laporan praktikum thp 5 pengecilan ukuran

17
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN AGRIBISNIS ( Pengecilan Ukuran ) Oleh : Nama : Aldy Mochammad Faiz R NPM : 150610100113 Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 3 April 2013 Waktu : 16.30 -17.30 Co.Ass : R. Asri Noor Pratiwi Rijalul Fikri Rusyda Sofyan Ramadhani Pratama H Nilai

Upload: aldy-mochammad-faiz-raksayudha

Post on 24-Apr-2015

639 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Pengecilan ukuran bahan hasil pertanian

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN AGRIBISNIS

( Pengecilan Ukuran )

Oleh :

Nama : Aldy Mochammad Faiz R

NPM : 150610100113

Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 3 April 2013

Waktu : 16.30 -17.30

Co.Ass : R. Asri Noor Pratiwi

Rijalul Fikri Rusyda Sofyan

Ramadhani Pratama H

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI MESIN

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2013

Nilai

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran

dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis,

yaitumembaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Dalam pengecilan

ukuranada usaha penggunaan alat mekanis tanpa merubah stuktur kimia dari

bahan, dankeseragaman ukuran dan bentuk dari satuan bijian yang diinginkan

pada akhir  proses, tetapi jarang tercapai.

Bahan mentah sering berukuran lebih besar daripada kebutuhan,

sehinggaukuran bahan ini harus diperkecil. Operasi pengecilan ukuran ini dapat

dibagimenjadi dua kategori utama, tergantung kepada apakah bahan tersebut

bahan cair atau bahan padat. Apabila bahan padat, operasi pengecilan disebut

penghancurandan pemotongan, dan apabila bahan cair disebut emulsifikasi atau

atomisasi.

Penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengankerja

mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel lebih kecil.Penggunaan

proses penghancuran yang paling luas di dalam industri pangan barangkali adalah

dalam penggilingan butir-butir gandum menjadi tepung, akantetapi penghancuran

ini digunakan juga untuk berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung untuk

menghasilkan tepung jagung, penggilingan gula dan penggilingan bahan pangan

kering seperti sayuran. Pemotongan dipergunakanuntuk memecahkan potongan

besar bahan pangan menjadi potongan-potongankecil yang sesuai untuk

pengolahan lebih lanjut, seperti dalam penyiapan dagingolahan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum mengenai pengecilan ukuran ialah :

1. Mengukur dan mengamati pengecilan ukuran bahan hasil pertanian dengan

mengkaji perfomansi mesin, kapasitas throughout, kapasitas output dan

rendemen hasil pengecilan ukuran.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Size reduction merupakan salah satu operasi dalam dunia industry dimana

komoditi pertanian dikecilkan ukurannya untuk menghasilkan suatu produk yang

memiliki nilai mutu dan nilai tambah yang tinggi. Operasi pengecilan ukuran

terbagi menjadi dua kategori yaitu untuk bahan padatan dan untuk cairan (Smith,

1955).

    Secara umum tujuan dari size  reduction yaitu untuk menghasilkan padatan

dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu dan memecahkan bagian dari 

mineral atau Kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut pada padatan tertentu 

(Indra, 2012). Selain itu menurut Brennan et.al. (1974), pengecilan ukuran

bertujuan untuk membantu proses ekstraksi, memperkecil bahan sampai dengan

ukuran tertentu dengan maksud tertentu, memperbesar luas permukaan bahan

untuk proses lebihlanjut, danmembantu proses pencampuran.

    Dalam dunia industri, Menurut Henderson dan Perry (1982), dikenal dua

macam pengecilan. Pengecilan ini pada prinsipnya yaitu diklasifikasikan

berdasarkan pada produk akhir yang dihasilkan yang dibagi menjadi dua yaitu

pengecilan ekstrim dan pengecilan yang relatif masih berukuran besar. Pengecilan

ekstrim maksudnya yaitu pengecilan ini menghasilkan produk dengan ukuran

yang jauh lebih kecil daripada sebelum dikecilkan. Sedangkan pengecilan yang

kedua yaitu pengecilan dimana produk yang dihasilkan masih berdimensi besar

atau nisbah produk akhir dengan awalnya tidak terlalu signifikan. Contoh

pengecilan ektrim adalah pengecilan ukuran dengan mesin penggiling dimana

hasil produk gilingan adalah bahan dengan ukuran yang relatif sangan kecil,

misalnya tepung. Sedangkan contoh opererasi yang kedua yaitu pemotongan

dimana operasi ini menghasilkan bahan dengan ukuran yang relatif masih besar.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1. Alat 

1. .Pisau 

2. Tampah

3. Stopwatch

4. Wadah Plastik 

5. Timbangan Analitik

6. .Mesin Pengiris dan Penyerut

3.1.2. Bahan

Ketela Pohon (Singkong)

3.2 Prosedur Percobaan

Menggunakan Mesin Penyerut 

1. Timbang bahan yang akan diproses dengan mesin pengecil ukuran (a kg) 

2. Kupas bahan dan timbang (b kg)

3. Jalankan mesin dan masukan bahan kedalam mesin

4. Hitung waktu yang dibutuhkan selama proses penyerutan (x menit)

5. Timbang bahan sesudah diserut (c kg)

6. Amati performansi mesin dan mekanisme kerja proses mesin

7. Hitung kapasitas througout (a kg / xmenit)

8. Hitung kapasitas output (c kg / x menit)

9. Hitung rendemen pengupasan dan penyerutan

10. Rendemen pengupasan =bkgakg

x 100%

11. Rendemen penyerutan= c kgbkg

x 100%

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

4.1. Mesin Pengolah

Mesin yang digunakan untuk percobaan mengenai pengecilan ukuran adalah

mesin penyerut dan pengiris. Dalam percobaan ini performansi mesin tidak

dipelajari secara spesifik dan mendalam , sehingga pengetahuan tentang mesin

hanya sebatas spesifikasinya saja. Spesifikasi mesin adalah sebagai berikut :

Tabel. 1 Spesifikasi mesin penyerut dan mesin pengiris

No Spesifikasi Mesin

Penyerut

Mesin

Pengiris

Satuan

1. Daya Motor (P) 0,5 0,5 HP

2. RPM Motor (N) 1420 1420 rpm

3. Diameter Puli motor (d1) 12,8 12,8 cm

4. Diameter silinder puli (d2) 11,8 18,2 cm

5. Diameter silinder (D) 11 30 cm

6. Panjang pisau (P) 20 8,5 cm

7. Lebar pisau ( L) 9,3 5 cm

8. Jumlah pisau (n) 1 2 Bilah

9. Diameter mesin 1 6,9 6,9 cm

4.2. Pengecilan Ukuran Singkong

Kelompok 4 mengerjakan percobaan pengecilan ukuran singkong dengan

menyerutnya menggunakan mesin penyerut yang spesifikasinya telah diuraikan

diatas. Hasil pengecilan ukuran tersebut mendapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil penyerutan singkong menggunakan mesin penyerut

No Keterangan Mesin penyerut Satuan

1. Massa awal bahan (a) 0,4356 kg

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

2. Massa setelah dikupas (b) 0,3412 kg

3. Masa setelah diserut (c) 0,2718 kg

4. Waktu penyeruran (x) 1,68 menit

Berdasarkan data pada tabel 2, dapat dihitung kapasitas trouhout, kapasitas

output, rendemen pengupasan, rendemen penyerutan dan rendemen sebagai

berikut.

1. Kapasitas trougout = ax=0,4356

1,68=0,259kg/menit

2. Kapasitas output = cx=0,2718

1,68=0,1620 kg/menit

3. Rendemen pengupasan = bkgakg

×100 %=0,34120,4356

×100 %=78,33 %

4. Rendemen penyerutan = c kgbkg

×100 %=0,27180,3412

×100 % = 79,66 %

5. Rendemen total = c kgakg

×100 %=0,27180,4356

×100 %=62,4%

Pengecilan ukuran singkong juga dilakukan oleh kelompok 3 dan 5 namun

dengan cara yang berbeda. Kelompok 3 melakukan pengecilan ukuran singkong

dengan cara mengirisnya menggunakan mesin. Berikut merupakan hasil

mengirisan singkong menggunakan mesin.

Tabel 3. Hasil mengiris singkong menggunakan mesin

No Keterangan Mesin penyerut Satuan

1. Massa awal bahan (a) 0,392 kg

2. Massa setelah dikupas (b) 0,3121 kg

3. Masa setelah diserut (c) 0,1774 kg

4. Waktu penyeruran (x) 1,26 menit

Berdasarkan data pada tabel 3, dapat dihitung kapasitas troughout, kapasitas

output, rendemen pengupasan, rendemen penyerutan dan rendemen sebagai

berikut.

1. Kapasitas trougout = ax=0,392

1,26=0,3111kg /menit

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

2. Kapasitas output = cx=0,1774

1,26=0,1407kg /menit

3. Rendemen pengupasan = bkgakg

×100 %=0,31210,392

×100 %=79 %

4. Rendemen penyerutan = c kgbkg

×100 %=0,17740,3121

×100 % = 56 %

5. Rendemen total = c kgakg

×100 %=0,17740,392

×100 %=45 %

Sedangkan kelompok 5 mengerjakan pengecilan ukuran singkong dengan

cara mengirisnya menggunakan pisau atau secara manual. Berikut merupakan

datanya.

Tabel 4. Hasil mengiris singkong menggunakan pisau ( manual )

No Keterangan Mesin penyerut Satuan

1. Massa awal bahan (a) 0,4277 kg

2. Massa setelah dikupas (b) 0,3524 kg

3. Masa setelah diserut (c) 0,3471 kg

4. Waktu penyeruran (x) 11,97 menit

Berdasarkan data pada tabel 4, dapat dihitung kapasitas troughout, kapasitas

output, rendemen pengupasan, rendemen penyerutan dan rendemen sebagai

berikut.

1. Kapasitas trougout = ax=0,4277

11,97=0,0357 kg /menit

2. Kapasitas output = cx=0,3471

11,97=0,0289kg /menit

3. Rendemen pengupasan = bkgakg

×100 %=0,35240,4277

×100 %=82,39 %

4. Rendemen pegirisan = c kgbkg

×100 %=0,34710,3254

×100 % = 98,52 %

5. Rendemen total = c kgakg

×100 %=0,34710,4277

×100 %=81,18 %

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

BAB V

PEMBAHASAN

Percobaan mengenai pengecilan ukuran bahan hasil pertanian menggunakan

mesin penyerut dan pengiris serta pemotongan manual untuk mengetahui hasil

rendeman dari singkong atau ketela pohon. Singkong yang awalnya memiliki

massa sebesar 0,4356 kg setelah dikupas massanya berkurang menjadi 0,3412,

lalu singkong yang telah dikupas kemudian memasuki tahap selanjutnya yaitu

penyerutan menggunakan mesin serut kembali berkurang massa nya menjadi

0,2718 kg. Berkurangnya massa bahan yang cukup besar tersebut pertama karena

proses pengupasan yang dilakukan tidak benar sehingga daging ketela ikut

terbuang bersama kulitnya, lalu yang kedua pada saat melakukan penyerutan

menggunakan mesin serut selama 1,68 menit banyak daging ketela yang tidak ikut

terserut oleh mesin penyerut serta banyak hasil serutan yang menempel pada

mesin sehingga massa berkurang cukup banyak.

Percobaan mengenai penyerutan tersebut memperoleh nilai kapasitas

throughout sebesar 0,259 kg/menit. Kapasitas output sebesar 0,1620 kg/menit.

Rendemen pengupasan sebesar 78,33 %. Rendemen penyerutan 79,66%.

Rendemen total yang telah diperoleh sebesar 62,4 %.

Proses pengirisan singkong menggunakan pisau pada umumnya hasil irisan

yang didapat terlihat masih besar dan tidak rapih ini disebabkan oleh kemampuan

mengiris dan alat berupa pisau yang tidak terlalu tajam. Pengirisan menggunakan

mesin pengiris hasil nya lebih baik dibandingkan pengirisan manual. Hasil

pengirisan menggunakan mesin cenderung ketebalan nya seragam dan lebih tipis.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa data dan pembahasan, maka dalam praktikum ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengecilan ukuran merupakan bagian dari proses penanganan

hasil pertanian yang bertujuan untuk penyeragaman bentuk dan

memperluas permukaan bahan hasil pertanian sehingga proses

penanganan selanjutnyaakan lebih mudah.

2. Proses pengecilan ukuran dapat dilakukan secara manual maupun

mekanis.

3. Proses pengirisan dengan metode berbeda akan menghasilkan

rendemen bahan yang berbeda dan bentuk irisan bahan yang berbeda.

4. Semakin lama proses (waktu) maka nilai persentase rendemen bahan

akansemakin kecil

6.2 Saran

Saran untuk praktikum mengenai pengecilan ukuran ialah :

1. Perbanyak timbangan analitik yang disediakan agar tidak menghambat

jalannya proses percobaan.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudaryanto, dkk. 2013.Penuntun Praktikum Mata Kuliah

TeknologiHasil  Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian

UniversitasPadjadjaran.

2. http://agroindustrialis.blogspot.com/2012/06/peralatan-penegcil-ukuran-

size.html ( diakses tanggal 3 april 2013 pukul 22.00 WIB)

3. http://budikolonjono.blogspot.com/2010/11/pengecilan-ukuran.html ( diakses

tanggal 3 april 2013 pukul 22.06 WIB )

4. http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/12/pengecilan-ukuran-bahan-

laporan.html ( diakses tanggal 3 april 2013 pukul 22.09 WIB)

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran

LAMPIRAN

Gambar 1. Menimbang massa Gambar 2. Mengupas bahan

bahan sebelum dikupas

Gambar 3. Menimbang massa Gambar 4. Memproses singkong

bahan setelah dikupas kesalam mesin penyerut dan pengiris

Gambar 5. Mesin peyerut dan pengiris Gambar 6. Singkong setelah diiris

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM thp 5 pengecilan ukuran