laporan utama maret '13

58
Laporan Bulan Maret 2013 KATA PENGANTAR Salah satu tugas Konsultan Individu Provincial Facilitator PPSP-NTB adalah menyusun laporan Bulanan Konsultan, yaitu laporan bulanan dari tahapan Kontrak Pekerjaan Konsultan, yang berisi informasi program kegiatan dan pelaksanaan dalam bentuk laporan dalam rangka mendukung implementasi program PPLP-NTB, sekaligus mengoptimalkan tahapan pelaksanaan kegiatan. Laporan Bulan April 2013ini disusun berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual Provincial Facilitator PPSP Satker PPLP-NTB Tahun anggaran 2013 dalam Kontrak Kerja Nomor : 26/SPK-INDIVIDU/PPLP-NTB/2013tanggal 1 Januari 2011NTB Dalam Penyiapan Laporan Bulanan ini berisi kegiatan yang memberikan informasi secara detail pelaksanaan Konsultan individual Konsultan Provincial Facilitator PPSP-NTBP Satker PPLP-NTB Tahun anggaran 2013 baik persiapan kegiatan di kantor maupun diluar dalam rangka fasilitasi kegiatan yang sedang berjalan dan program persiapan kegiatan tahun yang akan datang. progres dan persiapan konsolidasi dari masing-masing Pokja SANITASI Kabupaten/Kota yang berada dalam pendampingan Pokja SANITASI Peovinsi NTB dengan dana pelaksanaan berada pada satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman NTB. Evaluasi Kegiatan Pokja SANITASI di masing-masing Kabupaten/Kota dilakukan dalam rangka pendampingan fasilitasi apakah kegiatan berjalan sesuai dengan panduan dari PPLP Pusat/Departemen, sesuai dengan tahapan dan pada bulan berjalan. Disamping itu konfirmasi persiapan di lapangan dilakukan apakah sesuai dengan Laporan yang sudah disiapkan.. Diharapkan Laporan Bulan Februari 2013 ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan demi kelancaran pelaksanaan tugas konsultan individu Provincial Facilitator (PF) PPSP-NTB dalam membantu mempersiapkan kelancaran seluruh kegiatan program Pokja SANITASI NTB dan program Satker PPLP-NTB . Fasilitator Provinsi PPSP - NTB i

Upload: mudjiarman-tomohardjo

Post on 03-Jan-2016

85 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

KATA PENGANTAR

Salah satu tugas Konsultan Individu Provincial Facilitator PPSP-NTB adalah menyusun laporan Bulanan Konsultan, yaitu laporan bulanan dari tahapan Kontrak Pekerjaan Konsultan, yang berisi informasi program kegiatan dan pelaksanaan dalam bentuk laporan dalam rangka mendukung implementasi program PPLP-NTB, sekaligus mengoptimalkan tahapan pelaksanaan kegiatan.

Laporan Bulan April 2013ini disusun berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual Provincial Facilitator PPSP Satker PPLP-NTB Tahun anggaran 2013 dalam Kontrak Kerja Nomor : 26/SPK-INDIVIDU/PPLP-NTB/2013tanggal 1 Januari 2011NTB

Dalam Penyiapan Laporan Bulanan ini berisi kegiatan yang memberikan informasi secara detail pelaksanaan Konsultan individual Konsultan Provincial Facilitator PPSP-NTBP Satker PPLP-NTB Tahun anggaran 2013 baik persiapan kegiatan di kantor maupun diluar dalam rangka fasilitasi kegiatan yang sedang berjalan dan program persiapan kegiatan tahun yang akan datang. progres dan persiapan konsolidasi dari masing-masing Pokja SANITASI Kabupaten/Kota yang berada dalam pendampingan Pokja SANITASI Peovinsi NTB dengan dana pelaksanaan berada pada satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman NTB.

Evaluasi Kegiatan Pokja SANITASI di masing-masing Kabupaten/Kota dilakukan dalam rangka pendampingan fasilitasi apakah kegiatan berjalan sesuai dengan panduan dari PPLP Pusat/Departemen, sesuai dengan tahapan dan pada bulan berjalan. Disamping itu konfirmasi persiapan di lapangan dilakukan apakah sesuai dengan Laporan yang sudah disiapkan..

Diharapkan Laporan Bulan Februari 2013 ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan demi kelancaran pelaksanaan tugas konsultan individu Provincial Facilitator (PF) PPSP-NTB dalam membantu mempersiapkan kelancaran seluruh kegiatan program Pokja SANITASI NTB dan program Satker PPLP-NTB .

Mataram , 01 Maret 2013

Ir. Mudjiarman, Dipl. HE, Msi Konsultan Individu PFProvincial Facilitator PPSP-NTB

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB i

Page 2: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR IDAFTAR ISI IIDAFTAR HASIL KEGIATAN VIIIDAFTAR EXPOSE POWER POINT IXLAMPIRAN FOTO-FOTO XBAB 1 PENDAHULUAN 1-12

1.1 Latar Belakang 1-121.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran 1-14

1.2.1....Maksud 1-141.2.2....Tujuan 1-141.2.3....Sasaran 1-15

1.3 Lokasi Pelaksanaan Program 1-151.4 Ruang Lingkup Kegiatan Bantuan Teknis 1-151.5 Ruang Lingkup Bantuan Teknis di Daerah 1-161.6 Keluaran 1-161.7 Mobilisasi Konsultan 1-171.8 Fasilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal 1-171.9 Ruang Lingkup Pelaporan 1-171.10 Sistematika Penyusunan Laporan Bulanan 1-18

BAB 2 PROGRAM KEGIATAN 2-12.1. Program Kegiatan Bulan Maret 2013 2-1

2.1.1 Program Kegiatan di Provinsi NTB 2-12.2 Rencana Jadwal Kegiatan 2-1

BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN 3-13.1 Tahapan dan lingkup tugas Konsultan Maret 2013 3-13.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013 3-33.3 Pihak – Pihak Yang Dihubungi 3-43.4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 3-4

3.4.1....Gambaran Umum Program 3-43.4.2....Target Program PPSP 3-53.4.3....Tahapan Pelaksanaan Program 3-63.4.4....Pelaksana Program 3-63.4.6....Status PPSP 2012 3-11

BAB 4 PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH 4-14.1 Permasalahan 4-14.2 Upaya Pemecahan Masalah 4-1

BAB 5 HASIL YANG DICAPAI 5-15.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013. 5-1

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB ii

Page 3: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 6 RENCANA TINDAK LANJUT. 6-16.1 Rekomendasi . 6-1Rekomendasi untuk Pokja SANITASI. 6-1

BAB 7 PENUTUP. 7-17.1 Belum Optimalnya Kerja Pokja Provinsi dan Kabupaten/Kota 7-27.2 Fasilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal 7-27.3 Peninjauan Dokumen Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) 7-27.4 ISU atau KENDALA LAINYA YANG MUNCUL TERKAIT SANITASI 7-3

BAB 8 RENCANA KERJA 8-18.1 Rencana Kerja Periode 01 Mei sampai dengan 31 Mei 2013 8-1

BAB 9 PENUTUP 9-1BAB 10NOTULENSI RAPAT BULAN MARET 10-1DAFTAR TABEL 10-1DAFTAR GAMBAR 10-1LAMPIRAN FOTO-FOTO 10-1

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB iii

Page 4: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

DAFTAR HASIL KEGIATAN

1. Undangan Rapat Internal 26 Februari 2. Notulensi Rapat Internal PPSP3. SK Pokja Sanitasi Ptov NTB

4. Undangan membuka acara Kick of Meeting PPSP-NTB 5. Susunan SK Pokja Sanitasi Provinsi NTB 6. Susunan Lengkap Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi NTB 7. surat BAPPENAS Tugas Pokja Sanitasi, PF dan CF8. Tugas Pokja Sanitasi, PF dan CF9. Work Plan Penyusunan MPS 2013 NTB

10. Alur Penyusunan MPS11. Time seet Activity PF12. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 201213. Time seet Activity PF14. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 201215. Time seet Activity PF16. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 2012

DAFTAR EXPOSE POWER POINT

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB iv

Page 5: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan I - 8

Gambar 2.1. Lokasi Pekerjaan II - 2

Gambar 3.1. Alur Kegiatan Pekerjaan Penyusunan Rencana Tindak Darurat (RTD) Embung Di Pulau Lombok

III - 3

Gambar 3.2. Model Matematis Pengukuran Beda Tinggi III - 10Gambar 3.3. Metode Pengambilan Detail untuk Bangunan Utama III - 11Gambar 3.4. Metode Pengambilan Detail dengan Sudut Kutub III - 11Gambar 3.5. Metode Matematis Metode Tachymetri III - 12Gambar 3.6. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Analisis Kerugian

EkonomiIII - 28

Gambar 3.7. Bagan Alir Pengenalan Keadaan Darurat III - 30Gambar 3.8. Bagan Alir Pemberitauan Kasusu Keadaan Darurat

EmbungIII - 32

Gambar 3.9. Prosedur Penyusunan Peta Genangan III - 34Gambar 3.10. Bagan Alir Proses Evakuasi III - 34Gambar 3.11. Organisasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana III - 35Gambar 3.12. Diagram Alir Pengakhiran Keadaa Darurat III - 37

Gambar 4.1. Lokasi Pekerjaan IV - 1Gambar 4.2. Tipikal Tubuh Embung Telaga Lebur IV - 5Gambar 4.3. Tipikal Tubuh Embung Telaga Lebur IV - 8

LAMPIRAN FOTO-FOTO

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB v

Page 6: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan I - 8

Gambar 2.1. Lokasi Pekerjaan II - 2

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB vi

Page 7: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 1BAB 1 PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan daerah & kota dewasa ini

masih belum diikuti dengan penyediaan layanan sanitasi dasar yang memadai

bagi penduduk, khususnya bagi mereka yang berpendapatan rendah dan yang

bertempat tinggal di kawasan padat dan kumuh. Buruknya kondisi sanitasi ini

dapat terlihat pada:

Akses sanitasi penduduk Indonesia masih sangat rendah : 70 juta

penduduk masih melakukan praktik BABS

Sampai dengan tahun 2010 masyarakat yang terakses terhadap

Sampah tidak terkelola dengan baik: 98 % TPA kita masih dioperasikan

secara OPEN DUMPING sanitasi yang layak di Indonesia baru mencapai

angka 55,54%. Di sisi lain, Pemerintah telah menetapkan target dan

sasaran MDG’s bidang sanitasi pada tahun 2015 adalah 62,41%, yang

berarti Indonesia masih harus menambah akses sanitasi layak sebesar

7,1% atau rata-rata sebesar 2,3% per tahun harus dapat terpenuhi.

Kualitas lingkungan yang amat buruk : 14.000 ton tinja dan 176.000 m3

urine terbuang setiap harinya ke badan air, tanah, danau dan pantai

75% sungai tercemar berat dan 80% air tanah tercemar limbah manusia

masyarakat harus membayar rata-rata 25% lebih mahal untuk air

minum perpipaan

Dampak kesehatan masyarakat sudah sangat parah : Setiap 1000 bayi

yang lahir, hampir 50 diantaranya meninggal akibat diare sebelum usia 5

tahun menurunkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia atau HDI)

Indonesia hanya menempati urutan 41 dari 102 negara berkembang di

dunia

Potensi kerugian ekonomi yang sangat tinggi : Kerugian ekonomi akibat

sanitasi buruk mencapai Rp.58 triliun per tahun (2,3% GDP) atau sama

saja dengan kebocoran pada angka pertumbuhan ekonomi Indonesia

(Bank Dunia, 2007)

Investasi sanitasi yang masih belum memadai : 5 tahun terakhir,

investasi sudah meningkat pesat, yaitu Rp.5.000/kap/thn. Pada 1994-

2004 hanya mencapai Rp.200/kap/thn. Namun, peningkatan tersebut

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 8: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

masih jauh dari ideal (baru 10% dari kebutuhan pelayanan sanitasi dasar

, yakni Rp.47.000/kap/thn.

Buruknya kondisi sanitasi tersebut di atas, dan tertinggalnya pembangunan

dan rehabilitasi sarana dan prasarana sanitasi membawa dampak bagi

kesehatan dan lingkungan, utamanya:

KLB penyakit akibat sanitasi buruk selalu terjadi: diare, kolera,

typhus, dll

Produktifitas menurun!

Pendidikan anak terganggu!

Biaya kesehatan tinggi!

Bayar air bersih lebih mahal!

Kerugian ekonomi berdasarkan studi Bank Dunia tahun 2007 mencapai Rp 58

Triliun.

Di Indonesia untuk mencapai keseimbangan sanitasi dideklarasikan MILLENIUM

DEVELOPMENT GOALS (MDG) September tahun 2000, dengan sasaran:

mengurangi setengah bagian penduduk yang belum mendapatkan akses air

limbah yang aman dan berkelanjutan pada tahun 2015. Berdasarkan Laporan

DFID Maret 2004, keterkaitan antara air limbah dengan sasaran MDG yang

dapat dijadikan arah kebijakan adalah:

1. Memberantas kemiskinan dan Kelaparan

2. Mencapai Pendidikan Dasar Secara Universal

3. Meningkatkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

4. Menurunkan Angka Kematian Anak Balita

5. Memperbaiki Kesehatan Ibu Bersalin

6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Lainnya

7. Menjamin Keberlanjutan Lingkungan

8. Membangun Kerjasama Global untuk Pembangunan.

Sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Barat target masyarakat yang terakses

sanitasi dasar berkelanjutan sampai tahun 2015 sebesar 53,68 % (atau masih

dibawah target Capaian Nasional tahun 2010), sementara itu ditahun 2010

layanan sanitasi masyarakat NTB baru mencapai 48,38% artinya terdapat 5,30

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2

Page 9: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

% yang harus dipenuhi sampai dengan tahun 2015 atau rata-rata 1,06 %

pertahun dari jumlah penduduk NTB yang harus terlayani sanitasi yang baik.

Angka-angkat tersebut bukan hal yang mustahil dapat terwujud bahkan akan

melampau target jikalau semua pihak (Pemerintah Propinsi, Kab/Kota dan Pusat

serta peran serta masyarakat) secara bersama-sama terkonsetrasi untuk

mewujudkannya mulai dari penyusunan Rencana/program kegiatan,

pelaksanaan, pemberdayaan dan pengawasan.

Provinsi NTB merupakan salah satu Provinsi yang menjadi lokasi program

percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP), staus pada tahun 2013

ini terdapat 9 Kabupaten/Kota, telah selesai melaksanakan penyusunan

dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) (Kab. Bima, Kab.

Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kota Matarm, Kab. Lombok Timur, Kab.

Lombok Barat, Kab. Lombok Utara) dan 3 (tiga) Kabupaten/Kota yang

menyusun Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS), yaitu : ( Kab.

Lombok Tengah,Dompu dan Kota Bima).

Salah satu produk yang harus dihasilkan oleh CF dan PF adalah Laporan

Bulanan, dimana Laporan bulanan ini memuat tentang capaian progres

pelaksanaan , isu-isu strategis, permasalahan/kendala dan solusi pemecahan

masalah di lapangan serta Rencana Kerja (Renja) untuk satu bulan ke depan.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran

1.2.1 Maksud

Maksud dari penulisan laporan bulanan ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai laporan kepada pemberi perkerjaan tentang capaian progres

pelaksanaan , isu-isu strategis, permasalahan/kendala dan solusi

pemecahan masalah di lapangan serta Rencana Kerja (Renja) untuk

satu bulan ke depan.

2. Sebagai bahan informasi tentang perkembangan program PPSP di

tingkat provinsi NTB untuk Pokja Provinsi NTB, Satker PPLP dan PMU

pusat.

3. Sebagai persyaratan bagi CF dan PF untuk menerima imbalan jasa

pekerjaan pada bulan berlangsung sesuai dengan kontrak yang sudah

ditandatangi dengan Satker PPLP Cipta karya PU Provinsi NTB.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3

Page 10: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan pelaporan ini adalah sebagai berikut:

1. Pihak pemberi pekerjaan yaitu satker PPLP Cipta Karya PU Provinsi

NTB dapat memantau/ mengevaluasi hasil pekerjaan Fasilitator

Provinsi (PF)/ Pasilitator Kabupaten/Kota (CF) secara optimal.

2. Satker PPLP Cipta Karya PU Provinsi NTB dapat memberikan masukan

ataupun saran kepada Fasilitator agar dapat menindaklanjuti hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PPSP dilapangan.

1.2.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program PPSP di provinsi NTB tahun 2013 adalah :

1. Tersusunnya dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPS) di 3 (tiga) Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kab. Lombok Tengah.

2. Tereviewnya dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPS) di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram dan Kab. Lombok Timur. Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, KabupatenBima)

1.3 Lokasi Pelaksanaan Program

Lokasi pelaksanaan Pelaksanaan Program PPSP – NTB adalah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari dua pulau besar yaitu P. Lombok dan P.Sumbawa dan pulau pulau kecil lainnya dan secara administrasi mencakup :

Provinsi Nusa Tenggara Barat dan 7 Kabupaten yang sudah menyelesailkan program PPSP sampai dengan tahapan MPS yaitu Kab. Bima, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Utara, Kota Mataram. sedang 3 Kabupaten sedang dalam tahapan pembuatan MPS pada tahun 2013 ini, yaitu Kab. Dompu, Kota Bima dan Kab. Lombok Tengah,

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Bantuan Teknis

1. Melakukan kegiatan Kampanye, Pendidikan dan Advokasi untuk

mengembangkan minat diantara Kabupaten/Kota yang berpartisipasi

dalam PPSP 2014

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4

Page 11: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

2. Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan start up of PPSP

2013 (Kick of Meeting).

3. Penganggaran usulan kegiatan PPSP/Pembangunan sanitasi kedalam

Kebijakan Umum.

4. Mendukung pertemuan Konsultasi Publik oleh Pokja Kabupaten/Kota.

5. Membentuk Pokja Provinsi.

6. Menyiapkan dan menyetujui mekanisme kerja bersama SKPD dalam

mendukung penyusunan BPS, SSK dan MPS oleh Pokja KK.

7. Menyiapkan Rencana dan Kalender Kerja Pokja 2013.

8. Membentuk Pokja Provinsi.

9. Menyiapkan dan menyetujui mekanisme kerja bersama SKPD dalam

mendukung penyusunan BPS, SSK dan MPS oleh Pokja KK.

10.Menyiapkan Rencana dan Kalender Kerja Pokja 2013.

11.Meninjau rencana dan kalenderkerja secara berkala.

12.Menyiapkan dan mendistribusikan risalah rapat koordinasi.

13.Menyiapkan Strategi Sanitasi Provinsi/Roadmap.

14.Menyepakati pembagian tanggung jawab, tugas dan mekanisme kerja

internal dengan PF dan Prosda.

1.5 Ruang Lingkup Bantuan Teknis di Daerah

1. Memberikan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan Program

PPSP bagi Pokja Sanitasi Provinsi.

2. Mendukung Pokja Provinsi dengan mempersiapkan dokumentasi tentang

penggabungan kegiatan prioritas PPSP kedalam KUS-PPAS-RKPD.

3. Mendorong keaktifan Pokja Sanitasi Kab/Kota dalam pelaksanaan program

PPSP.

4. Mendukung Pokja Provinsi dalam Penyusunan Rencana/Kalender serta

mekanisme kerja Pokja.

5. Mendampingi Pokja Provinsi dalam melaksanakan koordinasi,

pemantauan dan pendampingan kepada Pokja Kab/Kota pada tahap

persiapan awal program PPSP yaitu Sosialisasi Program (kick of meeting),

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 5

Page 12: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

penguatan terhadap Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten/Kota da pengecekan

kembaliterhadap anggaran operasional Pokja.

6. Mendukung Pokja Provinsi dalam penyusunan Strategi Provinsi (Road Map).

1.6 Keluaran

a. Surat Minat dari Bupati/ Walikotan yang menyatakan minat dan

kesediaan Anggaran, dengan persetujuan DPRD, untuk

berpartisipasi dalam PPSP.

b. Usulan Peserta Kabupaten/Kota Peserta PPSP 2014.

c. Informasi/Pengumuman Provinsi ke kota kota dan Kabupaten

Peserta PPSP 2013.

d. Dokumen Pendukung yang disiapkan Tim Pendanaan untuk

Penganggaran kegiatan prioritas PPSP ke KUA- PPAS-RKPD.

e. Terbentuknya Pokja Provinsi dan Kab/Kota. Struktur Pokja sesuai

SE

f. Mekanisme Kerja tentang dukungan Pokja Kab/Kota disepakati.

g. Mekanisme jkerja tentang dukungan penyusunan BPS, SSK, dan

MPS.

1.7 Mobilisasi Konsultan

Fasilitator Provinsi (PF) dan Fasilitator Kota/Kabupaten (CF) direkrut dan

biayai Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)

Cipta Karya PU Provinsi Nusa Tenggara Barat, mobilisasi sudah berjalan

mulai awal Maret 2013, masing masing berkantor dengan alamat ;

a. Fasilitator Provinsi (PF) di Prov. NTB adalah di Bappeda Prov NTB, Jalan

Flamboyan No 2, telp/fax 0370-638192 Mataram.

b. Fasilitator Kota/Kabupaten (CF) di Prov. NTB adalah masing masing di

Bappeda Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kabupaten lombok Tengah.

1.8 asilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal

Dari kunjungan Fasilitator Provinsi di Lapangan masih ada beberapa

Kabupaten yang belum mengoptimalkan Sekretariat Pokja yang sekaligus

sebagai kantor untuk Fasilitator Kabupaten, seperti penyediaan ruang dan

sarana operasional ( komputer,printer dll). Hal ini mempengaruhi akselerasi

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 6

Page 13: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

pelaksanaan kegiatan Pokja maupun Fasilitator yang mendampingi.

Demikian pula dengan tempat kerja dan sarana untuk Fasilitator Provinsi

yang ada di Bappeda masih perlu ditingkatkan. Hal ini sangat perlu diperlu

diperhatikan karena akan membantu proses pendampingan dan

mempermudah kerja dari para Fasilitator.

1.9 Ruang Lingkup Pelaporan

Ruang Lingkup pelaporan adalah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan

Pokja Provinsi NTB, Pokja Kabupaten dalam proses penyusunan, Buku putih,

SSK dan MPSS sesuai dengan tahapan pelaksanaan PPSP yang dampingi oleh

PF dan CF dalam kurun waktu satu bulan

1.10 Sistematika Penyusunan Laporan Bulanan

Di dalam penyusunan laporan bulanan, Konsultan membaginya menjadi bab.

Bab tersebut adalah:

BAB I : Menguraikan mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan

sasaran, ruang lingkup.

BAB II : Menguraikan tentang hal-hal yang direncanakan dalam

proses fasilitasi dan perkembangannya sampai pada akhir

bulan.

BAB III : Menguraikan tentang isu-isu ataupun kendala yang terjadi

selama proses fasilitasi.

BAB IV : Menguraikan tentang rencana kerja bulan berikutnya.

BAB V : Penutup.

ORGANISASI PPSP PUSAT

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 7

Page 14: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 2BAB 2 PROGRAM KEGIATANPROGRAM KEGIATAN

2.1. Program Kegiatan Bulan Maret 2013

2.1.1 Program Kegiatan di Provinsi NTB

Program kegiatan yang dilaksanakan di Mataram Provinsi NTB pada bulan Maret Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a) Koordinasi dengan Bappeda Prov. NTB dan Bappeda Kabupaten terkait dengan pelaksanaan persiapan Kick of Meeting PPSP NTB..

b) Mengikuti Pelatihan PF/CF di Hotel New Plaza di Jakarta, tanggal 11-16 Maret 2013 angkatan ke III (diikuti oleh PF/CF seluruh Indonesia), sebanyak 30 peserta.

c) Membantu persiapan sekretariat Pokja Propinsi menyiapkan keperluan kick of meeting yang direncanakan tanggal 21 Maret 2013.

d) Membantu menyiapkan draft SK Pokja Provinsi bersama sekretariat Pokja Provinsi yang diketuai oleh Sekda prov. NTB Sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012.

e) Menyusun Konsep surat Undangan kepada peserta Kick of Meeting..

f) Menyusun Konsep Panduan Penetapan dan Sosialisasi Perda serta Review Perda Irigasi.

g) Mengikuti Rapat Pertemuan awal anggota Pokja Propinsi untuk penentuan personal yang rencana didudukan dalam anggota Pokja.

h) Rapat pembahasan Draft Pokja Propinsi .i) Memberikan masukan terkait pertemuan internal an external anggota

Pokja.j) Merangkum Struktur SKPD Organisasi anggota Poka untuk kelengkapan

penyusunan anggota Pokja.k) Mengadakan koodinasi dengan PMU/PIU untuk persiapan pelaksanaan

Kick of Meeting tanggal 25-26 Maret 2013 di Hotel Lombok Raya Mataram.

l) Menyusun rencana pertemuan awal anggota Pokja Provinsi NTB unutk menyiapkan Rencana Tindak Lanjut langkah langkah Pokja .

m) Penyusunan laporan kegiatan bulan Maret 2013 dan penyusunan rencana kerja bulan Maret 2013.

n) Penyusunan laporan kegiatan Kick of Meeting yang dilaksanakan tanggal 25 – 26 bertempat di Hotel Lombok Raya Jl. No. 11 Mataram.

2.2 Rencana Jadwal Kegiatan

A. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitator Provinsi (PF) di Prov. NTB bulan Maret 2013

Status : Bulan I, Maret 2013

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 15: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Nama/Posisi : Mudjiarman / Fasilitator Provinsi

Outputs Ket.Lokasi : Mataram

Tanggal

Referensi TOR

Kegiatan

1 TP-1 Rapat petemuan di Ruang rapat Biro APP menindak lanjuti SE Mendagri Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012 dipimpin oleh Kabag PAP Ekososbud & LH, Biro Biro Administrasi Pembangunan

LPJP, Prov. NTB

Notulen Rapat (Minute of meeting) hasil petemuan.

2 Public Holiday N/A

3 Public Holiday N/A

4 TP-1Pemahaman PPSP dan hasil monitoring SSK dan MPS

Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting

5TP-1

Pemahaman PPSP dan hasil monitoring SSK dan MPS

Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting

6TP-1

Pemahaman PPSP dan hasil monitoring SSK dan MPS

Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting

7TP-1

Konsultasi Kabag PAP Ekososbud & LH

Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting

8TP-1

Konsultasi Kasubid. Prasarana Wilayah, Bappeda Prov. NTB

Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting

9 Public Holiday N/A

10 Public Holiday N/A

11 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta

Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info

12 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta

Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info

13 TP-1 Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta

Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2

Page 16: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Nama/Posisi : Mudjiarman / Fasilitator Provinsi

Outputs Ket.Lokasi : Mataram

Tanggal

Referensi TOR

Kegiatan

ppsp.nawasis,info

14 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta

Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info

15 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta

Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info

16 Public Holiday N/A

17 Public Holiday N/A

18 TP-1Konsultasi Kepala UPTB Balai Laboratorium Lingkungan BLHP Prov. NTB

Persiapan Pokja SANITASI dan Kelengkapan Struktur Organisasi Dinas BLHP Prov. NTB

19 TP-1

Rapat petemuan di Ruang rapat Hotel Santika dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Notulen Rapat (Minute of meeting) hasil petemuan.

20 T2Menyusun Konsep Panduan RP2I dengan pendekatan DI Model

Tersusunnya konsep Panduan RP2I

21 TP-1

Menghadap Setda tentang kesediaan membuka petemuan Kick of Meeting PPSP di Hotel Lombok Raya Mataram

Kesediaan Setda untuk membuka acara pertemuan Kick of Meeting PPSP di Hotel Lombok Raya Mataram.

22 TP-1Menghadap Setda TT surat Undangan Kici of meeting PPSP

Tertanda tanganinya surat Undangan Kick of Meeting.

23 Public Holiday N/A

24 Public Holiday N/A

25 TP-1Pertemuan Panitia Pelaksana Kick of Meeting

Penyiapan Kick of Meeting

26 TP-1 Pelaksanaan Kick of Meeting Terlaksananya Kick of

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3

Page 17: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Nama/Posisi : Mudjiarman / Fasilitator Provinsi

Outputs Ket.Lokasi : Mataram

Tanggal

Referensi TOR

Kegiatan

Meeting

27 TP-1Menyusun Konsep Laporan Kick mof Meeting

Tersusunnya Konsep Laporan Kick of Meeting

28 TP-1Menyusun Konsep Laporan Kick mof Meeting

Tersusunnya Draft Laporan Kick of Meeting

29 TP-1Menyusun Konsep Laporan Kick mof Meeting

Tersusunnya Konsep Laporan Kick of Meeting

30 TP-1Menyusun Konsep Laporan PF Bulan Maret 2013

Tersusunnya Konsep Laporan PF Bulan Maret 2013

31 TP-1Menyusun Draft Laporan PF Bulan Maret 2013

Tersusunnya Draft Laporan PF Bulan Maret 2013

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4

Page 18: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 5

Page 19: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 3BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATANPELAKSANAAN KEGIATAN3.1 Tahapan dan lingkup tugas Konsultan Maret 2013

Adapun ruang lingkup tugas Konsultan Individu Provincial Facilitator (PF) - NTB dalam proses pelaksanaan dan fasilitasi pelaksanaan program PPSP pada bulan Maret 2013, khususnya terkait dengan peningkatan pemahaman dala mendukung implementasi kebijakan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) oleh, antara lain adalah :

Tahapan PPSP Ukuran OutputKegiatan PF

“Sumber TOR PF& tambahan”

Manfaat/Dampak

[1] [2] [3] [4]

1. Kampanye, Edukasi, Advokasi

1. Surat Minat dari Bupati/ Walikotan yang menyatakan minat dan kesediaan Anggaran, dengan persetujuan DPRD, untuk berpartisipasi dalam PPSP.

2. Usulan Peserta Kabupaten/Kota Peserta PPSP 2014.

3. Informasi/Pengumuman Provinsi ke kota kota dan Kabupaten Peserta PPSP 2013.

4. Dokumen Pendukung yang disiapkan Tim Pendanaan untuk Penganggaran kegiatan prioritas PPSP ke KUA- PPAS-RKPD, ditanda tangani oleh Gubernur.

1. Memberikan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan Program PPSP bagi Pokja Sanitasi Provinsi.

2. Mendukung Pokja Provinsi dengan mempersiapkan dokumentasi tentang penggabungan kegiatan prioritas PPSP kedalam KUS-PPAS-RKPD.

3.Mendorong keaktifan Pokja Sanitasi Kab/Kota dalam pelaksanaan program PPSP.

2.Pengembangan Organisasi, Penganggaran dan Mekanisme Operasioanl.

1. Terbentuknya Pokja Provinsi dan Kab/Kota.

2. Mekanisme Kerja tentang dukungan Pokja Kab/Kota disepakati.

3. Mekanisme kerja tentang dukungan penyusunan BPS, SSK, dan MPS.

4. Struktur Pokja sesuai SE Mendagri disepakati.

5. Rencana/Kalender kerja Pokja Provinsi disepakati (dengan penyesuaian berkala sesuai kebutuhan)

Strategi roadmap sanitasi Provinsi tersedia.

Mendukung Pokja Provinsi dalam Penyusunan Rencana/Kalender serta mekanisme kerja Pokja.

1. Mendampingi Pokja Provinsi dalam melaksanakan koordinasi, pemantauan dan pendampingan kepada Pokja Kab/Kota pada tahap persiapan awal program PPSP yaitu Sosialisasi Program (kick of meeting), penguatan terhadap Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten/Kota da pengecekan kembali terhadap anggaran operasional Pokja.

2. Mendukung Pokja Provinsi dalam penyusunan Strategi Provinsi (Road Map).

3A. Penyusunan BPS/SSK

1.BPS dari Pokja Kab/Kota yang berpartisipasi disetujui.

2.SSK dari Pokja Kab/Kota yang berpartisipasi disetujui.

1. Advokasi kepada CF tentang pentingnya persiapan/ penyelesaian secara tepat waktu (bedasarkan rencana kerja) serta pentingnya

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 20: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

kualitas BPS/EHRA/SSK di pertemuan-pertemuan Pokja Kab/Kota.

2. Bersama dengan CF menyiapkan jadwal kunjungan ke Kab/Kota untuk tujuan pelatihan, pembinaan dan pelatihan, pembinaan dan pemantauan.

3. Melaksanakan kegiatan loka latih Buku Putih, SSK dan MPS kepada Pokja Provinsi dan Pokja Kab/Kota bersama-sama dengan CF.

4. Mendampingi Pokja Provinsi dalam melaksanakan Koordinasi, pemantauan dan pendampingan kepada Pokja Kabupaten/Kota pada tahap penyusunan BPS-SSK-MPS, meliputi koordinasi, pemantauan dan pendampingan pelaksanaan EHRA, analisis data EHRA, pengumpulan data sekunder bidang teknis, pendanaan maupun kelembagaan sampai denngan penyusunan dan finalisasi dokumen BPS.

5. Melakukan pemantauan progres penyusunan BPS, SSK dan MPS di kabupaten/Kota melalui CF dan ppsp.nawasis.info.

Mengidentifi praktik-praktik terbaik dan menyusun langkah ekspos ke Pokja Kab/Kota

3B. Quality Assesment

1. Tim QA terbentuk, terlatih dan beroperasi.

2. Minimal dua kali dalam sebulan petemuan-pertemuan/lokakarya tentang QA BPS/SSK dan MPS.

3. Pelaporan secara tepat waktu an komprehensif di ppsp.nawasis.info

4. Pelaporan QA (sesuai kebutuhan) ke Pokja Kab/Kota dengan rekomendasi untuk perbaikan kualitas.

5. BPS/SSK/MPS yang memnuhi standar kualitas.

6. Surat penyatan kualitas dikeluarkan oleh Pokja Provinsi.

1. Mempelajari isi dokumen BPS, SSK dan MPS sehingga dapat memberi saran kepada Pokja provinsi Sanitasi/Tim Panel.

2. Mendukung pembentukan tim panel dan pengoperasiannya

3. Mendukung pelaksaan QA, mengunduh tepat waktu di ppsp.nawasis.info dan dengan perumusan langkah-langkah perbaikan (untuk Pokja dan Kab/Kota) seperti dipelukan

1. Melalui CF, membantu Pokja Kab/Kota dengan meningkatkan kualitas dokumen perencanaan mengikuti rekomendasi QA Provinsi.

2. Memantau bahwa rekomendasi Tim panel digabungkan kedalam BPS/SSK/MPS final.

4. Penyusunan MPS MPS Final disetujui oleh Bupati/Walikota.

1.Memantau kemajuan penyelesaian MPS, termasuk kualitas substansi

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2

Page 21: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

melaui ppsp.nawasis.info dan melakukannya kepada Pokja Provinsi.

2.Mendorong Pokja Provinsi untuk membawa hasil kajian dalam SSK dan MPS sebagai acuan Program dan kegiatan yang akan dialokasikan dalam proses pengenggaran tingkat Provinsi.

3.Mendorong Pokja Provinsi untuk mengakses sumber sumber pendanaan sanitasi khususnya dari sumber non pemerintah di tingkat provinsi.

Mendorong Pokja Kab/Kota untuk menginternalisasikan program & kegiatan yang memenuhi “readiness criteria” atau kriteria kesiapan yang tercantum dalam SSK kedalam proses penganggaran reguler

5. Implementasi

3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013

a) Koordinasi dengan Setda Provinsi NTB yang bertugas sebagai Sekretaris dalam Pokja SANITASI Prov. NTB.

b) Koordinasi dengan Bappeda Prov. NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Perencanaan

c) Koordinasi dengan Biro Keuangan Setda Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Pendanaan

d) Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Teknik.

e) Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Penyehatan Komunikasi dan Pemberdayaan.

f) Koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi.

g) Koordinasi dengan Biro Administrasi Pembangunan LPJP Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Sekretariat Pokja SANITASI Prov. NTB.

Sedangkan realisasi bantuan fasilitasi dalam proses pelaksanaan dan fasilitasi pelaksanaan Program PPSP pada Bulan Maret 2013 di Provinsi NTB adalah sebagai berikut:

a) Mengumpulkan Data Struktur Organisasi dan Uraian Tugas masing-masing pejabat yang tercantum dalam Struktur.

b) Mengikuti pertemuan awal pemahaman PPSP sehubungan dengan petunjuk dari Depdagri berupa surat edaran Menteri Dalam Negeri

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3

Page 22: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012. Tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah.

c) Menyiapkan draft SK Pokja Sanitasi propinsi NTB.

d) Koordinasi dengan tim Pokja AMPL – NTB dalam penyiapan Tim Pokja PPSP – NTB.

3.3 Pihak – Pihak Yang Dihubungi

Dalam implementasi pekerjaan I (Maret 2013) ini ada beberapa pihak baik institusi maupun perorangan yang dihubungi dalam rangka koordinasi untuk pelaksanaan pekerjaan Program Percepatan Pembangunan Sektor Sanitasi Provinsi Nusa tenggara Barat (PPSP-NTB) T antara lain :

a. Tim Bantek PPSP Pusat.

b. Ditjen Bina Bangda Kemendagri.

c. Bappeda Provinsi NTB (PPMU/PPIU) dan Bappeda (KPMU/KPIU) di 7 (tujuh) Kabupaten se NTB.

d. Bappeda Prov. NTT dan Bappeda (KPMU/KPIU) di 4 (empat) Kabupaten se NTT.

e. Sekretariat PPMU WISMP Phase II, Bappeda Prov. NTB.

f. Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Provinsi NTB.

g. DPRD Kabupaten Manggarai Timur.

3.4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

3.4.1 Gambaran Umum Program

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan

salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di

Indonesia dengan mengarusutamakan percepatan pembangunan sektor

sanitasi, dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010-2014 dan MDGs

2015.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4

Page 23: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Program ini setidaknya melibatkan 330 Kota/Kabupaten di 33 provinsi yang

termasuk dalam kategori rawan sanitasi, dan dilaksanakan secara

terintegrasi dari pusat hingga ke daerah dengan melibatkan seluruh

stakeholder dari kalangan pemerintah dan non-pemerintah di seluruh

tingkatan. Program PPSP diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif

yang dapat mendukung terciptanya percepatan pembangunan sanitasi

melalui advokasi, perencanaan strategis, dan implementasi yang

komprehensif dan terintegrasi.

Perencanaan strategis terkait pembangunan sanitasi yang kemudian lebih

dikenal dengan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK), disusun oleh

pemerintah daerah secara komprehensif dan multisektor, berskala kota,

menggabungkan pendekatan top-down dan bottom-up serta berdasarkan

data aktual/empiris. Oleh karenanya, SSK diharapkan dapat menjadi cetak

biru perencanaan pembangunan sektor sanitasi di kabupaten/kota sehingga

pembangunan sektor sanitasi yang berkelanjutan bisa terjamin. Penyusunan

SSK dilakukan melalui 5 pilar kebijakan yaitu :

Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, persampahan, dan

drainase

Peningkatan peran masyarakat dan swasta

Pengembangan perangkat peraturan perundang-undangan

Penguatan kelembagaan dan pengembangan kapasitas personil

Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan

3.4.2 Target Program PPSP

Target Program PPSP adalah untuk mendukung pencapaian target RPJMN

2010 - 2014, yaitu :

Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

Pelaksanaan praktik 3 R serta peningkatan TPA menjadi sanitary landfill

Pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22.500 ha

Dengan cara :

Membangun sinergi vertikal dan horizontal dalam pembangunan sanitasi

permukiman

Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan

sanitasi permukiman

Memaksimalkan kontribusi semua pihak dalam pembangunan sanitasi

permukiman

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 5

Page 24: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Sedangkan untuk target Kota/Kabupaten berdasarkan roadmap awal PPSP

adalah sebagai berikut :

Sedikitnya 330 kabupaten/kota di 33 Provinsi telah menyusun rencana

Strategi Sanitasi kabupaten/kota;

Sedikitnya 225 kabupaten/kota di 33 Provinsi telah menyusun Memorandum

Program sektor sanitasi.

Sedikitnya 160 kabupaten/kota di 33 Provinsi telah melakukan implementasi

yang komprehensif dan terintegrasi terhadap rencana Strategi Sanitasi

kabupaten/kota

3.4.3 Tahapan Pelaksanaan Program

Program PPSP dilaksanakan melalui 6 tahapan pembangunan sanitasi di

kabupaten/kota sebagai berikut :

Kampanye, edukasi, advokasi dan pendampingan

Pengembangan kelembagaan dan peraturan

Penyusunan Rencana Strategis (SSK)

Penyiapan Memorandum Program (MP)

Pelaksanaan / implementasi

Pemantauan, pembimbingan, evaluasi dan pembinaan

3.4.4 Pelaksana Program

Pelaksana Program PPSP meliputi seluruh tingkat pemerintahan di Indonesia

mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Di masing-masing

tingkatan pemerintahan, titik berat fungsi pelaksana program akan berbeda-

beda. Tingkat pusat akan lebih terfokus kepada monitoring, pengaturan dan

pengembangan program, sedangkan di tingkat provinsi akan lebih kepada

pengkoordinasian, fasilitasi, dan monitoring pelaksanaan program di

wilayahnya. Di tingkat kabupaten/kota, sebagaimana ditegaskan dalam

peraturan otonomi daerah, akan langsung melaksanakan program PPSP

melalui penyusunan rencana, memorandum program, implementasi

rencana, hingga monitoring pelaksanaan PPSP di daerahnya. Guna

mengefisienkan dan mengefektifkan keseluruhan program, maka

pelaksanaan koordinasi akan mengikuti aturan otonomi daerah, dalam hal

ini provinsi akan menjembatani pengkoordinasian program antara pusat dan

kabupaten/kota.

Pelaksana Program di Tingkat Pusat

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 6

Page 25: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Penanggungjawab Penanggung jawab Program Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah Tim Pengarah Pembangunan Air Minum

dan Sanitasi (TPPAMS), yang terdiri dari unsur pejabat eselon 1 yang

memiliki keterkaitan tugas dalam pembangunan air minum dan sanitasi.

Pejabat eselon 1 anggota TPPAMS ini berasal dari 8 (delapan) kementerian,

yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,

3.4.5 Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan,

Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian

Kementerian Perumahan Rakyat, dan Kementerian Keuangan. Sebagai

penanggungjawab program PPSP, Tim Pengarah berperan dalam :

Menyiapkan kebijakan dan strategi dalam mewujudkan iklim yang kondusif

bagi pencapaian tujuan dan sasaran PPSP, sesuai dengan kerangka RPJMN

2010 – 2014;

Memberikan dukungan bagi implementasi program dan kegiatan sanitasi di

daerah yang dikembangkan dalam PPSP dan sesuai dengan kerangka

norma, standar, dan kebijakan di tingkat pusat;

Melakukan koordinasi, pengendalian dan pemantapan pelaksanaan

pembangunan sanitasi;

Memberikan arahan dalam upaya percepatan pencapaian target dan

sasaran Millennium Development Goals bidang sanitasi;

Mengembangkan dan mengarahkan pelaksanaan pembangunan sanitasi

dengan sumber.pembiayaan.dalam.dan.luar.negeri.

Koordinasi

Koordinator Program PPSP adalah Kelompok Kerja Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional yang terdiri dari pejabat

eselon 2 dan 3 dari 8 Kementerian di atas yang memiliki keterkaitan tugas

dalam pembangunan air minum dan sanitasi. Selanjutnya dalam

mengkoordinasikan Program PPSP, Pokja AMPL berperan dalam:

Mengkoordinasikan penyiapan input kebijakan, strategi, dan program

sanitasi nasional dalam upaya percepatan pencapaian target dan sasaran

RPJMN 2010-2014, MDG’s bidang sanitasi tujuan 7 target 10.

Menyiapkan langkah-langkah koordinasi, pengendalian, dan pemantapan

pelaksanaan pembangunan sanitasi

Mengendalikan dan mengarahkan strategi dan kegiatan PPSP senantiasa

sejalan dengan kerangka kebijakan nasional.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 7

Page 26: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Memastikan bahwa kebijakan terkait pendanaan yang ada di masing-masing

kementerian mendapat dukungan pemerintah daerah dan selaras dengan

kebijakan serupa di daerah.

Tim Pengelola Harian

Tim Pengelola Harian adalah salah satu unsur pelaksana di tingkat pusat

yang langsung mengelola pelaksanaan harian program PPSP. Tim Pengelola

Harian terdiri dari Program Management Unit (PMU), dan 3 (tiga) unit

pelaksana program atau Program Implementation Unit (PIU, yakni PIU

Advokasi dan Pemberdayaan, PIU Kelembagaan dan Pendanaan, serta PIU

Teknis). Adapun peran PMU dan PIU dalam PPSP adalah sebagai berikut:

PMU berperan sebagai koordinator perencanaan dan pengelolaan program,

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PPSP, serta pengembangan jaringan

kemitraan dengan berbagai stakeholder dalam rangka mendorong

pencapaian tujuan dan sasaran PPSP. Sesuai dengan fungsinya, maka PMU

berkedudukan di Bappenas. PMU beranggotakan pejabat-pejabat (eselon 3,

4, dan staf) dari 8 kementerian yang tergabung di dalam Pokja AMPL

Nasional, yang memiliki tugas berkaitan dengan pengkoordinasian program-

program pembangunan sanitasi. Ketua PMU adalah Pejabat eselon 3 dari

Bappenas.

PIU Advokasi dan Pemberdayaan (Kepmen Kesehatan) berperan sebagai

koordinator pengelolaan peningkatan kepedulian, kesadaran, dan kesiapan

masyarakat, termasuk partisipasi swasta dalam pembangunan dan

pengelolaan sanitasi. PIU ini juga menjadi koordinator dalam pelaksanaan

kegiatan pemantauan dan evaluasi proses advokasi dan penjaringan minat

program PPSP. Sesuai dengan fungsinya, PIU Advokasi dan Pemberdayaan

berkedudukan di Kementerian Kesehatan. PIU ini beranggotakan pejabat-

pejabat (eselon 3, 4, dan staf) yang berasal dari beberapa kementerian yang

tergabung di dalam Pokja AMPL Nasional. PIU Advokasi dan Pemberdayaan

dipimpin oleh Pejabat eselon 3 dari Kementerian Kesehatan yang memiliki

tugas relevan dengan tugas PIU.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 8

Page 27: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

PIU Kelembagaan dan Pendanaan (Kepmendagri) berperan sebagai

koordinator pengelolaan pengembangan kapasitas kelembagaan sanitasi,

dan pelaksana kegiatan pemantauan dan evaluasi proses penguatan

kelembagaan dan realisasi pendanaan di daerah. Sesuai dengan fungsinya,

PIU Kelembagaan dan Pendanaan berkedudukan di Kementerian Dalam

Negeri. PIU Kelembagaan dan Pendanaan beranggotakan pejabat-pejabat

(eselon 3, 4, dan staf) dari beberapa kementerian yang tergabung di dalam

Pokja AMPL Nasional yang memiliki tugas yang relevan dengan kegiatan-

kegiatan pembinaan dan penguatan kelembagaan sanitasi, pengaturan

alokasi pendanaan, serta pengaturan investasi sanitasi di daerah. Ketua PIU

Kelembagaan dan Pendanaan adalah Pejabat eselon 3 dari Kementerian

Dalam Negeri yang memiliki tugas relevan dengan tugas PIU.

Pelaksana Program di Tingkat Provinsi

Sesuai dengan ketentuan Pokja AMPL Nasional, yang dituangkan di dalam

Pedoman Penyiapan Kelembagaan dan Indikasi Kegiatan PPSP di Daerah,

pengelolaan pelaksanaan PPSP di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh

kelompok kerja (pokja) Provinsi, dengan nomenklatur Pokja AMPL atau

nomenklatur lain yang terkait sanitasi. Pokja Provinsi ini diharapkan dapat

berperan sebagai koordinator pengelolaan program dan advokasi, fasilitator,

penyedia input strategis (advisor), serta pelaksana monitoring dan evaluasi

pelaksanaan PPSP di tingkat Provinsi. Peran Pokja Provinsi ini dijabarkan

sebagai berikut:

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses pemilihan

kabupaten/kota peserta PPSP di wilayah provinsi;

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses penyusunan rencana

sanitasi – yang terdiri dari Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi

Kabupaten/Kota, serta Memorandum Program Sektor Sanitasi

Kabupaten/Kota di wilayah provinsi

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses penjaminan kualitas

proses maupun produk dokumen Buku Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi

Kabupaten/Kota, serta Memorandum Program Sektor Sanitasi

Kabupaten/Kota di wilayah provinsi;

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 9

Page 28: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Memberikan input strategis pada Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota, dan stakeholder terkait dalam proses implementasi

program sanitasi di tingkat provinsi;

Memfasilitasi proses pelaksanaan sistem pemantauan dan evaluasi

sanitasi di tingkat provinsi;

Menjalankan advokasi dan mengembangkan kerjasama strategis

dengan berbagai stakeholder terkait guna percepatan pencapaian

tujuan pembangunan sanitasi provinsi;

Berkoordinasi dan memberi masukan pada PMU, PIU, dan Pokja AMPL

Nasional dalam rangka penyempurnaan program PPSP;

Tugas lain yang ditetapkan oleh Gubernur di wilayah Provinsi masing-

masing.

Untuk menjaga efisiensi maupun efektifitas hubungan internal Pokja Provinsi

di dalam mengkoordinasikan pelaksanaan PPSP di wilayahnya, maka Pokja

Provinsi diarahkan untuk diketuai oleh Sekretaris Daerah dan didukung Tim

Pengarah, Tim Teknis/Pelaksana, dan Tim Sekretariat. Dalam proses

pembentukan atau penyiapan Pokja Provinsi, Pemerintah Provinsi dapat

mengacu pada Surat Edaran Mendagri yang diterbitkan setiap tahun yang

memberikan arahan tentang Pelaksanaan PPSP di Daerah, termasuk

pengaturan tentang kelembagaan dan pendanaan yang perlu disediakan

provinsi untuk operasional pokja. Selain Surat Edaran Mendagri tersebut,

pembentukan Pokja Provinsi juga dapat mengacu pada Pedoman Penyiapan

Kelembagaan dan Indikasi Kegiatan PPSP di Daerah (terlampir).

Pelaksana Program di Tingkat Kabupaten/Kota

Seperti halnya di tingkat provinsi, pengelolaan pelaksanaan PPSP di tingkat

kabupatan/kota diarahkan untuk dikoordinasikan oleh Pokja AMPL

Kabupaten/Kota, atau juga dapat menggunakan nomenklatur lain apabila

Pemerintah kabupaten/kota bersangkutan sudah memiliki pokja lain sejenis

yang menangani kegiatan pengkoordinasian sanitasi di wilayahnya. Dalam

hal ini Pokja Kabupaten/Kota mengkoordinasikan segala hal yang

menyangkut pelaksanaan PPSP di wilayahnya, mulai dari perencanaan

hingga implementasi pembangunan dan pengelolaan sanitasi.

Secara detail peran koordinasi Pokja Kabupaten/Kota dijabarkan sebagai

berikut:

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 10

Page 29: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Melakukan upaya peningkatan kesadaran, kepedulian, dan dukungan

seluruh stakeholder di tingkat kabupaten/kota dalam proses

percepatan pembangunan sanitasi di kabupaten/kota;

Menyusun Buku Putih Sanitasi kabupaten/kota dan Strategi Sanitasi

kabupaten/kota(SSK);

Menyusun Memorandum Program Sektor Sanitasi;

Mengidentifikasi peluang dan sumber dana alternatif potensial untuk

pembiayaan pembangunan sanitasi kabupaten/kota

Melaksanakan proses pengembangan sistem pemantauan dan

evaluasi sanitasi yang terintegrasi di tingkat kabupaten/kota;

Menjalankan advokasi dan mengembangkan kerjasama strategis

dengan berbagai stakeholder terkait guna percepatan pencapaian

tujuan pembangunan sanitasi kabupaten/kota;

Berkoordinasi dengan Pokja AMPL Provinsi dalam pelaksanaan PPSP di

wilayah masing-masing, serta dalam rangka memberikan masukan

bagi penyempurnaan PPSP

3.4.6 Status PPSP 2012

Saat ini, terdapat 225 kota/kabupaten yang telah mengikuti program PPSP

dengan rincian sebagai berikut :

104 Kota/Kabupaten pada tahap penyusunan Buku Putih dan Strategi

Sanitasi Kota

58 Kota/Kabupaten pada tahap penyusunan Memorandum Program

Kota/kabupaten pada tahap implementasi

Status PPSP Prov. NTB

Seluruh kota/kabupaten yang telah mengikuti program PPSP dengan rincian

sebagai berikut :

Kota/Kabupaten pada tahap penyusunan Memorandum Program

7 Kota/kabupaten pada tahap implementasi

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 11

Page 30: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 12

Page 31: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 4BAB 4 PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAHPERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

4.1 Permasalahan

Permasalahan di NTB

1. Sampai dengan akhir Tahun 2012 sudah berjalan Tim Pokja AMPL dengan

Pedoman dari BAPPENAS. Sehingg masih terdapat kersguan saat

implementasinya Pokja SANITASI NTB. Hal tersebut sangat berpengaruh

pada pelaksanaan kegiatan Pokja SANITASI mengingta Pedoman dari

DEPDAGRI mengeanio pelaksanaan Pokja SANITASI Propinsi berbeda dari

segi Organisasi. Selain itu, DPA daerah terbit setelah APBD-P (APBD

Perubahan), sehingga waktu yang tersedia untuk penyerapan dana sangat

pendek, yaitu sekitar 2 (dua) minggu, sehingga Pelaksanaan Operasional

sangat terbatas dengan batasan waktu dari APBD Perubahan.

2. Tugas dan tanggung jawab didalam buku Pedoman Pokja SANITASI

darimasing-masing SKPD terlihat cukup jelas namun perubahan

Koordinator pelaksanan dari BAPPEDA berganti dengan SEKDA sangat

berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan, apalagi dengan wajah-wajah

baru dalam pelaksanaan Pokja tersebut. Masih terlihat adanya keragu-

raguan dalam pelaksanaan Pokja SANITASI mengingat payung Hukum dari

pemberntukan Pokja SANITASI Propinsi berpedoman pada Surat edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012. Tentang

Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman di Daerah.

3. Tidak terdianya dana operasional di SKPD (Porgram pelaksanaan awal

Februari 2013, senag dIPA sudah diketok sebelum Desember 20112)

menyebabkan tidak maximalnya kegiatan Pokja baik dalam bidang

Advokasi, dan Pemberdayaan, bidang Kelembagaan dan Pendanaan,

serta Teknis, serta bidang-bidang lain dalam melaksanaakan Program

PPSP.).

4.2 Upaya Pemecahan Masalah

Upaya Pemecahan Masalah di Provinsi NTB

a. Mendorong Poka AMPL agar ada sinkronisasi antar seluruh kegiatan SKPD

dalm Pokja SANITASI (Assiten II bidang Ekonomi, Bappeda, Dinas PU, Dinas

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 32: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Kesehatan dan BLHP diawah koordinas Setda,) sehingga ada kegiatan yang

sinergis antara satu SKPD dengan SKPD lainnya melalui penyusunan dan

penmeriksaan QA (Quality Assesment) Kualitas Penjaminan Mutu.

b. Segera diterbitkan SK Pokja SANITASI Provinsi NTB untuk xsegera

Operaasional sehingga dapat megurangi keragu-ragua pelaksanan Pokja

sesuai dengan tupokssi yang tercantum dalam surat edaran Kepmendagri

diatas. Kegiatan – kegiatan yang sudah diatur dalam progran rencana kerja

dan tindak lanjut segera dilaksankan (Pertemuan awal, Pertemuan External

/Internal. Kick of Meeting dan tahapan-tahapan Road map, Loka karya).

Dengan demikian akan segera dapat mempercepat pemahaman mengenai

Program PPSP apalagi waktunya sudah sangat empit dalam merealisasikan

sesuai dengan Program kesepakatan yang tertuang dalam MDG’s.

c. Menyarankan peningkatan peran SKPD di provinsi dalam menyikapi

keadaan kurangnya dana operasional untuk tahun 2013, dalam rngka

menunjang keberhasilan program PPSP di provinsi NTB, denga cara

memngalokasikan dana dlam SKPD yang bersangkutan untuksamam

beaviliasi kelancaraan program PPSP sesuai denga keinginan seperti

tertuang dalam surat edaran Kepmendagri tersebut ..

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2

Page 33: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 5BAB 5 HASIL YANG DICAPAIHASIL YANG DICAPAI5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013.

Adapun pencapaian kegiatan dan realisasi lingkup tugas Konsultan Individu

Provincial Facilitator (PF) - NTB dalam proses pelaksanaan dan fasilitasi

pelaksanaan program PPSP pada bulan Maret 2013, khususnya terkait

dengan peningkatan pemahaman dala mendukung implementasi kebijakan

Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) oleh, antara lain

adalah :

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 34: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 6BAB 6 RENCANA TINDAK LANJUT.RENCANA TINDAK LANJUT.

6.1 Rekomendasi .

Rekomendasi untuk Pokja SANITASI.

Adapun pencapaian kegiatan dan realisasi lingkup tugas Konsultan

Individu Provincial Facilitator (PF) - NTB dalam proses pelaksanaan dan

fasilitasi pelaksanaan program PPSP pada bulan Maret 2013, khususnya

terkait dengan peningkatan pemahaman dala mendukung implementasi

kebijakan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) oleh,

antara lain adalah :

6.2 Rencana Kerja Periode 01 Mei sampai dengan 31 Mei 2013

Rencana kerja Fasilitator Provinsi dalam pelaksanaan pendampingan

Pokja AMPL-BM Provinsi maupun mensuport dan memberikan Bantuan

Teknis Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS)

maupun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

disusun berdasar Kerangka Acuan Kerja.

Untuk 1 bulan ke depan rencana kerja Fasilitator Provinsi adalah sebagai

berikut:

a. Menyepakati waktu dengan Pokja Provinsi untuk pertemuan antar

anggota Pokja dalam rangka mendiskusikan Draft Rencana Kerja

Pokja Provinsi.

b. Mendampingi Pokja Provinsi dalam rangka menyusun Rencana Kerja

Pokja dan dalam mensinergikan program-program sanitasi yang

akan dilaksanakan di Provinsi NTB, seperti penyusunan Renstra Pokja

Provinsi dan Pelatihan NAWASIS yang akan difasilitasi oleh

WASPOLA.

c. Rapat Koordinasi Pokja Provinsi dalam rangka persiapan Kegiatan

Lokakarya Penjaminan Mutu Buku Putih dan SSK.

d. Koordinasi dan Konsolidasi dengan pihak-pihak terkait yang lain

(seperti UNICEF dan WSP) dalam rangka program-program sanitasi

dan mempercepat proses Legalisasi Pokja Provinsi.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 35: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

e. Melaksanakan Koordinasi antara Fasilitator Provinsi dan Fasilitator

Kabupaten dengan USDP tentang Teknis pelaksanaan Penjaminan

mutu Buku Putih dan SSK.

f. Melaksanakan pendampingan Pokja Provinsi dalam Kegiatan

Lokakarya Penjaminan Mutu Buku Putih dan SSK Tingkat Provinsi

g. Melaksanakan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi sekaligus evaluasi

kegiatan di Tingkat Kabupaten dalam pelaksanaan PPSP.

h. Melaksanakan pendampingan dan bantuan teknik terhadap

Fasilitator Kabupaten dan Pokja Kabupaten dalam kegiatan Pelatihan

EHRA di Kabupaten Lombok Tengah

i. Melaksanakan pendampingan dan suport kepada Fasilitator

Kabupaten dan Pokja Kabupaten di Kabupaten dalam tahap

pelaksanaan EHRA.

j. Melaksanakan pendampingan dan suport kepada Fasilitator

Kabupaten dan Pokja Kabupaten di Kabupaten dalam tahap

penyusunan Buku Putih,SSK dan MPSS.

k. Melaksanakan kegiatan Advokasi di SKPD-SKPD terkait sebagai

anggota Pokja guna meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja

Pokja baik di Provinsi maupun Kabupaten .

6.3 ISU atau KENDALA LAINYA YANG MUNCUL TERKAIT SANITASI

Terdapat beberapa isu-isu yang muncul selama proses pendampingan

yang dilakukan oleh CF dan Fasilitator Provinsi kepada Pokja Sanitasi di

Kabupaten maupun Provinsi. Isu-isu ini secara tidak langsung

mempengaruhi kinerja Pokja Sanitasi dan/atau Fasilitator.

Isu-isu tersebut antara lain:

Belum adanya realisasi kegiatan dari Pokja Sanitasi yang

mencukupi.

Komitmen dari pemegang kebijakan yang masih minim.

Masih perlu ditingkatkannya Advokasi ke DPRD terhadap program

sanitasi.

Keterbatasan dana Kelompok Kerja Sanitasi.

Masih ada sifat egosektoral di SKPD – SKPD terkait program

sanitasi

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2

Page 36: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

Adanya perbedaan tentang kebijakan program Sanitasi antar

SKPD terkait sehingga dibutuhkan koordinasi yang lebih.

Pergantian atau mutasi dari anggota Pokja yang secara langsung

dapat menghambat kinerja Pokja itu sendiri.

Dominisasi perorangan dalam salah satu Pokja yang cukup kuat,

sehingga diskusi tidak berjalan dengan dinamis.

Dalam proses fasilitasi di bulan Maret 2013 ini ada beberapa isu maupun

kendala yang dijumpai oleh Fasilitator Provinsi, baik yang sifatnya secara

langsung terhadap progress pekerjaan maupun secara tidak langsung. Isu

maupun kendala yang dijumpai oleh Fasilitator Provinsi adalah sebagai

berikut:

Dari proses pelaksanaan pendampingan Pokja baik di tingkat Provinsi

maupun Kabupaten/Kota secara umum sering ditemui masih belum

banyaknya anggota Pokja yang belum aktif terlibat didalam setiap

tahapan proses di kegiatan PPSP. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu :

Sebagian Anggota Pokja Provinsi/Kabupaten belum mengetahui tentang

Tugas dan Fungsinya sebagai anggota Pokja, karena ada

pergantian/mutasi personil dan SK yang tiap tahun berganti.

Padatnya waktu dan tugas yang melekat yang ada di masing-masing

SKPD sebagai anggota Pokja Provinsi/Kabupaten sehingga koordinasi

antara Anggota Pokja dan antara Pokja dengan Fasilitator belum masih

mengalami kesulitan

6.4 Fasilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal

Dari kunjungan Fasilitator Provinsi di Lapangan masih ada beberapa

Kabupaten yang belum mengoptimalkan Sekretariat Pokja yang sekaligus

sebagai kantor untuk Fasilitator Kabupaten, seperti penyediaan ruang dan

sarana operasional ( komputer,printer dll). Hal ini mempengaruhi

akselerasi pelaksanaan kegiatan Pokja maupun Fasilitator yang

mendampingi. Demikian pula dengan tempat kerja dan sarana untuk

Fasilitator Provinsi yang ada di Bappeda masih perlu ditingkatkan. Hal ini

sangat perlu diperlu diperhatikan karena akan membantu proses

pendampingan dan mempermudah kerja dari para Fasilitator.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3

Page 37: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 7BAB 7 PENUTUP.PENUTUP.

Demikian laporan Pendahuluan bulan Maret 2013 ini kami buat, besar harapan

kami dengan adanya laporan ini, pihak-pihak terkait dapat memperoleh

informasi tentang keadaan atau kondisi yang ada di Provinsi maupun di tiap

kabupaten selain hal tersebut diatas masukan –masukan dari pihak-pihak

terkait juga kita butuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendampingan

Fasilitator baik di Provinsi dan Kabupaten, sehingga produk yang dihasilkan

bisa lebih berkualitas.

Selain hal tersebut diatas dari hasil pengamatan dilapangan kita memandang

masih perlu ditingkatkan Koordinasi dan keterlibatan SKPD-SKPD terkait dalam

Pokja AMPL, sehingga tujuan dan hasil dari maksud dibentuknya Pokja bisa

tercapai. Akhir kata Kami mengucapkan Terimakasih kepada seluruh Pihak

yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan PPSP di Provinsi NTB.

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4

Page 38: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

BAB 8BAB 8 NOTULENSI RAPATNOTULENSI RAPAT BULAN MARET BULAN MARET

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 39: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

DAFTAR TABEL

Lampiran 1. Laporan Kegiatan Individu PFLampiran 2. Time seet Activity PFLampiran 3. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 2012

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 40: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

DAFTAR GAMBAR

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1

Page 41: Laporan Utama Maret '13

Laporan Bulan Maret 2013

LAMPIRAN FOTO-FOTO

Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1