laporan ptk sosiologi

75
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI,TENTANG MOBILITAS SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS – 1 DI SMAN 1 KEDUNGADEM BOJONEGOROMELALUI STRATEGI TEBAK KATA (PREDICTION GUIDE) OLEH : Drs. SUHARTONO NIP.19660208 200701 1 017 Karya Tulis Ilmiah ( KTI ) hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) oleh Drs. Suhartono ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan sebagai persyaratan untuk Pengembangan Profesi Guru

Upload: yudi-imam-wahyudi

Post on 03-Aug-2015

1.047 views

Category:

Documents


53 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ptk Sosiologi

LAPORANPENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI,TENTANG MOBILITAS SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS – 1 DI SMAN 1 KEDUNGADEM BOJONEGOROMELALUI STRATEGI TEBAK KATA (PREDICTION GUIDE)

OLEH :Drs. SUHARTONO

NIP.19660208 200701 1 017

Karya Tulis Ilmiah ( KTI ) hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) oleh Drs. Suhartono ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan sebagai persyaratan untuk Pengembangan Profesi Guru

Kedungadem, 24 desember 2010 Kepala SMA Negeri 1 Kedungadem

Page 2: Laporan Ptk Sosiologi

Drs. SOEBINTARTO,MM.NIP. 19630927 198903 1 006

Page 3: Laporan Ptk Sosiologi

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KEDUNGADEM Jl. Ringinanom No. 1 Telp. (0353) 351094 Kedungadem – Bojonegoro

SURAT KETERANGANNomor : 670/491/ 412.40/SMA.Kdm.13/2011

TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :I. Nama : Dra. SURTINI

N I P : 19650425 200704 2 018Jabatan : Kepala Perpustakaan SMAN 1 Kedungadem

II. Nama : Drs. SOEBINTARTO,MM.N I P : 19630927 198903 1 006Jabatan : Kepala SMAN 1 Kedungadem

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa buku yang berjudul :“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI,TENTANG MOBILITAS SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS – 1 DI SMAN 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO MELALUI STRATEGI TEBAK KATA (PREDICTION GUIDE)”

Nama Pengaran : Drs. SUHARTONO. Tahun Karangan: 2010 Kelompok Buku : ReferensiBuku tersebut diatas benar-benar telah menjadi koleksi buku Perpustakaan di Sekolah kami, dan telah dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Kepala Perpustakaan Kedungadem, 24 desmber 2010 SMAN 1 Kedungadem Penulis

Dra. SURTINI Drs. SUHARTONONIP. 19650425 200704 2 018 NIP. 19660208 200701 1 017

Mengetahui,Kepala SMAN 1 Kedungadem

Drs. SOEBINTARTO,MM.

Page 4: Laporan Ptk Sosiologi

NIP. 19630927 198903 1 006

Page 5: Laporan Ptk Sosiologi

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI,TENTANG MOBILITAS SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS – 1 DI SMAN 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO

MELALUI STRATEGI TEBAK KATA (PREDICTION GUIDE)

DISUSUN OLEH :Drs. SUHARTONO

NIP.19660208 200701 1 017

Kedungadem, 24 desember 2010MengetahuiKepala Sekolah Koordinator,

Drs. SOEBINTARTO,M.M.NIP.19630927 198903 1 006

Page 6: Laporan Ptk Sosiologi

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS( PTK )

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kenaikan Pangkat dari Golongan III......ke III......

Mengetahui / Mengesahkan

Ketua PGRIKabupaten BOJONEGORO

Drs.H.DIMAN NASICHINNPA. 130901000004

Page 7: Laporan Ptk Sosiologi

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS( PTK )

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kenaikan Pangkat dari Golongan III... ke III.....

Mengetahui / Mengesahkan

Kepala Dinas PendidikanKabupaten BOJONEGORO

Drs.H.ZAINUDDIN.MMNIP: 19581111 198603 1 023

Page 8: Laporan Ptk Sosiologi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T. atas limpahan rahmat dan hidayahNya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI,TENTANG MOBILITAS SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS– 1 DI SMAN 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO MELALUI STRATEGI TEBAK KATA (PREDICTION GUIDE ) Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan salah satu pengembangan profesi guru dalam rangka meningkatkan kualitas sebagai guru yang profesional. Peneliti menyadari dalam penyusunan penelitian ini banyak mendapat sumbangan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :1. Drs. Soebintarto,M.M., Kepala SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro atas dorongannnya3. Perpustakaan Daerah TK II Kabupaten Bojonegoro, atas kesediannya membantu peneliti menggunakan refrensi Perpustakaan dalam penelitian ini. 4. Perpustakaan SMA Negeri 1 Kedungadem, atas kesediannya membantu peneliti menggunakan Refrensi Perpustakaan dalam penelitian ini.5. Semua pihak yang membantu proses penulisan penelitian ini.Akhirnya peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti berharap adanya saran dan kritik membangun guna kesempurnaan penelitian ini. Semoga hasil penelitian ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak.

Kedungadem, 24 desember 2010 Peneliti

Page 9: Laporan Ptk Sosiologi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….iHALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ iiHALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. ivKATA PENGANTAR ………………………………………………………viiDAFTAR ISI ………………………………………………………………. ViiiABSTRAKSI ............................................................................................................

xDAFTAR GAMBAR ............................................................................................................

xiiDEFTAR TABEL ................................................................................................................

xiiBAB I PENDAHULUANA.          Latar Belakang Masalah ……………………………………….................. ..1B.           Rumusan Masalah ……………………………………………… 2C.           Tujuan Penelitian ………………………………………………. 2D.          Manfaat Penelitian …………………………………………….. 3BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN A. Kajian Pustaka …………………………………………………. 5B. Rencana Tindakan ……………………………………………… 11BAB III METODE PENELITIANA. Setting Penelitian ……………………………………………….. 12B. Persiapan Penelitian ……………………………………………. 12C. Siklus Penelitian ……………………………………………….. 14 D. Intrumen Penelitian ……………………………………………………….15E.   Analisis dan Refleksi …………………………………………… 17BAB IV HASIL PENELITIANA.    Siklus 1 …………………………………………………………...20 B.     Siklus 2 …………………………………………………………...29

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA.    Kesimpulan ………………………………………………………43B.     Saran-saran ……………………………………………………….44DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….45Lampiran …………………………………………………………………48

Page 10: Laporan Ptk Sosiologi

ABSTRAKSIUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI,TENTANG MOBILITAS SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS– 1 DI SMAN 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO MELALUI STRATEGI TEBAK KATA (PREDICTION GUIDE )

Oleh Drs. SUHARTONOPenelitian Tindakan Kelas ini berawal dari masalah :

- Bagaiamana upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi dalam materi mobilitas sosial pada siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Kedungadem tahun pelajaran 2010/2011?-- Adakah pengaruh penerapan Teknik Tebak Kata pada materi mobilitas sosial terhadap peningkatan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Kedungadem tahun pelajaran 2010/2011.

Berpijak pada penjelasan sebelumnya, yaitu mengenai penerapan teknik Tebak Kata untuk meningkatkan prestasi belajar sosiologi dalam materi mobilitas sosial pada siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Kedungadem tahun pelajaran 2010/2011, akhirnya penulis mengambil kesimpulan : Penggunaan teknik pembelajaran Tebak Kata pada pelajaran sosiologi dalam materi mobilitas sosial, siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Kedungadem tahun pelajaran 2010/2011, adalah baik. Hal ini dapat diketahui bahwa Atas dasar hasil penelitian yang telah dilaksanakan, akhirnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Penerapan Teknik Tebak Kata pada mobilitas sosial ternyata berhasil meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada tiap-tiap siklus.Pada Siklus 1 dalam tahap kegiatan tebak kata yang semula siswa menjawab benar berjumlah 9 pasangan ( 50 % ) kemudian meningkat menjadi 12 pasangan ( 66,67% ) pada tahap penguatan. Demikian juga pada Siklus 2, pada tahap kegiatan tebak kata yang semula siswa menjawab benar berjumlah 14 pasangan ( 77,78 % ) kemudian meningkat menjadi 16 pasangan ( 88, 89 % ) pada tahap penguatan.2. Keberhasilan penerapan Teknik Tebak Kata dalam materi mobilitas sosial dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 semakin diperkuat dengan pelaksanaan tes hasil belajar. Terbukti : ( a ) nilai rata-rata siswa yang semula 66, 42 pada Siklus 1 meningkat menjadi 71, 26 pada Siklus 2; ( b ) siswa yang menguasai bahan ajar atas dasar SKBM patokan sekolah yang ditentukan 75, yang semula 25 orang ( 69,44 % ) pada Siklus 1 meningkat 22,22 % yaitu menjadi 33 orang ( 91, 7 % ) pada Siklus 2.3. Keberhasilan penerapan Teknik Tebak Kata dalam materi mobilitas sosial dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 lebih diperkuat lagi dengan penyebaran hasil angket pertanyaan 1 pada siswa. Terbukti dari 36 orang siswa, 27 ( 75 % ) orang diantaranya menganggap pelaksanaan teknik tebak kata sangat menyenangkan. Selain penyebaran angket pertannyaan 2 pada siswa itu terdapat 22 orang siswa ( 61,11 % ) dari 36 orang siswa, mengaggap agak mudah mempelajari materi mobilitas sosial melalui teknik tebak kata.

Page 11: Laporan Ptk Sosiologi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kurt Lewin....................................... 153.2 Model Analisis Interaktif ....................................................................... 16

DAFTAR TABELTabel Halaman4.1 Check Lists Hasil Tebak Kata pada Siklus 1 ........................................ 234.2 Check Lists Hasil Penguatan Palaksanaan Tebak Kata pada Siklus 1 .. 254.3 Data Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus 1........................ 274.4 Pengolahan Nilai hasil Evaluasi Belajar siswa pada Siklus 1 ............. 294.5 Check Lists Hasil Tebak Kata pada Siklus 2 ...................................... 334.6 Check Lists Hasil Penguatan Palaksanaan Tebak Kata pada Siklus 2.. 354.7 Data Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus 2 ...................... 374.8 Pengolahan Nilai hasil Evaluasi Belajar siswa pada Siklus 2 ............ 394.9 Pengolahan Angket Siswa (Pertanyaan 1) ......................................... 404.10 Pengolahan Angket Siswa (Pertanyaan 2) ......................................... 42

  

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah Masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan di antaranya rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas . Masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia yang juga banyak diperbincangkan yaitu pendekatan dalam pembelajaran yang masih terlalu didominasi oleh guru ( teacher centered ). Guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan sebagai subyek didik ( Dinas Dikbud Jatim, 2003 : 10 ).Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir holistic ( menyeluruh ), kreatif, obyektif, dan logis, belum memanfaatkan quantum learning sebagai salah satu paradigma menarik dalam pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual ( Depdiknas, 2005a : 1 ). Dengan demikian guru yang profesional dituntut untuk menampilkan keahliannya sebagai guru didepan kelas. Salah satu komponen keahlian yang harus dikuasai adalah kemampuan mengelola proses pembelajaran.

Page 12: Laporan Ptk Sosiologi

Guru tidak hanya cukup memberikan ceramah di depan kelas, hal ini tidak berarti bahwa metode ceramah tidak baik, melainkan pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang berbicara ( aktif ), sedangkan muridnya duduk diam mendengarkan. Kebosanan dalam mendengarkan uraian guru tentu dapat mematikan semangat belajar siswa. Temuan peneliti di lapangan seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro, menunjukkan bahwa kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran sosiologi, mengakibatkan siswa menjadi pasif, kurang kreatif dan kurang memiliki kompetensi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti akan berusaha menggunakan teknik baru dalam proses pembelajaran yaitu Teknik Tebak Kata. Penerapan teknik ini akan kami teliti lebih lanjut dengan judul penelitian : “ Meningkatkan Prestasi Belajar Sosiologi Melalui Teknik Tebak Kata Pada Materi Mobilitas Sosial Siswa Kelas XI IPS-1 di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro ”.

B.           Rumusan MasalahAtas dasar latar belakang masalah, maka permasalahan-permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut :1. Bagaimanakah proses penerapan Teknik Tebak Kata pada materi mobiltas sosial dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro . 2. Adakah pengaruh penerapan Teknik Tebak Kata pada materi mobiltas sosial terhadap peningkatan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro ?

C.    Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui proses penerapan Teknik Tebak Kata pada materi mobiltas sosial dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro. .2. Untuk Mengetahui pengaruh penerapan Teknik Tebak Kata pada materi mobilitas sosial terhadap peningkatan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro . 3.      Ikut menyumbangkan pikiran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pada khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro.

D.    Manfaat PenelitianDari Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :1. Bagi Siswa :

Diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran sosiologi.2.      Bagi Guru Sosiologi :Sebagai masukan dan sumbangan pikiran untuk bersama-sama mengoptimalkan peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi di sekolahnya masing-masing pada khususnya dan di Kabupaten Ponorogo pada umumnya.

Page 13: Laporan Ptk Sosiologi

3.      Bagi Sekolah :a.       Sebagai masukan terhadap Kepala Sekolah untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro.b.      Sebagai sumbangan pikiran kepada guru-guru SMA Negeri 1 Kedungadem untuk bekerja dan berjuang bersama secara optimal dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro. 4.      Bagi Pengembang Kurikulum :Dapat dijadikan masukan guna menyempurnakan kurikulum yang lebih berorietasi pada siswa sebagai subyek didik dalam proses pembelajaran

 

Page 14: Laporan Ptk Sosiologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Teknik Tebak Kata Sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum 2004 bahwa oreientasi pembelajaran lebih terfokus pada siswa. Siswa bertindak sebagai subyek pembelajaran, sedangkan guru hanya bertindak sebagai instruktur dan fasilitator ( Dinas Dikbud Jatim, 2004 : 7). Oleh karena itu peneliti mrncoba untuk menerapkan prinsip tersebut dengan menggunakan Teknik Tebak Kata dalam proses pembelajaran. Teknik Tebak Kata berasal dari kata “tebak” dan “kata”. Tebak artinya menerka atau menduga, sedangkan kata artinya unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa”(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994 : 451 dan 1017). Jadi Teknik Tebak Kata adalah teknik pembelajaran dimana siswa berusaha menebak atau menerka jawaban dari soal-soal yang diajukan pada dirinya baik secara lisan maupun tertulis. Pelaksanaan Teknik Tebak Kata dapat diuraikan sebagai berikut : a.       Media yang digunakan :1)      Buatlah kartu ukuran 10 X 10 cm dari kertas Manila Isilah dengan cirri-ciri atau kata-kata yang mengarah pada jawaban atau istilah pada kartu lain yang akan ditebak.2)      Buatlah kartu ukuran 5 X 2 cm dari kertas HVS Isilah kata-kata atau istilah yang merupakan jawaban dari kartu sebelumnya.b.      Langkah-langkah :1)      Guru menyuruh siswa mempelajari materi pelajaran selama 45 menit.2)      Suruhlah siswa berdiri di depan kerlas dan berpasang-pasangan ( 2 orang )3)      Seorang siswa diberi kartu berukuran 10 X 10 cm, kartu tersebut tidak perlu dilipat dan boleh dibaca oleh siswa tersebut. Sedangkan pasangannya diberi kartu berukuran 5 X 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca dan harus dilipat serta diselipkan pada telinga siswa tersebut.4)      Siswa yang membawa kartu berukuran 10 X 10 cm membacakan isinya, sedangkan pasangannya menebak jawaban dari kartu tersebut.5)      Apabila jawabannya sesuai dengan kartu yang berukuran 5 X 2 cm, maka kedua siswa tersebut diperbolehkan duduk. Jika jawaban salah, maka siswa yang membawa kartu berukuran 10 X 10 cm boleh memberi pertanyaan lain yang jawabannya tetap mengarah pada jawaban yang tertera dalam kartu berukuran 5 X 2 cm.6)      Dan seterusnya ( Endang Ekowati, 2003 : 24 ).

2. Belajar dan Mengajara. Belajar : Dalam pembahasan ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari belajar. Belajar adalah “perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan” ( Oemar Hamalik, 1982 : 21). Belajar dapat juga diartikan sebagai “suatu aktivitas yang,

Page 15: Laporan Ptk Sosiologi

mengharapkan perubahan tingkah laku ( behavioral change ) pada individu yang belajar ” (Depdiknas, 2005 a : 4 ). Selanjutnya Ngalim Poerwanto (1995 : 84) mengatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”. Dari pengertian di atas dapat dikemukakan adanya beberapa elemen penting yang menjadi ciri tentang belajar, yaitu:1)            Adanya perubahan tingkah laku2)            Sifat perubahannya relatif permanen3)            Perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan-perubahan kondisi fisiknya yang sifatnya sementara ( Depdiknas, 2005 a : 5). Pada dasarnya belajar merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Dengan belajar, maka pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku dan semua perbuatan manusia menjadi terbentuk, disesuaikan dan dikembangkan. Sedangkan dalam pelaksanaannya, proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :1)      Faktor yang berasal dari bahan yang dipelajari2)      Faktor instrumental3)      Faktor lingkungan4)      Faktor kondisi individual si pelajar ( Depdiknas, 2005 a : 4).

b. Mengajar : Joyoe dan Showes mengatakan bahwa “mengajar pada hakekatnya adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan belajar bagaimana belajar” ( Depdiknas, 2005 a : 7 ). Selanjutnya Winarno Surakhmad ( 1973 : 29 ) mengatakan bahwa “ mengajar adalah peristiwa bertujuan ; artinya mengajar adalah peristiwa yang terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan dan dilaksanakan semata-mata untuk mencapai tujuan”. Karena mengajar itu merupakan peristiwa yang terkait pada tujuan, maka mengajar merupakan bagian dari pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari konsep dan prinsip pendidikan. Oleh karena itu proses interaksi antara pengajar ( pendidik ) dengan yang diajar ( terdidik ) harus merupakan proses dan interaksi pendidikan, atau dengan perkataan lain harus merupakan proses dan interaksi edukatif. Dalam hubungannya dengan interaksi edukatif, Nursid Sumaatmadja ( 1984 : 71) mengatakan bahwa interaksi edukatif merupakan interaksi yang memiliki cisi-ciri sebagai berikut : 1)      Adanya tujuan yang jelas yang akan dicapai2)      Ada bahan yang menjadi isi proses3)      Ada pelajar yang aktif mengalami4)      Ada guru yang melaksanakan5)      Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan6)      Berlangsung dalam ikatan situasional

Page 16: Laporan Ptk Sosiologi

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa mengajar pada hakekatnya membantu siswa dalam belajar, artinya guru harus lebih berperan sebagai pembimbing dan sebagai fasilitator dalam perkembangan setiap siswa. Oleh karena itu, dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan maka guru harus berfungsi sebagai “ ahli metode belajar ”, sebagai “ koordinator kegiatan belajar ” dan sebagai “ dirigen dalam belajar ” ( Mudjiono, 1986 : 37).

c. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” ( Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994 : 787 ). Prestasi belajar pada dasarnya mencerminkan sejauh mana siswa telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Gambaran prestasi belajar siswa biasanya dinyatakan dengan angka 0 sampai dengan 10 ( Suharsini Arikunto, 1988 : 32 ). Dalam hubungannya dengan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, penetapan prestasi belajar siswa harus ditetapkan dengan penilaian acuan kreteria pada setiap Kompetensi Dasar dan tidak ditetapkan berdasarkan norma. Hasil belajar tiatiap mata pelajaran dimanivestasikan dalam bentuk lulus dan tidak lulus, sedangkan batas kelulusan adalah 75 % ( = nilai 75 ) menguasai bahan ajar ( Dinas Dikbud Jatim, 2002 : 10). Nilai 75 merupakan patokan yang paling ideal, namun nilai ini tidak boleh dijadikan patokan secara nasional. Kondisi sosial sekolah harus dijadikan dasar untuk menentukan batas ketuntasan belajar minimal, sebab antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya memiliki kondisi sosial yang berbeda-beda. Oleh karena itu seyoginya betas ketuntasan belajar minimal harus ditentukan oleh gurunya sendiri, misalnya apakah siswa harus mencapai nilai 65, 70, 75 dan seterusnya ( Depdiknas 2005 a : 21 ). Penetapan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) adalah penting dengan tujuan untuk : (1) menentukan target kompetensi yang harus dicapai siswa dan (2) patokan/acuan/dasar menentukan kompeten atau tidak komopetennya siswa ( Depdiknas, 2005 b : 1). Standar Ketuntasan Belajar Minimal untuk mata pelajaran sosiologi sudah ditetapkan secara bersama-sama oleh guru-guru sosiologi dalam KTSP SMA Negeri 1 Kedungademi Kabupaten Bojonegoro, yakni rata-rata 75 (KTSP SMAN 1 Kedungadem, 2009 : 12 ).

B. Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam waktu 14 X 45 Menit dengan rincian sebagai berikut :1. Siklus 1 ( 7 X 45 Menit )2. Siklus 2 ( 7 X 45 Menit ) Berdasarkan Kurikulum 2004, maka untuk mata pelajaran sosiologi di kelas XI program Ilmu Sosial diberi waktu 4 jam. Oleh karena itu untuk mengefektifkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti terpaksa harus merlakukan kerjasama dengan mata pelajaran lain yang waktunya berurutan dengan jam mata pelajaran sosiologi.

Page 17: Laporan Ptk Sosiologi

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro pada Kelas XI IPS – 1 dalam mata pelajaran sosiologi semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011. SMA Negeri 1 Kedungadem terletak di Desa Tumbarasanom, Jl. Ringianom no.1 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Ditinjau dari segi ekonomi, sebagian besar siswa SMA Negeri 1 Kedungadem adalah berasal dari keluarga petani dengan penghasilan pas-pasan. Peneliti adalah guru sosiologi lulusan IKIP S-1 PMP-Kn dan sudah 17 tahun mengajar di sekolah itu. B. Persiapan Penelitian Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, hal-hal yang harus dipersiapkan adalah : 1. Materi Mobilitas Sosial Mobilitas sosial merupakan salah satu materi pokok dalam sosiologi yang harus diberikan kepada siswa kelas XI program Ilmu Sosial. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :a. Standar Kompetensi :Kemampuan membiasakan diri untuk berperilaku yang tepat dalam menghadapi pengaruh atau tantangan perubahan sosial.b. Kompetensi Dasar :Kemampuan menganalisis mobilitas sosial dalam kehidupan sosial budayac. Materi Pokok : Mobilitas Sosiald. Indikator Pencapaian :1)                  Membedakan jenis-jenis mobilitas sosial2)                  Mendeskripsikan proses terjadinya mobilitas sosial3)                  Mengidentifikasi dampak mobilitas sosial (Tim MGMP Sosiologi, 2005 : 45)2. Media Yang Digunakana. Siklus 1 : Pada siklus 1 media yang digunakan adalah berupa kartu dari kertas manila yang berukuran 10 X 10 cm yang berisi soal-soal dan kartu dari kertas HVS yang berukuran 5 X 2 cm yang berisi jawaban. Sesuai dengan jumlah siswa kelas XI IPS – 1 yakni 36 orang maka terdapat 18 kartu berukuran 10 X 10 cm dan 18 kartu yang berukuran 5 X 2 cm.

b.. Siklus 2 : Pada siklus 2 media yang digunakan adalah sama dengan siklus 1 yaitu berupa kartu dari kertas manila yang berukuran 10 X 10 cm yang berisi soal-soal, dan kartu dari kertas HVS yang berukuran 5 X 2 cm yang berisi jawaban. Masing-masing kartu berjumlah 18 kartu, sedangkan soal-soal dan jawabannya berbeda dengan soal-soal dan jawaban dari kartu pada siklus 1 dan lebih cenderung bersifat pengembangan dan penyempurnaan.

Page 18: Laporan Ptk Sosiologi

C. Siklus Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini direncanakan dalam 2 siklus sebagai berikut :1. Siklus 1 ( 7 X 45 Menit ) dengan rincian sebagai berikut : (a) Penyajian Materi ( 1 X 45 Menit ) (b) Pelaksanaan Teknik Tebak Kata ( 2 X 45 Menit ) (c) Penguatan Pelaksanaan Teknik Tebak Kata ( 2 X 45 Menit ) (d) Pelaksanaan Evaluasi ( 2 X 45 Menit )2. Siklus 2 ( menunggu refleksi dari hasil siklus 1 ) Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam bentuk siklus ini didasarkan pada pendapat Kurt Lewin yang terdiri dari Empat komponen, yaitu : 1) perencanaan ( planning ), 2) tindakan ( acting ), 3) pengamatan ( observasi ) dan 4) refleksi ( reflecting ). Hubungan keempat lomponen itu dipandang sebagai siklus yang digambarkan sebagai berikut : Gambar 1

Model Penelitian Tindakan Kelas Kurt Lewin

acting  PlaningObserving

Reflecting

( Dinas Dikbud Jatim, 2006 : 4 )

D. Instrumen Penelitian

1. Populasi dan Sampel : Populasi adalah seluruh penduduk atau seluruh indivdu yang dimaksudkan untuk diselidiki atau diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi ( Sutrisno Hadi, 1987 : 220 – 221 ). Atas dasar pokok permasalahan penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian populasi artinya penelitian yang dikenakan pada seluruh subjek penelitian. Dengan demikian yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sama yaitu seluruh siswa kelas XI IPS – 1 di SMA Negeri 1 Kedungadem yang berjumlah 34 orang.

2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data adalah upaya untuk menghimpun secara terencana dan sistematis berbagai macam data yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah :

Page 19: Laporan Ptk Sosiologi

a. Studi Pustaka : Studi pusataka bertujuan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti ( Kartini Kartono, 1996 : 33 ). Sedangkan sumber-sumber tertulis yang akan digunakan bisa berbentuk, dokumen, karya ilmiah atau sumber-sumber tertulis lainnya yang dianggap dengan pokok permasalahan penelitian.b. Teknik Observasi : Observasi adalah “studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial atau gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan” ( Kartini Kartono, 1996 : 157). Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi eksperimental, yaitu “ observasi yang dilakukan dimana observer mengadakan pengendalian unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi daopat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi timbulnya factor-faktor yang secara tak diharapkan mempengaruhi situasi itu” ( Cholid dan Abu Ahmadi, 2003 : 72 ). Dalam penelitian ini peneliti akan berada di tengah-tengah siswa untuk untuk mengelola proses pembelajaran yang akan berlangsung dan diatur sedemikian rupa agar penelitian ini dapat berhasil seperti yang diharapkan. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan alat Bantu chek lists, yaitu suatu daftar yang berisi nama-nama subjek atau pasangan dan factor-faktor yang hendak diteliti. Dengan alat itu memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan kegiatan Teknik Tebak Kata yang akan digunakan dalam penelitian ini. c. Teknik Kuesioner ( Angket ) : Teknik kuesioner ( angket ) adalah “suatu daftar yang berisikan pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti “ ( Cholid dan Abu Ahmadi, 2003 : 76 ). Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk tes untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pelaksanaan penelitian. Sedangkan ditinjau dari isinya, angket yang digunakan berbetuk angket tertutup dengan item pilihan ganda dan angket terbuka dengan item isian.

E. Analisis dan Refleksi Analisis data adalah penelaahan dan penguraian atas data hingga menghasilkan simpulan-simpulan. Dalam kegiatan analis data tersebut, nantinya akan diperoleh dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari teknik angket dalam bentuk tes hasil belajar. Namun kedua data tersebut nantinya juga digabungkan dengan pelaksanaan teknik studi pustaka. Dalam hubungan dengan pelaksanaan analisis data, Cholid dan Abu Ahmadi ( 2003 : 82 ) mengatakan bahwa : “ Bila data yang masuk sudah komplit dan persiapan analisis ( tabulasi ) telah cukup baik dan benar, maka analisis segera dilaksanakan. Dalam hal ini untuk lebih mendalam dan konkret, maka digunakan analisis kuantitatif ( statistik ); ataupun bila dipandang permasalahan cukup simpel, dicukupkan dengan analisis kualitatif ( pernyataan-pernyataan / statemen-statemen ) saja”.

Page 20: Laporan Ptk Sosiologi

Atas dasar pernyataan Cholid dan Abu Ahmad di atas, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisis kualitatif dengan alas an permasalahan yang diteliti cukup simple dan tidak perlu mendalam, sehingga yang diperlukan hanya pernyataan-pernyataan / statemen-statemen saja. Dalam hubungan dengan analisis kualitatif, ada tiga komponen penting yang harus diperhatikan, yaitu : reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi ( Sutopo, 1988 ; 26 ). Sedangkan model analisis yang akan digunakan peneliti adalah model analisis interaktif, artinya analisis dilakukan dalam bentuk interaktif dan ketiga komponen tersebut.Untuk lebih jelasnya model interaktif dapat dilihat pada gambar skema berikut :

Page 21: Laporan Ptk Sosiologi

Gambar 2 Model Analisis Interaktif

 

( Sutopo, 1988 : 37 )

Dengan model interaktif dari ketiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dimungkinkan peneliti untuk melakukan refleksi, apakah hasil dari analis data tersebut sudah cukup memenuhi kreteria atau masih diperlukan lagi penyempurnaan dengan melaksanakan siklus berikutnya

Page 22: Laporan Ptk Sosiologi

BAB IVHASIL PENELITIAN

A. SIKLUS PERTAMA 1. Perencanaan Pada Siklus 1 ini rencana tindakan selama 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :a. Pertemuan 1 ( 3 X 45 Menit ) dengan tindakan : 1. Penyajian Materi ( 1 X 45 Menit ) 2. Pelaksanaan Teknik Tebak Kata ( 2 X 45 Menit )b. Pertemuan 2 ( 2 X 45 Menit ) dengan tindakan : Penguatan Pelaksanaan Teknik Tebak Kata c. Pertemuan 3 ( 2 X 45 Menit ) dengan tindakan : Pelaksanaan Evaluasi hasil belajar Berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP), maka untuk mata pelajaran sosiologi di kelas XI program Ilmu Sosial diberi waktu 4 jam yang dijadikan 2 X Pertemuan.Oleh karena itu untuk mengefektifkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti terpaksa harus melakukan kerjasama dengan mata pelajaran lain yang waktunya berurutan dengan jam mata pelajaran sosiologi, terutama pada pertemuan 1 Siklus 1

Page 23: Laporan Ptk Sosiologi

2. Pelaksanaan Pada Siklus 1 Kompetensi Dasar yang ingin dicapai adalah “kemampuan menganalisis mobilitas sosial dalam kehidupan sosial budaya” dengan indicator sebagai berikut : 1. Membedakan jenis-jenis mobilitas sosial 2. Mendeskripsikan proses terjadinya mobilitas sosial 3. Mengidentifikasi dampak mobilitas sosial Untuk mencapai ke-3 indikator tersebut di atas maka dilaksanakanlah scenario pembelajaran selama 2 kali pertemuan sebagai berikut : a. Pertemuan 1 ( 3 X 45 Menit ) dengan tindakan : 1. Penyajian Materi ( 1 X 45 Menit) Dalam penyajian materi ini seluruh siswa disuruh mempelajari sendiri materi yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu materi mobilitas sosial selama 45 menit, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, koordinator dan dirigen dalam proses belajar 2. Pelaksanaan Teknik Tebak Kata ( 2 X 45 Menit ) ; Dalam tahap pelasksanaan teknik tebak kata ini, seluruh siswa disuruh berdiri di depan kelas dan berpasangan ( 2 orang ). Terdapat 18 pasangan dalam kegiatan ini sesuai dengan jumlah siswa kelas XI IPS – 1, yakni 34 orang. Dalam tahap ini tiap-tiap pasangan yakni siswa yang pertama diberi kartu berukuran 10 X 10 Cm yang berisi soal-soal dan boleh dibuka serta dibacakan pada siswa pasangannya, sedangkan siswa yang kedua mendapat kartu berukuran 5 X 2 cm yang berisi jawaban yang tidak boleh dibuka dan harus diselipkan ditelinganya. Pasangan yang menjawab benar dipersilahkan duduk, sedangkan pasangan yang belum bisa boleh membuat pertanyaan lain yang intinya tetap mengarah pada jawaban. b. Pertemuan 2 ( 2 X 45 Menit ) dengan tindakan Penguatan Pelaksanaan Teknik Tebak Kata Pada tahap penguatan pelaksaan teknik tebak kata ini, pelaksanaannya sama seperti pada tahap kegiatan tebak kata, yaitu :1)      Jumlah pasangan tetap berjumlah 18 pasang, hanya pada setiap pasangan harus bertukar pasangan secara acak2)      Jumlah kartu yang berisi soal – soal adalah sama berjumlah 18 pasang, hanya saja kartu pada tiap-tiap ditukar secara acak.3)      Pelaksanaannya sama seperti sebelumnya, siswa yang pertama membacakan kartu soal, sedangkan siswa yang kedua harus menjawab dan seterusnya seperti yang dilakukan pada tahap kegiatan tebak kata.

3. Pengamatan Dalam penelitian ini, peneliti berada di tengah-tengah siswa untuk mengelola proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan diatur sedemikian rupa agar penelitian ini dapat berhasil seperti yang diharapkan. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu chek lists, yaitu suatu daftar yang berisi nama-nama subjek atau pasangan dan factor-faktor yang hendak diteliti. Dengan alat bantu tersebut, peneliti mendapatkan data tentang pelaksanaan kegiatan teknik tebak kata dan tahap kegiatan penguatan tebak kata.

Page 24: Laporan Ptk Sosiologi

Dari hasil pengamatan pada tahap kegiatan tebak kata pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1 Check Lists Hasil Tebak Kata Pada Siklus 1

No Nama Pasangan

Jawaban Tebak Kata Benar Salah Nilai

1. Abdul Shomat SZ1 V 10

2. Achmad Khoiru Rozi3. Adin Febrianto Ramadhan

2 V 04. Ahmad Diyanto5. Anis Kurratul Aini

3 V 06. Bagus Pebrianto7. Bayu Ardiansyah

4 V 108. Candra Oktavia Sari9. Dewi Anita

5 V 010. Diah Ainur Rosyida11. Elsa Surya Rohman

6 V 1012. Evi Yuniarti13. Feri Infa Kusmawan

7 V 014. Imam Afwan Hidayatulloh15. Imam Sholeh

8 V 016. Iqbal Tawakal17. Ismiati

9 V 1018. Khoirun Nisak19. Liawati

10 V 020. Linda Kartika21. Lukis Zainul Muttaqin

11 V 022. Lutvia Puspitasari23. M. Hasan Mahfudin

12 V 024. Mega Tria Wahyuni25. Nikmatul Khoiriyah

13 V 1026. Novi Ayu Rohmi Setiawati27. Nur Rizal Choiril

14 V 1028. Pramudya Prasetyo29. Puri Wahyuni

15 V 1030. Rika Iin Rohmatulisa31. Selvi Astika Devi

16 V 1032. Sigit Eko Cahyono33. Siti Umi Khulsum

17 V 034. Suli Rahmawati35 Youi Wahyu Nurdiana

18 V 1036 Yunita Nur Aviva

Page 25: Laporan Ptk Sosiologi

Jumlah 18 9 9 90

Kreteria Pelaksanaan Teknik Tebak Kata :1. Jika pasangan siswa menjawab benar nilainya : 102. Jika pasangan siswa menjawab salah nilainya : 03. Skore Maksimum : 180 dan Skore Minimum : 0 Dari hasil kegiatan awal teknik tebak kata dapat diketahui bahwa terdapat 9 pasangan dengan nilai 90 yang menjawab benar ( 50 % ), sedangkan 9 pasangan lainnya menjawab salah dengan nilai 0 (50 % ), dan nilai rata-rata siswa adalah 5,00. Artinya pada tahap awal ini proses pembelajaran dapat dikatakan belum berjalan seperti yang diharapkan. Mungkin siswa masih kebingungan belum sepenuhnya terbiasa aktif didepan kelas atau mungkin juga siswa belum menguasai sepenuhnya materi yang diberikan.Selanjutnya dari hasil pengamatan pada tahap kegiatan penguatan tebak kata pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2Check Lists Hasil Penguatan

Pelaksanaan Tebak Kata Pada Siklus 1

No Nama PasanganJawaban Tebak Kata

Benar Salah Nilai

1. Abdul Shomat SZ 1 V 02 Achmad Khoiru Rozi3. Adin Febrianto Ramadhan 2 V 104. Ahmad Diyanto5. Anis Kurratul Aini 3 V 106. Bagus Pebrianto7. Bayu Ardiansyah 4 V 108. Candra Oktavia Sari9. Dewi Anita 5 V 10

10. Diah Ainur Rosyida11. Elsa Surya Rohman 6 V 012. Evi Yuniarti13. Feri Infa Kusmawan 7 V 1014. Imam Afwan Hidayatulloh15. Imam Sholeh 8 V 016. Iqbal Tawakal17. Ismiati 9 V 1018. Khoirun Nisak

Page 26: Laporan Ptk Sosiologi

19. Liawati 10 V 020. Linda Kartika21. Lukis Zainul Muttaqin 11 V 1022. Lutvia Puspitasari23. M. Hasan Mahfudin 12 V 1024. Mega Tria Wahyuni25. Nikmatul Khoiriyah 13 V 026. Novi Ayu Rohmi Setiawati27. Nur Rizal Choiril 14 V 1028. Pramudya Prasetyo29. Puri Wahyuni 15 V 1030. Rika Iin Rohmatulisa31. Selvi Astika Devi 16 V 1032. Sigit Eko Cahyono33. Siti Umi Khulsum 17 V 034. Suli Rahmawati35 Youi Wahyu Nurdiana 18 V 1036 Yunita Nur Aviva

Jumlah 18 12 6 120

Kreteria Pelaksanaan Teknik Tebak Kata :1. Jika pasangan siswa menjawab benar nilainya : 102. Jika pasangan siswa menjawab salah nilainya :3. Skore Maksimum : 180 dan Skore Minimum : 0Dari hasil tahap penguatan pelaksanaan teknik tebak kata pada siklus 1 ini, dapat diketahui bahwa terdapat 12 pasangan dengan niali 120 yang menjawab benar ( 66,67 % ), sedangkan 6 pasangan lainnya dengan nilai 0 menjawab salah ( 33,33 % ), dan rata-rata siswa mencapai 6,67. Artinya pada tahap penguatan pelaksanaan tebak kata ini sudah terjadi peningkatan 16, 67 % dari sebelumnya. Meskipun proses pembelajaran belum berjalan sebagaimana yang diharapkan, namun siswa mulai antusias dan mulai menyukai teknik tebak kata yang diterapkan peneliti.

3. Refleksi Untuk mengetahui tahap refleksi maka diperlukan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program. Pelaksanaan evaluasi sangat penting untuk mengetahui beberapa hal, diantaranya : 1) mengetahui proses pembelajaran yang dikenal dengan evaluiasi proses 2) untuk mengetahui produk atau efek yang dihasilkan oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang, yang dikenal dengan evaluasi produk ( Dyah Wilujeng, 2003 : 3 ). Evaluasi dalam bentuk evaluasi proses telah dilaksanakan oleh peneliti sejak berlangsungnya kegiatan siklus 1, khususnya dalam tahap tebak kata dan tahap penguatan penguatan pelaksanaan tebak kata yang hasilnya telah dipaparkan pada

Page 27: Laporan Ptk Sosiologi

halaman depan. Selanjutnya peneliti akan melaksanakan evaluasi proses dalam bentuk pemberian tes ( ulangan) selama 2 jam ( 2 X 45 Menit ). Soal-soal yang diberikan berbentuk pilihan ganda dan isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dari pelaksanaan tes ( ulangan ) dapat dipaparkan hasil belajar siswa pada siklus 1 berikut ini :

Tabel 3Data Nilai Siswa Hasil Evaluasi Siklus 1

No Nama Siswa Nilai Keterangan 1. Abdul Shomat SZ 77 Tuntas2. Achmad Khoiru Rozi 75 Tuntas3. Adin Febrianto Ramadhan 70 Rermidi4. Ahmad Diyanto 82 Tuntas5. Anis Kurratul Aini 76 Tuntas6. Bagus Pebrianto 80 Tuntas7. Bayu Ardiansyah 70 Rermidi8. Candra Oktavia Sari 78 Tuntas9. Dewi Anita 80 Tuntas

10. Diah Ainur Rosyida 80 Tuntas11. Elsa Surya Rohman 74 Rermidi12. Evi Yuniarti 80 Rermidi13. Feri Infa Kusmawan 74 Rermidi14. Imam Afwan Hidayatulloh 74 Remidi15. Imam Sholeh 75 Tuntas16. Iqbal Tawakal 70 Rermidi17. Ismiati 79 Tuntas18. Khoirun Nisak 80 Tuntas19. Liawati 78 Tuntas20. Linda Kartika 80 Tuntas21. Lukis Zainul Muttaqin 76 Tuntas22. Lutvia Puspitasari 78 Remidi23. M. Hasan Mahfudin 74 Rermidi24. Mega Tria Wahyuni 79 Tuntas25. Nikmatul Khoiriyah 80 Tuntas26. Novi Ayu Rohmi Setiawati 78 Tuntas27. Nur Rizal Choiril 76 Tuntas28. Pramudya Prasetyo 74 Rermidi29. Puri Wahyuni 82 Tuntas30. Rika Iin Rohmatulisa 78 Tuntas31. Selvi Astika Devi 75 Tuntas32. Sigit Eko Cahyono 73 Remidi33. Siti Umi Khulsum 80 Tuntas34. Suli Rahmawati 80 Tuntas35 Youi Wahyu Nurdiana 80 Tuntas

Page 28: Laporan Ptk Sosiologi

36 Yunita Nur Aviva 82 Tuntas Jumlah 2777 Rata-rata 77,14

Atas dasar hasil evaluasi siklus 1 dapat diketahui bahwa rata-rata siswa mencapai 77, 14, sedangkan nilai terendah adalah 70 dan nilai tertinggi adalah 82. Selanjutnya ditinjau dari penguasaan bahan ajar atas dasar SKBM(KKM) yang ditetapkan 75 dapat dijelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Page 29: Laporan Ptk Sosiologi

Tabel 4Pengolahan Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1

Nilai Frekuensi % Frekuensi Keterangan

< 75 ³ 75

1125

30,5669,44

RemidiTuntas

Jumlah 36 100

Atas dasar pengolahan nilai siklus 1 dapat diketahui bahwa siswa yang berhasil mencapai nilai SKBM : 75 ( Tuntas ) adalah sebanyak 25 orang ( 69,44 % ), sedangkan siswa yang belum mencapai nilai SKBM : 75 ( Remidi ) adalah sebanyak 11 orang ( 30,55 % ). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelaksanaan siklus 1 belum berhasil seperti yang diharapkan sehingga diperlukan pelaksanaan siklus 2.

B. Siklus Kedua 1. Perencanaan Pada Siklus 2 ini rencana tindakan adalah sama seperti pada siklus 1, yakni dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :a. Pertemuan 1 ( 3 X 45 Menit ) dengan tindakan : 1. Penyajian Materi ( 1 X 45 Menit ) 2. Pelaksanaan Teknik Tebak Kata ( 2 X 45 Menit )b. Pertemuan 2 ( 2 X 45 Menit ) dengan tindakan : Penguatan Pelaksanaan Teknik Tebak Kata c. Pertemuan 3 ( 2 X 45 Menit ) dengan tindakan : Pelaksanaan Evaluasi hasil belajar Demikian juga pada pelaksanaan siklus 2 maka untuk mengefektifkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti terpaksa harus melakukan kerjasama dengan mata pelajaran lain yang waktunya berurutan dengan jam mata pelajaran sosiologi, terutama pada pertemuan 1 Siklus 2. 2. Pelaksanaan Pada Siklus 2 ini Kompetensi Dasar yang ingin dicapai adalah sama seperti pada siklus 1, yakni : “kemampuan menganalisis mobilitas sosial dalam kehidupan sosial budaya” dengan indicator sebagai berikut : 1) Membedakan jenis-jenis mobilitas sosial 2.) Mendeskripsikan proses terjadinya mobilitas sosial 3.) Mengidentifikasi dampak mobilitas sosial Untuk mencapai ke-3 indikator tersebut di atas maka dilaksanakanlah scenario pembelajaran selama 2 kali pertemuan sebagai berikut : a. Pertemuan 1 ( 3 X 45 Menit ) dengan tindakan : 1. Penyajian Materi ( 1 X 45 Menit) Dalam penyajian materi ini seluruh siswa disuruh mempelajari sendiri materi yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu materi mobilitas sosial selama 45 menit, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, koordinator dan dirigen dalam proses belajar

Page 30: Laporan Ptk Sosiologi

2. Pelaksanaan Teknik Tebak Kata ( 2 X 45 Menit ) ; Dalam tahap pelasksanaan teknik tebak kata ini, seluruh siswa disuruh berdiri di depan kelas dan berpasangan ( 2 orang ). Terdapat 39 pasangan dalam kegiatan ini sesuai dengan jumlah siswa kelas XI IPS – 1, yakni 36 orang. Dalam tahap ini tiap-tiap pasangan yakni siswa yang pertama diberi kartu berukuran 10 X 10 Cm yang berisi soal-soal dan boleh dibuka serta dibacakan pada siswa pasangannya, sedangkan siswa yang kedua mendapat kartu berukuran 5 X 2 cm yang berisi jawaban yang tidak boleh dibuka dan harus diselipkan ditelinganya. Pasangan yang menjawab benar dipersilahkan duduk, sedangkan pasangan yang belum bisa boleh membuat pertanyaan lain yang intinya tetap mengarah pada jawaban. Ada beberapa hal yang penting dalam tahap kegiatan tebak kata pada siklus 2 yaitu sebagai berikut :1) Soal-soal dan jawaban yang diberikan dalam bentuk kartu, secara keseluuruhan berbeda dengan soal-soal dan jawaban yang diberikan pada siklus 1, namun materi masih tetap masalah mobilitas sosial.2)       Pasangan siswa diroling secara acak, artinya pasangan siswa pada tahap tebak kata siklus 2 tidak sama seperti pada siklus 1. 3)       Peneliti menekankan pada siswa bahwa selain soal-soal yang dikhususkan untuk tiap-tiap pasangan, seluruh siswa harus memperhatikan secara seksama soal-soal dari pasangan lainnya, sebab dalam tahap penguatan yang kedua akan diroling secara acak.

b. Pertemuan 2 ( 2 X 45 Menit ) dengan tindakan Penguatan Pelaksanaan Teknik Tebak Kata Pada tahap penguatan pelaksaan teknik tebak pada siklus 2 kata ini, pelaksanaannya sama seperti pada tahap kegiatan tebak kata sebelumnya, yaitu :1)      Jumlah pasangan tetap berjumlah 18 pasang, hanya pada setiap pasangan harus bertukar pangan secara acak2)      Jumlah kartu yang berisi soal – soal adalah sama berjumlah 18 pasang, hanya saja kartu pada tiap-tiap ditukar secara acak.3)      Pelaksanaannya sama seperti sebelumnya, siswa yang pertama membacakan kartu soal, sedangkan siswa yang kedua harus menjawab dan seterusnya seperti yang dilakukan pada tahap kegiatan tebak kata. Sebagaimana pada siklus 1 maka tiap-tiap pasangan yakni siswa yang pertama diberi kartu berukuran 10 X 10 Cm yang berisi soal-soal dan boleh dibuka serta dibacakan pada siswa pasangannya, sedangkan siswa yang kedua mendapat kartu berukuran 5 X 2 cm yang berisi jawaban yang tidak boleh dibuka dan harus diselipkan ditelinganya. Pasangan yang menjawab benar dipersilahkan duduk, sedangkan pasangan yang belum bisa boleh membuat pertanyaan lain yang intinya tetap mengarah pada jawaban.

3. Pengamatan Dalam tahap pengamatan pada siklus 2, seperti halnya pada siklus 1 maka peneliti berada di tengah-tengah siswa untuk mengelola proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan diatur sedemikian rupa agar penelitian ini dapat berhasil seperti yang diharapkan. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat

Page 31: Laporan Ptk Sosiologi

bantu chek lists, yaitu suatu daftar yang berisi nama-nama subjek atau pasangan dan factor-faktor yang hendak diteliti. Dengan alat bantu tersebut, peneliti mendapatkan data tentang pelaksanaan kegiatan teknik tebak kata dan tahap kegiatan penguatan tebak kata Dari pelasanaan kegiatan tebak kata pada siklus 2 diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 5 Check Lists Hasil Tebak Kata Pada Siklus 1

No Nama Pasangan

Jawaban Tebak Kata Benar Salah Nilai

1. Abdul Shomat SZ 1 V 02. Achmad Khoiru Rozi3. Adin Febrianto Ramadhan 2 V 104. Ahmad Diyanto5. Anis Kurratul Aini 3 V 106. Bagus Pebrianto7. Bayu Ardiansyah 4 V 08. Candra Oktavia Sari9. Dewi Anita 5 V 10

10. Diah Ainur Rosyida11. Elsa Surya Rohman 6 V 1012. Evi Yuniarti13. Feri Infa Kusmawan 7 V 1014. Imam Afwan Hidayatulloh15. Imam Sholeh 8 V 016. Iqbal Tawakal17. Ismiati 9 V 1018. Khoirun Nisak19. Liawati 10 V 1020. Linda Kartika21. Lukis Zainul Muttaqin 11 V 1022. Lutvia Puspitasari23. M. Hasan Mahfudin 12 V 1024. Mega Tria Wahyuni25. Nikmatul Khoiriyah 13 V 026. Novi Ayu Rohmi Setiawati27. Nur Rizal Choiril 14 V 1028. Pramudya Prasetyo29. Puri Wahyuni 15 V 1030. Rika Iin Rohmatulisa

Page 32: Laporan Ptk Sosiologi

31. Selvi Astika Devi 16 V 1032. Sigit Eko Cahyono33. Siti Umi Khulsum 17 V 1034. Suli Rahmawati 35 Youi Wahyu Nurdiana 18 V 1036 Yunita Nur Aviva

Jumlah 18 14 4 140

Kreteria Pelaksanaan Teknik Tebak Kata :1. Jika pasangan siswa menjawab benar nilainya : 102. Jika pasangan siswa menjawab salah nilainya : 03. Skore Maksimum : 180 dan Skore Minimum : 0 Dari hasil pelaksanaan tebak kata pada siklus 2 dapat diketahui bahwa terdapat 14 pasangan dengan nilai 140 yang menjawab benar ( 77, 78 % ), sedangkan 5 pasangan lainnya dengan nilai 0 menjawab salah ( 22, 22 % ), dan rata-rata siswa mencapai 7,78. Artinya pada tahap tebak kata pada siklus 2 ini dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran mulai berjalan seperti yang diharapkan. Siswa mulai antusias, aktif dan mulai percaya diri pada kemampuannya.

Selanjutnya dari hasil pengamatan pada tahap kegiatan penguatan tebak kata pada siklus 2 diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 6Check Lists Hasil Penguatan

Pelaksanaan Tebak Kata Pada Siklus 2

No Nama Pasangan

Jawaban Tebak Kata Benar Salah Nilai

1. Abdul Shomat SZ 1 V 102. Achmad Khoiru Rozi3. Adin Febrianto Ramadhan 2 V 104. Ahmad Diyanto5. Anis Kurratul Aini 3 V 106. Bagus Pebrianto7. Bayu Ardiansyah 4 V 108. Candra Oktavia Sari9. Dewi Anita 5 V 10

10. Diah Ainur Rosyida11. Elsa Surya Rohman 6 V 1012. Evi Yuniarti13. Feri Infa Kusmawan 7 V 1014. Imam Afwan Hidayatulloh

Page 33: Laporan Ptk Sosiologi

15. Imam Sholeh 8 V 1016. Iqbal Tawakal17. Ismiati 9 V 018. Khoirun Nisak19. Liawati 10 V 1020. Linda Kartika21. Lukis Zainul Muttaqin 11 V 1022. Lutvia Puspitasari23. M. Hasan Mahfudin 12 V 1024. Mega Tria Wahyuni25. Nikmatul Khoiriyah 13 V 1026. Novi Ayu Rohmi Setiawati27. Nur Rizal Choiril 14 V 1028. Pramudya Prasetyo29. Puri Wahyuni 15 V 1030. Rika Iin Rohmatulisa31. Selvi Astika Devi 16 V 032. Sigit Eko Cahyono33. Siti Umi Khulsum 17 V 1034. Suli Rahmawati35 Youi Wahyu Nurdiana 18 V 1036 Yunita Nur Aviva

Jumlah 18 16 2 160

Kreteria Pelaksanaan Teknik Tebak Kata :1. Jika pasangan siswa menjawab benar nilainya : 102. Jika pasangan siswa menjawab salah nilainya : 03. Skore Maksimum : 180 dan Skore Minimum : 0 Dari hasil kegiatan tahap penguatan tebak kata pada siklus 2 ini, diketahui bahwa terdapat 16 pasangan yang menjawab benar dengan nilai 160 ( 88,89% ), sedangkan 2 pasangan lainnya dengan nilai 0 menjawab salah ( 11,11% ), dan rata-rata siswa mencapai 8, 89. Artinya pada tahap penguatan siklus 2 ini proses pembelajaran dapat dikatakan sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Melalui teknik tebak kata siswa menjadi aktif, kreatif, dan antusias untuk meningkatkan prestasi belajar mereka.

3. Refleksi Untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan siklus 2, makaperlu dilaksanakan evaluasi tahap kedua.Bentuk soal adalah sama seperti pada siklus 1, yakni pilihan ganda dan isian namun soal-soal berbeda dengan soal-soal yang diberikan pada siklus 1. Dari pelaksanaan tes ( ulangan ) dapat dipaparkan hasil belajar siswa pada siklus 2 seperti dalam tabel berikut ini :

Page 34: Laporan Ptk Sosiologi

Tabel 7Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus 2

No Nama Siswa Nilai Keterangan1. Abdul Shomat SZ 80 Tuntas2. Achmad Khoiru Rozi 75 Tuntas3. Adin Febrianto

Ramadhan 76Tuntas

4. Ahmad Diyanto 82 Tuntas5. Anis Kurratul Aini 84 Tuntas6. Bagus Pebrianto 80 Tuntas7. Bayu Ardiansyah 72 Remidi8. Candra Oktavia Sari 80 Tuntas9. Dewi Anita 82 Tuntas

10. Diah Ainur Rosyida 84 Tuntas11. Elsa Surya Rohman 80 Tuntas12. Evi Yuniarti 82 Tuntas13. Feri Infa Kusmawan 78 Tuntas14. Imam Afwan

Hidayatulloh 76Tuntas

15. Imam Sholeh 80 Tuntas16. Iqbal Tawakal 72 Remidi17 Ismiati 80 Tuntas18. Khoirun Nisak 80 Tuntas19. Liawati 80 Tuntas20. Linda Kartika 80 Tuntas21. Lukis Zainul Muttaqin 78 Tuntas22. Lutvia Puspitasari 84 Tuntas23. M. Hasan Mahfudin 75 Tuntas24. Mega Tria Wahyuni 85 Tuntas25. Nikmatul Khoiriyah 85 Tuntas26. Novi Ayu Rohmi

Setiawati 85Tuntas

27. Nur Rizal Choiril 85 Tuntas28. Pramudya Prasetyo 80 Tuntas29. Puri Wahyuni 84 Tuntas30. Rika Iin Rohmatulisa 79 Tuntas31. Selvi Astika Devi 80 Tuntas32. Sigit Eko Cahyono 74 Remidi33. Siti Umi Khulsum 82 Tuntas34. Suli Rahmawati 84 Tuntas35 Youi Wahyu Nurdiana 86 Tuntas36 Yunita Nur Aviva 88 Tuntas

Jumlah 3180

Page 35: Laporan Ptk Sosiologi

Rata-rata 79,5

Atas dasar hasil evaluasi pada siklus 2, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa mencapai 79,5 artinya meningkat 8,4 poin dari nilai evaluasi siklus 1 yang rata-ratanya mencapai 71,1. Sedangkan nilai terendah pada evaluasi siklus 1 masih mencapai 70 akhirnya meningkat menjadi 72. Demikian juga nilai tertinggi yang sebelumnya pada siklus 1 masih mencapai 82 akhirnya meningkat menjadi 88 pada siklus 2. Selanjutnya ditinjau dari penguasaan bahan ajar atas dasar SKBM yang ditetapkan 64 dapat dijelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 8Pengolahan Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2

Nilai Frekuensi % Frekuensi Keterangan

< 75 ³ 75

333

8,3391,7

RemidiTuntas

Jumlah 36 100

Atas dasar pengolahan nilai siklus 2 dapat diketahui bahwa siswa yang berhasil mencapai nilai SKBM : 75 ( Tuntas ) adalah sebanyak 33 orang ( 91, 7 % ), artinya meningkat 8 0rang ( 22,22 % ) dari hasil evaluasi pada siklus 1 yang hanya mencapai 25 orang ( 69,44% ). Sedangkan siswa yang belum mencapai nilai SKBM : 75 ( Remidi ) adalah sebanyak 3 orang ( 8,33 % ), artinya menurun 8 orang ( 22, 22 % ) dari hasil evaluasi belajar pada siklus 1 yang mencapai 11 orang ( 30, 55 % ). Dengan demikian pelaksaan siklus 2 dalam penelitian ini dapat dikatakan telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS-1 seperti yang diharapkan peneliti. Keberhasilan penggunaan teknik tebak kata dalam penelitian ini dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS – 1 diperkuat dengan pemberian angket terhadap siswa sebagai berikut :1. Angket Pertanyaan 1 : Apakah menyenangkan atau membosankan proses pembelajaran yang menerapkan teknik tebak kata ? Jawaban siswa adalah sebagai berikut : a. Sangat menyenangkan : menjawab ia 27 orang b. Agak menyenangkan : menjawab ia 6 orang c. Agak membosankan : menjawab ia 3 orang d. Membosankan : menjawab ia 0 orang Dari hasil angket dapat diolah dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 9Pengolahan Angket Siswa Pertanyaan 1

No Jawaban Frekuensi % Frekuensi 1. Kelompok a 27 75

2. Kelompok b 6 16, 67

Page 36: Laporan Ptk Sosiologi

3. Kelompok c 3 8, 334. Kelompok d 0 0, 00

Jumlah 36 100

Atas dasar hasil angket Pertanyaan 1 tentang menyenangkan atau membosankan proses pembelajaran yang menerapkan teknik tebak kata, dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab jawaban kelompok a sangat menyenangkan berjumlah 27 orang ( 75 % ), siswa yang menjawab kelompok b agak menyenangkan sebanyak 6 orang ( 16, 67 % ), siswa yang menjawab kelompok c agak membosankan berjumlah 3 orang ( 8,33 % ), dan tidak ada satupun siswa yang menjawab kelompok d membosankan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan teknik tebak kata dalam materi mobilitas sosial termasuk termasuk teknik atau metode yang sangat disenangi siswa. 2. Angket Pertanyaan 2 Apakah sulit atau mudah mempelajari materi mobilitas sosial yang menggunakan penerapan teknik tebak kata ? Jawaban siswa adalah sebagai berikut : a. Sangat mudah : menjawab ia 4 orang b. Agak mudah : menjawab ia 22 orang c. Agak sulit : menjawab ia 8 orang d. Sulit : menjawab ia 2 orang Dari hasil angket dapat diolah dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Page 37: Laporan Ptk Sosiologi

Tabel 10Pengolahan Angket Siswa Pertanyaan 1

No Jawaban Frekuensi % Frekuensi 1. Kelompok a 4 11,11

2. Kelompok b 22 61,113. Kelompok c 8 22,224. Kelompok d 2 5,56

Jumlah 36 100 Atas dasar hasil angket Pertanyaan 2 tentang sulit atau mudah mempelajari materi mobilitas sosial dengan menggunakan penerapan teknik tebak kata, dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab jawaban kelompok a sangat mudah berjumlah 4 orang ( 11,11 % ), siswa yang menjawab kelompok b agak mudah sebanyak 22 orang ( 61,11 ), siswa yang menjawab kelompok c agak sulit berjumlah 8 orang ( 22,22 % ), dan siswa yang menjawab kelompok d sulit sebanyak 2 orang ( 5, 56 % ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mempelajari materi mobilitas sosial dengan menggunakan teknik tebak kata termasuk agak mudah dipahami siswa.

Page 38: Laporan Ptk Sosiologi

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Atas dasar hasil penelitian yang telah dilaksanakan, akhirnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Penerapan Teknik Tebak Kata pada mobilitas sosial ternyata berhasil meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada tiap-tiap siklus.Pada Siklus 1 dalam tahap kegiatan tebak kata yang semula siswa menjawab benar berjumlah 9 pasangan ( 50 % ) kemudian meningkat menjadi 12 pasangan ( 66,67% ) pada tahap penguatan. Demikian juga pada Siklus 2, pada tahap kegiatan tebak kata yang semula siswa menjawab benar berjumlah 14 pasangan ( 77,78 % ) kemudian meningkat menjadi 16 pasangan ( 88, 89 % ) pada tahap penguatan.2. Keberhasilan penerapan Teknik Tebak Kata dalam materi mobilitas sosial dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 semakin diperkuat dengan pelaksanaan tes hasil belajar. Terbukti : ( a ) nilai rata-rata siswa yang semula 66, 42 pada Siklus 1 meningkat menjadi 71, 26 pada Siklus 2; ( b ) siswa yang menguasai bahan ajar atas dasar SKBM patokan sekolah yang ditentukan 75, yang semula 25 orang ( 69,44 % ) pada Siklus 1 meningkat 22,22 % yaitu menjadi 33 orang ( 91, 7 % ) pada Siklus 2. 3. Keberhasilan penerapan Teknik Tebak Kata dalam materi mobilitas sosial dalam rangka meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS – 1 lebih diperkuat lagi dengan penyebaran hasil angket pertanyaan 1 pada siswa. Terbukti dari 36 orang siswa, 27 ( 75 % ) orang diantaranya menganggap pelaksanaan teknik tebak kata sangat menyenangkan. Selain penyebaran angket pertannyaan 2 pada siswa itu terdapat 22 orang siswa ( 61,11 % ) dari 36 orang siswa, mengaggap agak mudah mempelajari materi mobilitas sosial melalui teknik tebak kata.

B. Saran – Saran 1. Untuk lebih menyempurnakan penerapan Teknik Tebak Kata dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, alangkah baiknya jika ada penelitian lebih lanjut, bukan hanya untuk mata pelajaran sosiologi saja tetapi bisa juga mata pelajaran lainnya terutama mata pelajaran ilmu sosial.3. Sebagai pendidik kita harus mampu mengelola proses pembelajaran dengan inovasi – inovasi baru terutama dalam teknik pembelajaran

Page 39: Laporan Ptk Sosiologi

DAFTAR PUSTAKA

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, 2003, Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi AksaraDinas Dikbud Jatim, 2002, Mekanisme dan Prosedur Pengembangan Pengujian Berbasis Kompetensi, Disajikan dalam Workshop KBK SMU Negeri/Swasta, Jawa Timur, Surabaya,Proyek Peningkatan Mutu, SMU Jawa TimurDinas Pendidikan Jatim, 2003, Pengembangan Kurikulum dan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Sosialisasi KSPBK Tahun 2003 ( Disajikan Dalam Kegiatan Worshop MGMP SMU Jawa Timur Tahun 2003), Surabaya : Direktorat Dikmenum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prop. JatimDinas Dikbud Jatim, 2004, Program dan Strategi Pelaksanaan Kurikulum 2004 ( Disampaikan pada worshop MGMP SMA Jawa Timur Tahun 2004), Surabaya : Subdin Dikmenum Proyek Peningkatan Mutu SMU Jawa TimurDepartemen Pendidikan Nasional, 2005, Pedoman Khusus Pembelajaran Tuntas, Jakarta : Direktorat Dikmenum Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional, 2005b, Penetapan SKBM dan Analisis Pencapaian Hasil SKBM, ( Materi 3 ), Jakarta : DIT, Dikmenum DepdiknasDinas Pendidikan Jatim, 2006, Teknik Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research) Sekolah Menengah Atas, Disampaikan pada : Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tahun 2006, Surabaya : Perluasan dan Peningkatan Mutu SMU Depdikbud JatimDyah Sriwilujeng, 2003, Penilaian Proses dan Hasil Belajar ( Porto Folio ),Malang : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat Pengembangan dan Penataran Guru IPS dan PMP.Endang Ekowati, 2003, Model-model pembelajaran Inovatif sebagai solusi Mengakhiri Dominasi Pembelajaran Guru, Surabaya : Disampaikan Dalam Sosialisasi KBK Guru-Guru SMAN 2 SurabayaKartini Kartono, 1996, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung : Mandar MajuMudjiono, 1986, Penyesuaian Kegaiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dengan Pendidikan Seumur Hidup, Dalam Wayan Ardhana : Dasar-Dasar Kependidikan, Malang : FKIP IKIP Malang.Nursid Sumaatmadja, 1984, Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung : AlumniNgalim Poerwanto, 1995, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : PT Remaja RosdakaryaOmar Hamalik, 1982, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung : TarsitoSuharsini Arikunto, 1988, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bina AksaraSutopo, 1988, Pengantar Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar Teoritis dan Praktis, Surakarta : Pusat Penelitian Universitas Sebelas MaretSutrisno Hadi, 1987, Statistik Jilid 2, Jogjakarta : Andi OffsetTim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta : PN Balai PustakaWinarno Surakhmad, 1973, Dasar dan Teknik Interaktif Mengajar dan Belajar, Bandung : Tarsito

Page 40: Laporan Ptk Sosiologi
Page 41: Laporan Ptk Sosiologi

Lampiran 1 : Media yang digunakan dalam Siklus 1

A.Kartu dari kertas manila yang berukuran 10 x 10 cm berisi soal – soal sebagi berikut:

1. Siswa yang pandai dan selalu mendapat ranking di kelasnya, ternyata setelah ia keluar SMA ia tidak bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena orang tuanya tidak mampu. Dalam mobilitas sosial, faktor apa yang menghambat pelaksanaan mobilitas sosialku ??2. 1.Memberi kesempatan kepada seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan hidupnya.2..Mendorong seseorang atau kelompok untuk berprestasi yang lebih tinggi / lebih maju.Dalam mobilitas social termasuk apakah aku ?? 3. 1.Berdisiplin murni2.Berorientasi ke masa depan 3.Menghargai hasil karya orang lain.Dalam mobilitas social termasuk apakah aku ??4. Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan social atas.Dalam mobilitas social termasuk bentuk apakah aku ??5. Perubahan status social seseorang / kelompok mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan status social seseorang dalam masyarakat.Dalam mobilitas social termasuk cirri apakah aku ??6. Mobilitas social adalah gerak dari satu posisi social ke posisi social lainnya.Pengertian tersebut merupakan pendapat siapakah aku ??7. Gerak perpimdahan individu atau kelompok dari status social yang satu ke status social lainnya yang bersifat sederajat , dalam mobilitas social disebut apakah aku ??8. Gerak perpindahan individu atau kelompok dari status sosial yang satu ke status social lainnya yang tidak sederajat , dalam mobilitas social disebut apakah aku ??9. Gerak perpindahan individu / kelompok dari daerah yang satu ke daerah yang lain, dalm mobilitas social disebut apakah aku ??10. Gerakl perpindahan individu / kelompok dari status social yang lebih tinggi ke status social yang lebih rendah , dalam mobilitas social disebut apakah aku ??11. Gerak perpindahan individu / kelompok dari status social yang lebih rendah ke status social yang lebih tinggi, dalam mobilitas social disebut apakah aku ??12. Angkatan bersenjata dan lembaga pendidikan. Dalam mobilitas social apa perananku ??13. Perbedaan status sosial yang terjadi antar dua generasi dalam satu garis keturunan, dalam mobilitas sosial disebut apakah aku ??14. Perbedaan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama yang masih dalam satu garis keturunan, dalam mobilitas sosial disebut apakah aku ??15. Perubahan status sosial seseorang atau kelompok yang ditandai dengan tidak terjadinya peningkatan atau penurunan tingkat kesejahteraan. Dalam mobilitas sosial termasuk ciri –ciri apakah aku ??

Page 42: Laporan Ptk Sosiologi

16. Perpindahan seseorang atau kelompok dalam rangka mengungsi untuk menghindari bahaya meletusnya gunung merapi ,dalam mobilitas geografis disebut apakah aku ??17. Individu atau kelompok yang menjadi anggota kelas sosial baru diterima secara baik oleh anggota kelas sosial yang baru dimasukinya. Dalam pelaksanaan mobilitas sosial apa yang terjadi padaku ??18. Terbentuknya kedudukan ( lapisan sosial )baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial yang sudah ada. Dalam mobilitas sosial termasuk bentuk apakah aku ??19. 1.Adanya status sosial yang beraneka ragam dalam masyarakat.2. Adanya situasi politik yang tidak menentu.Dalam mobilitas sosial, apa perananku ??20. Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial dalam stratifikasi sosial.Pengertian tersebut merupakan pendapat siapakah aku ?

B.Kartu dari kertas HVS yang berukuran 5x 2 cm berisi jawaban sebagai berikut :

1.      Kondisi Keluarga2.      Dampak positif mobilitas sosial3.      Mentalitas positif4.      Mobilitas Vertikal nail5.      Ciri dari mobilitas vertikal6.      Soerjono Soekanto7.      Mobilitas Horizontal8.      Mobilitas Verikal9.      Mobilitas Geografis10.  Social sinking ( mobilitas vertikal turun )11.  Social climbing ( Mobilitas vertical naik )12.  Saluran mobilitas social13.  Mobilitas intergenerasi14.  Mobilitas intra generasi15.  Mobilitas horizontal16.  Eavakuasi17.  Penyesuaian diri18.  Mobilitas vertical naik19.  Faktor pendorong mobilitas social20.  Kamanto Sunarto

Page 43: Laporan Ptk Sosiologi

Lampiran 2 : Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus 1

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !1. Gejala di bawah ini yang secara langsung dapat memacu mobilitas social adalah …a. arus perpindahan petani dari desa ke kawasan industrib. penyaluran sumbangan ke daerah yang dilanda bencana banjirc. pembukaan pendaftaran siswa baru di suatu sekolah menengah umumd. bantuan militer ke suatu Negara yang kacau dilanda perang saudarae. seorang ketua koperasi terpilih kembali untuk masa jabatan berikutnya2. Mobilitas social kelompok atas lebih dinamis dibandingkan mobilitas social kelompok bawah karena….a. mendapatkan prioritas dan penghargaanb.mementingkan kelompok dan pribadic. bersifat kekeluargaan dan informald. berpendidikan dan moderne. memiliki banyak kesempatan dan fisilitas3. Faktor yang mendorong golongan rakyat jelata untuk melakukan mobilitas social vertical adalah …

a. Status socialb. kemiskinanc. Mencari pekerjaand. Kepadatan penduduke. Keadaan politik

Page 44: Laporan Ptk Sosiologi

4. Mobilitas social vertical ke atas berbeda dengan mobilitas social vertical ke bawah, sebab untuk mendapatkan tempat ke dalam kelas social yang lebih tinggi harus melalui …

a. kerja sama yang kuatb. konflik yang kerasc. persaingan yang ketatd. penyesuaian yang tepate. bantuan dana yang besar

5. Dalam masyarakat berkasta, wanita dari kasta rendah dapat melakukan mobilitas social melalui ….

a. perkawinanb. kekayaanc. pendidikand. keagamaane. upacara adapt

6. Yang termasuk contoh mobilitas vertical ke atas adalah ….a. Atik dahulu bidan kampong, sekarang bidan kotab. Adi dulu sopir taksi, sekarang menadi manajerc. Rudi dahulu pegawai negeri, sekarang pegawai swastad. Budi dahulu petani padi, sekarang petani cengkehe. Ahmad dahulu pedagang, sekarang karyawan swasta7. Ciri utama yang menandai mobilitas vertical adalah ….a. Berpindahnya lapisan social akibat peralihan status socialb. Berlangsungnya mobilitas vertical sesuai dengan norma yang berlakuc. terjadinya kerja sama antara pelaku mobilitas sosialnya dengan kelompoknyad. peralihan status social sama sekali tidak mempengaruhi perubahan lapisan sociale. perpindahan lapisan social diikuti dengan perubahan struktur social8. Urbanisasi yang mengakibatkan terjadinya peralihan status social dari petani menjadi buruh pabrik merupakan contoh ….

a. mobilitas vertical b. social climbingc. social simkingd. mobiltas horizontale. mobilitas lateral9. Seorang manager baru mengalami kesulitan untuk menerapkan strategi kerja baru karena ditolak oleh rekan manager lama. Kesulitan itu mendorongnya untuk mendekati para manager lama sehingga terbuka menerima usulannya gejala ini menggambarkan ….a. konflik social yang berkepanjanganb. konflik social yang mendorong terjadinya penyesuaianc. mobiltas social yang berpengaruh terhadap penataan cara kerjad. penyesuaian yang dilakuka secara individuale. konflik yang dimunculkan uantuk meningkatkan mobiltas social10. Faktor utama yang mendorong masyarakat Minangkabau banyak melakukan mobilitas geografis adalah ….

a. pertambahan penduduk

Page 45: Laporan Ptk Sosiologi

b. kondisi ekonomic. situasi politikd. motif-motif agamae. keinginan untuk merantau

B. Jawablah :A. Jika jawaban 1, 2, 3 benar D. Jika Jawaban 4 Saja BenarB. Jika jawaban 1 dan 3 benar E. Jika Semua jawaban benarC. Jika jawaban 2 dan 4 benar

1. Dibawah ini yang termasuk factor pendorong terjadinya mobilitas social adalah …1. adanya keinginan untuk melihat daerah lain2. adanya situasi politik yang tidak menentu3. adanya factor kependudukan4. Adanya keinginan untuk menyebarkan agama ke daerah lain

2. Ruri dan Rini sama-sama menjadi karyawati di perusahaan tekstil. Karena Ruri lebih tekun, pandai dan rajin maka ia diangkat sebagai kepala bagian personalia, sedangkan Rini tetap menjadi karyawan biasa. Dalam kasus ini …

1. Ruri mengalami social climbing2. Rani mengalami social sinking

3. Ruri mengalami mobilitas vertikal naik4. Rini menagalami mobilitas vertikal turun

3. Dampak negataif yang bersidat psikologis dari mobilitas social adalah1. frustasi dan putus asa2. rasa kecewa dan mudah marah3. selalu dalam perasaan bersaing dan tidak tenang4. selalu dalam keadaan gelisah dan ingin maju

4. Yang termasuk ciri dari moblitas horizontal adalah …1. lapisan social yang baru akan menuntut peranan yang lebih besar2. tidak menimbulkan pengaruh terhadap status social seseorang3. status yang diperoleh akan memberikan peningkatan prestise4. lapisan social yang ditempati tidak mengalami perubahan karena perpindahan status social dialami dalam lapisan social yang sama

5. Mobilitas social akan lebih mudah terjadi pada masyarakat yang …1. modern dan maju2. agraris dan kapitalis3. system stratifikasi terbuka4. konservatif dan liberal

6. Konsekuensi mobilitas social dalam masyarakat dapat menimbulkan kemungkinan dalam bentuk …

Page 46: Laporan Ptk Sosiologi

1. asimilasi2. konflik3. akulturasi4. penyesuaian

7. Mentalitas positif yang dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk melakukan mobilitas social adalah …1. pantang menyerah2. berdisiplin murni meskipun tanpa diatasi oleh atasannya3. menghargai hasil karya orang lain4. berorientasi ke masa kini dan masa akan datang

8. Dibawah ini yang termasuk gerak social sinking adalah ….1. pedagang asongan beralih profesi menjadi penjaga took2. buruh tani beralih profesi menjadi pengrajin tradisional3. pendapatan petani turun karena harga gabah turun4. seratus karyawan sebuah perusahaan di tangerang menganggur karena PHK

9. Yang teramsuk saluran-saluran dalam pelaksanaan mobilitas social adalah …1. angkatan bersenjata2. lembaga pendidikan3. organisasi ekonomi4. organisasi politik

10. Menurut Kaare Svalastoga perubahan social dapat mempengaruhi mobilitas social seseorang. Perubahan social yang dimaksud adalah ….

1. perubahan teknologi2. perubahan sikap3. perubahan kemampuan4. perubahan alam

Page 47: Laporan Ptk Sosiologi

C. Isilah titik-titik di bawah ini !1. ………………. berpendapat bahwa mobiitas social merupakan gerak dari satu posisi social ke posisi social lainnya2 ……………….. merupakan perpindahan status social yang terjadi pada kelompok atau masyarakat tertentu3 ………………... merupakan perpindahan gerak seseorang atau kelompok dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya4. ………………… dalam pelaksanaannya tidak terjadi penurunan atau peningkatan tingkat kesejahteraan5…………………. Merupakan perpindahan seseorang atau kelompok dalam rangka mengungsi untuk menghindari bahaya yang mengancam6. ………………... selain mempercepat terjadinya mobilitas social kadang menjadi musuh manusia dalam pelaksanaan mobiltas social7 ………………… merupakan tingkat disiplin yang sunguh-sungguh artinya diawasi atau tidak selalu berdisiplin8. ………………... dalam pelaksnaannya terjadi peningkatan atau penurunan tingkat kesejahteraan9. Orang yang menerapkan ………………….. lebih cenderung melakukan tindak korupsi dalam hidupnya10. Seseorang yang status sosialnya naik akan melakukan ……………………… dalam gaya hidup dan tindakannya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku11. Masyarakat yang mengandalkan kehidupan ekonomi pada ……………cenderung memperluas lapangan kerja di tingkat bawah12. Masyarakat yang mengandalakan kehidupan ekonomi pada ………….. senderung memperluas lapangan kerja di tingkat menengah dan atas13. Masyarakat yang menganut ………………….. biasanya mobilitas sosialnya hanya terjadi dalam kelas sosialnya sendiri14. Apabila pelaksanaan mobilitas social berl;angsung secara …..…………. Biasanya prosespenyesuaian diri akan berjalan secara baik 15. Mobilitas horizontal merupakan gerak perpindahan status social yang bersifat ……16. Mobiltas vertical merupakan gerak perpindahan status social yang bersifat17. Pelaksanaan mobilitas social vertical dapat terwujud secara baik apabila pola kehidupan masyarakat bersifat …………………………………………………….18. Pelaksanaan mobilitas intergenerasi tidak pernah ada yang bersifat ………………19. Masyarakat yang bersifat tertutup biasanya mobilitas sosialnya hanya terjadi di dalam ………………………………………………………………………………20. Meskipun suatu keluarga bertempat tinggal di pedesaan, namun keluarga tersebut akan berusaha menyekolahkan anggota keluarga setinggi mungkin sesuai dengan kemampuan apabila keluarga tersebut memiliki sikap menatal …………………..

Page 48: Laporan Ptk Sosiologi

Lampiran 3 : Media Yang Digunakan Pada Siklus 2A. Kartu Dari Kertas Manila Yang Berukuran 10 X 10 Cm, berisi soal – soal sebagai berikut : 1. Tono Karyawan Pabrik Tekstil pindah menjadi karyawan Pabrik Rokok Gudang Garam. Mobilitas sosial apa yang terjadi pada Tono ? 2. Rini yang semula karyawan biasa, karena prestasinya ia diangkat sebagai kepala bagian pemasaran. Mobilitas sosial apa yang terjadi pada Rini ?3. Pak Rudi orang terkaya di desanya, namun setelah rumahnya kebakaran ia menjadi orang miskin. Mobilitas sosial apa yang terjadi pada Pak Rudi ? 4. Sodik yang semula buruh bangunan pindah sebagai buruh pabrik. . Mobilitas sosial apa yang terjadi pada Sodik ? 5. Ibrahim warga Malaysia yang bekerja di Indonesia pindah menjadi warga negara RI. Mobilitas sosial apa yang terjadi pada Ibrahim ? 6. Bapaknya bekerja sebagai guru SMA sedangkan anaknya bekerja sebagai guru SD. Mobilitas sosial apa yang terjadi pada keluarga tersebut ?7. Ibunya sebagai bidan desa sedangkan anak sebagai Dokter gigi. Mobilitas sosial apa yang terjadi pada keluarga tersebut ? 8. Kakaknya sebagai kepala desa sedangkan adiknya sebagai camat. . Mobilitas sosial apa yang terjadi pada keluarga tersebut ?9.      Kakaknya sebagai tukang las sedangkan adiknya sebagai pengusaha. . Mobilitas sosial apa yang terjadi dalam keluarga tersebut ?

Page 49: Laporan Ptk Sosiologi

10.  Kakaknya lulusan SMA sedangkan adiknya lulusan MA. Mobilitas sosial apa yang terjadi dalam keluarga tersebut ? 11.  Bapaknya sebagai tukang las, sedangkan anaknya juga menjadi tukang las. Mobilitas sosial apa yang terjadi dalam keluarga tersebut ? 12.Berorientasi ke masa depan dan menghargai hasil karya orang lain. Dalam mobilitas sosial, apa prananku ? 13.Berorientasi ke masa kini dan suka menerabas. Dalam mobilitas sosial apa perananku ? 14.Perubahan kemampuan dan perubahan sikap. Dalam mobilitas sosial apa perananku ? 15.Mempercepat gerak perubahan sosial dalam masyarakat. Dalam mobilitas sosial apa perananku ? 16.Organisasi ekonomi dan organisasi politik. Dalam mobilitas sosial apa perananku ? 17.Adanya faktor –fator ekonomi dan adanya situasi politik yang tidak menentu. Dalam mobilitas sosial apa perananku ? 18.Timbul kegelisahan karena takut turun ke lapisan bawah atau Post power syndrome (Frustasi,minder, dan mengiselasi diri). Dalam mobilitas sosial apa perananku ? 19.Aku yang semula siswa SMP sekarang menjadi siswa SMA N 1 Badegan. Mobilitas sosial apa yang terjadi padaku ? 20.Aku yang semula ketua Karang Taruna,akhirnya menjadi anggota biasa setelah aku kalah dalam pemilihan. Mobilitas sosial apa yang terjadi padaku?

B. Kartu Dari Kertas HVS berukuran 5 X 2 Cm yang berisi jawaban sebagai berikut : 1. Mobilitas Horizontal 2. Mobilitas vertikal naik 3. Mobilitas vertikal turun 4. Mobilitas horizontal 5. Mobilitas geografis 6. Mobilitas intergenerasi turun 7. Mobilitas intergenerasi naik8. Mobilitas intragenerasi naik9. Mobilitas intragenerasi turun10. Tidak terjadi mobilitas intragenerasi11. Tidak terjadi mobilitas intergenerasi12. Mentalitas positif pendorong mobilitas sosial13. Mentalitas negatif penghambat mobilitas sosial14. diterminan mobilitas sosial

Page 50: Laporan Ptk Sosiologi

15. Dampak positif mobilitas sosial16. Saluran mobilitas sosial17. Faktor pendorong mobilitas sosial18. Dampak negatif mobilitas sosial19. Mobilitas vertikal naik20. Mobilitas vertikal turun

Page 51: Laporan Ptk Sosiologi

Lampiran 4 : Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus 2

A. Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar!1. Pada Masyarakat primitive terjadi pula mobilitas geografis, misalnya adalah…a. Anak laki-laki mempunyai kedudukan tertinggi dalam keluarga.b. Hidup selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainc. Anak laki-laki menggantikan jabatan ayahnya sebagai kepala sukud. Pembagian warisan didasarkan pada jenis kelamine. Seorang pemimpin adapt harus mempunyai kelebihan dari masyarakat lainnya2. Banyaknya masyarakat aceh yang pindah kedaerah lain karena daerah aslinya terjadi pergolakan senjata. Mobilitas social masyarakat Aceh lebih banyak didorong oleh factor…a. Kondisi ekonomib. Motif-motif keagamaanc. Situasi politik yang tidak menentud. Faktor kependudukame. Keinginan untuk merantau3. Seorang ketua partai menjadi Presiden. Saluran mobilisasi social yang dilalui adalah…a. Lembaga pendidikanb. Organisasi politikc. Organisasi profesid. Lembaga pemilue. Organisasi social 4.Untuk meningkatkan taraf hidupnya, seorang pembantu rumah tangga merantau keluar negeri menjadi TKW menjadi pramuwisma. Individu tersebut dapat dikatakan mengalami mobilitas horizontal karena…a. Perpindahan status social yang dilakukakan atas usaha sendirib. Perpindahan status social belangsung pada status social yang berbedac. Pepindahan status sosialnya hanya didorong oleh persamaan profesid. Perpindahan status sosialnya berlangsung untuk kepentingan pribadie. Perpindahan status social tidak mengakibatkan perpindahan lapisan social5. Seseorang yang berkuasa, kemudian turun menjadi orang biasa, mungkin dapat mengalami gejala negative yang disebut…a. Sosial elevatorb. Konflik socialc. Achived statusd. Post power syndromee. Sosial psikologi6. Salah satu dampak sampingan pembangunan adalah terjadinya urbanisasi besar-besaran. Peristiwa tersebut dinamakan…a. Mobilitas verticalb. Mobilitas horizontalc. Mobilitas laterald. Sosial sinking

Page 52: Laporan Ptk Sosiologi

e. Sosial climbing7. Seorang yang mengalami mobilitas social apabila ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan linkungan sosialnya yang baru akan mengalami…a. Proses social sosiatifb. Proses social disosiatifc. Proses social diskriptifd. Proses social integrativee. Proses social koordinasi8. Bagi seorang gadis India yang kawin dengan pemuda yang berkasta lebih rendah dari padnya, maka si gadis akan mengalami…a. Mobilitas verticalb. Mobilitas vertical naikc. Mobilitas vertical turun d. Mobilitas laterale. Mobilitas horizontal9. Pada masyarakat yang sudah maju, untuk menentukan mobilitas social sangatnmengutamakan pendidikan dan ketrampilan pribadi. Hal ini dipengaruhi oleh…a. Faktor Individub. Faktor structuralc. Faktor kekuasaand. Faktor ekonomie. Faktor jabatan10. Meskipun tidak memiliki pengalaman, tetapi karena Rudianto lulusan S-3 akhirnya ia langsung diangkat sebagai Kepala Penerangan. Mobilitas Rudianto tersebut dipengaruhi oleh factor…a. Faktor kepandaianb. Faktor jabatanc. Faktor ijasahd. Faktor ketrampilane. Faktor pendidikan

B. Jawablah : A.Jika jawaban 1,2 dan 3 benar D. Jika jawaban 4 saja benarB.Jika jawaban 1 dan 3 benar E. Jika semua jawaban benar

Page 53: Laporan Ptk Sosiologi

C.Jika jawaban 2 dan 4 benar

1. Dampak social dari pelaksanaan mobilitas social adalah…1.      terjadinya konflik social2.      menimbulkan frustasi bagi yang kalah dalam bersaing3.      berkurangnya solidaritas kelompok4.      terjadinya benturan antar berbagai kepentingan 2. Bentuk utama dari mobilitas social vertical adalah meliputi…1. social sinking2. mobilitas social vertical naik3. social climbing4. mobilitas social vertical turun3. Dampak positif dari pelaksanaan mobilitas social adalah…1. memberikan dorongan untuk bercita-cita setinggi mungkin2. mempercepat gerak perubahan social kearah yang lebih baik3. memunculkan penyesuaian diri terhadap lingkungannya yang baru4. memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan hidupnya4. Seorang individu yang mengalami mobilitas vertical kadang menimbulkan terjadinya konflik social. Hal ini dikarenakan individu yang menjadi anggota lapisan social yang baru jika…1. selalu dapat bekerja sama dengan anggota lapisan social yang baru2. selalu berkompetisi dengan anggota lapisan social yang baru3. selalu mengalah dengan anggota lapisan social yang baru4. tidak diterima oleh anggota lapisan social yang baru5.      Salah satu konsekuensi dari mobilitas social adalah dapat memunculkan penyesuaian diri. Penyesuaian diri ini bisa berjalan baik jika…1. mobilitas social berlangsung secara rasional dan obyektif2. masing-masing pihak memiliki mentalitas yang positif3. berlangsung sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku4. masing-masing pihak selalu pasrah dengan nasibnya sendiri-sendiri6.      Dari kasus dibawah ini yang termasuk mobilitas vertical adalah…1. Pak Harun mengalihkan usahanya dari beternak itik ke ternak ayam2. selepas SMA Robby melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi3. arus urbanisasi setiap tahun terus meningkat4. berkat ketekunannya, Rudi berhasil menjadi sarjana7.      Apabila suatu masyarakat menganut system pelapisan social yang bersifat tertutup, maka mobilitas social yang terjadi adalah…1. perpindahan status social lebih cenderung bersifat naik2. perpindahan status social lebih cenderung bersifat turun3. perpindahan status social lebih cenderung bersifat naik dan turun4. perpindahan status social lebih cenderung dalam lapisan social yang sama8.      Sedangkan apabila suatu masyarakat menganuo sistim pelapisan social yang bersifat terbuka, maka mobilitas social yang terjadi adalah…1. perpindahan status social lebih cenderung bersifat baik2. perpindahan status social lebih cenderung bersifat menurun3. perpindahan status social lebih cenderung bersifat naik dan menurun

Page 54: Laporan Ptk Sosiologi

4. perpindahan status social lebih cenderung dalam lapisan social yang sama9.      Apabila beberapa orang sopir taksi sepakat menunjuk seorang rekannya menjadi ketua koperasi sopir taksi berarti…1. terbentuknya kedudukan baru yang lebih tinggi2. terjadinya mobilitas social yang bersifat horizontal3. terbentuknya stratifikasi social yang lebih tinggi4. terjadinya mobilitas social yang bersifat social sinking10.  Mobilitas vertical dalam suatu masyarakat tidak mungkin sama dengan mobilitas vertical yang berlangsung dalam masyarakat lain, karena…1. setiap masyarakat selalu berhubungan dengan masyarakat lainnya2. setiap masyarakat berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan masyarakat lain3. setiap masyarakat pasti memiliki pemimpin sendiri4. setiap masyarakat memiliki system nilai dan norma yang berbeda

Page 55: Laporan Ptk Sosiologi

C.Isilah titik-titik dibawah ini :1.      …………………………….: Naiknya status social Pak Amin yang semula sebagai kepala desa menjadi wakil Bupati Ponorogo.2.      …………………………….. Setelah lulus Sarjana Teknik Listrik, Rudi yang semula tinggal didesa pindah kekota untuk mencari pekerjaan.3.      …………………………….. Sigit yang semula siswa kelas XI SMA Negeri 1 Dolopo pindah menjadi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Badegan.4.      ……………………………. Gerak Perpindahan status social yang dialami Pak Suprapto5.      ……………………………..Untuk mengantisipasi meletusnya ginung merapi, perintah kabupaten Magelang membujuk warganya yang tinggal di lereng Merapi untuk mengungsi ke tempat aman.6.      ……………………………..Turunnya status sossial Pak Habibie yang semula menjadi Presiden RI menjadi rakyat biasa.7.      …………………………….. Pak Suhadi yang semula anggota Kodim Kabupaten Bangkalan Madura, pindah menjadi anggota Kodim Kabupaten Madiun.8.      …………………………….. Gerak perpindahan status social yang dialami Kesebelasan Persebaya Surabaya.9.      …………………………….. Sewaktu musim panen padi tiba, warga desa krebet Jambon berbondong-bondong mencari pekerjaan sebagai buruh tani di Kauman selama musim panen.10.  …………………………….. Tenaga Kerja Indonesia yang sudah bertahun-tahun bekerja di Arab Saudi pulang kembali kedaerahnya masing-masing di Indonesia.11.  ………………………………Pak Basuni yang semula menjadi buruh tani pindah menjadi kuli batu dengan penghasilan yang sama seperti sebelumnya.12.  ………………………………. Perubahan atau perbedaan status social antar dua generasi atau lebih.13.  ………………………………. Karena daerahnya sering dilanda bencana gunung meletus, Pak Ramlan dan keluarganya pindah ke Kalimantan Tengah untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya.14.  ……………………………….. Perubahan atau perbedaan status social yang terjadi dalam satu generasi yang sama.15.  ………………………………… Beberapa orang nelayan Aceh terdampar di Srilangka. Kemudian mereka bekerja disana dan setelah sukses mereka memutuskan untuk menjadi warga Negara Srilangka.16.  …………………………………. Saiful Bahri warga Negara Malaysia yang setelah kawin dengan wanita dari Ponorogo, akhirnya menetap dan menjadi warga Negara Indonesia.17.  ………………………………….. Rini yang semula karyawan biasa, karena prestasinya ia diangkat sebagai kepala bagian pemasaran.18.  …………………………………… Pak Rudi orang terkaya di desanya menjadi miskin setelah rumahnya kebakaran.19.  ……………………………………. Sodik yang semula buruh bangunan pindah sebagai buruh pabrik20.  ……………………………………… Timbul kegelisahan karena takut turun kelapisan bawah Post Power Syndrome (frustasi, minder, dan mengisolasi)

Page 56: Laporan Ptk Sosiologi

Lampiran 5 : ANGKET SISWA

Nama : ............................................

Kelas : ………………………….... Nomor :……………………………

Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda cek ( V ) pada tempat yang telah disediakan :

1. Apakah menyenangkan atau membosankan proses pembelajaran materi mobilitas sosial yang menerapkan teknik tebak kata ? Jawab : a. Sangat menyenangkan : …………….. b, Agak menyenangkan : …………….. c. Agak membosankan : …………….. d. Membosankan : …………….. 2. Apakah sulit atau mudah mempelajari materi mobilitas sosial yang menggunakan penerapan teknik tebak kata ? Jawab :. a. Sangat mudah : …………….. b, Agak mudah : …………….. c. Agak sulit : …………….. d. Sulit : ……………..