laporan pratikum uji mutu benih (kelompok kemurnian fisik benih inpari)
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
1/11
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
2/11
2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Kepastian mutu suatu Kelompok Benih yang diedarkan dan digunakan untuk penanaman
sangat diperlukan untuk menjamin baik pengguna, pengedar maupun pengada. Aspek legal dari
mutu benih ini memerlukan perangkat berupa metode pengujian yang standar. Metode ini
diharapkan mampu memberikan hasil yang seragam apabila pengujian terhadap suatu kelompok
benih dilakukan oleh institusi yang berbeda.
Standar metode pengujian mutu benih yang ada selama ini mengacu pada ketentuan
ISTA. Sebagai langkah pertama dalam pengujian benih adalah menyediakan contoh benih yang
dapat dianggap seragam dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan ISTA.
Tujuan penarikan contoh ialah untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili
kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan pegngujian mutu benih. Prinsip
pengambilan contoh benih adalah mengambil contoh benih dari beberapa bagian dari suatu
kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan
mengambil dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama.
Pada benih pertanian dan holtikultura, untuk benih yang berukuran seperti Triticum sp
atau lebih besar, berat maksimum untuk setiap kelompok benih adalah 20.000 kg. untuk benih
yang lebih kecil dari Triticum sp berat maksimumnya adalah 10.000 kg.
Pada benih keras (true seed), untuk benih yang berukuran seperti benih Fagus sp atau
lebih besar, berat maksimal adalah 5.000 kg. yntuk benih yang lebih kecil dari benih Fagus spp
berat maksimum 1.000 kg.
Bagi kelompok benih dengan kuantitas melebihi ketentuan di atsa, maka kelompok benih
tersebut harus dipecah menjadi beberapa bagian dengan kuantitas benih yang tidak melebihi
ketentuan yang telah ditetapokan.Contoh benih adalah sejumlah tertentu benih yang mewakili dari suatu kelompok benih
yang cara pengambilannya memenuhi ketentuan yang ditetapkan.
Contoh primer adalah contoh benih yang didapat dari satu kali pengambilan baik dari
bulk, silo, wadah benih ataupun aliran benih
Contoh komposit adalah gabungan dari contoh primer
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
3/11
Contoh kiriman ialah contoh benih yang didapat denan jalan pengurangan yang merata
dari contoh komposit untuk kiriman ke laboratorium benih guna keperluan pengujian mutu.
Contoh kerja adalah contoh benih yang didapat dengan jalan penurangan yang merata dan
bertahap dari contoh kiriman dengan berat yang ditetapkan utnuk keperluan salah satu pengujian
mutu di laboratorium.
Produksi benih komersial perlu didukung oleh program produksi benih sumber secara
terus mnerus agar dapat menjamin kontinuitas ketersediaan benih bagi petani pengguna. Di
Indonesia untuk benih non hibrida dikenal empat kelas benih yaitu benih penjenis (breeder
seed/BS), benih dasar (Foundation Seed/FS), benih pokok (stock seed/SS), dan benih sebar
(extension seed/ET).
Selama memproduksi benih diupayakan agar diperoleh hasil benih bermutu tinggi. Factor
penting yang berperan dalam keberhasilan produksi benih adalah mutu benih sumber (benih inti)
dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
Kemurnian benih sangat menentukan usaha bidang pertanian (agribisnis), khususnya
industry benih karena dengan penggunaan benih yang murni akan dihasilkan produk yang
terjamin, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kemurnian benih terdiri dari kemurnian fisik,
fisiologis dan genetis.
Uji kemurnian benih merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat
dalam suatu contoh benih. Dalam kegiatan ini untuk menentukan komposisi berdasarkan berat
dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih.
Kegiatan ini meliputi identidikasi dari berbagai spesies benih dan partikel-partikel lain yang
terdapat dalam contoh benih.
Contoh benih yang akan diuji dengan tujuan mengetahui kemurnian secara fisik dapat
dibedakan dalam komposisi : 1) benih murni, 2) varietas lain, 3) kotoran benih
1. Benih murni
Benih murni adalah segala macam biji-bijian yang merupaka jenis/spesies yang sedang diuji.
Termasuk dalam kategori:
a. Benih masak dan utuh
b. Benih yang berukuran kecil, mengkerut dan tidak masak
c. Benih yang telah berkecambah sebelum diuji
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
4/11
d. Pecahan/potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya,
asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam spesies yang dimaksud
e. Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali.
2. Benih Tanaman Lain
Yang termasuk benih tanaman lain adalah benih jenis lain yang ikut tercampur dalam
contoh & tidak dimaksudkan untuk diuji. Dalam hal ini beenih tanaman/varietas lain adalah
benih dari semua dan/atau varietas tanaman pertanian yang tidak termasuk atau jenis varietas
yang namanya tercantum pada label kemasan.
3. Kotoran Benih
Kotoran benih adalah benih dan bagian dari benih serta bahan/material lain yang ukan
bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Dalam hal ini termasuk benih tanpa kulit
benih, benih yang terlihat bukan benih sejati, biji hampa tanpa lembaga, pecahan benih
ukuran normal, cangkang benih, kulit benih, sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting,
daun, tangkai dan lain-lain.
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan pengambilan contoh benih tanaman INPARI 132. Untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian dan identitasnya yang akan
mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian.
3. Melakukan pengujian kemurnian fisik benih tanaman panganContoh kerja dipisahkan menjadi :
Benih murni Biji tanaman lain Kotoran.
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
5/11
BAB 2. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
2.1.1 Pengambilan Contoh Benih
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Juni 2012. Praktikum ini
bertempat di Laboratorium TPB Politeknik Negeri Jember.
2.1.2 Uji Kemurnian Fisik Benih
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Juni 2012. Praktikum ini
bertempat di Laboratorium TPB Politeknik Negeri Jember.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain homogenizer, sendok besar, kantong
plastic flip, meja kemurnian, pinset/batang aluminium/spatula, timbangan analitik, gelas kaca
kesil, kertas label, dan alat tulis.
2.2.2 Bahan
Untuk praktikum minggu ke-I, bahan yang digunakan antara lain benih sebar tanaman
Inpari 13, Ciherang, Cabai. Untuk praktikum minggu ke-II bahan yang digunakan antara lain
benih Inpari 13.
2.3 Prosedur Pelaksanaan
2.3.1 Pengambilan Contoh Benih
Prosedur pelaksanaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan benih contoh kirim ke dalam Homogenizer2. Menghomogenkan benih contoh kirim dengan menggunakan Homogenizer untuk benih
berukuran besar.
3. Mengeluarkan benih contoh kirim dari homogenizer kemudian mengambil contoh kerjasesuai dengan standart sampling. Untuk tiap-tiap benih ukuran standart sampling
berbeda-beda.
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
6/11
4. Memasukkan contoh kerja ke dalam kantong plastic5. Member label sesuai jenis benih dan varietasnya
2.3.2 Uji Kemurnian Fisik Benih
Prosedur pelaksanaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan contoh kerja diatas meja kemurnian2. Memisahkan komponen benih murni, campuran varietas lain dan kotoran benih dengan
bantuan pinset/batang besi/spatula.
3. Menimbang masing-masing komponen4. Memcatat masing-masing berat komponen.5. Menentukan persentase kehilangan berat benih6. Membuat laporan tertulis utnuk diserahkan kepada teknisi7. Skema pengujian analisis kemurnian benih
http://2.bp.blogspot.com/_bhL8EbOVEgs/SolCeNYOy8I/AAAAAAAAACs/yMVKF15Ps3k/s1600-h/image0 -
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
7/11
2.4 Penghitungan
1.Mencatat semua hasil perhitungan
2. Menghitung dengan rumus:
a. % Benih Murni = BM x 100%
BM+BTL+KB
b. % Benih Tanaman Lain = BTL x 100%
BM+BTL+KB
c. % Kotoran Benih = KB x 100%
BM+BTL+KB
BAB 4. HASIL PENGAMATAN
Nama
BenihKB BTL BM %BM %BTL %KB Jumlah %
Inpari 13 0,153 gr 0,087 gr 149,8 gr 99,8 % 0,1 % 0,1 % 100%
Perhitungan
Benih murni (%) = ()
()x 100%
=
x 100% = 93,28%
Biji tanaman lain (%) =()
()x 100%
=
x 100% = 0%
Kotoran (%) = ()
()x 100%
=
x 100% = 6,59%
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
8/11
BAB 5. PEMBAHASAN
Pengujian mutu benih, yang meliputi pengujian mutu fisik, genetis dan fisiologis,
merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Dimana pengujian masing-
masing standar mutu kualitas benih memiliki standar tolak ukur yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih
di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan
beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran,
struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa
penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian
benih, salah satunya adalah pengujian mutu fisik benih. Pengujian mutu fisik benih dapat
dilakukan melalui analisis kemurnian benih. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
sampel yang mewakili lot benih yang kemudian dipisahkan antara kotoran dan benih tanaman
lain untuk dihitung persentasenya dan dapat dihitung persentase kemurnian benihnya.
Benih murni merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih sangat penting
dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih
yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Benih murni yang merupakan salah satu komponen
dalam pengujian benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada
pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan demikian
hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih mempengaruhi nilai benih untuk
tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk mengetahui komposisi contoh kerja,
kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada
berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh kerja kemurnian dipisahkan
menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoron (ISTA).
Penentuan kemurnian dilakukan untuk mengetahui komposisi contoh benih yang diuji,
yang mencerminkan komposisi kelompok benih yang diwakilinya. Contoh kerja dipisah-
pisahkan ke dalam komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran fisik lainnya.
Kemurnian ditentukan berdasarkan persentase berat masing-masing komponen terhadap berat
awal contoh kerja.
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
9/11
Pemurnian benih bertujuan :
1) membuang benih spesies lain yang berbeda dengan spesies yang diproduksi dan bahan-bahan pengotor.
2)
memilih benih murni dari beni-benih yang kecil, berwarna tidak normal,dan benih-benihyang tidak sehat lainnya. Pemurnian benih tidak dapat dilakukan dengan sembarangan
karena masing-masing kelompok benih mempunyai masalah yang harus dianalisis dan
dipecahkan dengan menggunakan perangkat mesin dengan cara yang benar.Untuk benih
yang sedikit pengayakan dapat dilakukan tetapi pada benih yang banyak harus dilakukan
dengan mesin penampi. Ketika dibersihkan , benih dipisahkan dari kontaminan, tanah ,debu,
dan sekam dan benih yang inferior (diluar ukuran lazim,keriput, retak-retak,dan
berpenyakit).
Dari data hasil praktikum yang dilakukan di lab. TPB Polije tersebut, sampel benih
Inpari 13 memiliki kemurnian 99,8 %, Benih Tanaman Lain 0,1 % dan kotoran 0,1 %. Ini berarti
faktor kehilangan benih tidak lebih besar dari 5%, sehingga benih yang digunakan pada
praktikum ini termasuk benih yang bermutu fisik baik.. Semakin baik mutu fisik benih, akan
berpengaruh pada semakin baik mutu genetis dan fisiologis. Sebab murni benih tersebut, maka
daya kecambah dan campuran dari benih lain juga sedikit, sehingga karakter benih terjaga dan
tumbuh di lapangan dengan optimal.
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
10/11
BAB 6. PENUTUP
6.1KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah :
Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benihlain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih. Dengan mengetahui
kemurnian benih kita dapat menentukan mutu benih tersebut.
Pada benih Inpari 13 didapat kemurnian benih 99,8%. Faktor kehilangan benih dalam pengujian ini lebih kecil dari 5%, sehingga pengujian
itu dapat dikatakan benih yang digunakan pada praktikum ini bermutu fisik baik.
6.2SaranSetiap benih yang akan digunakan untuk pembibitan tanaman, hendaknya dilakukan
uji kemurnian benih tersebut, untuk mengetahui mutu fisik benih tersebut. Karena hal ini
sangat berkaitan dengan mutu genetis dan fisiologis dari benih tersebut. Maka persentase
perkecambahan benih akan semakin tinggi dan sifat/karakter dari varietas tersebut terjaga
kemurniannya. Sehingga nantinya benih yang kita dapat untuk bahan pertanaman dapat
tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang maksimal.
-
7/31/2019 LAPORAN PRATIKUM UJI MUTU BENIH (Kelompok Kemurnian Fisik Benih Inpari)
11/11
DAFTARPUSTAKA
Garden Decorations. 2004. Struktur biji. http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html.
Diakses 12 Juni 2012.
Kemurnian Benih. 2009. Pengujian Kemurnian Benih.www.google.com. Diakses 10 Juni 2012.
Uji Mutu Benih. 2012. BKPM Pasca Panen Benih. Politeknik Negeri Jember. Jember
Tim Penyusun. 2009. Penuntun Praktikum Teknologi Benih. Jurusan Budidaya, Fakultas
Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar.
http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html.%20Diakses%2012%20Juni%2020http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html.%20Diakses%2012%20Juni%2020http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html.%20Diakses%2012%20Juni%2020http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html.%20Diakses%2012%20Juni%2020