laporan utama maret '13
TRANSCRIPT
Laporan Bulan Maret 2013
KATA PENGANTAR
Salah satu tugas Konsultan Individu Provincial Facilitator PPSP-NTB adalah menyusun laporan Bulanan Konsultan, yaitu laporan bulanan dari tahapan Kontrak Pekerjaan Konsultan, yang berisi informasi program kegiatan dan pelaksanaan dalam bentuk laporan dalam rangka mendukung implementasi program PPLP-NTB, sekaligus mengoptimalkan tahapan pelaksanaan kegiatan.
Laporan Bulan April 2013ini disusun berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual Provincial Facilitator PPSP Satker PPLP-NTB Tahun anggaran 2013 dalam Kontrak Kerja Nomor : 26/SPK-INDIVIDU/PPLP-NTB/2013tanggal 1 Januari 2011NTB
Dalam Penyiapan Laporan Bulanan ini berisi kegiatan yang memberikan informasi secara detail pelaksanaan Konsultan individual Konsultan Provincial Facilitator PPSP-NTBP Satker PPLP-NTB Tahun anggaran 2013 baik persiapan kegiatan di kantor maupun diluar dalam rangka fasilitasi kegiatan yang sedang berjalan dan program persiapan kegiatan tahun yang akan datang. progres dan persiapan konsolidasi dari masing-masing Pokja SANITASI Kabupaten/Kota yang berada dalam pendampingan Pokja SANITASI Peovinsi NTB dengan dana pelaksanaan berada pada satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman NTB.
Evaluasi Kegiatan Pokja SANITASI di masing-masing Kabupaten/Kota dilakukan dalam rangka pendampingan fasilitasi apakah kegiatan berjalan sesuai dengan panduan dari PPLP Pusat/Departemen, sesuai dengan tahapan dan pada bulan berjalan. Disamping itu konfirmasi persiapan di lapangan dilakukan apakah sesuai dengan Laporan yang sudah disiapkan..
Diharapkan Laporan Bulan Februari 2013 ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan demi kelancaran pelaksanaan tugas konsultan individu Provincial Facilitator (PF) PPSP-NTB dalam membantu mempersiapkan kelancaran seluruh kegiatan program Pokja SANITASI NTB dan program Satker PPLP-NTB .
Mataram , 01 Maret 2013
Ir. Mudjiarman, Dipl. HE, Msi Konsultan Individu PFProvincial Facilitator PPSP-NTB
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB i
Laporan Bulan Maret 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR IDAFTAR ISI IIDAFTAR HASIL KEGIATAN VIIIDAFTAR EXPOSE POWER POINT IXLAMPIRAN FOTO-FOTO XBAB 1 PENDAHULUAN 1-12
1.1 Latar Belakang 1-121.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran 1-14
1.2.1....Maksud 1-141.2.2....Tujuan 1-141.2.3....Sasaran 1-15
1.3 Lokasi Pelaksanaan Program 1-151.4 Ruang Lingkup Kegiatan Bantuan Teknis 1-151.5 Ruang Lingkup Bantuan Teknis di Daerah 1-161.6 Keluaran 1-161.7 Mobilisasi Konsultan 1-171.8 Fasilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal 1-171.9 Ruang Lingkup Pelaporan 1-171.10 Sistematika Penyusunan Laporan Bulanan 1-18
BAB 2 PROGRAM KEGIATAN 2-12.1. Program Kegiatan Bulan Maret 2013 2-1
2.1.1 Program Kegiatan di Provinsi NTB 2-12.2 Rencana Jadwal Kegiatan 2-1
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN 3-13.1 Tahapan dan lingkup tugas Konsultan Maret 2013 3-13.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013 3-33.3 Pihak – Pihak Yang Dihubungi 3-43.4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 3-4
3.4.1....Gambaran Umum Program 3-43.4.2....Target Program PPSP 3-53.4.3....Tahapan Pelaksanaan Program 3-63.4.4....Pelaksana Program 3-63.4.6....Status PPSP 2012 3-11
BAB 4 PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH 4-14.1 Permasalahan 4-14.2 Upaya Pemecahan Masalah 4-1
BAB 5 HASIL YANG DICAPAI 5-15.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013. 5-1
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB ii
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 6 RENCANA TINDAK LANJUT. 6-16.1 Rekomendasi . 6-1Rekomendasi untuk Pokja SANITASI. 6-1
BAB 7 PENUTUP. 7-17.1 Belum Optimalnya Kerja Pokja Provinsi dan Kabupaten/Kota 7-27.2 Fasilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal 7-27.3 Peninjauan Dokumen Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) 7-27.4 ISU atau KENDALA LAINYA YANG MUNCUL TERKAIT SANITASI 7-3
BAB 8 RENCANA KERJA 8-18.1 Rencana Kerja Periode 01 Mei sampai dengan 31 Mei 2013 8-1
BAB 9 PENUTUP 9-1BAB 10NOTULENSI RAPAT BULAN MARET 10-1DAFTAR TABEL 10-1DAFTAR GAMBAR 10-1LAMPIRAN FOTO-FOTO 10-1
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB iii
Laporan Bulan Maret 2013
DAFTAR HASIL KEGIATAN
1. Undangan Rapat Internal 26 Februari 2. Notulensi Rapat Internal PPSP3. SK Pokja Sanitasi Ptov NTB
4. Undangan membuka acara Kick of Meeting PPSP-NTB 5. Susunan SK Pokja Sanitasi Provinsi NTB 6. Susunan Lengkap Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi NTB 7. surat BAPPENAS Tugas Pokja Sanitasi, PF dan CF8. Tugas Pokja Sanitasi, PF dan CF9. Work Plan Penyusunan MPS 2013 NTB
10. Alur Penyusunan MPS11. Time seet Activity PF12. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 201213. Time seet Activity PF14. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 201215. Time seet Activity PF16. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 2012
DAFTAR EXPOSE POWER POINT
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB iv
Laporan Bulan Maret 2013
Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan I - 8
Gambar 2.1. Lokasi Pekerjaan II - 2
Gambar 3.1. Alur Kegiatan Pekerjaan Penyusunan Rencana Tindak Darurat (RTD) Embung Di Pulau Lombok
III - 3
Gambar 3.2. Model Matematis Pengukuran Beda Tinggi III - 10Gambar 3.3. Metode Pengambilan Detail untuk Bangunan Utama III - 11Gambar 3.4. Metode Pengambilan Detail dengan Sudut Kutub III - 11Gambar 3.5. Metode Matematis Metode Tachymetri III - 12Gambar 3.6. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Analisis Kerugian
EkonomiIII - 28
Gambar 3.7. Bagan Alir Pengenalan Keadaan Darurat III - 30Gambar 3.8. Bagan Alir Pemberitauan Kasusu Keadaan Darurat
EmbungIII - 32
Gambar 3.9. Prosedur Penyusunan Peta Genangan III - 34Gambar 3.10. Bagan Alir Proses Evakuasi III - 34Gambar 3.11. Organisasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana III - 35Gambar 3.12. Diagram Alir Pengakhiran Keadaa Darurat III - 37
Gambar 4.1. Lokasi Pekerjaan IV - 1Gambar 4.2. Tipikal Tubuh Embung Telaga Lebur IV - 5Gambar 4.3. Tipikal Tubuh Embung Telaga Lebur IV - 8
LAMPIRAN FOTO-FOTO
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB v
Laporan Bulan Maret 2013
Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan I - 8
Gambar 2.1. Lokasi Pekerjaan II - 2
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB vi
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 1BAB 1 PENDAHULUANPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan daerah & kota dewasa ini
masih belum diikuti dengan penyediaan layanan sanitasi dasar yang memadai
bagi penduduk, khususnya bagi mereka yang berpendapatan rendah dan yang
bertempat tinggal di kawasan padat dan kumuh. Buruknya kondisi sanitasi ini
dapat terlihat pada:
Akses sanitasi penduduk Indonesia masih sangat rendah : 70 juta
penduduk masih melakukan praktik BABS
Sampai dengan tahun 2010 masyarakat yang terakses terhadap
Sampah tidak terkelola dengan baik: 98 % TPA kita masih dioperasikan
secara OPEN DUMPING sanitasi yang layak di Indonesia baru mencapai
angka 55,54%. Di sisi lain, Pemerintah telah menetapkan target dan
sasaran MDG’s bidang sanitasi pada tahun 2015 adalah 62,41%, yang
berarti Indonesia masih harus menambah akses sanitasi layak sebesar
7,1% atau rata-rata sebesar 2,3% per tahun harus dapat terpenuhi.
Kualitas lingkungan yang amat buruk : 14.000 ton tinja dan 176.000 m3
urine terbuang setiap harinya ke badan air, tanah, danau dan pantai
75% sungai tercemar berat dan 80% air tanah tercemar limbah manusia
masyarakat harus membayar rata-rata 25% lebih mahal untuk air
minum perpipaan
Dampak kesehatan masyarakat sudah sangat parah : Setiap 1000 bayi
yang lahir, hampir 50 diantaranya meninggal akibat diare sebelum usia 5
tahun menurunkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia atau HDI)
Indonesia hanya menempati urutan 41 dari 102 negara berkembang di
dunia
Potensi kerugian ekonomi yang sangat tinggi : Kerugian ekonomi akibat
sanitasi buruk mencapai Rp.58 triliun per tahun (2,3% GDP) atau sama
saja dengan kebocoran pada angka pertumbuhan ekonomi Indonesia
(Bank Dunia, 2007)
Investasi sanitasi yang masih belum memadai : 5 tahun terakhir,
investasi sudah meningkat pesat, yaitu Rp.5.000/kap/thn. Pada 1994-
2004 hanya mencapai Rp.200/kap/thn. Namun, peningkatan tersebut
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
masih jauh dari ideal (baru 10% dari kebutuhan pelayanan sanitasi dasar
, yakni Rp.47.000/kap/thn.
Buruknya kondisi sanitasi tersebut di atas, dan tertinggalnya pembangunan
dan rehabilitasi sarana dan prasarana sanitasi membawa dampak bagi
kesehatan dan lingkungan, utamanya:
KLB penyakit akibat sanitasi buruk selalu terjadi: diare, kolera,
typhus, dll
Produktifitas menurun!
Pendidikan anak terganggu!
Biaya kesehatan tinggi!
Bayar air bersih lebih mahal!
Kerugian ekonomi berdasarkan studi Bank Dunia tahun 2007 mencapai Rp 58
Triliun.
Di Indonesia untuk mencapai keseimbangan sanitasi dideklarasikan MILLENIUM
DEVELOPMENT GOALS (MDG) September tahun 2000, dengan sasaran:
mengurangi setengah bagian penduduk yang belum mendapatkan akses air
limbah yang aman dan berkelanjutan pada tahun 2015. Berdasarkan Laporan
DFID Maret 2004, keterkaitan antara air limbah dengan sasaran MDG yang
dapat dijadikan arah kebijakan adalah:
1. Memberantas kemiskinan dan Kelaparan
2. Mencapai Pendidikan Dasar Secara Universal
3. Meningkatkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4. Menurunkan Angka Kematian Anak Balita
5. Memperbaiki Kesehatan Ibu Bersalin
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Lainnya
7. Menjamin Keberlanjutan Lingkungan
8. Membangun Kerjasama Global untuk Pembangunan.
Sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Barat target masyarakat yang terakses
sanitasi dasar berkelanjutan sampai tahun 2015 sebesar 53,68 % (atau masih
dibawah target Capaian Nasional tahun 2010), sementara itu ditahun 2010
layanan sanitasi masyarakat NTB baru mencapai 48,38% artinya terdapat 5,30
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2
Laporan Bulan Maret 2013
% yang harus dipenuhi sampai dengan tahun 2015 atau rata-rata 1,06 %
pertahun dari jumlah penduduk NTB yang harus terlayani sanitasi yang baik.
Angka-angkat tersebut bukan hal yang mustahil dapat terwujud bahkan akan
melampau target jikalau semua pihak (Pemerintah Propinsi, Kab/Kota dan Pusat
serta peran serta masyarakat) secara bersama-sama terkonsetrasi untuk
mewujudkannya mulai dari penyusunan Rencana/program kegiatan,
pelaksanaan, pemberdayaan dan pengawasan.
Provinsi NTB merupakan salah satu Provinsi yang menjadi lokasi program
percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP), staus pada tahun 2013
ini terdapat 9 Kabupaten/Kota, telah selesai melaksanakan penyusunan
dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) (Kab. Bima, Kab.
Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kota Matarm, Kab. Lombok Timur, Kab.
Lombok Barat, Kab. Lombok Utara) dan 3 (tiga) Kabupaten/Kota yang
menyusun Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS), yaitu : ( Kab.
Lombok Tengah,Dompu dan Kota Bima).
Salah satu produk yang harus dihasilkan oleh CF dan PF adalah Laporan
Bulanan, dimana Laporan bulanan ini memuat tentang capaian progres
pelaksanaan , isu-isu strategis, permasalahan/kendala dan solusi pemecahan
masalah di lapangan serta Rencana Kerja (Renja) untuk satu bulan ke depan.
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Maksud
Maksud dari penulisan laporan bulanan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai laporan kepada pemberi perkerjaan tentang capaian progres
pelaksanaan , isu-isu strategis, permasalahan/kendala dan solusi
pemecahan masalah di lapangan serta Rencana Kerja (Renja) untuk
satu bulan ke depan.
2. Sebagai bahan informasi tentang perkembangan program PPSP di
tingkat provinsi NTB untuk Pokja Provinsi NTB, Satker PPLP dan PMU
pusat.
3. Sebagai persyaratan bagi CF dan PF untuk menerima imbalan jasa
pekerjaan pada bulan berlangsung sesuai dengan kontrak yang sudah
ditandatangi dengan Satker PPLP Cipta karya PU Provinsi NTB.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3
Laporan Bulan Maret 2013
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan pelaporan ini adalah sebagai berikut:
1. Pihak pemberi pekerjaan yaitu satker PPLP Cipta Karya PU Provinsi
NTB dapat memantau/ mengevaluasi hasil pekerjaan Fasilitator
Provinsi (PF)/ Pasilitator Kabupaten/Kota (CF) secara optimal.
2. Satker PPLP Cipta Karya PU Provinsi NTB dapat memberikan masukan
ataupun saran kepada Fasilitator agar dapat menindaklanjuti hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PPSP dilapangan.
1.2.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program PPSP di provinsi NTB tahun 2013 adalah :
1. Tersusunnya dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPS) di 3 (tiga) Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kab. Lombok Tengah.
2. Tereviewnya dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPS) di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram dan Kab. Lombok Timur. Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, KabupatenBima)
1.3 Lokasi Pelaksanaan Program
Lokasi pelaksanaan Pelaksanaan Program PPSP – NTB adalah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari dua pulau besar yaitu P. Lombok dan P.Sumbawa dan pulau pulau kecil lainnya dan secara administrasi mencakup :
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan 7 Kabupaten yang sudah menyelesailkan program PPSP sampai dengan tahapan MPS yaitu Kab. Bima, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Utara, Kota Mataram. sedang 3 Kabupaten sedang dalam tahapan pembuatan MPS pada tahun 2013 ini, yaitu Kab. Dompu, Kota Bima dan Kab. Lombok Tengah,
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Bantuan Teknis
1. Melakukan kegiatan Kampanye, Pendidikan dan Advokasi untuk
mengembangkan minat diantara Kabupaten/Kota yang berpartisipasi
dalam PPSP 2014
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4
Laporan Bulan Maret 2013
2. Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan start up of PPSP
2013 (Kick of Meeting).
3. Penganggaran usulan kegiatan PPSP/Pembangunan sanitasi kedalam
Kebijakan Umum.
4. Mendukung pertemuan Konsultasi Publik oleh Pokja Kabupaten/Kota.
5. Membentuk Pokja Provinsi.
6. Menyiapkan dan menyetujui mekanisme kerja bersama SKPD dalam
mendukung penyusunan BPS, SSK dan MPS oleh Pokja KK.
7. Menyiapkan Rencana dan Kalender Kerja Pokja 2013.
8. Membentuk Pokja Provinsi.
9. Menyiapkan dan menyetujui mekanisme kerja bersama SKPD dalam
mendukung penyusunan BPS, SSK dan MPS oleh Pokja KK.
10.Menyiapkan Rencana dan Kalender Kerja Pokja 2013.
11.Meninjau rencana dan kalenderkerja secara berkala.
12.Menyiapkan dan mendistribusikan risalah rapat koordinasi.
13.Menyiapkan Strategi Sanitasi Provinsi/Roadmap.
14.Menyepakati pembagian tanggung jawab, tugas dan mekanisme kerja
internal dengan PF dan Prosda.
1.5 Ruang Lingkup Bantuan Teknis di Daerah
1. Memberikan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan Program
PPSP bagi Pokja Sanitasi Provinsi.
2. Mendukung Pokja Provinsi dengan mempersiapkan dokumentasi tentang
penggabungan kegiatan prioritas PPSP kedalam KUS-PPAS-RKPD.
3. Mendorong keaktifan Pokja Sanitasi Kab/Kota dalam pelaksanaan program
PPSP.
4. Mendukung Pokja Provinsi dalam Penyusunan Rencana/Kalender serta
mekanisme kerja Pokja.
5. Mendampingi Pokja Provinsi dalam melaksanakan koordinasi,
pemantauan dan pendampingan kepada Pokja Kab/Kota pada tahap
persiapan awal program PPSP yaitu Sosialisasi Program (kick of meeting),
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 5
Laporan Bulan Maret 2013
penguatan terhadap Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten/Kota da pengecekan
kembaliterhadap anggaran operasional Pokja.
6. Mendukung Pokja Provinsi dalam penyusunan Strategi Provinsi (Road Map).
1.6 Keluaran
a. Surat Minat dari Bupati/ Walikotan yang menyatakan minat dan
kesediaan Anggaran, dengan persetujuan DPRD, untuk
berpartisipasi dalam PPSP.
b. Usulan Peserta Kabupaten/Kota Peserta PPSP 2014.
c. Informasi/Pengumuman Provinsi ke kota kota dan Kabupaten
Peserta PPSP 2013.
d. Dokumen Pendukung yang disiapkan Tim Pendanaan untuk
Penganggaran kegiatan prioritas PPSP ke KUA- PPAS-RKPD.
e. Terbentuknya Pokja Provinsi dan Kab/Kota. Struktur Pokja sesuai
SE
f. Mekanisme Kerja tentang dukungan Pokja Kab/Kota disepakati.
g. Mekanisme jkerja tentang dukungan penyusunan BPS, SSK, dan
MPS.
1.7 Mobilisasi Konsultan
Fasilitator Provinsi (PF) dan Fasilitator Kota/Kabupaten (CF) direkrut dan
biayai Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
Cipta Karya PU Provinsi Nusa Tenggara Barat, mobilisasi sudah berjalan
mulai awal Maret 2013, masing masing berkantor dengan alamat ;
a. Fasilitator Provinsi (PF) di Prov. NTB adalah di Bappeda Prov NTB, Jalan
Flamboyan No 2, telp/fax 0370-638192 Mataram.
b. Fasilitator Kota/Kabupaten (CF) di Prov. NTB adalah masing masing di
Bappeda Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kabupaten lombok Tengah.
1.8 asilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal
Dari kunjungan Fasilitator Provinsi di Lapangan masih ada beberapa
Kabupaten yang belum mengoptimalkan Sekretariat Pokja yang sekaligus
sebagai kantor untuk Fasilitator Kabupaten, seperti penyediaan ruang dan
sarana operasional ( komputer,printer dll). Hal ini mempengaruhi akselerasi
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 6
Laporan Bulan Maret 2013
pelaksanaan kegiatan Pokja maupun Fasilitator yang mendampingi.
Demikian pula dengan tempat kerja dan sarana untuk Fasilitator Provinsi
yang ada di Bappeda masih perlu ditingkatkan. Hal ini sangat perlu diperlu
diperhatikan karena akan membantu proses pendampingan dan
mempermudah kerja dari para Fasilitator.
1.9 Ruang Lingkup Pelaporan
Ruang Lingkup pelaporan adalah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
Pokja Provinsi NTB, Pokja Kabupaten dalam proses penyusunan, Buku putih,
SSK dan MPSS sesuai dengan tahapan pelaksanaan PPSP yang dampingi oleh
PF dan CF dalam kurun waktu satu bulan
1.10 Sistematika Penyusunan Laporan Bulanan
Di dalam penyusunan laporan bulanan, Konsultan membaginya menjadi bab.
Bab tersebut adalah:
BAB I : Menguraikan mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup.
BAB II : Menguraikan tentang hal-hal yang direncanakan dalam
proses fasilitasi dan perkembangannya sampai pada akhir
bulan.
BAB III : Menguraikan tentang isu-isu ataupun kendala yang terjadi
selama proses fasilitasi.
BAB IV : Menguraikan tentang rencana kerja bulan berikutnya.
BAB V : Penutup.
ORGANISASI PPSP PUSAT
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 7
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 2BAB 2 PROGRAM KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
2.1. Program Kegiatan Bulan Maret 2013
2.1.1 Program Kegiatan di Provinsi NTB
Program kegiatan yang dilaksanakan di Mataram Provinsi NTB pada bulan Maret Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
a) Koordinasi dengan Bappeda Prov. NTB dan Bappeda Kabupaten terkait dengan pelaksanaan persiapan Kick of Meeting PPSP NTB..
b) Mengikuti Pelatihan PF/CF di Hotel New Plaza di Jakarta, tanggal 11-16 Maret 2013 angkatan ke III (diikuti oleh PF/CF seluruh Indonesia), sebanyak 30 peserta.
c) Membantu persiapan sekretariat Pokja Propinsi menyiapkan keperluan kick of meeting yang direncanakan tanggal 21 Maret 2013.
d) Membantu menyiapkan draft SK Pokja Provinsi bersama sekretariat Pokja Provinsi yang diketuai oleh Sekda prov. NTB Sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012.
e) Menyusun Konsep surat Undangan kepada peserta Kick of Meeting..
f) Menyusun Konsep Panduan Penetapan dan Sosialisasi Perda serta Review Perda Irigasi.
g) Mengikuti Rapat Pertemuan awal anggota Pokja Propinsi untuk penentuan personal yang rencana didudukan dalam anggota Pokja.
h) Rapat pembahasan Draft Pokja Propinsi .i) Memberikan masukan terkait pertemuan internal an external anggota
Pokja.j) Merangkum Struktur SKPD Organisasi anggota Poka untuk kelengkapan
penyusunan anggota Pokja.k) Mengadakan koodinasi dengan PMU/PIU untuk persiapan pelaksanaan
Kick of Meeting tanggal 25-26 Maret 2013 di Hotel Lombok Raya Mataram.
l) Menyusun rencana pertemuan awal anggota Pokja Provinsi NTB unutk menyiapkan Rencana Tindak Lanjut langkah langkah Pokja .
m) Penyusunan laporan kegiatan bulan Maret 2013 dan penyusunan rencana kerja bulan Maret 2013.
n) Penyusunan laporan kegiatan Kick of Meeting yang dilaksanakan tanggal 25 – 26 bertempat di Hotel Lombok Raya Jl. No. 11 Mataram.
2.2 Rencana Jadwal Kegiatan
A. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitator Provinsi (PF) di Prov. NTB bulan Maret 2013
Status : Bulan I, Maret 2013
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
Nama/Posisi : Mudjiarman / Fasilitator Provinsi
Outputs Ket.Lokasi : Mataram
Tanggal
Referensi TOR
Kegiatan
1 TP-1 Rapat petemuan di Ruang rapat Biro APP menindak lanjuti SE Mendagri Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012 dipimpin oleh Kabag PAP Ekososbud & LH, Biro Biro Administrasi Pembangunan
LPJP, Prov. NTB
Notulen Rapat (Minute of meeting) hasil petemuan.
2 Public Holiday N/A
3 Public Holiday N/A
4 TP-1Pemahaman PPSP dan hasil monitoring SSK dan MPS
Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting
5TP-1
Pemahaman PPSP dan hasil monitoring SSK dan MPS
Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting
6TP-1
Pemahaman PPSP dan hasil monitoring SSK dan MPS
Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting
7TP-1
Konsultasi Kabag PAP Ekososbud & LH
Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting
8TP-1
Konsultasi Kasubid. Prasarana Wilayah, Bappeda Prov. NTB
Persiapan Pokja SANITASI dan Kick of Meeting
9 Public Holiday N/A
10 Public Holiday N/A
11 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta
Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info
12 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta
Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info
13 TP-1 Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta
Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2
Laporan Bulan Maret 2013
Nama/Posisi : Mudjiarman / Fasilitator Provinsi
Outputs Ket.Lokasi : Mataram
Tanggal
Referensi TOR
Kegiatan
ppsp.nawasis,info
14 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta
Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info
15 TP-1Pelatihan PF-CF tentang tahapan PPSPP di Twin Plaza Hotel Jakarta
Terlatihnya PF-CF tentang tahapan PPSP, EHRA, Pelaksanaan Buku Putih, SSK, MPS dan monitoring kegiatan di ppsp.nawasis,info
16 Public Holiday N/A
17 Public Holiday N/A
18 TP-1Konsultasi Kepala UPTB Balai Laboratorium Lingkungan BLHP Prov. NTB
Persiapan Pokja SANITASI dan Kelengkapan Struktur Organisasi Dinas BLHP Prov. NTB
19 TP-1
Rapat petemuan di Ruang rapat Hotel Santika dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Notulen Rapat (Minute of meeting) hasil petemuan.
20 T2Menyusun Konsep Panduan RP2I dengan pendekatan DI Model
Tersusunnya konsep Panduan RP2I
21 TP-1
Menghadap Setda tentang kesediaan membuka petemuan Kick of Meeting PPSP di Hotel Lombok Raya Mataram
Kesediaan Setda untuk membuka acara pertemuan Kick of Meeting PPSP di Hotel Lombok Raya Mataram.
22 TP-1Menghadap Setda TT surat Undangan Kici of meeting PPSP
Tertanda tanganinya surat Undangan Kick of Meeting.
23 Public Holiday N/A
24 Public Holiday N/A
25 TP-1Pertemuan Panitia Pelaksana Kick of Meeting
Penyiapan Kick of Meeting
26 TP-1 Pelaksanaan Kick of Meeting Terlaksananya Kick of
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3
Laporan Bulan Maret 2013
Nama/Posisi : Mudjiarman / Fasilitator Provinsi
Outputs Ket.Lokasi : Mataram
Tanggal
Referensi TOR
Kegiatan
Meeting
27 TP-1Menyusun Konsep Laporan Kick mof Meeting
Tersusunnya Konsep Laporan Kick of Meeting
28 TP-1Menyusun Konsep Laporan Kick mof Meeting
Tersusunnya Draft Laporan Kick of Meeting
29 TP-1Menyusun Konsep Laporan Kick mof Meeting
Tersusunnya Konsep Laporan Kick of Meeting
30 TP-1Menyusun Konsep Laporan PF Bulan Maret 2013
Tersusunnya Konsep Laporan PF Bulan Maret 2013
31 TP-1Menyusun Draft Laporan PF Bulan Maret 2013
Tersusunnya Draft Laporan PF Bulan Maret 2013
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4
Laporan Bulan Maret 2013
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 5
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 3BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATANPELAKSANAAN KEGIATAN3.1 Tahapan dan lingkup tugas Konsultan Maret 2013
Adapun ruang lingkup tugas Konsultan Individu Provincial Facilitator (PF) - NTB dalam proses pelaksanaan dan fasilitasi pelaksanaan program PPSP pada bulan Maret 2013, khususnya terkait dengan peningkatan pemahaman dala mendukung implementasi kebijakan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) oleh, antara lain adalah :
Tahapan PPSP Ukuran OutputKegiatan PF
“Sumber TOR PF& tambahan”
Manfaat/Dampak
[1] [2] [3] [4]
1. Kampanye, Edukasi, Advokasi
1. Surat Minat dari Bupati/ Walikotan yang menyatakan minat dan kesediaan Anggaran, dengan persetujuan DPRD, untuk berpartisipasi dalam PPSP.
2. Usulan Peserta Kabupaten/Kota Peserta PPSP 2014.
3. Informasi/Pengumuman Provinsi ke kota kota dan Kabupaten Peserta PPSP 2013.
4. Dokumen Pendukung yang disiapkan Tim Pendanaan untuk Penganggaran kegiatan prioritas PPSP ke KUA- PPAS-RKPD, ditanda tangani oleh Gubernur.
1. Memberikan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan Program PPSP bagi Pokja Sanitasi Provinsi.
2. Mendukung Pokja Provinsi dengan mempersiapkan dokumentasi tentang penggabungan kegiatan prioritas PPSP kedalam KUS-PPAS-RKPD.
3.Mendorong keaktifan Pokja Sanitasi Kab/Kota dalam pelaksanaan program PPSP.
2.Pengembangan Organisasi, Penganggaran dan Mekanisme Operasioanl.
1. Terbentuknya Pokja Provinsi dan Kab/Kota.
2. Mekanisme Kerja tentang dukungan Pokja Kab/Kota disepakati.
3. Mekanisme kerja tentang dukungan penyusunan BPS, SSK, dan MPS.
4. Struktur Pokja sesuai SE Mendagri disepakati.
5. Rencana/Kalender kerja Pokja Provinsi disepakati (dengan penyesuaian berkala sesuai kebutuhan)
Strategi roadmap sanitasi Provinsi tersedia.
Mendukung Pokja Provinsi dalam Penyusunan Rencana/Kalender serta mekanisme kerja Pokja.
1. Mendampingi Pokja Provinsi dalam melaksanakan koordinasi, pemantauan dan pendampingan kepada Pokja Kab/Kota pada tahap persiapan awal program PPSP yaitu Sosialisasi Program (kick of meeting), penguatan terhadap Pokja Sanitasi/AMPL Kabupaten/Kota da pengecekan kembali terhadap anggaran operasional Pokja.
2. Mendukung Pokja Provinsi dalam penyusunan Strategi Provinsi (Road Map).
3A. Penyusunan BPS/SSK
1.BPS dari Pokja Kab/Kota yang berpartisipasi disetujui.
2.SSK dari Pokja Kab/Kota yang berpartisipasi disetujui.
1. Advokasi kepada CF tentang pentingnya persiapan/ penyelesaian secara tepat waktu (bedasarkan rencana kerja) serta pentingnya
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
kualitas BPS/EHRA/SSK di pertemuan-pertemuan Pokja Kab/Kota.
2. Bersama dengan CF menyiapkan jadwal kunjungan ke Kab/Kota untuk tujuan pelatihan, pembinaan dan pelatihan, pembinaan dan pemantauan.
3. Melaksanakan kegiatan loka latih Buku Putih, SSK dan MPS kepada Pokja Provinsi dan Pokja Kab/Kota bersama-sama dengan CF.
4. Mendampingi Pokja Provinsi dalam melaksanakan Koordinasi, pemantauan dan pendampingan kepada Pokja Kabupaten/Kota pada tahap penyusunan BPS-SSK-MPS, meliputi koordinasi, pemantauan dan pendampingan pelaksanaan EHRA, analisis data EHRA, pengumpulan data sekunder bidang teknis, pendanaan maupun kelembagaan sampai denngan penyusunan dan finalisasi dokumen BPS.
5. Melakukan pemantauan progres penyusunan BPS, SSK dan MPS di kabupaten/Kota melalui CF dan ppsp.nawasis.info.
Mengidentifi praktik-praktik terbaik dan menyusun langkah ekspos ke Pokja Kab/Kota
3B. Quality Assesment
1. Tim QA terbentuk, terlatih dan beroperasi.
2. Minimal dua kali dalam sebulan petemuan-pertemuan/lokakarya tentang QA BPS/SSK dan MPS.
3. Pelaporan secara tepat waktu an komprehensif di ppsp.nawasis.info
4. Pelaporan QA (sesuai kebutuhan) ke Pokja Kab/Kota dengan rekomendasi untuk perbaikan kualitas.
5. BPS/SSK/MPS yang memnuhi standar kualitas.
6. Surat penyatan kualitas dikeluarkan oleh Pokja Provinsi.
1. Mempelajari isi dokumen BPS, SSK dan MPS sehingga dapat memberi saran kepada Pokja provinsi Sanitasi/Tim Panel.
2. Mendukung pembentukan tim panel dan pengoperasiannya
3. Mendukung pelaksaan QA, mengunduh tepat waktu di ppsp.nawasis.info dan dengan perumusan langkah-langkah perbaikan (untuk Pokja dan Kab/Kota) seperti dipelukan
1. Melalui CF, membantu Pokja Kab/Kota dengan meningkatkan kualitas dokumen perencanaan mengikuti rekomendasi QA Provinsi.
2. Memantau bahwa rekomendasi Tim panel digabungkan kedalam BPS/SSK/MPS final.
4. Penyusunan MPS MPS Final disetujui oleh Bupati/Walikota.
1.Memantau kemajuan penyelesaian MPS, termasuk kualitas substansi
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2
Laporan Bulan Maret 2013
melaui ppsp.nawasis.info dan melakukannya kepada Pokja Provinsi.
2.Mendorong Pokja Provinsi untuk membawa hasil kajian dalam SSK dan MPS sebagai acuan Program dan kegiatan yang akan dialokasikan dalam proses pengenggaran tingkat Provinsi.
3.Mendorong Pokja Provinsi untuk mengakses sumber sumber pendanaan sanitasi khususnya dari sumber non pemerintah di tingkat provinsi.
Mendorong Pokja Kab/Kota untuk menginternalisasikan program & kegiatan yang memenuhi “readiness criteria” atau kriteria kesiapan yang tercantum dalam SSK kedalam proses penganggaran reguler
5. Implementasi
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013
a) Koordinasi dengan Setda Provinsi NTB yang bertugas sebagai Sekretaris dalam Pokja SANITASI Prov. NTB.
b) Koordinasi dengan Bappeda Prov. NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Perencanaan
c) Koordinasi dengan Biro Keuangan Setda Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Pendanaan
d) Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Teknik.
e) Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Penyehatan Komunikasi dan Pemberdayaan.
f) Koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi.
g) Koordinasi dengan Biro Administrasi Pembangunan LPJP Provinsi NTB terkait dengan pelaksanaan PPSP yang bertugas sebagai Sekretariat Pokja SANITASI Prov. NTB.
Sedangkan realisasi bantuan fasilitasi dalam proses pelaksanaan dan fasilitasi pelaksanaan Program PPSP pada Bulan Maret 2013 di Provinsi NTB adalah sebagai berikut:
a) Mengumpulkan Data Struktur Organisasi dan Uraian Tugas masing-masing pejabat yang tercantum dalam Struktur.
b) Mengikuti pertemuan awal pemahaman PPSP sehubungan dengan petunjuk dari Depdagri berupa surat edaran Menteri Dalam Negeri
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3
Laporan Bulan Maret 2013
Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012. Tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah.
c) Menyiapkan draft SK Pokja Sanitasi propinsi NTB.
d) Koordinasi dengan tim Pokja AMPL – NTB dalam penyiapan Tim Pokja PPSP – NTB.
3.3 Pihak – Pihak Yang Dihubungi
Dalam implementasi pekerjaan I (Maret 2013) ini ada beberapa pihak baik institusi maupun perorangan yang dihubungi dalam rangka koordinasi untuk pelaksanaan pekerjaan Program Percepatan Pembangunan Sektor Sanitasi Provinsi Nusa tenggara Barat (PPSP-NTB) T antara lain :
a. Tim Bantek PPSP Pusat.
b. Ditjen Bina Bangda Kemendagri.
c. Bappeda Provinsi NTB (PPMU/PPIU) dan Bappeda (KPMU/KPIU) di 7 (tujuh) Kabupaten se NTB.
d. Bappeda Prov. NTT dan Bappeda (KPMU/KPIU) di 4 (empat) Kabupaten se NTT.
e. Sekretariat PPMU WISMP Phase II, Bappeda Prov. NTB.
f. Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Provinsi NTB.
g. DPRD Kabupaten Manggarai Timur.
3.4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
3.4.1 Gambaran Umum Program
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di
Indonesia dengan mengarusutamakan percepatan pembangunan sektor
sanitasi, dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010-2014 dan MDGs
2015.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4
Laporan Bulan Maret 2013
Program ini setidaknya melibatkan 330 Kota/Kabupaten di 33 provinsi yang
termasuk dalam kategori rawan sanitasi, dan dilaksanakan secara
terintegrasi dari pusat hingga ke daerah dengan melibatkan seluruh
stakeholder dari kalangan pemerintah dan non-pemerintah di seluruh
tingkatan. Program PPSP diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif
yang dapat mendukung terciptanya percepatan pembangunan sanitasi
melalui advokasi, perencanaan strategis, dan implementasi yang
komprehensif dan terintegrasi.
Perencanaan strategis terkait pembangunan sanitasi yang kemudian lebih
dikenal dengan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK), disusun oleh
pemerintah daerah secara komprehensif dan multisektor, berskala kota,
menggabungkan pendekatan top-down dan bottom-up serta berdasarkan
data aktual/empiris. Oleh karenanya, SSK diharapkan dapat menjadi cetak
biru perencanaan pembangunan sektor sanitasi di kabupaten/kota sehingga
pembangunan sektor sanitasi yang berkelanjutan bisa terjamin. Penyusunan
SSK dilakukan melalui 5 pilar kebijakan yaitu :
Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, persampahan, dan
drainase
Peningkatan peran masyarakat dan swasta
Pengembangan perangkat peraturan perundang-undangan
Penguatan kelembagaan dan pengembangan kapasitas personil
Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan
3.4.2 Target Program PPSP
Target Program PPSP adalah untuk mendukung pencapaian target RPJMN
2010 - 2014, yaitu :
Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Pelaksanaan praktik 3 R serta peningkatan TPA menjadi sanitary landfill
Pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22.500 ha
Dengan cara :
Membangun sinergi vertikal dan horizontal dalam pembangunan sanitasi
permukiman
Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
sanitasi permukiman
Memaksimalkan kontribusi semua pihak dalam pembangunan sanitasi
permukiman
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 5
Laporan Bulan Maret 2013
Sedangkan untuk target Kota/Kabupaten berdasarkan roadmap awal PPSP
adalah sebagai berikut :
Sedikitnya 330 kabupaten/kota di 33 Provinsi telah menyusun rencana
Strategi Sanitasi kabupaten/kota;
Sedikitnya 225 kabupaten/kota di 33 Provinsi telah menyusun Memorandum
Program sektor sanitasi.
Sedikitnya 160 kabupaten/kota di 33 Provinsi telah melakukan implementasi
yang komprehensif dan terintegrasi terhadap rencana Strategi Sanitasi
kabupaten/kota
3.4.3 Tahapan Pelaksanaan Program
Program PPSP dilaksanakan melalui 6 tahapan pembangunan sanitasi di
kabupaten/kota sebagai berikut :
Kampanye, edukasi, advokasi dan pendampingan
Pengembangan kelembagaan dan peraturan
Penyusunan Rencana Strategis (SSK)
Penyiapan Memorandum Program (MP)
Pelaksanaan / implementasi
Pemantauan, pembimbingan, evaluasi dan pembinaan
3.4.4 Pelaksana Program
Pelaksana Program PPSP meliputi seluruh tingkat pemerintahan di Indonesia
mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Di masing-masing
tingkatan pemerintahan, titik berat fungsi pelaksana program akan berbeda-
beda. Tingkat pusat akan lebih terfokus kepada monitoring, pengaturan dan
pengembangan program, sedangkan di tingkat provinsi akan lebih kepada
pengkoordinasian, fasilitasi, dan monitoring pelaksanaan program di
wilayahnya. Di tingkat kabupaten/kota, sebagaimana ditegaskan dalam
peraturan otonomi daerah, akan langsung melaksanakan program PPSP
melalui penyusunan rencana, memorandum program, implementasi
rencana, hingga monitoring pelaksanaan PPSP di daerahnya. Guna
mengefisienkan dan mengefektifkan keseluruhan program, maka
pelaksanaan koordinasi akan mengikuti aturan otonomi daerah, dalam hal
ini provinsi akan menjembatani pengkoordinasian program antara pusat dan
kabupaten/kota.
Pelaksana Program di Tingkat Pusat
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 6
Laporan Bulan Maret 2013
Penanggungjawab Penanggung jawab Program Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah Tim Pengarah Pembangunan Air Minum
dan Sanitasi (TPPAMS), yang terdiri dari unsur pejabat eselon 1 yang
memiliki keterkaitan tugas dalam pembangunan air minum dan sanitasi.
Pejabat eselon 1 anggota TPPAMS ini berasal dari 8 (delapan) kementerian,
yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,
3.4.5 Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian
Kementerian Perumahan Rakyat, dan Kementerian Keuangan. Sebagai
penanggungjawab program PPSP, Tim Pengarah berperan dalam :
Menyiapkan kebijakan dan strategi dalam mewujudkan iklim yang kondusif
bagi pencapaian tujuan dan sasaran PPSP, sesuai dengan kerangka RPJMN
2010 – 2014;
Memberikan dukungan bagi implementasi program dan kegiatan sanitasi di
daerah yang dikembangkan dalam PPSP dan sesuai dengan kerangka
norma, standar, dan kebijakan di tingkat pusat;
Melakukan koordinasi, pengendalian dan pemantapan pelaksanaan
pembangunan sanitasi;
Memberikan arahan dalam upaya percepatan pencapaian target dan
sasaran Millennium Development Goals bidang sanitasi;
Mengembangkan dan mengarahkan pelaksanaan pembangunan sanitasi
dengan sumber.pembiayaan.dalam.dan.luar.negeri.
Koordinasi
Koordinator Program PPSP adalah Kelompok Kerja Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional yang terdiri dari pejabat
eselon 2 dan 3 dari 8 Kementerian di atas yang memiliki keterkaitan tugas
dalam pembangunan air minum dan sanitasi. Selanjutnya dalam
mengkoordinasikan Program PPSP, Pokja AMPL berperan dalam:
Mengkoordinasikan penyiapan input kebijakan, strategi, dan program
sanitasi nasional dalam upaya percepatan pencapaian target dan sasaran
RPJMN 2010-2014, MDG’s bidang sanitasi tujuan 7 target 10.
Menyiapkan langkah-langkah koordinasi, pengendalian, dan pemantapan
pelaksanaan pembangunan sanitasi
Mengendalikan dan mengarahkan strategi dan kegiatan PPSP senantiasa
sejalan dengan kerangka kebijakan nasional.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 7
Laporan Bulan Maret 2013
Memastikan bahwa kebijakan terkait pendanaan yang ada di masing-masing
kementerian mendapat dukungan pemerintah daerah dan selaras dengan
kebijakan serupa di daerah.
Tim Pengelola Harian
Tim Pengelola Harian adalah salah satu unsur pelaksana di tingkat pusat
yang langsung mengelola pelaksanaan harian program PPSP. Tim Pengelola
Harian terdiri dari Program Management Unit (PMU), dan 3 (tiga) unit
pelaksana program atau Program Implementation Unit (PIU, yakni PIU
Advokasi dan Pemberdayaan, PIU Kelembagaan dan Pendanaan, serta PIU
Teknis). Adapun peran PMU dan PIU dalam PPSP adalah sebagai berikut:
PMU berperan sebagai koordinator perencanaan dan pengelolaan program,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PPSP, serta pengembangan jaringan
kemitraan dengan berbagai stakeholder dalam rangka mendorong
pencapaian tujuan dan sasaran PPSP. Sesuai dengan fungsinya, maka PMU
berkedudukan di Bappenas. PMU beranggotakan pejabat-pejabat (eselon 3,
4, dan staf) dari 8 kementerian yang tergabung di dalam Pokja AMPL
Nasional, yang memiliki tugas berkaitan dengan pengkoordinasian program-
program pembangunan sanitasi. Ketua PMU adalah Pejabat eselon 3 dari
Bappenas.
PIU Advokasi dan Pemberdayaan (Kepmen Kesehatan) berperan sebagai
koordinator pengelolaan peningkatan kepedulian, kesadaran, dan kesiapan
masyarakat, termasuk partisipasi swasta dalam pembangunan dan
pengelolaan sanitasi. PIU ini juga menjadi koordinator dalam pelaksanaan
kegiatan pemantauan dan evaluasi proses advokasi dan penjaringan minat
program PPSP. Sesuai dengan fungsinya, PIU Advokasi dan Pemberdayaan
berkedudukan di Kementerian Kesehatan. PIU ini beranggotakan pejabat-
pejabat (eselon 3, 4, dan staf) yang berasal dari beberapa kementerian yang
tergabung di dalam Pokja AMPL Nasional. PIU Advokasi dan Pemberdayaan
dipimpin oleh Pejabat eselon 3 dari Kementerian Kesehatan yang memiliki
tugas relevan dengan tugas PIU.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 8
Laporan Bulan Maret 2013
PIU Kelembagaan dan Pendanaan (Kepmendagri) berperan sebagai
koordinator pengelolaan pengembangan kapasitas kelembagaan sanitasi,
dan pelaksana kegiatan pemantauan dan evaluasi proses penguatan
kelembagaan dan realisasi pendanaan di daerah. Sesuai dengan fungsinya,
PIU Kelembagaan dan Pendanaan berkedudukan di Kementerian Dalam
Negeri. PIU Kelembagaan dan Pendanaan beranggotakan pejabat-pejabat
(eselon 3, 4, dan staf) dari beberapa kementerian yang tergabung di dalam
Pokja AMPL Nasional yang memiliki tugas yang relevan dengan kegiatan-
kegiatan pembinaan dan penguatan kelembagaan sanitasi, pengaturan
alokasi pendanaan, serta pengaturan investasi sanitasi di daerah. Ketua PIU
Kelembagaan dan Pendanaan adalah Pejabat eselon 3 dari Kementerian
Dalam Negeri yang memiliki tugas relevan dengan tugas PIU.
Pelaksana Program di Tingkat Provinsi
Sesuai dengan ketentuan Pokja AMPL Nasional, yang dituangkan di dalam
Pedoman Penyiapan Kelembagaan dan Indikasi Kegiatan PPSP di Daerah,
pengelolaan pelaksanaan PPSP di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh
kelompok kerja (pokja) Provinsi, dengan nomenklatur Pokja AMPL atau
nomenklatur lain yang terkait sanitasi. Pokja Provinsi ini diharapkan dapat
berperan sebagai koordinator pengelolaan program dan advokasi, fasilitator,
penyedia input strategis (advisor), serta pelaksana monitoring dan evaluasi
pelaksanaan PPSP di tingkat Provinsi. Peran Pokja Provinsi ini dijabarkan
sebagai berikut:
Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses pemilihan
kabupaten/kota peserta PPSP di wilayah provinsi;
Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses penyusunan rencana
sanitasi – yang terdiri dari Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota, serta Memorandum Program Sektor Sanitasi
Kabupaten/Kota di wilayah provinsi
Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses penjaminan kualitas
proses maupun produk dokumen Buku Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota, serta Memorandum Program Sektor Sanitasi
Kabupaten/Kota di wilayah provinsi;
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 9
Laporan Bulan Maret 2013
Memberikan input strategis pada Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, dan stakeholder terkait dalam proses implementasi
program sanitasi di tingkat provinsi;
Memfasilitasi proses pelaksanaan sistem pemantauan dan evaluasi
sanitasi di tingkat provinsi;
Menjalankan advokasi dan mengembangkan kerjasama strategis
dengan berbagai stakeholder terkait guna percepatan pencapaian
tujuan pembangunan sanitasi provinsi;
Berkoordinasi dan memberi masukan pada PMU, PIU, dan Pokja AMPL
Nasional dalam rangka penyempurnaan program PPSP;
Tugas lain yang ditetapkan oleh Gubernur di wilayah Provinsi masing-
masing.
Untuk menjaga efisiensi maupun efektifitas hubungan internal Pokja Provinsi
di dalam mengkoordinasikan pelaksanaan PPSP di wilayahnya, maka Pokja
Provinsi diarahkan untuk diketuai oleh Sekretaris Daerah dan didukung Tim
Pengarah, Tim Teknis/Pelaksana, dan Tim Sekretariat. Dalam proses
pembentukan atau penyiapan Pokja Provinsi, Pemerintah Provinsi dapat
mengacu pada Surat Edaran Mendagri yang diterbitkan setiap tahun yang
memberikan arahan tentang Pelaksanaan PPSP di Daerah, termasuk
pengaturan tentang kelembagaan dan pendanaan yang perlu disediakan
provinsi untuk operasional pokja. Selain Surat Edaran Mendagri tersebut,
pembentukan Pokja Provinsi juga dapat mengacu pada Pedoman Penyiapan
Kelembagaan dan Indikasi Kegiatan PPSP di Daerah (terlampir).
Pelaksana Program di Tingkat Kabupaten/Kota
Seperti halnya di tingkat provinsi, pengelolaan pelaksanaan PPSP di tingkat
kabupatan/kota diarahkan untuk dikoordinasikan oleh Pokja AMPL
Kabupaten/Kota, atau juga dapat menggunakan nomenklatur lain apabila
Pemerintah kabupaten/kota bersangkutan sudah memiliki pokja lain sejenis
yang menangani kegiatan pengkoordinasian sanitasi di wilayahnya. Dalam
hal ini Pokja Kabupaten/Kota mengkoordinasikan segala hal yang
menyangkut pelaksanaan PPSP di wilayahnya, mulai dari perencanaan
hingga implementasi pembangunan dan pengelolaan sanitasi.
Secara detail peran koordinasi Pokja Kabupaten/Kota dijabarkan sebagai
berikut:
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 10
Laporan Bulan Maret 2013
Melakukan upaya peningkatan kesadaran, kepedulian, dan dukungan
seluruh stakeholder di tingkat kabupaten/kota dalam proses
percepatan pembangunan sanitasi di kabupaten/kota;
Menyusun Buku Putih Sanitasi kabupaten/kota dan Strategi Sanitasi
kabupaten/kota(SSK);
Menyusun Memorandum Program Sektor Sanitasi;
Mengidentifikasi peluang dan sumber dana alternatif potensial untuk
pembiayaan pembangunan sanitasi kabupaten/kota
Melaksanakan proses pengembangan sistem pemantauan dan
evaluasi sanitasi yang terintegrasi di tingkat kabupaten/kota;
Menjalankan advokasi dan mengembangkan kerjasama strategis
dengan berbagai stakeholder terkait guna percepatan pencapaian
tujuan pembangunan sanitasi kabupaten/kota;
Berkoordinasi dengan Pokja AMPL Provinsi dalam pelaksanaan PPSP di
wilayah masing-masing, serta dalam rangka memberikan masukan
bagi penyempurnaan PPSP
3.4.6 Status PPSP 2012
Saat ini, terdapat 225 kota/kabupaten yang telah mengikuti program PPSP
dengan rincian sebagai berikut :
104 Kota/Kabupaten pada tahap penyusunan Buku Putih dan Strategi
Sanitasi Kota
58 Kota/Kabupaten pada tahap penyusunan Memorandum Program
Kota/kabupaten pada tahap implementasi
Status PPSP Prov. NTB
Seluruh kota/kabupaten yang telah mengikuti program PPSP dengan rincian
sebagai berikut :
Kota/Kabupaten pada tahap penyusunan Memorandum Program
7 Kota/kabupaten pada tahap implementasi
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 11
Laporan Bulan Maret 2013
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 12
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 4BAB 4 PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAHPERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
4.1 Permasalahan
Permasalahan di NTB
1. Sampai dengan akhir Tahun 2012 sudah berjalan Tim Pokja AMPL dengan
Pedoman dari BAPPENAS. Sehingg masih terdapat kersguan saat
implementasinya Pokja SANITASI NTB. Hal tersebut sangat berpengaruh
pada pelaksanaan kegiatan Pokja SANITASI mengingta Pedoman dari
DEPDAGRI mengeanio pelaksanaan Pokja SANITASI Propinsi berbeda dari
segi Organisasi. Selain itu, DPA daerah terbit setelah APBD-P (APBD
Perubahan), sehingga waktu yang tersedia untuk penyerapan dana sangat
pendek, yaitu sekitar 2 (dua) minggu, sehingga Pelaksanaan Operasional
sangat terbatas dengan batasan waktu dari APBD Perubahan.
2. Tugas dan tanggung jawab didalam buku Pedoman Pokja SANITASI
darimasing-masing SKPD terlihat cukup jelas namun perubahan
Koordinator pelaksanan dari BAPPEDA berganti dengan SEKDA sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan, apalagi dengan wajah-wajah
baru dalam pelaksanaan Pokja tersebut. Masih terlihat adanya keragu-
raguan dalam pelaksanaan Pokja SANITASI mengingat payung Hukum dari
pemberntukan Pokja SANITASI Propinsi berpedoman pada Surat edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor ; 660/4919/SJ, 30 Nopember 2012. Tentang
Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman di Daerah.
3. Tidak terdianya dana operasional di SKPD (Porgram pelaksanaan awal
Februari 2013, senag dIPA sudah diketok sebelum Desember 20112)
menyebabkan tidak maximalnya kegiatan Pokja baik dalam bidang
Advokasi, dan Pemberdayaan, bidang Kelembagaan dan Pendanaan,
serta Teknis, serta bidang-bidang lain dalam melaksanaakan Program
PPSP.).
4.2 Upaya Pemecahan Masalah
Upaya Pemecahan Masalah di Provinsi NTB
a. Mendorong Poka AMPL agar ada sinkronisasi antar seluruh kegiatan SKPD
dalm Pokja SANITASI (Assiten II bidang Ekonomi, Bappeda, Dinas PU, Dinas
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
Kesehatan dan BLHP diawah koordinas Setda,) sehingga ada kegiatan yang
sinergis antara satu SKPD dengan SKPD lainnya melalui penyusunan dan
penmeriksaan QA (Quality Assesment) Kualitas Penjaminan Mutu.
b. Segera diterbitkan SK Pokja SANITASI Provinsi NTB untuk xsegera
Operaasional sehingga dapat megurangi keragu-ragua pelaksanan Pokja
sesuai dengan tupokssi yang tercantum dalam surat edaran Kepmendagri
diatas. Kegiatan – kegiatan yang sudah diatur dalam progran rencana kerja
dan tindak lanjut segera dilaksankan (Pertemuan awal, Pertemuan External
/Internal. Kick of Meeting dan tahapan-tahapan Road map, Loka karya).
Dengan demikian akan segera dapat mempercepat pemahaman mengenai
Program PPSP apalagi waktunya sudah sangat empit dalam merealisasikan
sesuai dengan Program kesepakatan yang tertuang dalam MDG’s.
c. Menyarankan peningkatan peran SKPD di provinsi dalam menyikapi
keadaan kurangnya dana operasional untuk tahun 2013, dalam rngka
menunjang keberhasilan program PPSP di provinsi NTB, denga cara
memngalokasikan dana dlam SKPD yang bersangkutan untuksamam
beaviliasi kelancaraan program PPSP sesuai denga keinginan seperti
tertuang dalam surat edaran Kepmendagri tersebut ..
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 5BAB 5 HASIL YANG DICAPAIHASIL YANG DICAPAI5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Bulan Maret 2013.
Adapun pencapaian kegiatan dan realisasi lingkup tugas Konsultan Individu
Provincial Facilitator (PF) - NTB dalam proses pelaksanaan dan fasilitasi
pelaksanaan program PPSP pada bulan Maret 2013, khususnya terkait
dengan peningkatan pemahaman dala mendukung implementasi kebijakan
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) oleh, antara lain
adalah :
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 6BAB 6 RENCANA TINDAK LANJUT.RENCANA TINDAK LANJUT.
6.1 Rekomendasi .
Rekomendasi untuk Pokja SANITASI.
Adapun pencapaian kegiatan dan realisasi lingkup tugas Konsultan
Individu Provincial Facilitator (PF) - NTB dalam proses pelaksanaan dan
fasilitasi pelaksanaan program PPSP pada bulan Maret 2013, khususnya
terkait dengan peningkatan pemahaman dala mendukung implementasi
kebijakan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) oleh,
antara lain adalah :
6.2 Rencana Kerja Periode 01 Mei sampai dengan 31 Mei 2013
Rencana kerja Fasilitator Provinsi dalam pelaksanaan pendampingan
Pokja AMPL-BM Provinsi maupun mensuport dan memberikan Bantuan
Teknis Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS)
maupun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
disusun berdasar Kerangka Acuan Kerja.
Untuk 1 bulan ke depan rencana kerja Fasilitator Provinsi adalah sebagai
berikut:
a. Menyepakati waktu dengan Pokja Provinsi untuk pertemuan antar
anggota Pokja dalam rangka mendiskusikan Draft Rencana Kerja
Pokja Provinsi.
b. Mendampingi Pokja Provinsi dalam rangka menyusun Rencana Kerja
Pokja dan dalam mensinergikan program-program sanitasi yang
akan dilaksanakan di Provinsi NTB, seperti penyusunan Renstra Pokja
Provinsi dan Pelatihan NAWASIS yang akan difasilitasi oleh
WASPOLA.
c. Rapat Koordinasi Pokja Provinsi dalam rangka persiapan Kegiatan
Lokakarya Penjaminan Mutu Buku Putih dan SSK.
d. Koordinasi dan Konsolidasi dengan pihak-pihak terkait yang lain
(seperti UNICEF dan WSP) dalam rangka program-program sanitasi
dan mempercepat proses Legalisasi Pokja Provinsi.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
e. Melaksanakan Koordinasi antara Fasilitator Provinsi dan Fasilitator
Kabupaten dengan USDP tentang Teknis pelaksanaan Penjaminan
mutu Buku Putih dan SSK.
f. Melaksanakan pendampingan Pokja Provinsi dalam Kegiatan
Lokakarya Penjaminan Mutu Buku Putih dan SSK Tingkat Provinsi
g. Melaksanakan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi sekaligus evaluasi
kegiatan di Tingkat Kabupaten dalam pelaksanaan PPSP.
h. Melaksanakan pendampingan dan bantuan teknik terhadap
Fasilitator Kabupaten dan Pokja Kabupaten dalam kegiatan Pelatihan
EHRA di Kabupaten Lombok Tengah
i. Melaksanakan pendampingan dan suport kepada Fasilitator
Kabupaten dan Pokja Kabupaten di Kabupaten dalam tahap
pelaksanaan EHRA.
j. Melaksanakan pendampingan dan suport kepada Fasilitator
Kabupaten dan Pokja Kabupaten di Kabupaten dalam tahap
penyusunan Buku Putih,SSK dan MPSS.
k. Melaksanakan kegiatan Advokasi di SKPD-SKPD terkait sebagai
anggota Pokja guna meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja
Pokja baik di Provinsi maupun Kabupaten .
6.3 ISU atau KENDALA LAINYA YANG MUNCUL TERKAIT SANITASI
Terdapat beberapa isu-isu yang muncul selama proses pendampingan
yang dilakukan oleh CF dan Fasilitator Provinsi kepada Pokja Sanitasi di
Kabupaten maupun Provinsi. Isu-isu ini secara tidak langsung
mempengaruhi kinerja Pokja Sanitasi dan/atau Fasilitator.
Isu-isu tersebut antara lain:
Belum adanya realisasi kegiatan dari Pokja Sanitasi yang
mencukupi.
Komitmen dari pemegang kebijakan yang masih minim.
Masih perlu ditingkatkannya Advokasi ke DPRD terhadap program
sanitasi.
Keterbatasan dana Kelompok Kerja Sanitasi.
Masih ada sifat egosektoral di SKPD – SKPD terkait program
sanitasi
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 2
Laporan Bulan Maret 2013
Adanya perbedaan tentang kebijakan program Sanitasi antar
SKPD terkait sehingga dibutuhkan koordinasi yang lebih.
Pergantian atau mutasi dari anggota Pokja yang secara langsung
dapat menghambat kinerja Pokja itu sendiri.
Dominisasi perorangan dalam salah satu Pokja yang cukup kuat,
sehingga diskusi tidak berjalan dengan dinamis.
Dalam proses fasilitasi di bulan Maret 2013 ini ada beberapa isu maupun
kendala yang dijumpai oleh Fasilitator Provinsi, baik yang sifatnya secara
langsung terhadap progress pekerjaan maupun secara tidak langsung. Isu
maupun kendala yang dijumpai oleh Fasilitator Provinsi adalah sebagai
berikut:
Dari proses pelaksanaan pendampingan Pokja baik di tingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota secara umum sering ditemui masih belum
banyaknya anggota Pokja yang belum aktif terlibat didalam setiap
tahapan proses di kegiatan PPSP. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu :
Sebagian Anggota Pokja Provinsi/Kabupaten belum mengetahui tentang
Tugas dan Fungsinya sebagai anggota Pokja, karena ada
pergantian/mutasi personil dan SK yang tiap tahun berganti.
Padatnya waktu dan tugas yang melekat yang ada di masing-masing
SKPD sebagai anggota Pokja Provinsi/Kabupaten sehingga koordinasi
antara Anggota Pokja dan antara Pokja dengan Fasilitator belum masih
mengalami kesulitan
6.4 Fasilitas Pokja dan Fasilitator yang belum maksimal
Dari kunjungan Fasilitator Provinsi di Lapangan masih ada beberapa
Kabupaten yang belum mengoptimalkan Sekretariat Pokja yang sekaligus
sebagai kantor untuk Fasilitator Kabupaten, seperti penyediaan ruang dan
sarana operasional ( komputer,printer dll). Hal ini mempengaruhi
akselerasi pelaksanaan kegiatan Pokja maupun Fasilitator yang
mendampingi. Demikian pula dengan tempat kerja dan sarana untuk
Fasilitator Provinsi yang ada di Bappeda masih perlu ditingkatkan. Hal ini
sangat perlu diperlu diperhatikan karena akan membantu proses
pendampingan dan mempermudah kerja dari para Fasilitator.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 3
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 7BAB 7 PENUTUP.PENUTUP.
Demikian laporan Pendahuluan bulan Maret 2013 ini kami buat, besar harapan
kami dengan adanya laporan ini, pihak-pihak terkait dapat memperoleh
informasi tentang keadaan atau kondisi yang ada di Provinsi maupun di tiap
kabupaten selain hal tersebut diatas masukan –masukan dari pihak-pihak
terkait juga kita butuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendampingan
Fasilitator baik di Provinsi dan Kabupaten, sehingga produk yang dihasilkan
bisa lebih berkualitas.
Selain hal tersebut diatas dari hasil pengamatan dilapangan kita memandang
masih perlu ditingkatkan Koordinasi dan keterlibatan SKPD-SKPD terkait dalam
Pokja AMPL, sehingga tujuan dan hasil dari maksud dibentuknya Pokja bisa
tercapai. Akhir kata Kami mengucapkan Terimakasih kepada seluruh Pihak
yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan PPSP di Provinsi NTB.
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 4
Laporan Bulan Maret 2013
BAB 8BAB 8 NOTULENSI RAPATNOTULENSI RAPAT BULAN MARET BULAN MARET
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
DAFTAR TABEL
Lampiran 1. Laporan Kegiatan Individu PFLampiran 2. Time seet Activity PFLampiran 3. Dokumentasi Kegiatan PPSP Bulan April 2012
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
DAFTAR GAMBAR
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1
Laporan Bulan Maret 2013
LAMPIRAN FOTO-FOTO
Fasilitator Provinsi PPSP - NTB 1