laporan tahunan tahun 2016 -...

424

Upload: buituyen

Post on 08-Mar-2019

301 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10
Page 2: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya atas

Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Tahunan Dinas Pertanian Daerah

Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 telah selesai disusun.

Buku Laporan Tahunan ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas

Pelaksanaan Program/Kegiatan Pembangunan Pertanian yang bersumber dari

anggaran APBD/Rutin dan anggaran APBN mulai bulan Januari s/d Desember

2016 berdasarkan laporan dari masing-masing Sekretariat / Bidang / UPTD

lingkup Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta.

Disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan

laporan ini di masa mendatang .

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian

penyusunan laporan tahunan ini diucapkan banyak terima kasih. Semoga

Laporan ini bermanfaat.

Yogyakarta, Desember 2016

Kepala Dinas

IR. SASONGKO, M.Si. NIP 19591216 198603 1 007

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

i

Page 3: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II KEADAAN UMUM 12

BAB III SEKRETARIAT 21

BAB IV BIDANG TANAMAN PANGAN 42

BAB V BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA 50

BAB VI BIDANG PETERNAKAN 62

BAB VII BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

PERTANIAN 76

BAB VIII UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPTD) LINGKUP DINAS

PERTANIAN D.I.YOGYAKARTA 89

BAB IX PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA 406

BAB X KESIMPULAN DAN SARAN 416

Page 4: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan unsur

Pelaksana Pemerintah Daerah dibidang pertanian yang dibentuk melalui

Peraturan Gubernur DIY Nomor: 94 Tahun 2015 tentang Pembentukan,

Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tatakerja Unit

Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian dan Peraturan Gubernur DIY

Nomor: 64 Tahun 2015, tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian

yang menyebutkan bahwa struktur Dinas Pertanian Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta terdiri atas seorang Kepala Dinas dibantu oleh:

1. Sekretariat, terdiri dari:

a. Subbagian Umum;

b. Subbagian Kepegawaian dan Keuangan; dan

c. Subbagian Program dan Informasi.

2. Bidang Tanaman Pangan, terdiri dari:

a. Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan; dan

c. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Pangan.

3. Bidang Tanaman Hortikultura, terdiri dari:

a. Seksi Sarana Prasarana Tanaman Holtikultura;

b. Seksi Produksi Tanaman Holtikultura; dan

c. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Holtikultura.

4. Bidang Peternakan, terdiri dari:

a. Seksi Sarana Prasarana Produksi Peternakan;

b. Seksi Produksi Ternak; dan

c. Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner.

5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, terdiri dari:

a. Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian;

b. Seksi Pemasaran Hasil dan Pembiayaan Pertanian; dan

c. Seksi Mutu dan Standarisasi Hasil Pertanian

6. UPT; dan

Page 5: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

2

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Tugas dan Fungsi

Menurut Peraturan Gubernur Nomor: 64 Tahun 2015 Bab III Pasal 3

Dinas Pertanian mempunyai Tugas melaksanakan urusan Pemerintah

Daerah di bidang pertanian, kewenangan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah, sedangkan Fungsi Dinas

Pertanian antara lain:

1. Penyusunan program dan pengendalian bidang pertanian.

2. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian.

3. Pelaksanaan, Pengembangan, pengolahan dan pemasaran tanaman

pangan, hortikultura, peternakan.

4. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya.

5. Penyelenggaraan penyuluhan tanaman pangan, hortikultura dan

peternakan.

6. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang pertanian kabupaten/

kota.

7. Penyelenggaraan kegiatan di bidang pertanian lintas kabupaten/kota

8. Perlindungan dan pemanfaatan tradisi pertanian.

9. Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang

pertanian

10. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, dan

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Salah satu sektor Pembangunan Nasional di antaranya adalah

pembangunan pertanian yang merupakan tugas dan tanggung jawab

bersama dari tiga penyusun pilar negara lainnya yaitu: Pemerintah sebagai

fasilitator, dunia usaha sebagai fungsi marketing, Akademisi/Perguruan

Tinggi sebagai partner Pemerintah dan sebagai referensi bidang ilmu, dan

masyarakat tani selaku subyek pembangunan pertanian.

Sejalan dengan semangat reformasi, Pemerintah dituntut untuk

merubah pola manajemen pemerintahan kearah good governance, clean

Page 6: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

3

goverment, dan social accountability, oleh karena itu paradigma manajemen

pembangunan pertanian menempatkan posisi Pemerintah selain sebagai

fasilitator juga sebagai dinamisator, akselerator, regulator, dan stabilisator

yang berpihak kepada petani, dengan menempatkan dan meningkatkan

peran petani sebagai subyek pembangunan. Program pembangunan

pertanian diarahkan pada pemberdayaan masyarakat tani, sehingga peran

birokrat difokuskan untuk mendorong investasi swasta dan pemberdayaan

masyarakat tani agar mampu mendapatkan nilai tambah dan meningkatkan

pendapatanya.

Tugas penting yang diemban sektor pertanian antara lain: menjamin

kecukupan pangan bagi masyarakat, menyediakan bahan baku bagi industri

terkait, dan meningkatkan pendapatan masyarakat pertanian. Dalam situasi

krisis multidimensional yang sudah berlangsung lebih dari satu dasa warsa

melanda negara kita hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda perbaikan

yang signifikan, terlebih lagi dengan munculnya kasus terbongkarnya korupsi

tingkat tinggi yang sangat mempengaruhi fluktuasi saham dan masuknya

invenstasi dari luar negeri, kenaikan tarif daya listrik periodik setiap bulan,

beberapa hal ini menyebabkan hampir semua kebutuhan sehari-hari hampir

periodik juga mengalami kenaikan harga. Seperti dapat dilihat pada data

yang diakumulasi oleh BPS bahwa sektor pertanian telah dapat

menunjukkan kemampuannya dalam mempertahankan diri dari goncangan

ekonomi di mana sektor pertanian menjadi katup pengaman bagi berbagai

kerawanan antara lain pada keadaan rawan pangan dan rawan sosial.

Dengan keadaan yang demikian itu sektor pertanian merupakan penopang

utama ketahanan pangan nasional yang sanggup memberi kontribusi besar

dalam stabilisasi sosial dan politik nasional.

Jika mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas maka perlu

dilakukan penyesuaian kebijakan untuk pembangunan pertanian. Oleh

karena itu kebijakan dan program pembangunan pertanian di masa datang

perlu disusun menjadi lebih efektif dan efisien agar sasaran teknis yang

berupa peningkatan produksi dan pendapatan petani dapat terwujud.

Page 7: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

4

Program pemberdayaan masyarakat tani melalui pengembangan

usaha kelompok baik dalam bentuk kelompok tani tanaman pangan,

kelompok tani tanaman hortikultura, kelompok tani peternakan, kelompok

wnita tani, maupun gapoktan pada subsektor agribisnis dan ketahanan

pangan telah dan sedang difasilitasi secara besar-besaran oleh Pemerintah.

Fasilitasi tersebut berwujud BPLM maupun hibah, yaitu antara lain berupa

sarana produksi, permodalan, usaha produksi, usaha pengolahan hasil,

pemasaran, supervisi, konsultasi, SLPHT, dan usaha-usaha jasa penunjang

lainnya. Oleh karena itu diharapkan pada kawasan pengembangan dapat

tumbuh dan berkembang sistem usaha agribisnis secara terpadu,

berkelanjutan agar tercapai usaha pertanian dari hulu hingga hilir.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, kegiatan yang

dilaksanakan di sektor pertanian mengarah pada optimasi pemanfaatan

semua sumberdaya pertanian antara lain: sarana, prasarana, sumber daya

alam, dan sumberdaya manusia. Semua sumber daya yang ada diarahkan

pada pencapaian kesejahteraan masyarakat petani melalui peningkatan

pendapatannya dan sedapat mungkin dalam mempertahankan ketahanan

pangan nasional.

Pengembangan agribisnis diharapkan dapat mempercepat

peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan penyerapan angkatan kerja,

dan kenaikan perolehan devisa negara melalui ekspor produk-produk

pertanian dan hasil olahan pertanian, sehingga dalam rangka mewujudkan

sasaran teknis berupa peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat

tani, sasaran fungsional yang berupa efektivitas dan efisiensi manajemen

pembangunan, swadaya dan peran serta masyarakat dalam kegiatan

pembangunan pertanian, kebijakan dan program pembangunan pertanian

harus disusun secara akurat dan tajam sesuai skala prioritas.

Page 8: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

5

C. Visi

Visi Dinas Pertanian Provinsi DIY adalah “Mewujudkan Pertanian

Tangguh, Berdaya Saing, Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan,

Sebagai Penggerak Perekonomian Regional”.

1. Pertanian. Pertanian yang dimaksud adalah sistem pengusahaan lahan

dan ternak yang pada pokoknya terdiri atas aktivitas budidaya, dengan

memanfaatkan semua potensi sumberdaya serta sarana dan prasarana

yang diperlukan. Di samping itu, aspek pengolahan dan pemasaran

produk tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan ternak merupakan

aspek-aspek yang perlu diberi penekanan secara simultan. Dengan

demikian, sistem pertanian yang akan dikembangkan bersifat

komprehensif, berwawasan agribisnis, yang meliputi subsistem hulu

(upstream), yakni industri input atau sarana; subsistem usahatani (on-

farm), yakni kegiatan yang menggunakan input, sarana dan sumberdaya

alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer; subsistem

pengolahan/hilir (downstream), yakni industri yang mengolah komoditas

pertanian primer menjadi produk antara atau produk akhir; subsistem

pemasaran (marketing), yakni kegiatan untuk memperlancar pemasaran

komoditas pertanian baik segar maupun olahan, dalam dan luar negeri;

subsistem jasa, yakni penyediaan data bagi subsistem hulu ke hilir,

seperti penelitian dan pengembangan, perkreditan, asuransi, transportasi,

penyuluhan, sistem informasi, dan dukungan kebijakan pemerintah.

2. Tangguh. Tangguh berarti mampu menghadapi berbagai goncangan,

yang dimungkinkan oleh kemandirian petani karena tidak harus

tergantung pada faktor-faktor luar. Pertanian tangguh berarti pertanian

yang efisien, berbasis pengetahuan dan teknologi, dengan meminimalkan

ketergantungan pada input eksternal dan peran pihak luar, melalui

penggunaan sarana produksi pertanian secara bijaksana yang bisa

menjamin kelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial. Pertanian tangguh dicirikan oleh kemampuannya

dalam penyediaan produk pertanian berkualitas dalam jumlah cukup,

Page 9: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

6

mutu terjamin dan berkelanjutan, dan pada saat yang bersamaan terjadi

peningkatan kesejahteraan petani.

3. Berdayasaing dicirikan antara lain oleh pilihan komoditas dan bentuk

ketersediaan berdasarkan orientasi pasar, upaya terus-menerus untuk

meningkatkan kualitas produk agar mampu merebut pangsa pasar dan

mengandalkan produktivitas dan nilai tambah melalui pemanfaatan

modal, inovasi teknologi serta kreativitas sumberdaya manusia dan

bukan lagi mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga

kerja tidak terdidik.

4. Berbasis potensi lokal adalah bahwa pembangunan pertanian di DIY

harus berdasar pada seperangkat kekuatan nilai positif dan kearifan yang

dapat digali dari khazanah kultural adiluhung, seperti semangat gotong-

royong, hubungan saling memberi dengan alam, dan penyelarasan

praktek pertanian dengan perilaku alam.

5. Berkelanjutan adalah terus bergerak tanpa berhenti.

6. Penggerak perekonomian regional adalah memiliki arti yang penting

untuk menggerakkan perekonomian Jawa bagian Tengah.

Pertanian dengan atribusi atau kualitas semacam itu akan terjamin

keberlanjutannya karena bertumpu pada perangkat nilai (value set) yang

luhur.

D. Misi

Misi pembangunan daerah Pemerintah DIY dalam RPJMD 2012-2017

yang berkaitan dengan pembangunan pertanian yaitu pada misi 2 yaitu

”Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat

kerakyatan, inovatif dan kreatif.”

Pernyataan misi mengandung hal-hal yang harus diemban oleh Dinas

Pertanian untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Mengingat

pernyataan visi di muka mendasarkan diri pada peran yang bisa dilakukan

oleh Dinas Pertanian DIY dalam rangka mewujudkan pertanian tangguh,

maka misi Dinas perlu mencakup dua sudut pandang, yakni sudut pandang

ke dalam (inward looking) dan sudut pandang keluar (outward looking).

Page 10: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

7

Pernyataan misi dimaksudkan agar seluruh aparat Dinas mengetahui peran

yang akan dilakukan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta untuk

mencapai tujuan. Selengkapnya, misi Dinas Pertanian Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah sebagai berikut:

“Mendorong peningkatan produksi, kualitas, dan nilai tambah produk

pertanian melalui peningkatan SDM, ketersediaan dan optimasi sarana

prasarana pertanian, teknologi yang spesifik, inovatif, kreatif dan ramah

lingkungan”

E. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Dengan mengacu pada visi, misi dan analisis isu strategis Dinas

Pertanian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam kurun waktu 2012-2017 adalah terwujudnya peningkatan

produksi, kualitas dan nilai tambah produk pertanian

2. Sasaran

Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan tantangan yang

dihadapi serta visi dan misi pembangunan yang telah dirumuskan,

maka pembangunan pertanian diarahkan pada pencapaian sasaran

pembangunan sebagai berikut :

Sasaran I : Meningkatkan produksi pertanian (tanaman pangan dan

hortikultura),

dengan indikator kinerja yaitu :

a. Jumlah produksi tanaman pangan.

b. Jumlah produksi hortikultura.

Sasaran II : Meningkatkan populasi ternak,

dengan indikator kinerja yaitu :

a. Jumlah populasi ternak.

Sasaran III : Meningkatkan nilai tambah produk pertanian,

dengan indikator kinerja yaitu :

a. Komoditas olahan memenuhi jaminan mutu.

Page 11: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

8

F. Cara Pencapaian Sasaran

Tujuan dan sasaran sebagaimana diuraikan di atas akan dapat

dicapai dengan penentuan-penentuan seperangkat kebijakan. Kebijakan-

kebijakan tersebut selanjutnya dijabarkan dan disusun dalam program-

program yang implementatif dan secara operasional diwujudkan melalui

kegiatan-kegiatan dengan indikator kinerja yang terukur.

Secara keseluruhan, kerangka strategi Dinas Pertanian Provinsi DIY

adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan teknologi produksi melalui penerapan Good

Agriculture Practces (GAP)/Standart Operating Procedure (SOP);

b. Pengamanan produksi melalui pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan, pengendalian penyakit hewan menular strategis dan

penanganan dampak bencana alam dan perubahan iklim;

c. Fasilitasi dan optimasi Sarana prasarana Tanaman pangan dan

hortikultura (pupuk, benih, bahan pengendalian OPT, alsintan,

sumberdaya air, dan permodalan);

d. Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui penerapan Good

Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP);

e. Promosi pemasaran produk pertanian di pasar domestik maupun inter-

nasional;

f. Perlindungan petani melalui regulasi subsidi harga produk;

g. Fasilitasi prasarana dan sarana penyediaan pangan asal hewan yang

aman, sehat, utuh dan halal (ASUH);

h. Pemberdayaan petani dalam melakukan agribisnis produk unggul

pertanian melalui penguatan kelembagaan dan usahanya;

i. Peningkatan kemampuan petani melalui pelatihan, kursus, magang,

sekolah lapang;

j. Pengembangan minat generasi muda bekerja di sektor pertanian

melalui penumbuhan wirausahawan muda pertanian, pemberian modal

usaha bagi generasi muda yang bergerak di sektor pertanian,

pendidikan dan latihan khusus pertanian/agribisnis pertanian bagi

generasi muda;

k. Peningkatan aplikasi teknologi pertanian oleh masyarakat;

l. Pelaksanaan pembinaan petani dalam menjalankan usaha taninya

oleh petugas;

Page 12: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

9

m. Pengembangan kemitraan antar poktan/gapoktan/ lembaga petani

dengan pihak ketiga dalam membangun rantai pasokan (suply chain

management);

n. Pengembangan kawasan berbasis komoditas unggulan;

o. Penguatan kelembagaan kelompok;

p. Peningkatan nilai tambah petani miskin melalui pemberian bantuan

sarana prasarana pertanian dan penguatan usahanya untuk

meningkatkan kesejahteraan petani miskin.

Kebijakan

Kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian DIY dalam rangka

mendukung kebijakan pro poor, pro job dan pro enviroment

Program

Program yang akan dilaksanakan untuk Meningkatkan Produksi, Kualitas,

dan Nilai Tambah Produk Pertanian yaitu :

a. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

b. Program Peningkatan Produksi Hortikultura

c. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

d. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

e. Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Petani

G. RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) 2017

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Pertanian D.I.Yogyakarta

tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran

Meningkatkan produksi pertanian (tanaman pangan dan hortikultura)

Jumlah produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton)

2.603.465 8.851.132.403

Meningkatkan populasi ternak

Jumlah populasi ternak (ekor/animal unit)

641.416 8.162.906.850

meningkatkan nilai tambah produk pertanian

Rerata Peningkatan NTP sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan (%)

99 3.742.844.383

Page 13: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

10

Uraian Program dan kegiatan dari RKT tahun 2017 adalah sebagai

berikut:

1. Pelayanan administrasi perkantoran:

a. Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran

b. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran

c. Penyediaan Rapat-Rapat, Koordinasi, dan Konsultasi

2. Peningkatan sarana & prasarana aparatur

a. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD BPSDMP serta

Penyediaan Sarana Pendukungnya (DAK)

b. Pembangunan/Rehabilitasi Rumah dan Gedung Kantor

c. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan

d. Pemelihataan Rumah dan Gedung Kantor

e. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan

f. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

3. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Pembinaan, Pengembangan Kualitas Profesi dan Penilaian Angka

Kredit Jabatan Fungsional Tertentu

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja Dan Keuangan

a. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD

b. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

c. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta

Pengembangan Data dan Informasi

d. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD

5. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan:

a. Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai dan

Pengelolaan Irigasi Partisipatif (Pendampingan WISMP)

b. Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan

Page 14: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

11

c. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai dan

Pengelolaan Irigasi Partisipatif (Loan WISMP)

d. Budidaya Tanaman Pangan

e. Pengendalian OPT Tanaman Pangan

f. Pembinaan SDM Tanaman Pangan

g. Incubator Agribisnis

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

a. Pengembangan Pembibitan Ternak

b. Pengawasan Kesehatan dan Keamanan Pangan Asal Hewan

c. Pengembangan Populasi Ternak

d. Pembinaan SDM Peternakan

e. Pengawasan dan Penanggulangan Penyakit Hewan

7. Program Peningkatan Produksi Hortilkutura

a. Pengembangan Perbenihan Hortikultura

b. Budidaya Tanaman Hortikultura

c. Pengendalian OPT Tanaman Hortikultura

d. Pembinaan SDM Hortikultura

e. Pengelolaan Sumber Daya Air dan Irigasi

8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

Page 15: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

12

BAB II. KEADAAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

A. Letak Geografis

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dari 34

provinsi yang ada di Indonesia, terletak di Pulau Jawa Bagian Tengah,

sebelah Selatan Jawa Tengah.

Adapun batas-batas Daerah Istimewa Yogyakarta adalah di bagian

Selatan dibatasi oleh Lautan Indonesia, sedangkan di bagian Timur Laut,

Tenggara, Barat dan Barat Laut berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah,

yaitu :

1. Kabupaten Klaten di bagian Timur Laut,

2. Kabupaten Wonogiri di bagian Tenggara,

3. Kabupaten Purworejo di bagian Barat,

4. Kabupaten Magelang di bagian Barat Laut.

B. Letak Fisiografis

Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada koordinat 7o.33’ – 8o.12’

Lintang Selatan dan 110o.00’ – 110o.50’ Bujur Timur, dengan wilayah seluas

3.185,80 km2 atau 0,17 % dari luas Indonesia. DIY merupakan provinsi yang

terkecil setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terbagi dalam 4

kabupaten dan 1 kota, yaitu :

1. Kabupaten Kulon Progo, dengan luas 586,27 km2 (18,40 %)

2. Kabupaten Bantul, dengan luas 506,85 km2 (15,91 %)

3. Kabupaten Gunung Kidul, dengan luas 1.485,36 km2 (46,62 %)

4. Kabupaten Sleman, dengan luas 574,82 km2 (18,04 %)

5. Kota Yogyakarta, dengan luas 32,50 km2 (1,02 %).

Secara keseluruhan terbagi atas 78 kecamatan, 45 kelurahan dan 393 desa.

Berdasarkan satuan fisiografis, Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri

dari:

Page 16: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

13

1. Pegunungan Selatan lebih kurang seluas 1.656,25 km2, dengan

ketinggian 150 – 700 m dpl

2. Pegunungan berapi Merapi lebih kurang seluas 582,81 km2, dengan

ketinggian 80 – 2.911 m dpl

3. Dataran rendah antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulon

Progo lebih kurang seluas 215,62 km2, dengan ketinggian 0 – 80 m dpl

4. Pegunungan Kulon Progo dan Dataran Rendah Selatan lebih kurang

seluas 706,25 km2, dengan ketinggian 0 – 572 m dpl.

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar wilayahnya terletak

pada ketinggian 100 - 499 m dari permukaan laut yaitu sebesar 63,18 %,

ketinggian kurang dari 100 m sebesar 31,56 %, ketinggian antara 500-999 m

sebesar 4,79 %, dan ketinggian diatas 1000 m sebesar 0,47 %. Beriklim

tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau, dengan

curah hujan berkisar antara 100 – 499 mm.

Tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi atas beberapa jenis,

tanah di Kabupaten Gunungkidul sebagian besar berjenis tanah Lithosol,

Kabupaten Bantul didominasi oleh jenis tanah Regosol, Kota Yogyakarta

didominasi oleh jenis tanah Regosol, Kabupaten Sleman didominasi jenis

tanah Regosol, sedangkan Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh jenis

tanah Latosol. Secara rinci pembagian jenis tanah, luas dan penyebarannya

dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 17: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

14

Tabel 1. Luas Tanah Menurut Jenisnya di DIY.

Sumber: DIY Dalam Angka, BPS DIY.

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai luas 318.580 hektar.

Sekitar 17,74% atau 56.539 hektar berupa lahan sawah yang bisa ditanami

Padi dan Palawija atau Hortikultura. Di samping itu di wilayah Kabupaten

Gunungkidul juga banyak dijumpai lahan tegalan yang ditanami Padi,

Palawija dan Hortikultura. Dengan bertambahnya penduduk dan

berkembangnya daerah perkotaan, maka luas lahan sawah di Provinsi

Daerah istimewa Yogyakarta terus mengalami penurunan. Kompetisi dalam

penggunaan sumberdaya lahan dan air berakibat pada semakin

berkurangnya alokasi lahan bagi pertanian. Data selengkapnya tentang

luas lahan pertanian dan bukan pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta

dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 18: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

15

Tabel 1. Luas lahan pertanian dan Luas lahan bukan pertanian menurut Kabupaten/Kota di DIY.

No. Kabupaten/

Kota

Luas lahan pertanian Luas lahan bukan

pertanian

Jumlah sawah

Bukan sawah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Kulon Progo 10,297 35,027 13,303 56,627

2 Bantul 15,471 14,125 21,089 50,685

3 Gunung Kidul 7,865 117,829 22,842 148,536

4 Sleman 22,835 15,449 19,198 57,482

5 Yogyakarta 71 191 2,988 3,250

J U M L A H 56,539 182,621 56,539 318,580

Sumber: DIY Dalam Angka, BPS DIY.

Tabel- : Luas Lahan Sawah Dengan Irigasi Teknis Di DIY

No. Kabupaten/

Kota

Irigasi Teknis

Jumlah Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi *)

Sementara Tidak

Diusahakan Tiga kali Dua kali Satu kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kulon Progo 384 6,792 254 19 - 7,449

2 Bantul 70 80 80 - - 230

3 Gunung Kidul 130 - - - - 130

4 Sleman 3,140 4,841 - 91 - 8,072

5 Yogyakarta 11 - - - - 11

J U M L A H 3,735 11,713 334 110 - 15,892

Sumber : Dinas Pertanian dan BPS DIY

Page 19: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

16

Tabel- : Luas Lahan Sawah Dengan Irigasi Setengah Teknis Di DIY

No. Kabupaten/Kota

Irigasi Setengah Teknis

Jumlah Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi *)

Sementara Tidak

Diusahakan Tiga kali

Dua kali

Satu kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kulon Progo - 697 - - - 697

2 Bantul 4,935 6,390 382 802 148 12,657

3 Gunung Kidul 538 580 - - - 1,118

4 Sleman 2,705 7,348 127 - - 10,180

5 Yogyakarta 41 22 - 1 1 65

J U M L A H 8,219 15,037 509 803 149 24,717

Sumber : Dinas Pertanian dan BPS DIY

Tabel- : Luas Lahan Sawah Dengan Irigasi Sederhana di DIY

No. Kabupaten/Kota

Irigasi Sederhana

Jumlah Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi *)

Sementara Tidak

Diusahakan Tiga kali

Dua kali

Satu kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kulon Progo - 684 126 - - 810

2 Bantul 53 82 273 - - 408

3 Gunung Kidul 313 545 179 10 - 1,047

4 Sleman - 3,555 388 - - 3,943

5 Yogyakarta 7 - - - - 7

J U M L A H 373 4,866 966 10 - 6,215

Sumber : Dinas Pertanian dan BPS DIY

Page 20: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

17

Tabel- : Jumlah Luas Lahan Sawah di Daerah Istimewa Yogyakarta

No. Kabupaten/Kota

Jumlah

Jumlah Ditanami Padi Tidak Ditanami Padi *)

Sementara Tidak

Diusahakan Tiga kali

Dua kali

Satu kali

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Kulon Progo - 9,080 1,064 19 - 10,163

2 Bantul 4,190 6,423 3,922 905 148 15,588

3 Gunung Kidul 1,246 6,093 513 15 - 7,867

4 Sleman 9,459 12,384 687 111 - 22,641

5 Yogyakarta 31 30 4 1 1 67

J U M L A H 14,926 34,010 6,190 1,051 149 56,326

Sumber : Dinas Pertanian dan BPS DIY

Tabel . Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah dan Lahan Bukan Pertanian di DIY

Penggunaan Lahan Bukan

Sawah

Kabupaten/Kota

Kulonprogo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta DIY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Lahan Bukan Sawah 35,027 14,125 117,829 15,449 191 182,621

1. Tegal/Kebun 15,697 6,738 66,253 8,628 4 97,320

2. Ladang/Huma - - - - - -

3. Perkebunan - - - - - -

4. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat

- - - - - -

5. Padang Penggembalaan

- - - - - -

6. Lahan Sementara Tidak Diusahakan

696 - 196 50 4 946

7.

Lainnya (Tambak,

kolam, empang, hutan Negara, dll)

18,634 7,387 51,380 6,771 183 84,355

Lahan Bukan Pertanian

(Jalan, pemukiman, kantor, dll)

13,303 21,089 22,842 19,198 2,988 79,420

Jumlah/Total 48,330 35,214 140,671 34,647 3,179 262,041

Sumber : BPS DIY

Page 21: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

18

C. Perekonomian

1. Pencapaian NTP

Pembangunan sektor pertanian secara luas, diarahkan untuk

mewujudkan pertanian tangguh yang mempunyai arti bahwa pertanian

komersial yang efisien, yang berbasis pada pengetahuan dan teknologi.

Pertanian tangguh dicirikan oleh masyarakat tani yang mampu

mengenali masalahnya sendiri, menganalisis masalah, dan mengambil

keputusan untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk memenuhi

kebutuhan bahan pangan dalam jumlah cukup, berkelanjutan dan

mampu mensejahterakan petani dalam sistem perekonomian

kerakyatan, telah ditempuh strategi pembangunan pertanian yaitu

dengan mendukung pembangunan sektor terkait dalam sistem

perekonomian melalui pemberdayaan masyarakat tani.

Indikator nilai tukar petani (NTP) menunjukkan capaian NTP untuk

rerata tanaman pangan, dan hortikultura menunjukkan kenaikan indek

capaian dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan rerata peternakan

menunjukkan capaian yang menurun daripada tahun sebelumnya.

Capaian NTP sub sektor tanaman pangan naik 2.60%, sub sektor

hortikultura naik 2.99% dan sub sektor peternakan turun 0.63%, secara

indek capaian rerata NTP sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan

peternakan pada tahun 2016 sebesar 100.06 (dengan rincian NTP

subsektor tanaman pangan sebesar 100.17, NTP sub sektor hortikultura

sebesar 101.50, dan NTP sub sektor peternakan sebesar 98.50).

Capaian rerata NTP sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan

peternakan sebesar 100.06, memiliki tingkat capaian dengan prosentase

sebesar 100.06% dibandingkan tahun 2015 (capaian sebesar 98.93).

Sub sektor peternakan yang terdiri atas ternak besar, kecil dan

unggas dan hasil ternak lainnya menurun akibat indeks harga yang

diterima petani (It) lebih kecil dari indeks yang harus dibayar petani (lb).

Kenaikan harga yang diterima petani karena meningkatnya harga

kelompok ternak besar tidak sebanding dengan kenaikan indeks harga

yang harus dibayarkan petani. Indeks harga yang dibayar petani naik

Page 22: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

19

karena dipengaruhi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga serta

Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).

Indeks Harga Konsumen (IHK) di DIY secara umum dipengaruhi

naiknya indeks pada kelompok bahan makanan, diikuti kelompok

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok kesehatan,

kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok pendidikan,

rekreasi, dan olahraga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Secara umum nilai NTP yang berada di bawah nilai 100 terjadi

pada sub sektor peternakan, disebabkan oleh laju peningkatan

konsumsi masyarakat peternak yang meningkat tidak sebanding dengan

peningkatan pendapatan peternak.

Berkaitan dengan tingkat ketercapaian sejumlah sasaran pada

urusan pertanian, maka telah dilakukan penyesuaian sasaran target

pada tahun 2017-2018. Penyesuaian sasaran urusan pertanian

dilakukan pada indikator : produksi tanaman pangan, populasi ternak,

rerata NTP sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan.

Penyesuaian data produksi tanaman pangan mengikuti laju alih fungsi

lahan pertanian yang setiap tahun mengalami peningkatan alih fungsi

lahan dengan rata-rata 200-250 ha/tahun atau 0.4%. Perubahan target

data populasi ternak di karenakan menyesuaikan hasil sensus pertanian

tahun 2013 dimana koreksi data ternak yang secara nasional mengalami

penurunan 20%.

NTP 2016 dibandingkan 2015

No Nilai Tukar Petani

(NTP) 2015* 2016**

1 Pertanian Pangan 97.57 100,172

2 Pertanian Hortikultura 98.47 101,503

3 Peternakan 99.12 98,4982

Page 23: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

20

2. Pencapaian PAD

Kontribusi Dinas Pertanian Provinsi DIY terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang dihasilkan dari UPTD pada tahun 2016 dapat dilihat

pada Tabel di bawah ini:

Tabel-1 : Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2016

Tahun Target (Rp)

Realisasi ( Rp)

Realisasi (%)

Keterangan

2015 1.271.546.545 1.318.681.618 103,70 Kenaikan

2016 1.287.083.622 1.285.592.364 99,88 Penurunan

Keterangan :

Pendapatan asli daerah tahun 2016 turun 3,82%

3. Penyerapan tenaga kerja

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, terjadi penurunan

persentase rumah tangga pertanian terhadap total rumah tangga di DI

Yogyakarta sebesar 9,32%, dengan konstalasi terakhir sebesar 47,17%

(472.082 rumah tangga). Dari jumlah tersebut, 80,29% (374.811 rtp)

termasuk rumah tangga petani gurem dengan pemilikan lahan (land

endowment) kurang dari 0,5 hektar. Skala usahatani minimal tidak

tercapai sehingga sering menimbulkan inefisiensi dalam usaha tani,

petani terdorong mencari tambahan pedapatan di luar pertanian

(fenomena petani samben).

Page 24: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

21

BAB III

SEKRETARIAT

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan,

penyusunan program, pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi i dan

pelaporan kinerja Dinas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. penyusunan program Sekretariat;

b. penyusunan program Dinas;

c. fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang pertanian;

d. penyelenggaraan kearsipa, kerumahtanggaan, pengelolaan barang,

kehumasan, kepustakaan, dan ketatalaksanaan Dinas;

e. penyelenggaraan kepegawaian Dinas;

f. pengelolaan keuangan Dinas;

g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;

h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan

laporan kinerja Dinas;

i. fasilitasi pelaksana koordinasi dan pengembangan kerjasama teknis;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Sekretariat; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Sekretariat terdiri dari tiga subbagian dengan tugas dan fungsi

sebagai berikut :

a. Subbagian Umum, yang mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,

kerumahtanggaan, pengelola barang, efisiensi dan tatalaksana serta

kepustakaan Dinas. Untuk melaksanakan tugas tersebut didukung pula

dengan fungsi sebagai berikut :

1). penyusunan program kerja;

2). pengelolaan kearsipan;

3). penyelenggaraan kehumasan;

Page 25: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

22

4). pengelolaan barang dinas;

5). pengelolaan kepustakaan Dinas;

6). penyiapan bahan ketatalaksanaan Dinas;

7). pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Subbagian Umum; dan

8). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

b. Subbagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas mengelola

kepegawaian dan keuangan Dinas yang didukung pula dengan fungsi

sebagai berikut :

1) penyusunan program kerja;

2) pengelolaan data kepegawaian Dinas;

3) penyiapan bahan mutasi pegawai Dinas;

4) penyiapan kesejahteraan pegawai Dinas;

5) penyiapan bahan pembinaan pegawai Dinas;

6) pengelolaan administrasi jabatan fungsional;

7) Pengelolaan keuangan Dinas;

8) penyelenggaraan perbendaharaan Dinas;

9) penyelenggaraan akuntansi keuangan Dinas;

10) pelaksanaan verifikasi anggaran;

11) penyusunan pertanggungjawaban anggaran Dinas;

12) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan program subbagian Kepegawaian dan Keuangan; dan

13) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

c. Subbagian Program dan Informasi mempunyai tugas menyusun program,

mengelola data, mengembangkan sistem informasi, monitoring, evaluasi

dan menyusun laporan kinerja Dinas yang didukung dengan fungsi sebagai

berikut :

1) penyusunan program kerja;

2) penyusunan program pembangunan pertanian;

Page 26: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

23

3) penyusunan rencana anggaran Dinas;

4) pengelolaan data, penyajian informasi dan pengembangan sistem

informasi pertanian;

5) pembinaan dan pengawasan manajemen pengelolaan data dan

statistik komoditas serta sumber daya strategis;

6) penyusunan, pengembangan dan pengawasan kerjasama teknik/

kemitraan usaha pertanian;

7) penyusunan rencana penataan dan pengembangan pewilayahan

komoditas pertanian;

8) pelaksanaan monitoring dan evaluasi program Dinas;

9) penyusunan laporan pelaksanaan program Dinas;

10) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Subbagian Program dan Informasi; dan

11) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

A. Subbagian Umum.

1. Melaksanakan Tata Kearsipan dan Surat-menyurat

Segala urusan Surat Dinas dan UPTD lingkup Dinas Pertanian

DIY dilaksanakan oleh petugas yang telah mendapatkan bimbingan

Sistem Kearsipan Pola Baru oleh Arsiparis BPAD.

2. Menyelenggarakan alat Komunikasi Elektronik

Untuk menunjang dan membantu kelancaran pelaksanaan

tugas Dinas Pertanian DIY mempunyai jaringan komunikasi

elektronik pada masing-masing Bidang, Sekretariat dan UPTD yaitu :

a Dinas Pertanian DIY (Sekretariat), dengan pesawat telepon

nomor: (0274) 563937 dan (0274) 588938;

b Bidang Tanaman Pangan dengan pesawat telepon nomor (0274)

511031;

c Bidang Tanaman Hortikultura dengan pesawat telepon nomor:

(0274) 561030;

Page 27: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

24

d Bidang Peternakan dengan pesawat telepon nomor: (0274) 511001;

e Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan

pesawat telepon nomor: (0274) 544901;

f UPTD BPPTPH , dengan pesawat telepon nomor: (0274) 586516;

g UPTD BPTP, dengan pesawat telepon nomo r: (0274) 582839, dan

(0274) 367029;

h UPTD BPSBP, dengan pesawat telepon nomor: (0274) 566687;

i UPTD BPBPTDK, dengan pesawat telepon nomor: (0274) 552241.

Selain alat komunikasi tersebut di atas, Dinas Pertanian DIY juga telah

memiliki dua titik jaringan internet di Kantor Induk (Sekretariat) serta

Bidang Tanaman Pangan dan Bidang Tanaman Hortikultura

sebagaimana upaya untuk meningkatkan pelayanan data dan informasi

pada Web Dinas Pertanian dan Agricenter bagi masyarakat yang

membutuhkan.

3. Langganan Listrik, Pemadam Kebakaran, Air minum dan Gas

1. Langganan Listrik, Pemadam Kebakaran, Air minum dan Gas

Dinas Pertanian, Jl.Gondosuli No. 6. Yogyakarta.

2. Langganan Listrik, Air minum dan Gas Bidang Tanaman Pangan

dan Bidang Tanaman Hortikultura, Jl.Gondosuli No 2.

Yogyakarta.

3. Langganan Listrik, Air minum dan Gas Bidang Peternakan, Jln.

Gondosuli no. 2 Yogyakarta.

4. Menyelenggarakan Perpustakaan

5. Penyelenggaraan Rumah Tangga dan Perlengkapan

Kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun anggaran 2016

meliputi antara lain:

a Melayani tamu Dinas yang berkunjung ke Dinas Pertanian

DIY seperti kunjungan Menteri Pertanian, Dirjen Pertanian serta

membantu kegiatan Pusat yang dilaksanakan di Yogyakarta.

b Pemeliharaan Gedung Dinas Pertanian selama tahun 2016

meliputi : Penataan perkantoran terus dilakukan agar pelayanan

satu atap dapat terlaksana secara baik, untuk itu telah disusun

Page 28: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

25

Master Plan DIY ke depan

c Pemeliharaan dan Pengelolaan Kendaraan Dinas.

d Umumnya sarana transportasi yang dimiliki oleh Dinas

Pertanian DIY diperoleh dari sumber dana APBN (Kementerian)

karena prestasi yang telah diraih oleh Dinas dalam kinerja

tertentu.

e Pemeliharaan Kebersihan Gedung Kantor, Taman dan Tempat

Parkir dengan jasa cleaning service untuk seluruh gedung induk

Dinas Pertanian DIY (Gedung A,B dan C) dan UPTD lingkup

Dinas Pertanian D I Yogyakarta .

f Penyelenggaraan Inventarisasi Barang Inventaris yang meliputi :

1) Mengadakan stockopname fisik persediaan barang milik

Daerah;

2) Mengadakan stockopname aset tetap persediaan barang

milik Daerah;

3) Mengadakan stockopname fisik barang milik Negara;

4) Pembuatan Surat Penetapan Pemegang Kendaraan Dinas

(SPPKD);

5) Pembuatan Kartu Inventaris Ruangan (KIR);

6) Penyusunan/ pembuatan KIB;

7) Membuat dan menyampaikan usulan Penghapusan Barang

Inventaris;

8) Pembuatan Daftar Rencana Tahunan Barang (DRTB);

9) Pembuatan Daftar Rencana Kebutuhan Barang( DRKB);

10) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kendaraan roda

2,4,dan 6;

11) Menyiapkan dan melaksanakan apel dan Upacara Hari

Besar Nasional.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dinas Pertanian DIY merupakan gabungan dari Kanwil

Pertanian, Sekretariat Pembina, Dinas Pertanian TP, Dinas

Peternakan dan UPT Pusat; sehingga aset yang dimiliki mulai dari

Page 29: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

26

tanah, gedung kantor, sarana transportasi, sarana perkantoran dan

lain-lain sangat banyak dan tersebar di beberapa wilayah kerja.

Dengan adanya pengelolaan aset melalui SIMAK-BMN

untuk aset yang diperoleh dari Anggaran APBN dan SIMBADA Aset

yang diperoleh dari Anggaran APBD sehingga semakin jelas asal

perolehannya sehingga tersusun jumlah aset yang dimiliki oleh Dinas

Pertanian DIY (Proses dan laporan aset disajikan khusus oleh Bagian

Umum Sekretariat Dinas).

Fasilitas yang tersedia pada Dinas Pertanian Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas

sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Ruang Rapat:

a Gedung A : 3 Unit

b Gedung B : 2 Unit

c Gedung C : 2 Unit

2. Tempat Upacara dan Apel Pagi terletak di Gedung C dengan

ukuran luas 310 m2 (31 m x 10 m)

3. Tempat Parkir Kendaraan Bermotor:

a Gedung A : 1 Unit, dengan luas: 81 m2

b Gedung B : 2 Unit, dengan luas: 25 m2 dan 100 m2

c Gedung C : 1 Unit, dengan luas: 24 m2

4. Kamar Kecil/Toilet:

a Gedung A : 8 Unit

b Gedung B : 9 Unit

c Gedung C : 4 Unit

5. Halaman Kantor:

a Gedung A : Depan : 400 m2 Belakang : 100 m2

b Gedung B : Tengah : 100 m2

c Gedung C : Depan : 310 m2 Belakang : 160 m2

6. Daya Listrik

a Gedung A : 35 A (7.000 VA)

b Gedung B : 20 A (4.400 VA)

Page 30: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

27

20 A (4.400 VA)

50 A (11.000 VA), berupa Cool Room

c Gedung C : 100 A (22.000 VA)

7. Telekomunikasi/Jaringan Telepon Kabel:

a Gedung A : 2 Unit (no tlp: 561030 dan 511031)

b Gedung B : 2 Unit (no tlp: 511001 dan 586516)

c Gedung C : 4 Unit (no tlp: 588938, 563937, 519530,

544901)

B. Subbagian Keuangan dan Kepegawaian.

1. Keuangan

a. Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian DIY

adalah bersumber dari UPTD dengan unit-unitnya dan Dinas Induk

yang berasal dari penjualan hasil benih padi, benih palawija, benih

hortikultura, semen beku, susu segar , penjualan sapi perah afkir,

penjualan pedet sapi perah jantan, penjualan sapi potong afkir,

penjualan kambing afkir, daging (ternak afkir, ternak bibit, pedet),

pengujian mutu anak ayam, sewa kamar, sewa kelas, sewa aula,

sewa mobil box, jasa sertifikasi benih dan Uji laboratorium.

Realisasi PAD Dinas Pertanian DIY TA. 2016 adalah

sebesar Rp. 1.285.592.364,- atau 99,88 % dari target sebesar Rp.

1.287.083.622,-

b. Pencapaian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah/ APBD (SKPD)

Capaian realisasi fisik dan keuangan belanja langsung APBD

tahun 2016 untuk realisasi keuangan mencapai 93.60 % dan realisasi

fisik 99.94 %.

Realisasi anggaran TA. 2016 sebesar 93,60%, sisa anggaran

disebabkan oleh efisiensi karena ada sisa lelang pengadaan

barang/jasa, efisiensi perjalanan dinas (baik dalam maupun luar

daerah karena at cost). Target dan realisasi anggaran APBD tahun

2016 sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Target dan realisasi anggaran APBD tahun 2016

No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Anggaran Fisik

Page 31: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

28

Target

(%) Real (%)

Target

(%)

Real

(%)

1 PROGRAM PELAYANAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN

2,120,379,695.00 100.00 90.62 100.00 100.00

1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1,905,000.00 100.00 99.92 100.00 100.00

1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik

729,145,202.00 100.00 84.34 100.00 100.00

1.3

Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

22,442,000.00 100.00 88.34 100.00 100.00

1.4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

119,260,000.00 100.00 98.54 100.00 100.00

1.5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 395,243,176.00 100.00 99.94 100.00 100.00

1.6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 109,193,500.00 100.00 97.89 100.00 100.00

1.7 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan

88,906,450.00 100.00 89.97 100.00 100.00

1.8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

32,938,700.00 100.00 82.88 100.00 100.00

1.9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 22,538,600.00 100.00 98.53 100.00 100.00

1.10 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan

22,999,000.00 100.00 94.42 100.00 100.00

1.11 Penyediaan Makanan Dan Minuman 62,280,000.00 100.00 86.35 100.00 100.00

1.13 Rapat-Rapat Koordinasi Dan

Konsultasi Ke Luar Daerah

313,900,000.00 100.00 84.74 100.00 100.00

1.14 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor/Gedung/Tempat Kerja

133,605,067.00 100.00 96.09 100.00 100.00

1.15 Penyediaan Retribusi Sampah 4,500,000.00 100.00 100.00 100.00 100.00

1.16 Pengelolaan Arsip Dinamis SKPD 61,523,000.00 100.00 99.87 100.00 100.00

2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

14,852,562,177.00 100.00 94.54 100.00 100.00

2.1 Pembangunan Gedung Kantor 2,438,165,000.00 100.00 99.90 100.00 100.00

2.2 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

164,228,000.00 100.00 100.00 100.00 100.00

2.3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 566,081,047.00 100.00 98.35 100.00 100.00

2.4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

126,153,522.00 100.00 99.29 100.00 100.00

2.5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

715,734,418.00 100.00 89.91 100.00 100.00

2.6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

55,900,000.00 100.00 94.44 100.00 100.00

2.7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

44,550,000.00 100.00 87.29 100.00 100.00

2.8 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

366,985,690.00 100.00 99.86 100.00 100.00

2.9

Pembangunan dan rehabilitasi

gedung kantor BPPTPH dan Sarana Pendukungnya (DAK)

1,809,310,000.00 100.00 87.19 100.00 100.00

2.10

Pembangunan/Reabilitasi/Renovasi UPTD Perbibitan dan Laboratorium

Hewan dan Sarana Pendukungnya (DAK)

2,389,800,000.00 100.00 95.60 100.00 100.00

2.11

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD BPSDMP serta Penyediaan

Sarana Pendukungnya (DAK)

6,175,654,500.00 100.00 93.85 100.00 100.00

Page 32: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

29

No Program/Kegiatan Pagu (Rp)

Anggaran Fisik

Target

(%) Real (%)

Target

(%)

Real

(%)

3

PROGRAM PENINGKATAN

KAPASITAS SUMBERDAYA APARATUR

34,916,500.00 100.00 92.89 100.00 100.00

3.1

Pembinaan, Pengembangan Kualitas

Profesi Dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Tertentu

34,916,500.00 100.00 92.89 100.00 100.00

4

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

237,316,750.00 100.00 90.99 100.00 100.00

4.1 Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 3,314,300.00 100.00 99.93 100.00 100.00

4.2 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 9,487,200.00 100.00 96.79 100.00 100.00

4.3

Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi

197,205,100.00 100.00 93.55 100.00 100.00

4.4 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Program Kegiatan SKPD

27,310,150.00 100.00 69.42 100.00 100.00

5

PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN

2,125,854,750.00 100.00 86.29 100.00 99.66

5.1

Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah

563,686,600.00 100.00 79.06 100.00 99.00

5.2 Penyebarluasan Informasi

Perbenihan

39,635,700.00 100.00 95.68 100.00 100.00

5.3 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Hortikultura

25,539,000.00 100.00 84.68 100.00 100.00

5.4 Penanganan Pasca Panen dan

Pengolahan Hasil Peternakan

220,170,000.00 100.00 98.11 100.00 100.00

5.5 Peningkatan Keamanan Pangan Asal Hewan

455,397,300.00 100.00 97.48 100.00 100.00

5.6 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Produk Pertanian

73,100,000.00 100.00 99.35 100.00 100.00

5.7

Peningkatan Mutu Hasil Pertanian Standard Nasional Indonesia (TP,

Hortikultura, Peternakan)

336,916,750.00 100.00 78.59 100.00 100.00

5.8 Penerapan Sistem Jaminan Mutu

Pangan Olahan Hasil Pertanian

114,999,600.00 100.00 88.31 100.00 100.00

5.9 Pengembangan Sistem Informasi

Pasar

113,329,300.00 100.00 79.45 100.00 100.00

5.10 Pengembangan Pasar Tani 183,080,500.00 100.00 76.60 100.00 100.00

6 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN

6,620,773,255.00 100.00 97.85 100.00 100.00

6.1 Pengembangan Ternak Kambing 118,540,000.00 100.00 95.27 100.00 100.00

6.2 Pengembangan Ternak Sapi Perah 78,439,975.00 100.00 99.15 100.00 100.00

6.3 Pengembangan Ternak Sapi Potong 219,970,000.00 100.00 98.68 100.00 100.00

6.4 Pengembangan Ternak Unggas 23,239,975.00 100.00 84.20 100.00 100.00

6.5 Pengembangan Produksi Semen Beku Sapi

1,630,438,655.00 100.00 99.11 100.00 100.00

6.6 Pengembangan Pembibitan Ternak 2,938,048,950.00 100.00 97.43 100.00 100.00

6.7 Penanggulangan Penyakit Hewan

Menular Strategis

304,673,000.00 100.00 98.52 100.00 100.00

Page 33: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

30

No Program/Kegiatan Pagu (Rp)

Anggaran Fisik

Target

(%) Real (%)

Target

(%)

Real

(%)

6.8

Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular Strategis (Pengujian Laboratoris)

488,957,700.00 100.00 97.89 100.00 100.00

6.9 Kaji Terap Teknologi Peternakan 333,649,500.00 100.00 96.03 100.00 100.00

6.10 Pengawasan Lalu Lintas Ternak 239,942,000.00 100.00 99.51 100.00 100.00

6.11 Pengembangan Bibit HMT di UPTD BPBPTDK

229,986,000.00 100.00 95.59 100.00 100.00

6.12 Akreditasi / Pemeliharaan Status

Akreditasi

14,887,500.00 100.00 98.32 100.00 100.00

7 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS S D M DAN KELEMBAGAAN PETANI

840,031,225.00 100.00 93.04 100.00 99.96

7.1 Diklat Agribisnis Peternakan 71,853,400.00 100.00 100.00 100.00 100.00

7.2 Pengkajian Diklat 34,541,600.00 100.00 47.24 100.00 99.00

7.3 Temu Teknis Teknologi Pertanian 59,969,400.00 100.00 91.81 100.00 100.00

7.4 Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan

29,973,675.00 100.00 97.95 100.00 100.00

7.5 Diklat Organik Farming 39,280,650.00 100.00 100.00 100.00 100.00

7.6 Evaluasi Pasca Latihan Dan Bimbingan Lanjutan

24,734,300.00 100.00 99.32 100.00 100.00

7.7

Diklat Penangkaran Benih Padi, Bawang Merah, dan Buah-buahan

Bagi Petani/Penangkar

39,988,100.00 100.00 98.47 100.00 100.00

7.8 Operasionalisasi Laboratorium Pengelolaan Hasil Pertanian

99,998,900.00 100.00 95.54 100.00 100.00

7.9 Diklat Integrated Farming 39,978,600.00 100.00 97.91 100.00 100.00

7.10 Diklat Pemanfaatan Limbah Peternakan Sebagai Energi Alternatif

39,990,300.00 100.00 95.75 100.00 100.00

7.11 Diklat Kewirausaahan bagi Generasi

Muda

119,970,000.00 100.00 93.83 100.00 100.00

7.12 Apresisasi Perencanaan Diklat 9,916,800.00 100.00 99.99 100.00 100.00

7.13 Diklat Budidaya dan Pengelolaan HMT

81,981,800.00 100.00 93.89 100.00 100.00

7.14 Penguatan Kelembagaan Tingkat Usaha

74,977,400.00 100.00 85.20 100.00 100.00

7.15 Diklat Zoonosis 72,876,300.00 100.00 95.25 100.00 100.00

8 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI

TANAMAN PANGAN

2,989,736,205.00 100.00 87.83 100.00 99.98

8.1

Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (Pendampingan WISMP)

100,000,000.00 100.00 97.16 100.00 100.00

8.2 Pemberdayaan P3A dan Peningkatan Jaringan Irigasi Tersier

86,471,200.00 100.00 100.00 100.00 100.00

8.3 Penanganan Lahan Pertanian

Berkelanjutan

465,633,630.00 100.00 79.04 100.00 100.00

8.4 Penyusunan Rencana Kebutuhan 212,760,000.00 100.00 90.16 100.00 100.00

8.5 Pengembangan Alsin Tanaman Pangan

32,209,900.00 100.00 40.29 100.00 99.00

8.6 Pelayanan Sertifikasi Padi dan Palawija

108,111,500.00 100.00 93.52 100.00 100.00

8.7 Pengembangan Perbenihan Tanaman 974,125,300.00 100.00 97.59 100.00 100.00

Page 34: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

31

No Program/Kegiatan Pagu (Rp)

Anggaran Fisik

Target

(%) Real (%)

Target

(%)

Real

(%)

Pangan

8.8 Perbanyakan Benih Sumber di Tingkat Petani

65,465,000.00 100.00 98.09 100.00 100.00

8.9 Penyediaan Benih dan Pengembangan Jabal Kedelai

158,945,400.00 100.00 99.14 100.00 100.00

8.10 Peningkatan Produksi Ubi Kayu 76,962,600.00 100.00 33.56 100.00 100.00

8.11 Pengembangan dan Pembinaan Budidaya Garut

62,049,000.00 100.00 27.17 100.00 100.00

8.12 Pengembangan Tanaman Kacang Hijau

43,079,800.00 100.00 99.60 100.00 100.00

8.13 Uji Ketahanan Varietas 17,521,800.00 100.00 67.60 100.00 100.00

8.14 Bimbingan Teknis Pengendalian OPT 159,239,600.00 100.00 91.63 100.00 100.00

8.15 Pemberdayaan Petani Pemandu

SLPHT

30,787,900.00 100.00 99.99 100.00 100.00

8.16 SLPHT Berkelanjutan 72,387,800.00 100.00 47.56 100.00 100.00

8.17 Analisa Standar dan Pengawasan Mutu Benih

102,389,000.00 100.00 96.45 100.00 100.00

8.18

Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai dan Pengelolaan Irigasi Partisipasif (Loan WISMP)

168,837,475.00 100.00 94.92 100.00 100.00

8.19 Pengamatan dan Analisa Kehilangan Hasil Karena OPT Tanaman Pangan

33,384,500.00 100.00 71.47 100.00 100.00

8.20 Identifikasi Varietas Tanaman Pangan

19,374,800.00 100.00 23.17 100.00 100.00

9 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HORTIKULTURA

2,353,690,175.00 100.00 92.79 100.00 99.75

9.1 Pengembangan GAP Hortikultura 50,418,500.00 100.00 97.39 100.00 100.00

9.2 Pengembangan Hortikultura Terpadu 58,599,600.00 100.00 89.65 100.00 100.00

9.3 Peningkatan Budidaya Hortikultura di Lahan Pekarangan

258,475,250.00 100.00 99.96 100.00 100.00

9.4

Pengelolaan Lahan dan Air untuk Pengembangan Buah Sayur dan

Tanaman Obat

70,733,250.00 100.00 94.65 100.00 100.00

9.5 Pengembangan Perbenihan Hortikultura

1,443,868,725.00 100.00 99.51 100.00 100.00

9.6 Pengembangan Benih Sayuran di Tingkat Petani

720,000.00 100.00 100.00 100.00 100.00

9.7 Pengembangan Buah, Sayur, dan Biofarmaka

224,390,550.00 100.00 55.19 100.00 100.00

9.8 Dukungan Sarana Pengendalian OPT dan Brigade Proteksi Hortikultura

116,845,000.00 100.00 77.21 100.00 100.00

9.9 Pengembangan Tanaman Hias 47,424,300.00 100.00 74.54 100.00 100.00

9.10

Dukungan Sarana dan Prasarana Pengembangan Buah, Sayur dan

Biofarmaka

43,281,400.00 100.00 94.40 100.00 100.00

9.11 Observasi Varietas Tanaman Hortikultura

4,903,600.00 100.00 69.10 100.00 99.00

9.12 Pelayanan Sertifikasi Hortikultura 34,030,000.00 100.00 76.01 100.00 100.00

Page 35: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

32

No Program/Kegiatan Pagu (Rp)

Anggaran Fisik

Target

(%) Real (%)

Target

(%)

Real

(%)

JUMLAH ANGGARAN BELANJA LANGSUNG 32,175,260,732.00 100.00 93.60 100.00 99.94

Sumber: Dinas Pertanian DIY, 2016

c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Anggaran Pembangunan dari APBN yang tersedia mendukung

program dan kegiatan Dinas Pertanian DIY pada TA. 2016 terdapat 7

Satker baik Dekonsentrasi maupun Tugas Pembantuan yang dikelola oleh

Dinas dengan total anggaran sebesar Rp. 55.958.197.000,- dan

terealisasi sebesar Rp. 45.461.423.795,- (81.24 %). Adapun target dan

realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 : Pencapaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun

2016

No Satker / Program /

Kegiatan

Sumbe

r Dana

PAGU ANGGARAN Realisasi sd 31 Desember

2016

Rupiah Rupiah (%)

1 TANAMAN PANGAN DK 7.241.206.000,- 4.238.003.902,- 58,53

2 TANAMAN PANGAN TP 13.614.881.000,- 8.714.889.348,- 64,01

3 HORTIKULTURA DK 4.390.540.000,- 3.312.733.607,- 75,45

4 PETERNAKAN DK 6.759.870.000,- 6.507.916.546,- 96,27

5 PETERNAKAN TP 2.620.270.000,- 2.286.890.215,- 87,27

6 PSP DK 4.764.310.000,- 4.303.691.577,- 90,33

7 PSP TP 16.567.120.000,- 16.097.298.600 97,16

Jumlah Anggaran APBN 55.958.197.000 45.461.423.795 81,24

Page 36: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

33

Sumber: Dinas Pertanian DIY, 2016

2. Kepegawaian

Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kepegawaian sampai

dengan Desember 2016 adalah sebagai berikut :

a. Upacara Bendera dalam rangka Peringatan Hari Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia ke 68 dan Upacara Bendera dalam rangka

peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2016, peringatan Hari

Pahlawan tanggal 10 November 2016.

b. Peningkatan kesegaran fisik Pegawai Negeri Sipil di lingkup

Dinas Pertanian DIY, Sub Bagian Kepegawaian bekerja sama

dengan Sub Bagian Umum melaksanakan kegiatan Senam

Kesegaran Jasmani yang pelaksanaannya pada setiap hari Jum’at

pagi minggu ke dua dan ke empat jam 07.00 – 08.00 WIB.

c. Pendataan Pegawai Negeri Sipil lingkup Dinas Pertanian DIY sampai

dengan 31 Desember 2016 menurut Sekretariat/ Bidang/UPTD:

Jumlah pegawai lingkup Dinas Pertanian DIY pada tahun 2016 secara

keseluruhan berjumlah 349 orang, sedangkan berdasarkan jenis kelamin,

tingkat pendidikan, golongan dan jabatan adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan jenis kelamin

1) Laki laki : 248 orang

2) Perempuan : 101 orang

b. Berdasarkan tingkat pendidikan :

1) Pasca Sarjana (S2) : 31 orang

2) Sarjana (S1) : 115 orang

3) D-III/Sarmud : 17 orang

4) SLTA Sederajat : 151 orang

5) SLTP Sederajat : 17 orang

6) SD : 18 orang

c. Berdasarkan golongan :

1) Golongan IV : 40 orang

2) Golongan III : 225 orang

Page 37: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

34

3) Golongan II : 71 orang

4) Golongan I : 13 orang

d. Berdasarkan jabatan struktural :

1) Pejabat eselon II : 1 orang

2) Pejabat eselon III : 7 orang

3) Pejabat eselon IV : 26 orang

e. Berdasarkan unit kerja :

1) Kantor Dinas Pertanian Provinsi DIY :

a) Sekretariat : 29 orang

b) Bidang Tanaman Pangan : 17 orang

c) Bidang Tanaman Hortikultura : 16 orang

d) Bidang Peternakan : 24 orang

e) Bidang P2HP : 16 orang

2) UPTD BPBPTDK : 49 orang

3) UPTD BPSDMP : 34 orang

4) UPTD BPSBP : 39 orang

5) UPTD BPTP : 58 orang

6) UPTD BP2TPH : 47 orang

---------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah : 349 orang

f. Berdasarkan Jabatan Fungsional Rumpun Ilmu Hayat :

1) Pengawas Benih Tanaman (PBT) : 21 orang

2) Pengendali OPT (POPT) : 35 orang

3) Pengawas Bibit Ternak (PBT) : 3 orang

4) Medik Veteriner : 5 orang

5) Paramedik Veteriner : 2 orang

6) Widyaiswara : 8 orang

7) Pengawas Mutu Pakan : 1 orang

8) Penyuluh Pertanian : 5 orang

Page 38: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

35

9) PMHP : 5 orang

10) AHP : 4 orang

C. Subbag Program dan Informasi

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Subbag PI bersumber

dari Anggaran Rutin (APBD) maupun Anggaran APBN, kegiatan-kegiatan

tersebut meliputi :

1. Kegiatan Anggaran Rutin (APBD)

a. Penyusunan Rencana Program dan kegiatan (RKA,DPA,ROPK).

Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan

bahan perencanaan pembangunan pertanian tahun 2016 dari

Kabupaten dan Kota se DIY serta menyusun usulan kegiatan

pembangunan/DPA Dinas Pertanian DIY Tahun 2017.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah:

1). Workshop Penyusunan Program/kegiatan Musrenbang Dinas

Pertanian D.I.Yogyakarta.

2) Penyusunan dokumen perencanaan tahun 2016 meliputi Renja

2016, Rancangan KUA-PPAS 2016, penyusunan RKA,

penyusunan RKA perubahan, Penyusunan DPA 2016.

b. Pengembangan Data dan Informasi

Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan

data pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan hasil

pembangunan serta mendukung kelancaran komunikasi dan

informasi dalam meningkatkan pelayanan publik bidang data dan

informasi pertanian kepada masyarakat melalui jaringan internet.

Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

1) Penyusunan data hasil pertanian (tanaman pangan, hortikultura,

peternakan) setiap bulan pada bulan Januari s/d Desember

2016.

2) Pemeliharaan, pengelolaan dan pengoperasionalan jaringan

internet untuk dua website Dinas Pertanian Provinsi DIY yaitu

Page 39: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

36

http://www.distan.jogjaprov.go.id dan hhtp:

//agricenter.jogjaprov.go.id.

c. Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan

koordinasi, pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap

pelaksanaan Program DPA-SKPD dan penyaluran penguatan

modal usaha kelompok (PMUK) bagi petani/peternak baik yang

bersumber dari APBD maupun APBN lingkup Dinas Pertanian di

Provinsi DIY. Kegiatan meliputi :

1). Monitoring ke Bidang dan UPTD;

2). Mengikuti Sosialisasi Kegiatan 2016;

3) Monitoring ke lokasi kegiatan masyarakat pertanian antara lain

Gapoktan, kelompok tani, KWT, UPJA, Alsintan dan penerima

bantuan hibah;

4) Penyusunan laporan hasil pembinaan, pengendalian, monitoring

dan evaluasi sebagai acuan perbaikan pelaksanaan kegiatan

dimasa mendatang.

2. Kegiatan APBN

a.. Bidang Tanaman Pangan

1). Pengeloaan data tanaman pangan

a). Koordinasi penyusunan data SP tahun 2016 secara periodik

sebanyak 12 kali ;

b). Koordinasi penyusunan ASEM dan ATAP tahun 2015,

Penyusunan ARAM I, penyusunan Aram II, Penyusunan

Aram III tahun 2016;

c) Mengikuti Rakornas ASEM 2015 dan ARAM I tahun

2016; Rakornas ATAP 2015 dan ARAM II tahun 2016 dan

Rakornas ARAM III tahun 2016.

d) Tersusunnya data SP tahun 2016, ASEM 2015 , ARAM I,

ARAM II, ARAM III tahun 2016 Tanaman Pangan D I Y.

Page 40: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

37

2). Koordinasi perencanaan penyusunan program dan anggaran

a). Sinkronisasi program kegiatan pengembangan tanaman

pangan, dengan peserta terdiri dari Dinas Pertanian lingkup

Kabupaten/Kota, Bidang/UPTD lingkup Dinas Pertanian

Prov. DIY serta instansi terkait lainnya dengan materi yang

disampaikan adalah :

(1). Arah kebijakan pengembangan tanaman pangan tahun

2017 di Prov. DIY;

(2). Pengawalan kegiatan peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman pangan tahun 2016;

(3). Sasaran produksi tanaman pangan tahun 2017;

(4). Program kegiatan tanaman pangan tahun 2017 di Kabu-

paten Sleman,Kabupaten Bantul, Kabupaten

Gunungkidul dan kabupaten Kulon Progo.

b). Menyusun buku Juklak , Juknis dan ROK sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan tahun 2016;.

c). Penyusunan Program/rencana kerja/RKAKL tahun 2016

(1). Mengikuti koordinasi perencanaan pembangunan

pertanian nasional yang dilaksanakan di Jakarta;

(2). Mengikuti koordinasi penyusunan RKAKL pagu

sementara;

(3). Koordinasi penyusunan RKAKL pagu difinitif.

e). Menyusun sasaran produksi tanaman pangan DIY tahun

2017 per kabupaten/kota se DIY.

b. Bidang Tanaman Hortikultura

1). Pengembangan data statistik hortikultura, yang terdiri dari :

a). Penyajian data Statistik SPH SBS bulanan Januari s/d.

Desember 2016, BST, TBF dan TH triwulan I, II, III dan IV

tahun 2016;

b). Memberikan insentif bagi petugas kabupaten dan biaya

operasional bagi petugas statistik kecamatan;

Page 41: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

38

c). Menyusunan Angka sementara SPH tahun 2016 dan angka

tetap tahun 2015.

2). Penyusunan Rencana Teknis dan Sinkronisasi Program 2016

a). Menyusun ROPAK, Juklak dan Juknis sebagai pedoman

para pelaksana kegiatan pada kegiatan tahun 2016.

b). Sinkronisasi dan Sosialisasi kegiatan 2016 dengan peserta

dari petugas tingkat Proviinsi dan kabupaten/Kota lingkup

pertanian dan instansi terkait .

3). Workshop penyusunan sasaran Hortikultura 2017

a). Workshop dengan menghasilkan sasaran produksi buah

sayuran tahunan (BST), sayuran buah semusim (SBS),

tanaman hias (TH) dan tanaman biofarmaka (TBF);

b). Menyusun sasaran luas tanam,luas panen, produksi dan

kebutuhan benih hortikultura berdasarkan Renstra

Kementan 2015 s/d 2019 per kabupaten/kota se Prov. DIY

untuk komoditas BST, SBS,TH dan TBF serta rencana

kebutuhan benih hortikultura utama .

4). Koordinasi perencanaan program kegiatan 2017

5). Pembinaan Administrasi dan pengelolaan Keuangan

Pelaporan SAI terdiri dari SAK dan SIMAK BMN, Laporan

SAK dan Simonev setiap bulan (untuk SAK harus rekonsiliasi

dengan KPPN Yogyakarta), laporan SIMAK BMN setiap

semester yang dikirim ke KPPN, Unit Akuntansi wilayah, Kanwil

Ditjen Perbendaharaan XIV Yogyakarta dan Ditjen Hortikultura.

6). Monev kegiatan Dekonsentrasi

Pembinaan kegiatan dekonsentrasi dilaksanakan di lokasi

kelompok penerima bantuan sosial dan dari hasil monitoring

diketahui bahwa penggunaan dana sesuai RUK, kebutuhan

benih bermutu masih bermasalah serta kelompok

merencanakan perguliran dengan tertulis, merintis pasar satu

pintu di kelompok dan melaksanakan diversifikasi tanaman.

7). Monev Kegiatan Tugas Pembantuan DAK

Page 42: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

39

a). Pembinaan, Monitoring DAK dan Tugas Pembantuan

(1). Melaksanakan monitoring ke kelompok penerima

bantuan sosial Kegiatan Tugas Pembantuan Kab.

Sleman dan Kab. Kulon Progo.

(2). Melaksanakan Monitoring kegiatan DAK di Kab.

Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo.

c. Bidang Peternakan

1). Penyusunan, pengumpulan, pengolahan,updating,analisa data

dan statistik dengan :

a). Menyusun buku hasil verifikasi dan validasi data peternakan

ATAP tahun 2015;

b). Menyusun buku hasil verifikasi dan validasi data peternakan

ASEM tahun 2016;

c). Melaksanakan rapat koordinasi pengumpulan data

peternakan tahun 2016 dan menyusun data populasi dan

produksi kabupaten dan kota se DIY Tahun 2016 (Angka

Sementara).

2). Penyusunan Program dan Rencana Kerja/ Teknis/ Program

dengan

a). Melaksanakan sosialisasi program kegiatan 2016;

b) Menyusunnya program dan kegiatan pembangunan

peternakan tahun 2017;

c) Menyusun Juklak, Juknis dan ROK 3 paket;

d) Menyusun sasaran kegiatan pembangunan peternakan

tahun 2017.

3). Perencanaan/Implemantasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi

Pemerintah dengan penyusunan dan mengirim laporan SAI

dan SABMN selama 12 bulan.

4) Monitoring dan evaluasi program.

a). Melaksanakan evaluasi kegiatan peternakan setiap bulan

b). Melaksanakan monitoring kegiatan peternakan

c). Menyusun laporan Tinjauan Hasil yang merupakan

Page 43: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

40

evaluasi pelaksanaan program pembangunan peternakan..

d. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

1). Melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi antara lain:

a). Penyelenggaraan rapat,koordinasi, pengadaan ATK dan

komputer

b). Pertemuan Sosialisasi PPHP 2016

d). Pertemuan penyusunan Juklak, Juknis dan ROK

e). Workshop perbaikan proposal kegiatan APBN 2017

f). Rapat/pertemuan verifikasi proposal PPHP, penyusunan

masalah pengembangan PPHP, rencana kegiatan

pengembangan PPHP tahun 2017

g). Pembinaan dan Koordinasi kegiatan PPHP ke Kab. Bantul,

Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul

h). Mengikuti rapat/pertemuan /workshop tingkat nasional.

2). Terlaksananya pemantauan dan evaluasi kegiatan pengolahan

dan pemasaran hasil pertanian melalui kegiatan-kegiatan :

a). Pertemuan bulanan evaluasi setiap awal bulan untuk

membahas kemajuan pelaksanaan kegiatan

b) Penyelenggaraan Sinkronisasi kegiatan PPHP 2016

c). Melaksanakan kegiatan pembinaan,monitoring dan

evaluasi ke Kab. Gunungkidul, Bantul, Sleman dan Kulon

Progo.

e). Pertemuan Evaluasi Pembangunan Pertanian Provinsi

DIY

f). Mengikuti pertemuan/workshop tingkat nasional.

e. Bidang PSP

1) Verifikasi Proposal

a). Melaksanakan Pertemuan Verifikasi Proposal, antara lain

membahasl :

(1). Arah dan Kebijakan pembangunan tahun 2017

(2). Outline proposal usulan kegiatan PSP tahun 2017

Page 44: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

41

(3). Usulan kegiatan ke Ditjen PSP dari 4 kabupaten.

b). Melaksanakan perjalanan verifikasi proposal .

2). Melaksanakan pertemuan penyusunan perencanaan kegiatan

PSP tahun 2017.

3). Melaksanakan monitoring lokasi kegiatan PSP di 4 Kabupaten

se DIY. Kegiatan yang dimonitoring adalah pembangunan

jaringan irigasi teknis dan alat mesin pertanian ,

pengembangan/Rehab jaringan irigasi, pembangunan rumah

kompos, pembangunan embung/dam parit, irigasi

permukaan/bak penampung/pengadaan pompa air. Monitoring

pelaksanaan upsus padi jagung kedelai.

Page 45: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

42

BAB IV

BIDANG TANAMAN PANGAN

Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan, fasilitasi dan pengembangan sarana prasarana produksi tanaman

pangan, produksi tanaman pangan, serta lahan dan air untuk tanaman pangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidangan Tanaman Pangan

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Bidang Tanaman Pangan;

b. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengembangan sarana dan prasarana

produksi tanaman pangan;

c. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengembangan produksi tanaman pangan;

d. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengembangan pengelolaan lahan dan air

untuk tanaman pangan;

e. Perumusan perijinan usaha tanaman pangan;

f. Perumusan bahan kebijakan pengembangan teknologi produksi tanaman

pangan;

g. Penyelenggaraan kemitraan usaha produksi tanaman pangan;

h. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program

Bidang Tanaman Pangan;

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Bidang Tanaman Pangan terdiri dari seksi – seksi yaitu :

a. Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan;

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan;

c. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Pangan

Adapun tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :

a. Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan mempunyai tugas

melaksanakan bimbingan, fasilitasi dan pengembangan sarana dan

prasarana produksi tanaman pangan, yang didukung pula dengan fungsi

sebagai berikut :

Page 46: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

43

1). Penyusunan program Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan;

2). Penyelenggaraan pengawasan pengadaan, peredaran, penggunaan

dan standar mutu pupuk;

3). Penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis penggunaan pestisida

tanaman pangan;

4). Pelaksanaan identifikasi, inventarisasi kebutuhan alat mesin tanaman

pangan dan penyusunan bahan kebijakan alat dan mesin pertanian

serta penentuan kebutuhan prototipe, penerapan, pembinaan dan

pengawasan standar mutu alat dan mesin pertanian;

5). Penyiapan bahan kebijakan benih antar lapang, pemantauan benih dan

pengaturan penggunaan benih tanaman pangan;

6). Penyiapan bahan perijinan usaha tanaman pangan.

7). Pengelolaan data dan penyiapan pedoman pengembangan sarana dan

prasarana produksi tanaman pangan;

8). Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program

Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan.

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanaan bimbingan

dan fasilitasi pengembangan produksi dan teknologi budidaya tanaman

pangan yang didukung pula oleh fungsi sebagai berikut :

1). Penyusunan program Seksi Produksi Tanaman Pangan;

2). Penyelenggaraan bimbingan penerapan pedoman teknis pola tanam

dan perlakuan terhadap tanaman pangan;

3). Penyelenggaraan bimbingan kelembagaan usaha tani,manajemen

usaha tani tanaman pangan dan penyelenggaraan pola

kerjasama/kemitraan usaha tani;

4). Fasilitasi pemberian kompensasi karena eradikasi dan jaminan

penghasilan bagi petani tanaman pangan yang mengikuti program

pemerintah;

5). Penyiap bahan promosi komoditas tanaman pangan;

Page 47: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

44

6). Penyelenggaraan pembinaan, supervisi,fasilitasi pengembangan dan

penerapan hasil pengkajian teknologi tanaman pangan spesifik lokasi;

7). Penyiapan perijinan penggunaan varietas lokal tanaman pangan untuk

pembuatan varietas turunan esensial yang sebaran geografisnya

meliputi lintas kabupaten/kota;

8). Pengaturan pembagian keuntungan dari pemanfaatan sumberdaya

genetik tanaman pangan di beberapa kabupaten/kota;

9). Pengelolaan data dan penyiapan pedoman teknis produksi tanaman

pangan;

10). Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan Seksi

Produksi Tanaman Pangan.

c. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air mempunyai tugas menyelenggarakan

bimbingan, fasilitasi dan pengembangan pengelolaan lahan dan air untuk

tanaman pangan, yang didukung dengan fungsi sebagai berikut :

1). Penyusunan program Seksi Pengelolaan Lahan dan Air;

2). Penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis bimbingan pengembangan,

rehabilitasi, konservasi,optimasi,pemanfaatan air irigasi dan

pengendalian lahan pertanian untuk tanaman pangan;

3). Pemetaan dan pelaksanaan pengembangan, rehabilitasi, konservasi,

optimasi dan pengendalian lahan pertanian untuk tanaman pangan;

4). Pemantauan dan pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber-

sumber air, air irigasi dan pemberdayaan kelembagaan petani pemakai

air untuk tanaman pangan;

5). Penyusunan rencana teknis antisipasi iklim untuk tanaman pangan;

6). Pengelolaan data dan penyiapan pedoman teknis lahan dan air untuk

tanaman pangan.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai luas 318.580 hektar.

Sekitar 18,40% atau 58.608 hektar berupa lahan sawah yang bisa ditanami Padi

dan Palawija atau Hortikultura. Di samping itu di wilayah Kabupaten Gunungkidul

juga banyak dijumpai lahan tegalan yang ditanami Padi, Palawija dan

Hortikultura. Dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya daerah

Page 48: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

45

perkotaan, maka luas lahan sawah di Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta terus

mengalami penurunan. Kompetisi dalam penggunaan sumberdaya lahan dan air

berakibat pada semakin berkurangnya alokasi lahan bagi pertanian. Fenomena

ini secara nyata ditunjukkan dengan berkurangnya lahan sawah beririgasi

sebesar rata-rata 250 hektar per tahun.

Pengembangan tanaman pangan tidak dapat terlepas dari pengaruh

perubahan lingkungan yang strategis yang terjadi dewasa ini. Perubahan

lingkungan strategis pada era reformasi dan otonomi daerah, peningkatan jumlah

penduduk, kesempatan kerja, penciutan lahan subur, isu pelestarian lingkungan

hidup. Krisis ekonomi serta adanya gejolak berkembangnya produk-produk

transgenik hasil rekayasa bioteknologi yang sangat berpengaruh terhadap

pembangunan tanaman pangan masa kini dan mendatang. Pembangunan

pertanian tanaman pangan dapat dipandang sebagai suatu rangkaian kegiatan

yang mengimplementasikan konsep agribisnis secara utuh dan terkait erat

dengan pembangunan wilayah pedesaan melalui pemanfaatan sumber daya

pertanian yang ada. Sebagai suatu rangkaian kegiatan pada sistem dan usaha

agribisnis, subsistem budidaya tanaman pangan (on farm) merupakan subsistem

yang penting dan perlu didukung oleh subsistem terkait seperti sistem sarana

dan prasarana (hulu), subsistem pengolahan dan pemasaran hasil (hilir) serta

penunjang lainnya.

Pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan tidak terlepas atas

kebijakan pemenuhan pangan masyarakat yang bermuara pada isu ketahanan

atau kedaulatan pangan. Pasokan pangan suatu wilayah sangat bergantung

pada ketersediaan dari aspek produksi dan konsumsi masyarakat dalam wilayah

tersebut, termasuk komoditas yang dibudidayakan untuk mendukung konsumsi

pangan setempat. Data menunjukkan produktivitas sub sektor tanaman pangan

di DIY mempunyai kecenderungan meningkat. Komoditas padi bahkan berada di

atas rerata nasional.

Komoditas padi Secara nasional dan wilayah DIY, memiliki peran sebagai

bahan pangan strategis. Karena peran strategis itu produksi produksi dan harga

dikendalikan oleh Pemerintah. Masih ada dua komoditas lainnya yang memiliki

Page 49: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

46

peran strategis yaitu jagung dan kedelai, sebagai bahan baku industri dan

sebagai pakan ternak. Upaya peningkatan produksi padi kedelai dan jagung

terus memenerus diupayakan.

Gambaran luas panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan

tahun 2014 dan 2015 disajikan dalam tabel berikut:

Tabel : Data Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015 dan Tahun 2016

No Komoditas Produksi (ton)

2015* 2016**

1. Padi sawah 746.810 712.282

2. Padi ladang 198.326 170.417

Total padi 945.136 882.699

3. Jagung 299.084 310.257

4. Kedelai 18.822 16.677

5. Kacang Tanah 83.300 75.816

6. Kacang Hijau 230 289

7. Ubi Kayu 873.362 915.667

8. Ubi Jalar 6.070 3.256

9. Sorghum 51 56

Sumber Data: SubBag PI Sekretariat Distan DIY. 2016

Keterangan : * 2015 ATAP : Angka Tetap ** 2016 ARAM 2 : Angka Ramalan 2

Tabel : Data Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2015 dan Tahun 2016

No Komoditas Luas Panen (ha)

2015* 2016**

1. Padi sawah 113.027 116.133

2. Padi ladang 42.811 41.952

Page 50: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

47

Total padi 155.838 158.085

3. Jagung 65.485 65.632

4. Kedelai 13.886 12.990

5. Kacang Tanah 70.888 63.128

6. Kacang Hijau 394 461

7. Ubi Kayu 55.626 52.850

8. Ubi Jalar 407 244

9. Sorghum 160 178

Sumber Data: SubBag PI Sekretariat Distan DIY. 2016

Keterangan : * 2015 ATAP : Angka Tetap ** 2016 ARAM 2 : Angka Ramalan 2

Tabel : Data Produktivitas Tan. Pangan Tahun 2015 dan Tahun 2016

No Komoditas Produktivitas (ku/ha)

2015*

2016**

1. Padi sawah 66,07 61,33

2. Padi ladang 46,33 40,62

Total padi 60,65 55,84

3. Jagung 45,67 47,27

4. Kedelai 13,55 12,85

5. Kacang Tanah 11,75 12,01

6. Kacang Hijau 5,84 6,27

7. Ubi Kayu 157,01 173,26

8. Ubi Jalar 149,14 133,44

9. Sorghum 3,15 3,15

Sumber Data: SubBag PI Sekretariat Distan DIY. 2016

Keterangan : * 2014 ATAP : Angka Tetap ** 2015 ASEM : Angka Ramalan II

Produksi padi berdasarkan Angka sementara tahun 2016,

produksi padi turun dari angka tetap tahun 2015 sebesar (-6,6%.).

Penurunan ini disumbang oleh produksi padi sawah maupun padi ladang.

Page 51: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

48

Luas panen padi sawah 2016 naik 3.106 ha (2,72%) dari tahun 2015.

Kenaikan ini terjadi di 4 kabupaten dan terbesar di Kabupaten Sleman

yaitu sebesar 2.411 Ha, hal ini disebabkan adanya peralihan dari tanaman

jagung dan tembakau karena curah hujan yang tinggi di 2016 sehingga

petani memilih tanam padi. Produktivitas padi sawah 2016 turun 4,74

ku/ha (7,17%) dari tahun 2015. Penyebab produktivitas turun : karena

intensitas hujan tinggi sehingga mengganggu penyerbukan dan pengisian

bulir (banyak bulir hampa). Meskipun luas panen padi sawah meningkat

namun karena produktivitas turun menyebabkan produksi padi sawah

pada tahun 2016 turun sebesar 34.528 ton (4,62%) dari tahun 2015.

Sentra produksi utama padi ladang di kabupaten Gunungkidul.

Penurunan luas panen di Gunungkidul pada SR-1 disebabkan pada saat

pertumbuhan awal pada SR-1 tidak ada hujan selama 14 hari,sedangkan

pada SR-2 petani tidak menanam padi Ladang seperti tahun sebelumnya

dan bergeser pola tanam dari padi ladang menjadi palawija. Pada SR-3

tahun 2015 yang ada tanaman padi ladang di kabupaten Kulon Progo dan

pada SR-3 tahun 2016 tidak tanam padi ladang lagi beralih ke Jagung.

Produktivitas padi ladang tahun 2016 turun sebesar 5,71 ku/ha (12,32%)

dari tahun 2015 yang terjadi pada SR-1 karena pada saat pertumbuhan

awal pada SR-1 tidak ada hujan selama 14 hari, kemudian hujan turun 1-2

hari, setelah itu tidak ada hujan sampai dengan pembungaan. Hal ini

menyebabkan provitas padi ladang turun. Karena luas panen dan

produktivitas padi ladang turun menyebabkan produksi padi ladang pada

tahun 2016 turun sebesar 27.909 ton (14,07%) dari tahun 2015

Beberapa Upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi

pangan yang merupakan amanah Tanaman Pangan yaitu UPSUS (Upaya

Khusus) Padi Jagung Kedelai (Pajale), aneka kacang dan umbi adalah :

1. Peningkatan produktivitas melalui peningkatan mutu benih.

2. SLPTT (Padi, jagung dan kedelai), Penerapan Teknologi Tajarwo, SRI

dll

3. Peningkatan Indek Pertanaman.

Page 52: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

49

4. Upaya Penurunan Konsumsi Beras.

5. Pengembangan dan Penerapan Varietas Unggul.

6. Introduksi Teknologi Pupuk Berimbang.

7. Pengamanan Produksi Tanaman Pangan dari serangan OPT dan DPI

(koordinasi dengan UPTD BPTP Dinas Pertanian DIY)

8. Penyuluhan dan Pendampingan.

9. Fasilitasi Pestisida

10. Fasilitasi Alsin

11. Fasilitasi Pupuk Bersubsidi

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, pupuk yang disubsidi berasal dari

dua perusahaan yaitu PT Pupuk Sriwidjaja dan PT Petrokimia Gresik.

Adapun jumlah distributor dan pengecernya seperti pada tabel di

bawah ini.

Page 53: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 50

BAB V

BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA

Bidang Tanaman Hortikultura mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan,fasilitasi dan pengembangan sarana prasarana produksi tanaman

hortikultura serta lahan dan air untuk tanaman hortikultura.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Tanaman Hortikultura

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan tanaman

hortikultura

c. Penyelenggaraan bimbingan penerapan dan fasilitasi pengembangan

sarana dan prasarana produksi tanaman hortikultura

d. Penyelenggaraan bimbingan penerapan dan fasilitasi pengembangan

teknis produksi tanaman hortikultura

e. Penyelenggaraan bimbingan penerapan dan fasilitasi pengembangan

teknis pengelolaan lahan dan air untuk tanaman hortikultura

f. Perumusan bahan kebijakan pengembangan teknologi produksi tanaman

hortikultura

g. Penyelenggaraan kemitraan usaha produksi tanaman hortikultura

h. Penyiapan bahan pertimbangan teknis perijinan bidang hortikultura

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Bidang Tanaman Hortikultura

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Bidang Tanaman Hortikultura terdiri atas tiga seksi dengan tugas dan

fungsi masing-masing :

a. Seksi Sarana Prasarana Tanaman Hortikultura;

b. Seksi Produksi Tanaman Hortikultura;

c. Seksi Pengelolaan Lahan dan air Tanaman Hortikultura.

Page 54: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 51

Seksi Sarana Prasarana Tanaman Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan bimbingan, fasilitasi, serta pengembangan sarana dan prasarana

produksi tanaman hortikultura. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud Seksi Sarana Prasarana Tanaman Hortikultura mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kerja

2. Penyiapan bahan kebijakan teknis pengelolaan sarana prasarana tanaman

hortikultura

3. Penyiapan bahan kebijakan teknis penanggulangan wabah hama dan

penyakit tanaman hortikultura

4. Pelaksanaan identifikasi, inventarisasi, penyusunan bahan kebijakan dan

penentuan kebutuhan alat dan mesin pertanian tanaman hortikultura

5. Penyusunan kebutuhan sarana prasarana budidaya tanaman hortikultura

6. Penyiapan bahan pertimbangan teknis perijinan usaha tanaman hortikultura

7. Pengelolaan data dan penyiapan pedoman teknis sarana dan prasarana

produksi tanaman hortikultura

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi

Sarana Prasarana Tanaman Hortikultura

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Seksi Produksi Tanaman Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan

bimbingan, fasilitasi, serta mengembangkan produksi dan teknologi budidaya

tanaman hortikultura. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Produksi Tanaman Hortikultura mempunyai fungsi :

1. Penyusunan program kerja

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan tanaman

hortikultura

3. Penyelenggaraan bimbingan penerapan dan fasilitasi pengembangan sarana

dan prasarana produksi tanaman hortikultura

4. Penyelenggaraan bimbingan penerapan dan fasilitasi pengembangan teknis

produksi tanaman hortikultura

5. Penyelenggaraan bimbingan penerapan dan fasilitasi pengembangan teknis

pengelolaan lahan dan air untuk tanaman hortikultura

Page 55: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 52

6. Perumusan bahan kebijakan pengembangan teknologi produksi tanaman

hortikultura

7. Penyelenggaraan kemitraan usaha produksi tanaman hortikultura

8. Penyiapan bahan pertimbangan teknis perijinan bidang hortikultura

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi

Produksi Bidang Tanaman Hortikultura

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan bimbingan, fasilitasi, serta pengembangan pengelolaan lahan dan

air untuk tanaman hortikultura. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Hortikultura mempunyai

fungsi:

1. Penyusunan program kerja

2. Penyiapan bahan kebijakan teknis pengelolaan lahan dan air tanaman

hortikultura

3. Penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis pengelolaan lahan dan air

tanaman hortikultura

4. Penyusunan data penggunaan lahan dan air tanaman hortikultura

5. Pelaksanaan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, dan optimasi lahan

pertanian tanaman hortikultura

6. Pemantauan dan pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber-

sumber air, air irigasi dan pemberdayaan kelembagaan petani pemakai air

untuk tanaman hortikultura

7. Bimbingan teknis antisipasi iklim untuk tanaman hortikultura

8. Mengelola data dan penyiapan pedoman pengelolaan lahan dan air tanaman

hortikultura

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi

Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Hortikultura

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Page 56: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 53

Pengembangan sub sektor hortikultura dalam perspektif paradigma baru

tidak hanya terfokus pada upaya peningkatan produksi komoditas saja namun

terkait dengan isu-isu strategis dalam pembangunan yang lebih luas.

Pembangunan sub sektor hortikultura juga mengacu pada pencapaian target

sukses Kementerian Pertanian lainnya yaitu: peningkatan diversifikasi pangan,

peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, serta peningkatan

kesejahteraan petani. Selain itu, pengembangan sub sektor hortikultura juga

diarahkan untuk mengantisipasi meningkatnya nilai impor komoditas pertanian

dan sebaliknya mampu meningkatkan nilai ekspor.

Pembangunan sub sektor hortikultura memerlukan dukungan dari berbagai

pihak yang terkait, baik itu pelakunya sendiri dalam hal ini petani, pelaku usaha

horti, pemerintah sebagai pengambil dan penentu kebijakan, lembaga penelitian,

perbank kan dlsb. Pengembangan hortikultura bertujuan untuk : 1) Pelestarian

lingkungan agar tercipta lingkungan yang asri, membuka lapangan kerja dan

peningkatan pendapatan, 2) Menarik investasi skala kecil dan menengah, 3)

Pengendalian inflasi dan stabilisasi harga komoditas strategis (cabai merah dan

bawang merah), 4) Pelestarian dan pengembangan identitas nasional (anggrek,

jamu, dll), 5) Peningkatan ketahanan pangan melalui penyediaan karbohidrat

alternative (pisang, kentang, dll), dan 6) Menunjang pengembangan sektor

pariwisata (agro wisata).

.Potensi Komoditas Hortikutura di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup

beragam mulai dari komoditas buah-buahan, sayuran, tanaman biofarmaka dan

tanaman hias. Dengan luas 3.185,80 km² dengan ketinggian tempat berkisar

antara 0 m s/d 850 m dpl dan beragam jenis tanahnya telah terbentuk sentra-

sentra kawasan untuk hortikultura, di masing – masing kabupaten sebagai

berikut:

1. Kabupaten Gunungkidul

a. Sentra Pengembangan Buah

1) Durian : Kecamatan Patuk dan Nglipar

2) Pisang : Kecamatan Ngawen, Semin

3) Jambu Kristal : Kecamatan Patuk

b. Sentra Pengembangan Sayuran

Page 57: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 54

1) Bawang Merah : Wonosari, Playen

2) Cabai Merah : Wonosari, Playen, Paliyan, Karangmojo

2. Kabupaten Sleman

a. Sentra Pengembangan Buah

1) Salak : Kecamatan Turi, Tempel, Pakem

2) Jambu dalhari : Kecamatan Berbah

b. Sentra Pengembangan Sayuran

Cabai besar dan rawit : Kecamatan Cangkringan, Pakem, Ngaglik,

Ngemplak, Kalasan

c. Sentra Tanaman Hias

1) Krisan : Kecamatan Pakem

2) Tanaman Hias Landscape : Kecamatan Sleman

3. Kabupaten Kulon Progo

a. Sentra Pengembangan Buah

1) Durian : Kecamatan Kalibawang, Kokap dan

Samigaluh

2) Salak : Kecamatan Girimulyo

b. Sentra Pengembangan Sayuran

1) Cabe besar : Kecamatan Panjatan, Temon, Wates

2) Bawang Merah : Kecamatan Sentolo, Panjatan, Wates,

Pengasih

c. Sentra Tanaman Hias Krisan : Kecamatan Samigaluh

d. Sentra Pengembangan Biofarmaka Jahe dan Kencur :

Kokap, Pengasih, Girimulyo

4. Kabupaten Bantul

a. Sentra Pengembangan Buah Pisang : Kecamatan Bambanglipuro,

Kretek

b. Sentra Pengembangan Sayuran Cabe Besar dan Bawang Merah :

Kecamatan Kretek, Sanden dan Imogiri

c. Sentra Tanaman Biofarmaka Kecamatan Dlingo, Imogiri

5. Kota Yogyakarta

Page 58: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 55

Angrek dan tanaman hias landscape lainnya : Kecamatan Kraton, Tegalrejo,

Mantri Jeron, Umbul Harjo

Merujuk RENSTRA Kementerian Pertanian RI Th 2015 - 2019, disebutkan

dua agenda prioritas di bidang pertanian yaitu (1) Peningkatan Agroindustri, dan

(2) Peningkatan Kedaulatan Pangan. Peningkatan Agroindustri, sebagai bagian

dari agenda 6 Nawa Cita (Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di

pasar internasional. Sasaran dari peningkatan agroindustri adalah :

1. Meningkatnya PDB Industri Pengolahan Makanan dan Minuman serta

produksi komoditas andalan ekspor dan komoditas prospektif

2. Meningkatnya jumlah sertifikasi untuk produk pertanian yang diekspor

3. Berkembangnya agroindustri terutama di perdesaan. Komoditi yang menjadi

fokus dalam peningkatan agroindustri diantaranya kelapa sawit, karet,

kakao, teh, kopi, kelapa, mangga, nenas, manggis, salak, kentang

Untuk mencapai sasaran pokok peningkatan nilai tambah dan daya saing

komoditi pertanian yang telah ditetapkan tersebut, maka arah kebijakan

difokuskan pada: (1) peningkatan produktivitas dan mutu hasil pertanian komoditi

andalan ekspor, potensial untuk ekspor dan substitusi impor; dan (2) mendorong

pengembangan industri pengolahan terutama di perdesaan serta peningkatan

ekspor hasil pertanian. Dalam rangka pelaksanaan kebijakan tersebut ditetapkan

beberapa strategi yaitu meliputi:

1. Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat

2. Peningkatan mutu, pengembangan standardisasi mutu hasil pertanian dan

peningkatan kualitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan

hayati

3. Pengembangan agroindustri perdesaan

4. Penguatan kemitraan antara petani dengan pelaku/ pengusaha pengolahan

dan pemasaran

5. Peningkatan aksesibilitas petani terhadap teknologi, sumbersumber

pembiayaan serta informasi pasar dan akses pasar

6. Akselerasi ekspor untuk komoditas-komoditas unggulan serta komoditas

prospektif

Page 59: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 56

Fokus komoditas yang dikembangkan terdiri dari delapan kelompok

produk, yaitu: 1. Bahan makanan pokok nasional: padi, jagung, kedelai, gula,

telur dan daging unggas, daging sapi/kerbau 2. Bahan makanan pokok lokal:

sagu, jagung, umbi-umbian (ubi kayu, ubi jalar) 3. Produk pertanian penting

pengendali inflasi: cabai, bawang merah, bawang putih 4. Bahan baku industri

(konvensional): sawit, karet, kakao, kopi, lada, pala, teh, susu, ubi kayu 5. Bahan

baku industri: sorgum, gandum, tanaman obat, minyak atsiri, cengkeh 6. Produk

industri pertanian (prospektif): aneka tepung dan jamu 7. Produk energi pertanian

(prospektif): biodiesel, bioetanol, biogas 8. Produk pertanian berorientasi ekspor

dan subtitusi impor : buah-buahan (nanas, manggis, salak, mangga, jeruk),

kambing/ domba, babi, florikultura.

Merujuk pada Rencana Strategis Dinas Pertanian DIY 2012 – 2017

Strategi/Kebijakan Dinas Pertanian yang terkait dengan komoditas hortikultura

adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan teknologi produksi melalui penerapan Good Agriculture

Practces (GAP)/Standart Operating Procedure (SOP)

2. Pengamanan produksi melalui pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan, pengendalian penyakit hewan menular strategis dan penanganan

dampak bencana alam dan perubahan iklim

3. Fasilitasi dan optimasi Sarana prasarana Tanaman pangan dan hortikultura

(pupuk, benih, bahan pengendalian OPT, alsintan, sumberdaya air, dan

permodalan)

4. Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui penerapan Good

Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP)

5. Promosi pemasaran produk pertanian di pasar domestik maupun inter-

nasional

6. Perlindungan petani melalui regulasi subsidi harga produk

7. Pemberdayaan petani dalam melakukan agribisnis produk unggul pertanian

melalui penguatan kelembagaan dan usahanya

8. Peningkatan kemampuan petani melalui pelatihan, kursus, magang, sekolah

lapang

9. Pengembangan minat generasi muda bekerja di sektor pertanian melalui

penumbuhan wirausahawan muda pertanian, pemberian modal usaha bagi

Page 60: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 57

generasi muda yang bergerak di sektor pertanian, pendidikan dan latihan

khusus pertanian/agribisnis pertanian bagi generasi muda

10. Pelaksanaan pembinaan petani dalam menjalankan usaha taninya oleh

petugas

11. Pengembangan kemitraan antar poktan/gapoktan/lembaga petani dengan

pihak ketiga dalam membangun rantai pasokan (suply chain management)

12. Pengembangan kawasan berbasis komoditas unggulan;

13. Penguatan kelembagaan kelompok

14. Peningkatan nilai tambah petani miskin melalui pemberian bantuan sarana

prasarana pertanian dan penguatan usahanya untuk meningkatkan

kesejahteraan petani miskin

Program/Kegiatan Pengembangan Hortikultura 2016 telah dilaksanakan

di Bidang Tanaman Hortikultura dengan pencapaian fisik sebesar 100% dan

keuangan mencapai. Upaya pencapaian sasaran hortikultura ditempuh melalui

dua program yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Ramah

Lingkungan (APBN) dan Peningkatan Produksi Hortikultura (APBD).

Dari hasil pelaksanaan kegiatan APBD penyerapan keuangan rendah

namun fisik terlaksana 100 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya

perbedaan pada anggaran DPA Perubahan dengan usulan perubahan yang

diajukan pelaksana pada Bulan Agustus untuk melakukan efisiensi anggaran.

Secara umum kegiatan yang dilakukan adalah upaya untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas di petani sayur, buah, hias dan

tanaman obat melalui kegiatan pembinaan, koordinasi, monitoring maupun

fasilitasi pemberian bantuan hibah ke kelompok tani.

Komoditas penyumbang inflasi terbesar yaitu cabai besar, cabai rawit dan

bawang merah menjadi focus sasaran kegiatan. Melalui dana APBN

dekonsentrasi di Dinas Pertanian DIY serta UPTD BPSB dan UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BP2TPH) serta

Tugas Pembantuan di 4 kabupaten telah dilakukan pendampingan untuk

pengembangan komoditas tersebut meliputi:

1. Peningkatan kapabilitas petugas/petani pada 4 kabupaten

2. Pemberdayaan kelembagaan usaha

Page 61: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 58

3. Gerakan pengendalian OPT

4. Pembinaan dan monitoring ditingkat lapang

5. Pengembangan Sistem Perbenihan

6. Pengembangan Sistem Pengendalian OPT

7. Dukungan Teknis Manajemen yang salah satunya adalah pengelolaan data

Kebijakan Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) melalui

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya merupakan salah

satu materi utama dalam pembinaan ke kelompok tani. Selain bertujuan untuk

meningkatkan produksi, produktivitas hortikiltura yang ramah lingkungan dan

aman konsumsi diharapkan kelompok tani mau mengajukan registrasinya

untuk kebun maupun lahan usaha yang sudah menerapkan GAP dan SOP

agar dapat diakui sebagai produk yang aman konsumsi. Dengan adanya

registrasi kebun/lahan usaha ini diharapkan meningkatkan kepercayaan

konsumen dan meningkatkan pasar dan nilai jual. Namun demikian pengajuan

registrasi belum banyak dilakukan oleh petani kecuali pada kelompok tani

salak yang menjadi pemasok ekspor. Pasar ekspor mensyaratkan adanya

registrasi kebun/lahan usaha sebagai jaminan kualitas produk hortikultura.

Oleh karena belum ada pembedaan nilai jual pada produk sayuran, obat dan

buah kecuali pada salak ekspor. Untuk itu perlu terus dilakukan penyadaran ke

petani untuk menerapkan GAP dan SOP serta melakukan registrasi untuk

mengahadapi pasar bebas yang menuntut persaingan kualitas produk.

Beberapa SOP Budidaya Tanaman Hortikultura baik buah, sayur, hias

dan tanaman obat telah disusun dan pada tahun 2016 ini disusun SOP

budidaya cabai rawit. Hal ini di sebabkan karena komoditas cabai rawit

merupakan salah satu komoditas penting dan mulai banyak diusahakan petani

karena mempunyai prospek ekonomi yang cukup tinggi. Namun demikian luas

tanam untuk cabai rawit masih belum sebesar cabai besar karena petani yang

belum terbiasa menanam cabai rawit secara monokultur.

Dalam hal kelembagaan, fungsi kelompok tani dalam peningkatan

pendapatan usaha kelompok masih belum optimal. Kelompok masih sebatas

berfungsi sebagai gabungan anggota untuk wadah menerima bantuan dari

pemerintah dan mengelolanya diantara anggota. Pemasaran secara bersama

untuk memperkuat posisi tawar dan kontinyuitas hasil belum banyak dilakukan.

Page 62: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 59

Penguatan kelembagaan masih sangat diperlukan agar angota mendapatkan

maanfaat yang lebih dari aktivitas berkelompok.

Beberapa kendala kelembagaan yang ada ditingkat petani diantaranya adalah :

1. Kelembagaan petani yang sekarang umumnya masih setingkat kelompok

tani/gapoktan, diharapkan ke depan dapat meningkat menjadi asosiasi.

2. Petani belum sepenuhnya dapat memanfaatkan teknologi yang ada.

Kedepan, diharapkan kelompok tani/gapoktan/asosiasi dapat

memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan akses informasi terutama

informasi pasar.

3. Peluang yang terbuka dengan tumbuhnya pasar modern maupun

tradisional, belum mampu dimanfaatkan oleh para pelaku agribisnis,

khususnya petani yang memiliki skala usaha kecil dan menengah.

4. Keterbatasan di tingkat petani maupun kendala struktural yang ada

terutama disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang karakteristik

pasar modern dan tradisional.

Pada kelembagaan kelompok tani ini diharapkan menjadi titik awal

pembentukan kelembagaan yang lebih besar. Budidaya hortikultura dalam skala

sempit sulit mendapatkan pasar. Namun bila tanaman hortikultura ditanam dalam

skala luas, tentu lebih mudah diingat oleh pelaku pasar sebagai sentra

hortikultura. Pencapaian target produksi untuk tahun 2016 tercapai sebesar

570.885 ton naik sebesar 178.085 ton atau 45% dibandingkan dengan sasaran

yang telah ditetapkan dalam renstra Dinas Pertanian yaitu 392.800 ton.

Kenaikan ini terjadi pada beberepa komoditas unggulan seperti bawang

merah, cabae merah, cabe rawit, durian, salak, pisang dan jahe.

Untuk target produksi sayuran utama yang ditetapkan secara nasional,

pencapaian untuk 3 komoditas yaitu cabe besar, cabe rawit dan bawang

merah adalah bawang merah dari taarget sebesar 12.430 ton hanya tercapai

12.204 ton; Cabe besar dari terget 18.787 ton terealisasi sebesar 24.168 ton

dan pada cabai rawit target sebesar 3.652 ton teralisasi sebesar 4.528 ton.

Penurunan produktivitas terjadi pada komoditas cabe merah, namun luas

penanaman dan luas panen meningkat dibandingkan tahun 2015. Kenaikan

luas tanam ini dikarenakan tingginya harga cabe, sedangkan penurunan

Page 63: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 60

produktivitas disebabkan oleh banyaknya serangan OPT dan banyaknya lahan

yang terendam air hujan pada lahan-lahan sawah.

Pada akhir tahun 2016 dari kementerian Pertanian RI melalui Direktorat

Jenderal Hortikultura telah disosialisasikan mengenai Upaya Khusus (Upsus)

untuk Cabae merah dan Bawang Merah yang dimulai pada Januari 2017. Melalui

program ini telah ditetapkan sasaran tambah tanam setiap daerah serta sebaran

tanam per bulan untuk provinsi dan selanjutnya dirinci menjadi sasaran provinsi

dan kabupaten. Selain itu daerah diwajibakan untuk melaporkan data tambah

tanam harian ke pusat agar dapat diketahui kondisi lapangan yang selalu up to

date dari hari ke hari. Sasaran tanam selengkapnya terlampir.

Luas panen dan produksi tanaman hortikultura pada tahun 2015 dan tahun

2016 tersaji pada table berikut :

Tabel 1.13 Luas Panen dan Produksi Komoditas Hortikultura di DIY, 2015-

2016

No Komoditas Luas Panen Produksi

Satuan 2015 2016* Satuan 2015 2016*

1 Cabai besar ha 2.296 2.873 Ton 23.045 23.487

2 Cabai rawit ha 823 900 Ton 3.262 3.276

3 Bawang merah

ha 1.030 1.031 Ton 8.790 8.898

4 Salak rumpun 5.234.500 5.301.071 Ton 73.283 74.215

5 Pisang rumpun 1.113.435 1.139.478 Ton 51.218 52.416

6 Jahe m2 2.308.500 2.492.500 Ton 4.617 4.985

7 Krisan m2 68.047 70.467 Tangkai 5.312.785 5.325.840

Keterangan: AngkaTetap 2015, * Angka Sementara = 2016 Sumber: Dinas Pertanian DIY, 2017

Peningkatan luas panen komoditas cabe besar, cabe rawit dan bawang merah

mendukung peningkatan produksi cabai besar, cabe rawit dan bawang merah

sehingga pada tahun 2016 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,92%;

0,5 % dan 1,23 % dibandingkan tahun 2015.

Page 64: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 61

Produksi salak tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,27%,

disebabkan oleh kenaikan luas panen dan siklus produksi tahunan. Produksi jahe

mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya luas panen, disebabkan

harga jahe relative konstan disbanding komoditas biofarmaka yang lain, sehingga

petani beralih ke komoditas jahe. Sedangkan untuk komoditas krisan masih stabil

dan mengalami peningkatan meskipun sedikit (0,25 %), hal ini karena adanya

dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung Kabupaten

Sleman dan Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah tujuan wisata.

Page 65: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

62

BAB VI

BIDANG PETERNAKAN

Bidang Peternakan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan,

fasilitasi pengembangan produksi peternakan, sarana prasarana produksi

peternakan serta kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di atas, Bidang Peternakan

mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kerja;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan peternakan;

3. Fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana teknis produksi

peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

4. Fasilitasi dan pengembangan teknis produksi peternakan;

5. Fasilitasi dan pengembangan kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner;

6. Penyelenggaraan kerjasama bidang peternakan;

7. Penyelenggaraan pemberian rekomendasi/perijinan usaha

peternakan;

8. Perumusan bahan kebijakan produksi peternakan, kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner;

9. Pengawasan peredaran lalu lintas produk ternak;

10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Bidang Peternakan; dan

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bidang Peternakan terdiri dari :

a. Seksi Sarana Prasarana Produksi Peternakan;

b. Sekdi Produksi Ternak;

c. Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner.

Page 66: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

63

Adapun tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :

a. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi Peternakan mempunyai tugas

menyelenggarakan bimbingan, fasilitasi dan pengembangan sarana dan

prasarana produksi peternakan.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Sarana dan Prasarana Produksi

Peternakan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kerja;

2. Penyiapan bahan kebijakan teknis sarana/prasarana produksi

peternakan;

3. Penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis pengembangan sarana

prasarana produksi peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner;

4. Pemantauan, identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin

peternakan serta kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

5. Penerapan standar mutu, pembinaan dan pengawasan standar mutu

dan standar teknis alat dan mesin peternakan serta kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

6. Penerapan pedoman pengawasan produksi, peredaran,

penggunaan, dan pengujian alat dan mesin peternakan, serta

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

7. Pembinaan dan pengawasan rekayasa dan pemeliharaan alat dan mesin

peternakan serta kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

8. Pembinaan pengembangan sarana prasarana, kelembagaan

peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

9. Pelaksanaan bimbingan pemanfaatan air untuk usaha

peternakan serta kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

Page 67: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

64

10. Pemantauan dan evaluasi pengembangan teknologi optimalisasi

pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha peternakan serta kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

11. Pengelolaan data dan penyiapan pedoman sarana dan prasarana

produksi peternakan;

12. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Seksi Sarana Prasarana Produksi Peternakan; dan

13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

b. Seksi Produksi Ternak mempunyai tugas mengembangkan produksi dan

teknologi budidaya ternak.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Produksi Ternak mempunyai

fungsi:

1. Penyusunan program kerja;

2. Penyiapan bahan kebijakan teknis produksi ternak;

3. Penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis produksi peternakan ;

4. Pemantauan dan pengawasan penerapan standar teknis mutu bibit

Day Old Chick Final Stock;

5. Pemantauan dan pengawasan penerapan standar teknis mutu bibit

ternak;

6. Pengaturan kawasan sumber-sumber dan plasma nutfah;

7. Pembinaan dan pengawasan sertifikasi produksi bibit ternak;

8. Pembinaan mutu genetik ternak dengan rekayasa teknologi tepat guna

(inseminasi buatan, embrio transfer);

9. Pembinaan sumber bibit ternak (hasil inseminasi buatan

crossing);

10. Pembinaan dan pengawasan breeding replacement melalui rearing cool

(mempercepat penyediaan bibit);

11. Pembinaan dan pengawasan penjaringan bibit dan pelestarian plasma

nutfah di kawasan produksi peternakan;

12. Pengawasan peredaran lalu lintas bibit/benih ternak;

Page 68: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

65

13. Pemberian rekomendasi penyebaran dan pengembangan ternak antar

wilayah;

14. Pemberian pelayanan pembuatan rekomendasi izin ekspor/impor ternak

budidaya;

15. Pembinaan dan penerapan standarisasi mutu bibit dan mutu pakan

ternak;

16. Pelaksanaan kemitraan bidang peternakan;

17. Pengelolaan data dan penyiapan pedoman produksi ternak;

18. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Seksi Produksi Ternak; dan

19. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

c. Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas

membina, mengawasi dan menyelenggarakan kegiatan kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Kesehatan Hewan dan

Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kerja;

2. Penyiapan bahan kebijakan teknis kesehatan hewan dan

masyarakat veteriner;

3. Penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis kesehatan hewan,

kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan;

4. Pembinaan dan pengawasan praktek hygiene-sanitasi produsen

Produk Asal Hewan (PAH);

5. Pengamatan, peramalan dan pemetaan penyakit hewan dan

pencegahan penyakit hewan menular;

6. Pengaturan dan pengawasan pelaksanaan pelarangan

pemasukan hewan dan bahan asal hewan ke/dari wilayah

Indonesia antar provinsi;

7. Pengaturan dan pengawasan lalu lintas ternak, produk asal hewan,

dan hewan kesayangan dari/ke DIY;

Page 69: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

66

8. Pelaksanaan sertifikasi dan surveilans Nomor Kontrol Veteriner (NKV)

unit usaha pangan asal hewan yang memenuhi syarat;

9. Penerapan dan pengawasan norma standar teknis pelayanan

kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan

kesejahteraan hewan;

10. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan laboratorium kesehatan

hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan pusat kesehatan

hewan;

11. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan pelayanan

kesehatan hewan, peredaran produk asal hewan dan peredaran obat

hewan;

12. Pelaksanaan kebijakan pengawasan, pembinaan, dan standar mutu

obat hewan;

13. Penerapan kebijakan obat hewan, pemetaan, identifikasi dan

inventarisasi kebutuhan obat hewan;

14. Pelayanan rekomendasi pemasukan/pengeluaran ternak hewan

kesayangan dan ijin ekspor/impor produk asal hewan;

15. Pembinaan dan pengawasan Rumah Pemotongan Hewan dan

Rumah Pemotongan Unggas;

16. Pembinaan dan sertifikasi pelayanan medik veteriner (dokter

hewan praktek, klinik hewan dan rumah sakit hewan) ;

17. Pembinaan penyidikan dan epidemiologi penyakit hewan, parasit,

bakteri, virus dan penyakit hewan lainnya ;

18. Pembinaan peramalan, pemberantasan dan pencegahan wabah

penyakit hewan menular strategis mewabah;

19. Pembinaan, pengawasan dan pemantauan penyakit hewan

zoonosis;

20. Pembinaan penerapan standar teknis pelayanan kesehatan

hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan

hewan;

Page 70: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

67

21. Pembinaan dan pelaporan pelayanan medik/paramedik veteriner di

lembaga-lembaga pemerintahan dan unit-unit pelayanan

medik/paramedik veteriner;

22. Pengelolaan data dan penyiapan pedoman kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner ;

23. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan

program Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; dan

24. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Keberhasilan pembangunan pertanian pada umumnya dan pembanguan

peternakan pada khususnya sangat terkait dengan arah kebijakan dan program

yang disusun, serta monitoring dan evaluasi kegiatan yang

dilaksanakan.Monitoring dan evaluasi berperan penting dalam menilai tercapai

atau tidaknya kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan.Monitoring dan evaluasi

juga merupakan salah satu bagian dari siklus manajemen yang dapat menjadi

umpan balik (feedback) kepada perencanaan (planning) sehingga merupakan

satu kesatuan siklus manajemen yang utuh dan berkelanjutan.

Peran Pertanian dalam kurun waktu 20-30 tahun ke depan masih akan

tetap strategis, oleh karena itu diperlukan evaluasi kembali dan introspeksi

terhadap pelaksanaan Pembangunan Pertanian yang kita lakukan dari tahun ke

tahun dilihat dari perspektif pembangunan nasional. Dalam rangka melakukan

kinerja dan produktivitas di sektor pertanian, maka diperlukan perbaikan

mengarah terhadap dua hal, yaitu: (1) Kualitas dan kuantitas penyerapan

anggaran, dan (2) Fokus penggunaan anggaran pada program dan kegiatan

yang terkait dengan sasaran Pembangunan Pertanian

Pembangunan peternakan merupakan sub sektor pertanian yang

strategis dalam upaya ketahanan pangan dan mencerdaskan manusia yang

berkualitas. Komoditas ternak dengan kandungan fungsi protein hewaninya

sangat menentukan dalam mencerdaskan manusia karena kandungan asam

amino didalamnya tidak dapat tergantikan (irreversible) sebagai agen

pembangun. Ujung tombak dan pelaksana riil pembangunan peternakan adalah

Page 71: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

68

masyarakat peternak, sektor swasta penyedia sarana produksi dan jasa

pengolahan/pemasaran. Sedang pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator

dan dinamisator agar roda pembangunan dapat bergulir dan berjalan lancar.

Semuanya diarahkan pada satu tujuan untuk terbentuknya usaha peternakan

yang efisien, tangguh dan berkelanjutan dengan mengkaitkan berbagai sumber

daya dan pelaku usaha yang saling membutuhkan saling menguatkan dan saling

menguntungkan antara subsistem hulu, onfarm dan hilir.

Pembangunan peternakan merupakan sub sektor pertanian yang

strategis dalam upaya ketahanan pangan dan mencerdaskan manusia yang

berkualitas. Komoditas ternak dengan kandungan fungsi protein hewaninya

sangat menentukan dalam mencerdaskan manusia karena kandungan asam

amino didalamnya tidak dapat tergantikan (irreversible) sebagai agen

pembangun. Untuk sub-sektor peternakan, wilayah DIY memiliki sebaran ternak

besar maupun kecil pada sejumlah kabupaten dan kota. Untuk ternak besar pada

wilayah DIY, sebagian besar atau 99% terdiri atas jenis sapi potong, kambing,

dan domba. Sapi potong secara umum mempunyai fungsi sosial ekonomi yang

sangat penting di dalam kehidupan masyarakat pedesaan Indonesia dan

khususnya masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebagian besar sapi

potong yang dipelihara masyarakat DIY di masa lalu adalah sapi Peranakan

Ongole (PO), namun demikian akhir-akhir ini peternak sudah banyak memilih

sapi hasil persilangan antara sapi betina PO dengan pejantan Simmental dan

Limousin lewat teknologi inseminasi buatan (IB).Sentra kawasan pengembangan

sapi potong di DIY adalah kabupaten Gunungkidul, hal ini juga didukung dengan

terbitnya Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

48/Kpts/SR.120/1/2015 tertanggal 16 Januari 2015 tentang Wilayah Sumber Bibit

sapi peranakan Ongole (PO) di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gununungkidul

Tabel III.6 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis (populasi ternak)

No Indikator Capaian

2015

2016 Target

Akhir

Renstra

(2017)

Capaian

s/d 2015

terhadap

2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1 Jumlah

populasi 616.000 620.320 620.516 100,03 641.416 96,74

Page 72: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

69

ternak

(Animal

Unit / AU)

(*)

Keterangan : (*) = pengukuran indikator dengan cara menghitung populasi ternak dalam

satuan Animal Unit (AU) dimana populasi (AU) = jumlah populasi ternak (ekor)x satuan konversi (AU/ekor) dan menjumlahkan populasi ternak besar, ternak kecil dan unggas pada periode tertentu (akhir tahun)

Dari tabel di atas menunjukkan Kenaikan populasi komoditas ternak total

di DIY relatif kecil, realisasi indikator populasi ternak tahun 2016 sebesar 620.516

animal unit dibandingkan tahun 2015 sebesar 607.812 animal unit, mengalami

kenaikan sebesar 12.704 animal unit (2,09%). Kendala dalam upaya

peningkatan populasi ternak antara lain belum terbebasnya penyakit AI pada

ternak unggas dan target bebas AI di DIY pada tahun 2020; keterbatasan

penyediaan pakan hijauan ternak; sekitar 70% total sapi potong sudah

mengalami persilangan yang menyebabkan gangguan reproduksi; kebijakan

pemerintah yang membatasi mutasi ternak betina produktif antar daerah

sehingga tidak dapat memperoleh indukan yang berkualitas dari daerah lain.

Berbagai upaya telah dilakukan dalam upaya peningkatan populasi ternak

khususnya sapi potong antara lain dengan peningkatan produksi semen beku

dan melakukan IB.

Tabel 1.15 Populasi Ternak DIY, 2015 – 2016

No Jenis Ternak Jumlah (ekor)

2015 2016*

1 Sapi Potong 300.686 304.450

2 Sapi Perah 4.011 4.045

3 Kambing 389.674 395.895

4 Itik 508.692 509.246

Sumber: Dinas Pertanian DIY, 2017

Page 73: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

70

Keterangan: Angka Tetap 2015,

* = Angka Sementara 2016

Populasi sapi potong di D.I.Yogyakarta tahun 2016 menunjukkan

peningkatan sebanyak 3.764 ekor(1,25%) dibandingkan tahun 2015. Kenaikan

populasi sapi potong disebabkan adanya kegiatan penanggulangan gangguan

reproduksi dalam rangka mendukung upaya peningkatan populasi ternak dalam

penyediaan protein asal hewan untuk pemenuhan konsumsi masyarakat

Indonesia. Kegiatan Optimalisasi Reproduksi Tahun 2016 dilaksanakan secara

serentak dan terjadwal yang diawali dengan pemeriksaan kebuntingan ternak

dan difokuskan pada wilayah-wilayah potensial yang telah ditetapkan. Poin

utama yang mendukung keberhasilan kegiatan adalah pencatatan atau recording

yang dilakukan pada setiap tahapan kegiatan secara tertib sebagai data base

pelaporan kegiatan. Kegiatan ini juga didukung dengan keterlibatan aktif tim

teknis lapang terdiri dari petugas teknis reproduksi dilapangan yang terdiri dari

medik veteriner, ATR, petugas IB dan petugas PKB yang berkompeten dengan

sentra koordinasi kegiatan di Puskeswan sebagai pusat data dan informasi

kegiatan tingkat lapangan. Selain itu di akhir tahun 2016 mulai dicanangkan

gerakan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).

Disamping komoditas strategis juga ada komoditas unggulan peternakan

DIY yaitu Sapi perah, kambing dan itik. Sentra produksi utama sapi perah berada

di Kabupaten Sleman, sentra populasi kambing berada di kabupaten Kulon

Progo (terutama jenis kambing PE) dan kabupaten Gunungkidul sedangkan

sentra populasi itik berada di kabupaten Bantul dan kabupaten Sleman. Populasi

sapi perah, kambing dan itik tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Dibandingkan dengan tahun 2015 populasi sapi perah pada tahun 2016

meningkat 0,85%. Kenaikan populasi sapi perah ini disebabkan oleh adanya

kegiatan Village Breeding Stock/ VBC sehingga menjaga agar induk cepat

bunting dan bakal calon pedet tidak keluar daerah. Selain itu juga ada kegiatan

uji zuriat yang menjadi salah satu upaya percepatan produksi bibit dengan

menghasilkan pejantan unggul sebagai penghasil bibit sapi perah yang cocok

dengan kondisi dan agroklimat di Indonesia.

Page 74: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

71

Upaya penanganan kesehatan kambing, bantuan di sentra pembibitan

kambing, peningkatan kualitas pakan baik hijauan dan peningkatan manajemen

pemeliharaan dengan sistem kandang “panggung” mampu meningkatkan

populasi kambing pada tahun 2016. Sehingga mengalami kenaikan sebesar

1,60% dibanding tahun 2015.

Ternak itik merupakan salah satu ternak sebagai penghasil telur dan

daging sehingga ternak itik dapat berkontribusi sebagai penyumbang kebutuhan

bahan pangan yang bergizi bagi masyarakat. Dalam rangka mendukung

pengembangan itik tersebut, tahun 2015 Itik Turi ditetapkan oleh Kementerian

Pertanian sebagai plasma nutfah di DIY. Dengan adanya berbagai program

tersebut mempengaruhi peningkatan populasi itik pada tahun 2016 yang

mengalami kenaikan 0,11% dibanding tahun 2015. Peningkatan ini didukung

juga oleh kegiatan pengembangan ternak itik di sentra pengembangan Itik Turi di

Kabupaten Bantul.

Beberapa hal yang telah dilaksanakan dan dihasilkan selama tahun

2016 terkait dengan sub sektor peternakan, adalah sebagai berikut:

Aspek Produksi Ternak

a. Pengembangan Ternak Sapi Potong

1. Penjaringan sapi potong (Brahman/PO)

2. Lomba kelompok sapi potong dan bibit ternak sapi potong tingkat

provinsi di 5 kab/kota.

3. Pembinaan kelompok untuk meningkatkan produktivitas sapi potong

dalam rangka P2SDS di 4 kabupaten

4. Optimalisasi PKB (Pemeriksaan Kebuntingan) dan ATR (Asisten Teknis

Reproduksi)

5. Pemeriksaan sampel semen beku dan pemeriksaan sampel pakan

ternak ruminansia

6. Fasilitasi pengembangan sapi Brahman/PO di 4 kabupaten

7. Pengadaan semen beku (KSO) dengan BIB Lembang dan BIB

Singosari

8. Fasilitasi pengembangan KSP Sapi Potong di 4 kabupaten

Page 75: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

72

b. Pengembangan Ternak Sapi Perah

1. Pelaksanaan Uji Zuriat di koperasi susu

2. Pengadaan timbangan sapi 1 unit

3. Pengadaan timbangan susu, alat ukur

4. Apresiasi VBC (Village Breeding Centre/Pembibitan Ternak Rakyat)

5. Fasilitasi pengembangan sapi perah di koperasi susu

6. Fasilitasi pengembangan pakan hijauan silase

c. Pengembangan Ternak Kambing

1. Penjaringan bibit kambing PE di Kabupaten Kulon Progo

2. Fasilitasi pengembangan kambing untuk buruh petani di 4 kabupaten

Aspek Kesehatan Masyarakat Veteriner

Kegiatan-kegiatan dalam aspek ini meliputi:

1. Menyelenggarakan pembekalan kepada petugas pemantau hewan qurban

yang terdiri dari mahasiswa bekerjasama dengan Bagian Kesmavet FKH

UGM.

2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pemotongan ternak baik di

Tempat Pemotongan Hewan maupun di Rumah/Tempat Pemotongan

Unggas serta ternak qurban.

3. Memberikan bantuan contoh alas pengulitan hewan qurban dengan maksud

memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang alas pengulitan yang

sehat dan didistribusikan di 5 kabupaten/kota dan provinsi.

4. Memberikan bantuan Pembuatan Percontohan Tempat Pemotongan Hewan

Qurban

5. Menyelenggarakan ”Apresiasi Pemotongan Ternak” bagi pengurus ta’mir

masjid dan panitia Idul Qurban dari lima kabupaten/kota yang dlaksanakan.

6. Sosialisasi penanganan daging ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) di media

elektronika.

7. Pemantauan penyakit zoonosa, yang dilaksanakan dalam rangka

pengendalian penyakit zoonosa pada saat menjelang Idul Qurban dan pada

saat pemotongan hewan qurban.

Page 76: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

73

8. Pengawasan peredaran pangan asal hewan pada saat menjelang hari besar,

bekerjasama dengan Dinas Ketertiban, Disperindagkop, Balai POM dan

Kabupaten/Kota.

9. Program penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat, terutama dalam

hal cara menangani produk pangan asal hewan yang baik termasuk hygiene

personil dan sanitasi lingkungan. Program tersebut dituangkan melalui

program peduli ASUH dengan sasaran ibu-ibu PKK, produsen dan konsumen

pangan asal hewan pada umumnya melalui kegiatan sosialisasi “Peduli

ASUH”.

10. Pengadaan antigen tuberculine dilengkapi dengan spuit dan jarum/needle

yang pelaksanaannya di 5 kabupaten/kota serta propinsi (UPTD BPBPTDK)

11. Pembinaan dan pengawasan RPH/TPH, RPU/TPU,Peredaran pangan asal

hewan dan Kesejahteraan Hewan.

12. Pembinaan dan pengawasan peredaran produk hewan

Monitoring ke tempat-tempat penjualan daging (pasar, depo,

supermarrket, dan penampungan susu)

Rekomendasi pemasukan produk hewan

Bantuan tempat penjajaan kepada penjual daging

Operasi Yustisi dan non-Yustisi bersama Dinas Ketertiban, Dinas

Perindagkop, Balai POM, serta Kabupaten/Kota.

13. Pengendalian dan penanggulangan penyakit zoonosa

Sosialisasi “Peduli Asuh” secara berkesinambungan tiap tahun 10 paket

(kecamatan) melalui Ibu-ibu PKK

Workshop dan penyebaran leaflet maupun poster

Pengujian berkala (tahunan) untuk penyakit TBC pada sapi perah

14. Pembinaan dan pengawasan pemotongan ternak

Monitoring rutin tempat-tempat pemotongan ternak besar dan unggas

Pembekalan bagi ta’mir masjid, mahasiswa dan petugas pengawasan

lapang

Penyebaran VCD dan booklet tentang penanganan dan pemotongan

hewan qurban

Percontohan pembungkus daging qurban dan alas pengulitan sapi.

Page 77: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

74

Aspek Kesehatan Hewan

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Rabies:

a. Vaksinasi Rabies pada Anjing/Kucing/Kera di 4 Kabupaten dan 1 Kota

b. Supervisi dan monitoring penyakit Rabies di lokasi bekas kasus tertular

dan daerah wisata dan perbatasan

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Anthrax:

a. Vaksinasi Anthrax pada hewan Ruminansia di Kabupaten endemis.

b. Sosialisasi penyakit Anthrax dibekas kasus tertular

c. Supervisi dan monitoring penyakit Anthrax di Kabupaten endemis.

3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Brucellosis:

a. Pemeriksaan darah dengan metoda RBT (Rose Bengal Test) pada Sapi

Perah

b. Supervisi dan monitoring penyakit Brucellosis di bekas kasus tertular dan

daerah padat ternak

4. Fasilitasi Poskeswan:

a. Terlaksananya penanganan gangguan reproduksi di 4 Kabupaten dan 1

Kota

b. Terlaksananya penanganan kesehatan kuda di Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Bantul

c. Terlaksananya Apresiasi sterilitas kontrol untuk tenaga medis veteriner

d. Supervisi dan monitoring Poskeswan dan Laboratorium Tipe C di 4

Kabupaten dan 1 Kota

e. Supervisi dan monitoring Dokter Hewan praktisi

5. Pengendalian dan pemberantasan penyakit Avian Influenza:

a. Vaksinasi penyakit Avian Influenza pada unggas

b. Operasional desinfektansia

c. Pembuatan leaflet tentang penyakit Avian Influenza

d. Pembuatan poster tentang penyakit Avian Influenza

e. Pelaksanaan pengendalian:

Page 78: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

75

Pengendalian Penyakit AI (Avian Influenza) ditangani oleh Tim PDSR

yang berada di tingkat Kota/Kabupaten se DIY yang secara fungsional

dikoordinasi oleh Unit Pengendali Penyakit AI-UPPAI DIY sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari Seksi Kesehatan Hewan, baik di

tingkat Provinsi maupun Kota/Kabupaten;

Desa terlacak secara kumulatif (sudah dilakukan surveillensi) per

tahun.

Kurangnya petugas Tim PDSR di bandingkan luasan wilayah, sarana

dan prasarana transportasi, perilaku dan tingkat partisipasi

masyarakat, serta advokasi lalu lintas perdagangan ternak unggas,

sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan pencegahan dan

pengendalian penyakit menular.

Page 79: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

76

BAB VII

BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian merupakan salah

satu bagian dalam struktur organisasi Dinas Pertanian Provinsi D.I.Yogyakarta

mempunyan tugas menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan

penanganan pasca panen, pengolahan, pemasaran hasil pertanian tanaman

pangan, hortikultura, dan peternakan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengolahan dan

pemasaran hasil pertanian;

c. penyelenggaraan dan fasilitasi pengembangan teknis pengolahan hasil

pertanian;

d. penyelenggaraan pembinaan usaha, fasilitasi kegiatan, serta

pemberdayaan sumber daya pertanian dan kelembagaan pengolahan

hasil pertanian;

e. penyelenggaraan pembinaan usaha, fasilitasi kegiatan, serta

pemberdayaan sumber daya pertanian dan kelembagaan pemasaran

hasil pertanian;

f. penyelenggaraan dan pengelolaan pembiayaan usaha pertanian;

g. penyelenggaraan pembinaan dan fasilitasi pengembangan mutu dan

standarisasi hasil pertanian;

h. perumusan bahan kebijakan pengembangan pengolahan dan

pemasaran hasil pertanian;

i. penyelenggaraan kemitraan usaha pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian;

j. penyelenggaraan perijinan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; dan

Page 80: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

77

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Secara struktural Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

memiliki tiga seksi yaitu :

a. Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian;

b. Seksi Pemasaran Hasil dan Pembiayaan Pertanian;

c. Seksi Mutu dan Standardisasi Hasil Pertanian.

Adapun tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :

a. Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

pengembangan, dan fasilitasi kegiatan penanganan pasca panen dan

pengolahan hasil pertanian

Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Penanganan Pasca Panen

dan Pengolahan Hasil Pertanian mempunyai fungsi:

1) penyusun program kerja;

2) penyiapan bahan kebijakan teknis penaganan pasca panen dan

pengolahan hasil pertanian;

3) penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis penanganan pasca

panen dan pengolahan hasil pertanian;

4) pengelolaan data dan penyiapan bahan kebijakan penanganan

pasca panen dan pengolahan hasil pertanian;

5) pemantauan dan evaluasi penanganan pasca panen dan

pengolahan hasil pertanian;

6) penyebarluasan, pembinaan, pemantauan, dan pengendalian

penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian;

7) pelaksanaan bimbingan teknis pembangunan dan sarana fisik

(bangunan) penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian;

8) pelaksanaan bimbingan penghitungan perkiraan kehilangan hasil

pertanian;

9) pelaksanaan bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan hygiene

dan sanitasi lingkungan usaha pertanian;

Page 81: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

78

10) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

Pertanian; dan

11) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Seksi Pemasaran Hasil dan Pembiayaan Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, pengembangan, fasilitasi kegiatan

pemasaran hasil serta permodalan pertanian.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Pemasaran Hasil dan

Pembiayaan Pertanian mempunyai fungsi:

1) penyusunan program kerja;

2) penyiapan bahan kebijakan teknis pemasaran hasil dan

pembiayaan pertanian;

3) penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis pemasaran hasil dan

permodalan pertanian;

4) pembinaan analisis pemasaran hasil pertanian;

5) pelaksanaan bimbingan teknis pembangunan sarana pemasaran hasil

pertanian;

6) pemantauan dan evaluasi pemasaran hasil pertanian dan harga

komoditas pertanian;

7) pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan sarana, kelembagaan dan

pasar hasil pertanian;

8) pelaksanaan fasilitasi promosi, penyebarluasan informasi pasar dan

pemasaran hasil pertanian;

9) penerapan kebijakan dan pemantauan pengembangan investasi dan

kebijakan permodalan melalui lembaga perbankan dan non

perbankan;

10) pembinaan dan pengawasan penyaluran serta pemanfaatan

kredit program pertanian;

11) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pedoman pembiayaan

dari lembaga keuangan perbankan, non perbankan dan dana

yang bersumber dari masyarakat;

Page 82: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

79

12) pemantauan dan evaluasi pemasaran hasil pertanian dan harga

komoditas pertanian;

13) pelaksanaan kemitraan pemasaran hasil pertanian;

14) pengelolaan data dan penyiapan pedoman pemasaran hasil dan

pembiayaan pertanian;

15) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Seksi Pemasaran Hasil dan Pembiayaan Pertanian; dan

16) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Seksi Mutu dan Standarisasi Hasil Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, fasilitasi, pengembangan mutu dan

standarisasi hasil pertanian.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Mutu dan Standarisasi Hasil

Pertanian mempunyai fungsi:

1) penyusunan program kerja;

2) penyiapan bahan kebijakan teknis mutu dan standardisasi hasil

pertanian;

3) penyusunan petunjuk pelaksanaan/teknis mutu dan

standarisasi hasil pertanian;

4) pelaksanaan bimbingan peningkatan mutu hasil pertanian;

5) pengawasan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit

penyimpanan dan kemasan hasil pertanian;

6) pembinaan dan pengawasan penerapan standar teknis, serta

pembinaan peningkatan mutu dan pengolahan hasil pertanian;

7) penyusunan rekomendasi aspek teknis, sosial dan ekonomi untuk

penyusunan rencana dan program standarisasi, rencana

pemberdayaan wajib SNI dan pemberlakukan wajib SNI;

8) penerapan sistem manajemen mutu kelembagaan untuk proses

akreditasi bidang pertanian;

9) penerapan sistem sertifikasi untuk mendukung standarisasi

bidang pertanian;

10) pelabelan dan sertifikasi mutu produksi hasil pertanian;

Page 83: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

80

11) pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu,

pengembangan laboratorium penguji dan lembaga inspeksi hasil

pertanian;

12) pelaksanaan kerjasama standarisasi dan penyampaian

rekomendasi teknis dalam rangka penerapan standar

peningkatan daya saing produk pertanian;

13) penyebaran dokumentasi dan pemasyarakatan standar mutu hasil

pertanian;

14) penyiap bahan perijinan mutu produk hasil pertanian;

15) pelaksanaan kemitraan pengembangan mutu produk hasil

pertanian;

16) pengelolaan data dan penyiapan pedoman mutu dan

standarisasi hasil pertanian;

17) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Seksi Mutu dan Standarisasi Hasil Pertanian; dan

18) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian merupakan

pengembangan sistem dan usaha-usaha bidang pengolahan hasil pertanian

yang meliputi kegiatan-kegiatan penanganan pascapanen dan pengolahan untuk

memproses produk segar menjadi produk setengah jadi, produk jadi, dan produk

samping atau produk ikutan serta pengembangan mutu dan pemasaran, baik

dengan tujuan pasar domestic maupun pasar internasional. Manfaat yang dituju

melalui pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian antara lain : 1)

tercipta wawasan agribisnis dan budidaya industri pada masyarakat; 2)

berkembangnya kegiatan sub-sistem agribisnis hilir berupa aktivitas pascapanen,

pengolahan, pemasaran dan jasa; 3) tumbuh industri di pedesaan; 4)

berembangnya investasi di pedesaan; 5) meningkatnya pendapatan dan

kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan nilai tambah; 6)

bertambahnya lapangan kerja baru; 7) meningkatnya perolehan devisa bagi

negara; serta 8) berkurangnya arus urbanisasi.

Page 84: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

81

Peningkatan daya saing produk pertanian dapat dilakukan melalui

mekanisme penjaminan mutu dan kemanan pangan. Bentuk jaminan mutu

produk hasil pertanian adalah sertifikat jaminan mutu dan atau label yang

menyatakan kesesuaian produk terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI) atau

persyaratan teknis minimal lain yang diacu. Dalam upaya mewujudkan sistem

jaminan mutu di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan

standardisasi melalui Peraturan Pemerintah No.102 tahun 2000 tentang

“Standardisasi Nasional” yang selanjutnya PP dimaksud dijabarkan di sektor

pertanian melalui keputusan-keputusan Menteri Pertanian No.170 tahun 2006

tentang Pelaksanaan Standardisasi Nasional di sektor pertanian. Dalam

keputusan ini juga memuat tentang kebijakan sistem jaminan mutu di sektor

pertanian. Untuk mendapatkan sertifikat jaminan mutu dan keamanan pangan,

pelaku usaha pertanian harus menerapkan sistem jaminan mutu. Penerapan

jaminan mutu merupakan langkah penting bagi pelaku usaha untuk mendapatkan

pengakuan formal terkait dengan jaminan mutu yang diwujudkan dalam bentuk

sertifikat. Sertifikat menjadi alat bukti penerapan sistem manajemen mutu dan

dapat menjadi jaminan keberterimaan pangan baik di pasar domestik maupun

internasional.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan produsen sekaligus

konsumen pangan segar sehingga Pemda DIY berkewajiban untuk melindungi

masyarakat dari komsumsi pangan segar yang cukup, aman, bermutu, dan

bergizi seimbang, serta jaminan pemasaran pangan segar produksi lokal di

daerah. Ruang lingkup dari Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2014 meliputi

jaminan mutu dan keamanan pangan segar serta peredaran dan pemasaran

pangan segar. Dengan diberlakukannya Perda ini diharapkan produk hasil

pertanian yang dihasilkan oleh pelaku usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta dan

beredar di masyarakat mempunyai jaminan mutu dan keamanan pangan.

Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian mulai

kegiatan-kegiatan penanganan pascapanen dan prosesing produk segar menjadi

produk setengah jadi, produk jadi, dan produk samping atau produk ikutan serta

pengembangan mutu dan pemasaran, baik dengan tujuan pasar domestic

maupun pasar internasional diharapkan mampu meningkatkan nilai tukar petani

(NTP). Indikator nilai tukar petani (NTP) menunjukkan capaian NTP untuk rerata

Page 85: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

82

tanaman pangan, dan hortikultura menunjukkan kenaikan indek capaian

dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan rerata peternakan menunjukkan

capaian yang menurun daripada tahun sebelumnya.

Tabel 4.60 NTP 2016 dibandingkan 2015

No Nilai Tukar Petani (NTP) 2015 2016

1 Pertanian Pangan 97,57 100,00

2 Pertanian Hortikultura 98,47 101,55

3 Peternakan 99,12 98,324

Sumber: BPS DIY, 2017

Capaian NTP sub sektor tanaman pangan naik 2,49%, sub sektor

hortikultura naik 3,13% dan sub sektor peternakan turun 0,80%, secara indek

capaian rerata NTP sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan

pada tahun 2016 sebesar 99,96 (dengan rincian NTP subsektor tanaman pangan

sebesar 100,00, NTP sub sektor hortikultura sebesar 101,55, dan NTP sub

sektor peternakan sebesar 98,324). Capaian rerata NTP sub sektor tanaman

pangan, hortikultura, dan peternakan sebesar 98,39, memiliki tingkat capaian

dengan persentase sebesar 101,43% dibandingkan tahun 2015 (capaian

sebesar 99,96).

NTP Sub sektor peternakan yang terdiri atas ternak besar, kecil dan

unggas dan hasil ternak lainnya menurun akibat indeks harga yang diterima

petani (It) lebih kecil dari indeks yang harus dibayar petani (lb). Kenaikan harga

yang diterima petani karena meningkatnya harga kelompok ternak besar tidak

sebanding dengan kenaikan indeks harga yang harus dibayarkan petani. Selain

itu, adanya dampak fluktuasi harga BBM pada tahun 2016, menyebabkan

adanya perubahan pola konsumsi petani yang tidak seimbang dengan stagnasi

pendapatan petani. Kenaikan harga sejumlah barang pokok untuk konsumsi,

tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan petani yang cenderung stagnan

Page 86: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

83

Beberapa hal yang telah dilaksanakan dan dihasilkan selama tahun

2016 terkait dengan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, adalah

sebagai berikut:

Aspek Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

1. Terlaksananya kegiatan Penerapan Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

dapat menambah wawasan bagi gabungan kelompok tani / produsen beras

dan petugas pendamping dari instansi terkait mengenai penerapan sistem

jaminan mutu yang didasarkan pada acuan standar keamanan pangan

seperti Good Handling Practices (GHP), Good Manufacturing Practices

(GMP), dan Sanitation Standard Operational Procedure (SSOP)

2. Kedepan diperlukan pendampingan penerapan keamanan pangan dan

jaminan mutu masih perlu dilaksananakan bagi gabungan kelompok tani

yang sudah menerapkan Good Handling Practices (GHP), Good

Manufacturing Practices (GMP), dan Sanitation Standard Operational

Procedure (SSOP) karena masih ada yang perlu dibenahi. Selain itu juga

komunikasi dan koordinasi dengan OKKP-D DIY untuk melakukan

sinkronisasi agar registrasi PD dapat berlangsung dengan lancar.

3. Kegiatan fasilitasi sertifikasi pertanian organik ini dilaksanakan untuk

memfasilitasi sertifikasi organik di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul,

yaitu:

a. Kelompok Tani Sido Rukun, Klampengan, Jogotirto, Berbah, Sleman

b. Kelompok Tani Madya, Jayan, Kebun Agung, Imogiri, Bantul

4. Apresiasi sistem jaminan mutu pertanian organik dilaksanakan untuk

memberikan sosialisasi kepada kelompok tani calon operator organik

mengenai sistem pertanian organik. Melalui apresiasi ini, kelompok tani diberi

pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar pertanian organik sesuai dengan

SNI 6729:2013 tentang Sistem Pertanian Organik dan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor : 64/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian

Organik. Dalam apresiasi ini juga diberikan wawasan bahwa melalui

sertifikasi organik, produk akan memiliki nilai tambah yang secara tidak

langsung berdampak pada harga jual produk yang lebih baik. Dengan

kegiatan ini diharapkan kelompok tani yang sudah mulai menerapkan sistem

Page 87: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

84

pertanian organik semakin berkomitmen dan dapat memberikan motivasi bagi

kelompok yang belum menerapkan sistem pertanian organik.

5. Penyusunan Dokumen Sistem Mutu Organik dan Pembentukan ICS.

Kelompok tani calon operator organik wajib memilik dokumen sistem mutu

pertanian organik. Kelompok tani harus menyusun dokumen sistem mutu

sesuai dengan pelaksanaan di lapangan mengacu pada SNI 6729:2013

tentang Sistem Pertanian Organik dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

64/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian Organik. Dokumen

sistem mutu digunakan sebagai pedoman. Dokumen sistem mutu menjadi

penting sebagai pedoman pelaksanaan jaminan mutu sesuai standar.

Dokumen sistem mutu berfungsi sebagai acuan dalam penerapan dan

pengembangan sistem mutu, pedoman dalam peyediaan bahan. Selain itu

dengan adanya dokumen sistem mutu dapat memungkinkan orang lain untuk

meneruskan pekerjaan yang belum selesai karena isinya menerangkan

dengan jelas bagaimana mengerjakan sesuatu dengan menggunakan acuan

yang pasti sehingga dapat menjadi bukti penerapan sistem mutu.

Internal Control System (ICS) sistem penjaminan kualitas yang dilakukan dan

didokumentasikan kelompok melalui inspeksi internal yang dilakukan secara

berkala. Oleh karena itu pembentukan ICS menjadi penting untuk mengawasi

penerapan sistem pertanian organik agar sertifikasi dapat berlangsung

dengan lancar

6. Magang Internal Control System (ICS) dilaksanakan untuk memberikan

wawasan bagi operator organik maupun calon operator organik mengenai

usaha organik. Dengan ini diharapkan ICS dapat menjaga komitmen

kelompoknya untuk menerapkan sistem pertanian organik.

7. Pembinaan penerapan dan pencatatan

Penerapan sistem pertanian organik di kelompok harus dipantau sebelum

pelaksanaan sertifikasi organik. Pencatatan rekaman juga merupakan

dokumen yang penting dan harus dibuat oleh kelompok tani calon operator

organik. Pencatatan yang dilakukan kelompok tani merupakan cerminan dari

penerapan sistem pertanian organik. Terkadang terdapat kendala pada

anggota kelompok yang sudah lanjut usia yang susah untuk mencatat. Untuk

Page 88: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

85

itu perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan agar pencatatan dapat

rutin dilaksanakan oleh kelompok. Pencatatan harus lengkap mulai dari

catatan budidaya, catatan panen, catatan pembelian produk dari anggota

oleh kelompok tani, catatan pembelian jasa dan perbekalan, maupun catatan

penjualan.

8. Pengajuan sertifikasi ke LSO

Kelompok tani yang sudah siap baik dari segi lahan maupun dokumen harus

mengisi aplikasi permohonan sertifikasi kepada Lembaga Sertifikasi Organik.

Kriteria Lembaga Sertifikasi Organik yang ditunjuk harus terakreditasi oleh

Komite Akreditasi Nasional (KAN). Pengajuan sertifikasi harus dilaksanakan

segera agar proses sertifikasi dapat segera dimulai.

9. Pembinaan hasil inspeksi

Dalam upaya untuk mencapai keberhasilan sertifikasi organik, perlu

dilaksanakan pembinaan hasil inspeksi. Dalam proses sertifikasi,

auditor/inspektor akan melaksanakan inspeksi dokumen dan lahan kelompok.

Hasil inspeksi yang tidak sesuai terbagi menjadi mayor dan minor yang

memiliki tenggat waktu penyelesaian untuk menutup hasil temuan agar

sertifikasi organik dapat lolos. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pembinaan

hasil inspeksi agar kelompok dapat menyelesaikan perbaikan sebelum

tenggat waktu berakhir.

Aspek Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Pertanian

Kegiatan-kegiatan dalam aspek ini meliputi:

1. Secara umum, sifat dan karakteristik produk pertanian khususnya hortikultura

adalah (1) nilai ekonomis tergantung tingkat kesegarannya, (2) bulky dan

mudah rusak,(3) produknya melimpah pada musimnya, (4) bukan merupakan

sumber karbohidrat utama, tetapi merupakan sumber vitamin, serat dan

mineral, dan (5) sangat intensif dalam perawatan, baik dalam proses

produksi, maupun dalam penanganannya. Sifat dan karakteristik ini juga

mempengaruhi kebijakan penyediaan konsumsi masyarakat terhadap produk

hortikultura oleh pemerintah

Page 89: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

86

2. Pemberian fasilitasi alat alat pengolahan hasil hasil pertanian (tanaman

pangan, hortikultura dan peternakan) pada UPH yang berpotensi untuk

dikembangkan dan berada pada sentra olahan.

3. Pembuatan leaflet. Leaflet berisi informasi dan standard penanganan

pasca panen dan pengolahan yang dicetak di selembar kertas kecil agar

mudah dibagikan dan dibawa orang dan terlihat lebih ringkas dan praktis.

Tujuan dari leaflet adalah untuk menyebar luaskan informasi mengenai

standard dalam penanganan pascapanen dan pengolahan hasil pertanian

(tanaman pangan, hortikultura dan peternakan). Leaflet dicetak dalam

jumlah banyak dan dibagikan ke pelaku usaha yang menjadi target

penyampaian informasinya.

4. Pembinaan/pendampingan/pertemuan/sosialisasi penanganan pasca

panen hasil pertanian (tanaman pangan, hortikultura dan peternakan).

5. Pembangunan bangsal pasca panen.

Aspek Pengembangan Sistem Informasi Pasar

Kegiatan-kegiatan dalam aspek ini meliputi:

1. Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data

Operasional pengumpulan data dilakukan dengan survey ke tempat

responden data.Responden yang dituju yaitu Responden harga baik di

tingkat produsen, grosir, pengecer, dan responden data produksi, biaya

usaha tani, biaya pemasaran dan responden data supplier.Pelaksanaan

pengumpulan data dilaksanakan rutin setiap minggunya.Hal ini agar data

yang diperoleh dapat memenuhi kriteria yang diinginkan yaitu cepat, tepat,

akurat, kontinyu, up to date serta dapat dipercaya.

Setelah data terkumpul kemudian dilanjutkan dengan pengirima data ke

pusat.Pengiriman data ke pusat diperlukan agar bisa diketahui harga dan

biaya pemasaran dari provinsi DIY untuk dibandingkan secara nasional.

2. Operasional Entry dan Pengolahan Data

Operasional Entry data dilaksanakan tepat setelah pengumpulan data harga

dan biaya pemasaran dilaksanakan.Hal ini untuk menjaga agar data yang

diberikan adalah data yang memenuhi kriteria cepat, tepat, akurat, kontinyu,

up to date serta dapat dipercaya.Operasional entry dilaksanakan dengan

Page 90: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

87

merekap data/informasi yang masuk untuk selanjutnya diolah sebagai bahan

analisa. Pengirimai data dilaksanakan melalui sms sender yang

dikembangkan pusat (pusdatin) dengan alamat aplikasi.pertanian.go.id.

Update data dilaksanakan setiap hari kerja.

Sementara proses Pengolahan dan Analisa Data dilakukan untuk mengetahui

perkembangan harga dan trend pada periode yang ditentukan. Menganalisa

perkembangan dan juta tren perkembangan harga dan biaya

pemasaran.Pelaksanaan pengolahan data dilakukan oleh petugas Analis

Pasar Hasil Pertanian (APHP) khususnya yang menangani komoditas

tanaman pangan

3. Penyebaran Informasi Pasar Melalui Media Massa

Penyebaran Informasi Pasar Melalui Media Massa dilaksanakan dengan

memberikan data harga yang paling cepat, akurat, tepat dan up to date pada

komoditas tanaman pangan. Penyebaran dilakukan melalui media massa

surat kabar/radio. Penyebaran informasi dilakukan pada komoditas tanaman

pangan yang dirasa penting untuk diketahui perkembangan harganya.

Terutama pada saat kondisi harga yang bergejolak (menjelang Idul Adha dan

Idul Fitri)

4. Penyusunan Buletin Informasi Pasar

Pemantauan perkembangan harga dan biaya pemasaran untuk komoditas

tanaman pangan perlu dirangkum informasinya secara ringkas agar mudah

dipahami dan dimengerti informasi perkembanganya pada periode

pemantauan.Penuangan informasi pemantauan harga dan biaya pemasaran

dilakukan dengan penyusunan bulletin informasi pasar.Buletin dibuat secara

ringkas, padat, jelas dan komprehensif.Dengan pembuatan buletin ini

informasi perkembangan harga dan biaya pemasaran tanaman pangan bisa

dipahami dan dianalisa secara lebih mudah

5. Pelayanan Informasi Pasar (Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo

dan Sleman)

Kegiatan pengembangan Informasi Harga dilakukan di Kabupaten Bantul,

Gunungkidul, Kulon Progo dan Sleman. Pelaksanaan kegiatan secara garis

besar sama dengan yang dilaksanakan di provinsi hanya saja untuk

Kabupaten data yang dikumpulkan berupa data harga komoditas tanaman

Page 91: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

88

pangan tingkat produsen & harga eceran di pasar Kabupaten. Sementara

kegiatan di Provinsi dikumpulkan data berupa harga grosir dan eceran di

pasar induk provinsi

Page 92: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

89

BAB VIII UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS ( UPTD )

LINGKUP DINAS PERTANIAN DIY

Berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

94 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan

Fungsi serta Tatakerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian, bahwa

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai 5 (lima) Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yaitu :

a. UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BPPTPH);

b. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSBP);

c. UPTD Balai Pengembangan Bibit,Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan

(BPBPT DK);.

d. UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP);

e. UPTD Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPSDMP)

Adapun kegiatan secara rinci di masing-masing Unit Pelaksana Teknis

Dinas sebagai berikut :

A. UPTD BALAI PENGEMBANGAN PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

DAN HORTIKULTURA (UPTD BPPTPH)

UPTD BPPTPH merupakan salah satu unit Pelaksana Teknis

Operasional Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta yang

mempunyai tugas melaksanakan perbenihan tanaman pangan dan

hortikultura. Untuk melaksanakan tugas tersebut UPTD mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja Balai;

2. Pengembangan dan pelayanan perbenihan tanaman pangan;

3. Penyediaan benih tanaman pangan;

4. Pengembangan dan pelayanan perbenihan tanaman hortikultura;

5. Penyediaan benih tanaman hortikultura;

6. Pelaksanaan ketatausahaan;

Page 93: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

90

7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Balai; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Kantor Induk UPTD BPPTPH berada di Gedung B Dinas

Pertanian D I Yogyakarta di Jalan Gondosuli no. 6 Yogyakarta. Struktur

Organisasi UPTD BPPTPH terdiri dari :

1. Kepala Balai;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Pengembangan Produksi Perbenihan Tanaman Pangan;

4. Seksi Pengembangan Produksi Perbenihan Tanaman Hortikultura;

5. Kelompok jabatan fungsional.

Adapun uraian pelaksanaan tugas dan fungsi Subbag dan

Seksi adalah sebagai berikut :

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan ,

keuangan,kepegawaian ,pengelolaan barang , kerumahtanggaan,

kehumasan, kepustakaan serta penyusunan program dan laporan

kinerja. Dalam pelaksanaan tugas tersebut didukung oleh fungsi

sebagai berikut :

a Penyusunan program kerja subbagian Tata Usaha;

b Penyusunan program kerja Balai;

c Pengelolaan kearsipan;

d Pengelolaan keuangan;

e Pengelolaan kepegawaian;

f Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan;

g Pelaksanaan Kehumasan;

h Pengelolaan barang;

i Pengelolaan kepustakaan;

j Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan

sistem informasi;

k Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Balai;

Page 94: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

91

l Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan

m Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2. Seksi Pengembangan Teknologi dan Produksi Perbenihan Tanaman

Pangan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan teknologi dan

produksi serta pelayanan benih tanaman pangan. Dalam melaksanakan

tugas tersebut didukung oleh fungsi sebagai berikut :

a Penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Teknologi dan

Produksi Perbenihan Tanaman Pangan;

b Pengembangan produksi benih sumber tanaman pangan;

c Identifikasi dan pengembangan varietas unggul lokal;

d Pelaksanaan kerjasama teknis teknologi dan produksi benih

sumber;

e Pemasaran produksi benih sumber;

f Pemurnian/pemutihan varietas-varietas;

g Pengelolaan sarana prasarana produksi benih;

h Fasilitasi pemberdayaan penangkar dan produsen benih;

i Pembinaan dan pengembangan jalinan arus benih antar lapang

(JABAL);

j Pelayanan dan penyebaran informasi perbenihan;

k Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program seksi Pengembangan Produksi Perbenihan Tanaman

Pangan.

l Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3. Seksi Pengembangan Teknologi dan Produksi Perbenihan Tanaman

Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan pengembangan,

pelayanan dan penyaluran benih tanaman hortikultura. Dalam

melaksanakan tugas tersebut didukung oleh fungsi sebagai berikut :

Page 95: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

92

a Penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Teknologi dan

Produksi Perbenihan Tanaman Hortikultura;

b Pengembangan produksi benih hortikultura;

c Identifikasi dan pengembangan varietas unggul lokal;

d Pelaksanaan kerjasama teknis teknologi produksi benih

hortikultura;

e Pemasaran produksi benih hortikultura;

f Pemurnian/pemutihan varietas-varietas;

g Pengelolaan sarana prasarana produksi benih;

h Penyebarluasan varietas unggul baru;

i Fasilitasi pemberdayaan penangkar dan produsen benih;

j Pelayanan dan penyebaran informasi perbenihan;

k Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program seksi Pengembangan Produksi Benih Tanaman

Hortikultura; dan

l Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

UPTD BPPTPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

didukung oleh sumberdaya manusia dan unit-unit yang berada dilokasi

sesuai dengan jenis ketugasannya . Jumlah pegawai UPTD BPPTPH

sebanyak 49 orang , dan untuk tugas teknis lapangan dibantu oleh tenaga

harian lepas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan dana

yang tersedia. Adapun unit UPTD yang berada dilokasi adalah sebagai

berikut :

1. Komoditas Padi

a. Unit Wijilan, Wijirejo, Nanggulan, Kulon Progo luas lahan 15 ha.

b. Unit Gesikan, Pajangan, Bantul luas lahan 2 ha

c. Unit Berbah, Sleman luas lahan 2,5 ha

2. Komoditas Palawija

a. Unit Gading, Playen, Gunung Kidul luas lahan 6,5 ha

b. Unit Panggang, Kec. Panggang

Page 96: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

93

c. Unit Kedung Poh, Kec. Nglipar

3. Komoditas Hortikultura

a. Unit Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem, Sleman luas 6,5 ha

b. Unit Tambak, Triharjo, Wates, Kulon Progo luas 0,2 ha

c. Unit Wonocatur, Laboratorium kultur jaringan (perbanyakan bibit

hortikultura)

UPTD BPPTPH dalam menjalankan tugas dan fungsinya

didukung oleh anggaran APBD maupun APBN . Adapun hasil pelaksanaan

kegiatan yang bersumber dana dari APBN maupun APBD tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Kegiatan APBD

Hasil kegiatan Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan yang

di danai oleh APBD adalah sebagai berikut :

a. Realisasi Keuangan

Tabel 8.1. Realisasi Keuangan APBD BPPTPH DIY tahun 2016

NO U R A I A N ANGGARAN REALISASI

Rp. Rp. Keu (%) Fisik (%)

BELANJA 7.878.340.053 7.501.001.968 95,21 100

BELANJA TIDAK LANGSUNG

2.855.363.760 2.772.159.171 97,09 100

BELANJA LANGSUNG 5.022.976.293 4.728.842.797 94,14 100

1 BELANJA ADMINISTRASI 2.379.851.868 2.118.814.117 89,03 100

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

195.000 195.000 100 100

Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber daya air dan listrik

101.949.937 88.945.625 87,24 100

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Izin Kendaraan

3.245.000 2.773.800 85,48 100

Penyediaan Jasa 20.007.000 19.407.300 97,00 100

Page 97: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

94

Administrasi Keuangan

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

63.373.176 63.373.176 100 100

Penyediaan Alat Tulis Kantor 12.693.500 12.693.500 100 100

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

14.350.000 14.349.975 99.89 100

Penyediaan Komp. Intalasi Listrik/Penerangan Bangunan

4,810.000 4.810.000 99,83 100

Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

7.505.000 7.225.000 98,27 100

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

4.795.000 4.665.000 97,29 100

Penyediaan Makanan dan Minuman

5.880.000 5.232.000 88,98 100

Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

24.960.000 21.426.300 86,84 100

Penyediaan Jasa Keamanan 53.274.517 48.063.900 90.22 100

Pengadaan Perlengkapan Gedung/Kantor

23.082.000 23.082.000 100 100

Pengadaan Peralatan Gedung/Kantor

72.003.847 72.003.847 100 100

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

43.193.522 43.193.522 100 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

106.474.069 102.360.469 96,14 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan gedung Kantor

3.600.000 3.600.000 100 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor

5.150.000 4.650.000 100.00 100

Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Kantor BPPTPH (DAK)

1.809.310.000 1.577.602.125 87,19 100

2 BELANJA OPERASIONAL 2.643.124.425 2.610.028.680 96,75 100

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan

974.125.300 950.703.055 97,60 100

Perbanyakan Benih Sumber di Tingkat Petani

65.465.000 64.218.000 98,10 100

Penyediaan Benih dan Pengembangan Jabal Kedelai

158.945.400 157.589.400 99,15 100

Pengembangan Perbenihan Hortikultura

1.443.868.725 1.436.798.225 99,51 100

Pengembangan Benih Sayuran di Tingkat Petani

720.000 720.000 100 100

Page 98: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

95

b. Hasil Kegiatan

Kegiatan yang didanai dengan sumber dana APBD dilaksanakan

pada bulan Januari-Desember 2016. Hasil kegiatan sebagai berikut :

1. Tujuan kegiatan ini adalah :

i. Menyediakan sarana prasarana dan pemeliharaan gedung lingkup

UPTD BPPTPH

ii. Menyediakan benih sumber padi sawah yang unggul dan bermutu

spesifikasi lokasi bagi petani.

iii. Meningkatkan kelancaran operasional UPTD Balai Pengembangan

Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BP2TPH) umumnya

dan Seksi Pengembangan Teknologi dan Produksi Tanaman Pangan

khususnya, melalui peningkatan prasarana dan sarana berupa :

pemeliharaan/eksploitasi alsintan, penggantian suku cadang alsintan,

bahan bakar, oli, kantong plastik dan karung plastik untuk proses

produksi benih sumber tanaman pangan.

iv. Menyediakan benih sumber tanaman pangan (BD dan BP) yang

berkualitas yang memenuhi standar mutu benih dan meningkatkan

standar pelayanan minimal bagi pengguna benih sumber tanaman

pangan.

v. Menyalurkan benih sumber tanaman pangan(BD dan BP) hasil

kegiatan Pengembangan dan Tehnologi Produksi Tanaman Pangan

kepada produsen/penangkar benih tanaman pangan atau kelompok-

kelompok penangkar binaan Dinas Pertanian Kabupaten, sesuai

kebutuhan dan varietas yang diinginkan.

vi. Terlaksananya penangkar benih kedelai jabal seluas 20 hektar di 4

kabupaten @ 5 hektar

vii. Terlaksananya perbanyakan benih sumber padi bekerja sama

dengan petani

viii. Memperbanyak benih Tomat Kaliurang.

ix. Memperbanyak benih Cabe Lokal Pakem, Branang, dan Gantari.

Page 99: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

96

x. Memurnikan Tomat Kaliurang.

xi. Memurnikan Cabe Lokal Pakem, Branang, dan Gantari.

xii. Memelihara Pohon Induk buah-buahan dan Memperbanyak

Tanaman buah-buahan.

xiii. Memelihara dan memperbanyak benih Tanaman Hias.

xiv. Memperbanyak Jamur Edibel.

xv. Memproduksi benih Tomat Kaliurang, Cabe dan Kacang Panjang

melalui pemberdayaan kelompok tani penangkar benih hortikultura

dengan pola kerjasama kemitraan.

2. Lokasi

Lokasi kegiatan rutin yang dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan

Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan sumber dana

APBD meliputi

i. Pengembangan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura :

a. Unit Kerja Wijilan

b. Unit Kerja Gading

c. Unit Kerja Ngipiksari

d. Unit Kerja Berbah

e. Unit Kerja Gesikan

f. Unit Kerja Wonocatur

g. Unit Kerja Tambak

ii. Pengembangan benih padi di tingkat petani di kelompok tani

KT “Tani Maju” , Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten

Bantul

iii. Penyediaan benih dan pengembangan Jabal Kedelai

1. Kelompok Ngudi Mulyo, Bantar wetan, Banguncipto, Sentolo,

Kulon Progo

2. Kelompok Manunggal, Duwet Gentong, Srimulyo, Piyungan,

Bantul.

3. Kelompok Margo Mulyo, Bendungan, Sumberharjo, Prambanan,

Sleman.

Page 100: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

97

4. Kelompok Gamparan, Gamparan, Sumberharjo, Prambanan,

Sleman.

3. Hasil Kegiatan

b. Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran

1) Terbayar gaji Pegawai Negeri Sipil yang ada di UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura tahun 2016.

2) Terlaksana Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari

Tanaman Pangan dan Hortikultura sebesar Rp 797.642.800 (

92,47 %) dari target yang ditetapkan tahun 2016 sebesar Rp

862.625.000,-

3) Tersedia meterai Rp 3000,- sebanyak 31 lembar dan meterai

Rp 6000,- sebanyak 17 lembar guna mendukung administrasi

di UPTD BPPTPH.

4) Terfasilitasi pembayaran jasa telepon setiap bulan selama satu

tahun pada 9 unit, pembayaran air pada 3 unit, pembayaran

listrik 22 titik dan internet sebanyak 2 titik lingkup UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

5) Terfasilitasi jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan yang

meliputi KIR kendaraan Roda 4 sebanyak 2 unit ( AB 8105 UA,

AB 8075 UA), pembayaran STNK kendaraan Roda 2 sebanyak

10 unit ( AB 2224 UH, AB 2218 UH, AB 2518 IH, AB 2650 UB,

AB 2397 UH, AB 2730 IH, AB 2371 IH, AB 2372 IH, AB 2729

IH, AB 2444 UH), Pembayaran STNK Kendaraan Roda 4 yaitu

AB 1630 UA, AB 1090 UA, AB 8075 UA, AB 1098 UA, AB

8105 UA.

6) Terfasilitasi jasa administrasi yang berupa honorarium

pengelolaan keuangan 7 orang, honorarium pemegang barang

sebanyak 2 orang dan honorarium pengelola kepegawaian

sebanyak 1 orang, kasir dirangkap oleh pengelola keuangan.

Page 101: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

98

7) Terfasilitasi jasa kebersihan kantor UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura selama 1 tahun yang meliputi untuk pemeliharaan

kebersihan tegel (7.488 m2), kebersihan keramik (10.476 m2),

kebersihan kaca ( 4.248 m2), kebersihan kamar mandi/WC

(1.068 m2),kebersihan halaman (36.504 m2), kebersihan

taman (1.800 m2)

8) Tersedia Alat Tulis Kantor (ATK) sebanyak 45 jenis untuk

mendukung operasional UPTD Balai Pengembangan

Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2016.

9) Tersedia barang cetakan sebanyak 31 jenis dan barang

penggandaan sebanyak 10.368 lembar serta jilid sebanyak 25

buku guna mendukung operasional UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura tahun 2016.

10) Tersedia komponen instalasi listrik sebanyak 5 jenis meliputi

lampu TL 40 watt komplit sebanyak 13 buah, LED 14 watt

sebanyak 15 buah, LED 9 watt sebanyak 15 buah, kabel roll 2

buah, Taspen 1 buah , guna mendukung operasional UPTD

Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura tahun 2016.

11) Tersedia peralatan rumah tangga sebanyak 15 jenis alat dan

terisinya tabung gas kompor sebanyak 24 kali guna

mendukung operasional UPTD Balai Pengembangan

Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2016.

12) Tersedia bahan bacaan untuk UPTD Balai Pengembangan

Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang meliputi

majalah trubus sebanyak 24 eksp, dan surat kabar Kedaulatan

Rakyat sebanyak 59 bulan.

13) Tersedia hidangan rapat selama satu tahun untuk operasional

Balai.

Page 102: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

99

14) Terfasilitasi perjalanan dalam daerah selama satu tahun yang

dimanfaatkan untuk pembinaan, evaluasi dan monitoring ke

unit kerja lingkup UPTD dan terfasilitasinya perjalanan luar

daerah selama satu tahun.

15) Terfasilitasi honor Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3

orang yang meliputi 2 orang di Unit kerja Gading dan 1 orang

di Unit Kerja Ngipiksari selama 13 kali pembayaran untuk

tahun 2016.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Terlaksana pembangunan gedung kantor yang meliputi :

Pembangunan kontruksi /pembelian Talut unit Ngipiksai

oleh CV Cempaka senilai Rp 16.582.000,-

Belanja modal pengadaan/pembelian tangga 4 meter untuk

warertron unit Tambak

Belanja modal pengadaan/pembelian watertorn Unit

Tambak

2) Tersedia peralatan gedung kantor di UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura sebanyak 13 macam yang meliputi pengadaan

almari 2 pintu 1 unit, pengadaan Fillingkabinet 1 unit,

pengadaan AC 1 unit, pengadaan gordyn 20 meter,

pengadaan rak arsip 2 unit, pengadaan komputer PC 2 unit,

pengadaan printer 2 unit, pengadaan printer laserjet 1 unit,

pengadaan printer multifungsi 1 unit, pengadaan printer

dotmetrix 1 unit, pengadaan sofa 1 unit pengadaan instalasi

listrik berupa tambah daya di unit kedungpoh 1 paket.

3) Terlaksana pemeliharaan/rehab gedung kantor yang meliputi

a) Pemeliharaan /rehab kamar mandi di unit tambak 1 paket

b) Penggantian Pintu Kantor di Unit Gesikan dan Tambak 1

paket

Page 103: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

100

c) Pemeliharaan / rehab pintu gudang unit Gesikan 1 paket

d) Pemeliharaan/rehab pintu regol besi unik Wonocatur 1

Paket

4) Terfasilitasi pemeliharaan rutin kendaraan baik Roda 2

sebanyak 10 unit dan Roda 4 sebanyak 5 unit yang meliputi

dana untuk penggantian suku cadang dan belanja Bahan

Bakar Minyak/gas dan Pelumas.

5) Kendaraan Roda 2 yang difasilitasi adalah AB 2224 UH, AB

2218 UH, AB 2518 IH, AB 2650 UB, AB 2397 UH, AB 2730 IH,

AB 2371 IH, AB 2372 IH AB 2729 IH, AB 2444 UH),

Kendaraan Roda 4 meliputi AB 1630 UA, AB 1090 UA, AB

8075 UA, AB 1098 UA, AB 8105 UA

6) Terpeliharanya peralatan kantor di UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura berupa pemeliharaan AC sebanyak 3 unit

7) Terpeliharanya peralatan kantor di UPTD Balai

Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura berupa pemeliharaan rutin AC 6 unit,

pemeliharaan ketik manual, pemeliharaan PC komputer,

pemeliharaan laptop/notebook. Pemeliharaan peralatan ini

tersebar pada unit kerja UPTD Balai P2TPH DIY

8) Terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi gedung kantor

BPPTPH dengan sumber pendanaan dari Dana Alokasi

Khusus (DAK). Beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan

adalah

a. Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor roda dua

senilai Rp 173.080.000,- oleh CV Sumber Baru Niaga

b. Pengadaan Konstruksi/pembelian Gedung Gudang alat-

alat mesin pertanian Unit Gading.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh CV Sekar Kenanga dengan

biaya sebesar Rp 313.590.000,- berupa rehab Gedung

Gudang alat-alat mesin pertanian Unit Gading seluas 155

Page 104: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

101

m2, perencanaan dilakukan oleh Pola Prakarya sebesar

Rp 11.400.000,- dan pengawas oleh CV Citra Matra

Ardhitama sebesar Rp 7.750.000,-

c. Rehab konstruksi/pembelian gedung gudang alsintan Unit

Ngipiksari

Rehab konstruksi/pembelian gedung gudang alsintan Unit

Ngipiksari seluas 147 m2 dilakukan oleh CV Citra Perkasa

senilai Rp 204.000.000,- perencanaan dilaksanakan oleh

CV Nusa Griya Cipta dengan nilai Rp 6.500.000,- dan

pengawasan senilai Rp 4.391.000,-

d. Rehab kontruksi/pembelian gedung gudang alsintan Unit

Tambak

Rehab kontruksi/pembelian gedung gudang alsintan Unit

Tambak

dilaksanakan oleh CV Yoga Karya dengan biaya sebesar

Rp 95.800.000,- , dengan gedung gudang alsin unit

Tambak seluas 64 m2, dan perencanaan sebesar Rp

2.630.000,- dilakukan oleh CV Mitra Gutama Lima

e. Pembuatan saluran air/irigasi di Unit Wijilan

Pembuatan saluran air/irigasi spanjang 250 m” di Unit

Wijilan dilaksanakan oleh CV Lintas Cakrawala dengan

biaya sebesar Rp 147.207.000,-. Dengan perencana

dilakukan oleh Cipta Adi Tama sebesar Rp 4.465.000,-

f. Pembelian Jalan Usahatani (Corblok) seluas 1.500 m2 di

Unit Wijilan

Pembelian Jalan Usahatani (Corblok) seluas 1.500 m2 di

Unit Wijilan dilaksanakan oleh CV Yoga Karya dengan

biaya sebesar Rp 348.820.000,-. Perencanaan

dilaksanakan adalah CV Cipta Adi Tama senilai Rp

13.500.000,- dan pengawas dilakukan oleh CV Mitra

Gutama Lima senilai Rp 8.975.000,-

Page 105: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

102

g. Pembuatan talud jalan usaha tani (200 m2) di unit

Ngipiksari

Kegiatan dilaksanakan oleh CV Karya Setia Abadi dengan

biaya Rp.158.000.000.- untuk pembangunan talud jalan

usaha tani sebanyak 200 m2, dengan perencanaan

dilakukan oleh CV Cipta Adi Tama senilai Rp 4.764.000,-

h. Pembangunan kontruksi jalan usahatani (konblok) di unit

Ngipiksari

Dilaksanakan oleh CV Yoga Karya dengan biaya Rp

62.140.000,- menyelesaikan pembangunan jalan usaha

tani konblok seluas 250 m2, dengan perencanaan

dilakukan oleh CV Cipta Adi Tama senilai Rp 1.875.000,-

c. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Penyediaan Benih Dasar(FS) dan Benih Pokok(SS) tanaman pangan

khususnya padi, kedelai, jagung, kacang tanah, dan kacang hijau

dilaksanakan oleh Seksi Pengembangan Tehnologi dan Produksi

Tanaman Pangan, Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan

Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD BP2TPH),

Dinas Pertanian D.I.Yogyakarta. Penyediaan benih sumber tersebut

diatas mengacu pada kebutuhan benih di D.I.Yogyakarta yang dapat

diketahui melalui sasaran luas areal tanam tanaman pangan di DIY

pada tahun 2016.

Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dari target

keuangan anggaran sebesar Rp. 992.430.550,- dalam perjalanan

waktu dilakukan efisiensi sehingga menjadi Rp. 974.125.300,-.

Anggaran kegiatan yang disediakan sebesar Rp. 974.125.300,-

tersebut dapat direalisasikan Rp. 950.703.055,- atau 97,60% yang

dipergunakan untuk pembayaran honor tenaga kerja, belanja ATK,

sarana produksi, perlengkapan, sertifikasi, rapat, perjalanan dinas dan

pemeliharaan alsin. Sisa anggaran merupakan sisa mati dan efisiensi

Page 106: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

103

karena terjadi selisih antara anggaran dengan harga pasar pada

waktu pembelian/belanja.

Adapun realisasi kegiatan fisik sebagai berikut :

a. Target luas penangkar padi palawija seluas 46,5 hektar,

terealisasi seluas 46,5 hektar (100 %).

b. Target produksi benih palawija dapat terealisasi sesuai dengan

jumlah benih yang diharapkan (100 %) bahkan untuk

perbanyakan benih kedelai BS-BD dan kacang hijau BD-BP

dapat mememenuhi target yang ditetapkan. Sedangkan target

produksi padi tidak terpenuhi (91,56%) karena adanya

gangguan hujan/angin dan adanya serangan hama burung.

c. Penyaluran benih sumber padi kelas BD 2.045 Kg dan BP

85.150 kg . Klas BD masih tersisa 3.155 kg, sedangkan untuk

palawija dari target 10.175 kg tersalur 8.580 kg. Adapun benih-

benih yang belum tersalur : kedelai (BD) 650 kg, kedelai (BP)

1.125 kg, kacang hijau 20 kg.

d. Adapun sisa stok benih-benih yang masih tersimpan di gudang

akan disalurkan pada musim tanam (MH2) bulan Maret/April

2017.

Benih sumber padi dan palawija yang tersalur pada tahun 2016

dapat mendukung kebutuhan penangkaran benih kelas di bawahnya

dengan rincian sebagai berikut :

a. Benih padi kelas BD sebanyak 2.045 kg dapat mendukung

penangkaran benih padi BD-BP seluas 81,8 hektar.

b. Benih padi kelas BP sebanyak 85.150 kg dapat mendukung

penangkaran benih padi BP-BR seluas 3.406 hektar.

c. Benih Jagung kelas BP sebanyak 2.500 kg dapat mendukung

penangkaran benih jagung BP-BR seluas 100 hektar.

d. Benih kedelai kelas BP sebanyak 4.500 kg dapat mendukung

penangkaran benih kedelai BP-BR seluas 112,5 hektar.

Page 107: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

104

e. Benih kacang tanah kelas BP sebanyak 900 kg dapat

mendukung penangkaran benih kacang tanah BP-BR seluas 9

hektar.

f. Benih kacang hijau kelas BP sebanyak 680 kg dapat

mendukung penangkaran benih kacang hijau BP-BR seluas 34

hektar.

1) Pengembangan Benih Padi di Tingkat Petani

Balai Benih melaksanakan kegiatan pengembangan benih padi di

tingkat petani, sekaligus melaksanakan pendampingan

penangkar bagi kelompok tani. Diharapkan kelompok tani

mampu menghasilkan calon benih yang bermutu dan nantinya

akan di opkup oleh Balai Benih sehingga dapat meningkatkan

nilai tukar hasil pertanian. Hasil Kegiatan sbb :

1. Target luas 10 ha dan realisasi luas 10 ha (100 %), Target

opkup calon benih 10.000 kg dan realisasi opkup calon

benih 10.000 kg (100 %). Calon benih sebanyak 10.000 kg di

proses di Balai Benih menghasilkan benih sebanyak 6.130

kg, klas BP (Benih Pokok).

2. Dalam melaksanakan perbanyakan benih sumber di tingkat

petani dilakukan pembinaan kepada anggota KT Tani Maju,

melalui kegiatan Pendampingan Penangkar. dengan tujuan

untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang

perbenihan.

3. Kegiatan pendampingan penangkar dilaksanakan pada tanggal

12 Mei 2016, berlokasi di Gedung C, ruang “Flamboyan”, Dinas

Pertanian DIY , Jln. Gondosuli No. 6. Yogyakarta .

Isi pokok pertemuan pendampingan penangkar:

a. Pertemuan pendampingan penangkar dihadiri peserta

sebanyak 40 orang terdiri dari petugas pertanian dan para

Page 108: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

105

kelompok tani/penangkar, sedangkan narasumber berasal

dari Kepala Balai (Balai P2TPH), UPTD BPSBP, UPTD

BPTP, BPTP Yogyakarta (Karangsasi).

b. Dari Balai P2TPH disampaikan bahwa salah satu upaya

untuk meningkatkan produksi pertanian yaitu dengan

menggunakan benih bermutu dan bersertifikat. Balai Benih

P2TPH di masing- masing unit produksi menghasilkan

benih bermutu dan berkualitas. Dengan menggunakan

benih bersertifikat terdapat jaminan mutu sesuai dengan

deskripsinya. Produksi Balai P2TPH meliputi klas BD dan BP

sehingga dapat digunakan sebagai benih lagi sesuai

dengan urutan klasnya.

c. Dari BPSBP disampaikan bahwa untuk sertifikasi benih

harus memenuhi beberapa syarat, misalnya ; mengajukan

permohonan sertifikasi ke BPSBP, penggunaan benih harus

bersertifikat dan sesuai dengan klasnya (BD, BP), lahan

harus bebas endemic hama/penyakit, melakukan seleksi

lapangan (fase pertumbuhan, generative, menjelang panen),

dalam bermitra mengikuti aturan perbenihan diantaranya

kerjasama produksi dan kerjasama pemasaran.

d. Dari UPTD BPTP (Proteksi), disampaikan bahwa agar

tanaman menghasilkan produk yang optimal maka

dibutuhkan benih yang sehat. Benih yang sehat dimulai dari

pemilihan benih yang sehat, benih bebas dari penyakit,

karena teknis pengendalian OPT benih sebetulnya pada

hama/penyakit (pathogen) yang sudah ada pada benih.

Pengendalian OPT sebaiknya menghindari cara kimia

tetapi diusahaka cara organic yang ramah lingkungan,

sehingga hukum alam (siklus) masih terpelihara/terjaga.

Pemberantasan hama/penyakit secara kimia dapat

memutus siklus alam, sehingga jika terjadi serangan

hama/penyakit maka tidak akan terkendali (meledak).

Page 109: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

106

Misalnya mengendalikan hama/penyakit yang ramah

lingkungan dengan menanam tanam bunga (kenikir)

disepanjang pinggar petak sawah.

e. Dari BPTP Yogyakarta disampaikan bahwa, petani harap

memanfaatkan limbah disekitar wilayahnya, misalnya

jerami, kotoran ternak, dan limbah lainnya. Proses limbah

menjadi pupuk organic harus melalui proses fermentasi baik

secara alami maupun buatan. Fermentasi buatan dapat

menggunakan larutan bakteri decomposer (misal dari EM4

dsb) ditambah tetes disemprotkan ke limbah dan didiamkan

sampai terjadi proses fermentasi. Hasilnya jika disebar ke

lahan pertanian maka dapat untuk meningkatkan kesuburan

tanah.

4. Temu lapang dimaksudkan untuk saling tukar informasi, evaluasi

kegiatan, dan solusi dalam permasalahan yang dihadapi. Temu

lapang dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2016 di lokasi

perbanyakan benih, wilayah KT Tani Maju, Argorejo, Sedayu,

Bantul. Hasil temu lapang sebagai berikut:

a. Kegiatan Temu Lapang dihadiri Bapak Lurah Desa Argorejo,

Mantri Tani, PPL Sedayu, pengurus Kelompok Tani “ Tani

Maju” , anggota kelompok tani “ Tani Maju ” dan masyarakat

tani sekitar desa Argorejo.

b. Kegiatan perbanyakan benih sumber di tingkat petani seluas 10

ha, varietas Inpari Sidenuk dan hasil pemeriksaan lapangan

dari BPSBP dinyatakan lulus lapangan sehingga dapat dipanen

yang nantinya diproses menjadi benih.

c. Laporan dari kelompok tani, bahwa berdasarkan ubinan rata-

rata sebanyak 4,6 kg, sehingga jika di konversi produktivitas

menjadi 7,3 ton, merupakan hasil yang cukup baik, mengingat

varietas Inpari Sidenuk mempunyai deskripsi anakan sedikit.

d. Bapak Lurah sangat mendukung adanya kegiatan perbanyakan

benih di wilayahnya, apalagi varietas yang ditanam merupakan

Page 110: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

107

varietas baru, sehimgga dapat menjadi alternative pilihan bagi

warganya untuk menentukan varietas apa yang akan ditanam.

Selama varietas yang ditanam menguntungkan, maka akan

dipilih petani untuk ditanam pada musim tanam berikutnya.

e. Petugas BPSBP menegaskan bahwa, pertanaman lulus

lapangan disebabkan karena besarnya CVL (campuran) masih

dibawah angka maksimum yang diperbolehkan. Hal ini

disebabkan seleksi yang ketat dari anggota kelompok tani, oleh

karena itu kegiatan seleksi sangat penting dalam menentukan

kelulusan pertanaman di lapangan. Dianjurkan petani jangan

segan-segan melakukan seleksi, makin kecil angka CVL maka

kualitas benih makin meningkat.

f. Kepala Balai berpesan bahwa pergantian varietas lama dengan

varietas baru dapat memutus kekebalan serangan OPT,

sehingga pertanaman akan tumbuh dengan sehat, produksi

meningkat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan memilih

varietas yang spesifik lokasi dan menguntungkan dan tentunya

menggunakan benih bersertifikat.

2) Penyediaan benih dan pengembangan Jabal Kedelai

Hasil Kegiatan Pengembangan Jabal Kedelai adalah sebagai

berikut :

Pada kegiatan Penyediaan Benih dan Pengembangan Jabal

Kedelai tahun 2016 tidak diperbolehkan memberikan bantuan

berupa : benih, pupuk kimia, pupuk cair, obat-obatan pertanian dan

papan nama maka kelompok penangkar mengadakan sarana

produksi tanaman tersebut secara swadaya, sehingga anggaran

tidak dicairkan.

Kegiatan Penyediaan Benih dan Pengembangan Jabal Kedelai dari

target keuangan anggaran sebesar Rp 158.945.400,- dapat

terealisasi Rp 157.589.400. Adapun realisasi kegiatan fisik

sebagai berikut :

Page 111: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

108

e. Target luas penangkar seluas 20 hektar, terealisasi seluas 20

hektar (100 %).

f. Target bimbingan teknis 4 kabupaten @ 30 orang = 120 orang

dapat terealisasi peserta bimbingan teknis sebanyak 120

orang (100 %).

g. Target calon benih sebanyak 16.000 kg, terealisasi sebanyak

16.000 kg (100 %).

Mekanisme dan harga pembelian calon benih kedelai dari

penangkar berdasarkan penetapan HPS dengan Surat Keputusan

Kepala UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan

dan Hortikultura (BPPTPH).

Benih kedelai hasil kegiatan sebanyak 12.960 kg belum akan

disalurkan ke para petani untuk benih jabal musim tanam bulan

Maret/April 2017.

Penyaluran benih kedelai kelas BR merupakan benih hasil kegiatan

tahun 2015 sebanyak 7.680 kg.

Hasil penjualan benih kedelai sebanyak 7.680 kg merupakan

Pendapatan Asli Daerah telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp

61.440.000,00. Benih jabal kedelai yang tersalur pada tahun 2016

sebanyak 7.680 kg dapat mendukung kebutuhan benih di petani

pada MT. 2015/2016 di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,94

% dari kebutuhan benih kedelai kelas BR sebanyak 815.280 kg,

dengan catatan alur penangkaran benih (flow of seed) dapat

berjalan sebagaimana mestinya/sesuai yang diharapkan.

Hasil ubinan (2,5 x 2,5 m) pada saat Temu lapang, dari 4 lokasi

dihasilkan angka rata-rata ubinan sebagai berikut :

a. Lokasi Kelompok Penangkar Gamparan, Gamparan,

Sumberharjo, Sleman didapatkan hasil ubinan rata-rata : 0,808

ton/ha.

b. Lokasi Kelompok Penangkar Margo Mulyo, Bendungan,

Sumberharjo, Prambanan, Sleman didapatkan hasil ubinan

rata-rata : 0,945 ton/ha

Page 112: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

109

c. Lokasi Kelompok Penangkar Manunggal, Duwet Gentong, Sri

Mulyo, Piyungan, Bantul didapatkan hasil ubinan rata-rata :

0,895 ton/ha.

d. Lokasi Kelompok Penangkar Ngudi Mulyo, Banguncipto,

Sentolo, Kulon Progo didapatkan hasil ubinan rata-rata : 0,875

ton/ha.

Setelah dilakukan pembelian calon benih di setiap kelompok, di

kelompok penangkar masih terdapat sisa calon benih yang tidak

dapat teropkup (dibeli) oleh Dinas seluruhnya sebanyak + 1.420 kg,

yang mestinya dapat diproses sebagai benih, sehingga dapat

menaikkan ketersediaan benih kedelai di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Selanjutnya oleh kelompok tani disalurkan sebagai

pemenuhan benih antar lapang (jabal).

d. Program Pengembangan Perbenihan Hortikultura

1) Pengembangan Perbenihan Hortikultura

a) Capaian keuangan Kegiatan Pengembangan dari target

anggaran sebesar Rp 1.443.868.725 dapat terealisasi Rp

1.436.798.225,00 atau 99,15 %.

b) Perbanyakan benih tomat varietas kaliurang seluas 1 ha

terealisasi 1 ha, perbanyakan benih cabai varietas lokal

pakem, varietas branang, varietas gantari seluas 5.000 m2

terealisasi 5.000 m2 . Pelaksanaan kegiatan pengembangan

benih hortikultura sesuai target yang dihasilkan dari luasan 1

ha untuk benih tomat varietas kaliurang menghasilkan

sebanyak 70 kg, cabe varietas lokal pakem, varietas branang,

varietas gantari sesuai target dari luasan 5.000 m2 untuk

benih cabe menghasilkan sebanyak 35 kg dan untuk

pemurnian sesuai target yang direncanakan dengan luasan

masing-masing untuk tomat seluas 1.000 m2, cabe lokal

pakem 500 m2, branag 250 m2, gantari 250 m2 sesuai

dengan target yang dihasilkan benih sumber tomat varietas

Page 113: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

110

kaliurang 200 gram, cabe varietas lokal pakem 200 gram,

cabe varietras branang 200 gram, cabe varietas gantari 200

gram.

Tabel 8.2. Realisasi fisik kegiatan pengembanagn perbenihan hortikultura tahun 2016

No Komoditas Target

(gr/Kg/Batang/ Botol)

Realisasi (gr/Kg/Batang/

Botol) (%)

1 Perbanyakan tomat kaliurang

70 70 100

2 Perbanyakan cabai

35 35 100

3 Pemurnian tomat kaliurang

0,200 0,375 187.5

4 Pemurnian cabe 0,200 1.150 575

5 Perbanyakan tanaman hias

2.250 2.400 106.7

6 Perbanyakan tanaman buah

5.850 5.850 100

7 Perbanyakan jamur edibel

8.400 8.400 100

8 Perbanyakan pohon induk buah

2.721 2.721 100

9 Perbanyakan aneka buah

42.100 42.100 100

c) Pemeliharaan pohon induk buah-buahan sebanyak 2.721

batang terealisasi 2.721 batang karena adanya penghapusan

pohon induk yang sudah tidak produktif lagi. Untuk

perbanyakan benih buah-buahan hasil perbanyakan 5.850

batang terealisasi sebanyak 6.145 batang dengan perincian

sebagai berikut : unit kerja Wonocatur pisang 3.275 batang,

unit kerja Tambak durian sebanyak 1.850 batang, jambu

Dalhari sebanyak 700 batang, unit kerja Ngipiksari sisrat

sebanyak 110 batang, jambu Kristal sebanyak 210 batang.

Page 114: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

111

Perbanyakan benih jamur edible dari target sebanyak 8.400

botol terealisasi 8.400 botol. Pemeliharaan tanaman hias dan

perbanyakan benih tanaman hias dari target sebanyak 2.250

batang terealisasi sebanyak 2.400 batang. Perbanyakan

aneka buah dari target 42.100 batang terealisasi 42.100

batang (100%)

2) Pengembangan Benih Sayuran di Tingkat Petani

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya dinas

pertanian DIY mewajibkan penerima bantuan hibah untuk

berbadan hukum. Berdasar Undang-undang nomor 23 Tahun

2014 tentang pemerintah daerah (organisasi kemasyarakatan

yang berbadan hukum Indonesia adalah organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah

mendapatkan pengesahan badan hukum dari kementrian hukum

dan hak asasi manusia).

Berdasarkan hal tersebut diatas maka kegiatan pengembangan

perbanyakan benih hortikultura ditingkat petani tidak dapat

dilaksanakan karena terkendala kelompok belum berbadan

hukum/ penerima hibah harus sudah bersertifikat/ harus berbadan

hukum. Disamping itu karena adanya kebijakan efiseinsi anggaran

di Pemda DIY.

Page 115: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

112

2. Kegiatan APBN

Kegiatan yang dikelola oleh Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman

Pangan dan Hortikultura terdiri dana Dekonsentrasi, dengan Hasil

sebagai berikut

A.1. DANA DEKONSENTRASI TANAMAN PANGAN

A.1.1. REALISASI KEUANGAN

Tabel 8.3. Realisasi Keuangan Satker Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta (049059)

Dekonsentrasi (Tanaman Pangan) Tahun 2016

KODE

KEGIATAN

ANGGARAN

REALISASI

Rp. Rp. Keu (%)

Fisik (%)

1 2 3 4 5 6

1763 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

264.090.000 262.663.93

9 99,46 100

1763.301

Ketersediaan Benih Tanaman Pangan Bersertifikat

264.090.000 262.663.93

9 99,46 100

051 Menyusun Kebijakan Program dan Anggaran Kegiatan penyediaan Benih tan Pangan

99.627.000 98.221.306 98.59 100

F Administrasi dan Honor Pengelola Keuangan BBI

22.063.000 22.062.900 99,99 100

G KoordinasiPerbanyakan Benih Tanaman Pangan

36.314.000 34.908.406 96,13 100

H Eksploitasi Sarana dan Prasarana BBI

41.250.000 41.250.000 100 100

526211 Belanja Barang Penunjang kegiatan Dekonsentrasi untuk diserahkan kepada Pemerintah Daerah

41.250.000 41.250.000 100 100

Jaringan Air pipa PVC, Bak penampung air dan Pompa Submersible

41.250.000 41.250.000 100 100

062

Melaksanakan Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Penyediaan Benih Tanaman

15.600.000 15.599.800 99,99 100

H Peningkatan SDM Balai Benih dalam rangka Peningkatan Kualitas Produksi Benih

15.600.000 15.599.800 99,99 100

Page 116: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

113

055 Melaksanakan Pengembangan Produksi Benih Tanaman Pangan

138.273.000 138.253.40

3 99,99 100

A Perbanyakan Benih Dasar Padi (2 ha)

34.624.000 34.623.250 99,99 100

B Perbanyakan Benih Dasar kedelai (1 ha)

17.994.000 17.984.940 99,95 100

C Perbanyakan Benih Pokok Padi (4 ha)

69.866.000 68..865.25

0 99,99 100

D Perbanyakan Benih Pokok Kedelai (1 ha)

16.789.000 16.779.963 99,95 100

056 Melaksanakan monitoring, evaluasi dam pelaporan kegiatan penyediaan benih tanaman pangan

10.590.000 10.389.430 99,99 100

G Pembinaan pengawalan, monitoring perbanyakan benih tanaman pangan

5.800.000 5.800.000 100 100

H Pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan perbanyakan benih sumber tanaman pangan

4.790.000 4.789.430 99,99 100

A1.1.2 HASIL KEGIATAN

Kegiatan yang didanai dengan sumber dana APBN dekonsentrasi

ini dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2016. Perincian

pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Satker Dinas Pertanian Prov. DI Yogyakarta (049059) Dekonsentrasi TAHUN 2016

No Kegiatan Waktu

1 Administrasi Kegiatan BBI Januari-Desember 2016

2 Koordinasi perbanyakan benih tanaman Pangan

3 Eksploitasi Sarana dan Prasarana BBI

4 Peningkatan SDM Balai Benih dalam rangka peningkatan kualitas produksi benih sumber

Agustus 2016

5 Perbanyakan Benih Dasar Padi 2 ha Februari-Desember 2016

6 Perbanyakan Benih Dasar Kedelai 1 ha Mei-Desember 2016

Page 117: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

114

7 Perbanyakan Benih Pokok Padi 4 ha Februari - Desember 2016

8. Perbanyakan Benih Pokok Kedelai 1 ha Mei-Desember 2016

9. Pembinaan pengawalan, monitoring perbanyakan benih tanaman pangan

Januari-Desember 2016

10 Pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan perbanyakan benih sumber tanaman pangan

Nopember - Desember 2016

Lokasi Kegiatan yang didanai dengan sumber dana APBN adalah

di UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang meliputi Unit Kerja Wijilan dan Unit Kerja Gading.

Adapun perincian lokasi kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8.5. Lokasi Kegiatan Satker Dinas Pertanian Prov. DI Yogyakarta

(049059) Dekonsentrasi tahun 2016

Sedangkan hasil pelaksanaan per kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Administrasi Kegiatan BBI

Administrasi kegiatan dilaksanakan guna mendukung manajemen

pelaksanaan kegiatan yang ada di UPTD Balai P2TPH khususnya dari

Satker Dinas Pertanian Prov. DI Yogyakarta antara lain :

No Kegiatan Lokasi

1 Administrasi Kegiatan BBI Jl Gondosuli no 6

2 Koordinasi perbanyakan benih tanaman Pangan Jl Gondosuli no 6

3 Eksploitasi Sarana dan Prasarana BBI UPTD BPPTPH, Kedungpoh, Gunungkidul

4 Peningkatan SDM Balai Benih dalam rangka peningkatan kualitas produksi benih sumber

Goeboek Resto

5 Perbanyakan Benih Dasar Padi 2 ha UPTD BPPTPH, Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo

6 Perbanyakan Benih Dasar Kedelai 1 ha BPPTH dan Unit Gading, Playen, Gunungkidul

7 Perbanyakan Benih Pokok Padi 4 ha UPTD BPPTPH, Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo

8. Perbanyakan Benih Pokok Kedelai 1 ha BPPTH dan Unit Gading, Playen, Gunungkidul

9. Pembinaan pengawalan, monitoring perbanyakan benih tanaman pangan

Semua Unit Produksi benih Tanaman Pangan

10 Pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan perbanyakan benih sumber tanaman pangan

Jl Gondosuli no 6

Page 118: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

115

a. Pemberian Honor kepada PPK, Pembantu Bendahara, Staf Pengelola

serta staf Petuga Penerima PNBP selama 12 bulan.

b. Melaksanakan koordinasi guna mengetahui perkembangan

pelaksanaan kegiatan setiap bulannya (satu kali), yang dilaksanakan

pada tanggal : 22 Februari, 12 April, dan 1 Juni tahun 2016

Kegiatan administrasi ini apabila dilihat secara fisik dapat terealisasi

sebesar 100%, dan keuangan satker dapat terealisasi sebesar Rp

254.540.833,- (95,16%) dari total anggaran Rp. 267.476.000,- sedangkan

anggaran administrasi dapat terserap 85,21 % dari anggaran Rp

22.326.000,- terserap Rp 19.022.900,-

Beberapa Surat keputusan yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8.6. Surat keputusan yang telah ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen

Tanggal No. Keputusan Perihal

31 Desember 2015

10616 Tahun 2015 Surat Keputusan KPA tentang Pengangkatan Jabatan Pengelola Kegiatan Dekonsentrasi Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun Anggaran 2016 ( 03.049059) Dana Dekonsentrasi DI UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura

6 Januari 2016 00152 Tahun 2016 Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian DIY tentang Mekanisme Penerima dan Penyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016

15 Maret 2016 02313 Tahun 2016 Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian DIY selaku Kuasa Pengguna Anggaran tentang Pengelola Anggaran Satuan Kerja Dinas Pertanian DIY Tahun Anggaran 2016 (3.049059) Dana Dekonsentrasi di UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Page 119: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

116

15 Maret 2016 01 /KPTS/03/III/2016 Mekanisme, Tata Kerja Penggunaan Barang Dan Biaya Perjalanan Dinas Serta Penunjukan Petugas Pemegang Uang Kegiatan (PPUK), Pelaksana Kegiatan dan Atasan Langsung pada Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta (049059) Tahun Anggaran 2016

15 Maret 2016 02 /KPTS/03/III/2016 SK Pejabat Pembuat Komitmen Tentang Rencana Operasional Pelaksanaan Anggaran Kinerja (ROPAK) pada Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun Anggaran 2016 ( 03.049059) Dana Dekonsentrasi DI UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura

15 Maret 2016 03 /KPTS/03/III/2016 Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang Honorarium Pengelola Anggaran pada Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta (049059) Tahun Anggaran 2016

2. Koordinasi Perbanyakan benih tanaman pangan

Pelaksanaan Koordinasi perbanyakan benih tanaman pangan pada

tanggal 11 Mei 2016 di Gubug Resto untuk meningkatkan

Kemampuan petugas dan penangkar benih TP dapat dilaksanakan

dengan jumlah peserta 40 orang petugas pendamping/kabupaten.

Dari anggaran kegiatan sebesar Rp 36.314.000,00. Realisasi

keuangan kegiatan Koordinasi perbanyakan benih tanaman pangan

untuk petugas dan penangkar benih sebesar Rp 34.908.406,00 atau

96,13 % dan sisa mati sebesar Rp 1.405.594,00.

Sebelum pelaksanaan diadakan rapat koordinasi yang membahas

siapa yang diundang meliputi para petugas dari Dinas kabupaten,

Dinas Pertanian D.I. Yogyakrta UPTD BPTPH, dan instansi terkait

lainnya pada tanggal 29 April 2016 yang menghasilkan kesimpulan

rapat sebagai berikut : Peserta sebanyak 40 orang yang terdiri 11

orang penangkar benih dan 29 orang petugas pendamping

Page 120: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

117

kabupaten dan provinsi. Menyusun rencana kebutuhan materi

koordinasi yang dibutuhkan oleh para peserta pelatihan, serta

menentukan jadwal pelaksanaan dan rencana tempat koorsinasi.

Koordinasi perbanyakan benih tanaman pangan untuk petugas dan

penangkar benih Tanaman Pangan dilaksanakan selama 1 hari, di

Ruang Rapat Goebog Resto tanggal 11 Mei 2016.

Materi pelatihan sebanyak 6 OJ, yang terdiri :

a. Kebijakan perbenihan tanaman pangan di DIY TA. 2016

b. Kegiatan perbanyakan benih sumber tanaman pangan di UPTD

Balai P2TPH tahun 2016 dan rencana tahun 2017

c. Peraturan atau informasi terbaru kaitan perbenihan tanaman

pangan

d. Teknologi perbenihan dalam rangka peningkatan produksi

tanaman pangan (padi, kedelai)

e. Rencana Tindak Lanjut Perbanyakan Benih Tanaman Pangan di

Balai P2TPH Tahun 2017

3. Pembinaan pengawalan, monitoring Perbanyakan Benih Tanaman

Pangan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk melaksanakan pembinaan,

pengawalan dan monitoring perbanyakan benih tanaman pangan.

Secara fisik kegiatan pembinaan, pengawalan, dan monitoring

perbanyakan benih tanaman pangan meliputi pengadaan

ATK/supplies komputer, koordinasi dengan instansi terkait,

monitoring ke lokasi perbanyakan benih, dan penyusunan laporan

kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana (100%),

dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Koordinasi rutin perbanyakan benih sebanyak 4 kali, hanya

dilaksanakan 1 kali, yaitu pada tanggal 21 Maret 2016 dengan

maksud dan tujuan untuk menyamakan presepsi, mencari

solusi dari permasalahan yang timbul terutama pada kegiatan

perbanyakan benih tanaman pangan. Sedangkan koordinasi 3

Page 121: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

118

kali tidak dilaksanakan karena ada blokir anggaran dari DJA

sebesar Rp 2.800.000,00.

b. Penggandaan dan penjilidan blokir anggaran dari DJA sebesar

Rp 150.000,00

c. ATK dan suplies komputer blokir anggaran dari DJA sebesar Rp

600.000,00.

d. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sebanyak 5 kali di 2 kebun

Balai Benih (Unit Produksi Padi dan Unit Produksi Palawija)

dengan waktu pelaksanaan sebagai berikut :

- Tanggal 9 Juni 2016 sebanyak 5 orang, lokasi Unit Produksi

Padi Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo.

- Tanggal 10 Juni 2016 sebanyak 5 orang, lokasi Unit Produksi

Palawija, Gading, Playen, Gunungkidul.

- Tanggal 22 Juni 2016 sebanyak 5 orang, lokasi Unit Produksi

Palawija, Gading, Playen, Gunungkidul.

- Tanggal 23 Juni 2016 sebanyak 5 orang, lokasi Unit Produksi

Padi Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo.

- Tanggal 8 Agustus 2016 sebanyak 2 orang, lokasi Unit

Produksi Padi Wijilan, Nanggulan, Kulon Progo.

Adapun laporan hasil perjalanan dinas monitoring dan evaluasi

sebagai berikut :

- Kegiatan perbanyakan benih padi dari anggaran APBN

2016 dilaksanakan di lahan Balai Benih (Unit Produksi

Padi Wijilan, Nanggulan, Kulonprogo) Yogyakarta seluas 6

hektar meliputi 2 ha untuk perbanyakan benih dasar (

BS-BD) dan 4 ha untuk kegiatan perbanyakan benih

pokok (BD-BP). Secara rinci alokasi perbanyakan yaitu

perbanyakan benih dasar (BS-BD) terdiri : luas 0,5 ha

varietas Sri Putih (Pepe) tanam 13 Maret 2016 panen 10

Juni 2016 lulus uji laboratorium dengan kelas benih BD

sebanyak 1.180 kg, varietas Ciherang luas 1 hektar tanam 5

April 2016 panen 28 Juni 2016 lulus uji laboratorium benih

Page 122: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

119

kelas BD sebanyak 2.360 kg, varietas Situ Bagendit luas

0,5 hektar tanam 27 Maret 2016 panen 01 Juli 2016 lulus

uji laboratorium benih kelas BD sebanyak 1.100 kg.

- Sedangkan perbanyakan benih pokok padi seluas 4 hektar,

terdiri : luas 0,5 ha varietas Pepe tanam 10 Maret 2016

panen 09 Juni 2016 dan lulus uji laboratorium dengan hasil

benih kelas BP sebanyak 1.375 kg, luas 0,9 hektar varietas

Situ Bagendit tanam 27 Maret 2016 panen 21 Juni 2016

dan lulus uji laboratorium dengan hasil benih kelas BP

sebanyak 2.480 kg, luas 1,6 hektar varietas Situ Bagendit

tanam 24 Maret 2016 panen 02 Juli 2016 lulus uji

laboratorium dengan hasil benih kelas BP sebanyak 4.100

kg, dan luas 1,0 ha varietas Ciherang tanam 30 Maret 2016

dan panen 25 Juni 2016 lulus uji laboratorium dengan kelas

benih BP sebanyak 2.750 kg.

- Benih kelas BD dan BP tersebut di atas telah tersalur ke

para penangkar/produsen benih dengan rincian sebagai

berikut :

1) Kelas BD var. Sri Putih/Pepe (0,5 ha) stok awal benih

1.180 kg, tersalur 870 kg, sis 310 kg

2) Kelas BD var. Ciherang ( 1,0 ha) stok awal benih 2.360

kg, belum tersalur , sisa 2.360 kg

3) Kelas BD var. Situ Bagendit (0,5 ha) stok awal benih

1.100 kg, tersalur 820 kg, sisa 280 kg

4) Kelas BP var. Sri Putih/Pepe (0,5 ha) stok awal benih

1.375 kg, tersalur 1.375 kg.

5) Kelas BP var. Situ Bagendit (2,5 ha) stok awal benih

6.580 kg, tersalur 3.105 kg, sisa 3.475 kg.

6) Kelas BP var. Ciherang (1 ha) stok awal benih 2.750 kg,

tersalur 2.750. kg.

Page 123: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

120

- Dari hasil penjualan benih-benih tersebut di atas dihasilkan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp

124.584.000 yang telah disetor ke Kas Negara.

- Pola tanam di Kabupaten Kulonprogo sudah diatur oleh

Pemda, yaitu padi-padi-palawija, hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah pengaturan pengairan dan pemantauan

pergiliran tanaman. Selama ini, masyarakat (termasuk areal

Kebun Balai Benih) masih patuh dan mendukung

pengaturan pola tanam tersebut, demi mendukung

ketersediaan pangan di wilayah Kulonprogo. Bahkan

sistim tanam padi sudah dihimbau oleh petugas pertanian

untuk menggunakan sistim tanam legowo, karena sistim

legowo diharapkan dapat meningkatkan produksi.

- Beberapa permasalahan yang sering terjadi di Balai

Benih dan wilayah Kulonprogo yaitu serangan hama

tikus. Selain itu, serangan hama walangsangit sering

menyerang tanaman, jika serangannya meluas dapat

menurunkan produksi. Kendala lain, posisi lahan Balai

Benih pada jalur pengairan mendapatkan giliran yang

terakhir sehinga pasokan air berkurang, sering terjadi

kondisi pertanaman kekurangan air.

- Harapan dari petugas, selalu berkoordinasi dengan

petugas OPT untuk melaksanakan secara bersama-sama

dengan petani sekitar pemberantasan tikus melalui

gropyokan, emposan dan pembongkaran sarang tikus.

Serangan walangsangit dapat diberantas dengan

penyemprotan insektisida. Sedangkan kekurangan

pengairan, dapat diatasi dengan pemanfaatan air

pengairan secara maksimal misalnya dengan

memperbaiki saluran air yang rusak sehingga tidak terjadi

kebocoran, pemanfaatan air sungai dengan menggunakan

pompa air yang dimiliki Balai Benih.

Page 124: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

121

Adapun laporan hasil perjalanan dinas monitoring dan evaluasi

dilaksanakan di Kebun Balai Benih (Unit Produksi Palawija)

Gading, Playen, Gunungkidul sebagai berikut :

a. Kegiatan perbanyakan benih dasar seluas 1 ha varietas

Anjasmoro tanam bulan 14 Maret 2016 dan panen tanggal 9

Juni 2016. Varietas Anjasmoro dipilih karena sangat

disukai masyarakat dan laris di pasaran. Beberapa waktu

yang lalu masyarakat menyukai varietas Grobogan, karena

untuk tahu/tempe tetapi sekarang permintaan sudah

bergeser ke Anjasmoro. Balai Benih banyak

memproduksi benih kedelai varietas Anjasmoro melalui

dana APBD. Selain kedelai Balai Benih juga menanam

komoditas jagung, kacang tanah dan kacang hijau.

Perbanyakan benih dasar kedelai seluas 1 hektar dihasilkan

calon benih sebanyak 800 kg namun tidak lulus sertifikasi

karena daya tumbuh hanya 79,8 %, sehingga tidak

memenuhi standard mutu benih (80 %).

b. Kegiatan perbanyakan benih pokok seluas 1 ha varietas

Anjasmoro tanam tanggal 21 Maret 2016 panen 29 Juni

2016 dan lulus uji laboratorium BPSB dengan hasil benih

kelas BP sebanyak 900 kg.

4. Peningkatan SDM Balai Benih dalam rangka peningkatan kualitas

produksi benih

Secara fisik sudah dilaksanakan kegiatan Peningkatan SDM

Balai Benih dalam rangka peningkatan kualitas produksi benih

sumber tanaman pangan Balai Benih meliputi :

Sudah dilaksanakan pengadaan ATK dan bahan computer,

konsumsi peserta, nara sumber dan moderator, honor moderator,

honor narasumber/instruktur, sarana peningkatan SDM,

spanduk/banner dan transport peserta untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan peningkatan SDM Balai Benih dalam

Page 125: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

122

rangka peningkatan kualitas produksi benih sumber tanaman

pangan Balai Benih .

Sudah dilaksanakannya rapat persiapan pelaksanaan

peningkatan SDM sebanyak 1 kali yaitu pada tanggal 15

Agustus 2016 dengan maksud untuk menyamakan presepsi,

mencari solusi dari permasalahan yang timbul terutama pada

pelaksanaan kegiatan peningkatan SDM Balai Benih.

Kegiatan peningkatan SDM Balai Benih ini apabila dilihat secara

fisik dapat terealisasi sebesar 100% dan keuangan satker dapat

terealisasi sebesar Rp 15.599.800,- (100%) dari total anggaran

Rp. 15.600.000,-.

Tabel 8.7. Materi-materi dalam pertemuan peningkatan SDM Balai

Benih

No Materi Pembicara

1 Kebijakan perbenihan tanaman pangan di Daerah

Istimewa Yogyakarta TA. 2016 sekaligus pembukaan

pertemuan.

Kepala Dinas

Pertanian DIY

2 Teknik pengeringan benih dalam musim penghujan BPTP Yogyakarta

3 Sosialisasi peraturan perbenihan UPTD BPSBP

4 Pengelolaan produksi benih berkualitas dan bersertifikat Produsen benih

5 Sistem pelayanan publik dalam rangka kepuasan

konsumen

Produsen Benih

Kebutuhan benih yang semakin meningkat dituntut untuk

peningkatan kualitas dan kauantitasnya, bagaimana alur penangkaran

benihnya apakah dapat berjalan dengan baik. Untuk petani padi saat

ini menggunakan benih SS ini menuntut penyediaan benih BD.

Sedangkan untuk palawija khususnya kedelai benih untuk DIY belum

mencukupi sehingga harus mendatangkan dari luarD IY. Berbagai

varietas telah dikembangkan/dikenalkan kepada petani untuk dapat di

kembangkan di tingkat petani, oleh karena itu Dinas Pertanian DIY

Page 126: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

123

telah menjalin kerjasama dengan Batan untuk mengembangkan 2

varietas baru antara lain :Mugibat, Sidenuk.

Balai benih dapat berfungsi sebagai model percontohan, penampilan

yang menarik, dengan tampilan pertanaman dibalai benih dapat lebih

baik. Agar tampilan balai benih dari luar tampak sebagai instansi

balai benih dengan pertanaman yang produktif.

Pengering tenaga surya kombinasi terpal dan lantai jemur lebih

efektif untuk pengering gabah di musim hujan, berbentuk tenda

dengan ketinggian sekitar 50 cm, dimana ketika cuaca panas terpal

dibiarkan terbuka, ketika hujan ditutup dengan naungan terpal yang

tidak bersentuhan dengan gabah. Pengeringan dengan sinar

matahari lebih efektif dan efisien dalam segi biaya dibandingkan

pengeringan dengan alat book dreyer. Cara pengeringannya sebagai

berikut : Jemur gabah di atas lantai jemur dengan ketebalan 5 cm – 7

cm untuk musim kemarau dan 1 cm – 5 cm untuk penghujan,

Lakukan pembalikan setiap 1 – 2 jam atau 4 – 6 kali dalam sehari

dengan menggunakan garuk dari kayu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:

- Usahakan lantai jemur/ alas untuk penejemuran / terpal dalam

kondisi bersih. Pastikan tidak ada satu-pun benih yang tertinggal,

untuk menghindari kontaminasi.

- Lakukan pembalikan secara hati-hati dan merata (tidak terjadi

kerusakan kulit benih)

- Lama penjemuran tergantung kadar air awal dan suhu udara saat

penjemuran, sehingga lakukan pengecekan kadar air secara

berkala dengan menggunakan moisture meter.

Petunjuk Teknis Subsidi Benih Tahun Anggaran 2016 dengan tujuan

sebagai berikut :

a. Menyediakan benih varietas unggul bersertifikat padi inbrida,

padi hibrida, dan kedelai denganmutu yang terjamin untuk

memenuhi kebutuhan benih dalam rangka pelaksanaan

budidaya tanaman pangan.

Page 127: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

124

b. Membantu petani agar dapat membeli benih dengan harga

terjangkau.

Varietas tanaman yang selanjutnya disebut varietas, adalah

sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh

bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan

ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat

membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-

kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak

mengalami perubahan

Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman adalah pejabat yang

berdasarkan keahliannya diangkat oleh Menteri dan ditugasi untuk

melakukan pemeriksaan substantif dan memberikan rekomendasi

atas permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman.

Benih harus disebar dalam pesemaian supaya : Pembibitan dalam

pesemaian menjamin perkecambahan yang sempurna dari benih

tetua dan sistem pesemaian memberikan bibit yang sehat dan kuat

untuk tanam pindah (transplanting).

Pengujian daya kecambah benih perlu dilakukan supaya :

Sebelum dikemas dan dijual sebagai benih hibrida, benih harus

diuji daya kecambah dan kemurniannya.

Balai pengujian benih melakukan pengujian dan

pemberiansertifikasi. Daya kecambah benih minimal 85% agar

dapatmemperoleh sertifikasi.

Pengepakan dan Pelabelan Benih

Pengepakan benih dilakukan dalam keadaan bersih, dalam

karung yang baru.

Apabila benih di simpan dalam karung, kantungnnya harusdisuci

hamakan terlebih dahulu untuk menjaga dari seranganserangga

selama di simpan.

Pengelolaan produksi benih berkualitas dan bersertifikat yang

dilakukan produsen benih yang mempunyai tugas dan fungsi yaitu :

Page 128: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

125

* Memproduksi benih padi secara terarah dan kontinyu

* Memberikan informasi perbenihan padi kepada masyarakat

* Sebagai penghasil benih padi sumber kelas BD dan BP

* Sebagai tempat penyuluhan dan sumber informasi perbenihan

padi

* Sebagai tempat pengujian varietas baru serta uji adaptasi

tanaman padi

5. Perbanyakan Benih Dasar Padi 2 ha

Perbanyakan benih dasar padi secara fisik sudah dilaksanakan seluruhnya

dengan luas 2 ha, di lahan BBI DIY (UPTD BPPTPH Dinas Pertanian DIY

Unit Wijilan). Hasil kegiatan tersebut berupa benih sumber padi kelas Benih

Dasar (BD) yang terdiri dari 3 (tiga) varietas dengan luas dan produksi

sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 8.8. Produksi benih kegiatan perbanyakan benih dasar padi TA. 2016

No Varietas Luas

(ha)

Kelas Produksi (kg) Keterangan

Target Realisasi

1 Pepe 0,5 BD 1.250 1.180

2 Ciherang 1,0 BD 2.500 2.360

3 Situ Bagendit 0,5 BD 1.250 1.100

Jumlah 2,0 5.000 4.640

Benih tersebut selanjutnya disalurkan/dijual kepada petani/kelompok tani

yang memerlukan. Penyaluran benih sumber padi kelas Benih Dasar (BD)

Tahun Anggaran 2016 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 8.9. Penyaluran benih dasar padi TA. 2016

No Varietas Kelas Produksi (kg) Keterangan

Stok Tersalur Sisa

1 Mekongga BD 295 295 - Sisa TA. 2015

2 Ciherang BD 730 730 - Sisa TA. 2015

Page 129: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

126

3 Inpari 30 BD 1.020 - 1.020 Sisa TA. 2015

4 Situ Bagendit BD 270 270 - Sisa TA. 2015

5 Pepe BD 1.550 1.550 - Sisa TA. 2015

6 Pepe BD 1.180 870 310 Produksi 2016

7 Ciherang BD 2.360 - 2.360 Produksi 2016

8 Situ Bagendit BD 1.100 820 280 Produksi 2016

Jumlah 8.505 4.535 3.970

Hasil penjualan benih tersebut disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP

(Pendapatan Negara Bukan Pajak). Hingga akhir tahun anggaran 2016

PNBP hasil penjualan benih sumber padi kelas Benih Dasar (BD) yang

sudah disetor sebesar Rp. 48.945.000,-.

Kegiatan perbanyakan benih dasar padi sudah dilaksanakan sesuai dengan

target luasan yaitu 2 ha. Seluruh tahapan kegiatan dapat dilaksanakan

sesuai dengan rencana, sehingga kondisi pertanaman sejak fase

pertumbuhan hingga fase menjelang panen cukup baik. Akan tetapi ketika

pertanaman berada fase menjelang panen terjadi gangguan cuaca yang

sangat serius berupa hujan lebat dan angin kencang yang menyebabkan

sebagian besar tanaman rebah dan tergenang air. Sebagi dampak dari

kejadian tersebut hasil panen menjadi tidak maksimal sehingga benih dasar

yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yaitu sebanyak 4.640 kg atau 360

kg lebih rendah dari target sebesar 5.000 kg (92,80%). Benih padi hasil

kegiatan perbanyakan benih dasar TA. 2016 tersebut sebagian telah

disalurkan kepada petani/kelompok tani penangkar benih padi. Benih padi

kelas Benih Dasar yang berhasil disalurkan pada TA. 2016 sebanyak 4.535

kg yang terdiri dari benih produksi TA. 2016 sebanyak 1.690 kg dan benih

sisa stok TA. 2015 sebanyak 2.845 kg. Hasil penyaluran/penjualan benih

tersebut sudah disetorkan ke kas Negara sebagai PNBP TA. 2016 sebesar

Rp. 48.945.000,-.

6. Perbanyakan Benih Pokok Padi seluas 4 ha

Perbanyakan benih pokok padi secara fisik sudah dilaksanakan seluruhnya

dengan luas 4 ha, di lahan BBI DIY (UPTD BPPTPH Dinas Pertanian DIY

Page 130: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

127

Unit Wijilan). Hasil kegiatan tersebut berupa benih sumber padi kelas Benih

Pokok (BP) yang terdiri dari 3 (tiga) varietas, dengan luas dan produksi

sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 8.10. Produksi benih kegiatan perbanyakan benih pokok padi TA. 2016

No Varietas Luas

(ha)

Kelas Produksi (kg) Keterangan

Target Realisasi

1 Pepe 0,5 BP 1.375 1.375

2 Ciherang 1,0 BP 2.750 2.750

3 Situ Bagendit 2,5 BP 6.875 6.580

Jumlah 4,0 11.000 10.705

Benih tersebut selanjutnya disalurkan/dijual kepada petani/kelompok tani

yang memerlukan. Penyaluran benih sumber padi kelas Benih Pokok (BP)

Tahun Anggaran 2016 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 8.11. Penyaluran benih pokok padi TA. 2016

No Varietas Kelas Produksi (kg) Keterangan

Stok Tersalur Sisa

1 Situ Bagendit BP 650 650 - Sisa TA. 2015

2 Inpari 30 BP 315 315 - Sisa TA. 2015

3 Pepe BP 865 865 - Sisa TA. 2015

4 Pepe BP 1.375 - 1.375 Prod. TA. 2016

5 Ciherang BP 2.750 2.750 - Prod. TA. 2016

6 Situ Bagendit BP 6.580 - 6.580 Prod. TA. 2016

Jumlah 12.535 4.580 7.955

Hasil penjualan benih tersebut disetorkan ke Kas Negara sebagai PNBP

(Pendapatan Negara Bukan Pajak). Hingga akhir tahun anggaran 2016

PNBP hasil penjualan benih sumber padi kelas Benih Pokok (BP) yang

sudah disetor adalah sebesar Rp. 34.830.000,-.

Kegiatan perbanyakan benih pokok padi dengan luas 4 ha yang sudah

dilaksanakan menghasilkan benih pokok sebanyak 10.705 kg atau 295 kg

lebih rendah dari target 11.000 kg (97,32%). Benih padi hasil kegiatan

Page 131: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

128

perbanyakan benih pokok TA. 2016 tersebut sebagian telah disalurkan

kepada petani/kelompok tani penangkar benih padi. Benih padi kelas Benih

Pokok yang berhasil disalurkan pada TA. 2016 sebanyak 2.750 kg. Hasil

penyaluran/penjualan benih tersebut sudah disetorkan ke kas Negara

sebagai PNBP sebesar Rp. 34.830.000,-.

7. Perbanyakan Benih Dasar Kedelai 1 ha

Realisasi fisik kegiatan Perbanyakan Benih kedelai BS-BD varietas

Anjasmoro seluas 1 ha dapat terealisasi 1 ha atau dengan capaian kinerja

100 %. Dari hasil kegiatan perbanyakan tersebut didapatkan calon benih

kedelai varietas Anjasmoro sebanyak 800 kg, namun tidak lulus uji

laboratorium BPSB karena daya tumbuh 79,8 %. Realisasi keuangan

kegiatan Perbanyakan Benih Dasar Kedelai 1 hektar dari anggaran sebesar

Rp 18.204.000,00 blokir DJA Rp 150.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp

17.984.940,00 atau 99,62 % sisa mati sebesar Rp 69.060,00. Sisa mati

merupakan efisiensi anggaran pemeriksaan lapangan, uji laboratorium, label

dan belanja operasional lainnya. Hasil kegiatan Perbanyakan Benih Dasar

Kedelai seluas 1 hektar dihasilkan calon benih sebanyak 800 kg, namun

tidak lulus uji laboratorium disebabkan daya tumbuh hanya 79,8 %, (hasil uji

laboratorium terlampir). Calon benih kedelai sebanyak 800 kg yang tidak

lulus uji laboratorium/sertifikasi dijual sebagai produk konsumsi dan disetor

untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 4.800.000,00

8. Perbanyakan Benih Pokok kedelai 1 ha

Realisasi fisik kegiatan Perbanyakan Benih kedelai BD-BP varietas

Anjasmoro seluas 1 ha dapat terealisasi 1 ha atau dengan capaian kinerja

100 %. Dan hasil kegiatan perbanyakan tersebut didapatkan benih kedelai

varietas Anjasmoro sebanyak 900 kg, yang lulus uji laboratorium BPSB

dengan kelas benih pokok (BP). Realisasi keuangan kegiatan Perbanyakan

Benih Pokok Kedelai 1 hektar dari anggaran sebesar Rp 17.741.000,00

blokir DJA Rp 952.000,00 dan terealisasi sebesari Rp 16.779.963,00 atau

99,95 % sisa mati sebesar Rp 9.037,00 Sisa mati merupakan efisiensi dari

Page 132: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

129

biaya label dan operasional lainnya. Adapun realisasi fisik kegiatan dapat

mencapai 100 %. Setoran PNBP dari penjualan benih sebanyak 900 kg

sebesar Rp 6.300,00 (Enam juta tiga ratus ribu rupiah).

9. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring Perbanyakan Benih Tanaman Pangan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk Melaksanakan pembinaan, pengawalan

dan monitoring perbanyakan benih tanaman pangan. Secara fisik kegiatan

pembinaan, pengawalan, dan monitoring perbanyakan benih tanaman

pangan meliputi koordinasi dengan instansi terkait, monitoring ke lokasi

perbanyakan benih dan penyusunan laporan kegiatan sudah dilaksanakan

sesuai dengan rencana (100%), dapat dijelaskana sebagai berikut :

e. Sudah dilaksanakannya koordinasi rutin perbanyakan benih

sebanyak 1 kali dengan maksud untuk menyamakan presepsi,

mencari solusi dari permasalahan yang timbul terutama pada

kegiatan perbanyakan benih tanaman pangan.

f. Sudah dilaksanakannya monitoring dan evaluasi kegiatan

perbanyakan benih tanaman pangan meliputi wilayah Bantul,

Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul.

g. Beberapa permasalahan yang sering terjadi di Balai Benih

dan wilayah Kulonprogo yaitu hujan yang sangat lebat

mengakibatkan tidak lulusnya benih di Balai Benih Unit Wijilan.

Selain itu, serangan hama burung yang menyerang tanaman di

Unit Berbah, mengakibatkan menurunkan produksi. Kendala

lain, posisi lahan BBI pada jalur pengairan mendapatkan giliran

yang terakhir sehinga pasokan air berkurang, sering terjadi

kondisi pertanaman kekurangan air.

Permasalahan yang dijumpai pada komoditi palawija

yaitu mendapatkan benih sumber sangat terbatas terutama

varietas yang diminati masyarakat. Kedele mempuyai masa

simpan yang pendek, karena tidak mempunyai masa dormansi

seperti padi.

Page 133: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

130

10. Pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan perbanyakan benih sumber

Tanaman Pangan

Pelaporan kegiatan perbanyakan benih tanaman pangan sudah

dilaksanakan (realisasi 100%), meliputi :

a. Pengiriman laporan kegiatan perbanyakan benih tanaman

pangan secara periodik selama 12 bulan.

b. Validasi data perbenihan tanaman pangan.

Kegiatan Perbanyakan benih tanaman pangan seluas 8 ha ,

meliputi :

- Perbanyakan Beninh Dasar Padi (BS – BD) seluas 2 ha.

- Perbanyakan Benih Dasar Kedelai (BS – BD) seluas 1 ha.

- Perbanyakan Benih Pokok Padi (BD – BP) seluas 4 ha

- Perbanyakan benih Pokok Kedelai (BD – BP) seluas 1 ha.

Lokasi perbanyakan benih, untuk komoditas kedelai di unit

Gading, Gunungkidul, sedangkan komoditas padi di unit Wijilan

Kulonprogo.

Berdasarkan validasi data untuk kegiatan perbanyakan benih

dasar (BS – BD) dan pokok (BD – BP) tanaman pangan maka

disusun tabel 16 dibawah ini :

Tabel 8.12 Perbanyakan benih tanaman pangan di UPTD BPPTPH tahun 2016

No Uraian Luas

Ha

Varietas Tgl

Tanam

Tgl

Panen

Produksi

Kg

A Perbanyakan

Benih Dasar

-Padi

-Kedelai

0,5

1,0

0.5

1,0

Pepe

Ciherang

St bagendit

Anjasmoro

10/3/’16

5/4/’16

27/3/’16

10/6/’16

28/6/’16

1/7/’16

1.180

2.360

1.100

800

Page 134: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

131

B Perbanyakan

Benih Pokok

-Padi

-Kedelai

0,5

1,0

0,9

1,6

1,0

Pepe

Ciherang

St Bagendit

St bagendit

Anjasmoro

10/3/’16

30/3/’16

27/3/’16

24/3/’16

9/6/’16

25/6/’16

21/6/’16

2/7/’16

1.375

2.750

2.480

4.100

900

jumlah 8,0

c. Teknik pelaksanaan perbanyakan benih tanaman pangan

Dalam pelaksanaan perbanyakan benih tanaman mengacu pada

SOP yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perbenihan, sehingga hasil benih yang didapatkan sesuai

dengan kualitas yang diharapkan.

Teknik pelaksanaan perbanyakan benih tanaman pangan meliputi

:

- Benih sumber yang digunakan harus bersertifikat.

- Persiapan tanam s/d pengolahan lahan sampai siap tanam

- Tanam

- Pemeliharaan pertanaman (pengairan, pengendalian OPT,

pemupukan, penyiangan)

- Seleksi lapangan minimal 3 kali pada saat fase

pertumbuhan, fase generative, dan fase menjelang panen.

- Panen

- Prosesing hasil panen

- Penyimpanan calon benih

- Pengambilan sampel untuk uji laboratorium

- Pengemasan benih

- Penyimpanan benih, siap salur

d. Penyaluran benih dan PNBP

Page 135: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

132

Benih yang bersertikat disalurkan ke :

- Balai Benih untuk dilakukan perbanyakan lanjutan untuk

klas satu tingkat dibawahnya, misalnya untuk memperoleh

benih klas BP maka melakukan perbanyakan benih pokok

BD-BP.

- Penangkar/petani. Hasil penyaluran benih ke penangkar

harus disetor ke Negara (PNBP)

Tabel 8.13 Penyaluran benih tanaman pangan tahun 2016

No Uraian Luas Ha

Varietas Produksi Kg

Penyaluran Kg sisa Kg Balai Petani

A Perbanyakan Benih Dasar

-Padi -Kedelai

0,5 1,0 0.5 1,0

Pepe Ciherang St Bagendit Anjasmoro

1.180 2.360 1.100

800

275 -

150 -

905 -

950 800

0 2.360

0 0

B Perbanyakan Benih Pokok

-Padi -Kedelai

0,5 1,0 0,9 1,6 1,0

Pepe

1.375

900

- -

- -

1.375 2.750 2.480 4.100

900

jumlah 8,0

Tabel 8.14 Setoran PNBP benih tanaman pangan tahun 2016

No Kegiatan PNBP Rp.

1

2

Perbanyakan benih dasar (BS-

BD)

-Padi

-Kedelai

Perbanyakan benih pokok

-Padi

-Kedelai

28.665.000,-

4.800.000,-

22.320.000,-

41.398.000,-

A. Eksploitasi Sarana dan Prasarana BBI

Page 136: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

133

526211. Belanja barang penunjang kegiatan Dekonsentrasi untuk

diserahkan kepada Daerah

Realisasi fisik kegiatan Jaringan air pipa PVC, bak penampung air,

pompa submersible meter air sebanyak 1 unit senilai Rp 41.250.000,-

dengan capaian kinerja 100 %. Pekerjaan jaringan air pipa PVC, bak

penampung air, pompa air submersibel, meter air dilaksanakan oleh

CV. Kartika Jaya yang beralamat Toboyo Barat RT. 022 RW. 006,

Plembutan, Playen, Gunungkidul dengan SPK Nomor :

01/SPK/03/VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016 selama 30 hari dengan

nilai kontrak Rp 41.250.000,00 (Empat puluh satu juta dua ratus lima

puluh ribu rupiah). Pekerjaan telah diperiksa oleh Pejabat Penerima

Hasil Pekerjaan dan diserahkan dengan Berita Acara Serah Terima

Nomor : 110/BAST/CV.KJ/VIII/2016 tanggal 25 Agustus 2016

dilaksanakan sesuai kontrak (tepat waktu). Dengan terpasang dan

berfungsinya jaringan air pipa PVC, bak penampung air, pompa

submersible, meter air dapat mengairi lahan di Unit Kerja Kedungpoh

seluas 1 hektar untuk perbanyakan benih sumber palawija dan dapat

meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 1 menjadi 2.

A.2. DANA DEKONSENTRASI TANAMAN HORTIKULTURA

A.2.1. REALISASI KEUANGAN

Tabel 8.15. Realisasi Keuangan Satker Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta Dekonsentrasi (Hortikultura) Tahun 2016

NO KEGIATAN ANGGARAN REALISASI

Rp. Rp. Keu (%)

Fisik (%)

1. 1. Produksi Benih Tanaman Buah Lainnya

27.000.000 25.801.500 95,56 100

2. Produksi Benih bawang merah 209.350.000 207.868.175 99,29 100

3. 2. Fasilitasi Penguatan kelembagaan Perbenihan Hortikultura

57.550.000 48.149.200 83,66 100

TOTAL 312.000.000 281.818.875 90,32 100

Page 137: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

134

A1.2.2 HASIL KEGIATAN

1. Produksi Benih Tanaman Buah Lainnya

Hasil Pelaksanaan Kegiatan.

1. Terlaksananya perbanyakan benih tanaman buah lainnya dari

target produksi perbanyakan benih tanaman buah lainnya

sebanyak 2.000 batang terealisasi sebanyak 2.040 batang

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 8.16. Data produksi perbanyakan benih tanaman buah

lainnya

No. Komoditas Varietas Target Batang

Realisasi Batang

OPT/Mati Batang

Tersalur Batang

1. Sirsak Ratu 800 800 - -

2. Jambu Biji Kristal 0 40 - -

3. Jambu Air Dalhari 900 900 - -

4. Durian Menoreh

Kuning

300 300 - -

JUMLAH 2.000 2.040 - -

2. Terlaksananya pengadaan sarana produksi perbanyakan benih

tanaman buah lainnya melalui Pejabat Pengadaan Barang/Jasa

Dinas Pertanian DIY sesuai SPK Nomor :522/00768/VII tanggal

24 Mei 2016

3. Terlaksana pemeliharaan pohon induk buah-buahan sebanyak 2.358

batang antara lain jambu dalhari, deli hijau, manggis, mangga,

durian, buah naga, jambu citra, jambu kristal, sirsak ratu, dan jeruk.

4. Terlaksana pembinaan penangkar dan monitoring kegiatan

perbanyakan benih buah lainya diwilayah Dinas Pertanian Tingkat

Kabupaten dengan hasil sebagai berikut : Monitoring dan evaluasi

kegiatan produksi benih tanaman buah lainnya di wilayah kebupaten

Page 138: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

135

Kulon Progo yang bekerjasama untuk perbanyakan benih buah-

buahan antara lain durian, manggis,jeruk, mangga untuk

ketersediaan aneka benih buah-buahan. Untuk penangkar tersebut

juga telah mengikuti kegiatan Direktorat Perbenihan yang pernah

diadakan di Yogyakarta, untuk itu pada tahun 2016 mendapatkan

bantuan benih untuk plasma/pohon induk benih mangga garifta

sebanyak masing-masing penangkar 20 batang untuk digunakan

sebagai pohon induk nantinya dapat digunakan sebagai bahan

batang atas, namun demikian juga kerjasama dengan BPSBP DIY

terkait pohon induk yang nantinya akan digunakan sebagai batang

atas dengan sayrat-syarat yang telah dibimbing oleh petugas BPSBP

DIY.

2. Produksi Benih Bawang Merah

Hasil Pelaksanaan Kegiatan.

1. Penanaman perbanyakan benih bawang merah fisik 100% seluas 1.5 ha

dengan hasil produksi 9.583 kg.

1. KT. Rukun, Karang, Tirtomartani, Kalasan, Sleman yang mendapat

bantuan benih bawang merah varietas Crok Kuning sebanyak 500 kg

dengan hasil panen 2.313. kg.

2. KT. Malangan, Srigading, Sanden, Bantul yang mendapat bantuan

benih bawang merah varietas Biru Lancor sebanyak 500 kg dengan

hasil panen sebanyak 4.770 kg.

3. KT. Ngudi Makmur, Dukuh, Karangtengah, Panjatan,Kulon Progo

yang mendapat bantuan benih bawang merah varietas Crok Kuning

sebanyak 500 kg dengan hasil panen sebanyak 2.500 kg.

2. Terlaksana koordinasi dengan instansi terkait yang melibatkan : Kab.

Bidang Hortikultura, Kab, PBT, POPT, Kec, dan petani/penangkar

bawang merah dengan hasil koordinasi sbb : Perserta yang hadir petugas

tk kab. ,petugas kecamatan, PBT dan POPT dan petani wilayah

perbanyakan benih bawang merah.Penjelasan rencana tanam, bagi hasil

Page 139: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

136

perbanyakan benih bawang merah, bantuan benih dan saprodi yang

nantinya untuk perbanyakan benih bawang merah.Dari Dinas Pertanian

DIY khususnya UPTD BPPTPH mengharapkan adanya pendampingan

petugas dari kab,kec maupun provinsi terkait kegiatan perbanyakan benih

bawang merah antara lain : proses sertifikasi, pengamatan lapangan

secara dini untuk mengantisipasi secara dini apabila ada permasalahan

dilapangan. Dari kegiatan perbanyakan harapan dari Dinas Pertanian

nantinya jadi benih semua hasil perbanyakan yang ada dikelompok yang

telah ditunjuk dengan harapan dapat menyediakan benih sendiri untuk

musin tanam berikutnya mengingat harga benih bawang merah yang

selalu mengalami fluktuasi harga yang tidak menentu.Dengan

kesepakatan antara UPTD BPPTPH dengan Kelompoktani telah dibuat

kerjasama bagi hasil pihak I menerima pengembalian 60% pihak ke II

40%. Dari masing-masing kelompok rencana tanam antara tanggal 25 s.d

30 Juli 2016 dengan luas masing-masing kelompok 0.5 ha, untuk

Kab.Sleman ada 2 kali tanam dengan pertimbangan lahan yang siap

tanam baru 2.000m untuk itu dibuat 2 permohonan proses sertifikasinya.

Berhubung untuk 2 kelompok belum memiliki kompentsi sebagai

penangkar untuk proses sertifiksi atas nama UPTD BPPTPH Dinas

Pertanian DIY.

3. Terlaksana pengadaan benih bawang merah, di Dinas Pertanian DIY

melalui Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa sesuai Surat Perintah Kerja

Nomor : 522/01174/VII tanggal 28 Juni 2016.

Tabel 8.17. Pengadaan Benih Bawang Merah

No. Nama Varietas Jumlah

1. Benih Bawang Merah Crok Kuning 1000 kg

Biru Lancor 500 kg

Tabel 8.18. Jumlah benih bawah merah yang dibantukan ke Kelompok Penangkar

Page 140: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

137

No. Nama Benih Jumlah

1. KT. Rukun, Karang, Tirtomartani,

Kalasan , Sleman yang mendapat

bantuan benih bawang merah

varietas Crok Kuning sebanyak

500 kg .

Bawang

Merah

Varietas Crok

Kuning

500 KG

2. KT. Malangan, Srigading, Sanden,

Bantul yang mendapat bantuan

benih bawang merah varietas Biru

Lancor sebanyak 500 kg.

Bawang

Merah

Varietas Biru

Lancor

500 KG

3. KT. Ngudi Makmur, Dukuh,

Karangtengah, Panjatan,Kulon

Progo

yang mendapat bantuan benih

bawang merah varietas Crok

Kuning sebanyak 500 kg.

Bawang

Merah

Varietas Crok

Kuning

500

4. Terlaksananya pengadaan sarana produksi dan perlengkapanya, di

Dinas Pertanian DIY melalui Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa sesuai

Surat Perintah Kerja Nomor : 522/01129/VII tanggal 27 Juni 2016.

5. Terlaksana pembinaan dan monitoring kegiatan perbanyakan benih

bawang merah dengan hasil sbb : Di Kab. Kulon Progo pembinaan

penangkar benih tanaman buah yang ada di Kabupaten Kulon Progo

diwilayah Kecamatan Kalibawang, Panjatan kondisi saat ini untuk

Kecamatan Kalibawang khusunya benih Durian yang ada di Kajoran

masih terus melaksanakan perbanyakan benih, Kecamatan Panjatan

untuk benih buah naga petani kurang begitu respon untuk

perbenihannya. Permasalahah yang dihadapi untuk perbanyakan benih

durian masih sangat sulit tingkat keberhasilannya setelah dilakukan

okulasi/sambung perlu teknis-teknis ekstra dan pas untuk batang bawah

dan batang atasnya. Upaya yang telah dilakukan umur batang bawah dan

Page 141: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

138

waktu okulasi/sambung harus tepat waktu dan tepat musim dengan

demikian untuk perbanyakanya benih buah-buahan yang ada diwilayah

kabupaten kulon Progo terus dilakukan sampai berhasil dengan cara

media tepat, sarana pas, waktu tepat untuk mengurangi kegagalan.Di

Kabupaten Bantul pembinaan penangkar dalam rangka kegiatan

produksi benih bawang merah yang ada diwilayah Kecamatan Sanden

KT.Malangan, Srigading sudah berumur 16 hari setelah tanam dengan

pertumbuhan baik dengan varietas biru lancur tanam seluas 0.5 ha,

harapan dari Dinas Pertanian khusunya balai benih mengingatkan jangan

lupa untuk melakukan proses sertifikasi dari pendahuluan sampai fase-

fase yang telah menjadi syarat proses sertifikasi sampai menjadi benih

berlabel yang natinya untuk ketersediaan benih anggota kelelompoktani

maupun ketersediaan benih diluar DIY.Di Kabupaten Sleman pembinaan

penangkar dalam rangka kegiatan produksi benih bawang merah yang

ada diwilayah Kecamatan Kalasan KT.Rukun, Karang, Tirtomartani sudah

berumur 6 hari setelah tanam dengan dengan varietas crok kuning

lahannyang siap tanam baru seluas 0.2 ha, karena kelompok belum

mempunyai surat kompentesi dari BPSB untuk itu sertifikasi melalui BBH

untuk proses sertifikasi dari pendahuluan sampai fase-fase yang telah

menjadi syarat proses sertifikasi sampai menjadi benih berlabel . Untuk

itu anggota terus koordinasi denga petugas BBH dan BPSBP untuk

melakukan/mendampingi proses sertifikasi dalam rangka produksi benih

bawang merah yang ada dikelompoktani.Di Kabupaten Kulon Progo

pembinaan penangkar dalam rangka kegiatan produksi benih bawang

merah yang ada diwilayah Kecamatan Sanden KT.Ngudi Makmur,

Gotakan, Panjatan sudah berumur 16 hari setelah tanam dengan

pertumbuhan baik dengan varietas crok kuning, dengan luasan 0.5 ha,

karena kelompok belum mempunyai surat kompentesi dari BPSB untuk

itu sertifikasi melalui BBH untuk proses sertifikasi dari pendahuluan

sampai fase-fase yang telah menjadi syarat proses sertifikasi sampai

menjadi benih berlabel . Untuk itu anggota terus koordinasi denga

petugas BBH dan BPSBP untuk melakukan/mendampingi proses

Page 142: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

139

sertifikasi dalam rangka produksi benih bawang merah yang ada

dikelompoktani. Di Kabupaten Kulon Progo.pembinaan penagkar di

KT.Ngudi Makmur,Dukuh,Gotakan VII,Panjatan,Kulon Progo yang

ditanam sebagian anggota kelompok dalam rangka produksi benih

bawang merah yang sudah dilaksanakan kurang lebih 10 hari sudah mau

panen, dengan adanya hujan yang terus menerus dari petugas

mengharap diperhatikan saluran irigasi dipertanaman agar air tidak

mengenangi pertanaman.Untuk panen benih harapan dari BBH sebelum

panen koordinasi petugas tingkat kec,kab,propinsi untuk mengetahui

hasil ubinan umbi basah, dilihat dari pertumbuhan baik namun demikian

untuk benih agak kurang berhasil permasalahan cuaca yang kurang

mendukung,OPT jamur dan tanaman sebagian terendam air untuk itu

mohon nanti kalau panen betul-betul diperhatikan perlakuan pasca

panennya. Di Kabupaten Bantul pembinaan penagkar di

KT.Malangan,Srigading,Sanden,bantul yang ditanam sebagian anggota

kelompok dalam rangka produksi benih bawang merah yang sudah

dilaksanakan kurang lebih 10 hari sudah mau panen, dengan adanya

hujan yang terus menerus dari petugas mengharap diperhatikan saluran

irigasi dipertanaman agar air tidak mengenangi pertanaman.Untuk panen

benih harapan dari BBH sebelum panen koordinasi petugas tingkat

kec,kab,propinsi untuk mengetahui hasil ubinan umbi basah, dilihat dari

pertumbuhan baik namun demikian untuk benih agak kurang berhasil

permasalahan cuaca yang kurang mendukung,OPT jamur dan tanaman

sebagian terendam air untuk itu mohon nanti kalau panen betul-betul

diperhatikan perlakuan pasca panenya. Di Kabupaten Bantul Monitoring

& Evaluasi kegiatan dalam rangka produksi benih bawang merah di

penangkar KT.Malangan, Srigading, Sanden, Bantul sebagian lahan

produksi benih bawang merah sudah panen ada sebagian yang belum

karena waktu tanam tidak bersamaan, akan tetapi mengingat intensitas

hujan yang sangat tinggi terpaksa ikut segera dipanen petugas dai BBH

mohon hasil panen dikeringkanginkan/digantung agar tidak busuk dan

kena jamur untuk itu anggota harus sering-sering olakalik benih agar

Page 143: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

140

supaya benih terselamatkan untuk ketrsediaan mt 1 anggota maupun

diluar anggota kelompoktani wilayah Bantul. Di Kabupaten Sleman.

Monitoring & Evaluasi kegiatan dalam rangka produksi benih bawang

merah di penangkar KT.Rukun, Karang, Tirtomartani, Kalasan, Sleman

umur pertanaman baru 52 hari hujan terus menerus kondisi pertanaman

agak rusak dan tergenang air umbi sebagian sudah pada busuk, untuk itu

petugas meminta untuk saluran irigasinya mohon diperhatikan untuk

pembuangan air agar tanaman terselamatkan sampai umur panen dan

perlu pengawalan secara kontinyu untuk pengendalian OPT dilapangan

khusunya serangan jamur dan busuk umbi untuk itu agar berkoordinasi

dengan petugas POPT setempat untuk pengawalan pertanaman bawang

merah untuk penyelamatan tanaman.

3. Fasilitasi penguatan kelembagaan Perbenihan Hortikultura

Hasil Pelaksanaan Kegiatan sebagai berikut :

1. Fasilitasi Sarana Mendukung Penguatan Kelembahaan Perbenihan

Hortikultura dari target 1 lembaga terealisasi sebanyak 1 lembaga

fasilitasi yang diterima antara lain pompa air 1 unit, AC 2 unit, komputer 1

unit.

Tabel 8.19. Fasilitasi Sarana Mendukung Penguatan Kelembahaan

Perbenihan Hortikultura

No. Uraian Fasilitasi Volume

1. Unit Kerja Tambak UPTD Balai P2TPH DIY Pompa Air 1 Unit

2. Unit Kerja Wonocatur UPTD Balai P2TPH

DIY

AC 2 Unit

3. Unit Kerja Ngipiksari UPTD Balai P2TPH

DIY

Komputer 1 Unit

Page 144: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

141

2. Terlaksana monitoring dan evaluasi kegiatan penguatan kelembagaan

perbenihan hortikultura pada tanggal 13,14,16 Juni 2016 dan 10,11,24

Oktober 2016 dengan hasiI sbb : di Kabupaten SlemanMonitoring

kegiatan fasilitasi penguatan kelembagaan yang ada di wilayah

Kecamatan Prambanan di KT. Tunas

Muda,Kebondalem,Madurejo,Prambanan yang mendapatkan Bantuan

Net House untuk Benih Jambu Air Dalhari kondisi saat dimonitoring

bantuan yang diberikan kurang dirawat sehingga kondisi sangat

memprihatinkan untuk itu kami dari balai benih hortikultura Dinas

Pertanian DIY agar bantuan yang telah diterima dimanfatkan untuk

penangkaran benih buah-buahan yang ada di kelompotani sekitarnya. Di

kabupaten BantulMonitoring kegiatan fasilitasi penguatan kelembagaan

yang ada di wilayah Kecamatan Kretek di KT. Dewi Sri,

Gegunung,Trihargo,Kretek,Bantul yang mendapatkan Bantuan Gudang

Bawang Merah kondisi saat dimonitoring bantuan yang diberikan belum

dimanfaatkan karena belum tersedia sarana perlengkapanya rencana

kesepakatan anggota kelompoktani untuk sarana perlengkapan swadaya

kelompok untuk mendukung gudang benih bawang yang telah dibantukan

dari balai benih hortikultura Dinas Pertanian DIY agar segera dilengkapan

sarana supaya segera bias dimanfaatkan gudang benih yang ada.Di

Kabupaten Kulon Progo Monitoring kegiatan fasilitasi penguatan

kelembagaan yang ada di wilayah Kecamatan Kalibawang di KT.

Mamrih Makmur, Kajoran,Banjarharjo,Kalibawang,Kulon Progo yang

mendapatkan Bantuan Screen House untuk Benih Durian kondisi saat

dimonitoring bantuan yang diberikan sudah dimanfaatkan dan anggota

kelompoktani sangat berterima kasih dengan adanya bantuan screen

house untuk perbanyakan benih durian sangat bermanfaat dan

dipeliharaan/dirawat keberadaan screen house yang dibantukan sehingga

bias untuk kegiatan perbanyakan benih duriang untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat/kelompok di DIY maupun luar DIY serta

melaukan proses administrasi sertifikasi untuk perbanyakan benih durian.

Di Kabupaten Sleman Monitoring dan Evaluasi fasilitasi penguatan

Page 145: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

142

kelembagaan perbenihan hortikultura di KT.Taruna Bumi, Pondok 2,

Wedomartani, Kalasan, Sleman pada tahun 2015 menerima bantuan

rumah persemaian cabe masih dimanfaatkan dan kondisi masih bagus,

petugas dari BBH mengharapkan adanya pemeliharan rumah persemaian

agar dijaga keberadaan bantuan dan lingkungan supaya manfaatkannya

bisa berlamngsung lama dan dikelola bersama anggota dalam rangka

ketersediaan benih cabe dianggota maupun diluar angota yang

membutuhkan benih cabe. Di Kabupaten Bantul Monitoring dan Evaluasi

fasilitasi penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura di KT. makmur,

Srimartani, Piyungan, Bantul pada tahun 2015 menerima bantuan rumah

persemaian cabe masih dimanfaatkan dan kondisi masih bagus, petugas

dari BBH mengharapkan adanya pemeliharan rumah persemaian agar

dijaga keberadaan bantuan dan lingkungan supaya manfaatkannya bisa

berlamngsung lama dan dikelola bersama anggota dalam rangka

ketersediaan benih cabe dianggota maupun diluar angota yang

membutuhkan benih cabe dengan adanya bantuan rumah persemaian

anggota/masyarakat tidak perlu keluar wilayahnya untuk kebutuhan benih

cabe. Di Kabupaten Bantul Monitoring dan Evaluasi fasilitasi penguatan

kelembagaan perbenihan hortikultura di KT. Dewi Sri, Gegunung,Kretek,

Bantul pada tahun 2015 menerima bantuan gudang bawang merah

belum dimanfaatkan secara optimal karena untuk fasilitasi anggota

kelompok dengan kesepakat swadaya untuk para-paranya belum

semuanya terpasang sesuai dana swadaya kelompoktani, petugas dari

BBH mengharapkan adanya pemeliharan/perawatan gudang supaya

manfaatkannya bisa berlangsung lama dan dikelola bersama anggota

dalam rangka ketersediaan benih bawang merah untuk kebutuhan

anggota maupun diluar anggota yang membutuhkan benih bawang merah

dengan adanya bantuan gudang bawang merah anggota/masyarakat

tidak perlu keluar wilayahnya untuk ketersediaan/kebutuhan benih

bawang merah.

3. Terlaksana pengawalan dan pendampingan kegiatan penguatan

kelembagaan perbenihan hortikultura pada tanggal 22,23 Agustus 2016

Page 146: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

143

dan 17,18,26 Oktober 2016 dengan hasil sbb : Di Kabupaten Sleman

pengawalan dan pendampingan kegiatan fasilitasi penguatan

kelembagaan perbenihan hortikultura untuk kabupaten Sleman yang

tahun 2015 mendapatkan bantuan rumah persemaian cabe, net house

perbenihan buah sudah diamanfaatkan dengan baik dan dikelola oleh

kelompok untuk rumah persemaian kegiatan ketersedian benih cabe dan

untuk net housenya untuk ketersediaan benih jambu dalhari. Harapan dari

dinas pertanian DIY untuk bantuan yang telah diserahkan untuk

kelanjutannya pengelolaan,pemeliharan,perawatan fasilitasi agar dikelola

dengan baik dan dapat meningkatkan penguatan kelembagaan

penangkar. Di Kabupaten Bantul pengawalan dan pendampingan

kegiatan fasilitasi penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura untuk

kabupaten Bantul yang tahun 2015 mendapatkan bantuan gudang benih

bawang merah dan rumah persemaian yang sudah diamanfaatkan

dengan baik dan dikelola oleh kelompok untuk rumah persemaian

kegiatan ketersedian benih cabe dan untuk gudang benih bawang merah

belum dimanfaatkan dengan baik karena sarana yang kesepakatn

anggota kelompok untuk swadaya untuk kelengkapanya belum

terlaksanaka untuk itu dari dinas pertanian DIY untuk bantuan yang telah

diserahkan harapan kami dinas pertanian nantinya dapat dikelola dengan

baik dan bermanfaat untuk penguatan kelembagaan penangkar. Di

Kabupaten Kulon Progo Pengawalan dan pendampingan kegiatan

fasilitasi penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura diwilayah

Kecamatan Kokap dan Kec.Kalibawang dimana tahun-tahun sebelumnya

penangkar benih buah mendapatkan bantuan scren 1 unit untuk kec.

Kalibawang dan 1 net house untuk kec.Kokap kedua kelompoktani

tersebut perbanyakan benih durian dimana bantuan tersebut yang

kec.Kalibawang sudah dimanfaatkan untuk kegiatan perbenihan buah-

buahan khususnya durian, untuk kec.Kokap belum maksimal digunakan

karena wilayah tersebut belum mempunyai varietas unggulan masih

varietas lokal namun demikian kedepan harapan petugas dari BBH agar

bantuan net house bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk

Page 147: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

144

perbanyakan perbenihan durian untuk itu dari BBH akan selalu monitoring

semua fasilitasi yang dibantukan kelompok untuk pengembangan

kelembagaan perbenihan hortikultura. Di Kabupaten Sleman Pengawalan

dan pendampingan kegiatan fasilitasi penguatan kelembagaan

perbenihan hortikultura diwilayah Kec. Berbah dan Kec.Turi dimana

tahun-tahun sebelumnya penangkar benih buah mendapatkan bantuan 1

net house dan sarana pengairan, untuk kedua kelompoktani tersebut

perbanyakan benih jambu dalhari dan salak waktu itu untuk yang ada

dikec.Berbah sudah dimanfaatkan untuk kegiatan perbenihan buah-

buahan khususnya jambu dalhari namun demikain kurang dalam

pemeliharaan bantuan sehingga kurang maksimal, untuk kec.Turi sudah

dimanfaatkan harapan petugas dari BBH agar bantuan net house bisa

dimanfaatkan secara maksimal untuk perbanyakan perbenihan untuk itu

dari BBH akan selalu monitoring semua fasilitasi yang dibantukan

kelompok untuk pengembangan kelembagaan perbenihan hortikultura. Di

Kabupaten Kulon Progo Pengawalan dan pendampingan kegiatan

fasilitasi penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura diwilayah

kec.Wates bagian dari unit kerja tambak UPTD Balai P2TPH pada tahun

2016 pengadaan pompa air sebanyak 1 unit sudah dimanfaatkan untuk

mendukung kegiatan produksi benih tanaman buah lainnya harapan dari

Balai P2TPH fasilitasi sarana dimanfaatkan secara maksimal untuk

perbanyakan perbenihan buah-buahan dan juga

perawatan/pemeliharaan alat tersebut diatas secara rutin untuk

mendukung pengembangan kelembagaan perbenihan hortikultura pada

seksi pengembangan produksi benih hortikultura

4. Terlaksana sinkronisasi kegiatan 2016 dan koordinasi pengembangan

benih 2017 pada tanggal 21 s.d 23 Juni 2016 dengan hasil sbb : Dasar

hokum pelaksanaan RK-KL TA 2017 mengacu pada UU No.17 tahun

2003 tentang Keuangan Negara UU No.1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, PP No.90 tahun 2010 tentang Penyususnan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementeerian Negara/lembaga (RK-KL),

Perpres No.2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Page 148: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

145

Menengah Nasional tahun 2015-2019, Perpres No.45 tahun 2016 tentang

RKP tahun 2017 dan SEB No.0163/M.PPN/05?2016 dan No.S-

378/MK.02/2016 tentang RKP Tahun 2017 dan pagu Indikatif K/L TA

2017. Belanja Pembangunan prioritas nasional K/L tahun 2017 yang

berkaitan dengan kedaulatan pangan ; cetak sawah baru,perluasan areal

pertanian lahan kering,rehabilitasi jaringan irigasi,pembangunan gudang

dengan fasilitas pegolahan pasca panen,pengadaan kapal

tangkap,pembangunan pasar ikan terintergrasi dan sentra kuline serta

pembangunan bendungan, embung dan sarana air. Rambu-rambu dalam

penyusuanan RKA-KL TA 2017 yaitu : Penyusunan Renja RKA-KL th

2017, mengacu hasil musrengbang yang dilengkapi dengan E-proposal.

RKP trilateral (DPR,Menkeu,mentan) menjadi acuan penyusunan RKA-

KL, cpcl diharapkan T-1 sehingga dapat memacu srapan anggaran

pengadan di tahun anggaran berjalan.ntuk pemanatapan CPCL

pengembangan kawasan masing-masing daerah peeria TP Prov dan TP

kab dialokasikan GPS (Global Positiong System); target dan pioritas

untuk pengembangan system perbenihan hortikultura tahun 2017 yaitu :

Peningkatapan kapasitas produksi benih bawang merah, dukungan

ketersediaan benih unggul komoditas potensi pasar.

5. Terlaksana forum perbeniahan hortikultura pada tanggal 6 s.d 8 April 2016

di Padang, Sumatra Barat dengan hasil pertemuan sebagai berikut:

peserta forum perbenihan dari 32 propinsi yang hadir pembukaan Kadis.

Sumbar diteruskan arahan dan kebijakan pengembangan perbneihan

hortikultura oleh Direktur Perbenihan Hortikultura. Hari kedua dilanjutkan

paparan evaluasi kegiatan 2015, percepatan kegiatan pelaksanaan

perbenhan 2016 dan rencana 2017 dengan nara sumber BBH,BPSB

Jabar, Jateng, Sumut, Jambi, Lampung,Papua Barathari ke duan

Paparan manegemen pengelolaan kebun dan pemasaran hasil

hortikultura Buah & Sayuran, evalusi dari Aceh, Sumbar, Sumsel, NTT,

Bengkulu, Sumsel, Riau, Maluku, Sulbar, Kalteng dan Kep.Riau,DIY,bali,

Sulut, kaltim, Kalsel, DKI, Sulsel, banten, Sultar, Maluku, Gorontalo hari

ketiga kunjungan lapang ke BBH Lubuk Minturun Sumbar. Dari rangkaian

Page 149: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

146

acara forum perbenihan kegiatan kedepan lebih focus pada komoditas-

komoditas tertentu terutama sayuran Bawang Merah dan Cabe Merah

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, untuk buah-buahahn

khususnya komoditas jeruk dan juga setiap propinsi pengembangan

varietas prioritas yang dipilih untuk unggulan masing-masing kabupaten.

6. Terlaksana evaluasi perbenihan hortikultura pada tanggal 17 s.d 19

Oktober 2016 di Semarang, Jawa Tengah dengan hasil sbb: Pertemuan

Evaluasi kegiatan Perbenihan Hortikultura 2016 diikuti seluruh pelaksana

kegiatan Perbenihan yaitu balai Benih Hortikultura dan BPSB seluruh

Provinsi di Indonesia yang dibuka oleh Direktur Jenderal Hortikultura

Bapak Sputbik Sujono Kamino yang didampingai Direktur Perbenihan

tanaman Hortikuktura dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Hortikultura

dan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Serapan anggaran Direktorat

Jenderal hortikultura (Pusat&daerah) per 17 Oktober 2016 sebesra

63.87%. rancangan kegiatan 2017 dalam penentuaa atau CPCL kawasan

bawang merah dengan memastikan adanya Mou dengan penangkar

terkait harga benih bawang merah sebesar Rp.25.000,-, sehingga petani

dalam menjual benih tidak melebihi harga dalam Mou.Kegiatan

pengembangan kawasan bawang merah tahun 2017 di seluruh Indonesia

sebesar 7.000ha dengan kebutuhan benih sebesar 8.400 ton

benih,sedangkan untuk DIY seluas 100ha dengan kebutuahan benih 120

ton yang dilaksanakan di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Perlu

dilaksanakan perencanaan kebutuhan benih dan pelaksana kegiatan

kawasan bawang merah tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Tugas

pembantuan sehingga kebutuhan benih sesuai dengan pelaksaan

kegiatan kawasan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

B. KEMITRAAN BATAN

Kegiatan Demo Pemanfaatan Teknologi Nuklir Bidang Pertanian

di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 merupakan

implementasi dari perjanjian kerjasama antara BATAN dengan

Page 150: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

147

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan oleh

Dinas Pertanian D I Y bekerjasama dengan kelompok tani. Dana

kegiatan sebesar Rp 100.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp 95.693.700,- sedangkan realiasasi fisik sebesar 100%.

Adanya sisa mati dari harga harga benih kedelai.

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan DPTN 2015 sebagai berikut :

1. Introduksi Iptek Nuklir Hasil Litbang BATAN

Pertemuan introduksi iptek nuklir hasil litbang BATAN

dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2016 di Gedung C Dinas

Pertanian D I Yogyakarta, dihadiri 40 peserta terdiri dari

petani/penangkar/produsen dan petugas pertanian lingkup

Dinas Pertanian provinsi/Kabupaten, sedangkan narasumber

berasal dari Kepala Dinas Pertanian DIY, pimpinan BATAN

Jakarta, dan Jogja Benih.

Pelaksanaan Introduksi Iptek Nuklir Hasil Litbang BATAN atau

sosialisasi PHLIN sangat membantu tim pelaksana kegiatan

PHLIN di DIY, baik secara teknis maupun administrasi, sehingga

dalam pelaksanaan kegiatan PHLIN dapat dipersiapkan sebaik-

baiknya. Selain itu, dengan adanya penyampaian informasi hasil

litbang BATAN langsung dari PHLIN maka dapat dijadikan

referensi dalam penyampaian sosialisasi nantinya di masyarakat.

2. Penangkaran

B. Penangkaran Padi

Penangkaran benih pada Tahap I , BS menjadi FS sebanyak

1 unit atau 0,250 ha melalui penangkaran benih dasar padi

BS – FS yang berlokasi di lahan Balai Benih yaitu Unit

Wijilan UPTD BPPTPH, Desa Wijimulyo, Kecamatan

Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo. Kegiatan penangkaran

benih dasar BS – FS menggunakan benih klas BS varietas

Mugibat berasal langsung dari BATAN sebanyak 5 kg.

Pelaksanaan sebar tanggal 20 Maret 2016 , penanaman

Page 151: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

148

tanggal 6 April 2016, teknik budiddaya tanam

menggunakan system legowo 4 : 1. Penggunaan system

tanam legowo diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

hasil panen. Pemeliharaan pertanaman meliputi penyiangan,

pengendalian OPT, dan pemupukan. Pemberian pupuk

meliputi pupuk organic dan pupuk an organik. Pupuk organik

sebanyak 125 kg, kemudian disusul dengan pupuk an

organic yaitu pupuk Phonska sebanyak 63 kg, pupuk urea

sebanyak 50 kg. Selama pertanaman dilakukan

pengendalian hama dan penyakit melalui penyemprotan

pestisida, sehingga serangan hama masih dapat terkendali

dengan baik, panen tanggal 1 Juli 2016, setelah melalui

prosesing, masa dormansi, uji laboratorium, maka

menghasilkan benih klas FS sebanyak 625 kg. Diharapkan,

benih dapat didistribusikan kepada penangkar/produsen

benih, sehingga benih dapat berkembang di wilayahnya

sesuai dengan pola tanamnya.

Tabel 8.20. Penangkaran BS – FS padi di UPTD BPPTPH Dinas Pertanian DIY, tahun 2016

No Uraian Vol/luas Varietas Tgl Tanam

Tgl Panen

Produksi kg

Klas benih

1 Penangkaran BS - FS

1 unit/ 0,250 ha

Mugibat 6/4/’16 1/7/’16 625 FS

C. Penangkaran Kedelai

Penangkaran kedelai dari BS menjadi FS sebanyak 2 unit

atau 0,5 ha berlokasi di Unit Gading UPTD BPPTPH

Gunungkidul terletak di Desa Gading, Kecamatan Playen,

Kabupaten Gunungkidul. Penangkaran benih dasar BS –FS

kedelai ini terdiri 2 (dua) varietas yaitu varietas Gamasugen

dan varietas Mutiara 1 masing-masing seluas 0,250 ha.

Pelaksanaan tanam pada tanggal 23 Maret 2016 dan panen

Page 152: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

149

untuk varietas Gamasugen tanggal 13 Juni 2016 dan panen

varietas Mutiara 1 tanggal 20 Juni 2016 (lihat table 2).

Tabel 8.21 Penangkaran BS – FS kedelai di UPTD BPPTPH

Dinas Pertanian DIY tahun 2016

D. Penyebaran

1. Penyebaran Padi.

Pelaksanaan penyebaran benih padi bersertifikat hasil

Litbang BATAN meliputi 4 Kabupaten di DIY yaitu di

Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo,

Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Benih yang

disebarkan ke lokasi kelompok tani varietas Bestari, klas

SS ( BP-benih pokok)) sebanyak 600 kg untuk areal

seluas 24 hektar dengan rata-rata 25 kg per ha. Tanam

dilaksanakan antara bulan Mei – Agustus 2016 karena

masing - masing wilayah mempunyai pola tanam berbeda.

Kegiatan penyebaran benih padi varietas Bestari kelas SS

sebanyak 600 kg ke kelompok tani tersebar di 4

(empat) Kabupaten di D I Yogyakarta, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Uraian Vol/luas Varietas Tgl Tanam

Tgl Panen

Produksi kg

Klas benih

1 Penangkaran BS - FS

1 unit/ 0,250 ha

Mutiara 1 23/3/’16 20/6/’16 180 FS

2 Penangkaran BS - FS

1 unit/ 0,250 ha

Gamasugen 23/3/’16 13/6/’16 47 FS

Page 153: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

150

Tabel 8.22. Realisasi fisik kegiatan penyebaran padi varietas

Bestari kelas SS

No

Alamat Kelompok Tani

Jml Benih

Kg

Luas Ha

Tgl Sebar

Tgl Tanam

Tgl Panen

Produktivitas Kg/ ha

1 KT Sedyo Manunggal Desa Sriharjo Kec. Imogiri Kab. Bantul Ketua KT : Ngatijo

200

8

25/4/’16

10/6/’16

25/8/’16

8.640

2 KT Ngudi Subur Desa Sendangmulyo Kec. Minggir Kab. Sleman Ketua KT : Yusuf R

200

8

10/5/’16

30/5/’16

31/8/’16

6.720

3 KT Ngudi Makmur Desa Sentolo Kec. Sentolo Kab. Kulonprogo Ketua KT : Paidi

50

2

5/5/’16

20/5/’16

20/8/’16

7.520

4 KT Pule Desa Argorejo Kec. Sedayu Kab. Bantul Ketua KT : Sugiman

100

4

15/7/’16

1/8/’16

-

-

5 KT Sri Makmur

Page 154: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

151

Desa Umbulrejo Kec. Ponjong Kab. Gunungkidul Ketua KT Kasno

50

2

15/7/’16

30/7/’16

-

-

600 24

Kelompok Tani Sedyo Manunggal Imogiri menanam

varietas Bestari seluas 8 ha, panen bulan Agustus 2016,

rata-rata ubinan 5,4 kg, tanam sistim legowo, 4 : 1,

menggunakan pupuk organic dan pupuk an organic,

produktivitas 8.640 kg GKP, konversi produksi 69.120 kg

GKP. Demikian pula, KT Ngudi Subur, Desa Sendang

Mulyo, Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman menanam

varietas Bestari seluas 8 ha, tanggal tanam 10 Mei 2016

dan panen bulan Agustus 2016. Kondisi pertanaman

bagus, serangan hama terkendali dan jumlah anakan rata-

rata 20 batang, rata-rata ubinan 4,2 kg, produktivitas

6,720 kg/ ha GKP , konversi produksi 53.760 kg GKP.

Kelompok Tani Ngudi Makmur, Desa Sentolo, Kecamatan

Sentolo, Kabupaten Kulonprogo menanam varietas

Bestari seluas 2 ha, tanam 5 Mei 2016 dan panen bulan

Agustus 2016, rerata ubinan 4,7 kg, produktivitas 7.520

kg/ha GKP konversi produsi 15.040 kg GKP. Kelompok

tani Pule, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten

Bantul merupakan wilayah pertanian yang cukup bagus,

pengairannya cukup dan masyarakatnya respon terhadap

perkembangan pertanian. Tahun 2016 menerima benih

varietas Bestari sebanyak 100 kg, klas SS ditanam seluas

4 ha, tanggal sebar 15 Juli 2016 tanam tanggal 1

Agustus 2016, kondisi pertanaman bagus, rencana panen

bulan November 2016. Kelompok Tani Sri Makmur, Desa

Umburejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunugkidul

menerima benih verietas Bestari sebanyak 50 kg, ditanam

Page 155: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

152

seluas 2 ha pada tanggal 30 Juli 2016, kondisi

pertanaman bagus, anakan cukup banyak, rencana

panen bulan November 2016.

E. Pertemuan Koordinasi Mitra Kerja

Kegiatan koordinasi mitra kerja dilaksanakan sesuai dengan

rencana 6 (empat) kali. Lokasi di Kelompok Tani setempat ,

dihadiri oleh petugas pertanian Provinsi/ Kabupaten dan para

penangkar/petani/ masyarakat tani, sedangkan narasumber

dari petugas pertanian Provinsi/Kabupaten/, PPL/mantri tani.

Koordinasi mitra kerja ini dimaksudkan nantinya kelompok

tani dapat mengenal lebih baik lagi varietas padi produksi

BATAN, dan mengembangkan varietas tersebut

diwilayahnya.

Pertemuan koordinasi mitra kerja akan dilaksanakan

sebanyak 6 (empat) kali, berlokasi di :

1. KT Sedyo Manunggal, Bantul, pada tanggal 3 Juni 2016

.yang dihadiri sebanyak 30 orang meliputi : Kepala Desa,

Mantri Tani, PPL dan pengurus kelompok tani dan

anggotanya. Hasil pertemuan yaitu : tentang cara secara

teknis budidaya padi seluas 8 ha varietas Bestari KT

Sedyo Manunggal, dan pemanfaatan varietas lainnya

Mugibat, Sulutan Unsrat 1 sebagai pilihan alternative.

Disampaikan, sebagai hasil Demfarm tahun 2015, bahwa

varietas Mugibat, Sidenuk, Bestari, dan Sulutan Unsrat 1

hampir mempunyai sifat yang sama,takstur nasi pulen, dan

enak rasanya. Hai ini dapat dibuktikan pada saat uji rasa di

kelompok tani Sedyo Makmur Bantul (tahun 2015), bahwa 4

(empat) varietas Mugibat, Sidenuk, Bestari, dan Sulutan

Unsrat menurut masyarakat pulen dan enak. Dalam diskusi

banyak petani yang menanyakan ketersediaan benih hasil

litbang BATAN dipasaran. Petugas berharap bahwa petani

akan mengembangkan sendiri secara swadaya masyarakat

Page 156: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

153

untuk benih-benih hasil litbang BATAN untuk ditangkarkan,

sedangkan benih klas BS disediakan oleh BATAN.

2. KT Ngudi Makmur Kulonprogo, menerima 50 kg benih

varietas Bestari klas SS ditanam seluas 2 ha pada

tanggal 12 Juli 2016. Pertemuan koordinasi mitra kerja

dihadiri Kepala Desa, PPL, Ketua dan anggota kelompok

tani, sedangkan narasumber dari petugas pertanian

Provinsi/Kabupaten. Materi yang disampaikan meliputi

teknik budidaya padi dan pengenalan varietas-varietas hasil

litbang BATAN. Dalam diskusi disampaikan bahwa saat ini

berkaitan dengan serangan busuk leher, maka varietas

lama (Ciherang, IR-64) produksi menurun, sedangkan

varietas dari BATAN (Sidenuk) masih dapat berproduksi

diatas Ciherang, IR-64, menurut masyarakat, Sidenuk

merupakan pilihan yang tepat untuk ditanam karena masih

dapat berproduksi dengan baik, walaupun disekitarnya

varietas lain terkena busuk leher. Mudah-mudahan dengan

varietas Bestari yang ditanam dan menunggu saat panen

kondisinya tidak jauh berbeda dengan varietas Sidenuk.

3. KT Ngudi Subur, Sleman dilakukan 1 kali yaitu pada

tanggal 31 Agustus 2016. Pada tanggal 31 Agustus

2016, dihadiri Kepala Desa, Aparat keamanan (TNI dan

POLRI), perangkat desa, warga masyarakat. Bpk Lurah,

sangat mendukung penggunaan benih varietas baru

terutama varietas varietas yang sifatnya hampir sama

dengan varietas lama yang masih digemari masyarakat.

yang ditanam sekarang varietas Bestari. Aparat (Polisi

dan TNI) sangat mendukung sekali memanfaatkan varietas

Bestari dan memberi motivasi agar selalu memelihara dan

mengelola pertanaman sebaik mungkin sehingga produksi

meningkat. 7. Dengan melihat deskripsi dan sifat-sifat

varietas tersebut, maka diharapkan varietas Bestari dapat

Page 157: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

154

mengganti varietas – varietas lama, karena varietas lama

sudah rentan terhadap penyakit. Pada tanggal 17 Oktober

2016, dihadiri petugas pertanian, perangkat Desa ,

pengurus kelompok tani, masyarakat tani.

Dari petugas pertanian disampaikan untuk mencermati

dan membandingkan hasil pertanamannya dengan

varietas lain, sehingga dapat dipilih mana yang lebih

menguntungkan. . Selama ini, kebiasaan masyarakat

menanam padi varietas lama misalnya IR-64 dan

Ciherang, yang sudah jelas sudah rentan terhadap

serangan hama/penyakit. Dari masyarakat, menginginkan

mau menanam varietas lain yang lebih menguntungkan.

Disampaikan bahwa dari balai benih tersedia benih padi

bersertifikat varietas Sidenuk hasil penangkaran tahap II

FS – SS sudah siap salur. Selanjutnya masyarakat

mohon untuk dapat memperoleh benih tersebut untuk

ditanam setelah panen varietas Bestari. Dari petugas

berpesan, untuk selalu mengganti varietas setiap tanam

untuk memutus siklus hama/penyakit.

4. KT Pule, Sedayu Bantul dilaksanakan 3 kali yaitu pada

tanggal 19 September 2016 dan tanggal 10 Oktober

2016, dan 17 Oktober 2016

Pertemuan koordinasi mitra kerja pada tanggal 19

September 2016 dihadiri oleh Perangkat Desa, petugas

Pertanian dan masyarakat petani setempat. Dari petugas

disampaikan bahwa varietas Bestari sifat-sifatnya mirip

dengan varietas lama yang selama ini ditanam petani

missal IR-64 dan Ciherang, yaitu umur 115 hari, tektur

pulen rasa enak, masih tahan terhadap serangan

hama/pnyakit dan mempunyai potensi hasil sekitar 9 ton.

Selama ini, kebiasaan masyarakat menanam varietas

Ciherang, oleh karena itu, masyarakat ingin mengganti

Page 158: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

155

varietas lain misalnya varietas dari BATAN (varietas

Bestari). Diharapkan hasil panennya nanti akan lebih

baik. Dari petugas mengharapkan, untuk selalu mengganti

varietas setiap musim tanam untuk memutus siklus

hama/penyakit. Pertemuan koordinasi mitra kerja pada

tanggal 10 Oktober 2016 dihadiri petugas pertanian,

anggota kelompok tani, dan masyarakat tani sekitar.

Dari ketua kelompok tani dilaporkan bahwa kondisi

pertanaman varietas Bestari baik, dilakukan pemupukan

baik pupuk kandang, pupuk Urea, NPK, dan

pengendalian hama/penyakit melalui penyemprotan.

Dari petugas disampaikan bahwa varietas Bestari sifatnya

hampir sama dengan varietas lama yang selama ini

sering ditanam petani yaitu varietas IR-64 dan varietas

Ciherang misalnya umur panen sekitar 115 hari, tekstur

pulen rasa nasi enak, potensi produksi sekitar 9 ton.

Dari petugas disampaikan bahwa untuk selalu mengganti

varietas setiap musim tanamuntuk memutus siklus

hama/penyakit.

Pada tanggal 17 Oktober 2016, dihadiri petugas

pertanian, perangkat Desa, pengurus kelompok tani,

masyarakat tani.

Dari petugas pertanian disampaikan untuk mencermati

dan membandingkan hasil pertanamannya dengan varietas

lain, sehingga dapat dipilih mana yang lebih

menguntungkan. . Selama ini, kebiasaan masyarakat

menanam padi varietas lama misalnya IR-64 dan

Ciherang, yang sudah jelas sudah rentan terhadap

serangan hama/penyakit. Dari masyarakat, menginginkan

mau menanam varietas lain yang lebih menguntungkan.

Disampaikan bahwa dari balai benih tersedia benih padi

bersertifikat varietas Sidenuk hasil penangkaran tahap II

Page 159: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

156

FS – SS sudah siap salur. Selanjutnya masyarakat

mohon untuk dapat memperoleh benih tersebut untuk

ditanam setelah panen varietas Bestari. Dari petugas

berpesan, untuk selalu mengganti varietas setiap tanam

untuk memutus siklus hama/penyakit.

F. Temu Lapang

Kegiatan Temu Lapang dilaksanakan pada tanggal 21

Oktober 2016, tempat di Kelompok Tani Pule , Argorejo,

Sedayu, Bantul. Acara Temu lapang dihadiri oleh Petugas

Pertanian Provinsi/ Kabupaten, Perangkat Desa, anggota

kelompok tani Pule beserta pengurusnya. Dalam sambutan

Kepala Desa disampaikan dukungannya berkaitan dengan

penanaman varietas dari hasil produk BATAN. Wilayah

desa Argorejo, cukup luas dan banyak dimanfaatkan untuk

lahan sawah. Masyarakat tani yang tergabung dengan

kelompok tani cukup aktif dan respon terhadap

perkembangan pertanian. Sebagian lahan sudah pernah

dimanfaatkan untuk penangkaran oleh kelompok tani atau

kerjasama dengan produsen benih. Kemampuan SDM

bidang pertanian cukup maju, bahkan kelompok tani

mampu membuat benih padi. Sehingga, wilayah Argorejo

cukup potensi untuk pengembangan varietas baru yang

tentunya menjadi pilihan petani, salah satunya varietas

Bestari. Sedangkan Kepala Balai Benih (BP2TPH, Dinas

Pertanian) menyampaikan bahwa masyarakat tani selama

ini masih banyak menanam varietas padi yang sudah

lama misalnya IR-64, Ciherang. Sesuai dengan informasi

lapangan, varietas lama tersebut sudah rentan terhadap

serangan hama/penyakit, oleh karena itu perlu varietas

baru yang masih tahan terhadap serangan hama/penyakit,

varietas Bestari merupakan alternative sebagai pengganti

varietas lama. Selain itu, dengan penanaman varietas yang

Page 160: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

157

berbeda dapat memutus siklus hama dan penyakit.

Penduduk DIY selalu meningkat sedangkan luas lahan

sawah menyusut karena alih fungsi lahan oleh karena itu

dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan masyarakat

DIY produktivitas padi harus meningkat, salah satu factor

penentu produktivitas padi adalah pemilihan varietas benih

unggul bersertifikat. Varietas hasil litbang BATAN

merupakan alternative pilihan, misalnya varietas Sidenuk,

Bestari, Mugibat. Diharapkan varietas dari BATAN dapat

disukai masyarakat dan dapat meningkatkan

kesejahteraannya. Dari petugas pertanian Kabupaten

menyampaikan bahwa deskripsi padi dari hasil litbang

BATAN ( varietas Sidenuk, Mugibat, Bestari) mempunyai

sifat yang sama dengan padi varietas non BATAN,

misalnya Ciherang, IR- 64 yaitu tekstur pulen rasa nasi

enak. Oleh karena itu, dipersilahkan untuk dicoba dulu

varietas yang sesuai dan spesifik lokasi, maka dapat

dijadikan varietas pilihan. Varietas Bestari mempunyai

deskripsi mirip IR – 64 atau Ciherang, tekstur nasi pulen,

enak rasa nasinya, produksi > 7 ton/ha GKP, diharapkan

varietas Bestari dapat disukai masyarakat dan dapat

meningkatkan pendapatannya.

Page 161: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

158

B. UPTD BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERTANIAN

(UPTD BPSBP).

UPTD BPSBP merupakan salah unit pelaksana teknis Dinas

yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang

pengawasan mutu benih dan sertifikasi benih pertanian. Untuk

melaksanakan tugas tersebut didukung fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja Balai

2. Pelaksanaan pelayanan teknis perbenihan

3. Pengawasan penerapan standar mutu benih dan peredaran benih

pertanian

4. Pelaksanaan sertifikasi benih pertanian

5. Pelaksanaan penilaian kultivar

6. Pelaksanaan ketatausahaan

7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan program Balai; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Struktur UPTD BPSBP adalah sebagai berikut :

1. Kepala Balai

2. Subbagian Tata Usaha

3. Seksi Pelayanan Teknis

4. Seksi Pengendalian Mutu.

5. Kelompok jabatan Fungsional

Adapun tugas dan fungsi Subbagian dan Seksi adalah sebagai

berikut :

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,

keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan,

kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan laporan

kinerja yang didukung oleh fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja subbagian Tata Usaha

b. Penyusunan program kerja Balai

c. Pengelolaan kearsipan

Page 162: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

159

d. Pengelolaan keuangan

e. Pengelolaan kepegawaian

f. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan

g. Pelaksanaan kehumasan

h. Pengelolaan barang

i. Pengelolaan kepustakaan

j. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem

informasi

k. Pelaksanaan monitoring,evaluasi dan penyusunan laporan program

Balai

l. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian

Tata Usaha

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

dan fungsinya.

2. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan teknis yang didukung oleh fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Teknis

b. Pengelolaan data pelayanan teknis

c. Pengelolaan sarana dan prasarana kegiatan teknis

d. Pengaturan pelayanan dan pemantauan penggunaan sarana dan

prasarana teknis

e. Pelaksanaan penilaian kultivar

f. Identifikasi dan pengembangan varietas unggul local

g. Pendampingan pelaksanaan pelepasan dan pendaftaran varietas

local yang sebaran geografisnya meliputi lintas kabupaten/kota

h. Pelaksanaan kerjasama bidang teknis perbenihan.

i. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi

Pelayanan Teknis.

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

dan fungsinya.

3. Seksi Pengendalian mutu mempunyai tugas melaksanakan

pengendalian mutu benih yang didukung oleh fungsi sebagai berikut:

Page 163: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

160

a. Penyusunan program kerja Seksi Pengendalian Mutu Benih.

b. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi serta penyusunan rencana

sarana dan prasarana kegiatan teknis.

c. Penilaian kelayakan dan pengusulan pengadaan sarana dan

prasarana teknis.

d. Pendokumentasian dan pelaksanaan tindaklanjut permasalahan

perbenihan.

e. Pelaksanaan legalisasi label benih

f. Pengawasan penerapan standar mutu benih

g. Pengawasan dan sertifikasi benih

h. Pemantauan dan evaluasi penarapan pedoman perbenihan

tanaman .

i. Pengelolaan dan pelaksanaan kerjasama pengendalian mutu benih.

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan program Seksi Pengendalian Mutu.

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

dan fungsinya.

4. Kelompok jabatan fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari pemangku jabatan

fungsional di bidang pengawasan mutu benih yaitu Pengawas Benih

Tanaman Pangan (PBT) yang mempunyai uraian tugas sebagai

berikut :

a. Menilai kultivar/varietas

b. Melaksanakan sertifikasi benih

c. Menganalisa benih secara laboratories

d. Mengawasi pemasaran benih berdasarkan peraturan yang berlaku.

Secara keseluruhan UPTD BPSBP DIY tahun 2014 didukung

tenaga struktural dan tenaga fungsional sebanyak 42 orang dengan

perincian :

1. Pejabat Struktural : 4 orang

a. Kepala Balai : 1 orang

Page 164: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

161

b. Kepala Subbag Tata Usaha : 1 orang

c. Kepala Seksi Pelayanan Teknis : 1 orang

d. Kepala Seksi Pengendalian Mutu: 1 orang

2. Pejabat Fungsional (PBT) : 23 orang

a. PBT Ahli Madya : 6 orang

b. PBT Muda : 3 orang

c. PBT Pertama : 4 orang

d. PBT Terampil Penyelia : 9 orang

e. PBT Terampil Pelaksana Lanjutan : 1 orang

3. Staf Subbag TU dan Staf Seksi : 15 orang

a. Staf Subbag TU : 9 orang

b. Staf Seksi Pelayanan Teknis: 2 orang

c. Staf Seksi Pengendalian Mutu : 4 orang

Kegiatan UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Pemda

DIY dapat dibagi menjadi kegiatan fisik dan keuangan dari 2 sumber dana yaitu

APBN dan APBD T.A. 2014. Kegiatan yang didanai dari sumberdana APBN

terdiri dari 2 Satker yaitu Satker Tanaman Pangan UPTD BPSBP (03) dan Satker

Hortikultura UPTD BPSBP (04) T.A. 2014.

A. CAPAIAN KINERJA

1. APBN

Kegiatan dari Anggaran APBN Satuan Kerja Tanaman Pangan

Anggaran kegiatan Satuan Kerja Tanaman Pangan UPTD BPSBP Tahun

Anggaran 2014 setelah revisi adalah sebesar Rp. 848.290.000,- (Delapan

Ratus Empat Puluh Delapan Juta Dua Ratus Sembilan Puluh ribu rupiah),

terealisasi sebesar Rp 839.808.000,- atau sebesar 99,00 % dari anggaran

yang tersedia. Rincian kegiatan dan realisasi keuangan dapat dilihat pada

table 8.23.

Page 165: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

162

Tabel 8.23: Realisasi Kegiatan Satker Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta ( 03 )

BPSBP TA. 2014

BULAN : 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI KEGIATAN PEMOTONGAN ANGGARAN (Revisi s.d 16 Juli 2014 )

No. Kegiatan/ Dana REALISASI Sisa Output s.d Bulan lalu bulan Ini s.d Bulan Ini Dana %

I 1763.036

ADMINSITRASI DAN HONOR PENGELOLA KEUANGAN

521114 2.400.000

1.800.000

600.000

2.400.000 0 100,00

521115 26.400.000

22.000.000

4.400.000

26.400.000 0 100,00

521211 15.100.000

14.122.000

978.000

15.100.000 0 100,00

521213 66.000.000

54.000.000

9.000.000

63.000.000 3.000.000 95,45

521219 8.500.000

6.000.000

2.500.000

8.500.000 0 100,00

522191 1.800.000

1.512.000

-

1.512.000 288.000 84,00

120.200.000 99.434.000 17.478.000 116.912.000 3.288.000 97,26

No. Kegiatan/ Dana REALISASI Sisa

Output s.d Bulan lalu bulan Ini s.d Bulan Ini Dana %

II 1763.037

RANCANGAN PENGEMBANGAN PERBENIHAN

521211 8.500.000 8.500.000,00

-

8.500.000 0

100,00

522151 2.200.000 2.200.000,00

-

2.200.000 0

100,00

541114 16.880.000 16.880.000,00

-

16.880.000 0

100,00

Page 166: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

163

5241119 3.769.000 1.843.300

-

1.843.300 1.925.700

48,91

JML 31.349.000 29.423.300

-

29.423.300 1.925.700

93,86

III 1763.39 HASIL PENILAIAN VARIETAS

521211 73.350.000 64.037.000

8.900.000

72.937.000 413.000

99,44

521213 45.050.000 42.900.000

2.150.000

45.050.000 0

100,00

521219 9.700.000 9.260.000

440.000

9.700.000 0

100,00

522191 29.200.000 25.540.000

3.200.000

28.740.000 460.000

98,42

524111 107.000.000 103.525.000

3.400.000

106.925.000 75.000

99,93

522151 5.100.000 4.100.000

1.000.000

5.100.000 0

100,00

524114 11.625.000 11.000.000

625.000

11.625.000 0

100,00

522141 3.200.000 3.200.000

-

3.200.000 0

100,00

JML 284.225.000 263.562.000

19.715.000

283.277.000 948.000

99,67

IV 1763.040

HASIL PENGAWASAN PEREDARAN BENIH

521119 5.400.000 5.400.000

-

5.400.000

-

100,00

521211 13.826.000 12.360.000

1.400.000

13.760.000

66.000

99,52

521219 6.880.000 4.480.000

2.400.000

6.880.000

-

100,00

524111 62.250.000 62.250.000

-

62.250.000

-

100,00

JML 88.356.000 84.490.000,00 3.800.000 88.290.000 66.000 99,93

No. Kegiatan/ Dana REALISASI Sisa

Output s.d Bulan lalu bulan Ini s.d Bulan Ini Dana %

V. 1763.041

HASIL SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN

521115 2.000.000

Page 167: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

164

1.000.000 - 1.000.000 1.000.000 50,00

521119 12.420.000 12.420.000

-

12.420.000

-

100,00

521211 32.880.000 32.785.000

-

32.785.000

95.000

99,71

521213 37.500.000 30.000.000

7.500.000

37.500.000

-

100,00

521219 15.480.000 13.800.000

1.680.000

15.480.000

-

100,00

522191 5.500.000 1.500.000

4.000.000

5.500.000

-

100,00

524119 28.981.000 25.177.600

2.929.700

28.107.300

873.700

96,99

524111 111.250.000 110.387.500

850.000

111.237.500

12.500

99,99

JML 246.011.000 227.070.100

16.959.700

244.029.800

1.981.200

99,19

VI. 1763.044

LAPORAN KEGIATAN PERBENIHAN

521211 5.263.000 4.989.000,00

274.000,00

5.263.000

-

100,00

521219 300.000 -

300.000

300.000

-

100,00

524119 13.836.000 10.633.200

2.929.700

13.562.900

273.100

98,03

524111 38.750.000 37.350.000

1.400.000

38.750.000

-

100,00

58.149.000 52.972.200

4.903.700

57.875.900

273.100

99,53

VII. 1763.046

SARANA PRASARANA PERALATAN LABORATORIUM

523121 20.000.000 19.280.000

720.000

20.000.000

-

100,00

20.000.000 19.280.000

720.000

20.000.000

-

100,00

JML SELURUH 848.290.000

776.231.600

63.576.400

839.808.000

8.482.000

99,00

Kegiatan dari Anggaran APBN Satuan Kerja Hortikultura

Anggaran kegiatan Satuan Kerja Hortikultura UPTD BPSBP Tahun

Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.939.174.000 ,- (Sembilan Ratus Tiga

Puluh Sembilan Juta Setarus Tujuh Puluh Empat ribu rupiah), terealisasi

Page 168: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

165

sebesar Rp 826.616.400 ,- atau sebesar 88,02% dari anggaran yang

tersedia. Rincian kegiatan dan realisasi keuangan dapat dilihat pada table

3.

Tabel 8.24. Realisasi Keuangan dan fisik pada Satuan kerja Balai Pengawasan

dan sertifikasi benih pertanian Provinsi DI Yogyakarta (04) Tahun

2014.

REALISASI DANA PER KEGIATAN

PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI DIY

TAHUN ANGGARAN : 2014

KODE SUB. KEGIATAN DANA SPM INI SPM LALU SPM S/D REALISASI SISA DANA

BULAN INI %

018.04.07

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

1772 Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura

1772. 002 Ketersediaan Benih Tanaman Sayur

011 Koordinasi Ketersediaan Benih Sayur

2.300.000

600.000

1.689.000

2.289.000 99,52%

11.000

012 Perbanyakan Benih

162.500.000

107.312.800

107.312.800 66,04% 55.187.200

013 Pembinaan Penangkar

43.450.000

1.353.000

31.755.000

33.108.000 76,20% 10.342.000

014 Monitoring / Evaluasi dan Pelaporan

12.650.000

5.987.000

5.923.000

11.910.000 94,15%

740.000

JUMLAH :

220.900.000

7.940.000

146.679.800

154.619.800 70,00% 66.280.200

1772. 003 Ketersediaan Benih

Page 169: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

166

Tanaman Florikultura

011 Koordinasi Ketersediaan Benih Tanaman Florikultura

1.000.000

1.000.000

1.000.000 100,00%

-

012 Perbanyakan Benih

33.000.000

2.000.000

24.602.750

26.602.750 80,61% 6.397.250

014 Monitoring / Evaluasi dan Pelaporan

12.000.000

662.000

2.275.000

2.937.000 24,48%

9.063.000

JUMLAH :

46.000.000

3.662.000

26.877.750

30.539.750 66,39% 15.460.250

1772. 004 Ketersediaan Benih Tanaman Obat

012 Perbanyakan Benih

26.100.000

1.100.000

24.830.850

25.930.850 99,35%

169.150

014 Monitoring / Evaluasi dan Pelaporan

6.400.000

3.834.000

2.250.000

6.084.000 95,06%

316.000

JUMLAH : 32.500.000 4.934.000 27.080.850 32.014.850 98,51% 485.150

KODE SUB. KEGIATAN DANA SPM INI SPM LALU SPM S/D REALISASI SISA DANA

BULAN INI %

1772. 005 Ketersediaan Benih Tanaman Buah

012 Perbanyakan Benih

55.770.000

4.100.000

51.380.000

55.480.000 99,48%

290.000

014 Monitoring / Evaluasi dan Pelaporan

9.230.000

932.000

5.330.000

6.262.000 67,84%

2.968.000

JUMLAH :

65.000.000

5.032.000

56.710.000

61.742.000 94,99% 3.258.000

1772. 006 Penguatan Kelembagaan

011. A Koordinasi / Identifikasi

23.798.000

7.412.400

3.506.000

10.918.400 45,88%

12.879.600

012

Fasilitasi Sarana Mendukung Penguatan Kelembagaan

190.000.000

9.475.000

177.857.000

187.332.000 98,60%

2.668.000

013 Pembinaan Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih

52.176.000

4.320.000

47.681.000

52.001.000 99,66%

175.000

013. B Pengawasan Mutu Benih

74.200.000

4.718.500

68.671.500

73.390.000 98,91%

810.000

016 Monitoring / Evaluasi dan Pelaporan

5.550.000

5.400.000

5.400.000 97,30%

150.000

JUMLAH :

345.724.000

25.925.900

303.115.500

329.041.400 95,17%

16.682.600

1772. 008 Pemasyarakatan Benih Bermutu

011 Koordinasi / Identifikasi / CPCL

5.000.000

4.920.000

4.920.000 98,40%

80.000

012 Pemasyarakatan Benih Hortikultura Bermutu

013 Monitoring, pendampingan/pengawalan,

200.000 0,00%

200.000

Page 170: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

167

evaluasi dan lap

JUMLAH :

5.200.000 -

4.920.000

4.920.000 94,62%

280.000

1772. 009.001

Pengadaan Sarana Prasarana Pendukung Produksi Benih

012 Fasilitasi Sarana Prasarana

50.000.000

500.000

48.275.000

48.775.000 97,55%

1.225.000

JUMLAH :

50.000.000

500.000

48.275.000

48.775.000 97,55%

1.225.000

1772. 994 Layanan Perkantoran

011 Administrasi

173.850.000

11.190.000

153.773.600

164.963.600 94,89%

8.886.400

JUMLAH :

173.850.000

11.190.000

153.773.600

164.963.600 94,89%

8.886.400

JUMLAH SELURUHNYA:

939.174.000 59.183.900

767.432.500

826.616.400 88,02%

112.557.600

2. APBD

Sumber Daya Manusia (SDM)

Secara keseluruhan UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi

Benih Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 didukung tenaga

struktural dan tenaga fungsional sebanyak 41 orang dengan perincian :

4. Pejabat Struktural : 4 orang

a. Kepala Balai : 1 orang

b. Kepala Subbag Tata Usaha : 1 orang

c. Kepala Seksi Pelayanan Teknis : 1 orang

d. Kepala Seksi Pengendalian Mutu: 1 orang

5. Pejabat Fungsional (PBT) : 23 orang

f. PBT Ahli Madya : 5 orang

g. PBT Muda : 3 orang

h. PBT Pertama : 4 orang

i. PBT Terampil Penyelia : 9 orang

j. PBT Terampil Pelaksana Lanjutan : 1 orang

Page 171: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

168

6. Staf Subbag TU dan Staf Seksi : 15 orang

d. Staf Subbag TU : 9 orang

e. Staf Seksi Pelayanan Teknis: 2 orang

f. Staf Seksi Pengendalian Mutu : 4 orang

Karyawan di UPTD BPSBP dapat digolongkan berdasarkan tingkat

pendidikan atau golongan kepangkatan, dengan rincian seperti tertera

pada tabel 5:

Tabel 8.25: Jumlah Karyawan di UPTD BPSBP Pemerintah Daerah DIY

berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Kepangkatan, Tahun 2014.

Jenjang

Pendidikan Golongan Ruang

S2 S1 D2 &

D3 SLTA SLTP SD Jml IV III II I Jml

Orang 4 16 2 17 2 - 41 8 27 6 - 41

Kegiatan Rutin Perkantoran.

Kegiatan rutin perkantoran yang dilakukan UPTD Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Pertanian (BPSBP) Pemerintah Daerah DIY telah berjalan

lancar meliputi:

- Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

- Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.

- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas /

Operasional.

- Penyediaan Jasa Administrasi keuangan.

- Penyediaan Jasa Kebersihan kantor.

- Penyediaan Alat Tulis Kantor.

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor.

- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga.

Page 172: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

169

- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

- Penyediaan Makanan dan Minuman.

- Rapat;rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah.

- Penyediaan Retribusi Sampah.

- Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor.

Keuangan (Sumber Dana, Target dan Realisasi)

Kegiatan UPTD BPSB DIY dapat dibagi menjadi kegiatan fisik dan

keuangan dari sumber APBD adalah sebagai berikut:

Kegiatan dari Anggaran APBD

Pada tahun 2014, UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian

mendapatkan anggaran dari APBD sebesar Rp. 450.217.350,- yang terdiri

dari Belanja Alokasi Umum (BAU) sebesar Rp. 156.795.350,- dan Belanja

Operasional (BOP) sebesar Rp. 293.422.000,-. Realisasi kegiatan

sebeesar Rp. 420.374,741,- atau 92,61 % dari jumlah dana yang tersedia

Tabel 8.26. Realisasi Keuangan dan Kegiatan APBD Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun Anggaran 2014 :

NO KEGIATAN ANGGARAN Realisasi %

(Rp) (Rp)

A. Belanja Alokasi Umum (BAU)

1 Belanja Langsung 156.795.350,00 147.592.441,00 94,13

B. Belanja Operasional (BOP)

1. Penyebarluasan informasi Perbenihan dalam mendukung Jogya Benih

50.000.000,00

46.534.200,00 93,07

2. Analisa Standar dan Pengawasan Mutu Benih 85.190.000,00 83.038.100,00 97,47

3. Pelayanan Sertifikasi Padi dan Palawija 73.000.000,00 64.391.500,00 88,21

Page 173: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

170

4. Penyebarluasan Informasi Perbenihan 50.000.000,00 48.675.000,00 97,35

5. Pelayanan Sertifikasi Bibit Ternak Kambing PE 20.000.000,00 15.806.900,00 79,03

6. Identifikasi Padi Hitam 15.232.000,00 14.327.600,00 94,06

Jumlah 450.217.350,00 420.374.741,00 92,61

SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang ada di UPTD BPSBPTPH terdiri atas:

PERALATAN KANTOR BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERTANIAN PEMDA DIY

NO NAMA BARANG SATUAN KONDISI JUMLAH KETERANGAN

1 Alat Transportasi / Kendaraan Roda 4 Unit Baik 4

2 Alat Transportasi / Kendaraan Roda 2 Unit Baik 37

3 Alat Kantor / R Tangga Unit Baik 552

antara lain:

a Meja Kursi Unit Baik 191

b Komputer Unit Baik 16

c Lemari dan lain-lain Unit Baik 18

4 Alat-alat Laboratorium Unit Baik 1254

a Mikroskop Unit Baik 6

b Grinder Unit Baik 2

c Devider Oven dan lain-lain Unit Baik 6

5 Gedung Kantor Unit Baik 1 dua lantai KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH UPTD BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERTANIAN (BPSBP) YANG DIBIAYAI DANA

APBD.

1. Penyebaran Informasi Perbenihan dalam mendukung Jogya Benih.

2. Analisa Standar dan Pengawasan Mutu Benih.

Capaian Kinerja

Pengambilan sampel dilakukan di empat kabupaten dan satu Kota

Yogyakarta sebanyak 25 lokasi atau di pedagang/ penyalur, untuk Kabupaten

Bantul sebanyak 5 penyalur, Kabupaten Kulon Progo 9 penyalur, Kabupaten

Sleman 5 penyalur, Kabupaten Gunung Kidul 5 penyalur dan 1 penyalur

Page 174: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

171

untuk Kota Yogyakarta. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan

menjelang musim tanam sehingga bisa diketahui kualitas benih yang akan

dipakai pada musim tanam. Pengujian Laboratorium terdiri dari kegiatan

Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih , jumlah pengujian laboratorium

sejumlah 567 analisa atau 168 sampel yang terdiri dari analisa , kadar air,

kemurnian, dan daya tumbuh, jumlah sampel padi sebanyak 69 sampel atau

sejumlah 207 analisa dan palawija sejumlah 120 sampel dengan 360 analisa,

sehingga dari target 300 analisa melebihi target 567 analisa atau 187 % .

Dari hasil pengujian di laboratorium pengujian palawija yang paling banyak

360 analisa atau 120 sampel, semua jagung sedang kedelai tidak ada

sampel. Pengujian padi yang terbanyak adalah varietas Situbagendit 19

sampel dan Ciherang 17 sampel, IR. 64 16 sampel hal ini menandakan

bahwa varietas padi yang banyak diperedaran adalah varietas Ciherang dan

Situbagendit. Dan IR. 64 Benih jagung hibrida yang beredar dipasaran sangat

beragam varietasnya sehingga dari hasil pengujian laboratorium sangat ber

variasi., secara terinci pada Tabel

Tabel 8.27. REALISASI PENGUJIAN STANDART LABORATORIUM BENIH PADI DAN PALAWIJA . PENGAWASAN MUTU BENIH TAHUN 2014

No Jenis tanaman Varietas JBB Pengujian Jumlah

KA KM DT 1 Padi Situbagendit 19 19 19 19 57

Ciherang 17 17 17 17 51

IR. 64 16 16 16 16 48

Pepe 6 6 6 6 18

Membramo 2 2 2 2 6

Page 175: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

172

Ketonggo 2 2 2 2 6

Cisadane 2 2 2 2 6

Mekongga 2 2 2 2 6

Inpari. 19 1 1 1 1 3

Gilirang 1 1 1 1 3

Cigeulis 1 1 1 1 3

Jumlah 69 69 69 69 207

2 Jagung Bisi 2 33 33 33 33 99

P.21 16 16 16 16 48

Bis1 222 11 11 11 11 33

Bis1. 816 9 9 9 9 27

NK.33 7 7 7 7 21

Pertiwi 3 11 11 11 11 33

P.27 6 6 6 6 18

P.11 6 6 6 6 18

Jaya. 2 2 2 2 2 6

Bima. 3 3 3 3 3 9

P.31 1 1 1 1 3

DK.85 2 2 2 2 6

DK.888 1 1 1 1 3

DK.7711 1 1 1 1 3

Bisma 2 2 2 2 6

NK.22 3 3 3 3 9

P.30 3 3 3 3 9

Bisi.18 2 2 2 2 6

DK.6818 1 1 1 1 3

3 Kedelai Baluran 1 1 1 1 3

Jumlah 121 121 121 121 363

Jumlah Total 190 190 190 190 570

Tabel 8.28. Hasil Pengawasan Mutu Benih Padi dan Palawija Tahun 2014

No Jenis Tanaman

Jml sampel

Hasil Pengujian Laboratorium % Kelulusan

Volume yg diuji (ton)

Vol. Lulus (ton)

Vol.Tidak lulus (ton)

Page 176: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

173

1 Situbagendit 19 7,485 5.585 1.900 74.6

2 Ciherang 17 6,185 6.085 0.100 98.3

3 IR.64 16 4,800 4.525 0.275 94.27

4 Pepe 6 1,350 1.050 0.300 77.77

5 Membramo 2 0,130 0.130 0 100

6 Ketonggo 2 0,350 0 0.350 0

7 Cisadane 2 1,600 1.600 0 0

8 Inpari 19 1 3.000 3.000 0 0

9 Cigeulis 1 3,400 0.400 0 0

10 Gilirang 1 0,200 0 0.200 0

11 Mekongga 2 0,240 0.240 0 100

Jumlah 69 25,740 22,615 3,125 87,85

Palawija

1 Kedele 1 0,400 0 0,400 0

Jagung

1 Bisi 2 33 1.717 1.113 0.584 64.82

2 P.21 16 0.667 0.574 0.093 86.05

3 Bis1 222 11 0.308 0.143 0.165 46,42

4 Bis1. 816 9 0.352 0.067 0.285 19.03

5 NK.33 7 5.546 0.046 5.500 0.83

6 Pertiwi 3 11 0.405 0.385 0.020 95.06

7 P.27 6 0.414 0.404 0.010 97.58

8 P.11 6 0.089 0.079 0.010 88.76

9 Jaya. 2 2 0.250 0.250 0 100

10 Bima. 3 3 0.115 0.105 0.010 91.30

11 P.31 1 0.060 0 0.060 0

12 DK.85 2 0.815 0 0.815 0

13 DK.888 1 0.007 0.007 0 100

14 DK.7711 1 0.020 0 0.020 0

15 Bisma 2 1.169 0 1.169 0

16 NK.22 3 2.117 0 2.117 0

17 P.30 3 0.130 0.130 0 100

18 Bisi.18 2 0.117 0.117 0 100

19 DK.6818 1 3.493 3.493 0 100

Jumlah 120 17.791 6.933 10.858 38.96

Jml Total 190

3. Pelayanan Sertifikasi Padi dan Palawija.

Capaian Kinerja

Hasil sertifikasi padi dan palawija yang dilaksanakan di kabupaten Bantul, Sleman, KL.Progo

Page 177: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

174

dan Gunung Kidul untuk padi sejumlah 162,450 ha dengan produksi sejumlah 228,685 ton.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel.8.29. Hasil Sertifikasi Padi BD, BP, BR di.DIY Tahun 2014 (APBD)

No Kabupaten Jml unit

Klas benih

Luas/ ha

Produksi ton

Lulus ton

% lulus

1 Sleman 4 BD 4.90 14.300 14.300 100

2 Bantul 4 BD 1.15 3.500 3.500 100

3 Gunung Kidul 0 BD 0 0 0

4 Kulon Progo 2 BD 1.30 3.285 3.285 100

5 Kota Yogyakarta

0 BD 0 0 0

Jumlah 10 BD 7,35 21,085 21,085

1 Sleman 11 BP 41.0 65.200 65.200 100

2 Bantul 10 BP 28.0 65.190 65.190 100

3 Gunung Kidul 10 BP 18.70 21.250 21.250

4 Kulon Progo 11 BP 46.90 54.960 54.960 100

5 Kota Yogyakarta

0 BP 0 0 0

Jumlah 42 BP 134.60 206.600 206.600

1 Sleman 3 BR 20.50 1.000 1.000 100

2 Bantul 0 BR 0 0 0

3 Gunung Kidul 0 BR 0 0 0

4 Kulon Progo 0 BR 0 0 0

5 Kota Yogyakarta

0 BR 0 0 0

Jumlah 3 BR 20.50 1.000 1.000

No Kabupaten Varietas Luas Klas Produksi Lulus Tidak %

(ton) Lulus Lulus

1 Sleman

2 Bantul

3 Gunung Kidul

4 Kulon Progo

5 Kota Yogyakarta

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa dari jumlah sertifikasi untuk Benih Dasar sejumlah 12

unit dengan luas 4,860 Ha, rata –rata pengajuan sertifikasi untuk Benih Dasar dibawah

Page 178: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

175

1(satu) ha atau hanya 0,405 ha. Sedang rpduksi 13,665 ton atau rata –rata 2,811 ton

Untuk benih Pokok sejumlah 36 unit dengan luas sebanyak 100,400 ha, dengan produksi

sebesar 184,440 ton, rata –rata produksi 1,837 ton , produksi sangat kecil karena ada

sertifikasi yang belum panen baru fase menjelang panen, selain itu juga dari hasil produksi

tidak semua bisa dijadikan benih karena untuk konsumsi sendiri dan harga kurang sesuai

dengan yang diinginkan petani sehingga tidak jadi benih menjadi konsumsi.

Pada Benih Sebar Sejumlah 12 unit dengan luas penangkaran 83,500, sedang

produksinya sejumlah 62,500 ton atau rata –rata produksi sebesar 0,749 ton, hal ini

disebabkan karena pengajuan sertifikasi Benih Sebar masih banyak dipertanaman belum

panen .

T abel.8.30. Hasil Sertifikasi Palawija di Provi nsi DIY Tahun 2014 (APBD)

No Kabupaten Jml / Unit

Klas Benih

Luas/ Ha

Produksi/ Ton

Lulus Uji Lab (Ton)

Tdk lulus Uji lab(ton)

Palawija

Kedelai

1 Sleman 4 BR 8,360 3,900 3,900 0

2 Bantul 3 BR 6,200 2,931 2,931 0

3 G.Kidul 7 BR 40,500 36,430 36,430 0,580

4 KL. Progo 4 BR 17,000 4,100 4,100 0

5 Kota YK 0 BR 0 0 0 0

Jumlah 18 BR 72,060 47,361 47,361 0

Hasil Sertifikasi Palawija pada tahun 2012 sebanyak 18 unit dengan luas 72 ,060 ha

sedang produksi 47 ,361 ton , atau rata-rata produksi 0, 657 ton jadi produksi per hektar

kurang dari satu ton. Hal ini terjadi karena pada saat panen tidak ada yang membeli

sebagai benih. Selain itu produkti itas tanaman kedelai yang rendah. Produksi kedelai di

Provinsi DI.Yogyakarta di dominasi Kabupate Gunung Kidul dengan 36,430 ton atau 5l,467

% dari produksi DIY.

Page 179: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

176

4. Penyebaran Informasi Perbenihan.

CAPAIAN KINERJA

Tabel 8.31. Realisasi fisik dan keuangan

Kegiatan Rincian Kegiatan Pagu (Rp)

Realisasi

Keuangan (Rp) Fisik (%)

021 Penyebarluasan Informasi Perbenihan

Honorarium PNS - publikasi melalui media radio - publikasi melalui media cetak

4.000.000 2.000.000 2.000.000

4.000.000 2.000.000 2.000.000

100

Belanja Alat Tulis Kantor 620.000 620.000 100

Belanja Publikasi - publikasi melalui media radio - publikasi melalui media cetak - publikasi melalui media tv

29.000.000 4.000.000 5.000.000

20.000.000

28.600.000 4.000.000 5.000.000

19.600.000

100

Belanja Cetak - cetak leaflet - cetak buku peraturan perbenihan

3.700.000 2.500.000 1.200.000

3.700.000 2.500.000 1.200.000

100

Belanja Penggandaan 205.000 205.000 100

Belanja Makanan dan Minuman Rapat

1.270.000 1.270.000 100

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

11.205.000 9.040.000 80,68

50.000.000 46.610.000 93,22

Capaian Kinerja Kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian yang dibiayai dari Dana SATKER HORTIKULTURA:

. Realisasi keuangan Rp. 130.791.000 (99,14%),dengan rincian:

- Realisasi keuangan pada kegiatan Pembinaan Sertifikasi dan Pengawasan Mutu

Benih sebesar Rp. 52.001.000,- (99,66%)

- Realisasi keuangan pada kegiatan Pengawasan Mutu Benih sebesar Rp.

74.200.000,- (98,91%)

- Realisasi keuangan pada kegiatan Monev sebesar Rp.5.400.000,- (97,30%)

Page 180: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

177

Capaian Kegiatan APBN Satker Tanaman Pangan:

1. Administrasi Kegiatan BPSB DIY

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan fisik dan keuangan untuk kegiatan administrasi tahun 2014 adalah sebagai berikut;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Administrasi kegiatanBPSBP DIY

1 tahun

54.200.000 53.912.000 99.47 100

2. Insentif Pengawas Benih Tanaman

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan fisik dan keuangan untuk kegiatan Insentif Pengawas Benih Tanaman sebagai berikut ;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Insentif Pengawas benih tanaman

1 tahun

66.000.000,-

63.000.000,-

95,45 95,45

3. Koordinasi Teknis Pengawasan Mutu Benih

Capaian Kinerja

Realisasi pelaksanaan kegiatan Koordinasi Teknis Pengawasan Mutu Benih keuangan 93,86 % dan fisik 100 % secara terperinci sbb;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Koordinasi Teknis Pengawasan Mutu Benih

1 paket

31.349.000 29.423.300 93,86 100

4. Adaptasi dan Persiapan Pelepasan Varietas

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan Adapatasi persiapan pelepasan varietas padi dan palawija tahun 2014 secara fisik dan keuangan sebagai berikut;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi % Keu % Fisik

Page 181: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

178

( Rp ) angan

Adaptasi Persiapan Pelepasan Varietas

Padi Dan Palawija

1 paket

57.500.000 57.432.000 99,88 100

5. Pemurnian Varietas

Capaian Kinerja

Realisasi keuangan dan fisik kegiatan Pemurnian varietas 99,63 % keuangan dan 100 % untuk fisik sbb;

Uraian Kegiatan

Volume PAGU (Rp)

Realisasi (Rp)

% Keuangan

% Fisik

Pemurnian Varietas

5 Unit (4 Unit Padi , 1 Unit Palawija)

54.650.000 54.447.000 99,63 100

6. Inventarisasi Penyebaran Varietas

Capaian Kinerja

Kegiatan Inventarisasi Penyebaran Varietas Padi dan palawija realisasi keuangan 100 % dan realisasi fisik 100 %

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Inventarisasi Penyebaran Varietas Padi dan Palawija

1 Paket 70.050.000,- 70.050.00

0,- 100 100

7. Display Varietas Padi Inbrida dan Kedelai

Capaian Kinerja Realisasi fisik dan keuangan kegiatan Display varietas sebagai berikut;

Uraian Kegiatan Volume Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

% keuang

an

% Fisik

Display Varietas 3 Unit (2 Unit Padi , 1 Unit Palawija)

67.850.00

0,-

67.798.000

99,92 100

Page 182: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

179

8. Denbul Padi Hibrida

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan Dembul padi hibrida untuk keuangan dan fisik sebesar 100 % perincian sbb;

Uraian

Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Dembul Padi Hibrida

2 unit 34.175.000,

- 34.175.000,

- 100 100

9. Pengawasan Peredaran Benih

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan Pengawasan Peredaran Benih untuk fisik dan keuangan sebagai berikut;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Pengawasan Peredaran Benih

4 unit 45.876.000 45.865.000 99.98 100

Jumlah contoh benih yang diambil dalam rangka pengecekan mutu benih

terhadap kelompok benih yang berlabel sampai dengan Desember 2014

mencapai 365 contoh benih yang terdiri dari 153 contoh benih padi (

41,91 % ), 203 contoh benih jagung (55,61 %), 9 contoh benih kedelai

( 2,48 %), Apabila dilihat dari jumlah contoh benih yang diambil dari

setiap kabupaten berturut-turut adalah sebagai berikut Kulon Progo 116

contoh benih ( 31,78 %); Sleman 87 contoh benih (23,84 %), Bantul 81

contoh benih (22,19 %); Gunungkidul 75 contoh benih (20,55 %); dan

Kota Yogya 6 contoh benih (1,64 % ). Komoditas yang paling banyak

diceking adalah benih jagung. Hal ini karena komoditi jagung jumlah

varietas yang beredar paling banyak yaitu sampai 24 varietas dan juga

komoditi jagung lebih lama tersalurnya dibanding benih padi, sehingga

ketersediaan stok benih di tingkat pedagang selalu ada .

Sedangkan untuk benih kedelai relatif sedikit, hal ini memang karena di

tingkat pengedar /pedagang jarang sekali dijumpai benih kedelai berlabel,

Page 183: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

180

disamping karena produsen benih kedelai jumlahnya relatif sedikit.

Berdasarkan asal benih yang beredar, dapat dibedakan antara benih

yang berasal dari produsen dalam provinsi dan dari luar provinsi. Pada

tahun 2014 sebanyak 19 produsen benih yang diceking berasal dari

dalam provinsi (DIY) dan yang berasal dari luar provinsi ada sebanyak

40 produsen benih

Tabel 8.32. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Padi Tahun 2014

No. Varietas Kelas

Jumlah Contoh benih

Volume benih Yang Diceking (KG)

Total MS Total MS %

1 Ciherang BP 35 31 25.605 24.630

BR 12 5 137.810 25.310

2 Situ Bagendit BP 32 29 87.230 85.895

BR 2 2 9.555 9.555

3 Pepe BP 12 7 3.625 2.350

BR 0 0 0 0

4 IR 64 BP 24 21 8.605 7.710

BR 0 0 0 0

5 Mekonga BP 16 15 41.370 41.020

BR 0 0 0 0

6 Cilamaya BP 1 1 7.500 7.500

BR 0 0 0 0

7 Sintanur BP 3 3 670 670

BR 1 1 400 400

8 Inpari 13 BP 0 0 0 0

BR 0 0 0 0

9 Memberamo BP 4 4 485 485

BR 0 0 0 0

10 Inpari Sidenuk BP 4 4 4.005 4.005

BR 0 0 0 0

11 Ketongo BP 2 0 350 0

BR 0 0 0 0

12 Cigeulis BP 1 1 400 400

BR 0 0 0 0

Page 184: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

181

13 Inpari 10 BP 0 0 0 0

BR 0 0 0 0

14 Mendel BP 1 0 200 0

BR 0 0 0 0

15 Logawa BP 0 0 0 0

16 Padi Hib./Hipa 2 BR 0 0 0 0

17 Cisadane BP 2 2 1.550 1.550

18 Ciboga BP 0 0 0 0

19 Gilirang BP 1 0 200 0

20 Padi Hib/Maro BR 0 0 0 0

JUMLAH PADI 153 126 329.560 211.480

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa varietas Ciherang paling dominan

diikuti varietas Situbagendit dan IR 64 masih mendominasi di peredaran

atau masyarakat khusunya petani. Jumlah tonase yang diuji 329,560 ton

yang memenuhi syarat 211,480 ton atau 60,83 % berarti diperedaran

masih ada benih yang tidak memenuhi standart mutu benih.

Tabel. 8.34. Realisasi pengecekan Mutu benih palawija UPTD BPSBP DI.Yogyakart tahun 2014

No. Varietas Kelas Jumlah Contoh benih

Volume benih Yang Diceking (KG)

Total MS Jumlah (kg)

lulus uji (kg)

1 Bisi 2 BR 52 43 2.920 2.612

2 Jaya 2 BR 3 3 37 37

3 Bisi 222 BR 22 12 1.686 706

4 RK 789 BR 0 0 0 0

5 Bisi 18 BR 2 2 117 117

6 Bisi 816 BR 10 7 362 162

7 Pertiwi 3 BR 15 14 395 375

8 Pertiwi 2 BR 2 2 210 210

9 P 21 BR 28 21 1.339 1.108

10 P 31 BR 3 2 115 105

11 P 27 BR 14 10 803 624

12 P 4 BR 0 0 0 0

13 P 11 BR 8 6 219 114

14 P30 BR 3 3 95 95

15 NK 33 BR 15 9 9.912 2.878

16 NK 22 BR 4 2 2.197 160

17 DK 6818 BR 1 1 3.493 3.493

Page 185: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

182

18 NK 6326 BR 1 0 150 0

19 DK 7711 BR 2 0 35 0

20 SHS 11 BR 0 0 0 0

21 SHS 4 BR 3 3 2.510 1.550

22 DK 77 BR 1 0 30 0

23 Pasific 224 BR 0 0 0 0

24 Srikandi Putih BR 0 0 0 0

25 Bima 3 BR 2 1 100 40

26 DK 95 BR 0 0 0 0

27 Nusantara BR 1 0 20 0

28 Bisma BR 3 2 2.684 1.259

29 dk 86 BR 1 1 20 29

30 dk 85 BR 2 0 815 0

31 DK 888 BR 3 2 24 14

32 pac 313 BR 2 1 45 20

Jumlah 203 147 27.620 15.708

34 Kedele/Grobogan BP 9 2 38.174 30.500

10. Monitoring Ketersediaan dan Penyaluran Benih

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan monitoring penyaluran dan ketersediaan benih fisik

maupun keuangan sebagai berikut;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Monitoring ketersediaan penyaluran benih

5 kab 21.530.000 21.530.00

0 100 100

Kegiatan fisik monitoring penyaluran dan ketersediaan benih untuk

tahun 2014 yang mencakup wilayah kegiatan kabupaten Bantul,

Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Kota seperti pada tabel

Tabel. 8.35. Monitoring Peredaran Benih Padi di DI. Yogyakarta tahun 2014

NO. VARIETAS KLAS BENIH

SISA STOK

TAHUN

Pengadaan 2014

Penyaluran 2014 (kg)

SISA STOK 2014

Page 186: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

183

2013 (kg)

1 IR.64 BD 210 19.800 16.635 3.165

2 Ciherang BD 345 5.965 3.425 2.540

3 Pepe BD 3.250 11.650 5.470 6.180

4 Memberamo BD 0 1.000 1.000 0

5 Inpari 6 BD 0 0 0 0

6 Situ Bagendit BD 640 6.620 5.530 1.090

7 Inpari 10 BD 0 4.300 3730 570

8 Inpari 11 BD 0 0 0 0

9 Inpari 13 BD 0 15.000 5.000 10.000

10 Mekongga BD 0 3.290 2.170 1.120

11 Ciliwung BD 0 0 0 0

12 Cigeulis BD 0 0 0 0

13 Silugonggo BD 0 1.980 600 1.380

14 Logawa BD 0 0 0 0

15 IR.64 BP 10.260 32.2450 264.695 57.755

16 IR 74 BP 0 12300 2700 9600

17 Ciherang BP 31.575 441.000 340.505 100.495

19 Memberamo BP 200 16.480 7.400 9.080

20 Inpari 1 BP 0 0 0 0

21 Inpari 7 BP 7.000 7.000 7.000 0

22 Inpari 9 BP 0 0 0 0

23 Inpari 10 BP 0 4.750 100 4.650

24 Inpari 13 BP 0 675 255 420

25 Inpari 21 BP 45 45 45 0

26 Situ Bagendit BP 43.065 294.330 247.800 46.530

27 Mekongga BP 950 74.910 56.335 18.575

28 Inp.Sidenuk BP 1.350 1.350 13.50 0

29 Cigeulis BP 80 80 80 0

30 Silugonggo BP 0 0 0 0

31 Logawa BP 0 0 0 0

32 Cilamaya.M BP 0 0 0 0

33 SintaNur BP 1.225 14.875 5.525 9.350

34 Cibogo BP 500 500 500 0

35 Cisadane BP 0 250 250 0

36 IR.64 BR 3.080 47.580 41.250 6.330

37 Ciherang BR 26.185 644.545 623.395 21150

38 Pepe BR 0 9.270 0 9270

39 Memberamo BR 0 19.00 1.900 0

40 Inpari 1 BR 650 650 650 0

41 Inpari 3 BR 0 0 0 0

42 Inpari 7 BR 0 0 0 0

43 Inpari 8 BR 5 5 0 5

Page 187: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

184

44 Inpari 6 BR 0 9.630 9.630 0

45 Inpari 9 BR 0 975 975 0

46 Inpari 10 BR 0 350 350 0

47 Inpari 13 BR 0 0 0 0

48 Situ Bagendit BR 1.175 219.840 197.440 22.400

49 Mekongga BR 4.860 97.405 79.365 18.040

50 Ciliwung BR 0 0 0 0

51 Cigeulis BR 0 0 0 0

52 Silugonggo BR 0 0 0 0

53 Logawa BR 0 0 0 0

54 Cimalaya Mucul BR 220 420 420 0

55 SintaNur BR 0 800 565 235

56 Cimelati BR 0 0 0 0

57 Ketan Lusi BR 0 850 720 130

58 Hibrida DG II BR 0 0 0 0

59 Hibrida Sembada BR 0 0 0 0

60 Cibogo BR 0 0 0 0

61 Ketonggo BR 0 7850 800 7.050

Jumlah 145,924 2,371.634 1.968,279 403,355

11. Inventarisasi dan Klasifikasi Pengedar Benih

Capaian Kinerja

Realisasi kegiatan Inventarisasi dan Klasifikasi Pengedar Benih keuangan 99,74 % dan Fisik 100 % perincian sbb;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Inventarisasi

dan klasifikasi

pengedar benih

1 paket 20.950.000,- 20.895.00

0,- 100 100

12. Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Benih.

Capaian Kinerja

Realisasi fisik dan keuangan kegiatan Sertifikasi Padi dan Palawija sbb

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Sertifikasi Padi dan Palawija

1.650 ha

153.270.000

152.993.000

99,82 126,7

3

Page 188: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

185

Luas penangkaran benih tanaman pangan di DIY tahun 2014 yang

terdiri atas padi 1.871,85 ha dan palawija 349,060 ha (kedelai 222,110

ha, jagung 123,450 ha, kacang tanah 2,500 ha dan kacang hijau 1,000

ha). Total seluas 2.220,91 ha. Ini melebihi target luas penangkaran

sebesar 1.650 ha.

Luas penangaran benih padi sebesar 1.871,85 ha lulus lapangan

1.547,55 ha (82,67%) luas penangkaran ini melebihi target sebesar 1.150

ha. Jumlah calon benih yang diajukan uji laboratorium 2.783,458 ton, lulus

uji laboratorium 2.362,960 ton (84,89%). Ini berarti produktivitas gabah

nasional tahun 2013 sebesar 5,136 ton GKG/ha. Kondisi ini disebabkan

tidak semua calon benih hasil penangkaran diajukan uji laboratrium dalam

rangka pelabelan benih.

Sertifikasi Benih Tanaman Palawija

Penangkaran benih palawija yang terdiri atas kedelai, jagung, kacanng

tanah dan kacang hijau berjumlah 349,060 ha. Luasan tersebut lebih kecil

dari target sebesar 1.150 ha. Tidak tercapainya target disebabkan karena

sedikitnya penangkaran benih dari produsen benih BUMN. Khusus untuk

kedelai, calon benih yang diajukan uji laboratorium sebesar 63,098 ton,

lulus uji 50,048 ton (79,32%). Produktivitas benih kedelai 0,225 ton benih

kedelai/ha. Ini sangat rendah dibandinngkan dengan produktivitas kedelai

nasional sebesar 1,482 ton wose kering/ha. Kondisi ini disebaban banyak

penangkaran benih yang tidak diajukan uji laboratorium dalam rangka

pelabelan benih.

Tabel 8.36. Luas Penangkaran Benih Padi di DIY Tahun 2014 (Ha) Berdasarkan Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/K

Kota Luas (ha) /Kelas Benih

Jumlah % BD BP BR

1. Bantul 10,45 446,95 71,30 528,70 28,25 2. Sleman 7,05 289,40 120,50 416,95 22,28 3. Kulonprogo 7,60 364,90 490,00 862,50 46,09 4. Gunungkidul 0,00 52,75 0,00 52,75 2,82 5. Yogyakarta 0,00 10,45 0,00 10,45 0,56

Jumlah 25,10 1.164,95 681,80

1.871,85 100 % 1,34 62,25 36,41

Page 189: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

186

Tabel 8.37. Luas Penangkaran Benih Padi di DIY Tahun 2014 (Ha) BerdasarkanVarietas

No. Varietas Luas Penangkaran (Ha) % 1. Ciherang 1.218,500 65,11 2. IR 64 258,450 13,81 3. Situ Bagendit 202,050 10,79 4. Pepe 44,850 2,40 5. Mekongga 32,200 1,72 6. Inpari 10 L 19,750 1,05

7. Inpari 21 Sidenuk

15,000 0,80

8. Sintanur 13,400 0,70

9. Inpari 23 Bantul

12,100 0,65

10. Inpari 19 11,550 0,61 11. Lain-lain 43,500 2,36

Jumlah 1.871,850 100,00 Tabel 8.38. Luas Penangkaran Benih Palawija di DIY Tahun 2014 (Ha)Tahun 2014

No. Varietas Luas Penangkaran (Ha) % 1. Kedelai 222,110 63,63 2. Jagung 123,450 35,33 3. Kacang Tanah 2,500 0,72 4. Kacang Hijau 1,000 0,32 Jumlah 349,060 100,00

Tabel 8.38. Luas Penangkaran Benih Kedelai di DIY Tahun 2014 (Ha) Berdasarkan Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/Kota Kelas Benih

Jumlah % BD BP BR

1. Bantul 0,06 31,00 0,00 31,06 13,98 2. Sleman 0,00 5,00 0,00 5,00 2,25 3. Kulonprogo 0,00 25,00 110,00 135,00 60,78 4. Gunungkidul 14,50 32,55 4,00 51,05 22,99 5. Yogyakarta 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 14,56 92,55 114,00

222,11 100,00 % 6,55 42,19 51,26

Page 190: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

187

Tabel 8.39. Luas Penangkaran Benih Kedelai di DIY Tahun 2014 (Ha) Berdasarkan Varietas Tahun 2014

No. Varietas Luas Penangkaran

(Ha) %

1. Grobogan 122,50 55,15 2. Anjasmara 35,00 15,76 3. Baluran 23,00 10,35 4. Mallika 15,06 6,78 5. Kaba 9,00 4,05 6. Argomulyo 7,05 3,17 7. Burangrang 5,50 2,48 8. Wilis 4,50 2,03 9. Dering I 0,50 0,23 Jumlah 222,11 100,00

Tabel 8.40. Produksi Benih Jagung di DIY Tahun 2014 (Ton)

No. Kelas Benih Produksi Benih (ton) % 1. BD 4,400 15,24 2. BP 4,710 16,31 3. BR 19,764 68,45 Jumlah 28,874 100,00

Tabel 8.41. Produksi Benih Kacang Tanah di DIY Tahun 2014 (Ton)

No. Kelas Benih Produksi Benih (ton) % 1. BD 1,300 34,67 2. BP 2,150 57,33 3. BR 0,300 8,00 Jumlah 3,750 100,00

Tabel 8.42. Produksi Benih Padi di DIY Tahun 2014 (ton) Berdasarkan Kabupaten/Kota

No.

Kabupaten/Kota

Produksi (ton)/ Kelas Benih Jumlah %

BD BP BR

1. Bantul 27,543 848,2958 240,674 1.116,51

28 47,25

2. Sleman 19,665 476,3548 39,980 535,9908 22,68 3. Kulonprogo 18,650 351,3764 254,990 625,0164 26,45 4. Gunungkidul 0,000 51,6400 0,000 51,6400 2,18 5. Yogyakarta 0,600 33,2000 0,000 33,800 1,44

Page 191: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

188

Jumlah 66,458

1.760,8580

535,644 2.362,9600

100 % 2,81 74,52 22,67

Tabel 8.43. Produksi Benih Padi di DIY Tahun 2014 (ton)

BerdasarkanProdusen

No. Produsen Kelas Benih

Jumlah % BD BP BR

I. Pemerintah

1. BBP Barongan 6,345 145,840 13,08

0 165,265 6,99

2. BPTP DIY 10,420 7,780 0,000 18,200 0,77 3. BPPTPH Wijilan 13,395 68,290 0,000 81,685 3,46

4. BPPTPH Gading

3,400 0,000 0,000 3,400 0,14

5. BPPTPH Gesikan

0,000 15,300 0,000 15,300 0,65

6. BBTPH G.kidul 0,000 9,140 0,000 9,140 0,39

7. BPPTPH Berbah

0,000 18,200 0,000 18,200 0,77

Jumlah 33,560 264,550 13,08

0 311,190 13,77

II. BUMN

1. PT. SHS 0,000 0,000 344,45

0 344,45

0 14,58

2. PT. Pertani 0,000 192,530 39,304 231,83

4 9,81

Jumlah 0,000 192,530 383,75

4 576,28

4 24,39

III. SWASTA

1. Usaha Tani Group

3,960 282,550 31,850 318,360 13,4

7

2. Tani Rejo Seed 10,29

0 145,177 0,000 155,467 6,58

3. Utomo Tani 4,600 119,575 5,000 129,175 5,47

4. Bina Usaha Seed

6,873 109,180 0,400 116,453 4,93

5. Tani Agung 0,000 88,500 0,000 88,500 3,74 6. Ngudi Mulyo 2,275 69,510 0,000 71,785 3,04 7. Gemah Ripah 1,850 60,290 89,000 151,140 6,40 8. Ngudi Makmur 1,600 59,900 0,000 61,500 2,60 9. Warga Rukun 0,000 52,900 0,000 52,900 2,24

10. Alam Raya 0,000 34,325 2,000 36,325 1,53

11. Lain-lain 1,450 281,871 10,560 293,881 12,4

4

Jumlah 32,89

8 1.303,77

8 138,81

0 1.475,48

6 62,4

4

Page 192: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

189

Jumlah Total 66,45

8 1.760,85

8 535,64

4 2.362,96

0 100

Tabel 8.44. Produksi Benih Padi di DIY Tahun 2014 Berdasarkan Varietas (ton)

No. Varietas Produksi Benih (ton) % 1. Ciherang 716,631 30,33 2. IR 64 496,920 21,02 3. Situ Bagendit 421,660 17,84 4. Mekongga 78,202 3,31 5. Pepe 56,045 2,37 6. Membramo 55,350 2,34 7. Sintanur 52,750 2,23 8. Inpari 10 L 23,305 0,99 9. Segreng Handayani 20,150 0,85

10. Inpari 23 Bantul 19,505 0,82 11. Lain-lain 422,442 17,89

Jumlah 2.362,960 100,00

Tabel 8.45 Produksi Benih Padi di DIY Berdasarkan Waktu/Bulan Tahun 2014

No. Bulan Produksi Benih (ton) % 1. Januari 113,565 4,81 2. Februari 176,430 7,45 3. Maret 92,610 3,92 4. April 317,465 13,43 5. Mei 244,568 10,35 6. Juni 234,880 9,94 7. Juli 178,980 7,57 8. Agustus 216,980 9,18 9. September 272,546 11,53

10. Oktober 238,596 10,10 11. November 160,180 6,78 12. Desember 116,160 4,94

Jumlah 2.362,90 100,00

Produksi MT.MK : 1.465,419 ton (62,03%) MT.MH : 897,541 ton (37,97%) Tabel 8.46. Produksi Benih Kedelai di DIY Tahun 2014 (ton)

Berdasarkan Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/Kota Kelas Benih

Jumlah % BD BP BR

1. Bantul 0,000 13,875 0,000 13,875 27,72 2. Sleman 0,080 0,990 0,300 1,370 2,60 3. Kulonprogo 0,000 7,040 2,540 9,580 19,14

Page 193: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

190

4. Gunungkidul 10,760 13,713 0,750 25,223 50,54 5. Yogyakarta 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00

Jumlah 10,840 35,628 3,59

50,048 100 % 21,66 71,17 7,17

Tabel 8.47. Produksi Benih Kedelai di DIY Tahun 2014 Berdasarkan Varietas (ton)

No. Varietas Produksi Benih (ton) % 1. Mallika 12,380 24,740 2. Baluran 11,250 22,480 3. Anjasmara 7,065 14,120 4. Grobogan 6,540 13,070 5. Kaba 5,088 10,170 6. Argomulyo 3,988 7,970 7. Wilis 2,162 4,320 8. Burangrang 1,275 2,550 9. Gema 0,300 0,580 Jumlah 50,048 100,00

Tabel 8.48. Produksi Benih Kedelai BerdasarkanProdusen di DIY

Tahun 2014 (ton)

No. Produsen Kelas Benih

Jumlah % BD BP BR

I. Pemerintah

1. BPPTPH Gading

2,760 15,285 0,300 18,345 36,65

2. BPTP DIY 8,000 6,513 0,000 14,513 29,00 Jumlah 10,760 21,798 0,300 32,858 65,65

II. BUMN

1. PT. SHS 0,000 0,000 0,000 0,000 00,00 2. PT. Pertani 0,000 0,000 0,000 0,000 00,00 Jumlah 0,000 0,000 0,000 0,000 00,00

III. SWASTA 1. Black Bean 0,080 6,700 0,000 6,780 13,55 2. Mekar Mas 0,000 5,600 0,000 5,600 11,19 3. Ngudi Rukun 0,000 0,000 2,240 2,240 4,48 4. Rejo Mulyo 0,000 1,000 0,000 1,000 2,00 5. Sri Makmur 0,000 0,000 0,750 0,750 1,50 6. Ngudi Mulyo 0,000 0,520 0,000 0,520 1,04 7. Ngudi Makmur 0,000 0,000 0,300 0,300 0,59 Jumlah 0,080 13,820 3,290 17,190

Jumlah Total 10,840 35,618 3,590 50,048

Tabel 8.49. Produksi Benih Kedelai di DIY Berdasarkan Waktu/Bulan Tahun 2014

No. Bulan Produksi Benih (ton) %

Page 194: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

191

1. Januari 0,300 0,60 2. Februari 0,000 0,00 3. Maret 0,000 0,00 4. April 0,000 0,00 5. Mei 2,710 5,41 6. Juni 10,650 21,28 7. Juli 5,400 10,790 8. Agustus 5,013 10,016 9. September 1,300 2,600

10. Oktober 17,910 35,78 11. November 0,000 0,00 12. Desember 6,765 13,524

Jumlah 50,048 100,00

Produksi MT.MK : 25,073 ton (50,10 %) MT.MH : 24,975 ton (49,90 %)

13. Analisa Benih Khusus

Capaian Kinerja

Realisasi Kegiatan Analisa Benih Khusus tahun 2014 sbb

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Analisa

Benih

Khusus

1 paket

2.140.000,- 2.140.000,

- 100 100

Selama tahun anggaran 2014 mulai Januari s/d Desember

2014 jenis analisa khusus yang dilaksanakan hanya satu jenis

yaitu penetapan berat 1.000 butir. Sedangkan pengujian

heterogenitas hanya dilakukan ketika melakukan pengembangan

metode pengujian, validasi metode dan melaksanakan uji

profisiensi antar analis di UPTD BPSBP DIY.

Jenis komoditi yang diajukan pengujian / penetapan berat 1.000

butir adalah i sebanyak 162 galur yang terdiri dari :

- Padi 75 galur

- Jagung 27 galur dan

- Kedelai 60 galur.

Page 195: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

192

14. Analisa Standart

Capaian Kinerja

Realisasi fisik dan keuangan kegiatan analisa standart mutu benih sbb

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Analisa Standar Mutu Benih

1 paket 19.650.000 18.707.100 95.20 126,7

3

Tabel.8.50 .Jumlah Contoh Benih Yang Diuji di Laboratorium Dalam Tahun 2014 No. Tujuan Jumlah CB Jumlah

Analisa I. Sertifikasi

1.Padi 611 1971

2.Jagung hibrida 13 63

3.Jagung komposit 7

4.Kedelai 34 98

5.Kacang tanah 4 13

6.Kacang hijau 1 3

Jumlah Sertifikasi 670 2148

II. Pelabelan Ulang

1.Padi 62 186

2.Jagung hibrida 19 78

3.Jagung komposit 7

4.Kedelai 14 42

Jumlah Pelabelan Ulang 102 306

III. Pengecekan Benih Berlabel

1.Padi 153 459

2.Jagung hibrida 201 609

3.Jagung komposit 2

4.Kedelai 9 27 Jumlah Pengecekan Benih

Berlabel

365 1.095

IV Pengecekan Benih Tanpa Label

1.Kedelai 8 24

2.Kacang tanah 4 12

3.Kacang hijau 2 6 Jumlah Pengecekan Benih Tanpa 14 42

Page 196: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

193

label

No. Tujuan Jumlah CB Jumlah Analisa

V. Servis Umum

1.Padi 81 88 2.Jagung 27 27 3. Kedelai 60 60 4. Kacang tanah 36 36

Jumlah Servis Umum 204 211

JUMLAH TOTAL 1.355 3.802

Tabel 8.51 . Jenis dan Jumlah setiap Analisa/pengujian Yang

Dilaksanakan di laboratorium Dalam Tahun 2014 No. Tujuan KA KM DB CVL Jumlah

Analisa I. Sertifikasi

1.Padi 580 581 593 217 1971

2.Jagung 20 20 20 3 63

3. Kedelai 32 31 34 1 98

4. Kacang hijau 1 1 1 - 3

5.Kacang tanah 4 4 4 1 13

Jumlah Sertifikasi 637 637 652 222 2148

II. Pelabelan Ulang

1.Padi 62 62 62 - 186

2.Jagung 26 26 26 - 78

3. Kedelai 14 14 14 - 42

Jumlah Pelabelan

Ulang

102 102 102 - 306

III. Pengecekan Benih Berlabel

1.Padi 153 153 153 - 459

2.Jagung hibrida 203 203 203 - 609

3. Kedelai 9 9 9 - 27

Jumlah Pengecekan Benih Berlabel

365 365 365 - 1.095

IV Pengecekan Benih Tanpa Label

1.Kedelai 8 8 8 - 24

2.Kacang tanah 4 4 4 - 12

3.Kacang hijau 2 2 2 - 6

Page 197: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

194

Jumlah Pengecekan Benih Tanpa Label

14 14 14 - 42

V. Servis Umum

1.Padi 79 6 3 - 88

2.Jagung 27 - - - 27

3. Kedelai 60 - - - 60

4. Kacang tanah 36 - - - 36

Jumlah Servis

Umum

202 6 3 211

JUMLAH TOTAL 1320 1123 1137 222 3.802

15. Uji Profesi / Uji Banding antar Analis

Capaian Kinerja Realisasi Keuangan dan Fisik kegiatan Uji Profesiensi/ Uji banding analis sbb;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Uji Profesiensi 1 pkt 7.980.000 7.930.000 99.37 100

Pelaksanaan uji banding tahun 2014 tertera pada Tabel 26. Tabel 8.52. Agenda Kerja Uji Banding Analis BPSBP DIY Tahun 2014

№ Jenis Kegiatan Waktu/ Bulan Pelaksana

1. Menyusun rencana kerja Mgg II Februari

Ir. Puji Y

2. Menyiapkan bahan uji Mgg. I Maret Ir.Puji Y + PBT Gunungkidul

3. Uji homogenitas Mgg. I-II Maret Ir. Puji Y

4. Uji banding Mgg. II-III Maret

1.Ismarmiyati,2.Nurhidayah SP, 3.Bernadin STP, 4.Sarjini, 5.Ina G SP

5. Pengumpulan dan pengolahan data

Mgg. III-IV Maret

Ir. Puji Y

6. Pengkajian dan penyu-sunan hasil akhir

Mgg II-III April Ir. Puji Y

Uji banding antar analis melibatkan 5 (lima) orang analis dari Labo-

ratorium BPSBPDIY, dengan nilai acuan /kontrol pembanding adalah 1

(satu) analis senior (penyelia) BPSBP DIY.Sebelum dilakukan uji banding,

Page 198: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

195

dilakukan uji homogenitas bahan uji yang akan dibagikan kepada peserta

uji banding

Tabel 8.53 Evaluasi Penetapan Kadar Air Benih Padi Dibandingkan Nilai Acuan Berdasarkan Analisis Dunnet

PERLAKUAN

RERATA

SELISIH DGN

KONTROL

DIBANDINGKAN PADA

DLSD 5 %

(0,185)

EVALUASI

DLSD 1 %

(0,287)

EVALUASI

Kontrol = A 12,33

B 12,24 0,10 < tn < tn

C 12,34 0,01 < tn < tn

D 12,38 0,05 < tn < tn

E 12,35 0,06 < tn < tn

Keterangan : tn = tidak berbeda nyata pada taraf (α = 5%) dan taraf (α = 1 %)

Tabel 8.54. Evaluasi Uji Kemurnian Benih Padi Dibandingkan Nilai

Acuan Berdasarkan Tabel 3C ISTA Rules 2011

No. Kode

Kemurnian Rata-rata

NPM Tabel 3E

Hasil evaluasi

NA -peser

ta

Kesimpulan pesert

a NA

1 B 99.38

99,39 99,38 1.0 ≥ 0.10 Toleran

2 C 99.25

99,39 99,32 1.0 ≥ 0.14 Toleran

3 D 98.80

99,39 99,45 1.0 ≥ -0,1 Toleran

4 E 99.23

99,39 99.31 1.0 ≥ 0.59 Toleran

Tabel 8.55. Evaluasi Hasil Pengujian Daya Berkecambah Benih Padi

Dibandingkan Nilai Acuan Berdasarkan Tabel Toleransi pada ISTA Rules 5 C Bagian 1.

Page 199: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

196

No.

Kode Benih Normal ( % ) NPM

Tabel 5 C

Data max-min

Evaluasi pengujian

Peserta NA r

1. B 91 91 91 4 0 Toleran

2. C 90 91 91 4 1 Toleran

3. D 91 91 91 4 0 Toleran

4. E 92 91 92 4 1 Toleran

Keterangan :

NA : Nilai Acuan r : Persentase rerata antar pengujian daya berkecambah NPM : Nilai Perbedaan Maksimum antar pengujian yang dapat

Diterima berdasarkan Tabel Toleransi ISTA 5 C bagian 1

16. Standarisasi Laboratorium

Capaian Kinerja Realisasi kegiatan Standarisasi laboratorium terealisasi keuangan 97,77 % dan realisasi fisik 100 % dengan perincian sbb;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Standarisasi

Laboratorium 1 pkt

54.824.000,-

53.603.400,- 97,77 100

17. Pengembangan Analisa Metode Benih

Capaian Kinerja

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Pengembangan Analisa Metode Mutu benih

1 pkt 8.147.000 8.147.000 100 100

18. Rapat Koordinasi Perbenihan

Capaian Kinerja

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Rapat Koordinasi Perbenihan

1 pkt 15.999.000 15.725.900 98,29 100

19. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Perbenihan Tanaman Pangan

Page 200: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

197

Capaian Kinerja

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Pembinaan monitoring dan evaluasi perbenihan tanaman pangan

1 pkt 21.550.000 21.550.000 100 100

20. Pembinaan Produsen dan Pedagang Benih

Capaian Kinerja

Realisasi fisik dan keuangan kegiatan Pembinaan Produsen/Pengedar benih 100 % sebagai berikut;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp ) % Keu angan

% Fisik

Pembinaan Produsen/ Pengedar Benih

1 pkt 20.600.000 20.600.000 100 100

21. Sarana Prasarana Peralatan Laboratorium BPSBTPH

Capaian Kinerja

Realisasi pelaksanaan kegiatan Sarana Prasarana Peralatan

Laboratorium UPTD BPSBP DI. Yogyakarta fisik dan keuangan 100 %

perincian sebagai berikut;

Uraian Vol. DIPA ( Rp ) Realisasi

( Rp )

% Keu

angan

% Fisik

Sarana Prasarana Peralatan Laboratorium BPSBP DIY

23 unit

20.000.000 20.000.0

00 100 100

Tabel 8.56. Daftar Pemilik setifikat kompetensi produsen Benih Hortikultura DIY tahun 2014 (diurutkan sesuai no sertifikat kompetensinya)

No Nama Produsen Alamat

1 UPTD BPPTPH Prov. DIY Jl. Kaliurang Km 23 Yogyakarta

2 UD. Argo Nusantara Prima Randubelang RT 04/97, Bangunharjo, Sewon, Bantul

Page 201: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

198

3 PT. Jogja Horti Lestari Jl. Kaliurang Km 11, Pedak, Sinduharjo, Ngaglik

4 CV. Panca Tani Raya Anugraha Regency, No 53 Krajan, Mancasan, Sleman

5 Sido Tani Kepil, Putat, Patuk, Gunungkidul

6 Kel. Tani Malangan Malangan, DK 13, Srigading, Sanden, Bantul

7 Kel. Tani Sri Makmur Sogesanden, Srigading, Sanden, Bantul

8 Kel. Tani Ngudi Makmur Samiran, Parangtritis, Kretek, Bantul

9 CV. Nusantara Genetika Agro

Jl. Kaliurang Km 11, Pedak, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman

10 UD. Kuping Gajah Randu, Hargobinangun, Pakem, Sleman

11 KT. Sido Dadi Jelok, Watugajah, Gedangsari, Gunungkidul

12 CV. Bina Karya Lestari Kepil, RT 28/06 Bandung, Playen, Gunungkidul

13 CV. Anugrah Alam lestari Siyono Tengah, Logandeng, Playen, Gunungkidul

14 UPTD Perbibitan TPH Kulonprogo

Sanggrahan, Banjarharjo, Kalibawang, kulonprogo

15 Arno Tani Bening, Merdikorejo, Tempel, Sleman

16 PT. Royal Agro Persada Jl. Persada 4, Purwomartani, Kalasan, Sleman

17 Artha Sifantara Tapanrejo, Maguwoharjo, Depok, Sleman

18 KT. Sari Madu Balerante, Wonokerto, Turi, Sleman

19 Tri Kustanto Balerante, Wonokerto, Turi, Sleman

20 CV. Volva Indonesia Niron, Pendowoharjo, Sleman, Sleman

21 KBH Dongkelan Malangan, Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta

22 Kebun Plasma Nutfah Malangan, Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta

23 UPTD BPPTPH Unit Wonocatur

Wonocatur, Banguntapan, Yogyakarta

24 UPTD BPPTPH Unit Tambak

Tambak, Triharjo, Watue, Kulonprogo

25 Taruna Tani Tunas Jaya Kebondalem, Madurejo, Prambanan, Sleman

26 PT. Raja Pilar Agrotama Jl. Arjuna 15, Kalanganbaru, Baturetno, Banguntapan, Bantul

27 PT. Takii Indonesia Jl. Kaliurang Km18, Padasan, Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman

28 Sabilla Farm Jl. Kaliurang Km 18, Padasan RT 029, Duwetsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman

29 Putra Tani Maredan, Sendangtirto, Berbah, Sleman

30 Tunas Tani Harapan Sokamartani,Merdikorejo,Tempel,Sleman

31 Kelompok Tani Tirto Asih Bungkus,Parangtritis,Kretek,Bantul

32 Kelompok Tani Ngudi Mulyo Sono,Parangtritis,Kretek,Bantul

33 KEL. TANI DEWI SRI Gegunung,Tirtohargo,Kretek,Bantul

34 M. Zuhri Warungboto UH 4991

Page 202: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

199

A/RT.34/08,Umbulharjo,Yogyakarta

35 CV. Tunas Java mandiri Cubung RT.01,Gadingharjo,Sanden,Bantul

36 CV.Tiga Berlian Agrindo Jl. Magelang Km.8,Sendangadi,Mlati,Sleman,YK

Tabel 8.57. Daftar Pemilik setifikat kompetensi Pengedar Benih Hortikultura DIY

tahun 2014(diurutkan sesuai no sertifikat kompetensinya)

No Nama Pengedar Alamat

1 M SEED Jl. Kaliurang Km 19, Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Sleman

2 CV. Karya Handayani Kepil, Bandung, Playen, Gunungkidul

3 CV. Esa Yogyakarta Kepil, Bandung, Playen, Gunungkidul

4 CV. Buana Semesta Raya Logandeng, Logandeng, Playen, Gunungkidul

5 CV. Gunung Sewu Hijau Lestari

Pandansari, Wonosari, Gunungkidul

6 CV. Bahana Persada Raya Banaran, Banaran, Playen, Gunungkidul

7 CV. Putra Jaya Ngepung, Bunder, Patuk, Gunungkidul

8 UD. Permata Hijau Panggungan, Triharjo, Gamping, Sleman

9 UD. Wahyu Tani Klayar, Sendangtirto, Berbah, Sleman

10 UD. Trisna Tani Jaya Munggur, Sanggrahan, Depok, Sleman

11 CV. Awana Jl. Kabupaten No 78, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman

12 Fella Tani Watuadeg, RT 002 Desa Guwosari, Pajangan, Bantul

13 CV.Berkah Agrotama Jl. Gesikan Km.1,Jodog,Gilangharjo,Pandak,Bantul

14 Trubus Sari Alam Bendungan,Wates,Kulon Progo

Page 203: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

200

C. UPTD BALAI PENGEMBANGAN BIBIT, PAKAN TERNAK DAN

DIAGNOSTIK KEHEWANAN

UPTD Balai Pengembangan Bibit, Pakan Ternak Dan Diagnostik

Kehewanan (BPBPTDK) dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 38 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan

Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian DIY yang

merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah dari 5 UPTD yang ada

pada Dinas Pertanian DIY.

UPTD BPBPTDK mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Pertanian DIY dibidang pengembangan bibit, pakan ternak dan diagnostik

kehewanan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPTD BPBPTDK

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja Balai;

2. Pengembangan semen baku;

3. Pengembangan pakan ternak;

4. Pengembangan ternak bibit;

5. Pelaksanaan diagnosa dan surveilans;

6. Pengendalian mutu produk asal hewan;

7. Penyelenggaraan ketatausahaan;

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Program

Balai;

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Struktur organisasi UPTD BPBPTDK :

Struktur organisasi UPTD BPBPTDK berdasarkan Peraturan

Gubenur nomor 38 tahun 2008 adalah terdiri dari :

a. Kepala Balai.

b. Subbagian Tata Usaha.

c. Seksi Pengembangan Semen, Ternak Bibit dan Pakan Ternak.

d. Seksi Diagnostik Kehewanan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Page 204: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

201

A. Tugas dan Fungsi

1) Tugas Subbagian Tata Usaha, melaksanakan kearsipan, keuangan,

kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan,

kepustakaan, serta penyusunan program dan laporan kinerja.

Fungsi Subbagian Tata Usaha :

a. Penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha

b. Penyusunan program kerja Balai

c. Pengelolaan Kearsipan

d. Pengelolaan Keuangan

e. Pengelolaan Kepegawaian

f. Pelaksanaan Kegiatan Kerumahtanggaan

g. Pelaksanaan Kehumasan

h. Pengelolaan Barang

i. Pengelolaan Kepustakaan

j. Pengelolaan Data, Pelayanan Informasi dan Pengembangan Sistem

Informasi

k. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Balai

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan

Subbagian Tata Usaha; dan

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2) Tugas Seksi Pengembangan Semen Beku, Ternak Bibit dan Pakan

Ternak, melaksanakan pengembangan semen, ternak bibit dan pakan

ternak.

Fungsi Seksi Pengembangan Semen Beku, Ternak Bibit dan Pakan

Ternak:

Page 205: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

202

a. Penyusunan Program kerja Seksi Semen Beku, Ternak Bibit dan

Pakan Ternak

b. Pengelolaan sarana prasarana laboratorium semen beku, produksi

ternak bibit dan pakan ternak

c. Perawatan dan pemeliharaan ternak penghasil bibit

d. Pelaksanaan koleksi, prosesing, pemeriksaan / uji dan penyimpanan

semen

e. Pelaksanaan produksi dan distribusi semen beku dan ternak bibit

f. Penyusunan dan penyebaran informasi semen baku, ternak bibit dan

pakan ternak

g. Pengawasan bibit ternak

h. Pengelolaan lahan hijauan makanan ternak

i. Pelaksanaan pembibitan, pengembangan dan penyebaran bibit

hijauan pakan ternak

j. Pengawasan, uji dan analisa mutu pakan

k. Pelaksanaan kerjasama teknis terkit teknologi dan pengembangan

semen beku, embrio transfer, ternak bibit dan pakan ternak

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Seksi Bibit dan Pakan Ternak

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3) Tugas Seksi Diagnostik Kehewanan, melaksanakan diagnosa dan

surveilans serta pengendalian mutu produk asal hewan

Fungsi Seksi Diagnostik Kehewanan :

a. Penyusunan program kerja Seksi Diagnostik kehewanan

b. Pengelolaan sarana dan prasarana Laboratorium

c. Pelaksanaan surveilans dan monitoring cemaran mikroba dan residu

asal hewan

d. Pemeriksaan sampel produk asal hewan rujukan dari laboraturium

Kabupaten / Kota

e. Pengujian bahan pangan asal hewan untuk tujuan ekspor

Page 206: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

203

f. Penyusunan dan penyebaran informasi laboraturium kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner

g. Pemeriksaan dan analisa hasil uji cemaran mikroba dan residu produk

pangan asal hewan

h. Pemeriksaan uji fisik kimia pada produk asal hewan daging, telur, susu

i. Pemberian saran teknis penaggulangan pencemaran mikroba dan

residu produk asal hewan

j. Pendokumentasian data hasil pemeriksaan dan pengujian produk asal

hewan

k. Pelaksanaan surveilans penyakit hewan endemis dan pengawasan

keseharan hewan yang keluar masuk provinsi

l. Pengujian ternak untuk tujuan ke luar daerah dan/atau ekspor

m. Pengamatan dan penyidikan penyakit hewan

n. Pelaksanaan diagnosa penyakit dan pemeriksaan kesehatan hewan

o. Pelaksanaan uji dan analisa penyakit hewan

p. Pemeriksaan spesimen rujukan Laboratorium Kabupaten/Kota

q. Pemberian saran teknis penanggulangan dan penolakan penyakit

hewan

r. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Seksi Diagnostik Kehewanan; dan

s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Kegiatan UPTD BPBPTDK Dinas Pertanian DIY dapat dibagi menjadi

kegiatan fisik dan keuangan dari 2 sumber dana yaitu APBN dan APBD T.A.

2015.

A. APBD

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 302.217.315,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 299.923.631,- atau (99,24%), ada sisa mati Rp. 2.293.684,-

Realisasi kegiatan fisik mencapai 100%.

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Page 207: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

204

a. Terlaksananya pengadaan Materai dibawah satu juta (materai

3.000) sebanyak 25 buah.

b. Terlaksananya pengadaan Materai diatas satu juta (materai 6.000)

sebanyak 20 buah.

c. Terlaksananya Pengadaan Surat Keluar sebanyak 600 surat

d. Terlaksananya Pengadaan Surat Masuk sebanyak 700 surat

e. Terlaksananya Pengadaan Pengiriman Dokumen Sebanyak 300

surat.

f. Anggaran kegiatan sebesar Rp. 195.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 195.000,- atau (100%), tidak ada sisa mati. Realisasi

fisik mencapai 100%.

2) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

a. Terlaksananya Pembayaran Telepon 3 unit : 12 bulan.

b. Terlaksananya Pembayaran Listrik 2 unit : 12 bulan.

c. Anggaran kegiatan sebesar Rp. 91.311.265,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 90.591.231,- atau (99,21%), ada sisa mati Rp.

720.034,- Realisasi fisik mencapai 100%. Penyebab munculnya

deviasi atau sisa mati tersebut karena sesuai dengan penggunaan

masing – masing jasa serta untuk anggaran jasa internet sudah

dibebankan di pemerintah daerah DIY.

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas

Operasional

a. Terbayarnya biaya KIR kendaraan roda 6 sebanyak 2 kali.

b. Terbayarnya biaya KIR kendaraan roda 4 sebanyak 2 kali.

c. Terbayarnya biaya STNK kendaraan roda 2 sebanyak 10 unit.

d. Terbayarnya biaya STNK kendaraan roda 3 sebanyak 1 unit.

e. Terbayarnya biaya STNK kendaraan roda 4 sebanyak 3 unit.

f. Terbayarnya biaya STNK kendaraan roda 6 sebanyak 1 unit.

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 3.019.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.161.700,- atau (71,60%), ada sisa mati Rp. 857.300,-

Realisasi fisik mencapai 100%.

Page 208: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

205

4) Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran/ Keuangan

a. Terbayarnya Honorarium PPK 1 orang

b. Terbayarnya Honorarium Petugas Verifikasi SPJ 1 orang

c. Terbayarnya Honorarium Bendahara Pengeluaran Pembantu 1

orang

d. Terbayarnya Honorarium Bendahara Penerimaan Pembantu 1

orang

e. Terbayarnya Honorarium Pembuat Dokumen Pengeluaran 1

orang

f. Terbayarnya Honorarium Penyiap Gaji 1 orang

g. Terbayarnya Honorarium Penyimpan Barang 1 orang.

h. Terbayarnya Honorarium Pengurus Barang 1 orang

i. Terbayarnya Honorarium Petugas Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan 1 orang

j. Terbayarnya Honorarium Pencatat Pembukuan Pengeluaran 1

orang

k. Terbayarnya Honorarium Pengadministrasi Kepegawaian 1

orang.

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 25.864.100,- realisasi keuangan

sebesar Rp 25.863.850,- atau (100%), tidak ada sisa mati hanya Rp.

250. Realisasi fisik mencapai 100%.

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

a. Terlaksananya pemeliharaan lantai keramik seluas 20.940 m²

b Terlaksananya pemeliharaan kebersihan kaca seluas 9.600 m²

c. Terlaksana pemeliharaan kebersihan halaman seluas 9.750 m²

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 70.830.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 70.830.000,- atau (100%), sehingga tidak ada sisa mati.

Realisasi fisik mencapai 100%.

6) Penyediaan Alat Tulis Kantor

Terlaksananya Pengadaan Alat Tulis Kantor sebanyak 35 jenis.

Page 209: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

206

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 7.500.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp 7.500.000,- atau (100%), sehingga tidak ada sisa mati,-.

Realisasi fisik mencapai 100%.

7) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

a. Terlaksananya Barang Cetakan sebanyak 18 Jenis.

b. Terlaksananya Penggandaan sebanyak 13.500 lembar.

c. Terlaksananya Penjilidan sebanyak 20 buah.

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 9.562.500,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 9.562.500,- atau (100,00%), sehingga tidak ada sisa

mati,- . Realisasi fisik mencapai 100%.

8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Kantor

Terlaksananya Pengadaan Alat Listrik/Penerangan kantor 13 alat

listrik. Anggaran kegiatan sebesar Rp. 3.541.500,- realisasi keuangan

sebesar Rp 3.541.500,- atau (100%), sehingga tidak ada sisa mati.

9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

a. Terlaksananya Pembelian Peralatan Kebersihan 8 buah

b. Terlaksananya Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran 7 buah.

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 3.333.600,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 3.333.600,- atau (100%), sehingga tidak ada sisa mati.

Realisasi fisik mencapai 100%.

10) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

a. Terlaksananya Pembayaran Biaya Langganan Surat Kabar Harian

Kedaulatan Rakyat sebanyak 36 bulan

b. Terlaksananya Pembayaran Biaya Langganan Surat Kabar

Kompas 12 bulan

c. Terlaksananya Pembayaran Biaya Langganan Buletin Sinar Tani

36 kali.

Page 210: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

207

d. Terlaksananya Permbayaran Biaya Langganan Majalah Trubus 12

eksemplar

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 4.200.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 4.200.000,- atau (100,00%), sehingga tidak ada sisa

mati,-. Realisasi fisik mencapai 100%.

11) Penyediaan Makanan dan Minuman

Terlaksananya Pengadaan Makanan dan Minuman pada rapat –

rapat dinas selama 490 OS. Anggaran kegiatan sebesar Rp.

5.880.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 5.880.000,- atau

(100,00%), sehingga tidak ada sisa mati,- . Realisasi fisik 100%.

12) Rapat – rapat Koordinasi Keluar Daerah

a. Terlaksananya Perjalanan dinas dalam daerah selama 1 Tahun

b. Terlaksananya Perjalanan dinas luar daerah selama 1 Tahun

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 33.940.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 33.223.900,- atau (97,89%), ada sisa mati Rp. 716.100,-

Realisasi fisik mencapai 100%. Penyebab adanya sisa mati karena

adanya efisiensi, selain itu untuk rapat-rapat ke luar daerah

tergantung dari undangan Kementerian Pertanian Pusat.

13) Penyediaan Jasa Keamanan Kantor/ Gedung/ Tempat Kerja

a. Terlaksananya Pembayaran Honor dan Makan Minum Pegawai

Tidak Tetap (PTT) sebanyak 2 orang selama 1 tahun.

b. Anggaran kegiatan sebesar Rp. 43.040.350,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 43.040.350,- atau (100%), tidak ada sisa mati.

Realisasi fisik mencapai 100%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur*

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 2.801.215.549,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.682.311.822,- atau (95,76%), ada sisa mati Rp.

118.903.727,- Realisasi kegiatan fisik mencapai 100%.

Page 211: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

208

1) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

a. Terlaksananya Pengadaan Mobil Pick up sebanyak 1 unit

b. Terlaksananya Honorarium pejabat pengadaan kendaraan

sebanyak 1 orang

c. Terlaksananya Honorarium pejabat penerima pengadaan

kendaraan sebanyak 1 orang

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 164.228.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp164.228.000,- atau (100,00%), tidak ada sisa mati,-.

1) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

a. Terlaksananya Pembelian Almari Arsip sebanyak 1 unit

b. Terlaksananya Pembelian Rak Gantung Surat Kabar 1 unit

c. Terlaksananya Pembelian AC sebanyak 6 unit

d. Terlaksananya Pembelian Printer sebanyak 3 unit

e. Terlaksananya Pembelian Kursi Kerja sebanyak 34 unit

f. Terlaksananya Pembelian Kursi Komputer PC sebanyak 2 unit

g. Terlaksananya Pembelian LCD sebanyak 1 unit

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 88.077.200,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 86.956.245,- atau (98,73%), ada sisa mati Rp.

1.120.955,- Realisasi fisik mencapai 100%. Penyebab munculnya

deviasi atau sisa mati adalah terjadinya efisiensi.

2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Kegiatan ini berupa pemeliharaan kandang 3 unit, yaitu :

a. Terlaksananya Pemeliharaan Kandang unit Sumberagung 1 tahun

b. Terlaksananya Pemeliharaan Kandang unit Sumedang 1 tahun

c. Terlaksananya Pemeliharaan Kandang unit Ngipiksari 1 tahun.

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 35.000.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 35.000.000,- atau (100,00%), sehingga tidak ada sisa

mati Rp. 0,- Realisasi fisik mencapai 100%.

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

a. Terlaksananya Service Kendaraan dinas roda 2 sebanyak 10 unit.

Page 212: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

209

b. Terlaksananya Service Kendaraan dinas roda 3 sebanyak 1 unit.

c. Terlaksananya Service Kendaraan dinas roda 4 sebanyak 3 unit.

d. Terlaksananya Service Kendaraan dinas roda 6 sebanyak 1 unit.

e. Terlaksananya Penggantian Suku Cadang Kendaraan roda 2

sebanyak 10 unit.

f. Terlaksananya Penggantian Suku Cadang Kendaraan roda 3

sebanyak 1 unit.

g. Terlaksananya Penggantian Suku Cadang Kendaraan roda 4

sebanyak 3 unit.

h. Terlaksananya Penggantian Suku Cadang Kendaraan roda 6

sebanyak 1 unit.

i. Terlaksananya Pembelian Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

Kendaraan Roda 2 sebanyak 10 unit.

j. Terlaksananya Pembelian Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

Kendaraan Roda 3 sebanyak 1 unit.

k. Terlaksananya Pembelian Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

Kendaraan Roda 4 sebanyak 3 unit.

l. Terlaksananya Pembelian Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

Kendaraan Roda 6 sebanyak 1 unit.

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 99.710.349,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 87.153.349,- atau (87,41%), ada sisa mati Rp.

12.557.000,- Realisasi fisik mencapai 100%. Penyebab munculnya

deviasi atau sisa mati adalah sesuai dengan kebutuhan masing-

masing kendaraan tersebut diatas.

5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

a. Terlaksananya Pemeliharaan Rutin AC (suku cadang, jasa service, isi

freon) sebanyak 15 unit

b. Terlaksananya Pemeliharaan Rutin Lemari Es sebanyak 4 unit

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 9.400.000,- realisasi keuangan sebesar

Rp. 9.340.000 ,- atau (99,36%), sisa mati Rp 60.000 karena ada efisiensi

penggunaan anggaran.

Page 213: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

210

6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

Terpeliharanya Peralatan Gedung Kantor sebanyak 9 jenis, yaitu :

a. Faximile/Telpon sebanyak 2 unit

b. Komputer sebanyak 12 unit

c. Genset sebanyak 2 unit

d. Mesin Pompa Air sebanyak 2 unit

e. Handtraktor sebanyak 1 unit

f. Chopper sebanyak 3 unit

g. Mesin Ketik sebanyak 3 unit

h. LCD sebanyak 2 unit

i. Notebook sebanyak 3 unit

Anggaran kegiatan sebesar Rp.15.000.000,- realisasi keuangan

sebesar Rp.14.787.000,- atau (98,58%), ada sisa mati Rp. 213.000,-

Realisasi fisik mencapai 100%. Penyebab munculnya deviasi atau sisa

mati adalah terjadinya efisiensi penggunaan anggaran.

1) Pembangunan / Rehabilitasi / Renovasi UPTD Perbibitan dan

Laboraturium Hewan dan Sarana Pendukungnya (DAK)

a. Terlaksananya Pengadaan Alat angkutan darat bermotor sepeda

motor berupa kendaraan roda 2 sebanyak 15 unit

b. Terlaksananya Pengadaan Peralatan semen beku sebanyak 1 paket

c. Terlaksananya Pembangunan/Rehabilitasi gudang pakan kambing/

domba, garasi kendaraan dan alat alat pertanian sebanyak 1 paket

d. Terlaksananya Pembangunan kandang kambing domba 6 unit

Anggaran kegiatan sebesar Rp 2.389.800.000 realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.284.867.228,- atau (95,61%). Realisasi fisik mencapai

100%. Penyebab munculnya deviasi atau sisa mati adalah terjadinya

efisiensi atau system lelang rehab gudang pakan (kompetisi)

menghasilkan efisiensi yang maksimal.

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Page 214: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

211

Anggaran kegiatan sebesar Rp455.397.300,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 443.949.100,- atau (97,49%), ada sisa mati Rp11.488.200,-

Realisasi kegiatan fisik mencapai 100%.

1) Peningkatan Keamanan Pangan Asal Hewan

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 455.397.300,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 443.949.100,- atau (97,49%), ada sisa mati Rp.

11.488.200,- Realisasi fisik mencapai 100%. Penyebab munculnya

deviasi atau sisa mati adalah terjadinya efisiensi.

Dalam rangka memberikan jaminan Pangan Asal Hewan yang ASUH

bagi masyarakat, maka Seksi Diagnostik Kehewanan secara rutin

melakukan pengujian terhadap daging yang dijual di pasar-pasar

seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, selengkapnya adalah :

a) Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Ayam

Penyediaan daging ayam yang kandungan mikrobanya tidak

melebihi Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM) sangat

diharapkan dalam memenuhi persyaratan untuk mendapatkan

daging sapi yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Produk

makanan asal hewani terutama daging segar dapat dikategorikan

aman jika total koloni bakteri (Total Plate Count/TPC) tidak

melebihi 1 x 106 Coloni Forming Unit per gram (CFU/gram).

Pasar merupakan salah satu tempat pemasaran daging,

tempat tersebut merupakan tempat yang rawan dan berisiko cukup

tinggi terhadap cemaran mikroba patogen. Sanitasi dan

kebersihan lingkungan penjualan (pasar) perlu mendapat

perhatian baik dari pedagang itu sendiri maupun petugas terkait

untuk meminimumkan tingkat cemaran mikroba.

Pasar dibagi menjadi dua jenis, yaitu pasar modern

(swalayan) dan pasar tradisional. Pasar swalayan merupakan

pasar yang menjual produk pangan yang sudah melewati standar

mutu tertentu dan keamanan pangan.

Pasar swalayan juga dipandang sebagai tempat yang sangat

memperhatikan aspek kebersihan, kenyamanan dan keamanan

Page 215: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

212

dalam berbelanja. Daging yang dijual di pasar swalayan disebut

daging beku dan tidak bisa dikatakan daging segar karena telah

mengalami berbagai proses. Daging tersebut dikemas dan

disimpan pada suhu tertentu sehingga kemungkinan untuk bakteri

tumbuh itu sangat sedikit. Keberadaan pasar tradisional masih

menjadi tumpuan bagi masyarakat Indonesia, terutama pelaku

usaha yang terlibat langsung (penjual dan pembeli) ataupun

masyarakat yang terlibat tidak langsung dengan adanya aktivitas

pasar tradisional. Daging segar pada khususnya di pasar

tradisional merupakan daya tarik yang paling tinggi karena untuk

komoditas ini tidak bisa ditemukan di pasar modern.

Pada tahun 2016 dilakukan pengujian cemaran daging ayam

pada 365 sampel daging ayam dari kabupaten/kota di Daerah

Istimewa Yogyakarta.Sampel yang diuji berasal dari Kota

Yogyakarta sebanyak 82 sampel, Kabupaten Bantul sebanyak 90

sampel, Kabupaten Kulonprogo sebanyak 48 sampel, Kabupaten

Gunungkidul sebanyak 77 sampel serta Kabupaten Sleman

sebanyak 68 sampel. Jika ditilik dari jumlah unit usaha yang

diambil sampelnya yaitu 28 unit usaha dan sisanya merupakan

sampel dari individu. Cara kerja pengujian cemaran daging ayam

yaitu dengan metode Total Plate Count (TPC), Coliform, E. coli,

dan Salmonella serta pengujian residu Oxytetracyclin,

Streptomycin, Penicillin dan Makrolida.

Sesuai dengan hasil pengujian cermaran mikroba yang telah

dilakukan, ternyata mikroba pada bahan pangan asal ternak

terdeteksi sebagian melebihi Batas Maksimum Cemaran Mikroba

(BMCM) seperti yang tercantum dalam SNI. Yaitu sampel daging

yang melebihi BMCM pada metode TPC adalah 7%, sampel yang

melebihi BMCM pada metode Coliform 79%, sampel yang melebihi

BMCM pada metode E. coli 26% dan positif Salmonella sebanyak

0,3%. Hal ini mengindikasikan belum maksimalnya penerapan

aspek sanitasi dan hygiene dalam pengelolaan bahan pangan asal

Page 216: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

213

hewan. Sedangkan hasil pengujian residu menunjukkan hasil

negatif pada semua sampel (Tabel 3).

Page 217: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

214

KABUPATEN

JUMLAH

TPC COLIFORM E.COLI Salmonell

a Oxytetra

cyclin Streptom

ycin Penicillin Makrolida

< BMCM

> BMCM

%> BMCM

< BMCM

> BMCM

%> BMCM

< BMCM

> BMCM

%> BMC

M P N

% P

P N %

P P N

%

P P N

% P

P N % P

KOTA 82 75 7 2 10 72 20 66 16 4 1 81

0.3

0 82 0 0 82 0 0 82 0 0 82 0

BANTUL

90 77 13 4 8 82 22 61 29 8 0 90

0.0

0 90 0 0 90 0 0 90 0 0 90 0

KULON PROGO

48 48 0 0 15 33 9 35 13 4 0 48

0.0

0 48 0 0 48 0 0 48 0 0 48 0

GUNUNG KIDUL

77 75 2 1 25 52 14 62 15 4 0 77

0.0

0 77 0 0 77 0 0 77 0 0 77 0

SLEMAN

68 65 3 1 17 51 14 47 21 6 0 68

0.0

0 68 0 0 68 0 0 68 0 0 68 0

DIY 365 340 25 7 75 290 79 271 94 26 1 364

0.3

0 365

0 0 365

0 0 365

0 0 365

0

Tabel 8.58.Hasil Pengujian Cemaran Mikroba dan Residu pada Daging Ayam

Page 218: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

215

Grafik 1. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Ayam

713

0 2 3

7282

33

52 51

16

29

13 1521

1 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00

102030405060708090

TPC >BMCM

Coliform >BMCM

E. coli >BMCM

Positif Salmonella

PositifOxytetracyclin

Page 219: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

216

Grafik 2. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Ayam

Tahun 2009-2012, 2014-2016

Cemaran Coliform pada daging ayam dapat terjadi karena

penanganan daging ayam yang kurang higienis, terutama dalam

penggunaan air dalam mencuci yang belum dapat dipastikan kualitasnya

karena sebagian besar pelaku usaha tidak pernah menguji kualitas air yang

digunakan. Sedangkan kontaminasi Eschericia coli pada daging ayam

dapat berasal dari hewan, kebersihan alat perlengkapan dan air yang

digunakan serta tangan penjual dan pembeli. Pencemaran daging ayam

oleh bakteri Salmonella spp. disebabkan pencemaran oleh feses dan

penanganan daging ayam yang buruk dengan peralatan, perlengkapan dan

alat angkut yang kotor sejak dari peternakan hingga ke tempat distribusi.

Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi karena hasil pengujian terhadap

bakteri Salmonella spp harus negatif.

Unit usaha rumah potong ayam yang menjadi tempat pengambilan

sampel umumnya masih sederhana. antara ruang kotor dan ruang bersih

belum terpisah. penanganan daging ayam setelah disembelih dilakukan di

lantai. air yang digunakan untuk mencuci daging belum semuanya teruji

sehingga kualitasnya tidak terjamin begitu pula dengan pengemasan hanya

menggunakan bagor plastik dan pengangkutan ke tempat pemasaran

58

30

0 1 ,00 3,007,00

7580

68

37 40,00

63

79

2520

48

30 28,00 29 26

12

2 2 3 4,00 2 0,3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2009 2010 2011 2012 2014 2015 2016

% TPC > BMCM

% Coliform > BMCM

% E Coli > BMCM

% Positif Salmonella

Page 220: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

217

dilakukan secara sederhana. Pemasaran di pasar tradisional terkesan asal

saja karena umumnya tidak dilengkapi dengan pelindung daging dari

polusi, bahkan terdapat penjual daging ayam yang tidak bertempat di los

daging. namun ada beberapa unit usaha rumah potong hewan dan pasar

swalayan yang telah memiliki nomor kontrol veteriner dimana unit usaha

tersebut telah menerapkan prinsip higiene sanitasi dalam pengelolaan

produk pangan asal hewan.

Pembinaan kepada para pelaku usaha pangan asal hewan

hendaknya dilakukan lebih intensif agar mereka memahami tentang higiene

sanitasi sehingga dapat menerapkan Good Hygiene Practises dalam

penanganan dan pengolahan produk pangan asal hewan.

b) Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Sapi

Permintaan pangan hewani (daging, telur, susu) dari waktu ke waktu

cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk,

perkembangan ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran

akan gizi, dan perbaikan pendidikan masyarakat. Sumber pangan, baik

yang berasal dari sumber nabati maupun hewani perlu penanganan

khusus, terutama pangan hewani segar seperti daging sapi, ayam, ikan

dan lainnya.

Produk pangan asal ternak berisiko tinggi terhadap cemaran mikroba

yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Setelah ternak di potong,

mikroba yang terdapat pada hewan mulai merusak jaringan sehingga

bahan pangan hewani cepat mengalami kerusakan bila tidak mendapat

penangan yang baik. Daging sapi mudah rusak dan merupakan media

yang cocok bagi pertumbuhan mikroba, karena tingginya kandungan air

dan zat gizi seperti protein. Oleh karena itu penanganan yang baik harus

dilakukan selama proses produksi berlangsung.

Beberapa mikroba patogen yang biasa mencemari daging adalah E.

Coli, Salmonella, dan Staphylococcus sp. Kontaminasi mikroba pada

daging sapi dapat berasal dari peternakan dan rumah potong hewan yang

Page 221: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

218

tidak higienis, begitu juga sumber air dan lingkungan tempat diolahnya

daging tersebut sebelum sampai kepada konsumen. Kelompok mikroba

pembusuk akan mengubah makanan segar menjadi busuk bahkan dapat

menghasilkan toksin (racun), oleh sebab itu sebelum manusia

mengkonsumsi bahan pangan, perlu dilakukan pengawasan melalui

pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa bahan pangan asal

ternak tersebut bebas dari mikroorganisme yang berbahaya.

Pengujian cemaran daging sapi tahun 2016 dilakukan 220 sampel

daging sapi dari kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel

yang berasal dari Kota Yogyakarta sebanyak 92 sampel, Kabupaten Bantul

sebanyak 57 sampel, Kabupaten Kulonprogo sebanyak 25 sampel,

Kabupaten Gunungkidul sebanyak 23 sampel serta Kabupaten Sleman

sebanyak 23 sampel. Pengujian yang dilakukan pada sampel daging sapi

yaitu untukTotal Plate Count (TPC), Coliform, E. coli, dan Salmonella serta

pengujian residu Oxytetracyclin, Streptomycin, Penicillin dan Makrolida.

Sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan, ternyata

terdapat sebagian sampel pangan asal hewan yang terdeteksi melebihi

Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM) yang tercantum dalam

SNI.Sampel yang melebihi BMCM pada uji TPC adalah 1%, sampel yang

melebihi BMCM pada uji Coliform 70%, sampel yang melebihi BMCM pada

metode E. Coli 23% dan positif Salmonellaspp. sebanyak 0%. Sedangkan

hasil pengujian residu menunjukkan hasil negatif pada semua sampel.

Kabupaten Jumla

h

TPC COLIFORM E.COLI SALMONELLA

< BMCM

> BMCM

< BMCM

> BMCM

< BMCM

> BMCM

POSITIF

NEGATIF

Kota 57 57 0 46 11 53 4 2 55

Bantul 52 52 0 22 30 37 15 0 52

Kulon Progo 28 28 0 15 13 18 10 1 27

Gunungkidul 39 38 1 21 18 23 16 1 38

Sleman 44 44 0 29 15 37 7 2 42

220 219 1 133 87 168 52 6 214

Tabel 8.58. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Sapi

Page 222: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

219

Grafik 3. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Sapi

Cemaran Coliform pada daging dapat terjadi karena penanganan

daging yang tidak higienis, penggunaan air yang kualitasnya tidak terjamin.

Kontaminasi Eschericia coli dapat berasal dari hewan, alat perlengkapan

dan tangan yang tidak bersih dan air yang digunakan. Pencemaran daging

oleh bakteri Salmonella spp. disebabkan pencemaran oleh feses,

penanganan daging yang buruk, penggunaan peralatan, perlengkapan dan

alat angkut yang kotor sejak dari peternakan hingga ke tempat

distribusi.Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi karena hasil pengujian

terhadap bakteri Salmonella spp harus negatif. Hal ini mengindikasikan

belum maksimalnya penerapan aspek sanitasi dan hygiene dalam

pengelolaan pangan asal hewan.

3 50 1 1

74

32

19

9

1915 16

7 6 60 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

KOTA BANTUL KULONPROGO

GUNUNGKIDUL

SLEMAN

TPC >BMCM

Coliform >BMCM

E. coli >BMCM

Positif Salmonella

Positif Oxytetracyclin

Positif Streptomycin

Positif Eritromycin

Positif Makrolida

56

22

73

2 ,450 2,00 1,00

65

73 73

4640,00

56

70

18 17

45

31

24,00 22 23

11

2 2 2 3,00 2 00

10

20

30

40

50

60

70

80

2009 2010 2011 2012 2014 2015 2016

% TPC > BMCM

% Coliform > BMCM

% E Coli > BMCM

% Positif Salmonella

Page 223: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

220

Grafik 4. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Daging Sapi Tahun 2009-

2012, 2014-2016

Pembinaan kepada para pelaku usaha pangan asal hewan

hendaknya dilakukan lebih intensif agar mereka memahami tentang higiene

sanitasi sehingga dapat menerapkan Good Hygiene Practises dalam

penanganan dan pengolahan produk pangan asal hewan.

c) Pengujian Cemaran Mikroba pada Susu Sapi

Susu adalah hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak

menyusui lainnya yang diperah secara kontinyu dan komponen-

komponennya tidak dikurangi dan tidak pula ditambahkan bahan-

bahan lain. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 tahun 1983 dijelaskan,

susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu

pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar merupakan cairan yang

berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara

pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau

ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun. Susu

yang masih dalam kelenjar susu dapat dikatakan steril tetapi setelah keluar

dari puting dapat terjadi kontaminasi. Faktor yang berpengaruh besar

terhadap kualitas susu segar adalah adanya bakteri baik bakteri patogen

maupun bakteri non patogen. Jumlah bakteri dalam susu dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor baik yang berasal dari hewannya sendiri (faktor

intrinsik) maupun yang berasal dari luar tubuhnya (faktor ekstrinsik).

Susu yang baik adalah susu yang memenuhi persyaratan, antara lain

kandungan jumlah bakteri yang cukup rendah, bebas dari spora dan

mikroorganisme penyebab penyakit, memiliki rasa yang baik, bersih, bebas

dari debu atau kotoran. Produk susu dinyatakan rusak dan tidak layak

untuk dikonsumsi apabila dalam susu tersebut terjadi perubahan rasa dan

aroma, bau susu yang berubah menjadi tidak segar dan susu menggumpal

atau memisah. Untuk produk susu cair, perubahan warna biasanya

Page 224: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

221

menunjukkan indikasi awal kerusakan produk, yaitu adanya pertumbuhan

bakteri dan peningkatan asam.

Pada tahun 2016 dilakukan pengujian cemaran susu sapi pada 110

sampel susu sapi dari kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta

terdiri dari Kota Yogyakarta sebanyak 5 sampel, Kabupaten Bantul

sebanyak 28 sampel, Kabupaten Sleman sebanyak 77 sampel. Sampel

susu diuji untuk pengujian Total Plate Count (TPC), Coliform, E. coli, dan

Salmonella serta pengujian residu Oxytetracyclin, Streptomycin, Penicillin

dan Makrolida. Adapun hasil uji tercantum dalam tabel sebagai berikut :

Kabupate

n

Jumla

h

TPC COLIFORM E.COLI SALMONELLA

<

BMC

M

>

BMC

M

<

BMC

M

>

BMC

M

<

BMC

M

>

BMC

M

POSITI

F

NEGAT

IF

Kota 8 8 0 7 1 8 0 0 8

Bantul 25 25 0 24 1 25 0 0 25

Kulon

Progo 18 18 0 15 3 18 0 0 18

Gunungki

dul 3 3 0 3 0 3 0 0 3

Sleman 56 48 8 22 34 56 0 0 56

110 102 8 71 39 110 0 0 110

Tabel 8.59. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Susu Sapi

2 0 0 0

13

4

19

0 0

44

15

0 0

11

0 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00

10

20

30

40

50

KOTA BANTUL KULONPROGO

GUNUNGKIDUL

SLEMAN

TPC >BMCM

Coliform >BMCM

E. coli >BMCM

Positif Salmonella

Positif Oxytetracyclin

Positif Streptomycin

Positif Eritromycin

Positif Makrolida

Page 225: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

222

Grafik 5. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Susu Sapi

Grafik 6. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Susu Sapi Tahun 2009-

2012, 2014-2016

Hasil pengujian menunjukkan hasil bahwa sampel susu yang

melebihi Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM)untuk uji TPC adalah

14%, sampel untuk Coliform 61%, uji E. Coli 15% sedangkan untuk uji

Salmonella tidak ada sampel yang melebihi BMCM.Untuk pengujian residu

semua sampel menunjukkan hasil negatif. Terdapatnya sampel yang

melebihi batas dapat disebabkan belum maksimalnya penerapan aspek

sanitasi dan hygiene dalam pengelolaan susu pada sebelum, selama dan

setelah proses pemerahan dimulai dari peternak sampai konsumen.

Cemaran ini dapat berasal dari lingkungan pemerahan, kebersihan

pemerah, wadah susu perah. Oleh karena itu menjadi perhatian bagi pihak

terkait baik dalam hal pengawasan, pembinaan agar pada tahun

mendatang semua susu yang dikonsumsi dinyatakan memenuhi standar

sehingga aman untuk dikonsumsi.Sedangkan hasil pengujian residu

menunjukkan hasil negatif pada semua sampel (Tabel 5).

Kerusakan susu dapat terjadi apabila telah menunjukkan

penyimpangan yang melebihi batas yang dapat diterima secara normal

oleh panca indera atau parameter lain yang biasanya digunakan. Faktor-

faktor yang mempengaruhi pencemaran bakteri dalam susu meliputi faktor

30

12

0

16

7,00 9,0014,00

50

28

46,66752

35,00

49

61

0 0

16,66720

,00

915

0 0 0 0 ,00 0 00

10

20

30

40

50

60

70

2009 2010 2011 2012 2014 2015 2016

% TPC > BMCM

% Coliform > BMCM

% E Coli > BMCM

% Positif Salmonella

Page 226: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

223

penyakit dan faktor perlakuan seperti: alat yang digunakan untuk memerah,

tindakan sanitasi dan pemberian pakan sapi.

d) Pengujian Cemaran Mikroba pada Telur

Telur merupakan produk asal hewan yang paling sering dikonsumsi

masyarakat. Komoditas ini berhubungan dengan cemaran mikroba

terutama Salmonella spp. Telur ayam buras adalah salah satu jenis bahan

pangan asal hewan yang banyak dikonsumsi masyarakat sebagai

campuran madu, susu, atau jamu. Telur ayam buras lebih disukai

masyarakat karena warna kuning telur yang lebih tua dan rasa lebih gurih

jika dibandingkan dengan telur ayam ras. Telur ayam buras sedikit atau

bahkan tidak mengandung residu yang berbahaya bagi konsumen, tetapi

perlu diwaspadai adanya penularan bakteri pada telur ayam buras sebab

dalam pemeliharaan ayam buras, peternak sering menggunakan sistem

semi intensif bahkan secara ekstensif yang memungkinkan ayam terinfeksi

bakteri.

Salah satu tempat pemasaran telur ayam adalah pasar tradisional

yang merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, secara

langsung, bangunan pasar terdiri atas kios–kios, dan los, kebanyakan yang

dijual adalah kebutuhan sehari–hari seperti bahan makanan berupa ikan,

buah, sayur, daging, kue, telur, dan lain–lain. Para konsumen khususnya

kalangan menengah ke bawah kebanyakan membeli kebutuhan sehari–

hari di pasar tradisional, termasuk juga membeli telur ayam baik untuk

dikonsumsi maupun dijual kembali. Kondisi sanitasi pasar tradisional

umumnya sangat buruk, hal ini dapat dilihat dari lingkungan yang kotor,

becek, bau, tidak nyaman dan tidak aman bagi pembeli. Keadaan inilah

yang memudahkan bakteri berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau

kontaminasi silang.

Tahun 2016 pengujian cemaran telur pada 100 sampel telur dari

kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Spesimen yang diuji

Page 227: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

224

berasal dari Kota Yogyakarta sebanyak 20 sampel, Kabupaten Bantul 20

sampel, Kabupaten Kulonprogo 25 sampel, Kabupaten Gunungkidul 23

sampel dan Kabupaten Sleman 12 sampel. Cara kerja pengujian cemaran

daging sapi yaitu dengan metode Total Plate Count (TPC), Coliform, E.

Coli, dan Salmonella.

Kabupaten Jumlah

TPC COLIFORM E.COLI SALMONELLA

< BMCM

> BMCM

< BMCM

> BMCM

< BMCM

> BMCM

POSITIF NEGATIF

Kota 20 20 0 19 1 20 0 0 20

Bantul 20 20 0 18 2 18 2 0 20

Kulon Progo 25 25 0 24 1 24 1 0 25

Gunungkidul 23 23 0 23 0 23 0 0 23

Sleman 12 12 0 9 3 12 0 0 12

100 100 0 93 7 97 3 0 100

Tabel 8.60. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Telur

Grafik7. Hasil Pengujian Residu dan Cemaran Mikroba pada Telur

0 0 0 0 00

1

0

3

2

0

1 1

0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 0 00

0,51

1,52

2,53

3,5 TPC >BMCM

Coliform >BMCM

E. coli >BMCM

Positif Salmonella

Positif Oxytetracyclin

Positif Streptomycin

Positif Eritromycin

Page 228: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

225

Grafik 8. Hasil Pengujian Cemaran Mikroba pada Telur Tahun 2011, 2012,

2014-2016

Hasil uji cemaran mikroba yang telah dilakukan terhadap sampel telur

menunjukkan yang melebihi BMCM untuk uji Coliform 6%, uji E. Coli 2%

sedangkan untuk uji TPC tidak ada sampel yang melebihi BMCM dan untuk

uji Salmonella tidak ada yang positif. Sedangkan hasil pengujian residu

menunjukkan hasil negatif pada semua sampel (Tabel 6).

Cemaran mikroba pada telur dapat berasal dari kotoran ayam dalam

kloaka atau dalam kandang. Pencemaran dapat terjadi pada kondisi suhu

dan kelembaban yang tinggi, penanganan telur yang tidak dilakukan

dengan baik, misalnya kotoran unggas masih menempel pada cangkang

telur, maka kemungkinan mikroba dapat mencemari telur. Terdapatnya

bakteri yang melebihi ambang batas mengindikasikan belum maksimalnya

penerapan aspek sanitasi dan hygiene dalam penanganan telur. Para

pengumpul telur kurang memperhatikan asal telur, kebersihan tempat

penyimpanan telur, alat angkut telur, kemasan telur, kebersihan karyawan

pengumpul telur. Salah satu tempat pemasaran telur ayam adalah pasar

tradisional yang merupakan tempat bertemunya penjual dan

pembeli.Kondisi sanitasi pasar tradisional yang umumnya buruk, hal ini

dapat dilihat dari lingkungan yang kotor, becek, bau, tidak nyaman dan

tidak aman bagi pembeli. Keadaan inilah yang memudahkan

bakteriberpindah dari satu tempat ke tempat lain atau kontaminasi silang.

0

4,00

0 0 0

13,333

2

7

3

6

3,3334

3

12

0 0 0 0 00

2

4

6

8

10

12

14

2011 2012 2014 2015 2016

% TPC > BMCM

% Coliform > BMCM

% E Coli > BMCM

% Positif Salmonella

Page 229: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

226

e) Pengujian Formalin pada Daging Ayam dan Olahan

Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37%

dan larutan ini biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau

mengawetkan mayat. Formalin merupakan bahan kimia yang sering

disalahgunakan untuk pengawetan tahu, mie basah, dan bakso (Djoko,

2006). Formaldehid merupakan bahan kimia dengan berat molekul 30,03

(suhu kamar) dan tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau

pedas (menusuk) dan sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut

dalam air dan sangat mudah larut dalam etanol dan eter (Moffat, 1986).

Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-

hari. Penggunaannya sangat bermanfaat untuk antibakteri atau pembunuh

kuman dalam berbagai jenis keperluan industri, yakni disinfektan,

pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat maupun

berbagai serangga lainnya. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan

sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas.

Formalin juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk

urea, bahan pembuat produk parfum, pengawet bahan kosmetika dan

pengeras kuku. Formalin boleh juga dipakai sebagai bahan pencegah

korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu, formalin digunakan

sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis (polywood). Dalam

kosentrasi yang sangat kecil (< 1%) digunakan sebagai pengawet berbagai

barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring,

pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet (Yuliarti, 2007).

Pengujian formalin pada tahun 2016 dilakukan terhadap 112 sampel

daging ayam dari kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu

dari Kota Yogyakarta sebanyak 21 sampel, Kabupaten Bantul 28 sampel,

Kabupaten Kulonprogo 24 sampel, Kabupaten Gunungkidul 17 sampel dan

Kabupaten Sleman sebanyak 22 sampel. Pengujian formalin di

Laboratorium Kesmavet UPTD BPBPTDK menggunakan reagen formalin

formaldehyde. Kadar formalin yang mampu terdeteksi menggunakan alat

Page 230: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

227

ini minimal 10 mg/l kadar formalin sehingga jika kadar di bawahnya tidak

dapat terdeteksi.

Hasil uji tahun 2016 menunjukkan hasil tidak ada sampel yang positif

dari kelima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan

demikian kesadaran para pedagang untuk tidak menggunakan formalin

sebagai pengawet pada daging dan olahan sudah baik. Dengan hasil ini,

masyarakat dapat merasa aman dalam mengkonsumsi pangan asal

hewan. Namun demikian, konsumen harus tetap berhati-hati dalam memilih

produk pangan asal hewan dan bersikap cerdas dapat membedakan

produk pangan asal hewan mengandung formalin atau tidak.

KABUPATEN JUMLAH HASIL UJI

POSITIF NEGATIF % POSITIF

KOTA 21 0 21 0

BANTUL 28 0 28 0

KULONPROGO 24 0 24 0

GUNUNG KIDUL 17 0 17 0

SLEMAN 22 0 22 0

TOTAL DIY 112 0 112 0

Tabel 8.61. Hasil Pengujian Formalin Tahun 2016

Grafik 9. Hasil Pengujian Formalin Pada Tahun 2016

0 0 0 0 0

21

2824

1722

05

1015202530

Positif

Negatif

Page 231: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

228

Grafik 10. Hasil Pengujian Formalin Tahun 2019-2012, 2014-2016

Ciri-ciri produk daging dan olahan yang mengandung formalin

adalah tekstur daging kencang dan padat, warnanya sudah pucat dan

tidak lagi merah, tidak dihinggapi lalat, aroma daging tidak lagi segar

dan bau formalin agak menyengat. Kegiatan monitoring dan

pengambilan sampel harus terus dilaksanakan untuk menjaga

keamanan pangan. Selain pengujian formalin, perlu juga dikembangkan

pengambilan sampel dan pengujian untuk pengawet lain seperti boraks,

tawas dan lain-lain.

Dari data juga dapat dibandingkan bahwa jumlah sampel yang

menunjukkan hasil positif mengandung formalin yaitu pada tahun 2011

0%, tahun 2012 2%, tahun 2013 0%, tahun 2014 0%, tahun 2015 0%

dan tahun 2016 0%. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan dan

pendampingan yang dilakukan kepada pedagang menunjukkan hasil

yang baik yaitu positif 2% pada tahun 2012 menjadi positif 0% pada

tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016. Hendaknya hasil

ini tidak mengurangi pengawasan terhadap produk asal hewan, dan

hendaknya diiringi pencermatan penyimpangan terhadap daging yang

lain seperti penyimpangan dengan menggunakan borax atau tawas.

f) Pemalsuan Daging Sapi dengan Daging Babi (Spesies)

Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan hewani yang

dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia karena kaya akan protein

0 0 0

2

0 0 00

0,5

1

1,5

2

2,5

2009 2010 2011 2012 2014 2015 2016

Positif

Page 232: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

229

dan asam amino lengkap yang diperlukan oleh tubuh. Selain protein,

daging sapi juga kaya akan air, lemak, dan komponen organik lainnya.

Daging yang dibutuhkan konsumen tidak hanya sehat dan bergizi

semata, tapi lebih dari itu harus terjamin keamanannya termasuk dari

tindakan pemalsuan daging sapi dengan daging babi.

Kasus pemalsuan daging sapi dengan daging babi merupakan

tindakan yang merugikan konsumen baik dari dari sisi kesehatan

maupun dari sisi kehalalannya. Daging babi banyak mengandung agen

penyakit seperti cacing dan kandungan lemaknya sangat tinggi

sehingga dapat menyebabkan kolesterol tinggi dan yang lebih utama

dari segi hukum syariat agama, babi tergolong makanan haram untuk

dikonsumsi umat muslim.

Kegiatan monitoring pengambilan sampel dan pengujian yang

dilakukan UPTD BPBPTDK Dinas Pertanian DIY terhadap pemalsuan

daging sapi dengan daging babi ini merupakan salah satu perlindungan

konsumen untuk tetap terjamin daging yang aman, sehat, utuh, dan

halal untuk dikonsumsi. Tahun 2016 pengujian dilakukan terhadap 160

sampel, terdiri dari 39 sampel daging sapi dan 136 sampel olahan

daging di 5 Kabupaten/Kota. Hasil pengujian sebagai berikut :

Kabupaten Jumlah Hasil Uji

Positif Negatif

Kota 51 2 49

Bantul 28 0 28

Kulon Progo 38 1 37

Gunungkidul 25 10 15

Sleman 18 0 18

Page 233: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

230

Total DIY 160 13 147

Tabel 8.62. Hasil Uji Pemalsuan Daging Sapi dengan Daging Babi Tahun 2016

Grafik 11. Persentase Hasil Uji Pemalsuan Daging Sapi dengan Daging Babi

Tahun 2016

Grafik 11. Persentase Hasil Pengujian Pemalsuan Daging Sapi dengan

Daging Babi Tahun 2016

3%

97%

Positif

Negatif

1 0 1 2 0

3237

40

30

17

05

1015202530354045

Positif

Negatif

Page 234: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

231

Grafik 13. Hasil Pengujian Pemalsuan Daging Tahun 2009-2016

Hasil pengujian prosentase hasil positif dari Kota Yogyakarta 1%,

Kabupaten Kulon Progo 1% dan Gunungkidul 1%, sedangkan hasil

negatif dari Kabupaten Bantul 0% dan Sleman sebanyak 0%. Secara

keseluruhan total positif dari D. I. Yogyakarta sebesar 3% dengan

jumlah positif 4 sampel dari 160 sampel. Nilai ini mencerminkan bahwa

kejadian pemalsuan daging sapi dengan daging babi di D. I. Yogyakarta

masih tinggi.

Jika ditilik dari jenis sampel yang diperiksa, sampel menunjukkan

hasil positif menunjukkan bahwa kasus pemalsuan daging sapi tidak

hanya terjadi pada daging sapi tapi juga pada olahan daging sapi seperti

bakso, kikil, rambak, rendang, abon, dendeng, dan lain-lain. Daging sapi

matang menunjukkan persentase positif 0,6%, daging sapi mentah

menunjukkan persentase positif 0,6%, sedangkan bakso menunjukkan

persentase positif 1,3%, sedangkan abon dan rambak menunjukkan

persentase positif 0%.

15

25

12

24

18

8 9

3

0

5

10

15

20

25

30

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Positif

Page 235: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

232

Grafik 14. Prosentase Hasil Pengujian Pemalsuan Daging Sapi Tahun

2016 (Berdasarkan Jenis Sampel)

- Mahalnya daging sapi dijadikan alasan oleh para pedagang yang curang

untuk memalsukan daging sapi dengan daging babi, hal ini menunjukkan

tingkat kesadaran pedagang untuk menyediakan produk yang ASUH

(terutama halal) untuk dikonsumsi masih rendah. Pengawasan dan

pembinaan perlu dilakukan pihak berwenang dari pemerintah mengingat

ada beberapa pelaku usaha sama yang masih melakukan tindakan

tersebut secara berulang-ulang.

- Mengingat rawannya pengoplosan daging sapi dengan daging babi, maka

masyarakat diminta waspada dalam memilih daging sapi. Masyarakat

harus memahami perbedaan daging sapi dari segi warna, tekstur dan

aromanya. Warna daging babi lebih pucat dari daging sapi, dan warna

daging babi mendekati warna daging ayam, serat daging sapi lebih padat

dan garis-garis seratnya terlihat jelas berbeda dengan babi yang seratnya

samar dan sangat renggang, lemak daging babi memiliki tekstur lebih

elastis sedangkan lemak sapi lebih kaku dan berbentuk, lemak pada babi

sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging

sapi agak kering dan tampak berserat, tekstur pada daging sapi lebih

kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah

diregangkan, aroma daging sapi dengan babi juga berbeda.Untuk daging

Page 236: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

233

babi memiliki aroma khas tersendiri sedangkan aroma daging sapi adalah

anyir seperti yang telah diketahui semua masyarakat.

- Dari data juga dapat dibandingkan bahwa jumlah sampel yang

menunjukkan hasil positif pemalsuan daging sapi dengan daging babi

yaitu pada tahun 2011 sebesar 12%, tahun 2012 sebesar 24%, tahun

2013 sebesar 18%, tahun 2014 sebesar 8%, tahun 2015 sebesar 9% dan

tahun 2016 sebesar 3%.Hal ini menunjukkan bahwa pemalsuan daging

sapi dengan daging babi masih banyak terjadi di masyarakat setiap

tahunnya, meskipun telah mengalami penurunan.

g) Pengujian Daging Bangkai (Tiren) pada Daging Ayam

Daging ayam merupakan salah satu bahan makanan mayoritas

yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena harga

daging ayam dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Daging ayam

mengandung protein yang tinggi serta berlemak rendah (Murtidjo, 2003)

menjelaskan bahwa daging ayam memiliki tekstur lebih halus dan lunak

jika dibandingkan dengan daging sapi dan ternak lain sehingga lebih

mudah dicerna dan banyak mengandung zat gizi sehingga sangat

bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Di zaman yang semakin modern ini, banyak terjadi penyimpangan-

penyimpangan pangan hewani yang berasal dari ayam, salah satunya

adalah maraknya penjualan daging ayam yang berasal dari ayam yang

telah mati tanpa proses penyembelihan yang halal atau ayam tiren. Hasil

pengujian daging bangkai tahun 2016 sebanyak 120 sampel dari 5

Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta dengan hasil sebagai berikut :

KABUPATEN JUMLA

H

HASIL UJI

POSITIF NEGATIF % POSITIF

KOTA 26 3 23 3

BANTUL 36 2 34 2

KULONPROGO 20 3 17 3

GUNUNG KIDUL 14 6 8 5

Page 237: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

234

SLEMAN 24 3 21 3

TOTAL DIY 120 17 103 14

Tabel 8.63. Hasil Pengujian Daging Bangkai (Tiren) Tahun 2016

Grafik 15. Hasil Pengujian Daging Bangkai (Tiren) Pada Tahun 2016

Grafik 16. Persentase Hasil Pengujian Daging Bangkai (Tiren) Pada

Tahun 2016

Grafik 17. Hasil Pengujian Daging Bangkai (Tiren) Pada Tahun 2012-

2016

3 2 3 6 3

23

34

17

8

21

0

10

20

30

40

Positif

Negatif

14%

86%

Positif

Negatif

44

1 14

14

0

10

20

30

40

50

2012 2013 2014 2015 2016

Positif

Page 238: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

235

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan

sampel dari lima Kabupaten/Kota, hasil positif dari Kota Yogyakarta 3

sampel (3%), Kabupaten Bantul 2 sampel (2%), Kabupaten Kulon Progo

3 sampel (3%), Kabupaten Gunungkidul 6 sampel (5%) dan Kabupaten

Sleman 3 sampel (3%). Prosentase keseluruhan total positif Daerah

Istimewa Yogyakarta sebanyak 14%. Nilai ini meningkat dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 4%. Penjualan ayam bangkai oleh pedagang

ayam sangat merugikan konsumen karena dari segi kesehatan dapat

menyebabkan gejala sakit perut ringan hingga berat.

Dari hasil pengujian terlihat bahwa kasus pemanfaatan ayam tiren

termasuk rendah, tetapi kita perlu waspada terhadap pemanfatan ayam

tiren menjadi olahan matang seperti dijadikan bakso, sosis, abon, dll

karena dengan cara pengolahan menjadikan produk tidak dapat dikenali

sebagai ayam bangkai dibandingkan dijual sebagai produk mentah.

Harga yang murah dapat sebagai indikasi, oleh karena itu jika harga

terpaut jauh dengan harga pasaran, maka konsumen sebaiknya mulai

mempertanyakan kualitas pangan asal hewan tersebut. Mengkonsumsi

makanan semacam ini jelas tidak memenuhi nilai gizi, kehalalan,

keamanan pangan. Yang paling berbahaya, kandungan bahan kimia

dalam olahan ayam tiren selama bertahun-tahun akan memicu kanker.

Tindakan monitoring, pengambilan sampel, dan pengujian

terhadap daging bangkai perlu terus dilaksanakan secara rutin untuk

melindungi konsumen. Kepada para pelaku usaha yang terbukti

melakukan kecurangan dengan menjual daging bangkai perlu diberikan

pembinaan lebih lanjut, dan ke depan perlu dikembangkan pengujian

yang dapat mengidentifikasi pemanfaatan daging bangkai dalam bentuk

olahan matang.

Data di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel yang

menunjukkan hasil positif daging bangkai (tiren) pada tahun 2012

sebesar 44%, tahun 2013 sebesar 1,2%, tahun 2014 sebanyak 1%,

Page 239: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

236

tahun 2015 sebanyak 4% dan tahun 2016 sebesar 14%.Hal ini

menunjukkan perlunya pembinaan dan pendampingan yang lebih

intensif lagi kepada pedagang.

h) Pengujian Campylobacter jejuni pada Daging Ayam

Campylobacter jejuni adalah spesies bakteria berbentuk lengkung,

batang, non-spora, Gram- negatif dan bersifat motil. Pada umumnya,

bakteria tersebut ditemukan di kotoran hewan, tumbuh pada suhu 37-

42°C. Bakteria ini bersifat zoonosis dan menyebabkan penyakit yang

disebut dengan campylobacteriosis. Gastroenteritis pada manusia di

dunia salah satunya juga disebabkan oleh bakteria tersebut. Keracunan

makanan yang disebabkan oleh spesies Campylobacter dapat

menimbulkan penyakit, tetapi sangat jarang mengakibatkan kematian.

Campylobacter jejuni secara alami ada dalam saluran pencernaan

ayam. Gejala klinis tidak terlihat meskipun invasi bakteri ini terjadi pada

organ internal ayam. Bakteri ini diperlukan dalam jumlah besar untuk

dapat menimbulkan penyakit pada ayam yang terinfeksi dan dapat

diisolasi dari swab kloaka dan feses dalam periode yang lama. Sumber

terjadinya infeksi pada ayam dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu

mulai dari infeksi day old chick (DOC) sampai pada ayam dewasa,

kontaminasi pakan dan kontaminasi air. Campylobacter jejuni pada ayam

terdapat di dalam sel epitelia dan sel monokulear dari lamina propria yang

dapat menyebabkan jejenum dan ileum rusak parah. Pada umumnya

Campylobacter pada unggas (ayam, kalkun) menyebabkan gejala

subklinis, ditandai dengan turunnya produksi telur secara drastis, kurus,

kering, layu (shriveled), pial bersisik (scaly combs), tidak berdaya dan

menyendiri. Pada pemeriksaan histopatologis ditemukan perdarahan dan

daerah-daerah nekrotik dalam jaringan hati, ascites dan

hydropericardium, ginjal pucat dan membesar. Campylobacteriosis

biasanya menyebabkan infeksi intestinal akibat mengkonsumsi makanan

yang terkontaminasi dengan Campylobacter jejuni. Gejala yang timbul

Page 240: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

237

akibat penyakit ini adalah berupa sakit kepala, demam, gangguan saluran

pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare yang sering

disertai dengan darah, bahkan menyerang otot yang menimbulkan nyeri

otot. Bakteri ini merupakan salah satu penyebab terjadinya Guillain barre

syndrome pada kondisi tertentu yang berkaitan dengan sistem imun.

Campylobacter jejuni pada ayam tidak menyebabkan penyakit

tetapi kejadian kontaminasi karkas ayam oleh bakteri ini cukup tinggi yang

mengakibatkan campylobacteriosis pada manusia. Kasus

campylobacteriosis pada manusia disebabkan oleh adanya kontaminasi

Campylobacter jejuni pada karkas ayam. Selama proses pemotongan

bakteri Campylobacter jejuni akan menyebar ke karkas ayam.

Pada tahun 2016, UPTD BPBPTDK melakukan pengujian

Campylobacter jejuni sebanyak 125 sampel dari 5 Kabupaten/Kota D.I.

Yogyakarta. Dari 125 sampel tersebut yang dilakukan pengujian

sebanyak 41 sampel dengan hasil 6 sampel (15%) positif.Hal ini

mengindikasikan bahwa sanitasi danhygiene dalam pengelolaan bahan

pangan asal ternak masih harus terus diperbaiki.

Kabupaten/Kota Jumlah Positif Negatif % Positif

KOTA 25 0 0 0

BANTUL 25 0 0 0

KULON PROGO 24 0 15 0

GUNUNG KIDUL 26 6 20 15

SLEMAN 25 0 0 0

TOTAL DIY 125 6 35 15

Tabel 8.64. Hasil pengujian Campylobacter jejuni pada Daging Ayam tahun

2016

4. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 5.875.910.305,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 5.750.964.755,- atau (97,87%), ada sisa mati Rp.

124.945.550,- Realisasi kegiatan fisik mencapai 100%.

1) Pengembangan Produksi Semen Beku Sapi

Page 241: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

238

Sumber dana berasal dari dana APBD DIY tahun 2016 pada kegiatan

pengembangan produksi semen beku sebesar Rp. 1.630.438.655 meliputi

belanja pegawai Rp. 149.780.000; belanja barang dan jasa Rp.

1.326.658.655; belanja modal Rp. 154.000.000. Realisasi keuangan

sebesar Rp. 1.615.973.655 atau (99,11%). Capaian fisik melebihi 100%

yaitu tercapai produksi semen beku 40.086 dosis dari target 40.000 dosis.

Tercapainya distribusi semen beku di 4 kabupaten sebanyak 10.830

dosis dan terlaksananya Uji sampel semen beku secara mandiri. SDM

yang ada ada meliputi Medik Veteriner ada 2 Orang PNS, Pengawas

Bibit Ternak ada 4 Orang PNS, Pengelola Semen Beku ada 1 Orang

PNS, Laboran ada 2 Orang THL dan Petugas Kandang ada 5 Orang THL.

a) Hasil Pengujian dan Pemeriksaan Semen Beku

Pelaksanaan kegiatan bulan Januari sampai Desember 2016. Dengan

adanya hasil pengadaan bahan uji semen beku, maka UPTD BPBPTDK

seksi Penembangan Semen Ternak Bibit dan Pakan Ternak, telah

mampu menguji sampel semen beku secara mandiri.

Pengambilan sample semen segar dan beku BIBD Yogyakarta

dilakukan setiap koleksi dan setiap bulan sekali dengan mengambil dari

depo Semen beku tiap Kabupaten dan ada juga yang diambil dari

container inseminator. Kemudian semen beku diperiksa di laboratorium

semen beku UPTD BPBPTDK untuk mengetahui Motilitas, Konsentrasi,

PH, Persentase Hidup.

b) Distribusi Semen Beku

Distribusi Semen Beku BIBD ke Paguyuban Inseminator

Rapat koordinasi sosialisasi semen beku dan evaluasi distribusi

semen beku

Rapat koordinasi dilaksanakan antara pelaksana kegiatan provinsi

dengan aparat kabupaten dimaksudkan untuk mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan sosialisasi semen beku ke kelompok ternak

serta distribusi semen beku.

Page 242: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

239

Pelaksanaan Distribusi di bulan Januari s/d Desember 2016.

Pendistribusian semen beku ke paguyuban IB di wilayah

Kabupaten/Kota di DIY.

Pembinaan dan evaluasi distribusi semen beku

Pembinaan kelompok dilakukan di kelompok-kelompok atau

paguyuban IB yang menerima dana bantuan dan para petugas IB

yang berada di kabupaten di Provinsi DIY. Pembinaan dan evaluasi

distribusi semen beku dapat dilaksanakan di dinas maupun di

kelompok/paguyuban.

Apresiasi penanganan semen beku

Apresiasi penenganan semen beku dilaksanakan dengan

mengundang narasumber yang kompeten di bidang penanganan

semen beku dan teknik IB agar pelaksanaan IB di DIY dapan

terlaksanan dengan baik dan dengan hasil yang lebih memuaskan.

Penyusunan laporan

Pembuatan laporan disusun setelah keseluruhan kegiatan selesai

dilaksanakan.

c) Target dan Realisasi Produksi / Distribusi Semen Beku

TARGET DAN REALISASI PRODUKSI / DISTRIBUSI SEMEN BEKU TAHUN ANGGARAN 2016

Target Produksi : 40.000 ds Target Distribusi : 20.000 ds

Realisasi Produksi : 40.086 ds Realisasi Distribusi : 10.830 ds

LAPORAN PRODUKSI SEMEN BEKU

NO BULAN PRODUKSI

(Dosis)

DISTRIBUSI STOCK

SB

DOSIS KAB

SISA PRODUKSI SEMEN BEKU 2016 (STOCK SB) 83.646

1 JANUARI 625

2 FEBRUARI 1.855

3 MARET 2.486

4 APRIL 4.425 1.600 BANTUL

Page 243: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

240

5 MEI 1.758 2.000 BID NAK

6 JUNI 4.490

7 JULI 1.868

8 AGUSTUS 4.177 960

3.000

SLEMAN G.

KIDUL

9 SEPTEMBER 3.984

10 OKTOBER 5.271

11 NOVEMBER 6.162

12 DESEMBER 2.986 1.270 2.000

BANTUL G.

KIDUL

-Des 2016

40.086 10.830 29.256

SISA PRODUKSI 2015 (STOCK SB) 83.646 29.256 112.902

Tabel 8.65. Laporan Produksi dan Distribusi Semen Beku 2016

HASIL PRODUKSI SEMEN BEKU BULAN DESEMBER 2016

NO NAMA

PEJANTAN

SISA STOK

TH 2015

PRODUKSI TH 2016 DROPING KE BIDANG

PETERNAKAN STOK

S.B

s/d Bulan Lalu

Bulan Ini

s/d Bulan

Ini

s/d Bulan Lalu

Bulan Ini

s/d Bulan

Ini

s/d Bln ini

( Dosis ) ( Dosis )

( Dosis

)

( Dosis

)

( Dosis

)

( Dosis

)

( Dosis

) ( Dosis )

1 Sembada 2,418 751 0 751 1,460 1,709 3,169 0

2 Suryo 7,859 7,266 451 7,717 2,000 1,000 3,000 12,576

3 Samodro 4,804 0 0 0 1,000 561 1,561 3,243

4 Satrio 6,849 1,726 174 1,900 600 600 8,149

5 Aster Konan 1,813 1,180 227 1,407 0 3,220

Page 244: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

241

6 Eyser 5,571 1,323 256 1,579 500 500 6,650

7 Egan 4,393 0 0 0 1,000 1,000 3,393

8 Esmond 3,505 0 0 0 1,000 1,000 2,505

9 Supala 0 0 0 0 0 0

10 Subali 0 0 0 0 0 0

11 Sandyaga 0 3,005 0 3,005 0 3,005

12 Sanjaya 0 0 0 0 0 0

13 Lucky 8,347 3,061 384 3,445 0 11,792

14 Orlando 8,665 6,904 779 7,683 0 16,348

15 Ontoseno 2,019 54 0 54 0 2,073

16 Brawijaya 7,957 4,714 588 5,302 0 13,259

17 Brajamusti 8,324 4,827 126 4,953 0 13,277

18 Lion 939 1,764 0 1,764 0 2,703

19 Java 2,210 526 0 526 0 2,736

20 Lorenzo 7,973 0 7,973

Jumlah 83,646 37,101 2,985 40,086 7,560 3,270 10,830 112,902

Tabel 8.66. Hasil Produksi Semen Beku Bulan Desember 2016

Page 245: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

242

Tabel 8.67. Jenis Pejantan dan Jumlah Dosis

2) Pengembangan Pembibitan Ternak

Berupa pemeliharaan ternak untuk menghasilkan bibit sapi perah

sebanyak 55 ekor, sapi potong sebanyak 31 ekor, kambing/domba

sebanyak 122 ekor

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 2.938.048.950,- realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.862.635.150,- atau (97,43%). Realisasi fisik mencapai

100%. Penyebab munculnya deviasi atau sisa mati adalah system lelang

pakan konsentrat (kompetisi) menghasilkan efisiensi yang maksimal.

3) Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular

Strategis (Pengujian Laboratoris)

Berupa realisasi fisik sebesar 100% yaitu terlaksananya pengujian

Pullorum sebanyak 6.000 spesimen, pengujian Toxoplasmosis sebanyak

100 spesimen, pengujian Helminthiasis sebanyak 720 spesimen,

pengujian Anthrax serologi pada sapi sebanyak 278 spesimen, pengujian

Kultur Anthrax sebanyak 25 sampel, pengujian Brucellosis pada sapi

perah sebanyak 500 spesimen, pengujian Newcastle Disease pada ayam

sebanyak 4.000 spesimen, pengujian Avian Influenza pada ayam

sebanyak 4.000 spesimen, serta pengujian Rabies sebanyak 300

spesimen. Anggaran kegiatan sebesar Rp. 488.957.700,- realisasi

keuangan sebesar Rp. 478.656.800,- atau (97,89%).

A. Pembahasan Hasil Kegiatan

JENIS SAPI Jumlah Produksi

Bln ini JUMLAH STOK

SIMENTAL 1,108 50,714

LIMOUSIN 384 11,792

PO 779 23,860

BRAHMAN 714 26,536

Jumlah 2,985 112,902

Page 246: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

243

a) Pengujian Pullorum Test

Pullorum merupakan penyakit pada ayam yang disebabkan oleh

bakteri Salmonella pullorum yang merupakan bakteri berbentuk batang

pendek, Gramnegatif, tidak berspora dan unggas sebagai host spesifiknya.

Penularan penyakit pullorum dapat terjadi secara vertikal melalui telur dan

induk kepada anaknya atau secara horizontaldengan cara kontak langsung

atau tidak langsung. Secara langsung dapat melalui airminum, pakan,

peralatan kandang dan secara tidak langsung melalui vektor atau hewan

perantara seperti serangga dan tikus.

Gejala penyakit pullorum antara lain berak putih dan pada ayam atau

unggas yang masih muda menyebabkan kematian yang tinggi, sedangkan

pada ayam dewasa bertindak sebagai karier.

Penyebaran penyakit pullorum sangat luas dan hampir di seluruh

dunia pernah terserang, secara ekonomi penyakit ini menyebabkan

penurunan produksi telur, daya tetas menurun dan angka morbiditas serta

mortalitas yang tinggi yaitu 80-100%.

Pada usaha pembibitan ayam, pullorum tes wajib dilakukan dan jika

terdapat ayam positifpullorum harus dilakukan culling atau dimusnahkan

sehingga siklus S. pullorum terputus.Tipe kandang ayam petelur juga

berpengaruh terhadap seroprevalensi pullorum. Kandang dengan tipe litter

seroprevalensi pullorum lebih tinggi dibandingkan dengan kandang

individual.

Karena dampak ekonomisnya yang cukup tinggi maka dilaksanakan

pengujian Pullorum terhadap 6.000 spesimen dari 5 Kabupaten/Kota yang

terdiri dari 4.000 spesimen berasal dari unit pembibitan yaitu PT.Malindo

Feedmill Tbk. Semanu Gunungkidul, dan sisanya 2.000 spesimen berasal

dari Kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kota

Yogyakarta sebanyak 301 spesimen, Kabupaten Bantul sebanyak 363

spesimen, Kabupaten Kulon Progo sebanyak 387 spesimen, Kabupaten

Gunungkidul sebanyak 475 spesimen, dan Kabupaten Sleman sebanyak

474 specimen.Spesimen terdiri dari 1.389spesimen ayam buras/Jawa

Page 247: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

244

Super/KUB dan 1.389 spesimen ayam layer.Data hasil pengujian per

kabupaten tersaji pada Tabel 3.

Hasil pengujian yaitu51,7% spesimen yang diuji menunjukkan hasil

seropositif dan sisanya sebanyak 48,4% menunjukkan hasil seronegatif.

Berdasarkan cakupan wilayah, hasil pengujian ditunjukkan pada Grafik 2

dan Grafik 3 yaitu Kabupaten Sleman memiliki persentase kejadian positif

paling tinggi yaitu 57,8%, diikuti Kabupaten Kulon Progo 57,4%, Kabupaten

Bantul 52,9%, kemudian Kabupaten Gunungkidul 46,5% dan terakhir Kota

Yogyakarta sebesar 41,2%. Jika berdasar jenis ayam maka persentase

positif pada ayam buras/Jawa Super/KUB adalah 53,02% dan persentase

positif pada ayam layer sebesar 51,04%.

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Positif % Negatif %

Yogyakarta 301 124 41,2 177 58,8

Bantul 363 192 52,9 171 47,1

Kulon Progo 387 222 57,4 165 42,6

Gunungkidul 475 221 46,5 254 53,5

Sleman 474 274 57,8 200 42,2

DIY 2000 1033 51,7 967 48,4

Tabel 8.68. Hasil Pemeriksaan Pullorum Test Tahun 2016

Grafik 18. Persentase Hasil Pengujian Pullorum Test Tahun 2016

51,65048,350% Positif

% Negatif

Page 248: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

245

Grafik 19. Hasil Pengujian Pullorum Test Tahun 2016

Grafik 20. Rekapitulasi Hasil Pengujian Pullorum Tahun 2011-2016

Berdasarkan data pengujian yang tersaji di Grafik 3, maka prevalensi

penyakit pullorum terus meningkat yaitu pada tahun 2011 0%, tahun 2012

10%, tahun 2013 22 %, tahun 201426,3%,tahun 2015 35,9%, dan tahun

201651,7%. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bersama, hendaknya

41,196 52,893 57,364 46,526 57,806,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

Yogyakarta Bantul Kulon Progo Gunungkidul Sleman

% Positif

0

10

22

26,3

35,9

51,650

0

10

20

30

40

50

60

2011 2012 2013 2014 2015 2016

% Positif

Page 249: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

246

sosialisasi dan pembinaan kepada peternak dan masyarakat tentang

penyakit pullorum harus terus ditingkatkan.

Beberapa alternatif tindakan untuk mengurangi kejadian penyakit

pullorum antara lain mengeliminasi atau tidak mencampur antara ayam

bebas dengan ayam karier dan menjaga sanitasi kandang dan lingkungan

terutama dari tikus dan serangga lain sebagai pembawa Salmonella.

Sedangkan pengobatan dapat dilakukan dengan amoxicilin,

poteniated sulfonamide, tetracyclines, dan fluoroqunolone.Selain tindakan

penanganan di atas, dapat pula dilakukan penerapan biosekuriti yang

meliputi :

Berikan kondisi kandang yang nyaman untuk ayam,

perhatikanaspek sirkulasi udara, suhu, kelembaban dan

kepadatan kandang yang sesuai serta sistem pemeliharaan all

in all out (ayam masuk dan keluar dalam satu waktu yang

sama).

Desinfeksi kandang isi dan lingkungan (luar) kandang untuk

meminimalkan jumlah bibit penyakit di dalam kandang.

Cuci peralatan kandang (tempat ransum dan tempat minum)

kemudian rendam dengan menggunakan desinfektan.

2. Pengujian Toxoplasma

Toxoplasmosis merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit

zoonosis yang disebabkan oleh parasit protozoa Toxoplasma gondii.Pada

manusia, infeksi toxoplasmosis selalu menghantui kaum wanita terutama

ibu-ibu hamil.Apabila infeksi toxoplasmosis terjadi secara kongenital

dapat menyebabkan akibat pada bayi berupa perkapuran, korioretinitis,

hidrosefalus, mikrosefalus, gangguan psikologis, serta gangguan

perkembangan mental pada anak setelah lahir.Pada hewan,

toxoplasmosis banyak menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak kalah

pentingnya, karena dapat menyebabkan abortus, kematian dini, dan

Page 250: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

247

kelainan kongenital.Dalam hal ini, hewan memegang peranan yang

sangat penting sebagai salah satu bentuk penularan.

Toksoplasmosis pada kambing dan domba memegang peranan yang

sangat penting, mengingat kasus abortus yang banyak terjadi terutama

pada domba. Kasus Toxoplasmosis pada manusia pertama kali diteliti di

Indonesia pada tahun 1965 dengan hasil menunjukkan bahwa 27,4 %

positif terkena toxoplasmosis. Sejak itu, prevalensi toksoplasmosis di

Indonesia diduga terus meningkat seiring dengan perubahan pola hidup

yang ada pada masyarakat. Sedangkan pada hewan, terdapat prevalensi

seropositif 75,6 % pada anjing dan 72,7 % pada kucing di Jakarta, 61 %

pada kambing di Kalimantan, 51 % pada babi di Jawa Barat (Ma’aruf,

1990). Kejadian di Jogjakarta pada domba dan babi masing masing 50 %

dan 40 % (Sri Hartati et al., 1993).

T. gondii dapat menginfeksi semua bangsa kambing dan domba baik

jantan maupun betina.Infeksi parasit T. gondii pada kambing dan domba

secara klinis sukar diketahui, dan hanya dapat dideteksi secara

serologik.Mengingat prevalesinya yang tinggi dan kejadiannya yang sukar

diketahui, maka dilakukanlah pengujian terhadap 100 spesimen yang

berasal dari 5 Kabupaten/Kota yang terdiri dari 86 spesimen darah

kambing, dan 14 spesimen darah domba, yang terdiri dari 91 ekor betina

dan 9 ekor jantan.

Seperti yang digambarkan pada Grafik 4, hasil pengujian yaitu dari

100 spesimen menunjukkan 57 spesimen (57%) positif dan 43 spesimen

(43%) negatif. Data hasil pengujian per kabupaten tersaji pada Tabel 4.Jika

mempertimbangkan jenis hewan, hasil pengujian menunjukkan hasil 54,7%

positif pada kambing, dan 71,4% pada domba. Jika mempertimbangkan

jenis kelamin maka persentase kejadian positif pada betina adalah lebih

tinggi daripada pada jantan. Pada betina kejadian positif menunjukkan

60,4% sedangkan pada jantan kejadian positif menunjukkan 22,2%.

Sedangkan dari cakupan wilayah, hasil pengujian ditunjukkan pada

Grafik 6 dan Grafik 7 yaitu Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul memiliki

Page 251: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

248

persentase kejadian positif paling tinggi yaitu 70%, diikuti oleh Kabupaten

Sleman 60%, Kabupaten Gunungkidul 55%, dan Kabupaten Kulonprogo

30%.

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Positif % Negatif %

Yogyakarta 20 14 70 6 30

Bantul 20 14 70 6 30

Kulon Progo 20 6 30 14 70

Gunungkidul 20 11 55 9 45

Sleman 20 12 60 8 40

DIY 100 57 57 43 43

Tabel 8.69. Hasil Pengujian Toxoplasma tahun 2016

Grafik 21. Persentase Hasil Pengujian Toxoplasmosis Tahun 2016

57

43 % Positif

% Negatif

Page 252: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

249

Grafik 22. Hasil Pengujian Toxoplasmosis Tahun 2016 (Persentase Per

Kabupaten)

Grafik 23. Rekapitulasi Hasil Pengujian Toxoplasmosis Tahun 2011-2016

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kasus toxoplasmosis pada

kambing dan domba memiliki persentase yang tinggi dan perlu perhatian

yang serius.Seperti tersaji dalam Grafik 6, toxoplasmosis setiap tahunnya

70 70 30 55 600

10

20

30

40

50

60

70

80

% Positif

1923

32

63

56 57

0

10

20

30

40

50

60

70

2011 2012 2013 2014 2015 2016

% Positif

Page 253: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

250

selalu menunjukkan angka kejadian yang tinggi yaitu pada tahun 2011

prevalensi toxoplasmosis sebesar 19%, pada tahun 2012 sebesar 23%,

tahun 2013 sebesar 31%, tahun 2014 sebesar 63%, tahun 2015 56%, dan

tahun 2016 sebesar 57%.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, hendaknya perlu dilakukan

tindak lanjut pengobatan terhadap ternak yang dinyatakan positif

toxoplasma. Pengobatan untuk domba dan kambing dengan

pirimetaminmemperlihatkan respon yang berbeda terhadap daya bunuh

parasit.

Untuk pertumbuhan 50% proliferasi T.gondii tipe 1 diperlukan dosis

pirimetamin 30–100 kali lebih besar dibandingkan dengan dosis yang

diperlukan untuk toxoplasma tipe 2 dan tipe 3.T.gondii tipe 3 sangat

sensitif terhadap pirimetamin dibandingkan dengan tipe lainnya, obat ini

dapat menghambat proliferasi T.gondii tipe 3 sampai 80–90%, atau lebih

dengan meningkatkan dosis obat.

Pemberian klindamisin pada domba dan kambing dengan dosis 25–

50 mg/kg bobot hidup per hari dapat membunuh takizoit, diberikan selama

2 minggu. Jika tidak ada klindamisin, bisa diberi sulfadiazine dengan

dosis 30 mg/kg bobot hidup diberikan per oral setiap 12 jam bersama

dengan pemberian pirimetamin 0,5 mg/kg bobot hidup. Untuk mengurangi

efek samping seperti muntah yang timbul setelah pemberian obat, perlu

ditambah asam folat 5 mg/hari.

Selain pengobatan, hal yang tak kalah penting adalah tindakan

pencegahan untuk memutus mata rantai siklus hidup T. gondii antara

laindalam pemberian pakan rumput pada kambing dan domba

diusahakan dari rumput yang dipotong/diarit tidak terlalu dekat dengan

permukaan tanah. Penyimpanan konsentrat diusahakan tertutup untuk

menghindari cemaran ookista asal tinja kucing, yang dapat menularkan T.

gondii secarsa horizontal.

Mengingat pandangan masyarakatyang lebih mengenal Toxoplasma

menular lewat kucing, hendaknya diperlukan pula sosialisasi dan

Page 254: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

251

penjelasan penularan Toxoplasma melalui hewan lain. Disertai penjelasan

pencegahannya antara lain dengan tidak mengkonsumsi makanan

mentah, daging domba, kambing atau daging hewan lain yang kurang

masak, juga menghindari kontak langsung dengan kucing.

3. Pengujian Helminthiasis

Infestasi parasit internal masih menjadi faktor yang sering

mengganggu kesehatan ternak dan mempunyai dampak kerugian

ekonomi yang besar terutama pada peternakan rakyat karena penerapan

sistem pemeliharaan dan kebersihan lingkungan yang buruk.Infestasi

parasit internal dapat menyebabkankerugian ekonomis yang sangat

besar, misalnya saja pada infestasi oleh Fasciola sp. secara global

kerugian yang ditimbulkan mencapai 20 triliun/tahun.

Dampak subklinis secara umum dari infestasi parasit internal seperti

penurunanproduksi karena hypoproteinemia ataukekurangan protein

dalam darah, penurunansistem kekebalan tubuh, kerusakan organ

dananemia sering tidak terlihat.Pada umumnyagejala klinis yang muncul

seperti penurunankonsumsi pakan, penurunan bobot badan danlain-lain

baru terlihat jelas setelah terjadiserangan akut yang sering kali berujung

padakematian.

Pemeriksaan feses secara rutin sangat diperlukan untuk

mengidentifikasi adanya parasit gastrointestinal pada ternak, terutama

jenis dan derajat infeksinya.Dengan mengetahui jenis cacing yang

menginfeksi maka segera dapat dilakukan pengobatan dengan jenis obat

antiparasit yang tepat, sehingga pengobatannya menjadi lebih efektif.

Sebanyak 720 spesimen menunjukkan 500spesimen (69,4%)

positif dan 220 spesimen (30,6%). Sedangkan dari cakupan wilayah,

hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 5 yaitu Kota Yogyakarta memiliki

persentase kejadian positif paling tinggi yaitu 82,1%, diikuti oleh

Kabupaten Bantul 73,8%, kemudian Kabupaten Gunungkidul 67,2%,

Kabupaten Kulon Progo 62,7% dan Kabupaten Sleman 60,9%.

Page 255: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

252

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Positif % Negatif %

Yogyakarta 39 32 82,1 7 17,9

Bantul 336 248 73,8 88 26,2

Kulon Progo 102 64 62,7 38 37,3

Gunungkidul 128 86 67,2 42 32,8

Sleman 115 70 60,9 45 39,1

DIY 720 500 69,4 220 30,6

Tabel 8.70. Hasil Pengujian Helminthiasis tahun 2016

Grafik 24. Persentase Pengujian Helminthiasis Tahun 2016

Grafik 25. Hasil Pengujian Helminthiasis Tahun 2016 (Per Kabupaten)

69,444

30,556% Positif

% Negatif

82,051 73,810 62,745 67,188 60,870,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

% Positif

Page 256: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

253

*F : Fasciola sp., S :Strongyle, P : Paramphistomum sp.,A : Ascaris sp.,

E : Eimeria sp., St : Strongyloides sp., T : Trichuris sp., To :

Trichostrongylus sp..

Grafik 26. Data Prevalensi Hasil Pengujian Helminthiasis Tahun 2016

Jenis spesies cacing yang menginfestasi ada 8 yaitu Strongyle,

Fasciola sp., Paramphistomum sp.,Ascaris sp., Eimeria sp.,

Strongyloides sp., Trichuris sp., danTrichostrongylussp..Cacing yang

paling banyak menginfestasi sapi adalahFasciola sp.

sebanyak38,0%,Strongyle sebanyak 33,2%, Paramphistomum sp.

24,6%,Strongyloides sp. sebanyak 2,3%, Ascaris sp. sebanyak 1,3%,

dan Trichuris sp., Trichostrongylus sp. dan Eimeria sp. masing-masing

kurang dari 1%.

38

33,2

24,6

2,3 1,3 0,2 0,2 0,20

5

10

15

20

25

30

35

40

F S P St A T To E

%

Page 257: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

254

Grafik 27. Rekapitulasi Hasil Pengujian Helminthiasis Tahun 2011-2016

Mengingat tingginya kejadian helminthiasis setiap tahunnya, yaitu

pada tahun 2011 prevalensi helminthiasis sebesar 70%, tahun 2012

sebesar 66%, tahun 2013 79%, tahun 2014 sebesar 69,6%, dan tahun

2016 53,8%, maka aspek pengendalian parasit internal sebagai salah

satu unsur manajemen produksi ternak perlu ditingkatkan. Strategi

pengendalian parasit internal yang disusun secara tepat dapat

meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas ternak, mencegah

kerugian ekonomis yang disebabkan oleh parasit internal dan mencegah

terjadinya resistensi terhadap obat.

Pengobatan cacing kelompok nematoda dan juga trematoda

disarankan menggunakan senyawa benzimidazole yang memiliki

spektrum luas dan memiliki kemampuanmembunuh larva serta

telurcacing, sehingga diharapkan memberi kemudahan

dalampemberantasan parasit.Namun perlu diperhatikan bahwa

pemakaian senyawa benzimidazole secara terus menerus dapat

menimbulkan resistensi pada cacing.Kadang–kadang tingkat

resistensinya demikian tinggi, sehingga menyebabkan penggunaan

7066

79

69,6

53,8

69,444

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2011 2012 2013 2014 2015 2016

% Positif

Page 258: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

255

senyawa benzimadozole kurang memuaskan dan harus diganti dengan

preparat levamizole atau avermectin.

Cara yang dilakukan agar peternakan terhindar dari penyakit

cacingan adalah dengan dilakukannya pencegahan yaitu:

a) Pemberian obat cacing. Sebaiknya dilakukan pengobatan

secara rutin untuk memotong siklus hidup cacing.

b) Melakukan sanitasi kandang dan peralatan peternakan

meliputi kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan

desinfektan serta memotong rumput di sekitar area

peternakan.

c) Mengurangi kepadatan kandang, karena dapat memberi

peluang yang tinggi bagi infestasi cacing.

d) Pemberian ransum dengan kandungan mineral dan protein

yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh tetap baik.

e) Mencegah kandang becek, seperti menjaga litter tetap kering,

tidak menggumpal dan tidak lembab.

f) Peternakan dikelola dengan baik seperti mengatur jumlah

ternak dalam kandang tidak terlalu padat serta ventilasi

kandang yang cukup.

Teknik pengobatan harus dilakukan dengan tepat sehingga

efektivitas pengobatan optimal, usaha yang dapat dilakukan adalah :

1. Pemilihan obat yang tepat. Obat cacing dikatakan efektif jika

mempunyai spektrum kerja terhadap cacing tersebut.

Pemilihan obat cacing didasarkan pada hasil diagnosa jenis

cacing yang menginfeksi. Selain itu juga harus dengan dosis

yang tepat dan cara pemberian yang tepat.

2. Pengulangan pemberian obat cacing. Pengobatan infeksi

cacing memerlukan proses pengulangan. Pengulangan ini

bertujuan membasmi cacing secara total karena secara umum

obat cacing tidak bisa membasmi semua fase hidup cacing

Page 259: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

256

(telur, larva dan cacing dewasa). Pengulangan tersebut

disesuaikan dengan siklus hidup cacing dan kondisi kandang.

3. Kombinasi obat. Pemberian obat cacing kadang-kadang

bersamaan dengan antibiotik jika ada infeksi sekunder oleh

bakteri. Jika kombinasi tersebut ternyata menimbulkan

interaksi yang merugikan, pilih antibiotik lain atau antibiotik

diberikan 1 hari setelah pemberian obat cacing. Dari

segifarmakologi, pemberian obat cacing bersamaan dengan

vitamin umumnya tidak terjadi interaksi yang merugikan

sehingga bisa dilakukan setiap saat.

4. Resistensi obat cacing. Resistensi tidak hanya terjadi pada

mikrobia terhadap antibiotik saja, tetapi cacing juga bisa

menjadi resisten terhadap anthelmintik. Hingga saat ini

resistensi cacing yang pernah dilaporkan terjadi antara

lainOesophagostonum sp. yang menginfeksi babi resisten

terhadap pyrantel dan levamisol atau cyathostomes pada

kuda resisten terhadap benzimidazol. Kasus resistensi

tersebut kemungkinan besar karena penggunaan obat cacing

yang terlalu sering dalam satu tahun (5-12 kali).

4. Pengujian Anthrax Serologi pada sapi dan Kultur Anthrax pada

sampel tanah

Anthrax adalah penyakit yang disebabkan Bacillus anthracis.

Penyakit ini dapat menyerang hewan domestik maupun liar, terutama

hewan herbivora,seperti sapi, domba, kambing, beberapa spesies

unggas dan dapat menyerang manusia (zoonosis).

Anthrax merupakan penyakit zoonosis penting dan strategis

sehingga perlu ditangani dengan baik.Tingkat kematian karena Anthrax

sangat tinggi terutama pada hewan herbivora, mengakibatkan kerugian

ekonomi dan mengancam keselamatan manusia.Diagnosis Anthrax

umumnya dapat dilakukan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan

Page 260: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

257

di laboratorium untuk mengisolasi agen penyebab, uji serologis dan

molekuler .

Gejala penyakit pada hewan Hewan dapat tertular Anthrax melalui

pakan (rumput) atau minum yang terkontaminasi spora. Spora yang

masuk ke dalam tubuh melalui oral dan akan mengalami germinasi,

multiplikasi di sistem limfe dan limpa, menghasilkan toksin sehingga

menyebabkan kematian (biasanya mengandung ± 10 9 kuman/ml

darah).

Anthrax pada hewan dapat ditemukan dalam bentuk perakut, akut,

subakut sampai dengan kronis. Untuk ruminansia biasanya berbentuk

perakut dan akut ; kuda biasanya berbentuk akut ; sedangkan anjing,

kucing dan babi biasanya berbentuk subakut sampai dengan kronis.

Gejala penyakit pada bentuk perakut berupa demam tinggi (42°C),

gemetar, susah bernafas, kongesti mukosa, konvulsi, kolaps dan mati.

Darah yang keluar dari lubang kumlah (anus, hidung, mulut atau vulva)

berwarna gelap dan sukar membeku.Bentuk akut biasanya menunjukan

gejala depresi, anoreksia, demam, nafas cepat, peningkatan denyut

nadi, kongesti membran mukosa.Sedangkan pada bentuk subakut

sampai dengan kronis, terlihat adanya pembengkakan pada

lymphoglandula pharyngeal karena kuman Anthrax terlokalisasi di

daerah itu. Di Indonesia, kejadian Anthrax biasanya perakut, yaitu :

demam tinggi, gemetar, kejang-kejang, konvulsi, kolaps dan mati.

Pengujian AnthraxSerologi dilakukan pada 278 spesimen yang

berasal dari Kabupaten Sleman. Pengujian anthrax serologi

menggunakan metode Polymerase Chain Reaction belum dapat

dilaporkan karena belum adanya kontrol positif Anthrax yang

menentukan validitas hasil pengujian. Kontrol positif masih menunggu

dari BBVet Wates. Hasil pengujian nantinya akan tetap diinformasikan

kepada kabupaten.

Sedangkan pengujian kultur Anthrax dilakukan pada 25 sampel

tanah yang diambil di Pasar Hewan di wilayah DIY yaitu pengujian

Page 261: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

258

menunjukkan semua spesimen negatif. Pelaksanaan vaksin anthrax

untuk ternak hendaknya ditingkatkan dan vaksinasi harus tetap

dilakukan secara terencana dan teratur meskipun penyakit anthrax

tidak ditemukan dalam waktu puluhan tahun. Perlu secara ketat

dilakukan penutupan daerah endemik anthrax bagi keluar masuknya

ternak.

Kabupaten Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Positif Negatif

Bantul 3 - 3

Kulon Progo 4 - 4

Gunungkidul 9 - 9

Sleman 9 - 9

DIY 25 - 25

Tabel 8.71. Hasil Rekapitulasi Pengujian Kultur Anthrax tahun 2016

5. Pengujian RBT (Rose Bengal Test) pada Sapi

Brucellosis atau penyakit keluron menularmerupakan salah satu

penyakit hewan menularstrategis karena penularannya yang relatif

cepat antar daerah dan lintas batas sertamemerlukan pengaturan

lalulintas ternak yang ketat. Brucellosismengakibatkan tingginya angka

keguguranpada sapi, pedet lahir mati/ lemah, infertilitas,sterilitas dan

turunnya produksi susu.

Penyakit Bruselosis disebabkan oleh Brucella abortus. Spesies

Brucella diketahui memiliki 9 biotipe, yang rupanya semuanya

menghasilkan penyakit yang sama. Sumber utama penularan Brucella

pada sapi di antaranya sekresi cairan uterus, jaringan placenta, janin,

kolostrum dari susu penderita atau semen beku yang tercemar

Brucella.

Pada wilayah penyebaran ternak yang tidak terkendali terutama

tidak adanya pengawasan penyakit, screening test dapat di lakukan

pada daerah produksi susu sebelum susu dikirim. Pada industri

Page 262: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

259

pengolahan susu dapat dilakukan pemeriksaan Milk Ring Test (MRT)

tetapiharus dilanjutkan dengan pemeriksaan individu pada sapi mana

saja yang terinfeksi dengan pengujian serologi test atau Rose Bengal

Plate Testdan uji Complement Fixation Test, bahkan lebih teliti lagi

yaitu dengan pengujian ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent

Assay).

Pulau Jawa sebagai sentra sapi perah dengan populasi

mencapai 98% dari populasi nasional menghadapi masalah brucellosis

dengan angka prevalensi yang masih cukuptinggi.Tingginya populasi

serta sanitasi danhigiene kandang yang kurang memadaimemudahkan

penularan penyakit melaluikontak langsung.

Selain itu tidak telihatnyagejala klinis pada ternak reaktor

brucellosis,sukarnya monitoring lalu-lintas ternak, belumoptimalnya

pelaksanaan test and slaughter,tidak sesuainya biaya kompensasi

denganjumlah kasus, pemakaian vaksin B. abortusS19 di beberapa

daerah, dan belum optimalnyakeikutsertaan petani dalam

penaggulanganmenjadi penyebab sulitnya melakukanpemberantasan

dan pengendalian brucellosispada sapi perah.

Untuk mencegah kerugian yangditimbulkan akibat brucellosis

perlu ditetapkansuatu program yang bersifat menyeluruh

untukmelakukan pemberantasan dan pengendalianpenyakit pada

sapi.Salah satu usaha yang dilakukan adalah melakukan pengambilan

spesimen secara rutin untuk mengethaui kejadian bruselosis di

lapangan.

Spesimen yang diuji dengan RBT berasal dari Kota Yogyakarta

sebanyak39 spesimen, Kabupaten Bantul sebanyak 120 spesimen,

Kabupaten Kulonprogo sebanyak100 spesimen, Kabupaten

Gunungkidul 120 spesimen, serta Kabupaten Sleman sebanyak 121

spesimen. Spesimen tersebut terdiri dari 124 ekor sapi perah dan 376

sapi potong. Hasil pengujian menunjukkan 0,4% ternak yang diperiksa

menunjukkan hasil positif terhadap penyakit Brucellosis.Keberhasilan

Page 263: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

260

penanggulangan brucellosis pada sapi banyak tergantung pada para

pemegang kebijakan. Sangat diperlukan dukungan pemerintah, dana,

sumber daya manusia dan waktu untuk keberhasilan pengendalian

brucellosis.

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Positif % Negatif %

Yogyakarta 39 0 0,0 39 100,0

Bantul 120 0 0,0 120 100,0

Kulon Progo 100 1 1,0 99 99,0

Gunungkidul 120 0 0,0 120 100,0

Sleman 121 1 0,8 120 99,2

DIY 500 2 0,4 498 99,6

Tabel 8.72. Hasil Rekapitulasi Pengujian RBT 2016

Grafik 28. Hasil Pengujian RBT Tahun 2016

,400

99,600

% Positif

% Negatif

Page 264: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

261

Grafik 29. Rekapitulasi Hasil Pengujian Brusellosis Tahun 2011-2016

Pada tahun 2016 terdapat kasus positif RBT sebanyak 2

spesimen yaituspesimen Kabupaten Kulonprogo sebanyak 1 spesimen,

serta Kabupaten Sleman sebanyak 1 spesimen. Hewan dengan hasil

positif dikarantina dan dimonitor sambil menunggu hasil uji Complement

Fixation Test (CFT). Setelah dikonfirmasi dengan Uji CFT 1 (satu)

spesimen yang menunjukkan hasil postif yaitu spesimen dari

Kabupaten Sleman. Sapi positif Brucella (reaktor) kemudian

diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengingat adanya kasus positif di tahun 2016 meskipun sejak

tahun 2011 pengujian bruselosis menunjukkan hasil negatif, hendaknya

pengujian secara rutin tetap harus dilakukan, ternak reaktor dengan

diberi tanda khusus, tidak boleh dipasarkan dan harus dipotong di

Rumah Potong Hewan. Ternak dengan hasil uji negatif diberi sertifikat

uji yang berlaku 1 tahun dan boleh ditransportasikan secara

terbatas.Dan tak kalah penting, lalu lintas ternak antar daerah terus

diperketat dan disertai pengawasan dokumen lalu lintas ternak secara

ketat.

6. Pengujian Newcastle Disease

0 0 0 0

2

,400

0

0,5

1

1,5

2

2,5

2011 2012 2013 2014 2015 2016

% Positif

Page 265: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

262

Penyakit ND (Newcastle Disease) pada ayam masih

merupakan ancaman bagi para peternak di Indonesia, karena

menyebabkan kerugian ekonomis yang tidak sedikit. Upaya

menanggulangi dengan vaksinasi yang menggunakan berbagai

vaksin dan berbagai program vaksinasi telah dilakukan, namun

demikian seringkali titer antibodi yang dihasilkan tidak seperti yang

diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik

faktor internal maupun eksternal. Untuk mengetahui keberhasilan

program vaksinasi, secara berkala perlu dilakukan pemeriksaan

serologik sehingga apabila hasilnya kurang memuaskan dapat

segera dilakukan revaksinasi.

Berbagai uji serologi dapat dilakukan untuk evaluasi titer

antibodi antara lain : Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI). Uji Pengikatan

Komplemen (CFT), uji Virus Netralisasi maupun uji ELISA (Enzym

Linked Immunosorbent Assay). Uji HI lebih banyak dipakai karena

selain mudah dan murah, uji ini spesifik dan dapat menunjukkan status

kekebalan pada ayam.Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa

ayam-ayam kebal terhadap serangan ND bila hasil titer antibodi HI

tinggi.

Pada tahun 2016 dilakukan pengujian AI pada 4.000 spesimen

darah ternak dari kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Spesimen yang diuji berasal dari Kota Yogyakarta sebanyak 187

spesimen, Kabupaten Bantul sebanyak 613 spesimen Kabupaten

Kulonprogo sebanyak 881 spesimen, Kabupaten Gunungkidul

sebanyak 1.173 spesimen serta Kabupaten Sleman sebanyak 1.146

spesimen. Spesimen kemudian diuji dengan metode uji serologi HI di

Laboratorium Kesehatan Hewan UPTD BPBPTDK.

Hasil pengujian menunjukkan 2.422 spesimen (60,6%) protektif

terhadap ND, sedangkan sisanya 1.578 spesimen (39,5%) non

protektif. Data hasil pengujian selengkapnya tersaji dalam Tabel 8.Hasil

pengujian ini menunjukkan jumlah ternak yang protektif cukup baik,

Page 266: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

263

sehingga hendaknya dapat menjadi bahan evaluasi dalam

perencanaan dan pelaksanaan program vaksinasi. Jika dibandingkan

dengan hasil pengujian tahun lalu, maka angka protektif mengalami

kenaikan yaitu dari 23 % menjadi 60,6%.

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Protektif % Tidak Protektif %

Yogyakarta 424 145 34,2 279 65,8

Bantul 537 237 44,1 300 55,9

Kulon Progo 959 798 83,2 161 16,8

Gunungkidul 930 727 78,2 203 21,8

Sleman 1150 515 44,8 635 55,2

DIY 4000 2422 60,6 1.578 39,5

Tabel 8.74. Hasil Rekapitulasi Pengujian Newcastle Disease 2016

Grafik 30. Hasil Pengujian Newcastle Disease Tahun 2016

60,550

39,450% Protektif

% NonProtektif

Page 267: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

264

Grafik 31. Hasil Pengujian Newcastle Disease Tahun 2016(Per

Kabupaten)

Grafik 32. Rekapitulasi Hasil Pengujian Newcastle Disease Tahun 2014-

2016

Jika ditilik dari asal specimen, maka jumlah spesimen yang

berasal dari ayam yang telah divaksin yaitu sebanyak 3.545 spesimen,

dengan hasil vaksinasi yang menunjukkan titer protektif adalah

sebanyak 2.304 spesimen (65%), namun ada beberapa vaksinasi yang

34,198 44,134 83,212 78,172 44,783,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

% Protektif

37,8

23

60,550

0

10

20

30

40

50

60

70

2014 2015 2016

% Protektif

Page 268: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

265

menunjukkan titer yang tidak protektif dan bahkan tidak menunjukkan

titer.

Jumlah Sampel Protektif Non Protektif % Protektif

Tidak Vaksin 455 118 337 25,9

Vaksin 3.545 2.304 1.241 65,0

Tabel 8.75. Hasil Pengujian ND Tahun 2016 berdasarkan riwayat vaksin

Tindakan vaksinasi merupakan langkah yang tepat sebagai upaya

pencegahan terhadap penyakit ND. Program vaksinasi yang secara

umum diterapkan, yaitu (1) pada infeksi lentogenik ayam pedaging,

dicegah dengan pemberian vaksin aerosol atau tetes mata pada anak

ayam umur sehari dengan menggunakan vaksin Hitchner B dan

dilanjutkan dengan booster melalui air minum atau secara aerosol (2)

pada infeksi lentogenik ayam pembibit dapat dicegah dengan pemberian

vaksin Hitchner B secara aerosol atau tetes mata pada hari ke-10.

Vaksinasi berikutnya dilakukan pada umur 24 hari dan 8 minggu

dengan vaksin Hitchner B atau vaksin LaSota dalam air, diikuti dengan

pemberian vaksin emulsi multivalen yang diinaktivasi dengan minyak

pada umur 18 – 20 minggu. Vaksin multivalen ini dapat diberikan lagi

pada umur 45 minggutergantung kepada titer antibodi kawanan ayam,

resiko terjangkitnya penyakit dan faktor-faktor lain yang berhubungan

dengan pemeliharaan.Tindakan pencegahan selain vaksinasi adalah

sanitasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1. Sebelum kandang dipakai, kandang dibersihkan kemudian

dilabur dengan kapur yang dibubuhi NaOH 2%. Desinfeksi

kandang dilakukan secara fumigasi dengan menggunakan

fumigant berupa formalin 1 – 2% dan KMnO4, dengan

perbandingan 1 : 5000.

2. Liter diupayakan tetap kering, bersih dengan ventilasi yang

baik. Bebaskan kandang dari hewan-hewan vektor yang bisa

Page 269: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

266

memindahkan virus ND. Kandang diusahakan mendapat

cukup sinar matahari.Hindari penggunaan karung bekas.

3. DOC harus berasal dari perusahaanpembibit yang bebas

dari ND

4. Sediakan di pintu-pintu masuk tempat penghapus hamaan,

baik untuk alat transportasi maupun orang.

5. Memberikan pakan yang cukup kuantitas maupun kualitas.

7. Pengujian Avian Influenza

Avian Influenza(AI) adalah penyakit influenza pada unggas

disebabkan oleh virus influenza tipe A yang termasuk dalam famili

Orthomyxovirus. Virus ini berukuran 80–120 nm,

berbentukpleomorphic, mempunyai amplop, mengandung

ribonucleatacid (RNA) dengan penjuluran glikoprotein yang mempunyai

aktivitas haemaglutinasi, neurominidase dan antigenisitas.Virus AI tipe

A ini dibagi menjadi subtipe dan varian berdasarkan haemaglutinin

(H1–H15) yang berbeda secara antigenik dan berbeda pula pada

Neuraminidase (N1–N9). Penyakit influenza pada unggas bersifat

sangat akut dengan gejala klinis, berupa gangguan pernafasan bagian

atas dan gangguan reproduksi serta dapat menimbulkan kematian

hingga 100% pada kasus virus yang sangat patogen.

Di Indonesia influenza pada unggas mulai terdeteksi pada tahun

1983 dengan prevalensi antara 6,76-100% pada itik. Sejak awal

Agustus 2003 hingga sekarang penyakit influenza unggas mewabah

pada peternakan ayam di beberapa daerah di Pulau Jawa, Bali,

Sumatera dan Kalimantan dengan tingkat kematian yang sangat tinggi.

Penyebab penyakit influenza unggas tersebut telah berhasil diisolasi

dan dikarakterisasi secara lengkap oleh Balai Penelitian Veteriner yaitu

berupa virus influenza A dengan sub tipe H5N1.

Penyakit influenza unggas yang disebabkan oleh sub tipe H5N1

dapat ditanggulangi dengan melakukan pemusnahan hewan tersangka,

Page 270: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

267

sedangkan pencegahan penyakit dapat dilaksanakan program

vaksinasi yang sesuai dengan sub tipe virus kasus lapang.Pemerintah

Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, telah

memutuskan penggunaan program vaksinasi sebagai program

eradikasi, oleh karena itu dipilih pengembangan vaksin dengan biang

virus yang sesuai dengan virus lapang.Disamping itu, untuk menunjung

program vaksinasi AI, diperlukan perangkat diagnostik untuk memonitor

titer antibodi yang dihasilkan dari ayam yang telah divaksinasi dengan

uji hemaglutinasi inhibisi (HI). Selanjutnya dapat diketahui titer proteksi

terhadap virus lapang H5N1 pada uji tantang.

Merebaknya kasus penyakit AI di berbagai wilayah Indonesia

diduga mempunyai dampak yang cukup serius secara lintas

sektoral,mengingat dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya. Hal

ini meliputi: (a) Keterpurukan industri perunggasan dan sarana

pendukungnya; (b) Meningkatnya impor produk peternakan; (c)

Kepanikan masyarakat, yang berakibat sebagian menghindari

konsumsi telur dan daging ayam.

Pada tahun 2016 dilakukan pengujian AI pada 4.000 spesimen

darah ternak dari kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Spesimen yang diuji berasal dari Kota Yogyakarta sebanyak 338

spesimen, Kabupaten Bantul sebanyak 646 spesimen, Kabupaten

Kulonprogo sebanyak 803 spesimen, Kabupaten Gunungkidul

sebanyak 736 spesimen serta Kabupaten Sleman sebanyak 1.477

spesimen. Spesimen kemudian diuji dengan metode uji serologi di

Laboratorium Kesehatan Hewan UPTD BPBPTDK. Hasil pengujian

seperti ditunjukkan pada Tabel 10 dan Grafik 16, yaitu582 spesimen

atau 14,6% protektif sedangkan sisanya 3.418 spesimen atau 85,5%

non protektif.

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Protektif % Non Protektif %

Page 271: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

268

Yogyakarta 338 0 0,0 338 100,0

Bantul 646 57 8,8 589 91,2

Kulon Progo 803 228 28,4 575 71,6

Gunungkidul 736 333 45,2 403 54,8

Sleman 1.477 214 14,5 1.263 85,5

DIY 4000 832 20,8 3.168 79,2

Tabel 8.76. Hasil Rekapitulasi Pengujian Avian Influenza 2016

Grafik 33. Hasil Pengujian Avian Influenza Tahun 2016

Jika ditilik dari asal spesimen, maka jumlah spesimen yang

berasal dari ayam yang telah divaksin yaitu sebanyak 2.488 spesimen,

dengan hasil vaksinasi yang menunjukkan titer protektif adalah

sebanyak 826 spesimen (33,2%), namun ada beberapa vaksinasi yang

menunjukkan titer yang tidak protektif dan bahkan tidak menunjukkan

titer. Jika dibandingkan dengan hasil pengujian tahun lalu, maka angka

protektif mengalami kenaikan yaitu dari 28% menjadi 33,2%. Hasil

pengujian ini menunjukkan jumlah ternak yang protektif masih rendah,

sehingga hendaknya dapat menjadi bahan evaluasi dalam

perencanaan dan pelaksanaan program vaksinasi.

20,800

79,200

% Protektif

% NonProtektif

Page 272: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

269

Grafik 34. Hasil Pengujian Avian Influenza Tahun 2016(Per Kabupaten)

Jumlah Sampel

Protektif Non Protektif % Protektif

Tidak Vaksin 1.512 6 1.506 0,4

Vaksin 2.488 826 1.662 33,2

Tabel 8.77. Hasil Pengujian Avian Influenza 2016 berdasarkan riwayat

vaksin

,00 8,824 28,394 45,245 14,489,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

Yogyakarta Bantul Kulon Progo Gunungkidul Sleman

% Protektif

18

14

23

15

20,800

0

5

10

15

20

25

2009 2012 2014 2015 2016

% Protektif

Page 273: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

270

Grafik 35. Rekapituasi Hasil Pengujain AI Tahun 2009, 2012, 2014, 2015,

2016

Diperlukan kontrol yang ketat dan tindakan pencegahan penyakit

untuk menekan kejadian penyakit AI dan penularan AI ke manusia,

antara lain :

1. Sanitasi

Menghindari kontak dengan ternak penderita dan

bahan-bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas

serta reservoir virus, dengan beberapa langkah, yaitu alat-alat

yang digunakan dalam peternakan dibersihkan, dicuci dengan

deterjen dan didesinfeksi.

Di lingkungan kandang peternakan, desinfektan yang

bisa digunakan berupa campuran Kalium Permanganat

(KMnO4), dengan formalin. Hal ini dilakukan pada kandang

yang tertutup rapat, dengan cara mencampur 7 gram KMnO4

dengan 14 ml formalin untuk tiap 1 meter kubik kandang.

Pada saat desinfeksi, suhu ruangan harus tidak lebih dari 15

derajat Celcius, kelembaban relative 60 sampai dengan 80

persen. Bejana diisi lebih dahulu dengan KMnO4, ditambah

larutan formalin, pintu dan ventilasi ditutup rapat selama 7

jam, sehingga desinfeksi akan sempurna. Setelah selesai,

pintu dan ventilasi kembali dibuka agar udara segar masuk

dan menghilangkan bau tak sedap.

Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi

peternakan dan setiap orang yang berhubungan dengan

bahan yang berasal dari saluran pencernaan unggas harus

menggunakan pelindung berupa masker dan kacamata

renang.

Mengkonsumsi daging dan telur yang dimasak sampai

matang sempurna.Virus AI peka terhadap panas, pada suhu

Page 274: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

271

70 derajat Celsius mati selama 2 sampai dengan 10

menit.Tidak perlu panik, daging unggas, telur dan produk

olahan yang sudah matang serta dijual dipasar boleh

dikonsumsi. Melaksanakan kebersihan lingkungan dan

kebersihan diri dengan cara mandi setelah bekerja bagi

kelompok rawan.

b) Vaksinasi

Vaksin unggas yang dibuat harus cocok dengan virus

yang akan mewabah, karena vaksin untuk infeksi sub tipe

virus tertentu tidak efektif digunakan sebagai vaksin untuk

infeksi sub tipe virus lain. Oleh karena virus influenza mudah

berubah sifat, maka sangat penting upaya bisa memprediksi

virus yang akan mewabah guna pembuatan vaksin. Hal ini

tentunya diperlukan tenaga ahli di bidang epidemiologi dan

juga peralatan laboratorium yang memadai.Unggas yang

sehat yang berada sekitar 5 kilometer sekitar daerah wabah

harus divaksinasi darurat.

c) Eliminasi

Eliminasi penyakit dilakukan dengan upaya karantina,

pemotongan dan pemusnahan, dekontaminasi, desinfeksi,

yang tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

d) Isolasi

Tindakan isolasi dilakukan dengan mencegah penularan

dari flok unggas yang terinfeksi ke flok lain, membatasi lalu

lintas orang dan barang dari dan ke peternakan yang

terinfeksi guna mencegah penularan penyakit ke peternakan

dan wilayah lain.

5. Biosekuritas

Page 275: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

272

Biosekuritas merupakan hal yang utama dalam kontrol

dan pencegahan penyakit AI.

8. Pengujian Rabies pada Anjing

Penyakit rabies merupakan penyakit zoonosis yang sangat

penting artinya bagi kesehatan masyarakat, karena apabila penyakit

tersebut menyerang manusia dan tidak sempat mendapat perawatan

medis akan mengakibatkan kematian dengan gejala klinis yang

mengharukan. Penyakit rabies tersebar luas di berbagai belahan dunia,

termasuk Indonesia.Hampir semua kematian pada manusia yang

disebabkan oleh rabies terjadi di daerah tropik, dengan kejadian

penularan melalui gigitan anjing. Bila ditinjau dari aspek perkembangan

industri peternakan, dampak rabies mungkin kecil artinya, tetapi ditinjau

dari segi kesehatan masyarakat, serta dari segi sosial ekonomi, maka

dampaknya cukup dirasakan, terutama dari segi pariwisata .

Penyakit rabies disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus,

famili Rhabdoviridae, menyerang susunan syaraf pusat atau central

nervous system (CNS) .Berdasarkan patogenesisnya, virus rabies ini

menjalar dan merambat dari susunan syaraf perifer (tempat luka

gigitan) menuju CNS dengan kecepatan 3 mm/jam.Virus rabies berada

dalam air liur hewan penderita (anjing) beberapa hari sebelum

menunjukkan gejala-gejala klinis dengan variasi antara 1-13 hari.

Diagnosis penyakit di laboratorium dilakukan berdasarkan

pemeriksaan spesimen otak dengan metode Fluorescent Antibody

Technique(FAT), inokulasi pada mencit (mouse inoculation test),

sedangkan uji serologi yang direkomendasikan oleh Office

Internationale des Epizooties adalah Fluorescent Antibody Virus

Neutralization(FAVN). Teknik ELISA untuk deteksi antibodi virus rabies

dalam serum manusia dengan menggunakan antigen glikoprotein virus

dikembangkan oleh GRASSI et al. (1989).

Page 276: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

273

Pengujian Rabies dengan metode ELISA baru dapat dilaksanakan

sebnayak 198 spesimen dikarenakan ketidaktersediaan kit pengujian.

Sisa sampel pengujian akan diuji jika kit telah datang dan akan tetap

diinformasikan kepada kabupaten. Dari hasil pengujian pada 300 ekor

anjing yang diambil specimen darahnya, didapatkan hasil73specimen

(24,3%)anjing yang diperiksa menunjukkan hasil protektif, sedangkan

sisanya 227specimen (75,7%) menunjukkan hasil non protektif.Jika

ditilik lebih lanjut, dari 134 hewan yang divaksin, yang menunjukkan

hasil protektif adalah 73 spesimen atau 54,7%, meningkat dari tahun

2015 yaitu 34%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas vaksinasi harus

dipertahankan dan ditingkatkan. Sedangkan serum darah hewan yang

tidak divaksin tidak ada yang menunjukkan hasil protektif.

Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

Hasil Pemeriksaan

Protektif % Non Protektif %

Yogyakarta 36 14 38,9 22 61,1

Bantul 51 1 2,0 50 98,0

Kulon Progo 70 1 1,4 69 98,6

Gunungkidul 83 34 41,0 49 59,0

Sleman 60 23 38,3 37 61,7

DIY 300 73 24,3 227 75,7

Tabel 8.78. Hasil Rekapitulasi Pengujian Rabies Tahun 2016

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan vaksinasi

antara lain saat pelaksanaan vaksin dibawa tanpa pendingin, sarana

penyimpanan vaksin di banyak daerah sangat minim sehingga akan

dapat mempengaruhi potensi vaksin yang digunakan, wilayah kerja

yang sangat luas, ditambah medan yang berat, tenaga SDM karantina

kesehatan hewan yang kurang memadai.Selain itu faktor hewan dan

faktor vaksin juga dapat mempengaruhi keberhasilan vaksinasi.

Page 277: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

274

Grafik 36. Hasil Pengujian Rabies Tahun2016

Grafik 37. Hasil Pengujian Rabies Tahun2016 (Per Kabupaten)

24,333

75,667

% Protektif

% Non Protektif

38,889 1,961 1,429 40,964 38,333,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

% Protektif

Page 278: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

275

Grafik 38. Hasil Pengujian Rabies Tahun2014-2016

Pencegahan dan pengendalian penyakit rabies dapat dilakukan

antara lain dengan :

1. Kontrol yang ketat terhadap lalu lintas hewan anjing, kucing,

kera dan hewan sebangsanya di daerah bebas rabies

2. Melaksanakan vaksinasi terhadap setiap anjing,kucing dan

kera, 70% populasi yang ada dalam jarak minimum 10 km

disekitar lokasi kasus.

3. Pemberian tanda bukti atau peningterhadap setiap kera,

anjing, kucing yang telah divaksinasi.

4. Mengurangi jumlah populasi anjing liar atan anjing tak

bertuan.

5. Anjing peliharaan, tidak boleh dibiarkan lepas berkeliaran,

harus didaftarkan ke Kantor Kepala Desa/Kelurahan atau

Petugas Dinas Peternakan setempat.

6. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk

meminimalkan resiko tertularnya rabies adalah mencuci luka

gigitan dengan sabun selama 5-10 menit dibawah air

mengalir/diguyur. Kemudian luka diberi alkohol 70% atau

Yodium tincture. Setelah itu pergi secepatnya ke

24,3

21,2

24,333

19,5

20

20,5

21

21,5

22

22,5

23

23,5

24

24,5

25

2014 2015 2016

% Protektif

Page 279: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

276

Puskesmas/Dokter terdekat untuk mendapatkan pengobatan

sementara sambil menunggu hasil observasi hewan.

4) Kaji Terap Teknologi Peternakan

Kaji Terap Teknologi Pertanian didalamnya mengkaji tentang

pembuatan pakan dari roti sisa pasar, kaji terap pembuatan

cassapro, kaji terap pembuatan pupuk kompos, kaji terap pembuatan

demplot HPT, dan kaji terap pembuatan kajian penyelamatan dan

pengembangbiakan sapi dalam kawasan. Anggaran kegiatan sebesar

Rp. 333.649.500,- realisasi keuangan sebesar Rp. 320.429.500,-

atau (96,04%), ada sisa mati Rp. 13.220.000,- Realisasi fisik

mencapai 100%. Penyebab munculnya deviasi atau sisa mati adalah

terjadinya efisiensi.

Kebutuhan ternak terhadap pakan dicerminkan oleh kebutuhannya

terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat

bergantung pada jenis ternak, umur, fase (pertumbuhan, dewasa, bunting,

menyusui), kondisi tubuh (normal, sakit) dan lingkungan tempat hidupnya

(temperatur, kelembaban nisbi udara) serta bobot badannya. Maka, setiap

ekor ternak yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan yang berbeda

pula. Rekomendasi yang diberikan oleh Badan Penelitian Internasional (

National Research Council ) mengenai standardisasi kebutuhan ternak

terhadap pakan dinyatakan dengan angka-angka kebutuhan nutrisi ternak

ruminansia. Rekomendasi tersebut dapat digunakan sebagai patokan

untuk menentukan kebutuhan nutrisi ternak ruminansia, yang akan

dipenuhi oleh bahan-bahan pakan yang sesuai/bahan-bahan pakan yang

mudah diperoleh di lapangan.

Untuk mengefisienkan biaya pakan yang merupakan 60% dari biaya

produksi maka peternak harus pandai memilih bahan-bahan pakan yang

tersedia kontinyu, murah dan nutrisinya tinggi. Atau bisa meramu bahan

Page 280: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

277

pakan ketika bahan X sedang langka/mahal bisa mencari pengganti dengan

nutrisi yang sama atau lebih baik, dengan harga murah/bersaing.

Dalam kegiatan ini disosialisasikan roti sisa pasar sebagai pengganti

bekatul dalam pakan sapi perah.Dilihat dari kandungan nutrisi roti sisa pasar

(Protein kasar 12,6%) dan bekatul (Protein kasar 12-14%), maka kedua

bahan tersebut bisa saling menggantikan apalagi dengan harga yang hampir

sama.Hal tersebut terbukti dalam kajian bahwa roti bisa sebagai pengganti

bekatul dan tidak mengurangi produksi susu, bahkan produksi susu

meningkat 5% untuk sapi yang diberi pakan roti sisa pasar dibandingkan

tidak diberi roti sisa pasar.. Dari hasil kajian disebutkan bahwa oenggantian

bekatul dengan roti sisa pasar tidak menurunkan konsumsi pakan

Kelebihannya harga roti relative stabil, sedangkan harga katul fluktuatif.

Kekurangan dari roti adalah jumlahnya lebih sedikit dibanding bekatul dan

ketersediaan roti kurang lancar dibanding bekatul. Roti sisa pasar sebagai

pengganti bekatul sebenarnya bisa sebagai pakan ternak yang lain selain

sapi perah.

Bahan pakan lain yang dapat sebagai alternative pengganti bahan

pakan adalah cassapro. Nutrisi cassapro cukup tinggi dengan protein kasar

lebih dari 20%, lebih tinggi dari pollar yaitu 16%. Pada kajian dijelaskan

bahwa perubahan kandungan nutrisi tidak mempengaruhi produksi susu

secara nyata, Dengan kata lain cassapro bisa sebagai pengganti pollar

walaupun tidak meningkatkan produksi susu secara nyata. Pemberian

cassapro tidak menurunkan tingkat konsumsi pakan (palatabilitas) hijauan

dan konsentrat. Hal ini terlihat dari konsumsi hijauan dan konsentrat yang

tidak meninggalkan sisa.

Kotoran hewan perlu diproses menjadi pupuk kompos supaya

kandungan hara lebih tinggi, pupuk bisa disimpan lebih lama, tekstur

menjadi remah sehingga lebih mudah untuk diberikan ke tanaman, dan juga

bisa dijual sehingga akan meningkatkan pendapatan peternak. Sampah-

sampah dedaunan, rerumputan, sisa pakan bisa ditambahkan dalam

pembuatan kompos, dan bila ada sekam atau limbah penggergajian kayu

Page 281: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

278

bisa dicampurkan bersama kohe.Proses pembuatan pupuk kompos bisa

lebih cepat dengan penambahan activator seperti EM4, fermentor/bakteri

rumen atau stardex. Aktivator mengandung berbagai jenis bakteri yang

berfungsi menguraikan kohe dan sampah menjadi pupuk yang mengandung

unsur hara tinggi. Pemberian activator pada pupuk kompos bisa dipilih

diantara beberapa activator, demikian juga penambahan bahan-bahan

pupuk selain kohe tergantung bahan yang ada disekitar kita. Pupuk kompos

yang sudah jadi berwarna coklat kehitaman dan kering. Pada hari ke 7,

pupuk sudah siap dipakai, untuk sawah/tegalan diberikan 5 ton/ha.

Demplot rumpun rumput terdiri dari rumput gajah varitas Taiwan,

rumput kolonjono, Mexicana, odot/gajah mini, brachiaria brizanta, setaria,

king grass, cipelang. Jenis-jenis rumput tersebut hanya sebagian kecil dari

berbagai jenis rumput. Sampel tersebut terdiri dari rumput produksi tinggi

seperti: king grass, gajah, cipelang, odot dan lainnya termasuk produksi

sedang/rendah. Rumput ditanam sesuai jarak tanamnya dan setiap jenis

berbeda jarak tanamnya. Jarak tanam tergantung perkembangan

anakan/tunas, besar batang dan ketinggian rumput, dan besar dan

banyaknya daun. Demplot rumput dipelihara agar selalu hijau segar, bersih

dari rumput liar dan tumbuh dengan maksimal. Demplot ini sangat

bermanfaat bagi peternak/masyarakat, karena ditempat demplat bisa dilihat

jenis rumput beserta identitasnya, sehingga sangat praktis sebagai wahana

pembelajaran. Lokasi demplot sangat strategis karena berada di bagian

depan perkantoran.

Rumpun leguminosa terdiri dari lamtoro, kaliandra, tayuman, turi,

gamal dan indigofera. Penanaman leguminosa sesuai jarak tanamnya,

dipelihara agar tetap hijau segar, dibersihkan dari rumput liar, dapat tumbuh

maksimal, ranting/cabang yang mengganggu tanaman lain dipotong.

Pertumbuhan tanaman yang kurang berkembang terjadi pada lamtoro dan

turi. Kedua tanaman itu agak susah perawatannya tetapi dengan

penyulaman, pemupukan , pengairan, pembersihan dari rumput liar maka

kedua tanaman tersebut dapat tumbuh. Leguminosa mempunyai nutrisi lebih

Page 282: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

279

baik dari rumput, sehingga leguminosa bisa sebagai penambah gizi bagi

ternak dan juga untuk mengganti rumput saat musim kering/susah air.

Peternak/masyarakat yang datang ke BPBPTDK bisa melihat langsung

leguminosa dan identitasnya.

Demplot produksi rumput merupakan contoh penanaman rumput

yang baik dan benar. Rumput yang ditanam adalah rumput gajah dengan

jarak tanam (60x90) cm. Rumput gajah termasuk produksi tinggi/rumput

unggul, bila dikelola dengan baik maka produksi per tahun per hectare bisa

lebih 120 ton atau 12 kg/m.. Pemeliharaan rumput dimulai dari penyiapan

lahan dengan membersihkan dari rumput liar, dibajak/dicangkul, dibuat

guludan, dipupuk kandang. Setelah lahan dibiarkan seminggu , kemudian

ditanami stek bibit rumput pada bagian bawah guludan. Stek yang mati

disulami. Bila rumput sudah tumbuh sekitasr 30 cm , lahan didangir sambil

menghilangkan rumput liar. Rumput dipupuk dengan pupuk buatan berupa

air kencing ternak, khusus pada demplot ini tidak diberikan pupuk pabrik.

Lahan rumput dialiri air minimal seminggu sekali. Panen dilakukan setelah

kelihatan dua ruas batang dan dipotong setinggi 10 cm diatas tanah.Setelah

panen, lahan dipupuk kandang dan didangir. Rumpun yang sedikit

tunas/mati harus segera disulam. Produksi rumput pada demplot ini

sebanyak 10 kg/m. Perbedaan produksi disebabkan jenis tanah yang tandus

dan rumput demplot tidak diberikan pupuk urea.

Program-program penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam

kawasan harus dijabarkan lebih rinci dalam bentuk rencana aksi sebagai

berikut :

1. Pembentukan, pemantapan kembali program beternak kelompok

(kelompok ternak) dan menggerakkan organisasi, meliputi kegiatan :

a. Pemilihan ketua kelompok/koordinator kelompok.

b. Menjadwalkan pertemuan/agenda rutin kelompok.

c. Menugaskan tenaga medis, paramedik, inseminator, penyuluh

peternakan, petugas pencatatan dan pelaporan , masing-masing

minimal 1 orang untuk 1 kawasan pengenbangbiakan sapi.

Page 283: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

280

d. Pelatihan bagi tenaga medis, paramedik, inseminator, penyuluh

peternakan, petugas pencatatan dan pelaporan dan beberapa

peternak mengenai manajemen penyelamatan dan

pengembangbiakan sapi dalam kawasan dan teknis sesuai

tugasnya.

e. Pengadaan sarana-prasarana administrasi, komunikasi dan

transportasi.

2. Sosialisasi dan pelatihan beternak, penanganan kesehatan,

pengolahan dan penyimpanan pakan bagi para peternak anggota,

meliputi kegiatan :

a. Sosialisasi/memotivasi para peternak anggota pada

pertemuan rutin.

b. Pelatihan bagi peternak tentang teknologi produksi, pengolahan

dan penyimpanan pakan, kesehatan ternak reproduksi dan

manajemen bisnis.

3. Inventarisasi sapi induk yang akan dimasukkan dalam program

penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan, meliputi

kegiatan :

a. Menyusun kriteria induk yang akan digunakan dalam

pengembangbiakan sapi dalm kawasan.

b. Registrasi sapi induk dirinci menurut umur dan performanya.

c. Membuat peta lokasi sapi-sapi induk tersebut.

d. Menyusun dokumen profil sapi induk dan peternak pada setiap

unit kawasan.

4. Pengadaan sapi pejantan unggul dan semen beku (straw) dari dinas

sesuai kebutuhan optimal, meliputi kegiatan :

a. Pengadaan sapi pejantan unggul dengan proporsi yang ideal.

b. Pengadaan semen beku (straw) dari dinas terkait dan disimpan di

pos IB.

c. Pendistribusian pejantan pada kelompok-kelompok ternak induk

dalam wilayah pengembangbiakan sapi dalam kawasan.

Page 284: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

281

d. Pendistribusian semen beku (straw) pada kelompok-kelompok

ternak induk dalam wilayah pengembangbiakan sapi dalam

kawasan melalui paguyuban dan inseminator terampil.

5. Pembangunan Infrastruktur (pengairan dan jalan), meliputi kegiatan :

a. Pembuatan irigasi dan sumur bor pada areal pengembangbiakan

sapi dalamkawasan, minimal 1 unit per kelompok kawasan

peternakan.

b. Pembuatan jalan pada zona perkandangan/perlengkapan dan

ruang administrasi.

6. Pembangunan sarana-prasarana sesuai kebutuhan manajemen

konsep penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan

berbasis kandang kelompok, meliputi kegiatan :

a. Pembangunan kandang berteduh dan perlengkapannya

b. Pembangunan gudang pakan sekaligus sebagai tempat

pengolahan pakan

c. Pengadaan gudang sapronak dan ruang penyimpanan produk

sementara (susu/daging).

d. Pengadaan mesin dan peralatan pengolahan pakan (mesin

pencacah/chopper dan mixer).

e. Penanaman hijauan pakan ternak pada zona hijauan pakan ternak

f. Pengadaan sarana-prasarana administrasi, komunikasi dan

transportasi : gedung administrasi dan diskusi, computer dan

printer, mebel dan motor untuk petugas pencatatan dan

pelaporan. Jika dipandang perlu, pada tahap awal dapat dilakukan

melalui proses peminjaman beberapa saranyang ada di

pemerintah daerah atau peternak.

7. Penyelenggara IB terkontrol untuk sekitar 50% sapi induk dan dara

meliputi kegiatan :

a. Pembuatan Pos IB lengkap dengan perlengkapannya

b. Penyediaan bahan IB

Page 285: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

282

c. Rekruitmen inseminator terampil atau inseminator dari

puskeswan.

8. Pelaksanaan subsidi pakan untuk induk bunting dan menyusui,

meliputi kegiatan:

a. Subsidi pakan untuk sapi bunting dan menyusui selama 3 bulan.

b. Pengelolaan khusus sapi bunting dalam kandang khusus.

9. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan hasil ternak (susu, daging dan

kulit) menjadi produk yang bernilai gizi dan nilai jual yang tinggi.

a. Sosialisasi program pengolahan produk-produk hasil peternakan.

b. Pelatihan pengolahan produk-produk hasil peternakan dan

pendampingan proses pemasarannya.

10. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah peternakan.

a. Sosialisasi program pengolahan- pengolahan limbah peternakan

menjadi pupuk organik.

b. Pelatihaan pengolahan-pengolahan limbah peternakan menjadi

pupuk organik dan pendampingan proses pemasarannya.

5) Pengawasan Lalu Lintas Ternak

Untuk alokasi anggaran sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) UPTD

BPBPTDK Dinas Pertanian DIY Tahun 2016, kegiatan Pengawasan Lalu

Lintas TernakProgram Peningkatan Produksi Hasil Peternakan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 239.942.000,00. Capaian realisasi

keuangan sebesar Rp. 238.773.000,00 atau 99,51%.

Sedangkan realisasi fisik dari kegiatan Pengawasan Lalu Lintas

Ternaksebesar 100% yaitu terlaksananya pengawasan lalu lintas hewan di

5 lokasi Pos Lalu Lintas Ternak selama satu tahun.

UPTD BPBPTDK mempunyai Pos Lalu Lintas Ternak yang terletak di

perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yaitu Pos

Page 286: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

283

Lalu Lintas Ternak Tempel dan Ngemplak di Kabupaten Sleman, serta

Pos Lalu Lintas Ternak Temon I, Temon II, dan Kalibawang di Kabupaten

Kulonprogo.

Kegiatan monitoring Pos Lalu Lintas Ternak dilakukan untuk

mengawasi dan memeriksa ternak yang keluar masuk ke suatu daerah.

Adapun maksud dan tujuan adanya Pos Lalu Lintas Ternak adalah untuk

mengantisipasi penyebaran penyakit ternak dari satu daerah ke daerah

lain, mencegah adanya perdagangan ternak ilegal, memeriksa kesehatan

ternak yang keluar masuk suatu daerah, serta pendataan jenis dan

jumlah ternak yang keluar masuk suatu daerah. Dengan adanya

pemeriksaan di Pos Lalu Lintas Ternak, maka penyakit ternak yang

keluar/masuk wilayah DIY penyebarannya dapat segera diantisipasi.

Berdasarkan Tabel 2. data rekapitulasi jumlah ternak yang

keluar/masuk DIY yaitu sapi keluar sejumlah 7.892 ekor, masuk sejumlah

911 ekor, transit sejumlah 4.924 ekor. Babi keluar sejumlah 9.608 ekor,

masuk sejumlah 0 ekor, transit sejumlah 4.287 ekor. Kambing dan domba

keluar sejumlah 15.966 ekor, masuk sejumlah 2.060ekor, transit sejumlah

2.363 ekor. Ayam keluar sejumlah 64.058 ekor, masuk sejumlah 35.852

ekor, transit sejumlah 185.184 ekor. Itik dan puyuh keluar1.652 ekor,

masuk7.550 ekor, dan transit 1.000 ekor.

Page 287: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

284

Grafik 39. Rekapitulasi Lalu Lintas Sapi Tahun 2016

Grafik 40. Rekapitulasi Lalu Lintas Babi Tahun 2016

912

2092

2547

2185

15619 31

306 205350

1909

3015

0 0 00

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

PLLTTemon I

PLLTTemon II

PLLTKalibawang

PLLTTempel

PLLTNgemplak

Sapi Keluar

Sapi Masuk

Sapi Transit

8927

0741

0 00 0 0 0 0

4287

0 0 0 00

100020003000400050006000700080009000

10000

Babi Keluar

Babi Masuk

Babi Transit

Page 288: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

285

Grafik 41. Rekapitulasi Lalu Lintas Kambing/Domba Tahun 2016

Grafik 42. Rekapitulasi Lalu Lintas Ayam Tahun 2016

Beberapa kendala yang terjadi pada pendataan ternak di

perbatasan adalah kurangnya kesadaran pedagang akan pencatatan lalu

lintas ternak terutama pada pedagang yang hanya melintas dalam jarak

dekat. Petugas Pos Lalu Lintas Ternak tidak atau belum mampu

melakukan tindakan yang nyata dalam menegakkan peraturan terhadap

para pedagang yang melakukan pelanggaran, misalnya pedagang yang

membawa hewan ternak tanpa membawa dokumen lengkap. Masih

banyak truk/ mobil pengangkut ternak yang sengaja tidak melapor di Pos

Lalu Lintas Ternak atau bahkan diberhentikan tidak mau berhenti,

1614

14237

0 115 00 0 107 682 1271417

19460 0 0

02000400060008000

10000120001400016000

Kambing / Domba Keluar

Kambing / Domba Masuk

Kambing / Domba Transit

3930 0 0 1850

58278

0 0 0 7100

28752

174372

0 0 010812

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

200000

PLLT Temon I PLLT TemonII

PLLTKalibawang

PLLT Tempel PLLTNgemplak

Ayam Keluar

Ayam Masuk

Ayam Transit

Page 289: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

286

petugas tidak mampu mengatasi karena payung hukum Lalu Lintas

Ternaksudah tidak relevan.

Jumlah personil Petugas Pos Lalu Lintas Ternak juga belum

memadaikarena tiap pos rata-rata hanya memiliki 3 (tiga) sampai 4

(empat) personil, sehingga masih terjadi rangkap tugas. Selain jumlah,

Petugas Pos Lalu Lintas Ternak sebagai petugas teknis di lapangan

baiknya dilengkapi dengan kemampuan menyelesaikan masalah-masalah

pelanggaran di Pos Lalu Lintas Ternak, sehingga hendaknya Petugas

Pos Lalu Lintas Ternak juga diberi pelatihan, kursus, dan pembinaan

berkala.

NO LOKASI Dari Tujuan Hasil Keleng

kapanKet.

K M T K M T K M T K M T K M T

Peme

riksaa

n

Admini

strasi

1 PLLT Temon I 912 19 1.909 8.927 - 4.287 1.614 - 417 3.930 - 174.372 - - -

DIY,

Jaten

g,

Jatim,Jate

ng

Baik /

SehatSKKH

DKI, Jabar

2 PLLT Temon II 2.092 31 3.015 - - - 14.237 - 1.946 - - - - - -

DIY,

Jaten

g,

Jatim,

Jateng

Baik /

SehatSKKH

DKI, Jabar

3PLLT

Kalibaw ang2.547 306 - 741 - - - 107 - - - - - - -

DIY,

Jaten

g

Jatim,

Jateng

Baik /

SehatSKKH

Jabar, DKI

Σ Ternak melalui

5.551 356 4.924 9.668 - 4.287 15.851 107 2.363 3.930 - 174.372 - - -

4 PLLT Tempel 2.185 205 - - - - 115 682 - 1.850 7.100 - 2 - -

DIY,

Jaten

g

Jateng,

Jatim

Baik /

SehatSKKH kerbau

Jatim Jabar, DKI

5PLLT

Ngemplak156 350 - - - - - 1.271 - 58.278 28.752 10.812 1.650 7.550 1.000

DIY,

Jaten

g

Jatim,

Jateng

Baik /

SehatSKKH

Itik,

puyuh

DKI, Jabar kerbau

Σ Ternak melalui

PLLT Sleman 2.341 555 - - - - 115 1.953 - 60.128 35.852 10.812 1.652 7.550 1.000

JUMLAH TOTAL 7.892 911 4.924 9.668 - 4.287 15.966 2.060 2.363 64.058 35.852 185.184 1.652 7.550 1.000

Keterangan :

K : Keluar dari DIY M : Masuk Ke DIY

PLLT Kulon

Progo

T : Transit di DIY

DATA TERNAK KELUAR MASUK MELALUI POS LALU LINTAS TERNAK

DI WILAYAH D.I.YOGYAKARTA

BULAN JANUARI - DESEMBER 2016

Sapi Babi Kambing / Domba Ayam Lain-lain

Tabel 8.79. Rekapitulasi Data Jumlah Ternak yang melalui Pos Lalu

Lintas Ternak Tahun 2016

6) Pengembangan Bibit HMT di UPTD BPBPTDK

Berupa penyediaan bibit kaliandra dan indigofera sebanyak 10.000

polybag, penyediaan bibit rumput sebanyak 100.000 stek serta

terpenuhinya kebutuhan bibit kaliandra dan indigofera dan Stek Rumput

kebutuhan peternak DIY selama 1 Tahun.

Page 290: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

287

Anggaran kegiatan sebesar Rp. 229.986.000,- realisasi keuangan sebesar

Rp. 219.858.150,- atau (95,60%), ada sisa mati Rp. 10.127.850,- Realisasi

fisik mencapai 100%. Penyebab munculnya deviasi atau sisa mati adalah

terjadinya efisiensi.

Kegiatan pengolahan lahan hijauan pakan ternak merupakan jenis

pekerjaan yang banyak menyita waktu. Kegiatan ini meliputi : peremajaan

rumput, pendangiran dan menghilangkan rumput pengganggu/

penyiangan, pemupukan dengan urea/ SP 36 atau pupuk kandang,

pengairan terutama musim kemarau dan pemanenan. Untuk menjaga

produktivitas rumput, maka rumput yang rendah produksinya perlu segera

diganti/ diremajakan.

Pekerjaan ini meliputi: penyiapan lahan, pembuatan bibit rumput dan

penanamannya. Peremajaan biasanya dilakukan musim hujan karena

akan lebih memperlancar pengerjaannya. Saat peremajaan harus

tersedia bibit rumput yang akan ditanam. Peremajaan akan mengganggu

produksi rumput maka peremajaan harus bergilir.

Rumput yang sudah tinggi kira-kira 30 cm harus dibersihkan dari

rumput liar , karena rumput liar akan mengganggu/ merebut makanan /

pupuk yang disediakan untuk rumput yang ditanam.Rumput yang sudah

bersih dari rumput liar segera dipupuk urea dan SP 36. Satu hektar kebun

rumput diperlukan pupuk urea sebesar 200 kg.

Pemupukan dilakukan satu kali selama masa tanam. Pemberian

pupuk kandang dilakukan setelah pemanenan, namun tidak bisa semua

lahan rumput terkena pupuk kandang disebabkan keterbatasan jumlah

pupuk kandang. Pupuk kandang sangat diperlukan untuk

menggemburkan tanah.Tanah yang sudah masam karena terlalu banyak

dipupuk dengan urea harus diberikan pupuk kandang untuk menjadikan

tanah gembur kembali.

Drainase yang kurang lancar pada kebun rumput akan menyebabkan

rumput tumbuh kerdil dan berdaun kuning. Pemberian pupuk kandang

akan membuat aerasi tanah lancar sehingga tanah bisa menyerap air dan

Page 291: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

288

lebih sehat yang menyebabkan rumput akan tumbuh lebih optimal.

Pemberian pupuk kandang dapat menambah tinggi rumput, daun bisa

hijau sampai tua dan batang rumput menjadi empuk.

Tanaman rumput yang kurang air maka pertumbuhannya lambat,

bisa kerdil, daun menguning dan alot yang tidak disukai ternak. Air sangat

dibutuhkan rumput terutama dimusim kemarau, minimal 1 minggu sekali

rumput harus diberikan air pada musim kemarau. Air pada musim

kemarau sangat terbatas karena harus berbagi dengan petani sekitar

lahan kantor.

Pengairan dilahan Sumedang tidak cukup jika hanya diberi

kesempatan sekali dalam seminggu untuk mengairi lahan seluas 1,7 ha,

maka kami memohon ke masyarakat melalui pengatur air untuk

menambah jatah satu hari lagi dalam seminggu. Sebagian lahan rumput

Kaliurang dengan tanaman rumput pendek (setaria, Bebe, Bede) diganti

dengan rumput gajah untuk meningkatkan produksi rumput Air menjadi

masalah terberat saat musim kemarau. Pengairan dilakukan dengan air

dari embung dan mengambil dari pipa air sumber, namun jumlahnya tetap

jauh dari mencukupi.Rumput dipanen setelah berumur sekitar 50-60 hari.

Meskipun banyak kendala namun produksi rumput Kaliurang meningkat

tinggi dari 120,345 kg (2015) menjadi 176,750 kg (2016), dan juga terjadi

peningkatan produksi dilahan Sumedang dari168,280 kg menjadi 242.640

kg .Total produksi rumput dilahan Sumedang + Kaliurang + Barongan

sebesar 619,390 kg. Kekurangan hijauan dengan membeli rumput atau

tebon.

Salah satu kegiatan di UPTD BPBPTDK adalah menyediakan bibit

rumput gajah sebanyak 100.000 stek untuk disebarluaskan ke peternak

se DIY. Kegiatan ini dilakukan pada musim hujan karena peternak mau

diberi bibit rumput saat musim hujan. Pada musim hujan pengerjaan

penyiapan lahan untuk ditanami rumput lebih mudah dan bibit rumput

yang ditanam perlu tanah berair/basah. Jumlah stek tersebut dibagi

untuk 4 kabupaten sesuai dengan permintaan dari kelompok ternak.

Page 292: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

289

Sebelum stek bibit rumput gajah dibagikan ke kelompok ternak, dilakukan

identifikasi kelompok untuk mengetahui apakah kelompok tersebut benar-

benar membutuhkan bibit rumput. Adapun kelompok ternak yang

mendapat bantuan bibit kaliandra dan indigofera adalah sebagai berikut:

No Nama Kelompok Jumlah stek

1 Kelompok ternak Andini Lestari, Budegan II, Piyaman, Wonosari, G. Kidul

12.500

2 Kelompok ternak Tegal Rejo, Sawahan II, Bleberan, Playen, G. Kidul

12.500

3 Kelompok ternak Ngudi Makmur, Milir, Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo

12.500

4 Kelompok ternak Akur, Salam II, Plumbon, Temon, Kulon Progo

12.500

5 Kelompok ternak Timbul Lestari, Banyusumurup, Girirejo, Imogiri, Bantul

12.500

6 Kelompok ternak Sumber Barokah, Gayam, Jati Mulyo,Dlingo, Bantul

12.500

7 Kelompok ternak Sido Rukun, Dusun III Randusongo, Donokerto, Turi, Sleman

12.500

8 Kelompok ternak Andini Mulyo, Brengosan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman

12.500

Jumlah

100.000

Tabel 8.80. Daftar kelompok penerima bantuan bibit rumput tahun

UPTD-BPBPTDK juga membantu peternak se DIY berupa 10.000

batang bibit kaliandra dan indigofera. Pemberian bibit kaliandra

dimaksudkan untuk mengenalkan legume yang bernutrisi tinggi. Bibit

kaliandra disemai dalam polybag hingga tinggi tanaman sekitar 15 cm.

Kaliandra banyak cabang dan daunnya, mudah tumbuh diberbagai jenis

Page 293: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

290

tanah, bisa sebagai penahan erosi tanah terutama jika ditanam didaerah

pegunungan dan sangat disukai ternak baik kambing maupun sapi.

Sebelum bibit kaliandra dibagikan ke kelompok ternak, terlebih dahulu

mereka diidentifikasi untuk mengetahui kebutuhan bibit leguminosa

terutama kaliandra dan indigofera. Sebagian kelompok yang menerima

bibit kaliandra dan indigofera adalah kelompok ternak kambing, karena

memang kaliandra dan indigofera sangat disukai kambing.. Adapun

kelompok ternak yang menerima bantuan bibit kaliandra dan indigofera

adalah sebagai berikut:

No Nama kelompok JumlahKaliandra/batang

1 Kelompok ternak Subur, Segajih, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo

1.250

2 Kelompok ternak Wira merapi, Sekendal, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo

1.250

3 Kelompok ternak Ngudi Mulyo, Duwet, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo

1.250

4 Kelompok ternak Andini Mulyo, Karang, Tirto Hargo, Kretek, Bantul

1.250

5 Kelompok ternak Taruna Bumi, Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman.

1250

6 Kelompok ternak Trukan, Siraman II, Siraman, Wonosari, Gunung Kidul

1,250

Jumlah 7.500

Tabel 8.81. Daftar kelompok penerima bantuan kaliandra dan indigofera tahun

Page 294: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

291

Kaliurang ( kg ) Ngepas ( kg ) Sumedang ( kg )

Januari 8,100 6,400 8,280

Februari 4,000 6,560 6,600

Maret 2,400 0 7,360

April 8,100 17,280 9,600

Mei 7,900 3,200 12,160

Juni 2,525 7,680 14,000

Juli 5,250 3,880 9,600

Agustus 600 4,080 15,920

September 13,525 0 10,400

Oktober 0 0 7,200

November 0 4,240 17,600

Desember 7,875 8,960 15,520

Jumlah 60,275 62,280 134,240

LahanBulan

Produksi Rumput Tahun 2014

Tabel 8.82. Produksi Rumput Tahun 2016

Dari hasil kaji terap didapatkan hasil bahwa :

a) Roti sisa pasar sebagai pengganti bekatul tidak berpengaruh

terhadap produksi susu.

b) Cassapro sebagai pengganti pollar tidak berpengaruh terhadap

produksi susu.

c) Pupuk kompos dengan activator, EM4, satardex, Fermentor

dengan bahan utama feses ditambah sampah dedaunan.

d) Demplot rumpun rumput, leguminosa dan produksi rumput

e) Program-program pokok penyelamatan dan pengembangbiakan

sapi dalam kawasan yaitu :

Pembentukan, pemantapan kembali program beternak

kelompok (kelompok ternak) dan penyehatan organisasinya.

Page 295: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

292

Sosialisasi dan pelatihan beternak, penanganan kesehatan,

pengolahan dan penyimpanan pakan bagi para peternak

anggota.

Inventarisasi sapi induk yang akan dimasukkan dalam program

penyelamatan dan pengembangbiakan sapi dalam kawasan

sesuai dengan kriteria tertentu.

Pengadaan sapi pejantan unggul dan semen beku (straw) dari

dinas sesuai kebutuhan optimal.

Pembangunan infrastruktur (pengairan dan jalan) sesuai

kebutuhan.

Pembangunan sarana-prasarana sesuai kebutuhan

manajemen konsep penyelamatan dan pengembangbiakan

sapi dalam kawasan berbasis kandang kelompok, seperti

pembangunan zona hijauan pakan ternak, zona

penggembalaan/umbaran, zona perkandangan dan

perlengkapan, perkantoran/ruang adminnistrasi dan diskusi,

serta pergudangan (gudang pakan, sapronak dan ruang

penyimpanan produk sementara).

Penyelenggaraan IB terkontrol pada konsep penyelamatan dan

pengembangbiakan sapi dalam kawasan untuk dara dan induk-

induk tertentu.

Pelaksanaan subsidi pakan untuk induk bunting dan menyusui.

1. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan hasil ternak (susu,

daging dan kulit) menjadi produk yang bernilai gizi dan nilai

jual yang tinggi.

2. Sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah peternakan.

7) Akreditasi / Pemeliharaan Status Akreditasi

Kegiatan Akreditasi/Pemeliharaan Status Akreditasi mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 14.887.500,- Capaian realisasi keuangan

Page 296: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

293

sebesar Rp. 14.638.500,00 atau 98,33%. Sisa mati sebesar Rp. 249.000,-

(1,67%). Adapun perincian realisasi dan sisa sebagai berikut :

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)

Belanja ATK 418.000 418.000 -

Belanja cetak 73.150 73.150 -

Belanja makan minum rapat 360.000 360.000 -

Perjalanan dinas luar daerah 5.956.000 5.956.000 -

Belanja pemeliharaan alat 8.080.350 7.831.350 249.000

Jumlah 14.887.500 14.638.500 249.000

Tabel 8.83. Realisasi Keuangan Kegiatan Akreditasi/Pemeliharaan

Status Akreditasi Tahun 2016

Sedangkan realisasi fisik dari kegiatan Akreditasi/Pemeliharaan Status

Akreditasi sebesar 100% yaitu terlaksananya pendaftaran akreditasi dan

assesment masih menunggu jadwal dari Komite Akreditasi Nasional.

Pedoman pelaksanaan dan system akreditasi laboratorium yang

diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) berisi tentang

‘Sistem akreditasi laboratorium kalibrasi dan laboratorium penguji –

Persyaratan umum untuk pelaksanaan dan pengakuan’. Dalam Sistem

Standardisasi Nasional, lembaga yang berwenang untuk melakukan

akreditasi terhadap laboratorium penguji dan kalibrasi adalah Komite

Akreditasi Nasional (KAN).

Prosedur awal untuk Akreditasi Laboratorium ISO-17025, sebagai

berikut :

1. Telah tersedia Dokumentasi Sistem Mutu ISO-17025:2005

secara lengkap seperti Panduan Mutu (Level 1), Dokumen

Prosedur (Level 2), Instruksi Kerja (Level 3), Rekaman dan

Formulir (Level 4).

2. Memiliki sumber daya manusia yang kompeten.

3. Implementasi Dokumen (minimal 3 bulan dengan bukti

rekaman).

4. Dokumen Audit Internal dan perbaikan.

Page 297: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

294

5. Melakukan uji profisiensi sekurang-kurangnya satu parameter

uji baik itu uji profisiensi dalam negeri atau luar negeri. Hasil uji

profisiensi in layer atau outlayer tetapi telah dilakukan langkah

perbaikan.

6. Mengisi Formulir dari KAN terrmasuk di dalamnya menyertakan

penandatangan sertifikat dan CV-nya. Silahkan mengisi secara

lengkap.

7. Membayar administrasi untuk assessment. Juga harus

menyediakan akomodasi dan tiket asesor serta lunsump

selama asesmen.

8. Dilaksanakan assessment dengan dihadiri oleh semua personel

terlibat dan menugaskan personel untuk menemani asesor.

Pelaksanaan asesmen ini diawali dengan pembukaan, yang

kemudian diakhiri dengan penandatangan penutupan oleh

personel terkait dan manager puncak serta kesanggupan

perbaikan.

9. Perbaikan Assesment sampai memuaskan (maksimum 3

bulan).

10. Penerbitan sertifikat akreditasi yang nantinya akan diberikan

setelah rapat Panitia Teknis Akreditasi di KAN. Sebagai

informasi, rapat hanya akan dilakukan bila perbaikan temuan

telah dinyatakan memuaskan oleh Asesor Kepala. Apabila

dalam jangka 3 bulan tidak dapat melakukan perbaikan,

pengajuan akreditasi bisa dinyatakan gugur. Setelah rapat

panitia teknis setuju, sertifikat baru diberikan.

Kalibrasi alat dan mesin laboratorium pada tahun 2016 ini telah

selesai dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT),

Universitas Gadjah Mada. Peralatan yang telah dikalibrasi antara lain

thermometer digital sebanyak 4 buah, thermohygrometer sebanyak 1 buah,

pHmeter sebanyak 1 buah, inkubator sebanyak 1 buah, timbangan sebanyak

Page 298: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

295

1 buah, kulkas sebanyak 5 buah, sentrifuse sebanyak 2 buah, oven

sebanyak 1 buah, dan mikropipet sebanyak 8 buah.

Pendaftaran akreditasi laboratorium di KAN telah selesai dilakukan

yang kemudian diikuti dengan pengiriman/upload dokumen lengkap ke

sistem KAN dan menunggu proses penjadwalan assesment.

Daftar dokumen yang telah diupload di Sistem KAN :

1. Permohonan Akreditasi

2. Panduan Mutu

3. Prosedur Kerja

4. Sertifikat Kalibrasi Alat

5. Laporan Audit Internal

6. Laporan Kaji Ulang Manajemen

7. Rencana Pengembangan

B. APBN 2016

1. Program Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba

Program Penjaminan Pangan asal Hewan yang Aman dan halal serta

Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan Sub Kegiatan

Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba.

a. Masukan

Dana Rp. 126.225.000,00 terealisasi : Rp. 126.189.290,00 (99,97%)

Perincian penggunaan dana :

Belanja bahan target Rp. 1.000.000,00 terealisasi Rp. 999.290,00

(99,93%)

Honor output kegiatan target Rp. 10.000.000,00 terealisasi Rp.

10.000.000,00 (100%)

Belanja Perjalanan Biasa target Rp.38.250.000,00 terealisasi Rp.

38.250.000,00 (100%)

Belanja Paket Meeting Luar Kota target 11.000.000,00 terealisasi

Rp. 11.000.000,00 (100%)

Page 299: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

296

SDM sebanyak 5 orang dengan sarana prasaran gedung dan

peralatan Laboratorium Kesmavet, peralatan pengambilan sampel,

kendaraan dan pengolah data.

b. Keluaran

Terlaksananya pengujian dengan data hasil pengujian residu dan

cemaran mikroba pada daging ayam sebanyak 75 sampel, residu

dan cemaran mikroba pada daging sapi sebanyak 75 sampel, residu

dan cemaran mikroba pada susu sapi sebanyak 60 sampel, residu

dan cemaran mikroba pada telur sebanyak 40 sampel.

1. Program Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular

Strategis dan Penyakit Zoonosis Sub Kegiatan Pengambilan Sampel

pada Pengendalian dan Penanggulangan AI.

a. Masukan

Dana Rp 39.000.000,00 terealisasi : Rp38.952.000,00 (99,85%)

Perincian penggunaan dana :

Belanja bahan non operasional Rp. 22.000.000,00 terealisasi

Rp.22.000.000,00 (100%)

Belanja bahan Rp. 11.000.000,00 terealisasi Rp. 10.952.000,00

(99,56%)

Belanja perjalanan biasa Rp. 6.000.000 terealisasi Rp. 5.990.000

(99,83%)

SDM sebanyak 5 orang dengan sarana prasarana : Gedung

laboratorium dan peralatan laboratorium, peralatan pengambilan

spesimen, kendaraan, dan pengolah data

b. Keluaran

Data hasil pengujian Avian Influenza sebanyak 1.000 ekor..

3. Program Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular

Strategis dan Penyakit Zoonosis Sub Kegiatan Pengamatan Penyakit Hewan

(Bantuan Operasional Lab B)

a. Masukan

Page 300: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

297

Dana Rp. 239.942.000,00 terealisasi : Rp. 238.773.000,00

(99,51%).

Perincian penggunaan dana :

Honorarium harian Rp. 216.000.000,00 terealisasi : Rp

215.235.000,00 (99,64%)

Belanja ATK Rp. 599.750,00 terealisasi : Rp 599.750,00 (100%)

Belanja bahan kimia Rp. 1.998.750,00 : terealisasi 1.998.750

(100%)

Belanja Alat perlengkapan Rp. 7.158.500,00 : terealisasi Rp.

7.158.500,00 (100%)

Belanja penggandaan Rp 625.000,00 : terealisasi Rp 225.000,00

(36%)

Belanja sewa Rp 11.570.000,00 : terealisasi Rp 11.570.000,00

(100%)

Belanja Rapat Rp 220.000,00 : terealisasi Rp 216.000,00 (98,18%)

Perjalanan Dinas dalam daerah Rp 1.770.000,00 : terealisasi Rp

1.770.000,00 (100%)

SDM sebanyak 19 orang dengan sarana prasarana : gedung dan

peralatan, kendaraan dan pengolah data.

b. Keluaran

Pendataan ternak yang keluar/masuk Daerah Istimewa Yogyakarta

melalui Pos Lalu Lintas Ternak

Page 301: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

298

D. UPTD BALAI PROTEKSI TANAMAN PERTANIAN (UPTD BPTP)

UPTD BPTP merupakan salah satu unit pelaksanan teknis Dinas

yang berada dilapangan yang mempunyai tugas dalam bidang proteksi

tanaman pangan dan hortikultura..

Proteksi atau perlindungan tanaman pertanian merupakan bagian

integral dari sistem produksi dan pemasaran hasil pertanian yang bertujuan

untuk memperkecil resiko kehilangan hasil akibat serangan OPT pada

budidaya tanaman pangan dan hortikultura, sehingga produksi akan

mantap baik kualitas ,kuantitas dan kotinyuitas sehingga menguntungkan

petani yang berpengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani ,

menjamin kesehatan manusia serta mempertahankan kelestarian

lingkungan hidup.

Untuk mendukung tugas tersebut didukung oleh fungsi sebagai

berikut :

1. Penyusunan program kerja Balai;

2. Pelaksanaan pengamatan, penetapan diagnosa, peramalan organisme

pengganggu tanaman OPT dan dampak fenomena iklim;

3. Penyebaran informasi keadaan serangan organisme pengganggu

tanaman (OPT)/dampak fenomena iklim;

4. Pelaksanaan pengembangan teknologi pengendalian organisme

pengganggu tanaman (OPT);

5. Pelaksanaan penanggulan wabah hama dan penyakit tumbuhan;

6. Pelaksanaan ketatausahaan;

7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Balai; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Struktur Organisasi UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian

adalah sebagai berikut:

1. Kepala Balai;

2. Subbagian Tata Usaha;

Page 302: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

299

3. Seksi Pelayanan Teknis;

4. Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);

5. Kelompok jabatan fungsional.

Adapun uraian pelaksanaan tugas dan fungsi dari subbagian

dan seksi adalah sebagai berikut :

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan

kerasipan,keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumah-

tanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan

laporan kinerja. Dalam melaksanakan tugas tersebut maka didukung

oleh fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja subbagian Tata Usaha;

b. Penyusunan program kerja Balai;

c. Pengelolaan kearsipan;

d. Pengelolaan keuangan;

e. Pengelolaan kepegawaian;

f. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan;

g. Pelaksanaan kehumasan;

h. Pengelolaan barang;

i. Pengelolaan kepustakaan;.

j. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem

informasi.

k. Pelaksanaan monitoring, evalausi dan penyusunan laporan

program Balai.

l. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan subbagian

Tata Usaha.

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,

peramalan dan penyebaran informasi organisme pengganggu

tanaman (OPT). Dalam melaksanakan tugas tersebut didukung oleh

fungsi-fungsi sebagai berikut :

Page 303: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

300

a. Penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Teknis.

b. Pengelolaan data hasil pengamatan, identifikasi, pemetaan,

peramalan, perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman

(OPT) dan dampak fenomena iklim.

c. Penyajian informasi keadaan serangan Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT)/dampak fenomena iklim.

d. Pelaksanaan bimbingan pemantauan,pengamatan dan peramalan

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)/dampak fenomena iklim.

e. Pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai sumber

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)/dampak fenomena iklim

f. Pemantauan, peramalan, pengendalian dan penanggulangan

eksplosi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)/dampak

fenomena iklim

g. Penyusunan bahan pedoman tentang pelaksanaan teknik

penetapan diagnosa pengamatan, peramalan Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT)/dampak fenomena iklim

h. Pelaksanaan analisa dan evaluasi hasil diagnosa,pengamatan dan

peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baru.

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

kegiatan tugas seksi pelayanan teknis.

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Balai di bidang

pengembangan teknologi pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan (OPT) dan dampak fenomena iklim. Dalam melaksanakan

tugas tersebut didukung oleh fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja Seksi Pengendalian Organisme

Pengganggu Tanaman

b. Penetapan teknik pengendalian dan penanggulangan eksplosi

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Page 304: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

301

c. Pelaksanaan bimbingan pengendalian dan penanggulangan

eksplosi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta antisipasi

dampak perubahan iklim

d. Pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit tanaman

e. Pengendalian, eradikasi tanaman, bagian tanaman dan antisipasi

dampak fenomena iklim

f. Pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendalian dan analisis

dampak kerugian Organisme Pengganggu Tanaman

(OPT)/dampak fenomena iklim

g. Pemberian rekomendasi pengendalian Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT) dan antisipasi dampak perubahan iklim

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

program Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga

fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang berkedudukan dibawah

dan bertanggungjawab Kepala Dinas (Keputusan Menteri Pertanian

No. 54/Kpts/OT.210/1/2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Pengendali OPT).

A. Kegiatan APBD UPTD BPTP DIY TA. 2016

1. Bimbingan Pengendalian OPT 2016

1. Terlaksananya rapat koordinasi kegiatan Bimbingan dan Dukungan

pengendalian OPT dan Brigade Proteksi Tanaman Pangan TA. 2016

baik tingkat DIY maupun tingkat kabupaten .

2. Terlaksananya pembayaran honor THL penjaga kantor 2 orang

selama 365 hari yaitu :

Nama Lokasi kantor Waktu Jaga

Eko Suryanto UPTD. BPTP Jl.

Gondosuli Yogyakarta Pukul 22.00 – 07.30 WIB

Page 305: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

302

Anis Rohayati Lab PHP Gesikan Bantul Pukul 07.30 – 16.00 WIB

3. Terlaksananya pembayaran honor THL POPT S1 3 orang, D3 5 orang

dan SLTA 10 orang selama 2 bulan, terinci sebagai berikut :

No Nama Pendidikan

Wilayah Kerja Pengamatan

Honorarium/

Bulan (Rp)

1. Rumiyati, S.Si

SARJANA ( S.1 )

Kec. Bambanglipuro, Bantul

1.450.000,-

2. Yoeke Kusumayanti, SP

SARJANA ( S.1 ) Kec. Sleman Sleman

1.450.000,-

3. Wiwik Widiyatmi, SP

SARJANA ( S.1 ) Kec. Depok, Sleman

1.450.000,-

4. Tri Hernawan

D.III Kec. Gamping Sleman

1.300.000,-

5. Rahmat Syaifudin, A.Md.

D.III Kec. Ngaglik Sleman

1.300.000,-

6. Tri Astono, A.Md.

D.III Kec. Purwosari, Gunung Kidul

1.300.000,-

7. Untoro, A.Md.

D.III Kec. Panggang Gunung Kidul

1.300.000,-

8. Minal Khoiri, A.Md.

D.III Kec. Sentolo, Kulon Progo

1.300.000,-

9. Tho’ad Sri Biastuti

SLTA Kec. Pandak, Bantul

1.150.000,-

10. Asrowi

SLTA Kec. Pundong, Bantul

1.150.000,-

11. Mukhlis Wibowo

SLTA Kec. Jetis, Bantul

1.150.000,-

12. Gani Arwanto

SLTA Kec. Banguntapan, Bantul

1.150.000,-

13. Dwiwo Santoso

SLTA Kec. Ngemplak, Sleman

1.150.000,-

14. Suharman

SLTA Kec. Mlati, Sleman

1.150.000,-

15. Dian Suhartaji

SLTA Kec. Tanjungsari Gunungkidul

1.150.000,-

Page 306: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

303

16. Kismadi

SLTA Kec. Girisubo Gunungkidul

1.150.000,-

17. Sarno

SLTA Kec. Rongkop, Gunungkidul

1.150.000,-

18. Suronto

SLTA Kec. Tepus, Gunungkidul

1.150.000,-

4. Terlaksananya pengadaan bahan kimia berupa belerang sebanyak

150 kg dengan harga Rp 16.500,-/kg total biaya Rp 2.640.000,- dan

telah digunakan sebagai racun tikus yang dibakar dengan emposan.

5. Terlaksananya pengadaan bahan pameran untuk tahun 2016 berupa

produks pertanian Organik berupa Beras hitam, merah, dan menthik

susu, Emping garut, ketela rambat dan bahan pengendalian OPT

tanaman pangan dan hortikultura yang ramah lingkungan berupa

produk agensia hayati Beuveria bassiana, Tricorderma sp,

Gliocadium dan PGPR

6. Terlaksananya pembuatan brosur pengendalian OPT WBC 500 lb.

7. Terlaksananya bimbingan tehnis pengendalian OPT bagi RPT

8. Terlaksananya gerakan pengendalian OPT bersama RPT 24 kali

No Lokasi gerakan pengen dalian OPT

Tanggal Hasil gerakan

1. Srijati, Bejaten, Jatisarono, Nanggulan Kulon Progo

9 Nopember 2016

Penyemprotan WBC seluas 30 Ha

2. Ngangin-angin, Banyuroto, Nanggulan Kulon Progo

9 Nopember 2016

Penyemprotan WBC seluas 25 Ha

3. Martani, Dobangsan Giripeni, Wates Kulon Progo

10 Nopember 2016

Penyemprotan WBC pada pesemaian padi

4. Praneman, Tempel, Panjatan, Kulon Progo

16 Nopember 2016

Penyemprotan WBC seluas 30 Ha

5. Bolu, Margomulyo, Seyegan Sleman

21 Nopember 2016

Pemasangan TBS untuk pengendalian Tikus seluas 30 Ha

Pengendalian OPT yang dilaksanakan oleh RPT di Daerah

Istimewa Yogyakarta secara umum difokuskan untuk pengendalian

Page 307: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

304

OPT Wereng batang coklat (WBC) karean situasi dan kondisi cuaca

yang mendukung perkembangan OPT WBC dimana tahun 2016 curah

hujan cukup tinggi dsertai kelembapan yang tinggi, sedang luas

serangan OPT tikus di wilayah kabupaten Sleman pada tahun 2016

mengalami penurunan dan dapat panen dengan baik sehingga

Gerakan pengendalian oleh RPT tidak dapat direalisasikan di 24

lokasi dan anggota kelompok tani telah melakukan gerakan

pengendalian secara mandiri di masing masing kelompok tani

sehingga lokasi gerakan bersama RPT tidak dapat dilakukan 100 % .

Introduksi predator tikus dengan burung hantu (Tyto Alba )

dengan cara pendirian Rumah Burung hantu (RUBUHA) di beberapa

hamparan kelompok tani merupakan salah satu faktor lain terjadi

penurunan luas serangan khusunya OPT Tikus pada daerah kronis

endemis serangan terutama di Sleman barat

9. Terlaksananya gerakan pengendalian OPT kelompok tani 40 kali.

No Lokasi gerakan pengendalian OPT

Tanggal

Hasil gerakan

1. Pringombo, Rongkop Gunungkidul

22 April 2016 Gropyokan dan pengemposan Tikus

2. Tegalsempu, Caturharjo, Pandak Bantul

21 Maret 2016 Penyemprotan WBC

3. Krido Upoyo, Karangajir, Sumbeagung, Moyudan Sleman

22 Maret 2016 Gropyokan dan pengemposan tikus

4. Ngudi Makmur, Pangkah, Sumberagung, Jetis, Bantul

22 Maret 2016 Penyemprotan WBC

5. Kemusu, Banyurejo, Tempel Sleman

22 Juni 2016 Gropyokan dan pengemposan

6. Wonorejo,Tempel, Panjatan, Kulon Progo

19 Juni 2016 Penyemprotan WBC

7. Barak Gede, Margoluwih, Seyegan Sleman

1 Juli 2016 Penyemprotan WBC

8. Gadusubur, Bedoyo, Wukir Sari, Cangkringan,

19 Juli 2016 Penyemprotan WBC

Page 308: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

305

Sleman

Gerakan pengendalian OPT pada tahun anggaran 2016 di

targetkan sebanyak 40 kali gerakan pengendalian, karena petani telah

melakukan pengendalian secara pre emtif dan mandiri baik secara

perorangan maupun kelompok sehingga terjadi penurunan luas

serangan OPT dan dapat panen dengan rata produksi 9,7 ton /ha ,

disamping itu dibeberapa lokasi hamparan telah terpasang rumah

burung hantu ( RUBUHA) menjadi faktor lain petani dapat panen padi.

10. Terlaksananya keikutsertaan dalam Pameran Pekan peramalan OPT

di Balai Besar POPT di Karawang Jawa Barat pada tanggal 23-29 Mei

2016

2. Dukungan Sarana Pengendalian OPT dan Brigade Proteksi Hortikultura

1. Terlaksananya rapat koordinasi kegiatan Bimbingan dan Dukungan

pengendalian OPT dan Brigade Proteksi Hortikultura TA. 2016 tingkat

kabupaten dengan hasil koordinasi sebagai berikut :

Bantuan Gerakan pengendalian OPT hortikultura di arahkan untuk

pengendalian OPT pada komoditas cabe dan bawang merah

(sayuran ),

Alokasi bantuan gerakan pengendalian OPT untuk masing masing

Kabupaten di DIY sebanyak 6 lokasi gerakan pengendalian oleh RPT,

sedang untuk gerakan pengendalian oleh petani masing masing

kabupaten dialokasikan 10 lokasi /kali gerakaan pengendalian OPT

Waktu pelaksanaan gerakan pengendalian OPT disesuaikan dengan

keadaan di lapangan mulai bulan Maret – Desember 2016

2. Tersedianya bahan kimia dan bahan percontohan untuk membuat agens

hayati yaitu

Beauveria bassiana : 4.000 Dos

Page 309: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

306

Trichoderma harsianum : 1.500 Dos

Gliocladium Sp. : 1.000 Dos

Pengadaan bahan kimia untuk pembuatan agens hayati tersebut diatas

yaitu Alumunium Foil 10 pak harga Rp. 25.000 = Rp 250.000,00. Untuk

bahan kimia yang lainnya tidak dilakukan pembelian karena bahan kimia

pembelian tahun lalu masih tersedia dan layak digunakan kembali.

Pengadaan bahan percontohan untuk pembuatan agens hayati tersebut

diatas yaitu sebagai berikut :

No. Jenis Bahan Volume Harga

satuan

Total Nilai

1 Bahan Pameran 1 Paket 2.000.000 2.000.000

2 Zeolit 300 Kg 1.100 330.000

3 Kaolin 8 sak 110.000 880.000

4 Beras 300 Kg 8.000 2.400.000

5 Serbuk Gergaji 120 Kg 600 72.000

6 Dedak 40 kg 2.000 80.000

7 Kentang 15 Kg 13.000 195.000

8 Terasi 1 Kg 60.000 60.000

9 Gula pasir 5 Kg 12.000 60.000

10 Botol Plastik

Kemasan Paenibac

75 Buah 6.000 450.000

11 Plastik Perbanyakan

(12x20x0,5)

50 pak 8.500 425.000

13 Plastik Kemasan 6.500 lembar 400 2.600.000

14 Dos Kemasan 6.500 buah 1.750 11.375.00

0

15 Spiritus 2 liter 50.000 100.000

3. Terlaksananya pengadaan alat pengendalian OPT berupa hand sprayer

elektrik sebanyak 10 unit yang digunakan untuk Operasional Brigade

Proteksi

Page 310: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

307

4. Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura yang dilaksanakan oleh RPT

sebanyak 2 kali.

Gerakan pengendalian OPT tanaman Hortikultura tidak terlaksana

dikarenakan oleh :

Budidaya tanaman hortikultura ( cabe, Bawang merah) yang

diusahakan petani umumnya diusahakan secara mandiri oleh petani

dengan luasan yang relatif sempit sehingga petani dalam praktek

pengendalian OPT dilakukan secara mandiri dan terjadwal sehingga

Regu Pengendali Tanaman ((RPT ) jarang di libatkan dalam

pengendalian oleh petani karena luasan pertanaman yang sempit dan

petani telah menguasai teknologi pengendalian OPT Hortikultura .

Petani telah melakukan pengendalian secara dini dan mandiri ( pre

emtif ) dengan menggunakan tehnologi yang dikuasai oleh petani,

agar OPT yang menyerang tidak menimbulkan kerugian terhadap

budidaya hortikultura yang diusahakan

Pada bulan September 2016 dari pemerintah pusat diluncurkan

kebijakan penghematan sehingga kegiatan gerakan pengendalian

tidak dapat dilaksanakan karena biaya untuk pengendalian OPT tidak

dapat dicairkan

5. Terlaksananya gerakan pengendalian OPT kelompok tani 8 kali

No Lokasi gerakan pengendalian OPT tanggal Hasil gerakan

No Lokasi Tanggal

pelaksanan

Hasil gerakan

1

Wonocatur, Banguntapan, Bantul

5 Sept 2016

Pengendalian OPT

Penggorok ranting

mangga ,

2 Tempel, Caturtunggal, Depok

Sleman

6 Sept 2016 Pengendalian OPT

pengorok ranting

mangga

Page 311: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

308

9.

Wonorejo I, Bangunkero, Turi Sleman 15 April 16

Pengendalian OPT

Trips, virus kuning

Cabe

10. Tempel,Panjatan, Kulon Progo 23 April 2016

Pengendalian Trips

cabe

11. Koripan I, Sumbersari Ponjong

Gunungkidul 26 April 2016

Pengendalian Trips

cabe

12. Sumbersari, Sodo, Paliyan

Gunungkidul 28 April 2016

Pengendalian lalat

buah cabe

13. Kalipentung, Kalitirto, Berbah Sleman 26 April 16 Pengendalian OPT

Aphis Cabe

14. Potrowangsan,Candibinangun,Pakem,

Sleman 20-Mei -16

Pengendalian OPT

Aphis Cabe

15. Bumirejo, Lendah Kulon Progo 09-Mei -15 Pengendalian OPT

Aphis Cabe

16. Kalibulus, Bimomartani, Ngemplak

Sleman 23- Mei 15

Pengendalian OPT

Aphis Cabe

Alasan tidak terealisaainya sesuai target jumlah gerakan :

Budidaya tanaman hortikultura (cabe, Bawang merah ) yang

diusahakan petani umumnya diusahakan secara mandiri oleh petani

dengan luasan yang relatif sempit sehingga petani dalam praktek

pengendalian OPT dilakukan secara mandiri ,terjadwal dan petani

telah menguasai tehnologi pengendalian OPT Hortikultura .

Petani telah melakukan pengendalian secara dini dan mandiri ( pre

emtif ) dengan menggunakan tehnologi yang dikuasai oleh petani,

agar OPT yang menyerang tidak menimbulkan kerugian terhadap

budidaya hortikultura yang diusahakan

Page 312: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

309

Keadaan luas serangan di tingkat lapang relatif kecil baik intensitas

maupun jenis Organisme pengganggu tanaman karena luas

pertanaman hortikultura yang dilaporkan relatif tidak luas

Pada bulan September 2016 dari pemerintah pusat diluncurkan

kebijakan penghematan sehingga kegiatan gerakan pengendalian

tidak dapat dilaksanakan karena biaya untuk pengendalian OPT tidak

dapat dicairkan

6. Realisasi setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD ) dari penjualan agensia

hayati pada tahun 2016 sebesar Rp.7.065.000,- (tujuh juta enampuluh

lima ribu rupiah ) dari target Rp. 6.500.000,- (Enam juta lima ratus rupiah )

dengan rincian sebagai berikut

No Bulan Penerimaan PAD Keterangan

1 Januari sd Agustus Rp. 4.920.000,-

2 September Rp. 665.000,-

3 Oktober Rp. 475.000,-

4 Nopember Rp. 655.000,-

5 Desember Rp. 350.000,-

Jumlah Rp. 7.065.000,-

3. Pemberdayaan Petani Pemandu

1. Peserta

Peserta pemberdayaan petani pemandu SLPHT adalah alumni

SLPHT berasal dari 4 kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu

kabupaten 6 orang, Kulonprogo 6 orang, Bantul 7 orang dan

Gunungkidul 6 orang. Jumlah peserta 25 orang terdiri dari laki-laki

20 orang dan perempuan 5 orang yang dipilh oleh masing –masing

kabupaten. Data peserta terlampir pada Lampiran 1.

2. Proses pemberdayaan

Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan pada pertemuan mingguan

sebanyak 10 kali pertemuan dengan jam belajar efektif 5 jam setiap

pertemuan. Materi/kegiatan belajar bersama setiap pertemuan

Page 313: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

310

dilaksanakan secara tertib dan baku seperti pada jadwal tercantum

pada Lampiran 2.

Proses pemberdayaan dalam kepemanduan SLPHT dengan

menerapkan daur /siklus belajar orang dewasa melalui pengalaman,

yaitu : mengalami, mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan

menerapkan. Dengan proses ini setiap peserta didorong mampu

tampil untuk dapat melakukan kepemanduan karena setiap peserta

adalah sekaligus murid dan juga guru.

a. Pengamatan agroekosistem

Peserta yang telah dibagi dalam 5 kelompok masing-masing

mengamati pertanaman padi mulai dari pembenihan sampai

panen. Unsur-unsur yang diamati meliputi : keadaan tanaman,

hama penyakit, musuh alami, gejala kerusakan, keadaan air,

cuaca, gulma, dan keadaan yang dapat mempengaruhi kondisi

agroekosistem lahan. Hasil pengamatan dianalisis, disimpulkan

selanjutnya diputuskan dan diambill tindakan penanganannya.

Berdasar pengamatan OPT utama padi yang ditemukan adalah

penyakit kresek.

b. Kepemanduan

Pemandu lapangan terdiri dari 3 (tiga) petani pemandu yang

mendampingi peserta selama kegiatan. Pelaksanaan

kepemanduan oleh petani pemandu sudah cukup baik, namun

demikian keterampilan kepemanduan petani pemandu masih perlu

terus ditingkatkan. Petani pemandu dituntut untuk lebih menguasai

materi pelatihan, mengetahui latarbelakang, tujuan, dan sasaran,

serta mampu mengatasi permasalahan yang muncul selama

proses kegiatan.

c. Topikkhusus

Materi topik khusus diberikan untuk menambah pengetahuan dan

ketrampilan petani peserta untuk menjadi petani pemandu SLPHT.

Page 314: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

311

Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan

permasalahan yang dihadapi pada setiap pertemuan mingguan.

3. Evaluasi Belajar

Berdasar evaluasi dari tingkat kehadiran, aktivitas dan pemahaman

terhadap materi yang dipelajari melalui uji ballot box, peserta

pemberdayaan petani pemandu SLPHT melaksanakan dengan baik :

a. Petani peserta aktif dan mengikuti setiap pertemuan

b. Peserta mendapatkan nilai rata-rata tes ballot box awal 6,0dan

rata-rata tesakhir7,36.Dengan demikian terjadi peningkatan nilai

rata-rata 1,36 atau 22,67 %.

c. Semua peserta pemberdayaan petani pemandu SLPHT berhasil

lulus dan mendapatkan sertifikat. Data tes ballot box terlampir

pada Lampiran 3.

4. Pengamatan dan Analisa Kehilangan Hasil karena Serangan OPT

Tanaman Pangan

Dari data diatas terlihat bahwa sampai dengan tahun anggaran

berakhir, penyerapan dana dari kegiatan Pengamatan Kehilangan Hasil

karena OPT TA 2015 ini terserap 47,58 % atau sebesar Rp. 23.763.000,-.

Terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 26.171.500,- , yang terdiri dari

belanja barang dan jasa sebesar Rp. 19.271.500,- , dan belanja honorarium

non PNS sebesar Rp. 6.900.000,- Hal tersebut dikarenakan : Walaupun

dana blokir dapat di ambil (blokir tidak jadi di stop) yang turun pada bulan

Oktober akhir, tetapi karena kegiatan dilapangan telah selesai dilakukan

(akhir Agustus telah panen). Maka kesepakatan tidak dapat direalisasikan,

hal tersebut disebabkan pengamatan telah dihentikan sehingga tidak ada lagi

data data pengamatan dilapangan. Selanjutnya untuk dana Seminar Hasil

tidak dilakukan karena hasil kajian analisis belum dilakukan karena tidak ada

untuk analisa pada saat dana terblokir sehingga sisepakati tidak dilakukan

Page 315: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

312

pengolahan analisis, tetapi saat laporan akhir laporan akhir ubinan dan

pengolahan hasil sudah diperhitungan dalam laporan Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan Kehilangan Hasl karena OPT Tanaman Pangan TA. 2016

adalah sebagai berikut :

Survei Lokasi / Identifikasi dan inventarisasi daerah serangan OPT

Kegiatan survei lokasi dimaksudkan untuk menghimpun informasi/data

lokasi yang memenuhi persyaratkan untuk dilaksanakan kegiatan

Pengamatan Kehilangan Hasil karena OPT Tanaman pangan. Lokasi

yang terpilih adalah lokasi yang merupakan daerah endemis serangan

OPT dan mempunyai potensi sumber serangan OPT pada tanaman Padi.

Adapun lokasinya adalah sebagai berikut :

Kab. Bantul : Jayan, Kebonagung, Imogiri, Bantul

Kab. Sleman : Kenaji, Tamanmartani, Kalasan, Sleman

Kab. Kulon Progo : Dusun II, Kanoman, Panjatan, Kulon Progo

Kab. Gunungkidul : Nglegi, Nglegi, Patuk, Gunungkidul

Koordinasi tingkat BPTP

Kegiatan koordinasi dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tentang

adanya kegiatan pemantauan kehilangan hasil karena serangan OPT

tanaman pangan di Kabupaten Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung

Kidul.

Adapun koordinasi yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

o Pertemuan Tanggal 5 Februari 2016

Hal yang dibahas dalam pertemuan :

Uraian tentang teknis pelaksanaan kegiatan dimulai dari latar belakang,

tujuan, sasaran dan sumber pendanaan. Koordinasi dipimpin oleh Kepala

Balai dan diikuti Kasubag TU, Kepala Seksi, Koordinator Fungsional,

Koortikab dan petugas POPT Kabupaten/Kota serta petugas BPTP.

Permintaan kepada para petugas teknis yang ditunjuk untuk mendukung

kegiatan ini sesuai dengan bidang keahlian dan peran yang ditunjuk oleh

Page 316: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

313

pelaksana kegiatan. Disampaikan pula informasi tentang kerusakan

tanaman semakin beragam. Sifat tanaman, faktor lingkungan, kepadatan

populasi OPT, teknik budidaya tanaman dan tindakan petani dalam

mengelola usaha taninya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

kerusakan tanaman selain jenis OPT dan saat berlangsungnya infestasi.

Mengingat hal tersebut maka kegiatan monitoring kehilangan hasil akibat

serangan OPT perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk

mengetahui gambaran susut hasil akibat OPT dengan berbagai tingkat

serangan dan kehilangan hasil yang dapat diselamatkan oleh petani.

Dengan terkumpulnya informasi tersebut diharapkan strategi

pengendalian OPT yang tepat guna dan berhasil guna dapat segera

disusun, sehingga produksi yang hilang dapat ditekan dan pendapatan

petani dapat ditingkatkan. Tikus dan OPT lainnya (Penggerek batang dan

Wereng) merupakan hama utama pada tanaman padi di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta yang serangannya mampu menurunkan produksi

padi. Oleh karena itu informasi mengenai gambaran kehilangan hasil

karena hama OPT Tanaman Pangan tersebut, sangat diperlukan dalam

rangka menyusun strategi pengendalian yang tepat dan berhasil guna.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kehilangan hasil karena

serangan Tanaman Pangan pada berbagai tingkat serangan dan

mengetahui kehilangan hasil yang dapat diselamatkan oleh petani.

Adapun lokasi yang digunakan diharapkan dapat mewakili wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penyampaian informasi, meliputi :

1. Teknis Pelaksanaan :

Menentukan lokasi untuk kegiatan pengamatan

kehilangan hasil.

Melakukan ploting untuk masing-masing kategori

serangan yaitu ringan, sedang, berat, puso, petak kontrol

dan petak petani.

Page 317: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

314

Melakukan pengamatan OPT dimulai sejak tanaman

berumur 30 hst sampai menjelang panen sebanyak 7 kali

pengamatan dengan interval 7 hari sekali.

Melakukan ubinan pada saat panen dengan ukuran 2,5 x

2,5 m2 kemudian hasilnya ditimbang.

2. Tanggapan-tanggapan dari petani antara lain :

a. Petani cukup antusias dengan adanya kegiatan tersebut,

karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan

petani tentang OPT (Tikus, Wereng & Penggerek

batang) dan seberapa besar tingkat kerugian yang

ditimbulkan.

b. Diharapkan hasil pengamatan dapat diinformasikan ke

petani.

c. Diharapkan ada sosialisasi tentang upaya-upaya

pengendalian hama OPT (Tikus, Wereng & Penggerek

batang) di lapang.

Penetapan Petugas Pengamat PNS dan Non PNS

Berdasarkan rapat koordinasi yang telah dilakukan maka ditetapkan

bahwa petugas pengamat OPT non PNS adalah petani setempat

yang wilayahnya digunakan sebagai lokasi pengamatan. Masing-

masing lokasi pengamatan ditetapkan 2 (dua) orang petani pengamat

OPT selama 7 (tujuh) hari pengamatan. Sedangkan pengamat PNS,

ditentukan oleh BPTP DIY .

Ploting lokasi pengamatan dengan pemasangan ajir

Ploting dilakukan di masing-masing lokasi pengamatan yang telah

ditentukan. Ukuran masing-masing petak contoh di empat lokasi

pengamatan adalah 7 x 7 m2 dengan ulangan sebanyak 4 kali. Petak

contoh atau petak perlakuan merupakan petak pengamatan

berdasarkan katagori serangan ringan, sedang, berat, puso, petak

petani dan kontrol. Masing-masing petak perlakuan dipasang ajir

batas dan ajir perlakuan sebagai tanda batas perlakuan dan tanda

Page 318: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

315

pengamatan sampel. Papan nama sebagai informasi kegiatan di

pasang di empat lokasi (empat kabupaten).

Pelaksanaan kegiatan pengamatan di lokasi yang telah

ditentukan

Pengamatan dilakukan sebanyak 5 kali untuk pengamat PNS dan 7

kali untuk pengamat non PNS. Interval pengamatan selama 7 hari

dimulai sejak tanaman berumur 40 HST hingga menjelang panen.

Jumlah sampel yang diamati sebanyak 30 rumpun tiap petak

perlakuan. Petak perlakuan merupakan petak pengamatan

berdasarkan katagori serangan ringan, sedang, berat, puso, petak

petani dan kontrol. Hal–hal yang diamati meliputi jumlah tunas, tunas

terserang, intensitas serangan OPT lainnya sebagai OPT sekunder,

serta musuh alami yang ada.

Pengamatan sampel dilakukan secara diagonal sesuai dengan

metode pengamatan yang berlaku. Pengamatan rumpun tanaman

dilakukan pada rumpun di sekitar ajir batas dan ajir perlakuan di

masing-masing petak perlakuan dan tidak berpindah-pindah.

Petak perlakuan adalah petak katagori serangan dengan kriteria

sebagai berikut :

Petak Serangan Ringan

yaitu apabila tingkat serangan berada diantara ambang pengendalian

≥ 25 %.

Petak Serangan Sedang

yaitu apabila tingkat serangan > 25 % sampai dengan ≤ 50 %.

Petak Serangan Berat

yaitu apabila tingkat serangan > 50 % sampai dengan ≤ 90 %.

Petak Serangan Puso

yaitu apabila tingkat serangan > 90 %.

Petak Petani

yaitu petak dengan perlakuan pengendalian petani.

Petak Kontrol

Page 319: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

316

Tanaman sehat / tanaman dengan populasi OPT yang rendah.

Pembinaan dan monitoring

Pembinaan dan monitoring dilaksanakan dalam rangka pemantauan

pelaksanaan kegiatan di lapang agar sesuai dengan perencanaan

kegiatan. Pembinaan dilakukan sebanyak 3 kali di masing-masing

lokasi pengamatan dengan pembina dari BPTP DIY dan POPT.

Segala permasalahan pengamatan OPT di lapang di sampaikan pada

saat pembinaan.

Ubinan setelah panen

Ubinan dilakukan setelah panen dengan ukuran ubinan ditentukan 2,5

x 2,5 m2 pada masing-masing petak perlakuan dan petak ulangan.

Data hasil ubinan diolah dalam konversi hektar. Data Ubinan masing-

masing lokasi pengamatan secara rinci terlampir.

5. SLPHT Berkelanjutan

a) Terlaksananya 1 kali koordinasi di DIY yang dikuti 12 orang peserta telah

dilaksanakan pada tanggal 22 Febuari 2016 dengan hasil pelaksanaan

SLPHT Berkelanjutan akan dilaksanakan di Kelompok Tani

Kaweden,Tirtoadi, Kecamatan Mlati dengan penanggung jawab lapangan

POPT Mlati di bantu PPL dan akan dimulai pada bulan Mei 2016 diawali

dengan pertemuan persiapan pelaksanaan SLPHT berkelanjutan.

b) Terlaksananya pertemuan persiapan SLPHT di lokasi kegiatan dengan

peserta 12 orang bertempat di Balai desa Tirtoadi Mlati Sleman pada

tanggal 22 April 2016 dengan hasil.

Pelaksanaan SLPHT Musim I akan di laksanakan pada tanggal 25

Mei 2016

Peserta berasal dari utusan kontak tani alumni SLPHT dari kelompok

tani se Desa Tirtoadi Mlati Sleman

Jumlah peserta SLPHT Musim I sejumlah 25 orang

Page 320: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

317

Lokasi SLPHT berkelanjutan Musim I di Balai Dusun Kaweden,

Tirtoadi, Mlati Sleman

c) Terlaksananya pertemuan pembukaan SLPHT di lokasi kegiatan dengan

peserta 30 orang bertempat di Balai Dusun Kaweden Tirtoadi, Mlati

Sleman pada tanggal 25 Mei 2016

d) Terlaksananya SLPHT musim I dengan pertemuan sebanyak 10 kali

setiap 1 minggu sekali tiap hari Rabu.

Pelaksanaan Lokasi Pelaksanaan Tanggal pertemuan

MT I Kaweden, Tirtoadi , Mlati,

Sleman

25 Mei s/d 7

September 2016 tiap

hari Rabu

e) Kegiatan MT II dan kegiatan Field day di lokasi SLPHT Berkelanjutan

tidak dilaksanakan karena ada kebijakan penghematan anggaran per

tanggal 1 September 2016

6. Uji Ketahanan Varietas

Alokasi dana Kegiatan Uji Ketahanan Varietas Padi Tahun 2016

bersumber dari dana APBD I serbesar : Rp. 39.991.800,- (Tiga puluh

sembilan juta sembilan ratus Sembilan pulih satu ribu delapan ratus rupiah).

Pada bulan Agustus ada pemotongan/ evisiensi I anggaran APBD sebesar

Rp. 22.470.000 Sehingga pagu anggaran menjadi Rp. 17.521.800 (Tujuh

belas juta lima ratus dua pulih satu ribu delapan ratus rupiah).

Pada bulan September ada rencana evisiensi II sebesar Rp.

5.040.000, sehingga secara teknis pelaksaan fisik yang direncanakan

dilaksanakan untuk 2 musim tanam, hanya dilaksanakan satu musim saja.

Akan tetapi evisiensi II tidak terlaksana sehingga pagu tetap Rp. 17.521.800,

meskipun anggaran tetap tetapi bulan September sudah lewat musim tanam

sehingga untuk kegiatan di musim tanam II tetap tidak dapat dilaksanakan.

Pencapaian realisasi anggaran sebesar Rp. 11.809.800,- (Sebelas

juta delapan ratus Sembilan ribu delapan ratus rupiah) atau sebesar 67,4%.

Pada kegiatan ini terdapat sisa dana sebesar : Rp. 5.712.000,- (Lima juta

Page 321: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

318

tujuh ratus dua belas ribu rupiah) atau sebesar 32,6% merupakan sisa mati

yang harus disetor ke kas negara. Sisa mati ini dikarenakan pelaksanaan

kegiatan di musim tanam kedua tidak dapat dilaksanakan. Tidak

terlaksananya kegiatan di musim tanam kedua ini karena waktu tanam yang

sudah jauh mundur kebelakang sehingga apabila dilaksankan tidak akan

dapat diselesaikan di TA. 2016.

Pelaksanaan kegiatan Uji Ketahanan Varietas TA. 2016 adalah sebagai

berikut :

Intensitas serangan kompleks OPT

Jenis OPT dari golongan hama yang menyerang selama kegiatan

berlangsung antara lain Penggerek batang padi, Wereng Batang Coklat,

Kepinding Tanah, Walang Sangit, Thrips, Hama Putih Palsu, dan Keong.

Sedangkan jenis OPT dari golongan penyakit antara lain BLB dan Blas.

Grafik berikut menunjukkan tingkat populasi komples Hama tertinggi

pada varietas IR 64 dan varietas Pepe, sedangkan populasi hama

terendah pada varietas Pandan Wangi dan Situbagendit. Pada populasi

hama yang tinggi dapat diasumsikan varietas disukai oleh hama dan

sebaliknya pada serangan hama yang rendah varietas tersebut kurang

disukai oleh hama.

Tingkat Intensitas serangan penyakit tertinggi pada varietas

Sidenuk, Inpari 23 dan varietas Pepe, sedangkan intensitas serangan

penyakit terendah pada varietas Pandan Wangi dan Melati Menoreh.

Pada intensitas serangan penyakit yang tinggi dapat diasumsikan varietas

disukai oleh penyakit sebagi inang dan sebaliknya pada intensitas

serangan yang rendah varietas tersebut kurang disukai oleh OPT.

Cekaman komples OPT tertinggi pada varietas Sidenuk, Pepe dan

varietas Inpari 23, sedangkan terendah serangan OPT pada varietas

Melati menoreh dan Pandan wangi. Pada serangan tinggi oleh OPT

adapat di asumsikan varietas disukai oleh OPT sebagai inang OPT dan

sebaliknya pada serangan OPT yang rendah varietas tersebut kurang

disukai oleh OPT.

Page 322: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

319

Bila di hubungkan antara serangan komplek OPT dengan

produksi, maka penurunan produksi yang rendah pada varietas Ciherang

dan IR 64 di sebabkan oleh adanya serangan OPT yang cukup tinggi

(rentan). Sedangkan pada varietas Pepe dan Inpari 23 produksi relatif

tinggi walaupun ada serangan OPT yang agak cukup juga, artinya

veriatas Pepe dan Inpari 23 termasuk varietas toleran terhadap serangan

OPT.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan varietas yang toleran

terhadap OPT yang lain adalah varietas Melati menoreh, Situbagendit

dan varietas Pepe karena masih bisa menghasilkan produksi yang cukup

tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya meskipun cekaman OPT

juga cukup tinggi.

Populasi, intensitas dan perkembangan serangan OPT

Penggerek Batang Padi (PBP)

Perkembangan serangan hama penggerek batang pada 10

varietas yang diuji dapat di gambarkan seperti pada Grafik dibawah ini.

Intensitas serangan hama penggerek batang padi masih di bawah 2 %,

hal ini tergolong masih sangat rendah. Kondisi ini juga dapat diduga

karena pupulasi hama yang ada di lapangan juga relatif rendah.

Serangan mulai mengalami peningkatan dari umur tanaman 25 HST

sampai dengan puncaknya pada umur 67 HST, bentuk grafik serangan

pengerek batang sigmoid, sedangkan serangan puncak hama penggerek

batang padi pada umur 31-39 HST.

Bila dibandingkan antar varietas maka, serangan penggerek batang

(PB) teringgi pada varietas Code dan varietas Melati Menoreh,

sedangkan serengan paling rendah hama penggerek batang adalah IR 64

dan Mikongga.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan tidak memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata serangan Penggerek Batang

terhadap 10 varitas yang diuji, dari 10 varietas sebagai perlakuan yang

Page 323: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

320

diuji, uji Anova menginformasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan

terkait serangan Penggerek batang terhadap 10 varietas yang diuji, maka

dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antar rata-rata perlakuan.

Kepinding Tanah

Kepinding tanah yang menyerang malai mengakibatkan malai

tidak berkembang sempurna dan bulir kosong. Pada populasi tinggi,

dapat menyebabkan pertanaman mati. Penurunan hasil padi pada

infestasi stadia anakan (30 hst) pada kepadatan 25–75 ekor per rumpun

hasilnya akan berkurangantara 51–71%. Sedang jika infetasi pada stadia

tanaman generatif, pada kepadatan 25–75 ekor per rumpun hasilnya

akan berkurang antara 37–48%. Pada serangan berat dapat menurunkan

hasil 60 sampai 80%.

Dari hasil pengamatan menunjukan perkembangan hama

kepinding tanah mulai mengalami peningkatan pada umur tanaman 25

HST hingga puncaknya pada umur 39 HST. Populasi tertinggi sebesar

3,74 ekor/rumpun pada varietas Pepe. Meskipun cukup tinggi tetapi

belum sampai pada ambang pengendalian maupun kehilangan hasil.

Populasi terendah pada varietas Pandan wangi.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan tidak memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata serangan kepinding tanah terhadap

10 varitas yang diuji, dari 10 varietas sebagai perlakuan yang diuji, uji

Anova menginformasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan terkait

serangan kepinding tanah terhadap 10 varietas yang diuji, maka dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antar rata-rata perlakuan.

Wereng Batang Coklat

Serangan hama Wereng Batang Coklat (WBC) di amati dengan

melihat dinamika populasi yang terjadi pada setiap varietas yang diuji.

Dari hasil pengamatan menunjukan perkembangan hama WBC sangat

Page 324: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

321

bervariasi populasi pada hari pengamatan dan bervariasi antar varietas,

namun demikian populasinya sangat rendah.

Populasi WBC selama kegiatan berlangsung cukup terkendali oleh

keberadaan musuh alami yang melimpah serta kondisi lingkungan yang

suhunya cukup tinggi. Puncak populasi WBC terjadi pengamatan hari 31

dan 60 HST. Populasi WBC tertinggi pada varietas Situbagendit dengan

rata-rata populasi 0,4 ekor/rumpun, sedangkan populasi rendah pada

varietas Pepe dengan populasi 0,01 ekor/rumpun. Hal ini dapat juga

dikatakan varietas Situbagendit lebih disukai WBC di bandingkan dengan

variatas Pepe.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata serangan WBC, dari 10 varietas

sebagai perlakuan yang diuji, uji Anova menginformasikan adanya

perbedaan yang signifikan terkait serangan WBC pada varietas

Situbagendit dengan 9 varietas lainnya yang diuji.

Berdasarkan hasil analisis tersebut rata-rata serangan WBC pada

9 varietas, ketan, Pepe, Pandang wangi, Melati menorah, Logawa,

Ciherang, IR 64 Inpari 23 dan Sidenuk tidak menunjukkan beda nyata,

tetapi pada varietas Situbagendit menunjukkan beda nyata terhadap

varietas yang lain.

Walang sangit

Perkembangan populasi hama walang sangit dapat dilihat pada

grafik di bawah. Kemunculan hama walang sangit sesuai dengan

perkembangan pertumbuhan tanaman padi saat pembentukan malai

baru. Hama walang sangit mulai muncul saat tanaman berumur 53 HST

hingga 67 HST dan populasi turun pada saat tanaman berumur 80 HST.

Dari 10 varietas padi yang diuji populasi hama walang sangit

mempunyai pola sebaran yang sama, artinya tidak ada varietas yang

berbeda dalam hubungan serangan hama walang sangit. Populasi hama

walang sangit juga relative rendah, populasi tertinggi hanya 1,85

Page 325: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

322

ekor/rumpun pada varietas IR 64. Sedangkan populasi paling rendah

pada varietas Situbagendit dengan populasi 0,69 ekor/rumpun.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan tidak memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata serangan Walang sangit terhadap 10

varitas yang diuji, dari 10 varietas sebagai perlakuan yang diuji, uji Anova

menginformasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan terkait

serangan Walang sangit terhadap 10 varietas yang diuji, maka dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antar rata-rata perlakuan.

Keong

Perkembangan serangan hama keong pada 10 varietas yang diuji

dapat di gambarkan seperti pada Grafik dibawah ini. Intensitas serangan

hama keong tinggi diawal pertanaman karena memang kondisi

lingkungan dengan air tergenang sesuai dengan habitat keong. Serangan

mulai mengalami ppenurunan dari umur tanaman 25 HST dan sedikit

tinggi pada umur 46 HST, sedangkan serangan puncak hama penggerek

batang padi pada umur 10 HST.

Bila dibandingkan antar varietas maka, serangan Keong teringgi

pada varietas Pandan Wangi dan Pepe, bahkan diawal pertanaman

varietas Pandan wangi harus disulam karena serangan keong yang tinggi

sedangkan serengan paling rendah hama Keong adalah Logawa dan

Sidenuk.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata serangan WBC, dari 10 varietas

sebagai perlakuan yang diuji, uji Anova menginformasikan adanya

perbedaan yang signifikan terkait serangan WBC pada varietas

Situbagendit dengan 9 varietas lainnya yang diuji.

Rata-rata serangan hama keong pada varietas Pandan wangi

menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan varietas Sidenuk,

Logawa, Inpari 23 dan Ketan. Tetapi tidak berbeda nyata dengan Melati

Menoreh, Ciherang, SItubagendit, Pepe, dan IR 64. Sedangkan Rata-rata

Page 326: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

323

serangan hama keong pada 9 varietas selain Pandan Wangi

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Sehingga dapat

disimpulkan varietas pandan wangi relative lebih disukai hama keong

dibandingkan dengan varietas lainnya.

Perkembangan Penyakit Tanaman BLB

Hasil pengamatan serangan penyakit BLB/Kresek (Xantomonas

orizae) pada sepuluh varietas yang diuji digambarkan pada grafik di

bawah.Serangan penyakit BLB mulai meningkat pada umur tanaman 25

HST terjadi peningkatan serangan sampai umur 53 HST dan 60 HST dan

gejala serangan terlihat sampai menjelang panen.

Bila di bandingkan serangan antar varietas ada perbedaan yang

menyolok yaitu pada varietas Sidenuk dan Inpari 23 tingkat serangan BLB

paling tinggi dengan intensitas serangan mencapa lebih darii 14 % pada

umur tanaman 60 HST. Sedangkan pada varietas IR 64 dan Melati

Menoreh meski terjadi serangan BLB sejak umur tanaman 18 HST tetapi

sampei menjelang panen serangan tidak lebih dari 4%, bila dilihat dari

perkembangan serangannya 2 varietas ini termasuk agak tahan bila di

bandingkan dengan varietas Sidenuk dan Inpari 23.

Sedangkan varietas Sidenuk sendiri pada umur tua terjadi

serangan yang agak tinggi. Dengan demikian dari 10 varietas yang di uji

varietas Sidenuk termasuk varietas yang lebih peka serangan BLB diikuti

varietas Inpari 23 dan Situbagendit. Sedang varietas yang relatif tahan

adalah varietas IR 64 dan Melati Menoreh.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan tidak memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata persentase serangan penyakit BLB

terhadap 10 varitas yang diuji, dari 10 varietas sebagai perlakuan yang

diuji, uji Anova menginformasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan

terkait serangan BLB terhadap 10 varietas yang diuji, maka dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antar rata-rata perlakuan.

Perkembangan Penyakit Tanaman Blas

Page 327: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

324

Perkembangan serangan penyakit Blas pada 10 varietas yang

diuji dapat dilihat pada grafik dibawah. Serangan penyakit Blas mulai

menyerang saat tanaman berumur 18 HST, dan perkembangan intensitas

serangan fluktuatif sampai menjelang panen. Dari 10 varietas tanaman

yang diuji menunjukan pola serangan yang mirip, namun terjadi

perbedaan tingkat serangan.

Serangan penyakit Blas tertinggi sebesar 0,899 % pada varietas

Ciherang, diikuti di bawahnya varietas Situbagendit dan varietas Inpari

23. Sedangkan varietas yang agak tahan dari serangan Blas adalah

Pandan wangi, Logawa dan varietas Melati mernoreh. Data selengkapnya

perkembangan serangan Blas pada 10 varietas yang diuji.

Berdasarkan Uji Anova yang dilakukan tidak memberikan indikasi

tentang adanya beda antar rata-rata persentase serangan penyakit Blas

terhadap 10 varitas yang diuji, dari 10 varietas sebagai perlakuan yang

diuji, uji Anova menginformasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan

terkait serangan Blas terhadap 10 varietas yang diuji, maka dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antar rata-rata perlakuan.

Perkembangan Musuh Alami

Dari hasil pengamatan populasi musuh alami pada 10 varietas

tanaman padi yang diuji cukup melimpah dan beragam. Apabila

kelimpahan populasi musuh alami dibandingkan antar 10 varietas yang

diuji dapat dilihat bahwa pada varietas ketan populasi musuh alaminya

tertinggi dilanjutkan Sidenuk dan Situbagendit.

Pola perkembangan populasi musuh alami berbentuk pola

sigmoid, pola ini tentu mengikuti pola perkembangan inangnya (hama).

Jenis Musuh alami yang muncul adalah Paederus, Coccinelide dan Laba-

laba. Rata-rata tingkat populasi tertinggi sampai 4,224 ekor/rumpun pada

musih alami Laba-laba dan 4,124 pada musuh alami paederus.

Musuh Alami Paederus

Page 328: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

325

Hasil pengamatan perkembangan populasi musuh alami hama

pada pada uji 10 varietas tanaman padi di gambarkan pada grafik

dibawah. Populasi musuh alami Paederus mulai muncul pada umur 10

HST, populasi paederus stabil hingga panen, hanya terjadi fluktuasi

peningkatan populasi pada umur tanaman 25 HST dan 60 HST.

Grafik dibawah menunjukkan tingkat kelimpahan populasi

paederus pada masing-masing varietas. Populasi musuh alami tertinggi

sebesar 5,1 ekor/rumpun pada varietas ketan. di bawahnya pada

varietas Sidenuk, Pepe dan Situbagendit masing-masing sebesar 4,84

ekor/rumpun; 4,31 ekor/rumpun dan 4, 21 ekor/rumpun.

Sedangkan populasi musuh alami terendah pada varietas

Pandanwangi sebesar 2,88 ekor/rumpun dan varietas Ciherang sebesar

3,29 ekor/rumpun.

Musuh Alami Kumbang Coccinelid

Perkembangan populasi musuh alami pada 10 varietas tanaman

padi yang diuji di gambarkan pada grafik di bawah ini. Pola

perkembangan populasi Coccinelide membentuk pola sigmoid, diawali

dari rata-rata populasi 0,037 ekor/rumpun pada umur tanaman 18 HST

meningkat sampai puncak populasi sebesar 0,62 ekor/rumpun pada umur

tanaman 46 HST dan populasi menurun lagi sampai menjelang panen.

Tingginya populasi musih alami ini dikarenakan selama kegiatan

ini berlangsung pertanaman hanya diberi perlakuan berupa pupuk organik

dan pupuk tambahan tanpa adanya perlakuan penyemprotan perstisida,

sehingga keberadan musuh alami dilapangan cukup melimpah.

Kelimpahan populasi musuh alami Coccinelide tertinggi sebesar

1,33 ekor/rumpun pada varietas Sidenuk di bawahnya pada varietas

Inpari 23 dan Ketan toris sebesar 1,31 ekor/rumpun dan 1,28

ekor/rumpun. Populasi Coccinelide yang rendah pada varietas

Pandanwangi 0,68 ekor/rumpun dan varietas IR 64 1,04 ekor/rumpun,

secara lengkap dapat dilihat pada grafik berikut.

Musuh Alami Laba-laba

Page 329: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

326

Perkembangan populasi musuh alami Laba-laba pada 10 varietas yang

diuji dapat digambarkan pada grafik dibawah ini. Pola perkembangan

populasi musuh alami laba-laba dari 10 varietas yang diuji memiliki pola

yang hampir sama tidak berbeda antar varietas. Populasi laba-laba mulai

muncul pada umur tanaman 10 HST rata-rata sebesar 0,91 ekor/rumpun

meningkat sampai puncak populasi pada umur tanaman 60 HST sebesar

1,51 ekor/rumpun dan menurun sampai menjelang panen.

Kelimpahan populasi musuh alami Laba-laba tertinggi sebesar

4,97 ekor/rumpun pada varietas Ketan toris di bawahnya pada varietas

Situbagendit 4,61 ekor/rumpun dan Melati menoreh sebesar 4,37

ekor/rumpun. Populasi musuh alami laba-laba yang rendah pada varietas

IR 64 dengan populasi 3,32 ekor/rumpun dan varietas Inpari 23 dengan

jumlah populasi laba-laba 3,31 ekor/rumpun, secara lengkap dapat dilihat

pada grafik berikut.

Pertumbuhan Tanaman

Parameter pengamatan pertumbuhan tanaman adalah jumlah

anakan , perhitungan jumlah anakan dilakukan sejak tanaman umur 10

HST sampai dengan 80 HST setelah tanam dengan jumlah rumpun

contoh 15 rumpun. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman padi

pada seluruh varietas yang diuji mempunyai kecenderungan pola

pertumbuhan yang sama hanya pada varietas Pandanwangi yang jumlah

anakan relatip rendah yakni rerata jumlah anakan maksimal 14,6 tunas/

rumpun dikarenakan serangan keong yang tingii di awal tanam dan

mengharuskan dilakukannya penyulaman sehingga varietas ini

perkembangannya lebih terlambat dibandingkan varietas lain.

Produksi

Untuk produksi padi pada kegiatan uji 10 varietas yang diuji

diambil dengan produksi ubinan 2,5 x 2,5 m pada setiap perlakuan dan

petak Secara umum produktivitas padi sangat jauh di bawah standar

Page 330: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

327

dikarenakan keterlambatan dalam proses pemanenan. Sebelum dipanen

banyak bulir yang menjadi santapan hama burung sehingga menurunkan

jumlah ubinan. Sedangkan produktivitas varietas Pandan wangi yang jauh

lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya dikarenakan usia tanaman yang

jauh lebih muda. Tanaman tersebut merupakan hasil penyulaman akibat

serangan hama keong yang cukup tinggi diawal tanam. Dilanjutkan

varietas Menoreh dan Situbagendit.

Untuk produksi dari 10 varietas padi yang diuji, rerata ubinan

terendah 1,173 kg dan yang tertinggi 3,253 kg hal tersebut dapat

dikatakan jauh lebih rendah untuk potensi produksi masing-masing

varietas.

Hasil ubinan yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan

potensi produksi masing-masing varietas karena adanya serangan

burung pipit, sehingga jika dibandingkan dengan potensi produksi normal

pada varietas tersebut menunjukkan selisih hasil yang dapat dilihat pada

tabel berikut Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata selisih

produktivitas 10 varietas padi yang diuji dengan potensi varietas tersebut

sebesar 3,683 ton/ha atau 58,13%.

Penurunan hasil produksi yang lebih dari 50% ini dapat

disebabkan oleh banyak faktor antara lain dapat disebabkan pemupukan

yang kurang intensif baik pupuk organik maupun pupuk tambahannya,

tidak adanya perlakuan pestisida selama musim tanam sehingga

keberadaan OPT tidak dikendalikan sama sekali kecuali oleh keberadaan

musuh alaminya, dan faktor terakhir yang paling nampak dampaknya

terhadap penurunan produktivitas adalah serangan hama burung pipit.

Serangan hama burung dimulai dari umur tanaman 67 hari hingga

80 hari ditambah mundurnya waktu panen menyebabkan serangan terus

berlangsung hingga panen tanpa adanya usaha pengendalian.

Serangan burung pipit menurut beberapa informasi dapat

menurunkan produksi secara signifikan. Data di Desa Utama Kec.

Cijeunjing, Kab. Ciamis pada Januari 2009 menunjukkan penurunan

Page 331: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

328

produksi akibat serangan burung pipit hingga 30%, di Kecamatan

Padangan, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Juni 2014 menunjukkan

penurunan produksi sebesar 15%, dan di Desa Pasuruan Kabupaten

Lampung Selatan menunjukkan penurunan produksi sebesar 30%.

Mengacu pada data di beberapa tempat tersebut terlihat bahwa

serangan burung pipit dapat menurunkan produksi hingga 30%. Sehingga

sangatlah mungkin penurunan produksi hingga 58,13% faktor terbesarnya

serangan burung pipit, ditambah dengan kondisi pertanaman padi

disekitar petak percobaan telah dipanen semua dan tanpa adanya upaya

penghalauan sehingga serangan burung pipit sangat tinggi.

B. Kegiatan APBN Satker Tanaman Pangan

1.) Menyusun Kebijakan Program dan Anggaran Kegiatan Penguatan

Perlindungan Tanaman Pangan

Anggaran penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran Kegiatan

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan TA 2016 telah diblokir

75,22% dan realisasi keuangan 24,67%, realisasi fisik mencapai

66,11% karena adanya dukungan pedoman umum arah kebijakan dari

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sehingga kegiatan tetap

dapat dilaksanakan dengan arah kebijakan dari pusat.

Adapun keluaran dan hasil yang dapat terlaksana adalah sebagai

berikut :

ROPAK dan Surat Keputusan mendukung kelancaran kegiatan.

Petunjuk pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan.

Pedoman Kegiatan Pengendalian OPT dengan Agens Hayati.

Pedoman pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT.

Page 332: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

329

Verifikasi Penilaian POPT, POPT-PHP, LPHP/LAH< kelompok Tani

PPAH, Petani PHT Teladan

Data dan peta daeran rawan DPI tanaman pangan.

Data dan peta serangan OPT Tanaman pangan.

SOP pengujian mutu.

RKAKL rencana kegiatan TA. 2017

Output yang tidak dapat dilaksanakan karena adanya blokir anggaran

adalah :

Pedoman pelaksanaan PPHT padi skala luas.

Pedoman pelaksanaan PPHT kedelai skala luas.

Pedoman pelaksanaan Rintisan PPHT ubikayu skala luas.

leaflet/brosur OPT Utama.

Pertemuan perencanaan penerapan metode pengamatan OPT 2

kali diikuti 30 orang untuk 2 periode musim tanam.

Walaupun output tersebut diatas tidak dapat direalisasikan 100%

namun telah ada pedoman umum arah kebijakan dari pusat sehingga

kegiatan PPHT baik padi kedelai maupun rintisan ubikayu tetap dapat

dilaksanakan dengan baik sedangkan leaflet /brosur Opt utama batal

dicetak, sehingga dalam penyebarluasan informasi dengan leaflet yang

didanai dari APBD serta pembinaan langsung di tingkat petani/petugas

lapang.

Sedangkan pertemuan perencanaan petode pengamatan OPT juga

batal diselenggarakan sehingga dalam pelaksanaaan pengamatan OPT

oleh petugas POPT tetap dilakukan sesuai tupoksi dengan mengacu

pada buku pedoman dari pusat yang dikenal dengan buku putih.

2) Pertemuan RPH Tingkat Propinsi

Anggaran pertemuan RPH tingkat provinsi turut dalam penghematan

dan blokir sehingga yang dapat direalisasi 21,57% dan realisasi fisik

45% dengan keluaran yang dapat dilaksanakan adalah

Terlaksananya pertemuan RPH di 4 kabupaten masing-masing 1 kali

Page 333: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

330

yang diikuti 40-50 orang petugas dan petani RPT dengan naeasumber

dari UPTD BPTP.

Keluaran yang tidak dapat dilaksanakan adalah :penyusunan Buku

pedoman Pengendalian OPT sebanyak 165 buku untuk POPT dan

petani RPT.

Nama Ketua Regu Pengendali Hama (RPH) DIY yaitu :

No kabupaten Nama RPH Ketua Alamat

1. Sleman RPH Sembada Tukimun Jlegong Margodadi

Seyegan Sleman

2. Bantul RPH Bantul Suhartoyo Kajor Kulon

Selopamioro Imogiri

3. Kulon progo RPH Binangun Untung Suharjo Dobangsan, Giripeni,

Wates Kulon Progo

4. Gunungkidul RPH Handayani Golo Riyanto Duwet, Duwet

Wonosari Gunungkidul

Hasil pelaksanaan :

No

Lokasi pelaksanaan

Pelaksanaa

n

Peserta

Keterangan

1.

Pereng,Srimulyo,Piyungan

Bantul

12 Mei 2016

60

orang

RPH

Kabupaten

Bantul

2

Duwet, Wonosari, Gunung

kidul

16 Mei 2016

30

RPH

Kabupaten

Page 334: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

331

orang Gunungkidul

3

Tanjungharjo, Nanggulan

Kulon Progo

17 Mei 2016 35

orang

RPH

Kabupaten

Kulon Progo

4 Patran Madurejo Pramba

nan Sleman

19 Mei 2016 50

orang

RPH

Kabupaten

Sleman

Pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT khususnya

tanaman padi merupakan tugas utama di BPTP, pelaksanaan pengamanan

produksi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya tanpa peran aktif dari petani,

Regu Pengendalian Hama (RPH) merupakan stake holder pengendalian OPT di

tingkat lapang yang setiap saat dapat di berdayakan untuk melakukan

pengendalian OPT .

Keberadaan Regu Pengendalian Hama (RPH) merupakan salah satu

komponen yang penting dari perlindungan tanaman yang perlu di tingkatkan

ketrampilan, pengetahuan untuk pencapaian maksimal dari program peningkatan

produksi tanaman pangan yang dicanangkan pemerintah .

Pertemuan Regu Pengendalian Hama (RPH) yang dilaksanakan

sebagai salah satu sarana meningkatakan pengetahuan dan ketrampilan

anggota (RPH) tentang tugas fungsi bagi anggota RPH yang keberadanya

sangat dibutuhkan oleh petani dan pemerintah dalam rangka penyelamatan

produksi dari serangan OPT khususnya tanaman pangan sehingga tujuan yang

ditargetkan oleh pemerintah dapat dicapai. Dalam pertemuan RPH yang

dilaksanakan di masing masing Kabupaten dihadirkan narasumber yang

kompeten di bidang perlindungan tanaman untuk menyampaikan materi tentang

penguatan tehnis perlindungan tanaman dan penguatan manajemen

pengendalian OPT disampaikan oleh Ir. Paryoto MP( Koordinator Laboratorium

PHT Bantul ), dukungan sarana pengendalian OPT tanaman pangan dan hal hal

lain yang berhubungan dengan kegiatan perlindungan tanaman disampaikan

oleh Ir. Suparjono ( Ka BPTP DIY).

Page 335: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

332

3) Koordinasi Penanggulangan OPT / DPI

Anggaran koordinasi penanggulangan OPT/DPI hanya dapat direalisasikan

3,68% dan realisasi fisik 45% yaitu kegiatan koordinasi penanggulangan

OPT/DPI yang dapat terselenggara hanya di kabupaten Bantul dari rencana

di 4 kabupaten masing-masing 1 kali yang diikuti 40 orang petugas dengan

narasumber dari UPTD BPTP, sehingga koordinasi dengan kabupaten lain

dilakukan secara informal melalui pembinaan rutin POPT.

4) Penerapan PHT Padi Skala Luas

Anggaran yang dapat direalisasikan 83,88% dan realisasi fisik 85%

dengan outputs/keluaran sebagai berikut :

Terlaksananya pengadaan ATK dan papan nama bagi 10 lokasi kegiatan

Penerapan PHT Padi Skala Luas.

Terlaksananya Pertemuan Koordinasi Persiapan Penerapan PHT Padi Skala

Luas di 7 dari target 10 lokasi yang diikuti 40 orang petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan Pemetaan masalahan dan potensi wilayah

Penerapan PHT Padi Skala Luas di 7 dari target 10 lokasi yang diikuti 40

orang petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan penelusuran budidaya Penerapan PHT Padi Skala

Luas di 7 dari target 10 lokasi yang diikuti 40 orang petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan rencana aksi / Penyusunan RUK Penerapan PHT

Padi Skala Luas di 5 dari target 10 lokasi yang diikuti 40 orang petugas dan

petani.

Realisasi Pertemuan bimbngan dan sosialisasi PPHT :

No. NAMA KELOMPOK/ALAMAT Pertemuan

Target Realisasi

Page 336: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

333

1. Margo Rukun, Kadisoro Gilangharjo

Pandak Bantul

4 kali 4 kali

2. . Sido Makmur, Madu gondo Sitimulyo

Piyungan Bantul

4 kali 4 kali

3. Bulus Makmur, Bulus Sumberagung Jetis

Bantul

4 kali Nihil

4. Gendingan, Ngrandu Salamrejo Sentolo

Kulon Progo

4 kali 4 kali

5. Martani, Dobangsari Giripeni Wates Kulon

Progo

4 kali Nihil

6. Tani Boga, Babadan Sendangagung

Minggir Sleman

4 kali 4 kali

7. Sido Makmur, Kalipentung Kalitirto Berbah

Sleman

4 kali 4 kali

8. Ngudi Mekar, Sorogedug, Madurejo

Prambanan Sleman

4 kali 4 kali

9. Ngudi Rejeki, Munggur Ngipak Karangmojo

Gunungkidul

4 kali 4 kali

10. Ngudi Subur, Plumbungan Putat Patuk

Gunungkidul

4 kali 4 kali

Page 337: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

334

5) Rintisan Penerapan PHT Kedele Skala Luas

Anggaran yang dapat direalisasikan 99,99% dan realisasi fisik 100%

dengan outputs/keluaran sebagai berikut :

Terlaksananya pengadaan ATK dan papan nama bagi 1 lokasi kegiatan

Penerapan PHT kedelai Skala Luas.

Terlaksananya Pertemuan Koordinasi Persiapan Penerapan PHT kedelai

Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 40 orang petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan Pemetaan masalahan dan potensi wilayah

Penerapan PHT kedelai Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 30 orang petugas

dan petani.

Terlaksananya Pertemuan penelusuran budidaya Penerapan PHT kedelai

Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 30 orang petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan rencana aksi / Penyusunan RUK Penerapan PHT

kedelai Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 30 orang petugas dan petani.

Realisasi pertemuan bimbinagn di lokasi PPHT kedelai :

No. NAMA KELOMPOK/ALAMAT Pertemuan

Target Realisasi

1. Semangat Dusun Blunyahan Desa

Pendowoharjo Kecamatan Sewon

Kabupaten Bantul

9 kali 4 kali

6) Rintisan Penerapan PHT Ubi Kayu Skala Luas

Anggaran yang dapat direalisasikan 75,99% dan realisasi fisik 100%

dengan outputs/keluaran sebagai berikut :

Terlaksananya pengadaan ATK dan papan nama bagi 1 lokasi kegiatan

Rintisan Penerapan PHT ubikayu Skala Luas.

Terlaksananya Pertemuan Koordinasi Persiapan Penerapan PHT ubikayu

Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 30 orang petugas dan petani.

Page 338: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

335

Terlaksananya Pertemuan Pemetaan masalahan dan potensi wilayah

Penerapan PHT ubikayu Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 25 orang

petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan penelusuran budidaya Penerapan PHT ubikayu

Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 25 orang petugas dan petani.

Terlaksananya Pertemuan rencana aksi / Penyusunan RUK Penerapan

PHT ubikayu Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 25 orang petugas dan

petani.

Realisasi pertemuan bimbingan di lokasi PPHT rintisan ubikayu :

No. NAMA KELOMPOK/ALAMAT Pertemuan

Target Realisasi

1. Mapan Dusun Pendem Desa Karangduwet

Kecamatan Paliyan Kabupaten

Gunungkidul

4 kali 4 kali

7) Peningkatan Kompetensi petugas dalam managemen / administrasi / teknis

laboratorium

Anggaran yang dapat direalisasikan 30,11% dan realisasi fisik 45%

dengan outputs/keluaran sebagai berikut :

Keikutsertaan dalam pertemuan teknis Laboratorium pengujian mutu di

Jakarta.

Keikutsertaan dalam pelatihan Peningkatan Kompetensi Petugas dalam

Managemen / Administrasi / teknis laboratorium pengujian mutu di Jakarta.

8) Sosialisasi Laboratorium Pengujian Pestisida

Anggaran diblokir sehingga tidak dapat direalisasikan dan realisasi fisik 15%

hanya sampai pada tahap penyusuna petunjuk pelaksanaan kegiatan rencana

sosialisasi LPMPT sebagai laboratorium pestisida yang dimiliki Pemda DIY yang

diikuti 40 orang peserta.

9) Pengujian Mutu

Page 339: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

336

Anggaran pengujian mutu turut dalam penghematan dan blokir sehingga yang

dapat direalisasi 38,41% dan realisasi fisik 65% dengan keluaran yang dapat

dilaksanakan adalah

Terlaksananya Pengadaan Bahan Makanan daya tahan tubuh petugas

laboratorium.

Terlaksananya koordinasi setiap triwulan.

Terlaksananya pembelian sampel produk tanaman untuk pengujian mutu

Terlaksananya Operasional dan Pemeliharaan Alat Laboratorium.

Pengadaan Bahan Makanan daya tahan tubuh petugas laboratorium

dimaksudkan untuk menetralisir racun atau sisa-sisa bahan kimia yang terserap

atau terhirup oleh petugas. Pembelian bahan makanan daya tahan tubuh

petugas laboratorium dilakukan setiap bulan mulai bulan Januari 2016 - Juli

2016, dengan rincian : Susu UHT kemasan 250 mL; Sari Kacang Hijau kemasan

250 mL;Madu murni kemasan botol 250 gr;

Koordinasi Rutin Triwulan dilaksanakan 3 kali di Laboratorium PHP, yaitu

pada tanggal : 6 April 2016 dan 12 juli 2016 serta 6 Oktober 2016, membahas

mengenai pencapaian kegiatan LPMPT antara lain Kegiatan inventarisasi alat

dan bahan kimia; Pembuatan Instruksi Kerja Alat (IKA) peralatan laboratorium;

Pembuatan Lembar Keselamatan Kerja Laboratorium (MSDS) bahan kimia

standar dan pestisida standar; Pelatihan Mandiri mengenai Petugas Pengambil

Contoh; Pelatihan pengoperasian Alat Gas Chromatograph Mass Spectrometer

(GC-MS); Pengadaan alat dan bahan kimia penunjang kegiatan laboratorium.

Dalam koordinasi 12 Juli 2016 membahas tentang operasional LPMPT

yang perlu disosialisasi kepada masyarakat tentang tupoksi LPMPT. Sosialisasi

ke petani dengan cara pengambilan sampel tanaman pangan di tingkat kelompok

tani dan sampel yang diambil akan diuji kandungan residu pestisida nya di

LPMPT sesuai dengan bahan standar yang dimiliki.Pengambilan sampel

difokuskan pada tanaman padi karena bulan Juli-Agustus banyak pertanaman

yang memasuki masa panen.

Page 340: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

337

Operasional LPMPT juga didukung dana APBD TA. 2016 dan telah

dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) mengundang narasumber dari BPMPT,

Ditlin TP Kementan. Jl. AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan yaitu Ibu Hasri dan

Syanti Asviatuti. Bimbingan Teknis pengujian residu pestisida dilaksanakan pada

tanggal 26 dan 27 April 2016 pada pukul 08.00 hingga selesai. Peserta yang

diundang untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis sebanyak 12 orang

(masing-masing tiga orang) perwakilan dari LPMPT, LPHP, Dinas Pertanian

bidang PPHP dan BKPP DIY (PMHP). Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan

tahap persiapan mulai dari pengambilan sampel, pembuatan larutan uji,

preparasi bahan uji yang nantinya akan dilanjutkan kegiatan pengujian dengan

menggunakan alat uji Gas Chromatograph Mass Spectrometer (GC-MS).

Pengujian lanjutan ini dilakukan setelah teknisi Gas Chromatograph Mass

Spectrometer (GC-MS) telah selesai melakukan reinstall. Pengujian residu

pestisida menggunakan alat Gas Chromatograph Mass Spectrometer (GC-MS)

dipandu oleh narasumber dari BPMPT dan teknisi alat Gas Chromatograph Mass

Spectrometer (GC-MS).

Koordinasi ke 3 pada bulan Oktober 2016 membahas mengenai

pencapaian kegiatan LPMPT (periode Januari –Oktober 2016) dan rencana

kegiatan tahun 2017. Pencapaian kegiatan LPMPT tahun 2016

1. Kegiatan pembelian sampel produk tanaman dilakukan di lokasi tanam

petani yang masih menggunakan/mengaplikasikan pestisida untuk

menanggulangi serangan OPT. sampel yang kita ambil adalah sampel

komoditas padi yang berupa gabah dan beras. Adapun lokasi dan tanggal

pembelian sampel yaitu :

i. Kabupaten Bantul pada tanggal :

1) 18 Juli 2016

2) 26 Juli 2016

3) 2 Agustus 2016

ii. Kabupaten Sleman pada tanggal :

1) 20 Juli 2016

2) 28 Juli 2016

Page 341: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

338

3) 3 Agustus 2016

iii. Kabupaten Gunungkidul pada tanggal :

1) 19 Juli 2016

2) 25 Juli 2016

3) 4 Agustus 2016

iv. Kabupaten Kulon Progo pada tanggal :

1) 21 Juli 2016

2) 27 Juli 2016

Perkembangan pelaksanaan operasional LPMPT TA 2016 yaitu :

1. Inventarisasi Alat dan Bahan LPMPT telah didokumentasikan dengan

baik. Peralatan dan bahan dibedakan dari sumber perolehannya yaitu

sumber dana APBD atau sumber dana APBN.

2. Pengadaan Langsung Bahan Kimia Telah selesai dilaksanakan, dengan

tersedianya Bahan Kimia Quechers AOAC sebanyak 4 pack, Extran MA,

sebanyak 2 botol kemasan 2,5 liter dan Acetonitrile sebanyak 2 botol

kemasan 4 Liter.

3. Membuat Dokumen Sistem Mutu (DOKSISTU) LPMPT sudah selesai

disusun antara lain : Instruksi Kinerja Alat (IKA), Lembar Keselamatan

Kerja Bahan Kimia, Lembar Data Bahan Standar Pestisida.

4. Pelatihan Mandiri yang akan dilakukan antara lain :

5. Pelatihan Petugas Pengambil Contoh (PPC);

6. Pelatihan preparasi ( sampel residu pestisida);

7. Pelatihan pengoperasian alat dan pengujian residu pestisida.

8. Kunjungan Kantor dan Laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Kabupaten Bantul untuk mengetahui tata cara perijinan, pengelolaan dan

pembungan limbah.

Page 342: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

339

9. Pembuatan Tanda Peringatan Laboratorium berupa Tanda peringatan

dan gambar-gambar yang berisi anjuran dan larangan selama bekerja di

laboratorium telah terpasang.

10. Reinstall alat Gas Chromatograph Mass Spectrometer (GC-MS) telah

dilaksanakan dan peralatan siap digunakan, hanya menunggu untuk di

kalibrasi ulang di tahun 2017.

11. Bimbingan Teknis telah dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 April 2016.

Bimtek ini mengajarkan mengenai proses persiapan pengujian,

pembuatan larutan, dan proses inject sampel menggunakan GC-MS.

12. Pembuatan Daftar Bahan Aktif Pestisida dan BMR telah berhasil

didokumentasikan.

13. Pembersihan peralatan gelas (glassware) preparasi dilakukan sebelum

dan sesudah kegiatan preparasi berlangsung dengan dibilas Acetonitrille,

direndam dengan ektran MA dan di bilas menggunakan waterbath.

14. Pembuatan Larutan Standar Pestisida Tahap I (PelarutToluen) sudah

dilaksanakan dan tidak cocok dengan metode pengujian GC-MS karena

tidak muncul peak dari larutan standar pestisida yang diuji. Sehingga

dilakukan penggantian pelarut menggunakan Pelarut Acetonitrile, dan

diperoleh peak pada saat pengujian GC-MS dan hasilnya lebih stabil

pada saat pengujian.

15. Trial Methode menggunakan Gas Chromatograph Mass Spectrometer

(GC-MS) Tahap II (Pelarut Acetonitrile) menggunakan metode SCAn,

kemudian di post run dan di uji kembali dengan metode SIM untuk

memperkecil matriks yang muncul.

16. Pengambilan Sampel dilakukan di empat kabupaten di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul,

Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo. Masing-masing

kabupaten, diambil 3 sampel yang berasal dari tiga kelompok tani yang

dipilih secara acak. Pengambilan sampel berupa komoditas padi berupa

beras dan gabah yang bersifat curah.

Page 343: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

340

17. Preparasi sampel telah dilaksanakan, Sampel beras dan gabah digiling,

kemudian disimpan dalam Alluminium foil, kemudian diproses

menggunakan metode QuEChERs. Hasil yang didapatkan dari proses

preparasi selanjutnya dapat diuji dengan menggunakan alat GC-MS untuk

mengetahui kandungan residu pestisida yang diaplikasikan oleh petani

terhadap komoditas padi yang dimilikinya.

18. Hasil Pengolahan sampel dengan peralatan GC-MS, menghasilkan data

22 sampel padi gabah dari ke-4 kabupaten dapat dikatakan hasilnya

bersih. Dari hasil Inject GC-MS tidak ditemukan “peak” yang dimaksud.

19. Sosialisasi LPMPT ke Petani pada saat Gerakan Pengendalian dilakukan

pada saat Gerakan Pengendalian. Petani dijelaskan tentang asal usul

berdirinya LPMPT dan kegunaan LPMPT ke depannya.

Biaya Operasional dan Pemeliharaan Alat Laboratorium diwujudkan dengan

kegiatan Re-install GC-MS yang dilakukan oleh PT. Ditek Jaya pada tanggal 27

April 2016. Re-install GCMS dilakukan karena peralatan GC-MS sudah lama

tidak dioperasionalkan, sehingga di cek dan di program ulang supaya dapat

digunakan kembali.

10) Monitoring dan Evaluasi

Anggaran monitoring dan evaluasi pengujian mutu turut dalam penghematan

dan blokir sehingga yang dapat direalisasi 85,19% dan realisasi fisik 100%

dengan keluaran yang dapat dilaksanakan adalah

Terlaksananya Pengadaan AC dan perlengkapannya untuk memenuhi

persyaratan teknis operasional LPMPT.. Pengadaan Pengadaan Langsung

AC 1.5 pK telah selesai dilaksanakan, dengan terpasangnya 3 unit AC 1.5 pK

di ruang Preparasi 1 unit, ruang GC-MS 1 unit dan Ruang Tamu 1 unit.

Terlaksananya Monitoring dan evaluasi penggunaan pestisida di tingkat

lapang sebagai informasi penunjang dalam operasional LPMPT sebagai lab

Page 344: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

341

residu pestisida di DIY dan Terlaksananya pengambilan sampel produk

tanaman untuk pengujian mutu.

Melalui monitoring ke kapbupaten sekaligus dilakukan Sosialisasi Kegiatan

Perlindungan Tanaman Pangan DIY Tahun 2016 memaparkan tentang

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perlindungan tanaman pangan

DIY. Oleh karena itu, harapannya LPMPT nantinya dapat melayani kegiatan

pengujian residu pestisida untuk semua kalangan dengan kualitas yang sama

dengan biaya yang murah. Dan yang paling utama, LPMPT dapat menjadi

laboratorium yang terakrediitasi (SNI ISO/IEC 17025 : 2015) yang memenuhi

persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium

kalibrasi.

Pengambian sampel pengujian produk di LPMPT berkoordinasi dengan

POPT untuk menentukan lokasi pengambilan sampel yang menggunakan

pestisida kimia, yaitu :

a. Kabupaten Gunung Kidul : kecamatan Playen dan Wonosari

b. Kabupaten Bantul : kecamatan Sanden dan Srandakan

c. Kabupaten Sleman : kecamatan Prambanan dan Berbah

d. Kabupaten Kulon Progo : kecamatan Temon, Wates dan Panjatan

11) Pelaksanaan Penerapan PHT Padi Skala Luas

Anggaran pelaksanaan PPHT skala luas padi turut dalam penghematan dan

blokir sehingga yang dapat direalisasi 75,87% dan realisasi fisik 85% dengan

keluaran yang dapat dilaksanakan adalah

Terlaksananya pengadaan bahan dan atau alat pendukung penerapan PHT

bagi 10 lokasi kegiatan Penerapan PHT Padi Skala Luas berupa pupuk

organic di 10 lokasi, bahan dan alat pembuatan agens hayati dan

benih/bibit refugia di 7 lokasi

Terlaksananya Pertemuan evaluasi I sampai dengan evaluasi IV Penerapan

PHT Padi Skala Luas di 8 lokasi dari target 10 lokasi yang diikuti 25 orang

petani.

Page 345: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

342

Terlaksananya Pertemuan RTL Penerapan PHT Padi Skala Luas di 2 lokasi

dari target 10 lokasi yang diikuti 25 orang petani.

Terlaksananya Pengamatan rutin secara mingguan sebanyak 12 kali

pengamatan oleh 5 orang Petani Pengamat.

Realisasi penyaluran pupuk organik melalui proses penunjukan langsung

yaitu :

1. Nomor dan tanggal

perjanjian atau Surat

Perintah Kerja

01/SPK/03/III/2016 tanggal 11 April 2016

2. Nomor dan tanggal

pesanan

027/02/03/III/2016 tanggal 11 April 2016

3. Nama Penyedia

CV. MONJALI ABADI UTAMA

4. Nama Direktur Ari Noegrahini

5. Alamat Penyedia Jl. Tegal Melati No. 63, Sariharjo, Ngaglik,

Sleman

6. Nilai SPK Rp. 148.125.000,-

(Seratus empat puluh delapan juta

seratus dua puluh lima ribu rupiah).

7. Uraian dan volume

pekerjaan

Pengadaan Belanja Barang Persediaan

lainnya berupa Pupuk Organik dalam

rangka Pelaksanaan Penerapan PHT Padi

Skala Luas Kegiatan Penguatan

Perlindungan Tanaman Pangan Dari

Gangguan OPT dan DPI Satuan Kerja

Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta TA.2016 sebanyak 187.500 kg

Page 346: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

343

8. Tanggal Berlaku SPK

30 hari kalender mulai tanggal11 April

2016 s.d 10 Mei 2016

9. Waktu dimulainya

pekerjaan

11 April 2016

10. Serah Terima 9 Mei 2016

Realisasi bahan pendukung dan pertemuan evaluasi PPHT di 10

lokasi :

No. NAMA KELOMPOK/ALAMAT Bahan dan alat

pendukung

Pertemuan

Target Reals

1.

Margo Rukun, Kadisoro

Gilangharjo Pandak Bantul

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 4 kali

2. .

Sido Makmur, Madu gondo

Sitimulyo Piyungan Bantul

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 5 kali

3. Bulus Makmur, Bulus

Sumberagung Jetis Bantul

18.750 kg pupuk

organik;nihil

5 kali Nihil

4.

Gendingan, Ngrandu Salamrejo

Sentolo Kulon Progo

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 4 kali

5. Martani, Dobangsari Giripeni

Wates Kulon Progo

18.750 kg pupuk

organik; nihil

5 kali Nihil

6.

Tani Boga, Babadan

Sendangagung Minggir Sleman

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 4 kali

7.

Sido Makmur, Kalipentung

Kalitirto Berbah Sleman

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 4 kali

Page 347: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

344

8. Ngudi Mekar, Sorogedug,

Madurejo Prambanan Sleman

18.750 kg pupuk

organik; nihil

5 kali 4 kali

9.

Ngudi Rejeki, Munggur Ngipak

Karangmojo Gunungkidul

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 4 kali

10.

Ngudi Subur, Plumbungan

Putat Patuk Gunungkidul

18.750 kg pupuk

organik; 1 paket

alat dan refugia

5 kali 4 kali

Realisasi bahan dan alat pembuatan agensia hayati sebagai berikut :

1. Beauveria Bassiana

Incase 1 unit

Soblok uk 5 kg 1 unit

Nampan 2 buah

Kompor Gas 1 set

Beras 30 kg

Plastik Perbanyakan 9 pak

Lilin 1 dus

isolasi 1 rol

stapler 1 buah

Biang/bibit Permohonan ke Lab

2. Phaeni bassilus

Fermentor 1 unit

Kentang 20 kg

Gula Pasir 5 kg

Ember plastik 1 buah

Biang/bibit Permohonan ke Lab

3. Pembuatan PGPR

Fermentor 1 unit

Page 348: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

345

Terasi 2 kg

Gula Pasir 10 kg

Ember plastik 1 buah

Biang/bibit Perakaran Bambu

Bahan dan alat pembuatan agensia hayati yang di adakan adalah agensia

yang banyak digunakan di petani yaitu pembuatan beauveria bassiana, PGPR

dan Phaini/chorine bakterium. Sedangkan untuk mendisain keseimbangan

ekosistim lahan pertanian terutama kesimbangan hama dan musuh ditanam

tanaman yang menghasilkan bunga (tanaman ferugia) yaitu benih kenikir 2 kg,

benih bunga matahari 3 kg dan benih turi merah 2 kg.

12) Pelaksanaan Penerapan PHT Kedelai Skala Luas

Anggaran pelaksanaan PPHT skala luas kedelai turut dalam penghematan dan

blokir sehingga yang dapat direalisasi 64,11% dan realisasi fisik 65% dengan

keluaran yang dapat dilaksanakan adalah

Terlaksananya pengadaan bahan dan atau alat pendukung penerapan PHT

bagi 1 lokasi kegiatan Penerapan PHT kedelai Skala Luas berupa pupuk

organik, bahan dan alat pembuatan agens hayati

Terlaksananya Pertemuan evaluasi I sampai dengan evaluasi IV Penerapan

PHT kedelai Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 20 orang petani.

Terlaksananya Pertemuan RTL Penerapan PHT kedelai Skala Luas di 1

lokasi yang diikuti 20 orang petani.

Terlaksananya Pengamatan rutin secara mingguan sebanyak 12 kali

pengamatan oleh 5 orang Petani Pengamat.

No. NAMA KELOMPOK/ALAMAT Bahan dan alat

pendukung

Pertemuan

Target Reals

Semangat Dusun Blunyahan

Desa Pendowoharjo

7.560 kg pupuk

organik; 1 paket

5 kali 2 kali

Page 349: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

346

Kecamatan Sewon Kabupaten

Bantul

alat agens

Realisasi bahan dan alat pembuatan agensia hayati di kelompok tani

Semangat Dusun Blunyahan Desa Pendowoharjo Kecamatan Sewon

Kabupaten Bantul sebagai berikut :

2. Alat Pembuatan Agensia Hayati

Incase 1 unit

Plastik Perbanyakan 5 pak

Lilin 1 dus

isolasi 1 rol

stapler 1 buah

Fermentor 1 unit

Biang/bibit Permohonan ke Lab

2. Bahan agensi hayati

Beras 25 unit

Terasi 1 kg

Gula Pasir 4 kg

Biang/bibit Permohonan ke Lab

Bahan dan alat pembuatan agensia hayati yang di adakan adalah agensia yang

banyak digunakan di petani yaitu pembuatan beauveria bassiana dan PGPR .

Sedangkan untuk mendisaian keseimbangan ekosistim lahan pertanian terutama

kesimbangan hama dan musuh ditanam tanaman yang menghasilkan bunga

(tanaman ferugia), atas dorongan dari petugas meskipun tidak mendapat

fasilitasi dari kegiatan namun petani tetap menanam tanaman refugia yaitu jenis

kenikir, turi merah, dan orok-orok.

13) Pelaksanaan Rintisan Penerapan PHT Ubi Kayu Skala Luas

Page 350: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

347

Anggaran pelaksanaan PPHT ubikayu skala luas turut dalam penghematan

dan blokir sehingga yang dapat direalisasi 44,41% dan realisasi fisik 65%

dengan keluaran yang dapat dilaksanakan adalah

Terlaksananya pengadaan bahan dan atau alat pendukung penerapan

PHT bagi 1 lokasi kegiatan Penerapan PHT ubikayu Skala Luas berupa

pupuk organik, bahan dan alat pembuatan agens hayati

Terlaksananya Pertemuan evaluasi pengamatan ekosistem 10 kali

Penerapan PHT ubikayu Skala Luas di 1 lokasi yang diikuti 15 orang

petani.

Terlaksananya Pertemuan RTL Penerapan PHT ubikayu Skala

Luas di 1 lokasi yang diikuti 30 orang petani dan petugas.

Terlaksananya Pengamatan rutin secara bulanan sebanyak 10 kali

pengamatan oleh 2 orang Petani Pengamat.

No. NAMA KELOMPOK/ALAMAT Bahan dan alat

pendukung

Pertemuan

Target Reals

Mapan Dusun Pendem Desa

Karangduwet Kecamatan

Paliyan Kabupaten

Gunungkidul

4.520 kg pupuk

organik; 1 paket

alat agens

11 kali 6 kali

Realisasi bahan dan alat pembuatan agensia hayati di kelompok tani

Mapan Dusun Pendem Desa Karangduwet Kecamatan Paliyan

Kabupaten Gunungkidul sebagai berikut :

Pembuatan PGPR

Fermentor 1 unit

Terasi 1 kg

Gula Pasir 10 kg

Ember plastik 2 buah

Biang/bibit Perakaran Bambu

Page 351: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

348

Bahan dan alat pembuatan agensia hayati yang di adakan adalah

agensia yang banyak digunakan di petani yaitu pembuatan PGPR .

Pengamatan oleh tim pengamatan dilakukan disetiap blok Petani

pengamat melakukan pengamatan dan pencatatan setiap harinya tentang

tinggi tanaman, kondisi tanaman, OPT yang menyerang, musuh alami

yang ada dan keadaan lingkungan tanaman baik air, tanah dan

kecukupan sinar matahari.

Petani pengamat dengan dibantu anggota kelompoknya mengamati dan

melakukan diskusi seminggu sekali mengenai keadaan tanaman dan

agroekositem dilahan pengamatanya dan menyampaikan hasil

pengamatan dan permasalahan yang ada pada saat pertemuan PPHT

dan mempresentasikan didepan para pemandu dan juga teman-teman

peserta PPHT. Selanjutnya peserta bersama pemandu membuat solusi

atau cara mengatasi permasalahan yang ada dilapangan

Dari hasil pengamatan di lapangan pada pertanaman ini ditemukan

adanya serangan hama tungau merah yang menyerang daun, kemudian

diambil langkah dengan pengendalian hayati.

14) Temu Lapang Dalam Rangka Pelaksanaan Panen di Lokasi Penerapan

PHT

Anggaran pelaksanaan Temu Lapang Dalam Rangka Pelaksanaan

Panen di Lokasi Penerapan PHT turut dalam penghematan dan blokir sehingga

yang dapat direalisasi 78.11% dan realisasi fisik 100% dengan keluaran

Terlaksananya Temu Lapang Dalam Rangka Pelaksanaan Panen di Lokasi

Penerapan PHT skala luas padi dengan dihadiri 200 org petani dan petugas.

15) Display Keragaan Kegiatan Perlindungan Tanaman

Anggaran kegiatan ini turut dalam penghematan dan batal diadakannya

Ekspo/Pertemuan MPTHI/Tk Nasional di Aceh

Page 352: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

349

16) Rapat Evaluasi Penerapan Teknologi Pengendalian OPT Ramah

Lingkungan

Anggaran kegiatan ini turut dalam penghematan.

17) Rapat Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Tanaman Lingkup BPTPH

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini dapat direalisasi 97,89% dan realisasi fisik

100%.

Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan DIY Tahun 2016

diselenggarakan pada tanggal 21 April 2016 di Gubug Resto Jl Wonosari Km 4

Yogyakarta diikuti 30 orang.

Narasumber/pembicara dalam Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan

DIY Tahun 2016 meliputi dari :

1. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian DIY

2. Kepala UPTD BPTP

3. Koordinator LPHP

4. Koordinator LPMPT

5. POPT ahli Madya Pelaksana Kegiatan

Materi yang dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan

DIY Tahun 2016 yaitu :

1. Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai DIY

Tahun 2016

2. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI DIY

TA. 2016

3. Upaya Penerapan PHT skala luas dan Penerapan Penanganan DPI DIY

Tahun 2016

4. Upaya Pengendalian OPT Ramah Lingkungan dan Pemberdayaan PPAH di

DIY

5. Langkah Operasional Laboratorium Pengujian Mutu Produk Tanaman

(LPMPT) DIY

Rumusan hasil adalah sebagai berikut :

Page 353: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

350

1. Koordinasi ini bertujuan untuk terwujudnya persamaan persepsi dan

koordinasi antar instansi yang terkait dalam upaya pengamanan produksi

tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI (banjir dan

kekeringan).

2. Dalam rangka upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai

Pemerintah merangkul TNI AD, penyuluh dan mahasiswa dalam pendampingan

petani. Realisasi kegiatan di bawah payungan Upsus tahun 2016 diharapkan

nmemberikan kontribusi pada produksi tahun 2016 juga, di antaranya

melalui:Penyediaan sarana dan prasarana (benih, pupuk bersubsidi, alat mesin

pertanian), Perbaikan budidaya dengan teknik tanam jajar legowo, teknik

hazton, desa pertanian organik dan pengembangan padi hibrida.

3. Melalui program UPSUS pemerintah fokus mewujudkan kedaulatan pangan

dan pada tahun 2016.Untuk itu peran perlindungan tanaman sangat besar

dalam melakukan pengamanan produksi pangan. Dalam mensukseskan

Upaya Khusus (UPSUS) percepatan pencapaian swasembada pangan, telah

ditetapkan target atau sasaran pengamanan areal tanaman pangan dari

serangan OPT dan terkena DPI (banjir dan kekeringan) dengan rincian: padi

93%, jagung 98%, kedelai 97%, kacang tanah 98%, kacang hijau 98%, ubi

jalar 98%, dan ubi kayu 98% dari luas pertanaman.

4. Kebijakan perlindungan tanaman pangan meliputi 2 hal yaitu PREEMTIF :

Perencanaan agroekosistem yang tahan/toleran terhadap OPT agar tidak

terjadi spot, dan RESPONSIF : Pengelolaan ekosistem berdasarkan

pengamatan periodik Apabila terjadi SPOT maka segera Dikendalikan

(STOP).

5. Dalam perlindungan tanaman konsep PHT merupakan komponen integral dari

sistem pertanian berkelanjutan dan diarahkan tidak hanya mengendalikan

populasi hama tetapi meningkatkan produksi dan kualitas produksi serta

meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani. Untuk itulah penerapan

pengendalian hama terpadu skala luas pada padi dan kedelai akan

dilaksanakan di DIY dalam rangka mengimplementasikan prinsip PHT dalam

budidaya tanaman, khususnya dalam mengelola agroekosistem dan mengatasi

Page 354: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

351

permasalahan OPT di lapangan dan menumbuhkan prakarsa, motivasi, dan

kemampuan petani/ kelompok tani untuk melaksanakan gerakan pengendalian

OPT secara bersama-sama antar petani/kelompok tani dalam satu hamparan.

6. Disamping itu dalam rangka penanganan dampak perubahan iklim juga akan

dilasanakan penerapan PDPI skala luas untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan petani/kelompok tani dalam antisipasi dan adaptasi DPI.

7. Dalam koordinasi ini pula disosialisasikan mulai operasionalnya Laboratorium

pestisida diperkenalkan dengan nama LPMPT (Laboratorium Pengujian Mutu

Produk Tanaman) yag berada di Gesikan bantul berdampingan dengan

LPHP/LAH, dengan langkah operasional yaitu Bimbingan Teknis Pegujian,

Magang SDM lab (di BPMPT / LAB PASAR MINGGU, Lab DKI (Cibubur),

Penyusunan doksistu, Pengambilan sampel, Pengujian dan Evaluasi.

18) Penilaian POPT, POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Tani PPAH, Petani

PHT Teladan

Anggaran kegiatan ini turut penghematan dan diblokir sehingga realisasi

anggarannya 2,74%, fisik 92 % dengan telah terlaksanakannya kegiatan

verifikasi calon penerima penghargaan dan seleksi penilaian POPT, POPT-PHP,

Kelompok Tani PPAH dan Petani PHT dalam rangka pemberian penghargaan

kepada POPT, POPT-PHP, Kelompok Tani PPAH dan Petani PHT Teladan

tingkat Nasional yaitu :

POPT-PHP Teladan

Nama : Sujaka, STP

NIP : 19640614 198703 1 013

Pangkat/Golongan : Penata / III c

Jabatan : POPT Penyelia, wilayah kerja kecamatan Patuk dan

Playen Kabupaten Gunungkidul

Petani PHT Teladan

Nama : Chamim Tohari

Alamat : Pundak Kidul, Kembang, nanggulan, Kulonprogo

Page 355: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

352

Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati Teladan

Nama Kelompok : Sido Mulyo

Ketua Kelompok : Jumeno

Alamat ; Karang Ploso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul

Hasil penilaian tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya diusulkan

ke Direktur Perlindungan Tanaman di jakarta untuk mendapatkan penghargaan

teladan tingkat nasional. Hasil penilaian tingkat nasional salah satu usulan dari

DIY terpilih sebagai teladan nasional yaitu untuk kelompok tani pengembang

agens hayati kelompok Sido Maju dengan ketua Jumeno beralamat karang Ploso

Sitimulyo Piyungan Bantul.

POPT-PHP, Petani PHT dan Ketua Kelompok Tani pengembang Agens

Hayati hasil pemilihan di Daerah Istimewa Yogyakarta menurut rencana

dianggarkan untuk hadir dalam forum Masyarakat Perlindungan Tanaman dan

Hewan Indonesia (MPTHI) di Aceh, namun acara MPTHI tersebut dibatalkan

sehingga ada refokusing pengganggaran/diblokir perjalanan dalam rangka

penerimaan penghargaan sebesar Rp. 32.000.000,-

19) Pembinaan Jabatan Fungsional dan Sertifikasi Profesi POPT

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini dapat direalisasi 76,40% dan realisasi fisik

100%.

Kegiatan pembinaan jabatan fungsional dan sertifikasi profesi POPT tahun

2016 telah dilaksanakan dengan hasil kegiatan :

1. Penilaian dan pleno penilaian DUPAK POPT

Penilaian dan pleno penilaian DUPAK POPT pada tahun 2016

dilaksanakan 2 (dua) kali periode penilaian yaitu pada bulan Januari 2016

dan bulan Juli 2016. Pada bulan Januari 2016 sebanyak 24 Pejabat

fungsional POPT mengusulkan DUPAK untuk dilakukan penilaian,

sedangkan pada bulan Juli 2016 dilakukan penilaian empat POPT.

Page 356: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

353

2. Bimbingan jabatan fungsional ke kabupaten

Monitoring dan evaluasi kinerja POPT dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja POPT dalam melaksanakan tugas fungsinya. Dilaksanakan oleh jajaran petugas BPTP dengan mendatangi secara langsung ke kabupaten maupun wilayah pengamatan (kecamatan) yang merupakan wilayah kerja POPT. Melakukan cek kegiatan perlindungan tanaman secara langsung dan evaluasi di lapangan, disamping pembinaan administrasi kerja meliputi kedisiplinan kerja dan administrasi hasil-hasil kegiatan/pelaporan.

4. Diklat dasar POPT

Dalam rangka memenuhi persyaratan pengangkatan kedalam

jabatan fungsional POPT diwajibkan mengikuti diklat dasar POPT.

Pada tahun 2016 telah diikutsertakan 4 (empat) orang mengikuti diklat

dasar POPT. Diklat dilaksanakan pada bulan April di Lembang Jawa

barat.

5. Sertifikasi POPT

Dalam rangka mewujudkan Pengendali OPT yang profesional,

diperlukan Sertifikasi Profesi Pengendali OPT. Pada tahun 2016 rencana

mengikutkan 2 (dua) POPT untuk mengikuti sertifikasi profesi Namun

karena ada pemblokiran anggaran sehingga tidak mengirimkan peserta

untuk mengikuti sertifikasi POPT.

Pendidikan dan pelatihan yang diikuti pada tahun 2016 :

No Nama Diklat Nama

Peserta

Waktu

pelaksa

naan

Lokasi Diklat

Diklat Pengawas Mutu

Hasil Pertanian Ahli di

Maftuchatul

Chaeriyah,

STP,

M.Ec.Dev,

18

Agustu

s

sampai

dengan

8

Septem

ber

2016

Balai Besar

Pelatihan

Pertanian

Lembang Jl.

Kayuambon

no 82

Kayuambon

Lembang

Page 357: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

354

Pelatihan Pengamatan,

Peramalan dan

Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tumbuhan (P3OPT)

Angkatan IV

UNTORO,

A,Md

25 Juli

– 7

Agustu

s 2016

Balai Besar

Peramalan

Organisme

Pengganggu

Tumbuhan

Jatisari

Karawang

Jawa Barat.

Pelatihan Pengamatan,

Peramalan dan

Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tumbuhan (P3OPT)

Angkatan IIi

KISMADI 15 - 28

Mei

2016

Balai Besar

Peramalan

Organisme

Pengganggu

Tumbuhan

Jatisari

Karawang

Jawa Barat.

Pelatihan Pengamatan,

Peramalan dan

Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tumbuhan (P3OPT)

Angkatan II

KISMADI 25 April

– 8 Mei

2016

Balai Besar

Peramalan

Organisme

Pengganggu

Tumbuhan

Jatisari

Karawang

Jawa Barat.

Pelatihan Pengamatan,

Peramalan dan

Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tumbuhan (P3OPT)

Angkatan I

TRI

HERNAWA

N

11 – 24

April

2016

Balai Besar

Peramalan

Organisme

Pengganggu

Tumbuhan

Jatisari

Karawang

Page 358: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

355

Jawa Barat.

Diklat POPT Ahli TRIASIH

KUNIAWAT

I, SP

19 April

– 14

Mei

2016

Balai Besar

Pelatihan

Pertanian

Lembang

Jawa Barat

Lembang

Jawa Barat.

RIZKI

PRADANA,

S.P

TAHLIYATI

N

WARDANA

H, S.P.

FITHA

SEPTI

HARYATI,

S.P.

Penyegaran petugas

Lapangan Perlindungan

Tanaman Pangan

Wilayah Tengah tahap I

SAPTA

DALYANA

22 -27

Maret

2016

Hotel

Lombok

Raya

Mataram

NTB.

SUWARJA

SUNARDI, SP

20) Surveillance OPT

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini turut penghematan dan diblokir sehingga

yang dapat direalisasi 21,22% dan realisasi fisik 40%.

Pelaksanaan kegiatan surveillance secara sederhana dilakukan dengan tujuan

untuk mempelajari distribusi OPT, namun secara luas mempelajari kelimpahan

dari beberapa jenis OPT. Tujuan dari mempelajari distribusi OPT adalah untuk

menetapkan lokasi dan membuat pemetaan distribusi secara geografis dari OPT

yang disurvey. Kegiatan tersebut berguna untuk menduga status masing-masing

OPT, mengetahui penyebarannya, penetapan daerah endemik berdasarkan area

Page 359: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

356

atau wilayah. Dengan mengetahui distrubusi dan kelimpahan dari OPT

dimaksud dapat digunakan untuk menduga tingkat infestasi (serangan) dan

perpindahan OPT serta dapat digunakan untuk membandingkan pola serangan

antara waktu dan ruang (lokasi) yang berbeda. Tingkat serangan dan faktor

lingkungan yang berpengaruh pada waktu dan lokasi yang berbeda dapat

digunakan sebagai bahan untuk mengindikasikan terjadinya ledakan (outbbreak)

serangan dan membuat ramalan berdasarkan lokasi (regional). Surveillance

pada umumnya dilakukan khusus pada komoditi dan OPT tertentu yang

dilaporkan dan diduga akan terjadi ledakan serangan. Dengan demikian maka

pelaksanaan surveillance dilakukan secara insidentil. Akan tetapi dalam

hubungannya dengan kebutuhan peramalan maka surveillance perlu dilakukan

secara terprogram sesuai dengan periode waktu yang telah ditetapkan dalam

model peramalan.

21) Penerapan Penanganan DPI Serealia dan Akabi

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini turut penghematan dan diblokir sehingga

yang dapat direalisasi 70,36% dan realisasi fisik 80%.

LOKASI

NAMA KELOMPO

K TANI

VARIETAS FASILITA

SI HASIL

UBINAN NO KAB DESA/KEL/KEC

1. Sleman Brengosan Ngudi Rejeki

Cempo Merah ATK

terendah 2,5 kg

Donoharjo Sarana sumur

tertinggi 4 kg

Ngaglik Pompa Air

Sumur Bor 1 unit

2. Kulon Progo Keso Sido Maju Ciherang ATK

terendah 4 kg

Banyuroto Sarana sumur

tertinggi 4,5 kg

Nanggulan Pompa Air

Pembelian sarana dan pompa air 2 inc dilaksanakan pada tanggal 28

April 2016 di UPTD BPTP DIY dan kemudian diserahkan di kecamatan

Page 360: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

357

Nanggulan yang berpotensi terhadap DPI yaitu di Kelompok Tani ”Sido Maju”

Keso, Nanggulan, Kulon Progo dan kelompok tani Ngudji Rejeki Brengosan

Donoharjo Ngaglik Sleman.

Dalam penerapan penanganan dampak perubahan iklim setiap kelompok

memilih 5 orang petani sebagai petani pengamat yang bertugas mengamati

selama satu musim tanam sejak dari pesemaian sampai panen

Pengamatan dilakukan setiap 10 hari sekali (dasarian ) selama 12 kali adapun

yang diamati adalah :Agroekosistem meliputi tanaman OPT, Musuh alami,

Keadaan gulma ( faktor biotik danabiotik). Agroklimat meliputi unsur cuaca Suhu,

Kelembaban udara, Curah hujan, Tekanan udara,dan Angin.

Kegiatan Penerapan Penanganan DPI Serealia dan Akabi tahun

anggaran 2016 di DIY, dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar pada musim

tanam tahun 2016 meskipun terjadi efisiensi anggaran serta keadaan iklim yang

tidak sesuai dengan musimnya namun cukup mendukung terlaksananya kegiatan

tersebut.

Dalam upaya antisipasi pada penerapan penanganan dampak perubahan

iklim (PPDPI) terdiri dari salah satu pemilihan tehnologinya pembuatan sumur

pantek/ suntik Namun karena kendala tehnis dan kondisi geografis dikelompok

tani Sido Maju Keso Banyuroto Nanggulan Kulon Progo tanah berbatu sehingga

pembuatan sumur pantek sudah 4 lokasi tidak berhasil karena terhalang

bebatuan hitam yang keras. Sedangkan di Brengosan Ngaglik Sleman dapat

berhasil dibuat 1 sumur suntik.

Berdasarkan prakiraan musim yang dikeluarkan oleh BMKG dan LAPAN

menunjukkan bahwa musim kemarau tahun 2016 di Indonesia mengalami

kemunduran yaitu terjadi pada bulan Juni 2016. Namun kemunduran tersebut

tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Penerapan Penanganan DPI Serealia

dan Akabi. Pelaksanaan kegiatan yang dimulai dengan pertemuan persiapan,

pertemuan evaluasi dan penyusunan RTL ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar meskipun mengalami efisiensi anggaran. Dengan terlaksananya kegiatan

ini maka dapat diketahui bahwa ternyata masih rendah kesadaran atau

pengetahuan petani tentang pentingnya mengetahui pengaruh cuaca dan iklim

Page 361: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

358

yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan budidaya tanaman. Sehingga

dengan terlaksananya kegiatan ini, dapat meningkatkan kemampuan petani serta

memberdayakan petani untuk menerapkan upaya antisipasi kerusakan tanaman

akibat dampak perubahan iklim saat ini. Masih rendahnya partisipasi peserta dan

anggota dalam menerapkan informasi iklim dan cuaca dalam bercocok tanam,

menunjukkan bahwa masih perlunya bimbingan teknis antisipasi dampak

perubahan iklim di tingkat petani. Hal ini tentunya akan mendukung upaya-upaya

dalam mengurangi risiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim baik

banjir maupun kekeringan. Sehingga akan berdampak secara luas yaitu dapat

meningkatkan pengamanan produksi tanaman padi dari DPI.

22) Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPDPI Padi

Anggaran kegiatan ini turut refokusing/penghematan.

23) Rapat Adaptasi DPI pada Tanaman Pangan

Anggaran kegiatan ini turut refokusing/penghematan.

24) Monitoring Perkembangan Lokasi Pelaksanaan PPDPI

Anggaran kegiatan ini turut refokusing/penghematan.

25) Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Pengendalian OPT

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini turut penghematan dan diblokir sehingga

yang dapat direalisasi 43,27% dan realisasi fisik 70% yaitu :

Terlaksananya Gerakan Pengendalian OPT Padi 6 unit dari target 10 unit

lokasi.

Terlaksananya Gerakan Pengendalian OPT jagung 1 unit dari target 5 unit

lokasi.

Terlaksananya Gerakan Pengendalian OPT kedelai 5 unit lokasi.

Realisasi lokasi gerakan pengendalian OPT 12 unit dari target 20 unit terinci

sebagai berikut :

Page 362: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

359

PADI

No

. Desa Kecamatan Kabupaten

Waktu

Pelaksanaa

n

Jenis OPT

1 Pandowan Galur Kulon

Progo 09/02/2016

PB, WBC

2 Tegalsari,

Wijimulyo Nanggulan

Kulon

Progo 09/05/2016

PB WBC

3

Batal/blokir

Panjatan Kulon

Progo

4 Girisubo Gunungkidu

l

5 Purwosari Gunungkidu

l

6 Jetis Bantul

7 Tamanan Banguntapan Bantul 30 Juni 2016

WBC, dan

P.

BATANG

8 Nglembu,

Panjangrejo Pundong Bantul

3 Agustus

2016

PB WBC,

Blast

9 Salakan

Trihanggo Gamping Sleman

4 Agustus

2016

PB WBC,

Tungro

10 Bimomartani Ngemplak Sleman 16 Juni 2016

TUNGRO

&

P.BATANG

JAGUNG :

No. Desa Kecamatan Kabupaten

Waktu

Pelaksanaa

n

Jenis OPT

1

Ngento,

Sendangsar

i

Pengasih Kulon

Progo 06/09/16 Pengg

tongkol

Page 363: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

360

2

Batal/Blokir

Sentolo Kulon

Progo

3 Tanjungsari Gunungkidu

l

4 Pandak Bantul

5 Bambanglipu

r Bantul

KEDELAI :

No

. Desa Kecamatan Kabupaten

Waktu

Pelaksanaa

n Jenis OPT

1 Salam

Banjarharjo Kalibawang

Kulon

Progo 28 Juli 2016

PENGGE

REK

POLONG

2 Kanoman, Panjatan Kulon

Progo

8 Agustus

2016

Penggere

k polong

3 Temu,Puluta

n Wonosari

Gunungkidu

l 31 -8-16

Penggoro

k polong

4

Ngasem

utara,

Plembutan

Playen Gunungkidu

l 09/01/2016 Penggoro

k polong

5 Pangkah,

Candirejo Semin

Gunungkidu

l

2 Agustus

2016

Penggere

k polong

Ket. Data terinci terlampir.

Teknologi pengendalian OPT yang diterapkan dalam gerdal adalah

teknologi ramah lingkungan sesuai prinsip PHT, mengutamakan penggunaan

agens hayati, dan cara-cara lain misalnya pengendalian fisik-mekanis, dan

pengendalian OPT teknologi spesifik lokasi.Untuk memperoleh hasil yang

maksimal dalam penggunaan agens hayati, Gerdal dilaknakan pada tanaman

muda (tindakan pre-emtif) atau mencegah terjadinya spot, misalnya

pengendalian penggerek batang padi dengan Beauveria bassiana di pesemaian

padi. Gerakan perendaman biji padi, jagung, dan kedelai dengan menggunkan

PGPR maupun Phaenibacillus polymixa, dll.

Peserta Gerakan Pengendalian OPT meliputi :

Page 364: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

361

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) D.I. Yogyakarta

LPHP D.I. Yogyakarta

Regu Perlindungan Tanaman (RPT) per Kabupaten

Babinsa dan Babinkantibmas

Instansi terkait (Dinnas pertanian, BPP, badang ketahanan pangan, KCD)

Kecamatan dan pemerintah desa

Petugas lapang (POPT/PHP, PPL, Mantan)

Gapoktan, dan Kelompok Tani

Petani dan masyarakat tani

Tahap awal pelaksanaan perlu adanya peningkatan kapasitas,

ketrampilan serta semangat dari petani maupun RPT dalam pelaksanaan

penyemprotan. Perlu adanya pelatihan singkat tentang 5 tepat pengendalian

OPT, yaitu Tepat cara, Tepat sasaran, Tepat Dosis, Tepat Jenis dan Tepat

waktu. Hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan, karena dari itu

prosentase keberhasilan ditentukan. Juga perlu adanya keberlanjutan gerakan

pengalian yang dilakukan oleh petani pemilik lahan. Hal ini bertujuan untuk

menuntaskan OPT yang menyerang sampai titik aman ambang ekonomi. Dari

sisi tingkat kegotong royongan petani masih perlu ditingkatkan. Hal ini terlihat

dari masih banyak petani yang hanya menonton tanpa ada kontribusi apaun

dalam gerakan pengendalian.

26) Persiapan Gerakan Pengendalian OPT

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini turut penghematan dan diblokir sehingga

yang dapat direalisasi 34,56% dan realisasi fisik 50% yaitu :

Keluaran yang terlaksana :

Terlaksananya rapat persiapan Gerakan Pengendalian OPT Padi, Kedelai

dan Jagung di tingkat kecamatan di 12 unit dari target 20 unit lokasi.

Terlaksananya penyediaan ATK dan bahan komputer

Terlaksananya penyediaan spanduk gerakan pengendalian OPT

Keluaran yang tidak dapat dilaksanakan /Blokir :

Terlaksananya penyediaan bahan dokumentasi

Page 365: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

362

Terlaksananya penyediaan perlengkapan gerakan

Terlaksananya penyediaan biaya perjalanan persiapan gerakan

pengendalian OPT di tingkat kecamatan di 20 unit lokasi.

Gerakan pengendalian dilaksanakan berdasarkan data laporan bulanan

dari para POPT maupun hasil analisis dan evaluasi terhadap riwayat

perkembangan OPT di tiap wilayah kerja POPT. Secara umum OPT dominan

padi adalah; Penggerek batang, WBC dan Blast. OPT jagung yang dominan

adalah; penggerek tongkol. Sedangkan pada tanaman kedelai OPT yang

dominan adalah penggerek polong.

Tahap Persiapan : Persiapan yang dilaksanakan beberapa waktu

sebelum dilaksanakannya gerakan pengendalian masih perlu dioptimalkan baik

koordinasi SDM maupun persiapan alat dan bahan pengendalinya, Namun

secara umum sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan petunjuk teknis.

Inventarisasi SDM yang terampil perlu dilakukan untuk menyiapkan tenaga

pengendalian yang sudah mempunyai ketrampilan standar. Juga perlu adanya

pelatihan tenaga pengendali sesuai standar agar hasil dari gerkn akan lebih

optimal. Petani juga perlu dikenalkan berbagai varietas tahan OPT, atau lebih

luasnya dikenalkan tentang deskripsi varietas jagung untuk menambah wawasan

petani dalam mempertimbangkan pengambilan kebutusan pemilihan varietas.

27) Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Penguatan

Perlindungan Tanaman Pangan

Anggaran kegiatan ini turut refokusing/penghematan sehingga realisasi 21,05%

dan realisasi fisik 45% meliputi penyajian data OPT/DPI dan laporan

28) Operasional BPTPH Propinsi D.I. Yogyakarta

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini turut penghematan dan diblokir sehingga

yang dapat direalisasi 77,80% dan realisasi fisik 80% yaitu :

Terlaksananya koordinasi rutin pelaksanaan kegiatan yang diikuti 25 orang

petugas sebanyak 8 kali dari target 10 kali yaitu pada tanggal 26 Februari

Page 366: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

363

2016, 30 Maret 2016, 25 April 2016,30 mei 2016, 23 juni 2016,18 juli 2016,

29 agst2016, 21 nov2016.

Terlaksananya penyediaan honorarium bagi pengelola anggaran selama 12

bulan dengan pengelola anggaran kegiatan Penguatan perlindungan

tanaman pangan Satuan Kerja Dinas Pertanian DIY TA. 2016 dana

dekonsentrasi yaitu sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN

1. Ir. Sasongko, MSi Kuasa Pengguna Anggaran

2. Ir Sarworini SA, Msc Pejabat Pembuat Komitmen

Induk

3. Windrati Bendaharawan Pengeluaran

4. Ir. Suharto Budiyono, MP Pejabat Penguji & Penerbit SPM

5. Ir. Christiana Yati Harjanti Pejabat Pembuat Komitmen

Kegiatan 1764

6. Nunung Mujirahayu, SP Bendahara Pengeluaran

Pembantu

7. Paulus Sukoco Pembantu PPK bid. Adm &

Keuangan

8. Samsul Hadi Urusan Barang / SIMAK - SABMN

29) Operasional Brigade Proteksi Tanaman (BPT)

Anggaran kegiatan ini direfokusing dan blokir sehingga yang dapat

terealisasi 12,61% dan fisik 50% dengan keluaran terlaksananya pendampingan

gerakan pengendalian OPT ke 4 wilayah kab, sedangkan koordinasi BPT tidak

dapat diselenggarakan.

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) dibentuk dengan SK Kepala Dinas

Pertanian Provinsi DIY Nomor : 188/VI/2013 tanggal 11 April 2013 dan belum

diperbaharui hingga saat ini (tahun 2016). Brigade Proteksi Tanaman (BPT )

berperan aktif dalam gerakan pengendalian OPT sesuai dengan tugas dan fungsi

pokok dari BPT ,BPT di Daerah Istimewa Yogyakarata tahun 2016 dengan

Personil BPT sebagai Berikut :

Page 367: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

364

No Nama Jabatan

1. Ir. Paryoto MP Koordinator BPT

2. Ir.Sri Mulyani Sekretaris (pensiun dini 2016)

3 Heri Johandi SP Anggota

4 Rais Sulistyo SSi Anggota

5 Achmadi Anggota

6 Sukirno Anggota

Tugas pokok dan fungsi BPT :

a Memimpin operasional gerakan pengendalian OPT yang timbul

explosi dan pengendalian daerah sumber serangan

b Menyediakan, menyiapkan dan merencanakan pendis tribusian

bantuan sarana pengendalian , pestisida, tenaga pelaksana dan

perlengkapan lainnya apabila diperlukan

c Melaksanakan Inventarisasi perawatan dan perbaikan terhadap

sarana pengendalian yang dimiliki oleh BPT

d Melaksanakan bimbingan dan meningkatkan ketrampilan

RPH/petani dalam operasional pengendalian OPT di wilayah

kerja

e Mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan operasional dan

hasil pengendalian OPT

f Membantu upaya upaya penerapan pemasyarakatan dan

pelembagaan pengendalian hama terpadu (PHT)

g Melaksanakan Operasional penaggulangan dampak perubahan

iklim (Banjir dan kekeringan)

30) Penguatan Regu Pengendali Hama (RPH)

Anggaran kegiatan ini direfokusing dan blokir sehingga yang dapat terealisasi

68,09% dan fisik 100% dengan keluaran Terlaksananya pertemuan penguatan

RPH tingkat DIY 1 kali yang diikuti 50 orang . terdiri dari 20 orang anggota RPH

, 5 orang Koordinator POPT Kab se DIY, Staf BPKP, Staf Bidang Pangan Dinas

pertanian DIY, Kasie Sarpras Dinas Pertanian Kabupaten Kota , Ka BPTP, Kasie

Page 368: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

365

tehnis BPTP dan Staf Pengendalian BPTP DIY dengan narasumber dari UPTD

BPTP DI Hotel LPP Garden Yogyakarta Tanggal, 25 Agustus 2016.

Acara di mulai pukul 08.30 dibuka oleh MC , dilanjutkan dengan pengarahan

oleh Kepala Dinas Pertanian DIY Ir. Sasongko , MSi, dengan materi Upaya

Peningkatan Produksi Tanaman Pangan 2016,

Kebijakan yang ditempuh dalam Peningkatan produksi tanaman pangan

dengan langkah langkah sebagai berikut :

o Melaksanakan pemenuhan target tanam padi pada MT 2016 seluas

50.000 Ha di Daerah Istimewa Yogyakarta

o Melakukan upaya pengamanan target produksi tanaman pangan dan

optimalisasi penerapan tehnologi dan SDM

Kepala Dinas Pertanian DIY berkenan memberikan bantuan alat

pengendalian OPT berupa Hand Sprayer secara simbolik kepada RPH se

DIY masing masing Kabupaten mendapatkan 25 unit Hand Sprayer

Pemaparan materi upaya /usaha pengamanan produksi tanaman pangan

oleh Ir. Suparjono, Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian Dinas

Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan langkah langkah sebagai

Berikut

o Optimalisasi pengamatan oleh petugas POPT di tingkat lapang

o Melaksanakan bimbingan dan pendampingan di tingkat kelompok Tani

o Optimalisasi program Spot Stop dengan pendekatan perbaikan ekosistem

dengan penerapan pengendalian pre emtif menggunakan Agensia Hayati

o Optimalisasi Brigade Proteksi Tanaman (BPT) dan pemberdayaan peran

Regu Perlindungan Hama (RPH) dalam setiap Gerakan Pengendalian

(Gerdal) OPT di tingkat lapang

Penyampaian materi Pengendalian OPT utama pada tanaman pangan oleh

Ir. Supriyana , Koordinator Fungsional UPDT Balai Proteksi Tanaman

Pangan (BPTP) D I Yogyakarta

Keberhasilan pengendalian OPT yang menyerang tanaman pangan akan

mendapatkan hasil yang Optimal dengan langkah langkah sebagai berikut :

o Pengenalan bioekologi jenis OPT yang ditemukan di pertanaman

Page 369: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

366

o Pengamatan yang intensif dan simultan

o Melakukan pemetaan daerah kronis dan endemis OPT

o Menjalin komunikasi dengan steakholder ( Petani Pengamat, POPT, BPT

dan RPH, PPL dan Mantri Tani )

Materi Pemberdayaan RPH dalam upaya pengendalian OPT di DIY oleh Ir.

Paryoto,MP Koordinator Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit

Tanaman Bantul.

Regu pengendalian Hama (RPH) merupakan salah satu komponen penting

dalam keberhasilan pengendalian OPT di tingkat lapangan karena anggota

RPH menjadi penggerak petani dan anggota kelompok tani , motor gerakan

pengendalian dan sebagai salah satu patner petugas POPT di Wilayah Kerja

Pengamatan.Dalam operasional pengendalian OPT di lapangan, RPH

merupakan mitra utama Brigade Proteksi Tanaman (PBT) dalam gerakan

pengendalian (Gerdal) OPT di lapangan sehingga diperlukan jalinan

komunikasi yang intens dan berkelanjutan. PBT berusaha untuk melakukan

pembinaan pendampingan dan penguatan dengan melakukan pertemuan

secara berkala di masing masing wilayah .

Penyampaian materi Fasilitasi Sarana Pengendalian OPT oleh Kasie

Pengendalian BPTP DIY, Kuncoro,SP, MSi.Kebijakan pengendalian OPT

yang dilaksanakan di tingkat lapang pada tahun 2016 dititik beratkan pada

pengendalian yang ramah lingkungan dengan Agensia hayati dan

diutamakan dengan tehnis pengendalian preemtif dengan system

operasional SPOT STOP

Untuk antisipasi perluasan serangan OPT pada budidaya tanaman UPTD

BPTP saat ini masih mempunyai Stok pestisida disamping agensia hayati

dan Sarana dan alat alat pengendalian OPT jika di perlukan untuk gerakan

pengendalian OPT di tingkat lapang.

Untuk operasional gerakan pengendalian OPT UPTD BPTP akan dimotori

oleh Anggota BPT yang siap dengan Mobil SPOT STOP yang difasilitasi dari

dana operasional dari APBD dan APBN tahun anggaran 2016 .

Page 370: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

367

31) Operasional Laboratorium PHP / LAH

Anggaran kegiatan ini direfokusing dan blokir sehingga yang dapat terealisasi

36,15% dan fisik 40% dengan keluaran Terlaksananya koordinasi penyusunan

profil LPHPT dan LPMPT. Sedangkan yang tidak dapat dilaksanakan adalah

penggandaan buku profil LPHPT dan LPMPT DIY, pengadaan bahan

perbanyakan agens hayati dan bahan LPHP oleh LPHP DIY dan tidak dapat

Ikutserta pelatihan dalam rangka Peningkatan kompetensi LPMPT di LPPT UGM

YK.

Penyusunan profil lab (LPHP & LPMPT ) dilakukan pada tanggal :15 April 2016;

16 Mei 2016; 30 Mei 2016 dan 6 Juni 2016 dan menghasilkan :

o Visi dan misi Laboratorium ( LPHP dan LPMPT)

o Sarana an prasarana yang tersedia berupa bangunan, peralatan dan mesin

o Sarana pengujian dan parameter uji

o Kegiatan yang sudah dilakukan di LPHP dan LPMPT Gesikan Bantul.

Profil LPHP/LAH

Operasional LPHP DIY mengacu pada SK Kepala Dinas Pertanian No. 061/0906

tanggal 1 Maret 2012 dan belum diperbaharui hingga tahun 2016 ini.

SDM LPHP D.I. YOGYAKARTA :

Jumlah personalia LPHP Bantul dan standar minimum/maksimum menurut

standar yang direkomendasikan DITLIN tahun 2006

NO PERSONIL LPHP DIY

Standar Minimal

Standar Optimal

1. Kep. LPHP 1 1 1

2. Kel. Fungsional Tertentu S-1 Pertanian/HPT SLTA SLTP SD

4 1 - -

3 6

5

10

3. POPT/PHP dilapangan POPT/PHP THL-POPT

32 18

45

90

4. Tata Usaha : Keuangan Kepegawaian

- -

1 1

2 2

Page 371: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

368

Umum 3 3 6

JUMLAH 59 60 116

TUGAS DAN FUNGSI LPHP :

1. Penyusunan rencana program/kegiatan laboratorium pengamatan hama

dan penyakit

2. Surveilans tanaman pangan dan hortikultura

3. Pengamatan OPT potensial dan dampak perubahan iklim (DPI)

4. Peramalan OPT dan DPI

5. Pemetaan daerah rawan serangan OPT

6. Pertemuan koordinasi dan sarasehan

7. Pengembangan agens hayati dan pemberdayaan PPAH

8. Bimbingan teknis SLPHT dan SLI

9. Bimbingan gerakan pengendalian OPT

10. Penguatan stasiun meteorologi pertanian khusus (SMPK) dan light trap

(lampu perangkap)

11. Rice garden/screening varietas

12. Dinamika populasi

13. Taksasi kehilangan hasil

14. Uji biotipe WBC

15. Uji patotipe BLB/kresek atau penyakit penting lainnya

16. Sistem peringatan dini (SMS base server)

17. Pengembangan teknologi pengendaian indegenus (local specifik/kearifan

lokal)

18. Kajian/demplot pengendalian hayati semi laboratorium

19. Rintisan desa PHT

20. Penyebaran informasi melalui media cetak dan/atau media elektronika

21. Penyusuan draf pest list (padi, kedelai, jagung)

22. Penyebaran peta peramalan dan perkembangan serangan OPT dan DPI

(padi, kedelai, jagung)

23. Klinik tanaman

Page 372: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

369

24. Pelaksana BPT

SARANA PRASARANA LPHP

Kantor LPHP yaitu (ruang Koord. LPHP, ruang staf, ruang komputer, aula, ruang

Isolasi, ruang lab. APH, ruang Lab. Phytophatology, dan ruang lab.

Enthomology). Bahan-bahan laboratorium APH dan OPT;Mess 6 kamar;Gudang

pembuatan dan sterilisasi media;Gudang peralatanGudang produk APH Jadi;

Green house 2 buah; Tanah percobaan 1,3 ha; Tempat parker; Perangkat

teknologi informasi/Wifi; Kendaraan roda 4 spot stop 1 unit

PROFIL LPMPT

Laboratorium Pengujian Mutu Produk Tanaman (LPMPT) adalah unit pelaksana

kegiatan UPTD BPTP dibawah Dinas pertanian D.I. Yogyakarta. LPMPT dapat

memberikan informasi berupa Sertifikat Pengujian secara benar kepada semua

pihak yang membutuhkan.

Visi : LPMPT menjadi lembaga terdepan dibidangnya, dengan mengutamakan

manajemen pelayanan terhadap pelanggan secara profesional, menyediakan

informasi hasil uji yang valid, cepat, dan akurat

Misi :

1. Memastikan pengawasan yang ketat terhadap proses Pengujian yang

dilaksanakan

2. Memastikan tingkat kepuasan pelanggan terpenuhi terhadap informasi

hasil uji yang dihasilkan

3. Mengoptimalkan pengawasan dan monitoring prosedur pengujian

4. Menjadikan Petugas LPMPT profesional di Bagiannya dengan penuh rasa

tanggung jawab.

5. Meningkatkan kemampuan inovasi dan kualitas SDM

Page 373: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

370

6. Mewujudkan manajemen kelembagaan yang terakreditasi Nasional dan

Internasional.

Jumlah kebutuhan personalia LPMPT D.I. Yogyakarta sesuai standar

minimum/maksimum menurut standar yang direkomendasikan ISO 17025-2005,

yaitu sebagai berikut :

NO PERSONIL LPMPT

DIY Standar Minimal

Standar Optimal

1. Ka UPTD BPTP - 1 1

2. Koord. LPMPT - 1 1

3. Mananjer (Mutu, Teknis, Adm.)

- 3 3

4. Staf Funsional Tertentu - PMHP Analis - PMHP Pengambil

sampel - PMHP Inspektor - PMHP Deputi

1 - - -

3 2 1 4

5 4 2 6

5. Tata Usaha : Keuangan Kepegawaian Umum

- - -

1 1 2

2 2 4

JUMLAH 1 19 30

SARANA PRASARANA LPMPT

Gedung utama LPMPT terdiri dari

1. Ruang Preparasi

2. Ruang penyimpanan sampel

3. Ruang penyimpanan bahan kimia

4. Ruang penyimpanan bahan aktif

5. Ruang instrumen GC-MS

6. 2 buah Kamar kecil

Bangunan pendamping

1. Kamar basuh (pembersihan sampel)

2. Kamar mandi

3. Dapur

4. Gudang

Page 374: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

371

Alat dan bahan Laboratorium

Terlaksananya penyediaan honorarium bagi THL POPT PHP sebanyak 18 orang

selama 10 bulan yaitu :

No Nama Pendidikan Wilayah Kerja Pengamatan

19. Rumiyati, S.Si ( S.1 ) Kec. Bambanglipuro, Bantul

20. Yoeke Kusumayanti, SP ( S.1 ) Kec. Sleman Sleman

21. Wiwik Widiyatmi, SP

( S.1 ) Kec. Depok, Sleman

22. Tho’ad Sri Biastuti, SP ( S.1 )

Kec. Pandak, Bantul

23. Tri Hernawan D.III Kec. Gamping Sleman

24. Rahmat Syaifudin, A.Md. D.III Kec. Ngaglik Sleman

25. Tri Astono, A.Md. D.III Kec. Purwosari, Gunung Kidul

26. Untoro, A.Md. D.III Kec. Panggang Gunung Kidul

27. Minal Khoiri, A.Md. D.III Kec. Sentolo, Kulon Progo

28. Asrowi SLTA Kec. Pundong, Bantul

29. Mukhlis Wibowo SLTA Kec. Jetis, Bantul

30. Gani Arwanto SLTA Kec. Banguntapan, Bantul

31. Dwiwo Santoso SLTA Kec. Ngemplak, Sleman

32. Suharman SLTA Kec. Mlati, Sleman

33. Dian Suhartaji SLTA Kec. Tanjungsari Gunungkidul

34. Kismadi SLTA Kec. Girisubo Gunungkidul

35. Sarno SLTA Kec. Rongkop, Gunungkidul

Page 375: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

372

36. Suronto SLTA Kec. Tepus, Gunungkidul

Terlaksananya penyediaan BOP bagi POPT PHP PNS selama 9 bulan dari

target 12 bulan dan bagi THL POPT PHP selama 10 bulan.

NO NAMA JABATAN DITUGASKAN

1 GUNTARA, S.P Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kota Yogyakarta

2 WIDODO, S.P. M.Sc

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

Koordinator POPT-PHP Wilayah Kabupaten Bantul dan membantu POPT-PHP wilayah kec. Bantul

3 SRI HANDOYO, SP

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Piyungan dan Kec. Banguntapan Kabupaten Bantul

4 SUHARDI Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Imogiri dan Kec. Dlingo Kabupaten Bantul

5 RM CANANG AGUS TRIBAWONO, SP

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Kasihan Kabupaten Bantul

6 MUHYIDIN, STP Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Pleret dan Kec. Jetis Kabupaten Bantul

7 SUNARDI, SP Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Kretek, Kec. Pundong dan Kec. Bambanglipuro Kabupaten Bantul

8 JAKA MARDAYA Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Sewon dan Kec. Bantul Kabupaten Bantul

Page 376: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

373

9 SUWARJA Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Sedayu dan Kec. Pajangan Kabupaten Bantul

10 BUDI SANTOSO, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

Koordinator POPT-PHP Wilayah Kabupaten Sleman dan membantu POPT-PHP Wilayah Kec. Tempel

11 HERMANTA, S.P. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Muda

POPT-PHP Wilayah Kec. Godean dan Kec. Gamping Kabupaten Sleman

12 JOKO PURNOMO, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Prambanan dan Kec. Kalasan Kabupaten Sleman

13 BIYONO, S.P. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Minggir dan Kec. Moyudan Kabupaten Sleman

14 SUHARNO, S.P Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Seyegan, Kec. Tempel dan Kec. Mlati Kabupaten Sleman

15 HERI JOHANDI, S.P

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Berbah dan Kec. Depok Kabupaten Sleman

16 SUKIMAN Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Ngemplak dan Kec. Cangkringan Kabupaten Sleman

17 GUNAWAN Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana

POPT-PHP Wilayah Kec. Pakem dan Kec. Turi Kabupaten Sleman

18 SUPOMO, S.TP. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

Koordinator POPT-PHP Wilayah Kabupaten Gunungkidul merangkap POPT-PHP Wilayah Kec. Wonosari

Page 377: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

374

19 JAYADI, SP Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Paliyan dan Kec. Saptosari Kabupaten Gunungkidul

20 SUJAKA, STP Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Playen dan Kec. Patuk Kabupaten Gunungkidul

21 KUSMARTAAT DAHURU

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Gedangsari dan Kec. Nglipar Kabupaten Gunungkidul

22 SUGONDO Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Semanu dan Kec. Ponjong Kabupaten Gunungkidul

23 NURYADI, STP Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Semin, Kec. Ngawen dan Kec. Karangmojo Kabupaten Gunungkidul

24 NGADIRAN, S.P. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Nanggulan dan Kec. Girimulyo Kabupaten Kulon Progo

25 SIGIT PURWIYANTARA, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

POPT-PHP Wilayah Kec. Lendah dan Kec. Galur Kabupaten Kulon Progo

26 SAPTA DALYANA Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

POPT-PHP Wilayah Kec. Wates, Kec. Panjatan, Kec. Kokap dan Kec. Temon Kabupaten Kulon Progo

27 Ir. SUPRIYANA Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Madya

Koordinator Fungsional POPT dan membantu POPT-PHP Wilayah Kec. Kalasan Kabupaten Sleman

Page 378: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

375

28 Ir. PARYOTO, MP Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Madya

Wakil Manajemen Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman dan membantu POPT PHP Wilayah Kec. Srandakan Kabupaten Bantul

29 Ir. SUHARYADI Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Madya

Pengendali OPT di Balai Proteksi Tanaman Pertanian dan membantu POPT-PHP Wilayah Kec. Turi Kabupaten Sleman

30 DWI ATMI ASIH PERTIWI, S.TP

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Muda

Pengendali OPT di Balai Proteksi Tanaman Pertanian dan membantu POPT-PHP Wilayah Kec. Pajangan Kabupaten Bantul

31 SUNGKONO Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia

Pengendali OPT di Balai Proteksi Tanaman Pertanian dan membantu POPT PHP Wilayah Kec. Galur Kabupaten Kulon Progo

32 RAIS SULISTYO WIDIYATMOKO, S.Si

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama

Petugas Bagian Mutu Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman dan membantu POPT PHP Wilayah Kec. Dlingo Kabupaten Bantul

Terlaksananya penyediaan honorarium bagi 38 orang petani pengamat

yang tersebar di 4 kabupaten se DIY selama 5 bulan dari target 10 bulan,

dengan personalia sebagai berikut :

No Nama Alamat Wilayah Pengamatan

SLEMAN

Page 379: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

376

1 Sumaryanto Sumberahayu, Moyudan, Sleman

Moyudan, Sleman

2 Joko Wasiat Sumberahayu, Moyudan, Sleman

Moyudan, Sleman

3 Ahmad Sumberahayu, Moyudan, Sleman

Moyudan, Sleman

4 Wahyu Kiswanto

Sidokarto, Godean, Sleman

Godean, Sleman

5 Dwi Hartana Sidokarto, Godean, Sleman

Godean, Sleman

6 Hartono Sidokarto, Godean, Sleman

Godean, Sleman

7 Suharyanto Madurejo, Prambanan, Sleman

Prambanan, Sleman

8 Aan Suwandi Madurejo, Prambanan, Sleman

Prambanan, Sleman

9 Bambang Wijanarko

Margodadi, Seyegan, Sleman

Seyegan, Sleman

10 Mugiyono Margodadi, Seyegan, Sleman

Seyegan, Sleman

11 Tukimun Margodadi, Seyegan, Sleman

Seyegan, Sleman

BANTUL

12 Kadiso Parangtritis, Bantul Parangtritis, Bantul

13 Nukilam Parangtritis, Bantul Parangtritis, Bantul

14 Badar Parangtritis, Bantul Parangtritis, Bantul

15 Heri Haryanto Bangunharjo, Sewon, Bantul

Sewon, Bantul

16 Suyatno Pendowoharjo, Sewon, Bantul

Sewon, Bantul

17 Wahudiyono Jolosutro, Srimulyo, Piyungan, Bantul

Piyungan, Bantul

18 Agung Supriyadi

Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul

Piyungan, Bantul

19 Munawan Petir, Srimartani, Piyungan, Bantul

Piyungan, Bantul

20 Hartoyo Imogiri, Bantul Imogiri, Bantul

21 Wuryanti Imogiri, Bantul Imogiri, Bantul

Page 380: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

377

22 Jakiman Sedayu, Bantul Sedayu, Bantul

23 Hadi Wahyono Sedayu, Bantul Sedayu, Bantul

KULONPROGO

24 Untung S Giripeni, Wates, Kulonprogo

Wates, Kulonprogo

25 Kiswanto Giripeni, Wates, Kulonprogo

Wates, Kulonprogo

26 Supriyanto Giripeni, Wates, Kulonprogo

Wates, Kulonprogo

27 Chamim Tohari Kembang, Nanggulan, Kulonprogo

Nanggulan, Kulonprogo

28 Siyono Tanjungharjo, Nanggulan, Kulonprogo

Nanggulan, Kulonprogo

29 Sutrisno Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo

Kalibawang, Kulonprogo

30 Kuntoro Edi Pengasih, Kulonprogo

Pengasih, Kulonprogo

31 Tugiyo Pengasih, Kulonprogo

Pengasih, Kulonprogo

32 Suyanto Sentolo, Kulonprogo

Sentolo, Kulonprogo

No Nama Alamat Wilayah Pengamatan

GUNUNGKIDUL

33 Eko Prasetyo Wonosari, Gunungkidul

Wonosari, Gunungkidul

34 Suprapto Wonosari, Gunungkidul

Wonosari, Gunungkidul

35 Sumardi Wonosari, Gunungkidul

Wonosari, Gunungkidul

36 Gimin Ngawen, Gunungkidul

Ngawen, Gunungkidul

37 Sukardiyono Ngawen, Gunungkidul

Ngawen, Gunungkidul

38 Sriyana Ngawen, Gunungkidul

Ngawen, Gunungkidul

Page 381: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

378

Terlaksananya penyediaan ATK dan bahan komputer

Terlaksananya Pembinaan, Pengawalan, dan monitoring kegiatan ke 4

kabupaten.

Terlaksananya peninjauan calon lokasi kegiatan TA. 2016 dan TA. 2017.

Terlaksananya monitoring kegiatan PPHT dan PPDI TA. 2016.

Ada keikutsertaan dalam pertemuan luar kota.

Terlaksananya pengadaan alat pengolah data berupa laptop dan printer 2

unit dengan spesifikasi sebagai berikut :

No. Uraian Pekerjaan Kuan-

titas

Satuan

Ukuran

Harga

satuan

(Rp.)

Total (Rp.)

1. Lenovo notebook dengan

spesifikasi :

Lenovo Notebook

Ideapad 300 141BR 68

D Black Intel Quad core

3150 up to, 2.08GHz,

Memory Ram 2 gb, hdd

500 gb + ssh 8 gb, dvd

rw, 14” LED, Bluetooth.

Screen protector 14”

RBT

Key board Skin besar

Lenovo tas asesoris tas

14”

2 unit 3.825.250,

-

7.650.500,

-

2. Logitech wireless mouse

M235

2 unit 184.250,- 368.500,-

3. Printer Canon IP 2770 2 unit 709.500,- 1.419.000,

-

Page 382: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

379

Jumlah 9.438.000,

-

32) Pertemuan Rutin Bulanan Petugas Lapang

Anggaran kegiatan ini direfokusing dan blokir sehingga yang dapat terealisasi

52,05% dan fisik 60% dengan keluaran terlaksananya koordinasi petugas

lapang di kabupaten Gunungkidul dan Bantul .

33) Teknologi Pengendalian OPT menggunakan Agens Hayati

Anggaran kegiatan ini direfokusing dan blokir sehingga yang dapat terealisasi

52,19% dan fisik 60% yaitu terlaksananya Rapat Teknologi Pengendalian OPT

menggunakan agensia hayati pada tanggal 30 Agustus 2016 di LPP Garden

Yogyakarta yang diikuti 50 orang petugas dan petani dan terlaksananya

pendampingan pelaksanaan PPHT dan PDPI DIY TA. 2016

Acara Rapat Teknologi Pengendalian OPT menggunakan agensia

hayati di mulai pukul 08.30 dibuka oleh MC , dilanjutkan dengan pengarahan oleh

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) D.I. Yogyakarta Ir. Suparjono,

dengan materi Upaya Perlindungan Tanaman Pangan DIY TA 2016 , kebijakan

yang ditempuh dalam pengamanan produksi tanaman pangan dengan langkah

langkah sebagai berikut

a. Optimalisasi pengamatan oleh petugas POPT di tingkat lapang

b. Melaksanakan bimbingan dan pendampingan di tingkat kelompok Tani

c. Optimalisasi program Spot Stop dengan pendekatan perbaikan ekosistem

dengan penerapan pengendalian pre emtif menggunakan Agensia Hayati

d. Optimalisasi Brigade Proteksi Tanaman (BPT) dan pemberdayaan peran

Regu Perlindungan Hama (RPH) dalam setiap Gerakan Pengendalian

(Gerdal) OPT di tingkat lapang

1. Pukul 09.45 – 10.45 pemaparan materi oleh Ir Supriyana Koordinator

Fungsional POPT DIY dengan Materi Upaya Pengendalian OPT dengan

Page 383: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

380

bahan pengendalian yang ramah lingkungan dengan materi bahasan

sebagai berikut :

a. Pengenalan bioekologi jenis OPT yang ditemukan di pertanaman

b. Pengamatan yang intensif dan simultan

c. Melakukan pemetaan daerah kronis dan endemis OPT dan

d. Memaksimalkan pengendalian OPT dengan agens hayati yang telah

diproduksi oleh PPAH dan Lab PHP Bantul pada setiap pengendalian

OPT

Penyampaian materi Upaya pemberdayaan petani /Kelompok tani

Pengembang/pembuat Agens hayati oleh Ir. Paryoto, MP , Koordinator

Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman BBantul, dengan langkah

langkah sebagai berikut :

a. 40 Kelompok PPAH sebagai mitra dari Lab PHP Bantul dapat selalu

berkomunaksi secara aktif dengan Lab Bantul

b. Laboratorium PHP Bantul akan menyiapkan F1 Agensia hayati yang

digandakan oleh kelompok PPAH

c. Setiap produk agens yang dihasilkan oleh PPAH secara berkala akan di

uji oleh Laboratorium PHP Bantul untuk menjaga kualitas

d. Memaksimalkan pengendalian OPT dengan agens hayati yang telah

diproduksi oleh PPAH dan Lab PHP Bantul pada setiap pengendalian

OPT

e. Secara periodic Lab PHP akan melakukan monitoring dan pembinaan ke

PPAH

Presentasi Pengalaman dalam pembuatan dan Penjualan agensia hayati Oleh

Hartoyo Petani Pengembang Agens Hayati di Selopamioro Imogiri

a. Agens hayati yang dibuat di PPAH Selopamioro Imogiri Bantul sejak

tahun 1989 ada tiga macam yaitu,

o Beuveria Bassiana , untuk bahan pengendalian OPT Wereng coklat,

Walang sangit, Hama Trips pada komoditas hortikultura

o Tricoderma , Geocladium untuk pengendalian penyakit layu fusarium

o PGPR untuk stimulant pada tanaman pangan dan hortikultura

Page 384: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

381

b. Distribusi dan Penggunaan agensia hayati yang diproduksi digunakan

oleh petani sekitar lokasi PPAH khusunya Kecamatan Imogiri dan

sekitarnya dan sering dapat pesanan dari pihak lain seperti mahasiswa

atau Lab PHP Bantul sendiri bila agens dilaboratorium kekurangan untuk

bahan gerakan pengendalian

c. PPAH tidak menjual agens hayati tetapi setiap warga yang mengambil

hanya mengganti ongkos pembuatan agensia hayati

d. Untuk menjaga kualitas hasil produksi agensia hayati yang dibuat oleh

PPAH Selopamioro selalu berkomunikasi kepada pihak Laboratorium

PHP Bantul secara periodic paling tidak 3 bulan sekali termasuk

pengambilan FI agens hayati yang dibutuhkan untuk pembuatan agens

hayati yang dibuat

e. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan Agensia hayati pada awalnya

sering terjadi kontaminasi agens lain yang tidak diharpakan hal ini karena

proses sterilisasi yang kurang sempurna atau FI yang telah kedaluwarsa

Presentasi pengalaman penggunaan angens hayati untuk pengendalian OPT di

lapangan oleh Ngadiran, SP POPT Kecamatan Nanggulan Kulon Progo sebagai

berikut

a. Sejak tahun 1989 dibeberapa kelompok tani di Wilayah Kecamatan

Nanggulan telah menggunakan agensia hayati berupa Beuveria Bassiana

untuk pengendalian OPT WBC, Penggerek Batang dan walang sangit

pada tanaman padi, Untuk tanmaman kedelai agensia hayati beuvaria

digunakan untuk mengendalian hama Riptortus dan Paedonia , dengan

hasil yang cukup memuaskan , sedang kendalanya petani mera sa

kurang sreg karena hasilnya tidak dapat diketahui secara lansung pasca

pengen dalian karena harus menunggu 2-3 hari setelah perlakuan

pengendalian

b. Untuk tanaman hortikultura umumnya yang banyak digunakan jenis agens

hayati tricoderma dan gleocadium untuk mengendalikan penyakit layu

fusarium

Page 385: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

382

c. Pengalaman penggunaan Agensia hayati untuk pengendalian OPT yang

terpenting dan harus selalu ditekankan kepada petani adalah kesabaran

dan keihlasan dalam pengaplikasikan agens hayati karena merupakan

mahluk hidup yang perlu perlakuan yang khusus dan hasilnya tidak dapat

langsung dapat dibuktikan

Diskusi pengembangan agens hayati oleh kelompok tani yang dipandu oleh Heri

Johandi SP Staf BPTP DIY dengan fokus pada rencana tindak lanjut (RTL) serta

analisa kebutuhan dan kendala pengembangan agens hayati untuk pengendalian

OPT pada tanaman pangan dimasa yang akan datang.

34) Pemberdayaan PPAH

Anggaran direfokusing semua.

35) Pertemuan Rutin Bulanan POPT-PHP dan Koordinator POPT-PHP

Anggaran kegiatan ini direfokusing dan blokir sehingga yang dapat

terealisasi 33,33% dan fisik 50% yaitu terlaksananya koordinasi periodik 9 kali

yang dilakukan selama 9 bulan, yaitu pada tanggal 14 Januari, 1 Februari, 1

Maret, 1 April, 1 Mei, 1 Juni , 14 Juli,1 Agustus dan 1 September 2016. Kegiatan

Pertemuan Rutin Bulanan POPT-PHP dan Koordinator POPT-PHP dilaksanakan

sebagai sarana koordinasi antara Petugas POPT seluruh wilayah D.I.Yogyakarta

baik koordinasi secara teknis maupun berkaitan dengan kepegawaian dll.

Koordinasi teknis POPT ini sangat penting sekali dilakukan untuk melakukan

koordinasi berkaitan dengan kondisi lapangan baik yang berkaitan dengan OPT

( Organisme Pengganggu Tumbuhan) dan DPI (Dampak Perubahan Iklim).

Laporan OPT secara berkala dilaporkan 2 mingguan sekali ( 1 bulan/2 kali) yang

dilaporkan di awal bulan dan tengan bulan, untuk awal bulan laporan

dikumpulkan saat koordinasi POPT ini. Pertemuan ini sangat bermanfaat dalam

menunjang kinerja POPT, dengan kegiatan ini kondisi lapangan baik OPT

maupun DPI dengan permasalahannya dapat didiskusikan bersama sehingga

segera dapat diambil tindakan baik yang berkaitan dengan OPT/DPI. Sealain itu

dengan kegiatan ini kemampuan teknis POPT bertamabah, karena didalamnya

Page 386: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

383

juga sebagai tempat berbagi lmu dengan mengu dang narasumber tertentu atau

dari interen BPTP.

Data/informasi kondisi OPT/DPI dilapangan yang tepat akurat dan cepat

ini sangat dibutuhkan dalam rangka pengambilan kebijakan untuk pengendalian

OPT, sehingga dengan manajemen pengendalian yang baik diharapkan kerugian

produksi pertanian karena serangan OPT/ DPI dapat diminimalkan. Pada

koordinasi ini juga disampaikan informasi-informasi yang berkaiatan dengan

ketugasan POPT sehingga diharapkan kinerja POPT lebih baik lagi.

C. Kegiatan APBN Satker Hortikultura

1. Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura

Kegiatan pengelolaan dan pengendalian OPT hortikultura dilakukan

dalam upaya pengamanan produksi hortikultura unggulan di wilayah D.I.

Yogyakarta. Sesuai kebijakan pemerintah dalam pengendalian OPT bahwa

pengendalian OPT menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat petani

dan pemerintah, maka gerakan pengendalian OPT hortikultura dilaksanakan

secara terpadu melibatkan semua pihak yang terkait utamanya anggota

kelompok tani hortikultura. Tujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi

dan kemandirian masyarakat/petani dalam mengendalikan OPT hortikultura.

Berdasarkan lokasi pengembangan kawasan komoditas cabe dan

bawang merah di wilayah dan informasi OPT utama yang menyerang telah

dilakukan gerakan pengendalian OPT hortikultura pada tanaman cabai 22 unit,

dan bawang merah 8 unit yang meliputi :

a. Gerakan pengendalian OPT pada tanaman cabai

Gerakan pengendalian OPT pada tanaman cabai dilakukan paling

banyak dibandingkan gerakan pengendalian OPT bawang merah. Dari 30

unit gerakan, pada tanaman cabai dilakukan 22 lokasi gerakan pengendalian

yang dilaksanakan di 4 (empat) kabupaten dengan gerakan pengendalian

terbanyak dilakukan di kabupaten Kulonprogo. Kemudian disusul kabupaten

Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Pengendalian terutama ditujukan untuk

OPT penyakit virus kuning, layu (Fusarium sp.), antraknose (Colletotrichum

Page 387: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

384

spp.), Aphis sp, kutu kebul (Bemesia tabaci), trips (Thrips parvispinus), dan

lalat buah (Bactrocera spp). Gerakan-gerakan pengendalian yang dilakukan

meliputi Penggunaan jamur antagonis tricoderma sebagai antisipasi terhadap

serangan layu fusarium, sanitasi/eradikasi sumber serangan OPT, sanitasi

gulma di sekitar pertanaman, secara fisik/mekanis mengambil OPT yang

ditemukan, pemasangan perangkap likat kuning, pengendalian dengan

agens hayati/pestisida nabati dan pengendalian dengan pestisida kimia

secara bijaksana dengan prinsip 6 (enam) tepat.

b. Gerakan pengendalian OPT pada tanaman bawang merah

Pada tanaman bawang merah, gerakan pengendalian OPT dilakuan

sebanyak 8 kali meliputi kabupaten Bantul 4 (tujuh) kali, dan kabupaten

Gunungkidul 4 (empat) kali. OPT utama yang dikendalikan adalah penyakit

Layu fusarium, trotol/bercak ungu (Alternaria sp.), hama Trips (Thrips tabaci)

dan ulat grayak (Spodoptera exigua). Gerakan pengendalian yang dilakukan

adalah dengan Penggunaan jamur antagonis tricoderma sebagai antisipasi

terhadap serangan layu fusarium, sanitasi/eradikasi sumber serangan OPT,

fisik/mekanis dengan mengambil OPT yang ditemukan kemudian

dimusnahkan, pemasangan perangkap likat putih, dan penyemprotan

pestisida secara bijaksana.

Hasil evaluasi pelaksanaan gerakan secara umum baik. Gerakan

pengendalian yang dilakukan dapat menurunkan populasi atau intensitas

serangan OPT hortikultura yang menyerang. Namun dibeberapa lokasi

gerakan serangan OPT sudah terlanjur berkembang sehingga penurunan

populasi dan intensitas serangan kurang signifikan sehingga serangan OPT

masih tetap ada. Oleh karena itu gerakan pengendalian perlu ditindaklanjuti

oleh petani beserta kelompoknya secara mandiri dengan swadaya petani.

Kedepan pengendalian OPT supaya dilakukan sejak dini selagi luas dan

intensitas serangan masih kecil dengan menerapkan prinsip-prinsip PHT.

Page 388: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

385

Secara keseluran Kegiatan Gerakkan Pengendalian OPT Hortikultura dapat

dilihat pada tabel 8.84.

Tabel 8.84. Kegiatan Gerakkan Pengendalian OPT Hortikultura 2016

NO NAMA

KELTAN ALAMAT KOMODITAS

Pert Persiapan

Gerdal

A. GUNUNGKIDUL

1 Makmur Siyono Tengah, Logandeng, Playen, Gunung Kidul

Bawang Merah

25/7/2016 30/8/2016

2 Podomoro Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul

Bawang Merah 2/9/2016 5/9/2016

3 Guyup Belimbing, Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul

Bawang Merah 11/8/2016 16/8/2016

4 Sumber Agung

Semanu Selatan, Semanu, Gunung Kidul

Bawang Merah 3/10/2016 10/10/2016

5 Ngudi Lestari Pakel, Plajan, Saptosari, Gunung Kidul

Cabai Merah 11/10/2016 18/10/2016

6 Ngudi Mulyo Gobeh, Bendung Semin, Gunung Kidul

Cabai Merah 19/8/2016 22/8/2016

B. BANTUL

1 Sri Rejeki

Pundong, Panjangrejo, Krapyak Kulon

Cabai Besar 11/9/2016 14/11/2016

2 Tani Maju

Jetis, Canden, Suren Wetan

Cabai Besar 7/9/2016 22/10/2016

3

Langeng Maju

Mandungan, Srimartani, Piyungan

Cabai Rawit 3/11/2016 8/11/2016

4 Sumber Baru

Imogiri, Selopamioro, Kajor Wetan

Cabai Rawit 23/8/2016 26/8/2016

5

Ngudi Makmur

Jonggrangan, Srihardono, Pundong

Cabai Rawit 11/11/2016 17/11/2016

6 Tirto asih

Kretek, Parangtritis, Bungkus

Bawang Merah 12/8/2016 15/8/2016

7 Bismo

Srandakan, Poncosari, Talkondo

Bawang Merah 2/8/2016 31/8/2016

Page 389: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

386

8 Bumi Mukti

Imogiri, Selopamioro, Srunggo I

Bawang Merah 22/8/2016 24/8/2016

9 Tani Subur

Sanden, Gadingsari, Sorobayan

Bawang Merah 11/8/2016 12/8/2016

C. SLEMAN

1

Sedyo Makmur

Keburlor, Argomulyo, Cangkringan

Cabai Merah 25/8/2016 6/10/2016

2

Merapi Makmur

Jetis, Argomulyo, Cangkringan

Cabai Rawit 23/8/2016 13/10/2016

3 Ngudi Rukun

Kebonagung, Tridadi, Sleman

Cabai Rawit 11/10/2016 15/11/16

4 Asih

Gabugan, Donokerto, Turi

Cabai Rawit 5/8/2016 20/10/2016

5 Subur

Gondang, Donokerto, Turi

Cabai Rawit 8/8/2016 27/10/2016

6

Krida Sembada

Wonorejo, Hargobinangun, Pakem

Cabai Rawit 10/8/2016 4/10/2016

7 Ngudi Rejeki

Randu, Hargobinangun, Pakem

Cabai Rawit 15/8/2016 11/10/2016

D. KULON PROGO

1 Sido Maju Brajan, Banjararum, Kalibawang

Cabai Rawit 25/10/2016 2/11/2016

2 Ngudi Makmur

Kemesu, Banjararum, Kalibawang

Cabai Besar 26/10/2016 4/11/2016

3 Ngudi Mulyo Janturan, Tawangsari, Pengasih

Cabai Besar 11/7/2016 6/9/2016

4 Manunggal Roso

Tegal Perang, Tawangsari, Pengasih

Cabai Besar 3/6/2016 5/10/2016

5 Subur Dukiuh RT 13, RW 06, Sidomulyo, Pengasih

Cabai Besar 1/6/2016 28/7/2016

6 Amrih Makmur

Gendol, Banyuroto, Nanggulan

Cabai Besar 26/7/2016 4/8/2016

7 Sido Maju Keso, Banyuroto, Nanggulan

Cabai Besar 3/8/2016 20/10/2016

8 Mandiri Tawang, Banyuroto, Nanggulan

Cabai Besar 2/7/2016 9/8/2016

2. Pengembangan Lab.PHP/ Lab. Agensia Hayati/ Lab Pestisida

Page 390: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

387

Semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, adapun pada tahun

2016 kegiatan Fasilitasi Sarana Prasarana Laboraorium dan Klinik PHT

mendapatkan Anggaran dari APBN Hortikultura sebesar Rp.91.500.000,- adapun

pada perjalanannnya anggaran dilakukan efisiensi sebesar Rp.4.500.000,-

sehingga hingga akhir desember 2016 anggaran kegiatan ini sebesar

Rp.87.000.000,-. Walaupun untuk penyerapan anggaran untuk realisasi 94 %

akan tetapi untuk realisasi fisik sebesar 100 %.

Kegiatan Rapat koordinasi LPHP didalamnya merupaka sarana

berkoordinasi berkaiatan dengan pengelolaan LPHP dengan sistem manajemen

ISO 9001:2008 , untuk ruang lingkup perbanyakan agens hayati dan jasa

layanan Klinik tanaman ( Klinik PHT), koordinasi ini dilakukan 2 kali dlaam satu

bulannya, akan tetapi bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan dan

kepentingan pengelola.Rapat koordinasi LPHP diikuti oleh semua personel

Laboratorium sesuai dengan masing-masing tanggungajawabnya.

Kalibrasi alat-alat laboratorium merupakan unsur penting dalam

pengelolaan LPHP terutama untuk memastikan produk agens hayati mempunyai

kualitas yang baik. Kalibrasi alat dilakukan pada peralatan lab dengan kategori

alat ukur dan alat lainnya yang berpengaruh terhadap hasil dalam hal ini seperti

pipet volum ( alat ukur), Autoclave ( pengecekkan suhu alat yang benar ),

timbangan analitik ( alat ukur, menentukan ketepaan berat timbangaan ) dan

peralatan lainnya sesuai daftar. Dengan Kalibrasi alat inin diharapkan peralatan

yang ketepana ukuran belum sesuai dapat disesuaikan sehingga dapat

berfungsi secara optimal. Kalibrasi alat dapat terealisasi pada bulan Desember,

hal ini dikarenkaan lembaga sertifikasi yang terakreditasi untuk alat-alat tersebut

terbatas jumlahnya dan antri dalam pengerjaanya, sehingga Kalibrasi alat LPHP

baru dapat dilaksanakan pada Awal Desember.

Perbanyakan agens hayati pada kegiatan ini di fokuskan pada produk

Trichoderma sp ( 4000 pak), Beauveria bassiana(1000 pak) , PGPR ( 350 liter)

dan Phaenibacillus polymixa( 450 liter) . Trichoderma sp diproduksi sebanyak

4000 pak ( @ 100 gram) yang dikemas dalam kardus. Trichoderma sp ini

berguna sebagai agens hayati antagonis yang dipergunakan untuk

Page 391: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

388

mengendalikan penyakit layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. yang

menyerang pada tanaman Cabe, Pisang, semangka , melon, krisan. Dengan

aplikasi Trichoderma sp pada awal tanam dengan mencampur pada pupuk

kandang untuk komoditas tersebut diharapakan serangan layu Fusarium dapat

ditekan sehingga kerugian dapat diminimlkan. Adapun agens hayati Beauveria

bassiana dengan jumlah produksi 1000 pak (@ 100 gram) di aplikasikan pada

tanaman hortikultura untuk mengurangi serangan kutu-kutuan seperti Bemisia

tabaci (kutu kebul) yang banyak terdapat pada tanaman cabe yang merupakan

vektor virus kuning, sehingga diharapkan dengan berkurangnya populasi kutu

kebul ini penularan virus kuning dapat ditekan. PGPR ( 350 liter) yang dikemas

dalam botol1 literan serta Phaenibacillus polymixa ( 450 liter ) juga dikemas

dalam botol 1 liter . Agens hayati ini dimanfaatkan mulai dari perendaman benih

hingga aplikasi penyiraman dilapanagan. PGPR berfungsi sebagai

Meningkatkan fiksasi nitrogen di kacang-kacangan, Meningkatkan fiksasi

nitrogen yang bebas untuk bakteri, Meningkatkan pasokan nutrisi lainnya, seperti

fosfor, sulfur, besi dan tembaga, Memproduksi hormon tanaman, Meningkatkan

bakteri atau jamur yang menguntungkan , Mengendalikan penyakit, nematoda

dan serangga hama. PGPR sebagai pengendali penyakit pada beberapa

penyakit yang terbawa benih seperti Rhizoctonia solani . PGPR oleh petani

banyak digunakan terutama pada tanaman cabe dan bawang merah. Adapun

Phaenibacillus polymixa mempunyai karateristik yang hampir sama dengan

PGPR hanya saja perberdaan nya pada kandungan bakteri didalamnya klo

PGPR terdapat jenis baketeri seperti Pseudomonas sp, Bacillus sp dll.

Pada proses produksi perbnayaakn agens hayati tersebut tidak banyak

mngalami kendala hanya saja pada beberapa kali produksi terdapat kontaminan.

Kegiatan surveillannce OPT hortikultura dilakukan anatar alain di kecamatan

Pakem, Samigaluh dan Pundong dengan komoditas tanaman Krisan, Buah

Naga, dan Pepaya. OPT pada tanaman Krisan diwilayah samigaluh dan Pakem

hampir sama antara lain Layu Fusarium, Virus, Jamur Capnodium, Liryomiza,

Kutu kebul , ulat grayak. Sedangan OPT pada tanaman Buah naga anatar lain

Bekicot Achatina fulica , Aphis ( Aphis sp.) , Kumbang ( Protaetia fusca), Belalang (

Page 392: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

389

Valanga sp) , Bercak Colletotrichum sp , Bercak Botryospheria sp. Untuk Tanaman

pepaya di kecamatan Pundong ditemukan tanaman pepaya terserang penyakit

bakteri Erwinia papaye dengan intensitas serangan sedang, bahkan beberapa

pohon pepaya mati. Aplikasi Agens hayati di lakukan di kecamtan sanden dengan

sentra tanaman bawang merah dan cabe adapun agens hayati yang diaplikasikan

yaitu penggunaan Trichoderma sp. Gliocladium sp, PGPR (Plant Growth

Promoting Rhizobacteria), Beauveria bassiana, Phaeni Bacillus polymixa. dan

Imogiri dengan aplikasi PGPR dan Trichoderma sp untuk mengendaliakan serangan

Fusarium sp, Pseudoperonospors sp dan Colletotrichum sp. pada bawang

merah

Eksplorasi agens hayati merupakan kegiatan rutin yang dilakukan LPHP

dalam rangka pengembanagn agens hayati dimana pada kegiatan ini diharapkan

dapat diperoleh jenis agens hayati lainnya atau juga diperoleh jenis agen hayati

yang spesifik lokasi. Sampel diambil di tiga lokasi yaitu Srandakan, Minggir dan

temon adapun sampel yang diambil berupa tanah yang diambil dari tanah bawah

pohon bambau, tanah phon besar, tananh bawah pohon kolonjono serta tanah

kuburan dengan harapan tanah tersebut belum tercemar sehingga

kemungkinanan besar diperoleh agens hayati semakin besar. Eksplorasi dengan

pengambilan tanah ini dipergunakan untuk memperoleh agens hayati

Trichoderma sp, Gliocladium sp, Pseudomonas sp serta PGPR Tanah diambil

dengan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya tanah di

perlakukan di laboratorium sehingga diperoleh singel koloni jenis agens hayati,

yang selanjutnya dapat dipergunkaan sebagai stater untuk perbanayakan agens

hayati.

Surveillance Manajemen ISO 9001:2008 dilakukan pada awal bulan

Desember, hal ini dilakukan untuk melakukan surveillance terhadap penerapan

manajemen ISO 9001:2008 apakah sudah diterapkan pada runagn lingkup

perbanyakan agens hayati serta jasa Klinik tanaman ( Klinik PHT). Surveillance

dilakukan selama 2 hari kerja dengan melibatkan Auditor dari lembaga sertifikasi

PT MISB dari Jakarta. Audit dilakukan pada semua dokumen yang ada baik PSM

( Prosedur Sistem Mutu) maupun Formulir formulirserta kegiatan teknis yang

Page 393: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

390

meliputi perbanyakan agens haayti dan klinik tanaman. Penerapan Manajemen

ISO 9001:2008 di LPH sudah dilaksanakan pada tahun ke-3 adapun Surveillance

Manajemen ISO 9001:2008 ini memasuki tahun ke 3. Pada Surveillance ini

didaptkan temuan dari auditor yaitu 1 mayor dan 7 minor, untuk temuan ini diber

kesempatan untuk memperbaiki maksimal selama 1 bulan untuk temuan minor

dan 2 bulan untuk temuan mayor.

3. Rekomendasi DPI: Kajiterap Adaptasi / Mitigasi DPI Pada komoditas

cabe di Musim Kemarau

Kegiatan Rekomendasi Dampak Perubahan Iklim tahun anggaran 2016 di

DIY, tidak dapat dilaksanakan pada musim kemarau tahun 2016 dikarenakan

iklim yang terjadi tidak mendukung. Berdasarkan prakiraan musim yang

dikeluarkan oleh BMKG dan LAPAN menunjukkan bahwa musim kemarau tahun

2016 di Indonesia mengalami kemunduran yaitu terjadi pada bulan Juni 2016.

Sedangkan pada bulan Juni 2016 yang diperkirakan telah memasuki musim

kemarau, kegiatan analisa adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim pada

tanaman cabe musim kemarau mulai mempersiapkan kegiatan di lapangan.

Kelompok tani mempersiapkan lahan dan penanaman bibit pada bulan Juli. Pada

bulan Juli, curah hujan masih normal meskipun terjadi hujan pada hari-hari

tertentu. Pada bulan Agustus dan September, curah hujan mulai meningkat tajam

hingga melebihi normal, bahkan di beberapa wilayah di DIY mengalami banjir.

Selanjutnya pada bulan Oktober, curah hujan masih tinggi (diatas normal) dan

musim telah memasuki musim hujan. Curah hujan ini sangat berpengaruh

terhadap pemanfaatan irigasi pipa yang akan diaplikasikan pada pelaksanaan

kegiatan adaptasi dan mitigasi DPI ini. Irigasi pipa dimaksudkan untuk

mengefisienkan kebutuhan air irigasi pada pertanaman cabe di musim kemarau

yang kering. Apabila musim kemarau kering atau sangat kering, maka

pemanfaatan irigasi pipa sederhana ini dapat lebih optimal pemanfaatanya serta

dapat dilakukan analisi kebutuhan air pertanaman sehingga hal tersebut dapat

digunakan sebagai bahan rekomendasi adaptasi terhadap dampak perubahan

iklim kepada kelompok tani. Namun sebaliknya, apabila musim kemarau yang

Page 394: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

391

terjadi adalah musim kemarau basah atau sangat basah, maka pemanfaatan

irigasi pipa sederhana ini tidak dapat digunakan secara optimal karena

kebutuhan air sudah berlimpah dari air hujan yang ada dan kebutuhan air irigasi

pertanaman tidak dapat dianalisis. Sehingga analisis yang dihasilkannyapun

tidak dapat dijadikan suatu bahan rekomendasi kebutuhan air irigasi untuk

tanaman cabe pada musim kemarau.

Oleh karena keadaan iklim ekstrem yang terjadi pada musim kemarau

2016 sedemikian rupa sehingga musim kemarau yang terjadi adalah musim

kemarau yang sangat basah dengan curah hujan yang melebihi normal (yang di

beberapa wilayah di DIY bahkan mengalami banjir) maka asas kemanfaatan

aplikasi irigasi pipa sederhana pada pelaksanaan kegiatan kajiterap analisis

adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim pada tanaman cabe di musim

kemarau tidak dapat dilaksanakan secara optimal sehingga kegiatan ini tidak

dapat berjalan dengan baik.

Page 395: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

392

E. UPTD BALAI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

(BPSDMP)

UPTD Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian

(BPSDMP) Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk

berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Organisasi Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian

(BPSDMP) terdiri dari :

1. Kepala Balai

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Pelatihan Pengembangan Teknologi Pertanian

4. Seksi Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas pokok dan fungsi UPTD Balai Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pertanian (BPSDMP) diatur di dalam Peraturan Gubernur Nomor

38 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan UPTD pada

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Fungsi UPTD Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian

(BPSDMP) adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja Balai.

2. Pelaksanaan pelatihan keterampilan dan kerjasama tenaga teknis

pertanian bagi tenaga teknis pertanian.

3. Pelaksanaan pelatihan keterampilan dan kerjasama teknis pertanian bagi

masyarakat pertanian.

4. Pelaksanaan ketatausahaan.

5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan

program Balai.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Page 396: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

393

Tugas pokok UPTD Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia

Pertanian (BPSDMP) adalah sebagai berikut :

1. Kepala Balai

a. Menyusun rencana kegiatan Balai.

b. Memimpin, membina dan mengkoordinasikan penyelenggaraan

kegiatan Balai.

c. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Balai.

d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Balai.

2. Sub Bagian Tata Usaha.

a. Penyusunan program kerja SubBagian Tata Usaha.

b. Penyusunan program kerja Balai.

c. Pengelolaan kearsipan.

d. Pengelolaan keuangan.

e. Pengelolaan kepegawaian.

f. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan.

g. Pelaksanaan kehumasan.

h. Pengelolaan barang.

i. Pengelolaan kepustakaan.

j. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem

informasi.

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program

Balai.

l. Pelaksanaan monitoring, evaluas dan penyusunan laporan kegiatan

Subbagian Tata Usaha.

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Seksi Pelatihan Pengembangan Teknologi Pertanian

a. Penyusunan program kerja Seksi Diklat dan Pengembangan Teknologi

Pertanian.

b. Pemantauan penerapan norma, standar pendidikan keterampilan

tenaga teknis pertanian.

Page 397: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

394

c. Pelaksanaan pelatihan bagi tenaga teknis pertanian.

d. Pelaksanaan kerjasama teknis penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan bagi tenaga teknis pertanian.

e. Pelaksanaan evaluasi dan bimbingan lanjutan pelatihan.

f. Penyusunan dan penyebaran informasi teknologi pertanian terapan

pada tenaga teknis pertanian.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan program Seksi Pelatihan Pengembangan Teknologi

Pertanian

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4. Seksi Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian.

a. Penyusunan program kerja seksi Pelatihan dan Pemberdayaan

Masyarakat.

b. Pemantauan penerapan norma dan standar pendidikan keterampilan

tenaga teknis pertanian.

c. Pelaksanaan pelatihan bagi tenafa teknis pertanian.

d. Pelaksanaan kerjasama teknis penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan bagi tenaga teknis pertanian

e. Pelaksanaan evaluasi dan bimbingan lanjutan pelatihan

f. Penyusunan dan penyebaran informasi teknologi pertanian terapan

pada tenaga teknis pertanian.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan program Seksi Pelatihan dan Pemberdayaan

Masyarakat.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional di Balai Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pertanian (BPSDMP) Dinas Pertanian DIY adalah Widyaiswara

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Page 398: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

395

Kepala Balai. Para Widyaiswara dikoordinasikan oleh seorang

Koordinator Widyaiswara.

Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan memerlukan

kesiapan berbagai unsur, mulai dari sarana prasarana, administrasi,

anggaran, kurikulum hingga sumberdaya manusia (pelaksana, fasilitator,

peserta). Kegiatan yang dilaksanakan di UPTD BPSDMP Tahun Anggaran

2016 sebagai berikut.

1. APBN

A. APBD

1. Anggaran Kegiatan

Anggaran Kegiatan UPTD BPSDMP Tahun 2016 sesuai yang

tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas pertanian DIY adalah sebagai

berikut :

NO NAMA KEGIATAN Anggaran

(Rp)

1 Pembangunan / Rehabilitasi / Renovasi UPTD

BPSDMP beserta sarana dan prasarana

pendukungnya (DAK)

6.175.654.500

2 Apresiasi Perencanaan Diklat 9.999.100

3 Diklat Agribisnis Peternakan (Kambing Domba)

Bagi Petugas dan Petani

74.972.000

4 Evaluasi Pasca Latihan dan Bimbingan Lanjutan 24.955.000

5 Diklat Organik Farming Bagi Petugas 39.999.000

6 Diklat Budidaya danPengelolaan HMT Bagi

Petugas dan Petani

85.000.000

7 Diklat Zoonosis Bagi Petugas dan Bagi Petani 74.900.000

8 Diklat Pengolahan Hasil Peternakan Bagi Petugas 29.999.075

Page 399: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

396

9 Diklat Integrated Farming Bagi Petani 40.000.000

10 Diklat Penangkaran Benih Padi, Bawang Merah

dan Buah buahan Bagi Petani/ Penangkar

40.000.000

11 Diklat Pemanfaatan Limbah Peternakan Sebagai

Energi Alternatif Bagi Petani

40.000.000

12 Diklat Kewirausahaan Bagi Generasi Muda 120.000.000

13 Pengkajian Diklat 40.000.000

14 Temu Teknis Teknologi Pertanian 60.000.000

15 Fasilitasi Praktek Lapangan dan Penggunaan

Laboratorium

100.000.000

16 Penguatan Kelembagaan Tingkat Usaha 75.000.000

Jumlah APBD 6.955.578.675

2. Capaian Kinerja (fisik dan keuangan)

Capaian kinerja kegiatan secara fisik dan keuangan ditunjukkan

pada tabel sebagai berikut :

Capaian Fisik

No Kegiatan Target Kinerja Realisasi Persen

tase

1 Pembangunan /

Rehabilitasi / Renovasi

UPTD BPSDMP beserta

sarana dan prasarana

pendukungnya (DAK)

Bangunan

gedung 1 paket

Sarana

prasarana 1

paket

Bangunan

gedung 1 paket

Sarana prasarana

1 paket

100

2 Apresiasi Perencanaan

Diklat

Pertemuan

apresiasi

Perencanaan

Diklat 50 orang

Pertemuan

apresiasi

Perencanaan

Diklat 50 orang

100

3 Diklat Agribisnis Diklat kambing- Diklat kambing- 100

Page 400: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

397

Peternakan (Kambing

Domba) Bagi Petugas dan

Petani

domba bagi

petani 30 orang

Diklat kambing

domba bagi

petugas 30 orang

domba bagi

petani 30 orang

Diklat kambing

domba bagi

petugas 30 orang

4 Evaluasi Pasca Latihan

dan Bimbingan Lanjutan

Bimbingan

lanjutan bagi

petani 20 orang

Bimbingan

lanjutan bagi

petugas 20 orang

Evaluasi pasca

latihan bagi

petugas 60 orang

Bimbingan

lanjutan bagi

petani 20 orang

Bimbingan

lanjutan bagi

petugas 20 orang

Evaluasi pasca

latihan bagi

petugas 60 orang

100

5 Diklat Organik Farming

Bagi Petugas

Pelatihan organik

farming bagi

petugas 30 orang

Pelatihan organik

farming bagi

petugas 30 orang

100

6 Diklat Budidaya

danPengelolaan HMT

Bagi Petugas dan Petani

Diklat budidaya

dan pengelolaan

HMT bagi

petugas 30 orang

Diklat budidaya

dan pengelolaan

HMT bagi petani

30 orang

Diklat budidaya

dan pengelolaan

HMT bagi

petugas 30 orang

Diklat budidaya

dan pengelolaan

HMT bagi petani

30 orang

100

7 Diklat Zoonosis Bagi Diklat zoonosis 100

Page 401: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

398

Petugas dan Bagi Petani bagi petani 30

orang

Diklat zoonosis

bagi petugas 30

orang

8 Diklat Pengolahan Hasil

Peternakan Bagi Petugas

100

9 Diklat Integrated Farming

Bagi Petani

Diklat IF bagi

petani 30 orang

100

10 Diklat Penangkaran Benih

Padi, Bawang Merah dan

Buah buahan Bagi Petani/

Penangkar

Diklat

penangkaran

bawang merah

bagi petani 30

orang

Diklat

penangkaran

bawang merah

bagi petani 30

orang

100

11 Diklat Pemanfaatan

Limbah Peternakan

Sebagai Energi Alternatif

Bagi Petani

Diklat

pemanfaatan

limbah bagi

petani 30 orang

Diklat

pemanfaatan

limbah bagi

petani 30 orang

100

12 Diklat Kewirausahaan

Bagi Generasi Muda

Diklat

kewirausahaan

bagi generasi

muda 60 orang

Diklat KRPL bagi

petani 30 orang

Diklat

kewirausahaan

bagi generasi

muda 60 orang

Diklat KRPL bagi

petani 30 orang

100

13 Pengkajian Diklat Apresiasi hasil

pengkanjian 25

orang

Pengkajian

kediklatan

Apresiasi hasil

pengkanjian 25

orang

Pengkajian

kediklatan

100

Page 402: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

399

peserta 70

orang

peserta 70 orang

14 Temu Teknis Teknologi

Pertanian

Gelar karya 30

orang

Temu teknis

teknologi

pertanian 60

orang

Gelar karya 30

orang

Temu teknis

teknologi

pertanian 60

orang

100

15 Fasilitasi Praktek

Lapangan dan

Penggunaan Laboratorium

Opresional

laboratorium

pengolahan dan

percontohan

florikultur 1 paket

Opresional

laboratorium

pengolahan dan

percontohan

florikultur 1 paket

100

16 Penguatan Kelembagaan

Tingkat Usaha

Diklat penguatan

kelembagaan

tingkat usaha 50

orang

Koordinasi

kepramukaan

dan pertemuan

nasional

pramuka 1

kegiatan

Diklat penguatan

kelembagaan

tingkat usaha 50

orang

Koo

rdinasi

kepramukaan dan

pertemuan

nasional pramuka

1 kegiatan

100

Capaian Keuangan

No Kegiatan Target Relisasi Persen

1 Pembangunan /

Rehabilitasi /

Renovasi UPTD

6.175.654.500 5.791.793.000 93,78

Page 403: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

400

BPSDMP beserta

sarana dan

prasarana

pendukungnya

(DAK)

2 Apresiasi

Perencanaan

Diklat

9.999.100 9.916.300 99,17

3 Diklat Agribisnis

Peternakan

(Kambing Domba)

Bagi Petugas dan

Petani

74.972.000 71.853.400 95,84

4 Evaluasi Pasca

Latihan dan

Bimbingan

Lanjutan

24.955.000 24.566.300 98,44

5 Diklat Organik

Farming Bagi

Petugas

39.999.000 39.289.650 98,20

6 Diklat Budidaya

dan Pengelolaan

HMT Bagi Petugas

dan Petani

85.000.000 76.727.420 90,27

7 Diklat Zoonosis

Bagi Petugas dan

Bagi Petani

74.900.000

69.420.240 92,68

8 Diklat Pengolahan

Hasil Peternakan

Bagi Petugas

29.999.075 29.362.140 97,87

9 Diklat Integrated 40.000.000 37.280.000 80,07

Page 404: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

401

Farming Bagi

Petani

10 Diklat

Penangkaran

Benih Padi,

Bawang Merah

dan Buah buahan

Bagi Petani/

Penangkar

40.000.000 39.376.500 98.44

11 Diklat

Pemanfaatan

Limbah

Peternakan

Sebagai Energi

Alternatif Bagi

Petani

40.000.000 39.092.050 97,73

12 Diklat

Kewirausahaan

Bagi Generasi

Muda

120.000.000 112.576.600 93,81

13 Pengkajian Diklat 40.000.000 16.320.000 40,08

14 Temu Teknis

Teknologi

Pertanian

60.000.000 55.061.150 91,76

15 Fasilitasi Praktek

Lapangan dan

Penggunaan

Laboratorium

100.000.000 95.542.900 95,54

16 Penguatan

Kelembagaan

Tingkat Usaha

74.977.400 63.887.000

85,20

Page 405: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

402

3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi / Renovasi UPTD BPSDMP

beserta sarana dan prasarana pendukungnya (DAK), sesuai

dengan sasaran target kinerja outcome adalah memenuhi sarana

dan prasarana guna menunjang kegiatan pelatihan, yang berupa :

- Gedung kelas untuk pelatihan sebanyak 4 ruangan

berkapasitas 40 orang, masing-masing dilengkapi dengan

meja kursi, papan tulis, LCD proyektor, pendingin ruangan.

- Tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat.

- Gudang peralatan

- Penambahan daya listrik 2 unit

b. Apresiasi Perencanaan Diklat, menghasilkan dokumen yang berisi

kesepakatan antar stake holder pertanian dalam rangka

optimalisasi pelaksanaan pelatihan pertanian di UPTD BPSDMP

Tahun 2016.

c. Kegiatan pelatihan teknis pertanian baik dari teknis budidaya

sampai pengolahan hasil pertanian telah dilaksanakan dengan

komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. Dengan

pelatihan ini terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

baik bagi petuhgas maupun petani untuk peningkatan produksi

pertanian.

d. Kegiatan Evaluasi Pasca Latihan dan Bimbingan Lanjutan, telah

melaksanakan evaluasi terhadap 60 orang purnawidya. Dengan

evaluasi ini diperoleh data sampling sejauhmana tingkat

keberhasilan kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan. Dari

data sampling ini mencerminkan keadaan seluruh populasi peserta

pelatihan secara keseluruhan. Dari kegiatan ini juga telah

dilaksanakan bimbingan lanjutan terhadap 20 orang petugas dan

20 orang petani purnawidya, sehingga diharapkan seluruh

purnawidya bisa menerapkan hasil pelatihan secara maksimal.

Page 406: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

403

e. Kegiatan penguatan kelembagaan tingkat usaha, melalui kegiatan

pelatihan telah menghasilkan peningkatan kualitas manajemen

lembaga pertanian. Disamping itu pada kegiatan ini telah

memfasilitasi kegiatan dan pembinaan terhadap lembaga

pertanian seperti Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya

(P4S), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Satuan Pramuka

Taruna Bumi. Dengan pembinaan dan fasilitasi ini kegiatan

lembaga pertanian bisa lebih optimal dalam rangka mendukung

peningkatan produksi pertanian.

B. APBN

1. Anggaran Kegiatan

No Kegiatan Anggaran

(Rp)

1 Penyusunan Program Kegiatan 40.050.000

2 Kerjasama Kegiatan 13.700.000

3 Identifikasi Kebutuhan Diklat 34.840.000

4 Pelatihan Teknis Pertanian bagi Aparatur 360.610.000

5 Pelatihan Teknis Pertanian bagi Non

Aparatur

220.966.000

6 Pengawalan pendampingan 33.530.000

7 Monitoring dan Evaluasi 61.240.000

8 Bimbingan Lanjutan 20.400.000

9 Magang Widya Iswara 43.200.000

10 Dukungan manajemen 97.964.000

Jumlah 926.500.000

Page 407: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

404

2. Capaian Kinerja (fisik dan keuangan)

Capaian Fisik

No Kegiatan Target Fisik Capaian Persentase

1 Penyusunan Program Kegiatan 1 dokumen 1 dokumen 100

2 Kerjasama Kegiatan 1 dokumen 1 dokumen 100

3 Identifikasi Kebutuhan Diklat 1 laporan 1 laporan 100

4 Pelatih

an Teknis Pertanian bagi

Aparatur

150 orang 150 orang 100

5 Pelatihan Teknis Pertanian bagi

Non Aparatur

90 orang 90 orang 100

6 Pengawalan pendampingan 1 dokumen 1 dokumen 100

7 Monitoring dan Evaluasi 1 dokumen 1 dokumen 100

8 Bimbingan Lanjutan 80 orang 80 orang 100

9 Magang Widya Iswara 6 orang 6 orang 100

Capaian Keuangan

No Kegiatan Pagu Realisasi

(Rp)

Persentase

1 Penyusunan Program Kegiatan 40.050.000 31.214.020 77,94

2 Kerjasama Kegiatan 13.700.000 13.587.500 99,18

3 Identifikasi Kebutuhan Diklat 34.840.000 32.292.700 92,69

4 Pelatihan Teknis Pertanian bagi

Aparatur

360.610.000 341.341.925 94,66

5 Pelatihan Teknis Pertanian bagi

Non Aparatur

220.966.000 213.915.900 96,80

6 Pengawalan pendampingan 33.530.000 32.532.400 97,02

7 Monitoring dan Evaluasi 61.240.000 47.758.750 77,98

8 Bimbingan Lanjutan 20.400.000 19.368.400 94,94

9 Magang Widya Iswara 43.200.000 41.026.300 94,96

Page 408: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

405

10 Dukungan manajemen 97.964.000 88.192.750 90,02

Jumlah 926.500.000 861.230.645 92,96

3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

1. Kegiatan pelatihan yang bersumber dari dana APBN meliputi kegiatan

pelatihan tamatik padi, jagung, kedelai, sapi potong dan bawang merah,

yang dilaksanakan di sejumlah lokasi BP3K kabupaten. Hasil dari

kegiatan pelatihan ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

sebanyak 150 orang tentang teknis pertanian, identifikasi permasalahan,

penyusunanan rencana penyelesaian masalah dan pelaksanakaan

pemecahan masalah yang ada yang muncul di setiap kelompok yang

didampingi. Selain petugas (penyuluh pertanian) ada sebanyak 90 orang

petani (penyuluh swadaya) memperoleh pelatihan tematik teknis

pertanian, diharapkan para penyuluh swadaya ini mampu menerapkan

hasil pelatihan untuk mendampingi kelompok tani masing-masing.

Page 409: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

406

BAB IX

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Permasalahan

1. Keterbatasan Ketersediaan Lahan

Tingginya alih fungsi atau konversi lahan pertanian ke non

pertanian akibat kebijakan sekarang sedang menjadi fenomena

yang terjadi di hampir seluruh wilayah. Berkurangnya luasan

lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian secara signifikan

dapat mengganggu stabilitas kemandirian, ketahanan dan

kedaulatan pangan baik lokal maupun nasional. Disamping itu,

produktivitas lahan menurun akibat intensifikasi berlebihan dan

penggunaan pupuk kimia secara terus menerus serta masih

banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan.

Penggunaan lahan pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam kurun waktu 1 tahun menurun sebesar 692 Ha.

Sedangkan lahan bukan pertanian (jalan, permukiman,

perkantoran, dll) mengalami peningkatan sebesar 0.22%. Hal ini

menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan penggunaan lahan

dari pertanian ke lahan bukan pertanian seluas 692 Ha atau 0,22

% selama 1 tahun.

2. Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian

SDM pertanian meliputi petani dan petugas. Sebagian besar

petani di DIY berusia lanjut dengan pendidikan relatif rendah.

Minat generasi muda untuk bekerja di sektor ini rendah,

terutama pada sisi on-farm (budidaya). Selain itu, jumlah

petugas (pengamat organisme pengganggu tumbuhan/POPT

dan pengawas benih tanaman/PBT) makin terbatas, dengan

angka pensiun yang tidak berimbang dengan perekrutan

petugas baru. Akibatnya, rasio antara petugas dan

Page 410: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

407

petani/kelompok tani jauh dari ideal yaitu satu desa satu

petugas.

3. Tingginya harga input pertanian

Pada sektor pertanian, khususnya usahatani padi, dampak

kenaikan harga BBM dan listrik ternyata meningkatkan kinerja

usaha jasa input produksi (traktor, pompa air, power trhesher)

dan usaha penggilingan padi (RMU), sebaliknya menyebabkan

menurunnya profitabilitas berproduksi padi walaupun di sisi lain

terjadi kenaikan harga gabah. Fenomena ini menunjukkan

bahwa kenaikan biaya produksi akibat kenaikan harga BBM dan

listrik yang dialami oleh masing-masing usaha jasa input

produksi sepenuhnya dibebankan ke petani dengan cara

menaikkan sewa jasa alsintan. Tidak hanya semua tambahan

kenaikan biaya produksi yang dibebankan ke petani, malahan

juga usaha alsintan telah mengambil bagian pendapatan petani

dengan menaikan sewa yang terlalu tinggi dari sekedar untuk

mempertahankan keuntungan yang sama.

4. Keterbatasan Infrastruktur Pendukung

Masalah yang paling krusial dan sampai saat ini belum teratasi

dengan bijaksana yaitu pengembangan infrastruktur pertanian.

Keberadaan kelembagaan seperti balai karantina, laboratorium

uji mutu, irigasi, listrik, transportasi, keuangan, unit pengolahan

dan pemasaran masih terbatas akibatnya usaha pertanian

kurang berkembang. Terjadinya kerusakan infrastruktur

pertanian. Kondisi infrastruktur yang belum memadai

menyebabkan peningkatan biaya produksi dan inefisiensi usaha

tani.

5. Adopsi teknologi pertanian

Petani pada umumnya masih menggunakan cara-cara yang

sudah terbiasa dilakukan secara turun-temurun. Petani akan

Page 411: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

408

mengadopsi teknologi terbarukan apabila sudah meyakini

benar dan sudah terbukti bahwa teknologi baru tersebut benar-

benar mempunyai kelebihan dibandingkan dengan teknologi

yang sudah diyakininya selama bertahun-tahun. Temuan

teknologi terbarukan belum secara cepat dapat diinformasikan

ke tingkat lapang.

6. Akses terhadap permodalan

Akses petani terhadap sumber-sumber permodalan masih

sangat terbatas. Keterbatasan modal ini karena petani Indonesia

adalah petani kecil (gurem) yang kurang mampu memenuhi

persyaratan dan prosedur pengajuan kredit kepada bank

maupun lembaga keuangan formal lainnya. Akibatnya sebagian

besar petani lebih akrab dengan sumber-sumber pembiayaan

informal (pedagang input/output, tengkulak, dan kelompok)

karena sumber-sumber ini “sangat mengerti” kondisi dan

kebutuhan petani.

Sumber utama pembiayaan usaha tani sebagian besar berasal

dari modal sendiri. Sementara itu pemerintah telah menyediakan

beberapa skema pembiayaan/SKIM kredit bagi petani/peternak

dengan bunga yang relatif rendah dibanding skim kredit

komersial. Skema pembiayaan usaha tani antara lain Kredit

Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), Kredit Usaha Rakyat

(KUR), Kredit Usaha Perbibitan Sapi (KUPS). Namun demikian,

penyerapan skema kredit tersebut belum maksimal karena bank-

bank penyalur mensyaratkan agunan ataupun penjaminan

kepada petani/peternak, sehingga petani/peternak belum dapat

secara maksimal memanfaatkan kredit dimaksud.

7. Stabilitas harga pertanian

Fenomena adanya kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok

menjelang atau selama hari raya keagamaan, khususnya Idul

Page 412: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

409

Fitri dan Natal. Menjelang lebaran, sejumlah kebutuhan pokok

mengalami kenaikan harga. Namun pasca lebaran, bahkan

sampai menjelang natal, seharusnya diikuti penurunan harga ke

harga normal. Namun seringkali hal ini tidak terjadi karena tidak

ada pihak-pihak yang bisa mendistorsi pasar, bisa meng-create

permintaan semu sehingga seolah-olah permintaannya tinggi,

padahal ini hasil dari penggelembungan pasar untuk menaikkan

harga, dan ujung-ujungnya menaikkan profit. Dengan demikian,

pasar yang sempurna hanyalah ilusi. Dalam kenyataan tidak

pernah ada.

8. Dampak Perubahan Iklim

Dampak perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan

manusia. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan

perubahan iklim adalah sektor pertanian. perubahan iklim akan

berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin singkatnya

musim hujan namun dengan curah hujan yang lebih besar.

Sehingga, pola tanam juga akan mengalami pergeseran.

Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas

curah hujan yang tinggi yang berdampak pada banjir dan tanah

longsor serta angin.

Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang

kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin

keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih panjang.

Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat

mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi

pertanian juga akan semakin meningkat namun disaat yang

sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di

kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih

dunia. Hal ini dapat berujung pada kegagalan panen

berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan

menjadi sangat tidak pasti. Perubahan iklim yang ekstrim

Page 413: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

410

mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian,

bahkan dapat menyebabkan gagal panen yang dapat terjadi

berulang-ulang.

9. Kelembagaan pertanian belum berfungsi secara maksimal.

Kelembagaan petani di tingkat desa sebagian besar merupakan

kelembagaan informal dimana sistem organisasi, manajemen,

maupun administrasi kelembagaannya belum dapat berfungsi

secara maksimal. Lembaga petani yang dapat menjadi alat

untuk meningkatkan skala usaha untuk memperkuat posisi tawar

petani sudah banyak yang tidak berfungsi.

10. Sinergitas Antar Sektor

Rendahnya sinergitas pembangunan sektor pertanian.

B. Upaya Pemecaahan Masalah

Dari permasalahan yang timbul selama tahun 2016 telah diusahakan

dan dilaksanakan upaya pemecahan masalahnya sebagai berikut :

1. Keterbatasan Ketersediaan Lahan

Untuk mengatasi pemilikan lahan yang sempit (rata-rata <0,5

Ha), Pemerintah Provinsi memfasilitasi pengembangan

usahatani lahan. sempit dengan prioritas komoditas bernilai

ekonomi tinggi dan efisien, diantaranya melalui pemanfaatan

lahan produktif untuk pengembangan perbenihan dan perbibitan,

mengingat harga jual produk benih selalu lebih tinggi dibanding

produk konsumsi. Di samping itu dilakukan integrasi terhadap

pengelolaan usahatani dalam satu wilayah tertentu (integrated

farming) di mana potensi sumberdaya lokal digarap secara

terpadu sejak aspek on-farm hingga off-farm sehingga

memberikan manfaat paling besar bagi petani di lokasi tersebut.

Pembatasan alih fungsi lahan pertanian dengan regulasi yang

ada (RTRW), Pembinaan tentang pelestarian lahan pertanian,

Page 414: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

411

Fasilitasi cetak sawah baru

2. Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian

Peningkatan SDM pertanian melalui pendidikan dan pelatihan

baik bagi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani

(gapoktan) maupun petugas di tingkat lapangan. Metode

pendidikan dan pelatihan yang ideal adalah perpaduan antara

kegiatan pembelajaran di dalam ruangan, diluar ruangan, hingga

studi banding ke luar daerah. Selain itu, Pemerintah DIY

mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok tani

dan menumbuhkan penyuluh-penyuluh swadaya di perdesaan.

Sikap generasi muda yang skeptis untuk bekerja di sektor

pertanian merupakan konsekuensi dari persepsi yang tidak utuh

tentang pertanian. Kegiatan pembangunan pertanian selama ini

bukan hanya diarahkan pada pelestarian sentra produksi dan

penumbuhan sentra. produksi baru untuk komoditas tanaman

pangan, hortikultura, dan peternakan, tetapi juga pada

pengembangan subsektor penopangnya (pengembangan input

usahatani, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, dan

pengembangan sumber daya manusia pertanian). Dengan itu

terjadi multiplier effects berupa peningkatan nilai tambah produk

pertanian serta terbukanya kesempatan kerja bagi angkatan

kerja berusia muda. Masalah rendahnya minat generasi muda

sebetulnya dapat ditanggulangi melalui perluasan pilihan minat,

yaitu:

a Pilihan komoditas, khususnya komoditas eksotis dengan

bidikan pasar khusus seperti tanaman hias dan produk

hortikultura lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi;

b pilihan sub-sistem usaha, on farm (budidaya), off-farm (non-

budidaya berupa pascapanen, pengolahan, dan pemasaran),

atau subsistem pendukung, termasuk jasa, perbankan, dan

Page 415: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

412

asuransi pertanian.

3. Keterbatasan Infrastruktur Pendukung

Untuk mencegah kerusakan fungsi jaringan irigasi akibat alih

fungsi lahan, maka dalam setiap proses alih fungsi lahan,

aparatur Pemerintah selalu dilibatkan pada tahap-tahap

negosiasinya. Dalam kesempatan itu aparat secara aktif

memberi masukan bagi penyelamatan jaringan irigasi yang tidak

akan lagi digunakan pada kawasan tersebut, namun aliran

airnya masih dibutuhkan untuk lahan-lahan di sekitarnya.

Bagi jaringan irigasi yang mengalami kerusakan maupuan

jaringan yang masih sangat sederhana sehingga jangkauan

aliran airnya terbatas, emerintah memberikan fasilitasi berupa

bantuan social untuk perbaikan maupun pembangunan jaringan

irigasi tingkat usahatani (JITUT) serta jaringan irigasi desa

(JIDES). Pada jaringan yang terdampak aliran lahar dingin

Merapi, dilakukan upaya pembersihan melalui kegiatan padat

karya di Kecamatan Cangkringan, Ngemplak, Pakem dan Turi

Pemerintah, baik melalui dana alokasi khusus, dana tugas

pembantuan, maupun APBD Provinsi telah mengalokasikan

kegiatan pembangunan atau perbaikan jalan-jalan pertanian

yang bermanfaat bagi kelancaran pengangkutan sarana

produksi dan hasil produksi ke lokasi tujuan secara efisien, tepat

jumlah maupun tepat waktu.

Fasilitasi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur

pertanian.

4. Adopsi teknologi pertanian

Untuk menumbuhkan respon petani terhadap penggunaan

teknologi baru diperlukan metode yang mampu memberikan

keyakinan pada petani bahwa teknologi baru tersebut sudah

teruji dan benar-benar lebih baik dan memberikan

Page 416: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

413

manfaat/keuntungan bagi usaha taninya.

Pendekatan yang ditempuh berupa sosialisasi dan pelatihan

dengan metode khusus, antara lain Sekolah Lapangan (SL) dan

Laboratorium Lapangan (LL) di mana petani dilibatkan langsung

mulai dari perencanaan hingga evaluasi manfaat teknologi baru

tersebut. Di samping itu sosialisasi juga dilakukan melalui media

cetak maupun media elektronik dengan kemasan budaya lokal

sehingga lebih mudah diterima dan dipahami oleh petani.

5. Akses terhadap permodalan

Akses terhadap permodalan. Berbagai skema pembiayaan/skim

kredit, baik dari Pemerintah maupun BUMN tidak dapat

diimplementasi secara parsial, akan tetapi harus disertai dengan

pendampingan dan penguatan kelembagaan petani. Pembinaan

petani dilaksanakan dengan basis kelompok (kelompok tani

maupun gabungan kelompok tani).

6. Stabilitas harga pertanian

Langkah-langkah yang telah diambil untuk melindungi petani

produsen dari akibat buruk mekanisme pasar bebas sekaligus

meningkatan nilai tambah dan daya saing produk unggulan

daerah, antara lain: 1 ) Penyusunan SOP (Standard Operasional

Procedure) dan penerapan GAP (Good Agricultural Practices)

pada beberapa produk hortikultura unggulan daerah (salak,

pisang, mangga, jamur, melon, cabe merah, bawang merah,

buah Naga, srikaya); 2) Registrasi kebun sebagai syarat ekspor

3) Penyusunan SOP dan penerapan GMP (Good Manufacturing

Practices) serta GHP (Good Handling Practices) pada tahap

pascapanen, pengolahan hasil panen hingga pemasaran produk

hasil pertanian; 4) Pemberdayaan kelembagaan kelompok tani

melalui fasilitasi Dana Penguatan Modal Pemasaran Hasil

Page 417: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

414

Pertanian (DPM-PHP); 5) Fasilitasi penanganan pascapanen

dan pengolahan hasil untuk meningkatkan akseptabilitas

konsumen nilai tambah produk; 6) Meningkatkan promosi produk

unggulan dan membangun jejaring promosi ke provinsi lain

utamanya yang tergabung dalam Mitra Praja Utama (Sumatera,

Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) serta melakukan promosi

melalui keikutsertaan dalam pameran-pameran tingkat nasional.

Peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengembangan

agroindustri yang berbasis sumber daya domestik dan

perdesaan, sehingga dapat meningkatkan daya saing komoditas

pertanian dan kesempatan kerja terhadap perekonomian

perdesaan makin luas.

7. Dampak Perubahan Iklim

Pemerintah telah melakukan upaya pembinaan dan

pendampingan petani dalam hal antisipasi terhadap ancaman

eksplosi OPT/penyakit, banjir, dan kekeringan akibat perubahan

iklim ekstrem melalui pola sekolah lapangan, antara lain: SL-

Iklim, SL-Hemat Air, SL-Pengelolaan Tanaman Terpadu, dan

SL-PHT.

Sosialisasi informasi prakiraan iklim yang handal guna menekan

angka gagal panen akibat perubahan iklim yang ekstrim.

Dengan adanya informasi prakiraan iklim yang handal petani

dapat menyesuaikan sistem budidaya atau strategi penanaman

dengan prakiraan iklim tersebut.

8. Kelembagaan pertanian belum berfungsi secara maksimal.

Penguatan sistem kelembagaan pertanian dan perdesaan

melalui penumbuhan kesadaran petani terhadap hak-hak petani

melalui pembinaan yang berkelanjutan, penguatan organisasi

dan jaringan tani

9. Sinergitas Antar Sektor

Page 418: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

415

Meningkatkan sinergitas antar sektor terkait untuk mempercepat

pembangunan pertanian di DIY.

Page 419: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

416

BAB X

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan laporan yang telah disampaikan,

maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Produksi tanaman pangan tahun 2016 sebesar 2.204.717 ton

lebih rendah dibanding tahun 2015 sebesar 2.226.005 ton

(99,04%). Penurunan ini disumbang oleh penurunan produksi

padi sawah sebesar 34.528 ton (-4,62%) lebih rendah dari angka

2015 produksi. Untuk padi ladang produksi lebih rendah 27.909

ton dari tahun 2015 (-14,07%.). Penurunan produksi padi sawah

terjadi karena upaya intensitas hujan tinggi sehingga

menganggu penyerbukan dan pengisian bulir (banyak bulir

hampa), musim yang tidak menentu, dan pergeseran pola tanam

padi ladang menjadi palawija dan jagung.

2. Angka produksi jagung dan ubi kayu 2016 lebih tinggi dari 2015.

Peningkatan produksi jagung terkait dengan adanya program

UPSUS.

3. Wilayah DIY merupakan sentra tanaman sayuran terutama

untuk komoditas bawang merah dan cabai besar. Kedua

komoditas tersebut memiliki luasan panen terluas dari total 18

komoditas sayuran di DIY atau memiliki besaran areal sebesar

47%.

4. Produksi cabe besar pada tahun 2016 mengalami kenaikan

sebesar 1,92 % dibandingkan tahun 2015. Cabe rawit juga

mengalami peningkatan. Hal tersebut sebagai akibat dari petani

semakin sadar dalam menerapkan budidaya cabe secara baik

dan benar karena selalu diberikan sosialisasi tentang GAP/SOP

dan adanya peningkatan luas panen.

5. Produksi bawang merah tahun 2016 mengalami peningkatan

sebesar 0,5 % dari tahun 2015, karena peningkatan luas panen.

6. Produksi salak produksi tahun 2016 mengalami peningkatan

Page 420: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

417

sebesar 1,27 %, karena kenaikan luas panen dan siklus

produksi tahunan. Produksi jahe mengalami kenaikan seiring

dengan meningkatnya luas panen, hal ini disebabkan harga jahe

relatif konstan dibanding komoditas biofarmaka yang lain,

sehingga petani beralih ke komoditas jahe. Sedangkan untuk

komoditas krisan masih stabil dan mengalami peningkatan

meskipun sedikit (0,25 %), hal ini karena adanya dukungan dari

pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung Kabupaten

Sleman dan Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah tujuan

wisata.

7. Populasi sapi potong di D.I.Yogyakarta tahun 2016 menunjukkan

peningkatan sebanyak 3.764 ekor(1,25%) dibandingkan tahun

2015. Kenaikan populasi sapi potong disebabkan adanya

kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi dalam rangka

mendukung upaya peningkatan populasi ternak dalam

penyediaan protein asal hewan untuk pemenuhan konsumsi

masyarakat Indonesia. Kegiatan Optimalisasi Reproduksi Tahun

2016 dilaksanakan secara serentak dan terjadwal yang diawali

dengan pemeriksaan kebuntingan ternak dan difokuskan pada

wilayah-wilayah potensial yang telah ditetapkan. Poin utama

yang mendukung keberhasilan kegiatan adalah pencatatan atau

recording yang dilakukan pada setiap tahapan kegiatan secara

tertib sebagai data base pelaporan kegiatan. Kegiatan ini juga

didukung dengan keterlibatan aktif tim teknis lapang terdiri dari

petugas teknis reproduksi dilapangan yang terdiri dari medik

veteriner, ATR, petugas IB dan petugas PKB yang berkompeten

dengan sentra koordinasi kegiatan di Puskeswan sebagai pusat

data dan informasi kegiatan tingkat lapangan. Selain itu di akhir

tahun 2016 mulai dicanangkan gerakan Upaya Khusus Sapi

Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).

8. Sapi perah, kambing dan itik menjadi komoditas unggulan DIY.

Sentra produksi utama sapi perah di Kabupaten Sleman (92 %

dari total populasi sapi perah DIY), sentra populasi kambing

Page 421: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

418

berada di kabupaten Kulonprogo (terutama jenis kambing PE)

dan kabupaten Gunungkidul sedangkan sentra populasi itik DIY

ada di kabupaten Bantul dan Sleman.

9. Populasi sapi perah pada tahun 2016 menunjukkan peningkatan

0,85% dibandingkan dengan 2015. Penyebab naiknya populasi

ini adalah adanya kegiatan Village Breeding Stock/ VBC

sehingga menjaga agar induk cepat bunting dan bakal calon

pedet tidak keluar daerah. Selain itu juga ada kegiatan uji zuriat

yang menjadi salah satu upaya percepatan produksi bibit

dengan menghasilkan pejantan unggul sebagai penghasil bibit

sapi perah yang cocok dengan kondisi dan agroklimat di

Indonesia.

10. Populasi kambing pada tahun 2016 mengalami kenaikan 1,60%

dibanding 2015 disebabkan oleh upaya-upaya penanganan

kesehatan kambing, bantuan di sentra pembibitan kambing,

peningkatan kualitas pakan baik hijauan dan peningkatan

manajemen pemeliharaan dengan sistem kandang “panggung”

mampu meningkatkan populasi kambing pada tahun 2016.

11. Populasi itik pada tahun 2015 mengalami kenaikan 0,11%

dibanding 2015. Peningkatan ini didukung oleh kegiatan

pengembangan ternak itik di sentra pengembangan itik turi di

kabupaten bantul. Tahun 2015 itik Bantul di tetapkan sebagai

plasma nutfah itik turi di DIY. Ternak itik merupakan salah satu

ternak sebagai penghasil telur dan daging sehingga ternak itik

dapat berkontribusi sebagai penyumbang kebutuhan bahan

pangan yang bergizi bagi masyarakat.

12. Kebijakan dan program Dinas serta pelaksanaan kegiatan dari

Anggaran Rutin, APBN( Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan)

dan lainnya telah mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

yang telah ditentukan melalui peningkatkan kemampuan SDM

pertanian (petugas dan petani) dan produksi serta produktivitas

pertanian yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan,

nilai tambah, nilai tukar petani, dan kesejahteraan petani.

Page 422: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

419

13. Kecenderungan semakin sempitnya kepemilikan lahan pertanian

pada petani telah diupayakan berbagai program terobosan yang

tepat dalam pembangunan pertanian antara lain Fasilitasi lahan

pertanian pangan berkelanjutan yang didukung dengan

Sosialisasi UU lahan pertanian pangan berkelanjutan yang

ditindaklanjuti dengan Perda no 10 tahun 2012 tentang Perda

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

14. Terobosan lain adalah Integrated Farming (IF) yaitu upaya

pengelolaanusahatani secara terpadu untuk mengusahakan

produksi yang efisien , menguntungkan dan ramah lingkungan

yang memadukan pertanian tradisional dan pertanian modern

dimana potensi sumberdaya lokal digarap dengan secara

terpadu dari on-farm sampai off-farm sehingga memberikankan

manfaat yang besar bagi petani di lokasi tersebut.

15. SDM yang dimiliki secara kualitas dan kuantitas belum memadai

sehingga perlu dilaksanakan pelatihan/ kursus dan

pengangkatan petugas teknis, medis dan paramedis.

16. Masih terbatasnya sarana dan prasarana di kantor, UPTD,

laboratorium, poskeswan khususnya bangunan, alsintan dan

kendaraan transportasi sehingga perlu pengadaan baru.

B. Saran

Berdasarkan uraian dan laporan yang telah disampaikan,

maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait (Pusat dan

Daerah) dan kerja sama dengan mitra kerja;

2. Penataan dan pembinaan internal SDM Dinas dalam rangka

peningkatan kinerja dan pemenuhan rasio pelayanan;

3. Peningkatan kemampuan dan kinerja SDM Dinas melalui

pendidikan, pelatihan, magang dan lainnya;

4. Penerapan transformasi birokrasi, mekanisme reward and

punishment dan penumbuhan corporate culture pada SDM

Dinas;

Page 423: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

420

5. Peningkatan SDM pertanian melalui pendidikan dan pelatihan

baik bagi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani

(gapoktan) maupun petugas di tingkat lapangan. Metode

pendidikan dan pelatihan yang ideal adalah perpaduan antara

kegiatan pembelajaran di dalam ruangan, di luar ruangan,

hingga studi banding ke luar daerah. Selain itu, Pemerintah DIY

mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok tani

dan menumbuhkan penyuluh-penyuluh swadaya di perdesaan.

6. Perluasan pilihan minat bagi generasi muda pertanian , antara

lain:

a Pilihan komoditas, khususnya komoditas eksotis dengan

bidikan pasar khusus seperti tanaman hias dan produk

hortikultura lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi;

b pilihan sub-sistem usaha, on farm (budidaya), off-farm (non-

budidaya berupa pascapanen, pengolahan, dan pemasaran),

atau subsistem pendukung, termasuk jasa, perbankan, dan

asuransi pertanian.

7. Akses terhadap permodalan. Berbagai skema pembiayaan/skim

kredit, baik dari Pemerintah maupun BUMN tidak dapat

diimplementasi secara parsial, akan tetapi harus disertai dengan

pendampingan dan penguatan kelembagaan petani. Pembinaan

petani dilaksanakan dengan basis kelompok (kelompok tani

maupun gabungan kelompok tani).

8. Pengamanan data elektronik melalui pengembangan sistem

informasi berbasis IT;

9. Peningkatan layanan data dan informasi pertanian;

10. Pemberdayaan petani dalam agribisnis produk unggul pertanian

melalui penguatan kelembagaan;

11. Peningkatan kemampuan dan ketrampilan petani melalui

pelatihan, kursus, magang;

12. Pelaksanaan pembinaan dan pendampingan petani dalam

menjalankan usaha taninya oleh petugas;

13. Mengembangkan kemitraan antara poktan/gapoktan dalam

Page 424: Laporan Tahunan Tahun 2016 - DISTANdistan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/pengumuman/2017/lapta... · Pemberdayaan sumber daya pertanian dan mitra kerja di bidang pertanian 10

Laporan Tahunan Tahun 2016

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta

421

membangun rantai pasokan (suply chain management);

14. Penyediaan dan perbaikan saluran irigasi tersier berupa jaringan

irigasi tingkat desa dan jaringan irigasi tingkat usaha tani;

15. Fasilitasi penyediaan benih unggul bersertifikat;

16. Fasilitasi penerapan pupuk berimbang (pupuk an organik

maupun organik).

17. Fasilitasi penyediaan alat-alat/mesin pertanian;

18. Pengendalian hama penyakit tanaman/ternak;

19. Promosi pemasaran produk pertanian di pasar domestik maupun

internasional;

20. Perlindungan petani melalui regulasi subsidi harga produk;

21. Perlindungan lahan produktif melalui fungsi regulasi dan

penyediaan insentif bagi pemilik lahan