laporan tetap polimerisasi formaldehid.docx

Upload: ccc

Post on 02-Jun-2018

242 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    1/14

    1 Polimerisasi Urea Formaldehid

    POLIMERISASI UREA FORMALDEHID

    I. TUJUAN

    -

    Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi reaksi pada kecepatan reaksi dan hasil reaksi

    pada tahap awal

    - Dapat menganalisa kadar formaldehid bebas dan kadar resin dalam larutan resin

    -

    Menentukan pH massa jenis pada tahap reaksi dan hasil.

    II. BAHAN DAN ALAT

    - Bahan yang digunakan:

    1.

    Formalin : 20 ml

    2. Urea : 100 gr

    3. Etanol : 50 ml

    4.

    Natrium sulfit : 31,51 gr

    5. Asam sulfat : ml

    6. Fenolftalin : secukupnya

    7.

    Aquadest : secukupnya

    8. Es : secukupnya

    -

    Alat yang digunakan:

    1. Erlenmeyer 250 ml : 6 buah

    2. Gelas kimia 250 ml : 4 buah

    3.

    Gelas ukur 100 ml : 1 buah

    4. Corong kaca : 1 buah

    5. Kaca arloji : 2 buah

    6.

    Pipet ukur 1 ml : 1 buah

    7. Pipet ukur 25 ml : 1 buah

    8. Bola karet : 1 buah

    9.

    Spatula : 1 buah

    10.Pengaduk kaca : 2 buah

    11.Pengangas air : 1 buah

    12.

    Hot plate : 1 buah

    13.

    Kondenser : 1 buah

    14.Termometer : 2 buah

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    2/14

    2 Polimerisasi Urea Formaldehid

    15. Wadah es : 1 buah

    16.Labu bundar : 1 buah

    17.

    Batu didih : 3 buah

    18.Pipet tetes : 1 buah

    19.Buret : 1 buah

    20.

    Cawan porselen : 2 buah

    III. DASAR TEORI

    Polimer adalah zat yang mempunyai massa molekul tinggi ( dan

    biasanya mempunyai unit struktur berulang (monomer) dengan ikatan kovalen hingga

    terbentuk molekul besar (polimer).

    Pembentukan Resin

    Urea formaldehid resin adalah hasil kondensasi antara Urea dengan Formaldehid.

    Pda pH >7 reaksi Urea Formaldehid (metilolasi) yaitu adisi Formaldehid pada gugusan

    Amino dari Urea menghasilkan metilolasi yang berupa monomer.

    Penyebab terjadinya reaksi polimerisasi adalah kondensasi, polimer yang

    dihasilkan pada awalnya berupa rantai lurus dan larut dalam air, semakin lama

    kondensasi polimer mulai membentuk rantai tiga dimensi dan berkurang kelarutannya

    dalam air. Pada tahap curing, kodensasi tetap berlanjut dan polimer akan membentuk

    rangkaian tiga dimensi yang kompleks dan menjadi termoset.

    Panjang polimer diperincikan dari jumlah satuan pengulang dalam rantai disebut

    derajat polimerisasi (PD). Massa molekul polimer adalah hasil pengulangan massa

    molekul monomer dan derajat polimerisasi.

    Contoh :

    Polivinilklorida, dp 1000

    MASSA MOLEKUL 63 x 1000 = 63000

    Hasil dan kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh faktor perbandingan molekul

    pereaksi, katalis, suhu dan waktu reaksi.

    Pada prinsipnya pembuatan Urea Formaldehid melalui tahapan berikut :

    Tahap pembuatan (intermediet), tahap reaksi hingga terbentuk resin yang masih

    berupa cairan, larut dalam air.

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    3/14

    3 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Tahap persiapan sebelum curing, pencampuran dengan zat kimia lain, pengisi (filter)

    dan lain-lain.

    Tahap curing, proses akhir dengan bantuan katalis, panas dan tekanan tinggi

    mengubah resin menjadi resin termoset.Resin urea-formaldehid adalah salah satu contoh polimer yang merupakan

    hasil kondensasi urea dengan formaldehid. Polimer jenis ini banyak digunakan di

    industri untuk berbagai tujuan seperti bahan adesif (61%), papan fiber berdensitas

    medium (27%), hardwood plywood (5%) dan laminasi (7%) pada produk mebelir

    (furniture), panel dan lain-lain.

    Urea-formaldehid (dikenal juga sebagai urea-metanal) adalah suatu resin atau

    plastik thermosetting yang terbuat dari urea dan formaldehid yang dipanaskan dalam

    suasana basa lembut seperti amoniak atau piridin. Resin ini memiliki sifat tensile-

    strength dan hardness permukaan yang tinggi, dan absorpsi air yang rendah.

    Reaksi urea-formaldehid merupakan reaksi kondensasi antara urea dengan

    formaldehid. Pada umumnya reaksi menggunakan katalis hidroksida alkali dan kondisi

    reaksi dijaga tetap pada pH 8-9 agar tidak terjadi reaksi Cannizaro, yaitu reaksi

    diproporsionasi formaldehid menjadi alkohol dan asam karboksilat. Untuk menjaga agar

    pH tetap maka dilakukan penambahan ammonia sebagai buffer ke dalam campuran.

    Reaksi ini secara umum berlangsung dalam 3 tahap yakni inisiasi, propagasi

    (kondensasi), dan proses curing :

    1. Tahap metilolasi, yaitu adisi formaldehid pada gugus amino dan amida dari urea,

    dan menghasilkan metilol urea.

    2.

    Tahap selanjutnya propagasi, yaitu reaksi kondensasi dari monomer-monomer mono

    dan dimetilol urea membentuk rantai polimer yang lurus.

    3. Tahap terakhir adalah proses curing yaitu ketika kondensasi tetap berlangsung,

    polimer membentuk rangkaian 3 dimensi yang sangat kompleks dan menjadi resin

    thermosetting. Resin thermosetting mempunyai sifat tahan terhadap asam, basa, serta

    tidak dapat melarut dan meleleh. Temperatur curing dilakukan pada sekitar

    temperatur 120 Celcius dan pH < 5.

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    4/14

    4 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Urea-Formaldehid

    1.

    Katalis. Penggunaan katalis pada suatu reaksi akan meningkatkan laju reaksi tersebut.

    Begitu juga yang terjadi pada reaksi urea-formaldehid ini. Laju reaksinya akan

    meningkat jika digunakan katalis. Katalis yang diguanakan pada percobaan ini adalah

    NH4OH karena reaksi ini berlangsung pada kondisi basa.

    2. Temperatur. Kenaikan temperatur selalu mengakibatkan peningkatan laju suatu reaksi.

    Namun, kenaikan temperatur ini dapat mempengaruhi jumlah produk yang terbentuk,

    bergantung pada jenis reaksi tersebut (eksoterm atau endoterm). Oleh karena itu,

    diperlukan suatu optimasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kenaikantemparatur juga dapat menurunkan berat molekul (Mr) resin urea-formaldehid. Hal

    tersebut dikarenakan adanya pembentukan pusat-pusat aktif yang baru, sehingga

    memperkecil ukuran molekul resin.

    3. Waktu Reaksi. Jumlah dan sifat produk yang dihasilkan dari suatu reaksi juga

    dipengaruhi oleh waktu reaksi. Makin lama waktu reaksi, jumlah produk yang

    dihasilkan makin banyak akibatnya, resin yang dihasilkan akan berkadar tinggi dan

    memiliki Mr tinggi.

    4.

    Reaksi Pembuatan Kondensasi. Reaksi kondensasi ini dilakukan dalam sebuah labu

    berleher yang dilengkapi kondensor ohmmeter, termometer, agitator. Kondensor

    berfungsi mengembunkan air yang menguap selama proses polimerisasi. Hal ini

    dimaksudkan untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan reaksi. Agitator

    berfungsi membuat larutan tetap homogen selama proses berlangsung.

    Kerugian penggunaan urea-formaldehid sebagai resin dibandingkan polimer

    lain adalah resistensinya terhadap kadar air (moisture) apalagi jika dikombinasikan

    dengan panas. Kondisi ini dapat menyebabkan reaksi balik dan melepaskan monomer

    monomer yang belum sempurnya bereaksi membentuk polimer. Monomer ini

    biasanya beracun misalnya formaldehid yang dapat menyebabkan kanker. Oleh sebab

    itu, ada baiknya bila kita akan menggunakan peralatan makan yang terbuat dari bahan

    polimer, sebaiknya peralatan tersebut direndam dahulu dengan air panas dengan

    tujuan agar monomer monomer yang belum sempurna bereaksi terlepas pada air

    rendaman.

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    5/14

    5 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Formaldehida

    1. Nama IUPAC : Metanal

    2. Nama lain : Formol, metil aldehida, oksida metilena

    3. Identifikasi : Nomor CAS [50-00-0]

    : Nomor RTECS LP8925000

    4. Sifat : Rumus molekul CH2O

    : Massa molar 30,03gmol1

    : Penampilan gas tak berwarna

    : Densitas 1kgm3, gas

    :Titik lebur -117C (156K)

    : Titik didih -19,3C (253,9K)

    : Kelarutan dalam air > 100g/100 ml (20C)

    5. Struktur : Bentuk molekul trigonal planar

    : Momen dipol 2,33168(1) D

    : Bahaya beracun, mudah terbakar

    : Titik nyala -53 C

    6. Senyawa terkait : Aldehida terkait asetaldehida,

    benzaldehida, keton, asam karboksilat

    RESIN UREA FORMALDEHID

    Resin urea-formaldehid adalah salah satu contohpolimer yang merupakan

    hasilkondensasi urea dengan formaldehid. Polimer jenis ini banyak digunakan diindustri

    untuk berbagai tujuan seperti bahanadesif (61%), papanfiberberdensitas medium (27%),

    hardwood plywood (5%) danlaminasi (7%) pada produkmebelir (furniture), panel dan lain-lain.

    Urea-formaldehid (dikenal juga sebagaiurea-metanal) adalah suatu resin atau plastik

    thermosetting yang terbuat dari urea dan formaldehid yang dipanaskan dalam suasana basa

    lembut seperti amoniak atau piridin. Resin ini memiliki sifat tensile-strength dan hardness

    permukaan yang tinggi, dan absorpsi air yang rendah.

    Reaksi urea-formaldehid merupakan reaksi kondensasi antara urea dengan formaldehid.

    Pada umumnya reaksi menggunakan katalis hidroksida alkali dan kondisi reaksi dijaga tetap

    pada pH 8-9 agar tidak terjadi reaksi Cannizaro, yaitu reaksi diproporsionasi formaldehid

    http://id.wikipedia.org/wiki/Polimerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adesif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fiberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hardwood_plywood&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laminasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mebelir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Furniturehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urea-metanal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urea-metanal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Furniturehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mebelir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laminasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hardwood_plywood&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Fiberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adesif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Polimer
  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    6/14

    6 Polimerisasi Urea Formaldehid

    menjadi alkohol dan asam karboksilat. Untuk menjaga agar pH tetap maka dilakukan

    penambahan ammonia sebagai buffer ke dalam campuran.

    Reaksi ini secara umum berlangsung dalam 3 tahap yakni inisiasi, propagasi

    (kondensasi), dan proses curing.

    1. Tahapmetilolasi,yaitu adisi formaldehid pada gugus amino dan amida dari urea, dan

    menghasilkan metilol urea

    2. Tahap selanjutnyapropagasi,yaitu reaksi kondensasi dari monomer-monomer mono

    dan dimetilol urea membentuk rantai polimer yang lurus

    3. Tahap terakhir adalah prosescuring yaitu ketika kondensasi tetap berlangsung,

    polimer membentuk rangkaian 3 dimensi yang sangat kompleks dan menjadi resin

    thermosetting. Resin thermosetting mempunyai sifat tahan terhadap asam, basa, serta

    tidak dapat melarut dan meleleh. Temperatur curing dilakukan pada sekitar

    temperatur 120 Celcius dan pH < 5.

    IV. LANGKAH KERJA

    Pembuatan resin

    1.

    Memasukan 20 ml formalin ke dalam labu bundar leher dua dan menambahkanamonia pekat sebanyak 7% berat total campuran dan menambahkan natrium sulfit

    sebagai buffering agent sebanyak 10% berat katalis.

    2. Mengaduk rata campuran, menyisihkan 25 ml sebagai sampel dan erlenmeyer 100

    ml.

    3. Memasukan urea 100 gr ke dalam campuran, mengaduk rata lalu mengambil 25

    ml dengan pipet, menaruh dalam erlenmeyer 100 ml dan menyimpan sebagai

    sampel 2.

    4. Memanaskan campuran dengan refluks selama 1 jam pada suhu maksimum 60 oC.

    5. Mengambil sampel 3 sebanyak 25 ml dengan pipet setelah refluk 30 menit lalu

    menyimpan dalam erlenmeyer 100 ml

    6. Setelah 1 jam, megambil lagi 25 ml sebagai samel 4 lalu menyimpannya dalam

    erlenmeyer 100 ml.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metilolasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Propagasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Curing&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Curing&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Propagasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metilolasi&action=edit&redlink=1
  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    7/14

    7 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Analisis sampel

    Sampel 1 dianalisis dengan tes I dan II

    Sampel 2 dianalisis dengan tes I dan II

    Sampel 3 dianalisis dengan tes I dan II, III Sampel 4 dianalisis dengan tes I dan II, III

    TES I

    Langkah kerja :

    Analisa kadar formaldehid bebas dengan menggunakan natrium sulfat dengan reaksi :

    CH2O + Na2SO4 HO-CH2-Na2SO4+ NaOH

    1.

    Melarutkan 1 ml sampel ke dalam 20 ml air dalam erlenmeyer 250 ml

    2. Menambahkan indikator fenolftalin

    3. Menambahkan 25 ml larutan Na2SO3 dalam air, mengocok larutan dengan baik,

    membiarkan 5-10 menit agar bereaksi sempurna.

    4. Melakukan titrasi duplo

    TES II

    Langkah kerja :

    Mencelupkan kertas lakmus untuk mengetahui pH larutan dan menyesuaikan dengan

    warna standar.

    TES III

    Langkah kerja :

    1. Menentukan kadar resin dalam resin

    2. Memanaskan cawan porselen pada suhu 140oC selama 30 menit, mendinginkan

    dalam desikator hingga suhu ruang dan menimbang sebagai G1

    3. Menimbang 5-10 gr sampel dalam cawan tersebut, memanaskan pada suhu 140 oC

    hingga kering, mendinginkan hingga suhu ruang di desikator dan menimbang

    sebagai G2

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    8/14

    8 Polimerisasi Urea Formaldehid

    V. DATA PENGAMATAN

    No. Perlakuan Pengamatan

    1. 20 ml formalin + NH3 25% +Na2SO37% berat NH3

    Cairan berwarna bening dan reaksiterjadi eksotermis

    20 ml formalin + 25 % NH3+ 7 %

    Na2SO3+ 10 gram Urea

    Campuran Urea tidak larut dan

    berwarna putih keruh

    2. Campuran direfluk selama 30

    menit

    Berwarna agak keruh dan bau tidak

    terlalu menyengat (eksotermis)

    3. Campuran direfluks selama 1jampada suhu 60C

    Campuran menjadi bening, terdapatendapan urea dan baunya tidak

    terlalu menyengat

    ANALISIS SAMPEL

    Analisis Sampel

    Volume Titran

    H2SO4(ml)pH G1

    (gr)

    G2

    (gr)

    Perubahan

    warna

    Test 1 Blanko 1

    Merah muda

    menjadi

    bening

    1 2,5

    2 1,3

    3 1,2

    4 1,1

    Test 2 1 8

    2 8

    3 8

    4 8

    Test 3 3 56,7 57,12

    4 88,3 89,4

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    9/14

    9 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Tes 4

    Sampel Stroke Curve

    3 38,39 menit

    4 40,15 menit

    ]

    VI. PERHITUNGAN

    Formaldehida

    m = x V = 1,06 gr/ml x 20 ml

    mf= 21,2 gr

    NH325 %

    % m NH3=

    0,25 =

    0,25x + 5,3 gr = x

    x0,25x = 5,3 gr

    0,75 x = 5,3 gr

    x = 7,066 gr

    V NH3 =

    =

    = 7,851 ml

    Pembuatan H2SO4 1 M 250 ml

    M1 =

    =

    = 18,4 M

    M1 V1 = M2 V218,4 M x V1 = 1 M x 250 ml

    V1 = 13,586 ml

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    10/14

    10 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Pembuatan Na2SO3 1 M 250 ml

    gr = M V BM

    = 1 M x 0,25 l x 142,04 gr/mol

    = 35,51 gr

    Sampel 1

    ml berat = ml H2SO4- ml H2SO4blanko

    = 2,5 ml1 ml

    = 1,5 ml

    =

    =

    = gr CH2/1000 ml Larutan

    Sampel 2

    ml berat = ml H2SO4- ml H2SO4blanko

    = 1,3 ml1 ml

    = 1 ml

    =

    =

    = gr CH2/1000 ml Larutan

    Sampel 3

    ml berat = ml H2SO4- ml H2SO4blanko

    = 1,2 ml1 ml= 0,3 ml

    =

    =

    = gr CH2/1000 ml Larutan

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    11/14

    11 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Sampel 4

    ml berat = ml H2SO4- ml H2SO4blanko

    = 1,1 ml1 ml

    = 0,1 ml

    =

    =

    = gr CH2/1000 ml Larutan

    Tes 3 Penentuan Kadar

    1. Sampel 3

    G1 = 49,6 gram

    G2 = 51,4 gram

    Gram sampel = 10 gram

    % resin =

    x 100 %

    =

    x 100 %

    = 10 %

    2. Sampel 4

    G1 = 49,8 gram

    G2 = 51,4 gram

    Gram sampel = 10 gram

    % resin =

    x 100 %

    =

    x 100 %

    = 21 %

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    12/14

    12 Polimerisasi Urea Formaldehid

    VII. ANALISA PERCOBAAN

    Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa zat yang dipakai

    pada praktikum Polimerisasi Urea Formaldehid adalah 20 ml formalin 32,22 ml

    amonia pekat dan 2,0048 gr Na2SO3. Saat penambahan amonia kedalam formaldehid

    larutan berasap karena merupakan zat volatil dan membuat mata menjadi perih.

    Namun larutan tetap menjadi bening hingga penambahan Na2SO3.. Pada tingkat

    keasaman zat lebih dari 7 atau di atas 7, reaksi urea formaldehid yaitu adisi

    formaldehid pada gugusan amina dari urea menghasilkan metilolosi yang berupa

    rantai lurus dan larut dalam air, semakin lama kondensasi polimer mulai membentuk

    rantai tiga dimensi dan berkurangnya kelarutan dalam air.

    Tahap pertama pembuatan urea formadehid yaitu dengan mencampur formalin

    dan urea hingga terbentuk resin yang masih berupa cairan dan larutan dalm air. Tahap

    kedua yaitu pencampuranzat kimia lain ke dalam campuran pertama. Zat kimia lain

    yang ditambahkan yaitu Na2SO4 sebagai buffering agent, dimana berfungsi untuk

    menstabilkan keadaan campuran, baik dari pH maupun suhu. Tahap ketiga yaitu

    proses akhir, dimana dilakukan penambahan katalis NH3. Untuk volume titran

    semakin berkurang dari sampel 1 dan 4 dan kandungan formalin dalam sampel

    semakin semakin besar.

    VIII. KESIMPULAN

    Setelah melakukan percobaan, dapat juga disimpulkan bahwa:

    % Resin sampel 3 = 10%

    % Resin sampel 4 = 21%

    Waktu stroke

    Sampel 3 : 38,39 menit

    Sampel 4 : 40,15 menit

    Tahap pembuatan Formaldehid ini ada 3, yaitu inisiasi, propagasi dan proses curring.

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    13/14

    13 Polimerisasi Urea Formaldehid

    DAFTAR PUSTAKA

    Jobsheet. 2014. Penuntun Praktikum Satuan Proses I. Politeknik Negeri Sriwijaya.

    PalembangJakaoktasanovajaka.blogspot.com

  • 8/10/2019 Laporan tetap Polimerisasi Formaldehid.docx

    14/14

    14 Polimerisasi Urea Formaldehid

    Gambar Alat

    Kaca Arloji Gelas Kimia Bola Karet

    Thermometer Pipet Ukur Pengaduk

    Buret Corong gelas Saringan Vacum

    Erlenmeyer pipet tetess Cawan Porselen