laporan setria

28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanya ilmu pengetahuan dan teknologi,menuntut kita untuk bekerja di segala bidang dengan professional,oleh karena itu kita sebagai mahasiswa tenik mesin harus berperan aktif dalam hal tersebut. Dengan adanya praktikum pemesinan II khususnya mesin gerinda , mahasiswa diharapkan mampu mengoperasaikan mesin tersebut dengan baik dan benar. Pengoperasian mesin gerinda merupakan suatu keahlian yang harus dimiliki oleh mahasiswa teknik mesin, untuk masuk ke dunia industri. . 1.2 Tujuan Adapun tujuan dilaksanakanya praktikum teknik pemesinan II adalah sebagai berikut. 1. Agar mahasiswa dapat mempraktekan teori dasar yang sudah didapat di semester sebelumya. 2. Agar mahasiswa mengetahui cara-cara mengoperasikan mesin gerida. 3. Agar mahasiswa mampu menciptakan suatu bendakerja dengan mesin gerinda.

Upload: setria-tuyull

Post on 13-Jul-2015

1.768 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembanya ilmu pengetahuan dan teknologi,menuntut kita untuk

bekerja di segala bidang dengan professional,oleh karena itu kita sebagai

mahasiswa tenik mesin harus berperan aktif dalam hal tersebut.

Dengan adanya praktikum pemesinan II khususnya mesin gerinda ,

mahasiswa diharapkan mampu mengoperasaikan mesin tersebut dengan

baik dan benar.

Pengoperasian mesin gerinda merupakan suatu keahlian yang harus

dimiliki oleh mahasiswa teknik mesin, untuk masuk ke dunia industri.

.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakanya praktikum teknik pemesinan II adalah

sebagai berikut.

1. Agar mahasiswa dapat mempraktekan teori dasar yang sudah didapat di

semester sebelumya.

2. Agar mahasiswa mengetahui cara-cara mengoperasikan mesin gerida.

3. Agar mahasiswa mampu menciptakan suatu bendakerja dengan mesin

gerinda.

2

1.3 Manfaat

Adapun mamfaat melakukuan praktikum mesin gerinda ini adalah :

1. Mahasiswa memiliki kemahiran dan keterampilan dalam mengoperasikan

mesin gerinda.

2. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam mesin

gerinda.

3. Mahasiswa dapat mengetahui mesin-mesin gerida dan proses apa saja

yang dilakukan pada mesin gerinda.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika

penulisan.

Bab II Teori Dasar

Bab ini berisikan teoriyang berhubungan dengan mesin gerinda.

Bab III Alat dan Bahan

Bab ini berisikan alat dan bahan yang digunakan selama praktikum.

Bab IV Prosedur Kerja

Bab ini berisi tentang prosedur kerja selama praktikum berlangsung.

3

Bab V Pembahasan

Bab ini berisi tentang perrhitungan dan analisa yang diperoleh selama

praktikum.

Bab VI Penutup.

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

4

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian

Mesin gerinda adalah : mesin perkakas yang digunakan untuk

menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja. Dengan roda pemotong

yang biasa disebut dengan batu gerinda.

Gambar 2.1 Mesin Gerinda

2.2 Bagian Utama Mesin Gerinda

2.2.1 Kepala Utama

Pada bagian ini menghasilkan gerak putar roda gerinda dan gerak

pemakanan, juga tempat kedudukan batu gerinda. Pada gerinda datar

bagian ini dapat bergerak naik ataupun turun.

Gambar 2.2 Kepala Utama.

5

2.2.2 Meja Mesin

Meja mesin berfungsi sebagai tempat kedudukan benda kerja yang

akan digerinda. Meja mesin ini dapat bergerak kekanan dan kekiri.

Gambar 2.3 Meja Mesin

2.2.3 Control Panel

Control panel berfungsi sebagai tempat pengaturan kerja

mesin.dimana pada bagian ini terdapat tombol yang digunakan saat

pengerindaan.

Gambar 2.4 Control Panel

2.2.4 Perlengkapan Pendinginan

Perlengkapan pendinginan berfunsi sebagai tempat pengatur aliran

pendingin yang dapat mengurangi panas pada saat pengerindaan.

6

Gambar 2.5 Perlengkapan Pendingin

2.3 Jenis-jenis Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Berdiri

Mesin gerinda ini digunakan untuk mengerinda pahat bubut.

Gambar 2.6 Mesin Gerinda Berdiri

2. Mesin Gerinda Sabuk

Gambar 2.7 Mesin Gerinda Sabuk

7

3.Mesin Gerinda Silindris

Prinsip kerja mesin gerinda silindris adalah : batu gerinda melakukan

gerak potong yang melakukan pemotongan dengan gerakan maju mundur.

Sedangkan benda kerja melakukan gerak makan , dengan bergerak ke kiri

dan ke kanan.

Gambar 2.8 Mesin Gerinda Silindris

4. Mesin Gerinda Horizontal

Gambar 2.9 Mesin Gerinda Horizontal

8

2.4 Batu Gerinda

Berikut bentuk standar batu gerinda yang digunakan

1. Roda gerinda lurus

Digunakan untuk mengerinda luar silinder, pengerindaan datar, gerinda

bangku.roda gerinda ini memiliki diameter lubang yang kecil

dibandingkan roda gerinda lain.

Gambar 2.10 Roda Gerinda Lurus

2. Roda gerinda silinder

Digunakan untuk penggerindaan datar dengan spindel vertikal atau

horisontal.

Gambar 2.11 Roda Gerinda Silinder

3. Roda gerinda piring

Digunakan untuk pengerindaan alat-alat potong.

Gambar 2.12 Roda Gerinda Piring

9

4. Roda gerinda mangkok kerucut

Digunakan untuk penggerindaan alat potong atau pahat.

Gambar 2.13 Roda Gerinda Mangkuk

5. Roda Gerinda Gergaji

6. Roda Gerinda Khusus

Tabel 2.1 Bentuk-bentuk Pengasah

10

2.5 prinsip kerja mesin gerinda

Berikut prinsip kerja mesin gerinda

1. Mesin Gerinda Permukaan

Benda kerja melakukan gerakan pemakanan dengan boloak balik maju

mundur, sedangkan batu gerinda melakukan gerak potong dengan

berputarnya betu gerinda.

2. Mesin Gerinda Silindris

Prinsipnya batu gerinda melakukan gerak potong, yang melakukan gerak

pemotongan dengan maju mundur sedangkan benda kerja melakukan

gerak makan ke kiri dan ke kanan.

2.6 Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Pada Mesin Gerinda

1. Menggerinda Permukaan Sejajar

2. Menggerinda Permukaan Vertikal

3. Menggerinda mata drill

4. mengerida pahat

Gambar 2.14 Mengerinda Pahat

11

2.7 Elemen Dasar Mesin Gerinda

1. Kecepatan batu gerinda

Vs =60000

.. nsds m/s

Keterangan :

Vs = Kecepatan batu gerinda biasanya berharga 230 –60 m/s

ds = Diameter batu gerinda (mm)

ns = Putaran batu gerinda (rpm)

2. Kecepatan peripheral benda kerja pada mesin gerinda silindris

Vw = 60000

.. nwdw m/s

Keterangan :

Vw = Kecepatan periheral benda kerja (m/s)

dw = Diameter mula-mula bekerja (mm)

nw = Putaran benda kerja (rpm)

3. Rasio Kecepatan yaitu :

q = Vw

Vs

Keterangan:

q = Rasio kecepatan

4. Gerak makan radial yaitu :

fr = ap + (1+k) mm/langkah

Keterangan :

fr = Gerak makan radial yang diatur pada mesin (mm/ langkah)

ap = Kedalaman penggerindaan (mm)

k = Kompensasi karena kehausan batu gerinda

\

12

5. Kecepatan penghasil geram untuk pemakanan melintang

Z = . dw. Ap Vfa mm3/s

6. Untuk pemakanan radial yaitu :

Z = . dw. Bs. Vfr mm3/s

Keterangan :

Z = Kecepatan penghasil geram (mm3/s)

dw = Dimeter benda kerja (mm)

ap = Kedalaman penggerindaan (mm)

Vfa = Kecepatan gerak meja melintang / aksial (mm/s)

Vfr = Kecepatan gerak makan radial (mm/s)

2.8 Toleransi

Toleransi adalah ukuran yang diizinkan pada pembuatan suatu benda

kerja,benda kerja tidak harus pas dengan ukuran yang ditentukan, tetapi

boleh lebih atau kurang dari ukuran yang ditentukan

Toleransi terbagi dua yaitu:

1.toleramsi bawah

2.Toleransi atas

13

Tabel 2.2 Lambang untuk Sifat Elemen Yang Diberi Toleransi

2.8 Pengkodean Pada Batu Gerinda

Kode dari batu gerinda berbentuk rangkaian huruf dan angka, seperti A

24 S BF, A 30 R BF dan lain sebagainya.

1. Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum

digunakan adalah :

a). A : Aluminium Oxide ( digunakan untuk metal dan aluminium )

b). WA : White Aluminium Oxide ( digunakan untuk aluminium )

c). C : Silicone Carbide ( digunakan untuk batu dan bahan bangunan )

d). GC : Green Silicone ( digunakan untuk kaca, keramik dan bahan

bangunan lainnya ).

14

2. Angka menyatakan ukuran dan kekerasan dari batu gerinda.

a). 8 – 24 : disebut sebagai kasar

b). 30 – 60 : disebut sebagai sedang

c). 70 – 220 : disebut sebagai halus

d). 220 – 800 : disebut sebagai sangat halus

e). > 1000 : disebut sebagai ultra halus

3. Satu huruf selnjutnya menyatakan tingkat kekerasannya atau kekuatan dari

perekatan material.

a). Huruf D, E, F, G : Sangat halus

b). Huruf H, I, J, K : Lunak

c). Huruf L, M, N, O : Sedang

d). Huruf P, Q, R, S : Keras

e). Huruf T sampai Z : Sangat keras

4. 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakanjenis perekatan yang digunakan

a). B : Resinoid, perekatan menggunakan resin

b). BF : Resinoid reinforced, perekatan menggunakan resin yang diperkuat

c). V : Vitrivied, perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair

d). S : Silicate, perekatan dengan menggunakan silika.

15

2.10 Suaian

Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat

kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan

kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.

Suaian ada 4 jenis,yaitu:

1.Suaian longgar

Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran dengan daerah toleransi lubang

selalu terleak diaas daerah toleransi poros.

2.Suaian sesak

Suaian sesak adalah suaian yang selalu menghasilkan kesesakan,dengan

toleransi lubang selalu terletak dibawah daerah toleransi poros.

3.Suaian Pas

Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi,namun poros harus

dipaksakan masuk kedalam lubang dengan kelegaan negative.

4.Suaian garis.

Batas-baas ukuran dienukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar

permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.

16

BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan selama praktikum mesin gerinda adalah

sebagai berikut :

1. Mikrometer

Berfungsi untuk mengukur diameter benda kerja,dengan kerja.

Gambar 3.1 Mikrometer

2. Jangka Sorong

Berfungsi untuk mengukur panjang benda kerja,

Gambar 3.2 Jangka Sorong

3. Kunci Chuck

Berfungsi untuk mengencangkan dan melonggarkan chuck pada mesin

gerinda silindris,

17

Gambar 3.3 Kunci Chuck

4. Kunci L

Berfungsi untuk mengencangkan dan melonggarkan baut pada kepala lepas.

Gambar 3.4 Kunci L

5.Kuas

Kuas berfungsi untuk membersihkan geram dan sisa coolanddari benda

kerja, dan untuk membersihkan meja dari gpada hasil pengerindaan benda

kerja.

Gambar 3.4 Kuas

18

3.2 Bahan

Adapun bahan yang diguanakan adalah ST37 berbentuk poros dengan

diameter rata-rata 46,51mm dan apanjang benda kerja yang digerinda 107,5

mmdan panjang keseluruhan nya 205 mm.

19

BAB IV

PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum

1. Alat danbahan disiapkan

2. Gambar kerja dipahami

3. Benda kerja diukur dengan micrometer dan jangka sorong

4. Benda kerja diseting pada mesin

5. Mesin gerinda diaktifkan

6. Benda kerja dicari datumnya.

7. Benda kerja diperiksaa ukuranya dengan micrometer

8. Mesin di non aktifkan

4.2 Prosedur Kerja

1. Alat dan bahan di siapkan

2. Aktikan tombol induk kelistrikan dengan menekan tombol hijau

Gambar 4.1 Mengaktifkan panel

3. aktifkan tombol keliistrikan dengan menekan tombol hijau

20

4. Pastikan tombol riset dalam keadaan off

Gambar 4.2 Tombol Reset

5. Tekan tombol hydrolic pump.

Gambar 4.3 Tombol Htdolic Pump

6. Putar tombol star

Gambar 4.4 Tombol Start

7. Putar tombol wheel Head

Gambar 4.5 Tombol Wheel Head

21

8. Putar tombol work head

Gambar 4.6 Tombol Work Head

9. Benda kerja dipasang pada chuck dan dikunci dengan kunci chuck,

serta dibantu penjepitan ujungnya dengan senter yang dipasang di tail

stock.

Gambar 4.8 Pemasangan Benda Kerja

10. Tombol control unit ditekan untuk melakukan pengerjaan .

11. Selanjutnya lakukan pencarian datum

Gambar 4.9 Pencarian Datum

22

12. Pemakanan kedalaman batu gerinda diatur dengan memutar spindle

kendali.

13. Selanjutnya di lakukan proses pemakanan dengan memutar spindle

pengeser tanggan

14. Prosespemakanan di lakukan sebanyak 6 kali dengam kedalaman

makan 0,004mm sepanjang 107mm.

Gambar 4.10 Proses Penggerindaan

15. Hasil akhir benda kerja dengan rata-rata diameter 46,4mm.

23

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Perhitungan

Diketahui :

d1 = 46,46 mm

d2 = 46,45mm

d3 = 46,45mm

d4 = 46,45mm

d5 = 46,47mm

d6 =46,47mm

dw rata-rata = 325,23

7

= 46,46 mm

ds = 278 mm

ns = 1710 rpm

nw = 364 rpm

Ap = 68 garis

68 x 0,005 = 0,34

Dit: a. Vs =…..?

b. Vw =…..?

c. q = ….?

d. dt =…?

Jawab

24

a. 1000

.. nsdsVs

m/min

60000

171027814,3 xxVs m/min

69,1492Vs m/min

b. 1000

.. nwdwVw

m/min

1000

36446,4614,3 xxVw m/min

1,53Vw m/min

c. Vw

Vsq

1,53

69,1492q

11,28q

d. dt

Ap = dw – dt

dw – dt = Ap

-dt = Ap – dw

-dt = 0,34 mm – 46,46 mm

-dt = - 46,12 mm

dt = 46,12 mm

1.1 Analisis

Adapun analisis yang didapat selama praktikum adalah sebagai berikut :

1. Mesin gerinda selindris memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi,

yaitu 0,005 mm

25

2. Skala pada mesin gerinda tidak presisi lagi maka setiap melakukan

pemotongan/pemakanan hendaklag di ukur terkebih dahulu.

3. Pemasangan benda kerja pada chuck dan center mempengaruhi

permukan benda kerja.

26

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat selama praktikum mesin gerinda

adalah:

1. Mesin gerinda dapat membuat permukaan benda kerja sangat halusdan

dengan keteliltian yang tinggi

2.Ketelitian yang dicapai mesin gerinda silindris ini adalah 0.005 mm.

3.Penjepitan dan pemasangan benda kerja dan juga ketidak centeran benda

kerja akan mempengaruhi hasil yang dicapai pada proses penggerindaan.

6.2 Saran

Adapun saran yang dibrikan penulis selama praktikum mesin gerinda

adalah

1.Telitilah dalam pengukuran benda kerja agar hasil yang didapat sesuai

dengan yang diinginkan.

2.Dalam penjepitan benda kerja,jepitlah benda kerja dengan baik.

3.Pada saat proses penggerindaan gerakan eretan meja digerakan secara

perlahan-lahan.

27

DAFTAR PUSTAKA

Manual book, Mesin gerinda

Priambodo,Bambang Ir MSME.1995 TEKNOLOGI MEKANIK, Edisi ke

tujuh : Jakarta

28

LAMPIRAN