laporan sgd 2 blok 7 lbm 4.docx

20
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL SGD 2 LBM 4 SEBAIKNYA GIGIKU DIAPAIN YA Telah Disetujui oleh : Tutor 18 Mei 2014 drg. Aning Susilowati Adiana Vikasanti 1

Upload: adianavikasanti

Post on 15-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN TUTORIALSGD 2 LBM 4

SEBAIKNYA GIGIKU DIAPAIN YA

Telah Disetujui oleh :

Tutor 18 Mei 2014

drg. Aning Susilowati Adiana Vikasanti

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2BAB 1 PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3B. Skenario . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3C. Identifikasi masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5A. LANDASAN TEORI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5a. Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5b. Klasifikasi alloy. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5c. Fungsi masing masing elemen alloy. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7d. Sifat sifat dari alloy. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .7e. Kelebihan dan kekurangan bahan tambal alloy. . . . . . . . . . . . . . . . . .8f. Syarat syarat alloy bisa jadi bahan tambal untuk KG . . . . . . . . . . . .8g. Indikasi dilakukan perawatan jaket crown. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9h. Factor yang mempengaruhi bahan tambalan bisa pecah. . . . . . . . . . .10i. Aplikasi alloy dalam KG. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11B. KERANGKA KONSEP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13BAB 3 KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .14DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .15

BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGLogam merupakan substansi kimia yang mengkilat, opak, konduktor panas dan listrik yang baik serta bersifat elektropositif atau memberikan ion (+) dalam larutan. Logam terdiri dari berbagai unsur yang dalm suhu kamar berupa padatan kecuali Hg atau air raksa. Logam yang banyak digunakan dalam kedokteran gigi yaitucampuran 2 logam atau lebih biasa disebut dengan alloy. Logam campur dapat diklasifikasikan menurut (1) penggunaan (digunakan sebagai inlay penuh,mahkota jembatan, restorasi logam keramik, gigi tiruan sebagaian lepasan, dan implant); (2) unsure utama (emas, palladium, perak, nikel, kobalt, atau titanium); (3) kandungan logam mulianya (sangat mulia, mulia ,atau domain logam dasar); (4) tiga unsur utama (emas-paladium- perak, palladium-perak-timah, nikel-kromium-berilium, kobalt-kromium-molibbdenum, titanium-alumunium-vanadium,besi-nikel-kromium); dan (5) system fase yang domain (isomorfus [ fase tunggal ], eutetik peritetik, atau antar logam) (Anusavice,2003). Jika ada dua unsure, akan terbentuk dua logam campur binner; jika ada tiga atau empat logam campur akan terbentuk logam campur terner atau kuarter, dan seterusnya.dengan meningkatkan elemen lebih dari dua, struktur yang terbentuk akan lebih komplek. B. SKENARIO Seorang pasien laki-laki berusia 40n tahun datag mengeluh kepada drgPasien : dok, gigi geraham kanan bawah saya ini sudah 2x ditambal tapi selalu saja pecah saat saya makan makanan yang keras, apa karena bahan tambalannya kurang bagus ya dok?padahal tambalan perak gigi yang di sebelahnya sampai sekarang masih kuat.Drg : bukan karena bahan tambalan yang kurang bagus bapak, tapi bisa karena banyak factor, salah satunya lubang gigi yang terlalu besar sedangkan sisa jaringan gigi yang masih sehat tinggal sedikit.Pasien : kalau begitu bagaimana sebaiknya dok supaya saya bisa makan dengan nyaman? Apa perlu ditambal seperti gigi sebelah?Drg : dari hasil pemeriksaan saya sarankan untuk dilakukan perawatan berupa mahkota jaket yang dimana benyuknya seperti gigi, didalamnya itu logam tapi diluarnya porcelain.Pasien : ????

C. IDENTIFIKASI MASALAH1. Jelaskan definisi dari alloy 2. Klasifikasi alloy3. Fungsi masing masing elemen alloy4. Sifat sifat dari alloy5. Kekurangan dan kelebihan bahan tambal alloy6. Syarat syarat alloy bisa jadi bahan tambal untuk KG7. Indikasi dilakukan perawatan jaket crown 8. Factor yang mempengaruhi bahan tambalan bisa pecah

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

A. PengertianAlloy merupakn suatu bahan yang diproses dengan jaln mencampur beberapa jenis logam menjadi bahan baru melalui proses peleburan pada suhu tinggi. Sifat dari alloy ini diharapkan dapat lebih unggul daripada sifat unsure logam murninya. Sebagai contoh adalah besi (Fe) yang bersifat keras tetapi tidak stabil karenamudah berkarat. Unsure kimia baik logam maupun non logam dapat saling dicampur dengan suatu unsure logam untuk membentuk alloy, tujuannya adalah untuk mencari sifat bahan baru yang memiliki sifat lebih unggul.

B. Klasifikasi alloyMenurut Annusavice (2002; 360), saat ini banyak system klasifikasi alloy yang bermuculan, maka di perlukan suatu pemahaman mengenai hubungan masing-masing alloy dengan berbagai aplikasi alloy tersebut, selain itu juga pemahaman akan komposisi logam juga sangat penting karena perbedaan dalam formula akan menghasilkan perbedaan dalam sifat.

Klasifikasi Berdasarkan Fungsi:1. Tipe I (lunak) untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan contoh: inlay kecil2. Tipe II (sedang) untuk restorasi yang terkena tekanan sedang contoh: mahkota , abutment, pontik, dan mahkota penuh. 3. Tipe III (keras) utuk restorasi dengan tekanan besar contoh: mahkota yang tipis, abutment, pontik, mahkota penuh, basis gigi tiruan, gigi tiruan sebagian cekat yang pendek 4. Tipe IV (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar. Contoh: inlay yang terkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan gigi tiruan sebagian cekat yang panjang.5. Alloy untuk mahkota dan jembatancocok digunakan untuk restorasi vinir dengan dental porselen , coping, gigi tiruan cekat dengan span pendek.6. Alloy untuk gigi tiruan sebagian lepasan(Saunders. 1991; 362)

Komposisi yang khas dari alloy tersebut adalahJenis alloy Unsur utama Au Cu Ag Pd Sn, In, Fe, Zn, GaI Sangat mulia (Au) 83 6 10 0,5 SeimbangII Sangat mulia (Au) 77 7 14 1 SeimbangIII Sangat mulia (Au) 75 9 11 3,5 SeimbangIII Mulia (Au) 46 8 39 6 SeimbangIII Mulia (Ag) 56 70 25 SeimbangIV Sangat mulia (Au) 15 14 25 4 SeimbangIV Mulia (Ag) 52 14 45 25 Seimbang(Annusavice. 2004;361)

Klasifikasi Berdasarkan Tingkat KekerasanPada tahun 1932, kelompok bahan-bahan gigi di Biro Standard Nasional mensurvai berbagai logam campur dan mengelompokkannya berdasarkan angka kekerasan yaitu:1. Tipe I (lunak) angka kekerasan Vickers (VHN) 50-902. Tipe II (sedang) angka kekerasan Vickers (VHN) 90-1203. Tipe II (keras) angka kekerasan Vickers (VHN) 120-1504. Tipe IV (ekstra keras) angka kekerasan Vickers (VHN) >150(Annusavice.2004; 355)

Di masa lalu spesifikasi ADA no. 5 mengacu pada alloys berbahan dasar emas. Sejak tahun 1989, alloys yang disetujui ada boleh mempunyai komposisi apapun asalkan lulus tes toksisitas, karat, kekuatan luluh (yield Str),& persentasi perpanjangan (elongasi) (Craig & Powers. 2002; 460).Pada tahun 1984 ada mengajukan sebuah klasifikasi sederhana untuk casting alloys. Spesifikasi ADA terbaru ini mengklasifikasikan alloy berdasarkan komposisinya membagi alloy dalam tiga kategori yaitu:a. High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia dg komposisi logam mulia >_ 60%wt dan kandungan emas >_40% Au Pt alloy : Untuk Full Casting, Porcelain Fuse to MetalAu Cu Ag alloy : Full casting

b. Noble alloy (N) atau logam mulia dengan komposisi logam mulia >_ 25% Ag Au Cu alloy : Full CastingPd Cu alloy : full casting, PFMAg Pd alloy : full casting, PFM

c. redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar dengan kandungan logam mulia < 25% Ni based alloy : full casting, PFM, wrought, partial dentureCo based alloy : sdaTi based alloy : sda + implantSpesifikasi terbaru juga mengikut sertakan non-noble alloy sama seperti alloy yang tidak mengandung emas tapi memiliki kandungan palladium yang tinggi. Berdasarkan klasifikasi terbaru maka semua tipe alloy pada klasifikasi lama merupakan high noble alloy (Craig & Powers. 2002; 460-461)

C. Fungsi masing-masing elemen alloy1. Chromium,Chromium bertanggung jawab dalam resistensi alloy terhadap tarnis dan korosi. 2. CobaltCobalt berperan lebih baik dalam meningkatkan modulus elastisitas, kekuatan, dan kekerasan dibanding nickel (Craigh & Power)3. MolybdenumAdanya 3%-6% molybdenum memberikan kontribusi terhadap peningkatan kekuatan alloy.4. Aluminium Alluminum dalam alloy yang mengandung nikel membentuk suatu senyawa Ni3Al yang dapat meningkatkan tensile strength dan yield strength dari alloy.5. BerylliumPenambahan beryllium dapat mempengaruhi ductility.6. Silicon dan mangan Silicon dan mangan ditambahkan untuk meningkatkan fluiditas, dan kemampuan alloy untuk dituang.

7. NitrogenNitrogen dapat mempengaruhi kerapuhan dari alloy. Apabila kandungan nitrogen dalam suatu alloy yang suah jadi lebih dari 0,1%,akan menyebabkan hasil tuangan kehilangan ductility.(Craigh & Power. 2002; 481)

D. Sifat sifat dari alloy1. Kecocokan biologis 2. Mudah untuk dicairkan 3. Mudah untuk dicor, dipoles, dan dilas/weldability4. Ketahanan abrasive yang baik5. Tahan tekanan6. Berkekuatan tinggi7. Tahan karat dan kororsi8. Malleability (mampu tempa)9. Ductility (mampu tarik) 10. Toughness (sifat Ulet) 11. Hardness (kekerasan) 12. Strenght (kekuatan) 14. Machinibility/ bisa dibuat menggunakn mesin

E. Kelebihan dan kekurangan bahan tambal alloy Kelebihan : lebih kuat tahan terhadap karat lebih mudah dimanipulasi tidak mudah pecah dapat mnghantarkan panas dengan baik ketahannan tekanan yang tinggi mampu mempertahankan bentuk anatomis gigi mempunyai jangka waktu yg panjang lbh dri 15th atau tahan lama tidak mudah haus Kekurangan : tidak estetik karena warna yang kontras dengan gigi muncul rasa sensitive terhadap panas dan dingin biasanya menimbulkan alergi,campuran lain selain emas terdapat arus galvanic dapat menimbulkan lubang kecil di tepi tambalan sehingga bakteri bisa masuk dalam jangka waktu yang lama warna gigi dapat berubah kurang estetis jika di taruh di gigi anterior alergi dengan logam karena penghantar panas yang baik

F. Syarat syarat alloy bisa jadi bahan tambal untuk KG1. Biokompatibilitas2. Secara kimia , tahan terhadap korosi dan suasana dalam saliva3. Secara fisik konduktivitas thermal dan kuat4. Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat.5. Tidak berpontensi sebagai bahan karsinogenik (kanker)6. Sebagai penghantar suhu yang baik, dan memberikan penampilan natural pada gigi.7. Berkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.8. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak9. Tidak mengandung bahan toksik yang bisa berdifusi terlepas dan diabsorbsi dalam sisitem sirkulasi.10. Bebas dari agen yang menyebabkan reaksi alergi11. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik12. Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi13. Modulus elastic tinggi14. Pertahanan terhadap abrasi baik15. Mudah disolder dan dipoles16. Tahan terhadap suhu panas dan dingin

G. Indikasi dilakukan perawatan jaket crown Karies yang meluas Discolorrisasi gigi Memperbaiki posisi gigi setelah perawaatan ortho Penurunan koefisiensi kunyah Terganggunya kebersihan mulut Buruknya penampilan Susah dalam berbicara Gangguan sendi temporomandibula jika terlalu tinggi kromatik oklusi Gigi yang fraktur Ukuran yg terlalu kecil disbanding yang lain/gigi mikrodonsia Email mnglmi hipokasifikas(perubahan warna) Abrasi dan erosi gigi Koreksi malposisi Anomaly bentuk Gigi diastema(celah antar gigi) Gigi yang terbentuk konus/runcing Gigi pasca perawatan saluran akar Gigi yang mengalami kerusakan di sekitar serviknya Gigi yang resistensi kurang baik untuk restorasi onlay Gigi yang berubah warna utk mngmbalikan kontur dan estetika gigi

H. Factor lain selain di scenario dari bahn tambalan bisa pecah Daya kunyah yang terlalu besar Saat menumpat ada saliva yang mengalir di permukaan ggigi Jika menggunakan GIC pengadukan tidak homogen Penambalan kurang sempurna Peringatan sesudah menambal,larangan setelah dilakukan penambalan Jika sisa mahkota kecil sehingga retensi tipis pemilihan bahan tambal yang salah

I. Aplikasi alloy dalam KG Dental amalgam : bahan tambal gigi , alloy yang dipergunakan adalah alloy silver Alloy emas dipergunakan untuk inlay, onlay, mahkota, dan GTJ Alloy Ag Pd, dan alloy Ni Cu dipergunakan dalam inlay, onlay, mahkota, jembatan Alloy emas, alloy Co Cr, alloy Ag Pd, aluminium bronze dipergunakan dalam gigi tiruan sebagian tuangan Alloy emas, alloy Co Cr, Alloy Ni Cr, beta titanium, dipergunakan untuk bentuk kawat Alloy Co - Cr dipergunakan untuk gigi tiruan sebagian tuangan, bedah implant, pisau turbin, dan busi mobil, yang berkomposisi :o Cobalt 35 65 %o Crom 20 35%o Nikel 0 30%o Mo 0 7 %o Carbon 0 0,4 % Titik cair alloy ini adalah 1250 14500C, sehingga bahan Invesment material yang dunakan adalah phosphate dan silica bonded Alloy Ag Pd dipergunakan untuk klammer, yang berkomposisi :o Ag 45 %o Pd 24 %o Au 15 %o Cu 15 % o Zn 1 % aluminium bronze : alloy Cu yang mengandung sampai 10% Al dan sedikit Ni, Fe, Mn (Anusavice, K.J. 1996.) Titanium dan titanium alloyMahkota dan jembatanGigi tiruan sebagian lepasanImplant (Craigh & Power. 2002; 480)Contoh aplikasi logam dalam kedokteran gigia. Mahkota stainless steelb. Restorasi Mahkota : Inlay dan Onlay

B. KERANGKA KONSEP

DEFINISI

ALLOYSIFATKLASIFIKASI

SYARAT

KOMPOSISIFUNGSI

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

BAB 3KESIMPULAN

Alloy merupakn suatu bahan yang diproses dengan jaln mencampur beberapa jenis logam menjadi bahan baru melalui proses peleburan pada suhu tinggi. Sifat dari alloy ini diharapkan dapat lebih unggul daripada sifat unsure logam murninya salah satu contoh sifatnya adalah Kecocokan biologis,mudah untuk dicairkan,mudah untuk dicor, dipoles, dan dilas/weldability,ketahanan abrasive yang baik,dls. Alloy juga diklasifikasikan secara berkelompok misalnya,. Klasifikasi Berdasarkan Fungsi:1. Tipe I (lunak) 2. Tipe II (sedang) 3. Tipe III (keras) 4. Tipe IV (ekstra keras) 5. Alloy untuk mahkota dan jembatan6. Alloy untuk gigi tiruan sebagian lepasanKlasifikasi Berdasarkan Tingkat Kekerasan1. Tipe I (lunak) angka kekerasan Vickers (VHN) 50-902. Tipe II (sedang) angka kekerasan Vickers (VHN) 90-1203. Tipe II (keras) angka kekerasan Vickers (VHN) 120-1504. Tipe IV (ekstra keras) angka kekerasan Vickers (VHN) >150. Spesifikasi ADA terbaru ini mengklasifikasikan alloy berdasarkan komposisinya membagi alloy dalam tiga kategori yaitu:a. High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia b. Noble alloy (N) atau logam mulia c. redominantly base metal Alloy atau alloy didalam klasifikasi tersebut mempunyai komposisi yang berbeda beda dimana setiap bahan memiliki fungsi masing-masing.

DAFTAR PUSTAKAAnusavice, Kenneth J.2003. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi10. AAAA Jakarta :EGCBaum, Phillips dan Lund.1997. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Jakarta : AAAAAEGCSyafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID. Bahan Ajar Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1st ed, Medan. USU Press, 2011: 223-38 Ratnakrishanan SS. Peranan Emas dalam Logam Campur Emas Kedokteran Gigi. < http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24158/6/Cover.pdf>. (22 Desember 2011)Craig, Robert g. Dental Materials properties and manipulation. 1975. The c.v. mosby company : saint louis1