laporan tutorial sistem hormon

33
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUTORIAL SGD 5 LBM 4 SISTEM HORMON Telah Disetujui oleh : Semarang, 3 Maret 2014 Tutor drg. Andina Putri Rizkia, SpKG [Type text] Page 1

Upload: firmanabila

Post on 29-Dec-2015

196 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan tutorial tentang kelenjar endokrin

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Sistem Hormon

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIAL

SGD 5 LBM 4

SISTEM HORMON

Telah Disetujui oleh :

Semarang, 3 Maret 2014

Tutor

drg. Andina Putri Rizkia, SpKG

Page 1

Page 2: Laporan Tutorial Sistem Hormon

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A.Latar Belakang.........................................................................................................................4

B.Skenario....................................................................................................................................4

C.Identifikasi Masalah.................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................6

A.Landasan Teori.........................................................................................................................6

1.Kelenjar.................................................................................................................................6

a.Definisi Kelenjar................................................................................................................6

b.Macam-macam kelenjar,hormone yang dihasilkan dan fungsinya....................................6

c.Perbedaan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin........................................................13

d.Mekanisme umpan balik kelenjar endokrin.....................................................................13

e.Kelainan Kelenjar............................................................................................................15

2.Hormon................................................................................................................................16

a.Definisi Hormon..............................................................................................................16

b.Klasifikasi Hormon..........................................................................................................16

c.Fungsi Hormon................................................................................................................17

d.Produksi Hormon.............................................................................................................17

e.Mekanisme Kerja Hormon...............................................................................................18

3.Masa Pubertas......................................................................................................................18

a.Definsi Masa Pubertas.....................................................................................................18

b.Hormon yang berpengaruh dalam masa pubertas............................................................19

B.Kerangka Konsep...................................................................................................................21

BAB III..........................................................................................................................................22

KESIMPULAN..............................................................................................................................22

Page 2

Page 3: Laporan Tutorial Sistem Hormon

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23

Page 3

Page 4: Laporan Tutorial Sistem Hormon

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Diketahui bahwa banyaknya mahasiswa yang belum memahami benar mengenai “Sistem

Hormon” dan kesulitan dalam mencari sumber belajar yang tepat dan dapat dipercaya. Dalam

kenyataannya menunjukkan bahwa tidak  banyak mahasiswa yang mau bersusah payah untuk

mencari jawaban ataupun sumber-sumber belajar secara terperinci dan jelas. Oleh karena itu

perlu diupayakan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam

memahamidan mendapatkan sumber belajar mengenai “Sistem Imun” yang baik agar dapat

menyelesaikan soal pembelajaran.

Upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menemukan sumber  belajar

merupakan suatu upaya yang paling logis dan realistis. Dosen ataupun Tutor sebagai salah satu

faktor penting dalam upaya peningkatan keberhasilan pendidikan diUniversitas, khususnya

dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar, harus berperan aktif serta dapat memilih strategi

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dosen perlu juga

memperhatikan penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi sehingga

akan sangat membantu mahasiswadalam menyelesaikan masalah dan memahami materi atau

konsep “Sistem Hormon” yang diberikan oleh dosen.

B.Skenario

Dito seorang remaja berusia 13 tahun baru memasuki masa pubertas. Wajahnya mulai

bermunculan jerawat,suaranya berubah menjadi lebih berat,jakun pada lehernya mulai tumbuh

dan terjadi perubahan lain pada fisiknya.Dito bertanya pada orang tuanya yang berprofesi

sebagai dokter mengenai hal ini dan orang tuanya menjelaskan bahwa kondisi yang dialami saat

ini dipengaruhi oleh hormone dan kelenjar-kelenjar yang ada pada tubuhnya.Kelenjar-kelenjar

Page 4

Page 5: Laporan Tutorial Sistem Hormon

ini berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga mereka bekerja saling mempengaruhi baik

organ lain maupun kelenjar lainnya.Dito kemudian mencari informasi lebih mendalam mengenai

hormone dan kelenjar yang enyebabkan perubahan pada dirinya.

C.Identifikasi Masalah

1. Apa definisi dari hormon dan bagaimana klasifikasinya?

2. Apa fungsi hormon?

3. Apa saja macam-macam kelenjar,hormonnya dan fungsinya?

4. Apa perbedaan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin?

5. Bagaimana mekanisme produksi hormone?

6. Bagaimana mekanisme kerja hormone sehingga dapat mempengaruhi organ-organ

tertentu?

7. Bagaimana mekanisme umpan balik dari kelenjar endokrin?

8. Hormon apa saja yang berpengaruh pada scenario diatas?

9. Apa saja kelainan kelenjar?

Page 5

Page 6: Laporan Tutorial Sistem Hormon

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Landasan Teori

1.Kelenjar

a.Definisi Kelenjar

Kelenjar merupakan suatu kumpulan agregat dari sel-sel epitel yang tersusun

untuk menjalankan fungsi seksresi dan eksresi. Sel-sel epitel ini disebut epitel glanduler.

Kelenjar juga dapat berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolism dari pembuluh darah.

b.Macam-macam kelenjar,hormone yang dihasilkan dan fungsinya

1.Kelenjar Endokrin

Kelenjar endokrin adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan

hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ

lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke

berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut

menjadi suatu tindakan.

Page 6

Page 7: Laporan Tutorial Sistem Hormon

Contoh kelenjar endokrin:

a. Hipofisis

Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar

pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan

kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter

1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars

intermedia), dan bagian posterior.

Page 7

Page 8: Laporan Tutorial Sistem Hormon

Hipofisis Lobus Anterior

Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya

Hormon Somatotropin (STH), Hormon

pertumbuhan (Growth Hormone / GH)

merangsang sintesis protein dan

metabolisme lemak, serta merangsang

pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa)

dan otot. kekurangan hormon ini pada anak-

anak-anak menyebabkan pertumbuhannya

terhambat /kerdil (kretinisme), jika

kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan

raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi

pada saat dewasa, akan menyebabkan

pertumbuhan tidak seimbang pada tulang

jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang

hidung yang disebut akromegali.

Hormon tirotropin atau Thyroid

Stimulating Hormone (TSH)

Mengontrol pertumbuhan dan

perkembangan kelenjar gondok atau tiroid

serta merangsang sekresi tiroksin

Adrenocorticotropic hormone (ACTH)   

                    

Mengontrol pertumbuhan dan

perkembangan aktivitas kulit ginjal dan

merangsang kelenjar adrenal untuk

mensekresikan glukokortikoid (hormon

yang dihasilkan untuk metabolisme

karbohidrat)

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic

hormone (LTH) 

Membantu kelahiran dan memelihara

sekresi susu oleh kelenjar susu

Page 8

Page 9: Laporan Tutorial Sistem Hormon

Hormon gonadotropin pada wanita :

1.     Follicle Stimulating Hormone

(FSH)

2.     Luteinizing Hormone (LH)   

Merangsang pematangan folikel dalam

ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel dalam

ovarium dan menghasilkan progestron

Hormone gonadotropin pada pria :

1.     FSH

2.     Interstitial Cell Stimulating

Hormone (ICSH)

Merangsang terjadinya spermatogenesis

(proses pematangan sperma)

Merangsang sel-sel interstitial testis untuk

memproduksi testosteron dan androgen

Hipofisis pars media

hormon  Fungsi

MSH (Melanosit Stimulating Hormon) Mempengaruhi warna kulit individu, dengan

cara menyebarkan butir melanin, apabila

hormon ini banyak dihasilkan maka

menyebabkan kulit menjadi hitam.

Page 9

Page 10: Laporan Tutorial Sistem Hormon

Hipofisis lobus posterior

hormon  Fungsi

Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada

rahim wanita selama proses melahirkan

Hormon ADH Menurunkan volume urine dan

meningkatkan tekanan darah dengan

cara menyempitkan pembuluh darah

b. Paratiroid

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan

parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.

Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah

menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal,

gelisah, sukar tidur, dan kesemutan

Page 10

Page 11: Laporan Tutorial Sistem Hormon

c. Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara

keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di

depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi

metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan

dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini

harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan

kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila

ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental

yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih

ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid

(Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat,

denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak

adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

d. kelenjar adrenalin (Anak ginjal)

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap

ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar

(korteks) dan bagian tengah (medula). Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan

penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan

berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan

ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut

jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah

melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar,

dan diikuti dengan rambut berdiri. .

e. pancreas

Page 11

Page 12: Laporan Tutorial Sistem Hormon

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau

Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.

Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa

akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk

disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain

menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja

antagonis dengan hormon insulin.

f. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium

juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu

sebagai berikut.

1. Estrogen

Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang

oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda

kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang

dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya,

perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.

2. Progesteron

Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH

dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah

dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna

mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat

mempertahankan kehamilan.

g. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain

menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan

hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan

memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya

membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

Page 12

Page 13: Laporan Tutorial Sistem Hormon

2. Kelenjar Eksokrin

Kelenjar eksokrin – kelenjar yang mempunyai saluran untuk mengeluarkan

produknya atau bermuara pada permukaan apikal. Kelenjar eksokrin bisa dikategorikan

lagi dalam 3 jenis:

a. Kelenjar apokrin – bagian dari sel sekresi hilang ketika sekresi berlangsung. Istilah

kelenjar apocrine sering dikaitkan dengan kelenjar apocrine keringat walaupun

pernyataan ini diduga salah karena metode sekresinya tidak sama.

b. Kelenjar holokrin – seluruh sel hancur ketika sekresi berlangsung.

c. Kelenjar merokrin – sekresi dilakukan dengan eksositosis.

Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan

selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh.

c.Perbedaan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin

No Kelenjar endokrin Kelenjar eksokrin

1 Mensekresikan hormone Mensekresikan enzim

2 Disebut kelenjar buntu karena tidak

memiliki saluran

Memiliki saluran tempat yang

mengalirkan hasil sekresinya

kelokasi tertentu

3 Hormon disekresikan dalam jumlah

sedikit

Enzim disekresikan dalam jumlah

banyak

4 Hormon disekresikan setiap saat Disekresikan saat tertentu

d.Mekanisme umpan balik kelenjar endokrin

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus

diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah

diperlukan lebuh banyak atau lebih sedikit hormon.

Page 13

Page 15: Laporan Tutorial Sistem Hormon

3.Mekanisme umpan balik kelenjar pancreas

e.Kelainan Kelenjar1)      SIADH (Syndrome of inappropriate Antidiuretic Hormone)

Kumpulan gejala akibat gangguan hormon antidiuretik. Gangguan produksi

hormon antidiuretik ini menyebabkan retensi garam atau hiponatremia, osmolaritas

serum, peningkatan gravitas urin, edema atau dehidrasi,dan peningkatan hormon plasma

vasopresin.

Biasanya fungsi adrenal, tyroid dan ginjal dalam batas normal. Hal lain kadang

gejala SIADH berhubungan dengan trauma kepala atau tumor, dimana patologi akan

mengambil biopsi untuk memastikannya

2)      Galaktore

Galaktore adalah pembentukan air susu pada pria atau wanita yang tidak sedang

dalam masa menyusui

Penyebabnya adalah prolaktinoma (tumor yang menghasilkan prolaktin) pada

kelenjar hipofisa. Pada saat terdiagnosis biasanya prolaktinoma ini ukurannya kecil,

tetapi pada pria tumor ini cenderung membesar.Pembentukan prolaktin yang berlebihan

dan terjadinya galaktore juga bisa dirangsang oleh obat-obatan seperti fenotiazin, obat

tertentu untuk tekanan darah tinggi (terutama metildopa) dan narkotik. Penyebab lainnya

Page 15

Page 16: Laporan Tutorial Sistem Hormon

yang mungkin adalah hipotiroidisme.gagal ginjal dan efek samping obat bisa menjadi

faktor penyebab.

3)      Gigantisme

Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal dari seluruh tubuh karena kelenjar

hypophysis memproduksi hormon berlebihan. Hipofisis adalah kelenjar seukuran biji

kacang tanah dan menggantung dari otak, terbaring di sebelah dalam tulang pelipis dekat

bola mata. Penyakit ini ditandai oleh pembesaran dan penebalan tulang dahi, rahang,

kaki, dan tangan secara berangsur. Penyakit ini berlangsung lambat dan baru diketahui

setelah penderita memasuki usia menengah. kelainan yang disebabkan oleh karena

sekresi Growth Hormone (GH) yang berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum

proses penutupan epifisis.

4)      Akromegali

Akromegali adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon

pertumbuhan yang berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun.

2.Hormon

a.Definisi Hormon

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar

buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga

sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh.

Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya

perubahan.

b.Klasifikasi Hormon

Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi

kimia,sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di

dalam sel.

Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya

 1. Golongan Steroid dimana prekusor utaman nya adalah kolestrerol.

2. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil

Contoh : Thyroid,Katekolamin

Page 16

Page 17: Laporan Tutorial Sistem Hormon

 3. Golongan Polipeptida/Protein

Contoh :Insulin,Glukagon,GH,TSH

 

Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon

 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 

2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon

 1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler.

2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:

1.Kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa

Contoh :cAMP,cGMP,Ca, Fosfoinositol, Lintasan Kinase

2.Kelompok hormone intraseluler terjadi ikatan hormone reseptor.

c.Fungsi Hormon

Fungsi hormon diantaranya:

1. Integrasi fungsi-fungsi tubuh

2. Mempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan mendeteksi dan memberi respon

terhadap kondisi lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon akan memberi sinyal

bahwa sel tersebut mengalami kerusakan.

3. Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme

4. Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel

d.Produksi Hormon

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian

dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui

kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan

memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim

Page 17

Page 18: Laporan Tutorial Sistem Hormon

faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan

mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

e.Mekanisme Kerja Hormon

•         Sekresi endokrin.

Sel endokrin mensekresi hormon→ hormon dialirkan ke darah → ditangkap oleh

reseptor pada sel sasaran

Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.

Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu

jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai

fungsi Endokrin

Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas

yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang

diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui

sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid

seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau

Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai

fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis

berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang

pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.

•         Neurosekresi.

Badan sel saraf mensekresi hormon→ melalui akson hormon dialirkan melalui

aliran darah → hormon ditangkap oleh reseptor pada sel sasaran

•         Neurotransmisi.

Badan sel saraf mengeluarkan sinyal → sehingga mempengaruhi sel sasaran

melakukan sesuatu

3.Masa Pubertas

a.Definsi Masa Pubertas

Masa Pubertas adalah saat terjadinya perubahan-perubahan dalam tubuh yang

mengiringi rangkaian pendewasaan. Periodenya terjadi bervariasi tergantung individu.

Dapat terjadi  lebih awal atau justru sebaliknya. Biasanya dimulai antara usia 7-13 tahun

Page 18

Page 19: Laporan Tutorial Sistem Hormon

untuk perempuan, dan antara usia 9-15 tahun untuk pria. Masa pubertas tidak hanya

ditandai dengan haid pada perempuan atau mimpi basah pada laki-laki.

Masa pubertas juga ditandai dengan perubahan bentuk fisik, ditandai dengan

munculnya lekukan-lekukan tubuh sehubungan dengan membesarnya payudara dan

berubahnya proporsi lekuk pinggul, serta tumbuhnya bulu-bulu halus di beberapa bagian

tubuh pada perempuan.

Sedangkan pada laki-laki, terjadi perubahan pada  pita suara, mulai tumbuh

rambut kemaluan dan bulu wajah, serta membesarnya ukuran testikel dan penis. Selain

itu, bahu juga menjadi lebih lebar karena kondisi tubuh yang lebih berotot.

Perubahan ini disebabkan oleh produksi hormon testosteron pada laki-lakidan

estrogen pada perempuan. Hal ini juga kerap mempengaruhi terjadinya pertumbuhan

jerawat dan masalah bau badan.

b.Hormon yang berpengaruh dalam masa pubertas

Masa pubertas, yaitu masa suatu gonad (kelenjar kelamin) mulai dapat

menghasilkan sel-sel kelamin matang atau gamet, yang Anda kenal sebagai spermatozoa

pada pria dan ovum pada wanita. Pria mengalami masa pubertas pada usia 14 – 16 tahun,

sedangkan wanita mengalami masa pubertas lebih awal, yaitu pada usia 11 – 14 tahun.

Masa pubertas dicirikan oleh terlihatnya ciri-ciri kelamin sekunder yang mulai

tampak. Ciri-ciri kelamin sekunder pada pria, yaitu terjadinya perubahan suara,

tumbuhnya bidang dada, mulai tumbuhnya kumis, jenggot, jambang, atau rambut-rambut

di sekitar alat kelamin, sedangkan pada wanita, kelamin sekunder dicirikan dengan suara

yang melengking atau tinggi dan halus, terbentuknya payudara, pembesaran pinggul, dan

juga tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin.

Pada pria tanda-tanda pubertas terlihat dengan keluarnya sperma untuk pertama

kalinya, sedangkan pada wanita tanda-tanda pubertas ditandai dengan terjadinya

menstruasi atau haid yang pertama.

Page 19

Page 20: Laporan Tutorial Sistem Hormon

Tanda-tanda pubertas tersebut ternyata sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon

kelamin tertentu. Hormon-hormon kelamin yang berperan terhadap perkembangan organ-

organ kelamin, yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone),

testoteron, estrogen, progesteron, oksitosin, relaksin, dan laktogen (prolaktin). Masing-

masing hormon tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya

berikut ini akan diuraikan lebih rinci.

1) FSH (Follicle Stimulating Hormone), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar

hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan

spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai

oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada pria

dan estrogen pada wanita.

2) LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di

dalam ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).

3) Testoseron, yaitu hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis

dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.

4) Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini

berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di

samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat

produksi FSH.

5) Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam

ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim

untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron

bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami

pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan

merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.

Page 20

Page 21: Laporan Tutorial Sistem Hormon

6) Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses

kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

7) Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi

ligamen pelvis pada proses kelahiran.

8) Laktogen, dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron

merangsang pembentukan air susu.

B.Kerangka Konsep

SISTEM HORMON

Kelenjar Endokrin Kelenjar Eksokrin

Klasifikasi Definisi Fungsi Fungsi Kelainan

Kelenjar Hipofisis

Kelenjar Tiroid

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar Pancreas

Kelenjar Adrenal

Page 21

Page 22: Laporan Tutorial Sistem Hormon

BAB III

KESIMPULAN

Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin. Dalam tubuh manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang utama yaitu, hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, kelenjar kelamin dan kelenjar timus. Hormon sangat penting bagi tubuh makhluk hidup karena hormon – hormon inilah yang memacu pertumbuhan reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.

Page 22

Page 23: Laporan Tutorial Sistem Hormon

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia

A, Fandi. 2009. Kamus Kesehatan. Yogyakarta: EGC.

Bagnara, Turnor, 1998. Endo Krinologi Umum. Yogyakarta: Airlangga.

Corwin, Elizabets. J. 1997. Buku Saku Patologi 2. Jakarta: EGC

Gleade, Jonathan. 2005. At a Galance Anamnese dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Erlangga.

Ovedoff, David. 2002. Kapita Selekta. Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.

Price, Selvia. A.2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses Penyakit Volume 2. Jakarta :

EGC.

Buku Saku Patofisiologis, Elisabeth, Endah P. 2000. Jakarta : EGC

Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 2001. Bag.3. Penerbit Buku Kedokteran Elisabeth J. Corwin,

patofisiologi

Editor Francis S. 2002. Endrokinologi Dasar Dan Klinik. Greenipan Smeltzer Dan

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/12/SISTEM-HORMON-MANUSIA.pdf

http://ocw.usu.ac.id/course/download/128-PATOLOGI-ANATOMI/

patologi_anatomi_slide_sistem_endokrin.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/biokimia-mutiara2.pdf

http://blog.uad.ac.id/sriariani/files/2011/11/endokrin.pdf

Page 23