laporan tata kelola perusahaan tahun 2014banksulteng.co.id/data/laporan penerapan tata kelola bank...
TRANSCRIPT
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 1 PT. BANK SULTENG
LAPORAN TATA KELOLA BANK TAHUN 2018
PT. BANK PEMBANGUNAN DAEREAH SULAWESI TENGAH
PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank
yang semakin ketat. Persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis
sehingga menuntut bank-bank untuk berusaha lebih efektif dan efisien. Kelangsungan
hidup suatu bank sangat dipengaruhi oleh Corporate Governance atau tata kelola bank
tersebut. Penerapan Tata Kelola merupakan sistem pengendalian dan pengaturan bank
yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus bank
(hard definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari
mekanisme pengelolaan itu sendiri. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
55/POJK.03/20016 tanggal 07 Desember 2016 serta Surat Edaran Otoritas Jasa keuangan
No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Pelaksanaan Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum, yang menjadi dasar hukum Penerapan Tata Kelola dalam sektor
perbankan, mendefinisikan Penerapan Tata Kelola adalah suatu tata kelola bank yang
menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran
( fairness). Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam
meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara Dewan
Komisaris, Dewan Direksi, para pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Penerapan Tata Kelola juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi
penentuan sasaran-sasaran dari suatu bank, dan sebagai sarana untuk menentukan
teknik monitoring kinerja, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna
melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada
industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Penerapan Tata Kelola secara tepat dan
terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin
meningkat pula kebutuhan praktek Penerapan Tata Kelola oleh perbankan.
Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam
memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. Bank Sulteng sebagai Bank
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 2 PT. BANK SULTENG
milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Sulawesi Tengah menyadari
pentingnya Tata Kelola Bank yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung
pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders.
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sulteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip Penerapan Tata Kelola yang tepat merupakan salah satu
prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank.
Penerapan prinsip Tata Kelola secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan
investor dan stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya.
Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik Tata
Kelola yang konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun
para pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan :
1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan
kehatihatian dalam pengelolaan/pengurusan Bank.
2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur , mengefektifkan manajemen dan
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para
pemegang saham.
4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum.
5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank.
6. Dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.
1. Prinsip-Prinsip Utama Penerapan Tata Kelola
Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola pada industri perbankan harus senantiasa
berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar sebagai berikut :
a. Transparency (Keterbukaan)
Transparency yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material
dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan. Dalam mewujudkan transparansi, bank harus menyediakan informasi
yang cukup, akurat, dan tepat waktu kepada pihak yang berkepentingan dengan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 3 PT. BANK SULTENG
bank tersebut. Selain itu, para investor harus dapat mengakses informasi penting
bank secara mudah pada saat diperlukan. Penyediaan informasi yang memadai,
akurat, dan tepat waktu kepada stakeholders harus dilakukan oleh bank agar
dapat dikatakan transparan. Pengungkapan yang memadai sangat diperlukan
oleh investor dalam kemampuannya untuk membuat keputusan terhadap risiko
dan keuntungan dari investasinya. Kurangnya pernyataan keuangan yang
menyeluruh menyulitkan pihak luar untuk menentukan apakah bank tersebut
memiliki dana dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Kurangnya informasi akan
membatasi kemampuan investor untuk memperkirakan nilai dan risiko serta
pertambahan dari perubahan modal (volatility of capital). Dengan keterbukaan
informasi tersebut maka para stakeholder dapat menilai kinerja berikut
mengetahui risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan
perusahaan. Adanya informasi kinerja perusahaan yang diungkap secara akurat,
tepat waktu, jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan, dapat menghasilkan
efisiensi atau disiplin pasar. Selanjutnya, jika prinsip transparansi dilaksanakan
dengan baik dan tepat, akan dapat mencegah terjadinya benturan kepentingan
(conflict of interest) berbagai pihak dalam perusahaan.
b. Accountability (Akuntabilitas)
Accountability (akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bila
prinsip accountability (akuntabilitas) ini diterapkan secara efektif, maka bank
akan terhindar dari agency problem (benturan kepentingan peran). Pengelolaan
bank harus didasarkan pada pembagian kekuasaan diantara pejabat bank, yang
bertanggung jawab pada pengoperasian setiap harinya, dan pemegang
sahamnya yang diwakili oleh Dewan Direksi. Dewan Direksi diharapkan untuk
menetapkan kesalahan (oversight) dan pengawasan. Masalah yang sering
ditemukan di perusahaan-perusahaan Indonesia adalah kurang efektifnya fungsi
pengawasan Dewan Komisaris. Atau bahkan sebaliknya, Komisaris mengambil
alih peran berikut wewenang yang seharusnya dijalankan Direksi. Oleh karena itu
diperlukan kejelasan mengenai tugas serta fungsi organ perusahaan agar tercipta
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 4 PT. BANK SULTENG
suatu mekanisme checks and balances kewenangan dan peran dalam mengelola
perusahaan.
Beberapa bentuk implementasi lain dari prinsip akuntabilitas ini antara lain:
- Praktek Audit Internal yang efektif, serta
- Kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab dalam
anggaran dasar perusahaan, kebijakan, dan prosedur di bank.
c. Responsibility (Pertanggungjawaban)
Responsibility (pertanggungjawaban) adalah kesesuaian atau kepatuhan
didalam pengelolaan bank terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan
perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku termasuk yang berkaitan
dengan masalah pajak, hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup,
kesehatan/keselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat.
Penerapan prinsip ini diharapkan membuat perusahaan menyadari bahwa dalam
kegiatan operasionalnya seringkali menghasilkan eksternalitas (dampak luar
kegiatan perusahaan) negatif yang harus ditanggung oleh masyarakat. Di luar hal
itu, lewat prinsip responsibilitas ini juga diharapkan membantu peran
pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendapatan dan kesempatan kerja
pada segmen masyarakat yang belum mendapatkan manfaat dari mekanisme
pasar.
d. Independency (Kemandirian)
Independency atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana bank dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Independensi penting sekali dalam
proses pengambilan keputusan. Hilangnya independensi dalam proses
pengambilan keputusan akan menghilangkan objektivitas dalam pengambilan
keputusan tersebut. Independensi merupakan prinsip penting dalam penerapan
Tata Kelola di Indonesia. Untuk meningkatkan independensi dalam pengambilan
keputusan bisnis, perusahaan hendaknya mengembangkan beberapa aturan,
pedoman, dan praktek di tingkat pengurus bank, terutama di tingkat Dewan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 5 PT. BANK SULTENG
Komisaris dan Direksi yang oleh Undang-undang diberi amanat untuk mengurus
perusahaan dengan sebaik-baiknya.
e. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)
Fairness yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Fairness diharapkan membuat seluruh aset bank dikelola
secara baik dan prudent (hati-hati), sehingga muncul perlindungan kepentingan
pemegang saham secara fair (jujur dan adil). Secara sederhana kesetaraan
didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul b+erdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan
yang berlaku. Dalam pengelolaan bank perlu ditekankan pada kesetaraan,
terutama untuk pemegang saham minoritas. Investor harus memiliki hak-hak
yang jelas tentang kepemilikan dan sistem dari aturan dan hukum yang
dijalankan untuk melindungi hak-haknya.
Fairness juga mencakup adanya kejelasan hak-hak stakeholder berdasarkan
sistem hukum dan penegakan peraturan untuk melindungi hak-hak investor
khususnya pemegang saham minoritas dari berbagai bentuk kecurangan. Bentuk
kecurangan ini bisa berupa insider trading (transaksi yang melibatkan informasi
orang dalam), fraud (penipuan), dilusi saham (nilai perusahaan berkurang),
korupsi-kolusi-nepotisme (KKN), atau keputusan-keputusan yang dapat
merugikan seperti pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan, penerbitan
saham baru, merger, akuisisi, atau pengambil-alihan perusahaan lain.
Ada beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, yaitu :
A. Bank adalah sebagai lembaga kepercayaan.
Untuk mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah dan Masyarakat, Bank
harus :
a. Memiliki Kinerja Keuangan (Financial Peformance) yang baik.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 6 PT. BANK SULTENG
b. Memiliki Tingkat Kesehatan Bank Yang Baik.
c. Memiliki Kecukupan Modal diatas ketentuan minimum dan Profil Risiko
secara komposit Rendah.
d. Dapat menjaga kerahasiaan Nasabah penyimpan dan simpanannya serta
rahasia Perusahaan.
e. Keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada Publik berkaitan
dengan produk dan aktivitas baru Bank.
f. Menjaga kepentingan shareholders dan stakeholders.
g. Selalu bersaing secara sehat dalam menetapkan harga (price) atau suku
bunga dana dan kredit/pembiayaan serta melaksanakan etika bisnis industri
perbankan dengan baik.
h. Mengendalikan risiko reputasi agar dapat mencegah persepsi negatif
kepada Bank sekaligus menjaga Pencitraan bagi Bank.
i. Memiliki Sumber Daya Manusia yang handal, profesional, integritas yang
tinggi, serta akhlak dan moral yang baik.
j. Menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan.
k. Meningkatkan dan atau mempertahankan kualitas mutu pelayanan secara
konsisten dan berkelanjutan.
B. Bank merupakan pelayanan public.
Sebagai pelayanan publik Bank senantiasa harus dapat Memberikan Pelayanan
Terbaik kepada nasabahnya, kepuasan nasabah (customer satisfaction) agar
dapat terjaga dengan baik dalam arti kata mampu memberikan pelayanan
melebihi harapan pelanggan, Bank juga memberikan fasilitas kenyamanan bagi
nasabahnya berupa sarana dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line
sysiem, non stop service transaksi penarikan tunai dan transfer serta fasilitas
lainnya berupa fitur pembayaran, Cash Deposite Machine pada ATM. Sesuai
fungsinya dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk
kredit/pembiayaan, Bank senantiasa harus dapat membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 7 PT. BANK SULTENG
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Bank juga sebagai agent of development disegala sektor usaha dan
bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) Objek
pelayanan publik yang bergerak disektor jasa keuangan seperti perbankan,
selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat dalam bentuk pengendalian
social disekto keuangan (social control of enveronmenf), pemerintah (eksekutif)
dan DPR/DPRD (legislatif) serta Otoritas/Regulator, Memperhatikan kondisi
pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi keharusan bagi Bank untuk
menerapkan Tata Kelola Yang baik. Bank sebagai objek pelayanan publik
berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan aktivitas kegiatan usaha disektor
perbankan konvensional memiliki arah kebijakan strategis menjadi "Bank
terkemuka didaerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas
yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi regional", sejalan dengan program BPD Reglonal Champion Untuk
mewujudkan program tersebut harus dilandasi dengan Penerapan Tata Kelola,
sehingga dalam pelaksanaannya Bank tidak melanggar ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku maupun etika bisnis dalam industri
perbankan. Disamping menerapkan aturan-aturan regulasi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Bank Indonesia (Bl), Bank juga harus comply terhadap aturan
lainnya seperti ketentuan BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka
perkuatan kelembagaan menuju regional champion, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkannya, Bank
sangat menyadari besarnya manfaat penerapan Tata Kelola tersebut, antara
lain:
a. Mewujudkan visi, misi, dan strategi perusahaan.
b. Meningkatkan kinerja perusahaan .
c. Meningkatnya nilai pemegang saham (shareholders value).
d. Meningkatkan kredibilitas perusahaan secara professional.
e. Terlaksananya pengendalian ntern secara efektif.
f. Patuh terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
g. Meningkatkan nilai etika perusahaan.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 8 PT. BANK SULTENG
h. Meningkatkan budaya perusahaan (corporate culture) dan budaya risiko (risk
culture).
i. Terlaksananya pengelolaan usaha secara efisien dan efektif.
j. Terlaksananya pengambilan keputusan dan kebijakan yang lebih baik.
k. Tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan dari shareholders maupun
stakeholders terhadap perusahaan.
l. Meningkatkan rating Bank oleh lembaga pemeringkat independen.
m. Dapat memberikan cost of capital atau capital charge yang lebih murah.
2. Dasar Hukum
Dasar Hukum dalam pelaksanaan Tata Kelola di Bank adalah :
a. Undang Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan No. 10 Tahun 1998.
b. Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan
Konsumen.
c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.03/2017 tanggal 07 April 2017
tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum.
d. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank sebagaimana telah diubah dengan POJK No.
32/POJK.03/2016
e. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
f. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
g. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 25/SEOJK.03/2016 tentang Rencana
Bisnis Bank Umum.
h. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
i. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Umum.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 9 PT. BANK SULTENG
J. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017
tentang Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
K. 12. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2017 tanggal
17 Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
3. Penerapan Tata Kelola Bank
Penerapan Tata Kelola harus melakukan penilaian sendiri (self assessment) secara
berkala meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola, yaitu :
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
d. Penerapan benturan kepentingan;
e. Penerapan fungsi kepatuhan;
f. Penerapan fungsi audit intern;
g. Penerapan fungsi audit ekstern;
h. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern;
i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar
(large exposures);
j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank laporan pelaksanaan
GCG dan pelaporan internal; dan
k. Rencana strategis Bank.
Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate Govern(GCG) yang dikelompokkan
dalam suatu governance system yaitu :
Governance structure;
Governance process; dan
Governance outcome.
4. Visi, Misi , Motto dan Corporate Values
“Menjadi bank Terpercaya di Indonesia, Sehat, Maju Berkembang Berdaya Saing,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 10 PT. BANK SULTENG
Berteknology Tepat Guna Serta Berkontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Sulawesi Tengah”.
Adapun penjabaran dari Visi tersebut adalah :
a. Terpercaya
Percaya, meyakini akan eksistensi, wujud nyata dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat
b. Sehat
Sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental),
dan social baik secara kelembagaan maupun orang yang menjalankan organisasi
bank sulteng.
c. Maju
Progressif, bergerak ke depan berdasarkan target.
d. Berdaya Saing
Tingkat produktivitas yang diartikan sebagai output yang dihasilkan oleh bank
sulteng makin berdaya saing.
e. Berteknology Tepat Guna
teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat agar dapat disesuaikan dengan
aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi
masyarakat.
f. Berkontribusi
Sesuatu yang dilakukan untuk membantu menghasilkan atau mencapai sesuatu
Bersama – sama dengan orang lain dalam suatu tim.
Misi Bank Sulteng
a. Menjalankan usaha sebagai bank umum secara konvensional
b. Penggerak, pendorong laju perekonomian dan pembangunan daerah
c. Pemegang kas daerah, dan/atau melaksanakan pengelolaan kas Pemda
d. Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah.
Secara umum Bank Sulteng menjabarkan Misi-nya dalam 3 (tiga) kelompok yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan aktivitas operasional bank yaitu
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 11 PT. BANK SULTENG
Stakeholder (terkait dengan bentuk usaha bank secara convensional), People
(terkait dengan pengembangan sumber daya manusia), Operation (terkait dengan
pelaksanaan operasional sehari-hari)
Stakeholder
Keperluan seluruh orang yang memiliki kepentingan terhadap Bank Sulteng,
ditunjang dengan pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik.
People
Mengembangkan Sumberdaya manusia yang profesional yang dapat bekerja
dengan semangat integritas tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi
bagi perusahaan dan ekonomi pembangunan, untuk mendapatkan profit yang
dapat diberikan bagi shareholder dalam meningkatkan pendapatan daerah.
Operation
Meningkatkan peranan Bank Sulteng sebagai lembaga intermediasi dengan
fokus pada pembiayaan bagi pelaksanaan usaha pembangunan daerah, dan
sebagai pengelolaan keuangan daerah.
(tujuh) Nilai-Nilai Budaya Kerja (Seven Core Value) yang di jalankan oleh
PT Bank Sulteng :
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, diperlukan sebuah kerangka
transformasi Budaya kerja yang dilaksanakan bagi seluruh pengurus dan pegawai
Bank Sulteng dengan dasar sebagai berikut :
No Nilai Definisi Perilaku Utama
1 Integrity
Bekerja dengan dasar
integritas yang tinggi
(Integrity) jujur, berprilaku
konsisten serta berpegang
teguh pada prinsip
kebenaran untuk
menjalankan apa yang
dikatakan secara bertangung
jawab.
Disiplin dan konsisiten
Berpikir, berkata dan
bertindak terpuji
2 Customer Selalu Fokus kepada Inovatif, proaktif dan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 12 PT. BANK SULTENG
Focus nasabah, dengan tulus
membangun kepercayaan
dan hubungan baik serta
berorientasi pada kebutuhan
nasabah yang menghasilkan nilai
tambah bagi perusahaan.
cepat tanggap
Mengutamakan
pelayanan
dan kepuasan pelanggan
3 Enthusiasm
Enerjik dan bersemangat
tinggi didalam menghadapi
setiap tantangan, dorongan
motivasi atau energi yang
berasal dari dalam diri untuk
tampil kerja sebaik mungkin
dalam mencapai prestasi
yang optimum.
Pekerja Keras
Tidak pernah merasa
puas atas hasil yang
dicapai
4 Influence
Mampu memotivasi rekanrekan
sekerja dan lingkungan
untuk mencapai visi Bank.
Kemampuan memotivasi,
meyakinkan, mempengaruhi
ataupun mengajak orang lain
atau tim untuk mencapai
tujuan bersama.
Menjadi role model
dalam bekerja
Membantu rekan kerja
dalam mengatasi
masalah
5 Execution
Selaku fokus kepada
Implementasi, tindak lanjut
serta pencapaian hasil-hasil
guna memberikan nilai
tambah dan kontribusi
kepada Bank Sulteng
(Action). Kemampuan
mengambil keputusan dan
menetapkan tindakan yang
tepat dan cepat untuk
mewujudkan harapan dan
membuat sesuatu terjadi
dengan nilai tambah yang
tinggi
Fokus terhadap tugas
tugas yang diberikan
Mampu mengambil
keputusan yang
menguntungkan bagi
perusahaan, dan tidak
bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku
6 Adaptability
Selalu siap menghadapi
perubahan baik intern
maupun ekstern.
Kemampuan untuk
Mampu bekerja
dibawah tekanan
Sigap dan cepat tanggap
terhadap setiap
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 13 PT. BANK SULTENG
Dalam upaya mendukung dan mensukseskan visi, misi serta perilaku badaya Bank
Sulteng, maka di rumuskan motto dan slogan Bank sebagai bagian dari membangun
image terhadap karyawan dan seluruh stakeholder Bank Sulteng sebagai berikut :
Motto Bank :
“One Goal, One Team, One Spirit”
Struktur Organisasi Penerapan Tata Kelola
Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola di Bank Sulteng berlandaskan pada komitmen
bersama dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk tunduk dan patuh
pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak
menyesuaikan diri terhadap
berbagai perbedaan dan
perubahan serta lingkungan
termasuk antar individu dan
kelompok dalam rangka
memperoleh hasil yang lebih
baik.
perubahan.
7 Countinose
Inprovement
Usaha-usaha berkelanjutan
yang dilakukan untuk
mengembangkan dan
memperbaiki produk,
pelayanan, ataupun proses.
Usaha-usaha tersebut
bertujuan untuk mencari
dan mendapatkan “bentuk
terbaik” dari improvement
yang dihasilkan, yang
memberikan solusi terbaik
bagi masalah yang ada, yang
hasilnya akan terus bertahan
dan bahkan berkembang
menjadi lebih baik lagi.
mendorong serta
keterlibatan
karyawan serta
membutuhkan
kemampuan
teamwork yang baik
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 14 PT. BANK SULTENG
kepengurusan Bank Sulteng yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang
independen dan profesional.
Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris
mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan
saran terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan
kebijakan, prosedur, dan pengelolaan sehari-hari.
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
BISNIS
DIREKTUR
OPERASIONALDIREKTUR
KEPATUHAN
DIVISI
KREDIT
DIVISI
PEMASARANDIVISI
OPERASIONAL
DIVISI
I NFORMASI
TEKNOLOGI
DIVISI
UMUM
DIVISI
SKK
DIVISI
SDM
DIVISI
SKMR
DIVISI
SKAI/ANTI
FRAUD
DIVISI PERENCANAAN &
PENGEMBANGAN
DEWAN
KOMISARIS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(RUPS)
SEKERTARIS
DEKOM
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SULTENG 2018
Komando
Koordinasi
KOMITE DEKOM
- AUDIT
- P. RISIKO
- R & N
KANTOR PERWAKILAN
JAKARTA (KFNO)/(KFO)
DIVISI
CORPORATE
SECRETARY
KCU/KC
KCP & KK
TIM LEADER
BPP/SOP
DIVISI
TREASURY
TIM LEADER
LITERASI,
INKLUSI &
EDUKASI
TIM LEADER
CHANGE
MANAJEMEN
OFFICE
KOMITE DIREKSI- ALCO- KREDIT- IT- MR- PERSONALIA
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 15 PT. BANK SULTENG
TIM LEADER
BPP/SOP
TIM LEADER
LITERASI,
INKLUSI &
EDUKASI
TIM LEADER
CHANGE
MANAJEMEN
OFFICE
Rujukan dalam pelaksanaannya adalah POJK No.
76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi
Keuangan disektor Jasa Keuangan bagi Konsumen
dan/atau Masyarakat.
Melakukan fungsi monitoring dan pelaporan project, berkoordinasidengan Project Manager & Unit Kerja terkait.
Melaksanakan fungsi supporting terkait anggaraan pemenuhan SDM dan kebutuhan logistic project bekerjasama dengan unit kerja terkait.
Melakukan fungsi pengadaan konsultan.
Menyusun prioritas project strategis yang perlu dibentuk untukpengembangan bisnis Bank Sulteng.
Melakukan Penyusunan, review Buku Pedoman Perusahaan danStandar Operasional Prosedur yang terkait dengan pengembangandan pengelolaan Bank.
PELAKSANAAN PENERAPAN TATA KELOLA DI BANK SULTENG TAHUN 2018
I. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
a. Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris
Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3(tiga) orang terdiri dari 1(satu)
orang Komisaris Utama Independen, 1 (satu) orang Komisaris Independen, 1
(satu) orang Komisaris.
Seluruh anggota Komisaris berdomisili diwilayah kerja Kantor Pusat Bank
Sulteng atau di kota Palu provinsi Sulawesi Tengah (Indonesia).
Masa kerja Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Bank Sulteng
ditetapkan selama 4 tahun dandapat diangkat kembali apabila mempunyai
prestasi kerja yang baik setelah memperhatikan pertimbangan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dengan tidak mengurangi hak Rapat
Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 16 PT. BANK SULTENG
Penggantian dan atau pengangkatan tersebut telah memperhatikan
rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
Seluruh Komisaris telah lulus Fit and Proper tanpa catatan dan telah
mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan
bahwa setiap Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
keuangan yang memadai.
Seluruh anggota Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan
keuangan, kepengurusin, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen
Seluruh Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Komisaris dan atau Direksi lainnya
serta tidak merangkap jabatan sebagai Direksi,
Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada bank lain maupun pada 1 (satu)
lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan. Dengan demikian seluruh
anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng telah memenuhi persyaratan
sebagai nggota Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan-peraturan,
sebagai berikut :
Undang-undang No, 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal
110;
Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum pasal
27.
Peraturan Jasa Keuangan No 27 /POJK.03/2016 Tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 37/POJK.03/2017 tentang
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih pengetahuan
disektor Perbankan;
Peraturan Bapepam No.lX,l.6 merupakan Lampiran Keputusan
KetuaBapepam-LK No.Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris
Emiten dan Perusahaan Publik.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 17 PT. BANK SULTENG
Susunan Dewan Komisaris Bank Sulteng tahun 2018, sebagai berikut :
1. Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Drs. H. Abdul Karim Hanggi
2. Komisaris Independen : Drs. H. Amiluddin Haludin
3. Komisaris : Drs. H. Amdjad Lawasa
b. Fungsi Dan Tugas Pokok Dewan Komisaris.
Melakukan pengawasan secara umum dan secara khusus terhadap pengelolaan
operasional bank oleh Direksi.
a. Pengawasan Umum :
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap proses
pelaksanaan kebijakan strategis yang dilakukan Direksi, antara lain rencana
bisnis dan rencana strategis bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur
Organisasi Bank, Implementasi Penerapan Tata Kelola, Kerjasama dengan
pihak ketiga. Dalam rangka pelaksanaan tugas Pengawasan Umum dimaksud
dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :
Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi Bank
Indonesia/OJK dan Pemegang saham pengendali baik rutin maupun berkala,
guna memastikan bahan Rencana Bisnis Bank dan rencana strategis Bank,
Standar Operasional Prosedur, Struktur Organisasi Bank telah di susun sesuai
dengan standar-standar Perbankan yang berlaku serta memperhitungkan
kemampuan Internal Bank seperti Sumber Daya Manusia, Informasi
Teknologi, Modal serta pencapaian-pencapaian sebelumnya serta melakukan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap realisasi pencapaian hasil
sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Pengawasan Khusus
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap pencapaian
target-target Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan Eksternal
Audit, tindak lanjut atas pelaksanaan Internal Audit dan Eksternal Audit
serta saran dan Rekomendasi Dewan Komisaris.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 18 PT. BANK SULTENG
Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu kepada Direksi agar
pelaksanaan operasional bank tetap berjalan sesuai dengan target-target
bisnis yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Kewenangan Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Kewenangan Dewan Komisaris
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Operasional Bank yang
dilaksanakan oleh Direksi Bank Sulteng.
Menyetujui kebijakan umum Bank dengan memperhatikan kebijakan
Pemerintah Daerah, ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh Bank
Indonesia, perkembangan ekonomi dan keuangan serta perbankan.
Memberikan persetujuan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate
Plan) bank, dan memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka
Menengah dan Tahunan bank yang di ajukan oleh Direksi.
Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan Rencana Bisnis Tahunan
Bank yang diajukan oleh Direksi.
Mengevaluasi dan menilai laporan Realisasi Bisnis Bank setiap Triwulan,
Semester dan Tahunan, Laba/Rugi, Tingkat Kesehatan Bank, Portofolio
Kredit dan kegiatan operasional lainnya.
Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan
prinsip pengendalian risiko yang baik dan memenuhi peratuan perundang-
undangan.
Meminta keterangan kepada Direksi dan atau satuan kerja lainnya
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepengurusan dan
pengelolaan bank bila diketahui atau diduga ada kebijakan pengelolaan
bank yang dapat merugikan atau mempengaruhi kesehatan bank.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 19 PT. BANK SULTENG
Memberikan penilaian dan persetujuan kepada Direksi dalam hal
pembelian dan/ atau penjualan asset tetap/barang tidak bergerak untuk
diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Memberikan persetujuan penghapusbukuan kredit macet yang sulit untuk
ditagih dalam rangka perbaikan portofolio kredit.
Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu
dan pengangkatan Kepala-kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang Bank
Sulteng.
Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI) dan memberikan petunjuk serta saran atas hasil evaluasi dan
penilaian hasil pemeriksaan tersebut kepada Direksi.
Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan
operasional Bank yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan
semua peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan
operasional Bank.
Memberikan persetujuan atas sistem Remunerasi dan Nominasi dalam
lingkungan Bank.
Memberikan persetujuan terhadap rencana pemberian kredit kepada
pihak terkait, dan besar dan kredit sindikasi.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Memberikan saran/pendapat dalam rangka penyusunan Visi, Misi dan
Rencana Strategis Jangka Panjang Bank.
Memastikan bahwa kebijakan penerapan manajemen risiko telah
terlaksana sesuai dengan Buku Pedoman Bank Manajemen Risiko yang
telah disetujui.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 20 PT. BANK SULTENG
Memastikan bahwa Bank telah memiliki Standar Sistem Pengendalian
Intern dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian
intern bank secara umum.
Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai
pemantauan likuiditas , melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya
serta memastikan kebenaran isi, kesesuaian persyaratan dan ketepatan
waktu penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan
memberikan pendapat atas laporan tersebut.
Bahwa kebijakan dan prosedur Bank dalam menjalankan Sistem BI-RTGS
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memantau
pelaksanaannya.
Memastikan bahwa Bank mematuahi ketentuan yang berlaku mengenai
kegiatan penyertaan modal bank, memberikan persetujuan terhadap
rencana penyertaan modal bank.
Memantau Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai penggunaan
Informasi Teknologi (IT).
Memantau perkembangan kinerja Bank berdasarkan penilaian Tingkat
Kesehatan Bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Memantau pelaksanaan Kewajiban Penyedian Modal Minimum
(KPMM/CAR) Bank Umum.
Memantau pelaksanaan pemeliharaan Giro Wajib Minimum (GWM) pada
Bank Indonesia.
Memantau bahwa bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan melakukan pengawasan
atas penerapan (KYC) secara berkala.
Mengawasi pelaksanaan ketentuan kebijakan perkreditan secara benar,
dan melakukan pengawasan atas pemberian kredit.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 21 PT. BANK SULTENG
Memantau bahwa bank telah melaksanakan perbaikan Portofolio Kredit
dan tetap menjaga NPL lebih kecil dari ketentuan Bank Indonesia.
Memantau bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai
Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam penanaman dana pada aktiva
produktif.
Memastikan bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai
Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK) dan memberikan
saran/pendapat terhadap BMPK.
Memastikan bahwa Bank telah membentuk Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP) sesuai ketentuan yang berlaku dan memonitor
pelaksanaannya.
Memastikan bahwa Bank telah membuat laporan keuangan bulanan
secara benar dan tepat waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk dievaluasi.
Memastikan bahwa Bank membuat laporan keuangan Publikasi
Triwulanan, Semesteran dan Tahunan secara benar dan tepat waktu
kepada Bank Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
Memastikan bahwa Bank telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi
hasil pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Intern Bank (SPI) dan pemeriksa
Ekstern (Bank Indonesia, Akuntan Publik dan BPK).
Memastikan Bank telah melaksanakan prinsip Good Cororate Governance
kepada setiap kegiatan usaha Bank di semua tingkatan atau jenjang
organisasi.
Memastikan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite
Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas secara efektif.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 22 PT. BANK SULTENG
Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara optimal.
Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan
atau pihak lain untuk mempengaruhi kegiatan operasional bank yang
dapat merugikan bank atau mempengaruhi profesionalisme pengelolaan
Bank.
Dilarang mengambil dan atau menerima untuk keuntungan pribadi dari
Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang telah diltetapkan
menurut ketentuan yang berlaku.
d. Penyampaian Saran dan Pendapat kepada Direksi secara tertulis (Surat)
Dewan Komisaris
Surat No. 002/DK-BPDST/I/2018, tanggal 10 Januari 2018, perihal
Permohonan rekomendasi/persetujuan biaya pembangunan gedung diklat
PT. Bank Sulteng Tahun 2018.
Surat No. 003/DK-BPDST/I/2018, tanggal 22 Januari 2018, perihal
Permintaan pengesahan review BPP Kepatuhan.
Surat No. 004/DK-BPDST/I/2018, tanggal 24 Januari 2018, perihal
Persetujuan Buku Pedoman Perusahaan Kepatuhan PT. Bank Sulteng.
Surat No. 006/DK-BPDST/I/2018, tanggal 30 Januari 2018, perihal
Permintaan penjelasan atas pengelolaan rekening titipan pihak ke III PT.
Bank Sulteng Cabang Palu.
Surat No. 011/DK-BPDST/II/2018, tanggal 13 Februari 2018, perihal
Permintaan standar akuntansi keuang an PT. Bank Sulteng.
Surat No. 012DK-BPDST/II/2018, tanggal 13 Februari 2018, perihal Hasil
pemeriksaan umum oleh SKAI terhadap Kantor Cabang PT. Bank Sulteng
periode semester I tahun 2017.
Surat No. 013/DK-BPDST/II/2018 tanggal 13 Februari 2018, perihal Evaluasi
pelaksanaan kebijakan dan SOP perkreditan komersial.
Surat No. 014/DK-BPDST/II/2018, tanggal 14 Februari 2018, perihal
Penarikan Rekening BDD personalia lainnya untuk pembayaran SP2D dan
ADD Desa.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 23 PT. BANK SULTENG
Surat No. 016/DK-BPDST/II/2018, tanggal 14 Februari 2018, perihal Evaluasi
laporan perkreditan Bank Sulteng posisi 31 Desember 2017.
Surat No. 017/DK-BPDST/II/2018, tanggal 15 Februari 2018, perihal
Realisasi RBB triwulan IV tahun 2017.
Surat No. 018/DK-BPDST/II/2018, tanggal 15 Februari 2018, perihal Laporan
bulanan 25 Deposan terbesar PT. Bank Sulteng.
Surat No. 021/DK-BPDST/III/2018, tanggal 01 Maret 2018, perihal Laporan
keuangan tahunan 2016 Bank Sulteng.
Surat No. 023/DK-BPDST/III/2018, tanggal 06 Maret 2018, perihal
Perbedaan penyajian data dalam laporan antar Divisi.
Surat No. 025/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Tindak
lanjut kasus fraud pada kantor Kas Bahomotefe.
Surat No. 026/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal
Peningkatan status kantor.
Surat No. 027/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Laporan
Direktur Kepatuhan terhadap adanya penyimpangan yang dilakukan oleh
pegawai PT. Bank Sulteng.
Surat No. 027b/DK-BPDST/III/2018, tanggal 16 Maret 2018, perihal
Persetujuan RBB PT. Bank Sulteng tahun 2018-2020 edisi Perbaikan.
Surat No. 028/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Proses
persetujuan kerjasama bank dengan Lembaga Switching dalam rangka
implementasi gerbang pembayaran nasional.
Surat No. 030/DK-BPDST/III/2018, tanggal 19 Maret 2018, perihal
Permintaan pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2017.
Surat No. 033/DK-BPDST/III/2018, tanggal 26 Maret 2018, perihal Review
draft laporan keuangan per 31 Desember 2017.
Surat No. 035/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 11 April 2018, perihal
Permintaan rincian cadangan umum dan cadangan tujuan serta
penggunaannya.
Surat No. 038/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 16 April 2017, perihal
Pengusulan Penambahan Anggota Komite PT. Bank Sulteng.
Surat No. 039/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 17 April 2018, perihal
Persetujuan Perubahan Struktur Organisasi PT. Bank Sulteng Tahun 2018.
Surat No. 040/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 20 April 2018, perihal
Pengusulan Pejabat Eksekutif Kepala Divisi SKAI & Anti Fraud.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 24 PT. BANK SULTENG
Surat No. 041/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 23 April 2018, perihal
Persetujuan Pedoman Kerja Direksi Bank Sulteng.
Surat No. 042/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 26 April 2018, perihal Laporan
Keuangan Publikasi Tw IV Tahun 2017 PT. Bank Sulteng.
Surat No. 043/DK-BPDST/V/2018, tanggal 03 Mei 2018, perihal Pengusulan
Pejabat Kepala Divisi SKAI.
Surat No. 046/DK-BPDST/V/2018, tanggal 14 Mei 2018, perihal Permintaan
calon Komisaris dan calon Direktur Operasional diajukan ke OJK untuk Fit
and Proper Test.
Surat No. 047/DK-BPDST/V/2018, tanggal 17 Mei 2018, perihal Pengusulan
Fit and Proper Test calon Komisaris dan calon Direktur Operasional PT. Bank
Sulteng.
Surat No. 048/DK-BPDST/V/2018, tanggal 22 Mei 2018, perihal Penyediaan
dana pada pihak terkait.
Surat No. 049/DK-BPDST/V/2018, tanggal 22 Mei 2018, perihal Kredit
kepada debitur inti terbesar Bank Sulteng.
Surat No. 050/DK-BPDST/V/2018, tanggal 23 Mei 2018, perihal Laporan
pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan Semester II Tahun 2017.
Surat No. 051/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Kelompok
Debitur Institusional.
Surat No. 052/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Realisasi
Kredit pada RBB triwulan IV Tahun 2017.
Surat No. 053/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Pedoman
Kebijakan dan Prosedur Tertulis Bank Sulteng.
Surat No. 054/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Laporan
Hasil Evaluasi terhadap pelaksanaan Pemberian Jasa Audit atas Informasi
Keuangan Historis Tahunan oleh Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan
Publik.
Surat No. 055/DK-BPDST/V/2018, tanggal 28 Mei 2018, perihal Penjelasan
Pemberian Kredit PT. Bintang Delapan Mineral.
Surat No. 056/DK-BPDST/V/2018, tanggal 31 Mei 2018, perihal Realiasi
target RBB Triwulan IV Tahun 2017 dan Triwulan I Tahun 2018.
Surat No. 057/DK-BPDST/V/2018, tanggal 31 Mei 2018, perihal Realisasi
target RBB Triwulan I Tahun 2018.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 25 PT. BANK SULTENG
Surat No. 058/DK-BPDST/V/2018, tanggal 31 Mei 2018, perihal Evaluasi
Laporan Profil Risiko Triwulan I Tahun 2018.
Surat No. 059/DK-BPDST/VI/2018, tanggal 28 Juni 2018, perihal Penyediaan
dana pada pihak terkait PT. Bank Sulteng.
Surat No. 061/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 6 Juli 2018, perihal Total Kredit
pada Laporan Realisasi RBB.
Surat No. 062/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 10 Juli 2018, perihal
Keberadaan Komite Dewan Komisaris pada PT. Bank Sulteng.
Surat No. 063/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 10 Juli 2018, perihal Mengkaji
Tingkat Risiko Kredit PT. Micindo Mitra Raya dan Groupnya.
Surat No. 064/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 10 Juli 2018, perihal
Penyediaan dana pada pihak terkait PT. Bank Sulteng.
Surat No. 065/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 16 Juli 2018, perihal Penjelasan
Pemberian Kredit Kepada PT. Bintang Delapan Mineral.
Surat No. 066/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 20 Juli 2018, perihal Usulan
Penerimaan Tenaga Part Time.
Surat No. 067/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 20 Juli 2018, perihal
Persetujuan Izin Khusus.
Surat No. 069/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018, perihal Daftar 25
Deposito terbesar PT. Bank Sulteng.
Surat No. 070/DK-BPDST/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018, perihal ketidak
cocokan laporan rincian baki debet dengan rincian jenis kredit pada Laporan
Neraca Bank Sulteng.
Surat No. 073/DK-BPDST/VIII/2018, tanggal 3 Agustus 2018, perihal
Persetujuan RBB Perubahan Tahun 2018 – 2020.
Surat No. 074/DK-BPDST/VIII/2018, tanggal 7 Agustus 2018, perihal Laporan
Perkreditan PT. Bank Sulteng posisi bulan Juni 2018 (Tw. II/2018).
e. Rapat Intern Komisaris dengan Direksi dan Komite Dewan Komisaris :
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018 pembahasan
Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT.
Bank Sulteng.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 26 PT. BANK SULTENG
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat intern Dewan Komisaris Tgl. 13 Maret 2018 pembahasan :
1. Surat Direktur Kepatuhan No. 749/BPD-ST/DIR/SKK/VI/2018 tanggal 13
Maret 2018 perihal Laporan Direktur Kepatuhan terhadap adanya
penyimpangan yang dilakukan oleh Pegawai PT. Bank Sulteng.
2. Surat Direktur Kepatuhan No. 729/BPD-ST/MI/DIR/SKK/2018 tanggal 12
Maret 2018 perihal Pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi keuangan dan
keuangan berkelanjutan.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi & Nominasi PT. Bank
Sulteng Tgl. 11 April 2018, pembahasan Rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Nomor : 003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018 tanggal
11 April 2018 perihal Rekomendasi calon Direktur Operasional dan
Komisaris PT. Bank Sulteng
Rapat Intern Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng Tgl. 16 April 2018,
pembahasan keputusan RUPS tahun buku 2017 dan RUPS LB PT. Bank
Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April
2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.
Rapat Intern Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng Tgl. 19 April 2018
pembahasan pengusulan pejabat eksekutif Kepala Divisi SKAI & Anti Fraud,
dan pembahasan lain-lain.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018
perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu
strategis PT. Bank Sulteng.
f. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit :
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018pembahasan
Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT.
Bank Sulteng.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 27 PT. BANK SULTENG
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April
2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018
perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu
strategis PT. Bank Sulteng
g. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Pemantau Risiko :
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018pembahasan
Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT.
Bank Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April
2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018
perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu
strategis PT. Bank Sulteng
h. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi:
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018pembahasan Pengisian
Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT. Bank Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi & Nominasi PT. Bank Sulteng
Tgl. 11 April 2018, pembahasan Rekomendasi dari Komite Remunerasi dan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 28 PT. BANK SULTENG
Nominasi Nomor : 003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018 tanggal 11 April 2018 perihal
Rekomendasi calon Direktur Operasional dan Komisaris PT. Bank Sulteng
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018 perihal
Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu strategis PT. Bank
Sulteng.
i. Kunjungan langsung ke Kantor Cabang dalam rangka pengawasan dan lain-lain
yaitu :
Perjalanan Dinas ke Salakan dalam rangka Grand Opening Kantor Bank Sulteng
Cabang Salakan serta memantau perkembangan serta mensupport Cabang,
tanggal 10 Maret 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.
Perjalanan Dinas ke Ampana dalam rangka Pembukaan kegiatan Anniversary
Bank Sulteng yang ke-49 serta memantau perkembangan serta mensupport
Cabang, tanggal 24 Maret 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa,
MM.
j. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris :
Pelatihan dan Pendidikan “Desentralisasi keuangan daerah dan politik APBN
2018” di Jakarta, tanggal 11-12 Januari 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H.
Amiluddin Haludin & Komite Audit Bapak Syafruddin Sunumpole.
Pelatihan dan Pendidikan “PSAK 71” oleh The Cosumer Banking tanggal 21-22
Februari 2018, di Jakarta oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa, MM &
Staf. Sekretaris Bapak Yan Baso.
Pertemuan bersama OJK dalam rangka “Evaluasi terhadap perkembangan
kinerja dan implementasi program transformasi BPD seluruh Indonesia”, tanggal
13 April 2018 di Jakarta oleh Komisaris Utama Bapak Drs. H. Abd. Karim Hanggi.
Dalam rangka Sosialisasi Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2017 tentang
BUMD Tgl. 18 April 2018 di Jakarta, oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad
Lawasa, MM.
Seminar FKDK/P BPD SI dengan tema “Peran Dewan Komisaris dalam
penyelesaian kasus-kasus Hukum yang terjadi di Bank Pembangunan Daerah
Seluruh Indonesia” tanggal 07 Mei 2018 di Jakarta oleh seluruh Dewan
Komisaris.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 29 PT. BANK SULTENG
Seminar “Komisaris Profesional” tanggal 08-09 Mei 2018 di Jakarta oleh seluruh
Dewan Komisaris.
II. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
a. Jumlah dan Komposisi Direksi
Semua anggota Direksi memiliki kompetensi, integritas danreputasi baik serta
mayoritas telah berpengalaman lebih dari5 (lima) tahun dibidang operasional
sebagai Pejabat Eksekutif.
Seluruh Direksi tidak merangkap Jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat
Eksekutif pada bank dan Perusahaan atau Lembaga Keuangan bukan Bank.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki kepentingan dalam hal hubungan keuangan,
kepemilikan, dan hubungan keluarga anggota Direksi dan Direksi dengan Komisaris,
Direksi lainnya namun salah seorang anggota Direksi memiliki Hubungan Keluarga
dengan Pemegang Saham Pengendali (Gubernur Sulawesi Tengah).
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen)
dari modal atau lebih dari modal disetor pada lembaga keuangan bukan Bank
maupun perusahaan lainnya yang berkedudukan didalam maupun diluar negeri.
Sesuai dengan fungsi tugas, wewenang dan tanggung jawab, Direksi tidak pernah
memberikan kuasa umum kepada pihak lain
Susunan Direksi tahun 2018, sebagai berikut :
1. Direktur Utama : Ir. Rahmat Abdul Haris
2. Direktur Pemasaran : Darmizal Aladdin
3. Direktur Operasional : Salma Butudoka
4. Direktur Kepatuhan : DR. H. N. Ikawidjaja, MM
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 27 /Pojk.03/2016 tentangpenilaian
Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 30 PT. BANK SULTENG
menyebutkan bahwa calon anggota Direksi wajib lulus fit & proper test dan
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan sebelum
menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya.
Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit and Proper tanpa catatan dan telah mendapat
persetujuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan
bahwa setiap anggota Direksi memiliki integritas, kompetensidan reputasi keuangan
yang memadai. Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau pemegang saham
pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen
b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan menjelaskan mengenai tugas dan tanggung
jawab Direksi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok Direksi adalah :
a. Melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan
Perseroan serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.
b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
2. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Setiap anggota Direksi bertangung jawab penuh secara pribadi apabila anggota
Direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk
kepentingan dan usaha Perseroan.
5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta
melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 31 PT. BANK SULTENG
mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau
pihak lain dengan Perseroan.
6. Perbuatan-perbuatan Direksi dibawah ini harus mendapat persetujuan tertulis
dari Komisaris dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku :
a. Mengeluarkan surat-surat obligasi;
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak
atas barang-barang inventaris milik Perseroan;
c. Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang
melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Komisaris;
d. Menetapkan struktur organisasi dan tata kerja Perseroan;
e. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta didalam
perseroan atau badan-badan lain atau mendirikan bank baru yang tidak
dalam rangka penyelamatan piutang;
f. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam
perseroan atau badan-badan lainnya yang tidak dalam rangka
penyelamatan piutang;
g. Perbuatan untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus tagih
yang jumlahnya dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham;
7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan
jaminan hutang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh
jumlah harta kekayaan Perseroan, baik dalam satu transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus
mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
8. Perbuatan hukum sebagaiman dimaksud pada point (7) diatas tanpa persetujuan
RUPS, tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam perbuatan hukum
tersebut beretikat baik.
9. Untuk menjalankan pebuatan hukum berupa transaksi yang mengakibatkan
benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi,
Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 32 PT. BANK SULTENG
Direksi memerlukan Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar ini dan dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dibidang Perbankan.
10. Kebijakan Kepengurusan ditetapkan dalam Rapat Direksi dengan
memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku dibidang Perbankan.
11. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan
memberikan kepadanya atau kepada mereka kekeuasaan untuk perbuatan
tertentu tersebut yang diatur dalam Surat kuasa.
12. Pembagian tugas dan wewenang setiap angota Direksi ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada
Komisaris. Dalam menentukan keputusan tersebut perlu mempertimbangkan
usulan Direktur Utama.
13. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi memiliki kewajibkan, antara lain:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan
sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya;
b. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan dan
menyampaikannya kepada Komisaris selambat-lambatnya 60 (enam puluh)
hari sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai untuk mendapatkan
persetujuan Komisaris;
c. Menyiapkan rencana jangka panjang Perseroan, untuk mendapatkan
persetujuan Komisaris;
d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai
dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perseroan;
e. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip pengendalian intern,
terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan
pengawasan;
f. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya Perseroan berupa laporan kegiatan Perseroan termasuk laporan
keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 33 PT. BANK SULTENG
berkala lainya menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam anggaran
dasar setiap diminta oleh Komisaris;
g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugas;
h. Direksi dapat mengangkat tenaga ahli atau konsultan dalam melakukan
sebahagian tugas perseroan dan tidak dapat diangkat menjadi pegawai atau
pejabat dalam perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
i. Direksi dapat mengangkat tenaga yang berpengalaman (Special hare) sebagai
pejabat dalam perseroan, dengan tetap memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
j. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan Angaran Dasar.
c. Direksi mempunyai hak dan wewenang, antara lain sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan kepengurusan;
b. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk menetapkan
gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan;
c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan
kepegawaian Perseroan dan/atau Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku;
d. Mengangkat Sekertaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris dengan
mempertimbangkan usulan Komisaris, dan kriteria dari anggota komite adalah
berintegritas dan jujur serta memiliki pengalaman dibidang perbankan,
keuangan dan hukum serta ekonomi baik praktisi maupun akademisi. Khusus
Sekertaris diwajibkan dari seorang Pegawai dalam Perseroan;
e. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam
dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi
yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang
pegawai Perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada badan lain;
f. Menghapusbukukan piutang macet yang selanjutnya mendapat persetujuan
Komisaris;
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 34 PT. BANK SULTENG
g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai
pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Rapat
Komisaris dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.
d. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016
tanggal 07 Desember 2016 serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
13/SEOJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum,
bank Sulteng telah sejak lama menerapkan pemisahan tugas, fungsi dan tanggung
jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga
baik horizontal maupun vertikal, termasuk hubungan karena pernikahan, sampai
derajat ketiga, antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris. Secara umum
hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan
Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Bank
Indonesia yang berlaku, adalah :
1) Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani dokumen
Bank, yaitu Rencana Korporasi, Laporan Pelaksaan Tata Kelola Bank Tahunan
dan Laporan Keuangan Tahunan Bank ;
2) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab untuk
memastikan agar semua informasi mengenai Bank secara tepat waktu dan
lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris ;
3) Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan
lengkap kepada Dewan Komisaris ;
4) Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris untuk secara
bersama-sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan
alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokan keadaan
uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 35 PT. BANK SULTENG
untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi ;
5) Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang
segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris ;
6) Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan
keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit Internal ;
7) Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan
Komisaris;
8) Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan modal di setor
untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris ;
9) Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan
pelaksanaan tugas bidang kepatuhan kepada Dewan Komisaris ;
10) Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan keputusan
bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi ;
11) Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung
informasi dari fungsi - fungsi manajemen terkait operasional bank untuk
melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi ;
12) Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat
Dewan Komisaris dengan sepengetahuan Direksi ;
13) Direksi wajib memberikan akses atas informasi bank kepada komite-komite
yang membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya mengirimkan
pemberitahuan terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris kepada Direksi ;
14) Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan
pendapatnya dalam Rapat Direksi ;
15) Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan
Komisaris;
16) Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan
Bank berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin
kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan ;
17) Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja Bank dengan
persetujuan Dewan Komisaris ;
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 36 PT. BANK SULTENG
18) Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan
berpedoman kepada perundang-undangan yang berlaku dapat melakukan hal-
hal sebagai berikut :
Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan/badan-badan lain
atau menyelenggarakan bank baru yang tidak dalam rangka
penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam bank
atau badan-badan lain ;
Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) Umum atau peraturan perundangan yang berlaku ;
Melakukan hapus buku terhadap pokok kredit yang diberikan kepada
pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
19) Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang
terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka waktu yang lebih
lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat dilakukan
Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan Pasar Modal ;
20) Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi
lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan
dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini bank
diwakili oleh Dewan Komisaris ;
21) Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, (baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi) dijalankan
dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
III.Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 37 PT. BANK SULTENG
Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, dalam rangka mendukung efektivitas
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
A. Komite Audit
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016
tanggal 07 Desember 2016 serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
13/SEOJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum,
maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan
alat kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan
atas efektivitas sistem pengendalian intern, proses internal audit dan pelaporan
keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Pembentukan Komite Audit Bank Sulteng juga berpedoman pada ketentuan
sebagai berikut :
a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor
KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek
Tata Kelola pada Badan Usaha Milik Negara ;
b. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.32/SK/BPD-ST/2017 tanggal 01 Maret
2017 tentang Perubahan Komite-Komite Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng.
Susunan Komite Audit Bank Sulteng tahun 2018 sebagai berikut:
1. Ketua : Drs.H.Abdul Karim Hanggi (Komisaris Utama)
2. Anggota : H.Syafruddin Sunumpole (Pihak Independen)
3. Anggota : Dahlan Lasaki (Pihak Independen)
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal :
a. Memastikan laporan keuangan Bank Sultengdapat dimengerti, transparan,
dan dapat diandalkan ;
b. Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 38 PT. BANK SULTENG
Internal maupun eksternal sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan
pelaporan yang tidak memenuhi standar ;
c. Melakukan evaluasi kebijakan Bank Sultengyang berhubungan dengan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, etika,
benturan kepentingan, dan investigasi kesalahan maupun kecurangan dan
memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian
intern Bank serta pelaksanaannya melalui Dewan Komisaris;
d. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan
temuan yang signifikan ;
e. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status,
kemajuan, dan perkembangan baru pada permasalahan operasional yang
dijumpai serta temuan Divisi Audit Internal ;
f. Memastikan bahwa Divisi Audit Internal dapat memiliki akses langsung
kepada Komite Audit dan dapat berkomunikasi di luar rapat komite yang
telah dijadwalkan ;
g. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor
Eksternal/Pengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan audit
maupun laporan audit.
Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam Pedoman Kerja
Komite yang telah disetujui oleh Komisaris. Sesuai dengan pedoman kerja,
Komite Audit mereview laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya
untuk kepentingan para stakeholders, menelaah hasil pencapaian, efektivitas,
dan objektifitas dari seluruh proses audit internal dan eksternal, mengevaluasi
kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi
penyempurnaan sistem pengendalian internal Bank.
Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, Komite Audit
memiliki wewenang sebagai berikut :
1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional
Bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 39 PT. BANK SULTENG
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya ;
2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Internal ;
3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai
penyempurnaan proses audit internal, eksternal, dan laporan keuangan
Bank ;
4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internal/audit yang
akan dipublikasikan dalam laporan keuangan dan laporan pelaksanaan
penerapan Tata Kelola ;
5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor eksternal
serta merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh Bank
untuk mengaudit laporan keuangan Bank.
6. Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional yang
independen kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi dan
semua risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi
dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-
undangan dan pelaksanaan manajemen risiko.
b. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit telah
melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin. Komite
Audit selama tahun 2016 melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1) Daftar Rekomendasi Komite Audit 2018 :
No No. / Tanggal Rekomendasi Perihal
1.
No. 001/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 8 Januari 2018
Evaluasi/Review atas pemeriksaan
khsus oleh SKAI terhadap KC. Parigi.
2. No. 002/KA-Dekom/BPDST/I/2018 Tindaklanjut hasil pemeriksaan
khusus teknologi informasi PT.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 40 PT. BANK SULTENG
Tgl. 9 Januari 2018 Bank Sulteng periode 31 agustus
2017 oleh OJK.
3. No. 003/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 19 Januari 2018
Permintaan penjelasan atas
pengelolaan rekening–rekening
titipan pihak ke III Tukab di PT. Bank
Sulteng belum efektif.
4. No. 004/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 22 Januari 2018
Kelemahan-kelemahan RBB tahun
2018-2020 PT. Bank Sulteng di
klarifikasikan kepada Direksi.
5. No. 005/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 25 Januari 2018
Reviu/Evaluasi terhadap laporan
pemeriksaan khusus oleh SKAI pada
PT. Bank Sulteng Cabang Bungku.
6. No. 006/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 29 Januari 2018
Rekening-rekening Kantor Cabang
masih bersaldo per 31 desember
2017.
7. No. 007/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 31 Januari 2018
Keuangan (SAK) PT. Bank Sulteng.
8. No. 008/KA-Dekom/BPDST/I/2018
Tgl. 31 Januari 2018
Pelaksanaan audit oleh KAP Prof. Dr.
H. Tb. Hasanuddin, Msc & Rekan
terhadap laporan keuangan PT. Bank
Sulteng.
9. No. 009/KA-Dekom/BPDST/II/2018
Tgl. 1 Februari 2018
Hasil pemeriksaan Market Conduct
terhadap penerapan aspek
perlindungan konsumsi pada
perjanjian
10. No. 010/KA-Dekom/BPDST/II/2018
Tgl. 12 Februari 2018
Penurunan jumlah kredit bermasalah
dan khusu kredit macet PT. Bank
Sulteng
11. No. 011/KA-Dekom/BPDST/II/2018
Tgl. 27 Februari 2018
Perbedaan penyajian data dalam
laporan antar divisi.
12. No. 012/KA-
Dekom/BPDST/III/2018
Tgl. 6 Maret 2018
Penunjukan AP/KAP untuk
memberikan jasa audit atas informasi
keuangan historis PT. Bank Sulteng
tahun buku 2018.
13. No. 013/KA-
Dekom/BPDST/III/2018
Reviu draft laporan keuangan
(audited) per 31 desember 2017.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 41 PT. BANK SULTENG
Tgl. 26 Maret 2018
14. No. 014/KA-
Dekom/BPDST/III/2018
Tgl. 29 Maret 2018
Penunjukan AP/KAP untuk
memberikan jasa audit atas informasi
keuangan historis PT. Bank Sulteng
tahun buku 2018 untuk disampaikan
ke RUPS.
15. No. 015/KA-
Dekom/BPDST/IV/2018
Tgl. 3 April 2018
Akta berita acara RUPS-LB PT. Bank
Sulteng No. 14 tanggal 12 april 2017.
16. No. 016/KA-
Dekom/BPDST/IV/2018
Tgl. 10 April 2018
Permintaan rincian cadangan umum
dan cadangan tujuan serta
penggunaannya.
17 No. 017/KA-
Dekom/BPDST/IV/2018
Tgl. 11 April 2018
Dana Setoran Modal (DSM) untuk
ditetapkan menjadi lembar saham dan
nominal saham pada RUPS tanggal 12
april 2018.
18. No. 018/KA-
Dekom/BPDST/IV/2018
Tgl. 11 April 2018
Laporan keuangan publikasi PT. Bank
Sulteng Tw. IV/2017 posisi tanggal 31
desember 2017.
19. No. 019/KA-
Dekom/BPDST/IV/2018
Tgl. 13 April 2018
Kesesuaian pelaksanaan audit oleh
Kantor Akuntan Publik dengan
standar audit.
20. No. 020/KA-
Dekom/BPDST/IV/2018
Tgl. 18 April 2018
Laporan hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan pemberian jasa audit
atas informasi keuangan historis
tahunan oleh akuntan publik
dan/atau kantor akuntan publik.
21. No. 021/KA-Dekom/BPDST/V/2018
Tgl. 22 Mei 2018
Laporan perubahan komposisi
kepemilikan saham PT. Bank Sulteng.
22. No. 022/KA-Dekom/BPDST/V/2018
Tgl. 30 Mei 2018
Permintaan tindaklanjut Direksi atas
temuan dan rekomendasi kantor
akuntan publik Prof. Dr. H. Tb.
Hasanuddin & Rekan atas laporan
keuangan PT. Bank Sulteng tahun
buku 2017.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 42 PT. BANK SULTENG
23. No. 023/KA-
Dekom/BPDST/VI/2018
Tgl. 7 Juni 2018
Rincian cadangan umum dan
cadangan tujuan serta
penggunaannya.
24. No. 024/KA-
Dekom/BPDST/VI/2018
Tgl. 27 Juni 2018
Pemantauan tindaklanjut / evaluasi
hasil audit Kantor Cabang Parigi
semester II Tahun 2017.
c. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit :
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018 pembahasan Pengisian
Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT. Bank Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April
2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018 perihal
Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu strategis PT. Bank
Sulteng.
d. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Audit selama 2018 :
Pelatihan dan Pendidikan “Desentralisasi keuangan daerah dan politik APBN 2018”
di Jakarta, tanggal 11-12 Januari 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amiluddin
Haludin & Komite Audit Bapak Syafruddin Sunumpole.
e. Rapat Intern Komite Audit :
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018pembahasan Pengisian
Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT. Bank Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 43 PT. BANK SULTENG
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April
2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018
perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu
strategis PT. Bank Sulteng.
f. Independensi Anggota Komite Audit
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
(KRN) bahwa, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi
penugasan dan fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang
berlaku dari Otoritas Jasa Keuangan dan atau Bank Indonesia. Bahwa seluruh
anggota komite audit Bank Sulteng periode 2018 memiliki kedudukan yang
independen terhadap Bank Sulteng.
B. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko (KPR) Bank Sulteng merupakan salah satu komite yang
dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya, Sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 serta Surat Edaran No.
13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Pelaksanaan Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum. Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng untuk periode
tahun 2015 dibentuk berdasarkan :
Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.32/SK/BPD-ST/2017 tanggal 01 Maret
2017 tentang Perubahan Komite-Komite Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng.
Susunan Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng tahun 2018, sebagai berikut :
1. Ketua : Drs. H. Amiluddin Haludin (Komisaris Independen)
2. Anggota : H.Ramli Nurdin. BSc (Pihak Independen)
3. Anggota : Bambang Setiawan,SH (Pihak Independen)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 44 PT. BANK SULTENG
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, mewajibkan Bank
menerapkan Manajemen Risiko secara efektif, baik untuk Bank secara
individual maupun untuk bank secara konsolidasi, yang paling kurang
mencakup 4 (empat) pilar yaitu :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi ;
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit ;
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko merekomendasikan
penyempurnaan infrastruktur dan metodologi pengukuran risiko. Secara
berkala, Komite Pemantau Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan
Laporan Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Bank Sulteng Tahun 2018
berpedoman pada pengelolaan manajemen risiko agar dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan bisnis Bank.
Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR, Komite
Pemantau Risiko belum sepenuhnya mengevaluasi laporan Profil Risiko Bank,
meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko
hukum, risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun
2018 pengelolaan risiko yang semakin baik dibuktikan dengan peningkatan risk
awareness secara mayoritas pada risk taking unit. Metode pengukuran risiko
dan pengendaliannya terus menerus disempurnakan oleh SKMR.
b. Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2018
Sesuai pedoman kerja Komite Pemantau Risiko, maka pada tahun 2018 telah
dilakukan hal hal yang terkait dengan Manajemen Risiko di Bank sebagai
berikut :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 45 PT. BANK SULTENG
c. Daftar Rekomendasi Komite Pemantau Risiko 2018
No No. / Tanggal Rekomendasi Perihal
1.
No. 01/KPR-
Dekom/BPDST/2018
Tgl. 3 Januari 2018
Penyampaian laporan bulanan 25
deposan terbesar PT. Bank Sulteng.
2. No. 02/KPR-
Dekom/BPDST/2018
Tgl. 3 Januari 2018
Pengesahan reviu BPP kepauhan.
3. No. 03/KPR-
Dekom/BPDST/2018
Tgl. 22 Januari 2018
Evaluasi data perkreditan Bank
Sulteng posisi 31 desember 2017.
4. No. 04/KPR-
Dekom/BPDST/2018
Tgl. 5Februari 2018
Evaluasi realisasi target Rencana
Bisnis Bank (RBB) Tw. IW tahun
2017.
5. No. 05/KPR-
Dekom/BPDST/II/2018
Tgl. 9 Februari 2018
Evaluasi kebijakan dan SOP
perkreditan komersil.
6. No. 06/KPR-
Dekom/BPDST/II/2018
Tgl. 12 Februari 2018
Laporan pelaksanaan tugas
Direktur Kepatuhan semester II
tahun 2017.
7. No. 07/KPR-
Dekom/BPDST/II/2018
Tgl. 19 Februari 2018
Peningkatan realisasi kredit.
8. No. 08/KPR-
Dekom/BPDST/2018
Tgl.
Evaluasi laporan profit risiko PT.
Bank Sulteng Tw. IV / 2017.
9. No. 09/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl.
Evaluasi laporan penerapan tata
kelola PT. Bank Sulteng semester II
tahun 2017.
10. No. 10/KPR-Dekom/BPDST/ Evaluasi laporan penerapan
tingkat kesehatan Bank semester II
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 46 PT. BANK SULTENG
2018
Tgl. 2 Februari 2018
tahun 2017.
11. No. 11/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 9 Maret 2018
Profit risiko PT. Bank Sulteng
posisi 31 desember 2017.
12. No. 12/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 20 Maret 2018
Pemberian kredit kepada debitur
inti terbesar PT. Bank Sulteng.
13. No. 13/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 20 Maret 2018
Penyediaan dana kepada pihak
terkait PT. Bank Sulteng.
14. No. 14/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 26 Maret 2018
Pedoman kebijakan dan prosedur
tertulis tentang :
(1) Penyediaan dana pada pihak
terkait.
(2) Penyediaan dana besar (large
exposures)
(3) Penyediaan dana pihak lain.
15. No. 15/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 5 April 2018
Kelompok debitur institusional.
16. No. 16/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 9 April 2018
Laporan rincian target dan
realisasi RBB Tw. I /2018.
17 No. 17/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 17 April 2018
Persetujuan pemberian kredit
pada pihak terkaiit.
18. No. 18/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 17 April 2018
Permintaan salinan R/C kredit dan
laporan keuangan PT.
Micindo Mitra Raya.
19. No. 19/KPR-Dekom/BPDST/ Evaluasi laporan perkreitan Bank
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 47 PT. BANK SULTENG
2018
Tgl. 20 April 2018
Sulteng posisi 31 maret 2018.
20. No. 20/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 2 Mei 2018
Evaluasi laporan profil risiko
triwulan I tahun 2018.
21. No. 21/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 4 Mei 2018
Evaluasi realisasi RBB Bank
Sulteng Tw. I tahun 2018.
22. No. 22/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 14 Mei 2018
Penjelasan pemberian kredit
kepada PT. Bintang Delapan
Mineral.
23. No. 23/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 14 Mei 2018
Evaluasi realisasi target RBB Tw.
IV tahun 2017 dan realisasi target
RBB Tw. I tahun 2018 khusus
perkreditan.
24. No. 24/KPR-Dekom/BPDST/
2018
Tgl. 2 Mei 2018
Evaluasi laporan Direktur
Kepatuhan PT. Bank Sulteng Tw. I
tahun 2018.
d. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Pemantau Risiko :
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018 pembahasan
Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT.
Bank Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April
2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 48 PT. BANK SULTENG
perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu
strategis PT. Bank Sulteng.
e. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Pemantau Risiko selama
2018 :
Tidak ada pendidikan dan pelatihan yang diikuti selama tahun 2018.
f. Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko
Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota independen.
g. Mekanisme Kerja
Komite Pemantau Risiko bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang
disusun dan disetujui Dewan Komisaris, diantaranya kegiatan pemantauan
risiko bulanan, triwulanan dan tahunan, serta kegiatan yang tidak ditetapkan
waktu pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan kapabilitas ketua dan
anggota Komite Pemantau Risiko.
Komite Pemantau Risiko melaksanakan rapat mingguan yang merupakan
rapat internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko, Komite
Audit, atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai program kerja dan
kebutuhan.
C. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng dibentuk berdasarkan:
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 07
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum;
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17
Maret 2017 tentang Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
3. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.32/SK/BPD-ST/2017 tanggal 01 Maret
2017 tentang Perubahan Komite-Komite Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng Tahun 2018 adalah
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 49 PT. BANK SULTENG
sebagai berikut :
1. Ketua : Drs. Amilidin Haludi (Komisaris Independen)
2. Anggota : Drs. H Amdjad Lawasa, mm (Komisaris)
3. Anggota : Risdianto Iskandar, SE (Kepala Divisi SDM)
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pelaksanaan
Penerapan Tata Kelola yang telah dituangkan dalam program kerja Komite,
secara garis besar Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
b. Terkait dengan kebijakan remunerasi adalah :
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi ;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
c. Terkait dengan kebijakan nominasi adalah :
1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham;
2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham;
3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi
anggota Komite.
d. Tugas lainnya
1. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan memberikan saran
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 50 PT. BANK SULTENG
untuk perbaikan atau peningkatannya ;
2. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya serta melaksanakan
tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris.
e. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Dalam rapat sepanjang tahun 2018, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
melakukan pembahasan terhadap hal-hal sebagai berikut :
f. Terkait dengan kebijakan remunerasi
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi :
Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang sedang berlaku di pasar
Bank BUMN/BUMD, Bank Swasta Nasional maupun asing.
2. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan remunerasi yang sedang berjalan
di Bank Sulteng
a. Remunerasi Pengurus:
Membahas kebijakan remunerasi pengurus yang sedang berjalan di
bank dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris;
b.Remunerasi Pegawai :
Evaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai
secara keseluruhan.
g.Terkait dengan kebijakan nominasi
Membahas penjaringan serta rekomendasi calon anggota Pengurus;
h. Daftar Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi 2018 :
No.
No./Tanggal
Rekomendasi
Perihal
003/KRN.DK/BPD-
Rekomendasi calon Direktur Operasional
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 51 PT. BANK SULTENG
1.
2.
3.
ST/III/2018
Tgl. 11 April 2018
004/KRN.DK/BPD-ST/V/2018
Tgl. 14 Mei 2018
005/KRN.DK/BPD-
ST/III/2018
Tgl. 14 Mei 2018
dan Komisaris PT. Bank Sulteng
Rekomendasi calon Direktur Operasional PT.
Bank Sulteng an. Sdri. Salma Butudoka
Rekomendasi calon Komisaris PT. Bank
Sulteng an. Sdri. Derry Djanggola
i. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi
Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018 pembahasan
Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT.
Bank Sulteng.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode
Semester II Tahun 2017.
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi & Nominasi PT. Bank
Sulteng Tgl. 11 April 2018, pembahasan Rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Nomor : 003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018 tanggal
11 April 2018 perihal Rekomendasi calon Direktur Operasional dan
Komisaris PT. Bank Sulteng
Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni
2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018
perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu
strategis PT. Bank Sulteng.
j. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
selama 2018 :
Tidak ada pendidikan dan pelatihan yang diikuti
k. Peket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 52 PT. BANK SULTENG
DEWAN KOMISARIS
No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya
Jumlah Penerima
Jumlah diterima Dalam 1 tahun
1 Remunerasi a. Gaji Tahun 2018 (Januari
s.d Desember) b. THR c. Tunjangan Pendidikan d. Tunjangan Akhir Tahun e. Tunjangan Sewa Rumah f. Tunjangan Pakaian Dinas g. Tantiem (dihitung dari Laba
diperoleh)
3 Orang
3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang
1.872.000.000
156.000.000 156.000.000 156.000.000
- 65.000.000
2.478.880.140
JUMLAH : 3 Orang 4.883.880.140
2 Fasilitas lain dalam bentuk natura
- -
JUMLAH :
- -
TOTAL :
3 Orang 4.883.880.140
DIREKSI
No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya
Jumlah Penerima
Jumlah diterima Dalam 1 tahun
1 Remunerasi a. Gaji Tahun 2018 (Januari
s.d Desember) b. THR c. Tunjangan Pendidikan d. Tunjangan Akhir Tahun e. Tunjangan Sewa Rumah f. Tunjangan Pakaian Dinas g. Tantiem (dihitung dari
Laba diperoleh)
4 Orang
4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 3 Orang
2.475.000.000
180.000.000 180.000.000 232.500.000 210.000.000
85.000.000 5.032.877.863
JUMLAH :
4 Orang
8.395.377.863
2 Fasilitas lain dalam bentuk natura
- -
JUMLAH :
- -
TOTAL :
4 Orang
8.395.377.863
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 53 PT. BANK SULTENG
JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN BERDASARKAN
TINGKAT PENGHASILAN
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1(satu) tahun
Jumlah Dewan
Komisaris
Jumlah Direksi
Di atas Rp. 2 Miliar - 1 Orang
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar 3 Orang 3 Orang
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar - - Rp. 500 Juta ke bawah - -
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Pada PT.Bank Sulteng Tahun 2016 :
No.
Keterangan
Tertinggi
Terendah
Rasio
Tertinggi
Terendah
1 Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan terendah
22.325.000 2.272.000 9.8 1
2 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendah
75.000.000 52.500.000 1,4 1
3 Rasio Gaji Komisaris tertinggi dan terendah
60.000.000 48.000.000 1,3 1
4 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan Gaji Pegawai tertinggi
75.000.000 22.325.000 3.4 1
IV. BENTURAN KEPENINGAN
Selama tahun 2018 tidak terdapat transaksi pada PT. Bank Sulteng yang mengandung
benturan kepentingan.
Tabel benturan kepentingan pada Bank Sulteng tahun buku 2018
No
Nama & Jabatan
Pihak yang memiliki
benturan
kepentingan
Nama &
Jabatan
Pengambil
Keputusan
Jenis
Transak
si
Nilai
Transaksi
(jutaan
rupiah)
Keterangan
*)
nihil Nihil nihil nihil nihil
V. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 54 PT. BANK SULTENG
1. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan nomor 46 /POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum, yaitu sebagai berikut :
a) Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut :
Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan
organisasi dan kegiatan usaha Bank ;
Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank ;
Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan
Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank
kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
b) Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, paling
kurang mencakup :
Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank ;
Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan membuat langkah-langkah upaya
perbaikan/penyempurnaan prosedur kepatuhan (compliance
procedure),Standar Operasional Prosedur (SOP), penyesuaian pedoman
intern bank dan lain-lain melalui pengujian kepatuhan sesuai dengan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan
ditetapkan oleh Direksi ;
Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk
menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank ;
Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah ;
Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank ;
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 55 PT. BANK SULTENG
Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang
diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan
hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai
anggota Direksi Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang
Perseroan Terbatas, apabila untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut
diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi Bank. Mempersiapkan,
mengkoordinasikan, dan mengontrol anggaran Satuan Kerja Kepatuhan/Divisi
Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun serta memanfaatkan
anggaran yang ada seefisien dan seefektif mungkin, dan memastikan agar
program dan sistem berjalan secara cost effective (efektif dari segi biaya).
Selanjutnya Direktur Kepatuhan untuk lebih mengefektifkan melaksanakan fungsi
tugasnya melakukan antara lain :
Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja, dengan
menginformasikan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku
untuk disesuaikan ke dalam pedoman internal bank oleh Divisi terkait ;
Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank
dengan memberikan pandangan kepada pihak manajemen mengenai
masalah hukum yang ditemukan ;
Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank
terhadap penerapan kebijakan, prosedur dan panduan mengenai anti tindak
pencucian uang dan tindak pidana terorisme ;
Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan
secara internal laporan transaksi yang mencurigakan dari staff dan juga pihak
yang dapat dihubungi untuk Unit Anti-Money Laundring oleh instansi
pemerintah yang berkepentingan terhadap tindak pencucian uang ini ;
Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum selaras dengan peraturan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 56 PT. BANK SULTENG
perundangan yang berlaku ;
Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah
kepatuhan dan potensi dampak, trend serta perkembangan peraturan yang
ada ;
Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehati-hatian
terhadap peraturan internal Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat
Edaran, dan bentuk Surat lainnya sesuai tata naskah dinas Bank yang berlaku
serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan
ataupun yang diajukan ;
Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan kepada Bank Indonesia
dan atau Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan, meliputi:
1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB);
2. Laporan kepatuhan; dan
3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/atau keputusan Direksi yang
menurut Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah
menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuagan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Laporan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 46 /POJK.03/2017 pada
Pasal 16 huruf (b), wajib ditandatangani oleh Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan, dan disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan secara semesteran dan diterima Otoritas Jasa Keuangan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah periode pelaporan berakhir dengan
tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama ;
Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan kepatuhan apabila
laporan diterima Otoritas Jasa Keuangan melampaui batas akhir waktu
penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi belum
melampaui 1 (satu) bulan setelah batas akhir waktu penyampaian
laporan;
Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan
tersebut belum diterima Otoritas Jasa Keuangan hingga akhir batas waktu
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 57 PT. BANK SULTENG
keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c POJK diatas
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja sejak diketahui oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
mengenai adanya penyimpangan.
Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi ;
Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan
Otoritas Jasa Keuangan atau Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-
undangan lainnya, serta Peraturan Internal Bank yang berlaku ;
Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan ;
Mengelola buku pedoman bank Divisi Kepatuhan ;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan.
Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada
Pejabat/Pegawai yang menjadi tanggung jawab penyeliaannya ;
Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh unit
kerja, untuk membangun budaya hukum.
Dalam mengimplementasikan Fungsi Kepatuhan, Direktur Kepatuhan dibantu oleh
Satuan Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat langkah-langkah
dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan
usaha bank pada setiap jenjang organisasi, antara lain melalui pelaksanaan :
a) Melaksanakan penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang
operasional dan non operasional secara bertahap ;
b) Melakukan pengkajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait produk
dan jasa Bank ;
c) Melakukan review atas ketentuan-ketentuan internal yang telah diberlakukan ;
d) Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan Kantor Cabang;
e) Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan/Bank
Indonesia dan pemantauan terhadap komitmen Divisi dan Kantor Cabang atas
hasil pemeriksaan Divisi Satuan Kerja Audit Internal ;
f) Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal Bank kepada
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 58 PT. BANK SULTENG
unit terkait ;
g) Mensosialisasikan Fungsi Kepatuhan, Ketentuan Internal dan Eksternal Bank
kepada segenap organisasi Bank Sulteng;
h) Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagian Kepatuhan melalui program
pendidikan dan pelatihan baik yang ditugaskan oleh bagian Pendidikan dan
Pelatihan maupun berdasarkan pengajuan/inisiatif dari Divisi Kepatuhan.
Pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme
merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka
pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
nomor 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan, Selama tahun 2018,
sebagai langkah keseriusan dalam menerapkan Program APUPPT Bank Sulteng telah
melaksanakan berbagai aktivitas sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat
bantu penerapan program APUPPT yang dapat digunakan untuk :
a) mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai
transaksi yang wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan ;
b) mengidentifikasi pengelompokan nasabah bebasis risiko (RBA) dari sisi
APUPPT dan alat bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian Data Nasabah
Bank Sulteng.
2. Melaksanakan pembenahan database CIF (Costumer Identification File) nasabah
Bank Sulteng dalam rangka penerapan ketentuan Single CIF;
3. Melaksanakan program pelatihan secara rutin baik pelatihan secara regular yang
diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang khusus kepada
pegawai yang berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang
posisinya strategis dalam penerapan APUPPT;
4. Adapun statistik pelaksanaan program APUPPT selama tahun 2018 sebagai
berikut :
Laporan Transaksi Keuangan Tunai : 1.811 Report
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan : 5 Report
Laporan SIPESAT Triwulan I s/d Triwulan IV : 50.168 Report
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 59 PT. BANK SULTENG
Pengkajian APUPPT : 1 Kajian
VI. PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN
1) Pelaksanaan fungsi pengendalian internal terselenggara dalam setiap tingkatan
manajemen dimana pada struktur organisasi Bank, Divisi Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI) berada di bawah Direktur Utama. SKAI telah melaksanakan
kewajiban sebagai berikut:
SKAI menyampaikan laporan hasil audit kepada Pemimpin Unit Kerja yang
dilakukan pemeriksaan dan atasan langsung untuk diketahui dan
ditindaklanjuti ;
SKAI menyampaikan ringkasan eksekutif secara berkala kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
Kepatuhan ;
SKAI menyusun laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal
yang ditanda tangani oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Kuangan (OJK).
5. Kedudukan SKAI berada langsung di bawah Direktur Utama yang tidak
terkoordinasi secara langsung dengan satuan kerja operasional ;
6. Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank Divisi Satuan
Kerja Audit Internal tahun 2018 yang telah disetujui oleh Direktur Utama.
Terhitung sejak tanggal 01 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018, SKAI
telah melakukan pemeriksaan secara independen terhadap unit operasional
Kantor Cabang, Pembantu Cabang, Divisi dan Kantor Pusat, proses bisnis serta
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 60 PT. BANK SULTENG
Aktivitas Audit
Rencana
Realisasi
Semester I Semester II
Audit Umum
Kantor Cabang,
Cabang Pembantu
dan Kantor Kas
1. Cab. Utama
2. Cab. Parigi
3. Cab. Toli-toli
4. Cab. Buol
5. Cab. Luwuk
6. Cab. Salakan
7. Cab. Bangkep
8. Cab. Poso
9. Cab. Bungku
10. Capem. Morowali
11. Capem. Ampana
12. Capem Donggala
13. Capem. Paleleh
14. Kantor Kas
Lambunu
15. Kantor Kas Soni
16. Kantor Kas
Tentena
17. Kantor Kas Wakai
18. Kantor Kas
Beteleme
19. Kantor Kas
Bahomoteve
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Tidak
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Tidak
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Audit Kantor Pusat Sekali dalam setahun Terlaksana Terlaksana
Audit TI Sekali dalam setahun Terlaksana Terlaksana
Laporan Semester 2 (dua) kali dalam
setahun
Terlaksana Terlaksana
Menjadi LO untuk Setiap ada pemeriksaan Terlaksana Terlaksana
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 61 PT. BANK SULTENG
7. teknologi informasi secara menyeluruh, namun disadari belum maksimal karena
masih ada beberapa kantor yang belum selesai dilakukan pemeriksaan. Berikut ini
table kegiatan Pemeriksaan SKAI tahun 2018 :
VII. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Sebagai Pihak Independen untuk menyampaikan laporan (transparansi kondisi)
keuangan Bank dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi penyajian
kondisi keuangan Bank.
Laporan keuangan Bank Sultengsetiap tahun di audit oleh Akuntan Publik (KAP)
Independen. Penunjukan Akuntan Publik (KAP) tersebut menunjuk pada hasil
rekomendasi Komite Audit dan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dimana salah satunya ditegaskan bahwa penunjukan KAP untuk
melakukan audit Bank paling lama dilakukan selama 3 tiga) tahun berturut-turut.
Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi KAP adalah terdaftar di Otoirtas Jasa Keuangan
sebagai kantor akuntan publik dan memiliki kriteria yang disyaratkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan. Auditor Independen melakukan audit sesuai dengan standar
profesional akuntan publik untuk memastikan laporan keuangan Bank disusun sesuai
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Ruang lingkup pelaksanaan audit
dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh ke aspek kebijakan, operasional,
Pemeriksaan
Otoritas Jasa
Keuangan
dari Eksternal baik itu
dari Otoritas Jasa
Keuangan maupun dari
KAP Divisi SKAI menjadi
LO
Audit Fraud/Audit
Khusus
Audit khusus dilakukan
apabila ada indikasi
fraud diseluruh kegiatan
Bank Sulteng baik
Cabang maupun Pusat
Terlaksana Terlaksana
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 62 PT. BANK SULTENG
teknologi informasi, verifikasi dan lain sebagainya.
Penunjukkan KAP telah terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris
dalam hal penunjukan KAP sesuai rekomendasi Komite Audit (Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 perihal pelaksanaan Penerapan Tata Kelola bagi
Bank umum).
Untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Independen (KAP), telah ditunjuk oleh
Komisaris adalah Auditor Independen Prof. DR. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc. &
Rekan,alamat Metro Trade Centre Blok F No. 29 Jln. Soekarno Hatta – Bandung, sebagai
Auditor Independen untuk tahun Buku 2018.
Sesuai dengan isi perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan audit disepakati bahwa
tanggung jawab manajemen dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
disusun dalam hasil audit yang berupa Manajement Letter yang kemudian akan
menggambarkan permasalahan, kelemahan-kelamahan dari pengendalian intern bank
Bank, Standar Akuntansi Keuangan, dan masalah lain yang ditemukan selama
pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan rekomendasi dan saran-saran perbaikan.
Cakupan hasil diantaranya telah sesuai dengan Peraturan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No 32 /POJK.03/2016 Tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
Umum.
Daftar Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Bank Sulteng dalam 3 (tiga)
tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tahun Buku
Kantor Akuntan
Akuntan
2018 Prof. DR. H. Tb.
Hasanuddin, M.Sc. &
Rekan,
Prof. DR. H. Tb.
Hasanuddin, M.Sc.
2017 Prof. DR. H. Tb.
Hasanuddin, M.Sc. &
Rekan,
Prof. DR. H. Tb.
Hasanuddin, M.Sc.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 63 PT. BANK SULTENG
2016 Prof. DR. H. Tb.
Hasanuddin, M.Sc. &
Rekan,
Prof. DR. H. Tb.
Hasanuddin, M.Sc.
VIII. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
a. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
berikut:
Melakukan persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank melalui forum
Komite Pemantau Risiko (KPR) dan telah dilakukan pengesahan oleh Direksi.
Sebagai proses tindak lanjut atas kesesuaian Kebijakan Manajemen Risiko
dengan kompleksitas bisnis bank;
Melakukan review/evaluasi atas Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi
Manajemen Risiko secara bank wide melalui Forum Komite Pemantau Risiko
(KPR) yang dilakukan secara berkala dan/atau jika ada kegiatan dan aktivitas
yang meningkatkan risiko bank secara signifikan.
b. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
Telah melakukan penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank pada tahun
2018, serta melakukan penyesuaian atas Strategi dan Kerangka Manajemen
Risiko secara komprehensif termasuk limit risiko yang meliputi limit Risiko
Kredit, Risiko Pasar, dan Limit Risiko Operasional dan risiko lainnya dengan
memperhatikan tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko terhadap
kecukupan permodalan. Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank
tersebut sebelumnya telah melalui pembahasan bersama dan persetujuan
Dewan Komisaris;
Telah melakukan penyusunan dan penetapan alat untuk mengidentifikasi
risiko antara lain berupa Pengembangan Aplikasi Profil Risiko Cabang, dan
lain-lain. Untuk proses pengkinian atas tools yang digunakan dalam
mengidentifikasi risiko tersebut, Bank melakukan pengkinian parameter serta
review pedoman terkait tools tersebut sehingga penerapan atas alat-alat
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 64 PT. BANK SULTENG
untuk mengidentifikasi risiko tersebut dapat diimplementasikan secara
regular;
Telah melakukan penyusunan dan penetapan mekanisme persetujuan
transaksi antara lain berupa kewenangan transaksi dalam aktivitas treasuri
dan investasi dan kewenangan memutus dalam pemberian kredit yang
disesuaikan dengan jenjang jabatan ;
Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab
yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan
manajemen risiko. Hal tersebut dapat tercermin dari telah ditetapkannya
fungsi manajemen risiko yang bersifat independen dan melekat pada unit
bisnis. Adapun pelaksanaan fungsi manajemen risiko secara independen
dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko sebagai Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR) ;
Memastikan penerapan budaya risiko secara berkesinambungan pada semua
level agar tercipta risk awareness pada masing-masing risk taking unit. Bank
secara rutin melakukan sosialisasi manajemen risiko kepada risk taking unit
melalui media pelatihan manajemen risiko dan sosialisasi manajemen risiko
secara langsung oleh SKMR. Pengembangan budaya risiko dapat membawa
pada pengambilan keputusan yang senantiasa mempertimbangkan potensi
risiko saat ini maupun di masa yang akan datang. Atas dasar hal tersebut,
setiap keputusan akan diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan
(informed decfision making). Perilaku hati-hati dan penuh pertimbangan atas
informasi yang ada inilah yang menjadi tujuan terciptanya budaya sadar
risiko/risk awareness;
Memastikan kecukupan dukungan keuangan dan infrastruktur untuk
mengelola dan mengendalikan risiko yang tercermin dari tingginya tingkat
permodalan Bank untuk menyerap kejadian risiko. Tingkat permodalan Bank
secara historis selalu memadai Dengan adanya penerapan Basel II Pilar 2
supervisory review yang tercermin dari penerapan ICAAP (Internal Capital
Adequacy Assessment Process) pada perbankan di Indonesia, Bank diharuskan
memiliki kecukupan rasio permodalan minimum sesuai profil risiko.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 65 PT. BANK SULTENG
Telah melakukan assessment terkait tingkat maturitas penerapan manajemen
risiko bank termasuk kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko
menggunakan jasa konsultan Manajemen Risiko. Selanjutnya hasil
assessment akan dijadikan roadmap bagi bank untuk mengembangkan
penerapan manajemen risiko secara bankwide menuju Enterprise Risk
Management (ERM). Adapun pengembangan penerapan manajemen risiko
bank selanjutnya akan difokuskan pada penyusunan framework penetapan
tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance)
secara bertahap pada tahun.
c. Kegiatan ALCO (Asset Liability Committee) antara lain membahas mengenai:
Membahas mengenai Tingkat suku bunga;
Merumuskan dan memutuskan pricing strategy;
Mereview secara periodik mengenai posisi likuiditas bank;
Mereview secara periodik mengenai posisi kualitas portofolio kredit;
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Selain didukung oleh kecukupan dukungan keuangan dalam mengelola dan
mengendalikan risiko, Bank telah menyusun kebijakan, prosedur, dan penetapan
limit sebagai proses pengelolaan manajemen risiko yang didukung dengan
kecukupan infrastruktur dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko Bank. kebijakan, prosedur dan penetapan limit dimaksud
meliputi :
Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Bank yang mengakomodir penerapan
Manajemen Risiko secara bank wide maupun perjenis risiko, Pedoman Profil
Risiko, dan Pedoman Pengukuran ICAAP;
Pedoman Manajemen Risiko untuk setiap jenis risiko antara lain Pedoman
Pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas,
Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko pasar yang
meliputi risiko suku bunga.
Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko likuiditas
antara lain Maturity Profile ;
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 66 PT. BANK SULTENG
Pengukuran dan pengawasan risiko pasar dan risiko likuiditas melalui penetapan
early warning indicator dan analisis skenario kondisi likuiditas (stress testing) serta
Laporan Market and Liquidity Risk Measurement, Mitigate, and Control;
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.
a. Dalam rangka melakukan proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan
risiko, Divisi Manajemen Risiko melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Bank melakukan identifikasi risiko terhadap produk dan kegiatan usaha bank
termasuk untuk produk dan aktivitas baru beserta pengembangannya ;
Dilakukannya pelaporan Profil Risiko Bank secara konsolidasi kepada Bank
Indonesia sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
18/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yang
melekat pada kegiatan usaha bank untuk dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan setiap periode 3 (tiga) bulan.
Melakukan review terhadap kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko
secara berkala minimal 1 (satu) tahun sekali atau lebih sesuai dengan
kebutuhan. Berkoordinasi dengan Satuan Pengendalian Internal lainnya
dalam rangka proses kaji ulang dan validasi atas pengembangan proses
Manajemen Risiko yang dilakukan ;
Melakukan pengkajian atas permohonan review termasuk kewenangan
memutus transaksi bagi setiap level manajerial yang terkait. Pengkajian
yang dikeluarkan bersifat rekomendasi dalam rangka menjaga independensi
Divisi Manajemen Risiko terhadap proses bisnis ;
4. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh.
Sistem pengendalian intern telah berjalan secara sinergis yang tercermin dari
koordinasi dua arah antara Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI) serta Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berupa adanya
review dan/atau validasi atas penerapan Manajemen Risiko di Bank oleh Satuan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 67 PT. BANK SULTENG
Kerja Audit Internal (SKAI) yang kemudian hasil review dan/atau validasi tersebut
menjadi bahan evaluasi dan pengembangan penerapan Manajemen Risiko secara
berkesinambungan.
IX. RENCANA STRATEGIS BANK
Pada Tahun 2018 Bank Sulteng menetapkan rencana strategis Bank sebagai berikut :
Permodalan
Target modal disetor pada Tahun 2018 sebesar Rp. 313.779 juta yang terealisasi
sebesar Rp. 313.779Juta atau mencapai target sebesar 100%. Perencanaa
komposisi setoran modal belum mengacu pada Anggara Dasar sebagaimana tabel
dibawah ini :
No. Pemegang Saham Realisasi Sesuai AD
1. Propinsi Sulawesi Tengah 33,67% 38%
2. Kabupaten & Kota 41,43% 37,10%
3. Mega Corpora 24,90% 24,90%
Jumlah 100% 100%
Modal disetor yang ditargetkan kepada Pemda Prov. Sulawesi Tengah dan Kota
serta masing-masing Pemda Kabupaten telah direalisasikan sebesar 100%, dengan
komposisi sebagai berikut :
(Dalam Ribuan Rp.)
No Nama Pemegang Saham Target hasil RUPS
Tgl.12-04-2018 Realisasi Capaian
1.
2.
3.
Pem. Prov. Sulteng
Pem.Kab.Donggala
Pem.Kab. Poso
105.640.500,-
11.800.100,-
12.382.900,-
105.640.500,-
11.800.100,-
12.382.900,-
100%
100%
100%
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 68 PT. BANK SULTENG
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pem.Kab. Banggai
Pem.Kab. Toli-Toli
Pem.Kab. Tojo Una-una
Pem.Kab. Morowali
Pem.Kab. Buol
Pem.Kab.ParigiMoutong
Pem.Kab. Bangkep
Pem.Kot. Palu
Pem.Kab. Sigi
Pem.Kab.MorowaliUtara
Pem.Kab. Banggai Laut
PT.Mega Corpora
16.504.800,-
14.218.600,-
11.085.400,-
9.998.900,-
10.555.800,-
12.065.900,-
8.047.500,-
11.310.700,-
4.778.400,-
4.733.000,-
2.524.200,-
78.132.200,-
16.504.800,-
14.218.600,-
11.085.400,-
9.998.900,-
10.555.800,-
12.065.900,-
8.047.500,-
11.310.700,-
4.778.400,-
4.733.000,-
2.524.200,-
78.132.200,-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
T O T A L 313.778.900,- 313.778.900,- 100%
Tabel modal Disetor dalam (Rp. Jt) sebagai berikut :
(dlm. Rp. Jt)
Realisasi SemesterII2018
Semester II 2017 SemesterI 2018 Target Realisasi Pencapaian
257.809 257.809 313.779 313.779 100 %
Dalam laporan realisasi RBB TW.IV 2018 target modal disetor tercatat sebesar
Rp. 346.498 juta. Angka ini tidak sesuai dengan RBB perubahan pada lampiran
01 proyeksi posisi keuangan (Neraca).
Total Asset
Target total asset pada semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 6.143.010Juta yang
terealisasi sebesar Rp. 6.078.716 Jutaterjadi deviasi kurang sebesar Rp. 64.294
Juta atau mencapai targesebesar 98,95%.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 69 PT. BANK SULTENG
Tabel total asset (dalam jutaan) sebagai berikut :
(dlm. Rp. Jt)
Realisasi Semester II2018
Semester II 2017 Semester I 2018 Target Realisasi Pencapaian
5.293.808 6.112.962 6.143.010 6.078.716 98,95%
Funding (Dana Pihak Ketiga)
Total target Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2018 sebesar Rp. 3.848.772 Jutayang
terealisasi sebesar Rp. 3.669.506Juta terjadi deviasi kurang sebesar
Rp. 179.266Juta atau mencapai target sebesar 95,34%.
Tabel Funding (dalam jutaan) sebagai berikut :
(dlm. Rp. Jt)
Funding
Realisasi Semester II2018
SemesterII
2017
Semester
I2018 Target Realisasi Pencapaian
Giro 651.475 2.473.805 865.699 933.911 107,88%
Tabungan 729.812 593.997 875.114 1.081.839 123,62%
Deposito 1.744.164 1.480.686 2.107.959 1.653.756 78,45%
Total 3.125.451 4.548.488 3.848.772 3.669.506 95,34%
Dari tabel tersebut diatas, realisasi semester I 2018 dibanding realisasi semester II
2018 ada penurunan sebesar Rp. 878.982 atau 19,32%
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 70 PT. BANK SULTENG
Laporan DPK kantor kas berjalan Bank Sulteng Tahun 2018
NOA NOMINAL NOA NOMINAL NOA NOMINAL NOA NOMINAL
UTAMA 3.000 30.000.000.000 3.099 71.456.030.015 103% 238% 99 41.456.030.015
TOLITOLI 370 10.000.000.000 664 14.469.746.465 179% 145% 294 4.469.746.465
POSO 800 15.000.000.000 692 7.544.799.460 87% 50% (108) (7.455.200.540)
LUWUK 3.000 12.000.000.000 3.567 14.926.086.000 119% 124% 567 2.926.086.000
BUNGKU 2.500 15.000.000.000 2.104 8.271.174.000 84% 55% (396) (6.728.826.000)
SALAKAN 1.000 10.000.000.000 1.061 12.378.121.335 106% 124% 61 2.378.121.335
SIGI 3.500 12.000.000.000 3.048 5.704.463.000 87% 48% (452) (6.295.537.000)
DONGGALA 2.000 15.000.000.000 705 6.563.958.000 35% 44% (1.295) (8.436.042.000)
PARIGI 4.128 15.000.000.000 4.667 21.376.260.437 113% 143% 539 6.376.260.437
BUOL 2.300 20.000.000.000 2.473 31.487.427.003 108% 157% 173 11.487.427.003
AMPANA 2.500 20.000.000.000 3.032 49.619.847.491 121% 248% 532 29.619.847.491
MOROWALI 2.500 25.000.000.000 2.821 28.225.814.669 113% 113% 321 3.225.814.669
BALUT 750 10.000.000.000 1.729 11.417.375.410 231% 114% 979 1.417.375.410
TOTAL 28.348 209.000.000.000 29.662 283.441.103.285 105% 136%
Adapun pada tahun 2018 Bank sulteng mengadakan undian semarak simpeda
guna untuk menghimpun DPK khususnya tabungan. Berikut table dibawah ini
adalah laporan hasil dana yang dihimpun darisemarak simpeda tahun 2018 :
Kelas Realisasi Periode Target
RBB
Cab Des' 2017 31 Jan'18 2018 Tab %
1 Utama A 163,458 122,742 194,754 200 20.0% 267 67 134% 267.743.110.130
2 Luwuk A 54,971 38,518 103,306 90 9.0% 79 (11) 88% 79.476.867.229
3 Morowali B 58,391 45,946 72,338 72 7.2% 75 3 104% 75.234.715.117
4 Tolitoli B 50,618 24,375 48,87 64 6.4% 52 (12) 81% 52.328.744.982
5 Buol B 49,126 27,168 53,15 63 6.3% 68 5 108% 68.794.235.992
6 Ampana B 48,538 25,201 51,686 62 6.2% 39 (23) 63% 39.364.063.773
7 Bungku B 44,508 30,584 46,092 58 5.8% 58 - 100% 58.026.473.382
8 Donggala B 42,27 27,063 58,892 56 5.6% 55 (1) 98% 55.295.604.287
9 Salakan B 40,039 27,053 56,316 54 5.4% 58 4 107% 58.263.227.900
10 Parigi B 35,334 20,615 39,055 49 4.9% 61 12 124% 61.046.237.315
13 Sigi B 14,138 12,872 44,451 28 2.8% 28 - 100% 28.140.506.691
11 Poso C 24,209 17,891 33,241 33 3.3% 46 13 139% 46.602.210.028
12 Balut C 22,452 15,604 30,403 30 3.0% 31 1 103% 31.478.324.463
14 Toili C 13,412 10,222 13,787 19 1.9% 23 4 121% 23.846.784.501
15 Palele C 8,442 6,128 13,544 13 1.3% 8 (5) 62% 8.476.183.256
16 Palu Barat C 5,614 4,091 31,625 10 1.0% 9 (1) 90% 9.960.556.919
17 Tawaeli C - 5 0.5% 15 10 300% 15.623.565.739
18 Bunta C - 5 0.5% - 0% -
1 Bahomotefe 15,074 18,155 18,08 20 2.0% 32 12 160% 32.369.172.032
6 Tentena 9,736 4,115 8,206 14 1.4% 8 (6) 57% 8.442.392.174
2 Beteleme 7,515 6,224 10,815 12 1.2% 14 2 117% 14.666.190.378
4 Wakai 5,78 3,059 8,12 10 1.0% 10 - 100% 10.015.971.237
8 Tolai 4,835 2,65 7,331 9 0.9% 6 (3) 67% 6.027.381.470
7 Labean 4,203 3,924 9,02 9 0.9% 15 6 167% 15.311.621.716
5 Soni 3,738 1,795 8,553 6 0.6% 3 (3) 50% 3.315.694.834
3 Lambunu 2,769 2,486 8,173 5 0.5% 3 (2) 60% 3.992.491.205
9 Batui 630 614 6,757 2 0.2% 2 - 100% 2.896.567.725
10 Tomata - 1 0.1% 2 1 200% 2.490.155.320
11 Mamusalato - 1 0.1% 2 1 200% 2.609.742.179
729,8 499,095 976,5651,000,000 100% 1.069 1.081.838.791.974 Total
Persentasi Realisasi Tab 31 Des 2018
Kategori Cabang A
Kategori Cabang B
Kategori Cabang C
Kantor Kas
No KantorTotal Program Realisasi Tab 31
Des 2018 Kekurangan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 71 PT. BANK SULTENG
Lending (Baki Debet Kredit)
Target baki debet kreditpada semester II Tahun 2018 sebesar Rp.3.612.758 Juta
yang terealisasi sebesar Rp 3.464.398 Jutaterjadi deviasi kurang sebesar
Rp. 41.458 Juta atau mencapai target sebesar 98,82%.
Tabel Baki debet perjenis penggunaan kredit (Dalam Jutaan) sebagai berikut :
(dlm. Rp. Jt)
Jenis Kredit
Realisasi Semester II2018
Semester
II 2017
Semester I
2018 Target Realisasi Pencapaian
KMK 126.736 134.207 255.754 155.132 75,87%
KI 16.085 38.089 44.177 83.116 318,60%
Konsumtif 2.851.553 3.239.634 3.312.827 3.226.150 98,50%
Total 2.994.374 3.411.930 3.612.758 3.464.398 98,82%
Total kredit semester II 2017 tumbuh sebesar Rp. 52.468 atau 1,54%, tetapi belum
mencapai target yang ditetapkan.
Tabel & realisasi Kredit UMKM tahun 2018 :
No. Uraian Target Realisasi Pencapaian
1. Usaha Mikro 18.913 9.228 48,79%
2. Usaha Kecil 78.850 147.530 187,10%
3. Usaha Menengah 132.800 48.753 36,71%
Total UMKM 230.563 205.511 89,13%
Tabel Lending Per Kolektibilitas (dalam jutaan)sesuai RKAT Tahun 2018 sebagai
berikut:
(dlm. Rp. Jt)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 72 PT. BANK SULTENG
Kolektibilitas
Realisasi Semester II 2018
Semester II
2017
Semester I
2018 Target Realisasi Pencapaian
Lancar 2.854.473 3.249.894 3.340.067 3.333.626 99,81%
DPK 99.146 108.523 121.331 78.095 64,37%
KL 4.303 5.930 21.263 5.777 27,17%
Diragukan 2.847 10.578 10.577 4.113 38,89%
Macet 33.605 37.004 12.618 42.787 339,09%
Total 2.994.374 3.411.930 3.505.856 3.464.398 98,82%
Lancar : Ditargetkan pada Semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 3.340.067 Juta,
yang terealisasi sebesar Rp. 3.333.626 Juta terjadi deviasi positif/Kurang
sebesar Rp. 6.441 Juta
DPK : Ditargetkan pada Semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 121.331 Juta,
yang terealisasi sebesar Rp. 78.095 Juta terjadi deviasi positif sebesarRp.
43.236 Juta.
KL : Ditargetkan pada Semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 21.263 Juta, yang
Terealisasi sebesar Rp. 5.777 Juta terjadi deviasi positif sebesar Rp. 15.486
Juta
Diragukan : Ditargetkan pada Semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 10.577
Juta, yang Terealisasi sebesar Rp. 4.113 Juta terjadi deviasi positif sebesar Rp.
6.464 Juta
Macet : Ditargetkan pada Semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 12.618 Juta,
yang Terealisasi sebesar Rp. 42.787 Juta terjadi deviasi Negatif sebesar Rp.
30.169 Juta.
Penyusunan target jumlah Kredit Bermasalah pada Semester II Tahun 2018
Sebesar Rp. 44.458 Juta adalah tidak realistis karena realisasi total Kredit
Bermasalah pada Semester II Tahun 2017 sebesar Rp. 40.755 Juta yang berarti
tidak ada upaya untuk menurunkan jumlah kredit bermasalah.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 73 PT. BANK SULTENG
Kualitas Aktiva Produktif khusus kredit
Target Kualitas Aktiva Produktif khususnya kredit yang diberikan yang
parameternya adalah Non Performance Loan (NPL) Gross dan Net. Target NPL
Gross Semester II Tahun 2018 sebesar 1,23% yang terealisasi sebesar 1,52%
terjadi deviasi kurang sebesar 0,29% atau mencapai 80,92%. DanTarget NPL Net
pada Semester II Tahun 2018 sebesar 0,65% yang terealisasi sebesar 0,19%
terjadideviasi lebihsebesar 0,46% atau mencapai70,77%.
Walaupun ketentuan BI/OJK mensyaratkan tingkat NPL Gross maksimal 5%
namun kondisi tersebut menunjukan trend negative atau meningkat apabila
dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2017 yaitu NPL Gross
sebesar 1,36% dan NPL Net sebesar 0,13%.
Target Kualitas Aktiva Produktif sebagai berikut:
(dlm. %)
NPL Realisasi Semester II2018
Semester II2017 Semester I 2018 Target Realisasi Pencapaian
NPL
Bruto
1,36 % 1,57 % 1,23% 1,52 % 80,92%
NPL Net 0,13 % 0,13 % 0,65 % 0,19 % 70,77%
Dengan adanya bencana alam akan ada kecenderungan mempengaruhi kualitas
aktiva produktif portofolio kredit.
Penempatan Dana dan Surat Berharga :
a. Penempatan Dana Bank Sulteng pada Bank Indonesia dan Bank Lain.
b. Penempatan dari Bank Lain pada Bank Sulteng
c. Surat Berharga
Dengan rincian sebagai berikut:
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 74 PT. BANK SULTENG
a. Target penempatan dana Bank Sulteng pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada
Semester II Tahun 2018 sebesar Rp.674.827juta, yang terealisasi sebesar
Rp.1.870.098juta, terjadi deviasi lebih sebesar Rp.1.195.271 juta atau mencapai
target 277,12%.
Tabel penempatan dana pada Bank Indonesia dan Bank Lain (dalam jutaan)
(dlm. Rp. Jt)
Keterangan
Realisasi Semester II2018
SemesterII
2017
Semester I
2018 Target Realisasi pencapaian
Bank
Indonesia
511.672 606.326 537.255 621.888 115,75%
Bank lain 129.015 1.056.656 137.572 1.248.210 907,31%
Jumlah 640.687 1.662.982 674.827 1.870.098 277,12%
Penempatan pada Bank Lain di semester II 2018 terjadi
peningkatan/pertumbuhan sebesar Rp. 191.554 Juta atau 18,13% sementara itu
penetapan target tidak realistis bila dibanding dengan realisasi semester I dan II
tahun 2018.
b. Penempatan dari Bank Lain pada Bank Sulteng, sebagai berikut :
Target Penempatan dari Bank Lain pada Bank Sulteng semester II tahun 2018
sebesar Rp. 950.011 Jutayang terealisasi sebesar Rp. 1.152.640 Juta terjadi deviasi
lebih sebesar Rp. 202.629 Juta atau mencapai target sebesar 121,33%.
Tabel penempatan dana bank lain pada Bank Sulteng (dalam jutaan) sebagai
berikut:
Keterangan
Realisasi Semester II2018
SemesterII
2017
Semester I
2018 Target Realisasi Pencapaian
Giro Bank DKI 10 10 - - -
CM. Bank lain 625.000 335.000 550.011 1.150.000 209,09%
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 75 PT. BANK SULTENG
Pinjaman yg
diterima
- 300.000 400.000 2.640 0,66%
Jumlah 625.010 635.010 950.011 1.152.640 121,33%
Dari tabel diatas penempatan dana Bank Lain kepada Bank Sulteng ada peningkatan
dari semester II 2017 dibanding dengan semester II 2018 sebesar Rp. 527.630 Jt
atau naik 84,42%.
c. Surat Berharga (SB)
Target Surat berharga pada semester II 2018 sebesar Rp. 1.604.303 Jutayang
terealisasi sebesar Rp. 500.884 Juta terjadi deviasi kurang sebesar Rp. 1.103.419
ataumencapai sebesar 31,22%.
Tabel Surat Berharga (dalam jutaan) sebagai berikut :
Keterangan
Realisasi Semester II2018
SemesterII
2017
Semester
I2018 Target Realisasi Pencapaian
1. SB tersedia
untuk dijual
- 619.685 - 145.476 -
2. SB dimiliki
s/d jatuh
tempo
225.556 62.908 1.347.852 38.483 2,86%
3. SB yang
dijual
dengan janji
dibeli
kembali
(Repo)
- - 256.451 221.842 86,50%
4. Tagihan
atas SB yang
dibeli
dengan janji
244.240 140.606 - 95.083 -
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 76 PT. BANK SULTENG
dijual
kembali
Jumlah 469.796 823.199 1.604.303 500.884 31,22%
Tidak ada target Surat Berharga tersedia untuk dijual, namun ada realisasi.
Pada semester II 2017 dibanding semester I 2018 terjadi peningkatan sebesar
Rp. 353.403 Jt atau 75,22%, sedangkan pada semester II 2018 ada penurunan
sebesar Rp. 322.315 atau 39,15%
Profitabilitas (Laba)
Target profit (laba) pada semester II tahun 2018 sebesar Rp. 140.434 Jutayang
terealisasi sebesar Rp. 155.899 Juta,terjadi deviasi lebihsebesar Rp. 15.465 Juta
atau mencapai 111,01%.
Tabel profitabilitas :
(dlm. Rp. Jt)
Ket.
Realisasi Semester II2018
Semester II 2017 Semester I
2018
Target Realisasi Pencapaian
Laba 144.417 56.460 140.434 155.899 111,01%
Kualitas aktiva produktif semester II 2017 dibanding dengan aktiva produktif
semester II 2018 terjadi penurunan sebesar 0,40%.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Target Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) pada semester II 2018 sebesar
Rp. 44.615Jutayang terealisasi sebesar Rp. 46.215 Juta, terjadi deviasi kurang
sebesarRp. 1.600Juta atau mencapai 96,41%.
Tabel cadangan adalah sebagai berikut :
(dlm. Rp. Jt)
Ket. Realisasi Semester II2018
SemesterII 2017 Semester I 2018 Target Realisasi Pencapaian
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 77 PT. BANK SULTENG
CKPN 36.853 54.788 44.615 46.215 96,41%
Rasio-Rasio Keuangan
1) Target ROA semester II tahun 2018 sebesar 2,65%, yang terealisasi sebesar
2,47% terjadi deviasi kurang sebesar 0,18%.
2) Target ROE semester II tahun 2018 sebesar 17,76%, yang terealisasi
sebesar16,75% terjadi deviasi kurang sebesar 1,01%.
Meskipun realisasi ROA dan ROE masih dibawah target namun masih dalam
kondisi sehat sesuai ketentuan Regulator. Untuk ROA minimal 1,25% dan
untuk ROE minimal 12,5%. Disisi lain realisasi laba yang diperoleh berada
diatas target.
3) Target CAR semester II tahun 2018sebesar29,72%, yang
terealisasisebesar25,22% terjadi deviasi kurang sebesar 4,50% namun
realisasi tersebut menunjukan bahwa permodalan Bank Sulteng masih
tergolong kuat untuk mendukung ekspansi Bisnis Bank Sulteng, sesuai
ketentuan regulator minimal 14%.
4) Target NIM semester II tahun 2018 sebesar 6,38%, terealisasi sebesar 6,13%
terjadi deviasi kurang sebesar 0,25%. Meskipun realisasi rasio NIM masih
dibawah target namun masih tergolong Sehat.
5) Target BOPO semester II tahun 2018 sebesar 78,23% terealisasi sebesar
81,47% terjadi deviasi lebih sebesar 3,24%. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa biaya operasional tidak dikendalikan secara optimal.
6) Target LDR Semester II tahun 2018 sebesar 91,09% terealisasi sebesar
94,40% terjadi deviasi lebih sebesar 3,31%. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa upaya penghimpunan dana khususnya dana murah seperti Tabungan
dan Giro belum dilaksanakan secara optimal.
Ratio Realisasi Semester II2018
SemesterII 2017 Semester I 2018 Target Realisasi
ROA 2,60 1,88 2,99 1,88
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 78 PT. BANK SULTENG
ROE 20,73 12,72 20,07 12,72
CAR 27,74 23,88 30,64 23,88
NIM 6,54 5,95 8,75 5,95
BOPO
LDR
74,87
95,81
81,65
75,01
76,81
91,09
81,65
94,40
Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Rekrutmen Pegawai
Target penerimaan pegawai Non Organik dalam tahun 2018 sebanyak 31 (Tiga
puluh satu) orang sebagai berikut :
No Non Organik
Realisasi
Semester II
2017
Target
Semester II
2018
Realisasi
Semester II
2018
Pencapaian
1
2
3
4
Sales Kredit
Security
Cleaning Service
Driver
-
-
-
-
16 Orang
6 Orang
6 Orang
3 Orang
0
14 Orang
5 Orang
12 Orang
-
233,33%
83,33%
400%
J u m l a h 31 Orang 31 Orang -
b. Klasifikasi SDM berdasarkan jenjang pendidikan
Target SDM berdasarkan jenjang pendidikan semester II tahun 2018 tidak
dicantumkan dalam RBB namun pada laporan realisasi RBB semesterII tahun
2018 sebagai berikut :
No. Jenjang
Pendidikan
Realisasi Tambah
(Kurang) Semester II 2017 Semster II 2018
1. Strata 2 (S2) 13 Orang 13 Orang -
2. Strata 1 (S1) 388 Orang 394 Orang 6 Orang
3. Sarjana Muda 23 Orang 22 Orang (1) Orang
4. SMA/SMK 248 Orang 228 Orang (20 Orang)
5. SMP 1 Orang 1 Orang -
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 79 PT. BANK SULTENG
6. SD - - -
Jumlah 673 Orang 658 Orang (15) Orang
c. Klasifikasi SDM berdasarkan status
a. Target klasifikasi SDM berdasarkan status semester II tahun 2018 tidak
dicantumkan dalam RBB namun pada laporan realisasi RBB Semester II
tahun 2018 sebagai berikut :
No. Status
Realisasi Tambah
(Kurang) Semester II
2017
Semester II
2018
1. Pegawai
tetap
641 Orang 621 Orang (20) Orang
2. Pegawai
tidak tetap
32 Orang 37 Orang 5 Orang
Jumlah 673 Orang 658 Orang 15 Orang
b. Status anggota Komite Dewan Komisaris tidak jelas dan belum mengacu
kepada Perundang-undangan yang berlaku dibidang ketenagakerjaan.
d. Klasifikasi SDM berdasarkan jenis kelamin
Target klasifikasi SDM berdasarkan jenis kelamin semester II tahun 2018 tidak
dicantumkan dalam RBB, namun pada laporan realisasi RBBSemester II tahun
2018 sebagai berikut :
No. Jenis kelamin Realisasi Tambah
(Kurang) Semester II 2017 Semster II 2018
1. Laki-laki 447 Orang 431 Orang (16 Orang)
2. Perempuan 226 Orang 227 Orang 1Orang
Jumlah 673 Orang 658 Orang (15 Orang)
e. Pelatihan/pendidikan SDM
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 80 PT. BANK SULTENG
Target jumlah SDM yang diikutkan dalam beberapa jenis pendidikan/pelatihan
semester II tahun 2018 tidak dicantumkan dalam RBB, namun pada laporan
realisasi RBB triwulan II tahun 2018 sebagai berikut :
a. Bulan Juli 2018 =123 Orang
b. Bulan Agustus2018 = 152Orang
c. Bulan September 2018 = 86 Orang
d. Bulan Oktober 2018 = 0 Orang
e. Bulan November 2018 = 7 Orang
f. Bulan Desember 2018 = 31 Orang
Total = 399 Orang
f. Rencana pengembangan sistim informasi managemen.
Target pengembangan Aplikasi informasi Teknologi pada tahun 2018 terdapat
beberapa rencana pengembangan teknologi sebagai berikut :
(Dalam Jutaan Rp.)
No Uraian Target biaya
Tahun 2018
Realisasi
biaya Tahun
2018
Pencapaian
1
2
3
4
5
Pengadaan Hardware
Pengadaan Aplikasi
dan Software
Penambahan biaya
sewa
Bulanan
Biaya Eksisting
bulanan (Real Cost)
Rencana Training Divisi
10.457
2.764
6.384
19.717
790
(X)
(X)
(X)
(X)
(X)
-
-
-
-
-
J u m l a h 40.112 (X) -
Keterangan ( X ) :Realisasi biaya terhadap target 5 jenis biaya tersebut diatas
tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB Triwulan III dan Triwulan IV tahun
2018.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 81 PT. BANK SULTENG
Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan Aktivitas baru
Untuk mendukung peningkatan daya saing maka tahun 2018 Bank Sulteng akan
menerbitkan beberapa produk dan aktivitas baru yaitu :
a) Penerbitan Produk Baru, adalah sebagai berikut :
1. Layanan Laku Pandai pada tahun 2018, dimana realisasinya tidak terdapat
dalam laporan realisasi RBB pada triwulan III dan IV tahun 2018.
2. Produk Kartu ATM Bank Sulteng (Silver, Gold, Platinum)pada tahun
2018dimana realisasinya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB pada
triwulan III dan IV tahun 2018.
3. Pengembangan Produk Kartu ATM berbasis Chip (NSICCS) pada tahun
2018, dimana realisasinya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB pada
triwulan III dan IV tahun 2018.
4. Pengembangan produk Kartu ATM Debit (Mastercard) pada tahun 2018,
dimana realisasinya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB pada
triwulan III dan IV tahun 2018.
5. Pengembangan Kartu Kredit (Co-branding)pada tahun 2018, dimana
realisasinya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB pada triwulan III
dan IV tahun 2018.
6. Pengembangan Skim Kredit Produktif UMKM pada tahun 2018, dimana
realisasinya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB pada triwulan III
dan IV tahun 2018.
b) Pelaksanaan Akktivitas baru, adalah sebagai berikut :
1. Internet Bankingpada tahun 2018, dimana realisasinya tidak terdapat
dalam laporan realisasi RBB triwulan III dan IV tahun 2018.
2. Mobile Banking pada tahun 2018, dimana realisasinya tidak terdapat
dalam laporan realisasi RBB triwulan III dan IV tahun 2018.
3. SMS Banking Transaksional pada tahun 2018, dimana realisasinya tidak
terdapat dalam laporan realisasi RBB triwulan III dan IV tahun 2018
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 82 PT. BANK SULTENG
4. Host To Hostpada tahun 2018, dimana realisasinya tidak terdapat dalam
laporan realisasi RBB triwulan III dan IV tahun 2018.
5. Kasda on line pada tahun 2018, dimana realisasinya tidak terdapat dalam
laporan realisasi RBB triwulan III dan IV tahun 2018.
Pengembangan dan/atau perubahan Status Kantor/Pindah Alamat
a. Rencana pembukaan kantor :
1. Target pembukaankantor cabang pembantu Bahodopi yang terletak di
Jalan Trans Sulawesi Kota Bahodopi dan berada dibawah supervisi Kantor
Cabang Bungku sebagai Kantor Cabang Induk dengan biaya sebesar Rp.
1,5 Milyar. Yang direncanakan pada bulan September 2018 dan sampai
dengan 31 Desember 2018 belum terealisasi.
2. Target pembukaan kantor kas Tomata yang berlokasi di Jalan Trans
Sulawesi Desa Tomata Kec. Mori atas Kab. Morowali Utara Provinsi
Sulawesi Tengah dan berada dibawah supervisi Kantor Cabang
Kolonedale dengan biaya sebesar Rp. 400 Juta yang direncanakan pada
bulan September 2018 dan telah terealisasi tanggal 3 September 2018,
namun realisasi biayanya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB pada
triwulan III dan IV tahun 2018.
3. Target pembukaan KCP Tawaili yang berlokasi di Kelurahan Baiya
Kec.Tawaili Kota Palu status Kantor Sewa dan berada dibawah supervisi
Kantor Cabang Palu Barat, Lanjutan Branding KCP Tawaeli dengan biaya
Rp. 1 Milyar selesai triwulan II 2018. Target tersebut telah direalisasi 10
Juli 2018, namun realisasi biayanya tidak terdapat dalam laporan realisasi
RBB triwulan III dan IV tahun 2018.
b. Rencana Perubahan Status
Target perubahan status kantor Cabang Pembantu Donggala Provinsi
Sulawesi Tengah menjadi Kantor Cabang Donggala yang berlokasi di jalan
Kemakmuran No. 50 A Kel.Boya Kec.Banawa Kabupaten Donggalaberada
dibawah supervisi Kantor Cabang Utama dengan Perkiraan investasi/biaya
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 83 PT. BANK SULTENG
yang dibutuhkan sebesar Rp. 100 Jt, perubahan status kantor tersebut
direncanakan pada triwulan III tahun 2018 dan terealisasi tanggal 3 Agustus
2018, namun realisasi biayanya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB
triwulan III dan IV tahun 2018.
c. Rencana Pemindahan Alamat
Target pemindahan alamat kantor cabang Buol dari jalan Sarif Mansur pindah
ke jalan Batalipu, Perkiraan investasi/biaya yang dibutuhkan adalah sebesar
Rp.6.500 Juta dan direncanakan akan pindah pada triwulan III Tahun 2018.
Dan telah direalisasi tanggal 27 Agustus 2018, namun realisasi biayanya tidak
terdapat dalam laporan realisasi RBB triwulan III dan IV tahun 2018.
d. Rencana Pembelian Tanah dan Pembangunan Gedung Kantor :
1. Pembelian Tanah/Pembangunan Ruko/Rumah untuk Kantor Cabang
Balut perkiraan biaya ± Rp. 3 Milyar target triwulan IV 2018, namun
realisasi pelaksanaannya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB
triwulan III dan IV tahun 2018.
2. Pembangunan Gedung Kantor Cabang Parigi dengan perkiraan biaya
± Rp. 4,5 Milyar target mulai bangun triwulan IV 2018, namun realisasi
pelaksanaannya tidak terdapat dalam laporan realisasi RBB triwulan III
dan IV tahun 2018.
X. PENYEDIAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN
PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE).
Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar
(large exposure), posisi pada akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Kepada Pihak terkait 44 Debitur Rp. 16,061,595,160.18
2. Kepada Debitur Inti 15 Debitur Rp. 138,650,999,293.45
XI. PROFIL RISIKO
Sesuai POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016, maka penilaian profil risiko
pada Bank Sulteng meliputi 8(delapan) risiko antara lain :
Risiko Kredit,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 84 PT. BANK SULTENG
Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas,
Risiko Operasional,
Risiko Hukum,
Risiko Reputasi,
Risiko Strategik, dan
Risioko Kepatuhan.
Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Umum Konvensional
dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu : 1 (Low), 2 (low to moderate), 3
(moderate), 4 (moderate to high), dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan
predikat risiko komposit. Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen
risiko dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu : 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4
(marginal) dan 5 (unsastisfactory).
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2018, risiko inheren PT. Bank Sulteng
berpredikat MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR, sehingga
peringkat tingkat risiko komposit berada pada posisi “ 3 “, (tiga) sebagaimana hasil
laporan profil risiko Bank Sulteng bulan laporan Desember 2016 sebagai berikut :
Profil Risiko
Desember 2018
Peringkat Risiko
Inherent
Peringkat
Kualitas
Manajemen
Risiko
Peringkat
Tingkat Risiko
Risiko Kredit Moderate Fair 3
Risiko Pasar Low To Moderate Satisfactory 2
Risiko Operasional Moderate Fair 3
Risiko Likuiditas Moderate Fair 3
Risiko Hukum Moderate Fair 3
Risiko Reputasi Moderate Fair 3
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 85 PT. BANK SULTENG
Risiko Strategik Moderate Fair 3
Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3
Peringkat Komposit Moderate Fair 3
Dengan melihat risiko inherent berada pada posisi MODERATE dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko pada posisi FAIR, maka peringkat Profil Risiko PER Desember 2018
adalah peringkat 3 (Tiga), dengan karakteristik sesuai kriteria Otoritas Jasa Keuangan
sebagai berikut :
1. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan
kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inherent komposit tergolong cukup tinggi
selama periode waktu tertentu di masa datang.
2. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko secara komposit memadai.
XII. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN YANG
TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI.
Tidak Terdapat Intervensi dari pemilik yang dapat mengganggu kegiatan Operasional
Bank ataupun dapat mengurangi keuntunga Bank.
XIII. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG
BELUM DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA.
Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan
dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan
Publikasi Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank
(leaflet, brosur dan media elektronik/media cetak). Sehubungan dengan hal-hal
tersebut diatas maka tidak ada kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum
diungkap dalam laporan lainnya. Dan Bank Juga telah mencamtumkan semunya
kedalah webside atau homepage Bank.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 86 PT. BANK SULTENG
XIV. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada Bank
Sulteng, Bank lain dan Lembaga Keuangan Bukan. Seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan
anggota Komisaris lainnya, Seluruh anggota Komisaris tidak memiliki hubungan
keuangan dan kekeluargaan dengan Pemegang Saham, Namun terdapat anggota
Direksi yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan Pemegang Saham Pengendali.
XV. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI
Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi belum
dilakukan pada PT. Bank Sulteng.
XVI. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)
Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus,
pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) Bank Sulteng terkait dengan
proses kerja dan kegiatan operasional bank yang mempengaruhi kondisi keuangan
Bank secara signifikan.
Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada Bank Sulteng selama tahun 2018 :
Kejadian Fraud Tindak Lanjut
Jenis Fraud
Tanggal terjadinya Fraud
Divisi/Bagian terjadinya Fraud
Pelaku/Pihak yang terlibat
Jabatan Kerugian (Dalam RP)
Tindakan Bank Kelemahan/Penyebab terjadinya Fraud
Tindak Lanjut/perbaikan
1 Indikasi Fraud Penagihan Kredit
Januari 2018
KCU Palu Sdr. Fadhil Staff Asset Recovery
98.000.000 Kurangnya Control/pengawasan Kepala Unit Asset Recovery
Manajemen telah memberikan Surat PHK No. 131/SK-BPD-ST/2017
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 87 PT. BANK SULTENG
2 Indikasi Fraud Penyalah-gunaan Uang Kas di Kantor Kas Bahomotefe dan penyalah-gunaan kewenangan/Jabatan
Februari 2018
KK Bahomotefe
Sdr. Collis R. Alui
Kepala Kantor Kas
1.043.000.000 Manajemen telah menindak lanjuti dengan melaporkan yang bersangkutan ke Polres Morowali Nomor. STPL/60/V 2018/SPKT
Kurangnya Control/Pengawasan BM KC Bungku terhadap transaksi Kantor Kas
On Progres
3 Penarikan Rekening Nasabah pada Cabang Utama
Juni 2018
KCU Palu Sdri. Deasy Natalia
Customer Service
5.000.000 Telah dilakukan pemeriksaan oleh SKAI, berdasarkan Memo Internal Divisi SKAI No. 058/BPD-ST/MI/SKAI/2018, tgl 28 Mei 2018
Kurangnya Control/pengawasan Head CS dalam melakukan otorisasi transaksi.
On Progres
4 Indikasi Fraud Penyalahgunaan Uang Kas di Kantor Kas Bahomotefe dan penyalahgunaan kewenangan/Jabatan
Februari 2018
KK Bahomotefe
Sdr. Collis R. Alui
Kepala Kantor Kas
1.043.000.000 PHK SES. Sk Direksi No. 121/SK/BPD-ST/2018 Tanggal 03/09/2019
Kurangnya kontrol BM KC Bungku terhadap transaksi Kantor kas
On Progres
5 Penerbitan CIT Fiktif senilai Rp.4.000.000.000
05-Apr-18
Head Teller Cab Bungku
Sdri. Hastuti Head Teller
PHK Ses. SK Direksi No. 117/SK/BPD-ST/2018 Tanggal 10/12/2018
Kurangnya kontrol Branch Manager
Memberikan sanksi terhadap
pihak yang terlibat
6 Penarikan Rekening Tabungan Nasabah pada Cabang Utama
Mei 2018
KCU Palu Sdri. Deasy Natalia
Customer Service
5.000.000 PHK Ses. SK Direksi No. 75/SK/BPD-ST/2018 Tanggal 03/09/2018
Kurangnya kontrol Head CS dalam mengontrol otorisasi transaksi.
Memberikan sanksi terhadap
pihak yang terlibat
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 88 PT. BANK SULTENG
7 Penyalahgunaan Rekening Titipan KU Transfer RTGS
Sep-18
KCU Palu Sdr. Eko Saputro
Teller OB 256.518.962 PHK Ses. SK Direksi No. 118/SK/BPD-ST/2018/ Tanggal 10/12/2018
Kurangnya kontrol Kepala Kantor Kas dalam mengontrol Otorisasi Transaksi
On Progres
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan
misi PT. Bank Sulteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Tujuan utama kegiatan CSR PT. Bank Sulteng antara lain adalah meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat Indonesia umumnya dari aspek sosial, pendidikan dan
kesehatan, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan
Bank Sulteng dapat memperkuat reputasinya sebagai bank yang secara konsisten
menunjukan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada
stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat.
Sejalan dengan visi misinya Bank Sulteng terus berkomitmen untuk memberikan
kontribusi terhadap masyarakat, di sekitar wilayah operasi Bank melalui pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada tahun 2018 kegiatan CSR yang
dialokasikan melalui program Peduli Sosial, Peduli Pendidikan, Peduli Kesehatan,
Peduli Lingkungan, Peduli Keagamaan, dan Peduli Kemitraan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 89 PT. BANK SULTENG
Penyaluran Dana CSR Bank Sulteng Tahun 2018
Realisasi Program CSR Tahun 2018
2
Bidang CSR :
Kesehatan dan Sosial
Lokasi :
Kota Palu
Deskripsi aktivitas :
Kegiatan operasi katarak gratis kepada 60
lansia, yang dilaksanakan pada tanggal
28 Maret 2018 dalam rangka HUT Bank
Sulteng ke 49 dimana total bantuan yang
disalurkan sebesar Rp. 182.328.608,-
Lembaga kerja sama:
Klinik mata Mitra
Realisasi Program CSR Tahun 2018
3
Bidang CSR :
Pendidikan
Lokasi:
Kota Palu
Deskripsi aktivitas :
Pemberian bantuan biaya operasional rumah
pintar bagi anak-anak sebesar
Rp .74.400.000,-
Bantuan ini digunakan untuk membeli
maupun memperbaiki fasilitas rumah pintar
guna mendukung kegiatan belajar mengajar
Lembaga kerja sama:
Paud najadi to pande
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 90 PT. BANK SULTENG
Realisasi Program CSR Tahun 2018
4
Bidang CSR :
Sosial
Lokasi:
Kota Palu
Deskripsi aktivitas :
Pemberian perlindungan Prog.BPJS
Ketenagakerjaan bagi 31.000 Pekerja
Non ASN dan 20.000 pekerja Prog.
Bukan Penerima Upah di Provinsi
Sulawesi Tengah. Total perlindungan
Rp. 670.800.000,-
Lembaga kerja sama:
BPJS Ketenagakerjaan Pusat
Realisasi Program CSR Tahun 2018
5
Bidang CSR :
Pendidikan
Lokasi:
Kab Toli Toli
Deskripsi aktivitas :
Pemberian beasiswa sebesar
Rp. 13.500.000,- bagi mahasiswa
Akademi keperawatan berprestasi
sebanyak 9 orang mahasiswa di Toli
Toli.
Lembaga kerja sama:
Akademi keperawatan Pemda
Kab.Toli Toli
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 91 PT. BANK SULTENG
Realisasi Program CSR Tahun 2018
6
Bidang CSR :
Lingkungan
Lokasi:
Kota Luwuk
Deskripsi aktivitas :
Pembuatan lampu jalan solar cell
yang bertujuan untuk membantu
penerangan jalan yang dipasang pada
RTH Kabupaten Banggai sebanyak 3
unit. Total anggaran yang dikeluarkan
adalah sebesar Rp. 141.000.000,-
Lembaga kerja sama:
PT. Kinal Anugerah Abadi
Realisasi Program CSR Tahun 2018
7
Bidang CSR :
Sosial
Lokasi:
PASIGALA
Deskripsi aktivitas :
Penyaluran bantuan berupa sandang dan pangan pasca bencana gempa,
tsunami dan likuifaksi kepada karyawan Bank Sulteng serta masyarakat
yang terkena dampak dari bencana tersebut. Total anggaran yang
disalurkan adalah sebesar Rp300.167.200,00,-
Partisipasi Cabang:
Tolitoli : Rp48.334.000,00;
Ampana : Rp39.176.100,00;
Luwuk : Rp75.945.100,00;
Poso : Rp59.999.000,00;
Buol : Rp45.000.000,00;
Bungku : Rp31.713.000,00;
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 92 PT. BANK SULTENG
PERMASALAH HUKUM
DAFTAR PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI PT. BANK SULTENG 2018
No Kasus Hukum Yang
Dihadapi
Jangka Waktu Kasus
Perkembangan Kasus Nilai Putusan Nilai Tuntutan
Yang Telah Diselesaikan
1
Kasus Gugatan Perdata Wanprestasi antara Anand Umar Adnan Melawan PT. Bank Sulteng, Terkait ingkar janji / Wanprestasi atas dugaan tidak dibayarkannya sisa jasa / Honorarium Anand Umar Adnan.
2011 - 2017
-
Pada Pengadilan Tingkat Pertama Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 11/ Pdt.G/ 2011/ PN.PL Dan telah menghasilkan keputusan mengabulkan Gugatan Penggugat Yaitu Pihak anand Umar Adnan
Rp. 2.354.421.000,00 (Dua Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Empat Juta Empat Ratus Dua Puluh
Satu Ribu Rupiah)
Bagain Hukum PT. Bank Sulteng Telah Berupaya melakukan Negosiasi, yang mana hasil negosiasi tersebut penggugat tidak bersedia mengurangi nilai putusan sebesar Rp. 2.354.421.000, tetapi penggugat bersedia menerima opsi yang ditawarkan bagian hukum untuk pembayaran putusan tersebut dapat dibayar secara mengangsur sebanyak 12 kali pembayaran setiap bulannya.
-
Atas hasil Keputusan Pengadilan Negeri pihak Tergugat PT. Bank Sulteng mengajukan Banding Pada Pengadilan Tinggi Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 48/PDT/2011/PT.PALU Dan telah menghasilkan keputusan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri atau menolak permohonan banding PT. Bank Sulteng Sebagai Pembanding/Tergugat
-
Dari hasil Keputusan Pengadilan Tinggi pihak Tergugat PT. Bank Sulteng kembali mengajukan kasasi Pada Mahkamah Agung Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 2782 K/Pdt/2012 Dan telah menghasilkan keputusan menolak permohonan Kasasi PT. Bank Sulteng Sebagai Pemohon Kasasi/Tergugat
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 93 PT. BANK SULTENG
-
Atas hasil Keputusan Mahkamah Agung tersebut pihak Tergugat PT. Bank Sulteng kembali mengajukan upaya hukum luar biasa (Peninjauan Kembali) Pada Mahkamah Agung Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 507 PK/Pdt/2014 Dengan putusan menolak permohonan Peninjauan Kembali PT. Bank Sulteng
2
Kasus Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum
antara Chairil Anwar/moehd Idris Roe Melawan PT.
Bank Sulteng, Terkait Hilangnya Surat Ukur
Tanah Nomor 421/1978 tanggal 10
April 1978 dalam Sertifikat Hak Milik
Nomor 34/1978 Desa Birobuli
pemegang hak Moend Idris Roe.
2014 - 2018
-
Pada Pengadilan Tingkat Pertama Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 87/Pdt.G/2014/PN.Pal Dan telah menghasilkan keputusan mengabulkan Gugatan Penggugat Yaitu Pihak Chairil Anwar/moehd Idris Roe ganti rugi sebesar materiil Rp. 2.672.407.500 dan Immateriil Rp. 10.000.000.000
Rp 7.672.407.500 (Tujuh Milyar
Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Juta
Empat Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah)
Putusan Tersebut Telah Dilaksanakan
secara sukarela Pada Tanggal 31
Januari 2018
-
Atas hasil Keputusan Pengadilan Negeri pihak Tergugat PT. Bank Sulteng mengajukan Banding Pada Pengadilan Tinggi Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 34/PDT/2015/PT PAL Dengan keputusan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri atau menerima permohonan banding PT. Bank Sulteng Sebagai Pembanding/Tergugat
-
Dari hasil Keputusan Pengadilan Tinggi pihak Penggugat Chairil Anwar/moehd Idris Roe mengajukan kasasi Pada Mahkamah Agung Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 3366K/Pdt/2015 Dan telah menghasilkan keputusan mengabulkan permohonan Kasasi Chairil Anwar/moehd Idris Roe Pemohon Kasasi/Penggugat ganti rugi sebesar Rp.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 94 PT. BANK SULTENG
2.672.407.500 dan Immateriil Rp. 5.000.000.000
-
Dari hasil Keputusan Mahakamah Agung RI pihak PT. Bank Sulteng mengajukanPeninjauan Kembali Pada Mahkamah Agung Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 201/PK/Pdt/2016 Dan telah menghasilkan Putusan menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) pihak PT. Bank Sulteng
3
Kasus Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum antara Karyanto
Melawan PT. Bank Sulteng. Terkait
dugaan hilangnya SK Pengangkatan CPNS
dan SK Pengangkatan PNS pada pengarsipan PT. Bank Sulteng
Cabang Utama Palu.
2015 - 2018
-
Pada Pengadilan Tingkat Pertama Kasus ini didaftar dengan Nomor register Perkara : 84/PDT.G/2015/PN.Pal Dan telah menghasilkan keputusan mengabulkan Gugatan Penggugat Yaitu Pihak Karyanto sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah)
Rp. 60.000.000 (Enam Puluh Juta
Rupiah)
Putusan Tersebut Telah Dilaksanakan
secara sukarela Pada Tanggal 13
Februari 2018
-
Atas hasil Keputusan Pengadilan Negeri pihak Tergugat PT. Bank Sulteng mengajukan Banding telah didaftarkan dengan Nomor register Perkara : 36/PDT.G/2016/PT.Pal dan telah menghasilkan putusan mengabulkan permohonan banding dari Tergugat yaitu pihak Bank Sulteng sebesar Rp. 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 95 PT. BANK SULTENG
-
Atas hasil Keputusan Pengadilan Tinggi tersebut pihak penggugat Karyanto telah mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri dan sedang dalam proses pemeriksaan dengan nomor pemeriksaan perkara 3446 K/PDT/2016 dan telah menghasilkan putusan menolak permohonan kasasi dari pihak Karyanto namun tetap menjatuhkan hukum kepada PT. Bank Sulteng membayar ganti rugi sebesar Rp. 60.000.000 (enam Puluh Juta Rupiah)
4
Permohonan sita eksekusi kredit macet PT. Mulyatama Asri Palu PT. Bank Sulteng Cabang Utama Palu.
2017 -
Permohonan sita eksekusi kredit macet PT. Mulyatama Asri Palu telah didaftarkan pada pengadilan negeri palu sejak nopember 2016, dan melalui ketua pengadilan negeri palu telah mengabulkan permohonan tersebut sehingga pada tanggal 24 Januari 2016, PN Palu akan memanggil Debitur untuk menghandiri aanmaning.
5
Pelaporan pihak yang tidak dikenal pada Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Polda Sulteng atas dugaan pemberian kredit bodong (PT. Mulyatama Asri Palu) dan Saham Mega Corpora yang dilakukan oleh PT. Bank Sulteng,
2016-2017
-
Pihak yang berwajib, baik Polda Sulteng, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan agung RI, sampai saat ini telah melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait atas dugaan kasus tersebut, namun dari hasil pemanggilan tersebut pihak yang berwajib tersebut belum dapat menetapkan bahwa pihak PT. Bank Sulteng melakukan kesalahan dalam pemberian kredit, bahkan pihak Polda sulteng dalam waktu dekat akan menerbitkan SP3 atas dugaan kasus tersebut.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 96 PT. BANK SULTENG
SELF ASSESSMENT PENERAPAN TATA KELOLA
Hasil penilaian Bank Sulteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Penerapan Tata
Kelola PT. Bank Sulteng Tahun Buku 2018 adalah Peringkat 3 (tiga) dengan predikat
“CUKUP BAIK”.
Table : Rincian Self Assessment Penerapan Tata Kelola PT. Bank Sulteng tahun 2018
sebagai berikut :
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola
Peringkat Definisi Peringkat
Individual
3 (CUKUP BAIK)
Berdasarkan hasil self assessment terhadap
(tiga) factor yaitu : Governance Structur,
Governance Process dan Governance
Outcome yang mencakupi 11 (sebelas)
Kriteria/Indikator, bahwa PT. Bank Sulteng
telah melakukan penerapan Tata Kelola
secara umum Cukup Baik. Hal ini tercermin
dari pemenuhan yang cukup memadai atas
prinsip-prinsip Penerapan Tata Kelola.
Apabila terdapat kelemahan-kelemahan
dalam penerapan prinsip Penerapan Tata
Kelola, maka secara umum kelemahan-
kelemahan tersebut telah diupayakan
perbaikannya dan terhadap hal-hal yang
cukup signifikan maka diberikan perhatian
yang seksama dari Manajemen Bank.
Demikian yang dapat kami laporkan atas penerapan Tata Kelola Bank tahun 2018
semoga dapat diterima dengan baik.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 97 PT. BANK SULTENG
GOVERNANCE STRUKTUR
Komentar Positif : Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (POJK No. 55/POJK.03/2016) tentang
Penerapan Tatata kelola Bagi Bank Umum.
Bank Juga Telah Menetapkan struktur organisasi yang
diselaraskan dengan bisnis Bank.
Direksi telah membentuk dan menetapkan Komite-komite
antara lain : Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite
Remunerasi dan Nominasi dll
Bank Juga telah menunjuk KAP untuk melakukan Audit kepada
Bank melalui rekomondasi Dewan Komisaris dengan mengacu
pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Bank juga telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang disetujui
oleh Dewan Komisaris dan telah dilaporkan kepada Otoritas
Jasa Keuangan.
Komentar Negatif : Struktur Organisasi yang ada pada saat ini belum sepenuhnya
didukung dengan SDM yang memadai, masih terdapat
keterbatasan SDM dan Pengembangan wawasan melalaui
pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kemampuan atau kompetensi pegawai terkait
tugas dan tanggung jawabnya.
Masih terdapat beberapa posisi yang kosong pada struktur
organisasi yang ada.
Penyusunan Rencana Bisnis Bank belum sepenuhnya
memperhatikan Penerapan Manajemen Risiko.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 98 PT. BANK SULTENG
GOVERNANCE PROCESS
Komentar Positif : Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan juga Dewan
Komisaris telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya
secara independen.
Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung
jawab sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga Direksi
bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan
Bank.
Tidak terdapat benturan kepentingan antara Dewan
komisaris, Direksi dan Pejabat eksekutif yang dapat
merugikan Bank.
Akuntan Publik yang ditunjuk bekerja sesuai perjanjian serta
independen dan professional sesuai ruang lingkup yang telah
ditetapkan.
Komentar Negatif : Direksi telah melaksanakan tugasnya, namun belum
sepenuhnya melakukan evaluasi secara berkala terhadap
pelaksanaan kebijakan strategi Bank, pengawasan aktif
Direksi masih perlu ditingkatkan.
Bank belum melakukan evaluasi terhadap kebijakan-
kebijakan manajemen risiko, review atas penetapan risk
appetite, risk tolerance dan risk limit yang sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Temuan audit internal maupun eksternal belum sepenuhnya
ditindaklanjuti oleh Direksi sesuai dengan action pland yang
telah disepakati.
Penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko belum
sepenuhnya berjalan dengan baik.
Kecukupan ruang lingkup pemeriksaan serta kedalaman
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 99 PT. BANK SULTENG
pemeriksaan SKAI masih perlu ditingkatkan selain itu belum
diterapkannya pemeriksaan berbasis risiko oleh SKAI (risk
based audit).
GOVERNANCE OUTCOME
Komentar Positif : Hasil rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam risala
rapat dan dijadikan rekomondasi kepada Direksi terkait
dengan peningkatan kinerja Bank.
Direksi telah mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui
kemampuan permodalan untuk menyerap risiko kerugian.
Kinerja bank menunjukan pertumbuhan yang Cukup Baik.
Komentar Negatif : Pendidikan dan pengembangan pengetahuan harus lebih
ditingkatkan agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan komisaris dan Direksi.
Peningkatan kualitas SDM belum sepenuhnya berjalan
dengan optimal, hal ini disebabkan Direksi belum melakukan
budaya peningkatan kualitas SDM secara merata dan berkala
melalui pendidikan dan pelatihan setiap jenjang organisasi
terkait tugas dan tanggung jawabnya.
Fungsi kepatuhan belum berjalan dengan baik, hal ini
tercermin dari masih terdapat denda atas pelanggaran
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Masih terdapat temuan berulang atas temuan SKAI selain itu
SKAI belum sepenuhnya melakukan audit pada seluruh unit
kerja dengan mempertimbangkan tingkat risiko masing-
masing unit.
Masih terdapat Deviasi-deviasi dari target yang ada pada RBB
dibandingkan realisasinya.kedepannya agar penyusunan RBB
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 100 PT. BANK SULTENG
disusun dengan target-target rasio yang lebih relevan dan
realistis agar tidak terdapat banyak deviasi dari target dan
realisasinya.
No. Kelemahan yang Perlu
Diperbaiki
Langkah yang Ditempuh
Oleh Bank
Komitmen Bank
Fungsi Kepatuhan Bank :
1. Masih terdapat beberapa
denda-denda atas
pelanggaran ketentuan
yang berlaku.
2. Penerapan Fungsi
Kepatuhan belum berjalan
dengan baik, Bank belum
sepenuhnya menerapkan
budaya kepatuhan pada
setiap jenjang organisasi.
3. SDM yang ada pada Satuan
Kerja Kepatuhan belum
optimal.
Bank akan berusaha untuk
menerapkan budaya
kepatuhan yang baik pada
seluruh jenjang organisasi
untuk mencegah terjadinya
denda- dena atas peraturan
dan ketentuan yang berlaku,
Bank juga akan memberikan
pelatihan dan pendidikan yang
berkelanjutan kepada SDM
yang ada pada Divisi
Kepatuhan umtuk mendukung
tugas dan tanggungjawabnya
Semester 1 Tahun
2019
Fungsi Audit Intern :
1. Kecukupan ruang
lingkup pemeriksaan
serta kedalaman
pemeriksaan SKAI
masih perlu
ditingkatkan. Dan
diharapkan kedepannya
pemeriksaan SKAI telah
berdasarkan risiko atau
Risk Based Audit (RBA)
Bank juga akan memberikan
pelatihan dan pendidikan yang
berkelanjutan kepada SDM
yang ada pada Divisi SKAI
untuk mendukung tugas dan
tanggungjawabnya.
Semester 1 Tahun
2019
Fungsi Penerapan Manajemen
Risiko :
1. Bank belum melakukan
evaluasi terhadap
1. Divisi Manajemen
Risiko akan melakukan
review terkait dengan
Semester 1 Tahun
2019
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2018 hal. 101 PT. BANK SULTENG
kebijakan-kebijakan
manajemen risiko, Bank
belum melakukan
review atas penetapan
Risk Appetite, Risk
Tolerance dan Risk
Limit yang sesuai
dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku
penetapan Risk
appetite, Risk
Tolerance dan Risk limit
yang disesuaikan
dengan skal dan
karakteristik bisnis
Bank.
Rencana Korporasi dan
Rencana Bisnis Bank :
1. Masih terdapat deviasi
terhadap target-target
yang telah ditetapkan
pada RBB
Bank akan terus berusaha agar
meningkatkan kinerja yang
lebih baik lagi, agar penetapan
target-target yang telah
ditetapkan dapat teerealisasi
dan lebih memperhatikan
penerapan manajemen risiko
yang efektif.
Semester 1 Tahun
2019