

bereproduksi juga secara aseksual (membelah diri). Cara membelah diri contohnya

pada jenis Synapta, Holothuria atra, Holothuria difficilis. Pemijahan secara seksual,

terjadi di luar tubuh yaitu dengan disemprotkannya sel telur dan sperma ke kolom air

untuk kemudian mengalami pembuahan.

2.6. Echinoidea

Echinoidea merupakan binatang triploblastik selopmata, tubuh simetris radial

yang terbagi menjadi 5 bagian. Bentuk hampir bulat atau gepeng, tidak mempunyai

tangan, rangka tersusun dari keping-keping zat kapur yang disebut laminae yang

menjadi satu sehingga membentuk semacam mangkok dan umumnya berduri, saluran

pencernaan sempurna gerakan lambat dengan kaki pembuluh (ambulakral) yang

terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang

berkembang dari selom bagian aboral terdapat anus, madreporit dan lubang genital.

Pada oral terdapat mulut yang dikelilingi oleh lima gigi yang kuat dan tajam, gigi

tersebut disokong oleh 5 rangka samping di sebelah dalam cangkal yang disebut

lentera aristoteles yang berfungsi untuk mengambil makanan.

Page 11: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Sekitar mulut peristom terdapat alat sensoris yang disebut sphaeredia. Tubuh

memiliki rongga seperti tabung yang disebut siphon, dilengkapi dengan cillia, dan

bernafas dengan menggunakan insang, sistem syaraf echinoidea nelingkari mulunatau

sistem syaraf melengkung. Jenis kelamin terpisah, larva mempunyai bentuk simetris

bilateral yang dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria.

Daur hidup Reproduksi secara seksual , fertilisasi eksternal, larva plute ada yang

hermaprodit, ada yang memiliki regenerasi tinggi (secara aseksual).

Fertilisasi eksternal kemudian tumbuh menjadi larva bersilia Struktur larva

Echinoidea mempunyai persamaan dengan struktur Chordata rendah dan dalam

perkembangan embrio tahap awal, kedua phyllum di atas mempunyai persamaan. Jadi

jika dilihat secara embriologis. Echonodermata lebih dekat dengan Chordata daripada

ke Annelida, Mollusca atau Arthropoda.

Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak berlengan, tetapi

memilki duri yang dapat digerakkan. Contoh Echonoidea, Diadema antillarum,

Strongylocentrotus (berbentuk bola), Spatangus (berbentuk oval), Echinarachnius

(berbentuk seperti uang logam) yang sering disebut dolar pasir., Diadema saxatile,

(landak laut), Echinus sp, Strongylocentrotus sp.

Peran Sebagai Sumber Pangan Bulu babi merupakan salah satu jenis komoditas

perairan yang gonadnya dimanfaatkan sebagai sumber pangan potensial. Gonad yang

banyak dicari konsumen adalah gonad yang bertekstur kompak, padat, tidak

berlendir, dan berwarna kuning cerah. Selain menjadi sumber pangan dunia, bulu babi

ternyata memiliki fungsi ekologis yang sangat penting. Kematian massal bulu babi

yang pernah terjadi di perairan Pasifik Barat dengan tingkat kematian mencapai 93-

100% ternyata mengakibatkan terjadinya biomassa alga meningkat sehingga

kesetimbangan ekosistem terganggu. Biota laut berduri ini juga ternyata memiliki

keunikan yang tidak lazim yaitu kemampuan hidup yang dapat mencapai 200 tahun.

Selain itu, bulu babi juga dinyatakan sebagai saudara tua manusia dengan hasil

pengamatan yang menunjukkan bahwa 70 persen gen bulu babi ternyata memiliki

kemiripan dengan manusia.

Pembersih lautanBagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan Echinodermata.

Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang

Page 12: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

penuh dengan benda berbau busuk. Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain

merupakan jasa hewan Echinoidea. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa

hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut

sebagai hewan pembersih laut/pantai.

Peranan Echinoidea secara singkat dalam kehidupan cukup Menguntungkan yaitu

sebagai makanan, misal :telur bulu babi dan juga sebagai pembersih karena memakan

bangkai ataui sisa-sisa hewan yang terdapat di pantai

Page 13: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal Rabu,21 Mei 2013 pukul

14:00 WIB di Laboratorium Biologi Laut Gedung E Lantai 1 FPIK Univesitas

Diponegoro Semarang.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

A. Alat tulis

B. Penggaris

C. Nampan Objek gambar

D. Tisu pembersih

E. Kertas gambar dan alasnya

3.2.2 Bahan

A. Objek gambar Crinoidea

B. Objek gambar Ophiuroidea

C. Objek gambar Asteroidea

D. Objek gambar Holothuroidea

E. Objek gambar Echinoidea

3.3 Cara Kerja

1. Untuk tiap objek gambar, tiap-tiapnya digambar dalam dua arah

yang berbeda, ats dan bawah.

2. Setelah digambar, Kita menentukan klasifikasi nya sesuai dengan

bentuk morfologinya. Setelah itu ditentukan klasifikasi dalam

Genus untuk tiap spesies.

Page 14: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berikut adalah hasil dari identifikasi kelas Echinodermata yang disediakan dalam

beberapa gambar berikut dengan Taksonominya.

A. Ophiotrix fragilis

Phylum

Echinodermata Starfish,

brittlestars, sea urchins & sea

cucumbers

ClassStelleroidea - Starfish, brittlestars,

sea urchins & sea cucumbers

Order Ophiurida

Family Ophiothrichidae

Genus Ophiothrix

Page 15: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Gambar 1. Ophiotrix fragilis

Criri-ciri Ophiotrix fragilis

1. Memiliki lengan berjumlah 5 atau kelipatannya.

2. Dapat bergerak cepat.

3. Kaki ambulakral, madreporit, dan mulut di bagian oral.

4. Tidak memiliki anus.  

Contoh : Ophiolepsis sp (Bintang ular), Ophiothrix fragilis (Bintang ular

tak bercabang), Asthrophyton arborescen (Bintang laut bercabang).

B. Diadema sp.

Page 16: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Gambar 2. Diadema sp.

Ciri-ciri Diadema sp. :

Kingdom: Animalia

Phylum: Echinodermata

Class: Echinoidea

Ordo: Diadematoida

Family: Diadematidae

Genus: Diadema

Species: Diadema sp.

Page 17: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Bentuk tubuh oval. Tidak mempunyai lengan, tubuh ditumbuhi duri

yang panjang, kaki ambulakral pendek, simetri radial.

2. Rangka berupa lempeng dari bahan kapur dan membentuk mangkok.

Mulut terdapat di bagian oral, dan mempunyai alat mulut

(pedikelaria).  Anus terdapat di bagian aboral.

3. Reproduksinya secara generatif, dan sifat kelaminnya hermaprodit.

Larvanya dinamakan echinopluteus.

Contoh : Echinus seculentus (bulu babi berduri pendek), Diadema

saxatile (bulu Babi berduri panjang), Echinodiscus sp (bulu Babi

berbentuk cakram), Echinocardium (bulu Babi berbentuk jantung),

Colobocentrotus sp (Landak laut)

C. Holothuria scabra jaeger

Gambar 3. Holothuria scabra

Ciri-ciri Holothuria scabra

1. Bentuk tubuh seperti Mentimun yang berkulit lunak, tidak memiliki lengan ,

mulut dikelilingi tentakel.

2. Ttidak memiliki pedikelaria, sifat kelaminnya gonochoristis, dan memiliki

daya regenerasi yang tinggi. Terdapat anus.  

Holothuria scabra

Kingdom: Animalia

Phylum: Echinodermata

Class: Holothuroidea

Order: Aspidochirotida

Family: Holothuriidae

Genus: Holothuria

Species: H. scabra

Holothuria scabraJaeger, 1833

Page 18: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Contoh : Holothuria atra (Teripang Hitam), Holothuria edulis (Teripang

Merah), Daima validum (Teripang tidak berampula), Thyone briarens

(Teripang).

D. Culcata sp.

Gambar 4. Culcita sp.

Ciri-ciri Culcita sp.

Kingdom: Animalia

Phylum: Echinodermata

Class: Asteroidea

Order: Valvatida

Family: Oreasteridae

Genus:Culcita

(Agassiz, 1836)

Page 19: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Berbentuk simetris radial, permukaan bagian bawahnya memiliki kaki tabung,

yang masing-masing dapat bertindak sebagai cakram penyedot.

2. Bintang laut mengkoordinasikan kaki tabungnya untuk menempel pada

bebatuan dan atau untuk merangkak

secara perlahan-lahan, sementara kaki

tabung tersebut memanjang,

mencengkeram sekali lagi.

3. Bintang ini laut juga menggunakan

kaki tabungnya untuk menjerat

mangsa, antara lain remis dan tiram

jenis bintang laut yang memiliki

lengan, berbentuk segi lima, tubuhnya

tebal seperti roti. Warna tubuh dari

bintang laut ini adalah kuning

kecoklatan.

4. Hidupnya di daerah terumbu karang,

dasar berpasir, dan padang lamun.

Bintang laut bentuknya mengikuti

kontur permukaan bebatuan.

5. Hewan ini pada umumnya menempati daerah yang digenangi air

E. Anthopleura

Kingdom: Animalia

Phylum: Cnidaria

Class: Anthozoa

Subclass: Hexacorallia

Ordo: Actiniaria

Sub-ordo: Nyantheae

Infraordo: Thenaria

Family: Actiniidae

Genus:

Anthopleura

Duchassaing de

Fonbressin & Michelotti,

1860

Page 20: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

.

Gambar 5. Anthopleura

Ciri-ciri Anthepleura :

1. Memiliki lengan sebanyak 5 (serupa bintang) yang masing – masing disokong

oleh endoskeleton sehingga tampak kaku.

2. Mulut di bagian oral (bawah) dan anus di bagian aboral (atas). Tubuh ditutupi

oleh duri berbentuk catut (pedikelaria), kaki ambulakral terdapat disepanjang

lengan. Respirasi dengan rongga insang yang disebut Papula.

3. Memiliki daya regenerasi yang tinggi, reproduksi secara generatif, dan sifat

kelaminnya hermaprodit (gonochoristis).

4. Contoh : Asteria glacielis (Bintang Laut tersembunyi), Linekia laevigata

F. Protoreaster

Kingdom: Animalia

Subkingdom: Eumetazoa

Phylum: Echinodermata

Class: Asteroidea

Order: Valvatida

Family: Oreasteridae

Genus:Protoreaster

Döderlein, 1916 [

Page 21: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Gambar 6. Protoreaster

Ciri-ciri Proteaster :

1.    Biasanya berbulu-getar dan berisi sel-sel kelenjardan sel-sel indera.

2.   Osikula (ossicle), yakni kerangka yang berupa lempeng-lempeng kapur dalam

dinding tubuh dapat berjumlah beberapa, kecil dan tersebar luas dan dapat berukuran

besar, jumlahnya besar, kurang lebih tergabung erat menjadi kerangka yang nyata.

3.    Rongga tubuh majemuk, terdiri dari sejumlah ruang, termasuk satu ruang periviseral,

satu sistem perihemal, satu sistem sinus aboral, satu sistem pembuluh air, satu

vesikula madreporik dan satu sinus sumbu.

4.    Saluran pencernaan bersifat sumbu atau tergulung dan ada yang memiliki divertikula.

5.    Tidak memiliki sistem peredaran darah yang pasti.

6.    Echinodermata merupakan hewan dioseus yang bereproduksi secara seksual terpisah

dengan beberapa pengecualian, alat perkembangbiakan sederhana. Telur dan

spermatozoa ditebar langsung keluar tanpa bantuan kelenjar-kelenjar tambahan.

7.    Sistem syaraf primitif yang terdiri batang cincin yang bercabang-cabang ke arah

radial dan alat pengindera tidak berkembang dengan baik.

Page 22: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

4.2. Pembahasan

4.2.1 Sistem Pencernaan

A. Kelas Crinoidea

Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel

makanan. Rangka kapur dari kalsium karbonat sebagai rangka internal untuk

perlindungan dan penegak. Memiliki tangkai panjang yang berguna untuk

menempel pada bebatuan. Sistem syaraf berbentuk cincin yang bercabang pada

tiap lengan. Contoh: Antedon sp (bisa berenang), Anemon sp (menyerupai

pohon), dan Metacrinus (lili laut). Mulut dan anus terletak sebelah menyebelah,

mulut pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Anus sering

terdapat pada kerucut yang menonjol. Pada bidang oral setiap lengan memiliki

lekukan ambulakral seperti garis bersilia yang berisi tentakel menyerupain kaki

buluh.

Sistem Pencernaan: Crinoidea makan dengan menyaring air atau plankton

masuk ke celah ambulakral bersilia yang ada di lengan dan pinula untuk

menggiring makanan masuk ke mulut. Organ pencernaan ada di calyx.

Makanan dibuang melalui anus yang ada di dekat mulut. Memiliki Sebuah

tangkai yang tumbuh dari cakram sering digunakan untuk melekatkan hewan

pada substrat dasar, akibatnya mulut tetap di atas dan lengan-lengan seperti

bulu menciptakan alat seperti jaring untuk menangkap dan mengangkut

makanan ke mulut. l seperti kaki buluh. Coelom sempit dan gonad terdapat

dalam pinnulae. Crinoidea mempunyai daya regenerasi besar sekali, bagian

lengan atau calyx yang hilang akan dapat segera diperbaharui.

Sistem Reproduksi Gonad terdapat pada ujung tangan-tangannya. Fertilisasi

berlangsung internal. Beberapa kelas Crinoidea, melepaskan telur dalam air,

tapi beberapa menahan tetap pada pinnulae sampai menetas. Larva yang masih

muda sekali masih mendapat makanan dari kuning telur, tapi belum mempunyai

Page 23: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

mulut. Setelah beberapa hari dapat hidup bebas dan menempel dengan akhir

bagian anterior dan kemudian berbentuk cangkir, lalu tumbuhlah lengannya.

Beberapa Crinoidea menyimpan telurnya dalam tubuh.

B. Ophiuroidea

Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari

mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong.

Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang

berupa 5 kelompok lempeng kapur. Makanan dipegang dengan satu atau lebih

lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke

mulut.Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar

melalui mulutnyaOphiuroidea memiliki lima rahang.

Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar dan buntu

yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea tidak memiliki usus maupun

anus. Pencernaan terjadi di perut.

C. Asteroidea

Makanan bintang laut terdiri dari molusca dan crustacea. Dari mulut

makanan masu ke esophagus yan pendek menuju ke kardiak lambung

dilanjutkan ke pilorus yang menerima saluran dari lima pasang kelenjar hepatis.

Dari sini lalu dilanjutkan menuju usus halus lalu ke anus yang terbuka pada

sisi aboral. Bagian kardiak lambung juga dapat ditonjolkan melalui mulut untuk

menangkap makanan lalu mencernakannya baru kemudian kardiak ditarik

kembali. Sehingga usus dan anus tidak berfungsi.

Reproduksi: Mempunyai jenis kelamin terpisah. Pada tiap penjuluran

terdapat sepasang gonad. Masing-masing gonad berlubang pada sisi aboral.

Telur dan sperma dicurahkan dalam satu musim dan fertilisasi terjadi di luar

tubuh.

Embrio akan tumbuh menjadi larva atau disebut juga bipinnaria yang

berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari

tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis

Page 24: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah

menjadi radial simetri.

D. Holothuroidea

Mulut yang dikelilingi tentakel membawa makanan masuk ke mulut,

kemudian menuju esophagus dilanjutkan ke lambung untuk dicerna. Lalu

dilanjutkan menuju usus naik dan usus turun sampai ke kloaka dan dikeluarkan

melalui anus. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang

berlawanan dari tubuhnya. Air masuk dan keluar melalui anus.

Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang seling di

sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga

tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.

Sistem respirasi: Disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua

saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Dilengkapi alat

pembelaan diri berupa zat perekat yang di hasilkan dari anullus.

Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat

pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.

E. Echinoidea

Memiliki saluran pencernaan yang sempurna. Makanannya terdiri dari rumput

laut, organisme kecil dan hewan yang telah mati. Mulut dilengkapi lima buah gigi

pada kerangka berkapuryang digerakkan otot lentera Aristoteles. Dari mulut

makanan masuk ke esophagus, lalu menuju lambung yang berlobus kemudian ke

usus yang berbalik arah dan berakhir di rectum System respirasi: Echinoidea

bernafas dengan menggunakan insang. System saraf: echinoidea memiliki cincin

saraf dengan lima buah cabang dengan sebuah pleksus saraf.

Reproduksi: Jenis kelamin terpisah. Lima buah gonad melekat pada sisi aboral

test masing-masing bermuara sebagai porus genitalis pada papan genital. Fertilisasi

terjadi secara eksternal kemudian tumbuh menjadi larva bersilia.

Larva berbentuk simetris bilateral yang dapat berenang secara bebas dan

disebut larva pluteus. Echinoidea memiliki daya regenerasi tinggi (secara aseksual).

Page 25: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Landak laut biasanya hidup di daerah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam

lumpur, sumur-sumuran daerah pantai, dan muara sungai (dengan membenamkan

diri di tanah liat atau di bawah karang).

4.2.2 Peran Echinodermata di Laut

Peran Echinodermata di Laut terbagi atas dua peranan, yaitu yang

menguntungkan dan merugikan.

A. Menguntungkan

Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut.

1. Sebagai makanan berprotein tinggi

Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik

timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa Timur.

2. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.

Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut

untuk peneitian.

3. Bulu babi merupakan salah satu jenis komoditas perairan yang gonadnya

dimanfaatkan sebagai sumber pangan potensial.

4. Gonad yang sering dicari adalah yang bertekstur kompak, padat, tidak

berlendir, dan berwarna kuning cerah.

5. Menjaga fungsi ekologis laut, sebgai hewan pembersih laut atau pantai

karena memakan bangkai ataui sisa-sisa hewan yang terdapat di pantaiatau

laut.

6. Sebagai barang hiasan/koleksi binatang laut yang indah.

7. Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan

pemakan suspensi (suspensi feeder).

B. Echinodermata yang merugikan.

1. Echinoidea dapat merusak binatang karang.

2. Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut

karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.

Page 26: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Page 27: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kesimpulan yang kami dapatkan melalui praktikum identifikasi Filum

Echonodermata kali ini adalah :

1. Echinodermata terbagi atas lima kelas, yaitu. Asteroideae, Holothuroidea,

Cronoidea, Echinoidea dan Ophiroidea.

2. Echonodemata Memiliki system Ambulakral yang hanya dimiliki oleh Filum ini.

3. Bentuk-bentuk dari Echinodermata ada bermacam-macam yaitu, Simetris

Bilateral dan Radia, ada juga yang berbentuk lonjong dan oval maupun berkaki

serta berbuku-buku.

5.2. Saran

Saran yang dapat kami berikan dalam praktikum kali ini adalah :

Praktikum sebaiknya dalam melaksanakan prosedur praktikum lebih berhati hati

lagi dan mengikuti seluruh prosedur yang diberikan asisten, sehingga hasil yang

didapatkan lebih maksimal lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Cherbonnier, G. (1952). Contributions a la connaissance des Holothuries de l'Afrique du Sud. Transactions of the Royal Society of South Africa, Vol 33(4): 469-508.

Cherbonnier, G. (1988). Echinodermes: Holothurides. Faune de Madagascar 70. Clark, A.M. (1984). Echinodermata of the Seychelles. In: (Ed) D. R. Stoddart. Biogeography and

Ecology of the Seychelles Islands. Dr. W. Junk Publishers, The Hague. : 83 - 102.

Page 28: LAPORAN ZOOLOGI ECHINODERMATA OSEANOGRAFI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Clark, A.M. and F.W.E. Rowe. (1971). Monograph of Shallow-water Indo-West Pacific Echinoderms. Trustees of the British Museum (Natural History): London. x + 238 p. + 30 pls.

Conand, C., Muthiga, N.A. (Eds.). 2007. Commercial sea cucumbers: a review for the Western Indian Ocean. WIOMSA Book Series No. 5 v + 66pp.

Hamidah. 1999. Pengaruh Suhu terhadap Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, dan Perkembangan Larva Teripang Pasir (Holothuria scabra, Jaeger) pada Fase Doliolaria dan Pentactula. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 82 hlm.

Humphreys, W.F. (1981). The echinoderms of Kenya's marine parks and adjacent regions. Koninklijk Museum voor Midden-Africa (Tervuren, Belgium) Zoologische Documentatie 19. 39 pp.

Ludwig, H. (1899). Echinodermen des Sansibargebietes. Abhandl. d. Senckenb. naturf. Ges., Bonn, Vol. 21(1): 537 - 563.

MacNae, W. & M. Kalk (eds) (1958). A natural history of Inhaca Island, Mozambique. Witwatersrand Univ. Press, Johannesburg. I-iv, 163 pp.

Massin, C. (1999). Reef-dwelling Holothuroidea (Echinodermata) of the Spermonde Archipelago (South-West Sulawesi, Indonesia). Zoologische Verhandelingen 329, Leiden. 144 pp.

Panning, A. (1941). Ueber einige Ostafrikanische Seewalzen und ihre eignung zur Trepanggewinnung. Thalassia IV (8): 1-18.

Paulay, G. (2013). WoRMS Holothuroidea: World List of Holothuroidea (version 2013-03-04). In: Species 2000 & ITIS Catalogue of Life, 11th March 2013 (Roskov Y., Kunze T., Paglinawan L., Orrell T., Nicolson D., Culham A., Bailly N., Kirk P., Bourgoin T., Baillargeon G., Hernandez F., De Wever A., eds). Digital resource at www.catalogueoflife.org/col/. Species 2000: Reading, UK.

Paulay, G. (2012). Holothuria (Metriatyla) scabra Jaeger, 1833. Accessed through: World Register of Marine Species at http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=210813 on 2013-03-02

Pearson, J. (1910). Littoral marine fauna of Kerimba Archipelago, Portuguese East Africa. Holothuroidea. Proc. Zool. Soc. London, 1910: 167-182.

Samyn, Y. & Vanden Berghe, E. 2000. Annotated Checklist of the Echinoderms from the Kiunga Marine National Reserve, Kenya. Part I. Echinoidea & Holothuroidea. Journal of East African National History, 89/1-2, 1-34.

Sartika, Dewi. 2002. Aspek Biologi Reproduksi Taripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Pantai Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara. [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo: Kendari.

Schwerdtner Máñez K, Ferse SCA. 2010. The History of Makassan Trepang Fishing and Trade. PLoS ONE 5(6): e11346. doi:10.1371/journal.pone.0011346

Tortonese, E. (1980). Researches on the coast of Somalia. Littoral Echinodermata. Monitore zoologico italiano NS Supplemento XIII 5: 99-139.

Tortonese, E. 1980. Researches on the coast of Somalia. Littoral Echinodermata. Monitore zoologico italiano NS Supplemento XIII 5: 99-139.

Vine, P. (1986). Red Sea Invertebrates. Immel Publishing, London. 224 pp.