laporan penelitianstaffnew.uny.ac.id/upload/131411085/penelitian/hibah... · web viewusulan...

82
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Tim Peneliti : Juli Astono, M.Si Suyoso, M.Si. Dadan Rosana, Dr. 0 Bidang Ilmu: JUDUL PENELITIAN: IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING DALAM KULIAH KEWIRAUSAHAAN DENGAN SIKLUS BSGD (BRONZE, SILVER, GOLD, DIAMOND) UNTUK MENGHASILKAN REAL ENTREPRENEUR DI KALANGAN MAHASISWA

Upload: lamnhan

Post on 31-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

USULAN PENELITIANHIBAH BERSAING

Tim Peneliti :

Juli Astono, M.SiSuyoso, M.Si.

Dadan Rosana, Dr.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Mei , 2010

0

Bidang Ilmu: Pendidikanm

JUDUL PENELITIAN:

IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING DALAM KULIAH KEWIRAUSAHAAN DENGAN SIKLUS BSGD (BRONZE, SILVER,

GOLD, DIAMOND) UNTUK MENGHASILKAN REAL ENTREPRENEUR DI KALANGAN MAHASISWA

I. IDENTITAS PENELITIAN

1. Judul Usulan: Implementasi Project Based Learning Dalam Kuliah Kewirausahaan Dengan Siklus Bsgd (Bronze, Silver, Gold, Diamond) untuk

Menghasilkan Real Entrepreneur Di Kalangan Mahasiswa

2. Ketua Peneliti

a. Nama lengkap : Juli Astono, M.Si.b. Bidang Keahlian : Mekanikac. Jabatan struktural : -------------d. Jabatan fungsional : Lektor Kepalae. Unit Kerja : FMIPA UNYf. Alamat Surat : Karangmalang, Depok, Sleman, DIYg. Telpon/Faks : (0274)586168 psw.217 / (0274)565500h. e-mail : Juliastono @ uny.ac.id

3. Anggota Peneliti

NO NAMA DAN GELAR AKADEMIK

BIDANG KEAHLIAN

INSTANSI ALOKASI WAKTU

Jam/mg bln1 Suyoso, M.Si. Listrik magnet FMIPA UNY 15 10

2 Dadan Rosana, Dr. Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan

FMIPA UNY 15 10

3. Obyek Penelitian : a. Entrepreuneurship b. Mahasiswa

4. Masa Pelaksanaan Penelitian Mulai : Maret 2011 Berakhir : Oktober 2011

5. Anggaran yang diusulkan : Tahun pertama : Rp. 50.000.000,00 Anggaran Keseluruhan : Rp. 100.000.000,00

6. Lokasi Penelitian : FMIPA UNY dan Industri di Propinsi DIY

7. Hasil yang ditargetkan : enterepeuneur baru

9. Instansi Yang Terlibat :

10. Keterangan lain yang dianggap perlu :

1

II. SUBSTANSI PENELITIAN

ABSTRAK

Semakin membengkaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur semakin menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja yang sangat terbatas. Karena itu perlu adanya perubahan mind set mahasiswa, dari pencari kerja menjadi pencipta pekerjaan. Karena peran dosen adalah inspirator, fasilitator dan motivator bagi mahasiswanya maka perlu menciptakan kreatifitas, inovasi, dan menggugah kesadaran entrepreneur sangat penting dilakukan oleh para dosen/tenaga pendidik. Peran ini sangat mulia untuk mengatasi permasalahan lapangan kerja yang sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Perlu pergeseran paradigma, demikian yang perlu kita lakukan. Model pengajaran kepada mahasiswa pun secara revolusioner harus diubah, kurikulum dan perangkat pengajaran yang sudah tidak relevan sudah saatnya ditinjau kembali. Untuk itulah maka sangat penting untuk segera dilakukan penelitian tentang implementasi project based learning dalam kuliah kewirausahaan dengan siklus BSGD (bronze, silver, gold, diamond ) untuk menghasilkan real entrepreneur di kalangan mahasiswa dengan demikian perguruan tinggi akan mampu mendidik entrepreneur baru.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan entrepreneur secara nyata pada mahasiswa melalui implementasi project based learning dalam kuliah kewirausahaan dengan siklus BSGD (bronze, silver, gold, diamond ). Dimulai dengan tahap bronze yang menunjukkan tantangan pembelajaran proyek sederhana dengan strategi make money without money, sampai pada kemampuan menanggung resiko untuk mengelola modal yang diberikan berdasarkan rencana wirausaha pada tahap diamond. Sedangkan tujuan khususnya adalah : (1). Merubah mind set mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan melalui strategi brainstorming dan memberikan pengalaman belajar langsung melalui kemitraan antara mahasiswa dengan dunia usaha, sehingga semua pihak dapat memetik manfaat secara timbal balik (reciprocity of benefits), (2). Mengembangkan model pembelajaran kewirusahaan dengan project based learning melalui tahapan BSGD dimulai dari tahapan pengalaman nyata membuka usaha sederhana samapai yang rumit terkait dengan perhitungan resiko dan penyiapan dokumen usaha,(3). Mengembangkan sistem penilaian authentic berbasis kinerja untuk mengukur tingkat keberhasil;an belajar mahasiswa, dan (4). Menginventarisir kendala-kendala yang ada sebagai bahan pertimbangan untuk refleksi dan pelaksanaan penelitian berikutnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan Lima Fase Perancangan Pengajaran Model Spiral diadaptasi dari ‘Five phases of instructional design’ dari Cennamo dan Kalk, (2005:6). Dalam model spiral ini dikenal 5 (lima) fase pengembangan yakni: (1) definisi (define), (2) desain (design), (3) peragaan (demonstrate), (4) pengembangan (develop), dan (5) penyajian (deliver). Pengembang dimulai dari fase definisi (yang merupakan titik awal kegiatan), menuju kearah fase desain, peragaan, pengembangan, dan penyajian yang dalam prosesnya berlangsung secara spiral dan melibatkan pihak-pihak calon pengguna, ahli dari bidang yang dikembangkan (subject matter experts), anggota tim dan instruktur, dan pebelajar.

2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Setiap tahun perguruan tinggi di Indonesia menghasilkan lebih dari 300.000

lulusan, namun daya serap lapangan kerja untuk mereka terlalu sedikit, sehingga

pada bulan Februari 2007 terdapat lebih dari 740.000 lulusan perguruan tinggi yang

menganggur. Hal ini sangat mencemaskan karena angka ini cenderung naik pesat

dari waktu ke waktu. Dalam waktu enam bulan, dari Agustus 2006 hingga Februari

2007, penganggur terdidik naik sebesar 66.578 orang (9,88 persen), artinya dalam

setahun bisa mencapai 20 persen. Lebih menyedihkan lagi bila kita mengikutkan

kelompok penganggur terdidik yang setengah menganggur. Pada bulan Februari

2007 sudah terdapat 1,4 juta, atau naik sekitar 26 persen dibandingkan Februari

2006. dan pada akhir tahun 2009 diperkirakan akan ada 1.100.000 orang

penganggur terdidik di Indonesia.

Semakin membengkaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur

semakin menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja yang sangat terbatas.

Namun hal tersebut bukanlah hal utama yang menjadi penyebab tingginya

pengangguran lulusan perguruan tinggi. Ada beberapa akar permasalahan lain yang

menjadi penyebab lulusan perguruan tinggi menganggur. Pertama,Lapangan Kerja

yang terbatas. Menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan, bahkan setiap

Pemilu, Pilpres, dan Pilkada, lapangan pekerjaan menjadi prioritas utama dari para

calon yang bersaing. Namun tidak satu pun sampai dengan saat ini mampu

memberikan solusi, bahkan semakin memperparah keadaan. Karena setiap

mendekati pemilu, pilpres dan pilkada investor takut, menjadi korban kegiatan

politik tersebut.

3

Kedua, mindset yang masih menganggap bahwa setelah lulus mencari kerja.

Setiap lulusan perguruan tinggi memiliki ekspektasi berkerja di tempat yang bagus,

lalu mendapatkan gaji yang besar. Mulailah mereka mengirim surat lamaran ke

banyak tempat, dengan harapan langsung berkerja. Tapi realitas yang dihadapi tidak

demikian. Karena itu mindset setiap lulusan, orangtua, dan masyarakat mulai saat

ini perlu dirubah, bahwa lulusan perguruan tinggi ke depan yang berhasil adalah

mereka yang mampu menciptakan lapangan kerja baru, bukan mencari kerja.

Ketiga, Kompetisi yang sangat tinggi, ikut menyebabkan semakin sempitnya

lulusan perguruan tinggi untuk dapat bersaing. Setiap tahun ratusan ribu lulusan

dihasilkan dari perguruan tinggi dengan latar belakang jurusan ilmu yang berbeda.

Persaingan ini sudah barang tentu akan mengakibatkan porsi lapangan kerja yang

tersedia dengan lulusan yang ada tidak seimbang. Hal ini tidak saja terjadi di

beberapa daerah tertentu saja, dalam dua atau tiga tahun kedepan di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung ini akan terjadi ledakan lulusan perguruan tinggi yang

menganggur. Sedangkan sektor formal yang tersedia tidak akan dapat memenuhi

hasrat kebutuhan lulusan yang lulus beberapa tahun ke depannnya.

Keempat, kurikulum yang belum banyak memperkenalkan sisi entrepreneur.

Karena entrepreneur sendiri masih dianggap bukan tujuan utama dari dunia

pendidikan kita. Kesiapan memasuki dunia kerja lebih di kedepankan. Akibatnya

tidak ada link and match antara dunia pendidikan dan dunia entrepreneur yang

paling banyak kesempatannya.

Kelima, tenaga pengajar dalam hal ini dosen atau guru, masih memberikan

pola pengajaran problem based learning yang belum menyentuh sisi entrepreneur.

Sudah saatnya para dosen dan guru untuk mengarahkan kreatifitas dan

mendedikasikan kepada mahasiswa bahwa entrepreneur yang terdidik akan

memberikan manfaat yang sangat besar. Bukan sekedar mengajar, tapi sudah

merambah menciptakan kesempatan kerja baru bagi lulusannya ke depan. Peran

dosen adalah sebagai inspirator, motivator, dan fasilitator untuk menghasilkan

lulusan yang mampu memberikan kotribusi besar bagi dirinya sendiri dan orang

4

lain. Oleh karena itu dalam setiap diri dosen dan guru harus dibekali metodologi

pembelajaran project based system, untuk membina entrepreneur bagi mahasiswa.

Keenam, skill yang berbeda dengan kebutuhan dunia kerja. Sekarang ini

lapangan kerja yang tersedia menginginkan setiap pekerja-nya memiliki keahlian

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tapi, tidak banyak seseorang lulusan

memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini akan menjadi

tantangan yang sangat besar, karena pada akhirnya semuanya membutuhkan

kreativitas, dan inovasi, dan ini sangat berguna dalam menciptakan entrepreneur

muda dengan gagasan baru yang unik bagi kemapanan Bangsa Indonesia. Untuk

itulah maka UNY sebagai sebuah Universitas terkemuka di Indonesia yang sedang

berupaya keras untuk mencapai world class university perlu memberikan perhatian

lebih terhadap kewirausahaan ini. Salah satunya adalah melalui kontribusi

akademik dan praktis seperti yang dilakukan melalui penelitian ini. Penelitian yang

berjudul Implementasi Project Based Learning dalam Kuliah Kewirausahaan

dengan Siklus BSGD (Bronze, Silver, Gold, Diamond ) untuk Menghasilkan Real

Entrepreneur di Kalangan Mahasiswa ini, adalah upaya strategis untuk dijadikan

model pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi. Siklus BSGD adalah

tahapan yang diterapkan mulai dari merubah mindset mahasiswa pada tahap awal

dengan kegiatan make money without money (bronze), tahap simulasi dan bermain

peran sebagai wirausahawan (Silver), tahap praktek dengan magang di industri

kreatif sesuai kompetensi akademik mahasiswa (gold), dan pada akhirnya melalui

tahapan usaha nyata melalui bantuan modal ventura dengan mengaplikasikan

proposal bisnis masing masing (diamond). Pada semua tahapan itu dilakukan

evaluasi dan penilaian melalui focus group discusion sehingga secara terbuka dapat

saling menganalisis usaha masing-masing mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan tindak lanjut.

2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka ditetapkan

rumusan masalah dalam penelitian adalah :

5

a. Bagaimana merubah mind set mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan

melalui strategi brainstorming dan memberikan pengalaman belajar langsung

melalui kemitraan antara mahasiswa dengan dunia usaha, sehingga semua

pihak dapat memetik manfaat secara timbal balik (reciprocity of benefits)?

b. Bagaimana mengembangkan model pembelajaran kewirusahaan dengan

project based learning melalui tahapan BSGD dimulai dari tahapan

pengalaman nyata membuka usaha sederhana samapai yang rumit terkait

dengan perhitungan resiko dan penyiapan dokumen usaha?

c. Bagaimana mengembangkan sistem penilaian authentic berbasis kinerja untuk

mengukur tingkat keberhasil;an belajar mahasiswa?

d. Bagaimana menginventarisir kendala-kendala yang ada sebagai bahan

pertimbangan untuk refleksi dan pelaksanaan penelitian berikutnya?

3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan

kemampuan entrepreneur secara nyata pada mahasiswa melalui implementasi

project based learning dalam kuliah kewirausahaan dengan siklus BSGD (bronze,

silver, gold, diamond ). Dimulai dengan tahap bronze yang menunjukkan

tantangan pembelajaran proyek sederhana dengan strategi make money without

money, sampai pada kemampuan menanggung resiko untuk mengelola modal

yang diberikan berdasarkan rencana wirausaha pada tahap diamond. Sedangkan

tujuan khususnya adalah:a. Merubah mind set mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan melalui strategi

brainstorming dan memberikan pengalaman belajar langsung melalui

kemitraan antara mahasiswa dengan dunia usaha, sehingga semua pihak dapat

memetik manfaat secara timbal balik (reciprocity of benefits)

b. Mengembangkan model pembelajaran kewirusahaan dengan project based

learning melalui tahapan BSGD dimulai dari tahapan pengalaman nyata

membuka usaha sederhana samapai yang rumit terkait dengan perhitungan

resiko dan penyiapan dokumen usaha.

6

c. Mengembangkan sistem penilaian authentic berbasis kinerja untuk mengukur

tingkat keberhasil;an belajar mahasiswa.

d. Menginventarisir kendala-kendala yang ada sebagai bahan pertimbangan

untuk refleksi dan pelaksanaan penelitian berikutnya.

4. Manfaat PenelitianBerdasarkan tujuan penelitian ini, maka manfaat yang akan dihasilkan

adalah dapat dikembangkannya kemampuan entrepreneur secara nyata pada

mahasiswa melalui implementasi project based learning dalam kuliah

kewirausahaan dengan siklus BSGD (bronze, silver, gold, diamond ). Hal itu

terlihat sejak awal tahapan yang dimulai dengan tahap bronze yang menunjukkan

tantangan pembelajaran proyek sederhana dengan strategi make money without

money, sampai pada kemampuan menanggung resiko untuk mengelola modal

yang diberikan berdasarkan rencana wirausaha pada tahap diamond. Manfaat

lainnya adalah:a. Penelitian ini akan memberikan manfaat yang sangat

berharga berupa pengalaman praktis dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Bagi mahasiswa di UNY diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan pembelajaran kewirausahaan sehingga dapat output dan outcomenya jelas mengarah pada terbentuknya entrepreneur-entrepreneur baru..

c. Bagi para peneliti yang berminat dalam bidang PSDM, apa yang menjadi kekurangan penelitian dapat disempurnakan dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya.

d. Memberikan sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk memperkaya khasanah (kebaikan) khususnya dalam bidang PSDM.

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Kewirausahaan

Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan entrepre

neurial, dan entrepreneur.

a. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani

antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan

perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang

dibutuhkan seorang entrepreneur.

b. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam

organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan

pasar.

c. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya

berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang

menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan

pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

d. Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.

2. Inventor dan Entrepreneur

Berikut ini beberapa perbedaan antara inventor dan entrepreneur. Inventor

didefinisikan sebagai seseorang yang bekerja untuk mengkreasikan sesuatu yang baru

untuk pertama kalinya, ia termotivasi dengan ide dan pekerjaannya. Inventor pada

umumnya memiliki pendidikan dan motivasi berprestasi yang tinggi. Menurutnya,

standar kesuksesan bukanlah dari moneter semata tetapi dari hak paten yang didapatnya.

Sedangkan wirausaha atau entrepreneur lebih menyukai berorganisasi daripada

menemukan sesuatu. Ia mengatur dan memastikan agar organisasinya berkembang dan

8

bertahan. Entrepreneur berupaya mengimplementasikan penemuannya sehingga disukai

publik namun inventor lebih menyukai menemukan atau menciptakan

sesuatu.

Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:

a. Pengambilan inisiatif,

b. Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi

untuk mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis

c. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.

Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian timbul

pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan dengan

menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat

dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima

reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang

wirausahawan yakni :

a. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan

menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh

wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil

kreasi tersebut.

b. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.

Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan

mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.

c. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang

mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.

d. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah

independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.

Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk

derajat kesuksesan usahanya.

3. Pengambilan Keputusan untuk Berwirausaha

9

Setiap orang memiliki ide untuk berkreasi namun hanya sedikit orang yang

tertarik untuk terus melanjutkan sebagai seorang wirausahawan. Berikut ini beberapa

paparan yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk berwirausaha:

a. mengubah gaya hidup atau meninggalkan karir yang telah dirintis. Hal ini

biasanya dipicu oleh keinginan untuk mengubah keadaan yang statis ataupun

mengubah gaya hidupnya karena adanya suatu hal negatif yang menimbulkan

gangguan.

b. Adanya keinginan untuk membentuk usaha baru. Faktor yang mendukung

keinginan ini antara lain adalah budaya juga dukungan dari lingkungan

sebaya, keluarga, dan partner kerja.

Dalam budaya Amerika dimana menjadi bos bagi diri sendiri lebih

dihargai daripada bekerja dengan orang lain. Hal ini lebih memacu seseorang

untuk lebih mengembangkan usaha daripada bekerja untuk orang lain. Selain itu,

dukungan pemerintah juga menjadi faktor yang tak kalah penting. Dukungan ini

dapat terlihat melalui pembangunan infrastruktur, regulasi yang mendukung

pembentukan usaha baru, stabilitas ekonomi dan kelancaran komunikasi. Faktor

selanjutnya adalah pemahaman terhadap pasar. Tentu saja hal ini menjadi

penting terutama dalam meluncurkan produk baru ke pasaran. Selanjutnya adalah

peranan dari model yang akan mempengaruhi dan juga memotivasi seorang

wirausahawan. Faktor yang terakhir adalah ketersediaan finansial yang akan

menunjang usaha.

4. Peranan Wirausahawan dalam Perkembangan Ekonomi

Peranan wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan

perkapita tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan

bisnis. Dalam hal ini pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah

akan bergerak sebagai pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan

kebutuhan sosial.

5. Kewirausahaan di Perguruan Tinggi

Banyak yang salah kaprah dalam memahami konsep kewirausahaan di

Perguruan Tinggi. Sering kali terjebak dalam pengertian entrepreneurial

10

(berwirausaha). Hal ini tidak salah 100 persen jika yang dijual masih merupakan

proses dari pengembangan bidang ilmunya (intrapreneurship) dan bukan tidak

ada kaitannya dengan pengembangan ilmunya. Pengembangan kewirausahaan di

perguruan tinggi tetap dikembangkan dalam kerangka pengembangan ilmu

melalui riset-riset yang dilakukan dan dicoba untuk dipasarkan. Sehingga fokus

utama pada inventor kemudian baru kewirausahaan.

6. Pengertian Inovasi

Istilah inovasi dalam organisasi pertama kali diperkenalkan oleh

Schumpeter pada tahun 1934. Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi

‘kombinasi baru’. Istilah kombinasi baru ini dapat merujuk pada produk, jasa,

proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru. Dalam inovasi dapat diciptakan

nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun masyarakat luas.

Oleh karenanya sebagian besar definisi dari inovasi meliputi pengembangan dan

implementasi sesuatu yang baru (dalam de Jong & den Hartog, 2003) sedangkan

istilah ‘baru’ dijelaskan Adair (1996) bukan berarti original tetapi lebih ke

newness (kebaruan). Arti kebaruan ini, diperjelas oleh pendapat Schumpeter

bahwa inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi

satu kombinasi. Dengan inovasi maka seseorang dapat menambahkan nilai dari

produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan,

tidak hanya bagi perusahaan tapi juga stakeholder dan masyarakat (dalam de Jong

& Den Hartog, 2003).

’Kebaruan’ juga terkait dimensi ruang dan waktu. ’Kebaruan’ terikat

dengan dimensi ruang. Artinya, suatu produk atau jasa akan dipandang sebagai

sesuatu yang baru di suatu tempat tetapi bukan barang baru lagi di tempat yang

lain. Namun demikian, dimensi jarak ini telah dijembatani oleh kemajuan

teknologi informasi yang sangat dahsyat sehingga dimensi jarak dipersempit.

Implikasinya, ketika suatu penemuan baru diperkenalkan kepada suatu

masyarakat tertentu, maka dalam waktu yang singkat, masyarakat dunia akan

mengetahuinya. Dengan demikian ’kebaruan’ relatif lebih bersifat universal.

’Kebaruan’ terikat dengan dimensi waktu. Artinya, kebaruan di jamannya. Jika

ditengok sejarah peradaban bangsa Indoensia, maka pada jaman tersebut maka

11

bangunan candi Borobudur, pembuatan keris oleh empu, pembuatan batik adalah

suatu karya bersifat inovatif di jamannya.

Ruang lingkup inovasi dalam organisasi (Axtell dkk dalam Janssen, 2003),

bergerak mulai dari pengembangan dan implementasi ide baru yang mempunyai

dampak pada teori, praktek, produk, atau skala yang lebih rendah yaitu perbaikan

proses kerja sehari-hari dan desain kerja. Oleh karenanya, penelitian inovasi

dalam organisasi dapat dilakukan dalam 3 level yaitu inovasi level individu,

kelompok, dan organisasi (Adair, 1996; de Jong & Den Hartog, 2003).

Jika dilihat dari kecepatan perubahan dalam proses inovasi ada dua macam

inovasi yaitu inovasi radikal dan inovasi inkremental (Scot & Bruece, 1994).

Inovasi radikal dilakukan dengan skala besar, dilakukan oleh para ahli

dibidangnya dan biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan

pengembangan. Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur

dan lembaga jasa keuangan. Sedangkan inovasi inkremental merupakan proses

penyesuaian dan mengimplementasikan perbaikan yang berskala kecil. Yang

melakukan inovasi ini adalah semua pihak yang terkait sehingga pendekatan

pemberdayaan sesuai dengan model inovasi incremental ini (Bryd & Brown,

2003; Jones, 2004). Lebih lanjut De Jong & Den Hartog, (2003) menguraikan

bahwa inovasi inkremental terlihat pada sektor kerja berikut ini :

a. Knowledge-intensive service (KIS) yakni usahanya meliputi

pengembangan ekonomi sebagai contoh konsultan akuntansi,

administrasi, R&D service, teknik, computer dan manajemen. Sumber

utama inovasi dari kemampuan mereka untuk memberikan hasil desain

yang sesuai untuk pengguna layanan mereka. Inovasi mereka hadirkan

setiap kali dan tidak terstruktur.

b. Supplier-dominated services meliputi perdagangan retail, pelayanan

pribadi (seperti potong rambut), hotel dan restaurant.

Macam Inovasi berdasarkan fungsi ada dua yaitu inovasi teknologi dapat

berupa produk, pelayanan atau proses produksi dan inovasi administrasi dapat

bersifat organisasional, struktural, dan inovasi sosial (Brazeal & Herbert, 1997).

7. Perilaku inovatif

12

Pengertian perilaku inovatif menurut Wess & Farr (dalam De Jong &

Kemp, 2003) adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk

menghasilkan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang

bermanfaat dalam berbagai level organisasi. Beberapa peneliti menyebutnya

sebagai shop-floor innovation (e.g., Axtell et al., 2000 dalam De Jong & Den

Hartog, 2003). Pendapat senada dikemukakan oleh Stein & Woodman (Brazeal &

Herbert,1997) mengatakan bahwa inovasi adalah implementasi yang berhasil dari

ide-ide kreatif.

Bryd & Bryman (2003) mengatakan bahwa ada dua dimensi yang

mendasari perilaku inovatif yaitu kreativitas dan pengambilan resiko. Demikian

halnya dengan pendapat Amabile dkk (de Jong & Kamp, 2003) bahwa semua

inovasi diawali dari ide yang kreatif. Kreativitas adalah kemampuan untuk

mengembangkan ide baru yang terdiri dari 3 aspek yaitu keahilan, kemampuan

berfikir fleksibel dan imajinatif, dan motivasi internal (Bryd & Bryman, 2003).

Dalam proses inovasi, individu mempunyai ide-ide baru, berdasarkan proses

berfikir imajinatif dan didukung oleh motivasi internal yang tinggi. Namun

demikian sering kali, proses inovasi berhenti dalam tataran menghasilkan ide

kreatif saja dan hal ini tidak dapat dikategorikan dalam perilaku inovatif.

Dalam mengimplementasikan ide diperlukan keberanian mengambil

resiko karena memperkenalkan ‘hal baru’ mengandung suatu resiko. Yang

dimaksud dengan pengambilan resiko adalah kemampuan untuk mendorong ide

baru menghadapi rintangan yang menghadang sehingga pengambilan resiko

merupakan cara mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas (Bryd & Brown,

2003). Oleh karenanya, jika tujuan semula melakukan inovasi untuk kemanfaatan

organisasi, tetapi jika tidak dikelola dengan baik justru menjadi bumerang.

Adapun inovasi yang sesuai dengan perilaku inovatif adalah inovasi inkremental.

Dalam hal ini, yang melakukan inovasi bukan hanya para ahli saja tetapi semua

karyawan yang terlibat dalam proses inovasi tersebut. Oleh karenanya sistem

pemberdayaan karyawan sangat diperlukan dalam perilaku inovatif ini.

Dalam penelitian ini, inovasi difokuskan bukan pada output inovatif.

Fokus penelitian ini perilaku inovatif yang merupakan faktor kunci dari inovasi

13

incremental (Scott & Bruce, 1994; de Jong & Kemp, 2003). Yang dimaksud

dengan perilaku inovatif dalam penelitian ini adalah semua perilaku individu yang

diarahkan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan hal-hal ‘baru’, yang

bermanfaat dalam berbagai level organisasi; yang terdiri dari dua dimensi yaitu

kreativitas dan pengambilan resiko dan proses inovasinya bersifat inkremental.

14

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Metoda penelitian ini mengacu pada pengujian inferensi logik paradigmatik

(Inferensi Logik Kuantitatif). Untuk analisis parametrik seperti analisis regresi,

multiple correlation, dan lain-lain teknik analisis lanjut, perlu diuji linieritas dan

homogenitasnya, sebelum datanya dianalisis dengan teknik regresi atau lainnya.

Instrumen penelitian yang mengejar validitas konstruk (construct validity) harus diuji

dengan stabilitas antar sub kelompok dan consistency antar test-retest untuk uji

reabilitasnya, dan harus diuji validitas konvergen dan validitas divergen faktor-

faktornya agar memenuhi persyaratan validitas, sehingga konstruksi paradigmatik

beragam variabel atau faktor dalam relasi yang beragam . Untuk pengujian model ini

digunakan analisis faktor (factorial analisys) yang merupakan kumpulan prosedur

matematik yang kompleks guna mengukur saling hubungan diantara variabel-variabel

dan menjelaskan saling hubungan itu dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas

yang disebut faktor. Oleh karena itu validitas yang dicari adalah validitas faktor

(factorial validity) .

Terkait dengan penelitian mengenai perangkat pembelajaran dengan siklus

BSGD maka salah satu alternatif metodologi yang sangat tepat digunakan adalah

research and development (R&D). Menurut Gay (1990), pendekatan research and

development (R&D) digunakan dalam situasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tujuan utamanya tidak untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan dan

memvalidasi perangkat-perangkat yang digunakan di sekolah agar bekerja dengan

efektif dan siap pakai. Produk-produk tersebut dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan dan berdasaerkan spesifikasi yang ditentukan. R&D menghasilkan produk-

produk yang telah diuji dilapangan dan telah direvisi pada tingkat keefektifan

tertentu.

15

Berbagai tipe model pengembangan produk pengajaran pada umumnya

berpendekatan linier (Atwi Suparman, 2001:34), proses pengembangan berlangsung

tahap demi tahap secara kausal. Dalam kenyataannya proses pengembangan sesuatu

produk akan selalu memperhatikan berbagai elemen pendukung maupun unsur-

unsurnya sehingga akan terjadi proses yang rekursif. Beranjak dari pertimbangan

pendekatan sistem bahwa pengembangan asesmen tidak akan terlepas dari konteks

pengelolaan maupun pengorganisasian belajar, maka dipilih model spiral

sebagaimana yang direferensikan oleh Cennamo dan Kalk (2005:6). Dalam model

spiral ini dikenal 5 (lima) fase pengembangan yakni: (1) definisi (define), (2) desain

(design), (3) peragaan (demonstrate), (4) pengembangan (develop), dan (5) penyajian

(deliver).

Pengembang akan memulai kegiatan pengembangannya bergerak dari fase

definisi (yang merupakan titik awal kegiatan), menuju keluar kearah fase-fase desain,

peragaan, pengembangan, dan penyajian yang dalam prosesnya berlangsung secara

spiral dan melibatkan pihak-pihak calon pengguna, ahli dari bidang yang

dikembangkan (subject matter experts), anggota tim dan instruktur, dan pebelajar.

Pada setiap fase pengembangan pengembang akan selalu memperhatikan unsur-unsur

pembelajaran yakni outcomes, aktivitas, pebelajar, asesmen dan evaluasi. Proses

pengembangan akan berlangsung mengikuti gerak secara siklus iterative (iterative

cycles) dari visi definisi yang samar menuju kearah produk yang konkrit yang teruji

efektivitasnya, sebagaimana yang direferensikan oleh Dorsey, Goodrum, & Schwen,

1997 (Cennamo & Kalk, 2005:7) yang dikenal dengan “the rapid prototyping

process”.

16

Gambar 1. Lima Fase Perancangan Pengajaran Model Spiral diadaptasi dari ‘Five phases of instructional design’ dari Cennamo dan Kalk, (2005:6)

Keterangan :Menunjukkan fase-fase pengembanganMenunjukkan arah proses pengembangan

Pengembang dalam setiap fase pengembangan akan selalu bolak-balik

berhadapan ulang dengan elemen-elemen penting rancangan pengajaran yaitu tujuan

akhir, kegiatan belajar, pebelajar, asesmen dan evaluasi. Proses iteratifnya dapat

digambarkan pada gambar berikut.

Fase-fase itu secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1.   Fase definisi (define), pada fase ini pengembang memulai menentukan lingkup

kegiatan, outcomes, jadwal dan kemungkinan-kemungkinan untuk

penyajiannya. Fase kegiatan ini menghasilkan usulan kegiatan pengembangan

berupa rancangan identifikasi kebutuhan, spesifikasi tujuan, patok duga

keberhasilan, produk akhir, strategi pengujian efektivitas program dan produk.

17

Deliver

Develop

Demonstrate

Design

Define

Outcomes

Learner

Evaluation

Activities

Assessment

2.   Fase perancangan (design), meliputi garis besar perencanaan yang akan

menghasilkan dokumen rancangan pengajaran dan asesemen.

3.   Fase peragaan (demonstrate), fase ini merupakan kelanjutan untuk

mengembangkan spesifikasi rancangan dan memantapkan kualitas sarana dan

media pengembangan produk paling awal, dengan hasil berupa dokumen rinci

tentang produk (storyboards, templates dan prototipe media bahan belajar).

4.   Fase pengembangan (develop), fase ini adalah fase lanjutan yaitu melayani dan

membimbing pebelajar dengan hasil berupa bahan pengajaran secara lengkap,

kegiatan intinya adalah upaya meyakinkan bahwa semua rancangan dapat

digunakan bagi pengguna dan memenuhi tujuan.

5.   Fase penyajian (deliver), fase ini merupakan fase lanjutan untuk menyajikan

bahan-bahan kepada klien dan memberikan rekomendasi untuk kepentingan

kedepan; hasil dari fase ini adalah adanya kesimpulan sukses tidaknya

rancangan produk yang dikembangkan bagi kepentingan pengguna dan dari tim

yang terlibat.

Model spiral dapat digunakan untuk berbagai model pengembangan,

termasuk pengembangan asesmen, pola pengelolaan belajar maupun model

pengorganisasian isi bahan belajar. Dengan berpedoman pada pola rekursif dalam

model spiral ini dapat dikembangkan model asesmen teman sejawat yang berlatar

pengelolaan belajar secara kolaboratif.

Sesuai dengan tujuan umum penelitian  ini, membuat suatu model pembelajaran

kewirausahaan dengan pendekatan project based learning menggunakan siklus

BSGD lengkap dengan pembuatan media dan implementasinya. Maka metode yang

paling tepat untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah Research and development

(R&D). Menurut Gay (1990), pendekatan R&D digunakan dalam situasi yang dapat

dijelaskan sebagai berikut. Tujuan utamanya tidak untuk menguji teori, tetapi untuk

mengembangkan dan memvalidasi perangkat-perangkat yang digunakan di sekolah

agar bekerja dengan efektif dan siap pakai. Borg dan Gall (1983:772)

mengatakan”educational research and development (R&D) is a process used to

develop and validate educational production”. Dari pengertian tersebut dapat

diketahui bahwa langkah-langkah penelitian dan pengembangan merupakan

18

rangkaian siklis, yaitu setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu

pada hasil langkah sebelumnya, hingga akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan

yang baru (Gufron A., 2005:72).Produk-produk tersebut dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan dan berdasarkan spesifikasi yang ditentukan. R&D

menghasilkan produk-produk yang telah diuji dilapangan dan telah direvisi pada

tingkat keefektifan tertentu. Walaupun dalam siklus pelaksanaan R&D memerlukan

biaya yang mahal, tetapi menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan

pendidikan yang dirancang.

Borg dan Gall (1983: 775) mengajukan serangkaian tahap yang harus

ditempuh dalam pendekatan R&D, yaitu ” Research and information collecting,

develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision,

main field testing, operational product revision, operational field testing, final

product revision, and dissemination and implementation”. Apabila langkah-langkah

tersebut diikuti dengan benar, diasumsikan akan menghasilkan produk pendidikan

yang siap dipakai pada tingkat sekolah.

Research and information collecting. Tahap ini bisa dikatakan sebagai

tahap studi pendahuluan. Dalam tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah

melakukan studi pustaka yang melandasi produk pendidikan yang akan

dikembangkan, observasi di kelas, dan merancang kerangka kerja penelitian dan

pengembangan produk pendidikan.

Planning. Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya

adalah merancang berbagai kegiatan dan prosedur yang akan ditempuh dalam

penelitian dan pengembangan produk pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang perlu

dilakukan pada tahap ini, yaitu merumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan

dikembangkannya suatu produk; memperkirakan dana, tenaga, dan waktu yang

diperlukan untuk mengembangkan suatu produk; merumuskan kemampuan peneliti,

prosedur kerja, dan bentuk-bentuk partisipasi yang diperlukan selama penelitian dan

pengembangan suatu produk; dan merancang uji kelayakan.

Development of the preliminary from the product. Tahap ini merupakan

tahap perancangan draft awal produk pendidikan yang siap diujicobakan, termasuk di

19

dalamnya sarana dan prasarana yang diperlukan untuk uji coba dan validasi produk,

alat evaluasi dan lain-lain.

Preliminary field test and product revision. Tujuan dari tahap ini adalah

memperoleh deskripsi latar (setting) penerapan atau kelayakan suatu produk jika

produk tersebut benar-benar telah dikembangkan. Uji coba pendahuluan ini bersifat

terbatas. Hasil uji coba terbatas ini dipakai sebagai bahan untuk melakukan revisi

terhadap suatu produk yang hendak dikembangkan. Pelaksanaan uji coba terbatas bisa

berulang-ulang hingga diperoleh draft produk yang siap diujicobakan dalam skup

yang lebih luas.

Main field test and product revision. Tahap ini biasanya disebut sebagai

uji coba utama dengan skup yang lebih luas. Tujuan dari tahap ini adalah untuk

menentukan apakah suatu produk yang baru saja dikembangkan itu benar-benar siap

dipakai di sekolah tanpa melibatkan kehadiran peneliti atau pengembang produk.

Pada umumnya, tahap ini disebut sebagai tahap uji validasi model.

Disseminationand implementation. Tahap ini ditempuh dengan tujuan

agar produk yang baru saja dikembangkan itu bisa dipakai oleh masyarakat luas. Inti

kegiatan dalam tahap ini adalah melakukan sosialisasi terhadap produk hasil

pengembangan. Misalnya, melaporkan hasil dalam pertemuan-pertemuan profesi dan

dalam bentuk jurnal ilmiah. Dalam penelitian ini pengembangan model kuliah

kewirausahaan ini, yang dikembangkan tidak hanya sampai pada tahap

pengembangan, karena perangkat yang digunakan akan dideseminasikan secara luas

pada tahapan akhir penelitian fakultas lain seluruh UNY. Keempat tahap tersebut

dapat dilihat pada Gambar  1 berikut.

20

Gambar 2.  Diagram Alir Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan dengan pendekata Project Based Learning dan siklus SBGD.

2. Besar Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FMIPA UNY dan

selanjutnya disesuaikan secara situasional melihat daerah mana yang memerlukan

pembelajaran kewirausahaan sesuai dengan model yang dikembangkan.

3. Besar Sampel Penelitian

Di dalam penelitian ini sampel diambil secara stratified random sampling.

Metode pemilihan sampel ini digunakan karena populasi terdiri dari beberapa

21

Analisis Kebutuhan Dunia Kerja dan kesesuaian silabi

Analisis Kurikulum Analisis Kebutuhan Dunia Kerja

Analisis KarakteristikKuliah Kewirausahaan

Perumusan model pembelajaran Perumusan Tujuan PembelajaranPerancangan perangkat pembelajaran

Desain Model Pembelajaran Kewirausahaan, Project Based Learning dengan siklus SBGD

Penyusunan Draft awal

Deseminasi TerbatasUnji Validasi

Deseminasi Luas

Evaluasi dan RefleksiRevisi Draft 1

Evaluasi dan RefleksiRevisi Draft 2

Tindak Lanjut

subpopulasi yang terdiri dari stratum kelas 1 (berlatar belakang pendidikan),

stratum kelas 2 (berlatar belakang ilmu MIPA murni) telah diketahui jumlahnya.

Untuk menghitung banyak sampel diperlukan besarnya varians dari masing-masing

stratum. Besarnya varians ditentukan dengan menggunakan hasil uji coba

instrumen. Apabila jumlah sampel pada setiap stratum sudah diperoleh, maka

masing-masing ruang kelas diambil sampel secara acak sederhana dengan jumlah

yang sama. Setiap bagian ruang kelas diambil sejumlah mahasiswa sebagai sampel.

Jumlah mahasiswa yang terambil sebagai sampel tersebut adalah jumlah sampel

pada setiap stratum dibagi jumlah kelas dalam stratum.

4. Istrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data

1). Instrumentasi

Berdasarkan aspek-aspek yang diperlukan datanya, dikembangkan

instrumen yang menggunakan teknik tes dan non tes. Ada dua macam tes yang

dikembangkan yaitu terdiri dari tes pemahaman konsep dasar kewirausahaan dan

fortofolio dalam bentuk proposal bisnis yag dibuat. Sedangkan instrument non tes

terdiri dari performance assessment, lingkungan psikososial pembelajaran,

kompetensi mengajar guru, kompetensi paraktek kewirausahaan, dan sikap.

2). Validitas Instrumen

Peningkatan validitas instrumen dilakukan dengan validitas teoritik dan

enmpirik. Untuk menjamin validitas isi, maka semua pernyataan disusun dan ditarik

dari kajian teori, kisi-kisi yang telah disusun dan pengalaman empiris. Selanjutnya

untuk memilih butir-butir instrumen yang valid dilakukan uji coba. Langkah-langkah

penyusunan instrumen adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut: peneliti menyusun

tes dari kisi-kisi yang telah disusun terlebih dahulu yang aspek penilaiannya

disesuaikan dengan ruang lingkup variabel yang diukur dengan melibatkan indikator-

indikatornya. Kisi-kisi yang dibuat, dikonsultasikan dengan ahlinya, yaitu komisi

pembimbing dan dosen terkait, selanjutnya baru dikembangkan dalam butir-butir tes.

Pada saat uji coba juga diminta saran kepada guru tentang ketepatan butir tes tersebut.

maka instrumen ini telah memiliki validitas isi.

22

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian

terhadap isi tes dengan rasional atau lewat profesional judgment. Hipotesis yang

dicari jawabannya dalam validitas ini adalah “sejauh mana item-item dalam tes

mencakup keseluruhan isi objek yang hendak diukur” atau “sejauh mana isi tes

mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur”, artinya “mencakup keseluruhan

kawasan isi” tidak saja menunjukkan bahwa tes tersebut harus komprehensif akan

tetapi harus pula memuat hanya hal yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan

ukur.

5. Metode Analisis data

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode analisis data yang digunakan

adalah analisis jalur (path analysis). Analisis jalur dilakukan dengan menggunakan

structural equation modelling (SEM). SEM biasanya dikenal dengan beberapa

nama seperti analisis struktural kovarians, analisis variabel laten, analisis faktor

konfirmatori, dan analisis LISREL. Umumnya SEM memiliki dua karakteristik: (1)

estimasi multi-hubungan dan saling keterhubungan, dan (2) kemampuan

menggambarkan konsep yang tidak bisa diamati dalam kerangka hubungan-

hubungan ini dan memperhatikan kekeliruan pengukuran di dalam proses estimasi

(Hair et al, 1998:584).

Analisis jalur (path analysis) adalah bentuk analisis multi-regresi.

Analisis ini berpedoman pada diagram jalur untuk membantu konseptualisasi

masalah atau menguji hipotesis yang kompleks. Dengan cara ini, dapat dihitung

hubungan langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap

variabel-variabel terikat. Hubungan ini tercermin dalam koefisien jalur (path

coefficient) yang sesungguhnya ialah koefisien regresi yang telah dibakukan

(Kerlinger, 2002:990).

Menurut Dillon dan Goldstein (1984:438), agar analisis jalur efektif ada

enam asumsi yang harus dipenuhi: (1) hubungan-hubungan di antara variabel

bersifat linier dan aditif; (2) kekeliruan yang satu tidak berkorelasi dengan yang

lain; (3) harus ada model rekursif; (4) data variabel penelitian berskala interval; (5)

23

variabel-variabel yang diamati diukur tanpa kekeliruan; dan (6) model-model

hubungan mencerminkan kekhususan model.

Hair et al (1998:592) menyatakan ada tujuh langkah di dalam SEM: (1)

mengembangkan model secara teoretis; (2) membuat diagram jalur

hubunganhubungan kausal; (3) memaknai diagram jalur ke dalam model-model

struktural dan pengukuran; (4) memilih jenis matriks input dan memgestimasi

model yang telah dibangun; (5) menilai model struktural; (6) kelayakan model; dan

(7) menjelaskan dan memodifikasi model

24

BAB IV. PEMBIAYAAN

No. Tahun Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp) Prosentase

1. 2010 Gaji dan upah 15.000.000,00 30%

2. 2010 Bahan Habis Pakai (Material Penelitian) 25.000.000.00 50%

3. 2010 Perjalanan 5.000.000,00 10%

4. 2010

Lain-lain (Pemeliharaan, Pertemuan/ Lokakarya / Seminar, penggandaan, pelaporan, publikasi)

5.000.000,00 10%

Jumlah Biaya 50.000.000,00 100%

25

DAFTAR PUSTAKA

Aldrich, H., dan C. Zimmer, 1986. ‘Entrepreneurship through Social Network’, in D. L. Sexton and R. W. Smilor (eds.) The Art and Science of Entrepreneurship, Cambridge: Ballinger Publishing, 3-25.

Bandura, A., 1977. Social Learning Theory, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

Bandura, A., 1986. The Social Foundation of Tought and Action, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Choo, S., dan M. Wong, 2006. “Entrepreneurial intention: triggers and barriers to new venture creations in Singapore”. Singapore Management Review 28 (2): 47-64.

Cromie, S., 2000. “Assessing entrepreneurial inclinations: some approaches and empirical evidence”. European Journal of Work and Organizational Psychology 9 (1): 7-30.

Dalton, dan Holloway, 1989. “Preliminary findings: entrepreneur study”. Working paper, Brigham Young University.

Duh, M., 2003. “Family enterprises as an important factor of the economic development: the case of Slovenia”. Journal of Enterprising Culture 11 (2): 111-130.

Global Entrepreneurship Monitor (GEM) Report, 2006. London Business School. Giles, M., dan A. Rea, 1970. “Career self-efficacy: an application of the theory of

planned behavior”. Journal of Occupational & Organizational Psychology 73 (3): 393-399.

Gorman, G., D. Hanlon, dan W. King, 1997. “Entrepreneurship education: the Australian perspective for the nineties”. Journal of Small Business Education 9: 1-14.

Gujarati, D., 1995. Basic Econometrics, New York: McGraw-Hill. Hacket, G. dan N. E. Betz, 1986. “Application of self-efficacy theory to understanding

career choice behavior”. Journal of Social Clinical and Phsycology 4: 279-289. Helms, Marilyn M., 2003. “Japanese managers: their candid views on

entrepreneurship”.CR 13 (1): 24-34. Indarti, N., 2004. “Factors affecting entrepreneurial intentions among Indonesian

students”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 19 (1): 57-70. Katz, J., dan W. Gartner, 1988. “Properties of emerging organizations”. Academy of

Management Review 13 (3): 429-441. Kolvereid, L., 1996. “Prediction of employment status choice intentions”.

Entrepreneurship Theory and Practice 21 (1): 47-57.

26

Kourilsky, M. L. dan W. B. Walstad, 1998. Entrepreneurship and female youth: knowledge, attitude, gender differences, and educational practices”. Journal of Business Venturing 13 (1): 77-88.

Kristiansen, S., 2001. “Promoting African pioneers in business: what makes a context conducive to small-scale entrepreneurship?”. Journal of Entrepreneurship 10 (1): 43-69.

Kristiansen, S, 2002a. “Individual perception of business contexts: the case of small-scale entrepreneurs in Tanzania”. Journal of Developmental Entrepreneurship 7 (3).

Kristiansen, S, 2002b. “Competition and knowledge in Javanese rural business’. Singapore Journal of Tropical Geography 23 (1): 52-70.

Kristiansen, S., B. Furuholt, dan F. Wahid, 2003. “Internet cafe entrepreneurs: pioneers in information dissemination in Indonesia”. The International Journal of Entrepreneurship and Innovation 4 (4): 251-263.

Krueger, N. F. dan A. L. Carsrud, 1993. “Entrepreneurial intentions: applying the theoryof planned behavior”. Entrepreneurship & Regional Development 5 (4): 315-330.

Lee, J., 1997. “The motivation of women entrepreneurs in Singapore”. International Journal of Entrepreneurial Behaviour and Research 3 (2): 93-110.

Marsden, K., 1992. “African entrepreneurs – pioneer of development”. Small Enterprise Development 3 (2): 15-25.

Mazzarol, T., T. Volery, N. Doss, dan V. Thein, 1999. “Factors influencing small business start-ups”. International Journal of Entrepreneurial Behaviour and Research 5 (2): 48-63.

McClelland, D., 1961. The Achieving Society, Princeton, New Jersey: Nostrand. McClelland, D., 1971. The Achievement Motive in Economic Growth, in: P. Kilby

(ed.) Entrepreneurship and Economic Development, New York The Free Press, 109-123.

Mathews, C. H. dan S. B. Moser, 1996. “A longitudinal investigation of the impact offamily background and gender on interest in small firm ownership”. Journal of Small Business Management 34 (2): 29-43.

Mead, D. C. dan C. Liedholm, 1998. “The dynamics of micro and small enterprise in developing countries”. World Development 26 (1): 61-74.

Meier, R. dan M. Pilgrim, 1994. “Policy-induced constraints on small enterprisedevelopment in Asian developing countries”. Small Enterprise Development 5 (2): 66-78.

Nunally, J. C., 1978. Psychometric Theory. New York: McGraw-Hill. Remenyi, D., B. Williams, A. Money, dan E. Swartz, 2000. Doing Research in

Business and Management: An Introduction to Process and Method. London: Sage Publications.

Reynolds, P. D., M. Hay, W. D. Bygrave, S. M. Camp, dan E. Aution, 2000. “Global entrepreneurship monitor: executive report”. A Research Report from Babson College, Kauffman Center for Entrepreneurial Leadership, and London Business School.

Sabbarwal, 1994. “Determinants of entrepreneurial start-ups: a study of industrial units in India”. Journal of Entrepreneurship 3 (1).

27

Scapinello, K. F., 1989. “Enhancing differences in the achievement attributions of high and low motivation groups”. Journal of Social Psychology 129 (3): 357-363.

Schiller, B.R., dan P. E. Crewson, 1997. “Entrepreneurial origins: a longitudinal inquiry”. Economic Inquiry 35 (3): 523–531.

Scott, M. dan D. Twomey, 1988. “The long-term supply of entrepreneurs: students` career aspirations in relation to entrepreneurship”. Journal of Small Business Management 26 (4): 5-13.

Sengupta, S. K. dan S. K. Debnath, 1994. “Need for achievement and entrepreneurial success: a study of entrepreneurs in two rural industries in West Bengal”. TheJournal of Entrepreneurship 3 (2): 191-204.

Sinha, T. N., 1996. “Human factors in entrepreneurship effectiveness”. Journal of Entrepreneurship 5 (1): 23-29.

Singh, K.A., dan K. V. S. M. Krishna, 1994. “Agricultural entrepreneurship: the concept and evidence”. Journal of Entrepreneurship 3 (1): 97-111.

Steel, D., 1994. “Changing the institutional and policy environment for small enterprise development in Africa”. Small Enterprise Development 5 (2): 4-9.

Swierczek, F. W., dan T. T. Ha, 2003. “Entrepreneurial orientation, uncertaintyavoidance and firm performance: an analysis of Thai and Vietnamese SMEs”. International Journal of Entrepreneurship and Innovation 4 (1): 46-58.

Tkachev, A., dan L. Kolvereid, 1999. “Self-employment intentions among Russian students”. Entrepreneurship & Regional Development 11: 269-280.

28

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN PEMBAGIAN WAKTUKETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI

No NamaNIP

Jabatan Dalam Tim dan Alokasi Waktu,

Jam/Minggu

Tugas Penelitian(diuraikan dengan rinci)

1

Juli Astono ,M.Si. Ketua Tim Peneliti Penanggung kegiatan penelitian Pembuatan dan pengembangan

instrumen penelitian Interpretasi hasil penelitian Pembuatan laporan penelitian Penecarian bahan dan alat Penyiapan tenaga pendukung

19580703 198403 1 002 25

2

Suyoso, M.Si. AnggotaTim Peneliti Pengambilan data Pembuatan alat Pelatihan mahasiswa19530610 198203 1 003 20

2

Dr. Dadan Rosana,M.Si.. AnggotaTim Peneliti Survey dan penyiapan lokasi Perancangan asesmen Pelatihan guru19690202 199303 1 002 20

Yogyakarta, 12 Mei 2010

Ketua Tim Peneliti

29

(Juli Astono, M.Si.) NIP. 19580703 198403 1 002

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No. Jenis KegiatanBulan Pelaksanaan kegiatan

2 3 4 5 6 7 8 9 10 111. Penandatanganan kontrak

2. Seminar Proposal dan instrumen

3. Perancangan pembelajaran kewirausahaan

4. Analisis pembelajaran elektronika

5. Pengujian rancangan pembelajaran kewirausahaan

6. Penentuan silabi7 Pengembangan RPP8 Penerapan pada fisika

kesehatan9 Pengambilan data tentang

penggunaan EKG10 Pengambilan data

variabel11 Analisis hasil penelitian

12 Validasi pakar kesehatan

13 Analisis Data

14 Focus Group Discusion

15 Analisis kualitatif

16 Seminar Hasil Penelitian

17 Penyusunan laporan

30

RENCANA BIAYA

Rincian Anggaran Tahun I (2010) :1. Gaji dan Upah

Pelaksana JumlahPelaksana

JumlahJam/Minggu

Honor/Jam(Rupiah)

Biaya(Rupiah)

Peneliti UtamaAnggota PenelitiTeknisi

121

201510

11.000,00 9.000,00 3.500,00

6.500.000,007.250.000,001.250.000,00

Jumlah Biaya15.000.000,00

2. Operasional Kelas

No Nama Alat VolumeBiaya satuan(Rupiah)

Biaya(Rupiah)

1. Transort magang dan proposal bisnis

1 paket 750.000,00 750.000,00

2. Transport evaluasi kerja lapangan di Jawa tengah DIY

1 paket 1.700.000,00 1.700.000,00

3. Pengadaan ATK di kelas untuk simulasi dan praktek

2 paket 825.000,00 1.650.000,00

Jumlah Biaya4.100.000,00

3. Operasionalisasi Bisnis Wirausaha

No. Uraian VolumeBiaya

Satuan (Rp) Biaya (Rp)

1 Modal ventura untuk 5 kelompok mahasiswa

5 paket 900.000,00 4.500.000,00

2Insentif mahasiswa berpreastasi untuk tambahan modal wirausaha

1 buah 3.750.000,00 3.750.000,00

3 Blender 1 buah 550.000,00 1.650.000,004 Kabel Konduktor 100 m 4.500,00 450.000,005 Microphone Condenser 3 buah 450.000,00 1.350.000,00

6 Ampifier SF:324 1 buah 750.000,00 750.000,00

31

7 Processor IP-II 450 MHz (Penguatan frekuensi)

1 buah 1.610.000,00 1.610.000,00

8 IC ADC(AD-625 12 bit) (Penguatan Intensitas)

2 buah 450.000,00 950.000,00

9 VCD Player 4 buah 350.000,00 1.400.000,00

10 Amplifier CK:1003 4 buah 750.000,00 3.000.000,00

11 Loudspeaker jenis tweeter PT- Piezoelectrico 150W 104

8 buah 350.000,00 2.800.000,00

12 Tape Recorder Sony TCM-150 2 buah 300.000,00 600.000,00

13 Kaset Kosong Maxcell UE 90 6 buah 20.000,00 120.000,00

14 Prisma Monokromator Optik 5 buah 90.000,00 450.000,00

15 Audiocable 10 12.000,00 120.000,00Jumlah 22.900.000,00

4. Pertemuan/Lokakarya/Seminar

No. Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan Biaya1. Seminar nasional 1 kali 1.500.000,00 1.500.000,002. Seminar Instrumen 1 kali 1.000.000,00 1.000.000,003. Seminar hasil penelitian 1 kali 1.000.000,00 1.000.000,00

Jumlah Biaya3.500.000,00

5. Laporan/Publikasi

No. Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan Biaya1. Pembuatan Laporan 1 kali 1.500.000,00 1.500.000,002. Publikasi Jurnal Nasional 1 kali 1.000.000,00 1.000.000,00

Jumlah Biaya2.500.000,00

6. Lain-lain (Administrasi dan dokumentasi)

No. Uraian Kebutuhan Volume Biaya Satuan Biaya1. Alat tulis 1 unit 500.000,00 .500.000,002. Fotocopy Instrumen dan bahan

belajar1 unit 1.000.000,00 1.000.000,00

3. Management fee 1 unit 500.000,00 500.000,00

Jumlah Biaya2.000.000,00

32

7. Jumlah Anggaran

Jumlah Rp. 50.000.000,00Terbilang Lima Puluh Juta Rupiah

LAMPIRAN

1. Curriculum Vitae

BIODATA KETUA PENELITI

Nama Lengkap : Drs. Juli Astono, M.Si.

Pangkat/Golongan/ NIP : Penata Tk.I /IIId/ 13141 085

Tempat / Tanggal lahir : Kudus , 3 Juli 1958

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bidang keahlian : Mekanika

Kantor/Unit Kerja : FMIPA / Universitas Negeri Yogyakarta

Alamat kantor : Karangmalang, Depok, Sleman. DIY Kode Pos : 55281 Telepon : (0274) 586168 Psw.365 Faksimile : (0274) 550847 E-Mail : Juliastono @ telkom.net

Alamat Rumah : Sambirejo, Condong Catur, Depok, Sleman Kode Pos : 55281 Telepon : 0274 883527 HP : 0815 680 3372

Pendidikan :

No Perguruan Tinggi Kota dan Negara Tahun Lulus Bidang Studi

1. S1 (IKIP) Yogyakarta/ Indonesia 1984 Pendidikan Fisika

2. S2 (UGM) Yogyakarta/ Indonesia 1994 Fisika

Karya ilmiah :

33

(1). Analisis Numerik Distribusi Potensial Listrik Pada bahan Dielektrik Berbentuk

Setengah Bola, Thesisi S2, FPS UGM

(2). Pengujian Konstanta Bolzmant dan Energi Selapita Pada Transistor Silikon,

Penelitian IKIP Yogyakarta, 1998.

(3). Konservasi, Diversifikasi dan Peningkatan Efisiensi Untuk Mengantisipasi

Krisis Energi, Journal CP IKIP Yogyakarta, 1998

(4). Pemanfaatan Perangkat Lunak Sistem Komputerisasi Untuk Mencapai Keter-

kaitan Komplementer Antara Materi Proses Pembelajaran Virtual dan Riel

Dalam Upaya Peningkatan Pembelajaran Fisika Dasar , RII-Batch IV Ditjen

Dikti 1999

(5). Optimalisasi Science Equipment Bantuan Proyek PGSM Ditjen Dikti (WB-

Loan) Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMU Mitra , PTK-

Batch III Ditjen Dikti 2000

(6). Optimalisasi Science Equipment Bantuan JICA Untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran Praktikum Fisika dasar Di FMIPA UNY, Fakultas 2001

(7). Pengujian Limbah, Modifikasi Model, dan Pembuatan Sistem Pengolahan

Limbah Dalam Bentuk Kemitraan Dengan Industri Tempe Benguk, BBI Ditjen

Dikti 2002.

(8). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Lingkungan Melalui Kemitraan

Dengan Industri Kecil Dalam Pengolahan Limbah Sebagai Praktikum

Lapangan. RII Ditjen Dikti 2002

(9). Pengujian Periode Osilasi Linear Dua Bandul Digandeng Pegas, Fakultas 2003

(10). Perancangan Dan Modifikasi Science Equipment Berbasis Quantum Learning

Untuk Guru Science Di Sekolah Dasar, BBI,Ditjen Dikti 2003

(11). Penentuan Orientasi Speaker Enclosure Sebagai Penunjang Akustik Ruang

Pertemuan 104 Laboraorium Pendidikan Fisika Fmipa Uny, Fakultas, 2003

(12). Daur Ulang Limbah Plastik Dan Logam Untuk Pengembangan Science

Equipment Suatu Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pemulung Dalam Bentuk

Kemitraan Sekolah Dan Masyarakat Tahap I, Hibah Besaing PT, 2004

34

(13). Antisipasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Melalui Pengembangan

Wirausaha Olah Data Dan Analisis Statistik Sebagai Bisnis Jasa Yang

Prospektif, BBI, 2004

(14). Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk Mereduksi Miskonsepsi dan

Meningkatkan Kemampuan Prosese Sains Melalui Eksperimen Virtual Interaktif

Pada Matakuliah Fisika Dasar FMIPA UNY RBT 2005

(15). Pengolahan Limbah Cair Penyamak Kulit Dengan Karbon Aktif Diaktivasi Gas

Nitrogen SP4 2004

(16). Pemanfaatan Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Problem-Based Learning

(Pbl) Untuk Mengembangkan Model Kemandirian Aktif Dalam Mata Kuliah

Fisika Dasar RII (Anggota) 2005

(17). Daur Ulang Limbah Plastik Dan Logam Untuk Pengembangan Science

Equipment Suatu Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pemulung Dalam Bentuk

Kemitraan Sekolah Dan Masyarakat Tahap II, Hibah Besaing PT, 2005

(18). Verification of Lens Maker’s Equation By Experiment (Proceeding , zhejiang

University, Hang Zhou, PR Chine 2005 )

(19). Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Dengan Pendekatan Kooperatif

Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Keterampilan Scientifik Dalam Mata Pelajaran

Fisika Di SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta PTK 2007

(20). Implementasi Media Pembelajaran Fisika Berbasis Komputer (Program Flash)

Bagi Guru-Guru Mgmp Fisika Di Sleman (PPM Fak 2005 )

Yogyakarta, 12 Mei 2010

Juli Astono, MSi

35

ANGGOTA PENELITI I

Nama Lengkap : Dr. Dadan Rosana,M.Si.

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis / 2 Februari 1969

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bidang keahlian : Pendidikan Fisika

Kantor/Unit Kerja : FMIPA / Universitas Negeri Yogyakarta

Alamat kantor : Karangmalang, Depok, Sleman. Kota : Yogyakarta Kode Pos : 55281 Telepon : (0274) 586168 Psw.365 Faksimile : (0274) 565500 E-Mail :

Alamat Rumah : Perumahan Citra Ringin Mas C.13, Purwomartani Kota : Yogyakarta Kode Pos : 55281 Telepon : 0274 4395516 Faksimile : ---------- E-Mail : [email protected]

HP : 081578823957

Pendidikan (S1 ke atas )

No Perguruan Tinggi Kota dan Negara Tahun Lulus Bidang Studi

1. S1 (IKIP) Bandung / Indonesia 1993 Pendidikan Fisika

2. S2 (ITB) Bandung/Indonesia 1997 Material Elektronika

3 S3 (UNY) Ypgyakarta 2008 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

36

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota Sumber Dana2003-2005 Menumbuhkan Budaya Kreativitas

Melalui Model Pengembangan Kompetensi Global dan MBS sebagai upaya peningkatan kualitas persekolahan

Ketua RUT RISTEK LIPI

2005-2006 Daur Ulang Limbah Plastik Dan Logam Untuk Pengembangan Science Equipment Suatu Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pemulung Dalam Bentuk Kemitraan Sekolah Dan Masyarakat

Ketua Hibah Bersaing Dikti

2008-2009Model Alkselerasi Pengembangan Sambi Sebagai Desa Wisata International Melalui Strategi Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penerapan Literasi Sains dan Teknologi Dengan Dukungan Kompetensi Komunikasi Bahasa Global

Ketua Hibah Besaing Dikti

2007,2008,2009

Pengembangan Model Praktikum Sains Untuk Anak Penyandang Ketunaan Melalui Pendekatan Konstruktivis Serta Aplikasinya Pada Pendidikan Inklusif dan Sekolah Luar Biasa

Anggota Hibah BersaingDikti

2008

Model Kesiapsiagaan Bencana (Disaster Preparedness) Dalam Bentuk Pembelajaran Sekolah Darurat Dengan Pendekatan Fun Learning Menggunakan Media Pembelajaran Dari Limbah Rumah Tangga Untuk Penanganan Pendidikan di Daerah Pasca Bencana

AnggotaHibah Besrsaing

DP2M Dikti

2007- 2008

Rancang Bangun Instrumentasi Temperatur Tinggi Menggunakan Prinsip Defleksi Laser He-Ne Sebagai Bagian Dari Sistem Kendali Operasi Di Bidang Industri

Anggota Hibah BesrsaingDP2M Dikti

2007 Pemanfaatan Energi Surya untuk Terapi Getaran Warna (Colour Vibration Therapy) Menggunakan Metode Dispersi dan Amplifikasi Cahaya

Anggota Hibah BesrsaingDP2M Dikti

2007 Pengembangan dan Penerapan Anggota Fakultas

37

Modul Elektronik Animasi Posisi Benda Langit Menggunakan Software Stellarium, Starry Night atau Cybersky untuk Peningkatan Penalaran Formal Pada Matakuliah Astronomi.

2001

Pemanfaatan Perangkat Lunak Sistem Komputerisasi Untuk Mencapai Keterkaitan Komplementer Antar Materi Proses Pembelajaran Virtual dengan Proses Riel dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisiska Dasar

Anggota RII Dikti

1994 Pemanfaatan Laser He-Ne untuk Mengukur Tebal Benda

Angota SPP IKIP

2004 Perintisan Laboratorium Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dan Evaluasi Sains (LP3ES) Sebagai Growth Center Untuk Penguatan Sains Di Sekolah Dasar Dan Menengah

Anggota DIPA UNY

1999 Pemanfaatan Perangkat Lunak Sistem Komputerisasi Untuk Mencapai Keterkaitan Komplementer Antara Materi Proses Pembelajaran Virtual dan Riel Dalam Upaya Peningkatan Pembelajaran Fisika Dasar.

Ketua Dikti

2000 Optimalisasi Science Equipment Bantuan Proyek PGSM Ditjen Dikti (WB-Loan) Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMU Mitra ,

Anggota DIKTI

2001 Optimalisasi Science Equipment Bantuan JICA Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Praktikum Fisika Dasar Di FMIPA UNY.

Anggota Dana Fakultas

2002 Pengujian Limbah, Modifikasi Model, dan Pembuatan Sistem Pengolahan Limbah Dalam Bentuk Kemitraan Dengan Industri Tempe Benguk,

Ketua Dikti

2002 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Lingkungan Melalui Kemitraan Dengan Industri Kecil Dalam Pengo lahan Limbah Sebagai Praktikum Lapangan.

Anggota Dikti

2003 Perancangan dan Modifikasi Science Equipment Berbasis Quantum

Ketua Dikti

38

Learning Untuk Guru Science Di Sekolah Dasar,

2004,2005 Daur Ulang Limbah Plastik Dan Logam Untuk Pengembangan Science Equipment Suatu Upaya Pemberda yaan Masyarakat Pemulung Dalam Bentuk Kemitraan Sekolah Dan Masyarakat

Anggota Dikti

2004 Antisipasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Melalui Pengembangan Wirausaha Olah Data Dan Analisis Statistik Sebagai Basis Jasa Yang Prospektif

Ketua Dikti

2005 Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk Mereduksi Miskonsepsi dan Meningkatkan Kemampuan Proses Sains Melalui Eksperimen Virtual Interaktif Pada Matakuliah Fisika Dasar FMIPA UNY

Ketua Universitas

2005 Pemanfaatan Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Problem-Based Learning (PBL) Untuk Mengembang kan Model Kemandirian Aktif Dalam Mata Kuliah Fisika Dasar

Anggota Dikti

2006 Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Dengan Pendekatan Koo peratif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Keterampilan Scientifik Dalam Mata Pelajaran Fisika Di SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta

Anggota Dikti

2008 Pengembangan Model KBSB (Keterampilan Berpikir Dan Strategi Berpikir) Melalui Pembelajaran Sains Realistik Untuk Peningkatan Aktivitas Hands-On Dan Minds-On Mahasiswa

Anggota Universitas

2000

Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Praktikum Fisika Atom-Inti Melalui Penataan Manajemen Laboraturium dan Optimasi Science Equipment Bantuan Proyek PGSM Ditjen Dikti

Anggota RBT Dikti

2003

Koordinasi Keembagaan dalam bentuk Outdoor Activity antara LPTK dengan Industri terkait untuk meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi dalam Pembelajaran Pengolahaan Limbah

Ketua RBT Dikti

2004 Pengembangan Authentic Assessment Dalam Pembelajaran Fisika Dasar Yang Berorentasi Pada

Ketua Semique

39

Life Skill dengan Metode Creative Learning

2005

Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) Untuk reduksi Miskonsepsi Dan Peningkatan Kemampuan Proses sains melalui Eksperimen Virtual Interaktif Pada Mata Kuliah Fisika Dasar

Anggota A2

2008

Lessons Study Pada Mata Kuliah Optik Dalam Bentuk Penerapapan Model Instruksional DDFK Problem Solving Untuk Mengembangkan Habit Of Mind Mahasiswa

Ketua A2

KARYA ILMIAH

A. Buku/Bab Buku/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal2003 Fisika Modern (Common Text Book) JICA2009 Pengembangan Budaya Kualitas melalui

Penerapan ISO 9001:2000 di Universitas Negeri Yogyakarta

Jurnal Cakrawala Pendidikan Lembaga Penelitian UNY

2009 Model Akselerasi Pengembangan Sambi Sebagai Desa Wisata International Melalui Strategi Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penerapan Literasi Sains dan Teknologi dengan Dukungan Kompetensi Komunikasi Bahasa Global

Jurnal Penelitian Humaniora

Lembaga Penelitian UNY

2006 Pemberdayaan Pemulung Melalui Daur Ulang Limbah Plastik untuk pembuatan science equipment dan Logam dalam Bentuk Kemitraan Antara sekolah Masyarakat

Jurnal Pancaran Pendidikan Universitas Negeri Jember

2007 Pentingnya Penerapan Research And Development (R&D) Dan Structural Equation Modeling (SEM) Dalam Penelitian Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Jurnal Cakrawala Pendidikan LembagaPenelitian UNY

2001 Internasionalisasi Pengajaran Sains dan Teknologi Sebagai Dasar Bagi Akselerator Reformasi SDM dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi

Cakrawala pendidikan edisi khusus diesLembagaPenelitian UNY

2000 Pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran sains dengan metoda bermain di taman kanak-kanak

Jurnal PendidikanLembagaPenelitian UNY

2000 Reformasi Pendidikan Sains di Sekolah Dasar upaya strategis mempersiapkan

Cakrawala pendidikan edisi khusus dies

40

sumber daya manusia menuju Indonesia baru

LembagaPenelitian UNY

1999 Paradigma baru pendidikan menuju masyarakat madani (telaah kritis terhadap problematika pendidikan nasional, arah kebijakan, dan strategi pemecahannya)

Jurnal Cakrawala Pendidikan LembagaPenelitian UNY

1997 Fisika Zat Padat Universitas Terbuka1999 Modul Biofisika Universitas Terbuka

B. Makalah/Poster

Tahun Judul Penyelenggara

2008Aplication Of Structural Equation Modeling For The Influence Analysis Of Psycho-Social Environments Of Science and Teacher Competence To Develop Five Domains Of Science

International Seminar on Education Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

2009 Science Equipment Improving From Household Waste Recycle By Partnership Strategy Between Scavengers And School Society

International Seminar on Science and TechnologyJointly Organised: UII, Universiti Kebangsaan Malayasia, dan Universiti Malayasia Trengganu

2009 Growing Culture Creativity Through Developing Of Global Competition And School Based Management System Model As The Efforts To Improve The School Quality

International Seminar on Science Education and Aplication FMIPA UNY

2009Lessons Study Pada Mata Kuliah Optik Dalam Bentuk Penerapapan Model Instruksional DDFK Problem Solving Untuk Mengembangkan Habit Of Mind Mahasiswa

Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA FMIPA UNY

2004 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Lingkungan Melalui Kemitraan Dengan Industri Kecil Dalam Pengolahan Limbah Sebagai Praktikum Lapangan.

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2005 Perancangan Dan Modifikasi Science Equipment Berbasis Quantum Learning Untuk Guru Science Di Sekolah Dasar.

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2006 Daur Ulang Limbah Plastik Dan Logam Untuk Pengembangan Science Equipment Suatu Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pemulung Dalam Bentuk Kemitraan

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

41

Sekolah Dan Masyarakat 2006 Pembelajaran Kolaboratif dan Berbagai

Implikasinya pada Pembelajaran di SekolahSeminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2007 Antisipasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Melalui Pengembangan Wirausaha Olah Data Dan Analisis Statistik Sebagai Bisnis Jasa Yang Prospektif.

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2007 Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk Mereduksi Miskonsepsi dan Meningkatkan Kemampuan Prosese Sains Melalui Eksperimen Virtual Interaktif Pada Matakuliah Fisika Dasar FMIPA UNY

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2007 Pemanfaatan Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Problem-Based Learning Untuk Mengembangkan Model Kemandirian Aktif Dalam Mata Kuliah Fisika Dasar

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2008 Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Keterampilan Scientifik Dalam Mata Pelajaran Fisika Di SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta.

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

2009 Pengembangan Model Praktikum Sains Untuk Anak Penyandang Ketunaan Melalui Pendekatan Konstruktivis Serta Aplikasinya Pada Pendidikan Inklusif dan Sekolah Luar Biasa

Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Yogyakarta, 10 Maret 2010 Anggota Peneliti

Dr.Dadan Rosana,M.Si. NIP. 19690202 199303 1 002

42

ANGGOTA PENELITI II

Nama : Drs. Suyoso, M.SiNomor Peserta : 091103817730069NIP/NIK : 19530610 198203 1 003Tempat lahir : Klaten , 10 Juni 1953Jenis Kelamin : Laki-lakiStatus Perkawinan : KawinAgama : IslamGolongan/Pangkat : IVa/PembinaJabatan Fungsional Akademik: Lektor KepalaPerguruan Tinggi : Universitas Negeri YogyakartaAlamat Kantor : Karangmalang YogyakartaTelepon Kantor/Faks : (0274) 565411Alamat Rumah : Jl Tongkol V/05 Perumahan Minomartani, Sleman

Yogyakarta.Telepon/Faks : (0274) 882191E- Mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGITahun Lulus

Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi

1976 Sarjana Muda IKIP Semarang Pendidikan Fisika1980 S1 IKIP Semarang Pendidikan Fisika1994 S2 UGM Yogyakarta Fisika

PELATIHAN PROFESIONALTahun Pelatihan Penyelenggara1983 Metodologi Pengajaran Sains IKIP Yogyakarta1983 Media Program slide tape Bamedik IKIP Yogyakarta1984 Normalisasi Kehidupan Kampus IKIP Yogyakarta1985 P2LPTK Dikti1995 Metodologi Penelitian Study Kasus Lembaga Penelitian IKIP1996 Penelitian Tindakan Kelas Lembaga Penelitian IKIP2003 Dosen Matakuliah Berkehidupan

Bermasyarakat Ilmu Kealaman DasarDirektur Pembinaan Pendidkan Tenaga

43

Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

2003 Workshop Pembelajaran Fisika Bagi Guru-guru SLTP dan SMU

FMIPA UNY

2007 Lesson Study UNY2007 Workshop Penyusunan Tema-tema Penelitian FMIPA UNY2007 Workshop Penyusunan Diktat dan Hand out

Berdasarkan Kurikulum Berbasis KompetensiFMIPA

2008 E- learning UPT Puskom UNY

PENGALAMAN JABATANJabatan Institusi Tahun ….. s.d …….\Sekretaris Jurusan Pendidikan Fisika

FMIPA UNY 1996-1999

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

FMIPA UNY 1999-2003

Pembantu Dekan III FMIPA UNY 2003-2007Pembantu Dekan I FMIPA UNY 2007 sampai sekarang

PENGALAMAN MENGAJARMatakuliah Jenjang Institut/Jurusan/Program Tahun ….s.d…..Pengelolaan Laboratorium S1 Pendidikan Fisika 1983 - 1986Fisika SMA IV S1 Pendidikan Fisika 1983 - 1986Penelitian Laboratorium S1 Pendidikan Fisika 1983 - 1986Praktikum Mekanika S1 Pendidikan Fisika 1983 - 1986Ilmu Alamiah Dasar S1 Fakultas Ilmu Sosial UNY 1999 – 2003Listrik Magnet S1 Pendidikan Fisika 1984- sekarangFisika Dasar I S1 Pendidikan Fisika 2005- sekarangFisika Dasar I S1 Pendidikan Kimia 2005- sekarangFisika Dasar S1 Pendidikan Kimia 2007 - sekarang

PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA

Tahun Pembimbing/Pembinaan1999 - 2002 Pembimbing Studi lapangan dan keakraban Himpunan Mahasiswa

Fisika UNY1999 - 2002 Pembimbing KKN dan PPL2005 Pembimbing PKM2007 LKTM1995 s.d sekarang Pembimbing Tugas Akhir Skripsi1982 s,d sekarang Penasehat Akademik Mahasiswa

44

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian Kedudukan Sumber Dana

1998 Penentuan Konstante Boltzman Dan Energi Celah Semikonduktor Pada Transistor Silikon dengan Konfigurasi Basis Bersama

Ketua Universitas

2000 Strategi Kerja- Diskusi – Kerja Untuk Optimalisasi Pembelajaran Fisika di SMU Negeri 4 Yogyakarta

Anggota Universitas

2002 Pengujian Frekuensi Alamiah Dua Bandul Digandeng Pegas

Anggota Universitas

2003 Koordinasi Kelembagaan Dalam bentuk Outdoor Activity antara LPTK Dengan Industri terkait untuk meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi dalam Pembelajaran Sistem Pengolahan Limbah

Ketua Universitas

2003 Penentuan Orientasi Speaker Enclosure Sebagai Penunjang Akustik Ruang 104 Laboratorium Pendidikan Fisika FMIPA UNY

Anggota Universitas

2003 Kajian Sifat-sifat FerroCastingDuclite (FCD) yang mengalami Quenching

Aggota Semi-QUE IV

2004 Pengembangan Authentic Assessment Dalam Pembelajaran Fisika Dasar Berorentasi Pada Life Skill Dengan Metode Creative Learning

Ketua Universitas

2005 Pemanfaatan Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Problem Based Learning untuk Mengembangkan Model Kemandirian Aktif dalam Mata Kuliah Fisika Dasar

Ketua Universitas

2005 Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) Untuk Reduksi Miskonsepsi Dan Meningkatakan Kemampuan Proses Sains Melalui Eksperimen Virtual Interaktif Pada Mata Kuliah Fisika Dasar

Anggota Universitas

45

2008 Model Kesiapsiagaan Bencana (Disaster Preparedness) Dalam Bentuk Pembelajaran Sekolah Darurat dengan Pendekatan Fun Learning Menggunakan Media Pembelajaran Dari Limbah Rumah Tangga Untuk Penaganan Pendidikan Di daerah Pasca Gempa

Ketua DIKTI

KARYA TULIS ILMIAHA. BUKU/JURNALTahun Judul Karya Ilmiah Penerbit/Jurnal1998 Tantangan Perguruan Tinggi Terhadap Pengaruh

Teknologi Informasi Era Abab XXICakrawala Pendidikan UNY

1999 Memahami Hakekat Science Sebagai Upaya Membangun Berpikir Terbuka

Surya Universitas Muhammadiyah Purworejo

2002 Listrik Magnet (Buku kuliah untuk FMIPA UNY, FMIA UPI, FMIPA UM)

JICA Proyek

Ilmu Alamiah Dasar (Buku Kuliah) UNY2003 Pengembangan Perangkat Pembelajaran di

Sekolah dengan Model 4-D (Four D Models)RACMI LPMP Yogyakarta

2003 Pembelajaran Kooperatif: Suatu Alternatif Untuk Optimalisasi Pembelajaran IPA (Fisika) di Sekolah

Proseding

2004 Penentuan Orientasi Speaker Enclosure Sebagai Penunjang Akustik Ruang 104 Laboratorium Pendidikan Fisika FMIPA UNY

Proseding

2005 Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) Untuk Reduksi Miskonsepsi Dan Meningkatakan Kemampuan Proses Sains Melalui Eksperimen Virtual Interaktif Pada Mata Kuliah Fisika Dasar

Proseding

2006 Pengembangan Authentic Assessment Dalam Pembelajaran Fisika Dasar Berorentasi Pada Life Skill Dengan Metode Creative Learning

Proseding

2009 Model Kesiapsiagaan Bencana (Disaster Preparedness) Dalam Bentuk Pembelajaran Sekolah Darurat dengan Pendekatan Fun Learning Menggunakan Media Pembelajaran Dari Limbah Rumah Tangga Untuk Penaganan Pendidikan Di daerah Pasca Gempa

Proseding

B. MAKALAH/POSTER

46

Tahun Judul Karya Ilmiah Penyelenggara2004 Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Melalui

Lokakarya Pembelajaran Fisika Bagi Guru-guru Fisika SLTP di Kabupaten Bantul

FMIPA UNY

2006 Sebagai Narasumber dan Pelatih pada Pelatihan Pembelajaran Interaktif dan Lesson Study

Depag

2006 Sebagai Narasumber dan Pelatih pada Pelatihan Pembelajaran Interaktif dan Lesson Study

Depag

2007 Mengembangkan Life Skill melalui kegiatan praktikum fisika

FMIPA UNY

2009 Dasar-dasar pengelolaan Laboratorium IPA Dinas Pendidikan Sleman

C. PENYUNTING/EDITOR/REVIEWER/RESENSITahun Judul Penerbit/Jurnal

PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUMTahun Judul Kegiatan Penyelenggara2002 Working Group Conference Dikti dan JICA-

IMSTEP2002 Seminar Nasional KurikulumBerbasis

Kompetensi FMIPA UNY

2002 Seminar Nasional Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Rangka Pencapaian Kurikulum Berbasis Kompetensi

UNY

2002 Seminar Nasional Paradigma Baru Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Upaya Mempercepat Pengembangan dan Penguasaan IPTEKS

Univeritas Negeri Malang –JICA IMSTEP

2003 Seminar Nasional Hasil Penelitian MIPA dan Pendidikan MIPA

FMIPA-UNY

2003 Seminar dan Lokakarya Peningkatan Koalitas Kemampuan Dosen Mengelola Pembelajaran Berbasis Kompetensi

UNY

2004 Upaya Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pembelajaran Fisika Bagi Guru-guru Fisika SLTP se Kabupaten Bantul

FMIPA UNT

2004 Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA

FMIPA UNY

2005 Seminar Nasional dan Temu Alumni FMIPA UNY2005 Seminar Nasional Penjernihan Peran Pendidikan

Naional Dalam Nation and Carácter BuildingFIP UNY

47

2006 Lokakarya Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Kelas Berbahasa Inggris

JurusanPendidikan Fisika FMIPA UNY

2006 Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA

FMIPA UNY

2007 Forum MIPA LPTK se Indonesia UPI Bandung2008 Seminar Sosialisasi Program Studi IPA FMIPA UNY2008 Seminar dan Lokakarya Nasional Restrukturisasi

Pendidikan KarakterUNY

2008 The International Conference on Lesson Study” Lesson Study : A Challenge for Quality Improvment in Education

UPI Bandung

2008 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ,Terma“ Peningkatan Kualitas penelitian dan Pembelajaran Mtematika untuk mencapai World Class University”

Jurusan Matematika FMIPA UNY

2008 Forum MIPA LPTK Se Indonesia FMIPA UNJ Jakarta2009 Internationa Seminar on Education “ Responding

to Global Education ChallengeUNY

2009 Forum MIPA LPTK Se Indonesia FMIPA Universitas Gorontalo

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATTahun Kegiatan1995 Konsultan Laboratorium Fisika di Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta 1996 Konsultan Laboratorium Fisika di SMU 2 Sleman 1998 Penatar pada penataran Guru Pemandu Mata Pelajaran IPA dan Bahasa bagi

guru-guru SD Negeri/Swasta Provinsi DI Yogyakarta angkatan I IPA di BPG Sleman

1999 Pendamping Pembuatan dan Penyuntingan Soal fisika SLTP dan SMU pada pelatihan Pengembangan Bank Soal di SLTP dan SMU Provinsi DI Yogyakarta

2000 Penatar pada penataran Penggunaan Alat peraga/Alat Praktek KIT IPA Bagi Guru SD/MI.

2000 Penatar pda pelatihan Guru Mata Pelajaran Fisika SMU Inservice II.

2000 Pembuatan Alat IPA Fisika Bagi Guru SLTP Swasta di Kabupaten Sleman2001 Penatar Pada Pelatihan Penggunaan KIT IPA SD Bagi Guru-guru Sekolah

Dasar Jetisharjo I dan II Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta.2003 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lokakarya Pembelajaran Fisika Bagi

Guru-guru Fisika SLTP di Kabupaten Bantul2006 Penampingan Program SISTEM JICA dalam recovery Pasca Gempa untuk

SMP di Kecamatan Piyungan 2006 Pendamping Kegiatan Lesson Study di MI Muhammadiyah Terong Dlingo

Bantul2007 Pendampingan Dalam Mengembangkan Siswa Berbakat Istimewa di SD

48

Muhammadiyah Condongcatur 2008 Instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang 42008 Instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang 132008 Instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang 192009 Instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang 282009 Pelatihan Laboran IPA SMP Kabupaten Sleman

PENGHARGAAN/PIAGAMTahun Bentuk Penghargaan Pemberi2005 Satya Lencana Karya XX Tahun Presiden RI

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH

Tahun Organisasi Jabatan1996 Himpunan Fisika Indonesia Anggota2003 Ikatan Alumni UNY Sie Organisasi

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curiculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya beredia mempertanggungjawabkannya.

Yogyakarta, 10 Maret 2010Dosen Ybs

Drs. Suyoso, M.SiNIP. 19530610 198203 1 003

49

LAMPIRAN

1. DUKUNGAN PADA PELAKSANAAN PENELITIAN

Dukungan aktif yang sedang berjalan : Laboratorium Pendidikan Fisika yang terdiri dari Laboratoprium Elektronika

dan Instrumentasi, Bengkel Kerja, Laboratorium Fotografi-Audio Visual, Laboratorium Komputer yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta dan Industri yang ada di Kab Sleman Bantul Kulonprogo, Gunungkidul dan Kota Madya.Yogyakarta.

2. SARANA DAN PRASARANA

Nama Laboratorium : Laboratorium Jurusan Fisika FMIPA UNY

Alat yang tersedia : 1. Personal Computer

2. Bengkel Kerja

3. Bengkel Fotografi dan Audio Visual

4. Perlengkapan Lain

5. Indurti di wilayah DIY

50

PERNYATAAN KESEDIAAN MELAKSANAKAN PENELITIANDARI KETUA, DAN ANGGOTA TIM PENELITI

1. Nama : Juli Astono, M.Si.

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus , 3 Juli 1958

3. Program Studi : Pendidikan Fisika

4. Alamat : Sambirejo, Condong Catur, Depok, Sleman

5. Status Akademik : Dosen

6. Nama Jabatan Struktural : ---------

Dengan ini, saya menyatakan bersedia untuk ikut serta dalam Tim Peneliti dengan

tugas dan waktu sesuai seperti diuraiakan dalam SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS

DAN PEMBAGIAN WAKTU KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI. Apabila saya

tidak memenuhi kesediaan ini, saya bersedia diberhentikan dari keanggotaan Tim

Peneliti.

Yogyakarta, 12 Mei 2010Yang menyatakan

(Juli Astono, M.Si.) NIP. 19580703 198403 1 002

51

PERNYATAAN KESEDIAAN MELAKSANAKAN PENELITIANDARI KETUA, DAN ANGGOTA TIM PENELITI

1. Nama : Drs. Suyoso

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Klaten, 10 Juni 1953

3. Program Studi : Pendidikan Fisika

4. Alamat : Jl Tongkol V/05 Perumahan Minomartani, Sleman 5. Status Akademik : Dosen

6. Nama Jabatan Struktural : Pembantu Dekan I FMIPA UNY

Dengan ini, saya menyatakan bersedia untuk ikut serta dalam Tim Peneliti dengan

tugas dan waktu sesuai seperti diuraiakan dalam SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS

DAN PEMBAGIAN WAKTU KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI. Apabila saya

tidak memenuhi kesediaan ini, saya bersedia diberhentikan dari keanggotaan Tim

Peneliti.

Yogyakarta, 19 Mei 2010Yang menyatakan

(Drs. Suyoso, M.Si ) NIP. 19530610 198203 1 003

52

PERNYATAAN KESEDIAAN MELAKSANAKAN PENELITIANDARI KETUA, DAN ANGGOTA TIM PENELITI

1. Nama : Dr. Dadan Rosana, M.Si.

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Ciamis, 2 Februari 1969

3. Program Studi : Pendidikan Fisika

4. Alamat : Citra Ringin Mas C-13, Purwomartani, Kalasan, Sleman

5. Status Akademik : Golongan IIIc/ Lektor

6. Nama Jabatan Struktural : ---------

Dengan ini, saya menyatakan bersedia untuk ikut serta dalam Tim Peneliti dengan

tugas dan waktu sesuai seperti diuraiakan dalam SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS

DAN PEMBAGIAN WAKTU KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI. Apabila saya

tidak memenuhi kesediaan ini, saya bersedia diberhentikan dari keanggotaan Tim

Peneliti.

Yogyakarta, 19 Mei 2010 Yang menyatakan

(Dr. Dadan Rosana, M.Si.) NIP. 19690202 199303 1 002

53

54