laporan tahunan bca 2012 senantiasa di sisi anda

422
Senanasa di Sisi Anda Laporan Tahunan 2012

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

PT Bank Central Asia TbkKantor PusatMenara BCAGrand IndonesiaJl. M.H. Thamrin No. 1Jakarta 10310, IndonesiaTel. 62 21 235 88000Fax. 62 21 235 88300

www.bca.co.idwww.klikbca.com

Laporan Tahunan BCA 2012

Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan

2012

Lapo

ran Tah

un

an B

CA

2012Senantiasa di Sisi Anda

Page 2: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Tinjauan Bisnis

20

102

Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Daftar Isi

Manajemen Risiko

Sumber Daya Manusia

Jaringan dan Operasi

Teknologi Informasi

64

112

116

120

Senantiasa di Sisi Anda

Fokus Kegiatan Usaha BCA

Visi, Misi dan Tata Nilai

Riwayat Singkat BCA

Ikhtisar Data Keuangan

Ikhtisar Saham

Laporan Presiden Komisaris

Laporan Presiden Direktur

1

10

12

14

16

19

20

28

Pendahuluan Pendukung BisnisTinjauan Bisnis

38

46

52

58

Perbankan Cabang

Perbankan Korporasi

Perbankan Individual

Perbankan Tresuri dan

Internasional

Tinjauan Tata Kelola Perusahaan Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

126

218

Laporan Pelaksanaan

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial

236

257

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasian

Page 3: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 1

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Senantiasa di Sisi Anda

Sepanjang sejarah 55 tahun, BCA telah menjadi

penyedia solusi finansial yang berkualitas.

Ke depan, BCA akan terus memelihara

hubungan jangka panjang dengan para

nasabah, karyawan, dan seluruh pemangku

kepentingan, untuk “Senantiasa di Sisi Anda”.

Saat BCA berkembang bersama dengan

nasabahnya yang setia, pertumbuhan nasabah

yang berkesinambungan menjadi penopang

keberlanjutan pertumbuhan BCA

Page 4: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 20122

Page 5: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 3

BCA menawarkan beragam layanan transaksi perbankan guna memenuhi kebutuhan para nasabah. Berbagai nasabah, baik anak muda maupun orang tua, menikmati akses yang nyaman dan mudah melalui jaringan cabang, jaringan ATM, maupun jaringan perbankan elektronik lainnya

Page 6: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 20124

Banyak nasabah kami yang telahmelakukan transaksi perbankanbersama BCA di sepanjang hidupnya.Kami bangga dapat membantunasabah individu dan keluarga mereka dalam mewujudkan impiannya melalui berbagai pilihan kredit konsumer dan produk-produk investasi. Fokus BCA kepada nasabah telah memberi kami kesempatan untuk memenuhi kebutuhan finansial yang berbeda dari setiap generasi

Page 7: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 5

Page 8: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 20126

Bekerjasama dengan berbagaiperusahaan skala besar, BCAselalu hadir, mulai dari membantuperkembangan bisnis-bisnis nasabah hingga memfasilitasi kredit sindikasi skala besar. BCA menyediakan produk-produk khusus bagi kebutuhan nasabah korporasi termasuk fasilitas modal kerja,pinjaman berjangka, cash management,serta layanan tresuri dan trade finance

Page 9: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 7

PT Jasamarga Bali Tol Foto oleh: Soepono Hadiwijono

Page 10: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 20128

Page 11: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 9

Melalui beragam produk dan layanan, BCA mendukung seluruh jenis usaha, baik yang baru dimulai, yang sedang berkembang maupun usaha yang sudah mapan. Suatu kehormatan bagi kami atas kepercayaan para nasabah bisnis baik skala kecil, menengah maupun besar bahwa BCA senantiasa menyediakan solusi terbaik bagi kebutuhan finansial mereka

Page 12: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201210

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu berupaya untuk tetap menjadi yang terdepan. Pada tahun 2012, dana rekening transaksi (giro dan tabungan)mencapai pertumbuhan yang tinggi dan tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap dana pihak ketiga BCA. Pertumbuhan ini juga mencerminkan berkembangnya basis nasabah yang loyal dan semakin terkoneksi. BCA terus memperkuat posisinya dengan melakukan investasi untuk perluasan jaringan cabang, ATM maupun jaringan layanan transaksi elektronik lainnya. BCA juga mengembangkan lebih lanjut sistem pembayaran untuk memfasilitasi pertumbuhan perbankan transaksi di masa mendatang.

Perbankan Transaksi

Sebagai upaya untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para nasabah serta menarik nasabah-nasabah baru, BCA senantiasa melakukan investasi dan mengembangkan ragam layanan dan produk yang bernilai tambah. Pada tahun 2012, BCA melanjutkan pengembangan bisnis-bisnis perbankan Syariah, asuransi umum, dan pembiayaan sepeda motor. Selanjutnya, BCA akan mengembangkan perusahaan sekuritas dan berencana untuk memasuki bisnis asuransi jiwa.

Lini-Lini Bisnis Baru

BCA terus memperkuat portofolio kredit di segmen konsumer, UKM, komersial dan korporasi dengan tetap menjaga kualitas kredit melalui praktek penyaluran kredit secara hati-hati. Dengan pemahaman yang mendalam atas kebutuhan nasabah bisnis dan konsumer, BCA memperluas kredit di semua segmen pada tahun 2012 dan meningkatkan pangsa pasar portofolio kredit. BCA telah menjadi salah satu bank penyalur kredit terbesar di Indonesia serta memainkan peran penting dalam fungsi intermediasi keuangan.

Penyaluran Kredit

Fokus Kegiatan Usaha BCA

Page 13: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 11

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

2002

45,7

21,636,4

103,7

2007 2012

39,6

99,1

200,8

50,5

96,5

73,0

189,2

370,3

CAGR: 13,6

% (D

ana P

ihak

Ket

iga)

CAGR: 16,0

% (C

ASA)

2002

21,4

2007 2012

82,4

256,8

Kredit - gross (dalam triliun Rupiah)

CAG

R: 2

8,2%

Dana Pihak Ketiga (dalam triliun Rupiah)

Tabungan

DepositoGiro

Asuransi

Sekuritas

Perbankan Syariah

Pembiayaan Sepeda Motor

Page 14: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201212

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Visi, Misi dan Tata Nilai

VisiBank pilihan utama andalan

masyarakat, yang berperan

sebagai pilar penting

perekonomian Indonesia

Misi• Membanguninstitusiyangungguldi

bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan

• Memahamiberagamkebutuhannasabahdan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah

• Meningkatkannilaifrancaisdannilaistakeholder BCA

Tata Nilai• Fokuspadanasabah

• Integritas

• Kerjasamatim

• Berusahamencapaiyangterbaik

Page 15: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 13

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tata Nilai• Fokuspadanasabah

• Integritas

• Kerjasamatim

• Berusahamencapaiyangterbaik

Page 16: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201214

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Riwayat Singkat BCA

1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA).

1957BCA mulai beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.

1970anBCA memperkuat jaringan layanan cabang. Tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank Devisa.

1980anSejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia, BCA mengembangkan jaringan kantor cabang secara luas. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, khususnya penerapan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.

1990anBCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM BCA (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine) yang berkembang secara pesat.

Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta.

Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif.

BCA menjalin kerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA.

1997-1998Indonesia mengalami krisis moneter. BCA mengalami rush.

Pada tahun 1998 BCA menjadi Bank Taken Over (BTO) dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), suatu institusi Pemerintah.

1999Proses rekapitalisasi BCA selesai dan sebagian besar kredit yang disalurkan BCA dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pemerintah Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 92,8% saham BCA.

Page 17: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 15

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Kilas aksi korporasi periode 2000-2005

Pengembangan bisnis pada periode 2000an

Catatan: Terdapat efek dilusi atas kepemilikan saham lama sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham, dimana periode eksekusi opsi dilakukan dari November 2001 sampai dengan November 2006

2000BPPN melakukan divestasi 22,5% dari seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik Perdana (IPO), sehingga kepemilikan BPPN berkurang menjadi 70,3%.

2001Penawaran Publik Kedua (Secondary Public Offering) 10% dari total saham BCA. Kepemilikan BPPN atas BCA berkurang menjadi 60,3%.

2002 FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil-alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement.

2004BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas.

2005Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa 5,02% saham BCA.

BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain.

BCA juga mengembangkan beberapa layanan khusus, seperti: BCA Prioritas dan BCABIZZ.

BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) di Singapura.

BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya, BCA Finance.

2007BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap, yang berhasil meraih respons positif dari pasar. BCA meluncurkan kartu prabayar Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi.

2008-2009BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi.

BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional.

BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual.

2010-2012BCA mulai memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah, pembiayaan sepeda motor, asuransi dan sekuritas. BCA juga memperkuat bisnis perbankan transaksi melalui pengembangan layanan baru melalui Smartphone dan layanan e-Commerce.

Page 18: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201216

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Ikhtisar Data Keuangan1

2012 2011 2010 2009 2008

Neraca (dalam miliar Rupiah)

Total Aset 442.994 381.908 324.419 282.392 245.570

Total Aset Produktif 389.093 334.956 290.627 259.920 221.855

Kredit – gross 256.778 202.255 153.923 123.901 112.784

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2 – gross 63.250 64.211 64.463 5.969 4.978

Surat-surat Berharga - gross 14.373 22.707 21.490 70.215 50.557

Obligasi Pemerintah 36.752 33.459 40.699 42.495 39.811

Dana Pihak Ketiga 3 370.274 323.428 277.531 245.140 209.529

Giro 96.456 76.020 63.991 51.641 44.788

Tabungan 200.802 172.990 145.553 128.137 111.774

Deposito 73.016 74.418 67.987 65.362 52.967

Pinjaman yang Diterima 4 2.461 3.917 3.345 3.219 4.496

Ekuitas 51.898 42.027 34.108 27.857 23.279

Laba Rugi (dalam miliar Rupiah)

Pendapatan Operasional 27.614 24.049 20.282 19.346 16.219

Beban Operasional (12.860) (10.913) (9.558) (8.433) (6.810)

Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 5 (499) 161 (324) (2.258) (1.741)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 14.686 13.619 10.653 8.945 7.720

Laba Bersih 11.721 10.820 8.479 6.807 5.776

Laba Bersih per Saham (EPS) 6 480 444 348 279 236

Rasio Keuangan 7

ROA 8 3,6% 3,8% 3,5% 3,4% 3,4%

ROE 9 30,4% 33,5% 33,3% 31,8% 30,2%

Marjin Bunga Bersih (NIM) 10 5,6% 5,7% 5,3% 6,4% 6,6%

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 11 14,2% 12,7% 13,5% 15,3% 15,8%

Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 12 68,6% 61,7% 55,2% 50,3% 53,8%

Rasio NPL terhadap Total Kredit 13 0,4% 0,5% 0,6% 0,7% 0,6%

Indikator Utama Lainnya

Jumlah Rekening (dalam ribuan) 11.447 10.233 9.292 8.574 7.954

Jumlah Cabang 14 1.011 942 930 902 844

Jumlah ATM 12.026 8.578 7.459 6.611 5.997

Jumlah Kartu ATM (dalam ribuan) 10.674 9.620 8.691 7.990 7.392

Jumlah Kartu Kredit (dalam ribuan) 2.357 2.062 2.162 2.004 1.847

Ikhtisar Data Keuangan 5 tahun terakhir (Audit, Konsolidasi, pada atau untuk tahun yang berakhir 31 Desember)

Semua angka dalam laporan tahunan ini menggunakan aturan dalam Bahasa Indonesia, kecuali dinyatakan lain.1. Mulai tanggal 1 Januari 2010 BCA mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No. 50 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Untuk periode-periode sebelumnya, standar akuntansi yang digunakan adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan”.

2. Termasuk tagihan kepada Bank Indonesia dan Bank Lainnya atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali

3. Dana pihak ketiga tidak termasuk simpanan dari bank lain.4. Pinjaman yang diterima termasuk simpanan dari bank lain.5. Untuk periode tahun 2011 dan tahun sebelumnya, termasuk beban/pemulihan kerugian

penurunan nilai aset non keuangan dan beban estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif.

6. Laba bersih per saham dasar dihitung setelah penyesuaian retroaktif pemecahan nilai saham satu menjadi dua lembar pada tanggal 31 Januari 2008.

7. Induk perusahaan saja, rasio keuangan tahun 2012, 2011 dan 2010 disajikan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 mengenai perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia; sedangkan rasio keuangan periode-periode sebelumnya disajikan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

8. Dihitung dari laba (rugi) sebelum pajak dibagi dengan rata-rata total aktiva.9. Dihitung dari laba (rugi) setelah pajak dibagi dengan rata-rata total ekuitas (TIER1).10. Dihitung dari pendapatan (beban) bunga bersih dibagi dengan rata-rata aktiva produktif.11. Rasio CAR tahun 2012, 2011 dan 2010 memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional, dan

risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID); sedangkan rasio CAR untuk tahun-tahun sebelumnya hanya memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.

12. Dihitung dari total kredit dibagi dengan dana pihak ketiga.13. Dihitung dari total kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan, macet) dibagi total kredit. 14. Termasuk kantor kas.

Page 19: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 17

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Total Aset(dalam miliar Rupiah)

2012

11

10

09

08

422.994

381.908

324.419

282.392

245.570

Kredit - gross(dalam miliar Rupiah)

2012

11

10

09

08

256.778

202.255

153.923

123.901

112.784

Dana Pihak Ketiga(dalam miliar Rupiah)

2012

11

10

09

08

370.274

323.428

277.531

245.140

209.529

Ekuitas(dalam miliar Rupiah)

2012

11

10

09

08

51.898

42.027

34.108

27.857

23.279

2012

11

10

09

08

27.614

24.049

20.282

19.346

16.219

Laba Bersih(dalam miliar Rupiah)

2012

11

10

09

08

11.721

10.820

8.479

6.807

5.776

(dalam miliar Rupiah)Pendapatan Operasional

Page 20: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201218

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

ROA(%)

2012

11

10

09

08

3,6

3,8

3,5

3,4

3,4

ROE(%)

2012

11

10

09

08

30,4

33,5

33,3

31,8

30,2

Marjin Bunga Bersih(Net Interest Margin – NIM)(%)

2012

11

10

09

08

5,6

5,7

5,3

6,4

6,6

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio – CAR)*(%)

2012

11

10

09

08

14,2

12,7

13,5

15,3

15,8

2012

11

10

09

08

68,6

61,7

55,2

50,3

53,8

Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan – NPL)(%)

2012

11

10

09

08

0,4

0,5

0,6

0,7

0,6

(%)

Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR)

* CAR pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dihitung dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, CAR dihitung dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar

Page 21: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 19

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Kinerja Saham BCA Tahun 2012

Harga Saham BCA(dalam Rupiah)

2012 2011

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Setahun Penuh Setahun PenuhTertinggi 8.150 8.100 8.050 9.500 9.500 8.750

Terendah 7.300 6.900 7.300 7.850 6.900 5.400 Penutupan

Akhir Periode 8.000 7.300 7.900 9.100 9.100 8.000 Rata-rata 7.839 7.606 7.794 8.601 7.955 7.351

Sumber : Bloomberg * Seluruh sisa atas saham yang dibeli kembali oleh PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) telah dijual pada tanggal 7 Februari 2013

Data Saham BCA (per 31 Desember) 2012 2011Jumlah Lembar Saham 24.655.010.000 24.655.010.000Saham Dibeli Kembali oleh BCA (Treasury Stock) 198.781.000* 289.767.000Kapitalisasi Pasar (dalam miliar Rupiah) 224.361 197.240Laba per Saham (dalam Rupiah) 480 444Nilai Buku per Saham (dalam Rupiah) 2.124 1.725

P/E (x) 19,0 18,0P/BV (x) 4,3 4,6

Ikhtisar SahamH

arg

a S

aham

(d

alam

Ru

pia

h)

7.000

6.500

7.500

8.500

10.000

9.500

9.000

Vo

lum

e (dalam

ribu

an)

0

10.000

20.000

60.000

50.000

40.000

30.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Harga Saham

Volume

Riwayat Dividen*

Nilai per Saham Diumumkan Cum-Dividend Pencatatan Pembayaran

2012 Interim Rp 43,5 12 Nov 2012 Pasar Regular dan Negosiasi 3 Des 2012 6 Des 2012 20 Des 2012 Pasar Tunai 6 Des 20122011 Final Rp 70 22 Mei 2012 Pasar Regular dan Negosiasi 8 Jun 2012 13 Jun 2012 27 Jun 2012 Pasar Tunai 13 Jun 20122011 Interim Rp 43,5 17 Nov 2011 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Des 2011 9 Des 2011 23 Des 2011 Pasar Tunai 9 Des 20112010 Final Rp 70 16 Mei 2011 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Jun 2011 9 Jun 2011 23 Jun 2011 Pasar Tunai 9 Jun 20112010 Interim Rp 42,5 1 Nov 2010 Pasar Regular dan Negosiasi 19 Nov 2010 24 Nov 2010 9 Des 2010 Pasar Tunai 24 Nov 20102009 Final Rp 70 7 Mei 2010 Pasar Regular dan Negosiasi 31 Mei 2010 3 Jun 2010 17 Jun 2010 Pasar Tunai 3 Jun 20102009 Interim Rp 40 26 Okt 2009 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Nov 2009 17 Nov 2009 2 Des 2009 Pasar Tunai 17 Nov 20092008 Final Rp 65 20 Mei 2009 Pasar Regular dan Negosiasi 9 Jun 2009 12 Jun 2009 26 Jun 2009 Pasar Tunai 12 Jun 20092008 Interim Rp 35 22 Des 2008 Pasar Regular dan Negosiasi 15 Jan 2009 20 Jan 2009 30 Jan 2009 Pasar Tunai 20 Jan 20092007 Final Rp 63,5 26 Mei 2008 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Jun 2008 17 Jun 2008 1 Jul 2008 Pasar Tunai 17 Jun 20082007 Interim Rp 55 12 Nov 2007 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Nov 2007 4 Des 2007 18 Des 2007 Pasar Tunai 4 Des 20072006 Final Rp 115 21 Mei 2007 Pasar Regular dan Negosiasi 8 Jun 2007 13 Jun 2007 27 Jun 2007 Pasar Tunai 13 Jun 20072006 Interim Rp 55 21 Sep 2006 Pasar Regular dan Negosiasi 10 Okt 2006 13 Okt 2006 3 Nov 2006 Pasar Tunai 13 Okt 20062005 Final Rp 90 17 Mei 2006 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Jun 2006 9 Jun 2006 23 Jun 2006 Pasar Tunai 9 Jun 20062005 Interim Rp 50 15 Sep 2005 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Okt 2005 11 Okt 2005 25 Okt 2005 Pasar Tunai 11 Okt 20052004 Final Rp 80 28 Jun 2005 Pasar Regular dan Negosiasi 19 Jul 2005 22 Jul 2005 5 Agt 2005 Pasar Tunai 22 Jul 20052004 Interim Rp 50 27 Okt 2004 Pasar Regular dan Negosiasi 22 Nov 2004 25 Nov 2004 8 Des 2004 Pasar Tunai 25 Nov 20042003 Final Rp 112,5 8 Jun 2004 Pasar Regular dan Negosiasi 30 Jun 2004 6 Jul 2004 20 Jul 2004 Pasar Tunai 6 Jul 20042002 Final Rp 225 7 Nov 2003 Pasar Regular dan Negosiasi 3 Des 2003 8 Des 2003 19 Des 2003 Pasar Tunai 8 Des 20032001 Final Rp 140 10 Okt 2002 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Okt 2002 1 Nov 2002 15 Nov 2002 Pasar Tunai 1 Nov 20022001 Interim Rp 85 29 Okt 2001 Pasar Regular dan Negosiasi 14 Nov 2001 20 Nov 2001 4 Des 2001 Pasar Tunai 20 Nov 2001

* BCA melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 atau pemecahan dari 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham efektif pada tanggal 15 Mei 2001, 8 Juni 2004 dan 31 Januari 2008

Page 22: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201220

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Presiden Komisaris

Page 23: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 21

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Mewujudkan transformasi BCA selain sebagai bank penyedia layanan transaksi terkemuka di Indonesia juga sebagai bank yang memiliki keunggulan dalam penyediaan produk-produk kredit bagi para nasabah individu dan bisnis

Page 24: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201222

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Pada tahun 2012, BCA merayakan ulang tahun

ke-55 sejak berdiri pada 21 Februari 1957.

Dewan Komisaris memiliki keyakinan bahwa

tema peringatan ulang tahun “Senantiasa di

Sisi Anda” merupakan refleksi atas pendekatan

BCA dalam membangun hubungan dengan

para nasabah, karyawan dan masyarakat.

BCA mengedepankan hubungan dengan

nasabah sebagai suatu prioritas utama.

Pendekatan ini tercermin dalam komitmen BCA

untuk menyediakan produk dan layanan yang

berkualitas tinggi sesuai dengan ekspektasi

nasabah. Perubahan signifikan yang nyata

di beberapa tahun terakhir adalah BCA telah

bertransformasi selain sebagai bank penyedia

layanan transaksi terkemuka di Indonesia

juga sebagai bank yang memiliki keunggulan

dalam penyediaan produk-produk kredit bagi

para nasabah individu dan bisnis.

Pada tahun 2012, BCA kembali mencatat

pertumbuhan yang solid dalam penyaluran

kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga.

BCA saat ini tidak hanya menjadi bank

terdepan dalam penyediaan layanan transaksi

tetapi juga menjadi salah satu penyedia

fasilitas pinjaman terbesar di Indonesia,

khususnya telah secara aktif mengembangkan

pasar KPR nasional dan saat ini menguasai

sekitar 19% pangsa pasar di Indonesia. Dewan

Komisaris merasa bangga melihat bahwa

pendekatan yang berbasis hubungan dengan

nasabah telah diwujudkan ke dalam kinerja

bisnis yang solid di tengah iklim kompetisi

yang semakin ketat.

Perekonomian Domestik yang Berkembang Tahun 2012 ditandai dengan berbagai

tantangan yang diawali di Amerika Serikat

dan berlanjut ke wilayah Eropa, demikian juga

ketidakpastian politik yang terjadi di Amerika

Serikat dan Cina karena adanya pemilihan

umum dan kemungkinan adanya perubahan

kepemimpinan. Akibat pelemahan ekonomi

global yang terus berlanjut, harga-harga

komoditas menurun selama tahun 2012,

sementara tingkat suku bunga di seluruh

dunia terus mengalami tren penurunan,

mencatat rekor terendah dalam beberapa

tahun terakhir.

Bertolak belakang dengan kondisi global,

dengan didukung oleh momentum dari tahun

2011, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

tumbuh 6,2% menjadi sekitar USD 850 miliar

di tahun 2012. Hal tersebut memperkuat posisi

Indonesia sebagai salah satu negara dengan

pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Pertumbuhan yang mengesankan ini dapat

dicapai walaupun terjadi pelemahan harga

komoditas yang berdampak terhadap industri

berbasis sumber daya serta penurunan neraca

perdagangan. Prospek ekonomi Indonesia

yang positif telah mendorong peningkatan

penanaman modal asing secara langsung dan

pada gilirannya akan memperkuat permintaan

domestik.

PDB per kapita Indonesia meningkat menjadi

USD 3.563 di tahun 2012, yang menghasilkan

peningkatan daya beli konsumen dan

mendorong terjadinya penguatan di seluruh

perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012

penjualan mobil mencatat rekor tertinggi

sebesar 1,1 juta unit, walaupun terdapat

Page 25: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 23

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

penerapan kebijakan uang muka minimum

yang lebih tinggi untuk pembiayaan mobil.

Hal ini memperlihatkan tingginya kemampuan

daya beli masyarakat yang didukung oleh

tingkat suku bunga yang atraktif serta

pesatnya perkembangan sektor konsumer.

Masyarakat kelas menengah Indonesia akan

tetap tumbuh secara signifikan sehingga

merupakan prospek yang positif bagi sektor

perbankan, dan khususnya BCA.

Secara keseluruhan kredit sektor perbankan

di Indonesia tumbuh sebesar 22,6%, hal ini

tidak terlepas dari peran Pemerintah dan Bank

Indonesia dalam mengendalikan jalannya

roda perekonomian.

Posisi BCA Tingkat suku bunga global telah berpengaruh

terhadap tingkat suku bunga di Indonesia

yang mengakibatkan tekanan pada marjin

keuntungan terutama bagi aset-aset yang

ditempatkan pada instrumen keuangan yang

diterbitkan Pemerintah Indonesia. Strategi

BCA dalam merespon penurunan marjin suku

bunga adalah dengan menumbuhkan neraca

melalui peningkatan penyaluran kredit. Direksi

telah berhasil meningkatkan penyaluran kredit

dan pada saat yang sama mampu memelihara

kualitas aset, basis pendanaan yang solid,

serta menjaga posisi modal dan likuiditas

yang sehat. Terjadi peningkatan volume di

semua sektor kredit termasuk kredit untuk

nasabah konsumer, UKM, komersial dan

korporasi. Pada saat yang sama, BCA berhasil

meningkatkan pangsa pasar pinjaman di

banyak sektor kredit dan regional. Dewan

Komisaris merasa puas melihat pertumbuhan

portofolio kredit BCA secara keseluruhan

sebesar 27,0% dengan kualitas kredit yang

terjaga baik.

Lini-lini bisnis baru BCA melalui anak-anak

perusahaan dan joint ventures berhasil

membuat kemajuan yang signifikan di tahun

2012. Asuransi umum dan pembiayaan

sepeda motor telah mencatat keuntungan di

tahun 2012 – meskipun masih relatif kecil –

dari posisi merugi di tahun 2011. Manajemen

perusahaan sekuritas yang baru telah ditunjuk

pada Oktober 2012 untuk mengembangkan

lini bisnis ini di tahun 2013. BCA Syariah

mencapai kemajuan dalam skala ekonomi

dan terus membangun jaringan cabang.

Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi

untuk membangun landasan yang solid bagi

pencapaian lini-lini bisnis baru tersebut di

masa depan.

Dari sisi liabilitas, kami melihat bahwa Direksi

telah bijaksana untuk tidak turut serta dalam

kompetisi tingkat suku bunga deposito

berjangka. Didukung oleh keunggulan dalam

penyediaan layanan transaksi, Bank dapat

mengandalkan peningkatan dana secara

signifikan yang berasal dari produk giro dan

tabungan (CASA) sebagai dana inti BCA.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,

aktivitas transaksi terus berkembang.

BCA berada pada posisi yang solid untuk

memfasilitasi pertumbuhan transaksi nasabah

dengan terus membangun jaringan distribusi.

Direksi berhasil menyeimbangkan transaksi-

transaksi yang dilakukan oleh nasabah

baik yang melalui cabang maupun melalui

jaringan layanan transaksi elektronik dalam

bentuk ATM, internet dan mobile banking.

Ekspansi jaringan layanan transaksi elektronik

diharapkan dapat meningkatkan efisiensi

biaya serta memberikan kontribusi pada basis

pendanaan yang solid.

Page 26: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201224

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Didorong oleh pertumbuhan kredit yang

sehat dan pendanaan CASA yang solid, Laba

Bersih BCA meningkat 8,3% di tahun 2012,

sementara likuiditas dan rasio permodalan

bank tetap berada pada level yang sehat. Per 31

Desember 2012, BCA mencatat pengembalian

atas aktiva (Return on Assets – ROA) dan

tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on

Equity – ROE) masing-masing sebesar 3,6%

dan 30,4%. Kualitas aset BCA tetap stabil di

tahun 2012 dengan rasio kredit bermasalah

(Non Performing Loan – NPL) sebesar 0,4%.

Fokus pada Tata Kelola PerusahaanDewan Komisaris berperan aktif dalam

pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance – GCG) yang

menjadi keharusan dalam melindungi Bank

dan kepentingan para pemangku kepentingan.

Dewan Komisaris melaporkan bahwa GCG

telah dijalankan sesuai dengan best practices

maupun hukum dan peraturan yang berlaku.

Nilai-nilai transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, independensi dan

kewajaran telah menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari budaya perusahaan BCA.

Dalam kapasitasnya sebagai pengawas,

Dewan Komisaris tetap menjaga komunikasi

yang konstruktif dengan Direksi melalui

pertemuan-pertemuan rutin, khusus, dan

ad hoc. Dewan Komisaris juga memberikan

saran kepada Direksi dalam menentukan

langkah-langkah strategis yang perlu

dijalankan Bank. Baik Dewan Komisaris

dan Direksi telah sepakat untuk mencapai

pertumbuhan aset Bank yang berkualitas.

Pengembangan bisnis juga disertai dengan

pemantauan risiko dan fungsi audit internal

yang efektif.

Ketiga Komite yaitu Komite Audit, Komite

Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi &

Nominasi telah memberikan dukungan yang

kuat, efektif dan aktif sesuai dengan bidangnya

kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan

tugas-tugas dan tanggung jawabnya.

Sebagai warga masyarakat yang baik, BCA

terus berpartisipasi dalam sejumlah aspek

kemasyarakatan melalui keterlibatannya pada

serangkaian program tanggung jawab sosial

perusahaan yang fokus di bidang pendidikan,

kesehatan, dan lingkungan. Komitmen sosial

yang menyeluruh ini akan terus dilanjutkan dan

dikembangkan seiring dengan pertumbuhan

ekonomi dan terbukanya kesempatan guna

memberikan kontribusi yang efektif kepada

masyarakat.

Melangkah ke DepanPermasalahan dalam ekonomi global akan

terus berlangsung di tahun 2013, kendati

demikian kami berpendapat bahwa krisis

dalam skala besar telah berhasil dihindari, dan

kami memperkirakan bahwa pertumbuhan

yang lamban akan terus berlanjut secara

global. Indonesia merupakan salah satu

dari sedikit negara di dunia yang akan

terus mengalami pertumbuhan. Pemilihan

Presiden di Indonesia pada tahun 2014 akan

memberikan stimulus bagi banyak industri.

Namun demikian, akan terdapat tekanan

pada neraca perdagangan dan kemungkinan

terjadinya inflasi secara terbatas akibat

meningkatnya harga listrik dan bahan bakar

minyak.

Page 27: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 25

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Dewan Komisaris bangga melihat BCA berada

dalam posisi yang sangat baik sehingga dapat

melewati segala dampak ekonomi global

dan mengambil manfaat dari pertumbuhan

pesat ekonomi Indonesia. Hal tersebut

dimungkinkan berkat keunggulan di bidang

perbankan transaksi dan pengembangan

kompetensi perbankan konsumer serta

pendekatan hubungan dengan nasabah.

Untuk meningkatkan pengawasan dan

pengelolaan Bank yang stabil dan berkelanjutan

dalam menghadapi ketidakpastian global,

Rapat Umum Pemegang Saham di tahun

2012 memutuskan untuk memperpanjang

masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi

dari tiga tahun menjadi lima tahun, dimana

perubahan tersebut telah mensejajarkan

dengan kebijakan bank-bank sekelas lainnya

di Indonesia mengenai masa jabatan Dewan

Komisaris dan Direksi.

ApresiasiAtas nama Dewan Komisaris, kami ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada

seluruh pemegang saham, mitra bisnis,

nasabah serta seluruh pemangku kepentingan

atas dukungan, loyalitas, dan kepercayaan

yang telah diberikan. Dewan Komisaris

juga mengucapkan terima kasih kepada

Bank Indonesia atas usaha-usaha yang

berkelanjutan dalam membangun industri

perbankan Indonesia serta atas dukungannya

terhadap BCA.

Akhir kata, faktor yang paling penting dalam

menentukan kinerja Bank adalah kualitas

manajemen dan dedikasi dari seluruh

karyawan BCA. Kami menghargai segala

usaha dan komitmen jajaran Direksi berikut

tim manajemen serta jajaran manajemen anak-

anak perusahaan, yang secara bersama-sama

dengan dukungan dari seluruh pemangku

kepentingan, terus mendorong kami untuk

mempertahankan pertumbuhan Bank di masa

mendatang.

Jakarta, April 2013

Atas nama Dewan Komisaris,

Djohan Emir Setijoso

Presiden Komisaris

Page 28: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201226

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris

Tonny Kusnadi Komisaris

Raden PardedeKomisaris Independen

Djohan Emir SetijosoPresiden Komisaris

Sigit PramonoKomisaris Independen

Cyrillus HarinowoKomisaris Independen

kiri ke kanan

Page 29: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 27

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Page 30: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201228

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Presiden Direktur

Page 31: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 29

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA meyakini bahwa hubungan dengan nasabah merupakan kunci dalam menciptakan pertumbuhan berkualitas. Tema ‘Senantiasa di Sisi Anda’ mencakup beragam nilai dan prioritas yang dimiliki dan dibangun oleh BCA

Page 32: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201230

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Para Pemegang Saham dan Nasabah yang terhormat,

Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang solid pada tahun 2012 dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,2%, di tengah ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan di wilayah Eropa dan Amerika Serikat. Kuatnya konsumsi domestik terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberhasilan Pemerintah dalam mengendalikan inflasi memungkinkan Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan rendahnya tingkat suku bunga di sepanjang tahun 2012. Tingkat suku bunga yang lebih rendah dan peringkat negara layak investasi (investment grade) telah mendukung ekspansi ekonomi maupun peningkatan penanaman modal asing secara langsung (foreign direct investment) di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, sektor perbankan Indonesia terus membukukan kinerja yang kokoh dengan ditandai pertumbuhan kredit yang solid di semua segmen dan peningkatan dana pihak ketiga. Sementara sektor perbankan Indonesia mencatat pertumbuhan portofolio kredit 22,6% di tahun 2012 dibanding tahun 2011, pada periode yang sama BCA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 27,0%, sehingga semakin memperkuat pangsa pasar kredit BCA.

Pada tahun 2012, dalam merayakan ulang tahun ke-55, BCA tetap mempertahankan keunggulan bisnis intinya di bidang penyedia layanan transaksi sebagai fondasi yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan bisnis-bisnis lainnya. BCA meyakini bahwa hubungan dengan nasabah merupakan kunci dalam menciptakan pertumbuhan berkualitas, sebagaimana tercermin dalam tema tahun ini yaitu ‘Senantiasa di Sisi Anda’. Bukan hanya sekedar tema aktivitas promosi yang cukup sukses, ‘Senantiasa di Sisi Anda’ mencakup beragam nilai dan prioritas yang dimiliki dan dibangun oleh BCA. Senantiasa di sisi nasabah memiliki arti bahwa BCA senantiasa berupaya menyediakan solusi yang tepat untuk memenuhi beragam kebutuhan finansial mereka. Dengan mendengar dan belajar memahami, BCA terus mengembangkan beragam produk dan layanan yang inovatif untuk melengkapi layanan perbankan transaksi yang aman, nyaman, efisien dan andal.

Aspek ‘senantiasa’ juga berlaku dalam siklus hubungan dengan nasabah seiring bertambahnya usia nasabah dari remaja menjadi dewasa, dimana BCA menyediakan beragam akses dan produk yang tepat bagi nasabah individu maupun bisnis dalam bertransaksi, menyimpan dana maupun mendapatkan pinjaman. Hal ini berlaku juga pada cakupan makro yang lebih luas dimana BCA senantiasa mendampingi masyarakat Indonesia dalam menyediakan pinjaman untuk memfasilitasi pertumbuhan wilayah regional serta pada akhirnya mendukung pertumbuhan Indonesia.

Pencapaian PositifHasil yang dicapai BCA pada tahun 2012 sangat terkait dengan iklim perekonomian makro Indonesia sehingga menciptakan landasan yang kokoh dan sehat bagi peningkatan kredit yang signifikan dengan tingkat rasio kredit bermasalah yang rendah. Penurunan harga komoditas dan perlambatan kinerja ekspor relatif hanya memberikan dampak minimal terhadap Bank. Ditopang oleh tingginya permintaan kredit dan rendahnya tingkat suku bunga, total portofolio kredit BCA tumbuh sebesar 27,0% menjadi Rp 256,8 triliun, dimana pertumbuhan kredit tersebut didominasi oleh para nasabah lama BCA.

Di tahun 2012 kredit korporasi tumbuh sebesar 18,1% menjadi Rp 84,8 triliun, didukung oleh pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit investasi. Penyaluran pinjaman diprioritaskan kepada perusahaan-perusahaan terkemuka dan memiliki bisnis yang dapat mendukung perbankan transaksi BCA.

Kredit komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM), yang merupakan kontributor utama portofolio kredit BCA, tumbuh sebesar 28,7% menjadi Rp 101,7 triliun. Tren pertumbuhan pada tahun 2011 memberikan landasan bagi berlanjutnya pertumbuhan pada tahun 2012 mengingat BCA telah memiliki infrastruktur dan organisasi yang mampu memfasilitasi pertumbuhan kredit di pusat-pusat bisnis di Indonesia.

Page 33: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 31

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Kredit konsumer meningkat sebesar 37,1% menjadi Rp 68,9 triliun terutama ditopang oleh peningkatan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bemotor (KKB) dimana rendahnya tingkat suku bunga telah menciptakan permintaan yang tinggi bagi pembiayaan konsumer. BCA kini menjadi yang terdepan dalam bisnis KPR non-subsidi. BCA mendukung penerapan kebijakan Bank Indonesia yang mensyaratkan uang muka minimum yang lebih tinggi. Meskipun dampaknya relatif minimal terhadap BCA, kami melihat hal tersebut sebagai kebijakan yang prudent bagi sektor perbankan secara keseluruhan.

Sejalan dengan pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran kredit, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) mencapai 68,6% di akhir tahun 2012, atau meningkat dari 61,7% di akhir tahun 2011. Meskipun mencatat pertumbuhan volume kredit yang tinggi, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL) tetap terjaga pada tingkat yang rendah sebesar 0,4% disertai dengan rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit sebesar 408,5%. Hal tersebut mencerminkan kuatnya penerapan kebijakan manajemen risiko dan fokus Bank dalam mempertahankan kualitas aset.

Perbankan transaksi merupakan pusat dari semua aktivitas bisnis BCA. Dengan pertumbuhan basis nasabah yang saling terhubung serta mengingat transaksi berbasis uang tunai masih dominan dalam masyarakat Indonesia, maka penambahan jumlah kantor cabang masih diperlukan disamping pertumbuhan jaringan perbankan elektronik dalam memfasilitasi peningkatan jumlah transaksi dan memperkuat franchise BCA dalam penghimpunan dana. Selama tahun 2012, BCA membuka 70 cabang baru, sehingga total jaringan mencapai lebih dari 1.000 kantor cabang, dan menambah hampir 3.500 ATM. Sejumlah dari penambahan ATM tersebut adalah berupa Cash Deposit Machines (CDM) yang dirancang untuk mempercepat proses setoran uang tunai sekaligus mengurangi antrian di kantor cabang.

Dengan volume transaksi yang tumbuh di seluruh jaringan cabang, ATM dan EDC yang tersebar di seluruh Indonesia, BCA harus tetap terdepan dalam pengembangan teknologi informasi dan infrastruktur. Lebih lanjut, BCA

terus mengembangkan jaringan layanan transaksi elektronik yang cost-efficient, dimana saat ini proporsi penggunaannya semakin meningkat terhadap keseluruhan layanan transaksi BCA. Internet banking mencatat peningkatan nilai transaksi sebesar 38,4%, sementara mobile banking tumbuh sebesar 28,8% dari tahun 2011. BCA terus mengembangkan bisnis mobile banking baik dari jenis layanan transaksi maupun aplikasi yang tersedia untuk berbagai perangkat mobile yang terus berkembang.

Kinerja perbankan transaksi yang mencapai rekor tertinggi telah mendorong peningkatan rasio dana giro dan tabungan (CASA) terhadap total dana pihak ketiga, dan menghasilkan biaya dana yang lebih rendah. Sebagai elemen penting dari struktur pendanaan BCA, CASA memberi kontribusi sebesar 80,3% terhadap total dana pihak ketiga di tahun 2012. CASA tercatat sebesar Rp 297,3 triliun, naik 19,4% dari tahun 2011 sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian dan transaksi. Sementara itu, jumlah dana deposito berada pada posisi Rp 73,0 triliun, relatif sama dibandingkan posisi 2011, meskipun telah terjadi penurunan suku bunga deposito sepanjang tahun 2012. BCA memilih untuk tidak mengikuti tren pasar dalam kompetisi penghimpunan dana deposito, akan tetapi tetap mengelola dana dengan biaya rendah. Kami gembira melihat loyalitas para nasabah yang mempercayakan penempatan depositonya di BCA. Kinerja CASA yang baik berhasil mendukung kenaikan total dana pihak ketiga BCA sebesar 14,5% menjadi Rp 370,3 triliun.

Pertumbuhan volume kredit dan kinerja CASA yang kuat berperan penting terhadap meningkatnya pendapatan bunga bersih BCA di tahun 2012, walaupun terdapat penurunan pendapatan bunga dari penempatan pada surat-surat berharga negara. Membaiknya marjin bunga bersih dan disiplin dalam menjaga rasio efisiensi biaya (cost efficiency ratio) telah berjalan sepanjang tahun. Faktor-faktor tersebut memungkinkan BCA untuk membukukan kenaikan Laba Bersih sebesar 8,3% menjadi Rp 11,7 triliun di tahun 2012, meskipun pada tahun 2011 BCA mencatat pendapatan di luar pendapatan operasional berupa pemulihan biaya cadangan sebesar Rp 569 miliar dari fasilitas

Page 34: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201232

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

kredit yang belum digunakan (unused loan facilities) pada bulan Desember 2011. Apabila dampak dari pemulihan tersebut ditiadakan, maka Laba Bersih di tahun 2012 akan meningkat sebesar 14,3%. Didukung oleh profitabilitas yang solid, BCA mencatat tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Assets – ROA) sebesar 3,6% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) sebesar 30,4%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) dapat dipertahankan pada level yang sehat yaitu sebesar 14,2% pada akhir tahun 2012, dimana hampir semuanya berupa modal inti (Tier I Capital). Meskipun BCA berhasil mencatat pertumbuhan berkesinambungan dalam beberapa tahun ini, kami menyadari bahwa kami tidak boleh berpuas diri dalam mengelola modal dan likuiditas Bank.

Prestasi BCA dalam menyempurnakan pelayanan dan meningkatkan kinerja usahanya di tahun 2012 telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak baik skala nasional maupun internasional. Hal ini tercermin dari sejumlah penghargaan yang dianugerahkan kepada BCA pada tahun 2012 yang menegaskan atas pencapaian kinerja Bank secara keseluruhan.

Investasi untuk Masa DepanBCA senantiasa berupaya menyediakan solusi menyeluruh bagi para nasabah dengan terus berinvestasi serta mengembangkan produk, infrastruktur, fasilitas, dan sumber daya manusia.

Pada 12 Desember 2012, satu cabang baru yang fokus pada perbankan individual telah beroperasi di Alam Sutera di sebelah barat Jakarta. Cabang baru ini memperkenalkan suatu konsep baru dalam perbankan Indonesia dengan operasi yang didukung oleh teknologi canggih dan fokus pada kenyamanan nasabah. Prototype ‘rumah solusi’ ini merupakan cetak biru atas model cabang masa depan yang didesain untuk memfasilitasi transaksi dan memberikan layanan yang efisien bagi perbankan individual.

BCA berkomitmen untuk menyediakan akses perbankan yang lebih baik bagi para nasabah, dengan secara aktif memperluas kehadiran kantor cabang dan jaringan elektronik di seluruh Indonesia. BCA secara progresif

memberikan edukasi kepada para nasabah untuk menggunakan layanan ATM, internet dan mobile banking serta pada saat yang sama menambah jumlah cabang mengingat transaksi berbasis uang tunai masih dominan dalam masyarakat Indonesia. Ke depan, penggunaan ATM akan ditujukan untuk memfasilitasi transaksi setoran dan penarikan uang tunai, sementara transaksi pembayaran atau transfer dilakukan melalui internet dan mobile banking, serta melalui layanan cash management untuk transaksi dalam jumlah besar. Guna meningkatkan kemampuan dalam menangani transaksi dan mengelola risiko, pembangunan data center yang ketiga di Surabaya akan diselesaikan pada pertengahan tahun 2013. Data center tersebut akan beroperasi sebagai disaster recovery center dengan kapasitas yang dapat ditingkatkan pada masa mendatang.

Di bidang bisnis kartu kredit, BCA bekerja sama dengan jaringan NETS di Singapura agar para pemegang kartu kredit proprietary BCA dapat melakukan pembayaran di sejumlah gerai yang terpilih di Singapura. BCA adalah satu-satunya bank di Indonesia yang menerbitkan kartu kredit dengan merek sendiri. Diterimanya kartu kredit proprietary BCA di Singapura merupakan contoh nyata kemampuan BCA dalam meningkatkan kerjasama dengan berbagai gerai untuk kepentingan nasabah.

Bank memberikan prioritas terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia. Pengembangan yang berkelanjutan terhadap kemampuan karyawan BCA merupakan prasyarat dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah. Proses perekrutan karyawan terus dilakukan terutama account officer seiring dengan pertumbuhan bisnis dan kegiatan pemasaran produk. Pelatihan pengembangan manajemen lainnya, identifikasi karyawan potensial dan sejumlah metode baru di kembangkan untuk mengelola sumber daya BCA yang besar. Tata Kelola PerusahaanBCA senantiasa menjunjung tinggi standar-standar serta prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG). Hal ini merupakan proses yang dinamis dimana BCA terus melakukan

Page 35: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 33

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

penyesuaian berdasarkan peraturan terbaru yang berlaku di Indonesia serta best practices. Selama tahun 2012 BCA telah menyusun manual GCG baru yang mencerminkan perubahan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia serta menjaga Bank sejalan dengan international best practices.

Pada tahun 2012, BCA melakukan serangkaian program tanggung jawab social perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) untuk meningkatkan hubungan sosial dengan masyarakat sekitar, terutama pada sektor pendidikan dan kesehatan. BCA memberikan bantuan pendidikan melalui beasiswa dan bantuan fasilitas pendidikan serta memberikan bantuan medis serta melakukan program pelestarian lingkungan dan budaya Indonesia.

Prospek UsahaBCA berkeyakinan bahwa momentum peningkatan daya beli masyarakat dapat terus berlanjut dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta sektor perbankan Indonesia di masa mendatang. BCA sebagai bank penyedia layanan transaksi dan penyalur kredit terkemuka telah siap memanfaatkan pertumbuhan ini. BCA tetap fokus dalam pemberian pinjaman yang berkualitas di seluruh segmen. Dalam menjaga kualitas asetnya, Bank terus memonitor semua sektor ekonomi agar dapat mendeteksi tanda-tanda penurunan kinerja, meskipun pada saat ini tanda-tanda tersebut belum terlihat.

BCA tetap meyakini bahwa bank-bank seharusnya tetap fokus pada keunggulannya dibandingkan dengan mencoba untuk menjalankan banyak kegiatan usaha. Secara strategis BCA akan memfokuskan seluruh konsentrasi untuk memperkuat posisinya di Indonesia dengan mengembangkan keunggulannya di bidang perbankan transaksi melalui perluasan jaringan serta melakukan inovasi produk dan layanan.

BCA memiliki posisi yang unik mengingat pertumbuhan dan perkembangannya yang berawal dari bisnis transaksi perbankan, sehingga BCA memiliki basis nasabah yang saling terhubung dengan kuat baik secara horizontal maupun vertikal. BCA menghubungkan nasabah lintas generasi dengan orang tuanya, anak-anaknya dan para karyawannya, maupun dimensi lainnya, yang menghubungkan nasabah dengan para pemasok dan para pelanggannya baik dalam kegiatan transaksi maupun penyaluran kredit.

Untuk lebih meningkatkan kedekatan dengan para nasabah, BCA melalui anak-anak perusahaannya dan perusahaan patungan berupaya menyediakan solusi-solusi yang menyeluruh seperti pembiayaan mobil dan motor, sekuritas, perbankan Syariah dan asuransi. Pada saat pengembangan masing-masing bisnis tersebut, langkah pertama yang akan dilakukan adalah fokus pada basis nasabah BCA yang ada sebelum melakukan ekspansi di luar nasabah yang ada.

ApresiasiSeluruh prestasi yang telah di raih BCA tidak lepas dari dedikasi, kerja keras, dan sikap profesional yang telah ditunjukkan para karyawan. Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada pada para karyawan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia, para pemegang saham, dan mitra usaha atas dukungannya selama ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para nasabah setia atas kepercayaan dan loyalitasnya terhadap BCA.

Kami percaya bahwa hubungan dengan semangat “Senantiasa di Sisi Anda” yang kami miliki dan terus kami bina, akan memainkan peran penting dalam membangun BCA yang lebih baik di masa mendatang.

Jakarta, April 2013Atas nama Direksi,

Jahja SetiaatmadjaPresiden Direktur

Page 36: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201234

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

kiri ke kanan

Henry KoenaifiDirektur

Dhalia Mansor AriotedjoDirektur

Renaldo Hector BarrosDirektur

Armand Wahyudi HartonoDirektur

Erwan Yuris AngDirektur

Corporate DataBCA at a Glance Business Review Functional Review CSR Program Review Corporate Governance Review Management Discussion & Analysis on Company Performance Financial Report

Direksi

Page 37: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 35

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Jahja SetiaatmadjaPresiden Direktur

Eugene Keith GalbraithWakil Presiden Direktur

Suwignyo BudimanDirektur

Anthony Brent ElamDirektur

Subur TanDirektur

Corporate DataBCA at a Glance Business Review Functional Review CSR Program Review Corporate Governance Review Management Discussion & Analysis on Company Performance Financial Report

Page 38: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201236

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Page 39: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 37

Analisa dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tinjauan BisnisBCA terus tumbuh dan berkembang menjadi bank penyedia layanan transaksi yang unggul dan menawarkan beragam fasilitas pinjaman bagi nasabah individu maupun bisnis

16,1%

9,4%

Pangsa pasar dana giro dan tabungan (CASA) yang stabil

Pangsa pasar pinjaman terus meningkat

Page 40: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201238

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Perbankan Cabang merupakan pusat kegiatan BCA dalam menjalankan layanan transaksi serta menyalurkan kredit komersial dan UKM kepada para nasabah

Perbankan Cabang

Perbankan Cabang BCA tumbuh secara berkelanjutan seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, dan menjadi tulang punggung dalam menjalin hubungan dengan nasabah melalui penyediaan layanan transaksi perbankan maupun penyaluran kredit komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM). Kantor cabang dan jaringan elektronik BCA yang terus berkembang merupakan point of contact dan interaksi antara BCA dengan para nasabahnya.

BCA secara strategis terus memperluas jaringan cabang untuk menjangkau area utama aktivitas nasabah individu maupun bisnis. BCA juga secara konsisten meningkatkan aksesibilitas jaringan perbankan elektronik, termasuk Automated Teller Machine (ATM), Cash Deposit Machine (CDM), Electronic Data Capture (EDC), dan point of sale atas kartu pra-bayar Flazz. BCA berupaya untuk mempertahankan layanan perbankan yang nyaman, aman dan andal melalui investasi secara disiplin di bidang infrastruktur perbankan dan jaringan elektronik agar senantiasa sejalan dengan perkembangan pesat teknologi dan komunikasi.

Page 41: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 39

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Deposito

GiroTabungan

Dana Pihak Ketiga

2011

2012

76.020

96.456

172.990

200.802

74.418

73.016

(dalam miliar Rupiah)

Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Komersial

Portofolio Kredit Komersial dan UKM(dalam miliar Rupiah)

2011

2012

34.309

42.366

44.710

59.295

Page 42: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201240

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Jumlah Jaringan Layanan (unit)

2012 2011

Kantor Cabang (termasuk kantor kas) 1.011 942

ATM 12.026 8.578

Transaksi Melalui Jaringan Distribusi Utama

2012 2011

Kantor Cabang

Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 188,0 187,3

Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 13.811,2 11.987,3

ATM

Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 1.212,2 1.044,8

Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 1.282,0 1.098,1

Internet Banking

Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 888,4 607,7

Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 3.599,0 2.600,6

Mobile Banking

Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 308,6 223,6

Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 314,3 244,1

BCA mengalihkan fokusnya dari penyedia produk-produk umum menjadi penyedia solusi-solusi secara spesifik sesuai kebutuhan komunitas atau kelompok industri tertentu. BCA menyediakan sistem cash management yang spesifik bagi institusi-institusi tertentu untuk lebih meningkatkan efisiensi transaksi nasabah. Produk seperti EDC, point of sale kartu pra-bayar Flazz, kliring, dan fasilitas kredit ditawarkan dalam satu paket untuk komunitas-komunitas yang berbeda dengan harga yang ditentukan berdasarkan keseluruhan solusi yang diberikan.

Keunggulan BCA di bidang penyedia layanan transaksi dengan jumlah nasabah yang besar dan saling terhubung telah memungkinkan BCA untuk mempertahankan kohesivitas dana pihak ketiga. Dana rekening transaksi yaitu giro dan tabungan (CASA) mencapai 80,3% dari total dana pihak ketiga, sehingga memungkinkan BCA menjaga komposisi dana yang menguntungkan dengan tingkat biaya dana yang rendah. Pada tahun 2012, dana pihak ketiga tumbuh 14,5% menjadi Rp 370,3 triliun, terutama didukung oleh pertumbuhan rekening giro dan tabungan yang digunakan nasabah untuk kebutuhan transaksi reguler sehari-hari.

Di sisi penyaluran pinjaman, kredit komersial meningkat 32,6% menjadi Rp 59,3 triliun didorong oleh permintaan yang tinggi dari para nasabah perbankan transaksi BCA. Kredit UKM juga tumbuh sebesar 23,5% menjadi Rp 42,4 triliun. BCA menempatkan diri di beragam industri untuk meraih peluang bisnis pada pasar komersial dan UKM di Indonesia.

Perbankan TransaksiSetelah menetapkan acuan, BCA berupaya tanpa henti untuk mengembangkan bisnis di bidang perbankan transaksi melalui pengembangan jaringan cabang dan beragam jaringan layanan transaksi elektronik berskala nasional. Pada akhir tahun 2012, BCA mengelola lebih dari 11 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi per hari untuk melayani kebutuhan nasabah, baik nasabah bisnis maupun individu melalui beragam produk dan layanannya.

Jaringan distribusi BCA meliputi 1.011 kantor cabang di seluruh Indonesia yang terintegrasi dengan 12.026 ATM dan ratusan ribu EDC. Internet dan mobile banking memberikan layanan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran individu maupun bisnis selama 24/7, dimanapun nasabah berada.

Page 43: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 41

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA berupaya menciptakan layanan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan segmen nasabah yang berbeda. Selain layanan perbankan cabang regular, BCA juga menyediakan layanan perbankan Prioritas untuk segmen individu mass affluent, layanan Weekend Banking di beberapa mal tertentu untuk melayani nasabah yang ingin mengunjungi kantor cabang BCA di luar hari kerja, serta BCABIZZ untuk nasabah bisnis. Berkoordinasi dengan kantor cabang/kantor wilayah, kantor pusat BCA mengidentifikasi dan melayani nasabah korporasi dengan menyediakan produk dan layanan yang sesuai kebutuhan nasabah.

Sejalan dengan pengembangan sentra-sentra bisnis baru, BCA terus menambah kantor kas baru dan kantor layanan mobil kas untuk mendekatkan layanan kepada para nasabah yang menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayaran mereka. BCA juga memperluas cakupan layanannya melalui kerja sama dengan jaringan toko ritel untuk membantu nasabah dalam berbagai transaksi seperti penarikan tunai, yang dikenal sebagai layanan Tunai BCA.

Perbankan Cabang terus melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penggunaan ATM dan kartu Debit BCA melalui EDC, serta penggunaan internet banking dan mobile banking. BCA senantiasa mengembangkan fitur-fitur ATM, internet banking, dan mobile banking, seperti penambahan perusahaan yang tergabung dalam sistem pembayaran BCA dalam merespon dan mengantisipasi permintaan nasabah. BCA juga melakukan investasi secara berkelanjutan untuk mengembangkan jaringan EDC dan terminal prepaid Flazz di berbagai merchant yang telah ada serta merchant baru sehingga nasabah lebih fleksibel dan nyaman dalam bertransaksi. Saat ini, merchant BCA yang berjumlah lebih dari 90.000 dengan ratusan ribu gerai di seluruh Indonesia menyediakan platform jaringan EDC yang solid untuk memfasilitasi pertumbuhan kegiatan transaksi pembayaran. Pada tahun 2012, kegiatan promosi Debit BCA lebih difokuskan pada berbagai merchant strategis, seperti SPBU dan toko swalayan/minimarket.

Page 44: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201242

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Sebagai cerminan dari perubahan cepat pada industri perbankan, pengguna internet banking KlikBCA individu maupun bisnis meningkat 29,3% menjadi 3,6 juta pada akhir tahun 2012. Pada tahun 2012 terdapat hampir 900 juta transaksi senilai Rp 3.599 triliun, meningkat 38,4% dari nilai transaksi tahun sebelumnya sebesar Rp 2.601 triliun. Pertumbuhan transaksi internet banking ini telah jauh melebihi pertumbuhan transaksi melalui ATM sehingga mencerminkan evolusi perilaku nasabah pada penggunaan jaringan transaksi elektronik. Pada awal tahun 2012, Bank meluncurkan BCA KlikPay, yaitu metode pembayaran belanja online bagi nasabah pengguna KlikBCA atau kartu kredit BCA melalui website milik merchant BCA. Sejalan dengan perkembangan toko online, produk baru ini memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

Jaringan ATM BCA yang tersebar luas memfasilitasi lebih dari 1.212 juta transaksi dengan nilai Rp 1.282 triliun, mengalami pertumbuhan nilai transaksi sebesar 16.8% dari tahun 2011. Sebagai upaya agar transaksi setoran tunai lebih efisien, Cash Deposit Machine (CDM) diluncurkan dan telah mendapat tanggapan positif dari para nasabah. Seperti saat pertama kali Automated Teller Machine (ATM) diluncurkan, perlu beberapa tahun bagi nasabah untuk belajar menggunakan dan mempercayai ATM. Kurva pembelajaran yang kurang lebih sama diperkirakan akan terjadi pada CDM. Tahap berikutnya berupa perpindahan menjadi cash recycling, dimana transaksi setoran dan penarikan dana dapat dilakukan di satu mesin ATM.

Fitur terbaru mobile banking untuk pengguna smartphone yang dinamakan BCA Mobile, memiliki tampilan serupa dengan internet banking, yang dapat digunakan pada sistem Android dan iPhone. Dengan prospek demografis penduduk usia muda, BCA menyadari bahwa kebutuhan transaksi dan aktivitas melalui telepon genggam terus meningkat. Sejalan dengan perkembangan tren tersebut, sebagai konsekuensinya BCA perlu mempertahankan faktor keamanan, kenyamanan, dan keandalan. BCA Mobile mengintegrasikan jaringan internet banking

(KlikBCA) dan jaringan mobile yang terdahulu (m-BCA) dalam satu interface.

Pada tahun 2012, m-BCA mencatat transaksi sebesar Rp 314 triliun, meningkat 28,8% dibandingkan Rp 244 triliun tahun lalu. Dengan adanya menu yang lebih personal, m-BCA menawarkan pilihan transaksi pembayaran yang efisien dan nyaman.

Produk elektronik lainnya yaitu Kartu Flazz BCA, suatu kartu yang menyimpan dana untuk pembayaran transaksi dengan nilai yang kecil, telah tumbuh di tahun 2012 mencapai 4 juta Kartu Flazz yang beredar, meningkat 25,3% dari tahun 2011. BCA melanjutkan upaya memperluas penggunaan Kartu Flazz melalui kerja sama dengan berbagai penyedia layanan dengan nominal transaksi kecil, seperti layanan parkir, jalan tol, gerai makanan dan minuman siap saji dan pasar ritel modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket).

Pemberian edukasi secara berkelanjutan diperlukan untuk mendorong lebih banyak nasabah menggunakan internet banking, jaringan transaksi yang paling efisien dari semua jaringan transaksi elektronik. Sejalan dengan perkembangan layanan pembayaran melalui internet dan mobile, kapan saja dan dimana saja, keberadaan call center yang canggih menjadi sangat penting. Jika nasabah mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi pembayaran atau transfer, maka akses call center untuk mendapatkan bantuan personal menjadi sangat penting. Apabila tidak memperolah bantuan tersebut nasabah akan kehilangan kepercayaan terhadap layanan yang digunakan. Untuk itu HaloBCA hadir sebagai call center 24 jam dan telah memperoleh pengakuan dari dunia internasional serta merupakan bagian terpadu untuk menjadikan BCA sebagai bank yang komprehensif.

Dana Pihak KetigaSoliditas platform BCA sebagai sebuah bank transaksi telah memberikan BCA keunggulan kompetitif dalam menghimpun dana pihak ketiga melalui produk-produk giro dan tabungan dibandingkan dengan bank lain yang setara.

Page 45: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 43

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh dan mencapai rekor baru sebesar Rp 297,3 triliun di akhir tahun 2012, sejalan dengan meningkatnya frekuensi dan nilai transaksi nasabah. Total dana tabungan meningkat 16,1% menjadi Rp 200,8 triliun, sedangkan total dana giro meningkat 26,9% menjadi Rp 96,5 triliun. Meskipun dana giro dan tabungan adalah produk simpanan yang bersifat jangka pendek, namun dengan adanya nasabah yang saling terkoneksi dalam jaringan BCA telah menyebabkan portofolio dana tersebut sangat stabil yang merupakan dana inti BCA. CASA berkontribusi secara penuh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga mengingat telah terjadi penurunan dana deposito berjangka sebesar 1,9% menjadi Rp 73,0 triliun. BCA menurunkan tingkat suku bunga deposito berjangka di

tahun 2012 untuk menyeimbangkan antara posisi likuiditas Bank, biaya dana deposito dengan profitabilitas secara keseluruhan. Walaupun terdapat penurunan tingkat suku bunga deposito dibandingkan bank-bank lain, BCA melihat posisi dana deposito yang cukup stabil. Hal ini menunjukkan kesetiaan nasabah BCA untuk tetap menempatkan dana mereka di Bank. Dengan demikian secara keseluruhan, dana pihak ketiga meningkat 14,5% menjadi Rp 370,3 triliun di tahun 2012.

Pertumbuhan dana tabungan ditopang oleh produk Bank yang telah mapan yaitu ‘Tahapan’ BCA. Lebih lanjut, BCA memiliki Produk Tahapan yang lebih tersegmentasi dengan mengembangkan ‘Tahapan Gold’ dan ‘Tahapan Xpresi. Tahapan Gold adalah sebuah produk khusus ditujukan bagi nasabah bisnis

Page 46: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201244

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

yang sekaligus mass affluent individual. Sedangkan Tahapan Xpresi ditargetkan bagi nasabah di bawah usia 25 tahun, yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang menarik untuk mengakomodasi gaya hidup dan kebutuhan kaum muda.

BCA menggunakan berbagai promosi pemasaran berdasarkan teknologi untuk mendukung strategi komunikasinya. BCA juga menggunakan platform komunikasi massal yang didukung oleh aplikasi social media sebagai alat promosi di samping mengunakan sarana pemasaran secara tradisional. Program televisi Gebyar BCA yang telah berjalan dengan sukses selama 15 tahun tetap menjadi media yang efektif untuk mempromosikan BCA dan produk-produknya.

Cash ManagementBCA memfasilitasi layanan Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C) melalui fasilitas internet banking. Sebagai cermin pentingnya peran cash management BCA bagi nasabah korporasi, jumlah pengguna meningkat 15,3% menjadi 2.758 nasabah di tahun 2012. Selain itu, Virtual Account, salah satu dari fitur Cash Management untuk rekonsiliasi pembayaran transaksi, terus bertumbuh secara signifikan dimana pada tahun 2012 lebih dari 800 perusahaan telah menggunakan fasilitas ini.

Lebih lanjut BCA terus meningkatkan sistem Cash Management dengan mengembangkan customized system. Bagi nasabah dengan jumlah transaksi yang besar, BCA menyediakan penyesuaian layanan (customized service) dan melakukan integrasi interface yang menghubungkan sistem BCA dengan sistem aplikasi keuangan nasabah. Hal ini membantu nasabah untuk mengelola pertumbuhan arus kas dan sistem pembayarannya. BCA fokus pada industri-industri yang memiliki peran dalam menciptakan efek ganda pada sistem pembayaran, diantaranya pada industri minyak dan gas, semen, supermarket, dan pasar modal.

BCA telah hadir melayani pembayaran di SPBU, distributor minyak dan agen LPG melalui pengembangan sistem koleksi otomatis host-to-host dan pengembangan

infrastruktur bersama perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina. Terkait pasar modal, sistem BCA telah memenuhi seluruh persyaratan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam hal pemisahan rekening investor. BCA merupakan salah satu dari 5 bank terpilih yang memberikan layanan rekening investor sampai dengan tahun 2015. Sebagai bagian dari upaya tersebut, BCA bekerja sama dengan 78 perusahaan sekuritas terkemuka dan mendukung operasional bisnis mereka melalui pengembangan sistem host-to-host yang khusus. Ke depan, BCA berharap dapat melakukan kemitraan yang sama dengan komunitas-komunitas lainnya.

Pinjaman Komersial dan UKMSejalan dengan kinerja ekonomi Indonesia yang solid, kredit komersial dan UKM tumbuh 28,7% menjadi Rp 101,7 triliun di akhir tahun 2012. Jumlah ini merupakan 39,6% dari seluruh total kredit BCA. Rasio kredit bermasalah pada segmen komersial dan UKM mampu dipertahankan pada tingkat yang rendah yaitu 0,4% di akhir tahun 2012, yang merupakan suatu indikator positif atas kualitas portofolio kredit dimaksud.

Kredit komersial BCA meningkat 32,6% dari Rp 44,7 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp 59,3 triliun di akhir tahun 2012. Pada segmen perbankan komersial, BCA memberikan layanan untuk para pebisnis utama di masing-masing industri perdagangan, manufaktur dan jasa, dimana sebagian besar dari mereka adalah pelaku bisnis regional di wilayah Indonesia. BCA mendefinisikan kredit komersial sebagai fasilitas pembiayaan antara Rp 10 miliar hingga Rp 150 miliar.

Bank terus menganalisa sejumlah debitur UKM untuk dapat ditingkatkan menjadi debitur segmen komersial. Hal ini difasilitasi oleh Sentra Bisnis Komersial BCA yang bekerja sama dengan account officer, kepala cabang, dan kepala kantor wilayah. Saat ini terdapat 12 Sentra Bisnis Komersial yang berlokasi di kota-kota pusat bisnis di Indonesia.

Dengan memanfaatkan pangsa pasar dan cakupannya yang luas serta akar yang kuat di bidang perdagangan, BCA memfasilitasi berbagai peluang bagi para nasabahnya untuk

Page 47: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 45

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

saling bertemu melalui acara-acara berbasis komunitas atau berbasis wilayah. Melalui inisiatif-inisiatif ini dan penyelenggaraan beberapa acara kunjungan pameran perdagangan, sangat diminati oleh para nasabah, dimana mereka dapat menemukan peluang bisnis baru, yang selanjutnya akan menambah jumlah bisnis kepada BCA.

Perbankan Cabang senantiasa aktif dalam mengembangkan kredit di sepanjang mata rantai (value chain) di level komersial dan UKM. Selama tahun 2012, BCA menyalurkan berbagai pembiayaan dan layanan kredit sepanjang mata rantai bisnis, seperti menyalurkan kredit untuk pengembangan minimarket franchise dan showroom kendaraan.

Sebagai indikator yang kuat pertumbuhan ekonomi pada level grass root di tahun 2012, kredit segmen UKM BCA meningkat 23,5% dari Rp 34,3 triliun menjadi Rp 42,4 triliun. Didefinisikan sebagai kredit untuk bisnis dengan nilai sampai dengan Rp 10 miliar, penyaluran kredit UKM dilakukan di tingkat cabang dan didukung oleh sistem penilaian aplikasi kredit dan manajemen risiko secara online dan tersentralisasi. BCA memastikan bahwa cabang-cabang berada dekat dengan lokasi bisnis nasabah.

Perbankan Syariah Perbankan Syariah merupakan salah satu lini bisnis yang relatif baru bagi BCA, yang mulai beroperasi sejak tahun 2010. Walaupun relatif baru, namun pertumbuhan Perbankan Syariah BCA menunjukkan kemajuan yang cukup memuaskan. BCA Syariah berupaya memperluas cakupannya di tahun 2012 dengan membuka lima kantor cabang baru termasuk kantor cabang utama di Semarang, Jawa Tengah. BCA Syariah senantiasa mengevaluasi model bisnisnya dan berkerja sama dengan divisi-divisi lain di BCA, serta terus mengembangkan dan menggali peluang baru seperti pengembangan platform bisnis mikro UKM. Call center HaloBCA telah dilengkapi dengan informasi perbankan Syariah untuk mendukung nasabah Syariah. BCA Syariah terus berupaya mengintegrasikan platform perbankan elektroniknya dengan BCA dan akan terus mengembangkan sinergi di masa mendatang.

Walaupun masih berskala kecil, di tahun 2012 BCA Syariah mencatat pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan CASA sebesar 48,8% menjadi Rp 278,4 miliar serta portofolio kredit sebesar 48,0% menjadi Rp 1,0 triliun. Saat ini, Perbankan Syariah nasional memiliki 4,6% pangsa pasar dari total aset perbankan di Indonesia.

Melangkah Ke DepanPada tahun 2013, BCA akan memperluas jaringan pembayaran elektronik, tidak hanya untuk memberikan manfaat bagi nasabah namun juga meningkatkan efisiensi operasional BCA. Biaya untuk jaringan elektronik secara substansial lebih rendah dibandingkan dengan perbankan konvensional sehingga pengunaan perbankan elektronik dapat meningkatkan efisiensi. Didukung oleh keberhasilan yang telah diraih, BCA juga akan terus mengembangkan sistem solusi bisnis sesuai kebutuhan nasabah, khususnya dalam bentuk cash management untuk melayani lebih luas komunitas bisnis, nasabah korporasi dan nasabah komersial yang besar.

Kartu Flazz akan dikembangkan lebih lanjut untuk melayani pembayaran skala kecil seperti keikutsertaan dalam jaringan transportasi bis Transjakarta. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, BCA akan memperkenalkan kartu debit dengan sistem chips dan berstandar internasional, serta meningkatkan kapabilitas EDC dan ATM untuk dapat menerima sistem chips tersebut.

Dengan perkiraan kondisi ekonomi yang tumbuh positif, BCA mentargetkan perkembangan lebih lanjut dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran kredit yang berkualitas kepada nasabah yang telah ada dan nasabah baru, di seluruh wilayah Indonesia. BCA akan terus memperluas diversifikasi jangkauannya terutama ke daerah–daerah utama di luar pulau Jawa. Untuk mendukung aktivitas penyaluran kredit di segmen komersial dan UKM, BCA akan terus merekrut dan melatih sejumlah account officer baru untuk melanjutkan ekspansi kredit dan melakukan pengawasan aset, serta membuka Sentra - sentra Bisnis Komersial yang baru.

Page 48: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201246

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Perbankan Korporasi

Meningkatnya aktivitas investasi dan konsumsi domestik yang kuat membuka jalan bagi tingginya pertumbuhan kredit korporasi

Pada tahun 2012, permintaan terhadap kredit korporasi meningkat di berbagai industri besar dan di berbagai sektor perekonomian. Sebagian besar dari pertumbuhan kredit korporasi secara langsung ataupun tidak langsung ditopang oleh meningkatnya aktivitas investasi dan konsumsi domestik yang kuat. Secara keseluruhan, portofolio kredit korporasi BCA tumbuh sebesar 18,1%, naik dari Rp 71,8 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 84,8 triliun di tahun 2012. Dengan pertumbuhan tersebut, BCA berhasil memperkokoh posisinya sebagai salah satu bank penyedia kredit korporasi terbesar di Indonesia. Fokus Pada Kebutuhan Nasabah melalui Pembinaan HubunganBCA senantiasa membina hubungan yang telah terjalin dengan berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia, serta berupaya membina hubungan baru termasuk dengan perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang. Mengingat Bank memiliki basis nasabah yang

PT Jasamarga Bali Tol Foto oleh: Soepono Hadiwijono

Page 49: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 47

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Portofolio Kredit Korporasi

2011

2012

15.543

11.657

56.243

73.158

Kredit Korporasi berdasarkan Penggunaan

2011

2012

28.307

41.185

43.479

43.630

71.786

84.815

(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

Valuta Asing

Rupiah Kredit Investasi

Modal Kerja

Page 50: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201248

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

10 Portofolio Kredit Korporasi Terbesar Berdasarkan Sektor Industri

Sektor Industri 2012 2011

Perkebunan dan Pertanian 10,9% 11,7%

Telekomunikasi 8,3% 8,5%

Pembiayaan Konsumer 7,4% 9,5%

Jasa Keuangan* 6,8% 6,6%

Transportasi dan Logistik 5,6% 4,0%

Rokok dan Tembakau 5,1% 2,6%

Pembangkit Listrik 4,6% 3,0%

Bahan Kimia dan Plastik 4,6% 3,0%

Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 4,2% 5,1%

Properti dan Konstruksi 4,0% 2,8%

Total 61,5% 56,8%

* Termasuk fasilitas kredit kepada bank lain

saling terhubung, layanan di sepanjang mata rantai (value chain) menjadi hal yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Secara organik, hal ini terjadi ketika nasabah mengembangkan bisnis yang dikelolanya. Integrasi horizontal terjadi ketika Perbankan Korporasi bekerja sama dengan Perbankan Komersial & UKM dalam melayani kebutuhan perbankan dari anak perusahaan nasabah korporasi atau ketika nasabah korporasi memperluas usahanya pada industri yang baru. Selain itu, integrasi juga dapat diterapkan secara vertikal terhadap pemasok dan pembeli dari nasabah korporasi.

Melalui kegiatan-kegiatan networking, BCA telah mempertemukan dan membawa kebersamaan beberapa nasabah yang berbisnis dalam value chain yang sama. Pada tahun 2012, kegiatan networking sektor infrastruktur telah sukses mempertemukan operator jalan tol dengan para pemasok semen dan baja. BCA kembali akan mengadakan kegiatan yang serupa di tahun 2013 dimana para peserta yang terdiri dari pemain utama di industri kontruksi dan properti akan dipertemukan melalui serangkaian kegiatan.

Relationship banking menjadi hal yang mendasar dalam memahami kebutuhan dan bisnis para nasabah. Oleh karena itu,

relationship manager BCA sangat berperan dalam membina hubungan dengan para nasabah. Perbankan Korporasi BCA telah melakukan pendekatan strategis dalam mengintegrasikan kebutuhan perbankan nasabah secara vertikal. BCA lebih memilih untuk fokus dari pada mentargetkan berbagai sektor secara luas. Tim khusus Grup Korporasi akan memilih grup-grup nasabah tertentu yang berpotensi serta menganalisa mata rantai (value chain) yang ada untuk mengidentifikasi potensi pemberian kredit. Melalui program jangka panjang, pendekatan ini telah mendorong pertumbuhan terfokus dan prudent serta semakin mempererat hubungan dengan para nasabah.

BCA memandang bahwa pendekatan-pendekatan tersebut telah mempererat hubungan dengan nasabah, dan menjadi salah satu alasan mengapa para nasabah korporasi terus melakukan bisnis yang berkelanjutan dengan Bank. BCA menawarkan solusi yang lebih luas bagi para nasabah seperti trade finance, layanan valuta asing, dan cash management. Layanan tersebut merupakan pendapatan di luar bunga bagi Bank. Untuk itu, BCA secara aktif melakukan pendekatan kepada para nasabah untuk menawarkan solusi finansial yang lebih menyeluruh.

Page 51: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 49

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA berupaya untuk mengembangkan layanan cash management yang diperuntukkan khusus untuk beberapa nasabah korporasi dan komersial yang berskala besar. BCA bertujuan untuk memperluas layanan cash management melalui pengembangan layanan terpadu dengan landasan sistem pembayaran dan produk-produk kredit, guna menyediakan solusi bisnis yang terintegrasi bagi para nasabah. Pengembangan produk ini telah mencapai kemajuan yang baik, terbukti dengan digunakannya layanan terintegrasi kami pada beberapa komunitas bisnis, diantaranya komunitas pengusaha ritel maupun komunitas minyak dan gas yang dipimpin oleh Badan Usaha Milik Negara, Pertamina.

BCA mulai memanfaatkan peluang dari meningkatnya aliran perdagangan di Asia. BCA secara aktif melakukan riset pengajuan investasi dalam upaya memberikan layanan pada foreign direct investment yang baru masuk ke Indonesia. Secara bersamaan, BCA juga memperkuat kerja sama dengan bank-bank di negara Asia lainnya untuk melakukan pendekatan dengan para investor asing di negara-negara tersebut. Melalui pendekatan ini, BCA berharap dapat membantu para nasabah potensial tersebut dalam rangka memulai suatu bisnis di Indonesia dan memperkenalkan para mitra, pemasok, dan nasabah yang potensial. Selanjutnya, pinjaman dapat diberikan melalui kerja sama

PT Jasamarga Bali Tol Foto oleh: Soepono Hadiwijono

Page 52: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201250

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

dengan bank-bank asing tersebut jika mereka memiliki perwakilan di Indonesia. BCA berharap inisiatif ini akan memberi kontribusi pada keseluruhan pertumbuhan portofolio kredit di masa mendatang.

Pertumbuhan Portofolio Kredit yang BerkualitasPada tahun 2012, sebesar 86,3% dari total kredit korporasi berdenominasi Rupiah, dimana sisanya sebesar 13,7% adalah berdenominasi USD. BCA telah belajar dari pengalaman di tahun 1998, dimana mata uang Rupiah dapat berfluktuasi secara signifikan sehingga BCA menerapkan batasan jumlah penyaluran kredit dalam mata uang USD. Guna mengurangi risiko currency mismatch dan risiko kredit, BCA hanya memberi pinjaman dalam mata uang USD kepada debitur yang memiliki mayoritas pendapatan bisnis dalam mata uang USD.

Dari total portofolio kredit korporasi sebesar Rp 84,8 triliun di tahun 2012, sebesar Rp 43,6 triliun atau 51,4% dari total kredit adalah berupa fasilitas modal kerja yang terdiri dari pinjaman berjangka, kredit lokal, trust receipts, pinjaman ekspor dan impor. Sementara itu, kredit investasi berkontribusi sebesar 48,6% dari total portofolio kredit korporasi. Kredit investasi mencatat pertumbuhan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir dan tumbuh 45,5% di tahun 2012.

Kredit korporasi BCA tumbuh di berbagai sektor industri, sehingga portofolio kredit korporasi tetap terdiversifikasi dengan baik. BCA melihat bahwa beberapa sektor tertentu mengalami pertumbuhan pesat, khususnya industri barang konsumen, pembangkit listrik, konstruksi dan real estat. Lima sektor utama yang mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2012 adalah rokok dan tembakau; transportasi dan logistik; pembangkit listrik; bahan kimia dan plastik; serta properti dan konstruksi. Kelima sektor ini tumbuh 83,0% di tahun 2012 dan merupakan 23,8% dari total outstanding kredit korporasi.

Siklus korporasi berkembang dari kredit investasi untuk membangun fasilitas produksi, yang setelah selesai pembangunannya mendorong permintaan akan modal kerja dan fasilitas trade finance. Dengan membina hubungan dengan para nasabah, terus melakukan dialog serta memahami secara menyeluruh mengenai bisnis mereka, BCA berada di jalur yang tepat untuk memahami kebutuhan nasabah di saat nasabah melalui siklus bisnisnya.

Pada gilirannya, hal ini memberi keyakinan pada BCA bahwa fasilitas kredit yang diberikan sesuai kebutuhan nasabah dan mereka mampu melakukan pembayaran kembali. Pendekatan ini juga dapat memberikan indikasi jika nasabah membutuhkan bantuan jangka pendek terkait dengan hal-hal yang tidak terduga sifatnya dalam rangka mendukung pembinaan hubungan jangka panjang dengan nasabah serta menjaga kualitas kreditnya.

Pendekatan dengan prinsip kehati-hatian dan praktis dalam pengelolaan risiko kredit yang terbangun sejak lama telah mendukung BCA dalam mempertahankan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang rendah dengan rasio 0,1% pada sektor korporasi di tahun 2012.

Kredit SindikasiBCA adalah salah satu penyedia kredit sindikasi terbesar di Indonesia. BCA berpartisipasi sebagai lead arranger, koordinator, dan partisipan dari berbagai program pembiayaan kredit sindikasi, dengan total kredit sindikasi yang diikuti sebesar Rp 26,6 triliun di tahun 2012 dengan porsi BCA sebesar Rp 6,8 triliun. Sejalan dengan meningkatnya skala transaksi sindikasi dimaksud, pola kredit korporasi di Indonesia telah mengalami perubahan dimana saat ini hanya terdapat beberapa bank yang dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah-nasabah besar. BCA merupakan salah satu bank terkemuka yang memiliki kapabilitas, terutama dalam pemberian kredit mata uang Rupiah dengan didukung likuiditas, modal dan kapasitas yang memadai.

Page 53: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 51

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner untuk pembiayaan sebesar Rp 8,8 triliun pada proyek jalan tol Cikampek Palimanan, sebuah jalan tol sepanjang 116 km yang merupakan komponen utama dari proyek jalan tol Trans Jawa dan apabila telah selesai akan membuka koridor perekonomian, sehingga dapat mendukung bisnis para nasabah BCA. Transaksi ini merupakan transaksi yang signifikan, dimana terdapat banyak bank yang baru berpartisipasi dalam bisnis sindikasi, sehingga akan membuka kesempatan kerja sama bisnis di masa mendatang. Selain itu, BCA juga berpartisipasi pada proyek jalan tol di Bali senilai Rp 1,7 triliun, yang menghubungkan bandara Ngurah Rai ke Benoa, dalam rangka mendukung sektor pariwisata.

Transaksi besar lainnya yaitu partisipasi BCA dalam pemberian kredit sindikasi sebesar Rp 8,5 triliun kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). BCA telah beberapa kali memberikan kredit kepada PLN dalam usahanya mengatasi kekurangan daya listrik di Indonesia yang mendukung pertumbuhan pembangunan nasional.

Langkah ke DepanSejalan dengan proyeksi ekonomi Indonesia yang tumbuh cukup baik, BCA merasa optimis namun tetap berhati-hati dalam melakukan pengembangan usaha dengan terpusat pada pelaku bisnis pada industri yang menunjukkan peningkatan kinerja yang memuaskan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Adalah penting bagi BCA untuk terus menjaga keseimbangan portofolio kredit korporasi dalam rangka menghindari risiko konsentrasi di satu sektor.

Walaupun masih terdapat banyak ruang bagi berbagai jenis kredit korporasi untuk terus berkembang di berbagai industri, BCA akan fokus pada inisiatif-inisiatif untuk meningkatkan pengembangan bisnis disepanjang mata rantai (value chain), product bundling, arus perdagangan Asia dan aspek-aspek pengelolaan hubungan di tahun 2013. BCA akan terus meningkatkan kredit modal kerja, fasilitas perdagangan, valuta asing, dan corporate cash management sebagai solusi finansial yang menyeluruh dan terintegrasi. BCA akan terus menggali peluang pada proyek-proyek infrastruktur terkait transportasi yang berhubungan dengan perbankan transaksi seperti kartu E-toll yang digunakan di jalan tol Makassar dan Surabaya, serta sistem transportasi bis Trans Jogja dan Transjakarta.

Page 54: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201252

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Perbankan Individual

Tingginya permintaan konsumer mendorong ekspansi bisnis Perbankan Individual BCA

Grup Perbankan Individual menyediakan beragam produk dan layanan konsumer seperti kredit pemilikan rumah, pembiayaan mobil, kartu kredit, wealth management dan bancassurance. Bisnis Perbankan Individual mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2012 dengan pertumbuhan kredit konsumer sebesar 37,1% menjadi Rp 68,9 triliun. Sejak tahun 2007, ekspansi bisnis kredit konsumer telah menjadi salah satu tujuan strategis utama di BCA. Portofolio kredit konsumer memberikan kontribusi sebesar 26,9% terhadap total portofolio kredit pada tahun 2012, jauh lebih besar dibandingkan kontribusi portofolio kredit konsumer di tahun 2007 sebesar 17,2%. Ekspansi signifikan Perbankan Individual di dorong oleh kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, pertumbuhan masyarakat kelas menengah, serta meningkatnya keyakinan konsumer dan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Saat ini BCA merupakan salah satu penyedia kredit konsumer terbesar di Indonesia.

Page 55: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 53

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Kartu Kredit

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)Pembiayaan Mobil (KKB)

Total Kredit Konsumer(dalam miliar Rupiah)

2011

2012

50.281

68.926

Portofolio Kredit Konsumer(dalam miliar Rupiah)

2011

2012

28.032

41.806

17.558

20.689

4.691

6.431

Page 56: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201254

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Kredit Pemilikan RumahKarena tenor produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang lebih panjang, BCA memandang produk tersebut sebagai salah satu kunci dalam membangun dan membina hubungan jangka panjang yang lebih stabil dengan para nasabah. Seperti pada produk angsuran lainnya, nasabah cenderung membayar angsuran bulanan KPR dari rekening tabungan BCA dan memiliki pilihan untuk mengasuransikan rumahnya pada Central Sejahtera Insurance yang berafiliasi dengan BCA. Lebih jauh, nasabah dapat melengkapi fasilitas KPR dengan produk-produk BCA lainnya seperti pembiayaan kendaraan bermotor, kartu kredit atau bancassurance. Secara strategis, dengan rendahnya penetrasi pasar KPR di Indonesia dan jumlah debitur KPR BCA yang relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah seluruh rekening nasabah BCA, masih terdapat banyak ruang bagi pertumbuhan bisnis KPR.

BCA memasarkan KPR melalui beberapa cara, diantaranya dengan mempromosikan KPR melalui iklan, sponsorship dan berpartisipasi dalam berbagai pameran properti. Terdapat respon yang signifikan atas produk KPR BCA dengan suku bunga tetap 8% per tahun selama 55 bulan yang ditawarkan dari bulan Februari 2012 bertepatan dengan ulang tahun BCA ke-55. Selanjutnya setelah program KPR 55 bulan tersebut berakhir pada bulan Juli 2012, pada bulan Oktober 2012 BCA kembali meluncurkan produk KPR dengan suku bunga tetap 8,5% per tahun untuk jangka waktu 60 bulan yang juga mendapat sambutan positif. Produk-produk yang inovatif dan kompetitif ini memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan portofolio KPR dan juga memungkinkan BCA untuk mendapatkan nasabah yang berkualitas. Penerapan kebijakan Bank Indonesia mengenai pembayaran uang muka minimum sebesar 30% tidak berdampak signifikan terhadap KPR BCA mengingat BCA telah menerapkan kebijakan uang muka minimum sebesar 20% sebelumnya.

Sebagai bagian dari strategi pemasaran dan upaya pengembangan bisnis KPR, BCA menjalin kerjasama dengan 411 pengembang

dan 208 agen properti terpilih. Selain itu, BCA menawarkan fasilitas pre-approved untuk penambahan fasilitas KPR bagi para debitur terpilih dengan suku bunga khusus, biaya provisi yang lebih rendah, dan penghapusan biaya tahunan kartu kredit BCA serta sejumlah penawaran istimewa lainnya. BCA juga bekerjasama dengan sejumlah korporasi di Indonesia dalam program pemilikan rumah bagi karyawan dari korporasi tersebut.

Di akhir tahun 2012, BCA memiliki portofolio KPR sebesar Rp 41,8 triliun, yang meningkat secara signifikan sebesar 49,1% dari Rp 28,0 triliun di tahun sebelumnya. Portofolio KPR memberi kontribusi 60,7% terhadap total portofolio kredit konsumer dan 16,3% terhadap keseluruhan portofolio kredit BCA di akhir tahun 2012. Jumlah debitur KPR terus meningkat hingga mencapai 77.265 rekening debitur di akhir tahun 2012 dibandingkan dengan 62.785 rekening debitur di akhir tahun 2011. Dengan pertumbuhan yang signifikan tersebut, hanya dalam beberapa tahun, BCA mampu menjadi market leader di bisnis KPR non-subsidi.

Pembiayaan Kendaraan BermotorMeskipun kebijakan pembayaran uang muka minimum telah mulai diterapkan pada pertengahan tahun 2012, penjualan kendaraan roda empat terus mencatat pertumbuhan kuat dengan penjualan secara nasional mencapai lebih dari satu juta unit kendaraan, meningkat 24,8% dibanding tahun sebelumnya.

Dengan pertumbuhan yang kuat di sektor kendaraan roda empat, BCA Finance, sebagai anak perusahaan BCA yang bergerak pada bisnis pembiayaan mobil, membukukan pembiayaan baru sejumlah Rp 24,6 triliun di tahun 2012, meningkat 20,7% dari Rp 20,4 triliun di tahun 2011. BCA Finance menggunakan skema joint financing bersama dengan BCA dimana porsi BCA adalah 95% dari total pembiayaan, sedangkan 5% sisanya merupakan porsi BCA Finance. Pada tahun 2012, jumlah total portofolio pembiayaan mobil yang dicatat dalam buku BCA adalah Rp 20,7 triliun, meningkat 17,8% dari tahun 2011.

Page 57: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 55

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA Finance menerapkan strategi yang mengkombinasikan antara tingkat suku bunga yang kompetitif dan layanan operasional yang unggul melalui pemasaran dan kampanye promosi yang intensif. Produk popular yaitu Fix & Cap memberikan suku bunga tetap selama tiga tahun pertama dan bunga mengambang pada batasan yang telah ditetapkan pada dua tahun berikutnya. Hal ini memberi kepastian dalam besarnya pembayaran cicilan dan berhasil meningkatkan repeat order dari nasabah berkualitas. Selama tahun 2012, BCA Finance berupaya menyempurnakan program-program yang telah di mulai pada tahun sebelumnya, yaitu pada area pengembangan produk, penjualan, pemasaran dan promosi, kompetensi karyawan, kualitas pelayanan, serta aplikasi teknologi informasi.

Perusahaan patungan kendaraan roda dua yang dimiliki oleh BCA Finance, Central Santosa Finance, didirikan pada tahun 2011 dan terus fokus dalam membangun model bisnis dan mengembangkan jaringan cabang.

Hingga akhir tahun 2012, Central Santosa Finance telah meningkatkan kemitraan dengan para dealer, menekan kerugian kredit bersih dan mengoperasikan 59 cabang, meningkat dua kali lipat dari jumlah cabang di tahun 2011. BCA terus membangun infrastruktur kredit di sektor sepeda motor ini.

Kartu KreditBisnis kartu kredit adalah bagian dari platform bisnis perbankan transaksi BCA yang terintegrasi. Pada tahun 2012, BCA tetap menjadi salah satu penerbit kartu kredit terbesar di Indonesia; dengan penambahan kartu kredit baru mendekati 300.000 sehingga total kartu kredit BCA tercatat sebesar 2,3 juta kartu. Selama tahun 2012, jumlah pembelanjaan dengan kartu kredit BCA mencapai Rp 32,7 triliun, meningkat 18,3% dibandingkan jumlah pembelanjaan di tahun 2011, sehingga menempatkan BCA sebagai salah satu pemimpin pasar baik dalam hal volume dan nilai transaksi kartu kredit.

Page 58: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201256

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

BCA menawarkan beragam kartu kredit untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Guna menjalin hubungan yang lebih erat dengan para nasabah, BCA menyediakan program-program yang menarik bagi nasabah melalui kemitraan strategis dengan berbagai merchant. Pada tahun 2011 BCA meluncurkan dua kartu kredit yang diterbitkan menggunakan merek sendiri (proprietary card), yaitu BCA Everyday Card dan BCA Card Platinum. BCA merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang menawarkan ‘private label’ atau ‘proprietary card ’ dengan nama ‘BCA Card’ disamping BCA Visa dan BCA Master Card. Selanjutnya BCA memiliki kartu kredit BCA Card Platinum ditujukan untuk nasabah segmen affluent. BCA memiliki pangsa pasar sebesar 14,9% dari jumlah pemegang kartu kredit di Indonesia dimana BCA Everyday Card memberikan kontribusi terbesar atas pertumbuhan bisnis kartu kredit BCA. Seperti yang tercermin dalam namanya, BCA Everyday Card memfasilitasi berbagai kenyamanan transaksi harian dan kemudahan berbelanja di hypermarket, travel dan pengisian bahan bakar.

Di tahun 2012, Bank meluncurkan BCA Singapore Airlines Visa Signature dan BCA Singapore Airlines PPS Club Visa Infinite. Kartu kredit ini mendapat sambutan yang baik dari para nasabah yang sering berpergian dengan maskapai penerbangan ini, serta yang dapat menikmati konversi secara otomatis atas pembelanjaan menggunakan kartu menjadi poin frequent flyer miles.

Pada tahun 2012, BCA menjalin kerja sama dengan sistem NETS di Singapura untuk memudahkan para pemegang kartu kredit proprietary BCA melakukan pembayaran pada beberapa gerai yang terpilih di Singapura. Salah satu manfaat bagi pemegang kartu kredit BCA adalah konversi nilai belanja dari mata uang Dollar Singapura ke Rupiah dapat dilakukan dengan tingkat nilai tukar yang menarik sehingga nasabah dapat menghemat biaya nilai tukar. Kartu kredit BCA juga menawarkan promosi cash-back melalui kerja sama dengan para merchant di mal

ION, Singapura, DFS (Duty Free Shop) dan lainnya.

Pengembangan jaringan pembayaran melalui EDC (Electronic Data Capture) telah mendukung pertumbuhan kartu kredit BCA. Pada tahun 2012, jaringan EDC BCA berkembang signifikan di seluruh Indonesia dengan jumlah ratusan ribu EDC yang terpasang. Kesederhanaan, kemudahan dan kecepatan proses melalui EDC BCA yang ditempatkan di berbagai merchant merupakan faktor pendorong dibalik meningkatnya jumlah transaksi dan pemenuhan kebutuhan nasabah individu dan bisnis.

Wealth Management dan BancassuranceBagi nasabah high net worth, BCA menyediakan layanan perbankan khusus dan manfaat yang eksklusif guna memberikan kenyamanan dan kemudahan para nasabah tersebut. BCA Solitaire, yaitu salah satu layanan Wealth Management yang eksklusif dan diperkenalkan empat tahun lalu untuk melayani high net worth individual, telah berkembang dengan pesat di tahun 2012. BCA Solitaire berhasil menjaring dana pihak ketiga senilai Rp 4,7 triliun pada akhir tahun 2012, meningkat 46,8% dari Rp 3,2 triliun pada akhir tahun 2011. Keberhasilan BCA Solitaire ini didukung oleh kemampuan Bank dalam memilih mitra yang dapat menyediakan kebutuhan yang sesuai dengan segmen nasabah ini.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi telah mendorong BCA untuk menawarkan produk-produk bancassurance dan meningkatkan kualitas layanannya. BCA telah mendistribusikan produk asuransi jiwa dan kesehatan melalui kerja sama dengan perusahaan asuransi terkemuka. Guna melengkapi program promosi produk bancassurance, BCA memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensinya dalam memberikan layanan yang lebih baik. BCA memilih asuransi yang konservatif atau investasi unit link yang

Page 59: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 57

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

berisiko rendah sejalan dengan risk appetite sebagian besar dari para nasabahnya. Dengan pangsa pasar yang saat ini masih rendah, ke depan diharapkan pangsa pasar BCA akan tumbuh sejalan dengan beragam produk-produk investasi lainnya seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan reksa dana dengan peringkat teratas.

Pada segmen asuransi umum, BCA bekerjasama dengan perusahaan asuransi terafiliasinya, yaitu Central Sejahtera Insurance (CSI). Produk-produk asuransi dari CSI ini melengkapi fokus BCA yang terus meningkat di bisnis KPR dan pembiayaan kendaraan bermotor. Industri asuransi di Indonesia masih memiliki tingkat penetrasi yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Dengan kondisi ini, bisnis asuransi diharapkan dapat menjadi area pertumbuhan, baik dari segi volume bisnis maupun jenis cakupannya.

Peningkatan Hubungan NasabahPendekatan strategis BCA telah bergeser dari yang semula berorientasi pada produk menjadi Bank yang mengutamakan kebutuhan nasabah. Dengan demikian, budaya perusahaan sedang berubah dan lebih mengedepankan aspek budaya mendengarkan dan memahami nasabah. Di tahun 2012 Perbankan Individual BCA melanjutkan pengembangan sistem Customer Relationship Management (CRM). Sistem ini merupakan alat yang bertujuan untuk merubah kebiasaan Bank dan karyawan dalam melihat nasabahnya baik dalam sudut pandang analisa maupun manajemen penjualan.

Dengan memiliki data nasabah yang bersifat ‘single customer view ’ memungkinkan BCA untuk menyediakan lebih banyak solusi finansial yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah serta ditawarkan sesuai dengan situasi nasabah. Meskipun transformasi kemampuan ini akan membutuhkan waktu beberapa tahun, namun hal ini akan menghasilkan pelayanan yang lebih personal untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

Melangkah ke DepanPerbankan Individual berupaya membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabahnya. Di tahun 2013, BCA akan terus fokus untuk memperluas bisnis inti di sektor KPR dan pembiayaan kendaraan bermotor. Pembiayaan KPR akan dijalankan dengan berhati-hati melalui perhatian lebih pada lokasi maupun potensi risiko yang ditimbulkan. BCA juga akan berupaya untuk mengidentifikasi dan mengembangkan variasi produk-produk pinjaman, seperti jangka waktu dan tingkat suku bunga untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang berbeda. Di bisnis kartu kredit, BCA akan menambah jumlah merchant, termasuk di Singapura, untuk memenuhi kebutuhan para nasabah yang sedang berkunjung, baik yang ingin berbelanja, mendapatkan perawatan kesehatan dan penginapan hotel.

BCA akan melanjutkan kerjasama dengan rekan bisnis terbarunya untuk menawarkan lebih banyak solusi finansial secara menyeluruh bagi kebutuhan para nasabahnya. BCA telah menjalin hubungan yang lebih dekat dengan perusahaan afiliasinya di bidang asuransi umum, Central Sejahtera Insurance untuk melengkapi produk-produk pinjaman individual BCA. Di segmen asuransi jiwa, BCA sedang menjajaki pembangunan bisnis asuransi jiwa. Mulai tahun 2013, BCA akan bekerja bersama dengan BCA Sekuritas, anak perusahaan baru yang bergerak di bidang sekuritas, untuk membangun infrastruktur dan mengembangkan retail brokerage bagi para nasabah segmen high net worth.

Page 60: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201258

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Perbankan Tresuri dan Internasional

Grup Perbankan Tresuri dan Internasional bertugas mengelola likuiditas Bank dan menyediakan layanan-layanan tresuri, trade finance dan remittance (kiriman uang) kepada para nasabah

Perbankan TresuriTresuri BCA memiliki peran ganda yaitu menyediakan layanan yang menghasilkan fee based income yaitu penyediaan produk valuta asing dan produk pasar modal bagi para nasabah serta mengelola posisi likuiditas Bank yang berjumlah signifikan guna mengoptimalkan profitabilitas.

Tresuri BCA mengembangkan dan menyediakan beragam layanan untuk memfasilitasi kebutuhan valuta asing dan pasar modal bagi para nasabah. Dalam menjalankan upaya tersebut, BCA terus memperkuat hubungannya dengan para nasabah lama maupun nasabah baru di segmen korporasi, komersial, UKM dan konsumer. Selama tahun 2012, Tresuri BCA mempersiapkan sebuah sistem nilai tukar valuta asing secara online untuk memfasilitasi nasabah korporasi melakukan transaksi secara mandiri.

Page 61: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 59

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Surat-surat Berharga Lainnya

Instrumen-instrumen Bank Indonesia

Obligasi Pemerintah

Portofolio Tresuri

2011

2012

70.393

61.148

33.459

36.752

11.476

11.587

Volume TradeVolume Remittance

Volume Bisnis Perbankan Internasional

2011

2012

10,0

12,1

81,9

88,5

(dalam miliar Rupiah) (dalam USD miliar)

Page 62: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201260

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Volume bisnis transaksi valuta asing tumbuh sejalan dengan upaya BCA dalam memperluas basis nasabah domestik maupun internasional. Bank merekrut beberapa staf kunci selama tahun 2012, sehingga dapat mempertajam bisnis valuta asing tanpa mengubah profil risiko. Volume transaksi valuta asing BCA meningkat menjadi USD 52,4 miliar di tahun 2012, tumbuh 6,7% dari tahun 2011, sejalan dengan membaiknya peringkat hutang Indonesia maupun peningkatan nilai impor.

Tresuri BCA merupakan salah satu agen penjualan utama Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Selama tahun 2012, Bank berhasil menjual ORI009 sebesar Rp 1,4 triliun dan Sukuk Ritel (SR)004 sebesar Rp 300 miliar. Melalui program-program pemasaran yang inovatif, BCA telah menjual obligasi ini kepada para nasabah individu utama. Penjualan ini meningkat dua kali lipat dari jumlah ORI yang terjual di tahun 2011, dimana sebagian pendapatan atas penjualan tersebut didonasikan untuk program pendidikan (program pendidikan anak yang diselenggarakan oleh UNICEF) dan pelestarian lingkungan (penanaman pohon di Taman Nasional Ujung Kulon yang diselenggarakan oleh World Wildlife Fund). BCA juga bertindak sebagai agen penjual utama dari Surat Utang Negara (SUN) untuk nasabah dalam dan luar negeri.

Tresuri BCA secara berkala menerbitkan newsletter dan buletin untuk didistribusikan kepada para nasabah utama, yang berisi informasi lengkap tentang informasi terkini mengenai topik-topik terkait dengan tresuri seperti valuta asing dan pasar uang. Selain itu secara berkala, BCA juga menyelenggarakan seminar, program loyalitas pelanggan dan customer gathering.

Hingga akhir tahun 2012, Tresuri BCA mengelola investasi sebesar Rp 109,5 triliun, di mana sebagian besar ditempatkan dalam berbagai surat berharga pemerintah yang

bebas risiko. Tresuri BCA juga bertanggung jawab dalam mengelola kelebihan likuiditas melalui penawaran fasilitas pinjaman pasar uang jangka pendek kepada perusahaan BUMN maupun nasabah korporasi terkemuka lainnya. Tresuri BCA juga melakukan investasi pada instrumen obligasi pemerintah dan mengelola penempatan antar Bank.

Sepanjang tahun 2012 BCA berhasil menurunkan tingkat biaya dana (cost of funds) menjadi sebesar 2,1% di tahun 2012, dibandingkan 2,6% di tahun 2011. Kombinasi dari tingkat biaya dana yang lebih rendah, peningkatan portofolio kredit, dan pengelolaan likuiditas secara aktif telah menghasilkan marjin bunga bersih (Net Interest Margin – NIM) sebesar 5,6% di tahun 2012, hanya sedikit lebih rendah dari tahun 2011 di tengah iklim kompetisi yang cukup tinggi.

Perbankan InternasionalTahun 2012 merupakan tahun yang menguntungkan bagi trade business BCA meskipun masih berlanjutnya kesulitan ekonomi di beberapa negara di dunia.

Posisi perdagangan Indonesia mengalami perubahan sejak September 2012, dimana Indonesia menjadi net importir seiring dengan kenaikan impor sebesar 8,0% menjadi USD 191,7 miliar, sementara ekspor mengalami penurunan sebesar 6,6% menjadi USD 190,0 miliar disebabkan terutama oleh penurunan harga batubara dan CPO. Dalam posisi neraca perdagangan baik net impor maupun net ekspor, BCA berhasil meningkatkan volume bisnis trade financenya. BCA mencatat peningkatan volume transaksi trade finance sebesar 21,0% menjadi USD 12,1 miliar di tahun 2012.

Pada tahun 2012 China masih tetap menjadi mitra dagang utama Indonesia. Terus meningkatnya aktivitas perdagangan antara Cina dan Indonesia telah mendorong BCA untuk mengembangkan layanan perbankan

Page 63: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 61

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

bagi para nasabah Indonesia yang melakukan transaksi perdagangan secara aktif dengan para mitra bisnis mereka di Cina. Melalui layanan Yuan Remittance berdenominasi CNY, para nasabah dapat menerima pengiriman uang dalam mata uang CNY dengan nilai penuh pada hari yang sama. BCA juga menyediakan layanan China Today dimana nasabah dapat mengirimkan dana dalam mata uang USD ke Cina dan diterima pada hari yang sama. Selain itu, BCA menawarkan layanan giro, deposito, dan uang kertas dalam mata uang Yuan kepada nasabah.

Volume transaksi remittance (pengiriman uang) BCA tumbuh menjadi lebih dari USD 88 miliar di tahun 2012, menjadikan BCA sebagai salah satu pemain terbesar di Indonesia. Untuk mendukung perkembangan bisnis layanan pengiriman uang, BCA memiliki akses ke jaringan global serta hadir melalui kantor perwakilan di Hong Kong dan Singapura.

Bekerja sama dengan lebih dari 1.967 bank koresponden dalam menawarkan jasa keuangan dalam 14 jenis mata uang memposisikan BCA menjadi salah satu Bank utama penyedia layanan remittance, trade finance, valuta asing, pasar uang, uang kertas, dan settlement business di Indonesia. BCA bermitra dengan sekitar 900 institusi keuangan tersebar di wilayah Asia dan Timur Tengah memanfaatkan sistem remittence berbasis internet FIRe (Finance Institution Remittance) untuk menjalankan bisnis pengiriman uang. BCA juga memperluas layanannya melalui kerjasama dengan MoneyGram dan PT Pos Indonesia.

Melangkah ke DepanBCA akan terus fokus untuk menerapkan strategi yang efektif dalam meningkatkan imbal hasil aset produktif. BCA akan terus berhati-hati dalam mengelola posisi likuiditas BCA yang berjumlah signifikan dan menjaga posisi devisa neto valuta asing sesuai dengan ketentuan dan peraturan Bank Indonesia.

Bank akan berupaya meningkatkan bisnis tresuri di area transaksi valuta asing dan produk-produk pasar modal. Perbankan Internasional BCA akan menawarkan produk dan layanan trade finance yang lebih beragam bagi para nasabah. BCA berupaya secara optimal dalam memenuhi kebutuhan para nasabahnya, serta mengembangkan hubungan baik dengan nasabah baru maupun meningkatkan hubungan dengan nasabah lama. Sehubungan dengan hal ini, Perbankan Tresuri dan Internasional BCA akan terus bekerja sama dengan para relationship manager di unit-unit bisnis BCA khususnya perbankan korporasi dan komersial.

BCA berusaha membangun hubungan yang lebih erat dengan bank-bank tertentu dari berbagai negara. Hubungan dengan bank-bank tersebut akan lebih diperdalam dari hanya sekedar hubungan bank koresponden. BCA secara proaktif akan meningkatkan jumlah nasabah baru dari berbagai perusahaan multinasional asing yang berinvestasi secara langsung di Indonesia melalui kerja sama dengan bank-bank mitra di luar negeri. Pada saat yang sama BCA akan melayani para nasabah yang membutuhkan layanan di luar Indonesia dengan memperkenalkan mitra-mitra perbankan yang andal di luar negeri.

Page 64: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201262

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Page 65: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 63

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA terus menyempurnakan fungsi pendukung bisnis menjadi bagian integral dari kapabilitas BCA dalam memberikan layanan terbaik bagi para nasabah

Pendukung Bisnis

Page 66: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201264

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Manajemen Risiko

BCA menerapkan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi melalui organisasi yang terstruktur serta serangkaian prosedur dan metodologi yang berguna untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan dan melaporkan risiko - risiko yang sudah ada maupun yang mungkin timbul dari kegiatan usaha Bank

Struktur Manajemen Risiko BCA memberikan sistem pengendalian dan pengawasan yang solid untuk mengatasi risiko-risiko dalam bisnis perbankan. Secara teratur BCA memperbaiki kebijakan, menyempurnakan prosedur, dan menyesuaikan batas toleransi risiko untuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitas aset dengan profitabilitas usaha, serta menjaga agar penerapan manajemen risiko sejalan dengan perubahan ekonomi makro maupun perkembangan bisnis BCA dan anak-anak perusahaan. Dengan penerapan manajemen risiko yang baik dan menyeluruh, maka diharapkan Bank dapat terus berkembang dengan kinerja keuangan yang baik dan risiko yang terkendali.

Page 67: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 65

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Likuiditas dan Kualitas KreditPosisi likuiditas yang memadai merupakan salah satu faktor utama untuk menjaga keberlanjutan usaha dalam menghadapi faktor – faktor ketidakpastian dalam dunia usaha. Pada akhir tahun 2012, posisi likuiditas BCA berada pada level yang memadai dengan primary reserves sebesar Rp 44,9 triliun (11,5% dari total aset produktif) dan secondary reserves sebesar Rp 66,0 triliun (17,0% terhadap total aset produktif BCA). Likuiditas dalam mata uang USD juga terjaga dengan baik, sejalan dengan penerapan batas maksimum total portofolio pinjaman USD dengan mempertimbangkan tingkat pendanaan di dalam USD.

Bank membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2012 dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Kewaspadaan dalam mengamati kondisi perkembangan dunia usaha adalah faktor penting bagi BCA dalam menjaga kualitas portofolio kredit di tahun 2012. BCA berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL) pada tingkat yang rendah sebesar 0,4% dengan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 408,5% pada akhir 2012. Perlu diperhatikan pula bahwa tidak terdapat pembentukan NPL secara signifikan selama tahun 2012.

Page 68: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201266

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

I.A. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi1. Dalam melaksanakan tugas

fungsi manajemen risiko, Dewan Komisaris telah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, diantaranya:• Menyetujui kebijakan-

kebijakan yang harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

• Mengevaluasi pelaksanaankebijakan manajemen risiko.

• Menyetujui transaksi yangmemerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris.

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh:a. Komite Audit, dibentuk untuk

memastikan terselenggaranya sistem pengendalian internal, proses pelaporan keuangan dan tata kelola perusahaan yang efektif.

b. Komite Pemantau Risiko, dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap risiko - risiko yang dihadapi oleh Bank.

c. Komite Remunerasi dan Nominasi, dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi serta sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Dalam melaksanakan tugas fungsi manajemen risiko, Direksi telah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, diantaranya:

BCA terus mengembangkan pendekatan untuk mengelola risiko yang muncul dari berbagai ketidakpastian, dan secara berkala melakukan penyesuaian terhadap berbagai parameter-parameter risiko sebagai antisipasi terhadap dinamika bisnis dan kondisi ekonomi. BCA telah mengembangkan beberapa skenario stress test untuk mengukur berbagai dampak dari peristiwa eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja BCA. Agar tetap relevan, skenario stress test ini disesuaikan secara berkala mengikuti perkembangan terkini termasuk berbagai skenario makro dan mikro.

Berikut adalah pengungkapan penerapan manajemen risiko dan eksposur risiko termasuk permodalan yang mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia, No. 14/35/DPNP/2012 tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

I. Penerapan Manajemen Risiko BCA Dengan berpedoman pada Peraturan Bank

Indonesia No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009, BCA menerapkan kerangka pengelolaan risiko secara terpadu (enterprise-wide risk management) untuk mengendalikan delapan jenis risiko yang melekat (inheren) dalam kegiatan usaha bank. Kerangka terpadu tersebut didukung oleh penerapan empat pilar pengelolaan risiko yang terdiri dari: 1) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; 2) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit manajemen risiko; 3) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; serta 4) Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.

Page 69: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 67

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Mengevaluasidanmenyetujuikebijakan-kebijakan serta metodologi yang digunakan untuk penilaian berbagai jenis risiko bank.

• Memantau perkembanganrisiko bank secara periodik dan pelaksanaan implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM).

• Menetapkan kualifikasisumber daya manusia serta struktur organisasi yang jelas terutama menyangkut batasan wewenang, tugas dan tanggung jawab serta fungsi pada aktivitas yang memiliki risiko serta prosedur kaji ulangnya.

• Menyelenggarakan programpelatihan manajemen risiko secara rutin yang diikuti oleh seluruh pejabat/karyawan BCA dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan sumber daya manusia di bidang manajemen risiko.

• Mengikutsertakan karyawan/pejabat untuk mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan jenjang jabatannya.

I.B. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko1. BCA telah memiliki kebijakan

pengelolaan risiko dan telah disusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dan risk appetite.

2. BCA telah melakukan kaji ulang secara berkala terhadap kebijakan-kebijakan tersebut dan disesuaikan dengan perkembangan/perubahan yang terjadi (baik internal maupun eksternal).

I.C. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko 1. BCA telah memiliki prosedur

pemberian kredit dan prosedur kegiatan operasional lainnya yang telah diatur secara jelas dalam Manual Ketentuan, Panduan Kerja, maupun Surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi.

2. Pemantauan eksposur risiko dilakukan secara berkala dan berkesinambungan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan membandingkan risiko aktual dengan limit risiko yang telah ditetapkan.

3. Laporan mengenai perkembangan risiko, yang meliputi antara lain: Laporan Profil Risiko, Laporan Portofolio Kredit dan Laporan Pencapaian Rencana Kerja Perusahaan disampaikan kepada Direksi secara akurat, tepat waktu dan rutin.

I.D. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh1. BCA telah memiliki kebijakan

sistem pengendalian internal yang mencakup lima komponen:• Pengawasanolehmanajemen

dan kultur pengendalian • Identifikasi dan penilaian

risiko • Kegiatan pengendalian dan

pemisahan fungsi • Sistem akuntansi, informasi,

dan komunikasi • Kegiatan pemantauan dan

tindakan koreksi terhadap penyimpangan kebijakan.

2. BCA telah memiliki business continuity plan, disaster & recovery plan dan sistem backup.

Page 70: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201268

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

3. Setiap kegiatan proses operasional unit kerja di BCA berpedoman pada standar manual kerja yang didalamnya telah melekat sistem pengendalian internal yang memadai. Efektifitas pengendalian internal unit kerja dikaji ulang secara berkala oleh Pengawasan Internal di kantor cabang, kantor wilayah dan kantor pusat serta oleh Divisi Audit Internal.

4. Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA.

II. Permodalan BCA Struktur permodalan yang kokoh diperlukan

untuk mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan maupun sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.

Pengelolaan modal (capital management) BCA diselaraskan dengan rencana bisnis bank dimana BCA menargetkan pertumbuhan kredit yang berkesinambungan, melakukan belanja modal yang diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis serta mengembangkan beberapa bisnis baru melalui anak-anak perusahaan yang dapat bersinergi dengan BCA.

Dalam merealisasikan rencana bisnis, kebutuhan permodalan dapat terpenuhi dari pertumbuhan modal secara organik dengan didukung oleh profitabilitas yang solid serta menyeimbangkan kebijakan pembagian dividen dengan tingkat permodalan yang diperlukan. BCA senantiasa mengedepankan kualitas pertumbuhan bisnis guna menghasilkan pendapatan yang sehat serta menjaga efisiensi operasional.

Pertumbuhan modal secara organik dan kebijakan pembagian dividen

Selama lima tahun terakhir BCA telah membukukan pertumbuhan laba bersih yang solid sebesar 19,4% CAGR. BCA telah menyesuaikan dividend payout ratio secara bertahap selama lima tahun terakhir untuk memperkuat permodalan terutama dalam mendukung ekspansi portofolio kredit dan membangun lini bisnis baru. Dividen payout ratio terakhir berada pada level 25,6% yang dibayarkan dari laba bersih tahun 2011 (dibayarkan melalui interim dividen pada Desember 2011 dan dividen final pada Juni 2012).

Dividend payout ratio (%)

2011 25,6%

2010 32,3%

2009 39,4%

2008 42,4%

2007 49,7%

BCA menetapkan dividend payout ratio yang tepat setiap tahunnya sehingga laba yang ditahan dapat mendukung permodalan yang diperlukan. Besarnya dividend payout ratio akan memperhatikan perkembangan bisnis terkini terutama dalam mendukung peningkatan kredit serta penguatan modal secara umum.

Penjualan saham tresuri BCA telah berhasil melepas saham tresuri

tahap I sebesar 90.986.000 saham pada bulan Agustus 2012 pada harga Rp 7.700. Dari penjualan saham tersebut, BCA menerima penerimaan kotor sebesar Rp 700,6 miliar. Selanjutnya setelah tahun buku 2012, pada 7 Februari 2013, BCA berhasil melepas saham tresuri tahap II sebesar 198.781.000 saham pada harga Rp 9.900 dan mendapatkan penerimaan kotor sebesar Rp 2,0 triliun. Penjualan saham tresuri tersebut meningkatkan permodalan dan

Page 71: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 69

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

memberikan dampak terhadap kenaikan CAR sebesar 70 bps.

Kebutuhan permodalan anak–anak perusahaan terhadap permodalan BCA

Posisi permodalan BCA senantiasa diupayakan untuk dapat mendukung kegiatan usaha anak–anak perusahaan BCA. Tingkat kebutuhan permodalan anak–anak perusahaan BCA saat ini relatif belum signifikan terhadap tingkat permodalan BCA. Bisnis anak–anak perusahaan diproyeksikan bertumbuh secara bertahap sehingga risiko bisnis dapat dipantau secara periodik.

Kebijakan struktur modal Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008, bank wajib menghitung Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum/Capital Adequacy Ratio – (CAR). Untuk memenuhi persyaratan tersebut, BCA memiliki kebijakan untuk menjaga struktur modal yang mampu mengantisipasi seluruh risiko-risiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank. Risiko-risiko utama dimaksud adalah risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.

Posisi permodalan BCA Pada akhir Desember 2012, rasio kecukupan

modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) tercatat sebesar 14,2% (tidak konsolidasi), diatas angka yang diwajibkan oleh Bank Indonesia.

Modal inti pada akhir tahun 2012 mencapai Rp 41,0 triliun (tidak konsolidasi), berkontribusi 93,5% terhadap total modal BCA. Sedangkan modal pelengkap adalah sebesar Rp 2,9 triliun (tidak konsolidasi) atau 6,5% terhadap total modal BCA.

Pengungkapan kuantitatif mengenai struktur permodalan Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 1.a.

III. Eksposur Risiko BCA dan Penerapan Manajemen Risiko berdasarkan Jenis Risiko

Berikut adalah eksposur risiko yang dihadapi oleh BCA dalam menjalankan usaha serta penerapan manajemen risiko untuk meminimalkan dampak dari risiko-risiko tersebut.

III.A. Risiko Kredit

Organisasi manajemen risiko kredit Untuk mendukung pemberian kredit

yang sehat dan telah mengandung unsur pengendalian internal, maka pejabat/pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko kredit adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris, menyetujui rencana perkreditan Bank, mengawasi pelaksanaannya, menyetujui Kebijakan Dasar Perkreditan Bank dan meminta penjelasan kepada Direksi jika dalam pelaksanaan pemberian kredit terdapat penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

2. Direksi, bertanggung jawab atas penyusunan rencana perkreditan dan penyusunan kebijakan perkreditan, memastikan Kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang perkreditan dan kebijakan perkreditan, serta melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal seperti pelaksanaan rencana perkreditan, penyimpangan dalam pelaksanaan pemberian kredit, perkembangan kualitas portofolio kredit dan kredit dalam pengawasan khusus atau bermasalah.

3. Chief Risk Officer (CRO), yang merupakan salah satu Direktur BCA, menandatangani Memo Pengolahan Kredit (MPK) dalam kapasitas sebagai pemberi opini dari sudut

Page 72: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201270

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

pandang manajemen risiko mengenai kelayakan/kesesuaian permohonan kredit tersebut dengan risk appetite.

4. Executive Vice President (EVP), Analisa Risiko Kredit, bertugas untuk mengevaluasi dan memutuskan permohonan kredit, menetapkan limit kerja sama bisnis sesuai wewenang yang dimiliki, memastikan dan memonitor pemberian kredit telah melalui penerapan manajemen risiko kredit dan tata cara pemberian kredit yang sehat serta memastikan dan menjaga level NPL tidak melebihi batas yang ditetapkan.

5. Unit kerja yang melaksanakan fungsi-fungsi yang terkait dengan manajemen risiko kredit (Unit Bisnis dan Unit Analisa Risiko Kredit), terlibat dalam pengendalian risiko dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko kredit.

Selain itu, Bank juga memiliki komite-komite yang membantu Direksi dalam proses perkreditan, yaitu:

1. Komite Kebijakan Perkreditan, memiliki fungsi pokok yaitu membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan perkreditan terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan, melakukan kajian berkala, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran dan langkah perbaikan atas hasil evaluasi yang telah dijalankan.

2. Komite Kredit, memiliki fungsi pokok untuk memberikan pengarahan apabila perlu dilakukan analisis kredit yang lebih mendalam dan komprehensif, memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang terkait dengan debitur besar, industri yang spesifik

atau permintaan khusus Direksi serta melakukan koordinasi dengan Asset and Liability Committee (ALCO) dalam hal aspek pendanaan kredit dan penyesuaian suku bunga kredit korporasi.

3. Komite Manajemen Risiko, memiliki fungsi pokok untuk menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang bersifat irregularities, dan menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif.

Strategi manajemen risiko untuk aktivitas

yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan

BCA merumuskan strategi manajemen risiko sesuai strategi bisnis secara keseluruhan dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko. Strategi manajemen risiko disusun untuk memastikan bahwa eksposur risiko BCA dikelola secara terkendali sesuai dengan kebijakan, prosedur internal BCA, peraturan dan perundang-undangan, serta ketentuan lain yang berlaku.

Strategi manajemen risiko disusun berdasarkan prinsip-prinsip umum berikut: - Strategi manajemen risiko harus

berorientasi jangka panjang untuk memastikan kelangsungan usaha BCA dengan mempertimbangkan kondisi/siklus ekonomi,

- Strategi manajemen risiko secara komprehensif dapat mengendalikan dan mengelola risiko BCA dan perusahan anak, dan

- Mencapai kecukupan permodalan yang diharapkan disertai alokasi sumber daya yang memadai.

Page 73: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 71

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Strategi manajemen risiko disusun dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut: - Perkembangan ekonomi dan industri

serta dampaknya pada risiko BCA. - Organisasi BCA termasuk kecukupan

sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung.

- Kondisi keuangan BCA termasuk kemampuan untuk menghasilkan laba dan kemampuan BCA mengelola risiko yang timbul sebagai akibat perubahan faktor eksternal dan faktor internal.

- Komposisi serta diversifikasi portofolio BCA.

Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi

kredit Manajemen portofolio melakukan

pengelolaan risiko konsentrasi kredit dengan menentukan limit antara lain untuk sektor industri, valuta asing, jenis kredit tertentu serta eksposur perseorangan dan grup usaha. Seiring dengan perkembangan rating database, teknologi, sumber daya manusia, tingkat kompleksitas bank, pasar, serta regulasi yang ada, manajemen portofolio akan dikembangkan secara lebih aktif dan dinamis yang diarahkan kepada optimalisasi alokasi dari modal Bank pada suatu tingkat risiko/risk appetite dan risk tolerance yang bisa diterima.

Pengukuran dan pengendalian risiko

kredit Bank mengukur risiko kredit dengan

menggunakan metode standar sesuai dengan SE BI No. 13/6/DPNP perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Untuk keperluan internal, Bank mengembangkan pengukuran berdasarkan internal rating yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan kredit.

Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui penetapan sistem penilaian (internal credit review) yang independen dan berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan proses manajemen risiko kredit yang sekurang-kurangnya memuat: - Evaluasi proses administrasi

perkreditan; - Penilaian terhadap akurasi penerapan

internal risk rating atau penggunaan alat pemantauan lainnya; dan

- Efektivitas pelaksanaan unit kerja atau petugas yang melakukan pemantauan kualitas kredit individual.

Bank melakukan deteksi secara dini adanya kredit bermasalah atau diduga akan menjadi bermasalah dan melakukan upaya penanganan secara dini dan sesegera mungkin. Untuk mengendalikan risiko dari kredit yang bermasalah (NPL) tersebut Bank melakukan langkah-langkah yang dilakukan secara aktif.

Tagihan yang jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai/impairment

Definisi tagihan yang jatuh tempo adalah seluruh tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga. Sedangkan tagihan yang mengalami penurunan nilai/impairment adalah aset keuangan yang memiliki nilai signifikan secara individual dan telah terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai individual telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut.

Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 2.1.a dan b; Tabel 2.2.a dan b; Tabel 2.3.a dan b.

Pendekatan yang digunakan untuk Pembentukan CKPN

Untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan nilai yang timbul atas seluruh

Page 74: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201272

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

aset keuangan BCA, maka perlu dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Istilah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dalam penerapan PSAK 50/55 disesuaikan menjadi impairment.

Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual dan kolektif. Pendekatan perhitungan individual impairment merupakan selisih antara nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto berdasarkan suku bunga efektif (Effective Interest Rate – EIR) dengan amortized cost pada saat terjadi impairment. Sedangkan pendekatan perhitungan collective impairment secara statistik menggunakan parameter:a. Probability of Default (PD), yaitu tingkat

kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan Migration Analysis dan Roll Rates.

b. Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan persentase LGD yang wajar, maka diperlukan analisa data historis.

Pengungkapan rincian mutasi cadangan penurunan nilai Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 2.4.a dan b; Tabel 2.5.a dan b; Tabel 2.6.a dan b.

Penerapan pengukuran risiko kredit dengan pendekatan standar

Di dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit, Bank mengacu kepada SE Bank Indonesia No. 13/6/DPNP/2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko dengan Menggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II, secara umum perhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank

Indonesia sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP/2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui Bank Indonesia.

Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan kepada Pemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik, Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional tertentu, Bank dan Korporasi.

Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori portofolio dan skala peringkat bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 3.1.a dan b.

Counterparty credit risk timbul dari jenis transaksi derivatif Over The Counter (OTC) dan transaksi repo/reverse repo baik atas posisi trading book maupun banking book.

Pengungkapan risiko kredit pihak lawan: transaksi derivatif dimuat dalam Tabel 3.2.a-c.

Mitigasi risiko kredit Jenis agunan utama yang diterima adalah

berupa agunan solid yaitu agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif tinggi dan/atau keberadaannya tetap (tidak berpindah-pindah tempat), sehingga dapat segera dicairkan pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk dalam kategori bermasalah. Antara lain berupa agunan uang tunai, tanah dan bangunan.

Penilaian agunan dilakukan oleh penilai independen, kecuali di lokasi agunan tersebut tidak terdapat penilai independen, maka akan dilakukan oleh staf appraisal internal. Untuk mengontrol fisik agunan yang dijaminkan oleh debitur ke BCA, maka harus dilakukan peninjauan agunan. Peninjauan agunan dilakukan oleh pihak eksternal, kecuali di kota tersebut tidak terdapat perwakilan pihak eksternal maka dilakukan oleh account officer.

Page 75: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 73

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi dianalisa pada saat pengolahan kredit dan kelayakan pemberian kredit tersebut diputuskan dengan menerapkan Four-eyes Principle, dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisa risiko kredit.

Penggunaan teknik mitigasi kredit berfokus pada agunan yang termasuk dalam jenis agunan utama. Selain itu untuk memitigasi risiko kredit yang mungkin terjadi, portofolio kredit BCA telah terdiversifikasi dengan baik, secara kategori kredit maupun industri/sektor ekonomi.

Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit dimuat dalam Tabel 4.1.a dan b.

Pengungkapan tagihan bersih dan teknik mitigasi risiko kredit Bank (individu dan konsolidasi) dimuat dalam Tabel 4.2.a dan b.

Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar – Bank secara individual dimuat dalam Tabel 6.1.1, 6.1.2, 6.1.3, dan 6.1.7.

Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar – Bank secara konsolidasi dimuat dalam Tabel 6.2.1, 6.2.2, 6.2.3, 6.2.6 dan 6.2.7.

III.B. Risiko Pasar

Organisasi manajemen risiko pasar Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan suku bunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko nikai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risiko Bank.

Direksi mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada pihak-pihak berikut ini.

Pihak Wewenang dan Tanggung Jawab

ALCO Menetapkan kebijakan dan strategi risiko nilai tukar dan suku bunga.

Satuan Kerja Manajemen Risiko Mendukung ALCO dalam pemantauan dan pengukuran risiko nilai tukar dan suku bunga.

Divisi Tresuri Mengelola operasional transaksi valuta asing dan suku bunga trading book Bank secara keseluruhan yaitu:– Bertanggung jawab untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) dan

posisi trading book suku bunga dan memastikan Bank mematuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai PDN.

– Bertanggung jawab dalam operasional pengelolaan Trading Surat Berharga dan Transaksi Valuta Asing dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasabah dan atau memperoleh pendapatan.

Kantor Wilayah dan Cabang Bertanggung jawab dalam pengelolaan transaksi valuta asing di wilayah/cabang masing-masing sesuai dengan limit yang ditetapkan. Pada prinsipnya transaksi valas di wilayah / cabang harus di-cover ke Divisi Tresuri. Limit masing masing wilayah/cabang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan operasional dalam mengelola transaksi valas.

Page 76: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201274

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Perhitungan risiko pasar untuk perhitungan kebutuhan modal BCA menggunakan metode standar dari Bank Indonesia.

Pengelolaan portofolio trading book dan banking book

Pengelolaan portofolio trading book suku bunga dan nilai tukar dilakukan dengan menetapkan dan memantau penggunaan Limit Nominal (Net Open Position), Limit VaR, Limit Stress Loss dan Limit Stop Loss.

Metode valuasi yang digunakan adalah berdasarkan harga transaksi yang terjadi (close out prices) atau kuotasi harga pasar dari sumber yang independen, antara lain:- Harga di bursa (exchange prices)- Harga pada layar dealer (screen prices)- Kuotasi yang paling konservatif yang

diberikan paling kurang 2 (dua) broker dan atau market maker.

- Dalam hal harga pasar dari sumber independen tidak tersedia, maka penetapan harga dilakukan dengan menggunakan mark to model, suatu model/teknik penilaian berdasarkan prinsip kehati-hatian.

Pengukuran risiko pasar Untuk keperluan pemantauan risiko pasar

(nilai tukar dan suku bunga) secara harian dilakukan pengukuran risiko pasar dalam bentuk Value at Risk berdasarkan metode full valuation historical berdasarkan windows data 250 hari dan confidence level 99%.

Sedangkan untuk perhitungan kecukupan pemenuhan kebutuhan modal minimum (KPMM) risiko pasar dihitung berdasarkan metode standar yang ditetapkan Bank Indonesia.

Pengungkapan risiko pasar Bank secara individu dan konsolidasi dengan menggunakan metode standar dimuat pada Tabel 7.1.

Pengungkapan risiko pasar Bank secara individu menggunakan model internal (Value at Risk) dimuat pada Tabel 7.2.a.

Cakupan portofolio trading dan banking yang diperhitungkan pada KPMM

Cakupan portofolio yang diperhitungkan dalam KPMM adalah sebagai berikut:- Untuk risiko nilai tukar termasuk

trading dan banking book terdiri dari transaksi foreign exchange (Today (TOD), Tomorrow (TOM), SPOT, Forward dan SWAP.

- Untuk risiko suku bunga trading book terdiri dari transaksi surat berharga dan transaksi Forward dan SWAP.

- Untuk risiko ekuitas (untuk anak perusahaan), memasukan trading book. Risiko ekuitas dapat timbul dari transaksi perdagangan ekuitas yang mungkin dilakukan anak-anak perusahaan.

Antisipasi terhadap risiko pasar atas transaksi mata uang asing

Langkah-langkah dan rencana yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko pasar atas transaksi yang terkait dengan risiko nilai tukar dan suku bunga adalah dengan melakukan penetapan dan kontrol limit risiko pasar seperti Limit VaR, Limit Nominal, Limit Stress Loss dan Limit Stop Loss serta melakukan stress test. Adapun terhadap produk baru, Bank akan melakukan assesment berupa identifikasi dan mitigasi risiko yang terkait dengan risiko pasar.

III.C. Risiko Operasional Organisasi manajemen risiko operasional Terkait dengan penerapan Manajemen

Risiko Operasional, maka Bank telah memiliki perangkat organisasi dan pejabat bank yang terkait dalam proses manajemen risiko operasional meliputi:1. Dewan Komisaris dan Direksi,

memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan

Page 77: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 75

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

karakteristik, kompleksitas dan profil risiko BCA serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis BCA.

2. Komite Manajemen Risiko, bertugas untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko bank.

3. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), bertugas untuk meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi BCA dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar melalui penerapan kerangka manajemen risiko yang sesuai serta berwenang memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi dan kerangka manajemen risiko.

4. Satuan Kerja Enterprise Security, bertugas untuk melindungi dan mengamankan aset informasi serta aset fisik perusahaan, membangun kemampuan perusahaan dalam menghadapi situasi darurat yang mengancam kelangsungan usaha serta memastikan bahwa penerapan tata kelola teknologi informasi sesuai dengan kebijakan perusahaan.

5. Divisi Audit Internal, bertugas meyakinkan risiko bisnis telah dikelola dengan benar serta mengevaluasi kecukupan dan efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.

6. Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi-Layanan, bertugas membantu SKMR dalam pelaksanaan program manajemen risiko operasional dan memberikan dukungan kepada segenap unit kerja berkaitan dengan program-program SKMR.

7. Unit Kerja (Unit Bisnis dan Unit Pendukung), merupakan risk owner yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasional sehari-

hari serta melaporkan permasalahan dan kejadian risiko operasional kepada SKMR.

Pengukuran dan identifikasi risiko operasional

Bank telah memiliki dan menerapkan suatu metodologi untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional, yaitu RSA (Risk Self-Assessment) yang mulai diterapkan pada tahun 2002 pada seluruh unit kerja di BCA. Salah satu tujuan pelaksanaan RSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari-hari.

Metodologi RSA ini kemudian disempurnakan menjadi RCSA (Risk and Control Self-Assessment) yang saat ini telah diimplementasikan pada seluruh cabang dan unit kerja kantor pusat yang memiliki risiko operasional yang dinilai signifikan. Pada metodologi RCSA, unit kerja cabang dan unit kerja kantor pusat melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko operasional yang melekat pada unit kerjanya. Berdasarkan proses tersebut, unit kerja menentukan langkah-langkah mitigasi risiko yang dibutuhkan untuk mengawasi, mengontrol, dan meminimalisasi terjadinya risiko.

Selain metodologi RCSA, Bank juga telah menerapkan LED (Loss Event Database) dan KRI (Key Risk Indicator). KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early warning signal) atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja. Seluruh kantor wilayah dan cabang telah menerapkan KRI.

Page 78: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201276

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

LED bertujuan untuk membantu Bank dalam mencatat dan menganalisa kasus atau permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus serupa. Tujuan akhir dari LED adalah agar risiko kerugian operasional yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Selain itu LED juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian risiko operasional yang digunakan Bank untuk memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian–kejadian yang dapat menimbulkan kerugian operasional yang telah terjadi pada Bank. Saat ini LED telah diimplementasikan di seluruh kantor wilayah, cabang dan unit kerja kantor pusat.

Penerapan ketiga metodologi tersebut di atas didukung oleh aplikasi ORMIS dan saat ini seluruh cabang dan unit kerja kantor pusat telah mengunakan aplikasi ORMIS dalam mengimplementasikan RCSA, LED dan KRI.

Mitigasi risiko operasional Untuk memitigasi risiko operasional,

Bank:- Telah mememiliki kebijakan, prosedur

dan penetapan limit. Untuk memantau, mengukur dan memitigasi risiko operasional.

- Senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan organisasi serta perubahan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

- Telah memiliki Business Continuity Management (BCM), yaitu proses manajemen (protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional BCA dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.

- Telah memiliki sistem pengendalian internal, dimana dalam pelaksanaan-nya telah memperhatikan prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) & penerapan sistem rotasi untuk menghindari potensi self-dealing, persengkongkolan, atau penyembunyian suatu dokumentasi atau transaksi yang tidak wajar.

Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 8.1.a dan b.

III.D. Risiko Likuiditas

Organisasi manajemen risiko likuiditas Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas Bank.

Page 79: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 77

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Direksi mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada pihak-pihak berikut ini.

Pihak Wewenang dan Tanggung Jawab

ALCO Menetapkan kebijakan dan strategi likuiditas.

Satuan Kerja Manajemen Risiko Mendukung ALCO dalam pemantauan dan pengukuran risiko likuiditas.

Divisi Tresuri Mengelola operasional likuiditas Bank secara keseluruhan yaitu:– Bertanggung jawab untuk memelihara Giro Wajib Minimum

(GWM) dan memastikan Bank mematuhi ketentuan bank Indonesia mengenai GWM.

– Bertanggung jawab dalam operasional pengelolaan secondary reserves dalam rangka pengelolaan likuiditas dan memperoleh pendapatan.

Kantor Wilayah dan Cabang Bertanggung jawab dalam pengelolaan likuiditas di wilayah/cabang masing-masing.

Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas dan pengukuran serta pengendalian risiko likuiditas

Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan proyeksi arus kas, laporan profil maturitas dan stress test. Sementara itu, pengendalian risiko likuiditas meliputi strategi pendanaan yang mencakup strategi diversifikasi sumber dan jangka waktu pendanaan yang dikaitkan dengan karakteristik dan rencana bisnis Bank, pengelolaan likuiditas harian, aset likuid berkualitas tinggi dan limit-limit berkaitan dengan risiko likuiditas, serta rencana pendanaan darurat (contingency funding plan).

Pemantauan risiko likuiditas dilakukan dengan tujuan agar jika terjadi peningkatan potensi risiko likuiditas dapat segera dimitigasi atau dilakukan penyesuaian secara tepat waktu terhadap strategi manajemen risiko likuiditas. Berikut ini aktivitas dalam proses pemantauan risiko likuiditas:- Pemantauan terhadap risiko

likuiditas harus memperhatikan indikator peringatan dini (early warning indicators) yang berpotensi meningkatkan risiko likuiditas baik indikator internal maupun eksternal.

- Pemantauan dana dan posisi likuiditas meliputi:

• Strategi suku bunga, alternatifinvestasi bagi pemilik dana, perubahan perilaku nasabah, perubahan nilai tukar dan selisih suku bunga dengan bank-bank pesaing utama akan mempengaruhi perubahan struktur dana, volatilitas dana, dan core funds, karena itu perubahan dana harus dipantau secara berkala (harian, bulanan, tahunan).

• Pemantauan posisi likuiditasberupa Giro Wajib Minimum (GWM) dan kas serta secondary reserves harus dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

- Pemantauan atas kerugian karena risiko likuiditas dilakukan terhadap biaya yang timbul dari pemeliharaan likuiditas atau kerugian yang disebabkan oleh faktor likuiditas.

Bank menjaga cadangan likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid berkualitas tinggi yang cukup untuk memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, memenuhi kebutuhan likuiditas operasional dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah liabilitas yang jatuh tempo.

Page 80: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201278

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan Valuta Asing Bank secara individu dan konsolidasi mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum dan ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Berkala Bank Umum, dimuat dalam Tabel 9.1.a dan b, Tabel 9.2.a dan b.

III.E. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan

hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.

Organisasi manajemen risiko hukum Untuk dapat meminimalkan risiko hukum

yang mungkin terjadi tersebut, maka BCA telah membentuk Grup Hukum di kantor pusat dan unit kerja hukum di sebagian besar kantor wilayah dengan misi mendukung BCA dalam menjalankan usahanya serta mengamankan dan melindungi kepentingan BCA dari risiko hukum. Grup Hukum juga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendukung Perusahaaan dalam menjalankan usahanya dari aspek hukum dan mengamankan/melindungi kepentingan Perusahaan dari risiko hukum.

Pengendalian risiko hukum BCA telah melakukan mitigasi risiko

hukum, dengan cara antara lain:• MembuatKebijakanManajemenRisiko

Hukum, manual kerja dan standarisasi dokumen hukum.

• Melakukan sosialisasi kepada kantorcabang dan unit kerja terkait mengenai dampak peraturan yang baru berlaku terhadap usaha BCA dan modus operandi kejahatan perbankan beserta cara penanganannya secara hukum.

• Mendaftarkan hak milik kekayaanintelektual atas produk-produk Bank pada instansi yang berwenang, dan mengamankan kepemilikan atas aset-aset Bank antara lain hak atas tanah dan bangunan Bank, memonitor dan melakukan tindakan hukum atas pelanggaran hak kekayaan intelektual milik Bank.

• Melakukan inventarisasi, memonitor,menganalisa dan menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul terkait kasus-kasus hukum yang terjadi.

III.F. Risiko Stratejik Risiko stratejik dapat terjadi akibat

ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Organisasi manajemen risiko stratejik Untuk dapat meminimalkan potensi risiko

stratejik yang mungkin terjadi tersebut, Direksi telah menyusun rencana stratejik dan inisiatif - inisiatif bisnis. Hal – hal ini dituangkan dalam blue print strategi bisnis 3 tahunan (Rencana Bisnis Bank/ RBB) dan rencana tahunan bisnis dan anggaran (Rencana Kerja Anggaran Tahunan/ RKAT). RBB dan RKAT memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris. BCA telah membentuk Sub-Divisi Perencanaan Perusahaan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mendukung perumusan RBB dan RKAT serta memantau pelaksanaannya, dengan menyusun laporan realisasi dibandingkan dengan rencana bisnis dan anggaran secara berkala dan melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang bersifat finansial

Page 81: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 79

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

maupun non-finansial. RBB dan RKAT disusun melalui serangkaian diskusi yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran Manajemen lainnya.

Kebijakan untuk mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis

Dalam rangka mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal BCA berpedoman pada:• PengkajianRBBsecaraberkalasesuai

dengan perkembangan bisnis dan keadaan perekonomian Indonesia.

• Penetapan target pada aspek - aspekbisnis mempertimbangkan keadaan ekonomi tahun berjalan serta perkiraan tahun yang akan datang dengan menekankan prinsip kehati-hatian, memperhatikan kapasitas/kemampuan BCA dan tren persaingan perbankan.

Penetapan strategi BCA dirumuskan dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia yang terkait serta memperhitungkan dampak risiko stratejik terhadap permodalan Bank, antara lain proyeksi permodalan & KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) berdasarkan risk appetite, risk tolerance serta pertimbangan akan kemampuan BCA.

Pengukuran rencana bisnis Bank Untuk mengukur kemajuan pencapaian

rencana bisnis, BCA telah melakukan antara lain:• Identifikasi,pengukuran,pemantauan

risiko stratejik dan penyusunan laporan profil risiko stratejik secara triwulanan.

• Penyusunan laporan realisasi RBByang antara lain memuat pencapaian kinerja keuangan (realisasi vs budget), realisasi program kerja perusahaan/divisi dan realisasi pengembangan/perubahan jaringan kantor cabang.

• Pemantauan kondisi perubahanlingkungan bisnis dan perkembangan perekonomian Indonesia secara berkala.

III.G. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan dapat terjadi akibat bank tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Organisasi manajemen risiko kepatuhan Untuk dapat meminimalkan potensi

risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut, BCA telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional. Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di BCA.

Strategi manajemen risiko terkait risiko kepatuhan

Bank menyadari bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan dapat mempengaruhi operasional dan reputasi Bank, BCA mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi. Hal ini sejalan dengan strategi manajemen risiko kepatuhan BCA yang mempunyai kebijakan untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan.

Page 82: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201280

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Implementasi dari strategi tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain :• Melakukan gap analysis antara

ketentuan baru dan ketentuan lama, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan baik penyesuaian terhadap kebijakan dan aturan internal maupun aplikasi sistim informasi.

• Melakukan kajian kepatuhan atasrencana produk dan aktifitas baru, usulan kebijakan dan prosedur internal dan pelepasan kredit jumlah besar.

• Melakukan sosialisasi ketentuankepada karyawan.

Pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan

Selain itu, BCA juga telah mengembangkan cara untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko kepatuhan dengan cara antara lain :• Mengembangkan parameter untuk

menilai risiko inheren kepatuhan dan kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan.

• Melakukanidentifikasisumber-sumberrisiko kepatuhan.

• Menyusunprofilrisikokepatuhan.• Melakukan uji kepatuhan atas

pelaksanaan ketentuan.• Melakukanpemantauanatastransaksi

keuangan yang mencurigakan dengan menggunakan aplikasi yang khusus dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Parameter aplikasi selalu ditinjau ulang dari waktu ke waktu untuk meningkatkan efektifitas pemantauan.

III.H. Risiko Reputasi Risiko Reputasi dapat terjadi akibat

menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Organisasi manajemen risiko reputasi BCA mempunyai komitmen yang

kuat untuk mengelola risiko reputasi, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan keluhan nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan telah dibentuknya Aspek Hubungan Masyarakat yang secara khusus menangani hal tersebut. Dalam pengelolaan keluhan nasabah, Aspek Humas berkoordinasi dengan unit-unit kerja terkait lainnya, yaitu HaloBCA, Grup Bisnis Consumer Card, Grup Bisnis Kredit Konsumen dan Sentra Layanan Perbankan Elektronik.

Kebijakan dan mekanisme pengendalian

risiko reputasi Dalam rangka mengendalikan risiko

reputasi, beberapa hal yang telah dilakukan antara lain:• Telah terdapat ketentuan mengenai

penanganan pengaduan nasabah yang secara jelas mengatur kebijakan, prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan dan pelaporan seputar penanganan pengaduan nasabah termasuk di dalamnya format pelaporan kepada BI.

• Telahmelakukanpemantauankeluhannasabah dan hasilnya dilaporkan secara rutin kepada pimpinan unit kerja masing-masing dan secara khusus disampaikan kepada Direksi. Laporan keluhan nasabah dibuat untuk mengetahui perkembangan jumlah keluhan dan yang terpenting penanganannya.

• Melakukan pengembanganinfrastruktur yang meliputi implementasi software dan hardware yang tepat guna, pengembangan prosedur serta manajemen kerja yang semakin baik. Pengembangan Infrastruktur sistem informasi manajemen dapat memudahkan pemantauan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja organisasi.

Page 83: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 81

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis

Dalam mengelola risiko reputasi pada saat krisis, BCA telah:1. Memiliki Manajemen Pengelolaan

Krisis, yang mencakup:• KebijakanPengelolaanKrisisyaitu

strategi yang digunakan untuk mengelola gangguan/kejadian yang sifatnya mengganggu layanan dan reputasi BCA dan yang belum bersifat bencana untuk BCA secara korporasi.

• Pembentukan Tim Khusus(Crisis Management Team) yang bertanggung jawab mengoordinasikan proses pengelolaan krisis.

• Crisis Communication yaitu tindakan untuk mengoordinasikan komunikasi krisis kepada pihak internal dan eksternal BCA, termasuk media massa. Pada semua tahapan krisis telah diatur mengenai alur komunikasi dan penanggung jawab komunikasi.

• Ketentuan Pengelolaan Krisis,yang mencakup penanggulangan darurat, layanan transaksi nasabah saat terjadi krisis dan kondisi siaga.

2. Memiliki business continuity plan dan disaster recovery plan yang digunakan untuk mempercepat proses pemulihan pada saat terjadi bencana (disaster).

3. Memiliki sistem backup untuk mencegah kegagalan usaha yang berisiko tinggi.

Page 84: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201282

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Sumatera Jawa Kalimantan Indonesia

Bagian Timur Operasi

Luar Negeri Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan kepada Pemerintah - 130.508.604 - - 229.525 130.738.129

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 30.000 14.098.743 - - - 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.302.892 16.231.532 10.929 8.263 96.423 17.650.039

5 Kredit beragun rumah tinggal 1.158.327 23.532.345 314.209 929.151 - 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 448.987 6.179.417 266.056 323.136 - 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

1.484.342 43.745.783 339.616 713.025 - 46.282.766

9 Tagihan kepada korporasi 15.092.358 195.629.492 4.971.528 8.742.538 10.259 224.446.175

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 35.017 213.844 6.700 4.637 - 260.198

11 Aset lainnya 1.101.143 19.476.315 388.093 785.607 1.393 21.752.551

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- 1.718.955 - - - 1.718.955

Total 20.653.066 451.335.030 6.297.131 11.506.357 337.600 490.129.184

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Sumatera Jawa Kalimantan Indonesia

Bagian Timur Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan kepada Pemerintah - 130.508.200 - - 130.508.200

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 30.000 14.098.743 - - 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.302.892 16.005.798 10.929 8.263 17.327.882

5 Kredit beragun rumah tinggal 1.158.327 23.532.345 314.209 929.151 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 448.987 6.179.417 266.056 323.136 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

1.484.342 39.177.612 339.616 713.025 41.714.595

9 Tagihan kepada korporasi 15.092.358 195.503.997 4.971.528 8.742.538 224.310.421

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 35.017 208.172 6.700 4.637 254.526

11 Aset lainnya 1.101.143 19.313.382 388.093 785.607 21.588.225

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - -

Total 20.653.066 444.527.666 6.297.131 11.506.357 482.984.220

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

Dapat dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasian Catatan 37.

Tabel Manajemen Risiko*

* Informasi disajikan dengan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP/2012 tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Apabila tidak terdapat transaksi-transaksi yang dimaksud dalam Surat Edaran tersebut, maka tabel tidak ditampilkan.

Page 85: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 83

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

≤ 1 tahun >1 tahun s.d.

3 tahun >3 tahun s.d.

5 tahun > 5 tahun

Non-Kontraktual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan kepada Pemerintah 98.411.963 15.312.815 9.625.006 7.158.416 - 130.508.200

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 3.379.110 1.394.452 2.388.181 6.967.000 - 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - -

4 Tagihan kepada bank 16.040.301 629.050 458.374 200.157 - 17.327.882

5 Kredit beragun rumah tinggal 347.907 2.484.563 8.145.209 14.956.353 - 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 2.071.756 553.897 975.969 3.615.974 - 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

10.505.048 16.157.277 10.497.540 4.554.730 - 41.714.595

9 Tagihan kepada korporasi 129.579.112 29.886.448 34.694.139 30.150.722 - 224.310.421

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 229.288 22.094 936 2.208 - 254.526

11 Aset lainnya 3.920.826 9.770 49.564 - 17.608.065 21.588.225

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total 264.485.311 66.450.366 66.834.918 67.605.560 17.608.065 482.984.220

Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

≤ 1 tahun >1 tahun s.d.

3 tahun >3 tahun s.d.

5 tahun > 5 tahun

Non-Kontraktual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan kepada Pemerintah 98.411.963 15.362.478 9.625.006 7.338.278 404 130.738.129

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 3.379.110 1.394.452 2.388.181 6.967.000 - 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - -

4 Tagihan kepada bank 16.362.458 629.050 458.374 200.157 - 17.650.039

5 Kredit beragun rumah tinggal 347.907 2.484.563 8.145.209 14.956.353 - 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 2.071.756 553.897 975.969 3.615.974 - 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

11.291.520 19.219.850 11.194.259 4.577.137 - 46.282.766

9 Tagihan kepada korporasi 129.513.169 29.978.522 34.693.502 30.260.982 - 224.446.175

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 231.368 25.195 1.427 2.208 - 260.198

11 Aset lainnya 3.920.826 9.770 49.564 - 17.772.391 21.752.551

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

769.279 617.956 172.962 25.795 132.963 1.718.955

Total 266.299.356 70.275.733 67.704.453 67.943.884 17.905.758 490.129.184

Page 86: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201284

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Aset LainnyaEksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Periode 31 Desember 2012

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - - - - 62.856 12.497.917 1.891 - -

2 Perikanan - - - - - - - 10.389 379.025 1.174 - -

3 Pertambangan dan penggalian - 402.871 - - - - - 8.451 2.039.593 2.693 - -

4 Industri pengolahan - 1.676.985 - - - - - 245.458 59.398.956 25.973 - -

5 Listrik, gas dan air - 5.181.700 - - - - - 5.483 265.513 473 - -

6 Konstruksi - 1.692.089 - - - 119.230 - 66.803 6.172.680 12.609 - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 1.152.291 66.179.598 102.087 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - - - - - - 35.171 8.070.141 309 - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 1.464.501 - - - - - 110.608 15.274.822 1.640 80 -

10 Perantara keuangan - 801.882 - 17.327.882 - - - 5.554 10.050.140 - 137.141 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- - - - - 7.098.366 - 161.537 4.963.002 2.892 - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

130.508.200 - - - - - - 4.065 510 - - -

13 Jasa pendidikan - - - - - - - 14.680 752.039 - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 14.554 752.592 430 - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- - - - - - - 107.991 3.628.300 1.564 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - 115.442 - - - - - 349.557 1.752.957 81 - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 25.934.032 - - 25.229.872 13.169.571 1.953 - -

20 Lainnya - 2.793.273 - - - - - 14.129.275 18.963.065 98.757 21.451.004 -

Total 130.508.200 14.128.743 - 17.327.882 25.934.032 7.217.596 - 41.714.595 224.310.421 254.526 21.588.225 -

Page 87: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 85

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Aset LainnyaEksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Periode 31 Desember 2012

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - - - - 62.856 12.497.917 1.891 - -

2 Perikanan - - - - - - - 10.389 379.025 1.174 - -

3 Pertambangan dan penggalian - 402.871 - - - - - 8.451 2.039.593 2.693 - -

4 Industri pengolahan - 1.676.985 - - - - - 245.458 59.398.956 25.973 - -

5 Listrik, gas dan air - 5.181.700 - - - - - 5.483 265.513 473 - -

6 Konstruksi - 1.692.089 - - - 119.230 - 66.803 6.172.680 12.609 - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 1.152.291 66.179.598 102.087 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - - - - - - 35.171 8.070.141 309 - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 1.464.501 - - - - - 110.608 15.274.822 1.640 80 -

10 Perantara keuangan - 801.882 - 17.327.882 - - - 5.554 10.050.140 - 137.141 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- - - - - 7.098.366 - 161.537 4.963.002 2.892 - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

130.508.200 - - - - - - 4.065 510 - - -

13 Jasa pendidikan - - - - - - - 14.680 752.039 - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 14.554 752.592 430 - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- - - - - - - 107.991 3.628.300 1.564 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - 115.442 - - - - - 349.557 1.752.957 81 - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 25.934.032 - - 25.229.872 13.169.571 1.953 - -

20 Lainnya - 2.793.273 - - - - - 14.129.275 18.963.065 98.757 21.451.004 -

Total 130.508.200 14.128.743 - 17.327.882 25.934.032 7.217.596 - 41.714.595 224.310.421 254.526 21.588.225 -

Page 88: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201286

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

Tagihan yang Telah Jatuh

TempoAset Lainnya

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Periode 31 Desember 2012

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - - - - 793.128 12.505.003 2.962 - 104.838

2 Perikanan - - - - - - - 11.363 379.025 1.174 - 28.035

3 Pertambangan dan penggalian - 402.871 - - - - - 293.069 2.075.352 2.926 - 296

4 Industri pengolahan - 1.676.985 - - - - - 553.557 59.401.984 26.151 - 189.650

5 Listrik, gas dan air - 5.181.700 - - - - - 75.836 266.572 540 - 2.437

6 Konstruksi - 1.692.089 - - - 119.230 - 66.803 6.183.454 12.609 - 18.009

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 1.515.868 66.185.000 102.563 - 20.226

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - - - - - - 184.313 8.070.141 434 - 11.356

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 1.464.501 - - - - - 1.859.382 15.280.674 3.496 80 119.296

10 Perantara keuangan - 801.882 - 17.650.039 - - - 133.263 10.083.559 24 140.212 366.913

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- - - - - 7.098.366 - 338.658 4.981.536 3.279 - 162.128

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

130.738.129 - - - - - - 4.065 510 - - 89.975

13 Jasa pendidikan - - - - - - - 111.070 752.039 10 - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 68.616 752.592 503 - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- - - - - - - 297.313 3.632.881 1.662 - 101.435

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - - - - - - 242.833 - 116 - 10.700

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - 115.442 - - - - - 349.557 1.752.957 81 - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 25.934.032 - - 25.229.872 13.169.571 1.953 - -

20 Lainnya - 2.793.273 - - - - - 14.154.200 18.973.325 99.715 21.612.259 493.661

Total 130.738.129 14.128.743 - 17.650.039 25.934.032 7.217.596 - 46.282.766 224.446.175 260.198 21.752.551 1.718.955

Page 89: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 87

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

Tagihan yang Telah Jatuh

TempoAset Lainnya

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Periode 31 Desember 2012

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - - - - 793.128 12.505.003 2.962 - 104.838

2 Perikanan - - - - - - - 11.363 379.025 1.174 - 28.035

3 Pertambangan dan penggalian - 402.871 - - - - - 293.069 2.075.352 2.926 - 296

4 Industri pengolahan - 1.676.985 - - - - - 553.557 59.401.984 26.151 - 189.650

5 Listrik, gas dan air - 5.181.700 - - - - - 75.836 266.572 540 - 2.437

6 Konstruksi - 1.692.089 - - - 119.230 - 66.803 6.183.454 12.609 - 18.009

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 1.515.868 66.185.000 102.563 - 20.226

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - - - - - - 184.313 8.070.141 434 - 11.356

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 1.464.501 - - - - - 1.859.382 15.280.674 3.496 80 119.296

10 Perantara keuangan - 801.882 - 17.650.039 - - - 133.263 10.083.559 24 140.212 366.913

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- - - - - 7.098.366 - 338.658 4.981.536 3.279 - 162.128

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

130.738.129 - - - - - - 4.065 510 - - 89.975

13 Jasa pendidikan - - - - - - - 111.070 752.039 10 - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 68.616 752.592 503 - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- - - - - - - 297.313 3.632.881 1.662 - 101.435

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - - - - - - 242.833 - 116 - 10.700

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - 115.442 - - - - - 349.557 1.752.957 81 - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 25.934.032 - - 25.229.872 13.169.571 1.953 - -

20 Lainnya - 2.793.273 - - - - - 14.154.200 18.973.325 99.715 21.612.259 493.661

Total 130.738.129 14.128.743 - 17.650.039 25.934.032 7.217.596 - 46.282.766 224.446.175 260.198 21.752.551 1.718.955

Page 90: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201288

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Keterangan

Periode 31 Desember 2012

Wilayah

Sumatera Jawa KalimantanIndonesia

Bagian TimurTotal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan 17.936.982 394.897.109 5.357.155 9.918.531 428.109.777

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)

- 760.418 - 51.442 811.860

a. Belum jatuh tempo - 97.751 - 8.611 106.362

b. Telah jatuh tempo - 662.667 - 42.831 705.498

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual

- 647.952 - 51.442 699.394

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif

268.002 3.451.084 55.983 180.003 3.955.072

5 Tagihan yang dihapus buku 10.118 376.908 - 2.824 389.850

Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Keterangan

Periode 31 Desember 2012

Wilayah

Sumatera Jawa KalimantanIndonesia

Bagian Timur

Operasi Luar Negeri

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan 17.936.982 399.593.708 5.357.155 9.918.531 384.758 433.191.134

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)

- 761.418 - 51.442 62.517 875.377

a. Belum jatuh tempo - 98.001 - 8.611 62.517 169.129

b. Telah jatuh tempo - 663.417 - 42.831 - 706.248

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual

- 648.952 - 51.442 52.301 752.695

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif

268.002 3.531.709 55.983 180.003 - 4.035.697

5 Tagihan yang dihapus buku 10.118 384.049 - 2.824 - 396.991

Page 91: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 89

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor Ekonomi Tagihan

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (CKPN) -

Individual

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (CKPN)

- Kolektif

Tagihan yang

Dihapus Buku

Belum Jatuh Tempo

Telah Jatuh Tempo

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Periode 31 Desember 2012

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 11.333.750 - - - 112.243 45

2 Perikanan 358.421 - - - 5.524 -

3 Pertambangan dan penggalian 2.362.192 - - - 51.059 -

4 Industri pengolahan 53.854.779 2.076 9.300 11.376 899.010 29.100

5 Listrik, gas dan air 4.127.159 - - - 16.479 -

6 Konstruksi 5.656.372 - - - 77.571 -

7 Perdagangan besar dan eceran 58.304.235 8.611 56.879 65.490 1.429.912 739

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

6.794.378 - - - 107.764 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

15.524.651 95.675 - 79.804 164.151 149

10 Perantara keuangan 26.805.668 - - - 57.579 69

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

10.296.645 - - - 127.121 359

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

131.299.092 - - - 9 -

13 Jasa pendidikan 641.449 - - - 7.566 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 605.062 - - - 41.480 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

2.771.283 - - - 36.471 95

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 1.959.245 - - - 24.436 11.031

19 Bukan lapangan usaha 63.807.002 - - - 189.717 129.435

20 Lainnya 31.608.394 - 639.319 542.724 606.980 218.828

Total 428.109.777 106.362 705.498 699.394 3.955.072 389.850

Page 92: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201290

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor Ekonomi Tagihan

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (CKPN) - Individual

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (CKPN)

- Kolektif

Tagihan yang Dihapus

BukuBelum Jatuh Tempo

Telah Jatuh Tempo

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Periode 31 Desember 2012

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 12.113.309 - - - 125.477 1.043

2 Perikanan 359.402 - - - 5.535 -

3 Pertambangan dan penggalian 2.683.447 - - - 57.063 271

4 Industri pengolahan 54.191.778 2.076 9.300 11.376 903.885 29.410

5 Listrik, gas dan air 4.199.085 - - - 17.603 80

6 Konstruksi 5.656.372 - - - 77.571 -

7 Perdagangan besar dan eceran 58.669.447 8.611 56.879 65.490 1.436.117 1.278

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

6.945.421 - - - 109.945 475

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

17.355.407 95.925 750 80.804 195.024 3.565

10 Perantara keuangan 26.513.454 - - - 59.362 250

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

10.523.226 - - - 133.162 950

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

131.931.457 - - - 9 -

13 Jasa pendidikan 738.483 - - - 8.970 51

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 659.702 - - - 42.289 27

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

2.961.693 - - - 38.118 103

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

244.915 - - - 4.141 193

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 1.959.245 - - - 24.436 11.031

19 Bukan lapangan usaha 63.807.002 - - - 189.717 129.435

20 Lainnya 31.678.289 62.517 639.319 595.025 607.273 218.829

Total 433.191.134 169.129 706.248 752.695 4.035.697 396.991

Page 93: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 91

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. KeteranganPeriode 31 Desember 2012

CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)

1 Saldo awal CKPN 494.124 4.085.555

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 432.861 2.219.797

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan (198.084) (2.018.431)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan

(55.810) (383.596)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 26.303 52.037

Saldo akhir CKPN 699.394 3.955.362

Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. KeteranganPeriode 31 Desember 2012

CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)

1 Saldo awal CKPN 507.144 4.158.396

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 471.003 2.246.273

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan (198.084) (2.020.522)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan

(55.810) (391.222)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 28.442 56.649

Saldo akhir CKPN 752.695 4.049.574

Page 94: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201292

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Total

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari

A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari

P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-

(idn) A+(idn) s.d.

A-(idn) BBB+(idn) s.d

BBB-(idn) BB+(idn) s.d

BB-(idn) B+(idn) s.d

B-(idn) Kurang dari

B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]

AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B-

Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d

idBBB- idBB+ s.d

idBB- idB+ s.d idB-

Kurang dari idB-

idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dari

idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - 3.982.848 - - - - - - 126.525.352 130.508.200

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 168.782 11.796.544 - - 583.474 - - - - - - 1.579.943 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 398.259 5.306.461 1.367.443 153.702 654.328 97.638 779 - - - - 9.349.272 17.327.882

5 Kredit beragun rumah tinggal 25.934.032 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 7.217.596 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

41.714.595 41.714.595

9 Tagihan kepada korporasi - 12.201.689 4.666.468 299.930 20.500 206.257 225.306 - - - - 206.690.271 224.310.421

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 254.526 254.526

11 Aset lainnya 21.588.225 21.588.225

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)

- - - - - - - - - - - - -

TOTAL 567.041 29.304.694 6.033.911 453.632 5.241.150 303.895 226.085 - - - - 440.853.812 482.984.220

Page 95: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 93

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Total

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari

A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari

P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-

(idn) A+(idn) s.d.

A-(idn) BBB+(idn) s.d

BBB-(idn) BB+(idn) s.d

BB-(idn) B+(idn) s.d

B-(idn) Kurang dari

B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]

AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B-

Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d

idBBB- idBB+ s.d

idBB- idB+ s.d idB-

Kurang dari idB-

idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dari

idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - 3.982.848 - - - - - - 126.525.352 130.508.200

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 168.782 11.796.544 - - 583.474 - - - - - - 1.579.943 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 398.259 5.306.461 1.367.443 153.702 654.328 97.638 779 - - - - 9.349.272 17.327.882

5 Kredit beragun rumah tinggal 25.934.032 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 7.217.596 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

41.714.595 41.714.595

9 Tagihan kepada korporasi - 12.201.689 4.666.468 299.930 20.500 206.257 225.306 - - - - 206.690.271 224.310.421

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 254.526 254.526

11 Aset lainnya 21.588.225 21.588.225

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)

- - - - - - - - - - - - -

TOTAL 567.041 29.304.694 6.033.911 453.632 5.241.150 303.895 226.085 - - - - 440.853.812 482.984.220

Page 96: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201294

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Total

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari

A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari

P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-

(idn) A+(idn) s.d.

A-(idn) BBB+(idn) s.d

BBB-(idn) BB+(idn) s.d

BB-(idn) B+(idn) s.d

B-(idn) Kurang dari

B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]

AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B-

Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d

idBBB- idBB+ s.d

idBB- idB+ s.d idB-

Kurang dari idB-

idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dari

idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - 4.212.373 - - - - - - 126.525.756 130.738.129

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 168.782 11.796.544 - - 583.474 - - - - - - 1.579.943 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 398.261 5.473.087 1.450.031 228.703 654.328 97.638 779 - - - - 9.347.212 17.650.039

5 Kredit beragun rumah tinggal 25.934.032 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 7.217.596 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

46.282.766 46.282.766

9 Tagihan kepada korporasi - 12.138.231 4.666.468 299.930 20.500 206.257 225.306 - - - - 206.889.483 224.446.175

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 260.198 260.198

11 Aset lainnya 21.752.551 21.752.551

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)

30.417 70.325 15.170 - - - - - - - - 1.603.043 1.718.955

TOTAL 597.460 29.478.187 6.131.669 528.633 5.470.675 303.895 226.085 - - - - 447.392.580 490.129.184

Page 97: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 95

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Total

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari

A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari

P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-

(idn) A+(idn) s.d.

A-(idn) BBB+(idn) s.d

BBB-(idn) BB+(idn) s.d

BB-(idn) B+(idn) s.d

B-(idn) Kurang dari

B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]

AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B-

Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d

idBBB- idBB+ s.d

idBB- idB+ s.d idB-

Kurang dari idB-

idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dari

idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - 4.212.373 - - - - - - 126.525.756 130.738.129

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 168.782 11.796.544 - - 583.474 - - - - - - 1.579.943 14.128.743

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 398.261 5.473.087 1.450.031 228.703 654.328 97.638 779 - - - - 9.347.212 17.650.039

5 Kredit beragun rumah tinggal 25.934.032 25.934.032

6 Kredit beragun properti komersial 7.217.596 7.217.596

7 Kredit pegawai/pensiunan - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

46.282.766 46.282.766

9 Tagihan kepada korporasi - 12.138.231 4.666.468 299.930 20.500 206.257 225.306 - - - - 206.889.483 224.446.175

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 260.198 260.198

11 Aset lainnya 21.752.551 21.752.551

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)

30.417 70.325 15.170 - - - - - - - - 1.603.043 1.718.955

TOTAL 597.460 29.478.187 6.131.669 528.633 5.470.675 303.895 226.085 - - - - 447.392.580 490.129.184

Page 98: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201296

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif(dalam jutaan Rupiah)

No.Variabel yang

Mendasari

Periode 31 Desember 2012

Notional AmountTagihan Derivatif

Kewajiban Derivatif

Tagihan Bersih

sebelum MRK

MRK

Tagihan Bersih setelah

MRK≤ 1 Tahun

> 1 Tahun - ≤ 5 Tahun

> 5 Tahun

BANK SECARA INDIVIDUAL

1 Suku bunga - - - - - - - -

2 Nilai tukar 13.851.292 - - 24.534 48.474 163.046 - 163.046

3 Lainnya - - - - - - - -

TOTAL 13.851.292 - - 24.534 48.474 163.046 - 163.046

BANK SECARA KONSOLIDASI

1 Suku bunga - - - - - - - -

2 Nilai tukar 13.851.292 - - 24.534 48.474 163.046 - 163.046

3 Saham - - - - - - - -

4 Emas - - - - - - - -

5 Logam selain emas - - - - - - - -

6 Lainnya - - - - - - - -

TOTAL 13.851.292 - - 24.534 48.474 163.046 - 163.046

Page 99: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 97

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih Nilai MRKTagihan Bersih setelah MRK

ATMR setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan kepada Pemerintah 33.520.344 33.499.682 20.662 -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - -

4 Tagihan kepada bank 928.191 928.191 - -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

- - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - - -

7 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)

- - - -

Total 34.448.535 34.427.873 20.662 -

Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih Nilai MRKTagihan Bersih setelah MRK

ATMR setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan kepada Pemerintah 33.520.344 33.499.682 20.662 -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - -

4 Tagihan kepada bank 928.191 928.191 - -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

- - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - - -

7 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)

- - - -

Total 34.448.535 34.427.873 20.662 -

Page 100: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 201298

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 96.973.400 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 9.183.656 - - - 1.579.943 - 495.176 - 3.121.879 249.750

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.270 12.908.055 - - - 2.369.800 - 488.231 780 4.255.911 340.473

5 Kredit beragun rumah tinggal 111 - 9.305.594 16.443.745 - - - - - 9.834.456 786.757

6 Kredit beragun properti komersial 921.870 - - - - - - 5.200.428 - 5.200.428 416.034

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 28.249 - - - - - 33.202.245 - - 24.901.684 1.992.135

9 Tagihan kepada korporasi 8.604.892 10.050.783 - - - 4.116.843 - 168.690.418 341.066 173.270.594 13.861.647

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 1.166 - - - - - - 365 252.995 379.857 30.388

11 Aset lainnya 11.044.757 - - - - - - 10.435.534 107.934 10.597.435 847.795

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca 117.575.715 32.142.494 9.305.594 16.443.745 - 8.066.586 33.202.245 185.310.152 702.775 - 231.562.244 18.524.979

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 2.781.670 - - - - - 88.298 - 644.632 51.571

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 9.367 50 - - - 515.724 - - - 257.872 20.630

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 182.970 1.612 - - - - - 64.684 5.175

6 Kredit beragun properti komersial 25.493 - - - - - - 1.069.805 - 1.069.805 85.584

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 70.363 - - - - - 8.413.738 - - 6.310.304 504.824

9 Tagihan kepada korporasi 1.656.003 2.150.914 - - - 627.693 - 27.940.963 88.670 28.817.997 2.305.440

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 1.761.226 4.932.634 182.970 1.612 - 1.143.417 8.413.738 29.099.066 88.670 - 37.165.294 2.973.224

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah 35.118 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank - 73.359 - - - 33.055 - - - 31.200 2.496

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - - - - - - 42.176 - 42.176 3.374

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk 35.118 73.359 - - - 33.055 - 42.176 - - 73.376 5.870

Page 101: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 99

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 96.973.400 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 9.183.656 - - - 1.579.943 - 495.176 - 3.121.879 249.750

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.270 12.908.055 - - - 2.369.800 - 488.231 780 4.255.911 340.473

5 Kredit beragun rumah tinggal 111 - 9.305.594 16.443.745 - - - - - 9.834.456 786.757

6 Kredit beragun properti komersial 921.870 - - - - - - 5.200.428 - 5.200.428 416.034

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 28.249 - - - - - 33.202.245 - - 24.901.684 1.992.135

9 Tagihan kepada korporasi 8.604.892 10.050.783 - - - 4.116.843 - 168.690.418 341.066 173.270.594 13.861.647

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 1.166 - - - - - - 365 252.995 379.857 30.388

11 Aset lainnya 11.044.757 - - - - - - 10.435.534 107.934 10.597.435 847.795

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca 117.575.715 32.142.494 9.305.594 16.443.745 - 8.066.586 33.202.245 185.310.152 702.775 - 231.562.244 18.524.979

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 2.781.670 - - - - - 88.298 - 644.632 51.571

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 9.367 50 - - - 515.724 - - - 257.872 20.630

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 182.970 1.612 - - - - - 64.684 5.175

6 Kredit beragun properti komersial 25.493 - - - - - - 1.069.805 - 1.069.805 85.584

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 70.363 - - - - - 8.413.738 - - 6.310.304 504.824

9 Tagihan kepada korporasi 1.656.003 2.150.914 - - - 627.693 - 27.940.963 88.670 28.817.997 2.305.440

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 1.761.226 4.932.634 182.970 1.612 - 1.143.417 8.413.738 29.099.066 88.670 - 37.165.294 2.973.224

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah 35.118 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank - 73.359 - - - 33.055 - - - 31.200 2.496

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - - - - - - 42.176 - 42.176 3.374

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk 35.118 73.359 - - - 33.055 - 42.176 - - 73.376 5.870

Page 102: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012100

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012 Periode 31 Desember 2012

ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 97.203.329 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 9.183.656 - - - 1.579.943 - 495.176 - 3.121.879 249.750

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.270 13.242.798 - - - 2.357.214 - 488.231 780 4.316.567 345.326

5 Kredit beragun rumah tinggal 111 - 9.305.594 16.443.745 - - - - - 9.834.456 786.757

6 Kredit beragun properti komersial 921.870 - - - - - - 5.200.428 - 5.200.428 416.034

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 28.249 - - - - - 37.770.416 - - 28.327.812 2.266.225

9 Tagihan kepada korporasi 8.604.892 10.009.483 - - - 4.116.843 - 168.889.630 341.066 173.461.546 13.876.924

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 1.166 - - - - - - 365 258.667 388.365 31.069

11 Aset lainnya 11.048.327 - - - - - - 10.596.290 107.934 10.758.191 860.655

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

547.296 150.742 - - - 15.169 - 851.320 - 38.698 921.946 73.756

Total Eksposur Neraca 118.356.510 32.586.679 9.305.594 16.443.745 - 8.069.169 37.770.416 186.521.440 708.447 38.698 236.331.190 18.906.496

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 2.781.670 - - - - - 88.298 - 644.632 51.571

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 9.367 50 - - - 515.724 - - - 257.872 20.630

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 182.970 1.612 - - - - - 64.684 5.175

6 Kredit beragun properti komersial 25.493 - - - - - - 1.069.805 - 1.069.805 85.584

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 70.363 - - - - - 8.413.738 - - 6.310.304 504.824

9 Tagihan kepada korporasi 1.656.003 2.128.756 - - - 627.693 - 27.940.963 88.670 28.813.565 2.305.085

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - 115.730 - - - - 57.865 4.629

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 1.761.226 4.910.476 182.970 1.612 - 1.259.147 8.413.738 29.099.066 88.670 - 37.218.727 2.977.498

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah 35.118 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank - 73.359 - - - 43.035 - - - 36.190 2.895

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - - - - - - 42.176 - 42.176 3.374

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk 35.118 73.359 - - - 43.035 - 42.176 - - 78.366 6.269

Page 103: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 101

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012 Periode 31 Desember 2012

ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 97.203.329 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 9.183.656 - - - 1.579.943 - 495.176 - 3.121.879 249.750

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.270 13.242.798 - - - 2.357.214 - 488.231 780 4.316.567 345.326

5 Kredit beragun rumah tinggal 111 - 9.305.594 16.443.745 - - - - - 9.834.456 786.757

6 Kredit beragun properti komersial 921.870 - - - - - - 5.200.428 - 5.200.428 416.034

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 28.249 - - - - - 37.770.416 - - 28.327.812 2.266.225

9 Tagihan kepada korporasi 8.604.892 10.009.483 - - - 4.116.843 - 168.889.630 341.066 173.461.546 13.876.924

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 1.166 - - - - - - 365 258.667 388.365 31.069

11 Aset lainnya 11.048.327 - - - - - - 10.596.290 107.934 10.758.191 860.655

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

547.296 150.742 - - - 15.169 - 851.320 - 38.698 921.946 73.756

Total Eksposur Neraca 118.356.510 32.586.679 9.305.594 16.443.745 - 8.069.169 37.770.416 186.521.440 708.447 38.698 236.331.190 18.906.496

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 2.781.670 - - - - - 88.298 - 644.632 51.571

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 9.367 50 - - - 515.724 - - - 257.872 20.630

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 182.970 1.612 - - - - - 64.684 5.175

6 Kredit beragun properti komersial 25.493 - - - - - - 1.069.805 - 1.069.805 85.584

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - - - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 70.363 - - - - - 8.413.738 - - 6.310.304 504.824

9 Tagihan kepada korporasi 1.656.003 2.128.756 - - - 627.693 - 27.940.963 88.670 28.813.565 2.305.085

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - 115.730 - - - - 57.865 4.629

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 1.761.226 4.910.476 182.970 1.612 - 1.259.147 8.413.738 29.099.066 88.670 - 37.218.727 2.977.498

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah 35.118 - - - - - - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada bank - 73.359 - - - 43.035 - - - 36.190 2.895

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - - - - - - 42.176 - 42.176 3.374

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk 35.118 73.359 - - - 43.035 - 42.176 - - 78.366 6.269

Page 104: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012102

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih

Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang

Tidak DijaminAgunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 96.973.400 - - - 96.973.400

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 11.258.775 - - - 11.258.775

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 15.768.136 1.270 - - 15.766.866

5 Kredit beragun rumah tinggal 25.749.450 111 - - 25.749.339

6 Kredit beragun properti komersial 6.122.298 921.870 - - 5.200.428

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

33.230.494 28.249 - - 33.202.245

9 Tagihan kepada korporasi 191.804.002 8.676.418 - - 183.127.584

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 254.526 1.166 - - 253.360

11 Aset lainnya 21.588.225 - - - 21.588.225

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Neraca 402.749.306 9.629.084 - - - 393.120.222

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 2.869.968 - - - 2.869.968

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 525.141 9.367 - - 515.774

5 Kredit beragun rumah tinggal 184.582 - - - 184.582

6 Kredit beragun properti komersial 1.095.298 25.493 - - 1.069.805

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

8.484.101 70.363 - - 8.413.738

9 Tagihan kepada korporasi 32.464.243 1.662.553 - - 30.801.690

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - - - - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif

45.623.333 1.767.776 - - - 43.855.557

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah 33.534.800 33.499.682 - - 35.118

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.034.605 928.191 - - 106.414

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

- - - - -

6 Tagihan kepada korporasi 42.176 - - - 42.176

7 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk 34.611.581 34.427.873 - - - 183.708

Total (A+B+C) 482.984.220 45.824.733 - - - 437.159.487

Page 105: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 103

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Kategori Portofolio

Periode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih

Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang

Tidak DijaminAgunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 97.203.329 - - - 97.203.329

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 11.258.775 - - - 11.258.775

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 16.090.293 1.270 - - 16.089.023

5 Kredit beragun rumah tinggal 25.749.450 111 - - 25.749.339

6 Kredit beragun properti komersial 6.122.298 921.870 - - 5.200.428

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

37.798.665 28.249 - - 37.770.416

9 Tagihan kepada korporasi 191.961.914 8.676.418 - - 183.285.496

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 260.198 1.166 - - 259.032

11 Aset lainnya 21.752.551 - - - 21.752.551

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

1.603.225 597.399 - 224.960 184.937 595.929

Total Eksposur Neraca 409.800.698 10.226.483 - 224.960 184.937 399.164.318

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 2.869.968 - - - 2.869.968

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 525.141 9.367 - - 515.774

5 Kredit beragun rumah tinggal 184.582 - - - 184.582

6 Kredit beragun properti komersial 1.095.298 25.493 - - 1.069.805

7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

8.484.101 70.363 - - 8.413.738

9 Tagihan kepada korporasi 32.442.085 1.662.553 - - 30.779.532

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - - - - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

115.730 81 - - - 115.649

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif

45.716.905 1.767.857 - - - 43.949.048

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah 33.534.800 33.499.682 - - 35.118

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional

- - - - -

4 Tagihan kepada bank 1.034.605 918.211 - - 116.394

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel

- - - - -

6 Tagihan kepada korporasi 42.176 - - - 42.176

7 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk

34.611.581 34.417.893 - - - 193.688

Total (A+B+C) 490.129.184 46.412.233 - 224.960 184.937 443.307.054

Page 106: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012104

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No Kategori PortofolioPeriode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 96.973.400 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 11.258.775 3.121.879 3.121.879

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 15.768.136 4.256.546 4.255.911

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 25.749.450 9.834.495 9.834.456

6 Kredit Beragun Properti Komersial 6.122.298 6.122.298 5.200.428

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

33.230.494 24.922.870 24.901.684

9 Tagihan Kepada Korporasi 191.804.002 181.911.250 173.270.594

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 254.526 381.607 379.857

11 Aset Lainnya 21.588.225 10.597.435

TOTAL 402.749.306 230.550.945 231.562.244

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No Kategori PortofolioPeriode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2.869.968 644.632 644.632

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 525.141 262.436 257.872

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 184.582 64.684 64.684

6 Kredit Beragun Properti Komersial 1.095.298 1.095.298 1.069.805

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

8.484.101 6.363.076 6.310.304

9 Tagihan Kepada Korporasi 32.464.243 30.478.191 28.817.997

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -

TOTAL 45.623.333 38.908.317 37.165.294

Page 107: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 105

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

No Kategori PortofolioPeriode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 33.534.800 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 1.034.605 216.838 31.200

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - -

6 Tagihan Kepada Korporasi 42.176 42.176 42.176

TOTAL 34.611.581 259.014 73.376

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2012

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 268.800.914

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL -

Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No Kategori PortofolioPeriode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 97.203.329 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 11.258.775 3.121.879 3.121.879

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 16.090.293 4.317.202 4.316.567

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 25.749.450 9.834.495 9.834.456

6 Kredit Beragun Properti Komersial 6.122.298 6.122.298 5.200.428

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

37.798.665 28.348.998 28.327.812

9 Tagihan Kepada Korporasi 191.961.914 182.102.202 173.461.546

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 260.198 390.115 388.365

11 Aset Lainnya 21.752.551 - 10.758.191

TOTAL 408.197.473 234.237.189 235.409.244

Page 108: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012106

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

No Kategori PortofolioPeriode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2.869.968 644.632 644.632

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 525.141 262.436 257.872

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 184.582 64.684 64.684

6 Kredit Beragun Properti Komersial 1.095.298 1.095.298 1.069.805

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

8.484.101 6.363.076 6.310.304

9 Tagihan Kepada Korporasi 32.442.085 30.473.759 28.813.565

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -

TOTAL 45.601.175 38.903.885 37.160.862

Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

No Kategori PortofolioPeriode 31 Desember 2012

Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 33.534.800 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 1.034.605 216.838 36.190

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - -

6 Tagihan Kepada Korporasi 42.176 42.176 42.176

TOTAL 34.611.581 259.014 78.366

Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No Jenis Transaksi

Periode 31 Desember 2012

Faktor Pengurang Modal

ATMR

(1) (2) (3) (4)

1 Total Eksposur - 979.811

Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2012

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 273.628.283

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL -

Page 109: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 107

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar(dalam jutaan Rupiah)

NO Jenis Risiko

Periode 31 Desember 2012

Bank Konsolidasi

Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 )

1 Risiko Suku Bunga

a. Risiko Spesifik - - - -

b. Risiko Umum 11.907 148.838 11.907 148.838

2 Risiko Nilai Tukar 29.716 371.443 61.103 763.788

3 Risiko Ekuitas

a. Risiko Spesifik 3.301 41.262

b. Risiko Umum 3.301 41.262

4 Risiko Komoditas

5 Risiko Option - -

Total 41.623 520.281 79.612 995.150

Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No Jenis RisikoPeriode 31 Desember 2012

VaR Rata-Rata VaR Maksimum VaR Minimum VaR Akhir Periode

Risiko Suku Bunga 10.757 27.909 3.046 5.328

Risiko Nilai Tukar 21.187 74.747 2.657 20.230

Risiko Option - - - -

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Pendekatan Yang Digunakan

Periode 31 Desember 2012

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)Beban Modal ATMR

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan Indikator Dasar 20.830.554 3.124.583 39.057.289

Total 20.830.554 3.124.583 39.057.289

Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Pendekatan Yang Digunakan

Periode 31 Desember 2012

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)Beban Modal ATMR

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan Indikator Dasar 21.600.152 3.240.023 40.500.286

Total 21.600.152 3.240.023 40.500.286

Page 110: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012108

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Pos-Pos Saldo

Periode 31 Desember 2012

Jatuh Tempo

≤ 1 bulan> 1 bulan s.d

3 bulan> 3 bulan s.d

6 bulan> 6 bulan s.d

12 bulan> 12 bulan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. NERACA

A. Aset

1. Kas 10.469.913 10.469.913 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia 90.516.118 62.765.414 24.078.713 2.603.029 1.068.962 -

3. Penempatan pada bank lain 2.940.154 2.640.154 300.000 - - -

4. Surat berharga 40.924.484 2.760.179 1.952.392 931.010 2.857.234 32.423.670

5. Kredit yang diberikan 241.799.162 15.890.259 19.385.866 25.498.943 45.723.404 135.300.690

6. Tagihan lainnya 1.453.713 1.195.038 206.786 49.520 2.369 -

7. Lain-lain 5.798.220 5.798.220 - - - -

Total Aset 393.901.764 101.519.177 45.923.757 29.082.502 49.651.968 167.724.360

B Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga 340.108.206 313.561.405 11.328.915 6.924.807 8.293.079 -

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 2.701 19 2.682 - - -

3. Kewajiban kepada bank lain 1.605.298 1.563.698 4.500 - 37.100 -

4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -

5. Pinjaman yang diterima 12.579 698 2.094 2.094 4.188 3.505

6. Kewajiban lainnya 329.800 220.247 103.186 4.677 1.690 -

7. Lain-lain 7.158.845 7.158.845 - - - -

Total Kewajiban 349.217.429 322.504.912 11.441.377 6.931.578 8.336.057 3.505

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

44.684.335 (220.985.735) 34.482.379 22.150.924 41.315.912 167.720.855

II. REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen - - - - - -

2. Kontijensi 94.151 94.151 - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif 94.151 94.151 - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen 107.280.617 106.712.626 469.138 98.853 - -

2. Kontijensi 5.722.991 5.722.991 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif 113.003.608 112.435.617 469.138 98.853 - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

(112.909.457) (112.341.466) (469.138) (98.853) - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (68.225.121) (333.327.201) 34.013.241 22.052.071 41.315.912 167.720.855

Selisih Kumulatif (333.327.201) (299.313.959) (277.261.888) (235.945.976) (68.225.121)

Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan Valas Bank secara individu dan konsolidasi mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum dan ketentuan Bank Indonesia mengenai laporan berkala bank umum, dimuat dalam Tabel 9.1.a dan b, Tabel 9.2.a dan b.

Page 111: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 109

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Pos-Pos Saldo

Periode 31 Desember 2012

Jatuh Tempo

≤ 1 bulan> 1 bulan s.d

3 bulan> 3 bulan s.d

6 bulan> 6 bulan s.d

12 bulan> 12 bulan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. NERACA

A. Aset

1. Kas 10.478.988 10.478.988 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia 90.832.898 63.082.194 24.078.713 2.603.029 1.068.962 -

3. Penempatan pada bank lain 3.215.666 2.850.666 365.000 - - -

4. Surat berharga 41.172.639 2.801.448 1.952.392 996.274 2.887.353 32.535.172

5. Kredit yang diberikan 241.863.474 15.894.164 19.387.573 25.498.943 45.682.377 135.400.417

6. Tagihan lainnya 7.133.161 1.221.746 247.803 137.618 108.599 5.417.396

7. Lain-lain 5.861.461 5.861.461 - - - -

Total Aset 400.558.287 102.190.666 46.031.480 29.235.865 49.747.291 173.352.985

B Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga 341.366.488 314.678.706 11.454.403 6.934.735 8.298.644 -

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 2.701 19 2.682 - - -

3. Kewajiban kepada bank lain 1.615.886 1.568.786 45.000 100 2.000 -

4. Surat berharga yang diterbitkan 2.521.877 - 99.895 878.946 1.543.036 -

5. Pinjaman yang diterima 127.710 2.710 - 50.000 75.000 -

6. Kewajiban lainnya 329.800 220.247 103.186 4.677 1.690 -

7. Lain-lain 8.114.761 8.114.761 - - - -

Total Kewajiban 354.079.223 324.585.229 11.705.166 7.868.458 9.920.370 -

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

46.479.065 (222.394.563) 34.326.314 21.367.407 39.826.922 173.352.985

II. REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen 1.005.000 1.005.000 - - - -

2. Kontijensi 97.733 97.733 - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif 1.102.733 1.102.733 - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen 107.136.565 106.568.574 469.138 98.853 - -

2. Kontijensi 5.723.072 5.723.072 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif 112.859.637 112.291.646 469.138 98.853 - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

(111.756.904) (111.188.913) (469.138) (98.853) - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (65.277.839) (333.583.476) 33.857.176 21.268.554 39.826.922 173.352.985

Selisih Kumulatif (333.583.476) (299.726.300) (278.457.746) (238.630.825) (65.277.839)

Page 112: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012110

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)

No. Pos-Pos Saldo

31 Desember 2012

Jatuh Tempo

≤ 1 bulan> 1 bulan s.d

3 bulan> 3 bulan s.d

6 bulan> 6 bulan s.d

12 bulan> 12 bulan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. NERACA

A. Aset

1. Kas 574.828 574.828 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.163.400 4.163.400 - - - -

3. Penempatan pada bank lain 6.059.973 6.059.973 - - - -

4. Surat berharga 5.949.820 684.065 339.503 547.200 25.180 4.353.872

5. Kredit yang diberikan 15.338.242 1.161.560 1.156.385 1.849.504 5.057.239 6.113.554

6. Tagihan lainnya 7.276.207 2.796.740 3.049.482 1.360.996 22.598 46.390

7. Lain-lain 178.862 178.862 - - - -

Total Aset 39.541.332 15.619.429 4.545.370 3.757.700 5.105.017 10.513.817

B. Kewajiban

1. Dana pihak ketiga 30.169.888 28.952.296 454.957 249.145 513.489 -

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain 714.371 714.371 - - - -

4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -

5. Pinjaman yang diterima 317 317 - - - -

6. Kewajiban lainnya 5.558.169 2.600.747 2.099.142 789.292 22.598 46.390

7. Lain-lain 463.236 463.236 - - - -

Total Kewajiban 36.905.981 32.730.968 2.554.099 1.038.437 536.087 46.390

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

2.635.351 (17.111.539) 1.991.271 2.719.263 4.568.930 10.467.427

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen 6.040.810 6.040.810 - - - -

2. Kontijensi 39.981 39.981 - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif 6.080.791 6.080.791 - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen 23.488.225 18.611.642 3.526.428 467.004 70.845 812.306

2. Kontijensi 2.707.085 2.707.085 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif 26.195.310 21.318.727 3.526.428 467.004 70.845 812.306

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

(20.114.519) (15.237.936) (3.526.428) (467.004) (70.845) (812.306)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (17.479.168) (32.349.475) (1.535.157) 2.252.259 4.498.085 9.655.121

Selisih Kumulatif (32.349.475) (33.884.632) (31.632.374) (27.134.289) (17.479.168)

Page 113: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 111

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam jutaan Rupiah)

No. Pos-Pos Saldo

31 Desember 2012

Jatuh Tempo

≤ 1 bulan> 1 bulan s.d

3 bulan> 3 bulan s.d

6 bulan> 6 bulan s.d

12 bulan> 12 bulan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. NERACA

A. Aset

1. Kas 575.220 575.220 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.163.400 4.163.400 - - - -

3. Penempatan pada bank lain 6.155.675 6.106.407 36.743 12.525 - -

4. Surat berharga 6.237.946 684.065 339.503 547.200 25.180 4.641.998

5. Kredit yang diberikan 15.338.242 1.161.560 1.156.385 1.849.504 5.057.239 6.113.554

6. Tagihan lainnya 7.276.207 2.796.740 3.049.482 1.360.996 22.598 46.390

7. Lain-lain 178.862 178.862 - - - -

Total Aset 39.925.552 15.666.255 4.582.113 3.770.225 5.105.017 10.801.943

B. Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga 30.169.535 28.951.943 454.957 249.145 513.489 -

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain 714.409 714.409 - - - -

4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -

5. Pinjaman yang diterima 317 317 - - - -

6. Kewajiban lainnya 5.558.169 2.600.747 2.099.142 789.292 22.598 46.390

7. Lain-lain 463.236 463.236 - - - -

Total Kewajiban 36.905.666 32.730.652 2.554.099 1.038.437 536.087 46.390

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

3.019.886 (17.064.398) 2.028.014 2.731.788 4.568.930 10.755.553

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen 6.541.960 6.541.960 - - - -

2. Kontijensi 39.981 39.981 - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif 6.581.941 6.581.941 - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen 23.488.225 18.611.642 3.526.428 467.004 70.845 812.306

2. Kontijensi 2.707.086 2.707.086 - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif 26.195.311 21.318.728 3.526.428 467.004 70.845 812.306

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

(19.613.370) (14.736.787) (3.526.428) (467.004) (70.845) (812.306)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (16.593.484) (31.801.185) (1.498.414) 2.264.782 4.498.085 9.943.247

Selisih Kumulatif (31.801.185) (33.299.599) (31.034.816) (26.536.731) (16.593.484)

Page 114: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012112

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan merupakan kunci sukses dalam membangun hubungan dengan nasabah

Tema ‘Senantiasa di Sisi Anda’ memiliki dua arti bagi sumber daya manusia. Pertama, Grup Sumber Daya Manusia BCA senantiasa memperhatikan para karyawan dalam hal pelatihan dan pengembangan kapabilitas untuk mencapai kemampuan yang terbaik. Arti kedua, staf BCA baik di front office, mid, hingga back office akan selalu di sisi nasabah melalui pendekatan hubungan dan penyediaan layanan yang terbaik bagi basis nasabah BCA yang beragam dan tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu inisiatif yang dilakukan pada tahun 2012 adalah melalui program sosialisasi Visi, Misi, dan Tata Nilai (VMT), yaitu program yang dirancang guna memastikan seluruh karyawan fokus untuk mewujudkan tujuan Bank dengan memperhatikan pentingnya kultur hubungan nasabah yang kuat.

Pada tahun 2012, Bank terus memperkuat organisasi untuk mendukung kinerja lini-lini bisnis BCA. Sebagai bagian dari proses reorganisasi, Divisi Sumber Daya Manusia berganti nama menjadi Divisi Human Capital Management yang merefleksikan bentuk penghargaan kepada para karyawan sebagai aset Bank yang paling berharga. Sepanjang tahun 2012 kegiatan Divisi Human Capital Management terpusat pada program keterlibatan karyawan (employee engagement),

Page 115: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 113

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

pengembangan pelatihan, serta rekrutmen dan retensi karyawan.

Keterlibatan KaryawanHubungan yang kuat antar karyawan adalah budaya yang terus dikembangkan oleh BCA dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mempertajam fokus terhadap orientasi nasabah dalam aktivitas kerja sehari-hari. BCA bekerja sama dengan Gallup Polling Group (Gallup) untuk melakukan survei team engagement di semua level karyawan. Survei pertama yang dilaksanakan pada tahun 2011 menunjukkan hasil positif. Hal yang menggembirakan adalah survei tersebut mencatat tingkat respon yang tinggi menurut standar global Gallup Polls sebesar 98%.

Berdasarkan hasil survei tersebut, sepanjang tahun 2012 BCA terus berupaya meningkatkan team engagement dalam aspek motivasi, kepuasan, hubungan dengan nasabah, dan komunikasi internal maupun eksternal. Survei kedua telah dilaksanakan pada akhir tahun 2012 dengan beberapa indikator yang lebih spesifik guna mengukur target area yang berbeda di BCA.

PelatihanBCA Learning Center secara konsisten meninjau ulang dan mengembangkan program-program pelatihan untuk peningkatan kemampuan dan pengetahuan karyawan yang spesifik tentang budaya organisasi di BCA. Melalui kombinasi program

Page 116: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012114

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Profil Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Perusahaan Induk)

2012 2011

SD, SMP dan SMU 5.960 6.281 Diploma dan Sarjana 13.747 13.138 Pasca Sarjana 578 543

Total 20.285 19.962

Profil Karyawan Berdasarkan Tingkat Manajemen (Perusahaan Induk)

2012 2011

Staf 16.866 16.673 Manajer 3.344 3.217 Eksekutif (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) 75 72

Total 20.285 19.962

in-house dan eksternal, BCA Learning Center fokus pada program-program yang terkait dengan kredit, pemasaran, manajemen risiko, kepemimpinan dan budaya coaching. Program-program pelatihan tersebut di rancang untuk mendukung strategi perusahaan dan pencapaian target bisnis. Sepanjang tahun 2012, terdapat 67.969 peserta pelatihan berpartisipasi dalam 2.431 kelas selama 179.072 hari pelatihan. Di tahun 2012 program e-learning BCA dilengkapi dengan kapasitas jaringan yang lebih besar sehingga dapat diakses dari cabang manapun, kantor wilayah maupun kantor pusat tanpa adanya batas waktu. Selain itu, Video Based Training (VBT) terus digalakkan bersama dengan program-program e-learning.

BCA Learning Center melanjutkan pelaksanaan program Community of Practice (COP) dalam rangka meningkatkan kegiatan berbagi pengetahuan dan menumbuhkan budaya coaching. COP adalah forum diskusi dimana karyawan secara rutin melakukan kegiatan berbagi (sharing) di masing-masing unit kerja dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan sebagai tim, dan untuk memfasilitasi interaksi antar karyawan di dalam tim.

Rekrutmen dan Retensi KaryawanBCA memahami bahwa sejalan dengan pertumbuhan usaha, diperlukan perhatian yang lebih besar dalam proses rekrutmen dan mempertahankan karyawan terbaik. Industri perbankan merupakan industri yang sangat kompetitif, demikian juga halnya dalam merekrut karyawan yang terlatih dan kompeten di bidangnya.

Rekrutmen karyawan BCA berasal dari berbagai sumber sesuai dengan beragam kebutuhan. Di tahun 2012, BCA merekrut Account Officer (AO) untuk pengembangan kredit komersial dan UKM. Para AO baru tersebut mendapat pelatihan dengan materi yang disesuaikan dan fokus pada analisa kredit dan pendekatan nasabah. Program ini sangat penting bagi Bank dalam mengembangkan kredit komersial dan UKM yang berkualitas dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Dengan meningkatnya kebutuhan terhadap penggunaan teknologi informasi di semua aspek bisnis Bank, pada tahun 2012 BCA merekrut para lulusan terbaik untuk dididik menjadi tenaga ahli dibidang teknologi informasi melalui program kerjasama dengan salah satu universitas terpandang di Indonesia. Dengan program tersebut, BCA berharap dapat mempercepat ketersediaan staf IT yang terampil sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat pada sektor perbankan.

Di tahun 2012, BCA merekrut sekitar 200 sarjana untuk program pengembangan manajemen BCA (BCA Development Program – BDP). Setiap peserta pelatihan harus menyelesaikan program pelatihan menyeluruh selama satu tahun penuh sebelum ditempatkan di salah satu area strategis di unit kerja BCA. Program jangka panjang ini secara konsisten dilaksanakan setiap tahun, terlepas dari kondisi perekonomian dan saat ini telah menghasilkan banyak staf manajemen tingkat menengah yang kemudian bertanggung jawab menjadi mentor bagi para peserta pelatihan yang baru.

Page 117: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 115

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA memberikan apresiasi dan menerapkan sistem penghargaan yang menarik kepada karyawan dalam upaya untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja mereka. Target kerja karyawan ditetapkan dan dinilai setiap tahun. Dimulai pada tahun 2012, sebagian dari bonus tahunan karyawan dibayarkan dalam bentuk saham BCA yang diperoleh melalui pembelian di Bursa Efek Indonesia. Bonus saham tersebut disimpan selama 3 tahun sebelum para karyawan memiliki hak untuk menjual saham mereka. Skema bonus saham dimaksud dirancang untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam keluarga besar BCA dan pada akhirnya dapat mempertahankan karyawan BCA.

Untuk menjamin kesinambungan tenaga kerja yang berkualitas, BCA mengelola suatu talent pool yang berisi individu-individu berpotensi untuk menjalani program pengembangan karir. Untuk membangun talent pool ini, BCA mengidentifikasi dan menganalisa keunggulan dan kompetensi karyawan melalui sistem penilaian panel yang melibatkan Divisi Human Capital Management dan unit kerja terkait. BCA juga menyediakan peluang program beasiswa bagi para karyawan yang terdapat dalam talent pool untuk mendapatkan gelar master (S2) dan juga program pendidikan eksekutif di Singapura, Eropa dan Amerika Serikat.

Di tahun 2012, BCA memperkenalkan skema baru berupa program magang AO “apprentice AO” diberbagai wilayah dan cabang. Setelah menyelesaikan masa magang, mereka yang terpilih akan mengikuti program pelatihan yang terdiri dari pelatihan kelas di Jakarta dan on the job training di kantor-kantor cabang. Tujuan dari skema baru ini adalah menempatkan para staf ke tempat asal mereka, berkumpul bersama keluarga dimana mereka lebih mengerti bisnis dan budaya setempat.

BCA berupaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawannya. Sebagai bagian dari upaya tersebut, BCA menyelenggarakan program Day Care pada masa Lebaran. Di tahun 2012, BCA meluncurkan inisiatif ‘Sehat Bersama’, suatu program kesadaran untuk memelihara kesehatan dengan melakukan kegiatan seperti jalan sehat dan bersepeda bersama yang diikuti oleh para Direktur BCA.

Meningkatkan ProsesSebagai salah satu bank penyedia lapangan pekerjaan yang besar dan secara geografis tersebar di seluruh Indonesia, maka sewajarnya BCA mengandalkan berbagai sistem untuk meningkatkan efisiensi dan memonitor semua aspek dari human capital. Di tahun 2012, BCA memperkenalkan Enterprise Compensation Management (ECM), suatu sistem yang berbasis web sebagai bagian dari sistem e-HR, untuk mengelola gaji dan bonus. Sistem e-HR juga mencakup penilaian kinerja secara elektronik dan job posting secara online. Penentuan target bisnis dan proses coaching dapat di evaluasi dalam penilaian kinerja tahunan. Melalui sistem ini, pengawasan dan pelaporan yang lebih luas dari keseluruhan tenaga kerja dapat lebih mudah dilakukan.

BCA melanjutkan upayanya dalam sentralisasi proses sumber daya manusia pada 12 kantor wilayah dan kantor pusat. Selama tahun 2012, terdapat tambahan 4 kantor wilayah yang telah diintegrasikan, sehingga terdapat 8 kantor wilayah yang telah terintegrasi. Bekerja-sama dengan mitra bisnis di kantor pusat dengan fokus pada standarisasi kebijakan dan prosedur, telah mendukung kantor-kantor wilayah menjadi lebih terarah pada pengembangan tenaga kerja.

Upaya di Masa DepanDalam upaya mengimbangi pertumbuhan bisnis, BCA akan terus merekrut dan melatih para staf dalam jumlah besar. Ratusan AO baru akan direkrut di tahun 2013 untuk menangani kebutuhan nasabah Komersial dan UKM. BCA juga akan tetap melanjutkan pengembangan karyawan potensial melalui penerapan secara disiplin rencana pengembangan individu dan program-program khusus lainnya untuk meningkatkan eksposur kerja para karyawan.

Untuk memperkenalkan BCA sebagai salah satu penyedia lapangan kerja terbaik di Indonesia, pada tahun 2013 Bank akan terus meningkatkan citra perusahaan dimata para pencari kerja sebagai upaya menarik bakat-bakat terbaik yang ada. Sumber Daya Manusia tingkat wilayah akan terus membina hubungan yang lebih erat dengan perguruan-perguruan tinggi setempat. BCA juga akan berupaya agar proses coaching lebih menyatu dengan budaya BCA di masa yang akan datang.

Page 118: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012116

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Jaringan dan Operasi

Dengan cakupan jaringan transaksi yang luas, nasabah dapat merasakan bahwa BCA senantiasa di sisi mereka

Grup Jaringan dan Operasi bertugas mendukung Bank dalam memberikan layanan kepada para nasabah. Hal ini mencakup berbagai tugas, termasuk mengelola jaringan serta menjalankan fungsi back office maupun contact center. Grup Jaringan dan Operasi berinteraksi hampir dengan setiap unit yang ada di Bank.

Berkat besarnya skala usaha, BCA mampu melakukan investasi secara signifikan dalam mengembangkan sistem, sehingga Bank dapat meningkatkan kemampuan jaringan yang ada serta mencapai skala ekonomi yang lebih besar. Dalam upaya menjamin keamanan dan waktu respon yang cepat, guna melayani nasabah secara efisien, BCA memadukan protokol komunikasi dan sistem dengan backup redundansi melalui dua data center yang saling melengkapi.

BCA memandang jaringan sebagai aset penting dalam membina hubungan dengan nasabah. BCA merasa cukup puas terhadap hasil survei customer engagement yang dilakukan oleh Gallup. Hanya dalam waktu 2 tahun, nilai customer engagement BCA terus meningkat dimana hasil ini sekaligus merupakan tantangan bagi BCA untuk terus menyempurnakan tingkat hubungan dengan nasabah.

Page 119: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 117

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Perluasan JaringanPerluasan jaringan, termasuk jaringan kantor cabang dan jaringan layanan transaksi elektronik, tetap menjadi salah satu program kerja BCA yang dijalankan dari waktu ke waktu. BCA memandang bahwa perluasan jaringan sebagai satu fungsi strategis untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah serta sekaligus untuk memenuhi kebutuhan akan aktivitas transaksi yang terus bertumbuh. Pada tahun 2012, BCA membuka 70 kantor cabang baru, termasuk 53 diantaranya adalah kantor kas. BCA juga menambah 3.448 Automated Teller Machine (ATM) baru termasuk 763 Cash Deposit Machine (CDM). Hingga Desember 2012, BCA memiliki 1.011

kantor cabang (127 kantor cabang utama, 807 kantor cabang pembantu, 77 kantor kas dan sentra pembayaran), 12.026 ATM dan ratusan ribu mesin Electronic Data Capture (EDC).

Kantor cabang tetap berperan penting dalam melayani masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih menggunakan uang tunai dalam bertansaksi. BCA mengkaji perkembangan populasi di area bisnis maupun daerah hunian untuk merencanakan perluasan jaringan cabang di masa mendatang. BCA juga secara berkelanjutan mengkaji frekuensi dan jumlah transaksi yang diproses di setiap cabang sehingga dapat mengambil langkah yang diperlukan dalam upaya

Page 120: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012118

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

menjamin kenyamanan nasabah. Selain itu, BCA juga melakukan renovasi kantor-kantor cabang secara progresif dalam upaya mengoptimalkan tata ruang dan meningkatkan kenyamanan bagi para nasabah dalam bertransaksi. BCA merupakan salah satu Bank yang pertama kali memperkenalkan Weekend Banking. Layanan tersebut hadir di 17 mall dan sentra perdagangan untuk memberi kemudahan kepada nasabah agar dapat menggunakan fasilitas cabang di luar hari kerja. BCA juga menyediakan layanan Kas Mobil, sebuah kantor cabang dalam bentuk kendaraan, yang digunakan untuk melayani area-area yang belum terjangkau oleh kantor cabang seperti daerah kampus dan pemukiman baru.

Pada 12 Desember 2012, BCA membuka satu cabang baru yang fokus pada kegiatan nasabah individu di daerah pemukiman yang sedang berkembang yaitu Alam Sutera di sebelah barat Jakarta. Sebagai sebuah konsep baru dalam perbankan Indonesia, cabang ini didukung oleh teknologi yang canggih dan fokus pada kenyamanan nasabah. Walaupun tidak akan diterapkan kepada seluruh cabang, prototype ‘Rumah Solusi’ ini akan menjadi cetak biru bentuk kantor cabang di masa mendatang. Konsep ini dirancang untuk memfasilitasi transaksi dan memberikan layanan perbankan individu yang efisien termasuk interaksi “tatap muka” dengan spesialis produk konsumer melalui sambungan video. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan, BCA menindaklanjuti respon dan permintaan nasabah serta mempelajari kebiasaan nasabah atas berbagai aktivitas yang dilakukan di cabang. Melalui pendekatan yang sistematik ini, BCA berusaha untuk memberikan layanan yang lebih efisien dan memenuhi harapan nasabah.

Untuk merespon atas tingginya penggunaan perbankan elektronik di Indonesia, BCA telah mengembangkan platform internet banking dan mobile banking ke tingkat yang lebih tinggi. BCA memahami kebutuhan nasabah untuk melakukan pembayaran dan transaksi perbankan lainnya melalui berbagai jenis perangkat mobile terbaru. BCA merupakan salah satu pelopor dalam penyediaan

layanan perbankan yang andal pada berbagai smartphones. Aplikasi layanan internet banking “KlikBCA” saat ini tersedia di smartphones untuk melengkapi layanan mobile banking “m-BCA.” Dua platform elektronik ini digabungkan menjadi satu akses “BCA Mobile.” BCA memandang perbankan elektronik sebagai satu jaringan yang terintegrasi untuk melengkapi jangkauan kantor cabang serta mendukung strategi BCA dalam meningkatkan efesiensi biaya jaringan.

Walaupun terjadi peningkatan penggunaan internet dan mobile banking, BCA memandang ATM sebagai jaringan layanan transaksi elektronik yang utama di Indonesia. BCA berupaya untuk memperbaiki tingkat layanan ATM yang tersebar luas di Indonesia dan mengalokasikan lebih banyak ATM disekitar unit-unit ATM yang memiliki tingkat transaksi yang tinggi. ATM BCA merupakan salah satu jaringan ATM dengan tingkat penggunaan tertinggi di Indonesia.

Orientasi LayananPada tahun 2012, beberapa inovasi baru telah diimplementasikan seiring dengan pengembangan sistem yang ada. BCA memperkenalkan satu aplikasi berbasis web yang mendukung pembukaan rekening nasabah di luar kantor cabang. Sistem pemantauan aplikasi pinjaman yang baru juga telah diperkenalkan dimana sistem tersebut dapat mengurangi pemakaian kertas dan mempercepat pencarian informasi.

Melalui program SMART, BCA telah mengembangkan kultur yang berorientasi pada layanan sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Program tersebut diterapkan di semua kantor cabang, wilayah dan kantor pusat guna meningkatkan kualitas layanan. SMART berkembang menjadi SMART SOLUTION sejalan dengan upaya BCA untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Program ini ditujukan untuk mendorong karyawan dalam menyediakan solusi yang komprehensif secara tepat waktu. BCA terus memperbaiki proses perencanaan untuk meningkatkan hubungan dalam tim (team engagement), hubungan dengan nasabah (customer engagement), dan budaya bisnis di cabang. Terkait

Page 121: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 119

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

dengan program SMART SOLUTION, BCA menyelenggarakan program apresiasi “BCA Awards” untuk memberikan penghargaan bagi unit-unit bisnis, kantor wilayah, dan kantor cabang yang berhasil menunjukkan kinerja dan pelayanan nasabah terbaik.

Contact CenterSeiring dengan semakin tergantungnya BCA terhadap penggunaan jaringan transaksi elektronik, peran call center yaitu HaloBCA semakin penting. Layanan ini sangat penting terutama pada saat nasabah sedang menggunakan teknologi baru untuk pertama kalinya. Adalah hal yang penting bagi nasabah yang mengalami kesulitan untuk dapat menghubungi HaloBCA guna mendapatkan solusi secepatnya atas masalah yang mereka hadapi. Apabila tidak memperoleh bantuan tersebut, maka nasabah akan kehilangan kepercayaan terhadap layanan yang digunakan. Dengan demikian, HaloBCA memainkan peran penting sebagai mitra kerja dengan unit-unit bisnis dan cabang BCA.

HaloBCA merupakan call center yang telah memperoleh pengakuan dari dunia internasional. Nasabah memiliki akses HaloBCA 24 jam setiap hari, tujuh hari seminggu. Pada tahun 2012, HaloBCA meraih penghargaan pada Contact Center World Award yang diselenggarakan di Las Vegas. Mengingat banyaknya penghargaan yang diraih BCA, maka Indonesia juga meraih penghargaan sebagai best country dalam acara tersebut. Di Indonesia, HaloBCA dikenal sebagai Top Brand oleh Frontier, yang mengindikasikan HaloBCA sebagai salah satu merek paling diingat di Indonesia. Sebagian besar dari hampir 10 juta panggilan yang masuk ke HaloBCA berupa permintaan informasi mengenai produk dan layanan perbankan. Hanya sebagian kecil dari panggilan tersebut berupa keluhan nasabah. BCA akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah, dengan mempercepat tanggapan atas keluhan nasabah.

Efisiensi ProsesDi tahun 2012 BCA telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

para nasabah dan mengurangi beban kerja operasional. Hal ini mendorong kantor cabang untuk dapat lebih fokus dalam memberikan solusi kepada para nasabah.

BCA senantiasa menyempurnakan berbagai proses operasional dan infrastruktur dengan bertumpu pada teknologi informasi dan pengembangan keterampilan tenaga kerja yang dimilikinya. BCA selalu berusaha menyederhanakan sistem dan prosedur dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

BCA menyadari sepenuhnya kebutuhan akan pengawasan internal yang diterapkan melalui penggunaan sistem-sistem baru, baik sentralisasi maupun desentralisasi proses. Selama tahun 2012, penanganan uang tunai dan pengelolaan mesin EDC telah disentralisasi termasuk juga aspek pendukung layanan kredit. Namun sebaliknya, proses renovasi cabang-cabang dilakukan secara desentralisasi di tingkat wilayah.

BCA memandang pentingnya untuk selalu memperhatikan peningkatan biaya operasional. Berbagai kajian dilakukan untuk menjalankan operasional kantor cabang dengan cara-cara yang paling efisien termasuk hal-hal yang sederhana seperti mengurangi biaya penggunaan AC dan penerangan listrik.

Masa DepanKe depan BCA berencana untuk membuka kantor cabang baru dan menambah ATM dalam jumlah yang signifikan. BCA juga akan terus menjaga kualitas pelayanan terhadap seluruh jalur jaringan layanan perbankan yang dimilikinya.

Di tahun 2013, Bank akan melanjutkan pengembangan berbagai inovasi terkini seperti sistem pembukaan rekening yang berbasis web, menambah fungsi-fungsi baru pada sistem pemantauan aplikasi pinjaman, serta penyederhanaan proses bisnis. Pada tingkat cabang, sistem yang berbasis biometrik akan diperkenalkan untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan transaksi nasabah.

Page 122: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012120

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Teknologi Informasi

Teknologi Informasi merupakan motor penggerak layanan perbankan transaksi

Sebagai suatu unit pendukung bisnis yang utama, Teknologi Informasi (TI) BCA menjalankan kegiatannya berdasarkan tiga pilar dasar: melayani lini-lini bisnis termasuk pengembangannya, memperkuat infrastruktur TI serta menerapkan tata kelola teknologi informasi.

Perbankan transaksi tetap menjadi platform inti Bank dan merupakan fokus utama dari kegiatan teknologi informasi. Keberadaan pusat penyimpanan data transaksi yang andal sangat penting untuk mengembangkan berbagai produk dalam memenuhi beragam kebutuhan dan meningkatkan hubungan dengan para nasabah.

BCA senantiasa memperkuat infrastruktur TI untuk memastikan bahwa Bank memiliki kapasitas yang memadai dalam mengimbangi pertumbuhan pesat dalam permintaan layanan transaksi perbankan serta perkembangan jaringan internet dan mobile banking. Teknologi Informasi sebagai motor penggerak bisnis harus fleksibel dan andal

Page 123: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 121

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

agar dapat mengikuti dinamika perkembangan berbagai produk serta memastikan kelangsungan usaha. Pada tahun 2012, salah satu upaya terpenting di Grup TI adalah pembangunan disaster recovery data center (DRC) di Surabaya, yang sebagian fungsinya akan mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 2013 dan selanjutnya beroperasi penuh pada tahun 2014.

Sebagai salah satu dari bank terkemuka di Indonesia, BCA mendukung penuh upaya Bank Indonesia untuk menerapkan dan meningkatkan tata kelola teknologi informasi.

Pusat Penyimpanan Data TransaksiBCA mengevaluasi berbagai penyempurnaan pada teknologi perbankan transaksi yang akan mendukung kebutuhan transaksi perbankan, baik nasabah individu maupun nasabah bisnis. Upaya tersebut merupakan bagian dari perubahan pendekatan BCA yang semula fokus pada produk menjadi lebih fokus pada nasabah (customer oriented), dengan memanfaatkan pusat penyimpanan data dalam skala besar. Pusat penyimpanan data tersebut memungkinkan BCA untuk mengelola berbagai macam informasi nasabah yang beragam pada waktu tertentu untuk lebih

Page 124: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012122

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

memahami dan menyediakan solusi keuangan yang tepat.

Sejalan dengan upaya dalam membangun hubungan dengan nasabah dan mempertahankan keunggulan pengembangan teknologi, BCA harus dapat menyediakan kombinasi solusi yang tepat bagi beragam kebutuhan di samping menyediakan transaksi-transaksi dasar perbankan. Oleh karena itu, dibutuhkan data yang akurat baik dari sisi aset dan kewajiban atas neraca nasabah serta kemampuan yang memadai dalam mendukung kebutuhan-kebutuhan dalam bertransaksi.

Dari sisi perbankan konsumer, BCA berupaya mengintegrasikan seluruh informasi nasabah dalam satu data warehouse yang tersentralisasi, dimana hal tersebut memungkinkan Bank untuk dapat memahami setiap kebutuhan dan perilaku nasabah secara ‘single-view basis’. Bank terus mengembangkan pendekatan ini melalui protokol Customer Relationship Management (CRM) sehingga Bank dapat menawarkan produk-produk yang terpilih sesuai kebutuhan nasabah.

Grup TI sangat proaktif dalam menjalin kerja sama dengan unit bisnis lainnya untuk memastikan bahwa aktivitas TI sejalan dengan kebutuhan lini-lini bisnis dan mendukung program kerja unit-unit bisnis tersebut.

Fleksibilitas dan KeandalanBCA terus memperoleh manfaat dari implementasi Service-Oriented IT Architecture (SOA). Melalui arsitektur TI ini, BCA dapat memberikan respon yang lebih cepat dengan basis teknologi umum untuk memenuhi kebutuhan Bank yang terus berkembang, khususnya pada layanan perbankan transaksi yang baru. Platform jaringan BCA tidak hanya melayani perbankan transaksi tapi juga mendukung berbagai aplikasi lainnya. Selain pengembangan SOA, BCA juga harus tetap meningkatkan kapasitas perangkat keras (hardware) guna mendukung pesatnya pertumbuhan volume transaksi.

Dengan semakin pentingnya peran jaringan transaksi elektronik dan meningkatnya jumlah transaksi yang diproses melalui jaringan tersebut, kebutuhan untuk menyediakan interface juga semakin penting guna memberikan kepuasan kepada para nasabah yang semakin canggih dalam menggunakan berbagai aplikasi terkini. Pada beberapa tahun terakhir, terdapat upgrade penting untuk aplikasi mobile banking agar serupa seperti tampilan internet banking dan dapat digunakan di beragam perangkat mobile.

Dalam rangka menyediakan layanan yang aman, terpercaya, nyaman, cepat, dan real time, seperti yang diharapkan nasabah, BCA menerapkan sitem komunikasi high-bandwidth yang berjalan secara redundant untuk memastikan ketersediaan dan keandalan jaringan antar kantor cabang utama BCA.

Page 125: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 123

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Keberlangsungan UsahaBCA mengoperasikan dua data center secara mirroring dengan standar internasional serta dapat dioperasikan secara independen untuk memastikan keberlangsungan usaha jika terdapat gangguan pada salah satu data center. Kemampuan ini segera diperkuat oleh adanya Disaster Recovery Center (DRC) yang baru. Sebagian besar konsentrasi Grup TI di tahun 2012 diarahkan pada pembangunan DRC di Surabaya, Jawa Timur. Proyek ini dimulai pada tahun 2011 dan dijadwalkan DRC tersebut akan mulai beroperasi sebagian pada pertengahan tahun 2013. Kontrak kerjasama terkait DRC di Singapura yang sedang berjalan saat ini akan dihentikan ketika DRC Surabaya mulai beroperasi. Investasi yang besar ini memungkinkan BCA untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan memastikan adanya ketersediaan sistem yang andal dan stabil. Semua hal tersebut merupakan aspek yang fundamental bagi bisnis perbankan transaksi.

Setiap karyawan memainkan peranan penting pada rancangan kelangsungan usaha (business continuity). Karyawan kantor cabang, kantor wilayah dan kantor pusat dilatih dalam mempersiapkan perlengkapan dan uji coba skenario untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya keberlangsungan usaha dan respon yang tepat atas suatu kondisi. Dokumentasi yang terkait dengan keberlangsungan usaha tersedia secara online dan mudah diakses oleh karyawan. BCA juga menerbitkan dan mensosialisasikan informasi yang berhubungan dengan kebijakan keamanan perusahaan (enterprise security policies) yang harus dipatuhi semua karyawan.

Tata Kelola TIBCA menjunjung tinggi tata kelola TI untuk memastikan manajemen TI yang baik telah diterapkan serta tetap dapat mempertahankan kualitas sistem kinerja software. BCA terus mencari cara untuk memantapkan kedisiplinan dalam siklus pengembangan sistem. Perhatian khusus diberikan untuk membangun sistem dan produk yang berkualitas. Salah satu alasan utama mengapa kedisiplinan menjadi sangat penting sejalan dengan cepatnya perkembangan bisnis dikarenakan biaya perbaikan sistem akan menjadi jauh lebih mahal pada saat produksi telah berjalan.

Rencana ke DepanPada tahun 2013, salah satu inisiatif penting yang akan dilakukan yaitu peningkatan sistem pusat penyimpanan data transaksi secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus bertumbuh. Beberapa inisiatif terkait dengan fungsi dan fitur akan diimplementasikan pada tahun 2013. Hal ini merupakan proyek jangka panjang yang akan berlanjut hingga tahun 2014 dan seterusnya.

BCA akan terus melengkapi infrastruktur TI yang mencakup sistem, jaringan, dan data center yang diperlukan untuk memberikan layanan yang andal dan aman. Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan terhadap sumber daya TI, BCA merekrut tenaga TI yang merupakan lulusan program pendidikan kerja sama antara BCA dengan suatu universitas terkemuka di Indonesia.

Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia, BCA akan menerapkan National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) yang akan berjalan dalam beberapa tahun ke depan.

Page 126: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012124

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Page 127: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 125

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pertumbuhan BCA, dan terus disempurnakan dari waktu ke waktu.

Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Page 128: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012126

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

KomitmenTata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham dan nasabah. Tata kelola perusahaan yang baik dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan. Dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance, selanjutnya disebut “GCG”) termasuk pengelolaan risiko yang baik, BCA diharapkan dapat terhindar dari dampak buruk krisis perekonomian global.

Setiap pengambilan keputusan bisnis memiliki unsur ketidakpastian dan juga menimbulkan risiko. Untuk menyikapi hal tersebut BCA senantiasa mengelola risiko melalui pengawasan yang efektif dan pengendalian internal sebagai bagian dari prinsip-prinsip GCG. Struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif dapat meminimalkan dampak

Implementasi prinsip-prinsip dasar GCG di BCA berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan standar praktik terbaik yang berlaku, serta dengan menjunjung tinggi standar etika dan profesionalisme pada setiap kegiatan BCA.

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Page 129: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 127

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

tersebut. Aktualisasi GCG merupakan bagian dari proses internal yang senantiasa melibatkan semua pihak stakeholder yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Senior, pimpinan dan seluruh karyawan. Interaksi tersebut membentuk budaya kerja yang positif dan memberikan keunggulan bersaing bagi BCA.

Corporate Governance ConfirmationDalam melaksanakan GCG, BCA mengacu pada standar industri perbankan secara umum, dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta

praktik-praktik terbaik (best practices) yang berlaku. Ketentuan dan Peraturan dimaksud meliputi Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta ketentuan The ASEAN Corporate Governance Scorecard yang merupakan standard dan praktik corporate governance pada negara-negara ASEAN. Pelaksanaan GCG juga berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan

Page 130: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012128

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

kewajaran. Selain itu, BCA juga menjunjung tinggi etika dan standar profesionalisme pada setiap kegiatan, yang lahir dari pengalaman dan filosofi yang dimiliki. Lebih dari satu dekade terakhir, praktik GCG di BCA merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pertumbuhan BCA dan terus disempurnakan dari waktu ke waktu.

Selama tahun 2012, BCA terus menyempurna-kan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan dan prosedur GCG yang berlaku di BCA, sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan best practices mengenai GCG.

Sebagai perusahaan terbuka, BCA senantiasa melakukan prinsip transparansi dan keterbukaan informasi, dengan melakukan komunikasi yang intensif dan terbuka dengan pihak-pihak regulator, nasabah, investor, masyarakat serta media, atas segala hal yang patut diketahui oleh publik.

Pernyataan Tentang Self AssessmentDi tahun 2012, BCA tetap melanjutkan penilaian menyeluruh secara berkala yang telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya, dalam bentuk self assessment pelaksanaan GCG. Penilaian ini memperhitungkan 11 (sebelas) aspek penilaian yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Penilaian yang dilakukan di tahun 2012 menghasilkan peringkat nilai komposit 1,08 atau setara dengan predikat “Sangat Baik”.

Laporan pelaksanaan GCG BCA disusun selaras dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bapepam dan LK tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan The ASEAN Corporate Governance Scorecard serta peraturan-peraturan terkait lainnya. Berikut adalah pokok-pokok laporan pelaksanaan GCG selama tahun 2012:A. Rapat Umum Pemegang SahamB. Dewan Komisaris dan Komite – Komite

Penunjangnya

C. Direksi dan Komite – Komite Eksekutif di Bawah Direksi

D. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Internal, Fungsi Audit Eksternal, Fungsi Sekretaris Perusahaan, dan Fungsi Investor Relations

E. Akses Informasi dan Data Perusahaan Kepada Publik

F. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Internal

G. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures)

H. Rencana Strategis PerseroanI. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-

Keuangan Bank yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya

J. Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahK. Opsi SahamL. Penyimpangan InternalM. Permasalahan HukumN. Transaksi yang Mengandung Benturan

Kepentingan dan Transaksi AfiliasiO. Pembelian Kembali Saham Perseroan

(Shares Buy Back)P. Pemberian Dana Untuk Kegiatan SosialQ. Kode EtikR. Budaya PerusahaanS. Whistleblowing SystemT. Lain-LainU. Self Assessment Pelaksanaan GCG di

BCA

Implementasi GCG Selama Tahun 2012Realisasi pelaksanaan GCG di BCA antara lain dengan telah diterbitkannya Manual GCG BCA tahun 2012 yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi nomor 145/SK/DIR/2012 tanggal 6 September 2012 yang merupakan revisi dari Manual GCG/Tata Kelola BCA tahun 2002 serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi BCA yang diterbitkan tahun 2007. Manual GCG BCA tahun 2012 terdiri dari 2 buku, yaitu:

Page 131: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 129

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

- Kebijakan Good Corporate Governance (“GCG”) yang berisi garis besar kebijakan mengenai penerapan GCG, yaitu Landasan GCG; Struktur GCG; Fungsi Kepatuhan; Fungsi Audit Internal dan Fungsi Audit Eksternal; Fungsi Komunikasi dan Informasi; Penerapan Manajemen Risiko; Keterbukaan Informasi dan Pelaporan; serta Rencana Strategis Perseroan.

- Prosedur Pelaksanaan Good Corporate Governance (“GCG”) yang didalamnya berisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Organ Perseroan dan Prosedur Penyusunan Laporan Pelaksanan GCG.

Selain itu BCA juga mengeluarkan Ketentuan Penerapan Whistlebowing System di BCA yang tercantum dalam Surat Keputusan Direksi No. 183/SK/DIR/2012 Tanggal 12 Desember 2012.

Struktur dan Mekanisme GCGPelaksanaan GCG yang dilakukan BCA pada tahun 2012 merupakan kelanjutan dari pelaksanaan GCG yang selama ini diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Dalam melaksanakan GCG (Tata Kelola Perusahaan) tersebut, struktur organisasi tata kelola BCA terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris dan Komite-Komite Direksi yang bekerja sesuai dengan lingkup tugas, tanggung jawab, serta fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku, disamping pelaksanaan fungsi-fungsi yang terdiri dari Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Internal dan Eksternal, Fungsi Sekretaris Perusahaan, Fungsi Investor Relations, Akses Informasi dan Data Perusahaan Kepada Publik, Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Internal, serta Rencana Strategis Perseroan dan lain-lain.

Dengan struktur GCG tersebut, diharapkan BCA atau disebut juga “Perseroan” semakin dapat meningkatkan performance pelaksanaan tata kelola perusahaannya menjadi semakin lebih baik dari waktu ke waktu.

A. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas-batas yang ditentukan dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS mempunyai kewenangan antara lain:• menyetujui Laporan Tahunan termasuk

Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannya masing-masing.

• memberi kuasa dan wewenang kepadaDireksi untuk menentukan dan membayar dividen final.

• mengambil keputusan-keputusan yangmenyangkut struktur organisasi misalnya perubahan Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran, dan likuidasi Perseroan.

• mengangkat dan/atau mengubah susunananggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

• menetapkan gaji atau honorarium dantunjangan lain serta tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

• memberi persetujuan terhadap transaksiyang mengandung benturan kepentingan.

• memberi kuasa dan kewenangan kepadaDewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar) yang akan memeriksa/mengaudit buku dan catatan Perseroan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit.

Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat.

Page 132: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012130

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Penyelenggaraan RUPS dapat berupa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) yang wajib diselenggarakan secara rutin setiap tahun, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) yang dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan.

Isi Berita Acara RUPS Tahun 2012Pada tahun 2012, BCA menyelenggarakan 2 (dua) kali RUPS yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal yang sama yaitu tanggal 16 Mei 2012 di Grand Ballroom, Kempinski Hotel, West Mall Grand Indonesia – Lantai 11, Jalan MH. Thamrin no. 1, Jakarta 10310 yang dihadiri oleh para pemegang saham dan atau kuasanya yang diwakili dalam rapat berjumlah 21.999.766.187 saham atau mewakili 90,29 % dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan (setelah dikurangi dengan jumlah saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan/treasury stock) karenanya ketentuan kuorum kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juncto Pasal 23 ayat 1(a) Anggaran Dasar Perseroan, telah dipenuhi.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 (RUPS Tahunan 2012)RUPS Tahunan 2012 dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi serta para pemegang saham Perseroan, yaitu:1. Ir. Djohan Emir Setijoso selaku Presiden

Komisaris Perseroan2. Tonny Kusnadi selaku Komisaris

Perseroan3. Cyrillus Harinowo selaku Komisaris

Independen Perseroan, yang merangkap juga selaku Ketua Komite Pemantau Risiko Perseroan

4. Doktor Raden Pardede selaku Komisaris Independen Perseroan, yang merangkap juga selaku Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan

5. Sigit Pramono selaku Komisaris Independen Perseroan, yang merangkap juga selaku Ketua Komite Audit Perseroan

6. Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur Perseroan

7. Eugene Keith Galbraith selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan

8. Ny. Dhalia Ariotedjo (disebut juga Dhalia Mansor Ariotedjo) selaku Direktur Perseroan

9. Anthony Brent Elam selaku Direktur Perseroan

10. Ir. Suwignyo Budiman selaku Direktur Perseroan

Page 133: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 131

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

11. Tan Ho Hien/Subur atau disebut juga Subur Tan selaku Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) Perseroan

12. Renaldo Hector Barros selaku Direktur Perseroan

13. Henry Koenaifi selaku Direktur Perseroan14. Armand Wahyudi Hartono selaku Direktur

Perseroan15. Erwan Yuris Ang selaku Direktur

Perseroan16. Ir. Chandra Adisusanto selaku kuasa dan

bertindak untuk dan atas nama Farindo Investments (Mauritius) Ltd qq saudara Robert Budi Hartono dan saudara Bambang Hartono selaku pemilik saham 11.625.990.000 saham Perseroan

17. Para Pemegang Saham Perseroan dan Wakil Para Pemegang Saham Perseroan yang nama, identitas lainnya serta kepemilikan saham masing-masing dalam Perseroan diuraikan dalam Daftar Pemegang Saham yang memiliki 10.373.776.187 saham Perseroan.

Sebelum Rapat dibuka secara resmi, Pembawa Acara membacakan tata tertib untuk pelaksanaan Rapat. RUPS Tahunan 2012 dipimpin oleh Ir. Djohan Emir Setijoso selaku Presiden Komisaris.

Dalam RUPS Tahunan 2012 telah diambil keputusan, yang pada intinya sebagai berikut:(A) Acara Pertama:

I. Menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang termuat dalam buku Laporan Tahunan 2011 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan dalam ringkasan penting (highlights) yang telah disampaikan dalam Rapat ini;

II. Mengesahkan laporan keuangan yang meliputi Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diperiksa/diaudit oleh Kantor Akuntan Publik PURWANTONO,

SUHERMAN & SURJA di Jakarta (anggota ERNST & YOUNG GLOBAL) yang termuat dalam buku Laporan Tahunan 2011;

III. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan masing-masing selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam Laporan Tahunan serta Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 serta dokumen pendukungnya;

(B) Acara Kedua:I. Menetapkan bahwa sesuai dengan

Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA di Jakarta (anggota ERNST & YOUNG GLOBAL), laba bersih yang diperoleh Perseroan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 10.819.309.492.834,00 (sepuluh triliun delapan ratus sembilan belas miliar tiga ratus sembilan juta empat ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus tiga puluh empat Rupiah) (“Laba Bersih 2011”).

II. Menetapkan penggunaan Laba Bersih yang diperoleh Perseroan selama tahun buku 2011, yakni sebesar Rp 10.819.309.492.834,00 (sepuluh triliun delapan ratus sembilan belas miliar tiga ratus sembilan juta empat ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus tiga puluh empat Rupiah), sebagai berikut:

Page 134: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012132

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

1. Sebesar Rp 108.193.094.928,00 (seratus delapan miliar seratus sembilan puluh tiga juta sembilan puluh empat ribu sembilan ratus dua puluh delapan Rupiah) disisihkan untuk dana cadangan;

2. Sebesar Rp 113,50 (seratus tiga belas Rupiah lima puluh sen) per saham dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2011 kepada para pemegang saham yang berhak;

Atas pembayaran dividen tersebut berlaku syarat dan ketentuan sebagai berikut:(i) jumlah total dividen untuk

tahun buku 2011 yang akan dibayar oleh Perseroan akan ditentukan berdasarkan jumlah saham pada tanggal pencatatan (recording date) sebagaimana disebut dalam butir (iii) di bawah ini;

(ii) atas dividen tersebut akan diperhitungkan dengan dividen sementara (interim dividend) tahun buku 2011 sebesar Rp 43,50 (empat puluh tiga Rupiah lima puluh sen) per saham yang pada tanggal 23 Desember 2011 telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham, sehingga sisa dividen untuk tahun buku 2011 yang akan dibayarkan oleh Perseroan adalah sebesar Rp 70,00 (tujuh puluh Rupiah) per saham;

(iii) sisa dividen untuk tahun buku 2011 akan dibayarkan kepada setiap saham yang dikeluarkan oleh Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan oleh Direksi;

(iv) atas sisa dividen tahun buku 2011 tersebut, Direksi akan memotong pajak dividen sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku terhadap pemegang saham yang menerima pembayaran dividen;

(v) Direksi diberi kuasa dan wewenang untuk menetapkan hal-hal yang mengenai atau berkaitan dengan pelaksanaan pembayaran sisa dividen tahun buku 2011, antara lain (akan tetapi tidak terbatas):(aa) menentukan tanggal

pencatatan (recording date) yang dimaksud dalam butir (i) untuk menentukan para pemegang saham Perseroan yang berhak menerima pembayaran sisa dividen tahun buku 2011; dan

(bb) menentukan tanggal pelaksanaan pembayaran sisa dividen tahun buku 2011, segala sesuatu dengan tidak mengurangi peraturan Bursa Efek dimana saham Perseroan tercatat;

3. Dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum berikut perubahannya juncto pasal 71 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan pertimbangan dari Dewan Komisaris setelah memperhatikan masukan dari Komite Remunerasi dan Nominasi, selanjutnya Rapat menetapkan maksimal sebesar

Page 135: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 133

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Rp 162.289.642.393,00 (seratus enam puluh dua miliar dua ratus delapan puluh sembilan juta enam ratus empat puluh dua ribu tiga ratus sembilan puluh tiga Rupiah) untuk dibayarkan sebagai tantiem kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2011.- Memberikan kuasa dan

wewenang kepada FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO, selaku pemegang saham mayoritas dalam Perseroan pada saat ini, untuk menetapkan pembagian tantiem tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2011, termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan pembayaran tantiem tersebut, dengan ketentuan besarnya tantiem yang akan dibayar kepada Dewan Komisaris dan Direksi akan dilaporkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2012;

4. Sisa dari Laba Bersih 2011 yang tidak ditentukan penggunaannya ditetapkan sebagai laba ditahan.

III. Menyatakan pemberian kuasa dalam butir II keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh Rapat.

(C) Acara KetigaI. (i) Memberi kuasa dan wewenang penuh

kepada FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, qualitate qua (q.q.) saudara ROBERT BUDI HARTONO dan saudara BAMBANG HARTONO, selaku pemegang saham mayoritas dalam Perseroan pada

saat ini, untuk menetapkan besarnya honorarium dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh Perseroan kepada para anggota Dewan Komisaris yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2012;

(ii) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh Perseroan kepada para anggota Direksi Perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2012.

Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut di atas:i. FARINDO INVESTMENTS

(MAURITIUS) LIMITED, qualitate qua (q.q) Saudara ROBERT BUDI HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO, selaku pemegang saham mayoritas dalam Perseroan pada saat ini, akan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris, yang mana Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi;

ii. Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi;

II. Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang yang termuat dalam

butir I keputusan ini berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh Rapat ini;

III. Besarnya gaji atau honorarium serta tunjangan yang akan dibayar oleh Perseroan kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2012 akan dimuat dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2012;

Page 136: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012134

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

(D) Acara KeempatI. Memberi kuasa dan wewenang kepada

Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) yang akan memeriksa/mengaudit buku dan catatan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta menetapkan besarnya honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukan Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit dan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain peraturan dalam bidang Pasar Modal.

II. Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut berlaku terhitung sejak usul diajukan dalam acara ini disetujui oleh Rapat.

(E) Acara Kelima: I. Memberi kuasa dan wewenang

kepada Direksi Perseroan (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, untuk menetapkan dan membayar dividen sementara/interim untuk tahun buku 2012, dengan ketentuan, untuk memenuhi pasal 72 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, apabila dividen sementara/interim tersebut akan dibagikan maka pembagian tersebut harus dilakukan sebelum berakhirnya tahun buku 2012, kepada para pemegang saham, termasuk menentukan bentuk, besarnya dan cara pembayaran dividen sementara/interim tersebut, dengan tidak mengurangi persetujuan instansi yang berwenang serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

II. Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara ini diterima dan disetujui oleh Rapat ini.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) 2012RUPS Luar Biasa 2012 dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan seluruh anggota Direksi serta para pemegang saham Perseroan yaitu:1. Ir. Djohan Emir Setijoso selaku Presiden

Komisaris Perseroan2. Tonny Kusnadi selaku Komisaris

Perseroan3. Cyrillus Harinowo selaku Komisaris

Independen Perseroan, yang merangkap juga selaku Ketua Komite Pemantau Risiko Perseroan

4. Doktor Raden Pardede selaku Komisaris Independen Perseroan, yang merangkap juga selaku Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan

5. Sigit Pramono selaku Komisaris Independen Perseroan, yang merangkap juga selaku Ketua Komite Audit Perseroan

6. Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur Perseroan

7. Eugene Keith Galbraith selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan

8. Ny. Dhalia Ariotedjo (disebut juga Dhalia Mansor Ariotedjo) selaku Direktur Perseroan

9. Anthony Brent Elam selaku Direktur Perseroan

10. Suwignyo Budiman selaku Direktur Perseroan

11. Tan Ho Hien/Subur atau disebut juga Subur Tan selaku Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) Perseroan

12. Renaldo Hector Barros selaku Direktur Perseroan

13. Henry Koenaifi selaku Direktur Perseroan14. Armand Wahyudi Hartono selaku Direktur

Perseroan15. Erwan Yuris Ang selaku Direktur

Perseroan

Page 137: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 135

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

16. Ir. Chandra Adisusanto selaku kuasa dan bertindak untuk dan atas nama Farindo Investments (Mauritius) Ltd qq saudara Robert Budi Hartono dan saudara Bambang Hartono selaku pemegang saham 11.625.990.000 saham Perseroan

17. Para Pemegang Saham Perseroan dan Wakil Para Pemegang Saham Perseroan yang nama, identitas lainnya serta kepemilikan saham masing-masing dalam Perseroan diuraikan dalam Daftar Pemegang Saham yang memiliki 10.376.950.187 saham Perseroan.

Sebelum Rapat dibuka secara resmi, Pembawa Acara membacakan tata tertib untuk pelaksanaan Rapat.RUPS Luar Biasa dipimpin oleh Ir. Djohan Emir Setijoso selaku Presiden Komisaris.

Dalam RUPS Luar Biasa 2012 telah diambil keputusan yang pada intinya sebagai berikut:I. Menyetujui perubahan masa jabatan

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dari semula 3 (tiga) tahun menjadi 5 (lima) tahun;

II. Mengubah Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 11 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehingga menjadi tertulis dan berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14 ayat (2): Para anggota Dewan Komisaris diangkat

oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu yang dimulai sejak tanggal yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat anggota Dewan Komisaris tersebut sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 (kelima) yang diselenggarakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.

Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

Pasal 11 ayat (2): Para anggota Direksi diangkat oleh Rapat

Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu yang dimulai sejak tanggal yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat anggota Direksi tersebut sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 (kelima) yang diselenggarakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat anggota Direksi yang bersangkutan.

Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

III. Menegaskan bahwa masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang pada saat ini menjabat, yaitu:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris: Tuan Insinyur

DJOHAN EMIR SETIJOSO Komisaris: Tuan TONNY KUSNADI Komisaris Independen: Tuan CYRILLUS

HARINOWO Komisaris Independen: Tuan Doktor

RADEN PARDEDE Komisaris Independen: Tuan SIGIT

PRAMONO

Direksi Presiden Direktur: Tuan JAHJA

SETIAATMADJA Wakil Presiden Direktur: Tuan EUGENE

KEITH GALBRAITH Direktur: Nyonya DHALIA MANSOR

ARIOTEDJO; Direktur: Tuan ANTHONY BRENT ELAM; Direktur: Tuan SUWIGNYO BUDIMAN; Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan):

Tuan TAN HO HIEN/SUBUR atau dipanggil SUBUR TAN;

Direktur: Tuan RENALDO HECTOR BARROS;

Direktur: Tuan HENRY KOENAIFI; Direktur: Tuan ARMAND WAHYUDI

HARTONO Direktur: Tuan ERWAN YURIS ANG

Page 138: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012136

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

akan berlaku efektif sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2016 (dua ribu enam belas), dengan tidak mengurangi kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir.

IV. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan tentang perubahan jangka waktu jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, pengubahan Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 11 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan serta penegasan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas dalam akta yang dibuat di hadapan Notaris, dan selanjutnya menyampaikan pemberitahuan pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

V. Menyatakan pemberian kuasa dalam butir IV keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh Rapat ini.

Proses Pengumuman/Pemberitahuan dan Pemanggilan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2012Bahwa untuk menyelenggarakan RUPS tersebut telah dilakukan hal-hal sebagai berikut:1. Laporan rencana RUPS telah disampaikan

kepada Bapepam dan LK, dan Bursa Efek Indonesia yang dilakukan 7 (tujuh) hari sebelum pemberitahuan RUPS diiklankan dalam surat kabar;

2. Sebelum panggilan RUPS dilakukan, didahului dengan pengumuman/pemberitahuan mengenai akan diadakannya pemanggilan RUPS yang harus dilakukan paling lambat 14 hari sebelum panggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman/pemberitahuan dan tanggal pemanggilan RUPS.

3. Yang berhak hadir dan memberikan suara dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham yang akan ditutup pada hari kerja terakhir dari Bursa Efek Indonesia sebelum diiklankannya pemanggilan untuk RUPS.

4. RUPS dilangsungkan dengan melakukan pemanggilan paling lambat 14 hari sebelum RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.

5. Pemberitahuan tentang akan dilakukannya pemanggilan RUPS dimuat dalam surat kabar harian Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan dan The Jakarta Post, yang semuanya tertanggal 16 April 2012

6. Panggilan Rapat dimuat dalam surat kabar harian Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan dan The Jakarta Post, semuanya tertanggal 1 Mei 2012.

B. DEWAN KOMISARIS

Tugas pokok Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan, memberikan nasihat kepada Direksi, melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS dan tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar BCA, Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

Page 139: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 137

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Komposisi dan Kriteria Keanggotaan Dewan KomisarisDewan Komisaris BCA per Desember 2012 terdiri dari 5 (lima) orang yaitu 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan 3 (tiga) Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan melalui keputusan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA berdomisili di Indonesia. Keanggotaan Dewan Komisaris BCA telah memenuhi seluruh ketentuan dalam PBI, baik menyangkut kelulusan masing-masing

anggota Dewan Komisaris dalam Fit and Proper Test oleh Bank Indonesia, larangan perangkapan jabatan, maupun keberadaan Komisaris Independen.

Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris BCA per Desember 2012

Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris

Tonny Kusnadi Komisaris

Cyrillus Harinowo Komisaris Independen

Raden Pardede Komisaris Independen

Sigit Pramono Komisaris Independen

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dan untuk periode ini akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan BCA tahun 2016.

BCA mengumpulkan profil Dewan Komisaris ketika mempertimbangkan calon-calon anggota Dewan Komisaris (antara lain mengidentifikasi keahlian, profesional dan karakteristik personil anggota Dewan Komisaris serta memberikan daftar calon yang dapat mengisi posisi tersebut).

Profil singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris disajikan di bagian Data Perusahaan, halaman 396 Laporan Tahunan ini.

Independensi dan Rangkap Jabatan Dewan KomisarisSesuai ketentuan PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

(selanjutnya disebut “PBI tentang GCG”) disebutkan antara lain mengenai kriteria Komisaris Independen yaitu anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen dan jumlah anggota Komisaris Independen paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Mengacu kepada kriteria Komisaris Independen seperti disebutkan di atas, maka jumlah Komisaris Independen BCA mencapai lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen tersebut dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif serta menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.

Page 140: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012138

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Anggota Dewan Komisaris BCA tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, ataupun hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Posisi di BCA

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan

Dewan Komisaris

DireksiPemegang

Saham Pengendali

Dewan Komisaris

DireksiPemegang

Saham Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris - √ - √ - √ - √ - √ - √

Tonny Kusnadi Komisaris - √ - √ - √ - √ - √ - √

Cyrillus HarinowoKomisaris Independen

- √ - √ - √ - √ - √ - √

Raden PardedeKomisaris Independen

- √ - √ - √ - √ - √ - √

Sigit PramonoKomisaris Independen

- √ - √ - √ - √ - √ - √

Adapun Jabatan Rangkap Dewan Komisaris di luar BCA dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Posisi di BCA Posisi di perusahaan lainPerusahaan / Badan

OrganisasiBidang Usaha

Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris – – –

Tonny Kusnadi Komisaris Presiden Komisaris PT Sarana Menara Nusantara

Operator Menara Telkom

Cyrillus Harinowo Komisaris Independen Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Consumer Goods

Raden Pardede Komisaris Independen Komisaris Independen PT Adaro Indonesia Pertambangan Batubara

Sigit Pramono Komisaris Independen – – –

Tugas dan Tanggung Jawab1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan

atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya dan memberi nasihat kepada Direksi, yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan sesuai Anggaran Dasar.

2. Setiap anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain melalui Komite-Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.

4. Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BCA.

5. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit Internal,

Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bapepam dan LK dan/atau Bursa Efek Indonesia.

6. Sesuai PBI tentang GCG, Dewan Komisaris telah membentuk:a. Komite Auditb. Komite Pemantau Risikoc. Komite Remunerasi dan Nominasi

7. Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite-Komite yang telah dibentuk Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif.

8. Dewan Komisaris secara berkala meminta anggota Direksi untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Perseroan sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka.

9. Dewan Komisaris membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.

Page 141: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 139

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

10. Dewan Komisaris melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan Perusahaan lain termasuk kepemilikan saham di atas 5% (lima perseratus) dari suatu Perusahaan, untuk selanjutnya dicatat di dalam Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan, yang dikinikan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

11. Dewan Komisaris mengusulkan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi kepada RUPS dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.

12. Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

13. Dewan Komisaris sehubungan dengan penerapan manajemen Risiko:a. Menyetujui dan mengevaluasi

kebijakan manajemen Risiko.b. Mengevaluasi pertanggungjawaban

Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen Risiko.

c. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan antara lain mendirikan perseroan baru, melakukan atau melepaskan atau mengurangi penyertaan modal atau menambah penyertaan modal, menjual atau mengalihkan atau melepaskan hak atau mengagunkan/menjaminkan kekayaan Perseroan yang bernilai kurang dari atau sama dengan ½ (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan yang tercantum dalam neraca Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi maupun dalam beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku.

14. Dalam rangka melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi maka untuk tindakan-

tindakan berikut di bawah ini, Direksi wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dari Dewan Komisaris:a. Meminjamkan uang atau memberikan

fasilitas kredit atau fasilitas perbankan lain yang menyerupai atau mengakibatkan timbulnya pinjaman uang:

i. Kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum;

ii. Yang melebihi jumlah tertentu yang dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

b. Memberikan jaminan atau penanggungan hutang (borgtocht):

i. Guna menjamin kewajiban pembayaran pihak terkait kepada pihak lain sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum;

ii. Guna menjamin kewajiban pihak lain untuk jumlah yang melebihi jumlah tertentu yang dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

c. Membeli, atau dengan cara lain memperoleh barang tidak bergerak, kecuali dalam rangka melaksanakan apa yang ditetapkan dalam melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Perseroan sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya;

d. Mendirikan Perseroan baru, melakukan atau melepaskan atau mengurangi penyertaan modal atau menambah penyertaan modal, kecuali:

Page 142: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012140

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

i. Penambahan penyertaan modal yang berasal dari dividen saham Perseroan, atau;

ii. Penyertaan modal dalam rangka penyelamatan kredit;

Dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Meminjam uang yang tidak termasuk dalam menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

f. Mengalihkan atau melepaskan hak tagih Perseroan yang telah dihapusbukukan, baik untuk sebagian ataupun seluruhnya, yang jumlahnya akan ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris;

g. Menjual atau mengalihkan atau melepaskan hak atau mengagunkan/menjaminkan, kekayaan Perseroan yang bernilai kurang dari atau sama dengan ½ (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan yang tercantum dalam neraca Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi maupun dalam beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku;

h. Melakukan tindakan hukum atau transaksi yang bersifat strategis dan dapat berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan, yang jenis tindakan hukum atau transaksi tersebut dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris; dan

15. Melakukan rapat-rapat termasuk rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas atau merekomendasikan hal-hal yang berhubungan dengan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan.

16. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS.

17. Berdasarkan keputusan RUPS dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit, menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar) yang akan memeriksa/mengaudit buku dan catatan Perseroan.

Dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggungjawab dan wewenangnya, Dewan Komisaris wajib memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman serta Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengawasan dan Rekomendasi Dewan KomisarisSesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Bank Indonesia, salah satu bentuk tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank.

Dalam tahun 2012 nasihat dan rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi antara lain adalah:• Pertumbuhan portofolio kredit BCA yang

signifikan agar senantiasa ditopang oleh aktivitas kredit yang sehat serta pengelolaan risiko yang kokoh.

• MeskipunekonomiIndonesiadiperkirakanakan tetap kokoh dengan prospek pertumbuhan yang kuat, namun manajemen BCA diharapkan tetap mewaspadai ketidakpastian ekonomi global yang masih terus berlanjut serta dampaknya terhadap model bisnis BCA.

• Mengedarkan butir pelajaran yangdiperoleh/lesson learned dari beberapa kasus perkreditan yang terjadi kepada segenap Kepala Kantor Wilayah dan Kepala

Page 143: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 141

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Kantor Cabang agar dapat meningkatkan kehati-hatian dan melakukan upaya pencegahan terjadinya kasus yang serupa.

• Mengembangkan beberapa parameteryang berfungsi sebagai early warning signal dalam melakukan monitoring kredit, sebagai contoh pemberian kredit yang sangat tinggi melampaui budget, pemberian kredit cross border kepada debitur dari luar daerah operasi cabang.

• Melakukan review terhadap kriteria pemberian award yang diperkirakan akan menyebabkan kecenderungan meningkatnya ketidakhati-hatian demi tujuan mengejar award.

• Menyarankan agar Direksimemprioritaskan penyelesaian temuan audit yang berulang atau belum selesai ditindaklanjuti.

• Penerapanstrategianti fraud, khususnya pelaksanaan program anti fraud awareness perlu diprioritaskan.

• Agar dilakukan peningkatan governance dan compliance terhadap ketentuan dan prosedur internal untuk kegiatan pengadaan. Persetujuan Direksi agar diberikan hanya setelah seluruh aspek compliance dipastikan terpenuhi.

Pengungkapan/Disclosure Dewan KomisarisPerusahaan selalu mengungkapkan informasi mengenai perubahan kebijakan-kebijakan Dewan Komisaris dalam Surat Keputusan/Surat Edaran dan Intranet Messenger yang disebut MyBCA sehingga dapat dibaca oleh unit-unit kerja dan seluruh karyawan.

Rapat Dewan KomisarisRapat Dewan Komisaris dilaksanakan sesuai kebutuhan Perseroan, sepanjang tahun 2012, rapat Dewan Komisaris telah dilaksanakan sebanyak 53 (lima puluh tiga) kali dan dihadiri oleh hampir seluruh anggota Dewan Komisaris.

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Djohan Emir Setijoso 53 47 89%

Tonny Kusnadi 53 46 87%

Cyrillus Harinowo 53 41 77%

Raden Pardede 53 47 89%

Sigit Pramono 53 45 85%

Frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi (Rapat Gabungan) dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris pada Rapat Gabungan Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Djohan Emir Setijoso 15 14 93%

Tonny Kusnadi 15 12 80%

Cyrillus Harinowo 15 9 60%

Raden Pardede 15 15 100%

Sigit Pramono 15 11 73%

Page 144: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012142

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Kebijakan Remunerasi bagi Dewan KomisarisAtas pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai anggota Dewan Komisaris, maka anggota Dewan Komisaris berhak mendapatkan remunerasi. Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:1. Remunerasi bagi anggota Dewan

Komisaris merupakan kompensasi yang diberikan Perseroan atas pelaksanaan kewajiban, tugas, dan tanggung jawab yang telah dilakukan selama periode tertentu.

2. Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam sistem kompensasi yang akan diusulkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan Komisaris dan selanjutnya oleh Dewan Komisaris diajukan kepada RUPS.

3. Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa sehingga menarik bagi profesional karena cukup kompetitif dan dapat mengakomodasi kondisi pasar tenaga kerja serta mencerminkan kemampuan dan kinerja Perseroan.

Pemberian remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan RUPS dapat melimpahkan wewenangnya kepada organ dan/atau pihak lain untuk menetapkan besarnya gaji dan/atau tunjangan yang akan dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

Paket/Kebijakan Remunerasi Bagi Dewan KomisarisYang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris, antara lain meliputi:a. Remunerasi dalam bentuk non-natura,

termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi, dan

b. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Struktur Remunerasi yang Menunjukkan Komponen Remunerasi dan Jumlah Nominal perKomponen untuk Seluruh Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2012

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain

Jumlah Diterima dalam 1 tahun

Dewan Komisaris

Orang dalam Jutaan Rupiah

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)

5 63.550

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura:

a. Tunjangan Perjalanan Dinas 5 69

b. Tunjangan Kesehatan 5 470

c. Keanggotaan Klub Kesehatan 1 23

Total 64.112

Jumlah remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun adalah di atas Rp 2 miliar yang diterima secara tunai selama tahun 2012.

Page 145: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 143

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris BCA pada BCA, Bank Lain, Lembaga Keuangan Bukan

Bank, Perusahaan Lain yang Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor per 31 Desember 2012

Nama Komisaris

Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris BCA yang jumlahnya mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor

BCA Bank LainLembaga

Keuangan Bukan Bank

Perusahaan Lain

Djohan Emir Setijoso - - - √

Tonny Kusnadi - - - √

Cyrillus Harinowo - - - -

Raden Pardede - - - √

Sigit Pramono - - - -

Keterangan:√ = memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih dari modal disetor

Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Dewan KomisarisProgram orientasi dan pelatihan bagi anggota Dewan Komisaris, khususnya anggota Dewan Komisaris baru, dilaksanakan untuk memberi arahan kepada anggota Dewan Komisaris agar memperoleh pemahaman tentang Perseroan dalam waktu relatif singkat sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara lebih efektif dan efisien.Program orientasi dan pelatihan bagi anggota Dewan Komisaris meliputi:1. Pengetahuan tentang Perseroan antara

lain visi, misi, strategi dan rencana jangka menengah dan panjang, kinerja, serta keuangan Perseroan.

2. Pemahaman tentang tugas dan tanggungjawab sebagai anggota Dewan Komisaris, limit wewenang, waktu kerja, hubungan dengan Direksi, aturan-aturan/ketentuan-ketentuan, dan lain-lain.

3. Bahan/Dokumen orientasi dipersiapkan oleh Sekretaris Perusahaan sesuai yang dibutuhkan.

4. Anggota Dewan Komisaris yang sedang mengikuti orientasi dapat:a. Meminta dilakukan presentasi untuk

memperoleh penjelasan mengenai berbagai aspek yang dipandang perlu, dengan melibatkan manajemen dibawahnya.

b. Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan Direksi untuk mendiskusikan

berbagai masalah Perseroan atau informasi lain yang dibutuhkan.

c. Mengadakan kunjungan-kunjungan pada berbagai lokasi kegiatan Perseroan/cabang-cabang bersama Direksi/Manajemen.

d. Dalam upaya meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan wawasan, anggota Dewan Komisaris dapat mengikuti program pelatihan maupun seminar di dalam dan luar negeri dengan persetujuan Presiden Komisaris.

Materi Program Orientasi meliputi antara lain:1. Visi, Misi, Strategi Perseroan;2. Rencana jangka menengah dan panjang

Perseroan;3. Kinerja dan Keuangan Perseroan;4. Hal-hal lain yang relevan dengan dunia

perbankan.

Dokumen yang diperlukan guna keperluan orientasi antara lain:1. Anggaran Dasar Perseroan2. Rencana Bisnis/Kerja Perseroan3. Peraturan-peraturan perbankan dan/atau

kebijakan-kebijakan Perseroan (apabila dibutuhkan)

4. Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi dalam 1 (satu) tahun terakhir (apabila diperlukan)

5. Laporan Tahunan Perseroan

Page 146: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012144

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pelaksanaan program orientasi dan pelatihan tersebut diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.

Program Pelatihan maupun Seminar yang Diikuti oleh Dewan Komisaris pada Tahun 2012 Nama Jabatan Pelatihan Lokasi Pelatihan Tanggal Pelatihan

Djohan Emir Setijoso

Presiden Komisaris

Seminar “Perkembangan Ekonomi Indonesia tahun 2012”

Jakarta 12 Maret 2012

The 1st Roundtable on Corporate Governance

Jakarta 4 September 2012

Thomson Reuters: Inaugural Indonesian Regulatory Summit

Jakarta 5 September 2012

Seminar “Indonesia Knowledge Forum 2012”: Conference & Expo

Jakarta 27 - 28 September 2012

8th Asia Banking CEO Roundtable

Singapura 18-19 Oktober 2012

Seminar BI: “Asia as an engine for world growth investment focus Indonesia”

Jakarta 13 November 2012

Asian Banking CEO Roundtable

Singapura 29-30 November 2012

Tonny Kusnadi Komisaris

Seminar “Perkembangan Ekonomi Indonesia tahun 2012”

Jakarta 12 Maret 2012

Seminar “Indonesia Knowledge Forum 2012”: Conference & Expo

Jakarta 27-28 September 2012

McAfee Focus 12 Security Conferencee

Las Vegas,Amerika Serikat 22-24 Oktober 2012

3rd Annual Senior Management Risk

Singapura 5-6 Desember 2012

Cyrillus HarinowoKomisaris Independen

Seminar “Perkembangan Ekonomi Indonesia tahun 2012”

Jakarta 12 Maret 2012

ASEAN Global Leadership Programme China 2012

Beijing, China 21-26 Oktober 2012

Seminar “Chicago Business School”

Jakarta 20 November 2012

Seminar BI: “Financial Stability through Effective Crisis Management & Inter Agency Coordination”

Bali 6 Desember 2012

Raden PardedeKomisaris Independen

Seminar “Perkembangan Ekonomi Indonesia tahun 2012”

Jakarta 12 Maret 2012

Internal Capital Adequacy Assessment

Jakarta 18-19 Juni 2012

Seminar “Indonesia Knowledge Forum 2012”: Conference & Expo

Jakarta 27-28 September 2012

Sigit PramonoKomisaris Independen

Seminar “Perkembangan Ekonomi Indonesia tahun 2012”

Jakarta 12 Maret 2012

Seminar “IndonesiaKnowledge Forum 2012”:Conference & Expo

Jakarta 27-28 September 2012

Getting Ready for Basel II -ICAAP and Basel III

Tokyo, Jepang12-13 November 2012

Page 147: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 145

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

KOMITE – KOMITE DEWAN KOMISARIS

Komite AuditKomite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris BCA No 144/SK/KOM/2007 tanggal 19 Juni 2007 tentang Struktur Komite Audit.

Komite Audit dibentuk untuk memastikan terselenggaranya sistem pengendalian internal, proses pelaporan keuangan dan tata kelola perusahaan yang efektif.

Susunan Keanggotaan Komite Audit per Desember 2012

Sigit Pramono Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)

Inawaty Handoyo Anggota (Pihak Independen)

Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen)

Riwayat Pendidikan, Jabatan dan Pengalaman Kerja Seluruh Anggota Komite Audit dapat dilihat pada Profil Data halaman 402 Laporan Tahunan 2012 ini

KeanggotaanKomite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota, serta dibantu oleh seorang Sekretaris Komite. Sesuai PBI tentang GCG, Ketua Komite Audit merangkap juga selaku Komisaris Independen di BCA, sedangkan anggota Komite Audit adalah pihak-pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, akuntansi dan perbankan dengan pengalaman kerja lebih dari 5 (lima) tahun di bidang tersebut. Seluruh anggota Komite Audit adalah independen karena tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan BCA yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia maupun Peraturan Bapepam-LK.

Masa Jabatan Anggota Komite AuditMasa jabatan anggota Komite Audit akan berakhir pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua Komite yang juga adalah Komisaris Independen, dimana pada periode ini akan

berakhir pada penutupan RUPS Tahunan tahun 2016.

Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite AuditYang dimaksud dengan Pihak Independen bagi anggota Komite Audit adalah pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Untuk memenuhi syarat independensi Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam PBI tentang GCG dan Manual GCG BCA maka syarat keanggotaan yang harus dipenuhi oleh Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:1. Anggota Komite Audit dari Pihak

Independen harus berasal dari pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen;

2. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan

Page 148: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012146

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak Independen dari anggota Komite Audit Perseroan sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 6 (enam) bulan;

3. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non-audit dan/jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris;

4. Memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan moral yang baik;

5. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami Laporan Keuangan;

6. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

7. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan usaha Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, kecuali Komisaris Independen;

8. Tidak mempunyai:a. hubungan keluarga karena perkawinan

dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan, dan/atau

b. hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

9. Anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite Audit.

Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan oleh Direksi dengan Surat Keputusan No. 103/SK/DIR/2011 tanggal 27 Juli 2011 berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 030/RR/KOM/2011 tanggal 23 Juni 2011.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara:1. Melakukan pemantauan dan evaluasi

atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, yang mencakup:a. Keandalan serta kesesuaian Laporan

Keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku.

b. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal.

c. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Divisi Audit Internal, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

d. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku.

2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar kepada Dewan Komisaris.

3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal atau peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

4. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.

Page 149: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 147

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Rapat Komite AuditKomite Audit mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan, sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit. Selama tahun 2012, Komite Audit tercatat mengadakan sebanyak 26 (dua puluh enam) kali rapat. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Komite Audit juga

terlibat aktif dalam pembahasan evaluasi risiko operasional dan internal control dalam berbagai kegiatan operasional Perseroan bersama dengan Dewan Komisaris dan unit kerja terkait. Dalam setiap rapat selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota rapat, agenda rapat, dan materi rapat.

Data Kehadiran Masing-masing Anggota pada Rapat Komite Audit Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Sigit Pramono 26 26 100%

Inawaty Handoyo 26 26 100%

Ilham Ikhsan 26 23 88%

Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit Selama Tahun 20121. Melakukan pertemuan dengan Kantor

Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) untuk membahas Hasil Akhir Audit Laporan Keuangan BCA tahun buku 2011 beserta Management Letter.

2. Melaksanakan proses pemilihan dalam rangka penggantian Kantor Akuntan Publik dan merekomendasikan pemilihan Kantor Akuntan Publik Siddharta dan Wijaya yang berafiliasi dengan KPMG International kepada Dewan Komisaris untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2012.

3. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik Siddharta dan Wijaya untuk membahas Rencana dan cakupan audit atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2012.

4. Melakukan pertemuan dengan Divisi Keuangan dan Perencanaan untuk:a. Mengkaji Laporan Keuangan BCA yang

akan dipublikasikan setiap triwulan.b. Mengevaluasi PSAK baru dan

dampaknya terhadap Laporan Keuangan BCA tahun 2011.

5. Melakukan pertemuan dengan Divisi Audit Internal sebanyak 9 (sembilan) kali untuk:a. Mengevaluasi perencanaan tahunan. b. Mengevaluasi pelaksanaan audit

internal setiap semester.c. Melakukan diskusi atas hasil audit

yang dipandang cukup signifikan.d. Mengevaluasi kesiapan BCA

mengimplementasikan strategi anti fraud, termasuk whistleblowing system.

6. Mengadakan kunjungan ke kantor cabang, dan unit kerja di kantor Pusat serta dan anak perusahaan untuk menghadiri exit meeting audit internal dengan jumlah 6 (enam) kali kunjungan.

7. Mengkaji laporan-laporan hasil audit internal dan memantau tindak lanjutnya.

8. Mengkaji kepatuhan BCA terhadap ketentuan, peraturan dan hukum yang berlaku di bidang perbankan melalui kajian terhadap laporan kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-hatian yang dilaporkan setiap bulan.

9. Memantau pelaksanaan manajemen risiko melalui laporan triwulanan Profil Risiko BCA dan laporan bulanan Operation Risk Management Information System (ORMIS).

Page 150: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012148

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

10. Melakukan pembahasan dengan satuan kerja terkait untuk mengevaluasi risiko operasional dan pengendalian internal dalam proses kegiatan-kegiatan Tresuri, Sentra Layanan Perbankan Elektronik, Sentra Operasi Pembayaran Domestik dan operasional Teknologi Informasi, dalam rangka memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai kecukupan upaya mitigasi atas berbagai risiko yang ada.

11. Melakukan pertemuan bersama dengan Komite Pemantau Risiko untuk mengevaluasi Information Technology Architecture dan Rencana Stratejik Teknologi Informasi.

12. Melakukan kajian atas:a. Hasil pemeriksaan Bank Indonesia dan

tindak lanjutnya.b. Tindak lanjut atas management letter

dari KAP Purwantono, Suherman & Surja.

13. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin kepada Dewan Komisaris setiap triwulan.

14. Menghadiri RUPS, Analyst Meeting, dan Rapat Kerja Nasional 2013 dalam rangka monitoring pelaksanaan GCG.

Pengungkapan/Disclosure Komite AuditPerusahaan telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit yang disusun pada Juni 2007 yang direvisi kembali dan disatukan dalam Manual GCG BCA tahun 2012 dan dalam rangka Disclosure/Transparansi, BCA telah mengunggah/upload Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit tersebut pada website BCA dengan nama “Tentang GCG”.

Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris BCA No 033/SK/KOM/2007 tanggal 22 Februari 2007 tentang Struktur Komite Pemantau Risiko.

Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Perseroan.

Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko per Desember 2012

Cyrillus Harinowo Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)

Andreas E. Susetyo Anggota (Pihak Independen)

Endang Swasthika Wibowo Anggota (Pihak Independen)

Riwayat Pendidikan, Jabatan dan Pengalaman Kerja Seluruh Anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada Bagian Data halaman 404 Laporan Tahunan 2012 ini

KeanggotaanKomite Pemantau Risiko dipimpin oleh seorang Komisaris Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan, moneter dan keuangan dan semua anggota Komite berasal dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko. Selain itu, salah satu anggota bahkan memiliki keahlian dan pengalaman di bidang teknologi informasi yang memantau secara khusus risiko operasional khususnya yang berkaitan dengan teknologi informasi. Anggota-anggota

tersebut memiliki keahlian yang saling melengkapi di bidang Ekonomi, Perbankan dan Keuangan, Teknologi Informasi serta Manajemen Risiko dan pengalaman kerja di bidang tersebut lebih dari 5 (lima) tahun.Seluruh anggota Komite memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik. Komite Pemantau Risiko dibantu oleh seorang Sekretaris.

Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau RisikoMasa jabatan anggota Komite Pemantau Risiko akan berakhir pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua Komite yang juga adalah Komisaris Independen, dimana pada periode ini akan berakhir pada penutupan RUPS tahun 2016.

Page 151: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 149

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Pemantau RisikoYang dimaksud dengan Pihak Independen bagi anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi syarat independensi sebagaimana disyaratkan dalam PBI tentang GCG dan Manual GCG BCA dimana syarat keanggotaan yang harus dipenuhi oleh Anggota Komite Pemantau Risiko antara lain sebagai berikut:1. Anggota Komite Pemantau Risiko dari

Pihak Independen harus berasal dari pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen;

2. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak Independen dari anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 6 (enam) bulan;

3. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan moral yang baik;

4. Anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite Pemantau Risiko.

Dengan memperhatikan dan mem-pertimbangkan hal tersebut di atas, pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko dilakukan oleh Direksi dengan Surat Keputusan No. 131A/SK/DIR/2012 tanggal 1 Agustus 2012 berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 37A/RR/KOM/2012 tanggal 19 Juli 2012.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau RisikoTugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko antara lain adalah:1. Komite Pemantau Risiko bertugas

membantu dan memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab di bidang manajemen risiko dan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakan dengan baik.

2. Dalam kaitan dalam proses untuk dapat memberikan rekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan:a. Evaluasi atas konsistensi antara

kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

3. Komite Pemantau Risiko wajib menyusun dan/atau memperbarui pedoman dan tata tertib kerja Komite Pemantau Risiko.

Rapat Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan, sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. Selama tahun 2012, Komite Pemantau Risiko tercatat mengadakan sebanyak 9 (sembilan) kali rapat. Dalam setiap rapat selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota rapat, agenda rapat, dan materi rapat.

Page 152: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012150

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Data Kehadiran Masing-masing Anggota pada Rapat Komite Pemantau Risiko Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Cyrillus Harinowo 9 9 100%

Andreas E. Susetyo 9 9 100%

Endang Swasthika Wibowo 9 9 100%

Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko Selama Tahun 20121. Melakukan:

a. Pemantauan risiko dengan melakukan review dan evaluasi atas berbagai laporan risiko. Komite memberikan pendapat dan saran dalam bentuk tertulis, namun bila diperlukan klarifikasi lebih lanjut akan dibuat penjelasan dan atau pertemuan khusus membahas topik tersebut.

b. Pemantauan hasil stress test yang dilaporkan secara kwartalan dalam bentuk risk dashboard (penyederhanaan seluruh laporan yang disajikan kepada Dewan Komisaris).

c. Pelaporan atas perkembangan pemantauan kepada Dewan Komisaris.

2. Melakukan pemantauan khusus terhadap:a. Pengembangan program, seperti: - Pembangunan Disaster Recovery

Center (DRC) di Surabaya - Rencana strategis dan arsitektur

Teknologi Informasi - Kecukupan dan kapabilitas

Integrated Banking Systemsb. Risiko operasional, khususnya

risiko Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan bahwa risiko pada layanan transactional banking terkendali.

c. Evaluasi perkembangan transaksi dan aktivitas pembayaran (Real Time Gross Settlement dan Sistem Kliring Nasional).

d. Analisis hasil stress test secara khusus pada aspek:

- Risiko likuiditas (general market stress test scenario)

- Risiko pasar, khususnya risiko suku bunga

3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan GCG dengan cara:

a. Melakukan review dan revisi terhadap ketentuan GCG dan tugas/kewajiban Komite Pemantau Risiko, yang hasilnya disahkan pada September 2012.

b. Mengevaluasi dokumen hasil kerja SKMR dan Komite Manajemen Risiko.

4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan dan pengembangan proses manajemen risiko tentang:

a. Perkembangan pembangunan DRC Surabaya

b. Infrastruktur dan arsitektur TI c. Pengembangan penilaian,

pengukuran, dan analisa risiko d. Metode dan parameter stress test5. Memastikan bahwa Perseroan

memiliki infrastruktur yang baik untuk mengendalikan risiko, untuk itu evaluasi atas ketentuan dan pedoman kerja dilakukan dengan cara:

a. Melakukan review terhadap ketentuan dan pedoman manajemen risiko

b. Melakukan evaluasi terhadap metode, indikator dan pengukuran risiko

6. Memantau kesiapan Perseroan atas regulasi baru tentang Teknologi Informasi dan Strategi Anti Fraud dengan cara:

Page 153: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 151

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

a. Memonitor perkembangan pelaksanaan pemenuhan regulasi bidang TI

b. Memantau persiapan pelaksanaan peraturan dan strategi Anti Fraud dan peraturan lain

7. Menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham, Analyst Meeting, dan Rapat Kerja Nasional 2013 dalam rangka pelaksanaan GCG.

Pengungkapan/Disclosure Komite Pemantau RisikoPerusahaan telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko yang disusun pada Juni 2007 yang direvisi

kembali dan disatukan dalam Manual GCG BCA tahun 2012 dan dalam rangka Disclosure/Transparansi, BCA telah mengunggah/upload Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko pada website BCA dengan nama “Tentang GCG”.

Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris BCA No 118/SK/KOM/2007 tanggal 30 Mei 2007 tentang Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi.

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk mengembangkan kualitas manajemen puncak melalui kebijakan remunerasi dan nominasi.

Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per Desember 2012

Raden Pardede Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)

Djohan Emir Setijoso Anggota (merangkap selaku Presiden Komisaris)

Lianawaty Suwono Anggota (merangkap selaku Kepala Divisi Sumber Daya Manusia)

Riwayat Pendidikan, Jabatan dan Pengalaman Kerja Seluruh Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dilihat pada Profil Data pada halaman 405 Laporan Tahunan 2012 ini.

KeanggotaanKomite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari Ketua yang merangkap juga selaku Komisaris Independen, seorang Presiden Komisaris, dan seorang Pejabat Eksekutif yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi dan membawahi Divisi Human Capital Management. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi persyaratan kompetensi, keahlian dan independensi yang ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia antara lain memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi Perseroan, dan sistem nominasi serta rencana suksesi dalam perbankan. Seluruh anggota memiliki integritas yang tinggi, karakter dan moral yang baik.

Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan NominasiMasa jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi akan berakhir pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua Komite yang juga adalah Komisaris Independen, dimana pada periode ini akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan tahun 2016.

Independensi Komite Remunerasi dan NominasiUntuk memenuhi syarat independensi Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana disyaratkan dalam PBI tentang GCG dan Manual GCG BCA maka anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.

Page 154: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012152

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pengangkatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan oleh Direksi dengan Surat Keputusan No. 123/SK/DIR/2011 tanggal 19 September 2011 berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 027A/RR/KOM/2011 tanggal 30 Mei 2011.

Tugas dan Tanggung JawabMisi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah untuk mengembangkan kualitas manajemen puncak melalui kebijakan remunerasi dan nominasi. Misi tersebut diwujudkan melalui tugas dan tanggung jawab pokok Komite Remunerasi dan Nominasi yang adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi dan

nominasi Perseroan.2. Merekomendasikan kepada Dewan

Komisaris mengenai:a. Kebijakan remunerasi bagi

Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.

b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk kemudian oleh Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi.

3. Menyusun dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

4. Memastikan kebijakan remunerasi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

5. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

6. Merekomendasikan pihak-pihak independen calon anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.

7. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan nominasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Melaporkan hasil pengkajian dan rekomendasi sehubungan atas tugas-tugas Komite kepada Dewan Komisaris apabila diperlukan.

Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan, sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi tercatat mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Dalam setiap rapat selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota rapat, agenda rapat, dan materi rapat.

Data Kehadiran Masing-masing Anggota pada Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Raden Pardede 5 5 100%

D.E. Setijoso 5 5 100%

Lianawaty Suwono 5 5 100%

Page 155: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 153

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2012Selama tahun 2012 Komite Remunerasi dan Nominasi telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:• Merekomendasikan kepada Dewan

Komisaris calon anggota baru dari pihak independen (Sdr. Subianto Rustandi) untuk menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

• Melakukan kajian remunerasi DewanKomisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif berdasarkan hasil Top Executives Survey tahun 2011 dengan didampingi oleh Konsultan Towers Watson.

• Merekomendasikan kepada DewanKomisaris untuk mengubah masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi dari 3 (tiga) tahun menjadi 5 (lima) tahun dengan dasar pertimbangan untuk mendukung sepenuhnya ketentuan PBI No. 13/27/PBI/2011 bahwa bank diwajibkan untuk membuat rencana strategis dalam bentuk rencana korporasi (Corporate Plan) yang meliputi rencana-rencana strategis bank dalam jangka menengah (3 tahunan) dan jangka panjang (5 tahunan) dalam rangka pencapaian tujuan bank, sehingga pergantian pejabat Dewan Komisaris dan Direksi dengan masa jabatan 3 (tiga) tahun terlalu pendek untuk memastikan pencapaian sasaran dan strategi jangka panjang perusahaan.

• Merekomendasikan kepada DewanKomisaris Pembagian Tantiem Tahun Buku 2011 kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi agar dapat disampaikan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 16 Mei 2012 untuk mendapatkan persetujuan.

• Melakukanpembahasanberkaitandengankebijakan asuransi kesehatan keluarga

karyawati dan karyawan baru, serta pembahasan ketentuan remunerasi dan pengembangan karyawan

Pengungkapan/Disclosure Komite Remunerasi dan NominasiPerusahaan telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi yang disusun pada Juni 2007 yang direvisi kembali dan disatukan dalam Manual GCG BCA tahun 2012 dan dalam rangka Disclosure/Transparansi, BCA telah mengunggah/upload Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi tersebut pada website BCA dengan nama “Tentang GCG”.

C. DIREKSI

Direksi merupakan organ Perseroan yang memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan strategi bisnis, anggaran, dan rencana kerja Perseroan sesuai dengan visi dan misi BCA. Direksi juga berkewajiban mengelola Perseroan dengan mengacu pada ketentuan dalam Anggaran Dasar BCA, Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Bapepam dan LK, serta berbagai peraturan terkait lainnya. Direksi bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal, pengawasan audit internal, penerapan manajemen risiko, praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik, serta praktik akuntansi di BCA.

Komposisi dan Kriteria Keanggotaan DireksiJumlah anggota Direksi per Desember 2012 adalah 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari 1 (satu) Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, dan 8 (delapan) Direktur, dimana salah satu Direktur merangkap selaku Direktur Kepatuhan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Presiden Direktur berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang perbankan.

Page 156: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012154

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Anggota Direksi diangkat, diganti dan/atau diberhentikan melalui keputusan RUPS berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris setelah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit and Proper Test sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan tidak

Susunan Keanggotaan Direksi BCA per Desember 2012

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur

Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur

Anthony Brent Elam Direktur

Suwignyo Budiman Direktur

Renaldo Hector Barros Direktur

Henry Koenaifi Direktur

Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan)

Armand Wahyudi Hartono Direktur

Erwan Yuris Ang Direktur

Independensi dan Rangkap Jabatan DireksiSampai dengan Desember 2012, terdapat 1 (satu) anggota Direksi Perseroan yang memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali Perseroan, yaitu Armand W. Hartono, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Anggota Direksi juga tidak pernah memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

Masa jabatan anggota Direksi adalah 5 (lima) tahun dan untuk periode ini akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan tahun 2016.

Profil singkat masing-masing anggota Direksi disajikan di bagian Data Perusahaan halaman ___ Laporan Tahunan ini.

Hubungan Keluarga maupun Hubungan Keuangan Masing-masing Anggota Direksi

Nama Posisi di BCA

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan

Dewan Komisaris

DireksiPemegang

Saham Pengendali

Dewan Komisaris

DireksiPemegang

Saham Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Eugene Keith GalbraithWakil Presiden Direktur

- √ - √ - √ - √ - √ - √

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Anthony Brent Elam Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Suwignyo Budiman Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Renaldo Hector Barros Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Henry Koenaifi Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan

Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan)

- √ - √ - √ - √ - √ - √

Armand Wahyudi Hartono

Direktur - √ - √ √ - - √ - √ √ -

Erwan Yuris Ang Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

Page 157: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 155

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Selain itu, seluruh anggota Direksi BCA juga tidak memiliki jabatan rangkap pada bank lain maupun pada institusi lainnya yang melebihi batas maksimum yang diperkenankan

seperti yang tercantum dalam ketentuan dan peraturan yang berlaku. Tidak ada jabatan rangkap Direksi di luar BCA dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Nama Posisi di BCAPosisi di

perusahaan lain

Perusahaan / Badan

OrganisasiBidang Usaha

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur - - -

Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur - - -

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur - - -

Anthony Brent Elam Direktur - - -

Suwignyo Budiman Direktur - - -

Renaldo Hector Barros Direktur - - -

Henry Koenaifi Direktur - - -

Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan

Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan)

- - -

Armand Wahyudi Hartono Direktur - - -

Erwan Yuris Ang Direktur - - -

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Direksi antara lain meliputi:1. Direksi bertanggung jawab penuh

atas kepengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan.Tugas pokok Direksi adalah:a. Memimpin dan mengurus Perseroan

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan;

c. Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya fungsi audit internal Perseroan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit internal Perseroan sesuai dengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris.

2. Direksi mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan

tetapi dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.

3. Membentuk sedikitnya Satuan Kerja Audit Internal/Divisi Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan.

4. Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan yang memuat juga Anggaran Tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

5. Menyerahkan Laporan Keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik Terdaftar untuk diperiksa.

6. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perseroan.

7. Mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi.

Page 158: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012156

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

8. Membuat Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Dokumen Perusahaan.

9. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan Perseroan, serta dokumen Perseroan lainnya, yang disimpan di tempat kedudukan Perseroan.

10. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit Internal BCA, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bapepam dan LK dan/atau Bursa Efek Indonesia.

11. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Mengungkapkan kepada pegawai mengenai kebijakan Perseroan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian, antara lain berbagai kebijakan kepegawaian dalam berbagai surat keputusan dan edaran-edaran yang dapat diakses seluruh pegawai serta melalui buku Perjanjian Kerja Bersama, Website BCA, kebijakan mengenai sistem recruitment, sistem promosi dan sistem remunerasi. Pengungkapan tersebut dilakukan melalui sarana yang diketahui atau diakses dengan mudah oleh pegawai.

13. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

14. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan Perusahaan lain termasuk kepemilikan saham di atas 5% (lima perseratus) dari suatu Perusahaan, untuk selanjutnya dicatat di dalam Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan, yang dikinikan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

15. Sehubungan dengan penerapan manajemen risiko, Direksi:a. Menyusun kebijakan dan strategi

manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Perseroan secara keseluruhan.

c. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi.

d. Mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi Perseroan.

e. Memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen risiko.

f. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah beroperasi secara independen.

g. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan:

i. keakuratan metodologi penilaian risiko;

ii. kecukupan implementasi sistem informasi manajemen;

iii. ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko.

Kewenangan Direksi1. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain

dalam Anggaran Dasar:a. Presiden Direktur dan seorang anggota

Direksi lain berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

b. Jika Presiden Direktur karena sebab apapun tidak atau belum diangkat atau berhalangan atau tidak ada ditempat (mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain), maka Wakil Presiden Direktur bersama-sama dengan seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

Page 159: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 157

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

c. Jika Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur karena sebab apapun tidak atau belum diangkat atau berhalangan atau tidak ada ditempat (mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain), maka 2 (dua) orang Direktur berhak dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

2. Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, untuk perbuatan tertentu Direksi berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai kuasa dengan wewenang dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus.

3. Pembagian tugas dan wewenang di antara anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi dan/atau tidak melimpahkan wewenang tersebut kepada Dewan Komisaris, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi tersebut akan ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

4. Direksi berhak dan berwenang, antara lain sebagai berikut:a. Menetapkan kebijakan dalam

memimpin dan mengurus Perseroan;b. Mengatur ketentuan tentang

kepegawaian Perseroan, termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (jika ada);

c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan;

d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama orang atau badan lain;

e. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai kepemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya, Direksi wajib memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 27 Juli 2012, Dewan Komisaris memutuskan untuk menetapkan Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi serta Kerangka Induk Organisasi BCA.

Page 160: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012158

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

No. Nama JabatanBidang Tugas dan Tanggung Jawab

Direktur Pengganti I

Direktur Pengganti II

1. Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur(PD)

• AuditInternal WPD DMR

• SekretarisPerusahaan WPD DK

2. Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur(WPD)

• KeuangandanPerencanaan PD DMR

• AnalisaRisikoKredit PD DWP

• BCASekuritas* PD DMR

3. Dhalia Mansor Ari-otedjo

Direktur Bisnis Korporasi(DBK)

• BisnisKorporasi DBC DIV

• Corporate Finance DBC DIV

• OperasionalCabangKorporasi DBC DIV

• Tresuri PD WPD

• PerbankanInternasional PD WPD

• BCAFinanceLimited(Hongkong)* PD WPD

4. Anthony Brent Elam Direktur Manajemen Risiko(DMR)

• ManajemenRisiko(bank-wide) DWP DTO

• PenyelamatanKredit DWP DTO

5. Suwignyo Budiman Direktur Bisnis Cabang(DBC)

• BisnisdanKomersial DBK DIV

• CashManagement DBK DIV

• PengembanganDanadanJasa DIV DWP

• BCASyariah* DIV DWP

• CentralSejahteraInsurance* DIV DWP

6. Subur Tan Direktur Kepatuhan(DK)

• Kepatuhan DMR WPD

• Hukum DMR WPD

• Human Capital Management DMR WPD

• PembelajarandanPengembangan DMR WPD

7. Renaldo Hector Barros Direktur Teknologi Infor-masi dan Strategi Operasi

(DTO)

• TeknologiInformasi DWO DMR

• Enterprise Security DWO DMR

• StrategidanDesainOperasi DWO DMR

8. Henry Koenaifi Direktur Perbankan Individual

(DIV)

• KreditKonsumer(KartuKredit,KPR, KKB)

DBC DBK

• Wealth Management DBC DBK

• PendukungPemasaranPerbankanIndividual

DBC DBK

• PendukungBisnisPerbankanIndi-vidual

DBC DBK

• BCAFinance* DBC DBK

• CentralSentosaFinance* DBC DBK

9. Armand W. Hartono Direktur Wilayah dan Operasi(DWO)

• OperasiPembayaranDomestik DWP DTO

• OperasiPerbankanElektronik DWP DTO

• OperasiPerdagangandanPem-bayaran Internasional

DWP DTO

• OperasionalWilayahdanCabang(Non Jabodetabek)

DWP DBC

10. Erwan Yuris Ang Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang

(DWP)

• LogistikdanGedung DWO DTO

• PerencanaanWilayah DWO DTO

• PembinaanOperasidanLayanan DWO DTO

• OperasiWilayahdanCabang(Jabodetabek dan Surabaya)

DWO DBC

Catatan:1. *)merupakanfungsipemantauanperkembanganusahadengantetapmemperhatikanprinsipdalamPerseroanTerbatas,dimanaPerusahaanAnak

adalah independent/separated legal entity. Pertanggungjawaban Direksi dan/atau Komisaris Perusahaan Anak adalah kepada RUPS Perusahaan Anak. Perusahaan Induk selaku pemegang saham menjalankan kewenangan dan fungsinya melalui RUPS di Perusahaan Anak.

2. Direktur Pengganti melaporkan kepada Direktur Bidang seluruh tindakan yang dilakukan/keputusan yang dibuat selama menggantikan Direktur Bidang.

Page 161: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 159

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pengungkapan/Disclosure DireksiPerusahaan selalu mengungkapkan informasi mengenai perubahan kebijakan-kebijakan Direksi dalam Surat Keputusan/Surat Edaran yang dicantumkan juga dalam Intranet Messenger yang disebut MyBCA yang dapat dibaca oleh unit-unit kerja dan seluruh karyawan.

Rapat DireksiSesuai Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi serta dalam rangka pelaksanaan GCG, Direksi secara rutin mengadakan pertemuan/rapat. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat tersebut

dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil-hasil rapat bersifat mengikat bagi seluruh anggota Direksi dan dituangkan dalam risalah rapat serta didokumentasikan secara baik.

Sepanjang tahun 2012 telah diselenggarakan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) kali rapat Direksi dan 15 (lima belas) kali rapat gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris. Berikut adalah informasi mengenai frekuensi penyelenggaraan rapat Direksi dan kehadiran masing-masing anggota Direksi di setiap Rapat Direksi dan Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama periode tahun 2012.

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Direksi

Nama Direktur Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Jahja Setiaatmadja 49 42 86%

Eugene Keith Galbraith 49 32 65%

Dhalia M. Ariotedjo 49 31 63%

Anthony Brent Elam 49 38 78%

Suwignyo Budiman 49 36 73%

Subur Tan 49 43 88%

Renaldo Hector Barros 49 37 76%

Henry Koenaifi 49 39 80%

Armand W. Hartono 49 38 78%

Erwan Yuris Ang 49 36 73%

Frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi (Rapat Gabungan) dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Gabungan

Nama Direktur Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Jahja Setiaatmadja 15 14 93%

Eugene Keith Galbraith 15 8 53%

Dhalia M. Ariotedjo 15 13 87%

Anthony Brent Elam 15 13 87%

Suwignyo Budiman 15 10 67%

Subur Tan 15 13 87%

Renaldo Hector Barros 15 11 73%

Henry Koenaifi 15 13 87%

Armand W. Hartono 15 9 60%

Erwan Yuris Ang 15 8 53%

Page 162: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012160

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Kebijakan Remunerasi bagi DireksiSebagai kompensasi atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, maka anggota Direksi berhak untuk mendapatkan remunerasi. Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi anggota Direksi adalah sebagai berikut:1. Remunerasi bagi anggota Direksi

merupakan kompensasi yang diberikan Perseroan bagi anggota Direksi atas pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban yang telah dilakukan selama periode tertentu.

2. Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam sistem kompensasi yang akan diusulkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan Komisaris dan selanjutnya oleh Dewan Komisaris diajukan kepada RUPS.

3. Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa sehingga menarik bagi profesional karena cukup kompetitif dan dapat mengakomodasi kondisi pasar tenaga kerja serta mencerminkan kemampuan dan kinerja Perseroan.

Pemberian Remunerasi untuk anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan RUPS dapat melimpahkan wewenangnya kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya gaji dan/atau tunjangan yang akan dibayarkan kepada anggota Direksi dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

Paket/Kebijakan Remunerasi Bagi DireksiYang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Direksi, antara lain meliputi: a. Remunerasi dalam bentuk non natura,

termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan

b. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Struktur Remunerasi yang Menunjukkan Komponen Remunerasi dan Jumlah Nominal per Komponen untuk Seluruh Anggota Direksi Selama Tahun 2012

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain

Jumlah Diterima dalam 1 tahun

Direksi

Orang Dalam Jutaan Rupiah

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)

10 193.141

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura:

a. Tunjangan Perjalanan Dinas 10 507

b. Tunjangan Kesehatan 10 495

c. Keanggotaan Klub Kesehatan 5 199

Total 194.342

Jumlah Remunerasi untuk setiap anggota Direksi dalam 1 (satu) tahun adalah di atas Rp 2 miliar yang diterima secara tunai selama tahun 2012.

Page 163: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 161

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Kepemilikan Saham Anggota Direksi BCA pada BCA, Bank Lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, Perusahaan Lain yang Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor per 31 Desember 2012

Nama Direktur

Kepemilikan saham anggota Direksi BCA yang jumlahnya mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor pada:

BCA Bank LainLembaga Keuangan

Bukan Bank

Perusahaan Lain

Jahja Setiaatmadja - - - √

Eugene Keith Galbraith - - - -

Dhalia M. Ariotedjo - - - -

Anthony Brent Elam - - - √

Suwignyo Budiman - - - -

Renaldo Hector Barros - - - -

Henry Koenaifi - - - -

Subur Tan - - - -

Armand W. Hartono - - - √

Erwan Yuris Ang - - - -

Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi DireksiProgram orientasi dan pelatihan bagi anggota Direksi, khususnya anggota Direksi baru, dilaksanakan untuk memberi arahan kepada anggota Direksi agar memperoleh pemahaman tentang Perseroan dalam waktu relatif singkat sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara lebih efektif dan efisien.

Pelaksanaan program orientasi dan pelatihan tersebut diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi BCA tahun 2012.

Program Orientasi dan Pelatihan yang Diikuti oleh Anggota Direksi Selama Tahun 2012Nama Jabatan Pelatihan Lokasi Pelatihan Tanggal Pelatihan

Jahja Setiaatmadja

Presiden Direktur

51th ACI WORLD CONGRESS

Dubai, Uni Emirat Arab

22-24 Maret 2012

Basel Counterparty Credit Risk and CVA

Singapura 10-11 April 2012

Eugene Keith Galbraith

Wakil Presiden Direktur

Seminar Otoritas Jasa Keuangan

Jakarta 18 Januari 2012

Internal Capital Adequacy Assesment Process

Jakarta 18-19 Juni 2012

Basel II & III: Bank Capital Adequacy

London,Inggris 28-29 Juni 2012

Dhalia M. Ariotedjo

Direktur SIBOS Osaka, Jepang 29 Oktober - 1 November 2012

Page 164: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012162

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Nama Jabatan Pelatihan Lokasi Pelatihan Tanggal Pelatihan

Anthony Brent Elam

Direktur Islamic Banking and Finance: Product and Instrument

Kuala Lumpur, Malaysia

30-31 Januari 2012

Risk Management Certification Refresher Program

Frankfurt, Jerman

9-10 Juli 2012

Banker Association for Risk Management

Jakarta 10 Juli 2012

The Asian Banker Diploma in Basel III Implementation

Singapura 5-7 Desember 2012

Suwignyo Budiman

Direktur Resiliensy Risk 2012 Jakarta 8 Maret 2012 Payment, Settlement

and Remittance Asia 2012

Jakarta 30-31 Juli 2012

Renaldo Hector Barros

Direktur Wincor Nixdorf in Padenbord

Jerman 4-10 Januari 2012

Resiliensy Risk 2012 Jakarta 8 Maret 2012 McAfee Focus 12

Security Conference Las Vegas,

Amerika Serikat

22-24 Oktober 2012

Henry Koenaifi Direktur Resiliensy Risk 2012 Jakarta 8 Maret 2012 Understanding

Global Market: Macro Economic for Executive

Massachusetts, AS

27-28 Maret 2012

Armand W. Hartono

Direktur Wincor Nixdorf in Padenbord

Jerman 4-10 Januari 2012

Resiliensy Risk 2012 Jakarta 8 Maret 2012 SIBOS Osaka, Jepang 29 Oktober -

1 November 2012Erwan Yuris Ang Direktur Tsinghua Executive

Development Programs Advance Business Course

Beijing, China 9-14 April 2012

Subur Tan Direktur Resiliensy Risk 2012 Jakarta 8 Maret 2012

KOMITE EKSEKUTIF DIREKSIDireksi dibantu oleh 6 (enam) Komite Eksekutif yang semuanya bertugas memberikan opini obyektif kepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi dan bersama-sama memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keahliannya.

Berikut adalah 6 (enam) Komite Eksekutif di bawah Direksi:1. Asset & Liability Committee (ALCO) 2. Komite Manajemen Risiko (KMR) 3. Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) 4. Komite Kredit (KK) 5. Komite Pengarah Teknologi Informasi

(KPTI) 6. Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian

(KPKK)

1. Asset & Liability Committee (ALCO) ALCO adalah Komite tetap di bawah

Direksi dengan misi mencapai tingkat profitabilitas Perseroan yang optimum serta risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valuta asing yang terkendali, melalui penetapan kebijakan dan strategi aktiva dan pasiva Perseroan (assets and liabilities management).

Fungsi Pokok ALCO• Menetapkan kebijakan dan strategi

pengelolaan likuiditas untuk mencukupi kebutuhan likuiditas Perseroan dan menghindari idle funds.

• Menetapkan kebijakan dan strategiyang berkaitan dengan risiko pasar, yaitu risiko suku bunga dan risiko valuta asing.

Page 165: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 163

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Menetapkan kebijakan dan strategiharga (pricing policy) untuk produk-produk dana, pinjaman, dan rekening antar kantor.

• Menetapkan kebijakan dan strategidalam penataan portofolio investasi.

• Menetapkan kebijakan dan strategipenataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga untuk mencapai net interest margin yang optimum.

Wewenang Wewenang Komite berada pada Rapat

Komite yang sah dan memiliki kekuatan penuh atas tanggung jawab Direksi. Komite mempunyai wewenang untuk

mengambil keputusan strategis di bidang pengelolaan aktiva dan pasiva Perseroan (assets and liabilities management) sejauh tidak melampaui wewenang Direksi, seperti:• Menetapkan suku bunga deposito,

tabungan, dan giro.• Menetapkansukubungapinjaman.• Menetapkan strategi pendanaan dan

investasi.• Menetapkan strategi hedging apabila

dipandang perlu melakukan hedging.• Menetapkan limit yang berkaitan

dengan risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valuta asing sesuai kebijakan pengambilan risiko secara keseluruhan.

Keanggotaan ALCO dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota) Presiden Direktur Mempunyai hak suara

Anggota • WakilPresidenDirektur

• DirekturyangmembidangiBisnisKorporasi, Corporate Finance, Tresuri dan Perbankan Internasional

• DirekturyangmembidangiKeuangandan Perencanaan

• DirekturyangmembidangiManajemenRisiko

• DirekturyangmembidangiBisnisdanKomersial serta Pengembangan Dana dan Jasa

• DirekturyangmembidangiKreditKonsumer

• KepalaDivisiTresuri

• KepalaDivisiPerbankanInternasional

• KepalaDivisiKeuangandanPerencanaan

• KepalaGrupCorporate Banking dan Corporate Finance

• KepalaDivisiBisnisKomersialdanSME

• KepalaUnitBisnisKreditKonsumer

• KepalaGrupBisnisConsumerCard

• KepalaDivisiPengembanganDanadanJasa

Sekretaris (merangkap Anggota) Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko atau pejabat lain yang ditunjuk

Page 166: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012164

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab ALCO berfungsi antara lain untuk

menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan likuiditas untuk mencukupi kebutuhan likuiditas Perseroan dan meminimalisasi idle funds. Selain itu ALCO menetapkan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, strategi harga serta strategi dalam penataan portofolio investasi dan strategi penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga sehingga dapat dicapai tingkat marjin bunga bersih (Net Interest Margin-NIM) yang optimal. Komite tersebut melaporkan realisasi kerjanya melalui risalah rapat rutin dan rapat khusus yang diadakan untuk membahas hal tertentu.

Tugas Pokok Anggota Anggota Komite adalah anggota yang

memiliki hak suara, dengan tugas pokok antara lain:• Memberikan masukan kepada

sekretaris Komite dalam penyusunan agenda dan bahan rapat.

• Memberikan masukan berupainformasi dan analisis pada rapat Komite, mengenai:

- Metodologi penentuan harga produk dana dan pinjaman.

- Metodologi pengukuran risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valuta asing.

- Penentuan harga produk dana dan pinjaman.

- Daya saing suku bunga produk dana dan pinjaman.

- Strategi bank pesaing. - Kendala penerapan hasil keputusan

Komite. - Perilaku nasabah dan perubahannya.

Rapat Komite Berikut beberapa ketentuan tentang rapat

Komite:• Rapat Komite dilaksanakan sesuai

kebutuhan dan sedikitnya sekali dalam 1 (satu) bulan.

• Rapat Komite sah apabila sedikitnyadihadiri oleh ½ (setengah) jumlah anggota ditambah satu anggota termasuk ketua/ketua pengganti atau dihadiri oleh 4 (empat) orang Direktur termasuk ketua/ketua pengganti.

Pengambilan Keputusan• Pengambilan keputusan dalam kaitan

penggunaan wewenang Komite hanya diambil melalui keputusan rapat Komite yang sah.

• KeputusanrapatKomitesahdanmengikatapabila disetujui oleh setengah jumlah anggota yang hadir dan memiliki hak suara ditambah 1 (satu) suara.

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi KerjaRealisasi kerja Komite dilaporkan melalui:• Risalahrapatrutin.• Risalahrapatkhususyangdiadakanuntuk

membahas hal tertentu.• Data dan informasi yang terkait dengan

bidang yang dibahas.• Catatan dan pendapat Komite mengenai

risalah rapat serta data dan informasi yang terkait.

Page 167: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 165

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Frekuensi Rapat ALCO dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota ALCO Lainnya Selama Tahun 2012Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Nama Direktur

PresidenDirektur/JahjaSetiaatmadja* 12 10 83%

Wk. Presiden Direktur / Eugene Keith Galbraith 12 9 75%

Direktur Bisnis Korporasi / Dhalia M. Ariotedjo 12 8 67%

Direktur Manajemen Risiko / Anthony Brent Elam

12 11 92%

Direktur Bisnis Cabang / Suwignyo Budiman 12 9 75%

Direktur Perbankan Individual / Henry Koenaifi 12 9 75%

Anggota

Kepala Divisi atau pejabat yang mewakili:

Divisi Tresuri 12 12 100%

Divisi Perbankan Internasional 12 9 75%

Divisi Keuangan dan Perencanaan 12 10 83%

Grup Corporate Banking dan Corporate Finance 12 12 100%

Divisi Bisnis Komersial dan SME 12 10 83%

Divisi Pengembangan Dana dan Jasa 12 11 92%

Unit Bisnis Kredit Konsumer 12 12 100%

Grup Bisnis Consumer Card 12 8 67%

Satuan Kerja Manajemen Risiko 12 12 100%

Bukan Anggota

Direktur Kepatuhan / Subur Tan 12 10 83%

Direktur Teknologi Informasi dan Strategi Operasi / Renaldo Hector Barros

12 0 -

Direktur Wilayah dan Operasi / Armand W. Hartono

12 6 50%

Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang / Erwan Yuris Ang

12 8 67%

*:KetuaCatatan:Sebagai Nara Sumber, dapat diundang untuk memberikan masukan mengenai beberapa masalah dan berasal dari anggota Direksi lain, unit kerja Kantor Pusat, Kantor Wilayah atau kantor Cabang, maupun pihak luar BCA

Kegiatan/Realisasi Program Kerja ALCO Selama Tahun 2012Selama tahun 2012, ALCO telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat dengan agenda rapat sebagai berikut:• Laporan tindak lanjut Keputusan Rapat

ALCO sebelumnya.• ParameterEkonomiyangmeliputiinflasi,

suku bunga Bank Indonesia Term Deposit, yield curves Rupiah dan USD, likuiditas pasar Rupiah dan USD, dan nilai tukar Rupiah.

• RisikoLikuiditasyangterdiridariPrimary Reserves Rupiah dan Valas dan Secondary Reserves Rupiah dan Valas, Struktur Dana Rupiah dan Valas, Proyeksi Kredit, Proyeksi Likuiditas dan kerugian karena risiko likuiditas.

• Risiko Suku Bunga yang terdiri dari Gap Analysis Rupiah dan Valas serta Laporan Pinjaman dan Investasi Surat Berharga Berbunga Tetap Rupiah dan USD.

• Risiko Valuta Asing, mengenaiperkembangan Produk Domestik Netto (PDN) dan risikonya.

Page 168: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012166

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

• Loan Portfolio yang terdiri dari plafond dan outstanding kredit dan golongan debitur.

• Yield dan Cost of Fund Rupiah dan Valas.• AnalisisAsset/Liabilities Management.• Perkembangan pangsa pasar Dana dan

Kredit.• Membahas dan memutuskan perubahan

suku bunga Dana dan Kredit, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) serta limit-limit yang berkaitan dengan Asset Liability Management (ALM).

• Melakukanreview terhadap hasil simulasi laba/rugi sesuai strategi ALM Perseroan.

2. Komite Manajemen Risiko (KMR) Komite Manajemen Risiko (KMR) ini

dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Perseroan.

Fungsi Pokok KMR• Menyusun kebijakan, strategi, dan

pedoman penerapan manajemen risiko.

• Menyempurnakan pelaksanaanmanajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif.

• Menetapkan hal-hal yang terkaitdengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

Wewenang KMR mempunyai wewenang untuk

mengkaji dan memberikan rekomendasi mengenai hal yang berkaitan dengan manajemen risiko untuk dimintakan keputusan dari Direksi.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota tetap)

Direktur yang membidangi manajemen risiko

Mempunyai hak suara

Anggota tetap1) • SemuaanggotaDireksi

• Executive Vice President Grup Analisa Risiko Kredit

• KepalaSatuanKerjaKepatuhan

Anggota tidak tetap2) Semua Kepala Divisi/Satuan Kerja/Grup/Unit Bisnis, di luar Anggota Tetap

Sekretaris (merangkap Anggota tetap)

Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko/Pejabat Pengganti

Catatan:1) Jika ada jabatan yang dirangkap, yang bersangkutan hanya mempunyai 1 (satu) suara.2) Sesuai topik yang dibahas.

Tugas dan Tanggung Jawab• Memberikan masukan kepada

sekretaris KMR berupa topik beserta bahan rapat yang akan dibahas dalam rapat KMR.

• Memberikan masukan berupainformasi dan analisis yang terkait dengan topik yang dibicarakan pada rapat KMR. Topik yang dapat dibicarakan pada rapat KMR antara lain:

- Arah dan sasaran Perusahaan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko, serta perubahannya apabila diperlukan.

- Penilaian terhadap efektivitas implementasi kerangka manajemen risiko.

Page 169: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 167

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

- Perkembangan dan kecenderungan eksposur risiko total dari Perseroan dan mengusulkan tingkat toleransi risiko keseluruhan yang dapat diterima (risk appetite).

- Hasil kajian mengenai total eksposur risiko yang dihadapi Perseroan beserta dampaknya.

- Penilaian kecukupan modal Perseroan dalam menghadapi risiko kerugian yang timbul dengan menggunakan berbagai skenario stress testing.

- Usulan pengembangan metoda pengukuran risiko, contingency plan dalam kondisi tidak normal (worst case scenario), serta metoda lainnya yang berkaitan dengan manajemen risiko Perseroan.

- Hal-hal yang memerlukan penetapan (justification) terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

- Limit wewenang, eksposur, dan konsentrasi portofolio kredit maupun parameter lainnya yang bertujuan untuk membatasi risiko.

Rapat KMR Berikut beberapa ketentuan tentang rapat

KMR:• Rapat KMR dilaksanakan sesuai

kebutuhan dan sedikitnya sekali dalam 3 (tiga) bulan atau 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun.

• Rapat KMR sah apabila sedikitnyadihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota tetap atau ½ (setengah) jumlah anggota tetap namun dengan meminta persetujuan dari semua anggota tetap.

Pengambilan Keputusan Berikut ketentuan tentang pengambilan

keputusan.• Pengambilankeputusandalamkaitan

penggunaan wewenang KMR hanya diambil melalui keputusan rapat KMR yang sah.

• Keputusan rapat KMR sah danmengikat apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir.

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KMR

Pertanggungjawaban dan realisasi kerja KMR dilaporkan melalui:• Laporan tertulis secara berkala

sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun kepada Direksi, mengenai hasil pertemuan rutin dalam rapat KMR.

• Laporan tertulis kepada Direksi,mengenai hasil pertemuan khusus yang diadakan untuk membahas hal tertentu.

• Laporankhususataulaporankegiatan(jika diperlukan).

Page 170: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012168

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Frekuensi Rapat KMR dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KMR Lainnya Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Presiden Direktur / Jahja Setiaatmadja 4 4 100%

Wakil Presiden Direktur / Eugene Keith Galbraith

4 4 100%

Direktur / Dhalia M. Ariotedjo 4 2 50%

Direktur Manajemen Risiko / Anthony Brent Elam1)

4 4 100%

Direktur / Suwignyo Budiman 4 2 50%

Direktur / Subur Tan 4 3 75%

Direktur / Renaldo Hector Barros 4 2 50%

Direktur / Henry Koenaifi 4 4 100%

Direktur / Armand W. Hartono 4 2 50%

Direktur / Erwan Yuris Ang 4 4 100%

Executive Vice President Grup Analisa Risiko Kredit

4 4 100%

Kepala Satuan Kerja Kepatuhan 4 3 75%

Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko / Sekretaris

4 3 75%

Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME / Anggota tidak tetap2)

1 1 100%

Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer / Anggota tidak tetap2)

1 1 100%

Kepala Grup Analisa Risiko Kredit / Anggota tidak tetap2)

1 1 100%

Kepala Grup Corporate Banking & Corporate Finance / Anggota tidak tetap2)

1 1 100%

Catatan:1) Ketua2)Jumlah rapat untuk anggota tidak tetap adalah sesuai dengan undangan untuk topik pembahasan yang terkait

Kegiatan Komite dan Program Kerja 2012 dan Realisasinya

Sepanjang tahun 2012, KMR mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali sehingga realisasi dari program kerja KMR adalah sebagai berikut:• Melakukan review atas limit sektor

industri termasuk industri multifinance dan pembiayaan pada sektor ekonomi yang prospektif termasuk di dalamnya perhotelan.

• Memperbandingkan parameter risikoper kategori kredit.

• Mereview perkembangan Trend Commodity Price.

• Melihat Kondisi Cabang berdasarkanjumlah Account Officer.

• Melakukan pembahasan atas Risk Appetite dan Capital Allocation.

• Menginformasikan tentangKonsorsium Data Kerugian Eksternal.

• Mendiskusikan Hasil Penilaian BankIndonesia Terhadap Tingkat Kesehatan Bank BCA dan Konsolidasi posisi 30 Juni 2012.

• Melihat simulasi atas Unused Loan (Uncommitted).

3. Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) KKP dibentuk untuk mengarahkan

pemberian kredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka pencapaian target perkreditan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Fungsi Pokok KKP• MembantuDireksidalammerumuskan

kebijakan perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan.

Page 171: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 169

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Memantau dan mengevaluasipenerapan kebijakan perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

• Melakukan kajian berkala terhadapKebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) BCA.

• Memantauperkembangandankondisiportofolio perkreditan.

• Memberikan saran dan langkahperbaikan atas hasil pemantauan dan evaluasi yang telah dijalankan.

Wewenang KKP mempunyai wewenang untuk

memberikan saran langkah perbaikan kepada Direksi mengenai hal yang terkait dengan kebijakan perkreditan.

Keanggotaan Komite Kebijakan Perkreditan dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota) Presiden Direktur Mempunyai hak suara

Anggota1) • WakilPresidenDirektur

• DirekturManajemenRisikoatauDirektur Pengganti

• DirekturBisnisKorporasiatauDirekturPengganti2)

• DirekturBisnisCabangatauDirekturPengganti2)

• DirekturPerbankanIndividualatauDirektur Pengganti2)

• Executive Vice President (EVP)

• KepalaGrupAnalisaRisikoKreditdan/atau Kepala Divisi Bisnis Komersial & SME dan/atau Kepala Grup Corporate Banking dan Corporate Finance dan/atau Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer dan/atau Kepala Grup Bisnis Consumer Card atau Pejabat Pengganti2)

• KepalaDivisiAuditInternalatauPejabatPengganti

Sekretaris (merangkap Anggota) Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko atau Pejabat Pengganti

Catatan:1) Direktur lain berhak hadir dalam rapat KKP, namun tanpa hak suara2) Sesuai topik yang dibahas

Tugas Pokok Anggota KKP• Memberikan masukan kepada

sekretaris komite dalam penyusunan agenda dan bahan rapat.

• Memberikan masukan berupainformasi dan analisis pada rapat komite untuk membuat keputusan komite, mengenai:

- Pengembangan kebijakan perkreditan (korporasi, komersial, SME, konsumer, dan kartu kredit) sesuai dengan misi dan rencana bisnis perusahaan.

- Ketaatan terhadap ketentuan perundangan dalam pemberian kredit.

Page 172: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012170

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

- Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan secara keseluruhan.

- Kebenaran pelaksanaan kewenangan memutus kredit.

- Kebenaran proses pemberian, perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait dan debitur besar tertentu.

- Kebenaran pelaksanaan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

- Penyelesaian kredit bermasalah sesuai ketentuan kebijakan perkreditan.

- Pemenuhan Perseroan atas kecukupan jumlah penyisihan penghapusan kredit.

- Hasil pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan KDPB.

Rapat KKP Berikut beberapa ketentuan tentang rapat

KKP.• Rapat KKP dilaksanakan sesuai

kebutuhan dan sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun.

• Rapat KKP sah apabila sedikitnyadihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota.

Pengambilan Keputusan• Pengambilankeputusandalamkaitan

penggunaan wewenang Komite dapat dilakukan melalui edaran kepada anggota KKP atau melalui rapat KKP yang sah.

• Keputusan rapat KKP sah danmengikat apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir.

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KKP• Laporan tertulis secara berkala

kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris mengenai

hasil pengawasan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB), serta saran perbaikan yang diperlukan.

• Data dan informasi lain yangberkaitan dengan hasil pengawasan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan.

Program Kerja dan Realisasi KKP Selama Tahun 2012• Merekomendasikan beberapa

kebijakan perkreditan.• Mereview wewenang memutus

kredit, termasuk wewenang memutus konversi fasilitas kredit.

• Mereview ketentuan restrukturisasi kredit antara lain mengenai:- Perlakuan restrukturisasi untuk

debitur yang hanya memiliki fasilitas angsuran.

- Ketentuan pejabat pengganti untuk kredit yang direstrukturisasi.

- Restrukturisasi Kredit kepada Pihak Terkait.

- Ketentuan kredit yang pernah direstrukturisasi dan akan direstrukturisasi ulang.

• Membuat LaporanPertanggungjawaban dan Realisasi Kerja Komite Kebijakan Perkreditan dan menyampaikannya kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

4. Komite Kredit (KK) Misi Komite Kredit adalah membantu

Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan memperhatikan pengembangan bisnis tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian (prudent).

Page 173: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 171

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Fungsi Pokok KK • Memberikanpengarahanapabilaperlu

dilakukan analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif.

• Memberikan keputusan ataurekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan:- Debitur-debitur besar- Industri-industri yang tidak

biasa diterima/ditangani BCA (Uncommon Industry), serta

- Permintaan khusus dari Direksi.• Melakukan koordinasi dengan

Asset & Liability Committee (ALCO) dalam hal aspek pendanaan kredit dan penyesuaian suku bunga kredit korporasi.

Jenjang KK Dalam pelaksanaan kegiatannya, Komite

Kredit (KK) dikelompokkan berdasarkan kategori kredit, yakni:1. KK Korporasi2. KK Komersial

Wewenang KK Kewenangan KK dalam memberikan

keputusan atau merekomendasikan rancangan keputusan kredit mengacu pada ketentuan yang mengatur tentang Wewenang Memutus Kredit yang tertuang dalam Manual Ketentuan Kredit Korporasi dan Manual Ketentuan Kredit Komersial.

Berikut lingkup wewenang yang dimiliki KK.• Darisegibesarnyakewenangan: KK berwenang memutus kredit sesuai

dengan besarnya wewenang maksimal yang ditetapkan untuk masing-masing jenis KK.

• Darisegiobyekkeputusankredit:- Memberikan keputusan kredit

untuk kategori korporasi dan komersial di atas nilai tertentu.

- Memberikan keputusan atas usulan fasilitas kredit.

- Menetapkan rencana pengambilalihan/pembelian kredit baik yang telah direstrukturisasi maupun yang belum direstrukturisasi dari lembaga keuangan lain.

Keanggotaan Komite Kredit Korporasi dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara*)

Ketua (merangkap Anggota tetap)

Executive Vice President (EVP) Mempunyai hak suara

Anggota Tetap • PresidenDirektur

• WakilPresidenDirekturatauDirekturPengganti

• DirekturBisnisKorporasiatauDirekturPengganti

• DirekturManajemenRisiko

Anggota Tidak Tetap Direktur lainnya yang memiliki wewenang memutus kredit

Sekretaris (merangkap Anggota tetap)

Kepala Grup Analisa Risiko Kredit Tidak mempunyai hak suara

*) pengambilan keputusan melalui rapat dilakukan dengan mekanisme voting

Page 174: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012172

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Keanggotaan Komite Kredit Komersial dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara1)

Ketua2) (merangkap Anggota Tetap)

Kepala Grup Analisa Risiko Kredit Mempunyai hak suara

Anggota Tetap • DirekturBisnisCabang(DBC)atauDirektur Pengganti

• Executive Vice President (EVP)

• KepalaGrupAnalisaRisikoKreditberdasarkan kesesuaian dengan eksposur kredit komersial yang ditangani

• KepalaKantorWilayah

Sekretaris (merangkap Anggota Tetap)

Credit Adviser Tidak mempunyai hak suara

Catatan:1) pengambilan keputusan melalui rapat dilakukan dengan mekanisme voting2) pelaksanaan tugas Ketua dapat bergantian di antara Kepala Grup berdasarkan kesesuaian dengan eksposur kredit komersial yang ditangani

Tugas Pokok Anggota• Memberikan arahan jika perlu

diadakan analisis kredit yang lebih komprehensif, berhubung informasi yang disajikan belum mencukupi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

• Memberikan pertimbangan terhadaprancangan keputusan kredit yang diajukan oleh pihak pemberi rekomendasi/pengusul.

• Memutuskan kredit berdasarkankemahiran profesional secara jujur, obyektif, cermat, dan seksama.

• Memberikan masukan kepadasekretaris mengenai kebutuhan rapat KK.

Rapat Komite Berikut beberapa ketentuan tentang rapat

KK.• Rapat KK dilaksanakan sesuai

kebutuhan, minimal 2 (dua) kali setahun.

• Rapat KK dapat dilaksanakan dandinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga) Anggota Tetap.

• Rapat KK dapat dilaksanakan melaluimedia teleconference.

• Untuk KK Korporasi, DirekturKepatuhan atau penggantinya wajib menghadiri setiap rapat KK.

• Rapat KK Komersial dapat dilakukanbaik di Kantor Pusat maupun di Kantor Wilayah setempat.

• Setiap penyelenggaraan rapat KKharus dituangkan dalam risalah rapat.

Pengambilan Keputusan Berikut ketentuan tentang pengambilan

keputusan.• Pengambilan keputusan kredit dapat

dilakukan melalui persetujuan atas rancangan keputusan yang diedarkan secara tertulis atau konfirmasi persetujuan melalui email (circulation memo) kepada Anggota Komite atau melalui rapat KK yang sah. Jika rancangan keputusan yang diedarkan tidak disetujui oleh salah satu anggota KK, maka sesegera mungkin sekretaris menjadwalkan kembali rapat KK.

Page 175: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 173

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• UntukKKKorporasi,apabilakeputusankredit yang diambil dalam rapat KK belum memenuhi ketentuan mengenai wewenang Direksi dalam memutus kredit, maka rancangan keputusan kredit diedarkan untuk dimintakan persetujuan Direktur lain dan/atau Dewan Komisaris.

• Pemantau dan Nara Sumber tidakmempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan kredit.

Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban komite dapat

disampaikan melalui risalah rapat, memorandum keputusan yang diedarkan, dan laporan berkala komite.

Frekuensi Rapat Komite Kredit Korporasi dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota Komite Kredit Korporasi Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Presiden Direktur / Jahja Setiaatmadja2) 15 13 87%

Wakil Presiden Direktur / Eugene Keith Galbraith2)

15 7 47%

Direktur Bisnis Korporasi / Dhalia M. Ariotedjo2) 15 10 67%

Direktur Manajemen Risiko / Anthony Brent Elam2)

15 14 93%

Direktur / Suwignyo Budiman3) 15 7 47%

Direktur / Subur Tan4) 15 12 80%

Direktur / Renaldo Hector Barros3) 15 1 7%

Direktur / Henry Koenaifi3) 15 2 13%

Direktur / Armand W. Hartono4) 15 6 40%

Direktur / Erwan Yuris Ang3) 15 2 13%

Executive Vice President / Rudy Susanto1) 15 15 100%

Catatan:1) = Ketua2) = Anggota tetap3) = Anggota tidak tetap yang memiliki wewenang memutus kredit4) = Anggota Direksi lainnya yang tidak memiliki wewenang memutus kredit

Frekuensi Rapat Komite Kredit Komersial dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota Komite Kredit Komersial Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Direktur Bisnis Cabang / Suwignyo Budiman2) 8 3 38%

Executive Vice President / Rudy Susanto2) 8 8 100%

Kepala Grup Analisa Risiko Kredit / B. Rickyadi Widjaja1)

8 8 100%

Kepala Grup Analisa Risiko Kredit Lainnya2) 8 8 100%

Kepala Divisi Bisnis Kecil dan Menengah3) 8 5 63%

Kepala Satuan Kerja Kepatuhan4) 8 6 75%

Kepala Wilayah2) 8 8 100%

Catatan1) = Ketua2) = Anggota Tetap3) = Nara Sumber4) = Pemantau

Page 176: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012174

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Kegiatan/Realisasi Program Kerja KK Korporasi dan KK Komersial Selama Tahun 2012:

Selama tahun 2012, KK Korporasi telah mengadakan rapat 15 (lima belas) kali rapat sedangkan KK Komersial telah mengadakan rapat 8 (delapan) kali rapat yang terdiri dari 7 (tujuh) kali rapat untuk KK Komersial Jabodetabek dan 1 (satu) kali rapat KK Komersial Non Jabodetabek.

5. Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI)

KPTI dibentuk untuk memastikan penerapan sistem teknologi informasi

sejalan dengan strategi Perseroan. KPTI memiliki misi untuk meningkatkan keunggulan bersaing Perusahaan melalui pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang tepat guna.

Fungsi Pokok KPTI• Mereview dan merekomendasikan

rencana strategis TI agar sejalan dengan rencana bisnis Perseroan.

• Melakukan evaluasi secara berkalaatas dukungan TI pada kegiatan usaha BCA.

• Memastikan investasi TI memberikannilai tambah kepada Perseroan.

Keanggotaan Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota) Direktur Teknologi Informasi dan Strategi Operasi

Mempunyai hak suara

Sekretaris (merangkap Anggota) Kepala IT Management Office

Anggota • DirekturManajemenRisiko

• DirekturKepatuhan

• DirekturWilayahdanOperasi

• DirekturWilayahdanPendukungCabang

• KepalaInfrastructure & Service Delivery Management

• KepalaDelivery Channel & Middleware Application Management

• KepalaDatabase Application Management

• KepalaCore Application Management (I & II)

• KepalaSatuanKerjaEnterprise Security (SKES)

• KepalaSatuanKerjaManajemenRisiko

• KepalaSatuanKerjaKepatuhan

• KepalaDivisiPembinaanOperasidanLayanan

• KepalaUnitKerjaPenggunaUtamaTI*)

• KepalaDivisiAuditInternal Tanpa hak suara

*)Keikutsertaandalamrapattergantungpadatopikrapatyangrelevandenganunitkerjabersangkutan

Page 177: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 175

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Wewenang dan Tanggung Jawab KPTI KPTI memiliki wewenang dan tanggung

jawab sebagai berikut:• Memberikan rekomendasi kepada

Direksi atas rencana strategis TI agar searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Perseroan.

• Mereview dan memberikan rekomendasi kelayakan investasi pada sektor TI yang dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Perseroan.

• Mereview dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis untuk meminimalkan risiko atas investasi Perseroan pada sektor TI.

• Mereview dan memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama.

Rapat KPTI Berikut beberapa ketentuan tentang rapat

KPTI.• Rapat KPTI dilaksanakan sesuai

kebutuhan Perseroan dan sedikitnya sekali dalam 3 (tiga) bulan.

• RapatKPTIhanyadapatdilaksanakanapabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang diundang dan mempunyai hak suara.

Pengambilan Keputusan Berikut ketentuan tentang pengambilan

keputusan.• Pengambilankeputusandalamkaitan

penggunaan wewenang KPTI hanya diambil melalui keputusan rapat KPTI yang sah.

• KeputusanrapatKPTIyangsahdanmengikat apabila disetujui oleh sedikitnya ½ (setengah) jumlah anggota yang hadir dan memiliki hak suara ditambah 1 (satu) suara.

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KPTI

Realisasi kerja KPTI dilaporkan melalui risalah rapat dengan ketentuan sebagai berikut:• Hasil rapat KPTI wajib dituangkan

dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.

• Risalah rapat dibuat oleh sekretarisKPTI dan ditandatangani oleh ketua KPTI.

Frekuensi Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KPTI Lainnya Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Direktur Teknologi Informasi dan Strategi Operasi/Renaldo Hector Barros1)

4 4 100%

Direktur Manajemen Risiko/Anthony Brent Elam

4 4 100%

Direktur Kepatuhan/Subur Tan 4 4 100%

Direktur Wilayah dan Operasi/Armand W. Hartono

4 3 75%

Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang/ Erwan Yuris Ang

4 4 100%

Kepala IT Management Office 4 4 100%

Kepala Infrastructure & Service Delivery Management

4 4 100%

Kepala Delivery Channel & Middleware Application Management

4 3 75%

Kepala Database Application Management 4 4 100%

Kepala Core Application Management I 4 4 100%

Page 178: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012176

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Kepala Core Application Management II 4 4 100%

Kepala Satuan Kerja Enterprise Security 4 2 50%

Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko 4 3 75%

Kepala Satuan Kerja Kepatuhan 4 3 75%

Kepala Divisi Pembinaan Operasi dan Layanan 4 3 75%

Kepala Divisi Audit Internal2) 4 4 100%

Catatan:1) = Ketua2) = Tanpa hak suara

Program Kerja Tahun 2012• Memberikan rekomendasi kepada

Direksi mengenai rencana strategis TI.• Memantau kinerja TI dan upaya

peningkatannya.• Mengevaluasi dan memonitor

penerapan TI sesuai dengan kebutuhan usaha Perseroan.

• Memastikan investasi TI memberikaninvestasi yang optimal.

• Memastikan efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Perseroan pada sektor TI.

Realisasi Kerja Tahun 2012• Mengevaluasi dan memonitor

pelaksanaan IT Strategic Plan.• Mengevaluasi dan memonitor

pelaksanaan proyek-proyek TI yang selaras dengan rencana proyek yang disepakati.

• Mengevaluasidanmenyetujuiproyekstrategis TI yang selaras dengan kebutuhan Perseroan.

• Melakukan pemantauan ataspenggunaan anggaran TI 2012.

• Mengkaji dan memonitor langkah-langkah strategis untuk meminimalkan risiko investasi TI.

6. Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian (KPKK)

Pembentukan KPKK dilandasi dengan misi untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai penyelesaian kasus yang memenuhi prinsip keadilan dan kesetaraan melalui penelaahan kasus pelanggaran dan/atau kejahatan yang dilakukan karyawan.

Fungsi Pokok KPKK• Menelaah kasus tindak pelanggaran

dan/atau kejahatan oleh karyawan yang memerlukan keputusan Direksi untuk tindak lanjut penyelesaiannya.

• Memberikan pertimbangan kepadaDireksi di dalam menentukan tindak lanjut penyelesaian atas kasus pelanggaran dan/atau kejahatan tersebut, yang meliputi pengenaan sanksi, pembenahan sistem dan prosedur operasional serta pemprosesan kasus secara hukum jika diperlukan.

• Secaraberkala,menelaahpenyelesaiankasus pelanggaran dan/atau kejahatan yang diputuskan oleh Pemimpin Kantor Cabang Utama dan Kepala Kantor Wilayah.

• Memberikan saran dan pengarahan(jika diperlukan) kepada cabang dan wilayah dalam menangani kasus pelanggaran dan/atau kejahatan.

Page 179: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 177

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Wewenang KPKK mempunyai wewenang untuk memberikan usulan/rekomendasi kepada Direksi tentang

penyelesaian kasus pelanggaran dan/atau kejahatan yang dilakukan oleh karyawan.

Keanggotaan Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota) Kepala Divisi Human Capital Management Mempunyai hak suaraAnggota • KepalaDivisiAuditInternal

• KepalaGrupHukum

• KepalaDivisiPengembanganOperasi

Anggota tidak tetap (hadir untuk pembahasan kasus-kasus dalam lingkup bidang kerjanya)

• KepalaDivisiKeuangandanAkuntansi

• KepalaSatuanKerjaPerencanaandanPembinaan Wilayah

• KepalaDivisi/KepalaSatuanKerjalainnya

Sekretaris Wakil Kepala Divisi Audit Umum Cabang dan Kantor Pusat

Tanpa hak suara

Tugas Pokok KPKK Anggota adalah anggota yang memiliki hak

suara, dengan tugas pokok memberikan masukan berupa informasi, analisis dan pertimbangan pada rapat untuk membuat usulan/rekomendasi KPKK mengenai:• Pengenaansanksi• Pembenahan sistem dan prosedur

operasional• Pemrosesankasussecarahukum

Jika anggota KPKK berhalangan hadir, maka dapat diwakili oleh pejabat lain (setingkat Wakil Kepala Divisi atau Kepala Biro) yang ditunjuk oleh anggota yang bersangkutan.

Rapat Komite Berikut beberapa ketentuan tentang rapat

KPKK.• Rapat KPKK dilaksanakan sesuai

keperluan.• Haksuaradimilikiolehanggota.• RapatKPKKsahapabiladihadirioleh

sedikitnya 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota.

Pengambilan KeputusanBerikut beberapa ketentuan tentang keputusan rapat dan pengambilan keputusan.• Pengambilan keputusan dalam kaitan

penggunaan wewenang komite hanya diambil melalui keputusan rapat KPKK yang sah.

• KeputusanrapatKPKKdapatberupa: - Satu rekomendasi kepada Direksi yang

disepakati bersama oleh segenapanggota, atau

- Lebih dari satu rekomendasi (apabila tidak dicapai kesepakatan bersama).

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KPKKRealisasi kerja KPKK dilaporkan melalui:• Risalahrapatrutin.• Risalah rapat khusus yang diadakan untuk

membahas hal tertentu.

Frekuensi Rapat Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KPKK LainnyaSelama tahun 2012 KPKK telah melaksanakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali dan tingkat kehadiran rapat telah mencapai kuorum. Ketua dan anggota KPKK adalah Pejabat Eksekutif di bawah Direksi.

Page 180: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012178

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tingkat Kehadiran Anggota KPKK Selama Tahun 2012

Nama Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran

Kepala Divisi Human Capital Management* 8 8 100%

Kepala Divisi Audit Internal 8 8 100%

Kepala Grup Hukum 8 8 100%

Kepala Sub Divisi Pembinaan Operasi dan Layanan

8 5 63%

Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pembinaan Wilayah

8 6 75%

Kepala Sub Divisi Pengembangan Sistem dan Prosedur

8 3 38%

*Ketua

Realisasi atas Program Kerja KPKK selama tahun 2012

Sepanjang tahun 2012 KPKK telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali dimana realisasi dari program kerja KPKK adalah memberikan masukan berupa informasi, analisis dan pertimbangan untuk membuat rekomendasi kepada Direksi atas beberapa kasus tindak pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang memerlukan keputusan Direksi untuk tindak lanjut penyelesaiannya berupa pengenaan sanksi dan/atau pembenahan sistem dan prosedur operasional dan/atau pemprosesan kasus secara hukum

D. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTERNAL, FUNGSI AUDIT EKSTERNAL, FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN, DAN FUNGSI INVESTOR RELATIONS

FUNGSI KEPATUHAN

Kedudukan Satuan Kerja KepatuhanSatuan Kerja Kepatuhan mempunyai kedudukan setingkat Divisi dan bertanggung jawab kepada Direktur yang membidangi Kepatuhan.

Selama tahun 2012, Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan baru berkaitan dengan aspek kehati-hatian perbankan, sistem moneter dan sistem pembayaran. Demikian juga, ada berbagai peraturan baru lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah, yang wajib dipatuhi oleh Perseroan. Ketidakpatuhan Perseroan terhadap peraturan berlaku, dapat menimbulkan risiko yang bersifat finansial, seperti denda, dan juga non finansial, seperti peringatan tertulis sampai pencabutan izin usaha.

Melihat bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan dapat mempengaruhi operasional Perseroan, BCA mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan lainnya, yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun

Page 181: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 179

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

regulator lainnya. Untuk melaksanakan komitmen tersebut, BCA telah menunjuk salah satu Direksi sebagai Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Untuk membantu tugas Direktur tersebut, dibentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang bersifat independen.

Untuk melaksanakan tugas, Satuan Kerja Kepatuhan telah menyusun kebijakan dan prosedur dalam rangka memastikan risiko kepatuhan dapat diminimalkan. Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga melakukan sosialisasi dan pelatihan, terlibat dalam persetujuan produk dan aktivitas baru, persetujuan penerbitan ketentuan internal, melakukan kajian terhadap pelepasan kredit jumlah besar, melakukan penilaian terhadap internal kontrol terkait kepatuhan pada unit kerja lain, memonitor kepatuhan Perseroan terhadap komitmen yang dibuat dengan regulator. Secara umum, Satuan Kerja Kepatuhan membawahkan 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi pengelolaan kepatuhan dan fungsi penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi BCA juga memegang peranan penting agar fungsi kepatuhan dapat berjalan dengan baik. Pengawasan tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, permintaan penjelasan.

Kegiatan Kepatuhan Selama 2012Aktivitas fungsi pengelolaan kepatuhan yang dilaksanakan selama tahun 2012 antara lain: • Melakukan sosialisasi dan pelatihan

kepada karyawan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan budaya kepatuhan. Sosialisasi dan pelatihan tidak hanya ditujukan kepada karyawan lama tetapi juga kepada karyawan baru

• Melakukanpenilaianrisikokepatuhandanmenyusun laporan profil risiko kepatuhan secara berkala, dalam rangka mengelola

risiko kepatuhan. Termasuk aktivitas yang dilakukan dalam rangka mengelola risiko kepatuhan adalah menilai pengendalian internal pada unit kerja

• Memastikan bahwa produk danaktivitas baru yang akan dilakukan tidak bertentangan dan telah mematuhi ketentuan yang berlaku. Untuk itu, Satuan Kerja Kepatuhan terlibat dalam pemberian persetujuan atas produk dan aktivitas baru.

• Melakukangap analysis antara ketentuan baru dan ketentuan internal yang ada, dan mengusulkan penyesuaian atas ketentuan, prosedur dan sistem internal yang ada.

• Memberikan persetujuan atas ketentuaninternal yang akan diterbitkan

• Melakukan kajian kepatuhan terhadappelepasan kredit dalam jumlah besar

• MemastikankepatuhanPerseroanterhadapkomitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain.

Aktivitas fungsi penerapan APU dan PPT yang dilakukan selama tahun 2012 antara lain:• MelakukansosialisasiAPUdanPPTsecara

berkesinambungan pada seluruh jajaran karyawan mulai dari pimpinan sampai dengan front liner, termasuk bagi setiap karyawan baru.

• Memastikan produk dan aktivitas barutelah memperhatikan peraturan APU dan PPT

• Memantau Transaksi KeuanganMencurigakan (TKM) dengan menggunakan aplikasi Suspicious Transaction Identification Model (STIM) yang dapat digunakan oleh seluruh cabang.

• Melaporkan transaksi keuanganmencurigakan dan transaksi keuangan tunai kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

• Meningkatkan sistem informasi terkaitAPU dan PPT dengan menyempurnakan parameter yang digunakan pada aplikasi STIM dan mengkinikan daftar nasabah risiko tinggi.

Page 182: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012180

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

• Mengkoordinasikan pelaksanaanpengkinian data nasabah melalui penyusunan dan pemantauan realisasi terhadap target pengkinian data nasabah.

Indikator Kepatuhan 2012Indikator kepatuhan tahun 2012 menunjukkan keadaan sebagai berikut:• Rasio Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM) mencakup risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional adalah 14,24%, berada di atas ketentuan Bank Indonesia minimal sebesar 8%.

• RasioNPL(net)adalah0,22%,beradadalambatas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimal sebesar 5%.

• Tidak ada pelampauan maupunpelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

• Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah –Utama 9,03% dan Sekunder 21,42% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Rupiah.

• Giro Wajib Minimum (GWM) Valas8,29%, sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Valas.

• Posisi Devisa Neto (PDN) 0,85%, beradadalam batas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimal sebesar 20% dari modal.

• Komitmen terhadap Bank Indonesia danotoritas pengawas lainnya telah dipenuhi dengan baik.

Anti GratifikasiKepercayaan masyarakat umum dan pelaku pasar terhadap Perseroan sangat dipengaruhi oleh etika perilaku seluruh jajaran Perseroan mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen sampai seluruh karyawannya. Kepercayaan ini sangat penting untuk membina dan memelihara hubungan bisnis dengan nasabah dan pihak ketiga lainnya yang berhubungan dengan Perseroan.

Dalam praktiknya, potensi terjadinya hubungan yang mengarah pada hal-hal yang lebih bersifat pribadi cukup besar, sehingga

hubungan bisnis yang terjalin tercampur oleh hubungan pribadi dan membuat kepentingan perusahaan berbenturan dengan kepentingan pribadi.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, Direksi BCA memandang perlu untuk menetapkan ketentuan mengenai benturan kepentingan, yang dimaksudkan untuk memberikan pedoman jajaran Perseroan sebagai individu dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan, maupun dengan sesama rekan pekerja.

Tujuan Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya bagi seluruh jajaran Perseroan dalam melakukan hubungan dengan para nasabah, rekanan dan sesama pekerja, serta tidak dimaksudkan untuk mencampuri kehidupan pribadi seluruh jajaran Perseroan.

Ketentuan tersebut antara lain menetapkan bahwa:• Seluruh jajaran Perseroan dilarang

meminta atau menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan fasilitas dari Perseroan dalam bentuk fasilitas kredit ataupun fasilitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional Perseroan.

• Seluruh jajaran Perseroan dilarangmeminta atau menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan atau pesanan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa dari Perseroan.

• Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan pada saat-saat tertentu, seperti pada Hari Raya atau pada perayaan lainnya, apabila:

Page 183: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 181

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

- akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif

dan mempengaruhi keputusan Perseroan, dan

- harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar

Maka anggota jajaran Perseroan yang menerima bingkisan tersebut harus segera mengembalikan bingkisan tersebut disertai penjelasan secara sopan bahwa seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menerima bingkisan.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dan komitmen BCA dalam melaksanakan GCG maka diwajibkan:1. Seluruh jajaran Perseroan harus

mengetahui, memahami dan melaksanakan Ketentuan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan tanpa pengecualian.

2. Untuk mendukung pelaksanaan ketentuan tersebut maka seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eselon 1 (S1) sampai eselon 5 (S5) diwajibkan untuk membuat pernyataan tahunan yang memuat semua keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya benturan kepentingan.

Sanksi Pelanggaran:1. Ketentuan ini bersifat mengikat dan harus

dipahami serta dilaksanakan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran Perseroan sebagai bagian dari Kode Etik Bankir BCA dan dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

2. Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini, maka pelanggarnya dapat dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

Hal tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya gratifikasi yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga Direksi BCA sejak tahun 2003 telah mengeluarkan Surat Keputusan yang mendukung anti gratifikasi tersebut dilaksanakan ke seluruh jajaran Perseroan dan hal tersebut sudah menjadi budaya BCA untuk tidak menerima pemberian atau imbalan dari nasabah, debitur, vendor, rekanan, mitra kerja dan pihak ketiga lainnya atas jasa yang diberikan oleh karyawan BCA dalam menjalankan tugasnya.

FUNGSI AUDIT INTERNALDivisi Audit Internal dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional BCA melalui kegiatan audit (assurance) dan konsultasi (consulting) yang independen dan obyektif.

Dalam melaksanakan fungsinya, Divisi Audit Internal melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, dan tata kelola serta memberikan konsultasi bagi pihak intern BCA yang membutuhkan.

Struktur dan Kedudukan Divisi Audit InternalKepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Untuk mendukung independensi dan menjamin kelancaran audit serta wewenang dalam memantau tindak lanjut atas hasil audit, maka Kepala Divisi Audit Internal dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris atau Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan audit. Pemberian informasi tersebut harus dilaporkan kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.

Page 184: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012182

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Posisi Divisi Audit Internal pada Struktur Organisasi BCA

RUPS

Presiden Direktur

Direktur Lain Direktur Kepatuhan

Divisi AuditInternal

Dewan Komisaris

Komite Audit

Keterangan:-------- = Garis komunikasi/penyampaian informasi

Bagan Organisasi Divisi Audit Internal

Divisi AuditInternal

Sub-Divisi Audit

Kantor Pusat

Sub-Divisi Audit

Cabang

Sub-Divisi Audit Kredit

Sub-Divisi Audit

Teknologi Informasi

Biro Anti Fraud

Pengendalian Mutu dan

Pengembangan Audit

Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal1. Menyusun dan melaksanakan rencana

audit internal tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya.

2. Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko (risk management), pengendalian internal (internal control), dan proses tata kelola (governance) untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya.

3. Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan

informasi obyektif tentang kegiatan yang diperiksa.

5. Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, unit kerja atau adanya indikasi tertentu.

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.

7. Berperan sebagai konsultan bagi pihak internal BCA yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugas Audit Internal.

8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.

Page 185: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 183

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Standar PelaksanaanKegiatan Divisi Audit Internal berpedoman pada Manual Kerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi nomor 074A/SK/DIR/2012 tanggal 30 April 2012 yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dari Bapepam dan LK. Sebagai acuan ke arah global best practices, Divisi Audit Internal juga menggunakan standar dan kode etik yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) serta Information System Audit & Control Association (ISACA).

Efektivitas pelaksanaan fungsi Divisi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap SPFAIB dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal terlaksana akhir tahun 2010.

Ruang LingkupRuang lingkup Divisi Audit Internal meliputi kegiatan segenap Kantor Cabang, Kantor Wilayah, Divisi, Satuan Kerja dan Unit Bisnis di Kantor Pusat, Anak Perusahaan, serta kegiatan BCA yang dialih-dayakan pada pihak ketiga (outsourced).

IndependensiDivisi Audit Internal independen terhadap unit kerja operasional. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pertemuan periodik Divisi Audit Internal dengan Presiden Direktur dan Komite Audit terlaksana setiap bulan dan dengan Dewan Komisaris setiap semester.

Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Divisi Audit Internal dilakukan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan dilaporkan kepada Bank Indonesia serta Bapepam dan LK.

Saat ini, Kepala Divisi Audit Internal dijabat oleh Jacobus Sindu Adisuwono sejak tanggal 1 November 2008 sebagaimana penetapan Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan nomor 1390/SK/DHR/A/2008 tanggal 24 Oktober 2008 yang ditandatangani Presiden Direktur dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Beliau memiliki pengalaman yang memadai di bidang audit internal dan telah memperoleh sertifikasi profesi audit internal yaitu Certified Internal Auditor (CIA) dan Qualified Internal Auditor (QIA). Pengalaman kerja beliau di bidang audit internal perbankan mencakup audit teknologi informasi, audit general cabang, pengembangan audit, audit general kantor pusat dan terakhir audit perkreditan.

Divisi Audit Internal didukung sebanyak 166 (seratus enam puluh enam) orang auditor (posisi 31 Desember 2012) dengan jenjang jabatan, pengalaman, pendidikan dan kualifikasi/sertifikasi yang beragam, yaitu:Jenjang Jabatan:• KepalaDivisi 1orang• WakilKepalaDivisi 3orang• Audit Adviser 16 orang • Senior Audit Officer 29 orang• Audit Officer 34 orang• Associate Audit Officer 69 orang• Assistant Audit Officer 11 orang• Staf Senior 3 orang

Pengalaman: • 0-<3tahun 41orang• 3-<9tahun 45orang• 9-<15tahun 32orang• ≥ 15 tahun 48 orang

Pendidikan Akademis:• S-2 13orang• S-1 149orang• D-3 4orang

Sertifikasi Profesi:• Qualified Internal Auditor 49 orang• Certified Information System Auditor 2 orang• Certified Internal Auditor 2 orang

Page 186: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012184

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

PelaporanDivisi Audit Internal menyampaikan laporan kepada:1. Dewan Komisaris, Komite Audit dan

Direksi yang terdiri dari:a. Laporan Hasil Auditb. Rangkuman Laporan Tindak Lanjut

atas Hasil Auditc. Laporan Realisasi Kegiatan Audit

2. Bank Indonesia tentang pelaksanaan fungsi Audit Internal yang terdiri dari:a. Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok

Hasil Audit Internal.b. Laporan khusus mengenai setiap

temuan Audit Internal yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Perseroan.

c. Laporan Hasil Kaji Ulang pihak eksternal yang memuat pendapat tentang hasil kerja Divisi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap SPFAIB serta perbaikan yang mungkin dilakukan.

Pelaksanaan Audit 2012Kegiatan Divisi Audit Internal tahun 2012 difokuskan pada hal-hal berikut:1. Memperbaharui Strategic Audit Plan 2012-

2014 dengan berpedoman pada Rencana Bisnis Bank 2012-2014 dan ekspektasi Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi yang disampaikan dalam berbagai kesempatan.

2. Memberi fokus audit pada strategi bisnis BCA yang terkait pengembangan dan pemasaran produk dan jasa, serta pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia.

3. Melaksanakan pendekatan end-to-end process audit terhadap kegiatan pengembangan relationship banking dan peningkatan fungsi intermediasi.

4. Menilai penerapan proses Penilaian Tingkat Kesehatan Bank sehubungan dengan peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011, tanggal 5 Januari 2011 perihal Risk-Based Bank Rating.

5. Melaksanakan audit terhadap kegiatan yang dialih-dayakan (outsourced activities) khususnya kegiatan yang mendukung transaction banking, seperti: Pengelolaan cash pooling, pengisian kas dan pengelolaan mesin ATM, pemasangan dan pemeliharaan EDC.

6. Meningkatkan efektivitas metodologi melalui pengembangan dan pelaksanaan continuous auditing untuk mendukung peran audit sebagai early warning system.

7. Menjalankan enhancement aplikasi electronic working paper untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan audit.

8. Menjalankan program Control Self Assessment (CSA) di 55 cabang untuk kegiatan operasional dan 19 cabang untuk kegiatan perkreditan.

9. Melakukan penyesuaian (alignment) dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko mengenai penggunaan skala dan tingkat risiko (risk scale and risk grading) dalam pengukuran risiko temuan audit.

10. Menyusun rencana dan menjalankan proyek pengembangan mutu audit dalam penerapan audit berbasis risiko (risk-based audit) melalui empat tahapan program pelatihan, pertemuan interaktif dan bimbingan dalam pelaksanaan dengan bantuan konsultan.

Fokus Rencana Audit 20131. Memberi fokus audit tahun 2013 pada

strategi bisnis Perseroan yang terkait peningkatan kredit (konsumer, ritel komersial dan korporasi), peningkatan inovasi electronic channel, pengembangan customized branch dan jaringan kantor cabang.

2. Melaksanakan pendekatan end-to-end process audit terhadap system development life cycle, dan pengadaan barang dan jasa teknologi informasi.

3. Melaksanakan audit aplikasi inti Integrated Deposit System dan Integrated Loan System.

Page 187: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 185

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

4. Melanjutkan proyek pengembangan mutu audit terkait penerapan risk-based audit approach dengan bantuan konsultan.

FUNGSI AUDIT EKSTERNALDalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern yang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/32/DPNP tentang Hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik dan Bank Indonesia, maka:1. Laporan Keuangan BCA telah diaudit

oleh Akuntan Publik yang independen, kompeten, profesional, dan obyektif, serta menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama (due professional care).

2. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh BCA melakukan audit sesuai dengan standar profesional, perjanjian kerja, dan ruang lingkup audit.

3. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan Kantor Akuntan Publik dan penentuan biaya dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit.

4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain:• MerupakanKantorAkuntanPublikdan

Akuntan Publik (partner in-charge) yang terdaftar di Bank Indonesia. BCA

hanya mengikutsertakan 4 (empat) Kantor Akuntan Publik terbesar yang terdaftar di Bank Indonesia.

• Tidak memberikan jasa lain kepadaBCA pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan.

• Kantor Akuntan Publik hanyamemberikan jasa audit paling lama dilakukan untuk periode audit 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja yang berafiliasi dengan KPMG International, ditunjuk sebagai auditor BCA untuk melakukan audit atas laporan keuangan BCA untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012, dengan perkiraan imbalan jasa sebesar US$ 465.000 (tidak termasuk PPN).

5. BCA memberikan kuasa kepada Kantor Akuntan Publik untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit (audit report) disertai dengan Surat Komentar (Management Letter) kepada Bank Indonesia paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku. Disamping itu, mengacu kepada peraturan Bapepam-LK No. I.E, BCA melakukan publikasi hasil laporan keuangan yang telah diaudit paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku.

Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang Telah Mengaudit Laporan Keuangan BCA

2012 2011 2010

Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja Purwantono, Suherman & Surja

Purwantono, Suherman & Surja

Akuntan Publik Elisabeth Imelda Peter Surja Peter Surja

Page 188: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012186

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan bertujuan untuk memelihara citra dan melindungi kepentingan perusahaan melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholder.

Kedudukan Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, memiliki kedudukan setingkat Kepala Divisi dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur yang membidangi Sekretariat Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Perusahaan harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota Direksi.

Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Utama Sekretaris Perusahaan 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal

khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan memberi masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi peraturan tersebut dan peraturan pelaksanaannya.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan.

3. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam dan LK dan masyarakat.

4. Mendukung penerapan dan pelaksanaan GCG di Perseroan.

5. Mendukung penyelenggaraan Perseroan oleh Direksi dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan Bapepam dan LK dan peraturan terkait lainnya.

6. Melakukan aktivitas yang mendukung pelaksanaan prinsip keterbukaan terutama menyangkut kinerja Perseroan melalui komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

7. Mempersiapkan pelaksanaan/mengoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Public Expose dan berbagai Tindakan Korporasi (Corporate Action) dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, internal maupun eksternal.

8. Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas Perseroan pada publik eksternal dengan menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat melalui media massa dan aktivitas eksternal lainnya. Sejalan dengan itu mengelola citra Perseroan di kalangan internal melalui kegiatan kehumasan. Disamping itu juga melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

9. Memberikan saran-saran kepada Dewan Komisaris dan Direksi apabila diperlukan dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi termasuk korespondensi, protokoler, dan kelogistikan yang terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi.

Saat ini, Sekretaris Perusahaan BCA dijabat oleh Inge Setiawati, yang telah menjabat sejak 1 Agustus 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 1289/SK/DHR/A/2011 tanggal 1 Agustus 2011.

Page 189: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 187

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Riwayat Pendidikan, Jabatan dan Pengalaman Kerja Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada Profil Data halaman 406 Laporan Tahunan 2012 ini

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan pada Tahun 2012Selama tahun 2012 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut, antara lain:1. Melaksanakan Pemberian Sponsorship

kepada +/- 102 ( seratus dua) lembaga dan perorangan

2. Melaksanakan internal event antara lain yaitu Perayaan Ulang Tahun BCA yang ke 55 yang diselenggarakan secara nasional (Porseni BCA).

3. Penyusunan Laporan Pelaksanaan GCG tahun 2011

4. Menerbitkan Manual GCG BCA tahun 2012

5. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tahun 2012

6. Melaksanakan Public Expose (bersama dengan Investor Relations)

7. Menyelenggarakan Pelaksanaan Press Conference dan Analyst Meeting setiap triwulan

8. Menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (bersama dengan unit kerja lainnya)

9. Menyelenggarakan berbagai kegiatan olah raga akbar antara lain “Sehat Bersama BCA” yang diikuti oleh seluruh karyawan/ti se Jabodetabek +/- 5.000 orang

10. Melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang meliputi bidang pendidikan, kebudayaan, kesehatan, pelestarian lingkungan, partisipasi pada lembaga sosial lainnya.

FUNGSI INVESTOR RELATIONSTugas pokok Investor Relations yaitu mewakili Direksi dalam hubungannya dengan pihak investor, masyarakat pasar modal, dan pemegang saham yang meliputi:1. Menyusun strategi komunikasi khususnya

kepada investor, calon investor, analis, fund-manager, dan masyarakat pasar modal pada umumnya.

2. Menyiapkan materi dan melaksanakan kegiatan road show, analyst meeting, dan conference call.

3. Mengkomunikasikan berbagai aspek terkait dengan saham dan kinerja Perusahaan serta Laporan Keuangan kepada pihak-pihak, seperti fund-manager, investor, dan calon investor.

4. Mengelola hubungan dengan para fund-manager, pakar dan pengamat ekonomi.

Page 190: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012188

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

5. Memantau dan melaporkan hasil analisis para analis terhadap kinerja dan harga saham BCA secara berkala kepada manajemen.

6. Mengkoordinasikan penyusunan, pener-bitan dan pendistribusian annual report ke Investor Analyst.

7. Menyediakan data dan informasi Perusahaan untuk investor dan masyarakat pasar modal.

Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun 2012

Aktivitas Investor Relations Tahun 2012

Menghadiri Forum Investor dan Non-Deal Road Show 20

Menerima Kunjungan Investor dan Analis 153

Melakukan Telekonferensi dengan Investor dan/atau Analis 28

Mengadakan Pertemuan dengan Analis dan Media setiap Triwulan

4

Public Expose 1

Total 206

Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun 2012Jumlah Investor/Analyst yang Melakukan Visit dan Conference Call di 2012

Jakarta

Eropa

Amerika

Lainnya

Singapura

Hong Kong

Jumlah Investor/Analyst yang Melakukan Visit dan Conference Call sebanyak 285 orang

16%

13%

11%

10%

31%

19%

Lainnya berasal dari Malaysia, Jepang, Arab, India, Afrika, Australia dan Taiwan

Frekuensi Aktivitas Investor Relations Setiap Bulan

Jan

12

Mei

22

Sep

34

Feb

16

Jun

18

Okt

20

Mar

18

Jul

9

Nov

17

Apr

17

Agt

14

Des

9

Page 191: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 189

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

E. AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN KEPADA PUBLIK

Promosi di Media MassaTahun 2012 menjadi momentum perubahan Komunikasi BCA yang sebelumnya mengarah pada product orientation dan beralih menjadi customer orientation, sehingga Komunikasi BCA dapat memberikan kontribusi positif menuju Relationship Banking khususnya melalui iklan korporasi.

Iklan Tematis Korporasi• 55 Tahun BCA Senantiasa di Sisi Anda:

mengawali langkah BCA dalam melakukan komunikasi korporasi pada HUT BCA ke-55, 21 Februari 2012. Dimulai dari tahun 1957 sampai 2012, BCA senantiasa mendampingi nasabah melewati berbagai fase kehidupan dengan berbagai produk yang telah diluncurkan.

• Sebagai bentuk nyata komitmen BCASenantiasa di Sisi Anda, telah diluncurkan iklan korporasi baru di minggu ke-3 November 2012 dengan tema “Wujudkan Mimpi Bersama Solusi BCA” yang bertujuan meyakinkan para nasabah bahwa BCA senantiasa mendampingi nasabah untuk mencapai mimpi melalui berbagai solusi yang ditawarkan.

• Iklan Korporasi ini dibarengi denganrefreshment terhadap tonality komunikasi BCA agar tampil lebih modern, fresh, warm, sehingga muncul Template Komunikasi baru yang dinamakan Blue Square yang diharapkan dapat memperkuat identitas Brand BCA dan akan digunakan di semua elemen Komunikasi BCA.

Iklan Taktis Promo ProdukSeperti tahun-tahun sebelumnya, Iklan taktis yang bersifat promo masih terus dijalankan untuk beberapa program dan produk unggulan, antara lain Gebyar Tahapan BCA, BCA Klikpay, Flazz dengan bobot komunikasi terbesar ada pada Gebyar Tahapan BCA yang

perlu menginformasikan mekanisme baru (kesempatan dapat hadiah tidak hanya dari saldo tetapi terbuka juga kesempatan bagi pengguna e-Banking BCA), sedangkan Iklan Taktis lainnya lebih banyak bersifat promo diskon.

Strategi yang sama akan tetap dilakukan di 2013 untuk memperkuat Brand Positioning BCA menuju Relationship Banking.

Website dan Social Media17 April 2012 - Launching Website Corporate BCA yang baru www.bca.co.id

Dalam upaya untuk dapat selalu memberikan informasi yang lengkap kepada stakeholder dan masyarakat pada umumnya mengenai seluruh produk, layanan, maupun aktivitas korporasi BCA, pada 17 April 2012 diluncurkan website corporate BCA dengan alamat baru di www.bca.co.id. Website ini merupakan website perbankan pertama yang hadir dengan konsep “Solution Base” yang mengedepankan solusi-solusi BCA yang menjawab kebutuhan finansial masyarakat. Selain itu kehadiran website ini juga merupakan upaya BCA untuk Senantiasa di Sisi Anda menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Sementara untuk www.klikbca.com fokus berfungsi untuk melayani transaksi internet banking nasabah.

27 September 2012 - Launching Aktivitas Social Media BCA

Sebagai wujud nyata bahwa BCA Senantiasa di Sisi Anda, BCA pada 27 September 2012 resmi hadir di dunia social media melalui akun resmi di berbagai channel social media yang populer yaitu: Facebook, Twitter, Youtube, Kaskus, Mindtalk, dan Slideshare. Akun resmi ini menjalankan 2 (dua) fungsi utama yaitu:1. Memberikan berbagai informasi dan

referensi kepada masyarakat sesuai dengan minat dan kebutuhannya yang dibagi menjadi 3 segmen, yaitu:a. Segmen Muda: dengan nama akun

XpresiBCA (facebook dan Twitter).

Page 192: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012190

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

b. Segmen Bisnis: dengan nama akun BizguideBCA (facebook dan Twitter).

c. Segmen Lifestyle: dengan nama akun GoodlifeBCA (facebook dan Twitter).

2. Memberikan layanan contact center 24/7 melalui akun resmi khusus di twitter yaitu @halobca.

Penjelasan lengkap mengenai nama, alamat URL, serta informasi yang disediakan oleh masing-masing akun resmi tersebut dapat dilihat di www.bca.co.id

Aktivitas social media BCA ini akan terus berkembang dan mengikuti tren lokal dan global di dunia digital dan social media yang sangat cepat berubah.

Akses InformasiPerusahaan senantiasa memberikan kemudahan bagi stakeholders untuk mengakses informasi mengenai informasi finansial dan perusahaan, siaran pers (press release) yang disebarkan ke media cetak dan elektronik nasional juga internasional, serta produk dan aksi korporasi.Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:• Bagi nasabah dapat menghubungi Call

Center Halo BCA (021) 500 888. • Bagimediadapatlangsungmenghubungi

Sekretariat Perusahaan, Aspek Hubungan Masyarakat melalui [email protected]

• Bagi investor dapat langsungmenghubungi Investor Relations BCA melalui [email protected].

PIC: Rudy Budiardjo No Telp: 021-23588000 Ext. 20046

Daftar Siaran Pers BCA Tahun 2012Perusahaan mengeluarkan 66 (enam puluh enam) siaran pers/press release selama tahun 2012 dengan detail sebagai berikut:

No Perihal Tanggal

Januari

1 BCA Bersama Tiga Bank Berikan Refinancing Kredit Kepada PT Pupuk Kijang 6

2 BCA Luncurkan Mobil Kas Online 6

3 BCA Raih Penghargaan Asiamoney 2011 26

4 BCA Raih Indonesia Service to Care Award 2012 26

5 BCA Raih Infobank Digital Brand Of The Year 2011 26

6 BCA KlikPay: Cara Bayar Online Praktis dan Terpercaya 31

Februari

7 BCA Raih Tujuh Penghargaan Top Brand 6

8 Rayakan Ulang Tahunnya yang Ke-55 Tahun, BCA Gelar “BCA Anniversary Week” Bertema “Solusi Setiap Saat”

21

9 Porseni BCA dalam Rangka HUT Ke-55 26

10 BCA Peroleh Pengakuan Rekor Dunia dari MURI untuk Perayaan Ulang Tahun dengan Mata Acara Terbanyak

27

11 BCA Resmikan Klinik Duri Utara sebagai Bentuk Komitmen dalam Bidang Kesehatan

28

12 BCA Peroleh Penghargaan IBLA 2012 28

Maret

13 Bakti BCA Bantu Operasi Katarak di Tanjung Pinang 6

14 BCA Resmikan Pusat Pelatihan Perbankan Program Diploma Universitas Brawijaya 13

15 PT Bank Central Asia – Hasil Kinerja Tahun 2011: Pertumbuhan yang Solid dalam Penyaluran Kredit dan Aktivitas Rekening Transaksional

29

Page 193: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 191

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

April

16 Dengan Membeli Sukuk Negara Ritel SR-004, Nasabah BCA Ikut Berpartisipasi dalam Program Ramah Anak UNICEF

3

17 BCA Raih Rekor Bisnis “Bank dengan Jumlah Unit Terpasang EDC dan Merchant Terbanyak di Indonesia”

12

18 PT Bank Central Asia Tbk – Hasil Kinerja Triwulan I Tahun 2012: Pertumbuhan yang Solid dalam Penyaluran Kredit dan Aktivitas Rekening Transaksional

26

Mei

19 BCA Dukung Kemudahan Pembayaran Transportasi di Yogyakarta 4

20 Gebyar Tahapan BCA, Kini Kesempatan Anda Makin Berlipat Ganda 8

21 BCA Raih Service Quality Award 10

22 BCA Selenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa 16

23 BCA Dukung Doctoral Journey in Management dan Master Journey in Management di Fakultas Ekonomi UI

16

24 BCA Berikan Bantuan dalam Bidang Pendidikan di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Diponegoro

22

25 BCA Mendukung Perkembangan Industri Pariwisata melalui Borobudur Interhash 2012

25

Juni

26 BCA meraih penghargaan sebagai: Bank Terbaik 2012 dari Majalah Investor 6

27 Sinergi BCA – PT KAI (Persero), Mudahkan Nasabah Pengguna Sarana Transportasi Kereta

11

28 BCA Kembali Mempersembahkan Jazz Gunung 2012 12

29 BCA Kembali Menjadi Pemenang Corporate Image (IMAC) Award 2012 Kategori “National Bank (Asset > 200 Trillion)”

12

30 BCA Raih Penghargaan Sebagai “25 Listed Company in Sustainable Investment (SRI) KEHATI”

12

31 BCA Raih No. 1 Choice Brand Award 2012 13

32 BCA Singapore Airlines Visa Card 14

33 BCA Berhasil Menjadi Pemenang “Wealth Added Creator Award 2012: 1st Ranking of Indonesia & ASEAN The Best Public Companies“ Category Banks

14

34 Program Undian Berhadiah BCA – Money Gram 25

35 BCA Berkomitmen Berikan Penghargaan Kepada Atlet Peraih Medali Olimpiade 2012

26

36 BCA Kembali Raih Penghargaan Banking Service Excellence Awards 2012 28

Juli

37 BCA Untuk Wayang Indonesia, Persembahan BCA untuk Budaya Indonesia 4

38 BCA Meraih Dua Penghargaan Sekaligus dalam Anugerah Indonesia Property & Bank Award 2012

5

39 BCA Berkontribusi untuk Kesediaan Green Energy di Sumatera Utara 9

40 BCA Meraih Lima Penghargaan Sekaligus dalam Penganugerahan Finance Asia: Asia’s Best Companies 2012

10

41 BCA Raih Anugerah Manajemen PPM 11

42 BCA Raih 1st Ranking Indonesia Original Brands Appreciation 2012 – Category Banks

13

43 Kemitraan Strategis BCA dan Pos Indonesia 14

44 BCA Kembali Dukung Bazaar Art Jakarta 26

45 BCA Raih Penghargaan Consumer Banking & Indonesia Young Consumer Banking Award 2012

26

46 PT Bank Central Asia Tbk – Hasil Kinerja Semester I Tahun 2012: Pertumbuhan yang Solid dalam Penyaluran Kredit dan Aktivitas Rekening Transaksional

30

Page 194: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012192

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Agustus

47 Persiapan BCA Jelang Hari Raya Idul Fitri 1433 H 16

September

48 BCA Beri Penghargaan pada Atlet Peraih Medali Olimpiade 2012 5

49 BCA Raih Penghargaan Indonesia’s Most Favorite Women Brand 2012 12

50 BCA Menyabet Dua Penghargaan Sekaligus dalam Ajang The Indonesian Best Brand Award (IBBA) 2012

20

51 BCA Menjadi Joint Lead Arranger Kredit Sindikasi Tol Cikampek - Palimanan 26

52 BCA Card Batik Platinum Raih Penghargaan Indonesia PR Of The Year 2012 27

Oktober

53 BCA Resmikan Bantuan Sarana Pendukung Pendidikan di Universitas Diponegoro 1

54 Investasi Hijau ORI 009, BCA Dukung Program NEWtrees di Daerah Penyangga Taman Nasional Ujung Kulon

17

55 BCA Pimpin Kredit Sindikasi Kepada PT Buana Finance Tbk 19

56 Tabungan BCA Menjadi Pemenang dalam Ajang HAI Youth Brand Awards 27

57 PT Bank Central Asia Tbk – Hasil Kinerja Periode Januari – September 2012: Penyaluran Kredit dan Aktivitas Rekening Transaksi Terus Bertumbuh

29

58 BCA Kembali Raih Penghargaan Indonesia Most Favorite Netizen Brand 2012 30

November

59 BCA Salurkan Kredit Sindikasi kepada MPM Finance 8

60 BCA Mendapatkan Porsi Pembiayaan Terbesar Untuk Pembangunan Pabrik II B Pupuk Sriwidjaja Palembang

14

61 Konsistensi dalam Menjaga Pertumbuhan Menjadikan BCA Raih Penghargaan The Biggest Profitable Bank

28

Desember

62 Penyaluran Kredit dan Aktivitas Rekening Transaksi Terus Bertumbuh 28

63 BCA Raih Lima Penghargaan Sekaligus dalam Ajang Digital Marketing Award 2012 6

64 Kembangkan Bisnis Remitansi, BCA Gandeng Bank SBI Indonesia 12

65 Perkuat Bisnis Relationship Banking, BCA Resmikan KCU Alam Sutera Berkonsep “Individual Banking Mall”

12

66 BCA Resmikan Cabang Pondok Timur Bekasi yang Merupakan Cabang Ke-1.000 17

Korespondensi dengan Bapepam dan LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI)BCA telah menyampaikan 30 (tiga puluh) surat kepada Bapepam dan LK selama tahun 2012 antara lain sebagai berikut:

No Tanggal Perihal

1 30 Maret 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk

2 2 April 2012 Laporan Bukti Iklan Ringkasan Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk

3 2 April 2012 Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar

4 9 April 2012 Laporan Agenda Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2012

5 16 April 2012 Laporan Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2012

6 19 April 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk

7 23 April 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

Page 195: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 193

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

No Tanggal Perihal

8 26 April 2012 Penyampaian Laporan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar

9 27 April 2012 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2012

10 30 April 2012 Penyampaian Laporan Tahunan Tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk

11 30 April 2012 Keterbukaan Informasi Publikasi Ringkasan Laporan keuangan PT FarIndo Investment (Mauritius) Ltd.

12 1 Mei 2012 Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

13 16 Mei 2012 Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

14 16 Mei 2012 Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar

15 22 Mei 2012 Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2012

16 4 Juni 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

17 7 Juni 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

18 28 Juni 2012 Penyampaian Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

19 30 Juli 2012 Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar

20 31 Juli 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

21 31 Juli 2012 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012 (tidak diaudit)

22 7 Agustus 2012 Penjualan atas Saham Hasil Pembelian Kembali Saham PT Bank Central Asia Tbk

23 15 Agustus 2012 Keterbukaan Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan PT FarIndo Investment (Mauritius) Ltd. Per 30 Juni 2012 dan 2011

24 31 Agustus 2012 Penunjukan Kantor Akuntan Publik sesuai Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Central Asia Tbk

25 15 Oktober 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

26 18 Oktober 2012 Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Sewa Ruangan Jangka Panjang dengan PT Grand Indonesia

27 30 Oktober 2012 Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2012

28 12 November 2012 Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan kepada Pemegang Saham tentang Pembagian Dividen Interim Tunai Tahun Buku 2012 PT Bank Central Asia Tbk

29 12 November 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

30 28 November 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

BCA telah menyampaikan 15 (lima belas) surat kepada BEI selama tahun 2012 antara lain sebagai berikut:

No Tanggal Perihal

1 29 Maret 2012 Keterbukaan Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Tahunan

2 30 Maret 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk

3 2 April 2012 Laporan Bukti Iklan Ringkasan Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk

Page 196: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012194

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

No Tanggal Perihal

4 2 April 2012 Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar

5 26 April 2012 Keterbukaan Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

6 27 April 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

7. 22 Mei 2012 Laporan dan Pengumuman Jadwal Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2011 PT Bank Central Asia Tbk

8 7 Juni 2012 Laporan Kepemilikan Saham Direksi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

9 30 Juli 2012 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012 PT Bank Central Asia Tbk

10. 29 Oktober 2012 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2012 (tidak diaudit) PT Bank Central Asia Tbk

11 30 Oktober 2012 Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2012 (tidak diaudit) PT Bank Central Asia Tbk

12 30 Oktober 2012 Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2012

13 12 November 2012 Laporan Pengumuman Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Interim Tunai PT Bank Central Asia Tbk

14 23 November 2012 Penyampaian Materi Public Expose Tahun 2012

15 3 Desember 2012 Penyampaian Hasil Pelaksanaan Presentasi Emiten dan Press Conference pada Acara Investor Summit Tahun 2012

Komunikasi InternalKomunikasi internal memiliki peran sentral dalam membangun karakter dan budaya perusahaan serta soliditas tim kerja. Komunikasi internal yang lancar, intensif dan efektif dalam menyebarkan informasi perusahaan akan mendorong percepatan proses dan mekanisme di semua lini perusahaan. Untuk itu pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak terlepas dari dukungan komunikasi internal perusahaan yang baik.

Muatan informasi dan media komunikasi menjadi kunci keberhasilan komunikasi internal. Keduanya menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi agar informasi yang disampaikan dapat sampai kepada karyawan, mudah dicerna dan dipahami serta ditindaklanjuti.

Media Komunikasi Internal yang Ada di BCA antara lain:1. InfoBCA InfoBCA adalah majalah bulanan internal

BCA yang berfungsi sebagai media edukasi, sosialisasi, hiburan, dan sarana untuk saling berbagi pengetahuan serta pengalaman dan kegiatan seputar perusahaan bagi seluruh karyawan BCA. Majalah InfoBCA berisi informasi perusahaan, produk, layanan, jaringan, program, penghargaan, teknologi, aktivitas di seluruh unit kerja dan cabang-cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, anak perusahaan, mitra kerja, manajemen, ekonomi, bisnis dan investasi, pendidikan, kesehatan, kuliner, resensi buku, film, musik, obyek wisata, modul-modul pembelajaran dan motivasi serta informasi-informasi bermanfaat lainnya bagi karyawan. Untuk periode tertentu InfoBCA juga menerbitkan Edisi Khusus yang berisi tentang informasi dan kegiatan seputar Layanan (2-3 edisi/Tahun).

Page 197: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 195

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

2. BCA Update Leaflet mengenai Kinerja Keuangan BCA,

terbit 4 kali dalam setahun setiap triwulan yang disebarkan ke seluruh manajemen, Kantor Wilayah dan kantor Cabang serta ke lembaga terkait.

3. MyBCA MyBCA adalah media komunikasi internal

BCA yang berbasis internet. Jaringan internet ini hanya dapat diakses oleh kalangan internal BCA menggunakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. MyBCA dikelola oleh Grup Teknologi Informasi bersama Aspek Humas dan unit kerja lain di kantor pusat. Masing-masing unit kerja memiliki portal sendiri-sendiri yang dapat diakses melalui halaman utama MyBCA. Web internal ini berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi perusahaan dan program unit kerja terkait, sosialisasi produk, layanan, program, sarana edukasi dan pembelajaran, serta beragam informasi penting lainnya. Melalui MyBCA karyawan juga dapat mengunduh data seperti sistem aplikasi, teks, gambar dan video yang berguna untuk menunjang aktivitas kerja. Lebih jauh lagi MyBCA telah dikembangkan fungsinya untuk pelayanan informasi dan administrasi ketenagakerjaan secara online, seperti biaya kesehatan, pengajuan cuti, lembur, perjalanan dinas, data karyawan, kompensasi, appraisal dan sebagainya.

4. TV Plasma TV Plasma merupakan media komunikasi

internal berbasis elektronik yang dipasang di tempat-tempat strategis di dalam gedung atau area dalam kantor BCA. Media elektronik audio visual ini berisi informasi mengenai perusahaan, produk, layanan, dan informasi penting lainnya.

5. Email BCA juga memanfaatkan email

untuk media komunikasi internal. BCA menggunakan email blast untuk menyebarkan informasi perusahaan, produk, program kerja atau acara, maupun informasi lainnya. Komunikasi internal lain yang dibangun melalui sarana email adalah forum komunikasi manajemen. Penyebaran informasi untuk forum manajemen ini dilakukan melalui email.

6. Event Internal Komunikasi internal juga dibangun melalui

berbagai event internal, seperti: a. HUT BCAb. Analyst Meetingc. Pembukaan cabangd. Lunch Together Managemente. Silaturahmi: Natal/tahun Baru, Idul

Fitri dan Purnabakti BCAf. Rapat Kerja Nasional: Level Pimpinan:

Komisaris, Direksi, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Wakil Kepala Divisi, Pemimpin Cabang

g. Hiasan Lobby di banking hall kantor Pusat untuk: Imlek, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru

h. Bakorsenii. Rekreasi tahunan unit kerja, COP

7. Microsoft Lync Media komunikasi internal lainnya adalah

berupa fasilitas komunikasi internal berbasis software Microsoft Lync. Melalui fasilitas Microsoft Lync ini karyawan dapat saling berkomunikasi, dan mengirim data atau informasi melalui PC (Personal Computer) masing-masing seperti halnya fasilitas obrolan (chatting) yang terdapat pada gadget modern. Fasilitas Microsoft Lync sangat bermanfaat terutama untuk hal-hal yang bersifat urgent karena pesan yang masuk langsung muncul di layar monitor disertai dengan tanda pesan masuk. Selain itu fasilitas Microsoft Lync dapat digunakan untuk mengirimkan file atau data yang berukuran besar.

Page 198: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012196

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Bakorseni Bakorseni adalah singkatan dari Badan Koordinasi Olahraga, Seni dan Hobi, sebagai wadah informal yang dibentuk untuk menaungi/mewadahi kegiatan olahraga, seni dan hobi karyawan-karyawati BCA.

Bakorseni berpusat di Jakarta yang dibantu oleh pengurus Bakorseni Wilayah (BAKORWIL) dan Kantor Pusat yang mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan Olahraga, Seni dan Hobi di Wilayah/Cabang/Unit kerja masing-masing.

Tujuan dibentuknya Bakorseni, selain untuk menjalin kebersamaan dan keakraban, juga untuk mengembangkan potensi di bidang Seni, Olahraga dan Hobi serta untuk menciptakan worklife balance, agar kehidupan karyawan tidak hanya disibukkan dengan pekerjaan, namun diimbangi oleh berbagai aktivitas di luar pekerjaan seperti Olahraga, Seni atau penyaluran Hobi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan semangat kerja karyawan.

Jenis kegiatan Bakorseni meliputi:1. Olahraga: Sepakbola, volley, futsal,

tenis meja, tenis lapangan, bola basket, badminton, sepeda dan lain-lain

2. Kesenian: Vocal Group, paduan suara, band, tari dan pecinta wayang

3. Hobi Fotografi, memancing, dan catur Bakorseni mengadakan kegiatan berskala nasional 3 (tiga) tahun sekali yang disebut Porseni Nasional, dan kegiatan Regional se-Jabodetabek setiap tahun. Sedangkan di luar Jabodetabek Porseni Wilayah dapat dilakukan antara 1-2 tahun sekali.

Dalam pelaksanaannya Bakorseni juga berkoordinasi dengan berbagai unit kerja Internal BCA serta Lembaga-lembaga terkait di luar BCA, baik dengan lembaga perbankan maupun organisasi yang bergerak di bidang Olahraga, Seni dan Hobi dalam penyaluran karyawan ke berbagai pertandingan atau

kejuaraan seperti Pekan Olahraga Antar Bank - yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (Porbank), ataupun pertandingan olahraga yang diselenggarakan oleh Persatuan Bank Swasta Nasional (PERBANAS), maupun Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), dan lainnya.

Kegiatan Bakorseni selama tahun 2012:1. Mengadakan Porseni Nasional dalam

rangka HUT BCA yang ke- 55 pada Februari 2012 yang melibatkan 1.000 atlit, dari berbagai Wilayah dan cabang BCA se-Indonesia

2. Mengikuti kejuaraan yang diadakan oleh BI dalam bidang menembak, karate dan memancing.

3. Mengikuti kejuaraan Badminton di GRUP Djarum

4. Dalam Bidang Olahraga, mengadakan latihan rutin tiap cabang olahraga

5. Dalam Bidang Kesenian, mengadakan berbagai kegiatan lomba persahabatan dan latihan rutin.

6. Dalam Bidang Hobi, mengadakan berbagai kegiatan lomba persahabatan dan kegiatan rutin.

F. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal di BCA. Penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal BCA mencakup:• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan

Direksi.• Kecukupan kebijakan, prosedur dan

penetapan limit.• Kecukupan proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko.

• Sistempengendalianinternal.

Page 199: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 197

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

BCA menerapkan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut:1. Melakukan identifikasi dan pengendalian

seluruh risiko termasuk yang berasal dari produk baru dan aktivitas baru.

2. Memiliki Komite Pemantau Risiko (KPR) yang bertujuan untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko yang ada telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Perseroan dan mempunyai tugas pokok untuk memberikan rekomendasi serta pendapat secara profesional yang independen mengenai kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).

3. Memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif, serta menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

4. Memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi Perseroan dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan dengan benar melalui penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang sesuai.

5. Mengelola risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan penetapan

limit risiko yang didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi yang menyediakan informasi dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada manajemen termasuk menetapkan langkah menghadapi perubahan kondisi pasar.

6. Memastikan bahwa penyusunan sistem dan prosedur kerja yang ada telah memperhatikan sisi operasional maupun bisnis serta tingkat risiko yang mungkin terjadi dalam suatu unit kerja.

7. Memastikan bahwa terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum (GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), dan Divisi Audit Internal (DAI).

8. Memastikan bahwa DAI telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan operasional BCA secara berkala. Hasil review DAI disampaikan dalam bentuk Laporan Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.

9. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan bank yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja SKK.

10. Memastikan bahwa Pengawasan Internal Cabang (PIC), Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW), dan DAI telah melakukan fungsi evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku di BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW, dan DAI tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

11. Membuat Laporan Profil Risiko BCA dan Laporan Profil Risiko Konsolidasi setiap triwulan dan menyampaikannya kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.

Page 200: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012198

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Berdasarkan hasil penilaian terhadap profil risiko BCA, maka predikat risiko komposit BCA adalah Low to Moderate, sebagai hasil dari penilaian risiko inheren yang Low to Moderate dan kualitas penerapan manajemen risiko yang Satisfactory.

Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian InternalBerdasarkan hasil penilaian terhadap profil risiko, BCA memiliki tingkat risiko komposit Low to Moderate. Hasil tersebut dapat tercapai berkat kualitas penerapan manajemen risiko yang mendukung efektivitas kerangka pengawasan Perseroan berbasis risiko. Penilaian mencakup 8 (delapan) risiko utama yang dihadapi Perseroan yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan. BCA juga memiliki kebijakan dan prosedur tertulis untuk mengelola risiko yang melekat pada produk baru dan aktivitas baru BCA.

Sistem Manajemen RisikoDalam rangka pengendalian risiko, Perseroan telah mengimplementasikan suatu kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR). Kerangka tersebut digunakan sebagai sarana untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman, serta infrastruktur Perseroan sehingga dapat dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perseroan dapat dikenali, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik.

Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif dan optimal, Perseroan telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang berfungsi untuk membahas permasalahan risiko yang dihadapi Perseroan secara keseluruhan dan merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada Direksi.

Selain Komite di atas, Perseroan telah membentuk beberapa Komite lain yang

bertugas untuk menangani risiko secara lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit serta Komite Aset dan Pasiva (Asset and Liability Committee – ALCO).

Bank senantiasa melakukan pengkajian risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai jenis risiko yang terdapat dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 beserta perubahannya antara lain melalui PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan SE BI No. 11/35/DPNP tanggal 31 Desember 2009.

Risiko-risiko yang dikelola terdiri dari 8 (delapan) jenis risiko, yaitu:1. Risiko Kredit

• Organisasi perkreditan terusdisempurnakan berbasiskan kepada penerapan prinsip “empat mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit diambil berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisa risiko kredit.

• Perseroan telah memiliki KebijakanDasar Perkreditan Bank (KDPB) yang terus mengalami penyempurnaan sejalan dengan perkembangan Perseroan, Peraturan Bank Indonesia serta sesuai dengan “International Best Practice”.

• Penyempurnaan prosedur dansistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan “Loan Origination System” atas alur kerja proses pemberian kredit (dari awal sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat diterapkan secara menyeluruh, demikian juga dengan proses pembangunan database perkreditan terus dilakukan dan disempurnakan.

Page 201: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 199

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Untuk menjaga kualitas kredittetap terjaga dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small & Medium Enterprise (SME), Konsumen dan Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara keseluruhan.

• Perseroan telah mengembangkanpengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisa stress testing terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing tersebut. Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar dan gejolak ekonomi, Perseroan melakukan analisa stress testing ini secara berkala. stress testing bermanfaat bagi Perseroan sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak risiko pada “stressful condition” sehingga Perseroan dapat membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan “contingency plan”.

• Dalam rangka pemantauan danpengendalian risiko kredit yang terjadi di Perusahaan Anak, Perseroan telah melakukan pemantauan risiko kredit Perusahaan Anak secara rutin, sekaligus memastikan bahwa Perusahaan Anak telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang baik dan efektif.

2. Risiko Pasar• Dalammengelolarisikonilaitukarvaluta

asingnya, Perseroan memusatkan pengelolaan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas transaksi valuta

asing di cabang tersebut. Perseroan membuat laporan posisi devisa neto harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening administratif (off-balance sheet accounts).

• Untuk mengukur risiko nilai tukarvaluta asing, Perseroan menggunakan metode Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation untuk kepentingan pelaporan internal, sedangkan untuk perhitungan pelaporan Kebutuhan Pemenuhan Modal Minimum, Perseroan menggunakan metode standar Bank Indonesia.

• KomponenutamakewajibanPerseroanyang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah simpanan nasabah, sedangkan aset Perseroan yang sensitif adalah Obligasi Pemerintah, surat-surat berharga, dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.

• Perseroan menentukan tingkatsuku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh Bank pesaing.

3. Risiko Likuiditas• Perseroan sangat mementingkan

penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri.

Page 202: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012200

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

• Perseroan menjaga likuiditas denganmempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah liabilitas yang jatuh tempo.

• Perseroan telah menjalankanketentuan terkait dengan likuiditas sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia mewajibkan Perseroan untuk menjaga likuiditas Rupiah (Giro Wajib Minimum) secara harian, sekurang-kurangnya sebesar 8.97% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kewajiban Rupiah Lainnya, yang terdiri dari GWM Primer sebesar 8,00% dan GWM LDR sebesar 0.97% dalam bentuk giro Rupiah pada Bank Indonesia serta GWM Sekunder sebesar 2,50% berupa SBI, SUN, dan/atau excess reserves, serta GWM valuta asing sebesar 8,00% dari DPK dan Kewajiban Valas Lainnya dalam bentuk giro valuta asing pada Bank Indonesia.

4. Risiko Operasional• BaselAccordIImewajibkanPerseroan

untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu Perseroan. Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan mulai melaksanakan Risk Self Assessment (RSA) tahap awal ke seluruh cabang/kanwil dan seluruh divisi di Kantor Pusat. Salah satu tujuan pelaksanaan RSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko.

• Perseroan juga telah memilikidatabase kasus/kerugian terkait risiko operasional yang terjadi di seluruh unit kerja yang dikenal dengan nama Loss

Event Database (LED). LED bertujuan untuk membantu Perseroan dalam mencatat dan menganalisa kasus atau permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus serupa. Tujuan akhir dari LED adalah agar risiko kerugian operasional yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Selain itu LED juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian risiko operasional yang digunakan Perseroan untuk memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian operasional yang telah terjadi pada Perseroan.

• KRI adalah suatu metode yangdigunakan untuk memberikan suatu indikator (early warning sign) atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja.

• Perseroantelahmenghitungkewajibanpenyediaan modal minimum Perseroan untuk risiko operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar. Saat ini Perseroan telah mengimplementasikan regulasi dari Bank Indonesia terkait dengan masuknya risiko operasional dalam perhitungan risiko kecukupan modal (CAR) selain untuk risiko kredit dan risiko pasar.

5. Risiko Hukum• Risiko hukum inheren dinilai

berdasarkan potensial kerugian atas kasus-kasus yang terjadi di Perseroan dan Entitas Anak Perseroan yang sedang dalam proses di pengadilan dibagi dengan modal Perseroan dan modal konsolidasian. Parameter yang digunakan untuk menghitung potensial kerugian atas kasus yang sedang dalam proses di pengadilan adalah dasar gugatan (kasus posisi), nilai perkara, dan dokumentasi hukum.

Page 203: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 201

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Untuk mengidentifikasi, mengukur,memantau dan mengendalikan risiko hukum, Perseroan telah membentuk Grup Hukum di Kantor Pusat dan unit kerja hukum di sebagian besar Kantor Wilayah.

• Dalam rangka memitigasi risikohukum, Grup Hukum telah melakukan, antara lain:- Membuat standarisasi dokumen

hukum.- Mengadakan forum komunikasi

hukum untuk meningkatkan kompetensi staf hukum.

- Melakukan pembelaan hukum atas perkara perdata yang melibatkan Perseroan yang sedang dalam proses di pengadilan dan arbitrase, serta memonitor perkembangan kasusnya.

- Menyusun rencana strategi pengamanan kredit (bekerja sama dengan unit kerja lain, antara lain Biro Penyelesaian Kredit) sehubungan dengan permasalahan kredit macet.

- Mendaftarkan hak milik kekayaan intelektual atas produk-produk Perseroan pada instansi yang berwenang, dan mengamankan kepemilikan atas aset-aset Perseroan antara lain hak atas tanah dan bangunan Perseroan, memonitor dan melakukan tindakan hukum atas pelanggaran hak kekayaan intelektual milik Perseroan.

- Memonitor dan menganalisa perkara yang sedang dalam proses di pengadilan yang dihadapi oleh Perseroan dan Perusahaan Anak.

6. Risiko Reputasi• Penilaianatasrisikoreputasidilakukan

dengan menggunakan parameter-parameter seperti frekuensi keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan. Penilaian

tersebut disusun dalam laporan profil risiko reputasi setiap triwulan.

• Untukmengeloladanmengendalikanrisiko reputasi, Perseroan didukung oleh fasilitas Halo BCA (layanan telepon 24 jam untuk informasi, saran, dan keluhan).

• Manajemen risiko reputasi dilakukandengan berpedoman pada:- Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/

PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah.

- Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/13/DPNP tanggal 6 Maret 2008 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 perihal Penyelesaian Pengaduan Nasabah.

- Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 perihal Penyelesaian Pengaduan Nasabah.

7. Risiko Stratejik• Penilaian risiko stratejik inheren

dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, strategi berisiko rendah dan strategi berisiko tinggi, posisi bisnis Perseroan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank.

• Penilaian kualitas penerapanmanajemen risiko stratejik dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta kecukupan sistem pengendalian serta risiko.

8. Risiko Kepatuhan• Sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia yang berlaku, Perseroan telah mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur yang

Page 204: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012202

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang bertugas untuk mengelola risiko kepatuhan Perseroan.

• Perseroan telah membuat kebijakandan prosedur kepatuhan, yang berisi antara lain adanya proses untuk selalu menyesuaikan ketentuan dan sistem internal dengan peraturan yang berlaku dan mengkomunikasikan ketentuan kepada karyawan terkait, melakukan kajian terhadap produk/aktivitas baru, melakukan uji kepatuhan secara berkala, pelatihan kepada karyawan dan laporan bulanan kepatuhan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

• Perseroan telah mempunyai danmenerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Perseroan juga telah mengembangkan aplikasi untuk mengidentifikasi transaksi keuangan yang mencurigakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Secara umum risiko komposit Perseroan pada Triwulan IV tahun 2012 adalah “Low to Moderate”, merupakan hasil penilaian dari risiko inheren “Low to Moderate” dengan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko “Satisfactory”. Kualitas penerapan manajemen risiko tersebut merupakan cerminan dari cakupan penerapan manajemen risiko yang tertuang dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR) Bank. Dari 8 (delapan) jenis risiko; risiko Pasar, Likuiditas, Hukum memiliki risiko komposit yang “Low”, sedangkan risiko Kredit, Operasional, Reputasi, Stratejik dan Kepatuhan memiliki risiko komposit yang “Low to Moderate”.

Peringkat risiko komposit yang “Low to Moderate” dapat tercapai karena Perseroan telah menerapkan proses manajemen risiko secara cukup efektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya. Trend risiko komposit Perseroan

diperkirakan tetap “Low to Moderate” karena berdasarkan hasil proyeksi tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup signifikan.

Sistem Pengendalian Internal (Internal Control System)BCA telah memiliki kebijakan sistem pengendalian internal yang mencakup 5 (lima) komponen:• Pengawasan oleh manajemen dan kultur

pengendalian • Identifikasidanpenilaianrisiko• Kegiatan pengendalian dan pemisahan

fungsi • Sistem akuntansi, informasi, dan

komunikasi • Kegiatan pemantauan dan tindakan

koreksi penyimpangan

Disamping itu BCA juga memiliki:• Business Continuity Plan dan Disaster

Recovery Plan yang digunakan untuk mempercepat proses pemulihan pada saat terjadi bencana (Disaster)

• Sistem Back Up untuk mencegah kegagalan usaha yang berisiko tinggi.

Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA.

Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam terlaksananya sistem pengendalian internal BCA antara lain: Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Divisi Audit Internal, pejabat dan pegawai BCA, Pengawasan Internal Cabang, Pengawasan Internal Kantor Wilayah dan Pengawasan Internal Unit Kerja Tertentu di Kantor Pusat.

1. Pelaksanaan pengendalian internal antara lain dilakukan melalui:a. Pengendalian keuangan, dimana:

• BCA telah menyusun RencanaBisnis Perseroan yang membahas strategi BCA secara

Page 205: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 203

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

keseluruhan yang mencakup arah pengembangan bisnis.

• Penetapan strategi telahmemperhitungkan dampak terhadap permodalan BCA, antara lain proyeksi permodalan & KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).

• Direksi secara aktif melakukandiskusi/memberikan masukan serta memantau kondisi internal dan perkembangan faktor eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi strategi bisnis BCA.

• BCAtelahmemilikiproseduruntukmemantau dan mengukur kinerja perusahaan secara bulanan, triwulanan, semesteran maupun tahunan

• BCA telah melaksanakan prosespengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan budget dalam laporan yang dibuat secara berkala.

b. Pengendalian operasional, dimana:• Setiap transaksi operasional

perbankan yang dilakukan di BCA terkait produk dan aktivitas baru telah mempunyai prosedur kerja yang dituangkan dalam manual kerja. Pembuatan prosedur kerja tersebut dilakukan oleh Divisi Pembinaan Operasi dan Layanan (DPOL) dan telah di-review oleh berbagai unit kerja yang terkait untuk memastikan bahwa risiko operasional yang mungkin ada pada aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan baik.

• Terdapat pembatasan melaluipenetapan limit dan wewenang petugas dalam melakukan suatu transaksi serta pembatasan pengaksesan ke komputer petugas

dengan user ID dan password serta pemasangan fingerscan.

• Strukturorganisasitelahdibentukdengan baik sehingga dapat mendukung pengendalian risiko operasional seperti:- Pemisahan fungsi yang dapat

menimbulkan conflict of interest.

- Supervisor berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang setiap hari.

- Pengawasan Internal Cabang (PIC) berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang secara periodik.

- Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Kantor Wilayah.

- Pengawasan Internal yang berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di unit kerja tertentu di Kantor Pusat.

- Divisi Audit Internal (DAI):• Independen terhadap risk

taking unit.• Memeriksa dan menilai

kecukupan/efekt iv i tas sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan dengan melaksanakan rencana audit tahunan.

c. Kepatuhan terhadap perundang-undangan lainnya, dimana:• BCA memiliki komitmen yang

kuat untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan, apabila terjadi.

• BCA telah memiliki Satuan KerjaKepatuhan (SKK) yang bersifat independen terhadap satuan kerja operasional dalam melaksanakan fungsi kepatuhan.

Page 206: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012204

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

• Adanya Laporan BulananPemantauan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-hatian PT BCA, Tbk yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

• Strategi Manajemen RisikoKepatuhan BCA adalah mempunyai kebijakan untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan.

2. BCA menerapkan sistem pengendalian internal secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut:• Terdapat penetapan jalur pelaporan

dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum (GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dan Divisi Audit Internal (DAI).

• DAI telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan operasional BCA secara berkala. Hasil review DAI disampaikan dalam bentuk Laporan

Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.

• Pengawasan Internal Cabang (PIC),Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) dan DAI telah melakukan fungsi evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku di BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

G. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK

TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURES)

BCA memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin BMPK kepada Bank Indonesia dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK.

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan kepada Debitur Inti Individu dan Grup (Large Exposures) di BCA Selama Tahun 2012

No Penyediaan DanaJumlah

Debitur Nominal (juta Rupiah)

1. Kepada Pihak Terkait 174 2.725.962

2. Kepada Debitur Inti

a. Individu 50 59.700.342

b. Grup 30 77.664.945

Page 207: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 205

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

H. RENCANA STRATEGIS PERSEROAN

Dalam mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan eksternal, BCA senantiasa mengkaji strategi baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT). Penyusunan Rencana Strategis Bank mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010tanggal 19 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank dan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank.

Sebagai bagian dari arah kebijakan dan langkah strategis BCA untuk mewujudkan visi dan misinya, BCA merancang dan mengembangkan inisiatif-inisiatif bisnis yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang ditengah perekonomian Indonesia yang kondusif. Strategi bisnis BCA bertumpu pada tiga pilar utama yaitu: penguatan payment-settlement service, peningkatan fungsi intermediasi dan pengembangan bisnis-bisnis baru dengan berprinsip kepada pengembangan layanan dan hubungan dengan nasabah yang berkelanjutan.

Memperkuat Layanan Payment SystemGuna meningkatkan sumber pendanaan yang berasal dari dana pihak ketiga yang berkualitas berupa produk giro dan tabungan, BCA senantiasa memperkuat posisi sebagai salah satu penyedia layanan transaksi terkemuka di Indonesia. Untuk itu, BCA akan terus melakukan ekspansi dan meningkatkan integrasi jaringan, baik melalui cabang konvensional maupun berbagai layanan electronic delivery channels. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, BCA akan terus berinovasi untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah melalui berbagai electronic delivery channels demi kenyamanan dan kemudahan nasabah

bertransaksi. Inisiatif-inisiatif tersebut telah meningkatkan aktivitas transaksi di BCA dari tahun ke tahun dan meningkatkan dana giro dan tabungan (CASA).

Meningkatkan Fungsi IntermediasiDengan dukungan keunggulan kompetitif di bidang pendanaan, BCA akan meningkatkan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit ke semua segmen nasabah, baik nasabah korporasi, komersial, SME maupun nasabah konsumer. Besarnya jumlah nasabah pengguna layanan payment settlement Perseroan merupakan potensi dalam penyaluran kredit. Untuk menjaga kualitas kredit yang disalurkan, BCA senantiasa menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian dengan didukung oleh infrastruktur kredit dan sistem manajemen risiko yang sesuai dengan arah bisnis yang dikembangkan. Pertumbuhan portofolio kredit yang berkualitas merupakan langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan kinerja bisnis dan keuangan ditengah persaingan usaha yang semakin ketat. Kualitas maupun jumlah sumber daya manusia terutama merupakan salah satu faktor utama yang terus dikembangkan untuk menopang pertumbuhan kredit yang berkualitas.

Mengembangkan Bisnis BaruGuna memenuhi tuntutan kebutuhan para nasabah yang semakin beragam, Perseroan telah mengambil langkah-langkah strategis dalam beberapa tahun terakhir dengan mulai mengembangkan bisnis-bisnis baru. Industri pembiayaan roda empat dan perbankan syariah telah dilayani oleh BCA Finance dan BCA Syariah yang telah menunjukkan kinerja keuangan yang cukup menggembirakan.

Untuk semakin melengkapi platform usaha Perseroan, Perseroan telah memasuki bisnis-bisnis baru lainnya yaitu, asuransi, sekuritas dan pembiayaan sepeda motor melalui anak perusahaan maupun perusahaan patungan. Pengembangan bisnis-bisnis baru Perseroan diharapkan dapat menjadi sumber fee-based income baru dalam jangka panjang.

Page 208: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012206

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

I. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN BCA YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA

Informasi kondisi keuangan dan non-keuangan BCA telah dituangkan secara jelas dan transparan dalam beberapa laporan, diantaranya sebagai berikut:1. Laporan Tahunan Laporan Tahunan dimaksud antara lain

mencakup:a. Ikhtisar data keuangan penting

termasuk ikhtisar saham, laporan Dewan Komisaris, laporan Direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen mengenai kinerja bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

b. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia dan dibuat untuk 1 (satu) Tahun Buku dan disajikan dengan perbandingan 1 (satu) tahun buku sebelumnya, serta permulaan dari tahun komparatif terawal.

c. Pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi Laporan Tahunan. Pernyataan tersebut dituangkan dalam lembar pernyataan yang dibubuhi tanda tangan oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan BCA telah mengumumkan Laporan

Keuangan Publikasi secara triwulanan sesuai dengan ketentuan terkait. Laporan ditandatangani oleh 2 (dua) orang anggota Direksi BCA yang pengumumannya dilakukan dalam 3 (tiga) surat kabar, yang terdiri dari 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia dan 1 (satu) surat kabar berbahasa Inggris, yang mempunyai peredaran luas di tempat kedudukan kantor pusat BCA.

3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BCA menyusun dan menyampaikan

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dalam format Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia. Selanjutnya, laporan tersebut dijadikan sebagai dasar oleh Bank Indonesia untuk mempublikasikan laporan keuangan bulanan di website Bank Indonesia.

4. Laporan Non-Keuangan BCA BCA telah memberikan informasi

mengenai produk BCA secara jelas, akurat dan terkini. Informasi ini dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah seperti leaflet, brosur atau bentuk tertulis lainnya di setiap kantor cabang BCA pada lokasi-lokasi yang mudah diakses oleh nasabah dan/atau dalam bentuk informasi secara elektronis yang disediakan melalui hotline service/call center atau website. Selain itu BCA menyediakan dan menginformasikan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang pengaduan nasabah dan mediasi perbankan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, BCA telah melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Mempublikasikan secara transparan

kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders, antara lain Laporan-laporan Keuangan Berkala, Pelaporan Rutin BMPK kepada Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, serta menayangkannya pada website sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.

3. Mempublikasikan informasi produk BCA sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah.

Page 209: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 207

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

4. Menyediakan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa bagi nasabah sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan.

5. Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Bank Indonesia, regulator dan lembaga-lembaga lainnya seperti yang dipersyaratkan ataupun yang dipandang perlu mendapatkannya.

6. Mengungkapkan Struktur Transparansi Kepemilikan pada Laporan Tahunan dan website BCA.

J. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah dalam Skala Perbandingan

Rasio Skala Perbandingan

Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 44,24 : 1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 2,19 : 1

Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,64 : 1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi 5,23 : 1

Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji termaksud di atas, adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan. Yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai batas pelaksana.

K. OPSI SAHAM

Sepanjang tahun 2012, BCA tidak melaksanakan Program Opsi Saham.

L. PENYIMPANGAN INTERNAL

Penyimpangan internal (internal fraud) adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap terkait proses kerja dan kegiatan operasional BCA.

Selama tahun 2012, terdapat sejumlah penyimpangan internal dengan nominal diatas Rp 100 juta (seratus juta rupiah), yaitu 5 (lima) kasus penyimpangan internal (internal fraud) yang dilakukan oleh pegawai tetap, yang terdiri dari 2 (dua) kasus telah diselesaikan, 1 (satu) kasus dalam proses penyelesaian di internal BCA, dan 2 (dua) kasus telah ditindak-lanjuti melalui proses hukum sebagaimana tabel berikut di bawah ini:

Page 210: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012208

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Internal Fraud dalam 1 tahun

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Tahun sebelumnya

Tahun berjalan

Tahun sebelumnya

Tahun berjalan

Tahun sebelumnya

Tahun berjalan

Total Fraud - - 3 5 - -

Telah diselesaikan - - 1 2 - -

Dalam proses penyelesaian di internal BCA

- - - 1 - -

Belum diupayakan penyelesaiannya

- - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum

- - 2 2 - -

M. PERMASALAHAN HUKUM

Berikut adalah jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana dengan nilai di atas Rp 100.000.000.- (seratus juta Rupiah) yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian per Desember 2012.

Permasalahan Hukum BCA per Desember 2012 Jumlah Perdata Jumlah Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap):

• Rp101juta–Rp500juta 6 -

• DiatasRp500juta 5 1

Total 11 1

Dalam proses penyelesaian:

• Rp101juta–Rp500juta 32 3

• Rp501juta–Rp1.825juta 4 2

Total 36 5

Total Perkara 47 6

Selama tahun 2012 tidak ada Perkara Penting yang dihadapi oleh Perseroan, Perusahaan Anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat baik dalam status penyelesaian perkara/gugatan sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Perseroan berusaha selalu patuh pada seluruh peraturan/ketentuan baik Undang-Undang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Bapepam dan LK, Peraturan Bursa Efek atau otoritas lainnya sehingga Perseroan selama tahun 2012 tidak pernah mendapatkan sanksi administratif baik kepada Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

N. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI AFILIASI

BCA memiliki komitmen untuk menangani semua transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan tunduk kepada peraturan terkait yang ada terutama Peraturan Bank Indonesia maupun Peraturan Bapepam dan LK.

BCA telah memiliki kebijakan internal yang mengharuskan seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eselon 1 (S1) sampai dengan eselon 5 (S5) membuat pernyataan tahunan (annual disclosure) yang

Page 211: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 209

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

memuat semua keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya benturan kepentingan, yang dikinikan setiap tahun. Selama kurun waktu tahun 2012 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Transaksi Afiliasi BCA Selama Tahun 2012No Jenis Transaksi Pihak terafiliasi Nilai Transaksi Keterangan1 Sewa Ruangan untuk

Analyst Meeting Triwulan I tahun 2012

PT Grand Indonesia Rp 66.792.000,00 Transaksi-transaksi yang dilakukan telah sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku

2 Sewa Ruangan untuk Analyst Meeting Triwulan II tahun 2012

PT Grand Indonesia Rp 66.792.000,00

3 Sewa Ballroom untuk RUPST dan RUPSLB tahun 2012

PT Grand Indonesia Rp 89.056.000,00

4 Sewa Ruangan untuk Analyst Meeting Triwulan III tahun 2012

PT Grand Indonesia Rp 66.792.000,00

5 Sewa Ruangan Lantai P7-Menara BCA

PT Grand Indonesia USD 31.669 +Rp 1.613.333,33

O. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PERSEROAN (SHARES BUY BACK)

Pada awal tahun 2012 BCA memiliki treasury stock sebanyak 289.767.000 saham yang merupakan hasil dari program shares buy back yang dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap. Program shares buy back tahap I dan tahap II masing-masing dilakukan pada tahun 2006 dan tahun 2008 setelah memperoleh persetujuan

dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Bank Indonesia serta dijalankan sesuai dengan peraturan terkait yaitu Undang-Undang Perseroan terbatas (UUPT), Peraturan Bapepam dan LK serta Peraturan Bank Indonesia.

Program Shares Buy Back yang Dimiliki BCA Sebelum Tanggal 7 Agustus 2012

Program Periode PembelianJumlah Lembar

Saham yang Dibeli Kembali

Rata-rata Harga Pembelian Kembali per Lembar Saham

(dalam Rupiah)

Shares Buy Back I 17 Jan 2006 – 31 Okt 2006 90.986.000 2.099

Shares Buy Back II 11 Feb 2008 – 15 Nov 2008 198.781.000 3.107

Total 289.767.000

Page 212: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012210

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pada tanggal 7 Agustus 2012 BCA melaksanakan penjualan treasury stocks sebanyak 90.986.000 melalui private placement secara block sale dimana pembeli tidak terafiliasi dengan Perseroan. Pada tanggal 7 Februari 2013, sisa treasury stock BCA sebanyak 198.781.000 saham dijual melalui private placement secara block sale, dimana pembeli tidak terafiliasi dengan Perseroan. Dengan terjadinya 2 (dua) kali penjualan treasury stock ini, maka saham treasury stock BCA telah habis terjual.

P. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL

Perseroan turut aktif berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun perbaikan kondisi lingkungan hidup melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Di bawah naungan ‘Bakti BCA’, kegiatan sosial difokuskan pada pengembangan bidang pendidikan dan kesehatan terutama bagi masyarakat yang membutuhkan.Secara garis besar, Program Kegiatan Sosial BCA selama tahun 2012 difokuskan pada beberapa kegiatan, antara lain:1. Bidang Pendidikan, terdiri dari:

a. PPA non degree (Program Pendidikan Akuntansi non-gelar)

b. Permagangan Bakti BCAc. Bakti BCAd. Kemitraan dengan Lembagae. Bakti BCA Terintegrasif. Edukasi Perbankan dan Sumbangan

kepada Lembaga Pendidikan Lainnya2. Bidang Budaya, yaitu:

a. BCA Untuk Wayang Indonesiab. Kemitraan dengan Lembaga atau

Donasi3. Bidang Kesehatan, meliputi:

a. Layanan Operasi Katarak – Bakti BCAb. Donor Darah Bakti BCAc. Kemitraan Layanan Kesehatan Bakti

BCAd. Bantuan Bakti BCAe. Olahraga

4. Bidang Pelestarian Lingkungan5. Partisipasi pada lembaga sosial lainnya,

berupa Donasi atau Sumbangan kepada Lembaga Sosial maupun dalam bentuk Sumbangan untuk Korban Bencana Alam

Pemberian dana untuk kegiatan sosial yang dilakukan oleh Perseroan selama tahun 2012 secara total adalah sebesar +/- Rp 29.853.810.000 (dua puluh sembilan miliar delapan ratus lima puluh tiga juta delapan ratus sepuluh ribu rupiah)

Rincian lebih lengkap mengenai kegiatan bantuan kepedulian sosial Perseroan selama tahun 2012 dapat dilihat di Bab Corporate Social Responsibility pada halaman 218 Laporan Tahunan ini.

Kegiatan Politik: NIHILSeperti tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2012, BCA tidak pernah melakukan kegiatan politik ataupun memberikan sumbangan kepada Partai Politik.

Q. KODE ETIK

Pokok-Pokok Kode Etik Bankir BCA terdiri dari:1. Patuh dan taat pada Undang-Undang dan

peraturan yang berlaku.2. Menjaga nama baik dan mengamankan

harta kekayaan Perseroan.3. Menjaga kerahasiaan data nasabah dan

Perseroan.4. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak

bertentangan dengan kepentingan Perseroan ataupun nasabah.

5. Mencatat secara benar semua transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Menjaga dan membina keharmonisan lingkungan kerja dan persaingan yang sehat.

7. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.

Page 213: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 211

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

8. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya maupun citra BCA pada umumnya.

9. Menjauhkan diri dari segala bentuk perjudian atau tindakan spekulatif.

10. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan wawasannya, dengan mengikuti perkembangan industri perbankan khususnya dan dunia usaha pada umumnya.

Kode Etik tersebut berlaku bagi Dewan Komisaris/Direksi dan karyawan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 778/SK/DIR/95.

Penerapan dan PenegakannyaBuku saku mengenai Kode Etik Bankir BCA telah diberikan kepada karyawan BCA. Didalamnya terdapat pernyataan dari karyawan bahwa telah memahami dan berjanji menaati dan menjalankan kode etik tersebut sebagai pedoman berperilaku baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Karyawan menandatangani dan mengembalikan ke unit kerja Human Capital Management.

Dalam website BCA, Grup Hukum dan Kepatuhan terdapat Buku Kode Etik Bankir yang bisa diakses oleh Dewan Komisaris/Direksi dan Karyawan BCA.

R. BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

Divisi Pembelajaran dan Pengembangan sudah menyampaikan buku mengenai visi, misi dan tata nilai ke seluruh karyawan.

VisiBank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

Misi• Membangun institusi yang unggul di

bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

• Memahamiberagamkebutuhannasabahdan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

• Meningkatkan nilai franchise dan nilai stakeholder BCA.

Tata Nilai BCA1. Fokus pada Nasabah (Customer Focus) Memahami, mendalami dan memenuhi

kebutuhan pelanggan dengan cara terbaik.

2. Integritas (Integrity) Jujur, tulus, dan lurus. Nasabah memiliki bank yang dipercaya. Kepercayaan dibangun melalui tindakan

yang mencerminkan integritas dan etika bisnis yang tinggi secara konsisten.

3. Kerja Sama Tim (Team Work) Tim adalah himpunan orang yang memiliki

pertalian khas, komitmen, tata cara dan sinergi untuk mencapai satu tujuan.

4. Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous Pursuit of Excellence)

Senantiasa melakukan yang terbaik dengan cara dan kualitas terbaik.

S. WHISTLEBLOWING SYSTEM

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud dan GCG dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan (pelaporan), maka perlu dirumuskan kebijakan whistleblowing system secara jelas, mudah dimengerti, dan dapat diimplementasikan secara efektif agar memberikan dorongan serta kesadaran kepada karyawan dan pejabat BCA untuk melaporkan tindakan fraud, pelanggaran terhadap hukum, peraturan perusahaan, kode etik, dan benturan kepentingan yang terjadi di BCA.

Page 214: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012212

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Whistleblowing system (pengaduan pelanggaran) merupakan sarana komunikasi bagi pihak internal perusahaan untuk melaporkan perbuatan/perilaku/kejadian yang berhubungan dengan tindakan fraud, pelanggaran terhadap hukum, peraturan perusahaan, kode etik, dan benturan kepentingan yang dilakukan oleh pelaku di internal perusahaan.Pengaduan harus didasari itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi ataupun didasari kehendak buruk/fitnah.

FraudFraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan bank dan/atau menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.Jenis-jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah:• Kecurangan• Penipuan• Penggelapanaset• Pembocoraninformasi• Tindakpidanaperbankan(tipibank),dan• Tindakan-tindakan lainnya yang dapat

dipersamakan dengan itu.

Benturan KepentinganBenturan Kepentingan adalah suatu kondisi dimana insan Perseroan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, maupun kepentingan pihak-pihak lain sehingga insan Perseroan tersebut dimungkinkan kehilangan obyektivitasnya dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai wewenang yang telah diberikan Perseroan kepadanya.

Tujuan Whistleblowing System• Sebagai sarana bagi pelapor untuk

melaporkan tindakan fraud, pelanggaran terhadap hukum, peraturan perusahaan, kode etik, dan benturan kepentingan tanpa rasa takut atau khawatir karena dijamin kerahasiaannya.

• Agar fraud yang terjadi dapat dideteksi dan dicegah sedini mungkin.

Sarana Pengaduan/Penyampaian Laporan PelanggaranBerikut ini adalah sarana dan alamat yang dapat digunakan oleh pelapor untuk menyampaikan pengaduannya.

SARANA ALAMAT

E-mail [email protected]

SMS 0818-0818-1909*)

Telepon Direct 021-2358-8008

VSAT – Extension VSAT 89000 Extension 22888

Surat PO BOX 1189, JKS 12011*) Nomor ini hanya bisa digunakan untuk SMS

Hal-Hal yang Harus Dipenuhi oleh Pelapor/Penanganan PengaduanUntuk mempermudah dan mempercepat proses tindak lanjut, berikut ini adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh pelapor dalam menyampaikan pengaduannya.• Memberikan informasi mengenai

identitas diri pelapor untuk memudahkan komunikasi dengan pelapor, sekurang-kurangnya:- Nama pelapor (diperbolehkan

menggunakan anonim)- Nomor telepon/alamat e-mail yang

dapat dihubungi• Harus memberikan indikasi awal yang

dapat dipertanggungjawabkan (3W & 1H) yang meliputi:- Masalah yang dilaporkan (What)- Pihak yang terlibat (Who)- Waktu kejadian (When)- Bagaimana terjadinya (How)

• Laporan yang disampaikan harusberhubungan dengan:

Page 215: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 213

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

- Fraud- Pelanggaran hukum- Pelanggaran peraturan perusahaan- Pelanggaran kode etik- Pelanggaran benturan kepentingan- Hal-hal lainnya yang dapat

dipersamakan dengan itu

Perlindungan bagi Pelapor (Whistleblower)/Pihak yang Mengelola PengaduanAtas laporan yang terbukti kebenarannya, BCA akan memberikan perlindungan terhadap pelapor.Perlindungan bagi pelapor meliputi:• Jaminan kerahasiaan identitas pelapor

dan isi laporan yang disampaikan• Jaminanperlindunganterhadapperlakuan

yang merugikan pelapor• Jaminan perlindungan kemungkinan

adanya tindakan ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak terlapor

Pemberian SanksiApabila berdasarkan hasil investigasi terbukti terlapor melakukan fraud/pelanggaran, maka pejabat pemutus akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

T. LAIN – LAIN

Transaksi yang Masih Menunggu Persetujuan RUPSSampai dengan tutup buku 31 Desember 2012, tidak ada transaksi yang masih menunggu keputusan RUPS.

Peristiwa Penting Setelah Tanggal NeracaPada tanggal 7 Februari 2013, BCA telah menjual saham yang dibeli kembali (saham tresuri) sebanyak 198.781.000 lembar saham, yang merupakan seluruh saham tresuri yang dimiliki Perseroan, pada harga Rp 9.900 per lembar saham kepada pembeli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan, sehingga saat ini Perseroan tidak lagi memiliki saham tresuri.

Praktik bad corporate governance yang Tidak Diatur Dalam Kriteria antara lain sebagai berikut:1. Tidak ada laporan bahwa BCA merupakan

perusahaan yang mencemari lingkungan;2. Tidak ada perkara penting yang sedang

dihadapi oleh Perseroan, entitas anak Perseroan, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan;

3. Tidak ada ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan;

4. Tidak ada ketidaksesuaian penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK;

5. Dalam 2 tahun terakhir tidak ada Direktur yang berasal dari mantan karyawan/partner dari auditor eksternal.

U. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG DI BCA

Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, Perseroan secara berkala melakukan self assessment secara komprehensif terhadap pelaksanaan GCG di BCA yang menyangkut 11 (sebelas) aspek penilaian sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.

Page 216: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012214

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment GCG di BCA untuk Periode Tahun 2012

No. Aspek yang DinilaiBobot Peringkat Nilai

(A) (B) (A) x (B)

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

10% 1 0.10

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

20% 1 0.20

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10% 1 0.10

4. Penanganan Benturan Kepentingan 10% 1 0.10

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 1 0.05

6. Penerapan Fungsi Audit Internal 5% 1 0.05

7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal 5% 1 0.05

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

7.50% 2 0.15

9. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures)

7.50% 1 0.075

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal

15% 1 0.15

11. Rencana Strategis Bank 5% 1 0.05

Nilai Komposit 100% 1.08

Peringkat Komposit Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG di BCA adalah 1,08 atau Predikat “Sangat Baik” sesuai Klasifikasi Peringkat Komposit dalam tabel berikut:

Nilai Komposit Predikat Komposit

NilaiKomposit<1,5 Sangat Baik

1,5 ≤Nilaikomposit<2,5 Baik

2,5 ≤NilaiKomposit<3,5 Cukup Baik

3,5 ≤NilaiKomposit<4,5 Kurang Baik

4,5 ≤NilaiKomposit<5 Tidak Baik

Manajemen BCA telah melakukan penerapan GCG yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinsip dasar GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BCA.

Adapun pertimbangan peringkat komposit hasil self assessment tersebut di atas didasarkan antara lain pada hal-hal berikut ini:1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab

Dewan Komisaris• Jumlah, Komposisi, Integritas dan

Kompetensi Dewan Komisaris sangat sesuai dengan besaran bisnis dan kebutuhan BCA serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Page 217: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 215

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Dewan Komisaris telah memastikanterselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha BCA pada seluruh tingkatan/jenjang organisasi termasuk melalui Komite-komite yang dibentuk Dewan Komisaris.

• Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dilaksanakan bersama-sama sesuai Anggaran Dasar BCA serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris BCA.

• Seluruh anggota Dewan Komisarismelaksanakan fungsi pengawasan secara bersama-sama pada seluruh aspek BCA, sesuai prinsip GCG dan telah berjalan sangat efektif antara lain melalui 3 (tiga) Komite yang dibentuknya.

• Rapat Dewan Komisaris telahberjalan sangat efektif dan efisien dimana Dewan Komisaris selain menyelenggarakan Rapat diantara seluruh anggota Dewan Komisaris, juga menyelenggarakan Rapat Gabungan dengan Direksi dan seluruh hasil rapat didokumentasikan dengan sangat baik dan ditindaklanjuti oleh Direksi dan pihak-pihak terkait.

• DewanKomisaristelahmelaksanakanaspek transparansi dengan sangat baik dan memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi• Jumlah, komposisi, integritas

dan kompetensi anggota Direksi sangat sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha BCA serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

• Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi sangat sesuai dengan pembidangan tugas Direksi yang diatur secara internal dan memenuhi prinsip-prinsip GCG.

• Untuk efektivitas kerja, Direksimembentuk 6 (enam) Komite Eksekutif.

• Rapat Direksi terselenggara sangatefektif dan efisien karena rapat dilaksanakan setiap minggu di luar Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris yang dilakukan sebulan sekali. Hasil rapat termonitor dan ditindaklanjuti dengan sangat baik.

• AspektransparansiDireksisangatbaikdan tidak pernah melanggar larangan-larangan yang ditetapkan dalam ketentuan internal dan eksternal.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite – Komite • Komposisi dan kompetensi seluruh

anggota Komite-komite dibentuk sesuai PBI. Komite-komite ini menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat efektif, sesuai Pedoman dan Tata Tertib Kerja masing-masing Komite.

• Rekomendasi dari seluruhKomite kepada Dewan Komisaris dimanfaatkan oleh Dewan Komisaris sebagai bahan acuan pengambilan keputusan Dewan Komisaris dalam mendukung pengambilan keputusan strategis dan juga bagi Direksi dan unit-unit kerja terkait lainnya.

• Rapat Komite-komite telah berjalandengan rutin dan sangat lancar baik melalui rapat-rapat formal maupun diskusi-diskusi dengan berbagai unit kerja termasuk dengan pihak auditor eksternal dan dilaksanakan sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang ada.

4. Penanganan Benturan Kepentingan Untuk pengelolaan benturan kepentingan,

Perseroan telah menyusun kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan sesuai ketentuan yang ada dan melaksanakannya sehingga Perseroan sangat mampu menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan yang merugikan atau mengurangi keuntungan Perseroan.

Page 218: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012216

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank• PelaksanaanfungsikepatuhandiBCA

selama periode 2012 telah berjalan baik dan tidak terdapat pelanggaran yang material/signifikan. Pelanggaran yang terjadi hanya bersifat administratif dan hal tersebut segera ditindaklanjuti untuk dilakukan perbaikan.

• KomitmenBCAterhadaptindaklanjuttemuan audit BI selama 2012 telah dilakukan dengan baik.

• Pelaksanaan tugas dan independensiDirektur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan berjalan secara efektif. Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan Satuan Kerja Operasional terhadap ketentuan dan atau perundang-undangan yang berlaku.

• Pedoman, sistem, dan prosedurseluruh jenjang organisasi tersedia sangat lengkap, kini dan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

6. Penerapan Fungsi Audit Internal • Pelaksanaan fungsi audit intern BCA

telah dilaksanakan dengan sangat efektif.

• DivisiAuditInternaltelahmenjalankanfungsinya secara sangat independen dan obyektif. Independensi dan kebebasan audit intern dalam penugasan terpelihara dengan baik.

• Dalam menjalankan tugasnya DivisiAudit Internal mematuhi kode etik dan berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual Kerja Divisi Audit Internal yang dikaji ulang secara berkala dan disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan standar yang diterbitkan oleh The IIA dan ISACA.

7. Penerapan Fungsi Audit Eksternal• Pelaksanaan audit oleh Akuntan

Publik telah efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan dan telah dilaksanakan sangat independen dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

• Kualitas dan cakupan hasil auditAkuntan Publik sangat baik.

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal• Manajemen efektif dalam

mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko Perseroan.

• Manajemen aktif memantaukebijakan, prosedur, dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dan efektif untuk memelihara kondisi internal Perseroan yang sehat.

• Prosedurdanpenerapanpengendalianinternal Perseroan komprehensif dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha serta risiko yang dihadapi Perseroan.

• Manajemen efektif dalam memantaukesesuaian kondisi Perseroan dengan prinsip pengelolaan Perseroan yang sehat, sesuai ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal Perseroan.

• Penerapan pengendalian intern,menunjukkan adanya kelemahan yang tidak signifikan, namun telah dilakukan tindakan korektif sehingga tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi Perseroan.

9. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures) • BCA telah memiliki kebijakan, sistem

dan prosedur yang terkini dan sangat lengkap terkait dengan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.

Page 219: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 217

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

• Selama tahun 2012 tidak adapelanggaran maupun pelampauan BMPK kepada pihak terkait maupun non terkait.

• Pengambilankeputusandalamprosespenyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar sesuai prinsip independensi dan kehati-hatian.

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan BCA, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal• Informasikeuangandannon-keuangan

sangat memadai dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

• Perseroan telah menyediakan informasi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders tidak terbatas pada yang diwajibkan dan sangat mudah untuk diakses oleh stakeholders termasuk melalui homepage Perseroan dan informasi yang disajikan senantiasa dikinikan dan diberikan tepat waktu, lengkap, akurat melalui berbagai media.

• Cakupan Laporan Pelaksanaan GCGtelah disajikan sangat lengkap, akurat, kini dan utuh serta disatukan dalam Laporan Tahunan Perseroan secara sangat tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan kepada pihak-pihak yang menerima Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Tahunan sesuai yang ditetapkan oleh PBI.

• Sistem Informasi ManajemenPerseroan memadai sehingga mampu menyediakan pelaporan internal yang lengkap, akurat, kini, utuh, dan sangat tepat waktu serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan secara efektif.

11. Rencana Strategis Bank• Rencana Bisnis (Business Plan)

Bank sangat sesuai dengan visi dan misi Perseroan serta Rencana Korporasi (Corporate Plan) Bank dan disusun sangat realistis dan telah memperhatikan seluruh faktor eksternal, faktor internal, prinsip kehati-hatian dan asas perbankan yang sehat.

• Realisasirencanabisnissangatsesuaidengan Rencana Bisnis Bank (Business Plan).

• Low Strategic Risk Rating.

Page 220: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012218

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Sebagai bank yang telah melayani masyarakat selama lebih dari 56 tahun, dan menjadi bagian dari komunitas, BCA berkeyakinan bahwa dengan memberikan dukungan kepada masyarakat, dapat menciptakan kesuksesan bersama. Untuk itu, BCA turut berpartisipasi aktif mengembangkan program tanggung jawab sosial Perusahaan. Semangat inilah yang mendasari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR) BCA selama ini.

BCA tidak hanya melaksanakan program pemberian bantuan (charity), ataupun hanya mengembangkan program kepedulian sosial semata-mata sebagai pemenuhan kewajiban semata. Namun lebih jauh, BCA berkomitmen untuk menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan, yang berpijak pada konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Berpijak pada konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, BCA melaksanakan program Bakti BCA sebagai perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) untuk menciptakan kesejahteraan bersama.

Page 221: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 219

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Oleh karenanya, dalam setiap pengembangan produk dan layanan BCA kepada nasabah, tersirat komitmen BCA untuk memberikan pelayanan yang mendorong pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Program kepedulian sosial BCA dilaksanakan dengan nama Bakti BCA. Implementasi Bakti BCA dilaksanakan melalui beberapa program, yaitu: solusi cerdas BCA, solusi sinergi BCA dan solusi bisnis unggul BCA.

Bakti BCA - Solusi Cerdas BCA

Solusi Cerdas BCA merupakan Program Bakti BCA yang berkaitan dengan dunia pendidikan, mengingat pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Beberapa kegiatan Bakti BCA – Solusi cerdas BCA tersebut, antara lain:

Pelajar SMA Negeri 3 Serang menyaksikan pementasan teater akulturasi budaya “Sie Jin Kwie”, serta lebih mengenal profesi dan seni peran

Page 222: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012220

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Program Pendidikan Akuntansi (PPA) – non gelarPPA non-gelar telah dikembangkan sejak 1996, sesuai dengan salah satu kompetensi BCA yang bergerak di bidang perbankan, yaitu bidang akuntansi. Program ditujukan bagi lulusan sekolah menengah atas atau setara yang berprestasi namun memiliki kendala finansial untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Peserta diberikan pembekalan dalam bidang akuntansi, materi yang diberikan setara dengan mata kuliah akuntansi pada jenjang S1. Pendidikan dilaksanakan selama 30 bulan. Selain pembelajaran di kelas, siswa juga mengikuti program on the job training di lingkungan BCA.

Dalam rangka melengkapi pengembangan diri siswa, peserta diberikan juga pembekalan pengembangan kepribadian (soft skill). Selama mengikuti program PPA, peserta tidak dikenakan biaya dan ikatan dinas. Bahkan peserta mendapatkan bantuan uang saku.

Sesuai dengan kebutuhan BCA, bagi lulusan PPA non-gelar yang berminat menjadi karyawan BCA, dapat mengikuti proses seleksi.

Lulusan PPA non gelar yang berhasil lulus seleksi karyawan, akan disetarakan dengan lulusan S1. Diharapkan melalui program ini, dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya SDM siap pakai dalam bidang akuntansi.

BCA aktif mensosialisasikan program PPA melalui pengumuman dan media, seperti di website www.bca.co.id. Adapun peserta PPA tahun 2012 berjumlah 134 orang yang terdiri dari 3 angkatan (yaitu angkatan 28, 29, dan 30). Selama periode 2012, ada 70 perserta PPA yang berhasil menyelesaikan program tersebut . Magang Bakti BCAProgram ini mulai dikembangkan pada 2002. Magang Bakti BCA merupakan salah satu program yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM, khususnya dalam industri perbankan dan lembaga keuangan, melalui pembekalan keterampilan. Program ini ditujukan bagi lulusan sekolah menengah atas atau sederajat, D3 dan S1, yang berkeinginan

Program Pendidikan Akuntansi: Suasana belajar di kelas

Page 223: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 221

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

untuk magang di dunia kerja. Calon peserta yang lolos seleksi, akan diberi pelatihan sebagai front liner dan diberi kesempatan untuk on the job training di cabang BCA.

Selama pelatihan, peserta dibimbing oleh trainer dan praktisi perbankan dari internal BCA yang telah memiliki pengalaman. Beberapa contoh materi pelatihan yang diberikan, antara lain: keterampilan hitung uang dan sortir uang, pengenalan ciri keaslian uang rupiah, pengetahuan produk BCA, keterampilan teller/Customer Service Officer (CSO) dan simulasi mini bank, rahasia bank, dan lain-lain. Selain pembekalan keterampilan dan pengetahuan, peserta diberikan pembekalan soft skill, seperti motivasi, grooming, dan lain-lain. Pada akhir masa magang, setiap peserta yang menyelesaikan program magang dengan baik, akan mendapat santunan beasiswa untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih baik.

Animo masyarakat terhadap program tersebut relatif baik. Selama 2012, tercatat 26.600 peminat, dan setelah melalui seleksi, sebanyak 3.877 orang berhasil lolos untuk mengikuti program Magang Bakti BCA. Pada umumnya peserta yang telah menyelesaikan program pemagangan Bakti BCA dapat mengaplikasikan pembekalan keterampilan tersebut di dunia kerja, atau memudahkan peserta untuk mendapatkan pekerjaan. Bakti BCA Terintegrasi:Sebagai Bank yang memimpin dalam penerapan teknologi tepat guna perbankan di Indonesia, dan sebagai bentuk nyata kontribusi BCA dalam pengembangan kualitas SDM, BCA mengembangkan Program Bakti BCA Terintegrasi. Program tersebut merupakan kontribusi BCA dalam membantu pengembangan sarana dan prasarana sekolah, yang disesuaikan dengan kompetensi BCA.

Program ditujukan ke sekolah dari tingkat SD sampai ke Sekolah Menengah Atas, yang relatif memiliki potensi, serta di lingkungan masyarakat dengan kondisi ekonomi yang perlu mendapat perhatian. Pada tahun 2000, program pertama kali dilaksanakan di 3 kecamatan (Ponjong, Semanu, Karangmojo),

Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta. Selanjutnya, program dilaksanakan di Gadingrejo, Tanggamus, Lampung (2003) dan di Taktakan, Serang (2007).

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah yang dimaksudkan. Beberapa bentuk implementasi program, antara lain: bantuan renovasi ruang belajar, pengembangan perpustakaan, pengembangan laboratorium komputer (tingkat SMP & SMA; dan untuk tingkat SMA dilengkapi dengan sarana V-sat), pelatihan bagi guru, maupun siswa. Selama tahun 2012, beberapa program yang dilaksanakan, antara lain: pengenalan perbankan (manfaat menabung), bantuan buku perpustakaan, pengenalan profesi dan seni teater (bagi siswa dan guru jurusan IPS/Bahasa SMAN 3 Serang). Beasiswa Bakti BCA:BCA mengembangkan program Beasiswa Bakti BCA sejak tahun 1999. Program ditujukan kepada mahasiswa berprestasi Strata Satu (S1) yang sedang menempuh pendidikan, namun memiliki kendala finansial. Diharapkan melalui program tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dan penerima beasiswa dalam menyelesaikan pendidikan. Beasiswa Bakti BCA meliputi uang kuliah (SPP) yang langsung disalurkan ke perguruan tinggi terkait dan bantuan uang saku.

Dalam rangka menjaga akuntabilitas, maka proses seleksi dilaksanakan oleh pihak perguruan tinggi, Selama periode 2012,

Program Pendidikan Akuntansi: Suasana pembekalan soft skill melalui program Outdoor Learning

Page 224: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012222

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Beasiswa Bakti BCA diberikan kepada 102 mahasiswa dari 9 Perguruan Tinggi Negeri dan beberapa lembaga lain, antara lain: UI, ITB, IPB, Undip, UGM, Unbraw, ITS, Unair, Udayana, Universitas Paramadina, Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) Sukabumi, maupun Yayasan Karya Salemba Empat.

BCA juga memberikan perhatian pada pengembangan tenaga pengajar atau dosen khususnya dalam bidang non-eksakta. Untuk itu, BCA turut berpartisipasi memberikan beasiswa terkait dengan program beasiswa tingkat master dan doktoral yang dikembangkan oleh sebuah lembaga nirlaba, Yayasan Beasiswa dan Dukungan Penelitian Indonesia (Indonesian Scholarship and Research Support Foundation – ISRSF), untuk dapat belajar di salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat. Diharapkan melalui program tersebut, dapat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, serta kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Program KemitraanBCA mengembangkan program kemitraan dengan Lembaga Pendidikan Tinggi maupun lembaga lainnya sebagai wujud nyata kontribusi untuk pengembangan pendidikan di Indonesia, maupun lembaga lain, antara lain:a. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Brawijaya, Malang: BCA memberikan dukungan dan bantuan dalam pengembangan Laboratorium Perbankan pada Program Vokasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,

Malang. Laboratorium perbankan tersebut diresmikan pada Maret 2012. BCA juga memberikan pendampingan dalam penyusunan beberapa mata kuliah terkait, serta tenaga pengajar yang berpengalaman di dunia perbankan. Diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pembekalan dan belajar peserta didik Program Vokasi, sehingga alumni program tersebut siap untuk terjun di dunia kerja, khususnya di industri perbankan dan lembaga keuangan.

Selain hal tersebut, BCA juga mengembangkan beberapa program terkait dengan edukasi dan pengenalan perbankan melalui pameran, maupun sharing knowledge melalui kuliah umum. Pada bulan Maret 2012, Komisaris Independen BCA memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. BCA juga memberikan pendampingan terkait dengan pengembangan dan implementasi elektronik ID Card sebagai kartu mahasiswa maupun kartu pengenal karyawan dan dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang: Sebagai kesinambungan kerjasama bantuan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011. Beberapa bentuk implementasi selama periode 2012, antara lain: bantuan infrastruktur, seperti jaringan komunikasi Bloomberg, sebagai sarana pembelajaran mengenai pasar komoditas, maupun saham, dll. BCA juga memberikan bantuan komputer dan in focus di beberapa kelas.

BCA memberikan pendampingan dan bantuan dalam pengembangan dan implementasi elektronik ID Card sebagai kartu mahasiswa maupun kartu pengenal karyawan dan dosen. Penggunaan elektronik ID Card tersebut diresmikan penggunaannya pada Mei 2012 yang lalu, dimana kartu tersebut juga dapat dipergunakan sebagai sarana micro

Komisaris Independen BCA memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya

Page 225: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 223

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

payment di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Untuk lebih mendekatkan dan memperkenalkan perbankan kepada mahasiswa, BCA menyelenggarakan pameran maupun aktif menjadi nara sumber sebagai dosen tamu maupun kuliah umum.

c. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia: BCA memberikan dukungan dan bantuan terkait dengan pelaksanaan program MJM (Master Journey Management) dan DJM (Doctoral Journey Management) yang diprakarsai oleh FEB UI. MJM dan DJM yang dilaksanakan pada Mei 2012 tersebut, merupakan kompetisi bagi mahasiswa manajemen jenjang master dan doktor yang diikuti oleh berbagai sekolah tinggi atau perguruan tinggi manajemen terkemuka di Indonesia. Bersamaan dengan pelaksanaan tersebut, BCA melakukan edukasi mengenai perbankan melalui pameran perbankan.

d. Saat ini, BCA bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, terkait dengan rencana pengembangan laboratorium perbankan konvensional, sebagai sarana pendukung proses belajar di lingkungan FEB UGM.

e. UNICEF: BCA kembali bekerjasama dengan Unicef di tahun 2012, dengan mendonasikan dana untuk dapat turut berpartisipasi pada program PAUD (Pengembangan Anak Usia Dini) Unicef. Program tersebut dikembangkan oleh Unicef, mengingat pentingnya kebutuhan layanan bagi perkembangan usia emas anak-anak Indonesia, yang mencakup perkembangan fisik, pendidikan, sosial dan emosional. Kegiatan yang dikembangkan Unicef tersebut, meliputi beberapa hal, antara lain: advokasi kepada pemangku kepentingan, lokakarya, pelatihan stimulasi dini bagi kelompok kader, dan lain-lain.

Selain itu, BCA juga mendonasikan dana melalui UNICEF, terkait dengan fungsi BCA

sebagai agen resmi penjualan Sukuk Negara Ritel SR-004 di pasar perdana. Terkait dengan hal tersebut, BCA mendonasikan Rp1.000 untuk setiap pembelian Sukuk Negara Ritel SR-004 di pasar perdana tersebut. Donasi diserahterimakan secara simbolis kepada Marc Lucet, Deputy Representative UNICEF Indonesia di Menara BCA, Jakarta pada April 2012.

f. BCA juga memberikan donasi pada yayasan atau lembaga terkait dengan program pendidikan, antara lain Sekolah Surya Intensive Program, renovasi ruang belajar SD Bentara Wacana, Muntilan, pengembangan mobil pintar dari Yayasan Pondok Kasih dan lain-lain.

Edu-tainment Solusi PerbankanProgram dikembangkan sebagai sarana edukasi perbankan yang ditujukan secara khusus bagi generasi muda – serta masyarakat secara umum. Implementasi program tersebut, antara lain:a. Prototipe Mini Bank BCA KidZania: Program

dikembangkan sebagai sarana edukasi mengenai perbankan kepada anak-anak. Sejak tahun 2006, BCA bekerjasama dengan KidZania, mengembangkan prototipe Mini Bank BCA, yang memberikan layanan banking lobby dan ATM di KidZania, Jakarta. Anak-anak dapat mengenal layanan dan manfaat perbankan serta ATM perbankan. Anak-anak juga dapat mengenal beberapa profesi yang terkait dengan perbankan.

b. Sosialisasi perbankan dan TabunganKu: Dalam rangka mendukung program kerja Pokja Edukasi Perbankan Bank Indonesia, beberapa kegiatan yang dilakukan BCA, antara lain: edukasi manfaat menabung dan produk TabunganKu kepada siswa sekolah di beberapa daerah, seperti di sekolah binaan BCA (Gunung Kidul, Serang, dan Lampung), maupun di beberapa pusat keramaian.

Terkait dengan edukasi perbankan kepada masyarakat luas, BCA juga mengembangkan beberapa sarana edukasi lain. BCA secara konsisten dan

Page 226: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012224

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

berkesinambungan membuat tulisan dan artikel di media massa baik cetak maupun on-line, dengan nama rubrik “berita BCA”. Selama periode 2012, Berita BCA dipublikasi bekerjasama dengan: koran Kompas, Pikiran Rakyat (PR), Jawa Pos, majalah Swa, majalah Tempo, tabloid Kontan, Kompas.com, Kontan.co.id, Yahoo.co.id, PR online, detik.com versi mobile, SWA online, Tempo online, dll.

c. Day Care BCA: Merupakan program yang ditujukan kepada anak karyawan BCA (usia sekolah dasar), khususnya di Jabodetabek. Program ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2010. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka program dilaksanakan berdekatan dengan peringatan Idul Fitri. Pada tahun 2012, program diikuti lebih dari 200 anak-anak karyawan BCA Jabodetabek. Melalui program ini, peserta juga dikenalkan dengan manfaat menabung dan mengelola uang.

Bakti BCA - Solusi Sinergi BCA

Solusi Sinergi BCA merupakan Program Bakti BCA yang berkaitan dengan sinergi dengan bidang budaya, kesehatan, dan lingkungan. Beberapa program tersebut, antara lain:

BAKTI BCA Dalam Bidang BudayaBudaya merupakan salah satu identitas dan karakter bangsa, untuk itu BCA turut berpartisipasi untuk melestarikan dan

mendukung pengembangan budaya nasional Indonesia. Mengawali tahun 2012, BCA mengembangkan program “BCA untuk Wayang Indonesia”. Beberapa bentuk kegiatan, antara lain:a. WOW – World of Wayang: BCA

bekerjasama dengan Pepadi dan Kompas TV mengembangkan program edukasi dan pengenalan mengenai berbagai wayang Indonesia melalui layar kaca. Program ditayangkan setiap minggu siang. WOW menjadi sarana pengenalan awal beragam wayang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang purwa, wayang cengblong, wayang hip hop, wayang suket, dll. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat menimbulkan kebanggaan dan motivasi masyarakat maupun generasi muda untuk mengenal wayang secara lebih mendalam.

b. Lomba Fotografi World of Wayang Indonesia: sebagai kesinambungan WOW dan dalam rangka menumbuhkan animo dan memotivasi generasi muda serta masyarakat untuk lebih mengenal wayang Indonesia. Program diluncurkan pada Oktober 2012 dan terbuka untuk umum. Penjurian dilaksanakan pada akhir 2012 dan awal 2013, pengumuman pemenang dilakukan pada Januari 2013.

c. BCA mendukung beberapa organisasi yang memiliki dedikasi dan integritas dalam pengembangan budaya bangsa, seperti: pementasan sinema wayang multimedia yang dipentaskan di Jakarta,

Day Care : Kegiatan program edukasi “Ayo ke Bank” yang diikuti oleh putra-putri karyawan BCA

Bidang Budaya: Peresmian “BCA untuk Wayang Indonesia”

Page 227: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 225

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

dan digagas oleh budayawan muda dan berhasil menarik minat masyarakat serta generasi muda; lomba dalang cilik yang diselenggarakan oleh Pepadi; penerbitan komik Wayang Bharatayuda diprakarsai oleh Unima; pagelaran wayang orang Indonesia pusaka Unesco; pementasan drama kolosal “Matah Ati” yang dipagelarkan di Solo; pementasan teater akulturasi budaya “Sie Jin Kwie”; pagelaran drama musikal “Roro Mendut”; dan lain-lain.

d. BCA juga turut berpartisipasi dalam pelestarian batik Indonesia, salah satu yang dilakukan adalah dengan menjadikan batik sebagai icon pada kartu kredit Platinum. BCA Card ”Batik” Platinum diluncurkan pada semester kedua 2012, dan oleh MIX Interactive, Group of SWA Media Inc, dinobatkan sebagai “Best Social Campaign Program 2012” pada 27 September 2012.

Bakti BCA Dalam Bidang KesehatanBCA turut aktif berkontribusi melalui kerja sama dengan beberapa lembaga yang memiliki kredibilitas dan kompentensi dalam bidang kesehatan. Khususnya dalam pengembangan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu. Beberapa bentuk implementasi Bakti BCA dalam bidang kesehatan, antara lain:a. Operasi katarak: Sebagai kesinambungan

dari program yang dikembangkan sejak tahun 2001, BCA kembali bekerjasama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak – Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK – Perdami), memberikan layanan operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu, khususnya di daerah.

Partisipasi BCA tersebut, sebagai upaya untuk mendukung penanggulangan dan mengurangi jumlah penderita katarak.Disamping hal tersebut, katarak dapat menimbulkan kebutaan, yang secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat produktifitas individu maupun keluarga terkait.

Selama periode 2012, bersama dengan SPBK-Perdami telah dilaksanakan 263 tindakan operasi katarak di beberapa daerah, yaitu Rumkital Dr. Midiyanto S, Tanjung Pinang, Sumatera; Kantor Dinas Kesehatan Kab. Kayong Utara, Kalimantan Barat; Rumah Sakit Kapal KRI Dr Suharso TNI AL, di Propinsi Maluku Utara.

Sejak diluncurkan tahun 2001 hingga Desember 2012, sudah terlaksana 1.992 tindakan operasi katarak yang dilakukan di beberapa daerah, seperti Lampung; Pelabuhan Ratu, Sukabumi; Gunung Kidul, Yogyakarta; Cilacap; Banten; Cirebon; Bengkulu; Tasikmalaya; Sintang, Kalimantan Barat; Rote, Kupang; Pematang Siantar, Sumatera Utara; Sumba Barat; dan lain-lain.

b. Donor Darah Bakti BCA: Program diluncurkan pada tahun 1991 bekerjasama dengan PMI. BCA aktif menyelenggarakan kegiatan donor darah, yang diikuti oleh karyawan dan manajemen BCA. Pada umumnya, kegiatan dilaksanakan secara periodik dan merupakan agenda tetap, yaitu 3 atau 4 kali dalam satu tahun.Kegiatan dilaksanakan di kantor pusat maupun di beberapa cabang BCA. Pada periode 2012, BCA menyumbangkan 1.468 kantong darah. Dan sejak pertama kali diluncurkan hingga Desember 2012, telah disumbangkan 39.225 kantong darah.

Pelaksanaan Operasi Katarak yang dilakukan di beberapa daerah Indonesia

Page 228: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012226

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

c. Klinik layanan kesehatan – Klinik Duri Utara: Dalam rangka turut berpartisipasi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, BCA bekerjasama dengan Klinik Duri Utara, menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas dengan biaya terjangkau. Kerjasama ini mulai dilakukan bersamaan dengan peringatan ulang tahun BCA yang ke-55. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Direktur BCA, pada Februari 2012. Layanan kesehatan yang diberikan, antara lain: jasa konsultasi layanan kesehatan umum maupun pengobatan, jasa konsultasi keluarga berencana dan pengobatan.Sejak dibuka hingga Desember 2012, telah diberikan layanan kepada 6.796 pasien.

d. Bantuan Mobil Operasional Rhesus Negatif – PMI DKI Jakarta: Seiring dengan kebutuhan sarana untuk memfasilitasi proses donor darah rhesus negatif, yang bersifat menjemput bola di lingkungan DKI Jakarta, BCA memberikan bantuan mobil operasional rhesus negatif kepada PMI DKI. Bantuan diserahkan bertepatan peringatan hari ulang tahun PMI, pada bulan September 2012, dan diterima langsung oleh Ibu Rini Sutiyoso selaku ketua PMI DKI.

Bakti BCA Dalam Bidang Lingkungan Hidup

PenghijauanMerupakan kelanjutan dari dukungan dan kerjasama BCA dengan WWF Indonesia pada

tahun 2011, dimana BCA berkontribusi dalam program NEWSTree di Taman Nasional Rinjani. Pada periode 2012, terkait dengan penunjukan BCA selaku salah satu agen penjualan ORI-009, dalam setiap pembelian ORI-009 senilai Rp 5 juta atau kelipatannya, BCA mendonasikan Rp1.000 kepada WWF Indonesia untuk program NewsTree. Donasi BCA tersebut diimplementasikan dalam bentuk penanaman 2.800 bibit pohon (7 ha) di daerah penyangga Taman Nasional Ujung Kulon. Sebagai salah satu upaya untuk turut mendukung perbaikan habitat Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dan daerah tangkapan air. Penyerahan simbolis donasi BCA dilaksanakan pada awal Q4 - 2012 yang lalu.

Dukungan pada Pelestarian SatwaBCA memberikan dukungan pada Program kampanye pelestarian Badak Jawa “Run Rhino Run” yang diprakarsai oleh WWF Indonesia. BCA juga memberikan dukungan pada program pelestarian Orangutan Kalimantan melalui Yayasan Penyelamat Orangutan Borneo atau BOSF (The Borneo Orangutan Survival Foundation). Sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada 1991 dan merupakan lembaga nirlaba penyelamat primata. Beberapa bentuk kegiatan BOSF, antara lain konservasi orang utan liar dan habitatnya, menyelamatkan orang utan liar, merehabilitasi orang utan.

Perbaikan Rumah Layak HuniBekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, serta beberapa mitra kerja, BCA berpartisipasi dalam program pembangunan perumahan layak huni bagi masyarakat kurang mampu di kawasan Cilincing dan Lautze, Jakarta. Upaya tersebut diharapkan dapat turut menciptakan tempat tinggal yang lebih nyaman dan sehat.

Kegiatan tersebut merupakan kesinambungan dari program yang diprakarsai pada April 2011 . Melalui program ini, selama 2012, telah dilakukan serah terima 106 unit perumahan layak huni kepada warga di Cilincing, Jakarta Utara dan Lautze, Jakarta Pusat.

Kegiatan Donor Darah yang diikuti oleh karyawan BCA secara rutin

Page 229: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 227

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Bakti BCA Dalam Bidang Olah RagaDalam rangka mendukung kemajuan bidang olah raga di Indonesia, salah satunya melalui pemberian apresiasi BCA kepada atlet yang berhasil memperoleh medali Olimpiade 2012 di London. BCA memberikan penghargaan berupa perlindungan Asuransi Kesehatan kepada atlet dari cabang olahraga angkat besi, Triyatno dan Eko Yuli Irawan, atlet yang berhasil meraih medali perak dan perunggu Olimpiade 2012. Penyerahan simbolis apresiasi tersebut disaksikan oleh pengurus KOI dan KONI. Selain hal tersebut, BCA memberikan dukungan kepada beberapa organisasi atau lembaga yang mengembangkan kegiatan pengenalan dan peningkatan olah raga di masyarakat, misalnya: kejuaraan renang DKI Jakarta, funbike, dan lain-lain.

Program Empati dan Donasi Lain-lainMerupakan ungkapan empati BCA kepada masyarakat Indonesia yang terkena musibah bencana alam. Pada periode 2012, beberapa bentuk bantuan BCA, antara lain:a. Dukungan pada Program penggalangan

dana hands for Mentawai yang diprakarsai oleh Yayasan Kasih Abadi Untuk Mentawai (KAUM). Yayasan bermaksud mengembangkan beberapa program berkelanjutan terkait dengan recovery musibah bencana alam tsunami di Mentawai pada tahun 2010. Salah satu program dari Yayasan adalah mengembangkan dan membangun sarana belajar. Donasi BCA diberikan dalam bentuk kursi dan meja belajar dari rotan sesuai dengan program Rotan for School yang diprakarsai oleh Kementrian Perindustrian.

b. Bantuan musibah kebakaran di daerah Tambora, Jakarta.

c. Selain hal tersebut, BCA memberikan donasi kepada beberapa yayasan atau lembaga sosial, seperti donasi pada kegiatan bakti sosial yang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang Indonesia, Persatuan Pensiunan ABRI, Korps Cacat Veteran

RI, Yayasan Santa Maria; kampanye anti narkoba, dan lain-lain.

Bakti BCA - Solusi Bisnis Unggul BCA

Solusi Bisnis Unggul BCA merupakan Program Bakti BCA yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Program tersebut dikembangkan seiring dengan keunggulan BCA yang dikenal masyarakat, yaitu payment system BCA. Beberapa bentuk implementasi program solusi bisnis unggul BCA, antara lain:

Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama Usaha kecil memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha yang secara tidak langsung mendukung perkembangan dan perekonomian Indonesia. Untuk itu, sejak tahun 2009, tiga perusahaan – yaitu BCA, PT Astra Internasional Tbk, dan PT Pertamina - berkolaborasi mengembangkan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama. Salah satu tujuan dari pembentukan lembaga tersebut, sebagai wadah untuk menfasilitasi pelaku usaha kecil agar dapat mengembangkan usaha agar lebih berkelanjutan dan kompetitif.

Untuk mengimplementasikan pembentukan LPB tersebut, ketiga perusahaan difasilitasi oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra. Sejak 2009, telah dikembangkan LPB Mitra Bersama di 4 kota, yaitu di Sidoarjo, Jawa Timur (2009),

Bidang Olah Raga: Penyerahan penghargaan berupa Asuransi kesehatan untuk Atlet Angkat Besi Indonesia

Page 230: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012228

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Palembang, Sumatera Selatan (2010), Bukit Tinggi, Sumatera Barat (2010), dan Yogyakarta (2012).

Pendampingan LPB Mitra Bersama dilakukan melalui beberapa program, antara lain: konsultasi, pelatihan (antara lain: pengelolaan keuangan atau akuntansi sederhana, manajemen, pengelolaan bengkel roda dua, pengolahan limbah, pengelolaan kemasan, pelatihan internet/website, pelatihan quality control); memfasilitasi untuk dapat lebih mengenal dan mengembangkan pasar; pengenalan perbankan atau lembaga finansial (seperti: sosialisasi produk dan jasa perbankan, temu pembiayaan UMKM), pengembangan jejaring (misalnya temu usaha UMKM, bazar). Pengurus LPB Mitra Mandiri juga aktif melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan Pemerintah Daerah maupun lembaga terkait setempat untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif kepada para pelaku usaha kecil.

Kemitraan dengan Komunitasa. Karang taruna Omah Pasinaon: BCA

memberikan dukungan pada upaya pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh karang taruna Omah Pasinaon, di Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta. Karang taruna tersebut mengembangkan beberapa program untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dalam suasana yang gembira. Dalam perkembangannya, program pengembangan ketrampilan tersebut juga diikuti oleh masyarakat. Beberapa bentuk kegiatan tersebut, antara lain taman bacaan, pembelajaran tambahan bagi murid-murid SD, ketrampilan bagi anak usia TK dan SD, belajar budaya (seperti gamelan, karawitan, musik lesung).

b. Paguyuban Wirawisata Gelaran: merupakan komunitas yang diprakarsai oleh karang taruna dengan restu pemuka masyarakat setempat. Salah satu program yang dikembangkan oleh paguyuban tersebut, adalah pemberdayaan masyarakat, khususnya melalui

pengembangan desa wisata Wirawisata Gua Pindul, di Gunung Kidul, Yogyakarta. Diharapkan pengembangan Desa Wisata tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan dan usaha bagi pemuda dan masyarakat setempat.

Dalam rangka lebih meningkatkan layanan desa wisata tersebut, BCA memberikan bantuan pengembangan infrastuktur, seperti perbaikan kamar bilas, pengembangan ruang tunggu. Selain hal tersebut, BCA juga memperkenalkan produk dan layanan perbankan yang dapat memberikan kemudahan bagi pengelola maupun pengunjung desa wisata Gua Pindul. Untuk itu, pada penghujung tahun 2012, diimplementasikan Electronic Data Capture (EDC) BCA sebagai alternatif sarana pembayaran pengunjung Gua Pindul. Sebagai kesinambungan dukungan BCA, dalam rangka pengembangan kualitas SDM, BCA merencanakan akan memfasilitasi beberapa program pelatihan yang akan diimplementasikan pada tahun 2013 mendatang.

c. Kemitraan Lembaga Pembinaan Pelaku Usaha: BCA bekerjasama dengan Lazisnu, sebuah lembaga nirlaba yang memperhatikan dan memperdayakan pelaku usaha kecil, dengan program bernama NuPreneur. Dana tersebut dipergunakan untuk memperdayakan kelompok usaha untuk dapat meningkat-kan usaha yang ditekuni. Kelompok usaha yang dituju oleh Lazisnu tersebut merupakan usaha kecil atau rumah tangga, seperti: pedagang ketoprak, pedagang kelontong, dll.

Adapun biaya pelaksanaan Bakti BCA yang mencakup Solusi Cerdas BCA, Solusi Sinergi BCA dan Solusi Bisnis Unggul BCA selama 2012:

Page 231: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 229

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Bakti BCA Implementasi Program Biaya 2012 (Rp juta)

Solusi Cerdas BCA PPA non degree Rp 5.749,4

Beasiswa Bakti BCA Rp 6.262,3

Bakti BCA Terintegrasi Rp 29,3

Kemitraan Rp 8.934,6

Permagangan Bakti BCA Rp 83,8

Solusi Sinergi BCA Budaya Rp 4.666,4

Kesehatan Rp 608,2

Lingkungan Rp 500,01

Olah raga Rp 843,6

Empati Rp 484,9

Sumbangan lain2 Rp 1.290,3

Solusi Bisnis Unggul BCA Komunitas Rp 401

Sub total Rp 29.853,81

Selain dari ketiga Solusi BCA dari program Bakti BCA tersebut di atas, BCA juga mempunyai komitmen yang tinggi dalam Perlindungan Kerja Terhadap Karyawan maupun Perlindungan Kepada Para Konsumen ataupun Nasabah.

A. Perlindungan Kerja terhadap Karyawan BCA

Setiap karyawan BCA merupakan aset berharga yang tak terkira nilainya, dimana karyawan BCA merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung pencapaian target kinerja Perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia di BCA mengedepankan asset human capital yang menyeluruh. BCA berkomitmen dalam pengembangan SDM yang berkelanjutan, dalam rangka peningkatan kualitas, kompetensi dan karakter, karir serta kesejahteraan dari setiap karyawan sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa kenyamanan dan kebanggaan karyawan kepada BCA. Manajemen percaya, bahwa untuk mencapai peningkatan kinerja yang sempurna diperlukan kesempurnaan yang semaksimal mungkin dari sumber daya manusia BCA.

Dengan demikian, BCA menjamin hak-hak dan kewajiban setiap karyawan termasuk diantaranya memberikan perlindungan kerja pada karyawan. Perlindungan kerja tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan terkait ketenagakerjaan yang dituangkan secara transparan dalam Buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang setiap saat dapat diakses dengan mudah oleh seluruh karyawan. Buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disusun dan di review secara bersama-sama antara Manajemen BCA dan Serikat Pekerja setiap dua tahun.

b. Iklim kerja yang kondusif untuk mendukung pencapaian target individu, target unit kerja dan target BCA secara keseluruhan. Manajemen meyakini pencapaian kinerja terbaik hanya akan dapat dicapai dengan penciptaan iklim kerja yang kondusif yang dibangun secara mendasar dan filosofis melalui penerapan budaya perusahaan dan kejelasan visi dan misi Perusahaan. Iklim kondusif tersebut dibangun dengan kesadaran kompetisi kinerja secara sehat, melalui penilaian kinerja yang transparan dan adil untuk individu, evaluasi kinerja unit kerja secara berkala.

c. Kesempatan untuk mengaktualisasikan keahlian, kompetensi, bakat dan minat karyawan. BCA memberikan kesempatan sepenuhnya kepada setiap karyawan untuk dapat mengaktualisasikan keahlian dan kompetensi yang dimilikinya untuk

Page 232: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012230

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

mendukung pencapaian target kerja dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Selain itu karyawan BCA pun juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat diluar aspek pekerjaan seperti misalnya melalui kegiatan olahraga dan seni. Terkait dengan hal tersebut, BCA memfasilitasi melalui kegiatan yang dikoordinasikan oleh Bakorseni (Badan Koordinasi Olah Raga, dan Seni) BCA.

d. Keterbukaan informasi bagi karyawan terkait perkembangan perusahaan maupun hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Karyawan BCA juga berhak untuk dapat menginspirasikan pendapat berupa saran dan kritik yang membangun atas permasalahan-permasalahan yang ada. Karenanya BCA menyediakan beragam sarana komunikasi internal mulai dari korespondensi dinas berupa surat edaran, sampai kepada email broadcast, majalah internal BCA – InfoBCA, layanan telepon HaloSDM, maupun sarana lainnya.

e. Arah dan Pengembangan karir yang jelas dan terencana: setiap karyawan BCA memiliki hak atas arah dan pengembangan karir yang jelas dan terencana, tentunya disesuaikan dangan kualitas pencapaian target kinerja individu, dan target unit kerja.

f. Kesempatan kerja yang sama bagi setiap karyawan BCA tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan yang juga termasuk tanpa memandang jenis kelamin dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. Kebijakan perusahaan dalam penempatan lebih menekankan kepada kualitas dan kompetensi yang diselaraskan dengan kebutuhan perusahaan.

Kesehatan Karyawan BCA merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Kompensasi dan benefit yang diberikan senantiasa dijaga pada posisi yang kompetitif dalam industri perbankan. Fasilitas kesehatan yang diberikan kepada

karyawan cukup komprehensif dan mencakup fasilitas kesehatan yang bersifat preventif dan kuratif, antara lain fasilitas rawat inap, rawat jalan, persalinan, kacamata, perawatan gigi, pemeriksaan laboratorium hingga medical check up dan pap smear. Kebijakan kesehatan dimaksudkan sebagai upaya untuk memastikan kesehatan karyawan tetap terjaga yang diharapkan berdampak positif bagi kehidupan karyawan selaku individu, keluarga maupun karyawan BCA.

BCA juga aktif mengembangkan program edukasi dan sosialisasi untuk menumbuhkan pola hidup sehat. Pada November 2012, BCA mencanangkan program “Sehat Bersama BCA”. Pada kesempatan tersebut, Jajaran Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan BCA Jabodetabek melakukan olah raga bersama, meliputi jalan dan sepeda bersama, serta beberapa aktivitas lomba ketangkasan dan stand edukasi pola hidup sehat. Kegiatan tersebut sebagai cikal bakal pengembangan program health awereness.

Kesejahteraan KaryawanSebagai wujud komitmen BCA untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan BCA, maka mulai tahun 2012 berdasarkan keputusan Manajemen, BCA menjalankan program kepemilikan saham BCA bagi seluruh level karyawan mulai dari eselon S1 (Kepala Divisi / Kepala Kantor Wilayah) hingga eselon S8 (non clerical) dengan periode lock up (tidak boleh dijual) selama 3 tahun. Dana untuk pembelian saham tersebut berasal dari extra bonus yang diterima oleh karyawan berdasarkan kinerjanya selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011. Perusahaan dalam hal ini berperan membantu mengadministrasikan pembelian saham tersebut guna mempermudah proses kepemilikan saham oleh karyawan.

Pada tanggal 25 April 2012, BCA mendistribusikan extra bonus dalam bentuk saham BCA kepada 17.919 karyawan tetap (permanent employee) yang telah memenuhi persyaratan berhak atas bonus 2011 dengan total saham yang didistribusikan sebanyak 18.019.377 saham dan harga pembelian rata-rata sebesar Rp. 7.519,91/saham.

Page 233: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 231

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Keselamatan KerjaDalam rangka menciptakan keselamatan kerja di lingkungan kantor BCA, pengembangan dan penataan ruang kerja dilakukan dengan mengacu pada beberapa hal, antara lain: a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan

lingkungan kerja.b. Kebersihan lingkungan kerja.c. Keserasian tata ruang kerja.d. Ketepatan peletakan sarana kerja.e. Kelengkapan dan kelayakan sarana

pengamananf. dan lainnya

Turnover Karyawan Berdasarkan data yang ada, tingkat turnover karyawan tahun 2012 relatif rendah, yaitu 565 orang atau 2,91% dari total karyawan tetap BCA. Apabila dibandingkan dengan total karyawan BCA pada tahun 2012 (19.485 orang), maka tingkat turnover pegawai pada tahun 2012 tersebut relatif tidak berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan.

Relatif rendahnya tingkat turnover karyawan BCA, ditengah-tengah persaingan industri perbankan Indonesia, secara tidak langsung menggambarkan bahwa suasana kerja di BCA cukup kondusif dan penuh dengan kebersamaan (teamwork) yang tinggi. Hal tersebut dapat menciptakan kenyamanan dan ketenangan kerja karyawan BCA, untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah BCA.

Karyawan BCA memandang bahwa berkarya di BCA bukan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, karyawan BCA berupaya untuk memberikan kontribusi yang optimal bagi kemajuan BCA. Sebagai ilustrasi, 42% dari total karyawan tetap memiliki masa berkarya pada rentang 20 tahun keatas, 38% pada rentang 13 sampai dengan di bawah 20 tahun.

B. Perlindungan Terhadap Konsumen/Nasabah

Komitmen BCA untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah, mitra kerja dan masyarakat. Pengelolaan bisnis bagi BCA tak sekedar profitabilitas tetapi mewujudkan solusi perbankan bagi nasabah, mitra

kerja dan masyarakat. Pemberian solusi yang didasari atas kebutuhan nasabah dengan memperhatikan perlindungan dan keselamatan nasabah. Komitmen tersebut tercermin pada pengembangan produk dan layanan BCA hingga tahap akhir pelayanan atau purna jual. Hal tersebut dilaksanakan konsisten dan berkesinambungan.

Komitmen BCA tersebut, mendapat apresiasi dari beberapa lembaga independen. Beberapa penghargaan yang diperoleh BCA selama periode 2012 terkait dengan layanan kepada nasabah, antara lain: - Indonesia Service to Care Champion

2012 untuk kategori “Saving Account, Conventional Banking” dan kategori “Credit Card, Conventional Banking” dari Marketeers – Markplus Insight (Januari 2012)

- The Best of Indonesian Bank Loyalty Champion 2012, kategori: Credit Card dan Indonesian Bank Loyalty Champion 2012 kategori : Loyalty Program for Credit Card dalam Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) 2012, dari Infobank , MarkPlus Insight (Januari 2012)

- Bank dengan Jumlah Unit Terpasang EDC dan Merchant Terbanyak di Indonesia dalam Rekor Bisnis (ReBi) 2012, dari Tera Foundation, Harian Seputar Indonesia, Frontier Consulting Group (April 2012)

- Domestic Banking For Achieving Excellent Total Service Quality Satisfaction Based on Customer Perception Survey ISSI 2012 kategori: Regular Banking dalam Indonesia Service Quality Award 2012, dari Service Excellence Magazine, Carre - Center for Customer (Mei 2012)

- 1st Best Mobile Banking, 2nd Best Internet Banking, 3rd Best ATM dalam Banking Service Excellence Awards 2012, dari Marketing Research Inc. dan InfoBank (Juni 2012)

- The Best Internet Banking Service dalam Indonesia Property & Bank Award 2012, dari Majalah Property & Bank (Juli 2012 )

- dan lain-lain

Berbagai penghargaan tersebut semakin mendorong BCA untuk terus mengelola

Page 234: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012232

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

layanan dan penyempurnaan penerimaan dan umpan balik keluhan, pengaduan dan pertanyaan dari para nasabah BCA.

Edukasi Kepada NasabahBCA senantiasa aktif mengembangkan berbagai program edukasi kepada nasabah terkait dengan keamanan bertransaksi kepada nasabah dalam menggunakan produk dan layanan perbankan, termasuk diantaranya keamanan data pribadi nasabah seperti PIN. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak lain yang tidak berkepentingan. Untuk itu, program tersebut dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, antara lain melalui artikel yang dipublikasikan melalui media massa (konvensional maupun online), serta sarana lain sesuai kebutuhan.

Sebagaimana dialami oleh bank-bank lainnya, dunia perbankan sempat diwarnai oleh modus penipuan nasabah melalui nomor layanan call center palsu. BCA, merupakan salah satu bank yang juga menghadapi permasalahan tersebut. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, BCA melakukan sejumlah langkah edukasi nomor Halo BCA, diantaranya:- Pemasangan iklan publikasi

pemberitahuan nomor Halo BCA 500888 atau (021) 500888 melalui ponsel dalam setiap promosi produk-produk dan iklan lainnya.

- Sosialisasi nomor Halo BCA ataupun tata cara yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan nasabah BCA, ataupun masyarakat umum, dikomunikasikan dengan menggunakan

website www.bca.co.id<http://www.bca.co.id> dan akun Twitter @HaloBCA sebagai akun sosial media utama. Selain itu, keperluan sosialisasi nomor Halo BCA akan dibantu oleh akun sosial media resmi BCA lainnya, seperti: Facebook Fan Page www.facebook/XpresiBCA<http://www.facebook/XpresiBCA>, www.facebook/GoodLifeBCA<http://www.facebook/GoodLifeBCA>, www.facebook/BizGuideBCA<http://www.facebook/BizGuideBCA>, www.facebook/BCAKlikPay<http://www.facebook/

BCAKlikPay>, www.facebook/KartuKreditBCA<http://www.facebook/KartuKreditBCA>, dan Twitter @XpresiBCA, @GoodLifeBCA, @BizGuideBCA, @BCAKlikPay, @KartuKreditBCA.

- Upaya peningkatan keamanan di titik-titik lokasi penempatan ATM BCA, khususnya di wilayah yang rawan.

- dan lainnya

Mekanisme Pengaduan NasabahBCA memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan informasi terkait dengan produk dan layanan BCA. Demikian pula, terkait dengan masukan, saran, pengaduan dan keluhan nasabah, serta kritik, sebagai umpan balik yang berharga bagi BCA untuk terus meningkatkan kualitas layanan.

Sesuai dengan komitmen BCA terkait dengan pentingnya perlindungan nasabah, yang juga turut didukung oleh regulator perbankan ataupun lembaga konsumen, BCA menyediakan beberapa saluran komunikasi kepada nasabah BCA. Nasabah dapat dengan mudah berkomunikasi dengan BCA, baik melalui telepon ke layanan kontak center 24 jam Halo BCA, email ke [email protected], atau bertatap muka langsung dengan staf front liner BCA.BCA senantiasa memberikan perhatian dan menindaklanjuti berbagai masukan nasabah. Penyelesaian permasalahan akan ditindaklanjuti oleh cabang, maupun kantor layanan ataupun unit kerja terkait.

Halo BCA Layanan kontak center 24 jam BCA atau Halo BCA 021-500888, merupakan sarana yang memudahkan nasabah BCA untuk berkomunikasi dengan BCA. Nasabah dapat memperoleh beragam informasi terkait dengan jasa dan layanan BCA. Halo BCA juga menerima masukan dan pengaduan dari nasabah.

Dalam rangka menindaklanjuti pengaduan nasabah, Halo BCA akan meneruskan dan berkoordinasi dengan unit kerja maupun cabang terkait guna memberikan solusi penyelesaian. Untuk itu, BCA secara konsisten meningkatkan kualitas petugas Halo BCA

Page 235: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 233

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

melalui pembekalan dan updating product knowledge terkait dengan beragam solusi perbankan BCA.

Selama periode 2012, Halo BCA menerima 9.605.405 call. Dari total call yang diterima Halo BCA, 55 % terkait dengan kebutuhan informasi, dan 45 % merupakan permasalah dari nasabah terkait dengan produk dan layanan BCA. Sebanyak 100 % permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh BCA.

Surat PembacaBCA senantiasa menanggapi dengan baik segala masukan dan pengaduan nasabah yang disampaikan dan dipublikasikan melalui rubrik pembaca di media cetak. Hal tersebut dikelola dan ditangani oleh Sekretaris Perusahaan. Dalam penyelesaian permasalah yang disampaikan melalui media cetak tersebut, Sekretaris Perusahaan akan berkoordinasi dengan unit kerja ataupun cabang terkait.

Sepanjang tahun 2012, terdapat 142 masukan atau pengaduan nasabah yang dimuat di media cetak. Dari 100 % total masukan dan pengaduan tersebut, BCA menindaklanjuti atau memberikan solusi penyelesaian.

Media Jejaring SosialTrend dunia jejaring sosial semakin signifikan di Indonesia, terkait dengan ini BCA senantiasa di sisi Anda melalui sosial media untuk menampung pengaduan nasabah, masukan dan saran melalui akun Twitter @HaloBCA.

Sosialisasi Saluran Pengaduan NasabahBCA secara aktif melakukan edukasi terkait saluran komunikasi. Dalam hampir setiap materi promosi, ataupun collateral (buku tabungan, starter pack produk), BCA mencantumkan informasi mengenai layanan kontak center - Halo BCA 021-500888 maupun Website BCA www.bca.co.id.

Umpan Balik Pengaduan NasabahBCA terus berupaya memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan nasabah. Melalui pengaduan dan saran yang disampaikan melalui berbagai media komunikasi, BCA berusaha untuk memberikan umpan

balik semaksimal mungkin. Dari berbagai keluhan, pengaduan dan saran yang masuk, BCA berupaya untuk menanggapi semua pengaduan yang diterima.

Pengembangan Penanganan Pengaduan NasabahBCA senantiasa berusaha memberikan layanan terbaik agar semua pemangku kepentingan mendapat manfaat dan nilai tambah yang optimal. Di masa mendatang, BCA akan terus mengembangkan dan melakukan penyempurnaan prosedur maupun penanganan pengaduan, keluhan dan saran yang diterima. Sehingga umpan balik yang diterima oleh nasabah maupun calon nasabah dapat memenuhi kebutuhan terhadap informasi seputar BCA yang diperlukan.

Program Peningkatan Layanan Bagi Nasabah

Pengembangan Jaringan Kantor Cabang: BCA terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Sepanjang tahun 2012, cabang BCA menjadi 1.011 kantor layanan, meningkat dibanding tahun 2011 yang berjumlah 942 kantor. Pengembangan jaringan kantor layanan BCA tersebut dimaksudkan untuk dapat lebih menjangkau ke berbagai kota di Indonesia.

Penataan Jaringan ATM dan Sinergi Jaringan: Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan ATM BCA. Pada tahun 2012, BCA melakukan penataan lokasi jaringan ATM. Penempatan ATM dilakukan dengan memperhatikan pada titik-titik lokasi yang memberikan manfaat maksimal kepada nasabah BCA. Jumlah ATM BCA meningkat menjadi 12.026 mesin ATM pada tahun 2012 dibandingkan 8.578 jumlah mesin ATM ditahun 2011.

C. Pemberian Dana untuk Kegiatan PolitikSebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama 2012, BCA tidak memberikan dana kegiatan untuk kegiatan politik.

Page 236: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012234

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Page 237: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 235

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Fokus terhadap aspek pertumbuhan, kualitas dan efisiensi merupakan prasyarat bagi BCA dalam mengembangkan usaha dan menghasilkan kinerja keuangan yang solid

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Page 238: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012236

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan

TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2012

Perekonomian Indonesia tumbuh 6,2% di tahun 2012, menandai pertumbuhan di atas 6% selama 5 tahun dalam 6 tahun terakhir. Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi yang solid dan tingkat pertumbuhan

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) (%)

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

3,5

4,44,7

5,1

5,6 5,5

6,36,0

4,6

6,26,5

6,2

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

PDB per Kapita (dalam USD)

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

791944

1.1161.167

1.321

1.648

1.922

2.2452.350

3.5633.498

2.977

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

tercepat di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 dicapai di tengah lemahnya ekonomi global dan ketidakpastian yang berkepanjangan di wilayah Eropa dan Amerika Serikat.

Page 239: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 237

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Konsumsi domestik memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia, yaitu 63,4% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2012. Dalam satu dekade terakhir PDB per kapita Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang kuat secara berkesinambungan dan mencapai USD 3.563 pada akhir tahun 2012. Menguatnya daya beli masyarakat berdampak secara langsung terhadap meningkatnya konsumsi masyarakat kelas menengah atas barang-barang kebutuhan sekunder.

Berbeda dengan banyak negara lainnya, ekonomi Indonesia ditopang oleh sentimen positif dari kuatnya tingkat konsumsi, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang menarik untuk tujuan investasi langsung baik dari luar maupun dalam negeri dengan jumlah cukup besar. Hal ini mampu menggerakkan roda perekonomian domestik serta lebih lanjut meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dengan kondisi perekonomian yang terus membaik, di awal tahun 2012 Indonesia memperoleh kenaikan peringkat investasi dari lembaga Moody’s Investors Service setelah sebelumnya mendapat kenaikan peringkat dari Fitch Ratings di akhir tahun 2011. Secara umum, Pemerintah dan Bank Indonesia berhasil mengarahkan perekonomian melalui penerapan kebijakan fiskal secara disiplin dan kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan. Tingkat inflasi dan suku bunga instrumen Pemerintah terjaga stabil di level yang rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Indonesia mencatat tingkat inflasi sebesar 4,30% di tahun 2012. Dengan parameter ekonomi yang menggembirakan tersebut, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan dari 6,00% ke 5,75% di bulan Februari 2012 dan tetap mempertahankan tingkat suku bunga tersebut di sepanjang tahun 2012. Imbal hasil obligasi pemerintah jangka waktu 5 tahun diperdagangkan pada level sekitar 4,7% di akhir tahun 2012, lebih rendah dibandingkan dengan 5,4% di akhir tahun 2011.

Inflasi dan BI Rate (%)

Jul-05 Sep-06 Nov-07 Jan-09 Mar-10 Mei-11 Des-12

4%

0%

8%

12%

16%

20%

BI Rate

Inflasi18,38

8,75

14,55

12,14

8,33

5,27 5,776,59

7,92

2,78

3,43

5,804,61

3,564,30

12,7512,50

9,75

8,50 8,009,50

7,756,50 6,75

6,00 5,75

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

Meskipun terus bertumbuh, BCA tetap berhati-hati menghadapi prospek ekonomi di tahun 2013 seiring melemahnya harga komoditas dan penurunan ekspor. Sementara volume ekspor komoditas di tahun 2012 masih meningkat dibandingkan tahun 2011, penurunan harga-harga komoditas terutama batubara dan CPO berdampak negatif terhadap total penerimaan ekspor. Dengan adanya peningkatan impor yang signifikan telah melemahkan neraca perdagangan dan menyebabkan defisit pada neraca transaksi berjalan. Mata uang Rupiah terdepresiasi 7,4% terhadap mata uang USD menjadi Rp 9.793 pada akhir tahun 2012. Cadangan devisa naik secara marjinal dimana pada akhir tahun 2012 tercatat sebesar USD 112,8 miliar, meningkat dari posisi akhir tahun 2011 yang sebesar USD 110,1 miliar. Namun demikian, hal yang cukup mengembirakan adalah bahwa impor didominasi oleh pembelian barang-barang modal, terutama mesin-mesin.

Nilai Tukar Rupiah terhadap USD (dalam Rupiah)

7.000

9.000

11.000

13.000

Jul-05 Mei-06 Mar-07 Feb-08 Des-08 Nov-09 Sep-10 Jul-11 Mar-12 Des-12

10.775

9.4509.775

8.703 8.690

9.260

11.050

12.650

12.100

10.155

9.3789.125

9.540

Des-11 Des-129.7939.069

8.579

Sumber: Bloomberg

Page 240: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012238

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

KINERJA PERBANKAN INDONESIA TAHUN 2012

Pada tahun 2012, sektor perbankan Indonesia mencatat peningkatan kinerja yang signifikan dimana total aset perbankan Indonesia tumbuh

16,7% dengan kualitas aset yang tetap terjaga, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid.

meningkat 11,9% menjadi Rp 1.381 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan yang kuat tercatat pada giro dan portofolio tabungan dibandingkan deposito, dimana hal ini mengindikasikan bisnis dan kegiatan transaksi yang semakin berkembang di sepanjang tahun 2012.

Dengan pertumbuhan pinjaman lebih cepat dibandingkan penghimpunan dana, sektor perbankan Indonesia mencatat rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) pada level 84,7% di akhir tahun 2012 dari posisi 80,0% pada akhir tahun 2011. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bank beserta perusahaan anak pembiayaan konsumen terlihat cukup aktif dalam menghimpun dana dari pasar modal, seiring dengan pertumbuhan pinjaman sektor perbankan yang cepat.

Ikhtisar Kinerja Sektor Perbankan Indonesia (dalam triliun Rupiah)

2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Total Aset 4.263 3.653 610 16,7%

Kredit 2.732 2.229 503 22,6%

Dana Pihak Ketiga 3.225 2.785 440 15,8%

Giro 767 653 114 17,5%

Tabungan 1.077 898 179 19,9%

Deposito 1.381 1.234 147 11,9%

Laba Bersih 93 75 18 23,6%

NIM 5,5% 5,9% N.A -40bp

LDR 84,7% 80,0% N.A 470bp

NPL 2,2% 2,6% N.A -40bp

CAR 17,4% 16,1% N.A 130bp

Sumber : Bank Indonesia

Di akhir tahun 2012 jumlah pinjaman perbankan Indonesia mencapai Rp 2.732 triliun, meningkat 22,6% dari akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut terjadi di semua segmen, yaitu pinjaman korporasi, komersial, usaha kecil & menengah dan konsumer. Pada segmen bisnis, pinjaman investasi dan pinjaman modal kerja mencatat peningkatan yang tinggi, masing-masing tumbuh sebesar 27,4% dan 23,2% menjadi Rp 591 triliun dan Rp 1.317 triliun. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans – NPL) perbankan Indonesia dapat dipertahankan pada level yang rendah sebesar 2,2%.

Total dana pihak ketiga perbankan Indonesia meningkat 15,8% menjadi Rp 3.225 triliun pada akhir tahun 2012, yang meliputi semua jenis dana pihak ketiga (giro, tabungan, dan deposito). Giro tumbuh 17,5% mencapai Rp 767 triliun, tabungan meningkat 19,9% menjadi Rp 1.077 triliun dan deposito

Page 241: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 239

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Bank-bank di Indonesia mencatat marjin bunga bersih (Net Interest Margin – NIM) lebih rendah yaitu pada tingkat 5,5% di tahun 2012, turun dari 5,9% di tahun 2011, seiring dengan kompetisi yang lebih intensif dalam penghimpunan dana maupun penyaluran pinjaman. Laba Bersih industri perbankan Indonesia pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 93 triliun, naik 23,6% dari Rp 75 triliun di tahun 2011. Profitabilitas sektor perbankan yang terus tumbuh telah berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan peningkatan modal untuk mendukung pertumbuhan aset yang konsisten. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) industri perbankan nasional per Desember 2012 berada pada tingkat yang relatif sehat sebesar 17,4%, jauh di atas tingkat yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.

Secara khusus, pada tahun 2012 Bank Indonesia mengeluarkan berbagai peraturan dan panduan untuk menjaga agar ekspansi sektor perbankan tetap berjalan dengan baik. Bank Indonesia mendorong penyaluran pinjaman produktif, dan di sisi lain memperketat pinjaman konsumtif. Persyaratan uang muka dan Loan to Value (LTV) yang lebih ketat atas pinjaman konsumer untuk kredit pemilikan rumah, mobil dan motor telah diterapkan sejak Juli 2012. KINERJA KEUANGAN BCA TAHUN 2012

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang berkelanjutan dan peningkatan portofolio kredit di berbagai lini bisnis, BCA mencatatkan kinerja keuangan yang memuaskan di tahun 2012. Rendahnya tingkat suku bunga dan tingginya permintaan kredit telah memberikan landasan yang kuat bagi BCA untuk memperluas portofolio kredit di semua segmen, dengan didukung oleh likuiditas, modal, dan kualitas aset yang sehat. Perbankan transaksi tetap menjadi bisnis inti BCA dimana dana giro dan tabungan atau CASA meningkat cukup signifikan untuk mendukung pertumbuhan aset BCA.

Di tahun 2012, portofolio kredit meningkat 27,0% mencapai Rp 256,8 triliun. Pertumbuhan terjadi di semua segmen, yaitu korporasi, komersial, UKM dan segmen konsumer. Pertumbuhan kredit BCA lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit perbankan Indonesia yang sebesar 22,6%, sehingga meningkatkan pangsa pasar kredit BCA. Rasio kredit bermasalah tercatat sebesar 0,4%, turun dari 0,5% di tahun 2011, yang merupakan cerminan dari kebijakan pemberian pinjaman yang disiplin di tengah menguatnya perekonomian Indonesia. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah BCA mencapai 408,5% per Desember 2012.

Jumlah dana pihak ketiga tumbuh 14,5% menjadi Rp 370,3 triliun pada akhir tahun 2012, meningkat dari Rp 323,4 triliun pada akhir tahun 2011. Peningkatan ini terutama didukung oleh bertumbuhnya dana rekening transaksi dimana jumlah dana tabungan mencapai Rp 200,8 triliun, meningkat 16,1% dan dana giro sebesar Rp 96,5 triliun, meningkat 26,9% pada tahun 2012. Pertumbuhan dana CASA tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah transaksi yang dilakukan oleh lebih dari 11 juta rekening nasabah melalui jaringan cabang BCA yang tersebar luas dan jaringan distribusi elektronik yang beragam.

Deposito mencapai Rp 73,0 triliun pada akhir Desember 2012, turun 1,9% dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2012, BCA memilih untuk tidak berkompetisi di segmen deposito dengan menurunkan suku bunga deposito pada tingkat yang relatif rendah dibandingkan sektor perbankan untuk menjaga keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas BCA. Meskipun terjadi pertumbuhan yang kuat pada segmen kredit, likuiditas BCA terjaga pada posisi yang sehat didukung oleh besarnya arus dana CASA. Porsi total dana CASA terhadap total dana pihak ketiga mencapai 80,3% pada akhir tahun 2012, naik dari posisi 77,0% pada akhir tahun 2011.

Page 242: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012240

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Pertumbuhan yang kuat di segmen kredit dan rekening transaksi berhasil mendukung kinerja keuangan BCA di tahun 2012 sehingga mengurangi tekanan terhadap marjin bunga bersih (Net Interest Margin – NIM). Terutama pada paruh pertama tahun 2012, NIM BCA mengalami tekanan yang diakibatkan oleh penurunan imbal hasil dari keseluruhan aset produktif terutama penurunan tajam imbal hasil pada penempatan likuiditas BCA di Bank Indonesia. Selanjutnya, BCA berhasil meningkatkan marjin bunga bersih secara bertahap sepanjang tahun 2012 sejalan dengan pertumbuhan portofolio kredit BCA yang berkelanjutan dari triwulan ke triwulan di tahun 2012, disamping penurunan biaya dana (cost of fund). Pertumbuhan portofolio kredit turut mendukung pemulihan imbal hasil aset produktif secara keseluruhan. Pada akhir tahun 2012 BCA berhasil mencatat marjin bunga bersih sebesar 5,6% dibandingkan hanya 5,2% di triwulan pertama 2012. Pendapatan Bunga Bersih BCA tumbuh 17,6% menjadi Rp 21,2 triliun di tahun 2012.

Laba Sebelum Beban Penyisihan Kerugian dan Beban Pajak meningkat 12,8% menjadi Rp 15,2 triliun di tahun 2012 dari Rp 13,5 triliun di tahun 2011. Laba Bersih BCA tumbuh 8,3% menjadi Rp 11,7 triliun di tahun 2012 dari Rp 10,8 triliun di tahun 2011, dimana hal tersebut mendorong tingkat pengembalian atas aset (Return On Assets – ROA) mencapai sebesar 3,6% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return of Equity – ROE) sebesar 30,4%.

LABA/RUGI

Pendapatan Bunga BersihPendapatan Bunga Bersih BCA meningkat sebesar Rp 3,2 triliun atau 17,6% menjadi Rp 21,2 triliun di tahun 2012. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan Pendapatan Bunga terutama berasal dari pertumbuhan portofolio kredit serta pengelolaan aktif suku bunga dana pihak ketiga.

Pada tahun 2012, Pendapatan Bunga yang berasal dari pemberian kredit meningkat 28,8% menjadi Rp 20,6 triliun. Keseluruhan Pendapatan Bunga BCA meningkat 12,0% menjadi Rp 28,9 triliun. Pendapatan Bunga yang berasal dari pemberian kredit berkontribusi sebesar 71,2% dari total Pendapatan Bunga di tahun 2012, naik dari 61,9% di tahun 2011. BCA mencatatkan imbal hasil kredit sebesar 9,17% di tahun 2012 dibandingkan 9,76% di tahun 2011.

Pendapatan Bunga dari secondary reserves turun 32,7% menjadi Rp 3,0 triliun di tahun 2012 dari Rp 4,4 triliun di tahun 2011. BCA mengalami penurunan imbal hasil atas secondary reserves yang sebagian besar ditempatkan pada instrumen jangka pendek Bank Indonesia. Imbal hasil pada secondary reserves turun menjadi 4,29% di tahun 2012 dari 5,79% di tahun 2011. Selain terjadi penurunan imbal hasil tersebut, posisi secondary reserves juga mengalami penurunan dari Rp 75,4 triliun pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar Rp 66,0 triliun pada akhir tahun 2012, yang menambah tekanan terhadap Pendapatan Bunga dari secondary reserves. Selanjutnya imbal hasil pada secondary reserves telah menunjukkan tren pemulihan pada triwulan keempat dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya pada tahun 2012.

Page 243: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 241

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah)

2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Pendapatan Bunga 28.885 25.784 3.101 12,0%Secondary reserves 2.953 4.385 (1.432) -32,7%

Sertifikat Bank Indonesia 220 636 (416) -65,4% Penempatan Lainnya pada Bank Indonesia

2.561 3.525 (964) -27,3%

Penempatan pada Bank lain 172 224 (52) -23,2%Surat-surat Berharga 743 752 (9) -1,2%Obligasi Pemerintah 2.809 3.106 (297) -9,6%Kredit 20.564 15.968 4.596 28,8%Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Syariah 1.542 1.333 209 15,7%Lain-lain 274 240 34 14,2%

Beban Bunga 7.647 7.730 (83) -1,1%Giro 1.002 916 86 9,4%Tabungan 2.509 2.822 (313) -11,1%Deposito 3.220 3.258 (38) -1,2%Lain-lain 916 734 182 24,8%Pendapatan Bunga Bersih 21.238 18.054 3.184 17,6%

Pendapatan Bunga yang berasal dari obligasi pemerintah dan surat-surat berharga masing-masing turun 9,6% dan 1,2% menjadi Rp 2,8 triliun dan Rp 743 miliar di tahun 2012 dibandingkan di tahun 2011. Imbal hasil Obligasi Pemerintah tercatat sebesar 7,12% di tahun 2012, dibandingkan 8,27% di tahun 2011, sementara imbal hasil Surat-surat Berharga tercatat sebesar 6,27% di tahun 2012 dibandingkan 7,26% di tahun 2011.

Meskipun volume dana pihak ketiga meningkat 14,5% menjadi Rp 370,3 triliun, Beban Bunga relatif stabil sebesar Rp 7,6 triliun di tahun 2012. Hal ini sejalan dengan keseluruhan biaya dana (cost of fund) menurun menjadi 2,1% di tahun 2012 dari 2,6% di tahun 2011, bersamaan dengan menurunnya tingkat suku bunga dana, khususnya dari deposito berjangka. BCA menurunkan tingkat bunga deposito berjangka sekitar 175 bps pada paruh pertama di tahun 2012 dan kemudian diturunkan lagi sampai 100 bps pada Juli 2012. BCA juga menurunkan bunga tabungan masing-masing sebesar 10 bps di bulan Juli dan November 2012.

Pendapatan Bunga Bersih BCA tumbuh 17,6% menjadi Rp 21,2 triliun di tahun 2012 dari Rp 18,1 triliun di tahun 2011, sedangkan marjin bunga bersih (Net Interest Margin – NIM) mengalami sedikit penurunan pada level 5,6% di tahun 2012 dari posisi 5,7% pada tahun 2011.

Pendapatan Bunga Bersih dan Marjin Bunga Bersih (NIM)

2011 2012

5,7% 5,6%

18.05421.238

Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah)

Marjin Bunga Bersih (NIM) - tidak konsolidasi (%)

Page 244: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012242

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

BCA melakukan reklasifikasi sebagian dari Pendapatan Operasional Selain Bunga menjadi Pendapatan Bunga di tahun 2012. Sebelumnya BCA menempatkan pendapatan bunga dari anak perusahaan, yaitu BCA Finance sebagai bagian dari Pendapatan Operasional Selain Bunga. Pada tahun 2012 BCA mempertimbangkan kembali bahwa pendapatan bunga dari anak perusahaan BCA yang bergerak di usaha pembiayaan

Reklasifikasi Pendapatan Bunga BCA Finance (dalam miliar Rupiah)

2012 2011 2010 2009 2008

Naik/(turun) % terhadap Total

Pendapatan Operasional

Nominal Persentase

Sebelum Reklasifikasi

Pendapatan Bunga Bersih

19.822 16.825 12.905 13.298 11.637 2.997 17,8% 71,8%

Pendapatan Operasional selain Bunga

7.792 7.224 7.377 6.048 4.582 568 7,9% 28,2%

Pendapatan Operasional Lainnya * 1.734 1.510 1.310 941 651 224 14,8% 6,3%

Setelah Reklasifikasi

Pendapatan Bunga Bersih* 21.238 18.054 13.921 14.009 12.087 3.184 17,6% 76,9%

Pendapatan Operasional selain Bunga

6.376 5.995 6.361 5.337 4.132 381 6,4% 23,1%

Pendapatan Operasional Lainnya

318 281 294 230 201 37 13,2% 1,2%

* Angka termasuk pendapatan yang berasal dari BCA Finance yaitu:

2012 2011 2010 2009 2008

1.416 1.229 1.016 711 450

mobil lebih tepat dicatat sebagai Pendapatan Bunga. Reklasifikasi ini tidak mengubah total Pendapatan Operasional BCA. Diskusi mengenai Pendapatan Bunga Bersih dalam Laporan Tahunan ini telah mencerminkan reklasifikasi yang dimaksud. Di tahun 2012 dan 2011 Pendapatan Bunga dari BCA Finance menyumbang hampir 5% dari total Pendapatan Bunga konsolidasi BCA dan anak-anak perusahaan.

Pendapatan Operasional selain BungaPendapatan Operasional selain Bunga mengalami kenaikan sebesar 6,4% menjadi Rp 6,4 triliun di tahun 2012 dari Rp 6,0 triliun di tahun 2011, yang sebagian besar berasal dari Pendapatan Provisi dan Komisi.

Pendapatan Provisi dan Komisi - bersih naik 19,7% menjadi Rp 5,5 triliun dimana sebagian besar berasal dari peningkatan pendapatan dari biaya administrasi bulanan, pendapatan provisi dan komisi kredit, serta komisi dari layanan transaksi perbankan. Sejak bulan Agustus 2012 terdapat kenaikan biaya administrasi bulanan produk tabungan sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 12.000 per rekening.

Pendapatan Transaksi Perdagangan - bersih tercatat sebesar Rp 605 miliar pada tahun 2012, turun dari Rp 1.159 miliar pada tahun 2011. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai wajar atas aset-aset keuangan yang diperdagangkan.

Pendapatan Operasional Lainnya mencapai Rp 318 miliar di tahun 2012 atau 13,2% lebih tinggi dari tahun 2011.

Page 245: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 243

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pendapatan Operasional selain Bunga (dalam miliar Rupiah)

Pos 2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Pendapatan provisi dan komisi - bersih 5.453 4.555 898 19,7%

Pendapatan provisi dan komisi 5.455 4.556 899 19,7%

Beban provisi dan komisi 2 1 1 100,0%

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 605 1.159 (554) -47,8%

Pendapatan operasional lainnya 318 281 37 13,2%

Pendapatan Operasional selain Bunga 6.376 5.995 381 6,4%

Pendapatan Provisi dan Komisi - bersih (dalam miliar Rupiah)

Pos 2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Simpanan dari nasabah* 1.777 1.539 238 15,5%

Penyelesaian pembayaran

(payment settlement)

1.055 844 211 25,0%

Kartu kredit 1.202 950 252 26,5%

Kredit yang diberikan 755 682 73 10,7%

Pengiriman uang, kliring dan inkaso 321 271 50 18,5%

Lainnya 345 270 75 27,8%

Jumlah 5.455 4.556 899 19,7%

Beban provisi dan komisi 2 1 1 100,0%

Pendapatan Provisi dan Komisi - bersih 5.453 4.555 898 19,7%

* Sebagian besar didominasi pendapatan administrasi bulanan produk tabungan nasabah

Pendapatan Transaksi Perdagangan – bersih (dalam miliar Rupiah)

Pos 2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Pendapatan bunga dari aset keuangan untuk

diperdagangkan

7 12 (5) -41,7%

(Penurunan) kenaikan nilai wajar aset

keuangan - bersih

(117) 74 (191) -258,1%

Keuntungan atas penjualan aset keuangan

untuk diperdagangkan - bersih

273 558 (285) -51,1%

Keuntungan atas transaksi spot

dan derivatif - bersih

442 515 (73) -14,2%

Pendapatan Transaksi Perdagangan - bersih 605 1,159 (554) -47,8%

Page 246: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012244

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Aset Keuangan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), mengacu kepada penerapan PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1 Januari 2010 yang dinilai secara individual maupun kolektif. Penilaian individual dikenakan terhadap kredit yang memiliki nilai signifikan secara individual dan terdapat bukti objektif adanya penurunan nilai. Bukti objektif tersebut diantaranya meliputi pelanggaran perjanjian termasuk tunggakan pembayaran oleh debitur ataupun indikasi kuat bahwa debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya.

Penilaian kolektif diterapkan untuk kredit yang secara individual memiliki nilai yang tidak signifikan, ataupun untuk kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai.

Berdasarkan kriteria tersebut, penilaian secara kolektif dilakukan pada (a) Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan kredit konsumer termasuk kartu kredit, dan (b) kredit untuk segmen korporasi dan komersial dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus.

Dalam menghitung cadangan penurunan nilai secara kolektif, BCA menerapkan formula sebagai berikut: Probability of Default x Loss Given Default x Amortized Cost1. Dengan penerapan metode perhitungan CKPN berdasarkan PSAK 50 dan 55 tersebut, BCA membentuk Biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara net sebesar Rp 499 miliar di tahun 2012, dibandingkan dengan Pemulihan (recovery) secara net atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 161 miliar di tahun 2011.

Mutasi Cadangan Kerugian (dalam miliar Rupiah)

2012 2011

Saldo Awal (4.666) (5.316)

(Pembentukan) Pemulihan Cadangan (dibukukan dalam laba rugi tahun 2012 dan 2011)

(499) 161

On Balance Sheets (499) (559)*

Off Balance Sheets - 720*

Penghapusan Kredit (Written-off) 447 542

Loans Recovery (48) (30)

Selisih Kurs (36) (23)

Saldo Akhir (4.802) (4.666)

* termasuk pemulihan cadangan sebesar Rp 758 miliar atas cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan estimasi kerugian rekening administratif disamping pembentukan cadangan-bersih sebesar Rp 597 miliar atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Di tahun 2012, sebagian besar dari biaya cadangan kerugian penurunan nilai sebesar net Rp 499 miliar tersebut dibentuk berdasarkan penilaian kolektif sejalan dengan pertumbuhan kredit Bank yang cukup signifikan. Biaya cadangan ini juga telah memperhitungkan pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai yang terutama hasil dari pembayaran kembali beberapa kredit bermasalah.

Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara net tercatat sebesar Rp 161 miliar

di tahun sebelumnya terutama disebabkan adanya pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang dilakukan pada tahun 2011. Sebagian besar pemulihan cadangan tersebut berasal dari cadangan fasilitas pinjaman yang belum digunakan (unused loan facilities) yang telah dibentuk pada tahun 2010 dan periode-periode sebelumnya. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang diterbitkan pada Desember 2011, bank-bank tidak perlu lagi

1 Probability of Default yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Loss Given Default yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Amortized Cost yaitu nilai tercatat aset keuangan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi

Page 247: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 245

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

membentuk cadangan tersebut. Pemulihan yang terjadi di bulan Desember 2011 atas cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan estimasi kerugian transaksi rekening administratif tersebut adalah sebesar Rp 758 miliar (atau Rp 569 miliar setelah memperhitungkan pajak tangguhan). Mengingat pada tahun 2011 BCA membukukan cadangan sejumlah Rp 597 miliar (di luar pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif), maka secara keseluruhan BCA mencatat pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 161 miliar di tahun 2011, sehingga menambah pendapatan sejumlah nilai yang dimaksud.

Beban OperasionalPada tahun 2012 rasio efisiensi biaya (Cost Efficiency Ratio) membaik dan tercatat pada level 46,4%, lebih baik dibandingkan 47,2% pada tahun 2011. BCA menerapkan disiplin yang ketat dalam mengelola Beban Operasional meskipun terjadi peningkatan aktivitas operasional.

Beban Operasional di tahun 2012 secara keseluruhan meningkat 17,8% menjadi Rp 12,9 triliun. Beban Umum dan Administrasi meningkat 18,0% menjadi Rp 6,5 triliun sebagai dampak dari peningkatan beban operasional harian, beban perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan, beban promosi, beban penyusutan aset dan beban sewa sepanjang tahun 2012. Secara keseluruhan, peningkatan Beban Umum dan Administrasi sejalan dengan kegiatan ekspansi jaringan dan peningkatan layanan transaksi perbankan.

Beban Karyawan meningkat 18,3% menjadi Rp 6,2 triliun di tahun 2012 mencerminkan kenaikan besaran gaji dan tunjangan. Efektif sejak tahun 2012 BCA membayarkan sebagian bonus kepada karyawan dalam bentuk saham BCA. Saham BCA ini dibeli melalui pasar dan terdapat periode lock-up selama 3 tahun.

Beban Operasional diperkirakan akan kembali meningkat pada tahun 2013 sejalan dengan rencana BCA untuk melanjutkan perluasan jaringannya, yang mengakibatkan beban infrastruktur jaringan menjadi lebih tinggi termasuk biaya-biaya yang terkait dengan teknologi informasi, beban sewa dan beban gaji karyawan.

Beban Operasional (dalam miliar Rupiah)

2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Beban Umum dan Administrasi 6.450 5.468 982 18,0%

Beban Karyawan 6.155 5.205 950 18,3%

Lain-lain 255 240 15 6,3%

Jumlah 12.860 10.913 1.947 17,8%

Page 248: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012246

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Beban Umum dan Administrasi (dalam miliar Rupiah)

2012 2011Naik / (turun)

Nominal Persentase

Keperluan kantor 1.841 1.502 339 22,6%

Sewa 967 894 73 8,2%

Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud

865 743 122 16,4%

Promosi 830 700 130 18,6%

Perbaikan dan pemeliharaan 729 553 176 31,8%

Komunikasi 277 207 70 33,8%

Jasa tenaga ahli 241 220 21 9,5%

Air, listrik, dan bahan bakar 189 174 15 8,6%

Keamanan 157 98 59 60,2%

Komputer dan perangkat lunak 94 129 (35) -27,1%

Pajak 50 20 30 150,0%

Pengangkutan 44 42 2 4,8%

Penelitian dan pengembangan 25 24 1 4,2%

Asuransi 19 53 (34) -64,2%

Lainnya 122 109 13 11,9%

Jumlah 6.450 5.468 982 18,0%

Jumlah Jaringan Layanan (unit)

2012 2011

Kantor Cabang (termasuk kantor kas) 1.011 942

ATM 12.026 8.578

Laba BersihBCA mencatat Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 14,7 triliun pada tahun 2012, meningkat 7,8% dari Rp 13,6 triliun yang dicapai pada tahun 2011. Laba Bersih BCA tercatat Rp 11,7 triliun pada tahun 2012, meningkat 8,3% dibandingkan tahun 2011. Dengan demikian, Laba Bersih per saham (EPS) tercatat sebesar Rp 480 per saham pada tahun 2012 dibandingkan Rp 444 per saham pada tahun 2011.

Perlu dicatat bahwa pada Laba Bersih tahun 2011 terdapat pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif, khususnya pemulihan fasilitas kredit yang belum digunakan (unused loan facilities) seperti yang telah dibahas sebelumnya. Nilai bersih

pemulihan tersebut mencapai Rp 569 miliar setelah memperhitungkan pajak tangguhan. Pemulihan tersebut memberikan pendapatan non-recurring di tahun 2011. Apabila dampak dari pendapatan non-recurring tersebut ditiadakan, maka Laba Bersih di tahun 2012 akan meningkat sebesar 14,3%.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memberi kekuasaan dan wewenang kepada Direksi (melalui persetujuan Dewan Komisaris), BCA memutuskan untuk membagikan dividen interim untuk tahun fiskal 2012 sebesar Rp 1.063,8 miliar atau Rp 43,5 per saham yang dibayarkan pada 20 Desember 2012. Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2012, menyetujui pembagian dividen tahun fiskal 2011 sebesar Rp 113,5 per saham.

Page 249: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 247

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Dividen tersebut terdiri dari dividen final sebesar Rp 70 per saham yang dibayarkan pada tanggal 27 Juni 2012 dan dividen interim sebesar Rp 43,5 per saham yang dibayarkan

pada tanggal 23 Desember 2011. Dividend payout ratio untuk tahun buku 2011 tercatat sebesar 25,6%.

POSISI KEUANGAN BCA

ASET

Total Aset

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Naik / (turun)

miliar Rupiah

% terhadap

Total Aset

miliar Rupiah

% terhadap

Total Aset

miliar Rupiah

%

Total Aset Produktif 389.093 87,8% 334.956 87,7% 54.137 16,2%

Secondary Reserves - gross 66.036 14,9% 75.442 19,8% (9.406) -12,5%

Sertifikat Bank Indonesia 3.714 0,8% 11.231 3,0% (7.517) -66,9%

Penempatan Lainnya pada Bank Indonesia1 57.434 13,0% 59.162 15,5% (1.728) -2,9%

Penempatan pada Bank lain 4.888 1,1% 5.049 1,3% (161) -3,2%

Giro pada Bank lain 4.483 1,0% 2.500 0,6% 1.983 79,3%

Surat-surat Berharga2 11.587 2,6% 11.476 3,0% 111 1,0%

Obligasi Pemerintah 36.752 8,3% 33.459 8,8% 3.293 9,8%

Kredit - gross 256.778 58,0% 202.255 53,0% 54.523 27,0%

Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Syariah

5.680 1,2% 4.231 1,0% 1.449 34,2%

Tagihan akseptasi 7.777 1,8% 5.593 1,5% 2.184 39,0%

Total Aset Non Produktif 53.901 12,2% 46.952 12,3% 6.949 14,8%

Kas 11.054 2,5% 10.356 2,7% 698 6,7%

Giro pada Bank Indonesia 33.848 7,6% 31.881 8,3% 1.967 6,2%

Aset Tetap - bersih 6.406 1,5% 4.144 1,1% 2.262 54,6%

Lain-lain 2.593 0,6% 571 0,2% 2.022 354,1%

CKPN3 (4.802) -1,1% (4.666) -1,2% (136) 2,9%

Aset Lainnya 7.395 1,7% 5.237 1,4% 2.158 41,2%

Total Aset 442.994 100,0% 381.908 100,0% 61.086 16,0%

1 Termasuk efek-efek Bank Indonesia yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 33.520 miliar di tahun 2012 dan Rp 21.201 miliar di tahun 2011

2 Termasuk efek-efek Bank lain yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 928 miliar di tahun 2012 dan Rp nil di tahun 20113 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Page 250: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012248

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Per tanggal 31 Desember 2012, total aset BCA mencapai Rp 443,0 triliun, tumbuh Rp 61,1 triliun atau 16,0%, dari Rp 381,9 triliun pada akhir tahun 2011. Hal ini memperkuat posisi BCA sebagai bank ketiga terbesar dan sebagai bank swasta terbesar di Indonesia. Pertumbuhan signifikan dari total aset tersebut didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 14,5% atau Rp 46,8 triliun.

Aset produktif BCA meningkat sebesar Rp 54,1 triliun atau 16,2% menjadi Rp 389,1 triliun di akhir tahun 2012 dari Rp 335,0 triliun di akhir tahun 2011. Komposisi portofolio kredit yang lebih besar pada aset produktif BCA memberikan dukungan terhadap keseluruhan imbal hasil aset produktif. Pada akhir tahun 2012, porsi portofolio kredit terhadap total aset meningkat menjadi 58,0%, naik dari 53,0% di tahun 2011. Komposisi Secondary Reserves dan obligasi pemerintah masing-masing sebesar 14,9% dan 8,3% dari jumlah aset.

Pada akhir tahun 2012, posisi secondary reserves tetap solid pada angka Rp 66,0 triliun, yang merupakan aset produktif terbesar kedua setelah portofolio kredit. BCA menempatkan sebagian besar secondary reserves pada instrumen jangka pendek Bank Indonesia yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Term Deposit Bank Indonesia, FASBI dan efek-efek di Bank Indonesia yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali.

Portofolio Obligasi Pemerintah meningkat 9,8% menjadi Rp 36,8 triliun pada akhir tahun 2012 seiring dengan pembelian obligasi pemerintah oleh BCA di pasar sekunder ditahun 2012, yang nilainya lebih besar dibandingkan

jumlah obligasi pemerintah yang jatuh tempo. Selama tahun 2012, portofolio Surat-surat Berharga (sebagian besar terdiri dari obligasi korporasi) meningkat sebesar 1,0% menjadi Rp 11,6 triliun.

Pertumbuhan Kredit di Semua SegmenTingkat suku bunga yang rendah, kuatnya aliran investasi dan kuatnya permintaan konsumen turut mendorong aktivitas pinjaman di semua segmen selama tahun 2012. Portofolio kredit BCA mencapai Rp 256,8 triliun di akhir tahun 2012, naik 27,0% dari Rp 202,3 triliun di akhir tahun 2011. Perekonomian Indonesia yang kondusif dan kebijakan kredit yang telah terstruktur, memberi fondasi yang kokoh bagi BCA untuk memenuhi peningkatan permintaan kredit. Peningkatan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) mencerminkan kenaikan yang lebih besar volume pinjaman dibanding dana pihak ketiga.

Pertumbuhan kredit BCA yang mencapai 27,0%, tercatat lebih tinggi dari keseluruhan industri perbankan yang mencapai 22,6%. BCA adalah bank penyalur pinjaman terbesar ketiga dengan pangsa pasar nasional sebesar 9,4% di tahun 2012.

Pada akhir tahun 2012, 94,0% portofolio kredit merupakan pinjaman dalam mata uang Rupiah dan 6,0% merupakan pinjaman dalam mata uang asing. Kredit dalam bentuk mata uang Rupiah berjumlah Rp 241,4 triliun atau naik 31,5% dari Rp 183,6 triliun di tahun 2011, sementara kredit dalam bentuk mata uang asing berjumlah Rp 15,3 triliun atau menurun sebesar 17,9% dari Rp 18,7 triliun di tahun 2011.

Page 251: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 249

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pertumbuhan Kredit BCA (dalam miliar Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

112.784 123.901153.923

202.255

256.778

Komposisi Kredit Berdasarkan Jenis Debitur (tidak konsolidasi – dalam miliar Rupiah)

20122011

Korporasi Komersial UKM Konsumer Pegawai

71.786

44.710

34.309

50.281

1.183

84.815

59.295

42.366

68.926

1.312

Kredit korporasi tumbuh sebesar 18,1% menjadi Rp 84,8 triliun pada akhir tahun 2012 yang didukung oleh industri barang konsumen, pembangkit listrik, konstruksi dan real estat.

Kredit komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 28,7% menjadi Rp 101,7 triliun pada akhir tahun 2012. Kredit komersial meningkat tajam sebesar 32,6% menjadi Rp 59,3 triliun sementara kredit UKM naik 23,5% menjadi Rp 42,4 triliun. BCA terus menambah jumlah account officers untuk mendukung perluasan segmen komersial dan UKM.

Kombinasi dari rendahnya tingkat suku bunga dan pertumbuhan kelas menengah baik dalam hal jumlah maupun pendapatannya, mampu mendorong pertumbuhan segmen kredit konsumer. Kredit konsumer naik 37,1% menjadi Rp 68,9 triliun di tahun 2012 sejalan dengan perluasan aktivitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pembiayaan mobil. KPR tumbuh sebesar 49,1% menjadi Rp 41,8 triliun di tahun 2012 sementara pembiayaan mobil naik 17,8% menjadi Rp 20,7 triliun di tahun 2012. Kedua segmen ini relatif tidak terlalu terpengaruh dengan diterapkannya peraturan uang muka dan Loan To Value (LTV) yang lebih ketat oleh Bank Indonesia. Pinjaman kartu kredit BCA meningkat 37,1% menjadi Rp 6,4 triliun seiring dengan adanya program-program promosi yang menarik untuk nasabah di tahun 2012. BCA memandang kartu kredit sebagai platform yang terintegrasi dengan layanan perbankan transaksi. Saat ini BCA merupakan salah satu penyedia produk-produk pembiayaan konsumer terbesar di Indonesia.

Kredit Konsumer (tidak konsolidasi – dalam miliar Rupiah)

2012 2011

Naik / (turun)

Nominal Persentase

Kredit Pemilikan Rumah 41.806 28.032 13.774 49,1%

Pembiayaan Mobil 20.689 17.558 3.131 17,8%

Kartu Kredit 6.431 4.691 1.740 37,1%

Jumlah 68.926 50.281 18.645 37,1%

Page 252: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012250

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Kredit Pemilikan Rumah, Porsi Terbesar pada Kredit Konsumer BCAPada tahun 2012, BCA terus melanjutkan program-program KPR yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus tumbuh. Dalam rangka ulang tahun BCA yang ke-55 di bulan Februari 2012, BCA meluncurkan produk KPR yang cukup sukses dengan bunga tetap 8,0% selama 55 bulan. Setelah berakhirnya program KPR suku bunga tetap 8,0% tersebut, BCA meluncurkan program KPR lainnya dengan fasilitas berbunga tetap 8,5% selama 60 bulan.

BCA fokus pada daerah perumahan khususnya di area dimana banyak terjadi jual beli serta menerapkan pentingnya rasio LTV untuk meningkatkan kualitas kredit dan jaminan. Sejak peraturan LTV 70% atas pinjaman KPR diterapkan oleh Bank Indonesia, BCA telah memenuhi ketentuan tersebut.

BCA menguasai sekitar 19% pangsa pasar KPR Indonesia. BCA melihat peluang yang besar dalam pasar KPR mengingat penetrasi KPR masih merupakan salah satu yang terendah di kawasan regional Asia dengan penetrasi kurang dari 3% dibandingkan total PDB Indonesia. BCA memiliki lebih dari 77.000 rekening KPR, jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan 11 juta rekening nasabah BCA.

BCA memandang KPR sebagai produk jangka panjang yang akan meningkatkan hubungan dengan para nasabah, dan menyediakan cross-selling platform bagi produk-produk kredit individu lainnya serta untuk memperluas basis transaksi BCA.

LDR yang Lebih TinggiEkspansi portofolio kredit pada semua segmen telah meningkatkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) BCA. LDR BCA tercatat sebesar 68,6%, lebih tinggi dari 61,7% di tahun 2011. BCA secara berkesinambungan terus mengembangkan portofolio kreditnya, dan dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan portofolio kredit selalu melebihi pertumbuhan dana pihak ketiga kecuali pada tahun 2009.

LDR (%)

2008 2009 2010 2011 2012

53,850,3

55,261,7

68,6

Menjaga Kualitas KreditMeskipun membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan, kualitas kredit BCA tetap terjaga dengan baik dimana rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL) sebesar 0,4%. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah mencapai 408,5% dari total NPL.

BCA terus waspada terhadap pelemahan harga-harga komoditas sebagai akibat ketidakpastian perekonomian global. BCA memantau dengan cermat dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas portofolio kredit BCA yang dapat disebabkan oleh pelemahan harga-harga komoditas yang berorientasi ekspor; agar dapat mendeteksi tanda-tanda penurunan kinerja, meskipun pada saat ini tanda-tanda tersebut belum terlihat.

Page 253: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 251

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Kredit berdasarkan Kolektabilitas* (tidak konsolidasi)

31 Desember 2012 31 Desember 2011

miliar Rupiah

% terhadap Total Kredit

miliar Rupiah

% terhadap Total Kredit

Lancar 252.484 98,3% 199.012 98,4%

Dalam Perhatian Khusus 3.247 1,3% 2.269 1,1%

Performing Loan 255.731 99,6% 201.281 99,5%

Kurang Lancar 213 0,1% 141 0,1%

Diragukan 179 0,1% 136 0,0%

Macet 591 0,2% 711 0,4%

NPL 983 0,4% 988 0,5%

Total Kredit 256.714 100,0% 202.269 100,0%

Rasio NPL – gross 0,4% N.A 0,5% N.A

Rasio NPL – net 0,2% N.A 0,2% N.A

Cadangan / NPL 408,5% N.A 386,3% N.A

* Meskipun pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai tidak menggunakan perhitungan kolektibilitas, namun perhitungan tersebut masih diperlukan untuk menghitung rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia

Obligasi PemerintahPada akhir tahun 2012, nilai obligasi pemerintah yang dimiliki BCA mencapai Rp 36,8 triliun naik 9,8% dari Rp 33,5 triliun di tahun 2011. Nilai Obligasi Pemerintah bersuku bunga tetap pada akhir tahun 2012 adalah Rp 31,0 triliun atau 84,3% dari total portofolio. Sementara itu Obligasi Pemerintah bersuku bunga mengambang mencapai Rp 5,8 triliun atau 15,7% dari total portofolio.

Pada akhir tahun 2012 posisi Obligasi Pemerintah dalam kategori Dimiliki hingga Jatuh Tempo mencapai Rp 15,0 triliun, sedangkan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual mencapai Rp 21,7 triliun dan dalam kategori Diperdagangkan sebesar Rp 52 miliar.

Obligasi Pemerintah (dalam miliar Rupiah)

Jenis Obligasi 2012 2011Naik / (turun) Komposisi

miliar Rupiah

Persentase 2012 2011

Berdasarkan Tujuan Kepemilikan 36.752 33.459 3.293 9,8% 100,0% 100,0%

Diperdagangkan 52 183 (131) -71,7% 0,1% 0,6%

Tersedia untuk Dijual 21.724 11.825 9.899 83,7% 59,1% 35,3%

Dimiliki hingga Jatuh Tempo 14.976 21.451 (6.475) -30,2% 40,8% 64,1%

Berdasarkan Suku Bunga 36.752 33.459 3.293 9,8% 100,0% 100,0%

Bunga Tetap 30.975 23.676 7.299 30,8% 84,3% 70,8%

Bunga Variabel 5.777 9.783 (4.006) -40,9% 15,7% 29,2%

Page 254: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012252

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Obligasi Pemerintah Berdasarkan Jatuh Tempo (dalam miliar Rupiah) (Berdasarkan

Tujuan Kepemilikan)

Nilai Tercatat

Nilai Obligasi Pemerintah yang Jatuh Tempo pada

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2020 2021 2023 2028 2033

Diperdagangkan 52 4 1 6 - - - - - 1 23 17

Tersedia untuk Dijual

21.724 2.214 3.773 2.240 1.431 5.130 6.080 579 277 - - -

Dimiliki hingga Jatuh Tempo

14.976 2.609 5.387 3.952 1.735 1.085 99 109 - - - -

Jumlah 36.752 4.827 9.161 6.198 3.166 6.215 6.179 688 277 1 23 17

Sejumlah Rp 20,2 triliun atau 54,9% dari Obligasi Pemerintah akan jatuh tempo dalam tiga tahun ke depan. Obligasi Pemerintah sebesar Rp 4,8 triliun akan jatuh tempo di tahun 2013, dengan Rp 1.539 miliar di triwulan pertama, Rp 585 miliar di triwulan kedua, Rp 589 miliar di triwulan ketiga dan Rp 2.114 miliar di triwulan ke empat.

LIABILITAS

Dana Pihak KetigaPada tahun 2012 jumlah dana pihak ketiga mencapai Rp 370,3 triliun, naik dari posisi Rp 323,4 triliun di tahun 2011. Kenaikan dana pihak ketiga didorong oleh kenaikan

substansial dana CASA yang berkontribusi 80,3% terhadap total dana pihak ketiga di tahun 2012, naik dari 77,0% di tahun 2011. Dana giro tumbuh 26,9% mencapai Rp 96,5 triliun di tahun 2012 dari Rp 76,0 triliun di tahun 2011 sedangkan dana tabungan tumbuh 16,1% mencapai Rp 200,8 triliun di tahun 2012 dari Rp 173,0 triliun di tahun 2011. Dana giro dan tabungan tumbuh seiring dengan aktivitas nasabah bisnis dan individu yang meningkat dalam menggunakan sistem pembayaran BCA, termasuk di dalamnya jaringan cabang dan ATM BCA maupun layanan internet dan mobile banking BCA. Seperti juga di tahun-tahun sebelumnya, sepanjang tahun 2012 pangsa pasar giro dan tabungan BCA relatif stabil dan berada pada kisaran 16% di akhir tahun 2012.

Dana Pihak Ketiga

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Naik/(turun) Suku Bunga Rata-rata

miliar Rupiah

Komposisimiliar

RupiahKomposisi

miliar Rupiah

% 2012 2011 Naik/(turun)

Giro 96.456 26,1% 76.020 23,5% 20.436 26,9%

Rupiah 83.204 22,5% 65.154 20,1% 18.050 27,7% 1,3% 1,5% -0,2%

Valuta Asing 13.252 3,6% 10.866 3,4% 2.386 22,0% 0,1% 0,2% -0,1%

Tabungan 200.802 54,2% 172.990 53,5% 27.812 16,1%

Rupiah 190.645 51,5% 163.413 50,5% 27.232 16,7% 1,4% 2,0% -0,6%

Valuta Asing 10.157 2,7% 9.577 3,0% 580 6,1% 0,2% 0,2% 0,0%

Jumlah Dana RekeningTransaksi 297.258 80,3% 249.010 77,0% 48.248 19,4%

Deposito 73.016 19,7% 74.418 23,0% (1.402) -1,9%

Rupiah 66.256 17,9% 67.458 20,9% (1.202) -1,8% 4,6% 5,3% -0,7%

Valuta Asing 6.760 1,8% 6.960 2,1% (200) -2,9% 0,5% 0,4% 0,1%

Jumlah Dana Pihak Ketiga 370.274 100,0% 323.428 100,0% 46.846 14,5%

Rupiah 340.105 91,9% 296.025 91,5% 44.080 14,9% 2,1% 2,6% -0,5%

Valuta Asing 30.169 8,1% 27.403 8,5% 2.766 10,1% 0,3% 0,2% 0,1%

Page 255: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 253

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

EKUITAS

Jumlah ekuitas meningkat 23,5% dari Rp 42,0 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 51,9 triliun di akhir tahun 2012.

Rasio kecukupan modal (CAR) BCA, dengan memperhatikan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional tetap berada pada posisi yang baik sebesar 14,2% (tidak konsolidasi) pada akhir tahun 2012, lebih tinggi dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Modal inti pada akhir tahun 2012 mencapai Rp 41,0 triliun (tidak konsolidasi) meningkat dari Rp 31,9 triliun di tahun 2011 dan berkontribusi sebesar 93,5% dari total modal BCA.

Pada tanggal 7 Agustus 2012, dalam upaya memperkuat posisi permodalan untuk mendukung pertumbuhan, BCA menjual Saham Tresuri sejumlah 90,9 juta lembar saham dengan harga Rp 7.700 per saham, sehingga menghasilkan penerimaan kotor sebesar Rp 701 miliar yang menambah permodalan Bank. Proses penjualan saham tresuri tersebut telah mengikuti peraturan – peraturan dan perundang – undangan yang berlaku termasuk peraturan Bapepam-LK. BCA membeli Saham Tresuri ini dengan harga rata-rata Rp 2.099 per saham antara periode 17 Januari 2006 dan 25 November 2006.

LIKUIDITAS DAN NILAI TUKAR

Secondary reserves (gross) BCA yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, penempatan pada Bank Indonesia dan penempatan pada bank lain mencapai Rp 66,0 triliun di tahun 2012, lebih rendah dari Rp 75,4 triliun di tahun 2011.

Secara keseluruhan, BCA dapat menjaga posisi likuiditas dalam jumlah yang sangat memadai. Komposisi kredit terhadap total dana giro dan tabungan mencapai 86,4%, sementara industri perbankan Indonesia mencatat rasio tersebut lebih dari 100% pada posisi akhir tahun 2012.

Aset dalam denominasi mata uang asing tercatat sebesar 8,9% dari jumlah aset dan kewajiban dalam denominasi mata uang asing tercatat sebesar 9,4% dari jumlah kewajiban. Posisi Devisa Neto (PDN) BCA berada ada posisi 0,9% pada akhir tahun 2012, dibandingkan 0,5% di akhir tahun 2011. Dengan demikian, risiko nilai tukar secara langsung yang dihadapi BCA relatif kecil di sepanjang tahun 2012.

Page 256: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012254

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Rasio-rasio Keuangan (tidak konsolidasi)

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)* 14,2% 12,7%

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

0,3% 0,3%

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif

0,4% 0,4%

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif

1,2% 1,4%

5. Rasio kredit bermasalah

(Non Performing Loan – NPL) - gross

0,4% 0,5%

6. Rasio kredit bermasalah

(Non Performing Loan – NPL) - net

0,2% 0,2%

7. Tingkat Pengembalian atas Aset

(Return on Asset – ROA)

3,6% 3,8%

8. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas

(Return on Equity – ROE)

30,4% 33,5%

9. Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin – NIM) 5,6% 5,7%

10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

62,4% 60,9%

11. Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga 68,6% 61,7%

Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK

i. Pihak Terkait 0,0% 0,0%

ii. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%

b. Persentase Pelampauan BMPK

i. Pihak Terkait 0,0% 0,0%

ii. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%

2. Giro Wajib Minimum (GWM)

a. GWM Utama Rupiah** 9,0% 9,9%

b. GWM Valuta Asing 8,3% 8,5%

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0,9% 0,5%

* Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPPM) secara konsolidasi tercatat sebesar 14,7% pada akhir tahun 2012 dan 13,3% pada akhir tahun 2011

** Termasuk GWM LDR. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank dengan LDR dibawah 78% dikenakan tambahan GWN sebesar 0,1% dari dana pihak ketiga Rupiah untuk setiap 1% kekurangan LDR [formula: 0,1 x (78 – LDR)% x dana pihak ketiga Rupiah]

Page 257: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 255

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Melanjutkan keberhasilan penjualan sejumlah 90,9 juta saham tresuri sebelumnya melalui metode block sale, pada tanggal 7 Februari 2013 BCA berhasil melakukan divestasi atas seluruh sisa saham tresuri yang masih dimiliki sejumlah 198,8 juta saham. Saham Tresuri tersebut terjual dengan metode block sale dengan harga Rp 9.900 per saham, sehingga menghasilkan penerimaan kotor sebesar Rp 2,0 triliun. Proses penjualan saham tresuri tersebut telah mengikuti peraturan – peraturan dan perundang – undangan yang berlaku termasuk peraturan Bapepam-LK. Harga perolehan rata-rata Saham Tresuri ini adalah Rp 3.107 per saham, yang dibeli kembali dalam periode 11 Februari 2008 dan 15 November 2008.

Dengan adanya penjualan dua blok Saham Tresuri tersebut, maka BCA tidak lagi memiliki Saham Tresuri sejak tanggal 7 Februari 2013. Kedua penjualan saham tresuri tersebut meningkatkan rasio CAR sekitar 70 bps.

PROSPEK DAN TARGET KEUANGAN 2013

BCA tetap optimis namun tetap berhati-hati dalam memasuki tahun 2013 dimana konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipertahankan pada tingkat sekitar 6%. Parameter-parameter pere-konomian seperti inflasi, tingkat suku bunga, arus investasi dan konsumsi domestik sangat mendukung peningkatan perekonomian secara keseluruhan. Faktor makro ekonomi yang kuat diperkirakan dapat mendorong aktivitas transaksi keuangan dan perbankan ke level yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2012. Namun BCA akan terus mencermati perlambatan pertumbuhan perekonomian global yang berkepanjangan serta berlanjutnya penurunan harga-harga komoditas. BCA siap untuk mengambil tindakan-tindakan korektif mengantisipasi kejadian-kejadian negatif

diluar perkiraan. BCA memandang likuiditas dan modal sebagai faktor-faktor yang semakin penting dalam menanggapi ketidakpastian ekonomi global. BCA memonitor secara cermat potensi dampak penurunan harga komoditas dan ekspor baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian dan sektor keuangan di Indonesia walaupun kondisi pada saat ini masih terkendali.

Sepanjang tahun 2012, BCA mencapai kinerja yang memuaskan, sejalan dengan target dan rencana yang ditetapkan. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan yang lebih kuat di segmen kredit dan CASA di tengah pesatnya perekonomian domestik. Apabila dibandingkan dengan target-target utama, maka realisasi kinerja keuangan tahun 2012 berada di dalam kisaran 6% variance sehubungan dengan penyaluran kredit, penghimpunan CASA dan keseluruhan dana pihak ketiga serta laba bersih Bank.

Untuk skenario dasar pada tahun 2013, BCA memperkirakan portofolio kredit akan tumbuh sekitar 15% sampai 20% dengan kontribusi dari semua segmen kredit korporasi, komersial dan UKM serta konsumer. BCA akan terus menerapkan disiplin dalam kebijakan kredit, seiring berupaya untuk terus menambah jumlah account officer, khususnya dalam meningkatkan nasabah UKM.

Dari sisi kewajiban, BCA mentargetkan 10% sampai 15% pertumbuhan dana pihak ketiga. Mayoritas pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut ditargetkan tetap berasal dari dana giro dan dana tabungan.

BCA akan mengkaji rasio pembayaran dividen tahunan untuk menjaga pertumbuhan modal yang dibutuhkan untuk menopang target pertumbuhan aset. BCA berharap pertumbuhan modal organik akan menopang pengembangan portofolio kredit di tahun 2013. BCA mentargetkan tingkat pengembalian atas aset (ROA) tidak kurang dari 2,5%, dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) tidak kurang dari 25% pada tahun 2013.

Page 258: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012256

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan

PT Bank Central Asia Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Djohan Emir SetijosoPresiden Komisaris

Tonny KusnadiKomisaris

Raden PardedeKomisaris Independen

Cyrillus HarinowoKomisaris Independen

Direksi

Jahja SetiaatmadjaPresiden Direktur

Armand Wahyudi HartonoDirektur

Suwignyo BudimanDirektur

Henry KoenaifiDirektur

Anthony Brent ElamDirektur

Erwan Yuris AngDirektur

Subur TanDirektur

Eugene Keith GalbraithWakil Presiden Direktur

Renaldo Hector BarrosDirektur

Dhalia Mansor AriotedjoDirektur

Sigit PramonoKomisaris Independen

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012PT Bank Central Asia Tbk

Dewan Komisaris

Page 259: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 257

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

Page 260: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012258

Page 261: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 259

Page 262: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012260

Page 263: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 261

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan31 Desember

201231 Desember

2011

1 Januari 2011/

31 Desember 2010

ASET

Kas 2b,2j,5,30,

33,35 11.054.208) 10.355.620) 9.639.057)

Giro pada Bank Indonesia2b,2j,2k,6,30,33,35 33.848.000) 31.881.075) 20.585.480)

Giro pada bank-bank lain2b,2j,2k,2w, 7,30,33,35 4.483.354) 2.499.443) 2.650.726)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain

2b,2j,2l,2w,8,30,33,35 28.802.130) 43.010.506) 61.326.849)

Aset keuangan untuk diperdagangkan2j,2m,9,30,

33,35,39 1.441.725) 2.567.832) 1.566.868)

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 61.824 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 249.858dan 2010: Rp 256.295)

2j,2n,2w,10,30,33,35 7.715.371) 5.342.854) 3.708.627)

Wesel tagih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 336 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 605 dan 2010: Rp 1.310)

2j,2w,30, 33,35,39 1.946.793) 1.273.598) 534.501)

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali2j,2p,2w,11,

30,35 34.448.535) 21.201.164) 3.136.335)

Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.017.408 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 3.814.573dan 2010: Rp 3.906.411)

2j,2o,2w,12, 30,33,35

Pihak berelasi 2h,40 549.450) 790.454) 585.104)Pihak ketiga 252.211.007) 197.649.900) 149.431.642)

Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 76.401 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 39.992 dan 2010: Rp 40.504)

2j,2q,2w, 30,35 4.487.552) 3.498.699) 2.973.425)

Investasi sewa pembiayaan bersih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.925 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 492 dan 2010: Rp 196)

2j,2r,2w, 30,35 104.246) 11.121) 4.688)

Dipindahkan 381.092.371) 320.082.266) 256.143.302)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 264: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012262

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan31 Desember

201231 Desember

2011

1 Januari 2011/

31 Desember 2010

ASET

Pindahan 381.092.371) 320.082.266) 256.143.302)

Pembiayaan syariah - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 8.950 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 5.448 dan 2010: Rp 2.196) 2s 999.375) 675.875) 415.542)

Efek-efek untuk tujuan investasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 629.498 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 549.660 dan 2010: Rp 351.146)

2j,2t,2w,13, 30,33,35,39 47.310.371) 52.022.140) 59.818.600)

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.213.740 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 3.673.737 dan 2010: Rp 3.418.248) 2u,14 6.406.625) 4.144.659) 3.406.957)

) )Aset pajak tangguhan - bersih 2ai,16g 919.802) 798.382) 951.767)

Aset lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.927 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 4.912 dan 2010: Rp 38.760) 2f,2v,2xPihak berelasi 2h,40 305.685) 318.581) 331.584)Pihak ketiga 5.959.968) 3.866.450) 3.351.317)

JUMLAH ASET 442.994.197) 381.908.353) 324.419.069)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 265: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 263

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 3

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan31 Desember

201231 Desember

2011

1 Januari 2011/

31 Desember 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Simpanan dari nasabah2j,2y,15,30,

33,35Pihak berelasi 2h,40 1.484.745 836.835 20.323)Pihak ketiga 368.789.454 322.590.757 277.510.312)

Dana simpanan syariah 2z 232.813 148.628 96.608)

Simpanan dari bank-bank lain2j,2y,15,30,

33,35 2.330.295 3.466.962 2.896.477)

Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan2j,2m,9,30,

33,35,39 48.474 44.393 12.150)

Utang akseptasi2j,2n,10,30,

33,35 5.839.495 4.043.322 2.550.557)

Efek-efek utang yang diterbitkan 2j,2aa,30,35 2.521.877 1.481.018 1.119.782)

Liabilitas pajak kini 2ai,16,39 216.614 159.860 282.757)

Pinjaman yang diterima 2j,17,30,33,35 128.018 449.188 448.721)

Liabilitas imbalan pasca-kerja 2ah,31,39 2.854.612 2.251.449 1.733.877)

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2ab,39 5.620.847 3.693.094 3.179.496)

JUMLAH LIABILITAS 390.067.244 339.165.506 289.851.060)

Dana syirkah temporer 2z 1.029.011 715.507 460.165)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 266: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012264

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 4

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan31 Desember

201231 Desember

2011

1 Januari 2011/

31 Desember 2010

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal Rp 62,50 (nilai penuh) per sahamModal dasar: 88.000.000.000 lembar sahamModal ditempatkan dan disetor penuh:

24.655.010.000 lembar saham 1c,18 1.540.938) 1.540.938) 1.540.938)

Tambahan modal disetor 1c,2ad,19 4.396.429) 3.895.933) 3.895.933)

Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri), harga perolehan: 198.781.000 saham pada 31 Desember 2012 (2011 dan 2010: 289.767.000 saham) 1c,2ad,18 (617.589) (808.585) (808.585)

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing 2i 221.688) 200.554) 199.258)

Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual - bersih 2t,13 857.070) 695.412) 744.113)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 1d,2g (111.193) (111.193) -)

Saldo labaTelah ditentukan penggunaannya 29 653.094) 544.901) 460.108)Belum ditentukan penggunaannya 44.881.084) 36.036.973) 28.067.912)

Komponen ekuitas lainnya 39 5.254) 7.983) 8.167)

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 51.826.775) 42.002.916) 34.107.844)

Kepentingan non-pengendali 2e,38 71.167) 24.424) -)

JUMLAH EKUITAS 51.897.942) 42.027.340) 34.107.844)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 442.994.197) 381.908.353) 324.419.069)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 267: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 265

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 5

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga2h,2ae,21,

39,40 28.885.290) 25.783.993)

Beban bunga2h,2ae,22,

40,41 (7.647.167) (7.730.157)

Pendapatan bunga - bersih 21.238.123) 18.053.836)

Pendapatan provisi dan komisi 2af,23,39 5.455.094) 4.556.046)Beban provisi dan komisi 2af,23,39 (1.770) (1.365)

Pendapatan provisi dan komisi - bersih 5.453.324) 4.554.681)

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 2ag,24,39 604.736) 1.158.948)Pendapatan operasional lainnya 39 317.773) 281.243)

Jumlah pendapatan operasional 27.613.956) 24.048.708)

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan 2w,12,13,39 (498.670) (559.209)

Pemulihan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 39 -) 719.880)

Beban operasional lainnyaBeban karyawan 2ah,26,31 (6.154.966) (5.204.359)Beban umum dan administrasi 2h,27,40 (6.450.204) (5.468.543)Lain-lain 39 (254.548) (239.702)

(12.859.718) (10.912.604)

Jumlah beban operasional (13.358.388) (10.751.933)

LABA OPERASIONAL BERSIH 14.255.568) 13.296.775)

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH 2i,2u 430.478) 321.983)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 14.686.046) 13.618.758)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 268: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012266

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 6

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 14.686.046 13.618.758

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2ai,16Kini (3.141.702) (2.628.781)Tangguhan 174.116 (172.179)

(2.967.586) (2.800.960)

LABA BERSIH 11.718.460 10.817.798

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing 2i 21.134 1.296

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual: 2tSebelum pajak penghasilan 215.544 (64.935)(Beban) pendapatan pajak tangguhan 2ai (53.886) 16.234

Lain-lain (2.729) (184)PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN,

SETELAH PAJAK PENGHASILAN 180.063 (47.589)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 11.898.523 10.770.209

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik entitas induk 11.721.717 10.819.309Kepentingan non-pengendali 2e,38 (3.257) (1.511)

11.718.460 10.817.798

LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik entitas induk 11.901.780 10.771.720Kepentingan non-pengendali 2e,38 (3.257) (1.511)

11.898.523 10.770.209LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN

DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Rupiah penuh) 2ac,28 480 444

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan konsolidasian secara keseluruhan.

PT B

ank

Cen

tral

Asi

a Tb

k da

n En

titas

Ana

k7

PT B

AN

K C

ENTR

AL

ASI

A T

bk D

AN

EN

TITA

S A

NA

KLA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

TAH

UN

BER

AK

HIR

31

DES

EMB

ER 2

012

DA

N 2

011

(Dal

am ju

taan

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

2012

Atr

ibus

i kep

ada

pem

ilik

entit

as in

duk

Cat

atan

Mod

al

dite

mpa

tkan

dan

dise

tor

penu

h

Tam

baha

n m

odal

di

seto

r

Mod

al

saha

mdi

pero

leh

kem

bali

(sah

am

trea

suri

)

Selis

ih k

urs

kare

na

penj

abar

anla

pora

n ke

uang

an

dala

m v

alut

a as

ing

Keu

ntun

gan

(ker

ugia

n)

yang

bel

um

dire

alisa

si at

as

aset

keu

anga

n ya

ng te

rsed

ia

untu

k di

jual

, be

rsih

Selis

ih n

ilai

tran

saks

ire

stru

ktur

asi

entit

as

sepe

ngen

dali

Sald

o la

ba

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a

Jum

lah

ekui

tas

pem

ilik

entit

as in

duk

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

liJu

mla

h ek

uita

s

Tela

h di

tent

ukan

pe

nggu

naan

nya

Belu

m

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

a

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

11.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

200.

554

695.

412

(111

.193

)54

4.90

136

.036

.973

)7.

983

42.0

02.9

16)

24.4

24)

42.0

27.3

40)

Laba

tahu

n be

rjala

n-

--)

--

--

11.7

21.7

17)

-11

.721

.717

)(3

.257

)11

.718

.460

)

Keu

ntun

gan

yang

bel

um d

ireal

isasi

atas a

set k

euan

gan

yang

te

rsedi

a unt

uk d

ijual,

ber

sih2t

--

-)-

161.

658

--

-)-

161.

658)

-)16

1.65

8)

Selis

ih k

urs k

aren

a pe

njab

aran

la

pora

n ke

uang

an d

alam

va

luta

asi

ng2i

--

-)21

.134

--

--)

-21

.134

)-)

21.1

34)

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a-

--)

--

--

-)(2

.729

)(2

.729

)-)

(2.7

29)

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un

berja

lan

- -

-)21

.134

16

1.65

8 -

- 11

.721

.717

)(2

.729

) 11

.901

.780

)(3

.257

) 11

.898

.523

)

Cad

anga

n um

um29

--

-)-

--

108.

193

(108

.193

)-

-)-)

-)

Div

iden

kas

29-

--)

--

--

(2.7

69.4

13)

-(2

.769

.413

)-)

(2.7

69.4

13)

Selis

ih m

odal

dar

i tra

nsak

si sa

ham

trea

suri

1c,2

ad

- 50

0.49

6 19

0.99

6)-

- -

- -)

- 69

1.49

2)-)

691.

492)

Pena

mba

han

kepe

ntin

gan

non-

peng

enda

li ak

ibat

per

ubah

an

peny

erta

an

38-

- -)

- -

- -

-)-

-)50

.000

)50

.000

)

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

21.

540.

938

4.39

6.42

9(6

17.5

89)

221.

688

857.

070

(111

.193

)65

3.09

444

.881

.084

)5.

254

51.8

26.7

75)

71.1

67)

51.8

97.9

42)

Cat

atan

ata

s lap

oran

keu

anga

n ko

nsol

idas

ian

mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isahk

an d

ari l

apor

an k

euan

gan

kons

olid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

Page 269: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 267

PT B

ank

Cen

tral

Asi

a Tb

k da

n En

titas

Ana

k7

PT B

AN

K C

ENTR

AL

ASI

A T

bk D

AN

EN

TITA

S A

NA

KLA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

TAH

UN

BER

AK

HIR

31

DES

EMB

ER 2

012

DA

N 2

011

(Dal

am ju

taan

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

2012

Atr

ibus

i kep

ada

pem

ilik

entit

as in

duk

Cat

atan

Mod

al

dite

mpa

tkan

dan

dise

tor

penu

h

Tam

baha

n m

odal

di

seto

r

Mod

al

saha

mdi

pero

leh

kem

bali

(sah

am

trea

suri

)

Selis

ih k

urs

kare

na

penj

abar

anla

pora

n ke

uang

an

dala

m v

alut

a as

ing

Keu

ntun

gan

(ker

ugia

n)

yang

bel

um

dire

alisa

si at

as

aset

keu

anga

n ya

ng te

rsed

ia

untu

k di

jual

, be

rsih

Selis

ih n

ilai

tran

saks

ire

stru

ktur

asi

entit

as

sepe

ngen

dali

Sald

o la

ba

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a

Jum

lah

ekui

tas

pem

ilik

entit

as in

duk

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

liJu

mla

h ek

uita

s

Tela

h di

tent

ukan

pe

nggu

naan

nya

Belu

m

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

a

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

11.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

200.

554

695.

412

(111

.193

)54

4.90

136

.036

.973

)7.

983

42.0

02.9

16)

24.4

24)

42.0

27.3

40)

Laba

tahu

n be

rjala

n-

--)

--

--

11.7

21.7

17)

-11

.721

.717

)(3

.257

)11

.718

.460

)

Keu

ntun

gan

yang

bel

um d

ireal

isasi

atas a

set k

euan

gan

yang

te

rsedi

a unt

uk d

ijual,

ber

sih2t

--

-)-

161.

658

--

-)-

161.

658)

-)16

1.65

8)

Selis

ih k

urs k

aren

a pe

njab

aran

la

pora

n ke

uang

an d

alam

va

luta

asi

ng2i

--

-)21

.134

--

--)

-21

.134

)-)

21.1

34)

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a-

--)

--

--

-)(2

.729

)(2

.729

)-)

(2.7

29)

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un

berja

lan

- -

-)21

.134

16

1.65

8 -

- 11

.721

.717

)(2

.729

) 11

.901

.780

)(3

.257

) 11

.898

.523

)

Cad

anga

n um

um29

--

-)-

--

108.

193

(108

.193

)-

-)-)

-)

Div

iden

kas

29-

--)

--

--

(2.7

69.4

13)

-(2

.769

.413

)-)

(2.7

69.4

13)

Selis

ih m

odal

dar

i tra

nsak

si sa

ham

trea

suri

1c,2

ad

- 50

0.49

6 19

0.99

6)-

- -

- -)

- 69

1.49

2)-)

691.

492)

Pena

mba

han

kepe

ntin

gan

non-

peng

enda

li ak

ibat

per

ubah

an

peny

erta

an

38-

- -)

- -

- -

-)-

-)50

.000

)50

.000

)

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

21.

540.

938

4.39

6.42

9(6

17.5

89)

221.

688

857.

070

(111

.193

)65

3.09

444

.881

.084

)5.

254

51.8

26.7

75)

71.1

67)

51.8

97.9

42)

Cat

atan

ata

s lap

oran

keu

anga

n ko

nsol

idas

ian

mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isahk

an d

ari l

apor

an k

euan

gan

kons

olid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

Page 270: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012268

PT B

ank

Cen

tral

Asi

a Tb

k da

n En

titas

Ana

k8

PT B

AN

K C

ENTR

AL

ASI

A T

bk D

AN

EN

TITA

S A

NA

KLA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

(LA

NJU

TAN

)TA

HU

N B

ERA

KH

IR 3

1 D

ESEM

BER

201

2 D

AN

201

1(D

alam

juta

an R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

2011

Atr

ibus

i kep

ada

pem

ilik

entit

as in

duk

Mod

al

saha

mdi

pero

leh

kem

bali

(sah

am

trea

suri

)

Selis

ih k

urs

kare

na

penj

abar

anla

pora

n ke

uang

an

dala

m v

alut

a as

ing

Keu

ntun

gan

(ker

ugia

n) y

ang

belu

m d

ireal

isasi

atas

ase

tke

uang

an y

ang

ters

edia

unt

uk

diju

al, b

ersih

Selis

ih n

ilai

tran

saks

ire

stru

ktur

asi

entit

as

sepe

ngen

dali

Sald

o la

ba

Cat

atan

Mod

al

dite

mpa

tkan

dan

dise

tor

penu

h

Tam

baha

n m

odal

di

seto

r

Tela

h di

tent

ukan

pe

nggu

naan

nya

Belu

m

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

a

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a

Jum

lah

ekui

tas

pem

ilik

entit

as in

duk

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

liJu

mla

h ek

uita

s

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

01.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

199.

258)

744.

113)

-)46

0.10

828

.067

.912

)8.

167)

34.1

07.8

44)

-)34

.107

.844

)

Laba

tahu

n be

rjala

n-

--)

-)-)

-)-

10.8

19.3

09)

-)10

.819

.309

)(1

.511

)10

.817

.798

)

Ker

ugia

nya

ng b

elum

dire

alisa

si

atas

ase

t keu

anga

n ya

ng

ters

edia

unt

uk d

ijual

, ber

sih

2t-

--)

-)(4

8.70

1)-)

--)

-)(4

8.70

1)-)

(48.

701)

Selis

ih k

urs k

aren

a pe

njab

aran

la

pora

n ke

uang

an d

alam

va

luta

asin

g2i

-

- -)

1.29

6)-)

-)-

-)-)

1.29

6)-)

1.29

6)

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a39

--

-)-)

-)-)

--)

(184

)(1

84)

-)(1

84)

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un

berja

lan

- -

-)1.

296)

(48.

701)

-)

- 10

.819

.309

)(1

84)

10.7

71.7

20)

(1.5

11)

10.7

70.2

09

Cad

anga

n um

um29

--

-)-)

-)-)

84.7

93(8

4.79

3)-)

-)-)

-)

Div

iden

kas

29-

--)

-)-)

-)-

(2.7

65.4

55)

-)(2

.765

.455

)-)

(2.7

65.4

55)

Selis

ih n

ilai t

rans

aksi

re

stru

ktur

isasi

ent

itas

sepe

ngen

dali

1d,2

g-

--)

-)-)

(111

.193

)-)

-)-)

(111

.193

)-)

(111

.193

)

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

lida

ri ak

uisi

si E

ntita

s A

nak

sela

ma

tahu

n be

rjala

n38

- -)

-)-)

-)-

-)-)

-)-)

25.9

35)

25.9

35)

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

11.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

200.

554)

695.

412)

(111

.193

)54

4.90

136

.036

.973

)7.

983)

42.0

02.9

16)

24.4

24)

42.0

27.3

40)

Cat

atan

ata

s lap

oran

keu

anga

n ko

nsol

idas

ian

mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isahk

an d

ari l

apor

an k

euan

gan

kons

olid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

.

Page 271: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 269

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 9

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan pendapatan bunga, provisi dan komisi 34.231.828) 28.760.417)Pendapatan operasional lainnya 347.117) 1.691.218)Pembayaran beban bunga, provisi dan komisi (7.692.146) (7.696.113)Pembayaran imbalan pasca-kerja (228.178) (175.978)(Beban) pendapatan dari transaksi valuta asing - bersih (1.557.056) 1.002.669)Beban operasional lainnya (11.238.594) (9.357.684)Pendapatan non-operasional - bersih 190.522) 229.417)Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi 29 (162.261) (105.990)

Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas:Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang

jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal perolehan 37.283.917) (28.840.553)Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.165.555) (454.854)Tagihan akseptasi (2.184.483) (1.627.789)Wesel tagih (605.581) (679.886)Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (13.247.371) (18.064.828)Kredit yang diberikan (54.132.447) (48.707.452)Piutang pembiayaan konsumen (1.028.276) (532.414)Investasi sewa pembiayaan bersih (95.558) (6.729)Pembiayaan syariah (366.959) (306.969)Aset lain-lain (1.454.558) (85.273)Simpanan dari nasabah 48.599.248) 46.070.729)Dana simpanan syariah 84.185) 52.019)Simpanan dari bank-bank lain (1.094.414) 597.409)Utang akseptasi 1.796.174) 1.492.765)Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 1.875.824) 971.537)Dana syirkah temporer 313.504) 255.343)

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 30.799.992) (35.518.989)

Pembayaran pajak penghasilan (3.084.948) (2.751.678)Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas

operasi 27.715.044) (38.270.667)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penjualan efek-efek untuk tujuan investasi -) 2.297.709)Pembelian efek-efek untuk tujuan investasi (23.631.358) (23.285.522)Penerimaan dari efek-efek tujuan investasi yang jatuh tempo

selama tahun berjalan 28.876.712) 26.687.576)Penerimaan dividen kas dari efek-efek untuk tujuan investasi 1.884) 225)Perolehan aset tetap (3.211.877) (1.727.384)Hasil penjualan aset tetap 16.894) 24.191)Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi 2.052.255) 3.996.795)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 272: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012270

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 10

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan efek-efek utang yang diterbitkan 1.039.867) 362.228)Penurunan pinjaman yang diterima - bersih (312.820) (7.883)Tambahan setoran modal kepada Entitas Anak 38 50.000) -)Pembayaran dividen kas 29 (2.769.413) (2.765.455)Hasil penjualan saham treasuri 1c 691.492) -)Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (1.300.874) (2.411.110)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 28.466.425) (36.684.982)

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 49.176.049) 86.795.966)PENGARUH FLUKTUASI KURS PADA KAS DAN

SETARA KAS (747.872) (934.935)

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 76.894.602) 49.176.049)

Kas dan setara kas terdiri dari:Kas 5 11.054.208) 10.355.620)Giro pada Bank Indonesia 6 33.848.000) 31.881.075)Giro pada bank-bank lain 7 4.483.354) 2.499.443)Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang

jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 8 27.509.040) 4.439.911)

Jumlah kas dan setara kas 76.894.602) 49.176.049)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 273: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 271

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 11

1. UMUM

a. Pendirian dan informasi umum Bank

PT Bank Central Asia Tbk (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Wargio Suhardjo, S.H., pengganti Notaris Ridwan Suselo, tanggal 21 Mei 1974No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 Desember 1999 No. 62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C-21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000.

Perubahan sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham, dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga 31 Desember 2006, dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 9 Januari 2007 No. 1. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-797 tanggal 18 Januari 2007 dan diumumkan dalam Tambahan No. 185 pada Berita Negara No. 15 tanggal 20 Pebruari 2007.

Perubahan terakhir terhadap seluruh Anggaran Dasar dilakukan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. tanggal 15 Januari 2009 No. 19. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-12512.AH.01.02 tanggal 14 April 2009 dan diumumkan dalam Tambahan No. 12790 pada Berita Negara No. 38 tanggal 12 Mei 2009.

Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh izin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan M.H. Thamrin No. 1. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai berikut:

2012 2011

Cabang dalam negeri 934 918Kantor perwakilan luar negeri 2 2

936 920

Page 274: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012272

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 12

1. UMUM (Lanjutan)

a. Pendirian dan informasi umum Bank (lanjutan)

Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.

b. Rekapitalisasi

Berdasarkan Surat Keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. 19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank. Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 dan No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank untuk Bank Taken Over.

Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima pembayaran sebesar Rp 60.877.000 dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari (i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada BPPN (terdiri dari Rp 47.751.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21 September 1998 dan Rp 4.975.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii) bunga yang masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp 8.771.000, dikurangi dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp 29.100.000 atas pembayaran rekapitalisasi dari pemerintah melalui BPPN sejumlah Rp 28.480.000. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli obligasi pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp 60.877.000 (terdiri dari obligasi dengan tingkat bunga tetap sejumlah Rp 2.752.000 dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah Rp 58.125.000 melalui Bank Indonesia).

Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng. No. 2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank telah dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.

c. Penawaran umum saham Bank

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000 saham melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai nominal Rp 331.200 (harga penawaran Rp 1.400 (nilai penuh) per saham), yang merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000 (kedua bursa ini telah digabung dan sekarang bernama Bursa Efek Indonesia).

Page 275: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 273

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 13

1. UMUM (Lanjutan)

c. Penawaran umum saham Bank (lanjutan)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 25) menetapkan untuk dilakukannya pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 (nilai penuh) per saham, menjadi Rp 250 (nilai penuh) per saham dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak 147.199.300lembar saham (atau sejumlah 294.398.600 lembar saham setelah stock split) melalui Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (“MSOP”). Stock split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal 29 Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 lembar saham dengan jumlah nilai nominal Rp 147.200 (harga penawaran Rp 900 (nilai penuh) per saham), yang merupakan 10% dari modal saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tanggal 6 Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock splitdari Rp 250 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 125 (nilai penuh) per saham. Stock splitdilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26 Mei 2004.

RUPSLB tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 42) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% dari jumlah seluruh saham Bank yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak 615.160.675 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp 2.153.060. Dengan surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal 16 Nopember 2005, Bank Indonesia tidak berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank.

RUPSLB tanggal 15 Mei 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 6) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) tahap IIoleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia serta dilakukan dari waktu ke waktu selama 18 bulan terhitung sejak tanggal rapat tersebut, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 1% dari jumlah seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank hingga tanggal 27 April 2007 atau seluruhnya 123.275.050 saham, dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp 678.013. Dengan surat No. 9/160/DPB 3/TPB 3-2 tanggal 11 Oktober 2007, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia terkait dengan pembelian kembali saham tahap II.

Page 276: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012274

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 14

1. UMUM (Lanjutan)

c. Penawaran umum saham Bank (lanjutan)

RUPSLB tanggal 28 Nopember 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 33), telah menyetujui pemecahan saham Bank (stock split) dari Rp 125 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 62,50 (nilai penuh) per saham dan karenanya diputuskan pula perubahan ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 Pasal 4 Anggaran Dasar Bank. Perubahan Anggaran Dasar Bank dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 Desember 2007 yang diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-0247 tanggal 3 Januari 2008.

Berdasarkan Surat No. 038/IQ-ECM/LTR/HFJ/XI/2008.TRIM, tanggal 26 Nopember 2008,dinyatakan bahwa aktivitas pembelian kembali saham tahap II periode 11 Pebruari 2008 sampai dengan 13 Nopember 2008 telah selesai dilaksanakan dengan jumlah pembelian sejumlah 397.562 lot atau 198.781.000 lembar dengan rata-rata perolehan Rp 3.106,88 (nilai penuh) per lembar saham. Sehingga jumlah pembelian kembali saham yang telah dilakukan sampai dengan13 Nopember 2008 sebanyak 289.767.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan pembelian Rp 808.585.

Pada tanggal 7 Agustus 2012, Bank telah menjual modal saham diperoleh kembali (saham treasuri) sebanyak 90.986.000 lembar saham pada harga Rp 7.700 (nilai penuh) per lembar saham dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 691.492. Selisih antara harga perolehan kembali dan harga jual kembali saham treasuri sebesar Rp 500.496 dicatat sebagai “selisih modal dari transaksi saham treasuri”, yang merupakan bagian dari tambahan modal disetor (Catatan 19). Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah saham treasuri yang dimiliki oleh Bank adalah sebanyak 198.781.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 617.589.

Pemegang saham mayoritas Bank adalah FarIndo Investments (Mauritius) Ltd., yang memiliki 47,15% saham ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Desember 2012. Pemegang saham terakhir (ultimate shareholder) dari perusahaan induk Bank adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono.

d. Entitas Anak

Entitas Anak yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Tahun Mulai

Operasi TempatPersentase

Kepemilikan Jumlah AsetNama Perusahaan Komersial Bidang Usaha Kedudukan 2012 2011 2012 2011

PT BCA Finance 1981 Pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang

Jakarta 100% 100% 4.842.947 3.692.103

BCA Finance Limited 1975 Money lending Hong Kong 100% 100% 353.970 343.733PT Bank BCA Syariah 1991 Perbankan syariah Jakarta 100% 100% 1.602.181 1.217.097PT BCA Sekuritas

(sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Jaya)

1990 Perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek, manajer investasi

Jakarta 75% 75% 299.663 191.293

Page 277: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 275

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 15

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak (lanjutan)

PT BCA Finance

PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2, Jalan Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta Selatan, berdiri pada tahun 1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal berdirinya, pemegang saham CSML adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation.

Pada tahun 2001, PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation berubah nama menjadi PT Central Sari Finance (CSF), diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, dimana PT Bank Central Asia Tbk menjadi pemegang saham mayoritas, dan mengubah fokus usaha menjadi pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih. Terakhir, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005, PT Central Sari Finance diubah namanya menjadi PT BCA Finance.

BCA Finance Limited

BCA Finance Limited, sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di Room 3211-3215, Jardine House, 1 Connaught Place, Central, Hong Kong, bergerak di bidang money lending dan telah beroperasi sejak tahun 1975.

PT Bank BCA Syariah

PT Bank BCA Syariah (sebelumnya bernama PT Bank UIB), sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jalan Jatinegara Timur No. 72, Jakarta Timur, bergerak di bidang perbankan dan beroperasi sejak tahun 1991.

Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH., Msi., PT Bank Central Asia Tbk telah melakukan akuisisi atas 42.500 lembar saham PT Bank UIB atau setara dengan kepemilikan 100%.

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT BankUIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, PT Bank UIB melakukan perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929.AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010.

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan diperolehnya izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, PT Bank BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

Page 278: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012276

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 16

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank BCA Syariah (lanjutan)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di luar Rapat No. 75 tanggal 21 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., untuk memenuhi ketentuan Pasal 6Peraturan Bank Indonesia No. 11/15/PBI/2009 tentang perubahan kegiatan bank konvensional menjadi bank syariah, Entitas Anak menyajikan laporan keuangan awal sebagai sebuah bank syariah dengan menunjukkan laba rugi tahun berjalan dan laba rugi tahun lalu memiliki saldo nihil. Mempertimbangkan hal ini, pemegang saham Entitas Anak memutuskan untuk menyetujui penggunaan seluruh saldo laba Entitas Anak pada tanggal 2 April 2010 sebesar Rp 53.838 untuk dialokasikan ke cadangan umum sebesar Rp 38 dan dialokasikan ke penempatan saham baru sebanyak 53.800 saham (nilai penuh) dengan jumlah sebesar Rp 53.800. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01.10-30741 tanggal 1 Desember 2010. Akta tersebut juga sudah dilaporkan oleh Entitas Anak kepada Bank Indonesia melalui surat No. 294/DIR/2010 tanggal 28 Oktober 2010 dan surat No. 105/SKHS/2010 tanggal 9 Desember 2010. Persetujuan dari Bank Indonesia telah diperoleh melalui surat No. 12/2564/DPBs tanggal 17 Desember 2010.

Jumlah aset bersih yang diperoleh dan goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:

JumlahHarga pembelian awal 248.256Dikurangi: Nilai wajar aset Entitas Anak yang diperoleh 110.864Goodwill 137.392

PT BCA Sekuritas

PT BCA Sekuritas (sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Jaya), sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Menara BCA, Grand Indonesia Lantai 41, Suite 4101, Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta, bergerak di bidang perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek, dan manajer investasi sejak tahun 1990.

Berdasarkan Akta Jual Beli No. 56 tanggal 15 September 2011, Bank telah menandatangani perjanjian jual beli dengan pemilik PT Dinamika Usaha Jaya dalam rangka akuisisi PT Dinamika Usaha Jaya. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 19 Juli 2011. Transaksi ini merupakan transaksi antar entitas sepengendali (Catatan 2g),sehingga dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).

Pada tanggal 2 Oktober 2012, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Dinamika Usaha Jaya No. 5, yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., PT Dinamika Usaha Jaya berubah nama menjadi PT BCA Sekuritas. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-54329.AH.01.02 tanggal 22 Oktober 2012.

Page 279: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 277

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 17

1. UMUM (Lanjutan)

e. Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

KomisarisPresiden Komisaris Djohan Emir SetijosoKomisaris Tonny KusnadiKomisaris Independen Cyrillus HarinowoKomisaris Independen Raden PardedeKomisaris Independen Sigit Pramono

DireksiPresiden Direktur Jahja SetiaatmadjaWakil Presiden Direktur Eugene Keith GalbraithDirektur Dhalia Mansor AriotedjoDirektur Anthony Brent ElamDirektur Suwignyo BudimanDirektur Tan Ho Hien/Subur Tan*)

Direktur Renaldo Hector BarrosDirektur Henry KoenaifiDirektur Armand Wahyudi HartonoDirektur Erwan Yuris Ang

*) Direktur Kepatuhan

f. Komite Audit

Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari:

Ketua Sigit PramonoAnggota Inawaty SuwardiAnggota Ilham Ikhsan

g. Jumlah karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank dan Entitas Anak mempunyai 20.320 dan 20.135 karyawan tetap.

Personil manajemen kunci Bank mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

h. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 5 Maret 2013.

Page 280: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012278

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan Entitas Anak menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak untuk tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan2011 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK Syariah dan SAK lainnya yang diterbitkan oleh IAI, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) 2003 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.

b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali untuk hal-hal di bawah ini:

instrumen keuangan derivatif diukur pada nilai wajar; instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar; aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar; danliabilitas imbalan pasca-kerja diakui sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja dikurangi dengan aset bersih dana pensiun, ditambah keuntungan aktuaria yang belum diakui, dikurangi beban jasa lalu yang belum diakui dan kerugian aktuaria yang belum diakui.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung denganmengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.

c. Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesiamengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

c. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (lanjutan)

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di Catatan 4.

d. Perubahan kebijakan akuntansi

d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012

Berikut ini adalah standar, perubahan, dan interpretasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1.Januari 2012, yang memiliki dampak terhadap Bank dan Entitas Anak:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”- PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”- PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK No. 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum,

dan Interaksinya”- ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”- ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak sehubungan dengan penerapan standar akuntansi tersebut di atas tidak signifikan kecuali untuk penerapan PSAK No. 60, ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang mensyaratkan pengungkapan yang lebih menyeluruh atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).

Page 281: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 279

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

c. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (lanjutan)

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di Catatan 4.

d. Perubahan kebijakan akuntansi

d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012

Berikut ini adalah standar, perubahan, dan interpretasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1.Januari 2012, yang memiliki dampak terhadap Bank dan Entitas Anak:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”- PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”- PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK No. 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum,

dan Interaksinya”- ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”- ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak sehubungan dengan penerapan standar akuntansi tersebut di atas tidak signifikan kecuali untuk penerapan PSAK No. 60, ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang mensyaratkan pengungkapan yang lebih menyeluruh atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).

Page 282: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012280

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

d. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)

d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)

b) Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan, dan proses dalam mengelola risiko-risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal untuk manajemen kunci.

Penerapan awal PSAK No. 60 tidak memiliki dampak atas hasil keuangan Bank dan Entitas Anak karena standar tersebut hanya berkaitan dengan pengungkapan.

d.2. Standar dan perubahan yang diterbitkan tetapi belum efektif

Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah terbit tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini.

Berikut ini adalah standar dan perubahan yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dan mempunyai pengaruh terhadap Bank: - PSAK No. 38 (Revisi 2011), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

- Penyesuaian PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar ini.

e. Prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Bank dan Entitas Anak (PT BCA Finance, BCA Finance Limited, PT Bank BCA Syariah dan PT BCA Sekuritas), yang berada di bawah pengendalian Bank. Suatu pengendalian atas Entitas Anak dianggap ada bilamana Bank menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara.

Pengendalian juga ada ketika Bank memiliki setengah atau kurang kekuasaan Entitas Anak jika terdapat:a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara perjanjian dengan investor lain;b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas Anak berdasarkan

anggaran dasar atau perjanjian;c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara

dan mengendalikan Entitas Anak melalui direksi atau organ tersebut; ataud. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara

dan mengendalikan Entitas Anak melalui direksi atau organ tersebut.

Page 283: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 281

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

e. Prinsip konsolidasi (lanjutan)

Laporan keuangan Entitas Anak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh sampai dengan tanggal pengendalian berakhir. Laporan keuangan Entitas Anak telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank untuk transaksi yang serupa dan kejadian lain dalam keadaan yang serupa.

Seluruh saldo, transaksi, penghasilan, dan beban dengan dan antar Entitas Anak yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian, sehingga laporan keuangan konsolidasian hanya mencakup transaksi dan saldo dengan pihak lain. Kerugian dari transaksi dengan dan antar Entitas Anak yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali merupakan suatu indikasi adanya penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Perubahan dalam kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.

Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,terpisah dari ekuitas entitas induk, dan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba tahun berjalan dan ekuitas Entitas Anak tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak tersebut.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Bank:- menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian; dan- mereklasifikasi bagian Bank atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan

komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

f. Kombinasi bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai wajar aset yang diberikan, instrumen ekuitas yang diterbitkan, liabilitas yang terjadi atau diambil dan penyesuaian harga beli kontinjensi, jika ada, pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur kepentingan non-pengendali pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Bank dan Entitas Anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

Page 284: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012282

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f. Kombinasi bisnis (lanjutan)

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba atau rugi.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.

g. Restrukturisasi entitas sepengendali

Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali". Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.

Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk tahun dimana terjadi restrukturisasi dan untuk tahun perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal tahun laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam perkiraan "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali".

h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Page 285: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 283

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Penjabaran transaksi dalam valuta asing

Bank dan Entitas Anak yang berdomisili di Indonesia menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, saldo akhir tahun aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam valuta asing milik Entitas Anak luar negeri Bank dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi menggunakan kurs spot Reuters pada pukul

16:00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan.(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi merupakan akumulasi dari laporan laba rugi komprehensif

bulanan selama tahun berjalan yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan rata-rata kurs tengah Reuters untuk bulan yang bersangkutan.

(3) Akun ekuitas menggunakan kurs historis.(4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal

laporan posisi keuangan, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis.

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing” pada kelompok ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir tahun.

Berikut ini adalah kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, yang menggunakan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB (Rupiah penuh):

Valuta asing 2012 2011

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9.638 9.0681 Dolar Australia (AUD) 10.007 9.2061 Dolar Singapura (SGD) 7.879 6.9841 Dolar Hong Kong (HKD) 1.243 1.1671 Poundsterling Inggris (GBP) 15.515 13.975100 Yen Jepang (JPY) 11.177 11.6821 Euro (EUR) 12.732 11.715

Page 286: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012284

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan Bank dan Entitas Anak terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, tagihan akseptasi, wesel tagih, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan bersih, dan efek-efek untuk tujuan investasi.

Liabilitas keuangan Bank dan Entitas Anak terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, efek-efek utang yang diterbitkan, dan pinjaman yang diterima.

j.1. Klasifikasi

Bank dan Entitas Anak mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: i. diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,

yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;

ii. tersedia untuk dijual; iii. dimiliki hingga jatuh tempo; daniv. pinjaman yang diberikan dan piutang.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:i. diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,

yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; dan

ii. liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank dan Entitas Anak terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.

Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank dan Entitas Anak tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.

Page 287: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 285

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

j.2. Pengakuan awal

Bank dan Entitas Anak pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank dan Entitas Anak memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank dan Entitas Anak menjadi suatu pihak dalam ketentuankontraktual instrumen tersebut.

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.

Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untukperolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biayatambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebutdiamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan asetkeuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

j.3. Penghentian pengakuan

Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa, atau pada saat Bank dan Entitas Anak mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank dan Entitas Anak secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Page 288: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012286

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

j.3. Penghentian pengakuan (lanjutan)

Dalam transaksi dimana Bank dan Entitas Anak secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank dan Entitas Anak tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank dan Entitas Anak mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dan Entitas Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

Bank dan Entitas Anak menghapusbukukan saldo aset keuangan beserta cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank dan Entitas Anak menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi keuangan debitur/penerbit asetkeuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang diberikan.

j.4. Saling hapus

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank dan Entitas Anak memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

j.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi

Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

j.6. Pengukuran nilai wajar

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.

Jika tersedia, Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Page 289: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 287

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

j.6. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank dan Entitas Anak menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari Bank dan Entitas Anak, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank dan Entitas Anak mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antar harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data dari pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.

Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan Entitas Anak dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank dan Entitas Anak yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penerapan harga suatu transaksi.

Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran, liabilitas keuangan dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank dan Entitas Anak memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dan Entitas Anak dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap Posisi Devisa Neto (Net Open Position), mana yang lebih sesuai.

Page 290: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012288

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

k. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain

Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

l. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

m. Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan

Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.

Termasuk dalam aset dan liabilitas keuangan diperdagangkan adalah semua instrumen derivatif yang diadakan Bank untuk tujuan diperdagangkan, seperti kontrak forward, swap, dan spot valuta asing.

Semua perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan asetdan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal, kecuali aset keuangan non-derivatif, yang tidak ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada pengakuan awalnya, dapat direklasifikasi dari kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (kategori diperdagangkan) jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian dalam waktu dekat dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dapat direklasifikasi jika Bank dan Entitas Anak memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan tersebut untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo; atau

aset keuangan yang tidak memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang, dapat direklasifikasi dari kategori diperdagangkan hanya dalam situasi yang langka.

Page 291: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 289

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

n. Tagihan dan utang akseptasi

Tagihan dan utang akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah/dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh/menerbitkan aset/liabilitas keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

o. Kredit yang diberikan

Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama (joint financing) dan kredit penerusan (channeling loan) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Bank dan Entitas Anak mencatat restrukturisasi kredit bermasalah berdasarkan jenis restrukturisasi. Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah dilakukan dengan modifikasi persyaratan kredit, pengurangan atau pengampunan sebagian saldo kredit dan/atau kombinasi dari keduanya, Bank dan Entitas Anak mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restukturisasi melebihi nilai kinipenerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai kini penerimaan kas masa depan sebagaimana yang ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang direstrukturisasi tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan sebelum direstrukturisasi, Bank dan Entitas Anak harus mengurangkan saldo kredit yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai kini penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai (individual) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

p. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.

q. Piutang pembiayaan konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagianpembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, dan cadangankerugian penurunan nilai.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokokpembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak berdasarkan sukubunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen yang bersangkutan.

Page 292: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012290

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

q. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang,yang setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif (lihat Catatan 2j.5).

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Piutang pembiayaan konsumen dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih berdasarkan evaluasi manajemen Entitas Anak. Penerimaan dari piutang pembiayaan konsumen yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan operasional lainnya pada saat terjadinya.

Pembiayaan bersama

Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Entitas Anak merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Entitas Anak yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan konsolidasian (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.

r. Akuntansi untuk transaksi sewa

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Entitas Anak sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

s. Pembiayaan syariah

Pembiayaan syariah terdiri dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah, aset ijarah, dan pembiayaan murabahah.

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan tersebut kepada pembeli. Pembiayaan murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan “marjin yang ditangguhkan” yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai.

Page 293: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 291

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

s. Pembiayaan syariah (lanjutan)

Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa. Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yakni saldo piutang dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode bagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Musyarakah adalah penanaman dana dari pada pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun (musyarakahmutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugianpenurunan nilai.

Entitas Anak menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan syariah sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang pembiayaan, dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia.

t. Efek-efek untuk tujuan investasi

Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal, diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.

t.1. Dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.

Page 294: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012292

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

t. Efek-efek untuk tujuan investasi (lanjutan)

t.2. Tersedia untuk dijual

Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

u. Aset tetap

Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.

Sebelum tanggal 1 Januari 2012, tanah dicatat sesuai dengan PSAK No. 47, ”Akuntansi Tanah”. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Semua biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan, perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya karena nilainya tidak signifikan.

Sejak tanggal 1 Januari 2012, telah diberlakukan PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”, dan ISAK No. 25, ”Hak Atas Tanah”. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah. Sedangkan biaya perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya karena nilainya tidak signifikan. Dampak penerapan standar akuntansi baru tersebut tidak signifikan terhadap pelaporan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis 20 tahun. Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aset tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yang berkisar antara 2 sampai dengan 8 tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan PT BCA Finance, dan metode garis lurus (straight-line method) untuk Entitas Anak lainnya. Pengaruh perbedaan metode penyusutan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau ruginya disajikan sebagai pendapatan atau beban non-operasional dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 295: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 293

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

u. Aset tetap (lanjutan)

Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat, dan metode penyusutan dikaji ulang,dan jika diperlukan, akan disesuaikan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.

Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

v. Agunan yang diambil alih

Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat pinjaman yang diberikan terkait atau nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih setelah dikurangi beban pelepasan.

Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai realisasi bersih. Selisih lebih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Agunan yang diambil alih tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.

Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai laba atau rugi pada saat penjualan agunan yang diambil alih, dan diakui sebagai pendapatan atau beban non-operasional dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

w. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Page 296: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012294

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

w. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit yang diberikan oleh Bank dan Entitas Anak dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Bank dan Entitas Anak menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.

Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank dan Entitas Anak menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan, dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 297: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 295

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

w. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari pendapatan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan pada cadangan kerugian penurunan nilai yang berasal dari nilai waktu tercermin sebagai komponen dari pendapatan bunga.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar efek utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunannilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.

x. Aset takberwujud

Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak dan goodwill.

Perangkat lunak

Perangkat lunak dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Amortisasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian berdasarkan masa manfaat ekonomis, yaitu 4 tahun, dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method).

Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi Entitas Anak. Goodwill dinilai penurunan nilainya setiap tanggal pelaporan dan dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi rugi penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Bank yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Page 298: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012296

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

x. Aset takberwujud (lanjutan)

Goodwill (lanjutan)

Pada setiap tanggal pelaporan, aset takberwujud dinilai terhadap indikasi penurunan nilai. Dalam hal nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai aset tersebut segera diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali.

y. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain

Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

z. Dana simpanan syariah dan dana syirkah temporer

Dana simpanan syariah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai kebijaksanaan Entitas Anak. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiahdinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.

Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak) dalam pengelolaan investasinya dengan bertujuan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah, giro mudharabah, dan deposito mudharabah.

Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Tabungan mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah.

Giro mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang dapat ditarik setiap saat dan mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Giro mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah.

Deposito mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Entitas Anak.Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Entitas Anak.

Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh entitas syariah dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan entitas syariah atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan; sedangkan dalam hal dana syirkah temporer berkurang disebabkan kerugian normal yang bukan akibat dari unsur kesalahan yang disengaja, kelalaian atau pelanggaran kesepakatan, entitas syariah tidak berkewajiban mengembalikan atau menutup kerugian atau kekurangan dana tersebut.

Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang ditetapkan.

Page 299: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 297

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

aa. Efek-efek utang yang diterbitkan

Efek-efek utang yang diterbitkan oleh Entitas Anak, yang terdiri dari wesel bayar jangka menengah dan obligasi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya emisi sehubungan dengan penerbitan efek-efek utang diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi bersih efek-efek utang yang diterbitkan tersebut dan diamortisasi selama jangka waktu efek-efek utang menggunakan metode suku bunga efektif.

ab. Provisi

Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Bank dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang dapat diestimasi secara handal, dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. Provisi ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan.

ac. Laba per saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar selama tahun berjalan setelah memperhitungkan pembelian kembali saham.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada instrumen yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

ad. Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri)

Bank menetapkan metode biaya (cost method) dalam mencatat modal saham diperoleh kembali (saham treasuri). Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham dan disajikan sebagai pengurang ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pada saat saham treasuri dijual, Bank mencatat selisih antara harga perolehan kembali dan harga jual kembali saham treasuri sebagai selisih modal dari transaksi saham treasuri yang merupakan bagian dari tambahan modal disetor.

ae. Pendapatan dan beban bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank dan Entitas Anak mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.

Page 300: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012298

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ae. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)

Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2j.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian meliputi: • bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang

dihitung menggunakan suku bunga efektif; dan• bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dihitung menggunakan

suku bunga efektif.

Termasuk dalam pendapatan dan beban bunga adalah pendapatan dan beban syariah. Pendapatan dan beban syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah (sewa), bagi hasil pembiayaan mudharabah, dan musyarakah. Beban syariah terdiri dari beban bagi hasilmudharabah dan beban bonus wadiah.

Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati.

Beban syariah merupakan bagi hasil untuk dana pihak ketiga dengan menggunakan prinsip bagi hasil berdasarkan porsi bagi hasil (nisbah) yang telah disepakati sebelumnya berdasarkan pada prinsip wadiah, mudharabah mutlaqah, dan mudharabah muqayyadah.

af. Pendapatan dan beban provisi dan komisi

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif atas aset atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, pendapatan provisi atas manajemen kas, pendapatan provisi atas jasadan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan/beban dibayar di muka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus(straight-line method) selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya langsung diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu komitmen.

Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.

Page 301: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 299

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ag. Pendapatan bersih transaksi pedagangan

Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk pendapatan dan beban bunga dari semua instrumen keuangan yang diperdagangkan dan seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs.

ah. Liabilitas imbalan pasca-kerja

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.

Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasikeuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporansebelumnya melebihi 10% nilai kini imbalan pasca-kerja pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.

ai. Pajak penghasilan

Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas dimana beban pajak terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas.

Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Bank dan Entitas Anak menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Page 302: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012300

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ai. Pajak penghasilan (lanjutan)

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.

aj. Segmen operasi

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yangmana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama, yang hasil operasinya dikaji ulang secara berkala (reguler) oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional termasuk komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada segmen dan juga yang dapat dialokasikan dengan basis yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari biaya Kantor Pusat, aset tetap, dan aset/liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan.

Bank dan Entitas Anak mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yangdilaporkan berdasarkan wilayah geografis dan produk. Beberapa wilayah yang memilikikarakterisitik serupa, diagregasikan dan dievaluasi secara berkala oleh manajemen. Laba/rugi dari masing-masing segmen digunakan untuk menilai kinerja masing-masing segmen.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

a. Kerangka manajemen risiko

Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan usahanya, selalu terdapat risiko yang melekat (inheren) pada instrumen keuangan, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar atas nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, dan risiko operasional.

Dalam rangka mengendalikan risiko tersebut, Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR). Kerangka tersebut digunakan sebagai sarana untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman serta infrastruktur Bank sehingga dapat dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dan dilaporkan dengan baik.

Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang berfungsi untuk membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan dan merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada Direksi.

Selain komite di atas, Bank telah membentuk beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko secara lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit serta Komite Aset dan Liabilitas (Asset and Liability Committee - ALCO).

Page 303: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 301

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 41

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

a. Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Bank senantiasa melakukan kajian risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai dengan jenis risiko yang terdapat di dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

b. Manajemen risiko aset dan liabilitas

ALCO bertanggung jawab untuk mengevaluasi, mengusulkan dan menetapkan strategi pendanaan dan investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank dengan mengalokasikan dana pada aset produktif secara hati-hati.

ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap anggota), dengan anggota lainnya terdiri dari enam orang direktur, Kepala Divisi Treasuri, Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan, Kepala Grup Corporate Banking dan Corporate Finance, Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME,Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa, Kepala Divisi Perbankan Internasional, Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Grup Bisnis Consumer Card, dan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Proses pengelolaan aset dan liabilitas Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, likuiditas pasar, yield curve, nilai tukar valuta Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah, dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, nilai tukar valuta asing, dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan dilaporkan kepada ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat bunga simpanan dan kredit berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.

c. Manajemen risiko kredit

Organisasi perkreditan terus disempurnakan dengan penekanan kepada penerapan prinsip “empat mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit diambil berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisis risiko kredit.

Bank telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) yang terus mengalami penyempurnaan sejalan dengan perkembangan Bank dan PBI, serta sesuai dengan “International Best Practices”.

Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan “Loan Origination System” atas alur kerja proses pemberian kredit (dari awal sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat diterapkan secara menyeluruh, demikian juga dengan proses pembangunan database perkreditan yang terus dilakukan dan disempurnakan.

Page 304: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012302

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 42

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, memantau, dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat terlaksana secara konsisten dan sesuai dengan kebijakan perkreditan, serta memberikan saran dan langkah perbaikan apabila terdapat kendala dalam penerapan kebijakan perkreditan tersebut.

Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenangnya melalui Rapat Komite Kredit atau Surat Edaran Direksi. Fungsi pokok Komite Kredit adalah:

memberikan pengarahan lebih lanjut apabila diperlukan suatu analisis kredit yang lebih mendalam dan komprehensif; memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan debitur-debitur besar dan industri-industri yang tidak biasa diterima/ditangani Bank (uncommon industry); danmelakukan koordinasi dengan ALCO, khususnya yang berhubungan dengan sumber pendanaan kredit.

Bank telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan InternalCredit Risk Rating/Scoring System. Internal Credit Risk Rating/Scoring System terdiri atas 10 kategori peringkat risiko mulai dari RR1 sampai dengan RR10. Pemberian peringkat risiko kepada setiap debitur menjadi suatu masukan yang berharga karena dapat membantu pejabat yang berwenang dalam memutuskan suatu usulan kredit dengan lebih baik dan tepat.

Untuk menjaga agar kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small & Medium Enterprise (SME), Konsumen dan Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara keseluruhan.

Bank telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisis stress testingsecara berkala terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testingtersebut. Stress testing bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak risiko pada “stressful condition” sehingga Bank dapat membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan “contingency plan”.

Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang terjadi di Entitas Anak, Bank telah melakukan pemantauan risiko kredit Entitas Anak secara rutin, sekaligus memastikan bahwa Entitas Anak telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang baik dan efektif.

Page 305: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 303

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 43

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposurmaksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang diterbitkan dan fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas bank garansi yang diterbitkan dan fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan terjadi. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepadanasabah.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank dan Entitas Anak atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian (on-balance sheet) danrekening administratif konsolidasian (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.

2012 2011

Posisi keuangan konsolidasian:Giro pada Bank Indonesia 33.848.000 31.881.075Giro pada bank-bank lain 4.483.354 2.499.443Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 28.802.130 43.010.506Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.441.725 2.567.832Tagihan akseptasi 7.715.371 5.342.854Wesel tagih 1.946.793 1.273.598Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 34.448.535 21.201.164Kredit yang diberikan 252.760.457 198.440.354Piutang pembiayaan konsumen 4.487.552 3.498.699Investasi sewa pembiayaan bersih 104.246 11.121Efek-efek untuk tujuan investasi 47.310.371 52.022.140

417.348.534 361.748.786Rekening administratif konsolidasian:

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed 106.906.775 81.582.107

Fasilitas kredit kepada bank-bank lain yang belum digunakan - committed 941.680 667.951

Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan 7.471.571 6.644.614Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 8.430.158 8.502.441

123.750.184 97.397.113

541.098.718 459.145.899

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit

Bank mendorong adanya diversifikasi dari portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri dan produk sebagai upaya untuk meminimalkan risiko kredit. Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, mata uang dan sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 12.

Page 306: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012304

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 44

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)

Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank dan Entitas Anak berdasarkan pihak lawan, sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai:

2012

Korporasi dan perorangan

Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Jumlah

Posisi keuangan konsolidasian:Giro pada Bank Indonesia - 33.848.000 - 33.848.000)Giro pada bank-bank lain - -) 4.483.354 4.483.354)Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank-bank lain - 23.914.144 4.887.986 28.802.130)Aset keuangan untuk

diperdagangkan 9.245 1.375.923 56.557 1.441.725)Tagihan akseptasi 7.057.958 - 719.237 7.777.195)Wesel tagih 46.853 - 1.900.276 1.947.129)Efek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali - 33.520.344 928.191 34.448.535)Kredit yang diberikan 253.948.488 178.889 2.650.488 256.777.865)Piutang pembiayaan konsumen 4.563.698 - 255 4.563.953)Investasi sewa pembiayaan bersih 107.171 - - 107.171)Efek-efek untuk tujuan investasi 7.248.659 39.089.605 1.601.605 47.939.869)Jumlah 272.982.072 131.926.905 17.227.949 422.136.926)Dikurangi:Cadangan kerugian penurunan

nilai (4.788.392)417.348.534)

Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit:

Fasilitas kredit yang belum digunakan - committed 106.906.775 - 941.680 107.848.455)

Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan 7.471.571 - - 7.471.571)

Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 8.430.158 - - 8.430.158)

122.808.504 - 941.680 123.750.184)

Page 307: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 305

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 45

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)2011

Korporasi dan

perorangan

Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Jumlah

Posisi keuangan konsolidasian:Giro pada Bank Indonesia - 31.881.075 - 31.881.075)Giro pada bank-bank lain - - 2.499.443 2.499.443)Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank-bank lain - 37.960.952 5.049.554 43.010.506)Aset keuangan untuk

diperdagangkan 18.775 2.430.956 118.101 2.567.832)Tagihan akseptasi 5.413.623 - 179.089 5.592.712)Wesel tagih 387.327 - 886.876 1.274.203)Efek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali - 21.201.164 - 21.201.164)Kredit yang diberikan 199.144.593 328.515 2.781.819 202.254.927)Piutang pembiayaan konsumen 3.537.930 - 761 3.538.691)Investasi sewa pembiayaan bersih 11.613 - - 11.613)Efek-efek untuk tujuan investasi 8.601.253 42.799.980 1.170.567 52.571.800)Jumlah 217.115.114 136.602.642 12.686.210 366.403.966)Dikurangi:Cadangan kerugian penurunan

nilai (4.655.180)361.748.786)

Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit:

Fasilitas kredit yang belum digunakan - committed 81.582.107 - 667.951 82.250.058)

Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan 6.644.614 - - 6.644.614)

Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 8.193.154 - 309.287 8.502.441)

96.419.875 - 977.238 97.397.113)

Page 308: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012306

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 46

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

iii. Analisis risiko kredit

Tabel berikut menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual,aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai secara kolektif, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.

2012

Mengalami penurunan

nilai individual

Tidak signifikan

secara individual

danpenurunan

nilainya dinilai secara

kolektif

Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Jumlah

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

Tagihan akseptasi, wesel tagih dan kredit yang diberikan

1 - 30 hari 30 - 60 hari High gradeStandard

grade Low gradeAset keuangan

lainnya

Pinjaman dan piutang:Giro pada Bank

Indonesia -) -) -) -) -) -) -) 33.848.000) 33.848.000)Giro pada bank-bank lain -) -) -) -) -) -) -) 4.483.354) 4.483.354)Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain -) -) -) -) -) -) -) 28.802.130) 28.802.130)

Tagihan akseptasi - bersih -) 34.752) -) -) 6.969.171) 707.556) 3.892) -) 7.715.371)

Wesel tagih - bersih -) 1.726) -) -) 1.939.550) 5.517) -) -) 1.946.793)Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali -) -) -) -) -) -) -) 34.448.535) 34.448.535)

Kredit yang diberikan - bersih 15.871) 114.095.018) 42.830) 27.672) 117.805.404) 20.101.691) 671.971) -) 252.760.457)

Piutang pembiayaan konsumen - bersih -) 4.487.552) -) -) -) -) -) -) 4.487.552)

Investasi sewa pembiayaan bersih - bersih -) 104.246) -) -) -) -) -) -) 104.246)

15.871) 118.723.294) 42.830) 27.672) 126.714.125) 20.814.764) 675.863) 101.582.019) 368.596.438)

Tersedia untuk dijual:Efek-efek untuk tujuan

investasi 36.786) -) -) -) -) -) -) 27.863.036) 27.899.822)

36.786) -) -) -) -) -) -) 27.863.036) 27.899.822)

Dimiliki hingga jatuh tempo:

Efek-efek untuk tujuan investasi 70.025) -) -) -) -) -) -) 19.340.524) 19.410.549)

70.025) -) -) -) -) -) -) 19.340.524) 19.410.549)

122.682) 118.723.294) 42.830) 27.672) 126.714.125) 20.814.764) 675.863) 148.785.579) 415.906.809)

Page 309: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 307

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 47

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

iii. Analisis risiko kredit (lanjutan)

2011

Mengalami penurunan

nilai individual

Tidak signifikan

secara individual

danpenurunan nilainya dinilai secara

kolektif

Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Jumlah

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

Tagihan akseptasi, wesel tagih dan kredit yang diberikan

1 - 30 hari 30 - 60 hari High gradeStandard

grade Low gradeAset keuangan

lainnya

Pinjaman dan piutang:Giro pada Bank

Indonesia -) -) - - -) -) -) 31.881.075) 31.881.075)Giro pada bank-bank

lain -) -) - - -) -) -) 2.499.443) 2.499.443)Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain -) -) - - -) -) -) 43.010.506) 43.010.506)

Tagihan akseptasi -bersih -) 24.658) - - 4.274.474) 727.653) 316.069) -) 5.342.854)

Wesel tagih - bersih -) 2.313) - - 1.258.608) 12.677) -) -) 1.273.598)Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali -) -) - - -) -) -) 21.201.164) 21.201.164)

Kredit yang diberikan -bersih 49.625) 84.341.496) - - 100.467.881) 13.119.602) 461.750) -) 198.440.354)

Piutang pembiayaan konsumen - bersih -) 3.498.699) - - -) -) -) -) 3.498.699)

Investasi sewa pembiayaan bersih - bersih -) 11.121) - - -) -) -) -) 11.121)

49.625) 87.878.287) - - 106.000.963) 13.859.932) 777.819) 98.592.188) 307.158.814)

Tersedia untuk dijual:Efek-efek untuk tujuan

investasi 12) -) - - -) -) -) 25.069.682) 25.069.694)

12) -) - - -) -) -) 25.069.682) 25.069.694)

Dimiliki hingga jatuh tempo:

Efek-efek untuk tujuan investasi 23.668) -) - - -) -) -) 26.928.778) 26.952.446)

23.668) -) - - -) -) -) 26.928.778) 26.952.446)

73.305) 87.878.287) - - 106.000.963) 13.859.932) 777.819) 150.590.648) 359.180.954)

Page 310: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012308

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 48

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

iii. Analisis risiko kredit (lanjutan)

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual adalah aset keuangan yang signifikan secara individual dan telah terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai individual telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut.

Sesuai kebijakan internal Bank, kredit yang diberikan yang ditentukan sebagai signifikan secara individual adalah kredit yang diberikan kepada debitur-debitur segmen korporasi dan komersial.

Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai secara kolektif

Aset keuangan yang nilainya tidak signifikan secara individual adalah kredit dan piutang yang diberikan oleh Bank dan Entitas Anak kepada debitur-debitur segmen ritel yaitu debitur kredit Usaha Kecil Menengah (UKM), kredit pembiayaan konsumen (termasuk kredit pembiayaan bersama), kredit pemilikan rumah, dan kartu kredit.

Bank dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai aset keuangan yang tidak signifikan secara individual secara kolektif, dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.

Jumlah tercatat aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai secara kolektif yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 563.359 dan Rp 408.982.

Aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah aset keuangan segmen korporasi dan komersial dengan tunggakan pembayaran pokok atau bunga kontraktual, tetapi Bank dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penurunan nilai individual belum terjadi, dengan mempertimbangkan agunan yang tersedia dan/atau tingkat tertagihnya jumlah yang masih terutang kepada Bank dan Entitas Anak.

Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

Termasuk dalam aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai individual dan telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko yang serupa, untuk menilai penurunan nilainya secara kolektif atas kerugian yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan (incurred but not yet reported/IBNR).

Sesuai dengan kualitasnya, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu high grade, standard grade, dan low grade, berdasarkan estimasi internal Bank atas kemungkinan gagal bayar dari debitur-debitur atau portofolio tertentu yang dinilai berdasarkan sejumlah faktor kualitatif dan kuantitatif.

Page 311: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 309

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 49

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

iii. Analisis risiko kredit (lanjutan)

Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan)

Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR1 sampai dengan RR7 dimasukkan ke dalam kategori high grade. Kategori high grade adalah kredityang memiliki kapasitas yang kuat dalam hal pembayaran kembali seluruh kewajibannya secara tepat waktu karena didukung oleh faktor fundamental yang baik dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.

Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR8 sampai dengan RR9 dimasukkan ke dalam kategori standard grade. Kategori standard grade adalah kredit yang dianggap memiliki kapasitas yang memadai dalam hal pembayaran bunga dan pokoknya, namun cukup peka terhadap perubahan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.

Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR10dimasukkan ke dalam kategori low grade. Kategori low grade adalah kredit yang rentan dalam hal kapasitas pembayaran bunga dan pokoknya karena faktor fundamental yang kurang mendukung dan/atau sangat peka terhadap kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.

Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasikan ulang

Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasikan ulang adalah kredit korporasi dan komersial yang telah direstrukturisasi karena adanya kekhawatiran akan penurunan yang signifikan atas kemampuan debitur untuk melakukan pembayaran kontraktual pada saat jatuh tempo, dimana Bank telah memberikan konsesi yang tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Kredit yang telah direstrukturisasi akan tetap dimasukkan ke dalam kategori ini, terlepas apakah terdapat peningkatan kualitas kredit yang bersangkutan. Jumlah tercatat kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasikan ulang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 785.244 dan Rp 78.589.

iv. Agunan

Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima Bank. Pada akhir tahun 2012, Bank memiliki agunan atas fasilitas kredit yang diberikan terutama dalam bentuk kas, properti, kendaraan bermotor, garansi, mesin, persediaan, efek-efek utang, dan lain-lain.

Page 312: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012310

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 50

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

iv. Agunan (lanjutan)

Estimasi nilai wajar dari agunan yang dimiliki Bank sebagai jaminan kredit yang diberikan berdasarkan penilaian nilai wajar yang terakhir dilakukan atas agunan yang bersangkutan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Atas kredit yang mengalami penurunan nilaisecara individual:Properti 42.395 52.207Lainnya 28.340 100.476

Atas kredit yang mengalami penurunan nilai secara kolektif:Properti 160.184.289 108.694.928Kendaraan bermotor 58.404.183 42.321.729Efek-efek utang 677.076 544.106Kas 697.965 352.071Lainnya 20.206.321 19.934.551

Atas kredit yang tidak mengalami penurunan nilai:Properti 120.223.826 91.292.241Garansi 90.886.192 80.459.985Mesin 33.980.668 14.700.303Persediaan 31.428.428 27.929.891Efek-efek utang 10.765.176 4.971.583Kas 12.907.470 12.958.656Lainnya 46.067.829 36.210.579

586.500.158 440.523.306

Rincian dari aset keuangan dan aset non-keuangan yang diperoleh Bank selama periode berjalan melalui pengambilalihan kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan yang dimiliki pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, yang disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih adalah sebagai berikut:

2012 2011

Tanah 17.801 17.553Bangunan 3.967 14.370Properti komersial lainnya 16.022 24.966Aset keuangan dan aset lainnya 3.725 3.725

41.515 60.614

Kebijakan Bank adalah untuk merealisasikan agunan yang diambil alih dalam rangka penyelesaian kredit. Pada umumnya, Bank tidak menggunakan agunan non-kas yang diambil alih untuk keperluan operasional sendiri.

Page 313: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 311

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 51

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

v. Aset keuangan diperdagangkan

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank dan Entitas Anak memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 1.441.725 dan Rp 2.567.832 (Catatan 9). Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit aset keuangan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Obligasi pemerintah dan Sertifikat Bank Indonesia:Investment grade 1.375.923 2.425.429

Aset derivatif:Pihak lawan Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia 21.289 5.527Pihak lawan bank-bank lain 15 64.866Pihak lawan korporasi 3.230 6.307

Lainnya 41.268 65.703Nilai wajar 1.441.725 2.567.832

d. Manajemen risiko likuiditas

Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Treasuri.

Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah liabilitas yang jatuh tempo.

Aset likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia, termasuk giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain serta kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia atas kelebihan Giro Wajib Minimum(GWM), menjual putus SBI/SBN atau menjual SBI/SBN dengan perjanjian pembelian kembali, melakukan early redemption BI term deposit atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank terdiri dari cadangan GWM dan kas di kantor-kantor cabang.

Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank dan Entitas Anak berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

2012

Nilai tercatat

Nilai nominal bruto masuk/

(keluar)Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan - 1 tahun

> 1 - 5 Tahun

Liabilitas keuangan non-derivatif

Simpanan dari nasabah (370.274.199) (370.423.448) (342.659.056) (11.783.873) (15.980.519) -)Simpanan dari bank-bank

lain (2.330.295) (2.330.346) (2.283.246) (45.000) (2.100) -)Utang akseptasi (5.839.495) (5.839.495) (2.801.864) (2.178.678) (812.562) (46.391)Efek-efek utang yang

diterbitkan (2.521.877) (2.540.718) (18.841) -) (978.841) (1.543.036)Pinjaman yang diterima (128.018) (128.239) (1.115) (2.124) (125.000) -)Dipindahkan (381.093.884) (381.262.246) (347.764.122) (14.009.675) (17.899.022) (1.589.427)

Page 314: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012312

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 52

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)

2012

Nilai tercatat

Nilai nominal bruto masuk/

(keluar)Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan - 1 tahun

> 1 - 5 Tahun

Pindahan (381.093.884) (381.262.246) (347.764.122) (14.009.675) (17.899.022) (1.589.427)

Liabilitas keuangan derivatif

Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan: (48.474)Arus keluar ) (6.629.551) (2.778.859) (3.490.065) (360.627) -)Arus masuk ) 6.564.056) 2.759.353) 3.453.963) 350.740) -)

(48.474) (65.495) (19.506) (36.102) (9.887) -)))

Rekening administratifFasilitas kredit kepada

nasabah yang belum digunakan - committed (106.906.775) (106.906.775) -) -) -)

Fasilitas kredit kepada bank-bank lain yang belum digunakan - committed (941.680) (941.680) -) -) -)

Fasilitas Letter of Credityang tidak dapat dibatalkan (7.471.571) (2.437.963) (3.601.159) (620.162) (812.287)

Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah (8.430.158) (8.430.158) -) -) -)

-) (123.750.184) (118.716.576) (3.601.159) (620.162) (812.287)(381.142.358) (505.077.925) (466.500.204) (17.646.936) (18.529.071) (2.401.714)

2011

Nilai tercatat

Nilai nominal bruto masuk/

(keluar)Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan - 1tahun

> 1 - 5 tahun

Liabilitas keuangan non-derivatif

Simpanan dari nasabah (323.427.592) (323.620.116) (297.052.033)) (13.353.000)) (13.215.083)) -))Simpanan dari bank-bank

lain (3.466.962) (3.467.656) (2.062.031)) (37.500)) (1.368.125)) -))Utang akseptasi (4.043.322) (4.043.322) (1.848.428)) (1.643.927)) (550.967)) -))Efek-efek utang yang

diterbitkan (1.481.018) (1.483.854) (2.836)) (88.376)) (567.791)) (824.851))Pinjaman yang diterima (449.188) (450.657) (88.575)) (144.286)) (211.366)) (6.430))

(332.868.082) (333.065.605) (301.053.903)) (15.267.089)) (15.913.332)) (831.281))

Liabilitas keuangan derivatif

Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan: (44.393)

Arus keluar ) (6.938.580) (3.009.461) (2.061.103) (1.868.016) -)Arus masuk ) 6.876.650) 2.981.722) 2.036.010) 1.858.918) -)

(44.393) (61.930) (27.739) (25.093) (9.098) -)

Dipindahkan (332.912.475) (333.127.535) (301.081.642) (15.292.182) (15.922.430) (831.281)

Page 315: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 313

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 53

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)

2011

Nilai tercatat

Nilai nominal bruto masuk/

(keluar)Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan - 1tahun

> 1 - 5 tahun

Pindahan (332.912.475) (333.127.535) (301.081.642) (15.292.182) (15.922.430) (831.281)

Rekening administratifFasilitas kredit kepada

nasabah yang belum digunakan - committed (81.582.107) (81.582.107) -) -) -)

Fasilitas kredit kepada bank-bank lain yang belum digunakan - committed (667.951) (667.951) -) -) -)

Fasilitas Letter of Credityang tidak dapat dibatalkan (6.644.614) (5.869.332) (24.519) (1.326) (749.437)

Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah (8.502.441) (8.502.441) -) -) -)

-) (97.397.113) (96.621.831) (24.519) (1.326) (749.437)(332.912.475) (430.524.648) (397.703.473) (15.316.701) (15.923.756) (1.580.718)

Tabel-tabel di atas disusun berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan danfasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan, dan untuk kontrak garansi yang diterbitkan, serta fasilitas kredit yang belum digunakan - committed berdasarkan jatuh tempo kontraktual paling awal yang mungkin terjadi. Ekspektasi Bank dan Entitas Anak atas arus kas dari instrumen-instrumen tersebut bervariasi secara signifikan dari analisis di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat, atau fasilitas kredit kepada nasabah/bank-bank lain yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.

Nilai nominal arus kas masuk dan keluar yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan atau komitmen. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bruto arus kas masuk dan keluar derivatif yang diselesaikan secara bersamaan (sebagai contoh kontrak forwardvaluta asing).

Analisis tentang nilai tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 disajikan pada Catatan 35.

Page 316: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012314

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 54

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar

i. Risiko nilai tukar valuta asing

Bank telah menjalankan perdagangan valuta asing sebagaimana diatur dalam ketentuan dan kebijakan internal dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Posisi Devisa Neto (PDN). Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan PDN pada Divisi Treasuri yang menggabungkan laporan PDN harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi PDN untuk setiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan PDN harian yang menggabungkan PDN dalam laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening administratif.

Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya. Saat ini, Bank pada umumnya tidak melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan (proprietary trading), walaupun ada kalanya Bank memiliki PDNdalam jumlah tertentu untuk pemenuhan kebutuhan nasabah, sesuai dengan ketentuan internalBank.

Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima dalam Dolar Amerika Serikat. Untuk memenuhi peraturan PDN, Bank mempertahankan asetnya yang terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan dalam DolarAmerika Serikat.

Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing pada trading book, Bank menggunakan metode Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation untuk kepentingan pelaporan internal, sedangkan untuk perhitungan pelaporan Kebutuhan Pemenuhan Modal MinimumBank, Bank menggunakan metode standar Bank Indonesia.

Informasi mengenai PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 diungkapkan pada Catatan 36.

ii. Risiko tingkat suku bunga

Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah simpanan nasabah, sedangkan aset Bank yang sensitif adalah obligasi pemerintah, efek-efek untuk tujuan investasi dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.

Bank menggunakan “earning approach” dan “economic value approach” untuk mengukur risiko suku bunga pada banking book. Earning approach menggunakan metode akrual (accrual method) untuk mengukur sensitivitas perubahan pendapatan bunga neto (Net Interest Income) sebagai akibat perubahan suku bunga. Sementara itu, economic value approachmenggunakan metode Duration (Duration method) untuk mengukur sensitivitas perubahan nilai ekonomi aset produktif dan liabilitas berbunga sebagai akibat perubahan suku bunga. Dalam metode Duration, risiko suku bunga didefinisikan sebagai penurunan nilai kini dari seluruh portfolio aset produktif dan liabilitas berbunga pada banking book sebagai akibat dari perubahan suku bunga.

Page 317: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 315

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 55

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

Banking book adalah semua aset keuangan/posisi lainnya yang tidak termasuk dalam trading book.

Pengukuran risiko dilakukan terhadap mata uang Rupiah dan valuta asing (USD) untuk kemudian dilaporkan kepada ALCO. Untuk pengukuran risiko suku bunga pada trading book, Bank menggunakan metode Value at Risk (VaR) dengan pendekatan metode Historical Simulation untuk kepentingan pelaporan internal, sedangkan untuk perhitungan pelaporan Kebutuhan Pemenuhan Modal Minimum Bank, Bank menggunakan metode standar Bank Indonesia.

Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga simpanan pada umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka bersifat tetap, sesuai dengan jangka waktunya. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk biaya pendanaan GWM).

Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Bank memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Direksi menetapkan batas VaR trading book, sebagai alat bantu untuk memitigasi risiko, yang dimonitor secara harian oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Tabel di bawah ini merangkum aset dan liabilitas keuangan Bank dan Entitas Anak (tidak untuk tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:

2012Suku bunga mengambang Suku bunga tetap

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Lebih dari 1 tahun

Tidak dikenakan

bunga Jumlah

Aset keuanganGiro pada Bank

Indonesia 11.489.159) -) -) -) -) 22.358.841) 33.848.000)Giro pada bank-bank

lain 4.483.354) -) -) -) -) -) 4.483.354)Penempatan pada

Bank Indonesia dan bank-bank lain -) -) 28.455.130) 347.000) -) -) 28.802.130)

Tagihan akseptasi -) -) -) -) -) 7.715.371) 7.715.371)Wesel tagih -) -) 1.946.793) -) -) -) 1.946.793)Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali -) -) 34.448.535) -) -) -) 34.448.535)

Kredit yang diberikan 184.546.308) 20.047.277) -) -) 48.166.872) -) 252.760.457)

Dipindahkan 200.518.821) 20.047.277) 64.850.458) 347.000) 48.166.872) 30.074.212) 364.004.640)

Page 318: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012316

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 56

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

2012Suku bunga mengambang Suku bunga tetap

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Lebih dari 1 tahun

Tidak dikenakan

bunga Jumlah

Pindahan 200.518.821 20.047.277) 64.850.458) 347.000) 48.166.872) 30.074.212) 364.004.640)

Piutang pembiayaan konsumen -) -) 623.632) 1.558.279) 2.305.641) -) 4.487.552)

Investasi sewa pembiayaan bersih -) -) 104.246) -) -) -) 104.246)

Efek-efek untuk tujuan investasi 8.545.215) 2.152.257) 1.726.310) 3.822.892) 30.883.904) 179.793) 47.310.371)

Jumlah 209.064.036) 22.199.534) 67.304.646) 5.728.171) 81.356.417) 30.254.005) 415.906.809)

Liabilitas keuanganSimpanan dari

nasabah (297.258.030) -) (57.035.649) (15.980.520) -) -) (370.274.199)Simpanan dari bank-

bank lain (2.260.860) -) (69.435) -) -) -) (2.330.295) Utang akseptasi - -) -) -) -) (5.839.495) (5.839.495)Efek-efek utang yang

diterbitkan - -) (99.679) (877.175) (1.545.023) -) (2.521.877) Pinjaman yang

diterima - -) (128.018) -) -) -) (128.018) Jumlah (299.518.890) --) (57.332.781) (16.857.695) (1.545.023) (5.839.495) (381.093.884)

Gap re-pricing suku bunga (90.454.854) 22.199.534) 9.971.865) (11.129.524) 79.811.394) 24.414.510) 34.812.925)

2011Suku bunga mengambang Suku bunga tetap

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Lebih dari 1 tahun

Tidak dikenakan

bunga Jumlah

Aset keuanganGiro pada Bank

Indonesia 10.818.356) -) -) -) -) 21.062.719 31.881.075)Giro pada bank-bank

lain 2.499.443) -) -) -) -) - 2.499.443)Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain -) -) 35.169.169) 7.841.337) -) - 43.010.506)

Tagihan akseptasi -)--) -) -) -) -) 5.342.854 5.342.854)Wesel tagih ) -) -) 1.273.598) -) -) - 1.273.598)

Dipindahkan 13.317.799) -) 36.442.767) 7.841.337) -) 26.405.573 84.007.476)

Page 319: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 317

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 57

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

2011Suku bunga mengambang Suku bunga tetap

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Kurang dari 3 bulan

3 bulan - 1 tahun

Lebih dari 1 tahun

Tidak dikenakan

bunga Jumlah

Pindahan 13.317.799) -) 36.442.767) 7.841.337) -) 26.405.573) 84.007.476)

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali -) -) 19.932.333) 1.268.831) -) -) 21.201.164)

Kredit yang diberikan 157.655.654) 10.790.609) -) -) 29.994.091) -) 198.440.354)Piutang pembiayaan

konsumen -) -) 490.074) 1.227.843) 1.780.782) -) 3.498.699)Investasi sewa

pembiayaan bersih -) -) 11.121) -) -) -) 11.121)Efek-efek untuk tujuan

investasi 17.141.627) 5.160.891) 1.289.722) 6.783.037) 21.475.433) 171.430) 52.022.140)Jumlah 188.115.080) 15.951.500) 58.166.017) 17.121.048) 53.250.306) 26.577.003) 359.180.954)

Liabilitas keuanganSimpanan dari nasabah (249.009.441) -) (61.203.068) (13.215.083) -) -) (323.427.592)Simpanan dari bank-

bank lain (2.006.517) -) (92.320) (1.368.125) -) -) (3.466.962)Utang akseptasi -) -) -) -) -) (4.043.322) (4.043.322)Efek-efek utang yang

diterbitkan -) -) (88.055) (567.135) (825.828) -) (1.481.018) Pinjaman yang

diterima -) -) (449.188) -) -) -) (449.188) Jumlah (251.015.958) -) (61.832.631) (15.150.343) (825.828) (4.043.322) (332.868.086)

Gap re-pricing suku bunga (62.900.878) 15.951.500) (3.666.614) 1.970.705) 52.424.478) 22.533.681) 26.312.872)

Analisis sensitivitas

Berdasarkan laporan re-pricing gap, dilakukan analisis sensitivitas terhadap setiap perubahan (naik atau turun) suku bunga secara paralel sebesar 1%, dengan asumsi:

perubahan suku bunga komponen aset sama besar dengan perubahan suku bunga komponen liabilitas; danperubahan yang sama besar untuk setiap jangka waktu pada yield curve (parallel yieldcurve movement).

Page 320: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012318

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 58

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

Analisis sensitivitas (lanjutan)

Analisis sensitivitas ini dilakukan secara berkala setiap bulan untuk kepentingan ALCO. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan bunga bersih:

2012 2011

Penurunan pendapatan bunga bersih karena kenaikan suku bunga 1% secara paralel (731.251) (692.728)

Kenaikan pendapatan bunga bersih karena penurunan suku bunga 1% secara paralel 731.251) 692.728)

Analisis Value at Risk (VaR)

Bank menggunakan pendekatan Historical Simulation (sebelum Juni 2012, Bank menggunakan pendekatan Variance Covariance) dalam menghitung VaR. Perubahan pendekatan dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi kebutuhan dari produk baru di masa mendatang. Dengan pendekatan Historical Simulation, simulasi harus bersumber kepada data historis dan data pasar terkini. Dengan mempertimbangkan data pasar selama setahun sebelumnya dan memperhatikan hubungan atas pasar dan harga yang berbeda, model menghasilkan berbagai skenario masa depan yang dapat diterima untuk pergerakan harga pasar. VaR didefinisikan sebagai kemungkinan kerugian terburuk dengan tingkat keyakinan 99%.

Bank menggunakan batasan VaR dalam memantau risiko pasar secara keseluruhan dan beberapa risiko nilai tukar uang dan risiko suku bunga. Batas VaR ditelaah dan disahkan oleh Manjemen. Batas VaR dialokasikan kepada portofolio asset yang diperdagangkan. VaR dihitung sedikitnya satu kali dalam sehari. Laporan harian pemanfaatan batas VaR disampaikan kepada Unit Bisnis terkait dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan ringkasannya disampaikan kepada Manajemen.

Meskipun VaR merupakan alat penting dalam mengukur risiko pasar, asumsi yang mendasari model menyebabkan adanya beberapa keterbatasan, termasuk hal-hal sebagai berikut:

Holding period selama 10 hari dengan mengasumsikan bahwa adalah mungkin untuk melakukan lindung nilai atau melepas posisi dalam jangka waktu tersebut. Hal ini tidak mungkin terjadi untuk aset tertentu yang sangat tidak likuid atau dalam situasi di manaterdapat keadaan pasar yang tidak likuid.Tingkat kepercayaan pada 99% tidak mencerminkan kerugian yang mungkin terjadi di luar tingkat ini. Bahkan dalam model yang digunakan ada kemungkinan 1% bahwa kerugian dapat melebihi VaR.VaR dihitung pada setiap akhir hari dan tidak mencerminkan eksposur yang mungkin timbul pada posisi selama hari perdagangan.Penggunaan data historis sebagai dasar untuk menentukan rentang kemungkinan hasil masa depan mungkin tidak selalu mencakup semua skenario yang mungkin terjadi, terutama yang bersifat luar biasa.

Page 321: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 319

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 59

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

Analisis Value at Risk (VaR) (lanjutan)

Ukuran VaR tergantung pada posisi Bank dan volatilitas harga pasar. VaR atas posisi Bank yang tidak berubah dapat menurun jika terdapat penurunan volatilitas harga pasar dan sebaliknya.

Bank melakukan validasi atas akurasi model VaR dengan melakukan pengujian (back-testing) atas hasil laba atau rugi hipotesis (hypotetical profit or loss).

Hasil pengukuran VaR selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Nilai tukar Suku bunga Nilai tukar Suku bunga

Rata-rata 21.187,05 10.757,12 4.630,74 20.179,18Tertinggi 74.746,86 27.908,97 28.319,61 40.691,51Terendah 2.657,49 3.045,95 531,20 4.588,80Per 31 Desember 20.229,94 5.327,66 4.371,23 17.199,87

Bank menggunakan struktur batas sensitivitas lainnya dalam rangka mitigasi atas keterbatasanVaR, termasuk batasan untuk memitigasi kemungkinan adanya konsentrasi risiko dalam setiap portofolio aset yang diperdagangkan. Selain itu, Bank menggunakan stress testing untuk mengukur dampak finansial dari berbagai skenario pasar yang luar biasa, seperti adanya perpindahan (shifting) dari kurva imbal hasil (yield curve) yang tidak paralel dan volatilitas suku bunga.

Bank memantau sensitivitas atas nilai wajar dari efek-efek tersedia untuk djual terhadap berbagai skenario pasar baik yang standar maupun yang tidak standar, yang diuji setiap triwulanan, yangmencakup kenaikan dan penurunan kurva imbal hasil 400 basis point (bp) secara paralel. Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual dari perubahan tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terhadap ekuitas (dalam miliaran Rupiah).

2012 2011

Kenaikan nilai wajar dari efek-efek karena penurunan kurva imbal hasil 400 bp secara paralel 2.590) 1.004)

Penurunan nilai wajar dari efek-efek karena kenaikan kurva imbal hasil 400 bp secara paralel (3.068) (752)

Page 322: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012320

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 60

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

f. Manajemen risiko operasional

Risk and Control Self Assessment

Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2002 Bank mulai melaksanakan Risk Self Assessment (RSA) tahap awal ke seluruh cabang/kanwil dan seluruh divisi di Kantor Pusat. Salah satu tujuan pelaksanaan RSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness(kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya pengendalian risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, RSA masih terus dilakukan dan disempurnakan dengan tujuan untuk lebih menanamkan risk awareness dalam pengelolaan risiko pada setiap unit kerja. Pada tahun 2006 program RSA telah disempurnakan dengan memasukkan unsur kontrol dalam penilaian risikosehingga nama RSA diubah menjadi Risk and Control Self Assessment (RCSA). Tahun 2007sampai dengan 2010, implementasi RCSA dilakukan dengan menggunakan metode samplingberdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya terutama untuk unit kerja yang memiliki risiko operasional yang signifikan.

Mulai tahun 2011, implementasi RCSA dilakukan ke seluruh unit kerja cabang dan unit kerja Kantor Pusat yang memiliki risiko operasional yang dinilai signifikan. Skala dampak dan kemungkinan terjadi untuk RCSA telah di-review dan divalidasi ulang pada tahun 2012 sehingga proses RCSA dapat memberikan gambaran tingkat risiko yang lebih sesuai dan tepat dengan aktivitas usaha dan profil risiko saat ini, untuk masing-masing unit kerja dan Bank secara keseluruhan.

Loss Event Database (LED)

Bank juga telah memiliki database kasus atau kerugian terkait risiko operasional yang terjadi di seluruh unit kerja yang dikenal dengan nama Loss Event Database (LED). LED bertujuan untuk membantu Bank dalam mencatat dan menganalisis kasus atau permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus serupa. Tujuan akhir dari LED adalah agar risiko kerugian operasional yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.

Selain itu, LED juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian risiko operasional yang digunakan Bank untuk memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian operasional yang telah terjadi pada Bank. Saat ini LED telah diimplementasikan di seluruh kantor wilayah, cabang dan unit kerja kantor pusat.

Key Risk Indicator (KRI)

KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early warning sign)atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja. Hingga akhir tahun 2008, hampir seluruh cabang telah menerapkan metode KRI ini. Pada awal tahun 2009 dilakukan penyempurnaan KRI dengan menambahkan 7 indikator baru. Penyempurnaan ini ditujukan untuk lebih meningkatkan risk awareness. Sejak pertengahan tahun 2009, seluruh kanwil dan cabang telah menerapkan metode KRI.

Page 323: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 321

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 61

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

f. Manajemen risiko operasional (lanjutan)

Operational Risk Management Information System (ORMIS)

ORMIS merupakan aplikasi pendukung yang digunakan dalam implementasi RCSA, LED dan KRI. Saat ini seluruh unit kerja telah mengunakan aplikasi ORMIS dalam mengimplementasikan RCSA, LED, dan KRI.

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN

Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).

a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2w.

Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasidan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali disetujui secara independen oleh bagian risiko kredit.

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.

a.2. Penentuan nilai wajar

Dalam menentukan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank dan Entitas Anak harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2j.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.

Page 324: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012322

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 62

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak meliputi:

b.1. Penilaian instrumen keuangan

Kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2j.6. Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:

Tingkat 1: Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Tingkat 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.

Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimanateknik penilaiannya tidak menggunakan data yang dapat diobservasi dan dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi atas instrumen sejenis dimana dibutuhkan penyesuaian atau asumsi-asumsi yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.

Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian.

Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan danperbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread, dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs valuta asing serta tingkat kerentanan, dan korelasi harga yang diharapkan.

Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para pelaku pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

Page 325: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 323

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 63

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak (lanjutan)

b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)

Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar berdasarkan tingkat hirarki nilai wajarnya.

2012Tingkat 1 Tingkat 2 Jumlah

Aset keuanganDiperdagangkan

Efek-efek untuk diperdagangkan 1.417.191 - 1.417.191Aset derivatif - 24.534 24.534

1.417.191 24.534 1.441.725

Tersedia untuk dijualEfek-efek untuk tujuan investasi 26.443.683 1.288.169 27.731.852

27.860.874 1.312.703 29.173.577Liabilitas keuanganDiperdagangkan

Liabilitas derivatif - 48.474 48.474

2011Tingkat 1 Tingkat 2 Jumlah

Aset keuanganDiperdagangkan

Efek-efek untuk diperdagangkan 2.491.132 - 2.491.132Aset derivatif - 76.700 76.700

2.491.132 76.700 2.567.832

Tersedia untuk dijualEfek-efek untuk tujuan investasi 24.035.779 873.308 24.909.087

26.526.911 950.008 27.476.919Liabilitas keuanganDiperdagangkan

Liabilitas derivatif - 44.393 44.393

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank dan Entitas Anak tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang pengukurannya termasuk dalam hirarki penilaian tingkat 3.

Page 326: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012324

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 64

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak (lanjutan)

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:

Dalam mengklasifikasi aset keuangan ke dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank dan Entitas Anak telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2j.1.

Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank dan Entitas Anak telah menetapkan bahwa Bank dan Entitas Anak memiliki intensipositif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2j.1).

5. KAS

2012 2011

Rupiah 10.478.988 9.795.183Valuta asing 575.220 560.437

11.054.208 10.355.620

Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sebesar Rp 6.028.454 dan Rp 6.275.649 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

6. GIRO PADA BANK INDONESIA

2012 2011

Rupiah 30.696.537 28.888.800Valuta asing 3.151.463 2.992.275

33.848.000 31.881.075

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun giro pada Bank Indonesia dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar 1,57% dan 1,88%.

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.

Page 327: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 325

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 65

6. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, GWM Primer Bank, termasuk GWM atas Loan-to-Deposit Ratio (LDR), masing-masing sebesar 9,03% dan 9,85% untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8,29%dan 8,45% untuk valuta asing. GWM Sekunder masing-masing sebesar 21,42% dan 22,07% dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara, Surat Berharga Syariah Negara, dan dana lebih di atas GWM minimum (excess reserve).

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM Bank Umum.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 35.

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN

2012 2011

Rupiah 12.666 79.653Valuta asing 4.470.688 2.419.790

4.483.354 2.499.443

Rincian giro pada bank-bank lain menurut nama pihak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011Wells Fargo Bank, N.A. 2.928.078 966.653The Bank of New York Mellon Corporation 296.374 501.580JP Morgan Chase Bank, N.A. 254.293 167.808 Citibank, N.A. 233.934 77.792GBC International Bank 99.003 120Bank of China (Hong Kong) Limited 90.998 21.161Standard Chartered Bank 77.457 43.532Barclays Bank 63.237 2.853Bank of China 58.003 75.067PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 46.913 38.076 The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd 42.042 47.912Bank of America, N.A. 38.814 117.529United Overseas Bank Limited Co. 28.851 24.776Sumitomo Mitsui Banking Corporation 26.946 59.425 Lainnya 198.411 355.159

4.483.354 2.499.443

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki saldo giro pada bank-bank lain dari pihak berelasi.

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun giro pada bank-bank lain adalah sebagai berikut:

2012 2011Rupiah 0,36% 0,45%Valuta asing 0,13% 0,07%

Page 328: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012326

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 66

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank-bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak diperlukan.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 35.

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain berdasarkan jenis dan jangka waktu kontraktual penempatan awal adalah sebagai berikut:

2012Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah

Bank Indonesia:Rupiah 16.075.539 5.582.845 344.970 898.852 - 22.902.206Valuta asing 1.011.938 - - - - 1.011.938

Call money: -Rupiah 1.795.000 1.143.000 - - - 2.938.000Valuta asing 1.420.419 205.123 - - - 1.625.542

Deposito berjangka: -Rupiah 50.000 215.000 - - - 265.000Valuta asing 3.855 6.259 36.822 12.446 - 59.382

Lain-lain:Valuta asing 62 - 1 - 1 -1 - 62

20.356.813 7.152.227 381.792 911.298 - 28.802.130

2011Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah

Bank Indonesia:Rupiah 2.047.573 - 12.327.898 23.585.481 - 37.960.952

Call money:Rupiah 1.065.000 - - - 1.755.000 2.820.000Valuta asing 1.045.040 234.643 317.362 584.854 2.181.899

Deposito berjangka:Valuta asing 33.144 14.372 - - - 47.516

Lain-lain:Valuta asing 139 -1 - 1 -1 - 139

4.190.896 249.015 12.645.260 24.170.335 1.755.000 43.010.506

Page 329: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 327

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 67

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain menurut nama pihak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011Bank Indonesia 23.914.143 37.960.952The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd 496.403 376.436PT Bank Pan Indonesia Tbk 496.375 250.000PT Bank ANZ Indonesia 483.000 131.479Citibank, N.A. 400.000 2.155.000JP Morgan Chase Bank, N.A. 400.000 200.000Sumitomo Mitsui Banking Corporation 350.620 70.289PT Bank Rabobank Internasional Indonesia 290.000 -PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 225.000 -PT Bank Bukopin Tbk 200.000 -PT Bank Danamon Indonesia Tbk 130.000 136.013PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 100.000 -PT Bank Riau Kepri 100.000 -PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk 100.000 100.000The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd 100.000 226.688Standard Chartered Bank 100.000 100.000Lainnya 916.589 1.303.649

28.802.130 43.010.506

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki saldo penempatan pada bank-bank lain dari pihak berelasi.

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain adalah sebagai berikut:

2012 2011Bank Indonesia dan call money:

Rupiah 4,42% 6,54%Valuta asing 0,74% 0,50%

Deposito:Rupiah 4,27% -Valuta asing 0,93% 0,17%

Kisaran tingkat suku bunga kontraktual dari deposito dalam valuta asing yang dimiliki Bank selama tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar 0,01%, sedangkan untuk deposito dalam Rupiah sebesar 4,97% - 5,02% selama tahun berakhir 31 Desember 2011.

Tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang digunakan sebagai jaminan selain penempatan kepada The Bank of New York Mellon Corporation (termasuk di dalam Lainnya)sehubungan dengan jaminan atas penggunaan jasa Visa dan Mastercard masing-masing sebesar Rp 3.855 dan Rp 33.144 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak diperlukan.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 35.

Page 330: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012328

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 68

9. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN

Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:

2012 2011Nilai Nominal Nilai Wajar Nilai Nominal Nilai Wajar

Aset keuangan: Efek-efek

Obligasi pemerintah 49.852 51.874 174.485 182.518Sertifikat Bank Indonesia 1.350.000 1.324.049 2.277.564 2.242.911Lain-lain - 41.268 - 65.703

1.399.852 1.417.191 2.452.049 2.491.132Aset derivatif

Forward 1.825 10.418Currency swap 22.476 64.467Spot 233 1.815

24.534 76.700

1.441.725 2.567.832

Liabilitas keuangan:Liabilitas derivatif

Forward 37.954 27.535Currency swap 9.240 13.444Spot 1.280 3.414

48.474 44.393

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki saldo aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dari dan ke pihak berelasi.

Selama tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat reklasifikasi instrumen keuangan untuk diperdagangkan. Informasi mengenai jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 35.

Page 331: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 329

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 69

10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI

a. Rincian tagihan akseptasi

2012 2011

RupiahNasabah non-bank 463.786) 778.776)Bank-bank lain 37.217) 51.941)

501.003) 830.717)Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai (3.014) (177.555)497.989) 653.162)

Valuta asingNasabah non-bank 6.594.172) 4.634.847)Bank-bank lain 682.020) 127.148)

7.276.192) 4.761.995)Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai (58.810) (72.303)7.217.382) 4.689.692)

Jumlah tagihan akseptasi - bersih 7.715.371) 5.342.854)

b. Rincian utang akseptasi

2012 2011

RupiahNasabah non-bank 83.893) 70.799)Bank-bank lain 197.797) 2.072)

281.690) 72.871)

Valuta asingNasabah non-bank 714.140) 135.008)Bank-bank lain 4.843.665) 3.835.443)

5.557.805) 3.970.451)

Jumlah utang akseptasi 5.839.495) 4.043.322)

c. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi

2012Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo, awal tahun (177.555) (72.303) (249.858)Pemulihan kerugian selama tahun berjalan 174.541) 14.924) 189.465)Selisih kurs yang timbul dari cadangan kerugian

penurunan nilai dalam valuta asing -) (1.431) (1.431)Saldo, akhir tahun (3.014) (58.810) (61.824)

Page 332: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012330

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 70

10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan)

c. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi (lanjutan)

2011Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo, awal tahun (180.115) (76.180) (256.295)Pemulihan kerugian selama tahun berjalan 2.560) 4.105) 6.665)Selisih kurs yang timbul dari cadangan kerugian

penurunan nilai dalam valuta asing -) (228) (228)Saldo, akhir tahun (177.555) (72.303) (249.858)

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki saldo tagihan dan utang akseptasi dari dan ke pihak berelasi.Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan akseptasi dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan 35.

11. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

Akun ini merupakan tagihan kepada Bank Indonesia dan bank lain atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali dengan perincian sebagai berikut:

2012

Rentang tanggal pembelian

Rentang tanggal penjualan

Harga penjualan kembali

Pendapatan bunga yang

belum diakuiNilai

tercatat

Transaksi dengan Bank Indonesia:Obligasi pemerintah 28 Agt 12 - 28 Des 12 2 Jan 13 - 22 Mar 13 31.745.604 (173.860) 31.571.744Obligasi Republik

Indonesia 23 Nop 12 - 11 Des 12 4 Jan 13 - 8 Peb 13 1.030.065 (2.052) 1.028.013Surat Perbendaharaan

Negara 4 Des 12 - 5 Des 12 5 Peb 13 - 8 Peb 13 924.740 (4.153) 920.587Dipindahkan 33.700.409 (180.065) 33.520.344

Page 333: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 331

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 71

11. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (Lanjutan)

2012

Rentang tanggal pembelian

Rentang tanggal penjualan

Harga penjualan kembali

Pendapatan bunga yang

belum diakui

Nilai tercatat

Pindahan 33.700.409 (180.065) 33.520.344

Transaksi dengan bank-bank lain:Obligasi pemerintah 13 Des 12 - 18 Des 12 14 Jan 13 - 18 Jan 13 929.895 (1.704) 928.191

929.895 (1.704) 928.191

34.630.304 (181.769) 34.448.535

2011

Rentang tanggal pembelian

Rentang tanggal penjualan

Harga penjualan kembali

Pendapatan bunga yang

belum diakui

Nilai tercatat

Transaksi dengan Bank Indonesia:Obligasi pemerintah 13 Okt 11 - 22 Des 11 5 Jan 12 - 10 Mei 12 18.415.450 (110.438) 18.305.012Obligasi Republik

Indonesia 11 Nop 11 - 15 Des 11 5 Jan 12 - 23 Peb 12

1.841.472 (6.114) 1.835.358Surat Perbendaharaan

Negara 7 Nop 11 - 27 Des 11 12 Jan 12 - 16 Peb 12 1.064.068 (3.274) 1.060.794

21.320.990 (119.826) 21.201.164

Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah dalam mata uang Rupiah.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki saldo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dari pihak berelasi.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak diperlukan.

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 4,26% dan 5,82%.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan pada Catatan 35.

Page 334: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012332

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 72

12. KREDIT YANG DIBERIKAN

Kredit yang diberikan pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari:

a. Berdasarkan jenis kredit dan mata uang

2012 2011RupiahPihak berelasi:

Modal kerja 527.995) 451.946)Investasi 538) 320.279)Konsumsi 21.034) 19.793)

549.567) 792.018)Pihak ketiga:

Modal kerja 108.845.077) 91.410.560)Investasi 61.835.535) 39.934.967)Konsumsi 62.473.925) 45.570.810)Kartu kredit 6.431.261) 4.690.515)Pinjaman karyawan 1.311.994) 1.182.626)

240.897.792) 182.789.478)

241.447.359) 183.581.496)Valuta AsingPihak ketiga:

Modal kerja 9.364.987) 13.166.578)Investasi 5.965.519) 5.506.853)

15.330.506) 18.673.431)

Jumlah kredit yang diberikan 256.777.865) 202.254.927)

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilaiRupiah (3.811.772) (3.530.598)Valuta asing (205.636) (283.975)

(4.017.408) (3.814.573)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 252.760.457) 198.440.354)

Page 335: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 333

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 73

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Bank Indonesia

2012

Lancar

Dalam perhatian khusus

Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah )Manufaktur 45.878.252) 143.621) 2.184) 20.177) 51.528) 46.095.762)Jasa bisnis 21.217.772) 110.728) 3.568) -) 7.775) 21.339.843)Perdagangan, restoran dan

hotel 61.666.801) 495.786) 61.616) 33.545) 191.682) 62.449.430)Pertanian dan sarana

pertanian 10.461.431) 20.037) 2.238) 529) 2.828) 10.487.063)Konstruksi 5.565.073) 36.169) 1.239) 248) 33.984) 5.636.713)Pengangkutan,

pergudangan dan komunikasi 13.944.834) 48.603) 52.032) 115) 50.852) 14.096.436)

Jasa-jasa sosial/pelayanan masyarakat 3.900.235) 18.462) 34) 390) 3.024) 3.922.145)

Pertambangan 1.088.251) 4.608) -) -) 2.491) 1.095.350)Listrik, gas dan air 4.120.871) 5.627) -) -) 661) 4.127.159)Lain-lain 69.465.895) 2.283.023) 90.250) 124.123) 234.167) 72.197.458)

237.309.415) 3.166.664) 213.161) 179.127) 578.992) 241.447.359)

Valuta asingManufaktur 7.759.017) -) -) -) -) 7.759.017)Jasa bisnis 717.859) -) -) -) -) 717.859)Perdagangan, restoran dan

hotel 2.562.499) 80.248) -) -) 12.048) 2.654.795)Pertanian dan sarana

pertanian 1.205.108) -) -) -) -) 1.205.108)Konstruksi 19.659) -) -) -) -) 19.659)Pengangkutan,

pergudangan dan komunikasi 1.428.135) -) -) -) -) 1.428.135)

Jasa-jasa sosial/pelayanan masyarakat 279.091) -) -) -) -) 279.091)

Pertambangan 1.266.842) -) -) -) -) 1.266.842)15.238.210) 80.248) -) -) 12.048) 15.330.506)

Jumlah kredit yang diberikan 252.547.625) 3.246.912) 213.161) 179.127) 591.040) 256.777.865)Dikurangi:Cadangan kerugian penurunan

nilai (3.297.991) (309.646) (84.867) (62.734) (262.170) (4.017.408)Jumlah kredit yang diberikan -

bersih 249.249.634) 2.937.266) 128.294) 116.393) 328.870) 252.760.457)

Page 336: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012334

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 74

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan)

2011

Lancar

Dalam perhatian khusus

Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

RupiahManufaktur 34.596.819) 216.473) 483) 4.321 52.272) 34.870.368)Jasa bisnis 17.996.453) 21.176) 29.944) 399 23.198) 18.071.170)Perdagangan, restoran dan

hotel 47.625.508) 215.290) 21.233) 16.074 194.669) 48.072.774)Pertanian dan sarana

pertanian 8.318.283) 11.782) -) 552 10.816) 8.341.433)Konstruksi 4.646.598) 20.192) 231) 360 20.597) 4.687.978)Pengangkutan,

pergudangan dan komunikasi 9.609.236) 32.325) 1.500) - 56.036) 9.699.097)

Jasa-jasa sosial/pelayanan masyarakat

2.326.127) 10.132) -) 83) 2.086) 2.338.428)

Pertambangan 1.132.382) 3.794) -) -) -) 1.136.176)Listrik, gas dan air 2.451.817) 693) -) 1.402) 30.555) 2.484.467)Lain-lain 51.735.125) 1.711.416) 76.664) 112.490) 243.910) 53.879.605)

180.438.348) 2.243.273) 130.055) 135.681) 634.139) 183.581.496)

Valuta asingManufaktur 6.393.612) 25.454) -) -) 6.154) 6.425.220)Jasa bisnis 760.940) -) -) -) -) 760.940)Perdagangan, restoran dan

hotel 2.527.869) 1) 11.270) -) 70.150) 2.609.290)Pertanian dan sarana

pertanian 1.459.477) -) -) -) -) 1.459.477)Konstruksi 15.612) -) -) -) -) 15.612)Pengangkutan,

pergudangan dankomunikasi 975.082) -) -) -) -) 975.082)

Jasa-jasa sosial/ pelayanan masyarakat 428.741) -) -) -) -) 428.741)

Pertambangan 5.999.069) -) -) -) -) 5.999.069)18.560.402) 25.455) 11.270) -) 76.304) 18.673.431)

Jumlah kredit yang diberikan 198.998.750) 2.268.728) 141.325) 135.681) 710.443) 202.254.927)Dikurangi:Cadangan kerugian penurunan

nilai (3.057.654) (223.034) (77.434) (55.616) (400.835) (3.814.573)Jumlah kredit yang diberikan -

bersih 195.941.096) 2.045.694) 63.891) 80.065) 309.608) 198.440.354)

Page 337: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 335

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 75

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

c. Berdasarkan jangka waktuKredit yang diberikan berdasarkan jangka waktu menurut perjanjian kredit:

2012 2011

RupiahHingga 1 tahun 87.667.001) 23.217.479)> 1 - 5 tahun 66.912.392) 101.490.731)> 5 tahun 87.284.081) 59.168.654)

241.863.474) 183.876.864)

Valuta asingHingga 1 tahun 7.949.670) 1.837.100)> 1 - 5 tahun 2.122.532) 12.079.251)> 5 tahun 5.266.040) 4.764.679)

15.338.242) 18.681.030)Jumlah kredit yang diberikan 257.201.716) 202.557.894)

Dikurangi:Pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan*) (423.851) (302.967)Cadangan kerugian penurunan nilai (4.017.408) (3.814.573)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 252.760.457) 198.440.354)

*) Pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan merupakan seluruh provisi, komisi dan bentuk lain yang diterima oleh Bank dalam kontrak kredit, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

d. Kredit sindikasiKredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Kredit sindikasi dengan pembagian risiko secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah sebagai berikut:

2012 2011

Partisipasi Bank sebagai anggota berkisar antara 13,33% - 34,41% dan 14,10% - 34,41% masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, dengan saldo kredit yang diberikan sebesar Rp 4.688.239 dan USD 10.677.778 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 2.269.277 dan USD 31.811.111) 4.791.146) 2.557.724

Partisipasi Bank sebagai arranger berkisar antara 2,97% - 50,00% dan 2,97% - 57,58% masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, dengan saldo kredit yang diberikan sebesar Rp 1.901.151 dan USD 58.027.632 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 1.872.378 dan USD 100.270.390) 2.460.392) 2.781.580)

7.251.538) 5.339.304)

Page 338: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012336

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 76

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

e. Kredit yang direstrukturisasiSelama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi adalah masing-masing sebesar Rp 200.971 dan Rp 383.964. Restrukturisasi kredit dilakukan dengan modifikasi persyaratan kredit, pengurangan, atau pengampunan sebagian saldo kredit dan/atau keduanya. Atas kredit yang telah direstrukturisasi tersebut, Bank tidak mempunyai komitmen untuk memberikan fasilitas kredit tambahan.

f. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan

2012Cadangan kerugian penurunan nilai

kolektifCadangan kerugian penurunan nilai

individual

RupiahValuta asing

Sub-jumlah Rupiah

Valuta asing

Sub-jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (3.302.212) (196.401) (3.498.613) (228.386) (87.574) (315.960) (3.814.573)(Penambahan) pemulihan

cadangan selama tahun berjalan*) (724.594) 28.115) (696.479) 47.308) 77.445) 124.753) (571.726)

Penghapusbukuan selama tahun berjalan 383.596) -) 383.596) 49.285) 6.525) 55.810) 439.406)

Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan (23.939) -) (23.939) (12.830) (7.304) (20.134) (44.073)

Selisih kurs -) (25.302) (25.302) -) (1.140) (1.140) (26.442)Saldo, akhir tahun (3.667.149) (193.588) (3.860.737) (144.623) (12.048) (156.671) (4.017.408)

2011Cadangan kerugian penurunan nilai

kolektifCadangan kerugian penurunan nilai

individual

RupiahValuta asing

Sub-jumlah Rupiah

Valuta asing

Sub-jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (3.229.126) (329.592) (3.558.718) (341.561) (6.132) (347.693) (3.906.411)(Penambahan) pemulihan

cadangan selama tahun berjalan*) (496.461) 135.807) (360.654) 31.969) (78.625) (46.656) (407.310)

Penghapusbukuan selama tahun berjalan 438.325) -) 438.325) 93.011) -) 93.011) 531.336)

Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan (14.950) -) (14.950) (11.805) -) (11.805) (26.755)

Selisih kurs -) (2.616) (2.616) -) (2.817) (2.817) (5.433)Saldo, akhir tahun (3.302.212) (196.401) (3.498.613) (228.386) (87.574) (315.960) (3.814.573)

*) Termasuk pemulihan dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing sebesar Rp 698 dan Rp 507 (Catatan 21).

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo cadangan kerugian penurunan nilai kolektif dari kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp 117dan Rp 1.564.

Page 339: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 337

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 77

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

g. Pembiayaan bersama

Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan beberapa lembaga pembiayaan untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor. Segala risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas kredit yang diberikan dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan bersama akan ditanggung secara bersama-sama oleh kedua belah pihak secara proporsional sesuai bagian pembiayaan (partisipasi) masing-masing pihak (tanpa tanggung renteng). Jumlah saldo fasilitas pembiayaan bersama pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 26.022.853 (2011: Rp 19.891.331).

h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki kredit yang diberikan yang dijadikan jaminan.

Giro, tabungan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 9.339.988 dan Rp 9.338.829 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (lihat Catatan 15).

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank secara individu maupun konsolidasian telah memenuhi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak berelasi maupun pihak ketiga.

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Rupiah 9,58% 10,35%Valuta asing 4,31% 4,04%

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar 0,79% dan 1,41%.

Kredit non-performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 983.328 dan Rp 987.449.

Pada tanggal 31 Desember 2012, rasio NPL bruto dan rasio NPL neto adalah masing-masing sebesar 0,38% dan 0,22% (2011: 0,49% dan 0,22%) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 30.Informasi mengenai jatuh tempo kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 35. Informasi mengenai rincian kredit yang diberikan berdasarkan sebaran wilayah geografis diungkapkan pada Catatan 34.

Page 340: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012338

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 78

13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI

Rincian efek-efek untuk tujuan investasi berdasarkan jenis dan mata uang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

KeteranganNilai

nominal

Premi(diskonto)

yang belum diamortisasi

Keuntungan (kerugian)

yang belum direalisasi

Cadangan kerugian

penurunan nilai Jumlah

RupiahDimiliki hingga jatuh tempo:

Obligasi pemerintah- Rekapitalisasi 6.223.978 74.082) -) -) 6.298.060- Non-rekapitalisasi 6.938.039 92.531) -) -) 7.030.570

Medium term notes 150.000 (23) -) (587) 149.390Obligasi korporasi 4.526.000 4.059) -) (293.237) 4.236.822

Tersedia untuk dijual:Sertifikat Bank Indonesia 2.438.348 )(48.855) 269) -) 2.389.762Obligasi pemerintah

- Rekapitalisasi 2.125.700 11.634) 5.018) -) 2.142.352- Non-rekapitalisasi 16.105.178 585.595) 389.304) -) 17.080.077

Unit penyertaan di reksadana 1.834.890 -) 495.549) -) 2.330.439Obligasi korporasi 1.048.000 1.886) (3.319) (81.993) 964.574Zero coupon bonds 36.500 )(2.380) (107) -) 34.013Investasi dalam saham 179.793 -) -) (11.823) 167.970

41.606.426 718.529) 886.714) (387.640) 42.824.029

Valuta asingDimiliki hingga jatuh tempo:

Obligasi pemerintah, non-rekapitalisasi 1.638.371 9.360) -) -) 1.647.731

Medium term notes 231.299 (10.692) -) (172.631) 47.976

Tersedia untuk dijual:Obligasi pemerintah, non-

rekapitalisasi 2.250.356 8.319) 242.378) -) 2.501.053Obligasi korporasi 260.212 (1.273) 13.668) -) 272.607Medium term notes 86.738 (536) -) (69.227) 16.975

4.466.976 5.178) 256.046) (241.858) 4.486.342Total efek-efek untuk tujuan

investasi 46.073.402 723.707) 1.142.760) (629.498) 47.310.371

Page 341: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 339

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 79

13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

2011

KeteranganNilai

nominal

Premi(diskonto)

yang belum diamortisasi

Keuntungan (kerugian)

yang belum direalisasi

Cadangan kerugian

penurunan nilai Jumlah

RupiahDimiliki hingga jatuh tempo:

Obligasi pemerintah- Rekapitalisasi 7.008.978 169.347) - -) 7.178.325- Non-rekapitalisasi 12.550.460 166.541) - -) 12.717.001

Medium term notes 350.000 (437) - (1.369) 348.194Obligasi korporasi 5.309.000 4.012) - (239.531) 5.073.481

)Tersedia untuk dijual: )

Sertifikat Bank Indonesia 9.115.355 (159.467) 31.802 -) 8.987.690Surat Perbendaharaan Negara 546.173 ) (11.438) 678 -) 535.413Obligasi pemerintah )

- Rekapitalisasi 6.450.700 6.770) 2.453 -) 6.459.923- Non-rekapitalisasi 2.895.104 (17.155) 184.575 -) 3.062.524

Unit penyertaan di reksadana 2.119.722 -) 567.444 -) 2.687.166Obligasi korporasi 675.000 1.796) 15.340 (100.333) 591.803Zero coupon bonds 36.500 (5.195) 1.092 -) 32.397Investasi dalam saham 171.430 -) - (10.823) 160.607

47.228.422 154.774) 803.384 (352.056) 47.834.524

Valuta asingDimiliki hingga jatuh tempo:

Obligasi pemerintah, non-rekapitalisasi 1.269.466 286.574) - -) 1.556.040

Medium term notes 217.625 (18.791) - (119.429) 79.405

Tersedia untuk dijual:Obligasi pemerintah, non-

rekapitalisasi 1.627.617 497.262) 178.184 -) 2.303.063Obligasi korporasi 244.823 (1.284) 5.569 -) 249.108Medium term notes 81.608 (3.433) - (78.175) -

3.441.139 760.328) 183.753 (197.604) 4.187.616Total efek-efek untuk tujuan

investasi 50.669.561 915.102) 987.137 (549.660) 52.022.140

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki efek-efek untuk tujuan investasi yang dijadikan jaminan.

Selama tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, Bank melakukan reklasifikasi efek-efek dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp 6.464.034 dan Rp 5.107.013. Reklasifikasi tersebut dilakukan atas efek-efek yang sudah mendekati tanggal jatuh temponya (akan jatuh tempo kurang dari enam bulan) sesuai dengan persyaratan reklasifikasi dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar efek-efek tersebut. Saldo efek-efek di dalam kelompok tersedia untuk dijual yang berasal dari reklasifikasi kelompok dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 594.758 dan Rp 1.166.226.

Page 342: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012340

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 80

13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Rincian obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

Nilai nominal Nilai wajar Jatuh tempo

Frekuensi pembayaran

bungaNilai

tercatat

Dimiliki hingga jatuh tempo:Seri FR0020 1.946.000 2.122.347 15 Des 2013 6 bulan 2.028.868Seri VR0019 1.947.978 1.931.537 25 Des 2014 3 bulan 1.943.865Seri VR0020 70.000 69.425 25 Apr 2015 3 bulan 69.812Seri VR0021 1.110.000 1.106.282 25 Nop 2015 3 bulan 1.107.197Seri VR0023 1.050.000 1.045.811 25 Okt 2016 3 bulan 1.049.630Seri VR0026 100.000 99.398 25 Jan 2018 3 bulan 98.688

6.223.978 6.374.800 6.298.060

Tersedia untuk dijual:Seri FR0019 560.000 585.251 15 Jun 2013 6 bulan 585.251Seri FR0020 45.700 49.841 15 Des 2013 6 bulan 49.841Seri VR0019 1.500.000 1.487.340 25 Des 2014 3 bulan 1.487.340Seri VR0023 20.000 19.920 25 Okt 2016 3 bulan 19.920

2.125.700 2.142.352 2.142.352

2011

Nilai nominal Nilai wajar Jatuh tempo

Frekuensi pembayaran

bungaNilai

tercatat

Dimiliki hingga jatuh tempo:Seri FR0018 275.000 287.144 15 Jul 2012 6 bulan 278.630Seri FR0019 510.000 575.341 15 Jun 2013 6 bulan 536.994Seri FR0020 1.946.000 2.271.118 15 Des 2013 6 bulan 2.091.903Seri VR0019 1.947.978 1.933.076 25 Des 2014 3 bulan 1.946.818Seri VR0020 70.000 69.526 25 Apr 2015 3 bulan 69.771Seri VR0021 1.110.000 1.100.288 25 Nop 2015 3 bulan 1.106.822Seri VR0023 1.050.000 1.040.214 25 Okt 2016 3 bulan 1.047.631Seri VR0026 100.000 99.422 25 Jan 2018 3 bulan 99.756

7.008.978 7.376.129 7.178.325

Tersedia untuk dijual:Seri FR0017 835.000 837.229 15 Jan 2012 6 bulan 837.229Seri FR0019 50.000 56.406 15 Jun 2013 6 bulan 56.406Seri FR0020 45.700 53.336 15 Des 2013 6 bulan 53.336Seri VR0018 4.000.000 3.996.240 25 Okt 2012 3 bulan 3.996.240Seri VR0019 1.500.000 1.496.820 25 Des 2014 3 bulan 1.496.820Seri VR0023 20.000 19.892 25 Okt 2016 3 bulan 19.892

6.450.700 6.459.923 6.459.923

Page 343: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 341

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 81

13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek untuk tujuan investasi adalah sebagai berikut:

2012 2011Rupiah (%) Valuta asing (%) Rupiah (%) Valuta asing (%)

Dimiliki hingga jatuh tempo :Obligasi pemerintah 8,29 7,41 9,12 7,29Obligasi korporasi 9,96 - 10,83 -Medium term notes 10,72 5,03 10,53 9,47

Tersedia untuk dijual : Sertifikat Bank Indonesia 5,63 - 6,51 - Surat Perbendaharaan Negara - - 5,37 - Obligasi Pemerintah 6,22 5,67 7,19 6,38 Obligasi korporasi 8,39 5,83 7,99 5,17 Zero coupon bonds 8,35 - 8,50 - Medium term notes - 5,34 - 2,72

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek untuk tujuan investasi selama tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012Cadangan kerugian penurunan nilai

kolektifCadangan kerugian penurunan nilai

individual

RupiahValuta asing

Sub-jumlah Rupiah

Valuta asing

Sub-jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (252.067) (106.409) (358.476) (99.989) (91.195) (191.184) (549.660)(Penambahan) pemulihan

cadangan selama tahun berjalan*) 218.657) 106.049) 324.706) (254.241) (143.431) (397.672) (72.966)

Selisih kurs -) 297) 297) -) (7.169) (7.169) (6.872)Saldo, akhir tahun (33.410) (63) (33.473) (354.230) (241.795) (596.025) (629.498)

2011Cadangan kerugian penurunan nilai

kolektifCadangan kerugian penurunan nilai

individual

RupiahValuta asing

Sub-jumlah Rupiah

Valuta asing

Sub-jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (139.915) (35.749) (175.664) (99.994) (75.488) (175.482) (351.146)(Penambahan) pemulihan

cadangan selama tahun berjalan (112.152) (70.077) (182.229) 5) (14.426) (14.421) (196.650)

Selisih kurs -) (583) (583) -) (1.281) (1.281) (1.864)Saldo, akhir tahun (252.067) (106.409) (358.476) (99.989) (91.195) (191.184) (549.660)

*) Termasuk pemulihan dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada tahun berakhir 31 Desember 2012 sebesar Rp 10.587 (Catatan 21).

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek untuk tujuan investasi.

Page 344: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012342

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 82

13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Berikut ini adalah ikhtisar peringkat dan pemeringkat efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

2012 2011Peringkat Pemeringkat Peringkat Pemeringkat

Perum Pegadaian AA+ Pefindo AA+ PefindoPT Arpeni Ocean Line Tbk D Pefindo D PefindoPT Aneka Tambang Tbk AA Pefindo AA PefindoPT Bank CIMB Niaga Tbk AAA Pefindo AAA PefindoPT Bank Internasional Indonesia Tbk AAA Pefindo AA+ PefindoPT Bank Jabar Banten Tbk AA- Pefindo AA- PefindoPT Bank Pan Indonesia Tbk AA Pefindo AA PefindoPT Bank Resona Perdania AA- Pefindo AA- PefindoPT BPD Riau Kepri A Bloomberg A BloombergPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk AA Pefindo AA PefindoPT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk AA- Bloomberg - -PT Berlian Laju Tanker Tbk D Pefindo A- PefindoPT Fastfood Indonesia Tbk AA Pefindo AA PefindoPT Indofood Sukses Makmur Tbk AA+ Pefindo AA+ PefindoPT Indosat Tbk AA+ Pefindo AA+ PefindoPT Japfa Comfeed Indonesia Tbk A Pefindo - -PT Jasa Marga (Persero) Tbk AA Pefindo AA PefindoPT Lautan Luas Tbk A- Pefindo A- PefindoPT Medco Energi International Tbk AA- Pefindo AA- PefindoPT Oto Multiartha AA Pefindo AA PefindoPT Pertamina (Persero) BB+ Pefindo BB+ Standard & Poor’sPT Perusahaan Listrik Negara AA+ Pefindo AA+ PefindoPT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 35.

14. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:2012

Saldo awal Penambahan**) Pengurangan Saldo akhirBiaya Perolehan/Nilai Penilaian kembaliPemilikan langsung

Tanah*) 1.307.447) 1.049.501) (2.274) 2.354.674)Bangunan*) 1.946.458) 303.742) (7.854) 2.242.346)Perlengkapan dan

peralatan kantor*) 4.076.003) 956.594) (263.336) 4.769.261)Kendaraan bermotor 20.130) 12.697) (3.366) 29.461)Aset dalam penyelesaian 442.153) 1.240.651) (486.834) 1.195.970)

Aset sewa guna usaha 26.205) 4.598) (2.150) 28.653)Dipindahkan 7.818.396) 3.567.783) (765.814) 10.620.365)

Page 345: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 343

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 83

14. ASET TETAP (Lanjutan)

2012

Saldo awal Penambahan**) Pengurangan Saldo akhir

Pindahan

Biaya Perolehan/Nilai Penilaian Kembali

7.818.396) 3.567.783) (765.814) 10.620.365)

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung

Bangunan (698.949) (100.594) 4.172) (795.371)Perlengkapan dan

peralatan kantor (2.961.537) (693.035) 257.882) (3.396.690)Kendaraan bermotor (11.204) (2.629) 2.488) (11.345)

Aset sewa guna usaha (2.047) (9.879) 1.592) (10.334)(3.673.737) (806.137) 266.134) (4.213.740)

Nilai buku bersih 4.144.659) 6.406.625)

*) Dinilai kembali pada tahun 1998 dan 2000.**) Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian.

2011

Saldo awal Penambahan**) Pengurangan Saldo akhirBiaya Perolehan/Nilai Penilaian KembaliPemilikan langsung

Tanah*) 1.102.963) 211.289) (6.805) 1.307.447)Bangunan*) 1.734.438) 219.665) (7.645) 1.946.458)Perlengkapan dan

peralatan kantor*) 3.691.512) 805.893) (421.402) 4.076.003)Kendaraan bermotor 17.561) 7.540) (4.971) 20.130)Aset dalam penyelesaian 262.648) 475.509) (296.004) 442.153)

Aset sewa guna usaha 16.083) 22.586) (12.464) 26.205)6.825.205) 1.742.482) (749.291) 7.818.396)

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung

Bangunan (614.271) (89.534) 4.856) (698.949)Perlengkapan dan

peralatan kantor (2.782.345) (592.338) 413.146) (2.961.537)Kendaraan bermotor (12.247) (2.970) 4.013) (11.204)

Aset sewa guna usaha (9.385) (3.625) 10.963) (2.047)(3.418.248) (688.467) 432.978) (3.673.737)

Nilai buku bersih 3.406.957) 4.144.659)

*) Dinilai kembali pada tahun 1998 dan 2000.**) Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian dan saldo awal Entitas Anak

yang diakuisisi (biaya perolehan sebesar Rp 3.197 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.116).

Page 346: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012344

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 84

14. ASET TETAP (Lanjutan)

Revaluasi aktiva tetap

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank telah melakukan penilaian kembali aset tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998. Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan laporan penilai PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret 1999 denganmenggunakan pendekatan data pasar dan menghasilkan selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 1.043.470. Selisih penilaian kembali aset tetap tersebut telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Tamansari dengan surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal 3 Oktober 1999.

Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aset tetap tertentu sebesar Rp 141.127 sehubungan dengan kuasi reorganisasi. Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan laporan penilai PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 dengan menggunakan pendekatan data pasar.

Selisih penilaian kembali aset tetap tahun 2000 sebesar Rp 141.127 telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dengan surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001. Selisih penilaian kembali aset tetap tersebut dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi reorganisasi sebesar Rp 124.690.

Pada tahun 2008, Bank dan Entitas Anak telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 1.059.907 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ke saldo laba konsolidasian.

Informasi lainnya

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.

Beban penyusutan masing-masing sejumlah Rp 806.137 dan Rp 688.467 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dibebankan ke dalam beban umum dan administrasi.

Laba atas penjualan aset tetap selama tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 4.461 dan Rp 7.007 diakui sebagai bagian dari pendapatan non-operasional bersih.

Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 3.551.322 dan USD 297.312.012,71, dan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 3.551.322 dan USD 229.895.762,71. Manajemen yakin bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap selama tahun 2012 dan 2011.

Page 347: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 345

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 85

15. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK-BANK LAIN

a. Simpanan dari nasabah

2012 2011

RupiahValuta asing Jumlah Rupiah

Valuta asing Jumlah

Giro:Pihak berelasi 1.274.064 63.910 1.337.974 727.755 10.958 738.713Pihak ketiga 81.929.916 13.187.950 95.117.866 64.425.631 10.855.467 75.281.098

83.203.980 13.251.860 96.455.840 65.153.386 10.866.425 76.019.811

Tabungan:Pihak berelasi 29.925 9.249 39.174 36.258 9.439 45.697Pihak ketiga:

Tahapan 182.033.094 - 182.033.094 156.401.498 - 156.401.498Tapres 8.133.191 - 8.133.191 6.737.390 - 6.737.390Tabunganku 433.805 - 433.805 233.372 - 233.372Tahapan Xpresi 15.083 - 15.083 4.533 - 4.533BCA Dollar - 10.147.843 10.147.843 - 9.567.139 9.567.139

190.645.098 10.157.092 200.802.190 163.413.051 9.576.578 172.989.629

Deposito berjangka:Pihak berelasi 102.831 4.766 107.597 46.225 6.200 52.425Pihak ketiga 66.152.755 6.755.817 72.908.572 67.411.785 6.953.942 74.365.727

66.255.586 6.760.583 73.016.169 67.458.010 6.960.142 74.418.152

Jumlah simpanan dari nasabah 340.104.664 30.169.535 370.274.199 296.024.447 27.403.145 323.427.592

b. Simpanan dari bank-bank lain

2012 2011

RupiahValuta asing Jumlah Rupiah

Valuta asing Jumlah

Giro 1.546.451 714.409 2.260.860 1.009.513 997.004 2.006.517Interbank call Money - - - - 1.360.125 1.360.125Deposito berjangka 69.435 - 69.435 100.320 - 100.320Jumlah simpanan dari

bank-bank lain 1.615.886 714.409 2.330.295 1.109.833 2.357.129 3.466.962

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki saldo simpanan dari bank-bank lain dari pihak berelasi.

c. Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun simpanan dari nasabah dan bank-bank lain adalah sebagai berikut:

2012 2011Rupiah (%) Valuta asing (%) Rupiah (%) Valuta asing (%)

Simpanan nasabahGiro 1,33 0,14 1,51 0,15Tabungan 1,43 0,23 1,96 0,20Deposito Berjangka 4,55 0,54 5,34 0,39

Simpanan dari bank-bank lainGiro 0,59 - 0,96 0,01Interbank call money - - - 0,86Deposito berjangka 4,28 - 4,94 -

Page 348: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012346

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 86

15. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

d. Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

2012 2011

RupiahValuta asing Jumlah Rupiah

Valuta asing Jumlah

1 bulan 33.952.639 5.243.964 39.196.603 37.240.674 5.392.134 42.632.8083 bulan 11.378.770 569.284 11.948.054 13.779.910 981.405 14.761.3156 bulan 7.809.676 228.945 8.038.621 5.301.369 255.869 5.557.23812 bulan 13.183.936 718.390 13.902.326 11.236.377 330.734 11.567.111

66.325.021 6.760.583 73.085.604 67.558.330 6.960.142 74.518.472

e. Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

2012 2011

RupiahValuta asing Jumlah Rupiah

Valuta asing Jumlah

Hingga 1 bulan 39.731.120 5.542.992 45.274.112 42.247.940 5.656.949 47.904.889> 1 - 3 bulan 11.373.915 454.957 11.828.872 12.488.823 901.677 13.390.500> 3 - 6 bulan 6.924.907 249.145 7.174.052 4.884.760 174.440 5.059.200> 6 - 12 bulan 8.295.079 513.489 8.808.568 7.936.807 227.076 8.163.883

66.325.021 6.760.583 73.085.604 67.558.330 6.960.142 74.518.472

f. Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 12) adalah sebagai berikut:

2012 2011

Giro 617.043 674.340Tabungan 693.716 660.214Deposito berjangka 8.029.229 8.004.275

9.339.988 9.338.829

16. PAJAK PENGHASILAN

a. Liabilitas pajak kini

2012 2011

Bank 183.620 121.214Entitas Anak 32.994 38.646

216.614 159.860

Page 349: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 347

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 87

16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

b. Beban pajak

2012 2011Pajak kini:

Bank 2.890.110)) 2.397.138)Entitas Anak 251.592)) 231.643)

3.141.702) 2.628.781)Pajak tangguhan:

Bank (158.637) 175.609)Entitas Anak (15.479) (3.430)

(174.116) 172.179)

2.967.586) 2.800.960)

c. Berdasarkan Pasal 2 dari Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan pada tanggal 30 Desember 2008, wajib pajak dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% (lima persen) lebih rendah dari tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perpajakan, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak.

2. Masing-masing pihak yang dimaksud di atas hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor.

3. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan (183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 30 Desember 2008 dan berlaku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008.

Pada tanggal 2 Januari 2013 dan tanggal 9 Januari 2012, Bank telah mendapatkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek atas pemenuhan kriteria-kriteria di atas masing-masing untuk tahun pajak 2012 dan 2011.

Page 350: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012348

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 88

16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

d. Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak ke laba kena pajak Bank adalah sebagai berikut:

2012 2011

Laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak penghasilan 14.686.046) 13.618.758)Eliminasi 974.474) 415.822)Sebelum eliminasi 15.660.520) 14.034.580)Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan (954.629) (876.146)Laba akuntansi sebelum pajak - Bank 14.705.891) 13.158.434)

Perbedaan permanen:Kesejahteraan karyawan 114.279) 68.715)Pendapatan sewa (12.264) (14.650)Hasil dividen dari Entitas Anak (970.448) (402.908)Beban (pendapatan) lain yang tidak dapat dikurangkan/

ditambahkan untuk tujuan perhitungan pajak - bersih (21.457) (121.464)(889.890) (470.307)

Perbedaan temporer:Liabilitas imbalan pasca-kerja 601.840) 510.148)Pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (123.404) (402.484)Pemulihan estimasi kerugian atas transaksi rekening

administratif -) (719.840)Cadangan (pemulihan) kerugian penurunan nilai aset

non-keuangan59.219) (38.574)

Kerugian (keuntungan) bersih penilaian efek-efek untuk tujuan diperdagangkan dan tersedia untuk dijual 58.902) (65.715)

Imbalan kerja yang masih harus dibayar 37.990) 14.031)634.547) (702.434)

Laba kena pajak 14.450.548) 11.985.693)

e. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:

2012 2011

Laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak 14.686.046) 13.618.758)Tarif pajak maksimum 25%) 25%)

3.671.512) 3.404.690)Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% - Bank (222.472) (117.577)Beban pajak - Bank 3.449.040) 3.287.113)Beban pajak - Entitas Anak 241.074) 113.132)

3.690.114) 3.400.245)Penyesuaian tarif pajak penghasilan badan - Bank (Catatan 16c) (722.528) (599.285)Beban pajak - konsolidasian 2.967.586) 2.800.960)

Page 351: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 349

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 89

16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

f. Perhitungan pajak kini dan liabilitas pajak penghasilan adalah sebagai berikut:2012 2011

Laba kena pajak:Bank 14.450.548) 11.985.693)Entitas Anak 1.006.368) 926.572)

15.456.916) 12.912.265)Pajak kini:

Bank 2.890.110) 2.397.138)Entitas Anak 251.592) 231.643)

3.141.702) 2.628.781)Pajak dibayar dimuka:

Bank (2.706.490) (2.275.924)Entitas Anak (218.598) (192.997)

(2.925.088) (2.468.921)Liabilitas pajak penghasilan:

Bank 183.620) 121.214)Entitas Anak 32.994) 38.646)

216.614) 159.860)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 adalah suatu perhitungan yang akan dilaporkan pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) 2012.Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 sesuai dengan SPT 2011.

g. Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011adalah sebagai berikut:

2012 2011

Entitas Induk - BankAset pajak tangguhan:

Liabilitas imbalan pasca-kerja 709.751) 559.291)Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan 426.414) 442.464)Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan 212) 209)Imbalan kerja yang masih harus dibayar 35.482) 25.985)

1.171.859) 1.027.949)Liabilitas pajak tangguhan:

Laba belum direalisasi atas efek-efek untuk tujuandiperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual (294.417) (251.630)

Aset pajak tangguhan, bersih 877.442) 776.319)

Entitas Anak:BCA Finance Limited 8.815) 990)PT BCA Finance 21.261) 16.234)PT BCA Sekuritas (d/h PT Dinamika Usaha Jaya) 5.732) 3.628)PT BCA Syariah (d/h PT Bank UIB) 6.552) 1.211)

Jumlah aset pajak tangguhan, bersih 919.802) 798.382)

Page 352: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012350

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 90

16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Dalam jumlah liabilitas pajak tangguhan, termasuk liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual (Catatan 13) masing-masing sebesar Rp 285.690 dan Rp 231.804 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.

h. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Entitas Anak yang berkedudukan di Indonesia menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasian tidak diperbolehkan) berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

i. Pajak-pajak Bank tahun buku 2008 telah diperiksa oleh fiskus yang menghasilkan penetapan kekurangan pajak sebesar Rp 136.949. Bank telah membayar kekurangan pajak tersebut dan mengajukan keberatan atas sebagian hasil pemeriksaan tersebut sebesar Rp 120.170. Hasil pengajuan keberatan ini belum diketahui.

17. PINJAMAN YANG DITERIMA

2012 2011

(1) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Rupiah:Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh tempo antara 13 Maret 2000

sampai 22 September 2000, masih dalam proses untuk penutupan perjanjian 577 583

Kredit Pemilikan Rumah (KPR/KPRS/KPRSS), jatuh tempo antara 30 Juni 2007 sampai 1 Januari 2013 - 74

577 657(2) Pinjaman dari bank lain:

Rupiah:PT Bank Victoria 75.000 30.000Sumitomo Mitsui Banking Corporation 50.000 -

125.000 30.000Valuta asing:

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd - Indonesia - 181.350

(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans), Rupiah:Pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation 2.124 6.372

(4) Lainnya, valuta asing 317 230.809128.018 449.188

Page 353: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 351

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 91

17. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:

2012 2011

Rupiah 3,95% 7,05%Valuta asing 1,70% 1,32%

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo pinjaman yang diterima dari pihak berelasi.

(1) Kredit likuiditas Rupiah dari Bank Indonesia

Kredit likuiditas Rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank sebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.

(2) Pinjaman dari bank lain

Merupakan pinjaman dari bank lain untuk modal kerja PT BCA Finance. Rincian fasilitas pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Bank Jumlah fasilitasFasilitas tersedia

sejak Jatuh tempo fasilitas

Rupiah:PT Bank Victoria 225.000 11 Desember 2012 11 Desember 2013Sumitomo Mitsui Banking

Corporation 300.000 30 Juni 2012 30 Juni 2013

Valuta asing:The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd -Indonesia 20.000.000 3 Juli 2012 9 Juli 2013

Seluruh fasilitas pinjaman dijamin dengan tagihan sewa guna usaha dan piutang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance.

(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans)

Pinjaman dua tahap (two-step loans) merupakan pinjaman yang pada awalnya diberikan kepada Pemerintah Indonesia, yang kemudian disalurkan kepada debitur yang memenuhi persyaratan melalui bank-bank di Indonesia.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada Bank adalah dari Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation):

SSI (Small Scale Industry) Program, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil. PAE (Pollution Abatement Equipment) Program, yang bertujuan untuk membiayaiperusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk membeli peralatan pencegah polusi.

Proyek-proyek yang terlibat di dalam refinancing, bidang umum dan administrasi, pajak dan cukai, kompensasi dan pembelian tanah tidak diperkenankan untuk mendapatkan kredit dari program-program tersebut di atas.

Page 354: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012352

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 92

17. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)

(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans) (lanjutan)

Persyaratan fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

Fasilitas pinjaman Fasilitas tersedia sejakJatuh tempo

angsuran pertama

Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF)(sekarang Japan Bank for International Cooperation):SSI JPY 435.322.797 1993 15 Agustus 1998PAE JPY 3.710.000.000 1993 15 Agustus 1998

Dalam menyalurkan fasilitas pinjaman dua tahap (two-step loans) kepada debitur, Bank diharuskan untuk melakukan pengawasan bahwa proyek yang dibiayai tersebut:

memperhatikan kepentingan umum dan nasional;menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Fasilitas-fasilitas pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu 20 tahun dengan tenggang waktu maksimum 5 tahun, terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman, dan dibayar dalam 30 kali angsuran setengah-tahunan terhitung sejak tanggal jatuh tempo angsuran pertama.

Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian pinjaman, saldo utang Bank kepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan dibayar dalam Rupiah (sejumlah ekuivalen Rupiah dari jumlah penarikan fasilitas pinjaman dengan menggunakan kurs pada tanggal penarikan pinjaman).

Tingkat bunga fasilitas tersebut di atas dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata SBI tiga-bulanan selama enam bulan terakhir dengan penyesuaian tertentu, yang tidak boleh lebih rendah dari suku bunga pinjaman yang diterima Bank ditambah 1,75%.

Kisaran tingkat suku bunga kontraktual dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:2012 2011

Rupiah 5,23% - 9,00% 6,75% - 9,50%Valuta asing - 2,18% - 2,27%

18. MODAL SAHAM

Modal saham Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (setelah stock split, lihat Catatan 1c) adalah sebagai berikut:

2012 2011Jumlah lembar

SahamJumlah nilai

nominalJumlah lembar

sahamJumlah nilai

nominalModal dasar dengan nilai

nominal Rp 62,50 (nilaipenuh) per saham 88.000.000.000) 5.500.000) 88.000.000.000) 5.500.000)

Belum ditempatkan (63.344.990.000) (3.959.062) (63.344.990.000) (3.959.062)Ditempatkan dan disetor penuh 24.655.010.000) 1.540.938) 24.655.010.000) 1.540.938)Modal saham diperoleh kembali

(saham treasuri)*) (198.781.000) (12.424) (289.767.000) (18.110)Saham beredar 24.456.229.000) 1.528.514) 24.365.243.000) 1.522.828)

*) Nilai harga perolehan pembelian kembali saham adalah sebesar Rp 617.589 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 808.585) (Catatan 1c).

Page 355: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 353

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 93

18. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012Jumlah lembar

SahamJumlah nilai

nominal %FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq)

Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*) 11.625.990.000 726.624 47,15Anthony Salim 434.079.976 27.130 1,76Komisaris:

Djohan Emir Setijoso 25.299.234 1.581 0,10Tonny Kusnadi 96.776 6 0,00Raden Pardede 96.776 6 0,00Cyrillus Harinowo 96.776 6 0,00Sigit Pramono 96.776 6 0,00

Direksi:Jahja Setiaatmadja 10.205.362 638 0,04Eugene Keith Galbraith 344.075 22 0,00Anthony Brent Elam 8.039.489 502 0,03Dhalia Mansor Ariotedjo 6.403.404 400 0,03Suwignyo Budiman 6.518.151 407 0,03Subur Tan 5.864.575 367 0,02Renaldo Hector Barros 191.830 12 0,00Erwan Yuris Ang 1.090.299 68 0,01Henry Koenaifi 187.915 12 0,00Armand W. Hartono 184.000 12 0,00

Pemegang saham publik***) 12.331.443.586 770.715 50,0224.456.229.000 1.528.514 99,19

Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri)**) 198.781.000 12.424 0,8124.655.010.000 1.540.938 100,00

2011Jumlah lembar

sahamJumlah nilai

nominal %FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq)

Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*) 11.625.990.000 726.624 47,15Anthony Salim 434.079.976 27.130 1,76Komisaris:

Djohan Emir Setijoso 28.080.000 1.755 0,11Direksi:

Jahja Setiaatmadja 9.900.000 619 0,04Anthony Brent Elam 8.632.000 539 0,04Dhalia Mansor Ariotedjo 6.392.000 400 0,03Suwignyo Budiman 6.336.500 396 0,03Subur Tan 5.461.000 341 0,02Erwan Yuris Ang 1.032.500 65 0,00Henry Koenaifi 239.000 15 0,00

Pemegang saham publik***) 12.239.100.024 764.944 49,6424.365.243.000 1.522.828 98,82

Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri)**) 289.767.000 18.110 1,1824.655.010.000 1.540.938 100,00

*) Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Pebruari 2010.**) Nilai harga perolehan pembelian kembali saham adalah sebesar Rp 617.589 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 808.585)

(Catatan 1c).***) Pada komposisi saham yang dimiliki pemegang saham publik, sebesar 2,45% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan

ultimate shareholders; sebesar 0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.

Page 356: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012354

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 94

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari:2012 2011

Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham 29.453.007) 29.453.007)Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal

31 Oktober 2000*) (25.853.162) (25.853.162)Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham 296.088) 296.088)Selisih modal dari transaksi saham treasuri (Catatan 1c) 500.496) -)

4.396.429) 3.895.933)

*) Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”, untuk mendapatkan laporan yang dimulai dari “awal yang baik” (fresh start). Pelaporan “fresh start” mengharuskan penilaian kembali seluruh aset dan liabilitas yang tercatat dengan menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit). Dengan penerapan kuasi reorganisasi, saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp 25.853.162 telah dieliminasi ke akun tambahan modal disetor. Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal21 Pebruari 2001 dan oleh para pemegang saham di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001(notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dalam Akta No. 25).

20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, komitmen dan kontinjensi Bank dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2012 2011

Jenis valutaJumlah dalam valuta asing*)

Ekuivalen Rupiah

Jumlah dalam valuta asing*)

Ekuivalen Rupiah

KomitmenTagihan komitmen:Fasilitas kredit yang

diterima dan belum digunakan Rupiah

USD-

52.000.000)1.005.000)

501.150)-

) --) -)

1.506.150) -)Liabilitas komitmen:Fasilitas kredit kepada

nasabah yang belum digunakan - committed Rupiah

USD-

512.961.942101.761.484)

4.943.671)-

540.287.81676.581.582)4.899.060)

Lainnya, ekuivalen USD 20.920.402 201.620) 11.189.998 101.465)

106.906.775) 81.582.107)Fasilitas kredit kepada

bank-bank lain yang belum digunakan -committed Rupiah - 797.117) - 577.276)

USD 15.000.000 144.563) 10.000.000 90.675)941.680) 667.951)

Dipindahkan 107.848.455) 82.250.058)*) Jumlah dalam nilai penuh

Page 357: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 355

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 95

20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)

2012 2011

Jenis valutaJumlah dalam valuta asing*)

Ekuivalen Rupiah

Jumlah dalam valuta asing*)

Ekuivalen Rupiah

Komitmen - LanjutanPindahan 107.848.455) 82.250.058)

Fasilitas Letter of Credityang diberikan kepada nasabah Rupiah

USD-

652.432.766675.546)

6.287.821)-

623.100.055619.136)

5.649.960)Lainnya,

ekuivalen USD 52.732.004 508.204) 41.413.666 375.518)7.471.571) 6.644.614)

115.320.026) 88.894.672)

KontinjensiTagihan kontinjensi:Bank garansi yang

diterima RupiahUSD

-4.145.378

11.347)39.951)

-5.079.238

13.041)46.056)

51.298) 59.097)

Pendapatan bunga atas kredit non-performing Rupiah

USD-

3.07186.386)

30)-

1.470.188106.494)

13.331)86.416) 119.825)

137.714) 178.922)

Liabilitas kontinjensi:Bank garansi yang

diterbitkan kepada nasabah Rupiah

USDLainnya,

ekuivalen USD

-279.416.795

1.474.056

5.723.072)2.692.880)

14.206)

-332.417.174

1.704.044

5.472.797)3.014.193)

15.451)

8.430.158) 8.502.441)*) Jumlah dalam nilai penuh

Pada tanggal 31 Desember 2012 Bank memiliki fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - uncommitted, jumlah nosional pembelian dan penjualan derivatif masing-masing sebesar Rp 7.494.282 (2011: Rp 3.947.900), ekuivalen Rp 6.040.810 (2011: ekuivalen Rp 6.556.275), dan ekuivalen Rp 7.810.482 (2011: ekuivalen Rp 8.523.494).

Informasi tambahan

Page 358: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012356

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 96

20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)

Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.

Komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 40.

21. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari:2012 2011

Kredit yang diberikan 20.564.025) 15.967.914)Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 1.494.452) 3.313.317)Efek-efek untuk tujuan investasi 3.679.900) 4.418.330)Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.263.158) 452.159)Investasi sewa pembiayaan 1.413.539) 1.227.247)Lainnya 470.216) 405.026)

28.885.290) 25.783.993)

Termasuk dalam pendapatan bunga lainnya adalah pendapatan bagi hasil syariah dari Entitas Anak masing-masing sebesar Rp 127.650 dan Rp 106.095 untuk tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan efek-efek untuk tujuan investasi adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun berakhir 31 Desember 2012, masing-masing sebesar Rp 698 dan Rp 10.587 (2011: Rp 507 dan Rp nihil).

Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 40.

22. BEBAN BUNGA

Beban bunga meliputi bunga yang timbul dari:2012 2011

Simpanan dari nasabah 6.715.964) 6.975.133)Simpanan dari bank-bank lain 7.248) 9.901)Premi penjaminan pemerintah 706.354) 583.217)Pinjaman yang diterima 24.550) 30.419)Interbank call money 8.339) 11.092)Lainnya 184.712) 120.395)

7.647.167) 7.730.157)

Termasuk dalam beban bunga adalah beban syariah dari Entitas Anak masing-masing sebesar Rp 52.358 dan Rp 37.954 untuk tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.

Beban bunga atas simpanan dari nasabah kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 40.

Page 359: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 357

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 97

23. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - BERSIH

Merupakan provisi dan komisi sehubungan dengan:2012 2011

Simpanan dari nasabah 1.777.095) 1.539.252)Kredit yang diberikan 755.249) 681.484)Penyelesaian pembayaran (payment settlement) 1.055.170) 844.360)Kartu kredit 1.201.810) 949.998)Pengiriman uang, kliring dan inkaso 320.933) 270.531)Lainnya 344.837) 270.421)Jumlah 5.455.094) 4.556.046)

Beban provisi dan komisi (1.770) (1.365)Pendapatan provisi dan komisi - bersih 5.453.324) 4.554.681)

Provisi dan komisi dari kredit yang diberikan merupakan pendapatan provisi dan komisi yang terkait dengan pemberian fasilitas kredit yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

24. PENDAPATAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih meliputi:2012 2011

Pendapatan bunga dari aset keuangan untuk diperdagangkan 7.288) 11.780)(Penurunan) kenaikan nilai wajar aset keuangan - bersih (116.756) 74.023)Keuntungan atas penjualan aset keuangan untuk diperdagangkan - bersih 272.315) 558.034)Keuntungan atas transaksi spot dan derivatif - bersih 441.889) 515.111)

604.736) 1.158.948)

25. BEBAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASETKEUANGAN - BERSIH

2012 2011

Tagihan akseptasi (189.465) (6.665)Kredit yang diberikan 571.726) 407.310)Piutang pembiayaan konsumen 39.423) 7.435)Pembiayaan syariah 3.502) 3.252)Efek-efek untuk tujuan investasi 72.966) 196.650)Lainnya 518) (48.773)

498.670) 559.209)

Page 360: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012358

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 98

26. BEBAN KARYAWAN

2012 2011

Gaji dan upah 2.842.958) 2.572.348)Kesejahteraan dan kompensasi karyawan 2.167.979) 1.672.690)Imbalan pasca-kerja 831.392) 688.787)Pelatihan 201.186) 169.741)Iuran dana pensiun 111.451) 100.793)

6.154.966) 5.204.359)

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2012 2011

Keperluan kantor 1.840.568) 1.502.250)Sewa 967.194) 894.574)Penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aset takberwujud 864.567) 742.837)Promosi 830.201) 699.612)Perbaikan dan pemeliharaan 729.092) 552.842)Komunikasi 277.402) 207.215)Jasa tenaga ahli 241.238) 220.342)Air, listrik dan bahan bakar 188.992) 174.374)Keamanan 156.895) 98.116)Komputer dan perangkat lunak 94.502) 128.889)Pajak 50.156) 19.853)Pengangkutan 44.380) 42.198)Penelitian dan pengembangan 24.776) 24.045)Asuransi 18.518) 52.701)Lainnya 121.723) 108.695)

6.450.204) 5.468.543)

28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

Laba bersih per saham dasar dan dilusian dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan, sebagai berikut:

2012 2011

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 11.721.717) 10.819.309)

Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar 24.401.786.557) 24.365.243.000)

Laba bersih per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rupiah penuh) 480) 444)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada instrumen yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.

Page 361: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 359

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 99

29. PENGGUNAAN LABA BERSIH

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 16 Mei 2012 (notulen dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 205) memutuskan penggunaan laba bersih 2011 sebagai berikut:a. Laba bersih 2011 sebesar 1% (satu persen) disisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp 108.193.b. Membagi dividen kas sejumlah Rp 2.765.455 (Rp 113,5 (nilai penuh) per saham), dengan

perkiraan jumlah saham yang hingga saat ini telah dikeluarkan Bank (tetapi tidak termasuk saham yang dibeli kembali) yakni 24.365.243.000 saham; jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar Rp 1.705.567 (dividen interim tahun buku 2011 telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2011 sebesar Rp 1.059.888).

c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku 2011. Jumlah aktual tantiem yang dibayarkan sebesar Rp 162.261.

d. Menetapkan sisa laba bersih 2011 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 16 Mei 2012 juga memutuskan pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank, jika keadaan keuangan Bank memungkinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2012.Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 8 Nopember 2012 No. 171/SK/DIR/2012tentang Pembagian Dividen Sementara (dividen interim) Tahun Buku 2012, Direksi menetapkan bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (dividen interim) kepada pemegang saham atas laba tahun 2012 sebesar Rp 43,50 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktual dividen interim yang dibayarkan sebesar Rp 1.063.846.Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 12 Mei 2011 (notulen dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 143) memutuskan penggunaan laba bersih2010 sebagai berikut:a. Laba bersih 2010 sebesar 1% (satu persen) disisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp 84.793.b. Membagi dividen kas sejumlah Rp 2.741.090 (Rp 112,5 (nilai penuh), per saham), dengan

perkiraan jumlah saham yang hingga saat ini telah dikeluarkan Bank (tetapi tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) yakni 24.365.243.000 saham; jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar Rp 1.705.567 (dividen interim tahun buku 2010 telah dibayarkan pada tanggal 9 Desember 2010 sebesar Rp 1.035.523).

c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku 2010 sebesar maksimal 1,25% dari laba bersih tahun 2010. Jumlah aktual tantiem yang dibayarkan sebesar Rp 105.990.

d. Menetapkan sisa laba bersih 2010 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 12 Mei 2011 juga memutuskan pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank, jika keadaan keuangan Bank memungkinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2011.Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 15 Nopember 2011 No. 163/SK/DIR/2011 tentang Pembagian Dividen Sementara (dividen interim) Tahun Buku 2011, Direksi menetapkan bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (dividen interim) kepada pemegang saham atas laba tahun 2011 sebesar Rp 43,50 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktual dividen interim yangdibayarkan sebesar Rp 1.059.888.

Page 362: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012360

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 100

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Di bawah ini disajikan perbandingan antara nilai tercatat, seperti dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan nilai wajar semua aset dan liabilitas keuangan.

Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan di Catatan 2j.2 menjelaskan bagaimana kategori aset dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.

Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.

Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Bank dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

2012

Diperdagangkan

Dimiliki hingga jatuh

tempo

Pinjaman yang

diberikan dan piutang

Tersedia untuk dijual

Biaya perolehan

diamortisasi lainnya

Jumlah nilai tercatat Nilai wajar

Aset keuanganKas - - - 11.054.208 -) 11.054.208 11.054.208Giro pada Bank

Indonesia - - 33.848.000 - -) 33.848.000 33.848.000Giro pada bank-bank lain - - 4.483.354 - -) 4.483.354 4.483.354Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain - - 28.802.130 - -) 28.802.130 28.802.130

Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.441.725 - - - -) 1.441.725 1.441.725

Tagihan akseptasi - - 7.715.371 - -) 7.715.371 7.715.371Wesel tagih - - 1.946.793 - -) 1.946.793 1.946.793Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali - - 34.448.535 - -) 34.448.535 34.448.535

Kredit yang diberikan - - 252.760.457 - -) 252.760.457 252.923.688Piutang pembiayaan

konsumen - - 4.487.552 - -) 4.487.552 5.625.968Investasi sewa

pembiayaan bersih - - 104.246 - -) 104.246 105.498Efek-efek untuk tujuan

investasi - 19.410.549 - 27.899.822 -) 47.310.371 47.937.2331.441.725 19.410.549 368.596.438 38.954.030 -) 428.402.742 430.332.503

Liabilitas keuanganSimpanan dari nasabah - - - - 370.274.199 370.274.199 370.274.199Simpanan dari bank-bank

lain - - - - 2.330.295 2.330.295 2.330.295Liabilitas keuangan untuk

diperdagangkan 48.474 - - - - 48.474 48.474Utang akseptasi - - - - 5.839.495 5.839.495 5.839.495Efek-efek utang yang

diterbitkan - - - - 2.521.877 2.521.877 2.526.591Pinjaman yang diterima - - - - 128.018 128.018 128.018

48.474 - - - 381.093.884 381.142.358 381.147.072

Page 363: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 361

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 101

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

2011

Diperdagangkan

Dimiliki hingga jatuh

tempo

Pinjaman yang

diberikan dan piutang

Tersedia untuk dijual

Biaya perolehan

diamortisasi lainnya

Jumlah nilai tercatat Nilai wajar

Aset keuanganKas - - - 10.355.620 -) 10.355.620 10.355.620Giro pada Bank

Indonesia - - 31.881.075 - -) 31.881.075 31.881.075Giro pada bank-bank lain - - 2.499.443 - -) 2.499.443 2.499.443Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain - - 43.010.506 - -) 43.010.506 43.010.506

Aset keuangan untuk diperdagangkan 2.567.832 - - - -) 2.567.832 2.567.832

Tagihan akseptasi - - 5.342.854 - -) 5.342.854 5.342.854Wesel tagih - - 1.273.598 - -) 1.273.598 1.273.598Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali - - 21.201.164 - -) 21.201.164 21.201.164

Kredit yang diberikan - - 198.440.354 - -) 198.440.354 197.896.726Piutang pembiayaan

konsumen - - 3.498.699 - -) 3.498.699 4.270.045Investasi sewa

pembiayaan bersih - - 11.121 - -) 11.121 7.849Efek-efek untuk tujuan

investasi - 26.952.446 - 25.069.694 -) 52.022.140 53.478.2122.567.832 26.952.446 307.158.814 35.425.314 -) 372.104.406 373.784.924

Liabilitas keuanganSimpanan dari nasabah - - - - 323.427.592 323.427.592 323.427.592Simpanan dari bank-bank

lain - - - - 3.466.962 3.466.962 3.466.962Liabilitas keuangan untuk

diperdagangkan 44.393 - - - - 44.393 44.393Utang akseptasi - - - - 4.043.322 4.043.322 4.043.322Efek-efek utang yang

diterbitkan - - - - 1.481.018 1.481.018 1.499.027Pinjaman yang diterima - - - - 449.188 449.188 449.188

44.393 - - - 332.868.082 332.912.475 332.930.484

Nilai wajar efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar.

Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.

Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi dalam bentuk saham yang tidak memiliki kuotasi harga pasar (unquoted equity shares) dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya, sedangkan yang memiliki kuotasi harga pasar (quoted shares) dinilai menggunakan kuotasi harga pasar.

Nilai wajar kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaanbersih dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar terkini.

Nilai wajar dari efek-efek yang diterbitkan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan selain yang disebutkan di atas mendekati nilai tercatatnya karena aset dan liabilitas keuangan dalam jumlah signifikan memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.

Page 364: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012362

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 102

31. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.

Bank juga melaksanakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang ditetapkan Bank. Program pensiun iuran pasti ini dikelola dan diadministrasikan oleh Dana Pensiun PT Bank Central Asia Tbk (Dana Pensiun BCA) yang didirikan oleh Bank sebagai wadah untuk mengelola aset, memberikan penghasilan investasi dan membayar imbalan pasca-kerja kepada karyawan Bank. Dana Pensiun BCA telah disahkan pendiriannya oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-020/KM.17/1995 tanggal 25 Januari 1995. Iuran untuk dana pensiun dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok karyawan dimana jumlah yang ditanggung oleh karyawan dan Bank masing-masing sebesar 3% dan 5%. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, akumulasi iuran Bank kepada dana pensiun tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari liabilitas imbalan pasca-kerja.

Imbalan kerja yang diberikan oleh Bank mencakup pensiun, imbalan kesehatan pasca-kerja dan kompensasi jangka panjang lainnya. Liabilitas imbalan pasca-kerja Bank dihitung oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), aktuaris independen Bank, dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:

2012 2011

Asumsi ekonomi:Tingkat diskonto per tahun 6% 7%Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 8% 8%Tingkat tren biaya kesehatan 10%) 10%

Liabilitas imbalan pasca-kerja Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 telah sesuai dengan laporan aktuaris independen masing-masing tertanggal 15 Pebruari 2013 dan 27 Pebruari 2012.

a. Liabilitas imbalan pasca-kerja

Liabilitas imbalan pasca-kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Program pensiun imbalan pasti dan kompensasi jangka

panjang lainnya Imbalan kesehatan pasca-kerja2012 2011 2012 2011

Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja 5.476.672) 4.327.317) 174.521) 125.152)Kerugian aktuaria yang belum diakui (2.366.354) (1.740.016) (55.906) (21.086)Beban jasa lalu yang belum diakui -

non vested (372.460) (433.898) (17.469) (20.305)Liabilitas imbalan pasca-kerja bersih -

Bank 2.737.858) 2.153.403) 101.146) 83.761)

Liabilitas imbalan pasca-kerja Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang tercatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 15.608 dan Rp 14.285.

Page 365: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 363

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 103

31. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

b. Beban imbalan pasca-kerja

Beban imbalan pasca-kerja Bank yang diakui sebagai bagian dari beban karyawan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Program pensiun imbalan pasti dan kompensasi jangka

panjang lainnya Imbalan kesehatan pasca-kerja2012 2011 2012 2011

Beban jasa kini 299.821) 245.028) 10.363) 7.587)Beban bunga 302.912) 290.277) 8.761) 8.784)Kerugian aktuarial bersih yang

diakui dalam tahun berjalan 116.439) 98.197) 724) 272)Amortisasi atas beban jasa lalu

non-vested72.288) 69.796) 2.836) 3.098)

Kerugian (keuntungan) atas penyelesaian dan kurtailmen 9.086) (38.875) - (1.615)

Jumlah beban yang diakui pada tahun berjalan - Bank 800.546) 664.423 22.684) 18.126)

Beban imbalan pasca-kerja Entitas Anak pada tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 yang tercatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian masing-masing sebesar Rp 8.162 dan Rp 6.238.

c. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja

Program pensiun imbalan pasti dan kompensasi jangka

panjang lainnya Imbalan kesehatan pasca-kerja2012 2011 2012 2011

Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal tahun - Bank 2.153.403) 1.659.203) 83.761) 67.813)

Beban imbalan pasca-kerja pada tahun berjalan 800.546) 664.423) 22.684)

)18.126)

Pembayaran imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan (216.091) (170.223) (5.299) (2.178)

Liabilitas imbalan pasca-kerja, akhir tahun - Bank 2.737.858) 2.153.403) 101.146) 83.761)

Page 366: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012364

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 104

31. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

d. Tingkat tren biaya kesehatan diasumsikan memiliki pengaruh signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan satu poin persentase tingkat tren biaya kesehatan akan memiliki pengaruh sebagai berikut:

2012 2011

Kenaikan satu poin persentase:Pengaruh terhadap beban jasa kini dan beban bunga 104) 75)Pengaruh terhadap liabilitas imbalan pasca-kerja 1.745) 1.252)

Penurunan satu poin persentase:Pengaruh terhadap beban jasa kini dan beban bunga (104) (75)Pengaruh terhadap liabilitas imbalan pasca-kerja (1.745) (1.252)

e. Informasi historis - Bank:2012 2011 2010 2009 2008

Program pensiun imbalan pastiNilai kini liabilitas imbalan

pasca-kerja 5.476.672 4.327.317 3.225.305 2.374.279 1.671.954Penyesuaian liabilitas

program 309.942 60.947 - - -

Imbalan kesehatan pasca-kerjaNilai kini liabilitas imbalan

pasca-kerja 174.521 125.152 97.596 76.297 51.738Penyesuaian liabilitas

program 17.279 - - - -

f. Bank mengekspektasikan untuk memberikan iuran Rp 119.238 untuk program pensiun imbalan pasti pada tahun 2013.

32. JASA KUSTODIAN

Biro Jasa Kustodian Bank memperoleh izin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam, sekarang bernama Bapepam-LK) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-148/PM/1991 tanggal 13 Nopember 1991.

Jasa-jasa yang diberikan oleh Biro Jasa Kustodian meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan penanganan transaksi, penagihan pendapatan, proxy, corporate action, pengelolaan kas, pencatatan/ pelaporan investasi, dan tax reclamation.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset yang diadministrasikan oleh Biro Jasa Kustodian terdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar modal, dan pasar uang lainnya, masing-masing sejumlah Rp 20.147.809 dan Rp 14.751.238.

Page 367: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 365

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 105

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING

Saldo aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut:

2012 2011Valuta asing

(dalam ribuan)Ekuivalen

Rupiah Valuta asing

(dalam ribuan)Ekuivalen

Rupiah Aset moneterKas

Dolar Amerika Serikat (USD) 35.994) 346.889) 44.933) 407.434)Dolar Australia (AUD) 3.434) 34.367) 2.776) 25.558)Dolar Singapura (SGD) 18.132) 142.856) 9.997) 69.812)Dolar Hongkong (HKD) 6.100) 7.584) 1.658) 1.935)Poundsterling Inggris (GBP) 158) 2.446) 93) 1.306)Yen Jepang (JPY) 85.037) 9.505) 168.364) 19.668)Euro (EUR) 1.648) 20.977) 2.305) 26.999)Lainnya, ekuivalen USD 1.100) 10.596) 852) 7.725)

575.220) 560.437)

Giro pada Bank IndonesiaDolar Amerika Serikat (USD) 327.000) 3.151.463) 330.000) 2.992.275)

Giro pada bank-bank lainDolar Amerika Serikat (USD) 393.395) 3.791.348) 213.364) 1.934.681)Dolar Australia (AUD) 2.136) 21.375) 2.421) 22.289)Dolar Singapura (SGD) 7.054) 55.578) 4.439) 31.003)Dolar Hongkong (HKD) 18.336) 22.833) 23.164) 27.038)Poundsterling Inggris (GBP) 1.007) 15.617) 332) 4.642)Yen Jepang (JPY) 3.142.922) 351.284) 2.788.672) 325.773)Euro (EUR) 8.615) 109.678) 3.768) 44.138)Lainnya, ekuivalen USD 10.685) 102.975) 3.333) 30.226)

4.470.688) 2.419.790)Penempatan pada Bank Indonesia dan

bank-bank lainDolar Amerika Serikat (USD) 185.400) 1.786.793) 163.155) 1.479.411)Dolar Australia (AUD) 23.500) 235.167) 26.500) 243.953)Dolar Singapura (SGD) 21.000) 165.451) 5.000) 34.918)Dolar Hong Kong (HKD) 65.644) 81.613) 44.556) 52.007)Poundsterling Inggris (GBP) 500) 7.757) 1.500) 20.963)Euro (EUR) 33.000) 420.143) 34.000) 398.302)

2.696.924) 2.229.554)Aset keuangan untuk diperdagangkan

Yen Jepang (JPY) 136) 15) - ) -))

Tagihan akseptasiDolar Amerika Serikat (USD) 664.425) 6.403.400) 490.592) 4.448.447)Dolar Australia (AUD) 38) 366) -) -)Dolar Singapura (SGD) 271) 2.134) 428) 2.985)Poundsterling Inggris (GBP) 46) 718) 15) 205)Yen Jepang (JPY) 711.822) 79.560) 1.239.157) 144.758)Euro (EUR) 12.729) 162.057) 7.893) 92.463)Lainnya, ekuivalen USD 59.056) 569.147) 92) 834)

7.217.382) 4.689.692)

Page 368: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012366

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 106

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING (Lanjutan)

2012 2011Valuta asing

(dalam ribuan)Ekuivalen

Rupiah Valuta asing

(dalam ribuan)Ekuivalen

Rupiah

Aset moneter (lanjutan)Wesel tagih - bersih

Dolar Amerika Serikat (USD) 154.433) 1.488.346) 78.355) 710.487)Dolar Singapura (SGD) 491) 3.867) 24) 165)Dolar Hongkong (HKD) 160) 199) 34.209) 39.930)Poundsterling Inggris (GBP) 483) 7.494) 378) 5.285)Yen Jepang (JPY) 79.144) 8.847) 65.493) 7.651)Euro (EUR) 52) 657) 158) 1.845)Lainnya, ekuivalen USD -) -)) 37.313) 338.338)

1.509.410) 1.103.701)Kredit yang diberikan - bersih

Dolar Amerika Serikat (USD) 1.460.035) 14.071.088) 1.934.670) 17.542.626)Dolar Australia (AUD) 49) 495) -) -)Dolar Singapura (SGD) 132.837) 1.046.569) 118.460) 827.270)Euro (EUR) 531) 6.718)) 1.670) 19.560)

15.124.870) 18.389.456)

Efek-efek untuk tujuan investasi - bersihDolar Amerika Serikat (USD) 441.039) 4.250.517) 435.648) 3.950.238)Dolar Hong Kong (HKD) 189.681) 235.825) 203.368) 237.378)

4.486.342) 4.187.616)

Liabilitas moneterSimpanan dari nasabah

Dolar Amerika Serikat (USD) 2.843.491) 27.404.145) 2.782.706) 25.232.189)Dolar Australia (AUD) 27.684) 277.032) 29.307) 269.796)Dolar Singapura (SGD) 174.080) 1.371.509) 145.066) 1.013.075)Dolar Hongkong (HKD) 4.667) 5.802) 6.894) 8.047)Poundsterling Inggris (GBP) 1.756) 27.240) 2.448) 34.207)Yen Jepang (JPY) 3.590.262) 401.284) 2.493.086) 291.242)Euro (EUR) 46.193) 588.108) 45.641) 534.678)Lainnya, ekuivalen USD 9.796) 94.415) 2.196) 19.911)

30.169.535) 27.403.145)

Simpanan dari bank-bank lainDolar Amerika Serikat (USD) 74.124) 714.370) 259.937) 2.356.977)Dolar Hong Kong (HKD) 31) 39) 131) 152)

714.409) 2.357.129)Liabilitas keuangan untuk

diperdagangkanDolar Amerika Serikat (USD) 8) 82) -) -)Dolar Singapura (SGD) 5) 38) -) -)Dolar Hongkong (HKD) 1) 1) -) -)Yen Jepang (JPY) 1.782) 199) -) -)Lainnya, ekuivalen USD 5) 44) -) -)

364) -)

Page 369: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 367

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 107

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING (Lanjutan)

2012 2011Valuta asing

(dalam ribuan)Ekuivalen

Rupiah Valuta asing

(dalam ribuan)Ekuivalen

Rupiah

Liabilitas moneter (lanjutan)Utang akseptasi

Dolar Amerika Serikat (USD) 494.627) 4.766.972) 413.746) 3.751.644)Dolar Australia (AUD) 38) 378) -) -)Dolar Singapura (SGD) 230) 1.814) 428) 2.986)Poundsterling Inggris (GBP) 46) 718) 15) 205)Yen Jepang (JPY) 709.593) 79.311) 1.244.563) 145.390)Euro (EUR) 11.030) 140.429) 5.921) 69.367)Lainnya, ekuivalen USD 58.956) 568.183) 95) 859)

5.557.806) 3.970.451)

Pinjaman yang diterimaDolar Amerika Serikat (USD) -) -) 29.509) 267.576)Dolar Australia (AUD) -) -) 1) 8)Lainnya, ekuivalen USD 33) 317) 15.944) 144.575)

317) 412.159)

34. SEGMEN OPERASI

Bank dan Entitas Anak mengungkapkan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen geografis:

2012

Sumatera Jawa Kalimantan

Indonesia bagian timur

Operasi luar

negeri Jumlah

Pendapatan bunga 1.967.457) 25.169.661) 663.010) 1.069.114) 16.048) 28.885.290)Beban bunga (577.613) (6.552.345) (201.669) (315.540) -) (7.647.167)Pendapatan bunga - bersih 1.389.844) 18.617.316) 461.341) 753.574) 16.048) 21.238.123)Pendapatan provisi dan

komisi - bersih 370.185) 4.757.393) 111.146) 211.256) 3.344) 5.453.324)Pendapatan transaksi

perdagangan - bersih 23.988) 534.647) 16.566) 29.535) -) 604.736)Pendapatan operasional

lainnya 11.669) 293.968) 4.159) 7.460) 517) 317.773)Total pendapatan segmen 1.795.686) 24.203.324) 593.212) 1.001.825) 19.909) 27.613.956)Penyusutan dan amortisasi (19.005) (824.532) (7.511) (12.528) (991) (864.567)Unsur material nonkas

lainnya:Beban kerugian

penurunan nilai aset keuangan (46.849) (360.530) (12.109) (61.939) (17.243) (498.670)

Beban operasional lainnya (648.236) (10.759.369) (202.272) (361.624) (23.650) (11.995.151)

Laba operasional 1.081.596) 12.258.893) 371.320) 565.734) (21.975) 14.255.568)Pendapatan non-

operasional - bersih 2.251) 422.801) (2.302) 5.755) 1.973) 430.478)Laba sebelum pajak -

dipindahkan 1.083.847) 12.681.694) 369.018) 571.489) (20.002) 14.686.046)

Page 370: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012368

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 108

34. SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

2012

Sumatera Jawa Kalimantan

Indonesia bagian timur

Operasi luar

negeri Jumlah

Laba sebelum pajak -pindahan 1.083.847) 12.681.694) 369.018) 571.489) (20.002) 14.686.046)

Beban pajak -) -) -) -) -) (2.967.586)) )

Laba tahun berjalan 1.083.847) 12.681.694) 369.018) 571.489) (20.002) 11.718.460)

Aset 33.332.496) 381.583.099) 11.095.133) 16.635.258) 348.211) 442.994.197)Liabilitas 33.331.320) 329.001.597) 11.095.135) 16.635.260) 3.932) 390.067.244)Kredit yang diberikan -

bersih 15.562.752) 223.021.415) 5.038.065) 9.138.225) -) 252.760.457)Simpanan dari nasabah 31.249.840) 312.191.961) 10.860.688) 15.971.710) -) 370.274.199)Dana simpanan syariah -) 232.813) -) -) -) 232.813)Dana syirkah temporer -) 1.029.011) -) -) -) 1.029.011)

2011

Sumatera Jawa Kalimantan

Indonesia bagian timur

Operasi luar

negeri Jumlah

Pendapatan bunga 1.736.662) 22.542.292) 593.941) 894.775) 16.323) 25.783.993)Beban bunga (620.689) (6.570.769) (220.123) (318.576) -) (7.730.157)Pendapatan bunga - bersih 1.115.973) 15.971.523) 373.818) 576.199) 16.323) 18.053.836)Pendapatan provisi dan

komisi - bersih 308.552) 3.971.926) 92.723) 177.937) 3.543) 4.554.681)Pendapatan transaksi

perdagangan - bersih 15.173) 1.105.105) 11.072) 27.598) -) 1.158.948)Pendapatan operasional

lainnya 9.941) 260.607) 3.665) 6.867) 163) 281.243)Total pendapatan segmen 1.449.639) 21.309.161) 481.278) 788.601) 20.029) 24.048.708)Penyusutan dan amortisasi (18.418) (705.931) (7.106) (9.885) (1.497) (742.837)Unsur material nonkas

lainnya:Pemulihan (beban)

kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan 13.953) 165.227) 5.695) (3.204) (21.000) 160.671)

Beban operasional lainnya (561.667) (9.117.697) (162.806) (301.989) (25.608) (10.169.767)

Laba operasional 883.507) 11.650.760) 317.061) 473.523) (28.076) 13.296.775)Pendapatan non-

operasional - bersih 9.490) 297.077) 3.178) 7.114) 5.124) 321.983)Laba sebelum manfaat

(beban) pajak 892.997) 11.947.837) 320.239) 480.637) (22.952) 13.618.758)Beban pajak -) -) -) -) -) (2.800.960)

Laba tahun berjalan 892.997) 11.947.837) 320.239) 480.637) (22.952) 10.817.798)

Page 371: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 369

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 109

34. SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

2011

Sumatera Jawa Kalimantan

Indonesia bagian timur

Operasi luar

negeri Jumlah

Aset 28.785.197) 327.946.220) 10.466.806) 14.369.868) 340.262) 381.908.353)Liabilitas 28.785.197) 285.538.446) 10.466.806) 14.369.874) 5.183) 339.165.506)Kredit yang diberikan -

bersih 10.946.736) 178.212.747) 3.183.773) 6.097.098) -) 198.440.354)Simpanan dari nasabah 28.012.617) 271.072.966) 10.367.886) 13.974.123) -) 323.427.592)Dana simpanan syariah -) 148.628) -) -) -) 148.628)Dana syirkah temporer -) 715.507) -) -) -) 715.507)

Pelaporan informasi keuangan berdasarkan produk:

2012Kredit Treasuri Lainnya Jumlah

Aset 252.760.457 152.280.908 37.952.832 442.994.197Kredit yang diberikan - bersih 252.760.457 - - 252.760.457Pendapatan bunga 20.564.025 8.321.265 - 28.885.290Pendapatan fee-based 1.828.695 24.829 5.334.469 7.187.993

2011Kredit Treasuri Lainnya Jumlah

Aset 198.440.354 154.455.758 29.012.241 381.908.353Kredit yang diberikan - bersih 198.440.354 - - 198.440.354Pendapatan bunga 15.967.914 9.816.079 - 25.783.993Pendapatan fee-based 1.555.940 17.434 4.492.836 6.066.210

35. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

2012

Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan -1 tahun > 1 - 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Tidak mempunyai

tanggal jatuh tempo Jumlah

Aset keuanganKas -) -) -) -) - 11.054.208) 11.054.208)Giro pada Bank

Indonesia 10.178.657) -) -) -) - 23.669.343) 33.848.000)Giro pada bank-bank

lain 4.483.354) -) -) -) - -) 4.483.354)Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain 26.533.993) 1.910.643) 357.494) -) - -) 28.802.130)

Aset keuangan untuk diperdagangkan 53.981) 158.188) 1.181.438) 6.972) 41.146 -) 1.441.725)

Tagihan akseptasi -bersih 3.034.655) 3.219.160) 1.416.716) 44.840) - -) 7.715.371)

Wesel tagih - bersih 799.170) 620.679) 526.944) -) - -) 1.946.793)

Dipindahkan 45.083.810) 5.908.670) 3.482.592) 51.812) 41.146 34.723.551) 89.291.581)

Page 372: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012370

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 110

35. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

2012

Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan -1 tahun > 1 - 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Tidak mempunyai

tanggal jatuh tempo Jumlah

Pindahan 45.083.810) 5.908.670) 3.482.592) 51.812) 41.146 34.723.551) 89.291.581)

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 12.167.072) 22.281.463) -) -) - -) 34.448.535)

Kredit yang diberikan 17.055.724) 20.543.958) 78.088.063) 89.868.242) 51.645.729 -) 257.201.716)Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai -) -) -) -) -) -) (4.441.259)

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 21.231) -) -) 4.461.863) 4.458 -) 4.487.552)

Investasi sewa pembiayaan - bersih -) -) 448) 103.798) - -) 104.246)

Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih 2.460.584) 1.739.645) 6.003.870) 29.146.903) 7.791.399 167.970) 47.310.371)

76.788.421) 50.473.736) 87.574.973) 123.632.618) 59.482.732 34.891.521) 428.402.742)

Liabilitas keuanganSimpanan dari nasabah (342.509.807) (11.783.873) (15.980.519) -) - -) (370.274.199)Simpanan dari bank-

bank lain (2.283.195) (45.000) (2.100) -) - -) (2.330.295)Liabilitas keuangan

untuk diperdagangkan (19.129) (24.730) (4.615) -) - -) (48.474)

Utang akseptasi (2.801.864) (2.178.678) (812.562) (46.391) - -) (5.839.495)Efek-efek utang yang

diterbitkan -) - (978.841) (1.543.036) - -) (2.521.877)Pinjaman yang diterima (894) (2.124) (125.000) -) - -) (128.018)

(347.614.889) (14.034.405) (17.903.637) (1.589.427) - -) (381.142.358)

Posisi bersih (270.826.468) 36.439.331) 69.671.336) 122.043.191) 59.482.732 34.891.521) 47.260.384)

2011

Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan -1 tahun > 1 - 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Tidak mempunyai

tanggal jatuh tempo Jumlah

Aset keuanganKas -) -) -) -) -) 10.355.620) 10.355.620)Giro pada Bank

Indonesia 8.882.066) -) -) -) -) 22.999.009) 31.881.075)Giro pada bank-bank lain 2.499.443) -) -) -) -) -) 2.499.443)Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain 12.622.029) 20.789.396) 9.599.081) -) -) -) 43.010.506)

Aset keuangan untuk diperdagangkan 169.332) 996.806) 1.225.070) 92.288) 84.336) -) 2.567.832)

Tagihan akseptasi -bersih 2.081.522) 2.217.195) 1.044.137) -) -) -) 5.342.854)

Wesel tagih - bersih 345.719) 515.642) 412.237) 1.273.598)Efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali 6.372.889) 13.581.170) 1.247.105) -) -) -) 21.201.164)

Kredit yang diberikan 10.984.640) 15.455.049) 70.682.835) 69.699.466) 35.735.904) -) 202.557.894)Dikurangi:Cadangan kerugian

penurunan nilai -) -) -) -) -) -) (4.117.540)

Dipindahkan 43.957.640) 53.555.258) 84.210.465) 69.791.754) 35.820.240) 33.354.629) 316.572.446)

Page 373: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 371

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 111

35. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

2011

Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan

> 3 bulan -1 tahun > 1 - 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Tidak mempunyai

tanggal jatuh tempo Jumlah

Pindahan 43.957.640) 53.555.258) 84.210.465) 69.791.754) 35.820.240) 33.354.629) 316.572.446)

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 14.146) -) 2.009.505) 1.475.048) -) -) 3.498.699)

Investasi sewa pembiyaan - bersih -) -) 275) 10.846) -) -) 11.121)

Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih 5.534.508) 2.999.871) 15.746.511) 23.267.415) 4.313.228) 160.607) 52.022.140)

49.506.294) 56.555.129) 101.966.756) 94.545.063) 40.133.468) 33.515.236) 372.104.406)

Liabilitas keuanganSimpanan dari nasabah (296.859.509) (13.353.000) (13.215.083) -) -) -) (323.427.592)Simpanan dari bank-

bank lain (2.061.337) (37.500) (1.368.125) -) -) -) (3.466.962)Liabilitas keuangan

untuk diperdagangkan (25.439) (14.922) (4.032) -) -) -) (44.393)

Utang akseptasi (1.848.428) (1.643.927) (550.967) -) -) -) (4.043.322)Efek-efek utang yang

diterbitkan -) (88.376) (567.791) (824.851) -) -) (1.481.018)Pinjaman yang diterima (87.106) -) (211.366) (6.430) -) (144.286) (449.188)

(300.881.819) (15.137.725) (15.917.364) (831.281) -) (144.286) (332.912.475)

Posisi bersih (251.375.525) 41.417.404) 86.049.392) 93.713.782) 40.133.468) 33.370.950) 39.191.931)

36. POSISI DEVISA NETO

Perhitungan Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan peraturan tersebut, bank-bank diwajibkan untuk memelihara PDN (termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) secara keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari modal.

PDN secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari (i) selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap valuta asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan PDN untuk laporan posisi keuangan, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan untuk setiap valuta asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Page 374: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012372

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 112

36. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan)

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:2012 2011

PDN untuk laporan posisi

keuangan (selisih neto

aset dan liabilitas)

Selisih neto tagihan dan liabilitas di rekening

adminsitratif

PDN secara keseluruhan

(nilai absolut)

PDN untuk laporan posisi

keuangan (selisih neto

aset dan liabilitas)

Selisih neto tagihan dan liabilitas di rekening

adminsitratif

PDN secara keseluruhan

(nilai absolut)

USD 2.168.344) (1.835.105) 333.239 1.912.387) (1.780.688) 131.699SGD 12.340) (18.314) 5.974 (60.119) 53.139) 6.980AUD (1.800) 4.003) 2.203 20.285) (15.189) 5.096HKD 2.441) (964) 1.477 24.083) (22.342) 1.741GBP 1.584) -) 1.584 (4.309) 6.289) 1.980EUR (24.683) 30.238) 5.555 (32.085) 41.002) 8.917JPY (45.479) 47.032) 1.553 58.263) (54.078) 4.185CAD 788) -) 788 1.209) (907) 302CHF 3.858) (1.378) 2.480 2.108) (1.361) 747DKK 1.446) -) 1.446 360) -) 360MYR (317) -) 317 (289) -) 289SAR 1.279) -) 1.279 348) 453) 801SEK 192) -) 192 616) -) 616CNY 6.957) 4.815) 11.772 201.489) (193.537) 7.952Lainnya 1.588) -) 1.588 834) -) 834Jumlah 2.128.538) 371.447 2.125.180) 172.499

Jumlah modal (Catatan 37) 43.900.410) 43.900.410 34.962.146) 34.962.146

Persentase PDN terhadap modal 4,85%) 0,85% 6,08%) 0,49%

37. MANAJEMEN MODAL

Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang, dan untuk memenuhiketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien.

Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini dan hasil dari metode stress testing. Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan modal dan stress testing, begitu pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank.

Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data-data analisis.

Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal.

Page 375: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 373

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 113

37. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan)

Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk)dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajibanpenyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko operasional.

Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 Nopember 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum untuk bank secara individual maupun secara konsolidasian. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum secara konsolidasian dilakukan dengan menghitung modal dan aset tertimbang menurut risiko dari laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier:

Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, cadangan tujuan, saldo laba, dan laba tahun berjalan. Penyertaan saham (50%) dan nilai buku goodwill dikurangkan dari modal tier 1.Modal tier 2, antara lain meliputi revaluasi aset tetap dan cadangan umum aset keuangan yang diperbolehkan. Penyertaan saham (50%) dikurangkan dari modal tier 2.

Rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional adalah sebagai berikut:

KPMM Konsolidasian2012 2011

Modal IntiModal disetor 1.528.514) 1.522.828)Cadangan tambahan modal )

Tambahan modal disetor - bersih 3.791.264) 3.105.458)Cadangan tujuan 653.094) 544.901)Laba tahun-tahun lalu 31.069.911) 22.956.024)Laba tahun berjalan 5.773.800) 5.495.746)Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan 221.688) 200.554)Penyisihan penghapusan aset non-produktif yang wajib

dihitung (58.356) (77.453)Dikurangi: ) )

Goodwill (93.885) (93.885)Penyertaan saham (20.605) (16.424)

Kepentingan non-pengendali 71.167) 24.424)42.936.592) 33.662.173)

Modal PelengkapLevel atas

Revaluasi aset tetap 476.958) 476.958)Cadangan umum aset produktif 2.911.240) 3.050.429)

Dikurangi:Penyertaan saham (20.606) (16.424)

3.367.592 3.510.963Jumlah Modal - dipindahkan 46.304.184 37.173.136

Page 376: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012374

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 114

37. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan)

KPMM Konsolidasian

2012 2011

Jumlah Modal - pindahan 46.304.184 37.173.136Aset Tertimbang Menurut Risiko ) )

Risiko kredit 273.628.283) 243.977.592)Risiko pasar 995.162) 666.450)Risiko operasional 40.500.286) 35.553.046)

Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko 315.123.731) 280.197.088)) )

Rasio KPMM 14,69%) 13,27%)

KPMM Bank (entitas induk saja)2012 2011

Modal IntiModal disetor 1.528.514) 1.522.828)Cadangan tambahan modal )

Tambahan modal disetor - bersih 3.791.264) 3.105.458)Cadangan tujuan 653.094) 544.901)Laba tahun-tahun lalu 29.677.634) 21.793.945)Laba tahun berjalan 5.907.891) 5.380.648)Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan -) -)Penyisihan penghapusan aset non-produktif yang wajib

dihitung (58.356) (77.453)Dikurangi: ) )

Penyertaan saham (464.614) (389.614)41.035.427) 31.880.713)

) )Modal Pelengkap ) )

Level atas ) )Revaluasi aset tetap 476.958) 476.958)Cadangan umum aset produktif 2.852.638) 2.994.088)

Dikurangi: ) )Penyertaan saham (464.613) (389.613)

2.864.983) 3.081.433)

Jumlah Modal 43.900.410) 34.962.146)) )

Aset Tertimbang Menurut Risiko ) )Risiko kredit 268.800.914) 239.457.578)Risiko pasar 520.281) 391.541)Risiko operasional 39.057.289) 34.421.158)

Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko 308.378.484) 274.270.277)) )

Rasio KPMM 14,24%) 12,75%)

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia di atas, rasio KPMM harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.

Page 377: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 375

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 115

38. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

Mutasi kepentingan non-pengendali atas kekayaan bersih Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2012 2011

Saldo, awal tahun 24.424) -)Perubahan kepentingan non-pengendali dari akuisisi Entitas Anak -) 25.935)Tambahan setoran modal kepada Entitas Anak 50.000) -)Bagian kepentingan non-pengendali atas rugi bersih Entitas Anak tahun

berjalan (3.257) (1.511)Saldo, akhir tahun 71.167) 24.424)

39. REKLASIFIKASI AKUN

Akun-akun tertentu dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012.

31 Desember 2011Sebelum

reklasifikasi ReklasifikasiSetelah

reklasifikasiLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

ASETSurat-surat berharga - bersih 22.166.868) (22.166.868) -)Obligasi pemerintah 33.459.395) (33.459.395) -)Tagihan derivatif 76.700) (76.700) -)Penyertaan - bersih 160.607) (160.607) -)Aset keuangan untuk diperdagangkan -) 2.567.832) 2.567.832)Wesel tagih - bersih -) 1.273.598) 1.273.598)Efek-efek untuk tujuan investasi -) 52.022.140) 52.022.140)

LIABILITASLiabilitas segera 1.989.624) (1.989.624) -)Liabilitas derivatif 44.393) (44.393) -)Utang pajak 432.101) (432.101) -)Beban yang masih harus dibayar 199.096) (199.096) -)Liabilitas lain-lain 3.483.582) (3.483.582) -)Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan -) 44.393) 44.393)Liabilitas pajak kini -) 159.860) 159.860)Liabilitas imbalan pasca-kerja -) 2.251.449) 2.251.449)Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain -) 3.693.094) 3.693.094)

EKUITASSelisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak 7.983) (7.983) -)Komponen ekuitas lainnya -) 7.983) 7.983)

Page 378: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012376

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 116

39. REKLASIFIKASI AKUN (Lanjutan)

31 Desember 2011Sebelum

reklasifikasi ReklasifikasiSetelah

reklasifikasiLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIANPendapatan bunga 24.566.852) 1.217.141) 25.783.993)Provisi dan komisi lainnya 4.556.046) (4.556.046) -)Keuntungan transaksi derivatif (direalisasi) 515.111) (515.111) -)Peningkatan nilai wajar aset keuangan 74.023) (74.023) -)Keuntungan penjualan aset keuangan 558.034) (558.034) -)Pendapatan operasional lainnya, lain-lain 1.510.164) (1.228.921) 281.243)(Beban) pemulihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan dan non-keuangan (559.209) 559.209) -)Pendapatan provisi dan komisi -) 4.556.046) 4.556.046)Beban provisi dan komisi -) (1.365) (1.365)Pendapatan transaksi perdagangan - bersih -) 1.158.948) 1.158.948)Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan -) (559.209) (559.209)Beban operasional lainnya, lain-lain (241.067) 1.365) (239.702)

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANArus kas dari aktivitas operasi:

Penerimaan pendapatan, bunga, provisi dan komisi 24.204.371) 4.556.046) 28.760.417)Pendapatan operasional lainnya 6.247.264) (4.556.046) 1.691.218)Pembayaran liabilitas imbalan pasca-kerja -) (175.978) (175.978)Beban operasional lainnya (10.046.471) 688.787) (9.357.684)Aset keuangan untuk diperdagangkan -) (454.854) (454.854)Surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan (316.276) 316.276) -)Obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan (138.578) 138.578) -)Tagihan akseptasi (135.024) (1.492.765) (1.627.789)Wesel tagih -) (679.886) (679.886)Liabilitas segera 875.736) (875.736) -)Utang akseptasi -) 1.492.765) 1.492.765)Liabilitas lain-lain 608.610) (608.610) -)Surat-surat berharga yang diterbitkan 362.228) (362.228) -)Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain -) 971.537) 971.537)

Arus kas dari aktivitas investasi:Pembelian penyertaan dalam saham (205.083) 205.083) -)Pembelian Obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual (2.864.649) 2.864.649) -)Penerimaan dari Obligasi pemerintah yang tersedia untuk

dijual yang dijual dan jatuh tempo selama tahun berjalan 11.121.507) (11.121.507) -)Pembelian Obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga

jatuh tempo (938.856) 938.856) -)Pembelian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual (18.414.934) 18.414.934) -)Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk

dijual yang dijual dan jatuh tempo selama tahun berjalan 17.643.428) (17.643.428) -)Pembelian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga

jatuh tempo (862.000) 862.000) -)Penerimaan dari surat-surat berharga untuk dimiliki hingga

jatuh tempo yang jatuh tempo selama tahun berjalan 220.350) (220.350) -)Pembelian surat-surat berharga yang diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (2.967.801) 2.967.801) -)Penerimaan dari surat-surat berharga yang

diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang jatuh tempo selama tahun berjalan 2.287.915) (2.287.915) -)

Penjualan efek-efek untuk tujuan investasi -) 2.297.709) 2.297.709)Pembelian efek-efek untuk tujuan investasi -) (23.285.522) (23.285.522)Penerimaan dari efek-efek tujuan investasi yang jatuh

tempo selama tahun berjalan -) 26.687.576) 26.687.576)

Arus kas dari aktivitas pendanaan:Kenaikan efek-efek utang yang diterbitkan -) 362.228) 362.228)

Page 379: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 377

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 117

39. REKLASIFIKASI AKUN (Lanjutan)

1 Januari 2011/31 Desember 2010Sebelum

reklasifikasi ReklasifikasiSetelah

reklasifikasiLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

ASETSurat-surat berharga - bersih 21.159.270 (21.159.270) -Obligasi pemerintah 40.698.422 (40.698.422) -Tagihan derivatif 23.776 (23.776) -Penyertaan - bersih 38.501 (38.501) -Aset keuangan untuk diperdagangkan - 1.566.868) 1.566.868Wesel tagih - bersih - 534.501) 534.501Efek-efek untuk tujuan investasi - 59.818.600) 59.818.600

LIABILITASLiabilitas segera 1.005.633 (1.005.633) -Liabilitas derivatif 12.150 (12.150) -Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif *) 719.880 (719.880) -Utang pajak 493.337 (493.337) -Beban yang masih harus dibayar 165.266 (165.266) -Liabilitas lain-lain 2.812.014 (2.812.014) -Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan - 12.150) 12.150Liabilitas pajak kini - 282.757) 282.757Liabilitas imbalan pasca-kerja - 1.733.877) 1.733.877Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain - 3.179.496) 3.179.496

EKUITASSelisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak 8.167 (8.167) -Komponen ekuitas lainnya - 8.167) 8.167

*) Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak lagi diwajibkan untuk membentuk taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penghapusan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Oleh karena dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan saldo estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif pada tanggal31 Desember 2010 sebesar Rp 719.880 telah dipulihkan dalam laba rugi konsolidasian untuk tahun berakhir 31 Desember 2011.

40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT BCA Finance Entitas anak Kredit yang diberikan, simpanan nasabah, aset keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas lain-lain, pembiayaan bersama

BCA Finance Limited Entitas anak Simpanan nasabahPT Bank BCA Syariah (dahulu

PT Bank UIB)Entitas anak Giro pada bank lain, simpanan

nasabahPT BCA Sekuritas (dahulu

PT Dinamika Usaha Jaya)Entitas anak Simpanan nasabah

PT Adiwisesa Mandiri Building Product Indonesia

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Arga Bareksa Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Angkasa Komunikasi Global Utama

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Bamboe Jaya Plantation Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

Page 380: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012378

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 118

40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Borneo Muria Plantation Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Bukit Muria Jaya Estate Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Bukit Muria Jaya Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Caturguwiratna Sumapala Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Cipta Karya Bumi Indah Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

Dana Pensiun BCA Dana pensiun pemberi kerja Iuran dana pensiunPT Darta Media Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham

akhir yang samaKredit yang diberikan, simpanan nasabah

PT Daya Maju Lestari Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Daya Sumber Makmur Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Kredit yang diberikan, simpanan nasabah

PT Djarum Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Kredit yang diberikan, simpanan nasabah

PT Ecogreen Oleochemicals Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Garansi yang diberikan, Letter of Credit, simpanan nasabah

PT Energi Batu Hitam Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Fajar Surya Perkasa Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Fajar Surya Swadaya Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Gemilang Sawit Kencana Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Global Digital Niaga Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Kredit yang diberikan, simpanan nasabah

PT Graha Padma Internusa Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Grand Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Kredit yang diberikan, aset lain-lain, simpanan nasabah, garansi yang diberikan, sewa

PT Hartono Istana Teknologi Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Indo Paramita Sarana Dimiliki oleh pemegang sahamyang sama

Simpanan nasabah

PT Innovisi Tesmak Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Intershop Prima Center Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Intertobacco Utama Industry Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Kapuas Rimba Sejahtera Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Kumparan Kencana Electrindo Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Lingkarindah Plantation Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

Page 381: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 379

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 119

40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Lingkarmulia Indah Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Maju Abadi Sigaret Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Marga Sadhya Swasti Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Margo Hotel Development Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Margo Property Development Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Merah Cipta Media Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Kredit yang diberikan, simpanan nasabah

PT Muria Sigaret Industri Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Nagaraja Lestari Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Neka Boga Perisa Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Palma Asri Sejahtera Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Palma Megah Mulia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Peniti Sungai Purun Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Poly Kapitalindo Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Polyvisi Rama Optik Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Profesional Telekomunikasi Indonesia

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Kredit yang diberikan, simpanan nasabah

PT Puri Dibya Property Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Roberta Prima Tobacco Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Sapta Utama Persada Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Sarana Kencana Mulya Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Sarana Menara Nusantara Tbk Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Sumber Cipta Multiniaga Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Supravisi Rama Optik Manufacturing

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Swarnadwipa Serdangdjaja Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Tanjung Indah Plantation Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Tricipta Mandhala Gumilang Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Trigana Putera Mandiri Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

Page 382: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012380

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 120

40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Stevania Ultra Tobacco Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Victory Supra Sigaret Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Simpanan nasabah

Personil manajemen kunci Dewan Komisaris dan Direksi Bank

Kredit yang diberikan, simpanan nasabah, imbalan kerja

Dalam menjalankan kegiatan normal usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.

Perincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi yang tidak dikonsolidasikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

2012 2011

Jumlah

Persentase dari jumlah akun

yang bersangkutan Jumlah

Persentase dari jumlah akun

yang bersangkutan

Kredit yang diberikan (Catatan 12) 549.567 0,21% 792.018 0,39%Aset lain-lain*) 305.685 4,88% 318.581 7,61%Simpanan dari nasabah (Catatan 15) 1.484.745 0,40% 836.835 0,26%Fasilitas kredit yang belum digunakan

(Catatan 20) 90.329 0,08% 235.704 0,27%Fasilitas Letter of Credit yang diberikan kepada

nasabah (Catatan 20) 13.063 0,17% 3.343 0,05%Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah

(Catatan 20) 31.911 0,38% 31.425 0,37%Pendapatan bunga (Catatan 21) 59.930 0,21% 52.679 0,20%Beban bunga (Catatan 22) 7.286 0,10% 3.239 0,04%Beban sewa (Catatan 27) 13.015 1,35% 13.015 1,45%Iuran kepada dana pensiun 111.451 1,81% 100.793 1,94%

*) Merupakan pembayaran sewa yang dibayar dimuka dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia.

Kompensasi atas personil manajemen kunci Bank adalah sebagai berikut:

2012 2011

Imbalan kerja jangka pendek (termasuk tantiem) 279.562 204.302Imbalan kerja jangka panjang 15.180 15.506Jumlah 294.742 219.808

Page 383: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 381

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 121

40. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Perjanjian Sewa dengan PT Grand Indonesia

Pada tanggal 11 April 2006, Bank menandatangani perjanjian sewa-menyewa dengan PT Grand Indonesia (pihak berelasi), dimana Bank akan menyewa secara jangka panjang dari PT Grand Indonesia ruangan kantor seluruhnya seluas 28.166,88 m2 senilai USD 35.631.103,20 termasuk PajakPertambahan Nilai, dengan hak opsi untuk juga menyewa secara jangka panjang ruangan tambahan dengan luas 3.264,80 m2 senilai USD 4.129.972 termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Transaksi sewa-menyewa tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank pada tanggal 25 Nopember 2005 (notulen dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 11). Perjanjian sewa-menyewa tersebut dimulai sejaktanggal 1 Juli 2007 dan akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2035.

Bank diwajibkan membayar uang muka pada tanggal 5 Desember 2005 sebesar USD 3.244.092,50 termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan sepuluh kali cicilan masing-masing sebesar USD 3.238.701,07 termasuk Pajak Pertambahan Nilai selama periode 15 April 2006 sampai dengan 31 Desember 2006.

Pada tanggal 31 Desember 2006, Bank telah membayar sebesar USD 32.392.402,13 termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan dicatat sebagai aset lain-lain. Pada tanggal 2 Januari 2007, Bank melakukan pelunasan (pembayaran cicilan kesepuluh) sebesar USD 3.238.701,07 termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Pada tanggal 29 Juni 2007, Bank telah melakukan pembayaran untuk sewa ruangan tambahan lantai 28 dan 29 dengan luas 3.264,80 m2 senilai USD 4.129.972 termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 14 Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 April 2006.

Terhitung mulai periode Mei 2008, Bank telah melakukan amortisasi untuk sewa dibayar dimuka tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, total pembayaran sewa dibayar dimuka yang telah diamortisasi masing-masing sebesar Rp 60.736 dan Rp 47.721, sehingga sisa saldo pembayaran sewa dibayar dimuka kepada PT Grand Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 303.678 dan Rp 316.693, yang dicatat dalam Aset Lain-lain.

Pada tanggal 24 Oktober 2008, Bank telah melakukan pembayaran uang jaminan untuk sewa ruangan tambahan untuk lantai 30 dan 31 dengan luas 3.854,92 m2 senilai USD 208.165,68. Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 110 Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., tanggal 22 Mei 2008.

Pembayaran sewa untuk lantai 30 dan 31 telah dimulai pada tanggal 1 Agustus 2009, dimana sesuai dengan kesepakatan antara Bank dan PT Grand Indonesia, terhitung sejak tanggal pembayaran sewa pertama (tanggal 1 Agustus 2009), maka Bank akan melakukan pembayaran sewa setiap tiga bulan sekali hingga masa sewa berakhir.

41. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (“LPS”) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Undang-undang tersebut telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, yang mana telah ditetapkan menjadi undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2009.

Page 384: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012382

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 122

41. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM(Lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per nasabah per bank. Berdasarkan Surat Edaran LPS No. SE.011/KE/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 6,50% untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,50% untuk simpanan dalam valuta asing.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

42. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN

Terdapat beberapa peraturan baru yang sudah terbit pada tahun 2012 yang memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha Bank mulai tahun 2013:

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/22/PBI/2012 tanggal 21 Desember 2012 mengenai Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Bank Indonesia mewajibkan bank-bank untuk memberikan kredit kepada nasabah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan jumlah minimal sebesar presentase yang diwajibkan secara bertahap sebagai berikut:

(i) 2013 dan 2014 sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB);

(ii) 2015 minimal sebesar 5%;

(iii) 2016 minimal sebesar 10%;

(iv) 2017 minimal sebesar 15%; dan

(v) 2018 minimal sebesar 20%.

PBI ini mulai berlaku pada tanggal 21 Desember 2012 untuk perbankan konvensional dan pada 2014 untuk Unit Usaha Syariah.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/33/DPbS tanggal 27 Nopember 2012 mengenai Penerapan Kebijakan Produk Rumah dan Pembiayaan Kendaraan Bermotor bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Bank Indonesia mewajibkan sejumlah minimal uang muka (down-payment) dan uang jaminan dari nasabah dalam rangka pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Syariah, yang diatur sebagai berikut:

(i) Uang muka sebesar 30% untuk KPR dengan akad murabahah dan istishna;

(ii) Uang jaminan sebesar 20% untuk KPR dengan akad musyarakah mutanaqisha; dan

(iii) Uang muka sebesar 25% untuk KKB roda dua, 30% untuk KKB roda empat atau lebih, dan 20% untuk KKB dua atau lebih dengan tujuan produktif.

Page 385: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 383

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 123

42. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN (Lanjutan)

Ketentuan ini merupakan penyelarasan ketentuan Loan-to-Value (LTV) pada bank konvensional sebagaimana diatur dalam SE BI 14/10/DPNP yang telah berlaku sejak tanggal 15 Juni 2012.

Ketentuan Financing-to-Value (FTV) Syariah akan mulai berlaku pada tanggal 1 April 2013. Bank dan Entitas Anak masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan ketentuan ini.

PBI No. 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 dan berlaku efektif 2 Januari 2013 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.

Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan ketentuan ini.

43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Pada tanggal 7 Pebruari 2013, Bank telah menjual modal saham diperoleh kembali (saham treasuri) sebanyak 198.781.000 lembar saham, yang merupakan seluruh saham treasuri yang dimiliki Bank pada tanggal tersebut, pada harga Rp 9.900 (nilai penuh) per lembar saham. Pembeli saham treasuri adalah pihak ketiga yang tidak terafilisasi dengan Bank.

44. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN

Informasi tambahan berikut pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 4, merupakan laporan keuangan Entitas Induk, yang telah disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak dicatat dengan metode harga perolehan. Laporan Keuangan Entitas Induk ini disajikan untuk dapat menganalisis hasil usaha entitas induk saja. Informasi tambahan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak.

Karena perbedaan antara laporan keuangan entitas induk saja dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan entitas induk saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.

Page 386: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012384

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 124

PT BANK CENTRAL ASIA TbkINFORMASI TAMBAHANTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN – ENTITAS INDUK ------------------------------------------- Lampiran 1

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF – ENTITAS INDUK------------------------------ Lampiran 2

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS – ENTITAS INDUK -------------------------------------- Lampiran 3

LAPORAN ARUS KAS – ENTITAS INDUK-------------------------------------------------------- Lampiran 4

Page 387: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 385

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 125

PT BANK CENTRAL ASIA TbkINFORMASI TAMBAHANLAPORAN POSISI KEUANGAN – ENTITAS INDUK31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012 2011 ASET

Kas 11.044.741 10.343.649

Giro pada Bank Indonesia 33.789.219 31.841.225

Giro pada bank-bank lain 4.458.754 2.403.542

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 28.197.517 42.720.698

Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.400.457 2.496.247

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 61.824 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 249.858) 7.715.371 5.342.854

Wesel tagih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 336 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 605) 1.946.793 1.255.462

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 34.448.535 21.201.164

Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.017.268 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 3.814.377)Pihak berelasi 590.750 812.005Pihak ketiga 252.105.535 197.642.226

Efek-efek untuk tujuan investasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 575.038 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 514.564) 47.757.639 52.305.518

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.147.119 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 3.620.293) 6.349.493 4.088.465

Aset pajak tangguhan - bersih 877.442 776.319

Aset lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 290 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 275) 6.113.164 4.021.592

JUMLAH ASET 436.795.410 377.250.966

Page 388: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012386

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 126

PT BANK CENTRAL ASIA TbkINFORMASI TAMBAHANLAPORAN POSISI KEUANGAN – ENTITAS INDUK (Lanjutan)31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Simpanan dari nasabahPihak berelasi 1.488.640) 866.526)Pihak ketiga 368.789.454) 322.590.757)

)Simpanan dari bank-bank lain 2.319.669) 3.451.635)

Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 48.474) 44.393)

Utang akseptasi 5.839.495) 4.043.322)

Liabilitas pajak kini 183.620) 121.214)

Pinjaman yang diterima 3.018) 237.838)

Liabilitas imbalan pasca-kerja 2.839.004) 2.237.164)

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 4.723.129) 3.166.247)

JUMLAH LIABILITAS 386.234.503) 336.759.096)

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 62,50 (nilai penuh) per sahamModal dasar: 88.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh: 24.655.010.000 saham 1.540.938) 1.540.938)

Tambahan modal disetor 4.396.429) 3.895.933)

Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri), harga perolehan: 198.781.000 saham pada 31 Desember 2012 (2011: 289.767.000 saham) (617.589) (808.585)

Keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual - bersih 867.952) 695.412)

Saldo labaTelah ditentukan penggunaannya 653.094) 544.901)Belum ditentukan penggunaannya 43.720.083) 34.623.271)

JUMLAH EKUITAS 50.560.907) 40.491.870)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 436.795.410) 377.250.966)

Page 389: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 387

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 127

PT BANK CENTRAL ASIA TbkINFORMASI TAMBAHANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF – ENTITAS INDUKTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012 2011

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga 27.296.016) 24.402.638)Beban bunga (7.386.144) (7.543.012)

Pendapatan bunga - bersih 19.909.872) 16.859.626)

Pendapatan provisi dan komisi 5.405.401) 4.540.810)Beban provisi dan komisi (1.770) (1.039)

Pendapatan provisi dan komisi - bersih 5.403.631) 4.539.771)

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 617.368) 1.170.060)Pendapatan operasional lainnya 1.212.607) 630.129)

)Jumlah pendapatan operasional 27.143.478) 23.199.586)

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (436.143) (527.131)Pemulihan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif -) 719.840)

(436.143) 192.709)Beban operasional lainnya

Beban karyawan (5.931.777) (5.009.881)Beban umum dan administratif (6.177.704) (5.258.418)Lain-lain (240.490) (215.481)

(12.349.971) (10.483.780)

Jumlah beban operasional (12.786.114) (10.291.071))

LABA OPERASIONAL BERSIH 14.357.364) 12.908.515)

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH 348.527) 249.919)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 14.705.891) 13.158.434)

Page 390: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012388

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 128

PT BANK CENTRAL ASIA TbkINFORMASI TAMBAHANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF – ENTITAS INDUK (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012 2011

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 14.705.891) 13.158.434)

BEBAN PAJAK PENGHASILANKini (2.890.110) (2.397.138)Tangguhan 158.637) (175.609)

(2.731.473) (2.572.747)

LABA BERSIH 11.974.418) 10.585.687)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINKeuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas aset keuangan

yang tersedia untuk dijual:Sebelum pajak penghasilan 230.053) (64.935)(Beban) pendapatan pajak tangguhan (57.513) 116.234)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN 172.540 (48.701)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 12.146.958 10.536.986)

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 11.974.418 10.585.687)

)LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 12.146.958 10.536.986)

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Rupiah penuh) 491 434

Page 391: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 389

PT B

ank

Cen

tral

Asi

a Tb

k da

n En

titas

Ana

k12

9

PT B

AN

K C

ENTR

AL

ASI

A T

bkLA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

– EN

TITA

S IN

DU

K (L

anju

tan)

TAH

UN

BER

AK

HIR

31

DES

EMB

ER 2

012

DA

N 2

011

(Dal

am ju

taan

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

Mod

al

dite

mpa

tkan

da

n di

seto

r pe

nuh

Tam

baha

n m

odal

di

seto

r

Mod

al sa

ham

di

pero

leh

kem

bali

(sah

am tr

easu

ri)

Keu

ntun

gan

(ker

ugia

n)ya

ng

belu

m d

irea

lisas

i at

as a

set

keua

ngan

yan

g te

rsed

ia u

ntuk

di

jual

, ber

sih

Sald

o la

baTe

lah

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

aB

elum

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

aJu

mla

h ek

uita

s

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

11.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

695.

412

544.

901

34.6

23.2

7140

.491

.870

Laba

tahu

n be

rjala

n-

--

--

11.9

74.4

1811

.974

.418

Keu

ntun

gan

yang

bel

um d

ireal

isas

i ata

s as

et k

euan

gan

yang

ters

edia

unt

uk

diju

al, b

ersi

h-

--

172.

540

--

172.

540

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

--

-17

2.54

0-

11.9

74.4

18)

12.1

46.9

58

Cad

anga

n um

um-

--

-10

8.19

3(1

08.1

93)

-

Div

iden

kas

--

--

-(2

.769

.413

)(2

.769

.413

)

Selis

ih m

odal

dar

i tra

nsak

si sa

ham

trea

suri

-50

0.49

619

0.99

6-

--

691.

492

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

21.

540.

938

4.39

6.42

9(6

17.5

89)

867.

952

653.

094

43.7

20.0

8350

.560

.907

Page 392: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012390

PT B

ank

Cen

tral

Asi

a Tb

k da

n En

titas

Ana

k13

0

PT B

AN

K C

ENTR

AL

ASI

A T

bkLA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

– EN

TITA

S IN

DU

KTA

HU

N B

ERA

KH

IR 3

1 D

ESEM

BER

201

2 D

AN

201

1(D

alam

juta

an R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

Keu

ntun

gan

(ker

ugia

n)ya

ng

belu

m d

irea

lisas

i at

as a

set

keua

ngan

yan

g te

rsed

ia u

ntuk

di

jual

, ber

sih

Sald

o la

baM

odal

saha

m

dipe

role

h ke

mba

li (s

aham

trea

suri

)

Mod

al

dite

mpa

tkan

da

n di

seto

r pe

nuh

Tam

baha

n m

odal

di

seto

rTe

lah

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

aB

elum

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

aJu

mla

h ek

uita

s

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

01.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

744.

113

460.

108

26.8

87.8

3232

.720

.339

Laba

tahu

n be

rjala

n-

--

-10

.585

.687

10.5

85.6

87

Ker

ugia

nya

ng b

elum

dire

alis

asi a

tas a

set

keua

ngan

yan

g te

rsed

ia u

ntuk

diju

al,

bers

ih-

(48.

701)

--

(48.

701)

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

--

(48.

701)

-10

.585

.687

10.5

36.9

86

Cad

anga

n um

um-

--

84.7

93(8

4.79

3)-

Div

iden

kas

--

-(2

.765

.455

)(2

.765

.455

)

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

11.

540.

938

3.89

5.93

3(8

08.5

85)

695.

412

544.

901

34.6

23.2

7140

.491

.870

Page 393: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 391

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 131

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk INFORMASI TAMBAHANLAPORAN ARUS KAS – ENTITAS INDUKTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan pendapatan bunga, provisi dan komisi 32.594.626) 28.592.853)Pendapatan operasional lainnya 241.916) 418.424)Pembayaran beban bunga, provisi dan komisi (7.431.323) (7.509.819)Pembayaran imbalan pasca-kerja (221.389) (172.400)(Beban) pendapatan dari transaksi valuta asing - bersih (1.557.209) 1.001.485)Beban operasional lainnya (10.803.864) (9.003.261)Pendapatan non-operasional - bersih 111.154) 162.419)Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi (162.261) (105.990)

Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas:Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang

jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal perolehan 37.332.394) (28.840.553)Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.148.969) (454.852)Tagihan akseptasi (2.184.483) (1.627.789)Wesel tagih (624.387) (661.750)Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (13.247.371) (18.064.829)Kredit yang diberikan (54.054.454) (48.675.541)Aset lain-lain (1.473.229) (161.921)Simpanan dari nasabah 48.573.476) 46.097.366)Simpanan dari bank-bank lain (1.089.715) 581.895)Utang akseptasi 1.796.174) 1.492.765)Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 1.558.139) 860.921)

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 30.507.163) (36.070.577)

Pembayaran pajak penghasilan (2.827.704) (2.523.957)Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas

operasi 27.679.459) (38.594.534)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penjualan efek-efek untuk tujuan investasi -) 2.280.155)Pembelian efek-efek untuk tujuan investasi (23.630.108) (23.380.150)Penerimaan dari efek-efek untuk tujuan investasi yang jatuh tempo

selama tahun berjalan 28.876.712) 26.687.576)Penerimaan dividen kas dari efek-efek untuk tujuan investasi 971.339) 403.132)Perolehan aset tetap (3.187.367) (1.713.126)Hasil penjualan aset tetap 12.030) 22.822)Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi 3.042.606) 4.300.409)

Page 394: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012392

PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 132

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk INFORMASI TAMBAHANLAPORAN ARUS KAS – ENTITAS INDUK (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

(Penurunan) kenaikan pinjaman yang diterima - bersih (234.820) 209.117)Tambahan setoran modal Entitas Anak (150.000) )- -)Pembayaran dividen kas (2.769.413) (2.765.455)Hasil penjualan saham treasuri 691.492) -)Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (2.462.741) (2.556.338)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 28.259.324) (36.850.463)

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 48.738.519) 86.523.871)PENGARUH FLUKTUASI KURS PADA KAS DAN

SETARA KAS (751.434) (934.889)

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 76.246.409) 48.738.519)

Kas dan setara kas terdiri dari:Kas 11.044.741) 10.343.649)Giro pada Bank Indonesia 33.789.219) 31.841.225)Giro pada bank-bank lain 4.458.754) 2.403.542)Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang

jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 26.953.695) 4.150.103)

Jumlah kas dan setara kas 76.246.409) 48.738.519)

Page 395: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 393

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Data Perusahaan

Page 396: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012394

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Per 31 Desember 2012

Struktur Organisasi

SBU PERBANKAN KORPORASI

SBU PERBANKAN INDIVIDUAL

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DIREKSI

PRESIDEN DIREKTUR

DIREKTUR BISNIS KORPORASI

DIREKTUR PERBANKAN INDIVIDUAL

Bisnis Korporasi

Corporate Finance

Operasional Cabang Korporasi

Tresuri

Perbankan Internasional

Kredit Konsumer(Consumer Card,

KPR & KKB)

WealthManagement

PendukungPemasaranPerbankanIndividual

Pendukung Bisnis Perbankan

Individual

DIREKTUR BISNIS CABANG

Asset & Liability Committee (ALCO)

Komite Kebijakan Perkreditan

Komite Kredit

Komite Manajemen Risiko

Komite Pengarah Teknologi Informasi

Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian

SBU PERBANKAN CABANG

Bisnis Komersial dan SME

Cash Management

Pengembangan Dana dan Jasa

Logistik dan Gedung

Manajemen Jaringan dan Perencanaan

Wilayah

Pembinaan Operasi dan Layanan

Operasional Wilayah dan

Cabang(Jabodetabek &

Surabaya)

Sekretariat Perusahaan

Audit Internal

Operasi Pembayaran

Domestik

Layanan Perbankan Elektronik

Layanan Perdagangan

dan Pembayaran Internasional

Operasional Wilayah dan Cabang (Non

Jabodetabek & Surabaya)

DIREKTUR WILAYAH DAN PENDUKUNG

CABANG

DIREKTUR WILAYAH DAN

OPERASI

Page 397: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 395

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

PENDUKUNG PERUSAHAAN

Manajemen Risiko

(bank wide)

Penyelamatan Kredit

Kepatuhan

Hukum

Human Capital

Management

Pembelajaran dan

Pengembangan

Strategic Information Technology

Enterprise Security

Strategi dan Desain Operasi

Keuangan dan Perencanaan

garis komunikasi dan penyampaian informasi

garis pengawasan

garis pelaporan/ tanggung jawab

garis koordinasi

DEWAN KOMISARIS

EXECUTIVE VICE PRESIDENT

DIREKTUR MANAJEMEN

RISIKO

Analisa Risiko Kredit

Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Pemantau Risiko

Komite Audit

DIREKTUR KEPATUHAN

DIREKTUR TEKNOLOGI

INFORMASI & STRATEGI OPERASI

WAKIL PRESIDEN DIREKTUR

Page 398: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012396

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Profil Dewan Komisaris

Djohan Emir SetijosoPresiden Komisaris

Djohan Emir Setijoso menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA sejak 25

Agustus 2011. Sebelumnya memangku jabatan sebagai Presiden Direktur BCA

pada tahun 1999 hingga tahun 2011, dengan tanggung jawab terakhir atas

Koordinasi Umum, Divisi Internal Audit, Perencanaan & Pengendalian Keuangan

dan Sekretariat Perusahaan. Sebelum bergabung dengan BCA, bekerja di Bank

Rakyat Indonesia dari tahun 1965 hingga 1998 dengan jabatan terakhir sebagai

Direktur; dan menjadi Komisaris Utama pada Inter Pacific Bank dari tahun 1993

hingga 1998. Disamping sebagai Presiden Komisaris BCA, saat ini aktif dalam

berbagai kegiatan organisasi, diantaranya menjadi Dewan Pengurus Harian

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Dewan Kehormatan Asosiasi Emiten

Indonesia (AEI) sejak tahun 2011, serta sebagai Dewan Penasehat Perbanas sejak

tahun 2009. Menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor.

Sigit PramonoKomisaris Independen

Sigit Pramono menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 20 Agustus

2008. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau menjabat sebagai Presiden

Direktur Bank Negara Indonesia (2003-2008). Beliau juga pernah memangku

berbagai posisi penting di beberapa bank dan lembaga keuangan lainnya,

diantaranya sebagai Direktur Utama Bank Internasional Indonesia (2002-2003),

Senior Vice President of Credit Recovery Bank Mandiri (1999-2002), Head of Loan

Workout Division Bank Mandiri (1999), Head of Loan Remedial Division Bank Exim

(1998-1999), Head of Loan Syndication Departement Bank Exim (1997-1998), Vice

President Director Merincorp (Merchant Investment Corporation) (1992-1997), dan

sebagai Direktur Exim Leasing (1988-1992). Beliau memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dari Universitas Diponegoro (1983) dan MBA dalam bidang International

Business Management dari Prasetiya Mulya Business School (1995).

Tonny KusnadiKomisaris

Tonny Kusnadi menjabat sebagai Komisaris BCA sejak 25 Juni 2003. Sebelum

bergabung dengan BCA, beliau menjabat sebagai Direktur di PT Cipta Karya Bumi

Indah (2001-2002) setelah sebelumnya menempati posisi sebagai Komisaris.

Selain itu, beliau pernah memangku berbagai jabatan manajerial di beberapa

perusahaan lain, antara lain sebagai Presiden Direktur di PT Sarana Kencana

Mulya (1999-2001), Chief Manager Corporate Banking di PT Bank Central Asia

(1992-1998), General Manager di PT Tamara Indah (1988-1992) dan General

Manager di PT Indomobil (1987). Beliau meraih gelar Insinyur dari Universitas

Brawijaya, Malang, jurusan Teknik Mesin.

Page 399: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 397

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Raden PardedeKomisaris Independen

Raden Pardede menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 15 Mei 2006

dan menjadi anggota Dewan Komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Saat ini beliau

juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Adaro Energy Tbk. Komisaris

Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) adalah posisi yang diemban dari

2008 sampai 2009 setelah sebelumnya beliau menjabat sebagai Wakil Direktur

Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004-2008). Selain itu beliau pernah

memangku berbagai jabatan di beberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain

anggota Komite Ekonomi Nasional sejak tahun 2010, Staf Khusus Menteri

Keuangan (2008-2010), Ketua Forum Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia

(2007-2009), Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (2008-2009), Ketua

Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), Staf Khusus

Menko Perekonomian RI (2004-2005), Direktur Eksekutif PT Danareksa (2002-

2004), Wakil Koordinator Tim Asistensi Menteri Keuangan RI (2000-2004), Chief

Economist dan Kepala Divisi PT Danareksa (1995-2002), Pendiri Danareksa

Research Institute (1995), Konsultan untuk World Bank (1994-1995), Staf

Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), dan Process Engineer di

PT Pupuk Kujang (1985). Beliau adalah pengajar tamu di Institut Teknologi

Bandung, Universitas Indonesia dan Prasetiya Mulya Business School. Beliau

meraih gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia

(1984) dan gelar PhD pada bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika

Serikat (1995).

Cyrillus HarinowoKomisaris Independen

Cyrillus Harinowo menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 25

Juni 2003. Saat ini beliau juga menjadi Komisaris Independen di PT Unilever

Indonesia sejak 2004. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau berkarya di Bank

Indonesia (BI) selama kurang lebih dua puluh lima tahun, antara lain sebagai

Kepala Urusan Pasar Uang dan Giralisasi dan Urusan Operasi Pengendalian

Moneter (1994-1998), pejabat setingkat Direktur. Selain itu beliau pernah menjadi

Alternate Executive Director dan Technical Assistance Advisor di Monetary and

Exchange Affairs Department di International Monetary Fund (IMF), Washington

(1998-2003). Selama beberapa periode beliau menjadi anggota delegasi sidang

Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) dan Consultative Group for

Indonesia (CGI), serta sidang tahunan IMF dan Bank Dunia. Beliau juga pernah

menjabat berbagai jabatan manajerial di pemerintahan dan nonpemerintahan,

dan pernah menjabat sebagai Staf Menteri Perdagangan (1988-1989). Beliau

aktif sebagai staf pengajar di beberapa universitas terkemuka di Jakarta, serta

menjadi pembicara dan penulis artikel di seminar-seminar maupun forum-forum di

dalam dan di luar negeri serta media massa. Beliau menulis buku tentang hutang

publik Indonesia (2002), tentang IMF (2004) dan buku “Musim Semi

Perekonomian Indonesia” (2005). Beliau menyandang gelar Doktorandus

dibidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada (1977). Beliau meraih gelar Master

Development Economics, Center for Development Economics dari Williams College,

Massachusetts (1981), dan Doktor Moneter dan Ekonomi Internasional dari

Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (1985).

Page 400: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012398

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Profil Direksi

Jahja SetiaatmadjaPresiden Direktur

Jahja Setiaatmadja menjabat sebagai Presiden Direktur BCA sejak tanggal 17

Juni 2011. Beliau bertanggung jawab atas Koordinasi Umum serta membawahi

Divisi Audit Internal dan Sekretariat Perusahaan. Sebelumnya beliau menjabat

sebagai Wakil Presiden Direktur BCA (2005-2011) dengan tanggung jawab terakhir

atas Bisnis Perbankan Cabang, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional,

dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Beliau pernah menjabat sebagai

Direktur BCA (1999-2005) serta memangku berbagai jabatan manajerial di BCA

sejak tahun 1990. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau menjabat sebagai

Direktur Keuangan pada Indomobil (1989-1990) dan memangku berbagai jabatan

manajerial sejak 1980 sebelum meninggalkan Grup Kalbe Farma pada tahun

1989 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Beliau memulai karir

di tahun 1979 sebagai akuntan pada perusahaan akuntan (PriceWaterhouse).

Beliau memperoleh gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas

Indonesia.

Eugene Keith GalbraithWakil Presiden Direktur

Eugene Keith Galbraith menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak

tanggal 25 Agustus 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden

Komisaris BCA dari tahun 2002 hingga tahun 2011. Beliau menjalankan supervisi

umum atas Direktur Kepatuhan, Direktur Manajemen Risiko dan Executive Vice

President Analisa Risiko Kredit. Beliau juga bertanggung jawab atas Divisi

Keuangan dan Perencanaan. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau menjabat

sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bank NISP Tbk (2000-2006), Chairman

Asiawise.com (1999-2001), Managing Director ABN AMRO Asia (1996-1998) dan

sebagai Presiden Direktur pada HG Asia Indonesia (1990-1996). Selain itu beliau

juga pernah menjadi penasihat Departemen Keuangan (1988-1990) dan penasihat

perencanaan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia (1984-1988).

Beliau meraih gelar BA dibidang Filosofi (1974), gelar M. Phil dibidang Sejarah

Ekonomi (1978) dan gelar PhD dibidang Antropologi (1983) dari Johns Hopkins

University, Amerika Serikat.

Dhalia Mansor AriotedjoDirektur

Dhalia Mansor Ariotedjo menjabat sebagai Direktur BCA sejak 5 Juni 2001. Beliau

bertanggung jawab atas Grup Bisnis Korporasi dan Corporate Finance, Divisi

Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar

negeri. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau memangku berbagai jabatan

manajerial puncak di Citibank, N.A. di Kuala Lumpur dan Jakarta (1982-1992) dan

di Chase Manhattan Bank, Jakarta (1992-2001), termasuk sebagai Vice President,

Kepala Bagian Lembaga Keuangan, Sektor Pemerintah dan Corporate Trust pada

Chase Manhattan Bank, Jakarta (1992-1996), Vice President – Corporate Banking

Group pada bank yang sama (1996-1998), Vice President, Investment Banking

Group, JP Morgan Chase, Jakarta (1998-2001). Beliau memperoleh gelar MBA

dalam bidang Keuangan dari George Washington University, Washington DC,

Amerika Serikat.

Page 401: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 399

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Subur TanDirektur

Subur Tan menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei 2002. Beliau bertanggung

jawab atas Kepatuhan, Hukum, Divisi Human Capital Management serta Divisi

Pembelajaran dan Pengembangan. Sejak bergabung dengan BCA di tahun 1986,

beliau telah memangku beberapa jabatan manajerial termasuk sebagai Kepala

Bidang Kredit Kantor Pusat Operasional (1991-1995), Kepala Biro Hukum (1995-

1999) dan Wakil Kepala Divisi Hukum (1999-2000) dengan posisi terakhir sebagai

Kepala Satuan Kerja Hukum. Beliau menyelesaikan pendidikan terakhirnya dalam

program spesialisasi Notariat Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Suwignyo BudimanDirektur

Suwignyo Budiman menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei 2002. Beliau

bertanggung jawab atas Bisnis Perbankan Cabang yang meliputi Divisi

Bisnis Komersial dan SME, Divisi Pengembangan Dana dan Jasa, dan Cash

Management. Selain itu beliau juga mensupervisi anak perusahaan BCA yang

bergerak di bidang Syariah, PT BCA Syariah. Sebelum bergabung dengan BCA,

beliau memulai karirnya sebagai Sistem Analis di Bank Rakyat Indonesia (BRI)

sejak tahun 1975 dan kemudian memangku berbagai posisi manajerial termasuk

Kepala Divisi Teknologi (1992-1995), Staf Khusus Direksi (1995-1996), Pemimpin

Wilayah Palembang (1996-1998) dan Kepala Divisi Operasional (1998-2000).

Jabatan terakhir beliau adalah Pemimpin Wilayah BRI Jawa Tengah. Selain

itu beliau pernah ditugaskan sebagai anggota Tim Kuasa Direksi di BCA (Mei

1998-Juli 1998). Beliau meraih gelar MBA dari University of Arizona, Amerika

Serikat.

Anthony Brent ElamDirektur

Anthony Brent Elam menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei 2002. Beliau

bertanggung jawab atas Manajemen Risiko dan Penyelamatan Kredit. Sebelum

bergabung dengan BCA, beliau menjabat sebagai Staf Ahli Ketua Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), sebagai advisor pada PT Bahana

Pembinaan Usaha Indonesia (1996-2001), sebagai Vice President pada Dieng

Djaya (1994-1996), dan sebagai Vice President Citibank (1986-1994). Beliau

adalah lulusan dari Georgetown University dan memperoleh gelar MBA bidang

Keuangan dan Bisnis Internasional dari New York University, Amerika Serikat.

Page 402: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012400

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Henry KoenaifiDirektur

Henry Koenaifi menjabat sebagai Direktur BCA sejak 13 Februari 2008. Beliau

bertanggung jawab atas Individual Banking BCA yang terdiri dari bisnis kredit

pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua), bisnis

kartu kredit dan wealth management. Beliau mensupervisi anak perusahaan

BCA yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, PT BCA Finance.

Sebelum bergabung dengan BCA, beliau pernah menjabat sebagai Presiden

Direktur PT BCA Finance (2000-2008), Koordinator Tim Pengelola PT Bank Bali Tbk

dan anggota Tim Pengelola Bank Jaya pada saat kedua bank tersebut diambil alih

oleh BPPN (1999-2000). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Executive

Director PT Bank Ciputra (1998-1999) dan Commercial Banking Director pada

Bank Tiara Asia Tbk (1997-1998). Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil

dari Universitas Katholik Parahyangan (1984) dan melanjutkan pendidikannya

pada Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada tahun 2000.

Selanjutnya beliau menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar MBA

dari Monash University, Melbourne, Australia pada tahun 2001.

Renaldo Hector BarrosDirektur

Renaldo Hector Barros menjabat sebagai Direktur sejak 8 Februari 2008 setelah

sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen BCA dari tahun 2003 hingga

2008. Beliau bertanggung jawab terhadap Strategi dan Desain Operasi, Strategic

Information Technology dan Enterprise Security. Sebelumnya, beliau berprofesi

sebagai Independent Consultant dengan spesialisasi dibidang sistem operasional

perbankan dan teknologi informatika. Beliau pernah menangani proyek konsultasi

sistem perbankan di BCA selama beberapa periode (1991-1997, 2000-2003).

Proyek-proyek konsultasi lainnya adalah di Lighthouse Management Consulting

(2000) dan di Bank of the Orient, San Francisco (1991). Beliau pernah memangku

berbagai posisi manajerial antara lain sebagai Senior Vice President/Chief

Operations Officer di United Savings Bank (1987-1990), Regional Vice President di

Bank of California (1967-1984). Beliau memulai karir di Crocker National Bank, San

Francisco setelah lulus terbaik pada program pelatihan Bank Officer. Setelah lulus

dari San Jose State University tahun 1963, beliau meneruskan pendidikannya

di berbagai institusi keuangan dan perbankan, terakhir di Pacific Coast Banking

School, Seattle, WA, Amerika Serikat (1973).

Page 403: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 401

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Armand Wahyudi HartonoDirektur

Armand Wahyudi Hartono menjabat sebagai Direktur sejak 14 September 2009.

Beliau bertanggung jawab atas operasional wilayah dan cabang di luar area

Jabodetabek dan Surabaya. Selain itu, beliau bertanggung jawab atas divisi

operasional yaitu Operasi Pembayaran Domestik, Layanan Perbankan Elektronik

serta Layanan Perdagangan dan Pembayaran Internasional. Beliau menjabat

sebagai Kepala Perencanaan dan Pembinaan Wilayah BCA dari tahun 2004 hingga

2009. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau memangku berbagai jabatan

manajerial pada PT Djarum dari tahun 1998 hingga 2004 dengan beberapa posisi

sebagai Direktur Keuangan, Deputy Purchasing Director dan Kepala Sumber Daya

Manusia. Beliau menjadi analis pada Global Credit Research and Investment

Banking, JP Morgan Singapura dari tahun 1997 hingga 1998. Beliau adalah

lulusan University of California, San Diego (1996) dan meraih gelar Master of

Science di bidang Engineering Economic-System and Operation Research (1997)

dari Stanford University, Amerika Serikat.

Erwan Yuris AngDirektur

Erwan Yuris Ang menjabat sebagai Direktur sejak 25 Agustus 2011. Beliau

bertanggung jawab atas operasional wilayah dan cabang di area Jabodetabek

dan Surabaya. Selain itu, beliau bertanggung jawab atas divisi pendukung

cabang yaitu Logistik dan Gedung, Manajemen Jaringan dan Perencanaan

Wilayah serta Pembinaan Operasi dan Layanan. Sebelumnya beliau mengepalai

berbagai Kantor Wilayah di Jakarta, Surabaya, Medan dan Malang sejak tahun

2000 hingga tahun 2011. Beliau menjabat sebagai Kepala Cabang BCA Bandung

dari tahun 1995 hingga 2000 dan Kepala Cabang BCA Pekanbaru dari tahun 1989

hingga 1995. Beliau menjadi Kepala Bidang Kredit di Cabang BCA Pekanbaru dari

tahun 1987 hingga 1989. Karir beliau di BCA dimulai sejak tahun 1985 sebagai

trainee di BCA Medan. Beliau memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas

Satyagama dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Trisakti.

Page 404: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012402

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Profil Komite Audit

Sigit PramonoKetua

Sigit Pramono menjabat sebagai Ketua Komite Audit PT Bank Central Asia Tbk

sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga merangkap sebagai Komisaris Independen.

Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di

halaman 396.

Inawaty HandoyoAnggota

Inawaty Handoyo menjabat sebagai anggota Komite Audit BCA sejak 25

November 2008, setelah berkarya di Divisi Audit Internal selama 28 tahun.

Sebelum bergabung dengan BCA, beliau menjabat sebagai Kepala Keuangan

di PT Naintex (1976-1980). Saat ini beliau masih menjadi pengajar dalam bidang

auditing di Universitas Katolik Atma Jaya dan Yayasan Pendidikan Internal Audit

(YPIA). Selain itu, beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan Sertifikasi

Qualified Internal Auditor (DS-QIA) sejak tahun 2007 dan menjadi asesor untuk

sertifikasi auditor internal bank yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi

Profesi Perbankan (LSPP) di bawah Ikatan Bankir Indonesia (IBI). Sejak tahun

2010 beliau juga berperan sebagai konsultan (tenaga ahli) untuk berbagai proyek

konsultasi yang dilaksanakan oleh Divisi Konsultasi Yayasan Pendidikan Internal

Audit (YPIA), khususnya dalam bidang audit internal, manajemen risiko dan

governance. Beliau memegang empat sertifikat profesi dalam bidang auditing

yaitu Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Internal Auditor (CIA), Certified

Information System Auditor (CISA), dan Certified Financial Services Auditor

(CFSA). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas

Katolik Parahyangan Bandung Jurusan Perusahaan/Manajemen (1976) dan

Jurusan Akuntansi (1979) serta Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya

Business School Jakarta (2003).

Page 405: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 403

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Ilham IkhsanAnggota

Ilham Ikhsan menjabat sebagai Anggota Komite Audit BCA sejak 23 Juni 2011.

Sebelum bergabung dengan BCA, beliau bekerja di Bank Indonesia selama 30

tahun, dengan sebagian besar karirnya dalam bidang Supervisi Perbankan.

Beliau pernah menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Singapura pada

tahun 2002 hingga 2005 dan posisi terakhirnya menjelang pensiun dari Bank

Indonesia adalah Direktur Unit Khusus Penyelesaian Aset (2005-2008). Setelah

pensiun, beliau sempat menjabat sebagai Bendahara/Direktur Keuangan di

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia atau YKK-BI (2008-2010). Beliau

menamatkan pendidikan S1 dari jurusan Akuntansi Universitas Airlangga (1978)

dan memperoleh gelar Master of Science dalam bidang Economic Development

and International Trade dari Colorado State University, Amerika Serikat (1984).

Page 406: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012404

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Profil Komite Pemantau Risiko

Endang Swasthika WibowoAnggota

Endang Swasthika Wibowo menjabat sebagai anggota Komite Pemantau

Risiko sejak 28 Juni 2007. Beliau adalah akademisi dan peneliti dalam bidang

manajemen risiko dan perbankan. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala

Program Magister Management Perbankan di ABFII, Perbanas, pelatih untuk Risk

Management (Certified GARP – BSMR), Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat di Perbanas (2000-2006), Staf ahli bidang Ekuinbank di Badan Legislasi

DPR-RI (2000-2005), Komisaris PT Putera Lintas Kemas, Air Freight Forwarder Co

(2000-2004), Ketua Jurusan Manajemen, STIE Perbanas (1990-1993). Beliau adalah

lulusan Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta tahun 1985 dan meraih gelar Diploma

dibidang Banking & Finance (1996) serta gelar Master dibidang Perbankan (1998)

dari Monash University, Australia.

Andreas Eddy SusetyoAnggota

Andreas Eddy Susetyo menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko BCA

sejak 21 Juli 2008. Di awal karirnya, beliau bekerja di beberapa perusahaan di

bidang telekomunikasi dan teknologi informasi antara lain PT Daeng Brothers,

PT Swadharma Duta Data, dan PT Mitra Info Konsultasi. Pada tahun 1995, beliau

bergabung dengan Bank Niaga sebagai Group Head Information & Technology

serta kemudian sebagai Direktur Operasional. Beliau kemudian berkarya di Bank

Mandiri antara tahun 2000 dan 2006, berturut-turut menjabat sebagai Head of

Information Technology, Executive Vice President (EVP) - Information Technology,

dan Senior EVP - Chief Technology Officer. Sejak tahun 2006, beliau menjadi

anggota The Asian Banker Technology Operation Council serta menjadi Senior

Advisor di beberapa bank dan lembaga keuangan di Indonesia dan luar negeri.

Beliau menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Sepuluh November

Surabaya pada tahun 1984 dan meraih gelar magister di bidang Manajemen

dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta, tahun 1994.

Cyrillus HarinowoKetua

Cyrillus Harinowo menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko PT Bank Central

Asia Tbk sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga merangkap sebagai Komisaris

Independen. Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di

halaman 397.

Page 407: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 405

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Profil Komite Remunerasi dan Nominasi

Lianawaty SuwonoAnggota

Lianawaty Suwono menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

sejak 28 Juni 2007. Karirnya di BCA dimulai pada tahun 1991 sebagai trainee

dalam Program Pengembangan Manajemen BCA dan kemudian ditunjuk sebagai

Business Analyst (1992 - 1996) di Divisi Sistem Informasi. Dalam perjalanan

kariernya, beliau sempat menduduki berbagai macam posisi manajerial, seperti

Kepala Urusan HR Operations Support (1996 - 1998), Kepala Biro HR Operation

System and Support (1998-1999), Kepala Biro Management Development

Program dan Kepala Biro Career Development (1999-2000), Kepala Biro HR

Resourcing and Development (2000-2002), Wakil Kepala Divisi Sumber Daya

Manusia (2002-2006) dan sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia, yang

saat ini menjadi Divisi Human Capital Management (2006-sekarang). Beliau

adalah lulusan Business Information Computing Systems, San Francisco State

University, California, USA.

Raden PardedeKetua

Raden Pardede menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi

PT Bank Central Asia Tbk sejak tahun 2007. Saat ini beliau juga merangkap

sebagai Komisaris Independen. Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian

Profil Dewan Komisaris di halaman 397.

Djohan Emir SetijosoAnggota

Djohan Emir Setijoso menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan

Nominasi PT Bank Central Asia Tbk sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga

merangkap sebagai Presiden Komisaris. Informasi lebih detail dapat dilihat pada

bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 396.

Page 408: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012406

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Profil Sekretaris PerusahaanInge SetiawatiSekretaris Perusahaan

Inge Setiawati menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan BCA sejak 1 Agustus

2011. Karirnya di BCA dimulai pada tahun 1990 sebagai trainee dalam Program

Pengembangan Manajemen BCA. Beliau kemudian menjabat sebagai Kepala

Bagian Ekspor Impor di Kantor Cabang Utama Matraman, Jakarta (1991-1992).

Dalam perjalanan karirnya, beliau menduduki berbagai posisi manajerial di

beberapa kantor cabang BCA, seperti Pimpinan Kantor Cabang Pembantu (1992-

1994), Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama (1995-1998), dan Kepala Kantor

Cabang Utama (1998-2011). Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknik

Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung, dan menyelesaikan program studi S2

dalam bidang Manajemen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Page 409: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 407

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Pejabat Eksekutif

Nama Jabatan

Gunawan Budi Santoso Kepala Kantor Wilayah I, Bandung

Ratna Yanti Kepala Kantor Wilayah II, Semarang

Freddy Suliman Kepala Kantor Wilayah III, Surabaya

Frengky Chandra Kusuma Kepala Kantor Wilayah IV, Denpasar

Ismail Basri Kepala Kantor Wilayah V, Medan

Darmawan Kepala Kantor Wilayah VI, Palembang

Iwan Senjaya Kepala Kantor Wilayah VII, Malang

Eva Agrayani, Tjong Kepala Kantor Wilayah VIII, Pondok Indah, Jakarta

Jimmy Andries Kepala Kantor Wilayah IX, Matraman, Jakarta

Honggo Djojo Kepala Kantor Wilayah X, KPO Asemka, Jakarta

Susanto Angkawinata Kepala Kantor Wilayah XI, Balikpapan

Haryono Wongsonegoro Kepala Kantor Wilayah XII, Wisma Asia, Jakarta

Antonius Widodo Mulyono Kepala Divisi Bisnis Komersial & SME

Arif Singgih Halim Wijaya Kepala Satuan Kerja Kepatuhan

Chen Lin Andrew Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Daniel Hendarto Kepala Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Perencanaan Wilayah

Deddy Muljadi Hendrawinata Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Djulijanto Liong Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Edmund Tondobala Division Head International Banking

Eduard Guntoro Purba Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko

Edy Gunawan Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Endra Halim Kepala Core Application Management

Grace Putri Aju Dewijany Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Gunawan Prayogo Kepala Grup Corporate Banking

Hermanto Kepala Grup Hukum

Herwandi Kuswanto Kepala Unit Bisnis Wealth Management

Ignatius Djulianto Sukardi Kepala Satuan Kerja Enterprise Security

Iman Sentosa Kepala Database Application Management

Ina Suwandi Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa

Inge Setiawati Sekretaris Perusahaan

Iwan Kusumo Bagio* Kepala Divisi Logistik dan Gedung

Jacobus Sindu Adisuwono Kepala Divisi Audit Internal

Joanes Justira Gunawan Kepala Sentra Layanan Perbankan Elektronik

Kho Vincentius Chandra Khosasih Kepala Core Application Management

Kristian Marbun Kepala Grup Corporate Banking

Lay Susiana Santoso Kepala Grup Corporate Finance

Lena Setiawati Kepala Divisi Pembelajaran dan Pengembangan

Lianawaty Suwono Kepala Divisi Human Capital Management

Lilik Winarni Kepala Satuan Kerja Strategi dan Disain Operasi

Lim Handoyo Kepala Kantor Cabang Korporasi Menara BCA

Linus Ekabranko Windoe Kepala Divisi Tresuri

Lukman Hadiwijaya Kepala Delivery Channel & Middleware Application Management

Mathilda Simon Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer

Per 31 Desember 2012

Page 410: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012408

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Nama Jabatan

Mira Wibowo Kepala Grup Pemasaran Consumer Card

Nur Hermawan Thendean Kepala Infrastructure & Service Delivery Management

Raymon Yonarto Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan

Rickyadi Widjaja Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Rudy Harjono** Kepala Sentra Layanan Perdagangan dan Pembayaran Internasional

Rudy Susanto Executive Vice President Analisa Risiko Kredit

Rusdianti Salim Kepala Satuan Kerja Cash Management

Santoso Kepala Grup Merchant & Kredit Consumer Card

Sri Indrajanti Dewi Kepala Grup Corporate Banking

Sugito Lie Kepala Information Technology Management Office

Sunandar Suryajaya Kepala Sentra Operasi Pembayaran Domestik

Theresia Endang Ratnawati Kepala Grup Hukum

Tjahjadi Sufrapto Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Trisno Herman Dinijanto Kepala Satuan Kerja Individual Banking Business Support

Ugahary Yovvy Chandra Kepala Satuan Kerja Individual Banking Marketing Support

Wira Chandra Kepala Grup Corporate Banking

Andy Untono Staf Ahli Direksi

Perubahan Pejabat Eksekutif setelah 31 Desember 2012 sampai dengan 31 Maret 2013:* Budi Sutrisno ditunjuk sebagai Kepala Divisi Logistik dan Gedung menggantikan Iwan Kusumo Bagio yang pensiun per 1 Januari 2013** Theresia Sri Utami Wihardjo ditunjuk sebagai pejabat sementara Kepala Sentra Layanan Perdagangan dan Pembayaran Internasional menggantikan Rudy Harjono yang pensiun per 1 Maret 2013

Page 411: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 409

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Per 31 Desember 2012

Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono * 11.625.990.000 47,15%

Anthony Salim 434.079.976 1,76%

Masyarakat** 12.396.159.024 50,28%

Saham yang dibeli kembali oleh PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock)*** 198.781.000 0,81%

Total 24.655.010.000 100,00%

* Sesuai dengan surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Februari 2010, Ultimate Shareholders FarIndo Investments (Mauritius) Ltd (“FarIndo”) adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono

** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,45% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders; sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Bambang Hartono

*** Seluruh saham yang dibeli kembali oleh PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) telah dijual pada tanggal 7 Februari 2013

Pemegang Saham

Waktu Keterangan Jumlah Saham Beredar

11 Mei 2000 Penawaran umum saham perdana (IPO) 2.943.986.000 2.943.986.000

15 Mei 2001 Stock split I dengan rasio 1:2 x 2 5.887.972.000

2001 Saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)

58.025.000 5.945.997.000

2002 Saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)

71.526.000 6.017.523.000

2003 Saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)

113.611.500 6.131.134.500

8 Juni 2004 Stock split II dengan rasio 1:2 x 2 12.262.269.000

2004 Saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)

40.944.500 12.303.213.500

2005 Saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)

15.888.000 12.319.101.500

2006 Saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)

8.403.500 12.327.505.000

31 Januari 2008 Stock split III dengan rasio 1:2 x 2 24.655.010.000

Keterangan:

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan melalui penerbitan 147.199.300 saham melalui program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP). Opsi tersebut dapat dieksekusi dari tanggal 10 November 2001 hingga 9 November 2006. Saham yang diterbitkan dalam rangka program MSOP yang tercantum dalam tabel di atas telah memperhitungkan stock split yang dilakukan oleh BCA

Riwayat Pencatatan Sahamdi Bursa Efek Indonesia

Struktur Kepemilikan FarIndo Investments (Mauritius) Ltd.Per 31 Desember 2012

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd dimiliki oleh Alaerka Investments Limited sebanyak 92,18% (sebanyak 7,82% merupakan Treasury Stocks). Sedangkan Alaerka Investments Limited dimiliki oleh Brolonna Investment Limited sebanyak 100% dan Brolonna Investment Limited dimiliki oleh Bapak Bambang Hartono sebanyak 49% dan Bapak Robert Budi Hartono sebanyak 51%.

Page 412: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012410

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Keuangan FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. & Anak Perusahaan

Page 413: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 411

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Daftar Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham

Per 31 Desember 2012

Anak Perusahaan

No Perusahaan Kepemilikan BCA Bidang Usaha

1 PT BCA Finance* 100,00% Perusahaan Pembiayaan

2 BCA Finance Limited 100,00% Money Lender

3 PT Bank BCA Syariah* 100,00% Perbankan

4 PT BCA Sekuritas 75,00% Perusahaan Efek

Keterangan: Informasi mengenai Anak Perusahaan dapat dilihat di Laporan Keuangan Konsolidasian pada catatan 1.d

* Kepemilikan baik secara langsung atau tidak langsung

Penyertaan

No Perusahaan Kepemilikan BCA Bidang Usaha

1 PT Sarana Riau Ventura 13,58% Modal Ventura

2 PT Sarana NTT Ventura 6,83% Modal Ventura

3 PT Sarana Yogya Ventura 6,60% Modal Ventura

4 PT Sarana Bengkulu Ventura 6,60% Modal Ventura

5 PT Sarana Irian Jaya Ventura 6,00% Modal Ventura

6 PT Sarana Maluku Ventura 5,94% Modal Ventura

7 PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia 5,60% Lembaga Keuangan Non Bank

8 PT Sarana Kalbar Ventura 4,89% Modal Ventura

9 PT Sarana Kalsel Ventura 2,59% Modal Ventura

10 PT Sarana Sumut Ventura 2,29% Modal Ventura

11 PT Sarana Sumbar Ventura 1,78% Modal Ventura

12 PT Sarana Surakarta Ventura 1,23% Modal Ventura

13 PT Bank DBS Indonesia 1,00% Perbankan

14 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1,00% Perbankan

15 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 1,00% Perbankan

16 PT Aplikanusa Lintasarta (penyertaan tidak langsung melalui Yayasan Perbanas)

0,20% Penyedia Jasa SistemJaringan Komunikasi Data dan Jasa Aplikasi Jaringan

Page 414: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012412

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Produk dan Layanan

Produk dan Layanan Keterangan

Produk Simpanan Tahapan

Tahapan Gold

TabunganKu

Giro

Tapres

Deposito Berjangka

BCA Dollar

Tahapan Xpresi

Layanan Transaksi Perbankan Safe Deposit Box

Transfer

Remittance

Collection dan Kliring

Bank Notes

Travellers’ Cheque

Virtual Account

Open Payment

Auto Debit

Payroll Services

Cash Pick Up

Perbankan Elektronik ATM BCA (multifungsi, non tunai dan setoran tunai)

EDC BCA

Debit BCA

Tunai BCA

Flazz

Self Service Passbook Printer (SSPP)

EDCBIZZ

Internet Banking (KlikBCA Individu dan KlikBCA Bisnis)

Mobile Banking (m-BCA)

BCA KlikPay

Call Center (HaloBCA)

Phone Banking (BCA by Phone Business dan BCA by Phone Priority)

SMS Top Up

SMS Push Notification

Layanan Cash Management Payable Management / Disbursement

Receivable Management / Collection

Liquidity Management

B2B dan B2C

Kartu Kredit BCA Card

BCA Mastercard

BCA VISA

Page 415: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 413

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Produk dan Layanan Keterangan

Bancassurance Provisa Max / Provisa Platinum Max

Optishield

Edusave / Edusave Platinum

Provisa Syariah

Platinum Health

Produk Investasi BNP Paribas Ekuitas

BNP Paribas Pesona

Danareksa Gebyar Dana Likuid

Danareksa Gebyar Indonesia II

Danareksa Proteksi Gebyar I

Nikko Gebyar Indonesia Dua

Panin Gebyar Indonesia II

Schroders Prestasi Gebyar Indonesia II

Fasilitas Kredit Kredit Pemilikan Rumah

Kredit Kendaraan Bermotor

Kredit Modal Kerja

Kredit Sindikasi

Kredit Ekspor

Trust Receipt

Kredit Investasi

Distributor Financing

Supplier Financing

Dealer Financing

Warehouse Financing

Franchise Financing

Showroom Financing

Bank Garansi Bid Bond

Performance Bond

Advance Payment Bond

Pusat Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk (P4BM)

Fasilitas Ekspor Impor Letter of Credit (L/C)

Negotiation

Bankers Acceptance

Bills Discounting

Documentary Collections

Fasilitas Valuta Asing Spot

Forward

Swap

Produk Derivatif lainnya

Page 416: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012414

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Kantor CabangPer 31 Desember 2012

KANWIL I

11 Kantor Cabang Utama63 Kantor Cabang Pembantu1 Kantor Kas

Bandung

Banjar

Ciamis

Cianjur

Cirebon

Garut

Indramayu

Karawang

Kuningan

Majalengka

Purwakarta

Subang

Sukabumi

Sumedang

Tasikmalaya

KANWIL II

13 Kantor Cabang Utama81 Kantor Cabang Pembantu5 Kantor Kas

Ambarawa

Banjarnegara

Batang

Blora

Boyolali

Brebes

Cepu

Cilacap

Gombong

Jepara

Karanganyar

Kebumen

Kendal

Klaten

Kudus

Kutoarjo

Magelang

Muntilan

Pati

Pekalongan

Pemalang

Purbalingga

Purwodadi

Purwokerto

Purworejo

Rembang

Salatiga

Semarang

Slawi

Solo

Sragen

Sukoharjo

Tegal

Temanggung

Ungaran

Wonogiri

Wonosari

Wonosobo

Yogyakarta

KANWIL III

13 Kantor Cabang Utama85 Kantor Cabang Pembantu5 Kantor Kas

Bangkalan

Bojonegoro

Gresik

Jombang

Lamongan

Mojokerto

Pamekasan

Sampang

Sidoarjo

Sumenep

Surabaya

Tuban

KANWIL IV

13 Kantor Cabang Utama47 Kantor Cabang Pembantu5 Kantor Kas

Ambon

Badung

Bitung

Denpasar

Gianyar

Gorontalo

Jayapura

Kendari

Klungkung

Kupang

Kuta

Lombok Timur

Makassar

Manado

Mataram

Negara

Palopo

Palu

Parepare

Praya

Sanur

Singaraja

Sorong

Sungguminasa

Tabanan

Ternate

KANWIL V

13 Kantor Cabang Utama48 Kantor Cabang Pembantu4 Kantor Kas

Banda Aceh

Batam

Batubara

Bengkalis

Binjai

Bireuen

Bukittinggi

Dumai

Karimun

Kisaran

Lhokseumawe

Medan

Padang

Pekanbaru

Pematang Siantar

Rantau Prapat

Tanjung Balai

Tanjung Pinang

Tebing Tinggi

Tembilahan

KANWIL VI

7 Kantor Cabang Utama36 Kantor Cabang Pembantu10 Kantor Kas

Bandar Lampung

Banyuasin

Baturaja

Bengkulu

Curup

Gumawangun

Jambi

Kotabumi

Lahat

Lubuk Linggau

Merangin

Metro Lampung

Muara Bungo

Muara Enim

Oku Timur

Palembang

Pangkal Pinang

Prambumulih

Pringsewu

Sungai Liat

Tanjungpandan

KANWIL VII

11 Kantor Cabang Utama50 Kantor Cabang Pembantu7 Kantor Kas

Banyuwangi

Batu

Blitar

Bondowoso

Jember

Kediri

Kertosono

Lawang

Lumajang

Madiun

Magetan

Malang

Nganjuk

Ngawi

Pare

Pasuruan

Ponorogo

Probolinggo

Situbondo

Trenggalek

Tulung Agung

KANWIL VIII

9 Kantor Cabang Utama92 Kantor Cabang Pembantu12 Kantor Kas1 Payment Point

Bekasi

Depok

Jakarta

Tangerang

KANWIL IX

10 Kantor Cabang Utama101 Kantor Cabang Pembantu9 Kantor Kas

Bekasi

Bogor

Cibinong

Jakarta

Karawang

Pondok Gede

KANWIL X

7 Kantor Cabang Utama73 Kantor Cabang Pembantu1 Kantor Kas

Jakarta

KANWIL XI

7 Kantor Cabang Utama25 Kantor Cabang Pembantu2 Kantor Kas

Balikpapan

Banjarmasin

Bontang

Ketapang

Palangkaraya

Pangkalan Bun

Pontianak

Samarinda

Sambas

Sampit

Sangatta

Singkawang

Sintang

Tanjung Redeb

Tanah Bumbu

Tarakan

Tanjung

Tenggarong

KANWIL XII

12 Kantor Cabang Utama106 Kantor Cabang Pembantu15 Kantor Kas

Cilegon

Jakarta

Pandeglang

Rangkasbitung

Serang

Tangerang

KANTOR NON WILAYAH

1 Kantor Cabang Utama

Jakarta

KANTOR PERWAKILAN

Singapore

Hong Kong

Page 417: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 415

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

PenghargaanBeberapa dari Penghargaan yang Diterima

The Asian BankerExcellence in Retail Financial Services International Awards 2012BCA terpilih sebagai Penyedia Layanan Keuangan Ritel terbaik Indonesia

AsiaMoneyBrokers Poll 2011Bank Penyedia Layanan FX Terbaik di Indonesia Sesuai PilihanKorporasi (Peringkat 3)

Contact Center WorldContact Center World Regional Asia Pacific 2012Grand Champion 2012, meraih 4 medali emas

FinanceAsiaAsia’s Best Managed Companies 2012 • JahjaSetiaatmadja-“CEOterbaikdiIndonesia“(Peringkat1)• BCA,untukkategori:

- Perusahaan dengan Pengelolaan Terbaik (Runner-up 1)- Tata Kelola Perusahaan Terbaik (Runner-up 2)- Hubungan Investor Terbaik (Runner-up 2)

Fortune Magazine IndonesiaCountries Fortune Most Admired Companies (FICMAC) 2011• PerusahaanTerbaikdiSektorIndustriPerbankan• PeringkatKetigauntukLintasIndustri• 20PerusahaanIdamanTerbesardiIndonesia

Frontier Consulting Group, Bloomberg & BusinessWeek IndonesiaCorporate Image Award 2012 Perusahaan Idaman di IndonesiaBCA meraih penghargaan “Terbaik” dalam Membangun danMenjaga Citra Perusahaan untuk kategori Bank Nasional dengan aset > Rp200 triliun

Frontier Consulting Group & Marketing MagazineTop Brand Award 2012 The Best in Mind Share, Market Share and Commitment Share.Penghargaan atas prestasi dalam membangun Brand untukkategori:- Kartu Kredit (BCA Card)- Deposito- ATM- Tabungan (Tahapan BCA)- Mobile Banking (m-BCA)- Call Center (HaloBCA)- KPR (KPR BCA)

Frontier Consulting Group, Tera Foundation & Harian Seputar IndonesiaReBi (Rekor Bisnis)Bank dengan jumlah EDC terpasang dan Merchant terbanyak di Indonesia

Page 418: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012416

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Investor MagazineInvestor Best Bank 2012Bank Terbaik di Indonesia untuk kategori Bank Konvensionaldengan Aset > Rp 100 triliun

Marketeers & Markplus InsightIndonesia Most Favorite Netizen Brand 2012 Terbaik untuk kategori:• Tabungan• KartuKredit• InternetBanking

Infobank & Twinkl Spin-Group of PingfanMeraih Digital Brand of The Year 2011 untuk kategori:• Tabungan(TahapanBCA)• BankKonvensional• KPR(KPRBCA)• KartuKredit(BCACard)

Infobank17th Infobank Awards 2012• BCAmeraihpredikat“Terbaik”untukKinerjaKeuangan2011

Infobank & Markplus InsightIndonesia Banking Loyalty Award (IBLA) 2012• BankTerbaikdalamIBLA2012- Bank Konvensional dengan Aset > Rp 75 triliun - untuk kategori:

- Kartu Kredit- Tabungan

Indonesia Most Favorite Women Brand 2012 BCA meraih Indonesia Most Favorite Women Brand untukkategori:• Tabungan(Peringkat1)• Deposito(Peringkat1)• KartuKredit(Peringkat2)• KPR(Peringkat2)

Marketeers & Markplus Inc.Indonesia Most Favorite Youth Brand 2012 Terbaik dalam Sektor Industri Perbankan untuk kategori:• Tabungan• KartuKredit

Marketeers & Markplus InsightIndonesia Brand Champion Award 2012• PemenangTerbaikBrandEquitykategoriBankKonvensional• MostPopularBrandkategoriBankKonvensional

Service to Care Award 2012• IndonesiaServicetoCareChampionuntukkategori:

- Tabungan - Bank Konvensional dengan Aset > Rp 75 triliun- Kartu Kredit

Beberapa dari Penghargaan yang Diterima

Kartini Magazine & Women Insight CenterIndonesian Woman Survey 2012Brand Pilihan No.1 berdasarkan survei terhadap Perempuan Indonesia tahun 2011 untuk kategori Tabungan

Page 419: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012 417

Laporan Keuangan Konsolidasian Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

Service Excellence Magazine & Carre - Center for Customer Satisfaction & Loyalty Indonesia Service Quality Award 2012Total Service Quality Satisfaction - Berdasarkan Customer Perception Survey ISSI 2012.Halo BCA menerima penghargaan untuk 5 kategori: • PerbankanPrioritas• PerbankanReguler• KartuKreditReguler• KartuKreditPlatinum• PerbankanSyariah

SWA MagazineBest Wealth Creators 2012 Berdasarkan metode WAITM Wealth Added Index• PerusahaanPublikTerbaikdiIndonesia2012

untuk kategori Bank• PerusahaanPublikTerbaikdiASEAN2012• SWA100:PerusahaanPublikTerbaik2012

SWA MagazineIndonesia Original Brand and Indonesia Living Legend Brand 2012• PenghargaanatasPencapaiandalamMembangunBrandAsli Indonesia untuk kategori Bank• PenghargaanatasPencapaiandalamMembangunLiving Legend Brand di Indonesia (55 Tahun)

MIX Interactive & Group of SWA Media Inc.Program and People of the Year 2012 • BCACard“Batik”PlatinumterpilihsebagaiBestSocial

Campaign Program 2012

MRI - Marketing Research Indonesia & InfoBankBanking Service Excellence Award 2012• Peringkat1untukMobileBanking• Peringkat2untukInternetBanking• Peringkat3untukATM

Museum Rekor Dunia IndonesiaMuseum Rekor Dunia Indonesia (MURI)BCA mencatat rekor Perayaan Ulang Tahun dengan jumlah acara terbanyak (77 event)

Property & Bank MagazineIndonesia Property & Bank Award 2012• JahjaSetiaatmadjaCEOTerbaikTahun2012• LayananInternetBankingTerbaik

Marketing Magazine, Digital Marketing & Survey OneDigital Marketing Award 2012 Kinerja Terbaik untuk kategori:• ATM,InternetBanking,SMSBanking&E-Wallet(Peringkat1)• WebsiteTerbaik(Peringkat2)

Page 420: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan BCA 2012418

Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Warta Ekonomi MagazineIndonesia Best Companies 2012 Terbaik untuk kategori Bank Berkinerja Terbaik (The Biggest Profitable Bank)

Warta Ekonomi MagazineTop 20 Indonesia Most Admired CEO 2013 • JahjaSetiaatmadja–MostAdmiredCEO

SWA Magazine & MARS Research SpecialistIndonesia Best Brand Award 2012• TahapanBCA(Tabungan)untukpencapaianIndonesianBest Brand Award selama 5 tahun berturut-turut (2008-2012)• BCACard(KartuKredit)untukpencapaianIndonesianBest Brand Award selama 5 tahun berturut-turut (2008-2012)

SWA Magazine & IpsosConsumer Banking Excellent Award• DirekturPerbankanKonsumerTerbaik:HenryKoenaifi• BerdasarkanSurveiProfessionalBankersolehSWA–BCAadalah pemenang Bank Paling Kreatif untuk kategori:

- Kartu Kredit - KPR - Tabungan

• BerdasarkanSurveiIpsos–BCAadalahpemenangkategori:- Kartu Kredit- KPR- Priority Banking- Internet Banking- Mobile Banking- Tabungan

Tempo Magazine & NewspaperIndonesia Banking Award 2012 • BankdenganKinerjaTerbaik2012 untuk kategori Bank Swasta Nasional dengan Aset > Rp 50 triliun

Beberapa dari Penghargaan yang Diterima

SWA Magazine & Frontier Consulting GroupIndonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2012 Yang terbaik dalam pencapaian Total Customer Satisfaction untukkategori: • Tabungan• Deposito• KartuKredit

Page 421: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

Tinjauan Bisnis

20

102

Tinjauan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Daftar Isi

Manajemen Risiko

Sumber Daya Manusia

Jaringan dan Operasi

Teknologi Informasi

64

112

116

120

Senantiasa di Sisi Anda

Fokus Kegiatan Usaha BCA

Visi, Misi dan Tata Nilai

Riwayat Singkat BCA

Ikhtisar Data Keuangan

Ikhtisar Saham

Laporan Presiden Komisaris

Laporan Presiden Direktur

1

10

12

14

16

19

20

28

Pendahuluan Pendukung BisnisTinjauan Bisnis

38

46

52

58

Perbankan Cabang

Perbankan Korporasi

Perbankan Individual

Perbankan Tresuri dan

Internasional

Tinjauan Tata Kelola Perusahaan Data PerusahaanAnalisa dan Pembahasan Manajemen

126

218

Laporan Pelaksanaan

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial

236

257

Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasian

Page 422: Laporan Tahunan BCA 2012 Senantiasa di Sisi Anda

PT Bank Central Asia TbkKantor PusatMenara BCAGrand IndonesiaJl. M.H. Thamrin No. 1Jakarta 10310, IndonesiaTel. 62 21 235 88000Fax. 62 21 235 88300

www.bca.co.idwww.klikbca.com

Laporan Tahunan BCA 2012

Senantiasa di Sisi Anda

Laporan Tahunan

2012

Lapo

ran Tah

un

an B

CA

2012Senantiasa di Sisi Anda