laporan tugas besar pondasi 2015

Upload: wildan-jpp

Post on 08-Jul-2018

709 views

Category:

Documents


55 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    1/79

    2 - 1

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Umum

    Pondasi adalah konstruksi yang menghubungkan suatu struktur dengan tanah,

    dimana tanah berfungsi sebagai penopangnya. Untuk membangun suatu struktur 

     bangunan perlu direncanakan pondasi yang mampu menghubungkan struktur 

     bangunan dengan tanah secara baik.

    Pondasi harus memenuhi dua persyaratan dasar, antara lain :

    a. Faktor keamanan terhadap keruntuhan geser ( shear failure dari tanah

     pendukung harus memadai.

     b. Penurunan pondasi dapat ter!adi dalam batas toleransi dan penurunan

    sebagian (differential settlement  tidak boleh mempengaruhi fungsi struktur.

    "erdapat 2 klasifikasi pondasi, yaitu :

    a. Pondasi dangkal

    #dalah pondasi yang memindahkan beban langsung ke lapisan permukaan

    tanah. Pada prinsipnya pondasi dangkal hanya mengandalkan tahanan

    u!ungnya sa!a, karena tahanan gesek dindingnya (tahanan selimut kecil.

    $ang termasuk !enis pondasi dangkal adalah pondasi telapak (spread footing),

     pondasi meman!ang (continous footing) dan pondasi rakit (mat foundation).

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    2/79

    2 - 2

     b. Pondasi dalam

    #dalah pondasi yang meneruskan beban struktur ke lapisan tanah keras atau

     batuan yang terletak relatif !auh dari permukaan. Pada prinsipnya pondasi

    dalam dapat mengandalkan tahanan u!ung dan tahanan gesek dindingnya

    (tahanan selimut. $ang termasuk !enis pondasi dalam adalah pondasi

    sumuran dan pondasi tiang.

    %inding Kolom

    (a) (b)

    &olom

    (c)

    'akit

    Pilar 

    em batan&olom

    )umuran

    (d)"iang

    (e)

    Gambar 2.1 Macam-macam Tipe Pondai

    (a) Pondai Meman!an" #

    (b) Pondai Te$apa% 

    (c) Pondai &a%i'

    (d) Pondai Sumuran

    (e) Pondai Tian"

    (Sumber : Hary Christiady Hardiyatmo, 2002)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    3/79

    Untuk membantu memilih !enis pondasi, Peck (1*+ memberikan rumus

    digunakan yaitu :

    a. Untuk pondasi dangkal

    ≤ 1

    B(2.1)

     b. Untuk pondasi dalam

    >

    B(2.2)

    P P

    %

    /

    (a) %

    /

    (b)

    Gambar 2.2 Pera$i*an Ga+a Pada Pondai

    (a) an"%a$

    (b) a$am

    (Sumber : Coduto, 1994)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    4/79

    2.2 Pondai Tian"

    Fungsi umum pondasi tiang adalah :

    a. Untuk memikul beban struktur atas dan menyalurkannya ke tanah pendukung

    yang kuat

     b. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman

    tertentu, sehingga pondasi bangunan dapat memberikan dukungan yang

    cukup untuk menahan beban dengan menggunakan gesekan dinding tanah

    sekitar 

    c. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi gaya angkat (up-lift)  pada

     pondasi atau dok diba0ah muka air akibat momen guling atau tekanan

    hidrostatis

    d. Untuk menahan gaya horisontal dan gaya yang arahnya miring

    e. Untuk memadatkan tanah pasir agar daya dukung tanah bertambah

    f. Untuk mengurangi penurunan (sistem tiang-rakit dan cerucuk

    g. Untuk memberikan tambahan faktor keamanan, khususnya pada kaki

     !embatan yang dapat mengalami erosi

    h. Untuk menahan longsor, misalnya pada tanah yang mudah tergerus air 

    Pondasi tiang memperoleh daya dukungnya dari gesekan antara selimut tiang

    dengan tanah dan dari tahanan u!ungnya, oleh karena itu pondasi tiang dibedakan

    atas :

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    5/79

    a. "iang dukung u!ung (end bearing pile)

    #dalah tiang yang daya dukungnya ditentukan oleh tahanan u!ung tiang.

    Umumnya tiang dukung u!ung berada pada ona tanah lunak di atas lapisan

    tanah keras.

     b. "iang gesek (friction pile)

    #dalah tiang yang daya dukungnya lebih ditentukan oleh gaya gesek tiang

    dengan dinding tanah di sekitarnya.

    Pondasi tiang dapat dibedakan men!adi kategori sebagai berikut :

    a. "iang perpindahan besar (large displacement pile), yaitu tiang berlubang

    dengan u!ung tertutup yang dipancang ke dalam tanah, sehingga

    menyebabkan ter!adinya perpindahan olume tanah yang relatif besar. $ang

    termasuk dalam kategori tiang perpindahan besar (large displacement pile)

    adalah tiang kayu, tiang beton pe!al, tiang beton prategang, dan tiang ba!a

     bulat.

     b. "iang perpindahan kecil (small displacement pile), yaitu tiang berlubang

    dengan u!ung tertutup yang dipancang ke dalam tanah, sehingga

    menyebabkan ter!adinya perpindahan olume tanah yang relatif kecil. $ang

    termasuk dalam kategori tiang perpindahan kecil (small displacement pile)

    adalah tiang beton berlubang dengan u!ung terbuka, tiang beton prategang

     berlubang dengan u!ung terbuka, tiang ba!a profil 3, tiang ba!a bulat dengan

    u!ung terbuka, dan tiang ulir.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    6/79

    c. "iang tanpa perpindahan (non-displacement pile) terdiri dari tiang yang

    dipasang ke dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. $ang

    termasuk dalam kategori tiang tanpa perpindahan adalah tiang bor, yaitu tiang

    yang pengecorannya dilakukan langsung dalam lubang hasil pengeboran

    tanah.

    &lasifikasi tiang berdasarkan !enis bahan tiang dan pembuatannya terdiri atas +

    kategori yaitu :

    a. Pondasi tiang kayu

    enis pondasi tiang yang paling primitif adalah tiang kayu. Pondasi !enis ini

    mudah diperoleh, dapat dipotong sesuai dengan pan!ang yang diinginkan,

    dan pada kondisi lingkungan tertentu dapat bertahan lama, akan tetapi tiang

    kayu dapat mengalami pembusukan atau rusak akibat dimakan serangga.

    "iang kayu diperoleh dari pohon yang berdiameter 1+4 - 544 mm dan

     pan!ang 6 - 1+ m. beban maksimum yang dapat dipikul oleh tiang kayu

    tunggal adalah sekitar 274 8 44 k9. Pondasi tiang kayu sangat cocok 

    digunakan sebagai tiang gesekan. "iang ini umumnya mengalami kerusakan

    ringan saat dipancang, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan

    sebagai tiang tahanan u!ung pada tanah pasir padat atau tanah berbatu.

    Untuk mengatasi kerusakan pada pemancangan pondasi tiang kayu dapat

    ditempuh cara sebagai berikut :

    • enggunakan palu ringan

    • Pada u!ungnya diberi gelang ba!a, cincin besi dan sepatu dari besi

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    7/79

    • )ebelum pemancangan dilakukan pemboran (pre-drilling)

     b. Pondasi tiang ba!a

    Pondasi tiang ba!a umumnya berbentuk pipa atau profil 3 dan umumnya

    tiang !enis ini ringan, kuat, mampu menahan beban yang berat dan

     penyambungan tiang dapat dilakukan dengan sangat mudah. "iang ba!a pipa

    dapat dipancang dengan bagian u!ung tertutup maupun terbuka. /erdasarkan

     pengalaman, bentuk u!ung terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman

     penetrasi dan dapat dikombinasi dengan pemboran bila diperlukan. )elain

    itu, tanah yang berada pada bagian dalam pipa dapat dikeluarkan dengan

    mudah dan dapat diisi kembali dengan beton !ika diinginkan.

    Untuk penetrasi ke dalam tanah berbatu disarankan menggunakan tiang ba!a

     profil 3., karena !enis ini tidak banyak mendesak olume tanah dan tidak 

    menyebabkan penyembulan. "iang pipa memiliki inersia lebih tinggi

    daripada tiang 3, sehingga dapat digunakan untuk memikul beban lateral

    yang besar.

    "ipe lain dari tiang ba!a yang digunakan untuk memikul beban ringan adalah

     screw pile yang pemasangannya dilakukan dengan cara memutar tiang

    tersebut ke dalam tanah tanpa adanya penggalian. "iang ini dapat digunakan

    untuk semua !enis tanah dan paling sering digunakan untuk menahan tarik 

    (tension piles). &elemahan dari tiang ba!a adalah memiliki sifat korosi

    terhadap asam maupun air.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    8/79

    c. Pondasi tiang beton pracetak 

    /entuk penampang tiang ini dapat berbagai rupa namun umumnya berbentuk 

    lingkaran, persegi empat, segi tiga dan oktagonal. Pembuatan tiang beton

     pracetak adalah dengan cara dicetak di lokasi tertentu, kemudian diangkut ke

    lokasi pembangunan. "iang beton pracetak dapat dibuat berlubang maupun

    tidak. "iang beton pracetak dibuat berlubang dengan tu!uan untuk 

    menghemat berat tiang itu sendiri. Ukuran yang biasa dipakai untuk tiang

    yang tidak berlubang adalah berkisar antara 24 sampai 64 cm, sedangkan

    untuk tiang yang bagian tengahnya berlubang diameternya dapat mencapai

    154 cm. Pan!ang tiang beton pracetak yang tidak berlubang biasanya berkisar 

    antara 24 sampai 54 m, sedangkan untuk tiang beton pracetak yang bagian

    tengahnya berlubang pan!ang tiang dapat mencapai 64 m.

    Pondasi tiang beton pracetak dirancang agar mampu menahan gaya dan

    momen lentur yang timbul pada saat pengangkatan dan tegangan-tegangan

    saat pemancangan disamping beban yang harus dipikul. "ipe tiang ini dapat

     bersifat sebagai tiang gesekan maupun tiang tahanan u!ung.

    &euntungan tiang beton pracetak adalah sebagai berikut :

    • /ahan tiang dapat diperiksa sebelum dipasang

    • Prosedur pemasangan tidak dipengaruhi oleh air tanah

    • "iang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam

    • Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah granuler 

    #dapun kerugian dari tiang beton pracetak, yaitu :

    • Penggembungan tanah akibat pemancangan dapat menimbulkan masalah

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    9/79

    • "iang kadang-kadang rusak akibat pemancangan

    • /ila diameter tiang terlalu besar akan sulit dilakukan pemancangan

    • Pemancangan tiang dapat mempengaruhi bangunan di sekitarnya

    • Penulangan dipengaruhi oleh tegangan yang ter!adi pada 0aktu

     pengangkutan dan pemancangan tiang

    d. Pondasi tiang beton cast-in-situ

    )eluruh penger!aan pondasi !enis ini dilakukan di lokasi pembangunan.

    "iang beton cast-in-situ terdiri dari 2 tipe, yaitu :

    • "iang berselubung pipa

    Pada !enis ini, pipa ba!a dipancang terlebih dahulu ke dalam tanah

    kemudian dimasukkan ke dalam lubang bor dan dicor. Pipa ba!a yang ada

    di lubang bor dan telah dicor dibiarkan didalam tanah. $ang termasuk 

     !enis ini adalah tiang standard Raymond.

    • "iang tidak berselubung pipa

    Penger!aan tiang ini sama dengan tiang berselubung pipa hanya sa!a pipa

     ba!a yang telah dicor ditarik keluar. $ang termasuk !enis tiang ini adalah

    tiang Franky

    e. Pondasi tiang beton pratekan

    "iang beton pratekan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan memperkecil

    kemungkinan kerusakan saat pengangkatan dan pemancangan. "iang !enis

    ini sangat cocok untuk kondisi dimana dibutuhkan tiang yang pan!ang dan

    memiliki daya dukung yang tinggi.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    10/79

    f. Pondasi tiang komposit

    Pondasi tiang komposit merupakan gabungan antara dua material yang

     berbeda, misalnya material ba!a dengan beton, material kayu dengan beton.

    &esulitannya hanya pada ikatan antara kedua material tersebut terutama pada

    material kayu - beton sehingga !enis ini ditinggalkan. katan antara bahan

     ba!a dan beton cukup baik.

    2.2.1 Per+ara'an Pondai Tian"

    /eberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi tiang yaitu :

    a. /eban yang diterima oleh pondasi tidak melebihi daya dukung tanah maupun

    tegangan yang melebihi kekuatan bahan tiang untuk men!amin keamanan

     bangunan.

     b. Pembatasan penurunan yang ter!adi pada bangunan dengan nilai penurunan

    maksimum yang dapat diterima dan tidak merusak struktur.

    c. Pengendalian atau pencegahan efek dari pelaksanaan konstruksi pondasi

    yang bertu!uan untuk membatasi pergerakan bangunan atau struktur lain

    disekitarnya, misalnya : getaran saat pemancangan, galian dan lain-lain.

    2.2.2 Proedur Perancan"an Pondai Tian"

    a. Penyelidikan "anah

    Penyelidikan tanah di lapangan dibutuhkan untuk data perancangan pondasi

     bangunan. Penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan cara menggali lubang

    u!i (test pit), pengeboran dan u!i langsung di lapangan (in-situ test). %ari hasil

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    11/79

     penyelidikan tanah, sifat teknis tanah dipela!ari dan di!adikan pertimbangan

    dalam menganalisis daya dukung dan penurunan tanah.

    Penyelidikan tanah biasanya dilakukan berdasarkan besarnya beban

     bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan

     biaya yang tersedia.

    "u!uan dilakukan penyelidikan tanah adalah :

    • Untuk mendapatkan informasi mengenai lapisan tanah dan batuan di

    lokasi pembangunan, sehingga dapat diketahui lapisan tanah keras yang

    dapat di!adikan lapisan pendukung untuk pondasi.

    • Untuk mendapatkan informasi mengenai kedalaman uka #ir "anah

    (#". Pada bangunan yang mempunyai lantai basement diperlukan

    informasi mengenai tinggi uka #ir "anah (#", agar dapat

    ditentukan besarnya tekanan pada basement  baik tekanan pada dinding

    basement maupun besarnya gaya angkat (uplift). )elain itu !uga

     penyelidikan tanah diperlukan untuk pertimbangan metode konstruksi

    dan sistem dewatering lokasi.

    • Untuk mendapatkan informasi sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis

    tanah;batuan. )ifat-sifat fisis tanah adalah karakteristik dari suatu

    material yang diperoleh secara alami dan digunakan untuk klasifikasi

    tanah. )ifat-sifat mekanis tanah adalah respon material terhadap

     pembebanan dan digunakan untuk memperkirakan kemampuan tanah

    mendukung beban yang direncanakan dan deformasi pada tanah.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    12/79

    • enentukan parameter tanah untuk analisis. Parameter tanah dapat

    digunakan untuk analisis pondasi atau untuk simulasi proses konstruksi.

    %alam hal tertentu, perancangan pondasi dapat dilakukan dengan

    menggunakan korelasi langsung berdasarkan hasil u!i lapangan,

    khususnya )P" (Standard Penetration Test) dan

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    13/79

    • arak titik bor 

    arak antara titik bor untuk peker!aan pondasi didasarkan !enis struktur 

     bangunan yang direncanakan. Pedoman penentuan !arak titik bor adalah s

    sebagai berikut :

    Tabe$ 2.1 Pedoman Penen'uan Jara% Ti'i% Bor

    enis )truktur arak "itik /or (m

    =edung "inggi 1+ 8 5+

    /angunan industri 4 8 *4

    • &edalaman titik bor 

    Pemboran harus dilakukan hingga kedalaman lapisan tanah cukup keras

    (nilai 9)P"  berkisar antara 4-+4, tetapi bila di ba0ah lapisan tanah

    keras terdapat tanah kompresibel pengeboran harus dilakukan kembali

    (kecuali lapisan tersebut tidak mengakibatkan penurunan yang

     berlebihan.

    /ila terdapat rencana penggalian, maka kedalaman pemboran di lokasi

    tersebut sekurangnya 1,+ - 2 kali kedalaman galian. /atas atas dilakukan

     bila kondisi tanah lembek. 3al ini adalah untuk memungkinkan analisis

    kestabilan lereng galian dan mengealuasi kemungkinan penyembulan

    (hea!ing). /ila didapati lapisan a"uifer , maka pemboran mungkin dapat

    lebih dalam lagi. /ila kaki pondasi tiang diharapkan masuk ke dalam

     batuan, maka pengeboran dilakukan sekurangnya m ke dalam lapis

     batuan tersebut.

    Untuk struktur yang berat seperti bangunan tinggi, satu titik bor perlu

    dilakukan hingga mencapai batuan dasar bila kondisi memungkinkan.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    14/79

    "abel 2.2. adalah kedalaman minimum pemboran yang perlu dilakukan

    menurut )o0ers (1*7*.

    Tabe$ 2.2 Keda$aman Minimum Pemboran

    enis )truktur &edalaman "itik /or (m

    )empit dan 'ingan .)4.7

    >uas dan /erat 6.)4.7

    &eterangan : ) adalah banyaknya lantai pada gedung tinggi

    Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan cara menekan tabung contoh

    tanah secara hati-hati (terutama untuk tanah tidak terganggu yang dipasang

     pada u!ung ba0ah batang bor. Pada 0aktu pengeboran dilakukan, contoh

    tanah dapat diperiksa dengan cara menarik pipa bor. ika pada tahap ini

    ditemui perubahan !enis tanah, maka kedalaman perubahan !enis tanah perlu

    dicatat.

    Pada lapisan-lapisan yang dianggap penting untuk diketahui karakteristik

    tanahnya perlu dilakukan pengambilan contoh tanah secara kontinu.

    #pabila pengeboran dilakukan pada lapisan batuan pengambilan contoh

    tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat bor putar (rotary drill).

    "eknik pengeboran dalam umumnya dipakai untuk penyelidikan tanah bagi

    kepentingan perancangan pondasi dalam. %engan pengeboran, contoh tanah

    dan batuan dapat diambil dan diu!i di laboratorium untuk klasifikasi dan

     pengu!ian sifat fisis maupun sifat mekanisnya.

     b. enentukan Profil dan &arakteristik "eknis "anah

    %alam perancangan pondasi tiang yang pertama kali dilakukan adalah

    menentukan lapisan tanah, menggambarkan profil kadar air dan batas 8 batas

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    15/79

     #tterberg , menentukan kuat geser undrained dari U!i "riaksial UU atau U!i

    =eser /aling (!aneshear), dan menggambarkan hasil u!i lapangan (in-situ

    test) dan menetapkan uka #ir "anah (#" di lokasi proyek.

    Penggambaran potongan penampang perlu dilakukan apabila terdapat

     beberapa pengeboran dan u!i sondir. Penggambaran penampangan melintang

    melalui beberapa titik bor dilakukan agar dapat digunakan untuk

    mengealuasi kondisi tanah dalam arah potongan tersebut.

    =ambaran profil tanah dapat men!adi pertimbangan dalam merancang

     pondasi, misalnya : bila tidak terdapat lapisan tanah keras maka tiang dapat

    dirancang sebagai tiang tahanan gesek.

    c. Penentuan enis dan %imensi Pondasi "iang

    Faktor yang men!adi bahan pertimbangan untuk menentukan !enis dan

    dimensi pondasi tiang adalah :

    1. %aya dukung ertikal, tarik, dan lateral

    2. &etersediaan peralatan

    . Pengalaman konstruksi di lokasi proyek 

    5. Pertimbangan lingkungan (suara, getaran, !alan akses, dan lain - lain

    +. ?konomi (biaya

    d. Perancangan Pondasi "iang

    )alah satu langkah dalam merancang pondasi tiang adalah menentukan daya

    dukung u!ung tiang, daya dukung gesekan selimut, daya dukung tarik, daya

    dukung lateral.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    16/79

    asalah yang cukup kritis pada perancangan adalah menentukan parameter 

    tanah yang tepat. %alam banyak hal, meskipun metode analisis untuk daya

    dukung tiang cukup banyak dan dapat memberikan !a0aban yang berariasi,

    tetapi kesalahan yang ter!adi akibat kekeliruan parameter tanah adalah lebih

    fatal (Peck 1*@@.

    e. Penentuan &omposisi "iang

    Pengelompokan tiang dapat dilakukan berdasarkan beban yang beker!a di

    struktur atas. #pabila beban yang beker!a di struktur atas relatif kecil,

    kemungkinan beban dapat dipikul oleh pondasi tiang tunggal. )edangkan

     !ika beban yang beker!a di struktur atas relatif besar, maka pondasi tiang

    yang digunakan harus disatukan dengan sebuah kepala tiang (pile cap).

    f. Pengaruh &onstruksi pada /angunan %i )ekitar Proyek 

    %alam merancang suatu pondasi tiang perlu dipertimbangkan pengaruh

    konstruksi pada bangunan di sekitar proyek ketika penggalian untuk pile cap

    maupun basement dilakukan.. )elain itu, perlu dilakukan ealuasi perubahan

    daya dukung pondasi dari bangunan di sekitar proyek, misalnya : akibat

    galian pondasi yang dapat menimbulkan perubahan tegangan ertikal

    (o!erburden), gerakan lateral, dan perubahan uka #ir "anah (#".

    2., Pondai Tian" Bor

    "iang pancang dan tiang bor dibedakan karena mekanisme pemikulan beban

    yang relatif tidak sama, secara empirik menghasilkan daya dukung yang

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    17/79

     berbeda, pengendalian mutu yang berbeda, dan cara ealuasi yang berbeda

    untuk masing masing !enis tiang tersebut.

    Pondasi tiang bor mempunyai karakteristik khusus karena cara pelaksanaannya

    yang dapat mengakibatkan perilaku di ba0ah pembebanan berbeda dengan

     perilaku tiang pancang. 3al - hal yang mengakibatkan timbulnya perbedaan

    antara pondasi tiang bor dan tiang pancang adalah sebagai berikut :

    a. "iang bor dilaksanakan dengan menggali lubang bor dan mengisinya dengan

    material beton, sedangkan tiang pancang dimasukkan ke tanah dengan

    mendesak tanah disekitarnya (displacement pile)

     b. /eton dicor dalam keadaan basah dan mengalami masa curing diba0ah

    tanah

    c. Untuk men!aga kestabilan dinding lubang bor digunakan casing maupun

     slurry yang dapat membentuk lapisan lumpur pada dinding galian, serta

    dapat mempengaruhi mekanisme gesekan tiang dengan tanah

    d.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    18/79

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    19/79

    d. Pelaksanaan konstruksi yang sukses sangat bergantung pada ketrampilan dan

    kemampuan kontraktor, dimana bila pelaksanaannya buruk dapat

    menyebabkan penurunan daya dukung yang cukup berarti

    e. /erbahaya !ika ter!adi tekanan artesis yang dapat menerobos ke atas

    &arena kedalaman dan diameter dari tiang bor dapat diariasi dengan mudah,

    maka !enis pondasi ini dipakai baik untuk beban ringan maupun untuk struktur 

     berat seperti bangunan bertingkat tinggi dan !embatan. %alam dekade terakhir 

    ini pemakaian pondasi tiang bor semakin luas, seperti diantaranya :

    a. Pondasi !embatan

     b. enara transmisi listrik

    c. Fasilitas dok 

    d. Soldier pile

    e. &estabilan lereng

    f. %inding penahan tanah

    g. Pondasi bangunan ringan pada tanah lunak 

    h. Pondasi bangunan tinggi, dan struktur yang membutuhkan gaya lateral yang

    cukup besar, dan lain-lain.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    20/79

    Gambar 2., Macam-macam Ke"unaan Pondai Tian" Bor

    (Sumber : Universitas Katoli !arahyan"an, 2001)

    2.,.1 Perancan"an Pondai Tian" Bor

    2.,.1.1 a+a u%un" er'i%a$ Pondai Tian" Bor

    'umus umum untuk menghitung daya dukung ertikal pondasi untuk tiang bor

    adalah :

    u = +.p (2.,)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    21/79

    %imana :

    Au B daya dukung ultimit tiang (ton

    A p B daya dukung ultimit u!ung tiang (ton

    As B daya dukung ultimit selimut tiang (ton

    %alam perhitungan daya dukung ertikal pondasi tiang bor, daya dukung selimut

    dan daya dukung u!ung dapat dihitung dengan menggunakan etode 'eese C

    0right dan etode $ulhawy.

    a. %aya dukung U!ung "iang

    %aya dukung ultimit pada u!ung tiang bor dinyatakan sebagai berikut :

    p / 0p . A (2.)

    %imana :

    A p B daya dukung ultimit u!ung tiang (ton

    D p B tahanan u!ung per satuan luas (ton;mE

    # B luas penampang tiang bor (m2

    Pada tanah kohesif besar tahanan u!ung per satuan luas (D p dapat diambil

    sebesar * kali kuat geser tanah. )edangkan pada tanah non kohesif, 'eese

    mengusulkan korelasi antara D p dengan 9)P".

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    22/79

    Gambar 2. Ta*anan U!un" U$'imi' Pada Tana* Non Ko*ei 

    ( Sumber : #eese $ %ri"ht,19&& )

     b. %aya %ukung )elimut "iang

    Perhitungan daya dukung selimut tiang pada tanah homogen dapat dituliskan

    dalam bentuk :

    / . . p (2.3)

    %imana :

    As B daya dukung ultimit selimut tiang (ton

    f B gesekan selimut tiang (ton;mE

    > B pan!ang tiang (m

     p B keliling penampang tiang (m

    /ila tiang bor terletak pada tanah yang berlapis, maka formula tersebut dapat

    dimodifikasi sebagai berikut :

    n

    =∑ 1 × $ × pi =1

    (2.4)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    23/79

    %imana :

    As B daya dukung ultimit selimut tiang (ton

    f s B gesekan selimut tiang (t;mE

    l B pan!ang tiang (m

     p B keliling penampang tiang (m

     9ilai > dan p untuk perhitungan diatas diperoleh dari data tiang yang akan

    digunakan, sedangkan untuk nilai f diperoleh dari perhitungan menggunakan

    metode 'eese C right (1*77

    =esekan selimut tiang per satuan luas dipengaruhi oleh !enis tanah dan

     parameter kuat geser tanah. Untuk tanah kohesif dan non kohesif dapat

    dihitung dengan menggunakan formula :

    / 5 . c (2.6)

    %imana :

    G B faktor koreksi

    c B kohesi tanah (t;mE

    /erdasarkan hasil penelitian 'eese faktor koreksi (G untuk tanah kohesif 

    dapat diambil sebesar 4,++. )edangkan untuk tanah non kohesif, nilai f dapat

    diperoleh dengan korelasi langsung dengan nilai 9)P".

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    24/79

    Gambar 2.3 Ta*anan Se$imu' U$'imi' NSPT

    ( Sumber : %ri"ht 19&& )

    Untuk mendapatkan daya dukung i!in maka daya dukung ultimit yang didapatkan

    dibagi dengan faktor keamanan sebesar 2 8 .

    2.,.1.2 a+a u%un" Tari% Pondai Tian" Bor

    /ila pondasi tiang dirancang untuk menahan gaya tarik maka perlu

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    a. "iang beton harus dilengkapi dengan tulangan meman!ang

     b. )ambungan tiang harus diperhitungkan untuk menahan gaya tarik 

    c. "iang harus diangker ke dalam pelat penutup tiang dan pelat penutup harus

    diikatkan dengan kolom. Perancangan pelat penutup tiang harus

    diperhitungkan terhadap tegangan akibat tarikan.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    25/79

    d. "ahanan tiang terhadap gaya ke atas tiang tidak selalu sama dengan tahanan

    gesek tiang yang arah gayanya ke ba0ah. Untuk tiang gesek pada tanah

    lempung dapat dianggap sama, akan tetapi untuk tanah granuler hal ini tidak 

    sama.

    Untuk tiang pada tanah lempung, tahanan tarik ultimit dinyatakan dalam

     persamaan :

    Tu" / Tun 7 8 (2.9)

    %imana :

    "ug B daya dukung tarik total (ton

    "un B daya dukung tarik bersih (ton

    B berat efektif tiang (ton

    enurut rumusan %as dan )eeley (1*@2 :

    Tun= ( : p : cu : % ;

    )

    (2. B pan!ang tiang (m

    P B keliling dari tiang (m

    cu B kohesi tanah (k9;m2

    GH B koefisien adhesi dari permukaan tiang

     9ilai GH untuk pondasi tiang bor cor di tempat dinyatakan dengan rumus :

    a. Untuk nilai cu I @4 k9;m2

    5= / >?< @ >?>>423 (2.1>)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    26/79

     b. Untuk nilai cu J @4 k9;m2

    5= / >? (2.11)

    Gambar 2.4 Kapai'a Tian" Mena*an Ga+a Tari% 

    (Sumber : 'as, 1990)

    Untuk tanah pasir %as dan )eeley (1*7+ ) merumuskan :

    Tun =1

    p2

    2K u 'an (2.12)

    %imana :

    "un B daya dukung tarik netto (t;m2

    P B keliling tiang (m

    & u B koefisien tarik 

    K B berat olume tanah (k9;m L digunakan KH !ika tanah terendam air 

    M B sudut gesek tanah (N

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    27/79

    Gambar 2.6 (a) Kore$ai Ni$ai  u(b) Kore$ai Koeiien K u(c) ariai Ni$ai Cφ dan (C)cr(Sumber : 'as, 1990)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    28/79

    2.,.1., a+a u%un" a'era$ Pondai Tian" Bor

    Gambar 2.9 (a) Ga+a a'era$ Pada Tian" Pondai

    (b) Ga+a Ta*anan Tana* A%iba' ibebani

    2a'era$

    (c) e$e%i ? Pu'aran Sudu'? Momen? Geer? dan

    Te%anan A%'i Tana* A%iba' Beban a'era$

    (Sumber : 'as, 1990)

    Pondasi tiang harus dirancang dengan memperhitungkan beban horisontal atau

     beban lateral, seperti : beban angin, tekanan tanah lateral, beban gelombang air,

     benturan kapal, dan lain-lain. %alam analisis, kondisi kepala tiang dibedakan

    men!adi 2, yaitu :

    a. &epala tiang ter!epit ( fi&ed head 

    #dalah tiang yang pada bagian atasnya ter!epit, biasa digunakan pada gedung

    atau bangunan tinggi.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    29/79

     b. &epala tiang bebas ( free head 

    #dalah tiang yang pada bagian atasnya tidak ter!epit, biasa digunakan pada

     !embatan.

    /eban lateral yang harus didukung pondasi tiang bergantung pada rangka

     bangunan yang mentransfer gaya lateral ke kolom bagian ba0ah. Pondasi tiang

    yang dipasang ertikal harus dirancang untuk menahan beban lateral yang cukup

     besar, maka tanah (khususnya pada bagian atas yang berfungsi sebagai

     pendukung !uga harus mampu menahan gaya yang beker!a.

    "iang pondasi !uga perlu dihubungkan dengan gelagar-gelagar horisontal yang

     berfungsi sebagai penahan gaya lateral.

    =aya lateral besarnya bergantung pada kekakuan tiang, tipe tiang, macam tanah,

     penanaman u!ung tiang ke dalam pelat penutup kepala tiang, sifat gaya-gaya dan

     besarnya defleksi yang ter!adi. #pabila gaya lateral yang beker!a besar maka

    tiang yang dirancang dapat menggunakan tiang miring.

    /eban lateral yang dii!inkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu

    dari dua kriteria berikut :

    a. /eban lateral i!in yang ditentukan dengan membagi beban lateral ultimit

    dengan nilai faktor keamanan

     b. /eban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang dii!inkan

    (4,2+ inch atau 4,446+ m

    %alam perhitungan pondasi tiang yang menerima beban lateral selain perlu

    mempertimbangkan kondisi kepala tiang !uga perlu dilakukan pertimbangan

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    30/79

    terhadap perilaku tiang. Untuk menentukan apakah tiang berperilaku seperti

    tiang pan!ang (elastis atau tiang pendek (kaku ditentukan dengan rumus seperti

    di ba0ah ini :

    Tabe$ 2., Kri'eria Jeni Tian"

    enis tiang odulus "anah

    &aku

    (Pendek> ≤ 2 " > ≤ 2 ' 

    ?lastis

    (pan!ang> ≥ 5 " > ≥ ,+ ' 

    a. ' = 5?&%

    (2.1,)

    %imana :

    ? B modulus elastisitas tiang (t;m2

    B momen inersia (m5

    % B diameter tiang (m

    k s B modulus subgrade tanah dalam arah horisontal (t;m L dimana

    %= c46 :

    u

    B(2.1)

    & B modulus tanah (t;m L dimana

    K =%

    1?3(2.13)

     b. T = 3DI

    E*

    (2.14)

    %imana :

    ? B modulus elastisitas tiang (t;m2

    B momen inersia (m5

    Oh B koefisien ariasi modulus yang diperoleh Ter'aghi dari hasil u!i beban

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    31/79

    tiang dalam yang terendam tanah pasir (t;m2L dimana

    E* / 46 : cu (dengan cu B kohesi tanah (k9;m2 (2.16)

    )etelah kita menentukan !enis perilaku tiang, kita dapat menganalisis daya

    dukung ultimit tiang pondasi. Untuk tiang pondasi yang dirancang untuk 

    menerima beban lateral !uga harus menin!au besar defleksi maksimum yang

    ter!adi akibat menerima beban tersebut. leh karena itu, pada penelitian ini akan

    menin!au besar daya dukung ultimit lateral dan besar defleksi maksimum pada

    tiang pondasi tiang. /erikut metode untuk mencari besar daya dukung lateral

     pada tiang pondasi tiang dan defleksi maksimumnya, yaitu :

    a. etode /rinch 3ansen

    etode ini berdasarkan teori tekanan tanah dan memiliki keuntungan karena

    dapat diterapkan baik pada tanah homogen, tanah dengan c-φ  dan tanah

     berlapis, tetapi hanya berlaku untuk tiang pendek dan dalam solusinya

    membutuhkan cara coba-coba untuk mendapatkan titik rotasi dari tiang.

     b. etode /roms

    etode perhitungan ini menggunakan teori tekanan tanah yang

    disederhanakan dengan menganggap bah0a sepan!ang kedalaman tiang,

    tanah mencapai nilai ultimit.

    &euntungan metode /roms :

    • %apat digunakan pada tiang pan!ang maupun tiang pendek 

    • %apat digunakan pada kondisi kepala tiang ter!epit maupun bebas

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    32/79

    &erugian metode /roms :

    • 3anya berlaku untuk lapisan tanah yang homogen, yaitu tanah lempung

    sa!a atau tanah pasir sa!a

    • "idak dapat digunakan pada tanah berlapis

    &arena kedua metode diatas tidak dapat digunakan dalam penelitian maka

    tin!auan pustaka yang dilakukan hanya garis besar sa!a.

    c. etode 'eese C atlock 

    %isamping kapasitas lateral ultimit sebagai kriteria desain, dapat pula

    digunakan defleksi lateral i!in. etode yang digunakan adalah 'eese C

    atlock yang menggunakan pendekatan reaksi subgrade.

    (a) (b)

    Gambar 2.< Per$aFanan Tana* dan Momen en'ur

    Tian" Pan!an" @ Kepa$a Tian" Ter!epi'

    (a) Pada Tana* Pair

    (b) Pada Tana* empun"

    (Sumber, roms, 194)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    33/79

    ,

    (a) (b) (c) (d)

    Gambar 2.1> Pondai Tian" den"an Beban a'era$ dan Momen M

    (a) e$e%i (b) S$ope (c) Momen (d) Geer(e) &ea%i Tana*

    (Sumber: #eese $ *atlo+, 19)

    • &epala tiang bebas (free head)

    'umus untuk menghitung defleksi akibat beban lateral untuk kondisi

    kepala tiang bebas adalah sebagai berikut :

    +:= +

    A + + B = A + ⋅ ⋅ T

    DI+ B 

    +M.T 2

    DI(2.19)

     9ilai #y dan /y dapat dilihat pada "abel 2.5. &oefisien # dan /

     besarnya berariasi tergantung pada harga Q. 'umus untuk mencari

    harga Q adalah :

    H / : (2.1

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    34/79

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    35/79

    Hma: B T (2.21)

    Gambar 2.11 Koeiien e$e%i (+) Pada Tian" Kepa$a Ter!epi'

    (Sumber #eese and *atlo+, 19)

     9ilai defleksi yang dii!inkan untuk suatu gedung bertingkat adalah maksimal

    4,2+ inch atau 4,446+ m 0alaupun beban lateral yang beker!a berbeda-beda.

    2.,.2 Pe$a%anaan Pondai Tian" Bor

    "iga metode pelaksanaan pondasi tiang bor adalah sebagai berikut :

    • Pelaksanaan dengan cara kering (dry method)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    36/79

    • Pelaksanaan dengan casing 

    asing diperlukan karena runtuhan tanah (ca!ing) atau deformasi lateral

    dalam lubang bor dapat ter!adi. Perlu dicatat bah0a  slurry  perlu

    dipertahankan sebelum casing masuk.

    %alam kondisi tertentu, casing harus dimasukkan dengan menggunakan alat

     penggetar (!ibrator).

    Penggunaan casing harus cukup pan!ang dan mencakup seluruh bagian tanah

    yang dapat runtuh akibat penggalian dan !uga diperlukan bila terdapat

    tekanan artesis. &adang-kadang casing sukar dicabut kembali bila beton

    sudah mengalami  setting , tetapi sebaliknya casing tidak boleh dicabut

    mendahului eleasi beton karena tekanan air di sekeliling dinding dapat

    menyebabkan curing  beton tidak sempurna. asing  !uga dibutuhkan pada

     pengecoran di atas tanah atau di tengah-tengah air, misalnya pada pondasi

    untuk dermaga atau !embatan.

    • Pelaksanaan dengan Slurry

    etode ini hanya dapat dilakukan untuk suatu situasi yang membutuhkan

    casing . Perlu dicatat disini bah0a tinggi  slurry dalam lubang bor harus

    mencukupi untuk memberikan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan air di

    sekitar lubang bor. #kan tetapi,  slurry tidak boleh didiamkan dalam !angka

    0aktu yang lama pada lubang galian karena  slurry akan menempel pada

    dinding lubang galian. Penempelan  slurry akan menyebabkan kapasitas

    gesekan selimut tiang bor berkurang.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    37/79

     entonite adalah bahan yang dipakai sebagai  slurry dengan

    mencampurkannya dengan air. Umumnya diperlukan bentonite sebanyak 5S

    hingga 6 S untuk pencampuran tersebut.

    2. Pen"u!ian Beban Pada Tian" Pondai (!ile -oad .ests)

    Pengu!ian beban pada tiang pondasi dilakukan dengan tu!uan :

    a. Untuk menentukan grafik hubungan beban dan penurunan

     b. Untuk menentukan kapasitas ultimit tiang pondasi yang sebenarnya, yaitu

    dengan cara membandingkan hasil hitungan kapasitas tiang pondasi (dari

    rumus empiris statis ataupun dinamis dengan kapasitas tiang pondasi dari

    hasil pengu!ian di lapangan

    c. )ebagai percobaan untuk meyakinkan bah0a keruntuhan pondasi tidak akan

    ter!adi sebelum beban rencana tercapai. /eban ini nilainya beberapa kali dari

     beban ker!a yang terpilih dalam perancangan. /erdasarkan Perda %& akarta

     9o. 7 "ahun 1**1 mengenai /angunan %alam ilayah %& akarta

    menetapkan, untuk perencanaan pondasi dan struktur penahan tanah harus

    dilakukan percobaan pembebanan sebesar 244 S dari beban ker!a rencana,

     baik untuk aksial tekan, aksial tarik dan beban lateral

    enentukan letak titik pengu!ian perlu dilakukan sebelum mengu!i tiang pondasi.

    >etak titik pengu!ian adalah titik yang dekat dengan lokasi penyelidikan tanah,

    dimana karakteristik tanahnya telah diketahui dan lokasi yang me0akili kondisi

    yang paling buruk di lokasi rencana bangunan. #pabila tiang yang akan diu!i

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    38/79

     bukan bagian dari pondasi yang akan digunakan, sebaiknya memiliki ukuran

    yang sama dengan yang digunakan untuk mendukung bangunan.

    2..1 U!i Pembebanan S'a'i (Stati+ -oadin" .est)

    )istem pembebanan dalam  static loading test terbagi atas beberapa cara yang

     biasanya digunakan dalam pelaksanaan pengu!ian tiang, antara lain :

    a. %engan etode blok-blok beton

    )atu landasan ( platform yang dibebani dengan beban yang berat dibangun

    dan diletakkan langsung di atas tiang u!i.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    39/79

     pro!ing ring  diletakkan diantara kepala tiang dan gelagar reaksi. Untuk 

    memperkecil pengaruh pendukung gelagar reaksi terhadap penurunan tiang,

     pendukung gelagar disarankan harus ber!arak lebih besar 1,2+ m dari tiang

    u!i.

    Gambar 2.1, Pen"u!ian en"an Si'em on"%ra% idro$i% 

    c. %engan etode "iang #ngker 

    $akni disekitar tiang u!i dibangun pondasi sementara sebagai angker untuk 

    mendapatkan gaya tekan. =elagar reaksi diikat pada tiang-tiang angker yang

    dibangun di kedua sisi tiang. %ongkrak hidrolik dan alat pengukur besar gaya

    diletakkan diantara gelagar reaksi dan kepala tiang. "iap angker harus

     ber!arak paling sedikit kali diameter tiang, diukur dari masing-masing

    sumbunya dan harus lebih dari 2 m. ika tiang u!i berupa tiang yang

    membesar pada u!ungnya, !arak sumbu angker ke sumbu tiang harus 2 kali

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    40/79

    diameter u!ung atau 5 kali diameter badan tiang. %ipilih mana yang lebih

     besar.

    Gambar 2.1 Pen"u!ian en"an Tian" An"%er (.omlinson, 19/0)

    U!i pembebanan statis memiliki macam metode pembebanan, yaitu :

    a. Slow *aintained +oad Test *ethod () Test 

    etode ini mengikuti prosedur #)" %115-@1 yang terdiri dari :

    • Penambahan beban terdiri dari @ tahap yaitu 2+ S, +4 S, 7+ S, 144 S,

    12+ S, 1+4 S, 17+ S, dan 244 S dari beban rencana

    • Untuk setiap penambahan beban, pembacaan penurunan diteruskan

    hingga penurunan tidak lebih dari 2,+5 mm;!am, tetapi tidak lebih dari 2

     !am

    • Pada saat penambahan beban sebesar 244 S dari beban rencana, beban

    ditahan selama 25 !am

    • )etelah penambahan beban sebesar 244 S selesai dilakukan, beban

    diturunkan secara bertahap untuk pengukuran rebound 

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    41/79

    etode Slow *aintained +oad Test *ethod () Test  membutuhkan 0aktu

    yang lama pada proses penger!aannya.

     b. Swedish yclic Test *ethod ()< Test 

    etode ini hampir sama dengan metode Slow *aintained +oad Test *ethod 

    () Test , hanya sa!a pada metode ini sebelum penambahan beban dilakukan

     pelepasan beban (unloading-reloading . %engan dilakukan pelepasan beban,

    rebound dari setiap tahap dapat diketahui dan perilaku pemikulan beban pada

    tanah dapat disimpulkan dengan lebih baik.

    c. ,uick *aintained +oad Test *ethod (A Test 

    Prosedur pada ,uick *aintained +oad Test *ethod (A Test  adalah

    sebagai berikut :

    • Penambahan beban untuk pengu!ian dimulai dari 24 S sampai 44 S dari

     beban rencana dengan penambahan 1+ S setiap tahapnya.

    • Penambahan bebannya dilakukan setiap periode + menit. Untuk

     pembacaan dilakukan setiap 2,+ menit. )elain itu, metode ini tidak 

    memperhatikan pergerakan tiang.

    etode ,uick *aintained +oad Test *ethod (A Test  membutuhkan

    0aktu 8 + !am dalam proses penger!aannya. etode ini tidak dapat

    digunakan untuk memperkirakan penurunan pada suatu bangunan karena

     penambahan beban dilakukan dalam 0aktu yang singkat.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    42/79

    d. onstant Rate of Penetration Test *ethod (

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    43/79

     b. etode Fuller dan 3oy

    etode Fuller dan 3oy hampir sama dengan metode P 8 ), hanya salah

    satu garis singgung harus membentuk sudut tangen 4,4+ in;ton.

    etode ini tidak efektif digunakan untuk tiang pan!ang.

    nterpretasi dapat dilakukan !ika kura penurunan 8 beban mencapai nilai

    ultimit, sehingga !ika kura tidak mencapai ultimit daya dukung ultimit dapat

    dicari dengan cara mengambil nilai beban u!i maksimum (244 S dari beban

    rencana.

    2...1 U!i Beban er'i%a$ (ial Comression -oadin" .est)

    U!i beban ertikal digunakan untuk mengetahui besar daya dukung ultimit tiang

    untuk menerima gaya aksial.

    =ambar 2.1+ menun!ukkan !enis kura penurunan 8 beban yang dialami oleh

    tiang ertikal dalam berbagai kondisi.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    44/79

    Gambar 2.13 iri K*uu Beban - Penurunan Pada U!i Pembebanan

    er'i%a$ +an" Berada Pada

    (a) empun" $una% @ %a%u pada' a'au pair 'a% pada'

    (b) empun" %a%u

    (c) Tian" du%un" u!un" pada ba'u berpori $una% 

    (d) Badan 'ian" dari be'on $una% 'er"ee% ecara

    men+e$uru*

    (e) e$a* 'ian" 'er'u'up a%iba' beban

    () Be'on %uran" %ua' dan men"a$ami %ere'a%an

    (Sumber : .omlinson, 19&&)

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    45/79

    2...2 U!i BebanTari% (Uli3t -oadin" .est)

    Pada u!i pembebanan tarik, pengukuran beban dengan gerakan tiang ditarik ke

    atas sama dengan seperti pengu!ian beban aksial.

    U!i beban tarik digunakan untuk mengetahui daya dukung ultimit pondasi tiang

    menahan tarik, seperti beban gempa, momen dan lain sebagainya.

    nterpretasi untuk menentukan beban keruntuhan pada u!i tarik bisa berariasi,

    tergantung pada besarnya gerakan yang bisa ditolerir, tetapi lebih mudah

    dilakukan dibandingkan dengan u!i tekan karena komponen perla0anan tidak 

     bercampur dengan tahanan u!ung.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    46/79

    lateral yang diamati adalah pergeseran yang dialami pondasi akibat ariasi

     pembebanan lateral. Pengu!ian dilakukan sampai defleksi tiang mencapai 2 inch.

    U!i pembebanan lateral dilakukan dengan cara menekan satu atau sepasang

    kepala dengan dongkrak hidrolik yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang

     berupa blok beban, pondasi tiang, maupun blok !angkar (=ambar 2.15.

    Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gauge.

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    47/79

    2..2 U!i Beban inami ('ynami+ -oadin" .est)

    U!i pembebanan dinamis a0al dikembangkan hanya untuk pondasi tiang

     pancang, namun dengan cara analog u!i pembebanan dinamis dapat diaplikasikan

     pada tiang bor.

    U!i pembebanan dinamis yang mulai berkembang digunakan adalah u!i  Pile

     3ri!ing #naly'er (P%# yang dikembangkan oleh Professor =oble di

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    48/79

    Gambar 2.19 Kompu'er +an" i"una%an Seba"ai Pere%am Ge$omban"

    Tian"

    (a) (b)

    Gambar 2.1< (a) Strain transdu+er dan a++elerometer (b) 'roHammer 

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    49/79

    Ana$ia a'a dan Pen+e$idi%an Tana*

    Pondasi merupakan struktur ba0ah yang berfungsi untuk meletakkan bangunan di atas tanah dan

    meneruskan beban ke tanah dasar. Untuk itu perlu dilaksanakan penyelidikan kondisi tanah pada

    lokasi yang akan dibangun.

    ari ai$ Te Borin" (Borin" o")

    • &edalaman T4,44 m s;d -4,24 m berupa tanah urugan batu dan sirtu.

    • &edalaman -4,24 m s;d -,44 m lapisan tanah berupa !enis lempung kelanauan ber0arna

    abu-abu.

    • &edalaman -,44 m s;d -+,44 m lapisan tanah berupa pasir kelanauan ber0arna abu-abu.

    • &edalaman selan!utnya berupa lempung ber0arna abu-abu.

    ari ai$ Te Sondir

    )ondir dilakukan pada lima titik sondir, dengan hasil sebagai berikut:

    • - "itik sondir 1 ()1 tanah keras (Dc B ++ kg;cm2 di kedalaman -1@,64 m.

    • - "itik sondir 2 ()2 tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1@,64 m.

    • - "itik sondir () tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1*,64 m.

    • - "itik sondir 5 ()5 tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1@,64 m.

    • - "itik sondir + ()+ tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1*,54 m.

    %ilihat dari lima macam analisa data tanah di atas, maka lapisan tanah keras yang paling dalam

    yaitu pada kedalaman -1*,64 m berupa tanah lempung kelanauan ber0arna abu-abu.

    ari ai$ Te abora'orium

    )ondir dilakukan pada lima titik sondir, dengan hasil sebagai berikut:

    • - "itik boring kedalaman tanah -+m (c B 2+ kg;cm2 φB 12o  γ  B1+44 kg;m

    • - "itik boring kedalaman tanah -@ m(c B + kg;cm2. φB 22o  γ  B1644 kg;m

    • - "itik boring kedalaman tanah -1m(c B 7 kg;cm2 φB 52o  γ  B1744 kg;m

    • - "itik boring kedalaman tanah -1+m(c B 5+ kg;cm2 . φB 5*o  γ  B17+4 kg;m

    • - "itik boring kedalaman tanah -17 m(c B +4 kg;cm2 . φB +2o  γ  B1@44 kg;m

    Se*in""a menuru' Ma+er*o 

    P u$' / c Nc 7 0 N0 7 B N 

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    50/79

    Pemi$i*an Jeni Pondai

    %alam merencanakan suatu struktur ba0ah dari konstruksi bangunan dapat digunakan beberapa

    macam tipe pondasi, pemilihan tipe pondasi didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

    • Fungsi bangunan atas

    • /esarnya beban dan berat dari bangunan atas

    • &eadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan

    • umlah biaya yang dikeluarkan

    Pemilihan tipe pondasi dalam perencanaan ini tidak terlepas dari hal-hal tersebut di atas. %ari pertimbangan hasil penyelidikan tanah dari aspek ketinggian gedung dan beban dari struktur di

    atasnya, maka !enis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan penampang

     bebentuk lingkaran.

    #dapun spesifikasi dari tiang pancang tersebut adalah:

    • utu beton (fHc B 2+ pa

    • utu ba!a (f y B 544 pa

    • Ukuran B +4 cm

    • >uas penampang B 1*62,+ cm2 

    • &eliling B 1+7 cm

    Per*i'un"an a+a u%un" Tian" Pancan"

    Berdaar%an Ke%ua'an Ba*an

    "egangan tekan beton yang dii!inkan yaitu:

    V b B 4, . fHc L fHc B2+ pa B 2+4 kg;cm2

    V b B 4, . 2+4 B @2,+ kg;cm2

    Ptiang B V b . #tiang

    Ptiang B @2,+ . 1*62,+ B 161*46,2+ kg B 161,*46 t

    dimana: Ptiang B &ekuatan pikul tiang yang dii!inkan

    V b B "egangan tekan tiang terhadap penumbukan

    #tiang B >uas penampang tiang pancang

    Berdaar%an ai$ Sondir

    %aya dukung tiang dihitung dengan formula sebagai berikut:

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    51/79

    %imana: Dc B 9ilai konus hasil sondir (kg;cm2

    # p B >uas permukaan tiang (cm2

    "f  B "otal friction (kg;cm

    #s B &eliling tiang pancang (cm

    %ata hasil sondir ) untuk kedalaman -1*,64 m, didapatkan:

    W Dc B +4 kg;cm2

    W "f B 176 kg;cm

    Ptiang B

    B 7+*15,7 kgB 7+,*1+ t

    )ehingga daya dukung yang menentukan adalah daya dukung berdasrkan data sondir, P tiang B

    7+,*1+ t X 76 t.

    Menen'u%an Jum$a* Tian" Pancan"

    Untuk menentukan !umlah tiang pancang yang dibutuhkan digunakan rumus acuan sebagai

     berikut:

    %imana: n B !umlah tiang pancang yang dibutuhkan

    P B gaya ertikal (t

    Ptiang B daya dukung 1 tiang (t

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image0021.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image004.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image002.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    52/79

    Gambar .,6 'enah !ondasi 

    Tabe$ .,

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    53/79

    P17 1.64@76 1.7+@ 5

    P1@ 25.*76 .4@5 6

    P1* [email protected] .71+ 6

    P24 1@+.14276 2.56 5

    P21 14.+6+76 1.71@ 5

    P22 24.4*+76 .42@ 6

    P2 274.+5276 .+64 6

    P25 164.*7276 2.11@ 5

    P2+ 16.@5476 1.@41 5

    P26 251.2+776 .175 6

    P27 2@*.2@+76 .@46 6

    P2@ 1+7.7476 2.471 5

    P2* *+.+62 76 1.2+7 5

    P4 156.67476 1.*4 5

    P1 167.@6676 2.24* 5

    P2 *6.412 76 1.26 5

    Men"*i'un" Diieni Ke$ompo% Tian" Pancan"

    dimana: m B umlah baris

    n B umlah tiang satu baris

    Y B #rc tan dalam dera!at

    d B %iameter tiang (cm

    ) B arak antar tiang (cm

    W syarat !arak antar tiang

    atau

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image012.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image010.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image008.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image006.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    54/79

    W syarat !arak tiang ke tepi

    "ipe-tipe poer ( pile cap yang digunakan dapat dilihat pada gambar di ba0ah ini:

    Gambar .,9 .ie !ondasi 

    Tabe$ .> !erhitun"an 53isiensi Kelomo .ian" 

    Poer d

    (cm

    )

    (cmm n D efisiensi

    P1 +4 12+ 2 2 [email protected] 1.444 4.7+@

    P2 +4 12+ 2 [email protected] 1.167 4.717

    P +4 12+ [email protected] 1. 4.677

    Tabe$ .1 !erhitun"an 'aya 'uun" Kelomo .ian" 

    Poer efisiensiPtiang

    (ton

    satu

    tiang

    (ton

     !umlah

    tiang

    daya dukung

    group (toncek 

    "ipe 14.7+@ 76 +7.+*4 5 24.64 J 22.1*+ton

    "ipe 24.717 76 +5.+22 6 27.12*J [email protected]**

    ton

    "ipe 4.677 76 +1.5+ * 56.47*J 7.146

    ton

    Per*i'un"an Beban Ma%imum Lan" i'erima $e* Tian"

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image020.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image018.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image016.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image014.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    55/79

    dimana:

    Pmak  B /eban maksimum yang diterima oleh tiang pancang (t

    )P B umlah total beban (t

    R B omen yang beker!a pada bidang yang tegak lurus sumbu R Z

    y B omen yang beker!a pada bidang yang tegak lurus sumbu y Z

    n B /anyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang (pile group

    [mak  B #bsis ter!auh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang

    $mak  B rdinat ter!auh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang

    nR B /anyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu R

    ny B /anyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu y

    )R2 B umlah kuadrat absis-absis tiang pancang (m2

    )y2 B umlah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang (m2

    Pondai Tipe 1

    /eban maksimum yang diterima pada pondasi tipe 1

    )P B 22,1*+ t

    R B 1,671 tm

    y B 4,5++ tm

    [mak  B 62,+ cm B 4,62+ m

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image024.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image022.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    56/79

    $mak  B 62,+ cm B 4,62+ m

    )R2 B (4,62+2 \ (4,62+2

    B 4,7@1 m2

    )y2

     B (4,62+2

    \ (4,62+2

    B 4,7@1 m2

    n B 5

    nR B 2

    ny B 2

    Pmak  B

    B +6,65* t ]^ P1 tiang B +7,+*4 t

    Pondai Tipe 2

    /eban maksimum yang diterima pada pondasi tipe 2

    )P B 1@,7** t

    R B 4,4*6 tm

    y B 4,4+@ tm

    [mak  B 12+ cm B 1,2+ m

    $mak  B 62,+ cm B 4,62+ m

    )R2 B (1,2+2 \ (1,2+2

    B ,12+ m2

    )y2 B (4,62+2 \ (4,62+2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image028.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image026.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    57/79

    B 4,7@1 m2

    n B 6

    nR B

    ny B 2

    Pmak  B

    B +,17* t ]^ P1 tiang B +5,+22 t

    Pondai Tipe ,

    /eban maksimum yang diterima pada pondasi tipe

    )P B 7,146 t

    R B 4,422 tm

    y B 2,462 tm

    [mak  B 12+ cm B 1,2+ m

    $mak  B 12+ cm B 1,2+ m

    )R2 B (1,2+2 \ (1,2+2

    B ,12+ m2

    )y2 B (1,2+2 \ (1,2+2

    B ,12+ m2

    n B *

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image032.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image030.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    58/79

    nR B

    ny B

    Pmak  BB 7,75 t ]^ P1 tiang B +1,5+ t

    Kon'ro$ .erhada 6eser !ons

    .9.6.1 Pi$e ap Tipe 1 dan Tipe 2

    &arena kolom tidak tertumpu pada pile, maka P yang diperhitungkan adalah P kolom.

    P B 1@,7** t

    h B 4,7 m

    t  B

    B

    B @7,+@2 t;m2

    B @,76 kg;cm2 ^ 14,2@ kg;cm2

    t  ^ t iin 4  (tebal pile cap cukup, sehingga tidak memerlukan

    tulangan geser pons.

    .9.6.2 Pi$e ap Tipe ,

    &arena kolom tertumpu pada pile, maka P yang diperhitungkan adalah P tiang pancang.

    P B 7,75 t

    h B 4,7 m

    t  B

    B

    B 15,1 t;m2

    B 1,51 kg;cm2 ^ 14,2@ kg;cm2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image044.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image042.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image040.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image038.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image036.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image034.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    59/79

    t  ^ t iin 4 (tebal pile cap cukup, sehingga tidak memerlukantulangan geser pons.

    Penu$an"an Tian" Pancan"

    Penulangan tiang pancang dihitung berdasarkan kebutuhan pada 0aktu pengangkatan tersebutada dua kondisi, yaitu satu tumpuan dan dua tumpuan.

    Kondii I (ua Tumpuan)

    Gambar . ,

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    60/79

    %idapatkan: a B

    B 1,25 m

     * 1 B

    B

    B 6,@6 kgm

    %mak  B

    B

    B 151 kg

    Kondii II (Sa'u Tumpuan)

    Gambar .> Kondisi !en"an"atan 2 dan *omen yan" 'itimbulan

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image084.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image082.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image080.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image078.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image076.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image074.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image072.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image070.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image068.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    61/79

    _

    aka:

    %idapatkan: a B

    B 1,7+ m

     * 1 B

    B

    B 721,21* kgm

     31 B

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image115.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image113.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image0701.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image111.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image109.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image107.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image105.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image103.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image101.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image0521.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image098.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image096.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image094.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image092.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image090.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image088.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image086.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    62/79

    B

    B @1,176 kg

    %ari kedua kondisi di atas diambil yang paling menentukan yaitu:

    B 721,21* kgm

    % B 151 kg

    Gambar .1 !enaman" .ian" !an+an" 

    %ata yang digunakan:

    - %imensi tiang B +4 cm

    - /erat !enis beton B 2,5 t;m

    - fHc B 2+ pa

    - f y B 544 pa

    - h B +44 mm

    - p B 74 mm

    - tulangan B 22 mm

    - sengkang B @ mm

    - d B h 8 p 8 sengkang 8 ` tulangan

    B +44 8 74 8 @ 8 11 B 511 mm

    - dH B p \ sengkang \ ` tulangan

    B 74 \ @ \ 11 B @* mm

    .9.9., Tu$an"an Meman!an" Tian" Pancan"

    u B 721,21* kgm B 7,212 k9m

    k9;m2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image121.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image119.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image117.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    63/79

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44427

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    karena ^ min maka dipakai min

    #s B .b.d. 146

    B 4,44+ . 4,+44 . 4,511 . 146

    B 71*,2+ mm2

    %igunakan tulangan 2%22 (#s B 764 mm2

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    64/79

    Pu B +6,65* " B +66,5* &9

    a ^ ab, dipakai rumus

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image167.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image165.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image163.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image161.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image159.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image157.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image155.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image153.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image151.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image149.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image147.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image145.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image143.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    65/79

    %igunakan #s min 1S #g B 4,41.(1;5..(+442 B 1*62,+ mm

    %igunakan tulangan 6 % 22 ( #sterpasang B 22@1 mm2

    Penu$an"an Geer Tian" Pancan"

    u B 151 kg B 1514 9

    5 n B   9

    5 c B 9

    Periksa !u J f !c:

    !u B  Pa

    !c B Pa 

    f !c B 4,6 R 4,@ B 4,+4

    !u ^ f !c  dipakai tulangan praktis

    %igunakan tulangan sengkang @ 8 244.

    Gambar .2 !enulan"an .ian" !an+an" 

    Penu$an"an Pi$e ap

    Pi$e ap Tipe 1

    Penulangan didasarkan pada:

    P1 B Pmak  B +6,65* t

    R B y B B +,546 tm

    Penu$an"an Ara* :

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image169.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image173.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image179.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image177.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image175.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image173.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image171.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image169.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    66/79

    u B +,546 tm B +5,46 k9m

    "ebal pelat (h B 744 mm

    Penutup beton (p B 74 mm

    %iameter tulangan (% B 16 mm

    "inggi efektif arah R (dR B h 8 p 8 ` %

    B 744 8 74 8 ` .16

    B 622 mm

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,442*5

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    ^ min maka dipakai min

    #s B .b.d.146

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image192.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image190.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image188.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image186.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1231.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image183.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image181.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    67/79

    B 4,44+ . 1 . 4,622 . 146

    B 2177mm2

    %ipakai tulangan %16 8 7+ (#s terpasang B 26@1 mm2

    Penu$an"an Ara* +

    u B +,546 tm B +5,46 k9m

    "ebal pelat (h B 744 mm

    Penutup beton (p B 74 mm

    %iameter tulangan (% B 16 mm

    "inggi efektif arah y (dy B h 8 p 8 %R 8 ` %

    B 744 8 74 8 16 8 ` .16

    B 646 mm

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,441

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    ^ min maka dipakai min

    #s B .b.d.146

    B 4,44+ . 1 . 4,646 . 146

    B 2121mm2

    %ipakai tulangan %16 8 7+ (#s terpasang B 26@1 mm2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1921.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1901.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image198.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image196.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1232.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image194.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    68/79

    Pi$e ap Tipe 2

    Penulangan didasarkan pada:

    P1 B Pmak  B +,17* t

    R B B 66,575 tm

    y B B ,27 tm

    Penu$an"an Ara* :

    u B 66,575 tm B 665,75 k9m

    "ebal pelat (h B 744 mm

    Penutup beton (p B 74 mm

    %iameter tulangan (% B 1* mm

    "inggi efektif arah R (dR B h 8 p 8 ` %

    B 744 8 74 8 ` .1*

    B 624,+ mm

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44+7

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image210.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image208.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1233.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image206.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image204.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image202.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image200.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    69/79

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    min ^ ^ maR maka dipakai

    #s B .b.d.146

    B 4,44+7 . 1 . 4,624+. 146

    B +@,62 mm2

    %ipakai tulangan %1* 8 7+ (#s terpasang B 7@4 mm2

    Penu$an"an Ara* +

    u B ,27 tm B 2,7 k9m

    "ebal pelat (h B 744 mm

    Penutup beton (p B 74 mm

    %iameter tulangan (% B 1* mm

    "inggi efektif arah y (dy B h 8 p 8 %R 8 ` %

    B 744 8 74 8 1* 8 ` .1*B 641,+ mm

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,442*+

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1903.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image217.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image215.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1234.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image213.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1922.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1902.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    70/79

    ^ min maka dipakai min

    #s B .b.d.146

    B 4,44+ . 1 . 4,641+. 146

    B 214+,2+ mm2

    %ipakai tulangan %1* 8 12+ (#s terpasang B 226@ mm2

    Pi$e ap Tipe ,

    Penulangan didasarkan pada:

    P1 B Pmak  B 7,75 t

    R B y B B 57,16@ tm

    Penu$an"an Ara* :

    u B 57,16@ tm B 571,6@ k9m

    "ebal pelat (h B 744 mm

    Penutup beton (p B 74 mm

    %iameter tulangan (% B 1* mm

    "inggi efektif (d B h 8 p 8 ` %

    B 744 8 74 8 ` .1*

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image221.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image219.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1923.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    71/79

    B 624,+ mm

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44*@

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    min ^ ^ maR maka dipakai

    #s B .b.d.146

    B 4,44*@ . 1 . 4,624+ . 146

    B 2567,6@ mm2

    %ipakai tulangan %1* 8 144 (#s terpasang B 2@+ mm2

    Penu$an"an Ara* +

    u B 57,16@ tm B 571,6@ k9m

    "ebal pelat (h B 744 mm

    Penutup beton (p B 74 mm

    %iameter tulangan (% B 1* mm

    "inggi efektif arah y (dy B h 8 p 8 %R 8 ` %

    B 744 8 74 8 1* 8 ` .1*

    B 641,+ mm

    k9;m2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image229.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1924.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1904.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image227.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image225.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1235.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image223.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    72/79

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44525

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    min ^ ^ maR maka dipakai

    #s B .b.d.146

    B 4,44525 . 1 . 4,641+ . 146

    B 2++,46 mm2

    %ipakai tulangan %1* 8 144 (#s terpasang B 2@+ mm2

    Per*i'un"an Tie Beam

    U%uran $oo 4>> : >> cm

    %ata tanah: 8 f B 2*,26o

    - c B 4,11+ kg;cm2 B 1,1+ t;m2 B 11,+ kPa

    - g B 1,7+@ t;m

    "anah tersebut didefinisikan sebagai tanah sangat lunak karena c ^ 1@ kPa, sehingga untuk

    menghitung Du digunakan rumus sebagai berikut:

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image235.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1925.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1905.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image233.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image231.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1236.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    73/79

    Du B

    cH B t;m2

    go B B B 17,256 t;m

    %ari tabel faktor kapasitas dukung tanah ("eraghi, diperoleh:

    f B 2*,26o _ 8 9cH B 1@,5

    - 9DH B 7,*

    - 9gH B +,5

    Du B

    B 16,1@+ t;m2

    /erat sendiri B B 4,+76 t;m

    D B B 7,4+5 t;m

    Per*i'un"an Ga+a a$am

    Gambar ., 'enah .ie eam

    Perhitungan gaya dalam untuk )1

    - Perhitungan momen

    tump B B B 26,@@ tm

    lap B B  B 1,1*5 tm

    - Perhitungan gaya lintang

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image259.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image259.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image257.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image255.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image253.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image251.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image249.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image247.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image245.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image243.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image241.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image239.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image237.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    74/79

    %tump B B B 2,61 t

    %lap B % ber!arak 1;+> dari u!ung balok

    B B 15,17* t

    Untuk perhitungan gaya dalam tie beam lainnya ditabelkan sebagai berikut:

    Tabe$ .2 6aya 'alam ada .ie eam

    )loof >

    (m4.+> 1;+>

    D

    (kg;momen

    =aya>intang

    tump

    (kgm

    lap.

    (kgm

    "ump.

    (kg

    >ap.

    (kg

    )1 6.7 .+ 1.54 7.4+5 26.@@ 1.1*5 2.6115.17*

    )2 +.5+ 2.72+ 1.4*4 7.4+5 17.564 @.74 1*.22211.+

    )2 +.2+ 2.62+ 1.4+4 7.4+5 16.242 @.141 1@.+1711.114

    ) @ 5 1.644 7.4+5 7.621 1@.@11 [email protected].*4

    )5 6 1.244 7.4+5 21.162 14.+@1 21.16212.6*7

    )+ .+ 1.7+ 4.744 7.4+5 7.241 .644 12.5+7.547

    )+ 2.7+ 1.7+ 4.++4 7.4+5 5.55+ 2.22 *.6** +.@24

    )+ 2.+ 1.2+ 4.+44 7.4+5 .675 1.@7 @.@1@ +.2*1

    Per*i'un"an Penu$an"an Tie Beam

    Penulangan )1

    a "ulangan >entur 

    tump B 26,@@ kgm B 26,@@ k9m

    lap B 1,1*5 kgm B 11,*5 k9m"inggi sloof (h B 644 mm

    >ebar sloof (b B 544 mm

    Penutup beton (p B 54 mm

    %iameter tulangan (% B 22 mm

    %iameter sengkang ( B 14 mm

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image265.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image263.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image261.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    75/79

    "inggi efektif (d B h 8 p 8 8 ` %

    B 644 8 54 8 14 8 ` . 22

    B +* mm

    dH B p \ \ ` %

    B 54 \ 12 \ ` . 22

    B 61 mm

    fHc B 2+ pa

    f y B 544 pa

    "ulangan "umpuan

    u B 26,@@ k9m

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,4476

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    karena min ^ ^ maR maka dipakai

    %ipakai tulangan tekan 2%22 (#s terpasang B #s2 B 764 mm2

    #s1 B .b.d.146

    B 4,4476 . 4,54 . 4,+* . 146

    B 165@,5*4 mm2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1311.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1291.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image271.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image269.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1237.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image267.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    76/79

    #s B #s1 \ #s2

    B 164,@+ \ 764

    B 254@,5*4 mm2

    %igunakan tulangan tarik 7%22 (#s B 2661 mm2

    "ulangan >apangan

    u B 1,1*5 k9m

    k9;m2

    %engan rumus abc didapatkan nilai B 4,447

    Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR

    karena min ^ ^ maR maka dipakai

    %ipakai tulangan tekan 2%22 (#s terpasang B #s2 B 764 mm2

    #s1 B .b.d.146

    B 4,447 . 4,54 . 4,+55 . 146

    B 7*2, 5* mm2

    #s B #s1 \ #s2

    B 7*2, 5* \ 764

    B 1++2,5* mm2

    %igunakan tulangan tarik +%22 (#s B 1*41 mm2

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1312.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1292.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image277.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image275.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1238.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image273.gif

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    77/79

    Periksa lebar balok 

    aksimal tulangan yang hadir sepenampang adalah 7%22, dengan posisi 2 lapis (+%22 untuk

    lapis dasar dan 2%22 untuk lapis kedua

    arak minimum tulangan yang disyaratkan adalah 2+ mm.

    >ebar balok minimum:

    2 R p B 2 R 54 B @4 mm

    2 R  sengkang B 2 R 14 B 24 mm

    + R %22 B + R 22 B 114 mm

    5 R !rk min tul B 5 R 2+ B 144 mm

    "otal B 14 mm

    adi lebar balok sebesar 544 mm cukup memadai.

     b "ulangan =eser 

    "ulangan =eser "umpuan

    u B 2,61 t B 264*,44 9

    5 n B  Pa

    5 c B Pa

    5 s B n 8 c B *@5@, 8 17*666,67 B 2151@1,67 9

    Periksa !u J f !c:

    !u B  Pa

    !c B Pa 

    f !c B 4,6 R 4,@ B 4,+4

    !u ^ f !c  perlu tulangan geser 

    Periksa f !s J f !s mak :

    f !s B !u 8 f !c B 1,4*6 8 4,+4 B 4,+*6 pa

    fHc B 2+ Pa f !s maks B 2,44 ("abel nilai f !s maks,

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    78/79

    Perencanaan sengkang

    mm2

    %igunakan tulangan sengkang B 14 mm, luas dua kaki #s B ++7 mm2

    mm

    smaR B mm

    %igunakan tulangan sengkang 14 8 1+4.

    )engkang minimum perlu B mm2

    >uas sengkang terpasang 1+7 mm2 J +4 mm2

    "ulangan sengkang 14 8 1+4 boleh dipakai.

    "ulangan =eser >apangan

    u B 15,17@+54 t B 1517@+,54 9

    5 n B  Pa

    5 c B Pa

    s B n 8 c B 264*,44 8 17*666,67 B +6652, 9

    Periksa !u J f !c:

    !u B  Pa

    !c B Pa 

    f !c B 4,6 R 4,@ B 4,+4

    !u ^ f !c  perlu tulangan geser 

    Periksa f !s J f !s mak :

    f !s B !u 8 f !c B 4,6+@ 8 4,+4 B 4,1+@ pa

    fHc B 2+ Pa f !s maks B 2,44 ("abel nilai f !s maks,

  • 8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015

    79/79

    f !s J f !s mak   & 

    Perencanaan sengkang

    mm2

    %igunakan tulangan sengkang B 14 mm, luas dua kaki #s B 1+7 mm2

    mm

    smaR B mm

    %igunakan tulangan sengkang 14 8 2+4.

    )engkang minimum perlu B mm2

    >uas sengkang terpasang 226 mm2 J @, mm2

    "ulangan sengkang 14 8 2+4 boleh dipakai.

    https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image306.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image304.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image2891.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image301.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image299.gif