laporan tahunan 2015 | pt. bank pembangunan daerah
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 95
Perkembangan industri perbankan berlangsung sangat cepat dan tingkat persaingan antar
pelaku dalam industri ini terasa ketat. Akibatnya potensi terjadi eksposure resiko yang
dihadapi makin tinggi. Untuk meminimalisir risiko dan menghadapi tantangan yang semakin
meningkat tersebut, maka kebutuhan praktik tata kelola Bank yang sehat (Good Corporate
Governance) dan penerapan manajemen risiko pada industri perbankan menjadi sangat
penting saat ini dan masa-masa yang akan datang.
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika
(code of conduct) yang berlaku secara umum pada industri perbankan, bank dalam setiap
kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi wajib melaksanakan
kegiatan usaha berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance berlandaskan
pada prinsip Keterbukaan (transparency), Akuntabilitas (accountability),
Pertanggungjawaban (responsibility), Indenpendensi (Independency) dan Kewajaran
(Fairness). Yang dimaksud dengan seluruh tingkatan atau jenjang organisasi adalah seluruh
pengurus dan karyawan Bank mulai dari Dewan Komisaris. Direksi sampai dengan pegawai
tingkat pelaksana. Disamping berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate
Governance tersebut, Bank juga wajib menerapkan manajemen risiko yang meliputi
pengawasan aktif Dewan Komisaris Bank, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko,
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, sistem informasi dan pengendalian risiko, serta
sistem pengendalian intern.
Good Corporate Governance pada dasarnya strategi yang mengatur pembagian tanggung
jawab masing-masing unsur dari struktur Bank. Strategi itu selain berkaitan dengan
hubungan antar unsur struktur Bank, juga mengatur hubungan antar struktur Bank dan unsur-
unsur di luar Bank, yang hakekatnya merupakan stakeholders Bank seperti nasabah,
pemegang saham dan karyawan.
Kebijakan dasar dan bentuk nyata dari inisiatif strategis penerapan sistem organisasi yang
efisien dan efektif serta implementasi manajemen operasional yang sesuai dengan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance di Bank Kalimantan Tengah, adalah :
1. Bank wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
2. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagaimana dimaksud pada
point 1 harus diwujudkan dalam :
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 96
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi.
b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang
menjalankan fungsi pengendalian intern Bank.
c. Penerapan fungsi kepatuhan auditor internal dan auditor eksternal.
d. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern.
e. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.
f. Rencana strategis.
g. Transparanasi kondisi keuangan dan non keuangan.
Dengan adanya prinsip pemisahan dalam Perseroan Terbatas (Separate Legal Personality)
antara Bank sebagai Badan Hukum dengan pemilik perusahaan (Pemegang Saham), Direksi,
Dewan Komisaris yang melahirkan prinsip pertanggungjawaban terbatas (Limited liability),
maka tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) berfungsi sebagai
sistem yang menjadi penengah dalam segala permasalahan.
Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Kalteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang tepat merupakan salah
satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank.
Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor
dan stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya.
Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang
konsisten diharapkan akan memberikan manfaat bagi Bank maupun para pemangku
kepentingan lainnya yaitu dengan :
a. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan,
akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam
pengelolaan/pengurusan Bank.
b. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur , mengefektifkan manajemen dan
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
c. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para pemegang
saham.
d. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum.
e. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank.
f. Diharapkan dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 97
Sehubungan dengan hal tersebut, dan sejalan dengan kewajiban bank umum yang ditetapkan
dalam Pasal 13 PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30.01.2006 tentang Pelaksaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum dan bentuk pertanggungjawabam Dewan
Komisaris kepada Penagang Saham dan para Stake holder, maka Dewan Komisaris
menyusun laporan Pengawasan Bank yang disajikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahun Buku 2015.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 98
1. Organ Bank Menganut Sistem Dua Badan
Sebagai badan hukum berbentuk perseroan terbatas, Bank tunduk kepada ketentuan
Undang-undang No. 40 tentang Perseroan Terbatas yang organnya menganut sistem dua
badan (two board system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan
Direksi mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya
masing-masing sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Namun demikian keduanya mempunyai tanggung jawab untu memelihara
kesinambungan usaha Bank dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi dan nilai-nilai
perusahaan.
Tanggung jawab bersama Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjaga kelangsungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang tercermin pada :
a. Terlaksananya dengan baik kontrol intern dan manajemen risiko ;
b. Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal bagi pemegang saham ;
c. Terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) secara wajar;
d. Terlaksananya kepentingan suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan
manajemen di semua lini organisasi.
Sesuai visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi perlu
bersama-sama menyepakati hal-hal sebagai berikut :
a. Rencana jangka panjang, strategi maupun rencana kerja dan anggaran tahunannya.
b. Kebijakan dalam memastikan pemenuhan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan anggaran dasar perusahaan serta dalam menghindarkan dari segala
bentuk benturan kepentingan.
c. Struktur organisasi sampai satu tingkat dibawah Direksi yang dapat mendukung
tercapainya visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.
Dewan Komisaris bertugas (1) menetapkan Kebijakan Umum Perseroan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang yang berlaku, (2). melakukan pengawasan secara umum
terhadap pelaksanaan kebijakan, dan jalannya pengurusan Bank yang dilakukan oleh
Direksi. Tugas pengawasan tersebut dapat juga dilakukan Dewan Komisaris terhadap
sasaran dan objek tertentu (khusus). (3) Memberi nasihat kepada Direksi antara lain
dapat berupa pendapat, pertimbangan yang layak dan tepat, petunjuk, peringatan, atau
teguran baik secara lisan maupun tertulis. Dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsinya Dewan Komisaris melakukan kegiatan (a). Menyusun tata cara pengawasan
atas pengelolaan perseroan dan (b). Melakukan pengawasan atas pengurusan perseroan.
(c). Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Perseroa dan
(d), Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan perseroan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 99
2. Kedudukan dan Pelaksanaan Tugas serta Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
a. Kedudukan
1) Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang Saham melalui Rapat
Umum Pemegang Saham dan oleh karenanya Dewan Komisaris setiap saat dapat
berhubungan langsung dengan para pemilik saham sebagai bagian dari upaya
melakukan konsolidasi dan pembinaan terhadap perseroan ;
2) Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang Komisaris Utama ;
3) Dewan Komisaris bersifat kolektif dan karenanya setiap anggota Dewan
Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan harus berdasarkan
keputusan yang diambil secara bersama-sama oleh Anggota Dewan Komisaris
lainnya.
b. Fungsi
1) Melakukan pengawasan / pengendalian, pembinaan dan inspeksi / pemeriksaan
terhadap penyelenggaraan tugas Direksi sesuai dengan ketentuan / pedoman /
petunjuk yang berlaku serta pokok-pokok kebijaksanaan yang sudah ditetapkan
;b. Kerja dan Anggaran Tahunan setiap 3 (tiga) bulan sekali serta Laporan
Perhitungan Hasil Usaha dan Kegiatan Bank yang disampaikan oleh Direksi
setiap bulan ;
2) Menilai dan meneliti laporan keuangan setiap akhir tahun buku yang disampaikan
oleh Direksi ;
3) Mengusulkan gaji dan penghasilan lainnya bagi Anggota Komisaris dan Anggota
Direksi untuk disahkan / ditetapkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham ;
4) Menyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan Bank.
3. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
a. Persyaratan Pengangkatan Anggota Dewan Komsaris
Persyaratan yang berlaku untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris
Bank adalah meliputi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagaimana di
bawah ini.
1) Persyaratan Umum
a) Warga Negara Indonesia yang Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;
b) Setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah ;
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 100
c) Tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan
pengkhianatan kepada Negara ;
d) Sehat jasmani dan rohani ;
e) Tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan Negara atau tindakan-
tindakan yang tercela di bidang perbankan dan ;
f) Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan;
g) Orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam
waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah :
(1) Dinyatakan pailit ;
(2) Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit atau
;
(3) Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
h) Lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) yang dilakukan
oleh Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan untuk memperoleh
keyakinan bahwa calon anggota Komisaris memiliki integritas, kompetensi
dan reputasi keuangan mencakup:
(1) Integritas
(a) Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan
sikap mematuhi ketentuan yang berlaku baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana kejahatan ;
(b) Memiliki komitmen atas pelaksanaan akuntabilitas dan
responsibilitas yang tinggi :
(c) Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku ;
(d) Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional
Bank yang sehat dan tangguh (sustainable); dan
(e) Tidak termasuk dalam Daftar Kepatutan dan Kelayakan (Daftar
Tidak Lulus).
(2) Kompetensi
(a) Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang operasional
perbankan yang cukup (adequate) dan relewan dengan jabatannya;
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 101
(b) Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang operasional perbankan
dan/atau bidang keuangan ;
(c) Memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam
rangka pengembangan Bank yang sehat dan tanggung (sustainable)
dan ;
(d) Memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan dalam
penerapan manajemen risiko.
(3) Reputasi Keuangan
(a) Tidak termasuk dalam daftar kredit macet; dan
(b) Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit,
dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum dicalonkan.
i) Mayoritas (lebih dari 50%) anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki
hubungan keluarga sampai dengan sederajat ketiga dengan sesama anggota
Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi. Yang dimaksud dengan
hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga adalah hubungan keluarga,
baik vertikal maupun horizontal, termasuk mertua, menantu, dan ipar,
sehingga yang dimaksud dengan keluarga meliputi :
1) Orang tua kandung/tiri/angkat ;
2) Saudara kandung/tiri/angkat beserta suami atau istrinya ;
3) Anak kandung/tiri/angkat.
4) Cucu kandung/Tiri/angkat bersama suami atau ister
5) Cicit kandung/iri/angkat bersama suami atau isteri.
6) Saudara kandung/tiri/angkat dari orng tua beserta suami atau isteri.
7) Suami/Isteri
8) Mertua
9) Besan
10) Kakek atau Nenek dari Suami atau isteri
11) Saudara kandung/tiri/angkat dari suami atau isteri beserta suami atau
isteri.
2) Persyaratan Khusus
Di samping persyaratan umum tersebut di atas, bagi calon anggota Dewan
Komisaris yang akan diangkat juga harus memenuhi:
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 102
a) Persyaratan khusus yang rinciannya dituangkan dalam sebuah keputusan
RUPS (Kalau ada)
b). Persyaratan Tambahan bagi Komisaris Independen
Bagi calon Komisaris Independen di samping harus memenuhi persyaratan
umum dan persyaratan khusus harus memenuhi persyaratan tambahan sebagai
berikut :
(1) Tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya.
(2) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan bank harus telah
melampaui masa tunggu (cooling off) selama 1 (satu) tahun sejak yang
bersangkutan tidak lagi menjabat sebagai anggota Direksi atau Pejabat
Eksekutif Bank.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas, tidak berlaku
bagi mantan Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melakukan fungsi
pengawasan.
b. Pengangkatan Dewan Komisaris
1) Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS
2) Keputusan pengangkatan Dewan Komisaris oleh RUPS dilakukan melalui proses
yang transparan, dimana penilaian calon anggota Dewan Komisaris dilakukan
dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan telah dinyatakan
lulus fit dan proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan
3) Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk masa jabatan kedua kalinya setelah memperhatikan
pertimbangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tidak mengurangi hak RUPS
untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
4) Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus
diselenggarkan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan
ketentuan perundang-undangan dan Anggaran Dasar
5) Dalam rangka mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance Bank,
pemegang saham Bank dapat menunjuk wakil untuk duduk sebagai anggota
Dewan Komisaris guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan
kelompok usaha Bank yang tidak melakukan kegiatan usaha Bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 103
c. Batalnya Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris
1) Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) dan (2) UUPT sebagaimana
tercantum pada Persyaratan Umum bagian A angkat 1 huruf b dan c di atas, batal
karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi
mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut.
2) Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak diketahui,
Direksi harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Dewan Komisaris
yang bersangkutan dalam Surat Kabar dan memberitahukannya kepada Menteri
untuk dicatat dalam daftar Perseroan.
d. Berakhirnya Jabatan Dewan Komisaris
Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir, jika :
1) Masa jabatan berakhir ;
2) Mengundurkan diri ;
3) Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau
anggaran dasar ;
4) Meninggal dunia atau ;
5) Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS
e. Pemberhentian Dewan Komisaris
Pemberhentian anggota Dewan Komisaris dapat berupa :
1) Pemberhentian atas Permintaan Sendiri
RUPS dapat memberhentikan anggota Dewan Komisaris atas permohonan
pengunduruan diri yang diajukan oleh yang bersangkutan secara tertulis paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
2) Pemberhentian karena sebab-sebab lainnya
a) Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat pula diberhentikan
berdasarkan Keputusan RUPS Apabila yang bersangkutan kehilangan
kewarganegaraan Indonesia
b) Apabila yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan dan atau Anggaran Dasar Bank pada bagian (1) di atas
c) Karena alasan-alasan lain yang disebutkan dalam keputusan RUPS
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 104
1. Komposisi Dewan Komisaris
a. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak
sama dengan jumlah anggota Direksi;
b. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen, yang salah
seorang di antaranya sebagai Komisaris Utama.
Struktur Dewan Komisaris terdiri dari pihak-pihak independen serta pihak-pihak
yang terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Bank. Keberadaan dua pihak
tersebut, diharapkan dapat meningkatkan check and balance dan pada akhirnya dapat
mengoptimalkan pelaksanaan Good Corporate Governance Bank.
Paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris
adalah Komisaris Independen.
c. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak
dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris;
d. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, maka segara tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau Dewan Komisaris berlaku
pula baginya.
2. Organisasi Bank
a. Struktur Organisasi Bank
Struktur organisasi Bank terdiri dari :
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang Utama
3) Kantor Cabang Kelas I
4) Kantor Cabang Kelas II
5) Kantor Cabang Kelas III
6) Kantor Cabang Pembantu
7) Kantor Kas
b. Organisasi Kantor Pusat Bank
Organisasi Kantor Pusat Bank terdiri dari :
1) Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
2) Direksi
a) Direktur Utama membawahi
(1) Divisi Perencanaan dan Pengembangan
(2) Divisi Pengawasan Intern
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 105
b) Direktur Kepatuhan
(1) Divisi Kepatuhan dan Managemen Resiko
c) Direktur Pemasaran
(1) Divisi Treasury
(2) Divisi Perkreditan
(3) Divisi Usaha Syariah
d) Direktur Umum.
(1) Divisi Tekhnologi Informasi dan Akuntansi
(2) Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum.
3) Divisi
a. Divisi Perencanaan dan Pengembangan
(1) Kelompok Perncanaan Strategis
(2) Kelompok Pengembngan Bisnis.
b. Divisi Treasury.
(1) Kelompok Pemasaran produk dan jasa
(2) Kelompok Managemen Dana
(3) Bagian Pengelolaan Bisnis Kartu
c. Divisi Perkreditan
(1) Kelompok Pemasaran dan Analis Kredit
(2) Kelompok Pengendalian Kredit
(3) Bagian Adminsitrasi Kredit
(4) Bagian Penyelamatan Kredit.
d. Divisi Tekhnologi Informasi dan Akuntansi
(1) Kelompok Pengembangan Tehnologi Informasi
(2) Bagian Pegeolaan Tekhnolog Informasi
(3) Bagian Akuntansi dan Analisa Keuangan
e. Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum.
(1) Kelompok Pemberdayaan SDM
(2) Bagian Administrasi SDM
(3) Bagian Kerumahtangaan, Pengamanan dan Humas
(4) Bagian Pengelolaan Aktiva Tetap dan Kesekretariatan.
f. Divisi Kepatuhan dan Managemen Resiko
(1) Kelompok Kepatuhan
(2) Kelompok Management Resiko
(3) Kelompok Hukum
g. Divisi Pengawasan Intern.
(1) Kelompok Pengawasan Kantor Pusat
(2) Kelompok Pengawasan Cabang.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 106
1. Tugas Pokok
a. Dewan Komisaris menetapkan Kebijaksanaan Umum Perseroan berdasarkan
Ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan Hasil rapat umum
pemegang saham dan rencana bisnis bank umum (RBBU) yang telah ditetapkan.
b. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan operasional yang
dilaksanakan oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat
dan bimbingan kepada Direksi ;
c. Melaksanakan langkah-langkah dan tindakan lainnya yang diperlukan untuk
memastikan ketaatan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan dan Pedoman /
Petunjuk peraturan yang berlaku.
2. Wewenang
a. Dewan Komisaris mempunyai wewenang meminta penjelasan, keterangan dan
melakukan pemeriksaan kepada Direksi dan unit dibawahnya baik langsung maupun
tidak langsung atas semua kegiatan yang menyangkut kegiatan bank ;
b. Pemeriksaan oleh Dewan Komisaris dapat dijalankan :
1) Secara berkala sesuai jadual yang telah ditentukan.
2) Secara insidentil atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu.
c. Menyetujui atau tidak menyetujui kerjasama Bank dengan Bank atau lembaga
keuangan serta pihak lain yang diusulkan oleh Direksi
d. Menilai dan mengesahkan/menyetujui Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) yang
disampaikan oleh Direksi ;
e. Memberikan persetujuan atas :
1) Permohonan kredit khususnya kepada pihak terkait ;
2) Rencana investasi pada aktiva tetap dan inventaris yang melampaui wewenang
Direksi atau menjual / melepas aktiva bank ;
3) Pembukaan Kantor Cabang atau perwakilan bank dalam rangka perluasan
jaringan bisnis bank ;
4) Penetapan kesejahteraan pegawai bank ;
f. Mengesahkan / menyetujui Struktur Organisasi dan Tata Kerja Bank ;
g. Mengusulkan pergantian Direksi mendahului waktu yang ditetapkan oleh RUPS dan
atau memberhentikan sementara Direksi apabila dalam melaksanakan tugasnya tidak
sesuai dengan Undang-undang, Peraturan dan Anggaran Dasar Perseroan yang
berlaku.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 107
3. Tanggung Jawab
a. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan atas
perseroan secara independen ;
b. Dewan Komisaris berkewajiban :
1) Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam
setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi ;
2) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi, serta memberi nasihat dan bimbingan kepada Direksi ;
3) Memberikan pengarahan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis Bank ;
4) Memastikan bahwa Direksi telah menindak lanjuti dan menyelesaikan temuan
audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, audit eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain ;
4. Uraian tugas, wewenang dan tanggungjawab Dewan Komisaris secara
Umum
a. Tugas dan Kewajiban
1) Rincian Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris
Secara umum tugas Dewan Komisaris adalah (1). Menetapkan Kebijakan Umum
Perseroan berdasarkan Ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang dituangkan di dalam
Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) setiap tahun sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.(2). Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan operasional yang
dilaksanakan oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan, serta (3). Memberikan
nasihat dan bimbingan kepada Direksi.
Tugas dan kewajiban Dewan Komisaris tersebut harus dilakukan secara
independen yang dapat dirinci sebagaimana di bawah ini
a) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris dalam Pengawasan serta Pemberian
Nasehat.
(1) Melakukan Pengawasan dan pengendalian terhadap kepada Direksi dan
seluruh jajaran bank dan pemberian nasihat kepada Direksi tersebut
dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
(2) Tugas memberikan nasehat meliputi segala hal termasuk didalamnya
meminta agar Direksi melakukan tindakan-tindakan tertentu sepanjang
untuk kepentingan Bank dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank.
Pemberian nasehat ini tidak mengikat untuk dijalankan oleh Direksi,
namun Dewan Komisaris berhak meminta dan memperoleh alasan tidak
dijalankannya nasehat tersebut oleh Direksi.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 108
(3) Pengawasan dan Pemberian nasihat keada direksi tersebut dilakukan
untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
(4) Dalam menjalankan fungsi pemberian nasehat dan fungsi pengawasan
mencakup pula tindakan Dewan Komisaris berupa pencegahan terhadap
kebijakan dan tindakan Direksi yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan Bank, langkah-langkah perbaikan yang wajib dilakukan Bank
dan pemberhentian sementara Anggota Direksi, dengan tetap mengacu
pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
strategis Bank.
(6) Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris wajib
membentuk komite yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota
Dewan Komisaris.
Komite dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Rapat
Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Komite Nominasi dengan
ketentuan sebagai berikut :
(a) Komite Audit
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah melakukan
pemantauan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan
keuangan.
Untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, Komite
Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap :
i. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern
ii. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan standar audit yang berlaku
iii. Kesesuaian laporan keuangan dan standar yang berlaku
iv. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan
Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank
Indonesia atau instansi lainnya.
v. Melakukan review atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses
pelaporan keuangan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 109
(b) Komite Pemantau Risiko
Tugas dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko adalah melakukan:
i. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan dengan
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko
ii. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
iii. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil
evaluasi dan pemantauan yang dilakukan.
(c) Tugas dan Kewajiban Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
sebagai berikut :
i. Terkait dengan kebijakan Remunerasi :
- Menyusun dan mengevaluasi kebijakan remunerasi ;
- Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang
sesuai dengan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan,
prestasi kerja individu, kewajaran dengan peer Grup dan
pertimbangan sasaran serta strategi jangka panjang bank.
- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai :
Kebijakan remunerasi bagi Dewan KomisarisDireksi
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham.
Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada
Direksi.
ii. Terkait dengan kebijakan Nominasi :
- Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem
serta prosedur pemilihan dan / atau penggantian anggota
Dewan Komisaris Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang saham.
- Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan
Komisaris dan / atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
- Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang
akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.
Dalam hal anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
ditetapkan lebih dari 3 (tiga) orang maka anggota Komisaris
Independen paling kurang berjumlah 2 (dua) orang
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 110
b) Memastikan komite-komite yang telah dibentuk berdasarkan Keputusan
Rapat Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif.
c) Dapat menunjuk Konsultan, Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Hukum
untuk melaksanakan tugas tertentu yang dipandang perlu atas biaya Bank.
d) Melaporkan kegiatan pengawasan atas usaha Bank kepada Pemegang Saham
secara berkala.
2) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Dalam Penetapan Kebijakan Bank
a. Dewan Komisaris menetapkan kebijaksanaan umum Bank berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang :
(1) Tata cara pengawasan dan pengelolaan Bank
(2) Peraturan tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi yang
dituangkan dalam keputusan Dewan Komisaris
(3) Pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota
Dewan Komisaris, paling kurang berisi pengaturan etika kerja, waktu
kerja dan pengaturan rapat.
b. Disamping menetapkan kebijakan-kebijakan tersebut di atas, berkenaan
dengan kebijakan Bank, Dewan Komisaris juga :
(1) Menilai kecukupan materi Internal Audit Charter (Piagam Audit Intern)
secara periodik bersama Direktur Utama agar pelaksanaan Audit Intern
senantiasa berada pada tingkat optimal
(2) Menyetujui kebijakan-kebijakan Bank yang merupakan bagian dari
manajemen risiko sebagaimana pada butir 7 huruf e di bawah ini
3) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris dalam Melakukan Pengurusan
Bank
a) Dewan Komisaris melakukan pengurusan sementara Bank apabila seluruh
anggota Direksi diberhentikan sementara, terhadapnya berlaku semua
ketentuan mengenai hak, wewenang dan kewajiban Direksi terhadap
Perseroan dan pihak ketiga.
b) Dalam hal jabatan semua anggota Direksi lowong oleh sebab apapun, Dewan
Komisaris untuk jangka waktu tertentu melakukan tindakan pengurusan dan
terhadapnya berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang dan
kewajiban Direksi terhadap Bank dan pihak ketiga.
4) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Sehubungan dengan Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan
Sehubungan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank, Dewan
Komisaris mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 111
a) Mengevaluasi dan memberikan persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Bank yang dibuat oleh Direksi sebelum tahun buku dimulai
b) Meyetujui perubahan Rencana Kerja Tahunan, dalam hal terjadi perubahan
harus dikemukakan alasannya dan wajib disampaikan kepada OJK selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal dilakukannya perubahan
c) Memberikan pendapat tentang pelaksanaan Rencana Bisnis berupa penilaian
aspek kuantitatif maupun kualitatif terhadap realisasi Rencana Bisnis.
5) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Sehubungan dengan Pelaksanaan
GCG :
a) Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank.
b) Dalam rangka pelaksanaan aspek independensi dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, Dewan Komisaris
memberikan kebebasan sepenuhnya tanpa mencampuri atau mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh pejabat atau tim yang telah mendapat
pelimpahan wewenang memutus untuk hal-hal tertentu dan dalam batas-batas
yang telah ditetapkan oleh Direksi.
c) Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, ., auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.
d) Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS pada
laporan pelaksanaan GCG
e) Memberitahukan kepada OJK paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
ditemukannya :
o Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan
perbankan dan ;
o Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Bank.
e) Mengungkapkan saham yang dimilikinya apabila mencapai 5% (lima
perseratus) atau lebih pada Bank atau perusahaan lain, yang berkedudukan di
dalam dan di luar negeri.
f) Mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
Bank, dalam laporan pelaksanaan Good Corporate Governance.
g) Memberikan segala keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pemeriksaan Bank atas penetapan Pengadilan dengan memperhatikan
ketentuan perundang-undangan tentang kerahasiaan bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 112
6) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Sehubungan dengan RUPS
a) Dewan Komisaris melakukan pemanggilan untuk penyelenggaraan RUPS
dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu
paling lambat 15 (lima belas) hal terhitung sejak tanggal permintaan
penyelenggaraan RUPS diterima Bank.
b) Dalam hal tertentu Dewan Komisaris melakukan pemanggilan RUPS kepada
pemegang saham berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri.
c) Komisaris Utama memimpin RUPS. Dalam hal Komisaris Utama tidak ada
atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris.
Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan
karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS
dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi.
7) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Sehubungan dengan Pelaksanaan
Manajemen Risiko meliputi :
a) Memahami Risiko Likuiditas dan menyadari pentingnya penerapan
Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas.
b) Melakukan persetujuan dan evaluasi berkala mengenai kebijakan dan strategi
yang terkait dengan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas termasuk
rencana pendanaan darurat (Contingency Funding Plan). Evaluasi berkala
dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau dalam
frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.
c) Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko tersebut di atas, yang dilakukan sekurang-kurangnya secara
triwulan.
d) Mengevaluasi dan memutuskan permohonan ataua usulan Direksi yang
berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan
memutus Direksi, sehingga memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
e) Melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa Direksi telah menerapkan
Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas sesuai dengan kebijakan dan
strategi Bank
f) Menyetujui kebijakan-kebijakan Bank yang merupakan bagian dari
manajemen risiko yaitu :
(1) Kebijakan tentang aktiva produktif dalam bentuk penempatan
(2) Kebijakan tentang aktiva produktif dalam bentuk surat berharga
(3) Kebijakan tentang Restrukturisasi Kredit
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 113
(4) Kebijakan tentang hapus buku dan hapus tagih.
(5) Kebijakan tentang Restrukturisasi Pembiayaan
g) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan sebagaimana pada
huruf e di atas.
8) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Sehubungan Dengan Penerapan
Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (PPT)
Sehubungan dengan Penerapan Program APU dan PPT tugas dan kewajiban
Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan aktif paling kurang mencakup:
a) Memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur penerapan program
APU dan PPT dan ;
b) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap
penerapan program APU dan PPT, termasuk komitmen yang dibuat oleh
Bank kepada Bank Indonesia dan ;
c) Pengawasan atas kepatuhan terhadap penerapan Program APU dan PPT
dilakukan oleh Direksi melalui Direktur Kepatuhan dan/atau Satuan Audit
Intern Bank.
9) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris sehubungan dengan Kesehatan
Bank
a) Komisaris dan Direksi wajib memantau dan mengambil langkah-langkah
yang diperlukan agar tingkat kesehatan bank dapat dipenuhi.
b) Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan usahanya sesuai dengan
prinsip pengelolaan Bank secara sehat berdasarkan CAMELS (capital, asset
quality, management, earning, liquidity dan sensitivity to market risk).
c) Menyampaikan action plan yang memuat langkah-langkah perbaikan yang
wajib dilaksanakan oleh Bank terhadap permasalahan signifikan dengan
target waktu penyelesaian selama periode tertentu atas permintaan Bank
Indonesia kepada Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
10) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris sehubungan dengan Laporan
Tahunan
a) Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan
laporan pertanggungjawaban tugas pengawasan atas pengelolaan Bank oleh
Direksi selama tahun buku kepada RUPS. Laporan pengawasan Dewan
Komisaris ini merupakan bagian dari Laporan Tahunan yang disampaikan
kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan.
b) Dewan Komisaris menandatangani Laporan Tahunan bersama-sama dengan
semua anggota Direksi yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 114
c) Dalam hal terdapat Dewan Komisaris yang tidak menandatangani Laporan
Tahunan, yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis,
atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang
dilekatkan dalam Laporan Tahunan
d) Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara
tertulis, yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi Laporan Tahunan.
e) Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan Tahunan dan pengesahan atas
laporan keuangan oleh RUPS, berarti RUPS telah memberikan pembebasan
dan pelunasan tanggung jawab (release and discharge, acquit et de charge)
kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris sejauh hal-hal tersebut
tercermin dari laporan tahunan, dengan tidak mengurangi tanggung jawab
masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam hal terjadi tindak pidana
atau kesalahan dan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pihak
ketiga yang tidak dapat dipenuhi dengan asset perusahaan.
11) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Berkaitan dengan Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI) adalah sebagai berikut :
a) Memberikan persetujuan pengangkatan atau pemberhentian Kepala SKAI
oleh Direksi dan melaporkan kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja sejak tanggal pengangkatan atau pemberhentian
disertai dengan pertimbangan dan alasannya.
b) Memberikan persetujuan Internal Audit Charter, menanggapi rencana Audit
Intern dan masalah-masalah yang ditemukan oleh Auditor Intern serta
menentukan pemeriksaan khusus oleh SKAI apabila terdapat dugaan
terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
c) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam hal Auditee tidak
menindaklanjuti laporan Kepala SKAI.
d) Memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada Bank
Indonesia serta instansi lain yang berkepentingan telah dilakukan dengan
benar dan tepat waktu, dan bank mematuhi ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku.
e) Memastikan bahwa manajemen menjamin baik Auditor Ekstern maupun
Intern dapat bekerja sesuai dengan standar auditing yang berlaku.
f) Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan usahanya sesuai dengan
prinsip pengelolaan bank secara sehat.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 115
g) Menilai efektivitas pelaksanaan fungsi SKAI
h) Menandatangani laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern
termasuk informasi audit yang bersifat rahasia bersama Direktur Utama untuk
disampaikan kepada OJK setiap akhir semester (Juni dan Desember),
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah bulan laporan.
12) Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris Lainnya
a) Membantu dan mendorong usaha pembiayaan dan pengembangan Bank
b) Bersama dengan Direktur Utama menugaskan dan memberhentikan salah satu
anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan dengan mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
c) Bersama dengan Direktur Utama menunjuk Direktur Unit Usaha Syariah
(UUS) yang bertanggung jawab penuh terhadap UUS.
d) Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) dari terhitung sejak diketahui
adanya pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan,
Dewan Komisaris atau anggota Direksi lainnya harus mengumumkan
batalnya pengangkatan anggota Direksi tersebut dalam Surat Kabar dan
memberitahukannya kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan.
e) Membuat risalah rapat Dewan Komisaris menyimpan salinannya
f) Memantau secara seksama Laporan Triwulan mengenai Pelaksanaan Program
Restrukturisasi Kredit yang telah diperjanjikan dan disampaikan kepada Bank
Indonesia.
b. Waktu Kerja
1) Anggota Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk
melasanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
2) Kehadiran anggota Dewan Komisaris di Bank, meliputi seluruh unit kerja Bank
dan atau lokasi yang terkait dengan kegiatan Bank.
c. Wewenang dan Hak
1. Wewenang Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut :
a) Memberikan persetujuan atas rencana kerja dan anggaran tahunan Bank yang
dibuat oleh Direksi sebelum tahun buku dimulai
b) Menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS mengenai penambahan modal
Bank berdasarkan penyerahan kewenangan dari RUPS untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 116
c) Menyetujui Rancangan Penggabungan Bank yang dibuat Direksi untuk
diajukan kepada dan diputuskan oleh RUPS
d) Menunjuk 1 (satu) atau lebih anggota Dewan Komisaris untuk mengurus
Bank dalam hal jabatan semua anggota Direksi lowong oleh sebab apapun
e) Mewakili Bank di dalam maupun di luar pengadilan apabila seluruh anggota
Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Bank
f) Menetapkan ketentuan tentang besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi
melalui Keputusan Rapat Dewan Komisaris dalam hal Dewan Komisaris
menerima pelimpahan kewenangan untuk menetapkan ketentuan tersebut dari
RUPS
g) Memberhentikan sementara Anggota Direksi untuk kepentingan Bank yang
tidak dapat ditunda. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara
tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya. Dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah pemberhentian sementara, Dewan
Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS yang akan
memutuskan apakah RUPS mencabut atau menguatkan keputusan
pemberhentian sementara tersebut. Dalam RUPS tersebut anggota Direksi
yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna
membela diri
h) Memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan
mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui
segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, baik bersama-sama
maupun sendiri-sendiri, setiap waktu dalam jam kerja kantor Bank
i) Dewan Komisaris dapat meminta kepada Direksi dengan surat tercatat
disertai alasan untuk menyelenggarakan RUPS tahunan atau lainnya untuk
kepentingan Bank
j) Dewan Komisaris dapat mengajukan usul pembubaran Perseroan kepada
RUPS
2. Hak Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris memiliki hak-hak sebagai berikut :
1) Melakukan rangkap jabatan yang dibatasi hanya sebagai :
a) Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat Eksekutif pada 1 (satu)
lembaga / perusahaan bukan lembaga keuangan atau
b) Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang
melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan
Bank yang dikendalikan oleh Bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 117
Tidak termasuk rangkap jabatan apabila anggota Dewan Komisaris non
Independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham Bank
yang bentuk badan hukum pada kelompok usahannya, dan/atau anggota
Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga
nirlaba, sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris Bank
2) Mendapat gaji atau honorarium dan/atau tunjangan yang jumlahnya
ditentukan oleh RUPS
3) Mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
mengenai maksud tersebut kepada Bank paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum tanggal pengunduran d
4) Memperoleh setiap risalah rapat Direksi dan segala laporan yang berkaitan
dengan kebijakan-kebijakan Direksi serta jalannya pengurusan yang
dilakukan oleh Direksi.
d. Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1) Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Bank
2) Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik (good faith duty),
kehati-hatian (duty care & prudential care), dan bertanggung jawab dalam
menajalankan tuggas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Bank dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank.
3) Setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng (severally liable) ikut
bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.
4) Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
Bank apabila dapat membuktikan :
a) Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian
untuk kepentingan Bank dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Bank
b) Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang
mengakibatkan kerugian dan :
c) Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul
atau berlanjutnya kerugian tersebut.
5) Dewan Komisaris Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
kerugian Bank, dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen
interim setelah tahun buku berakhir dan ternyata Bank menderita kerugian
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 118
6) Dalam hal Laporan Keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau
menyesatkan, anggota Dewan Komisaris anggota Direksi secara tanggung
renteng bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan, kecuali terbukti
bahwa keadaan tersebut bukan karena kesalahannya.
7) Dewan Komisaris yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan
kerugian pada Bank dapat digugat melalui pengadilan negeri atas nama Bank
oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu persepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara
8) Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh
Direksi dan kekayaan Bank tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban
Bank akibat kepailitan tersebut, maka setiap anggota Dewan Komisaris secara
tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban
yang belum dilunasi.
9) Tanggung jawab tersebut pada huruf h berlaku juga bagi anggota Dewan
Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan
pailit diucapkan;
10) Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas
kepailitan Bank apabila dapat membuktikan bahwa :
a) Kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya ;
b) Telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian
untuk kepentingan Bank dan sesuai degnan maksud dan tujuan Bank ;
c) Tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan dan ;
d) Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah terjainya
kepailitan.
11) Apabila Dewan Komisaris melakukan kegiatan melampaui tugas dan
kewenangannya dan secara hukum Dewan Komisaris dianggap telah melakukan
perbuatan yang ultra vires (beyond power) atas tanggungjawabnya sendiri dapat
digugat oleh setiap pemegang saham atas kerugian Bank akibat perbuatan Dewan
Komisaris tersebut.
12) Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi bertanggung jawab atas
efektifitas penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas.
13) Ketentuan mengenai tanggung jawab Direksi dan/atau Dewan Komisaris atas
kesalahan dan kelalaiannya yang diatur dalam Undang-undang ini tidak
mengurangi ketentuan yang diatur dalam Undang-undang tentang Hukum Pidana.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 119
e. Tugas dan Tanggungjawab Komisaris Utama
Disamping melakukan tugas dan kewajiban anggota Dewan Komisaris pada
umumnya, tugas dan kewajiban Komisaris Utama adalah sebagai berikut :
a. Memimpin rapat Dewan Komisaris
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris
b. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham
f. Tugas dan Kewajiban Komisaris Independen
Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim
dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran dan kesetaraan
(fairness) berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas
dan stakeholders lainnya. Oleh karena itu, disamping melakukan tugas dan kewajiban
anggota Dewan Komisaris pada umumnya, Komisaris Independen juga mengetuai
Komite Pemantau Resiko dan Komite Audit.
g. Larangan bagi Dewan Komisaris.
a. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali menyangkut :
1) Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
dan;
2) Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada butir
1 di atas, merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris
sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan
kepengurusan Bank.
c. Anggota Dewan Komisaris dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang
saham dalam pemungutan suara dalam RUPS.
d. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat ketiga dengan sesama anggota Dewan Komisaris
dan/atau anggota Direksi.
e. Anggota Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan Bank
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 120
f. Anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil dan/atau menerima keuntungan
pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat
Umum Pemegang Saham
g. Komisaris Independen dilarang menjadi pihak yang terafiliasi dengan pemegang
utama, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 121
1. Jumlah dan Komposisi
Berdasarkan Keputusan RUPS LB tanggal 25 Juni 2014 yang dituangkan dalam Akta
No.22 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat oleh Notaris Julius Inggrit Parlindungan
Situngkir, S.H., di Palangka Raya, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode Tahun 2014 – 2018 terhitung tanggal
25 Juni 2014, dengan susunan sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Ahim Sian Rusan : Komisaris Utama
Mas Saily Mochtar : Komisaris Independen
Salian Djalin : Komisaris Independen
Direksi
Yosapatasi : Direktur Utama
Samsiah Nelly : Direktur Umum
Rukmo Susedyanto : Direktur Pemasaran
Sarifudin W. Daron : Direktur Kepatuhan
Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang (dibawah jumlah anggota
Direksi) yang ada sebanyak 4 (empat) orang, dan semuanya berdomisili di Indonesia
yaitu di daerah kerja Bank, Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya.
2. Kriteria dan Independensi
Sesuai dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 30 Oktober 2006 tentang pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum disebutkan bahwa Komisaris Independen
adalah Anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya,
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak Independen (Sesuai Pasal 1 angka 4 PBI
No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006)
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 122
Dari tabel di atas, seluruh anggota Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng tidak memiliki
hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan
kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain dan ataupun dengan anggota
Direksi.
Dalam PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota
Komisaris adalah Komisaris Independen.
Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya
iklim dan lingkungan kerja yang tertib, objektif dan wajar serta kesetaraan diantara
berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder
lainnya.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Bank, dalam RUPS para Pemegang Saham
menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam perundang-undangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap
Bank dan kelompok usaha Bank, serta tidak melakukan kegiatan operasional usaha
Bank.
Sesuai Pasal 6 PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 bahwa setiap usulan
penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum
Pemegang Saham harus memperhatikan Rekomendasi Komite Remunerasi dan
Nominasi (ayat 1) dan seluruh Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan
dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) (ayat
3).
NAMA
HUBUNGAN KELUARGA
DENGAN
HUBUNGAN KEUANGAN
DENGAN
KEPENGURUSAN DAN
KEPEMILIKAN SAHAM PADA
PERUSAHAAN LAIN
KET
Dekom Direksi Pemegang
Saham
Dewan
Komisaris Direksi
Pemegang
Saham
Sebagai
Anggota
Dewan
Komisaris
Sebagai
Anggota
Direksi
Sebagai
Pemegang
Saham
y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk
Ahim S.
Rusan * * * * * * * * *
Dekom
Periode
Tahun
2014-
2018
Salian Djalin * * * * * * * * *
Mas Saily
Mochtar * * * * * * * * *
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 123
3. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 Pasal 8 dan Pasal 9 Dewan
Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara Independen, Dewan
Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi Bank.
Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum
atau khusus dan bertugas mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan
serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Dewan Komisaris berwenang melakukan pengawasan terhadap pengurus PT. Bank
Kalteng dengan melakukan pengawasan kepada Direksi dan satuan kerja lainnya yang
terdapat dalam susunan organisasi serta bertanggung jawab kepada RUPS.
Dalam melakukan pengawasan dimaksud Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi serta menasehati atau memberi masukan pelaksanaan serta meminta
penjelasan rencana strategis Bank dan ataupun hal lain yang dirasa perlu kepada Direksi.
Sejalan dengan hal itu maka sesuai dengan Akta Notaris Ellys Nathalina, SH, MH.
Notaris di Palangka Raya No. 26 tanggal 27 Juni 2009 Anggaran Dasar pasal 15 ayat (4)
menyebutkan bahwa “Direksi dan setiap Anggota Direksi wajib untuk memberikan
penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.”
Dewan Komisaris selama ini tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali :
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan
b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan
perundangan yang berlaku.
Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris adalah merupakan bagian dari tugas
pengawasan oleh Komisaris, sehingga dengan demikian tidak meniadakan tanggung
jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank cf. Peraturan Bank Indonesia No.
8/14/PBI/2006 Pasal 9 ayat 5 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi
Bank Umum.
Disamping itu disebutkan pula bahwa dengan pemberian izin / persetujuan secara tertulis
terhadap, hal –hal yang diusulkan Direksi bukan merupakan tindakan pengurusan oleh
Dewan Komisaris (cf. Undang-Undang RI No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pasal 17 ayat (1) berikut penjelasannya).
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 124
Untuk mencapai pelaksanaan tugas kepengawasan yang efektif maka dibuatkan
pembagian tugas yang jelas diantara anggota Dewan Komisaris sesuai Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. 006/SK/Dekom/PT.BPKT/I.15 tanggal 26 Januari 2015 tentang
Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris
PT. Bank Kalteng, dengan pengaturan sebagai berikut :
Komisaris Utama, ditugaskan mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Dewan
Komisaris.
Komisaris Independen, ditugaskan menangani Bidang Perencanaan &
Pengembangan, Treasury, Teknologi Informasi, Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
Komisaris Independen ditugaskan menangani Bidang Umum, Perkreditan, Akuntansi
dan Pengawasan Intern.
4. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris
Dalam rangka mengikuti perkembangan terkini tentang berbagai kebijakan pemerintah
dan otoritas perbankan dan meningkatkan profesionalitas Dewan Komisaris, maka
Dewan Komisaris mengikuti berbagai seminar dan workshop yang terinci sebagai
berikut :
NO NAMA DEKOM WORKSHOP / SEMINAR YANG DIIKUTI
1 Ahim S Rusan
(Komisaris Utama)
1. Seminar “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) sebagai Wujud Implementasi
Program Transformasi BPD Dalam Pembangunan
Ekonomi Daerah” diselenggarakan oleh Asbanda
tanggal 23-25 Oktober 2015 di Balikpapan.
2. Sosialisasi “Program Transformasi Bank
Pembangunan Daerah menjadi Bank yang Kuat,
Kompetitif dan Kontributif bagi Pembangunan
Daerah” diselenggarakan oleh Asbanda bulan
September 2015 di Jakarta
3. Pembahasan :
- Rencana Pembentukan Project Management
Office (PMO) Program Transformasi BPD ;
- Workstream Program Transformasi
BPD”Diselenggarakan oleh Asbanda tanggal 2 Juli
2015 di Jakarta
4. Seminar “ Eksistensi BPD Menyongsong
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN Sektor
Perbankan 2020” diselenggarakan oleh FKDK/P BPD-
SI tanggal 21 Mei 2015
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 125
NO NAMA DEKOM WORKSHOP / SEMINAR YANG DIIKUTI
5. Seminar “Prospek Pendanaan dan Perkreditan bagi
BPD di Tengah Turbulensi Ekonomi dan Pasar
Komoditas Global di Tahun 2015” diselenggarakan
Asbanda tanggal 9-10 April 2015 di Jakarta
6. Workshop “Identifikasi Substansi Langkah Anti Fraud
dan Potentially Fraud” diselenggarakan oleh RMG
tanggal 25-26 Maret 2015 di Jakarta
7. Seminar “Program Transformasi BPD Menuju Regional
Champion untuk Meningkatkan Daya Saing BPD dalam
Menghadapi MEA” diselenggarakan oleh Asbanda di
Bukittinggi tgl. 14 Maret 2015
2 Mas Saily Mochtar
(Komisaris Independen)
1. Workshop : “Implementasi Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance” Diselenggarakan oleh Asbanda
tgl. 08-09 September 2014 di Bali.
2. Workshop : “ Bagaimana Meningkatkan Pembiayaan
Infrastruktur Melalui Kredit Sindikasi, Tantangan &
Risiko-Risikonya” Diselenggarakan oleh BSMR tgl. 26-
27 Februari 2015 di Jakarta.
3. Seminar : “Eksistensi BPD menyongsong
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean Sektor
Perbankan 2020” Diselenggarakan oleh FKDKP BDP
Seluruh Indonesia pada Bulan Mei di Jakarta.
4. Workshop : “Risk management Perspective :
Operational Risk, Liquidity Risk, and Liquidity Stress
Testing, Cara Pengelolaan Risiko Operasional dan
Strategi Meningkatkan Kualitas Permodalan
(Liquiditas) dalam Aspek BASEL III” tanggal 19-20
Agustus 2015 di Jakarta.
5. Sosialisasi : “Peningkatan Kualitas Pelayanan Proses
perizinan Bank Umum serta pengenalan e-licensing”
Diselenggarakan oleh OJK tanggal 5 November 2015 di
Surabaya (Tidak diberikan Sertifikat).
6. Membangun Key Performance Indicators (KPI)
Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No.
45/POJK.03/2015 tanggal 28 Desember 2015 (Tata
Kelola yang Baik dalam Pemberian Remunerasi
Berdasarkan Kinerja dan Risiko bagi Bank Umum)
NO NAMA DEKOM WORKSHOP / SEMINAR YANG DIIKUTI
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 126
3 Salian Jalin
(Komisaris Independen)
1. Peran Komite Audit Dalam Rangka Pengawasan Aktif
Dewan Komisaris RMI Jakarta 11 Februari 2015 s/d 12
Februari 2015.
2. BSMR - Program Pemeliharaan Sertifikat Manajemen
Risiko Level 4.
3. Workshop - “Bagaimana Meningkatkan Pembiayaan
Infrastruktur Melalui Kredit Sindikasi Tantangan dan
Risiko-risikonya. Jakarta 26-27 Februari 2015.
4. Pengurus - Forum Komunikasi Dewan Komisaris/
Pengawas BPD Seluruh Indonesia. Eksistensi BPD
Menyongsong Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
Asean Sektor Perbankan 2020. Dalam Rangka Rapat
Kerja Nasional FKDK/P BPDSI Tahun 2015. Jakarta,
21 Mei 2015.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 127
1. Pelaksanaan Pengawasan oleh Dewan Komisaris
Pelaksanaan pengawasan dan pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris antara lain
dilakukan melalui :
a. Permintaan keterangan secara tertulis kepada Direksi tentang suatu permasalahan
yang terjadi
b. Melakukan evaluasi mengenai kebijakan dan pelaksanaan pengurusan Bank oleh
Direksi dalam rapaat Dewan Komisaris untuk selanjutnya disampaikan kepada
Direksi dalam bentuk pemberian pendapat, persetujuan atau arahan secara tertulis
atau lisan dalam Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris atau rapat-rapat lain yang
dihadiri oleh anggota Direksi.
c. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris harus senantiasa
dilandaskan pada maksud dan tujuan Bank dan atau hasil keputusan RUPS
d. Kunjungan ke Unit Kerja tertentu dalam rangka memastikan pelaksanaan operasional
Bank, seperti pemasaran, SDM, Keuangan, dan lainnya berjalan secara efektif.
2. Rapat Dewan Komisaris
a. Ketentuan Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris
1) Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 6
(enam) kali dalam setahun.
2) Rapat Dewan Komisaris selain yang wajib diselenggarakan secara berkala
tersebut, dapat pula dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang
atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis Direksi atau
pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu/persepuluh) atau lebih
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
3) Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris
secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
4) Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak dapat menghadiri rapat secara fisik,
maka dapat menghadiri rapat melalui teknologi telekonferensi
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 128
b. Tata Cara Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris
1) Pemanggilan dan tanggal rapat dilakukan oleh Komisaris Utama
2) Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan dengan Surat Tercatat yang
disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat
3) Panggilan Rapat Dewan Komisaris harus mencantumkan acara, tanggal, waktu
dan tempat rapat
4) Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat
kegiatan usaha utama Bank
5) Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih
dahulu tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun
juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
6) Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris
Utama tidak hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan
Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir
7) Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Komisaris hanya
oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
8) Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat hanya apabila lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Dewan
Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.
9) Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
10) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih
dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat.
11) Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka ketua rapat yang
akan menentukan.
12) Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara
dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang
diwakilinya.
13) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup
tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain
dilakukan dengan lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan
dari yang hadir.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 129
14) Suara balnko dan suara yang tidak sah, dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan
dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang
dikeluarkan.
15) Dewan Komisaris dapat pula mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat
Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris menyetujui
secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. Keputusan
tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
16) Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota
Dewan Komisaris. Hasil rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam
risalah/notulen rapat dan salinannya didokumentasikan secara baik oleh Dewan
Komisaris.
17) Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Dewan
Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan
perbedaan pendapat tersebut.
18) Menyelenggarakan RUPS setiap tahun paling lambat 6 (enam) bulan setelah
tahun buku perseroan ditutup.
c. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi diadakan sekurang-kurangnya sekali
dalam tiap bulan dan atau sewaktu-waktu jika diperlukan
2) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi diadakan di tempat kedudukan Bank
atau tempat lain, dengan bahan yang telah dipersiapkan yang memuat
permasalahan yang akan dibahas, alternatif keputusan dan pihak-pihak yang akan
menindaklanjuti.
3) Peserta rapat adalah seluruh anggota Dewan Komisaris, seluruh anggota Direksi,
dan Corporate Secretary, serta bila diperlukan Pemimpin Satker atau pihak lain
dapat disertakan dalam rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tersebut.
4) Ketua rapat adalah Komisaris Utama dan apabila Komisaris Utama berhalangan
maka salah seorang anggota Komisaris ditunjuk sebagai ketua rapat dan apabila
Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan maka Komisaris yang tertua yang
mengetahui rapat.
5) Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat harus dituangkan
dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Direktur Utama.
6) Keputusan yang diambil dalam rapat tersebut mempunyai kekuatan hukum yang
sah.
7) Bertindak sebagai notulis dan mendokumentasikannya adalah Corporate
Secretary.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 130
NO KEGIATAN WAKTU ANGGARAN
1 Memantau, mengevaluasi dan mengendalikan
pelaksanaan tugas Direksi dan seluruh jajaran
bank atas pelaksanaan kegiatan operasional
bank sehari hari
Sepanjang Tahun
2015 Pada hari kerja
Bank
2 a. Memberikan arahan, saran, dan masukan /
pendapat terhadap laporan pelaksanaan
tugas Direksi dan struktural dibawah nya.
Pada hari kerja Bank
b. Memberikan arahan, saran dan masukan
secara tertulis kepada Direksi diminta atau
tidak diminta atas kegiatan Bank sehari
hari
Sesuai jadwal yang
ditetapkan
c. Memberikan arahan, saran dan masukan
secara langsung dalam kegiatan rapat dan
acara-acara resmi bank.
Setiap saat sesuai
keperluan
3 Memberikan persetujuan atas langkah atau
tindakan Direksi yang menurut ketentuan
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
4 Mengadakan Rapat Dewan Komisaris yang
terdiri atas
a. Rapat Dewan Komisaris
(Pembahasan Isu-isu aktual harian)
1 sd 2 x / bulan
b. Rapat Dewan Komisaris dengan Komite
Dekom Membahas hasil Kerja dan Laporan
Komite Pemantau Resiko, Komite Audit
dan Komite Remunerasi dan Nominasi
1 sd 2 x / bulan
c. Rapat Dewan Komisaris yang diperluas
dengan Direksi dan pejabat Eksekutif Bank
( Pemantauan dan evaluasi atas laporan
bulanan interim gabungan bulanan ).
Minimal 1 x/bulan
d. Rapat Komite Dekom yang terdiri atas
1). Rapat Komite Audit
a) Pemantauan dan evaluasi atas
laporan bulanan interim gabungan
1 sd 5 x / bulan
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 131
bulan)
NO KEGIATAN WAKTU ANGGARAN
b) Evaluasi Laporan Kredit
Bermasalah dari semua ……setiap
akhir triwulan
c) Membahas hasil audit OJK
d) Membahas hasil audit Akuntan
Publik.
e) Membahas hasil laporan audit
Intern Semester I/2015
f) Membahas LHP DPI/KIC
g) Membahas LHP OJK
h) Membahas LHP BPK-RI (bila ada
Penjaringan KAP Membahas hasil
Kerja KAP untuk Pemeriksaan
Laporan Keuangan PT. Bank
Kalteng untuk Disampaikan
kepada RUPS.
2). Rapat Komite Pemantau Resiko.
a) Membahas Surat-surat Masuk /
Dokumen Lain Yang Terkait
Dengan Risiko
b) Membahas Laporan Profil Risiko
Posisi Akhir Triwulan Yang Baru
Ditutup Dan Dokumen Lain Yang
Terkait.
c) Membahas Laporan Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Dan
Dokumen Lain Yang Terkait.
d) Membahas Hal-hal Aktual Yang
Terkait Dengan Risiko Dan
Manajemen Risiko
1 sd 5 x / bulan
3). Rapat Komite Remunerasi dan
Nominasi.
a) Membahas evaluasi terhadap
kebijakan Remunerasi.
b) Memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai
Kebijakan Remunerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi untuk
Sesuai perkembangan
keadaan dan
Kebijakan Pengurus
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 132
disampaikan kepada RUPS.
NO KEGIATAN WAKTU ANGGARAN
c) Kebijakan Remunerasi bagi
Pejabat Eksekutif dan pegawai
Bank secara keseluruhan.
d) Memberikan rekomendasi
mengenai sistem serta prosedur
penjaringan , penyaringan,
pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta Komite-komite
Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS.
e) Memberikan rekomendasi
mengenai Pihak Independen yang
akan menjadi anggota Komite
kepada Dewan Komisaris
5 Secara sendiri atau bersama-sama dengan
Divisi Pengawasan Intern Melakukan
kunjungan kerja ke Cabang-cabang dalam
rangka pembinaan dan pengawasan Bank
Sesuai Kebutuhan
6 pengawasan Bank Melakukan studi banding
ke Bank-bank lain dalam rangka peningkatan
pengetahuan dan perbandingan.
Sesuai Kebutuhan
7 Megikuti seminar dan workshop dalam rangka
peningkatan kapasitas dan kemampuan dewan
komisaris dan Komite
Lihat Daftar
8 Menyampaikan laporan pengawasan
pengendalian kepada OJK dan Pemerintah
Daerah sesuai permintaan
Sesuai Kebutuhan
9 Menyelenggarakan RUPS segera setelah
Laporan Keuangan di Audit oleh Akuntan
Publik
Sesuai Jadwal
10 Menghadiri undangan pihak-pihak eksternal
sesuai undangan pihak yang bersangkuta
Sesuai Keperluan
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 133
1. Produk Rekomendasi Dekom
Sepanjang tahun 2015, dalam menjalankan fungsi pengawasan, pengendalian dan
pembinaan serta supervisi, Dewan Komisaris secara aktif dan berkesinambungan
berinteraksi aktif dengan pihak Direksi dan/atau dengan jajaran Pegawai Bank terkait,
baik melalui surat maupun rapat-rapat dan ataupun melakukan kunjungan langsung
kelapangan untuk membahas hal-hal penting yang dirasa perlu dan memberikan
Rekomendasi untuk ditindaklanjuti, dilaksanakan serta dipedomani sebagaimana
mestinya.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan tersebut Dewan Komisaris juga telah
memanfaatkan dan memberdayakan 3 (tiga) Komite yang ada di Dewan Komisaris yaitu:
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
Rekomendasi dari Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan, pengendalian dan
pembinaan serta supervisi dituangkan dalam surat-surat Dewan Komisaris kepada
Direksi dan Risalah Rapat yang selama tahun 2015 tercatat sebanyak 304 buah surat.
Secara rinci klarifikasi surat-surat/Risalah Rapat Dekom kepada Direksi merupakan
upaya pengawasan, pembinaan dan pengendalian serta perbaikan yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris selama tahun 2015, sebagaimana Daftar Rekapitulasi berikut ini :
DAFTAR SURAT-SURAT DEWAN KOMISARIS KEPADA DIREKSI
SELAMA TAHUN 2015
NO SURAT-SURAT DEKOM TENTANG SEMESTER
I / 2015
SEMESTER
II / 2015 JUMLAH
1. Rencana Bisnis Bank Umum (RBBU) 1 2 3
2. Good Corporate Governance (GCG) - 1 1
3. Aktiva Tetap & Inventaris 4 2 6
4. Corporate Social Responsibility (CSR) - 2 2
5. Perjanjian Kerjasama 4 19 23
6. Pemantauan Risiko 4 1 5
7. Kantor Akuntan Publik (KAP) 1 1 2
8. Persetujuan Kredit dan Garansi Bank 8 15 23
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 134
NO. SURAT-SURAT DEKOM TENTANG SEMESTER
I / 2015
SEMESTER
II / 2015 JUMLAH
9. Kredit Usaha Rakyat (KUR) 4 1 5
10. Penempatan Dana 2 - 2
11. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) - 3 3
12. Remunerasi 4 3 7
13. Denda 1 1 1
14. Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku 7 10 17
15. Setoran Modal 2 - 2
16. Kerjasama dengan Pihak Kejaksaan 1 - 1
17. Laporan Keuangan 9 13 22
18. Pembuatan/Pengiriman Laporan 3 2 5
19. Kepegawaian - 3 3
20. Pengalihan Mata Anggaran 4 4 8
21. Struktur Organisasi 1 - 1
22. Teknologi Informasi 1 - 1
23. Pembinaan dan Pengawasan 15 5 20
24. PSAK 1 - 1
25. Uang Muka Pajak Jasa Giro Pemkab.
Katingan
2 - 2
26. Pendidikan dan Pelatihan 2 6 8
27. Pemeriksaan Kas 3 - 3
28. FKDK / P BPD-SI 1 - 1
29. Komite Dewan Komisaris 4 - 4
30. Pembangunan Gedung Kantor 1 1 2
31. Corporate Plan 1 - 1
32. RTGS - 2 2
33. Perkreditan - 2 2
34. PPH - 1 1
35. Perpajakan - 2 2
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 135
NO. SURAT-SURAT DEKOM TENTANG SEMESTER
I / 2015
SEMESTER
II / 2015 JUMLAH
36. Audit Intern dan Ekstern
40.1 Divisi Pengawasan Intern (DPI)
40.2 Kontrol Intern Cabang (KIC)
40.3 Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK-RI)
8
9
-
7
20
1
15
29
1
40.4 Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
40.5 Audit KAP
2
1
5
-
7
1
37. Rapat Rutin Satker 6 12 18
38. Risalah Rapat Intern
42.1 Dekom dengan Direksi
42.2 Intern Dewan Komisaris
42.3 Komite Audit
42.4 Komite Pemantau Risiko
42.5 Komite Remunerasi & Nominasi
1
10
4
4
2
-
10
3
3
3
1
20
7
7
5
JUMLAH 138 166 304
Dari hasil pengawasan, pengendalian dan pembinaan serta supervisi sebagaimana yang
tertuang dalam surat-surat Dewan Komisaris diatas, secara umum rekomendasi dari
Dewan Komisaris dapat diungkapkan sebagai berikut :
a. Sesuai bidang tugas maka kegiatan dari fungsi, tugas dan tanggung jawab serta
kewenangan Dewan Komisaris yaitu mengingatkan, mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi Kebijakan Direksi serta memberi nasihat, telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan berpedoman pada Tata Tertib Kerja yang bersifat
mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris, menunjuk Keputusan Dewan
Komisaris No. 003/Kep/Dekom/ PT.BPKT/VII.2014 tanggal 1 Juli 2014.
b. Menunjuk PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006
tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April
2013, secara bertahap prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan Bank, oleh Direksi dan
jajarannya terus diupayakan penerapannya dalam kegiatan operasional Bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 136
c. Penerapan Manajemen Risiko dalam kegiatan operasional bank yang berbasis risiko
terus dilaksanakan disemua jenjang organisasi dan masih perlu ditingkatkan dibawah
koordinasi Direksi, dan oleh Dewan Komisaris dilakukan pemantauan yang
dilanjutkan dengan evaluasi dan pembinaan. Hal ini tercermin dari Risalah-risalah
Rapat Komite Pemantau Risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan
oleh Dewan Komisaris ditegaskan dalam bentuk surat kepada Direksi.
2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
a. Keahlian dan Independen anggota Komite
Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Dewan
Komisaris Wajib membentuk 3 (tiga) komite untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan klasifikasi sebagai berikut :
Anggota Komite Audit terdiri dari :
Seorang Komisaris Independen ;
Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan
atau Akuntansi ; dan
Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Hukum atau
Perbankan.
Anggota Komite Pemantau Risiko, terdiri dari :
Seorang Komisaris Independen ;
Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang Keuangan;
dan
Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang Manajemen
Risiko.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi :
Seorang Komisaris Utama ;
Seorang Komisaris Independen ;
Seorang Komisaris Independen ; dan
Seorang Pejabat Eksekutif (Pemimpin Divisi SDM & Umum).
b. Struktur dan Keanggotaan
1). Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite pemantau Resiko
a). Struktur, keanggotaan, keahlian, dan independensi
NO NAMA KEANGGOTAAN KEAHLIAN
1. Mas Saily Mochtar Ketua
Komite Pemantau Risiko
Komisaris
Independen
2. Martias Manjin Anggota
Komite Pemantau Risiko
Bidang
Manajemen Risiko
3. Damayana Anggota
Komite Pemantau Risiko
Bidang Keuangan
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 137
b). Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Diantara Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko yang diatur
didalam Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Tengah Nomor : 002/Kep/Dekom/PT.BPDKT/III-2015 Tanggal
2 Maret 2015 Tentang Pedoman dan tata tertib Kerja Komite Pemantau
Risiko Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah
adalah:
(1) Tugas Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko bertugas untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas pengawasan berkenaan dengan:
• Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan dan strategi Manajemen
Risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
• Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen
Risiko Bank dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam struktur
organisasi Bank.
(2) Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
Mengevaluasi dan menganalisa secara berkala kecukupan kebijakan
manajemen risiko dan memberikan pendapat berupa saran dan atau
rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan dan
penyempurnaan manajemen risiko yang diperlukan.
Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko bank secara
triwulanan dan memberikan pendapat berupa saran dan rekomendasi
untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.
Membantu kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
pengendalian dan system informasi Manajemen Risiko Bank.
Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menganalisa semua
usulan Direksi untuk penyediaan dana bagi pihak terkait yang
berdasarkan ketentuan terlebih dulu harus disetujui oleh Dewan
Komisaris.
Memantau dan mengevaluasi kepatuhan sehubungan dengan
pelaksanaan manajemen risiko.
Mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang
berorientasi pada risiko.
Membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi dan menganalis
usulan Direksi dan Staff berkenaan dengan rencana dan
pengembangan, Treasury, Teknologi Informasi, Kepatuhan dan
Manajemen Risiko.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 138
3. Frekuensi Rapat Komite Pemantau Resiko
a. Tindak Lanjut Program Kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2015
Membantu melakukan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris
terhadap Direksi beserta jajarannya dalam area penerapan Manajemen Risiko agar
dapat terlaksana secara efektif, baik mengenai isu-isu manajemen risiko dan sistem
pengawasan internal serta langkah-langkah antisipasi yang diambil Direksi dalam
pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam
mengkaji sistem manajemen risiko dan perbaikan manajemen risiko.
Secara garis besar selama tahun 2015 fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite
Pemantau Risiko antara lain sebagai berikut:
Melakukan pertemuan baik internal/ Rapat maupun Pertemuan dengan Satuan
Kerja Manajemen Risiko hanya bersipat Diskusi dan Konsultasi masalah.
Melakukan pembahasan dan penelaahan untuk mengupayakan solusi
penyelesaian agar setiap potensi risiko yang cendrung meningkat dapat dimitigasi
secara baik sehingga tidak menimbulkan dampak lebih lanjut terhadap
operasional bank berdasarkan sumber data dari Laporan Interim Bulanan,
Laporan Profil Risiko Triwulanan dan hal-hal lain berdasarkan Rekomendasi
pihak Auditor Ektern dan Intern.
b. Aktivitas Rapat Rutin Komite Pemantau Risiko Tahun 2015
Rapat Komite Pemantau Risiko selama ini dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank dan
hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri paling kurang 51 % (lima puluh satu
persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen yang
membawahi Komite Pemantau Risiko dan apabila diperlukan diadakan Rapat
Gabungan dengan Komite Audit dan dihadiri oleh Semua Dewan Komisaris baik
Komisaris Independen maupu Komisaris Utama.
Berdasarkan tugas dan focus kegiatan tersebut diatas, selama tahun 2015 Komite
Pemantau Risiko telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran-saran yang
meliputi berbagai aktivitas penting yang dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali
rapat/ pertemuan dalam satu tahun sebagai berikut :
NO HARI
TANGGAL MATERI RAPAT
Kode
1 *
Kode
2*
Kode
3*
1 Rabu,
07-01-2015
1. Aspek Penyaluran Kredit
2. Kepatuhan, kuantitas & Kualitas /kompetensi SDM
3. Teknologi Informasi & ATM
4. Permodalan dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
5. Hal-hal lain yang dianggap perlu
Hadir Hadir Hadir
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 139
NO HARI
TANGGAL MATERI RAPAT
Kode
1 *
Kode
2*
Kode
3*
2 Jumat,
27-02-2015
Mengamati Profil Risiko Bank Kalteng Triwulan IV
Desember 2014 atas 8 Risiko.
Hadir Hadir Hadir
3 Jum’at
14-03-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan Bulan
Pebruari 2015
2. Profil Risiko dan Lain-2 yang dianggap perlu antara
lain:
- Masalah Bidang Perkreditan
- Masalah TI/ System hasil LHP OJK, Masalah
Gangguan System/Jaringan ATM.
Hadir Hadir Hadir
4 Senin
27-04-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim Gabungan Bulan
Maret 2015.
2. Profil Risiko Triwulan I Bulan Maret 2015.
3. Lain-lain yang dianggap perlu antara lain: Hasil Temuan
KIC Cabang Sampit, Memberi tanggapan terhadap
Notulen Rapat Cabang, dan Catatan KAP 2014 dll.
Hadir Hadir Hadir
5 Senin
26-05-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim April 2015.
2. Evaluasi Profil Risiko bulan Maret 2015 yang masih
Relevan diungkapkan atas 8 risiko kepada Direksi.
3. Hal-hal lain yang dianggap perlu antara lain:
Hasil Pemeriksaan Khusus OJK TI & Treasury Pebruari
2015.
Hadir Hadir Hadir
6
Jum’at
26-06-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan Mei 2015.
2. Evaluasi Profil Risiko bulan Maret yang perlu
diungkapkan bulan Mei 2015 atas 8 risiko.
3. lain-lain yang dianggap perlu antara lain:
Surat Direktur Kepatuhan atas hasil
Konsultasi/pertemuan dengan OJK Provinsi tgl 12 Mei
2015 terkait laporan RBBR ub.Desember 2014 dan
Laporan Profil Risiko posisi bulan Maret 2015 dll.
Hadir Hadir
Hadir
7
Senin
10-08-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan Juni 2015.
2. Profil Risiko Bulan Juni 2015 Triwulan II 2015.
3. Hal lain yang dianggap perlu antara lain: Mencermati
Post Audit Monitoring Pemeriksaan umum OJK yang
sdh jatuh tempo Komitmennya yang masih berstatus
pantau yang perlu mendapat perhatian Direksi.
Hadir Hadir Hadir
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 140
NO HARI
TANGGAL MATERI RAPAT
Kode
1 *
Kode
2*
Kode
3*
8
Kamis
10-09-2015
1. Evaluasi laporan Bulanan Interim bulan Juli 2015.
2. Evaluasi laporan Profil Risiko Triwulan III Juni 2015
atas 8 (delapan risiko) Risiko.
3. Lain-lain yang dianggap perlu dicermati antara lain :
a. Mencermati pos Audit Monitoring hasil
Pemeriksaan OJK yang perlu mendapat perhatian
Direksi yang sdh jatuh waktu komitmennya/status
pantau Kecukupan Operasional IT meliputi
Kebijakan dll.
b. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum yg
tertuang dlm Nota Dirpat kepada Dirut perihal
Laporan Kepatuhan Bulam Juli 2015 ttg Tugas
Direktur Kepatuhan.
Hadir Hadir
Hadir
9 Senin
12-10-2015
1. Evaluasi Laporan Interim Bulan Agustus 2015.
2. Evaluasi Laporan Profil Risiko triwulan II 2015 pada
bulan Agustus 2015.
3. lain-lain yang dianggap perlu antara lain :
a. Laporan Pelaksanaan GCG semester I bulan Juni
2015.
b. Membahas Perlaksanaan fungsi Kepatuhan Bank
Umum atas Nota Dirpat kepada Dirut perihal
Laporan Dirpat bulan Agustus 2015.
Hadir Hadir
Hadir
10 Kamis
04-11-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan September
2015.
2. Evaluasi laporan Profil Risiko Triwulan III tahun 2015.
3. Hal-hal lain yang dianggap perlu dicermati bulan
September 2015 antara lain:
a. Manajemen Umum tentang Struktur Komposisi
Pengurus dalam pelaksanaan GCG.
b. Penerapan Sistem Manajemen Risiko Pengawasan
Aktif Direksi dan Dewan Komisaris Meliputi
Kebijakan Prosedur, Pemantauan, Sistem Informasi
Manajemen dan Sistem Pengendalian Intern.
c. Kepatuhan bank terhadap Batas maksimum
Pemberian Kredit dll.
d. Kepatuhan terhadap Prinsip Mengenal Nasabah
(KYC).
e. Kepatuhan Bank terhadap Komitmen atas hasil Audit
Ektern dan Intern.
Hadir Hadir Hadir
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 141
Keterangan Kode Kehadiran Rapat *
1) Mas Saily Mochtar : Ketua Komite Pemantau Risiko
(Komisaris Independen)
2) Martias Manjin : Anggota Komite Pemantau Risiko
3) Damayana : Anggota Komte Pemantau Risiko
Keputusan Rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalam hal
tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan suara
terbanyak.
NO HARI
TANGGAL MATERI RAPAT
Kode
1 *
Kode
2*
Kode
3*
11 Jum’at
04-12-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim bulan Oktober 2015.
2. Evaluasi Profil Risiko pada bulan Oktober 2015.
3. Lain-lain yang dianggap perlu dicermati pada bulan
Oktober 2015 antara lain:
a. Laporan Hasil Pemeriksaaan Pengawasan Intern
terhadap Kantor Pusat periode Juni 2014 s/d 30 Juni
2015.
b. Memberikan Apresiasi Nota Dirpat kepada Direktur
Pemasaran Up.Pemimpin Divisi Perkreditan
No.DIR.KEP/ND-069/XI-15 tgl 19 November 2015
perihal Target Penagihan Kredit Hapus Buku tahun
2015 dan Peningkatan NPL.
c. Mencermati Fungsi dan Tugas Direktur Kepatuhan.
d. Mencermati Surat Pemimpin Cabang Buntok perihal
Pemindahan Gaji Guru yang akan dipindahkan
kepada Bank lain.
Hadir Hadir Hadir
12 Rabu
30-12-2015
1. Evaluasi Laporan Bulanan Interim Bulan Nopember
2015.
2. Evaluasi Profil Risiko bulan Nopember 2015.
3. lain-lain yang dianggap perlu antara lain:
a. Melakukan Evaluasi tentang Kinerja Bank terhadap
kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko
dengan Pelaksanaan Kebijakan.
b. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
Tugas Komite Manajemen Risiko dan satuan Kerja
Manajemen Risiko.
c. Hal-hal yang menjadi perhatian manajemen.
Hadir Hadir Hadir
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 142
Hasil Keputusan Rapat komite dituangkan didalam risalah rapat yang ditandatangani
oleh seluruh anggota komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk
perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan kalau
ada pada rapat tersebut.
Hasil Rapat komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara baik
oleh komisaris independen yang membawahi Komite Pemantau Risiko dan hasil
Rapat Komite dibawa pada rapat Dewan Komisaris untuk dibahas kembali bersama
komite lainnya yaitu Komite Audit dan Dewan Komisaris dan apabila ditindak lanjuti
dengan membuat rekomendasi kepada Anggota Direksi tentang hal-hal yang menjadi
perhatian Direksi.
Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat komite Pemantau Risiko baik
secara internal maupun Rapat koordinasi adalah sebagai berikut:
NAMA KODE * HADIR
Mas Saily Mochtar 1 100 %
Martias Manjin 2 100 %
Damayana 3 100 %
c. Rekomendasi kepada Ketua Komite Pemantau Resiko:
NOMOR TANGGAL PERIHAL
004/KPR/Dekom/PT.BPDKT/IV.2015 15 April 2015 Kajian dan Penggantian ATM serta
Perpanjangan Sewa ATM
077/SB/Dekom/PT.BPDKT/IV.2015 20 April 2015 Program Pendidikan dan Pelatihan
Tahun 2015
07/KPR-Dekom/V-2015 12 Mei 2015 Persetujuan PKS Aplikasi VBS
Anti Money Laundering
010/KPR/Dekom/PT.BPDKT/VI.2015 16 Juni 2015 Laporan Kepatuhan Bulan Maret
2015
014/KPR/Dekom/PT.BPDKT/VII.2015 21 Juli 2015 Masalah RTGS
015/KPR/Dekom/PT.BPDKT/VIII.2015 14 Agustus 2015 Pindah Alamat Kantor Cab. Nanga
Bulik
21/KPR/Dekom/PT.BPDKT/X.2015 13 Oktober 2015 Mohon Persetujuan atas Draf PKS
Asuransi Aset
22/KPR/Dekom/PT.BPDKT/X.2015 15 Oktober 2015 Laporan Perjalanan Dinas Direktur
Kepatuhan
22/KPR/Dekom/PT.BPDKT/XI.2015 3 Nopember 2015 Mohon Persetujuan Perjanjian
Kerjasama
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 143
4. Frekuensi Rapat Komite Pemantau Resiko
NO PROGRAM KERJA KOMITE REALISASI
1 Mengevaluasi dan menganalisa secara berkala kecukupan
kebijakan manajemen risiko
terpenuhi
2 Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko bank
secara triwulanan
Terpenuhi
3 Memantau dan mengevaluasi kepatuhan sehubungan
dengan pelaksanaan manajemen risiko.
Terpenuhi
4 Mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang
berorentasi pada Risiko.
Terpenuhi
5 Mengevaluasi dan analisis rencana pengembangan,
Treasury, Teknologi Informasi serta Kepatuhan
manajemen Risiko
Terpenuhi
A). Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite Audit
1. Struktur, keanggotaan, keahlian, dan indenpendensi
- Periode Januari 2015 s/d Pebruari 2015
NO NAMA STRUKTUR
DALAM KOMITE
KEAHLIAN /
INDEPENDENSI
1 Salian Djalin Ketua Komite Audit Komisaris Independen
2 Usil Uda Anggota Komite Audit Bidang Akuntansi /
Independen
3 Khristiano Anggota Komite Audit Bidang Perbankan /
Independen
- Periode Maret 2015 s/d Maret 2016
NO NAMA STRUKTUR DALAM
KOMITE
KEAHLIAN /
INDEPENDENSI
1 Salian Djalin Ketua Komite Audit Komisaris
Independen
2 Noordimansyah Anggota Komite Audit Bidang Akuntansi /
Independen
3 Khristiano Anggota Komite Audit Bidang Perbankan /
Independen
4 Perlimum. B Anggota Komite Audit Bidang Akuntansi /
Independen
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 144
2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit telah diatur didalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris PT.Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor:
003/Kep/Dekom/PT.BPDKT/III-2015 Tanggal 2 Maret 2015 Tentang Pedoman
dan Tata Tertib Kerja Komite Audit Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Tengah, adalah membantu Dewan Komisaris dalam rangka
menjalankan tugasnya untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi dibidang kegiatan audit.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
• Membantu Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan tugasnya untuk
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi dibidang kegiatan audit.
• Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut diatas,
Komite Audit berkewajiban ;
- Melakukan pemantauan serta evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit.
- Memantau tidak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan laporan keuangan.
• Dalam rangka melaksanakan tugas diatas Komite Audit melakukan ;
- Memantau, menelaah, klarifikasi serta evaluasi hasil pelaksnaan tugas
Divisi Pengawasan Intern (DPI) dan KIC.
- Memantau kesesuaian pelaksanaan audit KAP dengan standar audit
yang berlaku
- Kesesuaian antara laporan keuangan menurut pernyataan standar
akuntansi yang berlaku.
- Memastikan tindak lanjut penyelesaian oleh Direksi dan jajarannya
atas hasil temuan DPI. KIC, KAP dan hasil pengawasan OJK, Bank
Indonesia, BPK-RI atau otoritas pengawasan lainnya.
- Meneliti program kerja tahunan audit DPI dan memberi saran/
masukan materi pemeriksaan dalam program audit yang dilakukan
oleh KIC.
- Memonitor, meneliti dan mengevaluasi perkembangan dana dan kredit
dari semua kolektibilitas dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris.
• Membuat Nota Pertimbangan kepada Dekom terhadap hal-hal yang dirasa
perlu.
• Membantu Dekom dalam evaluasi dan analisis usulan dan kinerja Bank
secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 145
b. Frekuensi rapat Komite
BULAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
RAPAT
HAL YANG DIBAHAS DALAM
RAPAT
Januari 2015 27 Januari 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Gabungan Interim ub. Desember
2014 dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Februari 2015 18 Februari 2015
1. Pembahasan Persiapan
Penjaringan KAP untuk
Penawaran Jasa Audit Laporan
Keuangan Bank Kalteng Tahun
2015, dihadiri oleh Ketua dan
Seluruh Anggota (quarum).
24 Februari 2015
2. Pemilihan dan Penetapan KAP
yang diusulkan sebagai pelaksana
Audit Lap Keuangan dihadiri
oleh Komisaris dan Seluruh
Anggota Komite (quarum)
Maret 2015 2 Maret 2015 1. Rapat mengenai uraian tugas
yang menjadi objek Komite Audit
4 Maret 2015
2. Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Gabungan
Interim bulan Januari 2015
16 Maret 2015
3. Membuat rangkuman,
pemantauan tindak lanjut temuan
OJK dan KAP
24 Maret 2015
4. Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Febr
2015 tidak dihadiri oleh Sdr.
Noordimansyah karena ijin.
30 Maret 2015 5. Penjaringan terhadap Proposal
Penawaran Jasa Audit PT. Bank
Kalteng tahun 2015
Seluruh kegiatan bulan Maret ini
dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 146
BULAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
RAPAT
HAL YANG DIBAHAS DALAM
RAPAT
April
2015
28 April 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Maret 2015
dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Mei
2015
26 Mei 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan April 2015
dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Juni
2015
25 Juni 2015
Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Mei 2015
dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Juli
2015
29 Juli 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Juni 2015
dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Agustus
2015
12 Agustus 2015 1. - Antisipasi terhdap
berkurangnya Pejabat Bank
Kalteng karena sudah
memasuki usia pensiun
- Membahas hasil audit KAP
yang perlu ditindak lanjuti
oleh Direksi dihadiri oleh
Ketua dan Seluruh Anggota
(quarum)
2. Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Juli
2015 dihadiri oleh Ketua dan
Seluruh Anggota (quarum)
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 147
BULAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
RAPAT
HAL YANG DIBAHAS DALAM
RAPAT
September
2015
29 September 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Agustus
2015 dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Oktober
2015
29 Oktober 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Sept. 2015
dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
November
2015
26 November 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan Oktober
2015 dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
Desember
2015
30 Desember 2015 Pembahasan, evaluasi dan
Rekomendasi Laporan Bulanan
Interim Gabungan bulan November
2015 dihadiri oleh Ketua dan Seluruh
Anggota (quarum)
3. Program Kerja komite dan realisasinya
NO PROGRAM KERJA KOMITE REALISASI
1 Review Surat Keluar, Memo Intern, Surat
Keputusan dan Buku Pedoman Perusahaan (BPP).
Terpenuhi
2 Melakukan evaluasi dan Rekomendasi Laporan
Bulanan Interim Gabungan.
Terpenuhi
3 Review pelaksanan Audit oleh Akuntan Publik
kesesuaian dengan standar pelaksanaan akuntansi
perbankan Review Management Letter (ML) KAP.
Terpenuhi
4 Rekomendasi penunjukan KAP yang akan
mengaudit Laporan Keuangan PT. Bank Kalteng
tahun buku 2015 untuk diusulkan ke RUPS.
Terpenuhi
5 Evaluasi dan tindak lanjut Direksi atas temuan
Audit Internal dan Eksternal
Terpenuhi
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 148
B). Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite Audit
1. Struktur, keanggotaan, keahlian, dan independensi
- Periode Januari 2015 s/d Pebruari 2015
NO NAMA STRUKTUR
DALAM KOMITE
KEAHLIAN /
INDEPENDENSI
1 Ahim.S.Rusan
Ketua Komite Remunasi
dan Nominasi
Komisaris Utama
2 Mas Saily
Muchtar
Anggota Komite Audit Komisaris Indpenden
3 Salian Djalin
Anggota Komite Audit Komisaris Indpenden
4 Tuah.F.Assau Anggota Komite Audit Pindiv.SDM & Umum /
Pejabat Ekselutif
- Periode Maret 2015 s/d Maret 2016
NO NAMA STRUKTUR
DALAM KOMITE
KEAHLIAN /
INDEPENDENSI
1 Ahim.S.Rusan
Ketua Komite Remunasi
dan Nominasi
Komisaris Utama
2 Mas Saily
Muchtar
Anggota Komite Audit Komisaris Indpenden
3 Salian Djalin
Anggota Komite Audit Komisaris Indpenden
4 Tuah.F.Assau Anggota Komite Audit Pindiv.SDM & Umum /
Pejabat Ekselutif
2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi & Nominasi
a. Terkait dengan kebijakan Remunasi :
• Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunasi
• Memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
- Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada RUPS
- Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai Bank
secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 149
b. Terkait dengan kebijakan Nominasi :
• Menyusun dan memberikan Rekomendasi mengenai system serta
prosedur penjaringan, pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta Komite-komite Dewan Komisaris kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS.
• Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan
menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menjalankan Tugas dan
Tanggung Jawab terkait dengan kebijakan Remunasi dan Nominasi :
• Kinerja Keuangan dan pemenuhan pembentukan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Prestasi kerja, rekam jejak, dan kompetensi individual dan komitmen
yang bersangkutan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
terhadap Bank.
• Kewajiban dikaitkan dengan peer group
• Pertimbangan selaras dan strategi jangka panjang Bank.
• Membuat Nota Pertimbangan kepada Dewan Komisaris terhadap hal-
hal yang dirasa perlu.
• Membantu Dewan Komisaris dalam evaluasi dan analisis usulan-
usulan dan kinerja Bank secara keseluruhan.
3. Frekuensi rapat Komite
BULAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
RAPAT
PEMBAHASAN
Januari 2015 8 Janari 2015 Sistem dan Prosedur pemilihan
Komite Audit & Komite
Pemantau Risiko Dewan
Komisaris PT. Bank Kalteng
Februari 2015 18 Februari 2015
Membahas peserta yang lulus tes
wawancara menjadi calon Komite
Dewan Komisaris PT. Bank
Kalteng
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 150
BULAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
RAPAT
PEMBAHASAN
Maret 2015
3 Maret 2015
Membahas hasil rapat Komite
Remunasi dan Nominasi yang
disampaikan kepada Dewan
Komisaris:
1. Draf usul kenaikan tarif
perjalanan dinas Pegawai
PT. Bank Kalteng
2. Draf usul kenaikan tarif
perjalanan dinas Pengurus
PT. Bank Kalteng
3. Draf usul kenaikan tarif
lembur Pelaksana
Administrasi, Pegawai Teknis
dan Pegawai Dasar
4. Usul kenaikan tarif
penghargaan masa Pensiun
Pegawai PT. Bank Kalteng.
31 Maret 2015
Membahas tarif perjalanan dinas
Pengurus (Direksi dan Dewan
Komisaris) PT. Bank Kalteng.
April 2015 27 April 2015 Membahas usulan penyelesaian
Penghasilan Tenaga Kontrak
Administrasi dan Non
Administrasi PT. Bank Kalteng
tahun 2015 sebagaimana
tercantum dalam lampiran Surat
Direksi No: DSDM.17/SB-
0975/IV-15 tanggal 20 April
2015.
September 2015 25 September 2015 1. Membahas usulan persetujuan
Bantuan Darurat Bencana
Asap bagi Pengurus, Pegawai
dan anggota Komite PT. Bank
Kalteng.
2. Mutasi Pegawai yang dipindah
Jabatan dan dipindahkan
menjadi staf Direksi.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 151
BULAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
RAPAT
PEMBAHASAN
Oktober 2015 9 Oktober 2015
Membahas persetujuan
Pemberian Penghargaan kepada
Pengurus dan Pegawai serta
anggota Komite pada Dewan
Komisaris pada Hari Ulang
Tahun PT. Bank Kalteng tahun
2015.
November 2015 6 Nopember 2015 Membahas permasalah Pinsie
Pelayanan PT. Bank Kalteng
Cabang Kuala Pembuang.
Desember 2015 11 Desember 2015 1. Membahas Surat Direksi No. :
DSDM. 17/SB-2809/XII.15
tanggal 7 Desember 2015
Perihal: Mohon persetujuan
dan Keputusan Perhitungan
Pembayaran Jasa Produksi
tahun buku 2015.
2. Hasil Audit OJK tentang
pengadaan kendaraan
Operasional untuk Direksi dan
Dewan Komisaris (Hal 9 s/d
18).
3. Hasil Audit OJK tentang
Manajemen SDM, khususnya
program Assesment, Mutasi
dan Promosi Pejabat (Butir
III.4 hal. 39).
C) Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Sesuai PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum khususnya Pasal 15 dan 16 menyatakan
bahwa :
1. Rapat Intern Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling
kurang 4 (empat) kali dalam setahun, dalam pelaksanaannya selama tahun
2015 Rapat Intern Dewan Komisaris telah dilaksanakan 18 (delapan belas)
kali.
2. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 152
3. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
4. Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota
Dewan Komisaris. Terhadap keputusan Rapat yang dirasa perlu disampaikan
kepada Direksi.
5. Hasil Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Risalah Rapat dan
didokumentasikan secara baik, dan pada Rapat berikutnya pelaksanaannya
dievaluasi.
6. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam Dewan
Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan
perbedaan pendapat tersebut.
Adapun jumlah Rapat Intern Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dengan
Direksi dan Dewan Komisaris dengan Komite selama tahun 2015 yang dihadiri
secara fisik adalah sebagaimana data tersebut dibawah ini :
Rapat Intern Dewan Komisaris Periode Tahun 2014 -2018 Tahun 2015 sebanyak
8 (delapan) kali :
NO NAMA JABATAN HADIR JUMLAH
1. Ahim S. Rusan Komisaris Utama 8 8
2. M. Saily Mochtar Komisaris Independen 8 8
3. Salian Djalin Komisaris Independen 8 8
a. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Periode 2014 – 2018 tahun 2015
sebanyak 3 (tiga) kali :
NO NAMA JABATAN HADIR JUMLAH
1. Ahim S.Rusan Komisaris Utama 3 3
2. M. Saily Mochtar Komisaris Independen 2 3
3. Salian Djalin Komisaris Independen 2 3
4. Yosapatasi Direktur Utama 3 3
5. Samsiah Nelly Direktur Umum 3 3
6. Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran 3 3
7. Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan 3 3
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 153
b. Rapat Dewan Komisaris dengan Komite Dewan Komisaris Periode 2014 –
2018 sebanyak 7 (tujuh) kali :
NO NAMA JABATAN HADIR JUMLAH
1. Ahim S. Rusan Komisaris Utama 7 7
2. M. Saily Mochtar Komisaris Independen 7 7
3. Salian Djalin Komisaris Independen 7 7
4. Noordimansyah Komite Audit 6 7
5. Khristiano Komite Audit 7 7
6. Perlimum Baheman Komite Audit 6 7
7. Martias Manjin Komite Pemant Risiko 5 7
8 Damayana Komite Pemant Risiko 5 7
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 154
Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi PT. Bank Kalteng telah sesuai dengan
ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPS LB) tanggal 25 Juni
2014 yang dituangkan dalam Akta Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir,S.H.,
Nomor 22 tentang Pemilihan Penetapan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah periode Tahun 2014 – 2018, maka susunan
Direksi PT. Bank Kalteng adalah sebagai berikut :
PERIODE TAHUN JULI 2014 - 2018
Yosapatasi Direktur Utama
Samsiah Nelly Direktur Umum
Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran
Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan
A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
1. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan
usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
4. Menindaklanjuti pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
5. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank,
auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, BPK-RI dan/atau hasil
pengawasan otoritas lainnya.
6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui
Rapat Umum Pemegang Saham.
7. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang
kepegawaian.
8. Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Komisaris.
9. Sebagai komitmen atas dilakukannya Good Corporate Governance, Bank telah
menyusun dan menerbitkan Pedoman Tata Tertib Kerja yang berlaku untuk Direksi.
Pedoman Tata Tertib Kerja berlaku bagi semua anggota Direksi tanpa perkecualian.
Pedoman tersebut menjadi panduan dalam menjalankan tugas secara etis dan bebas
dari benturan kepentingan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 155
RAPAT DIREKSI BANK KALTENG
SELAMA BULAN JANUARI – DESEMBER 2015
NO NAMA JABATAN RAPAT
HADIR JUMLAH
1. Yosapatasi Direktur Utama 66 83
2. Samsiah Nelly Direktur Umum 67 83
3. Rukmo Susedyanto Direktur Pemasaran 66 83
4. Sarifudin W. Daron Direktur Kepatuhan 60 83
B. Hubungan Komisaris dan Direksi
Hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi adalah check and balances serta
konsultatif. Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung
jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang.
Hal ini tercermin pada:
1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal.
3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.
4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar.
5. Terpenuhinya implementasi GCG.
6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen disemua lini
organisasi.
C. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan Rapat
Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Bersama Dewan Komisaris-Direksi.
Risalah Rapat ditandatangani anggota Dewan Komisaris-Direksi yang hadir serta
didistribusikan ke seluruh anggota Dewan Komisaris-Direksi termasuk anggota
Dewan Komisaris-Direksi yang tidak hadir selama rapat. Pendapat yang tidak setuju
juga dicatat.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 156
Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi Bank dilakukan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau melalui pemungutan suara terbanyak
dalam hal tidak terjadi kemufakatan. Hasil rapat Direksi Bank sepanjang tahun 2015
telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
Rekomendasi dan atau saran Dewan Komisaris telah diimplementasikan dan
dilaporkan dalam RUPS oleh Direksi.
Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan pola hubungan check and
balances tersebut, Komisaris dan Direksi telah menyepakati/kesamaan pendapat dalam
hal-hal sebagai berikut:
1. Visi, misi dan nilai-nilai perusahaan
2. Rencana Jangka Panjang, Strategi, Sasaran Usaha, maupun Rencana Bisnis Bank
3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan
prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk
benturan kepentingan.
4. Kebijakan dan metode penilaian Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya.
5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran
usaha Bank.
6. Melaksanakan rapat gabungan Komisaris dan Direksi sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali.
D. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan
Direksi
Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi antara
lain :
1. Gaji Bulanan
2. Tantiem
3. Tunjangan Perumahan
4. Tunjangan Pakaian.
5. Cuti Tahunan
6. Tunjangan Hari Raya (THR)
7. Tunjangan Kesehatan
8. Uang Makan.
9. Fasilitas Kendaraan Dinas.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 157
TABEL PENGUNGKAPAN PAKET / KEBIJAKAN REMUNERASI
PENGURUS PT. BANK KALTENG
TAHUN BUKU JANUARI S.D. DESEMBER 2015
NO JENIS REMUNERASI DAN
FASILITAS LAIN
JUMLAH YANG DITERIMA DALAM 1 TAHUN
DEWAN KOMISARIS DIREKSI
Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp
1. Remunerasi (gaji,bonus,
tunjangan rutin, tantiem,
dan fasilitas lainnya dalam
bentuk natura)
3 4.376 4 6.658
2. Fasilitas lain dalam bentuk
natura (perumahan,
transportasi, asuransi
kesehatan, dan sebagainya)
yang
a. dapat dimiliki 3 588 4 874
b. tidak dapat dimiliki - - - -
TOTAL 4.964 7.532
TABEL JUMLAH REMUNERASI PENGURUS PT. BANK KALTENG
JANUARI – DESEMBER 2015
JUMLAH REMUNERASI PER ORANG
DALAM 1 TAHUN
JUMLAH
KOMISARIS
JUMLAH
DIREKSI
Diatas Rp. 2 Miliar 1 1
Diatas Rp. 1 Miliar sd. Rp. 2 Miliar 2 3
Diatas Rp. 500 juta sd. Rp. 1 Miliar - -
Rp. 500 juta ke bawah - -
E. Direktur Kepatuhan
Sesuai PBI No. 13/2/PBI/2011 yang berlaku bahwa Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan wajib memenuhi persyaratan independensi, dilarang merangkap jabatan
Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama dan dilarang membawahkan fungsi –
fungsi: bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan pengambilan
keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan
pengadaan barang/jasa, teknologi informasi dan audit intern.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 158
Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mencakup :
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan.
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip – prinsip kepatuhan yang akan
ditetapkan oleh Direksi.
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun
ketentuan dan pedoman internal Bank.
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas
Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil
Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang tidak menyimpang dari ketentuan Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Melakukan tugas – tugas yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Tugas dan tanggung jawab seperti di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 159
Industri perbankan merupakan industri yang berkaitan erat dengan jasa pelayanan,
penanganan dana dan kepercayaan nasabah yang menempatkan dananya di Bank, sehingga
sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) yang membatasi kegiatannya. Dalam Tata
Kelola Perusahaan, Bank mempunyai kewajiban untuk memastikan kepatuhan terhadap
Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku.
Kewajiban tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan Bank dengan berpedoman pada
PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Sesuai dengan Pasal 10 PBI Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Direktur Kepatuhan bertugas dan bertanggung
jawab sekurang-kurangnya untuk:
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan
oleh Direksi;
c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun
ketentuan dan pedoman internal Bank;
d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;
e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi
Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Memantau tindak lanjut komitmen Bank atas hasil temuan Audit Ekstern maupun Audit
Intern dari masing-masing satuan kerja yang membidangi.
h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Direktur Kepatuhan beserta Divisi Kepatuhan wajib
memegang teguh independensi dalam mengungkapkan pendapat tanpa memihak kepada
kepentingan pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan informasi
yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan PT. Bank Kalteng.
Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan telah
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris secara bulanan dan telah dilaksanakan tepat
waktu. Selain itu laporan Direktur Kepatuhan juga disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan setiap semester dengan tepat waktu.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 160
Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan sesuai Pasal 15 PBI Nomor
13/2/PBI/2011 yaitu:
a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada
seluruh kegiatan usaha Bank Kalteng pada setiap jenjang organisasi;
b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko
Kepatuhan dengan mengacu pada PBI mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum;
c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan,
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank Kalteng dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
d. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan
kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh PT. Bank Kalteng agar
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah;
e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur, serta kegiatan usaha PT. Bank Kalteng telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan sesuai Surat Keputusan Direksi
No. DPP.03/SK-0156/VII.12 tanggal 31 Juli 2012 tentang perubahan ketiga atas Surat
Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. DPAI.400/SK-
3-0073/VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor
Cabang Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3,
Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas, yaitu :
a. Merencanakan, mengembangkan serta mengelola sistem dan prosedur bidang Kepatuhan
dan Hukum.
b. Melaksanakan serta mengelola langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank
telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku dalam pelaksanaan Kepatuhan.
c. Melaksanakan serta mengelola kebijakan hukum di bidang usaha Perbankan, baik
menyangkut hukum bidang Perkreditan maupun Non Perkreditan.
d. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Pemerintah dan/atau Lembaga lainnya.
e. Mencegah Direksi untuk tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan
yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
f. Melaksanakan pembinaan kepada Cabang dalam bidang Kepatuhan dan Hukum.
h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi pokok dan kegiatannya.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 161
A. Penyesuaian dengan peraturan yang ada
PT. Bank Kalteng berupaya menyediakan pedoman, sistem dan prosedur untuk seluruh
unit kerja, baik operasional maupun non operasional, yang secara bertahap dilakukan up
date/penyesuaian dengan ketentuan dan perundang–undangan yang berlaku. Untuk
mendukung pelaksanaan berbagai aturan tersebut, PT. Bank Kalteng memprogramkan
pelaksanaan fungsi konsultatif dan sosialisasi, agar sasaran yang telah ditetapkan dapat
diwujudkan dan diupayakan pelaksanaan secara bertahap dengan skala prioritas sesuai
dengan kebutuhan Bank Kalteng.
Sepanjang tahun 2015 PT. Bank Kalteng telah berupaya menjaga kepatuhan terhadap
PBI, POJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standar-standar kepatuhan
lainnya yang telah ditetapkan secara internal, ketentuan mengenai Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, serta pemenuhan komitmen yang disepakati, baik kepada pihak
internal maupun eksternal, terutama terhadap setiap unit kerja operasional dengan
melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan pada unit kerja operasional.
Walaupun demikian masih terdapat kelemahan dan perlu ditingkatkan, menyangkut
pemahaman dan disiplin pegawai maupun sistem kontrol atas implementasi peraturan
yang berlaku, dengan demikian perbaikan yang berkesinambungan tetap terus dilakukan
agar penerapan praktek-praktek prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan praktek
kepatuhan benar-benar melekat dalam kegiatan kerja sehari-hari.
Secara umum pelaksanaan kepatuhan telah berjalan baik dengan meningkatnya
pelaksanaan ketentuan prinsip kehati-hatian, adanya upaya percepatan waktu
penyelesaian uji kepatuhan terhadap rancangan prosedur dan kebijakan, analisa dampak
peraturan eksternal terhadap kebijakan internal PT. Bank Kalteng dengan sistem dan
prosedur yang lebih baik serta berkurangnya non-compliance issue dalam uji kepatuhan
atas rancangan keputusan bisnis.
B. Kewajiban Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT)
Dalam rangka optimalisasi dan efektivitas kewajiban penerapan Program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Kalteng sesuai PBI
Nomor :14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum yang merupakan penyempurnaan
dari PBI Nomor 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum, serta dengan terbitnya Undang-
Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang, dalam pelaporannya telah menggunakan software Anti Money
Laundring (AML), dimana akhir tahun 2015 Aplikasi AML telah terintegrasi dengan
Aplikasi Core Banking Virtual Banking System (VBS) PT. Bank Kalteng sehingga
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 162
Pelaporan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan (LTKM) telah go live disetiap Cabang/Capem PT. Bank Kalteng tidak
manual lagi, walaupun dalam implementasinya masih banyak yang harus disempurnakan
sehingga tahun 2016 telah direncanakan Sosialisasi Ke Cabang/Capem PT. Bank Kalteng
untuk penyempurnaan Pengisian dan penggunakan Aplikasi Anti Money Laundring
(AML).
Penyediaan Sistem Modul Anti Money Laundering baik itu software dan server Anti
Money Laundering (AML) yang merupakan sistem modul yang terhubung dengan Core
Banking System PT. Bank Kalteng yang menghasilkan:
1. Daftar Transaksi Diluar Kebiasaan (Unusual transaction), daftar ini memuat
transaksi-transaksi yang potensial menjadi Transaksi Keuangan Mencurigakan
(Suspicious Transaction Report) dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk
memastikan apakah transaksi dimaksud memenuhi kriteria sebagai Transaksi
Keuangan Mencurigakan dan Daftar Transaksi Tunai Berpotensi Dilaporkan
(Potensial Cash Transaction Report), daftar ini memuat transaksi-transaksi tunai
yang wajib dilaporkan ke PPATK.
2. Melakukan pelatihan dan evaluasi tentang kewajiban penerapan Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Undang-
Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bagi petugas
Unit Kerja Khusus (UKK) Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor
Kas, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pelatihan Customer Due Dilligence dan Enhanced Due Dilligence;
b. Pendeteksian Beneficial Owner (BO) dan Proses Merge Customer;
c. Pelatihan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan;
d. Pelatihan Pengkinian Data Nasabah; dan
e. Sosialisasi dan Implementasi Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
3. Melakukan kewajiban pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Suspicious
Transaction Report) dan Transaksi Keuangan Tunai (Cash Transaction Report)
kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Jakarta yang
dikirim secara online melalui Gathering Reports & Information Processing System
(GRIPS) ke server PPATK, jumlah laporan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) sejumlah 3 laporan;
b. laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) sejumlah 246 laporan.
4. Pemenuhan data profil nasabah kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) melalui sistem Secured Email Communication (SEC).
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 163
C. Indikator Kepatuhan
Berkaitan dengan pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian, kegiatan operasional PT. Bank
Kalteng selama tahun 2015 tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, hal tersebut
dapat tercermin dari:
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) CAR PT. Bank Kalteng sebesar
34,06%, lebih besar dari ketentuan BI 10% sampai dengan kurang dari 11% dari
ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3.
2. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif
sebesar 0,44%, ketentuan BI maksimal 5%.
3. Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 0,47%, ketentuan BI maksimal 5%.
4. Non Performing Loan (NPL) Net sebesar 0,47%, ketentuan BI maksimal 5%.
5. Return On Asset (ROA) sebesar 5,78%, ketentuan BI minimal 1,62%.
6. Return On Equity (ROE) sebesar 21,16%, ketentuan BI minimal 15%.
7. Net Interest Margin (NIM) sebesar 9,30%, ketentuan BI maksimal 5%.
8. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 57,95%,
ketentuan BI maksimal 80%.
9. Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar 106,34%, ketentuan BI maksimal 78-92%.
Dari 9 parameter (benchmark) yang ditetapkan Bank Indonesia, rata-rata rasio
Tingkat Kesehatan PT. Bank Kalteng Tahun 2015 menunjukkan tingkat rasio Bank
yang sehat dan tidak ada pelanggaran yang signifikan terhadap ketentuan Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 164
Pelaksanaan Audit Ekstern Tahun Buku 2015 dilakukan oleh 5 (lima) institusi Audit Ekstern
yaitu :
1. Kantor Akuntan Publik Dolly, Bambang Sulistyanto, Dadang dan Ali (Dbsd & a)
a. Cakupan Pemeriksaan Laporan Keuangan dilakukan terhadap :
- Neraca Bank Kalteng tanggal 31 Desember 2014 dan 2015.
- Laporan Laba – Rugi Komprehensif.
- Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas untuk tahun tanggal berakhir
2014 dan 2015.
b. Melakukan pengujian atas kepatuhan Bank terhadap hukum, peraturan Perundang–
undangan, kontrak yang berlaku serta efektivitas Pengendalian Intern yang
merupakan tanggung jawab manajemen Bank.
c. Pemeriksaan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institusi Akuntan
Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
d. Berdasarkan hasil audit laporan keuangan PT. Bank Kalteng menyajikan Opini
secara Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT. Bank Kalteng per 31 Desember 2014 dan 2015 dan hasil usaha serta
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
2. Pemeriksaan Khusus bidang Treasury oleh OJK Pusat
3. Pemeriksaan Khusus Bidang TI oleh OJK dan Pitu Bankers Solution
4. Pemeriksaan Khusus Pajak oleh Kantor Pajak Pratama Palangka Raya.
5. Pemeriksaan Umum oleh BPK RI.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 165
Fungsi Audit Intern selama tahun 2015 :
a. Tugas yang dilaksanakan bersifat independen dengan mengidentifikasikan dan
mengevaluasi prinsip umum kegiatan operasional dan prinsip manajemen risiko yang
baik. Dalam hal terdapat kesenjangan dalam kebijakan dan prosedur Bank maka
Pengawasan Intern melakukan klarifikasi dengan auditee terhadap implementasi
kebijakan dan prosedur yang dilakukan dan meminta auditee untuk melakukan
perbaikan.
b. Divisi Pengawasan Intern PT. Bank Kalteng telah melakukan pemeriksaan rutin pada
tahun 2015 sesuai rencana yang ditetapkan yaitu 14 (empat belas) Kantor Cabang
(termasuk Semua Kantor Cabang Pembantu) dan melakukan pemeriksaan Sistem Kliring
Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di Kantor Cabang Utama dan Pemeriksaan BI RTGS
di Kantor Pusat. Selain itu melakukan pemeriksaan khusus terhadap kasus pada Kantor
Cabang Sukamara. Adapun cakupan pemeriksaan meliputi seluruh aspek risiko dan
unsur-unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan mempengaruhi kepentingan
Bank dan masyarakat.
c. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang disusun dengan
mempertimbangkan penetapan pelaksanaan waktu yang tepat sesuai dengan signifikansi
masalah dan prioritas kegiatan pengawasan intern. Perencanaan waktu yang tepat sangat
diperlukan agar sumber daya yang terbatas dialokasikan secara optimal untuk
melaksanakan strategi pemeriksaan dalam satu periode perencanaan.
d. Cakupan pemeriksaan meliputi delapan risiko dengan prioritas utama Risiko Kredit,
Risiko Operasional dan Risiko Hukum serta Risiko lainnya. Namun untuk Risiko Pasar
dan Risiko Likuiditas tidak dilakukan audit khusus hanya dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan rutin/umum setiap tahun dengan mempertimbangkan bahwa Bank Kalteng
aktivitasnya bukan sebagai Bank Devisa sehingga kompleksitas permasalahan tidak
serumit Bank Devisa yang terutama terjadinya perubahan nilai tukar. Selain itu likuiditas
Bank cukup aman karena dana Pemda dominan dan komposisi kualitas aset yang
ditempatkan hanya dalam bentuk pemberian kredit dan dana ditempatkan pada Bank
yang aman walaupun laba yang diperoleh tidak maksimal.
e. Setiap melakukan pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) dan membuat Laporan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan (LKHP).
f. Terhadap temuan-temuan pemeriksaan pada umumnya dapat ditindaklanjuti, namun ada
beberapa temuan yang menyangkut kebijakan strategis belum ditindaklanjuti secara
langsung karena terkait dengan Divisi lainnya.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 166
g. Pedoman kerja serta sistem dan prosedur pemeriksaan telah beberapa kali dilakukan
revisi sesuai kondisinya dan terakhir tahun 2014 revisi terhadap Audit Charter
PT. Bank Kalteng.
h. Dalam rangka meningkatkan kualitas auditor saat ini semua tenaga auditor baik yang ada
di Divisi Pengawasan Intern maupun petugas KIC mengikuti sertifikat auditor pada
Lembaga Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPAI) Jakarta secara bertahap dan
berkesinambungan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 167
Proses Manajemen Risiko
Adanya kewajiban setiap Bank Umum untuk menyampaikan Laporan Profil Risiko kepada
Bank Indonesia secara triwulanan yang diatur dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal
01 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25
Oktober 2011 perihal Perubahan atas SE BI Nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003
perihal Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Ruang lingkup penerapan Manajemen Risiko PT. Bank Kalteng secara umum sesuai dengan
BPP Pedoman Standar Manajemen Risiko (Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Tengah No. DKR.22/SK-063/III.12) mencakup empat pilar yaitu :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta
sistem informasi manajemen risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Organisasi Manajemen Risiko
Guna efektifitas penerapan Manajemen Risiko, Direksi PT. Bank Kalteng menetapkan
struktur organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko di PT. Bank Kalteng dipimpin oleh
seorang Direktur yang bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko, yaitu Direktur
Kepatuhan. Untuk membantu Direktur Kepatuhan tersebut, Bank Kalteng telah membentuk
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), yaitu Kelompok Manajemen Risiko yang
ditetapkan sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan
Tengah Nomor : DPP.03/SK-0140/VIII-11 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor : DPAI.400/SK-3-
0073/VII-04 tanggal 22 Juli 2004 tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang
Utama, Kantor Cabang Kelas 1, Kantor Cabang Kelas 2, Kantor Cabang Kelas 3, Kantor
Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Kelompok Manajemen Risiko
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan, untuk melakukan fungsi evaluasi
penerapan manajemen risiko secara independen.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 168
PT. Bank Kalteng juga membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang dipimpin oleh
Direktur Kepatuhan, beranggotakan Direksi (kecuali Direktur Utama), seluruh Pemimpin
Divisi dan Pemimpin Kantor Cabang Utama. Komite Manajemen Risiko (KMR) dalam
tugasnya membahas hal terkait kebijakan, strategi dan upaya untuk mengendalikan risiko
yang terjadi pada PT. Bank Kalteng. PT. Bank Kalteng memiliki struktur organisasi yang
menggambarkan secara jelas batas wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja yang
menangani manajemen risiko.
Di dalam organisasi yang dimiliki, terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara Satuan Kerja
Operasional (bussines unit) dengan Satuan Kerja yang melaksanakan pengendalian dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga Satuan Kerja Manajemen Risiko harus
independen terhadap satuan kerja bisnis Bank seperti treasuri, kredit, pendanaan, akuntansi
serta terhadap Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang mempunyai tanggung jawab
langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Penilaian Profil Risiko
Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009, maka penilaian profil risiko pada Bank
Kalteng meliputi 8 (delapan) jenis risiko antara lain:
Risiko Kredit,
Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas,
Risiko Operasional,
Risiko Hukum,
Risiko Strategik,
Risiko Kepatuhan dan
Risiko Reputasi.
Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Bank Umum Konvensional
dikategorikan menjadi lima peringkat yaitu 1 (low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4
(moderate to high) dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan predikat risiko komposit.
Sedangkan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko dikategorikan menjadi lima
peringkat yaitu 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4 (marginal) dan 5 (unsastisfactory).
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 169
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2015, risiko inheren PT. Bank Kalteng
berpredikat MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR, sehingga
risiko komposit berada pada posisi MODERATE, sebagaimana Hasil Laporan Profil Risiko
PT. Bank Kalteng bulan laporan Desember 2015 dan berdasarkan penilaian Kantor Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut :
Jenis Risiko
PERINGKAT
Peringkat
Komposit Risiko Risiko Inhern
Kualitas
Manajemen
Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Fair 2
Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2
Risiko Likuiditas Low to Moderate Fair 2
Risiko Operasional Low to Moderate Fair 2
Risiko Hukum Low to Moderate Fair 2
Risiko Strategik Low to Moderate Fair 2
Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3
Risiko Reputasi Low to Moderate Fair 2
Peringkat Agregat Moderate Fair 3
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 170
A. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)
1 Menjadi Bank Pilihan Utama, Kuat, Kompetitif, Kontributif, Terpercaya dan
Kebanggaan Masyarakat Kalimantan Tengah.
2 Unggul pada Layanan Perbankan
3 Berperan aktip mengembangkan UMKM/ Usaha Retail, Kecil, Menengah
dan Konsumer Banking
4 Memiliki jaringan Kantor Pelayanan disemua kecamatan yang Potensial
dan prasarana yang mendukung di Provinsi Kalimantan Tengah
5 Menjadi Bank yang memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah
sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah
6 Dapat mensejahterakan Stakeholder (Pemegang Saham, Pegawai dan
Nasabah)
B. Program Jangka Menengah dan Pendek (Bussiness Plan)
1. Target Jangka Pendek
Untuk dapat mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dengan
mempertimbangkan kondisi eksternal dan internal yang dihadapi serta merupakan
bagian dari implementasi strategi utama, maka telah ditetapkan target jangka pendek
di Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Jaringan Kantor, ATM dan Mobil Kas Keliling
Target dan sasaran penambahan dan pemindahan dari jaringan Kantor, ATM dan
mobil kas keliling dalam tahun 2015 sebagai berikut :
- Pindah alamat Kantor Cabang Kasongan dan Kantor Cabang Nanga Bulik
dan UPK H. Ikap ;
- Meningkatkan status Kantor yaitu : Kantor Kas Kumai menjadi Kantor
Capem Kumai, dan UPK Kantor Gubernur menjadi Kantor Kas/Capem;
- Pembukaan Kantor Capem di Muara Laung Kabupaten Murung Raya dan
Balai Riam Kabupaten Sukamara.
- Menambah 7 Unit Pelayanan Kas (UPK) di Buntok, Sampit, Kuala Kapuas,
Muara Teweh, Pangkalan Bun dan Tamiang Layang (Kantor Bersama
SAMSAT) serta di Eks Kantor Cabang Kasongan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 171
- Pengadaan 1 Unit Mobil Kas Keliling di lengkapi dengan ATM dengan
wilayah operasional Kota Palangka Raya dan sekitarnya.
- Menambah 15 (lima belas) Unit ATM yaitu di Sukamara 1 (satu) unit, Kantor
Bupati Murung Raya 1 (satu) unit, Kantor Cabang Pembantu Karang Mulya 1
(satu) unit, Kantor Cabang Pembantu Kumai 1 (satu) unit, di Muara Teweh 3
(tiga) unit dan Kota Palangka Raya sebanyak 8 (delapan) unit ATM.
b. Survei alokasi potensial untuk penambahan jaringan Kantor
Target dan sasaran alokasi Pemetaan potensi pasar Keuangan dan Perbankan
melalui survei yang berlokasi antara lain: Kandui Kecamatan Barito Utara,
Mentobi Raya Kecamatan Mentobi Raya, Timpah Kecamatan Timpah, Talaken
Kecamatan Manuhing, dan daerah potensial lainnya serta sesuai permintaan
Pemegang Saham.
c. Permodalan
Memperhatikan posisi Modal Setor per 31 Desember 2015, maka target dan
sasaran modal disetor dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota se Kalimantan
Tengah dari tahun 2015-2018 minimal sebesar Rp. 130.275 juta disesuaikan
dengan komitmen jangka waktu dan nominal sesuai Akta Notaris Ellys
Nathalina, SH, MH., Nomor 06 tanggal 17 Mei 2013 dengan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-
35100.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013 atas perubahan Modal Dasar
dari Rp. 500 milyar menjadi Rp.1 triliun dengan rincian sebagai berikut :
- Pemerintah Provinsi sebesar 40%, atau Rp.400 miliar
- Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar 55% atau Rp. 550 miliar
- Pihak Ketiga sebesar 5% atau Rp. 50 miliar
d. Perkreditan
Sesuai PBI Nomor: 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan
Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, maka Bank Kalteng
termasuk pada BUKU 1 dan mempunyai kewajiban untuk menyalurkan kredit
atau pembiayaan kepada usaha produktif dengan paling rendah 55% (lima puluh
lima persen) dari total kredit sampai dengan Juni 2018, dimana apabila
melanggar ketentuan tersebut maka terdapat sanksi administratif yang salah
satunya berupa penurunan tingkat kesehatan bank.
Memperhatikan target share Kredit Produktif didalam Corporate Plan Tahun
2013-2018, untuk tahun 2013 ditetapkan target sebesar 14% sedangkan
pencapaiannya pada Desember 2013 sebesar 6% (target tidak tercapai) sedangkan
ditahun 2014 ditetapkan target sebesar 15% pencapaiannya sampai Desember
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 172
2014 sebesar 8,84% (target tidak tercapai), maka khusus target pemberian share
kredit produktif kembali dilakukan penyesuaian yaitu tahun 2015 sebesar 19%,
tahun 2016 sebesar 31%, tahun 2017 sebesar 42%, dan dan tahun 2018 sebesar
60%.
Atas hal-hal tersebut untuk bidang Perkreditan telah disusun langkah-langkah dan
action plan sebagai berikut :
a). Langkah-Langkah Strategis Peningkatan Kredit Produktif
1) Menambah kuantitas atau jumlah Analis Kredit minimal sebanyak 25
orang (Tahap I) dan 30 orang (Tahap II) ditahun 2015 yang sebagian akan
difokuskan untuk menangani Kredit Produktif dan menambah tenaga
Pemasaran Kredit minimal sebanyak 15 orang yang bersifat tenaga
kontrak (outsourching).
2) Meningkatkan kualitas kerja bagi pegawai, baik dari sisi perekrutan,
pendidikan, pelatihan maupun penghargaan yang bertujuan untuk
membuat pegawai yang mempunyai etos kerja yang kuat, bersikap
proaktif dan inovatif serta mengacu pada misi dan visi PT. Bank Kalteng.
3) Meningkatkan pelayanan kepada nasabah perlu ditunjukkan karena
pelayanan yang lebih baik, dan akan lebih menjanjikan dibandingkan
strategi tingkat suku bunga yang rendah;
4) Melakukan pembinaan terhadap customer relationship agar debitur lama
tidak melakukan switch (beralih) ke produk Bank Pesaing mengingat
banyaknya pelaku perbankan yang fokus pada sektor UMKM sehingga
perlu meningkatkan bargaining power (daya tawar) UMKM;
5) Meningkatkan prinsip kehati-hatian (prudential behavior) dalam
pemberian kredit dengan tidak bermaksud mengejar outstanding yang
tinggi namun mengabaikan tingginya tingkat risiko yang kemudian
berdampak pada NPL yang tinggi;
6) Meningkatkan strategi baru yaitu ekstensifikasi pasar kredit terutama
untuk pasar kredit UMKM dengan cara mengembangkan peran petugas
kredit Bank untuk lebih aktif dalam meningkatkan portfolio kredit
khususnya kredit produktif di Kalimantan Tengah;
7) Meningkatkan penyaluran kredit produktif lainnya seperti kredit mikro,
standby loans untuk sektor konstruksi, kredit ritel, kredit korporasi dan
kredit sindikasi termasuk pembiayaan sektor konstruksi seperti proyek
perumahan, proyek infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api,
PLTU, pelabuhan, bandara, SPBU dan lainnya yang memiliki nilai
strategis dalam pengembangan ekonomi nasional dan kerakyatan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 173
b). Langkah-Langkah Strategis Pemasaran Kredit Produktif
1) Mengembangkan peran petugas kredit Bank untuk lebih aktif dalam
meningkatkan portfolio kredit khususnya kredit produktif di Kalimantan
Tengah dengan menggali informasi debitur melalui register pinjaman
untuk melihat riwayat pinjaman nasabah lama yang tidak pinjam lagi.
Pemilihan data-data tentunya harus dipilih untuk nasabah- nasabah yang
mempunyai riwayat pinjaman baik (tidak menunggak) dan setiap awal
bulan nasabah lama yang tidak pinjam lagi dicatat pada register rencana
kunjungan sebagai dasar untuk merencanakan kunjungan ke nasabah.
2) Menggali informasi nasabah yang saldo pinjamannya kurang dari 2 s.d 3
kali angsuran melalui VBS, yang diharapkan dapat meningkatkan
Outstanding Kredit dari adanya suplesi pinjaman. Nasabah yang akan
ditawari pinjaman lagi tetap harus dipilih untuk nasabah yang setorannya
baik (tidak menunggak) sehingga akan jelas bahwa suplesi ini bukan
dimaksudkan dalam rangka reschedulling pinjaman.
Setiap awal bulan petugas kredit mencatat nasabah yang setorannya
kurang 2 dan 3 kali untuk dicatat dalam register rencana kunjungan
nasabah.
3) Menggali informasi dari nasabah pada saat melakukan pemeriksaan
lapangan tentang calon nasabah baru lainnya minimal dua calon nasabah
yang mempunyai usaha dan belum diberikan pinjaman. Untuk satu bulan
jika petugas memeriksa 35 nasabah maka dapat diperoleh informasi
sebanyak 70 nasabah untuk dimasukan dalam register rencanakunjungan
nasabah.
4) Mengendalikan pertumbuhan kredit konsumtif dengan komposisi (share)
kredit konsumtif maksimal 81% dan kredit produktif minimal 19%
ditahun 2015.
5) Apabila terjadi lonjakan pemberian kredit konsumtif melebihi target,
maka harus diimbangi dengan pertumbuhan kredit produktif yang salah
satunya dengan mengalihkan kredit konsumtif ke multiguna produktif
agar keseimbangan posisi antara kredit dan konsumtif selalu terjaga.
6) Pemimpin Cabang/Capem dan Pemimpin Bidang (KCU), Pemimpin Seksi
Pemasaran (Cabang Kelas 2 dan 3) agar selalu memantau, memonitor dan
mengevaluasi setiap bulan sehingga share kredit produktif 19% dapat
dicapai sampai dengan akhir Desember 2015.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 174
7) Menggali informasi calon debitur dari pihak ketiga seperti perangkat desa,
tokoh masyarakat dan instansi-instansi yang berada dalam wilayah kerja
yang bersangkutan. Seorang analis kredit/pemasaran Bank Kalteng dalam
melakukan pekerjaannya tentu banyak bersinggungan dengan pihak-pihak
ketiga tersebut. Keadaan ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
banyak informasi mengenai calon debitur.
8) Guna memacu peningkatan kredit multiguna produktif, agar setiap
Cabang/Capem menawarkan kepada PNS/CPNS/TNI/POLRI/BUMN/
BUMD yang memiliki usaha produktif yang feasible untuk dibiayai.
c). Action Plan Peningkatan Kredit Produktif adalah sebagai berikut :
NO NAMA
KEGIATAN TUUAN
HASIL YG
DIHARAPKAN METODOLOGI
1 Mengalokasikan
target kredit
produktif kepada
masing – masing
Cabang PT. Bank
Kalteng.
Mengoptimalisasik
an pencapaian
target outstanding
kredit produktif per
kantor Cabang
Target kredit
produktif dapat
direalisasikan oleh
Kantor Cabang
Penyampaian
Kontrak Kinerja
Cabang
2 Membuat Skim
Kredit sebagai
produk baru untuk
sektor perkebunan
Meningkatkan
penyaluran kredit
produktif
khususnya sektor
usaha perkebunan.
Tersusunnya SOP
pelaksanaan kredit
usaha perkebunan
dan
disosialisasikan
ke Kantor Cabang
Penyusunan
SOP kredit
usaha
perkebunan
3 Menyusun aplikasi
analisa kredit
dengan IT system
scoring sesuai
pedoman
perkreditan
Meningkatkan
kecepatan dan
keakuratan proses
analis kredit
Tersusunnya
aplikasi IT system
credit scoring
termasuk SOPnya
Penyusunan
aplikasi dan
SOP credit
scoring
4 Menyusun
kurikulum
pendidikan dan
pelatihan untuk
analis kredit
Meningkatkan
kualitas dan
efektifitas pelatihan
dan pendidikan
analis kredit Bank
Kalteng
Tersusuannya
kurikulum
pendidikan dan
pelatihan analis
kredit yang
standard
Standarisasi
kurikulum
pendidikan dan
pelatihan analis
kredit
NO NAMA
KEGIATAN TUUAN
HASIL YG
DIHARAPKAN METODOLOGI
5 Melakuan
pemetaan potensi
pembiayaan
Memberikan
informasi kepada
Kantor Cabang
Tersusunnya
laporan hasil
pemetaan potensi
Penelitian
kualitatif dan
kuantitatif
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 175
berdasarkan sektor
ekonomi
sebagai acuan
dalam
meningkatkan
penyaluran kredit
produktif
pembiayaan
berdasarkan
sektor ekonomi
per
kabupaten/kota
6 Menyusun reward
dan punishment
serta career path
bagi analis kredit
dan pejabat kredit
Meningkatkan
motivasi bagi
pegawai guna
meningkatkan
penyaluran kredit
produkti Bank
Kalteng
Tersusunya
kebijakan reward
dan punishment
serta career path
bagi analis kredit
dan pejabat kredit
Penyusunan
kebijakan
reward dan
punishment
serta career
path bagi analis
kredit dan
pejabat kredit
7 Melakukan
rekruitment tenaga
analis kredit yang
baru khusus
segmen retail dan
korporasi Bank
Kalteng
Meningkatkan
Jumlah SDM yang
berkualitas untuk
masing – masing
Kantor Cabang
Tersedianya SDM
kredit khusus
segmen retail dan
korporasi Bank
Kalteng
Seleksi pegawai
analis kredit
yang standar
oleh konsultan
independen
8 Melakukan
pelatihan dan
pendampingan
kepada analis
kredit Kantor
Cabang
Meningkatkan
kualitas SDM
bidang perkreditan
Kantor Cabang
Terlaksananya
kegiatan pelatihan
analis Kantor
Cabang
Pelatihan kelas,
diskusi dan
studi kasus
dengan topik
analis dari
berbagai sektor
ekonomi.
e. Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu : Giro, Tabungan terdiri dari Simpeda, Taheta,
TabunganKu, dan Deposito (jangka 1 Bulan, 3 Bulan, 6 Bulan dan 1 Tahun),
dengan target dan sasaran sebagai berikut :
- Untuk komposisi Tabungan pada tahun mendatang akan ditingkatkan
berjenjang sehingga komposisi tidak terlalu dominan pada dana Giro
Pemerintah maupun Deposito (yang sebagian besar tumbuh karena
penempatan Pemerintah Daerah di deposito) sehingga pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan pada akhir Tahun 2015 sebesar
9,33%, dengan rincian yaitu Giro tumbuh 13 %, Giro Non Pemerintah 34 %,
Tabungan 8 %, dan Deposito 25 %, dan Deposito Non Pemerintah 71 %,
dengan Komposisi Giro 63 %, Tabungan 28 % dan Deposito 8 %.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 176
- Suku Bunga DPK, dilakukan monitoring dan evaluasi melalui Rapat ALCO
setiap bulan, guna mempertahankan dan meningkatkan daya saing;
- Melakukan promosi melalui sarana Undian berhadiah, Website, radio/TV dan
media cetak, baliho, Kalender, buku agenda, leaflet, even ulang tahun Bank
Kalteng, dan even-even lainnya;
- Melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) secara terarah
dan terprogram;
f. Laba (Rugi)
Target Laba sebelum pajak tahun 2015, diproyeksi dari perkiraan laba tahun 2014
sebelum audit tumbuh sebesar 12,68% yaitu dari Rp.213 milyar menjadi Rp.240
milyar;
g. Rasio Keuangan
Target dan sasaran serta kondisi rasio keuangan inti adalah sebagai berikut :
RASIO KEUANGAN DES 2015 KETERANGAN
- CAR (Modal / ATMR ) 27.14% Minimal
- ROA (Laba sebelum pajak/Total Aset) 4.04% Minimal
- ROE (Laba setelah pajak / Equity) 27.65% Minimal
- BOPO ( Beban Operasional / Pend.Operasional) 63.70% Maksimal
- LDR (Kredit yg diberikan / Dana Pihak Ketiga ) 78.00% Minimal
- NIM (Pend.Bga - Beban Bga /Rata2 Aktiva Produktif) 8.38%
- NPL Gross (Kredit Kol 3 s/d 5 / Total Kredit) 1.16% Maksimal
- Penyaluran Kredit Produktif / total kredit
23.00% Minimal
h. Kualitas, Kualitas dan Kompetensi SDM
Target dan sasaran dari Kuantitas, kualitas dan Kompetensi SDM, adalah sebagai
berikut :
- Pelaksanaan Career Path Management (CPM) sebagai upaya pembinaan
jalur karir kepemimpinan secara perorangan didalam organisasi selama
menempuh karir masing-masing pegawai.
- Perhitungan Staffing Model untuk menetapkan formasi pegawai yang
dilakukan secara sistimatis sebagai salah satu dasar penempatan dan
penetapan kebutuhan pegawai di Cabang dan Kantor Pusat;
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 177
- Menambah jumlah SDM, keperluan analis kredit produktif di masing-masing
Kantor Cabang dengan jumlah minimal 25 Orang dan dapat ditambah sesuai
kebutuhan;
- Melaksanakan pendidikan dan pelatihan intern dan ektern kepada pegawai
Bank Kalteng sesuai dengan modul intern dengan sasaran yang telah
direncanakan yang terdiri dari modul intern dan modul ektern untuk
pendidikan ektern dan dapat ditambah disesuaikan dengan kebutuhan,
keperluan regulasi keuangan dan Perbankan;
- Memberlakukan standarisasi wajib memiliki sertifikasi manajemen risiko
sesuai dengan tingkatan jabatan dan sebagai penjenjangan promosi
dilaksanakan untuk level 1 sebanyak 50 orang, level 2 sebanyak 50 orang dan
level 3 sebanyak 50 orang;
i. Aktiva Tetap & Inventaris
Target dan sasaran penambahan Investasi aktiva tetap dan inventaris, termasuk
aktiva tetap tidak berwujud perangkat lunak Komputer sebagai berikut :
AKTIVA TETAP & INVENTARIS DALAM JUTA
RUPIAH
- Perangkat lunak Komputer (Aktiva Tak Berwujud) 12,838
- Tanah 315
- Bangunan Kantor 22,337
- Bangunan Rumah Dinas 100
- Instalasi Listrik, Telp, Komputer 1,175
- Bangunan Garase dll -
- Inventaris Kantor 23,252
Jumlah 60,017
Khusus untuk kendaraan dinas roda 4 dan perangkat komputer yang terkoneksi
dengan core banking, ditahun 2015 akan dikaji dan diatur dalam bentuk sewa,
sehingga perusahaan hanya keluar biaya sewa dan tidak direpotkan dengan biaya
perawatan, penyusutan/amortisasi, perbaikan dan lain-lain.
Sedangkan untuk usul pembelian komputer saat ini untuk realisasinya harus
mendapat persetujuan dari Direksi dan Satuan Kerja terkait seperti Divisi SDM &
Umum dan Divisi TI & Akuntansi.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 178
j. Standarisasi Layanan
Target dan sasaran untuk meningkatkan standar layanan menjadi unggul adalah
sebagai berikut :
- Menumbuh budaya melayani di Kantor Cabang dan Capem melalui roleplay
menggunakan video standar layanan untuk Satpam, CS, Teller, Premises dan
melakukan pelatihan untuk frontliner Kantor Cabang dan Kantor Capem
dengan materi positif mental attitude, KYC, grafologi & grafonomi,
comunication skill, business etiquette;
- Melakukan suvervisi kinerja layanan di Kantor Cabang dan capem melalui
laporan kinerja layanan setiap bulan, dan tersusunnya pedoman reward and
punishment bagi para frontliner.
- Peringkat SE (service excellence) dengan penilaian secara internal adalah
minimal 80 point.
k. Teknologi Informasi
Target dan sasaran Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1) Perkuatan infrastruktur Teknologi Informasi melalui :
- MaintenanceX-Link;
- Maintenance Aplikasi Virtual Banking System;
- Jaringan Telekomunikasi Data dimaintenance antara lain: Network
Switch, Network Router, Network Firewall, Storage Switch dan Storage
Server.
- Pembangunan Fisik Gedung Bangunan Data Center termasuk
perlengkapan Data Center ;
- Kepatuhan pada Hukum dan Regulasi yang Terkait dengan TI antara lain:
Sosialisasi Undang-Undang, PBI dan OJK serta penyusunan SOP.
2) Meningkatkan skill dan kompetensi SDM TI & Akuntansi, melalui :
- Tersedianya Kurikulum kebutuhan dan pelaksanaan Training TI &
Akuntansi;
- Terlaksananya rapat monitoring dan evaluasi bidang TI & Akuntansi.
3) Pengembangan Aplikasi Core Banking dan Non Core Banking
- Pengembangan Aplikasi Core Banking (VBS Next Gen)
• SIM Asset;
• Anti Money Laundering (AML/APU PPT);
• Bank Garansi;
• Antar Bank Aktiva;
• SID (Sistem Informasi Debitur);
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 179
• Integrated RTGS-VBS;
• Aplikasi EDC (Electronik Data Capture);
• Firewall.
- Pengadaan Aplikasi Non Core Banking
• Interconection BPD-Net;
• XBRL;
• Aplikasi kartu Chip ATM / Migrasi NSICCS;
• Aplikasi Analisa Kredit;
• Aplikasi SIM SDM &Payroll;
• Aplikasi Toolkit;
4) Peremajaan dan Penambahan Personal Computer & termasuk penggunaan OS
Software asli (bukan bajakan)
l. Inovasi Pengembangan Produk
- Mengembangkan fitur produk sesuai segmen melalui produk dapat diakses di
ATM Bersama a.l.Telkomsel payment, PLN payment, PDAM Payment,
setoran Pajak dapat disetor disemua Kantor Cabang;
- Melakukan diversifikasi untuk produk-produk melalui produk kredit
produktif, produk tabungan sesuai segmen a.l.kemudahan transaksi, Bunga
bersaing, Hadiah menarik dll
m. Manajemen Risiko, Good Corporate Governance (GCG) & Risk Based Bank
Rating (RBBR)
Target dan sasaran Manajemen Risiko, Good Corporate Governance (GCG) &
Risk Based Bank Rating (RBBR), adalah sebagai berikut :
- Profil Risiko dari Peringkat Komposit 3 (Moderate) naik menjadi Peringkat
Komposit 2 (Low to moderate), yaitu :
Jenis Risiko Peringkat Peringkat
Risiko Inheren Kualitas Risiko
Risiko Kredit Low to moderate Fair 2
Risiko Pasar Low to moderate Fair 2
Risiko Likuiditas Low to moderate Fair 2
Risiko Operasional Low to moderate Fair 2
Risiko Hukum Low to moderate Fair 2
Risiko Strategik Low to moderate Fair 2
Risiko Kepatuhan Moderate Fair 2
Risiko Reputasi Low to moderate Fair 2
Peringkat Komposit Low to moderate Fair 2
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 180
- Hasil self assessment terhadap 3 (tiga) faktor yaitu : Governance
Structure, Governance Process dan Governance Outcome yang
mencakupi 11 (sebelas) Kriteria/Indikator didalam pelaksanaan GCG
adalah minimal Peringkat 2 (BAIK).
- Hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual dengan
menggunakan pendekatan risiko (Risk-Based Bank Rating), sebagai
berikut:
No. FaktorPenilaian
Peringkat Tahun 2015
(Proyeksi)
Jun Des
1. Profil Risiko PK - 2 PK - 2
2. GCG PK - 2 PK - 2
3. Rentabilitas PK - 2 PK - 2
4. Permodalan PK - 2 PK - 2
KOMPOSIT PK - 2 PK - 2
n. Fungsi Kepatuhan
- Memastikan semua kebijakan, keputusan, strategi, tindakan dan aktivitas
operasional yang dilakukan telah memenuhi ketentuan pedoman internal,
Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Undang-undang
Republik Indonesia dan Peraturan lainnya melalui laporan bulanan, triwulan,
semester dan tahunan;
- Menekankan kepada terwujudnya Budaya Kepatuhan dalam rangka
mengelola Risiko Kepatuhan;
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penerapan, pengendalian fungsi
kepatuhan sebagai sistem informasi manajemen melalui laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan.
o. Fungsi Pengawasan Intern
- Bidang Pengawasan
1) Menyusun program Audit Berbasis Risiko meliputi: Kantor Pusat,
Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang, Capem, Kantor Kas dan UPK.
2) Mensosialisasikan setiap pedoman audit yang baru kepada KIC atau
seluruh jajaran Divisi Pengawasan Intern PT. Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Tengah.
3) Mengkoordinir penanganan tindak lanjut hasil temuan pemeriksa intern &
ekstern.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 181
4) Meningkatkan kemampuan manejerial Pemeriksa intern sesuai dengan
perkembangan dibidang Pengawasan.
5) Mendampingi Tim Auditor Ekstern (OJK, Akuntan Publik, BPK dan
pemeriksa lainnya).
- Program kerja dan Bidang yang diaudit
1) Bidang Perkreditan meliputi :
Posisi Pinjaman/kredit
Prosedur Kredit
Administrasi Kredit
Kunjungan ketempat debitur Non Lancar (bilamana perlu)
Kolektibilitas kredit dan
lain-lain sehubungan dengan perkreditan
2) Bidang Keuangan & Akuntansi
Mengadakan Opname fisik kas
Administrasi Giro, Deposito, Tabungan, transfer dll
Fungsi pengawasan melekat (Waskat) oleh atasan langsung.
Lain-lain sehubungan dengan keuangan.
3) Bidang SDM & Umum
Umum
Meneliti perhitungan penyusutan harta tetap dan inventaris baik dari
sistem maupun pengadaannya apakah sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku.
Sumber Daya Manusia
Meneliti beberapa ketentuan dan prosedur kepegawaianyang berlaku
di PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dan sejauh
mana pelaksanaannya.
4) Bidang Teknologi Informasi
Meneliti dan memantau penggunaanya apakah sudah berjalan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku terutama dalam
operasionalnya.
Melihat/memeriksa keadaan perangkat TI sejauh mana
pemeliharaanya dan tingkat keamanannya.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 182
5) Dan satker-satker lain yang dianggap perlu sesuai permintaan dan arahan
dari manajemen.
- Jadwal Audit dan Program Pendukung Bidang Pengawasan Intern
1) Audit rutin tahun 2015 direncanakan mulai dilaksanakan mulai
bulan Februari 2015 dengan memperhatikan Cabang mana saja
yang akan dilakukan Audit setelah selesai dilakukan perhitungan
beberapa elemen-elemen faktor risiko yang dinilai pada akhir
tahun 2015 (setelah semua Audit ke Cabang selesai dilaksanakan).
2) Mensosialisasikan setiap pedoman audit yang baru kepada KIC
atau seluruh jajaran Divisi Pengawasan Intern PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.
3) Membenahi personil yang ada di Divisi Pengawasan Intern
termasuk perbaikan kualitas KIC.
4) Mengusulkan personil di Divisi Pengawasan Intern agar segera
diisi, dengan jumlah personil yang cukup memadai dan sesuai
kualifikasi.
5) Meningkatkan kualitas personal dengan mengikuti pelatihan,
seminar atau workshop maupun program sertifikasi.
2. Target Jangka Menengah dan Panjang
Memperhatikan saran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah,
yaitu agar Pengurus Bank Kalteng Periode Tahun 2014-2018 melakukan review
terhadap Corporate Plan Bank Kalteng Periode 2013-2018 serta melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan sesuai perkembangan data dan kondisi
baik internal maupun eksternal terakhir, dimana hasil review dimaksud wajib
disampaikan kepada OJK paling lambat bulan Februari 2015, maka sasaran, target
dan tahapan pencapaian Bank Kalteng Jangka Menengah dan Panjang untuk
mewujudkan diri menjadi BPD Regional Champion (BRC) akan disampaikan
menyusul setelah review tersebut selesai dilaksanakan. Untuk melakukan review atas
Corporate Plan Bank Kalteng Periode 2013-2018 dimaksud, akan dilakukan
bekerjasama dengan konsultan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 183
Ada intervensi dari pemilik, misalnya pada saat pelaksanaan RUPS untuk menentukan
Pengurus Bank. Tidak terdapat perselisihan di internal Bank serta tidak ada permasalahan
yang timbul akibat dampak dari Kebijakan Remunerasi.
Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan dalam
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi
Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank (leaflet, brosur
dan media elektronik/media cetak).
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka tidak ada kondisi Keuangan dan Non
Keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada PT. Bank
Kalteng, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun perusahaan lainnya.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan
hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau
Pemegang Saham Pengendali.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar PT. Bank Kalteng selama tahun 2015.
.NO PENYEDIAAN DANA
JUMLAH
DEBITUR JUMLAH
(JUTAAN RUPIAH)
1. Pihak terkait 55 99.942
2. Debitur Inti 0 0
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 184
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah pada PT. Bank Kalteng pada tahun 2015 dalam skala
perbandingan sebagai berikut :
Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 3,39 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1
Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah adalah 1,11 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3 : 1
Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi
belum dilakukan pada PT. Bank Kalteng.
Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai
tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) PT. Bank Kalteng terkait dengan proses kerja
dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara
signifikan.
Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada PT. Bank Kalteng selama tahun 2015
INTERNAL FRAUD
DALAM 1 TAHUN
JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH
PENGURUS PEGAWAI TETAP PEGAWAI TIDAK
TETAP
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2014
Tahun
2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total Fraud - - 1* - - 1*
Telah diselesaikan - - 1* - - 1*
Dalam proses penyelesaian
di internal Bank
- - - - - -
Belum diupayakan
penyelesaiannya
- - - - - -
Telah ditindak lanjuti
melalui proses hukum
- - - - - -
*) Pada tahun 2014 merupakan kasus Fraud Kantor Capem Pujon yang pada tahun 2014
masih dalam proses penyelesaian di internal Bank, pada awal Februari 2015 kasus ini
telah selesai.
*) Pada tahun 2015 merupakan kasus Fraud Kantor Cabang Sukamara yang pada tanggal 01
Desember tahun 2015 kasus ini telah selesai.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 185
Permasalahan Hukum adalah permasalahan Hukum Pidana, Perdata dan Pajak yang dihadapi
Bank selama periode tahun 2015 dan telah diajukan melalui proses hukum.
Permasalahan hukum yang dihadapi PT. Bank Kalteng untuk upaya penyelesaian pada tahun
2015 sbb :
1. Perkara Pidana
Perkara Hukum ini berlanjut dari Tahun 2009 s.d. Tahun 2012 :
a. Perkara Pidana selisih Dana Kas Daerah Kabupaten Gunung Mas yang
melibatkan 2 (dua) orang Oknum Pegawai PT. Bank Kalteng yaitu DEMUS
SIANG ASIN BIN SIANG ASIN (Eks. Pemimpin Cabang Pembantu) dan
ANDAT KASUMAWATI SINTA BINTI SIMAL U. LINGKUS (Eks. Staf
Pelaksana).
Perkembangan Terakhir
Bahwa PT. Bank Kalteng telah menghubungi Pengadilan Negeri Palangka Raya,
guna menerima salinan Putusan MA an Demus Siang Asin bin Siang Asin,
dengan PUTUSAN Nomor: 1822 K/Pid.Sus/2012 dengan pengantar dari Panitera
Mahkamah Agung-RI Nomor: 1065/Pan.Pid.Sus/1822 K/PID.SUS/2012 tanggal
30 Juni 2015, yang memutuskan:
1) Menyatakan Terdakwa Demus Siang Asin bin Siang Asin telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “korupsi
secara bersama-sama”.
2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 4 (empat) tahun, dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar,
maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.
3) Menghukum pula Terdakwa tersebut untuk membayar uang pengganti
sebesar Rp.1.100.000.000,- (Satu Milyar Seratus Juta Rupiah), dikurangi aset-
aset yang disita dari Terdakwa, dengan ketentuan apabila uang pengganti
tersebut tidak dibayar paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah
Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya
dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk membayar uang pengganti tersebut,
dan dalam hal Terpidana tidak mempunyai harta yang mencukupi untuk
membayar uang pengganti, maka akan diganti dengan Pidana Penjara selama
1 (satu) tahun.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 186
4) Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Bahwa PT. Bank Kalteng telah menghubungi Pengadilan Negeri Palangka
Raya, guna menerima salinan Putusan MA an. Andat Kusumawati Sinta
binti Simal U. Lingkus , dengan PUTUSAN Nomor: 740 K/Pid.Sus/2013
dengan pengantar dari Panitera Mahkamah Agung-RI Nomor:
954/Pan.Pid.Sus/740 K/PID.SUS/2013 tanggal 24 Juli 2014, yang
memutuskan:
(1) Menyatakan Terdakwa Andat Kusumawati Sinta, S.T. Binti Simal U.
Lingkus terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “secara bersama-sama melakukan korupsi” sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan Primair;
(2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun, dan denda sebesar Rp.200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah)dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.
(3) Menghukum kepada Terdakwa untuk membayar uang pengganti
kepada Negara sebesar Rp.1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus
Juta Rupiah) dikurangi aset-aset yang disita dari Terdakwa yaitu
berupa: 1 (satu) bidang tanah seluas 162 m2 (seratus enam puluh dua
meter persegi) dan 1 (satu) unit rumah di atasnya terletak di
perumahan Vila Bukit Tidar Blok A3-712 Malang sesuai dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 1726, tanggal 18 Januari 2007
atas nama pemegang hak: WILHAN ROEBERT DOHONG, dengan
ketentuan apabila uang pengganti tersebut tidak dibayar, maka diganti
pidana penjara selama 6 (enam) bulan.
(4) Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan.
(5) Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan sebelum
Putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap akan dikurangkan
seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan.
b. Perkara Pidana PT. Artha Ariesta Anthaloka (PT. AAA)
Bahwa Perkara Tipikor Kredit Macet PT. Artha Ariesta Anthaloka yang
melibatkan 2 (dua) orang oknum pegawai PT. Bank Kalteng yaitu ALFRIDO F.
MAHAR (mantan Pemimpin Cabang Utama) dan FIKRI FAUZI (eks. staf
pelaksana) serta HERRY FERNANDO TOEWEH, S.E. (Direktur Utama
PT.AAA).
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 187
Perkembangan Terakhir
Perkara atas nama ALFRIDO F. MAHAR dan FIKRI FAUZI pada Tingkat
Pengadilan Negeri Palangka Raya telah mempunyai kekuatan hukum tetap dengan
Pidana Penjara masing–masing 1 (satu) tahun dan tidak membayar uang pengganti
kerugian negara. Sedangkan Perkara atas nama HERRY FERNANDO TOEWEH,
S.E. pada tingkat Pengadilan Negeri Palangka Raya telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dengan Pidana penjara 1 (satu) tahun dan mengganti kerugian negara
sebesar Rp. 4.657.797.236 (empat milyar enam ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus
sembilan pulau tujuh ribu dua ratus tiga puluh enam rupiah), diganti oleh terdakwa
melalui pelelangan barang bukti milik terdakwa yang telah disita oleh penyidik.
Bahwa pelaksanaan pembayaran ganti kerugian negara Cq. PT. Bank Kalteng telah
dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 dari hasil penjualan lelang barang bukti
milik terdakwa sebesar Rp. 4.657.797.236.
Bahwa sebagaimana surat Direksi PT. Bank Kalteng Nomor: DPP.03/SB-1096/XII-
2015 tanggal 18 Desember 2015 Perihal Hasil Lelang Barang Rampasan PT. Artha
Ariesta Anthaloka, yang pada intinya meminta kepada Pemimpin Cabang Utama
untuk memindahbukukan secara keseluruhan sebagai pelunasan pokok kredit PT.
Artha Ariesta Anthaloka dan bunga kredit tidak diperhitungkan. Hal tersebut telah
ditindaklanjuti oleh Pemimpin Cabang Utama bahwa terhadap pinjaman PT. AAA
telah dilakukan penihilan, sebagaimana surat Nomor: KCU.101/SPR-014/I.2016
tanggal 04 Januari 2016 Perihal Realisasi Action Plan PT. AAA.
2. Perkara Perdata
a. PT. Surya Barokah
Perkara Perdata antara Bank Kalteng dengan PT. Surya Barokah, KUD Sumber
Indah dan KUD Rukun Mas telah memiliki Kekuatan Hukum Tetap sebagaimana
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1980 K/PDT/2009. Saat
ini dalam proses persiapan eksekusi (anmaaning) oleh Pengadilan Negeri
Palangka Raya kepada pihak tereksekusi (PT. Surya Barokah / Direksi PT. Surya
Barokah, KUD Sumber Indah dan KUD Rukun Mas). Saat ini sedang
mempersiapkan administrasi Pelaksanaan Eksekusi Aset Sita Jaminan.
Sebagai salah satu upaya guna mengikuti proses sita aset dimaksud, PT. Bank
Kalteng telah menugaskan Tim guna melakukan investigasi aset PT. Surya
Barokah, yaitu:
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 188
(1) Investigasi Aset PT. Surya Barokah tanggal 23 Juni 2015
Investigasi aset PT. Surya Barokah yang akan dieksekusi di Jakarta Selatan,
Jakarta Barat, Bogor/Cibinong dan Denpasar Bali, sebagaimana SPPD Kantor
Pusat PT. Bank Kalteng Nomor: DSDM.18/SPH-233/VI-15 tanggal 12 Juni
2015 dan SPPD Kantor Cabang Utama Palangka Raya PT. Bank Kalteng
Nomor: KCU.103/SPH-044/VI.15 tanggal 15 Juni 2015, Tim yang berangkat
yaitu:
- I Made Danu : Pemimpin Divisi Perkreditan
- Masjuaini : Pemimpin Kantor Cabang Utama
- Lukie Y. Mahat : Pemimpin Kelompok Pengendalian Kredit
- Gito Siswoyo : Pemimpin Kelompok Manajemen Risiko
- Sugianoor : Tenaga Ahli Bidang Hukum
- Jeksenly : Pemimpin Bagian Penyelamatan Kredit
Adapun hasil investigasi tersebut yaitu:
Bahwa investigasi atas aset PT. Surya Barokah/Direksi PT. Surya Barokah an.
Slamet Andrianto Gerdiman, Ir. Bambang Hariyadi Oetomo dan Bambang
Sutikto alias Bambang Sutikno yang akan dieksekusi yaitu di Jakarta Selatan,
Jakarta Barat, Bogor/Cibinong dan Denpasar Bali, dari hasil pemantauan Tim
di lapangan bahwa sebagian besar aset tersebut telah berpindah tangan ke
pihak lain.
(2) Investigasi Aset PT. Surya Barokah tanggal 14 Juli 2015
Investigasi aset PT. Surya Barokah yang akan dieksekusi di
Surabayasebagaimana SPPD Kantor Pusat PT. Bank Kalteng Nomor:
DSDM.18/SPH-261/VII-15 tanggal 06 Juli 2015, Tim yang berangkat yaitu:
- Sugianoor : Tenaga Ahli Bidang Hukum
- Moses Simanjuntak : Yunior Asisten Seksi Penyelamatan Kredit
Kantor Cabang Utama
Adapun hasil investigasi tersebut yaitu:
Bahwa investigasi terhadap seluruh aset PT. Surya Barokah/Direksi
PT. Surya Barokah an. Slamet Andrianto Gerdiman, Ir. Bambang Hariyadi
Oetomo dan Bambang Sutikto alias Bambang Sutikno baik yang berada di
Jakarta, Bogor/Cibinong, Denpasar dan Surabaya yang telah dilakukan
investigasi guna mengetahui keadaan saat ini aset tersebut apakah masih
dikuasai yang bersangkutan (Pemilik) atau telah dialihkan (dijual/diagunkan)
kepada orang lain secara umum dapat terdeteksi keadaan tanah dan bangunan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 189
Namun, secara khusus apabila aset tersebut ingin dijadikan sebagai aset sita
jaminan yang akan dieksekusi untuk melunasi sisa hutang PT. Surya
Barokah/Direksi PT. Surya Barokah, maka berpotensi menimbulkan Masalah
Hukum Baru bagi PT. Bank Kalteng karena Pemegang Hak Aset tersebut
pada umumnya telah beralih kepada pihak lain. yang sudah barang tentu akan
melakukan gugatan perlawanan. hal tersebut bisa merugikan pihak PT. Bank
Kalteng baik dari segi waktu, biaya, maupun reputasi.
Bahwa Tim juga menyarankan kepada Direksi PT. Bank Kalteng agar
menugaskan Tim Investigasi Independen Lutvi Hadib TJ Mitra Risk
Managemen Guard (RMG) untuk melakukan pendekatan secara internal
kepada Direksi PT. Surya Barokah an. Slamet Andrianto Gerdiman, Ir.
Bambang Hariyadi Oetomo dan Bambang Sutikto alias Bambang Sutikno
agar mau secara sukarela menyerahkan uang/aset yang sudah kita ketahui
keberadaannya kepada PT. Bank Kalteng dengan penyelesaian win-win
solution. Sehingga hal tersebut dinilai lebih efektif dan menguntungkan bagi
PT. Bank Kalteng.
Berdasarkan hasil investigasi 2 (dua) tim tersebut, Direksi telah
mempersilahkan kepada Tim Investigasi Eksternal (Sdr. Lutvi Hadib TJ
Mitra Rsik Management Guard) untuk berkunjung ke PT. Bank Kalteng
terlebih dahulu untuk berkonsultasi, namun sampai hari ini rencana
konsultasi dimaksud belum terlaksana.
Bahwa terhadap aset yang ada di Palangka Raya, belum dilakukan
investigasi oleh Tim yang telah ditugaskan untuk melaksanakannya.
b. H. Wardoyo (Terlawan IV)
Perkara Perdata kasus Gugatan Perlawanan Pelaksanaan Lelang Eksekusi karena
Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi oleh H. Wardoyo melalui kuasa
hukumnya M.H. Priyo Oetomo, SH, MH dan Wahyudi Pratiknyo, SH selaku
penggugat dan PT. Bank Kalteng selaku turut tergugat IV/Turut terlawan IV Perkara
Perdata Nomor 33/Pdt.Plw/2010/PN.Pl.R tanggal 30 Agustus 2010 Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah Nomor : 72/Pdt/2010.PT.PR tanggal 28 Juli
2011 telah selesai dan telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap, namun Pihak H.
Wardoyo mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 190
Perkembangan Terakhir
Peninjauan Kembali perkara tersebut telah diperoleh PUTUSAN MA Nomor: 623
PK/Pdt/2014 tanggal 28 Januari 2015, yang memutuskan:
“ Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali:
H. Wardoyo tersebut; Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Pelawan untuk
membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar
Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ”
Atas Putusan Mahkamah Agung RI tersebut di atas maka Perkara Perdata an.
H. Wardoyo (Terlawan IV) dianggap selesai.
Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi pada PT. Bank Kalteng yang mengandung
benturan kepentingan.
TABEL PENGUNGKAPAN BENTURAN KEPENTINGAN
PADA PT. BANK KALTENG
TAHUN BUKU 2015
(dalam jutaan rupiah)
No
Nama & Jabatan
Pihak yang memiliki
benturan
kepentingan
Nama &
Jabatan
Pengambil
Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai
Transaksi
Keterangan *)
- - - - -
- - - - -
Sampai dengan tahun 2015, PT. Bank Kalteng belum mempunyai Unit Kerja Sekretaris
Perusahaan (Corporate Secretary), sehingga untuk sementara segala tugas yang bersifat
untuk pelaksanaan akuntabilitas dan tanggung jawab direksi untuk sementara waktu dikelola
oleh Divisi Perencanaan & Pengembangan.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 191
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan misi PT.
Bank Kalteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama
kegiatan CSR PT. Bank Kalteng antara lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat Indonesia umumnya dilihat dari aspek sosial, pendidikan dan kesehatan,
khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan PT. Bank
Kalteng dapat memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang secara konsisten
menunjukkan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk
melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat.
Selama tahun 2015 realisasi kegiatan CSR PT. Bank Kalteng meliputi:
NO KETERANGAN
NILAI
BANTUAN
(RP)
1. Bantuan Dana untuk Kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW
Tahun 1436 H/2014 M
5.000.000.-
2. Bantuan Doorprize pada acara Rapat Kerja Program Keluarga Harapan
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
7.000.000,-
3. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Gereja Kalimantan Evangelis
Panarung Jalan Jati Raya II Palangka Raya
25.000.000,-
4. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan/Renovasi Gedung GPIB
Majelis Jemaat “EBENHAEZER” Jalan Baban No. 38 Palangka Raya
10.000.000,-
5. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Gedung Gereja Kristen
Maranatha Indonesia Jemaat Eklesia
25.000.000,-
6. Bantuan Dana dalam rangka Kemah Bakti Budaya Pencinta Alam
Kalimantan Tengah Tahun 2015 di Desa Tumbang Gagu Kecamatan
Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur
5.000.000,-
7. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Gedung GBI Glow
Fellowship Center Palangka Raya
15.000.000,-
8. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Gedung Gereja Suara Injili
Indonesia Jemaat Sion Palangka Raya
15.000.000,-
9. Bantuan Dana dalam rangka Kegiatan Pilot Project Kecamatan SBS (Stop
Buang Air Sembarangan) Provinsi Kalimantan Tengah
98.000.000,-
10. Bantuan Dana dalam rangka Penyediaan Buku Perpustakaan Guna
Keperluan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
47.724.500,-
11. Bantuan Dana dalam Rangka kerja sama dengan Koperasi Karyawan PT.
Bank Kalteng dalam Kegiatan Pasar Murah Penjualan Sembako bagi
Masyarakat Umum
60.000.000,-
12. Bantuan Dana dalam rangka Kegiatan Pemusatan Latihan Tim Pra PON
Panjat Tebing Provinsi Kalimantan Tengah
25.000.000,-
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 192
NO KETERANGAN
NILAI
BANTUAN
(RP)
13. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Tempat Ketrampilan Menjahit
dan Komputer dan Asrama Panti Asuhan Yatim Piatu/LKSA “BUDI
MULYA”
15.000.000,-
14. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Mesjid Pondok Pesantren dan
Panti Sosial “Nurul Sholihin”
15.000.000,-
15. Bantuan dalam rangka Kegiatan Traveling dan Teaching Komunitas 1000
Guru Kalteng Provinsi Kalimantan Tengah berupa Tas, Sepatu dan Kaos
kaki
9.950.000,-
16. Bantuan Dana dalam rangka Kegiatan Pelatihan Komputer dan Menjahit
untuk Lembaga Pembinaan Kreatifitas Perempuan (LPKP) “MOHINI”
Kalimantan Tengah
5.000.000,-
17. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan /Renovasi Gedung Gereja
GKE Viktoria Palangka Raya
15.000.000,-
18. Bantuan Dana dalam rangka Pembelian Perlengkapan Pertandingan Tim
Pra PON Softball Putra Provinsi Kalimantan Tengah
7.500.000,-
19. Bantuan dana dalam rangka Persiapan Tim Pra PON Bulutangkis
Kalimantan Tengah
14. 000.000,-
20. Bantuan dana dalam rangka Pelaksanaan Seminar Internasional
Pendidikan yang dilaksanakan tanggal 17 November 2015 di GPU
Tambun Bungai Palngka Raya
8.000.000,-
21. Bantuan Dana dalam rangka Pembelian Meja dan Kursi Kerja bagi SMP
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palangka Raya
10.000.000,-
22. Bantuan Dana dalam rangka Pembangunan Gedung Gereja POUK 631
Antang Jl. Tjilik Riwut Km.6,5 Palangka Raya
15.000.000,-
23. Bantuan berupa barang Alat Olah Raga (1 buah Meja Tenis Meja
Lengkap) untuk Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Santa Maria SMP
Katholik Santa Maria Jl. Tjilik Riwut Km 5,5 Palangka Raya
7.715.000,-
24. Bantuan Dana untuk Korban Kebakaran Masyarakat di Kabupaten
Sukamara
20.000.000,-
25. Bantuan 100 buah tong sampah dalam rangka Mempertahankan Adipura
Kabupaten Sukamara di Kabupaten Sukamara.
37.500.000,-
26. Bantuan Dana bagi Panitia Seleksi Tilawatil Quran Tingkat Kabupaten
Murung Raya Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Murung Raya Tahun 2015
20.000.000,-
27. Bantuan Dana dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) Tahun 2015 untuk Dinas Kabupaten Barito Selatan
62.500.000,-
28. Posko Bantuan Musibah Jatuhnya Pesawat Air Asia QZ 8501 di
Kotawaringin Barat untuk Relawan Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan
Relawa serta Petugas dan awak media di Pangkalan Bun
39.404.750,-
29. Bentuk Kepedulian kepada masyarakat dalam rangka Pembukaan Kantor
Cabang Muara Laung untuk Mesjid Arifinnor, Mesjid Nurul Hidayah,
Gereja GKE Tumbang Bahan dan Paud Aminda
20.000.000,-
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 193
NO KETERANGAN
NILAI
BANTUAN
(RP)
30. Pemberian Bantuan sebagai bentuk Kepedulian kepada masyarakat di
Kuala Pembuang untuk SMK Miftahussalam, Musholla Al-Falah, Pondok
Pesantren Hidayatul Amin dan Unit Pasukan Kebersihan Kabupaten
Seruyan
93.200.000,-
31. Pengadaan Kaos kepada Peserta Sosialisasi Penyalahgunaan Napza bagi
Pelajar SMA sederajat di Kabupaten Barito Timur.
37.500.000,-
32. Bantuan Biaya Pendidikan melaui Pembiayaan Beasiswa di Kabupaten
Sukamara.
50.000.000,-
33. Kegiatan Pembuatan Taman di RSUD Sultan Imanuddin di Pangkalan
Bun
48.000.000,-
34. Bantuan kepada Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) Hapakat Manggatang Pambelum di Gunung Mas
85.000.000,-
35. Bantuan Dana Kepada TK Kristen Kuala Kurun, TK Negeri Pembina
Kuala Kurun dan SD Pionir Kuala Kurun masing-masing Rp.
10.000.000,-
30.000.000,-
36. Bantuan Sosial kepada 9 (sembilan) Rumah Ibadah (Mesjid, Gereja dan
dan Majelis Hindu Kaharingan) masing-masing Rp. 5.000.000,- yang
berada di Kelurahan Nanga Bulik
45.000.000,-
37. Bantuan Dana Pembangunan Halte Tunggu Kapal Ferry di Kecamatan
Seranau di Sampit
25.000.000,-
38. Bantuan Dana Rehab WC Siswa dan Pagar SMP PGRI 4 Sampit 17.500.000,-
39. Bantuan Dana untuk Penyediaan Alat Pendidikan Outdoor dan Seragam
Guru SDLB Negeri Sampit
12.500.000,-
40. Pengadaan Kendaraan Roda 3 Angkutan Sampah Kelurahan Baamang di
Sampit.
28.000.000,-
41. Bantuan Ambal/Karpet Sajadah untuk Mesjid Al Hadi Nor Bahtera
Parenggean
7.950.000,-
42. Bantuan Pembuatan Meja Mezbah dan Mimbar Podium Kotbah untuk
Gereja Moria Parenggean
7.850.000,-
43. Bantuan Pembuatan Sarana Permainan anak kepada TK Melati
Parenggean.
1.500.000,-
44. Bantuan Pembelian bahan bangunan untuk Pembangunan Mesjid Nurul
Hidayah Simpang Sebabi
4.335.000,-
45. Bantuan Pembelian Handycam, Laptop, LCD Proyektor dan Kipas Angin
bagi Gereja Sinta Nauli Simpang Sebabi
15.665.000,-
46. Bantuan Dana untuk Pembangunan Gedung Gereja EFATA GKE Jemaat
Jaar di Tamiang Layang.
25.000.000,-
47. Bantuan Bangku Meja dan Sound System Gereja Haleluya Kuala Kapuas 35.000.000,-
48. Bantuan Fasilitas Peralatan Pendidikan untuk SDN Telok dan Taman
Kanak-kanak Haring Oya Telok Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten
Katingan
40.000.000,-
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 194
NO KETERANGAN
NILAI
BANTUAN
(RP)
49. Bantuan Dana Pembangunan Gedung Sekretariat Badan Pekerja Harian
(BPH) Majelis dan Aula Serbaguna Jemaat GKE Muara Teweh
Kabupaten Barito Utara
35.000.000,-
50. Bantuan Dana bagi Pembangunan Gedung Gereja Katholik Paroki Santo
Mikael Tamiang Layang
7.500.000,-
51. Pengadaan Barang dan Jasa berupa Rehabilitasi Ringan Bangunan Pasar
Mini Nanga Bulik yang terletak di Trans Lokal Kelurahan Nanga Bulik
Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau.
75.000.000,-
52. Bantuan Dana Pembangunan Gereja Gloria Majelis Jemaat GKE Kalawa
Kuala Kapuas
65.000.000,-
53. Bantuan Dana Pembuatan 4 (empat) unit Jembatan Penghubung antara
lokasi parkir mobil dengan arena pameran di Kompleks Stadion Willy M.
Yoseph Kabupaten Murung Raya
95.000.000,-
TOTAL
1.545.794.250,-
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 195
Hasil Penilaian PT. Bank Kalteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) PT. Bank Kalteng Tahun Buku 2015 adalah Peringkat 3 dengan predikat
“CUKUP BAIK“. Rincian Self Assessment GCG PT. Bank Kalteng tahun 2015 sebagai
berikut :
HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GCG
PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT
Individual
3 (CUKUP
BAIK)
Berdasarkan hasil self assessment terhadap 3 (tiga)
faktor yaitu: Governance Structure, Governance
Process dan Gavernance Outcome yang mencakupi
11 (sebelas) Kriteria/Indikator, bahwa secara umum
sesuai dengan ketentuan dan Peraturan yang berlaku,
hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance,
PT. Bank Kalteng telah melakukan Good Corporate
Governance.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip
Good Corporate Governance, maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan terhadap
operasional Bank dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normatif oleh pihak Manajemen/Pengurus
Bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 196
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bank Kalteng merupakan sarana bagi seluruh
Pemegang Saham untuk mengambil keputusan bagi PT. Bank Kalteng yang pelaksanaanyaa
diatur dalam batas yang ditentukan sebagaimana tertuang dalam UU Perseroan Terbatas dan
atau Anggaran Dasar PT. Bank Kalteng.
RUPS berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk
Akuntan Publik (Audiotr Eksternal), dan menentukan jumlah Kompensasi / Remunerasi
yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
PT. Bank Kalteng melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada
tanggal 09 Juni 2015, bertempat di Aula Eka Hapakat (Lantai III) Kantor Gubernur
Kalimantan Tengah.
Materi dan agenda utama yang menjadi pembahasan yaitu :
1. Pembahasan dan pengesahan atas Laporan Tahunan untuk Tahun Buku sebelumnya yang
telah ditutup, dalam kaitan itu Laporan Tahun Buku 2014 PT. Bank Kalteng;
2. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk untuk melakukan audit atas
Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku yang sedang berjalan, dalam kaitan itu Audit
atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2015 PT. Bank Kalteng;
3. Menetapkan keputasan atas hal-hal ang diusulkan yang menjadi agenda dari RUPS.
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dipimpin oleh Komisaris
Utama dan dihadiri oleh seratus persen (100%) Pemegang Saham.
Agenda 1 Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tahunan Tahun 2014
PT. Bank Kalteng
Agenda 2 Penetapan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan
audit atas Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Kalteng
Tahun Buku 2015
Agenda 3 Pembebanan PPh 21 pada PT. Bank Kalteng
Agenda 4 Visi Misi dan Arah Pengembangan PT. Bank Kalteng
kedepan
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 197
Dalam pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 telah disetujui dan disahkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Laporan Tahunan 2014 yang meliputi : Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan
Laporan tentang Tugas Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam
pengurusan dan Pengawasan Perseroan Tahun Buku 2014 dan Laporan Keuangan Tahun
Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan Publik (KAP) Ellya Noorlisyati &
Rekan di Jakarta dengan opini “Wajar Dalam Semua Hal Yang Material”;
2. Tambahan Modal Setor untuk Tahun 2014 sebesar Rp. 69.146.400.000,- (enam puluh
sembilan juta seratus empat puluh enam ribu empat ratus ribu rupiah) dan Tahun 2015
sebesar Rp. 96.994.399.998,- (sembilan puluh enam milyar sembilan ratus sembilan
puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh delapan rupiah) sehingga jumlah keseluruhan Modal Setor menjadi
Rp. 531.857.416.830,- (lima ratus tiga puluh satu milyar delapan ratus lima puluh tujuh
juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh rupiah);
3. Tambahan Modal Setor dalam tahun Buku 2014 (26 Juni 2014 s/d 31 Desember 2014)
sebesar Rp. 69.146.400.000,- (enam puluh Sembilan milyar seratus empat puluh
enam juta empat ratus ribu rupiah) sehingga menjadi Rp. 365.716.616.832,- +
Rp. 69.146.400.000,- = Rp. 434.863.016.832,- (empat ratus tiga pulh empat milyar
delapan ratus enam puluh tiga juta enam belas ribu delapan ratus tiga puluh dua rupiah).
Sehingga total modal tersebut sebagai dasar untuk menghitung pembagian dividen
kepada masing-masing Pemegang Saham Tahun Buku 2014.
4. Pembagian Laba Bersih Tahun Buku 2014 sebesar Rp. 169.022.393.702,- (seratus enam
puluh sembilan milyar dua puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu tujuh ratus
dua rupiah) dengan prosentase (komposisi) yang sama dengan pembagian laba tahun
lalu, yaitu :
NO URAIAN KOMPOSISI
1 Dividen Peserta Modal 58,00 %
2 Cadangan Umum 15,00 %
3 Cadangan Tujuan 10,00 %
4 Dana Kesejahteraan 10,00 %
5 Tantiem Direksi & Dewan Komisaris 7,00 %
Jumlah 100,00 %
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 198
5. Untuk Penghitungan Dividen tahun buku 2014 menjadi sebesar Rp. 98.032.988.347,16
(Sembilan puluh delapan milyar tiga puluh dua juta Sembilan ratus delapan puluh
delapan ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah, enam belas perseratus) dengan rincian
sebagai berikut :
(dalam rupiah)
No. PEMEGANG SAHAM
Tahun Buku 2014
(dibagi ke Pemegang Saham Tahun 2015)
Modal Per
31 Desember 2014 % Total Dividen
1 Pemprov. Kalteng 180,000,010,134.00 41.39% 37,075,679,486.26
2 Pemkab. Kobar 22,688,000,000.00 5.22% 5,806,819,427.70
3 Pemkab. Sukamara 23,500,000,000.00 5.40% 5,894,430,861.04
4 Pemkab. Barito Selatan 20,688,000,000.00 4.76% 5,253,635,144.81
5 Pemkab. Kotim 21,520,000,000.00 4.95% 5,747,690,957.16
6 Pemkab. Katingan 16,250,000,000.00 3.74% 3,619,254,974.51
7 Pemkab. Barito Utara 22,014,400,008.00 5.06% 4,831,224,481.21
8 Pemkab. Murung Raya 18,000,000,000.00 4.14% 4,185,227,886.35
9 Pemkab. Barito Timur 16,600,000,000.00 3.82% 3,644,726,069.64
10 Pemkab. Gunung Mas 20,800,000,000.00 4.78% 4,618,228,513.28
11 Pemkab. Kapuas 15,327,000,000.00 3.52% 3,348,727,803.27
12 Pemkab. Seruyan 22,000,000,000.00 5.06% 5,579,549,236.73
13 Pemkab. Lamandau 19,500,000,000.00 4.48% 4,760,649,871.36
14 Pemkab. Pulang Pisau 9,900,000,000.00 2.28% 2,288,539,902.23
15 Pemkot. Palangka Raya 6,075,606,690.00 1.40% 1,378,603,731.61
JUMLAH 434,863,016,832.00 100.00% 98,032,988,347.16
6. Menetapkan Dan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mengaudit Laporan
Keuangan PT. Bank Kalteng untuk Tahun Buku 2015 yaitu mengusulkan KAP Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Menara Kuningan Jl. HR. Rasuma Said Jakarta
dengan biaya sebesar Rp. 525.349.000,- (lima ratus dua puluh lima juta tiga ratus empat
puluh Sembilan ribu rupiah);
7. Pembebanan PPh Pasal 21 tahun buku 2014 dan tahun buku 2015 menggunakan Metode
Gross-Up (dibebankan kepada Bank), sedangkan untuk tahun buku 2016 dan seterusnya
diselesaikan pada tahun yang bersangkutan;
8. Berkenaan dengan asset kendaraan terutama mobil, Pelelangan dilakukan setelah hapus
buku. Aset kendaraan khususnya mobil yang dapat dihapusbukuan dan dilelang adalah
mobil / kendaraan yang telah berusia 8 (delapan) tahun ke atas, dengan system lelang
terbuka setelah terlebih dahulu dievaluasi oleh Tim Penilai Independen. Sedangkan
kendaraan yang belum mencapai usia tersebut (8 tahun)dan berada di tangan pihak-pihak
di luar Bank, supaya ditugaskan kepada Direksi untuk ditarik dan diamankan untuk
kepentingan Bank;
Laporan Tahunan 2015 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH 199
9. Berkenaan dengan kasus-kasus hukum yang dihadapi oleh Bank, RUPS memerintahkan
kepada Direksi untuk menanyakan kepada pihak-pihak yang berwenang atau terkait dan
hasilnya dilaporkan dengan tuntas kepada PSP selambatnya bulan juli 2015;
10. Perlakuan cuti besar untuk pengurus Bank diputuskan untuk dihapus;
11. Perlakuan biaya berobat bagi pengurus dan karyawan Bank diputuskan untuk tidak
dibedakan artiya diperlakukan sama dan masuk di dalam BPJS;
12. Usul pembukaan Unit Layanan Ban Kalteng di Manuhing Tumbang Talaken, dengan
terlebih dahulu dilakukan Survey oleh Bank pada tahun 2015 dan hasilnya akan
dilaporkan lebih lanjut pada RUPS yang akan datang;
13. Dalam rangka memperkuat permodalan Bank, RUPS mengusulkan agar RUPS tahun
2016 mempertimbangkan usulan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang pembagian
Dividen kepada Pemegang Saham sebesar 30% dari Laba Bersih;
14. Perkuatan Modal Bank dengan menugaskan kepada Direksi untuk melakukan penilaian
kembali terhadap Nilai Wajar Saham 5% yang diberikan kesempatan kepada Pihak
Ketiga dan melaporkannya kepada PSP pada minggu ketiga bulan juli 2015.
Realisasi dari Keputusa RUPS tahun buku 2014 pada tanggal 09 Juni 2015
sebagaimana tertuang dalam setiap hasil keputusan RUPS telah dilaksanakan
dan direalisasikan.