laporan ptk hariyono

103
LAPORAN PTK PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 MARGAJAYA KECAMATAN METRO KIBANG LAMPUNG TIMUR DI SUSUN OLEH Nama : HARIYONO, S.PD.SD N I P : 19871010 200903 1 001 Unit Kerja : SDN 5 MARGAJAYA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR LAMPUNG 2013

Upload: day-wong-jowo

Post on 07-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Penelitian tindakan kelas

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ptk Hariyono

LAPORAN PTK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 MARGAJAYA KECAMATAN METRO

KIBANG LAMPUNG TIMUR

DI SUSUN OLEH

Nama : HARIYONO, S.PD.SDN I P : 19871010 200903 1 001Unit Kerja : SDN 5 MARGAJAYA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGAKABUPATEN LAMPUNG TIMUR

LAMPUNG2013

Page 2: Laporan Ptk Hariyono

i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKANPEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama : HARIYONO, S.PD.SD

NIM : 19871010 200903 1 001

Tempat Mengajar : SDN 5 Marga Jaya

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Rabu, 11 September 2013

Siklus 2, Rabu, 18 September 2013

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan: Rendahnya aktivitas dan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SD N 5 Marga Jaya Kecamatan

Metro Kibang Lampung Timur.

Metro Kibang, 28 September 2013

Menyetujui,

Kepala Sekolah, Penulis,

SUMARYO, S.Pd HARIYONO, S.Pd.SD

NIP. 19590604 198010 1 001 NIP. 19871010 200903 1 001

Page 3: Laporan Ptk Hariyono

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat, taufik serta hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

Penelitian Tindakan Kelas ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sunaryo, M.M selaku pengawas sekolah dasar Kecamatan Metro

Kibang

2. Kepada Bapak SUMARYO, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 5 Marga Jaya

yang memberikan izin dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran.

3. Kepada Ibu Ngatinah, S.Pd.SD selaku Teman Sejawat, yang telah membantu

penulis dalam melakukan perbaikan pembelajaran.

4. Bapak dan Ibu guru SDN 5 Marga Jaya, yang telah banyak memberikan

dukungan.

Penulis yakin bahwa dalam pembuatan laporan ini masih sangat banyak

terdapat kekurangan dan kesalahan. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan kepada kita semua pada umumnya. Amin.

Metro Kibang, 28 September 2013Penulis

HARIYONO, S.Pd.SD

NIP. 19871010 200903 1 001

Page 4: Laporan Ptk Hariyono

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………........... i

KATA PENGANTAR .......…………………………………………........... ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………......... iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v

I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………......... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………….............. 3

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....………………....... 4

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......…………........... 4

II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………........ 5

III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 17

A. Subjek Tempat, dan Waktu Penelitian…………........................... 17

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran……………….............. 17

C. Teknik Analisis Data ..................................................................... 21

IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………….................................... 22

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..........……… 22

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........……. 26

V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT……………………..... 29

A. Simpulan…………………………………………………............. 29

B. Saran Tindak Lanjut………………………………………….…... 29

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: Laporan Ptk Hariyono

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aktivitas siswa pra siklus ............................................................... 22

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa pra siklus ........................................................ 22

Tabel 3. Aktivitas siswa siklus I .................................................................. 23

Tabel 4. Hasil Belajar Siswa siklus I ............................................................ 24

Tabel 5. Aktivitas siswa siklus II .................................................................. 25

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa siklus II ............................................................ 25

Tabel 7. Aktivitas Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II .......................... 26

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II ..................... 27

Page 6: Laporan Ptk Hariyono

v

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif

pemecahan masalah, rumusan masalah)

2. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus 2, dan

lembar observasi.

3. Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus

Page 7: Laporan Ptk Hariyono

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram prosedur perbaikan............................................................ 18

Gambar 2. Hasil Belajar Siswa pra siklus........................................................ 23

Gambar 3. Hasil Belajar Siswa siklus I........................................................... 24

Gambar 4. Hasil Belajar Siswa siklus II.......................................................... 25

Gambar 5. Hasil Belajar Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II.................... 27

Page 8: Laporan Ptk Hariyono

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Idetifikasi Masalah

Menurut Oemar Hamalik (2001 : 28), belajar adalah “Suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.

Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial jasmani, etis atau budi

pekerti dan sikap. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan

segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa)

dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Trinandita

(1984) menyatakan bahwa “hal yang paling mendasar yang dituntut dalam

proses pembelajaran adalah keaktfan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan

siswa ataupun antar siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana

kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat

melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul

dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan

keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

Berdasarkan hasil observasi penulis pada pembelajaran Matematika

kelas V SD Negeri 5 Margajaya dan dari hasil tes formatif yang dilakukan

oleh penulis pada akhir pembelajaran. Terlihat masih rendahnya aktivitas

dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari 22 orang siswa hanya 6 orang

siswa yang mendapat nilai ≥ 70 atau sekitar 29%. Sedangkan yang lain

mendapat nilai di bawah 70.

Page 9: Laporan Ptk Hariyono

2

Berdasarkan hal tersebut di atas, atas bantuan Teman Sejawat dan

Kepala Sekolah dalam hasil diskusi, teridentifikasi masalah yang terjadi

yaitu:

a. Rendahnya hasil belajar siswa.

b. Kurangnya minat siswa mengikuti proses pembelajaran.

c. Penyajian materi kurang menarik.

d. Kurangnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam

penyampaian materi.

2. Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan hasil diskusi dengan Teman

Sejawat dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya

hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Penjelasan guru pada waktu mengajar sulit dimengerti oleh siswa

karena terlalu abstrak dan membingungkan.

b. Guru dalam mengajar jarang menggunakan alat peraga yang relevan.

c. Guru dalam mengajar cenderung monoton dan kurang variatif.

d. Minimnya minat siswa belajar mata pelajaran Matematika.

3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari masalah di atas, masalah yang difokuskan pada upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas

V SD Negeri 5 Margajaya dengan mengembangkan metode pembelajaran

yang sesuai. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan pendekatan

pembelajaran menggunakan pendekatan pelajaran cooperative tipe Number

Heads Together (NHT).

Pembelajaran ini lebih mendekatkan agar siswa aktif dalam kelompok.

Dimana dalam kelompok dibutuhkan kerja sama dan saling membantu satu

sama lain, karena model NHT ini mengharuskan siswa untuk dapat

menyelesaikan soal yang diberikan kepada setiap kelompok dan masing-

Page 10: Laporan Ptk Hariyono

3

masing harus bisa menyelesaikannya, karena setiap siswa dalam kelompok

tersebut akan diberi nomor oleh gurunya dan pada saatnya nanti setiap

nomor akan dipanggil satu persatu secara acak, sehingga mau tidak mau

siswa harus berusaha dengan keras menyelesaikan soal tersebut. Selain itu

dengan menggunakan metode ini siswa yang tadinya pasif dapat menjadi

aktif. Diharapkan dengan menggunakan metode NHT ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah pokok yang penulis

laporkan adalah rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa yang

disebabkan metode pembelajaran yang kurang sesuai, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe

Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya

Lampung Timur?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe

Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya

Lampung Timur?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian adalah:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Matematika

kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur dengan metode

pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT)

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas

V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur dengan metode

pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT)

Page 11: Laporan Ptk Hariyono

4

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada guru serta dapat dinikmati oleh siswa sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperaktif siswa lebih aktif

mengikuti pelajaran.

2. Bagi guru

Akan terjadi perubahan sikap guru yakni perbaikan dalam strategi

pembelajaran Matematika, serta memupuk rasa tanggung jawab dalam

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

3. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakkan dalam upaya

meningkankan proses belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 12: Laporan Ptk Hariyono

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian PTK

Menurut Carr dan Kemmis dalam Siswojo Hardjodipuro, dikatakan

bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk refleksi diri

yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam

situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas

dan kebenaran (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan

dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c)

situasi-situasi ( dan lembaga-lembaga ) tempat praktik-praktik tersebut

dilaksanakan (Harjodipuro, 1997).

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Harjodipuro bahwa PTK adalah suatu

pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan

mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar

kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau utuk mengubahnya. PTK

bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap

mengajar, dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk

bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK

mendorong guru untukberani bertindak dan berpikir kritis

dalammengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan

bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa dilakukannya

PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintropeksi, bercermin,

merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya

sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional untuk

selanjutnya, diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tersebut dapat

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspek

penalaran; keterampilan, pengetahuan hubungan sosial maupun aspek-aspek

lain yang bermanfaat bagi anak didik untuk menjadi dewasa.

Page 13: Laporan Ptk Hariyono

6

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif

terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai

peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap

tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu,

dilaksanakannya PTK di antaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

atau pangajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu

sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang

mengganjal di kelas.

Karakteristik dan Manfaat PTK

Ciri utama PTK adalah tindakan atau action yang nyata. Tindakan dalam

PTK berbeda dengan tindakan pada penelitian eksperimen yang harus taat

azas, ketat dengan aturan dan pengawasan terhadapa perlakuan yang

diberikan. Tindakan dalam PTK dilakukan pada situasi alamiah, artinya

dalam suasana kelas seperti biasa, bukan dalam suasana laboratorium seperti

halnya dalam penelitian eksperimen. Hal itu dilakukan karena hasil PTK

khusus ditujukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis di

kelas. Tindakan dalam konteks ini merupakan sesuatu kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan kelas, kegiatan

tersebut dilakukan dalam rangkaian siklus kegiatan.

PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus

berulang. Setiap siklus terdiri atas empatkegiatan utama, yaitu: (a)

perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.

Manfaat PTK bagi guru secara langsung adalah dapat memperbaiki

pembelajaran, manfaat-manfaat lainnya adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan

guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK

yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk

berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat

di jurnal ilmiah.

Page 14: Laporan Ptk Hariyono

7

2. Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan

menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung

profesionalisme dan karir guru.

3. Mampu mewujudkan kerja sama, kolaborasi, dan atau sinergi antar guru

dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama

memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu

pembelajaran.

4. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum

atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal,

sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi

kebutuhansiswa.

5. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,

ketertarikkan,kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun

dapat meningkatkan.

6. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,

menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi,

metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran

demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Prosedur PTK

Prosedur pengembangan inovasi pembelajaran melalui PTK tersebut

dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a) mengidentifikasi masalah pembelajaran

b) menganalisis dan merumuskan masalah pembelajara

c) merencanakan tindakan berdasarkan rumusan masalah

d) melaksanakan tindakan, observasi, dan asesmen

e) menganalisis data hasil observasi dan asesmen serta interpretasi

f) melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut untuk siklus

berikutnya.

Page 15: Laporan Ptk Hariyono

8

B. Teori Belajar

Menurut Gage dan Berliner dalam Dimyanti dan Mujiono teori belajar

behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat

diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui

rangsangan (stimulans) yang meNIMbulkan hubungan perilaku reaktif

(respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah

lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi

penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa

reaksi fifik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat

da kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).(Dimyanti:1994)

Teori Behavioristik:

1. Mementingkan faktor lingkungan

2. Menekankan pada faktor bagian

3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan

metode obyektif.

4. Sifatnya mekanis

5. Mementingkan masa lalu

Aplikasi Teori Behavioristik terhadap Pembelajaran Siswa

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori behavioristik adalah ciri-

ciri kuat yang mendasarinya yaitu:

a. Mementingkan pengaruh lingkungan

b. Mementingkan bagian-bagian

c. Mementingkan peranan reaksi

d. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur

stimulus respon

e. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya

f. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan

g. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Page 16: Laporan Ptk Hariyono

9

C. Karakteritik Peserta Didik

Sedang menurut Thornburg (1984) anak sekolah dasar merupakan

individu yang sedang berkembang, barang kali tidak perlu lagi diragukan

keberaniannya. Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam perubahan

fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka dalam

menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Anak kelas

lima, memilki kemampuan tenggang rasa dan kerja sama yang lebih tinggi,

bahkan ada di antara mereka yang menampakan tingkah laku mendekati

tingkah laku anak remaja permulaan.

Menurut Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan

intelektual yaitu : kedewasaan (maturation), pengalaman fisik (physical

experience), penyalaman logika matematika (logical mathematical

experience), transmisi sosial (social transmission), dan proses keseimbangan

(equilibriun) atau proses pengaturan sendiri (self-regulation ) Erikson

mengatakan bahwa anak usia sekolah dasar tertarik terhadap pencapaian

hasil belajar.

Mereka mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan

pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan

keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang

dapat mereka raih, namun perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan

dapat memaksa mereka berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri,

sehingga menghambat mereka dalam belajar. Piaget mengidentifikasikan

tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu : (a) tahap

sensorik motor usia 0-2 tahun, (b) tahap operasional usia 2-6 tahun, (c) tahap

opersional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun, (d) tahap operasional formal

usia 11 atau 12 tahun ke atas.

Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap

operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis,

masih sangat terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak mampu

berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek kongkrit, dan mampu

melakukan konservasi.

Page 17: Laporan Ptk Hariyono

10

Pada usia ini mereka masuk sekolah umum, proses belajar mereka tidak

hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena mereka sudah diperkenalkan

dalam kehidupan yang nyata di dalam lingkungan masyarakat. Nasution

(1992) mengatakan bahwa masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai

beberapa sifat khas sebagai berikut : (1) adanya minat terhadap kehidupan

praktis sehari-hari yang kongkrit, (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin

belajar, (3) menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan

mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan

sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, (4) pada umumnya anak

menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan

sendiri, (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai

ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, (6) anak pada masa ini gemar

membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.

Seperti dikatakan Darmodjo (1992) anak usia sekolah dasar adalah anak

yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual,

emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan

pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga

terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini

suatu faktor yang meNIMbulkan adanya perbedaan individual pada anak-

anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama.

D. Metode Pembelajaran Cooperative Learning

Menurut jaskartin pengertian ”suatu sikap atau perilaku bersama dalam

belajar atau membantu sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam

kelompok, yang dari 2 orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat

dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok tersebut.

Kemudian menurut Ibrahim (2003: 3) menyatakan bahwa “Pembelajaran

cooperative merupakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat

saling bekerja sama sehingga yang diperoleh baik dan akan mendapat

sebuah hadiah”.

Menurut Ibrahim (2000: 6) “Teknik-teknik pembelajaran cooperative

lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan

Page 18: Laporan Ptk Hariyono

11

pengalaman-pengalaman belajar individu atau kompetitif”. Hal tersebut

menunjukkan pembelajaran cooperative memiliki dampak yang amat positif

untuk siswa yang rendah hasil belajarnya, dan penyesuaian sosial yang lebih

baik dari pada suasana belajar dengan persaingan atau kompetensi dan

memisah-misahkan. Dalam pembelajaran cooperative memandang

keberhasilan belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru,

melainkan juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran yaitu teman

sebaya. Keberhasilan belajar akan semakin baik bilamana dilakukan secara

bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstuktur

dengan teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, sehingga proses

penerimaan dan pemahaman siswa akan mudah dan cepat terhadap materi

yang dipelajari

Menurut Sidharta (2004 : 7) kajian terhadap tipe – tipe pembelajaran

kooperatip dengan model lainya termasuk belajar kelompok dengan

mengemukakan 6 (enam) ciri utama. Adapun pembelajaran cooperative

antara lain:

1. Kelompok memiliki tujuan

2. Menekankan kepada akuntabilitas individu

3. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama

4. Penekanan pada kompetensi kelompok, bukan kompetensi individu

5. Spasialisasi tugas tiap anggota kelompok

6. Menjembati adaptasi kebutuhan individu

Selain memiliki ciri–ciri tersebut, hasil penelitian Lundgred dalam

Ibrahim (2000:18) pembelajaran model kooperatif juga mempunyai manfaat.

Manfaat cooperative learning antara lain.

1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas

2. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

3. Memperbaiki sikap terhadap materi, guru dan sekolah

4. Memperbaiki kehadiran

5. Angka putus sekolah semakin rendah

6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar

Page 19: Laporan Ptk Hariyono

12

7. Prilaku menggangu menjadi lebih kecil

8. Menggurangi konflik antara pribadi

9. Mengurangi sifat apatis

10. Pemahaman yang lebih mendalam

11. Meningkatkan motivasi

12. Hasil belajar menjadi lebih tinggi

Menurut Sidharta (2004 : 12) langkah–langkah pembelajaran cooperative

memiliki 6 fase yang terjadi di bawah ini, antara lain :

Fase 1 Menyediakan objek

pengamatan

Guru mengemukakan tujuan memotivasi siswa

untuk belajar menyediakan objek dan pembuat

perangkat pembelajaran

Fase 2 Menyajikan

informasi

Guru menyediakan informasi kepada siswa

secara persentasi verbal maupun dengan tulisan

Fase 3 Mengorganisasikan

siswa dalam belajar

kelompok

Guru mnjelaskan kepada siswa bagaimana

siswa membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar mampu

melakukan diskusi secara efisien

Fase 4 Membimbing dan

bekerja

Guru membimbing kelompok belajar saat

mereka mengerjakan hasil kerjanya

Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar atau masing–

masing kelompok menyajikan hasil kerjanya

Fase 6 Mengenali presentasi Guru mencari cara–cara untuk mengenali usaha

dan prestasi individu juga kelompoknya dan

memberikan penghargaan terhadap usaha

kelompok maupun individu

E. Aktivitas Belajar

Belajar menurut Sardiman ( 2000 : 95 ) bahwa “ pada prinsipnya belajar

adalah berbuat “ berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan

kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

Dari pendapat tersebut belajar dapat dipandang sebagai proses perubahan

tingkah laku pada diri siswa seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,

Page 20: Laporan Ptk Hariyono

13

sikap dan kemampuan mewujudkan proses yang khas untuk mendorong dan

mengorganisasikan aktivitasnya. Dengan demikian belajar merupakan

bagian dari aktivitas.

Pendapat serupa dinyatakan oleh Juhri ( 2006 : 81 ) “ Belajar adalah

suatu proses yang memerlukan aktivitas, artinya orang yang belajar harus

ikut serta dalam prosees peembelajaran yang di lakukan secara aktif. Orang

yang belajar itu mempelajari apa saja yang di lakukanya, apa saja yang

dipikirkanya dan apa saja yang dirasakannya.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar

adalah kegiatan yang dilakukan siswa berupa keaktifan dan

keterlibatanlangsung dalam proses belajar untuk mencapai hasil belajar yang

maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada prinsipnya

adalah keterkaitan dengan keaktifan siswa yang di lakukan dalam proses

pembelajaran.

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian

disekolah merupakan area untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis

aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa disekolah. Aktivitas siswa tidak

cukup hanya mendengar dan mencatat. Seperti lazim terdapat disekoloh-

sekolah tradisional.

Penjabaran-penjabaran di atas menunjukan bahwa aktivitas belajar di

sekolah cukup kompleks dan bervariasi serta merupakan unsur yang sangat

penting dalam kegiatan belajar.kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah

kegiatan yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar. Kegiatan belajar

ini ditentukan bagaimana interaksi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran

tesebut. Semakin aktif siswa dalam proses pembelajaran maka semakin

terhadap materi pembelajaran, karena pada pfinsipnya belajar yang paling

baik adalah siswa itu belajar, mempelajari apa saja yang dilakukannya,

dirasakanya dan dipikirkannya.

Page 21: Laporan Ptk Hariyono

14

Menurut Sudirman (2006 : 10) Aktifitas dapat digolongkan menjadi

beberapa macam antara lain :

1. Visual activities, yang termasuk didalamnya adalah membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain.

2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interaksi.

3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan, uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

4. Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

5. Drawing activities, misalnya: menggambarkan, membuat grafik, peta,

diagram.

6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan

beternak.

7. Mental activities, sebagai contoh menggapai, mengingat, memecahkan

soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Emotional activities, seperti: menurut minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

F. Hasil belajar

Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan usaha belajar

dinamakan hasil belajar , hasil belajar disekolah pada dasarnya merupakan

prestasikan belajar siswa yang dapat menjadi undikasi dan hasil proses

pembelajaran di sekolah.

Menurut Surakhman (1980:22) bahwa ”hasil belajar adalah suatu angka,

indeks yang menentukan berhasi tidaknya seseorang dalam belajar”.

Sedangkan menurut Damyati dan Mudjimo (1994:4) menyatakan bahwa:

“Hasil belajar merupakan hasil dari suatu tindak interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar dapat di bagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan

dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur,

seperti tertuang dalam rapor, angka dalam ijazah dampak pengiring adalah

Page 22: Laporan Ptk Hariyono

15

terapan pengetahuan ijazah dampak pengiring adalah terapan pengetahuan

dan kemampuan di bidang lain suatu transper belajar”.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang di

peroleh dari suatu tindak belajar pada akhir proses pembelajaran berupa

suatu angka yang menentukan hal yang sangat penting untuk mengetahui

sejauh mana penguasaan materi yang di capai siswa. Adapun manfaat bagi

guru adalah sebagai cara mengajar metode yang di gunakan pengelolaan

kelas dan aktivitas guru.

Menurut Arikunto ( 2003 : 4 ) bahwa “ pembelajaran bukanlah satu –

satunya faktor yang menentukan hasil belajar karena hasil belajar

merupakan hasil kerja yang sangat kompleks “ faktor – faktor yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi :

1. Faktor internal yaitu fakttor yang tibul dari siswa itu sendiri, yang

sifatnya :

a) Psikologi, sifat : intergrasi, kemauan, minat, sikap, dan perhatian

b) Biologis yaitu keadaan leleh, cacat badan, kurang pendengaran dan

lain–lain.

2. Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar dari anak seperti berasal

dari :

a) Faktor lingkungan sekitar yaitu meliputi interaksi guru dengan murid,

cara penyajian bahan pelajaran, kurikulum, pelaksanaan disiplin,

metode mengajar, tugas pokok.

b) Faktor lingkungan keluarga yaitu meliputi cara mendidik anak,

suasana keluarga, perhatian orang tua, keadaan sosial ekonomi, latar

belakang kebudayaan dan lain–lain.

c) Faktor lingkungan masyarakat yang meliputi media masa, teman

bergaul, cara hidup lingkungan.

Page 23: Laporan Ptk Hariyono

16

G. Pembelajaran Matematika SD

Terkait dengan pembelajaran matematika, banyak kecenderungan baru

yang tumbuh dan berkembang di banyak Negara sebagai inovasi dan

reformasi model pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tantangan

sekarang dan mendatang. Beberapa diantaranya adalah model-model

contextual learning, cooperative learning, problem solving, consep dan writing

in mathematics.

Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain

abstrak, deduktif, konsisten dan logis. Soejadi (1999:22) menyatakan bahwa

keabstrakan matematika karena obyek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep,

operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang

tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari dan

pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika (masih

lebih baik daripada membenci atau “alergi” terhadap matematika). Ini berarti

perlu ada “jembatan” yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap

terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.

Model pembelajaran matematika yang berkembang didasarkan pada

teori-teori belajar. Hakikat dari teori-teori belajar yang sesuai dengan

pembelajaran matematika perlu dipahami sungguh-sungguh sehingga tidak

keliru dalam menerapkannya. Teori-teori belajar itu menjadi tidak berguna

jika maka dari konsep-konsep yang dikembangkan tidak dipahami dengan

baik. Jika suatu teori belajar ternyata efektif untuk untuk membantu menolong

guru menjadi lebih professional, yaitu meningkatkan kesadaran guru bahwa

mereka wajib menolong siswa mengintegrasikan konsep baru dengan konsep

yang sudah ada maka teori itu berharga dan patut dipertimbangkan.

Page 24: Laporan Ptk Hariyono

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN 5 Margajaya

Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 22

Siswa. Terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

2. Tempat Penelitian

Tempat Pelaksanaan Perbaikan ini adalah :

Nama Sekolah : SD Negeri 5 Marga Jaya

Kelas / Semester : V (Lima) / I (Satu)

Kecamatan : Metro Kibang

3. Waktu Penelitian

Waktu Pelaksanaan adalah dari tanggal 11 September 2013 – 18

September 2013 dengan rincian sebagai berikut:

No Hari / Tanggal WaktuMata

PelajaranKeterangan

1. 04 September 2012 07.30-08.40 Matematika Pembelajaran orieantasi

2. 11 September 2013 07.30-08.40 Matematika RPP 1

3. 18 September 2013 07.30-08.40 Matematika RPP 2

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Kegiatan perbaikan pembelajaran Matematika dengan model

pembelajaran cooperative di laksanakan dalam dua siklus pembelajaran yang

meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap

siklus perbaikan penulis dibantu oleh Teman Sejawat.

Page 25: Laporan Ptk Hariyono

18

ORIENTASI

SIKLUS ke-1 SIKLUS ke-2

KESIMPULAN/

HASIL AKHIRRencana Siklus ke-1 Refleksi ke-2

Pelaksanaan ke-1Pengumpulan Data ke-

2

Pengumpulan Data ke-

1Pelaksanaan ke-2

Refleksi ke-1 Rencana Siklus ke-2

Gambar 1. Diagram prosedur perbaikan pembelajaran

Berikut deskripsi dari prosedur kegiatan tiap siklus :

1. Siklus I

Perencanaan

Berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran pra

siklus guru dengan bantuan rekan sejawat dan supervisor yang selanjutnya

disebut tim peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Membuat desain pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan

belajar mengajar yaitu model pembelajaran cooperative learning.

b. Menentukan pokok bahasan

c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan pendekatan

belajar yang di maksud.

e. Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen

pengumpulan data.

f. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.

Page 26: Laporan Ptk Hariyono

19

Pelaksanaan / Tindakan

Pada tahap ini di laksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran cooperative tipe NHT, di awali oleh guru kelas. Adapun

langkah – langkahnya yaitu:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai dalam proses

pembelajaran.

b. Memberi gambaran materi apa yang akan dipelajari.

c. Memberi tes awal.

d. Menjelaskan materi secara umum sesuai dengan rencana pembelajaran.

e. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5–6 orang anak

perkelompok, setiap kelompok mendapat nomor 1-6 atau sebanyak

jumlah anak perkelompok.

f. Guru memberikan tugas yang dikerjakan siswa secara berkelompok.

g. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap benar dan memastikan

tiap kelompok dapat mengerjakannya.

h. Guru mengambil salah satu nomor secara acak, siswa dengan nomor

yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.

i. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor lain.

j. Kesimpulan.

k. Melakukan post-test pada di akhir pembelajaran.

Pengamatan

Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan bersama

dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru mitra sebagai obsever

dengan menggunakan lembar pengamatan seperti mengamati aktivitas siswa

terhadap penetapan model cooperative. Aktivitas siswa yang di amati yaitu :

a. Mengajukan pertanyaan

b. Bekerja dalam kelompok

c. Bekerja mandiri

d. Menunjukkan inisiatif

e. Melakukan dengan semangat

Page 27: Laporan Ptk Hariyono

20

f. Menunjukan kemampuan

g. Meminta penjelasan ketika perlu

h. Menjawab pertanyaan

i. Senang melakukan kegiatan

j. Lebih banyak diam/ pasif

Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis, memahami dan membuat perbaikan

berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Dalam tahap refleksi ini

dilakukan analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan yang di

jumpai dalam pembelajaran dan memperbaiki kelemahan untuk siklus

berikutnya.

2. Siklus II

Perencanaan

Berdasarkan pengamatan dan refleksi dari siklus I maka peneliti akan

melakukan kegiatan sebagai berikut pada siklus II:

a. Menetapkan Hal – hal yang akan di perbaiki

b. Menyusun rencana pembelajaran siklus II

c. menetapkan alat evaluasi

d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )

e. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran II

f. Mengambil data kegiatan II dan menganalisa data tersebut.

g. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.

Pelaksanaan / Tindakan

Pada tahap ini di laksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran cooperative tipe NHT, berdasarkan refleksi pada siklus I.

Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada siklus

I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus II

dengan tahap-tahap yang sama dengan siklus I.

Page 28: Laporan Ptk Hariyono

21

Pengamatan

Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan bersama

dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru mitra sebagai obsever

dengan menggunakan lembar pengamatan seperti mengamati aktivitas siswa

terhadap penetapan model cooperative. Aktivitas siswa yang di amati pada

siklus II sama dengan aktivitas yang diamati pada siklus I yaitu :

a. Mengajukan pertanyaan

b. Bekerja dalam kelompok

c. Bekerja mandiri

d. Menunjukkan inisiatif

e. Melakukan dengan semangat

f. Menunjukan kemampuan

g. Meminta penjelasan ketika perlu

h. Menjawab pertanyaan

i. Senang melakukan kegiatan

j. Lebih banyak diam/ pasif

Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis, memahami dan membuat perbaikan

berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Dalam tahap refleksi pada

siklus II dilakukan analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan

yang di jumpai dalam pembelajaran dan akan disimpulkan dan ditindak

lanjuti.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif. Dalam penelitian ada beberapa data kuantitatif

namun analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan penyimpulan

lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata amatan atau persentase amatan

Page 29: Laporan Ptk Hariyono

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a. Dari temuan data yang diperoleh penulis dan berdasarkan diskusi dengan

Teman Sejawat, bahwa selama pembelajaran perbaikan dilaksanakan dua

siklus, baik pembelajaran pra siklus, pembelajaran perbaikan siklus I dan

pembelajaran perbaikan siklus II terdapat kemajuan.

b. Pada pembelajaran pra siklus dilaksanakan pencapaian harapan

berdasarkan prestasi yang ada sebagai titik awal untuk mengetahui ada

atau tidaknya kemajuan minat, kreatifitas, motivasi belajar siswa serta

hasil belar siswa. Berikut ini adalah data hasil observasi pada tahap pra

siklus :

Tabel 1. Aktivitas siswa pada tahap pra siklus.

No Aktivitas yang diamati Frekuensi1. Mengajukan pertanyaan 12. Bekerja dalam kelompok 153. Bekerja mandiri 124. Menunjukkan inisiatif 85. Melakukan dengan semangat 126. Menunjukan kemampuan 137. Meminta penjelasan ketika perlu 58. Menjawab pertanyaan 79. Senang melakukan kegiatan 1410. Lebih banyak diam/ pasif 7

Tabel 2. Hasil belajar siswa pada tahap pra siklus.

No Nilai Frekuensi Persentase

1. 91-100 0 0

2. 81-90 2 11,1

3. 71-80 3 16,7

4. 61-70 9 50,0

5. 51-60 3 16,7

6. 41-50 1 5,6

Total 18 100

Page 30: Laporan Ptk Hariyono

23

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

Nilai

Persen

tase

Gambar 2. Diagram nilai pra siklus

c. Pada siklus I dilaksanakan boleh dikatakan bahwa proses perbaikan

pembelajaran berhasil dengan baik, disebabkan pada waktu proses

perbaikan pembelajaran guru menggunakan metode cooperative learning

tipe number heads together. Berikut ini adalah data hasil observasi pada

tahap siklus I:

Tabel 3. Aktivitas siswa pada tahap siklus I.

No Aktivitas yang diamati Frekuensi

1. Mengajukan pertanyaan 4

2. Bekerja dalam kelompok 18

3. Bekerja mandiri 16

4. Menunjukkan inisiatif 12

5. Melakukan dengan semangat 16

6. Menunjukan kemampuan 15

7. Meminta penjelasan ketika perlu 6

8. Menjawab pertanyaan 11

9. Senang melakukan kegiatan 18

10. Lebih banyak diam/ pasif 6

Page 31: Laporan Ptk Hariyono

24

Tabel 4. Hasil belajar siswa pada tahap siklus I.

No Nilai Frekuensi Persentase

1. 91-100 1 4,5

2. 81-90 6 27,3

3. 71-80 6 27,3

4. 61-70 8 36,4

5. 51-60 1 4,5

6. 41-50 0 0,0

Total 22 100

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai

Persen

tase

Gambar 3. Diagram nilai siklus I

d. Pada siklus II, untuk mata pelajaran Matematika penulis

membandingkan dengan data perolehan pada siklus Pra siklus dan siklus

I. Dengan melihat persentase keberhasilan siswa dari nilai tes formatif

ternyata terdapat kemajuan yang cukup baik. Dari hasil perbaikan

pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan harapan dan tujuan meskipun

dari kedua siklus tidak satupun dapat mencapai 100% keberhasilan.

Karena sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat intelegensi siswa kelas V

di SD Negeri 5 Margajaya berbeda-beda. Disamping itu bahwa dalam

proses pembelajaran banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berikut ini adalah data hasil observasi pada tahap siklus II:

Page 32: Laporan Ptk Hariyono

25

Tabel 5. Aktivitas siswa pada tahap siklus II.

No Aktivitas yang diamati Frekuensi

1. Mengajukan pertanyaan 8

2. Bekerja dalam kelompok 20

3. Bekerja mandiri 16

4. Menunjukkan inisiatif 12

5. Melakukan dengan semangat 16

6. Menunjukan kemampuan 15

7. Meminta penjelasan ketika perlu 9

8. Menjawab pertanyaan 15

9. Senang melakukan kegiatan 20

10. Lebih banyak diam/ pasif 2

Tabel 6. Hasil belajar siswa pada tahap siklus II.

No Nilai Frekuensi Persentase

1. 91-100 2 9,1

2. 81-90 8 36,4

3. 71-80 8 36,4

4. 61-70 4 18,2

5. 51-60 0 0,0

6. 41-50 0 0,0

Total 22 100

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

Nilai

Persen

tase

Gambar 4. Diagram nilai siklus II

Page 33: Laporan Ptk Hariyono

26

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pada pembelajaran pra siklus langkah yang di tempuh adalah melakukan

pembelajaran secara umum, pada proses ini melakukan tatap muka sebagai

dasar untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran. Setelah di dapat data mengenai hasil pembelajaran maka

siklus I merupakan pembelajaran perbaikan dari tahap pra siklus. Perbaikan

pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran hasil pembelajaran dari

siklus I.

Berikut adalah data keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran pra

siklus, siklus I dan Siklus II.

Tabel 7. Aktivitas belajar siswa tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II

No Kriteria KeaktifanPra Siklus Siklus I Siklus II

Frek.

% Frek. % Frek. %

1. Mengajukan pertanyaan 1 4,8 4 18,2 8 36,4

2. Bekerja dalam kelompok 15 71,4 18 81,8 20 90,9

3. Bekerja mandiri 12 57,1 16 72,7 16 72,7

4. Menunjukkan inisiatif 8 38,1 12 54,5 12 54,5

5. Melakukan dengan semangat 12 57,1 16 72,7 16 72,7

6. Menunjukan kemampuan 13 61,9 15 68,2 15 68,2

7. Meminta penjelasan ketika perlu 5 23,8 6 27,3 9 40,9

8. Menjawab pertanyaan 7 33,3 11 50,0 15 68,2

9. Senang melakukan kegiatan 14 66,7 18 81,8 20 90,9

10. Lebih banyak diam/ pasif 7 33,3 6 27,3 2 9,1

Dari tabel di atas terlihat jelas peningkatan aktivitas siswa dari tahap pra siklus,

siklus I, dan siklus II, serta terjadi penurunan jumlah siswa yang pasif.

Page 34: Laporan Ptk Hariyono

27

Tabel 8. Hasil belajar siswa tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II

No NilaiPra Siklus Siklus I Siklus II

Frek. % Frek. % Frek. %

1. 91-100 0 0,0 1 4,5 2 9,1

2. 81-90 2 9,5 6 27,3 8 36,4

3. 71-80 4 19,0 6 27,3 8 36,4

4. 61-70 10 47,6 8 36,4 4 18,2

5. 51-60 4 19,0 1 4,5 0 0,0

6. 41-50 1 4,8 0 0,0 0 0,0

Total 21 21 100 22 100 22

Dari tabel di atas terlihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari tahap pra

siklus, siklus I, dan siklus II.

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra siklusSiklus ISiklus II

Nilai

Persen

tase

Gambar 5. Diagram nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II

Keterangan : a. Jumlah Siswa : 22 siswa

b. Siswa hadir pada tahap pra siklus : 21 siswa

c. Siswa hadir pada tahap siklus I : 22 siswa

d. Siswa hadir pada tahap siklus II : 22 siswa

e. Frek. : Frekuensi

Page 35: Laporan Ptk Hariyono

28

Dengan melihat data perolehan dan refleksi maka aktivitas dan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning

tipe Number Heads Together meningkat, hal ini dapat dilihat pada siklus II

dalam pelaksanaan perbaikan II. Penulis dalam menulis menitik beratkan pada

peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran melalui

metode pembelajaran cooperative.

Page 36: Laporan Ptk Hariyono

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian perbaikan pembelajaran ini

penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads

Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung

Timur.

2. Penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads

Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung

Timur.

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

Pada kesempatan ini, penulis memberikan saran dan tindak lanjut sebagai

berikut:

1. Siswa sebaiknya menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai

(menyiapkan peralatan kerja kelompok yang dibutuhkan).

2. Guru hendaknya melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan

penguatan serta mencari variasi baru dalam memberikan penguatan di

samping keterampilan mengajar yang lain.

3. Pihak sekolah hendaknya mendukung segala bentuk inovasi dari guru

dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas pembelajaran termasuk alat

peraga.

Page 37: Laporan Ptk Hariyono

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi dan Supardi. 2003. Dasar – dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Dimyanti, dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Ibrahim, Muslimin. 2002. Pembelajaran Cooperative. Surabaya : Unesa Universitas Press.

Jaskarti, Etty. 2004. Model Pembelajaran Cooperative. Bandung : Depdiknas P3G.

Juhri, A. M. 2006. Landasan dan wawasan Pendidikan Suatu Pendekatan Kompetensi Guru. Metro : Lembaga Penelitian UM Metro Press.

Lie, Anita. 2004. Coomperative Learning : Memperhatikan Coomperative Learning di Ruang – Ruang Kelas. Jakarta : PT. Gramedia.

Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt. Raja Grafindo Persada.

Sidharta, Arief. 2004. Pembelajaran Cooperative. Bandung : Depdiknas P3G Matematik

Page 38: Laporan Ptk Hariyono

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 39: Laporan Ptk Hariyono

31

Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas

Aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah pada pembelajaran Matematika kelas V SDN 5 Marga Jaya Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.

Identifikasi Masalah a. Rendahnya hasil belajar siswa.b. Kurangnya minat siswa mengikuti proses

pembelajaran.c. Penyajian materi kurang menarik.d. Kurangnya metode pembelajaran yang digunakan

oleh guru dalam penyampaian materi.

Analisis Masalah Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Penjelasan guru pada waktu mengajar sulit dimengerti oleh siswa karena terlalu abstrak dan membingungkan.

b. Guru dalam mengajar jarang menggunakan alat peraga yang relevan.

c. Guru dalam mengajar cenderung monoton dan kurang variatif.

d. MiNIMnya minat siswa belajar mata pelajaran Matematika.

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari masalah di atas, masalah yang difokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 5 Margajaya dengan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT).

Rumusan Masalah a. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur?

b. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur?

Page 40: Laporan Ptk Hariyono

32

JURNAL BIMBINGAN TEMAN SEJAWAT PTK

Nama Guru : HARIYONO, S.Pd.SD

NIP : 19871010 200903 1 001

Mengajar di Kelas : V (Lima)

Sekolah : SDN 5 Marga Jaya

NoHari/

tanggalKegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut

Paraf

PenulisTeman sejawat

1. Selasa/10

September

2013

Mendiskusikan

RPP perbaikan

mata pelajaran

matematika

kelas V siklus

I

Susunan langkah

kegiatan pada

lembar kerja

siswa kurang

sistematis

Perbaiki

susunan

langkah

kegiatan pada

lembar kerja

siswa

2. Rabu/11

September

2013

Mengamati

pelaksanaan

perbaikan

pembelajaran

matematika

kelas V siklus

I

- Siswa terlibat

aktif dalam

kerja

kelompok

- Penjelasan

guru tentang

langkah-

langkah

kegiatan kerja

kelompok

terlalu cepat

Atur tempo

dalam

menjelaskan

dan cek

pemahaman

siswa dengan

memberi

kesempatan

bertanya

3. Selasa/17

September

2013

Mendiskusikan

RPP, LKS dan

alat peraga

mata pelajaran

matematika

kelas V siklus

II

- RPP dan LKS

sudah baik

- Alat peraga

terlalu kecil

Sesuaikan

ukuran alat

peraga dengan

jarak pandang

siswa yang

duduk paling

belakang

Page 41: Laporan Ptk Hariyono

33

NoHari/

tanggalKegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut

Paraf

PenulisTeman sejawat

4. Rabu/18

September

2013

Mengamati

pelaksanaan

perbaikan

pembelajaran

matematika

kelas V siklus

II

Ada 1 kelompok

yang

mengumpulkan

LKS melebihi

waktu yang di

tentukan

Berikan

bimbingan

lebih kepada

siswa yang

dianggap

kurang

memahami

materi

Mengetahui, Metro Kibang, 20 September 2013

Kepala Sekolah Teman Sejawat,

SUMARYO, S.Pd NGATINAH, S.Pd.SD

NIP. 19590604 198010 1 001 NIP. 19591014 198203 2 005

Page 42: Laporan Ptk Hariyono

34

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS/ SEMESTER : V/ I

HARI DAN TANGGAL : Rabu, 11 September 2013

TUJUAN PERBAIKAN : Setelah proses belajar mengajar selesai siswa

mampu menjawab pertanyaan guru yang diajukan

kepada seluruh kelas dengan tepat.

No Aspek Yang DiobservasiKemunculan

KeteranganAda Tidak

1. Kejelasan penyajian √ Baik

2. Penggunaan contoh dan ilustrasi √ Baik

3. Pemberian penguatan √ Baik

4. Membuka dan menutup pelajaran √ Baik

5. Membuka dan menutup pelajaran √ Baik

6. Menggunakan alat peraga √ Baik

7. Variasi suara √ Baik

8. Pemusatan perhatian √ Baik

9. Gerakan badan dan mimik √ Baik

10. Perubahan posisi guru √ Baik

11. Kegiatan kelompok √ Kurang Baik

12. Kegiatan berpasangan √ Kurang Baik

13 Kegiatan perorangan √ Baik

Pengamat

NGATINAH, S.Pd.SD

NIP. 19591014 198203 2 005

Page 43: Laporan Ptk Hariyono

35

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS/ SEMESTER : V/ I

HARI DAN TANGGAL : Rabu, 18 September 2013

TUJUAN PERBAIKAN : Setelah proses belajar mengajar selesai siswa

Mampu menjawab pertanyaan guru yang diajukan

kepada seluruh kelas dengan tepat.

No Aspek Yang DiobservasiKemunculan

KeteranganAda Tidak

1. Kejelasan penyajian √ Baik

2. Penggunaan contoh dan ilustrasi √ Baik

3. Pemberian penguatan √ Baik

4. Membuka dan menutup pelajaran √ Baik

5. Membuka dan menutup pelajaran √ Baik

6. Menggunakan alat peraga √ Baik

7. Variasi suara √ Baik

8. Pemusatan perhatian √ Baik

9. Gerakan badan dan mimik √ Baik

10. Perubahan posisi guru √ Baik

11. Kegiatan kelompok √ Kurang Baik

12. Kegiatan berpasangan √ Baik

13 Kegiatan perorangan √ Baik

Pengamat

NGATINAH, S.Pd.SD

NIP. 19591014 198203 2 005

Page 44: Laporan Ptk Hariyono

36

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA PRA SIKLUS

Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa

No. Nama SiswaAspek yang dinilai/ observasi

KetA B C D E F G H I J

1 N.A.M2 T.T.S3 W.A4 Y.N.S5 A.E6 A.P7 K.P8 D.K9 D.S10 D.P11 D.R12 F.T13 A.K.R14 I.S15 M.FA16 M.I17 N.N18 P.D.H19 T.W.L20 T.P21 J.W22 A.M.A

JumlahPersentase ( %)

Keterangan Aspek yang diobservasi:A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuanB = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perluC = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaanD = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatanE = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif

Teman Sejawat

NGATINAH, S.Pd.SD NIP. 19591014 198203 2 005

Page 45: Laporan Ptk Hariyono

37

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I

Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa

No. Nama SiswaAspek yang dinilai/ observasi

KetA B C D E F G H I J

1 N.A.M2 T.T.S3 W.A4 Y.N.S5 A.E6 A.P7 K.P8 D.K9 D.S10 D.P11 D.R12 F.T13 A.K.R14 I.S15 M.FA16 M.I17 N.N18 P.D.H19 T.W.L20 T.P21 J.W22 A.M.A

JumlahPersentase ( %)

Keterangan Aspek yang diobservasi:A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuanB = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perluC = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaanD = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatanE = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif

Teman Sejawat

NGATINAH, S.Pd.SD NIP. 19591014 198203 2 005

Page 46: Laporan Ptk Hariyono

38

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa

No. Nama SiswaAspek yang dinilai/ observasi

KetA B C D E F G H I J

1 N.A.M2 T.T.S3 W.A4 Y.N.S5 A.E6 A.P7 K.P8 D.K9 D.S10 D.P11 D.R12 F.T13 A.K.R14 I.S15 M.FA16 M.I17 N.N18 P.D.H19 T.W.L20 T.P21 J.W22 A.M.A

JumlahPersentase ( %)

Keterangan Aspek yang diobservasi:A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuanB = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perluC = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaanD = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatanE = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif

Teman Sejawat

NGATINAH, S.Pd.SDNIP. 19591014 198203 2 005

Page 47: Laporan Ptk Hariyono

39

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) I

Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/ 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat

Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar

Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar

D. Tujuan Perbaikan

Melalui pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe number heads

together ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Karakter siswa yang diharapkan :

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,

Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi

E. Materi Ajar

Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar

Menunjukkan kesebangun antarbangun datar

Menentukan simetri lipat dan simetri putar

F. Metode Pembelajaran

Tanya Jawab, cooperative learning tipe number heads together.

Page 48: Laporan Ptk Hariyono

40

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas

mengenai sifat-sifatnya.

- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

lalu diberi lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1.1.Guru menunjukan beberapa bangun datar dan siswa diminta

menyebutkan nama dan sifat-sifatnya.

1.2.Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1.3. Guru menjelaskan tentang kesebangunan antar bangun datar dan

menentukan simetri lipat dan simetri putar.

1.4. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masing-masing

anggota terdiri dari 4 atau 5 anggota.

1.5. Guru membagi Peralatan dan bahan, serta Lembar kerja kepada

masing-masing kelompok.

1.6. Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, Guru

memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap

anggota kelompok harus bisa bekerja sama dalam kelompoknya,

lakukan aktivitas sesuai Lembar Kerja, sebelum melakukan aktivitas

pahami benar petunjuk/pernyataan/pertanyaan yang ada pada

Lembar Kerja. Lakukan aktivitas dengan cermat, teliti, dan rapi.

1.7. Peserta mulai mengerjakan Lembar Kerja.

1.8. Pada saat masing-masing kelompok mengerjakan Lembar Kerja,

guru berkeliling melakukan pengamatan terhadap masing-masing

Page 49: Laporan Ptk Hariyono

41

kelompok, bahkan anggota kelompok. Guru memotivasi, memberi

pembelajaran individul/kelompok, bila ada yang membutuhkannya.

Bila ditemukan rata-rata semua kelompok membutuhkan petunjuk

tertentu, maka guru dapat memberi petunjuk secara klasikal.

Selanjutnya masing-masing kelompok melanjutkan aktivitas

kelompoknya.

1.9. Sebelum peserta didik mengerjakan Lembar Kerja, guru

menginformasikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.

1.10. Setelah waktu tiba, masing-masing kelompok menempelkan hasil

pekerjaan Lembar Kerja (cukup satu) dan menyajikan hasilnya

(kesimpulannya) kepada kelas. Selanjutnya guru menekankan

kembali kesimpulan yang tepat.

1.11.Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam

soal-soal latihan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :

1.12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

1.13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1.14. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun

datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan

pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas

pada pertemuan berikutnya.

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .

Page 50: Laporan Ptk Hariyono

42

Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.

I. Penilaian

Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen/ Soal

o Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

o Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

o Kreaif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

o Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

o Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

o Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

o Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial

1. Menunjukkan sifat-sifat kesebangun antarbangun

2. Menunjukkan dan menentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar

Tugas Indvidu

isian 3. Jelaskanlah sifat-sifat kesebangun antarbangun

4. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar ?

Page 51: Laporan Ptk Hariyono

43

dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Instrumen/Soal

1.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!

2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..

a. b.

c. d.

Format Kriteria Penilaian

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

4

3

2

1

Page 52: Laporan Ptk Hariyono

44

* semua salah

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Pengetahuan

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

Lembar Penilaian

No Nama SiswaPerforman

ProdukJumlah Skor

NilaiPengetahuan Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Metro Kibang, 11 September 2013Teman Sejawat, Penulis

Page 53: Laporan Ptk Hariyono

45

NGATINAH, S.Pd.SD HARIYONO, S.Pd.SDNIP. 19591014 198203 2 005 NIP. 19871010 200903 1 001

Kepala SDN 5 Margajaya

SUMARYO, S.Pd

NIP. 19590311 198203 1 010

Page 54: Laporan Ptk Hariyono

46

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) II

Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/ 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat

Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar

Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar

D. Tujuan Perbaikan

Melalui pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe number heads

together ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Karakter siswa yang diharapkan :

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,

Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi

E. Materi Ajar

Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar

Menunjukkan kesebangun antarbangun datar

Menentukan simetri lipat dan simetri putar

F. Metode Pembelajaran

Tanya Jawab, cooperative learning tipe number heads together.

Page 55: Laporan Ptk Hariyono

47

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas

mengenai sifat-sifatnya.

- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

lalu diberi lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1.1. Guru menunjukan beberapa bangun datar dan siswa diminta

menyebutkan nama dan sifat-sifatnya.

1.2. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

simetri

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1.3. Guru menjelaskan tentang kesebangunan antar bangun datar dan

menentukan simetri lipat dan simetri putar.

1.4. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masing-masing

anggota terdiri dari 4 atau 5 anggota.

1.5. Guru membagi Peralatan dan bahan, serta Lembar kerja kepada

masing-masing kelompok.

1.6. Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, Guru

memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap

anggota kelompok harus bisa bekerja sama dalam kelompoknya,

lakukan aktivitas sesuai Lembar Kerja, sebelum melakukan aktivitas

pahami benar petunjuk/pernyataan/pertanyaan yang ada pada

Lembar Kerja. Lakukan aktivitas dengan cermat, teliti, dan rapi.

1.7. Peserta mulai mengerjakan Lembar Kerja.

Page 56: Laporan Ptk Hariyono

48

1.8. Pada saat masing-masing kelompok mengerjakan Lembar Kerja,

guru berkeliling melakukan pengamatan terhadap masing-masing

kelompok, bahkan anggota kelompok. Guru memotivasi, memberi

pembelajaran individul/kelompok, bila ada yang membutuhkannya.

Bila ditemukan rata-rata semua kelompok membutuhkan petunjuk

tertentu, maka guru dapat memberi petunjuk secara klasikal.

Selanjutnya masing-masing kelompok melanjutkan aktivitas

kelompoknya.

1.9. Sebelum peserta didik mengerjakan Lembar Kerja, guru

menginformasikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.

1.10. Setelah waktu tiba, masing-masing kelompok menempelkan hasil

pekerjaan Lembar Kerja (cukup satu) dan menyajikan hasilnya

(kesimpulannya) kepada kelas. Selanjutnya guru menekankan

kembali kesimpulan yang tepat.

1.11.Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam

soal-soal latihan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :

1.12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

1.13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1.14. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun

datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan

pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas

pada pertemuan berikutnya.

Page 57: Laporan Ptk Hariyono

49

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .

Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.

I. Penilaian

Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen/ Soal

o Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

o Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

o Kreaif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

o Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

o Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

o Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

o Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,

1. Menunjukkan sifat-sifat kesebangun antarbangun

2. Menunjukkan dan menentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar

Tugas Indvidu

isian 1. Jelaskanlah sifat-sifat kesebangun antarbangun

2. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar ?

Page 58: Laporan Ptk Hariyono

50

yang seharusnya dia lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Instrumen/Soal

1.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!

2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..

a. b.

c. d.

Format Kriteria Penilaian

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar 4

Page 59: Laporan Ptk Hariyono

51

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

3

2

1

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Pengetahuan

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

Lembar Penilaian

No Nama SiswaPerforman

ProdukJumlah Skor

NilaiPengetahuan Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Metro Kibang, 18 September 2013

Page 60: Laporan Ptk Hariyono

52

Teman Sejawat, Penulis

NGATINAH, S.Pd.SD HARIYONO, S.Pd.SDNIP. 19591014 198203 2 005 NIP. 19871010 200903 1 001

Kepala SDN 5 Margajaya

SUMARYO, S.Pd

NIP. 19590311 198203 1 010

Page 61: Laporan Ptk Hariyono

53

RENCANA PEMBELAJARAN ( RP )

Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/ 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi :

6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat

Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar

Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar

D. Tujuan Perbaikan

Melalui pembelajaran dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Karakter siswa yang diharapkan :

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,

Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi

E. Materi Ajar

Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar

Menunjukkan kesebangun antarbangun datar

Menentukan simetri lipat dan simetri putar

F. Metode Pembelajaran

Tanya Jawab, Diskusi, latihan, Ekspositori, demonstrasi

Page 62: Laporan Ptk Hariyono

54

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan awal

- Apresepsi/ Motivasi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas

mengenai sifat-sifatnya.

- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

lalu diberi lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1.1. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1.2. Bersama-sama mendiskusikan masalah kesebangunan dengan

bantuan arahan guru mencari syarat-syarat kesebangunan.

1.3. Setelah kesimpulan di dapat guru mengadakan tanya jawab pada

siswa mengenai kesebangunan bangun datar.

1.4. Memberikan suatu permasalahan mengenai kesebangunan yang

kemudian masalah tersebut dipecahkan bersama-sama.

1.5. Melakukan praktek membuat macam-macam bangun datar dengan

kertas lipat atau karton, kemudian siswa mengisi lembar kerja yang

telah disediakan untuk mencari simetri lipat dan membuat bingkai

dari masing-masing bangun datar tersebut untuk mencari simetri

putar.

1.6. Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam

soal-soal latihan.

Konfirmasi

Page 63: Laporan Ptk Hariyono

55

Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :

1.7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

1.8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1.9. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun

datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan

pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas

pada pertemuan berikutnya.

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .

Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.

I. Penilaian

Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrume

n

Instrumen/ Soal

o Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

o Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

o Kreaif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

o Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

o Disiplin : Tindakan yang

1. Menunjukkan sifat-sifat kesebangun antarbangun

2. Menunjukkan dan menentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar

Tugas Indvidu

isian 1.Jelaskanlah sifat-sifat kesebangun antarbangun

2. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar ?

Page 64: Laporan Ptk Hariyono

56

menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

o Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

o Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Instrumen/Soal

1.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!

2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..

a. b.

c. d.

Page 65: Laporan Ptk Hariyono

57

Format Kriteria Penilaian

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Pengetahuan

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

Lembar Penilaian

No Nama SiswaPerforman

ProdukJumlah Skor

NilaiPengetahuan Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Page 66: Laporan Ptk Hariyono

58

Metro Kibang, 04 September 2013

Kepala SDN 5 Margajaya Penulis

SUMARYO, S.Pd HARIYONO, S.Pd.SDNIP. 19590311 198203 1 010 NIP. 19871010 200903 1 001

Page 67: Laporan Ptk Hariyono

59

DATA NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V (LIMA) SD NEGERI 5 MARGA JAYA

PADA SEMESTER GANJIL

PRA SIKLUS

No Nama Siswa Pra Siklus TuntasBelum Tuntas

1. N.A.M 50 P2. T.T.S 65 P3. W.A 70 P4. Y.N.S 65 P5. A.E 70 P6. A.P 65 P7. K.P 75 P8. D.K 80 P9. D.S 65 P10. D.P 75 P11. D.R 55 P12. F.T 70 P13. A.K.R 65 P14. I.S 70 P15. M.FA 85 P16. M.I 65 P17. N.N 65 P18. P.D.H 75 P19. T.W.L 85 P20. T.P 65 P21. J.W 55 P22. A.M.A 55 P

Jumlah Nilai 1585Rata-Rata 72,0Nilai Tertinggi 90Nilai Terendah 60KKM Matematika: 58

Page 68: Laporan Ptk Hariyono

60

DATA NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V (LIMA) SD NEGERI 5 MARGA JAYA

PADA SEMESTER GANJIL

SIKLUS I

No Nama SiswaSiklus

ITuntas

Belum Tuntas

1. N.A.M 55 P2. T.T.S 65 P3. W.A 60 P4. Y.N.S 60 P5. A.E 80 P6. A.P 70 P7. K.P 65 P8. D.K 75 P9. D.S 60 P10. D.P 75 P11. D.R 70 P12. F.T 60 P13. A.K.R 70 P14. I.S 70 P15. M.FA 85 P16. M.I 60 P17. N.N 60 P18. P.D.H 75 P19. T.W.L 80 P20. T.P 60 P21. J.W 60 P22. A.M.A 60 P

Jumlah Nilai 1475Rata-Rata 67,0Nilai Tertinggi 85Nilai Terendah 55KKM Matematika: 58

Page 69: Laporan Ptk Hariyono

61

DATA NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V (LIMA) SD NEGERI 5 MARGA JAYA

PADA SEMESTER GANJIL

SIKLUS II

No Nama SiswaSiklus

IITuntas

Belum Tuntas

1. N.A.M 60 P2. T.T.S 80 P3. W.A 75 P4. Y.N.S 80 P5. A.E 85 P6. A.P 70 P7. K.P 80 P8. D.K 75 P9. D.S 70 P10. D.P 65 P11. D.R 70 P12. F.T 90 P13. A.K.R 70 P14. I.S 70 P15. M.FA 80 P16. M.I 75 P17. N.N 60 P18. P.D.H 70 P19. T.W.L 65 P20. T.P 60 P21. J.W 80 P22. A.M.A 75 P

Jumlah Nilai 1585Rata-rata 72,0Nilai Tertinggi 90Nilai Terendah 60KKM Matematika: 58

Page 70: Laporan Ptk Hariyono

62

Nama : ...........................................................Kelas : ...........................................................Mata Pelajaran : MatematikaSemester : GenapMateri : Kesebangunan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskanlah sifat-sifat kesebangun antarbangun!

Jawab : ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar!

Jawab : ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.

3 cm 2 cm

5 cm 2,5 cm

apakah kedua bangun diatas sebangun!

Jawab : ........................................................

4. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..

a. b.

c. d.

Jawab : ................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............